id
stringlengths 36
36
| url
stringlengths 48
111
| data
listlengths 0
6.3k
|
|---|---|---|
d4a69dc0-ca2a-c059-5297-fdc7c390c171 | https://journal.stikessuakainsan.ac.id/index.php/jksi/article/download/231/142 | [
{
"left": 187,
"top": 39,
"width": 323,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Keperawatan Suaka Insan | Volume 5 Edisi I, Juni 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 89,
"width": 425,
"height": 51,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN PASIEN DALAM PENANGANAN PATAH TULANG DENGAN BA’URUT",
"type": "Title"
},
{
"left": 180,
"top": 169,
"width": 235,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Aulia Rachman 1 , Bahrul Ilmi 2 , Yeni Mulyani 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 183,
"width": 422,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1 Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 70114 Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 152,
"top": 197,
"width": 330,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2, 3 Staff Dosen Politeknik Kesehatan Banjarmasin, 70714, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 209,
"top": 226,
"width": 177,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Email : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 269,
"top": 267,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 308,
"width": 429,
"height": 94,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Latar Belakang : Berbagai macam jenis penatalaksanaan untuk patah tulang dapat ditemukan di masyarakat, dan masyarakat bebas memilih sendiri tindakan mana yang mereka yakini. Data Riskesdes 2018 menunjukkan bahwa masyarakat Kalimantan Selatan yang memilih pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional seperti pijat urut/ baurut dan penyehat tradisional dibandingnya pengobatan medis masih sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi pengalaman pasien dalam penanganan patah tulang dengan Ba’urut di Kalimantan Selatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 405,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Metode : Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam terhadap 5 (lima) partisipan yang diambil dengan teknis purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif Cresswel.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 460,
"width": 428,
"height": 108,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil penelitian : Penelitian ini menemukan 4 (empat) tema utama yaitu (1) Alasan ekonomi dan kemudahan pelayanan, (2) Proses baurut , (3) Dampak fisik setelah baurut , (4) Respon psikologis dari hasil pengobatan baurut . Kesimpulan : Adanya berbagai macam faktor yang mempengaruhi dari pemilihan pengobatan baurut ini perlu diperhatikan terutama adanya peran serta petugas kesehatan yang mengedukasi sebagai care giver dalam memberikan pilihan dalam mengambil keputusan pengobatan yang akan diambil dengan memperhatikan adanya gejala sisa yang akan ditimbulkan dari baurut .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 585,
"width": 298,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata kunci : pengalaman, penanganan patah tulang, Baurut",
"type": "Text"
},
{
"left": 187,
"top": 39,
"width": 326,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Keperawatan Suaka Insan | Volume 5 Edisi I, Juni 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 471,
"top": 796,
"width": 36,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "165",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 101,
"width": 209,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengobatan tradisional adalah suatu pelayanan jasa yang berkembang di masyarakat dengan pola hubungan antarwarga yang didasarkan pada",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 157,
"width": 209,
"height": 107,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kepercayaan masyarakat dengan budaya daerah dalam mengambil keputusan berdasarkan landasan timbal balik dan interpersonal. Budaya yang melekat pada individu akan memberikan pengaruh bagaimana individu itu berpikir dan bertindak serta dalam mengambil keputusan (Utami, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 267,
"width": 209,
"height": 218,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sebuah studi terkait pemilihan pengobatan tradisional di United States, menunjukkan pada pasien dengan masalah muskuloskeletal yang mengunjungi ahli tulang sebesar 23% dalam kurun waktu satu tahun terakhir yang menggunakan pengobatan tradisional (WHO Traditional Medicine Strategy, 2013). Prevalensi global penggunaan pengobatan tradisional atau alternatif adalah 9,8%–76,0% sangat bervariasi dari satu negara dengan negara lain, misalnya 38% di Amerika Serikat, 51,8% Britania Raya, 68,9% Australia dan 74,8% Korea selatan. Jenis pengobatan alternatif yang digunakan dengan pijat. (Bahall & Legall, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 488,
"width": 209,
"height": 108,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keterikatan antara budaya dan kesehatan saling keterkaitan dalam kehidupan sehari hari. Hal ini sesuai dengan Leininger dalam Alligood (2017) Budaya merupakan struktur yang sangat penting dalam memetakan keserasian hubungan kehidupan masyarakat. Budaya berhubungan dengan perawatan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 598,
"width": 209,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kesehatan, penyakit, dan lingkungan keseluruhan yang kompleks, yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 640,
"width": 208,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "seni, moral, hukum, adat, dan setiap kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 695,
"width": 208,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Leininger dalam Alligood 2017 mengatakan bahwa budaya mempunyai pengaruh yang luas terhadap kehidupan suatu keluarga. Hal ini dapat memberikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 101,
"width": 197,
"height": 274,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pengaruh terhadap perilaku kesehatan keluarga yang meliputi kebiasaan hidup sehari-hari, pekerjaan, pergaulan sosial, praktik kesehatan, ekspresi perasaan dalam menentukan pilihan pengobatan tradisional. Riskesdes (2018), 54,1% masyarakat Kalimantan Selatan memilih pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional, 83,3% masyarakat Kalimantan Selatan memilih pengobatan dengan keterampilan tanpa alat termasuk pijat urut/ baurut , serta memilih penyehat tradisional 98,9%. Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa pengobatan tradisional masih banyak mendapat tempat disamping pengobatan modern dan masih digunakan oleh masyarakat di Kalimantan Selatan.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 377,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Beberapa dari pengalaman pasien dalam sebuah alasan dalam mengambil keputusan seseorang memilih pengobatan tradisional menangani patah tulang dengan Baurut . Alasan partisipan untuk memilih pengobatan tradisional karena adanya pengaruh sosial budaya, pengalaman yang melingkupi perilaku seseorang pada saat mereka mencari pengobatan, antara lain faktor sosial budaya yaitu mengenai kecocokan dan kepercayaan pasien (sugesti) serta dari segi ekonomi mengenai mahalnya biaya pengobatan medis. Adanya kemungkinan komplikasi yang dialami pada patah tulang akan terjadi, dari patahan tulang yang mengalami perbedaaan tekanan dalam sumsung tulang akan muncul gejala sisa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 664,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 677,
"width": 197,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini di lakukan di Kalimantan selatan yang terdiri dari Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut,",
"type": "Text"
},
{
"left": 360,
"top": 719,
"width": 154,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Banjarmasin pada bulan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 733,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "November 2019 sampai Januari 2020,",
"type": "Table"
},
{
"left": 501,
"top": 782,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "167",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 209,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap 5 (lima) partisipan yang mempunyai pengalaman patah",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 170,
"width": 209,
"height": 136,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "tulang menggunakan pertolongan dengan baurut yang telah dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling . Kriteri inklusi pasien dengan riwayat patah tulang dengan baurut , pengalaman baurut tidak lebih dari 3 tahun. Seluruh partisipan diberikan pertanyaan yang sama. Data hasil wawancara dianalisis menggunakan teknik analisis data Cresswel.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 332,
"width": 118,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "HASIL PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 346,
"width": 209,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Terdapat enam tema yang terindentifikasi dari hasil analisa data kualitatif yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam terdapat 5",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 401,
"width": 209,
"height": 108,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "partisipan. Tema utama yang memaparkan berbagai pengalaman partisipan dalam penanganan patah tulang dengan Baurut di Kalimantan Selatan. Tema tersebut yaitu Alasan ekonomi dan kemudahan pelayanan, Proses baurut , Dampak fisik setelah baurut , Respon psikologis dari hasil pengobatan baurut .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 512,
"width": 209,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tema yang dihasilkan dalam penelitian ini dibahas terpisah untuk menguraikan berbagai pengalaman",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 553,
"width": 209,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "partisipan dalam penanganan patah tulang dengan menggunakan Baurut . Tema yang muncul saling berhubungan satu sama lain untuk menjelaskan suatu",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 595,
"width": 209,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "esensi pengalaman partisipan dalam penanganan patah tulang dengan Baurut .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 674,
"width": 209,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Alasan ekonomi dan kemudahan pelayanan Tema ini menggambarkan tentang alasan partisipan dalam memilih",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 729,
"width": 209,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "penanganan patah tulang dengan Baurut . Tema ini terbentuk dari beberapa",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 197,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ungkapan partisipan yang menyatakan bahwa alasan ini yang mempengaruhi dalam menentukan untuk pengobatan yang digunakan. Partisipan yang memilih pengobatan Baurut ini sebagai alasannya yang diungkapkan oleh 2 partisipan ini yang menyatakan dalam kutipan berikut ini :",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 196,
"width": 197,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…amun dibandingkan dengan medis larang banar…(P1)”",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 221,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“… bila dibandingkan dengan medis lebih mahal…(P1)",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 246,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…amun beurut ne lakas banar tuntung…(P2)”",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 272,
"width": 169,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…bila baurut ini cepat selesai…(P2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 301,
"width": 197,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Proses pelaksanaan Baurut Tema ini menggambarkan tentang proses/metode Baurut . Tema ini muncul dari sub pertanyaan bagaimana cara metode Baurut yang dilakukan oleh paurutan. Proses ini di ungkapkan oleh partisipan yang menyatakan dalam kutipan berikut ini :",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 408,
"width": 197,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…lalu kaya sidin tarik kaya arah",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 425,
"width": 197,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "menjauh searah kada bolak balik...”(P1)",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 450,
"width": 198,
"height": 54,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…lalu seperti ditarik beliau kearah menjauh searah tidak bolak balik…(P1) “…baurutnya tu ditarik searah kaya membujurakan…(P3)",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 505,
"width": 198,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…Baurut itu ditarik searah seperti membetulkan…”",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 549,
"width": 145,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dampak fisik setelah Baurut",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 563,
"width": 198,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tema ini menggambarkan dampak fisik yang timbul setelah dilakukan penanganan Baurut , dampak fisik yang terjadi pada partisipan ada berbagai macam yang dialami, diantaranya terjadi berbagai macam ungkapan 2 partisipan dalam ungkapan berikut ini :",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 671,
"width": 197,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“… ada rasa marenyot di batis nang patah…(P4)”",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 698,
"width": 198,
"height": 28,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…ada rasa nyeri di kaki yang patah…(P4)",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 726,
"width": 169,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…posisi ne model miring…(P3)” “…posisinya seperti miring…(P3)",
"type": "Text"
},
{
"left": 501,
"top": 782,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "168",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 209,
"height": 190,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Respons psikologi dari hasil pengobatan Baurut Tema ini menggambarkan respon psikologis dari hasil pengobatan beurut, dari berbagai macam partisipan mengalami respon psikologis yang berbeda beda. Tema ini muncul dari pertanyaan mengenai perasaan pada saat menggunakan Baurut . perasaan ini bisa berpengaruh kepada aktivitas yang akan dijalani partisipan setiap harinya. Respons psikologis yang muncul antara lain: “…aku banarae nang tekutan rasa was- was…(P2)”",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 278,
"width": 206,
"height": 28,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…Aku saja yang takut dan rasa was- was…(P2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 306,
"width": 209,
"height": 41,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“…nang dihindari ne bukah banarae…(P5)…” “…Yang dihindari lari saja…(P5)",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 374,
"width": 88,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 402,
"width": 209,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Alasan ekonomi dan kemudahan pelayanan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 429,
"width": 211,
"height": 218,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tema pertama pada penelitian ini menggambarkan alasan dalam memilih pengobatan beurut yang dilakukan seluruh partisipan. Alasan memilih pengobatan baurut ini dipengaruhi beberapa faktor dalam penelitian ini terutama karena alasan ekonomi. Ketika seseorang menghadapi masalah-masalah dalam hidup diantaranya masalah kesehatan (sakit) maka seseorang tersebut berusaha untuk mencari obat untuk pengobatan untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Sebagian ada yang memilih pengobatan modern dan pengobatan tradisional. Salah satu faktor yang menentukan pemilihan cara pengobatan adalah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 636,
"width": 209,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "jumlah pendapatan. Orang yang memiliki pendapatan tinggi cenderung akan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 677,
"width": 209,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "memilih fasilitas pengobatan modern, sedangkan orang yang memiliki pendapatan yang kurang akan lebih memilih pengobatan tradisional",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 733,
"width": 208,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Soenanto, 2006 dalam Juwita,E 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 162,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erni Juwita (2013) yang menyatakan bahwa pendapatan (ekonomi) mempengaruhi pengunaan pelayanan kesehatan. Dalam penelitian ini ada beberapa alasan yang menyebabkan pengobatan tradisional menjadi pilihan utama untuk menentukan pilihan diantaranya adalah pola pelayanan dan biaya pengobatan yang murah dan bisa dijangkau oleh lapisan masyarakat menengah kebawah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 253,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini bahwa faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan besar dalam kehidupan pasien dengan patah tulang yang menggunakan pengobatan tradisional yaitu baurut, keadaan ekonomi dapat menentukan suatu keputusan dalam menentukan pengobatan yang sesuai dengan kemampuanya. Hal ini sangat berpengaruh terhadapa resiko yang di alami apabila kondisi kesehatan mengalami kecacatan atau tidak berfungsi secara maksimal. Status ekonomi atau kondisi ekonomi dari keluarga turut memengaruhi keputusan dalam pemenuhan informasi dan keluarga dalam menjalani pengobatan baik",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 516,
"width": 198,
"height": 107,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "memilih medis atau tradisional. Menurut Sitomorang (2014) menyatakan bahwa status informasi yang jelas akan menentukan keputusan seseorang, berakibat baik atau tidak dari keputusan yang ditimbulkan. Dalam hal ini tidak baik akan menimbulkan efek samping atau gejala sisa (kecacatan).",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 626,
"width": 197,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Lebih lanjut Potter dan Perry (2010) mengatakan bahwa pendapatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat wawasan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 681,
"width": 198,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pengetahuan masyarakat mengenai sanitasi, lingkungan, informasi dan perumahan. Kemampuan anggaran rumah tangga juga mempengaruhi kesepatan untuk meminta pertolongan",
"type": "Table"
},
{
"left": 501,
"top": 782,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "169",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 209,
"height": 149,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "apabila salah satu anggota keluarga sakit. Status ekonomi dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang dengan cara meningkatkan resiko terjadinya penyakit dan mempengaruhi cara bagaimana atau dimana seseorang masuk kedalam system pelayanan kesehatan. penerimaan seseorang terhadap pengobatan yang bertujuan untuk memelihara atau meningkatkan kesehatannya juga dipengaruhi oleh status ekonomi.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 239,
"width": 209,
"height": 232,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mubarak dan chayatin (2009) juga mengatakan bahwa status ekonomi atau tingkat penghasilan keluarga akan mempengaruhi cara hidup/gaya hidup seseorang dan cara memperoleh pelayanan kesehatan apabila ada anggota keluarga yang mengalami sakit. Seseorang yang berasal dari keluarga dengan penghasilan tinggi cenderung lebih mudah dalam memperoleh pelayanan dan fasilitas kesehatan, dibandingkan dengan orang berasal dari keluarga dengan penghasilan rendah. Keluarga dengan penghasilan tinggi cenderung mendapat kesempatan lebih tinggi untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang arti kesehatan dan manfaat dari pelayanan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 474,
"width": 209,
"height": 273,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengobatan tradisional merupakan bagian yang integral dari kebudayaan, karena konsep tentang kondisi sakit dan cara pengobatannya itu tidak berdiri sendiri, tetapi terintegrasi dengan kebudayaan lainnya. Masih digunakannya cara pengobatan tradisional dikalangan masyarakat pendukungnya disebabkan fungsinya mampu memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam pengobatan tradisional ada mekanisme dan syarat tertentu yang harus dipatuhi, sehingga ia merupakan ciri dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan yang dapat dikaitkan dengan pelayanan kesehatan modern (Ideham,2007). Dalam hal kemudahan dalam mendapatkan pelayan yang diinginkan dari setiap orang dalam mencapai",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 245,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pengobatan yang terjangkau dan lebih mudah, murah itu yang ingin diharapkan dari masyarakat saat ini, hal ini lebih tergambar dari peran tenaga kesehatan dalam tercukupinya fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah dalam memberikan pelayanan tanpa adanya hambatan, adanya Kolaborasi profesional kesehatan, pada dasarnya dibutuhkan untuk menjangkau pelayanan kesehatan khususnya di daerah dimana adanya keterbatasan fasilitas kesehatan (Engel & Prentice, 2013). Kolaborasi merupakan komponen penting tercapainya keberhasilan dalam pelayanan kesehatan (Prentice et al, 2015). Kolaborasi membuat pelayanan",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 336,
"width": 197,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kesehatan dapat dilakukan dengan cepat, tepat serta optimal (Martin- misener et al, 2012). Melewati kolaborasi pengalaman dan keahlian dapat disatukan yang kemudian akan mempengaruhi perkembangan pelayanan perawatan (Murthy, 2016). Proses kolaborasi harus didasari kepercayaan dan ketulusan sehingga mampu menciptakan",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 460,
"width": 197,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pelayanan kesehatan yang memuaskan pengguna, termasuk dalam kolaborasi dengan tradisional (Clancy & Svensson, 2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 530,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Proses Baurut",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 543,
"width": 198,
"height": 204,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tema ketiga pada penelitian ini menggambarkan proses/metode baurut yang dilakukan paurutan. Dari beberapa partisipan mengungkapkan proses yang sama pada penelitian ini. Partisipan yakin mempercayai baurut berasal dari turun temurun dan dipercaya memberikan kesembuhan pada orang dewasa. Pengobatan merupakan suatu usaha untuk melakukan penyembuhan terhadap suatu penyakit. Umumnya dilakukan orang yang ahli dalam menanganinya seperti tenaga medis (dokter) atau penyembuhan (dukun) dimana kedua profesi ini memiliki cara",
"type": "Text"
},
{
"left": 501,
"top": 782,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "170",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 208,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "tersendiri dalam melakukan penyembuhan penyakit seseorang (setyoningsih & Artaria, 2016).",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 129,
"width": 209,
"height": 259,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seluruh partisipan bisa menjelaskan tentang proses/metode baurut namun partisipan tidak memahami makna bacaan do’a dan cara pemijatan/peurutan yang telah dilakukan kepada parap partisipan. Sebelum paurutan melakukan proses pelaksanaan baurut, peurutan melakukan pengkajian terlebih dahulu untuk memastikan bagaimana keadaan pasienya, dimana tempat patah tulangnya dan keluhan lainnya. Hal ini sejalan dengan Notosiswoyo (2001) yang menyatakan bahwa sebelum melakukan pemijatan para ahli batra melakukan pemeriksaan/pengkajian terlebih dahulu supaya apa yang mereka lakukan tidak menimbulkan komplikasi atau dampak yang merugikan saat melakukan pengurutan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 391,
"width": 209,
"height": 315,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prinsip pengurutan yang dilakukan oleh paurutan tidak jauh beda dengan dengan pengobatan tradisional baurut lainnya yang digunakan di daerah lain. Hanya saja nama disesuaikan dengan daerah yang berbeda. Prinsip pengobatan tradisional beurut ini tidak jauh beda dengan pengobatan medis yang di lakukan dirumah sakit hanya saja pada pengobatan baurut ini terbatas pada patah tulang tertutup saja, sedangkan medis bisa mengatasi patah tulang dengan terbuka. Prinsip yang pengobatan beurut antara lain mencakup pemberian sugesti penguatan psikis, reposisi, relaksasi dan fiksasi. Sugesti dilakukan dengan cara memberikan air minum yang sudah diberi do’a do’a dan dimotivasi. Hal yang demikian ini sejalan dengan Notosiswoyo (2001) menyatakan keahlian seorang pengobatan tradisional bisa membuat pasiennya lebih percaya dan tersugesti dengan kesembuhan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 733,
"width": 145,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dampak fisik setelah Baurut",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 245,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tema kedua pada penelitian ini adalah menggambarkan tentang dampak fisik dari Baurut . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online (KKBI Online)(2019) dampak merupakan pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negative maupun positif). Patah tulang dapat menyebabkan deformitas apabila tidak ditangani dengan tepat. Deformitas ini dapat terjadi apabila tulang yang mengalami kerusakan apabila penyambungannya tidak tepat. Dengan jenis deformitas antara lain ketidaksejajaran posisi tulang saat pembuhan pada saat terjadi patah tulang, abnormalitas tulang panjang atau mengalami kelainan, pertumbuhan abnormal pada tulang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 336,
"width": 198,
"height": 232,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prinsip penanganan patah tulang adalah mengembalikan posisi patahan tulang ke posisi semula (reposisi) dan mempertahankan posisi itu selama masa penyembuhan patah tulang (imobilisasi). Penatalaksanaan umum patah tulang meliputi menghilangkan rasa sakit, menghasilkan dan mempertahankan posisi yang ideal dari patah tulang, agar terjadi penyatuan tulang kembali sehingga fungsi dapat kembali seperti semula. Untuk nyeri dapat dilakukan immobilisasi (tidak menggerakan daerah patah tulang) dan dapat diberikan obat penghilang sakit. Tehnik immobilisasi dpat dilakukan dengan pembidaian atau gips,",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 571,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pemasangan traksi kontinu, fiksasi eksternal atau fiksasi internal (Buchol, et al. 2006). Pemanfaata pengobatan",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 626,
"width": 197,
"height": 121,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "tradisional sangat banyak diminati oleh masyarakat karena keyakinan mereka untuk tetap memilih pengobatan tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang lebih percaya kepada pengobatan tradisional seperti baurut. Tidak sedikit pasien yang mengalami komplikasi akibat penanganan pertamanya yang tidak baik atau tidak sesuai dengan",
"type": "Table"
},
{
"left": 501,
"top": 782,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "171",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 208,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "prinsip penanganan patah tulang yang benar. Alasan yang terbesar masyarakat yang terlambat berobat kerumah sakit adalah masalah ekonomi (Sari Ap. 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 208,
"height": 93,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Respons psikologis dari hasil pengobatan Baurut Respon psikologis terjadi karena pengobatan berurut yang dijalani partisipan memiliki dampak terhadap perubahan fisik. Perubahan bentuk serta nyeri pada bekas patah tulang,",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 263,
"width": 211,
"height": 315,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "diungkapkan partisipan mempengaruhi kondisi psikologisnya. Dampak yang tidak sesuai dengan yang diharapkan menunculkan berbagai perasaan seperti malu terhadap perubahan fisiknya, ragu terhadap pengobatan berurut serta perasaan takut patah tulang yang dialami akan kambuh berulang. Hasil berurut yang tidak sesuai dengan harapan ini menjadi sebuah stresor bagi partisipan terutama dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Dalam beraktifitas, partisipan kerap merasa takut dan was-was patah tulang akan kembali kambuh. Rasa khawatir ini kemudian mengakibatkan partisipan membatasi pekerjaan yang biasanya dilakukan. Partisipan mulai menghindari jenis pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik yang besar. Disisi lain, seringnya muncul rasa sakit dan nyeri pada bekas patahan tulang mengakibatkan partisipan memilih membatasi aktifitasnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 581,
"width": 209,
"height": 163,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Perubahan fisik serta aktifitas yang terjadi setelah pengobatan tradisional berurut dilakukan memunculkan respon psikologis seperti stres. Stuart (2016) menjelaskan bahwa stres dapat terbentuk dari sebuah kondisi yang tidak sesuai harapan. Stres ini bila dibiarkan dapat menjadi sumber stresor pada seseorang. Selain itu, studi lain menunjukan bahwa harapan yang tidak tercapai menjadi sebuah stresor utama yang dapat menimbulkan perasaan tertekan dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 197,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "mempengaruhi psikologis seseorang (Lanawati, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 115,
"width": 197,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Stresor adalah stimulus yang memiliki sifat menantang maupun mengancam serta membutuhan energi untuk mengatasinya. Stimulus ini dapat memunculkan situasi ketegangan dan stress pada individu yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 198,
"width": 198,
"height": 204,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "mengalaminya (Stuart, 2016). Dampak fisik berurut yang tidak sesuai harapan tersebut menciptakan situasi penuh tekanan yang menjadi sumber stresor dan memiliki potensi menciptakan stres (Didymus, 2017). Stres yang dialami partisipan terkait kondisi fisik harus diatasi dengan menggunakan mekanisme koping yang adaptif. Apabila dampak fisik yang terjadi akibat pengobatan berurut dipandang sebagai sebuah tantang yang menguntungkan, maka stres akan berkurang. Stresor akan cenderung sulit diatas, apabila stressor.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 433,
"width": 87,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 447,
"width": 198,
"height": 231,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil penelitian ini didapatkan dalam penanganan patah tulang pada masyarakat banjar masih banyak menggunakan pengobatan patah tulang tradisional yang banyak dikenal dengan baurut , pemilihan pengobatan ini didasarkan karena mudah dan murah dalam pengobatannya tetapi masih menimbulkan gejala sisa yaitu menimbulkan dampak secara fisik dan psikologis yang disebabkan karena penanganan yang tidak tepat. Akibat adanya gejala sisa ini menimbulkan efek samping yang permanen sehingga perlu adanya edukasi yang baik dalam penentuan pemilihan pengobatan ini, tentunya dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 667,
"width": 197,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "memperhatikan berbagai macam faktor yaitu ekonomi, pengetahuan dalam",
"type": "Table"
},
{
"left": 452,
"top": 695,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pengobatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 709,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sehingga bisa mempertimbangkan antara pengobatan medis dan tradisonal.",
"type": "Table"
},
{
"left": 501,
"top": 782,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "172",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 209,
"height": 149,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bagi institusi pelayanan keperawatan dengan hasil penelitian ini menjadi dasar tentang pentingnya bagi tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien patah tulang dengan memberikan edukasi promosi kesehatan pada masyarakat sehingga ada pertimbangan dalam menentukan pilihan pengobatan agar tidak salah ambil yang akan menimbulkan kecacatan atau gejala sisa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 239,
"width": 91,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mensosialisasikan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 239,
"width": 209,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dipelayanan kesehatan maupun masyarakat menengah kebawah untuk menjadi pertimbangan dalam menentukan pengobatan yang sesuai, sehingga dampak negative dapat dihindari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 322,
"width": 208,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Meningkatkan pemaparan tentang pengobatan tradisional",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 336,
"width": 209,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "berdasarkan evedance based nursing practice sehingg ketika perawat berada di tengah-tengah masyarakat dapat memahami kebiasaan, budaya, perilaku dan proses hubungan sosial yang dapat mempengaruhi kondisi sehat dan sakit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 433,
"width": 208,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan keperawatan hendaknya mampu membentuk menanamkan nilai- nilai profesionalisme keperawatan kepada mahasiswa sebagai calon perawat yang memiliki peran sangat tinggi terhadap peningkatan mutu layanan kesehatan khususnya layanan keperawatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 563,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 587,
"width": 209,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Afiyanti, D., & Rachmawati, I. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Riset Keperawatan . Jakarta: Rajawali Pers.Alligood, M. 2017. Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka, Edisi 8 Volume 1 . Singapura. Elsevier.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 696,
"width": 208,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bahall, M., & Legall, G. (2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 709,
"width": 60,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Knowledge,",
"type": "Table"
},
{
"left": 120,
"top": 709,
"width": 174,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "attitudes, and practices among health care providers regarding",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 88,
"width": 163,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "complementary and alternative medicine in Trinidad and Tobago . BMC Complementary and Alternative Medicine , 17 (1),",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 143,
"width": 158,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1 https://doi.org/10.1186/s12906- 017-1654-y .",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 182,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bucholz RW et all. 2006. Fracture In Adults . Phildelphia: lippincott &",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 210,
"width": 44,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Willkins",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 234,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Clancy, A., & Svensson, T. (2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 248,
"width": 162,
"height": 93,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Perceptions of public health nursing consultations: tacit understanding of the importance of relationships. Primary Health Care Research & Development, 11 , 363-373. doi: 10.1017/S1463423610000137",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 354,
"width": 198,
"height": 117,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Depkes RI. 2018 . Riset Kesehatan Dasar . Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta Didymus, F. F. (2017). Olympic and international level sports coaches ’ experiences of",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 475,
"width": 162,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "stressors , appraisals , and coping stressors , appraisals , and coping . Qualitative Research in Sport, Exercise and Health . . https://doi.org/10.1080/2159676 X.2016.1261364",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 581,
"width": 198,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Engel, J., & Prentice, D. (2013). The ethics of interprofesional collaboration. Nursing Ethics ,",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 623,
"width": 78,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "20 (4), 426-435.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 647,
"width": 200,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ideham, S. dkk. 2007. Urang Banjar dan Kebudayaannya . BALITBANGDA KALSEL & Pustaka Banua. Banjarmasin.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 712,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Juwita, E, (Skripsi) 2013. Hubungan Pengetahuan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 352,
"top": 726,
"width": 162,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan, Pengalaman, dan Pendapatan",
"type": "Table"
},
{
"left": 501,
"top": 782,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 209,
"height": 172,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ibu Rumah Tangga Dengan Pemanfaatan Obat Tradisional Sebagai Pengobatan Alternatif Di Desa Peunelop kecamatan Labuhan Haji Timur Kabupaten Aceh Selatan, Banda Aceh :FKM Muhammadiah Lanawati. (2019). Studi Fenomenologi: Pengalaman Psikologis Perempuan Suku Dayak Ma’annyan menjalani adat Ipilah. (Tesis: Tidak dipublikasi)",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 273,
"width": 209,
"height": 215,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Martin-Misener, R., Valaitis, R., Wong, S. T., MacDonald, M., Meagher- Stewart, D., Kaczorowski, J Team, Strengthening Primary Health Care through Public Health and Primary Care Collaborations. (2012). A scoping literature review of collaboration between primary care and public health. Primary Health Care Research & Development , 13, 327-346. doi: 10.1017/S1463423611000491 Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori . Jakarta :",
"type": "Table"
},
{
"left": 120,
"top": 490,
"width": 87,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Salemba Medika.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 514,
"width": 208,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Murthy, R. S. (2016). Role of",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 528,
"width": 174,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "international collaboration in developing mental health services. Indian Journal of Social Psychiatry , 32 (3).",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 595,
"width": 209,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Notosiswoyo., dkk. (2001). Review",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 609,
"width": 173,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian Pengobatan Tradisional",
"type": "Table"
},
{
"left": 120,
"top": 623,
"width": 173,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Patah Tulang . Jakarta: Media",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 637,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Litbang Kesehatan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 660,
"width": 209,
"height": 90,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Potter,& Perry AG. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik . 4th ed. EGC: Jakarta. Prentice, D., Engel, J., Taplay, K., & Stobbe, K. (2015).",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 344,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Interprofessional collaboration: The experience of nursing and medical students‟ interprofessional education. Global Qualitative Nursing Research, 2 , 1-9. doi: 10.1177/2333393614560566 Rasny,H. Susanto, T & Dewi, E.I (2014). Ethnonursing Penggunaan Terapi Komplementer Pada Suku Using Banyuwangi. Universitas Jember Sari AP dkk. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan berobat pada pasien patah tulang yang menggunakan system pembiayaan jamkesmas . Bandung Setyoningsih, A & Artaria, M. D. 2016. Pemilihan Penyembuhan Penyakit Melalui Pengobatan Tradisional Non Medis Atau",
"type": "Table"
},
{
"left": 352,
"top": 435,
"width": 151,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Medis . Universitas Brawijaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 459,
"width": 195,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sitomorang, H dkk. 2014: Faktor –",
"type": "Text"
},
{
"left": 352,
"top": 473,
"width": 161,
"height": 80,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Faktor Yang Mempengaruhi Kearifan Lokal Pemanfaatan Obat-Obatan Tradisional Oleh Etnik Karo . Prosiding ekspose an tahun 2014 balai penelitiaan kehutanan aek nauli medan, 6",
"type": "Table"
},
{
"left": 352,
"top": 556,
"width": 159,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "November 2014. ISBN 978-602- 19559-7-0 hasil",
"type": "Table"
},
{
"left": 477,
"top": 569,
"width": 36,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "penelit",
"type": "Text"
},
{
"left": 352,
"top": 583,
"width": 157,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "https://www.researchgate.net/pr ofile/Alfonso_Harianja/publicati on/",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 635,
"width": 197,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Stuart, G. W. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart . (B. A. Keliat, Ed.)",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 676,
"width": 161,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Indonesia). Singapore: Elsevier.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 700,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Suprapto, Agus (2000). Pengkajian pengobatan patah tulang di pasuruan dan sidoarjo . Sentra pengobatan tradisional",
"type": "Text"
},
{
"left": 501,
"top": 782,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "174",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 209,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Susi H.K., dkk. (2010) Faktor-Faktor",
"type": "Table"
},
{
"left": 120,
"top": 101,
"width": 174,
"height": 67,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Yang Melatar Belakangi Pasien Patah Tulang Berobat Ke Pengobatan Tradisional Ahli Tulang Di Sumedang ”. Fakultas Ilmu Keperawatan",
"type": "Table"
},
{
"left": 236,
"top": 157,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Universitas",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 170,
"width": 60,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Padjadjaran",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 196,
"width": 208,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Utami, M. N. (2015). Faktor-faktor",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 210,
"width": 173,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pemilihan Pengobatan Tradisional pada Kasus Patah Tulang . 2 (3), 339–342.",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 238,
"width": 173,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/i ndex.php/agro/article/view/1371/p",
"type": "Table"
},
{
"left": 120,
"top": 279,
"width": 16,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "df .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 303,
"width": 209,
"height": 66,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Widiarti, A. (2016). Analisis Pengaruh Faktor Perilaku Terhadap Pemanfaatan Kearifan Lokal Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Di Kota Palangka",
"type": "Table"
},
{
"left": 120,
"top": 372,
"width": 173,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Raya . Jurnal berkala kesehatan https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index .php/berkalakesehatan/article/view /4842/4205",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 437,
"width": 208,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "World Health Organitation .(2013). WHO",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 451,
"width": 174,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Traditional Medicine Strategy 2014-2023, World Health Organitation . Hongkong",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 502,
"width": 208,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Zulkifli. (2014). Pengobatan Tradisional Sebagai Pengobatan Alternatif Harus Dilestarikan . USU",
"type": "Text"
}
] |
586a20f5-0344-724a-12d5-56f9240096d2 | https://journal.sttindonesia.ac.id/bangkitindonesia/article/download/30/9 | [
{
"left": 71,
"top": 88,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "APLIKASI SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 154,
"width": 254,
"height": 28,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "* 1 Widiyanto , * 2 Liza Safitri Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 181,
"width": 225,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 [email protected] , 2 [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 226,
"width": 45,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 246,
"width": 457,
"height": 107,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seiring pemakaian smartphone yang semakin lama, pengguna smartphone biasanya akan menemukan gangguan berupa gejala-gejala kerusakan yang dialami smartphone mereka, baik gejala kerusakan pada software maupun hardware. Tetapi, pengguna smartphone yang tidak mengetahui penyebab kerusakan pada smartphone mereka, sehingga hal ini membuat mereka bingung karena tidak bisa mendapatkan solusi perbaikannya. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna smartphone dalam mendiagnosa atau mencari kerusakan yang dialami smartphone mereka dengan lebih cepat sehingga pengguna smartphone mengetahui letak kerusakan dan mendapatkan solusi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 356,
"width": 457,
"height": 107,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan permasalahaan yang ada, penulis melakukan analisa dan merancang sebuah sistem pakar yang dapat mengatasi masalah yang dialami pengguna smartphone dalam mendiagnosa atau mencari kerusakan smartphone yang bervariasi. Software yang yang digunakan dalam pembangunan sistem pakar ini adalah Delphi dan Microsoft Office Access 2007 sebagai database . Adapun metodologi yang digunakan untuk pengembangan sistem pakar ini adalah metodologi waterfall . Sedangkan metode sistem pakar yang digunakan adalah metode dempster shafer yaitu teori matematika pembuktian berdasarkan fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 466,
"width": 456,
"height": 80,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sehingga didapatkanlah sebuah sistem pakar yang mengandung ilmu pengetahuan tentang kerusakan smartphone . Sistem pakar ini dapat membantu pengguna smartphone dalam melakukan diagnosa dan pencarian terhadap jenis kerusakan smartphone secara umum melalui pemilihan gejala kerusakan yang terjadi pada smartphone mereka. Dengan bantuan sistem pakar ini, diharapkan dapat membantu pengguna smartphone agar mendapatkan solusi yang tepat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 563,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : aplikasi, sistem pakar, diagnosa, kerusakan, smartphone , pengguna, dempster shafer .",
"type": "Text"
},
{
"left": 53,
"top": 603,
"width": 98,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 628,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Latar Belakang Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 647,
"width": 456,
"height": 61,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seiring berjalannya waktu pemakaian smartphone yang semakin lama, biasanya pengguna smartphone akan menemukan gangguan atau gejala-gejala kerusakan pada smartphone mereka, baik gejala kerusakan pada software maupun hardware. Tetapi, pengguna smartphone yang tidak mengetahui penyebab kerusakan pada smartphone mereka, sehingga hal ini membuat mereka bingung karena tidak mengetahui apa penyebab kerusakan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 710,
"width": 456,
"height": 60,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oleh karena itu dari permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk membuat sebuah sistem yang berhubungan dengan masalah kerusakan smartphone, supaya permasalahan tersebut lebih mudah ditelusuri kerusakannya, dan cukup dengan menggunakan sistem maka permasalahan kerusakan smartphone dapat diketahui dan menemukan solusi untuk permasalahan kerusakan smartphone. Oleh karena itu maka penulis membuat aplikasi dengan judul “APLIKASI SISTEM PAKAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 88,
"width": 456,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER”",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 113,
"width": 109,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Rumusan Masalah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 126,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Apa yang dibutuhkan pengguna smartphone untuk mengetahui penyebab kerusakan pada smartphone mereka?",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 153,
"width": 338,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Apakah dengan sistem pakar ini pengguna bisa menghemat waktu?",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 167,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Apakah sistem pakar ini bisa mempermudah pengguna smartphone dalam hal memberikan informasi?",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 195,
"width": 114,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. KAJIAN PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 207,
"width": 83,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Sistem Pakar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 221,
"width": 456,
"height": 108,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Based System yaitu suatu aplikasi computer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik. Sistem ini bekerja dengan menggunakan pengetahuan dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sistem ini disebut sistem pakar karena fungsi dan perannya sama seperti seorang ahli yang harus memiliki pengetahuan, pengalaman dalam memecahkan suatu persoalan. Sistem biasanya berfungsi sebagai kunci penting yang akan membantu suatu sistem pendukung keputusan atau sistem pendukung eksekutif",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 332,
"width": 118,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Kecerdasan Buatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 345,
"width": 456,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia (Minsky, 1989). Definisi lain diungkapakan oleh H. A. Simon [1987]. Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 414,
"width": 456,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rich and Knight [1991] mendefiniskan Kecerdasan Buatan (AI) sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dillakukan lebih baik oleh manusia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 470,
"width": 105,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "C. Dempster Shafer",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 483,
"width": 456,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teori Dempster Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 566,
"width": 110,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. ANALISIS SISTEM",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 579,
"width": 206,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Analisis Jenis Kerusakan dan Gejala",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 592,
"width": 456,
"height": 74,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebelum mengetahui jenis kerusakan yang dialami oleh sebuah smartphone, perlu diketahui terlebih dahulu gejala-gejala yang ditimbulkan yang menyebabkan kerusakan pada smartphone tersebut. Sistem pakar ini mendiagnosa kerusakan pada smartphone dengan cara mencari jenis kerusakan berdasarkan gejala-gejala yang dialami sebuah smartphone menggunakan metode dempster shafer yang kemudian akan didapatkan kesimpulan berupa jenis kerusakan yang dialami beserta solusi yang harus dilakukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 669,
"width": 174,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Analisis Metode Dempster Shafer",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 681,
"width": 264,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Membuat Tabel Gejala dan Menentukan Nilai Densitas",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 694,
"width": 165,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Membuat Tabel Jenis Kerusakan",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 706,
"width": 189,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Membuat Tabel Keputusan dan Relasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 719,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Membuat Keterangan Basis Pengetahuan",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 732,
"width": 169,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Membuat Tabel Aturan atau Rule",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 744,
"width": 145,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Perhitungan Demster Shafer",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 767,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 88,
"width": 353,
"height": 184,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Use Case Diagram Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan Pada Smartphone Menggunakan Metode Dempster Shafer Pakar Log In Pengolahan Data Gejala Pengguna Smartphone Pengolahan Data Solusi Diagnosa Hasil Diagnosa Log Out <<include>> Pengolahan Data Jenis Kerusakan Pengolahan Data Relasi <<include>> <<include>> <<include>> Petunjuk << inc lud e> > <<include>> <<in clud e>> << inc lud e> >",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 314,
"width": 195,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Activity Diagram Pengolahan Data Gejala",
"type": "Caption"
},
{
"left": 222,
"top": 328,
"width": 184,
"height": 174,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pakar Sistem Pakar Tidak Lengkap Lengkap Pilih Menu Data Gejala Tampilkan Halaman Data Gejala Masukkan Kode Gejala, Nama Gejala dan Nilai Dentitas Tekan Tombol Simpan Data Gejala Disimpan Cek Kelengkapan Data Gejala",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 586,
"width": 382,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "C. Sequence Diagram Pengolahan Data Gejala (Proses Ubah Data Gejala)",
"type": "Caption"
},
{
"left": 154,
"top": 622,
"width": 295,
"height": 105,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pakar FormMenu FormGejala Database MainMenu1_Click() FormGejala.ShowModal; updaterecord() Masukkan (Kode Gejala, Nama Gejala, Nilai Densitas) MessageDlg('Data tersimpan') MessageDlg('Masukkan nama gejala') Validasi Data btnUbahClick() MessageDlg('Masukkan nilai densitas')",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 92,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "D. Class Diagram",
"type": "Section header"
},
{
"left": 176,
"top": 117,
"width": 257,
"height": 269,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Form_Relasi - Kode Kerusakan : String - Nama Kerusakan : String - Kode Gejala : String - Nama Gejala : String + btnSimpanClick() + btnUbahClick() + btnHapusClick() FormDiagnosa - Hasil Perhitungan : String - Jenis Kerusakan : String - Solusi : String + btnHitungClick() 1..* Menu Utama + FormLogin.ShowModal; + FormGejala.ShowModal; + FormJenisKerusakan.ShowModal; + FormSolusi.ShowModal; + FormRelasi.ShowModal; + FormDiagnosa.ShowModal; + FormPetunjuk.ShowModal; + FormTentangKami.ShowModal; - MenuDataMaster - Menu Diagnosa - Menu Petunjuk - Menu Tentang Kami FormJenisKerusakan - Kode Jenis Kerusakan : String - Nama Jenis Kerusakan : String + btnSimpanClick() + btnUbahClick() + btnHapusClick() FormSolusi Kode Solusi : String Jenis Keruskan : String Nama Gejala : String Solusi : String + btnSimpanClick() + btnUbahClick() + btnHapusClick() FormGejala - Kode Gejala : String - Nama Gejala : String - Nilai Densitas : String + btnSimpanClick() + btnUbahClick() + btnHapusClick() 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1 1..* 1 1..* 1 1..* 1 1..* 1..* 1..*",
"type": "Picture"
},
{
"left": 70,
"top": 452,
"width": 156,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 489,
"width": 456,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setelah merancang dan membangun aplikasi sistem pakar pendeteksi kerusakan pada smartphone menggunakan metode dempster shafer, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 543,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Dengan adanya sistem pakar ini menambah informasi tentang pengetahuan dan pemahaman dalam pengenalan kerusakan pada smartphone.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 582,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Sistem pakar pendeteksi keusakan smartphone ini memudahkan pengguna smarphone mendapatkan informasi tentang jenis-jenis kerusakan pada smartphone.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 622,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Dengan adanya bantuan sistem pakar ini maka pengguna smartphone dapat mengetahui jenis kerusakan pada smartphone meraka dan mendapatkan solusi",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 662,
"width": 136,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Saran dan Rekomendasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 674,
"width": 456,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setelah melakukan penelitian dan pengerjaan pembangunan aplikasi sistem pakar pendeteksi kerusakan pada smartphone menggunakan metode dempster shafer , terdapat beberapa saran yaitu :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 716,
"width": 442,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Sistem pakar ini dapat dikembangkan untuk mendiagnosa kerusakan pada teknologi lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 729,
"width": 399,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Aplikasi dapat dikembangkan menggunakan tampilan dan desain yang menarik.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 743,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Pada bagian hasil perhitugan di menu diagnosa dapat ditampilkan proses perhitungan dari awal sampai akhir menggunakan tabel aturan kombinasi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 100,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 126,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[1] Hendrayudi , VB 2008 untuk Berbagai Keperluan Programming, PT Elex Media Komputindo, 2009, Jakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 153,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[2] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Ed.2, 1991, Jakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 181,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[3] Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan, Penerbit Kanisius, 2008, Yogyakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 208,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[4] M. Agus J. Alam, Belajar Sendiri Mengolah Database dengan Borland Delphi 7, PT Elex Media Komputindo, 2003, Jakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 236,
"width": 401,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[5] Rika Rosnelly, Sistem Pakar Konsep dan Teori, Andi, Ed.1, 2005, Yogyakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 250,
"width": 375,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[6] Kusrini, Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi, Andi, Ed.1, 2006, Yogyakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 264,
"width": 456,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[7] Sulistyohati, Aprilia dan Taufiq Hidayat, Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal dengan Metode Dempster-Shafer, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, 2008, Yogyakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 305,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[8] Soni Daniswara dan Riyan, Mencari & Memperbaiki Kerusakan Pada Handphone, Kawan Pustaka, 2004, Jakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 333,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[9] R. Wilman dan Riyan, Mengenali & Mengatasi Kerusakan Software Handphone, Kawan Pustaka, 2006, Tangerang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 360,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[10] Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan, Andi, Ed.1, 2008, Yogyakarta.",
"type": "List item"
}
] |
0810272b-92c6-0b5b-75c0-9467c67be951 | https://jurnal.inkadha.ac.id/index.php/kariman/article/download/54/53 | [
{
"left": 411,
"top": 43,
"width": 25,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Page header"
},
{
"left": 242,
"top": 595,
"width": 197,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kariman , Volume 01, No. 01, Tahun 2015 | 113",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 154,
"width": 390,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN PROFETIK:",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 173,
"width": 319,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Manajemen Sunnah Penuh Rahmah dan Barokah",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 204,
"width": 31,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Section header"
},
{
"left": 118,
"top": 220,
"width": 248,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Dosen STIT Al Karimiyyah Beraji Gapura Sumenep",
"type": "Text"
},
{
"left": 221,
"top": 250,
"width": 43,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 266,
"width": 357,
"height": 81,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kepemiminan menjadi penting untuk dipahami karena seorang pimpinan dalam memegang tampuk kekuasaannya dijumpai ketidakseimbangan antara ucapan dengan tindakannya. Pemimpin sebagai sosok yang mempunyai posisi strategis di tengah-tengah masyarakat harus memiliki kompetensi integritas dan moralitas yang mumpuni. Kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan dengan meneladani apa yang telah dicontohkan oleh Muhammad Rasulullah. Amar ma’ruf, nahi mungkar dan tu’minu billahi sebagai etika dasar yang menjadi landasan perjuangannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 359,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Keywords: Kepemimpinan, Profetik",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 396,
"width": 75,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 48,
"top": 410,
"width": 389,
"height": 71,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Akhir-akhir ini tentang kepemimpinan menjadi sesuatu yang menarik. Dalam setiap kampanye pemilu legislatif, pemilihan presiden, pemilihan gubernur, pemilihan bupati bahkan dalam pemilihan kepala desa senantiasa para calon selain mensosialisasikan dirinya juga menanamkan sebuah arti penting kepemimpinan kepada masyarakat sebagai calon pemilihnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 483,
"width": 389,
"height": 72,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Masyarakat lambat laun mulai memahami dan menyadari bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dan peranan dalam mempengaruhi orang lain secara terus menerus (kontinuitas). Proses kepemimpinan di negara kita dan negara-negara yang menganut sistem demokrasi menjadi agenda nasional pesta demokrasi dalam bentuk pemilu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 556,
"width": 389,
"height": 28,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kepemiminan menjadi penting untuk dipahami karena seorang pimpinan dalam memegang tampuk kekuasaannya dijumpai ketidakseimbangan antara",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 43,
"width": 25,
"height": 17,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Page header"
},
{
"left": 48,
"top": 595,
"width": 190,
"height": 18,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "114 | Kariman , Volume 01, No. 01, Tahun 2015",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 63,
"width": 388,
"height": 42,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "ucapan dengan tindakannya. Ucapan bisa saja disampaikan dengan mudah dan gamblang kepada masyarakat yang disertai dengan bumbu-bumbu penyedap agar masyarakat terpikat hatinya untuk mendukungnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 106,
"width": 389,
"height": 72,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Namun kenyataannya setelah menjadi pemimpin bukan lagi mengayomi masyarakat baik secara ekonomi, sosial, pendidikan, politik dan lain sebagainya akan tetapi justru hak-hak masyarakat yang semestinya diterima secara utuh masih ada penyunatan disana-sini. Bahkan lebih parah lagi hak-hak masyarakat sama sekali tidak disampaikan kepada sasaran penerima mamfaat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 179,
"width": 389,
"height": 101,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Pemimpin sebagai sosok dengan posisi sangat strategis di tengah-tengah masyarakatnya harus memiliki kompetensi integritas dan moralitas yang mumpuni. Sebab pemimpin akan menjadi contoh baik buruknya kondisi sosial masyarakat. Manakala pemimpin itu menunjukkan prilaku yang baik akan memperoleh kepercayaan dan akses di tengah-tengah masyarakatnya. Sebaliknya manakala prilaku pemimpin itu buruk justru akan mendapatkan cibiran dan caci maki dari masyarakat yang dipimpinnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 299,
"width": 313,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Karakter Kerasulan Muhammad SAW. Sebagai Pemimpin",
"type": "Section header"
},
{
"left": 48,
"top": 313,
"width": 389,
"height": 86,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW adalah tauladan terbaik bagi setiap pemimpin ke depan. Keberhasilan Rasulullah menerobos celah-celah masyarakat Jahiliyah suatu hal yang menakjubkan. Apa yang ditegakkan beliau adalah seimbang antara pernyataan dengan kenyataannya, antara pengakuan dan kelakuannya. Itulah suri tauladan yang patut dicontoh dalam kepemimpinan saat ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 400,
"width": 389,
"height": 72,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Rahasia apa yang terkandung dalam diri beliau? Jawabannya tidak terlalu sulit. Disitir dalam al-Qur’an: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al- Ahzab:21) 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 473,
"width": 417,
"height": 72,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Dalam Tafsirnya Al-Misbah, Prof. Dr. Quraisy Shihab 2 menulis bahwa Beliau (Muhammad) adalah Nabi dan Rasul, juga Mufti dan Hakim. Di samping itu sebagai pemimpin masyarakat, dan sebagai pribadi. Sebagai pemimpin masyarakat maka petunjuk-petunjuk beliau dalam hal-hal yang terkait dengan problema kemasyarakatan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan masyarakatnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 561,
"width": 266,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya ,Jakarta , hal. 670",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 48,
"top": 571,
"width": 384,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "2 Quraisy Shihab, M., Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Keserasian Al-Qur’an, (Tangerang, Lentera Hati, 2005), hal. 245",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 411,
"top": 43,
"width": 25,
"height": 17,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Page header"
},
{
"left": 242,
"top": 595,
"width": 197,
"height": 17,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kariman , Volume 01, No. 01, Tahun 2015 | 115",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 63,
"width": 388,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Dalam kepemimpinan beliau ada kekhususan-kekhususan yang membedakan beliau dari manusia-manusia lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 92,
"width": 389,
"height": 130,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Michael Hart meletakkan Nabi Muhammad saw dalam urutan pertama dalam bukunya Seratus Tokoh yang Berpengaruh dalam Sejarah karena kepemimpinan beliau mampu mengubah dunia dalam waktu yang relatif singkat. Yakni selama 23 tahun yang terbagi dalam periode Makkah selama 13 tahun dan periode Madinah selama 10 tahun. Dan perubahan itu senantiasa terasa hingga saat ini bahkan hingga dunia ini hancur. Michael Hart menempatkan Muhammad Rasulullah bukan tanpa alasan akademik. “Ini sebagian pokoknya lantaran saya percaya Muhammad punya pengaruh pribadi lebih besar dalam hal pembinaan agama Islam daripada Nabi Isa pada agaama Kristen.” 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 223,
"width": 389,
"height": 57,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Awalnya masyarakat Arab sebagai produk masyarakat Jahiliyah secara revolusioner menjadi masyarakat yang cerdas secara mental-spritual. Dari masyarakat yang bermoral brandal menjadi masyarakat yang santun dan berbudi luhur tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 282,
"width": 389,
"height": 100,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Integritas dan moralitas pemimpin adalah sesuatu yang mutlak diperlukan dalam upaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Integritas dan moralitas adalah cerminan dari sikap, ungkapan, tindakan sensitivitas persoalan- persoalan yang dihadapi, sekecil apapun. Seperti yang dicontohkan oleh Muhammad Rasulullah saw. Karena pemimpin dalam Islam selain harus mempertanggung jawabkan kepemimpinannya di dunia besok juga akan dituntut di hadapan Allah SWT.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 383,
"width": 388,
"height": 58,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Seperti ditulis A. Busyro Karim dalam bukunya “Bukalah Selimutmu” 4 bahwa Muhammad rasulullah dalam memimpin ummatnya senantiasa berpegang pada inti dasar lahirnya sebuah kepecayaan. Inti dasar itu adalah shidiq, amanah, tabligh dan fathanah yang menjadi karakter dalam menyampaikan risalahnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 442,
"width": 388,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "1. Shidiq adalah membenarkan kebenaran (membela yang benar). Selalu mengedepankan kejujuran, tidak licik, dan tidak pernah cacat dalam soal apapun. Jauh dari sifat tamak dan serakah.",
"type": "List item"
},
{
"left": 48,
"top": 486,
"width": 388,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "2. Amanah adalah bertanggung jawab terhadap segala perkataan, sikap dan perbuatan. Apabila berjanji berusaha sekuat tenaga memenuhinya. Tidak mengilak dari tertanggung jawaban segala perbuatan dan tindakannya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 48,
"top": 552,
"width": 357,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "3 Michael H. Hart, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah, (penerjemah. H. Mahbub Junaidi)(Jakarta, Pustaka Jaya, 1988) hal. 15",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 48,
"top": 573,
"width": 382,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "4 Karim, A. Busyro, Bukalah Selimutmu (Surabaya, Penerbit Bintang (CV Bintang) Surabaya, 2010) hal. 101-102",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 43,
"width": 25,
"height": 17,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Page header"
},
{
"left": 48,
"top": 595,
"width": 190,
"height": 18,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "116 | Kariman , Volume 01, No. 01, Tahun 2015",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 63,
"width": 388,
"height": 71,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "3. Tabligh adalah pemimpin yang bisa memberikan kesejukan, ketenangan dan ketemtraman. Beliau tidak suka memberikan pernyataan yang bertentangan dengan hati nurani masyarakat. Ungkapannya tidak kontroversial, provokatif dan demontratif. Beriau mampu berbicara dengan semua level masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing.",
"type": "List item"
},
{
"left": 48,
"top": 136,
"width": 388,
"height": 56,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "4. Fathana adalah pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang jauh ke depan. Pemimpin yang mampu membuat perencanaan yang tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat. Pemimpin yang mampu membuat strategi, merencanakan dan menentukan skala prioritas.",
"type": "List item"
},
{
"left": 48,
"top": 194,
"width": 389,
"height": 57,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Keempat karakter risalah kerasulan Muhammad SAW adalah rincian akhlakul karimah yang menjadi inti tertusnya Nabi Muhammad ke alam dunia ini. “Hanya sanya saya diautus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. Kepemimpinan beliau dengan mengedepankan akhlakul karimah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 252,
"width": 389,
"height": 86,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hal tersebut dapat dibaca sejak awal Rasulullah saw. sewaktu di Makkah. Beliau secara sembunyi-sembunyi menyeru keluarganya yang tinggal satu atap kemudian kepada sahabat-sahabat dekatnya. Dari keluarganya, Khatijah sebagai istri beliau tercatat wanita yang masuk Islam pertama kali. Lalu menyusul masuk Islam anak paman beliau Ali bin Abi Thalib seorang yang amat muda dan Zaid bin Haritsah seorang budak beliau.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 340,
"width": 389,
"height": 115,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Abubakar as-Shiddiq, sahabat karib Rasulullah segera beriman dan memeluk agama Islam. Dengan perantaraan Abubakar lambat-laun banyak orang memeluk Islam, antara lain: Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf, dan banyak lagi nama-nama lain dari qabilah Quraisy yang bermukim di sekitar kota Makkah. Mereka yang terdahulu, pertama- tama- memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun). Tentang keimanan mereka dapat diandalkan . Sebab secara intensif, mereka mendapat gemblengan langsung dari Rasulullah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 457,
"width": 389,
"height": 57,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Rasulullah mampu merespon setiap intimidasi kekuatan-kekuatan yang mentang kepemimpinannya dalam menyampaikan ajaran Islam. Rasulullah tidak gentar dengan badai dan topan yang menghadangnya. Inilah buah keimanan kepada Allah dan sekaligus uswah hasanah yang harus dicontoh oleh umatnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 515,
"width": 389,
"height": 42,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Pernyataan beliau yang sangat terkenal yang disampaikan kepada pamannya yang bernama Abu Thalib. “ Paman, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan meletakkan bulan di tangan kiriku, dengan maksud",
"type": "Text"
},
{
"left": 411,
"top": 43,
"width": 25,
"height": 17,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Page header"
},
{
"left": 242,
"top": 595,
"width": 197,
"height": 17,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kariman , Volume 01, No. 01, Tahun 2015 | 117",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 63,
"width": 388,
"height": 26,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "supaya aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan, biar nanti Allah yang membuktikan kei menangan itu di tanganku atau aku binasa karenanya.” 5",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 109,
"width": 93,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Totalitas Taqwa",
"type": "Section header"
},
{
"left": 48,
"top": 123,
"width": 389,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Dalam abad modern ini sebagian (mayoritas ?) pemegang kebijakan publik khususnya di pemerintahan merasa takut dengan orang-orang dari lembaga KPK, kepolisian, kejaksaan, inspektorat bahkan dengan orang-orang LSM. Para pemegang kebijakan publik seharusnya tidak perlu merasa takut dengan siapapun manakala bekerja dengan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 210,
"width": 389,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Takut dalam persepsi manusia adalah membenci dan menjauh. Akan tetapi takut dalam konteks agama (tasawwuf) adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Oleh karena itu ketika orang takut kepada Allah akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan bermacam-macam bentuk ibadah baik dengan ibadah wajib atau sunnah atau ibadah murni (mahdhah) atau dengan ibadah yang tidak murni (ghairu mahdah).",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 298,
"width": 389,
"height": 71,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Konon, seorang Arab Badwi menemui Nabi Muhammad saw. dan mengajukan pertanyaan: “Apakah tuhan kita dekat, sehingga kami dapat bermunajat dengan-Nya, ataukah Dia jauh, sehingga kami harus menyerunya?” Mendengar pertanyaan yang diajukan orang Badwi itu Nabi Muhammad saw. terdiam, hingga turun ayat:",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 371,
"width": 389,
"height": 42,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), Aku dekat, Aku memperkenankan permohonan orang yang berdo’a apabila dia berdo’a kepada-Ku...” (Al-Baqarah: 186) 6",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 415,
"width": 389,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kedekatan Allah SWT kepada hamba-Nya adalah melekatnya pengawasan Allah kepada hamba-Nya. Oleh karena itu seharusnya manusia sebagai hamba Allah dalam hidupnya memamfaatkan setiap kesempatan untuk senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT. Dan itu bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba- hamba-Nya. Diawasi agar hamba-hamba-Nya tidak terjerembab ke dalam kenistaan dan angkara murka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 552,
"width": 383,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "5 Husain Haikal, Hayat Muhammad, diterjemahkan oleh Ali Audah, Sejarah Muhammad, (Jakarta, PT Pustaka Litera Antar Nusa, 1999) hal. 97",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 48,
"top": 573,
"width": 373,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "6 Yunasril Ali, Jatuh Hati Pada Ilahi: Beragama Sebagai Manifestasi Kerindual Spiritual (Jakarta, PT. Serambi Ilmu Semesta, 2007) hal. 144",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 48,
"top": 43,
"width": 25,
"height": 17,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Page header"
},
{
"left": 48,
"top": 595,
"width": 190,
"height": 18,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "118 | Kariman , Volume 01, No. 01, Tahun 2015",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 63,
"width": 388,
"height": 42,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa takut kepada Allah, maka segala sesuatu takut kepadanya. Barangsiapa takut kepada selain Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu. ” 7",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 107,
"width": 389,
"height": 86,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Sebagaimana hadis tersebut di atas manusia hanya dituntut takut kepada Allah SWT (taqwa). Sebab dengan didasari rasa takut kepada Allah maka akan menjadi pangkal kebahagiaan dan kenikmatan dunia sampai akherat. Mengapa demikian? Orang yang takut kepada Allah akan merasa bahwa dirinya dilihat dan diawasi oleh Allah SWT. Setiap tindak laku orang tersebut akan senantiasa dilakukan dengan penuh kehati-hatian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 212,
"width": 174,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Urgensi Kepemimpinan Profetik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 48,
"top": 226,
"width": 389,
"height": 86,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Sebagaimana disebutkan dalam kitab I’dhatun Nasyi’in karya Musthafa al- Ghalayain 8 bahwa sunnatullah telah menetapkan dalam stiap bentuk mahluk yang diciptakan Allah pasti ada yang memimpin dan yang dipimpin. Ada yang mengatur dan ada yang diatur. Hal itu agar pemikiran-pemikiran tidak tumpang tindih dan keinginan-keinginan (aspirasi) tidak simpang siur yang mengakibatkan keretakan kerukunan, terputusnya tali kasih sayang, pudarnya persatuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 313,
"width": 389,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Setiap kelompok yang tidak mempunyai pemimpin yang dapat dijadikan tempat mengadukan problema-problema mereka itu, sama halnya mereka yang menaiki kuda liar dan nakal pada malam hari yang gelap gulita.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 357,
"width": 389,
"height": 57,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Etika profetik sebagai konsep yang dijadikan tolak ukur perubahan sosial tercakup pada kandungan ayat 110 surah Ali Imron, yaitu: “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia , menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 415,
"width": 389,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kuntowijoyo menginterpretasikan bahwa ayat di atas memuat tiga etika dasar sebagai landasan, yaitu: humanisasi, liberasi dan transendensi sebagai derivasi dari amar ma’ruf, nahi mungkar dan tu’minuna billah. 9",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 459,
"width": 389,
"height": 57,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Humanisasi adalah upaya memanusiakan manusia dengan mengangkat derajatnya berdasarkan kebenaran Al-Qur’an dan hadits. Liberasi adalah usaha membebaskan manusia dari nafsu pemenuhan materi dengan sikap qana’ah menuju totalitas prilaku menghambakan diri kepada Allah SWT. Sedangkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 529,
"width": 373,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "7 Al-Habib Idrus Al-Hamid, Membangun Manusia Seutuhnya: Bimbingan Moral dengan Doktrin Akhlak Tasawwuf, (Surabaya, Khalista, 2009) hal. 105",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 48,
"top": 550,
"width": 386,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "8 Musthafa al-Ghalayain, I’dhatun Nasyi’in karya, Alih bahasa oleh HM Sa’id an-Nadwi (Surabaya, Al-Hidayah,ntanpa tahun) hal. 149",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 48,
"top": 571,
"width": 337,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "9 Fahmi M, Islam Transendental: Menelusuri Jejak-Jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo (Yogyakarta, Pilar Religia, 2005) hal. xi",
"type": "Text"
},
{
"left": 411,
"top": 43,
"width": 25,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Page header"
},
{
"left": 242,
"top": 595,
"width": 197,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kariman , Volume 01, No. 01, Tahun 2015 | 119",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 63,
"width": 388,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "transendensi adalah upaya menjadikan dimensi kehidupan dunia yang fana menuju dimensi ke-Ilahian yang abadi agar hidupnya bermamfaat bagi orang lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 92,
"width": 389,
"height": 57,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan dengan meneladani apa yang telah dicontohkan oleh Muhammad Rasulullah. Amar ma’ruf, nahi mungkar dan tu’minu billahi sebagai etika dasar yang menjadi landasan perjuangannya. Sehingga semua teori kepemimpinan ada pada Muhammad Rasulullah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 150,
"width": 389,
"height": 72,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kepemimpinan profetik sangat diharapkan baik bagi pemimpin formal; pemimpin nonformal; pemimpin agama; pemimpin masyarakat; atau pemimpin negara untuk memberikan pelayanan yang maksimal dengan pola manajemen sunnah benuh rahmah dan berkah. Artinya sebagai ummat Islam seharusnya meniru apa yang telah dicontohkan Muhammad Rasulullah saw.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 223,
"width": 389,
"height": 101,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec menulis: Bukannya mau berapologi, tetapi memang demikianlah adanya. Berbagai teori –teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh guru leadership, to some exten ditemukan pada pribadi dan kepemimpinan Muhammad Rasulullah saw. Salah satu teori dikemukakan oleh Kets de Vries yang menyimpulkan dari penetian klinisnya terhadap para pemimpin bahwa sebayak prosentase tertentu dari pemimpin itu mengembangkan kepemimpinan mereka karena dipengaruhi oleh trauma pada masa kecil mereka. 10",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 325,
"width": 389,
"height": 57,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Kepemimpinan profetik menjadi sangat dibutuhkan ketika nilai-nilai kemanusiaan mulai tercabik-cabik. Nilai-nilai agama tidak lagi diindahkan. Bahkan peraturan perundang-undangan yang dibuatnya sendiri hanya sekedar formalitas belaka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 384,
"width": 389,
"height": 57,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Maka tidak mengherankan manakala hal tersebut akan meresahkan masyarakat dalam semua lapisan. Masyarakat merasakan tidak adanya keadilan, tidak adanya pemerataan sosial. Dan ini akan menjadi awal malapetaka yang seringkali membuat ketidak nyamanan dan tidak adanya ketentraman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 460,
"width": 47,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Penutup",
"type": "Section header"
},
{
"left": 48,
"top": 473,
"width": 388,
"height": 87,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Untuk mengakhri tulisan ini, dengan optimisme penulis yang sedalam- dalamnya bahwa hakekat kepemimpinan profetik akan menjadi realitas sebagaimana telah terjadi di zaman Rasulullah dan era khalafaurrasyidin, apabila setiap muslim baik yang memimpin dan yang dipimpin. Atau yang mengatur dan yang diatur senatiasa menjaga dan komitmen dengan ajaran Islam secara utuh dengan mengaplikasikannya dalam tingkah laku setiap waktu. Isnya Allah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 573,
"width": 379,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "10 Muhammad Syafii Antonio, Muhammad Saw The Super Leader Super manajer (Jakarta, Tazkia Multimedia, 2008) hal. 19",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 48,
"top": 43,
"width": 25,
"height": 17,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Hafid",
"type": "Page header"
},
{
"left": 48,
"top": 595,
"width": 190,
"height": 18,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "120 | Kariman , Volume 01, No. 01, Tahun 2015",
"type": "Text"
},
{
"left": 201,
"top": 65,
"width": 83,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Daftar Pustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 48,
"top": 93,
"width": 389,
"height": 73,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Al-Habib Idrus Al-Hamid, Membangun Manusia Seutuhnya: Bimbingan Moral dengan Doktrin Akhlak Tasawwuf , Surabaya, Khalista, 2009 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya ,Jakarta , Fahmi M, Islam Transendental: Menelusuri Jejak-Jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo Yogyakarta, Pilar Religia, 2005",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 167,
"width": 389,
"height": 72,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Husain Haikal, Hayat Muhammad, diterjemahkan oleh Ali Audah, Sejarah Muhammad, Jakarta, PT Pustaka Litera Antar Nusa, 1999 Karim, A. Busyro, Bukalah Selimutmu , Surabaya, Penerbit Bintang (CV Bintang) Surabaya, 2010 Michael H. Hart, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah,",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 241,
"width": 388,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Penerjemah. H. Mahbub Junaidi, Jakarta, Pustaka Jaya, 1988 Muhammad Syafii Antonio, Muhammad Saw The Super Leader Super manajer,",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 270,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Jakarta, Tazkia Multimedia, 2008",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 284,
"width": 389,
"height": 72,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Musthafa al-Ghalayain, I’dhatun Nasyi’in karya, Alih bahasa oleh: HM Sa’id An-Nadwi, Surabaya, Al-Hidayah,ntanpa tahun Quraisy Shihab, M., Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Keserasian Al-Qur’an , Tangerang, Lentera Hati, 2005 Yunasril Ali, Jatuh Hati Pada Ilahi: Beragama Sebagai Manifestasi Kerindual Spiritual,",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 358,
"width": 195,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 652,
"text": "Jakarta, PT. Serambi Ilmu Semesta, 2007",
"type": "Text"
}
] |
a351edf4-92f2-bea5-8f11-8dad4a063ce2 | https://ejournal.unma.ac.id/index.php/bernas/article/download/861/655 | [
{
"left": 92,
"top": 57,
"width": 246,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No 2, 2021, pp. 492-498 DOI: 10.31949/jb.v2i2.861",
"type": "Text"
},
{
"left": 431,
"top": 64,
"width": 91,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN: 2721-9135",
"type": "Table"
},
{
"left": 433,
"top": 76,
"width": 88,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN:2716-442X",
"type": "Text"
},
{
"left": 296,
"top": 790,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "492",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 97,
"top": 112,
"width": 423,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "WORKSHOP DESAIN GRAFIS DI DESA KIARAPEDES WANAYASA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 120,
"top": 140,
"width": 375,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tiawan*, Heti Mulyani, Muhammad Nugraha, Musawarman, Halimil Fathi, Muhammad Lulu Latif Usman, Muhamad Azis, Rian Ajie Pangestu",
"type": "Text"
},
{
"left": 237,
"top": 170,
"width": 138,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Politeknik Enjinering Indorama *[email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 220,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 230,
"width": 438,
"height": 77,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The community service carried out in the village of Kiarapedes Wanayasa Purwakarta, the enthusiasm was seen in this community service event from the many participants who attended the event, this event held from the Software Engineering Technology study program at the Engineering Polytechnic Indorama in collaboration with Kiarapedes Village Wanayasa Purwakarta, the theme taken In this service, namely the use of graphic design using the Canva application, the workshop consisted of opening and then continued with the presentation of material from the Indorama Engineering Polytechnic Software Engineering Student which consisted of introducing the Canva application, how to register, to making a resume and logo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 307,
"width": 393,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: Software Engineering; Politeknik Enjinering Indorama; Wanayasa Purwakarta; Canva.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 329,
"width": 40,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 340,
"width": 437,
"height": 87,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengabdian masyarakat kali ini dilakukan di desa Kiarapedes Wanayasa Purwakarta, antusias warga terlihat dalam acara pengabdian masyarakat ini dari banyaknya peserta yang menghadiri acara tersebut, acara ini diselengarakan dari program studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Politeknik Enjinering Indorama bekerjasama dengan Desa Kiarapedes Wanayasa Purwakarta, tema yang diambil dalam pengabdian ini yaitu tentang pemanfaatan desain grafis dengan menggunakan aplikasi Canva, workshop yang dilakukan terdiri dari pembukaan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Mahasiswa Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Politeknik Enjinering Indorama yang terdiri dari pengenalan aplikasi Canva, cara mendaftar, hingga pembuatan resume dan logo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 427,
"width": 430,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci: Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak; Politeknik Enjinering Indorama; Wanayasa Purwakarta; Canva.",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 460,
"width": 390,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Submitted: 2021-02-16 Revised: 2021-03-31 Accepted: 2021-04-26",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 485,
"width": 72,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 499,
"width": 442,
"height": 137,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ketika desain cenderung mengejar tren perasaan pengguna, kesadaran akan tanggung jawab desainer ditantang, itu karena tidak semua pengguna memiliki kesadaran akan efek kepuasan mereka sendiri (Armayuda & Kurniawan, 2018). Kreativitas sangat diperlukan dalam membuat sebuah desain yang baik, kreativitas dianggap sebagai fungsi yang bervariasi dari budaya ke budaya (Barnard, 2005). Dalam bidang desain grafis, kreativitas meliputi suatu aktivitas pemecahan masalah individu (Buchanan, 1990). Tujuan dari desain grafis pendidikan merupakan untuk mendorong upaya intuitif dan sadar yang bertujuan untuk menciptakan keteraturan yang bermakna (Cheow, 2006). Dalam pengabdian ini diperlukan beberapa tahap persiapan, tahap persiapan merupakan proses pengumpulan data dan informasi, mempelajari pemikiran orang lain, wawancara kepada ahli untuk mencari jawabannya (Iswantara, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 638,
"width": 443,
"height": 81,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pentingnya desain grafis dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menjual karya desainnya, sub-sektor fesyen, kriya, dan kuliner masih akan menjadi sub-sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian di industri kreatif, terutama dikarenakan sub-sektor ini relatif lebih resisten terhadap guncangan ekonomi dunia (OPUS, 2020). Desainer yang kreatif ( creator ) banyak memiliki ide melalui cara-cara baru yang berbeda dengan orang lain melalui cara pandang yang aneh dan unik yang dapat dipertanggungjawabkan (Pujiyanto, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 721,
"width": 443,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam pengabdian ini peserta diberikan ilmu dalam pembuatan resume dan logo, untuk resume atau daftar riwayat hidup dapat membantu peserta dalam melamar pekerjaan tertentu sehingga meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, dan juga membuat logo",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 57,
"width": 176,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat",
"type": "Page header"
},
{
"left": 332,
"top": 62,
"width": 144,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[Vol. 2 No 2, 2021, pp. 492-498",
"type": "Table"
},
{
"left": 514,
"top": 59,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "493",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 91,
"width": 443,
"height": 81,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "yang merupakan sebuah wajah, maka merek merupakan badan sebuah perusahaan (Rustan, 2009). Kedepannya diharapkan para peserta dapat menjadi desainer freelance yang dapat bekerja mandiri, menjual sendiri jasanya dan tidak terikat pada sebuah agensi atau perusahaan tertentu (Rustan, 2015). Dalam pengabdian ini instrument penelitian dibutuhkan sebagai suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 188,
"width": 43,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Metode",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 202,
"width": 443,
"height": 54,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target yang diharapkan adalah dengan persiapan dan pre test, workshop , tanya jawab, praktek dan post test. Materi yang diberikan yaitu penjelasan aplikasi Canva, pengenalan pemateri, sign up, membuat resume/CV, dan membuat logo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 257,
"width": 430,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Langkah-langkah kegiatan : Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dapat digambarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 182,
"top": 535,
"width": 195,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 1. Langkah Pelaksanaan Kegiatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 563,
"width": 443,
"height": 95,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Persiapan meliputi kegiatan mempersiapkan kebutuhan workshop acara Desain Grafis di kantor desa Kiarapedes Wanayasa Purwakarta. Workshop dimulai dengan pembukaan kemudian sambutan dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, kemudian diisi oleh pemateri dari mahasiswa program studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak yang terdiri dari Azis, Rian, Nopi dan Lutfiyah. Sebelum dimulainya materi workshop para peserta mengikuti pengisian kuisioner dalam bentuk pre test, dari total peserta sebanyak 30 Orang, terdapat 16 responden dari pre test. Soal yang diberikan dari pre test adalah sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 674,
"width": 364,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 1. Soal Pre Test Workshop Desain Grafis Kiarapedes Wanayasa Purwakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 688,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No",
"type": "Table"
},
{
"left": 311,
"top": 688,
"width": 24,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Soal",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 703,
"width": 147,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1 Silakan isikan nama anda 2 Jenis Kelamin",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 730,
"width": 100,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3 Umur 4 Apa itu Canva",
"type": "Text"
},
{
"left": 253,
"top": 323,
"width": 86,
"height": 177,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Persiapan & Pre test Workshop Tanya Jawab Praktek Post test",
"type": "Picture"
},
{
"left": 89,
"top": 56,
"width": 406,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Batubara, Tiawan, Nugraha, Musawarman, Mulyani, Fathi, Usman, Workshop desain grafis… 494",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 85,
"width": 172,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5 Apa yang dimaksud dengan CV",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 99,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "6 Berikut ini merupakan fungsi CV, kecuali",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 113,
"width": 108,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "7 Apa itu typografi",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 126,
"width": 302,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "8 Dalam pembuatan logo berapa font yang direkomendasikan",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 140,
"width": 309,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "9 Dalam pembuatan logo berapa warna yang direkomendasikan",
"type": "List item"
},
{
"left": 91,
"top": 154,
"width": 202,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "10 Apa yang dimaksud dengan template",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 183,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berikut beberapa hasil responden dari pertanyaan tersebut dapat dilihat dalam grafik dalam aplikasi google form dibawah ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 223,
"top": 391,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 2. Pre Test Apa itu Canva",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 419,
"width": 442,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari pertanyaan tersebut terdapat 87,5% peserta yang menjawab bahwa Canva merupakan aplikasi desain grafis yang dapat digunakan secara online. Dan 12,5% menjawab bahwa Canva merupakan aplikasi desain grafis yang dapat digunakan secara offline.",
"type": "Text"
},
{
"left": 185,
"top": 682,
"width": 235,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 3. Pre Test Apa yang dimaksud dengan CV",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 710,
"width": 442,
"height": 40,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari pertanyaan diatas didapatkan hasil sebesar 81,3% menjawab merupakan data dan informasi riwayat hidup seseorang, 12,5% menjawab dengan merupakan data sosial media yang disimpan secara online, dan 6,3% menjawab merupakan data riwayat pekerjaan seseorang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 57,
"width": 176,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat",
"type": "Page header"
},
{
"left": 332,
"top": 62,
"width": 144,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[Vol. 2 No 2, 2021, pp. 492-498",
"type": "Page header"
},
{
"left": 514,
"top": 59,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "495",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 266,
"width": 174,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 4. Pre Test Apa itu Typografi",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 293,
"width": 442,
"height": 40,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari pertanyaan diatas sebanyak 50% menjawab dengan seni pemilihan dan penataan huruf, 31,3% menjawab dengan seni pembuatan huruf yang salah, dan 18,8% menjawab dengan kumpulan kalimat yang tidak sesuai dengan EYD.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 335,
"width": 442,
"height": 40,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengabdian pada masyarakat ini diperuntukan untuk Umum, mahasiswa, siswa SMA/SMK/MA. Pengabdian pada masyarakat dilaksanakan di Desa Kiarapedes Wanayasa Purwakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 377,
"width": 289,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini adalah sebagai berikut.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 391,
"width": 375,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Peserta yang hadir pada acara pengabdian secara offline itu sejumlah 30 Orang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 404,
"width": 428,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Materi yang diberikan pada pengabdian ini meliputi materi pengenalan aplikasi Canva, cara membuat resume atau CV yang baik serta cara membuat logo.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 432,
"width": 428,
"height": 54,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Para peserta yang mengikuti pelatihan merasa senang dan puas dengan kegiatan pengabdian ini, hal ini terlihat dari ungkapan kepuasan serta keantusiasan peserta mendengarkan dan bertanya berbagai hal tentang materi yang telah diberikan oleh para pengabdi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 488,
"width": 428,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Pada acara penutupan, hampir seluruh para peserta mengharapkan agar program serupa diadakan kembali.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 515,
"width": 445,
"height": 54,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Setelah melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan topik desain grafis di desa Kiarapedes, acara selanjutnya diisi dengan pengisian post test dari para peserta yang sudah mengikuti acara pengabdian tersebut, namun hanya 3 peserta yang sudah mengisi dalam post test tersebut. Berikut ini contoh beberapa pertanyaan dan jawaban dari post test yang sudah diberikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 230,
"top": 751,
"width": 146,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 5. Post Test Fungsi CV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 89,
"top": 56,
"width": 406,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Batubara, Tiawan, Nugraha, Musawarman, Mulyani, Fathi, Usman, Workshop desain grafis… 496",
"type": "Text"
},
{
"left": 214,
"top": 267,
"width": 178,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 6. Post Test Apa itu Typografi",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 293,
"width": 442,
"height": 40,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Setelah melakukan pengabdian kepada masyarakat selanjutnya adalah dokumentasi, berikut ini beberapa dokumentasi yang diabadikan dalam acara pengabdian masyarakat dengan topik desain grafis menggunakan aplikasi Canva di desa Kiarapedes Wanayasa Purwakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 198,
"top": 534,
"width": 218,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 7 . Pembukaan acara PkM secara luring",
"type": "Caption"
},
{
"left": 117,
"top": 747,
"width": 373,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 8. Pemaparan Materi dari Mahasiswa TRPL Politeknik Enjinering Indorama",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 57,
"width": 176,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat",
"type": "Page header"
},
{
"left": 332,
"top": 62,
"width": 144,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[Vol. 2 No 2, 2021, pp. 492-498",
"type": "Table"
},
{
"left": 514,
"top": 59,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "497",
"type": "Page header"
},
{
"left": 179,
"top": 297,
"width": 248,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 9. Pengerjaan Desain Grafis oleh peserta PkM",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 317,
"width": 65,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 335,
"width": 442,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara umum kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar, dimulai dengan kegiatan persiapan, pelaksanaan pengabdian sampai dengan penyusunan laporan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 363,
"width": 442,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan pengabdian sehingga dapat terlaksana dengan lancar sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 391,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Tingginya antusiasme peserta pengabdian kepada masyarakat di desa Kiarapedes Wanayasa Purwakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 418,
"width": 358,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Manfaat yang besar terhadap penambahan skill dalam bidang desain grafis.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 442,
"width": 345,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Namun dari pengabdian ini tak luput dari beberapa kekurangan diantaranya :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 456,
"width": 408,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Jumlah peserta masih terbilang sedikit mengingat kondisi masih dalam masa pandemik",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 470,
"width": 339,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Waktu yang terbatas sehingga materi pembuatan logo belum maksimal",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 484,
"width": 442,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Pengisiian kuisioner post test yang sedikit hanya 3 peserta dikarenakan waktu sudah masuk dalam waktu selesai dan masuk waktu istirahat/Shalat Dzuhur.",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 522,
"width": 81,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Daftar Pustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 92,
"top": 546,
"width": 436,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Armayuda, E. Kurniawan, O., Lin, R. (2018). Book of proceedings of the 7 th International Ergonomics Conference – Ergonomics , 33-42, Zadar, Croatia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 577,
"width": 337,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Barnard, M. (2005). Graphic Design as Communication , London: Routledge.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 596,
"width": 435,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Buchanan, R. (1990) 'Design as a New Liberal Art', in Paper: The 1990 Conference on Design Education, Education Committee of the Industrial Designers Society of America, Pasadena, California.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 637,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Cheow, Y. (2006) Do Computers Undermine The Creative Process? (Ph.D Thesis), Nanyang Technological University. Available from: , 22nd February 2010.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 668,
"width": 436,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Iswantara, Nur. (2017). Kreativitas: Sejarah, Teori & Perkembangan . Yogyakarta: Gigih Pustaka Mandiri, 48-50.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 698,
"width": 435,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "OPUS - Creative Economy Outlook 2019. (2020). Kemenpar.Go.Id . Retrieved 13 July 2020, from https://www.kemenparekraf.go.id/post/opus-creative-economyoutlook-2019.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 728,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pujiyanto. (2018). Jiwa Entrepreneurship Penggerak Desain, Jurnal Andharupa , Volume 04 Nomor 02, Agustus 2018, 241.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 758,
"width": 299,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rustan, S., (2009). Mendesain Logo . PT. Gramedia Pustaka Utama.",
"type": "Text"
},
{
"left": 89,
"top": 56,
"width": 406,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Batubara, Tiawan, Nugraha, Musawarman, Mulyani, Fathi, Usman, Workshop desain grafis… 498",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 84,
"width": 282,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rustan, S., (2015). Bisnis Desain Grafis . Jakarta: Batavia Imaji.",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 102,
"width": 435,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) (22nd ed.) . Bandung: Alfabeta.",
"type": "Text"
}
] |
728c6243-d6b4-07a0-54b8-87e2f768d598 | https://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains/article/download/718/1271 | [
{
"left": 113,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "345",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 786,
"width": 127,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 92,
"top": 60,
"width": 48,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL",
"type": "Section header"
},
{
"left": 263,
"top": 54,
"width": 57,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SOSAINS",
"type": "Page header"
},
{
"left": 188,
"top": 83,
"width": 222,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL SOSIAL DAN SAINS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 232,
"top": 105,
"width": 132,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "VOLUME 3 NOMOR 4 2023 P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X",
"type": "Title"
},
{
"left": 81,
"top": 125,
"width": 422,
"height": 62,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENGAWASAN DAN PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR OLEH DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANJUNGPIANG PROVINSI KEPULUAN RIAU",
"type": "Title"
},
{
"left": 225,
"top": 202,
"width": 155,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Memo Handa Wandi Manurung",
"type": "Section header"
},
{
"left": 210,
"top": 214,
"width": 183,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Maritim Raja Ali Haji, Indonesia Email : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 259,
"width": 72,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: retribusi parkir; dinas perhubungan komunikasi;",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 300,
"width": 42,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "informatika",
"type": "Table"
},
{
"left": 78,
"top": 590,
"width": 58,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: parking fees; communication",
"type": "Table"
},
{
"left": 78,
"top": 625,
"width": 58,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "department of transportation;",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 648,
"width": 43,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "informatics",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 239,
"width": 56,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 148,
"top": 251,
"width": 371,
"height": 46,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Latar Belakang : Pembangunan daerah harus secara kreatif dan mampu menciptakan dan meningkatkan sumber pendapatan yang potensial dari jasa perparkiran, salah satu pendapatan daerah. Pengawasan, pengelolaan parkir masih tergolong tidak terkontrol, pendapatan daerah tidak sesuai target, dari parkir yang dikelola oleh pemerintah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 305,
"width": 370,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tujuan : Tujuan dari penelitian ini, pengawasan pengelolaan Retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan daerah. Mc. Farland, memberikan definisi pengawasan (controlling), pengawasan ialah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan atau kebijaksanaan yang telah ditentukan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 148,
"top": 372,
"width": 370,
"height": 46,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode : Metode pendekatan kualitatif deskriptif, berpikir kritis terhadap situasi, fenomena sosial yang tergambar relevan dengan masalah yang sedang dikaji, proses pelaksanaan tugas dan memecahkan masalah dengan pengawasan pengelolaan retribusi parkir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 426,
"width": 371,
"height": 58,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil : Hasil dalam penelitian ini, perlu diketahui bahwa pengelolaan retribusi perparkirpun belum mampu berjalan dengan baik dikarenakan pengawasan dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag belum maksimal sehingga terdapat kebocoran pendapatan hasil retribusi parkir dan adanya parkir liar yang menyebabkan pendapatan parkir tidak masuk ke kas daerah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 492,
"width": 371,
"height": 58,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesimpulan: Kesimpulan pengawasan pengelolaan retibusi parkir oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang pada objek retribusi parkir ditepi jalan umum dikatakan belum optimal, karena masih dapat masalah dalam Pengelolaan kegiatan retribusi parkir ditepi jalan umum dan kebocoran hasil retribusi sehingga target pendapatan setiap tahun tidak tercapai.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 571,
"width": 56,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 148,
"top": 582,
"width": 370,
"height": 47,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Background : Regional development must be creative and able to create and increase potential sources of income from parking services, one of the regional revenues. Supervision, parking management is still classified as uncontrolled, local revenue is not on target, from parking which is managed by the government.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 641,
"width": 370,
"height": 58,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purpose: The purpose of this study is to supervise the management of parking fees in increasing regional income. Mc. Farland, provides a definition of supervision (controlling), supervision is a process in which the leader wants to know whether the results of the implementation of the work carried out by his subordinates are in accordance with the plans, orders, goals or policies that have been determined.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 711,
"width": 370,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Method: Descriptive qualitative approach method, critical thinking about the situation, social phenomena that are illustrated relevant to the problem being studied, the process of carrying out tasks and solving problems with the supervision of parking",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 36,
"width": 302,
"height": 42,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan dan Pengelolaan Retribusi Parkir oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpiang Provinsi Kepuluan Riau",
"type": "Page header"
},
{
"left": 455,
"top": 39,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 785,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Memo Handa Wandi Manurung",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 492,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "346",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 148,
"top": 95,
"width": 107,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "retribution management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 117,
"width": 370,
"height": 70,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Results: The results in this study, it should be noted that the management of parking fees has not been able to run properly because supervision is carried out by the Department of Transportation, Communication and Information of the City of Tanjungpinnag has not been maximized so that there is a leakage of revenue from parking fees and the existence of illegal parking which causes parking revenue not to enter the regional treasury.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 199,
"width": 370,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conclusion: The conclusion of supervision of the management of parking fees by the Tanjungpinang City Dishubkominfo on parking fees objects on public roads is said to be not optimal, because there are still problems in managing parking fees activities on public roads and leakage of fees resulting so that the revenue target every year is not achieved.",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 284,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 298,
"width": 400,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Otonomi daerah sumber keuangannya dapat berasal dari Pendapatan daerah, dana perimbangan dan pinjaman daerah, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Tiga sumber pertama langsung dikelola oleh pemerintah daerah melalui APBK, sedangkan yang lain dikelola oleh pemerintah pusat melalui kerja sama dengan pemerintah daerah. Pendapatan daerah merupakan pendapatan yang diurus dan diusahakan sendiri oleh daerah, sebagai dana untuk kegiatan pembangunan (Wibowo, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 374,
"width": 400,
"height": 98,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Retribusi parkir adalah salah satu sumber pendapatan daerah yang bersumber dari masyarakat, dikelola oleh pemerintah daerah. Pencapaian pelayanan dan pelaksanaan pembangunan secara efektif dan efesien, maka daerah harus secara kreatif mampu menciptakan dan mendorong meningkatakan sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial yang tertuang dalam Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014. Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus semua urusan pemerintah diluar yang menjadi urusan yang ditetapkan dalam perundang- undangan tentang pemerintah daerah (Saragi, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 475,
"width": 400,
"height": 60,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Permasalahan perparkiran sebenarnya sudah terjadi sejak lama, mulai dari juru parkir yang menarik pungutan parkir kepada pengguna jasa parkir diluar dari tarif yang sudah ditentukan, juru parkir yang tidak menggunakan atribut yang telah ditentukan, sehingga hanya terkesan mencari keuntungan semata tanpa memperhatikan keamanan kendaraan dari pengguna jasa parkir (Putri, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 538,
"width": 400,
"height": 99,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarif parkir sesuai qanun Kota Tanjungpinang No.4 Tahun 2016 tentang Penyelengaraan dan Retribusi Perparkiran yang dikenakan di tepi jalan umum untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua) adalah Rp. 1.000 dan roda 4 (empat) Rp. 2.000, dan kendaraan lebih dari 4 (empat) Rp.2.500. Daerah sebagai sumber penerimaan utama PAD seharusnya sangat membantu keuangan daerah, tetapi potensi tersebut belum optimal karena kurangnya kebijakan dan peraturan yang mendukung kesadaran wajib retribusi untuk membayar rertribusi masih rendah dan mungkin kurangnya penyuluhan tentang retribusi dari pemerintah (Efendi & Nuswantoro, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 639,
"width": 401,
"height": 112,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maraknya pembukaan lahan parkir yang dianggap sebagai salah satu upaya Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk menertibkan parkir - parkir liar yang menyebabkan kemacetan dan mengganggu arus lalu lintas di Kota Tanjungpinang, seharusnya juru parkir selaku penyedia layanan berusaha untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin dan secara optimal terhadap pengguna jasa parkir atau pemilik kendaraan merasa puas atas pelayanan parkir yang diberiakan, pelayanan yang dapat di berikan oleh juru parkir salah satunya adalah tarif harga parkir yang sesuai dengan qanun Kota Tanjungpinang dan menggunakan atribut yang telah ditentukan. Namun hal tersebut sangatlah jauh dari apa yang terjadi, Berdasarkan masalah - masalah diatas, sangat jelas",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 24,
"width": 196,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Nomor 4, April 2023 p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 116,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "347",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 786,
"width": 127,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 65,
"width": 399,
"height": 35,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "adanya suatu penyimpangan yang terjadi pada pemungutan retribusi parkir ditepi jalan umum terkait dengan tarif harga parkir dilapangan dengan tarif parkir pada qanun Kota Tanjungpinang Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Penyelengara dan Retribusi Perparkiran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 103,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Potensi Retribusi Daerah sebagai sumber penerimaan utama pendapatan daerah seharusnya sangat membantu keuangan daerah, tetapi potensi tersebut belum optimal karena kurangnya kebijakan dan peraturan yang mendukung kesadaran wajib retribusi untuk membayar rertribusi masih rendah dan mungkin kurangnya penyuluhan tentang retribusi dari pemerintah (Liputo et al., 2017). Pendapatan daerah sebagai salah satu sumber penerimaan daerah mempunyai peranan penting dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan otonomi daerah dimana peranan PAD diharapkan dan diupayakan dapat menjadi penyangga utama dalam membiayai kegiatan pembangunan di daerah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 217,
"width": 400,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Qanun Kota Tanjungpinang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelengaraan dan Retribusi Perparkiran. Berwenang untuk melakukan pengawasan adalah UPDT Dinas Perhubungan komunikasi dan informatika Kota Tanjungpinang, juru parkir harus dilakukan pengawasan agar pemungutan retribusi parkir ditepi jalan umum dan pelaksanaan Peraturan Daerah sesuai dengan tujuan awal dibentuknya peraturan daerah, dengan adanya ketidak sesuaian antara peraturan daerah tersebut dengan pelaksanaan pemungutan retribusi parkir ditepi jalan umum yang terjadi dilapangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 305,
"width": 400,
"height": 162,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Retribusi parkir sebagai salah satu pendapatan asli pemerintah daerah, perlu memberikan perhatian yang optimal terhadap lahan parkir yang sebenarnya potensi retribusi sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam pemungutan retribusi parkir sistem. Sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena dapat meningkatkan kontribusinya, pertumbuhan tersebut juga cukup efektif dalam meningkatkan pendapatan daerah (Ratnawati, 2012). Tujuan dari penelitian ini, pengawasan pengelolaan Retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan daerah. Mc. Farland, memberikan definisi pengawasan (controlling), pengawasan ialah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan atau kebijaksanaan yang telah ditentukan”. Kemudian Winardi, memberikan definisi pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan (Djadjuli, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 470,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan yang berhubungan dengan usaha menyelamatkan jalanya perusahaan kearah cita-cita yakni kepada tujuan yang telah direncanakan (Takaendengan, 2018). Pemahaman diatas ditarik kesimpulan definisi dari pengawasan menurut peneliti yaitu: pengawasan adalah sebuah proses untuk memastikan bahwa semua aktivitas yang terlaksana telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya dan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 584,
"width": 400,
"height": 124,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan merupkan penetapan standar dalam pelaksanaan. Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil. Tujuan, sasaran, kuota dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar. Bentuk standar yang lebih khusus antara lain target penjualan, anggaran, bagian pasar, marjin keuntungan, feedforward, concurrent, feedback control, control kegiatan belum dilaksanakan Kegiatan sedang dilaksanakan Kegiatan telah dilaksanakan keselamatan kerja, dan sasaran produksi (Iswandir, 2014). Pengelolaan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang yang didalamnya terdapat perncanaan, pengorgaanisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan tertentu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 710,
"width": 401,
"height": 35,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sedangakan pengelolaan ialah proses perecanaan, pengorganisasiaan, pelaksanaan, dan pengawasan usaha dari para anggota organisasi dan pengguna sumberdaya organisasi lainnya agar dapat mencapai tujuan organisasi yang diharapkan (Fisabililah &",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 36,
"width": 302,
"height": 42,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan dan Pengelolaan Retribusi Parkir oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpiang Provinsi Kepuluan Riau",
"type": "Page header"
},
{
"left": 455,
"top": 39,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 785,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Memo Handa Wandi Manurung",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 492,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "348",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 95,
"width": 400,
"height": 86,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurrahmawati, 2020). Pengelolaan merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban (Mulyadi, 2018). Jadi pengelolaan merupakan ilmu manajemen yang berhubungan dengan proses mengurus dan menangani sesuatu untuk mewujudkan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Retribusi parkir merupakan salah satu komponen dalam pendapatan daerah, oleh karenanya perlu adanya pengawasan terhadap potensi retribusi parkir (Cheng et al., 2006).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 183,
"width": 400,
"height": 137,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan dan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin terntentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (Rumengan et al., 2020). Pengelolaan retribusi parkir oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang, yaitu dalam hal pengawasan implementasi peraturan daerah daerah Nomor 04 Tahun 2016 tentang penyelengaraan dan retribusi perpakiran Kota Tanjungpinang, karena retribusi merupakan salah satu aset daerah yang memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah dalam mendukung terhadap pembangunan dari segi anggaran keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 323,
"width": 400,
"height": 98,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyusunan kerangka berfikir, menggunakan teori pengawasan yang dikemukakan oleh Widodo yang memberikan gambaran tentang strategi yang dilakukan dalam melakukan suatu pengawasan kebijakan atau pelaksanaan suatu kegiatan. Model pengawasan yang dikemukan oleh (Widodo, 2021) dapat dijelaskan bahwa suatu kebijakan yang diimplementasikan harus dikontrol dengan adanya unsur-unsur yang melengkapinya diantaranya : pelaku pengawasan pelaksanaan kebijakan., standar operasional prosedur pengawasan, sumber daya keuangan dan peralatan, jadwal pelaksanaan pengawasan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 246,
"top": 437,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 450,
"width": 400,
"height": 251,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang berbentuk kata maupun kalimat dengan mencoba berfikir Kritis terhadap situasi dan fenomena sosial yang tergambar relevan dengan masalah yang dikaji, penelitian ini diarahkan pada proses pelaksanaan tugas dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengawasan pengelolaan petribusi parkir ditepi jalan umum. Sesuai dengan pendapat (Sidiq et al., 2019). Objek dalam penelitian ini adalah pengawasan pengelolaan retribusi parkir oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang, pada objek retribusi parkir ditepi jalan umum. Sumber data primer yaitu: observasi, wawancara dan okumentasi sedangkan Sumber data skunder, data yang diperoleh dengan jalan melakukan penulisan terhadap buku-buku atau literature dan beberapa dokumen sesuai yang berkaitan data Skunder yang akan digunakan dalam menganalisis permasalahan yaitu mengenai konsep, teori, kebijakan dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengawasan pengelolaan Retribusi Parkir di Kota Tanjungpinang. Instrumen sebagai alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang digunakan dalam penelitian ini misalnya seperti melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data, Pengumpulan data, mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah dalam melakukan penyajian data selanjutnya. Penyajian Data dilakukan dalam bentuk uraian singkat dan penarikan kesimpulan (Sukmayani et al., 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 235,
"top": 716,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 730,
"width": 400,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil dalam penelitian ini, perlu diketahui bahwa pengelolaan retribusi perparkirpun belum mampu berjalan dengan baik dikarenakan pengawasan dilakukan",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 24,
"width": 196,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Nomor 4, April 2023 p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 116,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "349",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 786,
"width": 127,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 65,
"width": 400,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag belum maksimal sehingga terdapat kebocoran pendapatan hasil retribusi parkir dan adanya parkir liar yang menyebabkan pendapatan parkir tidak masuk ke kas daerah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 103,
"width": 400,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rertribusi daerah selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi pemerintah juga merupakan faktor yang dominan peranannya dan kontribusinya untuk menunjang pemerintah daerah. Salah satu dari retribusi tersebut adalah retribusi parkir. Meskipun bukan penerimaan retribusi yang utama, namun retribusi pelayan parkir memiliki peranan yang cukup penting, yakni salah satu penyumbang dalam penerimaan retribusi daerah pada khususnya dan pendapatan asli daerah (PAD).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 179,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam rangka otonomi daerah diperlukan upaya pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan potensi daerah dalam rangka untuk memperoleh dana sehubungan dengan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan daerah. Namun, selama ini retribusi parkir belum dapat berfungsi secara optimal. Dengan melihat perolehan retribusi parkir yang peningkatannya tidak sebanding dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor, disini terlihat adanya potensi retribusi parkir yang belum digali secara maksimal oleh pemerintah daerah, seharusnya membuat daerah untuk lebih berbenah terutama pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) yang menangani masalah retribusi parkir (Dewi, 2013) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 293,
"width": 400,
"height": 98,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hal tersebut diatas maka pengelolaan parkir harus dikelola dengan manajemen yang bagus, sehingga kendala-kendala tersebut akan teratasi. Juga tidak mengenyampingkan hak hidup para petugas parkir maupun kepentingan pengelola parkir, serta kepentingan pemerintah daerah dalam hal pendapatan daerah. Parkir liar jangan dianggap sebagai musuh tetapi justru potensi sumber daya manusia yang bisa dikelola. Mereka tetap bisa diberdayakan sebagai petugas parkir dengan status yang jelas, sehingga pada akhirnya kebocoran pendapatan parkir bagi daerah masih bisa diatasi dengan suatu sistem yang bagus.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 407,
"width": 207,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan Pengelolaan Retribusi Parkir",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 419,
"width": 400,
"height": 124,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan adalah aktivitas untuk memberikan kontribusi dalam proses pembangunan agar aktivitas pengelolaan dapat tercapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efesien. Perparkiran merupakan bagian terpenting dalam manajemen lalu lintas di kawasan perkotaan, disamping itu pula memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah, sama halnya dengan pemerintah daerah bener meriah dalam penyelenggaraan perparkiran harus dikelola dengan baik demi menciptakan kenyamanan berlalu lintas. Penyelengaraan retribusi parkir di Kota Tanjungpinang merupakan salah satu tanggung jawab Dishubkominfo, yang kemudian secara spesipik melaksanakan perumusan program kerja perparkiran dan keterminalan, identifikasi simpul jaringan, pemantauan, pengawasan, pelaporan kinerja sarana dan prasarana perparkiran dan keterminalan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 546,
"width": 401,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengelolaan retribusi parkir di Kota Tanjungpinang dikelompokan menjadi dua yaitu, parkir ditepi jalan umum (on street parking) merupakan kegiatan parkir yang dilakukan dengan memanfaatkan tepi jalan umum sebagai media kegiatan. Parkir diluar tepi jalan umum (off street parking) adalah kegiatan parkir khusus dengan memanfaatkan media lahan terbuka sebagai penunjang atau pokok usaha perparkiran yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 621,
"width": 400,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum. Dalam pelaskanaan penarikan retribusi parkir, sebagai salah satu langkah yang dilakukan untuk dapat meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah sendiri menghadapi persoalan yakni, yaitu keterbatasan lahan parkir kendaraan (Timisela et al., 2017)",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 685,
"width": 400,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi yaitu terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan Pusat harus",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 36,
"width": 302,
"height": 42,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan dan Pengelolaan Retribusi Parkir oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpiang Provinsi Kepuluan Riau",
"type": "Page header"
},
{
"left": 455,
"top": 39,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 785,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Memo Handa Wandi Manurung",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 492,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "350",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 95,
"width": 399,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "seminimal mungkin, sehingga PAD khususnya pajak dan retribusi daerah harus menjadi bagian sumber keuangan terbesar, yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan negara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 133,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berkaitan dengan hal tersebut, optimalisasi sumber-sumber PAD perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Untuk itu diperlukan intensifikasi dan ekstensifikasi subyek dan obyek pendapatan. Dalam jangka pendek kegiatan yang paling mudah dan dapat segera dilakukan adalah dengan melakukan intensifikasi terhadap obyek atau sumber pendapatan daerah yang sudah ada terutama melalui pemanfaatan teknologi informasi. Dengan melakukan efektivitas dan efisiensi sumber atau obyek pendapatan daerah, maka akan meningkatkan produktivitas PAD tanpa harus melakukan perluasan sumber atau obyek pendapatan baru yang memerlukan studi, proses dan waktu yang panjang (Jufrizen, 2013)",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 260,
"width": 213,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelaku Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 272,
"width": 400,
"height": 61,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan pelaksana kebijakan merupakan salah satu unsur penting. Sehingga pelaku pengawasan kebijakan harus memiliki kemampuan dan keahlian dibidangnya agar dapat mencapai hasil yang diharapkan pengawas kebijakan dapat berasal dari Internal maupun eksternal pembuat kebijakan sehingga ada keseimbangan dan check and balences dalam implementasi kebijakan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 335,
"width": 400,
"height": 86,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan ini dilakukan baik terhadap kegiatan perparkiranya maupun pengawasan terhadap pengelolaan retribusinya. Pengawasan kegiatan perparkiarn secara teknis harus dilakukan dalam rangka menciptakan ketertiban perparkiran, sehingga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas jalan. Banyak aspek teknis yang harus diperhatikan dalam pengawasan kegiatan perparkiran ditepi jalan umum yaitu, seragam juru parkir sebagai identitas pengelola perparkiran, pluid, plang petunjuk parkir serta pengaturan posisi kendaraan saat di parkir agar tidak mengganggu lalu lintas jalan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 424,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sedangkan pengawasan dari segi pengelolaan retribusi lebih ditekankan kepada aspek alur pendapatan retribusi parkir, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kebocoran baik yang disebabkan oleh pungutan liar (pungli). Parkir ilegal dan masalah yang disebabkan oleh pengelola retribusi parkir yang tidak melalukan setoran kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang. Namun pada kenyataannya fakta menyatakan banyak kendala yang di hadapi oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak Dishubkominfo kendala pertama yang dihadapi adalah pegawai pengawasan yang belum memadai dari segi kuantitas dan kualitas sehingga tidak profesional dengan luas wilayah pengawasan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 538,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berkaitan dengan hal tersebut, optimalisasi sumber - sumber PAD perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Untuk itu diperlukan intensifikasi dan ekstensifikasi subyek dan obyek pendapatan. Dalam jangka pendek kegiatan yang paling mudah dan dapat segera dilakukan adalah dengan melakukan intensifikasi terhadap obyek atau sumber pendapatan daerah yang sudah ada terutama melalui pemanfaatan teknologi informasi. Dengan melakukan efektivitas dan efisiensi sumber atau obyek pendapatan daerah, maka akan meningkatkan produktivitas PAD tanpa harus melakukan perluasan sumber atau obyek pendapatan baru yang memerlukan studi, proses dan waktu yang panjang (Jufrizen, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 652,
"width": 400,
"height": 98,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan kegiatan perparkiran belum maksimal dan perlu adanya pengawasan yang lebih maksimal yang dilakukan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag. Peneliti menanyakan kepada juru parkir dilapangan terkait pengawasan dari pihak Dishubkominfo Kota Tanjungpinang, salah seorang juru parkir mengungkapkan : “saya biasa jaga parker dari pagi sampai malam, biasanya dinas perhubungan datang kesini malam hari saja itupun hanya mengambil uang setoran saja” (wawancara dengan bapak ranto pada tanggal 19 Maret 2023). Fakta dilapangan juga menunjukan bahwa pengawasan yang dilakukan pemerintah",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 24,
"width": 196,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Nomor 4, April 2023 p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 116,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "351",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 786,
"width": 127,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 65,
"width": 399,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "daerah Kota Tanjungpinang terhadap pengelola parkir ini menunjukkan bahwa adanya kekurangnya pengawasan yang dilakuakan Dishubkominfo Kota Tanjungpinang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 90,
"width": 400,
"height": 137,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kredebilitas dan kapabilitas pelaku pengawasan akan sangat mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan kebijakan. Keberhasilan suatu pengawas kebijakan tentunya akan dapat diukur dengan seberapa besar penyimpangan pencapaian tujuan kebijakan dapat diminimalisir. Seperti yang terjadi dalam pengawasan penyelenggaraaan retribusi parkir ditepi jalan umum Kota Tanjungpinang. Beberapa temuan lapangan yaitu adanya ketidakpatuhan juru parkir lapangan dalam mendistribusikan karcis dari Dishubkominfo Kota Tanjungpinang kepada pengguna jasa parkir. Sehingga dalam hal ini perlu adanya ketegasan petugas pengawas untuk menindak para juru parkir karena dampak yang ditimbulkan dari kesalahan ini banyak pengguna jasa parkir yang tidak membayar retribusi. ini tidak mendapat dukungan dari masyarakat terutama pengguna jasa parkir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 229,
"width": 400,
"height": 99,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peraturan daerah tersebut merupakan ketetapan atas perubahan tarif retribusi parkir Dishubkominfo Kota Tanjungpinang salah satunya adalah perubahan tarif retribusi parkir ditepi jalan umum yakni pada awalnya retribusi kendaraan bermotor Rp. 1.000 kemudian berubah menjadi Rp.2.000 dan untuk kendaraan mobil yang awalnya Rp.2.000 berubah menjadi Rp.3.000 - Rp.5.000 dan faktanya lagi hampir dari rata-rata juru parkir di kota Tanjungpinang sama sekali tidak menggunakan karcis yang resmi dari dinas perhubungan, sehingga terdapat beberapa pengguna jasa parkir yang tidak membayar retribusi parkir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 330,
"width": 400,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hal ini menunjukkan bahwa belum adanya ketegasan dari pihak dinas perhubungan, komunikasi, informatika kota Tanjungpinang dalam melaksanakan perubahan tarif parkir ditepi jalan umum, jelas sekali bahwa perubahan tarif parkir secara sepihak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 394,
"width": 245,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengawasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 406,
"width": 400,
"height": 74,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Standar operasiona prosedur merupakan salah satu unsur penting bagi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag dalam mengawasi pelaksanaan retribusi dibidang perparkiran, salah satunya yaitu mengenai retribusi parkir ditepi jalan umum. Pengawasan Perparkiran di Kota Tanjungpinang selama ini sudah memiliki standar operasional prosedur yang tercantum dalam program kerja, namun belum ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 482,
"width": 400,
"height": 99,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adanya alasan yang menjadi latar belakang pengelola parkir ilegal. Dalam hal ini membuktikan bahwa masih lemahnya Pengawasan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang terhadap kondisi perparkiran. Saat ini upaya dalam mengatasi masalah parkir ilegal melalui melobi dengan pengelola parkir ilegal baik yang dikelola oleh masyarakat setempat maupaun yang dikelola perorangan. Upaya ini dilakukan agar titik parkir yang masih ilegal dapat berkontribusi terhadap kas daerah Kota Tanjungpinnag melalui pihak ketiga yang mengelola perparkiran di Kota Tanjungpinang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 584,
"width": 400,
"height": 124,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelaksana dilapangan seperti juru parkir (jukir) memegang peranan penting dalam pemungutan retribusi parkir, karena para petrugas ini mempunyai peluang sangat besar melakukan kebocoran terhadap pemungutan retribusi parkir, seperti misalnya juru parkir tidak memberikan karcis kepada pengguna jasa parkir yang telah membayar serta terjadinya kelambatan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat pengguna jasa parkir sebagai akibat dari luas/panjangnya areal parkir yang harus diawasi. Hal ini dapat dihindari dengan, menambah petugas/juru parkir, meningkatkan kemampuan para petugas parkir, peningkatkan kesejahtraan dengan pemberian insentif yang memadai termasuk jaminan kesehatan, sehingga dengan demikian pemungutan retribusi parkir yang dipungut oleh juru parkir (jukir) dapat dicapai secara optimal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 710,
"width": 400,
"height": 35,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fungsi Pengawasan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag belum berjalan secara Efektif selama ini yang dilakuakan oleh pihak Dishubkominfo Kota Tanjungpinang dan penindakanpun hanya baru dapat dilakukan",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 36,
"width": 302,
"height": 42,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan dan Pengelolaan Retribusi Parkir oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpiang Provinsi Kepuluan Riau",
"type": "Page header"
},
{
"left": 455,
"top": 39,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 785,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Memo Handa Wandi Manurung",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 492,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "352",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 95,
"width": 400,
"height": 86,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pada sebagian titik parkir ilegal saja, belum dilakukan penindakan secara menyeluruh terhadap parkir ilegal di Kota Tanjungpinang secara hukum pengelolaan parkir ilegal tidak dapat dibenarkan. Prosedur yang harus dilakukan oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang dalam menindak parkir ilegal adalah dengan cara pendekatan terlebih dahulu kepada para pengelola parkir ilegal dalam upaya sebagai teguran agar dapat bekerja sama sehingga hasil pendapatan pungutan parkir dapat disetorkan kepada kas daerah melalui pengelolaan perparkiran yang sah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 183,
"width": 400,
"height": 74,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Namun jika teguran tidak dapat dihiraukan maka pihak dinas perhubungan akan melaporkan kepada pihak kepolisian dan dikenakan Pasal Pungutan Liar, tetapi apabila masih bisa diajak bekerjasama dan dapat melakukan peraturan maka dilakukan pembinaan lebih lanjut terkait Tata cara perparkiran yang tertib sehingga tidak dapat mengganggu aktivitas jalan raya dan menyediakan semua kelengkapan sarana dan prasarana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 259,
"width": 400,
"height": 149,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan terhadap pengelolaan retribusi parkir yang ada, tentunya merupakan satu tugas dan tanggung jawab yang berat bagi badan terkait. Karena setiap permasalahan yang muncul dalam retibusi ini, harus bisa di jawab atau di berikan solusi oleh badan pengelolaan pajak dan retribusi daerah yang ada. Dalam pemenuhan untuk pengawasan yang ada badan pengelolaan pajak dan retribusi daerah terjun langsung ke lapangan dengan jadwal yang telah di tentukan. Sehingga setiap permasalahan yang muncul dalam retribusi parkir ini bisa di selesaikan dengan baik. Badan pengelolaan pajak dan retribusi sendiri hanya bisa mendapatkan laporan dari dinas terkait, maka dari itu ketika mendapatkan masalah di lapangan, badan terkait tidak bisa memberikan sanksi kepada yang melanggar aturan yang ada. Karena badan pengelolaan pajak dan retribusi daerah sendiri hanya melakukan pengawasan di bidang anggaran yang ada pada dinas perhubungan yang ada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 424,
"width": 121,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber Daya Keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 437,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Disamping beberapa unsur penting yang telah disebutkan diawal ada beberapa hal yang tidak kalah pentingnya dan merupakan bagian dari instrumen pengawasan yaitu anggaran dan kelengkapan sarana penunjang dalam pengawasan serta anggaran yang memadai dapat menunjang terhadap efektivitas pengawasan. Sumber daya keuangan dan peralatan yang dimiliki oleh pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang sampai saat ini masih menjadi kendala dalam melakukan pengawasan retribusi parkir ditepi jalan umum, terutama mengenai anggaran yang terbatas sehingga berdampak pada kelengkapan sarana dan prasarana bahkan terhadap intesitas pengawasan yang dilakukan oleh pihak dinas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 550,
"width": 400,
"height": 162,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selama ini anggaran dan kelengkapan sarana dan prasarana yang disediakan oleh Kota Tanjungpinang hanya menyediakan untuk pengelolaan kegiatan teknis parkir ditepi jalan umum. Seperti anggaran untuk penyediaan logistik yaitu kelengkapan seragam juru parkir, topi, dan pluid. Jumlah anggaran dan kelengkapan yang disediakan oleh Kota Tanjungpinang kurang dan belum mencukupi. Selain adanya kendala anggaran keuangan untuk kelengkapan sarana dan prasarana pengelolaan retribusi parkir, anggaran untuk kegiatan operasional pengawasan juga menjadi faktor kurang berjalannya kegiatan pengelolaan retribusi parkir ditepi jalan umum yang dimiliki Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag masih belum cukup. Karena mekanisme yang digunakan dalam pengadaan anggaran keuangan harus mengajukan terlebih dahulu kepada tim anggaran pemerintah daerah, jika pengajuan anggaran tersebut disetujui oleh pemerintah daerah Kota Tanjungpinang baru anggaran itu diberikan kepada dinas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 715,
"width": 400,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber Pendapatan Asli Daerah diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi daerah dimana daerah diberi kewenangan untuk melaksanakan pemungutan berbagai jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 24,
"width": 196,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Nomor 4, April 2023 p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 116,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "353",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 786,
"width": 127,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 65,
"width": 400,
"height": 48,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "masyarakat. Hal ini digunakan untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan daerah. Disini perlu dipahami oleh masyarakat bahwa pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah ini sebagai sumber penerimaan yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 400,
"height": 74,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimana untuk mengatur tentang pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah diatur dalam Undang - Undang Nomor 18 tahun 1997 yang telah disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang aturan pelaksanaannya berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1997 tentang Retribusi Daerah (Jufrizen, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 204,
"width": 164,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jadwal pengawasan pelaksanaan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 217,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setiap pengawasan atau kontrol kebijakan harus selalu dilaksanakan secara berkala atau jika perlu dapat bersifat kondisional untuk situasi yang insidental. Jadwal pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara triwulan sehingga diharapakan lebih efektif dan tidak menghabiskan anggaran yang terlalu besar. Begitu juga penjadwalan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag seharusnya menjadi acuan pelaksanaan pengawasan dari segi waktu, namun faktanya dalam hal ini pengawasan terhadap pengelolaan parkir tidak terorganisir dengan baik sehingga pelaksanaan pengawasan tidak beriorientasi penjadwalan baik secara berkala maupun triwulan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 330,
"width": 400,
"height": 188,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam hal ini untuk penjadwalan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan retribusi parkir ditepi jalan umum yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag belum dilakukan secara formal, tetapi jadwal pengawasan dilakukan secara kelembagaan yaitu pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang kepada juru yang ada dilapangan. Terkadang pengawasan kegiatan pengelolaan parkir ditepi jalan umum juga dilakukan oleh pihak Dishubkominfo Kota Tanjungpinang dalam konteks tidak sengaja dan tidak ada dalam rencana kegiatan. Artinya hal ini dilakukan ketika pegawai Dishubkominfo Kota Tanjungpinang sedang keluar kantor kemudian menemukan juru parkir yang tidak menggunakan karcis atau juru parkir meminta uang Retribusi parkir tidak dari ketentuan tarif sebenarnya maka hal ini menjadi laporan kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag Pengamatan dan observasi lapangan memang belum menemukan pengawasan secara Langsung yang dilakukan oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang dan aparat setempat yang kadang-kadang datang kelokasi parkir dengan menanyakan kondisi perparkiran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 520,
"width": 400,
"height": 149,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu tugas pokok dan fungsi Dishubkominfo Kota Tanjungpinang selama ini hanya dilakukan secara secara formal dan masuk dalam Rencana Kegiatan. Pengawasan pengelolaan retribusi parkir oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang studi kasus pada objek retribusi parkir ditepi jalan umum khususnya kawasan simpang balik dikatakan belum optimal, karena masih terdapat masalah dalam pengelolaan kegiatan retribusi parkir ditepi jalan umum dan kebocoran hasil retribusi sehingga target pendapatan setiap tahun tidak tercapai, dan masih terdapat pembukaan lahan parkir yang tidak mau bekerja sama dengan pihak ketiga. Dalam penelitian ini mengacu pada komponen-komponen penting yang sudah dijelaskan (Joko, 2011), dalam melakukan pengawasan yaitu meliputi, pelaku pengawasan pelaksana kebijakan, standar operasional prosedur, sumber daya keuangan serta jadwal pelaksana pengawasan. dalam penelitian dapat dikatakan bahwa:",
"type": "Text"
},
{
"left": 127,
"top": 685,
"width": 204,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelaku Pelaksana Pengawasan Kebijakan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 127,
"top": 698,
"width": 386,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag, belum maksimal dalam pengawasan kepada juru parkir secara berkala di lapangan, sehingga dalam hal ini pengelolaan kegiatan retribusi parkir ditepi jalan umum kota",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 36,
"width": 302,
"height": 42,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan dan Pengelolaan Retribusi Parkir oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpiang Provinsi Kepuluan Riau",
"type": "Page header"
},
{
"left": 455,
"top": 39,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 785,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Memo Handa Wandi Manurung",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 492,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "354",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 127,
"top": 95,
"width": 386,
"height": 22,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tanjungpinag masih ditemukan adanya penyimpangan-penyimpangn dan masalah yang dihadapi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 127,
"top": 120,
"width": 213,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Standar Operasional Prosedur Pengawasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 127,
"top": 133,
"width": 386,
"height": 35,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan perparkiran di Kota Tanjungpinang meriah selama ini sudah memiliki standar operasional prosedur yang tercantum dalam program kerja, namun belum ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 127,
"top": 171,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber Daya Keuangan dan Peralatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 127,
"top": 183,
"width": 386,
"height": 36,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber daya keuangan dan peralatan yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinnag masih belum memadai sehingga mengalami kewalahan dalam melengkapi sarana dan prasarana atribut juri parkir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 127,
"top": 222,
"width": 186,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jadwal Penyelenggaraan Pengawasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 127,
"top": 234,
"width": 386,
"height": 99,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Retribusi parkir, belum adanya jadwal pengawasan yang tetap sehingga jarang sekali dilakukannya pengawasan yang dilakukan dari pihak Dishubkominfo Kota Tanjungpinang bahkan juru parkirnya hanya dimintai uang setoran saja. Dalam hal ini untuk penjadwalan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan retribusi parkir ditepi jalan umum yang dilakukan oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang tidak dilakukan secara formal saja, tetapi jadwal pengawasan dilakukan secara non-formal pada juru parkir yang tidak mencapai target maupun kepada juru parkir yang illegal yang dilapangan atau di kota Tanjungpinang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 348,
"width": 400,
"height": 99,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah pengawasan dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, antara lain dapat dilakukan dengan cara- cara sebagai berikut: Tindakan yang dilakukan untuk memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, antara lain yaitu mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian, menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 449,
"width": 400,
"height": 149,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses pemungutan, yaitu antara lain mempercepat penyusunan Perda, mengubah tarif, khususnya tarif retribusi dan peningkatan SDM (Sidik, 2002). Meningkatkan pengawasan, hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus, serta meningkatkan pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan oleh daerah. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan tindakan yang dilakukan oleh daerah yaitu antara lain memperbaiki prosedur administrasi pajak melalui penyederhanaan admnistrasi pajak, meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis pemungutan. Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik, hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di daerah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 271,
"top": 614,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 627,
"width": 400,
"height": 124,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan pengelolaan retibusi parkir oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang pada objek retribusi parkir ditepi jalan umum dikatakan belum optimal, karena masih dapat masalah dalam Pengelolaan kegiatan retribusi parkir ditepi jalan umum dan kebocoran hasil retribusi sehingga target pendapatan setiap tahun tidak tercapai, pengawasan yang belum optimal ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut: pelaku pelaksana pengawasan kebijakan dalam penyelenggaraan pengawasan retribusi parkir ternyata masih belum maksimal dalam hal pengawasannya, penyebabnya yaitu jumlah tim pengawas yang kurang dari segi kuantitas dengan jumlah pengawas yang kurang tersebut maka pengawasan yang dilakukan Dishubkominfo Kota Tanjungpinang tidak sebanding dengan titik Parkir yang tersebar di Kota Tanjungpinang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 24,
"width": 196,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Nomor 4, April 2023 p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 116,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "355",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 786,
"width": 127,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 65,
"width": 400,
"height": 35,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selama ini Standar operasional prosedur yang digunakan oleh Dishubkominfo Kota Tanjungpinang mengacu pada program kerja, tetapi tidak mencantumkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pengawasan retribusi Parkir ditepi jalan umum.",
"type": "Text"
},
{
"left": 257,
"top": 117,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 131,
"width": 400,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cheng, H.-W., James, A. F., Foster, R. R., Hancox, J. C., & Bates, D. O. (2006). VEGF activates receptor-operated cation channels in human microvascular endothelial cells. Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology , 26 (8), 1768–1776.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 186,
"width": 400,
"height": 66,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dewi, S. R. (2013). Peranan Retribusi Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Magelang. Jurnal Ilmu Hukum , 1–25. Djadjuli, D. (2018). Pelaksanaan pengawasan oleh pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara , 4 (4), 565–573.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 255,
"width": 400,
"height": 38,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Efendi, M., & Nuswantoro, P. (2020). Pengawasan Pengelolaan Retribusi Parkir Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bener Meriah. RESAM Jurnal Hukum , 6 (2), 94–111.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 296,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fisabililah, F. F. N., & Nurrahmawati, S. (2020). Pengelolaan Dana Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat. JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) , 8 (1), 208–215.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 338,
"width": 401,
"height": 66,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Iswandir, I. (2014). Dasar-Dasar Proses Pengawasan Dalam Organisasi. Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma , 1 (1). Jufrizen, J. (2013). Analisis Potensi Penerimanaan Retribusi Parkir Pada Pusat- Pusat Perbelanjaan Kota Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis , 13 (1).",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 407,
"width": 401,
"height": 38,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Liputo, R. D., Sondakh, J. J., & Warongan, J. (2017). Analisis Potensi Penerimaan Retribusi Daerah pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing\" Goodwill\" , 8 (2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 448,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mulyadi, Y. (2018). Pengelolaan Alokasi Dana Desa oleh Pemerintah Desa di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Dinamika , 5 (2), 1689–1699.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 489,
"width": 401,
"height": 80,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Putri, R. (2021). Implementasi Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 16 Tahun 2012 Dalam Rangka Memenuhi Kepatuhan Penerapan Tarif Retribusi Parkir Di Kabupaten Mandailing Natal . Ratnawati, N. N. S. (2012). Potensi Retribusi Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar. Forum Manajemen STIMI Handayani Denpasar , 10 (2), 55–68.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 572,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rumengan, V. K., Rachman, I., & Kumayas, N. (2020). Pengelolaan Retribusi Parkir Dalam Meningkatkan Pendapat Asli Daerah Kabupaten Minahasa. Jurnal Eksekutif , 2 (5).",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 614,
"width": 400,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saragi, R. (2022). Kontribusi Retribusi Parkir Sebagai Pendapatan Asli Daerah (Studi: Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Tinjauan Siyasah Maliyah) . Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 669,
"width": 400,
"height": 38,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sidik, M. (2002). Optimalisasi pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Makalah Disampaikan Acara Orasi Ilmiah. Bandung , 10 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 710,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sidiq, U., Choiri, M., & Mujahidin, A. (2019). Metode penelitian kualitatif di bidang pendidikan. Journal of Chemical Information and Modeling , 53 (9), 1–228.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 36,
"width": 302,
"height": 42,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan dan Pengelolaan Retribusi Parkir oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpiang Provinsi Kepuluan Riau",
"type": "Page header"
},
{
"left": 455,
"top": 39,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 785,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Memo Handa Wandi Manurung",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 492,
"top": 784,
"width": 21,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "356",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 95,
"width": 401,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sukmayani, N., Emzir, E., & Akhadiah, S. (2017). Cirebon Language Revitalization In Cirebon City through Cirebon Language Learning. Journal of Education, Teaching and Learning , 2 (2), 183–185.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 136,
"width": 401,
"height": 177,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Takaendengan, D. (2018). Analisis Fungsi Pengawasan Inspektorat Sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Perangkat Daerah di Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara. JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN , 6 (3). Timisela, S. I., Asnawi, M., & Hafizrianda, Y. (2017). Analisis Penerimaan Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum di Kota Jayapura. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Keuangan Daerah , 2 (1), 217589. Wibowo, N. P. (2014). Pengaruh Dana Perimbangan, Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, Pendapatan Asli Daerah, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pengeluaran Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten Tahun Anggaran 1990–2011 . Widodo, J. (2021). Analisis kebijakan publik: Konsep dan aplikasi analisis proses kebijakan publik . Media Nusa Creative (MNC Publishing).",
"type": "List item"
},
{
"left": 156,
"top": 390,
"width": 346,
"height": 24,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.",
"type": "Text"
}
] |
fb744584-4b57-b1d4-06cc-398ba4713c32 | http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/download/1052/854 | [
{
"left": 72,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 796,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "72 - Volume 1, Nomor 1, Juni, 2012",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 138,
"top": 60,
"width": 339,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN DI INDONESIA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 214,
"top": 110,
"width": 186,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Akhmad Hidayatullah Al Arifin Madrasah Tsanawiyah Negeri Sleman",
"type": "Section header"
},
{
"left": 286,
"top": 149,
"width": 41,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 168,
"width": 469,
"height": 124,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan multikultural merupakan suatu pendekatan progresif untuk melakukan transformasi pendidikan yang secara holistik memberikan kritik dan menunjukkan kelemahan-kelemahan, kegagalan- kegagalan dan diskrimainasi di dunia pendidikan. Pendidikan multikultural sebagai instrumen rekayasa sosial mendorong sekolah supaya dapat berperan dalam menanamkan kesadaran dalam masyarakat multikultur dan mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleran utuk mewujudkan kebutuhan serta kemampuan bekerjasama dengan segala perbedaan yang ada. Artikel berusaha menunjukkan bahwa praktek pendidikan multikultural di Indonesia dapat dilaksanakan secara fleksibel, tidak harus dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah atau monolitik. Pelaksanaan pendidikan multikultural didasarkan atas lima dimensi: (1) integrasi konten, (2) proses penyusunan pengetahuan, (3) mengurangi prasangka, (4) pedagogi setara, serta (5) budaya sekolah dan struktur sekolah yang memberdayakan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 376,
"width": 464,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "THE IMPLEMENTATION OF MULTICULTURAL EDUCATION IN THE EDUCATIONAL PRACTICES IN INDONESIA.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 285,
"top": 419,
"width": 44,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 438,
"width": 469,
"height": 124,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Multicultural education can be described as a progressive approach to do some education transformations which holistically provide critics and show the weaknesses, failures, and discriminations in education. Multicultural education as a social engineering instrument encourages schools to take the role of raising students’ consciousness of the multicultural society and developing their empathy and tolerance in fulfilling their needs and their ability to cooperate in any differences among them.This article tries to show that multicultural education practices in Indonesia can be carried out flexibly, without being separated as a special subject or being treated as a monolithic subject. Instead, it can be included in the other school subjects unseparately. The implementation of multicultural education is based on five dimentions: (1) content integration, (2) the knowledge construction process, (3) prejudice reduction, (4) an equity pedagogy, and (5) an empowering school culture and social structure.",
"type": "Text"
},
{
"left": 335,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 318,
"top": 796,
"width": 220,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Praksis - 73",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 76,
"width": 91,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 94,
"width": 218,
"height": 162,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan merupakan bagian dari kegiatan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Oleh sebab itu kegiatan pendidikan merupakan perwujudan dari cita-cita bangsa. Dengan demikian kegiatan pendidikan nasional perlu diorganisasikan dan dikelola sedemikian rupa supaya pendidikan nasional sebagai suatu organisasi dapat menjadi sarana untuk mewujudkan cita-cita nasional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 265,
"width": 218,
"height": 181,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara rinci cita-cita nasional yang terkait dengan kegiatan pendidikan telah dituangkan dalam Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertkwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokraatis serta bertanggung jawab.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 455,
"width": 219,
"height": 313,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Selanjutnya prinsip penyelenggaraan pendidikan secara jelas juga telah diuraikan dalam Undang-Undang Sisdiknas tersebut, yaitu tercantum pada pasal 4, bahwa : 1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan mejunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai cultural, dan kemajemukan bangsa, 2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan multimakna, 3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat, 4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 75,
"width": 115,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "proses pembelajaran,",
"type": "Text"
},
{
"left": 458,
"top": 75,
"width": 83,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5) Pendidikan",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 94,
"width": 219,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat, 6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 227,
"width": 219,
"height": 276,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Adapun fungsi pendidikan nasional sebagaimana tercantum pada Bab II pasal 3 disebutkan bahwa fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, fungsi pendidikan juga dapat dilihat dalam dua perspektif. Pertama , secara mikro ( sempit ), pendidikan berfungsi untuk membantu secara sadar perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Kedua, secara makro ( luas ), pendidikan berfungsi sebagai pengembangan pribadi, pengembangan warga Negara, pengembangan kebudayaan dan pengembangan bangsa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 512,
"width": 218,
"height": 256,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari paparan tentang tujuan, prinsip penyelenggaraan maupun fungsi pendidikan sebagai mana tertuang dalam Undang-Undang Sisdiknas No.20 Th.2003 sebenarnya sudah memberi gambaran ruang gerak yang representative untuk terselenggaranya pendidikan nasional yang sesuai dengan latar belakang budaya dan kebhinekaan bangsa Indonesia. Akan tetapi keberadaan suatu bangsa tidak bisa dilepaskan dari dependensi bangsa lain. John Naisbit dan Alvin Tofler memberi gambaran bahwa dunia saat ini terasa semakin sempit. Dunia merupakan suatu kampung besar ( global village ). Di era globalisasi dewasa ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 796,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "74 - Volume 1, Nomor 1, Juni, 2012",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 238,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kita tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan global. Gelombang demokrasi semakin terbuka yang dampaknya bukan saja membawa nilai- nilai positif dalam pengertian penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia ( HAM ) dan eksistensi kelompok masyarakat, tetapi juga mengandung bahaya perpecahan suatu negara. Samuel P. Huntington dalam the Clash of Civilization meramalkan akan terjadinya benturan antarperadaban. Benturan itu bisa disebabkan oleh faktor : politik, social, budaya, ekonomi, ras, bahkan agama ( Mahfud, 2006 : viii ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 306,
"width": 219,
"height": 257,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Melihat fenomena tersebut, kegiatan pendidikan di Indonesia dituntut untuk memiliki kepekaan menghadapi arus perputaran globalisasi. Pola doktrinasi monokulturalisme yang dipaksakan selama orde baru perlu dievaluasi, karena telah berimplikasi negatif bagi rekonstruksi kebudayaan Indonesia yang multicultural. Di lain pihak masih sering kita jumpai adanya fenomena perpecahan di tengah masyarakat, baik berupa kerusuhan/ tawuran antar pelajar, antar RT, antar suku sampai keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI sampai saat ini masih sering mewarnai media nasional baik cetak maupun elektronik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 572,
"width": 218,
"height": 180,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gelombang demokrasi menuntut pengakuan perbedaan dalam tubuh bangsa Indonesia yang majemuk. Oleh sebab itu untuk membangun rasa persatuan dan kesatuan serta rasa nasionalisme sekaligus menjawab beberapa problematika kemajemukan seperti yang digambarkan di atas dibutuhkan langkah sistematis yang dapat dijadikan sebagai sebuah gerakan nasional. Dalam makalah ini kami menawarkan solusi melalui “Implementasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 59,
"width": 219,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan Multikultural dalam Praksis",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 78,
"width": 117,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan di Indonesia”.",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 97,
"width": 219,
"height": 162,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan multicultural dapat dirumuskan sebagai wujud kesadaran tentang keanekaragaman cultural, hak-hak asasi manusia serta pengurangan atau penghapusan jenis prasangka atau prejudice untuk suatu kehidupan masyarakat yang adil dan maju. Pendidikan multicultural juga dapat dijadikan instrument strategis untuk mengembangkan kesadaran atas kebanggaan seseorang terhadap bangsanya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 268,
"width": 218,
"height": 181,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Melalui pendidikan multicultural kita dapat memberi seluruh siswa-tanpa memandang status sosioekonomi; gender; orientasi seksual; atau latar belakang etnis, ras atau budaya- kesempatan yang setara untuk belajar di sekolah. Pendidikan multibudaya juga didasarkan pada kenyataan bahwa siswa tidak belajar dalam kekosongan, budaya mereka memengaruhi mereka untuk belajar dengan cara tertentu ( Parkay dan Stanford, 2011 : 35 ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 476,
"width": 87,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 323,
"top": 501,
"width": 178,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengertian Pendidikan Multikultural",
"type": "Section header"
},
{
"left": 351,
"top": 519,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan multikultural adalah",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 538,
"width": 224,
"height": 162,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "merupakan suatu gerakan pembaharuan dan proses untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang setara untuk seluruh siswa. Sebagai sebuah gerakan pembaharuan, istilah pendidikan multicultural masih dipandang asing bagi masyarakat umum, bahkan penafsiran terhadap definisi maupun pengertian pendidikan multicultural juga masih diperdebatkan di kalangan pakar pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 709,
"width": 218,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seperti pendapat Andersen dan Cusher ( 1994 ) sebagaimana dikutip Mahfud ( 2008 ), bahwa pendidikan multicultural diartikan sebagai pendidikan mengenai keragaman",
"type": "Text"
},
{
"left": 335,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 318,
"top": 796,
"width": 220,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Praksis - 75",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 181,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kebudayaan. Sedangkan Hernandez ( 1989 ), mengartikan pendidikan multikultural sebagai perspektif yang mengakui realitas sosial, politik, dan ekonomi yang dialami oleh masing-masing individu dalam pertemuan manusia yang kompleks dan beragam secara kultur, dan merefleksikan pentingnya budaya, ras, seksualitas dan gender, etnisitas, agama, status social, ekonomi, dan pengecualian-pengecualian dalam proses pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 249,
"width": 219,
"height": 162,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ahli lain, Sleeter dan Grant ( 2007, 2009 ) dan Smith ( 1998 ) sebagaimana dikutip Zamroni ( 2011 ) mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai suatu pendekatan progresif untuk melakukan transformasi pendidikan yang secara holistik memberikan kritik dan menunjukkan kelemahan-kelemahan, kegagalan- kegagalan dan diskriminasi yang terjadi di dunia pendidikan ( Zamroni, 2011: 144 )",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 420,
"width": 218,
"height": 86,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sebagai suatu gerakan pembaharuan dan proses untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang setara untuk seluruh siswa, pendidikan multikultural memiliki prinsip- prinsip sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 515,
"width": 218,
"height": 67,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prinsip pertama: pendidikan multikultural adalah gerakan politik yang bertujuan menjamin keadilan sosial bagi seluruh warga masyarakat tanpa memandang latar belakang yang ada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 591,
"width": 221,
"height": 104,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prinsip kedua : pendidikan multikultural mengandung dua dimensi: pembelajaran (kelas) dan kelembagaan (sekolah) dan antara keduaanya tidak bisa dipisahkan, tetapi justru harus ditangani lewat reformasi yang komprehensif",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 704,
"width": 218,
"height": 67,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prinsip ketiga : pendidikan multikultural menekankan reformasi pendidikan yang komprehensif dapat dicapai hanya lewat analisis kritis atas sistem kekuasaan dan privileges untuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dapat dilakukan reformasi komprehensif dalam pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 97,
"width": 218,
"height": 105,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prinsip keempat : berdasarkan analisis kritis ini, maka tujuan pendidikan multikultural adalah menyediakan bagi setiap siswa jaminan memperoleh kesempatan guna mencapai prestasi maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 211,
"width": 218,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prinsip kelima : pendidikan multikultural adalah pendidikan yang baik untuk seluruh siswa, tanpa memandang latar belakangnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 268,
"width": 219,
"height": 219,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Konsep multikulturalisme menekankan pentingnya memandang dunia dari bingkai referensi budaya yang berbeda, dan mengenali serta manghargai kekayaan ragam budaya di dalam Negara dan di dalam komunitas global. Multikulturakisme menegaskan perlunya menciptakan sekolah di mana berbagai perbedaan yang berkaitan dengan ras, etnis, gender, orientasi seksual, keterbatasan, dan kelas sosial diakui dan seluruh siswa dipandang sebagai sumber yang berharga untuk memperkaya proses belajar mengajar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 496,
"width": 218,
"height": 218,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit dan kompleks, karena tidak semua faktor yang terlibat bisa dikendalikan oleh guru. Dalam analisisnya, Maurianne Adams and Barbara J. Love (2006). Menyebutkan bahwa ada empat faktor yang terdapat dalam proses pembelajaran, yaitu : 1). Faktor bawaan siswa, 2) faktor bawaan guru, 3) faktor pedagogy, dan 4) faktor isi kurikulum. Faktor-faktor dalam pembelajaran tersebut dapat digambarkan dapat digambarkan sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 796,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "76 - Volume 1, Nomor 1, Juni, 2012",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 261,
"width": 215,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 1. Faktor-Faktor dalam Pembelajaran",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 286,
"width": 218,
"height": 237,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Faktor pertama; guru, ketika guru memasuki suatu kelas, sudah memiliki bawaan sendiri-sendiri, ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat sangat pribadi. Kedua; siswa, demikian pula siswa juga memiliki bawaan sendiri-sendiri, ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat sangat pribadi. Ketiga; kurikulum, bisa dipersepsi dan memiliki dampak berbeda untuk setiap individu siswa. Keempat; pedagogy, di tangan guru berbeda bisa memiliki makna dan dampak yang berbeda pula. Keempat faktor tersebut harus diramu oleh seorang guru dalam suatu proses.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 532,
"width": 218,
"height": 143,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kegagalan dalam proses meramu guru menyebabkan siswa dengan status sosial ekonomi rendah tidak dapat mengikuti pembelajaran sebagaimana mereka siswa yang datang dari kelompok sosial ekonomi tinggi. Demikian pula halnya bagi siswa yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda akan gagal beradaptasi dalam proses pembelajarannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 684,
"width": 219,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan multikultural merupakan suatu proses transformasi yang tentunya membutuhkan waktu panjang untuk mencapai maksud dan tujuannya. Menurut Zamroni (2011) disebutkan beberapa tujuan yang akan",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dikembangkan pada diri siswa dalam proses pendidikan multikultural, yaitu :",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 97,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Siswa memiliki kemampuan berpikir kritis atas apa yang telah dipelajari.",
"type": "List item"
},
{
"left": 323,
"top": 135,
"width": 218,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Siswa memiliki kesadaran atas sifat sakwasangka atas fihak lain yang dimiliki, dan mengkaji mengapa dan dari mana sifat itu muncul, serta terus mengkaji bagaimana",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 211,
"width": 110,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "cara menghilangkannya",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 230,
"width": 221,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Siswa memahami bahwa setiap ilmu pengetahuan bagaikan sebuah pisau bermata dua: dapat dipergunakan untuk menindas atau meningkatkan keadilan sosial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 325,
"width": 219,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Para siswa memahami bagaimana mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 323,
"top": 382,
"width": 218,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Siswa merasa terdorong untuk terus belajar guna mengembangkan ilmu pengetahuan yang dikuasainya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 323,
"top": 439,
"width": 218,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "f. Siswa memiliki cita-cita posisi apa yang akan dicapai sejalan dengan apa yang dipelajari.",
"type": "List item"
},
{
"left": 323,
"top": 496,
"width": 219,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "g. Siswa dapat memahami keterkaitan apa yang dilakukan dengan berbagai permasalahan dalam",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 534,
"width": 198,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kehidupan masyarakat-berbangsa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 584,
"width": 179,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Paradigma Pendidikan Multikultural",
"type": "Section header"
},
{
"left": 323,
"top": 602,
"width": 218,
"height": 181,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang masyarakatnya sangat majemuk atau pluralis. Kemajemukan sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Kemajemukan ini dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu : perspektif horizontal dan dan vertikal. Dalam perspektif horizontal, kemajemuan bangsa kita dapat dilihat dari perbedaan agama, etnis, bahasa daerah, geografis, dan budayanya. Sedangkan dalam perspektif vertikal, kemajemukan bangsa",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 112,
"width": 140,
"height": 116,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "BAWAAN SISWA BAWAAN GURU PEDAGOGY KURIKULUM",
"type": "Picture"
},
{
"left": 335,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 318,
"top": 796,
"width": 220,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Praksis - 77",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indonesia dapat dilihat dari perbedaan tingkat pendidikan, ekonomi, dan tingkat sosial budayanya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 116,
"width": 218,
"height": 181,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fenomena kemajemukan ini bagaikan pisau bermata dua, satu sisi memberi dampak positif, yaitu kita memiliki kekayaan khasanah budaya yang beragam, akan tetapi sisi lain juga dapat menimbulkan dampak negatif, karena terkadang justru keragaman ini dapat memicu konflik antar kelompok masyarakat yang pada gilirannya dapat menimbulkan instabilitas baik secara keamanan, sosial, politik maupun ekonomi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 306,
"width": 219,
"height": 276,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam menghadapi pluralisme budaya tersebut, diperlukan paradigma baru yang lebih toleran dan elegan untuk mencegah dan memecahkan masalah benturan-benturan budaya tersebut, yaitu paradigma pendidikan multikultural. Hal ini penting untuk mengarahkan anak didik dalam mensikapi realitas masyarakat yang beragam, sehingga mereka akan memiliki sikap apresiatif terhadap keragaman perbedaan tersebut. Bukti nyata tentang maraknya kerusuhan dan konflik yang berlatar belakang suku, adat, ras, dan agama menunjukkan bahwa pendidikan kita telah gagal dalam menciptakan kesadaran akan pentingnya multikulturalisme.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 591,
"width": 218,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Adapun bangunan paradigma pendidikan multikultural yang ditawarkan Zamroni ( 2011 ) adalah sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 647,
"width": 221,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Pendidikan multikultural adalah jantung untuk menciptakan kesetaraan pendidikan bagi seluruh warga masyarakat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 704,
"width": 218,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Pendidikan multikultural bukan sekedar perubahan kurikulum atau perubahan metode pembelajaran.",
"type": "List item"
},
{
"left": 323,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Pendidikan multikultural mentransformasi kesadaran yang memberikan arah kemana transformasi praktik pendidikan harus menuju.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 135,
"width": 219,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Pengalaman menunjukan bahwa upaya mempersempit kesenjangan pendidikan salah arah yang justru menciptakan ketimpangan semakin membesar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 221,
"width": 218,
"height": 105,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Pendidikan multikultural bertujuan untuk berbuat sesuatu, yaitu membangun jembatan antara kurikulum dan karakter guru, pedagogi, iklim kelas, dan kultur sekolah guna membangun visi sekolah yang menjunjung kesetaraan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 344,
"width": 218,
"height": 257,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut James A. Banks ( 2002 : 14 ), pendidikan multikultural adalah cara memandang realitas dan cara berpikir, dan bukan hanya konten tentang beragam kelompok etnis, ras, dan budaya. Secara spesifik, Banks menyatakan bahwa pendidikan multikultural dapat dikonsepsikan atas lima dimensi, yaitu: a. Integrasi konten ; pemaduan konten menangani sejauh mana guru menggunakan contoh dan konten dari beragam budaya dan kelompok untuk menggambarkan konsep, prinsip, generalisasi serta teori utama dalam bidang mata pelajaran atau disiplin mereka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 610,
"width": 218,
"height": 142,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Proses penyusunan pengetahuan; sesuatu yang berhubungan dengan sejauh mana guru membantu siswa paham, menyelidiki, dan untuk menentukan bagaimana asumsi budaya yang tersirat, kerangka acuan, perspektif dan prasangka di dalam disiplin mempengaruhi cara pengetahuan disusun di dalamnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 796,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "78 - Volume 1, Nomor 1, Juni, 2012",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 67,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Mengurangi prasangka; dimensi ini fokus pada karakteristik dari sikap rasial siswa dan bagaimana sikap tersebut dapat diubah dengan metode dan mater pengajaran.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 135,
"width": 218,
"height": 162,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Pedagogi kesetaraan; pedagogi kesetaraan ada ketika guru mengubah pengajaran mereka ke cara yang akan memfasilitasi prestasi akademis dari siswa dari berbagai kelompok ras, budaya, dan kelas sosial. Termasuk dalam pedagogi ini adalah penggunaan beragam gaya mengajar yang konsisten dengan banyaknya gaya belajar di dalam berbagai kelompok budaya dan ras.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 306,
"width": 218,
"height": 181,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Budaya sekolah dan struktur sekolah yang memberdayakan ; praktik pengelompokan dan penamaan partisipasi olah raga, prestasi yang tidak proporsional, dan interaksi staf, dan siswa antar etnis dan ras adalah beberapa dari komponen budaya sekolah yang harus diteliti untuk menciptakan budaya sekolah yang memberdayakan siswa dari beragam kelompok, ras, etnis dan budaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 505,
"width": 218,
"height": 256,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Untuk itu, para guru yang memberikan pendidikan multibudaya harus memiliki keyakinan bahwa; perbedaan budaya memiliki kekuatan dan nilai, sekolah harus menjadi teladan untuk ekspresi hak-hak manusia dan penghargaan untuk perbedaan budaya dan kelompok, keadilan dan kesetaraan sosial harus menjadi kepentingan utama dalam kurikulum, sekolah dapat menyediakan pengetahuan, keterampilan, dan karakter ( yaitu nilai, sikap, dan komitmen ) untuk membantu siswa dari berbagai latar belakang, sekolah bersama keluarga dan komunitas dapat menciptakan lingkungan yang mendukung multibudaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Urgensi Pendidikan Multikultural di",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 72,
"width": 49,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indonesia",
"type": "Section header"
},
{
"left": 323,
"top": 91,
"width": 218,
"height": 389,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Gibson ( 1997 ), sebagaimana dikutip Djohar ( 2003: 85 ) menyatakan bahwa masa depan bangsa memiliki kriteria khusus yang ditandai oleh hiper kompetisi, suksesi revolusi teknologi serta dislokasi dan konflik sosial, menghasilkan keadaan yang non-linier dan sangat tidak dapat diperkirakan dari keadaan masa lampau dan masa kini. Masa depan hanya dapat dihadapi dengan kreativitas , meskipun posisi keadaan sekarang memiliki peranan penting untuk memicu kreativitas. Lebih lanjut dijelaskan bahwa perubahan keadaan yang non- linier ini tidak akan dapat diantisipasi dengan cara berpikir linier. Pemikiran linier dan rasional yang sekarang kita kembangkan tidak lagi fungsional untuk mengakomodasi perubahan keadaan yang akan terjadi. Keadaan ini mestinya dapat mendorong kita untuk memiliki disain pendidikan masa depan yang memungkinkan peserta didik dan pelaku praksis pendidikan dapat mengaktualisasikan dirinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 489,
"width": 219,
"height": 257,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sebagai bangsa dengan beragam kultur memiliki resistensi yang tinggi terhadap muncunya konflik sebagai konsekuensi dinamika kohesivitas sosial masyarakat. Akar munculnya konflik dalam masyarakat multikultur disebabkan oleh : (1) adanya perebutan sumber daya, alat-alat produksi, dan kesempatan ekonomi ( acces to economic resources and to means of production ); (2) perluasan batas-batas sosial budaya ( social and cultural borderline expansion ); (3) dan benturan kepentingan politik, idiologi, dan agama ( conflict of political, ideology, and religious interest ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 755,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari paparan tersebut mengindikasikan bahwa pendidikan multikultural menjadi sesuatu",
"type": "Text"
},
{
"left": 335,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 318,
"top": 796,
"width": 220,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Praksis - 79",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 181,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "yang sangat penting dan mendesak untuk di implementasikan dalam praksis pendidikan di Indonesia. Karena pendidikan multikultural dapat berfungsi sebagai sarana alternatif pemecahan konflik. Melalui pembelajaran yang berbasis multikultur, siswa diharapkan tidak tercerabut dari akar budayanya, dan rupanya diakui atau tidak pendidikan multikultural sangat relevan di praktekkan di alam demokrasi seperti saat ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 249,
"width": 218,
"height": 219,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Spektrum kultur masyarakat Indonesia yang amat beragam memang merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan untuk mengolah bagaimana ragam perbedaan tersebut justru dapat dijadikan asset, bukan sumber perpecahan. Di era globalisasi ini pendidikan multikultural memiliki tugas ganda, yaitu selain menyatukan bangsa sendiri yang terdiri dari berbagai macam budaya tersebut, juga harus menyiapkan bangsa Indonesia untuk siap menghadapi arus budaya luar yang masuk ke negeri ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 477,
"width": 219,
"height": 180,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan multikultural juga dapat dimanfaatkan untuk membina siswa agar tidak tercerabut dari akar budayanya, sebab pertemuan antar budaya di era globalisasi ini bisa jadi dapat menjadi ancaman serius bagi anak didik kita. Dalam kaitan ini siswa perlu diberi penyadaran akan pengetahuan yang beragam, sehingga mereka memiliki kompetensi yang luas akan pengetahuan global, termasuk aspek kebudayaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 678,
"width": 218,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Praktek Pendidikan Multikultural di",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 691,
"width": 51,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indonesia",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 710,
"width": 219,
"height": 67,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sampai saat ini pendidikan multicultural memang masih sebatas wacana. Praktek pendidikan multikultural di Indonesia nampaknya tidak dapat dilaksanakan seratus",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 143,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "persen ideal seperti di Amerika Serikat, walaupun ditinjau dari keragaman budaya memang banyak kemiripan. Hal itu disebabkan oleh perjalanan panjang histori penyelenggaraan pendidikan yang banyak dilatarbelakangi oleh primordialisme. Misalnya pendirian lembaga pendidikan berdasar latar belakang agama, daerah, perorangan maupun kelompok.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 211,
"width": 221,
"height": 276,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Oleh karenanya praktek pendidikan multikultural di Indonesia dapat dilaksanakan secara fleksibel dengan mengutamakan prinsip- prinsip dasar multikultural. Apapun dan bagaimanapun bentuk dan model pendidikan multikultural, mestinya tidak dapat lepas dari tujuan umum pendidikan multikultural, yaitu : (1) Mengembangkan pemahaman yang mendasar tentang proses menciptakan sistem dan menyediakan pelayan pendidikan yang setara. (2) Menghubungkan kurikulum dengan karakter guru, pedagogi, iklim kelas, budaya sekolah dan konteks lingkungan sekolah guna membangun suatu visi “lingkungan sekolah yang setara”",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 496,
"width": 221,
"height": 275,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prinsip fleksibilitas pendidikan multikultural juga disarankan oleh Gay ( 2002 ) sebagaimana dikutip Zamroni ( 2011 : 150 ), dikatakan bahwa amat keliru kalau melaksanakan pendidikan multikultural harus dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah atau monolitik. Sebaliknya, dia mengusulkan agar pendidikan multikultural diperlakukan sebagai pendekatan untuk memajukan pendidikan secara utuh dan menyeluruh. Pendidikan multikultural juga dapat diberlakukan sebagai alat bantu untuk menjadikan warga masyarakat lebih memiliki toleran, bersifat inklusif, dan memiliki jiwa kesetaraan dalam hidup bermasyarakat, serta senantiasa berpendirian suatu masyarakat secara",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 796,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "80 - Volume 1, Nomor 1, Juni, 2012",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 67,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "keseluruhan akan lebih baik, manakala siapa saja warga masyarakat memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimiliki bagi masyarakat sebagai keutuhan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 135,
"width": 218,
"height": 105,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bahkan Gay merekomendasikan agar pembelajaran perlu memberi kesempatan bagi siswa untuk mempelajari bagaiman suatu kultur masyarakat bisa berperan dalam upaya peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan bagi warganya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 249,
"width": 218,
"height": 181,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam pandangan Zamroni ( 2011 ), pendidikan multikultural diusulkan untuk dapat dijadikan instrument rekayasa sosial lewat pendidikan formal, artinya institusi sekolah harus berperan dalam menanamkan kesadaran hidup dalam masyarakat multikultural dan mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi untuk mewujudkan kebutuhan serta kemampuan bekerjasama dengan segala perbedaan yang ada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 439,
"width": 218,
"height": 143,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sekolah harus dipandang sebagai suatu masyarakat, masyarakat kecil; artinya, apa yang ada di masyarakat harus ada pula di sekolah. Perspektif sekolah sebagai suatu masyarakat kecil ini memiliki implikasi bahwa siswa dipandang sebagai suatu individu yang memiliki karakteristik yang terwujud dalam bakat dan minat serta aspirasi yang menjadi hak siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 591,
"width": 219,
"height": 142,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada level sekolah, dengan adanya berbagai perbedaan yang dimiliki masing- masing individu, maka sekolah harus memperhatikan : a) setiap siswa memiliki kebutuhan perkembangan yang berbeda-beda, termasuk kebutuhan personal dan sosial, b) kebutuhan vokasi dan karier, c) kebutuhan psikologi dan perkembangan moral spiritual.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 742,
"width": 221,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada level masyarakat, yang perlu dipenuhi kebutuhannya adalah mencakup : a)",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 59,
"width": 219,
"height": 257,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kebutuhan akademik, b) kebutuhan psikologis, c) kebutuhan kebersamaan, dan d) kebutuhan rasa aman. Pendidikan harus dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sekolah harus dapat dijadikan tempat yang aman, memiliki suasana kekerabatan dan juga terdapat semangat saling dukung mendukung. Berkaitan dengan itu, maka prosses pembelajaran diarahkan pada pengembangan individu secara utuh yang mencakup intelektual, sosial, dan moral spiritual. Tekanan dan dorongan siswa untuk bekerja keras tidak hanya bersifat ekstrinsik , bahkan lebih dari itu harus ditekankan pada penggunaan instrinsik motivation .",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 325,
"width": 218,
"height": 48,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari perspektif hasil pembelajaran, pendidikan multikultural memiliki tiga sasaran yang dikembangkan pada diri setiap siswa;",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 382,
"width": 218,
"height": 143,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pertama, pengembangan identitas kultural yakni merupakan kompetensi yang dimiliki siswa untuk mengidentifikasi dirinya dengan suatu etnis tertentu. Kompetensi ini mencakup pengetahuan, pemahaman dan kesadaran akan kelompok etnis dan menimbulkan kebanggaan serta percaya diri sebagai warga kelompok etnis tertentu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 534,
"width": 219,
"height": 86,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kedua, hubungan interpersonal. Yakni, kompetensi untuk melakukan hubungan dengan kelompok etnis lain, dengan senatiasa mendasarkan pada persamaan dan kesetaraan, serta menjauhi sifat syakwasangka dan stereotip.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 629,
"width": 218,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ketiga, memberdayakan diri sendiri. Yakni suatu kemampuan untuk mengembangkan secara terus menerus apa yang dimiliki berkaitan dengan kehidupan multikultural.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 704,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara detail, kompetensi kultural mencakup berbagai hal sebagi berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 742,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Kompetensi invidu untuk menerima, menghormati dan membangun kerjasama",
"type": "Text"
},
{
"left": 335,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 318,
"top": 796,
"width": 220,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Praksis - 81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 59,
"width": 197,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dengan siapapun juga yang memiliki perbedaan-perbedaan dari dirinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 97,
"width": 218,
"height": 86,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Kompetensi kultural merupakan hasil dari kesadaran atas pengetahuan dan “bias kultural” yang dimilikinya atau sebagai faktor yang mempengaruhi perbedaan kultur",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 192,
"width": 218,
"height": 105,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Proses pengembangan komptensi kultural memerlukan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku yang memungkinkan seseorang memahami dan berinteraksi secara efisien dengan orang yang memiliki perbedaan kultur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 312,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berkaitan dengan kompetensi kultural dan bagaimana kompetensi tersebut dibentuk,",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 350,
"width": 218,
"height": 162,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Papadopoulos & Lee ( 2003) mengajukan model pengembangan kompetensi kultural sebagai berikut : Kompetensi kultural dibentuk oleh berbagai faktor: penguasaan pengetahuan, critical thingking , daya kritis, kemampuan mengembangkan sesuatu, dan kemampuan praktis. Keempat faktor tersebut tidak statis melainkan dinamis terus bergerak, membentuk kompetensi kultural.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 521,
"width": 218,
"height": 124,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendidikan multikultural juga sangat relevan dengan pendidikan demokrasi di masyarakat plural seperti Indonesia, yang menekankan pada pemahaman akan multi etnis, multi ras, dan multikultur yang memerlukan konstruksi baru atas keadilan, kesetaraan dan masyarakat yang demoktratis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 672,
"width": 77,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 690,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari paparan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa :",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 728,
"width": 218,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Pendidikan multikultural di Indonesia masih menjadi wacana baru yang perlu",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 59,
"width": 197,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "direspon untuk menjaga keutuhan bangsa yang kaya akan multi kultur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 97,
"width": 219,
"height": 181,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Pendidikan multikultural merupakan wujud kesadaran tentang keanekaragaman kultural, hak-hak asasi manusia serta pengurangan atau penghapusan jenis prasangka atau prejudice untuk suatu kehidupan masyarakat yang adil dan maju. Pendidikan multikultural juga dapat dijadikan instrumen strategis untuk mengembangkan kesadaran atas kebanggaan seseorang terhadap bangsanya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 287,
"width": 219,
"height": 200,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Dalam menghadapi pluralisme budaya, diperlukan paradigma baru yang lebih toleran dan elegan untuk mencegah dan memecahkan masalah benturan-benturan budaya tersebut, yaitu perlunya dilaksanakan pendidikan multicultural. 4. Oleh karenanya praktek pendidikan multikultural di Indonesia dapat dilaksanakan secara fleksibel dengan mengutamakan prinsip-prinsip dasar multikultural.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 496,
"width": 218,
"height": 143,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Pendidikan multikultural juga sangat relevan dengan pendidikan demokrasi di masyarakat plural seperti Indonesia, yang menekankan pada pemahaman akan multi etnis, multi ras, dan multikultur yang memerlukan konstruksi baru atas keadilan, kesetaraan dan masyarakat yang demoktratis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 666,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 323,
"top": 684,
"width": 219,
"height": 35,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Banks, James A. (ed.). 1989. Multicultural Education: Issues and Perspectives . Boston-London: Allyn and Bacon Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 728,
"width": 218,
"height": 36,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Banks, James A. 1993. Teaching strategies for ethnic studies. Boston: Allyn and Bacon Inc.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 37,
"width": 206,
"height": 8,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 796,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "82 - Volume 1, Nomor 1, Juni, 2012",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 59,
"width": 218,
"height": 35,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Banks, James A. 2002. An introduction to Multicultural Education, Boston-London: Allyn and Bacon Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 103,
"width": 219,
"height": 23,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Banks, James A. 2007. Educating citizens in multicultural society. Second edition .",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 128,
"width": 190,
"height": 23,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "New York: Teachers College Columbia University.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 160,
"width": 219,
"height": 53,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Djohar. 2003. Pendidikan Strategik, Alternatif untuk Pendidikan Masa Depan , Yogyakarta : LESFI Hernandez, Hilda. 1989. Multicultural",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 216,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Education: A teacher Guide to linking",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 229,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Context, Process, and Content, New Jersy",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 241,
"width": 102,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "& Ohio : Prentice Hall",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 59,
"width": 470,
"height": 237,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mahfud, Choirul. 2008. Pendidikan Multikultura, Yogyakarta : Pustaka Pelajar M. Ainul Yaqin. 2005. Pendidikan multikultural:",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 72,
"width": 190,
"height": 35,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "cross-cultural understanding untuk demokrasi dan keadilan. Yogyakarta: Pilar Media.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 116,
"width": 219,
"height": 35,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tilaar, H.A.R. 2002. Pendidikan, kebudayaan dan masyarakat madani Indonesia. Jakarta: Remaja Rosdakarya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 160,
"width": 218,
"height": 22,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Zamroni. (2010a). The implementation of multicultural education. A reader .",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 185,
"width": 190,
"height": 22,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Yogyakarta: Graduate Program The State University of Yogyakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 216,
"width": 219,
"height": 48,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Zamroni. (2010b). A conception frame-work of multicultural teachers education . A reader . Yogyakarta: Graduate Program The State University of Yogyakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 273,
"width": 221,
"height": 35,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Zamroni, 2011. Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama",
"type": "Text"
}
] |
a075928d-1482-b732-7b49-5cde1ae3456d | http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/SH/article/download/1140/999 | [
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 770,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "102",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN MELALUI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DEBITOR (SID) DALAM PEMBERIAN KREDIT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 181,
"top": 116,
"width": 236,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)",
"type": "Text"
},
{
"left": 211,
"top": 129,
"width": 180,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oleh Hana Tria Sefiyanti Profesional Perbankan di Jakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 269,
"top": 185,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 212,
"width": 428,
"height": 163,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Laporan Debitur dalam Sistem Informasi Debitur (SID) merupakan laporan yang berisi informasi lengkap mengenai keadaan debitur. Laporan ini dimaksudkan untuk membentuk data induk debitur secara nasional yang dipergunakan untuk membantu Bank Pelapor dalam memperlancar proses penyediaan dana, mempermudah penerapan menejemen risiko, membantu bank dalam melakukan identifikasi kualitas debitur untuk pemenuhan ketentuan yang berlaku. Namun dalam pelaksanaannya Sistem Informasi Debitur (SID) juga terdapat kendala, kendala tersebut dapat berasal dari intern dan ekstem. Faktor intern yang menjadi kendala yaitu sumber daya manusia (SDM) petugas masih mengalami kesulitan dalam pengisian form dalam Sistem Informasi Debitur (SID). Faktor ekstem yang menjadi kendala berkaitan dengan Sistem Informasi Debitur (SID) yaitu gagalnya validasi, ekspor impor data, dan ketidak lengkapan data debitur yang dimiliki, dalam aplikasi Sistem Informasi Debitur (SID).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 391,
"width": 312,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci : Sistem Informasi Debitur (SID), pemberian kredit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 419,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 446,
"width": 428,
"height": 136,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Debtor Information System report is a report containing detailed information about debtor condition. This report intended to forming a national master data debtors which used to help reporting bank for expedite the process of fund provision, facilitate the implementation of risk management, help the bank to identify die quality of the debtor's for compliance with applicable regulations. However in practice Debtor Information System also have constraints, the constraints can be derived from intern and extern factor. Intern factor become a constrait is human resource, officer is still experiencing difficulties in filling Debtor Information System forni. Extern factor become a constrait is validation failure, export and import of data, and incompleteness debtor data was owned in Debtor Information System aplication.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 598,
"width": 373,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Key world : Debtor Information System report (SID), the provision of credit",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 633,
"width": 95,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 633,
"width": 429,
"height": 114,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perbankan mempunyai peran strategis dalam menyerasikan dan menyeimbangkan masing-masing unsur dari Trilogi Pembangunan. Sejak Indonesia merdeka, kita telah menyusun 3 Undang- undang yang mengatur tentang Perbankan, yaitu Undang-undang No 14 tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Perbankan,",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 716,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang- undang Nomor 7 Tahun 1992",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 736,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tentang perbankan, dan Undang-undnag",
"type": "Table"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 770,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "103",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No 10 Tahun 1998 Tentang perubahan Undang- undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Sebagai puncak penyempurnaan maka keluarlah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 171,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-undang No 10 Tahun 1998",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 191,
"width": 198,
"height": 177,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tentang Perbankan, menggantikan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1997 Tentang Perbankan. Undang- undang Nomor 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa tujuan dari undang-undang ini adalah untuk menyempumakan struktur kelembagaan menjadi lebih lugas, dengan landasan yang lebih luas dan lebih jelas ruang geraknya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 198,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tantang Perbankan ditetapkan melalui SK.DIR.BI No.32/35/Kep/DIR tanggal 12 Mei 1999",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 460,
"width": 198,
"height": 218,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menetapkan 3 (tiga) bentuk hukum Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1 . Bentuk hukum Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dapat berupa Perusahan Daerah (PD) sebagai mana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahan Daerah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga dapat berbentuk hukum berupa Koperasi sebagaimana diatur dal Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 711,
"width": 197,
"height": 46,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan rakyat Bank Indonesia, 2002, Ikhtisar Perkreditan Rakyat (IKBPR), Bank Indonesia, Jakarta,.hlm.7.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkoperasian.Bentuk hukum yang ketiga yaitu Perseroan Terbatas (PT) yang diatur dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 171,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terbatas.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 171,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Walaupun dalam Undang-undang nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan hanya menetapkan 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 233,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(tiga) bentuk hukum Bank Perkreditan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 253,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rakyat (BPR) namun juga",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 274,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dimungkinkan bentuk hukum lainnya yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 336,
"width": 198,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bank merupakan financial intermediary (lembaga keuangan),",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 378,
"width": 198,
"height": 238,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan demikian bank memliki fungsi utama menghimpun dana dari masyarakat (funding) dan menyalurkan dana kepada masyarakat (lending). Di Indonesia terdapat dua jenis bank yaitu bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Perbedaan Bank Umum dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank umum meberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tidak melakukan lalu lintas pembayaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 626,
"width": 198,
"height": 115,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu bentuk penyaluran dana bank kepada masyarakat, yaitu dalam bentuk. Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 404,
"top": 730,
"width": 109,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "persetujuan atau",
"type": "Table"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 770,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "104",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 135,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 233,
"width": 198,
"height": 342,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kredit atau pembiayaan berdasarkan syariah yang diberikan oleh bank khususnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mengandung resiko, sehingga dalam setiap pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan asas-asas perkreditan yang sehat dan berdasarkan prinsip kehati-hatian.Untuk itu sebelum memberikan kredit atau pembiayaan bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap pelbagai aspek. Berdasarkan Pasal 8 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan sebelum memberikan kredit nasabah debitur, yang kemudian terkenal denngan sebutan \"the five C of credit analysis” atau prinsip 5C’s.",
"type": "Text"
},
{
"left": 124,
"top": 585,
"width": 56,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Timbulnya",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 585,
"width": 198,
"height": 93,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kredit-kredit bermasalah selain karena indikasi debitur tidak mau membayar hutangnya, juga terlihat dalam prosedur pelaksanaan pemberian kredit yang temyata",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 688,
"width": 198,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mengalami penyimpangan.Salah satu langkah yang harus dilakukan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 238,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menganalisa kelayakan satu permohonan kredit adalah dengan melakukan pengecekan informasi kredit yang berhubungan dengan calon debitur. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui Si stem Informasi Debitur (SID) yang dikelola oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan yang mengatur mengenai pengawasan bank dalam pemberian kredit yaitu PeraturanNomor 7/8/PBI/2005 Tentang Sistem Informasi Debitur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 336,
"width": 198,
"height": 343,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem informasi debitur (SID) merupakan dlaXJ instrument yang sengaja diciptakan oleh Bank Indonesia yang bertujuan untuk memeperlancar proses penyedian dana dan untuk mendorong pembangunan ekonomi dan penerapan manajemen risiko kredit. Namun dalam kenyataan yang teijadi tidak sepenuhnya dilakukan masih terdapat beberapa oknum Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang masih mengkesampingkan aturan dari Bank Indonesia Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul : \"Penerapan Prinsip Kehati-hatian melalui penggunaan Sistem Informasi Debitur (SID)",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 688,
"width": 197,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam Pemberian Kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR)”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 770,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "105",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 94,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Permasalahan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 108,
"width": 198,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 171,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Bagaimana penerapan prinsip kehati- hatian melalui penggunaan Sistem InformasiDebitur (SID)",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 233,
"width": 176,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dalam pemberian kredit di Bank",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 253,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkreditan Rakyat (BPR)?",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 274,
"width": 198,
"height": 115,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam penerapan prinsip kehati-hatian melalui penggunaan sistem informasi debitur (SID) dalam pemberian kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR)?",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 419,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "C. Metode Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 440,
"width": 198,
"height": 156,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu melihat hukum dalam perspektif hukum positif.Spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis, menggunakan data sekunder. Hasil penelitian dianalisa menggunakan analisa kualitatif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 626,
"width": 86,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "D. Pembahasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 647,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan-badan usaha swasta, badan-badan usaha milik Negara, bahkan lembaga-lembaga",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 135,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme system pembayaran bagi semua sector perekonomian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 233,
"width": 198,
"height": 301,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perbankan di Indonesia diatur dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam Pasal 1 butir 2 dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bertuk kredit atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang- undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.menegaskan bahwa ada 2 (dua) jenis bank yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang dikenal dengan sebutan BPR.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 543,
"width": 198,
"height": 135,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melakukan kegiatan secara konvensional untuk mendapatkan sumber dana, sumber dana yang diperoleh dari modal dasar Bank Perkreditan Rakyat (BPR) itu sendiri maupun dana pihak ketiga yang berasal dari masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 688,
"width": 198,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kebutuhan dana oleh masyarakat, akan lebih mudah diberikan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) apabila",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 770,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "106",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 218,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "masyarakat yang membutuhkan dana dapat memenuhi semua persyaratan yang diberikan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat, disamping merupakan aktifitas yang dapat menghasilkan keuntungan, juga untuk memanfaatkan dana yang idle (Idle Fund) karena bank telah membayar sejumlah tertentu atas dana yang telah dihimpunnya. 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 315,
"width": 198,
"height": 115,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengertian kredit diatur dalam Pasal lbutir 11 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang daapat dipeersamakan dengan itu, berdasarkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 174,
"top": 419,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "persetujuan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 419,
"width": 198,
"height": 259,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dari pengertitan tersebut dapat dijelaskan bahwa prestasi yang wajib dilakukan oleh debitur atas kredit yang diberikan kepadanya tidak semata-mata untuk melunasi utangnya, tetapi juga diseertai dengan bunga sesuai dengan perjanjian yang telah disepakai sebelumnnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 710,
"width": 198,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Lukman Dendawijaya, 2001, Manajemen Perbankan, Ghlmia Indonesia, Jakarta, hlm.7.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 356,
"top": 88,
"width": 157,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berbicara tentang kredit,",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 108,
"width": 198,
"height": 156,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sebenamya kegiatan ini sudah memasyarakat. Artinya semua lapisan masyarakat umummnya sudah mengetahui kehadiran kredit, bahkan sudah merambah jauh ke polosok desa. Bahkan menjamumya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menunjukan bahwa kredit sudah merakyat dan dikenal masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 356,
"top": 274,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyaluran Kredit dalam Bank",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 295,
"width": 198,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkreditan Rakyat (BPR) wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas iktikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi hutangnya sesuai yang telah diperjanjikan. Untuk memperoleh keyakinan tersebut,",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 440,
"width": 198,
"height": 259,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sebelum memberiakn kredit, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hams melakukan penilaian secara seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha dai nasabah debitur. Dalam meberikan kredit dan melakukan kegiatan usaha lainnya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 709,
"width": 198,
"height": 32,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melakukan kegiatan penyaluran dana",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 770,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "107",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 156,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dapat dilihat dari jenis penggunaannya. Dilihat dari tujuan penggunaan kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu kredit investasi, modal kerja, dan konsumsi. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam kegiatannya menyalurkan dana wajib mematuhi prinsip kehati-hatian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 253,
"width": 198,
"height": 156,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebelum diberikan untuk meyakinkan bahwa nasabah benar-benar dapat dipercaya, maka Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terlebih dulu mengadakan analisis kredit.Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 419,
"width": 198,
"height": 322,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tujuan analisis ini adalah agar Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yakin kredit yang diberikan benar-benar aman dan sesuai dengan kegunaan. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit tersebut sebenar-benamya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disaiurkan akan sulit untuk ditagih alias macet. Hal tersebut masih terjadi dalam kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam pemberian kredit. Acuan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 135,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mereka dalam memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan berdasarkan atas nilai jaminan bagus marketabilitasnya (cepat laku) untuk dijual guna menutup tunggakan hutangnya dan karakter dari debitur yang mereka miliki.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 233,
"width": 198,
"height": 321,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem perkreditan yang sehat dan efisien sangat diperlukan untuk menunjang stabilitas sistem keuangan dan mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Sisteim perkreditan yang sehat dan efisien bila mana proses pemberian kredit oleh Bank Perkreditan rakyat (BPR) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Diyakini oleh bahwa Bank Perkreditan rakyat (BPR) kredit juga dapat berfungsi sebagai alat pengendali harga, pemberian kredit yang ekspansif akan mendorong meningkatnya jumlah uang yang beredar, dan peningkatan peredaran uang tersebut akan mendorong kenaikan harga. 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 564,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 688,
"width": 197,
"height": 45,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3 Siswanto Sutojo,2000, Strategi manajemen Kredit Bank Umum, PT. RajaGrafindo, Jakarta, hlm.102",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 770,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "108",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penialian kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dapat dilakukan berbagai cara untuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 171,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang benar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 233,
"width": 198,
"height": 218,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam melakukan penilaian kriteria- kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5 C.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 460,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Charakter, dimaksudkan untuk mengetahui watak atau moral calon debitor yang berkait dengan kejujuran , intergritas dan kemauan calon debitor dalam memenuhi kewajibannya dalam menalankan usahanya. Informasi ini dapat diperoleh melalui riwayat hidup, riwayat dalam menjalankan usaha calon debitor. Capacity, dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan calon debitor dalam mengelola kegiatan usahannya dapat beijalan dengan baik dan memberikan keuntongan sebagai",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 730,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "jaminan untuk mengembalikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 31,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kreditnya dalam jumlah dan waktu yang ditentukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 129,
"width": 198,
"height": 342,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Capital, dimaksudkan bank harus menilai permodalan yang dimiliki oleh calon debitor, serta distribusi modal yang ditempatkan oleh calon debitor dalam menjamin pelunasan kreditnya. Collateral, dimaksudkan adanya jaminan untuk persetojuan pemberian kredit yang merupakan sarana pengaman (beck up) atas resiko yang mungkin timbul misalnya wanprestasi dikemudian hari, hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kredit macet. Condition of ekonomi. Dimaksudkan bahwa dalam pemberian kredit oleh bank, harus diantisipasi kondisi ekonomi secara umum yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha calon debitor.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 481,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bank Perkreditan Rakyat (BPR) benar-benar menjalankan prisnip kehati- hatian melalui analisa kredit yang sesuai dengan prisnip 5 C agar pemberian kredit kepada debitor sesuai dengan kegunaannya dan berujuan agar dana yang diberikan dapat kembali. Prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit di Bank Perkreditan rakyat (BPR) tidak hanya melalui analisa kredit yang tepat dan akuran namun juga memanfaatkan Informasi Debitur sebagai langkah awal penentuan pemberian kredit layak atau",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 770,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "109",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 142,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tidaknya kredit itu diberikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 108,
"width": 198,
"height": 570,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem Infonnasi Debitur (SID) meruapakan sistem yang menyediakan informasi Debitur yang merupakan hasil olahan dari Laporan Debtur yang menerima oleh Bank Indonesia. Laporan Debitur dalam Sitem Informasi Debitur (SID) merupakan laoporan yang berisi informasi lengkap mengenai keadaan debitur. Laopran ini dimaksud untuk membentuk data induk debitur secara nasional yang digunakan untuk dalam rangka memperlancar proses penyediaan Dana, penerapan manajemen resiko, dan identifikasi kualitas Debitur untuk pemenuhan ketentuan yang berlaku serta meningkatkan disiplin manajemen resiko, identifikasi kualitas Debitur untuk pemenuhan ketentuan yang berlaku serta meningkatkan disiplin pasar. 4 Kelancaran proses penyediaan dana dan penerapan manejemen risiko kredit yang efektif serta ketersediaan informasi kualitas debitur yang diandalkan dapat dicapai apabila didukung oleh sistem informasi yang utuh dan komprehensif mengenai profil dan kondisi debitur, terutama debitor yang sebelumnya telah memperoleh",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 720,
"width": 186,
"height": 37,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 Peraturan Bank Indonesia No.9/14/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 tentang Sistem Informasi debitur",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 280,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penyediaan dana. Dalam proses penyediaan dana, sistem informasi mengenai profil dan kondisi debitur dapat mendukung percepatan proses analisa dan pengambilan keputusan pemberian penyediaan dana. Untuk kepentingan menejemen resiko, sistem informasi mengenai profil dan kondisi debitur dibutuhkan untuk menentukan profil risiko kredit debitur. Selain itu tersedianya informasi kualitas debitor, diperlukan juga untuk melakukan sinkronisasi penilaian kualitas debitur di antara bank pelapor.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 378,
"width": 198,
"height": 197,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penerapan prinsip kehati-hatian melalui sistem informasi debitur (SID) dalam pemberian kredit di BPR mengalami kendala-kendala. Kendala intern Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dihadapi yaitu adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dan nasabah, sehingga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memutuskan kredit yang tidak seharusnya diberikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 585,
"width": 198,
"height": 156,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur, petugas bank tidak akan dapat madiri dalam memutus kredit debitur yang mempunyai hubungan erat dengan komisaris dan atau direktur utamanya. Keterlambatan dalam Laporan Debitur teijadi karena Sumber Daya Manusia",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 770,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "110",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 73,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kurang mengusai akan Sistem Informasi Debitur (SID) menjadikan terlambat bahkan bank pelapor ada juga yang tidak melaporkan Laporan Debitumya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 171,
"width": 198,
"height": 570,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam pemberian kredit, sal ah satunya menurut hasil informasi yang didapat dari penulis Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih terdapat melakukan analisis kredit dengan tidak lengkap sesuai dengan metode 5 C. Acuan mereka dalam memberikan kredit kepada masyarakat yangmembutuhkan berdasarkan atas nilai jaminan bagus marketabilitasnya (cepat laku) untuk dijual guna menutup tunggakan hutangnya dan karakter dari debitur yang mereka miliki. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mempunyai alasan melakukan hal tersebut karena terdapat segelintir debitur yang mau menjual agunan yang tidak produktif seperti rumah tinggal yang tidak dipakai, yang terpenting adalah kewajibannya dapat disdesaikan dan nama baik tetap teijaga serta usahanya beijalan dengan lancar. Agunan merupakan pertahanan kedua dan sekaligus terakhir pihak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) selaku kreditur. Penilaian suatu agunan haras juga memperhitungkan kondisi bangunan dan linggkungannya di masa",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 156,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "depan di samping faktor marketabilitas agunan tersebut pada saat penilaian. Pihak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) haras benar-benar mengevaluasi dan meyakini harga pasar saat itu serta kemungkinan penuranan atau kenaikan nilai agunan tersebut di masa mendatang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 253,
"width": 198,
"height": 218,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor ekstem bank juga dapat memberi daftar bagi kendala Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam pemberian kredit yaitu Faktor ekstem bank juga dapat memberi daftar bagi kendala Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam pemberian kredit. Masih teijadinya penyempumaan pada apilkasi Sistem Informasi Debitur (SID) oleh Bank Indonesia mempengarahi proses pelaporan Informasi Debitur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 481,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Segala kendala maupun hambatan yang terjadi dalam pemberian kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dapat ditanggulangi secara bersamaan. Mulai dari faktor intern bank perlu dibenahi pertama yaitu dalam pemberian kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mengedapan kan analisis kredit yang akurat memenuhi minimal prinsip 5 C. Memberikan pemahaman dalam pelatihan kerja bagi pejabat dan petugas bank mengenai proses pemberian kredit yang sesuai dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 770,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "111",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ketentuan yang berlaku. Selain itu Bank",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 108,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkreditan rakyat (BPR) dapat melakukan penyeleksisan calon-calon debitur yang benar-benar berkarakter baik dan seserang pembisnis sejati. Memperhatikan syarat- syarat kredit yang haras dipenuhi seperti kelengkapan legalitas usaha , jaminan yang cukup dan ceapt jual, jaminan asuransi yang cukup. Meberikan keparcayaan dan keleluasaan bekeija kepada pejabat dan petugas bank sesuai dengan porsi tugasnya untuk menjalankan pekerjaan nya sesuai dengan ketentuan perasahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 198,
"height": 135,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Laporan Debitur dalam Sistem Informasi Debitur (SID) merupakan laporan yang berisi infoimasi lengkap mengenai keadaan debitur. Laporan ini dimaksudkan untuk membentuk data induk debitur secara nasional yang dipergunakan untuk :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 523,
"width": 180,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Membantu Bank Pelapor dalam memperlancar proses pemberian kredit,",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 585,
"width": 179,
"height": 31,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Mempermudah penerapan menejemen risiko,",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 626,
"width": 179,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Membantu bank dalam",
"type": "List item"
},
{
"left": 109,
"top": 647,
"width": 156,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "melakukan identifikasi kualitas debitur untuk pemenuhan ketentuan yang berlaku.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 709,
"width": 198,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, maka Laporan Debitur harus",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 176,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "disusun secara lengkap dan benar sesuai dengan pedoman penyusunan laporan debitur ini dan disampaikan tepat pada waktunya. Secara garis besar manfaat Sistem Informasi Debitur (SID) bagi bank yaitu sebagai petunjuk awal bahan pertimbangan suatu bank tepat sasaran dalam kegiatan penyaluran dana kepada debitur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 274,
"width": 198,
"height": 115,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Laporan debitur diolah oleh pelapor yang wajib menyampaikan laporan debitur sebagai mana yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 09/14/PBI/2007 tanggal 30 Nopember 2007 tentang Sistem",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 398,
"width": 198,
"height": 280,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Informasi Debitur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 143) yang selanjutnya disebut Bank Pelapor. Kantor bank pelapor yang wajib menyampaikan Laporan Debitur adalah semua Kantor Bank pemberi fasilitas penyediaan dana yang berkedudukan di dalam negeri dan kantor cabang. Bank pelapor sebagaimana dimaksud yaitu Bank Umum dan atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR), baik kantor pusat dan kantor cabang dari bank yang melakukan kegiatan operasionalnya di wilayah Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 688,
"width": 198,
"height": 53,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem Informasi Debitur (SID) merupakan sebuah sistem yang dibangun oleh pemerintah, melalui Bank",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 770,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "112",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indonesia sistem tersebut dibangun, dibentuk dan sistem tersebut berupa sebuah informasi Laporan Debitur dari dan untuk lembaga yang membutuhkan laporan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 191,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut hasil penelitian dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 212,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pengamatan dilapangan mengenai",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 233,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem Informasi Debitur (SID)",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 253,
"width": 198,
"height": 156,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mempunyai manfaat, secara garis besar manfaat Sistem Informasi Debitur (SID) yaitu membangun sistem perkreditan yang sehat dan efisien. Namun dalam pelaksanaan nya Sistem Informasi Debitur (SID) juga terdapat kendala yang terjadi, kendala tersebut dapat berasal dari intern dan ekstem.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 440,
"width": 64,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E. Penutup",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 461,
"width": 83,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Kesimpulan",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 481,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Penerapan prinsip kehati-hatian melalui Sistem Informasi Debitur (SID) dalam pemberian kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih belum optimal pelaksanaan pemanfaatan oleh Bank Perkreditan Rakyat masih jauh dari tujuan awal Sistem Informasi Debitur (SID) yang salah satu nya meminimalisir teijadinya kredit macet. Dalam proses pemberian kredit analisa awal yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat belum",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 88,
"width": 180,
"height": 31,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memenuhi analisis kredit yang akurat memenuhi minimal prinsip 5",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 129,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "C.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 150,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Dalam pelaksanaannya Sistem",
"type": "List item"
},
{
"left": 334,
"top": 171,
"width": 180,
"height": 300,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Informasi Debitur (SID) juga terdapat kendala yang terjadi, kendala tersebut dapat berasal dari intern dan ekstem. Faktor intern yang menjadi kendala yaitu dari intern bank pelapor yaitu sumber daya manusia (SDM) , sarana dan prasarana pendukung dalam proses pelaporan Laporan Debitur. Dari Faktor Intern Bank Indonesia juga masih mengalami kendala yaitu belum adanya kestabilan sistem dalam artian masih terdapat banyak pembaharuan dan update sistem informasi debitur. Kendala",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 481,
"width": 180,
"height": 94,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berikutnya yaitu kelemahan dal am Peraturan Bank Indonesia tersebut karena Bank Indonesia hanya mewajibkan melaporkan memberikan infonnasi yang",
"type": "Table"
},
{
"left": 334,
"top": 585,
"width": 180,
"height": 156,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dibutuhkan Bank Indonesia untuk keperluan pengawasan terhadap managerial Bank Perkreditan Rakyat (BPR) namun tidak memberikan aturan secara tegas akan pemanfaatan informasi dari Sistem Informasi Debitur itu sendiri bukan hanya sebagai alat pendukung dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 770,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "113",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 88,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "proses pemberian kredit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 109,
"width": 55,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Saran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 129,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian telah lakukan maka terdapat hal-hal yang dapat disarankan Bagi intern manajemen Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hendaknya :",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 233,
"width": 178,
"height": 52,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Memperhatikan sumber daya manusia (SDM) petugas pelaporan dengan seringnya memberikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 295,
"width": 178,
"height": 383,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pelatihan dan pengertian tentang pentingnya Sistem Infonnasi Debitur (SID). Melakukan penambahan, penyeleksian dan regenerasi petugas pelaporan agar Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tersebut tidak kesulitan apabila salah satu petugasnya berhalangan hadir bahkan pindah tempat kerja. Dalam proses pemberian kredit hendaknya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hendaknya memperhatikan dan mengutamakan metode 5C dalam menganalisa kredit yang akan diberikan serta mengutamakan Identifikasi Debitur Individual (IDI) untuk sebagai filter pertama dalam proses pemberian kredit kepada calon nasabahnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 688,
"width": 178,
"height": 53,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Melakukan tertib administrasi dalam penyimpanan back up, penyimpanan data debitur agar",
"type": "Text"
},
{
"left": 336,
"top": 88,
"width": 178,
"height": 73,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "isiian atas Laporan Debitur pada Sistem Informasi Debitur (SID) akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 336,
"top": 150,
"width": 178,
"height": 156,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemeliharaan dan peremajaan fasilitas penunjang pelaporan dalam Sistem Informasi Debitur (SID) seperti pemberian anti virus pada komputer juga sangat perlu untuk dilakukan oleh intern dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 315,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saran berikutnya dapat di tunjukan bagi Pemerintah sebagai pemegang kebijakan yang mempunyai wewenang pengawasan terhadap Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu :",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 419,
"width": 76,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Hendaknya",
"type": "Text"
},
{
"left": 336,
"top": 419,
"width": 178,
"height": 32,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "melakukan penyempumaan aplikasi dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 336,
"top": 460,
"width": 178,
"height": 136,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem Informasi Debitur (SID) dan mempermudah prosedur pemakaian aplikasi tersebut agar setiap petugas pelaporan pada bank pelapor dapat dengan mudah memahami aplikasi- aplikasi pada Sistem Informasi Debitur (SID).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 605,
"width": 198,
"height": 136,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Perlu adanya penambahan satu pasal agar optimalisasi pemanfaatan informasi dari Sistem Informasi Debitur (SID) bukan hanya sebagai alat pendukung bahkan Informasi Debitur hendaknya mempunyai peranan penting dalam proses",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 45,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 13/No. 1/April 2016",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 770,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "114",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 105,
"top": 88,
"width": 178,
"height": 52,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pemberian kredit dan pelaksanaan prinsip kehati-hatian bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).",
"type": "Text"
},
{
"left": 127,
"top": 171,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 191,
"width": 198,
"height": 32,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ismail, Manajement Perbankan, Prenada Media, Jakarta, 2010",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 253,
"width": 198,
"height": 32,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indra Bastian dan Suhardjono, Akutansi Perbankan, Salemba Empat, Jakarta,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 295,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2006",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 336,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 357,
"width": 193,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2008",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 398,
"width": 198,
"height": 32,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Ghlmia Indonesia, Jakarta,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 440,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2001",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 481,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Malayu S.p Hasibuan, Dasar-Dasar",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 502,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perbankan, Bumi Aksar, Jakarta, 2005",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 543,
"width": 197,
"height": 32,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Munir Fuady, Hukum Perkreditan Kotemporeer, Citra Adhitiya Bhakti,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 585,
"width": 76,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bandung, 2006",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 626,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siswanto Sutojo, Strategi manajemen",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 647,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kredit Bank Umum, PT.",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 667,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RajaGrafindo, Jakarta, 2000",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 709,
"width": 198,
"height": 32,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wijdanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia, Pustaka",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 88,
"width": 140,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Utama Grafiti, Jakarta, 2003",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 129,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perundang-Undangan:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 171,
"width": 198,
"height": 31,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 233,
"width": 198,
"height": 31,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 295,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peraturan Bank Indonesia No.09/14/2007Tentang Sistem Informasi Debitur",
"type": "Table"
}
] |
bf84c5a0-f241-3276-56a1-a9cd52a30733 | https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/download/13509/8962 | [
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 110,
"top": 39,
"width": 254,
"height": 56,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research Volume 4 Nomor 4 Tahun 2024 Page 3738-3751 E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-4246",
"type": "Text"
},
{
"left": 110,
"top": 101,
"width": 282,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative",
"type": "Text"
},
{
"left": 192,
"top": 146,
"width": 214,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pokok Pokok Pemikiran KUHP Baru",
"type": "Section header"
},
{
"left": 166,
"top": 193,
"width": 265,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rini Widyaastuty 1 ✉ , Sontayati Sihite 2 , Fauziah Lubis 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 174,
"top": 218,
"width": 246,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Email: [email protected] 1 ✉",
"type": "Text"
},
{
"left": 284,
"top": 283,
"width": 39,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 60,
"top": 302,
"width": 487,
"height": 166,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembaruan dan pengembangan sistem hukum nasional, termasuk hukum pidana dan hukum acara pidana, merupakan salah satu isu utama dalam agenda politik hukum Indonesia dan perlu segera dilaksanakan. Konsep KUHP Baru telah diperkenalkan, namun hingga kini belum diselesaikan karena masih ada berbagai permasalahan yang belum mencapai kesepakatan dalam beberapa aspek. Artikel ini akan membahas kebijakan kriminalisasi dan dekriminalisasi dalam KUHP baru. Sebagai mahakarya ciptaan bangsa Indonesia, KUHP juga perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman, terutama mengingat globalisasi kejahatan yang semakin maju. Untuk menjamin ketentraman dan kepastian hukum dalam mencegah kejahatan dan menghindari kekosongan hukum, diperlukan adanya kriminalisasi terhadap tindak pidana tertentu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 60,
"top": 473,
"width": 334,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: Pembaharuan KUHP, Keadilan Sosial, Responsivitas Hukum",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 282,
"top": 39,
"width": 42,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 60,
"top": 58,
"width": 487,
"height": 166,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The reform and development of the national legal system, including criminal law and criminal procedure law, is one of the main issues in Indonesia's legal political agenda and needs to be implemented immediately. The concept of the New Criminal Code has been introduced, but until now it has not been finalized because there are still various problems that have not reached agreement in several aspects. This article will discuss the criminalization and decriminalization policies in the New Criminal Code. As a masterpiece created by the Indonesian people, the Criminal Code also needs to be adjusted to the times, especially considering the increasingly advanced globalization of crime. To ensure peace and legal certainty in preventing crime and avoiding legal vacuum, criminalization of certain criminal acts is required.",
"type": "Text"
},
{
"left": 60,
"top": 229,
"width": 332,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Criminal Code Reform, Social Justice, Legal Responsiveness”",
"type": "Text"
},
{
"left": 266,
"top": 276,
"width": 87,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 75,
"top": 296,
"width": 470,
"height": 140,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) adalah sebuah kitab hukum pidana yang berisikan hukum pidana Indonesia. KUHP, yang pada masa penjajahan Belanda dikenal dengan nama Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch Indie (WvSNI), pertama kali diberlakukan di Indonesia berdasarkan Keputusan Raja Nomor 33 tanggal 15 Oktober 1915 dan mulai berlaku pada 1 Januari 1918. Setelah Indonesia merdeka, KUHP ini disahkan melalui Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958, yang mengesahkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 untuk seluruh wilayah Republik Indonesia.(Lubis & Hidayat, 2021)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 442,
"width": 470,
"height": 119,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indonesia memerlukan KUHP, yaitu Kode Hukum Pidana. Banyak hukum yang sudah tidak berlaku lagi, hukum yang berlaku saat ini tidak sesuai dengan keadaan. Dari hal tersebut sangat diperlukan perubahan dalam hukum pidana. Karena sudah tidak sesuai, hukum yang berlaku saat ini juga tidak banyak mampu menyerap kejahatan-kejahatan yang berlangsung di zaman ini. Selain itu, proses penyelesaiannya memakan waktu yang terlalu lama. (Lubis & Nasution, 2024)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 566,
"width": 470,
"height": 161,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DPR RI pada hari Selasa, 6 Desember 2022, menjadikan Rancangan Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (RKUHP) sebagai Undang-Undang dalam sidang paripurna ke-11 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2022-2023. Kendati disetujui, keputusan ini menimbulkan protes. Ini karena sejumlah kelompok termasuk jurnalis, mahasiswa, aktivis HAM, serta praktisi hukum masih menilai beberapa pasal kontroversial dalam draf RKUHP itu sendiri. RKUHP ini telah disahkan secara resmi pada 6 Desember 2022, kemudian diundangkan pada 2 Januari 2023 dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023, dan akan diberlakukan pada tahun 2026. (Dahlan, 2017)",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 75,
"top": 39,
"width": 470,
"height": 119,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seiring dengan tuntutan akan perubahan dan penyempurnaan hukum di Indonesia, terdapat kebutuhan untuk memahami dan menggali pemikiran-pemikiran di balik upaya penyusunan KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) yang baru. Dalam pendahuluan tentang pokok-pokok pemikiran dalam KUHP Baru, penting untuk memahami bahwa KUHP telah menjadi landasan hukum yang sangat penting dalam sistem peradilan pidana Indonesia.(Surya & Suartha, 2016)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 163,
"width": 469,
"height": 78,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pokok-pokok pemikiran dalam KUHP Baru membahas tentang berbagai aspek, termasuk pandangan tentang keadilan, perlindungan hak asasi manusia, penyesuaian terhadap perkembangan zaman dan teknologi, serta upaya untuk menciptakan hukum yang lebih responsif terhadap realitas sosial dan kebutuhan masyarakat.(Siregar, 2018)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 246,
"width": 469,
"height": 98,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan menggali pokok-pokok pemikiran dalam KUHP Baru, kita dapat memahami landasan filosofis, konseptual, dan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam penyusunan hukum pidana. Hal ini juga akan membantu kita untuk melihat bagaimana hukum pidana di Indonesia berusaha terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 350,
"width": 469,
"height": 98,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendekatan yang komprehensif terhadap pokok-pokok pemikiran dalam KUHP Baru akan membantu para pembaca untuk memahami upaya perubahan hukum pidana yang lebih inklusif, adil, dan sesuai dengan nilai-nilai keadilan sosial. Dalam konteks ini, pemikiran- pemikiran dalam KUHP Baru juga dapat menjadi titik awal untuk memahami transformasi hukum pidana di Indonesia ke depannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 253,
"top": 475,
"width": 114,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 75,
"top": 496,
"width": 470,
"height": 181,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendekatan yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah metode penelitian kualitatif. Tujuannya adalah untuk menjelaskan kondisi atau fenomena yang ada di area penelitian secara deskriptif dalam kata-kata dan menggunakan teknik karya ilmiah lainnya. Penelitian kualitatif sebagian besar bersifat deskriptif, dan banyak menggunakan analisis induktif. Pendekatan ini bersifat eksploratif. Desain Penelitian Kualitatif merupakan desain yang berubah, berfluktuasi, atau berkembang sesuai dengan situasi yang terjadi selama proses penelitian. Data yang dihasilkan bersifat deskriptif baik dalam bentuknya maupun dalam bentuk lain seperti foto, dokumen, dan catatan lapangan selama penelitian.(Muhaimin, 2020)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 682,
"width": 469,
"height": 78,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber data adalah subjek penelitian di mana data dapat dicapai. Untuk hasil yang efisien, sangat perlu memiliki dukungan yang baik dan tepat dalam bentuk data yang relevan. Data harus diperoleh dari sumber yang berhubungan dengan atau terlibat dalam situasi atau masalah yang diteliti.(Jonaedi Efendi, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 239,
"top": 39,
"width": 141,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 76,
"top": 60,
"width": 288,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Isu-Isu Terkini Yang Memunculkan Urgensi Revisi KUHP",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 80,
"width": 470,
"height": 223,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknologi yang berkembang pesat dan perubahan sosial yang terjadi telah memberikan dampak besar pada evolusi KUHP. Era digital dan internet membawa tantangan baru di bidang hukum pidana, seperti kejahatan siber, penyebaran konten negatif, dan pelanggaran privasi. Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian hukum yang relevan dan efektif untuk menghadapi kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang terus terjadi. Selama beberapa dekade terakhir, KUHP di Indonesia telah mengalami revisi yang cukup signifikan. Pemerintah dan lembaga terkait bekerja sama untuk memperbaiki dan memperbarui KUHP agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern. Beberapa perubahan yang dilakukan mencakup penghapusan pasal-pasal diskriminatif, peningkatan sanksi untuk kejahatan serius, perlindungan hak-hak korban, perlindungan anak, dan adaptasi terhadap kemajuan teknologi.(Muridi et al., 2022)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 309,
"width": 469,
"height": 118,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Isu terkini yang menjadi topik bahasan adalah Revisi KUHP yang terbaru, dimana urgensinya sangat penting pastinya dengan pertimbangan pertimbangan yang sudah maksimal, walaupun terdapat kekurangan kekurangan. berbagai unjuk rasa dan pembahasan sengit mengenai pasal-pasal yang dianggap kontroversial. Kebijakan pembaruan KUHP selama ini telah menimbulkan adanya ketidakselarasan hukum pidana positif nasional. (Anjari, 2018)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 433,
"width": 469,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di sisi lain, pemerintah mengklaim KUHP baru telah sesuai dengan wawasan hukum modern sekaligus memutus ketergantungan penggunaan KUHP Belanda yang telah berlangsung sekitar satu abad. Meskipun demikian, ketentuan peralihan menyatakan bahwa KUHP baru masih akan diberlakukan pada 2026 mendatang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 516,
"width": 469,
"height": 119,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jika dihitung berdasarkan waktu, mulai dari saat pembentukannya maupun saat diberlakukan bagi seluruh penduduk Indonesia, usia KUHP sudah sangat tua. Oleh karena itu, banyak substansi KUHP yang sebenarnya sudah tidak layak. Baik dalam konteks perkembangan masyarakat Indonesia maupun perkembangan ilmu hukum pidana itu sendiri. Dengan demikian, KUHP memiliki sejumlah kekurangan sehingga perlu diperbaiki atau diperbarui.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 641,
"width": 470,
"height": 98,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mengatasi masalah tersebut, berbagai kebijakan perbaikan telah diambil. Langkah-langkah ini meliputi perubahan substansi, penambahan pasal-pasal, serta pencabutan pasal-pasal tertentu yang dianggap tidak lagi sesuai dan bertentangan dengan prinsip-prinsip kebangsaan Indonesia. Secara garis besar, pembaruan dilakukan secara bertahap. Perubahan ini dilakukan melalui pembentukan undang-undang.(Praditama, 2022)",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 75,
"top": 39,
"width": 470,
"height": 264,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saat memperhatikan sejarah perancangan KUHP, terlihat bahwa ide pembaruan KUHP pada awalnya ditujukan untuk menggantikan KUHP warisan kolonial Belanda, dengan maksud untuk menghilangkan sisa-sisa pengaruh Belanda dalam hukum nasional. Seiring perkembangan masyarakat, ilmu hukum pidana, serta politik di Indonesia, pembaruan KUHP berkembang untuk menampung perubahan-perubahan tersebut. Dalam penjelasan Umum Draf KUHP baru, disebutkan bahwa pembaruan hukum pidana tidak hanya bertujuan untuk dekolonisasi melalui rekodifikasi seperti semula. Namun, pembaruan itu juga memiliki tujuan yang lebih luas, seperti misi demokratisasi hukum pidana (yang ditandai dengan pengaturan tentang tindak pidana hak asasi manusia dan penghapusan haatzaai-artikelen), misi konsolidasi hukum pidana (yang dimaksudkan untuk menata kembali berbagai aturan tindak pidana yang ada), dan misi adaptasi dan harmonisasi (dengan maksud menampung perkembangan nilai-nilai, standar, serta norma yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab). (Sanjaya, 2021)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 309,
"width": 470,
"height": 285,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun menghadapi tantangan dan kontroversi, reformasi KUHP adalah komponen penting dalam upaya menegakkan sistem hukum yang adil dan merata di Indonesia. Proses perubahan KUHP seharusnya melibatkan partisipasi luas dari masyarakat, termasuk ahli hukum, cendekiawan, aktivis, dan organisasi masyarakat sipil, untuk memastikan bahwa semua kepentingan dipertimbangkan secara menyeluruh. Dalam konteks global, perubahan KUHP juga harus mematuhi standar internasional terkait hak asasi manusia dan prinsip- prinsip hukum pidana universal. Secara keseluruhan, perubahan KUHP dipengaruhi oleh faktor-faktor historis, sosial, politik, dan teknologi. Menghadapi berbagai tantangan, penilaian dan penyesuaian terus-menerus terhadap KUHP sangat penting agar tetap relevan dengan perkembangan nilai dan kebutuhan masyarakat. Usaha ini adalah langkah krusial dalam menjaga keadilan, melindungi hak asasi manusia, dan menciptakan sistem hukum yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia. Perubahan KUHP harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, melibatkan pihak-pihak terkait, dan didasarkan pada pemahaman mendalam tentang dinamika serta tantangan yang dihadapi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 611,
"width": 192,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tujuan atau Urgensi Kebijakan KUHP",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 632,
"width": 469,
"height": 57,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) adalah sebuah peraturan hukum yang mengatur tindak pidana dan sanksi hukum di Indonesia. Urgensi kebijakan KUHP mencakup beberapa aspek penting, antara lain:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 694,
"width": 459,
"height": 57,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Penegakan Hukum: KUHP sebagai payung hukum utama dalam menegakkan aturan dan sanksi terkait tindak pidana. Urgensi keberadaannya adalah agar hukum dapat ditegakkan secara adil dan jelas.",
"type": "List item"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 459,
"height": 56,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Perlindungan Masyarakat: KUHP bertujuan untuk melindungi masyarakat dari tindak kejahatan dengan memberikan aturan yang jelas dan sanksi yang tegas terhadap pelaku kejahatan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 101,
"width": 459,
"height": 57,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Penegakan HAM: KUHP juga memiliki peranan dalam menegakkan hak asasi manusia, dengan memberikan regulasi yang melindungi hak-hak individu serta memberikan sanksi terhadap pelanggaran HAM.(Lubis & Hidayat, 2021)",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 163,
"width": 469,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Urgensi Kebijakan KUHP di atas harus mempertimbangkan beberapa point perkembangan waktu dan memperhatikan sektor dan faktor lainnya seperti:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 205,
"width": 459,
"height": 98,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Penyesuaian dengan perkembangan zaman: KUHP merupakan hukum yang telah berusia lama dan beberapa pasalnya dianggap tidak lagi relevan atau tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat dan teknologi. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk melakukan peninjauan ulang dan revisi terhadap KUHP agar dapat lebih sesuai dengan kondisi zaman saat ini.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 309,
"width": 459,
"height": 77,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Perlindungan hak asasi manusia: KUHP harus memastikan bahwa hak asasi manusia dilindungi secara memadai. Hal ini termasuk dalam konteks penegakan hukum yang adil, perlindungan terhadap korban tindak pidana, serta perlakuan yang manusiawi terhadap pelaku kejahatan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 392,
"width": 459,
"height": 77,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Adaptasi terhadap tuntutan global: Dalam era globalisasi, kejahatan seringkali melintasi batas negara dan memerlukan kerja sama internasional. KUHP perlu mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan ini untuk memastikan efektivitasnya dalam menangani kejahatan lintas negara.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 475,
"width": 459,
"height": 56,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Peningkatan efisiensi dan efektivitas hukum pidana: Kebijakan dalam KUHP harus mampu menciptakan sistem hukum yang efisien, efektif, dan dapat diandalkan dalam menegakkan keadilan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 537,
"width": 459,
"height": 57,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Kesesuaian dengan nilai-nilai masyarakat: KUHP perlu mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang dianut oleh masyarakat, sambil tetap mengakomodasi keragaman budaya dan pandangan dalam masyarakat Indonesia.(Lubis & Nasution, 2024)",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 599,
"width": 469,
"height": 78,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan memperhatikan point di atas, urgensi kebijakan KUHP menjadi lebih jelas dalam konteks peningkatan keadilan, perlindungan hak asasi manusia, penyesuaian terhadap tuntutan global, serta peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam menegakkan hukum pidana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 694,
"width": 98,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tujuan KUHP Baru",
"type": "Section header"
},
{
"left": 75,
"top": 715,
"width": 469,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu dari beberapa poin utama KUHP yang diubah adalah memodernisasi sistem peradilan pidana Indonesia sesuai dengan standar internasional. Perubahan yang dirancang",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 75,
"top": 39,
"width": 470,
"height": 98,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk KUHP juga akan mencakup jenis kejahatan baru yang sesiringan dengan munculnya jenis kejahatan baru seperti terorisme, pencucian uang, dan kejahatan siber. Langkah ini sendiri akan menjadi pencapaian besar bagi Indonesia karena ini akan memberi otoritas penegak hukum kemampuan yang lebih efektif dalam memerangi jenis kejahatan tersebut.(Sanjaya, 2021)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 143,
"width": 470,
"height": 181,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu fitur penting lain dari KUHP yang direvisi adalah pemberian prinsip-prinsip keadilan restoratif. Keadilan restoratif adalah suatu pendekatan di mana penggantian kerugian yang diakibatkan oleh perilaku kriminal muncul sebagai tujuan yang lebih penting daripada hukuman terhadap pelaku. KUHP yang direvisi akan mencakup prinsip-prinsip keadilan restoratif dalam kasus yang melibatkan pelaku anak, kekerasan dalam rumah tangga, dan jenis kejahatan lainnya. Ini merupakan perkembangan penting karena menunjukkan pengakuan lebih besar terhadap keterbatasan pendekatan hukuman dalam mencapai keadilan dan pentingnya mengatasi akar penyebab perilaku kriminal.(Muhroji Farid, 2019)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 329,
"width": 470,
"height": 161,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KUHP baru juga akan menghasilkan perubahan drastis pada hukum pidana saat ini. Sebagai contoh, KUHP baru akan mengubah pengertian korupsi dan memberikan hukuman yang lebih berat bagi orang-orang yang melakukan korupsi. Dengan korupsi menjadi persoalan krusial di Indonesia, KUHP yang direvisi berusaha untuk memberikan solusi atas persoalan korupsi. Selain itu, KUHP yang baru akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi kelompok-kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan minoritas, dengan memperkenalkan delik baru untuk kejahatan kebencian dan diskriminasi.(Sanuri, 2016)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 496,
"width": 469,
"height": 139,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perubahan mendasar lain dalam KUHP baru adalah pengenalan pendekatan lebih berpendirian dalam hukuman. KUHP baru akan memberikan hakim lebih banyak prinsip dalam memutuskan hukuman yang paling tepat, dengan pertimbangan berbagai faktor, termasuk beratnya tindak pidana, riwayat kriminal terdakwa, dan kemungkinan rehabilitasi. Ini adalah kontras yang relatif mendesak dengan KUHP lama yang memiliki predisposisi untuk memberikan hukuman ketat dan sering kali tidak proporsional untuk pelanggaran tertentu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 653,
"width": 470,
"height": 98,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dinamika Proses dan Prospek Perubahan KUHP yang Terjadi di Indonesia RUU-KUHP yang ada saat ini lahir melalui proses panjang dalam penyusunannya. Proses ini dilakukan dengan tujuan agar para pembuat KUHP dapat memahami dinamika sosial budaya masyarakat Indonesia, sehingga produk undang-undang yang dihasilkan sesuai dengan kondisi dan budaya masyarakat terkini. Pada masa kemerdekaan, KUHP",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 75,
"top": 39,
"width": 469,
"height": 119,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "warisan Pemerintahan Belanda (WvSNI) dan pemerintahan Jepang (gunsei keizirei) masih digunakan untuk menghindari kekosongan hukum yang diatur dalam Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945. Selain dalam Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, pemberlakuan ini juga dijelaskan dalam Peraturan Presiden No. 2 Pasal I. Pada tanggal 17 Agustus 1945, peraturan yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia tidak diberlakukan lagi. (Baharudin, 2007)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 163,
"width": 469,
"height": 161,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasca kemerdekaan, upaya pertama bangsa Indonesia untuk memperbarui KUHP dimulai pada Seminar Hukum Nasional I tahun 1963. Melalui forum tersebut, Indonesia mulai meneliti dan memperbaiki diri melalui upaya Pembaruan KUHP. Sejak saat itu, draf RUU KUHP terus mengalami rekodifikasi hingga kini. Sebanyak lima puluh sembilan tim pemerintah telah melakukan konsolidasi dan sinkronisasi, baik secara vertikal maupun horizontal, terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang terkait dengan aspek pemidanaan. Secara historis telah terdapat beberapa kali perbaikan KUHP dengan dibuatnya Rancangan-KUHP. Antara lain:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 329,
"width": 298,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Tahun 1968, berupa Konsep Rancangan Buku I KUHP.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 350,
"width": 296,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Tahun 1971, berupa Konsep Rancangan Buku I KUHP.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 371,
"width": 382,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Tahun 1981, berupa Konsep Tim Harris, Basaroeddin, dan Situmorang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 392,
"width": 370,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Tahun 1981-1982, berupa Konsep R-KUHP pimpinan Prof. Soedarto.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 412,
"width": 243,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Tahun 1982-1983, berupa Konsep R-KUHP.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 433,
"width": 459,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Tahun 1987, berupa penyempurnaan Konsep R-KUHP Tahun 1982/1983. Tepatnya tanggal 27 April 1987 dan November 1987.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 475,
"width": 459,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. Tahun 1992, berupa Konsep R-KUHP pimpinan Prof. Marjono Reksodiputro. (Sanjaya, 2021)",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 516,
"width": 469,
"height": 181,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan demikian, upaya revisi KUHP telah muncul sejak tahun 1960-an. DPR periode 2014-2019 menjadi bagian dari diskusi yang sangat intens atas RUU berskala besar tersebut, baik dalam hal substansi maupun kontribusi terhadap penegakan hukum di Indonesia, maupun dalam hal bentuk fisiknya. Draf yang sangat banyak dan kompleks telah diserap oleh Pemerintah dan DPR RI selama empat tahun dan hampir disahkan di Paripurna pada tahun 2019. Namun, RUU tersebut belum berhasil disahkan. Sementara itu, pemerintah menyebarkan informasi bahwa DPR RI sangat mendukung agar RUU KUHP yang direvisi segera disahkan menjadi undang-undang melalui mekanisme evaluasi prolegnas prioritas tahun 2021.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 703,
"width": 469,
"height": 57,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Harus diingat bahwa diskusi tentang reformasi sistem hukum pidana nasional melalui RUU KUHP ini bertujuan untuk mengakomodasi aspirasi sebagian besar umat beragama di Indonesia. Berbagai tindakan pidana yang berkenaan dengan agama mulai dirumuskan",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 75,
"top": 39,
"width": 469,
"height": 98,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dalam RUU itu, seperti penghinaan agama, merintangi keagamaan atau upacara peribadahan, merusak bangunan peribadahan, penghinaan terhadap Ilahi, penodaan agama dan kepercayaan lainnya, dan seterusnya. Rumusan semacam itu tidak mungkin ditemukan dalam hukum pidana di negara-negara sekuler karena urusan agama bukan urusan negara dan menjadi hak individu masing-masing warga negara. (Widayati, 2009)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 143,
"width": 469,
"height": 139,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain pasal-pasal yang menyangkut delik agama, dalam rancangan tersebut juga dilaksanakan pasal-pasal yang menyangkut delik kesusilaan, misalnya perbuatan zina dan sejumlah perbuatan lainnya yang melanggar peraturan agama tentang hidup bermoral dan menjaga kesucian. Belum lagi masih banyak pasal-pasal lain yang menyangkut materi HPI dalam RUU KUHP tersebut. Langkah ini merupakan upaya positif pemerintah untuk memberlakukan ketentuan hukum sesuai dengan aspirasi masyarakat, khususnya umat Islam. Tetapi sampai saat ini langkah tersebut belum diwujudkan. (Baharudin, 2007)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 288,
"width": 470,
"height": 181,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Proses penyesuaian hukum Islam ke dalam hukum pidana nasional tidak terlepas dari proses perumusan perundang-undangan. Selama peran politik fraksi dan anggota DPR RI begitu besar, amat sangat perlu diperhatikan tahap-tahap di mana ide-ide dan materi hukum pidana Islam mulai terakomodasi dalam RUU yang membahas hukum pidana nasional. Ini karena kenyataannya bahwa RUU tersebut tidak lama lagi akan menjadi undang-undang yang berlaku dan mengikat. Baik pada tingkat penyampaian RUU beserta penjelasannya yang disertai dengan naskah akademis, berarti gagasan dan materi pidana syariah sudah terserap sejak awal perumusan pasal-pasal RUU tersebut, atau pada tahapan- tahapan lain dalam pembicaraan tingkat I dan atau tingkat II.",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 552,
"width": 311,
"height": 15,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pokok-pokok Pikiran UU KUHP yang Perlu dipertimbangkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 573,
"width": 469,
"height": 36,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam rangka menyongsong pembahasan UU KUHP, ada beberapa pokok-pokok pikiran yang perlu dipertimbangkan, antara lain:",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 615,
"width": 306,
"height": 15,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Penghapusan Pidana yang Bertentangan dengan HAM",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 635,
"width": 441,
"height": 119,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pidana yang melanggar hak asasi manusia harus dihapuskan. Perhatian harus diberikan pada isu HAM, termasuk hak-hak yang dapat ditangguhkan (derogable rights) dan yang tidak dapat ditangguhkan (non-derogable rights). Prinsip-prinsip seperti legalitas, non-diskriminasi, hak untuk hidup, bebas dari penyiksaan (seperti pidana mati bersyarat), fair trial (keadilan dalam pengadilan), dan pengaturan peradilan anak harus diimplementasikan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 82,
"top": 39,
"width": 199,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Proporsionalitas Substansi Hukum",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 60,
"width": 441,
"height": 118,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hukum pidana harus proporsional agar tidak terjadi over-criminalization, yaitu pemidanaan terhadap hal-hal yang seharusnya di luar ruang lingkup KUHP. Misalnya, Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sering menimbulkan kontroversi terkait rasa keadilan di masyarakat. KUHP harus menjadi kodifikasi yang menyatukan semua ketentuan pidana, melakukan klasifikasi, dan standardisasi jenis serta beratnya pidana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 184,
"width": 251,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Penyesuaian dengan Perkembangan Zaman",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 205,
"width": 441,
"height": 139,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hukum pidana harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sistem KUHP dikenal dengan sistem dua jalur (double track system) yang mencakup pidana dan tindakan. Tujuan pemidanaan bukan hanya punishment tetapi juga treatment. Misalnya, community service order di Inggris telah diadopsi menjadi pidana kerja sosial, dan konsep probation diadopsi menjadi sistem pidana pengawasan. Hukum adat juga harus diakomodir melalui pemenuhan sanksi adat, dengan penegasan prinsip legalitas untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 350,
"width": 186,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Penerapan Hukum Pidana Adat",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 371,
"width": 432,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penting untuk mengakomodir eksistensi hukum adat yang masih diakui hingga kini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 392,
"width": 166,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Perkembangan Victimology",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 412,
"width": 441,
"height": 78,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perhatian harus diberikan pada perkembangan victimology, mulai dari penal victimology yang melihat korban sebagai partisipan dalam kejahatan, hingga general victimology yang mengembangkan bantuan terhadap korban untuk mengurangi victimity.",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 496,
"width": 289,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Penekanan pada Keadilan di Atas Kepastian Hukum",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 516,
"width": 441,
"height": 98,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam sistem peradilan pidana yang sering dianggap “criminalin justice system,” rumusan ini sangat berisiko memberikan pembenaran bagi hakim untuk menyimpang dari kepastian hukum. Keadilan harus mengandung elemen ketidakberpihakan, kejujuran, persamaan perlakuan, dan kesesuaian dengan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 620,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. Penegasan Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 641,
"width": 441,
"height": 77,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perlu ditegaskan bahwa asas geenstrafzonderschuld (tidak ada pidana tanpa kesalahan) atau asas mens rea merupakan syarat utama dalam pemidanaan. Selain itu, penerapan asas vicarious liability dan asas strict liability harus ditentukan oleh undang- undang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 724,
"width": 238,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8. Pemisahan Alasan Pembenar dan Pemaaf",
"type": "List item"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 39,
"width": 441,
"height": 98,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penting untuk memisahkan alasan pembenar dan pemaaf karena alasan pembenar menghapuskan sifat melawan hukum dari suatu perbuatan, sementara alasan pemaaf menghapuskan kesalahan pelaku. Hal ini menegaskan berlakunya pendekatan dualistis, seperti dalam sistem Anglo Saxon yang membedakan actus reus dan mens rea.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 143,
"width": 214,
"height": 15,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9. Perlindungan Kebebasan Berekspresi",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 163,
"width": 441,
"height": 98,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kebebasan berekspresi harus dijaga. Jika dalam KUHP lama yang dibuat oleh penjajah Belanda terdapat 37 pasal yang bisa digunakan untuk memenjarakan wartawan, maka dalam UU KUHP yang baru, ketentuan ini tidak boleh disalahgunakan untuk memenjarakan wartawan. UU KUHP yang baru tidak boleh mengancam kebebasan pers di Indonesia. (Baharudin, 2007)",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 279,
"width": 130,
"height": 15,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pokok Pokok KUHP Baru",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 300,
"width": 470,
"height": 56,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam konteks KUHP di Indonesia, perubahan atau revisi terhadap KUHP telah menjadi topik yang terus bertumbuh dan berkembang. Beberapa pokok-pokok pemikiran yang perubahan KUHP baru mungkin termasuk:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 362,
"width": 459,
"height": 77,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Pembaruan Terkait Tindak Pidana Siber: Dalam era digital, seringkali ada kebutuhan untuk memperbarui hukum untuk mencakup tindak pidana siber yang semakin berkembang, seperti penipuan online, pencurian data, dan kejahatan lainnya yang terkait dengan teknologi informasi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 445,
"width": 459,
"height": 78,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Perlindungan terhadap Korban: Mungkin terdapat penekanan khusus pada perlindungan korban kejahatan, baik melalui peningkatan sanksi terhadap pelaku kejahatan, maupun melalui pendekatan rehabilitasi dan restoratif untuk memperbaiki kerugian yang diderita oleh korban.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 528,
"width": 459,
"height": 78,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Pemberantasan Kejahatan Terorganisir dan Korupsi: Perubahan KUHP baru juga mungkin menekankan upaya pemberantasan kejahatan terorganisir, korupsi, dan pencucian uang dengan menguatkan hukuman dan langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 611,
"width": 459,
"height": 78,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Mungkin adanya peningkatan fokus pada perlindungan hak asasi manusia, termasuk hak tersangka dan terdakwa, serta memperkuat aspek keadilan restoratif dalam sistem peradilan pidana.(Muhroji Farid, 2019).",
"type": "List item"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 280,
"top": 39,
"width": 59,
"height": 15,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 75,
"top": 60,
"width": 459,
"height": 118,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesimpulannya, KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) yang telah menjadi dasar hukum pidana di Indonesia sejak zaman kolonial, mengalami pembaharuan signifikan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat modern. Aslinya bernama Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch Indie (WvSNI), KUHP ini pertama kali diberlakukan pada 1 Januari 1918 dan terus berlaku setelah kemerdekaan melalui Undang-undang Nomor 73 Tahun 1958.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 184,
"width": 459,
"height": 160,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembaharuan KUHP dianggap sangat diperlukan karena banyak ketentuan hukum yang sudah usang dan tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. Pada 6 Desember 2022, DPR RI menyetujui Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dalam rapat paripurna, yang kemudian disahkan pada 2 Januari 2023 melalui Undang-undang Nomor 1 Tahun 2023 dan akan mulai berlaku pada tahun 2026. Meskipun demikian, pengesahan ini menimbulkan protes dari berbagai kalangan, termasuk jurnalis, praktisi hukum, aktivis HAM, dan mahasiswa, karena dianggap masih memuat pasal-pasal bermasalah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 350,
"width": 459,
"height": 161,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pokok-pokok pemikiran dalam KUHP Baru mencakup aspek keadilan, perlindungan hak asasi manusia, penyesuaian terhadap perkembangan zaman dan teknologi, serta responsivitas terhadap realitas sosial dan kebutuhan masyarakat. Pembaharuan ini mencerminkan upaya untuk menciptakan hukum pidana yang lebih inklusif, adil, dan sesuai dengan nilai-nilai keadilan sosial di Indonesia. Dengan memahami dasar filosofis dan konseptual dalam penyusunan KUHP Baru, dapat dilihat bagaimana hukum pidana di Indonesia berusaha terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 256,
"top": 537,
"width": 98,
"height": 15,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 75,
"top": 558,
"width": 459,
"height": 15,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anjari, W. (2018). EKSISTENSI DELIK ADAT DAN IMPLEMENTASI ASAS LEGALITAS HUKUM",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 579,
"width": 204,
"height": 15,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PIDANA MATERIIL INDONESIA.",
"type": "Table"
},
{
"left": 103,
"top": 578,
"width": 431,
"height": 36,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Masalah-Masalah Hukum, 46(4). https://doi.org/10.14710/mmh.46.4.2017.328-335",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 620,
"width": 459,
"height": 36,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Baharudin, E. (2007). Perlunya pengesahan pasal di dalam RUU KUHP mengenai santet (Pro dan kontra seputar isu santet di Indonesia). Lex Jurnalica, 4(2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 661,
"width": 459,
"height": 99,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dahlan, M. (2017). Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Legislasi Hukum Islam di Indonesia. Al- Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 10(2). https://doi.org/10.24090/mnh.v10i2.935 Jonaedi Efendi. (2018). Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=5OZeDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=P R5&dq=Metode+penelitian+yuridis+normatif&ots=6896j8w6r_&sig=0cH2KRD3frv",
"type": "List item"
},
{
"left": 154,
"top": 790,
"width": 287,
"height": 14,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright @ Rini Widyaastuty, Sontayati Sihite, Fauziah Lubis",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 39,
"width": 431,
"height": 36,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SphHhq0jPWedpTGQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Metode penelitian yuridis normatif&f=false",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 80,
"width": 459,
"height": 57,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lubis, F., & Hidayat, N. (2021). Penerapan Pembuktian Terbalik dalam Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang di Kota Medan. JURNAL MERCATORIA, 14(2), 88 – 93. https://doi.org/10.31289/MERCATORIA.V14I2.5554",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 143,
"width": 459,
"height": 36,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lubis, F., & Nasution, M. I. (2024). The Implementation of Advocate Immunity Rights in the Criminal Offense of Obstruction f Justice. Revista de Gestão Social e Ambiental ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 183,
"width": 281,
"height": 16,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "18(8), e06679. https://doi.org/10.24857/rgsa.v18n8-103",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 204,
"width": 372,
"height": 16,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram University Press.",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 226,
"width": 459,
"height": 56,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhroji Farid. (2019). Studi Pragmatik Teks Spanduk Para Demonstran Yang Berbau Erotisme Dalam Aksi Penolakan Revisi Kuhp Di Indonesia 2019. Seminar Nasional Inovasi Dalam Penelitian Sains, Teknologi Dan Humaniora-InoBal.",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 288,
"width": 459,
"height": 77,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muridi, L., Zham, Z.-, Nurfransiska, F., & Andika, C. (2022). PEMIKIRAN BARU DALAM PENGATURAN ALAT BUKTI DAN PEMBUKTIAN DALAM RUU KUHAP BESERTA POLITIK HUKUMNYA. JURNAL LAWNESIA (Jurnal Hukum Negara Indonesia), 1(1), 5 – 11. https://ejournal.ubibanyuwangi.ac.id/index.php/jurnal_lawnesia/article/view/75",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 371,
"width": 459,
"height": 57,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Praditama, A. G. (2022). Implikatur Wacana Poster Demonstrasi Mahasiswa Tolak Rancangan Undang-Undang KUHP dan Revisi UU KPK. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Undiksha, 12(1). https://doi.org/10.23887/jjpbs.v12i1.42425",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 433,
"width": 459,
"height": 15,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sanjaya, N. (2021). Batasan Negara untuk Menentukan Tindak Pidana dalam Perspektif",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 453,
"width": 431,
"height": 37,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teori Kontrak Sosial. SAPIENTIA ET VIRTUS, 5(1). https://doi.org/10.37477/sev.v5i1.209",
"type": "Table"
},
{
"left": 75,
"top": 496,
"width": 459,
"height": 35,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sanuri, M. (2016). Potensi Integrasi dan Internalisasi Hukum Pidana Islam ke dalam Penal Reform di Indonesia. Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam, 2(1).",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 537,
"width": 206,
"height": 15,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.15642/aj.2016.2.1.1-24",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 557,
"width": 455,
"height": 37,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siregar, N. F. (2018). EFEKTIVITAS HUKUM. Al-Razi, 18(2), 1 – 16. https://ejournal.stai- br.ac.id/index.php/alrazi/article/view/23",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 599,
"width": 460,
"height": 57,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Surya, N. L. K. R., & Suartha, D. I. D. M. (2016). Nilai-Nilai Positif Akibat Hukum Dissenting Opinion dalam Peradilan Pidana di Indonesia. Kertha Wicara : Journal Ilmu Hukum, 5(3).",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 662,
"width": 459,
"height": 56,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Widayati, L. S. (2009). REVISI PASAL PERZINAAN DALAM RANCANGAN KUHP: STUDI MASALAH PERZINAAN DI KOTA PADANG DAN JAKARTA. JURNAL HUKUM IUS QUIA IUSTUM, 16(3). https://doi.org/10.20885/iustum.vol16.iss3.art2.",
"type": "List item"
}
] |
1e42a5db-d991-4ff8-9db4-3b319de7b478 | https://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/kata/article/download/280/113 | [
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kohesi dan Koherensi dalam Karangan Siswa (Prakosa Wisnu Yakti)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "129",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 133,
"width": 421,
"height": 51,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN SISWA SMP NEGERI 2 PURWOSARI KABUPATEN BOJONEGORO",
"type": "Section header"
},
{
"left": 241,
"top": 224,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prakosa Wisnu Yakti",
"type": "Section header"
},
{
"left": 112,
"top": 265,
"width": 371,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SMP NEGERI 2 PURWOSARI - BOJONEGORO Jl. Raya Ngambon Ds Pelem Kecamatan Purwosari – Kabupaten Bojonegoro [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 168,
"top": 306,
"width": 260,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diterima 12 November / Disetujui 23 November 2011",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 334,
"width": 397,
"height": 190,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak :Bahasa mempunyai beberapa tataran, yaitu mulai dari fonologi sampai sintaksis. Sekarang ini, para linguis berusaha memasukkan wacana sebagai salah satu tataran bahasa dengan alasan bahwa komunikasi biasanya dilakukan dengan rentetan kalimat-kalimat. Rentetan kalimat yang kohesif dan koheren disebut wacana. Satuan yang minimum bagi wacana adalah klausa. Klausa berfungsi sebagai pembawa pesan. Klausa memiliki struktur yang tersusun berdasarkan kaidah pola urutan tertentu yang diakui oleh masyarakat tutur sebuah bahasa. Wacana merupakan gugus kalimat yang memiliki satu kesatuan informasi yang komunikatif.Penelitian tentang analisis wacana telah banyak diminati orang sekarang ini. Buku-buku yang membahas wacana juga telah banyak dijumpai di toko-toko buku. Kondisi ini menunjukkan bahwa analisis wacana dirasakan penting dalam komunikasi. Tiap saat manusia berkomunikasi dengan orang lain. Dalam berkomunikasi mereka saling membuat wacana, yaitu rentetan kalimat- kalimat yang kohesif dan koheren",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 541,
"width": 397,
"height": 204,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract: Language has some levels, starting from phonology to syntax. Now, linguists tried to enter the discourse as one level of language, arguing that communication is usually done by a series of sentences. The series of cohesive and coherent sentences called discourse. Minimum unit for discourse is a clause. Clause serves as a messenger. Clause has a structure that is composed by rules specific sequence patterns that are recognized by the speech community of language. Language has several levels, ranging from phonology to syntax. Now, linguists tried to enter the discourse, as one level of language, arguing that communication is usually done with a series of sentences. Series of cohesive and coherent sentences called discourse. Minimum unit for discourse is a clause. Clause serves as a messenger. Clause has a structure that is composed by rules specific sequence patterns that are recognized by the speech community of a language. Discourse is a group of sentences that have a unity of communicative information.This condition indicates that the perceived critical discourse analysis in communication. This assessment is not excessive, considering the man has",
"type": "Text"
},
{
"left": 263,
"top": 74,
"width": 249,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EDU-KATA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2014: 129 — 138",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "130",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 128,
"width": 397,
"height": 38,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "always struggled with the discourse in his life. Every time human communicate with others. They communicate with each other in making discourse, which is a series of sentences that are cohesive and coherent.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 182,
"width": 206,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords : : Coherence in student essays",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 209,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 237,
"width": 202,
"height": 121,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada mulanya linguistik merupakan bagian dari filsafat. Linguistik beralih ke filsafat pada permulaan abad kedua puluh dengan munculnya aliran British dalam filsafat analitis di Oxford dan Cambridge. Persoalan utamanya ialah masalah filosofis harus dijelaskan dengan menganalisis bahasa yang digunakan dalam masalah tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 361,
"width": 202,
"height": 149,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Linguistik modern, yang dipelopori oleh Ferdinand de Saussure mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian linguistik modern pada umumnya terbatas pada masalah unsure-unsur bahasa, seperti bunyi, kata, frase, klausa, kalimat, dan makna. Oleh karena itu, tradisi yang paling umum membagi cabang-cabang linguistik atas empat cabang, yang mencakup fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 513,
"width": 202,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian bahasa ternyata belum dapat memuaskan semua pihak. Banyak masalah kebahasaan yang belum dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, linguis mencoba mengembangkan disiplin kajian baru yang diberi nama analisis wacana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 194,
"top": 596,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis wacana",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 609,
"width": 202,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menginterpretasikan makna sebuah ujaran dengan memperhatikan konteks, sebab konteks menentukan makna ujaran. Konteks meliputi konteks linguistik dan konteks etnografi. Konteks linguistik berupa rangkaian kata-kata yang mendahului atau atau yang mengikuti. Sedangkan konteks etnografi berbentuk serangkaian ciri faktor etnografi yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 209,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "melingkupinya, misalnya factor budaya masyarakat pemakai bahasa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 237,
"width": 202,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bahasa mempunyai beberapa tataran, yaitu mulai dari fonologi sampai sintaksis. Sekarang ini, para linguis berusaha memasukkan wacana sebagai salah satu tataran bahasa dengan alasan bahwa komunikasi biasanya dilakukan dengan rentetan",
"type": "Text"
},
{
"left": 431,
"top": 320,
"width": 79,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kalimat-kalimat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 333,
"width": 202,
"height": 163,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rentetan kalimat yang kohesif dan koheren disebut wacana. Djajasudarma (1994) mengatakan linguistik memiliki tataran bahasa yang lebih luas dari kalimat (rentetan kalimat-paragraf) yang disebut wacana. Istilah wacana merupakan istilah yang muncul sekitar tahun 1970-an di Indonesia (dari bahasa Inggris discourse). Wacana memuat rentetan kalimat yang berhubungan, menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya,",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 499,
"width": 202,
"height": 218,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "membentuk satu kesatuan informasi. Proposisi adalah konfigurasi makna yang menjelaskan isi komunikasi (dari pembicaraan), atau proposisi adalah isi konsep yang masih kasar yang akan melahirkan statement (pernyataan kalimat). Satuan yang minimum bagi wacana adalah klausa. Klausa berfungsi sebagai pembawa pesan. Klausa memiliki struktur yang tersusun berdasarkan kaidah pola urutan tertentu yang diakui oleh masyarakat tutur sebuah bahasa. Wacana merupakan gugus kalimat yang memiliki satu kesatuan informasi yang komunikatif.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 720,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian tentang analisis wacana telah banyak diminati orang sekarang ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kohesi dan Koherensi dalam Karangan Siswa (Prakosa Wisnu Yakti)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "131",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 132,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku-buku yang membahas wacana juga telah banyak dijumpai di toko-toko buku.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 159,
"width": 202,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kondisi ini menunjukkan bahwa analisis wacana dirasakan penting dalam komunikasi. Penilaian ini tidaklah berlebihan mengingat manusia selalu bergelut",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 214,
"width": 202,
"height": 108,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan wacana dalam kehidupannya. Tiap saat manusia berkomunikasi dengan orang lain. Dalam berkomunikasi mereka saling membuat wacana, yaitu rentetan kalimat-kalimat yang kohesif dan koheren. Kohesif adalah pertautan bentuk; koheren pertautan makna.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 325,
"width": 202,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Mekipun ada gradasi yang besar dari berbagai definisi, titik singgungnya adalah analisis wacana berhubungan dengan studi mengenai bahasa /pemakaian bahasa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 435,
"width": 202,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Eriyanto (2003:4) mengatakan paling tidak ada tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis wacana.Pandangan pertama diwakili oleh kaum positivisme- empiris. Oleh penganut aliran ini, bahasa dilihat sebagai jembatan antara manusia dengan objek di luar dirinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 532,
"width": 124,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengalaman-pengalaman",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 532,
"width": 202,
"height": 218,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "manusia dianggap dapat secara langsung diekspresikan melalui penggunaan bahasa tanpa ada kendala atau distorsi, sejauh ia dinyatakan dengan memakai pernyataan- pernyataan logis, sintaksis, dan memiliki hubungan dengan pengalaman empiris. Salah satu cirri dari pemikiran ini adalah pemisahan antara pemikiran dan realitas.Dalam kaitannya dengan analisis wacana, konsekuensi logis dari pemahaman ini adalah orang tidak perlu mengetahui makna-makna subjektif atau nilai yang mendasari pernyataannya, sebab yang penting adalah apakah pernyataan itu dilontarkan secara benar",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 132,
"width": 202,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menurut kaidah sintaksis dan semantik. Oleh karena itu, tata bahasa , kebenaran sintaksis adalah bidang utama dari aliran positivisme- empiris tentang wacana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 187,
"width": 202,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pandangan kedua disebut sebagai konstruktivisme. Pandangan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran fenomenologi. Aliran ini menolak pandangan empirisme/positivisme yang memisahkan subjek dan objek bahasa.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 270,
"width": 202,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam pandangan konstruktivisme,",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 283,
"width": 202,
"height": 108,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru menganggap subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan- hubungan sosialnya.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 394,
"width": 202,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pandangan ketiga disebut sebagai pandangan kritis. Pandangan ini ingin mengoreksi pandangan konstruktifisme yang kurang sensitif pada proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 477,
"width": 203,
"height": 218,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari pembahasan yang dikemukakan di atas dapat diamati bahwa ada dua jenis wacana, yaitu analisis wacana yang melihat bahasa apa adanya dan analisis wacana kritis. Penelitian ini termasuk dalam wacana jenis yang pertama. Jadi, wacana yang akan diteliti tidak akan mempertimbangkan konteks dari wacana, seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi. Ini juga tidak akan mempertimbangkan segi historis pemroduksian wacana, elemen kekuasaan,dan ideologi. Dilihat dari sudut pandang tujuan komunikasi, dikenal adanya wacana deskripsi, eksposisi,",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 684,
"width": 202,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "argumentasi, persuasi, dan narasi. Wacana deskripsi bertujuan membentuk citra tentang sesuatu hal pada penerima pesan. Sedangkan wacana eksposisi bertujuan",
"type": "Text"
},
{
"left": 263,
"top": 74,
"width": 249,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EDU-KATA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2014: 129 — 138",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "132",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 128,
"width": 202,
"height": 93,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima agar yang bersangkutan memahaminya. Wacana eksposisi dapat berisi konsep-konsep dan logika yang harus diikuti oleh penerima pesan. Oleh sebab itu, untuk memahami wacana eksposisi diperlukan proses berpikir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 224,
"width": 202,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wacana argumentasi bertujuan mempengaruhi pembaca atau pendengar agar menerima",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 252,
"width": 202,
"height": 38,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan logika maupun emosional.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 293,
"width": 202,
"height": 177,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keraf (1986:3) menyatakan bahwa argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak. Wacana persuasi bertujuan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 459,
"width": 202,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mempengaruhi penerima pesan agar melakukan tindakan sesuai dengan yang diharapkan penyampai pesan. Untuk mempengaruhi ini, digunakan segala upaya yang memungkinkan penerima",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 528,
"width": 202,
"height": 121,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pesan terpengaruh. Untuk mencapai tujuan tersebut, wacana persuasi kadang menggunakan alasan yang tidak rasional. Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita. Oleh karena itu, unsure-unsur yang biasa ada dalam narasi adalah unsure waktu, pelaku, dan peristiwa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 652,
"width": 202,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti wacana-wacana yang ada dalam karangan-karangan siswa SMPN 2 Purwosari Bojonegoro. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri Purwosari Bojonegoro telah mampu membuat",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 128,
"width": 202,
"height": 93,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pertanyaan penelitian yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kekohesifan karangan siswa SMPN 2 Purwosari Bojonegoro? 2. Bagaimanakah kekoherensian",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 224,
"width": 180,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "karangan siswa SMPN 2 Purwosari Bojonegoro?",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 266,
"width": 202,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini mempunyai tujuan. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 321,
"width": 195,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Untuk mendekripsikan kekohesifan karangan siswa SMPN 2 Purwosari",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 348,
"width": 196,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bojonegoro. 2. Untuk mendeskripsikan kekoherensian karangan siswa SMPN 2 Purwosari Bojonegoro.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 418,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 431,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada bagian ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan dalam",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 459,
"width": 202,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penelitian ini yang mncakup : (1) rancangan penelitian, (2) sumber data, (3) teknik pengumpulan data dan instrument, (4) populasi/sampel, dan (5) teknik analisis data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 528,
"width": 202,
"height": 190,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rancangan Penelitian : Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kajian deskriptif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara sistematis fakta- fakta tentang cara siswa mengkohesifan dan mengkoherensikan wacana atau karangan yang mereka tulis. Hal ini senada dengan yang dikatakan Isaac (1977:18) bahwa penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan situasi atau peristiwa . Penelitian deskriptif tidak perlu mencari atau menerangkan hubungan, menguji hipotesis, dan membuat prediksi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 721,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber Data dan Data : Menurut Arikunto (2006:129), yang dimaksud",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kohesi dan Koherensi dalam Karangan Siswa (Prakosa Wisnu Yakti)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "133",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 132,
"width": 202,
"height": 93,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sesuai dengan judul dan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka yang menjadi sumber data adalah karangan siswa kelas VIII SMPN Purwosari Bojonegoro.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 228,
"width": 201,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data penelitian ini berupa wacana atau karangan yang memuat jenis piranti kohesi dan koherensi. Teknik Pengumpulan Data dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 283,
"width": 202,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Instrumen: Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Sugiyono (201):308) mengatakan bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 394,
"width": 202,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara meminta siswa menulis sebuah karangan. Jadi, hasilnya berupa dokumen karangan siswa. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini dokumen berupa karangan siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 532,
"width": 202,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengodean Data : Pengodean data bertujuan untuk mengendalikan data. Data dalam sumber data yang tidak berkode akan sulit dianalisis atau dicermati. Hal itu disebabkan oleh objek penelitian maupun data penelitian berupa kata, kalimat, atau wacana yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 628,
"width": 91,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "jumlahnya banyak.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 642,
"width": 202,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Populasi : Menurut Arikunto (2006:130) populasi ialah keseluruhan subjek penelitian. Berkaitan dengan hal itu, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMPN 2 Purwosari Bojonegoro yang terdiri atas 117 siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 132,
"width": 202,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknik Analisis Data : Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif yang disarankan Miles dan Huberman (1984). Miles dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 187,
"width": 202,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 228,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berlangsung scara terus menerus sampai tuntas,",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 284,
"width": 80,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian Pustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 297,
"width": 202,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam karangan di atas terdapat referensi endofora anafora ,yaitu dalam kalimat “ Pak tani melihat ladang timunnya hancur berantakan .”",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 352,
"width": 202,
"height": 149,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu pak tani. Penanda “nya” pada data di atas mengacu pada pak tani. Dengan demikian, penanda pada data tersebut menyampaikan maksud bahwa pak tani me lihat ladang timun sendiri.“ Kemudian Paktani mencari penyebab kegancuran ladang timunnya.”",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 504,
"width": 202,
"height": 122,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu pak tani. Penanda pada data tersebut menyampaikan maksud bahwa pak tani mencari penyebab kehancuran ladang dia sendiri. Jadi, kata “nya” merujuk pada pak ani.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 628,
"width": 195,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(1) “Ia pun menemukan timun yang sangat besar dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 656,
"width": 125,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mengambilnya.”(TM/P/2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 684,
"width": 202,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu timun.penanda pada data tersebut",
"type": "Text"
},
{
"left": 263,
"top": 74,
"width": 249,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EDU-KATA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2014: 129 — 138",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "134",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 128,
"width": 202,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menyampaikan maksud bahwa pak tani menemukan timun yang sangat besar dan ia pun mengambil timun itu. Kata “nya” pada ujung kalimat di atas merujuk pada kata timun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 197,
"width": 194,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2) “Timun mas dikejar -kejar Buto Ijo untuk dijadikan istrinya.”(TM/P/3)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 238,
"width": 202,
"height": 135,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu kata Buto Ijo. Penanda pada data tersebut menyampaikan maksud bahwa timun mas dikejar-kejar oleh Buto Ijo karena timun mas hendak dijadikan istri Buto Ijo. Dengan demikian, penanda “nya” merujuk pada Buto Ijo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 376,
"width": 195,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(3) “Setiap hari nenek tersebut mencari kayu bakar untuk dijual di pasar untuk memenuhi",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 417,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kebutuhannya.”(ML/P/1)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 445,
"width": 202,
"height": 135,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu kata nenek. Penanda pada data tersebut menyatakan bahwa nenek tersebut mencari kayu bakay untuk dijual di pasar untuk memenuhi kebutuhan nenek. Dengan demikian, kata “nya” mengacu pada nenek.",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 583,
"width": 195,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(4) ”Tak terasa Malin Kundang beranjak dewasa dan keinginan Malin",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 611,
"width": 180,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kundang pergi ke kota untuk membantu ibunya dalam sulitnya mencari uang.”(ML/P/2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 666,
"width": 202,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu Malin Kundang. Penanda pada data di atas menyampaikan maksud bahwa",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 128,
"width": 202,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Malin Kundang pergi ke kota karena ia ingin membantu mencari uang untuk ibu Malin Kundang. Dengan demikian, penanda “nya” dalam wacana di atas mengacu pada Malin Kundang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 197,
"width": 195,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(5) “Pada suatu hari si Kancil dan kura - kura bertemu di hutan, si kancil menghina kura-kura karena jalannya sangat lambat.”(SDK K/P/)",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 266,
"width": 202,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu kata kura-kura. Penanda pada data tersebut menyampaikan maksud bahwa si kancil menghina kura-kura karena jalan kura-kura sangat lambat. Dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 376,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "demikian, penanda “nya” mengacu pada kura-kura.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 404,
"width": 196,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(6) ”Tetapi, kura -kura tetap diam dan tidak marah akan tetapi si kancil terus menghinanya dan berlagak sombong.”(SDKK)",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 473,
"width": 202,
"height": 121,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu kura-kura. Penanda pada data tersebut menyampaikan maksud bahwa kancil terus menghina kura-kura. Dengan demikian, penanda “nya” merujuk pada kura-kura.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 597,
"width": 195,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(8) ”Beberapa hari kemudian, Toba pun berangkat dan meninggalkan ibunya sendirian di rumah.”(TDT/P/1)",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 652,
"width": 202,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “nya” pada data di atas merupakan referensi endofora anafora karena unsur yang diacu berada dalam teks yang telah disebutkan sebelumnya yaitu kata Toba. Penanda pada data tersebut menyampaikan maksud bahwa Toba berangkat dan meninggalkan ibu",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kohesi dan Koherensi dalam Karangan Siswa (Prakosa Wisnu Yakti)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "135",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 132,
"width": 202,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Toba sendirian di rumah. Dengan demikian, penanda “nya” mengacu pada Toba.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 173,
"width": 51,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Substitusi",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 187,
"width": 195,
"height": 121,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(9 ) “Di pagi yang cerah itu aku sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Akhirnya, aku sampai di sekolah. Bel berbunyi tanda kalau semua siswa harus masuk ke kelas. Di kelas ibu guru menerangkan PENGUMUMAN bahwa pada hari Senin yang akan datang akan diadakan ujian sekolah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 325,
"width": 202,
"height": 135,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bel tanda kalau pelajaran sudah berakhir. Aku punpulang bersama teman- temanku, aku bercanda riang gembira dengan kawanku. Sesampai rumah aku langsung cuci kaki, cuci tangan dan membasuh mukaku. Lalu aku makan bersama dengan ibuku. Aku bilang kepadanya kalau hari Senin yang akan datang aku sudah mulai ujian akhir semester genap.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 463,
"width": 202,
"height": 163,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ibuk pun menyuruhku untuk belajar lebih giat lagi agar aku bisa mendapatkan peringkat. Aku pun mengikti nasehat dari ibuku. Aku langsung belajar di kamar ku setelah akau habis makan. Hingga waktunya tiba soal ujian sudah dibagi. Aku merasa grogi tapi aku harus melawan rasa itu hungga soal yang ku terima sudah selesai kuisi semua. Ini aku dan teman-temanku tinggal menunggu. Raport yang yang harus aku terima sudah datang ke tangan ku.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 628,
"width": 202,
"height": 108,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akupun melihat rapot yang aku terima.ternyata aku mendapat juara 2. Rasanya aku bahagia skali. Walaupun begitu aku tidak boleh senang dulu karena aku belum mendapatkan juara yang pertama. Tetapi ayah dan ibuku sudah bangga kepada ku karena aku sudh mendapatkan juara walau pun hanya",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 132,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "juara 2 etapi beliau sudah sangat gembira sekali.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 159,
"width": 202,
"height": 149,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Karena aku sudah mendapatkan juara maka aku dibelikan sepeda baru untuk hadiahnya. Aku gembira sekali mendapatkan hadiah itu. Akupun mendapat hadiah lagi dari om ku. Dia menghadiahkan 2 buah kaos untukku. Aku bahagia sekali. Dan aku sangat bersyukur kepada tuhan karena sudah membantuku untuk mengerjakan soal- soal di dalam kertas ujian akhir semester itu.(SAJ/P/3)",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 311,
"width": 202,
"height": 149,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda “begitu” dalam kalimat yang bercetak miring dalam karangan di atas merupakan penanda kohesi antara kalimat yang berupa substitusi. Penanda “begitu” member acuan kepada kalimat sebelumnya, yaitu “aku bahagia sekali”. Kata “begitu” mensubstitusikan atau menggantikan apa yang telah dibicarakan sbelumnya. Dalam wacana di atas, yang telah dibicarakan sebelumnya adalah “aku bahagia sekali”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 477,
"width": 53,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konjungsi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 490,
"width": 202,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Konjungsi Koordinatif (10 ) “Kerusakan lingkungan di sekitar kita sudah sangat mengkhawatirkan terutama pencemaran air dan udara. Salah satu faktor penyebabnya yakni kurangnya kepedulian masyarakat",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 573,
"width": 202,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "terhadap lingkungan tersebut. Jika anggota masyarakat peduli, pasti yang tinggal sangat nyaman.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 615,
"width": 202,
"height": 93,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dan di desa itu pasti dapat orang yang sangat senang karena masyarakat peduli dan bersyukur karena hidup dengan udara yang sejuk dan lingkungan yang bersih juga airnya yang sangat jernih dan layak ditempati juga lingkungannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 711,
"width": 202,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggota masyarakat senang karena bisa membantu dan peduli terhadap lingkungan di sekitar desa itu selain itu",
"type": "Text"
},
{
"left": 263,
"top": 74,
"width": 249,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EDU-KATA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2014: 129 — 138",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "136",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 128,
"width": 202,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "warga penduduk desa itu membantu masyarakat dan penduduk itu senang karena dapat bantuan kepada masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 169,
"width": 202,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penduduk itu sekarang hidup tenang dan nyaman karena udaranya segar dan lingkungannya bersih dan warga bersyukur dapat bantuan masyarakat dan anak-anak di desa itu sangat senang hati.(KL/P/1)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 252,
"width": 202,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penggunaan penanda kohesi yang berupa konjungsi koordinatif dengan pemakaian kata atau frasa “dan” pada data di atas merupakan konjungsi yang menghubungkan dua unsur kata yang sama pentingnya sebagai hubungan penambahan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 174,
"top": 335,
"width": 44,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanda",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 335,
"width": 202,
"height": 93,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "konjungsi koordinatif pada data di atas ditandai dengan kata atau frasa pencemaran air dan udara dan tenang dan nyaman. Fungsi penanda “dan” dalam kalimat tersebut menghubungkan antara kata atau frasa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 431,
"width": 181,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "( 11) “Pada hari Jumat saya",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 445,
"width": 202,
"height": 108,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diajak teman-temanku rekreasi di Yogyakarta pada perjalanan saya senang dan saya dikasih makanan sama teman- temanku. Terus aku makan sampai kenyang . setelah itu, ada seorang nenek meminta uang kepadaku aku kasih 10.000 dan nenekitu sangat bersyukur karena sudah punya uang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 555,
"width": 202,
"height": 122,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setelah pada tujuan sangat asik dan gembira dan teman-temanku mengajak saya bermain petak umpet. Setelah itu, temanku hilang dan aku sangat bersedih karena temanku hilang yang bernama Riski teman-temanku mencari setelah 05 menit ternyata teman saya belum ketemu juga terus teman-teman ku mengajak pulang dan saya mau.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 680,
"width": 202,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada perjalanan ke rumah teman saya mabuk-mabuk sampai sakit perut. Sama pak guru temanku dikasih minyak telon supaya tidak mabuk-mabuk. Setelah sampai di rumah saya dimarai sama",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 128,
"width": 202,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ibunya Riski setelah kerumah Riski aku pulang kerumah dan saya dimarai sama ibuku dan bapakku.sekian dulu cerita ini.(GR/P/1)",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 183,
"width": 202,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam karangan di atas terdapat konjungsi koordinatif, yaitu “dan”. Konjungsi koordinatif tersebut ditemukan dalam kalimat temanku hilang dan aku",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 252,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 266,
"width": 202,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka ada beberapa manfaat yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 293,
"width": 105,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diperoleh, antara lain:",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 307,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Secara Teoretis",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 321,
"width": 202,
"height": 273,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini secara teoretis dapat memberikan manfaat berupa kontribusi terhadap ilmu kebahasaan, khususnya tentang kohesi dan koherensi yang merupakan syarat yang harus dimiliki oleh sebuah wacana yang baik. Dengan adanya penelitian ini, akan menambah khazanah keilmuwan tentang wacana, terutama wacana yang dihasilkan oleh siswa setingkat SMP. Peneliti menduga bahwa wacana yang dibuat oleh siswa Sekolah Menengah Pertama memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari wacana yang dihasilkan oleh orang dewasa. Perbedaan tersebut diyakini ada karena faktor usia siswa dan pengalamannya. Dengan penelitian ini, karakteristik-karakteristik khusus tertentu akan dapat menambah kekayaan ilmu tentang wacana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 597,
"width": 203,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Secara Praktis Dengan adanya penelitian ini",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 624,
"width": 202,
"height": 67,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diharapkan para pengajar bahasa Indonesia di SMP dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar untuk pengajaran wacana atau ketrampilan menulis, khususnya di SMPN 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 693,
"width": 202,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purwosari. Dengan demikian, siswa dapat membuat wacana sesuai dengan persyaratan yang ada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kohesi dan Koherensi dalam Karangan Siswa (Prakosa Wisnu Yakti)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 492,
"top": 74,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "137",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 132,
"width": 202,
"height": 80,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami peristilahan yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti akan mendefinisikan istilah yang terdapat pada permasalahan di atas, yaitu istilah wacana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 214,
"width": 194,
"height": 94,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Wacana dapat didefinisikan sebagai rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 311,
"width": 65,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Menurut",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 311,
"width": 195,
"height": 218,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarigan (2009:26), wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambunan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tertulis. 3. Kohesi adalah keserasian hubungan unsur-unsur dalam wacana.(Djajasudarma, 1994: 5) 4. Koherensi merupakan kepaduan wacana sehingga komunikatif mengandung satu ide (Djajasudarma, 1994:5)",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 532,
"width": 194,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Karangan adalah susunan, gubahan,",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 546,
"width": 173,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "rangkain tulisan (Badudu, 1996:618)",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 587,
"width": 49,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 601,
"width": 202,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Rumusan masalah, kajian teori, paparan data, pembahasan, serta temuan penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 670,
"width": 195,
"height": 80,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Kohesi adalah pertautan bentuk. tanda kohesi antarakalimat yang berupa referensi yang biasa disebut penunjukan. Koheren adalah pertautan makna. Untuk mewujudkan kekohesifan.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 132,
"width": 195,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Sarana keutuhan wacana dari segi makna menggunakan beberapa hubungan antara lain ; hubungan sebab-akibat, hubungan alasan- akibat, dan hubungan sarana hasil.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 201,
"width": 195,
"height": 121,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam karangan siswa SMPN 2 Purwosari Bojonegoro terdapat kohesi dan koherensi. Tetapi, kohesi dan koherensi yang ada sangat terbatas. Kohesi yang ada dalam karangan siswa tersebut meliputi (1) referensi, (2) substitusi, dan (3) konjungsi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 366,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 394,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alwasilah, Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung:Angkasa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 435,
"width": 203,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Brown, Gillian & George Yule.1983.Discourse Analysis. London: Cambridge University Press.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 504,
"width": 202,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Chaer,Abdul. 1992. Linguistik Umum.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 518,
"width": 149,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 546,
"width": 202,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 559,
"width": 180,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Struktur Internal, Pemakaian dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 601,
"width": 203,
"height": 94,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Djajasudarma, T. Fatimah.1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT. Eresco. Djajasudarma,T.Fatimah. 1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 697,
"width": 181,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antarunsur. Bandung: Penerbit PT",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 711,
"width": 36,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Eresco.",
"type": "Table"
},
{
"left": 263,
"top": 74,
"width": 249,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EDU-KATA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2014: 129 — 138",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 202,
"height": 134,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "138 Eriyanto.2001. Analisis Wacana.Yogyakarta: LKis. Hartini. 2011. Kekohesian dan Kekoherensian Wacana Dakwah di Televisi. Thesis Magister.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 224,
"width": 202,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Isaac, Stephen. 1977. Handbook in Research and Evaluation. California: EditTS publishers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 279,
"width": 201,
"height": 53,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kridalaksana,Harimurti.1981. Pengembangan Ilmu Bahasa dan Pembinaan Bangsa. Jakarta: Penerbit Nusa Indah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 348,
"width": 202,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keraf, Gorys. 1986. Argumentasi dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 362,
"width": 202,
"height": 80,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Narasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Kridalaksana,Harimurti. 1996. Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit PT",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 445,
"width": 50,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gramedia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 473,
"width": 202,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lubis, Hamid Hasan.1991. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Penerbit Angkasa.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 141,
"width": 202,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori,",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 155,
"width": 181,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 183,
"width": 42,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wacana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 210,
"width": 202,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Samsuri. 1994. Analisis Bahasa. Jakarta:",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 224,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penerbit Erlangga.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 252,
"width": 203,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung:",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 279,
"width": 202,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penerbit Angkasa. Sudaryanto. 1993.Metode dan Aneka",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 321,
"width": 180,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknik Analisa Bahasa. Yogyakarta:",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 335,
"width": 150,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Duta Wacana University Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 362,
"width": 202,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 390,
"width": 148,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "D.Bandung. Penerbit Alfabeta.",
"type": "Table"
}
] |
171dce9e-944d-1429-093e-dc971a244980 | https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/medsyar/article/download/1784/1327 | [
{
"left": 297,
"top": 773,
"width": 15,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "163",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 285,
"top": 238,
"width": 38,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 91,
"top": 259,
"width": 432,
"height": 132,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artikel sederhana ini bertujuan memberikan sebuah konsep pembangunan pasca-tsunami di Aceh berdasarkan konsep Islam, yang merupakan kenyakinan mayoritas rakyat Aceh. Dalam penulisan artikel ini, penulis membagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan tentang kenyakinan bahwa pembangunan setelah bencana tsunami harus berdasarkan konsep Islam, dimana Islam bukan hanya sekedar kenyakinan masyarakat, tapi juga telah membuktikan bahwa Islam sudah pernah sukses dalam sejarah peradaban Aceh. Kedua untuk melihat strategi pembangunan yang dilakukan oleh Negara pasca-Tsunami yang berhadapan dengan kenyakinan kesuksesan masa lalu. Serta yang ketiga atau terakhir adalah mengajukan suatu teori/gagasan suatu strategi pembangunan pasca-tsunami berdasarkan konsep Islam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 400,
"width": 428,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: pembangunan berbasis Islam, prinsip-prinsip pembangunan Islam, Aceh pascatsunami.",
"type": "Text"
},
{
"left": 284,
"top": 434,
"width": 41,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 91,
"top": 456,
"width": 432,
"height": 117,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This is a simple paper with a straight forward aim. It attempts to suggest a development design for post-tsunami Aceh based on Islam, the very faith of the majority of indigenous people in Aceh. In so doing, the paper is divided into three sections. The first is to express a conviction that the development of post-tsunami Aceh should be based on Islam as it is not only the religion of the majority of the indigenous, but also has proven to be workable and successful in the history of Aceh civilization. The second is to overview the state of the present development strategy of post-tsunami Aceh vis-à-vis the above conviction. And the third, finally, is to propose a theoretical construct of Islamic-based development strategy for the post-tsunami Aceh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 581,
"width": 406,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Islamic-based development; Principles of Islamic development; Post-tsunami Aceh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 610,
"width": 89,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 629,
"width": 472,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Redeveloping a nation after a vast disastrous event such as the tsunami in Aceh undeniably would not be an easy task, let alone to reconstruct into the development strategy the religious faith of its people that have been in a loose state for quite some time 1 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 680,
"width": 472,
"height": 73,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "However, as this religious faith has been the belief and practice of the majority of its people, and moreover in the past were proven to be a dynamic force in bringing a strong happy civilization, it could not be simply ignored in formulating the development strategy in post-tsunami Aceh. With this conviction, this paper attempts to put forward a theoretical construct of an Islamic-based development for the post-tsunami Aceh, based on the religious faith of its people that is Islam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 143,
"top": 78,
"width": 328,
"height": 71,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISLAMIC-BASED DEVELOPMENT FOR POST-TSUNAMI ACEH: A THEORETICAL CONSTRUCT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 235,
"top": 156,
"width": 140,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Syukri Salleh",
"type": "Section header"
},
{
"left": 156,
"top": 173,
"width": 297,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Centre for Islamic Development Management Studies (ISDEV) Universiti Sains Malaysia [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 771,
"width": 243,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "164 | Media Syariah, Vol. XIII No. 2 Juli – Desember 2011",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 55,
"width": 473,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For this purpose, this paper is divided into three sections. The first section deals with the conviction that post-tsunami Aceh needs Islamic-based development to redevelop itself. This is followed by the second which looks at the present approaches to development that have been adopted by Aceh so far. Finally, the third section presents the theoretical construct of the Islamic- based development which should have been adopted by the post-tsunami Aceh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 141,
"width": 352,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Post-Tsunami Aceh: The Need for Islamic-Based Development",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 160,
"width": 471,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "It is my conviction that in redeveloping post-tsunami Aceh, Islamic-based development has to be the strategy, not only because it is the best, but more importantly, it is indeed obligatory. There are four factors why I hold firmly to this conviction.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 211,
"width": 472,
"height": 133,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Firstly, majority of Aceh population are Muslims and their development therefore has to be based on Islam 2 . It is indeed illogical for a province with dominant Muslim population like Aceh, so is with other Muslim provinces and moreover states, to adopt exogenous development approach other than Islam. It would not only mean that Islam is not being holistically adopted in the life of their population as it should earnestly be, but their obligation to their Creator in the realization of their faith is seriously in question. One may perhaps wonder, could an exogenous development approach be adopted as long as it is not in contrary with Islam? The simplified answer is, it is acceptable. But a more contemplated thinking would entail with a gist of unacceptability. The reason is as follows.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 352,
"width": 474,
"height": 313,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Exogenous development approach irrespective of its philosophical framework be it from within the framework of the Neo-Classical philosophy or from within the framework of Radical development philosophy, all come with its own philosophical and epistemological underpinnings. These philosophical and epistemological underpinnings are indeed not in line with Islam, if not visibly in conflict. The Neo-Classical philosophy has given birth to the Growth and subsequently the Growth-With-Redistribution theories, while the Radical philosophy to the Structuralist and subsequently the Dependency theories. The development systems that emerged from the theories of the Neo-Classical philosophy is capitalism while from the Radical philosophy is socialism/ communism. However, both share similar pivotal stance, in spite of their seemingly contradictory ideologies. Firstly, the rules of progress involve elimination of traditional or primitive society as was embedded in the Stages of Growth Theory formulated by W.W. Rostow (1960) 3 and the social transformation process introduced by Karl Marx 4 . The climax of Rostow’s development may be seemed to be mass consumption while Marx’s to be socialist/communist society. Both advocate the elimination of traditional society (as was termed by Rostow) or primitive society (as was termed by Marx). Secondly, both philosophies also share similar assumptions, viz. resources are scarce while wants are unlimited, and religion, culture, jurisprudence, development, economy, social, politic, et. cetera (which the radicals termed as super-structure) have to be determined by economy (or termed as sub-structure). Thirdly, their techniques are confined to scientific method and rationality, as the bases for observable facts that define the truth. Fourthly, both are loaded with eurocentric and western ethno-centric features, in line with their origins in Europe and the western world (Saleh, 2003) 5 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 672,
"width": 471,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "All the above reflect the philosophical loaded characteristics of the exogenous development approach, all of which are in fact contradictory to Islam. Eliminating the traditional or primitive society would mean abolishing the Islamic society, particularly the Muslims in the case of post- tsunami Aceh. Assuming that the resources are scarce and the wants are unlimited would respectively mean a denial of the concepts of rizq (provision from Allah) and barakah (the blessings of Allah swt)",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 771,
"width": 349,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Syukri Salleh: Islamic-Based Developmentfor Post-Tsunami Aceh | 165",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 55,
"width": 472,
"height": 88,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "and the existence of stages of desires ( nafs ) as well as the possibility to improve them and limit the wants. Taking the economy as the determinant of other aspects of life, in particular religion, would mean discounting Islam as the mould that shapes a way of life. Concentrating on the scientific method, rationality and observable facts alone would mean ignoring the invisible world ( alam ghaib ) and the intangibles. And adopting eurocentric and western ethno-centric features would mean abolition of indigenous belief and cultures.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 151,
"width": 472,
"height": 238,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Secondly, my conviction that Islamic-based development should be the development strategy for post-tsunami Aceh is based on the fact that Islam has its deep roots in Aceh, in particular in Aceh Utara Perlak since way back to the 13 th century (Abdullah, et. al., 2002:12). Aceh too has proved to have become an outstanding Islamic government since 16 th -17 th century (Ahmad Daudy, 1983:6). The government of Aceh has implemented a holistic ( kaffah ) Islamic civilization and has been successful especially during the Aceh Sultanate in 1514 – 1912. In the early 17 th century, the Sultanate of Aceh was the most wealthy, powerful and cultivated state in the Malacca Straits region. The factors attributable to the success were not other than Islam. The leaders then have been able to develop a pious and faithful society within a clear Islamic structure of governance, with a harmonious integration of Islam and the local cultures (Abdullah 2002:219-220). Aceh has been blessed with great Islamic scholars such as Hamzah Fansuri, Syamsuddin as-Sumaterani, Syeikh Nuruddin Ar-Raniry, and Syeikh Abdul Rauf Syiah Kuala. Intellectually, during the reign of Sultan Iskandar Muda, there was quality education developed from within 17 universities teaching all sorts of disciplines (Jihad, 2000:2). All the above have proven that Aceh people are originally people with ability. There is therefore no reason why such an Islamic civilization could not be revived again in post-tsunami Aceh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 396,
"width": 472,
"height": 148,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Thirdly, Aceh people are people of struggle, with dignity. They have defended Islam and the sovereignty of their province not only against the Dutch colonialism but also from the intervention of the central government of Indonesia (Mahmud, 1988:vi). All along its history, Aceh has witnessed the emergence of excellent Islamic rulers such as Sultan Ali Mughaiyat Syah, Sultan Alaidin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah, Sultan Malikus Saleh, and Sultan Iskandar Muda as well as patriotic Islamic fighters such as Teungku Nyak Ariff, Teungku Muhammad Ali Panglima Polem, Teungku Husen Trumon Gedung, Hasan Basri, Teungku Wahab and Teungku Muhammad Daud Beureueh. The spirit that has been inculcated by these great Islamic rulers and fighters, I firmly believe, has not been diminished amongst the hearts of their present descendants and could become the seed to redevelop Aceh through an Islamic-based development.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 552,
"width": 472,
"height": 103,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fourthly, challenges that are faced by post-tsunami Aceh are various and huge, especially those from the exogenous systems and cultures. Tsunami seems to become the opening of a big gate for the penetration of exogenous systems and cultures into Aceh, through various avenues such as aids, technologies, commercialization, migration, et. cetera. If the penetration and consequently the shaping of the exogenous systems and cultures continuously to prevail unchecked, the Aceh local systems and cultures would unsurprisingly apparently diminished. Islamic-based development is believed to be able to face and overcome such a challenge.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 668,
"width": 335,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "C. The State of Development Approach of Post-Tsunami Aceh",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 687,
"width": 472,
"height": 58,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "After the shocking destructive tsunami that battered Aceh on 26 December 2004, its people witnessed a rush of aids into Aceh from all over the world. In a rather unstable socio-economic and political atmosphere, plus desperateness for assistance to rebuild and return to their normal life, Aceh people have to face and in most cases accept the aids, with little concern of the background of",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 771,
"width": 243,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "166 | Media Syariah, Vol. XIII No. 2 Juli – Desember 2011",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 55,
"width": 471,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "the aiders and sources. So are the approaches to development. They have been designed by the Aceh authority according to its conviction, with a view of rebuilding the life of Aceh people to their best as soon as possible.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 106,
"width": 472,
"height": 103,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "All in all, there are at least five approaches to development emerging from the endeavour. They are firstly, the National Development Planning Programmes (PROPERNAS) 6 ; secondly, the Aceh jurisprudence-based ( Qanun-Qanun Aceh ) approach; thirdly, the Aceh Development Blueprint; fourthly, the Mid-Term Development Plan of the Province of Nanggroe Aceh Darussalam 2007- 2012; and fifthly, the development approach designed by Aceh Rehabilitation and Reconstruction Board 7 . An in-depth research from Islamic perspective on all the five approaches however shows that they are being characterized by deficiencies and facing some implementation difficulties.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 216,
"width": 473,
"height": 313,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Firstly, the situation in post-tsunami Aceh is still abnormal for an effective realization of the approaches; secondly, the approaches are too ideal and overlapping each other, entailing with wastage of energy and finance; and thirdly, their emphasis is more on physical and material development for the sake of merely this world. On the whole, the approaches are difficult to be said as Islamic-based development approaches (Sukiman, 2010). For instance, as rightly argued by Sukiman (2010), PROPERNAS that has been introduced in Aceh before the tsunami is just a reiteration of the Indonesian national development strategy. It does not touch anything on Islamic development. The Aceh jurisprudence-based ( Qanun-Qanun Aceh ) approach too does not indicate any interest in developing Aceh in an Islamic way. So is the Aceh Development Blueprint. Because of its `comprehensiveness’ as is reflected by the inclusion of almost all aspects of development - from land usage to environment, human capital, infrastructure, economy, employment, education, socio- culture, health, law, peace, reconciliation, accountability and governance – the Aceh Development Blueprint needs a rather huge amount of money to realize. In consequence, acceptance of foreign aids is inevitable and the penetration of foreign values and culture that possibly erode Islamic faith is widely opened. The absence of a clear formulation of Islamic development also being suffered by the Mid-Term Development Plan of the Province of Nanggroe Aceh Darussalam 2007-2012. Moreover such a phenomenon is apparently obvious in the development approach of the Aceh Rehabilitiation and Reconstruction Board. Undeniably the approach of Aceh Rehabilitiation and Reconstruction Board seems to be the most current of all, but its horizon of operation is limited to only development rehabilitation of physical beings, such as sources of living, housing, land and its usage, as well as the development of infrastructure.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 537,
"width": 470,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "It is for all the above reasons that an Islamic-based development approach has to be introduced and implemented in the post-tsunami Aceh. Initial undertaking should include the development of its theoretical construct as is attempted below.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 593,
"width": 468,
"height": 30,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "D. Proposal of A Theoretical Construct Of Islamic-Based Development For Post- Tsunami Aceh",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 628,
"width": 472,
"height": 58,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In formulating a development construct, seven aspects have to be taken into account. They are the mould, actors, time-scale, framework, methodology, means and the ultimate aim of the development. All these aspects are the pillars of a comprehensive development construct, an absence of any of which would entail with deficiencies and defects.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 694,
"width": 472,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In an Islamic development construct, the mould is the Islamic world-view ( tasawwur ), the actors are man that fulfill their original functions as servants ( `abd ) and vicegerent ( khalifah ) of Allah; the time-scale stretches from the pre-birth world ( roh ) to the current world and the Hereafter; the",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 771,
"width": 350,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Syukri Salleh: Islamic-Based Developmentfor Post-Tsunami Aceh | 167",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 55,
"width": 471,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "framework lies on the obligatory knowledge ( fard `ain ); the methodology is worship ( ibadah ); the means are the natural resources; and the ultimate aim is the pleasure of Allah swt ( mardhatillah ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 91,
"width": 472,
"height": 268,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Islamic world-view is considered as the mould as it is the world-view that shapes the way of life, including in the realm of development. This would include the way one perceives his life, the methods to accomplish the aims of his living, and the attitudes that are conformed to his religion. The man is considered as the development actor, but as opposed to the meaning of the man in the conventional development theories, he is the man that serves his God ( `abd-ul-Allah ) and becomes the representative ( khalifatullah ) of God in this world. The time scale of development is said to have stretched back to the pre-birth world ( roh ) as it was in this world that a contract with God has been embarked on and became the blueprint for the life of man in this world, of which rewards will be given accordingly in the Hereafter. The obligatory knowledge consisting of Tawhid , Fiqh and Tasawwuf is considered as the Islamic-based development framework as without them, the development would not have an Islamic roots that mend them to Islamic `aqidah , shari`ah and akhlaq . Ibadah (worshipping God) is regarded as the method of an Islamic-based development as men are servants of God, thus at all times and places in every deed, including in development efforts, ibadah becomes an obligation for every man. The natural resources are perceived as the means for development as they are indeed God-creations that are meant for man to prove his obedience to God, according to the blueprint that has been designed in the pre-birth world. Lastly, the pleasure of Allah swt ( mardhatillah ) is viewed as the ultimate aim of development as it is the pleasure of Allah swt that entails with al-falah , the happiness in this world and the Hereafter 8 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 366,
"width": 472,
"height": 44,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "With these seven aspects, a comprehensive Islamic-based development construct would emerge and its practical aspects could be designed nicely to fit into the framework of a harmonious development for post-tsunami Aceh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 423,
"width": 82,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E. Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 442,
"width": 472,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "As a Muslim majority province that has witnessed the existence of outstanding Islamic scholar and fighters as well as the development of excellent Islamic civilization before, post-tsunami Aceh does not have any other options other than reviving the history by formulating and realizing an Islamic-based development approach. It is through such an endeavour that, this paper stresses, post-tsunami Aceh could reemerge as a harmonious developed province.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 528,
"width": 46,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Endnote",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 546,
"width": 472,
"height": 37,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 The full name of Aceh has evolved from Daerah Istimewa Aceh in 1959–2001, to Nanggroë Aceh Darussalam in 2001–2009, and now Aceh since 2009. The term post-tsunami Aceh is my own term to refer to Aceh after 26 December 2004, the day the huge tsunami stroke on Aceh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 588,
"width": 468,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 According to 2010 census, there is a total of 4,486,570 people in Aceh, of which 2,243,578 are male and 2,242,992 are female (http://twitter.com/Aceh/status/21824468937). More than 80% is believed to be Muslims.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 616,
"width": 470,
"height": 37,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3 This theory tries to describe five ideal types of stages through which all societies should have passed in order to develop: (1) The ‘traditional society’ (2) The ‘transitional stage’ (preconditions for take-off) (3) The ‘take-off stage’ (4) The ‘drive to maturity’, and (5) The ‘stage of high mass consumption’. See Rostow, 1960.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 658,
"width": 471,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 Karl Marx advocated four stages of social transformation, vis. (1) Primitive society [feudal and Asiatic mode of production] (2) Pre-Capitalist society (3) Capitalist Society and (4) Communist/Socilaist society.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 687,
"width": 306,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5 For a detailed discussion on this, see Muhammad Syukri Salleh 2003.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 71,
"top": 703,
"width": 470,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6 In actuality, PROPERNAS has been designed by the central government of Indonesia before the tsunami but has not been taken into practice fully. Subsequently, it has been interrupted by the tsunami.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 732,
"width": 411,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7 For a detailed discussion on all the five development approaches, see Sukiman, 2010:191-250.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 771,
"width": 243,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "168 | Media Syariah, Vol. XIII No. 2 Juli – Desember 2011",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 55,
"width": 414,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 For a detailed explanation on this development construct, see Muhammad Syukri Salleh 2003.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 78,
"width": 57,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 97,
"width": 463,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abdullah, Taufik, et. al., 2002. Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: Indonesia: CV. Rajawali Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 117,
"width": 472,
"height": 28,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Daudy, Ahmad. 1983. Allah dan Manusia Dalam Konsep Syekh Nuruddin ar-Raniry. Jakarta: CV. Rajawali Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 153,
"width": 449,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jihad, Abu. 2000. Pemikiran-Pemikiran Politik Hasan Tiro. Jakarta, Indonesia: Titian Ilmu Insani.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 174,
"width": 473,
"height": 28,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmud, Asnan. 1988. Kedaulatan Aceh Yang Tidak Pernah Diserahkan Kepada Belanda Adalah Bahagian Dari Kedaultan Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 209,
"width": 471,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mardhatillah, Fuad. 2010. “The Role and Experiences of Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR)”, in Matthew Clark, Ismet Fanany and Sue Kenny, eds., Post-Disaster Reconstruction: Lessons From Aceh. London: Earthscan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 260,
"width": 472,
"height": 28,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rostow, W.W., (1960). The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto. Cambridge: Cambridge University Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 296,
"width": 473,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salleh, Muhammad Syukri. 2003. Tujuh Prinsip Pembangunan Berteraskan Islam (Seven Principles of Islamic Development). Kuala Lumpur: Zebra Editions and Penang: Islamic Development Management Project (IDMP), Universiti Sains Malaysia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 346,
"width": 472,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sukiman. (2010). “Kaedah Pembangunan Aceh Pasca-Tsunami: Analisis Ke Arah Pembangunan Berteraskan Islam”, Tesis Doktor Falsafah, Pusat Pengajian Sains Kemasyarakatan, Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang, Malaysia.",
"type": "Text"
}
] |
bed84a08-1343-1a3c-22c1-ad807d8aef50 | https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/jsam/article/download/3836/2818 | [
{
"left": 507,
"top": 759,
"width": 17,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "146",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 425,
"top": 64,
"width": 79,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2807-4564 p-ISSN: 2808-9928",
"type": "Text"
},
{
"left": 229,
"top": 65,
"width": 131,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Salingka Abdimas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 206,
"top": 89,
"width": 176,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 2 No. 2 Desember 2022 (146-151)",
"type": "Title"
},
{
"left": 93,
"top": 140,
"width": 408,
"height": 52,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SOSIALISASI PENGUNAAN MASKER PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 75,
"top": 202,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1*) Dewi Mardiawati, 2) Linda Handayuni, 3) Ririn Afrima Yenni, 4) Claudya Rizki Audina Daulay, 5) Maudy 6) Ikhlasul Amal, 7) Nidno Friani Candra",
"type": "Text"
},
{
"left": 80,
"top": 225,
"width": 435,
"height": 36,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7) Prodi D3 Rekam Medis & Informasi Kesehatan/STIKES Dharma Landbouw Padang, Jln. Jhoni Anwar No.29 Ulak Karang Padang Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 273,
"top": 283,
"width": 48,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 294,
"width": 454,
"height": 209,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Berdasarkan Surat Edaran walikota, maka semua sekolah di Kota Padang diaktifkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pemahaman kepada anak sekolah tentang pentingnya penggunaan masker dalam lingkungan masyarakat sesuai anjuran untuk penerapan protokol kesehatan sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan dini dari virus COVID-19. Metode kegiatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Sosialisasi Pentingnya Penggunaan Masker Pada Masa Pandemi COVID-19 sebagai upaya penerapan protokol kesehatan demi terciptanya pencegahan terhadap virus Covid-19 pada masyarakat dalam menghadapai situasi pandemik saat ini. Pelaksanaanya adalah melakukan presentasi kesekolah dengan memberikan sosialisasi kepada siswa/anak sekolah dan juga memberikan brosur agar mahasiswa memahami pentingnya penggunaan masker selama melaksanakan pembelajaran disekolah. Pada dasarnya sebenarnya siswa/siswi memahami betul pentingnya menggunakan masker dimasa pendemi COVID-19 seperti sekarang apalagi di dilingkungan sekolah. Namun terkadang masih banyak siswa/siswa yang tidak ingin memakai masker dengan alasan susah bernafas, panas dan mereka berada dalam ruangan yang cukup lama . Dari 10 SMA yang akan dilakukan sosialisasi hanya 5 SMA yang bersedia untuk melakukan sosialisasi yaitu: SMA SIMA,PGRI 3,SMAN 6,PGAI, dan Pembagunan. Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman siswa/anak Sekolah Menegah Atas (SMA) mengenai pentingnya pengunaan masker dimasa pandemi COVID-19. Sehingga untuk selanjutnya kualitas kehidupan masyarakat akan meningkat dan penyebaran COVID-19 bisa di kurangi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 512,
"width": 181,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : Masker, Pembejaran, Covid-19,",
"type": "Text"
},
{
"left": 278,
"top": 540,
"width": 51,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 552,
"width": 451,
"height": 151,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Coronaviruses (CoV) are a large family of viruses that cause illness ranging from mild to severe. Based on the mayor's circular, all schools in the city of Padang are activated while still observing health protocols. The purpose of this service is to provide understanding to school children about the importance of using masks in the community according to the recommendations for implementing health protocols as an effort to increase awareness about the importance of early prevention of the COVID-19 virus. The method of activity used in this community service activity is the dissemination of the importance of using masks during the COVID-19 pandemic as an effort to implement health protocols in order to create prevention of the Covid-19 virus in the community in dealing with the current pandemic situation.The implementation is to do presentations at school by providing socialization to students/school children and also providing brochures so that students understand the importance of using masks while carrying out learning at school. Basically, students really understand the importance of wearing masks during the COVID-19 pandemic, especially in the school environment. But sometimes there are still many students who don't want to wear masks on the grounds that it's hard to breathe, it's hot and they are in the room for a long time. Of the 10 high schools that will be socialized, only 5 high",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 56,
"width": 451,
"height": 47,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1*) Dewi Mardiawati, 2) Linda Handayuni, 3) Ririn Afrima Yenni, 4) Claudya Rizki Audina Daulay, 5) Maudy 6) Ikhlasul Amal, 7) Nidno Friani Candra SOSIALISASI PENGUNAAN MASKER PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID- 19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)",
"type": "Text"
},
{
"left": 507,
"top": 759,
"width": 17,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "147",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 743,
"width": 232,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Salingka Abdimas - Vol. 2 (2) 2022 - (146-151)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 113,
"width": 451,
"height": 36,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "schools are willing to do the socialization, namely: SMA SIMA, PGRI 3, SMAN 6, PGAI, and Development. This service activity can increase the knowledge and understanding of high school students/children about the importance of using masks during the COVID-19 pandemic. So that in the future the quality.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 159,
"width": 149,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords : Mask, learning, Covid-19",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 182,
"width": 208,
"height": 243,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease (COVID-19) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia (Dirjen, 2020) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 432,
"width": 208,
"height": 104,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus.9 Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian.10 Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara (Aditia, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 543,
"width": 208,
"height": 130,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Coronavirus Disease atau COVID-19 hingga saat ini masih menjadi perhatian diseluruh dunia. COVID-19 merupakan penyakit baru yang sebelumnya tidak diketahui sebelum akhirnya muncul di Wuhan, China pada Desember 2019. COVID-19 disebabkan oleh strain baru dari coronavirus, Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV) secara resmi dinamai sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus 2 (SARS-",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 670,
"width": 126,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CoV-2) (Susilo et al. , 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 182,
"width": 452,
"height": 551,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berbagai macam upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 dan mengurangi jumlah penderita virus COVID-19 di Indonesia sudah dilakukan di seluruh daerah. Diantaranya dengan memberikan kebijakan membatasi aktifitas keluar rumah, kegiatan sekolah dirumahkan, bekerja dari rumah ( work from home ), bahkan kegiatan beribadah pun dirumahkan (Indriya, 2020). Oleh karena itu Kota Padang diminta berulang kali telah meminta kepada masyarakat luas agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan COVID-19.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 318,
"width": 209,
"height": 268,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk pencegahan dan pengendalian infeksi Covid yaitu; menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19). Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/ handsanitizer . Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan, Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup (minimal 7 jam), serta menghindari faktor risiko penyakit (Kemenkes RI, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 594,
"width": 208,
"height": 139,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Per 15 Desember, Pemerintah Indonesia melaporkan 4 259 644 (205 baru) kasus terkonfirmasi COVID-19, 143 969 (9 baru) kematian dan 4 110.811 kasus pulih dari 510 kabupaten di 34 provinsi.1 Mingguan COVID-19 insiden tetap pada tingkat penularan komunitas yang rendah (CT1) (WHO, 2021). Kasus COVID-19 mengalami penurunan berdasarkan laporan WHO pada",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 56,
"width": 451,
"height": 47,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1*) Dewi Mardiawati, 2) Linda Handayuni, 3) Ririn Afrima Yenni, 4) Claudya Rizki Audina Daulay, 5) Maudy 6) Ikhlasul Amal, 7) Nidno Friani Candra SOSIALISASI PENGUNAAN MASKER PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID- 19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)",
"type": "Text"
},
{
"left": 507,
"top": 759,
"width": 17,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "148",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 743,
"width": 232,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Salingka Abdimas - Vol. 2 (2) 2022 - (146-151)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 113,
"width": 211,
"height": 366,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bulan Desember, Kota Padang berada di level 2, juga mengalami penurunan kasus COVID- 19. Berdasarkan Surat Edaran walikota maka, semua sekolah di Kota Padang aktifkan. Sekolah harus tetap memperhatikan protokol kesehatan yaitu: memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, menjauhi keramaian (Pemko, 2022). Namun nyatanya saat ini, masih banyak siswa yang beraktivitas di sekolah tanpa menggunakan masker. Penggunaan masker merupakan langkah antisipasi paling awal untuk mencegah penyebaran virus corona. Untuk itu penting bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali untuk peduli dengan wabah yang sudah berlangsung hampir sekitar delapan bulan terakhir ini. Penggunaan masker adalah bagian dari rangkaian komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran penyakit virus saluran pernapasan tertentu, termasuk COVID- 19. Masker dapat digunakan untuk melindungi orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri pemakai saat berkontak dengan orang yang terinfeksi) atau untuk pengendalian sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut) atau keduanya (WHO, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 487,
"width": 208,
"height": 91,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat dengan tujuan agar masyarakat khususnya siswa dikota Padang dapat memahami pentingnya menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah serta membiasakan diri agar",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 576,
"width": 208,
"height": 91,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "COVID-19 bisa dikurangi penyebarannya. Maka dibutuh kesadaran dari seluruh elemen masyarakat terutama siswa/anak sekolah untuk sama-sama melawan pandemi COVID-19. Berdasarkan bukti yang tersedia, COVID-19 ditularkan melalui kontak dekat dan droplet, bukan melalui transmisi udara (Dirjen, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 674,
"width": 208,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Melalui kegiatan pengabdian masyarakat bersama mahasiswa dengan tetap menerapkan protokol COVID-19, dilaksanakanlah Sosialisasi Pentingnya",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 113,
"width": 209,
"height": 103,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengunaan Masker Pada Masa Pandemi COVID-19 di sekolah. Pengabdian masyarakat ini dimaksudkan sebagai upaya mengatasi permasalahan diatas dan menambah pengetahuan siswa/anak sekolan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemi COVID-19 dengan menggunakan masker.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 237,
"width": 49,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 249,
"width": 208,
"height": 180,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode kegiatan adalah berbentuk Penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan tema Sosialisasi Pentingnya Pengunaan Masker Pada Masa Pandemi COVID-19 sebagai upaya penerapan protocol kesehatan demi terciptanya pencegahan terhadap virus Covid-19 pada masyarakat dalam menghadapai situasi pandemic saat ini. Dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 12 Maret 2022. Sosialisasi ini dinilai efektif untuk memberikan pemahaman bahwa pentingnya pengunaan masker di sekolah agar bisa mengurangi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 439,
"width": 208,
"height": 91,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL Pelaksanaanya adalah : melakukan presentasi kesekolah dengan memberikan sosialisasi kepada siswa/anak sekolah dan juga memberikan brosur agar mahasiswa memahami pentingnya pengunaan masker selama melaksanakan pembelajaran disekolah.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 538,
"width": 208,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelaksanaan terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 573,
"width": 208,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tahap 1 : Kami melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait izin dan waktu yang tepat untuk persiapan pelaksanaan baik waktu dan tempat pelaksanaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 646,
"width": 208,
"height": 79,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tahap 2 : Menyiapkan sarana pendukung serta materi sosialisasi berupa laptop dan infokus serta alat tulis, brosur tentang materi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi Pemaparan",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 56,
"width": 451,
"height": 47,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1*) Dewi Mardiawati, 2) Linda Handayuni, 3) Ririn Afrima Yenni, 4) Claudya Rizki Audina Daulay, 5) Maudy 6) Ikhlasul Amal, 7) Nidno Friani Candra SOSIALISASI PENGUNAAN MASKER PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID- 19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)",
"type": "Text"
},
{
"left": 507,
"top": 759,
"width": 17,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "149",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 743,
"width": 232,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Salingka Abdimas - Vol. 2 (2) 2022 - (146-151)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 122,
"top": 113,
"width": 158,
"height": 40,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "materi pentingnnya pengunaan masker disekolah serta pembagian brosur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 184,
"width": 208,
"height": 154,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari 10 SMA yang akan dilakukan sosialisasi hanya 5 SMA yang bersedia untuk melakukan sosialisasi yaitu: SMA SIMA, PGRI 3, SMAN 6, PGAI, dan Pembagunan. Pelaksanaan dengan menggunakan metode ceramah. Selanjutnya dilanjutkan dengan menyebarkan brosur berisi pentingnya pengunaan masker dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan Sekolah. Dalam pelaksanaan sosialisasi masih banyak siswa/siswi yang tidak mengunakan Masker dalam pembelajaran tatap muka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 345,
"width": 152,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar Pelaksanaan Sosialisasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 503,
"width": 78,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 529,
"width": 208,
"height": 179,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akhir tahun 2019 muncul wabah pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19. Penyebaran kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada tanggal 02 Maret 2020 yang terkonfirmasi sebanyak 2 penderita yang berasal dari Jakarta. COVID-19 disebabkan oleh strain baru dari coronavirus, yang secara resmi dinamai sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome- Coronavirus 2 (SARS- CoV-2). COVID-19 dapat menular sangat cepat melalui beberapa perantara, diantaranya adalah kontak dengan orang yang terkonfirmasi COVID-19, droplet, udara dan fomit (WHO, 2021).",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 56,
"width": 451,
"height": 47,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1*) Dewi Mardiawati, 2) Linda Handayuni, 3) Ririn Afrima Yenni, 4) Claudya Rizki Audina Daulay, 5) Maudy 6) Ikhlasul Amal, 7) Nidno Friani Candra SOSIALISASI PENGUNAAN MASKER PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID- 19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)",
"type": "Text"
},
{
"left": 507,
"top": 759,
"width": 17,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "150",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 743,
"width": 232,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Salingka Abdimas - Vol. 2 (2) 2022 - (146-151)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 113,
"width": 208,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mencegah penyebaran COVID- 19 dilakukan Pembatasan Sosial Berskala",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 138,
"width": 208,
"height": 278,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Besar adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-I9. Pembatasan Sosial Berskala Besar juga berdampak pada pendidikan dimana siswa/siswi atau anak sekolah melakukan pembelajaran di rumah (Kemenkes, 2020). Penurunan Kasus COVID-19, Kemendikbud mengeluarkan peraturan dimana Pembelajaran diselenggarakan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan/atau pembelajaran daring. Dalam penyelenggaraan pembelajaran, perguruan tinggi harus tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan dengan memperhatikan/ menerapkan protokol kesehatan COVID-19 (Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, 2021).",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 424,
"width": 208,
"height": 154,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi langsung ke masyarakat (siswa/siswi atau Anak Sekolah) SMA tentunya dalam pelaksanaan menemukan beberapa kendala, dikarenakan sedang berada dalam masa pandemi COVID-19 masih banyak sekolah yang tidak mengizinkan untuk melakukan sosialisai. Namun secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi pentingnya pengunaan masker pada pembelajaran tatap muka ini berjalan lancar dan mendapat respon positif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 586,
"width": 208,
"height": 113,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sosialisasi pentingnya menggunakan masker ini tentunya dilaksanakan berdasarkan sumber yang valid. WHO menganjurkan agar masyarakat umum memakai masker non-medis di dalam ruangan (seperti di toko, tempat kerja bersama, sekolah) untuk mengurangi penyebaran COVID-19 (WHO, 2020). Pada dasarnya sebenarnya siswa/siswi",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 697,
"width": 208,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memahami betul pentingnya menggunakan masker dimasa pendemi COVID-19 seperti",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 113,
"width": 209,
"height": 129,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sekarang apalagi di dilingkungan sekolah. Namun terkadang masih banyak siswa/siswa yang tidak ingin memakai masker dengan alasan susah bernafas, panas dan mereka berada dalam ruangan yang cukup lama. Kami tim pengabdian beserta mahasiswa tetap memberikan pengarahan agar tetapan menggunakan masker dengan baik dan nyaman, serta edukasi pentingnya upaya pencegahan terhadap virus corona.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 249,
"width": 59,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 262,
"width": 208,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari 10 SMA yang akan dilakukan sosialisasi hanya 5 SMA yang bersedia untuk melakukan sosialisasi yaitu: SMA SIMA, PGRI 3, SMAN 6, PGAI, dan Pembagunan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 313,
"width": 208,
"height": 65,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelaksanaan dengan menggunakan metode ceramah. Selanjutnya dilanjutkan dengan menyebarkan brosur berisi pentingnya pengunaan masker dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan Sekolah.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 388,
"width": 101,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 401,
"width": 209,
"height": 116,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aditia, A. (2021) ‘Covid-19 : Epidemiologi, Virologi, Penularan, Gejala Klinis, Diagnosa, Tatalaksana, Faktor Risiko Dan Pencegahan’, Jurnal Penelitian Perawat Profesional , 3 (November), pp. 653–660. Available at: http://jurnal.globalhealthsciencegrou p.com/index.php/JPPP%0ACOVID- 19.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 525,
"width": 209,
"height": 139,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dirjen, P. dan pencegahan (2020) Pedoman Kesiapsiagaan menghadapi Covid- 19 . Februari 2, Kemenkes,RI . Februari 2. Edited by D. dr.Liastiana Aziza, Sp.Kp. jakarta: Kemenkes,RI. Indriya, I. (2020) ‘Konsep Tafakkur Dalam Alquran Dalam Menyikapi Coronavirus Covid-19’, SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i , 7(3). doi: 10.15408/sjsbs.v7i3.15048.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 672,
"width": 209,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemenkes, R. (2020) Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 56,
"width": 451,
"height": 47,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1*) Dewi Mardiawati, 2) Linda Handayuni, 3) Ririn Afrima Yenni, 4) Claudya Rizki Audina Daulay, 5) Maudy 6) Ikhlasul Amal, 7) Nidno Friani Candra SOSIALISASI PENGUNAAN MASKER PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID- 19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)",
"type": "Text"
},
{
"left": 507,
"top": 759,
"width": 17,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "151",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 743,
"width": 232,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Salingka Abdimas - Vol. 2 (2) 2022 - (146-151)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 115,
"top": 113,
"width": 58,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(COVID-19) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 263,
"top": 113,
"width": 17,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "doi:",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 126,
"width": 122,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10.4324/9781003060918-2.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 148,
"width": 208,
"height": 116,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemenkes RI (2020) ‘Protokol Layanan DKJPS Anak dan Remaja Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi COVID-19’, p. 41. Available at: https://www.kemkes.go.id/resources/ download/info-terkini/COVID- 19/Buku-Protokol-Dukungan- Kesehatan-Jiwa-Dan-Psikologi- DKJPS-AR-2020.pdf.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 272,
"width": 208,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kementerian Kesehatan RI (2020) ‘Petunjuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 115,
"top": 285,
"width": 165,
"height": 65,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknis Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Menghadapi Wabah Covid- 19’, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia , (April), p. Hal: 5-6, 9.",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 358,
"width": 208,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (2021) ‘Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 421,
"width": 75,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2021/2022’, p. 3.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 444,
"width": 167,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemko, P. (2022) Surat Edaran Baru .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 467,
"width": 209,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Susilo, A. et al. (2020) ‘Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini’, Jurnal Penyakit Dalam Indonesia , 7 (1), p. 45. doi: 10.7454/jpdi.v7i1.415.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 527,
"width": 208,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "WHO (2020) ‘Penggunaan Masker Dalam Konteks COVID-19’, World Health Organization , pp. 1–23. Available at: https://www.who.int/docs/default- source/searo/indonesia/covid19/peng gunaan-masker-dalam-konteks- covid-19.pdf?sfvrsn=9cfbcc1f_5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 626,
"width": 208,
"height": 65,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "WHO (2021) ‘World Health Organization - World Health Organization, Who , 2019 (December), p. 5. Available at: https://www.who.int/en/news- room/fact-sheets/detail/arsenic.",
"type": "Text"
}
] |
4f133862-90ec-8c59-64e6-1d60e37c8d84 | https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/download/1150/988 | [
{
"left": 194,
"top": 731,
"width": 344,
"height": 6,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "© 2022 The Author(s). This open access article is distributed under a Creative Commons Attribution (CC-BY) 5.0 license.",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 305,
"top": 55,
"width": 224,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 91,
"width": 100,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Original Research Paper",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 109,
"width": 484,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Perencanaan Kawasan Wisata Edukasi Mangrove Tanjung Batu, Sekotong Tengah",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 160,
"width": 434,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Kornelia Webliana B 1 , Andi Chairil Ichsan 1 , Irwan Mahakam Lesmono Aji 1 , Maiser Syaputra 1 , Diah Permata Sari 1 , Wihelmus Jemarut 6",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 194,
"width": 354,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "1 Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, NTB, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 206,
"width": 277,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "2 Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, NTB, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 230,
"width": 171,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.1216",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 241,
"width": 483,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Sitasi: Weblina B, K., Ichsan, A. C., Aji, I. M. L., Syaputra, M., Sari, D. P & Jemarut, W. (2021). Perencanaan Kawasan Wisata Edukasi Mangrove Tanjung Batu, Sekotong Tengah. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5 (1)",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 286,
"width": 54,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Article history",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 299,
"width": 110,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Received: 20 November 2021",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 310,
"width": 104,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Revised: 30 Desember 2021 Accepted: 5 Januari 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 341,
"width": 119,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "*Corresponding Author: Kornelia Webliana, Program Studi Kehutanan Universitas Mataram, Mataram, Indoneisa Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 187,
"top": 286,
"width": 312,
"height": 204,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Abstract: The establishment of educational tourism in mangrove areas is expected to prevent and overcome the impact of tourist activities on nature and culture. This community service activity was carried out in the Tanjung Batu Mangrove area, Sekotong Village with the aim of designing an educational tourism concept to maximize the use of mangroves as a new tourist attraction in the Central Sekotong area. The selection of mangrove locations was carried out by purposive sampling, and the methods applied to this service were observation, socialization, discussion and direct area arrangement. The results of observations showed the potential flora in Tanjung Batu, namely Rhizophora mucronata , Rhizophora stylosa and Avicennia lanata . Meanwhile, the birds types found in this area are terns, swallows, black eagles, sparrows, king prawns and Asian plover. The potential of flora and fauna is then described in the Flora-Fauna interpretation board and a short documentary related to the area which was prepared jointly by the manager and the community service team. Recommendations for the types of educational tourism activities that can be offered for the Tanjung Batu Mangrove area, namely bird watching, mangrove planting, canoeing, and making mangrove films.",
"type": "Text"
},
{
"left": 187,
"top": 505,
"width": 239,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Keywords: Mangrove, Tanjung Batu, Educational tourism",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 544,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 557,
"width": 233,
"height": 126,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati pesisir dan laut yang tinggi. Kekayaan alam dengan keanekaragaman hayati yang tinggi memiliki banyak manfaat yang penting dan strategis sebagai modal dasar pembangunan nasional serta dapat menjadi paru-paru dunia yang sangat penting bagi masa kini ataupun masa mendatang (Susilawati et al., 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 688,
"width": 232,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Ekosistem Mangrove adalah salah satu spesies kunci di wilayah pesisir yang memiliki nilai",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 529,
"width": 235,
"height": 127,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "ekologi, lingkungan dan sosioekonomi. Menurut (Medrizam et al., 2004) nilai penting mangrove pada kawasan peisisir yaitu memelihara kualitas perairan pantai, mengurangi dampak kerusakan akibat badai, gelombang dan banjir pantai, areal pembesaran dan pencari pakan untuk perikanan komersil maupun trandisional, habitat penting dan areal pencari pakan untuk berbagai jenis satwa liar, dan penghasil produk kayu dan non kayu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 660,
"width": 232,
"height": 54,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Lombok Barat merupakan wilayah di NTB yang memiliki kawasan Mangrove yang saat ini telah dikembangkan sebagai kawasan ekowisata. Salah satu kawasan di Lombok Barat yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 58,
"top": 60,
"width": 227,
"height": 6,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Weblina, et al., Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 5 (1): 30-36",
"type": "Text"
},
{
"left": 417,
"top": 59,
"width": 65,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "e-ISSN: 2655-5263",
"type": "Page header"
},
{
"left": 294,
"top": 745,
"width": 9,
"height": 6,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "31",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 87,
"width": 233,
"height": 432,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "memiliki potensi mangrove yang cukup menjadi perhatian adalah mangrove Tanjung Batu. Mangrove Tanjung Batu secara administratif masuk dalam Kawasan Ekosistem Esensial Koridor Mangrove Teluk Lembar, wilayah Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong. Salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh pemerintah Desa Sekotong Tengah dalam rangka tetap menjaga eksistensi kawasan mangrove yang tersisa yaitu dengan cara pengelolaan kawasan mangrove menjadi salah satu atraksi wisata yang mengusung konsep Ekowisata. Pada dasarnya dalam pengembangan kawasan ekowisata salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalan Pendidikan konservasi yang diberikan kepada wisatawan. Konsep yang dapat dikembangkan yaitu dengan membentuk paket wisata edukasi yang diharapkan dapat mencegah dan menaggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap alam dan budaya (Fandeli, 2002). Wisata edukasi dapat diartikan sebagai sebuah gagasan yang menerapkan pendidikan non formal terhadap sebuah pengetahuan ketika berkunjung pada sebuah Kawasan wisata (Wijaya, 2020). Namun permasalahan yang terjadi adalah sampai dengan saat adalah belum maksimalnya penataan kawasan wisata mangrove untuk tujuan wisata edukasi. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan pendampingan pada masyarakat untuk mendukung pengembangan wisata edukasi kawasan mangrove Tanjung Batu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 538,
"width": 58,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "METODE :",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 557,
"width": 232,
"height": 83,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Pengabdian dilaksanakan pada bulan September- Oktober 2021, berlokasi di kawasan Mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong Tengah Lombok Barat. Pemilihan lokasi dilakukan dengan metode Purposive Sampling dengan pertimbangan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 644,
"width": 219,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "a) Mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 659,
"width": 201,
"height": 68,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Tengah merupakan salah satu kawasan Mangrove yang masuk dalam Kawasan ekosistem esesnsial koridor mangrove wilayah Lombok Barat yang saat ini mulai berkembang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 322,
"top": 87,
"width": 219,
"height": 54,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "b) Terdapat Kawasan wisata lain yang cukup terkenal di sekitar kawasan Mangrove Tanjung Batu sehingga dapat dijadikan sebagai satu kesatuan destinasi wisata.",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 145,
"width": 232,
"height": 112,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Metode yang diterapkan pada pengabdian ini adalah observasi, sosialisasi, diskusi terkait penataan kawasan dalam upaya mewujudkan wisata edukasi di kawasan wisata Mangrove Tanjung Batu. Setelah dilakukan diskusi, tim pengelola dan tim pengabdian melakukan dan penataan kawasan secara langsung. Rincian kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 262,
"width": 214,
"height": 68,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "a. Tahapan Observasi Melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data keanekaragaman hayati Flora dan Fauna di kawasan Mangrove Tanjung Batu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 349,
"width": 166,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "b. Tahapan Diskusi dan sosialisasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 344,
"top": 363,
"width": 196,
"height": 98,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Hasil observasi di lapangan kemudian disosialisasikan pada pengelola kawasan dalam hal ini pemerintah Desa Sekotong Tengah dan POKDARWIS Tanjung Batu. Yang kemudian secara Bersama-sama merumuskan konsep wisata edukasi di kawasan ini.",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 465,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "c. Tahap Penataan Kawasan",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 480,
"width": 197,
"height": 82,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Penataan kawasan dilakukan untuk mendukung wisata edukasi di kawasan Mangrove Tanjung Batu dengan membuat papan informasi terkait jenis vegetasi dan satwa burung pada kawasan mangrove dan pembuatan video edukasi mangrove.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 582,
"width": 141,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "HASIL dan PEMBAHASA N",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 596,
"width": 211,
"height": 83,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Hasil kegiatan pengabdian dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu tahap identifikasi Flora-Fauna, desain program interpretasi kawasan wisata dan Rekomendasi jenis kegiatan untuk wisata edukasi. Tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 684,
"width": 210,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "A. Tahapan identifikasi Flora-Fauna di Kawasan Mangrove Tanjung Batu",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 713,
"width": 196,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Ekowisata dapat diartikan sebgai kegiatan yang bertumpu pada lingkungan yang dapat",
"type": "Text"
},
{
"left": 58,
"top": 60,
"width": 227,
"height": 6,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Weblina, et al., Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 5 (1): 30-36",
"type": "Text"
},
{
"left": 417,
"top": 59,
"width": 65,
"height": 7,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "e-ISSN: 2655-5263",
"type": "Page header"
},
{
"left": 294,
"top": 745,
"width": 9,
"height": 6,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "32",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 87,
"width": 199,
"height": 257,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "mendatangkan manfaat ekologi, sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satu unsur penting dalam dalam pengembangan ekowisata adalah keaslian lingkungan alam dan budaya. Oleh karena itu untuk mendukung aspek lingkungan tersebut perlu dilakukan identifikasi flora- fauna di sekitar kawasan dengan tujuan untuk mengetahui kekayaan alam yang dimiliki oleh kawasan hutan mangrove tanjung batu, sehingga dalam perencanaan pengembangan kawasan ke depannya pengelola akan mempertimbangkan aspek lingkungan seperti daya dukung kawasan, aktivitas wisatawan dan juga aspek ekologis lainnya. Hasil identifikasi flora- fauna dapat digambarkan pada table berikut ini :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 363,
"width": 204,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Tabel 1. Jenis Flora-Fauna yang ada di",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 204,
"height": 231,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Kawasan Mangrove Tanjung Batu Flora- Fauna Jenis Keterangan Flora Rhizophora mucronate Rhizophora stylosa Avicennia lanata Mendominasi tingkat pohon Mendominasi tingkat pohon Mendominasi tingkat semai, sapihan serta tiang/pancang Fauna (Jenis Burung) Dara Laut Walet Elang Hitam Burung Gereja, Raja Udang Cerek Asia. 62 ekor 62 ekor 1 ekor 32 ekor 24 ekor 21 ekor Sumber : Data Primer, 2021",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 628,
"width": 198,
"height": 68,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Hasil pengamatan di lapangan menunjukan terdapat tiga jenis mangrove pada kawasan ini yaitu Rhizophora mucronate, Rhizophora stylosa dan Avicennia lanata pada kategori pohon,",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 701,
"width": 197,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "semai dan tiang/pancang . Penentuan kategori semai, pancang pada kegiatan",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 87,
"width": 197,
"height": 141,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "observasi mengacu pada (Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, 2017) yang mengkategorikan tingkat semai yaitu permudaan pohon dengan tinggi <1,5 m, tingkat pancang yaitu permudaan pohon dengan tinggi tinggi ≥1,5 m tetapi dbh ( diameter at breast height ) <5 cm, ukuran tiang adalah dbh ≥5-10 cm dan untuk pengamatan pohon memiliki ukuran dbh ≥ 10 cm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 232,
"width": 197,
"height": 287,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Hasil analisis menunjukan indeks keragaman dari flora di kawasan ini masih tergolong rendah. Oleh karena itu diperlukan upaya pengkayaan jenis, yang dapat disatukan dalam konsep pengembangan wisata edukasi. Hasil identifikasi flora-fauna ini dapat dijadikan sebagai salah satu program interpretasi di kawasan Mangrove Tanjung Batu. Menurut (Fandeli & Mukhlison, 2000) interpretasi adalah kegiatan untuk menggambarkan keadaan lingkungan baik itu flora, fauna, dan proses biotik serta abiotik yang terjadi di dalam kawasan wisata pada pengunjung. Interpretasi ini diharapkan dapat menambah informasi, dan menguguah pikiran dari pengunjung untuk mengetahui, menyadari mendidik dan menarik minat wisatawan untuk dapat melestarikan kawasan Mangrove Tanjung Batu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 538,
"width": 203,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "B. Program Interpretasi Kawasan Wisata",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 552,
"width": 197,
"height": 127,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "(Fandeli & Mukhlison, 2000) menyatakan bahwa untuk melakukan kegiatan interpretasi perlu dibentuk suatu panduan atau tuntunan yang disusun oleh enterpreter yang bertujuan untuk mengapresiasi suatu feomena alam yang penting kepada pengunjung, sehingga pengunjung memperoleh pengetahuan setelah kembali dari destinasi wisata mangrove.",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 698,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam rangka menyusun program",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 727,
"width": 159,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "interpretasi adalah sebagai berikut :",
"type": "Table"
},
{
"left": 58,
"top": 60,
"width": 227,
"height": 6,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Weblina, et al., Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 5 (1): 30-36",
"type": "Text"
},
{
"left": 417,
"top": 59,
"width": 65,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "e-ISSN: 2655-5263",
"type": "Page header"
},
{
"left": 294,
"top": 745,
"width": 9,
"height": 6,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "33",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 87,
"width": 149,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "a. Menetapkan Point of interest.",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 101,
"width": 138,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "b. Membuat jalur interpretasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 116,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "c. Memasang papan penunjuk/pemandu",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 131,
"width": 103,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "d. Membuat Display",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 145,
"width": 196,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "e. Fasilitas pendukung lainnya (pusat infromasi, slide dan film,pameran, dll)",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 174,
"width": 200,
"height": 83,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Hasil diskusi dengan pengelola kawasan, dapat disimpulkan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka penyusunan program interpretasi kawasan Mangrove Tanjung Batu adalah sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 262,
"width": 149,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "1. Menetapkan Point of Interest",
"type": "List item"
},
{
"left": 111,
"top": 276,
"width": 178,
"height": 141,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Point of interest pada kawasan ini tetap mengacu pada keunikan dan keindahan Mangrove Tanjung Batu yang dapat dinikmati oleh wisatawan secara langsung pada jalur trekking yang telah disediakan, dengan dilengkapi oleh fasilitas-fasilitas yang saat ini sudah disediakan oleh Pemerintah Desa bekerjasama dengan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten.",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 422,
"width": 178,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Alternatif atraksi lain yang dapat dikembangkan pada saat ini yaitu Bird Watching atau wisata pengamatan burung di sekitar kawasan mangrove.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 480,
"width": 196,
"height": 257,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "2. Jalur Interpretasi Secara umum jalur interpretasi berfungsi untuk mengarahkan pengunjung ke tempat-tempat yang memiliki daya tarik berupa tumbuhan, satwa dan atraksi lainnya. Pada saat ini terdapat fasilitas jalur trekking wisata yang telah dibangun oleh pemerintah Propinsi NTB bekerjasama degan pemerintah Desa yang memiliki Panjang +500 m. Jalur interpretasi baru yang dapat didesain oleh pengelola yaitu di pesisir sungai yang berbatasan langsung dengan kawasan mangrove. Jalur ini direkomendasikan karena berdasarkan hasil obervasi menunjukan kawasan ini adalah tempat terbaik untuk melakukan bird watching .",
"type": "Text"
},
{
"left": 362,
"top": 407,
"width": 163,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Gambar 1. Jalur pengamatan burung",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 436,
"width": 100,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "3. Membuat Display",
"type": "List item"
},
{
"left": 362,
"top": 451,
"width": 179,
"height": 213,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Kawasan wisata alam biasanya akan dilengkapi dengan bangunan pusat informasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang dapat dilihat dan dipelajari pada kawasan (Fandeli & Mukhlison, 2000). Pada kegiatan abdimas ini dilakukan kegiatan pemasangan papan informasi jenis flora dan fauna yang terdapat di Tanjung Batu, yang diharapkan dapat memberikan informasi, dan menambah pengetahuan wisatwan terkait kondisi keanekeragamanhayati kawasan mangrove.",
"type": "Text"
},
{
"left": 58,
"top": 60,
"width": 227,
"height": 6,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Weblina, et al., Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 5 (1): 30-36",
"type": "Text"
},
{
"left": 417,
"top": 59,
"width": 65,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "e-ISSN: 2655-5263",
"type": "Page header"
},
{
"left": 294,
"top": 745,
"width": 9,
"height": 6,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "34",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 165,
"top": 232,
"width": 16,
"height": 374,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "(a) (b) (c)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 94,
"top": 611,
"width": 194,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Gambar 2. Papan informasi mangrove dan satwa yang terdapat pada kawasan Tanjung",
"type": "Text"
},
{
"left": 179,
"top": 640,
"width": 24,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Batu",
"type": "Table"
},
{
"left": 93,
"top": 669,
"width": 199,
"height": 68,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "4. Fasilitas-fasilitas pendukung Fasilitas pendukung lain yang didesain pada saat kegiatan pengabdian yaitu video edukasi terkait mangrove yang dapat ditampilkan pada pusat informasi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 362,
"top": 87,
"width": 178,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Video ini berisi profil singkat kawasan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 362,
"top": 101,
"width": 179,
"height": 69,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "pengenalan ekosistem mangrove (fungsi mangrove ditinjau dari ekologi, social, ekonomi), dan infromasi satwa yang dapat dijadikan sebagai atraksi pendukung di kawasan mangrove.",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 189,
"width": 210,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "C. Rekomendasi Aktifitas untuk Wisata",
"type": "Section header"
},
{
"left": 348,
"top": 204,
"width": 39,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Edukasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 218,
"width": 217,
"height": 519,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "1. Bird Watcthing Mengamati burung, atau birdwatching , adalah salah satu dari metode pendidikan konservasi yang membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi satwa liar burung di alam liar (Sukara et al., 2014). Aktivitas bird watching dapat dikembangkan di negara-negara tropis, dan pada saat ini bisnis birdwatchin g dianggap sebagai salah satu bisnis yang mampu memberikan keuntungan yang sangat besar (Welford & Anthony Barilla, 2014). Kegiatan pengamatan burung merupakan objek rekreasi yang efektif karena perjalanan wisata menjadi lebih bermakna, berkualitas, dan memperkaya pengalaman serta pengetahuan terkait keragaman hayati di suatu tempat (Lakiu et al., 2016). Setelah melakukan diskusi dengan pengelola kawasan, tim abdimas merekomendasikan bird watching sebagai salah satu atraksi utama yang dapat dikembangan pada kawasan Mangrove Tanjung Batu. 2. Penanaman bibit mangrove Atraksi wisata edukasi lain yang direkomendasikan untuk dikembangkan di kawasan Mangrove Tanjung Batu adalah living class mangrove dan penanaman bibit mangrove. Lokasi penanaman bibit mangrove berada di pinggir jalan dekat dengan jalur trekking dan pintu masuk kawasan. Hasil diskusi menunjukan, konsep yang dapat diterapkan yaitu pengunjung diarahkan untuk dapat mengganti biaya bibit mangrove kemudian",
"type": "Text"
},
{
"left": 58,
"top": 60,
"width": 227,
"height": 6,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Weblina, et al., Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 5 (1): 30-36",
"type": "Text"
},
{
"left": 417,
"top": 59,
"width": 65,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "e-ISSN: 2655-5263",
"type": "Page header"
},
{
"left": 294,
"top": 745,
"width": 9,
"height": 6,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "35",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 87,
"width": 196,
"height": 126,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "pengelola langsung mengarahkan ke lokasi penanaman, dan menyiapakn papan nama yang berisikan keterangan jenis mangrove dan identitas wisatawan yang menanam. Bibit mangrove yang disiapkan yaitu jenis bakau ( R. mucronata ) karena jenis ini tahan terhadap genangan air laut dan sangat cocok ditanam langsung di daerah pasang surut (Pranatha et al., 2015)",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 233,
"width": 92,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "3. Film Mangrove",
"type": "Section header"
},
{
"left": 93,
"top": 247,
"width": 197,
"height": 126,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Salah satu fasilitas yang disiapkan oleh pengelola adalah informasi kawasan Mangrove Tanjung Batu dalam bentuk film pendek,. Tim pengabdian dan pengelola mendesain film dokumenter yang bersikan profil kawasan, sejarah kawasan, dan informasi umum tekait mangrove serta jenis-jenis mangrove dan satwa burung di kawasan Mangrove Tanjung Batu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 378,
"width": 196,
"height": 141,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Konsep yang dibangun yaitu, pengunjung yang datang akan diarahkan ke pusat informasi, kemudian sebelum wisatwan melakukan perjalanan, akan diputarkan film pendek terkait mangrove. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran pada wisatwan terkait kondisi mangrove di kawasan wista, dan mendukung pendidikan konservasi berbasis ekosistem mangrove bagi siswa sekolah dasar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 524,
"width": 75,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "4. Bersampan",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 538,
"width": 196,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Tim abdimas kemudian",
"type": "Table"
},
{
"left": 93,
"top": 552,
"width": 196,
"height": 171,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "merekomenadasikan kegiatan bersampan bagi pengunjung untuk dapat berkeliling pada kawasan mangrove. Kegiatan ini juga berfungsi memberikan informasi terkait nilai penting tanaman mangrove dalam melindungi dan mengendalikan kawasan pesisir. Pada saat melakukan kegiatan ini, pengunjung juga diperkenalkan dengan jenis-jenis mangrove di sekitar, yang dapat dikenalkan secara langsung oleh pemandu wisatawan yang telah disiapkan oleh pengelola.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 87,
"width": 77,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 326,
"top": 116,
"width": 215,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "1. Hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan menggambarkan potensi Flora di Tanjung",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 145,
"width": 197,
"height": 68,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Batu yaitu Rhizophora mucronate, Rhizophora stylosa dan Avicennia lanata. Sedangkan jenis burung yang terdapat di Kawasan ini yaitu Dara Laut, Walet, Elang Hitam, Burung Gereja, Raja Udang dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 218,
"width": 215,
"height": 112,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Cerek Asia 2. Kegiatan penataan Kawasan yang dilakukan oleh tim abdimas yaitu membuat papan informasi terkait jenis flora-fauna yang terdapat pada kawasan Mangrove Tanjung Batu dan pembuatan film yang berisi profil kawasan dan infromasi umum tekait mangrove.",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 334,
"width": 215,
"height": 68,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "3. Rekomendasi jenis aktifitas wisata edukasi yang dapat ditawarkan untuk kawasan Mangrove Tanjung Batu yaitu bird watching , penanaman mangrove, bersampan, dan pembuatan film mangrove.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 422,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 451,
"width": 233,
"height": 149,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. (2017). Petunjuk Teknis Inventarisasi Hutan Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan , Jakarta , P.1/PKTL/IPSDH/PLA.1/1/2017. Fandeli, chafid. (2002). Perencanaan kepariwisataan Alam . Fakultas kehutanan",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 602,
"width": 142,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Universitas Gadjah Mada. Fandeli,",
"type": "Table"
},
{
"left": 332,
"top": 615,
"width": 209,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "chafid, & Mukhlison. (2000). Pengusahaan Ekowisata . Fakultas kehutanan",
"type": "List item"
},
{
"left": 332,
"top": 640,
"width": 118,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Universitas Gadjah Mada.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 653,
"width": 232,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Lakiu, M. D., Langi, M. A., & Hard N. Pollo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 332,
"top": 666,
"width": 208,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "(2016). Potensi Avifauna Untuk",
"type": "Table"
},
{
"left": 332,
"top": 678,
"width": 208,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Pengembangan Ekowisata Birdwacthing Di Desa Ekowisata Bahoi. Cocos , 7 (2).",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 704,
"width": 232,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Medrizam, Pratiwi, S., & Wardiyono. (2004).",
"type": "Text"
},
{
"left": 332,
"top": 716,
"width": 208,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Wilayah Kritis Keanekaragaman Hayati Di",
"type": "Text"
},
{
"left": 58,
"top": 60,
"width": 227,
"height": 6,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Weblina, et al., Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021, 5 (1): 30-36",
"type": "Text"
},
{
"left": 417,
"top": 59,
"width": 65,
"height": 7,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "e-ISSN: 2655-5263",
"type": "Page header"
},
{
"left": 294,
"top": 745,
"width": 9,
"height": 6,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "36",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 87,
"width": 208,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Indonesia: Instrumen Penilaian dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 81,
"top": 100,
"width": 208,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Pemindaian Indikatif/Cepat Bagi Pengambil Kebijakan . 77.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 125,
"width": 232,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Pranatha, I. M. A., Arthana, I. W., & Utami, N. W.",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 138,
"width": 208,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "F. (2015). Perencanaan Lansekap Wisata",
"type": "List item"
},
{
"left": 81,
"top": 150,
"width": 208,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Berbasis Edukasi Mangrove di Restoran Akame, Benoa. Jurnal Arsitektur Lansekap ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 175,
"width": 24,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "1 (1),",
"type": "Table"
},
{
"left": 273,
"top": 175,
"width": 16,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "31.",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 188,
"width": 232,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "https://doi.org/10.24843/jal.2015.v01.i01.p04 Sukara, G. N., Mulyani, Y. A., & Muntasib, E. K. S. H. (2014). Potensi untuk pengembangan wisata birdwatching di pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya , 17 (1), 44–56.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 264,
"width": 232,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Susilawati, K. I., Baliwati, Y. F., & Madanijah, S.",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 277,
"width": 208,
"height": 35,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "(2008). Keanekaragaman Hayati Hutan Kemasyarakatan Untuk Mendukung . 3 (November), 212–216.",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 315,
"width": 232,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Welford, M. R., & Anthony Barilla. (2014). Is neotropical",
"type": "Text"
},
{
"left": 157,
"top": 327,
"width": 132,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "conservation sold-short:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 340,
"width": 232,
"height": 61,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Diminishing returns for birding suggest ecolodges could encourage longer stays. Journal for Nature Conservation , 21 , 401– 405. Wijaya, F. (2020). Perancangan Wisata Edukasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 403,
"width": 208,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Mangrove Di Kab. Lamongan dengan",
"type": "Table"
},
{
"left": 81,
"top": 416,
"width": 208,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Pendekatan New Organic Architecture .",
"type": "Table"
},
{
"left": 81,
"top": 428,
"width": 208,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 807,
"text": "Universitas Islma Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.",
"type": "Text"
}
] |
f8cf4d1e-af4a-0f8f-bce5-8fffb26586a0 | https://jom.fti.budiluhur.ac.id/index.php/IDEALIS/article/download/1669/984 | [
{
"left": 200,
"top": 39,
"width": 328,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "J u r n a l I D E A L I S V o l . 2 N o . 6 , N o v e m b e r 2 0 1 9 | 363",
"type": "Page header"
},
{
"left": 77,
"top": 74,
"width": 447,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ANALISA DAN PERANCANGAN E-COMMERCE PADA TOKO AUBA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 229,
"top": 100,
"width": 138,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Galih Prabowo 1) , Lusi Fajarita 2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 140,
"top": 112,
"width": 315,
"height": 33,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260 E-mail: [email protected] 1 ) , [email protected] 2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 281,
"top": 154,
"width": 35,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 166,
"width": 456,
"height": 124,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Toko Auba adalah usaha perorangan yang bergerak di dalam bidang Penjualan gamis, yang terletak pada Ruko Blok.F No. 8C, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat dalam kegiatan sehari hari masih mnggunakan kebiasaan tradisional yang dimana masih menjalani pencatatan manual dan menyaksikannya secara langsung pesanan yang di pesan oleh penggemar gamis Toko Auba, Toko Auba ingin mengembangkan bisnisnya menggunakan web e- commerce dengan tujuan menggali potensi konsumen yang lebih luas dan bisa selalu terhubung dengan konsumen. Solusi yang tepat untuk permasalahan Toko Auba yaitu penjualan secara online yang mempermudah konsumen untuk memperoleh produk Toko Auba dan mendapatkan informasi tentang produk yang ada di toko. Pada penelitian ini saya menggunakan metode penelitian Business Model Canvas serta membuat web e-commerce menggunakan CMS Wordpress dan pengoptimalan web menggunakan SEO. Diharapkan dengan adanya web e- commerce yang dimana sangat membantu admin, konsumen dapat melihat stok produk dan membelinya di website Toko Auba sehingga tidak wajib mendatangi toko dan memperluas jangkauan penjualan pada Toko Auba",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 303,
"width": 296,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata kunci : e-commerce, business model canvas, CMS, SEO, wordpress",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 326,
"width": 94,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 337,
"width": 210,
"height": 124,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Beberapa tahun ini bisnis penjualan semakin hari semakin pesat perkembangan nya apalagi di ibu kota Jakarta dan memliki banyak saingan nya, Toko Auba adalah salah satu toko yang menjual busana muslim seperti gamis, tunik dan Toko Auba sendiri masih menggunakan metode sistem tradisional yang dimana harus membeli porduk harus datang ke tempat toko Toko ini sangat berharap memperoleh keuntungan maksimal melalui penjualan online ( e- commerce ) sehingga dapat di akses kapan saja dan dari mana saja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 464,
"width": 210,
"height": 89,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "E-commerce atau kependekan dari elektronik commerce (perdagangan secara electronic ), merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet. Siapapun yang dapat mengakses komputer, memiliki sambungan keinternet, dan memiliki cara untuk membayar barang-barang atau jasa yang mereka beli, dapat berpartisipasi dalam e-commerce [1].",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 556,
"width": 210,
"height": 124,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada dasarnya sistem itu sesuatu kerangka yang lebih dari dua atau lebih yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan sebagian besar sistem itu sendiri terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang besar,dan menghasilkan oleh suatu proses tertentu untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan [2].",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 683,
"width": 210,
"height": 78,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Informasi yaitu data yang sudah melakukan proses sehingga memiliki arti arti yang sangat bermanfaat bagi penggunanya. Sumber dari informasi adalah sebuah data. Data fakta atau kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian yang memiliki arti yang berbeda [3]. Sesuatu aktifitas yang menggambarkan aliran kerja",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 326,
"width": 210,
"height": 55,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "atau suatu aktivitas dari sebuh sistem atau proses bisnis yang terdapat di perangkat lunak, terlebih dari itu diagram aktivitas menggambarkan aktvitas sistem yang bukan dilakaukan oleh sebuah aktor, jadi aktivitas yang di lakukan oleh suatu sistem [4].",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 383,
"width": 210,
"height": 78,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Use Case Diagram merupakan salah satu pemodelan untuk kelakuan sistem informasi yang di buat, use case itu sendiri mendeskripsikan sebuah interaksi lebih dari satu aktor dengan sistem informasi yang akan di buat. Secara kasar use case itu digunakan untuk mengatahui sebuah fungsi apa saja yang ada di sebuah sistem infomasi [5].",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 464,
"width": 210,
"height": 55,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Class Diagram sesuatu yang menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan di buat untuk membangun suatu sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan method atau operasi [6].",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 521,
"width": 210,
"height": 67,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Business Model Canvas (BMC) adalah suatu alat strategi yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar-dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai [7].",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 591,
"width": 209,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam penelitian ini, meninjau studi sebelumnya yang sudah ada, studi sebelumnya yang ada adalah seperti sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 625,
"width": 211,
"height": 136,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada peneletian sejenis yang pernah di lakukan sebelumnya oleh [8], yang judul Implementasi E- commerce Sebagai Media Penjualan Online penelitian tersebut menghasilkan aplikasi e- commerce yang bagus, peneletian ini di buat dengan software openchart dan database mysql, penelitian yang di gunakan adalah peneletian deskriptif dimana peneletian ini sangatlah tepat untuk tujuan penelitian ini. Selain itu penelitian ini memakai metode kualitatif. Hasil penelitian tersebut adalah toko tersebut masih menggunakan sistem konvensional/offline dan sistem tersebut kurang",
"type": "List item"
},
{
"left": 200,
"top": 38,
"width": 328,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "J u r n a l I D E A L I S V o l . 2 N o . 6 , N o v e m b e r 2 0 1 9 | 364",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 211,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "efektif dan efisien di karenakan membutuhkan biaya dan waktu yang lama,kendala yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu sedikitnya potensi yang paham dalam menggunakan e-commerce dan belum berguna secara keseluruhan dan banyaknya pembeli yang kurang yakin akan adanya tingkat keamanan untuk berbelanja online.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 154,
"width": 211,
"height": 170,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada penelitian yang di lakukan oleh [9], dengan judul Sistem informasi Penjualan Berbasis Web Pada Toko Wiwik Collection. Penilitian ini merancang sebuah sistem informasi penjualan berbasis web yang akan membuat para pelanggan lebih mudah untuk membeli produk Wiwik Collection, sebelumnya Toko Wiwik Collection transakti nya masih dengan cara manual. Perancangan dalam pembuatan website ini menggunakan Macromedia Dreamweaver, PHP MYSQL dan XAMPP yaitu untuk mempermudah dan memperlancar transaksi yang dilakukan secara elektronik dan diharapkan dapat menarik minat para pelanggan serta dapat menambah penghasilan WiwikCollection.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 326,
"width": 211,
"height": 55,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian lainnya yang di lakukan oleh [10], dengan judul Sistem Infrormasi Penjualan Pupuk Berbasis E-commerce penelitian ini merancang sebuah Sistem Informasi Penjualan Pupuk yang akan mengurangi kesalahan pendokumentasian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 384,
"width": 211,
"height": 101,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini menggunakan metode UML ( Unifed Modeling Language ) dengan tools Object Oriented Analyze Design (OOAD), hasil penelitian tersebut berhasil dilakukan dan dapat memudahkan pekerjaan dari perusahaan dan dapat memberikan gambaran terhadap sistem yang akan digunakan dalam proses manipulasi data dan proses melihat laporan data pupuk, laporan penjualan bulanan serta tahunan dari perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 499,
"width": 126,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. METODE PENELITIAN",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 510,
"width": 193,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.1. Pengumpulan data Menggunaakan metode pengumpulan data antara lain yaitu:",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 545,
"width": 116,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Wawancara ( Interview )",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 556,
"width": 211,
"height": 44,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mengumpulkan data yang di butuhkan dengan cara wawancara secara langsung dan memperoleh data data dan kebutuhan yang sanagat di inginkan untuk pelaggan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 614,
"width": 211,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Pengamatan (Observasi) Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menagamatinya langsung ke tempat riset peneliti dapat mengatahuinya sangat jelas bagaimana cara kerja dari layanan yang di berikan pada Toko Auba.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 694,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Analisa Dokumen",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 706,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mengumpulkan sebuah data berdasarkan berkas dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian, yang nanti di analisa lagi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 73,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Studi Literatur Penelitian ini melakukan Metode untuk mencari refrensi lain yang sesuai dengan permasalah, studi ini dilakukan melalui buku yang ada di perpustakaan maupun e-book serta penelitian sejenis berupa jurnal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 154,
"width": 111,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.2. Perancangan Sistem",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 165,
"width": 199,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teknik ini menggunakan metode rancangan sistem usulan sebagai berikut ini :",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 188,
"width": 67,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Model Data Dalam",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 200,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "memodelkan data penulisan menggunakan Microsoft Visio 2016 dan draw.io untuk membuat Class Diagram.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 246,
"width": 208,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Model Sistem Pemodelan sistem usulan dengan Use Case Diagram dengan software draw.io",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 292,
"width": 211,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem Mengidenfikasi kebutuhan sistem setelah di dapatkan permasalahan yang ada pada Toko Auba, kemudian permasalahan tersebut di buatkan suatu solusi dan mengidentifikasi kebutuhan fungsional yang apa saja diperlukan serta kebutuhan nonfungsional yang ada pada Toko Auba.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 384,
"width": 172,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Perancangan Graphical User Interface",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 395,
"width": 212,
"height": 44,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam Perancangan GUI ( Graphical User Interface ), peneliti menggunakan IFML untuk membuat suatu rancangan layar yang akan menjadi acuan tampilan pada program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 454,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.3. Langkah-Langkah Dalam Penelitian langkah-langkah dalam penelitian dalam memberikan solusi anatara lain:",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 488,
"width": 91,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Rumusan Masalah",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 500,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rumusan masalah ini merupakan sebuah hasil dari kegiatan peneliti yang melakukan observasi dan wawancara langsung kepada pemilik toko.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 546,
"width": 211,
"height": 89,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Studi Literatur Studi Literatur digunakan untuk mendapatkan suatu teori tentang pelayanan jasa yang ada pada Toko Auba, dan juga teori teori yang umum terkait dengan rumusan masalah. Metode ini dilakukan pada penelitian dengan cara membaca berbagai refrensi dari artikel-artikel maupun skiripsi yang telah di publikasikan secara umum.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 649,
"width": 139,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Analisa Sistem Model Usulan",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 661,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Peneliti menggunakan metode analisa proses bisnis sistem berjalan dan menerpakannya melalui Activity Diagram.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 707,
"width": 211,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Membuat Sistem Model Usulan Peneliti mengidenfikasi suatu kebutuhan sistem usulan dengan menggunakan Use Case Diagram .",
"type": "Text"
},
{
"left": 200,
"top": 38,
"width": 328,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "J u r n a l I D E A L I S V o l . 2 N o . 6 , N o v e m b e r 2 0 1 9 | 365",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 162,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 85,
"width": 122,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.1 Business Model Canvas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 118,
"top": 241,
"width": 117,
"height": 7,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 1. Business Model Canvas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 260,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 1 merupakan penggambaran model bisnis dari Toko Auba, berikur adalah 9 a. Key Partnership",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 294,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pihak-Pihak yang bisa di ajak kerja sama untuk tujuan pengoptomalan alokasi sumber daya dengan cara menjalin hubungan dengan pihak yang bersangkutan seperti supplier. Supplier Toko Auba adalah supplier bahan untuk gamis b. Key Activities",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 363,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Suatu aktivitas yang paling utama pada bisnis. Aktivitas yang paling utama menghasilkan suatu produk atau jasa. Beberapa aktivitas yang dilakukan terdiri dari, Mencari pelanggan, Membeli bahan, Packing c. Value Proposition",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 432,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Value proposition ini yang membuat produk atau jasa menjadi menarik dan menjadi alasan suatu customer berpindah dari perusahaan satu ke lainnya, contoh nya Bahan yang berkualitas, Harga nya sangat terjangkau, Pengemasan yang rapih, Model gamis nya yang bervariasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 502,
"width": 211,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Customer Relationship mendeskripsikan tentang hubungan perusahaan tersebut dengan pelanggannya, Agar pelanggan itu tidak mudah berpaling ke bisnis yang lainnya. Dengan cara pelayanan cepat tanggap dan melalui media.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 570,
"width": 91,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Customer Segment",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 582,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Perusahaan harus menentukan customer yang dituju atau dapat juga disebut segmentasi konsumen, target yang dituju remaja dan ibu rumah tangga",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 617,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "f. Key Resources",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 628,
"width": 211,
"height": 90,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Key Resouces merupakan suatu kompenen yang berisi tentang yang dibutuhkan agar suatu organisasi dapat bekerja, contohnya Toko, Motor, Mobil g. C hanel Berisi tentang bagaimana cara sebuah produk bisa sampai kepada pelanggan dengan cara, menjual secara langsung h. Cost Structure",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 720,
"width": 211,
"height": 44,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Struktur pembiayaan bisnis untuk memproduksi dan memasarkan produk dan layanan bisnis di Toko Auba biaya-biayanya yang di keluarkan antara lain yaitu, Pembayaran listrik, Pembayaran sewa toko,",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 73,
"width": 171,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pembelian stok bahan dan Gaji Karyawan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 85,
"width": 85,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "i. Revenue Streams",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 96,
"width": 211,
"height": 56,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam suatu bisnis arus pendapatan suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Salah satu nya adalah Toko Auba menjual gamis dengan kualitas yang sangat bagus dan model gamis bervariasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 168,
"width": 180,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.2 Proses Bisnis Usulan Sistem Berjalan",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 179,
"width": 95,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Proses Pendaftaran",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 190,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 2, Pelanggan yang hendak ingin melakukan pesanan, terlebih dahulu mengunjungi website tokoauba.com dan mendaftarkan di halaman website. Sehabis itu pelanggan melakukan entry data registrasi dan sistem akan menyimpan data tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 341,
"top": 407,
"width": 160,
"height": 7,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 2. Activity Diagram Proses Pendaftaran",
"type": "Caption"
},
{
"left": 316,
"top": 426,
"width": 212,
"height": 182,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Proses Pemesanan Pada gambar 3, ketika pelanggan yang hendak ingin mekaukan pemesanan. Maka pelangan terlebih dahulu harus login. Setelah itu pelanggan bisa produk yang diinginkannya dengan memasukan kedalam keranjang belanja. Kemudian pelanggan dapat menginput jumlah produk dan ukuran produk, lalu memilih alamat untuk pengiriman dan jasa kurir pengiriman produk, Kemudian sistem akan menyimpan data pesanan, ketika pemesanan produk telah berhasil, maka pelangan akan mendapatkan notifikasi bukti pemesanan dari sistem yang berisi bukti produk yang sudah dipesan dan jumlah biaya yang harus dibayar oleh pelanggan.kirim foto bukti pembayaran ke website, pelanggan memeberikan alamat dan nama, admin membuat nota",
"type": "List item"
},
{
"left": 343,
"top": 763,
"width": 157,
"height": 7,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 3. Activity Diagram Proses Pemesanan",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 200,
"top": 38,
"width": 328,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "J u r n a l I D E A L I S V o l . 2 N o . 6 , N o v e m b e r 2 0 1 9 | 366",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 82,
"width": 95,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Proses Pembayaran",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 94,
"width": 211,
"height": 112,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 4, berdasarkan bukti pesanan yang telah dikirim oleh sistem, pelanggan harus transfer uang sesuai dengan bukti pesanan tersebut. pelanggan yang sudah melakukan transfer harus melakukan konfirmasi pembayaran dengan meninput form konfrimasi pembayaran, setelah itu admin akan mengecek uang yang telah di transfer dari pelanggan tersebut. selanjutnya mengkonfirmasi pembayaran dan disimpan oleh sistem",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 381,
"width": 161,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 4. Activity Diagram Proses Pembayaran",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 400,
"width": 94,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Proses Pengiriman",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 411,
"width": 211,
"height": 101,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 5, Admin masuk ke halaman dashboard Toko Auba lalu masuk ke menu woo commerce dan pilih menu orders Admin mencetak packing slip (label pengiriman) tersebut, Setelah dicetak, Admin melakukan packing produk yang di beli oleh pelanggan, Admin mengantar pesanan produk ke Kurir, Kurir menerima produk. Kurir mencetak resi pengiriman, Admin menerima nomor resi. Admin input resi lalu pelanggan menerima resi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 717,
"width": 158,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 5. Activity Diagram Proses Pengiriman",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 736,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Proses Laporan Pada gambar 6, Admin login dan mencetak beberapa laporan seperti laporan penjualan,",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 73,
"width": 214,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pelanggan, pemesanan, pendapatan dan rekapitulasi di setiap bulannya. Setelah semua nya selesai laporan nya akan diberikan kepada pemilik toko.",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 308,
"width": 147,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 6. Activity Diagram Proses Laporan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 327,
"width": 103,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.3 Use Case Diagram",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 338,
"width": 127,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Use Case Diagram Master",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 350,
"width": 212,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 7, Use Case Diagram Master admin ini terdapat 3 (tiga) use case yang terhubung dengan admin secara langsung, diantaranya use case entry kategori, use case entry produk, use case entry atribut produk dan juga use case ini terdapat 2 (dua) use case yang terhubung dengan pelanggan, di antaranya use case login dan use case register",
"type": "List item"
},
{
"left": 357,
"top": 601,
"width": 125,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 7. Use Case Diagram Master",
"type": "Caption"
},
{
"left": 316,
"top": 624,
"width": 138,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Use Case Diagram Transaksi",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 635,
"width": 212,
"height": 136,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 8, Pada Use Case Diagram Transaksi ini admin terdapat 4 (empat) use case yang terhubung langsung dengan admin, diantaranya yaitu use case mengelolah order, use case verifikasi pembayaran, use case entry resi pengiriman, use case ubah status pemesanan dan juga use case ini terdapat 4 (empat) use case yang terhubung dengan pelanggan, di antaranya use case entry detail pesanan, use case register, use case entry detail pesanan yang memebutuhkan use case entry jumlah dan detail produk, use case entry data pelanggan, use case checkout, use case konfirmasi pembayaran",
"type": "Text"
},
{
"left": 200,
"top": 38,
"width": 328,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "J u r n a l I D E A L I S V o l . 2 N o . 6 , N o v e m b e r 2 0 1 9 | 367",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 199,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "yang memerlukan use case unggah bukti transfer",
"type": "Text"
},
{
"left": 109,
"top": 294,
"width": 134,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 8. Use Case Diagram Transaksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 315,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Use Case Diagram Laporan Pada gambar 9, Use Case Diagram Laporan yaitu use case yang terhubung langsung dengan admin dan pemilik toko diantaranya laporan penjualan, laporan pelanggan, laporan pemesanan, laporan pendapatan, laporan rekapitulasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 502,
"width": 130,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 9. Use Case Diagram Laporan",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 523,
"width": 85,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.4 Class Diagram",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 534,
"width": 208,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 10, Berikut adalah class diagram yang di rancang oleh penulis pada Toko Auba",
"type": "Text"
},
{
"left": 130,
"top": 761,
"width": 91,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 10. Class Diagram",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 316,
"top": 73,
"width": 133,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.5 Struktur Tampilan Menu",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 85,
"width": 211,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 11, struktur tampilan menu pada rancangan website Toko Auba, yaitu dari tampilan halaman penjualan Berikut merupakan tampilan rancangan website Toko Auba.",
"type": "Text"
},
{
"left": 371,
"top": 240,
"width": 102,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 11. Struktur Tampilan",
"type": "Caption"
},
{
"left": 316,
"top": 259,
"width": 103,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.6 Rancangan Layar",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 271,
"width": 211,
"height": 55,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Rancangan Layar Home Pada gambar 12, rancangan Layar Home merupakan rancangan pada website yang sangat beguna untuk menampilkan layar utama pada website.",
"type": "List item"
},
{
"left": 361,
"top": 514,
"width": 121,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 12. Rancangan Layar Home",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 535,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Rancangan Layar Shop Pada gambar 13, Rancangan Layar Shop merupakan rancangan pada website yang beguna bagi pelanggan untuk melihat isi produk, pada rancangan layar ini pelanggan bisa memilih produk produk yang di inginkan oleh pelanggan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 362,
"top": 763,
"width": 118,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 13. Rancangan Layar Shop",
"type": "Text"
},
{
"left": 200,
"top": 38,
"width": 328,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "J u r n a l I D E A L I S V o l . 2 N o . 6 , N o v e m b e r 2 0 1 9 | 368",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 114,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Rancangan Layar Order",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 85,
"width": 211,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada gambar 14, Rancangan Layar Order merupakan rancangan pada website yang berguna bagi pelanggan untuk melakukan orderan pada produk yang sudah di order oleh pelanggan dengan menampilkan detail orderan",
"type": "Text"
},
{
"left": 115,
"top": 340,
"width": 122,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 14. Rancangan Layar Order",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 358,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Rancangan Layar Invoice Pada gambar 15, Rancangan Layar Invoice merupakan rancangan pada website yang berguna bagi pelanggan untuk pembuktian pembelian di suatu produk yang berisi jumlah pembayaran yang harus di bayar oleh pelanggan",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 594,
"width": 126,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 15. Rancangan Layar Invoice",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 613,
"width": 87,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 624,
"width": 211,
"height": 136,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan dari hasil analisa masalah dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu dengan adanya sistem E-Commerce admin dapat melihat ketersediaan pada stok produk dan mengupdate stok tersebut, dengan adanya sistem E-Commerce , Toko Auba dapat memberikan sebuah informasi tentang produk terbaru maupun promo terbaru kepada pelanggan, penerapan SEO dalam web E-Commerce membuka semua peluang Toko Auba meraih pelanggan baru yang sangat siknifikan pada Toko Auba",
"type": "Text"
},
{
"left": 374,
"top": 73,
"width": 95,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 95,
"width": 211,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[1] Varmaat, Shelly Cashman, “ Discovering Computers: Menjelajah Dunia Komputer",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 116,
"width": 190,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fundamental Edisi 3 ”, Jakarta: Salemba Infotek, 2007.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 138,
"width": 211,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[2] Romney, Marshal B., & Paul John Steinbart, “ Sistem Informasi Akuntansi Edisi Ketigabelas ”, diterjemahkan oleh Kikin Sakinah, Nur Safira and Puspasari, Novita. Jakarta: Salemba Empat, 2005.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 181,
"width": 211,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[3] Marshal B. Romney, and Paul John Steinbart, “ Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13 ”, Prentice Hall, 2014.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 212,
"width": 211,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[4] Rosa dan M. Shalahuddin, “ Model Pembelajaran RPL (Terstruktur dan Berorientasi Objek) ”. Bandung: Modula Bandung, 2011.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 245,
"width": 211,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[5] Sukamto, R. A., & Shalahudin, M., “ Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek) ”. Bandung:",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 277,
"width": 90,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Modula Bandung, 2011.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 287,
"width": 211,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[6] Rosa A.S dan M.Shalahudin, “ Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek) ”. Bandung: Informatika, 2014.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 319,
"width": 211,
"height": 61,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[7] Yusendra, M. Ariza Eka and Widarti, A., “Pengembangan UKM Keripik Tempe Di Pekon Way Jaha Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus”, Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya , vol.01, no.2, pp.12-27, Agustus 2015.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 382,
"width": 211,
"height": 19,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[8] Maulana, Miftah Shabur, Susilo, H. and Riyadi, “Implementasi E-commerce Sebagai Media",
"type": "List item"
},
{
"left": 337,
"top": 404,
"width": 190,
"height": 28,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penjualan (Studi Studi Kasus Pada Toko Pastpabrik Kota Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis(JAB) , vol.29, no.1, pp.1-9, Desember 2015.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 435,
"width": 211,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[9] Wulandari, W., and Rahayu, Wiwik Sri, “Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada Toko Wiwik Collection”, Jurnal TAM (Technology",
"type": "List item"
},
{
"left": 337,
"top": 467,
"width": 167,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Acceptance Model) , vol.2, pp.9-14, Juli 2014.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 477,
"width": 211,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[10] Novita, Rice, Sari, Novita, “Sistem Informasi Penjualan Pupuk Berbasis E-commerce”, Jurnal Teknoif (Teknik Informatika), vol. no.2, pp.1-6, Oktober 2015.",
"type": "List item"
}
] |
a1f2f69b-593f-62ea-2037-9320639aff07 | https://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB/article/download/5102/4015 | [
{
"left": 145,
"top": 83,
"width": 308,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2549-7715 | Volume 6 | Nomor 1 | Januari 2022 | Hal: 94-101 Terakreditasi Sinta 4",
"type": "Page header"
},
{
"left": 299,
"top": 791,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "94",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 97,
"top": 121,
"width": 404,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ALIENATION IN THE MAIN CHARACTER IN CHRIS CLEAVE’S THE OTHER HAND NOVEL",
"type": "Section header"
},
{
"left": 130,
"top": 166,
"width": 339,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Margareta Ngore, Nasrullah, Jonathan Irene Sartika Dewi Max",
"type": "Text"
},
{
"left": 167,
"top": 194,
"width": 263,
"height": 41,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "English Literature Department, Faculty of Sciences Mulawarman University Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 264,
"top": 264,
"width": 70,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 291,
"width": 428,
"height": 209,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This study discussed about the alienation in the main character in Chris Cleave’s The Other Hand novel. The purposes of this study were to identify the alienation in Little Bee and describe the alienation in Little Bee. Psychological approach is used in this research to find the alienation in the main character. This study focused on analyzing the Little Bee’s experiences which leads her into alienation. To achieve the aims of this study employed a library study and applied psychological approach to identify Little Bee's alienation. The study used Seeman‘s theory about five variants of alienation and theory characterization by Rimmon Kenan. Qualitative methodology is used in this study. The result of this research shows that Little Bee‘s experiences lead her into alienation. The researcher found all variants of alienation were experienced by the main character there are, powerlessness, meaninglessness, normlessness, social isolation, and self-estrangement. Data are represented mostly through indirect characterization (action, speech, external appearance, and environment). As the conclusion, the researcher concluded that the main character in this novel is an alienated character.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 500,
"width": 427,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: Character, Characterization, Alienation, Seeman’s theory of Alienation",
"type": "Text"
},
{
"left": 268,
"top": 540,
"width": 63,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 563,
"width": 428,
"height": 194,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata alienasi belakangan digunakan untuk menjelaskan perasaan terpisah di dalam kelompok manusia. Dalam karya sastra, alienasi dapat di alami oleh karakter. Penelitian ini berdiskusi tentang alienation dalam diri karakter utama dalam novel Chris Cleave berjudul The Other Hand. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi alienasi pada Little Bee dan mendeskripsikan bagaiman a cara si penulis mengkarakterisasikan alienasi tersebut terhadap Little Bee. Penelitian ini berfokus kepada pengalaman teralienasi yang dialami Little Bee. Untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini, melakukan penelitian pustaka dan menggunakan pendekatan psikologi untuk mengidentifikasi alienasi dalam diri Little Bee. Penelitian ini menggunakan teori tentang lima varian alienasi oleh Melvin Seeman dan teori karakterisasi oleh Rimmon Kenan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengalaman Little Bee menuntun dirinya mengalami alienasi. Peneliti menemukan semua varian alienasi dialami oleh karakter utama, ketidakberdayaan, tiada berarti, tidak ada norma, terisolasi secara social, dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 83,
"width": 308,
"height": 23,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2549-7715 | Volume 6 | Nomor 1 | Januari 2022 | Hal: 94-101 Terakreditasi Sinta 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 299,
"top": 791,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "95",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 121,
"width": 428,
"height": 55,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "keterasinagn diri. Data banyak digambarkan melalui karakterissi secara tidak langsung (perbuatan, perkataan, penampilan, dan lingkunagan). Sebagai kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa karakter utama adalah karakter yang teralienasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 186,
"width": 355,
"height": 16,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci : Karakter, Karakterisasi, Alienasi, Teori Alienasi Seeman",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 237,
"width": 123,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A. INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 274,
"width": 410,
"height": 83,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Literature cannot be separated from the society, like Wellek and Warren state that literature represents life, life is social reality, and this world becomes the object of literary imitation (98). In 2008, Chris Cleave wrote a novel The Other Hand. The story follows a teenage Nigerian as her life intertwines with Sarah Summers. Cleave imagines a singular scene on the beach in Nigeria that unites Little Bee to the O’Rourke’s-Summers family.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 357,
"width": 410,
"height": 167,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keniston states that the problems of alienation are both seen as a personality style and as a social phenomenon (Keniston in Mogar 133). Human can be accepted by the society or even be alienated and human beings can experience alienation in their environment. Alienation can happen in schools, offices, and neighborhood or even in the family. The concept of alienation has developed time by time. As Geyer explains, alienation is also strongly influenced by Melvin Seeman (1959). He is an American social psychologist and emeritus professor of sociology at the University of California. Seeman divides alienation into five distinct versions of study of alienation, powerlessness, meaninglessness, normlessness, social isolation and self-estrangement (21). He believes alienation not only happen in the work place, from the upper class to the lower class and in capitalism but also in the society in human life every day.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 523,
"width": 410,
"height": 84,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The focus of this research is what alienation that is experienced in the main character and how the alienation is represented in the novel. Which then those alienation revealed will be identified using Seeman’s theory of alienation and characterization by Rimmon Kenan. In doing so, this study is meaningful to understand the novel, about the alienation, and in giving future researcher ideas for new researches.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 622,
"width": 165,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "B. RELATED LITERATURE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 650,
"width": 77,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Alienation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 677,
"width": 410,
"height": 70,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The word alienation, originated from a Latin noun alienatio which in turn is derived from a Latin verb alienare meaning to ‘take away’, ‘remove’, or ‘cause a separation to occur’, was initially popularized in theological writings (Sarfraz 45). The term of “alienation” is commonly characterized in our life nowadays. Alienation is a term which most people understand in terms of their acquaintance",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 83,
"width": 308,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2549-7715 | Volume 6 | Nomor 1 | Januari 2022 | Hal: 94-101 Terakreditasi Sinta 4",
"type": "Page header"
},
{
"left": 299,
"top": 791,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "96",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 121,
"width": 410,
"height": 56,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "with the writings of certain philosophers, psychologists and sociologist whose uses of the term are most significant. Alienation experience by people in their life and can be defined is a feeling of powerlessness, estrangement and being alienated, from other people or even from oneself.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 192,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Seeman’s theory of alienation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 220,
"width": 96,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Powerlessness",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 247,
"width": 410,
"height": 97,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Powerlessness is the first variant of alienation mentioned by Seeman that refers to \"the expectancy or probability held by the individual that his own behavior cannot determine the occurrence of the outcomes, or reinforcements, he seeks\" (Seeman in Senekal 20). At its root, powerlessness is a feeling of drift or helplessness (Mackey 220). A person suffers from alienation in the form of 'powerlessness' when she is conscious of the gap between what she would like to do and what she feels capable of doing (Kalekin-Fishman in Senekal 97).",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 344,
"width": 406,
"height": 70,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Senekal suggests that in literature, the character who personifies powerlessness is the antihero. This kind of character usually goes through an unwilling situation so then leads them to take drastic alternatives (25). In short, powerlessness is a feeling on being unable to select from choices and to take any action as an alternative way.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 428,
"width": 109,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Meaninglessness",
"type": "Section header"
},
{
"left": 107,
"top": 455,
"width": 406,
"height": 194,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The second type of Seeman’s nation of alienation (1959) is ‘Meaninglessness’. According to Seeman, meaninglessness refers to a person‘s ability to make sense of events in which he engaged (Seeman in Senekal 25). Sarfraz also says that meaninglessness happened when the individual is unclear as to what ought to believe when the individual‘s minimal standards for clarity in decision-making are not met (Sarfraz 52-53). Meaninglessness is the perception by the adolescent that he cannot predict what will happen because he lacks adequate knowledge, and, furthermore, that it is impossible for him to acquire that knowledge because the world is so complex. Seeman assumes that to resolve meaninglessness, adolescents often adopt simplistic solutions to life problems (Seeman in Mackey 221). In other words, meaninglessness is mental condition of a person whose life is profoundly afflicted by the sense of loss, futility, and emptiness when the person is fail to fulfill the willing to meaning the life.",
"type": "Text"
},
{
"left": 130,
"top": 649,
"width": 9,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": ".",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 678,
"width": 93,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Normlessness",
"type": "Section header"
},
{
"left": 107,
"top": 705,
"width": 406,
"height": 41,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Taken from Seeman’s terminology, normlessness is characterized as ‘a high expectancy that socially unapproved means are necessary to achieve given goals’ (Seeman in Geyer 22). Seeman states that normlessness is the situation in which",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 83,
"width": 308,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2549-7715 | Volume 6 | Nomor 1 | Januari 2022 | Hal: 94-101 Terakreditasi Sinta 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 299,
"top": 791,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "97",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 107,
"top": 121,
"width": 405,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "social norms regulating individual conduct have broken down or no longer affective as rules of behavior (Seeman in Sarfraz 52). Normlessness first time was mentioned by Durkheim with the word ‘anomie’ and was used to describe when the laws of a country fail to be carried out because the society cannot fulfill those standard known as ‘anomie’ (Sarfraz 52). Therefore, normlessness is a situation in which the individual feels the previously approved social norms no longer effective in guiding his behavior for the achievement of culturally defined or personal goals.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 261,
"width": 103,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Social Isolation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 107,
"top": 288,
"width": 406,
"height": 125,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The fourth type of alienation refers to social isolation. Social isolation refers to the individual’s detachment from a community because their rules are not meaningful or efficient for the individual. Besides, the person does not feel a sense of belonging to that community either. Although it might seem a similar definition to “normlessness”, social alienation could be defined as the moment in which society as a unit is not sufficient for a human being to be considered part of it and consequently, it can lead to powerlessness, meaningless and normlessness (Senekal 43). In addition, social isolation refers to \"the feeling of being segregated from one's community\" (Kalekin-Fishman in Senekal 43).",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 427,
"width": 116,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Self-estrangement",
"type": "Section header"
},
{
"left": 107,
"top": 454,
"width": 406,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Self-estrangement is most extensively used by Fromm in The Sane Society, ‘By alienation is meant a mode of experience in which the person experiences himself as an alien. He has become, one might say, estranged from himself’ (Fromm in Sarfraz 54). Furthermore, this is the psychological state of denying one's own interests of seeking out extrinsically satisfying, rather than intrinsically satisfying activities (Kalekin-Fishman in Senekal 49). Seeman admits, \"What is being postulated here is some ideal human condition from which the individual is estranged\" (Seeman in Senekal 49).",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 566,
"width": 110,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Characterization",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 579,
"width": 410,
"height": 125,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Characterization is a literary device that an author uses to reveal a character’s personality, such as appearance, acting, dialogue and motivation. These characterizations helps to identified and differentiate each character. Characterization is the process by which the writer reveals the personality of a character. Characterization is revealed through direct characterization and indirect characterization. There are two basic types of textual indicators of character: direct definition and indirect presentation (Kenan 59). Kenan divides characterization into two ways both direct and indirect characterization (action, speech, external appearance, and environment).",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 719,
"width": 149,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "C. RESEARCH METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 145,
"top": 83,
"width": 308,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2549-7715 | Volume 6 | Nomor 1 | Januari 2022 | Hal: 94-101 Terakreditasi Sinta 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 299,
"top": 791,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "98",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 107,
"top": 121,
"width": 406,
"height": 42,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The research is done by using the qualitative methodology. The main object of this study is the novel The Other Hand (2008), and therefore this research is a library research..",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 163,
"width": 406,
"height": 42,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The data source is the novel by Chris Cleave’s entitled The Other Hand novel. Furthermore, the data has two kind, primary data (words, phrase, sentence, and paragraph) and secondary data (books, journals, articles).",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 205,
"width": 406,
"height": 55,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In collecting data, a close reading to the novel was executed while underlining and making notes next to the data. After that, the analysis of the data was executed in several steps, there are: read comprehensive, identify the description or event, classify the event, and wrote down all of the data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 260,
"width": 406,
"height": 42,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This research used two theories, they are: Seeman’s theory of alienation that have five variants of alienation and theory of characterization by Rimmon Kenan to explain how the alienation is represented.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 317,
"width": 196,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "D. FINDINGS AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 331,
"width": 197,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Alienation in the Main Character",
"type": "List item"
},
{
"left": 139,
"top": 345,
"width": 96,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Powerlessness",
"type": "List item"
},
{
"left": 175,
"top": 358,
"width": 338,
"height": 72,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Two years, I lived in that detention centre , I was fourteen years of age when I came to your country but I did not have any papers to prove it and so they put me in the same detention centre as the adults . The trouble was, there were men and women locked up together in that place (Cleave 9).",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 430,
"width": 374,
"height": 69,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "As a refugee who does not have any papers, Little Bee felt helplessness and powerlessness, no one could help her to explain or prove to the officer that she is still teenager. This feeling lead her to the alienation. She could not be placed in the same cell with adults because she is a teenager that should be treated differentially.",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 500,
"width": 109,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Meaninglessness",
"type": "List item"
},
{
"left": 175,
"top": 513,
"width": 338,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "So, I am a refugee, and I get very lonely…. I am here to tell you a real story. I did not come to talk about the bright African colours.",
"type": "Table"
},
{
"left": 175,
"top": 541,
"width": 338,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "I am a born-again citizen of the developing world, and I will prove to you that the colour of my life is grey (Cleave 12).",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 568,
"width": 338,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Little Bee experiences many unhappy situations when she was in",
"type": "Table"
},
{
"left": 139,
"top": 582,
"width": 374,
"height": 56,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nigeria. The men hunted her and her sister Nkiruka. Color grey represents the color of Little Bee’s life, full of sorrow, emptiness and loss. The loneliness feeling that is experienced by the main character prove that she faced alienated.",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 639,
"width": 93,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Normlessness",
"type": "List item"
},
{
"left": 175,
"top": 652,
"width": 338,
"height": 41,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“it’s bloody typical of this government,” he said. “I don’t give a damn if you legal or illegal. But how can release you without papers?” (Cleave 88).",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 693,
"width": 374,
"height": 56,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Norms guide people on how they are expected to behave. Norms are social rules rather than written and formal rules. Living in a country as a refugee or illegal immigrant is a huge problem. People will not allow you to stay if you are an illegal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 83,
"width": 308,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2549-7715 | Volume 6 | Nomor 1 | Januari 2022 | Hal: 94-101 Terakreditasi Sinta 4",
"type": "Page header"
},
{
"left": 299,
"top": 791,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "99",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 139,
"top": 150,
"width": 98,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Social Isolation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 139,
"top": 163,
"width": 374,
"height": 125,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Truly, this is the one thing that people from your country and people from my country agree on. They say, That refugee girl is not one of us. That girl does not belong. That girl is a hafling, a child of an unnatural mating, an unfamiliar face in the moon (Cleave 11). Social isolation is feeling that someone is not belonging to the one community or society. In this case, Little Bee faces a feeling of ignoring from England. She knows that she is isolated and she is not accepted in England.",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 289,
"width": 116,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Self-estrangement",
"type": "List item"
},
{
"left": 175,
"top": 302,
"width": 338,
"height": 41,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nothing natural. Nothing like this. I felt that if I took one step forward, the earth itself would rise up and reject me. There nothing about me now (Cleave 28).",
"type": "Text"
},
{
"left": 143,
"top": 343,
"width": 370,
"height": 70,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Self-estrangement leads Little Bee for seeking the natural of her life. Two years living in a detention centre make her forget about herself. She forgets how living herself when she is released. She feels strange to herself after release from the detention center. She feels insecure for crossing the door to the bright sky, she cannot do that. She is afraid.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 414,
"width": 198,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. The Representation of Alienation",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 428,
"width": 217,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. The Representation of Powerlessness",
"type": "List item"
},
{
"left": 157,
"top": 441,
"width": 356,
"height": 70,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Two years, I lived in that detention centre, I was fourteen years of age when I came to your country but I did not have any papers to prove it and so they put me in the same detention centre as the adults. The trouble was, there were men and women locked up together in that place (Cleave 9).",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 510,
"width": 392,
"height": 42,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "From the data above shows that the action of the officer in the detention centre leads Little Bee to the powerlessness feeling. The alienation is represented through indirect characterization.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 553,
"width": 229,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. The Representation of Meaninglessness",
"type": "Section header"
},
{
"left": 157,
"top": 566,
"width": 356,
"height": 56,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "So, I am a refugee, and I get very lonely…. I am here to tell you a real story. I did not come to talk about the bright African colours. I am a born-again citizen of the developing world, and I will prove to you that the colour of my life is grey (Cleave 12).",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 621,
"width": 392,
"height": 56,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Through the direct characterization, Little Bee characterizes meaninglessness that she experienced in detention centre. The characterization of her life is meaningless is through presenting that she is a refugee and the color grey as a proof that her life is full of sorrow.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 678,
"width": 213,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. The Representation of Normlessness",
"type": "List item"
},
{
"left": 157,
"top": 691,
"width": 356,
"height": 42,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“it’s bloody typical of this government,” he said. “I don’t give a damn if you legal or illegal. But how can release you without papers?” (Cleave 88).",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 83,
"width": 308,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2549-7715 | Volume 6 | Nomor 1 | Januari 2022 | Hal: 94-101 Terakreditasi Sinta 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 296,
"top": 791,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "100",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 121,
"top": 121,
"width": 392,
"height": 70,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The normlessness is represented through indirect characterization which is the conversation particularly from Mr. Ayres’s speech about the government which characterizes normlessness that had been through by Little Bee and the other girls. Little Bee experiences the normlessness as being a refugee in England.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 192,
"width": 223,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. The Representation of Social Isolation",
"type": "List item"
},
{
"left": 157,
"top": 205,
"width": 356,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Truly, this is the one thing that people from your country and people from my country agree on. They say, That refugee girl is not one of us. That girl does not belong. That girl is a hafling, a child of an unnatural mating, an unfamiliar face in the moon (Cleave 11).",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 260,
"width": 392,
"height": 70,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The data above is characterized through speech by Little Bee. She describes how she feels isolation from her country and also from England . She is about to walk out from detention centre when she got released and she explains what she knows in her country and in England that refugee s a stranger that cannot be part at one country.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 331,
"width": 236,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. The Representation of Self-estrangement",
"type": "List item"
},
{
"left": 157,
"top": 344,
"width": 356,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nothing natural. Nothing like this. I felt that if I took one step forward, the earth itself would rise up and reject me. There nothing about me now (Cleave 28).",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 385,
"width": 392,
"height": 42,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "She describes that she is not like she used to be. The line that shows the self-estrangement in the main character Little Bee is There nothing about me now and this line is represented through direct characterization by Little Bee.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 429,
"width": 83,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Discussions",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 442,
"width": 410,
"height": 180,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The first variant of alienation that is experienced by the main character is powerlessness. Little Bee faced powerlessness in detention centre in England from the officers who put her in the same cell with adults. In other cases, Little Bee and the other girls from detention centre faced powerlessness in England in Mr. Ayres’s land. Mr. Ayres asked ‘are they legal?’ Furthermore, Little Bee experienced powerlessness when she asked Yevette for the released paper. The same situation when Little Bee realized that she was unable to live if she did not have the released paper and still being an illegal immigrant in England. The powerlessness is experienced by the main character is when Little Bee asked help for the British couple on the beach in Nigeria, but the guard was mad at her. Little Bee was explaining how the officers forced her to do something that she did not want to. The powerlessness that is experienced by the main character is mostly is represented through the indirect characterization (speech and action).",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 622,
"width": 410,
"height": 97,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The second variant of alienation is meaninglessness. Little Bee as the refugee felt so lonely when she was in the detention centre. Little Bee lived for two years in the detention centre, and she started to think how to kill herself in there. Not once. But several times, she thought really hard how to kill in the best way. Living in the detention centre made Little Bee would be happy if she joined people who already dead. The meaninglessness mostly characterized through the indirect characterization.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 719,
"width": 413,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Normlessness is experienced by Little Bee as well when she was in England. The government did not provide the good service to the refugee. In fact, Little",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 83,
"width": 308,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2549-7715 | Volume 6 | Nomor 1 | Januari 2022 | Hal: 94-101 Terakreditasi Sinta 4",
"type": "Page header"
},
{
"left": 296,
"top": 791,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "101",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 121,
"width": 410,
"height": 56,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bee and the other girl released without the released paper. In other cases, the function of the stuff that was sent by England was no longer affective for Little Bee’s goal. The normlessness is represented through indirect characterization (speech and environment).",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 177,
"width": 410,
"height": 83,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The social isolation also experienced by the main character. Little Bee expressed how England refused her, she tried to entertain by saying jokes to the England driver but she get rejected. The other cases Little Bee was presumed dead by Sarah who was very shock. On the way to Nigeria, she got alienated by the officer. The social isolation mostly is represented through the indirect characterization, they are external appearance and speech.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 260,
"width": 410,
"height": 55,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The last variant of alienation is also experienced by the main character in the novel is the self-estrangement. Little Bee had the feeling nothing with herself. She did not find something special like she used to be. The kind of alienation is represented through direct characterization.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 330,
"width": 107,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "E. CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 343,
"width": 410,
"height": 84,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Having analyzed the novel and referring to the title of this undergraduate final paper, the researcher concludes that Little Bee, the main character in Chris Cleave’s The Other Hand novel is an alienated character. The analyzes of the descriptions of Little Bee as a main character in the novel reveals that Little Bee has many experiences in her life such as, powerlessness, meaninglessness, normlessness, social isolation, and self-estrangement.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 442,
"width": 86,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "WORK CITED",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 455,
"width": 407,
"height": 42,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Cleave, Chris. The Other Hand . Clays Ltd, St Ives plc. 2008. Print. Geyer, F & Schweitzer, David. R. Theories of Alienation Critical perspectives in philosophy and the social sciences. 1976. Pdf.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 497,
"width": 406,
"height": 57,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kenan, Rimmon. Narrative Fiction. 2 nd Edition. Routledge. 2005. Pdf. Mackey, James & Ahlgren, Andrew. Dimensions of Adolescent Alienation. University of Minnesota. Vol 1. No. 2 Spring. 1977: 219- 232. Pdf.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 553,
"width": 407,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mogar, Robert E. Why we Choose Alienation. Humanist. Vol. 26, Iss. 4. July 1,",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 568,
"width": 410,
"height": 112,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1996:133. Pdf. Sarfraz, Hamid. Alienation:A Theoritical Overview . Pakistan Journal of Psychological Research. Vol. 12. Nos. 1-2. 1997: 46-60. Print Senekal, Burgert A. Alienation as a fictional construct in four contemporary British novels: A Literary-theoretical Study. University of the Free State. 2008. Print Wellek, Rene & Austen, Warren. Theory Kesusastraan. Gramedia Pustaka Utana. 2013. Pdf",
"type": "List item"
}
] |
adc993bc-0b5f-5be7-1265-0ae778d570db | http://yurisdiksi.unmerbaya.ac.id/index.php/yurisdiksi/article/download/207/211 | [
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "321",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 97,
"width": 253,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892",
"type": "Text"
},
{
"left": 98,
"top": 119,
"width": 416,
"height": 47,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Legal Protection of Employee Work Agreements with the Contract System Based on Law Number 6 of 2023",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 181,
"width": 328,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Study of PT Sunwoo Garment Indonesia)",
"type": "Title"
},
{
"left": 227,
"top": 208,
"width": 156,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizka 1 , Urug Muhammad Hatta 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 177,
"top": 226,
"width": 293,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Faculty of Law, Muhammadiyah University Surakarta, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 212,
"top": 248,
"width": 223,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "* Corresponding Author E-mail: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 267,
"width": 339,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article History: Received: Agusts 03, 2023; Accepted: Oktober 30, 2023",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 286,
"width": 57,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 297,
"width": 441,
"height": 135,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The main purpose of this research is to find out how the implementation of the employment agreement between PT Sunwoo Garment Indonesia and its workers is based on Law Number 6 of 2023 and review the extent to which the employment agreement brings welfare to the workers. This research includes a literature study with an empirical juridical method in which primary, secondary, and tertiary legal sources are used. As a result, the employment agreement is an important thing that PT Sunwoo Garment Indonesia pays attention to. The employment contract they have is made based on the applicable legislation. It's just that currently the employment agreement is still based on the old law and has not been updated to follow the new law because it is still waiting for a circular letter from the government. The existing work agreements have generally been able to provide welfare for the workers, such as wage increases every year, compensation, severance pay, benefits, and working leave. However, in terms of reimbursement of working leave, the company has not yet fulfilled it. Even though the workers have felt sufficient with the wages given, the company is still obliged to pay the workers' rights so that workers' welfare can be truly achieved.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 446,
"width": 220,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Companies, Constitution, Laws, Workers",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 477,
"width": 102,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 496,
"width": 441,
"height": 86,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the current era, Indonesia is a country that is experiencing very rapid development in various sectors, including the industrial sector in the field of labor. Seeing the pace of Indonesia's development affects the quality of the global economic increase. With this, many foreign countries are looking at Indonesia to invest in various industrial sectors. So it has a good impact on opening up many job opportunities, especially labor from Indonesia itself.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 591,
"width": 441,
"height": 143,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The increasing number of Indonesians is a concern for the government to organize plans by providing employment opportunities. So that this can fulfill the survival of life and reduce the unemployment rate in Indonesia. So it can be said that this is a means of government programs to boost the wheels of the country's economy that can lead Indonesia to prosperity. Efforts to improve welfare need to be accompanied by equal distribution of employment opportunities in various industrial sectors because this is very influential on national development. Then there needs to be an attitude from the government to provide legal protection and guarantee obligations in fulfilling welfare, especially related to aspects of employment in Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "322",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 97,
"width": 253,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 117,
"width": 441,
"height": 142,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Regulations regarding employment have specifically been designed in Law Number 13 of 2003 concerning Manpower, namely regulations that discuss objectives related to aspects that regulate the position of workers and companies. Increasingly with the development, the law on employment has also changed, especially in the provisions of the employment agreement. The state has guaranteed its citizens by providing legal protection for employment agreements to obtain welfare by the contents of Article 28D paragraph (2) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia which states that everyone has the right to work and receive fair and appropriate compensation and treatment in labor relations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 268,
"width": 441,
"height": 219,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on labor provisions, there is a work agreement that regulates the existence of a work contract system commonly known among workers as a Fixed Time Work Agreement (PKWT) and an Indefinite Time Work Agreement (PKWTT) with the existence of these provisions having the intention based on the provisions regulated by the government relating to the period of work agreements between workers and companies. So every working relationship will automatically be bound by the rights and obligations that must be carried out by employers and workers by the agreement made in the agreement. (Azis et al., 2019). The agreement contains an element of order under supervision where the worker submits to the company to complete the task. In return, the company will provide wages based on the employee's performance as agreed in the employment contract (Ramadhani, 2018). It can be said that the existence of this employment agreement can provide welfare for workers in the process of supporting life, so companies need to pay attention to aspects that guarantee workers' rights in agreeing on employment agreements.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 496,
"width": 441,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The purpose of implementing this contract system is to make the company more effective to benefit both workers and companies. With the existence of a work contract between the two parties, there is more certainty in an agreement, even though there is no single binding regulation on the form and content of the agreement because it is guaranteed by the principle of freedom of contract, which is a principle stating that everyone is allowed to make contracts (agreements) containing and of any kind as long as they do not conflict with the law, decency and public order (Syidda, 2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 629,
"width": 441,
"height": 86,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To realize the welfare of workers, the author in this discussion will examine the legal protection of workers with a contract system that reviews the welfare of its workers through the perspective of Law Number 6 of 2023 concerning the Stipulation of Government Regulations instead of Law Number 2 of 2022 concerning Job Creation into Law. With this, the author looks at the reality that occurs in the field of whether the fulfillment of rights to workers has been",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "323",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 97,
"width": 441,
"height": 49,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892 implemented with the new Manpower Law, so this needs to be done to develop research to provide legal certainty regarding the welfare of workers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 155,
"width": 441,
"height": 104,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PT Sunwoo Garment Indonesia is a company from Indonesia listed as a bonded area according to the registration number SKEP MENKEU NUMBER: 641/KM.4/2016. The company is located in Dusun II, Telukan, Kec. Grogol, Sukoharjo Regency. PT Sunwoo Garment Indonesia is a company engaged in garment production whose targets focus on foreign production. PT Sunwoo Garment Indonesia in carrying out its production applies to its workers with a contract work system, namely the system implemented has used the current law, Law Number 6 of 2023.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 268,
"width": 441,
"height": 219,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Work agreements that arise through the contract system are related to workers to achieve the goal of a more secure life. Article 88 paragraph (1) has been amended to state that every worker/laborer is entitled to a livelihood that is decent for humanity ( Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2023 , 2023). The provisions in this article provide for the fulfillment of workers' rights and obligations. The contract system agreed with the company has an influence on the career path of workers, because assessing the regulations used now the company no longer appoints workers as permanent workers but rather agreements with a certain time (PKWT), this certainly has a good impact on workers, especially in workers' guarantees of occupational health and safety that have been applied at PT Sunwoo Garment Indonesia. Along with the performance of workers affected by the extension of contracts for workers who can guarantee workers a lifetime contract in the company through the agreement offered, these changes also affect the welfare of employees which can be a solution offered for the fulfillment of a sustainable life.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 496,
"width": 441,
"height": 124,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The enactment of Law Number 6 of 2023 as a basis of reference to pay attention to the appropriate aspects of labor, to obtain legal certainty to facilitate the parties concerned in agreeing on a work agreement. because in practice many facts make a work agreement that is carried out unilaterally by the employer so that the contents only benefit the employer's parties. And workers usually only agree intending to work (Harahap, 2020). Therefore, the government has made policy changes to work agreements because this is very necessary in fulfilling the rights and obligations of workers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 648,
"width": 128,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. RESEARCH METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 667,
"width": 441,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This writing, which is a literature study, is prepared using an empirical juridical approach which is descriptive where the author focuses on the implementation of the law on the object of research in the form of legal protection of employee work agreements at PT Sunwoo Garment Indonesia with a contract system based on law number 6 of 2023. The primary data used in this",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "324",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 97,
"width": 441,
"height": 181,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892 writing is taken directly from PT Sunwoo Garment Indonesia through the interview method which is then processed together with primary legal secondary data, namely Law Number 6 of 2023 concerning the Stipulation of Government Regulations instead of Law Number 2 of 2022 concerning Job Creation into Law and a Work Agreement Letter between workers and the company PT Sunwoo Garment Indonesia. So that this writing becomes directed and can be accounted for legality and truth, the author also takes data from primary legal sources such as books, journals, articles, or other literature that is continuous with the subject matter studied in this writing. The existence of tertiary legal sources that are also included in the writing has been limited in number so as not to eliminate the main purpose of the writing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 307,
"width": 161,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. RESULTS AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 325,
"width": 435,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Implementation of Law No. 6 of 2023 on Employment Agreements with the Contract System at PT Sunwoo Garment Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 363,
"width": 441,
"height": 257,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PT Sunwoo Garment Indonesia is a company engaged in garments commonly called apparel, PT Sunwoo Garment Indonesia began running its business in 2016 by expanding from Bogor, because it was considered that the operational costs in Bogor were quite high, finally decided to shift to the Central Java region and was located in Sukoharjo. PT Sunwoo Garment Indonesia is a company that uses foreign investment in running its business, by using PMA or foreign investment the company is simply looking for orders from brands that want to use the services of PT Sunwoo Garment Indonesia. The service in the company's cooperation is sewing services from raw materials to ready-made clothes. So the production requires many workers to achieve the target every month. If the target is ready, the production will be exported to various countries such as Europe and America. Therefore, the contract work agreement is a crucial thing that deserves attention so that all employees are guaranteed their welfare. The most important thing is that the employment agreement must be by what is desired by the applicable laws and regulations, which is none other than the Law on Manpower. If the employment agreement contradicts the existing regulations, it is considered invalid and will cause several consequences (Putra & Wajdi, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 629,
"width": 441,
"height": 105,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Law Number 6 of 2023 is a new legal product in which there are changes in the contents of articles from the previous Labor Law. The changes to the Articles in the new Labor Law will certainly have an impact on the contents of the employment agreement. However, even so, this Law still has legal force as the old Law which acts as a legal basis for the formation and implementation of employment agreements between companies and employees. So that its existence can be used as a comparison material in changing whether it can be effective in",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "325",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 97,
"width": 441,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892 increasing or experiencing a bad impact on the legal protection of workers. The form of legal protection itself includes fulfillment of rights, compensation, legal assistance, and restitution costs which can be said to be an effort to realize legal protection and provide a sense of security (Azis et al., 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 192,
"width": 441,
"height": 181,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The existence of a work agreement applied in the company is an effort to implement a government program that requires workers to have a working relationship with a work agreement, where the work agreement applied by PT Sunwoo Garment Indonesia is a specific time work agreement or commonly abbreviated as (PKWT). This type of work agreement strongly refers to the process of working period which has a period of 12 months in one contract agreement, then workers can increase working time in line with worker performance and company needs. However, in this case, the company also applies an additional working period through performance results and offers to extend the working period by the company. The reason the company does this is on the basis that there is no prohibition in its implementation, only the agreement of both parties (Purnama, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 382,
"width": 441,
"height": 238,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The employment agreement owned by PT Sunwoo Garment, in substance, is by applicable laws and regulations, and there are no discrepancies in the contents and provisions of the employment agreement. Starting from the employment contract period that has been determined accordingly and the contents that contain rights and obligations are also appropriate. This indicates that the employment agreement offered by PT Sunwoo Garment Indonesia has represented the application of the applicable law to workers, which in writing can be concluded that legal protection can be guaranteed and workers can easily get their rights. The existence of new worker rights will be given to workers if it is by the agreement of the parties between the worker and the company and the worker performs his obligations as agreed upon (Nita & Susilo, 2020). Regarding obligations, workers must obey the rules set by the company, if they do not obey this means that workers are not carrying out their obligations as workers, if workers have obeyed the rules and are disciplined at work, it will benefit the company and workers because they see the performance of workers being able to provide an increase (Gunawan & Suci, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 629,
"width": 441,
"height": 105,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The employment agreement by PT Sunwoo Garment Indonesia will initially be offered in the process of recruiting new workers. From the provisions included in the process of recruiting new workers using a specific time work agreement contract system, it can be analyzed from the contents of the results agreed upon by both parties by reviewing the applicable law whether the specific time work agreement can run optimally and thoroughly so that the second party as a worker is not disadvantaged. Then from the analysis obtained from the employment agreement",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "326",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 97,
"width": 441,
"height": 49,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892 form, there are no provisions that cause the second party to be disadvantaged and the provisions included in the form are by the current law.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 155,
"width": 441,
"height": 180,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The application of the employment agreement held at PT Sunwoo Garment Indonesia is the implementation of a working relationship between workers and companies that arises to carry out workers with agreed conditions and the rights and obligations of each other are fulfilled to fulfill a good working relationship in the sustainability of life by the application of applicable labor laws. Based on the data collected, since Law Number 6 of 2023 was born, PT Sunwoo Garment Indonesia's fixed-term employment agreement has had no changes. This is because the fixed-term employment agreement is still formed based on the old law. Even though the employment agreement has not been adjusted to the new law, in practice the employment agreement is still effective and the company also remains by government regulations which are always updated as a basis for employment relations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 344,
"width": 441,
"height": 124,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "From the results of data in the field through the Staff and HRD Manager of PT Sunwoo Garment Indonesia conducted by the author (2023), the implementation of Law No. 6 of 2023 can be applied by government regulations, but until now it has not been applied at PT Sunwoo Garment Indonesia. Certainly, if a government regulation has been issued to change the provisions of the Law, the company will change and apply it to workers, especially in providing appropriate legal protection from the renewal of the contents of the article so that the company has also fulfilled these requirements.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 477,
"width": 441,
"height": 124,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Certain points are by the amendments to Law Number 6 of 2023 because at these points the articles governing employment agreements have not changed. However, in terms of the overall application, PT Sunwoo Garment Indonesia has not made a comprehensive update to Law Number 6 of 2023. The company will continue to update and follow according to government regulations. This research is conducted as a parameter for PT Sunwoo Garment Indonesia to update the contents of what articles contain provisions, especially in labor agreements in terms of Law Number 6 of 2023.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 610,
"width": 441,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The non-implementation of Law Number 6 of 2023 as the basis for the legal basis for making employment agreements is a definite step that must be taken by the company in the future. The implementation of Law Number 6 of 2023 will be clear evidence that companies and workers will both obtain legal certainty that can maintain public order in carrying out work relations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 686,
"width": 440,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Efforts to Improve Employee Welfare with the Contract System at PT. Sunwoo Garment Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "327",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 97,
"width": 253,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 117,
"width": 441,
"height": 218,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Workers' welfare is one thing that must be achieved by companies apart from obtaining profits during the production process. Workers who are satisfied with the company's services indicate a company that has a high dedication in terms of fulfilling the rights of its workers. In this research, efforts to improve worker welfare at PT Sunwoo Garment Indonesia are examined based on the Theory of Legal Effectiveness where this theory highlights appropriate attitudes or behavior. The theory of legal effectiveness will assess whether the welfare obtained by workers is in line with the law, whether existing policies have been implemented, whether law enforcement is running, and whether workers have obtained their rights. The application of legal effectiveness theory can help find out whether the implementation of legal rules is successful or failed (Siregar, 2018). In terms of addressing the facts that occurred at PT Sunwoo Garment Indonesia, this theory will develop based on empirical reality where the law will be seen as an action that is repeated in the same form in has a specific purpose (Soekanto, 1976).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 344,
"width": 441,
"height": 276,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the employment agreement between PT Sunwoo Garment Indonesia and its employees, there are clauses regarding the rights and obligations that must be fulfilled by each party. The main purpose of the employment agreement is none other than so that these rights and obligations are carried out and maintain harmonious relations between the company and its workers. Talking about the welfare of workers, the point of discussion will focus on what instruments are provided by the company for its workers during the employment relationship. Based on the data obtained from the field, many efforts have been made by PT Sunwoo Garment Indonesia to improve the welfare of its workers, including protecting the fulfillment of welfare guarantees which include health insurance, employment insurance, death insurance, and old age insurance. In the fulfillment of guarantees, it is not just wages that are given during the month, the guarantees mentioned earlier are guarantees of fulfillment in the survival of workers. The existence of these guarantees is an obligation that must be realized by the government to implement government programs so that workers' welfare can be achieved (Sudrajat, 2020). The guarantees aimed at improving the welfare of these workers, based on the author's opinion, have been successfully realized by PT Sunwoo Garment Indonesia through:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 629,
"width": 441,
"height": 105,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "First, payment of employee work efforts. Workers at PT Sunwoo Garment Indonesia will receive wage payments every 10th (tenth), and if the 10th (tenth) falls on a holiday, then the provision will be given on a working day before the 10th (tenth) or after according to more feasible circumstances. Based on the data obtained, PT Sunwoo Garment Indonesia always pays wages on time and there has never been a delay in providing wages. The amount of wages received by workers has also increased every year. This is evident from the increase in the MSE in 2023 to Rp.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "328",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 97,
"width": 253,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 117,
"width": 441,
"height": 85,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2,138,248, an increase of Rp. 140,095 (one hundred forty-ninety-five rupiah) from the previous year which was at Rp. 1,998,153. Meanwhile, in 2021 the minimum wage obtained by workers is IDR 1,986,450. Although the increase in wages that occurred from 2021-2022 was not as large as in 2022-2023, this has shown significant and continuous development from the company to realize welfare for workers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 211,
"width": 441,
"height": 219,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In addition to the basic wage that workers are sure to get, there are other wages attached to workers if they are more active in carrying out their work such as overtime wages. The provision of overtime to workers is the satisfaction of workers. The existence of additional working time can provide additional living allowances for them. On weekdays, the first hour of overtime is paid at 1½ times the hourly wage, then the second hour and so on is paid at 2x the hourly wage. Whereas overtime on weekly rest days and official national holidays, the first 8 hours are paid 2x an hour's wage, then the 9th hour is paid 3x an hour's wage, and the 10th hour and so on 4x an hour's wage. Based on the analysis, workers carry out overtime according to the wishes of the workers, so the company only offers and is not obligatory. In addition, the implementation is also by the applicable legislation where overtime is not more than 14 hours a week. This is also because PT Sunwoo Garment Indonesia has not been able to provide a lot of overtime due to production being constrained by the US recession as a result of the Russian and Ukrainian wars.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 439,
"width": 441,
"height": 124,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The realization of the implementation of welfare improvement through wage increases is a requirement that companies can prosper their workers, with the hope that workers' needs are met. Workers also feel happy with this wage increase, because this is what workers have been waiting for. The implementation of the company as an employer is by the procedure so that the company does not result in procedural errors, especially in providing wages because the relationship between employers and workers is in the realization of legal protection that provides order, harmony, certainty, and usefulness.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 572,
"width": 441,
"height": 162,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Second, Workers' Compensation. Work compensation money will be obtained by workers when their work contract period expires. The amount obtained is equal to one month's wages, the provision of compensation money should be regulated in Law Number 6 of 2023 which states in Article 61 A that employers are obliged to provide compensation money to workers by the worker's length of service in the company concerned. At PT Sunwoo Garment Indonesia, compensation money will be given to workers if workers have carried out work relations for 12 months and that has become a regulation set by PT Sunwoo Garment Indonesia. As for workers who resign before their contract period expires, they will only get the remaining contract compensation from the remaining period of employment. For example, if a worker has signed a",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "329",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 97,
"width": 441,
"height": 49,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892 contract for one year of work and then resigns in the sixth month, then he will only get half of the minimum wage.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 155,
"width": 441,
"height": 85,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This compensation money is a form of appreciation from the company to workers for their services and dedication, not merely to comply with laws and regulations. However, several groups of workers do not receive compensation, including due to death, involvement in criminal offenses that carry the threat of imprisonment, and events committed by workers that can end the employment agreement.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 249,
"width": 441,
"height": 181,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Third, severance pay. The provision of severance pay is a provision that has been stipulated in Law Number 6 of 2023 in Article 156 paragraph (1) which states that in the event of termination of employment, employers are obliged to pay severance pay that should have been received by workers if the employment relationship ends. The provisions for calculating severance pay are still by the previous law, the provision of severance pay is to obtain the rights of workers who have dedicated their time and energy to the company as an employer. PT Sunwoo Garment Indonesia looks at performance and length of service in providing severance pay which will consist of basic wages and fixed allowances. Severance pay is also given to workers who have entered retirement age with the title of severance pension. Based on field data, there is nothing for the company to give severance pay as per existing regulations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 439,
"width": 441,
"height": 124,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The provision of severance pay was also carried out by PT Sunwoo Garment Indonesia, which some time ago took the step of mass dismissal of 400 workers as a result of the conflict between Russia and Ukraine. Based on the reduction of workers, PT Sunwoo Garment Indonesia still provides the best solution to its workers by channeling some of its workers through companies around PT Sunwoo Garment Indonesia, this is done as a corporate responsibility by providing solutions to its workers. Quoted through solos; the workers affected by the reduction will get the following amount of compassion money (Putri & Yuniati, 2022):",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 572,
"width": 422,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Regular employees are calculated with a basic salary/12 x length of service (months) provisions with a maximum length of service of 20 months.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 610,
"width": 422,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Staff employees (all in) are calculated with basic salary/12 x length of service (months) x 50% provisions with a maximum length of service of 20 months.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 648,
"width": 441,
"height": 86,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fourth, the allowance. The allowance is a gift from the company as an additional income commonly known as a bonus to workers. The matter of allowances is not regulated by the Manpower Law, but its provisions are regulated in the provisions of Government Regulation Number 15 of 2023. PT Sunwoo Garment provides 2 (two) types of allowances for its workers, namely holiday allowances and attendance allowances or attendance premiums. Holiday",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "330",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 97,
"width": 441,
"height": 124,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892 allowances such as Eid al-Fitr will be given to workers who have served a minimum of 1 month continuously and will be given no later than 7 (seven) days before Eid al-Fitr. The calculation for the holiday allowance is based on and adjusted to the applicable legislation. Eid al-Fitr allowance is not given to employees whose contracts have expired before the date of Eid al-Fitr (for PKWT employees) while for PKWTT employees it is not given if the employee has left more than 30 (thirty) days before Eid al-Fitr.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 230,
"width": 441,
"height": 48,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meanwhile, the attendance allowance will be given to workers as a form of appreciation for attendance that is always on time and able to make a good contribution to the company. The calculation of the attendance premium provided by PT Sunwoo Garment Indonesia is:",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 287,
"width": 419,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Attendance Allowance / Attendance Premium is provided for employees with UMK / UMR wages and staff whose salary is not more than twice the UMK / UMR salary.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 325,
"width": 419,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Attendance Allowance / Present Premium is not given to employees with the position of Section Head, Chief, Assistant Manager, and Manager.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 363,
"width": 419,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. The nominal amount of Attendance Allowance / Present Premium is Rp. 50,000 per person per month, given every month on the 10th together with the provision of salary.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 401,
"width": 419,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Attendance Allowance / Present Premium is not given to employees who within 1 month there are absences for any reason.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 439,
"width": 441,
"height": 143,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fifth , leave rights. PT Sunwoo Garment Indonesia provides leave rights by established regulations. Usually leave is given by the company if workers have worked for 12 (twelve) consecutive months and at least 12 working days are given and as long as they use the leave the fulfillment of their rights are still fulfilled, namely still paid by the company (Devita & Nugroho, 2022). Not only annual leave like maternity leave is still paid by the company. Because this leave right already exists in the provisions of labor law. The employment agreement document of PT Sunwoo Garment Indonesia includes provisions regarding leave rights, employees have leave rights that have been regulated by the law as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 591,
"width": 423,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Annual Leave: Leave granted to employees who have worked 12 consecutive months. The amount of annual leave is 12 days in 1 year.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 629,
"width": 106,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Married employees",
"type": "List item"
},
{
"left": 301,
"top": 629,
"width": 34,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ":3 days",
"type": "Table"
},
{
"left": 103,
"top": 648,
"width": 235,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Marriage of a child : 2 days",
"type": "Table"
},
{
"left": 103,
"top": 667,
"width": 165,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Circumcising/baptizing a child",
"type": "List item"
},
{
"left": 301,
"top": 667,
"width": 37,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ": 2 days",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 686,
"width": 291,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Childbirth 1.5 Months before and 1.5 months after childbirth.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 705,
"width": 134,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "f. Miscarriage of pregnancy",
"type": "List item"
},
{
"left": 301,
"top": 705,
"width": 59,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ": 1.5 Months",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 724,
"width": 237,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "g. Wife giving birth/miscarriage : 2 Days",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "331",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 97,
"width": 253,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 117,
"width": 349,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "h. Husband/wife, parents/parents-in-law, children or son-in-law dies : 2 Days",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 136,
"width": 233,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "i. A sibling in the same house passed away: 1 Day",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 155,
"width": 237,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "j. Menstruation (first & second day) : 2 Days",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 173,
"width": 441,
"height": 162,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The procedures and procedures for taking leave are explained in company regulations or leave-taking procedures. A company that grants its workers the right to leave will improve the welfare of its workers if the right to leave is fulfilled. If a worker for 1 year does not take the work leave to which he is entitled, then he is entitled to payment of work leave. However, in the field it was found that there is an obligation that PT Sunwoo Garment Indonesia has not carried out, namely eliminating the rights already in the employment agreement in the form of the right to payment of leave to its workers. This attitude violates Article 156 paragraph (4) of Law Number 6 of 2023 that the right replacement money should be received by workers provided that the leave has not been used and the company is obliged to pay it.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 344,
"width": 441,
"height": 181,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The incident is a violation of the employment agreement made by the company. In these conditions, workers are legitimate in the eyes of the law if they want to fight for their rights which should be the company's obligation in carrying out employment relations. Given that the specific time work agreement at PT Sunwoo Garment Indonesia in the signing of the contract has determined the amount of wages by the minimum wage set by the government the agreement is in charge of providing legal certainty. This is also an effort to provide legal protection for workers considering that the problems that lurk in workers are not only about rights that are not given but also the threat of unemployment if at any time there are circumstances that make workers stop or are dismissed (Wardana et al., 2023). That is why workers are the ones who deserve more attention regarding their rights to legal protection given their position as a vulnerable group.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 534,
"width": 441,
"height": 200,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In response to this incident, the company has provided an option to convey criticism and suggestions through a complaint box. Workers can write anything that becomes an obstacle and their complaints through the complaint box which will then be followed up by the company in an evaluation meeting. Unfortunately, the payment of leave entitlements is still stagnant due to several factors, including the company's attitude that leaves reimbursement is not something that must be paid immediately and the workers feel that they have enough income. Complaints about this problem have already been submitted by several workers. It's just that because the number is not comparable to other workers who are not concerned about this, this leave replacement has never found a bright spot. For this matter to be resolved, the company must immediately take a firm and responsive attitude by providing compensation for working leave as a form of corporate responsibility in fulfilling its obligations. So that in the future there will no longer be a legal",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "332",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 97,
"width": 440,
"height": 49,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892 vacuum between companies and workers, which will certainly have an impact on the efficient implementation of work contracts and the achievement of workers' welfare as expected.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 174,
"width": 94,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. CONCLUSIONS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 192,
"width": 441,
"height": 124,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PT Sunwoo Garment is a company engaged in the textile sector that absorbs many workers, especially from the surrounding community. The employment contract is a crucial thing that must be considered so that the continuity of working relationships between companies and workers runs well. The employment contract owned by PT Sunwoo Garment Indonesia is still based on the old Labor Law and has not been updated to follow the new Labor Law Number 6 of 2023 because it is still waiting for a circular letter from the local government. However, in practice, the existing employment contract is not contrary to the prevailing laws and regulations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 325,
"width": 441,
"height": 200,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PT Sunwoo Garment in carrying out work relations with its workers gives high attention to achieving employee welfare. The company provides various facilities to support employee comfort at work. This consists of work wages which always increase every year, compensation money, severance pay, allowances, and also work leave. However, in practice, a violation was found by the company where they did not provide payment instead of working leave. This happens because workers feel that they have enough income and the company feels that this is not something that must be paid immediately. Therefore, it can be concluded that in writing the employment contract owned by PT Sunwoo Garment Indonesia is by existing regulations, but in practice, some problems come from the company. So it can be said that the employment contract has not been fully efficiently implemented, which means that the company must immediately resolve it so that good working relationships can continue to be established and workers' welfare can be achieved.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 553,
"width": 77,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 570,
"width": 441,
"height": 37,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Azis, A., Handriani, A., & Basri, H. (2019). “Perlindungan Hukum Hak Pekerja Pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Dalam Ketenagakerjaan.” Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah Hukum Dan Keadilan , 10 (1), 61.",
"type": "Table"
},
{
"left": 109,
"top": 610,
"width": 239,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.32493/JDMHKDMHK.V10I1.3175",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 635,
"width": 441,
"height": 36,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Devita, N., & Nugroho, A. A. (2022). Perlindungan Hukum Atas Hak Cuti Tahunan Pekerja Waktu Tertentu Yang Tidak Terpenuhi. Hangoluan Law Review , 1 (2), 261. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31604/justitia.v8i3.403-416",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 686,
"width": 441,
"height": 35,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gunawan, R., & Suci, N. M. (2022). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Coco Bali Fiber. Bisma: Jurnal Manajemen , 8 (2), 459. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/bjm.v8i2",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 34,
"width": 200,
"height": 16,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 19 No. 3 December 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 27,
"width": 144,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "YURISDIKSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 360,
"top": 54,
"width": 167,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Wacana Hukum dan Sains Universitas Merdeka Surabaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 93,
"top": 80,
"width": 433,
"height": 22,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 318,
"top": 105,
"width": 3,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\\",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 755,
"width": 138,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2023 Author(s)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "333",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 97,
"width": 253,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN print 2086-6852 and ISSN Online 2598-5892",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 117,
"width": 271,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Harahap, A. M. (2020). Pengantar Hukum Ketenagakerjaan .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 142,
"width": 441,
"height": 35,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nita, S., & Susilo, J. (2020). Peranan Serikat Pekerja Dalam Membentuk Perjanjian Kerja Bersama Sebagai Hubungan Kerja Ideal Bagi Pekerja Dengan Pengusaha. Jurnal Hukum De’rechtsstaat , 6 (2), 147. https://doi.org/https://doi.org/10.30997/jhd.v6i2.2819",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 193,
"width": 441,
"height": 35,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purnama, N. (2021). Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Dan Pengusaha Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kerja Pasal 59 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 158,
"top": 218,
"width": 36,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pakuan",
"type": "Table"
},
{
"left": 109,
"top": 218,
"width": 417,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Justice Journal of Law (PAJOUL) , 2 (1), 86. https://doi.org/https://doi.org/10.33751/pajoul.v2i1.3410",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 256,
"width": 441,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Putra, Z., & Wajdi, F. (2022). Problematika Hukum Perjanjian Kerja Antara Perusahaan dan Pekerja. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan , 7 (2), 407.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 291,
"width": 441,
"height": 38,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Putri, M. N., & Yuniati, I. (2022). “PHK 400-an Karyawan, Ini Penjelasan PT Sunwoo Garment di Sukoharjo .” Solopos. https://soloraya.solopos.com/phk-400-an-karyawan-ini-penjelasan- pt-sunwoo-garment-di-sukoharjo-1383738",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 344,
"width": 441,
"height": 36,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ramadhani, D. A. (2018). Implementasi Undang-Undang Ketenagakerjaan Dalam Perjanjian Kerja Antara Perusahaan Dan Tenaga Kerja Di Perseroan Terbatas (PT). Jurnal Yuridis , 5 (2), 198. https://doi.org/https://doi.org/10.35586/.v5i2.767",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 395,
"width": 441,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siregar, N. F. (2018). Efektivitas Hukum. Al-Razi: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Kemasyarakatan , 18 (2), 6.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 433,
"width": 440,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Soekanto, S. (1976). Beberapa permasalahan hukum dalam kerangka pembangunan di Indonesia: suatu tinjauan secara sosiologis . 45.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 471,
"width": 440,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sudrajat, T. (2020). Perlindungan Hukum dan Pemenuhan Hak Pekerja pada Program Jaminan Kesehatan Nasional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 239,
"top": 484,
"width": 44,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pandecta",
"type": "Table"
},
{
"left": 302,
"top": 484,
"width": 44,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Research",
"type": "Text"
},
{
"left": 109,
"top": 484,
"width": 417,
"height": 22,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Law Journal , 15 (1), 91. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/pandecta.v15i1.23647",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 522,
"width": 441,
"height": 35,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syidda, I. (2023). Kajian Yuridis Perubahan Hubungan Kerja Pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 Dalam Perspektif Keadilan . Universitas Muhammadiyah Malang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 572,
"width": 283,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 597,
"width": 214,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2023 . (2023)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 623,
"width": 441,
"height": 22,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wardana, K. C. D., Roesli, M., & Nugroho, B. (2023). Juridical Review Legal Protection of Employees Subject To Termination. YURISDIKSI: Jurnal Wacana Hukum Dan Sains",
"type": "Text"
},
{
"left": 109,
"top": 648,
"width": 417,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Merdeka Surabaya , 19 (2), 183–201.",
"type": "Table"
},
{
"left": 109,
"top": 661,
"width": 268,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/https://doi.org/10.55173/yurisdiksi.v19i2.199",
"type": "Text"
}
] |
26b751ff-0f01-e23d-2450-9a33cfb77d86 | http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/sosek/article/download/12673/9079 | [
{
"left": 95,
"top": 20,
"width": 438,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Interna tio nal J our nal o f A dvan ces in Inte llige nt Inf ormat ics ISSN 2442 -6571 Vol . 8 , N o. 1 , M arch 2022, pp. 1-1 1 1",
"type": "Table"
},
{
"left": 465,
"top": 770,
"width": 51,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http s://do i.or g/10.26555",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 770,
"width": 330,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "/ija in.v8i 1.800 http ://ija in.o rg ijain @uad.ac .id",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 71,
"width": 441,
"height": 640,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An ex tended approa ch o f wei ght col lect ive influen ce graph f or detec tion influence actor Gali h He ndr o Mart ono a , 1 , Azhari Azhar i b , 2,* , Kh abib Musto fa b , 3 a Depa rtm ent of Infor matics , U niver sita s Bumigo ra, Indon esia b D epa rtme nt of Compute r S cie nce a nd E lect ron ics, U biver sita s G adj ah Mada , Indon esia 1 ga lih.hendr o@ma il.un iver sita sbumigo ra. ac. id; 2 aris n@ugm. ac. id ; 3 khabib @ugm. ac. id * c orres pondin g a utho r 1. Intro ducti on Hate sp eec h is one of the sig nifi cant to pics of d isc ussi on relat ed to soc ial med ia a nalys is. It i s m ain ly associ ate d w ith th e fr eed om of use rs t o sha re c ont ent an d o pin ion s o n ex isti ng soc ial med ia p latf orm s. Fre edo m o f o pin ion in s ocia l m edi a h as a lso led to an i ncr eas e in th e n um ber of h ate spe ech th rou gh soc ial med ia. Thi s in crea se is o ne of t he c hall eng es fa ced by the gover nm ent in un cove rin g in flue ntia l act ors of hate sp eec h on so cial m edi a an d is sui ng a le gal law in the fo rm of the Inf orm atio n an d Tra nsa ctio n La w o f El ectr oni cs ( UU IT E). One of th e m etho ds u sed to unc ove r in flu ent ial acto rs i s th e cen trali ty meas ure , wh ich means the vita l n ode in a ne two rk. It rep res ent s th e in flue nce of a pe rso n whos e pr ese nce on t he ne two rk t end s to do min ate o ther s. Th ere are num ero us be nefi ts a sso ciat ed w ith det ect ing ac tor s o n th e ne two rk, su ch as e xpl aini ng th e ne two rk's dy nami cs. Som e o f th e tr adi tion al meth ods wid ely use d to de tec t th e inf lue nce of a no de in a ne two rk inc lud e B etw een ness C entr alit y (BC ), D egree Cen tral ity (D C), and Cl ose nes s C entra lity (CC ) [1] . Th ese m etri cs are ev alu ate d ac cordi ng to th e n umb er o f no de con necti ons, relat ion shi p wi th neighb our s, a nd the pat h th at cr osse s th e n ode [2] . DC on ly l ook s at the tar get nod e's inf orm ation w ith low ac cura cy an d ti me com plex ity [3] . DC and CC hav e a bett er r esu lt t han BC, w hich has h igh tim e co mpl exit y [4 ]. Ot her m eth ods i nclu de Cro ss- Fac e C ent rality [5] . R ahim et a l. [6] co llab ora ted ce ntra lity an d si mila rity m easur em ent s us ed f or f rien dly",
"type": "Picture"
},
{
"left": 94,
"top": 708,
"width": 439,
"height": 42,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "rec om men dati on. D ete ctio n o f th e c ent ral or i nflu ent ial act ors in a ne two rk is main ly out on soc ial medi a, suc h as Tw itte r [7] – [12] . Be sid es, i nflu enti al a cto rs i mpleme nt o ther fiel ds, s uch a s, cybe rcr im e [13] – [15] an d e- comme rce [16] .",
"type": "Table"
},
{
"left": 102,
"top": 224,
"width": 431,
"height": 205,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ART IC LE INF O ABS TR ACT Art icl e hi sto ry Rec eive d F ebru ary 10, 202 2 Rev ised M arc h 15, 202 2 Acc epted M arc h 31, 202 2 Ava ilable online M arc h 31, 202 2 Over th e las t deca de, numer ous met hods ha ve b een devel oped to detect th e influe ntia l act ors of h ate spee ch in so cial net works , on e of wh ich is th e Coll ective Inf luence (CI ) met hod. However, this metho d is asso ciat ed wit h unwei ght ed da tas ets, which ma kes it in app ropri ate for soci al media, sig nific ant ly us ing weig ht da tas ets. This study pro pos es a ne w CI met hod calle d th e Wei ght ed C ollec tive In fluen ce Gr aph (WC IG) , wh ich uses th e weight s an d nei ghb or val ues to det ect th e in fluen ce of ha te s peech . A tot al of 4 9, 99 2 In dones ian twee ts were and ext rac ted fro m In dones ian Twit ter acco unts, fro m Ja nua ry 01 to Ja nua ry 22 , 20 21. T he d ata co llect ed are also used to comp are the results of t he pro pos ed WC IG meth od to determ ine the influen tial ac tors in th e di ssemi nat ion of in form atio n. T he exp erime nt was ca rried out two times us ing par amet ers ∂= 2 an d pa rame ter ∂=4. The results sho wed th at the user names b erna cleb oy and zack_ro cksta r are influe ntia l act ors in th e da tas et. F urth ermo re, th e time nee ded to pro cess WCIG calcu latio ns on HPC is 34-75 h ours beca use the larg er th e para meter us ed, th e grea ter t he p roces sin g tim e. This is an open ac ces s art icle under the CC – BY- SA lic ense.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 444,
"top": 322,
"width": 89,
"height": 60,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Key words Node cen tra l Cent ralit y meas ure Collect ive in fluenc e Key a ctor Weig ht c olle ctiv e influe nce g raph",
"type": "Picture"
},
{
"left": 62,
"top": 22,
"width": 145,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/sosek",
"type": "Page header"
},
{
"left": 470,
"top": 22,
"width": 64,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2088-8449 e-ISSN: 2527-4805",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 800,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "91",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 478,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prospek Pengembangan Usaha Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 84,
"width": 435,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem Kolam Terpal di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 114,
"width": 475,
"height": 37,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Business Development Prospects of Dumbo Catfish (Clarias gariepinus) with Tarpaulin Pond System in Tanah Datar Regency, West Sumatra Province",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 169,
"width": 222,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hildi Yusa, Tince Sofyani, dan Chicka Willy Yanti",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 192,
"width": 307,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jln. HR Subrantas KM 12,5, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia 28293",
"type": "Text"
},
{
"left": 63,
"top": 84,
"width": 649,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Advances in Intelligent Informatics ISSN 2442-6571 Vol. 8, No. 1, March 2022, pp. 1-11 1",
"type": "Table"
},
{
"left": 88,
"top": 834,
"width": 201,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.26555/ijain.v8i1.800",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 521,
"top": 834,
"width": 188,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ijain.org [email protected]",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 63,
"top": 135,
"width": 525,
"height": 44,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An extended approach of weight collective influence graph for detection influence actor",
"type": "Section header"
},
{
"left": 63,
"top": 189,
"width": 414,
"height": 63,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Galih Hendro Martono a , 1 , Azhari Azhari b , 2,* , Khabib Mustofa b , 3 a Department of Informatics, Universitas Bumigora, Indonesia b Department of Computer Science and Electronics, Ubiversitas Gadjah Mada, Indonesia 1 [email protected]; 2 [email protected] ; 3 [email protected] * corresponding author",
"type": "Text"
},
{
"left": 63,
"top": 557,
"width": 111,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 63,
"top": 289,
"width": 651,
"height": 525,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hate speech is one of the significant topics of discussion related to social media analysis. It is mainly associated with the freedom of users to share content and opinions on existing social media platforms. Freedom of opinion in social media has also led to an increase in the number of hate speech through social media. This increase is one of the challenges faced by the government in uncovering influential actors of hate speech on social media and issuing a legal law in the form of the Information and Transaction Law of Electronics (UU ITE). One of the methods used to uncover influential actors is the centrality measure, which means the vital node in a network. It represents the influence of a person whose presence on the network tends to dominate others. There are numerous benefits associated with detecting actors on the network, such as explaining the network's dynamics. Some of the traditional methods widely used to detect the influence of a node in a network include Betweenness Centrality (BC), Degree Centrality (DC), and Closeness Centrality (CC) [1] . These metrics are evaluated according to the number of node connections, relationship with neighbours, and the path that crosses the node [2] . DC only looks at the target node's information with low accuracy and time complexity [3] . DC and CC have a better result than BC, which has high time complexity [4]. Other methods include Cross- Face Centrality [5] . Rahim et al. [6] collaborated centrality and similarity measurements used for friendly recommendation. Detection of the central or influential actors in a network is mainly out on social media, such as Twitter [7] – [12] . Besides, influential actors implement other fields, such as, cybercrime [13] – [15] and e-commerce [16] . A R T I C L E I N F O",
"type": "Table"
},
{
"left": 272,
"top": 288,
"width": 88,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A B S T R A C T",
"type": "Section header"
},
{
"left": 63,
"top": 315,
"width": 641,
"height": 164,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history Received February 10, 2022 Revised March 15, 2022 Accepted March 31, 2022 Available online March 31, 2022 Over the last decade, numerous methods have been developed to detect the influential actors of hate speech in social networks, one of which is the Collective Influence (CI) method. However, this method is associated with unweighted datasets, which makes it inappropriate for social media, significantly using weight datasets. This study proposes a new CI method called the Weighted Collective Influence Graph (WCIG), which uses the weights and neighbor values to detect the influence of hate speech. A total of 49, 992 Indonesian tweets were and extracted from Indonesian Twitter accounts, from January 01 to January 22, 2021. The data collected are also used to compare the results of the proposed WCIG method to determine the influential actors in the dissemination of information. The experiment was carried out two times using parameters ∂=2 and parameter ∂=4. The results showed that the usernames bernacleboy and zack_rockstar are influential actors in the dataset. Furthermore, the time needed to process WCIG calculations on HPC is 34-75 hours because the larger the parameter used, the greater the processing time.",
"type": "Table"
},
{
"left": 63,
"top": 18,
"width": 640,
"height": 475,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This is an open access article under the CC – BY-SA license. Keywords Node central Centrality measure Collective influence Key actor Weight collective influence graph International Journal of Advances in Intelligent Informatics ISSN 2442-6571 Vol. 8, No. 1, March 2022, pp. 1-11",
"type": "Table"
},
{
"left": 631,
"top": 33,
"width": 6,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 184,
"top": 1026,
"width": 146,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.26555/ijain.v8i1.800",
"type": "Table"
},
{
"left": 500,
"top": 1026,
"width": 137,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ijain.org [email protected]",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 166,
"top": 87,
"width": 383,
"height": 58,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An extended approach of weight collective influence graph for detection influence actor",
"type": "Section header"
},
{
"left": 166,
"top": 159,
"width": 302,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Galih Hendro Martono a , 1 , Azhari Azhari b , 2,* , Khabib Mustofa b , 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 166,
"top": 190,
"width": 289,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a Department of Informatics, Universitas Bumigora, Indonesia b Department of Computer Science and Electronics, Ubiversitas Gadjah Mada, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 166,
"top": 217,
"width": 288,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 [email protected]; 2 [email protected] ; 3 [email protected] * corresponding author",
"type": "Text"
},
{
"left": 166,
"top": 654,
"width": 82,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 166,
"top": 679,
"width": 474,
"height": 232,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hate speech is one of the significant topics of discussion related to social media analysis. It is mainly associated with the freedom of users to share content and opinions on existing social media platforms. Freedom of opinion in social media has also led to an increase in the number of hate speech through social media. This increase is one of the challenges faced by the government in uncovering influential actors of hate speech on social media and issuing a legal law in the form of the Information and Transaction Law of Electronics (UU ITE). One of the methods used to uncover influential actors is the centrality measure, which means the vital node in a network. It represents the influence of a person whose presence on the network tends to dominate others. There are numerous benefits associated with detecting actors on the network, such as explaining the network's dynamics. Some of the traditional methods widely used to detect the influence of a node in a network include Betweenness Centrality (BC), Degree Centrality (DC), and Closeness Centrality (CC) [1] . These metrics are evaluated according to the number of node connections, relationship with neighbours, and the path that crosses the node [2] . DC only looks at the target node's information with low accuracy and time complexity [3] . DC and",
"type": "Text"
},
{
"left": 166,
"top": 908,
"width": 471,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CC have a better result than BC, which has high time complexity [4]. Other methods include Cross-",
"type": "Table"
},
{
"left": 166,
"top": 925,
"width": 474,
"height": 56,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Face Centrality [5] . Rahim et al. [6] collaborated centrality and similarity measurements used for friendly recommendation. Detection of the central or influential actors in a network is mainly out on social media, such as Twitter [7] – [12] . Besides, influential actors implement other fields, such as, cybercrime",
"type": "Text"
},
{
"left": 166,
"top": 293,
"width": 152,
"height": 706,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[13] – [15] and e-commerce [16] . ARTICLE INFO",
"type": "Table"
},
{
"left": 318,
"top": 292,
"width": 64,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 166,
"top": 329,
"width": 467,
"height": 239,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history Received February 10, 2022 Revised March 15, 2022 Accepted March 31, 2022 Available online March 31, 2022 Over the last decade, numerous methods have been developed to detect the influential actors of hate speech in social networks, one of which is the Collective Influence (CI) method. However, this method is associated with unweighted datasets, which makes it inappropriate for social media, significantly using weight datasets. This study proposes a new CI method called the Weighted Collective Influence Graph (WCIG), which uses the weights and neighbor values to detect the influence of hate speech. A total of 49, 992 Indonesian tweets were and extracted from Indonesian Twitter accounts, from January 01 to January 22, 2021. The data collected are also used to compare the results of the proposed WCIG method to determine the influential actors in the dissemination of information. The experiment was carried out two times using parameters ∂=2 and parameter ∂=4. The results showed that the usernames bernacleboy and zack_rockstar are influential actors in the dataset. Furthermore, the time needed to process WCIG calculations on HPC is 34-75 hours because the larger the parameter used, the greater the processing time. This is an open access article under the CC – BY-SA license. Keywords Node central Centrality measure Collective influence Key actor Weight collective influence graph",
"type": "Table"
},
{
"left": 70,
"top": 254,
"width": 160,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTICLE INFO ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 187,
"top": 281,
"width": 349,
"height": 121,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini bertujuan untuk menghitung pendapatan dari usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal yang dilakukan pembudi daya, menganalisis kelayakan finansial usaha ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal, serta menganalisis prospek pengembangan usaha ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 di Kecamatan Tanjung Emas dan Kecamatan Rambatan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kolam pembudi daya terdiri dari ukuran 4x4 m, pendapatan yang diterima Rp5.854.032,00/periode, PPC (1,79), R/C (1,80), BEP produksi (46,35 kg), BEP sales (Rp873.841,67), BEP harga (Rp10.555,00), dan ROI (56%), sedangkan kolam terpal ukuran 4x6 m, pendapatan yang diterima Rp6.858.476,00/periode, PPC (2,09), R/C (1,64), BEP produksi (57,38 kg), dan BEP sales (Rp1.080.423,81), BEP harga (Rp11.583,00), dan ROI (48%). Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) layak untuk dikembangkan. Kata Kunci: kelayakan usaha; ikan lele dumbo; kolam terpal; investasi; pendapatan; Kabupaten Tanah Datar,",
"type": "Table"
},
{
"left": 187,
"top": 402,
"width": 45,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumatra Barat",
"type": "Text"
},
{
"left": 187,
"top": 426,
"width": 33,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 187,
"top": 441,
"width": 348,
"height": 73,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This research aims to calculate the income from the dumbo catfish (Clarias gariepinus) cultivation business with a tarpaulin pond system carried out by cultivators so far, analyze the financial feasibility of the dumbo catfish (Clarias gariepinus) business with a tarpaulin pond system and analyze the prospects for developing the dumbo catfish business (Clarias gariepinus) with a tarpaulin pond system. This research was carried out in August 2022 in Tanjung Emas District and Rambatan District. The research method used is survey. The results of the research show that the size of the cultivation pond consists of 4x4 m, the income received IDR5,854,032.00/period, PPC (1.79), R/C (1.80), BEP production (46,35 kg), BEP sales (IDR873.841,67), BEP price (IDR10,555.00), ROI (56%), meanwhile, for a 4x6 m tarpaulin pond, the revenue received is IDR6,858,476.00/period, PPC (2.09), R/C (1.64), BEP production (57,38 kg), BEP sales (IDR1,080,423.81), BEP price (IDR11,583.00), ROI (48%). Based on the calculation results of the feasibility analysis, the dumbo catfish (Clarias gariepinus) cultivation business is suitable for development.",
"type": "Table"
},
{
"left": 187,
"top": 524,
"width": 313,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: business feasibility, dumbo catfish, tarpaulin pool, investment, acceptance, income, Tanah Data Regency, West Sumatra",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 281,
"width": 88,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diterima tanggal : 12 Mei 2023",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 289,
"width": 86,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perbaikan naskah: 16 Mei 2023 Disetujui terbit : 30 Juni 2024",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 315,
"width": 86,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Korespodensi penulis: Email: hildi.yusa2965@student. unri.ac.id",
"type": "Text"
},
{
"left": 36,
"top": -13,
"width": 641,
"height": 374,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ jsekp.v19i1.12673 International Journal of Advances in Intelligent Informatics ISSN 2442-6571 Vol. 8, No. 1, March 2022, pp. 1-11",
"type": "Table"
},
{
"left": 666,
"top": 1,
"width": 7,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 61,
"top": 994,
"width": 198,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.26555/ijain.v8i1.800",
"type": "Table"
},
{
"left": 488,
"top": 994,
"width": 186,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ijain.org [email protected]",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 36,
"top": 55,
"width": 519,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An extended approach of weight collective influence graph for detection influence actor",
"type": "Section header"
},
{
"left": 36,
"top": 127,
"width": 409,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Galih Hendro Martono a , 1 , Azhari Azhari b , 2,* , Khabib Mustofa b , 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 36,
"top": 158,
"width": 271,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a Department of Informatics, Universitas Bumigora, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 36,
"top": 172,
"width": 391,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b Department of Computer Science and Electronics, Ubiversitas Gadjah Mada, Indonesia",
"type": "List item"
},
{
"left": 36,
"top": 185,
"width": 390,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 [email protected]; 2 [email protected] ; 3 [email protected] * corresponding author",
"type": "Text"
},
{
"left": 36,
"top": 622,
"width": 110,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 36,
"top": 647,
"width": 642,
"height": 302,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hate speech is one of the significant topics of discussion related to social media analysis. It is mainly associated with the freedom of users to share content and opinions on existing social media platforms. Freedom of opinion in social media has also led to an increase in the number of hate speech through social media. This increase is one of the challenges faced by the government in uncovering influential actors of hate speech on social media and issuing a legal law in the form of the Information and Transaction Law of Electronics (UU ITE). One of the methods used to uncover influential actors is the centrality measure, which means the vital node in a network. It represents the influence of a person whose presence on the network tends to dominate others. There are numerous benefits associated with detecting actors on the network, such as explaining the network's dynamics. Some of the traditional methods widely used to detect the influence of a node in a network include Betweenness Centrality (BC), Degree Centrality (DC), and Closeness Centrality (CC) [1] . These metrics are evaluated according to the number of node connections, relationship with neighbours, and the path that crosses the node [2] . DC only looks at the target node's information with low accuracy and time complexity [3] . DC and CC have a better result than BC, which has high time complexity [4]. Other methods include Cross- Face Centrality [5] . Rahim et al. [6] collaborated centrality and similarity measurements used for friendly recommendation. Detection of the central or influential actors in a network is mainly out on social media, such as Twitter [7] – [12] . Besides, influential actors implement other fields, such as, cybercrime",
"type": "Text"
},
{
"left": 36,
"top": 946,
"width": 205,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[13] – [15] and e-commerce [16] .",
"type": "Table"
},
{
"left": 36,
"top": 260,
"width": 292,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTI CL E I NF O ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 36,
"top": 297,
"width": 632,
"height": 306,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history Received February 10, 2022 Revised March 15, 2022 Accepted March 31, 2022 Available online March 31, 2022 Over the last decade, numerous methods have been developed to detect the influential actors of hate speech in social networks, one of which is the Collective Influence (CI) method. However, this method is associated with unweighted datasets, which makes it inappropriate for social media, significantly using weight datasets. This study proposes a new CI method called the Weighted Collective Influence Graph (WCIG), which uses the weights and neighbor values to detect the influence of hate speech. A total of 49, 992 Indonesian tweets were and extracted from Indonesian Twitter accounts, from January 01 to January 22, 2021. The data collected are also used to compare the results of the proposed WCIG method to determine the influential actors in the dissemination of information. The experiment was carried out two times using parameters ∂=2 and parameter ∂=4. The results showed that the usernames bernacleboy and zack_rockstar are influential actors in the dataset. Furthermore, the time needed to process WCIG calculations on HPC is 34-75 hours because the larger the parameter used, the greater the processing time. This is an open access article under the CC – BY-SA license. Keywords Node central Centrality measure Collective influence Key actor Weight collective influence graph PENDAHULUAN",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 631,
"width": 474,
"height": 156,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) merupakan satu dari banyak komoditas perikanan air tawar yang sangat potensial selain ikan nila, ikan mas, dan mujair. Ikan lele mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan ikan lainnya, antara lain, pertumbuhannya cepat dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kebutuhan terhadap konsumsi ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) tiap tahun makin bertambah. Agar kebutuhan ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) bisa terpenuhi, produksi ikan perlu ditingkatkan tiap tahunnya. Perkembangan produksi ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) di Sumatra Barat mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar 7.087,34 ton sampai dengan tahun 2019 sebesar 46.446,53 ton dengan persentase 5,5% (Pusat Data Statistik dan Informasi KKP RI, 2022). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) terjadi akibat naiknya permintaan ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) di Sumatra Barat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 754,
"width": 228,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang berada dalam Provinsi Sumatra",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 17,
"width": 212,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Advances in Intelligent Informatics",
"type": "Page header"
},
{
"left": 443,
"top": 17,
"width": 61,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2442-6571",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 30,
"width": 130,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 8, No. 1, March 2022, pp. 1-11",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 28,
"width": 5,
"height": 16,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 80,
"top": 767,
"width": 137,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.26555/ijain.v8i1.800",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 374,
"top": 767,
"width": 128,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ijain.org [email protected]",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 357,
"height": 44,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An extended approach of weight collective influence graph for detection influence actor",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 122,
"width": 283,
"height": 16,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Galih Hendro Martono a , 1 , Azhari Azhari b , 2,* , Khabib Mustofa b , 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 145,
"width": 270,
"height": 40,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a Department of Informatics, Universitas Bumigora, Indonesia b Department of Computer Science and Electronics, Ubiversitas Gadjah Mada, Indonesia 1 [email protected]; 2 [email protected] ; 3 [email protected] * corresponding author",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 490,
"width": 76,
"height": 17,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 509,
"width": 443,
"height": 238,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hate speech is one of the significant topics of discussion related to social media analysis. It is mainly associated with the freedom of users to share content and opinions on existing social media platforms. Freedom of opinion in social media has also led to an increase in the number of hate speech through social media. This increase is one of the challenges faced by the government in uncovering influential actors of hate speech on social media and issuing a legal law in the form of the Information and Transaction Law of Electronics (UU ITE). One of the methods used to uncover influential actors is the centrality measure, which means the vital node in a network. It represents the influence of a person whose presence on the network tends to dominate others. There are numerous benefits associated with detecting actors on the network, such as explaining the network's dynamics. Some of the traditional methods widely used to detect the influence of a node in a network include Betweenness Centrality (BC), Degree Centrality (DC), and Closeness Centrality (CC) [1] . These metrics are evaluated according to the number of node connections, relationship with neighbours, and the path that crosses the node [2] . DC only looks at the target node's information with low accuracy and time complexity [3] . DC and CC have a better result than BC, which has high time complexity [4]. Other methods include Cross- Face Centrality [5] . Rahim et al. [6] collaborated centrality and similarity measurements used for friendly recommendation. Detection of the central or influential actors in a network is mainly out on social media, such as Twitter [7] – [12] . Besides, influential actors implement other fields, such as, cybercrime [13] – [15] and e-commerce [16] .",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 221,
"width": 202,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTICL E INFO ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 251,
"width": 48,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 249,
"width": 436,
"height": 164,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received February 10, 2022 Revised March 15, 2022 Accepted March 31, 2022 Available online March 31, 2022 Over the last decade, numerous methods have been developed to detect the influential actors of hate speech in social networks, one of which is the Collective Influence (CI) method. However, this method is associated with unweighted datasets, which makes it inappropriate for social media, significantly using weight datasets. This study proposes a new CI method called the Weighted Collective Influence Graph (WCIG), which uses the weights and neighbor values to detect the influence of hate speech. A total of 49, 992 Indonesian tweets were and extracted from Indonesian Twitter accounts, from January 01 to January 22, 2021. The data collected are also used to compare the results of the proposed WCIG method to determine the influential actors in the dissemination of information. The experiment was carried out two times using parameters ∂=2 and parameter ∂=4. The results showed that the usernames bernacleboy and zack_rockstar are influential actors in the dataset. Furthermore, the time needed to process WCIG calculations on HPC is 34-75 hours because the larger the parameter used, the greater the processing time.",
"type": "Text"
},
{
"left": 297,
"top": 414,
"width": 201,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This is an open access article under the CC – BY-SA license.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 319,
"width": 105,
"height": 60,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords Node central Centrality measure Collective influence Key actor Weight collective influence graph",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 19,
"width": 418,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prospek Pengembangan Usaha Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal | Yusa, H., Sofyani, T., & Yanti, C. W. Vol. 19, No. 1, Juni 2024, pp. 91-99",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 799,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "92",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 67,
"width": 229,
"height": 247,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Barat dengan ibu kota Batusangkar. Secara geografis, wilayah Kabupaten Tanah Datar berada pada posisi 0 0°17″LS-00°39″LS dan 100°19 ″ BT-100°51 ″ BT dan memiliki luas wilayah 133.600 ha (1.336 km 2 ). Jumlah penduduk di Kabupaten Tanah Datar tahun 2021 sebanyak 374.431 jiwa yang mendiami 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong. Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Potensi ekonomi Kabupaten Tanah Datar untuk sektor pertanian dan perikanan yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budi daya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budi daya itik, dan budi daya ikan air tawar (Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 319,
"width": 229,
"height": 169,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prospek pengembangan usaha merupakan gambaran tentang kejadian pada usaha di masa- masa yang akan datang. Menurut Anoraga (2007), pengembangan usaha pada dasarnya adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha termasuk bagi industri rumah tangga saat ini sangat membutuhkan pandangan ke depan (akan dijadikan seperti apa usaha tersebut), motivasi, dan tentu saja kreativitas. Jika hal ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah atau bahkan menjadi usaha skala besar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 494,
"width": 228,
"height": 156,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) mempunyai prospek sangat baik dan berkembang sangat pesat dikarenakan ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi budi daya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, dan modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) sebagai salah satu sumber protein hewani bagi masyarakat merupakan komoditas yang dapat menunjang ekonomi rumah tangga pembudi daya serta meningkatkan pendapatan khususnya di pedesaan (Mulyani, 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 656,
"width": 229,
"height": 130,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Secara umum, terdapat dua alasan perlunya peningkatan konsumsi ikan masyarakat, yaitu pertama adalah untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia dengan meningkatkan asupan masyarakat akan protein dan gizi yang berasal dari ikan, serta kedua adalah mendorong pengembangan industri ikan di Indonesia, khususnya dalam aspek pemasaran dan pengolahan. Dahulu, ikan lele dipandang ikan murahan dan hanya dikonsumsi oleh keluarga",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 67,
"width": 228,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "petani, sekarang ikan lele merupakan komoditas yang sangat disukai oleh masyarakat (Sukardono et al , 2013). Selain itu, rasa daging yang khas serta cara memasak dan menghidangkan secara tradisional, menjadikan menu sajian ikan lele digemari masyarakat luas (Jaja et al ., 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 150,
"width": 228,
"height": 156,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu kegiatan ekonomi berbasis sumber daya hayati pada sektor perikanan adalah kegiatan budi daya ikan, tetapi dengan keterbatasan lahan yang dimiliki dan untuk memanfaatkan lahan pekarangan supaya bernilai produktif, maka masyarakat Kabupaten Tanah Datar banyak mengusahakan budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) di kolam terpal. Kolam terpal kini kian populer untuk kegiatan budi daya ikan. Selain lele, jenis ikan air tawar lain seperti ikan nila ( Oreochromis niloticus ) juga dapat dibudidayakan secara optimal pada kolam terpal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 312,
"width": 228,
"height": 104,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain lebih praktis, mudah diaplikasikan di lahan terbatas dan biaya pembuatan yang relatif lebih murah dibandingkan kolam tembok. Budi daya ikan di kolam terpal juga memiliki keunggulan dibandingkan budi daya ikan di kolam tembok atau kolam tanah dengan biaya pembuatan kolam terpal lebih murah, yaitu Rp95.000,00 (Mahyuddin et al. , 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 422,
"width": 228,
"height": 117,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keunggulan penggunaan kolam dari terpal, antara lain, kolam terpal mudah dibuat, suhu kolam lebih stabil dibandingkan kolam semen, biaya yang dikeluarkan lebih kecil daripada media lainnya, keterbatasan lahan juga tidak menjadi masalah, lokasi dapat dipindah sesuai keinginan, ikan lele mudah dikontrol, kondisi air relatif lebih bersih, dan yang terpenting menghemat biaya (Rosalina, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 544,
"width": 228,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini betujuan untuk menghitung pendapatan dari usaha ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus) dengan sistem kolam terpal yang dilakukan pembudi daya dan menganalisis kelayakan finansial usaha ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 635,
"width": 117,
"height": 16,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 663,
"width": 131,
"height": 16,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lokasi dan Waktu Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 682,
"width": 228,
"height": 104,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 di Kecamatan Tanjung Emas dan Kecamatan Rambatan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive dengan pertimbangan jumlah pembudi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) terbanyak di Kabupaten Tanah Datar dengan sampel penelitian sebanyak 18 orang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 20,
"width": 422,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Interna tio nal J our nal o f A dvan ces in Inte llige nt Inf ormat ics ISSN 2442 -6571",
"type": "Page header"
},
{
"left": 407,
"top": 33,
"width": 126,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol . 8 , N o. 1 , M arch 2022, pp. 1-1 1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 95,
"top": 31,
"width": 4,
"height": 16,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 465,
"top": 770,
"width": 51,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http s://do i.or g/10.26555",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 770,
"width": 330,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "/ija in.v8i 1.800 http ://ija in.o rg ijain @uad.ac .id",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 71,
"width": 441,
"height": 679,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An ex tended approa ch o f wei ght col lect ive influen ce graph f or detec tion influence actor Gali h He ndr o Mart ono a , 1 , Azhari Azhar i b , 2,* , Kh abib Musto fa b , 3 a Depa rtm ent of Infor matics , U niver sita s Bumigo ra, Indon esia b D epa rtme nt of Compute r S cie nce a nd E lect ron ics, U biver sita s G adj ah Mada , Indon esia 1 ga lih.hendr o@ma il.un iver sita sbumigo ra. ac. id; 2 aris n@ugm. ac. id ; 3 khabib @ugm. ac. id * c orres pondin g a utho r 1. Intro ducti on Hate sp eec h is one of the sig nifi cant to pics of d isc ussi on relat ed to soc ial med ia a nalys is. It i s m ain ly associ ate d w ith th e fr eed om of use rs t o sha re c ont ent an d o pin ion s o n ex isti ng soc ial med ia p latf orm s. Fre edo m o f o pin ion in s ocia l m edi a h as a lso led to an i ncr eas e in th e n um ber of h ate spe ech th rou gh soc ial med ia. Thi s in crea se is o ne of t he c hall eng es fa ced by the gover nm ent in un cove rin g in flue ntia l act ors of hate sp eec h on so cial m edi a an d is sui ng a le gal law in the fo rm of the Inf orm atio n an d Tra nsa ctio n La w o f El ectr oni cs ( UU IT E). One of th e m etho ds u sed to unc ove r in flu ent ial acto rs i s th e cen trali ty meas ure , wh ich means the vita l n ode in a ne two rk. It rep res ent s th e in flue nce of a pe rso n whos e pr ese nce on t he ne two rk t end s to do min ate o ther s. Th ere are num ero us be nefi ts a sso ciat ed w ith det ect ing ac tor s o n th e ne two rk, su ch as e xpl aini ng th e ne two rk's dy nami cs. Som e o f th e tr adi tion al meth ods wid ely use d to de tec t th e inf lue nce of a no de in a ne two rk inc lud e B etw een ness C entr alit y (BC ), D egree Cen tral ity (D C), and Cl ose nes s C entra lity (CC ) [1] . Th ese m etri cs are ev alu ate d ac cordi ng to th e n umb er o f no de con necti ons, relat ion shi p wi th neighb our s, a nd the pat h th at cr osse s th e n ode [2] . DC on ly l ook s at the tar get nod e's inf orm ation w ith low ac cura cy an d ti me com plex ity [3] . DC and CC hav e a bett er r esu lt t han BC, w hich has h igh tim e co mpl exit y [4 ]. Ot her m eth ods i nclu de Cro ss- Fac e C ent rality [5] . R ahim et a l. [6] co llab ora ted ce ntra lity an d si mila rity m easur em ent s us ed f or f rien dly rec om men dati on. D ete ctio n o f th e c ent ral or i nflu ent ial act ors in a ne two rk is main ly out on soc ial medi a, suc h as Tw itte r [7] – [12] . Be sid es, i nflu enti al a cto rs i mpleme nt o ther fiel ds, s uch a s, cybe rcr im e [13] – [15] an d e- comme rce [16] . ART IC LE INF O ABS TR ACT Art icl e hi sto ry Rec eive d F ebru ary 10, 202 2 Rev ised M arc h 15, 202 2 Acc epted M arc h 31, 202 2 Ava ilable online M arc h 31, 202 2 Over th e las t deca de, numer ous met hods ha ve b een devel oped to detect th e influe ntia l act ors of h ate spee ch in so cial net works , on e of wh ich is th e Coll ective Inf luence (CI ) met hod. However, this metho d is asso ciat ed wit h unwei ght ed da tas ets, which ma kes it in app ropri ate for soci al media, sig nific ant ly us ing weig ht da tas ets. This study pro pos es a ne w CI met hod calle d th e Wei ght ed C ollec tive In fluen ce Gr aph (WC IG) , wh ich uses th e weight s an d nei ghb or val ues to det ect th e in fluen ce of ha te s peech . A tot al of 4 9, 99 2 In dones ian twee ts were and ext rac ted fro m In dones ian Twit ter acco unts, fro m Ja nua ry 01 to Ja nua ry 22 , 20 21. T he d ata co llect ed are also used to comp are the results of t he pro pos ed WC IG meth od to determ ine the influen tial ac tors in th e di ssemi nat ion of in form atio n. T he exp erime nt was ca rried out two times us ing par amet ers ∂= 2 an d pa rame ter ∂=4. The results sho wed th at the user names b erna cleb oy and zack_ro cksta r are influe ntia l act ors in th e da tas et. F urth ermo re, th e time nee ded to pro cess WCIG calcu latio ns on HPC is 34-75 h ours beca use the larg er th e para meter us ed, th e grea ter t he p roces sin g tim e. This is an open ac ces s art icle under the CC – BY- SA lic ense.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 444,
"top": 322,
"width": 89,
"height": 60,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Key words Node cen tra l Cent ralit y meas ure Collect ive in fluenc e Key a ctor Weig ht c olle ctiv e influe nce g raph",
"type": "Picture"
},
{
"left": 62,
"top": 22,
"width": 145,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/sosek",
"type": "Page header"
},
{
"left": 470,
"top": 22,
"width": 64,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2088-8449 e-ISSN: 2527-4805",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 800,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "93",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 164,
"height": 16,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jenis dan Metode Pengambilan Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 88,
"width": 229,
"height": 78,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang sosial, ekonomi, politik dari suatu kelompok maupun suatu daerah (Nazir, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 171,
"width": 229,
"height": 104,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan secara langsung terhadap kegiatan usaha ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) di Kecamatan Rambatan dan Kecamatan Tanjung Emas. Data sekunder berasal dari buku, literatur, internet, dan instansi yang terkait dengan usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 289,
"width": 73,
"height": 36,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode Analisis Analisis Usaha",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 329,
"width": 229,
"height": 78,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis usaha merupakan suatu cara untuk mengetahui tingkat kelayakan dari suatu jenis usaha. Tujuan analisis usaha adalah untuk mengetahui tingkat keuntungan, pengembalian investasi, maupun titik impas suatu usaha. Perhitungannya menurut Effendi et al. (2006) adalah:",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 418,
"width": 132,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Analisis Pendapatan Usaha",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 442,
"width": 142,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "………………………………….. (1)",
"type": "List item"
},
{
"left": 74,
"top": 468,
"width": 53,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 485,
"width": 94,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "π = Keuntungan (Rp)",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 505,
"width": 142,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "TR = Penerimaan Total Usaha (Rp)",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 524,
"width": 117,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "TC = Biaya Total Usaha (Rp)",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 541,
"width": 168,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan kriteria usaha sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 560,
"width": 214,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apabila TR > TC, maka usaha dikatakan untung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 579,
"width": 217,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apabila TR = TC, maka usaha dikatakan tidak untung dan tidak rugi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 610,
"width": 203,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apabila TR < TC, maka usaha dikatakan rugi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 635,
"width": 171,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Analisis Payback Periode of Capital (PPC)",
"type": "Table"
},
{
"left": 74,
"top": 678,
"width": 214,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "…………………………………………………………… (2)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 74,
"top": 702,
"width": 99,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan kriteria usaha:",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 721,
"width": 217,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jika PPC lebih pendek dibandingkan periode PPC maksimum maka dinyatakan layak.",
"type": "Table"
},
{
"left": 74,
"top": 752,
"width": 217,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jika PPC lebih panjang dibandingkan periode PPC maksimum maka dinyatakan tidak layak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 67,
"width": 68,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Analisis R/C",
"type": "Table"
},
{
"left": 357,
"top": 88,
"width": 176,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "……………………………………………… (3)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 108,
"width": 50,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 126,
"width": 191,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "TR = Besarnya penerimaan yang diperoleh (Rp)",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 145,
"width": 174,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "TC = Besarnya biaya yang dikeluarkan (Rp)",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 163,
"width": 99,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan kriteria usaha:",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 181,
"width": 167,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "R/C > 1, maka usaha dikatakan untung",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 200,
"width": 164,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "R/C = 1, maka usaha dikatakan impas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 219,
"width": 170,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "R/C < 1, maka usaha dikatakan merugi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 243,
"width": 106,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) Break Event Point (BEP)",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 262,
"width": 228,
"height": 130,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis BEP adalah suatu titik atau keadaan ketika perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol, artinya dalam kondisi ini, jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Menurut Diana (2018), Break Event Point (BEP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 409,
"width": 214,
"height": 199,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "……………………………. (4) ……………………………….. (5) …………………………………… (6) Keterangan: TFC = Total Biaya Tetap (Rp) P = Harga Jual (Rp) AVC = Biaya Variabel per Unit (Rp) TC = Total Biaya (Rp) Q = Produksi (Rp)",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 652,
"width": 214,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "…………………………………………………………… (7)",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 670,
"width": 113,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5) Return of Investment (ROI)",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 689,
"width": 228,
"height": 65,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Return of Investment (ROI) menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan (Husnan & Pudjiastuti , 1994). Return of Investment (ROI) dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 17,
"width": 212,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Advances in Intelligent Informatics",
"type": "Text"
},
{
"left": 443,
"top": 17,
"width": 61,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2442-6571",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 30,
"width": 130,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 8, No. 1, March 2022, pp. 1-11",
"type": "Text"
},
{
"left": 497,
"top": 28,
"width": 5,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 80,
"top": 767,
"width": 422,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.26555/ijain.v8i1.800 http://ijain.org [email protected]",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 357,
"height": 44,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An extended approach of weight collective influence graph for detection influence actor",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 122,
"width": 283,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Galih Hendro Martono a , 1 , Azhari Azhari b , 2,* , Khabib Mustofa b , 3 a Department of Informatics, Universitas Bumigora, Indonesia b Department of Computer Science and Electronics, Ubiversitas Gadjah Mada, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 165,
"width": 268,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 [email protected]; 2 [email protected] ; 3 [email protected] * corresponding author",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 490,
"width": 76,
"height": 17,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 509,
"width": 443,
"height": 238,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hate speech is one of the significant topics of discussion related to social media analysis. It is mainly associated with the freedom of users to share content and opinions on existing social media platforms. Freedom of opinion in social media has also led to an increase in the number of hate speech through social media. This increase is one of the challenges faced by the government in uncovering influential actors of hate speech on social media and issuing a legal law in the form of the Information and Transaction Law of Electronics (UU ITE). One of the methods used to uncover influential actors is the centrality measure, which means the vital node in a network. It represents the influence of a person whose presence on the network tends to dominate others. There are numerous benefits associated with detecting actors on the network, such as explaining the network's dynamics. Some of the traditional methods widely used to detect the influence of a node in a network include Betweenness Centrality (BC), Degree Centrality (DC), and Closeness Centrality (CC) [1] . These metrics are evaluated according to the number of node connections, relationship with neighbours, and the path that crosses the node [2] . DC only looks at the target node's information with low accuracy and time complexity [3] . DC and CC have a better result than BC, which has high time complexity [4]. Other methods include Cross- Face Centrality [5] . Rahim et al. [6] collaborated centrality and similarity measurements used for friendly recommendation. Detection of the central or influential actors in a network is mainly out on social media, such as Twitter [7] – [12] . Besides, influential actors implement other fields, such as, cybercrime [13] – [15] and e-commerce [16] .",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 221,
"width": 202,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTICL E INFO ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 251,
"width": 48,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 249,
"width": 436,
"height": 164,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received February 10, 2022 Revised March 15, 2022 Accepted March 31, 2022 Available online March 31, 2022 Over the last decade, numerous methods have been developed to detect the influential actors of hate speech in social networks, one of which is the Collective Influence (CI) method. However, this method is associated with unweighted datasets, which makes it inappropriate for social media, significantly using weight datasets. This study proposes a new CI method called the Weighted Collective Influence Graph (WCIG), which uses the weights and neighbor values to detect the influence of hate speech. A total of 49, 992 Indonesian tweets were and extracted from Indonesian Twitter accounts, from January 01 to January 22, 2021. The data collected are also used to compare the results of the proposed WCIG method to determine the influential actors in the dissemination of information. The experiment was carried out two times using parameters ∂=2 and parameter ∂=4. The results showed that the usernames bernacleboy and zack_rockstar are influential actors in the dataset. Furthermore, the time needed to process WCIG calculations on HPC is 34-75 hours because the larger the parameter used, the greater the processing time.",
"type": "Text"
},
{
"left": 297,
"top": 414,
"width": 201,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This is an open access article under the CC – BY-SA license.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 319,
"width": 105,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords Node central Centrality measure Collective influence Key actor Weight collective influence graph",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 19,
"width": 418,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prospek Pengembangan Usaha Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal | Yusa, H., Sofyani, T., & Yanti, C. W. Vol. 19, No. 1, Juni 2024, pp. 91-99",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 799,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "94",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 140,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 96,
"width": 84,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambaran Umum",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 116,
"width": 229,
"height": 143,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tanah Datar mempunyai luas areal perikanan sekitar 10.652,7 ha yang terdiri dari sawah 9.670 ha, kolam air tenang 712,7 ha, kolam air deras 78 unit, kolam terpal 192 unit, dengan komoditi unggulan budi daya ikan air tawar (Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Tanah Datar, 2021). Untuk lokasi pembudi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) di Kecamatan Tanjung Emas berada pada Jorong Saruaso Timur, Jorong Saruaso Barat, dan Jorong Pintu Rayo, sedangkan Kecamatan Rambatan berada pada Jorong Panti dan Jorong Bulakan (Gambar 1).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 273,
"width": 228,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspek Teknis Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 287,
"width": 235,
"height": 168,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "( Clarias gariepinus ) dengan Kolam Terpal di Kabupaten Tanah Datar a) Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) Usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) yang terletak di Kecamatan Rambatan dan Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar ini menggunakan kolam terpal yang berbentuk persegi panjang. Budi daya ikan dengan menggunakan media kolam terpal ini sangat efisien untuk dilakukan karena biaya dari pembuatan kolam terpal ini lebih murah dari kolam semen atau",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 67,
"width": 228,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kolam beton. Budi daya ikan dengan kolam terpal ini memiliki banyak keunggulan dari kolam lainnya, seperti kolam terpal ini mudah dibuat, kolam ini dapat memanfaatkan lahan yang kosong, dan suhu kolam lebih stabil dari kolam tanah (Mahyuddin et al., 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 159,
"width": 96,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Manajemen Pakan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 178,
"width": 228,
"height": 104,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemberian pakan yang teratur dan mengandung gizi serta protein yang cukup akan meningkatkan produktivitas usaha budi daya ikan yang dijalankan. Pada kegiatan pembesaran ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal di Kabupaten Tanah Datar, pakan diberikan dengan frekuensi 2 kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 297,
"width": 115,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Benih dan Padat Tebar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 316,
"width": 228,
"height": 143,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Benih merupakan komponen penting dalam usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ). Pembudi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) di Kecamatan Tanjung Emas dan Kecamatan Rambatan belum bisa melakukan pembenihan sendiri, sehingga untuk mendapatkan benih ikan ini, pembudi daya harus membeli benih tersebut di Payakumbuh tepatnya di daerah Talawi yang banyak memproduksi benih ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ). Benih yang dibeli pembudi daya adalah benih ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 224,
"top": 777,
"width": 146,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Lokasi Sampel Penelitian",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 151,
"top": 705,
"width": 99,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kecamatan Rambatan",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 487,
"width": 92,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kecamatan Tanjung",
"type": "Section header"
},
{
"left": 168,
"top": 500,
"width": 24,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Emas",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 20,
"width": 422,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Interna tio nal J our nal o f A dvan ces in Inte llige nt Inf ormat ics ISSN 2442 -6571",
"type": "Page header"
},
{
"left": 407,
"top": 33,
"width": 126,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol . 8 , N o. 1 , M arch 2022, pp. 1-1 1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 95,
"top": 31,
"width": 4,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 465,
"top": 770,
"width": 51,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http s://do i.or g/10.26555",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 412,
"top": 770,
"width": 17,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "/ija in.v8i",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 770,
"width": 300,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.800 http ://ija in.o rg ijain @uad.ac .id",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 71,
"width": 441,
"height": 679,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An ex tended approa ch o f wei ght col lect ive influen ce graph f or detec tion influence actor Gali h He ndr o Mart ono a , 1 , Azhari Azhar i b , 2,* , Kh abib Musto fa b , 3 a Depa rtm ent of Infor matics , U niver sita s Bumigo ra, Indon esia b D epa rtme nt of Compute r S cie nce a nd E lect ron ics, U biver sita s G adj ah Mada , Indon esia 1 ga lih.hendr o@ma il.un iver sita sbumigo ra. ac. id; 2 aris n@ugm. ac. id ; 3 khabib @ugm. ac. id * c orres pondin g a utho r 1. Intro ducti on Hate sp eec h is one of the sig nifi cant to pics of d isc ussi on relat ed to soc ial med ia a nalys is. It i s m ain ly associ ate d w ith th e fr eed om of use rs t o sha re c ont ent an d o pin ion s o n ex isti ng soc ial med ia p latf orm s. Fre edo m o f o pin ion in s ocia l m edi a h as a lso led to an i ncr eas e in th e n um ber of h ate spe ech th rou gh soc ial med ia. Thi s in crea se is o ne of t he c hall eng es fa ced by the gover nm ent in un cove rin g in flue ntia l act ors of hate sp eec h on so cial m edi a an d is sui ng a le gal law in the fo rm of the Inf orm atio n an d Tra nsa ctio n La w o f El ectr oni cs ( UU IT E). One of th e m etho ds u sed to unc ove r in flu ent ial acto rs i s th e cen trali ty meas ure , wh ich means the vita l n ode in a ne two rk. It rep res ent s th e in flue nce of a pe rso n whos e pr ese nce on t he ne two rk t end s to do min ate o ther s. Th ere are num ero us be nefi ts a sso ciat ed w ith det ect ing ac tor s o n th e ne two rk, su ch as e xpl aini ng th e ne two rk's dy nami cs. Som e o f th e tr adi tion al meth ods wid ely use d to de tec t th e inf lue nce of a no de in a ne two rk inc lud e B etw een ness C entr alit y (BC ), D egree Cen tral ity (D C), and Cl ose nes s C entra lity (CC ) [1] . Th ese m etri cs are ev alu ate d ac cordi ng to th e n umb er o f no de con necti ons, relat ion shi p wi th neighb our s, a nd the pat h th at cr osse s th e n ode [2] . DC on ly l ook s at the tar get nod e's inf orm ation w ith low ac cura cy an d ti me com plex ity [3] . DC and CC hav e a bett er r esu lt t han BC, w hich has h igh tim e co mpl exit y [4 ]. Ot her m eth ods i nclu de Cro ss- Fac e C ent rality [5] . R ahim et a l. [6] co llab ora ted ce ntra lity an d si mila rity m easur em ent s us ed f or f rien dly rec om men dati on. D ete ctio n o f th e c ent ral or i nflu ent ial act ors in a ne two rk is main ly out on soc ial medi a, suc h as Tw itte r [7] – [12] . Be sid es, i nflu enti al a cto rs i mpleme nt o ther fiel ds, s uch a s, cybe rcr im e [13] – [15] an d e- comme rce [16] . ART IC LE INF O ABS TR ACT Art icl e hi sto ry Rec eive d F ebru ary 10, 202 2 Rev ised M arc h 15, 202 2 Acc epted M arc h 31, 202 2 Ava ilable online M arc h 31, 202 2 Over th e las t deca de, numer ous met hods ha ve b een devel oped to detect th e influe ntia l act ors of h ate spee ch in so cial net works , on e of wh ich is th e Coll ective Inf luence (CI ) met hod. However, this metho d is asso ciat ed wit h unwei ght ed da tas ets, which ma kes it in app ropri ate for soci al media, sig nific ant ly us ing weig ht da tas ets. This study pro pos es a ne w CI met hod calle d th e Wei ght ed C ollec tive In fluen ce Gr aph (WC IG) , wh ich uses th e weight s an d nei ghb or val ues to det ect th e in fluen ce of ha te s peech . A tot al of 4 9, 99 2 In dones ian twee ts were and ext rac ted fro m In dones ian Twit ter acco unts, fro m Ja nua ry 01 to Ja nua ry 22 , 20 21. T he d ata co llect ed are also used to comp are the results of t he pro pos ed WC IG meth od to determ ine the influen tial ac tors in th e di ssemi nat ion of in form atio n. T he exp erime nt was ca rried out two times us ing par amet ers ∂= 2 an d pa rame ter ∂=4. The results sho wed th at the user names b erna cleb oy and zack_ro cksta r are influe ntia l act ors in th e da tas et. F urth ermo re, th e time nee ded to pro cess WCIG calcu latio ns on HPC is 34-75 h ours beca use the larg er th e para meter us ed, th e grea ter t he p roces sin g tim e. This is an open ac ces s art icle under the CC – BY- SA lic ense.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 444,
"top": 322,
"width": 89,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Key words Node cen tra l Cent ralit y meas ure Collect ive in fluenc e Key a ctor Weig ht c olle ctiv e influe nce g raph",
"type": "Picture"
},
{
"left": 62,
"top": 22,
"width": 145,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/sosek",
"type": "Page header"
},
{
"left": 470,
"top": 22,
"width": 64,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2088-8449",
"type": "Page header"
},
{
"left": 473,
"top": 32,
"width": 61,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2527-4805",
"type": "Table"
},
{
"left": 523,
"top": 800,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "95",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 67,
"width": 229,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ukuran 5—7 cm dengan harga Rp440,00/ekor. Benih ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) tersebut dimasukkan ke dalam kolam terpal dengan padat tebar rata-rata sebanyak 400 ekor/m 2 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 133,
"width": 71,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d) Tenaga Kerja",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 152,
"width": 229,
"height": 79,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam proses produksi komoditas perikanan. Tenaga kerja harus mempunyai kualitas berpikir yang maju dan mampu mengadopsi inovasi-inovasi baru terutama dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas (Sitompul et al ., 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 245,
"width": 229,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e) Pembesaran dan Pemanenan Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus )",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 278,
"width": 229,
"height": 65,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kegiatan pembesaran dan pemanenan ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) yang diusahakan oleh pembudi daya di Kabupaten Tanah Datar dilakukan sebanyak empat kali dalam satu tahun dengan lama pemeliharaan ikan selama tiga bulan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 358,
"width": 229,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Investasi Usaha Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus )",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 388,
"width": 229,
"height": 46,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Modal Tetap Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan komponen modal tetap terbesar yang dikeluarkan",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 67,
"width": 228,
"height": 91,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pembudi daya adalah pembelian terpal dengan persentase 37% untuk kolam ukuran 4x4 m dan 42% untuk kolam 4x6 m. Sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zuraida et al. (2016), biaya investasi paling besar yang dikeluarkan dalam usaha pembesaran ikan lele dengan kolam terpal adalah biaya terpal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 172,
"width": 73,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Modal Kerja",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 191,
"width": 228,
"height": 130,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa komponen modal kerja terbesar yang dikeluarkan pembudi daya adalah biaya pembelian pakan dengan persentase 55% untuk kolam ukuran 4x4 m dan 61% untuk kolam 4x6 m. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hayati et al. (2022) dengan modal sebesar Rp780.000,00 digunakan untuk pakan ikan Rp550.000,00 dan bibit ikan sebanyak Rp230.000,00.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 336,
"width": 83,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Total Investasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 355,
"width": 228,
"height": 78,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa total investasi yang dikeluarkan oleh pembudi daya kolam ukuran 4x4 m adalah Rp10.853.889 sedangkan total investasi yang dikeluarkan oleh pembudi daya kolam ukuran 4x6 m adalah Rp14.723.000.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 449,
"width": 308,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Modal Tetap Usaha Ikan Lele Dumbo dengan Sistem Kolam Terpal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 468,
"width": 468,
"height": 318,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uraian Ukuran Kolam 4x4 m Persentase (%) Ukuran Kolam 4x6 m Persentase (%) Terpal 1.600.000 37 2.000.000 42 Timbangan 1.200.000 28 1.200.000 25 Pompa Mesin Air 800.000 19 800.000 17 Konstruksi Kolam 375.000 9 375.000 8 Ember 120.000 3 133.333 3 Drum 94.444 2 161.111 3 Tangguk 51.111 1 77.778 2 Saringan 50.000 1 58.000 1 Total 4.290.556 100 4.805.222 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2022 Tabel 2. Modal Kerja Usaha Ikan Lele Dumbo dengan Sistem Kolam Terpal. Uraian Ukuran Kolam 4x4 m Persentase (%) Ukuran Kolam 4x6 m Persentase (%) Pelet 3.600.000 55 6.000.000 61 Benih 2.713.333 41 3.617.778 36 Pakan Tambahan 150.000 3 200.000 2 Upah 100.000 1 100.000 1 Jumlah 6.563.333 100 9.917.778 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 17,
"width": 442,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Advances in Intelligent Informatics ISSN 2442-6571 Vol. 8, No. 1, March 2022, pp. 1-11",
"type": "Table"
},
{
"left": 497,
"top": 28,
"width": 5,
"height": 16,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 80,
"top": 767,
"width": 137,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.26555/ijain.v8i1.800",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 374,
"top": 767,
"width": 128,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ijain.org [email protected]",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 357,
"height": 44,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An extended approach of weight collective influence graph for detection influence actor",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 122,
"width": 283,
"height": 33,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Galih Hendro Martono a , 1 , Azhari Azhari b , 2,* , Khabib Mustofa b , 3 a Department of Informatics, Universitas Bumigora, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 155,
"width": 270,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b Department of Computer Science and Electronics, Ubiversitas Gadjah Mada, Indonesia 1 [email protected]; 2 [email protected] ; 3 [email protected] * corresponding author",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 490,
"width": 76,
"height": 17,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 509,
"width": 443,
"height": 238,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hate speech is one of the significant topics of discussion related to social media analysis. It is mainly associated with the freedom of users to share content and opinions on existing social media platforms. Freedom of opinion in social media has also led to an increase in the number of hate speech through social media. This increase is one of the challenges faced by the government in uncovering influential actors of hate speech on social media and issuing a legal law in the form of the Information and Transaction Law of Electronics (UU ITE). One of the methods used to uncover influential actors is the centrality measure, which means the vital node in a network. It represents the influence of a person whose presence on the network tends to dominate others. There are numerous benefits associated with detecting actors on the network, such as explaining the network's dynamics. Some of the traditional methods widely used to detect the influence of a node in a network include Betweenness Centrality (BC), Degree Centrality (DC), and Closeness Centrality (CC) [1] . These metrics are evaluated according to the number of node connections, relationship with neighbours, and the path that crosses the node [2] . DC only looks at the target node's information with low accuracy and time complexity [3] . DC and CC have a better result than BC, which has high time complexity [4]. Other methods include Cross- Face Centrality [5] . Rahim et al. [6] collaborated centrality and similarity measurements used for friendly recommendation. Detection of the central or influential actors in a network is mainly out on social media, such as Twitter [7] – [12] . Besides, influential actors implement other fields, such as, cybercrime [13] – [15] and e-commerce [16] .",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 221,
"width": 202,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTICL E INFO ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 251,
"width": 48,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 249,
"width": 436,
"height": 164,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received February 10, 2022 Revised March 15, 2022 Accepted March 31, 2022 Available online March 31, 2022 Over the last decade, numerous methods have been developed to detect the influential actors of hate speech in social networks, one of which is the Collective Influence (CI) method. However, this method is associated with unweighted datasets, which makes it inappropriate for social media, significantly using weight datasets. This study proposes a new CI method called the Weighted Collective Influence Graph (WCIG), which uses the weights and neighbor values to detect the influence of hate speech. A total of 49, 992 Indonesian tweets were and extracted from Indonesian Twitter accounts, from January 01 to January 22, 2021. The data collected are also used to compare the results of the proposed WCIG method to determine the influential actors in the dissemination of information. The experiment was carried out two times using parameters ∂=2 and parameter ∂=4. The results showed that the usernames bernacleboy and zack_rockstar are influential actors in the dataset. Furthermore, the time needed to process WCIG calculations on HPC is 34-75 hours because the larger the parameter used, the greater the processing time.",
"type": "Text"
},
{
"left": 297,
"top": 414,
"width": 201,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This is an open access article under the CC – BY-SA license.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 319,
"width": 105,
"height": 60,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords Node central Centrality measure Collective influence Key actor Weight collective influence graph",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 19,
"width": 418,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prospek Pengembangan Usaha Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal | Yusa, H., Sofyani, T., & Yanti, C. W. Vol. 19, No. 1, Juni 2024, pp. 91-99",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 799,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "96",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 261,
"width": 228,
"height": 16,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendapatan Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 275,
"width": 236,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 309,
"width": 229,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendapatan didapatkan dari selisih total penerimaan dengan total biaya usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal di Kabupaten Tanah Datar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 375,
"width": 228,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penerimaan Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 409,
"width": 229,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penerimaan merupakan hasil perkalian produksi dengan harga jual. Penerimaan sangat ditentukan besar kecilnya produksi yang dihasilkan dan harga dari produk tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 467,
"width": 229,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa penerimaan kegiatan budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan kolam ukuran 4x4 m sebesar Rp13.186.000,00, sedangkan penerimaan kegiatan budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan kolam ukuran 4x6 m sebesar Rp17.575.000,00.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 202,
"width": 230,
"height": 44,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Total Biaya Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal di Kabupaten Tanah Datar",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 250,
"width": 228,
"height": 65,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Total biaya merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan pembudi daya selama berlangsungnya proses produksi. Total biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap (Chaliq dalam Damayanti, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 320,
"width": 228,
"height": 104,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh pembudi daya ikan yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi (Sasmi et al. , 2015). Biaya tetap yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal di Kabupaten Tanah Datar terdiri atas biaya penyusutan dan peralatan serta biaya perawatan kolam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 430,
"width": 228,
"height": 130,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa jumlah biaya penyusutan per periode untuk kolam ukuran 4x4 m adalah Rp238.194,00 sedangkan jumlah biaya penyusutan per periode untuk kolam ukuran 4x6 m adalah Rp272.528,00. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Baskoro et al. (2020) yang menyebutkan bahwa biaya penyusutan per periodenya (setiap 3 bulan) adalah sebesar Rp175.823,00 dan per tahunnya (4 periode) adalah sebesar Rp703.292,00.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 228,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3. Total Investasi Usaha Ikan Lele Dumbo dengan Sistem Kolam Terpal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 98,
"width": 200,
"height": 147,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uraian Total Investasi Kolam Ukuran 4x4 m a) Modal Teta p 4.290.556 b) Modal Kerja 6.563.333 Total 10.853.889 Kolam Ukuran 4x6 m a) Modal Teta p 4.805.222 b) Modal Kerja 9.917.778 Total 14.723.000 Sumber: Data Primer Diolah, 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 68,
"width": 232,
"height": 122,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4. Rata-Rata Penerimaan per Periode Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dengan Sistem Kolam Terpal di Kabupaten Tanah Datar. Ukuran Kolam Produksi (kg) Harga Jual (Rp) Penerimaan (Rp) Kolam ukuran 4x4 m 694 19.000 13.186.000 Kolam ukuran 4x6 m 925 19.000 17.575.000 Sumber: Data Primer Diolah, 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 66,
"top": 578,
"width": 421,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 5. Biaya Penyusutan per Periode Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo dengan Sistem Kolam Terpal.",
"type": "Caption"
},
{
"left": 66,
"top": 596,
"width": 456,
"height": 191,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uraian Umur Ekonomis Biaya Penyusutan per Tahun Biaya Penyusutan per Periode 4x4 m 4x6 m 4x4 m 4x6 m Pompa Mesin Air 5 160.000 160.000 40.000 40.000 Ember 2 60.000 66.667 15.000 16.667 Drum 2 47.222 80.556 11.806 20.139 Timbangan 5 240.000 240.000 60.000 60.000 Terpal 5 320.000 400.000 80.000 100.000 Tangguk 2 25.556 38.889 6.389 9.722 Saringan 2 25.000 29.000 6.250 7.250 Konstruksi Kolam 5 75.000 75.000 18.750 18.750 Jumlah 952.778 1.090.111 238.194 272.528 Sumber: Data Primer Diolah, 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 111,
"top": 20,
"width": 422,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Interna tio nal J our nal o f A dvan ces in Inte llige nt Inf ormat ics ISSN 2442 -6571",
"type": "Page header"
},
{
"left": 407,
"top": 33,
"width": 126,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol . 8 , N o. 1 , M arch 2022, pp. 1-1 1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 95,
"top": 31,
"width": 4,
"height": 16,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 770,
"width": 104,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http s://do i.or g/10.26555 /ija in.v8i",
"type": "Picture"
},
{
"left": 215,
"top": 770,
"width": 184,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.800 http",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 770,
"width": 108,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "://ija in.o rg ijain @uad.ac .id",
"type": "Picture"
},
{
"left": 92,
"top": 71,
"width": 441,
"height": 679,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An ex tended approa ch o f wei ght col lect ive influen ce graph f or detec tion influence actor Gali h He ndr o Mart ono a , 1 , Azhari Azhar i b , 2,* , Kh abib Musto fa b , 3 a Depa rtm ent of Infor matics , U niver sita s Bumigo ra, Indon esia b D epa rtme nt of Compute r S cie nce a nd E lect ron ics, U biver sita s G adj ah Mada , Indon esia 1 ga lih.hendr o@ma il.un iver sita sbumigo ra. ac. id; 2 aris n@ugm. ac. id ; 3 khabib @ugm. ac. id * c orres pondin g a utho r 1. Intro ducti on Hate sp eec h is one of the sig nifi cant to pics of d isc ussi on relat ed to soc ial med ia a nalys is. It i s m ain ly associ ate d w ith th e fr eed om of use rs t o sha re c ont ent an d o pin ion s o n ex isti ng soc ial med ia p latf orm s. Fre edo m o f o pin ion in s ocia l m edi a h as a lso led to an i ncr eas e in th e n um ber of h ate spe ech th rou gh soc ial med ia. Thi s in crea se is o ne of t he c hall eng es fa ced by the gover nm ent in un cove rin g in flue ntia l act ors of hate sp eec h on so cial m edi a an d is sui ng a le gal law in the fo rm of the Inf orm atio n an d Tra nsa ctio n La w o f El ectr oni cs ( UU IT E). One of th e m etho ds u sed to unc ove r in flu ent ial acto rs i s th e cen trali ty meas ure , wh ich means the vita l n ode in a ne two rk. It rep res ent s th e in flue nce of a pe rso n whos e pr ese nce on t he ne two rk t end s to do min ate o ther s. Th ere are num ero us be nefi ts a sso ciat ed w ith det ect ing ac tor s o n th e ne two rk, su ch as e xpl aini ng th e ne two rk's dy nami cs. Som e o f th e tr adi tion al meth ods wid ely use d to de tec t th e inf lue nce of a no de in a ne two rk inc lud e B etw een ness C entr alit y (BC ), D egree Cen tral ity (D C), and Cl ose nes s C entra lity (CC ) [1] . Th ese m etri cs are ev alu ate d ac cordi ng to th e n umb er o f no de con necti ons, relat ion shi p wi th neighb our s, a nd the pat h th at cr osse s th e n ode [2] . DC on ly l ook s at the tar get nod e's inf orm ation w ith low ac cura cy an d ti me com plex ity [3] . DC and CC hav e a bett er r esu lt t han BC, w hich has h igh tim e co mpl exit y [4 ]. Ot her m eth ods i nclu de Cro ss- Fac e C ent rality [5] . R ahim et a l. [6] co llab ora ted ce ntra lity an d si mila rity m easur em ent s us ed f or f rien dly rec om men dati on. D ete ctio n o f th e c ent ral or i nflu ent ial act ors in a ne two rk is main ly out on soc ial medi a, suc h as Tw itte r [7] – [12] . Be sid es, i nflu enti al a cto rs i mpleme nt o ther fiel ds, s uch a s, cybe rcr im e [13] – [15] an d e- comme rce [16] . ART IC LE INF O ABS TR ACT Art icl e hi sto ry Rec eive d F ebru ary 10, 202 2 Rev ised M arc h 15, 202 2 Acc epted M arc h 31, 202 2 Ava ilable online M arc h 31, 202 2 Over th e las t deca de, numer ous met hods ha ve b een devel oped to detect th e influe ntia l act ors of h ate spee ch in so cial net works , on e of wh ich is th e Coll ective Inf luence (CI ) met hod. However, this metho d is asso ciat ed wit h unwei ght ed da tas ets, which ma kes it in app ropri ate for soci al media, sig nific ant ly us ing weig ht da tas ets. This study pro pos es a ne w CI met hod calle d th e Wei ght ed C ollec tive In fluen ce Gr aph (WC IG) , wh ich uses th e weight s an d nei ghb or val ues to det ect th e in fluen ce of ha te s peech . A tot al of 4 9, 99 2 In dones ian twee ts were and ext rac ted fro m In dones ian Twit ter acco unts, fro m Ja nua ry 01 to Ja nua ry 22 , 20 21. T he d ata co llect ed are also used to comp are the results of t he pro pos ed WC IG meth od to determ ine the influen tial ac tors in th e di ssemi nat ion of in form atio n. T he exp erime nt was ca rried out two times us ing par amet ers ∂= 2 an d pa rame ter ∂=4. The results sho wed th at the user names b erna cleb oy and zack_ro cksta r are influe ntia l act ors in th e da tas et. F urth ermo re, th e time nee ded to pro cess WCIG calcu latio ns on HPC is 34-75 h ours beca use the larg er th e para meter us ed, th e grea ter t he p roces sin g tim e. This is an open ac ces s art icle under the CC – BY- SA lic ense.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 444,
"top": 322,
"width": 89,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Key words Node cen tra l Cent ralit y meas ure Collect ive in fluenc e Key a ctor Weig ht c olle ctiv e influe nce g raph",
"type": "Picture"
},
{
"left": 62,
"top": 22,
"width": 145,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/sosek",
"type": "Page header"
},
{
"left": 470,
"top": 22,
"width": 64,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2088-8449",
"type": "Page header"
},
{
"left": 473,
"top": 32,
"width": 61,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2527-4805",
"type": "Table"
},
{
"left": 523,
"top": 800,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "97",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 67,
"width": 229,
"height": 104,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rata-rata biaya perawatan yang dikeluarkan pembudi daya untuk kolam 4x4m adalah Rp200.000,00/periode, sedangkan rata-rata biaya perawatan yang dikeluarkan pembudi daya untuk kolam 4x6 m adalah Rp200.000,00/periode. Biaya perawatan yang dikeluarkan pembudi daya berupa biaya untuk tambal terpal yang bocor, servis pompa mesin air, dan perbaikan papan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 176,
"width": 229,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa jumlah biaya tetap yang dikeluarkan pembudi daya untuk kolam ukuran 4x4 m adalah Rp438.194,00, sedangkan untuk kolam ukuran 4x6 m adalah Rp472.528,00.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 68,
"width": 230,
"height": 44,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendapatan Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal di Kabupaten Tanah Datar",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 116,
"width": 228,
"height": 65,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendapatan merupakan selisih dari total penerimaan dengan total biaya yang telah dipakai. Analisis pendapatan dapat dipakai sebagai takaran untuk melihat apakah suatu usaha menguntungkan atau merugikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 186,
"width": 228,
"height": 78,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan bahwa pendapatan yang dihasilkan pembudi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) untuk kolam ukuran 4x4 m berjumlah Rp5.835.282,00, sedangkan pendapatan pembudi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) untuk kolam ukuran 4x6 m berjumlah Rp6.839.726,00.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 233,
"width": 228,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 6. Biaya Tetap Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo dengan Sistem Kolam Terpal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 262,
"width": 222,
"height": 92,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ukuran Kolam Biaya Penyusutan (Rp) Biaya Perawatan (Rp) Biaya Tetap (Rp) Kolam ukuran 4x4 m 238.194 200.000 438.194 Kolam ukuran 4x6 m 272.528 200.000 472.528 Sumber: Data Primer Diolah, 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 358,
"width": 229,
"height": 65,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biaya Tidak Tetap adalah biaya yang dikeluarkan pembudi daya dalam menjalankan usahanya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi (Sasmi et.al. , 2015). Biaya tidak tetap yang dikeluarkan pembudi daya berupa biaya pakan, benih, dan pakan tambahan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 429,
"width": 229,
"height": 91,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa biaya tidak tetap per periode yang dihasilkan pembudi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) untuk kolam ukuran 4x4 m berjumlah Rp6.906.190,00. Pada kolam ukuran 4x6 m menunjukkan bahwa biaya tidak tetap yang dihasilkan pembudi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) berjumlah Rp10.260.635,00.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 529,
"width": 229,
"height": 254,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 7. Biaya Tidak Tetap Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo dengan Sistem Kolam Terpal. Uraian Ukuran Kolam 4x4 m (Rp) Ukuran Kolam 4x6 m (Rp) Benih 2.713.333 3.617.778 Pakan 3.600.000 6.000.000 Pakan Tambahan 150.000 200.000 Upah Panen 100.000 100.000 Upah Tenaga Kerja 342.857 342.857 Total 6.906.190 10.260.635 Sumber: Data Primer Diolah, 2022 Jadi, total biaya usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat untuk kolam terpal ukuran 4x4 m adalah Rp7.344.385,00, sedangkan kolam terpal ukuran 4x6 m adalah Rp10.733.163,00.",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 269,
"width": 230,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 8. Rata-Rata Pendapatan Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo dengan Sistem Kolam Terpal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 302,
"width": 222,
"height": 90,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ukuran Kolam Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp) Kolam ukuran 4x4m 13.186.000 7.344.385 5.835.282 Kolam ukuran 4x6m 17.575.000 10.733.163 6.839.726 Sumber: Data Primer Diolah, 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 398,
"width": 229,
"height": 124,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal Kelayakan finansial usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dilakukan untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak. Untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut, ada beberapa parameter, antara lain, Payback Periode of Capital ( PPC ) , Revenue Cost of Ratio (R/C), Break Event Point (BEP), dan Return of Investment (ROI).",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 528,
"width": 229,
"height": 91,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 9, menunjukkan bahwa analisis kelayakan usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat yang dilihat dari analisis PPC, R/C, BEP, dan ROI layak untuk dikembangkan karena semua hasil dari analisis kelayakan memenuhi kriteria.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 624,
"width": 228,
"height": 166,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 9. Analisis Kelayakan Usaha Budi Daya Ikan Lele Dumbo dengan Sistem Kolam Terpal. Analisis Kelayakan Ukuran Kolam 4x4 m Ukuran Kolam 4x6 m PPC 1,86 2,15 R/C 1,80 1,64 BEP - BEP produksi (Kg) 48,42 59,76 - BEP sales (Rp) 912.904,17 1.125.066,67 - BEP harga (Rp) 10.582 11.603 ROI 53% 46% Sumber: Data Primer Diolah, 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 17,
"width": 442,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Advances in Intelligent Informatics ISSN 2442-6571",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 30,
"width": 130,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 8, No. 1, March 2022, pp. 1-11",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 28,
"width": 5,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 80,
"top": 767,
"width": 137,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.26555/ijain.v8i1.800",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 374,
"top": 767,
"width": 128,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ijain.org [email protected]",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 357,
"height": 44,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An extended approach of weight collective influence graph for detection influence actor",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 122,
"width": 283,
"height": 63,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Galih Hendro Martono a , 1 , Azhari Azhari b , 2,* , Khabib Mustofa b , 3 a Department of Informatics, Universitas Bumigora, Indonesia b Department of Computer Science and Electronics, Ubiversitas Gadjah Mada, Indonesia 1 [email protected]; 2 [email protected] ; 3 [email protected] * corresponding author",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 490,
"width": 76,
"height": 17,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 509,
"width": 443,
"height": 238,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hate speech is one of the significant topics of discussion related to social media analysis. It is mainly associated with the freedom of users to share content and opinions on existing social media platforms. Freedom of opinion in social media has also led to an increase in the number of hate speech through social media. This increase is one of the challenges faced by the government in uncovering influential actors of hate speech on social media and issuing a legal law in the form of the Information and Transaction Law of Electronics (UU ITE). One of the methods used to uncover influential actors is the centrality measure, which means the vital node in a network. It represents the influence of a person whose presence on the network tends to dominate others. There are numerous benefits associated with detecting actors on the network, such as explaining the network's dynamics. Some of the traditional methods widely used to detect the influence of a node in a network include Betweenness Centrality (BC), Degree Centrality (DC), and Closeness Centrality (CC) [1] . These metrics are evaluated according to the number of node connections, relationship with neighbours, and the path that crosses the node [2] . DC only looks at the target node's information with low accuracy and time complexity [3] . DC and CC have a better result than BC, which has high time complexity [4]. Other methods include Cross- Face Centrality [5] . Rahim et al. [6] collaborated centrality and similarity measurements used for friendly recommendation. Detection of the central or influential actors in a network is mainly out on social media, such as Twitter [7] – [12] . Besides, influential actors implement other fields, such as, cybercrime [13] – [15] and e-commerce [16] .",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 221,
"width": 202,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTICL E INFO ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 251,
"width": 48,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 249,
"width": 436,
"height": 164,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received February 10, 2022 Revised March 15, 2022 Accepted March 31, 2022 Available online March 31, 2022 Over the last decade, numerous methods have been developed to detect the influential actors of hate speech in social networks, one of which is the Collective Influence (CI) method. However, this method is associated with unweighted datasets, which makes it inappropriate for social media, significantly using weight datasets. This study proposes a new CI method called the Weighted Collective Influence Graph (WCIG), which uses the weights and neighbor values to detect the influence of hate speech. A total of 49, 992 Indonesian tweets were and extracted from Indonesian Twitter accounts, from January 01 to January 22, 2021. The data collected are also used to compare the results of the proposed WCIG method to determine the influential actors in the dissemination of information. The experiment was carried out two times using parameters ∂=2 and parameter ∂=4. The results showed that the usernames bernacleboy and zack_rockstar are influential actors in the dataset. Furthermore, the time needed to process WCIG calculations on HPC is 34-75 hours because the larger the parameter used, the greater the processing time.",
"type": "Text"
},
{
"left": 297,
"top": 414,
"width": 201,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This is an open access article under the CC – BY-SA license.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 319,
"width": 105,
"height": 60,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords Node central Centrality measure Collective influence Key actor Weight collective influence graph",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 19,
"width": 418,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prospek Pengembangan Usaha Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan Sistem Kolam Terpal | Yusa, H., Sofyani, T., & Yanti, C. W. Vol. 19, No. 1, Juni 2024, pp. 91-99",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 799,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "98",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 68,
"width": 225,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 96,
"width": 42,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 116,
"width": 229,
"height": 143,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari hasil penelitian didapat beberapa kesimpulan, yaitu pendapatan usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal pada kolam 4x6 lebih besar, namun dilihat berdasarkan analisis kelayakan (PPC) bahwa pada kolam 4x4 lebih efisien. Mengacu pada kelayakan usaha berdasarkan analisis PPC, R/C, BEP, dan ROI tersebut, maka usaha budi daya ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus ) dengan sistem kolam terpal di Kabupaten Tanah Datar dapat dikatakan layak untuk dikembangkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 273,
"width": 109,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rekomendasi Kebijakan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 293,
"width": 229,
"height": 130,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mendorong keberhasilan dari usaha budi daya ikan lele dumbo tersebut, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan: Pertama, dengan meningkatkan skala usaha petani budi daya ikan lele dumbo sehingga dapat menerapkan teknologi yang efektif serta pengetahuan dan keterampilan budi daya ikan lele dumbo; Kedua, Dinas Perikanan dan Pangan lebih banyak memberikan edukasi dan bantuan kepada pembudi daya ikan lele dumbo di Kabupaten Tanah Datar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 435,
"width": 128,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "UCAPAN TERIMA KASIH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 454,
"width": 229,
"height": 104,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perikanan dan Pangan serta pembudi daya ikan lele dumbo Kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Riau dan Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan atas dukungan dalam pelaksanaan penelitian ini serta kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan penelitian ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 571,
"width": 192,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PERNYATAAN KONTRIBUSI PENULIS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 590,
"width": 229,
"height": 91,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan ini kami menyatakan bahwa kontribusi masing-masing penulis terhadap pembuatan karya tulis adalah: Hildi Yusa sebagai kontributor utama, Tince Sofyani sebagai anggota, dan Chicka Willy Yanti sebagai anggota. Penulis menyatakan bahwa telah melampirkan surat pernyataan kontribusi penulis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 694,
"width": 96,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 712,
"width": 189,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anoraga, P. (2007). Pengantar Bisnis . Rineka Cipta",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 729,
"width": 228,
"height": 45,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Baskoro, Tito, & Habibah, E. (2020). Analisa Usaha Budidaya Ikan Lele Menggunakan Media Bioflok (Studi Kasus Pada Kelompok Peternak Lele Sehat di POMASDA), Nganjuk. Jurnal",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 773,
"width": 98,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cyber-Techn, 14 (2), 33—43",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 67,
"width": 228,
"height": 56,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Damayanti, H. O. (2017). Struktur Usaha Penangkapan Ikan oleh Nelayan Tradisional di Desa Pecangaan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 13 (2), 80—92",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 127,
"width": 227,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diana, S. R. (2018). Analisis Laporan Keuangan dan Aplikasinya . Penerbit In Media. Cetakan: Pertama",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 155,
"width": 228,
"height": 45,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Tanah Datar. (2021). Laporan Tahunan Statistik Perikanan Kabupaten Tanah Datar . Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Tanah Datar. Batusangkar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 205,
"width": 228,
"height": 45,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat. (2015). Lokasi Geografis Kabupaten Tanah Datar . Diakses pada tanggal 22 Februari 2022. http:// disnak.sumbarprov.go.id",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 254,
"width": 227,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Effendi, I., & Oktariza, W. (2006). Manajemen Agribisnis Perikanan . Penebar Swadaya",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 282,
"width": 228,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hayati, K. R., Nadya, T., Amanda, K. S., Wynona, A.,",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 293,
"width": 228,
"height": 73,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "& Al Rasyid, H. (2022). Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal sebagai Pemanfaatan Lahan Tidak Terpakai di Kelompok Tani RW 02 Kelurahan Kebraon, Jawa Timur. Jurnal Scientific of Mandalika (JSM), 3 (7), 861—864 Husnan, S., Pudjiastuti, E. (1994). Dasar-Dasar Manajemen",
"type": "Text"
},
{
"left": 343,
"top": 365,
"width": 193,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keuangan . Unit Penerbit dan Percetakan (UPPC) AMP YKPN",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 392,
"width": 228,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jaja, A., Suryani, & Sumantadinata, K. (2013). Usaha",
"type": "Table"
},
{
"left": 308,
"top": 403,
"width": 228,
"height": 200,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembesaran dan Pemasaran Ikan Lele serta Strategi Pengembangannya di UD Sumber Rezeki Parung, Jawa Barat. Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 8 (1), 45—56 Mahyuddin, I., Mahreda, E. S., Mustika, R., & Febrianty, I. (2014). Analisis Kelayakan dan Sensitvitas Harga Input pada Usaha Budidaya Ikan Lele dalam Kolam Terpal di Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Enviro Scienteae, 10 (1), 9—17. doi: http://dx.doi.org/10.20527/ es.v10i1.1959 Mulyani, M. R. (2007). Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Lele Di Omah Iwak Fish Farm, Kecamatan Ciseeng- Parung, Kabupaten Bogor . Skripsi. Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan- Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 607,
"width": 228,
"height": 64,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia Pusat Data Statistik dan Informasi KKP RI. (2022). Pengolahan Data Produksi Kelautan dan Perikanan . Diakses pada tanggal 9 Maret 2022. https:// statistik.kkp.go.id",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 677,
"width": 228,
"height": 65,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rosalina, D. (2014). Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Maspari: Marine Science Research, 6 (1), 20—24. doi: https://doi.org/10.56064/maspari.",
"type": "Table"
},
{
"left": 343,
"top": 742,
"width": 42,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "v6i1.1705",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 761,
"width": 227,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sasmi, H., Hendrik, & Hendri, R. (2015). Analisis",
"type": "Table"
},
{
"left": 343,
"top": 774,
"width": 193,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Usaha Budidaya Ikan Sistem Keramba Jaring Apung",
"type": "List item"
},
{
"left": 111,
"top": 20,
"width": 422,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Interna tio nal J our nal o f A dvan ces in Inte llige nt Inf ormat ics ISSN 2442 -6571",
"type": "Page header"
},
{
"left": 407,
"top": 33,
"width": 126,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol . 8 , N o. 1 , M arch 2022, pp. 1-1 1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 95,
"top": 31,
"width": 4,
"height": 16,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 465,
"top": 770,
"width": 51,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http s://do i.or g/10.26555",
"type": "Picture"
},
{
"left": 99,
"top": 770,
"width": 330,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "/ija in.v8i 1.800 http ://ija in.o rg ijain @uad.ac .id",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 71,
"width": 441,
"height": 679,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An ex tended approa ch o f wei ght col lect ive influen ce graph f or detec tion influence actor Gali h He ndr o Mart ono a , 1 , Azhari Azhar i b , 2,* , Kh abib Musto fa b , 3 a Depa rtm ent of Infor matics , U niver sita s Bumigo ra, Indon esia b D epa rtme nt of Compute r S cie nce a nd E lect ron ics, U biver sita s G adj ah Mada , Indon esia 1 ga lih.hendr o@ma il.un iver sita sbumigo ra. ac. id; 2 aris n@ugm. ac. id ; 3 khabib @ugm. ac. id * c orres pondin g a utho r 1. Intro ducti on Hate sp eec h is one of the sig nifi cant to pics of d isc ussi on relat ed to soc ial med ia a nalys is. It i s m ain ly associ ate d w ith th e fr eed om of use rs t o sha re c ont ent an d o pin ion s o n ex isti ng soc ial med ia p latf orm s. Fre edo m o f o pin ion in s ocia l m edi a h as a lso led to an i ncr eas e in th e n um ber of h ate spe ech th rou gh soc ial med ia. Thi s in crea se is o ne of t he c hall eng es fa ced by the gover nm ent in un cove rin g in flue ntia l act ors of hate sp eec h on so cial m edi a an d is sui ng a le gal law in the fo rm of the Inf orm atio n an d Tra nsa ctio n La w o f El ectr oni cs ( UU IT E). One of th e m etho ds u sed to unc ove r in flu ent ial acto rs i s th e cen trali ty meas ure , wh ich means the vita l n ode in a ne two rk. It rep res ent s th e in flue nce of a pe rso n whos e pr ese nce on t he ne two rk t end s to do min ate o ther s. Th ere are num ero us be nefi ts a sso ciat ed w ith det ect ing ac tor s o n th e ne two rk, su ch as e xpl aini ng th e ne two rk's dy nami cs. Som e o f th e tr adi tion al meth ods wid ely use d to de tec t th e inf lue nce of a no de in a ne two rk inc lud e B etw een ness C entr alit y (BC ), D egree Cen tral ity (D C), and Cl ose nes s C entra lity (CC ) [1] . Th ese m etri cs are ev alu ate d ac cordi ng to th e n umb er o f no de con necti ons, relat ion shi p wi th neighb our s, a nd the pat h th at cr osse s th e n ode [2] . DC on ly l ook s at the tar get nod e's inf orm ation w ith low ac cura cy an d ti me com plex ity [3] . DC and CC hav e a bett er r esu lt t han BC, w hich has h igh tim e co mpl exit y [4 ]. Ot her m eth ods i nclu de Cro ss- Fac e C ent rality [5] . R ahim et a l. [6] co llab ora ted ce ntra lity an d si mila rity m easur em ent s us ed f or f rien dly rec om men dati on. D ete ctio n o f th e c ent ral or i nflu ent ial act ors in a ne two rk is main ly out on soc ial medi a, suc h as Tw itte r [7] – [12] . Be sid es, i nflu enti al a cto rs i mpleme nt o ther fiel ds, s uch a s, cybe rcr im e [13] – [15] an d e- comme rce [16] . ART IC LE INF O ABS TR ACT Art icl e hi sto ry Rec eive d F ebru ary 10, 202 2 Rev ised M arc h 15, 202 2 Acc epted M arc h 31, 202 2 Ava ilable online M arc h 31, 202 2 Over th e las t deca de, numer ous met hods ha ve b een devel oped to detect th e influe ntia l act ors of h ate spee ch in so cial net works , on e of wh ich is th e Coll ective Inf luence (CI ) met hod. However, this metho d is asso ciat ed wit h unwei ght ed da tas ets, which ma kes it in app ropri ate for soci al media, sig nific ant ly us ing weig ht da tas ets. This study pro pos es a ne w CI met hod calle d th e Wei ght ed C ollec tive In fluen ce Gr aph (WC IG) , wh ich uses th e weight s an d nei ghb or val ues to det ect th e in fluen ce of ha te s peech . A tot al of 4 9, 99 2 In dones ian twee ts were and ext rac ted fro m In dones ian Twit ter acco unts, fro m Ja nua ry 01 to Ja nua ry 22 , 20 21. T he d ata co llect ed are also used to comp are the results of t he pro pos ed WC IG meth od to determ ine the influen tial ac tors in th e di ssemi nat ion of in form atio n. T he exp erime nt was ca rried out two times us ing par amet ers ∂= 2 an d pa rame ter ∂=4. The results sho wed th at the user names b erna cleb oy and zack_ro cksta r are influe ntia l act ors in th e da tas et. F urth ermo re, th e time nee ded to pro cess WCIG calcu latio ns on HPC is 34-75 h ours beca use the larg er th e para meter us ed, th e grea ter t he p roces sin g tim e. This is an open ac ces s art icle under the CC – BY- SA lic ense. Key words Node cen tra l Cent ralit y meas ure Collect ive in fluenc e Key a ctor Weig ht c olle ctiv e influe nce g raph",
"type": "Picture"
},
{
"left": 62,
"top": 22,
"width": 145,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/sosek",
"type": "Page header"
},
{
"left": 470,
"top": 22,
"width": 64,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2088-8449",
"type": "Page header"
},
{
"left": 473,
"top": 32,
"width": 61,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2527-4805",
"type": "Table"
},
{
"left": 523,
"top": 800,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "99",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 97,
"top": 67,
"width": 194,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(KJA) di Desa Sungai Paku Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi Riau . Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 106,
"width": 46,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Riau. Riau",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 124,
"width": 228,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sitompul, F., Ramli, M., & Bathara, L. (2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 137,
"width": 193,
"height": 65,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Keadaan Usaha Budidaya Ikan Sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba (Kasus Desa Untemungkur Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Barat). Jurnal",
"type": "Table"
},
{
"left": 97,
"top": 202,
"width": 193,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu",
"type": "Table"
},
{
"left": 97,
"top": 215,
"width": 85,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kelautan, 2 (1), 1—10",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 234,
"width": 228,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sukardono, E., Sarma, M., & Sumantadinata, K. (2013). Strategi Pemasaran Restoran Pecel Lele Lela Cabang Pinangranti, Jakarta Timur. Jurnal Manajemen Pengembangan Industri",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 286,
"width": 190,
"height": 26,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kecil Menengah, 8 (2), 170—180. doi: https:// doi.org/10.29244/mikm.8.2.170-180",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 318,
"width": 228,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zuraida, A., Ifada, I., & Supriyadi. I. (2016). Studi Kelayakan Usaha Pembesaran Ikan Lele Dumbo di Kelurahan Guntung Payung Kota Banjarbaru, Banjarmasin. Jurnal Ziraa’ah,",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 370,
"width": 60,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "41 (1), 78—83",
"type": "Text"
}
] |
14e6ba93-6532-e088-af46-9bd4847ce00c | https://jim.usk.ac.id/sejarah/article/download/10719/4512 | [
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Text"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "46",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 76,
"top": 114,
"width": 462,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENGARUH STRATEGI BELAJAR BERBURU INFORMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SAKTI KABUPATEN PIDIE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 212,
"top": 167,
"width": 188,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Merina 1 , Anwar Yoesoef 2 , Nurasiah 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 140,
"top": 189,
"width": 336,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 217,
"width": 158,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Email: [email protected] [email protected] [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 273,
"top": 283,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 296,
"width": 471,
"height": 343,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Effect of Information hunting learning strategies on historical subject learning achievement of student of class XI IPS SMA Negeri 1 Sakti Pidie, aims to determine the effect of the application of information hunting learning strategies on historical learning achievement of XI IPS students in SMA 1 Sakti. As for the material taught is about World War 1.This research uses quantitative approaches and types of experimental research. the population used was all students of class XI IPS consisting of 3 classes and totaling 76 students. The sample used was class XI IPS 1 as a kontrol class and XI IPS 2 class as an eperimental class, and each class consisted of 25 students. Data analysis techniques in this study are using tests and documentation.As for the data analysis stages in this study are 1) calculating the average value 2) calculating the variance and standard deviation 3) the normality test 4) the test of variance homogeneity and 5) the T test based on the stages of data analysis obtained the average value of the experimental class and the control class obtained 78.58: 74.8. The variance and standard deviation of the experimental class were 107.16 and 10.35 while for the control class 71 and 8.42. The normality test of the experimental class is 4.31 and the control class is 4.46. the homogeneity test of the variance of the experimental and control classes was 1.50. And the results of T test 2.12. T he results of the study found were the application of information hunting learning strategies influencing the historical learning achievement of students of class XI IPS 1 Sakti High School. This is proven by the average value of the experimental class students higher than the value of the control class students. The distribution of final test scores for students in the experimental and control classes was normally distributed based on the significant level of X count ≤ X table , which was 4.31 ≤ 7.81 and 4.46 ≤ 7.81. For the homogeneity test F count ≤ F table = 1.50 ≤ 1.98, the variance of the experimental class and the control class is homogeneous. The results of the T test in analyzing the effect of learning outcomes by using information hunting strategies obtained T count 2.12 and T table 2.02. Means that T count ≥ T table = 2.12 ≥ 2.02. Thus according to the testing criteria, Ha is accepted.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 656,
"width": 395,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Keywords: Learning strategies for hunting information and learning achievements.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 686,
"width": 168,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 72,
"top": 698,
"width": 96,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2 Dosen Pembimbing I",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 72,
"top": 710,
"width": 99,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3 Dosen Pembimbing II",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "47",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 277,
"top": 141,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 166,
"width": 472,
"height": 346,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian yang berjudul “Pengaruh Strategi Belajar Berburu Informasi Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sakti Kabupaten Pidie” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penerapan strategi belajar berburu informasi terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sakti Kabupaten Pidie. Adapun materi yang diajarkan adalah perang dunia 1.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS yang berjumlah 76 orang siswa yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang digunakan adalah kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen di masing-masing kelas berjumlah 25 orang siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan dokumentasi.Adapun tahap teknik analisis data dalam penelitian ini adalah (1) menghitung rata- rata; (2) menghitung varians dan simpangan baku; (3) uji normalitas sebaran data; (4) uji homogenitas varians; dan (5) uji-t. Berdasarkan tahap analisis data tersebut maka diperoleh: nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kotrol adalah 78,58 : 74,8. Varians dan simpangan baku kelas eksperimen adalah 107,16 dan 10,35 sedangkan kelas kontrol 71 dan 8,42. Uji normalitas kelas eksperimen adalah 4,88 dan kelas kontrol 4,40. Uji homogenitas varians tes akhir kelas eksperimen dan kontrol adalah 1,50 dan hasil uji-t 2,12. Hasil penelitian yang didapati adalah penerapan strategi belajar berburu informasi berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sakti. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis data di atas bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Sebaran data nilai tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal berdasarkan taraf signifikan x 2 hitung ≤ x 2 tabel, yaitu 4,31 ≤ 7,81 dan 4,46 ≤ 7,81, untuk uji homogenitas F hitung ≤ F tabel = 1,50 ≤ 1,98 maka varians data kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen. Hasil uji-t dalam menganalisis pengaruh hasil belajar dengan menggunakan strategi belajar berburu informasi diperoleh uji-t yaitu t hitung = 2,12 sedangkan t tabel = 2,02. Berarti bahwa t hitung ≥ t tabel = 2,12 ≥ 2,02. Dengan demikian sesuai dengan kriteria pengujian maka H a diterima.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 529,
"width": 325,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kata Kunci: Strategi belajar berburu informasi dan prestasi belajar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 580,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 601,
"width": 219,
"height": 115,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pendidikan merupakan salah satu program yang dibentuk oleh pemerintah yang bertujuan untuk membentuk dan mengubah cara berfikir masyarakat agar lebih maju sehingga dengan adanya pendidikan dapat membawa perubahan yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 580,
"width": 219,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "lebih terarah. Pendidikanjuga merupakan salah satu faktor yang sangatpenting untuk memajukan sebuah perubahan dalam negeri yang secara perlahan dapat mengembangkan, memajukan dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Penerapan dari tujuan",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Text"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "48",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "pendidikan nasional diharapkan dapat terlaksana dengan baik serta dijalankan oleh tenaga pengajar yang profesional di sekolah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 176,
"width": 219,
"height": 425,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dan tempat terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik, sekolah memberikan fasilitas lengkap demi terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah sangat tergantung kepada salah satu fasilitasnya yaitu guru sebagai fasilitor utama. Guru sebagai pengajar berperan penting dalam upaya perubahan tingkah laku peserta didik agar menjadi lebih baik dan berakhlak. Djamarah (2010:1) mengemukakan bahwa guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan, di sekolah guru hadir untuk mengabdikan diri kepada umat manusia dalam hal ini adalah peserta didik, negara menuntut generasinya yang memerlukan pembinaan dan bimbingan dari guru. Karena itu dalam belajar mengajar membutuhkan proses untuk mencapai tujuan yang diharapkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 610,
"width": 219,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu keadaan yang dengan sengaja diciptakan oleh pendidik kepada peserta didik. Pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan atau",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 197,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik. Pencapaian pembelajaran dalam setiap kurikulum yang dibuat tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda, karena itu tenaga pengajar harus mampu menguasai materi, menguasai kelas, membimbing, serta menerapkan berbagai model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan memberikan informasi yang tepat kepada siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 320,
"width": 219,
"height": 322,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Namun saat ini ada beberapa sekolah yang tenaga pengajarnya belum terlalu menerapkan kurikulum baru yang telah ditetapkan pemerintah. Banyak tenaga pengajar yang masih menggunakan sistem pembelajaran lama yaitu dengan menggunakan metode klasik dan menggunakan model pembelajaran yang sama sehingga proses belajar pun jadi kurang menyenangkan dan siswa pun banyak yang mengantuk dan pasif saat proses belajar berlangsung. Hal ini berdampak terhadap prestasi siswa sehingga nilai-nilai siswa menjadi tidak tuntas, ini terlihat dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 652,
"width": 220,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan di SMA Negeri 1 Sakti hasil ulangan siswa",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Text"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "49",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 156,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "semester genap 2017-2018 masih banyak yang belum mencapai KKM seperti yang telah ditetapkan oleh guru untuk kriteria ketuntasan minimum adalah 75 untuk mata pelajaran sejarah. Secara umum hasil prestasi siswa tersebut belum mencapai KKM dan rata-rata hasil prestasi siswa yang diperoleh adalah 60.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 279,
"width": 219,
"height": 301,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari permasalahan tersebut harus dicari solusinya, salah satu solusi yang diterapkan di sini adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam hal ini penelitiakan menerapkan sebuah strategi dimana strategi ini dapat meningkatkan prestasi siswa dalam belajar. Strategi yang dimaksud di sini adalah strategi belajar berburu informasi yang menerapkan beberapa kelompok kemudian siswa mencari jawaban dengan membawa kartu ke kelompok lain, ini bertujuan agar siswa lebih aktif, tidak mengantuk serta tidak pasif dalam belajar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 590,
"width": 219,
"height": 114,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari permasalahan tersebut harus di cari solusinya, salah satu solusi yang diterapkan di sini adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam hal ini peneliti akan menerapkan sebuah",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 176,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "strategi dimana strategi ini dapat meningkatkan prestasi siswa dalam belajar. Strategi yang dimaksud di sini adalah strategi belajar berburu informasi yang menerapkan beberapa kelompok kemudian siswa mencari jawaban dengan membawa kartu kekelompok lain, ini bertujuan agar siswa lebih aktif, tidak mengantuk serta tidak pasif dalam belajar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 300,
"width": 219,
"height": 114,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul pengaruh strategi belajar berburu informasi terhadap prestasi belajar, sehingga penelitian ini diberi judul “Pengaruh",
"type": "Text"
},
{
"left": 393,
"top": 401,
"width": 150,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Strategi Belajar Berburu",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 424,
"width": 219,
"height": 176,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Informasi terhadap Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sakti Kabupaten Pidie”. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan rumusan masalah sebagai berikut “Apakah strategi belajar berburu informasi berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sakti Kabupaten Pidie ?”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 610,
"width": 219,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui pengaruh dari penerapan strategi belajar berburu informasi terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Text"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "50",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 111,
"width": 220,
"height": 324,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "SMA Negeri 1 Sakti”. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena belum terdapat pembuktian secara empiris, masih perlu dilakukan penelitian kelapangan untuk mendapatkan bukti nyata dan dilakukan dengan melakukan pengumpulan data Sugiyono (2017:63). Dan berdasarkan rumusan masalah tersebut yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah strategi belajar berburu informasi berpengauh terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Sakti, karena strategi pembelajaran tersebut dapat mendorong siswa lebih aktif dalam bertanya dan memberikan pendapat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 466,
"width": 175,
"height": 31,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 507,
"width": 219,
"height": 177,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif . Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang hasil datanya berasal dari data sistematika yang menggunakan instrumen-instrumen formal yang bersifat mengukur. Penelitian kuantitatif ini dapat digunakan karena data yang dikumpulkan berbentuk angka dan ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 114,
"width": 220,
"height": 134,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Adapun yang menjadi metode jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Riyanto (dalam Zuriah 2009:57-58) mengemukakan “penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, danteliti di dalam melakukan control terhadap kondisi”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 259,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Populasi dan Sampel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 279,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Populasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 300,
"width": 219,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala- gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitianNawawi (dalam Margono",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 445,
"width": 219,
"height": 176,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(2007:118). Dalam hal ini populasi juga berhubungan dengan data, apabila penelitian dilakukan lebih khusus untuk memperoleh hasil data yang diharapkan dengan merincikan sampelnya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sakti yang terdiri dari 3 kelas dan berjumlah 76 siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 631,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sampel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 652,
"width": 219,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktersitik yang dimiliki oleh populasi tersebut, Sugiyono (2017:81).Adapun yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Text"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "51",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI-1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI-2 sebagai kelas eksperimen yang masing- masingkelasberjumlah 25 orang siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 197,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Lokasi dan Waktu Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 219,
"height": 177,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang di inginkan. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Sakti. Pemilihan lokasi ini terlebih dulu sudah pernah dilakukan observasi saat magang III.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 403,
"width": 219,
"height": 115,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Waktu penelitian adalah saat berlangsungnya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018 pada semester ganjil dan dilaksakan saat hari-hari efektif dan sesuai dengan jam pelajaran Sejarah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 528,
"width": 142,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Teknik Pengumpulan Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 548,
"width": 180,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 590,
"width": 23,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tes",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 612,
"width": 219,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Adapun teknik tes yang akan dilakukan adalah tes akhir ( post-test) yang bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Menurut Syah (2011:201) “ Post test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 114,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "guru pada setiap akhir penyajian materi..Tes akhir ini akan dibuat soal sebanyak 20 soal multiple choice . Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa kelas XI IPS setelah mata pelajaran sejarahselesai.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 238,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dokumentasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 259,
"width": 219,
"height": 321,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dokumentasi adalah sebuah pencatatan untuk menyediakan dokumen- dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat. Sumber dokumentasi ini memiliki peran sangat penting dalam proses penulisan dan perlu diperhatikan oleh para penulis. Dokumentasi yang diperlukan sebagai informasi dari sekolah yaitu hasil wawancara dengan guru-guru di sekolah, catatan pertemuan sekolah, silabus, tes evaluasi siswa, serta kegiatan saat mengajar. Dalam hal ini penulis akan mengumpulkan data tertulis berupa nilai ulangan siswa, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari guru sejarah SMA Negeri 1Sakti.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 590,
"width": 111,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Teknik Analisis Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 610,
"width": 219,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Setelah semua data terkumpul secara keseluruhan yang dimulai dari tes dan wawancara, tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Data yang telahdikumpulkan, kemudian dianalisis secara kuantitatif Secara",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Text"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "52",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 114,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "kuantiatif akan diolah dengan menggunakan rumus statistik yang sesuai varians, yaitu dimulai dengan uji normalitas, uji homogenitas, jika data tersebut berdistribusi normal dan homogen, maka uji-t dapatdigunakan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 238,
"width": 218,
"height": 105,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari sampel tersebut berdristibusi normal atau tidak. Untuk mendapat data berdistribusi normal, maka diuji dengan rumus Chi Kuadrat, Sudjana (2005:273);",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 349,
"width": 218,
"height": 238,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ᵪ 2 = ∑ (𝑜 𝑖− 𝐸 𝑖 ) 2 𝐸 𝑖 𝐾 𝑖=1 2. Uji homogenitas varians berguna untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini berasal dari populasi yang sama atau bukan atau dengan kata lain apakah sampel yang diperoleh homogen atau tidak. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data layak untuk diuji parametrik. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus Fisher, Sudjana (2005:251);",
"type": "Formula"
},
{
"left": 129,
"top": 618,
"width": 102,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "F = Varians terbesar Varians terkecil",
"type": "Section header"
},
{
"left": 73,
"top": 671,
"width": 218,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Selanjutnya penulis menentukan nilai t- hitung dengan mengguna kan rumus sebagai berikut, Sudjana (2005:239);",
"type": "Text"
},
{
"left": 382,
"top": 132,
"width": 101,
"height": 37,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "t hitung = 𝑋̅1− 𝑋̅2 𝑠 √( 1 𝑛1 + 1 𝑛2 )",
"type": "Formula"
},
{
"left": 324,
"top": 200,
"width": 88,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 221,
"width": 219,
"height": 197,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan tabel untuk hasil post-test siswa kelas eksperimen, terlihat bahwa hasil nilai tes yang diperoleh siswa adalah nilai paling rendah 60 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95, sedangkan nilai KKM sebesar 75. Maka dapat disimpulkan bahwa 8 orang dari 25 siswa yang belum memenuhi kriteria KKM, sedangkan siswa yang lain dapat menuntaskan hasil belajarnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 428,
"width": 219,
"height": 218,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Untuk tabel post-test kelas control terlihat bahwa hasil dari nilai tes yang diperoleh siswa paling rendah adalah 60 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85, sedangkan nilai ketentuan (KKM) yang disudah tetapkan untuk mata pelajaran Sejarah adalah sebesar 75. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 13 orang siswa kelas kontrol yang tidak tuntas nilainya dan 12 orang siswa mendapatkan nilai di atas KKM.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 655,
"width": 219,
"height": 53,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari analisis data yang telah dilakukan, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Text"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "53",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 176,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "adalah 78,58 dan kelas kontrol 74,8. Terlihat bahwa nilai post-test siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai siswa kelas kontrol. Untuk uji varians dan simpangan baku diperoleh 107,16 dan 10,35 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diperoeh 71 dan 8,42, dengan ketentuan menggunakan rumus sebagai berikut, Sudjana (2005:219);",
"type": "Text"
},
{
"left": 144,
"top": 299,
"width": 151,
"height": 51,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "S 1 2 = 𝑛 (∑ 𝑓 𝑖 .𝑥 𝑖 2)−(∑ 𝑓 𝑖 .𝑥 𝑖 ) 2 𝑛 (𝑛−1)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 72,
"top": 385,
"width": 219,
"height": 31,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 424,
"width": 219,
"height": 54,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji normalitas diperoleh nilai x 2 hitung = 4,31, maka selanjutnya dikonfirmasi dengan nilai x 2 tabel pada taraf signifikan 5%",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 485,
"width": 219,
"height": 221,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(α = 0,05) dengan dk = k-3 mengacu pada tabel chi kuadrat. Adapun nilai x 2 tabel pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan dk = 6 -3 = 3. Sehingga diperoleh x 2 1- α ( dk ) = x 2 1- 0,05 ( 3 ) = x 2 ( 0,95 ) ( 3 ) = 7,81 . Hasil perhitungan menunjukkan nilai X 2 hitung = 4,31 dan X 2 tabel =7,81 pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan dk = 6-3 = 3 Berarti bahwa X 2 hitung < X 2 tabel atau 4,31< 7,81. Dengan demikian, sesuai dengan kriteria pengujian maka H o diterima. Terima H o",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 31,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "berarti data kelas eksperimen distribusi normal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 155,
"width": 219,
"height": 176,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Untuk kelas kontrol memperoleh nilai x 2 hitung = 4,46 maka selanjutnya dikonfirmasi dengan nilai x 2 tabel pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan dk = k-3 mengacu pada tabel chi kuadrat. Adapun nilai x 2 tabel pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan dk = 6 -3 = 3. Sehingga diperoleh x 2 1- α ( dk ) = x 2 1-0,05 ( 3 ) = x 2 ( 0,95 ) ( 3 ) = 7,81.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 341,
"width": 220,
"height": 157,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hasil perhitungan menunjukkan nilai X 2 hitung = 4,46 dan X 2 tabel =7,81 pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan dk = 6-3 = 3 Berarti bahwa X 2 hitung ≤ X 2 tabel atau 4,46 ≤ 7,81. Dengan demikian, sesuai dengan kriteria pengujian maka H o diterima. Terima H o berarti data kelas kontrol distribusi normal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 508,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji Homogenitas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 528,
"width": 219,
"height": 157,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan daftar distribusi F, maka diperoleh F 𝛼 (n 1 -1, n 2 -1) = F 0,05 (25-1, 25-1) = F 0,05 (24,24) = 1,98 Dengan demikian F hitung ≤ F tabel = 1,50 ≤ 1,98. Maka dapat disimpulkan H O diterima. Sehingga varians data kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen. H o diterima berarti data kelas eksperimen dengan kelas kontrol",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "54",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 31,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "bersifat homogen atau data tersebut berasal dari populasi yang sama.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 176,
"width": 119,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Analisis Nilai T-Hitung",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 196,
"width": 219,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Selanjutnya penulis menentukan nilai t- hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut;",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 258,
"width": 147,
"height": 149,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "t hitung = 𝑋̅1− 𝑋̅2 𝑠 √( 1 𝑛1 + 1 𝑛2 ) t = 78,58−74,8 6,37 √( 1 25 + 1 25 ) t = 3,78 6,37 √0,08 t= 3,78 6,37 (0,28)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 117,
"top": 416,
"width": 39,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "t= 3,78 1,78",
"type": "Formula"
},
{
"left": 117,
"top": 451,
"width": 42,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "t =2,12",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 470,
"width": 219,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dengan tabel signifikan = 0,05 dan untuk mengetahui t maka ditentukan derajat kebebasan (dk) sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 144,
"top": 532,
"width": 106,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "dk = n 1 + n 2 – 2 = 25 + 25 – 2 = 48",
"type": "Formula"
},
{
"left": 72,
"top": 594,
"width": 219,
"height": 32,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Maka dari tabel diperoleh t tabel = 2,02.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 636,
"width": 219,
"height": 73,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Setelah memperoleh nilai t hitung = 2,12 maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk = n 1 + n 2 – 2. Adapun nilai t tabel pada",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 31,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "taraf signifikan α = 0,05 dengan dk = 48 adalah 2,02 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 155,
"width": 220,
"height": 366,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kriteria pengujiannya adalah terima H a jika t hitung > t tabel bila bernilai lain maka H a ditolak. Terima H a berarti hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi belajar berburu informasi lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan strategi belajar. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diperoleh nilat t hitung =2,12 sedangkan > t tabel = 2,02. Berarti bahwa t hitung >t tabel atau 2,12> 2,02. Dengan demikian sesuai dengan kriteria pengujian maka H a diterima. H a diterima berarti hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi belajar berburu informasi lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan strategi belajar berburu informasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 552,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 573,
"width": 219,
"height": 135,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai pengaruh strategi belajar berburu informasi maka dapat disimpulkan bahwa, Penggunaan strategi belajar berburu informasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena siswa terlibat langsung secara aktif",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 51,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 172,
"top": 64,
"width": 185,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 46 - 55)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 529,
"top": 732,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "55",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 114,
"width": 219,
"height": 342,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Di kelas eksperimen terdapat 32% siswa tidak tuntas belajar dan 68 % siswa yang tuntas belajar, sedangkan di kelas kontrol terdapat 52 % siswa tidak tuntas belajar dan 48 % siswa yang tuntas belajar. Sesuai dengan pengolahan data, maka diperoleh hasil uji-t yaitu nilai t hitung = 2,12 sedangkan t tabel =2,02. Berarti bahwa t hitung > t tabel atau 2,12 > 2,02. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai pada tarap taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan dk = 48, maka penggunaan strategi belajar berburu informasi berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sakti Kabupaten Pidie.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 114,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 134,
"width": 219,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Pendekatan Teoritis Psikologis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 176,
"width": 219,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jakarta : Rineka Cipta. Margono,S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen Mkdk.",
"type": "Table"
},
{
"left": 365,
"top": 231,
"width": 109,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jakarta: Rineka Cipta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 259,
"width": 219,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar .",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 272,
"width": 219,
"height": 108,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana. 2005. Metode Statistika Bandung :Tarsito. Sugiyono. 2017. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,",
"type": "Table"
},
{
"left": 360,
"top": 383,
"width": 184,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 324,
"top": 424,
"width": 219,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Warsono, dkk. 2013. Pembelajaran Aktif .",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 452,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Bandung: Remaja Rosdakarya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 479,
"width": 219,
"height": 108,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter:Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana. Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi . Jakarta: PT. Bumi",
"type": "Table"
},
{
"left": 369,
"top": 589,
"width": 40,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Aksara.",
"type": "List item"
}
] |
0010784c-93d6-84a1-06c8-115c5c6a0b7a | http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JMK/article/download/3874/2686 | [
{
"left": 169,
"top": 40,
"width": 262,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol. 5 No. 1 Tahun 2020 | Hal. 10 – 18",
"type": "Page header"
},
{
"left": 78,
"top": 783,
"width": 152,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: http://dx.doi.org/ 10.21067/jmk",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 409,
"top": 783,
"width": 111,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "email: [email protected]",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 126,
"width": 434,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 170,
"width": 210,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2 a,b Universitas PGRI Yogyakarta, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 199,
"width": 137,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 [email protected] , 2 [email protected] *korespondensi penulis",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 237,
"width": 55,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Information",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 237,
"width": 164,
"height": 55,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK Kata kunci: Political internet user Partisipasi politik Disabilitas rungu",
"type": "Table"
},
{
"left": 185,
"top": 249,
"width": 333,
"height": 296,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh political internet user terhadap partisipasi politik disabilitas rungu di Provinsi Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Penelitian dilaksanakan di Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu (GERKATIN) di Yogyakarta. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling . Penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data angket (kuesioner). Teknik analisis data meliputi skoring hasil penelitian, pentabulasian data penelitian, pengujian normalitas data, pengujian hipotesis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil skor political internet user dapat disimpulkan bahwa political internet user dapat dikategorikan tinggi dengan hasil rata-rata skor 73,4, dan perolehan skor sedang sebanyak 27 dengan prosentase 44%, sedangkan memperoleh skor tinggi sebanyak 15 orang prosentase 24% orang dan sangat tinggi sebanyak 8 orang dengan prosentase 13%. hasil skor partisipasi politik dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik dapat dikategorikan tinggi dengan hasil rata-rata skor 70,56, dan perolehan skor sedang sebanyak 26 orang dengan prosentase 42,9%, memperoleh skor tinggi sebanyak 28 orang dengan prosentase 45,9% dan sangat tinggi sebanyak 5 orang dengan prosentase 8,1%. Bentuk partisipasi politik disabilitas rungu terwujud dalam kegiatan pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan antar warga negara, lobbying, mengajukan usul mengenai suatu kebijakan umum, mengajukan alternatif kebijakan umum yang berlainan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin pemerintahan, pemberian suara, aktivitas diskusi politik, kegiatan kampanye, aktivitas membentuk dan bergabung dengan kelompok kepentingan lain, dan komunikasi individu dengan pejabat politik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 185,
"top": 560,
"width": 54,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 572,
"width": 445,
"height": 55,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: political internet user political participation deaf disabilities The Influence of Political Internet Users on the Political Participation of Deaf",
"type": "Table"
},
{
"left": 185,
"top": 583,
"width": 332,
"height": 182,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Disabilities in the Special Province of Yogyakarta . The purpose of this study was to determine the effect of political internet users on the participation of deaf political disabilities in the Province of Yogyakarta. This research method uses a quantitative approach to the type of survey research. The research was carried out in the Movement for the Deaf Welfare (GERKATIN) in Yogyakarta. Sampling in this study using cluster sampling techniques. This study uses a questionnaire data collection technique (questionnaire). Data analysis techniques include scoring research results, tabulating the research data, testing data normality, testing hypotheses. The results of this study indicate that the results of political internet user scores can be concluded that political internet users can be categorized as moderate with an average score of 73.4, and the acquisition of moderate scores of 27 with a percentage of 44%, while obtaining a high score of 15 people percentage of 24 % of people and very high as many as 8 people with a percentage of 13%. The political participation score results can be concluded that political participation can be categorized as moderate with an average score of 70.56, and the acquisition of a moderate score of 26 people with a percentage",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 37,
"width": 196,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN VOL.5, NO.1, Juni 2020 Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2 Hal. 10-18",
"type": "Text"
},
{
"left": 398,
"top": 781,
"width": 142,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Moral Kemasyarakatan | 11",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 185,
"top": 76,
"width": 332,
"height": 101,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "of 42.9%, obtaining a high score of 28 people with a percentage of 45.9% and very high as many as 5 people with a percentage of 8.1%. The form of deaf political participation is manifested in general election activities, attending general meetings, holding relations between citizens, lobbying, proposing a general policy, proposing alternative public policies that are different from the policies made by the government, submitting criticisms and making improvements to rectify the policy, pay taxes and elect government leaders, voting, political discussion activities, campaign activities, forming and joining other interest groups, and individual communication with political officials. .",
"type": "Text"
},
{
"left": 190,
"top": 194,
"width": 336,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright © 2020 (Beny Dwi Lukitoaji & Faiz Noormiyanto). All Right Reserved",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 219,
"width": 453,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to Cite: Lukitoaji, B. D., & Noormiyanto, F. (2020). Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta . Jurnal Moral Kemasyarakatan , 5 (1), 10-19 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 267,
"width": 382,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal hold the copyright.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 324,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 337,
"width": 454,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kelompok difabel atau disabilitas merupakan suatu kelompok yang marjinal dan minoritas serta biasanya sangat rentan, jika mereka dibiarkan tanpa diberikan suatu perhatian, maka mereka bisa dikatakan mati dengan sendirinya. Persoalan terkait dengan difabel akan semakin kompleks dan rumit ketika struktur politik di negara kita mengabaikannya, sehingga kemudian melahirkan mentalitas- mentalitas inferior dikalangan difabel. Inilah kendala mendasar dari kelompok difabel, dimana mereka sendiri pada konteks politik juga tidak mau memilih pemimpin yang difabel (Gustomy, 2017). Pendapat lain mengatakan “The deaf patology perspective focuses om failure of the hearing mechanism. Deafnees is defined as a medical condition that requires some kind of remediation, either thought correction or compensation” (Munoz-Baell & Ruiz, 2000) yang dapat didefinisikan sebuah kompensasi merupakan kebutuhan disabilitas rungu dalam bekomunikasi dengan masyarakat umum.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 464,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kekurangan akan pemahaman bahasa lisan atau tulisan seringkali menyebabkan disabilitas rungu menafsirkan sesuatu hanya sebatas pemahamannya dan ini sering menjadi masalah pada dirinya. Disabilitas rungu bila ditegur oleh orang dengar yang tidak dikenalnya dengan menggunakan Bahasa lisan akan tampak sulit untuk menangkap ucapan orang tersebut dan cenderung tidak dapat memahami apa yang diucapkan Karena penggunaan Bahasa yang berbeda. Melihat dari terhambatnya komunikasi lisan disabilitas rungu cenderung mengandalkan kemampuan visualnya dalam memperoleh informasi ataupun untuk berkomunikasi dengan orang lain (Munoz-Baell & Ruiz, 2000).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 552,
"width": 454,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Disabilitas rungu sangat mengandalkan kemampuan menangkap informasi melalui visual terutama pada era revolusi industri 4.0 yang telah menggeliat ke berbagai kalangan bahkan sampai merambah ke dunia politik, melek politik merupakan tuntutan dari perkembangan zaman yang sudah mengglobal, dalam memperoleh informasi tentang politik disabilitas rungu juga mengandalkan informasi visual yang praktis dan efisien yaitu dengan menggunakan smartphone untuk mengakses berita online maupun sosial media. Yang menjadi evaluasi untuk pemerintah adalah bagaimana strategi untuk melakukan sosialisasi pemilu kepada masyarakat secara umum, dan secara khusus kepada warga masyarakat disabilitas. Dapat diketahui dalam Pemilu tahun 2014, sebesar 87% disabilitas menggunakan hak suaranya, dan sebesar 13% tidak menggunakan suaranya (Gustomy, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 679,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan internet, kecerdasan buatan, robotik, dan berbagai teknologi baru lainnya. Perkembangan revolusi industri 4.0 sangat begitu cepat, akhir-akhir ini muncul banyak hal yang baru dan sebelumnya belum pernah terpikirkan oleh manusia, seperti halnya munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber dan Grab, juga room-sharing seperti Airbnb . Keberadaan produk hasil revolusi industri 4.0 ini telah mengalahkan bisnis transportasi dan sewa kamar yang sudah ada sebelumnya. Namun sisi positifnya adalah membuka jenis bisnis baru, lapangan kerja baru (Ghufron, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 37,
"width": 196,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN VOL.5, NO.1, Juni 2020 Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2 Hal. 10-18",
"type": "Picture"
},
{
"left": 72,
"top": 781,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12 | Jurnal Moral Kemasyarakatan",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 76,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan pentingnya berpikir kritis dan kreativitas, leadership (kepemimpinan), dan entrepreneurship (kewirausahaan) , semakin pesatnya berkembangan dunia digital dan internet ke kehidupan masyarakat dalam semua bidang kehidupan, berkembangnya teknologi kecerdasan buatan ( Artificial Inteligence ), serta muncul teknologi big data , robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation . Revolusi Industri 4.0 sangat mengedepankan literasi data, teknologi dan humaniora serta pengembangan kompetensi team work, kolaborasi, dan higher order thinking skill (Prasetyo & Sutopo, 2018) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 165,
"width": 454,
"height": 85,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 memiliki data survey bahwa terdapat 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet, naik 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 yang hanya 88 juta pengguna internet. Data dari APJII tahun 2016 menerangkan bahwa rata-rata pengakses internet di Indonesia menggunakan perangkat genggam. Rinciannya adalah 67,2 juta orang atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam dan computer, 63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari smartphone, sedangkan 2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses hanya dari komputer (Susanto, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 253,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Riset yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) mengungkap adanya kaitan antara pengguna internet dengan pesta politik pemilihan pimpinan daerah serentak di Indonesia. Survei yang melibatkan 2.500 responden di enam pulau di Indonesia mengungkap masyarakat akan memanfaatkan internet untuk mengakses konten berisi sosial politik. APJII mengungkap ada 50,26 persen dari 143 juta pengguna internet Indonesia yang secara rutin mengakses berita sosial. Sedangkan 36,94 persen atau sekitar 52,8 juta pengguna internet rutin mengonsumsi berita politik (Susanto, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 342,
"width": 455,
"height": 233,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Internet digunakan untuk mengikuti perkembangan terbaru mengenai sosial politik, selain itu juga digunakan untuk mencari berita seperti di detik.com (Adiarsi et al., 2015). Senada dengan hal tersebut internet juga bermanfaat pada masa kampanye Barack Obawa dikarenakan situs untuk kampanye Barack Obawa mampu mengorganisasi lebih dari seratus lima puluh ribu kegiatan dan menciptakan lebih dari tiga puluh lima ribu kelompok. Akun Facebook Obama mempunyai 3.176.886 pendukung dan lewat situs MySpace Obama mendapat 987.923 orang teman. Kampanye juga menggunakan text messaging untuk berhubungan dengan pemilih muda dan mengirim email sebagai counter attacks . Kampanye Obama yang high-tech , menggunakan Internet utuk mencek fakta informasi , counter attacks , memperkuat koneksi kepada pendukung dan selalu siap dalam konsep 24/7 yaitu dapat dihubungi selama 24 jam setiap hari (Situmorang, 2013). Dari paparan tersebut bisa dipahami bahwa internet mempunyai peranan penting dalam kegiatan politik. Beberapa kegiatan politik yang bisa dilakukan oleh warga negara antara lain kegiatan pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan antar warga negara, lobbying, mengajukan usul mengenai suatu kebijakan umum, mengajukan alternatif kebijakan umum yang berlainan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin pemerintahan, pemberian suara, aktivitas diskusi politik, kegiatan kampanye, aktivitas membentuk dan bergabung dengan kelompok kepentingan lain, dan komunikasi individu dengan pejabat politik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 577,
"width": 454,
"height": 112,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penggunaan internet untuk golongan elite politik biasanya hanya untuk memenuhi kepentingan individu dan kelompok saja. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengetahui informasi lawan politiknya, melakukan dendam politiknya, membangun suatu konflik politik, mencari dukungan massa, pencitraan, mencari kekuasaan, mempertahankan kekuasaan (Susanto, 2017). Sehingga internet yang biasanya digunakan masyarakat untuk mengakses sosial media yang mereka punya memberikan dampak yang positif bagi pelaku politik. Social media is effective tool for political campaigns. The power of social media has triggers transparancy and support e-democracy around the world. Citizens have ability to choose freely the best legislative candidate to represent them in the parliament (Abdillah, 2014) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 691,
"width": 454,
"height": 61,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Melihat kondisi di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji penelitian dengan judul pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu di Provinsi Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu Bagaimana Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu di Provinsi Yogyakarta?",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 37,
"width": 196,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN VOL.5, NO.1, Juni 2020 Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2 Hal. 10-18",
"type": "Text"
},
{
"left": 398,
"top": 781,
"width": 142,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Moral Kemasyarakatan | 13",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 104,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 117,
"width": 454,
"height": 166,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah Anggota Gerakan Untuk kesejahteraan Tunarungu (GERKATIN) di Yogyakarta. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti, mengenai jumlah Anggota GERKATIN dari tiga DPC yaitu DPC GERKATIN Sleman, DPC GERKATIN Bantul, DPC GERKATIN Kulon Progo. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunnakan teknik cluster sampling yang dimaksudkan untuk membagi populasi pada kelompok-kelompok untuk memudahkan berdasarkan DPC dari kelompok tersebut akan diambil sampel secara acak dan proporsional. Jumlah sampel dari GERKATIN Sleman sebanyak 16, sedangkan jumlah sampel dari GERKATIN Kulon Progo sebanyak 19, dan jumlah sampel dari GERKATIN Bantul sebanyak 17. Sehingga jumlah sampel untuk penelitian ini yang diambil dari tiga DPC GERKATIN sejumlah 52 orang. Penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data angket (kuesioner) Tahapan-tahapan dalam teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Skoring hasil penelitian; (2) Pentabulasian Data Penelitian; (4) Pengujian Normalitas Data; (5) Pengujian Hipotesis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 299,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil Dan Pembahasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 313,
"width": 455,
"height": 326,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa variabel dari Political Internet User (X) skor tertinggi 97 dan dengan skor terendah 43, dengan rata-rata sebesar 73,34 dengan standart deviasi 11,491. Harga ini berada di kategori tinggi dari klasifikasi yang sudah ditetapkan dan dapat disimpulkan bahwa hasil variabel political internet user berada dalam taraf intensitas yang tinggi, Variabel selanjutnya adalah variabel dependen yaitu partisipasi politik (Y) mempunyai skor tertinggi 98 dan dengan skor terendah 49 dengan skor rata-rata 72,87 maka dengan standart deviasi 12,926 yang menandakan bahwa hasil skor berada pada kategori tinggi dan dapat disimpulkan juga bahwa rata-rata partisipasi politik di Provinsi YOGYAKARTA masih dalam taraf tinggi. Melihat hasil skor political internet user di atas dapat disimpulkan bahwa political internet user dapat dikategorikan tinggi dengan hasil rata-rata skor 73,4, dan perolehan skor sedang sebanyak 27 dengan prosentase 44%, sedangkan memperoleh skor tinggi sebanyak 15 orang prosentase 24% orang dan sangat tinggi sebanyak 8 orang dengan prosentase 13%. Melihat hasil skor partisipasi politik dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik dapat dikategorikan tinggi dengan hasil rata-rata skor 70,56, dan perolehan skor sedang sebanyak 26 orang dengan prosentase 42,9%, memperoleh skor tinggi sebanyak 28 orang dengan prosentase 45,9% dan sangat tinggi sebanyak 5 orang dengan prosentase 8,1%. hasil pengujian dari variabel independen yaitu dari political internet user (X) memiliki p-value = 0,439 nilai ini di indikasikan lebih besar daripada α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari variabel (X) yaitu political internet user (X) mempunyai data yang berdistribusi normal, hal ini sesuai dengan penerimaan hipotesis nol pertama yang menyatakan data berdistribusi normal apabila p-value ≥ 0,05 dengan kata lain hipotesis yang menyatakan data berdistribusi normal adalah diterima. Sana halnya dengan variabel (Y) yaitu Partisipasi Politik (Y) yang mempunyai p-value = 0,961 jika dibandingkan dengan nilai α sebesar 5% atau 0,05 maka p-value (Y1) 0,957 ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel (Y) berdistribusi normal Pengujian Hipotesis menggunakan Regresi Linier. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat diajukan hipotesis pokok sebagai berikut: “ada pengaruh political internet user terhadap partisipasi politik”, berdasarkan hipotesis tersebut selanjutnya akan diuji menggunakan teknik regresi linier.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 642,
"width": 455,
"height": 124,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil perhitungan model analisis regresi dari variabel political internet user (X), terhadap partisipasi politik (Y) diperoleh persamaan regrasi sebagai berikut; Ŷ = 29,315 + 0,733 X 1 . Dilihat dari hasil koefisien intersep maupun koefisien regresi yang sedang diperoleh dapat menunjukan dengan harga yang positif, hal ini bisa memberikan sebuah arti pada setiap perubahan peningkatan pada variabel ( political internet user (X), akan diikuti pula pada peningkatan variabel partisipasi politik (Y) secara positif. Besarnya tingkat perubahan pada rata-rata partisipasi politik (Y) diperkirakan sebesar 0,733 untuk setiap penambahan political internet user (X), sebesar satu satuan, atau setiap hasil skor political internet user bertambah 10 maka skor rata-rata partisipasi disabilitas rungu secara positif akan bertambah 7,33.untuk lebih jelasnya dapat diamati hasil output regresi dari political internet user (X), terhadap partisipasi politik (Y). hasil dari regresi variabel (X) terhadap (Y)",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 37,
"width": 196,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN VOL.5, NO.1, Juni 2020 Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2 Hal. 10-18",
"type": "Picture"
},
{
"left": 72,
"top": 781,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14 | Jurnal Moral Kemasyarakatan",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 76,
"width": 454,
"height": 111,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menunjukan nilai t hitung sebesar 7,537 dengan t tabel sebesar 2,390 dengan koefisien regresi 0,733 dengan tingkat signifikansi 0,000. Peneliti mengambil tingkat kepercayaan 95% yang berarti toleransi kesalahan sebesar 5%, dengan tingkat kepercayaan 95% model regresi yang digunakan sesuai dengan model konseptual yang akan dirancang sehingga persamaan regresi tersebut akan memiliki makna yang apabila digunakan akan membuat suatu keputusan maupun prediksi. Melihat hasil regresi di atas dapat disimpulkan bahwa t hitung 7,537 ≥ t tabel 2,390 dengan margin eror/ tingkat signifikansi 0,000 sehingga terjadi pengaruh yang signifikan antara (X) terhadap (Y), dengan demikian hipotesis berbunyi “ada pengaruh yang signifikan antara political internet user (X), terhadap partisipasi politik (Y) disabilitas rungu di propinsi Yogyakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 190,
"width": 454,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara political internet user terhadap partisipasi politik disabilitas rungu di provinsi Yogyakarta. Kehidupan manusia era sekarang sudah sangat dekat dan akrab dengan teknologi terutama dengan gadget dan internet. Pengaruhnya sudah masuk ke semua bidang kehidupan manusia dan tentunya mempunyai dampak baik positif maupun negatif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 253,
"width": 454,
"height": 111,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada dekate abad ini, hampir semua orang dipastikan memliki gadget dan memiliki sosial media seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan sebagainya. Kondisi seperti itu merupakan suatu hal yang biasa dan bisa merubah gaya komunikasi dari era konvensional ke era digital seperti sekarang ini. Pada era konvensional jika ingin berkenalan serta komunikasi maka orang bisa bertukar kartu nama, sedangkan era digital cukup bertukar akun dan sosial media masing-masing (Mulawarman & Nurfitri, 2017). Sehingga manusia dalam melakukan komunikasi dalam era revolusi industry 4.0 cenderung banyak dilakukan di media sosial. Hal tersebut merupakan sebagai dampak dari perkembangan teknologi yang semakin pesat dan bisa mempermudah manusia dalam melakukan aktivitasnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 367,
"width": 454,
"height": 136,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perubahan yang terjadi saat ini di bidang teknologi tidak hanya muncul media baru saja. Tetapi media baru tersebut berpengaruh di segala aspek kehidupan manusia, seperti dalam bidang komunikasi maupun interaksi yang sebelumnya tidak pernah diduga oleh manusia. Dalam hal ini kehidupan dunia seolah-olah tidak memiliki batasan atau dapat dikatakan batasannya mulai kabur ( borderless ) tidak ada kerahasiaan yang bisa ditutupi. Kita bisa mengetahui aktivitas orang lain melalui media sosial, sementara kita tidak kenal dan tidak pernah bertemu tatap muka atau berada di luar jaringan (luring) dengan orang tersebut (Mulawarman & Nurfitri, 2017). Sehingga perubahan ini memang terjadi di skala besar atau global dan berdampak ke semua negara, Batasan negara mulai kabur atau hilang dalam artian semua orang bisa mengetahui dengan mencari di internet. Tentunya dalam hal ini penggunaan internet harus sesuai dengan koridor, dan bisa membedakan informasi yang valid dan hoaks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 506,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lembaga We Are Social menyampaikan hasil penelitiannya bahwa pengguna internet dan sosial media tergolong cukup tinggi. Ada sekitar 15 persen pengguna internet atau 38 juta lebih pengguna internet. Jumlah penduduk Indonesia sekitar 62 juta orang yang mempunyai media sosial facebook . Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata pengguna internet di Indonesia menghabiskan waktu hampir 3 jam dalam menggunakan media sosial di gadget mereka (Setiadi, 2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 582,
"width": 454,
"height": 111,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebuah penelitian yang dilakukan di Kabupaten Bogor mengenai pemanfaatan aplikasi sosial media di kalangan pelajar menunjukkan data penggunaan facebook dengan jumlah sebesar 85,3%, whatspp dengan jumlah sebesar 72,7%, Instagram dengan jumlah sebesar 71,3%, Path dengan jumlah sebesar 14,7%, Line dengan jumlah sebesar 18,7%, dan sisanya Youtube, Pinnterest. Ask fm, Telegram, Line, Kakaotalk masing-masing hanya sebesar 0,07%. Data hasil penelitian tersebut menandakan bahwa penggunaan sosial media di kalangan pelajar sudah menjadi hal yang biasa (Ratnamulyani & Maksudi, 2018). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kabupaten Bogor dapat diketahui penggunaan sosial media urutan pertama yaitu facebook, kedua yaitu whatsapp, dan ketiga Instagram. Maka dari itu dalam penggunaan sosial media tersebut perlu yang namanya sikap bijak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 696,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemanfaatan aplikasi media sosial, yaitu dilihat dari frekuensi mengakses aplikasi media sosial dikalangan pelajar di Kabupaten Bogor yaitu ditunjukkan dengan angka 34,7 % yang paling sering diakses adalah WhatsApp, 28 %, dan Facebook urutan kedua, dan 5% adalah BBM, Line dan lainnya Hal ini bermakna pada umumnya pemilih pemula dikalangan pelajar sering pemanfaatkan aplikasi di dalam berkomunikasi atau mencari informasi adalah pertama melalui WhatsApp, kedua Instagram dan Facebook, dan ketiga BBM, Line (Ratnamulyani & Maksudi, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 37,
"width": 196,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN VOL.5, NO.1, Juni 2020 Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2 Hal. 10-18",
"type": "Text"
},
{
"left": 398,
"top": 781,
"width": 142,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Moral Kemasyarakatan | 15",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 76,
"width": 454,
"height": 162,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Content yang ada di dalam sosial media tentunya sangat beragam dan mudah untuk diakses melalui gadget masing-masing, salah satu content yang dapat diakses yaitu tentang politik dan perkembangan isu-isu mutakhir di Indonesia bahkan di luar negeri. Politik sekarang sudah masuk dirahan digital, termasuk ajang pemilu bagaimana seseorang atau kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan, dan yang lebih penting untuk mendapatkan hati rakyat. Pemanfaatan media sosial untuk politik dinilai sangat positif karena jangkauan sangat meluas, biaya lebih murah, dan banyak kalangan masyarakat yang menggunakan sosial media. Hasil penelitian mengenai pemilih pemula di Kabupaten Bogor terkait dengan pentingnya sosial media dalam memaksimalkan pendidikan politik untuk masyarakat. Merujuk hasil penelitian, menunjuk angka 96,3% menyatakan penting media sosial sebagai medium pendidikan politik di kalangan pemilih pemula, dan 3% menyatakan sangat penting, serta hanya 1% menyatakan tidak penting. Hal ini jelas bahwa mayoritas pemilih pemula dikalangan pelajar di Kabupaten Bogor menganggap penting media sosial sebagai medium pendidikan politik (Ratnamulyani & Maksudi, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 240,
"width": 454,
"height": 124,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sehingga peran media sosial era digital seperti sekarang ini mempunyai peran yang penting untuk melakukan pendidikan politik bagi warga negara khususnya warga negara muda. Pendidikan politik diperlukan agar menjadikan warga negara sadar dan melek akan politik sehingga akan terjadi partisipasi politik yang aktif. Untuk menjadi warga negara yang melek politik sangat penting agar dapat menyingkap setiap persoalan politik yang dihadapi, sehingga tidak hanya menjadi warga negara yang tahu namun juga mau dan mampu (Azis Wahab & Sapriya, 2011), untuk menjadi warga negara Indonesia yang menjunjung nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan politik menjadi relevan untuk dirumuskan dalam rangka mengurai persoalan tersebut dan persoalan politik warga negara menjadi tugas bersama antara tokoh, pemangku kebijakan, para cendekia dan lembaga pendidikan (Lazzavietamsi, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 367,
"width": 454,
"height": 212,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di negara Indonesia jumlah penyandang disabilitas berjumlah 12, 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Dari jumlah 12, 5% tersebut bisa dikatakan dapat mempengaruhi stabilitas penyelenggaraan negara (Diponegoro et al., 2018). Sedangkan di Yogyakarta jumlah disabilitas adalah 494 orang (Febriantanto et al., 2019). Semua warga negara mempunyai hak yang sama dalam berpartisipasi politik. Termasuk warga negara yang menyandang disabilitas, dalam penelitian ini difokuskan pada disabilitas rungu. Pada akhir-akhir ini perkembangan teknologi sangat pesat dan hasil dari teknologi tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh disabilitas rungu. Teknologi yang tercipta dan sesuai dengan karakteristik disabilitas rungu akan membantu mobilitas mereka. Alat bantu atau teknologi untuk disabilitas disebut dengan teknologi asistif ( Assistive Technology ). Teknologi asistif adalah teknologi atau segala macam alat benda yang dimodifikasi atau langsung digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan mobilitas disabilitas. Sebagai contoh teknologi yang dapat digunakan disabilitas rungu adalah SIDoBi merupakan aplikasi untuk disabilitas rungu dimana sistem kerjanya adalah mentranskrip suara dari video menjadi tulisan pada layar. Selain itu disabilitas rungu juga bisa memanfaatkan google translate yang telah tersedia di laptop yang dikoneksikan dengan mic dengan jaringan Bluetooth, sehingga produk suara dapat diubah menjadi teks pada layar monitor (Widyastono et al., 2020). Teknologi yang telah disebutkan tentunya dapat membantu disabilitas rungu dalam mobilitas termasuk mengakses internet untuk mencari informasi yang mereka perlukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 582,
"width": 454,
"height": 187,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media sosial adalah sebuah media online yang menggunakan teknologi berbasis internet yang mendukung interaksi sosial, sehingga mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif yang timbal balik. Dalam perkembangannya, media sosial menjadi penting sebagai sarana yang efektif dalam proses komunikasi politik, khususnya dalam konteks kampanye pemilu yang dapat menjadi perantara para politisi dengan konstituennya, yaitu antara komunikator dan komunikan secara jarak jauh dan bersifat massif. Oleh karena itu, melalui media sosial, komunikator dapat melakukan komunikasi politik dengan para pendukung atau konstiuennya, yaitu untuk membangun atau membentuk opini publik dan sekaligus memobilisasi dukungan politik secara masif. Pemanfaatan media sosial juga telah meningkatkan jaringan komunikasi politik, relasi politik dan partisipasi politik masyarakat dalam pemilu. Hal ini sering kita jumpai dalam masa-masa kampanye politik para kandidat calon Kepala Daerah yang sedang maju dalam kompetisi pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), maupun kandidat calon presiden dalam Pilpres, dan dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg) (Ratnamulyani & Maksudi, 2018). Data hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa kajian di atas bahwa Political Internet User (X) skor tertinggi 97 dan dengan skor terendah 43, dengan rata-rata sebesar 73,34 dengan standart deviasi 11,491. Harga ini berada di kategori tinggi dari klasifikasi yang sudah",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 37,
"width": 196,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN VOL.5, NO.1, Juni 2020 Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2",
"type": "Picture"
},
{
"left": 503,
"top": 55,
"width": 18,
"height": 4,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hal. 10-18",
"type": "Picture"
},
{
"left": 72,
"top": 781,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16 | Jurnal Moral Kemasyarakatan",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 76,
"width": 454,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ditetapkan dan dapat disimpulkan bahwa hasil variabel political internet user berada dalam taraf intensitas yang tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 101,
"width": 454,
"height": 112,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Secara umum, partisipasi adalah keikutsertaan atau keterlibataan setiap warga masyarakat untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Surbakti menjelaskan bahwa partisipasi politik ialah segala keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya (Surbakti, 1999: 140). Menurut Budiardjo menjelaskan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain seperti memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (Budiardjo, 2008 : 367) (Ratnamulyani & Maksudi, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 215,
"width": 454,
"height": 149,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Ramlan Surbakti partisipasi politik terbagi menjadi dua yaitu partisipasi aktif dan pasrtisipasi pasif. Partisipasi aktif adalah mengajukan usul mengenai suatu kebijakan umum, mengajukan alternatif kebijakan umum yang berlainan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin pemerintah. Sebaliknya, kegiatan yang termasuk dalam kategori partisipasi pasif berupa kegiatan-kegiatan yang menaati pemerintah, menerima, dan melaksanakan saja setiap keputusan pemerintah. Sementara itu, Milbart dan Goel membedakan partisipasi menjadi beberapa kategori. Pertama, apatis. Artinya, orang yang tidak berpartisipasi dan menarik diri dari proses politik. Kedua, spectator. Artinya, orang yang setidak-tidaknya pernah ikut memilih dalam pemilihan umum. Ketiga, gladiator. Artinya mereka yang secara aktif terlibat dalam proses politik, yakni komunikator, spesialis mengadakan kontak tatap muka, aktivis partai dan pekerja kampanye, dan aktivis masyarakat (Haboddin dan Hakim, 2013: 4-5).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 367,
"width": 455,
"height": 111,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bentuk partisipasi politik seorang tampak dalam aktivitas-aktivitas politiknya. Bentuk partisipasi politik yang paling umum dikenal adalah pemungutan suara (voting) entah untuk memilih calon wakil rakyat atau untuk memilih Kepala Negara (Maran, 2001: 148). Menurut Michael Rush dan Philip Althoff (Maran, 2001: 148) mengidentifikasi bentuk-bentuk partisipasi politik yaitu: (a) menduduki jabatan politik atau administrasi; (b) mencari jabatan politik atau administrasi; (c) menjadi anggota aktif dalam suatu organisasi politik; (d) menjadi anggota pasif dalam suatu organisasi politik; (e) menjadi anggota pasif dalam suatu organisasi semi politik; (f) menjadi anggota aktif dalam suatu organisasi semi politik; (g) partisipasi dalam rapat umum, demontrasi, dsb; (h) partisipasi dalam diskusi politik internal; dan (i) partisipasi dalam pemungutan suara (Ratnamulyani & Maksudi, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 481,
"width": 454,
"height": 98,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Semua warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama dalam ikut serta partisipasi politik, termasuk warga negara peyandang disabilitas. Dalam suatu kajian penelitian menyebutkan bahwa mayoritas disabilitas menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2014, karena mengaggap bahwa pemilu merupakan aktivitas penting yang dapat mengakomodasi kepentingan difabel. Namun mereka tidak percaya dengan politisi, karena menganggap tidak terwakili secara politik dalam mengakomodir kepentingan difabel. Jadi, partisipasi politik penyandang disabilitas cukup aktif dalam pemilu, akan tetapi ada ketidak percayaan terhadap wakil rakyat dalam memperjuangkan kepentingan difabel (Gustomy, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 582,
"width": 454,
"height": 111,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beberapa dukungan pemerintah untuk menjamin partisipasi politik disabilitas bisa terwujud dalam peraturan perundang-undangan yaitu UU no 8 tahun 2016, UUD 1945 pasal 28H ayat 2 dan pasal 28I ayat 2, UU no 4 tahun 1997 pasal 1 ayat 4 dan pasal 5, UU no 42 tahun 2008 pasal 119 ayat 1, 2, 3. Selain peraturan perundang-undangan, pihak KPU menyediakan anggaran untuk sosialisasi dan simulasi pemungutan suara bagi disabilitas, dan juga membeli alat bantu. KPU juga memberikan kode khusus di DPT dan aplikasi data pemilih. Selain itu juga terdapat penyediaan informasi dengan bahasa isyarat dan menyediakan TPS yang aksesibel. Untuk pemenuhan hak politik disabilitas maka KPU bekerjasama dengan dinas sosial kabupatan setempat, dan diperlukan juga pendamping untuk disabilitas. (Ilmiah et al., 2019) (Diponegoro et al., 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 696,
"width": 455,
"height": 64,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan melihat argumen di atas maka dapat dipastikan pemerintah melalui KPU telah menjamin hak politik bagi disabilitas untuk mengikuti partisipasi politik. Dalam penelitian ini aktivitas yang dilakukan oleh disabilitas terutama rungu antara lain terwujud dalam kegiatan pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan antar warga negara, lobbying, mengajukan usul mengenai suatu kebijakan umum, mengajukan alternatif",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 37,
"width": 196,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN VOL.5, NO.1, Juni 2020 Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2 Hal. 10-18",
"type": "Text"
},
{
"left": 398,
"top": 781,
"width": 142,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Moral Kemasyarakatan | 17",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 76,
"width": 454,
"height": 163,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kebijakan umum yang berlainan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin pemerintahan, pemberian suara, aktivitas diskusi politik, kegiatan kampanye, aktivitas membentuk dan bergabung dengan kelompok kepentingan lain, dan komunikasi individu dengan pejabat politik. Peran disabilitas termasuk rungu dalam partisipasi politik dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu individu dan organisasi. Secara individu mereka memiliki motivasi yang kuat untuk aktif dalam politik praktis, dan bersedia memberikan pendidikan pentingnya partisipasi politik kepada disabilitas lainnya. Sedangkan secara organisasi juga memiliki peranan yang penting untuk memberikan informasi kepada disabilitas yang ada di daerah setempat, organisasi juga sebagai media antara pemerintah dan disabilitas, organisasi juga secara tidak langsung menjadi evaluator dan auditor terkait dengan kebijakan pemerintah dalam bidang disabilitas (Di & Jember, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 242,
"width": 454,
"height": 161,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bentuk partisipasi politik lain yang diharapkan mampu mengubah kebijakan-kebijakan publik untuk lebih berpihak bagi penyandang disabilitas adalah dengan lobby atau pembangun jaringan untuk mempengaruhi kebijakan. Dalam pengetahuannya, mayoritas responden mengatakan setuju dengan hal tersebut, dan menganggap bahwa LSM merupakan mitra jaringan yang baik bagi para penyandang disabilitas. Salah satu bentuk dari partisipasi politik adalah pemaksaan, seperti demonstrasi. Responden menolak penggunaan cara ini meskipun mereka sepakat dengan demonstrasi. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka belum pernah melakukan demonstrasi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa belum ada dorongan yang kuat dan terkonsolidasi untuk membuat mereka melakukan demonstrasi (Gustomy, 2017). Pendapat di atas sejalan dengan hasil penelitian, bahwa disabilitas rungu mempunyai partisipasi politik yang dapat dikategorikan tinggi dengan dibuktikan perolehan rata-rata skor 70,56, dan perolehan skor sedang sebanyak 26 orang dengan prosentase 42,9%, memperoleh skor tinggi sebanyak 28 orang dengan prosentase 45,9% dan sangat tinggi sebanyak 5 orang dengan prosentase 8,1%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 419,
"width": 48,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 431,
"width": 454,
"height": 187,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa kesimpulan diantaranya adalah hasil skor political internet user dikategorikan tinggi. Sedangkan hasil skor partisipasi politik dikategorikan tinggi. Variabel political internet user (X) terdapat hubungan yang signifikan terhadap variabel partisipasi politik (Y) disabilitas rungu di provinsi Yogyakarta. Penggunaan internet dalam kehidupan manusia sangat berkembang pesat, termasuk mencari berita dengan sangat cepat dalam satu waktu. Hal ini menjadikan internet sebagai media dalam melakukan politik termasuk kampanye yang dilakukan oleh elite politik. Sebagai warga negara Indonesia dijamin hak dalam berpartisipasi politik oleh peraturan perundang-undangan termasuk warga negara Indonesia penyandang disabilitas. Karena dengan adanya penjaminan tersebut maka bisa dikatakan dan sejalan dengan hasil penelitian bahwa partisipasi politik disabilitas rungu di Yogyakarta pada kategori tinggi. Dalam partisipasi politik dapat dikatakan pemerintah sangat mendukung bagi disabilitas untuk menyalurkan hak pilihnya, dengan beberapa bantuan ketika di TPS berupa menyediakan informasi dengan bahasa isyarat dan tempat yang aksesibilitas. Hal inilah yang patut kita apresiasi karena sudah sewajarnya tidak ada perilaku deskriminasi lagi bagi penyandang disabilitas di Indonesia di berbagai bidang kehidupan terutama dalam bidang politik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 634,
"width": 47,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Referensi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 646,
"width": 452,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abdillah, L. A. (2014). SOCIAL MEDIA AS POLITICAL PARTY CAMPAIGN IN INDONESIA . 12 , 1– 10.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 672,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adiarsi, G. R., Stellarosa, Y., & Silaban, M. W. (2015). LITERASI MEDIA INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA . 6 (4), 470–482.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 697,
"width": 375,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di, D., & Jember, K. (2019). No Title . 2 . Diponegoro, U., Prof, J., Soedarto, H., Hukum, S., & Semarang, T. (2018). No Title .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 722,
"width": 454,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Febriantanto, P., Disabilitas, P., & Yogyakarta, K. (2019). Analisis Faktor Determinan Peningkatan Partisipasi Politik Penyandang Disabilitas pada Pilkada Kota Yogyakarta 2017 . I (1), 157–190.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 748,
"width": 454,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghufron, M. A. (2018). Revolusi industri 4.0: Tantangan, Peluang dan Solusi Bagi Dunia Pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 37,
"width": 196,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN VOL.5, NO.1, Juni 2020 Pengaruh Political Internet User Terhadap Partisipasi Politik Disabilitas Rungu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Dwi Lukitoaji a,1 *, Faiz Noormiyanto b,2 Hal. 10-18",
"type": "Picture"
},
{
"left": 72,
"top": 781,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "18 | Jurnal Moral Kemasyarakatan",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 76,
"width": 430,
"height": 23,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seminar Nasional Dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 99,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gustomy, R. (2017). PARTISIPASI POLITIK DIFABEL DI 2 KOTA. IJDS : Indonesian Journal of Disability Studies . https://doi.org/10.21776/ub.ijds.2017.004.01.8",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 127,
"width": 453,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ilmiah, J., Fisip, M., Volume, U., Implementasi, F., Politik, H. A. K., Penyandang, B., Di, D., Banda, K., & Menjelang, A. (2019). DISABILITAS DI KOTA BANDA ACEH MENJELANG . 1–19.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 152,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lazzavietamsi, F. A. (2019). Membangun Jiwa Warga Negara Perspektif Ki Ageng Suryomentaraman di Pondok Pesantren Menara Al Fattah. Jurnal Moral Kemasyarakatan . https://doi.org/10.21067/jmk.v3i2.2910",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 190,
"width": 454,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mulawarman, M., & Nurfitri, A. D. (2017). Perilaku Pengguna Media Sosial beserta Implikasinya",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 203,
"width": 142,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ditinjau dari Perspektif",
"type": "Table"
},
{
"left": 256,
"top": 203,
"width": 45,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Psikologi",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 203,
"width": 430,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sosial Terapan. Buletin Psikologi . https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.22759",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 228,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Munoz-Baell, I. M., & Ruiz, M. T. (2000). Empowering the deaf. Let the deaf be deaf. Journal of Epidemiology and Community Health . https://doi.org/10.1136/jech.54.1.40",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 253,
"width": 455,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2018). INDUSTRI 4.0: TELAAH KLASIFIKASI ASPEK DAN ARAH PERKEMBANGAN RISET. J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri . https://doi.org/10.14710/jati.13.1.17-26",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 291,
"width": 453,
"height": 73,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ratnamulyani, I. A., & Maksudi, B. I. (2018). PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DIKALANGAN PELAJAR DI KABUPATEN BOGOR. Sosiohumaniora . https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i2.13965 Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan media sosial untuk efektifitas komunikasi. Jurnal Humaniora . Situmorang, J. R. (2013). Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang Politik , Bisnis , Pendidikan Dan Sosial Budaya . 8 (1), 77–91.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 367,
"width": 454,
"height": 61,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Susanto, E. H. (2017). MEDIA SOSIAL SEBAGAI PENDUKUNG JARINGAN KOMUNIKASI POLITIK. Jurnal ASPIKOM . https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i3.123 Widyastono, H., Luar, P., Universitas, B., & Maret, S. (2020). Analisis Perbandingan Teknologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Negara Indonesia dan Negara-Negara Eropa (Finlandia, Jerman, Inggris, Belanda) (1) . 3 (1), 32–38.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 430,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Haboddin, Muhtar dan Lukman Hakim. (2013). Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum (Studi Turn of Voter dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013), Malang: Universitas Brawijaya.",
"type": "List item"
}
] |
79184d37-c6a5-8f06-5f4c-16773b95dcc3 | https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOSING/article/download/9522/5832 | [
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 231,
"height": 66,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JOSING: Journal of Nursing and Health Volume 4, Nomor 2, January-June 2024 e-ISSN: 2745-7877 p-ISSN: 2746-0851 DOI: https://doi.org/10.31539/josing.v4i2.9522",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "62",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 108,
"top": 121,
"width": 383,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REDUCING ANXIETY IN CHILDREN DURING HOSPITALIZATION BY PROVIDING THERAPETICAL PUPPET PLAY INTERVENTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 212,
"top": 160,
"width": 172,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dewi Tirta Ningrum 1 , Dessie Wanda 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 244,
"top": 173,
"width": 107,
"height": 28,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Indonesia 1,2 [email protected] 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 268,
"top": 218,
"width": 62,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 245,
"width": 428,
"height": 108,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study aims to analyze various types of puppet play to reduce children's anxiety levels while hospitalized. The method used is a systematic review through the ProQuest database, Scopus, Science Direct, and Google Scholar. The selected articles were assessed for quality with the guidance of the Joanna Briggs Institutes (JBI). The results showed that from 11 review articles, it was revealed that playing puppet play effectively reduced children's anxiety during hospitalization, and the range of children given pain reduction strategies was 3-19 years. In conclusion, therapeutic puppet play can effectively reduce stress in children who experience hospitalization.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 369,
"width": 268,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Children, Hospitalization, Playing with Puppet",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 397,
"width": 95,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 411,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hospitalization is a process where for certain reasons or an emergency requires the child to stay in hospital, undergo treatment therapy until he is returned home (Ramadan, 2022). According to Afriani et al., (2023) hospitalization anxiety usually occurs in preschool- age children, usually children experience separation anxiety because the child has to be separated from an environment that is felt to be safe, comfortable, loving and fun, such as the home environment and playmates.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 494,
"width": 428,
"height": 149,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Several factors that influence children's anxiety during hospitalization include the child's age, gender and experience of being hospitalized. The child's reaction to hospitalization is in the form of rejection and separation from parents as a form of loss of love and difficulty for the child to adjust during treatment in hospital (Atminingsih & Sari, 2022). Atikah & Rofiqoh (2023) believes that fear that lasts a long time and is not resolved gives rise to a reaction of disappointment towards parents which gives rise to an attitude of detachment in children so that children begin to ignore the presence of their parents and children prefer to remain silent (apathy), refuse to be given action and can cause trauma to child after being discharged from hospital. Handling anxiety in children in hospitals is usually provided with atraumatic care, which is a therapeutic nursing care action by providing a comfortable environment by health workers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 645,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anxiety during hospital treatment can be overcome by providing therapy to children, namely puppet play therapy or playing with dolls. This has been proven by Jupyantari et al., (2023) doll play therapy is effective in reducing anxiety in children undergoing inhalation therapy. By playing with character dolls, children feel comfortable and enjoyable, thereby reducing their anxiety levels before therapy. Future research can examine more specifically games that can be used as play therapy for children with different disease diagnoses.",
"type": "Text"
},
{
"left": 230,
"top": 39,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2024. JOSING: Journal of Nursing and Health 4 (2) 62-70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "63",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Play therapy can help reduce the tension felt by children. Gradually, the psychological and physiological responses to anxiety and fear will develop optimally. Through play therapy, children will learn and build relationships with other people. Hand puppet play therapy has an impact on improving children's communication and helping children express the feelings they experience while in hospital. Children are too afraid to express their feelings when undergoing treatment in hospital. Hand puppet play therapy has many benefits compared to other therapies, including being able to develop children's imagination, increase activity, and create feelings of joy and a happy atmosphere (Ginanjar et al., 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 198,
"width": 429,
"height": 135,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In order to show updates in the world of research, there are several relevant previous studies. First, by Anitasari et al., (2024) which is case study research. Second, Ginanjar et al., (2022) is experimental research. Third, by Hanum (2023) is a quantitative research method quasi experiment. The difference between the three previous studies and the research conducted is that the two journals are experimental research types, and 1 is a case study research journal, whereas this research is a systematic review research. The similarity between the three previous studies and the research conducted is that they both use variables Playing with dolls reduces children's anxiety during hospitalization . Based on the differences and similarities between the research conducted and previous research, the results obtained are still different because they are influenced by different places and times of research.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 336,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on this background, this researchaims to analyze the use of various types of puppet play in reducing the level of anxiety that children experience when undergoing hospitalization. The benefits can be applied as a coping strategy in facing hospitalization in children.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 405,
"width": 136,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESEARCH METHODS Design and search strategy",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 433,
"width": 428,
"height": 190,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This researchusing design systematic review. The databases used as literature sources consist of Google Scholar, Science Direct, Pubmed, Semantic Scholar. The keywords used in English for the period January 2012-December 2023 are Ebsco-host, Embasse, Google scholar, Proquest, Science Direct, Scopus, Springerlink, Clinical key nursing, and Wiley Online. The terms or keywords used are (child OR children) AND therapeutic play AND finger puppet AND Hospitalized anxiety, child OR children) AND play therapies AND puppet play AND hospital anxiety, (child OR children) AND therapeutic play AND Puppetry AND hospitalized anxiety. The formulation of the clinical question is: \"Can playing therapeutic doll games reduce children's anxiety during hospitalization?\". Immediately after a journal search was carried out on the database, a total of 16,406 journals were obtained, then the researchers carried out article selection after the duplicates became 16,838, the second stage of filtering obtained 21 journals. The third stage was assessed for feasibility so that 11 journals were obtained. After that, the final selection based on title and abstract resulted in 11 journals being included in the review.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 640,
"width": 60,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Participant",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 653,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The participants found in the literature search were children aged 3-12 years, this age was chosen because it corresponds to the use of puppet play which is suitable for children who are over 3 years old. Furthermore, the participants were children who were hospitalized at hospital who experience anxiety when being treated in hospital. inclusion criteria used in this literature search strategy are journal articles with samples of children and teenagers, in English, publication year range until 2023. Meanwhile for those in Exclusions were review",
"type": "Text"
},
{
"left": 230,
"top": 39,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2024. JOSING: Journal of Nursing and Health 4 (2) 62-70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "64",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "articles, and articles that could not be accessed in full text. Besides strategy mentioned above, the author also did hand searching of the article has been obtained.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 143,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data Extraction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 157,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data extraction was carried out independently by the author through critical assessment articles using the JBI format for research (Placeholder 1) RCTs and experiments. The data extraction process is described in a PRISMA diagram to illustrate the proceduresystematic review (figure 1). The extracted data includes all study characteristics, details puppet play used, outcome measures and results.",
"type": "Text"
},
{
"left": 256,
"top": 579,
"width": 84,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure. 1 PRISMA Flowchart",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 618,
"width": 116,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESEARCH RESULT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 115,
"top": 643,
"width": 368,
"height": 104,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table. 1 Literature Review Journal identity Research methods Research result Behera, K., Tripathi, A., Basu, A., Sethy, P.R., Manju, M., & Pani, K. (2020) Effect of Puppet Therapy on Reduction of Anxiety among Childrens Quasiexperimental non- randomized controlled group There is a positive relationship (p < 0.001) between age, gender of the child, days hospitalized, family income,",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 727,
"width": 132,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "treatment measures and history of previous",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 240,
"width": 79,
"height": 90,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IDENTIFICATION SCREENING",
"type": "Picture"
},
{
"left": 103,
"top": 554,
"width": 50,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INCLUDED",
"type": "Section header"
},
{
"left": 206,
"top": 255,
"width": 138,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Articles that have been identified: Databases n = 10",
"type": "Picture"
},
{
"left": 203,
"top": 278,
"width": 145,
"height": 221,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Registers n = 16,406 Duplicate articles were removed n = 16,838 Filtered articles n = 21 Full text articles were reviewed for eligibility and a critical appraisal of",
"type": "Table"
},
{
"left": 229,
"top": 241,
"width": 270,
"height": 270,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "n = 11 was carried out Articles excluded before screening: Duplicate articles n = 2 Articles not eligible by tools n = 16,838",
"type": "Table"
},
{
"left": 408,
"top": 341,
"width": 88,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Articles excluded n =",
"type": "Text"
},
{
"left": 437,
"top": 354,
"width": 30,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16,383",
"type": "Picture"
},
{
"left": 398,
"top": 412,
"width": 108,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Non-full text articles were excluded n = 3",
"type": "Caption"
},
{
"left": 226,
"top": 551,
"width": 99,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Articles included n = 11",
"type": "Caption"
},
{
"left": 398,
"top": 489,
"width": 108,
"height": 33,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Excluded full text articles: Non-child sample n =1 Articles related to fear n =",
"type": "Table"
},
{
"left": 448,
"top": 526,
"width": 8,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4",
"type": "Picture"
},
{
"left": 408,
"top": 539,
"width": 88,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Review articles n = 1",
"type": "Table"
},
{
"left": 230,
"top": 39,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2024. JOSING: Journal of Nursing and Health 4 (2) 62-70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "65",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 115,
"top": 88,
"width": 368,
"height": 113,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(6-12 Years) Suffering from Leukemia in Selected Hospitals of Odisha hospitalization with pre-test anxiety scores. Zengin, M., Yayan, EH, & Duken, ME (2020) The Effects of a Therapeutic Play/Play Therapy Program on the Fear and Anxiety Levels of Hospitalized Children After Liver Quasi experiment The mean and pre test and post test STAIC-level scores were 49.1 ± 8.5 and 31.5 ± 4.9, there was a significant decrease in the mean anxiety score. And there is a significant difference (P¼.001).",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 204,
"width": 119,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kostak, M.A., Kutman, G., &",
"type": "Text"
},
{
"left": 115,
"top": 204,
"width": 368,
"height": 448,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Semerci, R. (2020) The Effectiveness of Finger Puppet Play in Reducing Fear of Surgery in Children Undergoing Elective Surgery: A Randomized Controlled Trial A Prospective, Randomized Controlled Study Children who underwent finger puppetry experienced a decrease in anxiety than the control group (p<0.001). Sulpat, E., Mardhika, A., Fadliyah, L., Tyas, APM, Harianto, S., & Ilhami, YI (2022). The Effect of Puppet Show on Hospitalization in Preschool Children (3-6 Years) Quasi experiment with one group pre test and post test design The results of the T test before and after play therapy show that the calculated value of t = 3,133 is greater than t table = 2,086 and p value = 0 is smaller than the significance level (0.05), which means that there is a positive effect on the puppet show therapeutic play action on children who experience the effects of hospitalization. Daro, YA, Safitri, A., & Sulahyuningsih, E. (2021). The Effect of Hand Puppet Game and Cold Compress on the Reduction of Pain and Anxiety Levels in Preschool Age Children Undergoing Infusion in the Pediatric Care Room at Sumbawa Hospital. Quasiexperimental type nonequivalent control group posttest-only design Based on the results of the Mann Whitney test, there was a change in pain levels (p<0.001) after playing hand puppets and cold compresses. Suzan, OK, Sahin, O.O., & Baran, O. (2020). Effect of Puppet Show on Children's Anxiety and Pain Levels During the Circumcision Surgery: A Randomized Controlled Trial Randomized Controlled Experiment From the Mann Whitney test, it was found that there was a significant difference in the average anxiety score. Based on the Friedman test, there are significant differences in the experimental group and the control group. (p < 0.05). Santoso, SDRP, & Nurjanah, S. (2021). The Effect of Storytelling Using Finger",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 620,
"width": 368,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Puppets on Anxiety in Hospitalized Preschool Children Quasi-experimental design in one group, post test and pre test with a control group design Using the Mann-Whitney test, it shows that Z count ≤ Z table, which means there is an influence or probability value of p=0.000",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 664,
"width": 132,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(p< α= 0.05) where H1 is",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 677,
"width": 37,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "accepted.",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 689,
"width": 119,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "John, M. J., & Rajesh, B.",
"type": "Text"
},
{
"left": 115,
"top": 701,
"width": 119,
"height": 55,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2022). A Study to Evaluate the Effectiveness of Puppet Play on Reduction of Anxiety Among Hospitalized Children in Selected Hospitals of",
"type": "Table"
},
{
"left": 246,
"top": 689,
"width": 237,
"height": 44,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Quantitative with a True Experimental Approach, Pre Test and Post Test Design This research shows that doll play is effective in reducing anxiety in hospitalized children.",
"type": "Table"
},
{
"left": 230,
"top": 39,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2024. JOSING: Journal of Nursing and Health 4 (2) 62-70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "66",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 115,
"top": 88,
"width": 119,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Badrachalam Reid-searl, K., Quinney, L.,",
"type": "Text"
},
{
"left": 115,
"top": 100,
"width": 368,
"height": 228,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dwyer, T. A., & Vieth, L. (2016). Puppets in an acute pediatric unit: Nurse's experiences Qualitative research with focus group discussions The theme of optimizing care in the focus group discussion was about \"how to educate, play and distract, achieve control, solve obstacles and reduce fear and anxiety\". Anandhukrishnan, T.G., Anjali, S., Baiju, K.. D., Lavanya, R.R.,Sangeetha S., Sarith a, S., Betcy, J.K. (2018). Effectiveness of Play o Anxiety among Hospitalized Children Quantitative research with quasi-experimental pretest and posttest in a control group design The results of the T-test show that there are significant differences in the experimental group and the control group. Which shows that therapeutic play with doll games is effective in reducing anxiety. Fontes, CMB, Mondini, CCSD, Moraes, M. C0. A. F).., & Bachega, MI (2010). Using Therapeutic Toys in Care with Hospitalized Children Exploratory Quantitative Design From the research results, it was found that the Mc Neymar test obtained significance (p<0.05), where playing interactive doll games can help children to interact with the hospital environment.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 345,
"width": 428,
"height": 81,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The search yielded 16,406 journal articles including 2 deleted articles and 16,838 excluded journal articles. Titles and abstracts were screened for 21 journal articles subjected to full text review. After full text review 11 journal articles were included in further discussion. The eleven articles that have been read in depth and included in the review are summarized in table 2. Then the articles were reviewed where the 11 articles were then reviewed in depth and assessed fairly for the quality of each journal article.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 442,
"width": 73,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 456,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reviewing the techniques on how to use puppets, it was found that from the journal it was found that story telling techniques were used with puppets, puppet shows, and using finger puppets.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 511,
"width": 362,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Benefits of Puppet Play to Reduce Anxiety in Children Being Treated",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 525,
"width": 428,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anxiety in children greatly influences the healing process, namely it can cause a decrease in the immune response. This is in line with the theory put forward by Dewi et al., (2023) that psychological anxiety will affect the hypothalamus, then the hypothalamus will affect the pituitary, so that the pituitary will express ACTH (Adrenal Cortico Tropic Hormone) which in turn can affect the adrenal glands which produce cortisol. This suppression of the immune system will result in obstacles to the healing process, this will result in longer treatment times, and even suppressing the immune system will accelerate the occurrence of complications during treatment.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 635,
"width": 428,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The anxiety experienced by children during nursing procedures in hospital is influenced by three phases. The first phase of protest is shown by the child crying, screaming, getting angry, looking for parents, refusing to meet unknown people. The second phase is despair, characterized by the child withdrawing from unknown people, the child becoming inactive, the child becoming uninterested in his environment, uncommunicative, and refusing to eat or drink. In the third phase, namely the acceptance phase, it shows that children are starting to be interested in the environment and interacting with other people (Fiteli, 2024).",
"type": "Text"
},
{
"left": 230,
"top": 39,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2024. JOSING: Journal of Nursing and Health 4 (2) 62-70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "67",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The cause of the most anxiety among respondents is the belief that it will cause a lot of pain, fear of injections, fear of seeing the equipment, fear of imagining a lot of blood coming out. This is also revealed by research which states that what makes fear is the thought that it can cause feelings of anxiety. pain, aching, post-extraction bleeding, fear of seeing tools (Niar & Firna, 2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 157,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Puppet play therapy can reduce children's anxiety due to hospitalization because hand puppet play therapy has therapeutic value in improving children's communication so that children feel safer with people they have just met. Children are not anxious and do not cry when undergoing treatment because through hand puppet stories children are able to express their pain when undergoing hospital procedures. Children are familiar with nurses and doctors because hand puppet play therapy can help to understand tension and pressure in children, as well as increase interactions and develop positive attitudes towards other people (Mariyam et al., 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 267,
"width": 428,
"height": 108,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In line with the results of research conducted by Hanum (2023)which shows that all respondents experienced a decrease in anxiety levels, and statistically the T test shows a CI value of 95% and α < 0.05, which means that dolls with sounds can significantly reduce the anxiety level of children who will have their teeth extracted. This is also supported by research Musviro et al., (2023) storytelling therapy using stones can reduce root disease which has an effect on overcoming anemia due to hospitalization in preschool aged children by controlling children's negative thoughts through stories and changing negative views into positive ones through storytelling.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 428,
"height": 121,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Widiyanti (2022) the success of this intervention can be seen from the aspects of the child insisting on leaving the hospital immediately, the child being anxious and crying when the treatment is about to be carried out, the child not being familiar with the nurses and doctors. Children no longer insist on leaving the hospital immediately because during hand puppet play therapy children can be invited to communicate and get to know the environment. Sari et al., (2023) adding that play has the function of stimulating sensory, motoric and intellectual development, playing also increases social development, creativity development, self-awareness development, moral development, and games can also be used as therapy.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 516,
"width": 388,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Effect Of Giving Puppet Play to Reduce Anxiety in Children Being Treated",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 529,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Furthermore, related to the results of a search for quantitative research results of 10 articles, it shows that there is a positive relationship between therapeutic play intervention efforts with doll games on children's anxiety during hospitalization and the carrying out of painful procedures. From the research results, it was found that there was a significant relationship (P<0.05) towards reducing children's anxiety after playing with dolls (puppet play).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 612,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This research is also in line with research Nuliana (2022) during hospitalization, play either in the form of therapeutic games, or in the form of play therapy, has been shown to have high therapeutic value, thereby contributing to physical and emotional well-being, as well as recovery for the child. In addition, providing play therapy can help nurses to investigate problems related to the child's experience in hospital and reduce the intensity of the child's negative feelings when admitted to the hospital and/or hospitalized.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 695,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "However, opinions differ from the research results Anitasari et al., (2024) hand puppet play therapy is not effective in reducing anxiety in hospitalized children. It is assumed that hand puppet therapy can be used as a reference by paying attention to the situation and anxiety factors in children during hospitalization. This can also be influenced by 3 factors that",
"type": "Text"
},
{
"left": 230,
"top": 39,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2024. JOSING: Journal of Nursing and Health 4 (2) 62-70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "68",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "influence the implementation of play therapy, including predisposing factors, namely knowledge, supporting factors, namely play facilities, and driving factors, namely the child's age, family and agency, in this case the hospital. Having parental knowledge and support in play therapy can reduce stress in children (Prayogi et al., 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 143,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sari et al., (2023) adding that a child's reaction to hospitalization depends on the child's age, development, previous experience with illness, available support systems and existing coping mechanisms. Hospitalization reactions in preschool aged children show unadaptive reactions which can include refusing to eat, frequently asking questions, crying, and not being cooperative with staff.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 212,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "While children are being treated in hospital, children will usually experience a situational crisis because the child undergoes various procedures and actions while in hospital. Nursing actions make children have a high level of fear and show more negative behavior such as screaming loudly, refusing action, and attacking other people (Sari, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 267,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Hasbyallah et al., (2023) when children pretend to calm and care for baby dolls, they also calm and care for themselves, this was also revealed from the results of research on giving dolls made from used goods to children living in disaster-prone areas, where The children there experience a lot of anxiety, and this treatment has been successful in reducing the anxiety of children living in disaster areas. So it can be concluded that playing with dolls can reduce anxiety in children during hospitalization.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 364,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 428,
"height": 93,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "From the explanation above, it appears that the effects of hospitalization, especially for long periods of time, on children occur because the child experiences an unpleasant situation when entering the hospital, various procedures and changing medical staff will create an atmosphere of anxiety for the child. Most of the research above shows a positive relationship between the use of doll play and a decrease in anxiety levels during hospitalization. So with this, it is necessary for hospitals, especially inpatient units, to start developing doll play therapy to reduce hospitalization anxiety in children.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 488,
"width": 79,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SUGGESTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 502,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Innovations to implement therapeutic play with doll games can be carried out regularly for pediatric patients in inpatient units. This will help children reduce anxiety.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 543,
"width": 94,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIBLIOGRAPHY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 557,
"width": 429,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Afriani, L., Immawati, I., & Dewi, TK (2023). Application of Storytelling Therapy to Pre- School Age Children (3-6 Years) Who Experience Anxiety Due to Hospitalization in the Children's Room at General Ahmad Yani Hospital, Metro City. Journal of Young Scholars, 3 (3), 394–401.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 612,
"width": 361,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://www.jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/view/484.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 626,
"width": 429,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anitasari, M., Palupi, E., & Kusumawati, A. I. K (2024). The Effect of Hand Puppet Play on Child B's Anxiety Due to Hospitalization: Case Study. SBY Proceedings, 3 (1), 52–69. https://jurnal.stikesbethesda.ac.id/index.php/p/article/view/462.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 667,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Atikah, A. R., & Rofiqoh, S. (2023). Application of Fairy Tale Therapy to Preschool Children",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 681,
"width": 401,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Who Experience Anxiety Due to Hospitalization. Proceedings of the University Research Colloquium, 1–8. http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2412.",
"type": "Table"
},
{
"left": 230,
"top": 39,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2024. JOSING: Journal of Nursing and Health 4 (2) 62-70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "69",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Atminingsih, D. P., & Sari, I. Y. (2022). Does Play Therapy with Local Wisdom Wayang Paper Reduce Preschool Children's Anxiety During Hospitalization?. Journal of Health, 10 (1), 62–68. https://jurnal.stikesbethesda.ac.id/index.php/jurnalkesehatan/article/download/251/188/",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 143,
"width": 26,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1653",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 157,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dewi, P. S, Nurrohmah, A., & Purnamawati, F. (2023). Application of Hand Puppet Play",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 171,
"width": 400,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Therapy for Anxiety in Preschool Children at RSUD dr. Soeratno Gemolong. INSOLOGY: Journal of Science and Technology, 2 (4), 763–",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 198,
"width": 219,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "770.https://doi.org/10.55123/insologi.v2i4.2390",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 212,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fiteli, I. (2024). Description of Hospitalization Response in Preschool-Aged Children Who Are Hospitalized for the First Time. J ournal of Professional Nursing, 12 (1), 84– 110.https://doi.org/10.33650/jkp.v12i1.8220",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 253,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ginanjar, M. R., Ardianty, S., & Apriani, D. (2022). Hand Puppet Games on Anxiety in Children 4-6 Years Old at the Muhammadiyah Hospital in Palembang. J ournal of Pediatric Nursing, 5 (1), 14–20.https://doi.org/10.32584/jika.v5i1.1126",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 295,
"width": 429,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hanum, N. A. (2023). The Effect of Providing a Sound Doll on the Anxiety Level of Child Patients Who Will Have Their Teeth Extracted. Journal of Dental and Oral Health (JKGM), 5 (1), 8–13.https://doi.org/10.36086/jkgm.v5i1.1599",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 336,
"width": 429,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasbyallah, M. S., Nursita, N., Ina, R., & Wardany, M. (2023). Comparative Study of Storytelling and Hypnotherapy to Reduce Anxiety Due to Hospitalization in Pre-School Age Children at the Analissan Regional Hospital. Journal of Nursing and Midwifery,",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 378,
"width": 25,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 (2),",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 378,
"width": 401,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "156-163. http://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/299",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 405,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jupyantari, P., Norratri, E. D., & Utami, N. (2023). Application of Story Telling Therapy to Reduce Anxiety Levels in Hospitalization of Preschool Children in the Orchid Ward of Dr. Hospital. Soehadi Prijonegoro Sragen. Mandira Cendikia Journal of Health Sciences, 2 (7), 164–172. http://journal-mandiracendikia.com/index.php/JIK- MC/article/view/365",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 474,
"width": 429,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mariyam, M., Sulistyawati, E., & Pohan, V. Y (2022). Optimizing the Implementation of Play Therapy Programs for Children in Hospitals. SALUTA: Journal of Community Service, 2 (2), 1. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/SJPKM/article/view/10975 Musviro, M., Wahyuningsih, S., & Desinta, K. A, R. (2023). The Application of Storytelling Therapy in Reducing Anxiety in Preschool-Aged Children Experienced Hospitalization: Literature Review. Health and Technology Journal (HTechJ), 1 (1), 48–56. https://doi.org/10.53713/htechj.v1i1.7",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 571,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Niar, N., & Firna, F. (2023). The Effectiveness of Imagination Guidance on Reducing Hospitalization Stress in Schoolage Children 7-12 Years. 16 (1), 86–92. https://doi.org/10.24 252/kesehatan.v16i1. 32093",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 612,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nuliana, W. (2022). The Effect of Play Therapy on Reducing Anxiety in Preschool Children:",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 626,
"width": 314,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Literature Review. East Indonesian Nursing Journal,",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 626,
"width": 400,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 (1), 18–27. https://www.jurnalpoltekkesmaluku.com/index.php/JKIT/article/view/260",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 653,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prayogi, A. S., Atikah, F. O., Susana, S. A., & Induniasih, I. (2022). Play Therapy Influences",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 667,
"width": 401,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Preoperative Anxiety Levels in Preschool Age Children. Journal of Health Research\" Forikes Voice\", 13 (4), 973–978. http://forikes-",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 695,
"width": 208,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ejournal.com/index.php/SF/article/view/2031",
"type": "Text"
},
{
"left": 230,
"top": 39,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2024. JOSING: Journal of Nursing and Health 4 (2) 62-70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 781,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "70",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 426,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ramadhan, M. R. I. (2022). Storytelling Therapy Has an Effect on Reducing Anxiety in Pre-",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 102,
"width": 401,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "School Age Children While Undergoing Hospitalization in Hospital. Dohara Publishers Open Access Journal, 1 (11), 1–7.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 129,
"width": 244,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://dohara.or.id/index.php/isjnm/article/view/174.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 143,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sari, I. Y. (2022). Does Play Therapy Using Local Wisdom Paper Puppets Reduce Anxiety in Preschool Children During Hospitalization?. Medical Journal, 1 (1), 62-68. https://jurnal.stikesbethesda.ac.id/index.php/jurnalkesehatan/article/view/251",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 184,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sari, R. S, Dewi, E., Fatiyah, & Octariani, A. A. (2023). Reducing Anxiety in Children Undergoing Inhalation with Character Puppet Play. Journal of Nursing, 11 (2), 156– 161. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/50844",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 226,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sari, R. S, Dewi, E., & Octariani, A. A. (2023). Reducing Anxiety Levels in Preschool",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 240,
"width": 400,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Children due to Hospitalization through Dramatic Play Therapy. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7 (4), 37. https://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/15831",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 281,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Widiyanti, W. (2022). Description of Anxiety Levels of Pre-School Children Based on Frequency of Hospitalization in the Children's Room at Rumkit TK II. Prof. Dr. J. A Latumeten Ambon an Overview of the Anxiety Level of Preschool Children Based on the Frequency. Scientific Journal of Medicine and Health, 2 (1). https://ejurnal.stie- trianandra.ac.id/index.php/klinik/article/view/1264",
"type": "List item"
}
] |
644ed60f-e8ab-1dda-4357-186e171c1ec6 | https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/article/download/2877/2068 | [
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "36",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 101,
"top": 95,
"width": 396,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PROFIL KEMAMPUAN LITERASI SAINS MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 251,
"top": 134,
"width": 95,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Naintyn Novitasari 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 147,
"width": 406,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang Jl. A. Yani. 13 Ulu Palembang, Sumatera Selatan 30263email : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 186,
"width": 337,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diterima :10 April 2018. Disetujui: 15 Mei 2018. Dipublikasikan: 29 Juni 2018",
"type": "Text"
},
{
"left": 281,
"top": 211,
"width": 37,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 233,
"width": 430,
"height": 136,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study aimed to identify science literacy of students of biological teacher candidate. The research method used was descriptive with quantitative approach .The technique sampling used was simple random sampling. This instrument used for measurement of science literacy was the multiple choice test referred to science literacy indicators adapted from Gormally (2012). The result showed that science literacy skills of students of biological teacher candidate. Evidenced by the score in identifying a valid scientific opinions 71,55%, performing literature searches were effectively 49,14%, understanding the elements of research design and how it will impact the findings / conclusions 60,92%, making precise graph of the data 56,03%, solve problems using quantitative skills, including basicstatistics 55,17%, understanding and interpreting basic statistics 43,10%, performing inference, prediction, and drawing conclusions based on quantitative data 71,55%. The efforts of overcoming the low literacy science of students of biological teacher candidate can be done by structuring the material scope is given as well as the process of learning activities that are carried out.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 371,
"width": 146,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: biology, science literacy",
"type": "Text"
},
{
"left": 280,
"top": 395,
"width": 38,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 406,
"width": 430,
"height": 124,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling digunakan adalah random sampling . Instrumen penilaian literasi sains diperoleh dengan tes pilihan ganda yang mengacu pada indikator literasi sains menurut Gormally (2012).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi pada indikator mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid memiliki rerata skor 71,55%, melakukan penelusuran literatur yang efektif 49,14%, memahahami elemen-elemen desain penelitian dan bagaimana dampaknya terhadap temuan/kesimpulan 60,92%, membuat grafik secara tepat dari data 56,03%, memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif 55,17%, memahami dan menginterpretasikan statistik dasar 43,10%, serta melakukan inferensi, prediksi dan penarikan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif sebesar 71,55%. Upaya mengatasi rendahnya literasi sains mahasiswa calon guru biologi dapat dilakukan dengan penataan ruang lingkup materi yang diberikan serta proses kegiatan belajar yang dilakukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 533,
"width": 141,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : biologi, literasi sains",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 568,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 589,
"width": 431,
"height": 155,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kehidupan modern seperti sekarang ini, tidak akan tercipta tanpa sains. Sains selalu dibutuhkan dalam setiap aktivitas di segala bidang. Literasi sains merupakan kemampuan pribadi manusia untuk menerapkan pengetahuan juga keahlian mengenai sains dalam setiap tempat dan situasi yang nyata dan berbeda (OECD, 2013). Literasi sains akan sangat membantu setiap orang untuk menyikapi masalah dengan kritis sebagai fenomena yang sering terjadi, terutama yang berhubungan dengan sains maupun teknologi. Toharudin, Hendrawati dan Rustaman (2011) mengemukakan bahwa pribadi memiliki kompetensi literasi sains yang baik akan dapat hidup dalam masyarakat yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "37",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 428,
"height": 114,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "saat ini dikuasai perkembangan sains dan teknologi. seseorang yang tidak memiliki kemampuan literasi sains akan menghadapi kesulitan untuk mengambil keputusan atas berbagai fenomena yang terjadi dalam masyarakat, serta tertinggal dari perkembangan teknologi yang semakin modern. Tanpa literasi sains, baik generasi muda kita sekarang maupun generasi mendatang beresiko tidak mempunyai kekuatan sehingga mereka tidak mampu bersaing dalam skala global.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 219,
"width": 431,
"height": 177,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada tahun 1997, OECD membuat suatu program yang bertujuan sebagai monitor hasil sistem pendidikan (PISA) berkaitan dengan pencapaian hasil belajar peserta didik berusia lima belas tahun. Disamping itu, program PISA ini dimunculkan untuk membantu pemerintah untuk tidak hanya memahami tapi juga meningkatkan efektifitas sistem pendidikan. PISA mengumpulkan informasi valid per tiga tahun. Temuan PISA ini antara lain digunakan untuk membandingkan literasi membaca, matematika dan sains peserta didik suatu negar dengan negara lain serta memahami kelemahan dan kekuatan sistem pendidikan pada masing-masing negara (Thomson & De Bortoli dalam Ekohariadi, 2009).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 405,
"width": 428,
"height": 74,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil kajian ditemukan bahwa literasi sains yang rendah merupakan salah satu temuan hasil studi komperatif yang dilakukan PISA tahun 2015, ini terlihat dari peringkat anak Indonesia yang menduduki peringkat ke-69 dari 76 negara peserta PISA.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 488,
"width": 428,
"height": 177,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam proses pembelajaran khususnya di prodi pendidikan biologi pada salah satu universitas yang diteliti, terlihat bahwa kemampuan literasi sains mahasiswa masih rendah. Rendahnya literasi sains ini terlihat dari masih banyaknya mahasiswa yang kesulitan dalam memahami materi perkuliahan dan kesulitan dalam menganalisis materi perkuliahan yang diberikan. Rendahnya kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru ini akan berdampak pada kesuksesan belajar peserta didik di sekolah yang nantinya akan mereka ajarkan. Selain itu, rendahnya literasi sains mahasiswa calon guru akan berdampak terjadinya miskonsepsi pada anak didik pun dapat terjadi sehingga hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotonya menjadi rendah (Fazilla, 2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 675,
"width": 428,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agar para peserta didik nantinya dapat memiliki kemampuan literasi sains yang lebih baik terutama dalam mempelajari ilmu alam (biologi) serta yang berkaitan dengan konsep-konsep dasar sains, maka guru yang mengajar harus memiliki pengetahuan yang baik. Ini dikarenakan pada proses belajar mengajar gurulah yag banyak berperan dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "38",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 431,
"height": 156,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berinteraksi dengan para peserta didik, sehingga peranan guru sangat menentukan hasil belajar. Guru juga tidak hanya berkewajiban untuk menanamkan konsep dan proses dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi guru juga harus mengajarkan dan mencontohkan penerapan sikapberkarakter terhadap peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Sagala (2008) yang mengatakan bahwa guru memiliki tugas untuk merencanakan serta melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil belajar, bimbingan dan latihan, melakukan penelitian dan pengkajian, menjalin komunikasi dengan masyarakat luas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 261,
"width": 431,
"height": 218,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mengingat pentingnya peran guru dalam pembelajaran, maka seorang guru harus memiliki kemampuan yang lebih guna meningkatkan kualitas pendidikan. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga dilakukan pulaoleh guruuntuk membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar, sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Bukan hanya guru, calon guru juga harus memiliki kemampuan yang baik agar jika pada saatnya nanti mereka bertugas sebagai guru, mereka dapat melaksanakan pembelajaran dengan maksimal. Oleh karena itu, calon guru harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai sains. Dengan kata lain mahasiswa calon guru biologi harus memiliki literasi sains yang baik. Literasi sains ini harus dimiliki oleh mahasiswa calon guru biologi guna pembelajaran yang lebih baik lagi untuk generasi yang akan datang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 488,
"width": 428,
"height": 156,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan segala permasalahan yang ada pada proses pembelajaran, maka diperukan adanya peningkatan kemampuan literasi sains bagi mahasiswa calon guru biologi. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik yang juga dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar, serta dapat memotivasi peserta didik untuk dapat memecahkan masalah yang ada di lingkungan mereka dengan baik. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui profil kemampuan literasi sains mahasiswa yang merupakan calon guru biologi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 675,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 695,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi. Sukmadinta (2011) menjelaskan bahwa penelitian",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "39",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 428,
"height": 73,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan apa adanya mengenai hal yang bersifat alamiah dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa biologi semester VII tahun ajaran 2015/2016 yang ada di salah satu Universitas Swasta di Kota Palembang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 178,
"width": 428,
"height": 197,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling , dengan jumlah sampling penelitian sebanyak 67 orang mahasiswa. Instrumen untuk mengetahui kemampuan literasi sains diperoleh dari tes multiple choice . Tes berisi 15 butir soal dengan kisi yang telah dikembangkan berdasarkan indikator literasi sains menurut Gormally et al (2012), yang meliputi: 1) mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid; 2) penelusuran literatur yang efektif; 3) pemahaman elemen-elemen desain penelitian dan dampaknya terhadap temuan/ kesimpulan; 4) membuat grafik secara tepat dari data; 5) memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif, termasuk statistik dasar; 6) memahami dan menginterpretasikan statistik dasar; 7) melakukan inferensi, prediksi, dan penarikan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 385,
"width": 429,
"height": 156,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Skala penilaian yang digunakan mulai dari 0–100 dengan kriteria “sangat kurang” hingga “sangat baik”. Adapun kriteria penilaian literai sains ini disajikan pada Tabel 1. Uji validitas soal dilakukan dengan mencocokan antara butir soal yang dikembangkan dengan indikator literasi sains. Berdasarkan hasil uji validitas butir soal, didapatkan hasil bahwa terdapat 15 butir soal valid dari jumlah keseluruhannya yaitu 23 butir soal. Pengujian reliabilitas soal dilakukan dengan program Quest . Hasil uji reliabilitas soal yang dikembangkan memiliki reliabititas atau tingkat kehandalan yang sangat tinggi, dengan angka 0,83 (Sukiman, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 564,
"width": 199,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Kriteria Penilaian Literasi Sains",
"type": "Caption"
},
{
"left": 135,
"top": 586,
"width": 319,
"height": 82,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Interval Kriteria Kode 85-100 Sangat Baik SB 70-84 Baik B 55-69 Cukup C 50-54 Kurang K 0-49 Sangat Kurang SK",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 672,
"width": 128,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Sumber: Sudijono, 2006)",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "40",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 235,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 428,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi dikumpulkan dengan menggunakan tes terintegrasi indikator literasi sains yang dikemukakan Gormally (2012). Penilaian ini diikuti oleh sebanyak 67 mahasiswa. Penskoran dilakukan berdasarkan hasil jawaban mahasiswa dengan kriteria penskoran yang telah ditentukan. Kriteria penskoran berskala 0-100 dengan patokan skor capaian dibagi dengan skor maksimum, kemudian dikalikan dengan 100. Dengan begitu maka akan diperoleh nilai atau skor literasi sains berdasarkan hasil jawaban mahasiswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 261,
"width": 431,
"height": 93,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil perhitungan dan analilis yang peneliti lakukan, maka diperoleh data rasio rata-rata nilai literasi sains mahasiswa calon guru biologi. Data rasio ditunjukkan dengan angka, sebagai penunjuk nilai dari objek yang telah diukur. Data hasil analisis kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi disajikan dalam Tabel 2 berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Skor Capaian Literasi Sains Mahasiswa Calon Guru Biologi",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 399,
"width": 394,
"height": 238,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indikator Skor Kategori 1. Mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid 71,55 Baik 2. Melakukan penelusuran literatur yang efektif 49,14 Rendah 3. Memahahami elemen-elemen desain penelitian dan bagaimana dampaknya terhadap temuan/kesimpulan 60,92 Cukup 4. Membuat grafik secara tepat dari data 56,03 Cukup 5. Memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif, termasuk statistik dasar 55,17 Cukup 6. Memahami dan menginterpretasikan statistik dasar 43,10 Sangat kurang 7. Melakukan inferensi, prediksi dan penarikan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif 71,55 Baik",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 661,
"width": 428,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2 menunjukkan rata-rata nilai kemampuan literasi sains mahasiswa pada sub indikator mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid sebesar 71,55 dengan kategori “baik”, melakukan penelusuran literatur yang efektif sebesar 49,14 dengan kategori “rendah”, memahahami elemen-elemen desain penelitian dan bagaimana dampaknya terhadap temuan/kesimpulan sebesar 60,92 dengan kategori “cukup”,",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "41",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 92,
"width": 428,
"height": 138,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "membuat grafik secara tepat dari data sebesar 56,03 dengan ktegori “cukup”, memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif 55,17 kategori “cukup”, memahami dan menginterpretasikan statistik dasar sebesar 43,10 dengan kategori “sangat kurang”, dan melakukan inferensi, prediksi dan penarikan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif sebesar 71,55 dengan kategori “baik”. Berdsarkan data hasil penelitian yang diperoleh, data kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi tertuang dalam grafik di bawah ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 453,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Skor Capaian Literasi Sains Mahasiswa Calon Guru Biologi",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 484,
"width": 428,
"height": 177,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Skor rata-rata pada Tabel 2 dan Gambar 1 menunjukkan selisih yang tidak begitu jauh antara satu indikator dengan indikator lainnya. Skor rata-rata kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 58,21%. Skor rata-rata tersebut termasuk dalam kategori “cukup”. Hal ini mengisyaratkan bahwa perlu dilakukan pembelajaran yang melibatkan prosessains, seperti merumuskan pertanyaan-pertanyaan ilmiah setiap melakukan penyelidikan, menggunakan kemampuan kognitif yang dimiliki untuk menjelaskan fenomena alam juga menarik kesimpulan berdasarkan fakta yang diperoleh melaluiproses penyelidikan (Firman, 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 670,
"width": 428,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan data hasil penelitian pada Tabel 2 juga dapat diketahui bahwa persentase nilai terendah terdapat pada indikator memahami dan menginterpretasikan statistik dasar dengan perolehan skor 43,1%. Mahasiswa belum terbiasa dengan kegiatan-kegiatan yang berfokus pada penelitian dan analisis hasil penelitian, sehingga",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "42",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 428,
"height": 114,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kegiatan yang dapat melatihkan kemampuan mahasiswa guna memaksimalkan kemampuannya dalam memahami dan menginterpretasikan data statistik perlu dilatihkan dalam proses pembelajaran. Sedangkan persentase nilai tertinggi terdapat pada indikator mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid serta indikator melakukan inferensi, prediksi dan penarikan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif sebesar 71,55% dengan kategori “baik”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 219,
"width": 428,
"height": 135,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Baiknya kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid ini erat kaitanya dengan aspek pengetahuan sains yang dipahami mahasiswa sehingga kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengenal ciri-ciri kunci dari kejadian/permasalahan yang ada dalam instrument tes dapat diselidiki secara ilmiah. Teori belajar kognitif mengemukakan bahwa pembelajar yang dalam hal ini mahasiswa, menggunakan pengetahuan awalnya guna memproses informasi baru dengan pengetahuan awal yang telah dimilikinya (Sujiono, 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 364,
"width": 428,
"height": 301,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Secara umum, kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi masih termasuk dalam kategori “cukup”. Meskipun demikian, literasi sains yang dimiliki mahasiswa merupakan permasalahan yang kompleks dan harus segera ditingkatkan, karena literasi sains sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki aplikasi langsung bagi kehidupan. Sebagai calon guru, mahasiswa pendidikan biologi juga harus memiliki kemampuan literasi sains yang tinggi. Kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi sangat berpengaruh terhadap pembelajaran biologi di sekolah. Apabia literasi sains mahasiswa calon guru biologi rendah, maka dikhawatirkan pembelajaran biologi yang akan dilaksanakan di sekolah kurang baik, sehingga kemampuan siswa dalam memahami materi biologi juga rendah dan hanya berorientasi pada nilai akhir saja. Padahal literasi sains berhubungan dengan berbagai aspek kehidupam dalam masyarakat, berhubungan dengan aktivitas seseorang dari segala usia baik tua maupun muda. Lin (dalam Sujana, 2014) mengemukakan bahwa literasi sains berhubungan dengan masyarakat dari segala usia, sehingga perlu ditingkatkan untuk mencapai literasi yang lebih tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 675,
"width": 428,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oleh karena itu, mahasiswa calon guru biologi harus memiliki literasi yang baik karena peran guru sangat penting dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Peranan yang sangat penting menjadikan guru sebagai salah satu komponen penting yang menentukan keberhasilan para siswa. Saud (2008) mengemukakan bahwa guru dituntut",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "43",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 428,
"height": 135,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkannya. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengajar. Dilain pihak, guru juga perlu membimbing dan mengarahkan siswanya agar mereka mempunyai literasi sains yang tinggi. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan Ben-Zvi (2005) bahwa sebagai guru harus mendukung pengembangan literasi, untuk memberi kesempatan para siswa dalam membangun makna literasi sains.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 240,
"width": 428,
"height": 176,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan hasil penelitian yang didapat menunjukkan masih banyaknya konteks, konten serta proses dalam konsep dasar sains yang belum maksimal. Masih banyak diantara mahasiswa calon guru biologi yang belum sepenuhnya memahami lebih mendalam mengenai konsep-konsep yang ada dalam ilmu biologi. Kemampuan literasi yang baik tentunya diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep ilmu biologi yang lebih baik, dengan adanya kegiatan ini diharapkan kemampuan literasi mahasiswa calon guru biologi dapat meningkat menjadi lebih baik tidak hanya dalam pembelajaran biologi saja, sehingga nantinya dapat menjadi seorang pendidik yang mampu mentrasfer ilmu dengan lebih baik kepada peserta didik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 440,
"width": 137,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SIMPULANDAN SARAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 461,
"width": 428,
"height": 155,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwapersentase nilai terendah terdapat pada indikator memahami dan menginterpretasikan statistik dasar dengan perolehan skor 43,1%. Sedangkan persentase nilai tertinggi terdapat pada indikator mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid serta indikator melakukan inferensi, prediksi dan penarikan kesimpulan berdasarkan data kuantitatif yaitu sebesar 71,55%. Skor rata-rata kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi untuk semua indikator sebesar 58,21%. Skor rata- rata tersebut termasuk dalam kategori “cukup”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 626,
"width": 428,
"height": 115,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahasiswa calon guru harus memiliki kemampuan literasi sains yang baik. Hal ini dikarenakan kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru biologi sangat berpengaruh terhadap pembelajaran biologi di sekolah dan juga sebagai modal untuk mencetak generasi yang mampu berdaya saing dan menyelesaikan berbagai permasalahan serta tantangan yang akan mereka hadapi dimasa depan.Salah satu upaya meningkatkan literasi sains mahasiswa calon guru biologi yaitu melalui perbaikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 240,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOSFER Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 9 no.1 (2018) 36-44",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 37,
"width": 414,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN : 2086-5945 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index",
"type": "Page header"
},
{
"left": 439,
"top": 48,
"width": 73,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN : 2580-4960 Juni 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 499,
"top": 782,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "44",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 428,
"height": 32,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "proses pembelajaran yang dilakukan, yang tidak hanya menekankan pada penguasasan konsep, tetapi juga memperhatikan aspek lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 147,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 177,
"width": 429,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ben-Zvi, D., & Garfield, J. (2004). The Challenge of Developing Statistical Literacy, Reasoning, and Thinking. Dordrecht. The Netherlands: Kluwer Academic Publishers.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 228,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ekohariadi. 2009. Perkembangan Kemampuan Sains Siswa Indonesia Berusia 15 TahunBerdasarkan Data Studi PISA. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Departemen PendidikanNasional.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 280,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fazilla, Sarah. 2016. Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah Konsep Dasar Sains. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 3, No. 2, 22-28.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 317,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Firman, H. 2007. Laporan Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Penilaian Balitbang Depdiknas.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 355,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gormally, C., Peggy B., dan Mary L. (2012). Developing a Test of Scientific Literacy Skills (TOLS): Measuring Undergraduates Evaluation of Scientific Information and Arguments. CBE-Life Sciences Education , No. 11, 364-377.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 406,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "OECD. 2013. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics,Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy . OECD Publishing.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 458,
"width": 375,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajran. Bandung: Alfabeta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 482,
"width": 409,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saud, Udin Syaefudin. (2008). Pengembangan Profesi Guru . Bandung: Alfabeta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 505,
"width": 417,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sudijono, A. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Raja Grafindo Persada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 529,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sujana, A, dkk. 2014. Literasi Kimia Mahasiswa PGSD dan Guru IPA Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia . Vol 3 No.1.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 567,
"width": 407,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sujiono dkk. 2008. Metode Pengembangan Kognitif . Jakarta : Universitas Terbuka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 591,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta :Pustaka Insan Madani",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 628,
"width": 422,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sukmadinata. 2011 . Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 652,
"width": 429,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Toharudin, Uus., Hendrawati, Sri., Rustaman, Andrian. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.",
"type": "List item"
}
] |
43b000db-7f48-b98a-80c0-8cbee20f1853 | http://publikasi.lldikti10.id/index.php/jit/article/download/243/156 | [
{
"left": 161,
"top": 66,
"width": 301,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V15.i2 (215-220)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 726,
"width": 111,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LLDIKTI Wilayah X",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 439,
"top": 726,
"width": 86,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "215",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 741,
"width": 378,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Submitted : 11 Mei 2021 – Accepted : 29 Juni 2021 – Published : 30 Juni 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 780,
"width": 414,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 56,
"width": 77,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN : 1979-9292 E-ISSN : 2460-5611",
"type": "Page header"
},
{
"left": 149,
"top": 129,
"width": 309,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "AUTOMATIC CARVING TOOLS USING ARDUINO MICROCONTROLLER",
"type": "Section header"
},
{
"left": 250,
"top": 175,
"width": 106,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Okta Andrica Putra",
"type": "Section header"
},
{
"left": 207,
"top": 188,
"width": 191,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Putra Indonesia YPTK Padang email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 283,
"top": 226,
"width": 40,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 244,
"width": 446,
"height": 78,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In carving crafts, there are a lot of motifs or regional characteristics from which the carvings originated, making a carving work requires special skills, patience, thoroughness, and full concentration so that there are no mistakes in carving. In today's technological developments, the manufacture of wood carving crafts using a CNC (Computer Numeric Control) carving machine has begun to shift the role of traditional carving craftsmen who are currently out of business, because the results of the CNC carving machines are much better and more detailed in carving, because of that work is a machine so an operator only enters certain codes into the machine computer, in operation a CNC carving machine operator must have special skills.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 336,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Carving Crafts, Arduino, CNC, Micro Controller.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 360,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 376,
"width": 207,
"height": 329,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The manual craftsmanship process takes a long time and the variety of designs is also limited. Inmanual work using conventional chisels so that engraving products are always different fromone craftsman with another craftsman with a different duration of work, so that the resultalso differ in terms of the quality of the chisel, precision and character of the engraving. Results of a survey on product workmanual method as above is possible, when only producing products that arefew in number. Carvers are very difficult if they get orders in large quantities[1]. Resultthe results will not be the same and the production speed is limited by the fatigue of the engraver. That reasonstrengthening the need for CNC, because with CNC product results and production speeds can be consistent[2]. Ornaments are commonly used in works of art, both traditional and modern[3]. The decoration usually in the form of a repeating pattern. Decoration is",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 354,
"width": 208,
"height": 356,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "also a subject that will accompany the image field (painting or other types of work) in visual form, the decorations consist of patterns and motifs[4]. Pattern is the spread of shapes and colors in a certain iteration, while the motif is a basic theme decoration. In traditional musantara decorations, there are various forms of patterns and motifs[5]. The Minangkabau Ornamental variety, in particular, displays more animal and plant motifs. examples of animal motifs Of the Minangkabau decorations the most widely known are Itiak Pulang Patang, motifs kaluak Paku and aka cino[6]. Kaluak Paku motif is taken from the fern plant, the 'fern', the itiak Pulang Patang motif is taken from ducks who marched home in the afternoon[7]. There are many Minangkabau decorations its visual form as well as the source of its acquisition. From the carving of the rumah gadang istano pagaruyung there In addition to more than 70 motifs, there are different motifs resulting from several variations and combinations The basic Minangkabau",
"type": "Text"
},
{
"left": 161,
"top": 66,
"width": 301,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V15.i2 (215-220)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 726,
"width": 111,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LLDIKTI Wilayah X",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 439,
"top": 726,
"width": 86,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "216",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 741,
"width": 378,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Submitted : 11 Mei 2021 – Accepted : 29 Juni 2021 – Published : 30 Juni 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 780,
"width": 414,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 56,
"width": 77,
"height": 23,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN : 1979-9292 E-ISSN : 2460-5611",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 129,
"width": 207,
"height": 273,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "motifs are found in the illumination of the manuscripts found in several West Sumatra region, written in Herry Nur Hidayat's journal about the development of carving motives rumah gadang for fabric motifs: revitalization and development of creative industries [8]. On the other hand, Minangkabau traditional carvings are increasingly rare. This is caused by several factor. First, the high cost required to make these carvings. Second knowledge about the motif of the carving[9]. Knowledge of meaning and appropriateness of use is an important factor in making carvings at the rumah gadang. This is what makes people seem reluctant use it today. Therefore, there needs to be an effort to reintroduce the richness of tradition Minangkabau to the people who own these traditions[10].",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 428,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 444,
"width": 207,
"height": 260,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Carving is the art of sculpting material with decorative patterns and structures that are made concave or convex to follow the flow of the image. Judging from the concept of carving, revealed by Gustami in his book Jepara carving furniture art that many carvings are carved on wood or steel with chisels made of iron or steel. In essence, carving is a technique not in the decorative design of the carving, this is always something that is misunderstood regarding the finished product which is often called by the cloud as carving because of its motive. The rapid industrial climate change demands market segmentation related to carving techniques that are compatible with economical calculations so that carving is an engineering commodity that cannot be",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 129,
"width": 207,
"height": 163,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "separated from its output. The carvings used are a description of the surrounding natural conditions, such as plants, animals, objects, and humans. The carvings are in accordance with the philosophy of life of the Minangkabau tribe, the nature of takambang becomes a teacher, which means that nature develops to become a teacher. If interpreted loosely, this philosophy of life shows that nature is an important teaching medium for the Minangkabau. Computer",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 294,
"width": 207,
"height": 356,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Numerical Controller or better known as the term CNC is a series of machines with program intelligence work patterns for the purpose of executing Drilling system work. Seeing the specificity of the performance of the CNC machine does not rule out the possibility that CNC machines can still function with a variety of materials including wood. CNC machine components consist of two basic components, namely the hard components in the form of physical machines and the soft components in the form of programmable devices or software drivers / executors. The working principle of a CNC machine is vertical and horizontal movement with the coordinates of the X Y and Z axes with a drive using a stepper motor and FanBelt, the NC (Numerical Computer) programming format known today is G-Code. The G-Code format was the first format introduced and specialized for NC programming. G-Code is the common name of ISO 6983 or Numerical Control Of Mechine of Address Words[11].",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 665,
"width": 207,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The machine used is a CNC router machine with a working dimension of 1500mm x 1250 mm with a cooling",
"type": "Text"
},
{
"left": 161,
"top": 66,
"width": 301,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V15.i2 (215-220)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 726,
"width": 111,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LLDIKTI Wilayah X",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 439,
"top": 726,
"width": 86,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "217",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 741,
"width": 378,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Submitted : 11 Mei 2021 – Accepted : 29 Juni 2021 – Published : 30 Juni 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 780,
"width": 414,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 56,
"width": 77,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN : 1979-9292 E-ISSN : 2460-5611",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 129,
"width": 207,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "system (collant) clamping system, cutting tools for carbide, engraving bits, with 60 angles and straight bits with a diameter of 6 mm each.",
"type": "Text"
},
{
"left": 123,
"top": 461,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1 : Scheme Research",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 513,
"width": 163,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Consists of the following stages :",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 539,
"width": 208,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Identify the need for a CNC machine with a working area of 1500mm x 1250mm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 592,
"width": 208,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. The designs of the Minangkabau carving motifs used were Itiak Pulang Patang, Pucuak Paku and Aka Cino with aspire vectric software and Universal Gcode Sender to be sent to Arduino for execution",
"type": "List item"
},
{
"left": 319,
"top": 129,
"width": 208,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. The raw materials used to make carvings are multiplex, Dutch teak wood and MDF. Ensure that the CNC machine can work optimally by using the various engraving tools available.",
"type": "List item"
},
{
"left": 319,
"top": 210,
"width": 208,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. The 3 axis CNC router machine used is homemade with a budget of IDR 25,000,000 with a work area of 1500mm x 1250 mm using a router with a speed of 5000 Rpm, 4 stepper motors, 4 motor drivers, and a combination of tools using pentab and Bluetooth connection.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 318,
"width": 208,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Machine testing was carried out with 3 different materials, namely MDF,",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 346,
"width": 207,
"height": 108,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Multiplex and Pine Wood. In this test, the main thing is to find the most appropriate parameter values to produce the best engraving. The process of iterating the CNC parameter values is carried out until there are engravings that can be used to carry out the actual Minangkabau carving machining.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 468,
"width": 208,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Evaluation is an important step to obtain information about the best parameters (router rotation, infeed rate, cutting depth, type of cutting tools) to be correlated with the quality of engraving results and safety of CNC router equipment and machines.",
"type": "List item"
},
{
"left": 319,
"top": 577,
"width": 208,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. The product result of a CNC machine is a correlation between a 3D design and a valid CNC machine or between the design and the results that already have a 100% similarity level.",
"type": "List item"
},
{
"left": 319,
"top": 658,
"width": 208,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8. Finishing is done by providing a creative product display that is attractive and has the highest quality selling value",
"type": "List item"
},
{
"left": 161,
"top": 66,
"width": 301,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V15.i2 (215-220)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 726,
"width": 111,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LLDIKTI Wilayah X",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 439,
"top": 726,
"width": 86,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "218",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 741,
"width": 378,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Submitted : 11 Mei 2021 – Accepted : 29 Juni 2021 – Published : 30 Juni 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 780,
"width": 414,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 56,
"width": 77,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN : 1979-9292 E-ISSN : 2460-5611",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 129,
"width": 51,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESULT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 146,
"width": 207,
"height": 107,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The first test is a picture of Minangkabau carving with the name Kaluak Paku. Usually these carvings are on the walls of the rumah gadang. The manual creation can take 2 to 3 months for a novice engraver. In the professional engraver category, it can take up to 3 weeks to 1 month at a fairly high cost.",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 346,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 2 . Kaluak Paku in 2D",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 372,
"width": 207,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Then, the image will be imported into aspire vector software to make a 3D design. The following are the results of the aspire vector software processing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 353,
"top": 241,
"width": 158,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 3 . Kaluak Paku in 2D ke Aspire Vectric",
"type": "Table"
},
{
"left": 334,
"top": 383,
"width": 178,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 4 . Kaluak Paku in 3D Model",
"type": "Caption"
},
{
"left": 79,
"top": 434,
"width": 207,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Functions and Uses of a CNC Router Machine",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 473,
"width": 207,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This simple wood lathe has 3 functions or uses. The first function is cutting or cutting, which is cutting wood according to your wishes when running it using a computer. Then the error in cutting can be reduced.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 568,
"width": 207,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The second function is engraving or engraving. So that by using this machine you can decorate wood in such a way as to make it look nicer and also seem more unique. So that the resulting product will be very satisfying and very beautiful.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 677,
"width": 207,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "After cutting and engraving, another function that this cnc-based wood",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 434,
"width": 207,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "router machine has is marking or marking. What is meant here is to give marks on the wood that will be used. So that the finishing touch will be appropriate and neat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 515,
"width": 141,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How CNC Machines Work",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 541,
"width": 207,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "After knowing about the function or use of this machine, it is very important for you to know more about how this machine works so that it can be a reference for you later.",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 622,
"width": 189,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. The first thing you have to understand is that this cnc wood router machine for cutting, engraving or marking uses drill bits with various shapes that are tailored to the needs which are",
"type": "List item"
},
{
"left": 161,
"top": 66,
"width": 301,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V15.i2 (215-220)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 726,
"width": 111,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LLDIKTI Wilayah X",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 439,
"top": 726,
"width": 86,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "219",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 741,
"width": 378,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Submitted : 11 Mei 2021 – Accepted : 29 Juni 2021 – Published : 30 Juni 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 780,
"width": 414,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 56,
"width": 77,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN : 1979-9292",
"type": "Page header"
},
{
"left": 504,
"top": 71,
"width": 74,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN : 2460-5611",
"type": "Text"
},
{
"left": 115,
"top": 129,
"width": 171,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mounted on the spindle head which will move automatically.",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 156,
"width": 189,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. This machine also has another advantage, namely having a total of three axes. So that with this tool can move the drill bit right-left,",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 212,
"width": 171,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "back and forth and also up and down. With this, of course, this machine can engrave wood with three-dimensional results and a very fitting engraving.",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 281,
"width": 190,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Because using a drill bit, you should check its sharpness",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 308,
"width": 171,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "periodically because over time the drill bit will wear out and it could break. This will certainly have an impact on the product. In addition, each function of the wood cnc router machine has a different drill bit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 405,
"width": 189,
"height": 107,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. For the price of this wood cnc router machine also varies because there are so many types of this machine. Maybe if you have more functions, the price offered will also be more expensive. The point is to adjust the purchase to your production needs.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 515,
"width": 190,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. For the cutting done, it cannot be sharp because it uses a drill bit. So that the results of the cut that has an indentation will be adjusted to the diameter of the drill bit used for cutting. This is the",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 598,
"width": 171,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "disadvantage of a wood router machine from the many existing advantages.",
"type": "Table"
},
{
"left": 378,
"top": 220,
"width": 127,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 5 . CNC Machines",
"type": "Text"
},
{
"left": 386,
"top": 348,
"width": 111,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 6 . CNC Result",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 388,
"width": 86,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 414,
"width": 208,
"height": 287,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the test results, the following conclusions can be drawn, In order for the shape of the carving to be more perfect, the 3D engraving results are affected by the amount of the image pixel valueobtained when applied to a CNC machine. Minangkabau motif carvings are only in the form of images, so it needs a shape The 3D of each Minangkabau motif so that the richness of Minangkabau culture can be maintained. The determination of working media such as the use of wood, multiplex and MDF materials must also be considered because it relates to the engine working speed and results. It is recommended that the calibration of the CNC machine needs to be done every time you make a new engraving. Given the process of working on an engraving takes more than 100 minutes with medium different.",
"type": "Text"
},
{
"left": 161,
"top": 66,
"width": 301,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V15.i2 (215-220)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 726,
"width": 111,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LLDIKTI Wilayah X",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 439,
"top": 726,
"width": 86,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "220",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 741,
"width": 378,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Submitted : 11 Mei 2021 – Accepted : 29 Juni 2021 – Published : 30 Juni 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 780,
"width": 414,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 56,
"width": 77,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN : 1979-9292 E-ISSN : 2460-5611",
"type": "Page header"
},
{
"left": 79,
"top": 129,
"width": 77,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 97,
"top": 155,
"width": 189,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[1] Obayes, S. A. S., Al-Saedi, I. R.,",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 168,
"width": 171,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "& Mohammed, F. M. (2017,",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 182,
"width": 171,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "April). Prototype wireless controller system based on raspberry pi and arduino for engraving machine. In 2017 UKSim-AMSS 19th International Conference on Computer Modelling & Simulation (UKSim)",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 279,
"width": 92,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(pp. 69-74). IEEE.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 293,
"width": 189,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[2] Ginting, R., Hadiyoso, S., & Aulia, S. (2017). Implementation 3-axis CNC router for small scale industry. International Journal of Applied Engineering Research, 12(17), 6553-6558.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 375,
"width": 189,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[3] Raut, M., Shete, G., Shinde, V., & Suryawanshi, A. (2019). Automatic Mini CNC Machine for PCB Drawing using Arduino.",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 431,
"width": 172,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), 6(6), 310-314.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 472,
"width": 189,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[4] Qureshi, M., Tungekar, M., & Hirani, A. (2019). Design of mini CNC using arduino uno.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 513,
"width": 189,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[5] Jayachandraiah, B., Krishna, O. V., Khan, P. A., & Reddy, R. A.",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 541,
"width": 171,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2014). Fabrication of low cost 3- Axis CNC router. International Journal of Engineering Science Invention, 3(6), 1-10.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 596,
"width": 189,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[6] Mims, F. M. (2000). Getting started in electronics. Master Publishing, Incorporated.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 638,
"width": 189,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[7] Setyaningsih, N. Y. D., Annudin, K., & Solekhan, S. (2021). The",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 665,
"width": 172,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Influence of Ruggedness Reviews 3-Dimensional Photo Carving",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 693,
"width": 171,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Based on 3-Axis CNC",
"type": "Table"
},
{
"left": 355,
"top": 129,
"width": 171,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Router. Journal of Robotics and Control (JRC), 2(3), 212-216.",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 156,
"width": 190,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[8] Kishore, G., & Lavanya, C. H. Design of Control Unit for Computer Numerical Control Machine by Using Arduino.",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 212,
"width": 189,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[9] Madrid, C. M. J., & Saldua, R. S. Paper and Fabric Cutting Solution Using Automated Cutting System.",
"type": "List item"
},
{
"left": 337,
"top": 253,
"width": 189,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[10] Pawar, P., Kumar, A., & Ballav, R. (2018). Development and manufacturing of Arduino based electrochemical discharge machine. Journal of Machine Engineering, 18.",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 336,
"width": 20,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[11]",
"type": "List item"
},
{
"left": 391,
"top": 336,
"width": 135,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hassanpour, V., Rajabi, S.,",
"type": "Table"
},
{
"left": 355,
"top": 350,
"width": 171,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Shayan, Z., Hafezi, Z., & Arefi, M. M. (2017, November). Low- cost home automation using arduino and modbus protocol. In 2017 5th International Conference on Control, Instrumentation, and Automation (ICCIA) (pp. 284- 289). IEEE.",
"type": "Text"
}
] |
07b9bf96-5aea-395f-5f54-972d34d06b76 | https://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/download/248/116 | [
{
"left": 290,
"top": 778,
"width": 16,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "103",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 238,
"top": 95,
"width": 120,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "TINJAUAN BUKU",
"type": "Section header"
},
{
"left": 126,
"top": 126,
"width": 346,
"height": 41,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "POLITIK BUDAYA KESEHARIAN INDONESIA KONTEMPORER DALAM LENSA MEDIA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 183,
"width": 404,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ariel Heryanto. Identity and Pleasure: The Politics of Indonesian Screen Culture. NUS Press dan Kyoto University Press. 2014. 246 hlm. + Indeks",
"type": "Text"
},
{
"left": 220,
"top": 228,
"width": 155,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahyudi Akmaliah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 297,
"width": 78,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENGANTAR",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 321,
"width": 219,
"height": 435,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada tahun 2014 dan awal 2015 ini ada tiga hal penting yang terjadi dan muncul dalam ruang publik Indonesia yang mewarnai aktivitas sosial masyarakat. Aktivitas inilah yang secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam mem- bentuk wajah Indonesia pascarezim Orde Baru. Pertama , munculnya penyanyi Fatin Shidqia sebagai ikon perempuan muslim berjilbab, memenangkan kontes Indonesia X Factor. Indah Nevertari, perempuan muda berjilbab asal Medan yang kemudian menyusul sebagai pemenang kontes menyanyi the Raising Star Indonesia (Akmaliah, 2014) . Kedua , terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama, biasa dipanggil Ahok, menjadi orang Tionghoa pertama dalam sepan- jang sejarah Indonesia menjadi gubernur setelah menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. Ketiga , munculnya film-film islami yang diadaptasi dari buku, khususnya dengan latar belakang luar negeri yang memvisualisasikan pengalaman muslim Indonesia di negara mayoritas nonmuslim dan sekuler, seperti 99 Cahaya di Langit Eropa, Haji Backpacker dan Assalamualaikum Beijing! Pada era rezim Orde Baru, ketiga hal tersebut relatif tidak terjadi. Selain cengkeraman otoriter dengan sistem panopticon yang diterapkan, rezim Orde Baru masih menganggap bahwa Islam adalah ancaman berbahaya kedua setelah komunis (baca: PKI). Meskipun diakui, awal tahun 1990-an, rezim Orde Baru mengubah kebijakannya dari",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 294,
"width": 217,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "anti-Islam menjadi rezim yang tampak islami dengan adanya kebijakan-kebijakan yang mendu- kung aktivitas muslim Indonesia (Hefner, 1993).",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 336,
"width": 219,
"height": 421,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Khusus untuk Tionghoa, mereka adalah etnis yang selalu menjadi kambing hitam dan sapi perah sejak era rezim Orde Baru. Kehadiran- nya diperlukan, khususnya dalam menguatkan perekonomian melalui bisnis-bisnis yang mereka jalankan, tetapi di satu sisi, aktivitasnya dibatasi melalui pelbagai aturan diskriminatif. Meskipun gelombang perubahan pascarezim Orde Baru yang ditandai oleh tiga hal di atas begitu cepat, ingatan sosial mengenai stigma antikomunis yang diproduksi rezim Orde Baru dan direproduksi oleh masyarakat tidak benar-benar hilang. Warisan tersebut justru menjadi semacam ingatan yang diawetkan oleh sebagian besar anggota ma- syarakat. Ini tecermin dengan adanya penolakan di beberapa kampus, seperti Yogyakarta, Malang, dan Padang terkait dengan pemutaran film Senyap dengan dalih kekhawatir an munculnya ajaran komunis dan bangkitnya PKI . Kemunculan film Senyap menjadi peristiwa keempat yang pen- ting. Alih-alih berbicara mengenai ajaran dan bangkitnya komunisme dan PKI, film tersebut justru menguraikan peristiwa gelap yang terjadi pada tahun 1965–1966 yang selama ini ditutupi dengan dalih “G30S/PKI” dan membuka narasi pedih atas kehilangan sang kakak yang hilang, yang diperankan oleh Adi Rukun sebagai adik korban ( Anonim , 2014, 2014a; Anonim , 2014b). Ironisnya, penolakan tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan Lembaga Sensor Film (LSF)",
"type": "Text"
},
{
"left": 60,
"top": 776,
"width": 212,
"height": 16,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "104 | Masyarakat Indonesia, Vol. 41 (1), Juni 2015",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 215,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "yang melarang film dokumenter garapan Joshua",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 81,
"width": 216,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oppenheimer tersebut ( www.pikiran-rakyat.com , 5 Januari, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 112,
"width": 218,
"height": 533,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Empat peristiwa di atas tidak ada dalam pembahasan buku yang ditulis Heryanto ini. Na- mun, hal tersebut dapat menjadi konteks kekinian dalam membaca buku kedelapan karya Heryanto ini. Terkait dengan empat hal tersebut, pertanyaan yang dapat diajukan, mengapa dalam kurun waktu 17 tahun pascarezim Orde Baru kondisi itu bisa berubah dengan cepat? Apakah karena runtuhnya rezim Orde Baru yang menandakan “hilangnya” struktur kekuasaan warisan rezim tersebut yang memungkinkan perubahan terjadi? Jika struktur kekuasaan tersebut hilang, mengapa warisan ingatan antikomunis masih begitu kental dalam benak masyarakat? Apakah karena lemahnya posisi negara yang membuat sebagian masyara- kat muslim Indonesia dapat mengekspresikan identitasnya dalam ruang publik yang memung- kinkan untuk mendominasi dengan adanya arus islamisasi, sebagaimana dikhawatirkan oleh Bru- inessen (2013) dan Ricklefs (2012)? Ataukah itu disebabkan karena adanya kekosongan kekuasaan yang memungkinkan pelbagai kekuatan saling berkontestasi dan memperebutkan dominasi di ruang publik (Heryanto, 2014)? Meskipun tidak terkait dalam empat hal tersebut, bagaimana menempatkan posisi K-Pop yang digemari oleh anak muda muslim Indonesia di tengah identitas mereka dalam menjaga kesolehan dan, di satu sisi, mencoba menjadi modern dengan mengonsumsi produk-produk global? Apakah kehadiran Ahok sebagai gubernur pertama dari etnis Tionghoa menandakan hilangnya diskriminasi? Secara garis besar, konteks pertanyaan-pertanyaan inilah yang diuraikan secara sistematis oleh Heryanto dengan menyandarkan pada budaya visual sebagai basis materi analisis, seperti film, televisi, media sosial, dan riset etnografi mendalam dengan menjadikan Pulau Jawa sebagai subjek studi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 647,
"width": 218,
"height": 113,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk memudahkan dalam menguraikan gagasan Heryanto, saya membagi tulisan ini menjadi empat sistematika pembahasan. Per- tama, latar belakang, pemetaan, dan konseptu- alisasi terkait dengan buku yang akan dibahas oleh Heryanto. Ini dilakukan untuk memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan dalam buku tersebut. Kedua, pertarungan ideologi dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 215,
"height": 71,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "film-film Indonesia dengan membahas tiga hal, yaitu Islam, peristiwa 1965–1966, dan minoritas etnik Tionghoa. Ketiga, Islam, K-Pop ( Korean Pop ), dan pemilu. Keempat, penutup, berisi kritik simpulan pembahasan keseluruhan buku.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 160,
"width": 200,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LATAR BELAKANG, PEMETAAN, DAN KONSEPTUALISASI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 312,
"top": 194,
"width": 219,
"height": 477,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam bagian pengantar, Heryanto memberikan gambaran dan pemetaan terkait isi buku yang dibahasnya sebagai konteks dan latar belakang pengetahuan dalam menghubungkan bab-bab selanjutnya. Pengantar ini juga menjadi kerangka dasar terkait teori dan konsep yang digunakan- nya dalam membahas keseluruhan buku ini. Ada tiga hal utama yang dibahas dalam bab pengan- tar. Pertama, perbandingan antara Indonesia pascarezim Orde Baru dan pasca kemerdekaan untuk melihat konteks Indonesia saat ini dengan mengaitkan pada perspektif sejarah, persoalan ideologi hyper-nasionalisme yang menjadi ima- jinasi publik kebanyakan, dan adanya amnesia publik dalam memahami kompleksitas sejarah. Dalam perspektif sejarah, menurut Heryanto, apa yang terjadi pascarezim Orde Baru seolah- olah telah terjadi pada perubahan signifikan dan memunculkan beragam kebaruan dalam pelbagai hal. Padahal, beberapa tahun sebelum jatuhnya rezim Orde Baru, secara formal perubahan itu sudah mulai terjadi, seperti pemberhentian propaganda film G30S/PKI di televisi-televisi swasta dan adanya intensitas yang cukup masif dengan munculnya ekspansi industri media dengan ragam bentuknya serta adanya peruba- han cara berpakaian perempuan berjilbab, dari sekadar menutup aurat hingga mengikuti tren modern yang berkembang saat itu. Sementara itu, persoalan ideologi hyper-nasionalisme pasca kemerdekaan itu lebih dirayakan pada acara-acara serimonial dan acara-acara pribadi serta hiburan yang membadan dalam keseharian kebanyakan orang Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 673,
"width": 218,
"height": 85,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di bawah rezim Orde Baru, pemerintah Suharto memodifikasi sentimen tersebut dengan menciptakan elemen-elemen berbau populis, dan menanamkan sistem fasisme sesuai dengan rezim militer, seperti pentingnya pemakaian seragam, upacara, dominasi budaya maskulin,",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 776,
"width": 400,
"height": 16,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahyudi A. | Tinjauan Buku Identity and Pleasure: the Politics of Indonesian Screen Culture | 105",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 219,
"height": 351,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan adanya bentuk ketakutan yang berbau asing. Meskipun tidak berbentuk doktrinal, sentimen nasionalisme ini muncul dalam beberapa aktivitas dan momen-momen tertentu, seperti menonton pertandingan internasional tim kesebelasan sepakbola Indonesia, dan adanya ketegangan dengan negara tetangga, Malaysia. Lebih kentara, sentimen nasionalisme ini muncul dalam film-film komersil sejak tahun 2000-an. Sayangnya, adanya sentimen tersebut tidak didukung dengan pema- haman sejarah yang baik sehingga memunculkan semacam amnesia publik dalam mengingat dan mempahlawankan beberapa tokoh Indonesia yang juga memberikan kontribusi signifikan, yaitu PKI dan tokoh-tokoh kiri. Diakui, kondisi amnesia publik ini adalah warisan yang diciptakan rezim Orde Baru dalam mengambinghitamkan PKI dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya dengan narasi fiksi, melalui peristiwa 1965–1966 yang mengakibatkan banyak jatuhnya korban melalui pembunuhan, pemenjaraan, dan stigmatisasi. Akibatnya, hal ini menyebabkan ketidakmam- puan sebagian besar masyarakat Indonesia dalam membaca isu-isu kekinian yang sebenarnya memiliki tautan dengan peristiwa 1965–1966.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 421,
"width": 217,
"height": 338,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kedua, media baru dan perubahan tatanan sosial dan politik. Munculnya media baru dan teknologi yang dihasilkan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga secara global den- gan adanya internet sebagai penghubung di dunia virtual. Kemunculan media sosial seperti Facebook dan Twitter memberikan dan menambah warna baru dalam interaksi sosial masyarakat di dunia maya secara online , yang sering kali berdampak dalam dunia offline keseharian. Menurut Hery- anto, memasukkan foto selfie ke dalam Facebook saat orang bertemu dengan temannya di sebuah kafe mungkin suatu hal yang banal. Akan tetapi, aktivitas di media sosial menjadi sangat serius bila itu menyangkut teritorial dan kedaulatan sebuah negara. Kehadiran peretas yang mem- bocorkan rahasia-rahasia negara yang kemudian disebarkan oleh sebuah situs, sebagaimana terjadi oleh Wikileaks, dan adanya serangan untuk men- gacak-acak satu situs negara sekadar untuk mem- permalukan, adalah contoh betapa pentingnya mendiskusikan teknologi dalam media baru ini. Apalagi, ada banyak gerakan-gerakan di media sosial secara online yang turut membentuk wajah",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 219,
"height": 155,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "publik dalam memengaruhi kebijakan ataupun untuk menggerakkan massa dalam melakukan sesuatu. Di sisi lain, tumbuhnya kapitalisme media pascarezim Orde Baru di Indonesia dengan munculnya media massa cetak dan online juga menjadi kekuatan institusi baru di Indonesia yang memengaruhi dan sering kali mendominasi wacana ruang publik sosial politik di Indonesia. Terpilihnya SBY selama dua periode salah satunya berkat bantuan kekuatan media melalui konstruksi pencitraan yang dibangun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 224,
"width": 218,
"height": 505,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketiga, budaya popular, identitas, dan kese- nangan (pleasure) . Ini adalah pembahasan utama yang akan diulas dalam bab-bab selanjutnya, yaitu dengan membicarakan budaya layar (screen cul- ture) kaca di Indonesia, khususnya film dan drama televisi. Budaya layar kaca yang dimaksud dalam studi ini adalah sebagai bagian dari institusi sosial secara luas dan praktik-praktiknya yang secara umum dikenal sebagai budaya popular. Khusus pembahasan dalam bab buku ini, isu yang dibahas oleh Heryanto adalah budaya dan politik yang memiliki kaitan dengan sejarah dalam pembentu- kan identitas dan kontestasi terkait bahan materi, khususnya film yang dipilih. Selain itu, dalam pembahasan budaya layar kaca ini, Heryanto akan membahas dinamika terkait dengan proses produksi, sirkulasi, dan resepsi masyarakat. Ter- kait dengan definisi budaya populer dan praktik yang digunakan, Heryanto menggunakan definisi tersebut secara bergantian ataupun bersamaan. Pertama, sebagai satu materi, baik itu musik, film, pakaian, fashion, televisi, yang diproduksi secara massal untuk keperluan hiburan. Di sini, masyarakat ditempatkan sebagai konsumen yang digerakkan melalui basis keuntungan sebagai dasar yang bertujuan untuk komoditas. Definisi kedua adalah budaya populer yang nonindustri, dibuat secara independen, dan disirkulasikan me- lalui praktik-praktik komunikasi yang digunakan untuk beragam tujuan, seperti acara-acara publik, festival, dan parade. Definisi budaya populer kedua ini berlawanan dengan yang pertama, karena materi itu dibuat dan diciptakan oleh dan untuk orang secara individu. Dengan demikian, nilai komersil dalam barang yang diciptakan ini menjadi relatif minimal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 731,
"width": 217,
"height": 29,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di sini, ada tiga alasan utama mengapa ia mengangkat studi budaya populer sebagai narasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 60,
"top": 776,
"width": 212,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "106 | Masyarakat Indonesia, Vol. 41 (1), Juni 2015",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 220,
"height": 533,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "besar dalam buku ini, terkait dengan minim dan terlambatnya para sarjana ilmu sosial untuk ter- tarik mengangkatnya menjadi isu utama dalam studi-studi mereka, khususnya di Asia. Pertama , Indonesia pernah mengalami negara industri, di mana budaya populer adalah produk dari masya- rakat Industri, yang terkait dengan teknologi produksi massa, distribusi, dan duplikasi, yaitu; 1) akhir abad ke-19, di bawah kolonial Belanda, di mana Indonesia (dahulu bernama Hindia Belanda) adalah negara jajahan yang berorientasi industri dan 2) awal tahun 1980-an. Kedua , adanya paradigma dominan mengenai studi Indonesia yang sudah berakar, khususnya mengenai negara-bangsa dan modernisasi. Ini tecermin dengan adanya studi-studi seperti militer, HAM, korupsi, Islam garis keras, ke- kerasan dan konflik etnik-agama. Di sisi lain, studi-studi mengenai Indonesia, dalam lintasan sejarah, baik ditulis sarjana asing dalam dan luar negeri, memfokuskan pada sesuatu yang eksotik dan ataupun kebudayaan tinggi serta dianggap memberikan dampak besar terhadap bangunan se- jarah. Ini sebenarnya adalah cara pandang sebagai bagian dari warisan imajinasi kolonial dengan menganggap pentingnya nilai otentik satu etnik ataupun kebudayaan tertentu yang harus dijaga dan “diawetkan”. Ketiga , adanya bias maskulin. Maksudnya, studi-studi yang terkait dengan modernitas, negara-bangsa, ekonomi, agama, konflik, dan korupsi itu lebih banyak terkait dengan aktivitas laki-laki. Akibatnya, isu gender menjadi isu privat dan ruang domestik. Padahal, pembagian itu menjadi persoalan di tengah isu politik identitas yang tidak dapat dipisahkan apa itu publik dan privat, khususnya terkait dengan dunia hiburan dan kesenangan seiring dengan meningkatnya islamisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 603,
"width": 219,
"height": 155,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk menguatkan argumentasi setiap bab yang dibangun, khususnya mengenai Islam, Heryanto mengajukan Post-Islamism dengan meminjam teorinya Asef Bayat untuk menelisik munculnya islamisasi ruang publik di Indonesia dalam bab dua Post-Islamism: Faith, Fun, and Fortune . Post-Islamism adalah konsep yang digunakan oleh Asep Bayat dalam membaca perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di Timur Tengah, khususnya Mesir dan Iran pasca jatuhnya rezim otoriter dan legiti-",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 219,
"height": 295,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "masi kekuasaan, yang menciptakan kekosongan kekuasaan pada tahun 2000-an. Akibatnya, muncul kekuatan-kekuatan baru dalam melaku- kan kontestasi ruang publik. Di sini, anak muda melalui budaya populer memberikan diskursus baru dalam mendefinisikan identitas Islam di tengah arus globalisasi dan budaya konsumsi. Ambivalensi dan kontradiksi menjadi suatu hal yang harus mereka hadapi di tengah upaya menjaga keyakinan sebagai seorang muslim dan, di satu sisi, ingin menjadi bagian dari sistem mo- dernitas. Meskipun Bayat hanya memfokuskan studi dan menempatkan konsep post-islamism di Timur Tengah, Heryanto memodifikasinya dalam konteks Indonesia, dengan beranggapan adanya dua kesamaan, yaitu adanya kekosongan kekuasaan pascarezim Orde Baru dan munculnya arus budaya populer yang dipraktikkan oleh anak muda Islam Indonesia melalui tindakan-tindakan yang dianggap melawan arus normatif praktik keberislaman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 387,
"width": 214,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PERTARUNGAN IDEOLOGI DALAM FILM-FILM INDONESIA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 312,
"top": 421,
"width": 218,
"height": 337,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun membahas Islam dan budaya popu- ler dengan menjadikan Post-Islamism sebagai kerangka analisis, Heryanto membahas dua tema yang lain, yaitu peristiwa 1965 dan etnik minori- tas Tionghoa ini terlihat dalam bab empat A Past Dismembered and Disremembered, bab lima the Impossibility of History, dan bab enam Ethnic Minority Under Erasure. Ketiga pembahasan ini adalah bagian dari analisis budaya populer politik keseharian orang Indonesia dengan menyan- darkan pada film-film Indonesia sebagai basis materi analisis yang didukung dengan sejumlah wawancara dan observasi lapangan. Alasan utama mengapa film adalah karena ia dapat menjadi materi yang berharga dalam menginvestigasi relasi sosial dalam masyarakat, baik itu kesadaran publik, fantasi, maupun satu bentuk keprihatinan (halaman 50). Untuk memudahkan pembacaan, dalam tulisan ini, saya menjelaskan tiga hal tersebut dalam pembahasan selanjutnya. Saya sengaja tidak melakukan penulisan pembahasan ini secara ketat sesuai dengan struktur buku yang disuguhkan oleh Heryanto. Selain untuk mengu- raikan narasi dan signifikansi pembahasan film,",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 776,
"width": 400,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahyudi A. | Tinjauan Buku Identity and Pleasure: the Politics of Indonesian Screen Culture | 107",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 215,
"height": 57,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ini saya lakukan untuk menangkap ide pembelaan yang secara implisit digambarkan olehnya terkait mereka sebagai liyan, baik secara sosial, politik, maupun ekonomi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 136,
"width": 162,
"height": 18,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Islam dalam Budaya Populer",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 155,
"width": 218,
"height": 393,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jatuhnya rezim otoriter Suharto pada 21 Mei 1998 telah menciptakan momen disorientasi, yaitu munculnya kekosongan kekuasaan yang sebelumnya sangat represif. Di tengah situasi kekosongan ini, muncul beragama faksi, ide- ologi, dan kekuasaan yang mencoba menguasai ruang publik, tidak terkecuali dunia film. Di sini, Heryanto mencoba melihat politik keseharian ma- syarakat muslim Indonesia dan kontestasi yang terjadi dengan menganalisis empat film yang memiliki keterkaitan antara wacana, pembuat, dan penonton. Film Ayat-Ayat Cinta (AAC) yang menyedot perhatian masyarakat Indonesia, khu- susnya komunitas muslim, bagi Heryanto, AAC bukan sekadar film biasa, melainkan representasi dari Post-Islamism di Indonesia; menggambarkan mengenai pandangan seorang muslim, berasal dari keluarga yang sederhana, taat agama, me- miliki akhlak yang baik, pintar, dan di satu sisi bergaya hidup modern. Di sisi lain, AAC adalah representasi yang mengisi kekosongan tentang kebanyakan kelas menengah Indonesia, di mana mereka sering berjalan dan berbelanja di mal dan menemukan diri mereka saat menonton film tersebut di bioskop. Antusiasme masyarakat yang tinggi, ditandai dengan rekor penjualan tiket AAC, memperkuat bahwa film ini merupakan bagian dari produk budaya populer Islam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 547,
"width": 218,
"height": 211,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun dianggap sukses, film ini menuai kritik, baik oleh Hanung Bramantyo sebagai sutradara, Habibburahman As-Zirrazy (Kang Abik) sebagai penulis novel, para pembaca novelnya, dan penonton. Bagi Hanung, mem- visualisasikan sebuah novel, apalagi bertema agama, ke dalam film tidaklah mudah. Ini karena, ia harus berhadapan dengan para pembaca fanatik yang sudah membayangkan menonton film seb - agaimana mereka membayangkan akan seperti novelnya. Apalagi, ia dihadapkan dengan tokoh Fahri dalam film novel ini sebagai sosok yang sempurna sebagai laki-laki muslim modern. Dari sisi penulis novel, kang Abik melakukan intervensi kepada Hanung agar tokoh-tokohnya",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 219,
"height": 351,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berasal dari pondok pesantren, dan sebisa mung- kin memiliki sikap islami dan pengetahuan Islam. Sementara itu, dari pihak produser meminta agar film ini dapat menjangkau khalayak publik Indonesia lebih luas. Dari tiga intervensi itulah, Hanung bernegosiasi dalam proses pembuatan film tersebut dengan memformulasikan konsep hibriditas, yaitu mencampurkan pelbagai ele- men antara teks-teks Islam dan non-Islam yang dipinjam dari industri hiburan seperti Hollywood dan Bollywood. Dalam menjelaskan hal tersebut, Hikmat Darmawan (2014) mengistilahkannya sebagai film yang masuk dalam “tradisi holly- woodisme”, atau “moda film industri mainstream bercorak hollywoodisme”. Dengan formula semacam inilah film ini menghasilkan jumlah penjualan tiket bioskop spektakuler. Di sisi lain, film ini dijadikan mediasi politik agar terlihat taat dan islami, yang ditandai dengan banyaknya para politisi dan bahkan presiden menonton film terse - but. Namun, akibat negosiasi tersebut, Hanung mendapatkan kritik, baik dari kang Abik maupun dari pembaca setianya yang menganggap bahwa film itu kurang islami dan bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai keislaman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 422,
"width": 219,
"height": 337,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dampaknya, film itu tidak hanya menjadi pusat kritik bagi kang Abik, tetapi juga bagi Hanung sendiri. Bentuk kritik tersebut bagi kang Abik terlihat dengan munculnya Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 (KCB) dengan mengangkat Chaerul Umam, sutradara kawakan yang sering mengangkat film-film dengan isi Islam di dalamnya. Di sini, mereka tidak hanya mem- buat film secara islami semaksimal mungkin, tetapi mengangkat para calon pemeran utama melalui proses seleksi dengan mengedepankan pengetahuan agama, tampilan busana, dan nilai keislaman sebagai prasyarat utama untuk lolos seleksi. Sementara itu, bagi Hanung, bentuk dari kritik film AAC dan juga KCB adalah dengan dibuatnya Perempuan Berkalung Surban (PBS) yang memiliki arus pemberontakan dan sekaligus kritik melalui tokoh Annisa terhadap kemapanan dominasi patriarki dalam Islam yang dibungkus dalam norma-norma agama dengan interpretasi tekstual. Bagi Heryanto, tampaknya, kontestasi itu menunjukkan bagaimana ketegangan yang ter- jadi dalam masyarakat Post-Islamism antara ingin menguatkan orientasi politik Islam dan di satu sisi",
"type": "Text"
},
{
"left": 60,
"top": 776,
"width": 212,
"height": 16,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "108 | Masyarakat Indonesia, Vol. 41 (1), Juni 2015",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 215,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ingin menunjukkan Islam dan modernitas sebagai sebuah pertemuan yang saling melengkapi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 112,
"width": 114,
"height": 18,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peristiwa 1965–1966",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 134,
"width": 217,
"height": 421,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peristiwa 1965–1966 adalah “tahun yang tak per- nah berakhir” (Roosa dkk., 2004). Hal itu meru- pakan peristiwa tergelap, yang mengakibatkan terbunuhnya korban 500.000–1.000.000 orang In- donesia karena mereka PKI dan di-PKI-kan serta ribuan dari mereka yang ditangkap tanpa proses pengadilan. Dua tahun tersebut merupakan mo- men yang mengubah lanskap sejarah masyarakat Indonesia saat ini (Heryanto, 2006, 2012; Farid, 2007, 2010, 2013; Roosa, 2004). Dalam bagian ini Heryanto memfokuskan posisi film sebagai arena indoktrinasi dan, di satu sisi, sebagai ruang untuk melawan. Di tengah itulah dominasi kontestasi atas wacana yang membentuk ruang publik bisa dilakukan. Film sebagai arena indoktrinasi/propa- ganda dalam peristiwa 1965 bisa dilihat dengan munculnya Proyek Film Kopkamtib pada 15 April 1969. Proyek ini diharapkan dapat memproduksi film-film dokumenter sebagai media perang urat syaraf dalam melawan musuh-musuh, baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Namun, sebagaimana ditegaskan Heryanto, memproduksi film ini tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang lama untuk membuat karya dengan stan- dar dan kualitas yang baik. Sebagai percobaan awal, dibuatlah dua film yang mengangkat per - anan kecil Suharto dalam perang militer dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dalam film Janur Kuning (Surawi- djaja, 1979) dan Serangan Fadjar (Noer, 1981).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 554,
"width": 217,
"height": 127,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setelah proses dua tahun produksi, Proyek Film Kopkamtib menghasilkan propaganda film yang sangat berpengaruh dan menjadi ingatan sosial masyarakat Indonesia sepanjang rezim Orde Baru berkuasa, yaitu Pengkhianatan G 30 September. Keberhasilan film ini kemudian disusul dengan film-film propaganda antikomunis/PKI lainnya, seperti Penumpasan Sisa-Sisa PKI Blitar Selatan/ Operasi Trisula (1986) dan Djakarta 1966 (1982) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 683,
"width": 218,
"height": 71,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun rezim Orde Baru sudah runtuh, warisan reproduksi antikomunis masih membekas dan memengaruhi ingatan sosial kebanyakan orang Indonesia hingga saat ini. Hal ini bisa dili- hat dengan adanya pelbagai kejadian aksi massa",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 217,
"height": 323,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "paramiliter atas nama Islam anti-PKI dengan melakukan kekerasan dan penutupan satu acara terkait dengan pengungkapan kebenaran peristiwa 1965–1966. Namun, dengan adanya dominasi di tengah situasi tersebut, perlawanan mematahkan wacana antikomunis tidak pernah berhenti. Salah satu bentuk perlawanan tersebut adalah dengan munculnya film-film, baik komersil maupun independen/indie yang menarasikan peristiwa 1965–1966 lebih empatik sebagai bentuk antitesis dan kontestasi terhadap wacana dominan antiko- munis selama ini. Adanya film-film peristiwa 1965–1966 dengan sudut pandang yang berbeda dan memberikan alternatif baru dalam melihat peristiwa tersebut ini dimungkinkan bisa hadir seiring dengan berkembangnya teknologi media dalam industri televisi dan film. Di antara film- film tersebut, baik komersil maupun indie, misal - nya, the Years of Living Dangerously (1983), Gie (2005) , Shadow Play (2001) , Sang Penari (2011) , the Act of Killings (2012), Kado untuk Ibu (2004) , Putih Abu-Abu: Masa Lalu Perempuan (2006), Sinengker: Sesuatu yang Dirahasiakan (2007) ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 389,
"width": 217,
"height": 85,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Djejak Darah: Surat Teruntuk Adinda (2004) , Puisi Tak Terkuburkan (1999). Bagi Heryanto, kehadiran film-film tersebut dapat menjadi jem - batan dan medium agar masyarakat Indonesia dapat belajar mengenai sejarah kekerasan masa lalu mereka yang kelam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 490,
"width": 145,
"height": 18,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Etnik Minoritas Tionghoa",
"type": "Section header"
},
{
"left": 312,
"top": 512,
"width": 219,
"height": 239,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diakui, tidak ada kekerasan dan pelanggaran HAM di Indonesia yang melebihi skala kekua- tan destruktif yang dihasilkan akibat peristiwa 1965–1966. Namun, dengan konteks berbeda, reproduksi stigma dan stereotip yang dibuat oleh rezim otoriter Orde Baru, memiliki pola peminggiran yang relatif sama antara korban/ keluarga korban peristiwa 1965–1966 dan etnik Tionghoa. Reproduksi stereotip dan stigma ini, dalam beberapa hal, memiliki irisan yang sama. Peminggiran etnis Tionghoa ini bisa dilihat bagaimana rezim Orde Baru memperlakukan mereka. Meskipun sudah beranak pinak dan menjadi bagian dari Indonesia selama bertahun- tahun, mereka tetap dianggap sebagai “orang asing” yang bukan bagian dari Indonesia. Hal ini terlihat dengan sejumlah aturan yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 776,
"width": 400,
"height": 16,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahyudi A. | Tinjauan Buku Identity and Pleasure: the Politics of Indonesian Screen Culture | 109",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 218,
"height": 155,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "meminggirkan mereka, di antaranya, mulai dari aturan pergantian nama yang berbau Tionghoa menjadi berbahasa Indonesia, dan adanya surat pernyataan yang menyatakan diri sebagai warga Indonesia. Dampaknya, di bawah rezim Orde Baru, kontribusi signifikan yang diberikan oleh masyarakat Tionghoa untuk Indonesia dalam pelbagai bidang nyaris tidak terdengar dan tertulis serta menjadi bagian dalam diskursus publik In- donesia. Kondisi ini disebutkan Heryanto sebagai bentuk “penghapusan”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 224,
"width": 218,
"height": 449,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun secara politik hak mereka dikebiri dan sering kali dijadikan kambing hitam, rezim Orde Baru mengeluarkan kebijakan paradoks, yaitu memberikan keistimewaan dan memilih segelintir elite Tionghoa dalam melakukan in- vestasi dan bisnis. Dengan kata lain, sebagaimana sudah disebutkan dalam pengantar tulisan ini, etnis Tionghoa menjadi sapi perahan bagi rezim Orde Baru; secara etnis dianggap berbahaya, na- mun di satu sisi, mereka, secara esensial, adalah orang yang dianggap mampu dalam berbisnis dan mengembangkan satu usaha. Jika ada satu kejadian yang merusak ataupun mengganggu kemapanan politik, budaya, dan ekonomi negara maka mereka dengan kondisi menggantung sep- erti ini dapat dijadikan sebagai kambing hitam. Menurut Heryanto, peminggiran ini setidaknya dikarenakan karena dua hal; Pertama, warisan ko- lonial Belanda yang secara fiktif mengategorikan masyarakat jajahannya kepada tiga kelompok, yaitu Eropa, Timur Asing ( Foreign Oriental ), dan warga asli ( natives ), di mana etnis Tionghoa dikategorikan sebagai kelompok yang kedua. Kedua, adanya kategori sebagai ras yang secara politik berbahaya, karena diasumsikan memiliki kaitan dengan keturunan China daratan, yang dikuasai Partai Komunis yang memiliki kekuatan di dunia. Di satu sisi, dalam pandangan rezim Orde Baru, dibalik usaha kudeta yang dilakukan oleh PKI dalam peristiwa 1965–1966, terkenal dengan G30S/PKI, itu melalui bantuan negara China.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 675,
"width": 216,
"height": 85,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alih-alih adanya penghargaan, dalam dunia film tidak ada pengakuan kepada orang Tionghoa yang telah mewarnai wajah dunia industri hiburan di Indonesia. Ini tecermin dengan tidak adanya satupun nama orang Tionghoa disebutkan dalam dunia perfilman dan ataupun kontribusi yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 217,
"height": 295,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mereka torehkan. Padahal, film Darah dan Doa yang dibuat oleh Usmar Ismail, yang dijadikan sebagai tonggak film pertama di Indonesia pada 11 Oktober 1962, dibuat melalui bantuan rumah produksi orang-orang Tionghoa dan Usmar turut menimba ilmu dalam rumah produksi mereka. Kalaupun ada sebutan orang Tionghoa dalam film-film Indonesia itu pun hanya satu, yaitu Putri Giok (1980), sebagai salah satu nama keluarga etnis Tionghoa Indonesia. Namun, kemunculan keluarga ini hanya dijadikan bahan stigma sebagai persoalan bangsa yang harus dihapuskan untuk menguatkan propaganda asimilasi yang dibangun rezim Orde Baru. Lebih jauh, kontribusi signifi - kan yang telah diberikan oleh etnis Tionghoa digambarkan Krishna Sen (2006), yang dikutip Heryanto (hlm. 145), justru “para imigran China- lah yang selama ini menjadi fondasi industri film di Indonesia dan secara ekonomi menjadi tulang punggung dalam mengembangkannya sejak tahun 1930-an”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 361,
"width": 218,
"height": 309,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seiring dengan runtuhnya bangunan fondasi rezim Orde Baru, warisan ini tampak diting- galkan. Ini terlihat dengan munculnya film-film yang menaruh perhatian kepada etnis Tionghoa pada tahun 2000-an, di mana justru sutradaranya adalah orang di luar Tionghoa. Film Cau Bau Kan (2002) dan Gie (2005) adalah di antara film-film yang menjadi pembuka untuk mendiskusikan etnis Tionghoa secara luas. Namun, meskipun struktur rezim Orde Baru sudah hilang, warisan stereotip ini ternyata masih melekat dalam film- film Indonesia. Di sini, menurut Sen (2006), orang Tionghoa masih dianggap sebagai kelom- pok pebisnis dan orang kaya dengan stereotip licik, korupsi, kasar, dan miskin empati kepada masyarakat Indonesia dan juga nasionalisme yang mereka bangun. Namun, apabila dilihat lebih saksama, sebagaimana ditegaskan Heryanto (halaman 161), stereotip itu makin berkurang seiring dengan munculnya anak muda kelas menengah dan adanya kesadaran baru toleransi antaretnik dalam ruang publik Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 682,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISLAM, K-POP ( KOREAN POP ), DAN PEMILU",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 716,
"width": 220,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berbeda dalam bab-bab sebelumnya yang mengontekstualisasikan film sebagai basis anali - sis materi pembahasan, dalam dua bab terakhir",
"type": "Text"
},
{
"left": 60,
"top": 776,
"width": 211,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "110 | Masyarakat Indonesia, Vol. 41 (1), Juni 2015",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 218,
"height": 337,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ini, K-Pop and Gendered Asianization dan From Screen to Street Politics , Heryanto memfokuskan mengenai anak muda Islam sebagai agen K-Pop di Indonesia dan juga wajah Pemilu Indonesia pada tahun 2009 yang menginisiasi keterlibatan kelas bawah dalam sosialisasi dan praktik politik jalanan (street politics) di tengah kehadiran per- tumbuhan media dan industri hiburan yang telah membadan dalam praktik keseharian masyara- kat Indonesia. Selain menggunakan sejumlah studi pustaka untuk mempertajam argumen yang dibangun, ia menggunakan hasil studi lapangan dan observasi selama tiga tahun (2009–2011) dalam dua bab terakhir ini. Selain melakukan wawancara kepada mahasiswi yang rentang umurnya 18–30 tahun, ia bersama tiga asisten peneliti mendatangi acara-acara khusus terkait K-Pop di Jawa Timur dan Jawa Barat. Menurut Heryanto, dibandingkan dengan yang sudah bekerja, perempuan yang menjadi informan dari kalangan kampus, jauh lebih memiliki waktu lu- ang dan energi luar biasa dalam mengekspresikan dan menginisiasi imajinasinya mengenai K-Pop di ruang publik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 406,
"width": 218,
"height": 351,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebelum membahas pengaruh K-Pop dan bagaimana anak muda Indonesia menjadi agen dan mengapresiasi budaya tersebut, dalam bab K-Pop and Gendered Asianization ini, Heryanto mendefinisikan ulang apa yang disebut dengan Asianisasi dengan mengajukan pertanyaan, yang saya simpulkan menjadi semacam ini; Apakah kehadiran K-Pop ini sebagai bentuk Asianisasi Asia dengan meminggirkan produk-produk bu- daya populer lokal? Dan, Apakah sebagai bentuk perlawanan dari westernisasi Amerika Serikat dengan kehadiran film dan gaya hidup melalui industri hiburan Hollywood ? Dari sejumlah wawan- cara yang dihasilkan, Heryanto mendapatkan kesimpulan bahwa kehadiran K-Pop tidak mene- gasikan kehadiran budaya pop lokal dan ataupun produk budaya populer Hollywood, tetapi justru menghasilkan semacam proses Asianisasi dengan ditandai adanya perubahan signifikan dalam me - mandang dan mendefinisikan apa yang selama ini secara stereotip disebut sebagai kebudayaan barat. Dengan kata lain, elemen budaya popu- ler barat sudah melekat secara inheren dalam pergeseran sosial dan budaya saat menganalisis Asianisasi tersebut. Pergeseran ini sebenarnya",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 218,
"height": 113,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tidak merepresentasikan perubahan satu entitas dengan entitas yang lain. Lebih jauh, Heryanto menegaskan bahwa gagasan Asianisasi tersebut merujuk pada pergeseran ataupun perubahan elemen-elemen tertentu di dalam hibriditas yang tinggi dan gabungan komposisi elemen pelbagai kebudayaan dalam arus kebudayaan transnasi- onal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 182,
"width": 218,
"height": 351,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Karena itu, sebelum datangnya industri K- Pop, produksi dan konsumsi industri hiburan pop- uler dalam bentuk modern yang telah mengalami hibriditas bukanlah sesuatu yang baru di Asia Tenggara. Dalam konteks Indonesia, hibriditas kebudayaan melalui industri pop tersebut bisa dilihat dari beberapa fase. Pada pertengahan abad dua puluh, seni panggung, musik film, dan foto - grafi yang berasal dari India, Hongkong, Taiwan, China dan bahkan telenovela pada tahun 1970-an dan 1980-an, kita bisa melihat bagaimana wajah kebudayaan Indonesia dibentuk melalui produk- produk tersebut. Dua dekade setelahnya, mainan, animasi, komik, kartun, film, dan serial drama dari Jepang turut mewarnai jantung kebudayaan Indonesia dan Asia secara luas. Momen ini turut melahirkan generasi pertama Indonesia setelah munculnya televisi kabel yang bertransformasi dari mesin propaganda rezim Orde Baru men- jadi industri swasta dengan beberapa program terpilih yang kemudian mendorong lahirnya kelas menengah. Dengan demikian, kehadiran K-Pop, menurut Heryanto (halaman 170), adalah bentuk perkembangan dan kelanjutan dari sejarah panjang arus kebudayaan lintas regional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 535,
"width": 218,
"height": 225,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun Indonesia sudah mengalami irisan produk-produk budaya pop dari pelbagai negara di Asia dan Amerika Serikat, kehadiran K-Pop tetap menjadi keingintahuan orang terkait dengan masifnya pengaruh gelombang tersebut di pelb- agai belahan dunia yang tidak memiliki kaitan dengan praktik konfusianisme di negara Asia, seperti Amerika Latin yang dominan beragama Katolik dan Indonesia yang mayoritas muslim. Bagi Kim Seong-kon (2012), sebagaimana dikutip Heryanto (halaman 179), faktor hibriditas budaya yang mencampurkan antara Timur dan Barat itulah yang memungkinkan anak-anak muda di belahan dunia menyukai K-Pop. Hal itulah yang membuat mereka dengan mudah untuk menyukai K-Pop. Pada saat bersamaan, mereka melihat",
"type": "Text"
},
{
"left": 137,
"top": 776,
"width": 399,
"height": 16,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahyudi A. | Tinjauan Buku Identity and Pleasure: the Politics of Indonesian Screen Culture | 111",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 217,
"height": 183,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "unsur eksotisme dan elemen-elemen asing yang dikenakan dalam pertunjukan-pertunjukan K-Pop. Di sisi lain, kehadiran K-Pop berbarengan dengan munculnya gelombang perubahan di negara Asia dan adanya kekosongan kekuasaan, seperti China, Vietnam, dan Indonesia (halaman 181). Dalam konteks ini, adanya acara-acara cover dance yang diinisiasi oleh anak muda Indonesia dalam menirukan dan mempraktikkan tarian dan lagu idola K-Pop mereka adalah satu usaha untuk mendekonstruksi representasi normatif gender dengan menguatkan konstruksi feminitas baru di Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 252,
"width": 217,
"height": 379,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adanya Hallyu Explosion 2010 , di mana K- Pop Cover Dance Parade masuk di dalamnya, yang diadakan di Mall Malang Olympic Garden menjadi penguat argumen di atas. Meskipun ko- munitas K-Pop di Malang melihat bahwa Korea Selatan secara geografis sesuatu yang tidak bisa mereka jangkau, dan Jakarta adalah Metropolitan yang tidak bisa mereka datangi, namun mereka dapat mengadakan dan mengorganisasi acara K-Pop tersebut dengan swadaya mereka sendiri, tanpa adanya bantuan dari pihak sponsor dan ataupun Kedutaan Korea, sebagaimana sering dilakukan di Jakarta oleh komunitas penggemar K-Pop dan pihak sponsor sebuah produk. Di sisi lain, meski- pun sebagian besar adalah anak muda muslim, tetapi itu tidak menghalangi mereka untuk me- nyukai dan merepresentasikan diri sebagai bagian dari K-Pop dengan berfoto ataupun menirukan tarian dan pakaian sesuai dengan idola mereka. Di sini, mereka tampaknya menemukan kebebasan baru dan adanya kenikmatan (pleasure) dalam bersosialisasi dengan sesama penggemar K-Pop yang lain. Padahal, jika menengok ke belakang, pertengahan tahun 1980-an, justru jilbab menjadi bagian dari penanda politik ketidaksetujuan ke- tika mereka direndahkan oleh keluarga dan teman mereka sendiri.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 633,
"width": 217,
"height": 99,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terkait dengan politik, Pemilu 2009 meru- pakan babak baru keterlibatan pelbagai lapisan masyarakat berpartisipasi dalam pesta rakyat untuk dipilih secara langsung berdasarkan urutan terbanyak. Ini berbeda dengan pemilu sebelum- nya, di mana calon wakil rakyat yang terpilih itu berdasarkan urutan rangking. Meskipun rangking",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 219,
"height": 365,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "terbawah kalau memiliki suara terbanyak, tetap saja yang dimenangkan dan melaju sebagai anggota DPR RI ataupun DPRD adalah mereka yang memiliki nomor urut 1. Sistem baru tersebut inilah dapat menjadi media pendidikan politik rakyat secara langsung. Heryanto mencatat (hala- man 195–196), dengan adanya sistem pemilihan politik terbaru ini banyak dari masyarakat, kebanyakan dari kelas bawah, turut serta untuk pemilihan DRPD. Misalnya, Tukang Becak yang diwakili oleh Abdullah, dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Tegal dan Karseno dari Partai Matahari Bangsa (PMB), Banyumas; Soleemon Mooi sebagai tukang ojek dari partai tertentu di Kupang; Lasiman (Partai Demokrasi Pembaharuan, Solo) dan Erni Wahyuni (Partai Bintang Reformasi, Samarinda) yang mewakili pedagang kaki lima; Sukarji, tukang parkir (Partai Demokrasi Pembaharuan, Ponorogo); Joko Pri- hatin sebagai tukang cuci motor (Partai Amanat Nasional, Kudus). Meskipun mereka akhirnya tidak memenangkan perolehan suara terbanyak, namun itu memberikan efek pembelajaran dan partisipasi politik bagi masyarakat secara luas, ketika semua orang bisa dan berhak mewakili komunitasnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 431,
"width": 218,
"height": 295,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berbeda dengan komunitas tersebut, artis- artis ternama juga turut serta dalam bursa calon anggota DPR RI dan DPRD. Bahkan, di antara mereka, mendapatkan perolehan yang cukup besar bila dibandingkan dengan politisi senior. Seperti Rieke Diah Pitaloka, Nurul Arifin, Dede Yusuf, Mandra, dan Rano Karno. Selain didukung oleh kemunculan dan perkembangan industri media sebagai katalisator dalam memengaruhi publik sosial, kehadiran mereka didukung oleh tradisi oral kebanyakan orang Indonesia yang sudah tertanam kuat sehingga popularitas men- empati posisi terpenting dalam kemungkinan terpilihnya seseorang. Apalagi, adanya dukungan kapital yang kuat sangat memungkinkan untuk menggiring opini masyarakat dalam memilih salah satu calon yang diinginkan. Di sini, visi dan misi yang dibangun secara tertulis sering kali menjadi diabaikan. Dalam konteks ini, menurut Heryanto, kampanye pemilu adalah bagian dari budaya populer.",
"type": "Text"
},
{
"left": 60,
"top": 776,
"width": 211,
"height": 16,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "112 | Masyarakat Indonesia, Vol. 41 (1), Juni 2015",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 66,
"width": 59,
"height": 17,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENUTUP",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 84,
"width": 218,
"height": 449,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari penjelasan di atas, dikaitkan dengan per- tanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam pengan- tar tulisan ini, terlihat bahwasanya kemunculan film-film islami dan munculnya dua penyanyi muslim memenangkan lomba menyanyi musik- musik pop tingkat nasional bukanlah suatu hal yang kebetulan. Hal ini karena adanya momen- tum dengan munculnya arus islamisasi di tengah kekosongan kekuasaan pascarezim Orde Baru yang diiringi dengan kehadiran film-film yang bertemakan Islam. Meskipun di tengah arus terse- but, upaya melakukan sekularisasi atas apa yang berbau agama tetap muncul. Akibatnya, kontestasi kedua kutub ini menciptakan unsur hibriditas dalam wajah Islam Indonesia saat ini. Diakui, pengakuan etnis Tionghoa dengan munculnya Ahok sebagai Gubernur Jakarta pertama di Indo- nesia dari etnis Tionghoa bukanlah menandakan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta, sudah terbuka terhadap mereka yang dianggap lain. Sebaliknya, justru dengan adanya sistem de- mokrasi secara langsung dengan adanya prosedur yang sudah ditetapkan, memaksa mereka untuk menerima pilihan tersebut. Proses “pemaksaan” dan adanya pembuktian kerja yang dilakukan oleh Ahok lambat laun mengikis kecurigaan dan kebencian atas etnis Tionghoa. Meskipun dalam dunia film, hal itu sudah ditunjukkan oleh Heryanto dengan munculnya sineas-sineas muda Indonesia yang memiliki keberpihakan kepada etnis Tionghoa dengan adanya representasi etnis tersebut dalam film-film yang mereka buat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 535,
"width": 218,
"height": 225,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terkait dengan peristiwa 1965–1966, upaya untuk mematahkan stigma PKI tersebut tidaklah mudah untuk dihilangkan, meskipun sudah ber- munculan film-film yang mengangkat peristiwa tersebut lebih empatik, sebagaimana dijelaskan oleh Heryanto. Namun, kehadiran film-film tersebut setidaknya dapat menjadi ruang dialog, meskipun kecil, untuk menengok kembali apa yang dikonstruksikan jahat dan buruk oleh rezim Orde Baru. Terlebih lagi, kehadiran anak-anak muda Indonesia, yang kerap tidak memiliki beban sejarah seperti orang tua mereka dalam melihat masa lalu, dapat menjadi penyeimbang apa yang dimaksud dengan “kebenaran sejarah” yang sudah lama tertanam. Kemunculan foto Anindya Kusuma Puteri, Puteri Indonesia 2015,",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 219,
"height": 522,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan mengenakan kaos Palu Arit di media sosial Instagram , sebagai bentuk penghargaan karena telah diberikan kaos tersebut oleh delegasi dari Vietnam dalam program pertukaran pelajar memang menjadi kritikan banyak orang di media sosial. Namun, jika diamati, hal itu menunjuk- kan betapa sejarah kelam yang dianggap suram, membahayakan, dan penuh stigma menyeramkan menjadi hal yang biasa dan menyenangkan (plea- sure) di tangan anak-anak muda. Bertolak dari penjelasan tersebut, karya Heryanto ini dapat menjadi fondasi dalam melihat konteks politik keseharian masyarakat Indonesia dengan menjadikan budaya populer sebagai pendekatan dan materi analisis, yang masih relatif jarang digunakan oleh sebagian ilmuwan sosial, baik di Indonesia maupun luar negeri. Melalui buku ini juga, pembaca disuguhkan mengenai paradoks nasionalisme Indonesia dengan me- rentangkan penjelasan Indonesia dalam bingkai sejarah perbandingan, yaitu kolonial, rezim Su- karno, rezim Suharto, dan pascarezim Orde Baru. Perbandingan tersebut tidak hanya mengingatkan pembaca mengenai keterkaitan antara masa lalu, kini, dan masa depan, baik itu perubahan, persamaan, dan ataupun perkembangan sebagai bagian politik keseharian dalam membentuk wajah Indonesia saat ini. Memang, setiap bab dalam buku ini, jika diamati dengan saksama, tampak sebagai sesuatu yang terpisah, khususnya bila melihat bab terakhir yang kurang memiliki keterkaitan dengan bab-bab sebelumnya, namun Heryanto dapat menjahitnya dengan kemampuan sociological imagination yang matang dan cang- gih sehingga “ketidaktersambungan” itu menjadi jaringan logika yang mesti dipahami sebagai satu kesatuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 591,
"width": 220,
"height": 169,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam konteks ini, membaca gagasan Heryanto tidaklah sekadar mengetahui lebih dalam mengenai Indonesia dalam lensa media, resepsi penonton, dan budaya para penggemar yang telah membentuk subkultur tersendiri, tetapi dapat mengasah kemampuan sociological imagi- nation para pembaca, khususnya mengkaitkan satu hal dengan hal yang lainnya, satu peristiwa dengan peristiwa yang lain, dan konteks yang melatarbelakangi isu sosial dan politik dengan sejarah sebagai pembanding. Di sisi lain, adanya detail analisis dan paparan data yang rinci dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 776,
"width": 400,
"height": 16,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahyudi A. | Tinjauan Buku Identity and Pleasure: the Politics of Indonesian Screen Culture | 113",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 67,
"width": 217,
"height": 141,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "buku ini juga dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang menempuh jalur kesarjanaan Indonesia di tingkat internasional, bahwa ketekunan, komit- men, dan kerja-kerja nafas panjang dalam studi ilmu sosial dan politik di Indonesia menjadi sebuah keharusan agar tidak tergilas di tengah kerasnya persaingan menapaki jalan karier dunia kesarjanaan internasional yang hanya mengenal permainan dua kata: terbitkan atau mati! (publish or perish) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 232,
"width": 101,
"height": 17,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PUSTAKA ACUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 256,
"width": 217,
"height": 97,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akmaliah, Wahyudi. (2014). “When ulama support a pop singer: Fatin Shidqia and Islamic popular culture discourse in the Post of Suharto regime”. Paper has been presented on The Seventh Al- Jami’ah Forum: “Religious authority, piety and activism: Ulama in contemporary muslim societies”, Islamic State University of Sunan Kalijaga, 28–30 November 2014.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 355,
"width": 216,
"height": 49,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anonim. (18 Desember 2014). Penggeruduk Film senyap di UGM sembunyikan wajah . Dikutip pada 6 Januari 2015, dari http://www.tempo.co/read/ news/2014/12/18/058629335/Penggeruduk-",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 403,
"width": 216,
"height": 76,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Film-Senyap-di-UGM-Sembunyikan-Wajah. ______. (24 Desember 2014). Polisi larang pemu- taran film senyap di Padang . Dikutip pada 2 Januari 2015, dari http://www.tempo.co/read/ news/2014/12/24/078630755/Polisi-Larang- Pemutaran-Film-Senyap-di-Padang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 481,
"width": 215,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "______. (11 Desember 2014). Universitas Brawijaya Malang larang pemutaran film senyap ”. Dikutip pada 2 Januari 2015 dari http://news. liputan6.com/read/2145749/universitas-brawi- jaya-malang-larang-pemutaran-film-senyap .",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 544,
"width": 216,
"height": 88,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bambang Arifianto. (5 Januari 2015). Komnas HAM pertanyakan pelarangan film senyap . Dikutip pada 15 Januari 2015, dari http://www.pikiran- rakyat.com/node/311016. Bruinessen, Martin Van (Ed). (2013). Contemporary developments in Indonesian Islam, explaining the “conservative turn”, Singapura: ISEAS.",
"type": "List item"
},
{
"left": 312,
"top": 67,
"width": 215,
"height": 86,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Darmawan, Hikmat. (26 Maret 2014). 99 Cahaya di Langit Eropa 1 & 2: Imajinasi Islam dalam nalar kekalahan , dalam Film Indonesia. Diku- tip pada 17 Januari 2014 dari http://filmindo- nesia.or.id/article/99-cahaya-di-langit-eropa- 1-2-imajinasi-islam-dalam-nalar-kekalahan#. VPUZxnysX7c.",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 154,
"width": 216,
"height": 49,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Farid, Hilmar. (2007). Indonesia’s original sin : Mass killings and capitalist expansion, 1965–66, dalam Kuan-Hsing Chen dan Chua Beng Huat (ed), The Inter-Asia Cultural Studies Reader,",
"type": "Text"
},
{
"left": 340,
"top": 202,
"width": 87,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "New York: Routledge",
"type": "Table"
},
{
"left": 312,
"top": 217,
"width": 217,
"height": 238,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Farid, Hilmar. (7 Oktober 2010). Keadilan bagi Timor Leste prasyarat demokrasi di Indonesia . Makalah disampaikan dalam peluncuran buku Chega! di Perpustakaan Nasional, Jakarta. Dikutip pada 10 Juli, 2013 dari http://www. scribd.com/doc/39001922/Chega Farid, Hilmar. (15 Juli 2013). Warisan kunci politik orde baru adalah kemiskinan imajinasi politik, sosial, dan kultural !, Wawancara dilakukan oleh Fildzah Izzati dalam Jurnal Indoprogress ( online ), edisi XII, 15 Juli 2013. Dikutip pada 20 Juli 2013, dari http://indoprogress.com/ lbr/?p=1364 Hefner, Robert W. (1993). Civil Islam: Muslim and democratization in Indonesia , Princenton, NJ: Princenton Press. Heryanto, Ariel. (2006). State terrorism and politi- cal identity in Indonesia: Fatally belonging, London and New York: Routledge .",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 456,
"width": 215,
"height": 37,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "______. (2012). Film, teror negara, dan luka bangsa, Liputan Khusus Tempo: Pengakuan Algojo, edisi 1–7 Oktober, 2012.",
"type": "List item"
},
{
"left": 312,
"top": 495,
"width": 216,
"height": 88,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "______. (2014). Identity and Pleasure: The Politics of Indonesian Screen Culture . Nus Press dan Kyoto University Press. Ricklefs, MC. (2012). Islamitation and its opponents in Java: A political, social, cultural, and reli- gious history, c. 1930 to Present. Singapura: NUS Press.",
"type": "List item"
},
{
"left": 312,
"top": 585,
"width": 217,
"height": 37,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Roosa, John, Ayu Ratih, dan Hilmar Farid. (2004). “Sejarah lisan dan ingatan sosial”. Dalam Roosa, John, Ayu Ratih, dan Hilmar Farid (ed),",
"type": "Text"
},
{
"left": 340,
"top": 621,
"width": 189,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tahun yang tak pernah berakhir, memahami pengalaman korban 65: Esai-esai sejarah lisan, Jakarta: ELSAM, TIM Relawan untuk Kemanusiaan, dan Institute Sejarah Sosial Indonesia.",
"type": "Table"
}
] |
c0eb4ed6-d1b4-2659-7ce5-841528f345cd | https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/advokasi/article/download/3078/2547 | [
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "132",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 61,
"width": 437,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ANALISA YURIDIS PENGAWASAN MANAJERIAL PEKERJA OUTSOURCING SETELAH BERLAKU UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 257,
"top": 102,
"width": 88,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika Hidayati",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 116,
"width": 308,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fakultas Hukum Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia, [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 249,
"top": 157,
"width": 105,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lendra Faqrurrowzi",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 171,
"width": 451,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fakultas Administrasi Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan Budidaya, [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 135,
"top": 212,
"width": 329,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yulia Tiara Tanjung Fakultas Teknik Sipil Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 267,
"top": 268,
"width": 64,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 288,
"width": 485,
"height": 108,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the business world, outsourcing is one of the strategies in providing services or materials to help the company's performance to stay focused on the main activities. Article 64 of Law Number 13 of 2003 concerning employment states that not all types of work can use outsourcing, including activities that are core to the company. After the enactment of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation, it removed this limitation which of course affected the quality and privacy of the company. In this study, the author will examine managerial supervision related to the quality of outsourcing workers' performance on user companies after the issuance of the Job Creation Act. This research uses empirical juridical research methods.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 399,
"width": 485,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "From the results of the study that the user company must make a selection on the credibility of the company and the quality of the workforce to be employed as well as an agreement containing articles on supervision between the user company and the outsourced company.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 454,
"width": 424,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Juridical Analysis, Managerial Supervision, Outsourcing, Job Creation Act.",
"type": "Text"
},
{
"left": 269,
"top": 482,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 507,
"width": 485,
"height": 163,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam dunia bisnis outsourcing merupakan salah satu strategi dalam penyediaan jasa atau material untuk membantu kinerja perusahaan agar tetap fokus pada kegiatan utama. Pasal 64 Undang -Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan menyebutkan tidak semua jenis pekerjaan dapat mengunakan outsourcing termasuk aktivitas yang bersifat inti pada perusahaan. Setelah lahirnya Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja menghilangkan batasan tersebut yang tentu saja mempengaruhi pada kualitas dan privasi perusahaan. Pada penelitian ini penulis akan meneliti tentang pengawasan manajerial terkait kualitas kinerja pekerja outsourcing terhadap perusahaan pengguna setelah keluarnya Undang-Undang Cipta Kerja. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris. Dari hasil penelitian bahwa perusahaan pengguna harus melakukan seleksi terhadap kredibilitas perusahaan dan kualitas tenaga kerja yang akan dipekerjakan serta perjanjian yang memuat tentang pasal tentang pengawasan antara perusahaan pengguna dan perusahaan outsource",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 686,
"width": 463,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci : Analisa Yuridis, Pengawasan Manajerial, Alihdaya, Undang-Undang Cipta Kerja .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 728,
"width": 117,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "I. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 749,
"width": 226,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dunia usaha diberbagai sektor semakin berkembang di Indonesia baik dibidang",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 728,
"width": 226,
"height": 52,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perbankan, kesehatan, asuransi, retail, perhotelan, pabrik dan sebagainya. Dalam menjalankan bisnis perusahaan hal yang tak",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "133",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kalah penting adalah sumber daya manusia",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 81,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(SDM) sebagai",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 81,
"width": 226,
"height": 115,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penggerak yang mempengaruhi berkembangnya perusahaan. Peraturan tentang sumber daya manusia atau selanjutnya disebut tenaga kerja diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 206,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agar perusahaan dapat tetap fokus dalam menjalankan kegiatan inti yang dapat meningkatkan kemajuan usaha dan memperoleh tenaga kerja yang professional maka perusahaan pengguna dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan outsource yang khusus menangani tentang tenaga kerja yang akan dipekerjakan ke perusahaan pengguna sesuai kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan pengguna.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 413,
"width": 226,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada dasarnya, program outsourcing memiliki beberapa tujuan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 454,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Pengembangan kemitraan usaha untuk mencegah satu perusahaan menguasai kegiatan industri hulu hingga hilir. Dengan kemitraan ini diharapkan dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat,",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 558,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "khususnya di perkotaan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 578,
"width": 226,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Menciptakan pendidikan dan alih teknologi di bidang industri dan manajemen pabrik.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 620,
"width": 212,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk kedepannya diharapkan dapat mengurangi konsentrasi aktivitas industri di perkotaan dan merata di seluruh wilayah Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 703,
"width": 226,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dampak positif dari outsourcing adalah tidak hanya menciptakan kesempatan kerja",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 760,
"width": 225,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 176,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "karyawan, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk berbagi beban biaya atas karyawan dengan perusahaan penyedia jasa pekerja ( outsource ) Namun, nasib pekerja outsourcing tidak terjamin ketika pekerja outsourcing kurang percaya diri atas karir mereka kedepannya di perusahaan pengguna, dan termasuk kemungkinan untuk menjadi karyawan permanen",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 247,
"width": 226,
"height": 260,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasal 64 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan bahwa perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa karyawan yang dibuat asecara tertulis”. Sesuai Pasal 65 Ayat (2) Undang Undang Ketenagakerjaan terdapat beberapa jenis pekerjaan yang dapat dialihkan dari perusahaan pengguna kepada perusahaan lain 1 : a. Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 516,
"width": 204,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan",
"type": "List item"
},
{
"left": 337,
"top": 578,
"width": 205,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Merupakan kegiatan penunjang",
"type": "List item"
},
{
"left": 337,
"top": 599,
"width": 192,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perusahaan secara keseluruhan d. Tidak menghambat proses produksi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 641,
"width": 226,
"height": 93,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keberadaan outsourcing di Indonesia pada awalnya terbatas hanya pada jenis produksi tertentu dan hanya mendukung pasar ekspor. Pekerjaan yang dahulu disebut pekerjaan subkontrak ini lahir sejak adanya",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "134",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 225,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "keputusan Menteri Perdagangan RI",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 81,
"width": 226,
"height": 74,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No.264/KP/1989 tentang Pekerjaan Sub- Kontrak Perusahaan Pengolahan di Kawasan Berikat, dan kemudian disahkan menjadi undang-undang. Menteri Perdagangan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 164,
"width": 203,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Republik Indonesia No. 135/KP/VI1993.",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 185,
"width": 235,
"height": 322,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengubah istilah outsourcing dari menyerahkan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain menjadi alih daya. Dimana undang-undang ini tidak lagi membatasi jenis pekerjaan yang dapat dialihdayakan. Selanjutnya dalam Undang- Undang Cipta Kerja juga menghapuskan berbagai ketentuan yang berkaitan dengan perjanjian kontrak atau penyedia jasa karyawan. Perlindungan karyawan, upah dan tunjangan, kondisi kerja, dan setiap perselisihan yang timbul dilakukan setidaknya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa kerja tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 516,
"width": 226,
"height": 260,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengesahan undang-undang ini berawal dari dinamika perubahan ekonomi global yang memerlukan respon yang cepat dan tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan mempertimbangkan potensi dan beberapa kepentingan didalamnya. Mengingat alasan efisiensi anggaran dalam proses rekrutmen dan pelatihan karyawan perusahaan pengguna, ada beberapa kelemahan dari sistem outsourcing yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan perjanjian kerjasama dengan perusahaan outsourcing sebagai penyedia sumber daya manusia yang diantaranya",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 179,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Menurunnya tingkat pengawasan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 81,
"width": 226,
"height": 239,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setelah terjadi persetujuan perjanjian kerjasama, beberapa kendali pengawasan akan menjadi milik perusahaan lain. Sepanjang pihak ketiga melakukan pekerjaan dengan baik tidak akan timbul masalah dalam perusahaan pengguna. Namun, ada beberapa hal yang dikhawatirkan dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti Pihak ketiga bertransaksi tanpa atau atas nama perusahaan. Oleh karena itu, syarat dan ketentuan kontrak harus dipertimbangkan dengan cermat. 2. Masalah kualitas",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 330,
"width": 226,
"height": 301,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menanggapi ketidakmampuan untuk mengontrol kinerja karyawan eksternal, hal ini juga mempengaruhi kualitas kinerja mereka. Meskipun tidak jarang, beberapa perusahaan bahkan dapat mengalami kerugian jika pekerjaan atau kualitas produk yang dilakukan oleh pihak ketiga tidak memenuhi persyaratan. 3. Risiko kehilangan data sensitif Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kehilangan data inti dari perusahaan adalah ketika melibatkan pembagian data perusahaan sendiri kepada pekerja alih daya. Oleh karena itu, ini harus diperhitungkan saat mengevaluasi dan mencegah kebocoran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 661,
"width": 150,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "II. METODE PENELTIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 682,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode penelitian adalah tahapan yang dimiliki dan dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan informasi atau data dan melakukan penelitian berdasarkan data yang diperoleh. Metode penelitian memberikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "135",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 73,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "gambaran tentang rencana penelitian, diantaranya tahapan yang harus dijalani dan jangka waktu penelitian, Kemudian data diolah dan dianalisis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 144,
"width": 226,
"height": 508,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jenis kajian yang digunakan dalam penelitian tersebut termasuk dalam Kajian Yuridis Empiris. Disini metode penelitian empiris hukum merupakan salah satu metode untuk mengkaji hukum sebagai subjek penelitian yang tidak hanya untuk dilaksanakan, namun juga salah satu metode untuk mengkaji hukum secara realita didalam kehidupan masyarakat dalam penelitian ini data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder selanjutnya data tersebut dianalisa dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini disajikan dalam laporan analisis deskriptif. Adapun narasuber dari data primer yang didapatkan adalah berasal dari wawancara langsung dengan beberapa pihak dengan beberapa level jabatan fungsional di PT Royal Bahari Utama Persada, yaitu Bapak Muhammad Taqwa dalam jabatannya sebagai Direktur Teknik, Bapak Muhammad Ridwan sebagai Manajer Operasional, Bapak Faisal sebagai karyawan. PT Royal Bahari Utama Persada bergerak dibidang rekayasa dan daur ulang sparepart bekas untuk keperluan industri kendaraan bermotor .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 682,
"width": 179,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "III. HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 78,
"top": 703,
"width": 205,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.1 Landasan Hukum dan Prinsip",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 61,
"width": 442,
"height": 674,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Outsourcing a) Landasan Hukum Outsourcing Sebelum",
"type": "Table"
},
{
"left": 427,
"top": 82,
"width": 112,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lahirnya Undang-",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 102,
"width": 154,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang Nomor 11 tahun 2020",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 123,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jasa layanan penyediaan tenaga kerja atau lebih dikenal dengan istilah outsourcing mulanya hanya digunakan untuk meningkatkan pasar ekspor dan beberapa produksi tertentu saja. Pekerjaan ini, dahulu disebut pekerjaan sub kontrak, berdasarkan keputusan Menteri Perdagangan RI No.264/KP/1989 tentang Pekerjaan Sub- Kontrak Perusahaan Pengolahan di Kawasan Berikat selanjutnya dikukuhkan dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 330,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keputusan",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 330,
"width": 226,
"height": 115,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menteri Perdagangan RI No.135/KP/VI1993.Pada zaman Yunani dan Romawi, outsourcing juga dikenal di seluruh dunia, dan pada saat itu layanan outsourcing digunakan sebagai tentara bayaran untuk mendukung peperangan pada masa itu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 454,
"width": 226,
"height": 260,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan kemajuan ekonomi dan teknologi tidak diragukan lagi hal ini turut mempengaruhi perkembangan dunia usaha. Dalam menjakankan bisnis suatu perusahaan membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang khusus menangani tentang sumber daya manusia, termasuk yang berkualitas, untuk memenuhi kebutuhan pasar. Untuk mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan staf sekaligus memastikan tenaga kerja yang berkualitas, perusahaan memutuskan untuk menggunakan jasa perusahaan penyedia jasa pekerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 723,
"width": 226,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kitab Undang Undang Hukum Perdata tidak secara khusus menyebut istilah outsourcing. Namun pengertian outsourcing",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "136",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bisa dijumpai dalam Pasal 64 Undang Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang menyatakan outsourcing merupakan suatu perjanjian kerja yang dibuat antara pengusaha dengan tenaga kerja, dimana perusahaan tersebut dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis 2 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 268,
"width": 226,
"height": 114,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam hukum tenaga kerja Indonesia, outsourcing didefinisikan sebagai kontrak untuk pelaksanaan pekerjaan dan penyediaan layanan ketenagakerjaan yang dilimpahkan oleh perusahaan kepada pihak penyedia jasa tenaga kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 156,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Outsourcing ataupun Alih Daya di Indonesia diatur dalam Undang- Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 pasal 64, 65 dan 66 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep. 101/Men/VI/2004 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 558,
"width": 226,
"height": 134,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelaksanaan outsourcing sebagaimana menurut Undang Undang Nomor 13 tahun 2013 Pasal 64 dinyatakan “Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 749,
"width": 197,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Suyoko, S., & Ghufron AZ, M. (2021).",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 762,
"width": 225,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tinjauan yuridis terhadap sistem alih daya (outsourcing) pada pekerja di Indonesia . Jurnal",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 229,
"height": 197,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Outsourcing merupakan hubungan hukum berdasarkan kontrak pemborongan pekerjaan atau berdasarkan penyedia layanan karyawan. Terdapat tiga pihak telah diidentifikasi dalam hubungan hukum ini antara lain perusahaan penyedia jasa pekerja kadang disebut sebagai perusahaan penerima juga dikenal sebagai perusahaan outsourcing, perusahaan pekerja pengguna atau perusahaan penyedia pekerjaan, dan pekerja/karyawan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 268,
"width": 226,
"height": 218,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia yang ikut memberikan pengaruh pada kemajuan perusahaan, namun ada kalanya pengusaha terkadang seenaknya memutuskan hubungan kerja dengan pekerja karena sudah tidak dibutuhkan lagiuntuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah ikut serta melindungi yang lemah (pekerja) dari kekuasaan pengusaha melalui peraturan perundang- undangan, menempatkan mereka pada posisi yang layak harkat dan martabat manusia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 496,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan partisipasi dalam pembangunan, serta memperkuat perlindungan pekerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Ia juga menjamin hak- hak dasar pekerja/pekerja dan menjamin kesempatan yang sama dan perlakuan tanpa diskriminasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 750,
"width": 225,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cakrawala Hukum, 12(1), 99–109. https://doi.org/10.26905/idjch.v12i1.5780",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "137",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 78,
"top": 61,
"width": 205,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Aturan Hukum Outsourcing setelah berlaku Undang Undang Nomor 11 tahun 2020",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 123,
"width": 226,
"height": 156,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 bahwa outsourcing merupakan kegiatan pelimpahan sebagian pekerjaan perusahaan kepada perusahaan lain (subkontraktor). Pengalihan sebagian pekerjaan dilakukan melalui dua mekanisme yaitu kontrak kerja atau penyediaan pekerja atau jasa tenaga kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 288,
"width": 226,
"height": 239,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di Indonesia pada awalnya outsourcing berarti pemindahan pekerjaan yang tidak berkaitan langsung dengan bisnis utama suatu perusahaan kepada pihak atau perusahaan lain. Oleh karena itu, karyawan outsourcing bukanlah karyawan perusahaan pengguna melainkan karyawan perusahaan outsource. Dengan lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja maka alih daya tidak dibagi lagi dengan pemborongan kerja dan semua jenis pekerjan dapat dialihdayakan sesuai sektor yang yang dibutuhkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 537,
"width": 226,
"height": 218,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan pemberlakuan Undang- Undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mengubah beberapa ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003, dunia usaha dan pekerja harus memperhatikan ketentuan terkini mengenai penyerahan sebagian pekerjaan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain sebagaimana tertuang dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tersebut",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 321,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menyusul diundangkannya Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2020, Pemerintah mengumumkan peraturan terbaru tentang outsourcing (alih daya) dari Undang-Undang Cipta Kerja tersebut lahirlah Pengaturan tentang tenaga kerja outsourcing yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021 tentang Kontrak Waktu Kerja Tetap (PKWT), Outsourcing, Waktu Kerja dan Istirahat, serta Pemutusan Hubungan Kerja. Dengan ketentuan ini, pemerintah juga menggunakan istilah alih daya sebagai pengganti “outsourcing”. Ketentuan outsourcing sebelumnya tertera pada Pasal 64 sampai dengan pasal 66 dari Undang-Undang Ketenagakerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 363,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Undang Undang Nomor 13 tahun 2003 pasal 64 suatu perusahaan dapat mengalihdayakan sebagian pekerjaannya kepada perusahaan lain melalui dua cara yakni sistem pemborongan kerja atau memasok tenaga kerja Pasal 65 mengatur tentang tatacara dan persyaratan tentang pengallihan pekerjaan serta termasuk tentang perlindungan pekerja dan hubungan hukum didalamnya Selanjutnya Pasal 66 membahas tentang pembatasan untuk tidak melakukan pekerjaan pokok yang terkait langsung dengan aktifitas inti perusahaan, bentuk perjanjian kerja, tentang perlindungan upah dan kesejahteraan pekerja serta termasuk didalamnya perusahaan penyedia jasa pekerja yang berbentuk badan hukum yang memiliki ijin untuk menjalankan usahanya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "138",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 404,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebelum lahirnya Undang Undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 2021, perusahaan harus terlebih dahulu melaporkan jenis kegiatan pendukung yang akan ditawarkan kepada perusahaan yang dituju dengan mengacu pada peraturan yang tentang tenaga kerja, kemudian perjanjian tersebut didaftarkan ke Dinas Tenaga. Sedangkan untuk memberikan jasa pekerja perusahaan hanya dapat mengalihkan sebagian kegiatan penunjangnya kepada perusahaan yang memberikan jasa pekerja untuk 5 (lima) jenis kegiatan penunjang saja antara lain jasa keamanan. katering; angkutan pekerja, petugas kebersihan. Bagi Perusahaan pemborongan hanya dapat menerima pemindahan pekerjaan untuk kegiatan penunjang, yang ditentukan berdasarkan serangkaian tugas dalam rangka melaksanakan pekerjaan dalam asosiasi sektor industri yang bersangkutan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 475,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setiap sektor pekerjaan wajib untuk mengetahui PP Nomor 35 tahun 2021 sebagaimana ketentuan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi No. 19 tahun 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 578,
"width": 226,
"height": 74,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun Beberapa perbandingan antara PP Nomor 35 tahun 2021 dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 Tahun 2012 tersebut antara lain:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 661,
"width": 191,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Pengertian Perusahaan Outsourcing.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 682,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 19 Tahun 2019 bahwa outsourcing memiliki pengertian perusahaan yang menyediakan pekerjaan dan perusahaan yang menerima sewa bagi perusahaan yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menyediakan jasa pekerja/buruh. Di sisi lain, PP nomor 35 tahun 2021 hanya memberikan definisi perusahaan outsourcing dan tidak bisa dibedakan dengan kontraktor dan perusahaan penyedia jasa pekerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 178,
"width": 226,
"height": 32,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Kontrak Kerja Karyawan Perusahaan Outsourcing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 219,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimana dalam aturan keduanya bahwa Ketentuan dalam Kontrak Kerja Kontrak dengan perusahaan berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu dengan cara perjanjian tertulis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 337,
"width": 221,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Pengalihan kepemilikan pegawai/pekerja:",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 358,
"width": 226,
"height": 135,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Permenaker nomor 11 tahun 2012 tidak mengatur pengalihan perlindungan pekerja pada saat berpindah perusahaan penyedia pekerja. Dan hanya mengatur tentang Kontrak kerja dan harus memuat ketentuan yang menjamin terpenuhinya hak-hak pekerja dalam hubungan kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 503,
"width": 226,
"height": 238,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasal 11 Ayat 9 (2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja 2012, yang menyatakan bahwa kontrak kerja harus memastikan bahwa pekerja mematuhi kesehatan dan keselamatan kerja dan kondisi kerja yang sesuai dengan undang- undang yang berlaku. Namun, Pasal 32 Ayat 1 Undang-Undang Ketenagakerjaan 2012 mengatur bahwa apabila adanya peralihan perusahaan penyedia jasa pekerja maka karyawan/perusahaan jasa tenaga kerja tersebut harus melanjutkan kontrak kerja yang ada sebagaimana termuat dalam Pasal 28.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "139",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 156,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketentuan ini kemudian ditanggapi dalam Pasal 19 (1) PP No. 35 Tahun 2021 dimana dan apabila terjadi peralihan perusahaan outsourcing yang mempekerjakan pekerja di bawah PKWT, maka diharuskan untuk membuat perjanjian yang berisi pengalihan perlindungan atas pekerja selama objek kerja masih terus berjalan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 240,
"width": 199,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Persyaratan Perusahaan Outsourcing:",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 261,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peraturan Menteri tenaga kerja nomor",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 282,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11 tahun 2012 membagi persyaratan perusahaan outsourcing menjadi dua bagian. Yaitu, persyaratan perusahaan yang menerima Borongan kerja dan persyaratan perusahaan yang melayani jasa pekerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 385,
"width": 226,
"height": 198,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terdapat Perbedaan diantara Pasal 12 dan Pasal 24 peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 11 tahun 2012. Bahwa menurut Pasal 24, perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh mengajukan permohonan ke instansi OSS dan memiliki nomor induk perusahaan yang dikeluarkan oleh instansi Online Submission Subsystem. Untuk pasal 12 masih tetap mengacu pada Permenaker Nomor 19 Tahun 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 592,
"width": 226,
"height": 135,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Namun pada dasarnya, baik dalam Pasal 12 maupun Pasal 24 Menteri Tenaga Kerja dan Pasal 20 PP Nomor 53 Tahun 2021, bahwa suatu perusahaan outsourcing harus berbadan hukum dan harus melalui ijin pemerintah pusat untuk menjalankan usahanya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 749,
"width": 223,
"height": 33,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3 Https://elson.co.id/2021/06/perbedaan-aturan- mengenai-alih-daya-outsourcing-sebelum-dan-sesudah- uuck, 2021",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 316,
"top": 75,
"width": 123,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Sanksi Administratif:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 95,
"width": 226,
"height": 239,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terdapat perbedaan ketentuan tentang sanksi administratif antara Permenaker Nomor 11 Tahun 2019 dengan PP Nomor 35 Tahun 2021, yaitu baik “pengusaha” ataupun “perusahaan” dan dapat dikenakan sanksi serta adanya perbedaan sanksi yang diberikan. dan dilaksanakan tidak secara sekaligus. Sanksi dikhususkan pada perusahaan yang tidak memiliki izin operasional dan sanksi administratif diperuntukkan bagi perusahaan yang memperjakan karyawan berdasar peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 352,
"top": 344,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam pasal 59 Undang-Undang",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 365,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menyatakan bahwa PKWT hanya dapat dilakukan pada tugas-tugas tertentu dan, tergantung pada jenis dan sifat tugas atau kegiatannya, diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) tahun. Selain itu, kontrak kerja waktu tetap berlaku untuk jangka waktu tertentu sampai dengan dua tahun dan hanya dapat diperpanjang satu kali dengan masa kerja sampai dengan satu tahun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 572,
"width": 226,
"height": 155,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sehubungan dengan terbitnya Undang Undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, kementerian ketenagakerjaan menyusun 4 (empat) Rancangan Peraturan Perundangan yakni mengenai Rancangan Peraturan Perundangan Penggunaan Tenaga Kerja Asing; Rancangan Peraturan Perundangan Hubungan Kerja yakni mengenai Waktu Kerja",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "140",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 446,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "& Waktu Istirahat; Rancangan Peraturan Perundangan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK); Rancangan Peraturan Perundangan Pengupahan (revisi Peraturan Pemerintah nomor 78 Tahun 2015); & Rancangan Peraturan Perundangan Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Salah satu pembahasan tentang hubungan kerja yaitu tentang perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) yang diatur berdasarkan jangka waktu pekerjaan hingga selesai dijalankan dan tidak dapat diberlakukan untuk pekerjaan yang bersifat tetap serta adanya kompensasi yang diberikan kepada karyawan setelah berakhir masa kerjanya. semua hal yang berhubungan dengan Perjanjian Kerja Tenaga Kerja tersebut masih tetap diberlakukan sesuai Pasal 59 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. dan adanya pengaturan kompensasi bagi buruh PKWT setelah masa kontraknya berakhir",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 530,
"width": 226,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.2. Analisa Hukum Pengawasan Outsourcing Karyawan Pada Perusahaan Penyedia Kerja.",
"type": "Table"
},
{
"left": 98,
"top": 592,
"width": 185,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Kontrak Kerjasama Antara",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 613,
"width": 169,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perusahaan Alih Daya Dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 634,
"width": 149,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perusahaan Penyedia Kerja",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 654,
"width": 226,
"height": 115,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam kehidupan sosial dibutuhkan adanya hubungan atau interaksi antar manusia. Hubungan tersebut didasarkan pada kepentingan tertentu di antara anggota masyarakat. Untuk itu diperlukan norma hukum agar tidak timbul kerancuan dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 176,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kepentingan para pihak tidak dirugikan. Hubungan-hubungan ini diatur oleh undang- undang yang disebut dengan hubungan hukum dan selalu memiliki dua aspek yakni hak di satu sisi dan kewajiban di sisi lain. Tanpa adanya hak yang diterima dan kewajiban yang dipenuhi, hubungan hukum tersebut masih bersifat abstrak dan oleh karena itu belum memiliki bentuk pelaksanaannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 247,
"width": 226,
"height": 363,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keberadaan regulasi ketenagakerjaan memberikan perlindungan hukum baik kepada pihak pekerja maupun pengusaha dan harus dapat dipahami secara mendalam masing- masing pihak baik tentang regulasi pemberian upah minimum, waktu kerja, jaminan sosial dan Kesehatan kerja serta aturan tentang hubungan kerja yang tertuang dalam perjanjian kerja. Apabila kedua belah pihak memahami dan menjalankan secara konsisten maka akan terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dan akan meningkatkan kinerja karyawan sehingga memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan. Djoko Heroe Soewono, ‘Aspek Hukum Outsourcing Dalam Hubungan Kerja Di Perusahaan: Suatu Suatu Tantangan Global Menuju Terciptanya Hubungan Kemitraan’, 2019, 1–24.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 620,
"width": 226,
"height": 135,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemahaman akan pentingnya tugas dan tanggung jawab akan masing-masing pihak adalah tujuan utama dari pemahaman makna peraturan yang berlaku meskipun pada kenyataannya tidak mudah memberikan pemahaman akan arti pentingnya hukum ketenagakerjaan tersebut dikarenakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "141",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 31,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "terbatasnya akan pemahaman akan makna undang-undang tentang tenaga kerja namun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 102,
"width": 226,
"height": 280,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam lingkup dunia kerja suatu hubungan hukum yang ada digunakan untuk menjamin hak dan kewajiban para pihak yaitu pengusaha dan pekerja. Hubungan hukum antara dua pihak tersebut selanjutnya dinyatakan sebagai hubungan kerja. Hubungan industrial bersifat abstrak dan berwujud konkrit dalam bentuk kontrak kerja. Kontrak kerja ini merupakan dasar hukum bagi hubungan bisnis antara pemberi kerja dan pekerja karena mempertemukan hak dan kewajiban kedua belah pihak. Untuk lebih menjamin keandalan hak dan kewajiban ini, kontrak kerja dibuat secara tertulis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan semakin ketatnya persaingan bisnis, di mana perusahaan harus fokus pada beberapa proses atau aktivitas untuk menciptakan produk dan layanan yang terkait dengan kompetensi inti mereka, perusahaan telah memangkas biaya efisiensi produksi. Salah satu solusinya adalah sistem outsourcing, yang memungkinkan perusahaan menghemat pembiayaan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja untuk itu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 599,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kegiatan outsourcing dilakukan berdasarkan perjanjian kerjasama operasional antara perusahaan penyedia pekerjaan (pengguna) dan perusahaan penerima pekerjaan. Kontrak pelayanan penyediaan jasa",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 714,
"width": 225,
"height": 57,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 Elok Hikmawati dan Wina Isvarin Fauziah . (2018). Kedudukan Kontrak Bagi Tenaga Kerja Alih Daya Terhadap Pekerja Alih Daya Tanpa Adanya Kontrak Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus Putusan Nomor",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kerja adalah kontrak antara perusahaan yang memberikan pekerjaan dengan perusahaan peneydia jasa pekerja dimana terdapat hak dan kewajiban para pihak yang tercantum dalam klausul perjanjian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 164,
"width": 226,
"height": 218,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebagaimana yang telah diketahui meskipun outsourcing melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan pengguna namun tidak serta merta dapat dijalankan begitu saja namun pelaksanaannya harus tunduk pada persyaratan khusus dan tidak boleh bertentangan dengan hukum. Artinya ketika pelaksanaan outsourcing, selain memenuhi persyaratan material dan formal juga tidak secara signifikan mengurangi kekuatan pengaturan atas pekerja 4 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 53,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kitab Undang Undang Hukum Perdata Indonesia menerapkan beberapa prinsip hukum perjanjian, yaitu 5 :",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 454,
"width": 207,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract)",
"type": "List item"
},
{
"left": 334,
"top": 496,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Asas konsualisme",
"type": "List item"
},
{
"left": 334,
"top": 516,
"width": 208,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Asas Kepastian Hukum (pacta sunt servanda),",
"type": "List item"
},
{
"left": 334,
"top": 558,
"width": 107,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Asas iktikad baik",
"type": "List item"
},
{
"left": 334,
"top": 578,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Asas kepribadian (Area, n.d.)",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 599,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut asas kebebasan berkontrak bahwa ketika suatu kontrak atau perjanjian dibuat, maka para pihak secara hukum bebas untuk memutuskan kontrak atau masalah yang ingin dibahas dalam kontrak. Namun, setelah",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 716,
"width": 223,
"height": 20,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1438 K/Pdt.Sus-Phi/2017). Lex Jurnalica, 15(3). 259- 273",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 737,
"width": 223,
"height": 45,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5 http://mh.uma.ac.id/asas-asas- perjanjian/#:~:text=Terdapat%205%20(%20lima)%20a sas%20perjanjian,dan%20asas%20kepribadian%20(%2 0personality).",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "142",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 31,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kontrak atau perjanjian dibuat/ditandatangani, para pihak harus menjelaskan detail kontrak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 102,
"width": 226,
"height": 280,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketika membahas tentang karyawan maka perlu dibedakan antara karyawan kontrak dan karyawan outsourcing. Banyak orang berpikir bahwa kedua tipe karyawan ini serupa. Hal ini dikarenakan keduanya diberikan kontrak yang memungkinkan mereka bekerja pada suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Beberapa perusahaan memilih untuk mempekerjakan staf eksternal dan kontrak ketika staf tambahan diperlukan. Hal ini biasanya dilakukan ketika sebuah perusahaan membutuhkan pekerja untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berikut beberapa perbedaan antara outsourcing dan kontrak antara lain:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 434,
"width": 80,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Masa kerja",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 454,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pekerja kontrak dapat bekerja hingga dua tahun tergantung pada isi perjanjian kerja. Sedangkan untuk pekerja outsourcing, masa kerjanya tidak tetap, dan bisa diatur bulanan atau tahunan sesuai kebutuhan perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 558,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Kontrak kerja.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 578,
"width": 226,
"height": 198,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bagi karyawan kontrak maupun karyawan outsourcing masing -masing memiliki perjanjian kedrja secara tertulis termasuk juga tentang jangka waktu pekerjaan. hanya saja pekerja kontrak hanya membuat kontrak dengan perusahaan tempat mereka bekerja Sementara karyawan outsourcing membuat perjanjian kerja dengan perusahaan penyedia jasa pekerja atau outsource yang merupakan perusahaan dimana ia bernaung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 225,
"height": 31,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Peluang untuk beralih menjadi karyawan tetap",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 102,
"width": 226,
"height": 115,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemungkinan menjadi pegawai tetap ada bagi karyawan tidak tetap namun bagi. lain halnya bagi karyawan outsourcing hanya akan menambah masa kerja atau memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 226,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d) Tanggung jawab yang sama",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 247,
"width": 232,
"height": 156,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tenaga kerja kontrak memiliki tanggung jawab yang sama dengan karyawan tetap serta memiliki propek karir kedepannya apabila perusahaan memiliki kebijakan untuk menjadikannya sebagai karyawan tetap berbeda halnya bagi karyawan outsourcing yang terus berpindah tempat mengikuti tempat dimana ditugaskan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 413,
"width": 48,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e) Gaji",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 434,
"width": 226,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gaji para pekerja outsourcing ini bisa dikatakan lebih rendah meski dengan posisi yang sama",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 496,
"width": 226,
"height": 238,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "f) Pemutusan Hubungan pekerjaan Pemberhentian pekerja kontrak ditentukan oleh kesepakatan awal antara pekerja dan perusahaan. Namun, karyawan outsourcing tetap menerima pesangon dari perusahaan yang memberikan pekerjaan Sangat penting bagi organisasi untuk memperhatikan dan mempertimbangkan proses rekrutmen untuk meminimalkan masalah kinerja karyawan di masa depan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dalam organisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 744,
"width": 226,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menemukan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "143",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 73,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan menarik calon karyawan yang memiliki motivasi, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dalam suatu organisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 144,
"width": 226,
"height": 73,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terkait dengan perekrutan karyawan pada kenyataannya ada dua cara untuk melakukan penerimaan karyawan pada suatu perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 226,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Penerimaan Internal Proses penerimaan karyawan secara internal atau hanya di seputar lingkungan perusahaan. dalam hal ini sumber rekrutmen internal organisasi biasanya sudah ada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 330,
"width": 176,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun sumber internal antara lain:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 351,
"width": 56,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Mutasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 371,
"width": 197,
"height": 74,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada proses mutasi suatu organisasi memindahkan pekerja dari satu sektor ke sektor lain, tetapi pada tingkat yang sama.",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 454,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Promosi jabatan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 475,
"width": 190,
"height": 52,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yakni Suatu proses untuk menempati kedudukan yang lebih pada suatu perusahaan",
"type": "List item"
},
{
"left": 78,
"top": 537,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Re employing",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 558,
"width": 191,
"height": 114,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yaitu suatu proses mempekerjakan kembali karyawan yang pernah bekerja secara organisasi. Ini juga merupakan rekrutmen internal karena mantan karyawan pasti lebih berpengalaman dan lebih dikenal di organisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 682,
"width": 127,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Perekrutan Eksternal",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 703,
"width": 226,
"height": 73,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perekrutan Eksternal adalah proses mempekerjakan orang dari luar perusahaan dimana yang menjadi sumber daya manusia berasal dari masyarakat baik yang baru",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menyelesaikan studi ataupun yang telah berpengalaman dibidangnya. Proses penerimaan tenaga kerja dari luar perusahaan juga merupakan Suatu bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Bisa dikatakan bahwa untuk proses perekrutan ekternal perusahaan membutuhkan banyak waktu dan uang untuk menjalankannya. Oleh karena itu, organisasi selalu selektif dalam melakukan outsourcing pekerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 268,
"width": 225,
"height": 31,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beberapa klasifikasi rekrutmen eksternal adalah sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 309,
"width": 204,
"height": 32,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Rekrutmen tenaga kerja berdasarkan ekologi (lingkungan)",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 351,
"width": 191,
"height": 176,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rekrutmen dini dilakukan dengan cara lowongan di papan pekerjaan di luar gedung di sekitar perusahaan. Rekrutmen ini berlaku secara umum. Pelamar dalam kategori ini termasuk sebagai pelamar yang tidak diminta. Dalam pekerjaan seperti itu, tenaga kerja ini biasanya berpindah dari satu gedung ke gedung lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 537,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Periklanan",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 558,
"width": 191,
"height": 156,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ini adalah sumber eksternal yang paling umum digunakan untuk perusahaan. Dengan beriklan dimedia massa ataupun media social suatu perusahaan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dan menyebar calon kandidat dapat diinformasikan melalui periklanan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 723,
"width": 140,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Pertukaran Tenaga Kerja",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 744,
"width": 191,
"height": 32,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Proses pertukaran tenaga kerja ini Sebagian besar di implementasikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "144",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 92,
"top": 61,
"width": 190,
"height": 31,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "antar perusahaan yang yang berada di lingkungan instansi pemerintah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 102,
"width": 107,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Agen tenaga kerja",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 123,
"width": 191,
"height": 218,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu cara merekrut tenaga kerja dari luar adalah dengan menggunakan jasa layanan perusahaan yang khusus menyedikan sumber daya manusia untuk jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan. dimana perusahaan jasa penyediaan tenaga kerja tersebut ditangani oleh perusahaan swasta yang biasanya dinamakan konsultan Sumber Daya Manusia (SDM).",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 351,
"width": 205,
"height": 94,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Lembaga pendidikan Merupakan lembaga khusus external yang berfungsi untuk merekrut lulusan baru dari lembaga-lembaga pendidikan. Rekrutmen jenis ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 454,
"width": 118,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dilakukan melalui",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 454,
"width": 191,
"height": 94,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "lembaga Pendidikan. Lembaga ini memiliki tim rekrutmen yang berdedikasi untuk membantu lulusan baru mencari pekerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 558,
"width": 85,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Rekomendasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 578,
"width": 191,
"height": 32,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hal ini biasanya dilakukan di sebuah perusahaan dengan",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 620,
"width": 191,
"height": 114,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mendengarkan usulan karyawan tentang orang yang tepat untuk bekerja di perusahaan tersebut. Selain itu rekomendasi juga merujuk lulusan ke perusahaan melalui lembaga pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 760,
"width": 225,
"height": 22,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6 Putri, N. (2017). Analisis Perbandingan Kinerja Karyawan Tetap Dengan Outsourcing (Kontrak) (Studi",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 570,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. Kontraktor Tenaga Kerja Sering disebut sebagai perusahaan outsourcing atau perusahaan yang merekrut tenaga kerja ke perusahaan yang membutuhkan. Dalam hal ini karyawan outsourcing tersebut tidak terikat secara langsung dengan perusahaan tempatnya bekerja, tetapi terikat oleh kontrak dengan perusahaan tempatnya bekerja. Apabila masa kerja telah berakhir sebagaimana dalam perjanjian maka berakhir pula tugas karyawan, yang bersangkutan di perusahaan tempat ia ditugaskan. Tidak dapat dipungkiri bahwa Keberadaan karyawan outsourcing sangat sulit untuk dihindari megingat tidak semua perusahaan siap untuk mempekerjakan karyawan tetap dengan segala konsekuensinya dan jenis usaha tertentu memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi. Ketika perusahaan secara langsung mempekerjakan karyawan penuh waktu. Memang ketentuan dan perjanjian yang berkaitan dengan pekerja outsourcing sudah cukup memadai untuk melindungi pekerja, termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sistem outsourcing (kontrak) dapat dilaksanakan 6 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 641,
"width": 226,
"height": 93,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam konteks sebagai salah satu sumber penerimaan tenaga kerja, pelaksanaan outsourcing melibatkan tiga pihak antara lain perusahaan penyedia tenaga outsourcing, perusahaan yang menggunakan tenaga",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 762,
"width": 225,
"height": 20,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kasus Pada Plasa Telkom Regional 7 Cabang Makassar). Skripsi, 1–80",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "145",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 176,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "outsourcing, dan tenaga kerja tersebut. Untuk menghindari adanya kemungkinan pekerja outsourcing tersebut dirugikan oleh perusahaan penerima tenaga kerja maka dibuat adanya kesepakatan antara pihak terkait, selanjutnya dituangkan dalam bentuk perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, termasuk adanya masalah perselisihan dalam menjalankan outsourcing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 247,
"width": 226,
"height": 52,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hukum ketenagakerjaan tentang outsourcing memiliki unsur-unsur sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 309,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Penyerahan sebagian pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 351,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Kepada perusahaan lain; dan",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 371,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Berdasarkan kontrak kerja atau kontrak kerja pegawai/buruh",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 413,
"width": 226,
"height": 217,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspek hukum hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan outsourcing diatur dalam Pasal 66 (1) Undang Undang Nomor 13 tahun 2003 jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 yang menyatakan bahwa “hubungan kerja antara perusahaan alih daya dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya didasarkan pada perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis, baik perjanjian kerja waktu tertentu maupun perjanjian kerja waktu tidak tertentu.”",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 641,
"width": 226,
"height": 73,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain itu, Pasal 18 dan 19 PP nomor 35 tahun 2021 mengatur tentang kontrak kerja antara pekerja dan perusahaan outsourcing sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 723,
"width": 226,
"height": 53,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) perihal tentang bentuk perlindungan, upah, prosedur kerja, kesejahteraan karyawan, dan segala perselisihan yang timbul",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 61,
"width": 212,
"height": 73,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menjadi tanggung jawab perusahaan outsourcing, yang dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang tertuang dalam perjanjian kerja bersama.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 144,
"width": 226,
"height": 114,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) apabila perusahaan outsourcing mempekerjakan tenaga kerja untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kontrak kerja, maka didalam kontrak kerja tersebut harus mengatur pengalihan perlindungan karyawan jika terjadi pengalihan",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 268,
"width": 212,
"height": 114,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perusahaan outsourcing dan selama subjek pekerjaan masih berjalan. Dimana Persyaratan ini menjamin kelangsungan pekerjaan karyawan berdasarkan perjanjian jangka waktu yang telah ditentukan antara perusahaan outsource dengan pekerja.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Perusahaan outsourcing berbentuk badan hukum dan harus memenuhi standar izin usaha, norma, standar, prosedur, dan izin usaha sebagaimana ditentukan pemerintah pusat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 496,
"width": 226,
"height": 93,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada dasarnya, perjanjian kerja dikategorikan menjadi dua antara lain: perjanjian kerja waktu tertentu atau disingkat PKWT dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau PKWTT.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 599,
"width": 226,
"height": 73,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bentuk kontrak kerja dalam outsourcing biasanya berupa perjanjian kerja sama (PKS) dalam penyediaan tenaga kerja dan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 682,
"width": 226,
"height": 93,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Pasal 59 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yaitu “perjanjian kerja yang dibuat",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "146",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk waktu tertentu atau bagi hubungan kerja yang dibatasi oleh jangka waktu berlakunya perjanjian atau selesainya pekerjaan tertentu. Perjanjian ini tidak menyebutkan masa percobaan seperti dalam ketentuan Pasal 58 (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Jika perusahaan pemberi kerja menentukan masa percobaan, masa percobaan menjadi tidak berlaku (ayat (2)).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 268,
"width": 226,
"height": 384,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sesuai dengan Pasal 57 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, PKWT wajib membuat kontrak kerja tertulis dalam bahasa Indonesia dan huruf Latin. Karena PKWT perlu secara jelas menentukan masa berlaku PKWT, maka tujuan dari kontrak kerja tertulis adalah untuk lebih menjamin atau mempertahankan apa yang tidak diinginkan sehubungan dengan pemutusan kontrak kerja. Apabila PKWT tidak dibuat secara tertulis maka PKWT akan menjadi PKWTT. Pada dasarnya PKWT merupakan salah satu jenis dari perjanjian sehingga unsur PKWT terdiri dari kerja, upah, dan adanya perintah. Agar dapat memenuhi persayaratan sah dalam perjanjian kerja maka PKWT haruslah memenuhi adanya unsur kesepakatan, kecakapan para pihak, hal yang diperjanjikan dan suatu sebab yang halal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 661,
"width": 226,
"height": 114,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perjanjian waktu tertentu memiliki klausul atau ketentuan yang tertuang dalam kontrak sebagai berikut: “bahwa pihak Kedua bersedia untuk ditugaskan di PT XYZ selama jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak…….”",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 229,
"height": 259,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perjanjian Kerja waktu tidak tertentu atau biasa disingkat dengan PKWTT merupakan suatu bentuk perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja tetap. Dalam perjanjian ini kemungkinan diperlukan masa percobaan hingga tiga bulan. Perusahaan dilarang membayar kurang dari upah minimum jika pekerja dalam masa percobaan. Kemudian perjanjian kerja tidak berakhir sehubungan dengan faktor antara lain meninggalnya pengusaha atau beralihnya hak- hak perusahaan, penjualan, warisan atau hibah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 330,
"width": 226,
"height": 177,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam hal terjadi perpindahan hak kepada perusahaan yang baru secara otomatis hak pekerja akan beralih ke tanggung jawab pemberi kerja baru, kecuali ditentukan lain dalam kontrak. Kecuali dalam kondisi dimana pengusaha meninggal dunia, maka ahli waris pengusaha dapat memutuskan kontrak kerja setelah melalui perundingan dengan pekerja/karyawan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 516,
"width": 226,
"height": 260,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Secara hukum, karyawan yang bekerja di perusahaan pemberi kerja adalah karyawan tetap resmi perusahaan outsourcing, sehingga tidak ada hubungan organisasi antara perusahaan dan karyawannya. Gaji juga dibayarkan melalui perusahaan outsourcing setelah dibayar oleh perusahaan gaji yang dibayarkan kepada tenaga outsourcing telah dipotong oleh perusahaan outsourcing yang termasuk ke dalam komisi perusahaan penyedia jasa tenaga kerja tersebut. Walaupun. Instruksi kerja sebenarnya diberikan oleh perusahaan pengguna, namun secara resmi",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "147",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 52,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perusahaan alih daya tersebut juga memberikan perintah, biasanya dalam bentuk paket 7 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 123,
"width": 226,
"height": 156,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adanya fenomena pada sejumlah perusahaan jasa tenaga kerja atau outsourcing yang tidak bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kerja sudah selayaknya Perusahaan Pengelola Sumber Daya Manusia / Outsourcing tersebut dibentuk terstandarisasi sehingga menjadi perusahaan yang profesional di bidangnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 302,
"width": 194,
"height": 11,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Pengawasan Pekerja Outsourcing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 323,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu fungsi administrasi dinas tenaga kerja adalah untuk memastikan bahwa undang-undang tentang tenaga kerja benar telah diiterapkan di lingkungan kerja. Peran yang cukup penting dari tugasnya adalah untuk untuk meyakinkan mitra sosial tentang perlunya mematuhi undang-undang tempat kerja dan kepentingan bersama dalam hal ini, melalui tindakan pencegahan dan pendidikan dan, juga penegakan hukum 8 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 530,
"width": 226,
"height": 156,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengawasan tenaga kerja merupakan hal terpenting dalam dunia ketenagakerjaan dikarenakan dari pengawasan yang baik akan memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang cukup besar untuk kemajuan perusahaan. Sejarah undang-undang tentang tenaga kerja bermula dari revolusi industri pada akhir abad ke 18 hingga akhir abad 19. Adanya",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 714,
"width": 226,
"height": 34,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7 Sri, O., & Purwanidjati, R. (2012). Dalam Perspektif Perlindungan Hukum Hak-Hak Pekerja Kontrak. Wacana Hukum, 13, 1–16",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 749,
"width": 225,
"height": 33,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 ILO. (2015). Pengawasan Ketenagakerjaan: Apa dan Bagaimana. Pengawasan Keenagakerjaan: Apa Dan Bagaimana, 9–11.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 135,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pemogokan dan terjadinya mogok kerja buruh membuat pemerintah menyadari akan pentingnya bagi pemerintah untuk melakukan regulasi dan sekaligus pengawasan yang memiliki fungsi memberikan perlindungan dan sekaligus penyelesaian konflik yang terjadi antara pihak pengusaha dan pekerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 206,
"width": 226,
"height": 425,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tidak dapat dipungkiri keberhasilan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia. Istilah sumber daya manusia secara umum dikatakan adalah tenaga kerja yang bekerja untuk organisasi sektor pemerintah dan swasta. Semua pegawai dalam suatu organisasi tentunya memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhan organisasi atau lembaga tersebut. Baik buruknya kerja seorang karyawan dapat dilihat dari kinerjanya Survei kinerja ini sangat penting dalam memahami semua elemen dunia kerja dalam hal pentingnya produktivitas tenaga kerja di tempat kerja. Sebagaimana kita ketahui apabila suatu perusahaan hanya memiliki tenaga kerja dengan kualitas kerja yang hanya biasa saja atau belum memuaskan secara otomatis akan berpengaruh terhadap terhadap perusahaan termasuk produktifitas suatu institusi atau perusahaan 9 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 641,
"width": 226,
"height": 52,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seperti yang ditegaskan Nanan dalam penelitiannya, kinerja harus dipahami sebagai kualitas dan kuantitas pekerjaan yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 714,
"width": 226,
"height": 34,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9 Akbar, S. (2018). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Anggota 0rganisasi. Jiaganis, 3(2), 2–6.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "148",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 176,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dilakukan karyawan saat mereka melakukan tugas mereka sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan 10 . Suatu keberhasilan kinerja seorang pegawai yang dicapai oleh suatu organisasi tergantung pada tingkat kinerja pegawai tersebut, baik secara pribadi atau kelompok. dimana kinerja adalah perilaku organisasi yang berhubungan langsung dengan produksi barang atau penyediaan jasa 11 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 247,
"width": 226,
"height": 177,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Produktivitas tinggi meningkatkan produktivitas perusahaan, mengurangi pergantian karyawan, dan mendefinisikan kepemimpinan perusahaan. Sebaliknya, produktivitas tenaga kerja yang rendah menurunkan kualitas dan tingkat produktivitas tenaga kerja serta meningkatkan turn over karyawan, yang dapat mempengaruhi penurunant stabilitas keadaan perusahaan 12 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 434,
"width": 226,
"height": 218,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tingginya kualitas kinerja memberikan dampak positif terhadap pekerja di suatu institusi atau perusahaan diantaranya peningkatan pendapatan, peningkatan peluang promosi, pengurangan peluang penurunan pangkat dan kualifikasi, termasuk pengalaman karyawan di tempat kerjanya. Sebaliknya, kinerja karyawan yang buruk menunjukkan bahwa karyawan tersebut sebenarnya tidak memiliki kemampuan yang cukup di tempatnya bekerja, mempersulit penurunan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 680,
"width": 225,
"height": 45,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10 Putro, N. Y. A. (2017). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing (Studi pada Perusahaan Penyedia Jasa Outsourcing PT. ASH Cabang Madiun). Skripsi, 8.5.2017.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 726,
"width": 225,
"height": 33,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11 Sari, S. P. (2003). Pengawasan Terhadap Kinerja Pegawai. Precambrian Research, 123(1), 1689– 1699.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 762,
"width": 222,
"height": 20,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://dx.doi.org/10.1016/j.tecto.2012.06.047%0Ahttp:/ /www.geohaz.org/news/images/publications/gesi-",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 31,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "peringkat sehingga berujung pada pemberhentikan karyawan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 102,
"width": 226,
"height": 197,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adanya penggunakan fasilitas outsourcing telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia bisnis selama satu dekade terakhir. Fenomena tersebut tercermin dari meningkatnya permintaan outsourcing setiap tahunnya. Lonjakan permintaan tersebut didasarkan adanya suatu keadaan bahwa outsourcing dapat mengurangi biaya untuk bisnis dan secara otomotis juga berdampak pada biaya tenaga kerja wirausaha.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 309,
"width": 226,
"height": 322,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Produktifitas tenaga kerja outsourcing dapat dikatakan tidak memiliki progress yang signfikan apalagi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini cenderung disebabkan karena adanya asumsi bahwa tenaga kerja outsourcing tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilannya karena sikap kebijakan perusahaan yang sepihak dibandingkan dengan karyawan/karyawan tetap mereka. Implementasi atas fasillitas tenaga kerja outsourcing pada perusahan sedikit banyaknya menimbulkan masalah. Adapun fenomena ini muncul karena berkaitan dengan integritas pekerja outsourcing dan kinerja pekerja yang notabene merupakan karyawan dari outsourcing itu sendiri.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 681,
"width": 225,
"height": 44,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "report with prologue.pdf%0Ahttp://ec.europa.eu/echo/civil_protect ion/civil/pdfdocs/earthquakes_en.pdf%0Ahttp://dx.doi. org/10.1016/j.gr.2011.06.005%0Ahttp:/",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 726,
"width": 225,
"height": 56,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12 Wahyuningtyas, S., & Utami, H. N. (2018). Analisis Perbedaan Kinerja Karyawan Outsourcing dan Karyawan Tetap (Studi Pada Karyawan Bank BRI Kantor Cabang Malang Kawi). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 60(3), 96–103.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "149",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 73,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan bahwa implementasi tenaga alih daya dapat berjalan secara optimal bagi perusahaan pengguna:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 144,
"width": 212,
"height": 404,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Proses bisnis Sebagai bagian dari berjalannya suatu usaha, proses bisnis merupakan sekumpulan proses yang menggambarkan bagaimana bisnis perusahaan beroperasi. Sebagaimana ditetapkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain tentang persyaratan penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, maka penyusunan proses bisnis merupakan hal yang penting bagi perusahaan pengguna sebagai yang menggunakan jasa tenaga kerja outsource. walaupun mekanisme penyusunan bisnis tersebut dilakukan melalui asosiasi dimana perusahaan tersebut dilindungi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 558,
"width": 198,
"height": 156,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maksud dalam penyusunan proses bisnis ini adalah untuk mengetahui fungsi dari organisasi perusahaan yang masuk dalam kategori bisnis inti dan non-inti. Hal ini memungkinkan untuk melihat fitur mana yang diperbolehkan menggunakan layanan outsourcing dan mana yang tidak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 723,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Pengembangan sistem outsourcing yang efisien",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 61,
"width": 198,
"height": 238,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelaksanaan perekrutan tanaga kerja outsoucing seharusnya sama dengan pekerja biasa. Akan tetapi karena tenaga outsourcing tidak dilibatkan sama sekali dalam rekrutmen tersebut, dimana dalam hal ini para pihak yang terlibat dalam proses perjanjian Kerjasama hanya perusahaan pemberi tenaga kerja dan perusahaan penyedia jasa pekerja (PPJP) sehingga diperlukan ketelitian dan kehati hatian dalam pemilihan perusahaan jasa pelayanan tenaga tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 309,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem pemilihan vendor secara umum adalah dengan pengadaan barang maupun jasa Satu-satunya hal yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana merancang sistem pengadaan dengan lebih baik untuk mengamankan pemasok yang berkualitas, misalnya melalui pengadaan elektronik atau penawaran reguler dengan aturan main yang transparan dan bertanggung jawab. Juga perlu dicantumkan dalam rencana kerja sementara atau dokumentasi izin persyaratan kewajiban perusahaan",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 578,
"width": 197,
"height": 32,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penyedia jasa pekerja untuk memenuhi hak-hak pekerja outsourcing",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 620,
"width": 212,
"height": 73,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Perjanjian Kerjasama Penggunaan Outsourcing sebagai Tindakan Pengawasan Perusahaan yang menggunakan pekerja outsourcing",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 703,
"width": 198,
"height": 73,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sering mengeluh bahwa mereka harus dilibatkan dalam menyelesaikan masalah intern di antara perusahaan penyedia jasa pekerja yang menaungi",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "150",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 425,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan tenaga kerja outsource. padahal seyogynya perusahaan pengguna adalah tidak terikut ke dalam masalah masing- masing pihak tersebut Untuk menghindari masalah tersebut, adanya ketentuan tentang hak dan kewajiban antara pengguna dan penjual harus diatur secara ketat dalam perjanjian kerjasama outsourcing untuk mengantisipasi konflik antara kedua belah pihak. Dengan adanya perjanjian kerja sama memungkinkan perusahaan pengguna untuk melakukan pengawasan baik terhadap perusahaan penyedia jasa pekerja dan karyawan yang bernaung di bawahnya. Bentuk pengawasan dapat berupa pengenaan sanksi terhadap perusahaan peyedia jasa pekerja yang tidak memenuhi ketentuan perjanjian kerjasama. Bahkan perusahaan pengguna dapat memutuskan Kerjasama apabila konflik yang terjadi cukup berat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 496,
"width": 225,
"height": 31,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seperti halnya suatu perjanjian, maka perjanjian kerja harus didasarkan pada:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 537,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Kesepakatan antara para pihak untuk melaksanakan hubungan kerja;",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 578,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Kemampuan para pihak untuk mengambil tindakan hukum.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 620,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Ketersediaan pekerjaan yang dijanjikan;",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 641,
"width": 211,
"height": 52,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Pekerjaan yang disepakati sesuai dengan ketertiban umum, martabat dan hukum terkait.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 749,
"width": 225,
"height": 22,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13 Hafulyon. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Outsourcing Dalam Perusahaan. Juris, 10(2),",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 773,
"width": 40,
"height": 9,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "133–150.",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 61,
"width": 208,
"height": 32,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Resiko Penggunaan Outsourcing pada Perusahaan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 102,
"width": 226,
"height": 363,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Manajemen sumber daya manusia adalah sebuah konsep yang mengacu pada pedoman, prosedur, dan praktik yang digunakan untuk membimbing dan membimbing karyawan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan 13 . Sebagai salah satu faktor yang memberikan andil bagi perusahaan tidak dapat dipungkiri, pada akhirnya mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Pengaturan tentang sumber daya manusia merupakan salah satu langkah yang agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Manajemen sumber daya manusia memberikan kemudahan dalam mengelola segala aktivitas yang berkaitan dengan unsur sumber daya manusia. Terkait erat dengan fungsi manajemen sumber daya manusia, mudah untuk mengelola.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 475,
"width": 225,
"height": 32,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beberapa tujuan dasar Manajemen Sumber Daya Manusia seperti:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 516,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) menciptakan motivasi dan etos kerja yang tinggi pada perusahaan",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 558,
"width": 214,
"height": 114,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Membantu perusahaan supaya mampu mencapai tujuan, tanpa melupakan bila MSDM bertanggung jawab buat memikirkan dan memperhatikan dampak kebijakan dan mekanisme yang dibentuk buat para karyawan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 682,
"width": 197,
"height": 32,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pertangggungjawaban dari manajemen sumber daya manusia dalam",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "151",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 61,
"width": 197,
"height": 94,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memperhatikan kesejahteraan para karyawan atas dampak implementasi kebijakan yang diambil perusahaan dan sekaligus juga tercapainya tujuan perusahaan",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 164,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Pemilihan tenaga kerja yang memiliki kualitas kerja yang tinggi agar dapat",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 206,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memajukan dan meningkatkan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 226,
"width": 57,
"height": 11,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perusahaan",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 247,
"width": 211,
"height": 52,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d) Persiapan mengantisipasi Langkah- langkah untuk suatu keadaan yang terduga atau tidak terduga",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 309,
"width": 226,
"height": 239,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e) Penyampaian komunikasi yang baik dalam perusahaan Dalam rangkaian kegiatan manajemen sumber daya manusia mencakup semua proses yang terlibat. Perencanaan sumber daya manusia termasuk proses pekerjaan, penutupan kontrak kerja, pelatihan dan pengembangan personel dalam mempekerjakan pekerja untuk menempatkan dan mempertahankan pekerja pada posisi, kualifikasi dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan persyaratan tenaga kerja 14 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 558,
"width": 225,
"height": 31,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beberapa peran manajemen sumber daya sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 599,
"width": 129,
"height": 11,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Manajemen Karyawan",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 620,
"width": 198,
"height": 32,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fungsi manajemen sumber daya manusia memiliki langkah-langkah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 661,
"width": 198,
"height": 53,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk membantu mengelola para pekerja diantaranya proses perencanaan, perekrutan dan pemilihan calon",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 749,
"width": 225,
"height": 33,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14 Husaini, Abdullah, S. (2017). Peranan Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam Organisasi. 8.5.2017",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 344,
"top": 61,
"width": 198,
"height": 114,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "karyawan, dimana Ketiga langkah ini penting untuk mencapai kualitas yang diinginkan sehingga memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan secara maksimal sesuai dengan gambaran kewajiban pekerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 185,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Evaluasi hasil kerja",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 206,
"width": 198,
"height": 135,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada umumnya Divisi Sumber Daya Manusia bertanggung jawab untuk mendorong, memantau, dan mengevaluasi kinerja karyawan yang telah dipilih untuk menjalankan tugas sesuai deskripsi pekerja maupun target yang telah ditetapkan oleh perusahaan",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 351,
"width": 123,
"height": 11,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Kompensasi / Hadiah",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 371,
"width": 198,
"height": 239,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kompensasi merupakan salah satu bentuk apresiasi baik dalam bentuk materi maupun immateri terhadap hasil kerja seseorang. Manajemen sumber daya manusia memiliki peran yang penting dalam pengembangan kebijakan. sistem penggajian yang akan digunakan sebagai bentuk penilaian kinerja pegawai. Struktur upah disesuaikan dengan prestasi kerja dan kontribusi kepada perusahaan agar menciptakan lingkungan kerja yang positif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 620,
"width": 161,
"height": 11,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d) Pelatihan dan pengembangan",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 641,
"width": 197,
"height": 73,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Departemen SDM bertanggung jawab atas semua program yang dilaksanakan untuk pelatihan karyawan. Manajemen harus mencari solusi atas semua",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "152",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 61,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tantangan yang dihadapi oleh sumber daya manusia agar kinerja karyawan tetap optimal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 123,
"width": 212,
"height": 218,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e) Menjaga hubungan dengan karyawan Sebagai bagian yang cukup pada perusahaan, Karyawan merupakan aset perusahaan yang paling utama sehingga sangat penting bagi manajemen untuk menjaga hubungan baik dengan para karyawan mereka. Ada dua hubungan karyawan yang harus membina hubungan: pihak eksternal dan pihak internal. Pihak luar yang perlu membina hubungan adalah serikat pekerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 351,
"width": 212,
"height": 218,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perusahaan perlu membangun hubungan yang baik dengan serikat pekerja sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah dengan baik tanpa harus berdemonstrasi. Orang dalam yang harus menjaga hubungan melalui manajemen sumber daya manusia adalah karyawan itu sendiri, dan penting untuk mengintegrasikan kepentingan perusahaan dan karyawan. f) Pemecahan masalah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 578,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adanya berbagai permasalahan termasuk konflik antar karyawan yang timbul didalam Perusahaan maka akan menjadi tanggung jawab dari divisi Sumber",
"type": "Text"
},
{
"left": 144,
"top": 661,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Daya Manusia untuk",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 682,
"width": 197,
"height": 52,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menganalisis masalah yang ada dan menemukan solusi yang paling efektif untuk menyelesaikannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 744,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "g) faktor kesehatan dan keselamatan tenaga kerja",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 61,
"width": 197,
"height": 94,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Manajemen sumber daya manusia berkewajiban untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan wajib diutamakan agar dapat bekerja secara optimal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 164,
"width": 226,
"height": 405,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian penting dalam perusahaan. Lalu bagaimana jika perusahaan tersebut mengalihdayakan tugas manajemen sumber daya manusia tersebut perusahaan penyedia jasa pekerja untuk melakukan tugas spesifik yang dibutuhkan perusahaan Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya pada prinsipnya outsourcing merupakan strategi bisnis yang berbasis penggunaan tenaga kerja pihak ketiga untuk melakukan tugas maupun wewenang tertentu yang biasanya langsung ditangani sendiri dalam suatu perusahaan. Biasanya outsourcing digunakan oleh perusahaan sebagai sarana untuk mengurangi biaya. Sehingga Hal ini dapat mempengaruhi berbagai jenis aktifitas kerja baik dari pelayanan pelanggan manufaktur dan back office.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 578,
"width": 226,
"height": 156,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam Undang – Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa perusahaan outsource dikenal sebagai penyediaan jasa tenaga kerja. Dalam dunia psikologi industri, karyawan outsourcing adalah karyawan yang dipekerjakan berdasarkan perjanjian kerja oleh perusahaan outsourcing",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 744,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Outsourcing merupakan langkah yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 765,
"width": 225,
"height": 11,
"page_number": 21,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diambil oleh perusahaan untuk",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "153",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 301,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mengalihdayakan sebagian kegiatannya kepada pihak luar dalam hal ini perusahaan yang khusus bergerak pada pengadaan sumber daya manusia. Pengalihan tersebut, bersamaan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak, dan merupakan hubungan kerja sama yang umumnya tunduk pada Perjanjian. Selain itu, pemerintah telah mengeluarkan peraturan terbaru tentang outsourcing tenaga kerja dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sebelum memanfaatkan jasa outsourcing, ada baiknya perusahaan harus memiliki pemahaman yang jelas tentang arah bisnis usahanya dan kepentingan perusahaan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 371,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perencanaan yang matang tentang klasifikasi jenis pekerjaaan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga ataupun yang bersifat vital perlu untuk ditinjau sebelum diberikan kepada perusahaan outsource",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 475,
"width": 226,
"height": 280,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di Indonesia sistem outsourcing mengacu pada produksi ataupun pelaksanaan pekerjaan oleh suatu perusahaan melalui perusahaan yang menyediakan jasa pekerjaan dalam hal ini ada perusahaan yang secara khusus melatih, mempersiapkan, menyediakan dan mempekerjakan karyawan untuk kepentingan perusahaan lain dan perusahaan tersebut memiliki hubungan dengan karyawannya. Dari sudut pandang manajemen, outsourcing adalah suatu proses untuk mendelegasikan pengelolaan usaha sehari-hari kepada pihak eksternal atau perusahaan yang menyediakan layanan tenaga kerja",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 225,
"height": 31,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Kerja Outsource.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 102,
"width": 194,
"height": 11,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Keuntungan dari sistem outsourcing",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 123,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berikut beberapa manfaat sistem kerja outsourcing bagi perusahaan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 164,
"width": 212,
"height": 177,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Mengurangi biaya perekrutan staf Karena seluruh proses rekrutmen tenaga outsourcing dilakukan oleh penyedia jasa (perusahaan outsourcing), maka perusahaan dapat langsung merekrut tenaga outsourcing yang dipilih dari melalui perusahaan outsourcing tersebut, dan tidak perlu lagi merekrut calon karyawan secara langsung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 351,
"width": 214,
"height": 321,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Menghemat Biaya Pelatihan staf outsourcing biasanya telah memiliki keterampilan penting tertentu, seperti membersihkan atau mengatur barang. Dengan penggunaan fasilitas tenaga outsourcing yang terlatih dapat menekan biaya untuk pelatihan karyawan baru. 3. Karyawan dapat lebih fokus dalam mengelola pekerjaan mereka sehari-hari Penggunaan jasa karyawan outsourcing pada usaha dapat membantu pelaksanaan kegiatan yang tidak terkait langsung dengan kegiatan utama perusahaan sehingga bisa lebih fokus untuk menjalankan kegiatan guna meningkatkan produktifitas usaha.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 682,
"width": 177,
"height": 11,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Kekurangan Sistem Outsourcing",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 703,
"width": 212,
"height": 52,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain memiliki kelebihan, sistem kerja outsourcing juga memiliki sejumlah kelemahan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 765,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 22,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Kebocoran data perusahaan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "154",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 61,
"width": 198,
"height": 218,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun tenaga outsourcing tidak melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan bisnis inti perusahaan, namun ada kalanya jenis kegiatan yang dilakukan sifatnya tertutup yang berhubungan dengan bisnis perusahaan, sehingga kemungkinan besar rahasia perusahaan akan bocor. Hal ini dapat merugikan perusahaan karena rahasia perusahaan dapat dijual kepada pihak lain atau diketahui oleh pesaing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 288,
"width": 211,
"height": 239,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Kontrak kerja yang relatif singkat Jangka waktu perjanjian kerja tenaga kerja outsource yang relatif pendek akan menyulitkan perusahaan disebabkan harus memperbarui kontrak atau mencari perusahaan outsourcing baru untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. pada saat perekrutan karyawan baru maka dibutuhkan waktu untuk transisi 3. Ketergantungan Outsourcing Penggunaan jasa tenaga kerja outsourcing dapat",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 516,
"width": 198,
"height": 136,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menimbulkan ketergantungan pada perusahaan. Salah satu faktor ini disebabkan adanya sistem kerja yang dimiliki hanya oleh perusahaan jasa penyedia kerja yang tidak bisa diketahui oleh perusahaan pengguna",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 661,
"width": 168,
"height": 11,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Hilangnya fungsi pengawasan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 682,
"width": 226,
"height": 32,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebuah perusahaan akan kehilangan kendali manajerial sebab perusahaan penyedia",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 749,
"width": 224,
"height": 33,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15 Puspita, G. L., & Affandi, M. (2015). Analisis Penyaluran Tenaga Kerja Oleh Perusahaan-Perusahaan Outsourcing di Perusahaan Airlines (Studi Kasus Di Pt",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 52,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "jasa tenaga kerja lebih mengutamakan profit dari jasa yang telah mereka berikan kepada perusahaan pengguna 15 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 144,
"width": 105,
"height": 11,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IV. KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 164,
"width": 226,
"height": 177,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan pembahasan yang dilakukan bahwa pencegahan terhadap kerugian perusahaan karena kinerja pekerja outsourcing tidak sesuai harapan, disarankan agar perusahaan pengguna teliti dalam memilih perusahaan yang menyediakan jasa tenaga kerja sebagai mitra, termasuk kredibilitas dan status perusahaan, baik berbadan hukum maupun tidak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 351,
"width": 226,
"height": 342,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selanjutnya untuk lebih memperhatikan ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian antara perusahaan penyedia jasa pekerja dengan perusahaan pemberi kerja lebih memperhatikan klausul -klausul yang dituangkan dalam kontrak perjanjian sehubungan dengan pasal tentang pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengguna namun bukan berarti pihak penyedia pemberi kerja tutup mata dan serta merta melepaskan tanggung jawab. Dikarenakan pekerja yang dipekerjakan oleh perusahaan pengguna merupakan karyawan yang dinaungi oleh perusahaan penyedia jasa pekerja yang ditugaskan setelah adanya perjanjian kerja secara tertulis antara perusahaan penyedia jasa pekerja dengan pekerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 750,
"width": 184,
"height": 21,
"page_number": 23,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mandala Airlines). Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan, 15(2), 56–70",
"type": "Caption"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "155",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 229,
"height": 280,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hal yang cukup penting dan harus diperhatikan bahwa pengawasan terhadap pekerja outsource (alihdaya) terkait kinerja agar dapat berjalan dengan baik sudah selayaknya antara pihak perusahaan penyedia jasa pekerja dengan perusahaan pengguna tetap berkoordinasi sehingga apabila terdapat masalah terkait tenaga kerja outsourcing maka perusahaan outsource (alih daya) tetap bertanggung jawab sebab selama ini keberadaan perusahaan outsourcing ini seringkali dipandang sebagai pergeseran risiko dari perusahaan ke perlindungan pekerja sehingga ini yang perlu diperhatikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 351,
"width": 226,
"height": 31,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bagaimana ke depannya perusahaan alih daya siap menjalankan ketentuan yang berlaku.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 239,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setelah berlakunya UU Cipta Kerja maka pekerjaaan outsourcing menjadi lebih meluas, karena dalam UU Cipta Kerja kegiatan outsourcing tidak lagi dibatasi ruang lingkup kerjanya. Jika dahulu sebelum terbitnya UU Cipta Kerja dengan PP No.35 Tahun 2021, kegiatan outsourcing hanya dibatasi pada kegiatan penunjang produksi dan pelengkap proses kegiatan usaha, maka sekarang outsourcing dibolehkan untuk masuk disegala lini kegiatan pokok produksi yang istilahnya sekarang dikenal dengan kegiatan alih daya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 641,
"width": 226,
"height": 135,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perlindungan buruh, upah, kesejahteraan dan syarat kerja serta perselisihan semua menjadi tanggung jawab perusahaan alih daya (perusahaan outsourcing). Sehingga dalam konteksnya perusahaan pemberi kerja akan semakin berkurang tanggung jawabnya terhadap kegiatan produksinya karena hampir",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 94,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "semua masalah ketenagakerjaaan bila perusahaan pemberi kerja melaksanakan outsourcing maka beban tersebut sudah berpindah kepada perusahaan si penerima outsourcing .",
"type": "Text"
},
{
"left": 372,
"top": 179,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 207,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 227,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akbar, S. (2018). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Anggota",
"type": "Table"
},
{
"left": 343,
"top": 255,
"width": 149,
"height": 11,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0rganisasi. Jiaganis, 3(2), 2–6.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 283,
"width": 226,
"height": 66,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elok Hikmawati dan Wina Isvarin Fauziah . (2018). Kedudukan Kontrak Bagi Tenaga Kerja Alih Daya Terhadap Pekerja Alih Daya Tanpa Adanya Kontrak Menurut Undang-Undang No.",
"type": "List item"
},
{
"left": 343,
"top": 352,
"width": 199,
"height": 25,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus Putusan Nomor 1438",
"type": "Table"
},
{
"left": 343,
"top": 379,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "K/Pdt.Sus-Phi/2017). Lex Jurnalica, 15(3). 259-273.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 421,
"width": 226,
"height": 38,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hafulyon. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Outsourcing Dalam Perusahaan. Juris, 10(2), 133–150.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 476,
"width": 226,
"height": 39,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Husaini, Abdullah, S. (2017). Peranan Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam Organisasi. 8.5.2017.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 531,
"width": 226,
"height": 11,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ILO. (2015). Pengawasan Ketenagakerjaan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 338,
"top": 545,
"width": 204,
"height": 39,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apa dan Bagaimana. Pengawasan Keenagakerjaan: Apa Dan Bagaimana, 9– 11.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 600,
"width": 226,
"height": 53,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573, 052692, 1–1187.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 669,
"width": 226,
"height": 11,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Puspita, G. L., & Affandi, M. (2015). Analisis",
"type": "Text"
},
{
"left": 338,
"top": 683,
"width": 203,
"height": 66,
"page_number": 24,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyaluran Tenaga Kerja Oleh Perusahaan-Perusahaan Outsourcing di Perusahaan Airlines (Studi Kasus Di Pt Mandala Airlines). Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan, 15(2), 56–70.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 41,
"width": 159,
"height": 12,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taufika H., Lendra F., & Yulia T. R",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 41,
"width": 227,
"height": 12,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P.ISSN Nomor 2337-7216, E ISSN Nomor 2620-6625",
"type": "Page header"
},
{
"left": 309,
"top": 782,
"width": 232,
"height": 12,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol 10 No. 02 September 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 300,
"top": 810,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "156",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 61,
"width": 226,
"height": 162,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Putri, N. (2017). Analisis Perbandingan Kinerja Karyawan Tetap Dengan Outsourcing (Kontrak) (Studi Kasus Pada Plasa Telkom Regional 7 Cabang Makassar). Skripsi, 1–80. Putro, N. Y. A. (2017). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing (Studi pada Perusahaan Penyedia Jasa Outsourcing PT. ASH Cabang Madiun). Skripsi, 8.5.2017.",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 240,
"width": 226,
"height": 11,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sari, S. P. (2003). Pengawasan Terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 254,
"width": 203,
"height": 25,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kinerja Pegawai. Precambrian Research, 123(1),",
"type": "List item"
},
{
"left": 79,
"top": 268,
"width": 204,
"height": 52,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1689–1699. http://dx.doi.org/10.1016/j.tecto.2012.06. 047%0Ahttp://www.geohaz.org/news/im ages/publications/gesi-report",
"type": "Table"
},
{
"left": 79,
"top": 309,
"width": 203,
"height": 53,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "with prologue.pdf%0Ahttp://ec.europa.eu/ech o/civil_protection/civil/pdfdocs/earthqua kes_en.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 364,
"width": 136,
"height": 11,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "/j.gr.2011.06.005%0Ahttp:/",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Soewono, D. H. (2019). Aspek Hukum Outsourcing Dalam Hubungan Kerja Di",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 420,
"width": 203,
"height": 38,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perusahaan: Suatu Suatu Tantangan Global Menuju Terciptanya Hubungan Kemitraan. 1–24.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 475,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri, O., & Purwanidjati, R. (2012). Dalam Perspektif Perlindungan Hukum Hak-Hak",
"type": "Text"
},
{
"left": 338,
"top": 61,
"width": 201,
"height": 24,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pekerja Kontrak. Wacana Hukum, 13, 1– 16.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 102,
"width": 226,
"height": 52,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suyoko, S., & Ghufron AZ, M. (2021). Tinjauan yuridis terhadap sistem alih daya (outsourcing) pada pekerja di Indonesia. Jurnal Cakrawala Hukum, 12(1), 99–109.",
"type": "Text"
},
{
"left": 338,
"top": 157,
"width": 167,
"height": 9,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.26905/idjch.v12i1.5780",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 182,
"width": 226,
"height": 80,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahyuningtyas, S., & Utami, H. N. (2018). Analisis Perbedaan Kinerja Karyawan Outsourcing dan Karyawan Tetap (Studi Pada Karyawan Bank BRI Kantor Cabang Malang Kawi). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 60(3), 96–103.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 286,
"width": 44,
"height": 11,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Website",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 307,
"width": 223,
"height": 66,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://mh.uma.ac.id/asas-asas- perjanjian/#:~:text=Terdapat%205%20( %20lima)%20asas%20perjanjian,dan%2 0asas%20kepribadian%20(%20personal ity).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 397,
"width": 173,
"height": 11,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peraturan Perundang-Undangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 417,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 445,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 25,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573, 052692, 1–1187.",
"type": "Table"
}
] |
38b11208-8b88-0637-cbb0-cea422b0ad8d | https://journal.umpr.ac.id/index.php/anterior/article/download/3223/2318 | [
{
"left": 356,
"top": 49,
"width": 183,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/anterior",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 786,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "105",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 515,
"width": 96,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 540,
"width": 226,
"height": 221,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Salah satu materi kegiatan membaca adalah mengidentifikasi ide pokok paragraf. Mengidentifikasi ide pokok paragraf dianggap penting karena melibatkan proses berpikir ilmiah untuk mengedintifikasikan ide pokok sebuah paragraf. Kemampuan mengedintifikasikan ide pokok secara tertulis tentu harus didukung oleh kemampuan dasar pemahaman isi bacaan dari siswa. Mengingat pentingnya memahami isi bacaan khususnya ide pokok seperti yang telah dipaparkan menjadi salah satu alasan penulis untuk memilih ataupun mengangkat materi menentukan atau mengidentifikasi ide pokok paragraf, sehingga hasil penelitian nantinya akan menggambarkan secara jelas",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 515,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "bagaimana kemampuan siswa dalam mengidentifikasi ide pokok paragraf.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 550,
"width": 226,
"height": 220,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Masalah-masalah pembelajaran terutama mengenai menentukan ide pokok dalam paragraf begitu banyak ditemukan. Hal ini didasarkan oleh beberapa faktor diantarnya: a) siswa kurang memahami bacaan yang mereka baca, mereka hanya membaca sekadar untuk mendapatkan informasi apa yang mereka baca. Sehingga untuk mengetahui pokok pikiran yang disampaikan penulis mereka tidak mengetahui dengan jelas, b) siswa yang membaca dengan seksama mengalami kesulitan dalam memahami dan mengetahui keberadaan ide pokoknya, hal ini terjadi karena siswa membaca dengan waktu yang terbatas dan berusaha sendiri memahami informasi apa itu ide pokok, mereka dapat memahami",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 89,
"width": 455,
"height": 42,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS VI SD NEGERI 1 BUMI HARJO",
"type": "Section header"
},
{
"left": 74,
"top": 145,
"width": 462,
"height": 28,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Improving Students' Ability in Finding the Main Idea of Paragraphs Through a Scientific Approach in Class VI SD Negeri 1 Bumi Harjo",
"type": "Text"
},
{
"left": 69,
"top": 197,
"width": 50,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Supanti 1 1*",
"type": "Text"
},
{
"left": 69,
"top": 223,
"width": 117,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1 SDN 1 Bumi Harjo, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Indonesia",
"type": "Table"
},
{
"left": 69,
"top": 285,
"width": 23,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "email:",
"type": "Text"
},
{
"left": 69,
"top": 296,
"width": 102,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[email protected]",
"type": "Table"
},
{
"left": 232,
"top": 197,
"width": 41,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 232,
"top": 223,
"width": 308,
"height": 93,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :1.Pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf Kelas VI Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 SD Negeri 1 Bumi Harjo. 2.Penggunakan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf Kelas VI Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 SD Negeri 1 Bumi Harjo. Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Bumi Harjo dengan subjek 26 siswa. Prosedur penelitian ini melalui perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui tes, observasi dan dokumentasi, sedangkan data tersebut dianalisis melalui redsuksion data, display data dan congclution data.",
"type": "Table"
},
{
"left": 69,
"top": 344,
"width": 51,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 69,
"top": 355,
"width": 82,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kemampuan Siswa 1 Ide Pokok Paragraf 2 Pendekatan Saintifik 3",
"type": "Table"
},
{
"left": 69,
"top": 407,
"width": 86,
"height": 52,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords : Student Ability 1 Main Idea Paraghraph 2 Scientific Approach 3 Etc",
"type": "Table"
},
{
"left": 232,
"top": 344,
"width": 43,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 232,
"top": 363,
"width": 308,
"height": 93,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The purpose of this study is to find out: 1. A scientific approach can improve students' ability to find the main idea of a paragraph in Class VI Semester 1 of the 2019/2020 Academic Year of SD Negeri 1 Bumi Harjo. 2. Using a scientific approach can improve students' ability to find the main idea of a paragraph in Class VI Semester 1 of the 2019/2020 Academic Year at SD Negeri 1 Bumi Harjo. Research Methods: This research was conducted at SDN 1 Bumi Harjo with 26 students as the subject. The procedure of this research is through planning, action, observation and reflection. The technique of collecting data is through tests, observations and documentation, while the data is analyzed through data reduction, data display and data consolidation.",
"type": "Table"
},
{
"left": 139,
"top": 470,
"width": 402,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "© year The Authors. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI: https://doi.org/10.33084/anterior.vxix.xxx .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 28,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Anterior Jurnal, Volume 22, Special issue 1 Februari 2022, Page 105-111",
"type": "Page header"
},
{
"left": 413,
"top": 28,
"width": 128,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 800,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "106",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 225,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "seluruh isi bacaan dengan tepat dan jelas. Tetapi tidak mengetahui ide pokok yang mendasari bacaan tesebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 106,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hal ini didasarkan karena kurangnya pemahan siswa dan kejenuhan siswa pada pembelajaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 141,
"width": 226,
"height": 64,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mengatasi permasalahan ataupun kendala yang terdapat dalam proses pembelajaran seperti yang telah penulis uraikan guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 210,
"width": 226,
"height": 82,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Alasan peneliti memilih Kelas VI, karena siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bumi Harjo sudah menerima materi yang berkaitan dengan menemukan ide pokok paragraf. Oleh karena itu, peneliti berharap siswa lebih mampu dalam menemukan ide pokok paragraf.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 297,
"width": 226,
"height": 186,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dapat diketahui dari rata-rata yang didapat siswa. Hasil dari nilai ujian siswa juga mempengaruhi nilai Ujian Akhir Semester. UAS yang bertujuan untuk mengukur kualitas anak didik dan yang diadakan tiap tahun menjadi tolak ukur kemampuan kita dalam melihat hasil proses belajar mengajar. Banyak yang gagal saat ujian dalam soal-soal pelajaran bahasa Indonesia. Sebagian orang memang sepele melihat soal- soal bahasa Indonesia namun hal tersebut akan menjerumuskan siswa gagal dalam UAS.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 489,
"width": 228,
"height": 81,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kegagalan sering terjadi ketika siswa mengikuti akhir sekolah khusus mata pelajaran bahasa Indonesia. Masih rendahnya budaya membaca di kalangan siswa menjadi penyebab buruknya nilai bahasa Indonesia dalam ujian akhir sekolah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 576,
"width": 226,
"height": 185,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Solusi yang penulis ajukan adalah penggunan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 71,
"width": 226,
"height": 221,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran maelibatkan keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 297,
"width": 226,
"height": 99,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang “Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf Melalui Pendekatan Saintifik di Kelas VI SD Negeri 1 Bumi Harjo Tahun Pelajaran 2019/2020”",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 419,
"width": 85,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "METODOLOGI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 444,
"width": 226,
"height": 238,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini bermaksud menggungkapkan suatu upaya memperbaiki pembelajaran dengan efektifitas media berbasis Visual pada materi Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf di Kelas VI SD Negeri 1 Bumi Harjo. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu meningkatkan Keaktifan Belajar siswa dengan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran yang terkait dengan komponen-komponen yang ada di sebuah kelas. Penggunaan penelitian tindakan kelas dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi berkualitas dan lebih efektif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 28,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Anterior Jurnal, Volume 22, Special issue 1 Februari 2022, Page 105-111",
"type": "Page header"
},
{
"left": 413,
"top": 28,
"width": 128,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 800,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "107",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 153,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 96,
"width": 226,
"height": 117,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Bumi Harjo sebelum diadakan penelitian ini dalam pembelajaran hanya menggunakan media seadanya. Sehingga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sangat kurang, hal ini disebabkan karena Pembelajaran bahasa Indonesia yang disampaikan oleh guru terkesan monoton.",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 218,
"width": 67,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Pra Siklus",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 235,
"width": 226,
"height": 99,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Adapun dari hasil tes formatif pada pra siklus pembelajaran siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bumi Harjo sebelum menggunakan pendekatan saintifik berikut ini: Analisis Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bumi Harjo pada pada wacana narasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 340,
"width": 226,
"height": 47,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 1. Frekuensi Kemampuan Siswa dalam menemukan ide pokok paragraf pada wacana narasi pra siklus:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 392,
"width": 226,
"height": 202,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 6 30 % 2. ≤ 65 15 70 % Jumlah 21 100% Tabel 2 Klasifikasi Kemampuan Menulis Teks Pidato Persuasif pada wacana narasi pra siklus: No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 1 5,5% 2. 80-90 Mampu 5 25,2% 3. 60-79 Cukup Mampu 12 55,5% 4. ≤ 60 Kurang Mampu 3 13,8% Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 617,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 652,
"width": 226,
"height": 116,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil tes siswa, diketahui bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa pada penilaian wacana deskripsi adalah 4 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 2. Gambaran yang lebih jelas dan tersusun rapi dari skor tertinggi sampai skor terendah yang diperoleh siswa beserta frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 71,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 3. Frekuensi Kemamapuan Siwa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf Pada Wacana Deskripsi",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 106,
"width": 214,
"height": 70,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pra Siklus: No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 5 23 % 2. ≤ 65 16 77 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 202,
"width": 35,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 4.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 219,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kalsifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Deksirpsi Pra Siklus:",
"type": "Text"
},
{
"left": 321,
"top": 255,
"width": 216,
"height": 95,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 2 8,3% 2. 80-90 Mampu 3 13,8% 3. 60-79 Cukup Mampu 12 55,5% 4. ≤ 60 Kurang Mampu 5 23% Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 373,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Ekposisi:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 407,
"width": 226,
"height": 117,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil tes siswa, diketahui bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa pada penilaian wacana eksposisi adalah 4 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 2. Gambaran yang lebih jelas dan tersusun rapi dari skor tertinggi sampai skor terendah yang diperoleh siswa beserta frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 529,
"width": 225,
"height": 30,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 5. Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Eksposisi Pra Siklus:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 564,
"width": 214,
"height": 70,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 5. No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 6 23 % 2. ≤ 65 15 77 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 657,
"width": 226,
"height": 47,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 6. Klasifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Eksposisi Pra Siklus:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 28,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Anterior Jurnal, Volume 22, Special issue 1 Februari 2022, Page 105-111",
"type": "Page header"
},
{
"left": 413,
"top": 28,
"width": 128,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 800,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "108",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 221,
"height": 113,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 6. No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 2 8,3 % 2. 80-90 Mampu 4 22,4 % 3. 60-79 Cukup Mampu 12 55,5 % 4. ≤ 60 Kurang Mampu 3 13,8 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 207,
"width": 226,
"height": 81,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 3 aspek yang di nilai dalam penelitian ini yaitu wacana narasi wacana deskripsi dan wacana eksposisi. Pada wacana narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 6 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 ada lah 15 siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 294,
"width": 226,
"height": 116,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada wacana deskripsi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 5 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 16 siswa. Pada wacana eksposisi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 6 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 15 siswa. Oleh karenanya penelitian ini berlanjut ke siklus I dan siklus II untuk memperoleh hasil yang memuaskan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 421,
"width": 36,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Siklus I",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 445,
"width": 226,
"height": 116,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan tugas menulis teks pidato persuasif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Hasil nilai siswa tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Dari instrumen soal tes diperoleh data sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 573,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Frekuensi Kemampuan SIswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf Wacana Narasi Siklus I:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 613,
"width": 214,
"height": 117,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel I No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 12 55,5 % 2. ≤ 65 9 44,4 % Jumlah 21 100% Tabel 2",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 742,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Klasifikasi Kemampuan Menulis Teks Pidato Persuasif pada Wacana Narasi Siklus I:",
"type": "Text"
},
{
"left": 321,
"top": 71,
"width": 216,
"height": 95,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 6 27,7 % 2. 80-90 Mampu 6 27,7 % 3. 60-79 Cukup Mampu 8 38,8 % 4. ≤ 60 Kurang Mampu 1 5,5 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 189,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Deskripsi Siklus I:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 224,
"width": 226,
"height": 116,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil tes siswa, diketahui bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa pada penilaian wacana deskripsi adalah 4 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 2. Gambaran yang lebih jelas dan tersusun rapi dari skor tertinggi sampai skor terendah yang diperoleh siswa beserta frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 346,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Frekuensi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Deskripsi Siklus I:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 381,
"width": 214,
"height": 70,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel III No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 13 61,1 % 2. ≤ 65 8 38,8 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 474,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Klasifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Deskripsi Siklus I:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 508,
"width": 221,
"height": 113,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 4 No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 6 27,7 % 2. 80-90 Mampu 7 33,3 % 3. 60-79 Cukup Mampu 6 27,7 % 4. ≤ 60 Kurang Mampu 2 11,1 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 644,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Eksposisi",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 679,
"width": 226,
"height": 82,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil tes siswa, diketahui bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa pada penilaian wacana eksposisi adalah 4 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 2. Gambaran yang lebih jelas dan tersusun rapi dari skor tertinggi sampai skor terendah yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 28,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Anterior Jurnal, Volume 22, Special issue 1 Februari 2022, Page 105-111",
"type": "Page header"
},
{
"left": 413,
"top": 28,
"width": 128,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 800,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "109",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 225,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "diperoleh siswa beserta frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 112,
"width": 33,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 5",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 135,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Frekuensi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Eksposisi Siklus I:",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 176,
"width": 203,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 15 72,3 % 2. ≤ 65 6 27,7 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 258,
"width": 33,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 6",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 281,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Klasifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Eksposisi Siklus I:",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 322,
"width": 216,
"height": 95,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 6 27,7% 2. 80-90 Mampu 9 44,4% 3. 60-79 Cukup Mampu 3 13,8% 4. ≤ 60 Kurang Mampu 3 13,8% Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 446,
"width": 226,
"height": 169,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 3 aspek yang di nilai dalam penelitian ini yaitu wacana narasi wacana deskripsi dan wacana eksposisi. Pada wacana narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 12 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 9 siswa. Pada wacana deskripsi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 13 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 8 siswa. Pada wacana eksposisi siswa yang mempero leh nilai ≥ 65 adalah 15 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 6 siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 626,
"width": 226,
"height": 112,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan tugas menulis teks pidato persuasif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Hasil nilai siswa tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Dari instrumen soal tes diperoleh data sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 71,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Narasi:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 112,
"width": 214,
"height": 76,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 7 No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 17 83,3 % 2. ≤ 65 4 16,6 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 217,
"width": 33,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 8",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 240,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Klasifikasi Kemampuan Menulis Teks Pidato Persuasif pada Wawancana Narasi Siklus II:",
"type": "Text"
},
{
"left": 321,
"top": 281,
"width": 216,
"height": 95,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 12 55,5 % 2. 80-90 Mampu 6 27,7 % 3. 60-79 Cukup Mampu 3 16,6 % 4. ≤ 60 Kurang Mampu 0 0 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 405,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Kemampuan Siswa dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Deksripsi:",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 446,
"width": 226,
"height": 116,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil tes siswa, diketahui bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa pada penilaian wacana deskripsi adalah 4 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 2. Gambaran yang lebih jelas dan tersusun rapi dari skor tertinggi sampai skor terendah yang diperoleh siswa beserta frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 574,
"width": 33,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 9",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 597,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Frekuensi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Deskripsi Siklus II:",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 638,
"width": 203,
"height": 59,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 18 88,8 % 2. ≤ 65 3 11,1 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 28,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Anterior Jurnal, Volume 22, Special issue 1 Februari 2022, Page 105-111",
"type": "Page header"
},
{
"left": 413,
"top": 28,
"width": 128,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 800,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "110",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 38,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 10",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 94,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Klasifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf Wacana Deskripsi Siklus II:",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 136,
"width": 216,
"height": 95,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 12 55,5 % 2. 80-90 Mampu 6 33,3 % 3. 60-79 Cukup Mampu 3 11,1 % 4. ≤ 60 Kurang Mampu 0 0 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 260,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menemenukan Ide Pokok Paragraf Siswa pada Wacana Eksposisi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 300,
"width": 226,
"height": 117,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil tes siswa, diketahui bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa pada penilaian wacana eksposisi adalah 4 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 2. Gambaran yang lebih jelas dan tersusun rapi dari skor tertinggi sampai skor terendah yang diperoleh siswa beserta frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 428,
"width": 38,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 11",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 451,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Frekuensi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wacana Eksposisi Siklus II:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 493,
"width": 214,
"height": 93,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. ≥ 65 21 100 % 2. ≤ 65 0 0 % Jumlah 21 100% Tabel 11",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 597,
"width": 226,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Klasifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf pada Wawancara Eksposisi Siklus II:",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 638,
"width": 216,
"height": 95,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No. Interval Nilai Tingkat Kemampuan Frekuensi Persentase (%) 1. 91-100 Sangat mampu 15 72,2 % 2. 80-90 Mampu 6 27,7 % 3. 60-79 Cukup Mampu 0 0 % 4. ≤ 60 Kurang Mampu 0 0 % Jumlah 21 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 71,
"width": 226,
"height": 169,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 3 aspek yang di nilai dalam penelitian ini yaitu wacana narasi wacana deskripsi dan wacana eksposisi. Pada wacana narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 17 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 4 siswa. Pada wacana deskripsi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 18 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 3 siswa. Pada wacana eksposisi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 21 siswa s edangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 0 siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 274,
"width": 79,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 300,
"width": 226,
"height": 412,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada pra Pada wacana narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 6 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 15 siswa. Pada wacana deskripsi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 5 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 16 siswa. Pada wacana eksposisi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 6 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 15 siswa. Oleh karenanya penelitian ini berlanjut ke siklus I dan siklus II untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Pada siklus I Pada wacana narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 12 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 9 siswa. Pada wacana deskripsi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 13 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 8 siswa. Pada wacana eksposisi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 15 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 6 siswa. Pada siklus II pada wacana narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 17 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 4 siswa. Pada wacana deskripsi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 18 siswa sedangkan yang memperoleh nilai ≤ 65 adalah 3 siswa. Pada wacana eksposisi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah 21 siswa sedangkan yang me mperoleh nilai ≤ 65 adalah 0 siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 28,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Anterior Jurnal, Volume 22, Special issue 1 Februari 2022, Page 105-111",
"type": "Page header"
},
{
"left": 413,
"top": 28,
"width": 128,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 800,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "111",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 141,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "UCAPAN TERIMA KASIH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 96,
"width": 226,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bumi Harjo beserta seluruh guru dan pihak yang terlibat dalam penelitian ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 178,
"width": 65,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "REFERENSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 203,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Arikunto, Suharsimi.(2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 244,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dimyati, Johni.(2013). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 284,
"width": 226,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hamalik, Oemar.(2007). Kurikulum dan Pembelajaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 302,
"width": 102,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jakarta: PT Bumi Aksara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 325,
"width": 226,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sriyono. 1992. Tehnik Belajar Mengajar CBSA. Jakarta:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 343,
"width": 54,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rineka Cipta",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 366,
"width": 226,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 383,
"width": 88,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jakarta. Bumi Aksara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 407,
"width": 225,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 424,
"width": 73,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Grafindo Persada",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 448,
"width": 226,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abu, Ahmadi. 2008. Psikologi Belajar Edisi Revisi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 465,
"width": 89,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jakarta: Rineka Cipta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 488,
"width": 226,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bambang Riyanto. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 506,
"width": 163,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Perusahaan. Yogyakarta: Penerbit GPFE",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 529,
"width": 225,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Noeng Muhadjir, 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 547,
"width": 175,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Edisi IV. Yogyakarta: Penerbit Rake Sarasin",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 570,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Utomo, T dan Ruijter K (1994). Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta. Gramedia",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 605,
"width": 63,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pustaka Utama",
"type": "Text"
}
] |
797a9c7c-1d64-609a-e897-219216d20af2 | http://www.jimf-bi.org/index.php/JIMF/article/download/764/718 | [
{
"left": 78,
"top": 93,
"width": 337,
"height": 44,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "PROPOSING A MODEL FOR ENTREPRENEURSHIP DEVELOPMENT: THE ROLE OF ENTREPRENEURS’ CASH WAQF INTENTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 178,
"top": 148,
"width": 134,
"height": 28,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Sherifah Oshioke Musa 1 Marhanum Che Mohd Salleh 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 600,
"width": 364,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "1. Department of business administration, Kulliyah of Economics and Management Science, International Islamic University Malaysia [email protected].",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 622,
"width": 360,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "2. Department of Finance International Islamic University, Malaysia marhanum@iium. edu.my.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 223,
"width": 364,
"height": 145,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The purpose of this paper is to propose a model of entrepreneurship development by focusing on the role of cash waqf intention as a mediator on the relationship of cash waqf awareness, religiosity, attitude towards act, subjective norms, perceived behavioural and entrepreneurship development. By enhancing the theory of planned behaviour, a structured question was designed to survey 459 Nigerian entrepreneurs. SEM analysis was used to test the theoretical framework and to propose a model of entrepreneurship development in Nigeria by means of Waqf . Result shows that the most important variables to explain entrepreneurs’ cash waqf intention for business growth are cash waqf awareness and attitude towards cash waqf . It is argued in this research that the presence of high-level of cash waqf awareness and the attitude towards cash waqf can play an important role in achieving business growth. The paper extends the applicability of the theory of planned behaviour, cash waqf awareness and religiosity in investigating the effect of cash waqf intention for business development.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 387,
"width": 162,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Keywords: Awareness, Religiosity, Waqf JEL Classification: A13, D91, G41, L31",
"type": "Text"
},
{
"left": 129,
"top": 734,
"width": 215,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Received: September 18, 2017; Revised: January 17, 2018;",
"type": "Picture"
},
{
"left": 129,
"top": 734,
"width": 215,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Accepted: February 3, 2018 Received: September 18, 2017; Revised: January 17, 2018; Accepted: February 3, 2018",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 551,
"width": 124,
"height": 35,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Received : September 5, 2017 Revised : August 2, 2018 Accepted : August 7, 2018",
"type": "Text"
},
{
"left": 214,
"top": 202,
"width": 62,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 128,
"top": 34,
"width": 297,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Vol . 4, N o. 1 ( 2018 ) , pp 183 - 204 p-ISSN: 2460-6146, e-ISSN; 2460-6618",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development:",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 45,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "184",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 94,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "I. INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 88,
"width": 365,
"height": 133,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Entrepreneurs are important individual whose work preferences are based on self-reliance and self-direction (Baruch, 2004; Gibb, 2002a, b; Hall, 2002). The changes in the political and socio-economic environment have resulted in fewer opportunities for continuous organizational employment, hence an increase in the number of entrepreneurs. Entrepreneurs could be a micro, small, medium or a large-scale business owner. On the macro-level, econometric research shows that new and small businesses did not just contribute significantly to job creation, but also in innovation and economic growth. Interestingly, Micro, Small and Medium businesses has heightened self-employability to economically distressed areas, handicaps, and those who have never be qualified to be employed (Taylor, 2007; Schumpeter, 1934).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 220,
"width": 365,
"height": 97,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "However, evidences show that entrepreneurs have challenges funding their businesses. Financing institutions such as banks, amongst all other reasons the banks consider micro enterprises as risky businesses that lack collateral, that do not have sufficient documents to support their loan application and have no financial track records (Nurbani, Yeow, Noor Ashikin, & Chin, 2011). In addition, the micro entrepreneurs suffer this most. They are also scared to patronize bank loans because of the strict requirements and high interest payback which they cannot provide.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 316,
"width": 364,
"height": 181,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "In this regard, a possible means of financing that is, non interest based is Islamic financing (Wardiwiyono, 2012). Islamic financing is another alternative to manage socio economic situations in a country. It is understood in the context of Islamic attitude towards ethics, wealth distribution, social and economic justice. The system is based on the goals, principles and values of the Sharia law. Islamic codes underlying the Islamic financial system are supported by various verses of the Quran. Such as in the prohibition of riba (Quran 2:278-279), encouraging risk sharing (Quran 2:275), protection of individual property rights, carrying out lawful trade (Quran 2:275), zakat and the establishment of waqf (Quran 21:73). Among all other Islamic social finance platforms, Waqf has recently become an Islamic financial tool for socioeconomic development. Waqf , is an Islamic voluntary sector. It is the appropriation of any property from private ownership and the dedication of its usufruct to charitable purposes. Its significance arises out of its centrality to the Islamic principle of charity (zakat). Waqf practices are supported by the following verse;",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 496,
"width": 346,
"height": 37,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "“Indeed, the men who practice charity and the women who practice charity and [they who] have loaned Allah a goodly loan - it will be multiplied for them, and they will have a noble reward”, (Quran 57:18).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 532,
"width": 364,
"height": 109,
"page_number": 2,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "This verse depicts that by spending in charity, the wealth does not decrease rather it increases (Sahih al-Bukhari vol.9, Book 93, Hadith 587). In other words, whatever cost that is pushed unto the society comes back as greater benefits. Islam made us understand in ethics that those who possess the money are not the owners of the wealth; they are only trustees, so they are expected to spend it in good cause. This principle has continued to guide the Muslims to ensure the equitable distribution of wealth. The rudimentary in executing these social economic activities such as payment of Zakat , and the establishment of waqf , has supported the social, economic and cultural development of the Muslim societies",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "185",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 76,
"width": 364,
"height": 85,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "and countries. Cash waqf an aspect of waqf is amply appreciated by the Muslims because it can be used to address the old and persistent issues of lack of finance for micro entrepreneurs, for them to attain a better stage than their present situation. Given the increasing importance of entrepreneurship in contemporary careers, this study aims to uncover the determinants of entrepreneurial intentions on cash waqf for their business growth. The paper study samples of entrepreneurs of small and medium business owners in Nigeria.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 160,
"width": 365,
"height": 145,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "In Nigeria the use of cash waqf for business activities is not known specifically in Edo state Nigeria. Hence, the possibility of its implementation as an alternative source of financing for the micro entrepreneurs in Edo state Nigeria is centered on the perception about it by the micro, small and medium (MSMEs) entrepreneurs in the state. Though cash waqf operation for socio economic development has been successful in other parts of the world but the situation might be different in a non-Muslim dominated state and where cash waqf has never existed. However, evidence show that non-Muslims patronizes and uses sharia Islamic products and services for their attractive benefits of non interest payment (Khalid, n.d.). Like other Islamic non interest financial products, waqf model has advantages over conventional micro finance. This can act as a unique selling point in attracting non-Muslims ethical investors.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 304,
"width": 365,
"height": 133,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "In view of this, the theory of planned behavior (TPB) shows that human performance is influenced by three kinds of considerations: beliefs about the likely consequences of the behavior (behavioral beliefs), beliefs about the normative expectations of others (normative beliefs), and beliefs about the presence of factors that may facilitate or impede performance of the behavior (control beliefs). Given a sufficient degree of actual control over the behavior, people are expected to carry out their intentions when the opportunity arises. Intention is thus assumed to be the immediate antecedent of behavior. On this note, the intention of the study group towards cash waqf usage for their business growth can be positively or negatively influenced by cash waqf awareness, religiosity, attitude toward the act, subjective norm, and perception of behavioral control (Icek Ajzen, 1991).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 436,
"width": 368,
"height": 85,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "This study focuses on the perception of cash waqf , in an effort to proffer it as an alternative source of financial support to micro, small and medium entrepreneurs. Objectively, the research aims to examine the intentions of micro entrepreneurs on cash waqf for perceived business development. That is explore the relationship between cash waqf awareness, religiosity, attitude towards cash waqf , subjective norms, perceived behavioral control for perceived business development, investigate the mediating effect of cash waqf intention for business development.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 544,
"width": 121,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "II. LITERATURE REVIEW",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 556,
"width": 364,
"height": 85,
"page_number": 3,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The understanding of entrepreneurship owes much to work of economist such as Joseph Schumpeter in the 1930s, and another economist such as Von Mises (1949). They came up with lot of on entrepreneurship which are today still in use. Recent researchers Valliere (2013) contributed by using cognitive psychology to observe the basis for entrepreneurial awareness and connected it to theories of attention in strategic management and decision making. That is the awareness of business opportunities and strategies for a successful business operation. This was",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 359,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention 186",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 363,
"height": 37,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "to provide a theoretical basis or model for how entrepreneur need to pay attention to new opportunities. However, the work of Valerie had not specific factor which an entrepreneur needs to be aware of.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 112,
"width": 365,
"height": 157,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "In Jiao et al. ( 2014), they viewed that the act of Entrepreneurship is mostly dependent on the qualities of the entrepreneur. That entrepreneurs needs to possess some qualities to be business alert, to be foremost in identifying business and profit opportunities, acquisition of knowledge, innovative, hardworking, risk taker, optimistic and self-confident. However, their research did not address the challenges of lack of finance. In a different way, other researchers viewed entrepreneurship growth in relationship to provision and the availability of finance. In view of this, Whited (2006) opined that finance was an external constraint which firms face without stating better measures of financing the entrepreneurs. With no proper measures for funding business, its growth is hindered. This is a common phenomenon in most countries. This shows why government in some countries sometimes support them in funding or carry out other measures to assist in businesses (Tohirin, 2010c).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 268,
"width": 365,
"height": 373,
"page_number": 4,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "In different opinions researchers emphasized on the need for funds for entrepreneurs in their business start off, sustainability and growth. In this regards, Nurbani et al. (2011) were of the view that many micro and small enterprises still require additional working capital and financing facilities to support and modernize their operations. In this regards, researchers such as Foss et al. (2009) went forward to province possible way entrepreneurs can get funds for their businesses and types of funding for small businesses to start their operation. It explained that some business start-ups are funded either with equity finance or credit-card debt. It also emphasizes that businesses can solicit for donations. In the research of Lee et al. ( 2002) he also proposed the use of bank credit such as the use of credit cards as means for financing. Ordanini et al. (2011) proposed crowd funding, which they said should be a collective effort by consumers who pool their money together in other to invest or support efforts initiated by other people or organizations. Other measure of financing business proposed is trade credit (Petersen et al., 1997). In support of this Lee et al. (2011) also suggested the use of trade credit as measure to finance businesses. Other way of financing is through the government. Rai (2007) amongst others proposed government credit programs and co-financing. However, credit financing is associated with interest rate payment (Shinsuke 2014). In view of this (Golbeck & Linetsky, 2013; Yang, 2011) opined most of the credit financing proposed by some of the stated researchers was not the best alternative means of funding for entrepreneurs. Entrepreneurs who opted for such measures of financing were face with problems of high interest rate and inability to pay back their loans. As a result, entrepreneurs are sometimes discouraged from doing businesses due to lack of funding and high interest rate. Also, many businesses are not started or even ended due to these. However, presently researchers such as Wardiwiyono, (2012) viewed that alternative source of financing or funding entrepreneurs that will yield greater success than the conventional measures is Islamic financing. In support of this Islamic finance researchers such as Ayub, (2007) and Ismail et al., (2010) both proposes Islamic finance as a better alternative to the conventional measures which was not very effective. Hanif & Iqbal, (2010) conducted a study to evaluate the suitability",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "187",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 76,
"width": 365,
"height": 121,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "of existing business environment in Pakistan for application of Sharia based financing; findings show sharia based financing was suitable for business. Osman and Ali (2008) on their opinion encouraged entrepreneurs to obtain their financing from Islamic banks whose operations are based on Shari’ah , which differs in its spirit and motivation. In view of this, Masyita et al. ( 2005), Hasan et al.(2008), Ibrahim et al. (2013) and Shahimi et al. (2013) went further to specify and propose waqf as a better alternative for financing socio economic activities. However for Islamic method of financing to be utilized and successful, there is need to examine the attitude towards Islamic finance (Jaffar & Musa, 2014). Figure 1 shows this research theoretical framework.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 234,
"width": 44,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Cash Waqf Awareness Religiosity",
"type": "Picture"
},
{
"left": 79,
"top": 325,
"width": 329,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Attitude Toward Act Perceived Micro",
"type": "Picture"
},
{
"left": 79,
"top": 335,
"width": 331,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Entrepreneurship Development Subjective Norm",
"type": "Table"
},
{
"left": 74,
"top": 325,
"width": 215,
"height": 122,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Perceived Behavioral Control Micro Entrepreneur Cash Waqf Intention",
"type": "Picture"
},
{
"left": 65,
"top": 505,
"width": 136,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "2.1. Hypotheses Development",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 517,
"width": 365,
"height": 97,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "This section is to identify and formulate a formal statement that present the expected relationship between the independent and dependent variable of this research, Hair et al., (2006). The research hypothesis is developed based on the theory of planned behavior. Cash waqf awareness and religiosity are external variable which is introduced into the TPB variables in this research work. A number of recent studies have introduced external variables that dilute the Theory of Planned Behavior. Depending on the study, these external variables may or may not increase the attitude or behavior correlation (Knabe, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 177,
"top": 463,
"width": 136,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Figure 1. Research theoretical frame work",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development:",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 45,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "188",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 195,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "2.1.1. Entrepreneurs Cash Waqf Awareness",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 88,
"width": 364,
"height": 289,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Firstly, Entrepreneurship development is associated with the level of awareness in the country (Provan et al., 2012; Endley, 1995) . In this regard, entrepreneurship alertness is also considered as entrepreneurship awareness. However, there are factors which influence this alertness among entrepreneurs. Based on this, Tang (2009) opined that there is the problem of people not recognizing or noticing business opportunity. This could be influenced differently by the surrounding at which they exist. In view of this, Acs (2010) opined that the lack of education, awareness and huge capital, have motivated many of the micro entrepreneurs into been a small business owner and hindered their business growth. In this regards, Provan et al. ( 2012), viewed awareness is synonymous with usage. On a different note, Ismail Abdel Mohsin (2013) proved that the with great awareness on Islamic finance, countries like chad, UK and Singapore have waqf scheme for social economic development such as financing of medical care, teachers and sponsoring orphans. He also proved, the non-Muslim dominating country such as Singapore and UK are aware of cash waqf and they practice it. Also, countries such as Malaysia, Jordan, Somalia, and Chad are known to have great awareness and acceptability of waqf . Also, Provan et al., (2012) examined the awareness of evidence based practices by the public organizations that fund services in the North American. They found that awareness and evidence-based practices was strongly connected. Endsley (1995) also proved the relationship between practices and awareness in his model. In his research he presented a theoretical model of situation awareness based on its role in dynamic human decision making in a variety of domains. Situation awareness was presented as a major concern in system operation, based on a descriptive view of decision making.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 388,
"width": 362,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "H 1 : Cash waqf intention will significantly mediate the effect of cash waqf awareness towards perceived business growth",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 436,
"width": 147,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "2.1.2. Entrepreneur and Religion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 448,
"width": 364,
"height": 97,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "This is to examine the influence of religion belief on micro entrepreneurs’ intentions in the use of cash waqf to enhance their business growth. Stanford & Brewer (2011) viewed the magnitude of religious influence varies in people, this means the degree of being religious reflects differently in people’s attitude and behavior. Hence, there is possibility that there is religious effect on entrepreneurs’ decision making. Therefore, it is logical to deduce that the greater intensity of one’s religious affiliation, the higher will be chances that he will strives to conform to his cash waqf intentions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 556,
"width": 362,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "H 2: Cash waqf intention will significantly mediate the effect of religiosity for perceived business growth",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 604,
"width": 257,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "2.1.3. Entrepreneurs and the Theory of Planned Behavior",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 616,
"width": 363,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The theory of planned behavior (TPB) was developed by Icek Ajzen in 1985. In this regards, Adewale, Yusuf, Ghani, Meera, & Manap (2012) viewed the theory",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "189",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 76,
"width": 365,
"height": 205,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "of planned behavior proposes a model which can measure how human actions are guided and it also predicts the occurrence of a particular intentional behavior. Past studies reflect successful applications of the theory, and this has reinforce its utility for researching intentions predictions of micro, small and medium enterprise entrepreneurs and a new focus on intention on cash waqf for business development (Knabe, 2012). In view of this, the theory of planned behavior (TPB) will show how the entrepreneurs will be influenced by three kinds of considerations: beliefs about the likely consequences of the behavior (behavioral beliefs), beliefs about the normative expectations of others (normative beliefs), and beliefs about the presence of factors that may facilitate or impede performance of the behavior (control beliefs). Given a sufficient degree of actual control over the behavior, people are expected to carry out their intentions when the opportunity arises. On this note, the intention of the study group towards cash waqf usage for their businesses can positively affect cash waqf awareness, attitude toward the act, subjective norm, and perception of behavioral control to achieve growth and development (Icek Ajzen, 1991). Hence this research proposes the following five hypotheses;",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 292,
"width": 362,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "H 3 : Cash waqf intention will significantly mediate the effect of attitude towards the act, for perceived business growth",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 316,
"width": 362,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "H 4 : Cash waqf intention will significantly mediate the effect of subjective norms towards perceived business growth",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 340,
"width": 362,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "H 5 : Cash waqf intention will significantly mediate the effect of behavioral control towards perceived business growth",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 388,
"width": 366,
"height": 193,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "2.1.4. Entrepreneurs Cash Waqf Intention (Mediator) This is the micro entrepreneur intention towards cash waqf . Farkas & Gubik, (2013) opined intention is thus assumed to be the immediate antecedent of behavior. While Malebana (2014), offers a critical insights to the understanding of the underlying process of behavioral intentions. A particular note on intentions is that the underlying attitudes are perception based. In physiological study, the presence of intentions had been proven to be predictor of planned behavior. This is true when the behavior to be observed is rare, hard to observe or that it involves an unpredictable long period of time lapse. The use of cash waqf for financing business by entrepreneurs is a process that involves considerable planning, considering other possible influential factors over time (Kautonen et al., 2013). Just as intentions predicts behavior certain attitudes predicts intention. In view of this study, entrepreneurial intentions as a mediator is influenced by cash waqf awareness, attitude towards act, subjective norms and perceived behavioral control. The entrepreneurial intentions determines the use of cash waqf to achieve business growth and development (Ibrahim, Amir, et al., 2013)",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 604,
"width": 280,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "2.1.5. Perceived Business Development (Dependent Variable)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 616,
"width": 365,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "In this research perceived business development is considered as a dependent variable that could be directly and indirectly affected by cash waqf awareness,",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development:",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 45,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "190",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 364,
"height": 109,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "religiosity, attitude towards cash waqf , subjective norms, perceived behavioral control. The act of entrepreneurship is perceived successful if the entrepreneurs have the required provisions and able to achieve their business objectives. Amongst other objectives, micro entrepreneurs prioritize their business survival, generating income for growth. The ability to achieve entrepreneurship development could be affected directly or indirectly by some factors. Lack of Finances to maximize their potentials is one of such challenges faced by entrepreneurs (Kerr & Nanda, 2011). Hence there is need to know if entrepreneurs cash waqf intentions effect their perceived business growth (Tohirin, 2010c).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 208,
"width": 105,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "III. METHODOLOGY 3.1. Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 232,
"width": 364,
"height": 61,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "A total number of 500 questionnaires were distributed and also returned given a response rate of 100 percent. However, after vetting 459 questionnaires (92 percent response rate) were used for analysis. The questionnaires removed were the ones marked with more than one answers and the ones which only had the demographic section answered.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 292,
"width": 364,
"height": 109,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The 459 data used meet the required number for a SEM analysis Hair et al., (2006). In the data analysis, analysis of moment structure (Amos) was used. This is because Amos gives the power to easily perform Structural Equation Modelling (SEM), (Mueller et al., 2008; Pallant, 2013). The use of SEM, was relevant in the creating of models to test hypotheses, accommodates multiple latent constructs and confirms relationships among observed and latent variables, moving beyond regression to gain additional insight. The SEM application involved two stages. The first stage was exploratory factor analysis (EFA) and the second stage was confirmatory factor analysis (CFA).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 424,
"width": 118,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "3.2. Estimation Technique",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 436,
"width": 365,
"height": 61,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The technique used is quantitative methods, which involves quantitative data collection and analysis. This is the systematic empirical investigation of observable phenomena via statistical or mathematical techniques (Hair et al., 2006). The quantitative empirical investigation is based on the use of seven constructs and five hypotheses.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 496,
"width": 365,
"height": 145,
"page_number": 8,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The measurement items are based on seven construct which are cash waqf awareness, religiosity, attitude towards cash waqf , subjective norms, perceived behaviour, cash waqf intentions and perceived entrepreneurship development. Cash waqf awareness is measured based on the familiarity and usage of cash waqf for funding business activities (Durso & Sethumadhavan, 2008). Religiosity is measured on belief (El- menouar 2014) while attitude towards act items is on the aspect of behavioral belief which produces a favourable or unfavourable attitude toward the behaviour at a particular time and context. Subjective norms are measured base on normative beliefs which result in perceived social pressure from family, friends and colleagues (Ajzen, 2013). The control beliefs give rise to perceived behavioral control. In combination, cash waqf awareness, religiosity, attitude toward the behavior, subjective norm, and perception of behavioral control",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "191",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 76,
"width": 363,
"height": 61,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "lead to the formation of a behavioral intention of cash waqf for entrepreneurship development. Cash waqf intentions were measured based on entrepreneurs’ cash waqf purpose, plans and aims. Perceived business development was measured on financial needs and achieving business objectives (Parvin, Rahman, & Jia, 2012; Nafukho & Muyia, 2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 160,
"width": 96,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "3.3. Empirical model",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 172,
"width": 364,
"height": 61,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The study population are small and medium enterprise owners; they engage in small business activities for a sustainable livelihood in Edo state Nigeria. This group of persons are among the poorest in the state and majority of them are mostly face with the problem of finances to sustain their businesses. Relevant information can be prompted from this group on this research related matters.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 256,
"width": 131,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "IV. RESULT AND FINDING",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 268,
"width": 364,
"height": 37,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Overall three stages of statistical is done for the quantitative analysis which started with preliminary data analysis, follow by exploratory factor analysis (EFA) and confirmatory factor analysis (CFA).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 328,
"width": 108,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "4.1. Reliability Analysis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 340,
"width": 364,
"height": 169,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Reliability was done to confirm the consistency of the construct items. Cronbanch alpha values range between 0 and 1.0, higher value indicates higher reliability among the indicators (Hair 2010). The scale is used to confirm the reliability of all measurements items for each of the seven constructs. According to Pallant (2011), a conbranch alpha value of .89 suggests very good internal consistency reliability for the scale. In this research, the Cronbach alpha is 0.9 when p >0.6. This suggests very good internal consistency the data items are related, suitable, and reliable. The Cronbach alpha reliability test for each of the construct is well above 0.7 which is considered that the constructs have been correctly scored. The result is Cash waqf awareness (0.89), religiosity (0.859), attitude towards the cash waqf (0.839), subjective norms (0.798), perceived behavioural control (0.740), cash waqf intention (0.917) and perceived business development (0.921) has the highest Cronbach alpha. The result indicates that none of the construct or items measures something different from the scale as a whole.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 532,
"width": 139,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "4.2. Exploratory factor analysis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 544,
"width": 365,
"height": 97,
"page_number": 9,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Result showed that measure of sampling adequacy Kaiser-Meyer Oiken (KMO) is 0.895 exceeding the recommended value of 0.6 (Pallant, 2013). Hence it is appropriate for factor analysis using principle component analysis (PCA) method. The Bartlett’s Test of spherity also reached statistical significance (0.000), supporting the factorability of the correlation matrix. With the use of varimax rotation, seven factors were extracted with eigenvalue greater than 1 (11.057, 3.981, 3.163, 2.252, 1.805, 1.691, 1.368) explaining 66.6 percent of total variance. Respectively all seven factors were named, cash waqf awareness (AWARE), religiosity (REL), attitude",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development:",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 45,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "192",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 363,
"height": 61,
"page_number": 10,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "towards the act (ATTD), subjective norms (SUBNORM), perceived behavioural control (PBC), cash waqf intention (CWIN) and perceived business growth (PMBD). In communality, the higher value represents higher correlation among the constructs respectively. The result of communality points out SUBNORM 2, SUBNORM 3 and PCB 5 had the highest communality.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 136,
"width": 365,
"height": 121,
"page_number": 10,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The highest factor is perceived behavioural control (PBC) it has the highest eigenvalue and variance (eigenvalue = 2.1 variance = 72 percent) it indicates as the most important factor perceived by the respondents for perceived entrepreneurship development. Cash waqf intention is next, (eigenvalue = 3.5 variance = 70.5 percent). This is followed by attitude towards an act (eigenvalue = 3.7 variance = 68 percent), perceived business growth (eigenvalue= 4.7 variance= 67.8 percent). Subjective norms (eigenvalue= 2.6 variance= 65 percent) cash waqf awareness, (eigenvalue= 3.8 variance= 64 percent) and the last is religiosity (eigenvalue= 3.8 variance= 54 percent). Overall results of factor analysis show seven underlying constructs considered to be relevant to measure Perceived MSME’s development.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 280,
"width": 180,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "4.3. Confirmatory Factor Analysis (CFA)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 292,
"width": 364,
"height": 85,
"page_number": 10,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Prior to the conduct of CFA, all necessary EFA has been done. CFA is the third stage of quantitative analysis. It is to test and confirm specific hypotheses, theories concerning the structure underlying a set of variables (Kline, 2011; Hair et al., 2010) This measurement model is confirmed by fit statistics such as root mean square error of approximation (RMSEA), degree of freedom (df), Chi-square (X 2 ), normed fit index (NFI), comparative fit index (CFI), Tucker-Lewis index (TLI), and incremental fit index (IFI).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 376,
"width": 364,
"height": 181,
"page_number": 10,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The measurement model is the first order confirmatory factor analysis (CFA) carried out to test the relationship between the independent constructs. The first step was the examination of the loadings, particularly focusing on any non-significant loading. Not all the measurement items in the constructs were statistically significant. Some of the items had low loadings ranging from 0.3 to 0.4 not meeting the requirement of loading, values of 0.7 (Hair et.al. 2010). The 4 items with low loadings in the constructs were PBC1, PBC2, PBC3, and SUBNORM 4, they were deleted, and the model was re-estimated. In the re-estimation the model achieved the majority of the fit indices including X 2 = 1673.449, and a p value = 0.000. The Bentler comparative fit index (CFI) = 0.906 is higher than the acceptable fit of > 0.95. The root mean square error of approximation (RMSEA) = 0.059 is below threshold of 0.05., df = 639, incremental fit index (IFI) = 0.909 higher than acceptable fit and approximately the Lewis Index (TLI) =0.9, (Kline, 2011; Hair et al., 2010; Hu & Bentler, 1999). Also, the root mean square residual (RMR) =0.05 below threshold of <0.08.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "193",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 543,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "4.3.1. Reliability and Validity TEST",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 555,
"width": 365,
"height": 97,
"page_number": 11,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The reliability of the constructs is confirmed in the measurement model using the construct reliability (CR) and average variance extracted (AVE). A high value of CR and AVE indicates there is internal consistency all measures are reliably representing their constructs (Hair 2010). The standardized solution of each factor loading and their corresponding error variance is presented in table 1. The variables specified to measure an underlying construct were found to be mostly reasonably and statistically significant. Most of the factors fulfilled the requirement for convergent validity 0.50 and above and not exceeded 1.00. The variance",
"type": "Text"
},
{
"left": 228,
"top": 504,
"width": 34,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Figure 2",
"type": "Section header"
},
{
"left": 161,
"top": 515,
"width": 168,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "SEM measurement model for constructs",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 22,
"page_number": 12,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development: The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "194",
"type": "Page header"
},
{
"left": 60,
"top": 242,
"width": 349,
"height": 341,
"page_number": 12,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Constructs Items Standardized regression Weight Standard error (S.E) Critical ratio (C.R) Squared multiple correlation (SMC) Cashwaqf intention CWINT5 .805 .072 20.465 .648 CWINT4 .792 .075 19.951 .627 CWINT1 .853 .074 22.367 .727 CWINT6 .867 .072 22.988 .752 CWINT3 .806 .072 20.492 .649 CWINT2 .702 .077 16.835 .493 Perceived micro business development PMBD3 .861 .064 22.689 .741 PMBD4 .917 .065 25.176 .567 PMBD1 .642 .081 14.939 .412 PMBD6 .823 .070 21.102 .677 PMBD5 .830 .069 21.392 .689 PMBD2 .753 .072 18.550 .567 Religiosity REL3 .793 .082 19.086 .629 REL2 .621 .096 13.755 .385 REL1 .591 .102 12.873 .349 REL7 .630 .088 13.975 .397 REL6 .594 .091 13.007 .353 REL4 .719 .084 16.687 . 517 REL5 .715 .084 16.566 .512 Cash waqf awareness AWARE3 .830 .073 21.075 .434 AWARE2 .837 .078 21.338 501 AWARE1 .775 .079 19.029 .701 AWARE6 .726 .084 17.357 .527 AWARE4 .708 .084 16.751 .701 AWARE5 .658 .074 15.228 .690",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 364,
"height": 109,
"page_number": 12,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "of the error terms was found to be in the range of requirement for statistical significance. The measurement error represents other variation for a particular observed variable and the variance of a measurement error is estimated. Based on the squared multiple correlation result, SUBNORM 3 explained highest 78.4 percent of the variance is accounted for by subjective norm. Followed by CWINT6, which is explains 75.2 percent of the variance accounted for by cash waqf intention. The third is PMBD 3, it accounts for 74 percent of the variance accounted for by perceived micro business development. In whole the result that loadings were statistically significant.",
"type": "Text"
},
{
"left": 152,
"top": 211,
"width": 169,
"height": 24,
"page_number": 12,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Table 1. Reliability and Validity of the constructs",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "195",
"type": "Page header"
},
{
"left": 134,
"top": 76,
"width": 222,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Table 1. Reliability and Validity of the constructs (Continued)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 332,
"width": 120,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "4.3.2. Construct reliability",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 344,
"width": 363,
"height": 49,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Bagozzi and Yi (1988) recommend that CR should be equal or greater than 0.60 and AVE should be equal to or greater than 0.50. To further ensure construct validity, convergent and discriminated validity were assessed in the data with equations 1 and 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 109,
"width": 350,
"height": 198,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Constructs Items Standardized regression Weight Standard error (S.E) Critical ratio (C.R) Squared multiple correlation (SMC) Attitude towards the act ATTD5 .619 .087 14.017 .384 ATTD6 .811 .073 20.156 .658 ATTD7 .728 .082 17.166 .531 ATTD3 .738 .081 17.666 .545 ATTD4 .334 .102 6.950 .111 ATTD2 .813 .077 20.296 .662 ATTD1 .533 .092 11.686 .284 Subjective norm SUBNORM1 .958 .085 18.121 .662 SUBNORM2 .886 .069 26.402 .550 SUBNORM3 .741 .074 23.309 .784 Perceived behavioural ctrl PBC5 .903 .088 20.787 .367 PBC6 .800 .088 18.112 .640 PBC4 .606 .094 13.323 .815",
"type": "Table"
},
{
"left": 65,
"top": 493,
"width": 307,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Where: = The standardized loading for each observed variable = The error variance associated for each observed variable",
"type": "Table"
},
{
"left": 82,
"top": 529,
"width": 195,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Average Variance extracted from Equation 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 413,
"top": 439,
"width": 12,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "(1)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 413,
"top": 572,
"width": 12,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "(2)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development:",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 45,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "196",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 109,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "4.3.3. Construct Validity",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 88,
"width": 363,
"height": 97,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The construct validity was also evaluated. In the construct validity, the convergent and discriminant validity was used. Convergent validity is usually accomplished by demonstrating a correlation between the two measures, although it’s rare that any two measures will be perfectly convergent. In the case of discriminant validity, it could show that there is no correlation at all (Carlson & Herdman, 2012). To fulfil the construct validity value of fit indices from the standardized loadings of each item of a construct and discriminant validity, is confirmed by the correlation value between the constructs.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 184,
"width": 363,
"height": 85,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Based on the result of the measurement model it is confirmed, given the cut point of the fit indices the constructs awareness, religiosity, attitude towards cash waqf , subjective norms, and perceived behavioural control were valid. In the convergent validity it is found that most values of standardized loadings are statistically significant (> 0.50) where p <0.001. In the discriminant validity, results indicate that few of the estimated correlation value between the constructs were less than 0.5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 268,
"width": 362,
"height": 61,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Overall, the constructs measurement model achieved the validity requirements for constructs using the convergent validity and discriminant validity requirements for constructs. In other to conduct SEM independent constructs must be correlated with each other (Kline, 2011). The next section discusses on the structural modelling of the research.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 352,
"width": 300,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "4.3.4. Structural Equation Modelling and Testing Mediation Effect",
"type": "Section header"
},
{
"left": 197,
"top": 631,
"width": 80,
"height": 24,
"page_number": 14,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Figure 3. SEM for constructs",
"type": "Picture"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 15,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "197",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 76,
"width": 363,
"height": 193,
"page_number": 15,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The approach to evaluate the mediating effect is bootstrapping, that is resample from a sample data. 1000 bootstrap re-sampling and 95 percent confidence intervals were performed. If Zero does not fall between the resulting confidence intervals there is a significant mediating effect. To verify the degree of the mediation (partial or full mediation), this research adopted suggestions by Mathieu and Taylor (2006). They suggest that if both the direct and indirect effect were significant, it is partial mediation. On the other hand, if the direct effect is insignificant, but the indirect effect and total effect are significant, it is noted as full mediation. In addition, the total effect denotes the extent a change in the independent construct is related to dependent construct. The direct effect is the extent in which a change in the independent construct is directly related with the dependent construct. The indirect effect is the extent to which a change in the independent construct would change the dependent construct via the mediator (cash waqf intention). The outcome of a mediator could either be partial or full mediation (Hair et al., 2010). Table 2 present the mediating effect of cash waqf intention to cash waqf awareness, religiosity, and attitude towards the act, subjective norms, and perceived behavioural control.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 320,
"width": 350,
"height": 151,
"page_number": 15,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Hypotheses Direct Effect Indirect Effect Total Effect Outcome AWARE INTETION .443* .290* 0.733 Partial PMED Religion INTENTION .103** .054** 0.157 Partial PMED ATT INTENTION .670** .843** 1.513 Partial PMED SUBNORM INTENTION .204** -.144** 0.06 Partial PMED PBC INTENTION .150* 0.65* 0.8 Partial PMED **p<0.01; p<*0.05",
"type": "Table"
},
{
"left": 229,
"top": 289,
"width": 32,
"height": 13,
"page_number": 15,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Table 2.",
"type": "Table"
},
{
"left": 152,
"top": 300,
"width": 186,
"height": 13,
"page_number": 15,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Measurement Model Estimates for Mediator",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 494,
"width": 364,
"height": 145,
"page_number": 15,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Results of bootstrapping indicate that cash waqf intention has mediated all the relationships between the five independent constructs (cash waqf awareness, religiosity, attitude towards act, subjective norms, perceived behavioural) and dependent construct (entrepreneurship development) given the significant value of the indirect effect for all hypothesized paths. However, the degree of mediation of each construct is different. Based on Mathieu and Taylor (2006)’s advice, cash waqf intention has partially mediated all relationship between independent and dependent variables. In this case, the indirect effect of cash waqf intention in the relationship between cash waqf awareness-entrepreneurship development is 0.290, direct effect is 0.443 at 5 percent significant level (p<0.05). Meanwhile, for religiosity, the indirect and direct effect are 0.0454 and 0.103 respectively at 1 percent significant level. The other constructs; attitude towards",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 16,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development:",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 45,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 16,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "198",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 363,
"height": 85,
"page_number": 16,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "the act (cash waqf ), direct effect is 0.670, indirect effect of 0.843 (at 1 percent significant level), subjective norms have direct effect of 0.204 and indirect of -0.144 (at 1 percent significant level). Perceived behavioural control direct effect is 0.150 and an indirect effect of 0.65, for perceived business development. Finally, the indirect and direct effect of cash waqf intention towards the relationship of Perceived behavioural and entrepreneurship development are 0.65 and 0.150 (at 5 percent significant level).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 160,
"width": 365,
"height": 61,
"page_number": 16,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The result signifies that the effect of cash waqf intention as a mediator is very important to enhance the entrepreneurship development given that the entrepreneurs have awareness on waqf , high level of religiosity, positive attitude towards cash waqf as well as their behaviour to depend on waqf concept in order to take financing for future business development.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 244,
"width": 84,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "V. CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 256,
"width": 365,
"height": 385,
"page_number": 16,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The research mainly focuses on cash waqf financing, to proffer it as an alternative source of financial support to micro, small and medium enterprises (MSMEs). As waqf has recently received wide coverage at international level especially the Muslim countries, it should also have been discussed in the country that have minority Muslim like Nigeria. This research thus explores the Waqf avenue to be inculcated in the cultures of Muslim Nigerian especially the small and medium entrepreneurs. Objectively, the research examines the intentions of micro entrepreneurs on cash waqf for perceived business development, explores the relationship between cash waqf awareness, religiosity, attitude towards cash waqf , subjective norms, perceived behavioural control for perceived business development, and finally investigates the mediating effect of cash waqf intention for business development. Hence, overall results of the structural model should prepare the model of entrepreneurship development in Nigeria by means of Waqf . The research basically has tested the role of cash waqf intention as a mediator on five constructs which are cash waqf awareness, religiosity, attitude towards the act, subjective norms, and perceived behavioral control towards the entrepreneurship development The result shows that cash waqf intention have significant become a partial mediator in these five tested relationship between the independent constructs and dependent construct. Hence, it is observed that cash waqf intention is a good determinant for perceived business development in Nigeria. In addition, the two most important variables to explain the role of cash waqf intention as a mediator for business growth are cash waqf awareness and attitude towards cash waqf . It thus, implies that the entrepreneurs need to have high level of awareness and attitude towards cash waqf together with intention to succeed in their business by means of cash waqf principle. Conclusively, this research has contributed in different aspects. First, it gives ideas to enhance the entrepreneurship development in Nigeria by introducing cash waqf as a financial source to boost the small and medium entrepreneurs. Secondly, the research confirms five constructs that can affect cash waqf intentions for perceived business development and the most significant findings are the cash waqf intention is significantly important to partially mediate the relationship of the five constructs towards entrepreneurship development. Thirdly, the research",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "199",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 76,
"width": 364,
"height": 157,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "was able to adopt and adapt related literatures (measurement items) to resolve the limited literatures on cash waqf in the context of Nigeria and also adopted the theory of planned behaviour as a base to develop the theoretical framework of the research. In addition, references were sought from Quran to form the basis for cash waqf research and to support the theoretical framework. However, in terms of limitation, the research sample selection was unequal in terms of respondent religion, and respondent’s gender, although the data of the research was still considered for analysis purpose. Considering the research limitations, future researchers should consider improving the selection of samples for their studies. This will help in fulfilling specific needs and boost inclusion of all. On a final note, future studies may improve the current research frame work by considering and adding other relevant constructs that can affect cash waqf intentions for business development.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 256,
"width": 66,
"height": 13,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 268,
"width": 366,
"height": 133,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Acs, Z. (2010). Entrepreneurship in Developing Countries. Foundations and Trends® In Entrepreneurship , 6 (1), 1–68. http://doi.org/10.1561/0300000031 Adewale, A. A., Yusuf, M. B. O., Ghani, G. M., Meera, A. K. M., & Manap, T. A. A. (2012). The Role of Institutional Trust in The Adoption of Gold Dinar in Kelantan: An Empirical Analysis. Journal of Applied Sciences , 12 (20), 2148–2155. http://doi.org/10.3923/jas.2012.2148.2155 Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes , 50 (2), 179–211. http://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90020-t Ajzen, I. (2013). The Theory of Planned Behaviour. Organisational Behaviour and Human Decision Processes , 50 , 179–211. http://doi.org/10.1016/j. drugalcdep.2011.10.011",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 400,
"width": 363,
"height": 25,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Ajzen, I., Fishbein, M., Atomic, I., Agency, E., Federal, T., & Commission, T. (1980). Theory Of Reasoned Action / Theory Of Planned Behavior. Social Psychology ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 424,
"width": 362,
"height": 25,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "2007 , 67–98. Retrieved from http://hsc.usf.edu/~kmbrown/tra_tpb.htm Bagozzi R. P. & Yi Youjae. (1988). “On The Evaluation of Structural Equation",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 448,
"width": 365,
"height": 109,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Models”. Journal of The Academy of Marketing Science 16, pp 74-94 Baruch, Y. (2004). “Managing Careers”. Pearson, Harlow. Carlson, K. D., & Herdman, A. O. (2012). Understanding The Impact of Convergent Validity on Research Results. Organizational Research Methods , 15 (1), 17–32. http://doi.org/10.1177/1094428110392383 Creswell, J. W., & Plano Clark, V. L. (2011). Designing and Conducting Mixed Methods Research . SAGE Publications . http://doi.org/10.1111/j.1753-6405.2007.00096.x El-Menouar, Y. (2014). The Five Dimensions of Muslim Religiosity: Results of an Empirical Study. Methods, Data, Analyses, 8(1), 53-78.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 556,
"width": 365,
"height": 85,
"page_number": 17,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Endsley, M. R. (1995). Toward A Theory Of Situation Awareness in Dynamic Systems. Human Factors: The Journal of The Human Factors and Ergonomics Society , 37 (1), 32–64. http://doi.org/10.1518/001872095779049543 Farkas, S., & Gubik, A. S. (2013). A Test of The Theory Of Planned Behaviour - The Cross Section of The Students’ Entrepreneurial Attitude in Hungary. Közgazdász Fórum , 16 (115), 49–64. Retrieved from: http://search.proquest.com/ docview/1538315394?accountid=51152",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 34,
"width": 359,
"height": 22,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development: The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention 200",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 361,
"height": 25,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Foss, N. J., & Klein, P. G. (2009). “ Entrepreneurial Alertness and Opportunity Discovery: Origins, Attributes, Critique” . Foundations .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 100,
"width": 363,
"height": 49,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Gibb, A.A. (2002a). “In Pursuit of A New ‘Enterprise’ and ‘Entrepreneurship’ Paradigm for Learning: Creative Destruction, New Values, New Ways Of Doing Things and New Combinations of Knowledge”. International Journal of Management Reviews, 4, 3, 233-269.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 148,
"width": 364,
"height": 49,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Gibb, A. A. (2002b). “Creating Conducive Enviroments for Learning Entrepreneurship”. Industry and Higher Education. 16(3), 135-147 Golbeck, S., & Linetsky, V. (2013). Asset Financing With Credit Risk. Journal of Banking and Finance , 37 (1), 43–59. http://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2012.08.010",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 196,
"width": 362,
"height": 37,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Anderson, R.E. and Tatham, R.L. (2006). “Multivariate Data Analysis. Vol. 6”. Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 232,
"width": 363,
"height": 25,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis. Vectors . http://doi.org/10.1016/j.ijpharm.2011.02.019",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 256,
"width": 347,
"height": 13,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Hall, D.T. (2002). Careers In and Out of Organizations. SAGE, Thousand Oaks.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 268,
"width": 363,
"height": 61,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Hanif, M., & Iqbal, A. M. (2010). Islamic Financing and Business Framework : A Survey. European Journal of Social Sciences , 15 (4), 1–18. Hasan, Z., & Abdullah, M. N. (2008). The Investment of Waqf Land As An Instrument of Muslims’ Economic Development in Malaysia. In The Dubai International Conference On Endowments’ Investment, 4-6th February 2008 (pp. 1–25).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 328,
"width": 370,
"height": 49,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Hu, L., & Bentler, P. M. (1999). Cutoff Criteria for Fit Indexes in Covariance Structure Analysis: Conventional Criteria Versus New Alternatives. Structural Equation Modeling: A Multidisciplinary Journal , 6 (1), 1–55. http://doi. org/10.1080/10705519909540118",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 376,
"width": 364,
"height": 37,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Hsu, M. H., Yen, C. H., Chiu, C. M., & Chang, C. M. (2006). A Longitudinal Investigation of Continued Online Shopping Behavior: An Extension of The Theory of Planned Behavior. International Journal of Human-Computer Studies ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 412,
"width": 242,
"height": 13,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "64 (9), 889–904. http://doi.org/10.1016/j.ijhcs.2006.04.004",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 424,
"width": 367,
"height": 121,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Ibrahim, H., Amir, A., & Masron, T. A. (2013). Cash Waqf : An Innovative Instrument for Economic Development. International Review of Social Sciences and Humanities , 6 , 1–7. Ibrahim, H., Nor, E., & Muhammad, J. (2013). Cash Waqf and Its Development in The Northern Region of Malaysia. In 4 th International Conference on Business and Economic Research (4 th ICBER 2013) Proceeding (pp. 276–284). Ismail Abdel Mohsin, M. (2013). Financing Through Cash- Waqf : A Revitalization to Finance Different Needs. International Journal Of Islamic and Middle Eastern Finance and Management , 6 (4), 304–321. http://doi.org/10.1108/ imefm-08-2013-0094",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 544,
"width": 363,
"height": 25,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Jaffar, M. A., & Musa, R. (2014). Determinants of Attitude Towards Islamic Financing among Halal-Certified Micro and Smes: A Preliminary Investigation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 568,
"width": 342,
"height": 25,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Procedia - Social And Behavioral Sciences , 130 , 135–144. http://doi.org/10.1016/j. sbspro.2014.04.017",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 592,
"width": 363,
"height": 49,
"page_number": 18,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Jiao, H., Cui, Y., Zhu, Y., & Chen, J. (2014). Building Entrepreneurs’ Innovativeness Through Knowledge Management: The Mediating Effect of Entrepreneurial Alertness. Technology Analysis & Strategic Management , 26 (5), 501–516. http:// doi.org/10.1080/09537325.2013.872774",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "201",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 76,
"width": 365,
"height": 121,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Kautonen, T., Van Gelderen, M., & Tornikoski, E. T. (2013). Predicting Entrepreneurial Behaviour: A Test of The Theory of Planned Behaviour. Applied Economics , 45 (August 2014), 697–707. http://doi.org/10.1080/00036846 .2011.610750 Khalid, M. (N.D.). “ Waqf As A Socially Responsible Investment Instrument : A Case For Western Countries”. 1–7. Kline, R. B. (2011). Principles And Practice of Structural Equation Modeling . Structural Equation Modeling (Vol. 156). http://doi.org/10.1038/156278a0 Knabe, A. (2012). Applying Ajzen € Tm S Theory of Planned Behavior to A Study of Online Course Adoption in Public Relations Education.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 196,
"width": 363,
"height": 25,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Lee, C. H., & Rhee, B. D. (2011). Trade Credit for Supply Chain Coordination. European Journal of Operational Research . http://doi.org/10.1016/j.ejor.2011.04.004",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 220,
"width": 364,
"height": 85,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Lee, J., & Kwon, K. (2002). Consumers ’ Use Of Credit Cards : Store Credit Card Usage As an Alternative Payment and Financing Medium. The Journal of Consumer Affairs , 36 (2), 239–262. http://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2002. tb00432.x Malebana, J. (2014). Entrepreneurial Intentions of South African Rural University Students: A Test of The Theory of Planned Behaviour. Journal of Economics and Behavioral Studies , 6 (2), 130–143.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 304,
"width": 362,
"height": 61,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Masyita, D., Tasrif, M., & Telaga, A. S. (2005). A Dynamic Model For Cash Waqf Management as One of The Alternative Instruments for The Poverty Alleviation in Indonesia. In The 23rd International Conference of The System Dynamics Society Massachussets Institute of Technology (MIT) (pp. 1–29). Retrieved From: http:// www.kantakji.com/fiqh/files/wakf/b100.pdf.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 364,
"width": 367,
"height": 37,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Mathieu, J. E., & Taylor S.R (2006). Clarifying Conditions and Decision Points for Mediational Type Inferences in Organizational Behavior. Journal of Organizational Behavior 27(8): 1031-1056.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 400,
"width": 365,
"height": 73,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Nafukho, F. M., & Muyia, M. A. H. (2010). Entrepreneurship and Socioeconomic Development in Africa: A Reality or Myth? Journal of European Industrial Training , 34 (2), 96–109. http://doi.org/10.1108/03090591011023961 National Bureau of Statistics Nigeria. (2008). Social Statistics in Nigeria, 2008. Abuja, Nigeria , 1–418. Retrieved from: http://www.efiko.org/material/ social statistics in nigeria bynbs.pdf%5cnhttp://scholar.google.com/",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 472,
"width": 298,
"height": 13,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "scholar?hl=en&btng=search&q=intitle:social+statistics+in+nigeria.#5",
"type": "Picture"
},
{
"left": 65,
"top": 484,
"width": 368,
"height": 73,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Nurbani, H., Yeow, J. A., Noor Ashikin, M. R., & Chin, S. T. S. (2011). Financial Constraints and Opportunities of Micro Entreprise Entreprenuers: A Theoretical Framework. International Conference on Business and Economics Research , 1 , 165–168. Ordanini, A., Miceli, L., Pizzetti, M., & Parasuraman, A. (2011). Crowd-Funding: Transforming Customers Into Investors through Innovative Service Platforms.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 556,
"width": 363,
"height": 37,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Service Management . http://doi.org/10.1108/09564231111155079 Osman, M. R., & Ali, H. (2008). Exploring Muslim Entrepreneurs’ Knowledge and Usage of Islamic Financing. Seminar Keusahawanan Islam Ii Peringkat Kebangsaan ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 592,
"width": 23,
"height": 13,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "1–26.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 604,
"width": 363,
"height": 37,
"page_number": 19,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Schumpeter, J. A. (1934). The Theory of Economic Development . Harvard University Press . Retrieved from: http://books.google.co.uk/books?id=- ozwwcogeowc&printsec=frontcover&dq=schumpeter+theory+econom",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 20,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 359,
"height": 12,
"page_number": 20,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention 202",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 76,
"width": 365,
"height": 181,
"page_number": 20,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "ic+development&hl=en&ei=7q4xtjjbeyegsqauj6w2ag&sa=x&oi=book_ result&ct=result&resnum=1&ved=0cdaq6aewaa#v=onepage&q&f=true Schumpeter, J. A. (2005). Development. Journal of Economic Literature , XLIII , 108– 120. http://doi.org/article Shahimi, S., Mohd Marzuki, M. U., & Embong, Z. (2013). Potential of Cash Waqf for Poverty Alleviation in Malaysia: A System Dynamics Approach. Jurnal Ekonomi Malaysia . Shinsuke, N. (2014). Resuscitation of The Antique Economic System or Novel Sustainable System ? Revitalization of The Traditional Islamic Economic Institutions ( Waqf And Zakat) in The Postmodern Era. Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies , 7 . Stanford, V. I., & Brewer, E. S. (2011). Dominion or Stewardship: Understanding The Role of Religiousity in Forming Attitudes about The Environment through Pathway Analysis. In American Political Science Association Annual Conference (pp. 1–21).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 256,
"width": 366,
"height": 85,
"page_number": 20,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Tohirin, A. (2010a). The Cash Waqf for Empowering The Small Businesses. The Tawhidi Epistemology: Zakat and Waqf Economy , 485–499. Palamida, E., Papagiannidis, S., Xanthopoulou, D., & Stamati, T. (2013). Predicting Entrepreneurial Team Formation Intentionality: Applying The Theory of Planned Behaviour. In 5 th Annual Euromed Conference of The Euromed Academy of Business: Building New Business Models for Success through Competitiveness and Responsibility (pp. 1241–1252).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 340,
"width": 364,
"height": 109,
"page_number": 20,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Pallant, J. (2013). SPSS Survival Manual: A Step By Step Guide to Data Analysis Using IBM SPSS. Journal of Advanced Nursing , 3 rd , 352. http://doi.org/10.1111/1753- 6405.12166 Pallant, J. (2010). SPSS Survival Manual: A Step By Step Guide to Data Analysis Using SPSS . Step By Step Guide to Data Analysis Using The SPSS Program . Retrieved from http://solo.bodleian.ox.ac.uk/primo_library/libweb/action/ search.do?dscnt=1&vl(drstartday6)=00&vl(60606418ui3)=all_items&scp. scps=scope:(ouls),scope:(net)&tab=local&srt=rank&mode=advanced&vl (1uistartwith1)=contains&tb=t&indx=1&vl(drendyear6)=year&vl(freet.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 448,
"width": 369,
"height": 49,
"page_number": 20,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Parvin, L., Rahman, M. W., & Jia, J. (2012). Determinates of Women Micro- Entrepreneurship Development: An Empirical Investigation in Rural Bangladesh. International Journal of Economics and Finance , 4 (5), 254–261. http:// doi.org/10.5539/ijef.v4n5p254",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 496,
"width": 365,
"height": 145,
"page_number": 20,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Petersen, M. A., & Rajan, R. G. (1997). Trade Credit: Theories and Evidence. Review of Financial Studies , 10 (3), 661–691. http://doi.org/10.1093/rfs/10.3.661 Provan, K. G., Beagles, J. E., Mercken, L., & Leischow, S. J. (2012). Awareness of Evidence-Based Practices by Organizations in A Publicly Funded Smoking Cessation Network. Journal of Public Administration Research and Theory , 23 (1), 133–153. http://doi.org/10.1093/jopart/mus011 Rai, D. (2007). Credit Rationing, Government Credit Programs and Co-Financing. Journal of Applied Economics , X (2), 361–389. Retrieved from http://www.ucema. edu.ar/publicaciones/download/volume10/rai.pdf. Tang, J. (2009). Exploring The Constitution of Entrepreneurial Alertness: The Regulatory Focus View. Journal of Small Business & Entrepreneurship , 22 (3), 221–238. http://doi.org/10.1080/08276331.2009.10593452",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 45,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, Volume 4, Number 1, August 2018",
"type": "Page header"
},
{
"left": 412,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "203",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 76,
"width": 368,
"height": 121,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Tang, J., Kacmar, K. M. M., & Busenitz, L. (2012a). Entrepreneurial Alertness in The Pursuit of New Opportunities. Journal of Business Venturing , 27 (1), 77–94. http://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2010.07.001 Tang, J., Kacmar, K. M. M., & Busenitz, L. (2012b). Entrepreneurial Alertness in The Pursuit of New Opportunities. Journal of Business Venturing , 27 (1), 77–94. http://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2010.07.001 Teo, T., & Lee, C. B. (2010). Explaining The Intention to Use Technology among Student Teachers: An Application of The Theory of Planned Behavior (TPB). Campus-Wide Information Systems , 27 (2), 60–67. http://doi. org/10.1108/10650741011033035",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 196,
"width": 316,
"height": 13,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Valliere, D. (2013). Entrepreneurial Alertness and Paying Attention.",
"type": "Text"
},
{
"left": 383,
"top": 196,
"width": 47,
"height": 13,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Journal of",
"type": "Table"
},
{
"left": 65,
"top": 208,
"width": 363,
"height": 25,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Enterprising Culture , 21 (1), 1–17. http://doi.org/10.1142/s0218495813500015 Von Mises, L. (1949). Human Action: A Treatise on Economics. Auburn, Al:",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 232,
"width": 129,
"height": 13,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Ludwig Von Mises Institute.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 244,
"width": 366,
"height": 85,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Wardiwiyono, S. (2012). Internal Control System for Islamic Micro Financing: An Exploratory Study of Baitul Maal Wat Tamwil in The City of Yogyakarta Indonesia. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management , 5 (4), 340–352. http://doi.org/10.1108/17538391211282836 Whited, T. M., & Wu, G. (2006). Financial Constraints Risk. Review of Financial Studies , 19 (2), 531–559. http://doi.org/10.1093/rfs/hhj012 Yang, X. (2011). Trade Credit Versus Bank Credit: Evidence from Corporate",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 328,
"width": 346,
"height": 25,
"page_number": 21,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Inventory Financing. Quarterly Review of Economics and Finance , 51 (4), 419–434. http://doi.org/10.1016/j.qref.2011.07.001",
"type": "List item"
},
{
"left": 163,
"top": 355,
"width": 148,
"height": 13,
"page_number": 22,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "This page is intentionally left blank",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 44,
"width": 14,
"height": 12,
"page_number": 22,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "204",
"type": "Page header"
},
{
"left": 226,
"top": 34,
"width": 190,
"height": 22,
"page_number": 22,
"page_width": 481,
"page_height": 694,
"text": "Proposing A Model for Entrepreneurship Development: The Role of Entrepreneurs’ Cash Waqf Intention",
"type": "Page header"
}
] |
4b602d59-631c-f39b-2a17-ff7701ea3e47 | https://jurnal.ftikomibn.ac.id/index.php/ijiscs/article/download/524/484 | [
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 48",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 115,
"width": 209,
"height": 78,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PLACEMENT APPLICATIONS SCHEDULING LECTURE IN INTERNATIONAL PROGRAM UNIKOM BASED ANDROID",
"type": "Section header"
},
{
"left": 140,
"top": 206,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Andri Sahata Sitanggang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 119,
"top": 220,
"width": 167,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No 112-116 Bandung",
"type": "Text"
},
{
"left": 414,
"top": 173,
"width": 34,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "E-mail:",
"type": "Text"
},
{
"left": 339,
"top": 187,
"width": 183,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[email protected] 1",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 286,
"width": 43,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 298,
"width": 444,
"height": 172,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "One who determines life of a classroom namely mapping scheduling courses especially at college. The process scheduling has included time or schedule of a class of available, room available, lecture who is scheduled for, and schedule for lecturer going to teach. Hopefully with a scheduling it will facilitate the students and teachers in obtaining information lecture schedule. With the emergence of the android application ( is implanted in mobile phones , the public can now use the internet so fast that is based .So with that researchers give one a technology based solutions to build android application .This is because one of the technology has given the functions which may make it easier for students and university lecturers in terms of access to information. In building this application used method of the prototype consisting 2 access namely access user and admin , where module user consisting of modules register , login , scheduling module , while for admin given module login , register and arrangement information scheduling courses both the administration and lecturers .Application made will be integrated with internet so that this program is real-time application.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 480,
"width": 347,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: The application of scheduling , lecture , android , prototype.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 519,
"width": 92,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1.0 INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 531,
"width": 86,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1.1. Background",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 544,
"width": 456,
"height": 110,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The presence of computer technology with force the process has enabled the development of information systems computer-based .Computer-based information system itself is is a system processing a data to a information quality and can be used as the tools support decision-making , coordination and control and visualize and analysis. By using computer technology , obtained benefits in the form of ease store , organize and taking on various data. Supported by software and hardware proper configuration , the company can build information systems that reliable and influential significantly on the performance of the company as a whole.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 657,
"width": 456,
"height": 54,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "One ease information technology is the arrival of information systems that can be accessed from various devices. We realize that now mobile media has grown very much to thrive. With the device mobile user clearance for the information all the time and anywhere indefinitely, are connected in a network or internet.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 713,
"width": 456,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Technology based mobile itself is not was really intended to communicate via telephone as well as through SMS, but technology based mobile are now develop and have different features interesting, for example, smart phone with an operating system android which",
"type": "Text"
},
{
"left": 433,
"top": 48,
"width": 86,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Full Paper eISSN :2598-0793 pISSN :2598-246X",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 50,
"width": 324,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "International Journal Information System and Computer Science (IJISCS)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 49",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 71,
"width": 456,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "currently very interested in by various parties because it is open source, so anyone can make application own in accordance with their needs.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 99,
"width": 456,
"height": 55,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "So then application scheduling should have been able to made with uses a base android , where application Scheduling can be implanted in hand phone good students and teachers so application it may help in providing information on scheduling quickly and avoid error flags information obtained.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 170,
"width": 131,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1.2 Identification problem",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 182,
"width": 437,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Some identification of problems that emerged in study program international program included:",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 210,
"width": 435,
"height": 37,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Constrained the distance travel by students solely information boards of study program so that sometimes students often skip information that is essential especially about the problems schedule.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 247,
"width": 435,
"height": 49,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Information the scheduled often have a problem either by students and teachers concerned because long making schedule so lecture will fire in the second week. Long process of making schedule because need to adapt the availability of the room and time lecturer teaching.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 296,
"width": 199,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1.3 Objectives and Benefits of Research",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 308,
"width": 435,
"height": 37,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. To make application scheduling based android who will facilitate inside information schedule and process of making schedule both in the students, lecturer and academic department / prodi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 345,
"width": 435,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Application made can be used directly by related parties that is students , lecturer and academic department.",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 370,
"width": 434,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Dealing with the problems of timing in making the class that would give information quickly and accurately",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 406,
"width": 116,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.0 A LITERATURE STUDY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 419,
"width": 79,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.1. Scheduling",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 431,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Scheduling is a collection of wisdom and a mechanism in operating system pertaining to the order work done a computer system .Scheduling on duty decided [1] :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 456,
"width": 147,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. A process that had to walk",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 468,
"width": 251,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. When and for how long the process would work.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 480,
"width": 442,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. The main target of scheduling the process optimize work according to a specified criterion",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 517,
"width": 113,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.2. Scheduling criteria",
"type": "Section header"
},
{
"left": 92,
"top": 529,
"width": 319,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Criteria for measuring and optimize performance scheduling [2] :",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 541,
"width": 83,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Fair (fairness)",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 554,
"width": 67,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Efficiency",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 566,
"width": 92,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Time response",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 578,
"width": 107,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Turn Arround Time",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 590,
"width": 82,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Throughtput.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 615,
"width": 80,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.3. Application",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 627,
"width": 456,
"height": 55,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "According to Nazrudin Safaat H [3] application software is a subclass computer software that honing the skills computer directly to do a job desired users .Usually compared with a software system that integrating all skill ranges computer , but not directly apply this capacity to do a job Favorable users.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 684,
"width": 456,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "While application [4] is a set of special instructions on computers in designed that we finish off certain duties.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 712,
"width": 456,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "From the description above can be concluded that application is a software that containing a command to resolve the issue and data processing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 50",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 71,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.4. Mobile",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 83,
"width": 456,
"height": 41,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mobile according to Rangsang Purnama is appellation to the application of that runs in mobile device. By using application mobile, can be easily do various kinds of activity starting from entertainment, selling, learning, do office work, browsing and others. [5]",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 126,
"width": 116,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.5. Application Mobile",
"type": "Section header"
},
{
"left": 78,
"top": 138,
"width": 71,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Messaging",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 150,
"width": 207,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Example: SMS, MMS, Instant Messaging",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 162,
"width": 110,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Mobile transaction",
"type": "List item"
},
{
"left": 78,
"top": 175,
"width": 241,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Example: SMS alert, MMS alert, report analysis",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 187,
"width": 104,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Mobile workplace",
"type": "List item"
},
{
"left": 78,
"top": 199,
"width": 265,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Example: Email, Calendar, CRM, Instant Messaging",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 212,
"width": 140,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Mobile music and videos",
"type": "List item"
},
{
"left": 78,
"top": 224,
"width": 435,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Example: Monotone, RTTTL, Midi, mp3, wav, mp4, screensaver, picture message, A2DP 5. Mobile games",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 248,
"width": 276,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Example: Monochrome games, java games, symbian",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 260,
"width": 189,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.6. Understanding computer network.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 273,
"width": 456,
"height": 82,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "According to forouzan in his book titled “Computer network a top down approach”, in mentioned that the network computer relationships are of a number of device that can be communicate with one another ( a network is a interconnection of a set of device capable of communication ).A device that in intent is covering all kinds of computer ( desktop computer, laptops, smartphone and others) and devices liaison ( switch, hub, router, modem, access point and others).[6].",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 357,
"width": 93,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.7. Android sense",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 370,
"width": 456,
"height": 82,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Android is an operating system for mobile software based on linux operating system that includes , middleware and applications .Android gives them a platform open to developers to create their application .Originally , google inc android inc bought a newcomer make the cellular phone / smartphone software .And to develop android , formed the open handset alliance , a consortium of the hardware , software , and telecommunications , including google , htc , intel , motorola , qualcomm , t-mobile , and with nvidia [7].",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 468,
"width": 112,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.0 RESEARCH METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 481,
"width": 456,
"height": 82,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Android is an operating system for mobile software based on linux operating system that includes , middleware and applications. Android gives them a platform open to developers to create their application . Originally , google inc android inc bought a newcomer make the cellular phone / smartphone software. And to develop android , formed the Open Handset Alliance , a consortium of the hardware , software , and telecommunications , including Google , Htc , Intel , Motorola , Qualcomm , T-mobile, and with Nvidia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 579,
"width": 136,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.1. Approximation Method",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 592,
"width": 456,
"height": 40,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The method applied is the method of objects based approach , where a bantunya is use case , a diagram of the activity , sequence diagram , class a diagram , colaboration diagram , a component , deployment and diagrams",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 634,
"width": 456,
"height": 40,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "According to Rosa U.S, M.Shalahudin, that the approach oriented object [8] is a technique or approach in see problems in the system (the software, information system, or other system )5].",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 690,
"width": 132,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3.2. Development Method",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 703,
"width": 456,
"height": 40,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The method proposed in this system apply prototype model Stages the phase that done in the design and the implementation of scheduling lecture in international the program is:",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 745,
"width": 132,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Listen to their customers",
"type": "Text"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 51",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 71,
"width": 456,
"height": 40,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The first stage of this method is to listen customers namely in collecting data system of the need to be made.This stage begins by gathering needs required to perform the process scheduling lecture in international program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 113,
"width": 144,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Build renovate prototypes.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 126,
"width": 456,
"height": 40,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "After obtain the is needed to make the prototype, the next stage done is to build improve the prototype of this stage done to the creation of whole system until all based on analysis needs that have performed before.",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 168,
"width": 139,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Customers test prototype",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 180,
"width": 456,
"height": 55,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The final stages of his prototype model is testing stage ( ) testing .Testing conducted by users of the system .Testing stage to be a response to a system that has been made .The process is a third berulang-ulang , until he had the satisfaction of customers for a system that has been made .The process should be according to the order",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 251,
"width": 176,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4.0 RESULANTS AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 263,
"width": 137,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4.1. Placement applications",
"type": "Section header"
},
{
"left": 78,
"top": 275,
"width": 65,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Login User",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 288,
"width": 456,
"height": 68,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Is display early having been paved application scheduling lecture , first users can be fall into the form login account students , next admit username and password students and next directly to fit into the main menu by choosing button login .If they have not been having account for access schedule lecture students can choosing menu “ I don’t have an account .Register !” to do registration in form register.",
"type": "Text"
},
{
"left": 203,
"top": 732,
"width": 192,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.1 The user login form interface",
"type": "Caption"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 52",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 78,
"top": 71,
"width": 80,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Register user.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 83,
"width": 456,
"height": 69,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A form to register for college students to register new to render an account for college students who do not have an account to access the college .Get into the service for those who have direct choosing menu “Registred already .Login me !” login to return to form .In this register form students are required to fill full name , the username , and passwords , after register finished user going back to form login and login entered the main menu",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 319,
"width": 323,
"height": 26,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.2 The user interface form register 3. Menu select the first half",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 345,
"width": 456,
"height": 54,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Is menu to choose the first half on the application penjadwal lecture after students login in application, on the primary menu are menu select semester and logout.To choose the first half students directly select “Select the first half “ odd or even and to go out of application scheduling this students can straight out by choosing “ logout application",
"type": "Text"
},
{
"left": 153,
"top": 553,
"width": 292,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.3 The implementation of the select menu interface",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 567,
"width": 115,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. List schedule lecture",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 580,
"width": 455,
"height": 26,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Is display from the schedule lecture after choose the first half and list schedule lecture will bring in accordance the first half selected",
"type": "Text"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 53",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 78,
"top": 295,
"width": 330,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.4 The interface list schedule lecture 5. Form Login admin",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 322,
"width": 456,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Is form place to sign admin or sekjur to be scheduled lecture in interntaional program .The following the sight of form login admin",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 521,
"width": 380,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.5 The implementation of interface form login admin 6. The main menu of admin",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 547,
"width": 456,
"height": 41,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A dish consisting of , input the lecture , student data input , the lecturer , the lecture , data rooms and logout .Who will conduct the scheduling lecture .Following the main menu of admin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 239,
"top": 725,
"width": 120,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.6. Menu admin",
"type": "Caption"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 54",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 71,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "7. Input schedule admin",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 83,
"width": 456,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Is form penginputan lecture which will if it chose lecture , automatically code mk , the first half , skss , hours , will be adjusted class to practice and the theory",
"type": "Text"
},
{
"left": 244,
"top": 307,
"width": 124,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.7. input scedule",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 321,
"width": 132,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "8. Display schedule admin",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 333,
"width": 456,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Is perform scheduling already diinputkan in form input schedule lecture which will be automatically log into the android application",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 519,
"width": 456,
"height": 67,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.8 Display schedule admin 9. The tasks view teaching & print teaching Is a display teaching tasks that will be printed by pdf and microsoft excel into the xls or for a lecturer teaching tasks will provide a schedule for a lecturer teaching tasks .Following a teaching tasks and printing teaching tasks",
"type": "Text"
},
{
"left": 219,
"top": 712,
"width": 160,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.9 Will teach a teaching",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 727,
"width": 456,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "So the form of their printed teaching in the form of pdf is presented in figure 4.10 and excel in figure 4.11.",
"type": "Text"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 55",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 202,
"top": 229,
"width": 194,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.10 The prints in the form of PDF",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 407,
"width": 205,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Picture 4.11 The prints in the form of EXCEL",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 421,
"width": 101,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4.2. The application",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 434,
"width": 85,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4.2.1. Hardware",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 446,
"width": 456,
"height": 26,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "To be able to run applications designed it takes a hardware ( penunjangnya ) as hardware .The hardware that is required is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 474,
"width": 215,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. The implementation of hardware admin :",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 486,
"width": 229,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Processor : Intel(R) Core2Duo 2.10 GHz",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 499,
"width": 61,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Memory",
"type": "List item"
},
{
"left": 179,
"top": 499,
"width": 71,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": ": 1024MB RAM",
"type": "Table"
},
{
"left": 89,
"top": 511,
"width": 138,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Hardisk : 250GB Seagate",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 523,
"width": 193,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. VGA : Intel(R) HD Graphics",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 535,
"width": 166,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Monitor : 15” Advance",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 548,
"width": 211,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. The implementation of hardware client :",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 560,
"width": 314,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Processor : 1.4 GHz Scorpion processor, Adreno 205 GPU",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 572,
"width": 291,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Network 2G : GSM 850 / 900 / 1800 / 1900, 3G: HSDPA",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 584,
"width": 160,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Memory : 512 MB RAM.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 611,
"width": 80,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4.2.2. Software",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 623,
"width": 117,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. The software admin :",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 635,
"width": 191,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. System Operasi Windows 7 Ultimate.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 648,
"width": 275,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. XAMPP 1.7.4 For local internet database and storage.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 660,
"width": 337,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Adobe Dreamweaver CS3 For writing coding on the php and json.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 672,
"width": 153,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Mozilla firefox 11 as browser.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 684,
"width": 263,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Eclipse juno 4.2.1 for writing coding on the android.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 697,
"width": 202,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. The implementation of software client:",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 709,
"width": 222,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Sistem Operasi Android 2.3 (Gingerbread).",
"type": "List item"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 56",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 71,
"width": 115,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4.3. Testing application",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 83,
"width": 86,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4.3.1. Plan testing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 96,
"width": 456,
"height": 40,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "As for the testing system to be tested in any testing black box will were brought in the table below .Here is the result of testing of program scheduling lecture in international program UNIKOM based on android",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 138,
"width": 445,
"height": 242,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 4.1. Plan Testing No Components being tested Scenario grains tes The results of testing 1 Display logi user Showing form the logins for user BlackBox 2 Display register user Showing form registers for user BlackBox 3 The menu select semester Showing choice the first half odd and even BlackBox Select logout application BlackBox 4 Display login Admin Showing logins for form admin BlackBox 5 Main menu Admin Featuring menu for Scheduling lecture BlackBox Select menu input schedule BlackBox Select menu data students BlackBox Select menu data teacher BlackBox Select menu data lecture BlackBox Select menu data room BlackBox Select Logout BlackBox",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 403,
"width": 127,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4.3.2. The results of testing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 415,
"width": 456,
"height": 55,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The following is the case to test the software already built using the method based on the Black Box testing plan table that you created earlier, this test implemented in on a cell phone like a smartphone that has the the android operating system for a web server to the client and admin/Department Secretary",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 472,
"width": 453,
"height": 240,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No The case Scenario grains test Expected outcomes The testing 1 Display login user Showing the computer to form user When first open this application will bring logins for form user [X] Received [ ] Rejected 2 The appearance of register user Showing form registers for user When picked register , would bring them to form registers for user [X] Received [ ] Rejected 3 The menu select semester Showing choice the first half odd or even When he picked the odd would bring them to list the lecture the odd and on the other hand [X] Received [ ] Rejected Select logout application When picked logout application, he will out of application [X] Received [ ] Rejected",
"type": "Table"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 57",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 75,
"top": 72,
"width": 453,
"height": 509,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No The case Scenario grains test Expected outcomes The testing 4 Display login admin Showing the computer to form admin When first open application admin this would bring them to form the logins for admin [X] Received [ ] Rejected 5 The main menu admin Showing menu for the scheduling lecture When login admin successfully will enter the main menu admin [X] Received [ ] Rejected Select menu input schedule When select menu input schedule so would bring them to form to input schedule [X] Received [ ] Rejected Select menu data students When the menu and select students would bring them to form student data input [X] Received [ ] Rejected Select menu data lecturers When data lecturers and select menu will bring form for data input lecturers [X] Received [ ] Rejected Select menu data lecture When select menu data lecture so would bring them to form for data input lecture [X] Received [ ] Rejected Select menu data room When select menu data room so would bring them to form for data input room [X] [ ] Ditolak Select logout When the Select menu logout the admin will then exit the application scheduling [X] Received [ ] Rejected",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 598,
"width": 83,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5.0 CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 610,
"width": 74,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5.1. Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 89,
"top": 622,
"width": 438,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Application built basing android consisting of 2 access namely admin and user ( students and teachers.",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 647,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Application built use testing black box.",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 659,
"width": 438,
"height": 37,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Application built could deliver information schedule lecture more effective and efficient , because reduces the time and distance much though to access schedule lecture that has been granted",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 696,
"width": 75,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5.2. Suggestion",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 708,
"width": 456,
"height": 41,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In the construction of application scheduling lecture based android is still far from perfect and still much negativity .By because it was necessary further investigated and improvements further .As for suggestions to make this application can serve with more optimal of them :",
"type": "Text"
},
{
"left": 473,
"top": 758,
"width": 57,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJISCS | 58",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 71,
"width": 442,
"height": 37,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Application made to have a better equipped with additional features as menu for the offer lecture for a lecturer printable and given to lecturer concerned as the beginning scheduling lecture given by admin or secretary majors",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 108,
"width": 341,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Application built uses a base ios that supports car the base iphone.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 132,
"width": 60,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 145,
"width": 456,
"height": 36,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[1] Muhamad Yusup, Ary Budi Warsito, Ninu Apriyanti. 2014. “Pengembangan Sistem OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) Sebagai Media Perencanaan Jadwal Kuliah”. KKP STMIK Raharja: Tangerang",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 181,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[2] Ferdian Tomhart,Afriyudi,Mutakin Bakti . 2013. “Optimasi Penjadwalan Perkuliahan Di Universitas Tridinanti Palembang”. Palembang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 206,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[3] Safaat H. Nazruddin, “Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android”, Edisi Revisi, Bandung: Informatika, 2012",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 231,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[4] Vermaat. Shelly Cashman., “Discovering Computers Menjelajah Dunia Komputer FUNDAMENTAL”, 3rd ed,Salemba: Infotek. STIKOM, 2011",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 255,
"width": 436,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[5] Purnama. Rangsang, “Mari Mengenal J2ME”, Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2010",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 267,
"width": 429,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[6] Pratama. I Putu Agus E, “HandBook Jaringan Komputer”, Bandung: Informatika, 2014",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 280,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[7] Pratama. I Putu Agus E, “Sistem Informasi dan Implementasinya”, Bandung: Informatika, 2014",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 304,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[8] Rosa A.S, M. Shalahudin, Rekayasa Perangkat Lunak, Terstruktur dan berorientasi objek (Agustus 2013) Penerbit Informatika Bandung.",
"type": "List item"
}
] |
06d52ad1-9db0-308a-4bd1-edca110d21d3 | https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/download/4419/1742 | [
{
"left": 74,
"top": 748,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 761,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "156",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 773,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 78,
"top": 129,
"width": 438,
"height": 48,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "THE DISTINCTIVE CHARACTER IN THE MODERNIZATION OF ISLAMIC EDUCATION THROUGH CURRICULUM AND LEARNING MANAGEMENT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 136,
"top": 183,
"width": 321,
"height": 53,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti 1 ; Firda Sibtur Rohimiya 2 ; Moh. Wardi 3 1 Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, East Java, Indonesia 2, 3 Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, East Java, Indonesia 1 Contributor: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 116,
"top": 249,
"width": 360,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received: September 2022 Accepted: December 2022 Published: December 2022 DOI: https://doi.org/10.33650.pjp.v9i2.4419",
"type": "Table"
},
{
"left": 68,
"top": 282,
"width": 456,
"height": 194,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract : In management and institutional development, modification of the Islamic education curriculum is a must because of the times' demands and globalization's development. Therefore, pesantren need curriculum and learning management that follows the needs of the times and becomes a bridge for achieving the vision and mission of the institution. This article seeks to understand the form of curriculum and learning management in the context of modernizing the education and learning governance system in line with the times. The approach used in this study is a qualitative research approach with a case study type of research. At the same time, the data analysis technique used in this study is the data analysis technique of Miles, Huberman, and Saldana. The results of the study show that the distinctiveness of the modernization of Islamic educational institutions through curriculum management and learning at Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Al-Amien Prenduan is carried out through external benchmarking activities in the fields of curriculum development and learning, curriculum development and program variations, and organizing education compelling character. The application of curriculum and learning management at TMI Wanita Al-Amien Prenduan also refers to three essential activities in students' daily lives. These activities are organized into intra-curricular, extra-curricular, and co-curricular activities .",
"type": "List item"
},
{
"left": 68,
"top": 477,
"width": 391,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords : Distinctive Character; Modernization; Curriculum and Learning Management .",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 501,
"width": 456,
"height": 205,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak : Dalam pengembangan manajemen dan kelembagaan, modifikasi kurikulum pendidikan Islam menjadi suatu keharusan karena tuntutan zaman dan perkembangan globalisasi. Oleh karena itu, pesantren memerlukan manajemen kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan menjadi jembatan pencapaian visi dan misi lembaga. Artikel ini berupaya untuk memahami bentuk pengelolan kurikulum dan pembelajaran dalam rangka modernisasi system tata kelola pendidikan dan pembelajaran yang selaras dengan perkembangan zaman. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekhasan modernisasi lembaga pendidikan Islam melalui manajemen kurikulum dan pembelajaran di Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Al-Amien Prenduan dilakukan melalui kegiatan external benchmarking dalam bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran, pengembangan kurikulum dan variasi program, dan mengorganisasi penddikan karakter yang efektif. Penerapan manajemen kurikulum dan pembelajaran di TMI Wanita Al- Amien Prenduan juga mengacu pada tiga kegiatan penting dalam kehidupan sehari-hari siswa. Kegiatan tersebut terangkai dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kegiatan ko- kurikuler.",
"type": "List item"
},
{
"left": 68,
"top": 706,
"width": 360,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci : Karakter Khas; Modernisasi; Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran .",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "157 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 82,
"top": 102,
"width": 105,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 82,
"top": 121,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Describing Islamic educational institutions such as pesantren is not an easy thing. It is because of the very diverse variations of pesantren in terms of the system used, curriculum orientation, and its management. Talking about management, G.R Terry states that management is a typical process consisting of several actions, such as planning, organizing, mobilizing, and controlling, aiming to determine the planned goals through using human resources and other resources (Maghfuri, 2020; Firdausiah, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 219,
"width": 445,
"height": 162,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pesantren have undergone several changes in the system, curriculum, materials, and learning methods since the independence of Indonesia. This is a response to the changes and challenges of the times so that pesantren can maintain their existence. Changes seem so clear when the Joint Decree (SKB) of three ministers which is the Minister of Religion, the Minister of Education and Culture, and the Minister of Home Affairs Number 6 of 1975, No. 037/U/1975, and No.36 of 1975 was issued on improving the quality of madrasah. With this SKB, the position of madrasah becomes more strategic. There are 3 important decisions in this SKB: 1) Madrasah diplomas have the same value as public schools, 2) Madrasah graduates can continue to higher public schools, and 3) Madrasah students can transfer institutions to public schools of the same level (Sudarsono, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 383,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This is reinforced by the ratification of Law no. 18 of 2019 concerning Pesantren on October 15, 2019, in Jakarta. In Article 1, it is stated that Mu'adalah Education is a pesantren education held on the formal education line by developing a curriculum following the uniqueness of Pesantren based on Kitab Kuning or Dirasah Islamiyah with Mu'allimat Education Pattern in a tiered and structured manner (Regulation of the Minister of Religion Number 13 Concerning Islamic Religious Education, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 482,
"width": 445,
"height": 161,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Historically, Mu'adalah Pesantren began with the recognition of equality ( mu'adalah ) from the Director General of Islamic Religious Development No. E. IV/PP.032/KEP/64 and 80/98 on December 9, 1998 to Pondok Modern Gontor Ponorogo and Pondok Pesantren Al- Amien Prenduan Sumenep (Anisaturrohmah, 2008). Juridically, after the issuance of Regulation of the Minister of Religion (PMA) No. 18 of 2014 concerning Pesantren Mu'adalah at Pesantren, the government legalized and recognized the status of Pesantren with the status of Mu'adalah (equivalent) to MA/SMA. This is sought as a mandate from Article 30 of Law no. 20 of 2003 concerning the National Education System, Government Regulation no. 55 of 2007 concerning Religious Education, and PMA No. 13 of 2014 concerning Islamic Religious Education.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 646,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "National education system is mandated to develop education through sustainable management, which includes improving the quality of curriculum development, education personnel, facilities and infrastructure, management, and empowerment as stipulated in Article 35, paragraph 2 (Hartanto, 2008; Indarti et al., 2021). As for Islamic educational institutions such as pesantren, it requires an economical and efficient business in its implementation. Islamic educational institutions develop a dual mission: profit and social",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 57,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page header"
},
{
"left": 74,
"top": 733,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 746,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "158",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 758,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 102,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mission. Hence, this institution can be categorized as a noble industrial institution (Nobel Industry). Therefore, a management system is needed to be able to assist the management of Islamic education. Islamic education management is a process of utilizing all the resources owned by an educational institution in terms of systems, principles, and concepts that will be applied to achieve the institution's educational goals (Hidayah et al., 2021; Niyozov & Memon, 2011; Hamzah & Arofah, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 200,
"width": 445,
"height": 146,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The main reason behind the importance of modernizing Islamic education is that the concept and practice of Islamic education have so far been too narrow, which seems too inclined to the interests of the hereafter, giving birth to the scientific dichotomy that has been inherited by Muslims since their decline in the twelfth century. The scientific dichotomy in Islamic education includes 1) The dichotomy between religious sciences and non-religious sciences, which perpetuates the supremacy of religious sciences that is monotonous, 2) The dichotomy between revelation and nature causes the poverty of empirical research in Islamic education, and 3) The dichotomy between logic (reason) and conscience (faith) (Wahid, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 348,
"width": 445,
"height": 129,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyatul Mu’allimien Al-Islamiyah (TMI) Putri is a secondary level educational institution officially opened 14 years after the establishment of Tarbiyatul Mu'allimien Al- Islamiyah (TMI) for Male, on 10 Shawwal 1405 H or 19 June 1985 AD, by Nyai Anisah Fathimah Zarkasyi (daughter of Kyai Zarkasyi and Kyai Tidjani's wife) (Idris Jauhari, n.d.). Al-Amien Prenduan Pesantren is generally an Islamic educational institution with the characteristics of a modern and moderate pesantren with its motto \"Stand above and for all groups\". This institution is considered to have a significant contribution to Indonesian educational world (Solichin, 2018; Mundiri, 2011; Rosi et al., 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 479,
"width": 445,
"height": 162,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Basically, the principle of education at Al-Amien Prenduan, especially at TMI Putri, is oriented toward providing Basic Competencies Oriented, not just mastering the material. TMI Putri implements the management of Islamic education with an orientation to institution-based management and community-based education concept. Based on the preliminary study, the implementation of this institution-based management has a characteristic that is the presence of observation reports. This report card contains reports on the results of attitudes or behavior of students in their daily lives. Thus, with these characteristics, TMI Putri becomes an institution that is different from other institutions. Of course, this is a priority in implementing institutional-based management at Pesantren such as TMI Al-Amien Prenduan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 643,
"width": 445,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the graduate continuation program, almost every year, TMI Putri Al-Amien Prenduan institution graduates continue to higher education levels, whether in Indonesia or abroad. TMI Putri has brought its name as an outstanding educational institution in various competitions, both regionally, nationally, and internationally. TMI Putri Al-Amien Prenduan institution Achievements include the first winner of an Arabic writing",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "159 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 82,
"top": 102,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "competition, the third winner for reading Arabic news, and the runner-up for storytelling at UIN Maulana Malik Ibrahim. This data means that educational institutions such as Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan have made new innovations in developing the quality of their institutions. The urgency of the modernization of Islamic education management in this institution is believed to be an effort to reconstruct the existence of pesantren so that they remain resistant in this era.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 200,
"width": 445,
"height": 244,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Research concerning the modernization of Islamic education in Indonesia has been conducted before. The discussion is diverse, from the perspective of figures on the modernization of Islamic education management until the form of modernization of Islamic education in a specific institution. One research about it is Sayyidul Kohhar's dissertation, Modernization of Islamic Education at the Isam Al-Aziziyah Education Foundation Samalanga. His research finds that the modernization of Islamic education at Al Aziziyah Samalanga Islamic Education Foundation started under the leadership of Abon Abdul Aziz began in 1958 and peaked under Abu Hasanoel Bashry starting in 1989. The factors that influence the modernization of this institution include social factors, which are marked by 1) establishment of Islamic and public universities in Aceh, 2) establishment of a large industry in Lhokseumawe, 3) information and communication technology (ICT), 4) diplomas as a requirement for working in government and private agency, 5) establishment of modern pesantren with mastery of language and the role of alumni. Furthermore, the intellectual factor when studying at Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan, Abon Abdul Aziz, is influenced by the modernization of education.",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 446,
"width": 445,
"height": 195,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The second finding is the modernization of the Islamic education system at Al Aziziyah Islamic Education Foundation, precisely during the Abon Abdul Aziz period, by implementing a classical learning system, a curriculum that emphasizes the science of tools and facilities, and infrastructure. At the time of Abu Hasanoel Bashry, there was a rapid modernization of education, starting from clear and firm educational goals, selection of teungku and thalabah, a clear and modern curriculum, modern facilities & infrastructure, and had used complex management (Saihu, 2019). Graduate Thesis by Aldo Redho Syam (2015), entitled Management of Santri Discipline Education in Pesantren concludes that Santri discipline education is the most important element of Pesantren. Santri discipline checks are the most effective means of education in Pesantren. The training and monitoring of student disciplinary examinations take place 24 hours, so everyone involved in Pesantren, from students, teachers, and caregivers, can follow them properly (Aldo Redho Syam, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 643,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "From several research above, it can be concluded that there is still no research about the modernization of Islamic education management at Tarbiyatul Mu'allimien Al- Islamiyah (TMI) Al-Amien Prenduan. Therefore, it can be concluded that this research includes the element of novelty. Pesantren is an educational institution with superior values both from the aspect of its scientific tradition and the transmission and intensity of Muslims. The swift current of globalization has resulted in the existence of pesantren being",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 57,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page header"
},
{
"left": 74,
"top": 733,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 746,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "160",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 758,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 102,
"width": 445,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "threatened. As a result, the idea of modernization in pesantren environment is raised to the surface to answer the challenges of social transformation needs (Huda, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 135,
"width": 445,
"height": 79,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "However, not a few people are worried about the idea of modernizing pesantren, which is oriented to the present. They are worried that it will affect the identity and main function of pesantren educational institutions. Therefore, discussing and analyzing further how the role of modernization of Pesantren is currently considered necessary to be a serious discussion in the education world in general and Islamic education in particular.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 217,
"width": 445,
"height": 145,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An Islamic educational institution is expected to improve itself so that it cannot only become a medium for transmitting culture, knowledge, and expertise but also a medium for potential and cultural interaction. The point is how Islamic educational institutions are able to develop children’s potential blessed by Allah SWT since they were born to prepare students to live their lives. Islamic education aims to develop the principles that form the basis of implementation in the context of the environment (socio-cultural) of the community. Thus, with the modernization of Islamic education management, a solid foundation will be created by which the direction, intent, and purpose of Islamic education will be clear and definite.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 364,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the preliminary study, the implementation of this institution-based management has a characteristic that is the presence of observation reports. This report card contains information about students' attitudes or behavior in their daily lives. So, with this characteristic, TMI Putri becomes an institution that differs from other institutions. Of course, this is a priority in implementing institution-based management at Pesantren such as TMI Al-Amien Prenduan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 463,
"width": 445,
"height": 129,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the theoretical correlation above, researchers are interested in examining the modernization of Islamic education management in Tarbiyatul Mu'allimien Al- Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan by focusing on the issue of understanding of modernization of Islamic institute-based curriculum and learning management. This is because management, especially in Islamic education, is the core of the activities planned and sought for students to achieve educational success. Excellent management also leads the institution to achieve the goal of getting the title of a modern Islamic educational institution with many achievements.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 608,
"width": 60,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 74,
"top": 625,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This research is qualitative with a case study research type. Thus, this research explores the modernization of Islamic institute-based curriculum and learning management from time to time through in-depth data collection and involves various sources of information that are \"rich\" in a context. This system is bound by time and place, while cases can be studied from a program, event, activity, or individual. Data collection techniques used are non-participant observation, structured interviews, and documentation. The data",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "161 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 82,
"top": 102,
"width": 445,
"height": 162,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "analysis technique used is the Miles, Huberman, and Saldana (2014) analysis model, where the analytical technique process is in the form of data condensation, data display, and data verification or drawing conclusions. The data source is from primary data (basic data obtained from interviews and careful observations) and secondary data (related data supporting the data being researched). During checking the validity of the data, researchers use triangulation techniques. It is a technique where all data is being compared, which are data from observations, data from interviews, and data from documents or archives related to research. The object location of this research is a pesantren-based Islamic educational institution, named Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan, Pragaan Village, Prenduan District, Sumenep Regency, East Java.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 266,
"width": 445,
"height": 112,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The data collection method used in this research is a structured interview, non- participatory observation, and documentation. This method was carried out to learn the relevance of implementing Institution Based Management to modernize Islamic education management in Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan. The interview method used is a structured interview. Researchers use interview guidelines arranged systematically and completely to facilitate data collection. Interview guideline is used only as outlines of problems that have to be asked.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 395,
"width": 166,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESULT AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 82,
"top": 412,
"width": 445,
"height": 145,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Institution-based management is a management model that gives full autonomy to the institution to encourage the participation of all institution's members to formulate the institution's goals without intervention from others. Even so, it is still in line with the rules of educational goals nationally and in a more specific context, following the institution's vision and mission to improve educational institutions quality. Institutional-based management is the opposite of individual-centered management. Individual-centered management is management on behalf of the institution as the holder of the entire policy center regarding the institution itself. This form of institution-based management was first implemented at Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Al-Amien Prenduan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 118,
"top": 559,
"width": 406,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In developing the education system, Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Al-",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 576,
"width": 445,
"height": 63,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Amien Prenduan has a uniqueness that other educational institutions do not have. This uniqueness can be seen in curriculum management and learning in the framework of modernization. To modernize Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Al-Amien Prenduan conducts curriculum and learning management as follows;",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 642,
"width": 445,
"height": 95,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. External Benchmarking in The Field Of Curriculum Development and Learning Historically, the management of curriculum and learning applied by TMI Al- Amien Prenduan is the result of a comparative study of the management system from Gontor as Modern Pesantren. One form of management applied is a strict separation between private property and institutions. In addition, several systems, such as the curriculum system, also adapt from Gontor as Modern Pesantren. Even so, TMI is",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 57,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page header"
},
{
"left": 74,
"top": 733,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 746,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "162",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 758,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 88,
"top": 102,
"width": 431,
"height": 162,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "modifying and innovating some parts in the developments of the system implemented by Gontor. So, some of the systems implemented by TMI are different from Gontor's. The education orientation at TMI includes four things: introduction to Islamic leaders (ulama), leadership, teacher training, and society. The benchmark for the success of management can be seen from the implementation or achievement of the institution's vision and mission. Then, this institution-based management is considered successful at the TMI Al-Amien Prenduan institution if it can maintain TMI following the values outlined by the community. In addition, this management can also anticipate threats that might hinder its development. This management can continue to grow and advance without leaving the distinctive character of TMI itself.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 266,
"width": 431,
"height": 145,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The main objective of benchmarking is to find the key or secret of success from an educational institution that is the best in its class and then adapt and improve it to be applied to institutions that carry out benchmarking in various field (Resnick et al., 1995). Benchmarking is not just collecting data but, more importantly, the secret behind the performance achievement that can be seen in the data obtained. Benchmarking requires physical and mental readiness. Physically, it takes the willingness of human resources and mature technology to do benchmarking accurately. Meanwhile, mentally, education management must be prepared when, after being compared with competitors, it turns out that they find a reasonably high gap (Ratcliff et al., 2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 627,
"width": 207,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1: External Benchmarking Process",
"type": "Section header"
},
{
"left": 88,
"top": 642,
"width": 431,
"height": 79,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the results of observations, it was found that TMI Al-Amien Prenduan institution benefited from the benchmarking activities carried out at the pesantren Gontor, as shown in Figure 1. In general, the benefits derived from benchmarking can be grouped into three. First, cultural change, namely benchmarking, allows educational institutions to set new, more realistic performances. Besides that, benchmarking also",
"type": "Text"
},
{
"left": 203,
"top": 434,
"width": 183,
"height": 141,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "External Benchmarking Cultural change Performance improvement Upgrading competencies",
"type": "Picture"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "163 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 102,
"width": 431,
"height": 145,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "plays a role in convincing every customer of target credibility. For example, reinforcing the vision and mission of the educational institution. Second, performance improvement, that is, benchmarking, helps educational institutions identify specific performance gaps and select the process to be improved. Third, increasing the ability of human resources (human resources), namely, benchmarking, provides a basis for training. Various parties realize a gap exists between what they do and what other people do in other institutions. Involvement of all parties in solving problems so that human resources experience increased capabilities and skills. Moreover, the synergy between organizational activities is enhanced through cross-functional cooperation (Jens, 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 250,
"width": 356,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Developing Curriculum and Opening Varied Educational Programs",
"type": "List item"
},
{
"left": 96,
"top": 265,
"width": 431,
"height": 178,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The modernization carried out by TMI Al-Amien Prenduan is curriculum development and the opening of a variety of educational programs. Efforts to open various academic programs are carried out to meet the demands of changes that occur in society. The curriculum applied in TMI Al-Amien Prenduan is adaptive. This curriculum is a curriculum whose implementation adapts to conditions, situations, and needs in the field that educators can implement. With this adaptive curriculum, it is believed that its implementation will remain relevant over time. This is because the curriculum applied by TMI is not limited by space and time. Following what has been mandated by masyayikhs (institution's founders), the management of Pesantren must be like that from time to time. Thus, it will not change from the initial principles of the institution's management.",
"type": "List item"
},
{
"left": 96,
"top": 446,
"width": 431,
"height": 161,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The curriculum reference applied by TMI Al-Amien is the pesantren law regarding its teaching staff. Article 34 of Law Number 18 of 2019 paragraph 2 states that qualifications as professional educators as stated in paragraph 1, educators in pesantren education through formal education must meet the qualifications and competencies as professional educators, must be educated in pesantren or higher education. The establishment of Pesantren must be committed to practicing the Islamic values of rahmatan Lil 'Alamin based on Pancasila, the 1945 Constitution, and Bhinneka Tunggal Ika. Pesantren must also fulfill its elements: Kyai, Santri (students) who live in Pesantren, dormitories, mosques or prayer rooms, and study of Kitab Kuning (Islamic teachings) or Dirasah Islamiyah with Mu'allimien Education Patterns.",
"type": "List item"
},
{
"left": 96,
"top": 610,
"width": 431,
"height": 129,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Through science, modernization of Islamic education can be done with its ability to combine modern traditional education. It is by resurrecting the ethos of Islamic scholarship in the classical period which has shown brilliant results (Rachman, 2021). Several development models, including 1) Totally adopting modern educational systems and institutions. 2) Starting from the system and institutions of Islamic education that has existed for a long time, which are then modernized in several ways in certain aspects: the curriculum, learning methods and techniques, governance, and so on (Rachman, 2021; Crossan et al., 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 57,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page header"
},
{
"left": 74,
"top": 733,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 746,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "164",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 758,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 88,
"top": 102,
"width": 431,
"height": 145,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The curriculum's challenge is deciding on a good strategy to choose the right level of initial difficulty and task parameters during learning (Hermann et al., 2019). With the vast territory accompanied by the diversity of Indonesian culture, the educational needs are also increasingly diverse. So, to answer this, we need a curriculum that can accommodate this diversity. The curriculum is called an adaptive curriculum. An adaptive curriculum is a curriculum that can meet the diverse educational needs of students. This stems from the opinion of Wescourt, Beard, & Gould (1977), who said, \"One aspect of tutoring skills for technical subjects is individualized, adaptive sequencing of the problems given to students as learning exercises\" (Mundiri & Hasanah, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 250,
"width": 431,
"height": 112,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The curriculum development model used in the development of the ABC Model is the Oliva model. Oliva & Gordon II (2012) state that the principle of curriculum development refers to a belief and stance used as a benchmark in the curriculum development process, especially in the curriculum planning phase. The four principal sources of curriculum development are empirical data, experimental data, stories or legends that live in a society (folklore of curriculum), and common sense, as shown in Figure 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 218,
"top": 579,
"width": 156,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 2: Curriculum Planning",
"type": "Section header"
},
{
"left": 74,
"top": 592,
"width": 226,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Organizing Effective Character Education",
"type": "Section header"
},
{
"left": 88,
"top": 608,
"width": 431,
"height": 112,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In addition to teaching staff, there is also the aspect of students. In this aspect, institutional-based management does not require special conditions for students to be able to enroll in this institution. Because in principle, this institution-based management accepts any student who wants to enhance their knowledge by taking education at the institution. This kind of policy is rarely implemented in other institutions. Most other educational institutions require special conditions in accepting and determining students who can be enrolled in these institutions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 390,
"width": 184,
"height": 163,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Curriculum Planning Empirical data Experimental Data Folklore of Curriculum Common Sense",
"type": "Picture"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "165 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 102,
"width": 431,
"height": 227,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the evaluation aspect, the implementation of institutional-based management is shown by stating the original score of the students' achievements on their report cards. Thus, the Minimum Completeness Criteria or KKM that other institutions usually apply to support the value of students do not apply to their obligations in institutions that implement institutional-based management, such as TMI. Of course, the goal to be achieved by implementing this policy is to instill a spirit of honesty in students. Thus, students do not need to feel ashamed if the score listed on the report card is too small. This is because the institution does not necessarily require its students to get great results or achievement values/scores. Conditions like this are hard to find in other institutions. Amid today's institutional competition, other institutions want their students to have excellent learning outcomes. So with this, it can support the institution's quality to be better, although the method used is by implementing KKM system. Most institutions raise special standards for KKM so that their students get maximum results or achievements.",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 332,
"width": 431,
"height": 112,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Institution-based management is also known as open management. In its implementation, no decisions are taken only from one individual. All aspects related to institutions are decided through deliberation (Arar & Nasra, 2020; Mohd Kasim & Khalid, 2016). Then, this institution-based management belongs to all members to benefit many people in the institution's interest. Thus, the perspective of Al-Amien Prenduan's institutional-based management is that every element of the institution has a role in the institution's development.",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 446,
"width": 431,
"height": 244,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pesantren tradition is everything one wants to get used to, understand, live and practice in the form of values and their implementation in everyday life (Aini et al., 2022; Alam, 2020; Mundiri, 2016; Rosi et al., 2022). Thus, forming a culture and civilization that distinguishes it from the traditions found in other institutions. Pesantren' role in facing globalization's challenges includes; 1) developing curriculum and opening varied educational programs, as well as forming institutions that can answer contemporary issues; 2) organizing effective character education based on tarekat and Sufism; 3) organizing community-based education to answer the challenges of business competition in education; 4) prioritizing the spirit of nationalism, applying the pattern of Islamic teachings that are moderate, inclusive, and tolerant; 5) developing research, study, publishing, and seminar activities (Abdulloh, 2019). Thus, the existence of such changes causes the scientific output of pesantren to rest on two things, tradition and renewal. Implementing institutional-based curriculum and learning management at TMI Al-Amien Prenduan is one form of modernization of education management where education is returned to its original meaning as a place to educate Islamic generations.",
"type": "List item"
},
{
"left": 96,
"top": 692,
"width": 431,
"height": 47,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nowadays, in management and institutional development, modification of Islamic education curriculum is a must because of the times' demands and globalization's development (Cassidy, 2016; Hinrichsen & Coombs, 2014; Listrianti & Mundiri, 2020;",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 57,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page header"
},
{
"left": 74,
"top": 733,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 746,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "166",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 758,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 88,
"top": 102,
"width": 431,
"height": 96,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Richard, 2001). In addition, it becomes a separate inspiration to increase competitiveness and healthy competition to improve the quality and quantity of human resources (Wardi, 2014). In maintaining their existence, Pesantren are always independent. They do not depend on government subsidies for their existence, sustainability, and necessities of life. Several aspects in its implementation, pesantren involve more potential and participation from the community (Abdulloh, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 200,
"width": 431,
"height": 260,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The ideas about modernization efforts by Abdurrahman Wahid and Zamakhsyari Dhofier in Fathor Rachman stated that Islamic education must always be proactive in answering all problems faced by humankind. They develop it as an agent of renewal that introduces the idea of rural development or a center of community learning and community schooling that can teach various kinds of work skills needed by society and the world of work. This idea is apart from being a center for developing higher education for rural communities and the center of world Islamic civilization (Rachman, 2021). The implementation of institution-based management is inversely proportional to school-based management. Although both have almost similar terms, their implementation has some differences. Implementing institutional-based management is easier to realize because the management center is in Pesantren such as TMI. In addition, the teaching staff or the academic system applied in this management can be well coordinated. Thus, implementing the institution's vision and mission can be achieved per the expectations of TMI's founders. This can be seen from the implementation of SAS (Santri Administration System) and SAG (Teacher Administration System), which make it possible to expedite and simplify administration at TMI.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 463,
"width": 431,
"height": 178,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Another advantage of implementing this institution-based management is optimally empowering the Human Resources (HR) owned by pesantren-based educational institutions such as TMI. That is by giving responsibility to educators and students who have the responsibility to participate in the institution's policies. In addition, from the management of facilities and infrastructure, institutional-based management is easier to develop because institutions support it. For example, the use of fingerprints in transaction facilities has been implemented by TMI. Also, the management of educators and students looks more advanced than school-based management. One of the realizations is the implementation of the SAS (Santri Administration System) and SAG (Teacher Administration System) programs which are proven to facilitate academic management at TMI.",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 643,
"width": 431,
"height": 80,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meanwhile, according to the American Association of School Administrators (AASA), the National Association of Primary School Principals (NAESP), and the National Association of Secondary School Principals (NASSP), one of the advantages of school or madrasah-based management is to empower its human resources optimally. However, every application of a complex model that includes various activities requires",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "167 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 102,
"width": 431,
"height": 96,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "effective and efficient coordination. Without it, the various activities will run on their own to their respective goals, most likely completely away from the school's goals. One of the factors is how the Stakeholders most likely have no experience in applying this complex and participatory model. They most likely lack the knowledge and skills about the true nature of SBM and how it works, decision making, communication, and so on (Nurmalasari & Zainul Karimah, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 200,
"width": 431,
"height": 146,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the curriculum aspect, institution-based management applies an adaptive curriculum to implementing an independent curriculum. This adaptive curriculum is a curriculum that develops following the times. According to the Minister of Education and Culture, Nadiem Makariem, in a new curriculum training for GTK with 62,948 people. This adaptive curriculum is implemented as a companion to the independent curriculum implemented by the institution. An independent curriculum from the perspective of institutional-based management is a form of curriculum that is applied based on the institution's policy. Thus, in implementing this curriculum, the institution has full autonomous rights without the involvement of other parties.",
"type": "List item"
},
{
"left": 96,
"top": 348,
"width": 431,
"height": 80,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "One example from an independent curriculum is when formulating the field of study. In institution-based management, the independent curriculum is applied by formulating its own field of study, the material for the student to study. It means the institution no longer follows the curriculum set by the ministry of education when formulating the field of study.",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 430,
"width": 431,
"height": 129,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Then, in the aspect of HR (Human Resources) and educators in institution-based management, they use alumni who are trusted to be able to educate with the provision of educational knowledge, which is included as a mandatory field of study in the curriculum in this management. In this management policy, the recruitment of educators or teachers is chosen by determining someone who is believed to have the skills to educate in local content education. However, nationally, educators recruited by institutions are educators who have been qualified as professional educators according to the Law (UU) of the Republic Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 561,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Institution-based management is also implemented in the financial aspect. In this management, finance is managed professionally and transparent. This is certainly relevant to the institution-based management concept that implements an open management system. The hallmark of institution-based management is a strict separation between private property and institutions. So, with the implementation of this open system, it is clear how personal affairs are not involved in this aspect (Bubou & Job, 2020; Dehaghi & Rohani, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 660,
"width": 445,
"height": 63,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "School-Based Management (SBM), which is the same as Madrasah-Based Management (MBM), is an implication of the regional autonomy policy. Operationally, this decentralization policy began on January 1, 2001, starting with delegating most of the central government's authority to district and city governments. This resulted in the restructuring",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 57,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page header"
},
{
"left": 74,
"top": 733,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 746,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "168",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 758,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 102,
"width": 445,
"height": 30,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "government institutions, including the education sector (Muhajir, 2015, p. 70; Ratcliff et al., 2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 135,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In some aspects, both forms of management are similar to institution-based management. However, we can see the contrasting differences in the management's readiness to implement. Both school-based management and madrasah-based management are considered not sufficiently prepared to implement the expected policies.(Maghfuri, 2020) This is due to several factors that hinder the development of applied management. One of them is the inconsistency of management's subject in applying certain policies.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 233,
"width": 445,
"height": 63,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Institution-based management seems easier to implement because the coordination system within the institution, especially TMI Al-Amien Prenduan, can be well coordinated. This is because some of the staff already understand the institution's philosophy, so it is easy to direct them in implementing this institution-based management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 299,
"width": 445,
"height": 47,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The researchers compare Institution-Based Management (MBL) and School/Madrasah-Based Management (MBS/MBM) to make it easier for readers. Where will be explained through the comparison table as follows;",
"type": "Text"
},
{
"left": 137,
"top": 348,
"width": 320,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table : 1 comparison of MBL implementation with MBS/MBM",
"type": "Text"
},
{
"left": 80,
"top": 365,
"width": 417,
"height": 294,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No Institution-Based Management MBS/MBM Strengths Weaknesses Opportunity Challenge 1. It's easier to empower Human Resources (HR) The motivation level of the subject or implementor from the management sometimes goes up and down. With the regeneration program, which is the institution's flagship program, it is hoped that institutional- based management will continue to exist and continue to develop so that this management can be implemented by other institution. Maintaining the existence of institutions that apply the five values of pesantren, one of which is sincerity and simplicity. So, the early traditions of pesantren can be well preserved. Difficulties in empowering human resources such as educators or students. This is because the subject, the implementor of the management, does not really understand how and what management that is being applied. So, it results in the frequent occurrence of disagreements",
"type": "Table"
},
{
"left": 84,
"top": 660,
"width": 413,
"height": 62,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "between subjects about certain policies. 2. The curriculum - The initial tradition of the The influence or The curriculum applied is non-",
"type": "Table"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "169 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 92,
"top": 103,
"width": 416,
"height": 510,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "applied is relevant throughout the ages. That is not limited by space and time institution or TMI as the implementor of this management can be well maintained. So, the characteristics of TMI do not fade because of the times. involvement of people outside the person in charge of the institution can negatively influence urgent parts such as the curriculum section, for example. permanent. It is possible to change the curriculum when the curriculum used today is considered no longer relevant to its era. 3. The evaluation aspect is implemented by showing original scores as a form of inculcating the spirit of honesty Students' achievement or learning outcomes look not as high as others, and it can affect the quality of the institution's output. Building an honest character in a generation and motivating them to be able to compete without any special requirements or emphasis in achieving maximum learning outcomes. Students who are feared will feel less confident because the results achieved are less than optimal in a dzahiriyah manner. Implement a system of special KKM requirements to support student learning outcomes to obtain maximum results. 4. The financial aspect is managed professionally and transparent. There is still a need for management development in financial administration, Like focusing managers on managing students' finances independently Student finances are more organized.",
"type": "Table"
},
{
"left": 279,
"top": 464,
"width": 226,
"height": 236,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hence, it can minimize the cases of criminal acts such as theft since there is a system that makes it easier for students to make transactions, such as SAS (Santri Administratio n System) Technology development and adjustment of the use of technology to the future. Freeing students to manage finances independently.",
"type": "Table"
},
{
"left": 435,
"top": 526,
"width": 69,
"height": 74,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Thus, it is easier for criminal acts such as theft to occur in this management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 700,
"width": 445,
"height": 47,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The development of Islamic education management, especially in Indonesia, must be strengthened by the belief and principle that science and technology progress alone does not guarantee human (society) life. However, some elements need to be strengthened, such",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 57,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page header"
},
{
"left": 74,
"top": 733,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 746,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "170",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 758,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 102,
"width": 445,
"height": 112,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "as the values of spirituality and moral integrity of human resources as controllers for using science and technology. This idea is in line with the views of Nasution and Azyumardi Azra, Abdurrahman Wahid, and Zamakhsyari Dhofier, which Masooda Bano also reinforces in Fathor Rachman, who says that the development of Islamic education must be a place to maintain Islamic teachings as well as a center for the study of the development of science and technology amid the struggle of ideology and civilization world (Rachman, 2021; Nawiro, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 217,
"width": 445,
"height": 145,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The determinant of Islamic education management development is human resources, such as educators or students. Ideas and management (administrative) which is then supported by the characteristics of the development of Islamic education, which are religious, populist, diverse, and independent, as well as the characteristics of Islamic education that are dynamic, relevant, professional, and competitive are in line with Noer Aly's thoughts, Munzier S., and Ramayulis in Fathor Rachman. They state that the characteristics, at the same time, the principles of Islamic education development are the characteristics of human creation according to Islam, integrated principles, balanced, universal, and dynamic education (Rachman, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 364,
"width": 445,
"height": 113,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The theoretical findings about the components of Islamic education management development are also in line with the opinion of Muhaimin and Abdul Majid, Ramayulis, and Mujamil Qomar in Fathor Rachman. They state that the components of Islamic education consist of fundamental components (absolutely must exist), which include personnel, curriculum, students, finance, and facilities, as well as improvement components consisting of community, educational services, quality of education, change, structure, conflict, and communication (Rachman, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 493,
"width": 89,
"height": 14,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 74,
"top": 510,
"width": 445,
"height": 129,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the discussion of the research results above, institution-based management is first applied in PP. Al-Amien Prenduan, especially in the Tarbiyatul Mu'allimien Al- Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan institution. The results of the research as above show that the main characteristics of Islamic education modernization, which are carried out through curriculum management and learning at Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan are carried out in the form; 1) external benchmarking in the field of curriculum development and learning; 2) developing curricula and opening varied educational programs, and; 3) Organizing effective character education.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 641,
"width": 445,
"height": 80,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An open management system allows all interested people to access the required information. The implementation of institutional-based management at TMI covers all aspects of policy that concerning 3 main activities. These are intracurricular, extracurricular, and co-curricular activities. In addition, the management implemented is considered relevant in efforts to modernize Islamic education management at the Tarbiyatul",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "171 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 82,
"top": 102,
"width": 445,
"height": 129,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan institution. Implementing an open management system positively impacts Islamic education institutions such as TMI by maximizing the human resources owned by these institutions. So, with the implementation of this management, not a few other institutions both in Madura and outside Madura island refer to the system or management applied by Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan. Apart from that, the public's response to the Tarbiyatul Mu'allimien Al-Islamiyah (TMI) Putri Al-Amien Prenduan institution is getting better more and more.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 247,
"width": 99,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIBLIOGRAPHY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 82,
"top": 264,
"width": 445,
"height": 28,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abdulloh, Moh. (2019). Pendidikan Islam Mengupas Aspek-Aspek Dalam Dunia Pendidikan Islam . Aswaja Press Indo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 291,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aini, D. N., Shofi, M., & Zuhriya, L. (2022). The Portrait Of Educational Philosophy Through An Analysis Of Indonesian Movie Based On Pesantren Theme. Pedagogik: Jurnal Pendidikan , 9 (1), 42–53. https://doi.org/10.33650/pjp.v9i1.3104",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 332,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alam, N. A. R. (2020). Religious Education Practices in Pesantren: Charismatic Kyai Leadership in Academic and Social Activities. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) , 8 (2), 195–212.",
"type": "Table"
},
{
"left": 118,
"top": 374,
"width": 232,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.15642/jpai.2020.8.2.195-212",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 387,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arar, K., & Nasra, M. A. (2020). Linking school-based management and school effectiveness: The influence of self-based management, motivation and effectiveness in the Arab education system in Israel. Educational Management Administration & Leadership , 48 (1), 186–204. https://doi.org/10.1177/1741143218775428 Bubou, G. M., & Job, G. C. (2020). Individual innovativeness, self-efficacy and e-learning readiness of students of Yenagoa study centre, National Open University of Nigeria. Journal of Research in Innovative Teaching & Learning , ahead-of-print (ahead-of-print).",
"type": "List item"
},
{
"left": 118,
"top": 483,
"width": 270,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15 (1), 2-22. https://doi.org/10.1108/JRIT-12-2019-0079",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 497,
"width": 445,
"height": 68,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cassidy, S. (2016). Virtual Learning Environments as Mediating Factors in Student Satisfaction with Teaching and Learning in Higher Education. Journal of Curriculum and Teaching , 5 (1), 113-124. https://doi.org/10.5430/jct.v5n1p113 Dehaghi, M. R., & Rohani, A. (2022). Predicting organisational creativity based on emotional intelligence and psychological well-being among Iran’s school principals.",
"type": "List item"
},
{
"left": 118,
"top": 565,
"width": 409,
"height": 28,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Management in Education , 16 (2), 175-186. https://doi.org/10.1504/IJMIE.2022.121171",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 592,
"width": 445,
"height": 28,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Firdausiah, I. (2022). The Moderating Role of Quality Improvement in Improving Brand Credibility. Jurnal Pendidikan Islam , 05 (01), 13-23.",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 620,
"width": 445,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasanah, R. U. (2018). Inovasi Pengembangan Kurikulum PAI di SMP Nurul Jadid. Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam , 4 (1), 40–68.",
"type": "Table"
},
{
"left": 118,
"top": 647,
"width": 214,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.19109/Tadrib.v4i1.1721",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 661,
"width": 445,
"height": 41,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hermann, L., Argus, M., Eitel, A., Amiranashvili, A., Burgard, W., & Brox, T. (2019). Adaptive Curriculum Generation from Demonstrations for Sim-to-Real Visuomotor Control . https://doi.org/10.48550/ARXIV.1910.07972",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 702,
"width": 444,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hidayah, H., Vriyatna, M., & Mak’ris, A. (2021). Teori Manajemen Pendidikan Islam . 1 (1), 1-9.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 57,
"width": 208,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page header"
},
{
"left": 74,
"top": 733,
"width": 148,
"height": 25,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2354-7960 (p) 2528-5793 (e) Vol. 9 No. 2 (2022), pp. 156-173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 491,
"top": 746,
"width": 15,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "172",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 758,
"width": 216,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 102,
"width": 445,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hinrichsen, J., & Coombs, A. (2014). The Five Resources of Critical Digital Literacy: A Framework For Curriculum Integration. Research in Learning Technology , 21 (1), 1-16. https://doi.org/10.3402/rlt.v21.21334",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 143,
"width": 445,
"height": 55,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Huda, H. (2015). Modernisasi pondok pesantren (studi atas pola pengembangan pendidikan modern di Pondok Pesantren Roudlotul-Qur’an Mulyojati Metro Lampung). In M.A Thesis . Jens, J. (2007). Fundamental of Total Quality Management . Taylor & Francis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 198,
"width": 442,
"height": 14,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Listrianti, F. (2020). Transformation of Curriculum Development Based on Nationality-",
"type": "Text"
},
{
"left": 110,
"top": 211,
"width": 409,
"height": 28,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oriented. Jurnal Ilmiah Peuradeun , 8 (1), 15-37. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v8i1.380",
"type": "Table"
},
{
"left": 74,
"top": 239,
"width": 445,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maghfuri, A. (2020). Manajemen Sinergis Pesantren-Madrasah Di Era Modern Sebagai Alternatif Pendidikan Islam Indonesia. Synergic. Jurnal Kependidikan Islam , 6 (1), 51– 71.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 280,
"width": 445,
"height": 137,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mohd Kasim, N. N., & Khalid, F. (2016). Choosing the Right Learning Management System (LMS) for the Higher Education Institution Context: A Systematic Review. International Journal of Emerging Technologies in Learning (IJET) , 11 (06), 55-65. https://doi.org/10.3991/ijet.v11i06.5644 Muhajir. (2015). Manajemen Berbasis Madrasah Teori dan Praktek . FTK Banten Press. Mundiri, A. (2016). The Leadership of Headmaster In Building A Work Culture Based On Pesantren. Improving The Quality of Education and Training Through Stengthening Networking , 1–7. Nurmalasari, I., & Zainul Karimah, D. (2020). Peran Manajemen SDM Dalam Lembaga Pendidikan Untuk Meningkatkan Mutu Pendidik . 2 .",
"type": "Table"
},
{
"left": 110,
"top": 416,
"width": 299,
"height": 14,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://jurnal.permapendis.org/index.php/managere/index",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 430,
"width": 445,
"height": 96,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peraturan Menteri Agama Nomor 13 tentang Pendidikan Keagamaan Islam . (2014). Rachman, F. (2021). Modernisasi Manajemen Pendidikan Islam Pemikiran Kritis-Komprehensif Prof. Dr. KH. M. Tholhah Hasan . IRCiSoD. Ratcliff, N. J., Jones, C. R., Costner, R. H., Savage-Davis, E., Sheehan, H., & Hunt, G. H. (2010). Teacher Classroom Management Behaviors and Student Time-on-Task: Implications for Teacher Education. Action in Teacher Education , 32 (4), 38–51. https://doi.org/10.1080/01626620.2010.549714",
"type": "List item"
},
{
"left": 74,
"top": 526,
"width": 445,
"height": 14,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Resnick, L. B., Nolan, K. J., & Resnick, D. P. (1995). Benchmarking Education Standards.",
"type": "Text"
},
{
"left": 110,
"top": 539,
"width": 409,
"height": 14,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Educational Evaluation and Policy Analysis , 17 (4), 438–461.",
"type": "Table"
},
{
"left": 74,
"top": 553,
"width": 445,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.3102/01623737017004438 Richard, J. C. (2001). Curriculum Development in Language Teaching . Cambridge University Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 594,
"width": 445,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rosi, F., Hasanah, U., & Rofiki, M. (2022). Managing Organizational Behavior in Increasing Employee Engagement Based On Sacred Motivation in Pesantren. Pedagogik: Jurnal Pendidikan , 9 (1), 97–111. https://doi.org/10.33650/pjp.v9i1.3536",
"type": "List item"
},
{
"left": 74,
"top": 635,
"width": 445,
"height": 28,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saihu, S. (2019). Modernisasi Pendidikan Islam Di Indonesia. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu Dan Budaya Islam , 1 (1), 1–33. https://doi.org/10.36670/alamin.v1i1.1",
"type": "List item"
},
{
"left": 74,
"top": 662,
"width": 445,
"height": 69,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Solichin, M. M. (2018). Pendidikan Islam Moderat Dalam Bingkai Kearifan Lokal. Jurnal Mudarrisuna, 8 (1), 21. Sudarsono, S. (2018). Kebijakan Pendidikan Islam di Madrasah (Pra dan Pasca SKB 3 Menteri Tahun 1975 dan dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003). Widya Balina , 3 (6), 10–24.",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 57,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Minarti, Firda Sibtur Rohimiya, Moh. Wardi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 82,
"top": 759,
"width": 244,
"height": 13,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "173 The Distinctive Character in The Modernization ....",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 82,
"top": 102,
"width": 337,
"height": 28,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahid, A. (2014). Dikotomi Ilmu Pengetahuan. Istiqra’ , 1 (2), 277–283. Wardi, M. (2014). Modernisasi Mu’allimin. Ta’limuna , 3 (1), 16-29.",
"type": "Text"
}
] |
a0b726fd-0a89-c8fe-a4b0-6db9775389c5 | https://jist.publikasiindonesia.id/index.php/jist/article/download/779/1392 | [
{
"left": 85,
"top": 60,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p–ISSN: 2723 - 6609 e-ISSN: 2745-5254 Vol. 4, No. 11 November 2023 http://jist.publikasiindonesia.id/",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 130,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Doi: 10.59141/jist.v4i11.779",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 445,
"top": 782,
"width": 63,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2095",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 89,
"top": 89,
"width": 420,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEGAL REGULATION OF THE USE OF TECHNOLOGY IN ELEMENTARY SCHOOL LEARNING",
"type": "Section header"
},
{
"left": 106,
"top": 129,
"width": 386,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siti Hapsah Pahira 1* , Rio Rinaldy 2 , Labisal Fitri Al-qalbi 3 , Amelia 4 Poltek Siber Cerdika Internasional Cirebon, Indonesia 1 , Universitas Catur Insan Cendekia (CIC) Cirebon, Indonesia 2,4 , Sekolah tinggi Agama Islam Kuningan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 170,
"width": 53,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indonesia 3",
"type": "Table"
},
{
"left": 142,
"top": 184,
"width": 318,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Email : [email protected] 1* , [email protected] 2 , [email protected] 3 , [email protected] 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 87,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*Correspondence",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 241,
"width": 430,
"height": 81,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT Keywords: law; technology; education. Nowadays, technology is essential in various aspects of life, including education. Education is the right of all members of society, and the government is obliged to organise education to educate the nation's life. However, besides having a positive impact, technology can also have a negative impact. Thus, there is a need for legal protection against the negative impact of technology use on learning in elementary schools.",
"type": "Table"
},
{
"left": 223,
"top": 324,
"width": 291,
"height": 136,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The purpose of this study is to determine the legal regulation of the use of technology in learning in elementary schools. This research uses a qualitative approach and the Miles and Huberman interactive analysis model, which consists of 3 main things: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results show that using technology in primary school learning requires legal regulations that balance educational innovation and the protection of students' data. This regulation is essential to regulate the use of technology as a supporting tool, improve learning effectiveness, and create a safe environment. The protection of students' data and cybercrime monitoring should also be integrated into the regulation to create an efficient and ethical education in the digital era.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 504,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 519,
"width": 428,
"height": 154,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Since 2013, the Ministry of Education and Culture (Kemdikbud) has implemented the 2013 curriculum. The government eliminates technology lessons from elementary to high school in this curriculum. According to the government, technology lessons are being phased out, but technology is integrated into all lessons. This decision is based on the awareness that technological developments have affected various aspects of human life. This encourages a new era of human civilisation from the industrial to the information age (Warshina, 2014). The development of science has progressed very rapidly. Mastery of technology is essential in today's digital era. Using computers to access, process, and present information and data, individually and in groups, is a primary need in today's era (Martiana, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 678,
"width": 428,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Information technology is a combination of computer technology and communication technology used to compile data, store data, manage data, manipulate data, process data, and obtain data that aims to produce relevant and accurate information data. Information technology is crucial in learning activities (Sucipto, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 303,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siti Hapsah Pahira, Rio Rinaldy, Labisal Fitri Al-qalbi, Amelia",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 2096",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 154,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Information technology is currently a \"double-edged sword\" because, in addition to contributing to improving welfare, progress, and human civilisation, it is also an effective means of unlawful acts, including criminal acts (crimes). These various forms of crime (crime) have come to be known as \"cybercrime\" (Rumlus & Hartadi, 2020). Technology discusses cybercrime also related to the leakage of personal data, basically referring to individual privacy. Especially in this era of big data, various widespread data collection applications and devices and diverse communication technologies (such as powerline communications, cellular networks, Internet, and sensor networks) have provided tremendous efficiency in collecting individual data, which includes individual identity, finance, physical condition, and livelihood (Alfaridzi, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 247,
"width": 428,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The perception of personal data protection is related to the concept of privacy, where the concept of privacy itself is the idea of maintaining personal integrity and dignity because the right to privacy includes the right to determine, provide, or not provide personal data (Ramadhani et al., 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 310,
"width": 428,
"height": 59,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Previous research conducted by Ningsih et al. (2020) stated that in the current era of globalisation, teachers are required to use technology in the learning process to add insight and can help teachers add teaching materials with the use of technology in the learning process.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 374,
"width": 428,
"height": 74,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Unlike previous studies, the novelty of this study is to discuss more deeply the impact of technology use on learning in elementary schools. There are positive impacts and negative impacts on the use of technology in learning. Thus, it needs a legal umbrella protecting the technology's negative impact. So, this study aims to determine the legal regulation of technology use in elementary school learning.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 469,
"width": 98,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Research Methods",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 485,
"width": 428,
"height": 154,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A qualitative approach is used in this study, which is used to find out or describe the reality of the events studied to facilitate obtaining objective data (Adhimah, 2020). A qualitative approach is a process of research and understanding based on methodologies that investigate a social phenomenon and a human problem. In this approach, researchers make a complex picture, examine words, provide detailed reports of respondents' views, and conduct studies on the situation experienced (Arkandito et al., 2016). The research model used is the Miles and Huberman interactive analysis model. Qualitative data analysis activities are carried out interactively and continuously until complete so the data is saturated. This analysis consists of 3 main things: data reduction, data presentation, and conclusion drawing (Lisabela, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 659,
"width": 120,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Results and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 675,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Law No. 20 of 2003 states the National Education System in Article 3, which reads that national education limits development in forming a good person and noble state progress, which means educating the country's life (Purnasari & Sadewo, 2020). In Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System, in Article 1 paragraph (1) here, it is stated that:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 341,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Legal Regulation Of The Use Of Technology In Elementary School Learning",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 2097",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\"Education is an effort that is carried out intentionally or with self-awareness and has been planned to carry out a learning atmosphere along with the course of learning so that students can quickly develop the abilities that exist within themselves, in order to have spiritual defence, personality, self-control, intelligence, noble character, and also skills needed by each person, society, nation, and state.\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 428,
"height": 91,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Primary education is critical education in the process of printing Human Resources in the future, and as a candidate for the nation's successor, so the role of the learning process dramatically determines the success of its students; in the current era of Discretion in the era of the industrial revolution 4.0 educational institutions are required to produce quality graduates, one of which is the use of technological media (Simanjuntak et al., 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 263,
"width": 428,
"height": 169,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Education is an endless process, and education is a process of forming fundamental basic abilities regarding thinking and intellectual and emotional forces directed at human nature and others. Therefore, the learning process is the key to educational success, so the learning process becomes quality and requires quality service governance (Zulfitria et al., 2020). Successful learning is the primary goal of the educational process. Efforts that can be made in achieving educational goals are by designing the learning process that is right on power, right on target, and has an impact on improving student competence both from cognitive, affective, and psychomotor aspects. To support the implementation of learning, especially in education at the elementary school level, a teacher must be able to design learning that suits the needs of students and adapt it to the times (Purnasari & Sadewo, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 437,
"width": 428,
"height": 106,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Technology as a source and medium of learning can use computer devices as innovative learning resources and media. The use of technology in education has led to a fundamental change in how teachers teach, learners learn, and school management has changed from what existed before. Technology causes changes in terms of the role of teachers, who are not only a source and providers of knowledge but also a facilitator and even a learning friend of students. Therefore, teachers can provide great choices and responsibilities to students to experience learning events (Dewi & Hilman, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 548,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Technology can help all humans around the world become a means to carry out daily activities carried out by humans in work and education. Technology is also included in a field of science to study a system contained in a computer or laptop and make a device or application installed in a network to help or facilitate humans in daily activities (Maritsa et al., 2021). The role of information technology in online learning includes:",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 628,
"width": 363,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Information technology is used as a support tool for knowledge design.",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 644,
"width": 425,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Information technology can increase the effectiveness and efficiency of the learning process.",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 675,
"width": 322,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Information technology as a tool to achieve educational goals.",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 691,
"width": 425,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Information technology as a means of information is used to find knowledge that supports students.",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 723,
"width": 425,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Information technology is used as a medium in facilitating students to present arguments.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 303,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siti Hapsah Pahira, Rio Rinaldy, Labisal Fitri Al-qalbi, Amelia",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 2098",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kohler & Weisz (Cayeni & Utari, 2019) identify the challenges of Industry 4.0 as follows;",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 120,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. information technology security issues;",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 136,
"width": 249,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. reliability and stability of production machines;",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 152,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. lack of adequate skills;",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 167,
"width": 242,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. unwillingness to change by stakeholders; and",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 183,
"width": 425,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The loss of many jobs due to turning into automation Revitalization of learning systems includes,",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 215,
"width": 194,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) curriculum and character education,",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 231,
"width": 370,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) learning materials based on information and communication technology,",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 247,
"width": 108,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) entrepreneurship,",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 263,
"width": 163,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) coordination and Evaluation.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 279,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Education units include,",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 294,
"width": 204,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. new school units and new classrooms,",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 310,
"width": 111,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. other study rooms,",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 326,
"width": 157,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. rehabilitation of classrooms,",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 342,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. student and teacher dormitories,",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 358,
"width": 95,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. equipment, and",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 374,
"width": 181,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. School management and culture.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 390,
"width": 146,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elements of learners include,",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 405,
"width": 148,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. awarding scholarships and",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 421,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. talent development of interests.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 437,
"width": 274,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elements of educators and education personnel include,",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 453,
"width": 76,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Preparation",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 469,
"width": 79,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Distribution",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 485,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Qualification",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 501,
"width": 82,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Certification",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 517,
"width": 62,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Training",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 532,
"width": 136,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. career and welfare, and",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 548,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. Awards and Patronage.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 564,
"width": 428,
"height": 91,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Information technology is currently a \"double-edged sword\" because, in addition to contributing to improving welfare, progress, and human civilisation, it is also an effective means of unlawful acts, including criminal acts (crimes). These various forms of crime (crime) have come to be known as \"cybercrime\" (Rumlus & Hartadi, 2020). Technology discusses cybercrime also related to the leakage of personal data, basically referring to individual privacy.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 659,
"width": 428,
"height": 91,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Previous research conducted by Arbella (2020) stated that legal protection of personal data is critical. Indonesia's data protection rules are spread across various laws and regulations. However, the increasing cases of misuse of personal data in Indonesia have forced the Personal Data Protection Bill to be passed immediately. GDPR's defence is good enough, ranging from personal data subjects, types of rights, and obligations to sanctions, which create a sense of security for personal data users.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 341,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Legal Regulation Of The Use Of Technology In Elementary School Learning",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 2099",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Ratnawati (2022), the right to human privacy is a fundamental right, so to provide legal protection for the patient's privacy/confidentiality rights has been regulated in various laws, both lex generalis and lex specialis, as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 136,
"width": 273,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Article 28G Paragraph (1) of the 1945 Constitution.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 152,
"width": 428,
"height": 42,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\"Everyone has the right to the protection of his person, family, honour, dignity, and property under his control, and to security and protection from the threat of fear to do or not to do something which is a human right.\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 199,
"width": 297,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Article 12 of the Universal Declaration of Human Rights",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 215,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\"No one shall be arbitrarily interfered with in his personal affairs, family, household, or correspondence, nor shall he commit any offence of his honour and good name. Everyone has the right to legal protection against such disturbances or violations.\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 263,
"width": 356,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Article 17 of the International Covenant on Civil and Political Rights",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 279,
"width": 425,
"height": 26,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. no one shall be arbitrarily or unlawfully interfered with in his personal, family, home, or correspondence matters, or unlawfully invaded his honour and good name; and",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 310,
"width": 393,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Everyone has the right to legal protection against such interference or attack.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 326,
"width": 428,
"height": 154,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The positive law places the regulation of personal data and data protection separately in several regulations, including Law Number 19 of 2016 concerning amendments to Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions (ITE Law), Law Number 43 of 2009 concerning Archives, Law Number 14 of 2008 concerning Public Information Openness, Law Number 24 of 2013 concerning Population Administration, Law Number 36 of 1999 concerning Telecommunications which was repealed by Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation, Ministerial Regulation Number 20 of 2016 concerning Protection of Personal Data in Electronic Systems, and Government Regulation Number 82 of 2012 which was enforced for Electronic System and Transaction Operators (Alfina et al., 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 501,
"width": 57,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 517,
"width": 428,
"height": 138,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the results of the study, it was found that legal regulations regarding the use of technology in learning in elementary schools have an essential role in facing the era of the Industrial Revolution 4.0. In primary education, the learning process has a central role in shaping students' essential abilities and competencies. The use of technology in education brought about a significant change in the role of teachers, with a shift from informers to facilitators of learning. While technology brings many benefits, it also carries risks related to personal data security and cybercrime. Therefore, legal regulation is needed to protect the right to privacy and regulate the use of technology in education, including protecting the personal data of students and students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 659,
"width": 428,
"height": 91,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Legal regulations must cover essential aspects of the use of technology in education, such as the protection of students' data, the use of information technology-based learning media, and sanctions related to data breaches or cybercrimes. The importance of this regulation is not only to protect students' data but also to create a safe and effective learning environment. In addition, regulations should also encourage proper integration of technology and provide guidelines for teachers and educational institutions in making",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 303,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siti Hapsah Pahira, Rio Rinaldy, Labisal Fitri Al-qalbi, Amelia",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 2100",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 59,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "good use of technology. In the context of the Industrial Revolution 4.0, prudent legal regulation will help maintain a balance between the use of technology in learning and the protection of individual rights, as well as support the creation of a skilled generation that is ready to face future challenges.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 341,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Legal Regulation Of The Use Of Technology In Elementary School Learning",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 2101",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 264,
"top": 88,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bibliography",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adhimah, S. (2020). Peran orang tua dalam menghilangjan rasa canggung anak usia dini (studi kasus di desa karangbong rt 06 rw 02 Gedangan-Sidoarjo). Jurnal Pendidikan Anak , 9 (1), 57–62.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alfaridzi, M. R. (2022). Analisis Framing Pemberitaan Kasus Kebocoran Data Pribadi Di Media Online (Studi Deskriptif Analisis Framing Model Robert N Entman Pemberitaan Terkait Kasus Kebocoran Data Pribadi oleh Hacker Bjorka di Tempo.co dan Kompas.com Periode 22 Agustus – 18 Novem. Universitas Sebelas Maret .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 263,
"width": 429,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alfina, L., Rizqi, M., Radya, S., & Mada, U. G. (2022). Jurist-Diction (Vol. 5, Issue 1). https://doi.org/10.20473/jd.v5i1.32867",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 310,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arbella, W. I. A. (2020). Perbandingan Hukum Terhadap Perlindungan Data Pribadi Menurut Hukum Positif Indonesia dan General Data Protection Regulation (GDPR) Uni Eropa. Faculty of Law .",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 374,
"width": 428,
"height": 42,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arkandito, G. F., Maryani, E., Rahmawan, D., & Wirakusumah, T. K. (2016). Komunikasi Verbal pada Anggota Keluarga yang Memiliki Anak Indigo. Jurnal Manajemen Komunikasi , 1 (1), 42–56.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 437,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cayeni, W., & Utari, A. S. (2019). Penggunaan Teknologi Dalam Pendidikan: Tantangan Guru Pada Era Revolusi Industri 4 . 0. Prosiding Seminar Nasional Program",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 469,
"width": 397,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pascasarjana , 658–667. https://jurnal.univpgri-",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 485,
"width": 286,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/3096",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 517,
"width": 428,
"height": 42,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dewi, S. Z., & Hilman, I. (2019). Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary Education , 2 (2), 48. https://doi.org/10.17509/ijpe.v2i2.15100",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 580,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lisabela, M. (2019). Model Analisis Interaktif Miles and Huberman. Universitas Bina Darma .",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 625,
"width": 428,
"height": 30,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maritsa, A., Hanifah Salsabila, U., Wafiq, M., Rahma Anindya, P., & Azhar Ma’shum, M. (2021). Pengaruh Teknologi Dalam Dunia Pendidikan. Al-Mutharahah: Jurnal",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 659,
"width": 400,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan , 18 (2), 91–100. https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v18i2.303",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 707,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Martiana, E. (2020). Penggunaan ICT Dalam Pembelajaran. Workshop Nasional Penguatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar , 3 (3), 951–952.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 303,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siti Hapsah Pahira, Rio Rinaldy, Labisal Fitri Al-qalbi, Amelia",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 2102",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 86,
"width": 429,
"height": 61,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ningsih, S., Kuntarto, E., & Kurniawan, A. R. (2020). Teachers’ Problems in Using Information and Communication Technology (ICT) and Its Implications in Elementary Schools. JURNAL PAJAR (Pendidikan Dan Pengajaran) , 4 (3), 518. https://doi.org/10.33578/pjr.v4i3.7964",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purnasari, P. D., & Sadewo, Y. D. (2020). Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kompetesnsi Pedagogik. Publikasi Pendidikan , 10 (3), 189. https://doi.org/10.26858/publikan.v10i3.15275",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 231,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ramadhani, S. A., Hukum, F., & Brawijaya, U. (2021). Komparasi Pengaturan Perlindungan Data Pribadi Di Indonesia Dan Uni Eropa. Jurnal Hukum Lex Generalis , 3 (1), 73–84.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 294,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ratnawati, E. T. R. (2022). Perlindungan Hukum Pasien Atas Hak Rahasia Kedokteran Dalam Pelayanan Medis Di Era Pandemi Covid 19. Jurnal Meta-Yuridis , 5 (2), 55– 70. https://doi.org/10.26877/m-y.v5i2.11294",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 358,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rumlus, M. H., & Hartadi, H. (2020). Kebijakan Penanggulangan Pencurian Data Pribadi dalam Media Elektronik. Jurnal HAM , 11 (2), 285. https://doi.org/10.30641/ham.2020.11.285-299",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 421,
"width": 429,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simanjuntak, H., Endaryono, B. toni, & Balyan. (2020). Bakti Peran Teknologi Informasi dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Inventa , 4 (1), 1–10. https://doi.org/10.36456/inventa.4.1.a2122",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 485,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sucipto, T. A. (2022). Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran Daring di Masa Pandemi. Jurnal SNATI , 1 (2), 32–39.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 532,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Warshina, J. (2014). Peranan Tik Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar Sesuai Kurikulum 2013. Jurnal Teknodik , Vol. 18 (No.2), hal 156-164.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 580,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zulfitria, Ansharullah, & Fadhillah, R. (2020). Penggunaan Teknologi dan Internet sebagai Media .",
"type": "List item"
}
] |
fe905074-45e6-a32d-6967-8f49a3bf2614 | http://www.jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/download/534/448 | [
{
"left": 522,
"top": 788,
"width": 18,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "187",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 790,
"width": 401,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Waktu Perendaman Beras terhadap Profil Pasting dan Komponen Bioaktif Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah Hadi Munarko, Slamet Budijanto, Azis Boing Sitanggang, dan Feri Kusnandar",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 629,
"width": 106,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "I. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 56,
"top": 643,
"width": 249,
"height": 128,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T ren kesadaran masyarakat terhadap konsumsi pangan yang menyehatkan terus mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan tuntutan masyarakat terhadap produk pangan juga ikut bergeser. Produk pangan yang diminati tidak hanya memiliki cita rasa dan nutrisi yang cukup, namun juga dapat memberikan fungsi fisiologis tertentu pada tubuh. Pangan yang didesain dapat memberikan manfaat tertentu",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 266,
"width": 49,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 284,
"width": 475,
"height": 145,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tepung beras pecah kulit berkecambah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional karena mengandung senyawa γ-aminobutyric acid (GABA) dan komponen bioaktif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu perendaman terhadap profil pasting dan komponen bioaktif tepung beras pecah kulit berkecambah. Perkecambahan dilakukan dengan merendam beras pecah kulit selama 120 jam dengan pengambilan sampel setiap 24 jam. Tepung beras pecah kulit berkecambah mengalami penurunan viskositas puncak, breakdown, dan setback seiring dengan lama waktu perendaman. Kandungan GABA mengalami peningkatan dan mencapai nilai tertinggi setelah perendaman 72 jam. Kandungan total fenol, kapasitas antioksidan, dan γ-orizanol mengalami penurunan seiring dengan lamanya waktu perendaman. Sementara itu, hasil analisis komposisi asam lemak tepung beras pecah kulit berkecambah pada perlakuan perendaman 120 jam menunjukkan adanya dominasi asam lemak tidak jenuh. Berdasarkan hasil penelitian ini, tepung beras kecambah dengan perendaman 72 jam dapat dipilih sebagai perlakuan terbaik karena memiliki akumulasi GABA paling tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 434,
"width": 406,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kata kunci: antioksidan, beras pecah kulit berkecambah, GABA, perendaman, profil pasting .",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 454,
"width": 55,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 472,
"width": 473,
"height": 121,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Germinated brown rice (GBR) is a functional food ingredient because it contains γ-aminobutyric acid (GABA) and many other bioactive compounds. This study aimed to analyze the effect of soaking time on pasting properties and bioactive compounds in GBR flour. Germination was conducted by soaking brown rice for 120 h by taking samples every 24 h. The GBR flour experienced a decreasing peak viscosity, breakdown, and setback as the soaking time progressed. The GABA content increased during the soaking process, and reached a maximum level after 72 h soaking. Total phenolic content, antioxidant capacity, and γ-oryzanol tended to decrease at the longer soaking time. Meanwhile, the result of fatty acid composition in GBR flour at 120 h soaking time showed the domination of unsaturated fatty acid. Based on this study, germinated brown rice flour that was soaked for 72 h was selected as the best treatment due to its highest GABA accumulation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 598,
"width": 359,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "keywords: antioxidant, germinated brown rice, GABA, soaking, pasting properties",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 80,
"width": 447,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Waktu Perendaman Beras terhadap Profil Pasting dan Komponen Bioaktif Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 89,
"top": 124,
"width": 421,
"height": 41,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Effect of Soaking Time on the Pasting Properties and Bioactive Compounds in Germinated Brown Rice Flour",
"type": "Text"
},
{
"left": 67,
"top": 168,
"width": 461,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hadi Munarko 1,2 , Slamet Budijanto 2 , Azis Boing Sitanggang 2 , dan Feri Kusnandar 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 193,
"width": 395,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 216,
"width": 462,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 249,
"width": 483,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diterima: 1 Februari 2021 Revisi: 24 Agustus 2021 Disetujui: 22 November 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 629,
"width": 242,
"height": 137,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bagi kesehatan disamping fungsinya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi biasa dikenal dengan istilah pangan fungsional (Bigliardi dan Galati, 2013). Di dalam produk pangan fungsional terdapat senyawa bioaktif tertentu yang dapat menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, kanker, dan lain-lain. Beberapa komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan di antaranya senyawa fenolik",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 790,
"width": 209,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PANGAN, Vol. 30 No. 3 Desember 2021 : 187 – 198",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "188",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 65,
"width": 236,
"height": 42,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan flavonoid, antosianin, vitamin, asam amino, fitosterol, dan γ-orizanol (Ravichanthiran, dkk., 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 111,
"width": 242,
"height": 150,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengembangan produk pangan fungsional tidak lepas dari ketersediaan bahan baku yang digunakan. Beras merupakan salah satu serealia yang paling populer di dunia. Beras menjadi salah satu sumber karbohidrat pokok bagi sebagian masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Selain digunakan sebagai makanan pokok berupa nasi, beras juga dapat dijadikan ingredien pada berbagai berbagai produk olahan seperti bubur, roti, biskuit, produk ekstrudat, maupun olahan makanan tradisional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 265,
"width": 248,
"height": 258,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beras pecah kulit atau beras cokelat berpotensi digunakan sebagai ingredien pangan fungsional. Beras pecah kulit memiliki serat pangan tinggi dan memiliki komponen bioaktif yang sangat melimpah (Cho dan Lim, 2016). Perbedaan antara beras pecah kulit dan beras putih/beras sosoh terletak pada proses pengolahan pascapanen gabah menjadi beras. Beras pecah kulit hanya mengalami proses pengupasan kulit sekam padi yang tidak dapat dimakan, sedangkan pada beras putih/beras sosoh terdapat proses lanjutan berupa penyosohan untuk menghilangkan lapisan bekatul pada beras. Pada lapisan bekatul terkonsentrasi berbagai komponen bioaktif, di antaranya serat pangan, senyawa fenolik, γ-orizanol, vitamin, mineral, asam lemak tidak jenuh, dan fitosterol (Zubair, dkk., 2012; Munarko, dkk, 2020a; Munarko, dkk., 2020b).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 527,
"width": 247,
"height": 231,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkecambahan merupakan salah satu teknologi sederhana yang dapat digunakan untuk memperbaiki mutu beras pecah kulit (Munarko, dkk., 2019). Selama proses perkecambahan, enzim-enzim mulai aktif dan mengubah makromolekul seperti karbohidrat dan protein menjadi senyawa yang lebih sederhana (Charoenthaikij, dkk., 2009). Selain itu, perkecambahan juga dapat mengaktifkan enzim yang bertanggung jawab terhadap perubahan beberapa komponen bioaktif pada beras pecah kulit (Zhang, dkk., 2014; Cho dan Lim, 2018). Salah satu senyawa bioaktif yang penting pada beras kecambah yaitu γ-aminobutyric acid (GABA) (Munarko, dkk, 2021a; Munarko, dkk, 2021b; Sitanggang, dkk, 2021). GABA merupakan asam amino empat",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 65,
"width": 243,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "karbon di luar asam amino penyusun protein yang memiliki fungsi utama sebagai inhibitor neurotransmitter pada mamalia (Diana, dkk., 2014). Berbagai penelitian telah melaporkan manfaat GABA bagi kesehatan, di antaranya memberikan efek hipotensif (Hayakawa, dkk., 2004), memperbaiki kualitas tidur (Okada, dkk., 2000), dan membantu memulihkan gejala yang berkaitan dengan alkohol (Nakagawa dan Onota, 1996).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 206,
"width": 246,
"height": 190,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengembangan produk turunan berbasis tepung beras pecah kulit berkecambah telah banyak dilakukan oleh peneliti, di antaranya sebagai substitusi tepung pada pembuatan roti (Cornejo, dkk., 2015; Ohtsubo, dkk., 2005; Watanabe, dkk., 2004), produk ekstrusi (Ohtsubo dkk., 2005), dan produk minuman fungsional (Banchuen, 2010). Pengetahuan mengenai karakteristik tepung beras berkecambah yang digunakan sebagai ingredien pangan fungsional menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan perbedaan proses perkecambahan dapat memengaruhi karakteristik tepung beras pecah kulit berkecambah yang dihasilkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 400,
"width": 250,
"height": 353,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkecambahan beras pecah kulit dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satu cara yang paling mudah yaitu dengan merendam beras pecah kulit dengan periode waktu tertentu hingga memicu pertumbuhan bakal tunas atau dikenal dengan perkecambahan dengan cara perendaman penuh (Munarko, dkk., 2019). Penelitian terdahulu melaporkan bahwa perkecambahan dengan cara perendaman penuh dapat meningkatkan kandungan GABA pada beras pecah kulit berkecambah varietas KDML 105, CNT 1 (Kaosa-ard dan Songsermpong, 2012), dan beras Jepang varietas Koshihikari (Ohtsubo, dkk., 2005) secara signifikan, serta memengaruhi profil pasting beras tersebut (Kaosa-ard dan Songsermpong, 2012). Pengayaan informasi mengenai tepung beras pecah kulit berkecambah dari varietas lain dan analisis perubahan senyawa lainnya seperti kandungan total fenol, kapasitas antioksidan, γ-orizanol, dan komposisi asam lemak diperlukan untuk memperkaya informasi karakteristik tepung beras pecah kulit berkecambah yang ada saat ini. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lama waktu perendaman beras pecah kulit dalam memproduksi beras",
"type": "Text"
},
{
"left": 522,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "189",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 55,
"top": 791,
"width": 401,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Waktu Perendaman Beras terhadap Profil Pasting dan Komponen Bioaktif Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah Hadi Munarko, Slamet Budijanto, Azis Boing Sitanggang, dan Feri Kusnandar",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 65,
"width": 235,
"height": 28,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kecambah terhadap profil pasting dan beberapa perubahan komponen bioaktifnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 96,
"width": 96,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "II. METODOLOGI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 114,
"width": 58,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1. Bahan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 132,
"width": 240,
"height": 123,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beras pecah kulit yang digunakan pada penelitian ini berasal dari padi varietas Inpara 3 (gabah kelas benih berlabel ungu) yang diperoleh dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Gabah digiling menggunakan mesin penggiling gabah (Yanmar, Jepang) dan disortasi menggunakan mesin rice grader (Ogawa Seiki, Co Ltd, Jepang) untuk memisahkan beras patah dari beras utuh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 257,
"width": 239,
"height": 29,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2. Pembuatan Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 289,
"width": 246,
"height": 312,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beras pecah kulit disanitasi dengan merendam beras selama 30 menit di dalam larutan klorin 0,1 persen, kemudian dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya, perkecambahan dilakukan dengan merendam 0,5 kg beras pecah kulit ke dalam 5 L air. Wadah yang berisi sampel dimasukkan ke dalam hot air sterilizer untuk mengontrol suhu air perendaman pada kisaran 30°C. Air perendaman diganti secara berkala setiap empat jam sekali untuk mencegah kerusakan akibat mikroba dengan cara membilas beras terlebih dahulu dengan air bersih sebelum dimasukkan ke dalam wadah dan air perendaman yang baru. Pengambilan sampel dilakukan setelah perendaman ke- 24, 48, 72, 96, dan 120 jam. Semua sampel dikeringkan dengan menggunakan freeze dryer (Labconco, US). Sampel ditepungkan dengan waring blender (Miyako, Indonesia) dan diayak 40 mesh untuk menyeragamkan ukuran. Tepung beras pecah kulit berkecambah disimpan di dalam plastik gelap pada suhu -18 °C hingga dilakukan analisis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 603,
"width": 241,
"height": 155,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2.1. Analisis Profil Pasting Analisis profil pasting dilakukan dengan menggunakan instrument rapid visco analyzer (Tec-Master, Newport Scientific, Australia). Sampel tepung (3 g, kadar air 14 persen) dilarutkan dalam 25 g akuades. Sampel dipanaskan hingga suhu 50°C dan dipertahankan selama 1 menit. Setelah itu, suhu pemanasan dinaikkan dari 50°C menjadi 95°C dengan kecepatan kenaikan suhu 6°C per menit dan dipertahankan selama 5 menit. Setelah itu,",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 65,
"width": 240,
"height": 109,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sampel didinginkan kembali sehingga mencapai suhu 50°C dengan kecepatan penurunan suhu sebesar 6°C per menit, kemudian suhu 50°C ini dipertahankan kembali selama 5 menit (AACC, 1999). Hasil analisis profil pasting dari dua ulangan dihitung nilai rataannya dan disajikan dalam bentuk kurva hubungan antara waktu, viskositas, dan suhu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 177,
"width": 232,
"height": 29,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2.2. Analisis Total Fenol dan Kapasitas Antioksidan (DPPH)",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 208,
"width": 241,
"height": 123,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebanyak 1,5 g (berat kering) tepung beras diekstraksi menggunakan 20 mL etanol 80 persen dan di- shaker selama 30 menit. Ekstraksi dilanjutkan dengan proses sentrifugasi pada 6000 rpm, 4°C, 30 menit (Hermle Z 383 K, Wehingen, Jerman). Supernatan diambil dan dipindahkan ke dalam botol amber gelap untuk dianalisis kandungan total fenol dan kapasitas antioksidan (Munarko, dkk., 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 334,
"width": 252,
"height": 177,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis total fenol mengacu pada penelitian Singleton dan Rossi (1965) dengan modifikasi. Sebanyak 0,2 mL ekstrak sampel dicampur dengan 1,8 mL reagen folin-ciocalteau yang diencerkan 10 kali (disiapkan segar) dan 1,8 mL Na 2 CO 3 6 persen. Setelah diinkubasi selama 90 menit di ruang gelap, sampel dianalisis menggunakan spektrofotometer (Thermo ScientificTM GENESYSTM 150 UV-Visible) pada panjang gelombang 725 nm. Analisis dilakukan sebanyak dua ulangan dan dinyatakan dalam mg ekuivalen asam galat per 100g berat kering (mg GAE/100g).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 514,
"width": 242,
"height": 231,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis kapasitas antioksidan mengacu pada penelitian Brand-Williams, dkk. (1995) dengan modifikasi. Ekstrak sampel (0,3 mL) dan akuades (0,7 mL) dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 3,0 mL reagen 120 µM DPPH dalam metanol (sebagai kontrol digunakan etanol 80 persen untuk menggantikan ekstrak sampel). Larutan kemudian dihomogenisasi menggunakan vortex dan didiamkan selama 60 menit dalam kondisi gelap. Selanjutnya, sampel diukur absorbansinya pada panjang gelombang 515 nm dan dihitung persen inhibisinya. Hasil analisis aktivitas antioksidan dari dua ulangan dinyatakan sebagai rata-rata mg ekuivalen asam askorbat /100 gram sampel kering (mg AAE/100g). Persen inhibisi dinyatakan dengan persamaan berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 790,
"width": 209,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PANGAN, Vol. 30 No. 3 Desember 2021 : 187 – 198",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "190",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 68,
"width": 235,
"height": 62,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "................( 1 ) Keterangan: I = Persen inhibisi",
"type": "Table"
},
{
"left": 61,
"top": 131,
"width": 183,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A Kontrol = Nilai absorbansi kontrol A Sampel = Nilai absorbansi sampel",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 171,
"width": 99,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.3. Analisis GABA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 191,
"width": 252,
"height": 487,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis kandungan GABA dilakukan dengan menggunakan metode kolorimetri (Zhang, dkk., 2014). Satu gram sampel dicampur dengan 5,0 mL air destilata dan diekstraksi menggunakan shaker (innova 2300, new brunswick scientific ) 200 rpm selama 1 jam. Sampel disentrifugasi (Eppendorf 5810R) pada kecepatan 3000 rpm selama 30 menit. Supernatan diambil dan disaring menggunakan kertas saring nilon 0,45 mikron (Axiva). Sebanyak 0,5 mL ekstrak sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi bertutup, ditambahkan dengan 0,2 mL buffer borat (pH 9,0) dan 1,0 mL fenol 6 persen (b/v) lalu di- vortex . Campuran lalu didinginkan di dalam ice box selama 5 menit. Selanjutnya, ke dalam tabung reaksi ditambahkan NaOCl 9 persen (v/v) dan di- vortex dengan kencang selama 10 detik. Tabung didinginkan kembali selama 5 menit, selanjutnya dipanaskan di dalam waterbath pada suhu 95 ± 1°C selama 10 menit. Tabung sesekali digoyang-goyangkan selama pemanasan. Setelah pemanasan selesai, tabung didinginkan dengan cepat di dalam air es (± 4 ° C) selama 20 menit sambil digoyang- goyang hingga terbentuk warna biru yang stabil. Kemudian, sampel ditambahkan 0,5 mL etanol 60 persen (v/v) dan di- vortex . Sampel dianalisis menggunakan spektrofotometer (Thermo ScientificTM GENESYSTM 150 UV-Visible) pada panjang gelombang 645 nm. Pembuatan kurva standar dilakukan dengan membuat seri pengenceran standar GABA (Acros Organics, New Jersey, US) konsentrasi 0, 50, 100, 150, 200, 250, dan 300 ppm. Analisis dilakukan sebanyak dua ulangan dan dinyatakan dalam bentuk nilai rata-rata ± sd.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 682,
"width": 118,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4. Analisis γ-orizanol",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 702,
"width": 243,
"height": 55,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ekstraksi sampel dan analisis total γ-orizanol dilakukan berdasarkan metode ekstraksi parsial yang dikembangkan oleh Lilitchan, dkk. (2008) dengan menggunakan pelarut isopropanol.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 65,
"width": 242,
"height": 190,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sampel masing-masing 1,0 g dimasukkan ke dalam tabung vial dan diekstraksi menggunakan isopropanol dengan volume 4 mL dan 8 mL. Sampel dicampur menggunakan vortex mixer selama 1 menit pada suhu ruang, dilanjutkan dengan sentrifugasi 2500 rpm selama 10 menit. Masing-masing supernatan tersebut diukur dengan menggunakan spektrofotometer ( Thermo ScientificTM GENESYSTM 150 UV- Visible) pada panjang gelombang 326 nm. Kurva standar kalibrasi dibuat dengan menggunakan senyawa standar ɣ-orizanol. Perhitungan kadar ɣ-orizanol dihitung dengan menggunakan persamaan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 362,
"top": 260,
"width": 176,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "………….....……...………….……( 2 )",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 290,
"width": 66,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan:",
"type": "List item"
},
{
"left": 310,
"top": 306,
"width": 226,
"height": 63,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "y = total ɣ-orizanol di dalam sampel (mg/100g) x 1 = jumlah ɣ-orizanol di dalam ekstrak 4 mL x 2 = jumlah ɣ-orizanol di dalam ekstrak 8 mL",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 376,
"width": 235,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis dilakukan sebanyak dua kali ulangan dan dilaporkan sebagai nilai rata-rata ± sd.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 409,
"width": 193,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5. Analisis Komposisi Asam Lemak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 428,
"width": 243,
"height": 254,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis komposisi asam lemak hanya dilakukan pada perlakuan perendaman 120 jam untuk melihat profil asam lemak tepung beras pecah kulit setelah dikecambahkan. Ekstraksi sampel dilakukan dengan modifikasi metode Bligh dan Dyer (1959) oleh Munarko, dkk. (2020). Sebanyak 5,0 g tepung beras diekstraksi dengan menggunakan kloroform, metanol, dan air dengan perbandingan 1:2:0,8 (v/v/v), dan disentrifugasi selama 10 menit. Campuran kemudian ditambahkan kembali dengan kloroform dan larutan KCl 0,85 persen (di dalam akuades) sehingga perbandingan kloroform: metanol: air menjadi 2:2:1,8 dan disentrifugasi kembali. Sampel disaring dan supernatan didiamkan hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan fraksi lemak diambil dan dievaporasi dengan gas nitrogen pada suhu 50°C. Ekstrak lemak siap untuk diderivatisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 686,
"width": 242,
"height": 69,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Derivatisasi asam lemak menggunakan katalis BF 3 -metanol. Lemak hasil ekstraksi ditambah dengan 1,0 mL standar internal C 17:0 , 1,5 mL NaOH 0,5 N (di dalam metanol), dan dipanaskan pada suhu 95°C selama 5",
"type": "Text"
},
{
"left": 522,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "191",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 55,
"top": 791,
"width": 401,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Waktu Perendaman Beras terhadap Profil Pasting dan Komponen Bioaktif Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah Hadi Munarko, Slamet Budijanto, Azis Boing Sitanggang, dan Feri Kusnandar",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 65,
"width": 245,
"height": 136,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menit. Setelah didinginkan, ke dalam tabung ditambahkan 2 mL BF 3 metanol (14 persen, b/v) dan dipanaskan kembali selama 30 menit. Tabung didinginkan, ditambahkan dengan heksana 1 mL dan campuran dihomogenisasi menggunakan vortex . Campuran ditambah dengan larutan NaCl jenuh dan dihomogenisasi menggunakan vortex . Lapisan paling atas diambil dan siap untuk diinjeksikan ke instrumen GC-FID.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 205,
"width": 243,
"height": 197,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metil ester asam lemak dari standar eksternal maupun sampel hasil derivatisasi diinjeksikan ke dalam instrumen GC dengan injektor splitless dan detektor FID ( Flame Ionization Detector ). Suhu injektor dan detektor masing-masing 270 dan 280°C. Kolom yang digunakan yaitu DB-23 (60 m × 0,25 mm, dengan ketebalan film 0,25 µm) (J dan W Scientific, Folsom, Canada). Prosedur pengoperasian suhu pada GC dilakukan sebagai berikut: 130°C ditahan 2 menit, dinaikkan menjadi 170°C dengan kecepatan 6,5°C/menit (ditahan 5 menit), dinaikkan menjadi 215°C dengan kecepatan 2,75°C/menit (ditahan 12 menit),",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 681,
"width": 240,
"height": 71,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dinaikkan menjadi 230°C dengan kecepatan 30 °C/menit (ditahan 30 menit). Gas pembawa yang digunakan terdiri dari gas helium dan nitrogen grade UHP ( ultrahigh purity ) dengan laju masing-masing 11,07 dan 31,24 mL/menit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 65,
"width": 103,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.6. Analisis Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 85,
"width": 252,
"height": 85,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyajian data dilakukan dengan menggunakan aplikasi microsoft office excel dan SPSS versi 22. Analisis ragam dan signifikansi antar sampel dilakukan dengan menggunakan uji selang berganda Duncan pada taraf nyata 5 persen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 174,
"width": 163,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "III. HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 192,
"width": 240,
"height": 215,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.1. Profil Pasting Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah Hasil analisis profil pasting tepung beras pecah kulit berkecambah pada berbagai waktu perendaman disajikan pada Gambar 1. Analisis profil pasting dapat menggambarkan perilaku pasta pati atau tepung selama pemanasan, pemasakan, dan pendinginan. Hasil analisis profil pasting tepung beras pecah kulit selama perkecambahan menunjukkan adanya penurunan signifikan (p<0,05) pada parameter viskositas puncak, breakdown , setback , dan viskositas akhir. Semakin lama waktu perkecambahan beras pecah kulit menunjukkan penurunan yang semakin signifikan (Gambar 1).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 680,
"width": 244,
"height": 69,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suhu gelatinisasi merupakan suhu minimal yang diperlukan untuk granula pati dapat tergelatinisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu perkecambahan tidak memengaruhi suhu gelatinisasi secara signifikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 651,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Profil Gelatinisasi Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah dengan Perbedaan Lama Waktu Perendaman",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 790,
"width": 209,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PANGAN, Vol. 30 No. 3 Desember 2021 : 187 – 198",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "192",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 65,
"width": 243,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Gambar 1). Hasil yang identik juga dilaporkan pada penelitian Kao sa-ard dan Songsermpong (2012) yang menunjukkan tidak terjadinya perubahan signifikan pada suhu gelatinisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 123,
"width": 251,
"height": 626,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Granula pati yang tergelatinisasi mengalami pembengkakan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan viskositas pada pasta tepung beras pecah kulit berkecambah hingga mencapai viskositas puncak. Hasil penelitian pada Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman untuk memproduksi beras kecambah dapat mempercepat waktu granula mencapai viskositas puncak dan menurunkan viskositas puncaknya. Perendaman 24 jam dan 48 jam memiliki viskositas puncak tidak berbeda nyata (2103 dan 1881 cP), namun pada perendaman 72 hingga 120 jam menunjukkan penurunan viskositas puncak secara signifikan (p< 0,05; kisaran 1194–915 cP). Perendaman dapat memicu terjadinya metabolisme pada beras pecah kulit. Selama perendaman, enzim amilase mulai aktif kembali dan menghidrolisis molekul pati, menyebabkan jumlah pati berkurang, serta sebagian molekul pati menjadi lebih pendek sehingga gel pati lebih mudah untuk larut dan mengakibatkan penurunan viskositas puncak (Mohan, dkk., 2010; Xu, dkk., 2012). Peningkatan aktivitas enzim protease juga diduga menjadi faktor penting dalam penurunan viskositas puncak. Hal ini disebabkan enzim protease mampu menghidrolisis protein dan memutus jembatan disulfida. Protein yang memiliki ikatan disulfida membatasi pembengkakan granula pati saat gelatinisasi dan menyebabkan granula yang telah membengkak menjadi sulit untuk terurai oleh pengadukan. Sehingga, dengan tidak adanya koneksi antar protein dapat meningkatkan fragilitas granula pati dan menurunkan kurva viskositas pada tepung beras (Xu, dkk., 2012; Xie, dkk., 2008). Granula pati yang membengkak secara maksimal menjadi pecah dan menyebabkan terjadinya penurunan viskositas ( breakdown ). Hasil penelitian menunjukkan lama waktu perendaman tidak memengaruhi perubahan nilai breakdown pada beras pecah kulit berkecambah (Gambar 1). Namun, secara umum studi perkecambahan beras pecah kulit melaporkan bahwa nilai breakdown tepung beras kecambah lebih rendah dibandingkan dengan beras sebelum dikecambahkan (Wu, dkk., 2013; Kaosa-ard dan Songsermpong, 2012; Xu, dkk.,",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 65,
"width": 240,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2012). Perbedaan penurunan nilai breakdown pada tepung beras kecambah seiring dengan lama waktu perkecambahan sangat tergantung dari varietas beras (Wu, dkk., 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 124,
"width": 249,
"height": 161,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendinginan pasta pati menyebabkan terjadinya agregasi amilosa yang mengakibatkan terjadinya peningkatan viskositas akhir. Perubahan viskositas saat pasta mulai didinginkan hingga mencapai viskositas akhir disebut dengan parameter setback . Penurunan viskositas akhir dan setback juga terjadi seiring dengan lamanya waktu perendaman beras pecah kulit berkecambah (Gambar 1). Hal tersebut mengindikasikan bahwa tepung beras pecah kulit berkecambah cenderung lebih tahan terhadap retrogradasi (Xu, dkk., 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 289,
"width": 239,
"height": 42,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.2. Kandungan Total Fenol dan Kapasitas Antioksidan Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 335,
"width": 248,
"height": 108,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2 menyajikan kandungan total fenol dan kapasitas antioksidan tepung beras pecah kulit berkecambah dengan lama waktu perkecambahan yang berbeda. Lama waktu perendaman beras pecah kulit untuk memicu pertumbuhan bakal tunas memengaruhi perubahan kandungan total fenol dan kapasitas antioksidan secara signifikan (p<0,05).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 447,
"width": 244,
"height": 307,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kandungan total fenol dan kapasitas antioksidan tepung beras kecambah setelah perendaman 24 jam masing-masing sebesar 30,06 mg GAE/100g dan 19,23 mg AAE/100g. Perkecambahan dengan waktu perendaman yang lebih lama menyebabkan penurunan signifikan (p<0,05) pada kandungan total fenol dan kapasitas antioksidan tepung beras pecah kulit berkecambah. Kandungan total fenol tepung beras kecambah setelah perendaman 48, 72, 96, dan 120 jam mengalami penurunan masing-masing menjadi 26,31; 24,10; 23,61; dan 21,52 mg GAE/100g. Sementara itu, kapasitas antioksidan tepung beras pecah kulit berkecambah pada kondisi yang sama juga mengalami penurunan secara signifikan (p<0,05). Kapasitas antioksidan tepung beras kecambah pada perendaman 48 jam mengalami penurunan menjadi 17,24 mg AAE/100g, kemudian terus mengalami penurunan pada waktu perendaman yang lebih lama menjadi 16,42; 15,97; dan 14,63 mg AAE/100g pada 72, 96, dan 120 jam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 522,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "193",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 55,
"top": 791,
"width": 401,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Waktu Perendaman Beras terhadap Profil Pasting dan Komponen Bioaktif Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah Hadi Munarko, Slamet Budijanto, Azis Boing Sitanggang, dan Feri Kusnandar",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 275,
"width": 247,
"height": 335,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan total fenol selama perendaman. Penurunan total fenol diduga akibat dari beberapa senyawa fenolik yang ikut terlarut ke dalam air perendam (Munarko, dkk., 2021a; Cho dan Lim, 2018). Selain itu, metode perkecambahan juga memengaruhi perubahan senyawa fenolik pada beras pecah kulit berkecambah. Perkecambahan parsial, yaitu dengan perendaman beras pecah kulit yang dilanjutkan dengan inkubasi lingkungan atmosferik, dapat meningkatkan kandungan total fenol dan kapasitas antioksidan beras pecah kulit berkecambah secara signifikan terutama pada waktu perkecambahan yang lebih lama (Maisont dan Narkrugsa, 2010; Yodpitak, dkk., 2019; Cáceres, dkk., 2014; Munarko, dkk., 2021b). Munarko, dkk. (2021b) melakukan penelitian dengan membandingkan dua metode perkecambahan dan melaporkan bahwa perkecambahan dengan perendaman parsial dapat meningkatkan kandungan total fenol dan antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan perkecambahan dengan metode perendaman penuh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 614,
"width": 246,
"height": 135,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peningkatan kandungan senyawa fenolik pada beras pecah kulit berkecambah didasarkan pada adanya aktivitas enzim-enzim yang terlibat di dalam metabolisme senyawa fenolik seperti enzim PAL ( phenylalanine ammonia-lyase ) dan CW-PRX ( cell wall peroxidase ) yang mengalami peningkatan selama perkecambahan (Cho dan Lim, 2018). Pada penelitian ini kandungan total fenol pada beras pecah kulit berkecambah justru mengalami penurunan. Keberadaan air",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 275,
"width": 243,
"height": 188,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perendaman yang secara terus menerus kontak dengan permukaan beras selama perkecambahan berpotensi menyebabkan beberapa senyawa fenolik ikut terlarut ke dalam air perendaman sehingga menurunkan kandungan total fenolnya (Munarko, dkk., 2021a; Cho dan Lim, 2018). Selain itu, varietas juga dapat memengaruhi perubahan komponen fenolik dan antioksidannya selama perkecambahan. Hasil penelitian beras ketan merah ( red jasmine ) yang dikecambahkan mengalami penurunan pada kandungan total fenol sedangkan pada beras ketan hitam dan beras nonketan dengan perlakuan yang sama mengalami peningkatan (Phattayakorn, dkk., 2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 467,
"width": 240,
"height": 28,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.3. Akumulasi GABA pada Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 499,
"width": 243,
"height": 153,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "GABA merupakan salah satu metabolit sekunder yang sangat penting pada beras pecah kulit berkecambah. Kandungan GABA pada biji-bijian dan serealia relatif rendah, namun proses perkecambahan secara sig nifikan dapat meningkatkan akumulasi GABA pada biji-bijian (Munarko, dkk, 2021a; Zhang, dkk., 2014). Hasil analisis GABA pada tepung beras pecah kulit berkecambah yang dikecambahkan pada beberapa perlakuan waktu perendaman disajikan pada Gambar 3.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 656,
"width": 243,
"height": 99,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akumulasi GABA tepung beras pecah kulit setelah perendaman 24 jam sebesar 16,63 mg/100g. Kandungan GABA pada beras kecambah mengalami peningkatan setelah perendaman 48 jam (23,03 mg/100g) dan mencapai kadar tertinggi pada perendaman 72 jam (31,17 mg/100g). Perendaman dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 56,
"top": 239,
"width": 485,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2. Kandungan Total Fenol an Kapasitas Antioksidan (DPPH) Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah; Huruf berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata (p<0,05)",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 790,
"width": 209,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PANGAN, Vol. 30 No. 3 Desember 2021 : 187 – 198",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 298,
"width": 241,
"height": 57,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "waktu yang lebih lama (96 dan 120 jam) mengakibatkan kandungan GABA mengalami penurunan kembali, masing-masing menjadi 27,08 mg/100g dan 18,84 mg/100g.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 359,
"width": 250,
"height": 222,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peningkatan kandungan GABA selama perkecambahan berkaitan erat dengan meningkatnya aktivitas enzim glutamat dekarboksilase yang mengubah asam glutamat menjadi GABA melalui jalur GABA shunt (Zhang, dkk., 2014). Sebagai senyawa intermediat, GABA juga dapat dikonversi lebih lanjut menjadi suksinat oleh enzim GABA transaminase (GABA-T) dan suksinat semialdehid (SSADH) (Shelp, dkk., 1999). Penurunan GABA pada varietas Inpara 3 setelah perendaman 96 dan 120 jam diduga berhubungan dengan penurunan aktivitas GAD dan peningkatan aktivitas GABA-T, sehingga laju produksi GABA lebih rendah dibandingkan dengan laju konversi GABA menjadi suksinat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 586,
"width": 235,
"height": 28,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4. Kandungan γ-orizanol Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 619,
"width": 240,
"height": 139,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gamma-orizanol merupakan salah satu senyawa bioaktif yang paling banyak ditemukan pada fraksi non-polar. Senyawa ini tersusun dari struktur kompleks antara ferulat dengan sterol atau triterpena alkohol melalui ikatan ester (Rogers, dkk., 1993). Beberapa senyawa γ-orizanol yang paling banyak ditemukan ditemukan pada beras pecah kulit di antaranya cycloartenyl ferulate , 24-methylene cycloartanyl ferulate , dan campestanyl ferulate (Jayadeep",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 65,
"width": 239,
"height": 56,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan Malleshi 2011). Beberapa manfaat γ-orizanol bagi tubuh di antaranya sebagai antioksidan dan memberikan efek hipokolesterolemik (Xu, dkk., 2001; Wilson, dkk., 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 360,
"width": 251,
"height": 181,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "G ambar 4 menyajikan kandungan γ-orizanol beras yang dikecambahkan pada berdasarkan peningkatan lama waktu perendaman. Kandungan γ-orizanol pada tepung beras pecah kulit berkecambah perendaman 24 jam sebesar 50,69 mg/100g dan mengalami penurunan signifikan (p0<0,05) pada perendaman 48 jam (47,99 mg/100g). Beras kecambah dengan perlakuan perendaman yang lebih lama, yaitu perendaman 72, 96, dan 120 jam juga mengalami sedikit penurunan (44,91 mg/100g, 44,03 mg/100g, dan 43,81 mg/100g) meskipun ketiganya tidak berbeda secara signifikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 546,
"width": 251,
"height": 208,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penurunan kandungan γ-orizanol juga telah dilaporkan pada beberapa studi perkecambahan beras pecah kulit. Penelitian Cáceres, dkk. (2017) melaporkan adanya penurunan kandungan γ-orizanol pada awal perendaman beras, sedangkan pada proses inkubasi lanjutan untuk mengecambahkan beras tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan. Selain itu, beberapa varietas yang dilaporkan pada penelitian Kiing, dkk. (2009) dan Lee, dkk. (2007) juga menunjukkan adanya sedikit penurunan kandungan γ-orizanol selama perendaman dan perkecambahan. Penurunan kandungan γ-orizanol pada beras pecah kulit berkecambah dapat diduga akibat dari",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 299,
"width": 236,
"height": 53,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 4. Kandungan γ-orizanol Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah; Huruf berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata (p<0,05)",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 233,
"width": 238,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3. Kandungan GABA Tepung Beras",
"type": "Section header"
},
{
"left": 120,
"top": 246,
"width": 172,
"height": 42,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pecah Kulit Berkecambah; Huruf berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata (p<0,05)",
"type": "Text"
},
{
"left": 522,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "195",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 55,
"top": 791,
"width": 401,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Waktu Perendaman Beras terhadap Profil Pasting dan Komponen Bioaktif Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah Hadi Munarko, Slamet Budijanto, Azis Boing Sitanggang, dan Feri Kusnandar",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 65,
"width": 238,
"height": 56,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "adanya lapisan bekatul pada beras pecah kulit yang terlepas selama perendaman. Senyawa γ-orizanol pada beras pecah kulit terkonsentrasi pada lapisan bekatul (Lilitchan, dkk., 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 125,
"width": 151,
"height": 15,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.5. Komposisi Asam Lemak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 145,
"width": 243,
"height": 109,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Komposisi asam lemak tepung beras pecah kulit berkecambah disajikan pada Tabel 1. Tujuan analisis komposisi asam lemak pada penelitian ini hanya untuk melihat profil asam lemak pada tepung beras pecah kulit berkecambah, sehingga dipilih perlakuan perkecambahan paling lama, yaitu perendaman 120 jam sebagai model untuk dianalisis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 258,
"width": 244,
"height": 177,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asam lemak linoleat, oleat, dan palmitat merupakan tiga asam lemak paling dominan pada beras pecah kulit berkecambah. Berdasarkan tingkat kejenuhan ikatan penyusun asam lemaknya, beras kecambah juga didominasi oleh asam lemak tidak jenuh yang berkontribusi sekitar 76,68 persen dari total asam lemak yang diuji. Asam lemak tidak jenuh yang teridentifikasi pada tepung beras pecah kulit berkecambah terdiri dari linoleat (37,39 persen), oleat (34,96 persen), linolenat (3,10 persen), gadoleinat (1,02 persen), dan palmitoleat (0,21 persen) (Tabel 1).",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 65,
"width": 241,
"height": 220,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kandungan asam lemak pada beras pecah kulit yang tidak dikecambahkan dari penelitian lainnya dilaporkan didominasi oleh asam linoleat, oleat, dan palmitat sebagai asam lemak utama (Munarko, dkk., 2020b). Menurut Jayadeep dan Malleshi (2011), penelitian terdahulu melaporkan bahwa komposisi asam lemak pada beras pecah kulit tidak mengalami perubahan selama perkecambahan (Jayadeep dan Malleshi, 2011; Munarko, dkk, 2021a). Kandungan asam lemak masih didominasi oleh asam linoleat, oleat, dan asam palmitat. Sementara itu, menurut Indriarsih, dkk. (2017), kandungan asam lemak tidak jenuh pada beras kecambah mengalami sedikit peningkatan seiring dengan lama waktu perkecambahan, terutama pada asam linoleat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 290,
"width": 94,
"height": 15,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IV. KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 309,
"width": 246,
"height": 84,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lama waktu perendaman untuk memproduksi beras kecambah mampu memodifikasi karakteristik profil pasting tepung beras kecambah. Semakin lama waktu perendaman menyebabkan penurunan viskositas puncak, breakdown , setback , dan viskositas akhir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 397,
"width": 258,
"height": 179,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perendaman beras pecah kulit juga memengaruhi ketersediaan komponen bioaktif dan kapasitas antioksidan pada beras. Kandungan GABA mengalami peningkatan signifikan hingga pada perendaman 72 jam, sedangkan senyawa fenolik, kapasitas antioksidan, dan γ-orizanol mengalami penurunan. Penurunan kandungan komponen bioaktif diduga akibat dari adanya komponen bioaktif ikut terlarut ke dalam air perendaman. Komposisi asam lemak tepung beras pecah kulit berkecambah pada perendaman 120 jam didominasi oleh asam lemak tidak jenuh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 377,
"top": 582,
"width": 91,
"height": 14,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 599,
"width": 237,
"height": 61,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "AACC [American Association of Cereal Chemists]. 1999. AACC Approved Methods of Analysis, 11th Edition -AACC Method 61-02.01. Determination of the Pasting Properties of Rice with the Rapid Visco Analyser. Cereals & Grains Association,",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 659,
"width": 91,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "St. Paul, MN, U.S.A.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 674,
"width": 237,
"height": 76,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Banchuen, J. 2010. Bio-Active Compounds in Germinated Brown Rice and Its Application . PhD Thesis at Prince of Songkla University, 125 h. Bigliardi, B., and F. Galati. 2013. Innovation Trends in The Food Industry: The Case of Functional Foods. Trends in Food Science & Technology",
"type": "Text"
},
{
"left": 56,
"top": 440,
"width": 248,
"height": 42,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Komposisi Asam Lemak Tepung Kecambah Beras Pecah Kulit Perendaman 120 Jam",
"type": "Text"
},
{
"left": 58,
"top": 720,
"width": 232,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*Komposisi asam lemak dinyatakan dalam persen asam lemak terhadap total asam lemak yang teridentifikasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 790,
"width": 209,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PANGAN, Vol. 30 No. 3 Desember 2021 : 187 – 198",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "196",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 65,
"width": 212,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "31 (2013): 118–129. https://doi.org/10.1016/j. tifs.2013.03.006",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 92,
"width": 236,
"height": 49,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bligh, E.G., and W.J. Dyer. 1959. A Rapid Method of Total Lipid Extraction and Purification. Canadian Journal of Biochemistry and Physiology 37 (8): 911–917.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 143,
"width": 235,
"height": 61,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Brand-Williams, W., M. E. Cuvelier, and C. Berset. 1995. Use of a Free Radical Method to Evaluate Antioxidant Activity. LWT - Food Science and Technology 28 (1): 25–30. https://doi. org/10.1016/S0023-6438(95)80008-5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 206,
"width": 238,
"height": 73,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cáceres, P.J., C. Martínez-Villaluenga, L. Amigo, and J. Frias. 2014. Maximising the Phytochemical Content and Antioxidant Activity of Ecuadorian Brown Rice Sprouts through Optimal Germination Conditions. Food Chemistry 152: 407–414. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2013.11.156.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 281,
"width": 238,
"height": 73,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cáceres, P.J., E. Peñas, C. Martinez-Villaluenga, L. Amigo, and J. Frias. 2017. Enhancement of Biologically Active Compounds in Germinated Brown Rice and the Effect of Sun-Drying. Journal of Cereal Science 73: 1–9. https://doi. org/10.1016/j.jcs.2016.11.001.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 355,
"width": 242,
"height": 85,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Charoenthaikij, P., K. Jangchud, A. Jangchud, K. Piyachomkwan, P. Tungtrakul, and W. Prinyawiwatkul. 2009. Germination Conditions Affect Physicochemical Properties of Germinated Brown Rice Flour. Journal of Food Science 74 (9): 255. https://doi.org/10.1111/j.1750- 3841.2009.01345.x.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 442,
"width": 236,
"height": 73,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cho, D.H. and S.T. Lim. 2018. Changes in Phenolic Acid Composition and Associated Enzyme Activity in Shoot and Kernel Fractions of Brown Rice during Germination. Food Chemistry 256 (February): 163–170. https://doi.org/10.1016/j. foodchem.2018.02.040.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 517,
"width": 242,
"height": 73,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cornejo, F., P.J. Cáceres, C. Martínez-Villaluenga, C.M. Rosell, and J. Frias. 2015. Effects of Germination on the Nutritive Value and Bioactive Compounds of Brown Rice Breads. Food Chemistry 173: 298–304. https://doi. org/10.1016/j.foodchem.2014.10.037.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 592,
"width": 232,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diana, M., J. Quílez, and M. Rafecas. 2014. Gamma-",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 604,
"width": 218,
"height": 37,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aminobutyric Acid as a Bioactive Compound in Foods : A Review. Journal of Functional Foods 10: 407–420. https://doi.org/10.1016/j.jff.2014.07.004.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 643,
"width": 239,
"height": 73,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hayakawa, K., M. Kimura, K. Kasaha, K. Matsumoto, H. Sansawa, and Y. Yamori. 2004. Effect of a Gamma-Aminobutyric Acid Enriched Dairy Product on Blood Pressure of Spontaneously Hypertensive and Normotensive Wistar–Kyoto Rats. British Journal of Nutrition 92: 411–417.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 718,
"width": 241,
"height": 37,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indriarsih, S., M. Astuti, S. Kanoni, and E.S. Rahayu. 2017. Fatty Acid Composition and Physicochemical Properties in Germinated Black",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 65,
"width": 213,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rice. Indonesian Food and Nutrition Progress 14 (1): 29–36. http://journal.ugm.ac.id/jifnp.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 92,
"width": 237,
"height": 73,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jayadeep, A. and N. G. Malleshi. 2011. Nutrients, Composition of Tocotrienols, Tocopherols, and γ-Oryzanol, and Antioxidant Activity in Brown Rice before and after Biotransformation. CYTA - Journal of Food 9 (1):82–87. https://doi. org/10.1080/19476331003686866",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 167,
"width": 236,
"height": 61,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kaosa-ard, T. and S. Songsermpong. 2012. Influence of Germination Time on the GABA Content and Physical Properties of Germinated Brown Rice. Asian Journal of Food and Agro-Industry 5 (4): 270–283.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 230,
"width": 235,
"height": 61,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kiing, S.C., P.H. Yiu, A. Rajan, and S.C. Wong. 2009. Effect of Germination on γ-Oryzanol Content of Selected Sarawak Rice Cultivars. American Journal of Applied Sciences 6 (9): 1658–1661. https://doi.org/10.3844/ajassp.2009.1658.1661.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 293,
"width": 236,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lee, Y.R, J.Y. Kim, K.S. Woo, I.G. Hwang, K.H. Kim,",
"type": "Table"
},
{
"left": 306,
"top": 305,
"width": 242,
"height": 198,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "K.J. Kim, and H.S. Jeong. 2007. Changes in the Chemical and Functional Components of Korean Rough Rice before and after Germination. Food Science and Biotechnology 16: 1006–1010. Lilitchan, S., C. Tangprawat, K. Aryusuk, S. Krisnangkura, S. Chokmoh, and K. Krisnangkura. 2008. Partial Extraction Method for the Rapid Analysis of Total Lipids and γ-Oryzanol Contents in Rice Bran. Food Chemistry 106 (2): 752–759. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2007.06.052. Maisont, S. dan W. Narkrugsa. 2010. The Effect of Germination on GABA Content, Chemical Composition, Total Phenolics Content and Antioxidant Capacity of Thai Waxy Paddy Rice. Kasetsart Journal - Natural Science 44 (5): 912– 923.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 505,
"width": 238,
"height": 73,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mohan, B.H, N.G. Malleshi, and T. Koseki. 2010. Physico-Chemical Characteristics and Non- Starch Polysaccharide Contents of Indica and Japonica Brown Rice and Their Malts. LWT - Food Science and Technology 43: 784–791. https://doi.org/10.1016/j.lwt.2010.01.002.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 580,
"width": 236,
"height": 49,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Munarko, H., A.B. Sitanggang, F. Kusnandar, dan S. Budijanto. 2019. Kecambah Beras Pecah Kulit : Proses Produksi Dan Karakteristiknya. Pangan 28 (3): 239–252.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 631,
"width": 244,
"height": 109,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Munarko, H., S. Budijanto, A.B. Sitanggang, and F. Kusnandar. 2020a. Characteristics of Brown Rive var. Inpari 43 and Sonication Treatments for Extraction of Phenolic and Flavonoid Contents. Di dalam: 1st International Conference Eco- Innovation in Science, Engineering, and Technology Volume. Volume ke-2020. NST Proceedings . 52–56. http://dx.doi.org/10.11594/ nstp.2020.0507",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 742,
"width": 238,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Munarko, H., A.B. Sitanggang, F. Kusnandar, and",
"type": "List item"
},
{
"left": 522,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "197",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 55,
"top": 791,
"width": 401,
"height": 20,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Waktu Perendaman Beras terhadap Profil Pasting dan Komponen Bioaktif Tepung Beras Pecah Kulit Berkecambah Hadi Munarko, Slamet Budijanto, Azis Boing Sitanggang, dan Feri Kusnandar",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 65,
"width": 221,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "S. Budijanto. 2020b. Phytochemical, Fatty Acid and Proximal Composition of Six Selected Indonesian Brown Rice Varieties. CyTA - Journal of Food 18 (1): 336–343. https://doi.org/10.1080 /19476337.2020.1754295.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 128,
"width": 236,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Munarko, H., A.B. Sitanggang, F. Kusnandar, and S. Budijanto. 2021a. Germination of Five Indonesian Brown Rice : Evaluation of Antioxidant , Bioactive Compounds, Fatty Acids and Pasting Properties. Food Sci Technol . 1–14 [Proses Cetak]. DOI: https://doi.org/10.1590/fst.19721.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 203,
"width": 236,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Munarko, H., A.B. Sitanggang, F. Kusnandar, and S. Budijanto. 2021b. Effect of Different Soaking and Germination Methods on Bioactive Compounds of Germinated Brown Rice. Int J Food Sci Technol 56 (9): 4540-4548. doi:https://doi.org/10.1111/ ijfs.15194.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 278,
"width": 235,
"height": 37,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nakagawa, K., and A. Onota. 1996. Accumulation of G-Aminobutyric Acid (GABA) in the Rice Germ. Shokuhin Kaihatsu 31: 43–46.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 317,
"width": 235,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ohtsubo, K., K. Suzuki, Y. Yasui, and T. Kasumi. 2005. Bio-Functional Components in the Processed Pre-Germinated Brown Rice by a Twin-Screw Extruder. Journal of Food Composition and Analysis 18 (4): 303–316. https://doi.org/10.1016/j. jfca.2004.10.003.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 391,
"width": 239,
"height": 74,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Okada, T., T. Sugishita, T. Murakami, H. Murai, T. Saikusa, and T. Horio. 2000. Effect of the Defatted Rice Germ Enriched with GABA for Sleepless, Depression, Autonomic Disorder by Oral Administration. Nippon Shokuhin Kagaku Kougaku Kaishi 47 (8): 596–603.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 466,
"width": 240,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Phattayakorn, K., P. Pajanyor, S. Wongtecha, A. Prommakool, and W. Saveboworn. 2016. Effect of Germination on Total Phenolic Content and Antioxidant Properties of ‘Hang’ Rice. International Food Research Journal 23 (1): 406–409.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 529,
"width": 236,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ravichanthiran, K., Z. Ma, H. Zhang, Y. Cao, C. Wang, S. Muhammad, E. Aglago, Y. Zhang, Y. Jin, and B. Pan. 2018. “Phytochemical Profile of Brown Rice and Its Nutrigenomic Implications.” Antioxidants 7 (6): 71. https://doi.org/10.3390/ antiox7060071.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 604,
"width": 237,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rogers, E.J., S.M. Rice, R.J. Nicolosi, D.R. Carpenter, C.A. McClelland, and L.J. Romanczyk. 1993. Identification and Quantitation of γ -oryzanol Components and Simultaneous Assessment of Tocols in Rice Bran Oil. Journal of the American Oil Chemists’ Society 70: 301–307.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 679,
"width": 242,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Shelp, B.J., A.W. Bown, dan M.D. McLean. 1999. Metabolism and Functions of Gamma- Aminobutyric Acid. Trends in Plant Science 4 (11): 446–452. https://doi.org/10.1016/S1360- 1385(99)01486-7.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 742,
"width": 238,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Singleton, V.L dan J.A. Rossi. 1965. Colorimetry",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 65,
"width": 216,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "of Total Phenolics with Phosphomolybdic- Phosphotungstic Acid Reagents. American Journal of Enology and Viticulture 16: 144–158. http://sci-hub.cc/http://www.ajevonline.org/ content/16/3/144.short.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 128,
"width": 241,
"height": 112,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sitanggang, A.B., M. Joshua, H. Munarko, F. Kusnandar, and S. Budijanto. Increased Gamma- aminobutyric Acid Content of Germinated Brown Rice Produced in Membrane Reactor. 59(3): 295- 305. https://doi.org/10.17113/ftb.59.03.21.6846 Watanabe, M., T. Maeda, K. Tsukahara, H. Kayahara, and N. Morita. 2004. Application of Pregerminated Brown Rice for Breadmaking. Cereal Chemistry 81(4):450–455.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 242,
"width": 240,
"height": 160,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wilson, T.A., R.J. Nicolosi, B. Woolfrey, and D. Kritchevsky. 2007. Rice Bran Oil and Oryzanol Reduce Plasma Lipid and Lipoprotein Cholesterol Concentrations and Aortic Cholesterol Ester Accumulation to a Greater Extent than Ferulic Acid in Hypercholesterolemic Hamsters. The Journal of Nutritional Biochemistry 18: 105–112. Wu, F., H. Chen, N. Yang, J. Wang, X. Duan, Z. Jin, and X. Xu. 2013. Effect of Germination Time on Physicochemical Properties of Brown Rice Flour and Starch from Different Rice Cultivars. Journal of Cereal Science 58 (2): 263–271. https://doi. org/10.1016/j.jcs.2013.06.008.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 403,
"width": 238,
"height": 50,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Xie, L.H., N. Chen, B.W. Duan, Z.W. Zhu, and X.Y. Lia. 2008. Impact of Proteins on Pasting and Cooking Properties of Waxy and Non-Waxy Rice. Journal of Cereal Science 47:372–379.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 454,
"width": 238,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Xu, J., H. Zhang, X. Guo, and H. Qian. 2012. The Impact of Germination on the Characteristics of Brown Rice Flour and Starch. Journal of the Science of Food and Agriculture 92 (2): 380– 387. https://doi.org/10.1002/jsfa.4588.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 517,
"width": 235,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Xu, Z., N. Hua, dan J.S. Godber. 2001. Antioxidant",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 529,
"width": 244,
"height": 160,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Activity of Tocopherols, Tocotrienols, and γ-oryzanol Components from Rice Bran Against Cholesterol Oxidation Accelerated by 2,20-azino(2-methylpropionamidine) dihydrochloride. Journal of Agricultural and Food Chemistry 49: 2077–2081 Yodpitak, S., S. Mahatheeranont, D. Boonyawan, P. Sookwong, S. Roytrakul, dan O. Norkaew. 2019. Cold Plasma Treatment to Improve Germination and Enhance the Bioactive Phytochemical Content of Germinated Brown Rice. Food Chemistry 289 (2019): 328–339. https://doi. org/10.1016/j.foodchem.2019.03.061.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 691,
"width": 236,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zhang, Q., J. Xiang, L. Zhang, X. Zhu, J. Evers, W. van der Werf, and L. Duan. 2014. Optimizing Soaking and Germination Conditions to Improve Gamma-Aminobutyric Acid Content in Japonica and Indica Germinated Brown Rice. Journal",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 790,
"width": 209,
"height": 15,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PANGAN, Vol. 30 No. 3 Desember 2021 : 187 – 198",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 789,
"width": 18,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "198",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 376,
"top": 73,
"width": 93,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIODATA PENULIS:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 313,
"top": 91,
"width": 229,
"height": 109,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hadi Munarko dilahirkan di Rembang, 04 Januari 1993. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 di Program Studi Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2015, pendidikan S2 Program Studi Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor tahun 2020 dan S3 Program Studi Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor tahun 2021.",
"type": "Text"
},
{
"left": 313,
"top": 204,
"width": 227,
"height": 86,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Slamet Budijanto dilahirkan di Madiun, 2 Mei 1961. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor tahun 1985, pendidikan S2 Food Chemistry, Tohoku University, Jepang tahun 1990 dan S3 Food Chemistry, Tohoku University Jepang tahun 1993.",
"type": "Text"
},
{
"left": 313,
"top": 294,
"width": 235,
"height": 109,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Azis Boing Sitanggang dilahirkan di Pematang Siantar, 11 September 1986. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor tahun 2008, pendidikan S2 Chemical Engineering and Materials Science di Yuan Ze University Taiwan tahun 2010, dan S3 Chemical and Process Engineering, Technische Universität Berlin , Jerman tahun 2016.",
"type": "Text"
},
{
"left": 313,
"top": 408,
"width": 223,
"height": 73,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Feri Kusnandar dilahirkan di Bogor, 26 Mei 1968. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor tahun 1992, pendidikan S2 Ilmu Pangan di University Putra Malaysia tahun 1998, dan S3 Ilmu Pangan di University of Newcastle tahun 2003, Australia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 65,
"width": 212,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "of Functional Foods 10: 283–291. https://doi. org/10.1016/j.jff.2014.06.009.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 92,
"width": 238,
"height": 73,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zubair, M., F. Anwar, M. Ashraf, and M. K. Uddin. 2012. Characterization of High-Value Bioactives in Some Selected Varieties of Pakistani Rice (Oryza Sativa L.). International Journal of Molecular Sciences 13 (4): 4608–4622. https:// doi.org/10.3390/ijms13044608.",
"type": "Text"
}
] |
5cb338ba-877d-b027-b51b-fbc4a6349bb2 | https://jurnalius.ac.id/ojs/index.php/jurnalIUS/article/download/224/196 | [
{
"left": 122,
"top": 784,
"width": 214,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian Hukum dan Keadilan 32 IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 95,
"top": 141,
"width": 408,
"height": 52,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PRINSIP ANTI DISKRIMINASI DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MATERNAL PEKERJA PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER",
"type": "Section header"
},
{
"left": 96,
"top": 199,
"width": 407,
"height": 53,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "THE PRINCIPLES OF ANTI-DISCRIMINATION AND PROTECTION OF MATERNAL RIGHTS OF FEMALE LABORERS VIEWED FROM THE PERSPECTIVE OF GENDER EQUALITY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 262,
"top": 270,
"width": 73,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurjannah S",
"type": "Section header"
},
{
"left": 178,
"top": 285,
"width": 240,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram Email : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 318,
"width": 319,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Naskah diterima : 02/01/2013; revisi : 10/02/2013; disetujui : 30/02/2013",
"type": "Text"
},
{
"left": 275,
"top": 339,
"width": 47,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A bstrAct",
"type": "Section header"
},
{
"left": 93,
"top": 361,
"width": 415,
"height": 287,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anti-discrimination is also known by the term opportunity and equal treatment. The opportunity and equal treatment is a right of every citizen in all fields of life, whether economic, social, cultural, political and labor affairs. One of the most fundamental rights is the maternal right of female workers, including the right to menstruation leave, maternity leave, get social security in the form of care during childbirth and after childbirth, breast feeding and caring for the rights and child rearing. This research is to look at the law as the principles of truth and justice that is natural and universally applicable. This is consistent with normative legal research, the study of the principles of law or legal principles. On normative legal research, data processing activities to conduct systematize nature of the material written law. Systematizes means making a classification of materials written laws to facilitate the analysis and construction work. The principle of anti-discrimination and protection of workers’ rights maternal woman in Indonesia has been stated in the statutory provisions and refers to international conventions on human rights and the Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women and ILO Convention No. 183 Year 2000 on Maternity Protection (ILO Convention on Maternity Protection). These rights include the right to menstruation leave, maternity leave, maternity leave, the right to bear the cost of the company or employer through labor social security, and the right feed and care for the child and the right of special treatment (affirmative action) in employment. However, long-time child care, it is not described in detail in the statutory provisions and arrangements delivered to the employer or the employer and the worker. This clause is felt still too discriminatory given that the rights of children to be treated and was raised by a mother (especially working mothers) marred. So we need a judicial review of Law No. 13 of 2003 relating to the protection of the rights of women workers as a form of maternal implementing anti-discrimination principle.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 652,
"width": 343,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Anti-Discrimination, Protection of Workers, Rights Maternal",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 677,
"width": 43,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A bstrAk",
"type": "Section header"
},
{
"left": 93,
"top": 698,
"width": 417,
"height": 63,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anti-diskriminasi dikenal pula dengan istilah kesempatan dan perlakuan yang sama. Kesempatan dan perlakuan yang sama adalah hak setiap warga negara di segala bidang kehidupan, baik bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan tenaga kerja. Salah satu hak yang paling mendasar adalah hak ibu pekerja perempuan, termasuk hak untuk cuti haid, cuti hamil, mendapatkan jaminan sosial dalam bentuk perawatan selama persalinan dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 785,
"width": 13,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "33",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 306,
"top": 784,
"width": 180,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 46,
"width": 446,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurjannah S | Prinsip Anti Diskriminasi Dan Perlindungan Hak-Hak ...............................................",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 71,
"width": 417,
"height": 250,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "setelah melahirkan, menyusui dan merawat hak dan membesarkan anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hukum sebagai prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan yang alami dan berlaku universal. Hal ini konsisten dengan penelitian hukum normatif, studi tentang prinsip-prinsip hukum atau prinsip-prinsip hukum. Pada penelitian hukum normatif, kegiatan pengolahan data untuk melakukan sistematisasi dari sifat hukum bahan tertulis. Sistematisasi berarti membuat klasifikasi bahan hukum tertulis untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi. Prinsip anti-diskriminasi dan perlindungan hak-hak perempuan ibu pekerja di Indonesia telah dinyatakan dalam ketentuan perundang-undangan dan mengacu pada konvensi internasional tentang hak asasi manusia dan Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan dan Konvensi ILO No 183 Tahun 2000 tentang Perlindungan Maternitas (Konvensi ILO tentang Perlindungan Maternitas). Hak-hak ini mencakup hak untuk cuti haid, cuti hamil, cuti melahirkan, hak untuk menanggung biaya perusahaan atau majikan melalui keamanan kerja sosial, dan pakan yang tepat dan perawatan bagi anak dan hak perlakuan khusus (affirmative action) dalam pekerjaan. Namun, lama perawatan anak, tidak dijelaskan secara rinci dalam ketentuan perundang-undangan dan pengaturan dikirim ke majikan atau majikan dan pekerja. Klausul ini dirasakan masih terlalu diskriminatif mengingat bahwa hak-hak anak yang harus dirawat dan dibesarkan oleh seorang ibu (terutama ibu bekerja) dirusak. Jadi kita perlu review YUDISIAL RI UU No 13 Tahun 2003 berkaitan dengan perlindungan hak-hak pekerja perempuan sebagai bentuk prinsip ibu menerapkan anti-diskriminasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 325,
"width": 303,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: Anti-Diskriminasi, Perlindungan Pekerja, Hak Ibu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 354,
"width": 97,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 73,
"top": 377,
"width": 228,
"height": 202,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A nti diskriminAsi dikenAl juga dengan istilah kesempatan dan perlakuan yang sama. Kesempatan dan perlakuan yang sama ter sebut merupakan hak setiap warga Negara di segala bidang kehidupan, baik bidang eko nomi, sosial budaya, politik serta di bidang ketenagakerjaan. Bidang ke tenagakerjaan memberikan beberapa ruang bagi pekerja dan pengusaha untuk melaksanakan hak dan kewajiban masing- masing. Hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha diatur di dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 588,
"width": 228,
"height": 174,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di dalam Bab III Undang-undang Ke- tenagakerjaan me ngatur tentang kesem- patan dan perlakuan yang sama. Yang mana ter dapat hal-hal yang mengatur tentang hak setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan per la- kuan yang sama tanpa diskriminasi dari pe ngusaha atau pemberi kerja. Ke tentuan tersebut mem berikan perlindungan hukum ter hadap setiap pekerja dalam bidang pe- kerjaan apapun, baik laki-laki maupun",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 354,
"width": 226,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perempuan mempunyai hak yang sama untuk mendapat perlakuan yang sama dan tanpa dis kriminasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 406,
"width": 228,
"height": 188,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketentuan tersebut memberikan ke- pastian hukum di bidang ketenagakerjaan di tinjau dari pekerjaan normatif yang meng akomodir larangan terhadap dis- kriminasi atas dasar jenis pekerjaan dan jenis kelamin. Hal tersebut seiring dengan perkembangan bidang ketenagakerjaan di Indonesia saat ini yang cukup kompleks. Kompleksitasnya mencakup beberapa hal terkait dengan hubungan kerja, standar upah, syarat-syarat kerja, jam kerja/waktu kerja, hak-hak bagi pekerja perempuan dan anak dan lain sebagainya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 603,
"width": 226,
"height": 159,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada dasarnya prinsip anti dis krimi- nasi menurut Nursyahbani Katjasungkana, salah satu aktifis perempuan dan anak ber- pendapat bahwa Kewajiban pe merintah Indonesia untuk mencantumkan prinsip anti diskriminasi pada setiap produk per- undang-udangan yang ada mengingat bahwa pemerintah Indonesia telah me ratifikasi Konvensi Penghapusan Diskriminasi ter- hadap Perempuan lewat Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 44,
"width": 264,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J urnal IuS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm,",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 784,
"width": 205,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "34 Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 337,
"top": 44,
"width": 40,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32~43",
"type": "Section header"
},
{
"left": 73,
"top": 70,
"width": 228,
"height": 362,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasal 2 dan 3 konvensi tersebut, me- wajibkan negara mencantumkan prinsip per samaan laki-laki dan perempuan dalam konstitusi dan peraturan perundangan. Hal ini melahir kan adanya kebijakan khusus (afirmatif action) di bidang poli- tik dan demokrasi. Selanjutnya Pasal 4 me wajibkan negara memberlakukan ke- bijakan khusus (affirmative action) untuk mengakselerasikan per samaan de facto antara laki-laki dan perempuan. ”Kebijakan afirmatif tidak hanya untuk menghapuskan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan tetapi juga bagi kelompok- kelompok yang selama ini termarginalkan dalam proses pembangunan. Memasukkan prinsip anti diskriminasi dalam Undang-Undang Dasar 1945 penting untuk memberikan penjelasan hukum dan memberikan jaminan agar kebijakan terkait anti dis kriminasi dapat terlaksana disemua bidang kehidupan ma- syarakat, sehingga mendukung tercapai- nya demokrasi dan keadilan bagi setiap pihak terutama yang selama ini di abaikan kepentingannya”. 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 441,
"width": 230,
"height": 261,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28D ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan per lakuan yang adil dan layak da lam hubungan kerja. Tidak terdapat pe ng ecualian antara pekerja laki-laki dan pe kerja perempuan. Perempuan dan anak adalah salah satu ke lompok yang rentan ter hadap tidak kekerasan dan diskriminasi di bidang ketenagakerjaan. Beberapa contoh tindakan dis kriminasi antara lain : hak pekerja perempuan ketika sedang masa haid, hamil, melahirkan dan menyusui serta tempat khusus yang seharusnya disediakan oleh pemberi kerja bagi pekerja perempuan di dalam memberikan hak bagi anaknya yaitu menyusui bahkan hak untuk mem-",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 721,
"width": 221,
"height": 51,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 diakses dari [email protected] , Asas Anti diskriminasi Perlu dalam UNDANG-UNDANGD 1945 , tanggal , 13 Juni 2000, Jakarta, Kompas: http:// www.kompas.com/kompas-cetak/0006/13/nasional/ asas06.htm, tanggal 22 Oktober 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 70,
"width": 224,
"height": 130,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bayar pengasuh bagi anak di bawah lima tahun seyogyanya diatur dan diberikan oleh peng usaha atau pemberi kerja. Hal ini diatur di dalam Pasal 83 Undang-undang nomor 13 tahun 2004 tentang ketenaga kerjaan yaitu: “pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus di beri kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja’’.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 209,
"width": 224,
"height": 232,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hak pekerja untuk menyusui anaknya selama waktu kerja memang telah diatur dan menjadi dasar hukum terhadap per- lindungan hak-hak pekerja dan anaknya, akan tetapi tidak sampai pada perlindungan hak anak pekerja yang masih memerlukan hak asuh dari kedua orang tua khususnya ibu terhadap anak di bawah usia lima tahun. Dalam hal ini, terdapat kekosongan hukum sehingga diperlukan penjabaran ketentuan yang anti diskriminasi oleh pemberi kerja atau per usahaan dalam mengakomodir hak pekerja dan anaknya pada usia di bawah lima tahun. Usia di bawah lima tahun adalah usia emas bagi setiap anak, dan menjadi pondasi awal pembentukan karakter anak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 450,
"width": 227,
"height": 173,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hal tersebut memerlukan peran serta maksimal dari orang tua khusunya ibu untuk menyayangi, mengajarkan, mem- perhatikan, mengawasi tumbuh kembang anak. Dan masa-masa tersebut bagi perem- puan pe kerja, merupakan masa yang sangat dilematis, dan memerlukan waktu dan tenaga lebih untuk membagi perannya sebagai pekerja dan sebagai seorang ibu. Kondisi inilah yang seharusnya diatur dan diterapkan perlakuan khusus (afirmatif action) di bidang ketenaga kerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 632,
"width": 233,
"height": 72,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan latar belakang di atas maka pertanyaanya adalah : Bagaimanakah prin sip- prinsip anti diskriminasi dan per - lindungan hak-hak maternal pekerja perempuan di Indonesia ?",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 713,
"width": 225,
"height": 58,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep dasar hak-hak asasi manusia pada awalnya hanya meliputi the right to life, the right to liberty dan the right to property. hak asasi manusia yang hanya terdiri dari",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 785,
"width": 13,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "35",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 306,
"top": 784,
"width": 180,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 46,
"width": 446,
"height": 67,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurjannah S | Prinsip Anti Diskriminasi Dan Perlindungan Hak-Hak ............................................... hak hidup, hak untuk bebas dan hak milik mengalami perkembangan sesuai dengan dinamika masyarakat dan bangsa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 122,
"width": 226,
"height": 261,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selanjutnya perkembangan konsep hak- hak asasi manusia terus mengalami per- ubahan. Frankling D. Roosevelt memfor- mulasikan empat macam hak-hak asasi ( the four freedoms ), yaitu freedom of speech, freedom of religion, freedom fear dan free- dom want). 2 . Konsep yang dirumuskan oleh Frankling D. Roosevelt, merupakan prinsip yang tidak terpisahkan dengan Deklarasi Umum mengenai Hak Asasi Manusia yang menegaskan prinsip- prinsip tentang anti diskriminasi, dan penekanan bahwa semua manusia dilahirkan bebas dan memiliki martabat dan hak yang sama, dan bahwa semua orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang ditetapkan dalam Deklarasi tersebut tanpa pembedaan termasuk pem- bedaan jenis kelamin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 392,
"width": 229,
"height": 332,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hak-hak perempuan dibangun secara bertahap, melalui perjuangan berat yang di pimpin perempuan di berbagai belahan dunia. Perjuangan terjadi dalam ber bagai konteks, berkaitan dengan berbagai realitas ekonomi, politik, dan sosial. Perempuan mencatat keberhasilan dalam ber bagai hal ber kaitan dengan hak-hak pekerja, per samaan upah, hak sipil, dan bebas dari pen jajahan-definisi baru mengenai peran perempuan dan mentransformasi masyara- kat. Pada akhir Perang Dunia Ke dua, perem- puan membuat kemajuan penting dalam upaya agar suara perempuan didengar. Semua ini menghasilkan dimasukkannya “persamaan hak laki-laki dan perempuan” ke dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, 1948. Setelah itu, dua Instrumen Hak Asasi Manusia yang di tandatangani dalam tahun 1966, yaitu Konvenan Inter- nasional tentang Hak Sipil dan Politik (IC- CPR) dan Konvenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICE-",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 751,
"width": 220,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Miriam Budiharjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik , Gramedia, Jakarta, hlm. 120-121",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 305,
"top": 70,
"width": 223,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SCR) , melarang dis kriminasi berdasarkan jenis kelamin. 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 108,
"width": 228,
"height": 289,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konvensi Pemberantasan Perdagangan Manusia dan Eksploitasi Pelacuran, 1949 adalah Konvensi pertama yang memberi- kan perhatian pada kerentanan perempuan dalam lingkungan/keadaan khusus. Setelah mengakui tingginya prevalensi diskriminasi terhadap perempuan pekerja, pada pada tahun 1951 ILO menjadi ujung tombak dalam menetapkan perjanjian antar negara yang menjamin pemberian upah yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk pe- kerjaan yang sama nilainya. Setelah itu, masih dalam kurun waktu sebelum adopsi CEDAW, PBB juga mengakui kerentanan perempuan terutama dalam situasi konflik bersenjata dan dengan demikian melarang perlakuan tidak manusiawi dalam situasi seperti itu melalui Deklarasi Perlindungan Perempuan dan Anak-anak Dalam Keadaan Darurat dan Konflik Bersenjata. 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 406,
"width": 225,
"height": 101,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hak maternal pekerja perempuan, me- rupakan bagian dari hak-hak asasi manusia yang menjadi bagian dari hak ekonomi, social dan budaya kamu perempuan. Dalam konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW), Pasal 11 menegaskan bahwa: 5",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 516,
"width": 223,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(1) Hak untuk bekerja sebagai hak asasi manusia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 581,
"width": 223,
"height": 131,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3 Partners For Law in Development United Nations Development Fund for Women, konvensi penghapu- san segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, CEDAW: mengembalikan hak-hak perempuan, Judul Asli adalah ” Restoring Rights to Women” Terjemahan dalam Bahasa Indonesia, penyuntingan dan publikasi dimungkinkan dengan izin dari UNIFEM CEDAW South-East Asia Programme dan didukung dana dari Canadian International Development Agency (CIDA). Diterjemahkan pertama kali oleh dan disunting untuk publikasi oleh Achie S.Luhulima, Jakarta, Juni 2007, hlm. 18, diakses dari http://cedaw-seasia.org/docs/ in- donesia/I4_2007_1.pdf , tanggal 3 Desember 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 711,
"width": 220,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 Ibid 5 Sri Wiyanti Eddyono, Hak Asasi Perempuan dan Konvensi Cedaw , Seri Bahan Bacaan Kursus HAM un- tuk Pengacara X Tahun 2004 Materi : Konvensi CEDAW, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Jakarta, hlm. 13.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 44,
"width": 264,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J urnal IuS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm,",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 784,
"width": 205,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "36 Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 337,
"top": 44,
"width": 40,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32~43",
"type": "Section header"
},
{
"left": 73,
"top": 70,
"width": 220,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2) Hak atas kesempatan kerja yang sama termasuk dalam hal seleksi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 107,
"width": 225,
"height": 58,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(3) Hak memilih profesi dan pekerjaan, mendapat promosi, jaminan pekerjaan, semua tunjangan, serta fasilitas kerja, pe latihan kejuruan dan pelatihan ulang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 174,
"width": 221,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(4) Hak menerima upah yang sama ter- masuk tunjangan, termasuk per samaan perlakuan dalam penilaian kualitas kerja.",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 226,
"width": 220,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(5) Hak atas jaminan sosial, khususnya dalam pensiun, pengangguran, sakit, cacat, lanjut usia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 278,
"width": 184,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(6) Hak atas masa cuti yang dibayar.",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 301,
"width": 220,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(7) Hak atas perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 339,
"width": 223,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(8) Hak atas perlindungan khusus terhadap terhadap fungsi melanjutkan keturunan dalam bentuk :",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 391,
"width": 202,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Tidak dipecat atas dasar kehamilan atau atas dasar status perkawinan;",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 426,
"width": 198,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Pengadaan cuti hamil dengan bayaran;",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 446,
"width": 202,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Pengadaan pelayanan sosial dalam bentuk tempat penitipan anak;",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 480,
"width": 208,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Pemberian pekerjaan yang tidak berbahaya bagi kehamilan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 515,
"width": 233,
"height": 101,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lebih lanjut, landasan normatif ter tinggi yaitu Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28D ayat (2) menyatakan bahwa: “Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 625,
"width": 223,
"height": 101,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lebih lanjut di dalam Pasal 83 Undang- undang nomor 13 tahun 2004 tentang ke- tenaga kerjaan yaitu: “ Pekerja/buruh perem- puan yang anaknya masih menyusu arus diberi kesempatan sepatutnya untuk me- nyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja ’’.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 735,
"width": 228,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketentuan ini mengilhami dan mem- berikan pondasi yang kokoh terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 70,
"width": 228,
"height": 116,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perlakuan yang adil dan layak di bidang ketenagakerjaan bagi setiap pekerja, baik laki-laki maupun perempuan. Sehingga prinsip anti diskriminasi dapat menjadi salah satu ruh dari terbentuknya setiap peraturan perundang-undangan yang ber- laki di Indonesia dalam rangka melindungi hak- hak maternal pekerja perempuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 195,
"width": 230,
"height": 304,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada dasarnya prinsip anti diskriminasi menurut Nursyahbani Katjasungkana, salah satu aktifis perempuan dan anak berpendapat bahwa kewajiban pemerintah Indonesia untuk mencantum kan prinsip anti dis kriminasi pada setiap produk perundang- undangan yang ada mengingat bahwa pe- merintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Peng hapusan Diskriminasi ter- hadap Perempuan lewat Undang-undang Nomor 7 tahun 1984. Pasal 2 dan 3 konvensi tersebut, mewajibkan negara mencantumkan prinsip persamaan laki-laki dan perempuan dalam konstitusi dan peraturan per- undangan. Hal ini melahirkan adanya kebijakan khusus (affirmative action) di bidang politik dan demokrasi. Selanjutnya Pasal 4 mewajibkan negara memberlakukan kebijakan khusus (affirmative action) untuk mengakselerasikan persamaan de facto antara laki-laki dan perempuan”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 508,
"width": 228,
"height": 202,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kebijakan afirmatif tidak hanya untuk meng hapuskan diskriminasi antara laki- laki dan perempuan tetapi juga bagi ke lompok- kelompok yang selama ini termarginal- kan dalam proses pembangunan. Mema- sukkan prinsip anti diskriminasi dalam Undang-Undang Dasar 1945 penting untuk memberikan penjelasan hukum dan mem- berikan jaminan agar kebijakan terkait anti diskriminasi dapat terlaksana di semua bidang kehidupan masyarakat, sehingga men dukung terca painya demokrasi dan keadilan bagi setiap pihak terutama yang selama ini diabaikan kepentingannya”. 6",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 721,
"width": 222,
"height": 51,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6 Asas Antidiskriminasi Perlu dalam Undang-Un- dang Dasar 1945 , Selasa, 13 Juni 2000, Jakarta, Kom- pas: diakses dari http://www.kompas.com/kompas-ce- tak/0006/13/nasional/asas06.htm, tanggal 22 Oktober 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 785,
"width": 13,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "37",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 306,
"top": 784,
"width": 180,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 46,
"width": 446,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurjannah S | Prinsip Anti Diskriminasi Dan Perlindungan Hak-Hak ...............................................",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 70,
"width": 228,
"height": 203,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep hukum dalam penelitian ini adalah hukum sebagai asas-asas kebena- ran dan keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal hal tersebut sejalan dengan pe nelitian hukum normatif, yaitu peneliti an terhadap asas-asas hukum atau prinsip- prinsip hukum. 7 Pada penelitian hukum normatif, pengolahan data hakikat- nya kegiatan untuk mengadakan sistemati- sasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Sisematisasi berarti membuat klasifikasi ter- hadap bahan-bahan hukum tertulis ter sebut untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi. 8",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 290,
"width": 90,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 73,
"top": 316,
"width": 221,
"height": 72,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Prinsip Anti Diskriminasi dan Per- lindungan Hak-Hak Maternal Pe kerja Perempuan yang diatur dalam Peraturan Perundang-udangan di Bidang Ketenaga- kerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 397,
"width": 230,
"height": 246,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut A. Rachmad Budiono dalam Lalu Husni, pengertian prinsip atau asas dapat dipahami dalam dua konsep yang hendak dipadukan pada pembahasan prin- sip atau asas yakni kebenaran dan berfikir atau bertindak. Penautnya terletak pada konsep “landasan”, yaitu setiap aktivi- tas berfikir atau bertindak selalu harus di dasarkan pada kebenaran. Agar kebenaran menjadi prinsip atau asas, maka harus di- jadikan landasan berfikir atau landasan perbuatan lainnya. 9 Prinsip-prinsip hukum merupakan ukuran- ukuran hukum-etis yang memberikan arah bagi pembentukan hukum. Ada juga yang berpendapat bahwa prinsip hukum sebagai dasar petunjuk arah pembentukan hukum positif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 661,
"width": 223,
"height": 51,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7 Soetandyo Wignjosoebroto dalam Bambang Sunggono, yang mengambil definisi penelitian hukum normatif pada salah satu penelitian tentang asas-asas hukum, dalam buku Metode Penelitian Hukum , PT. Rajagrafindo : Jakarta, 1997, hlm. 184.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 711,
"width": 220,
"height": 31,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat , PT. Rajawali Press : Jakarta, 1990, hlm. 251-252.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 73,
"top": 741,
"width": 220,
"height": 31,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9 Lalu Husni, Hukum Penempatan dan Perlindungan TKI , Program Pasca Sarjana Universitas Brawaijaya Ma- lang : Malang, Januari 2010, hlm. 107.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 70,
"width": 226,
"height": 145,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selanjutnya menurut Van Eikma Homes, asas hukum itu tidak boleh dianggap sebagai norma-norma hukum yang konkrit, akan tetapi perlu dipandang sebagai dasar-dasar hukum umum atau petunjuk-petunjuk bagi hukum yang berlaku. Pembentukan hukum praktis perlu beorientasi pada asas-asas hukum tersebut. Dengan kata lain, asas hukum ialah dasar-dasar petunjuk arah dalam pembentukan hukum positif. 10",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 224,
"width": 231,
"height": 159,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prinsip-prinsip hukum yang dikaji dalam tulisan ini adalah tentang prinsip anti diskriminasi yang dimaksud dalam per aturan perundang-undangan bidang ketenaga kerjaan di Indonesia khususnya pekerja perempuan. Terdapat beberapa ketentuan yang mengatur mengenai per- lindungan bagi pekerja perempuan, baik dalam konvensi internasional maupun per- aturan perundang-undangan di Indo nesia, yaitu antara lain:",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 392,
"width": 221,
"height": 57,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women yang telah diratifikasi dengan Undang- undang No. 7 Tahun 1984 (CEDAW)",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 458,
"width": 222,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. ILO Convention Nomor 183 Year 2000 on Maternity Protection (Konvensi ILO mengenai Perlindungan Maternitas)",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 510,
"width": 234,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Undang- undang Ketenagakerjaan)",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 562,
"width": 224,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Undang- undang HAM)",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 614,
"width": 221,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Undang- undang Ke- sehatan)",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 666,
"width": 221,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 704,
"width": 236,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perlindungan hak-hak perempuan pe kerja dalam ketentuan perundang- undangan di atas merupakan dasar hukum",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 761,
"width": 69,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10 IIbid , hlm. 108.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 73,
"top": 44,
"width": 264,
"height": 15,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J urnal IuS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm,",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 784,
"width": 205,
"height": 15,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "38 Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 337,
"top": 44,
"width": 40,
"height": 15,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32~43",
"type": "Section header"
},
{
"left": 73,
"top": 70,
"width": 228,
"height": 304,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bagi pe kerja perempuan di dalam melak- sanakan hak-haknya sebagai pekerja dan perlindungan terhadap tindakan diskrimi- nasi yang dilakukan oleh pemberi kerja serta pihak lain di tempat kerja. Hak-hak pekerja perempuan salah satunya adalah hak maternal. Hak maternal pada dasarnya sama dengan hak kesehatan reproduksi. Aspek per lindungan terhadap hak-hak maternal ini, pada dasarnya menjadi keten- tuan yang wajib diharmonisasikan ke dalam peraturan per undang-undangan bidang ke- tenagakerjaan di Indonesia. Hak tersebut meliputi, hak atas perlindungan khusus terhadap fungsi melanjutkan keturunan dalam bentuk: Tidak dipecat atas dasar kehamilan atau atas dasar status perkawi- nan; Pengadaan cuti hamil dengan bayaran; Pengadaan pelayanan sosial dalam bentuk tempat pe nitipan anak; Pemberian peker- jaan yang tidak berbahaya bagi kehamilan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 383,
"width": 231,
"height": 72,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun yang hak-hak perempuan pe kerja yang bersifat maternal yang diatur dalam perundang-undang di bidang ketenaga kerjaan, dapat dijabarkan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 464,
"width": 101,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Hak untuk Hamil",
"type": "List item"
},
{
"left": 87,
"top": 487,
"width": 215,
"height": 130,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan tidak memberikan kewenangan kepada pengusaha atau perusahaan untuk mem- buat perjanjian kerja yang memuat ke- tentuan larangan menikah maupun larangan hamil selama masa kontrak kerja atau selama masa tertentu dalam per janjian kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 626,
"width": 211,
"height": 145,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketentuan ini tedapat pada Pasal 153 Ayat 1 huruf e Undang-Undang No.13/2003 yang berbunyi: “Pengusaha dilarang me lakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan pekerja/buruh perem- puan hamil, me lahirkan, gugur kandu- ngan, atau menyusui bayinya. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan karena pekerja hamil adalah batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 70,
"width": 208,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pekerja yang bersangkutan sesuai Pasal 153 Ayat 2 Undang-Undang No.13/2003”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 108,
"width": 225,
"height": 434,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selanjutnya, apabila ada per jan- jian kerja yang mengharuskan pekerja perempuan untuk mengundurkan diri ketika hamil, Pada prinsipnya, per- usahaan tidak dapat memaksa Pekerja untuk me ngundurkan diri karena pekerja hamil. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa ke hamilan bukanlah alasan yang sah berdasarkan hukum/undang - undang untuk di gunakan sebagai alasan mem ber henti kan pekerja, meskipun sudah diperjanji kan sebelumnya. Selain itu, perusaha an tidak dapat memaksa pekerja untuk mengundur kan diri, karena pada dasarnya pengunduran diri haruslah didasar kan pada kemauan dari pekerja (Pasal 154 huruf b Undang- Undang No.13/2003). Oleh karena itu, perjanjian yang memuat klausal pekerja akan di putus hubungan kerjanya karena hamil tidak ber alasan hukum dan dianggap batal demi hukum. Jadi, meskipun dalam perjanjian kerja tertulis bahwa pekerja dilarang hamil sebelum waktu tertentu, namun karena hal tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang ada dan hak asasi manusia (perempuan), maka secara hukum perusahaan tidak dapat me- mutus hubungan kerja karyawan yang ber- sangkutan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 551,
"width": 160,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Hak Cuti Hamil bagi Pekerja Perempuan 11",
"type": "List item"
},
{
"left": 319,
"top": 589,
"width": 208,
"height": 57,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaturan mengenai cuti hamil ini di atur dalam Pasal 82 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yakni sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 655,
"width": 211,
"height": 58,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Pekerja perempuan berhak mem- per oleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya mela- hirkan anak dan 1,5 (satu setengah)",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 731,
"width": 228,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11 Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Pertanyaan mengenai Hak Pekerja Perempuan , di akses dari http://www.gajimu.com, tanggal 17 Augustus, 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 785,
"width": 13,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "39",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 306,
"top": 784,
"width": 180,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 46,
"width": 446,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurjannah S | Prinsip Anti Diskriminasi Dan Perlindungan Hak-Hak ...............................................",
"type": "Table"
},
{
"left": 101,
"top": 70,
"width": 196,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bulan se sudah melahirkan menurut per hitungan dokter kandungan atau bidan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 120,
"width": 215,
"height": 86,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Pekerja perempuan yang mengalami ke guguran kandungan berhak mem- peroleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat ke terangan dokter kandungan atau bidan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 212,
"width": 222,
"height": 145,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pekerja perempuan berhak mem- peroleh cuti selama 1,5 bulan sebelum me- lahirkan dan 1,5 bulan sesudah me lahirkan atau jika diakumulasi menjadi 3 bulan. Selama 3 bulan cuti hamil/melahirkan ter- sebut, per usahaan tetap wajib memberikah hak upah penuh, artinya perusahaan tetap member gaji pada pekerja perempuan yang hamil meskipun mereka sedang menjalani cuti hamil/ melahirkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 366,
"width": 230,
"height": 101,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketentuan tersebut memberikan pe mahaman bahwa, hak cuti melahirkan me rupakan hak maternal yang tidak dapat dikesampingkan dan harus disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi sebagai pe- kerja yang mempunyai hak khusus dalam rangka melindungi hak dan martabatnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 476,
"width": 215,
"height": 130,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hak yang juga diatur adalah tentang hak untuk cuti keguguran pekerja perempuan. Dalam Pasal 82 ayat 2 me- nyatakan bahwa: “Pekerja perempuan yang mengalami ke guguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan yang menangani kasus keguguran pekerja”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 615,
"width": 224,
"height": 28,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Hak Pekerja Perempuan terkait Biaya Melahirkan Ditanggung oleh Perusahaan",
"type": "List item"
},
{
"left": 87,
"top": 652,
"width": 208,
"height": 116,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Pasal 2 ayat 3 PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyatakan bahwa :“Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh) orang atau lebih, atau membayar upah paling",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 70,
"width": 210,
"height": 72,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sedikit Rp. 1.000.000,- sebulan, wajib mengikut sertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja yang diselenggarakan oleh badan penyeleng- gara (yakni, PT Persero Jamsostek)”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 151,
"width": 209,
"height": 116,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sesuai Pasal 6 Undang-Undang No. 3/1992 dan Pasal 2 ayat (1) PP No. 14/1993, lingkup program jaminan sosial tenaga kerja saat ini adalah meliputi 4 (empat) program, yakni: jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JK), jaminan hari tua (JHT), jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK). 12",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 276,
"width": 211,
"height": 173,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam hal ini, jaminan bagi pe- meriksaan kehamilan dan pertolongan per salinan termasuk dalam JPK yang menjadi hak pekerja. Cakupan program JPK ini termasuk Pelayanan Persalinan, yakni pertolongan persalinan yang di- berikan kepada pekerja perempuan ber- keluarga atau istri pekerja peserta program JPK maksimum sampai dengan persalinan ke-3. Besar bantuan biaya persalinan normal setinggi-tinginya di tetapkan Rp 500.000.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 458,
"width": 208,
"height": 101,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa pekerja berhak atas jaminan sosial diantaranya program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), cakupan program JPK ter- masuk pelayanan persalinan yang diberikan kepada pekerja perempuan berkeluarga atau istri pekerja peserta program JPK.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 568,
"width": 217,
"height": 174,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jadi, jika pekerja telah diikutser- takan pada program JPK pada PT. Persero Jamsostek, maka istri pekerja pun berhak memperoleh bantuan biaya per salinan dari PT. Persero Jamsostek. Atau, jika per- usahaan mengikutsertakan pe kerjanya pada asuransi kesehatan dengan manfaat yang lebih baik dari JPK yang diberikan PT. Persero Jamsostek, maka biaya per- salinan dapat ditanggung oleh per usahaan asuransi tersebut. Meskipun, pada praktiknya, biaya yang ditanggung bisa",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 761,
"width": 23,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12 Ibid",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 73,
"top": 44,
"width": 264,
"height": 15,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J urnal IuS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm,",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 784,
"width": 205,
"height": 15,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "40 Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 337,
"top": 44,
"width": 40,
"height": 15,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32~43",
"type": "Section header"
},
{
"left": 87,
"top": 70,
"width": 207,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berbeda-beda, bergantung pada asuransi kesehatan yang diikuti perusahaan tempat pekerja bekerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 122,
"width": 220,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Hak Pekerja Perempuan untuk mendapat Perlindungan selama Masa Kehamilan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 87,
"top": 160,
"width": 209,
"height": 130,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Pasal 76 ayat 2 Undang- Undang No.13/2003 tentang Ketenaga- kerjaan, menyatakan bahwa: “Peng- usaha dilarang mempekerjakan pekerja perempuan hamil yang menurut kete- rangan dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kandungannya maupun dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00.”",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 299,
"width": 213,
"height": 115,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasal 3 Konvensi ILO No.183 tahun 2000 mengatur lebih lanjut bahwa: “Pe- merintah dan pengusaha sepatutnya mengambil langkah-langkah yang tepat untuk men jamin bahwa pekerja perem- puan hamil tidak diwajibkan melakukan pe kerjaan yang dapat membahayakan ke- sehatan ibu dan anak dalam kandungan”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 423,
"width": 231,
"height": 116,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mempekerjakan seorang wanita pada pekerjaannya yang mengganggu ke se h a tan nya atau kesehatan anaknya, sebagaimana yang ditentukan oleh pihak berwenang, harus dilarang selama masa kehamilan dan sampai sekurang-kurang- nya tiga bulan setelah melahirkan dan lebih lama bila wanita itu merawat anaknya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 548,
"width": 227,
"height": 217,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lebih lanjut di dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang per lindungan anak, dalam konsideran- nya menyatakan bahwa: “Agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas- luasnya untuk tumbuh dan ber kembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan berakhlak mulia, perlu dilakukan upaya per lindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberi- kan jaminan ter hadap pemenuhan hak- haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminasi”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 70,
"width": 226,
"height": 159,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hak-hak tersebut mencakup hak untuk dirawat oleh ibunya (perempuan pekerja), khusus untuk anak usia di bawah lima tahun. Ketentuan tersebut di- rasakan belum diatur di dalam peraturan per undang-undangan di bidang ketenaga- kerjaan di Indonesia, dan hal tersebut men- jadi bagian yang sangat penting, apabila di singkronisasikan dengan undang- undang perlindungan anak terkait dengan hak-hak anak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 238,
"width": 217,
"height": 14,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Hak Pekerja Perempuan untuk Me nyusui",
"type": "List item"
},
{
"left": 319,
"top": 261,
"width": 208,
"height": 87,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasal 83 Undang-Undang No.13/ 2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa: “Pekerja perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja.”",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 357,
"width": 214,
"height": 188,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam penjelasan Pasal 83 tersebut di atur bahwa maksud dari ke sempatan sepatutnya tersebut adalah lamanya waktu yang diberikan kepada pekerja perempuan untuk me nyusui bayinya dengan memperhatikan tersedianya tem- pat yang sesuai dengan kondisi dan ke- mampuan perusahaan yang diatur dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Ketentuan Pasal 83 tersebut dapat diartikan sebagai kesempatan untuk memerah ASI bagi pe kerja perempuan pada waktu kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 554,
"width": 208,
"height": 173,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasal 10 Konvensi ILO No. 183 ta- hun 2000 mengatur lebih lanjut bahwa seorang pekerja perempuan harus diberi hak untuk satu atau lebih jeda diantara waktu kerja atau pengurangan jam kerja setiap harinya untuk menyusui bayinya, dan jeda waktu atau pengurangan jam kerja ini di hitung sebagai waktu kerja, sehingga pekerja perempuan tetap berhak atas pengupahan. Namun, hal tersebut tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 736,
"width": 226,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lebih lanjut Pasal 128 Undang- Undang No. 36 tahun 2009 tentang",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 785,
"width": 12,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "41",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 306,
"top": 784,
"width": 180,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 46,
"width": 446,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurjannah S | Prinsip Anti Diskriminasi Dan Perlindungan Hak-Hak ...............................................",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 70,
"width": 210,
"height": 174,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesehatan menyatakan bahwa semua pi- hak harus mendukung pekerja perempuan untuk menyusui dengan menyediakan waktu dan fasilitas khusus, baik di tempat kerja maupun di tempat umum. Fasilitas khusus tersebut hendaknya di artikan oleh pengusaha untuk menyediakan ruang khu- sus menyusui atau memerah ASI beserta tempat penyimpanannya. Sesuai dengan rekomendasi World Health Organization , masa menyusui ter sebut sekurang-kurang- nya 2 tahun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 253,
"width": 226,
"height": 28,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "f. Hak Pekerja Perempuan untuk Cuti Menstruasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 87,
"top": 290,
"width": 207,
"height": 145,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu bentuk perlindungan bagi pekerja perempuan yang cukup penting, akan tetapi seringkali di abaikan adalah hak untuk cuti menstruasi. Implementasi hak ini ada yang dipersulit di beberapa per- usahaan yang meminta surat keterangan dokter untuk mendapat cuti menstruasi, ketika faktanya jarang bahkan mungkin hampir tidak ada perempuan yang pergi konsultasi ke dokter karena menstruasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 444,
"width": 228,
"height": 115,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akan tetapi di dalam Undang- Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 81 menyatakan bahwa: “Pekerja perempuan yang dalam masa menstruasi merasakan sakit dan mem beritahukannya kepada manajemen perusahaan, maka dia tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua dalam masa menstruasinya”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 568,
"width": 226,
"height": 130,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketentuan yang mengatur tentang hak- hak pekerja perempuan dalam Undang- Undang tersebut di atas merupakan bentuk pengaturan prinsip anti diskriminasi yang di peruntukkan bagi pekerja perempuan, dengan tetap melihat kekhususan yang dimiliki oleh perempuan secara nature , dan dilindungi oleh undang-undang dalam pelaksanaannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 73,
"top": 707,
"width": 231,
"height": 58,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketentuan tentang hak-hak pekerja pe r empuan memberikan secara rinci ten- tang hak-hak pekerja perempuan serta me lindungi perusahaan atau pemberi",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 70,
"width": 230,
"height": 58,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kerja di dalam melaksanakan kewajiban- kewajibannya terhadap pekerja perempuan, sehingga akan memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 145,
"width": 84,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 168,
"width": 230,
"height": 275,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prinsip anti diskriminasi dan Per - lindungan hak-hak maternal perkerja perempuan di Indonesia telah tertuang di dalam ketentuan perundang- undangan dan merujuk kepada konvensi internasional tentang hak asasi manusia dan Convention on the Elimination of All Forms of Discri- mination Against Women serta konvensi ILO Convention Nomor 183 Year 2000 on Maternity Protection (Konvensi ILO mengenai Perlindungan Maternitas). Hak- hak ter sebut meliputi, hak untuk cuti haid, cuti hamil, cuti melahirkan, hak untuk mendapatkan biaya melahirkan dari perusahaan atau pemberi kerja melalui jaminan social tenaga kerja, serta hak menyusui dan merawat anak dan merupakan hak perlakuan khusus (Afirmatif action) di bidang ketenagakerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 452,
"width": 221,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun saran dari permasalahan di atas adalah :",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 490,
"width": 223,
"height": 173,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Agar hak-hak maternal mampu mem- beri kan perlindungan bagi pekerja-pe- kerja perempuan, sehingga mampu me- wujudkan prinsip anti diskriminasi di bidang ke tenagakerjaan. Serta peng usaha da pat mengimplementasikan ketentuan Undang-Undang tentang hak maternal pekerja perempuan sehingga perlindun- gan martabat pekerja bagi kemanusiaan dapat terlaksana dengan baik dan tidak mengabaikan prinsip anti diskriminasi di bidang ketenaga kerjaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 672,
"width": 225,
"height": 87,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Agar dilaksanakannya judicial review terha- dap Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, khusus terkait hak-hak maternal perempuan pekerja dan anaknya yang dibawa usia lima tahun, yang mengatur tentang pengadaan pelayanan",
"type": "List item"
},
{
"left": 73,
"top": 44,
"width": 264,
"height": 15,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J urnal IuS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm,",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 784,
"width": 205,
"height": 15,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "42 Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 337,
"top": 44,
"width": 40,
"height": 15,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32~43",
"type": "Page header"
},
{
"left": 314,
"top": 110,
"width": 84,
"height": 14,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Daftar Pustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 176,
"top": 133,
"width": 355,
"height": 49,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lalu Husni, Hukum Penempatan dan Perlindungan TKI , Program Pasca Sarjana Universitas Brawaijaya Malang, Malang, Januari 2010.",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 191,
"width": 325,
"height": 14,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Miriam Budiharjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik , Gramedia, Jakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 215,
"width": 352,
"height": 31,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat , PT. Rajawali Press, Jakarta, 1990",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 255,
"width": 352,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat , PT. Rajagrafindo, Pesada, Jakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 296,
"width": 358,
"height": 66,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Soetandyo Wignjosoebroto dalam Bambang Sunggono, yang mengambil definisi penelitian hukum normatif pada salah satu penelitian tentang asas-asas hukum, dalam buku Metode Penelitian Hukum , PT. Rajagrafindo, Jakarta, 1997.",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 372,
"width": 350,
"height": 65,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sri Wiyanti Eddyono, Hak Asasi Perempuan dan Konvensi Cedaw , Seri Bahan Bacaan Kursus HAM untuk Pengacara X Tahun 2004 Materi : Konvensi CEDAW, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Jakarta,",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 448,
"width": 352,
"height": 31,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) is the partner in Indonesia , Pertanyaan mengenai Hak Pekerja Perempuan,",
"type": "Table"
},
{
"left": 219,
"top": 482,
"width": 304,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diperbaharuai terakhir Aug 17, 2012, http://www.gajimu. com/main/pekerjaan-yanglayak/hak-maternal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 523,
"width": 359,
"height": 31,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asas Antidiskriminasi Perlu dalam Undang-Undang Dasar 1945, indonesia-p@indopubs. com, Selasa, 13 Juni 2000.",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 564,
"width": 353,
"height": 49,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women yang telah diratifikasi dengan Undang- Undang No. 7 Tahun 1984 (CEDAW)",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 622,
"width": 352,
"height": 31,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ILO Convention Nomor 183 Year 2000 on Maternity Protection (Konvensi ILO mengenai Perlindungan Maternitas)",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 662,
"width": 352,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Undang-Undang Ketenagakerjaan)",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 703,
"width": 349,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Undang-Undang HAM)",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 744,
"width": 357,
"height": 14,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 70,
"width": 207,
"height": 14,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sosial dalam bentuk tempat penitipan anak",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 70,
"width": 207,
"height": 29,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sebagai salah satu hak perempuan pekerja dan anaknya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 785,
"width": 13,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "43",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 306,
"top": 784,
"width": 180,
"height": 15,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kajian Hukum dan Keadilan IUS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 46,
"width": 446,
"height": 15,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurjannah S | Prinsip Anti Diskriminasi Dan Perlindungan Hak-Hak ...............................................",
"type": "Text"
},
{
"left": 218,
"top": 70,
"width": 175,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "( UNDANG-UNDANG Kesehatan)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 175,
"top": 94,
"width": 341,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak",
"type": "Text"
}
] |
a468df2a-96ce-8386-7275-3226b2fb8474 | https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics/article/download/16124/8731 | [
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "79",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 63,
"top": 105,
"width": 472,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "CORRELATION BETWEEN CHARACTERISTICS AND PARTICIPATION WITH THE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 58,
"top": 120,
"width": 483,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SUCCESS OF CULTURAL TOURISM PROGRAM IN NGRAWAN VILLAGE, GETASAN,",
"type": "Text"
},
{
"left": 231,
"top": 136,
"width": 136,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SEMARANG REGENCY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 155,
"top": 167,
"width": 286,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Advensius Agung Pranata * and Tinjung Mary Prihtanti",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 184,
"width": 449,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Faculty of Agriculture and Business, Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 168,
"top": 216,
"width": 260,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "*Correspondence Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 150,
"top": 247,
"width": 285,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Submitted 10 October 2022; Approved 06 December 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 258,
"top": 279,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 311,
"width": 485,
"height": 190,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The cultural tourism program is one of the effective strategies for village development. This study examines the relationship between characteristics and community participation on the success of the dance tourism village program in Tanon hamlet, Ngrawan village, Getasan sub-district, Semarang district. Variables of community characteristics were measured by age, number of family members and education level, while the community participation variable is measured by decision-making participation, implementation, evaluation, and benefit-taking stages participation. The location of the research was carried out in Ngrawan Village, Getasan District. The location of the research location was chosen purposively on the basis of the consideration that the place is one of the villages where the Tourism Village program was successful. The analysis technique used in this research is Spearman rank correlation. The test results show that age (X1), number of family members (X2) and education level (X3) don’t have a significant relationship with the success of the tourism village program (Y), and the decision-making participation variable (X4), implementation (X5), evaluation stage (X6) and benefit taking participation (X7) have a significant relationship with the success of the tourism village program (Y).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 518,
"width": 432,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords : community characteristics, community participation, cultural tourism village",
"type": "Text"
},
{
"left": 247,
"top": 547,
"width": 88,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "BACKGROUND",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 579,
"width": 485,
"height": 123,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tourism is one of the sectors that is growing and continues to grow rapidly in various parts of Indonesia, even data from the Central Bureau of Statistics (BPS) states that the number of foreign tourist arrivals to Indonesia in 2022 will increase sharply by 151.98% compared to 2021. The development of tourism certainly has an influence on the economic growth of an area. In its development, tourism has experienced a lot of expansion and has been diversified in various forms, so that the tourism sector has not only grown into a creative service industry sector, it is also an economic sector that is experiencing the fastest development among other economic sectors in the world (Sukirman, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 706,
"width": 485,
"height": 75,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The development of tourism in Indonesia at this time shows a tendency to move the form of tourism from what was previously mass tourism to alternative tourism. Alternative tourism can be categorized into three groups, namely cultural tourism, nature-based tourism and adventure tourism. This, one of which is motivated by a transformation of views, especially for tourists, experienced and educated (mature market) regarding the importance of tourism based on environmental conservation",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "80",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "and empowerment of local residents (Topowijono, 2018). The development of tourism is a form of support for nature conservation as well as an improvement in mass tourism which has been considered to be more focused on profit seeking rather than regional management that supports sustainability issues, both environmental sustainability, economic improvement, and social justice.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 168,
"width": 485,
"height": 154,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A number of tourist sites have appeared in Indonesia by highlighting various tourism objects based on the potential of each region. Culture as a tourist object is starting to develop a lot in the tourism sector. Customs, traditions, culture are tourist objects that are unique to an area and are attractive to tourists. In addition to natural beauty, cultural tourism that makes tradition and culture is one of the attractions. Indonesia is a country consisting of various tribes, customs and has their respective regional languages and cultural characteristics that are rich and unique. Each region in Indonesia has unique cultural characteristics and customs, as well as an attraction for tourists to visit Indonesia. One form of alternative tourism based on nature conservation and empowerment of local residents is village tourism, where the tourism development process is carried out based on extracting potential resources in the village and empowering local communities.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 327,
"width": 485,
"height": 106,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tourism village is one form of tourism that applies the concept of community empowerment so that community participation becomes the most important component in its development. According to Hadiwijoyo (2012), tourist villages have criteria, including having good accessibility, and having interesting objects in the form of nature, cultural arts, legends, local food, and so on to be developed as a tourist attraction. From year to year, the number of tourist villages in Indonesia is also growing rapidly. Until the end of 2018, the Central Statistics Agency (BPS) noted that there were 1, 734 tourist villages out of a total of 83,931 villages in Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 144,
"top": 651,
"width": 311,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 1. Distribution of Tourism Villages in Indonesia in 2018",
"type": "Text"
},
{
"left": 67,
"top": 667,
"width": 465,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Source: https://www.masterplandesa.com/wisata/desa-wisata-menjawab-tren-wisata-alternatif/)",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 699,
"width": 485,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tourism villages encourage the creation of new jobs for local residents through the utilization of village potential by the community which is packaged as a tourist attraction. In addition, tourist villages encourage residents to preserve nature and culture in order to maintain the attention of tourists visiting tourist villages. The community also plays an important role in the development of tourist",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "villages. Participation is defined as an active process, the initiative is taken by someone over which they are able to exert effective control.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 136,
"width": 485,
"height": 43,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Community participation is community participation in carrying out every activity or program set by the government to empower and build the community so that the community wants to take an active role in the planning, implementation and maintenance process (Satria, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 374,
"width": 254,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 2. Parties Involved in Tourism Development",
"type": "Caption"
},
{
"left": 238,
"top": 390,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Source: Wearing, 2001)",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 421,
"width": 485,
"height": 75,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Community participation is the active involvement of the community in the decision-making process. Cohen and Uphoff (1977) distinguishes participation into four types, namely, first, participation in decision making (planning), secaond, participation in implementation, third, participation in taking benefits, and fourth, participation in evaluation. The general cycle stages of a program are as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 723,
"width": 179,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 3. General Cycle of a Project",
"type": "Caption"
},
{
"left": 194,
"top": 739,
"width": 211,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Source: Project Cycle Management, 1999)",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "82",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 106,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Community involvement in program implementation through the contribution of resources and collaboration in an organization, as well as community involvement enjoys the benefits of development and evaluation of program implementation. Thus, community participation is the active involvement of the community in the entire development process from planning to program evaluation. In this case, the community is the subject, not the object of development, so it must play an active role in the whole process. The characteristics of the community studied were demographic factors such as number of family members, age, education level.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 213,
"width": 485,
"height": 156,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The “Menari Tourism Village” is located in Tanon Hamlet which is included in the Ngrawan Village area, Getasan District, Semarang Regency, located around of Mount Telomoyo. Menari Tourism Village offers a natural rural atmosphere that is still far from the noise and bustle of modern social life. Most of the people of Dusun Tanon are farmers and ranchers, which turns out to have some potential that can be explored and can be offered as a shared learning media. The people of Dusun Tanon still maintain their ancestral traditions. Historically, the residents of Dusun Tanon have been fond of art since the classical ketoprak era, most of the people of Dusun Tanon have participated in musical groups. As the classical ketoprak art faded, the people of Dusun Tanon absorbed other traditional arts such as Kuda Lumping and ireng masks. Topeng ireng is one of the traditional arts that developed in the area around Magelang Regency, Central Java.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 374,
"width": 485,
"height": 91,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This tourist village is not managed by the local government but is managed by one of the villagers who has the initiative to develop his village through the Tourism Awareness group. Tanon Village was selected to become ASTRA's Berseri Village and received assistance for the development of environmentally and culturally concerned tourism from the appreciation of the 2015 SATU Indonesia Awards. In its three years of operation, this tourism village has generated Rp. 250 million, not including individual income from selling their products.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 470,
"width": 485,
"height": 74,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The success of empowering this tourist village uses a participatory approach. Meanwhile, participation is defined as involvement, but involvement here is often interpreted narrowly. A program is said to involve the community when the community has been invited to implement a certain program. In fact, a program is said to be participatory if the community has been involved since planning, implementing, evaluating and utilizing the results.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 549,
"width": 485,
"height": 154,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The purpose of this study is to analyze the correlation between the characteristics and participation of the community with the success of the Menari Tourism Village in Tanon Hamlet, Ngrawan Village, Getasan District, Semarang Regency. This research was conducted in order to provide the benefits obtained for the parties concerned including: 1) Can be used as a provider of input or solutions to be taken into consideration in carrying out correlation activities between characteristics and community participation on the success of the Menari Tourism Village program. 2) This research can be used as literature and as a reference for the development of science, especially in the field of correlation between characteristics and community participation on the success of this Menari Tourism Village program. 3) Can implement the knowledge gained during lectures and increase the knowledge and insight of researchers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 225,
"top": 724,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "RESEARCH METHODS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 755,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The location of the research was carried out in the Astra Tanon Berseri Village, Ngrawan Village, Getasan District. The location of the research location was chosen deliberately (purposive)",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "83",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 74,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "on the basis of the consideration that the place is one of the villages whose Tourism Village program is successful. The time of data collection is carried out for one month from January to February 2022. This research uses a quantitative descriptive research type, namely research that focuses on studying the status of a group of people, an object, a situation, a system of thought and a class of events at this time (Nazir, 2011).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 184,
"width": 485,
"height": 74,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The sampling technique used a census technique, in which a total of 50 members of the tourism group were interviewed. The scale assesses respondent participation using a Likert procedure. The data analysis technique used in this study is Spearman Rank Correlation, using the IBM SPSS Statistics 24 software. Spearman rank correlation test is a statistical test intended to determine the relationship between two or more variables (Sugiyono, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 221,
"top": 279,
"width": 160,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "RESULT AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 311,
"width": 188,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Overview of Tanon Tourism Village",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 327,
"width": 485,
"height": 201,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tanon Hamlet is one of the hamlets included in the Ngrawan Village, Getasan District, Semarang Regency, Central Java Province, was located under Mount Telomoyo at 1000 m above sea level and is 32 kilometers from the district capital. The natural atmosphere of the countryside is still far from the noise and hustle and bustle of modern social life which is all chaotic. In it, the peaceful life of the public in the family clumps of Ki Tanuwijoyo's descendants, most of whom are farmers and ranchers, turns out to have several potentials that can be explored and can be offered as a means of shared learning. The people of Dusun Tanon still maintain their ancestral cultural procedures. A society whose social communication is easily moved by art media. Historically, the people of Dusun Tanon are people who like art. Currently, the arts that are well managed are Kuda Lumping, Topeng Ayu, Geculan Bocah. Kuda Lumping is a dance art that is played with the property of an imitation horse. Topeng ayu is the art of dance with displaying facial expressions with a beautiful and agile smile in accordance with agile movements. Geculan Bocah is a dance performed by children dressed as Warok Ponorogo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 533,
"width": 485,
"height": 138,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The life of the community, which is mostly farming and raising livestock, is also an inseparable part to support the pillars of society. From young people, the seeds of how to process the existing natural potential into market commodities are worthy of being sold. The study resulted in the processing of cow's milk from community cultivation into milk soap. Another community member's creativity that can be found is the craft of mendong leaves into other productive goods. The potential for agriculture combined with animal husbandry in the future will become a media of study that will continue to be developed in order to advance the economic side of the people of Dusun Tanon, so that their homogeneity is expected to be maintained as a society who is engaged in the arts and is materially productive.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "84",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 212,
"top": 272,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 4. Dancing Tourism Village",
"type": "Caption"
},
{
"left": 57,
"top": 304,
"width": 485,
"height": 201,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Before the Tanon hamlet as tourism village was created, long before since 2009, the tanon community has opened up to receive guests and learn from each other. It was recorded that there were 4 groups of students from universities in different timeframes using Tanon Hamlet as their medium to develop themselves on how to really socialize in the community. They stayed in people’s houses for a few days and learned from each other. Starting from that came subsequent visits from school children both at the Kindergarten and Elementary School levels from Solo who deliberately made learning media for a day in this village. What they learned in Tanon Hamlet turned out to be a special memory that made them interested in coming back to this village. They can enjoy the harmony of nature, learn about the daily life of the people in Tanon Hamlet. The pre-establishment of the Dancing Tourism Village has offered learning packages for guests who come, namely: an introduction to the livelihoods of the people of Dusun Tanon, reintroducing the traditional games of the past which are now often forgotten, to practicing self and nature harmony with “mind and Soul Recreation” as an embodiment of gratitude for God’s blessings that have been given.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 510,
"width": 485,
"height": 202,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In 2012 which grew on the basis of public awareness and until now continues to process by prioritizing self-reliance and community self-reliance and has received approval from the village government of Ngrawan, this Menari Tourism Village was formed. “Spreading Harmony, Knitting Inspiration, Reaping Memories” is an extension of MENARI, being a trigger for community members to continue the process and as a trigger for anyone who visits to translate these three things in the pace of their lives. The main purpose of the establishment of this Dancing Tourism Village is to attract tourists, both local and foreign tourists, so that they can visit and enjoy the various tourist facilities that have been provided so that they can increase village income and also the surrounding community. The development of membership in the Menari Tourism Village since its establishment in 2012 has registered 50 active members, and there have been no additions or subtractions until now. Currently, the number of places to stay offered by the community for tourists is increasing. The marketing of the Tanon tourism village is carried out through the creation of a website official of the “Menari Tourism Village”, among others the creation Instagram.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "85",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 145,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Respondent Characteristics",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 120,
"width": 484,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Characteristics of respondents in this study can be seen from the age, education and number of family members. Respondents in this study amounted to 50 people, namely all active members of POKDARWIS Menari Village. The characteristics of the respondents can be seen in Table 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 184,
"width": 192,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 1. Characteristics of Respondents",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 201,
"width": 448,
"height": 314,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Respondent Characteristics Frequency (person) Percentage (%) Age 20-29 year 4 8 30-39 year 10 20 40-49 year 22 44 50-59 year 9 18 60-69 year 5 10 Total 50 100 Education No school 2 4 Primary school 7 14 Junior High School 8 16 Senior High School 24 48 College 9 18 Total 50 100 Membership Status Administrator 30 60 Member 20 40 Total 50 100 Source: Primary Data, 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 536,
"width": 485,
"height": 91,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 1 shows that the age of respondents who are administrators and members of the Tourism Awareness Group (POKDARWIS) in Menari Village is dominated by the age of 40-49 years with a percentage of 44%, and the smallest percentage is at the age of 20-29 years with a percentage of 8%. The majority of the age of the board and members are in the range of 30-59 years, meaning that the age of the members and management is still in the productive age (15-64 years). Thus, this becomes a good potential to increase the productivity of POKDARWIS Menari Village.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 631,
"width": 485,
"height": 139,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The education level at POKDARWIS Menari Village has the highest percentage at the Senior High School education level, which has a percentage of 48%, and there are 18% is already finished university education. This shows that the management and members of the Menari Village POKDARWIS already have a good educational background, it is recognized that the majority have taken formal education. When viewed from the membership status, 60% are members of the Menari Village POKDARWIS and the remaining 40% are members. The management of tourism awareness groups are relatively complex, includes the core board and various sections, including the tour guide section, the arts and culture attractions section, marketing promotions, souvenirs, homestays, and so on.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "86",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research Instrument Validity Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 120,
"width": 485,
"height": 75,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Validity test is a test to measure the validity of a research instrument. The validity test in this study was to detect the answers to the question items on the instrument each statement of each variable. Characteristics and community participation with the success of the dance tourism village program, so that data that was declared valid or invalid would be obtained from the results of the research questionnaire questions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 216,
"width": 193,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 2. Variable Validity Test Results",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 232,
"width": 472,
"height": 248,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research variable Item r- count r- tabel Information Decision-making (X4) X4.1 0.415 0.235 Valid X4.2 0.470 0.235 Valid X4.3 0.619 0.235 Valid Implementation (X5) X5.1 0.398 0.235 Valid X5.2 0.497 0.235 Valid X5.3 0.430 0.235 Valid Evaluation stage (X6) X6.1 0.662 0.235 Valid X6.2 0.469 0.235 Valid X6.3 0.655 0.235 Valid Benefit taking (X7) X7.1 0.664 0.235 Valid X7.2 0.407 0.235 Valid X7.3 0.624 0.235 Valid The Success of the Dancing Tourism Village Program (Y) Y1.1 0.588 0.235 Valid Y1.2 0.663 0.235 Valid Y1.3 0.516 0.235 Valid",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 484,
"width": 137,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Source: Primary Data, 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 515,
"width": 485,
"height": 122,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on Table 2 shows the results of testing the validity of each question item for each variable including the variables of decision-making, implementation, evaluation stage, benefit- making, with the success of the dance tourism village program, the r-count value is greater than the r-table. With the formula df = n-2, we get df = 50-2 = 48 (n = number of respondents) at a confidence level of 0.05 %, in the r-table the figure is 0.235. The results of the validity test show that the question indicators on the variables are valid, with the lowest value of 0.398 and the highest value of 0.664 so that it can be concluded that the validity test results of all statements in each variable can be declared valid and can be continued for further testing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 658,
"width": 193,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research Instrument Reliability Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 674,
"width": 485,
"height": 59,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The reliability test in this study was used to measure the degree of confidence of a research instrument. This reliability test is used to measure statements on the variables of decision-making, implementation, evaluation stage, benefit-taking, with the success of the dance tourism village program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "87",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 204,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 3. Variable Reliability Test Results",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 122,
"width": 466,
"height": 87,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research Variable Cronbach Alpha Information Decision Making Participation (X4) 0.653 Reliabel Implementation Participation (X5) 0.678 Reliabel Participation in Evaluation Phase (X6) 0.882 Reliabel Benefit Part (X7) 0.816 Reliabel The Success of the Dancing Tourism Village Program (Y) 0.713 Reliabel",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 212,
"width": 137,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Source: Primary Data, 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 244,
"width": 485,
"height": 58,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on Table 3 shows the results of the overall reliability test indicators of 5 variables including decision making, implementation, evaluation stage, benefit making, with the success of the dance tourism village program getting a Cronbach Alpha value greater than 0.60. In accordance with the provisions of the Cronbach Alpha value > 0.60 so it can be said that each variable is reliable.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 323,
"width": 475,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Distribution of Answers regarding Community Participation in Cultural Tourism Programs",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 339,
"width": 485,
"height": 90,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Descriptive variables were conducted to examine the research variables in determining the tendency of respondents’ answers to the statements provided in the questionnaire. In the question item questionnaire, each variable has a different amount but has the same answer or statement. The statement to answer each question item in the variable there are five categories of answer choices, namely as follows: Strongly Disagree (STS) with a score of 1, Disagree (TS) with a score of 2, Neutral (N) with a score of 3, Agree (S) with a score of 4, and Strongly Agree (SS) with a score of 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 163,
"top": 677,
"width": 272,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 5. Community Participation in Decision Making",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 709,
"width": 485,
"height": 59,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Every year, group activity planning is carried out as the \"Menari\" tourism village program. For example the activities of the Village Art Festival in 2016, the Telomoyo Slope Festival in 2017- 2019, or the provision of Field Work Lecture (KKN) locations for universities. Activity planning activities are always carried out by tourism awareness groups, so that every planned event goes well",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 457,
"width": 423,
"height": 208,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "0% 0% 0% 60% 40% 0% 0% 24% 46% 30% 0% 36% 30% 28% 6% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Strongly Disagree Disagree Neutral Agree Strongly Agree Community Participation in Decision Making (Planning) Actively participates in contributing materials or money to support planning meeting",
"type": "Picture"
},
{
"left": 377,
"top": 557,
"width": 130,
"height": 19,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Actively participates giving ideas in planning meeting",
"type": "Text"
},
{
"left": 377,
"top": 593,
"width": 121,
"height": 18,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Participates in attending planning meeting",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "88",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 26,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "and smoothly. The group meeting was held at the group meeting house, all group members were present and jointly supported the meeting for planning activities to be carried out.",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 353,
"width": 309,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 6. Community Participation in Program Implementation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 385,
"width": 485,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In carrying out a tourism activity, all group members are involved, even the community outside the group supports, among others, being a receptionist, becoming a dancing artist, providing yards to be used as tourist sites, even arranging yards and houses to make them look cleaner.",
"type": "Text"
},
{
"left": 179,
"top": 657,
"width": 244,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 7. Community Participation in Evaluation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 688,
"width": 485,
"height": 59,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Evaluation of activities is one of the stages that is also carried out by the Menari tourism awareness group, a meeting is held to evaluate the results obtained from the tourism events carried out. All group members attend and are entitled to get the results of the event which is carried out together.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 160,
"width": 416,
"height": 181,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "0% 0% 66% 24% 10% 0% 0% 32% 64% 4% 0% 0% 64% 36% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Strongly Disagree Disagree Neutral Agree Strongly Agree Community Participation in Program Implementation Participate in the form of money in the implementation program",
"type": "Picture"
},
{
"left": 374,
"top": 241,
"width": 133,
"height": 75,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Participate in the form of material in the implementation program, for example donating consumption, land etc Participates in the implementation of activities, for example welcoming guests, as dancers, and so on",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 456,
"width": 424,
"height": 188,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "0% 0% 54% 46% 0% 0% 0% 30% 70% 0% 0% 0% 66% 34% 0% 0% 20% 40% 60% 80% Strongly Disagree Disagree Neutral Agree Strongly Agree Community Participation in Evaluation Activity Participate in the form of money or materials in the evaluation meeting/program",
"type": "Picture"
},
{
"left": 380,
"top": 546,
"width": 100,
"height": 19,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Participate in giving idea in evaluation meeting",
"type": "Text"
},
{
"left": 380,
"top": 582,
"width": 115,
"height": 18,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Participates in the evaluation of activities",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "89",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 169,
"top": 292,
"width": 261,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 8. Community Participation in Benefit Taking",
"type": "Caption"
},
{
"left": 57,
"top": 323,
"width": 484,
"height": 27,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Group members stated that they benefited from cultural tourism events, there was additional family income and the community became more aware of the traditions and arts of their village.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 371,
"width": 279,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Success of the Cultural Tourism Village Program",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 387,
"width": 484,
"height": 27,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The success of the Dancing Tourism Village program carried out by POKDARWIS can be explained in Figure 9.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 609,
"width": 387,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 9. Bar Diagram of the Success of the Dancing Tourism Village Program",
"type": "Caption"
},
{
"left": 57,
"top": 641,
"width": 485,
"height": 138,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on Figure 9 on the question of whether the tourism village program provides additional family income, the highest answer is obtained, namely agreeing with a percentage of 76% and strongly agreeing at 24%. This means that the tourism village program has been successful and is able to provide benefits in terms of increasing community income. Then, on the question of whether the dance tourism village program can increase awareness of the preservation of dance culture and village traditions, the highest answer is agree with the percentage of 86% and 14% strongly agree. This shows that the dance tourism village program is able to make people more aware and willing to preserve dance culture and village traditions. The last question is whether the dancing village program makes the village more beautiful, organized, paying attention to cleanliness and environmental",
"type": "Text"
},
{
"left": 67,
"top": 112,
"width": 442,
"height": 485,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "0% 0% 0% 46% 54% 0% 0% 0% 62% 38% 0% 0% 70% 30% 0% 0% 20% 40% 60% 80% Strongly Disagree Disagree Neutral Agree Strongly Agree Community Participation in Benefit Taking of Program provides materials, land, or money to develop a more well-known dancing village program Take advantage of village tourism facilities Participates in giving idea to develop the activities that already done 0% 0% 0% 76% 24% 0% 0% 0% 86% 14% 0% 0% 24% 48% 28% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Strongly Disagree Disagree Neutral Agree Strongly Agree",
"type": "Picture"
},
{
"left": 133,
"top": 442,
"width": 308,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Success of Cultural Tourism Village Program \"Menari\"",
"type": "Caption"
},
{
"left": 365,
"top": 465,
"width": 133,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The cultural tourism village program makes the village is more beautiful, orderly, pays attention to cleanliness and environmental preservation",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 511,
"width": 140,
"height": 29,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Cultural tourism village program added awareness of the preservation of art/dance culture and village traditions",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 556,
"width": 125,
"height": 19,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Cultural tourism program provides additional family income",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "90",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 58,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "preservation, the highest answer is agreeing with a percentage of 48%, followed by strongly agreeing at 28% and the remaining 24% being a neutral answer. From the results of the bar chart in Figure 4, it can be seen from the 3 statements that the highest average answer in the agreed answer means that the success of the dance tourism village program has been going well and successfully.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 184,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Results of Analysis of the Relationship between Characteristics and Community Participation with the Success of the Cultural Tourism Village Program",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 216,
"width": 485,
"height": 90,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The relationship between characteristics and community participation in an effort to increase the success of the Dancing Tourism Village program in Tanon Hamlet, Ngrawan, Getasan sub- district, Semarang district can be known through the Spearman rank correlation test (rs). The results of the Spearman rank correlation test are age (X1), number of family members (X2), education level (X3), decision making (X4), implementation (X5), evaluation stage (X6) and decision making (X7) with the success of the village program dance tourism (Y) can be seen in table 4.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 327,
"width": 265,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 4. Correlation Analysis Results Rank Spearman",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 343,
"width": 473,
"height": 181,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel r s sig. t- count t- tabel Information Relationship level Age (X1) 0.008 0.782 0.323 1.677 Not significant Very low Number of family members (X2) 0.017 0.523 0.681 1.677 Not significant Very low Level of education (X3) 0.233 0.772 0.642 1.677 Not significant Low Decision making (X4) 0.617 0.000 4.149 1.677 significant Strong Execution (X5) 0.528 0.000 3.818 1.677 significant Medium Evaluation stage (X6) 0.627 0.000 3.773 1.677 significant Strong Benefit taking (X7) 0.604 0.000 4.210 1.677 significant Strong",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 527,
"width": 188,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Source: Primary Data Processed, 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 559,
"width": 485,
"height": 75,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on Table 4. shows the results of the Spearman rank correlation analysis that the variables of age (X1), number of family members (X2) and education level (X3) do not have a significant relationship with the success of the dance tourism village program (Y), and the decision- making variables (X4), implementation (X5), evaluation stage (X6) and decision-making (X7) have a significant relationship with the success of the dance tourism village program (Y).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 655,
"width": 473,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Relationship of Age (X1) with the Success of the Cultural Tourism Village Program (Y)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 671,
"width": 485,
"height": 106,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on the results of the Spearman rank correlation analysis test in Table 4, the age (X1) of POKDARWIS members has a correlation coefficient of 0.008 with a positive sign that is not significant at the 95% confidence level. This shows that the age variable has a very low relationship with the success of the dance tourism village program, in accordance with the guidelines for providing interpretation of the correlation coefficient according to (Sugiyono, 2014). The results of the t-test t- count 0.323 < 1.667 t-table means the age variable is not significantly correlated with the success of the cultural tourism village program. Table 3 shows that the majority of POKDARWIS management",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "91",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 74,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "and members are members of the Menari Village POKDARWIS, dominated by the age of 40-49 years with a percentage of 44% and age 30-39 years with a percentage of 20%. This means that the age of the members and management is still in a productive age (15-64 years). However, with the majority of POKDARWIS management and members being in the productive age range, they have not been able to prove that age has a relationship with the success of the dance tourism village program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 184,
"width": 485,
"height": 74,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The results of this study support the previous research conducted by Rohmantullah et. al., (2020), who found empirical evidence that the age characteristics of members did not have a significant relationship to the success of the Yard Land Utilization Optimization Program through the Sustainable Food House Area Concept at KWT Mekarwangi, Mekarmulya Village, Pamarican District, Ciamis Regency.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 279,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Relationship between the Number of Family Members (X2) and the Success of the Cultural Tourism Village Program (Y)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 311,
"width": 485,
"height": 106,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on the results of the Spearman rank correlation analysis test in Table 4. the number of family members (X2) has a correlation coefficient of 0.017 with a positive sign that is not significant at the 95% confidence level. This shows that the variable number of family members has a very low relationship with the success of the dance tourism village program, in accordance with the guidelines for providing interpretation of the correlation coefficient according to (Sugiyono, 2014). The results of the t-test value of t-count 0.681 < 1.667 t-table means that the variable number of family members is not significantly correlated with the success of the dancing tourism village program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 422,
"width": 485,
"height": 74,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The results of this study support the previous research conducted by Rohmantullah et. al., (2020), who found empirical evidence that the characteristics of the number of family members did not have a significant relationship to the success of the Yard Land Utilization Optimization Program through the Concept of Sustainable Food House Areas in KWT Mekarwangi, Mekarmulya Village, Pamarican District, Ciamis Regency.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 517,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Relationship between Education Level (X3) and the Success of the Cultural Tourism Village Program (Y)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 549,
"width": 485,
"height": 106,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on the results of the Spearman rank correlation analysis test in Table 4. the level of education (X3) has a correlation coefficient of 0.233 with a positive sign that is not significant at the 95% confidence level. This shows that the variable level of education has a low relationship with the success of the dance tourism village program, in accordance with the guidelines for providing interpretation of the correlation coefficient according to (Sugiyono, 2014). The results of the t-test t- count 0.772 < 1.667 t-table means that the education level variable is not significantly correlated with the success of the dancing tourism village program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 660,
"width": 485,
"height": 122,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The tourism village program does not formally require human resources with a certain education, all levels and classifications of society can play a role according to their ability to support cultural tourism village activities. The community can support in terms of maintaining the home environment as a supporter of the beauty of the location of the cultural tourism village. Children with elementary education can also contribute to the success of a cultural tourism village as dancers or performers. This study is not in line with the research findings of Masithoh et al. (2017), stated that the educational characteristics of KWT members have a significant relationship in the Sustainable Food House Area Program (KRPL) in West Bogor District, Bogor City. Likewise research Oka et al.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "92",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 42,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(2016), concluded that non-formal education in the form of courses or field schools regarding the KRPL (Sustainable Food House Area) program is the most influential characteristic of female farmers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 168,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Relationship of Decision Making (X4) with the Success of the Cultural Tourism Village Program (Y)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 200,
"width": 485,
"height": 74,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on the results of Spearman's rank correlation analysis in Table 4.4, the decision-making correlation coefficient (X4) is 0.617 with a positive and significant sign shown by the results of the t-test t-count value 4.149 > 1.676 t-table at a confidence level of 95 %. This shows that the decision variable has a strong relationship with the success of the dance tourism village program according to the correlation coefficient interpretation guidelines (Sugiyono, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 279,
"width": 485,
"height": 75,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The community who are members of the group are very enthusiastic about participating in planning cultural tourism events, evident from their participation in attendance, providing ideas or material during planning activities/events. This is in line with research by Rilia Lita et al. (2015), that it turns out that planning and community participation have a relationship with successful development in Lompad Village, Ranoyapo District.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 374,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Relationship of Participation in Implementation (X5) with the Success of the Cultural Tourism Village Program (Y)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 406,
"width": 485,
"height": 122,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on the results of the Spearman rank correlation analysis test in Table 4, the implementation of activities (X5) has a correlation coefficient of 0.528 with a positive sign that is not significant at the 95% confidence level. This shows that the variable the implementation of activities has a moderate relationship with the success of the dance tourism village program, in accordance with the guidelines for providing interpretation of the correlation coefficient according to (Sugiyono, 2014). The results of the t-test value of t-count 3.818 > 1.667 t-table means that the implementation of activities has a significant positive correlation with the success of the dance tourism village program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 533,
"width": 485,
"height": 122,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The higher community participation in tourism village activities, the higher the tendency to achieve family and community income, and the increasing awareness and efforts of the community for the preservation of traditions/culture. Community participation in implementation also supports the creation of a clean and beautiful village environment. These results are in line with research conducted by Wicaksono (2017), finding empirical evidence that community participation in empowering the village of Dusun Tanon, Ngrawan Getasan Village, Semarang as a tourism village, is also in accordance with the level of community participation including participation in planning, implementation, utilization and evaluation as well as monitoring.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 676,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Relationship of the Evaluation Stage (X6) with the Success of the Cultural Tourism Village Program (Y)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 708,
"width": 485,
"height": 74,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on the results of the Spearman rank correlation analysis test in Table 4. the evaluation stage (X6) has a correlation coefficient of 0.627 with a positive sign that is not significant at the 95% confidence level. This shows that the evaluation stage variable has a strong relationship with the success of the dance tourism village program, in accordance with the guidelines for providing interpretation of the correlation coefficient according to (Sugiyono, 2014). The results of the t-test",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "93",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 105,
"width": 485,
"height": 26,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "value of t-count 3.773 > 1.667 t-table means that the evaluation stage has a significant positive correlation with the success of the dancing tourism village program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 136,
"width": 485,
"height": 122,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The evaluation stage of the tourism village program in Dusun Tanon usually includes evaluating the results of the activity, both evaluating the number of visitors, the income earned during the activity, or the weaknesses that occurred during the event. Community participation in the evaluation meetings is quite high, as well as ideas and creativity for future programs. These results are in line with research conducted by Wicaksono (2017), finding empirical evidence that community participation in empowering the village of Dusun Tanon, Ngrawan Getasan Village, Semarang as a tourism village, is also in accordance with the level of community participation including participation in planning, implementation, utilization and evaluation as well as monitoring.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 279,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Relationship of Benefit Taking (X7) with the Success of the Cultural Tourism Village Program (Y)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 311,
"width": 485,
"height": 106,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on the results of the Spearman rank correlation analysis test in Table 4.9 benefit taking (X7) has a correlation coefficient of 0.604 with a positive sign that is not significant at the 95% confidence level. This shows that the benefit-taking variable has a strong relationship with the success of the dance tourism village program, in accordance with the guidelines for providing interpretation of the correlation coefficient according to (Sugiyono, 2014). The results of the t-test value t-count 4.210 > 1.667 t-table, it means that the implementation of activities has a significant positive correlation with the success of the dance tourism village program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 422,
"width": 485,
"height": 170,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The cultural tourism village program produces a variety of facilities that can be utilized by the village community, for example village art galleries, traditional playgrounds, and spaces for performing arts as well as developing tourism potential, including how to manage a homestay. Increased community participation in utilizing these facilities has an impact on increasing the success of tourist villages in increasing family income, as well as preserving village culture. These results are not in line with the research conducted by Fauziah & Nasdian (2021). The results of the study show that the majority of the community is at the level of functional-incentive participation, i.e. the community participates in Jelok Tourism Village to get material or non-material rewards and digital use in the village. Jelok Tourism Village is already high but does not have a strong relationship with community participation. This is because the Dewi Elok Pokdarwis plays a more active role in digital utilization in Jelok Tourism Village than the Jelok Hamlet community itself.",
"type": "Text"
},
{
"left": 201,
"top": 612,
"width": 196,
"height": 11,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "CONCLUSION AND SUGGESTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 644,
"width": 485,
"height": 138,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on the results of the analysis using the Spearman rank test in this study, it was concluded that the characteristics seen from age, the number of management members had an insignificant relationship in a very low level of relationship to the success of the dance tourism village program. While the level of education has an insignificant relationship with a low level of relationship to the success of the dance tourism village program. Community involvement seen from its elements, namely decision-making, evaluation and benefit-taking stages, has a significant relationship in the level of a strong relationship with the success of the dance tourism village program. While the implementation has a significant relationship in the moderate level with the success of the dance tourism village program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 31,
"width": 201,
"height": 23,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AGRISOCIONOMICS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian",
"type": "Page header"
},
{
"left": 292,
"top": 33,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2580-0566; E-ISSN 2621-9778 http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics Vol 7 (1): 79-94, March 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 794,
"width": 370,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Correlation Between Characteristics and Participation (Pranata and Prihtanti, 2023)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 525,
"top": 794,
"width": 17,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "94",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 257,
"top": 105,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 136,
"width": 485,
"height": 53,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bayu Rohmatullah, Dini Rochdiani, & Sudrajat. (2020). Tingkat Partisipasi Anggota Dalam Program Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (Studi Kasus di KWT Mekarwangi Desa Mekarmulya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis). Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran. Sumedang, Jawa Barat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 191,
"width": 485,
"height": 25,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hadiwijoyo & Surya Sakti. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Yogyakarta: Graha Ilmu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 219,
"width": 485,
"height": 39,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "I Gusti Ayu Dwi Sugitarina Oka, Dwi Putra Darmawan, & Ni Wayan Sri Astiti. (2016). Keberhasilan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Gianyar. Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Bali. Denpasar.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 260,
"width": 485,
"height": 39,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Krisna Ardhi Wicaksono. (2017). Jurnal Partisipasi Masyarakat Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembengan Desa Wisata (DEWI) Menari Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 302,
"width": 485,
"height": 38,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Masithoh, H. Miftah & A. Aina. (2017). Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor. Bogor.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 343,
"width": 363,
"height": 11,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Moh. Nazir. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 357,
"width": 485,
"height": 25,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nanda Rizky Fauziah & Fredian Tonny Nasdian (2021). Hubungan Antara Partisipasi Masyarakat dengan Pemanfaatan Digital Pada Desa Wisata. Institut Pertanian Bogor: Bogor.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 385,
"width": 485,
"height": 38,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rilia Lita Rantung & Johnny Hanny Posuma. (2015). Hubungan Perencanaan dan Partisipasi Masyarakat Dengan Keberhasilan Pembangunan di Desa Lompad Kecamatan Ranoyapo. UNSRAT. Manado.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 426,
"width": 485,
"height": 39,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Septa Satria & Lupy Dwi. (2014). Pemimpin Pelopor Sebagai Faktor Penggerak Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bank Sampah di RW.14 Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Thesis Universitas Pendidikan Indonesia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 467,
"width": 485,
"height": 25,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta: Bandung : Alfabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 495,
"width": 485,
"height": 39,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sukirman O., (2017). Apakah Anggaran Pemasaran Pariwisata Pemerintah Efektif dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan? (Studi Kasus di Indonesia Tahun 2011-2016). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, 7(2), 121–128.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 536,
"width": 485,
"height": 39,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rizkianto & Topowijono., (2018). Jurnal Penerapan Konsep Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berkelanjutan (Studi Pada Desa Wisata Bangun, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 58(2), 20–26.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 578,
"width": 485,
"height": 38,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Uphoff, NT., Cohen JM., & Goldsmith AA. (1979). Rural Development Committee: Feasibility and Application of Rural Development Participation: A. State-of-the-Arth Paper. New York: Cornell University.",
"type": "Text"
}
] |
173fabeb-a585-1d74-f91c-68eac0dc3467 | https://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS/article/download/1188/913 | [
{
"left": 72,
"top": 24,
"width": 256,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 437,
"top": 24,
"width": 87,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN : 2685-6301",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 37,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 5, No. 2 Oktober 2021",
"type": "Page header"
},
{
"left": 437,
"top": 37,
"width": 85,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN : 2685-5968",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 759,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 783,
"width": 342,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Article History : Submitted 08 Januari 2021, Accepted 26 Oktober 2021, Published 31 Oktober 2021",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 795,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "161",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 126,
"top": 75,
"width": 347,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi Multi Metode Dalam Proses Distribusi Pupuk di Desa Gerung Lombok Barat",
"type": "Section header"
},
{
"left": 165,
"top": 118,
"width": 267,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ni Ketut Sriwinarti, Wiya Suktiningsih 1 , Diah Supatmiwati 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 143,
"top": 134,
"width": 315,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bumigora,",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 145,
"width": 386,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1,2 Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sosial dan Humaniora, Universitas Bumigora, Jl. Ismail Marzuki Karang Tapen Cakranegara – Kotak Pos No. 83239 – Mataram 83239 * Penulis Korespodensi : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 280,
"top": 207,
"width": 38,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 86,
"top": 226,
"width": 426,
"height": 226,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kelangkaan pupuk merupakan permasalahan yang dihadapi oleh para petani secara terus menerus setiap tahunnya, meskipun pemerintah telah merubahan aturan dan sistem pendistribusian namun masih belum bisa mengatasi permasalahan yang terjadi. Keluhan dan permasalahan petani inilah yang menjadi prioritas dalam pengabdian masyarakat kali ini, pengabdian ini berupaya menerapkan sistem atau metode pendistribusian pupuk guna mengatasi permasalahan kelangkaan yang sering terjadi khususnya distribusi pupuk di bagian hilir. Metode yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah; Pemberian kartu petani sementara (sambil menunggu kartu petani resmi dari pemerintah), pembuatan sistem informasi distribusi, dan pendampingan ke petani dalam proses penanaman dan pemupukan padi (yaitu mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemupukan hingga panen). Berdasarkan dari hasil implementasi dan evaluasi di lapangan, metode pendistribusian pupuk ini dapat mengatasi carut marut proses distribusi pupuk sehingga pupuk dapat diberikan kepada yang berhak dan sesuai dengan jatah yang ada di RDKK. Para petani tahu kemana dia harus melapor dan mendapatkan pupuk. Walaupun masih ditemukan permasalahan seperti kesalahan data input pupuk di RDKK, data jatah pupuk tidak sesuai dengan yang dibutuhkan petani. Namun hal ini dapat diperbaiki setelah dilakukan kordinasi dengan petugas pelaksana lapangan (ppl) pertanian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 467,
"width": 274,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci : Distribusi pupuk, Kartu Petani, Kelangkaan Pupuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 279,
"top": 486,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 86,
"top": 506,
"width": 426,
"height": 212,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fertilizer scarcity is a problem faced by farmers continuously every year, even though the government has changed the rules and distribution system, but it still cannot solve the problems that occur. The complaints and problems of these farmers are the priority in this community service. This community service seeks to implement a fertilizer distribution system or method to overcome the scarcity problem that often occurs, especially the distribution of fertilizers in the downstream. The methods applied to overcome these problems are; Provision of temporary farmer cards (while waiting for official farmer cards from the government), development of a distribution information system, and assistance to farmers in the process of planting and fertilizing rice (starting from land cultivation, planting, fertilizing to harvesting). Based on the results of implementation and evaluation in the field, this fertilizer distribution method can overcome the chaos of the fertilizer distribution process so that fertilizers can be given to those who are entitled and in accordance with the quota in the RDKK. The farmers know where to report and get fertilizer. Although there are still problems such as errors in fertilizer input data in RDKK, the fertilizer ration data is not in accordance with what farmers need. However, this can be improved after coordination with the agricultural field executing officer (ppl).",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 733,
"width": 313,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords : Distribution of fertilizers, Farmers Cards, Fertilizer Scarcity",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "162",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 153,
"top": 376,
"width": 305,
"height": 174,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No Kabupaten/kota Luas Area (ha) Luas Panen Padi Tahun 2020 (ha) persentase 1 Lombok Barat 105,392 25,659 24% 2 Lombok Tengah 120,840 71,692 59% 3 Lombok Timur 160,555 46,674 29% 4 Sumbawa 664,398 51,234 8% 5 Dompu 232,460 18,408 8% 6 Bima 438,940 36,556 8% 7 Sumbawa Barat 184,902 11,795 6% 8 Lombok Utara 80,953 4,789 6% 9 Kota Mataram 6,130 2,467 40% 10 Kota Bima 20,750 2,919 14% 2,015,320 272,193 14% Secara Keseluruhan",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 93,
"width": 472,
"height": 233,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pasca gempa 2018, kini harus menghadapi pandemi covid-19, hal tersebut memukul kembali perekonomian NTB. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat menunjukkan bahwa pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi NTB mengalami pertumbuhan positif apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu dari 6,13 persen di tahun 2018 menjadi 8,63 persen pada tahun 2019. Namun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi NTB hanya 3,19 persen mengalami kontraksi sebesar 5,44 persen dari tahun sebelumnya. Sektor yang menjadi penyelamat perekonomian NTB adalah Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sektor pertanian senantiasa selalu menjadi andalan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya dalam mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi di masa pandemi saat ini. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo yang mengungkapkan bahwa di masa pandemi Covid-19, sektor pertanian masih tumbuh positif. Bahkan menjadi satu-satunya sektor penyelamat perekonomian nasional. ”Panen padi menjadi pembuktian bahwa dalam tantangan apa pun, pertanian selalu berproduksi” (Post 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 201,
"top": 335,
"width": 211,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 1 Perbandingan Luas Lahan untuk Tanaman Padi",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 563,
"width": 438,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi NTB 2018-2020 (Badan Pusat Statistik 2018)",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 583,
"width": 472,
"height": 172,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Merujuk pada tabel 1, diketahui bahwa secara keseluruhan, lahan yang dijadikan untuk pertanian cukuplah luas yaitu mencapai 14% dari total luas area di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sedangkan apabila kita merujuk ke masing-masing kabupaten maka terlihat bahwa Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat memiliki lahan tanam padi di atas 20% dari seluruh total luas area, dan khusus untuk wilayah kabupaten lombok tengah malah lebih dari 50% luas area dijadikan lahan pertanian. Data tersebut menunjukkan bahwasanya sektor pertanian menjadi komoditas utama yang paling berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat NTB, sehingga sudah sewajarnya jika pemerintah daerah diminta untuk lebih dapat memperhatikan kepentingan para petani.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "163",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 472,
"height": 373,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sektor pertanian selalu jadi andalan tetapi kelangkaan pupuk menjadi permasalahan utama dan klasik yang dihadapi oleh para petani setiap musim tanam. Setiap awal musim tanam terjadi secara tiba- tiba pupuk seolah menghilang, padahal pupuk memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. Hasil produksi tidak akan dapat mencapai angka yang maksimal jika petani terlambat memberikan pupuk secara tepat dan benar. Pemerintah pada dasarnya sangat mengetahui permasalahan pentingnya pupuk bagi petani. Namun permasalahaan kelangkaan tersebut sampai saat ini masih menjadi masalah utama di awal musim tanam. Transformasi aturan dan metode telah dilakukan namun tetap saja permasalahan ini tetap tidak bisa terselesaikan. Dari uraian permasalahan mitra tersebut, tim pengabdian melakukan kegiatan pengabdian dalam bentuk penerapan sistem informasi distribusi pupuk dengan menerapkan kartu petani hingga membantu mendata kebutuhan pupuk berdasarkan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Sistem informasi ini akan merekam data petani yang ada dikartu petani, dimana kartu petani berisi informasi data petani dan data luas lahan pertaniannya, dari data tersebut bisa diketahui jatah pupuk yang bisa diambil oleh petani tersebut. Sehingga pendistribusian pupuk tepat sasaran dan sesuai kuota. Setelah petani mendapatkan jatah pupuknya tim pengabdian akan melakukan pendamping ke petani untuk penggunaan pupuk secara efisien dilapangan. Hal ini dilakukan guna mendapatkan informasi apakah pupuk yang diberikan kepada petani itu benar dan apakah takaran yang diberikan oleh petugas sudah tepat. Di akhir pengabdian diharapkan agar para petani sudah memiliki kepastian bahwa dirinya memiliki jatah pupuk yang benar dan kemana harus nebus sehingga para petani tidak harus merasa takut setiap awal musim tanam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 476,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 496,
"width": 472,
"height": 212,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Solusi Yang ditawarkan pada kegiatan PKM ini adalah penerapan sistem distribusi pupuk dan pendampingan ke petani ini sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Penekanan yang dilakukan adalah pada saat penyaluran pupuk yang langsung diterima oleh petani. Cara atau mekanisme yang ditawarkan yaitu memperkenalkan pentingnya penggunaan kartu kendali yang digunakan sebagai tanda pengenal pemilik pupuk, di mana setiap petani membawa kartunya untuk melakukan penebusan. Sedangkan di pihak pengecer akan terdapat/memiliki sebuah sistem informasi yang berisi informasi mengenai berapa jumlah limit pupuk permasing-masing petani sesuai dengan RDKK yang di berikan oleh masing-masing gapoktan. Selain itu sistem ini akan secara otomatis menghitung sisa kuota atau jatah pupuk pada petani setiap penebusan yang dilakukan. Sedangkan solusi mengenai ketepatan data adalah tim pengabdi akan ikut pendampingi dalam proses penanaman hingga pemberian pupuk pada lahan petani yang ditunjuk.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 738,
"width": 70,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prosedur Kerja",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "164",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 327,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tahap Pengenalan dan implementasi sistem Informasi Distribusi Pupuk",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 93,
"width": 471,
"height": 152,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada prinsipnya metode yang digunakan dalam penerapan kartu kendali distribusi pupuk ini adalah dengan menggunakan ceramah,demonstrasi/peragaan dan uji coba langsung atau jika dijabarkan akan sebagai berikut: (a)Tahap persiapan yaitu tim pengabdian akan berkordinasi dengan pengecer resmi yang akan dijadikan lokasi pengabdian; (b)Tahap instalasi yaitu menginstal aplikasi sistem informasi distribusi pupuk pada komputer yang ada di pengecer resmi dan menginputkan data terbaru berdasarkan RDKK; (c)Tahap uji coba yaitu tahapan ini terdiri atas dua bagian, pada bagian pertama pengabdiakan menguji kesiapan sistem yang telah terinstal, sedangkan pada bagian dua pengabdiakan melatih staf bagian penginputan data; dan (d)Tahap pengenalan kartu ke petani.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 274,
"width": 280,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tahap Pendampingan dalam Penggunaan Pupuk di Lapangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 294,
"width": 472,
"height": 273,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tahapan kerja ini dilakukan untuk memberi pemahaman dan keyakinan kepada para petani dan petugas lapangan berkaitan jumlah jatah pupuk yang ada di RDKK apakah telah sesuai atau tidak. Berikut adalah tahapan yang dilakukan team: (a) Persiapan yaitu tahapan dimana tim pengabdi akan berkordinasi dengan Ketua Kelompok Tani berkaitan para petani yang terlibat dan lahan persawahan yang akan dijadikan lokasi pengabdian dibutuhkan masing-masing 2(dua) petani dari masing-masing mitra untuk dapat bekerja sama dari awal hingga panen; (b) Tahap Olah Tanah yaitu tahapan yang terdiri atas tahap pembersihan lahan, pembajakkan, dan Pengairan; (c) Tahap Pembibitan, pada tahapan ini terdapat 2 (dua) varietas yang akan di tanam, satu akan diserahkan sesuai dengan pilihan petani sedangkan satu lahan lagi berdasarkan pilihan pengabdi yaitu inpari 27/31; (d) Tahap Penanaman, Metode tanam yang dilakukan yaitu sistem Jajar Legowo 4:1 dan 5:1, metode tanam ini sengaja team pengabdi pilih berdasarkan pengalaman tahun lalu yang menunjukkan hasil gabah yang lebih signifikan; (e) Tahap Pemupukan dan Pengobatan yaitu tahapan utama dilakukan pemupukan sesuai dengan takar yang telah ditetapkan dalam RDKK sesuai dengan musim tanam dan luas tanah; (f) Tahap Panen yaitu tahap penilaian hasil yang diterima apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 597,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 617,
"width": 473,
"height": 91,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2020 bertempat di wilayah Lombok Barat, tepatnya dusun Reyan Kecamatan Gerung. Hasil dari pengabdian ini walaupun tidak menjawab seluruh permasalahan yang ada, setidaknya ada perubahan sistem yang mampu mengurai keruwetan distibusi pupuk di wilayah Lombok Barat. Pertama, kegiatan pengabdian ini menjabarkan dan menjelaskan bagaimana fungsi dan sistem kerja dari kartu petani sementara yang telah dibagikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 718,
"width": 473,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tahap pertama ini memerlukan waktu satu bulan, untuk memberikan penjelasan dan membantu dalam proses distribusi pupuk ke 47 orang petani dari 299 orang petani yang terdaftar di",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "165",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 472,
"height": 51,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "mitra serta menjelaskan mengenai hak mereka dan batas atau jatah pengguaan pupuk. Jumlah ini lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun lalu dikarenakan pandemi sehingga tim pengabdi terpaksa membatasi ruang gerak demi menjaga kesehatan dan keamanan bersama.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 133,
"width": 473,
"height": 172,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan penjabaran di atas, fenomena tersebut muncul dikarenakan adanya rasa aman dan terjamin yang dirasakan oleh para petani. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana tahap hingga rasa aman dan terjamin pada para petani tersebut muncul, maka berikut akan dijabarkan tahapan yang telah pengabdi lakukan: Langkah pertama yang pengabdi lakukan adalah melakukan instalasi sistem informasi pada unit komputer yang telah terpasang pada mitra, selain melakukan instalasi, tim PKM juga memberikan gambaran mengenai menu-menu yang tersedia dalam aplikasi. Diawali dengan mempraktekkan secara langsung bagaimana menginput data petani, dan cara memproses data pada saat penebusan, dan di akhiri bagaimana menginput penjualan pupuk hingga mencetak laporan disetiap akhir kegiatan yang bisa dilihat dalam rentang waktu per-bulan ataupun pertahun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 182,
"top": 516,
"width": 251,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 1. Foto Saat instalasi aplikasi dan Layout pupuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 548,
"width": 472,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menu-menu utama yang tersedia pada aplikasi sistem informasi pupuk ini yaitu salah satunya mengatur mengenai jumlah pupuk yang dibagikan ke petani. Jumlah yang dibagikan telah ditetapkan oleh pengawas lapangan, yaitu berdasarkan luas tanah dan berdasarkan musim tanam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 290,
"top": 609,
"width": 35,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 174,
"top": 622,
"width": 248,
"height": 136,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": ".Alokasi Pupuk Nama Pupuk Jumlah Yang Dibutuhkan per 0,1 Ha (10 are = 1000 m2) Musim Tanam 1 dan 2 Musim Tanam 3 UREA 20 kg 30 kg SP-36 10 kg 10 kg ZA 5 kg 5 kg NPK 10 kg 20 kg Organik 50 kg 50 kg",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "166",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 86,
"width": 466,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sistem ini dirancang pembagian (penjatahan) pupuk ke masing-masing petani adalah sesuai dengan kepemilikan tanah yang dimiliki yaitu misalkan luas tanah di lini pengecer mengenai berapa seharusnya hak pupuk yang seharusnya diberikan untuk masing-masing petani.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 147,
"width": 466,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Langkah kedua yang tim PKM lakukan adalah membagikan kartu petani sementara. Pada perencanaan awal, kegiatan ini akan menggunakan kartu petani yang akan langsung dibagikan oleh pemerintah, namun sampai kegiatan pengabdian ini dilakukan, penyediaan kartu petani dari pemerintah seperti yang direncanakan tidak datang sehingga tim menggunakan rancangan sementara yang pernah tim gunakan pada kegiatan sebelumnya, dan mencetak kartu sejumlah 299 buah kartu (sesuai dengan data baru yang diberikan oleh mitra kelompok petani desa Reyan)",
"type": "Text"
},
{
"left": 228,
"top": 496,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 2. Kartu Petani Sementara",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 529,
"width": 472,
"height": 72,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Langkah ketiga adalah proses pendampingan dalam proses pemberian pupuk untuk melihat apakah pupuk yang diinputkan sesuai dengan apa yang dijatahkan oleh petugas lapangan namun pada Langkah ini ternyata memakan waktu yang jauh lebih panjang dan team pengabdi menjadi terlibat secara penuh dalam proses kehidupan padi menjadi beras.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 630,
"width": 370,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“Menyatulah dengan tanaman, maka engkau akan tahu apa yang harus dilakukan”",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 671,
"width": 472,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ungkapan diatas merupakan kata-kata yang selalu diucapkan oleh Bapak Harun, beliau adalah seorang pensiunan pegawai negeri sipil yang kini berprofesi menjadi petani, menurut beliau semua hal bisa dipelajari tapi yang terpenting adalah bagaimana hati anda ikut berada di apa yang anda kerjakan. Padi merupakan makhluk hidup sehingga baik atau tidaknya kita merawat akan berdampak pada pertumbuhan dan hasil yang nantinya akan diperoleh. Musim pertama merupakan musim yang sangat",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "167",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 472,
"height": 172,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "baik buat menanam padi karena pada saat itu masih musim hujan sehingga air sangat melimpah, tanah pun sangat cocok untuk ditanamin padi karena sebelumnya telah ditanami palawija yang membuat kadar ph tanah kembali normal. Namun alam seperti tak bersahabat, disaat pandemi hujan pun tak kunjung datang sehingga musim tanam pun tertunda karena keberadaan air yang terbatas. Semangat juang para mitra yang sangat mencintai pekerjaannya telah menginspirasi tim PKM, sehingga disini tim ikut belajar bersama-sama dengan mitra bagaimana menanam hingga menghasilkan beras terdapat 2 (dua) lahan yang pengabdi lakukan pengabdian, ada yang terlibat langsung dari awal hingga akhir ada yang pengabdi hanya lakukan pendampingan saja. Lahan yang pengabdi terlibat langsung adalah lahan bersama bapak Harun yaitu seluas 52 are dan lahan bersama Bapak Sarke seluas 47 are.",
"type": "Text"
},
{
"left": 232,
"top": 416,
"width": 149,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 3. Siklus Kegiatan Petani",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 442,
"width": 472,
"height": 65,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mulai dari benih kemudian menjadi padi, dan padi mendapatkan gabah, dari gabah kemudian menjadi beras adalah proses yang cukup panjang dan butuh perhatian. Didalam perjalannnya terkadang diketemukan permasalahan yang unik dan mendebarkan, mulai dari hujan yang tiba-tiba menghilang, harus menunggu jam 2 pagi agar mendapatkan jatah irigasi, serangan hama dan jatah pupuk yang kurang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 211,
"top": 725,
"width": 192,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 4. Foto kegiatan Awal Musim Tani",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "168",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 471,
"height": 31,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada proses olah tanah, para petani sudah banyak memilih menggunakan alat bajak dikarenakan apabila menggunakan sapi/kerbau, selain jarang juga waktu dan hasil yang diperoleh kurang optimal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 113,
"width": 471,
"height": 51,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Cara tanam yang dipilih adalah dengan jajar legowo . Metode ini merupakan salah satu teknologi yang dapat meningkatkan populasi tanaman per satuan luas yang diharapkan secara signifikan meningkatkan produktivitas padi sawah (Badan Litbang Pertanian, 2009).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 174,
"width": 472,
"height": 131,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sistem tanam legowo pada prinsipnya memanipulasi tata letak tanaman sehingga sebagian besar tanaman menjadi tanaman pinggir(Kartika et al. 2018). Sistem tanam jajar legowo dikembangkan dari sistem tanam tegel yang telah berkembang di Masyarakat(Ikhwani et al. 2015). Menurut (Wang et al. 2013) efek pinggir memberikan pengaruh terhadap lebih tingginya produksi biomassa, lebih banyaknya malai per satuan luas dan lebih tingginya persentase gabah isi. Pak Busro yang merupakan petugas pertanian juga menjelaskan bahwasanya dengan adanya jarak juga sangat memudahkan ketika pemberian pupuk dan obat-obatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 315,
"width": 472,
"height": 172,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pemupukan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu pertama dilakukan setelah 15 hari dari penanaman, pemberian pupuk ini merupakan hal yang sangat penting dalam membantu pertumbuhan padi sedangkan pemupukan kedua dalam istilah para petani adalah pupuk “balas” yang artinya pupuk pelengkap untuk tanaman padi yang apabila pertumbuhannya tidak rata. Ketidakrataan pertumbuhan tersebut biasanya disebabkan karena pada saat awal pupuk tidak terkena atau mendapatkan pupuk lebih sedikit. Pemupukan kedua dilakukan setelah 25 hari dari pemupukan pertama.Pada saat pemupukan kedua, selain masalah ketersediaan pupuk, permasalahan air menjadi permasalahan lain yang dihadapi oleh para petani, dimana musim kemarau terlalu awal untuk tahun ini sehingga proses pemupukan kedua menjadi tertunda.",
"type": "Text"
},
{
"left": 193,
"top": 698,
"width": 227,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 5. Foto kegiatan Menjelang Musim Panen",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "169",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 73,
"width": 472,
"height": 51,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Walaupun terdapat beberapa kendala dilapangan namun peserta tidak mengalami gagal panen, akan tetapi karena keterlambatan dalam pemberian pupuk sehingga mengakibatkan hasil gabah yang kurang optimal bila dibandingan tahun lalu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 153,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENUTUP",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 174,
"width": 472,
"height": 131,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Satu hal yang tim pengabdi temukan dilapangan sebagai bagian dari permasalahan kelangkaan pupuk adalah komunikasi dan penginputan data yang tidak tepat pada saat menerbitkan RDKK, data jatah pupuk juga tidak bisa konsisten setiap tahun diakibatkan karena perubahan dari penggarap tanah. Kebanyakkan petani ternyata mengerjakan lahan sewaan sehingga lahan yang sama bisa jadi petani yang berbeda. Selain itu takaran yang diberikan oleh petugas lapangan tidak sesuai dengan kebutuhan petani karena sedikit banyakknya kebutuhan pupuk petani adalah tergantungdari factor cuaca dan kandungan ph tanah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 315,
"width": 471,
"height": 71,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ada hal yang masih menjadi beban bagi tim pengabdi yang dirasakan setiap akhir dalam pelaksanaan pengabdian, ketika suatu metode dirasakan berhasil untuk membantu mengatasi permasalahan dilapangan namun ternyata perubahan aturan dan rumitnya birokasi membuat permasalahn baru dialami dan setiap kali ada perubahan, pihak yang di rugikan selalu kembali adalah petani.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 415,
"width": 108,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "UCAPAN TERIMAKASIH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 435,
"width": 468,
"height": 32,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ucapan terima kasih ditujukan kepada kelompok petani dusun Reyan kecamatan Gerung Lombok Barat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 496,
"width": 86,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR RUJUKAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 80,
"top": 516,
"width": 463,
"height": 51,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Badan Pusat Statistik. 2018. “Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat.” (2): 131. https://ntb.bps.go.id/indicator/53/334/1/luas-panen-produksi-dan-produktivitas-padi-hasil- ksa.html.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 577,
"width": 462,
"height": 31,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1999 Tentang Pembaharuan Kebijaksanaan Pengelolaan Irigasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 617,
"width": 462,
"height": 51,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Ikhwani, Gagad Restu Pratiwi, Eman Paturrohman, and A K Makarim. 2015. “Peningkatan Produktivitas Padi Melalui Penerapan Jarak Tanam Jajar Legowo.” Iptek Tanaman Pangan 8(2): 72– 79. http://pangan.litbang.pertanian.go.id/files/03-IkhwaniIT0802.pdf.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 677,
"width": 462,
"height": 31,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Kartika, Kartika et al. 2018. “Internal versus Edge Row Comparison in Jajar Legowo 4:1 Rice Planting Pattern at Different Frequency of Fertilizer Applications.” Agrivita 40(2): 222–32.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 718,
"width": 463,
"height": 31,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Post, Lombok. 2021. “Perekonomian NTB Tertolong Sektor Pertanian.” : 2020–21. https://lombokpost.jawapos.com/ekonomi-bisnis/07/05/2020/perekonomian-ntb-tertolong-",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 24,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 523,
"top": 771,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "170",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 784,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 98,
"top": 73,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "sektor-pertanian/.",
"type": "Text"
},
{
"left": 80,
"top": 93,
"width": 462,
"height": 51,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "6. Sriwinarti, Ni Ketut, 2016, Implementasi Penggunaan Kartu Petani: Sebagai Media Pengendali Distribusi Pupuk Bersubsidi, Proseding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasi (SENTIA) , Vol 8 A191-195, Politeknik Negeri Malang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 153,
"width": 463,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "7. Wang, Kai et al. 2013. “Kai Wang.” 44(0): 47–54.",
"type": "Table"
},
{
"left": 98,
"top": 174,
"width": 326,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S037842901200384X.",
"type": "Text"
}
] |
699d07cb-0571-d21e-bb2c-ee0baa279c3b | https://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains/article/download/342/679 | [
{
"left": 113,
"top": 795,
"width": 391,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "216 http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 92,
"top": 118,
"width": 48,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL",
"type": "Section header"
},
{
"left": 255,
"top": 112,
"width": 57,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SOSAINS",
"type": "Title"
},
{
"left": 185,
"top": 141,
"width": 222,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL SOSIAL DAN SAINS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 229,
"top": 163,
"width": 132,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "VOL 2 NO 2 2022 P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 197,
"width": 402,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EFEKTIVITAS DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG",
"type": "Section header"
},
{
"left": 223,
"top": 236,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ermansyah 1 dan Nana Ariska 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 177,
"top": 260,
"width": 237,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1,2 Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar, Indonesia Corresponding Author :Ermansyah 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 285,
"width": 212,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[email protected] dan [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 303,
"width": 410,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Info Artikel : Diterima : 17 Januari 2022 Disetujui : 05 Februari 2022 Dipublikasikan : 15 Februari 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 151,
"top": 330,
"width": 56,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 78,
"top": 363,
"width": 50,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci:",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 373,
"width": 52,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kangkung, Pertumbuhan,",
"type": "Table"
},
{
"left": 78,
"top": 393,
"width": 58,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pupuk Kandang",
"type": "Text"
},
{
"left": 144,
"top": 350,
"width": 370,
"height": 227,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Latar Belakang : Kangkung merupakan salah satu sayuran yang populer dan di gemari masyarakat indonesia.Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae . Tujuan : Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung Metode : Penelitian ini akan dilaksanakan di desa Babul makmur, kec.simeulue barat. Waktu pelaksanaan Penelitian ini di mulai pada bulan November 2021 sampai dengan selesai. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : tanah tanam, pupuk organik kotoran sapi, pupuk Urea (Kandungan 46% N), benih Kangkung darat. Sedangkan alat yang digunakan, antara lain : cangkul, cetok, pisau, tree pembenihan, polybag (ukuran media 5 kg), label, alat pengukur penggaris, alat tulis, alat ukur berat (timbangan house dan timbangan elektrik). Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah per tanaman dan berat basah tanaman per polybagpada tanaman Kangkung akibat pemberian pupuk organik kotoran sapi. Kesimpulan : Perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 50 ton/Ha menghasilkan pertumbuhan dan hasil maksimum, sedangkan untuk pertumbuhan dan hasil yang optimum (tepat guna danmenguntungkan) terhadap tanaman Kangkung Darat, ditunjukkan perlakuan pemberiandosis pupuk kotoran sapi 30 ton/Ha.",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 621,
"width": 51,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Kale, Growth,",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 641,
"width": 29,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Manure",
"type": "Table"
},
{
"left": 151,
"top": 586,
"width": 59,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 144,
"top": 604,
"width": 370,
"height": 143,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Background : Kangkung is one of the popular vegetables and enjoyed by the people of Indonesia. This plant can be grown in the lowlands and highlands. Kangkung is a type of leaf vegetable plant, belonging to the Convolvulaceae family. Purpose : The purpose of this study was to determine the effectiveness of manure application on the growth and yield of kale. Method : This research will be carried out in Babul prosperous village, west Simeulue district. The implementation time of this research starts in November 2021 until it is finished. The materials used in this study include: planting soil, organic cow dung fertilizer, urea fertilizer (46% N content), land kangkung seeds. While the tools used, among others: hoe, trowel, knife, seedling tree, polybag (medium size 5 kg), labels, measuring tools ruler, stationery, weight measuring instruments (house scales and electric scales). Results : The results showed that there was a very significant effect on plant height, number of leaves, wet weight per plant and plant wet weight per polybag",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 61,
"width": 293,
"height": 28,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Efektivitas Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung",
"type": "Page header"
},
{
"left": 450,
"top": 64,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 796,
"width": 390,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ermansyah dan Nana Ariska 217",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 144,
"top": 116,
"width": 370,
"height": 46,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "on Kangkung plants due to organic cow dung fertilizer. Conclusion : The treatment with 50 tons/ha of manure gave maximum growth and yields, while for optimum growth and yields (effective and profitable) for Kangkung Darat, it was shown that the dose of cow dung fertilizer was 30 tons/ha.",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 178,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 205,
"width": 400,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kangkung merupakan salah satu sayuran yang populer dan di gemari masyarakat indonesia. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae (Nurliana, Noviyanti, & Azwir, 2017). Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih- putihan merupakan sumber pro-vit A yang sangat baik. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua yaitu kangkung kering atau tegalan, dan kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah tropis (Iswanto & Astuti, 2019). Saat ini banyak di budidayakan kangkung darat, karena masyarakat lebih berminat pada jenis kangkung tersebut. Hasil tanaman kangkung ini dijual dalam bentuk cabutan tanaman dengan akarnya. Tanaman ini termasuk tanaman dikotil dan berakar tunggang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 344,
"width": 400,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kangkung merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Tanaman ini bergizi tinggi dan lengkap, seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, posfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A,vitamin B, vitamin C, karoten, hentriakontan dan sitosterol (Putra, 2020). Senyawa kangkung yang dikandung dalam tanaman kangkung adalah saponin, flavonoid dan poliferol yang dapat digunakan untuk pengobatan bagi penderita susah tidur (Jayavarman, 2021). Serat pada kangkung sangat baik untuk mencegah konstipasi sehingga dapat menghalangi terjadinya kanker perut. Karetenoid dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A serta klorofil tinggi, kedua senyawa ini berperan sebagai antioksidan yang berguna untuk mencegah penuaan dan menghalangi mutasi genetik penyebab kanker (Ngapu, Raka, & Hanum, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 470,
"width": 400,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Budidaya kangkung sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama (Prasetio, 2015). Karena itulah, harga kangkung di pasaran relatif murah dibanding jenis sayuran yang lain. Pada umumnya, penanaman kangkung hanya sebagai tanaman budidaya yang dikelola sendiri untuk kebutuhan idup sehari ± hari. Tetapi karena adanya kebutuhan sayuran di pasaran maka tanaman kangkung menjadi salah satu sayuran yang banyak dicari oleh konsumen (Setyaningrum & Saparinto, 2012). Dalam rangka meninkatkan produktifitas tanaman kangkung diperlukan berbagai upaya ke arah peningkatan produksi secara berkelanjutan dan kualitas panen tanaman akan dijual di pasaran. Salah satu upaya tersebut adalah melalui intensifikasi tanaman dengan cara pemberian pupuk organik (Purwantini, 2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 597,
"width": 400,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bahan organik, pupuk kandang atau kompos merupakan bagian penting dalam sistem tanah. Peran utama kompos adalah sebagai “ conditioner ” tanah-tanah kritis, memperbaiki sifat fisik dan biologik tanah dan menambah unsur hara (Yulina & Ambarsari, 2021). Bahan organik memiliki peran penting di tanah karena membantu menahan air, sehingga ketersediaan air tanah lebih terjaga, membantu memegang ion sehingga meningkatkan kapasitas tukar ion atau ketersediaan hara (Agustina, Jumini, & Nurhayati, 2015). Menambah hara terutama N, P, dan K setelah bahan organik terdekomposisi sempurna, membantu granulasi tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur atau remah, yang akan memperbaiki aerasi tanah dean perkembangan sistem perakaran, serta memacu pertumbuhan mikroba dan hewan tanah lainnya yang sangat membantu proses dekomposisi bahan organik tanah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 52,
"width": 195,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 2, Nomor 2, Februari 2022 p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 782,
"width": 388,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "218 http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 116,
"width": 400,
"height": 99,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Karakter beberapa jenis bahan organik saling berbeda, dilihat dari persentase C- organik, N-total, Nanorganik, pH dan KTK-nya. Keasaman (pH) bahan tersebut berkisar antara 5,9 – 6,8 (sisa tumbuhan), 5,2 – 9,4 (kotoran hewan). Kotoran lembu memiliki pH sekitar 5,2 sedangkan pH kotoran kuda mencapai 9,4. Berdasar kecepatan pelepasan CO2, laju mineralisai atau dekomposisi kotoran kuda paling lambat dibanding kotoran babi, ayam dan lembu (Rahayu, 2020). Namun demikian laju dekomposisi kotoran hewan relatif lebih cepat dibanding dengan sisa tumbuhan. Kenyataan ini penting dipertimbangan dalam pemilihan pupuk dari kotoran hewan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 217,
"width": 400,
"height": 61,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada penelitian ini peneliti menggunakan pupuk kandang sapi sebagai bahan dasar pupuk untuk digunakan pada sayuran kangkung dan diaplikasikan dengan perbedaan konsentrasi untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap produksi sayuran kangkung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Efektivitas Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 246,
"top": 293,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 321,
"width": 400,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini akan dilaksanakan di desa Babul makmur,kec.simeulue barat. Waktu pelaksanaan Penelitian ini di mulai pada bulan November 2021 sampai dengan selesai. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : tanah tanam, pupuk organik kotoran sapi, pupuk Urea (Kandungan 46% N), benih Kangkung darat. Sedangkan alat yang digunakan, antara lain : cangkul, cetok, pisau, tree pembenihan, polybag (ukuran media 5 kg), label, alat pengukur penggaris, alat tulis, alat ukur berat (timbangan house dan timbangan elektrik).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 409,
"width": 400,
"height": 137,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari enam (6) perlakuan dengan tiga (3) ulangan dan untuk pengamatan, masing- masing perlakuan diwakili dua (2) tanaman sampel, kemudian untuk penempatan perlakuan pada petak percobaan dilakukan secara acak. Adapun perlakuan-perlakuan Pupuk Kandang terdiri dari enam (6) dosis, antara lain : P0 = Tanpa Pupuk Organik (kontrol) P1 = Pupuk Organik 10 ton/Ha (10 gram/tanaman atau 100 gram/polybag) P2 = Pupuk Organik 20 ton/Ha (20 gram/tanaman atau 200 gram/polybag) P3 = Pupuk Organik 30 ton/Ha (30 gram/tanaman atau 300 gram/polybag) P4 = Pupuk Organik 40 ton/Ha (40 gram/tanaman atau 400 gram/polybag) P5 = Pupuk Organik 50 ton/Ha (50 gram/tanaman atau 500 gram/polybag).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 549,
"width": 400,
"height": 73,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian pupuk Organik terhadap pertumbuhan dan hasil Tanaman Kangkung, maka digunakan Uji F dengan taraf 5%, yaitu Uji Analisis Sidik Ragam (ASR). Apabila dari hasil Uji F 5% terdapat pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan Uji T (Uji Beda Nyata Terkecil) dengan taraf 5% guna mengetahui perbedaan diantara dosis perlakuan pupuk Organik, sehingga dapat diketahui dosis perlakuan yang tepat guna (dosis efektif) dan menguntungkan (dosis efisien).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 625,
"width": 400,
"height": 35,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Macam variabel pengamatan pertumbuhan dan hasil Tanaman Kangkung yang diamati pada penelitian ini meliputi: Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Berat Basah per Tanaman dan Berat Basah Tanaman per Polybag.",
"type": "Text"
},
{
"left": 234,
"top": 676,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 703,
"width": 402,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun bayam. Hasil analisis ragam menunjukkan, bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata pada pengamatan tinggi tanaman selama pertumbuhan tanaman",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 63,
"width": 293,
"height": 28,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Efektivitas Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung",
"type": "Page header"
},
{
"left": 450,
"top": 66,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 796,
"width": 393,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ermansyah dan Nana Ariska 219",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 127,
"width": 400,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kangkung darat, yaitu pada saat tanaman umur 10 hari, 20 hari dan 30 hari setelah tanam (Kogoya, Dharma, & Sutedja, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 152,
"width": 402,
"height": 124,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada Tabel 1. menunjukkan, bahwa dengan meningkatnya pemberian dosis pupuk kandang akan diikuti pula dengan peningkatan tinggi tanaman selama pertumbuhan tanaman kangkung darat. Tinggi tanaman, terpendek (terkecil) cenderung ditunjukkan perlakuan tanpa pupuk organik (21,89 cm) dan secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan pemberian dosis pupuk organik kotoran sapi lainnya. Tanaman tertinggi cenderung dicapai perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 50 ton/Ha (30,67 cm), meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 40 ton/Ha (29,64 cm), dan perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 30 ton/Ha (28,89 cm), tetapi ketiga perlakuantersebut berbeda nyata secara statistik dengan perlakuan pemberian dosis pupuk kandang yang lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 294,
"top": 291,
"width": 42,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 123,
"top": 304,
"width": 381,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Kangkung Pemberian Pupuk Kandang pada Berbagai",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 317,
"width": 386,
"height": 179,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dosis dan Umur Pengamatan. Perlakuan Pemberian Dosis Pupuk kandang Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm) Kangkung Darat 10 hari 20 hari 30 hari P0 = Tanpa Pupuk Kandang 6,82 a 16,35 a 22,89 a P1 = Pupuk kandang 10 ton/Ha 8,64 b 17,89 b 24,17 b P2 = Pupuk kandang 20 ton/Ha 10,23 c 19,17 b 27,33 b P3 = Pupuk kandang 30 ton/Ha 11,89 d 21,33 c 29,89 c P4 = Pupuk kandang 40 ton/Ha 12,35 d 22,72 cd 30,14 c P5 = Pupuk kandang 50 ton/Ha 12,64 d 23,43 d 30,17 c BNT 5 % 0, 8 1 1, 7 3 2, 2 8 Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 511,
"width": 400,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil analisis ragam menunjukkan, bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata pada pengamatan jumlah daun selama pertumbuhan tanaman kangkung darat, baik pada saat tanaman ber- umur 10 hari, 20 hari dan 30 hari setelah tanam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 294,
"top": 575,
"width": 42,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 587,
"width": 383,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Kangkung Pemberian Pupuk Kandang pada Berbagai",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 600,
"width": 376,
"height": 162,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dosis dan Umur Pengamatan. Perlakuan Pemberian Dosis Pupuk kandang Rata-Rata Jumlah Daun Tanaman Kangkung 10 hari 20 hari 30 hari P0 = Tanpa Pupuk Kandang 4,50 a 5,25 a 8,25 a P1 = Pupuk kandang 10 ton/Ha 500 b 6,25 b 10,75 b P2 = Pupuk kandang 20 ton/Ha 5,25 b 6,50 b 11,50 b P3 = Pupuk kandang 30 ton/Ha 5,85 c 7,50 c 13,00 c P4 = Pupuk kandang 40 ton/Ha 5,12 c 7,75 c 13,75 c P5 = Pupuk kandang 50 ton/Ha 5,10 c 8,25 c 14,00 c BNT 5 % 0, 25 0, 75 1, 25",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 52,
"width": 195,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 2, Nomor 2, Februari 2022 p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 782,
"width": 388,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "220 http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 116,
"width": 400,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 154,
"width": 400,
"height": 124,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada Tabel 2. menunjukkan, bahwa dengan meningkatnya pemberian dosis pupuk kandang akan diikuti pula dengan peningkatan jumlah daun selama pertumbuhan tanaman Kangkung Darat. Jumlah daun terkecil cenderung ditunjukkan perlakuan tanpa pupuk kandang (8,25 helai) dan secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan pemberian dosis pupuk organik kotoran sapi lainnya. Jumlah daun terbanyak cenderung dicapai perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 50 ton/Ha (14,00 helai), meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 40 ton/Ha (13,75 helai), dan perlakuan pemberian pupuk kandang 30 ton/Ha (13,00 helai), tetapi ketiga perlakuan dosis pupuk tersebut berbeda nyata secara statistik dengan perlakuan pemberian dosis pupuk kandang lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 280,
"width": 400,
"height": 175,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil analisis ragam menunjukkan, bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata pada pengamatan berat basah per tanaman dan berat basah tanaman per polybag. Pada Tabel 2. menunjukkan, bahwa dengan meningkatnya pemberian dosis pupuk kandang akan diikuti pula dengan peningkatan berat basah per tanaman dan berat basah tanaman per polybag tanaman kangkung darat. Berat basah per tanaman dan berat basah tanaman per polybag terkecil cenderung ditunjukkan perlakuan tanpa pupuk kandang (10,30 gram dan 127,43 gram) dan secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan pemberian dosis pupuk organik kotoran sapi lainnya. Jumlah daun terbanyak cenderung dicapai perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 50 ton/Ha (23,20 gram dan 241,80 gram), meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 40 ton/Ha (22,70 gram dan 237,93 gram), dan perlakuan pemberian pupuk kandang 30 ton/Ha (21,90 gram dan 229,10 gram), tetapi ketiga perlakuan dosis pupuk tersebut berbeda nyata secara statistik dengan perlakuan pemberian dosis pupuk kandang lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 294,
"top": 470,
"width": 42,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3.",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 483,
"width": 365,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rata-rata Berat Basah per Tanaman dan Berat Basah Tanaman per Polybag (gram)",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 495,
"width": 319,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tanaman Kangkung Akibat Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk kandang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 124,
"top": 509,
"width": 369,
"height": 170,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perlakuan Pemberian Dosis Pupuk Kandang Rata-Rata Berat Basah (gram) Tanaman Kangkung Per Tanaman Per Polybag P0 = Tanpa Pupuk Kandang 10,30 a 129,43 a P1 = Pupuk kandang 10 ton/Ha 15,70 b 176,20 b P2 = Pupuk kandang 20 ton/Ha 17,10 b 195,66 b P3 = Pupuk kandang 30 ton/Ha 21,90 c 227,11 c P4 = Pupuk kandang 40 ton/Ha 22,70 c 237,93 c P5 = Pupuk kandang 50 ton/Ha 23,20 c 241,80 c BNT 5 % 2, 3 8 19,86",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 658,
"width": 400,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 61,
"width": 293,
"height": 28,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Efektivitas Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung",
"type": "Page header"
},
{
"left": 450,
"top": 64,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 796,
"width": 390,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ermansyah dan Nana Ariska 221",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 271,
"top": 116,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 144,
"width": 402,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dari penelitian pengaruh pemberian dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kangkung dapat disimpulkan sebagai berikut, terdapat pengaruh yang sangat nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah per tanaman serta berat basah tanaman per polybag tanaman Kangkung akibat pemberian pupuk organik kotoran sapi. Perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 50 ton/Ha menghasilkan pertumbuhan dan hasil maksimum, sedangkan untuk pertumbuhan dan hasil yang optimum (tepat guna dan menguntungkan) terhadap tanaman Kangkung, ditunjukkan perlakuan pemberian dosis pupuk kandang 30 ton/Ha.",
"type": "Text"
},
{
"left": 271,
"top": 271,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIBLIOGRAFI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 297,
"width": 400,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agustina, Agustina, Jumini, Jumini, & Nurhayati, Nurhayati. (2015). Pengaruh Jenis Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Tomat (Lycopersicum esculentum Mill L.). Jurnal Floratek , 10 (1), 46–53. Iswanto, Nova, & Astuti, Puji. (2019). The influence of Cow Manure and Liquid Organic fertilizer Super Natural Nutrition towart growth and yield of land cress (Ipomoea reptans Poir). Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan , 18 (1), 135–144. Jayavarman, Mathein. (2021). Pengaruh perbandingan kecepatan aliran air dan variasi konsentrasi nutrisi pertumbuhan tanaman (Kangkung) pada sistem irigasi hidroponik NFT . Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 410,
"width": 400,
"height": 86,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kogoya, Tina, Dharma, I. Putu, & Sutedja, I. Nyoman. (2018). Pengaruh pemberian dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman bayam cabut putih (Amaranthus tricolor L.). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika , 7 (4), 575–584. Ngapu, Albinus, Raka, I. Dewa Nyoman, & Hanum, Farida. (2020). Pengaruh Perlakuan Kosentrasi Biourine Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir). AGRIMETA: Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem , 10 (19), 27–31.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 499,
"width": 400,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurliana, Nurliana, Noviyanti, Anita, & Azwir, Azwir. (2017). Identifikasi Tanaman Sayuran di Desa Cot Yang Aceh Besar. Serambi Saintia: Jurnal Sains Dan Aplikasi , 5 (1). Prasetio, Untung. (2015). Panen sayuran hidroponik setiap hari . Jakarta: AgroMedia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 550,
"width": 399,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purwantini, Tri Bastuti. (2016). Potensi dan prospek pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi , 30 (1), 13–30.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 575,
"width": 399,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Putra, A. R. (2020). Pengaruh Metode Dan Dosis Aplikasi Vermikompos Pada Budidaya Tanaman Kangkung (Ipomoea Reptans Poir) Secara Hidroganik .",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 600,
"width": 399,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahayu, Dewi. (2020). Pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran sapi pada media tanam tanah, pasir dan serbuk kayu terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum Frutescens l.) . Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 638,
"width": 400,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setyaningrum, Hesti Dwi, & Saparinto, Cahyo. (2012). Panen sayur secara rutin di lahan sempit . Penebar Swadaya Grup.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 663,
"width": 399,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yulina, Henly, & Ambarsari, Wiwik. (2021). Hubungan Kadar Air Dan Bobot Isi Tanah Terhadap Berat Panen Tanaman Pakcoy Pada Kombinasi Kompos Sampah Kota Dan Pupuk Kandang Sapi. Agro Tatanen| Jurnal Ilmiah Pertanian , 3 (2), 1–6.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 66,
"width": 195,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 2, Nomor 2, Februari 2022 p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X",
"type": "Text"
},
{
"left": 116,
"top": 795,
"width": 385,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "222 http://sosains.greenvest.co.id",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 161,
"top": 176,
"width": 346,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.",
"type": "Text"
}
] |
4cf81888-b330-12cb-936e-280fb112479d | https://e-journal.usd.ac.id/index.php/IJIET/article/download/2430/1946 | [
{
"left": 164,
"top": 45,
"width": 348,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET , e-ISSN 2548-8430, p-ISSN 2548-8422, Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "168",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 243,
"top": 94,
"width": 270,
"height": 35,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "International Journal of Indonesian Education and Teaching http://e-journal.usd.ac.id/index.php/IJIET Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 129,
"top": 158,
"width": 369,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SOCIAL NETWORK FOR LEARNING: AL-HIKMAH UNIVERSITY UNDERGRADUATE STUDENTS’ PERSPECTIVE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 242,
"top": 196,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Semiu Olawale MAKINDE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 194,
"top": 210,
"width": 238,
"height": 52,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Al-Hikmah University, Ilorin, Nigeria correspondence: [email protected] https://doi.org/10.24071/ijiet.v4i2.2430 received 12 February 2020; accepted 2 July 2020",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 286,
"width": 48,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 300,
"width": 400,
"height": 301,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This study was carried out to investigate the awareness and utilization of social network for learning among undergraduate students at Al-hikmah University, Ilorin, Nigeria. Gender, technology background, age, level, and area of specialization are the variables involved. The descriptive survey research design was employed to draw responses with the use of self-structured questionnaire. All Al-hikmah university students are the population of the study while the target population are 200 level to 400 level students from which a sample size of 400 undergraduate students was selected via random sampling techniques from six out of seven faculties available. The instrument was validated by experts and the reliability co-efficient using a split-half test was 0.86. Four research questions and one hypothesis were used for the study. Frequency distribution, charts, and t-test were the statistical tools used to analyze the data. The findings indicated that social network is used for educational purposes with improved engagement, better understanding of the subject matter as it helps to reinforce learning with technology because 80.0% of learners were digital native. Despite the benefits, social network can interrupt personal study, distract the conventional classroom learning, loss of privacy and exposure to cybercrimes as indicated by the respondents with 82%, 68%, and 55% respectively. Hence, Tertiary Institutions should organize series of seminars, workshops, conferences to update, enlighten and encourage students and lecturers on the good and not forgetting the not too- good and disadvantages attached with the use of social network as a tool for learning and interaction.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 617,
"width": 400,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords : awareness, learning ICT, social networking, undergraduates, utilization",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 659,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 672,
"width": 400,
"height": 80,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Social Network is said to be a social structure comprising of a set of Social Actions such as (individual or organization) set of duo ties and other social dealings between them. The Social Network perspective comprises of a set of methods for analysing the structure of a whole social community as well as a variety of theories describing the patterns followed in these structures (Wikipedia, 2015). The study of Social Network has received significant interests from",
"type": "Text"
},
{
"left": 361,
"top": 45,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "169",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 400,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "researchers in various domains of learning especially in Education since knowledge acquiring have moved from teacher-centred to students-centred for efficiency and effectiveness. It is also becoming a vast approach in the field of technology where artificial is gaining more grounds (Barker, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 170,
"width": 401,
"height": 259,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The secondary and next level of Education is a bit more involved as they actively make use of Social Network within and outside the classroom environment. The teacher uses interactive boards and sometimes overhead projectors to teach while students make use of gadgets like the tablets, palmtop, I- pads and sometimes the personal computers as an add-up to the conventional classroom. Using Social Networking sites helps to create virtual images, concretize learning, emphasizing the benefits of learning with technology, they get to practise more on their own what has been learnt in class (example of such are Games and Simulation, Drill and Practices is the Scrabble) this creates an avenue for learners to gain more and at their own pace. (Groff & Haas, 2008). However, Utilizing Social Network tools with large students’ group might create a problem, challenges an advantage of increased Awareness or appreciation are complexity of typically observed behaviour in Social Learning environment which may help the Academic abilities of Undergraduates students to manage the tools (Osborne, 2012). When Social Network is discussed the term ICT cannot be overlooked, ICT is a broad term used to describe information and communications technology, it is a process of acquiring, processing, storing and distributing information by a combination of computer, cables and telecommunication tools and techniques.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 446,
"width": 365,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Concepts and Relevance of Information and Communication Technology",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 460,
"width": 401,
"height": 190,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Information Communication Technology is one of the various significant/important discussion in the present world. ICT comes from the combination of Information Technology and Communication Technology that is the method of storing manipulating and communicating information. It is a generally used term to describe any technology that helps with the production, manipulation, storage, communication or dissemination of information, IT applies to the expansive, complex and in exhaustive programs with electronic devices usually processing data in binary format. The use of the internet on social network by students need adequate training and skills which supposed to be from the early stage of their life. according to the study of Makinde and Bolaji (2019), it was opined that integrating the internet services in secondary schools will improve the standard of education and encourages critical thinking of the students towards their learning. This may not be possible if children are not been familiar with the nitty-gritty of the social media tool at the early stage of their learning process.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 653,
"width": 401,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "According to Makinde (2019), lecturers should not worry much on the design and production of materials for their classroom, the internet has a numerous quantity of resources and materials they can imbibe into their lessons. Not only does this lessen the workload but also gives room for students with diverse interest and level of retention and assimilation to catch up. It was observed that the interest and readiness can be studied by evaluating students’ knowledge (George, Papachristou, Belisario, Wang, Wark, Cotic, & Musulanov, 2014), ICT",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 45,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "170",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 401,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "skill (Seraji & Yar Muhammadi, 2010; Anene, Imam & Odumuh, 2014), self- tutored learning (Kaur, 2014; Chu & Tsai, 2009), attitude (El-Gayar, Moran & Hawkes, 2011; Hussein, 2011) in e-learning and computer and internet efficacy (Kumar, 2017; Seraji, 2013) among others.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 170,
"width": 400,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Efficient, effective and reliable information would be disseminated among students and teachers in the interactive systemized society through ICT. Teachers are advised to introduce ICT into their classroom to plan, deliver assess information and give instruction. Usage of social networking sites provides a venue for clients to freely express themselves and the open-access of social networking sites enables those with valid account to interact. The nature of interaction between users is often confined to the profile information that explains a user’s preference to accept data (Posey, Lowry, Roberts & Ellis, 2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 280,
"width": 400,
"height": 163,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Makinde (2010) opines that since the world is moving towards the use of ICT in various areas of human activities, in order to improve on Nigeria educational system, there is need for internet resources like social networking not only as tools for information and communication but also as a course of study or discipline in higher institutions. The benefits of using the internet services include: (a) accessing information easily, (b) getting accurate information at a glance, (c) improving academic collaboration and communication, (d) improving the channel of cooperation between students and between lecturers/instructors, encouraging students' ability to identify and analyse problems and promote adequate retention of learning materials (Makinde, 2017), and (e) growing learners' learning charisma and promoting learners' self-confidence in internet service applications (Makinde, 2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 460,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Social Networking in Education",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 474,
"width": 401,
"height": 135,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In an effort to promote authentic learning through usage of social network sites the educational sector thought that encouraging authentic communication by allowing these sites to be run by their peers (students should form a part of the team in charge of the pursuit). The university would play an oversight and supervisory role acting as the king behind the siege. In order to reinforce and concretize learning lecturers/tutor are beginning to provide access to relevant information including; research results, practical simulations, and other real-world or simulated data in an appropriate format. There are challenging tasks that drive the reasons to utilize, transform, apply, and reinterpret the information and lessons learnt in the traditional or online classroom.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 612,
"width": 400,
"height": 121,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Advancement of web technology is correlated to increase of membership of social networking and online collaborative work, a network that brings people together for a mutual aim (Acum, 2010). The social network is coming into existence and shaping the way that people communicate, interact, collaborate, work or even learn (Gulbahar & Kalelioglu, 2010). Social Network is useful to “Showcase”, “Make known” “Advertise” work is done, research was done by Students, Lecturer, Researchers and the entire educational sector, also to elicit comments, seek opinion, make suggestions upon such works in other to attain operative efficiency and productive effectiveness (Thomas & Thomas, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 361,
"top": 45,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "171",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 207,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Influence of Social Network on Learning",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 128,
"width": 400,
"height": 191,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The impact of the internet and social network in education is a very delicate but important part of the teaching and learning process making it a critical issue in recent years. The internet is a very essential part of life, especially for enjoyment and education. It is vastly used among large community using internet for purely educational purposes, unfortunately, previous years youth, upcoming generation (teenagers) have begun the usage for majorly entertainment and unruly activities. Tess, (2013) judged that social network serves educational goals and objectives by involving students through such informal methods as it allows students (learners) through the process of joint sense-making, collaborative learning, participatory and discussion forums. Some social network platforms are specifically created for educational environment including linked.in communication which is fully featured for educational purposes and let the user update educational documentations and make a professional connection. The influence of social network in education is numerous and can be is delicate.",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 331,
"width": 409,
"height": 212,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Positive Influence Negative Influence Communication with colleagues and friends who are separated by geographical location Attention to detail, pronunciation and grammar have declined and reduced drastically. Suggestions, perceptions and thoughts are given over different topics among users Students get addicted to the social network instead of spending time with family and friends. It increases awareness among the mass with up- to- date information The more time they spend on social network sites the less they spend socializing in person. It helps to educate students by allowing learners and teachers on the same platform Active involvement of students on social network sites reduces their attention span, focus consequently their academic performance declines. They are exposed to continuously new ideas, given a big chance to create and explore Students maintain privacy while uploading photos which may lead to criminal activities.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 561,
"width": 400,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The social network is a self-networked resource serving as a key site for sociality and identification, recognition in many people’s life (Papacharissi, 2010). The indispensable changing nature of a student who is just being admitted into a tertiary institution will ultimately see the importance of the social network in the higher institute of education in a practical sense. Its attributes reflect a highly creative, collective and connected qualities application that is highly friendly, fluid and speedy in nature.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 672,
"width": 258,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Students Utilization of Social Network for Learning",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 685,
"width": 400,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Social media is a group of interrelated internet-based applications that are built on the ideological and technological foundations of Web.2.0 and allows the creation, modification and exchange of user-generated contents (UGC). User- generated content covers a variety of media content available in different ways and forms of modern communication technology it entered into limelight of",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 45,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "172",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 400,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "mainstream usage in 2005, having aroused in web publicity and new media content sharing production circles.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 142,
"width": 400,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dessy and Dwijanto (2019) opine that learning media would be accessed through android and teacher can use PowerPoint slide to present the material at the beginning of teaching. It facilitates teacher to share knowledge. Such packaged learning materials are purposed to facilitate educating students systematically, directive, and in line with targeted objective. Learning media is presented by practising (to input the data quickly and to show the result in the form of an already selected diagram and to help them master the already learnt materials). Social media is a compartment of all digital media technology such as question and answer databases, digital video and animation, blogging, podcasting, forums, wikis, review sites, social network, mobile phones and photography.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 280,
"width": 400,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teachers and Professors are doing everything in and outside their reach from creating chat rooms, forums and application to extend classroom discussion to posting assignments, tests, quizzes to assist with students homework outside of the classroom, it also fosters teacher-parent communication as parents have the privilege to discuss and be updated on their wards performance in other for them to know where and when to assist and encourage their wards. Idakwo (2011) uphold the truth that the usage of social media as a means of reaching out to the world has been adopted in Nigeria.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 405,
"width": 374,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Al-Hikmah University Contributions Towards Adequate Social Networking",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 419,
"width": 400,
"height": 107,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Al-Hikmah University, Ilorin, Nigeria was coming into existence through Abdur-Raheem Oladimeji Islamic Foundation (AROIF), Nigeria in 2005. The University was granted License to exists as a Conventional Private University on January 7th 2005 by the Federal Government of Nigeria, FGN with License No. 010. Academic activities commenced during the 2005/2006 academic session with three (3) take-off Faculties: (Humanities, Management Sciences and Natural Sciences) and total pioneer students were 70 students spreading across the faculties.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 529,
"width": 400,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Presently, Al-Hikmah University has seven (7) Faculties (Humanities and Social Sciences, Management Sciences, Natural and Applied Sciences, Education, Law, Health Sciences and Agricultural Sciences). It has 57 Undergraduate courses; 7 Diploma programmes and 28 Postgraduate Programmes being managed by the Postgraduate School of the University. In addition, the University also has 9 Centres which includes Diploma and JUBEB Studies, Summer Studies, ICT and Distance Learning, Part-time and Professional Studies, Remedial and Extra Moral Studies, Centre for Islamic Economics and Finance, Islamic Heritage and Community Development, Research and International Cooperation, and Entrepreneurial and Vocational.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 667,
"width": 400,
"height": 79,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Today, the students’ population is over 4000 for both undergraduates and postgraduates and all course are duly approved and accredited by National Universities Commission, NUC. The University is among the forerunner’s Nigerian universities as a conventional private university with a well-articulated mission and vision that summed up in its motto: “Learning for Wisdom and Morality”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 361,
"top": 45,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "173",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 400,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The curriculum of the Institution is tailored towards promoting academic excellence through the use of innovative technology and also ensuring moral and spiritual uprightness of the youths irrespective of gender, religion, social and pollical affiliation, and racial or ethnic group, particularly in the face of vicious challenges posed to humanity at this digital age of the 21st century (Ibrahim, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 198,
"width": 400,
"height": 204,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Al-hikmah university amongst other prestigious private institutions in Nigeria has taken into consideration the need to use the social network for learning in the institution. In an effort to make learning more fun for students, one of her centres- Centre for Research, Industrial Linkage and International Cooperation (CRIIC) organized a workshop on students’ research soft skills in November 2019 for both freshers and returning students. This workshop covers major areas of social network like “Searching for Materials Online Using Search Engines and Techniques of Paraphrasing in Research; Report Formatting and Automated Referencing Using Ms Word, Mendeley And Endnote; Linking Title, Introduction, Literature Review, Analysis and Discussion in Research; and Getting Started with SPSS for Data Analysis”. (See Appendix 1.). This is to enable the students apply the experience for educational related programmes, instruction, online content and context, assignments and sometimes examinations been conducted. Also, other educational applications that may be used on mobile devices/ smartphones can be easily annexed with the experience.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 402,
"width": 401,
"height": 179,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The ICT, a department that oversees the ICT and student’s portal has made provision to make wireless internet connection (Wi-Fi) on campus at affordable cost, this is to further explore to upgrade, reinforce and concretize their learning The risk of Social Networking is numerous, some of which are: It gives users the opportunity to communicate without seeing one another and can damage their interpersonal communication (verbal relationship), cybercrime and fraud. Social Network makes the user see one another as “individuals” to be accused and toy instead of a person of great worth and good standard (Ahmed, Qazi, & Hargittai, 2011). Social Network can promote passions of sui generis and reduce passions of chumminess and cooperation between the users; users become remorseless to dissociation. It is in line with the above discussion that this research targets to examine the level of “Undergraduates Students Awareness, and Utilization of Social Network for learning in Al-hikmah university, Ilorin”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 598,
"width": 101,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research Questions",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 612,
"width": 401,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Are Undergraduates Students of Al-hikmah university, Ilorin aware of Social Network for Learning?",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 639,
"width": 401,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. What is the level of Awareness of Undergraduate Students of Al-hikmah university, Ilorin on Social Network for Learning?",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 667,
"width": 401,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. What is the rate of Utilization of Undergraduates Students of Al-hikmah university, Ilorin on Social Network for Learning based on Area of specialization?",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 708,
"width": 401,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. What are the Disadvantages / Risks and Problems of using the social network for Learning?",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 45,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "174",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 107,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research Hypothesis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 128,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ho1: There is no significant difference among Undergraduate Students Awareness and Utilization of Social Network for Learning based on Area of specialization.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 184,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Method",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 198,
"width": 401,
"height": 204,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This study is a descriptive research design of the cross-sectional survey type. The population for this study comprises of the entire Undergraduates Students of Al-hikmah University, Ilorin, Nigeria. The sample size is drawn from across the area of specializations like Education, Health Sciences, Humanities & Social Sciences, Law, Management Sciences and Natural & Applied Sciences. Agricultural Sciences was not included because the programme just approved to commence on 20th January 2020 by the National Universities Commission (NUC). Also, freshers, the newly admitted students were not involved, only 200Level to 400level students were considered. The respondents were administered hard copy questionnaires by the researchers personally using a convenience sampling technique. The study was conducted specifically with 400 participants in December 2019. With regards to ethical consideration, consent of the participants was taken before they filled in the questionnaire. Participation was not compelled and anonymous. The demographic data of the respondents is indicated in Table 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 418,
"width": 327,
"height": 329,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 1. Demographic Profile of the Respondents (N=400 ) Demographics Respondents Percentage (%) Gender Male 244 61.00 Female 156 39.00 Age Less than 18 years old 60 15.00 18 to 25 years 280 70.00 26 to 35 years 40 10.00 36 or older 20 5.00 Level of Education 200Level 116 29.00 300Level 128 32.00 400Level 156 39.00 Area of Specialization Education 80 20.00 Health Sciences 58 14.50 Humanities & Social sciences 94 23.50 Law 64 16.00 Management Sciences 54 13.50 Natural & Applied sciences 50 12.50",
"type": "Table"
},
{
"left": 361,
"top": 45,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "175",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 156,
"top": 115,
"width": 301,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Technology Background Digital Native 320 80.00 Digital Migrant 80 20.00",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 171,
"width": 88,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Instrumentations",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 185,
"width": 401,
"height": 149,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The instrument used for data collection was a self-constructed questionnaire titled “Undergraduates Students’ Awareness and Utilization of Social Network for Learning”. The questionnaire is divided into 2 major parts A and B. Part A is the background, demographic and personal characteristics of respondents. Part B contains questions on the Awareness and Utilization of Social network. The questionnaire was homogenously keyed on a 4 Likert type rating scale and the participants/respondents are guided to respond to each question/ item thus: Strongly Agree (SA) (4), Agree (A) (3), Strongly Disagree (SD) (2), and Disagree (D) (1). The questionnaire was distributed to the respondent (Undergraduate Students of Al-hikmah University, Ilorin, Nigeria) by the researcher and was collected immediately to ensure accurate return rate.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 336,
"width": 401,
"height": 136,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The instrument validity was determined first by four highly experienced lecturers of the Science Education, Computer science and Information system departments of Al-hikmah university, Ilorin before using for data collection. The reliability of the research instrument was obtained using a split-half test using the odd and even-numbered items to form the halves. The two halves were administered to a sample of students from the University not selected for the main study. The Pearson Correlation Coefficient was used to determine the reliability of the instrument. A co-efficient valve of 0.86 indicated that the research instrument was reliable; hence it was adopted for getting the desired information for the study.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 475,
"width": 401,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The data collected were analysed using frequency percentage, mean test, inferential statistics, t-test. Frequency distribution table, pie and bar charts where appropriate in order to ensure that the research is clear and easily understandable.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 530,
"width": 126,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Findings and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 544,
"width": 401,
"height": 149,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 1 above indicated that the age range of the majority of the respondents at 70.0% was between 18 to 25 years old, followed by respondents under the age of 18 at15.0%. It was obvious that respondents were majorly composed of millennial. The table also shows most of the respondents are in 400 level at 39.0%, closely followed by students in 300 level at 32.0% and the least are in 200 level at 29.0%. This table also shows that all three levels considered are well represented in the study. The highest number of respondents was students of humanities and social sciences who represented 23.5% and the least represented are students of natural and applied sciences who were just 12.5% of the sample. It was also revealed that most of the respondents at 85.0% are digital natives, this is no surprise given the age of majorly sampled population found to be millennial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 709,
"width": 106,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research question 1 :",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 723,
"width": 380,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Are Undergraduates Students of Al-hikmah University, Ilorin Aware of Social Network for Learning?",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 45,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "176",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 110,
"top": 115,
"width": 401,
"height": 135,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 2. Undergraduates Students Awareness and Use of Social Network for learning Item Freq. SA (%) A (%) D (%) Students Awareness of Social Network 336 83.6 14.9 1.5 Students Awareness of Social Network for learning 320 80.0 16.5 3.5 Students Use of Social Network for learning 174 43.0 37.0 20.0 I actually use social Network for my courses 174 24.0 20.0 56.0",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 268,
"width": 401,
"height": 135,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 2 shows that almost all the respondents are exposed to social networking, only 1.5% of respondents indicated that they were not. 83.6% strongly agreed and 14.9% agreed they are aware and exposed to the use of social network. A huge number of respondents at 80% strongly agreed and 16.5% agreed that they are aware that social network can be used to facilitate learning. 3.5% of respondents indicated that they were not aware of the use of social network for learning. Of the 43% who strongly agreed and another 37% who agreed they are aware that social network can be used for learning, only 44% affirm they actually use social network for learning. We can be inferred from this response that the level of awareness is high but actual use is low.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 420,
"width": 106,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research question 2 .",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 434,
"width": 391,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Is there a difference in the level of Awareness of Social Network for Learning of male and female Undergraduate Students of Al-hikmah university?",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 475,
"width": 391,
"height": 37,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 3. Level of Awareness based on Gender Item Frequency Percentage (SA + A) (%) Level of Awareness Based on Gender 132 60.0",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 529,
"width": 401,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 3 shows that 37.0 % of respondents agree that the level of awareness of social network tools for learning is different between male and female and another 24.0% strongly agree same. So, it can be inferred that there is different level of awareness based on gender.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 599,
"width": 103,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research question 3",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 612,
"width": 399,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "What is the rate of Utilization of Social Network for Learning of Undergraduates Students of different faculties in Al-hikmah university?",
"type": "Text"
},
{
"left": 361,
"top": 45,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "177",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 129,
"top": 308,
"width": 369,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 1. Pie chart showing the rate of utilization of social network based on discipline/ specialization",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 350,
"width": 401,
"height": 80,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 1 above shows the faculties/specialization and the level of utilization of social network for learning among students in each of the faculties. Students of the faculty of Humanities & Social sciences rank first with 23% rate followed by Education, 20% while students of Natural & Applied sciences use social network for learning the least with 13% rate of utilisation. Management sciences and Health sciences are at per with 14% utilization rate.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 447,
"width": 106,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research question 4.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 460,
"width": 383,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "What are the Disadvantages / Risks and Problems of using a social network for Learning?",
"type": "Text"
},
{
"left": 129,
"top": 708,
"width": 368,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 2. A chart showing disadvantages, risks and problem associated with utilization of Social Network for learning as perceived by respondents.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 45,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "178",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 401,
"height": 135,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 2 above shows the factors perceived to be risks and disadvantages of using social network for learning. 82% of respondents indicated that disruption of their personal study is a disadvantage of utilization of social network. 68% of respondents also indicate that social network can distract the conventional classroom learning. 55% of respondent also cited loss of privacy and exposure to cybercrime as a risk of using social network. 34% of respondent think utilization of social network for learning portends the challenge of information overload. While 27% of respondents think users can be exposed to online crime both as victim and as culprit in crimes like plagiarism, intellectual theft and other crimes that can result from online presence through social network.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 267,
"width": 97,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hypothesis Testing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 280,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "H 0 : There was no significant difference among Undergraduate Students Awareness and Utilization of Social Network for Learning based on Area of specialization.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 335,
"width": 398,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 4 . t-test on significant difference among Undergraduate Students Awareness and Utilization of Social Network for Learning based on Area of specialization.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 377,
"width": 367,
"height": 59,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sum of squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 9.772 6 1.19 2.102 .042 Within Groups 222.868 389 .570 Total 232.640 395",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 453,
"width": 401,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Going by the Table 4 above, since we reject the null hypothesis, we accept the alternative hypothesis. The null hypothesis was rejected because the significance value of (.042) of F(2.102) was less than alpha value of 0.05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 509,
"width": 57,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 522,
"width": 401,
"height": 80,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "It can be concluded that after this research work has been carried out there is a revealing difference between Undergraduate students’ Awareness and Utilization of Social Network for learning at Al-hikmah University, Ilorin. The research works shows with substantial and concrete evidence that Undergraduate Students are aware of the use of social network for learning but are restricted in its usage because of the risks, problems and disadvantages associated to its use.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 605,
"width": 401,
"height": 108,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on Area of Specialization, some faculties have inculcated its use into their curriculum right from the basis and their students are accustomed to it. It was very challenging to judge the utilization rate by a mere response from the respondents’ questionnaire but this study submits a sampled response on the utilization rate of social network for learning by faculties. All respondents agreed that social network is an online tool can be introduced to the instructional process to provide answers for snoopy mind, a platform for anyone, anytime and anywhere.",
"type": "Text"
},
{
"left": 361,
"top": 45,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "179",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 60,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 128,
"width": 401,
"height": 108,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The results gathered at the end of this research shows that a substantial number of Undergraduate students’ use a social network for learning. The level of Awareness and rate of Utilization of social network for learning by Undergraduate students of Al-hikmah University has been determined, its benefits and adverse effects on students have been confirmed from the findings of this research. There are also various reasons for which students use social network either to achieve one academic pursuit or the other, to be entertained, a great avenue for them to learn at their own pace and many more have been investigated.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 239,
"width": 401,
"height": 149,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Social Network as earlier discussed is an online tool using cloud computing as interphase to connect people who are separated by distance geographically. For educational upgrading and improvements, it serves as a to complement traditional classroom teaching. It’s a turnpike for students to take command of their teaching and learning progress as education is now students centred, where students can learn at their own pace. It could be used to concretize and reinforce the instrumentation and evaluation process to making it more effective and efficient. Social network will go a long distance in moulding and shaping education in the nearest future as emerging technologies keep springing up every second due to endless research, the globalization and connection all over the world have helped to put information at the fingertips which are just a click away.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 391,
"width": 401,
"height": 80,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "From the research finding, social network is seen as a source of direct motivation, support and response to the need of students whose unending demands for adequate information, Communication, disseminate, discussion and mobilization of quality information have to be met. Social network ability to educate and teach at students’ pace, informative in nature, edutainment and inflaming audience and group collaborative work.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 474,
"width": 401,
"height": 93,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "It is hereby recommended that students should accustom themselves with the numerous advantages and opportunities associated with the utilization of social network for learning. Students who are heavy users, and always online should be monitored and the time spent on social network platforms especially for entertainment should be also moderated. Rather they should use it for learning to avoid addiction and create a balanced relationship between their offline and online lives while using the platform.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 570,
"width": 401,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Lecturers who want to be abreast of the unfolding information and upgrade happening in the educational realm should be current and well informed in the use of ICT.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 612,
"width": 401,
"height": 38,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Parents and School Administrators should provide, regulate and help with the provision and usage of GSM Phones, tablets, laptops and other portable gadgets that may be used as a support for notes during lectures.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 653,
"width": 401,
"height": 94,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tertiary Institutions should organize series of seminars, workshops, conferences to update, enlighten and encourage students and lecturers on the good and advantages not forgetting the not too-good and disadvantages attached with the use of the social network as tool for learning and interaction. Laws should be stated to manage and regularize the content of social media which will serve as guide and measure to control what students do, access and disseminate on the social network sites.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 45,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "180",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 401,
"height": 66,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The social network would smoothen the connection and interaction of students, lecturers and professionals in relevant fields of study. Nigeria Communication Commission should provide broadband width to improve network connectivity within the school premises to further enhance proper control of what students do on social network platforms.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 198,
"width": 59,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 211,
"width": 401,
"height": 53,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Acum, R. (2010). Creating a culture of participation through online social networks: The case of Kaynakca. Aksüt, Mehmet; Ate, Songül; Balaban, Sevgi & Çelikkanat, Ay egül (2012). lk ve Ortaö retim Ö rencilerinin Sosyal Payla im Sitelerine li kin Tutumlari (Facebook Örne i)",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 267,
"width": 401,
"height": 80,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ahmed, F., Qazi, T. and Hargittai, E. (2011). A look out for academic impacts of social networking sites (SNCs): A student-based perspective. African Journal of Business Management , 5 (12), 5022-5031. Anene, J., Imam, H., & Odumuh, T. (2014). Problem and prospect of e-learning in Nigeria universities . International Journal of Technology and Inclusive Education, 3 (2), 320-327 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 349,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Barker, V. (2013). Older adolescents' motivations for social network site use: The influence of gender, group identity, and collective self-esteem. CyberPsychology and Behavior, 12 (2), 209-213.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 391,
"width": 401,
"height": 52,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Chu, R., & Tsai, C. C. (2009). Self-directed learning readiness, Internet self- efficacy and preferences towards constructivist Internet-based learning environments among higher-aged adults. Journal of Computer Assisted Learning, 25 (5), 489-501.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 446,
"width": 390,
"height": 53,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dessy O., & Dwijanto, F. A. (2019). Mathematics creative thinking skill viewed from the student life skill in SAVI model-based ICT. Journal of Educational Research and Evaluation (JERE), 8 (2), 108 – 115. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 501,
"width": 394,
"height": 39,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "El-Gayar, O., Moran, M.,& Hawkes, M. (2011). Students ‘acceptance of tablet PCs and implications for educational institutions. Educational Technology & Society , 14 (2), 58–70.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 543,
"width": 401,
"height": 107,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "George, P. P., Papachristou, N., Belisario, J. M., Wang, W., Wark, P. A., Cotic, Z., & Musulanov, E. M. (2014). Online eLearning for undergraduates in health professions: A systematic review of the impact on knowledge, skills, attitudes and satisfaction. Journal of Global Health , 4 (1), 1-17. Groff, J., & Haas, J. (2008). Today’s Technologies, Tomorrow’s learning. Learning and leading with technology. ISTE (International Society for Technology in Education), 1.800.336.5191 (U.S. & Canada) or 1.541.302.3777 (Int’l), [email protected], www.iste.org .",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 653,
"width": 396,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gülbahar, Y. & Kalelioglu, F. M. (2010). Use of flickr for language teaching. IETC - April 26-28, 2010 Istanbul, Turkey.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 678,
"width": 401,
"height": 41,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hussein, I. (2010). Measuring students’ e-readiness for e-learning at Egyptian faculties of tourism and hotels . The 6th International Scientific Conference on E-Learning and Software for Education. Bucharest, Romania, 2010.",
"type": "List item"
},
{
"left": 361,
"top": 45,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IJIET Vol. 4, No. 2, July 2020",
"type": "Page header"
},
{
"left": 303,
"top": 789,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "181",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 115,
"width": 396,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ibrahim M. T. O. (2020). Historical background of Al-hikmah university.",
"type": "Text"
},
{
"left": 135,
"top": 128,
"width": 329,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Retrieved from https://www.alhikmah.edu.ng/historical-background/",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 142,
"width": 401,
"height": 39,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Idakwo, L. (2011). The use of media among Nigeria youths. Retrieved from: http://www.slideshare. net/ goldlami/the-use-of-social- media- among- Nigeriayouth2. Accessed on December 17, 2011.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 184,
"width": 394,
"height": 38,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kaur, N. (2014). Teacher-Led initiatives in supporting learner empowerment among Malay tertiary learners. Malaysian Journal of Learning and Instruction , 11 , 101-126.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 225,
"width": 393,
"height": 25,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kumar, A. (2017). E-learning and blended learning in orthodontic education. APOS Trends in Orthodontics , 7 (4), 188.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 253,
"width": 401,
"height": 52,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Makinde, S. O. & Bolaji, H. O. (2019). Appraisal of internet services usage by secondary school teachers for professional development in Lagos, Nigeria. International Journal of Indonesian Education and Teaching, 3 (2), 138-148 . . DOI: https://doi.org/10.24071/ijiet.2019.030201. Accessed December 8,",
"type": "List item"
},
{
"left": 135,
"top": 308,
"width": 258,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2019, from http://e-journal.usd.ac.id/index.php/IJIET",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 322,
"width": 400,
"height": 66,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Makinde, S. O. (2010). Effect of availability and level of use of internet services on the professional development of academic staff in tertiary educational institutions in Lagos State, Nigeria. Unpublished Master degree (M.Ed.) Thesis, Science & Technology Education Department, University of Lagos, 2.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 391,
"width": 401,
"height": 52,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Makinde, S. O. (2017). Effects of a developed flipped classroom package on senior secondary school students’ performance in Mathematics in Lagos, Nigeria. Unpublished Ph.D. Thesis, University of Ilorin, Ilorin, Nigeria. 86- 90.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 446,
"width": 400,
"height": 80,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Makinde, S. O. (2019). The flipped classroom: A twirl on pedagogy. International Journal of Research and Scientific Innovation (IJRSI), 6 (5), 130-134. Available online at www.rsisinternational.org Osborne, A. A. (2012). People power. 15 social media. The Guardian , pp. 38. Papacharissi, Z. (2010). A networked self: Identity, community, and culture on social network sites. Routledge.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 529,
"width": 401,
"height": 52,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Posey, C., Lowry, P.B., Roberts, T.L., & Ellis, T.S. (2010). Proposing the online community self-disclosure model: The case of working professionals in France and the U.K. Who use online communities? European Journal of Information Systems, 19 (2), 181–195.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 584,
"width": 395,
"height": 66,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seraji, F. (2013). Identification and categorising the skills needed for the virtual student. Journal of Training and Learning Researches , 2 , 75-90. Seraji, F., & Yar Mohammadi, M. (2010). Preparation and readiness assessment validate incoming e-Learning courses. Journal of Educational Measurement , 2 (32), 127-149.",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 653,
"width": 399,
"height": 66,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tess, P. A. (2013). The role of social media in higher education classes (real and virtual)–A literature review. Computers in Human Behavior , 29 (5), A60-A68. Thomas, M., & Thomas, H. (2012). Using new social media and Web 2.0 technologies in business school teaching and learning. Journal of Management Development, 31 (4), 358-367.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 722,
"width": 353,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Wikipedia (2015). Social media. Retrieved May 15,",
"type": "Table"
},
{
"left": 483,
"top": 722,
"width": 30,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2015,",
"type": "Table"
},
{
"left": 135,
"top": 736,
"width": 223,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://wn.wikiperidia.org/wiki/social_mediea .",
"type": "List item"
}
] |
078dc86a-4bdb-106a-8d17-f11ee7f51620 | http://journal.unublitar.ac.id/jppnu/index.php/jppnu/article/download/134/107 | [
{
"left": 303,
"top": 779,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "155",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 259,
"top": 59,
"width": 283,
"height": 56,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JPPNu (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Nusantara) Vol. 4 ● No. 2 ● Desember-2022 E-ISSN: 2685-3884, P-ISSN: 2685-4783 Available online at http://journal.unublitar.ac.id/jppnu",
"type": "Text"
},
{
"left": 101,
"top": 132,
"width": 425,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PELATIHAN PENGGUNAAN COMMUNICATION STRATEGIES DALAM MENGATASI MASALAH BERBICARA SISWA",
"type": "Text"
},
{
"left": 259,
"top": 174,
"width": 106,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Widiarini¹, Fitri Arini²",
"type": "Text"
},
{
"left": 193,
"top": 201,
"width": 240,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 181,
"top": 228,
"width": 262,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1 [email protected], 2 [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 282,
"top": 259,
"width": 63,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 271,
"width": 456,
"height": 160,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kemampuan berbicara Bahasa inggris sangat krusial sebagai alat komunikasi global pada abad 21 ini. Namun, setelah bertahun-tahun belajar Bahasa Inggris, siswa belum dapat berkomunikasi secara lancar dan benar, seperti halnya siswa MAN Kota Blitar yang tinggal di Pondok Nurul Iman. Masalah yang dihadapi siswa disebabkan oleh (1) kurangnya kemampuan kebahasaan (bahasa Inggris) yang meliputi grammar dan kosakata; (2) afektif faktor seperti rendahnya rasa percaya diri, dan (3) kemampuan turn-taking. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan pelatihan penggunaan Comunication Strategies (CSs) untuk mengatasi masalah komunikasi siswa. Sehubungan dengan adanya banyak jenis CSs yang dikemukakan oleh para ahli bahasa, namun beberapa diantara strategi tersebut menyebabkan tidak berkembangnya kemampuan bahasa (fossilized language) pengguna strategi, maka tujuan pelatihan adalah memberikan pelatihan positif CSs untuk mengatasi masalah berbicara siswa yang sekaligus strategi tersebut dapat mengembangkan kemampuan berbicara siswa. CSs yang digunakan dalam pelatihan dikategorikan menjadi compensatory strategies, cooperative strategies, dan paraphrase. Pelatihan dilakukan dengan tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi secara klasikal diketahui bahwa siswa merasa senang mendapat pelatihan penggunaan positif CSs. Materi yang disampaikan dalam pelatihan menambah pengetahuan dan pengalaman praktek berbicara yang belum pernah diajarkan di kelas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 432,
"width": 331,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci : berbicara, communication strategies, masalah berbicara (speaking), siswa",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 460,
"width": 103,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 472,
"width": 457,
"height": 111,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keterampilan berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris atau speaking merupakan keterampilan yang paling krusial pada era komunikasi saat ini (Ya-ni, 2007). Hal ini dikarenakan speaking merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam komunikasi global pada abad 21 ini. Bahkan, perubahan paradigma masyarakat yang menganggap bahwa orang yang menguasai Bahasa Inggris dilihat dari keterampilan berbicaranya menambah urgensi keterampilan ini (Widiati & Cahyono, 2006). Sehingga, tujuan utama sebagian besar orang yang belajar Bahasa Inggris adalah keterampilan berbicara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 583,
"width": 457,
"height": 181,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Namun, berbicara seringkali dianggap sebagai keterampilan yang sulit dikuasai oleh pembelajar Bahasa Inggris termasuk siswa. Terbukti dari kenyataan bahwa setelah bertahun tahun belajar Bahasa Inggris, sebagian besar siswa belum mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dengan baik dan lancar. Kemampuan speaking membutuhkan kemampuan penggunaan bahasa dalam interaksi sosial. Faktor- faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara siswa meliputi: (1) masalah kematangan usia. Siswa yang belajar Bahasa Inggris sejak dini lebih mudah mengucapkan kata-kata dalam dengan tepat, kemampuan mengucapkan kata-kata semakin sulit jika belajar bahasa Inggris di usia dewasa; (2) medium aural , kemampuan speaking berkaitan erat dengan kemampuan mendengarkan. Orang yang dapat mendengar dengan baik dapat memberikan respon yang tepat; (3) faktor sosiokultural; dan (4) faktor afektif, meliputi self-esteem , kecemasan, rasa percaya diri, emosi, dan sebagainya mempengaruhi kemampuan berkomunikasi siswa (Shumin, 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 303,
"top": 779,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "156",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 57,
"width": 457,
"height": 97,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mengacu pada pentingnya keterampilan berbicara, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Blitar yang tinggal di Pondok Nurul Iman mengalami masalah dalam berbicara Bahasa Inggris. Masalah tersebut meliputi keterbatasan kemampuan kebahasaaan yang mencakup vocabulary (kosa kata), tata bahasa, dan mengambil peran berbicara (turn-taking), serta bahasa yang tepat untuk berkomunikasi. Selain itu, siswa juga memiliki rasa percaya diri yang rendah saat berbicara dengan Bahasa Inggris, memiliki risk-taking yang rendah karena takut salah, dan faktor afektif yang lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 154,
"width": 457,
"height": 83,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sebenarnya dengan tinggal di pondok, siswa dapat belajar bahasa Inggris secara maksimal, yaitu dengan membentuk lingkungan belajar speaking dengan teman- temannya di pondok. Namun, siswa enggan melakukannya karena masalah komunikasi yang siswa hadapi, seperti keterbatasan vocabulary, grammar dan self-confidence yang masih rendah. Dengan demikian, meskipun siswa tinggal di Pondok Nurul Iman MAN Kota Blitar, kemampuan berbicara siswa tidak meningkat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 237,
"width": 457,
"height": 167,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Untuk mengatasi masalah berbicara tersebut, siswa sangat perlu diperkenalkan Communication Strategies (CSs). CSs didefinisikan sebagai perencanaan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk mengatasi masalah dalam mencapai tujuan komunikasi (Faerch & Kasper, 1983). Mengacu pada definisi tersebut, indikator penggunaan CSs adalah berorientasi pada penyelesaian masalah komunikasi dan usaha yang dilakukan dengan sadar (Widiarini, 2019). Masalah dalam speaking dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) masalah dari pembicara/ speaker karena keterbatasan kemampuan berbahasa, (2) masalah lawan bicara yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan bahasa atau karena pemahaman yang kurang komprehensif, selanjutnya dilakukan negosiasi makna agar tidak terjadi kesalahpahaman dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar, dan (3) keterbatasan waktu dalam memproses dan merencanakan apa yang akan disampaikan menggunakan Bahasa Inggris (Dörnyei & Kormos, 1998).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 403,
"width": 457,
"height": 153,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Usaha mengatasi masalah komunikasi secara dasar meliputi: (1) kesadaran sebagai pengetahuan adanya masalah, yaitu hanya mencakup masalah pemrosesan bahasa yang secara sadar diakui oleh pembicara sebagai CSs, hal ini untuk membedakan kesalahan berbahasa dan CSs yang mungkin memiliki bentuk kesalahan serupa; (2) kesadaran sebagai intensionalitas: berkaitan dengan penggunaan CSs yang disengaja oleh pembicara yang memisahkan CS dari perilaku verbal tertentu yang secara sistematis terkait dengan masalah yang disadari pembicara tetapi tidak dilakukan dengan sengaja; (3) kesadaran sebagai pengetahuan akan penggunaan bahasa yang strategis: penutur menyadari bahwa ia menggunakan perangkat yang kurang sempurna, sementara atau sedang melakukan suatu cara yang berkaitan dengan masalah untuk mencapai tujuan bersama (Dörnyei & Scott, 1997).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 556,
"width": 457,
"height": 210,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "CSs telah banyak diklasifikasikan oleh pada peneliti bidang bahasa (Celce-Murcia et al., 1995; Faerch & Kasper, 1983; Tarone, 1981). Dari berbagai klasifikasi CSs yang telah ada, dapat diringkas sebagai berikut (Dörnyei & Scott, 1997): (1) message abandonment , (2) message reduction , (3) message replacement , (4) circumlocution , (5) approximation , (6) use of all- purpose words , (7) word coinage , (8) restructuring , (9) literal translation , (10) foreignizing , (11) code-switching , (12) use similar sounding word , (13) mumbling , (14) omission , (15) retrieval , (16) mime (Celce-Murcia et al., 1995; Dörnyei, 1995; Widiarini, 2016), (17) self-rephrasing , (18) self-repair , (19) appeal for help , (20) comprehension check , (21) own-accuracy check , (22) asking for repetition , (23) asking for clarification , (24) guessing , (25) expressing non- understanding , (26) imperative summary , (27) responses , (28) use of fillers , (29) repetition , (20) verbal strategy marker , (31) topic avoidance , (32) prefabricated patterns , dan (33) using a similar phrasal verb (Widiarini, 2016). Dengan adanya berbagai macam CSs, siswa dapat menggunakannya secara sadar untuk mengatasi masalah siswa dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris, yang mana masalah berbicara tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya kemampuan bahasa penutur dan/ kurangnya kemampuan pemahaman",
"type": "Text"
},
{
"left": 303,
"top": 779,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "157",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 57,
"width": 456,
"height": 28,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dan bahasa lawan bicara, dan/ tekanan/ terbatasnya waktu proses merencakan pesan yang akan disampaikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 84,
"width": 457,
"height": 238,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari berbagai macam CSs yang telah disebutkan, CSs dapat dikategorisasikan menjadi dua, yaitu pertama, strategi pencapaian ( achievement strategies ) yang meliputi guessing strategies, paraphrase strategies, dan cooperative strategies . Kedua, strategi pengurangan ( reduction strategies ) mencakup avoidance strategies , dan compensatory strategies . Reduction strategies cenderung digunakan ketika penutur cemas melakukan kesalahan baik akurasi maupun kelancaran, atau penutur yang menghindari mengambil resiko menyampaikan pesan secara langsung. Penggunaan avoidance strategies seringkali menolak atau menghindari topik tertentu. Jika hal ini dilakukan secara berulang-ulang akan mengakibatkan perkembangan Bahasa Inggris siswa tidak berkembang atau fossilized (Lewis, 2011). Sebaliknya, strategi pencapaian menawarkan strategi berbicara kepada siswa agar mampu melanjutkan komukasi dan menyiapkan siswa agar menjadi risk-taker dalam berkomunikasi tidak lagi menghindari topik atau menguasi pesan yang akan disampaikan. Berdasarkan pada penjelasan tersebut, pelatihan penggunaan CSs yang digunakan dalam pelatihan ini adalah achievement strategies dan compensatory strategies. Adapun tujuan pelatihan ini adalah melatih mahasiswa untuk menjaga keberlangsungan berbicara/ komunikasi menggunakan CSs secara sadar ketika siswa mengalami masalah berbicara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 338,
"width": 158,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "METODE PELAKSANAAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 350,
"width": 367,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelaksanaan Pelatihan dibagi dalam tiga tahapan, yaitu sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 364,
"width": 456,
"height": 138,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1) Tahap Perencanaan Kemampuan berbicara Bahasa Inggris sangat penting, namun setelah bertahun- tahun belajar Bahasa Inggris, siswa merasa belum mampu berbicara Bahasa Inggris dengan lancar. Guna melaksanakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, tim melaksanakan beberapa perencanaan sebelum melaksanakan pelatihan. Pertama, merencanakan analisis masalah berbicara Bahasa Inggris siswa, kemudian menganalisis strategi komunikasi yang gunakan oleh siswa ketika mengalami masalah berbicara. Setelah mengetahui masalah berbicara siswa, pada tahap perencanaan ini, tim menyusun rencana pelaksanaan pelatihan, memilih materi dan metode penyampaian yang sesuai serta metode yang tepat untuk melakukan evaluasi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 502,
"width": 457,
"height": 111,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2) Tahap Pelaksanaan Berdasarkan perencanaan yang telah disusun, pada tahap pelaksanaan ini, tim melaksanakan analisis masalah, dan analisis strategi yang digunakan oleh siswa ketika mengalami masalah berbicara serta melakukan analisis kebutuhan (Silberman, 2006). Untuk mencapai tujuan pelatihan, pelatihan dilakukan dengan menggunakan pelatihan aktif yang berfokus pada peserta. Pelaksanaan pelatihan untuk siswa dilakukan dengan mengacu pada 4 tahapan belajar, yaitu (1) persiapan, (2) presentasi, (3) praktek, dan (4) unjuk kerja (Meier, 2000).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 613,
"width": 456,
"height": 83,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3) Tahap Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelatihan dan respon siswa terhadap pelaksanaan pelatihan. Evaluasi pelatihan dilakukan dengan classical evaluation, yaitu memberikan pertanyaan evaluasi kepada siswa dan siswa diminta menjawab berdasarkan refleksi diri atas pengalaman yang diterima selama pelatihan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 713,
"width": 165,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 724,
"width": 428,
"height": 28,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelatihan dilakukan dengan tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun deskripsi hasil disampaikan dalam uraian berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 303,
"top": 779,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "158",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 91,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tahap Persiapan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 71,
"width": 457,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil dari tahap persiapan adalah tim mempersiapkan rencana analisis masalah siswa, analisis strategi komunikasi siswa dan analisis kebutuhan siswa. Analisis ini dilakukan dengan memberikan survei yaitu memberikan kuesioner kepada siswa sejumlah 23 siswa yang tinggal di Pondok MAN Kota Blitar. Sedangkan, pelaksanaan pelatihan akan diselenggarakan pada hari Minggu agar tidak mengganggu kegiatan sekolah dan kegiatan Pondok yang lain. Pelatihan dilaksanakan secara tatap muka di kelas dengan durasi 3 jam. Kegiatan pelatihan disampaika dengan penyampaian materi dan praktik langsung. Adapun media penyampaikan materi akan memanfaatkan LCD proyektor.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 198,
"width": 105,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tahap Pelaksanaan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 210,
"width": 456,
"height": 41,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari pelaksanaan analisis yang meliputi analisis masalah berbicara, analisis strategi yang digunakan siswa dalam mengatasi masalah berbicara, dan analisis kebutuhan siswa diperoleh hasil sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 192,
"top": 461,
"width": 243,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 1. Masalah Berbicara yang Dihadapi oleh Siswa",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 487,
"width": 457,
"height": 97,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa semua siswa sejumlah 23 siswa (100%) merasa tidak percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris dan ketika meraka diminta berbicara dalam Bahasa Inggris, siswa tidak dapat menyampaikan ide siswa dengan lancar dan tidak lancar berbahasa Inggris. Terdapat 20 siswa (86,96%) yang mengalami kesulitan keterbatasan kosa kata. Sejumlah 15 siswa (65,22%) mengalami masalah pada pengetahuan tata bahasa/ grammar . Ada 19 siswa (82,61%) yang memiliki masalah pada pronunciation .",
"type": "Text"
},
{
"left": 303,
"top": 779,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "159",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 130,
"top": 84,
"width": 364,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 2. Communication Strategies yang Sering dan Sering Sekali Digunakan oleh Siswa",
"type": "Text"
},
{
"left": 137,
"top": 99,
"width": 353,
"height": 449,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Communication Strategies Jumlah Persentase Intensitas Kategori CSs (kali) (%) penggunaan message abandonment 16 69.57 sering avoidance message reduction 14 60.87 sering avoidance message replacement 14 60.87 sering avoidance circumlocution 16 69.57 sering compensatory approximation 12 52.17 jarang compensatory use of all-purpose words 10 43.48 sering sekali compensatory word coinage 12 52.17 sering compensatory restructuring 14 60.87 sering compensatory literal translation 12 52.17 sering compensatory foreignizing 15 65.22 sering compensatory code-switching 14 60.87 sering compensatory use similar sounding word 11 47.83 sangat sering compensatory mumbling 13 56.52 sering avoidance omission 10 43.48 sering avoidance retrieval 12 52.17 sering cooperative mime 16 69.57 sering cooperative self-rephrasing 12 52.17 sering paraphrase self-repair 14 60.87 sering paraphrase appeal for help 14 60.87 sering cooperative comprehension check 15 65.22 sering cooperative own-accuracy check 9 39.13 sangat sering cooperative asking for repetition 15 65.22 sering cooperative asking for clarification 12 52.17 sangat sering cooperative guessing 11 47.83 sering guessing expressing non- understanding 12 52.17 sering cooperative imperative summary 13 56.52 sering paraphrase responses 11 47.83 jarang cooperative use of fillers 13 56.52 sering compensatory repetition 14 60.87 sering paraphrase verbal strategy marker 9 39.13 jarang cooperative topic avoidance 10 43.48 sangat sering avoidance prefabricated patterns 14 60.87 sering avoidance using a similar phrasal 23 100 tidak pernah compensatory verb",
"type": "Table"
},
{
"left": 137,
"top": 549,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(sumber dari survei awal)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 576,
"width": 457,
"height": 196,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan data penggunaan CSs oleh siswa dapat dikategorikan menjadi guessing strategy, paraphrase, cooperative strategy, avoidance strategy, dan compensatory strategy . CSs yang jarang digunakan oleh siswa adalah verbal strategy marker, responses, dan approximation . Siswa sering menggunakan message abandonment, message reduction, message replacement, circumlocution, prefabricated patterns, repetition, word coinage, restructuring, literal translation, foreignizing, code-switching, use of fillers, mumbling, omission, retrieval, mime, self- rephrasing, self- repair, appeal for help, comprehension check, imperative summary, asking for repetition, expressing non-understanding, and guessing . Untuk CSs yang sering sekali digunakan siswa meliputi topic avoidance, asking for clarification, own-accuracy check, use similar sounding word, dan use of all-purpose words . Avoidance strategy masih sering digunakan oleh siswa, yaitu prefabricated patterns, topic avoidance, message abandonment, message reduction, message replacement, mumbling, dan omission . Dari hasil temuan ini, masih seringnya siswa menggunakan avoidance strategy akan menyebabkan kemampuan berbicara mereka tidak berkembang ( fossilized ) (Lewis,",
"type": "Text"
},
{
"left": 303,
"top": 779,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "160",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 57,
"width": 457,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2011). Hasil analisis penggunaan CSs ini memiliki kesamaan dengan hasil penelitian lain (Ardianto, 2016; Hardianti, 2016). Kesamaannya adalah Sebagian dari CSs yang digunakan oleh siswa di MAN Kota Blitar juga digunakan oleh subyek penelitian dari penelitian tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 112,
"width": 457,
"height": 56,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil wawancara tentang hal yang mahasiswa butuhkan dalam belajar berbicara menggunakan Bahasa Inggris ditemukan bahwa siswa memerlukan suasana yang nyaman-tidak dalam keadaan under pressure ketika belajar bicara, topik yang dibicarakan up-to-date dan sesuai dengan minat siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 168,
"width": 456,
"height": 28,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelaksanaan pelatihan untuk siswa dilakukan dengan mengacu pada 4 tahapan belajar, yaitu 1) persiapan, 2) presentasi, 3) praktek, and 4) unjuk kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 196,
"width": 457,
"height": 97,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1) Persiapan Pelatihan Sebelum melaksanakan pelatihan dilakukan guna mempersiapkan pelaksanaan pelatihan agar berjalan dengan lancar dan dapat memenuhi tujuan diadakannya pelatihan. Tim menyusun materi pada persiapan ini, yaitu menyiapkan aktivitas siswa yang akan digunakan untuk kegiatan praktek dan unjuk kerja. Selain itu, tim juga mempersiapkan media yang akan digunakan. Media sangat menemtukan keberhasilan dalam penyampaikan materi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 293,
"width": 456,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2) Presentasi Presentasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tim untuk menyampaikan materi pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, selanjutnya praktek dan unjuk kerja siswa. Pada tahap presentasi ini tim menyampaikan materi tentang CSs melalui powerpoint. Powerpoint digunakan sebagai media untuk menyampaikan materi karena bersifat meraik, singkat, dan mudah digunakan. Dengan kelebihan yang ditawarkan powerpoint, tim dapat menyampaikan materi dengan maksimal dan materi dapat dipahami dengan baik oleh siswa sebagai peserta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 235,
"top": 653,
"width": 156,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 2. Tampilan PPT Pelatihan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 678,
"width": 443,
"height": 98,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Materi presentasi diberi judul positive communication strategies, hal ini dimaksudkan bahwa materi yang ada adalah CSs yang dapat digunakan oleh siswa untuk mengatasi masalah berbicaranya, sehingga perkembangan kemampuan bahasa Inggrisnya meningkat bukan fossilized . Demikian, materi yang disampaikan dalam presentasi meliputi, semua achievement strategies dan compensatory strategies . Penyampaian materi ini dilengkapi dengan contoh kasus penggunaan CSs dalam mengatasi masalah komunikasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 303,
"top": 779,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "161",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 57,
"width": 54,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3) Praktik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 71,
"width": 443,
"height": 97,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Setelah menerima paparan materi, siswa diberikan Latihan untuk mengimplementasikan CSs berdasarkan kasus yang diberikan. Kegiatan ini dilakukan secara kelompok untuk menyelesaikan masalah komunikasi berdasarkan situasi yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk memberikan praktek teoritis kepada siswa tentang implementasi CSs sebelum mereka menerapkannya pada praktek berbicara. Di akhir kegiatan diskusi, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil CSs yang meraka pilih dan mempraktekkannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 80,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4) Unjuk Kerja",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 181,
"width": 443,
"height": 153,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Unjuk kerja merupakan bentuk praktek langsung yang dilaksakan oleh siswa dengan latihan berbicara dalam Bahasa Inggris. Secara berpasangan siswa diminta untuk berkomunikasi memperkenalkan diri, mendeskripsikan the influencial person in their life , dan pengalaman hidup mereka yang tidak pernah dilupakan. Dengan diberi topik-topik tersebut, siswa diberi waktu untuk mempersiapkan konsep yang akan mereka bicarakan. Dalam membuat konsep ini siswa tidak membuat teks secara keseluruhan kemudian dibacakan. Namun, siswa membuat main mapping dan mencari beberapa kosa kata yang mereka anggap sulit. Waktu yang disedikan untuk mereka menyiapkan konsep adalah sepuluh menit. Setelah waktu penyiapan konsep selesai, siswa diminta berbincang dengan partnernya tentang topik-topik yang ditentukan secara bergantian.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 351,
"width": 85,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tahap Evaluasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 362,
"width": 457,
"height": 70,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan pelatihan melalui diskusi bersama. Selain itu, pada evaluasi ini juga dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian terhadap pelatihan yang telah diikuti. Siswa menyampaikan bahwa CSs yang mendukung perkembangan kemampuan berbicara belum pernah mereka pelajari di kelas. Siswa merasa senang dapat menggunakan berbagai macam CSs tanpa merasa takut dan malu melakukan kesalahan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 448,
"width": 70,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 460,
"width": 457,
"height": 97,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelatihan CSs sangat perlu diberikan kepada siswa agar meraka dapat menjadi risk- taker dalam berbicara dalam Bahasa Inggris. Selain itu, dengan pelatihan CSs siswa juga dapat berlatih menggunakan berbagai strategi saat menghadapi masalah berkomunikasi. Agar strategi yang siswa pilih secara sadar dapat mengembangkan kemampuan berbahasa Inggrisnya, maka pilihan strategi harus tepat. CSs yang bisa digunakan untuk mendukung perkembangan bahasa diantaranya adalah compensatory strategies, cooperatives strategy, dan paraphrase .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 574,
"width": 118,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR RUJUKAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 585,
"width": 426,
"height": 28,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ardianto, P. (2016). Communication Strategies in English Conversations. Journal of Foreign Languange Teaching and Learning , 1 (1). https://doi.org/10.18196/ftl.112 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 614,
"width": 454,
"height": 126,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Celce-Murcia, M., Dörnyei, Z., & Thurrell, S. (1995). Communicative competence: A pedagogically motivated model with content specifications. Issues in Applied Linguistics , 6 (2), 5–35. Dörnyei, Z. (1995). On the teachability of communication strategies. In Arab World English Journal (Vol. 4, Issue 2). AWEJ. Dörnyei, Z., & Kormos, J. (1998). PROBLEM-SOLVING MECHANISMS IN L2 COMMUNICATION A Psycholinguistic Perspective . Dörnyei, Z., & Scott, M. L. (1997). Communication strategies in a second language: Definitions and taxonomies. Language Learning , 47 (1), 173–210.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 740,
"width": 401,
"height": 28,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Faerch, C., & Kasper, G. (1983). Plans and Strategies in Foreign Language Communication. In C. Faerch & G. Kasper (Eds.), Strategies in Interlanguage",
"type": "List item"
},
{
"left": 303,
"top": 779,
"width": 21,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "162",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 57,
"width": 197,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Communication (pp. 20–60). Longman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 71,
"width": 450,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hardianti, R. (2016). A Study of EFL Students’ Oral Communication Strategies in Discussions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 449,
"height": 70,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indonesian EFL Journal , 2 (1), 23–33. Lewis, S. (2011). Are communication strategies teachable? (Vol. 20). http://www.learningpaths.org/papers/papercommunication.htm Meier, Dave. (2000). The accelerated learning handbook : a creative guide to designing and delivering faster, more effective training programs . McGraw Hill.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 155,
"width": 455,
"height": 42,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Shumin, K. (2008). Factors to Consider: Developing Adult EFL Students’ Speaking Abilities. In J. C. Richards & W. A. Renandya (Eds.), Methodology in Language Teaching: An Anthology of Current Practice . Cambridge University Press.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 197,
"width": 439,
"height": 28,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Silberman, M. (2006). Active Training: A Handbook of Techniques, Designs, Case Examples, and Tips (Third). Pfetffer.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 225,
"width": 450,
"height": 85,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tarone, E. (1981). Some thoughts on the notion of communication strategy. TESOL Quarterly , 15 (3), 285–295. Widiarini. (2016). Communication Strategies Used by English Learners At Basic English Course (BEC) Pare Kediri . Universitas Sebelas Maret. Widiarini. (2019). A Closer Look at Communication Strategy: A Framework for the Term Communication Strategy . https://doi.org/10.28926/jdr.v3i1.63",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 310,
"width": 452,
"height": 56,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Widiati, U., & Cahyono, B. Y. (2006). The Teaching of EFL Speaking in the Indonesian Context: The State of the Art. BAHASA DAN SENI , 2 , 269–292. Ya-ni, Z. (2007). Communication Strategies and Foreign Language Learning. US-China Foreign Language , 43 (5), 43–47.",
"type": "List item"
}
] |
406ce4ae-924b-3a7e-eeb1-d1cdf3a27997 | https://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JIK/article/download/2966/863 | [
{
"left": 506,
"top": 795,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "535",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 101,
"top": 143,
"width": 399,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Profile of Cytostatic Drug Use in Breast Cancer Patients (Mammae carcinoma) at Medan Hospital",
"type": "Section header"
},
{
"left": 141,
"top": 183,
"width": 316,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nadroh Br Sitepu 1* , Romaito Pasaribu 1 , Yulina Dwi Hastuty 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 209,
"width": 437,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Department of Pharmacy, Poltekkes Kemenkes Medan, Medan, North Sumatra Province, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 236,
"width": 442,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Department of Midwifery, Poltekkes Kemenkes Medan, Medan, North Sumatra Province, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 279,
"width": 303,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Correspondence author email, [email protected])",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 320,
"width": 54,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 343,
"width": 456,
"height": 162,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Breast cancer is the most common type of cancer in the world (2,261,419 cases) and in Indonesia (65,858 cases). This research aims to determine the class and type of cytostatic drugs most frequently used in breast cancer chemotherapy patients from January to March 2023 at RSUP Haji Adam Malik Medan. This study used a descriptive survey method with a saturated sample of 176 medical records. Data collection was done retrospectively by gathering information from the electronic medical records of the patients. The research results show that the characteristics of the patients are as follows: the majority were female, totalling 176 patients (100%). The most common age group was 45-54 years, with 111 patients (63.1%), and the prescription of cytostatic drugs was highest in March, with 80 patients (36.9%). In conclusion, the most commonly used class of cytostatic drugs was antibiotics, with 146 cases (32.88%), and the most commonly used type of cytostatic drug was Doxorubicin, with 114 cases (25.68%). This indicates that the use of antibiotics is a significant part of breast cancer treatment, and it is important to pay attention to the safety and regularity of drug use to prevent drug resistance and the severity of the disease.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 513,
"width": 243,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Cytostatic Drugs, Chemotherapy, Breast Cancer",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 531,
"width": 174,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.33860/jik.v17i3.2966",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 592,
"width": 91,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 614,
"width": 212,
"height": 149,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Minister of Health of the Republic of Indonesia has confirmed a transformation in the health sector and determined that six types of transformation will be carried out, one of which is the Referral Service Transformation. Referral Service Transformation will start with the three highest causes of death in Indonesia, one of which is cancer 1,2 . Cancer is a non- communicable disease characterized by the presence of abnormal cells or tissues that are malignant, grow quickly uncontrollably, and can spread to other parts of the patient's body.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 591,
"width": 212,
"height": 175,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cancer cells can attack and damage normal cells around them and affect the function of these tissues. Cancer can strike anyone, whether male or female, children or the elderly. Many types of cancer attack humans, but there are several types of cancer that often attack certain genders or age groups 3 . Of all the types of cancer that exist, breast cancer occupies the most cases of cancer in the world and also in Indonesia. According to the results of data from Global Burden of Cancer (Globocan), 6%) of a total of 396,914 new cases of cancer in Indonesia 4 . Breast cancer, also known as carcinoma mamae (Ca Mammae), is a type of cancer that",
"type": "List item"
},
{
"left": 400,
"top": 77,
"width": 158,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol.17 No.3 November 2023: Hal. 535-540 p-ISSN: 1907-459X e-ISSN: 2527-7170",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 77,
"width": 171,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JIK",
"type": "Text"
},
{
"left": 125,
"top": 109,
"width": 71,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Original Article",
"type": "Section header"
},
{
"left": 132,
"top": 549,
"width": 371,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "© 2023 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).",
"type": "Text"
},
{
"left": 506,
"top": 795,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "536",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 74,
"width": 212,
"height": 60,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "can affect anyone, both women and men. Breast cancer is still a big problem in Indonesia because 68.6% of women with breast cancer go to the doctor at stages IIIA, IIIB, and IIIC, while at an early stage, only 22.4 % 5 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 137,
"width": 212,
"height": 630,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on data from WHO, in 2020, 2.3 million women were diagnosed with breast cancer and 685 thousand deaths globally 6 . At the end of 2020, 7.8 million women had been diagnosed with breast cancer in the last five years, making it the most common cancer in the world. Based on data from RISKESDAS, the incidence of tumors/cancer in Indonesia shows an increase from 1.4 per 1000 population in 2013 to 1.79 per 1000 population in 2018. Meanwhile, the incidence of breast cancer in North Sumatra Province also shows an increase of 1.0 per 1000 population per person in 2013 and 1.55 per 1000 population in 2018 7 . There are several types of treatment management for breast cancer patients, one of which is chemotherapy. Chemotherapy is a type of treatment that uses cytostatic drugs with the main goal of destroying malignant tumor cells but also attacking healthy cells. Cytostatic drugs that are often used in chemotherapy are very diverse; some are generic, and some are branded. The type of cytotoxic drug used in chemotherapy depends on the type of cancer the patient is suffering from. In the study of Nuraini et al. 2022 at the Tangerang Regency General Hospital, the results of research that had been conducted on 22 medical record information for breast cancer patients undergoing chemotherapy in 2018 used a single treatment (9%) and a combination treatment (91%), with the results of the evaluation, namely the right drug (100%), the right time of administration (86%) and the right time interval (9%) 8,9 . Meanwhile, in Haryani's study at Fatmawati General Hospital in 2021, the research results obtained that the most used Cytostatic drug regimens were the CAF regimen in 8 patients (23.53%), followed by the Carboplatin and Paclitaxel combination drug regimen in 5 patients (14.71%) and the CEF regimen in 4 patients (11.77%). Drug therapy with the CAF regimen as the standard first-line was mostly used in 8 patients (23.53%) with appropriate doses and a deviation of 1-13% compared to the National Guidelines for Management of Breast Cancer. Regimen therapy that is not in accordance with the National Guidelines for Management of Breast Cancer that is most widely used is the combination of Carboplatin",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 74,
"width": 212,
"height": 263,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "and Paclitaxel in 5 patients (14.71%) with appropriate doses and deviations ranging from 0-79% lower 10 . Acting as the National Oncology Referral Hospital, Haji Adam Malik General Hospital in Medan has opened an Integrated Oncology Service, which has been started since 2014. The CAF regimen was the predominant first-line drug therapy in 8 patients (23.53%), and the doses were generally appropriate with a deviation of 1-13% from the National Guidelines for Breast Cancer Management. The combination of Carboplatin and Paclitaxel was the most frequently used regimen that did not align with the National Guidelines for Breast Cancer Management, with 5 patients (14.71%) receiving appropriate doses but deviations ranging from 0-79% lower. Haji Adam Malik General Hospital in Medan, serving as the National Oncology Referral Hospital, initiated an Integrated Oncology Service in 2014.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 339,
"width": 212,
"height": 137,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Therefore, it is essential to understand the use of cytostatic drugs in cancer patients, particularly in breast cancer cases, at RS Adam Malik. This research is crucial because safe chemotherapy regimens for cancer treatment are of utmost importance. The study aims to identify the classes and types of cytostatic drugs most commonly used in breast cancer chemotherapy patients during the period from January to March 2023 at Haji Adam Malik General Hospital in Medan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 498,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 523,
"width": 212,
"height": 238,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This research has gone through the ethical clearence and was declared ethically appropriate with the number 01.1637/KEPK/ Poltekkes Kemenkes Medan. This study used a descriptive survey research type which was conducted at the medical records installation of Haji Adam Malik General Hospital Medan from April to May 2023. Using a saturated sample technique, the entire population prescribed the use of cytostatic drugs in breast cancer chemotherapy patients during the period January to March 2023 in Haji Adam Malik General Hospital in Medan was used as a sample. Data collection was carried out retrospectively by collecting data on the patient's electronic medical records 11 and then analyzed descriptively, which was then presented in the form of frequency distribution tables and pie charts.",
"type": "List item"
},
{
"left": 506,
"top": 795,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "537",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 88,
"width": 64,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESULTS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 101,
"width": 206,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Characteristics of Patients by Age.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 116,
"width": 210,
"height": 146,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No. Age (years) N % 1. 35-44 21 11,9 2. 45-54 111 63,1 3. 55-64 38 21,6 4. >64 6 3,4 Total 176 100 The characteristics of patients based on gender showed 176 patients (100%) were female. Based on Table 1, the characteristics of patients who have breast cancer are predominantly aged 45-54 years (63.1%).",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 276,
"width": 211,
"height": 83,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2. Cytostatic Drug Prescription Based on Month of Use No. Moon N % 1. January 69 31,8 2. February 68 31,3 3. March 80 36,9 Total 217 100",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 362,
"width": 211,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2 shows the number of breast cancer chemotherapy patients at Haji Adam Malik General Hospital from January to March 2023. Based on the number of cytostatic drug prescriptions, data shows an increase in drug prescriptions in March of 5.6% compared to the previous month.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 590,
"width": 204,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1. Profile of Cytostatic Drugs Based on Drug Classes",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 629,
"width": 211,
"height": 111,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1 shows that Haji Adam Malik Hospital used five classes of cytostatic drugs to treat breast cancer chemotherapy patients from January to March 2023, namely Alkylating Agents totaling 116 (26.13%), Antibiotics totaling 146 (32.88%), Antimetabolites totaling 27 (6.08%), Mitotic Spindle totaling 139 (31.31%) and Monoclonal Antibodies totaling 16 (3.60%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 239,
"width": 205,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 2. Cytostatic Drug Use Based on Drug Type",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 272,
"width": 211,
"height": 124,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The types of cytostatic drugs used by breast cancer chemotherapy patients at Haji Adam Malik General Hospital from January to March 2023, there were 12 types of cytostatic drugs with the five most used, namely Doxorubicin 114 (25.68%), Paclitaxel 75 (16.89%), Cyclophosphamide 62 (13.96%), Docetaxel 59 (13.29%), and Cisplatin 51 (11.49%). A complete profile of the use of medicinal items can be seen in Figure 2 below.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 413,
"width": 76,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 438,
"width": 212,
"height": 174,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the research results obtained, it was shown that all breast cancer chemotherapy patients at Haji Adam Malik General Hospital from January to March 2023 were female. This is in line with research from Nuraini et al. (2022), who obtained research results with patient characteristics based on gender, namely the 100% female category, and in accordance with the theory, which states that women are at greater risk of developing breast cancer than men. One of the causes is the hormone factor that is owned by women, namely the hormones estrogen and progesterone 12,13 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 615,
"width": 212,
"height": 149,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Whereas in terms of age, the average age range is 45-54 years, which indicates that the age group with more cancer is >44 years. The main risk of cancer is increasing age because the functions of organs and cells in the body experience degeneration and long exposure to hormones with age, and breast cancer is more likely to occur in the productive age group and even the elderly. The occurrence of cancer at the age of > 44 years can be caused by long-term use of hormonal contraception, which exposes the body to too much of the",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 459,
"width": 179,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "26,13% 32,88% 6,08% 31,31% 3,60% Alkylating",
"type": "Picture"
},
{
"left": 207,
"top": 472,
"width": 66,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agent Antibiotic Antimetabolite",
"type": "Table"
},
{
"left": 207,
"top": 526,
"width": 69,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mitotic Spindle",
"type": "Picture"
},
{
"left": 385,
"top": 98,
"width": 34,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13,96%",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 77,
"width": 204,
"height": 145,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0,68% 11,49% 7,21% 25,68% 5,63% 0,45% 16,89% 13,29% 1,13% 3,15% 0,45% Cyclophosph amide Carboplatin Cisplatin",
"type": "Picture"
},
{
"left": 465,
"top": 168,
"width": 46,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Epirubicin HCl",
"type": "Picture"
},
{
"left": 465,
"top": 191,
"width": 56,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Doxorubicin",
"type": "Text"
},
{
"left": 465,
"top": 214,
"width": 54,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fluorouracil",
"type": "Text"
},
{
"left": 506,
"top": 795,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "538",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 74,
"width": 211,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hormone estrogen and turns off the function of estrogen receptors, which will increase the risk of breast cancer 5,14 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 112,
"width": 211,
"height": 149,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "There are two ways the hormone estrogen can cause cancer. The former causes breast tissue to undergo more cell division, or mitosis, by acting as a \"mitogen.\" As a result of an increase in cell mitosis and the occurrence of errors in cell division (mutation), which results in cancer. Second, certain estrogen metabolism also acts as a carcinogen that damages DNA directly and causes the formation of cancer cells. This suggests that the hormone estrogen can increase the risk of developing breast cancer 15 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 263,
"width": 212,
"height": 124,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1 shows that in the treatment of breast cancer, Haji Adam Malik General Hospital uses the most cytostatic drug classes, namely antibiotics, with an amount of 146 or 32.88%. This is different from the research by Elisya et al., which obtained the results of the most widely used class of cytostatic drugs, namely Alkylating Agents because this study used samples of all types of cancer present at the researcher's location 16 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 390,
"width": 212,
"height": 288,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anticancer antibiotics are one of the most important classes of antibiotics, which have a special inhibitory effect on cancer. Anti- epithelial-mesenchymal-transition (EMT) or inhibit the development and spread of cancer cells. In the process of surgical treatment of cancer, in some cases, the cancer cells have spread and entered the blood circulation; surgery can only remove cancer locally, not for cancer cells that have spread to the blood circulation. As a result, cancer surgery is often followed by systemic drug therapy with antibiotics to remove the cancer and minimize the risk of recurrence. However, during the use of antibiotics, bacteria become increasingly resistant to them, which causes antibiotic resistance. Antibiotic resistance can be intrinsic, meaning that the resistance of bacteria to naturally occurring antibiotics is obtained through a process of gene mutation or gene transfer. Therefore, it must be able to regulate the use of antibiotics to reduce bacterial resistance 17 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 681,
"width": 212,
"height": 86,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Whereas for the use of cytostatic drugs based on the type of drug, the most widely used was Doxorubicin, with an amount of 114 or 25.68%. This is in line with Prawira Pramudita's research (2018), which obtained research results that Doxorubicin was the most widely used antibiotic in Dr. Kariadi Semarang 18 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 74,
"width": 211,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Doxorubicin is the most widely used type of cytostatic drug because it is one of the chemotherapeutic agents in first-line combination chemotherapy. For breast cancer, chemotherapy 19 has a strong cytotoxic effect.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 137,
"width": 211,
"height": 200,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To date, Doxorubicin is the most widely used drug in standard chemotherapy regimens and is used to treat various types of cancer and hematology 13,10 . Doxorubicin is part of the anthracycline antibiotic group, which acts as a chemotherapeutic agent by inhibiting DNA and RNA synthesis. Doxorubicin, derived from the bacterium Streptomyces peucetius, has been used extensively as a chemotherapeutic agent since the 1960s. In addition to treating breast cancer, Doxorubicin can also be used to treat ovarian, bladder, and thyroid cancer, acute lymphoblastic leukemia, acute myeloblastic leukemia, Hodgkin's lymphoma, and small cell lung cancer 20 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 339,
"width": 211,
"height": 162,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The dose used for the treatment of breast cancer intravenously is 60 mg/m2 combined with Cyclophosphamide on the first day of every 21-day treatment cycle, for a total of 4 cycles 5,21 . Meanwhile, according to the U.S. Food and Drug Administration 2013, in combination therapy, the dose used is between the range of 40 to 75 mg/m2 given intravenously every 21 to 28 days 21,22 . The results of the study showed that all Doxorubicin uses doses between 57 and 138 mg; this shows that their use exceeds the literature dosage range.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 504,
"width": 212,
"height": 263,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The absorption of Doxorubicin is unstable in stomach acid, which causes the drug to experience little absorption. Therefore, it is administered intravenously, which has a faster absorption 17 . Doxorubicin is distributed into tissues, including the lungs, liver, heart, spleen, and kidney, with a distribution half-life of about 5 minutes and a terminal half-life of 20 to 48 hours. The binding rate of Doxorubicin and its main metabolite to plasma proteins is about 75%. Doxorubicin is detectable in breast milk after administration of 70 mg/m2 over 15 minutes by continuous intravenous infusion 19 . Doxorubicin is metabolized rapidly primarily in the liver by Aldo-keto reductase to the active Doxorubicin (adriamycin) and the inactive aglycones, conjugated sulfates, and glucuronides 5,21 . The plasma clearance rate of Doxorubicin ranges from 324 to 809 mL/min/m2 and is dominated by bile",
"type": "List item"
},
{
"left": 506,
"top": 795,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "539",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 74,
"width": 211,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "metabolism and excretion. About 40% of the drug dose will be excreted in the feces within five days, and about 5-12% of the dose will be excreted in the urine with a terminal elimination half-life of 20-48 hours 22 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 137,
"width": 212,
"height": 136,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Doxorubicin's side effects can give your urine, tears, and sweat a reddish color. These effects may begin within the first hours after treatment and can last up to several days. Doxorubicin is also associated with significant cardiac toxicity, which limits long-term use of the drug. Chronic and advanced cardiac toxicity can also occur after administration of Doxorubicin and is the most serious and potentially lethal side effect associated with Doxorubicin therapy 20,22 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 289,
"width": 91,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUSIONS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 302,
"width": 211,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The conclusion from this study was that the most widely used class of cytostatic drugs were antibiotics, with 146 (32.88%), and the types of cytostatic drugs were Doxorubicin, with 114 (25.68%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 366,
"width": 212,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "It is suggested that future researchers conduct research on the effectiveness and side effects of using cytostatic drugs in outpatient breast cancer patients undergoing chemotherapy at Haji Adam Malik General Hospital Medan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 455,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ACKNOWLEDGMENTS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 468,
"width": 211,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The authors want to thank the Director of Haji Adam Malik Medan General Hospital and the Director of Poltekkes of the Ministry of Health Medan and their staff, who have facilitated the implementation of this research.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 544,
"width": 141,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONFLICTS OF INTEREST",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 557,
"width": 197,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The authors declare there are no conflicts of interest in this research.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 595,
"width": 71,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 607,
"width": 211,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Juwita DA, Almahdy A, Afdila R.",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 620,
"width": 176,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penilaian Kualitas Hidup Terkait",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 633,
"width": 177,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesehatan Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. M. Djamil Padang,",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 658,
"width": 176,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indonesia. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2019 Apr 24;17(1):114-9.",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 683,
"width": 211,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Taqwin T., Sumiaty S., Lasman K. Penyuluhan, Pengetahuan Dan Sikap",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 708,
"width": 177,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pasangan Usia Subur Tentang Inpeksi Visual Asam Asetat (Iva) Di Kelurahan Birobuli. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan. 2018;12(1):8-14.",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 759,
"width": 211,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Sari YO, Rustini R, Diana D, Hapsari",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 74,
"width": 176,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "TD. Audit secara prospektif terhadap antimicrobial stewardship program pada pasien kanker payudara di RSUP",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 112,
"width": 211,
"height": 85,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Sains Farmasi & Klinis. 2017 Dec 15;4(1):88-96. https://doi.org/10.29208/jsfk.2017.4.1. 204 4. Ferlay J, Colombet M, Soerjomataram I, Mathers C, Parkin DM, Piñeros M,",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 200,
"width": 176,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Znaor A, Bray F. Estimating the global cancer incidence and mortality in 2018: GLOBOCAN sources and methods. International journal of cancer. 2019",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 251,
"width": 211,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apr 15;144(8):1941-53. 5. Haryani S. Evaluasi Penggunaan Obat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP Fatmawati Periode Februari 2021. Jurnal Farmasi Klinik",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 314,
"width": 176,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Base Practice. 2022 Dec 12;1(1):50-60.",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 327,
"width": 212,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. WHO. Cancer in Indonesia. Int Agency Res cancer [Internet]. 2020;1(1):1–2. Available from: https://gco.iarc.fr/today/fact-sheets- cancers 7. Kementerian Kesehatan RI. Laporan",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 403,
"width": 177,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nasional RISKESDAS 2018 [Internet] .",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 415,
"width": 212,
"height": 288,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2019 [cited 2021 Mar 21]. Available from: moz-extension://2f8f5aff-2efc- 4374-8889-d02c680902af/enhanced- reader.html?openApp&pdf=http%3A %2F%2Flabdata.litbang.kemkes.go.id %2Fimages%2Fdownload%2Flaporan %2FRKD%2F2018%2FLaporan_Nasi onal_RKD2018_FINAL.pdf 8. Kusumawaty J, Noviati E, Sukmawati I, Srinayanti Y, Rahayu Y. Efektivitas Edukasi SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2021;4(1):496-501. 9. Elmika E, Adi MS. Gambaran Umur, dan Jenis Kelamin Pasien Kanker Payudara di RS Ibnu Sina Kota Makassar. Jurnal Penelitian Kesehatan\" SUARA FORIKES\"(Journal of Health Research\" Forikes Voice\"). 2020 Jun 11;11(4):422-4.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 706,
"width": 211,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10. Malau J, Rivianto FA, Khairunnisa S, Nuriah S, Rahayu S, Amelia TC, Verliani H, Mulki MA. Artikel Review: Kajian Molekuler Obat Pada Kanker Payudara. Jurnal Pendidikan dan",
"type": "List item"
},
{
"left": 506,
"top": 795,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "540",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 74,
"width": 211,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konseling (JPDK). 2022 Dec 13;4(6):11032-41. 11. Fajar IM, Heriady Y, Aji HW.",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 112,
"width": 176,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Karakteristik Usia, Gambaran Klinis dan Histopatologi Pasien Kanker Payudara di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat Periode Januari 2018-",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 162,
"width": 176,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oktober 2020. Jurnal Riset Kedokteran. 2021 Dec 31:85-91.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 187,
"width": 211,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12. Arisanti JP, Saptarina N, Andarini YD. Evaluasi penggunaan obat kemoterapi pada penderita kanker payudara di",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 225,
"width": 176,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RSUP dr. Seoradji Tirtonegoro periode",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 238,
"width": 173,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2018. Pharmasipha. 2020 Sep 5;4(2):1-",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 251,
"width": 11,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 263,
"width": 211,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13. Sulistyoningtyas S, Dwihestie LK. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 289,
"width": 211,
"height": 86,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "STIKES Kendal. Peran Mikronutrisi Sebagai Upaya Pencegah. Covid-19. 2022;12:75-82. 14. Megawati. Gambaran Ketahanan Hidup Lima Tahun Pasien Kanker Payudara Berdasarkan Karakteristik Demografi dan Faktor Klinis di Rumah",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 377,
"width": 176,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sakit Cipto Mangunkusumo Tahun 2007-2010 . Skripsi. Univ Indones. 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 415,
"width": 211,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15. Sulaeman R, Irwansyah I, Sukmawati S, Masadah M. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Penderita",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 453,
"width": 176,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kanker Payudara. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal). 2021 Jun 21;3(1):10-6.",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 491,
"width": 211,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16. Elisya Y, Achmadi NK, Kurniawan D. Overview of Cytostatic Drug Prescribing for Inpatient Cancer",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 529,
"width": 173,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Patients at RSUD Tarakan July-",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 542,
"width": 176,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "December 2021 Period. SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan. 2022 Dec 25;13(2):270-82.",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 580,
"width": 211,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "17. Gao Y, Shang Q, Li W, Guo W, Stojadinovic A, Mannion C, Man YG,",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 605,
"width": 176,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Chen T. Antibiotics for cancer treatment: A double-edged sword.",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 630,
"width": 169,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Journal of Cancer. 2020;11(17):5135.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 643,
"width": 211,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "18. Saptowulan S, Maulina D. Gambaran Peresepan Kemoterapi Oral Pada Pasien Kanker Payudara di RS X di",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 681,
"width": 176,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jakarta Timur. Indonesian Journal of Health Science. 2023 Jul 18;3(2):136-",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 706,
"width": 17,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "41.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 719,
"width": 212,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "19. Agustini DD, Surahman E, Abdulah R. Quality of Life Patients with Breast Cancer Therapy Combination Fluorouracil, Doxorubicin, and",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 74,
"width": 211,
"height": 136,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cyclofosfamide. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy. 2015;4(3):175-85. 20. Chaikomon K, Chattong S, Chaiya T, Tiwawech D, Sritana-Anant Y, Sereemaspun A, Manotham K. Doxorubicin-conjugated dexamethasone induced MCF-7 apoptosis without entering the nucleus and able to overcome MDR-1-induced resistance. Drug design, development and therapy. 2018 Aug 1:2361-9.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 213,
"width": 211,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "21. Sebayang ANO. Efek Kardiotoksik Obat Kemoterapi Doxorubicin. JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 251,
"width": 118,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indonesia. 2019;7(1):1-5.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 263,
"width": 211,
"height": 61,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "22. Zhao M, Ding XF, Shen JY, Zhang XP, Ding XW, Xu B. Use of liposomal doxorubicin for adjuvant chemotherapy of breast cancer in clinical practice. Journal of Zhejiang University.",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 327,
"width": 158,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Science. B. 2017 Jan;18(1):15–26.",
"type": "Table"
}
] |
96f38191-7034-88dd-9ee8-63d8504f4d25 | https://e-journal.usd.ac.id/index.php/jt/article/download/446/387 | [] |
ac796b66-d4a3-b60c-a0e0-0427b715aa03 | https://e-journal.metrouniv.ac.id/pedagogy/article/download/1647/1487 | [
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 127",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 60,
"width": 254,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pedagogy Journal of English Language Teaching",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 75,
"width": 241,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 7, Number 2, December 2019 e-ISSN: 2580-1473; p-ISSN: 2338-882X Published by Institut Agama Islam Negeri Metro DOI: 10.32332/pedagogy.v7i2.1647",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 177,
"width": 412,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks and Learners’",
"type": "Text"
},
{
"left": 261,
"top": 199,
"width": 78,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Preference",
"type": "Section header"
},
{
"left": 248,
"top": 274,
"width": 103,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hamza Alshenqeeti",
"type": "Section header"
},
{
"left": 195,
"top": 288,
"width": 208,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taibah University, Madinah, Saudi Arabia E-mail: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 363,
"width": 485,
"height": 186,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract : This research represents the importance of culture in English as Foreign Language (EFL) Textbooks and learners' preference in the English classrooms. The study analyzes the cultural representation in three types of culture: source, target, and international of English as a foreign language (EFL) textbooks used in English classrooms at public universities in Saudi Arabia. Through the method of content analysis, it was discovered that a cultural representation balance was not maintained, indeed, as the contents were skewed toward target culture representation. Analyses of the study data, including a survey taken by EFL learners (N= 120), showed that source culture was the least interesting for these participants. The analyses also showed that skill development and target and international cultural training were prioritized by the study subjects. The findings of the current study suggest the need for thoroughness in developing rigorous frameworks for EFL textbooks' cultural integration, and for future experimental trials focusing on culture and foreign language research.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 562,
"width": 403,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Culture, EFL, Intercultural competence, Source culture, Total English.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 610,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 634,
"width": 237,
"height": 121,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "It is now widely recognised that language and culture are interrelated, intertwined and interdependent aspects of social life. Languages provide some of the most precise and comprehensive reflections of the complexity that is every world’s culture. In a way, languages bear a cultural code seamlessly embedded in them, which adds an extra layer of difficulty in",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 609,
"width": 237,
"height": 154,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mastering them. Current research shows that the connection and relationship between language, culture and thought are more profound than one may expect. For instance, Imai, Kanero and Masuda (2016) summarise recent evidence in regard to cultural psychology and cognitive linguistics. The researchers show that the language that a person speaks influences the following mental faculties: (1) knowledge representation; (2) memorisation; (3) ecological",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 128",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "reasoning; and (4) higher order semantic processing (Imai, Kanero & Masuda, ibid: 71).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 88,
"width": 237,
"height": 300,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The impact of culture on individuals’ linguistic and other mental faculties does not end there. Imai, Kanero and Masuda (ibid) provide further evidence to make the case for a strong connection between language and culture. In particular, a person’s cultural background and upbringing determine such aspects as attention, categorisation, causal attribution and inferences of other individuals’ attitude (Imai, Kanero & Masuda, 2016). From the researchers’ insights into the nature of language and culture, it becomes clear that learning a second/foreign language is impossible without coming into close contact with its cultural aspects. Another possible conclusion from the evidence presented is that English as a foreign language (EFL henceforth) learners may experience interference with their own cultural background when learning about foreign cultures.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 393,
"width": 237,
"height": 281,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "With the rise of globalisation and cultural interconnectedness, it has become inevitable to heed the cultural aspect and emphasise the intercultural competencies (ICCs hereafter) in the EFL classroom. As Mahmood, Asghar and Hussain (2012) predict, developing ICCs as one of the language learning goals will become even more prominent in the future due to the current globalisation trends that are unlikely to dampen any time soon. Further, Mahmood, Asghar and Hussain (2012), amongst other researchers, argue that culture provides grounds for meaningful content, learning materials and class- discussion. Introducing cultural elements in the EFL classrooms may help teachers recreate practical situations, partaking in which could enable learners to become better intercultural communicators.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 678,
"width": 237,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The importance of cultural knowledge is now officially recognised by some of the most influential institutions. One of them is the Council of Europe which has included ICCs to be part of its Common European Framework of",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reference for Languages (CEFR). In alignment with the most prominent language institutions, education policy-makers and practitioners are now overwhelmingly adapting their materials to include more information about culture (Mahmood, Asghar & Hussain, 2012). While this new trend might seem to be progressive, there is still a number of issues to be resolved.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 186,
"width": 237,
"height": 202,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Liu (2016), despite the vast diversity of EFL curriculum, textbooks and other learning materials, there is no common standard for how culture should be represented and introduced in the EFL classroom. The first problem that may arise is the problem of conceptualisation of culture itself. Delaney (2017) shows that culture is an umbrella term that encompasses a wide range of concepts, including social customs and beliefs as well as arts and knowledge. Given the breadth of the category, it may not be exactly clear which aspects should take priority over the others.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 393,
"width": 237,
"height": 233,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Another issue that requires further investigation in the field of EFL is what ICCs exactly include. According to Byram et al. (2002), the three key components of intercultural competence include knowledge, skills and attitude. Knowledge is factual information about a particular culture or a country; typically, knowledge is objective and does not contain any ideological undertone (Byram et al. 2002). Skills can be described as an English learners’ abilities to process cultural knowledge and apply it when necessary. Attitude has more to do with a person’s ability to come into contact with other cultures, preserve their own identity and respect others.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 631,
"width": 237,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "As seen from the classification by Byram et al. (2002), the key ICCs are interconnected and should be taught as such. As Byram et al. (2002) writes, it is the role of the language teacher to help to develop skills, attitudes and awareness of values insofar as dissipating key facts about a particular culture or country. According to Byram et al. (ibid) even though ICCs have long",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 129",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 122,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "been an integral part of language education, the focus has been mainly on cultural knowledge. Students are often merely given unrelated, sporadic facts about a country: the information that does not easily find any further application and is often forgotten. This issue should not remain untackled: it is only reasonable to include all three elements in language education.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 186,
"width": 237,
"height": 313,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Now that the key ICCs are clarified, a logical question may arise as to which culture should actually be taught as part of the EFL curriculum. As Pennycook (2007) suggests, English teaching materials have long been gravitating toward solely representing the culture of English-speaking countries such as the United States of America and the United Kingdom. Pennycook (2007) argues that the overrepresentation of the anglosphere in textbooks is indicative of the colonialist legacy. Byram, Esarte-Sarries, Taylor and Allat (1991) argue that English learners’ training to know how to behave appropriately in an English-speaking culture should not the end-all be-all of cultural training. Byram et al. (2002) emphasise the importance of achieving the purpose of both facilitated and improved international and intranational communication through learning English.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 504,
"width": 237,
"height": 122,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Before moving ahead to defining the focus of the study, it is imperative to introduce the key terms used in this study. The theoretical framework employed here builds on the ideas put forward by Byram et al. (2002) and Cortazzi & Jin (1991). Cortazzi and Jin (1991: 204) define the types of culture that are encountered in ESL / EFL textbooks:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 631,
"width": 236,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(1) source culture, or native culture of the learner;",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 663,
"width": 236,
"height": 58,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2) target culture, or the culture of the countries where English is spoken as a first language (examples: the United States of America, the United Kingdom, Canada, etc.);",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 726,
"width": 236,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(3) international culture, or the cultural amalgamation of English and non-English",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 59,
"width": 215,
"height": 75,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "speaking countries. The representation of international culture concerns itself with demonstrating the possibilities of English use as well as developing foreign language skills in the multicultural context.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 139,
"width": 237,
"height": 216,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Byram et al. (2002), foreign languages need to be introduced through the representation of target culture. If this is accomplished, then students have a better chance to comprehend the use of language in its original setting. However, Kachru (1992) argued that while the benefits of source culture presentation in EFL textbooks might not be evident at first glance, they become apparent upon further analysis. According to the researcher, there is hardly such a thing as “global practice” of English; the phenomenon that is observed now can be more rightfully conceptualised as “glocalisation of English.”",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 361,
"width": 240,
"height": 201,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wesche (2004) marries the two points by putting forward an idea that appears to be a compromise between the global and local use of the English language. The researchers claim that English should be taught in a method that English learners could conceptualise their own culture using a foreign language. At the same time, in order to integrate into the original English- speaking settings, they need to be able to temporarily erase a part of their identity to adopt a strange cultural code (Wesche 2004). Ideally, the contents of EFL curriculum and syllabi should strike a balance between these two points.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 567,
"width": 237,
"height": 186,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Overall, adequate culture inculcation into young generation is a challenging issue. This study acknowledges the complexity of the task and seeks, in line with researchers such as Ishihara and Cohen (2014), to raise awareness of stakeholders, teachers and students. It also draws on the classification of culture representation types put forward by Byram et al. (1991). This is carried out relying on the assumptions made by Byram et al. (1991), Kachru (1992) and Wesche (2004) and sharing the belief in the importance of equal representation in EFL syllabi and",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 130",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 63,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "curriculums.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 75,
"width": 237,
"height": 265,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Some researcher have conducted the study about represent the culture in the textbooks. There is a clear rationale behind paying attention to textbooks as one of the sources of cultural knowledge in both teachers and learners. As Liu (2016) assumes, textbooks influence teaching in a profound way. Textbooks facilitate the process of lesson planning by providing a wide variety of resources and tasks to cover a multitude of topics. Because of the great selection of textbooks available, the issue emerged as to how language educators and applied linguists should assess their adequacy and appropriateness (Demir & Ertas 2014). This study seeks to apply an existing theoretical framework of cultural representation to a popular EFL textbook.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 342,
"width": 237,
"height": 363,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The need to explore English learners’ attitudes toward cultural representation is motivated by recent research in EFL teaching as well as broader tendencies in education. Mellati and Khademi (2014) highlight the need for personalised learning paths in modern education. The researchers provide evidence suggesting that it is quite challenging to make generalisations regarding what would be the most effective approaches toward teaching student groups that are often heterogeneous (Mellati & Khademi 2014). On par with Noddings (2018), Tharp (2018) and Mellati and Khademi (2014) argue that investigating learners’ preference should become one of the most essential steps toward humanistic education that allows for customisation and adjustment. Thus, solely relying on the opinion of an independent rater is not enough when analyzing the quality of a textbook with regards to cultural representation. Students can and should have a say in the process, which is why their preferences have become one of the essentials of this study.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 710,
"width": 237,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To achieve the purpose of this study, the following research questions were devised: (1) How is the anglophone culture represented in the",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 57,
"width": 237,
"height": 45,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“Total English” textbook series? (2) Are there any differences in learners’ preference regarding cultural representation in EFL textbooks?",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 123,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 139,
"width": 237,
"height": 376,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "One of the best-selling textbooks used in EFL in language institutes including that of the study context has been selected. Initial investigation has shown that the selected textbook series were widely recommended for learners at all levels. For the present research, the focus was on the “Total English,” upper-intermediate (B2 in the CEFR). The motivation behind choosing textbooks of a higher-level draws on the literature research and theoretical frameworks used in this study. According to the assessment grid devised by the Council of Europe in its CEFR, at the upper-intermediate level, speakers can demonstrate high cohesion in their speech as well as differentiate between nuances and shades of meaning. Indeed, the cultural aspect of the language teaching and learning has a lot to do with handling subtleties and understanding context, which is apparently most likely to be possible once a speaker achieves relative fluency and proficiency. Hence, it was compelling that this study deals with speakers and materials that provide more space and opportunities for cultural investigation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 520,
"width": 237,
"height": 233,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The selected textbook was analysed for embedded cultural representations and the frequency of cultural representation occurrences was measured and tabulated. Cultural representation was discovered through content analysis which concerned itself with investigating the contents of conversations, texts, articles and readings with the purpose of finding the elements of cultural representation. Admittedly, cultural representation is a nebulous concept that may still be challenging to pinpoint even after operationalising it in this study. For the sake of reliability and replicability, a second rater was invited to redo the analysis (Golafshani 2003).",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 131",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 297,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To examine the preferences of learners in EFL cultural representation, a nine-item questionnaire was developed, piloted and administered to a group of English language learners (N= 120). The purpose of the questionnaire was to pinpoint and measure students’ reactions to different kinds of cultural representation in EFL textbooks. Their preferences, likes and dislikes had to be quantified in a comprehensive way, for which a five-point Likert scale was utilised. The second part was semi-structured interviews consisting of four questions regarding students’ interest in culture training and their own approaches to becoming familiar with foreign cultures. The interviews were constructed to allow interviewees to self-reflect and to leave some space for unexpected insights or additional remarks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 361,
"width": 237,
"height": 391,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "As seen from the description of the research method, the present study employs mixed methodology. There is a certain rationale behind combining the two main types of methodologies for studying the chosen subject matter. Quantitative methods applied in this study include the processing of numerical data. The findings of data analysis in this case are bound to be more objective and inferential (Barnham, 2015). They will enable the researcher to see the associations between the studied concepts or the lack thereof. Qualitative methods used for this study are more subjective; yet, they provide their own advantages (Austin & Sutton, 2014). Interviews allow researchers to gain deeper insights into the subject matter. In the case of this study, it is compelling to understand how students themselves conceptualise culture. Besides, numerical data does not explain exactly what students are looking for in EFL curriculums and namely, in EFL textbooks terms of cultural representation. Thus, conducting a series of thought-provoking interviews was found to be beneficial for analysing personal reflections and understanding EFL learners’ preferences. On the",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 59,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "whole, it is believed that a mixed-method case study research design would offer an effective way of gaining a more complete understanding of the present study’s scope and focus.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 139,
"width": 156,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESULT AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 155,
"width": 237,
"height": 90,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This section presents the key findings and discusses them in light of the study research questions. The findings of the study are in regard to the representation of culture in the examined EFL textbook and learners’ preference of the study respondents.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 266,
"width": 136,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Textbook Content Analysis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 307,
"top": 295,
"width": 231,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Overall findings of the cultural aspects in the “Total English” textbook (in absolute and relative numbers).",
"type": "Text"
},
{
"left": 310,
"top": 355,
"width": 214,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Total Words Cultural Words Neutral Words Absolute numbers 96570 2013 94557 Relative numbers 100% 2.084% 97.91%",
"type": "Table"
},
{
"left": 310,
"top": 443,
"width": 225,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2. The number of words used in cultural representation encounters categorised by the type of culture (in absolute and relative numbers).",
"type": "Text"
},
{
"left": 310,
"top": 503,
"width": 260,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source Culture Target Culture International Culture Absolute numbers 156 1240 617 Relative numbers 7,774% 61% 30,6%",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 590,
"width": 207,
"height": 36,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 3. The number of cultural representation encounters categorised by the type of culture (in absolute and relative numbers).",
"type": "Text"
},
{
"left": 310,
"top": 648,
"width": 268,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source Culture Target Culture International Culture Absolute numbers 6 35 14 Relative numbers 10,9% 63,63% 25,45%",
"type": "Table"
},
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 132",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 234,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 4. The number of source cultural representation encounters categorised by the type of ICCs (in absolute and relative numbers).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 120,
"width": 183,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source Culture Knowledge Skills Attitude Absolute numbers 0 3 2 Relative numbers 0% 60% 40%",
"type": "Table"
},
{
"left": 59,
"top": 194,
"width": 232,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 5. The number of target cultural representation encounters categorised by the type of ICCs (in absolute and relative numbers).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 252,
"width": 240,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Target Culture Knowledge Skills Attitude Absolute numbers 17 8 10 Relative numbers 48,57% 22,85% 28,57%",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 328,
"width": 225,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 6. The number international cultural representation encounters categorised by the type of ICCs (in absolute and relative numbers).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 389,
"width": 204,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Culture Knowledge Skills Attitude Absolute numbers 3 8 3 Relative numbers 21,42% 57,14% 21,42%",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 466,
"width": 237,
"height": 296,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "As seen from Table 1 above, the contents dedicated to cultural representation in the selected textbook were scarce and only amounted to roughly 2% of the total word count. It implies that besides the increased awareness of the importance of the ICC development in EFL classrooms, this widely-used and popular textbook fails to meet learners’ needs. The data presented in Table 2 is in proportion to the earlier findings by Byram et al. (2002) which argued that cultural representation in EFL textbooks is skewed toward the target culture (the cultures of English-speaking countries). The source culture was the least represented, at 7% of the word count and roughly 11% of all the cultural representation encounters. The second most represented culture was international (30.6% of the total word count and 25.45% of all encounters).",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 361,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The selected textbook did not provide any exercises aimed at improving learners’ knowledge about the source culture (see Table 4). However, it included dialogues and a few mentions in the reading texts that suggested communication skills development (60%) as well as cultural recognition (40%). The target culture was largely represented through exercises revolving around providing knowledge (48.57%). Skills and attitude exercises received equal attention and consideration from the textbook authors (22.85% and 28.57%). International culture was taught through skill development exercises (57.14%), which was mostly accomplished in the form of dialogues, therefore, aiming at the improvement of the speaking aspect. Knowledge and attitude about international culture were both underrepresented (21.42% each) (see Table 6). These findings are consistent with those of previous studies: target culture was not only overrepresented but was also mostly introduced through knowledge (texts, facts and pictures).",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 438,
"width": 116,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Learners’ Preferences",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 456,
"width": 237,
"height": 296,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Contradictory to what Byram et al. (2002) suggest for EFL curriculums in terms of cultural training, the study participants were largely disinterested in source culture representation. The exercises aimed at knowledge, skill and attitude improvement were evaluated at 1.8, 2.7 and 1.6 out of five respectively. As seen from these values, students showed mild interest in the task focusing on communication skills. This was confirmed through interview data analysis: “I can’t say that learning about my own culture would be one of my goals of learning English” as one interviewee put it. Another interviewee highlighted the importance of communication about source culture over passive knowledge consumption: “I am not as interested in learning as in teaching others I think.” The third interviewee, however, appreciated the rare instances of source culture recognition: “But",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 133",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 91,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "well, every time I hear someone speaking with an Arabic accent when we are doing listening tasks, it feels cool.” It seems that the lack of source culture representation in the selected textbook might not be a problem for students as this is not something they truly prioritise.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 155,
"width": 237,
"height": 232,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The exercises revolving around target culture were significantly more interesting for the study participants. The least popular was the knowledge exercise, graded at an average of 3.2. This shows a discrepancy between what students prefer and what the textbook provides. Interestingly enough, in the interviews, the students highlighted their interest in the UK and the US: “[...] I like reading the news, especially about the US.” This fact might imply that the problem was not with target culture representation as a whole but with the way it was presented: “But then again, you can’t fit everything in one textbook. I guess the teacher needs to be more flexible with it.”",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 393,
"width": 237,
"height": 264,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The most popular exercise was the one focusing on the values of the target culture countries (the average of 4.8). Some other exercises that received high critical appraisal from the study participants were those revolving around international skills and attitude training. The latter is consistent with what all the interviewees highlighted when expressing their opinion about their English use. For example, one of them pondered: “I feel very good and inspired when I can speak English to people from other cultures.” Other examples include: “Having been raised abroad, I think I connected a lot with other students coming from foreign countries”; “I’m really into computer gaming, especially RPGs. So now we have this online team, and we’re all from different countries”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 663,
"width": 237,
"height": 89,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Overall, the study participants expressed some disappointment with their current textbook as well as with how culture is taught to them. One interviewee shared that the knowledge that they were deriving was sporadic and not practical: “For example, at some point, we learned about",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 57,
"width": 237,
"height": 331,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "how governments works. I can’t say it was useless, but now if you ask me, I probably won’t tell you much.” However, they showed understanding and appreciation: “Our teacher is open to bringing us extra materials when we ask”. All in all, it is worth noting that the findings in this study are subject to at least two limitations. First, the interview sample size was relatively small (N= 10), an issue that could undermine the study’s findings generalisability beyond the study context. Participation in the interviews was however entirely voluntary. Therefore, one may assume that out of the 120 participants, those who consented to an interview (N= 10) had prior interest in learning about cultures. It is however possible that due to their interest and personal efforts, their cultural awareness may well be higher than average, which makes the group of the interviewees not exactly representative of the study’s broader population.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 421,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 436,
"width": 237,
"height": 186,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The present study revealed the lack of cultural representation balance in one of the most widely used EFL textbooks, “Total English.” Out of all types of cultures, the source culture was hardly represented while the contents mostly revolved around target and international cultures. The study participants did not show any significant interest in source culture representation. The most compelling exercises for them appeared to be those focusing on target and international cultures, especially if the purpose was skill development.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 627,
"width": 237,
"height": 138,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "It is hoped that the results of the present research will be of use for education policy- makers and practitioners in the study context. One way this study could contribute to textbook development is to provide insights into the appropriate proportion between source, target and international cultural representation. At the same time, the findings suggest that knowledge, skills and attitude as the three pillars of the ICCs",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 134",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 91,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "should be paid equal attention in the EFL classroom and have their place in EFL textbooks. As it has already been mentioned, probably the most imminent problem with cultural representation is the lack of balance in EFL textbooks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 155,
"width": 237,
"height": 249,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For EFL teachers, the findings of the study have two implications to be considered. First and foremost, EFL teachers should acknowledge the autonomy and self-agency of students when teaching the cultural aspects of the language. Three of the interviewees made it a point to tell that they are actively researching cultural information outside the classroom to boost their ICCs. This insight suggests that students already have a well-formed opinion about the importance of ICCs as well as a strong interest and motivation. They should compel EFL teachers to be more interested in English learners’ preferences and transform the curriculum if possible to accommodate their needs.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 409,
"width": 237,
"height": 312,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The second valuable implication that EFL teachers might want to take into account is the importance of balancing cultural information. The findings of this study suggested that students were pleased and content to see the representation of their native ‘source’ culture even though the selected coursebook only provided very scarce fragments reflecting it. This should compel EFL teachers to focus on how students could use English as a foreign language in the context of their own daily lives. Another idea that could be put to good use is to reframe the ‘source’ native context in a way that it facilitates and motivates the learning as opposed to seeing it only as an interfering force. Lastly, EFL teachers as well as textbook authors should focus on the international aspect of English use and prepare students for integrating into society that is becoming ever more globalised and cosmopolitan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 726,
"width": 237,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "All in all, it is recommended that further research be carried out toward a common",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 59,
"width": 237,
"height": 265,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "framework for analysing EFL textbooks for balanced cultural representation. It may turn out that the framework that has been successfully implemented in the current study is not generalisable to other types of textbooks. Therefore, further experimental investigations on this, and similar EFL textbooks, are encouraged. In addition, together with examining learners’ feedback, tangible and analysable results will provide even more insights for transforming curriculum to be more adequate and matching learners’ cultural needs. To conclude, although the current study is based on a sample EFL textbooks, it has gone some way towards enhancing our understanding of the representation of culture and learners’ preferences in the EFL context.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 361,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 385,
"width": 237,
"height": 58,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Austin, Z & Sutton, J. (2014). ‘Qualitative research: getting started’, The Canadian Journal of Hospital Pharmacy, 67(6): 436-440.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 454,
"width": 237,
"height": 61,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Barnham, C. (2015). ‘Quantitative and qualitative research: perceptual foundations’, International Journal of Market Research, 57(6): 837-854.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 528,
"width": 237,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Byram, M, Esarte-Sarries, V., Taylor, E. & Allat,",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 544,
"width": 196,
"height": 90,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P. (1991). ‘Young people’s perceptions of other cultures: The role of foreign language teaching’, in D. Buttjes & M. Byram (eds.), Mediating languages and cultures, Clevedon: Multilingual Matters.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 647,
"width": 237,
"height": 74,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Byram, M., Gribkova, B. & Starkey, H. (2002). Developing the intercultural dimension in language teaching: A practical introduction for teachers. Strasbourg: Council of Europe.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 734,
"width": 237,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cortazzi, M. & Jin, L. (1999). ‘Cultural mirrors: materials and methods in EFL",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 776,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Representation of Culture in EFL Textbooks..., Hamza Alshenqeeti, 127-135 135",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 97,
"top": 57,
"width": 197,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "classroom’, in E. Hinkel, Culture in second language teaching, pp. 196-219,",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 91,
"width": 197,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cambridge: Cambridge University Press.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 131,
"width": 237,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Council of Europe. (n.d.) The CERF levels . Available at:",
"type": "Table"
},
{
"left": 97,
"top": 162,
"width": 182,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://www.coe.int/en/web/common- european-framework-reference- languages/level-descriptions .",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 210,
"width": 148,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Accessed: January 08, 2020).",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 234,
"width": 236,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Delaney, C. (2017). Investigating culture: an",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 250,
"width": 196,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "experiential introduction to",
"type": "Table"
},
{
"left": 97,
"top": 266,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "anthropology , New Jersey: John Wiley",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 282,
"width": 42,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "& Sons.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 306,
"width": 237,
"height": 42,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Demir, Y. & Ertas, A. (2014). ‘A suggested eclectic checklist for ELT coursebook evaluation’, Reading, 14(2): 243-252.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 361,
"width": 237,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Golafshani, N. (2003). ‘Understanding reliability and validity in qualitative research’, The Qualitative Report, 8(4): 597-606.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 417,
"width": 237,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Imai, M., Kanero, J., & Masuda, T. (2016). The relation between language, culture, and thought. Current",
"type": "List item"
},
{
"left": 219,
"top": 449,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Opinion in",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 465,
"width": 237,
"height": 34,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Psychology , 8: 70-77. Ishihara, N. & Cohen, A.D. (2014). Teaching and",
"type": "Table"
},
{
"left": 97,
"top": 504,
"width": 197,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "learning pragmatics: where language and culture meet , Abingdon, Oxfordshire: Routledge.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 560,
"width": 237,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kachru, B. (1992). ‘Teaching world Englishes’,",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 576,
"width": 197,
"height": 26,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "in B. Kachru (ed.), The other tongue, English across cultures, (2 nd ed.),",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 607,
"width": 196,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Illinois, USA: University of Illinois Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 647,
"width": 237,
"height": 59,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Liu, C. (2016). ‘Cultivation of Intercultural Awareness in EFL Teaching’. Journal of Language Teaching and Research , 7(1): 226-232.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 719,
"width": 237,
"height": 42,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmood, M.A., Asghar, Z.M., & Hussain, Z. (2012). ‘Cultural representation in ESL textbooks in Pakistan: A case study of",
"type": "List item"
},
{
"left": 346,
"top": 57,
"width": 195,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“Step Ahead 1”’, Journal of Education and Practice , 3(9): 35-42.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 99,
"width": 237,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "McPeck, J.E. (2016). Critical thinking and education, Abingdon, Oxfordshire: Routledge.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 155,
"width": 237,
"height": 58,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mellati, M. & Khademi, M. (2014). ‘ELT learners’ preferences and teachers’ attitudes: Determinant factors in curriculum design’, International",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 218,
"width": 196,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Journal of Language Learning and Applied Linguistics World, 5(3): 258- 273.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 274,
"width": 237,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Noble, H. & Smith, J. (2015). ‘Issues of validity and reliability in qualitative research’,",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 306,
"width": 187,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Evidence-Based Nursing, 18(2): 34-35.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 329,
"width": 237,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Noddings, N. (2018). Philosophy of education ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 345,
"width": 174,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abingdon, Oxfordshire: Routledge.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 369,
"width": 237,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pennycook A. (2007). ‘ELT and Colonialism’. In: Cummins J., Davison C. (eds). International Handbook of English",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 417,
"width": 196,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Language Teaching . Springer",
"type": "Table"
},
{
"left": 346,
"top": 433,
"width": 196,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Handbooks of Education, vol 15. Boston, MA: Springer.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 472,
"width": 237,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ryen, A. (2016). ‘Research ethics and qualitative research’, Qualitative Research, 3: 31-",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 504,
"width": 18,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "48.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 528,
"width": 236,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tharp, R. (2018). Teaching transformed:",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 544,
"width": 196,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "achieving excellence, fairness, inclusion, and harmony, Routledge, Abingdon.",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 599,
"width": 237,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wesche, M. (2004). Teaching languages and cultures in a post-9/11 world . Available at:",
"type": "Text"
},
{
"left": 346,
"top": 647,
"width": 192,
"height": 59,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "<http://www1.georgetown.edu/departm ents/german/faculty/byrnes/publications /Perspectives%2088.4.2004.pdf. (Accessed: January 10, 2020).",
"type": "Text"
}
] |
8bb72121-156b-9054-d1f7-60b8d0776e3e | https://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/ASTONJADRO/article/download/813/652 | [
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3 Nomor 2, Desember 2014",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 55,
"width": 276,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2302-4240",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 773,
"width": 172,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Rekayasa Sipil ASTONJADRO",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 772,
"width": 13,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "29",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 147,
"top": 74,
"width": 335,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PERANCANGAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETON PRATEGANG",
"type": "Section header"
},
{
"left": 221,
"top": 83,
"width": 182,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asep Saepul Hidayat 1 , Nurul Chayati 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 189,
"top": 94,
"width": 249,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Ibn Khaldun Bogor",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 108,
"width": 40,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 120,
"width": 456,
"height": 78,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Struktur jembatan terdiri atas bangunan bawah dan atas. Bangunan bawah jembatan sangat tergantung pada keadaan tanah, sehingga dibutuhkan data penyelidikan tanah yang membutuhkan waktu cukup lama dan biaya cukup besar. Mengingat alasan tersebut, titik berat pada perancangan struktur atas jembatan banyak menggunakan sistem struktur beton prategang. Selain alasan bentang jembatan yang cendrung panjang (30-90 m), pemanfaatan beton prategang pada konstruksi jembatan juga didasari pada keinginan untuk mengendalikan retak yang dapat terjadi. Struktur jembatan yang dihasilkan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap lingkungan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 200,
"width": 456,
"height": 90,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Plat lantai kendaraan pada daerah tumpuan menggunakan tulangan pokok D 16-200 dan tulangan bagi D 13-700, sedangkan di daerah lapangan menggunakan tulangan pokok D 16-200 dan tulangan bagi D 13-700. Plat lantai trotoar menggunakan tulangan pokok D 16-100 dan tulangan bagi D 3-400; Plat injak arah melintang menggunakan tulangan D 13-100 dan Plat injak arah memanjang menggunakan tulangan D16-100. Hasil dimensi dan jarak tulangan dipengaruhi oleh besar kecilnya luas tulangan yang diperlukan dan luas tampang tulangan. Semakin besar tulangan yang diperlukan dan semakin kecil luas tampang tulangan, maka akan semakin panjang jarak tulangan yang diperoleh, dan sebaliknya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 292,
"width": 402,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: Struktur atas , jembatan beton prategang, tulangan, tegangan, lendutan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 315,
"width": 212,
"height": 44,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan sarana transportasi sangat",
"type": "Table"
},
{
"left": 135,
"top": 350,
"width": 49,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diperlukan",
"type": "Text"
},
{
"left": 200,
"top": 350,
"width": 27,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 350,
"width": 212,
"height": 158,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menunjang pertumbuhan ekonomi dan menunjang pembangunan nasional di masa yang akan datang. Jembatan Cinangneng merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat menentukan dalam upaya menunjang kelancaran lalu lintas dan meningkatkan aktivitas perekonomian di Daerah Kabupaten Bogor. Jembatan tersebut selesai dibangun pada tahun 1984 dengan bentang 42 meter. Jembatan Cinangneng tersebut sangat diperlukan, tetapi terkait dengan berkurangnya tingkat layanan dari jembatan yang sudah ada karena faktor umur jembatan tersebut..",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 522,
"width": 86,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tujuan Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 121,
"top": 534,
"width": 131,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tujuan penelitian ini, adalah:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 545,
"width": 211,
"height": 44,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Memperoleh dimensi dan jarak tulangan beton bertulang pada konstruksi plat lantai kendaraan, trotoar, dan plat injak arah melintang dan memanjang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 591,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Memperoleh nilai tegangan dan lendutan yang diizinkan akibat pembebanan pada balok gelagar beton prategang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 637,
"width": 104,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Jembatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 660,
"width": 212,
"height": 101,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jembatan adalah suatu bangunan atau konstruksi yang dibangun pada rute jalan yang melintasi rintangan seperti sungai, rawa, jurang dan bangunan lain yang letaknya berada di bawah jalur jalan tersebut. jembatan merupakan penghubung jalur jalan yang terputus akibat adanya rintangan sehingga fungsi jembatan menjadi sangat penting sebagai penunjang lancarnya arus transportasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 315,
"width": 212,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Bambang Supriadi dan Agus Muntohar,",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 327,
"width": 212,
"height": 101,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2007). Macam-macam Jembatan Berdasarkan Bahan Jembatan berdasarkan bahan dapat dibedakan menjadi jembatan kayu, jembatan gelagar baja, dan jembatan gelagar beton(Bambang Supriadi dan Agus Muntohar, 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 442,
"width": 111,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jembatan gelagar baja",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 453,
"width": 212,
"height": 193,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jembatan gelagar baja berdasarkan macam konstruksi terdiri atas jembatan gelagar non komposit dan komposit/balok gabungan. Jembatan gelagar non komposit, adalah jembatan gelagar dan lantai kendaraan yang tidak dihubungkan oleh penghubung geser. Jembatan gelagar komposit/balok gabungan, adalah balok baja dengan lantai yang dihubungkan dengan penghubung geser. Lantai beton pada balok gabungan tidak hanya bertumpu pada balok baja saja, tetapi juga dihubungkan pada sayap atas balok baja dengan penghubung geser. Kondisi tersebut membuat lantai beton dan balok baja bekerja bersama-sama sebagai satu kesatuan dalam memikul beban(Bambang Supriadi dan Agus Muntohar, 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 660,
"width": 121,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jembatan gelagar beton",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 672,
"width": 212,
"height": 89,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jembatan gelagar beton berdasarkan macam konstruksi terdiri atas jembatan beton non prategang/beton bertulang dan jembatan beton prategang. Jembatan beton non prategang/beton bertulang, adalah struktur jembatan yang memakai bahan beton dan penulangan baja. Jembatan beton prategang, adalah struktur jembatan yang memakai bahan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asep Saepul Hidayat, Nurul Chayati, Perancangan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 771,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "30",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 384,
"top": 771,
"width": 159,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hal 29-42 aspal beton baja hidro",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 212,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "beton dan kawat baja bermutu tinggi, dimana kawat baja tersebut harus ditarik terlebih dahulu sebelum bekerjanya beban luar. Penarikan baja ini menyebabkan tertekannya beton yang ada disekitarnya, sehingga beton menjadi mampu menahan beban yang lebih tinggi sebelum",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 154,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mengalami keretakan (Bambang Supriadi dan Agus Muntohar, 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 200,
"width": 207,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beton Prategang Keuntungan dan kerugian beton prategang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 223,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Struktur beton prategang mempunyai beberapa keuntungan, yaitu (TY Lin, Ne H Burns, 2000) dan Andri Budiadi, 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 257,
"width": 211,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Dapat memikul beban lentur yang lebih besar dari beton bertulang;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 281,
"width": 211,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Penampang struktur lebih kecil/ramping, sebab seluruh luas penampang dipakai secara efektif;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 315,
"width": 211,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Bobot baja prategang jauh lebih kecil daripada bobot tulangan biasa;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 338,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) Retak terbuka di daerah tarik dapat dihindarkan, sehingga menjadi lebih tahan terhadap korosif;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 372,
"width": 211,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5) Dapat dipakai pada bentang yang lebih panjang dengan mengatur defleksinya;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 395,
"width": 212,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6) Ketahanan geser dan puntirnya bertambah dengan adanya penegangan;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 418,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7) Dapat dipakai pada rekayasa konstruksi tertentu, misalnya pada konstruksi jembatan segmen; dan",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 453,
"width": 212,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8) Berbagai kelebihan lain pada penggunaan struktur khusus, seperti struktur pelat dan cangkang, struktur tangki, struktur pracetak, dan lain-lain.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 499,
"width": 212,
"height": 44,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Struktur beton prategang juga mempunyai beberapa kerugian yang perlu diatasi, yaitu (TY Lin, Ne H Burns, 2000) dan Andri Budiadi, 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 556,
"width": 31,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beton",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 568,
"width": 212,
"height": 159,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beton adalah campuran dari semen, air dan agregat serta suatu bahan tambahan. Setelah beberapa jam dicampur, bahan-bahan tersebut akan langsung mengeras sesuai bentuk pada waktu basahnya. Beton yang digunakan untuk beton prategang adalah yang mempunyai kekuatan tekan yang cukup tinggi den gan nilai fc’ antara (30-45 Mpa). Kuat tekan beton yang tinggi diperlukan untuk menahan tegangan tekan pada saat tertekan, pengangkuran tendon, mencegah terjadinya keretakan, mempunyai modulus elastisitas yang tinggi dan mengalami rangkak lebih kecil (Andri Budiadi, 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 96,
"width": 212,
"height": 159,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Baja Baja yang dipakai untuk beton prategang ada empat macam, yaitu (Andri Budiadi, 2008): 1) Kawat tunggal ( wires ), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan sistem pratarik, 2) Untaian kawat ( strand ), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan sistem pascatarik, 3) Kawat batangan ( bars ), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang sistem pratarik, dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 257,
"width": 211,
"height": 55,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) Tulangan biasa, sering digunakan untuk tulangan non-prategang (tidak ditarik), seperti tulangan memanjang, sengkang, tulangan untuk pengangkuran dan lain- lain.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 315,
"width": 212,
"height": 112,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kawat tunggal yang dipakai untuk beton prategang adalah yang sesuai dengan spesifikasi seperti ASTM A 421 di Amerika Serikat. Ukuran dari kawat tunggal bervariasi dengan diameter (3 –8 mm), dengan tegangan tarik (fpu) antara (1500 –1700 Mpa), dengan modulus elastisitas Es = 200x10³ MPa. Kawat tunggal untuk tujuan disain tegangan leleh dapat diambil sebesar 0,85 dari tegangan tariknya (0,85 fpu ).",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 430,
"width": 212,
"height": 67,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untaian kawat yang dipakai harus memenuhi syarat seperti yang terdapat pada ASTM A 416 . Untaian kawat yang banyak dipakai adalah untaian tujuh kawat dengan dua kualitas seperti grade 250 dan grade 270. Diameter untaian kawat bervariasi antara (7,9 –",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 499,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15,2 mm). Tegangan tarik untaian kawat adalah antara (1750 –1860 Mpa), dengan modulus elastisitas Es = 193x10³ MPa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 534,
"width": 212,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untaian kawat untuk tujuan disain tegangan leleh dapat diambil sebesar 0,85 dari tegangan tariknya (0,85 fpu ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 568,
"width": 143,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jenis dan besar pembebanan",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 579,
"width": 91,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Beban primer",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 591,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beban primer adalah beban yang merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada setiap perancangan jembatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 625,
"width": 212,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Beban mati Beban mati struktur jembatan adalah semua beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan yang dianggap merupakan satu kesatuan tetap dengannya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 729,
"width": 401,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menentukan besarnya beban mati tersebut, harus digunakan nilai berat isi sebagai berikut: (1) Beton biasa ………………………………………..……. 2,50 t/m³ (2) Beton prategang ……………………………….…………….. 2,55 t/m³",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3 Nomor 2, Desember 2014",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 55,
"width": 276,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2302-4240",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 773,
"width": 172,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Rekayasa Sipil ASTONJADRO",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 772,
"width": 13,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "31",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 72,
"width": 330,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(3) Baja tuang ……………………………….…………….............. 7,85 t/m³ (4) Air ……………………………………………............... 1,00 t/m³",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 97,
"width": 122,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Beban mati tambahan",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 108,
"width": 456,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beban mati tambahan adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada balok (girder) jembatan yang merupakan elemen non struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 143,
"width": 414,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Girder jembatan direncanakan mampu memikul beban mati tambahan berupa: (1) Aspal beton setebal 50 mm untuk pelapisan kembali dikemudian hari (overlay), dan (2) Genangan air hujan setinggi 50 mm apabila saluran drainase tidak bekerja dengan baik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 177,
"width": 80,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Beban hidup",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 189,
"width": 456,
"height": 44,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beban hidup adalah semua beban yang berasal dari berat kendaraan-kendaraan bergerak/lalu lintas dan pejalan kaki yang dianggap bekerja pada jembatan. Beban hidup pada jembatan yang harus ditinjau dinyatakan dalam dua macam, yaitu beban “D” yang merupakan beban lajur untuk gelagar dan beban “T” yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 233,
"width": 91,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(1) Beban lajur “D”",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 245,
"width": 456,
"height": 45,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beban lajur “D” bekerja pada seluruh lebar jalur kendaraan dan menimbulkan pengaruh pada girder yang ekivalen dengan suatu iring- iringan kendaraan yang sebenarnya. Intensitas beban “D” terdiri atas beban terbagi merata ( UDL ) dan beban garis ( KEL ) . Distribusi beban “D”, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 238,
"top": 436,
"width": 150,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1 Distribusi beban “D”",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 449,
"width": 456,
"height": 113,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2) Beban terbagi merata ( UDL ) Beban terbagi merata mempunyai intensitas q yang besarnya tergantung pada panjang total L yang dibebani dan dinyatakan sebagai berikut[5]: q = 8,00 kPa (untuk L < 30 m) q = 8,00 . (0,5 + 15/ L ) kPa (untuk L > 30 m) dengan: q = intensitas beban terbagi rata dalam arah memanjang jembatan, [kPa]; L = panjang total jembatan yang dibebani, [meter]. (3) Beban garis (KEL) Beban garis mempunyai intensitas p = 44 kN/m.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 562,
"width": 88,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(4) Beban truk “T”",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 574,
"width": 457,
"height": 36,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beban truk “T” adalah beban satu kendaraan berat dengan 3 as yang ditempatkan pada beberapa posisi yang digunakan untuk menganalisis plat jalur lalu-lintas . Distribusi beban “T”, seperti ditunjukkan pada Gambar 2 ( Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 2005) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 610,
"width": 456,
"height": 57,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembebanan truk “T” terdiri dari kendaraan truk semi trailer yang mempunyai susunan dan berat masing-masing as disebarkan menjadi 2 beban merata sama besar yang merupakan bidang kontak antara roda dengan permukaan lantai. Jarak antara 2 as tersebut bisa berubah ubah antara (4 - 9 m) untuk mendapatkan pengaruh terbesar pada arah memanjang jembatan. Adapun penyebaran ditempatkan di tengah lajur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 670,
"width": 457,
"height": 55,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(5) Faktor beban dinamis Faktor beban dinamis ( FBD ) merupakan hasil interaksi antara kendaraan yang bergerak dengan jembatan. Dalam perencanaan, beban “ KEL ” maupun “T” akan diperbesar dengan faktor beban dinamis yang mentransfer beban dinamis menjadi beban stastis ekivalen dengan ketentuan[5]: (1) Faktor beban dinamis untuk beban “T” adalah sebesar 0,3,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 727,
"width": 284,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2) Faktor beban dinamis untuk ( KEL ) diambil sebagai berikut: DLA = 0,4 untuk L ≤ 50 m DLA = 0,4 – 0,0025 x ( L -50) untuk 50 m < L < 90 m",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asep Saepul Hidayat, Nurul Chayati, Perancangan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 771,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 384,
"top": 771,
"width": 159,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hal 29-42 aspal beton baja hidro",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 106,
"top": 85,
"width": 54,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DLA = 0,3",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 83,
"width": 246,
"height": 34,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk L ≥ 90 m (6) Beban pejalan kaki Intensitas beban",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 108,
"width": 212,
"height": 105,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pejalan kaki dipengaruhi oleh luas total daerah pejalan kaki yang direncanakan. Besarnya beban yang bekerja adalah 5 kPa. Apabila trotoar memungkinkan digunakan untuk kendaraan ringan, maka trotoar harus direncanakan untuk bisa memikul beban hidup terpusat sebesar 20 kN ( Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 2005).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 102,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Beban sekunder",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 238,
"width": 212,
"height": 44,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beban sekunder adalah beban yang merupakan beban sementara yang akan selalu diperhitungkan dalam perhitungan tegangan pada perencanaan jembatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 108,
"width": 68,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Gaya rem",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 119,
"width": 212,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh pengereman kendaraan harus diperhitungkan dalam analisis jembatan, dimana gaya tersebut dianggap bekerja pada jarak 1,8 m di atas permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan ( L ) sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 200,
"width": 212,
"height": 82,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Beban angin Beban garis merata tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan persamaan (1) ( Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 2005 ):",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 282,
"width": 334,
"height": 69,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T EW = 0,0012 . Cw . ( Vw ) 2 ……..……………………………………....……(1), dengan: T EW = beban angin, [kN.m]; Cw = koefisien seret diambil sebesar 1,2; V W = kecepatan angin rencana, [m/det]; Kecepatan angin rencana, seperti ditunjukan pada Tabel 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 231,
"top": 353,
"width": 164,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Kecepatan angin rencana",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 462,
"width": 86,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Beban gempa",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 474,
"width": 212,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gaya gempa vertikal pada balok pretegang dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah minimal sebesar 0.10 x g ( g = grafitasi) atau dapat diambil 50 % koefisien gempa horizontal statik ekivalen. Koefisien gempa horizontal dapat diketahui dengan menggunakan persamaan (2):",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 554,
"width": 209,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kh = C . S",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 564,
"width": 208,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "…………………………………………………...… …….……... (2).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 589,
"width": 210,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beban rencana gempa minimum diperoleh dari persamaan berikut: TEQ = Kv . WT",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 622,
"width": 200,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "……………………………………………………",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 474,
"width": 457,
"height": 170,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "…..……... (4), TATA KERJA Bahan dan Alat Bahan Bahan yang digunakan pada perancangan struktur atas jembatan beton prategang berupa data yang pernah direncanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor. Data tersebut kemudian diolah menjadi data siap pakai untuk perancangan struktur atas jembatan. Potongan melintang jembatan, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asep Saepul Hidayat, Nurul Chayati, Perancangan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 773,
"width": 172,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Rekayasa Sipil ASTONJADRO",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 772,
"width": 13,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "33",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 216,
"top": 247,
"width": 195,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2 Potongan melintang jembatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 282,
"width": 297,
"height": 158,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Spesifikasi teknis Panjang bentang jembatan = 42 m Lebar jembatan = 7 m Jarak antar gelagar = 2 m Lebar trotoar = 1,5 m Tebal lantai kendaraan = 30 cm Tebal lantai trotoar = 20 cm Tebal plat injak = 20 cm Tebal diafragma = 20 cm Tebal aspal = 5 cm Tebal genangan air hujan = 5 cm 2) Spesifikasi bahan a) Mutu beton lantai jembatan = K-350 fc’ = 350 kg/cm 2",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 429,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 350 x 9,807 x 10 -2",
"type": "Picture"
},
{
"left": 337,
"top": 443,
"width": 64,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 34,325 Mpa",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 455,
"width": 194,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Modulus elastisitas beton ( Ec ) = 4700 . √",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 469,
"width": 307,
"height": 47,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 4700 . √ = 27535,94 Mpa b) Mutu beton prategang = K-500 fc’ = 500 kg/cm 2",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 504,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 500 x 9,807 x 10 -2",
"type": "Picture"
},
{
"left": 337,
"top": 518,
"width": 64,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 49,035 Mpa",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 529,
"width": 225,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Modulus elastisitas beton ( Ec ) = ( Bj ) 1,5 . 0,043 √",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 544,
"width": 128,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= (2550) . 1,5 . 0,043 √",
"type": "Picture"
},
{
"left": 337,
"top": 559,
"width": 75,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 38773,22 Mpa",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 570,
"width": 22,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alat",
"type": "Section header"
},
{
"left": 121,
"top": 582,
"width": 386,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alat yang digunakan pada perancangan struktur atas jembatan beton prategang, yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 593,
"width": 457,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Microsoft Excel 2007 untuk perhitungan perancangan struktur atas jembatan beton prategang, dan",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 616,
"width": 456,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) AutoCAD 2008 dan 3dsMAX 2008 untuk menggambar hasil perancangan struktur atas jembatan beton prategang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 639,
"width": 41,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 651,
"width": 456,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode pada perancangan struktur atas jembatan beton prategang, meliputi: 1) dimensi dan jarak tulangan beton bertulang, dan 2) tegangan dan lendutan pada balok gelagar beton prategang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 72,
"width": 373,
"height": 172,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teb al 1 5 CM ra iling 3'' Trotoar A sp al Sla b Be ton Gird er D ec k Slab D ia fra g m a Sand a ran 2 M 2 M 2 M 2 M 0 .5 M 1 M 0 .5 M 1 M 7 M",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3 Nomor 2, Desember 2014",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 55,
"width": 276,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2302-4240",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 771,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "34",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 384,
"top": 771,
"width": 159,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hal 29-42 aspal beton baja hidro",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 304,
"top": 292,
"width": 121,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No yes Yes yes",
"type": "Picture"
},
{
"left": 187,
"top": 476,
"width": 253,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3 Diagram alir perancangan beton bertulang",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 499,
"width": 212,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tegangan dan lendutan pada balok gelagar beton prategang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 522,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perhitungan tegangan dan lendutan pada balok gelagar beton prategang, dapat diperoleh dengan cara:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 557,
"width": 212,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Memasukan data spesifikasi bahan berupa kuat tekan beton ( fc’ ) dan mutu baja beton prategang. Dimensi balok prategang berupa panjang balok, jarak antar balok prategang, tebal plat lantai kedaraan, tebal aspal, dan lain-lain;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 626,
"width": 212,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Memasukan data dimensi balok prategang;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 649,
"width": 189,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Mencari lebar efektif beton prategang;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 660,
"width": 212,
"height": 44,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) Menentukan section properties pada balok prategang dan balok komposit, sehingga diperoleh letak titik berat, momen inersia, dan tahanan momen;",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 706,
"width": 212,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5) Menghitung beban berupa beban sendiri, beban mati tambahan, beban “D”, gaya rem, beban angin dan beban gempa, sehingga diperoleh momen maksimum akibat beban masing-masing;",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 488,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6) Menghitung gaya prategang akibat beban balok prategang, eksentrisitas dan jumlah tendon yang digunakan;",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 522,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7) Menghitung posisi tendon pada tumpuan dan tengah bentang, dan lintasan inti tendon;",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 557,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8) Menghitung kehilangan gaya prategang, sehingga diperoleh gaya prategang efektif;",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 591,
"width": 212,
"height": 44,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9) Menghitung tegangan pada kondisi awal dan akhir, hasil tegangan dibandingkan dengan tegangan maksimal yang diizinkan; dan",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 637,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10) Menghitung lendutan pada kondisi awal dan akhir, hasil lendutan dibandingkan dengan lendutan maksimalyang diizinkan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 683,
"width": 110,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN BAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 695,
"width": 212,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Dimensi dan Jarak Tulangan Beton Bertulang",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 718,
"width": 212,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data dan hasil perhitungan dimensi dan jarak tulangan beton bertulang",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 741,
"width": 176,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data dan hasil perhitungan, meliputi:",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 752,
"width": 212,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) plat lantai kendaraan, b) plat lantai trotoar,",
"type": "Text"
},
{
"left": 282,
"top": 85,
"width": 27,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mulai",
"type": "Picture"
},
{
"left": 251,
"top": 121,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data: fc’, fy, b, h, d",
"type": "Text"
},
{
"left": 251,
"top": 156,
"width": 97,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "MT = 1,2 DL + 1,6 LL",
"type": "Text"
},
{
"left": 242,
"top": 193,
"width": 122,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Struktur ( MT awal )",
"type": "Text"
},
{
"left": 228,
"top": 224,
"width": 151,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ρ bisa dicari dengan persamaan :",
"type": "Table"
},
{
"left": 237,
"top": 254,
"width": 103,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ρ = . 1 – √",
"type": "Table"
},
{
"left": 267,
"top": 296,
"width": 33,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ρ ≥ ρ min",
"type": "Formula"
},
{
"left": 267,
"top": 319,
"width": 38,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ρ ≤ ρ maks",
"type": "Formula"
},
{
"left": 265,
"top": 354,
"width": 59,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "As = ρ . b . d",
"type": "Text"
},
{
"left": 271,
"top": 401,
"width": 55,
"height": 51,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "X = Kesimpulan",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asep Saepul Hidayat, Nurul Chayati, Perancangan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 773,
"width": 172,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Rekayasa Sipil ASTONJADRO",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 772,
"width": 13,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "35",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 71,
"width": 212,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) plat injak arah melintang, dan d) plat injak",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 71,
"width": 78,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "arah memanjang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 82,
"width": 124,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Plat lantai kendaraan",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 94,
"width": 330,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Dimensi Tebal plat lantai kendaraan = 0,30 m Tebal aspal = 0,05 m Tebal genangan air hujan = 0,05 m 2) Pembebanan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 152,
"width": 364,
"height": 79,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(1) Beban mati ( DL ) Bj beton = 2500 kg/m 3 Bj aspal = 2300 kg/m 3 Bj air = 1000 kg/m 3 Berat plat lantai kendaraan = 0,30 . 2,5 ton/m 3 = 0,750 ton/m 2 Berat aspal = 0,05 . 2,3 ton m 3 = 0,115 ton/m 2 Berat air hujan = 0,05 . 1 ton/m 3 = 0,050 ton/m 2 +",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 234,
"width": 105,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Total beban mati ( qDL )",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 231,
"width": 66,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 0,915 ton/m 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 246,
"width": 459,
"height": 45,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2) Beban Hidup ( LL ) (a) Beban truk ( TT ) Distribusi beban truk ( TT ) sama dengan 10 ton, sesuai Peraturan Bina Marga tahun 1987. Distribusi beban truk ( TT ), seperti ditunjukkan pada Gambar 4.",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 378,
"width": 173,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 4 Distribusi beban truk ( TT )",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 401,
"width": 347,
"height": 78,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Br1 (panjang muka roda mengenai jalan) = 0,50 m Br2 (lebar muka roda mengenai jalan) = 0,20 m d1 (tebal aspal) = 0,05 m d2 (tebal beton) = 0,30 m bf1 = Br1 + 2 . ( d1 + d2 ) = 0,50 + 2 . (0,05 + 0,30) = 1,20 m",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 482,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bf1",
"type": "Table"
},
{
"left": 157,
"top": 482,
"width": 113,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= Br2 + 2 . ( d1 + d2 ) = 0,20 + 2 . (0,05 + 0,30)",
"type": "Text"
},
{
"left": 157,
"top": 505,
"width": 42,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 0,90 m",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 516,
"width": 112,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muatan T bekerja seluas",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 516,
"width": 59,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= bf1 . bf2 = 1,20 . 0,90",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 537,
"width": 238,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 1,08 m 2 Beban ( TT ) = = = 9,259 ton/m 2 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 570,
"width": 229,
"height": 79,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(b) Beban angin ( T EW ) T EW = 0,0012 . Cw . ( Vw ) 2 dengan, Koefisien seret ( Cw ) = 1,20 Kecepatan angin rencana ( Vw ) = 35 m/det maka: T EW = 0,0012 . 1,20 . (35) 2 = 1,764 kN/m.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 650,
"width": 420,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bidang yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan. Distribusi beban angin, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 207,
"top": 293,
"width": 271,
"height": 85,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d 1 d 2 Br1 b f1 d 1 d 2 Br2 b f2",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3 Nomor 2, Desember 2014",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 55,
"width": 276,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2302-4240",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 771,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "38",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 384,
"top": 771,
"width": 159,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hal 29-42 aspal beton baja hidro",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 121,
"top": 202,
"width": 297,
"height": 32,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 5 Distribusi beban angin Tinggi kendaraan di atas lantai jembatan ( h ) = 2,00 m Jarak antar roda kendaraan ( X ) = 1,75 m",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 239,
"width": 219,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transfer beban angin ke lantai jembatan ( P EW )",
"type": "Table"
},
{
"left": 373,
"top": 239,
"width": 11,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "=",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 239,
"width": 62,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ". T EW = . 1,764",
"type": "Table"
},
{
"left": 373,
"top": 272,
"width": 65,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 1,008 kN/m",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 283,
"width": 261,
"height": 44,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Total beban hidup ( qLL ) = Beban ( TT ) = 9,259 ton/ m 2 . (c) Muatan total ( q total ) = (1,2 . qDL ) + (1,6 . qLL ) = (1,2 . 0,915) + (1,6 . 9,259)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 327,
"width": 221,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 15,913 ton/m 2 . 3) Momen",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 353,
"width": 146,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(1) Momen untuk beban merata",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 364,
"width": 456,
"height": 21,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ditinjau plat beton selebar 1 m (perletakan dianggap jepit). Distribusi momen beban merata, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.",
"type": "Text"
},
{
"left": 157,
"top": 455,
"width": 271,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 m 2 m 2 m 2 m",
"type": "Table"
},
{
"left": 211,
"top": 478,
"width": 207,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 6 Distribusi momen beban merata",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 501,
"width": 85,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "M = . q total . L 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 517,
"width": 91,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= . 15,913 . 2 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 534,
"width": 59,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 5,3043 tm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 546,
"width": 456,
"height": 32,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2) Momen untuk beban terpusat Ditinjau plat beton selebar 1 m (perletakan dianggap jepit). Distribusi momen beban terpusat, seperti ditunjukkan pada Gambar 7.",
"type": "Text"
},
{
"left": 157,
"top": 666,
"width": 277,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 m 2 m 2 m 2 m",
"type": "Table"
},
{
"left": 208,
"top": 688,
"width": 211,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 7 Distribusi momen beban terpusat",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 702,
"width": 456,
"height": 64,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "M = . P EW . L = . 1,008 . 2 = 0,252 kNm. Nilai M didistribusikan dengan cara cross sehingga diperoleh hasil momen beban terpusat. Hasil momen beban terpusat, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 424,
"width": 94,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A B",
"type": "Table"
},
{
"left": 112,
"top": 423,
"width": 367,
"height": 227,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "C D E A B C D E P EW P EW P EW P EW",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asep Saepul Hidayat, Nurul Chayati, Perancangan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 773,
"width": 172,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Rekayasa Sipil ASTONJADRO",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 772,
"width": 13,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "37",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 119,
"top": 71,
"width": 392,
"height": 156,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3 Hasil momen beban terpusat A B C D E AB BA BC CB CD DC DE ED K 3 EI / L 3 EI / L 3 EI / L 3 EI / L 3 EI / L 3 EI / L 3 EI / L 3 EI / L Df 1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 1 M° 0,2520 -0,2520 0,2520 -0,2520 0,2520 -0,2520 0,2520 -0,2520 -0,2520 -0,1260 0,126 0,2520 0,0630 0,0630 -0,0630 -0,063 0,0315 -0,0315 0,0000 M 0,0000 -0,3150 0,3150 -0,2205 0,2205 -0,3150 0,3150 0,0000",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 242,
"width": 341,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Momen tumpuan ( MT ) beban terpusat = 0,3150 kNm = 315000 Nmm. Momen tumpuan ( MT ) total =( MT ) beban merata + ( MT ) beban terpusat = 66303395,1 + 315000 = 66618395,1 Nmm = 6,662 tm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 311,
"width": 77,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) Pembesian",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 322,
"width": 456,
"height": 21,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembesian plat lantai kendaraan terdapat tebal efektif beton dan jarak tulangan sisi luar beton. Pembesian plat lantai kendaraan, seperti ditunjukkan pada Gambar 8",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 387,
"width": 335,
"height": 21,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 8 Pembesian plat lantai kendaraan Tebal efektif plat beton ( d ) = 250 mm",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 410,
"width": 291,
"height": 32,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jarak tulangan terhadap sisi luar beton ( dc ) = 50 mm Tebal plat beton ( h ) = 300 mm Kuat tekan beton K-350 ( fc’ ) = 34,325 Mpa",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 445,
"width": 286,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tegangan leleh baja U-40 ( fy ) = 392,280 Mpa",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 456,
"width": 306,
"height": 14,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor distribusi tegangan ( ß1 ) = 0,85 – ( )",
"type": "Table"
},
{
"left": 301,
"top": 476,
"width": 31,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 0,82",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 664,
"width": 175,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 9 Dimensi plat lantai trotoar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 676,
"width": 80,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(1) Beban hidup",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 687,
"width": 354,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Distribusi beban hidup plat lantai trotoar, seperti ditunjukkkan pada Gambar 10.",
"type": "Text"
},
{
"left": 212,
"top": 357,
"width": 220,
"height": 286,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d d c 1 0 3 1 2 4 5 6 7 8 9 Te b a l 1 5 C M ra ilin g 3 '' 5 5 3 5 3 0 3 7 5 8 1 4 3 2 0 3 0 1 1 0 1 5 1 5 7 1 8 1 0",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3 Nomor 2, Desember 2014",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 55,
"width": 276,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2302-4240",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 771,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "38",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 384,
"top": 771,
"width": 159,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hal 29-42 aspal beton baja hidro",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 174,
"top": 254,
"width": 279,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 10. Distribusi beban hidup pada plat lantai trotoar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 266,
"width": 456,
"height": 21,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari distribusi beban hidup diperoleh hasil beban hidup pada plat lantai trotoar. Hasil perhitungan beban hidup pada plat lantai trotoar, seperti ditunjukkan pada Tabel 6.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 289,
"width": 285,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Momen Momen tumpuan ( MT ) beban mati = 3182,028 kgm = 31820282,224 Nmm Momen tumpuan ( MT ) beban hidup = 17,4375 kgm",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 335,
"width": 372,
"height": 44,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 17437500 Nmm Momen tumpuan ( MT ) total = (1,2 . MT beban mati) + (1,6 . MT beban hidup) = (1,2 . 31820282,224) + (1,6 . 17437500) = 66084338,669 Nmm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 393,
"width": 77,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Pembesian",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 404,
"width": 456,
"height": 21,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembesian plat lantai trotoar terdapat tebal efektif plat beton dan jarak tulangan sisi luar beton. Pembesian plat lantai trotoar, seperti ditunjukkan pada Gambar 11.",
"type": "Text"
},
{
"left": 216,
"top": 469,
"width": 195,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 11 Pembesian plat lantai trotoar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 492,
"width": 264,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tebal efektif plat beton ( d ) = 150 mm",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 504,
"width": 291,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (dc ) = 50 mm Tebal plat beton (h ) = 200 mm Kuat tekan beton K-350 ( fc’ ) = 34,325 Mpa",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 538,
"width": 286,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tegangan leleh baja U-40 ( fy ) = 392,280 Mpa",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 549,
"width": 270,
"height": 41,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor distribusi tegangan ( ß1 ) = 0,85 – ( ) = 0,82 Ditinjau plat beton selebar 1 m = 1000 mm",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 603,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Plat injak arah melintang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 615,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Pembebanan Distribusi beban hidup pada plat injak arah melintang berupa beban roda ganda truk",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 604,
"width": 215,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(beban T) yang besarnya T = 100 kN. Distribusi beban truk pada plat injak arah melintang, seperti ditunjukkan pada Gambar 12.",
"type": "Text"
},
{
"left": 184,
"top": 81,
"width": 254,
"height": 381,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3 5 1 2 5 H1 = 0 .7 5 k N /m P = 2 0 k N H2 = 1 .5 k N /m q = 5 k Pa 1 2 0 d d c",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asep Saepul Hidayat, Nurul Chayati, Perancangan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 773,
"width": 172,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Rekayasa Sipil ASTONJADRO",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 772,
"width": 13,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "39",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 159,
"top": 207,
"width": 309,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 12 Distribusi beban truk pada palat injak arah melintang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 230,
"width": 305,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor beban ultimit ( KTT ) = 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 242,
"width": 280,
"height": 55,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk ( DLA ) = 0,3 Beban truk “T” ( TT ) = (1 + DLA ) . T = (1 + 0,3) . 100 = 130 kN. 2) Momen",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 299,
"width": 85,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tebal plat injak ( h )",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 299,
"width": 216,
"height": 21,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 0,2 m Tebal lapisan aspal ( ta ) = 0,05 m",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 322,
"width": 236,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lebar bidang kontak roda truk ( b ) = 0,5 m b’ = b + ta = 0,5 + 0,05",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 357,
"width": 32,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 0,55",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 368,
"width": 11,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "m",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 380,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Pembesian Pembesian plat injak arah melintang terdapat tebal efektif plat beton dan jarak",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 357,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tulangan sisi luar beton. Pembesian plat injak arah melintang, seperti ditunjukkan pada Gambar 15.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 477,
"width": 233,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 15. Pembesian plat injak arah melintang",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 500,
"width": 264,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tebal efektif plat beton ( d ) = 150 mm",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 512,
"width": 291,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jarak tulangan terhadap sisi luar beton ( dc ) = 50 mm Tebal plat beton ( h ) = 200 mm Kuat tekan beton K-350 ( fc’ ) = 34,325 Mpa",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 546,
"width": 286,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tegangan leleh baja U-40 ( fy ) = 392,280 Mpa",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 557,
"width": 270,
"height": 87,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor distribusi tegangan ( ß1 ) = 0,85 – ( ) = 0,82 Ditinjau plat beton selebar 1 m = 1000 mm c) Plat injak arah memanjang 1) Pembebanan Distribusi Beban hidup pada plat injak",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 646,
"width": 212,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "arah memanjang berupa beban roda ganda",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 600,
"width": 212,
"height": 44,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "truk (beban T) yang besarnya T = 100 kN. Distribusi beban truk pada palat injak arah memanjang, seperti ditunjukkan pada Gambar 16.",
"type": "Text"
},
{
"left": 418,
"top": 429,
"width": 14,
"height": 30,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d d c",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3 Nomor 2, Desember 2014",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 55,
"width": 276,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2302-4240",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 771,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "40",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 384,
"top": 771,
"width": 159,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hal 29-42 aspal beton baja hidro",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 153,
"top": 208,
"width": 320,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 16. Distribusi beban truk pada palat injak arah memanjang",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 231,
"width": 119,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor beban ultimit ( KTT )",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 231,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 2",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 243,
"width": 280,
"height": 55,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk ( DLA ) = 0,3 Beban truk “T” ( TT ) = (1 + DLA ) . T = (1 + 0,3) . 100 = 130 kN. 2) Momen",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 300,
"width": 85,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tebal plat injak ( h )",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 300,
"width": 216,
"height": 21,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 0,2 m Tebal lapisan aspal ( ta ) = 0,05 m",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 323,
"width": 216,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lebar bidang kontak roda truk (a) = 0,2 m",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 333,
"width": 236,
"height": 57,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b’ = a + ta = 0,2 + 0,05 = 0,25 m Kuat tekan beton K-350 fc’ = 34,325 Mpa Angka poission ( υ )",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 381,
"width": 31,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 0,15",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 392,
"width": 249,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Standar modulus of soil rection ( Ks ) = 81500 kN/m³",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 404,
"width": 285,
"height": 66,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Modulus elastisitas beto ( Ec ) = 27535,94 Mpa = 27535943,873 kN/m³ 3) Pembesian Pembesian plat injak arah memanjang terdapat tebal efektif plat beton dan jarak",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 438,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tulangan sisi luar beton. Pembesian plat injak arah memanjang, seperti ditunjukkan pada Gambar 17.",
"type": "Text"
},
{
"left": 194,
"top": 526,
"width": 238,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 17 Pembesian plat injak arah memanjang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 549,
"width": 264,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tebal efektif plat beton ( d ) = 150 mm",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 561,
"width": 195,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jarak tulangan terhadap sisi luar beton ( dc )",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 561,
"width": 291,
"height": 32,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 50 mm Tebal plat beton ( h ) = 200 mm Kuat tekan beton K-350 ( fc’ ) = 34,325 Mpa",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 595,
"width": 286,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tegangan leleh baja U-40 ( fy ) = 392,280 Mpa",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 606,
"width": 270,
"height": 15,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor distribusi tegangan ( ß1 ) = 0,85 – ( )",
"type": "Table"
},
{
"left": 301,
"top": 626,
"width": 31,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 0,82",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 638,
"width": 233,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ditinjau plat beton selebar 1 m = 1000 mm",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 661,
"width": 212,
"height": 55,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Tegangan dan Lendutan Pada Balok Gelagar Beton Prategang Data dan hasil perhitungan tegangan dan lendutan pada balok gelagar beton prategang",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 718,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data dan hasil perhitungan, meliputi: a) spesifikasi bahan, b) dimensi, c) lebar efektif plat lantai, d) section properties , e)",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 661,
"width": 212,
"height": 78,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pembebanan, f) perhitungan gaya prategang, eksentrisitas, dan jumlah tendon, g) perhitungan posisi tendon dan lintasan inti tendon, h) perhitungan kehilangan gaya prategang, i) perhitungan tegangan pada penampang balok prategang, dan j) perhitungan lendutan pada balok prategang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 753,
"width": 108,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Spesifikasi bahan",
"type": "List item"
},
{
"left": 418,
"top": 485,
"width": 14,
"height": 23,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d d c",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asep Saepul Hidayat, Nurul Chayati, Perancangan Struktur Atas Jembatan Beton Prategang",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 773,
"width": 172,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Rekayasa Sipil ASTONJADRO",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 772,
"width": 13,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "41",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 71,
"width": 50,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Beton",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 83,
"width": 130,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mutu beton balok prategang",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 83,
"width": 44,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= K - 500",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 92,
"width": 244,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kuat tekan beton balok prategang ( fc’ ) = 49,035 Mpa Modulus elastisitas beton ( Ec )",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 105,
"width": 308,
"height": 62,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= ( Bj ) 1,5 . 0,043 √ = (2550) . 1,5 . 0,043 √ = 38773,22 Mpa Kaut tekan beton pada keadaan awal/saat transfer ( fci’ ) = 0,8 . fc’ = 0,8 . 49,035",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 169,
"width": 319,
"height": 107,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 39,228 Mpa Tegangan izin beton keadaan awal: Tegangan tekan = 0,6 . fci’ = 23,537 Mpa Tegangan tarik = 0,5 . √ = 3,132 Mpa Tegangan izin beton keadaan akhir: Tegangan tekan = 0,45 . fc’ = 22,066 Mpa Tegangan tarik = 0,5 . √ = 3,501 Mpa Mutu beton plat lantai = K - 350 Kuat tekan beton plat lantai ( fc’ ) = 34,325 Mpa",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 279,
"width": 237,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Modulus elastisitas beton ( Ec ) = 4700 . √",
"type": "Table"
},
{
"left": 265,
"top": 294,
"width": 76,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 4700 . √ = 27535,94 Mpa",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 319,
"width": 92,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Baja prategang",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 331,
"width": 306,
"height": 43,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jenis strand : Uncoated 7 wire super strands ASTM A 416 grade 270 Tegangan leleh strand ( fpy ) = 1580 Mpa Kuat tarik strand ( fpu ) = 1860 Mpa Diameter nominal strand = 12,7 mm = 1/2 “",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 374,
"width": 233,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Luas tampang nominal satu strand ( Ast ) = 98,7 mm 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 388,
"width": 300,
"height": 21,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beban putus minimal satu strand ( Pbs ) = 187,32 kN Jumlah kawat untaian ( strand cable ) = 19 kawat untaian/tendon",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 411,
"width": 247,
"height": 44,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diameter selubung ideal = 84 mm Luas tampang strand = 1875,3 mm 2 Beban putus satu tendon ( Pb1 ) = 3559,08 kN Modulus elastisitas strand ( Es ) = 193000 Mpa",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 469,
"width": 63,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Dimensi",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 480,
"width": 225,
"height": 55,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Panjang balok prategang ( L ) = 42 m Tebal plat lantai jembatan ( ho ) = 0,30 m Tebal deck slab ( hd ) = 0,07 m Jarak antar balok prategang ( S ) = 2,00 m Tebal aspal ( ha ) = 0,05 m",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 538,
"width": 222,
"height": 227,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tinggi genganan air hujan ( th ) = 0,05 m Bahasan tegangan dan lendutan pada balok gelagar beton prategang Perancangan balok gelagar beton prategang menggunakan sistem pascatarik dimana pemberian tegangan pada balok prategang dilakukan setelah beton dicetak/dicor. Bahan yang digunakan pada perancangan beton prategang menggunakan mutu beton K-500 dengan tinggi balok gelagar beton prategang 2,1 meter dan panjang 42 meter dan menggunakan jenis baja strand uncoated 7 wire super strand ASTM A 416 grade 270. Momen maksimum yang dihasilkan akibat pembebanan diantaranya momen maksimum akibat berat balok prategang sebesar 4652,994 kNm, momen maksimum akibat berat sendiri sebesar 8658,534 kNm, moemen maksimum akibat berat mati",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 561,
"width": 212,
"height": 124,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tambahan sebesar 727,650 kNm, momen maksimum akibat beban lajur “D” sebesar 4317,6 kNm, momen maksimum akibat gaya rem sebesar 69,699 kNm, momen maksimum akibat beban angin sebesar 222,264 kNm, dan momen maksimum akibat beban gempa sebesar 938,618 kNm. Momen maksimum yang paling besar terjadi adalah akibat berat sendiri dikarenakan beban yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan jenis beban yang lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 687,
"width": 212,
"height": 78,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kondisi pada perancangan beton prategang diantaranya pada kondisi awal dan kondisi setelah kehilangan gaya prategang, kehilangan gaya prategang merupakan berkurangnya gaya yang bekerja pada tendon dalam tahap-tahap pembebanan. Persentase kehilangan gaya prategang total yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3 Nomor 2, Desember 2014",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 55,
"width": 276,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2302-4240",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 771,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "42",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 384,
"top": 771,
"width": 159,
"height": 14,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hal 29-42 aspal beton baja hidro",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 74,
"width": 212,
"height": 112,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dihasilkan sebesar 25,66 % sehingga diperoleh gaya prategang efektif sebesar 8754,393 kN. Tegangan izin tendon baja pascatarik diperoleh sebesar 1302 Mpa, dan tegangan yang terjadi pada tendon baja pascatarik diperoleh 933,653 Mpa sehingga dapat disimpulkan aman pada tendon prategang dikarenakan tegangan yang terjadi lebih kecil dari tegangan maksimum yang diizinkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 200,
"width": 62,
"height": 21,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENUTUP Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 223,
"width": 212,
"height": 21,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil dan bahasan, maka dapat disimpulkan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 246,
"width": 211,
"height": 21,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Diperoleh dimensi dan jarak tulangan, yaitu:",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 269,
"width": 191,
"height": 90,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil dimensi dan jarak tulangan dipengaruhi oleh besar kecilnya luas tulangan yang diperlukan dan luas tampang tulangan. Semakin besar tulangan yang diperlukan dan semakin kecil luas tampang tulangan, maka akan semakin panjang jarak tulangan yang diperoleh, dan sebaliknya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 361,
"width": 211,
"height": 21,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Diperoleh nilai tegangan dan lendutan, yaitu:",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 384,
"width": 191,
"height": 55,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Kondisi awal diperoleh nilai tegangan di serat atas ( fa ) sebesar -2384,088 kPa, nilai tegangan di serat bawah ( fb ) sebesar -23536,800 kPa dan nilai lendutan ( δ ) sebesar -0,04775 m;",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 442,
"width": 191,
"height": 66,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Kondisi setelah kehilangan gaya prategang diperoleh nilai tegangan di serat atas ( fa ) sebesar -3625,643, nilai tegangan di serat bawah ( fb ) sebesar - 19141,179 kPa, dan nilai lendutan ( δ ) sebesar -0,03501 m;",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 511,
"width": 191,
"height": 66,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Kondisi setelah plat lantai dicor diperoleh nilai tegangan di serat atas ( fa ) sebesar -12355,823 kPa, nilai tegangan di serat bawah ( fb ) sebesar - 10963,342 kPa, dan nilai lendutan ( δ ) sebesar 0,003142 m;",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 580,
"width": 191,
"height": 43,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d) Kondisi setelah plat dan balok menjadi komposit diperoleh nilai tegangan di serat atas plat ( fac ) sebesar -3313,459 kPa, nilai",
"type": "List item"
},
{
"left": 124,
"top": 624,
"width": 173,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tegangan di serat atas balok (f’ac )",
"type": "Text"
},
{
"left": 124,
"top": 637,
"width": 173,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sebesar - 4629,756 kPa, nilai",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 74,
"width": 190,
"height": 43,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tegangan di serat bawah balok ( fbc ) sebesar -13843,830 kPa, dan nilai lendutan ( δ ) sebesar -0,02079 m; dan e) Tegangan yang terjadi pada balok",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 120,
"width": 177,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "komposit akibat kombinasi",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 131,
"width": 211,
"height": 90,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pembebanan lebih kecil dari - 22065,750 kPa dan nilai lendutan yang terjadi pada balok komposit akibat kombinasi pembebanan lebih kecil dari L /300 sebesar 0,140 m. Saran-saran Melengkapi simpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran seperti berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 223,
"width": 211,
"height": 44,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Perancangan beton bertulang pada plat lantai kendaraan sebaiknya tidak terlalu tebal karena akan menghasilkan beban dan momen yang besar; dan",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 269,
"width": 211,
"height": 67,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Perancangan beton prategang selain menggunakan metode tegangan kerja dan lendutan dapat juga menggunakan metode perancangan kekuatan batas, perancangan keadaan batas, dan perancangan probabilistik.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 350,
"width": 95,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 361,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lin, T.Y., Ned H. Burns, Desain Struktur Beton Prategang , (edisi ketiga), diterjemahkan oleh: Mediana, Binarupa, Jakarta, 2000.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 396,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Imran, Iswandi, Catatan Kuliah SI-5212 Perilaku Struktur Beton Prategang , ITB, Bandung, 2010.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 430,
"width": 212,
"height": 21,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Supriadi, Bambang, Agus Setyo Muntohar, Jembatan , Beta Offset, Yogyakarta, Juni",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 453,
"width": 211,
"height": 32,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2007. Budiadi, Andri, Desain Praktis Beton Prategang Mengacu pada SK SNI 03-",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 488,
"width": 211,
"height": 20,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2874-2002 , Andi, Yogyakarta, 2008. Direktorat Bina Marga, Standar Pembebanan",
"type": "Table"
},
{
"left": 358,
"top": 511,
"width": 86,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk Jembatan",
"type": "List item"
},
{
"left": 358,
"top": 511,
"width": 184,
"height": 32,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RSNI T-02-2005 , Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 2005.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 545,
"width": 212,
"height": 32,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Romadhon, Eri Setia, Struktur Beton Sesuai dengan Standar SKSNI 03-2847-2002 , UIKA, Bogor, 2006.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 580,
"width": 212,
"height": 43,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ilham, Noer, Perhitungan Struktur Jembat an, ____, ____, 2008, http://noerilham.wordpress.com. (23 Juli 2010).",
"type": "Table"
}
] |
33f2293d-a8ab-ef54-90f8-360cd5ad41ea | https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/download/684/342 | [
{
"left": 216,
"top": 67,
"width": 195,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4 – No. 2, year (2020), page 30-33",
"type": "Title"
},
{
"left": 226,
"top": 88,
"width": 190,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 809,
"width": 381,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 157,
"top": 130,
"width": 313,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Developing Creative Thinking and Physics Students’ Achievement by using CPS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 136,
"top": 187,
"width": 352,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pratiwi Pujilestari Alam 1 ,Ilham Assidiq 2 , Elihami Elihami 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 159,
"top": 202,
"width": 308,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 (Education Department, Universitas Muhammadiyah Enrekang, Indonesia)",
"type": "Text"
},
{
"left": 159,
"top": 214,
"width": 305,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 (Education Department, Universitas Muhammadiyah Enrekang, Indonesia)",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 228,
"width": 352,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3 (Nonformal Education Department, Universitas Muhammadiyah Enrekang, Indonesia)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 256,
"width": 411,
"height": 42,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "* Corresponding Author. E-mail: 1 [email protected] Receive: 18/09/2020 Accepted: 01/10/2020 Published: 04/10/2020",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 318,
"width": 47,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 345,
"width": 456,
"height": 120,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The purpose of this study is to explain the implementation of physical learning using the Creative Problem Solving (CPS) method to enhance creative thinking skills and learning outcomes in the X-IA2 SMA Negeri 1 Sidenreng Rappang class. The research approach used was Classroom Action Research across two learning stages, each of which consisted of planning, execution, observation and reflective phases. The results showed that studying physics with the CPS approach could boost students ' creative thinking. This is demonstrated by: (1) an improvement in the number of students who completed 12 during Cycle I to 26 in Cycle II with an average learning outcome of 77. N-gain in Cycle I of 0.20 is included in the low category and N-gain in the second cycle, 0.30 has been included in the medium category, (2) the average student learning group participation in the learning phase has been included in the Activity category, which has increased to the High Activity category, and (3) the use of innovative students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 479,
"width": 369,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords : creative thinking; physics learning outcomes; the PS approach; the CPS model",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 509,
"width": 65,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 521,
"width": 215,
"height": 258,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Education is a way to improve the quality of human resources (HR) which is important in national development. Therefore, education must get top priority from the government and society. Ironically, education in Indonesia in general still uses a conventional learning process which causes low thinking ability of students (Nikmah, Wildan & Munatri, 2015). Whereas according to Abidin (2013), in the 21st century there are at least four competencies that must be mastered, namely creative thinking skills, high understanding skills, communication and critical thinking skills and collaboration skills. The ability to think creatively is one of the competencies that is indispensable to face the global competition era. The ability to think creatively is a thought process that produces ideas, new ideas in a broad and varied manner. This thinking process",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 506,
"width": 215,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "involves elements of fluency, flexibility, originality, and elaboration.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 532,
"width": 215,
"height": 245,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The ability to think creatively is very much influenced by self-confidence in the students themselves. According to the research results of Kisti and Aini (2012), there is a significant relationship between creativity and self-efficacy. Self-confidence in question is self efficacy. Self-efficacy is a belief from someone to display new actions that are used to overcome a problem in order to achieve goals. According to Bandura, self efficacy is divided into three dimensions, namely the dimensions of level, strength, and generality (Masraroh, 2012). Based on the author's experience as a physics subject teacher and the results of conversations with physics teachers, it was concluded that students' creative thinking skills, especially in Physics subjects, were still low. This problem appears when the",
"type": "Text"
},
{
"left": 336,
"top": 43,
"width": 220,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Edumaspul, 4 (2), Year 2020 - 31 (Pratiwi Pujilestari Alam, Ilham Assidiq, Elihami Elihami)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 103,
"top": 809,
"width": 418,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 215,
"height": 181,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "teacher asks problem-solving questions, students tend to be silent and less active in solving problems. The lack of students expressing opinions is due to the lack of a variety of opinions due to the lack of ideas that emerge. The ideas that emerge are closely related to the ability to think creatively. As stated by Munandar (2012), one of the characteristics of the high ability to think creatively is the ability to convey opinions / ideas. Thus, it can be concluded that the inability of students to provide problem-solving ideas shows the low ability of students to think creatively in that class.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 266,
"width": 215,
"height": 296,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the data documentation that the authors collected while teaching the Vector Analysis material, it was found that the written test scores of the learning outcomes of physics for the last 3 (three) years about analyzing parabolic motion and circular motion using vectors, kinematics teaching material with vector analysis, it is known that the results of students' answers when working on questions in the form of descriptions, the ability to describe answers creatively, in detail, and precisely less than the standard values set after the learning process. the 2019/2020 school year the number of students who completed learning physics reached 59.23% with a class average score of 61.32. In the 2019/2020 school year, the number of students who completed learning physics reached 65.69% with a class average score of 60.57. In the 2019/2020 school year, the number of students who completed learning physics reached 61.92% with a class average value of 62.55.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 562,
"width": 215,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The values obtained are still below the stipulated minimum completeness value (KKM). Observing the problems above, shows that in carrying out the physics",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 85,
"width": 215,
"height": 168,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "learning process, a plan is still needed that can improve creative thinking skills and student learning outcomes in understanding the material being taught both individually and in groups. To improve this condition, one of the real efforts that teachers can do is to take an action in the form of a problem solving approach in the classroom. This action is done by a teacher and can run well if the learning process is followed by the use of interrelated learning models. The use of this learning model is the Creative Problem Solving (CPS) model.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 253,
"width": 215,
"height": 322,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The use of the appropriate CPS learning model will have an impact on the problem solving approach in the learning process so that the Physics material that will be taught and learned by the teacher through good delivery and communication is expected to provide more opportunities for students, open insights into creative thinking to understand and solve problems. faced. Students are no longer bored learning Physics, even students who previously hated this subject become excited and start to like Physics little by little. (Hikmah and Natsir, 2009). Myrmel (2003) said that Teachers should spend time discussing the thinking process. This would help students to begin to \"think about thinking.\" Students learn about facts and figures from a young age and need to be exposed to creative problem solving styles of thinking. The statement illustrates that in certain learning, the use of creative problem solving provides a solution for teachers to help creative students learn to understand facts and pictures in solving problems.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 622,
"width": 39,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Method",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 642,
"width": 215,
"height": 131,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Guided by the formulation of the problem and research objectives, the type of research to be carried out is Classroom Action Research, abbreviated as PTK. This classroom action research was conducted at SMA Negeri 1 Sidenreng Rappang Regency. The time for conducting the research is in the odd semester of the 2019/2020 academic year. The research subjects were 35 class IA-1 students for the 2019/2020 academic year, consisting of 14",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 616,
"width": 215,
"height": 159,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "male students and 21 female students. The object of this research is the CPS approach which is applied in the physics learning process in class XI IPA-1 SMA Negeri 1 Pangsid, Sidenreng Rappang Regency for the 2019/2020 Academic Year. In this study the data were processed using descriptive statistical analysis. The data analysis techniques that the researchers conducted are described as follows. The techniques used to determine the increase in students' creative thinking abilities and learning outcomes of Physics with the CPS",
"type": "Text"
},
{
"left": 335,
"top": 43,
"width": 221,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Edumaspul, 4 (2), Year 2020 - 32 ( Pratiwi Pujilestari Alam, Ilham Assidiq, Elihami Elihami)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 121,
"top": 809,
"width": 383,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 93,
"width": 215,
"height": 92,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "approach after the pretest, posttest cycle I, and posttest cycle II were implemented and the techniques used to determine the increase in student group activity and Teacher activities in learning physics based on the CPS approach are processed by means of the percentage of activities.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 193,
"width": 103,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Result and Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 213,
"width": 215,
"height": 320,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the results of preliminary observations with the acquisition of student scores, the lowest score was 35.00 and the highest score was 66.50 with an average value of 52.34. Only two students (5.26%) scored above the minimum completeness criteria (KKM) set at 67.50. The low learning outcomes of class X A-1 students of SMA Negeri 1 Pangsid, Sidenreng Rappang Regency cannot be separated from the teaching and learning process and student characteristics. The teaching and learning process can provide student learning outcomes well if students are given the opportunity to use their creative thinking skills. Characteristics of class IA students of SMAN 1 Sidenreng Rappang Regency for the 2019/2020 academic year, in general, learning activities are low, students' mathematical abilities are also low, the ability to think creatively in solving a problem is also low. Learning Physics requires students to carry out activities by searching, giving opinions of information creatively so that they can solve problems both at school and in the community.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 541,
"width": 215,
"height": 91,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Students' creative thinking skills in learning Physics from the test cycle I had the lowest score 41.67 and the highest score 83.33 with a classical average of 66.19 while the results of the second cycle test had the lowest score of 66.67 and the highest score was 91.67 with a classical average. 77.38. The result of the N-",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 93,
"width": 215,
"height": 145,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "gain analysis is 0.30. This means that the effectiveness of learning in cycle II succeeded as expected because it had increased during the first cycle test (as a pretest) and the second cycle test (as a posttest). After the second cycle test the ability to think creatively in aspects 1) student fluency 57.15%, aspect 2) student flexibility 63.75%, aspect 3) student authenticity 60.15%, aspect 4) detailing students 64.15%, and aspects 5) reformulation of students 62.75%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 247,
"width": 215,
"height": 118,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of students' physics learning after the second cycle were implemented using the CPS approach, it was found that 29 (twenty nine) students (82.86%) obtained scores above the KKM set at 67.50. Or it can be said that there were 29 students who were declared complete in cycle II thus there was an increase compared to cycle I where only 23 students scored beyond the KKM.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 374,
"width": 52,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 326,
"top": 393,
"width": 215,
"height": 226,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In conclusion, the implementation of learning with the CPS approach resulted in a very high percentage of learning. The increase in physics learning outcomes can be seen from the increase in the number of students who completed 12 (twelve) people in cycle I to 29 (twenty nine) people in cycle II with an average learning outcome of 77.38. The N-gain in the first cycle is 0.19 and the N-gain in the second cycle is 0.50. On average, in the first cycle it was 64.80% in the activity category, which was quite an increase in the second cycle of 77.3%. Fluency in giving response 62.33%, flexibility in presenting various kinds of problem solving 69.71%, authenticity sparking ideas 58.14%, detailing problems through 65 % steps, and reformulating a problem 67 %.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 632,
"width": 56,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 659,
"width": 215,
"height": 71,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[1] Ismail, I., Elihami, E., & Mustakim, M. (2019). Students’ Perceptions of the Benefits of Mobile Polling Technology in Teaching and Learning in College: Implications of Students’ Participation and academic Performance. Jurnal Pendidikan Progresif , 9 (1), 89-104.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 732,
"width": 215,
"height": 35,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[2] Khalik, M. F., Asbar, A., & Elihami, E. (2020). THE QUALITY OF HUMAN RESOURCE IN ENREKANG DISTRICT. JURNAL EDUKASI NONFORMAL , 1 (1),",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 635,
"width": 438,
"height": 144,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "63-71. [3] Latifah, N. & Vebrianto, R. (2017). Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia blog untuk matapelajaran Sains. Seminar Nasional Teknologi Informasi,",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 683,
"width": 194,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 9 (pp. 690-",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 696,
"width": 197,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "695). Pekanbaru, UIN Sulatan Syarif Kasim Riau.",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 708,
"width": 195,
"height": 34,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Retrieved from http://ejournal.uin- suska.ac.id/index.php/SNTIKI/article/download /3160/2195 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 745,
"width": 215,
"height": 34,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[4] Lestari, N. (2019). Improving the speaking skill by vlog (video blog) as learning media : The EFL students’ perspective. International Journal",
"type": "List item"
},
{
"left": 373,
"top": 43,
"width": 183,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Edumaspul, 4 (2), Year 2020 - 33",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 56,
"width": 203,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Pratiwi Pujilestari Alam, Ilham Assidiq, Elihami Elihami)",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 809,
"width": 418,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 87,
"width": 197,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "of Academic Research in Business and",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 99,
"width": 197,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Social Sciences , 9(1), 915-925. Doi:",
"type": "Table"
},
{
"left": 103,
"top": 112,
"width": 121,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10.6007/IJARBSS/v9-i1/5490.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 124,
"width": 215,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[5] Saharuddin, A., Wijaya, T., Elihami, E., & Ibrahim, I. (2020). LITERATION OF EDUCATION AND",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 148,
"width": 197,
"height": 34,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INNOVATION BUSINESS ENGINEERING TECHNOLOGY. JURNAL EDUKASI NONFORMAL , 1 (1), 48-55.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 185,
"width": 217,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[6]Abidin, Y. (2013). Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 209,
"width": 197,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar. Pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 233,
"width": 215,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[7] Chatab, N. (2007). Profil budaya organisasi . Bandung: Alfabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 258,
"width": 217,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[8] Amali, F., Komariah, & Umar. (2015). Perbedaan Kemampuan Berpikir.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 282,
"width": 215,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[9]Aulia, M. R. B. (2015). Peningkatan Kompetensi Siswa Kelas X TGB SMK",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 307,
"width": 217,
"height": 46,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[10]Hake, R.R. 2002. Analyzing Change/Gain Scores. Tersedia di http://www. physics. indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain. pdf diakses 17 Juni 2012.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 356,
"width": 217,
"height": 34,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[11]Huda, M. (2013). Model–Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 392,
"width": 217,
"height": 47,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[12]Kisti, H.H., & Aini, N.F.N. (2012). Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kreativitas Pada Siswa SMK. Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 441,
"width": 217,
"height": 71,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[13]Mahmudi, A. (2010). Pengaruh Pembelajaran dengan Strategi MHM Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis, serta Persepsi terhadap Kreativitas. Skripsi Sarjana.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 514,
"width": 217,
"height": 71,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[14]Masjudin & Hasanah, U. (2013). Penerapan Metode Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X TKJ Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Matriks Di SMK. Ilmiah",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 588,
"width": 217,
"height": 34,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[15]Masraroh, L. (2012). Meningkatkan Selfefficacy Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Modeling. Pendidikan, 1(1).",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 87,
"width": 217,
"height": 71,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[16]Myrmel, M.K. 2003. Effect Using Creative Problem Solving in Eight Grade Technology Education Class at Hopkins North Junior High School. A research paper, The Graduate School, University of Wisconsin-Stout, August2003. Tersedia:",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 160,
"width": 215,
"height": 83,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[17] Djafar, S., Nadar, N., Arwan, A., & Elihami, E. (2019, October). Increasing the Mathematics Learning through the Development of Vocational Mathematics Modules of STKIP Muhammadiyah Enrekang. In International Conference on Natural and Social Sciences (ICONSS) Proceeding Series (pp. 246-251).",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 246,
"width": 217,
"height": 34,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[18]Subakir, B.: Peningkatan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Fisika Melalui Pendekatan Creative.",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 282,
"width": 215,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[19] Efendi, A., & Elihami, E. (2020). GUIDE-LINING FOR LEARNING TO OPTIMIZING LEARNING ACHIEVEMENT. Jurnal edukasi nonformal , 1 (1),",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 319,
"width": 26,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "56-62.",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 331,
"width": 215,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[20] Eskarya, H., & Elihami, E. (2020). THE INSTITUTIONAL ROLE OF FARMER GROUPS TO",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 356,
"width": 197,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DEVELOP THE PRODUCTION OF",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 368,
"width": 197,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "COCOA. JURNAL EDUKASI NONFORMAL , 1 (1),",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 380,
"width": 26,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "81-87.",
"type": "Table"
},
{
"left": 326,
"top": 392,
"width": 215,
"height": 59,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[21] Fidan, M. & Debbag. M. (2018). The usage of video blog (vlog) in the “school experience”course: The opinions of the pre- service teachers. Journal of Education and Future year , 13161-177.",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 453,
"width": 215,
"height": 47,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[22] Gonzales, K. (2018). Communication skills: Definition and examples Retrieved from https://study.com/academy/lesson/communic ation-skills-definition-examples.html",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 502,
"width": 215,
"height": 47,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[23] Hasnidar, H., & Elihami, E. (2019). The management Model of National Character Education for Early Childhood Education through based on Democracy. Edumaspul:",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 551,
"width": 125,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pendidikan , 3 (1), 15-19.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 563,
"width": 215,
"height": 47,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[24] Haslinda, H., & Elihami, E. (2020). DEVELOPING OF CHILDRENS PARK PROGRAM ‘SITTI KHADIJAH’IN ENREKANG DISTRICT. JURNAL EDUKASI NONFORMAL , 1 (1), 41-47.",
"type": "Text"
}
] |
6a202a6f-ea6c-0053-c4e8-efb41b192565 | http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/ptk/article/download/12736/7311 | [
{
"left": 94,
"top": 34,
"width": 91,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "p-ISSN: 2599-1914",
"type": "Page header"
},
{
"left": 367,
"top": 34,
"width": 153,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Volume 6 Nomor 3 Tahun 2023",
"type": "Page header"
},
{
"left": 94,
"top": 47,
"width": 91,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "e-ISSN: 2599-1132",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 732,
"width": 379,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)│563",
"type": "Text"
},
{
"left": 125,
"top": 68,
"width": 399,
"height": 68,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI KELAS IV SDN 01 2XII ENAM LINGKUNG PADANG PARIAMAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 275,
"top": 155,
"width": 63,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rina Novitri",
"type": "Section header"
},
{
"left": 245,
"top": 174,
"width": 123,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1 Stkip Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 286,
"top": 243,
"width": 42,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 286,
"width": 427,
"height": 207,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum terciptanya pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran aktif. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran masih konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model Jigsaw lebih baik pengaruhnya daripada konvensionalterhadap hasil belajar IPA di kelas IV SDN 01 2X111 Enam Lingkung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian Design Static-Group Comparisson. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN 01 2X11 Enam Lingkng sekaligus menjadi sampel. Terpilih kelas IVCsebagai kelas eksperimen dan IVB sebagai kelas kontrol. Data penelitian ini adalah data observasi pelaksanaan penelitian yang diamati oleh observer untuk melihat jalannya pelaksanaan penelitian dan hasil tes. Hasil tes akhir didapatkan nilai rata-ratakelas eksperimen 78,18 dan kelas kontrol 61,87. Kedua nilai rata-rata tersebut mempunyai selisih 16,31. Hasil uji t didapatkan thitung adalah 1,67. Dan ttabel dengan derajat kebebasan dk 43 dari tabel t(0.950)(43)=2,04. Kriteria pengujian hipotesis adalah terima Ho jika thitung <ttabel. Dalam penelitian ini thitung >ttabel , berarti tolak Ho dan terima Ha. Dapat disimpulkan model Jigsawberpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA di kelas IV SDN 01 2X11 Enam Lingkung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 507,
"width": 270,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kata kunci : Jigsaw, Belajar, Pembelajaran, Hasil belajar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 546,
"width": 87,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 568,
"width": 201,
"height": 155,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan bukan sebagai sarana saja tetapi sekaligus untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih kreatif. Berdasarkan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses,",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 546,
"width": 198,
"height": 167,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan diselenggarakan secara formal melalui sebuah proses yang disebut dengan proses pendidikan. Di dalam proses pendidikan guru sebagai salah satu unsur",
"type": "Text"
},
{
"left": 167,
"top": 34,
"width": 357,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Vol 6 No 3 Tahun 2023 Hal 563–570",
"type": "Page header"
},
{
"left": 94,
"top": 732,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "564",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 155,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "yang berperan penting, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan tugas dan segala permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam mengimplementasikan proses pembelajaran di dalam kelas. Setiap manusia membutuhkan pendidikan sekaligus pembelajaran. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila proses pembelajaran dijalankan dengan baik. Pembelajaran merupakan suatu proses yang",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 211,
"width": 198,
"height": 103,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "mengandung serangkaian pelaksanaan kegiatan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 315,
"width": 198,
"height": 193,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa sebagai peserta didik. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 509,
"width": 201,
"height": 155,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ahmad Susanto (2013:18) mengatakan pembelajaran adalah bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Sedangkan menurut Permendikbud No. 23 Tahun 2016, tentang standar penilaian, pembelajaran adalah proses interaksi antar siswa, antar siswa dengan guru pada suatu lingkungan belajar.",
"type": "Table"
},
{
"left": 127,
"top": 665,
"width": 164,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Menurut Purwanto (2014:44)",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 678,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "menyatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku relevan dengan tujuan pengajaran. Oleh karenannya, hasil belajar dapat",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 298,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "berupa perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan spikomotorik, tergantung dari tujuan pengeajarannya. Pernyataan diatas menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran hasil belajarlah yang mnenjadi peranan penting, hal ini dikarenakan informasi yang didapat guru mengenai kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dapat dilihat melalui hasil belajar. Selanjutnya pendapat diatas juga membagi hasil menjadi tiga jenis yaitu: selanjutnya pendapat diatas juga membagi hasil belajar menjadi tiga jenis yaitu: ( a). Pengetahuan ( b). Keterampialn (c). Sikap. Adapun hasil belajar peserta didik selama ini pada ranah pengetahuan tidak sesuai dengan harapan khususnya mata pelajaran IPA yakni jika dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) masih banyak hasil belajar IPA peserta didik yang tidak mencapai KKM. Berarti bahwa proses pembelajaran IPA belum terlaksana sebagaiman mestinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 367,
"width": 198,
"height": 167,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah dasar adalah pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksprerimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang di peroleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain, penyelidikan, penyususnan dan penyajian gagasan-gagasan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 522,
"width": 198,
"height": 194,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dengan demikian diharapkan pembelajaran IPA dapat membuat siswa dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya di kehidupannya di kehidupan sehari-hari dengan melakukan serangkaian aktivitas ilmiah berkaitan dengan lingkungan sosial dan alam yang ada disekitar.Pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain, penyelidikan, penyususnan dan penyajian gagasan-gagasan. Dengan demikian diharapkan pembelajaran IPA dapat membuat siswa dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya di kehidupannya di kehidupan sehari-hari",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 34,
"width": 388,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rina Novitri. Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil …",
"type": "Page header"
},
{
"left": 501,
"top": 732,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "565",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "dengan melakukan serangkaian aktivitas ilmiah berkaitan dengan lingkungan sosial dan alam yang ada disekitar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 107,
"width": 198,
"height": 207,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Harapan seorang guru bagaimana materi pelajaran IPA yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit diwujudkan oleh guru. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor guru, siswa ataupun proses pembelajaran. Dari faktor proses contohnya, pembelajaran IPA kurang menarik bagi siswa. Karena pembelajaran berlangsung monoton, komunikasi masih satu arah, lebih didominasi oleh guru, sedangkan siswa menjadi pendengar yang baik. Sehingga sering kali tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai yang telah direncanakan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 315,
"width": 198,
"height": 154,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran IPA yang dilakukan pada tanggal 27-28 oktober 2021 di kelas IV SDN 01 2XII Enam Lingkung, dapat terlihat bahwa: Pertama pada saat mulai pembelajaran guru tidak menanya kepada siswa berkaitan pemebelajaran hari ini, menggali pengetahuan yang dimiliki siswa terkait materi yang akan dipelajari, sehingga siswa tidak mampu mengembangkan pemikirannya untuk melakukan kegiatan belajar yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 470,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "bermakna dan tidak mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui pertanyaan- pertanyaan yang diajukan guru.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 509,
"width": 198,
"height": 168,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kedua pada saat menjelaskan pembelajaran siswa sibuk berbicara dengan kegiatannya sendiri serta banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Kemudian ketika guru meminta siswa mengerjakan tugas yang ada di buku siswa, tidak adanya kegiatan siswa berkelompok, siswa hanya bekerja secara individu-individu. Selain itu media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran tidak memadai membuat siswa tidak dapat membangun kreatifitas berpikirnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 678,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ketiga dalam pembelajaran yang sedang berlangsung siswa tidak didorong untuk memecahkan masalah dalam situasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 68,
"width": 70,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "yang nyata.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 68,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Artinya pada saat pembelajaran siswa tidak mampu",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 94,
"width": 198,
"height": 90,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "mengidientifikasi masalah dan mengatasi masalah yang diberikan guru, dimana siswa hanya menunggu jawaban dan tidak biasa untuk mengatasi masalah sendiri, serta siswa hanya menerima pengetahuan dari guru semata, sehingga siswa tidak terlatih",
"type": "Text"
},
{
"left": 396,
"top": 172,
"width": 28,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "untuk",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 172,
"width": 203,
"height": 194,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "membangun pengetahuannyan sendiri hal ini tidak sesuai dengan proses pembelajaran yang diharapkan yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa Berdasarkan dari hasil observasi yang telah dilakukan dimana proses pembelajaran yang berlangsung dikelas hanya diarahkan pada kemampuan menerima dan menghafal informasi, dipaksa mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diperoleh tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari- hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 367,
"width": 198,
"height": 245,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat bahwa siswa kelas IVA, IVB dan IVC SDN 01 2XII Enam lingkung hasil belajar rendah tidak memuaskan, pada pembelajaran sebelumnya guru hanya bercermah saja dan hasil belajar menjadi rendah, sesuai kenyataan diatas tentu tidak boleh dibiarkan terus menerus harus ada upaya memperbaiki hasil belajar peserta didik, salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk setiap materi ajar. Salah satunya model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat siswa aktif dan berdampak pada hasil belajar siswa adalah model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe jigsaw, karena dalam teori Cooperatif Learning Tipe Jigsaw membuat peserta didik aktif dan hasil belajar meningkat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 626,
"width": 53,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 323,
"top": 652,
"width": 198,
"height": 64,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Wiersma ( dalam bukunya Emzir 2017:63) eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variable bebas,",
"type": "Text"
},
{
"left": 167,
"top": 34,
"width": 357,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Vol 6 No 3 Tahun 2023 Hal 563–570",
"type": "Page header"
},
{
"left": 94,
"top": 732,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "566",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 220,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "yang disebutm sebagai variable eksperimental, sengaja dimanipulasi peneliti. Sedangkan menurut Davis (dalam bukunya Emzir 2017:63) eksperimental didasarkan apada asumsi bahwa dunia bekerja menurut hukum-hukum kausal. Hukum-hukum ini esensinya adalah linear, meskipun bersifat komplikasi dan interaktif, tujuan eskperimental adalah untuk menetapkan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi variabel kausal. Menurut Gay (dalam bukunya Emir 2017:64) penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara bena hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab- akibat).",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 302,
"width": 148,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 328,
"width": 198,
"height": 271,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, penelitianini menggunakan model pembelajaran Jigsaw di kelas IVC sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas IVB sebagai kelas kontrol pada pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 01 2X11 Enam Lingkung . Data yang diperoleh sesudah pembelajaran berupa tes akhir atau postest. Jumlah soal yang diberikan pada kedua kelas sampel sama yaitu sebanyak 30 soal. soal tersebut di dapat setelah dilakukan uji coba di SDN 07 2x11 Enam Lingkung, soal yang diujikan sebanyak 30 butir soal dengan waktu 35 menit dan didapat soal yang baik 25 butir soal dan merevisi 5 soal menjadi 30 butir soal. Hal ini terlihat pada lamipran 16 (lembar observasi pelaksanaan pembelajaran). 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 3x",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 600,
"width": 203,
"height": 116,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "pertemuan kelas eksperimen dan 3x pertemuan kelas kontrol. Materi pembelajaran ini adalah mengidentifikasi macam-maca gaya antara lain ( gaya otot, gaya gesek, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi ). Materi pembelajaran tersebut dibagi menjadi 3 kali pertemuan pada masing-masing kelas sampel. Pelaksanaan penelitian ini dimulai",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "pembelajaran di kelas IVC sebagai kelas eksperimen dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 81,
"width": 198,
"height": 90,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "pembelajaran menggunakan model Jigsaw. Pertemuan dikelas IVC sebagai kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 17, 23, dan 24 Febuari 2022, sementara itu pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 26, 28 febuari dan 1 maret 2022.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 172,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian kelas eksperimen dilakukan sesuai dengan langkah-langkah",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 198,
"width": 198,
"height": 129,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jigsaw yang dikemukakan oleh Rusma yang didukung dengan penggunaan media pembelajaran berupa gambar.Dalam pelaksanaannya, peneilti membagi siswa menjadi 5 kelompok asal secara heterogen yang dimana dalam masing-masing kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, dan tinggi.Kemudian siswa disuruh duduk berkelompok berdasarkan kelompok",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 328,
"width": 198,
"height": 115,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "belajar yang telah ditentukan yang dinamakan dengan kelompok asal. Dalam kelompok asal, peneliti menuliskan nama kelompok ahli pada materi yang di berikan kepada siswa, dimana dalam materi tersebut terdapat nama kelompok yang berbeda seperti : kelompok ahli 1, kelompok ahli 2, kelompok ahli 3, kelompok ahli 4, kelompok ahli 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 444,
"width": 198,
"height": 207,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Selanjutnya, masing-masing anggota kelompok asal yang mendapatkan kelompok yang sama berkumpul membentuk kelompok baru yang disebut dengan kelompok ahli. Setelah siswa duduk dalam kelompok ahli kemudian peneliti membagikan materi kepada masing-masing kelompok ahli. Setelah masing-masing siswa mendapatkan materi kemudian peneliti menyuruh siswa membaca materi tersebut dimana dalam satu kelompok masing-masing siswa mendapatkan materi yang berbeda peneliti mengingatkan kepada siswa untuk mencatat nama-nama anggota kelompok asalnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 652,
"width": 198,
"height": 64,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dalam kelompok ahli inilah masing- masing anggota kelompok mendapatkan materi yang sama dalam satu kelompok. Setelah mempelajari materi dalam kelompok ahli peneliti menyuruh siswa",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 34,
"width": 388,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rina Novitri. Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil …",
"type": "Page header"
},
{
"left": 501,
"top": 732,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "567",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 336,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "untuk kembali kekelompok asal untuk menjelaskan materi yang di dapat dalam kelompok ahli kepada kelompok asalnya, kemudian peneliti melakukan penilaian terhadap masing-masing kelompok. Setelah selesai peneliti meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok asal.Kemudian peneliti memberikan tes kepada masing-masing siswa mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam berlangsungnya proses penelitian ini dinilai olehobsever, mulai dari awal kegiatan pembelajaran sampai berakhirnya proses pembelajaran.Penelitian kelas kontrol dilakukan sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran konvensional, yang didukung dengan penggunaan media pembelajaran berupa gambar. Proses pembelajaran pada kelas kontrol mulai dari awal kegiatan proses pembelajaran sampai akhir proses pembelajaran dinilai oleh obsever, untuk melihat apakah langkah- langkah dari pembelajaran konvensional dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 405,
"width": 180,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Data Hasil Belajar Dimensi",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 418,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pengetahuan Data hasil belajar diperoleh melalui posttet yang dilaksanakan setelah proses",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 457,
"width": 198,
"height": 142,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "pembelajaran. Tes akhir (posttest) dilaksanakan di kelas IVC pada tanggal 8 maret 2022 dengan nilai rata-rata 73.33 dari 28 orang peserta didik. Pada hari yang sama di kelas IVB kontrol diberikan tes akhir (posttest), diperoleh nilai rata-rata 61.87 dari 24 orang peserta didik. Data hasil belajar untuk masing-masing peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang terlihat pada tabel di bawah ini.",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 600,
"width": 178,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Tes Akhir",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 613,
"width": 167,
"height": 78,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kelas Sampel. Kelas Jumlah Siswa Rata-Rata Tes Akhir ( Posttest) Eksperi men 28 78.18 Kontrol 24 61.87",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 116,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada kelas eksperimen rata-rata tes akhir dari 28 peserta didik adalah sebesar 78.18 dan rata-rata tes akhir kelas kontrol dari 24 peserta didik sebesar 61.87. Selisih rata-rata tes akhir antara kedua kelas sampel adalah 16,31, terlihat bahwa rata- rata tes akhir kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata tes akhir kelas kontrol yang terlihat pada grafik dibawah ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 334,
"width": 201,
"height": 77,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hasil dari perhitungan nilai rata- rata, simpangan baku (S), dan varians (S2) iniposttest (tes akhir) pada kelas sampel. Nilai rata-rata, simpangan baku, dan varians kelas sampel tergambar dalam tabel 12.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 519,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tabel 4.2 Nilai rata-rata, simpangan baku, varians kelas sampel (Posttest) Nilai Posttest kedua kelas sampel",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 566,
"width": 198,
"height": 103,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada tabel di atas tergambar bahwa nilai rata-rata tes akhir(posttest) kelas eksperimen adalah 73.33 dan nilai rata-rata tes akhir(posttest) kelas kontrol adalah 61.87. Tergambar bahwa nilai rata-rata pada kelas kontrol lebih rendah dari pada nilai rata-rata kelas eksperimen. Dengan selisih angka 16,31.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 670,
"width": 198,
"height": 51,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hasil pembelajaran model Jigsaw pada kelas eksperimenterhadap hasil belajar IPA di Kelas IV SDN 01 2X11 Enam Lingkunglebih tinggi nilai rata-",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 421,
"width": 121,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "No Kelas N _",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 421,
"width": 240,
"height": 85,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "X S S 2 Ket 1 Eksperime n 21 78.18 10,84 117,54 Posttest 2 Kontrol 24 61.87 14.05 197.41 Posttest",
"type": "Table"
},
{
"left": 167,
"top": 34,
"width": 357,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Vol 6 No 3 Tahun 2023 Hal 563–570",
"type": "Page header"
},
{
"left": 94,
"top": 732,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "568",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 64,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ratanya dibandingkan dengan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. B. Analisis Data Data yang diolah dalam penelitian ini hanya pada dimensi pengetahuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 133,
"width": 198,
"height": 116,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Analisis data dilakukan sebelum mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, dan melalui uji hipotesis statistik untuk mengukur dimensi pengetahuan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji hipotesis ini adalah melakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas kedua kelas sampel terlebih dahulu.",
"type": "Table"
},
{
"left": 127,
"top": 250,
"width": 76,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1.Uji normalitas",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 263,
"width": 198,
"height": 154,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak (Irianto, 2007:273-275). Untuk menguji normalitas ini digunakan pengujian dengan uji Liliefors. Data yang digunakan dalam uji Liliefors dengan menggunakan data mentah yang didapat dari posttest untuk kedua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Perhitungan uji normalitas initerlihat pada lampiran 22. Berikut hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut..",
"type": "Text"
},
{
"left": 60,
"top": 419,
"width": 242,
"height": 51,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "No Kelas N L hitung L tabel Keterangan 1 Eksperimen 28 0,1166 0,025 Normal 2 Kontrol 24 0,0944 0,122 Normal",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 495,
"width": 198,
"height": 129,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari uji normalitas untuk penelitian ini harga Lhitung(Lh) dan Ltabel (Lt) diambil dari taraf nyata 0,05 jika Lhitung (Lh) < Ltabel (Lt) maka data berdistribusi normal. Sebaliknya jika Lhitung (Lh) > Ltabel (Lt) maka data tidak berdistribusi normal. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai Lhitung (Lh) kedua kelas lebih kecil dari Ltabel sehingga kedua kelas tersebut berdistribusi normal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 625,
"width": 94,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Uji homogenitas",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 638,
"width": 151,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji homogenitas berguna",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 638,
"width": 198,
"height": 64,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "untuk menentukan apakah kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas terhadap kedua data menggunakan uji F yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "terlihat pada lampiran 23. Berikut adalah hasilnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 107,
"width": 182,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas kedua kelas sampel",
"type": "Text"
},
{
"left": 329,
"top": 141,
"width": 238,
"height": 46,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "No Kelas N S 2 F tabel F hitung Ket 1 Eksperimen 28 117,54 2,04 1,67 Homogen 2 Kontrol 24",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 211,
"width": 198,
"height": 128,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari uji homogenitas ini juga ditentukan harga Fhitung (Fh) dan Ftabel (Ft) jika Fhitung (Fh) < Ftabel (Ft) maka kedua data memiliki varians homogen. Sebaliknya jika Fhitung (Fh)> Ftabel (Ft) maka kedua data tidak memliki varians yang homogen. Pada tabel tersebut terihat bahwa nilai Fhitung (Fh) kedua kelas lebih kecil dari Ftabel (Ft) sehingga kedua data memiliki varians yang homogen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 340,
"width": 198,
"height": 103,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis yang kita ajukan ini diterima atau ditolak. Berdasarkan uji statistik, diperoleh kedua data berdistibusi normal dan homogen. Oleh karena itu pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan mengunakan uji t.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 457,
"width": 198,
"height": 104,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Taraf Signifkansi Thitung Ttabel 5% 5,03 0,015 Perhitungan untuk menentukan nilai thitung terlihat pada lampiran 24. Berdasarkan perhitungan",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 549,
"width": 198,
"height": 142,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "tersebut, diperoleh bahwa nilai thitung 5,03. Nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% 0,15. Kriteria pengujian hipotesis adalah terima H0 jika thitung<ttabel. Dalam penelitian ini thitung>ttabel, berarti tolak H0 dan terima Ha. Dengan itu model Jigsaw lebih baik pengaruhnya dari pada konvensional terhadap hasil belajar IPA di kelas IV SDN 01 2X11 Enam Lingkung, sehingga hipotesis berbunyi:",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 692,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ha :Model Jigsaw lebih baik pengaruhnya daripada konvensional",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 34,
"width": 388,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rina Novitri. Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil …",
"type": "Page header"
},
{
"left": 501,
"top": 732,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "569",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "terhadap hasil belajar IPa kelas IV SDN 01 2X11 Enam Lingkung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 107,
"width": 63,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 133,
"width": 198,
"height": 155,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sesuai dengan analisis data akhir pada penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata pada dimensi pengetahuan di kelas eksperimen 78,18 sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh di kelas control yaitu 61,87. Nilai rata-rata kedua kelas menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang pembelajarannya dengan penggunaan model Jigsaw nilai rata- ratanya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas control dengan pembelajaran konvensional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 289,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hasil uji t didapatkan t hitung adalah 5,03. Dan t tabel dengan derajat kebebasan dk 43 dari",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 315,
"width": 198,
"height": 271,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "tabel t(0.950)(43)=0,15 Kriteria pengujian hipotesis adalah terima Ho jika thitung <ttabel. Dalam penelitian ini thitung >ttabel, berarti tolakHo dan terima Ha. Dapat disimpulkan model Jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar IPA kelas IV SDN 01 2X11 Enam Lingkung. Penggunaan model pembelajaran Jigsaw memperlihatkan bahwa selama pembelajaran siswa memupuk rasa kerjasama dan meningkatkan keterampilan komunikasi, saling menghargai pendapat antar teman. Terlihat pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw, siswa memusatkan perhatian kepada materi yang mereka bahas dalam kelompok ahlinya, siswa di pandu dengan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari sehingga memudahkannya untuk memahami materi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 587,
"width": 198,
"height": 129,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dalam penggunaan pembelajaran model Jigsaw ini dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, dimana siswa bertanggung jawab terhadap materi yang diperolenya untuk disampaikan kepada teman-temannya. Siswa yang awalnya hanya mendengarkan guru menjelaskan materi saja didepan kelas, namun dengan penggunaan model pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "lebih bertanggung jawab terhadap materi yang diperolehnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 94,
"width": 198,
"height": 103,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasakan uji statisik peneliti menyimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas IV dengan penggunaan model pembelajaran jigsaw pembelajaran konvensional artinya dalam pembelajaran IPA model pembelajaran Jigsaw lebih baik dari pembelaaran konvensional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 198,
"width": 198,
"height": 168,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Model Jigsaw lebih baik digunakan daripada konvensional, karena dengan menggunakan model Jigsaw siswa dilatih untuk bekerja sama, menghargai pendapat teman, dan mengajarkan makna keberagaman siswa. Hal ini didukung oleh teori Hisyam zaini yang mengatakan bahwa model pembelajaran Jigsaw memperhatikan keheterogenan, bekerja sama dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan mendorong dan meningkatkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 354,
"width": 198,
"height": 50,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "keterampilan berkomunikasi dengan menyampaikan materi tersebut kepada kelompok yang lain.",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 405,
"width": 198,
"height": 298,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dalam pelaksanaanya model pembelajaran jigsaw memang membuat anak lebih berperan aktif dalam belajar, ini terlihat pada saat keharusan kelompok asal untuk menjadi kelompok ahli dan kembali kekelompok asal membuat anak ikut berperandan bertangung jawab, sementara pada saat guru menjelaskan di kelas kovensioal tidak semua siswa ikut berperan. Semua siswa dilatih untuk bekerja sama initer lihat pada saat siswa diskusi dalam kelompok ahli dan menjelaskan kepada temannya di kelompok asal. Dengan demikian siswa dapat memahami seluruh materi yang di pelajari karena masing-masing siswa di berikan materi yang berbeda-beda yang sesuai tingkat kemampuannya masing- masing dan di tuntut bertanggung jawab atas materi yang di dapatkan dalam kelompok ahli yang nantinya akan di jelaskan kembali kepada siswa yang lain dalam kelompok asal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 167,
"top": 34,
"width": 357,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Vol 6 No 3 Tahun 2023 Hal 563–570",
"type": "Page header"
},
{
"left": 94,
"top": 732,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "570",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 68,
"width": 198,
"height": 220,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumya, yang dilakukan Nurul Suparni dalam penelitiannya dengan judul pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 01 Metro Timur. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis di peroleh thitung>ttabel (2,65>2,00) sehingga yang didapatkan adalah terima ha dan tolak H0. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS di Kelas IV SD Istiqamah Sicincin di peroleh hasil perhitungan uji hipotesis thitung>ttabel (2,95>1,67) sehingga yang didapatkan adalah terima Ha dan tolak Ho.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 289,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Walapun penelitian yang penulis lakukanberbeda",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 302,
"width": 198,
"height": 64,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "dari segi muatan pembelajarannya, akan tetapi sama-sama melihat hasil belajar siswa yang dimana model pembelajaran Jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 379,
"width": 106,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 405,
"width": 198,
"height": 116,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Susanto, Ahmad . Teori Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia Group Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Suryono. 2014. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabet Asep, Jihad. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:Multi Pressindo Usman, Samatowa. Pembelajaran Ipa Di",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 68,
"width": 427,
"height": 635,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sekolah Dasar. Jakarta Barat: PT Indeks Isjoni. 2016. Cooperative Learning.Bandung: Alfabet Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Ibnu, Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran. Media Persada Majid, Abdul. 2017. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Slavin, Ribert. 2005. Kooperative Learning. Bandung: Nusa Media Kurniasih, Imas. 2015. Model Pembelajaran. Kata Pena Istarani. 2017. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Islam. Jakarta: PT Intermasa Hamzah, Emir. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan. Depok. Rajawali Pers Sugiyono. 2018. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung. Alfabet Riduwan.2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung. Alfabet Margono. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta. Riner",
"type": "Table"
}
] |
c23faf40-cf79-0f95-972c-b8021d735ad9 | http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/ghancaran/article/download/10663/3806 | [
{
"left": 406,
"top": 7,
"width": 137,
"height": 46,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 5, Nomor 2, 2024 Halaman: 398—416",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 9,
"width": 131,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tersedia secara online http://ejournal.iainmadura.ac.id/ghancaran",
"type": "Page header"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "398",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 180,
"top": 82,
"width": 252,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "GHÂNCARAN: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 211,
"top": 114,
"width": 190,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ejournal.iainmadura.ac.id/ghancaran E-ISSN: 2715-9132; P-ISSN: 2714-8955 DOI 10.19105/ghancaran.v5i2.10663",
"type": "Text"
},
{
"left": 118,
"top": 163,
"width": 377,
"height": 55,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Media Infografis dalam Penulisan Teks Pidato Persuasif Berdasarkan Gender Kelas IX SMPIT Ibnu Khaldun",
"type": "Text"
},
{
"left": 135,
"top": 230,
"width": 338,
"height": 48,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama* & Aghnia Syadza** *Politeknik Manufaktur Bandung, Indonesia **SMPIT Ibnu Khaldun Lembang, Indonesia Alamat surel: [email protected]; [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 196,
"top": 293,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 111,
"top": 306,
"width": 43,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords:",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 306,
"width": 389,
"height": 243,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Learning media; persuasive speech. Infographic media is one of the latest learning media that can be utilized in language learning with various advantages, including: presenting important information in a simple form; having visual elements; presented in one whole picture. Previous research mentioned that infographics can increase interest and writing ability. Therefore, this study aims to observe the effect of the media on persuasive speech text writing with a one group pretest-postest research method involving 113 students in grade IX of SMPIT Ibnu Khaldun in 2023/2024. The results showed that infographics could not improve the ability to write persuasive speech texts compared to video media. The results also mentioned that there was a difference in ability between males and females in writing persuasive speech texts. However, learners felt that infographics made it easier for them to see and develop ideas for writing. Abstrak: Kata Kunci: Media pembelajaran; infografis; pidato persuasif. Media infografis merupakan salah satu media pembelajaran terkini yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa dengan berbagai kelebihan, antara lain: menyajikan informasi penting dalam bentuk sederhana; memiliki elemen visual; tersaji dalam satu gambar utuh. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa infografis dapat meningkatkan minat dan kemampuan menulis. Oleh sebab itu,",
"type": "Table"
},
{
"left": 196,
"top": 550,
"width": 304,
"height": 126,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh media tersebut pada penulisan teks pidato persuasif. Metode yang digunakan yakni kuasi eksperimen model one grup pretest-postest yang melibatkan 113 peserta didik kelas IX SMPIT Ibnu Khaldun tahun 2023/2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infografis tidak berpengaruh pada kemampuan menulis teks pidato persuasif dibanding media video. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan antara laki-laki dan perempuan dalam penulisan teks pidato persuasif. Meskipun begitu, peserta didik merasa bahwa infografis lebih memudahkan mereka untuk melihat dan mengembangkan ide untuk penulisan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 678,
"width": 371,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terkirim: 13 Oktober 2023; Revisi: 16 Januari 2024; Diterima: 29 Januari 2024",
"type": "Text"
},
{
"left": 194,
"top": 691,
"width": 225,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "©Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tadris Bahasa Indonesia Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 796,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "399",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 62,
"width": 96,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 82,
"width": 471,
"height": 179,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkembangan teknologi yang pesat mendorong pendidikan untuk mengubah pengajaran, bahan ajar, bahkan lingkungan ajar (Ozdamlı, Kocakoyun, Sahin, & Akdag, 2016). Untuk menghadapi lingkungan ajar yang turut berubah, diperlukan keterampilan dalam mengakses informasi, mengatur pengetahuan, meningkatkan keaktifan di kelas, kreatif dan berpikir kritis, menginterpreasi yang dilihat dan dirasakan, serta menggunakan berbagai bahan dan kemampuan dalam pembelajaran (Ozdamlı dkk., 2016). Keterampilan ini yang perlu difasilitasi oleh guru agar peserta didik dapat menguasai dan menggunakannya. Guru pun perlu menyediakan lingkungan belajar untuk mendukung pengembangan keterampilan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 269,
"width": 471,
"height": 261,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk memunculkan dan meningkatkan keterampilan tersebut, salah satu penyediaan lingkungan belajar bagi peserta didik, yakni penyediaan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu hal yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima (Smaldino, dkk, 2016). Media pembelajaran menjadi bagian penting dalam pembelajaran (Rizkiyanti, Muktiarni, & Mupitah, 2021). Smaldino (2016) mengemukakan enam kategori media, antara lain teks, audio, visual, video, perekayasa, dan orang-orang. Media teks dan visual adalah dua media yang paling sering dan mudah dijumpai dalam pembelajaran di sekolah karena mudah dalam persiapan dan media yang tersedia melimpah. Meskipun demikian, media di era perkembangan teknologi kini dapat mencakup banyak hal sehingga tidak terbatas pada media-media konvensional karena fasilitator pendidikan dapat memanfaatkan internet untuk mencari media yang relevan dengan perkembangan saat ini (Indina & Maryanti, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 538,
"width": 471,
"height": 240,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berbagai bentuk media teks dan visual dapat disediakan oleh guru, seperti poster, slogan, gambar, piktogram, dan grafik/tabel. Dari berbagai jenis tersebut, media visual yang menampilkan berbagai ciri umum yang mudah dikenali orang (warna, objek) lebih mudah untuk diingat (Borkin dkk., 2013). Selain itu, desain yang lebih banyak menyajikan sedikit data dan memberikan banyak elemen visual yang tampak alami membantu daya ingat (Borkin dkk., 2013). Infografis menjadi salah satu bentuk media visual yang mengakomodasi kelebihan-kelebihan tersebut karena dapat menyajikan informasi yang rumit dengan tampilan yang sangat sederhana (Alqudah, Bidin, & Hussin, 2019; Ozdamlı dkk., 2016). The Institute for the Advancement of Research in Education (dalam Bicen & Beheshti, 2017) menyebutkan bahwa infografis memberikan beberapa kelebihan, antara lain: (1) meningkatkan interpretasi informasi, (2) merancang konsep dan ide, (3) meningkatkan kemampuan berpikir tentang informasi yang kompleks, dan (4)",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "400",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 36,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 62,
"width": 471,
"height": 116,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "meningkatkan ingatan dan retensi informasi. Lebih lanjut, infografis memiliki berbagai benefit yang dapat diaplikasikan di berbagai mata pelajaran di sekolah (Elaldi & Çifçi, 2021). Infografis yang digunakan pada masa pandemi Covid-19 lalu, dapat memudahkan penyampaian materi secara ringkas dan terstruktur. Infografis pun dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran jarak jauh di masa Pandemi Covid-19 karena dapat menghemat biaya belajar (Indina & Maryanti, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 186,
"width": 471,
"height": 116,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mencapai tujuan pendidikan, pemilihan material yang sesuai sangat penting, terutama dengan memerhatikan kesesuaian dengan mata pelajaran, mudah dipahami, dan mudah diingat serta mudah dijelaskan tanpa membutuhkan banyak waktu (Elaldi & Çifçi, 2021). Berdasarkan hal tersebut, penerapan infografis di bidang pendidikan menjadi penting karena mampu menyajikan informasi yang kompleks dalam bentuk sederhana (Elaldi & Çifçi, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 310,
"width": 471,
"height": 220,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beragam penelitian mengenai pemanfaatan dan pengembangan media infografis untuk pembelajaran, antara lain sebagai penunjang pembelajaran fisika di SMA kelas X (E. P. Sari & Anwar, 2018) dan media alternatif pembelajaran sejarah di SMA (Aldila, Musadad, & Susanto, 2019). Dalam media pembelajaran bahasa, penggunaan infografis digunakan sebagai media penulisan teks prosedur (Hany & Atmazaki, 2023), media pembelajaran penulisan teks biografi (Rachma, Ulumuddin, & Sudiyati, 2023), dan penulisan opini bahasa Indonesia (Susmini, 2021). Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara penggunaan infografis terhadap kemampuan literasi digital (Kurniawan, Gunawan, & Qodariah, 2022). Selain itu, infografis digunakan sebagai produk penulisan teks biografi (Muzaqi, Rulviana, & Wuryaningsih, 2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 538,
"width": 471,
"height": 240,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beberapa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa media infografis dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memproduksi teks. Salah satu teks yang dapat memanfaatkan kelebihan infografis sebagai media pembelajaran, yakni teks pidato persuasif. Hal tersebut karena pidato persuasif membutuhkan keterampilan pengolahan kata agar menarik dengan menyajikan data yang logis dan faktual sehingga mampu memengaruhi pendengar (Musdolifah & Maulida, 2021; M. Sari, Sudibyo, & Asnurani, 2022). Dengan penyajian infografis yang mampu menyajikan informasi kompleks dalam tampilan yang sederhana (Ozdamlı dkk., 2016; Alqudah dkk., 2019), peserta didik diharapkan mampu menulis teks pidato persuasif yang dapat membujuk pembaca agar melakukan tindakan, sebagaimana tujuan pidato persuasif (Sahra, 2021). Infografis dapat juga digunakan sebagai media dalam membangun pengetahuan baru dengan memanfaatkan data-data yang tersaji di dalamnya sehingga peserta didik dapat",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 796,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "401",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 62,
"width": 471,
"height": 33,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menganalisis, mendiskusikan, dan menyimpulkan informasi-informasi tersebut (Kurniawan dkk., 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 103,
"width": 471,
"height": 158,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berbagai penelitian terdahulu menemukan bahwa peningkatan kemampuan menulis teks pidato persuasif didapatkan dengan penerapan beberapa metode pembelajaran. Metode Problem Based Learning (PBL) berbantuan multimedia dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan peserta didik (Sahra, 2021). Metode berbasis genre pun dapat meningkatkan kemampuan menulis teks pidato persuasif di SMPN 2 Woha tahun 2022/2023 (Dahlia, 2023). Beberapa model pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan penulisan teks pidato persuasif, model pembelajaran inquiry (Iskandar, 2023), dan Numbered Head Together (Lestari, 2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 269,
"width": 471,
"height": 199,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain penerapan metode dan model, pemanfaatan media pembelajaran pun dapat meningkatkan kemampuan menulis teks pidato persuasif, yakni penggunaan multimedia (Sahra, 2021), TikTok (Aprinia, Syahrani, & Jupitasari, 2022), pengatur grafis model freyer (Lestari, 2023), media audio (Utami & Pristiwati, 2023). Berdasarkan beberapa pemanfaatan media tersebut, media audio-visual lebih meningkatkan kemampuan menulis teks pidato dibandingkan media gambar, dengan capaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) media gambar sebesar 74,29% dari 35 peserta didik dan capaian KKM 100% media video dari 35 peserta didik (Sahra, 2021). Penerapan media PowToon pun dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan motivasi peserta didik (Mustika, Suhara, & Fauzi, 2021) dan meningkatkan hasil belajar (Delona & Kartikasari, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 476,
"width": 471,
"height": 261,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain intervensi dari pengajar dalam bentuk penerapan model, metode, atau media ajar; kemampuan penulisan teks pidato persuasif dipengaruhi oleh keterampilan membaca pemahaman (Alfino, Ramadhanti, & Sari, 2023). Pada subjek penelitian berkategori peserta didik SMA, kemampuan membaca pemahaman, keterampilan menulis, berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpidato (Sudrajat, Sari, Paturahman, & Agustin, 2023). Kemampuan membaca pemahaman berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis dan berdampak pada kemampuan menulis (Arifa, 2018; Nursidik, 2021). Sebaliknya, kemampuan menulis dapat meningkatkan kemampuan untuk berpikir kritis pada tingkat sekolah dasar (Putra, Nulinnaja, & Munir, 2020). Berdasarkan beberapa hal tersebut, kemampuan berpikir kritis berhubungan dengan kemampuan membaca pemahaman dan mengakibatkan peningkatan kemampuan menulis yang mencerminkan daya berpikir tingkat tinggi (Himawan & Suyata, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 745,
"width": 471,
"height": 33,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berbagai penerapan metode, model, dan media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan penulisan teks pidato persuasif, tetapi penggunaan media infografis belum",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "402",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 36,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 62,
"width": 471,
"height": 178,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diimplementasikan sebagai salah satu media yang dapat meningkatkan kemampuan penulisan teks pidato persuasif. Salah satu hal yang menjadi kendala karena infografis merupakan salah satu media gambar yang peningkatan kemampuan penulisannya tidak setinggi media audio-visual (Sahra, 2021). Sebagaimana penelitian terdahulu, bentuk audio-visual digemari oleh peserta didik dalam pembelajaran menulis, terutama menulis pidato persuasif (Dewi, Myartawan, Swari, & Sugihartini, 2020; Rahmawati, 2019; Sahra, 2021). Pengembangan video animasi yang telah dilakukan pun berdampak positif dalam pembelajaran (Ihyauddin, 2023) dan mampu meningkatkan motivasi peserta didik (Mustika dkk., 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 248,
"width": 471,
"height": 282,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan uraian sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengamati hasil tulisan teks pidato persuasif peserta didik dengan pembelajaran menggunakan video dan pembelajaran menggunakan media infografis. Selain itu, penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kemampuan penulisan teks pidato persuasif berdasarkan jenis kelamin. Tujuan ini disebabkan penyelenggaraan pembelajaran di SMPIT Ibnu Khaldun berbasis nilai Islam sehingga pengelompokan kelas berdasarkan jenis kelamin. Tujuan lain dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan penulisan keluasan dan kedalaman isi teks dengan nilai akhir teks pidato persuasif. Untuk itu, penelitian ini menggunakan aspek penilaian kalimat imperatif dalam teks pidato persuasif, berupa kalimat yang berfungsi untuk mengajar, memerintah, atau melarang seseorang berbuat sesuatu (Finoza dalam Jubaedah, Setiawan, & Meliasanti, 2021). Adapun kalimat imperatif yang digunakan berupa kalimat imperatif halus, ajakan, permintaan, dan larangan (Jubaedah dkk., 2021). Selain itu, aspek isi dengan keluasan dan kedalam data agar logis dan faktual menjadi aspek penilaian teks pidato persuasif (Musdolifah & Maulida, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 558,
"width": 55,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 579,
"width": 471,
"height": 199,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode yang dilakukan dalam penelitian ini, yakni metode kuasi eksperimen tipe one grup pretest dan posttest dengan data primer berupa nilai kemampuan menulis teks pidato persuasif, sedangkan data sekunder berupa respon peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran (video dan infografis) . Data tes awal ( pretest ) berupa nilai kemampuan menulis teks pidato persuasif menggunakan media video ( motion grpahics ). Sementara itu, data tes akhir ( posttest ) berupa nilai kemampuan menulis teks pidato persuasi menggunakan media infografis. Data tersebut berasal dari 113 peserta didik kelas IX yang terdiri dari 4 kelas di SMPIT Ibnu Khaldun tahun 2023/2024. Variabel terikat, yakni nilai akhir peserta didik, baik nilai dari pembelajaran yang menggunakan media motion graphics maupun nilai yang menggunakan media infografis. Nilai yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 796,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "403",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 62,
"width": 471,
"height": 137,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dihasilkan didapatkan dari 5 aspek penilaian, yakni: (1) ejaan dan tanda baca (Elphilia, 2021), (2) kosakata atau diksi (Ikhalasani & R, 2021), (3) organisasi tulisan, (4) penggunaan kalimat imperatif (Jubaedah dkk., 2021), (5) keluasan dan kedalaman isi. Video dan infografis yang digunakan disesuaikan dengan enam elemen Profil Pelajar Pancasila yang terdiri atas (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) mandiri; (3) bernalar kritis; (4) kreatif; (5) gotong-royong; (6) berkebhinekaan global.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 207,
"width": 471,
"height": 137,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tes awal didapatkan dari nilai penulisan teks pidato persuasif berbantuan media video pada pembelajaran yang diselenggarakan dalam satu kali pertemuan di masing- masing kelas (dua kelas laki-laki dan dua kelas perempuan). Hasil tes akhir didapatkan dari nilai penulisan teks pidato persuasif berbantuan media infografis yang diselenggarakan dalam satu kali pertemuan. Selain itu, penelitian ini pun mengamati pengaruh jenis kelamin terhadap kemampuan menulis teks pidato persuasif berbantuan media video dan infografis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 352,
"width": 471,
"height": 240,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknik analisis data menggunakan uji statistik dengan uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk . Kemudian uji reliabilitas alat tes yang berupa aspek penilaian teks pidato persuasif dengan uji Unidemensional Reliability . Untuk pengukuran tingkat pengaruh antara media video dan media infografis pada hasil penulisan teks pidato persuasif menggunakan uji T berpasangan ( Paired Samples T-Test ) dengan hipotesis nol (H 0 ) menunjukkan bahwa nilai pembelajaran dengan media video sama dengan atau lebih besar daripada nilai pembelajaran dengan media infografis. Sementara itu, hipotesis alternatif (H A ) menunjukkan bahwa nilai pembelajaran dengan media video lebih kecil daripada nilai pembelajaran yang menggunakan media infografis. Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap kemampuan penulisan teks pidato persuasif menggunakan uji regresi. Jenis kelamin ini menjadi variabel independen untuk pengujian statistik T Independen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 600,
"width": 471,
"height": 75,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebagai data sekunder, penelitian ini mengambil data respons peserta didik setelah menggunakan kedua media tersebut untuk penulisan teks pidato persuasif. Data yang diambil berupa minat dan pendapat peserta didik dalam menggunakan kedua media tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 703,
"width": 158,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 724,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembelajaran menulis teks pidato dilakukan setelah peserta didik mempelajari ciri umum, struktur dan kebahasaan teks pidato. Pada pertemuan keenam, peserta didik telah diterangkan mengenai tujuan akhir pelajaran, yakni berpidato lisan menggunakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "404",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 35,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 75,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "teks yang telah disusun. Untuk itu, fasilitator menggunakan dua media, yakni video dan infografis. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis antara laki-laki dan perempuan disebabkan SMPIT Ibnu Khaldun memisahkan laki-laki dan perempuan dalam kelas yang berbeda.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 144,
"width": 471,
"height": 75,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penggunaan media video dilakukan sebelum penggunaan media infografis disebabkan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh media infografis terhadap hasil penulisan teks pidato. Pemilihan video menggunakan enam Elemen Pelajar Pancasila yang tersaji dalam tabel berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 241,
"width": 393,
"height": 230,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elemen Pelajar Pancasila Tautan Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, dengan Subelemen Pemahaman Agama/ Kepercayaan https://www.youtube.com/watch?v=MVOB jyHunFs&list=PLUuYlj8dcEXaFEv8b1UfM FtiIhGNtWSQ-&index=51 ; Kemandirian dengan Subelemen Mengembangkan Refleksi Diri https://www.youtube.com/watch?v=WHOh EFUFXrM&list=PLk57zHLKlnT8EY7E5D_j -7HciTdbnF3tR&index=14 Bernalar Kritis dengan Subelemen Mengidentifikasi, Mengklarifikasi, dan Mengolah Informasi serta Gagasan https://www.youtube.com/watch?v=oTcA7 r_0w9A Kreatif dengan Subelemen Menghasilkan Gagasan yang Orisinal https://www.youtube.com/watch?v=_V_D2 P4aOnQ ; Gotong Royong dengan Subelemen Tanggap terhadap lingkungan Sosial https://www.youtube.com/watch?v=cjD2Tj HOxg4&list=PLCnD2jU_siVqx2aj7z4CLd DrP8WALoDQz&index=4 ; Berkebhinekaan Global dengan subelemen Mengeksplorasi dan Membandingkan Pengetahuan Budaya, Kepercayaan, serta Praktiknya https://www.youtube.com/watch?v=T9GW qJ58jrk .",
"type": "Table"
},
{
"left": 230,
"top": 472,
"width": 148,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Pemilihan Media Video",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 497,
"width": 471,
"height": 34,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemilihan infografis berdasarkan enam Elemen Profil Pelajar Pancasila dengan rincian sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 553,
"width": 392,
"height": 230,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elemen Pelajar Pancasila Tautan Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, dengan Subelemen Pemahaman Agama/Kepercayaan https://static.republika.co.id/uploads/info grafis/infografis-ciri- orang_210910105745-108.jpg Kemandirian dengan Subelemen Mengembangkan Refleksi Diri https://static.republika.co.id/uploads/info grafis/delapan-cara-belajar-di-rumah- agar_210114211716-386.jpg Bernalar Kritis dengan Subelemen Mengidentifikasi, Mengklarifikasi, dan Mengolah Informasi serta Gagasan https://mmc.tirto.id/image/2017/10/13/ce rdas-belum-tentu-kritis—mild--fuad-01- 01_ratio-9x16.jpg Kreatif dengan Subelemen Menghasilkan Gagasan yang Orisinal https://scontent-cgk1- 2.xx.fbcdn.net/v/t1.6435- 9/75220742_1350418855119803_3177 384430117322752_n.jpg?_nc_cat=105& ccb=1- 7&_nc_sid=730e14&_nc_ohc=qqZrXYly XoAAX_pA2_n&_nc_ht=scontent-cgk1- 2.xx&oh=00_AfAshqeT8ckzXnVvWTZK 40ufnoDHJt1IK6H3l62aU75jzQ&oe=64F",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 35,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 797,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "405",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 317,
"top": 61,
"width": 32,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "83BDE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 105,
"top": 72,
"width": 205,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gotong Royong dengan Subelemen Tanggap terhadap Lingkungan Sosial",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 72,
"width": 392,
"height": 92,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://tanjabbarkab.go.id/site/wp- content/uploads/2022/06/2022_Kolabora si-Turunkan-Stunting_Indonesia- Baik.jpg Berkebhinekaan Global dengan Subelemen Mengeksplorasi dan Membandingkan Pengetahuan Budaya, Kepercayaan, serta Praktiknya https://indonesiabaik.id/infografis/kita- indonesia-satu-dalm-keberagaman",
"type": "Table"
},
{
"left": 221,
"top": 165,
"width": 167,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Pemilihan Media Infografis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 190,
"width": 471,
"height": 75,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks pidato persuasif yang telah ditulis, baik berbantuan media video maupun infografis, dinilai berdasarkan 5 aspek, yakni: (1) ejaan dan tanda baca, (2) diksi, (3) organisasi tulisan, (4) penggunaan kalimat imperatif, dan (5) keakuratan dan kedalaman isi. Berdasarkan 4 aspek tersebut, dilakukan uji reliabilitas sebagaimana Tabel 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 194,
"top": 287,
"width": 221,
"height": 164,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "If item dropped Item Cronbach's α Akurat & Dalam Isi I 0,925 EYD I 0,918 Diksi I 0,919 Organisasi I 0,918 Imperatif I 0,918 Akurat & Dalam Isi V 0,921 EYD V 0,919 Diksi V 0,918 Organisasi V 0,923 Imperatif V 0,924 Ket: I= Infografis; V= video",
"type": "Table"
},
{
"left": 161,
"top": 454,
"width": 291,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3. Uji Reliabilitas Butir Penilaian Teks Pidato Persuasif",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 479,
"width": 471,
"height": 96,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil uji tersebut, nilai Cronbach's α lebih besar dari 0,6. Hal tersebut menunjukkan bahwa 5 aspek yang terdiri dari (1) ejaan dan tanda baca, (2) diksi, (3) organisasi tulisan, (4) penggunaan kalimat imperatif, dan (5) keakuratan dan kedalaman isi dapat digunakan sebagai aspek penilaian teks pidato persuasif, baik yang berbantuan media video maupun yang berbantuan infografis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 583,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemudian, dilakukan uji statistik deskriptif untuk mengamati jumlah data, nilai yang kosong, rata-rata berdasarkan jenis kelamin, dan standar deviasi. Hasil uji statistik deskriptif tersaji pada Tabel 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 666,
"width": 427,
"height": 116,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai Akhir Video Nilai Akhir Infografis L P L P Valid 60 42 52 42 Missing 4 7 12 7 Mean 64,400 78,286 61,846 76,095 Std. Deviation 16,805 13,227 16,775 13,870 Skewness 0,186 -0,184 0,238 0,112 Std. Error of Skewness 0,309 0,365 0,330 0,365 Kurtosis -0,479 -0,476 -0,658 -0,707",
"type": "Table"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "406",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 35,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 61,
"width": 431,
"height": 105,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai Akhir Video Nilai Akhir Infografis L P L P Std. Error of Kurtosis 0,608 0,717 0,650 0,717 Shapiro-Wilk 0,957 0,960 0,966 0,957 P-value of Shapiro-Wilk 0,034 0,145 0,146 0,112 Minimum 28,000 44,000 28,000 44,000 Maximum 96,000 100,000 96,000 100,000 Tabel 4. Statistik Deskriptif",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 180,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemudian, uji normalitas data dilakukan untuk menentukan jenis kelompok data. Sebagaimana Tabel 3, data akhir penilaian penulisan teks pidato persuasif berbantuan video dan infografis menunjukkan hasil normal karena skor p > 0,05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 255,
"width": 418,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "W p Nilai Media Video - Nilai Media Infografis 0,985 0,389",
"type": "Table"
},
{
"left": 73,
"top": 283,
"width": 210,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Note. Significant results suggest a deviation from normality.",
"type": "Text"
},
{
"left": 216,
"top": 292,
"width": 178,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 5. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 324,
"width": 403,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Infografis dan Video dalam Penulisan Teks Pidato Persuasif",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 345,
"width": 471,
"height": 137,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji T berpasangan dilakukan untuk mengetahui perbedaan skor nilai awal dan nilai akhir. Pemilihan uji T berpasangan didasarkan pada subjek penelitian yang dikenakan 2 perlakukan berbeda (tes awal dan tes akhir). Untuk itu, dirumuskan dua hipotesis, yakni hipotesis nol (H 0 ) yang menunjukkan bahwa nilai pembelajaran dengan media video sama dengan atau lebih besar daripada nilai pembelajaran dengan media infografis. Sementara itu, hipotesis alternatif (H A ) menunjukkan bahwa nilai pembelajaran dengan media video lebih kecil daripada nilai pembelajaran yang menggunakan media infografis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 490,
"width": 441,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan penjelasan tersebut, rumusan hipotesisnya disajikan sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 116,
"top": 510,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai Akhir V < Nilai Akhir I sedangkan hipotesis nol (H 0 ): Nilai Akhir V ≥ Nilai Akhir I",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 544,
"width": 446,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "95% CI for Cohen's d Measure 1 Measure 2 t df p Cohen's d",
"type": "Table"
},
{
"left": 80,
"top": 559,
"width": 451,
"height": 26,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SE Cohen's d Lower Upper Nilai Media V - Nilai Media I 2,123 88 0,982 225 88 -∞ 0,401",
"type": "Table"
},
{
"left": 76,
"top": 590,
"width": 340,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Note. For all tests, the alternative hypothesis specifies that Nilai Akhir V is less than Nilai Akhir I. Note. Student's t-test.",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 610,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ket: V=video; I=infografis",
"type": "Text"
},
{
"left": 241,
"top": 625,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 6. Uji T Berpasangan",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 650,
"width": 471,
"height": 117,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4 tersebut memperlihatkan bahwa nilai p = 0,982>0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H 0 diterima dan H A ditolak. Dengan demikian, nilai pembelajaran dengan media video sama dengan atau lebih besar daripada nilai pembelajaran dengan media infografis. Sebagaimana Tabel 1, bahwa nilai rata-rata nilai penulisan teks pidato berbantuan video lebih besar daripada nilai penulisan teks pidato berbantuan infografis sebagaimana Tabel 1. Hasil yang tersaji pada Tabel 4 pun menunjukkan bahwa",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 35,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 797,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "407",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 96,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penggunaan media video lebih meningkatkan kemampuan menulis teks pidato persuasif dibandingkan penggunaan media infografis. Data statistik tersebut juga dapat diartikan bahwa pemanfaatan media infografis tidak dapat meningkatkan kemampuan penulisan teks pidato persuasif pada peserta didik kelas IX di SMPIT Ibnu Khaldun tahun pelajaran 2023-2024.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 165,
"width": 471,
"height": 282,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebagaimana hasil penelitian terdahulu bahwa kemampuan penulisan teks berbantuan media audio-visual lebih berpengaruh dibandingkan media visual saja (Sahra, 2021). Salah satu media audio-visual, yakni video, dapat mempermudah peserta didik dalam mengembangkan keterampilan berpikir sehingga mampu menulis dengan lebih baik (Natalia, 2017). Penelitian lain menunjukkan bahwa pemanfaatan media audio- visual terkini yakni penggunaan media PowToon berdampak pada peningkatan kemampuan menulis peserta didik yang cukup signifikan (Delona & Kartikasari, 2021; Mustika dkk., 2021) karena PowToon memiliki berbagai kelebihan, antara lain (1) interaktif, (2) mencakup segala aspek penginderaan, (3) kepraktisan penggunaan, (4) dapat digunakan dengan berkolaborasi, (5) menyediakan variasi yang banyak, (6) mampu memberikan umpan balik, (7) dapat meningkatkan motivasi peserta didik (Mustika dkk., 2021). Selain itu, media PowToon pun mendorong peserta didik untuk lebih kreatif, inovatif, mendapatkan hal baru, dan memberikan ketenangan dan mendapatkan pengalaman bermakna dalam pembelajaran menulis (Delona & Kartikasari, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 454,
"width": 471,
"height": 179,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tidak hanya penulisan teks pidato persuasif, peningkatan kemampuan penulisan teks bergenre lain pun meningkat signifikan dengan bantuan media video dengan berbagai ragamnya. Penggunaan media animasi dan video dapat meningkatkan kemampuan penulisan teks fantasi pada 35 sampel peserta didik di SMP (Maraya, Ramly, & Djumingin, 2022). Pemanfaatan YouTube dalam pembelajaran penulisan pun dapat meningkatkan kemampuan penulisan teks berita (Arizal, Mardiati, & Jumiatik, 2021). Media lain yang sejenis dengan video, yakni motion graphics pun dapat meningkatkan kemampuan penulisan, terutama saat pandemi Covid-19 (Solihatini, Abidin, & Aljamaliah, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 641,
"width": 471,
"height": 137,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemanfaatan motion graphics sebagai salah satu alternatif pemanfaatan media audio-visual dalam pembelajaran menulis dapat meningkatkan kemampuan peserta didik. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, PowToon merupakan salah satu media audio-visual yang berupa motion graphics . Ragam motion graphics lainnya, seperti E-Animation dapat juga meningkatkan kemampuan menulis pidato persuasif (Ihyauddin, 2023). Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwan motion graphics dapat memudahkan dan meningkatkan kemampuan penulis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "408",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 35,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 303,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada penelitian ini, lima video motion graphics dan lima infografis yang disajikan kepada peserta didik didapatkan dari YouTube dengan pemilihan tema motion graphics dan infografis berdasarkan elemen dan subelemen Profil Pelajar Pancasila. Pertimbangan pemilihan berdasarkan elemen dan subelemen Profil Pelajar Pancasila karena enam elemen tersebut menjadi ciri khas pendidikan Indonesia (Solihatini dkk., 2021) dan cerminan karakter pelajar Indonesia yang perlu dikembangkan, baik secara kurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler (Irawati, Iqbal, Hasanah, & Arifin, 2022). Pertimbangan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pribadi peserta didik (Rusnaini, Raharjo, Suryaningsih, & Noventari, 2021). Dengan demikian, pemilihan media ( motion graphics dan infografis) berdasarkan elemen dan subelemen Profil Pelajar Pancasila dapat membentuk karakter peserta didik sehingga pembelajaran bahasa tidak hanya mengajarkan keterampilan berbahasa, melainkan pula pendidikan karakter, karena pendidikan karakter dapat membantu peserta didik untuk memahami, memedulikan, dan menanamkan nilai-nilai utama dalam etika (Mery, Martono, Halidjah, & Hartoyo, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 371,
"width": 471,
"height": 200,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun tidak dapat meningkatkan keterampilan menulis teks pidato persuasif di kelas IX, penggunaan media infografis menjadi alternatif media pembelajaran karena kemudahan penggunaan dan ketersediaan yang melimpah di dunia digital. Selain itu, penyajian data yang sederhana dari informasi yang rumit dan penggunaan elemen- elemen visual serta grafis pun menjadi kelebihan infografis (Ozdamlı dkk., 2016). Selain itu, dalam masa Covid-19, media infografis dapat lebih banyak digunakan karena memudahkan guru dan menghemat biaya disebabkan beban penggunaan internet yang besar karena PJJ (Indina & Maryanti, 2021). Meskipun demikian, penggunaan infografis harus memerhatikan karakter peserta didik, terutama kemudahan dan kesulitan pada guru dan peserta didik (Elaldi & Çifçi, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 579,
"width": 471,
"height": 199,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebagaimana Tabel 1, hasil statistik menunjukkan bahwa H 0 diterima sedangkan H A ditolak, yaitu nilai hasil pembelajaran menggunakan media video ( motion graphics ) lebih besar atau sama dengan hasil pembelajaran menggunakan media infografis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor. Pertama , penggunaan metode one grup pretest- postest dalam penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain: sejarah, kematangan data, kelemahan instrumen, bias dalam pengumpulan data, pengujian, regresi statistik, sikap subjek, dan implementasi metode ini (Fraenkel, Wallen, & Hyun, 2012). Kedua , beberapa penelitian sebelumnya, penggunaan media infografis dalam pembelajaran dipadankan dengan metode atau model pembelajaran sehingga memiliki dampak yang lebih besar (Hany & Atmazaki, 2023; Hikmah & Kusumastuti, 2017; Muzaqi dkk., 2023; Rachma dkk.,",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 35,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 797,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "409",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 117,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2023; Umami & Utomo, 2016). Ketiga , penggunaan infografis dalam pembelajaran menuntut daya membaca yang tinggi (Kurniawan dkk., 2022) sehingga peserta didik kurang tertarik untuk menelaah data-data yang disajikan dalam infografis dibandingkan mereka menyimak video yang berdaya tarik lebih tinggi. Kemampuan daya baca yang tinggi ini mendukung peningkatan literasi digital yang berdampak pada kemampuan memanfaatkan media infografis dalam pembelajaran (Kurniawan dkk., 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 206,
"width": 471,
"height": 34,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perbedaan Kemampuan Penulisan Teks Pidato Persuasif Berdasarkan Jenis Kelamin",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 247,
"width": 474,
"height": 76,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis teks pidato persuasif berdasarkan jenis kelamin, dilakukan uji T Independen. Sebelum uji T independen dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data sebagaimana tersaji di Tabel 5 dilakukan sebagaimana Tabel 5 berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 344,
"width": 269,
"height": 77,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji Normalitas Data ( Shapiro-Wilk ) W p Nilai Akhir V L 0,957 0,034 P 0,960 0,145 Nilai Akhir Infografis L 0,966 0,146 P 0,957 0,112",
"type": "Table"
},
{
"left": 172,
"top": 425,
"width": 268,
"height": 23,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Note. Significant results suggest a deviation from normality. Tabel 7. Uji Normalitas Data Perbedaan Jenis Kelamin",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 462,
"width": 471,
"height": 96,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data yang tersaji pada Tabel 5 menunjukkan bahwa data pada kelompok laki-laki dan kelompok perempuan terdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05. Seletah data terdistribusi normal, Uji T independen dilakukan dengan dua variabel dependen, yakni nilai akhir dengan media video dan nilai akhir dengan media infografis. Sementara itu, variabel grup berupa jenis kelamin. Hasil uji T independen tersaji pada Tabel 6.",
"type": "Text"
},
{
"left": 74,
"top": 586,
"width": 467,
"height": 56,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "t df p Mean Difference SE Difference Cohen's d SE Cohen's d Nilai Media Video -4,471 100 <0,001 -13,886 3,106 -0,899 0,217 Nilai Media Infografis -4,418 92 <0,001 -14,249 3,225 -0,916 0,226",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 650,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Note. Student's t-test.",
"type": "Text"
},
{
"left": 244,
"top": 664,
"width": 123,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 8. Uji T Independen",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 690,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai p pada Tabel 6 menunjukkan hasil kurang dari 0,05, baik penulisan teks pidato persuasif berbantuan media video maupun berbantuan media infografis. Begitu pun grafik Bar Plot yang tersaji pada Grafik 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "410",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 35,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 34,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "antara laki-laki dan perempuan, baik pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran video ( motion graphics ) maupun menggunakan media infografis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 260,
"width": 223,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Grafik 1. Bar Plot Uji T Independen (Deskriptif)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 286,
"width": 474,
"height": 158,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Uji T independen pada Tabel 6 dan Grafik 1, perempuan di kelas IX SMPIT Ibnu Khaldun tahun 2023-2024 memiliki kemampuan menulis teks pidato persuasif yang lebih baik daripada laki-laki, baik berbantuan media video maupun infografis. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa kemampuan menulis perempuan lebih tinggi daripada laki-laki (Nursamsu, 2021). Hal tersebut disebabkan perempuan dapat menampilkan perasaan dan berterus terang dibandingkan laki-laki (Wijayanti & Dhian, 2012). Selain itu, dalam penggunaan kata kerja, laki-laki lebih banyak melakukan kesalahan dibandingkan perempuan (Arif, 2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 451,
"width": 471,
"height": 34,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada penulisan sastra pun, perempuan lebih mampu dibandingkan laki-laki (Saputra & Saleh, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 493,
"width": 471,
"height": 199,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada penelitian terbaru menyebutkan bahwa kemampuan menulis antara perempuan dan laki-laki tidak berbeda signifikan (Tyas, Winarti, & Rini, 2022). Terutama dalam pembelajaran bahasa ke-2, perbedaan jenis kelamin bukan menjadi faktor utama dalam kemampuan menulis atau hasil tulisan (Bahmani, Chalak, & Heidari Tabrizi, 2021; Umamah, Hidayanti, & Kurniasih, 2019). Pada tingkatan usia, pada rentang usia 15–16 tahun, kemampuan berpikir. Meskipun demikian, beberapa penelitian terdahulu memiliki keterbatasan, antara lain subjek penelitian berbeda, antara penelitian ini yang mengambil subjek penelitian peserta didik SMP dengan SMA dan perbedaan genre teks (Tyas dkk., 2022); perbedaan pembelajaran bahasa pertama dan kedua (Bahmani dkk., 2021; Umamah dkk., 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 700,
"width": 471,
"height": 75,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa kemampuan menulis dipengaruhi oleh keterampilan berpikir kritis, dalam rentang usia 15–16 tahun, tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara perempuan laki-laki (Rahman, 2018). Namun demikian, pada rentang usia yang lebih tinggi, yakni mahasiswa, kemampuan",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 35,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 797,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "411",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 137,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berpikir kritis berbeda (Cahyono, 2017). Kemampuan berpikir kritis yang ditunjukkan dalam penelitian ini dapat tercermin dari satu aspek, yakni kemampuan peserta didik dalam mencari dan menuangkan informasi secara luas dan mendalam. Sebagaimana Tabel 6, kemampuan penyajian (luas dan dalam) tulisan teks pidato persuasif antara laki- laki dan perempuan berbeda. Dengan demikian, pada rentang usia 14–15 tahun (kelas IX SMP), terdapat perbedaan yang signifikan terkait kemampuan berpikir kritis dalam penulisan teks pidato persuasif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 66,
"top": 223,
"width": 464,
"height": 50,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "t df p Mean Difference SE Difference Cohen's d SE Cohen's d Luas & Dalam Isi Infografis -5,312 92 < ,001 ᵃ -0,815 0,153 -1,102 0,234 Luas & Dalam Isi Video -4,165 100 < ,001 -0,695 0,167 -0,838 0,215",
"type": "Table"
},
{
"left": 64,
"top": 283,
"width": 85,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Note. Student's t-test.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 301,
"width": 409,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ᵃ Brown-Forsythe test is significant (p < .05), suggesting a violation of the equal variance assumption",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 317,
"width": 435,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 9. Uji T Independen Berdasarkan Penyajian Informasi antara Laki-laki dan Perempuan",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 350,
"width": 471,
"height": 33,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Respons Peserta Didik dalam Penggunaan Video dan Infografis dalam Penulisan Teks Pidato Persuasif",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 391,
"width": 471,
"height": 158,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kuesioner dibagikan kepada 113 peserta didik dan jawaban yang kembali sebanyak 32 respons dari 16 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan. Jumlah data yang terkumpul tersebar rata. Kuesioner tertutup dan terbuka digunakan dalam penelitian ini. Adapun topik yang ditanyakan kepada peserta didik antara lain: (1) motivasi dan minat menulis dengan media video atau infografis; (2) kebermanfaatan media video atau infografis dalam menulis; (3) kemudahan penggunaan media video atau infografis, sedangkan pertanyaan terbuka berupa pendapat peserta didik setelah menggunakan kedua media tersebut dalam pembelajaran menulis teks pidato persuasif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 648,
"width": 469,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Grafik 2. Minat Belajar dengan Infografis Grafik 3. Ketertarikan antara Infografis dengan Video",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 674,
"width": 471,
"height": 95,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Grafik 2, peserta didik lebih berminat ketika pembelajaran menulis teks berbantuan media infografis. Hal ini didukung dari Grafik 3 yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih berminat menggunakan infografis dibandingkan media video. Dalam kuesioner terbuka, peserta didik mengungkapkan bahwa lebih menyukai infografis disebabkan kemudahan dalam membaca dibandingkan video yang harus mendengarkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "412",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 35,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 34,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan melihat. Menurut peserta didik yang lain, infografis menyediakan informasi yang rinci sehingga mudah untuk mencatatnya dalam teks pidato persuasif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 202,
"width": 255,
"height": 11,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Grafik 4. Motivasi Menulis antara Video & Infografis",
"type": "Text"
},
{
"left": 359,
"top": 202,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Grafik 5. Peran Media Infografis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 228,
"width": 471,
"height": 116,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketika dibandingkan dalam motivasi untuk menulis, baik media infografis maupun video dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menulis teks pidato persuasif. Hal ini ditunjukkan dalam Grafik 4. Meskipun demikian, infografis lebih membantu mereka dalam mengembangkan ide sebagaimana Grafik 5 dan juga mengembangkan kreativitas sebagaimana Grafik 6. Hal tersebut pun selaras karena peserta didik merasa lebih mudah memilih kata-kata ketika menggunakan infografis sebagaimana Grafik 7.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 469,
"width": 464,
"height": 11,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Grafik 6. Kesulitan Pemilihan Kata Infografis Grafik 7. Kreativitas Menulis dengan Infografis",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 623,
"width": 202,
"height": 11,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Grafik 8. Kemudahan Infografis dan Video",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 623,
"width": 216,
"height": 11,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Grafik 9. Pemahaman Isi Infografis dan Video",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 646,
"width": 471,
"height": 137,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan kebermanfaatan, media infografis lebih memudahkan peserta didik untuk memahami informasi yang terdapat di dalamnya sebagaimana Grafik 8. Hal tersebut berdampak pada kemudahan peserta didik dalam menulis teks pidato persuasif dengan menggunakan infografis dibandingkan video sebagaimana Grafik 9. Pada kuesioner terbuka, peserta didik berpendapat bahwa infografis lebih mudah dipahami dan memudahkan penangkapan isi dalam infografis tersebut, sedangkan penggunaan video kesulitan dalam menangkap semua isi dalam video tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 35,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 797,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "413",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 66,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 82,
"width": 471,
"height": 178,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan pembahasan, penggunaan media infografis tidak berpengaruh pada kemampuan penulisan teks pidato persuasif pada 113 peserta didik di SMPIT Ibnu Khaldun untuk tahun pelajaran 2023—2024. Hasil tersebut berdasarkan lima aspek penilaian penulisan teks pidato persuasif. Meskipun demikian, sebagian besar peserta didik lebih menyukai penggunaan infografis karena penggunaan dan penyajian informasi yang terdapat dalam infografis lebih mudah dan membantu mereka dalam menulis teks pidato persuasif. Berdasarkan jenis kelamin, peserta didik perempuan lebih baik dalam menulis teks pidato persuasif, baik berbantuan media video maupun infografis, maupun berbantuan video.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 268,
"width": 471,
"height": 96,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun saran dari penelitian serupa atau pengembangan dari hasil penelitian, yakni (1) diperlukan sampel yang lebih banyak akan merepresentasikan jumlah ideal; (2) diperlukan penggunaan metode lain untuk mengamati lebih mendalam dibanding pretest- posttest one grup design; (3) diperlukan observasi terhadap aktivitas guru saat menggunakan media motion graphic maupun infografis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 392,
"width": 115,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR RUJUKAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 406,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aldila, T. H., Musadad, A. A., & Susanto, S. (2019). Infografis sebagai Media Alternatif dalam Pembelajaran Sejarah bagi Siswa SMA. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia , 5 (01), 141–152.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 448,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alfino, Y., Ramadhanti, D., & Sari, A. W. (2023). Hubungan Hubungan Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Teks Pidato Persuasif Siswa Kelas IX SMP Negeri 26 Padang. ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya , 3 (1), 64–79.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 503,
"width": 471,
"height": 109,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alqudah, D., Bidin, A. B., & Hussin, M. A. H. B. M. (2019). The Impact of Educational Infographic on Students’ Interaction and Perception in Jordanian Higher Education: Experimental Study. International Journal of Instruction , 12 (4), 669–688. Aprinia, E., Syahrani, A., & Jupitasari, M. (2022). Penerapan Model PBL dengan Media Tiktok untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Pidato Persuasif Kelas IX. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) , 11 (8), 1132–1139. Arif, M. (2016). Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin dalam Menulis Teks Deskriptif. E- Jurnal SPIRIT PRO PATRIA , 2 (1).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 613,
"width": 471,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arifa, T. R. (2018). Hubungan Berpikir Kritis dan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Argumentasi. Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah , 4 (1),",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 641,
"width": 43,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "50–56.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 654,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arizal, J., Mardiati, M., & Jumiatik, J. (2021). Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Video Youtube pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta Karya Kartini. Jurnal Serunai Bahasa Indonesia , 18 (2), 50–59.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 696,
"width": 471,
"height": 40,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bahmani, M., Chalak, A., & Heidari Tabrizi, H. (2021). The Effect of Evaluative Language on High-And Low-Graded Post-Graduate Students’ Academic Writing Ability Across Gender. Cogent Education , 8 (1), 1905229.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 737,
"width": 471,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bicen, H., & Beheshti, M. (2017). The Psychological Impact of Infographics in Education. BRAIN. Broad Research in Artificial Intelligence and Neuroscience , 8 (4), 99–108.",
"type": "List item"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "414",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 35,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 13,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Borkin, M. A., Vo, A. A., Bylinskii, Z., Isola, P., Sunkavalli, S., Oliva, A., & Pfister, H.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 75,
"width": 443,
"height": 27,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2013). What Makes a Visualization Memorable? IEEE Transactions on Visualization and Computer Graphics , 19 (12), 2306–2315.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 102,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cahyono, B. (2017). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah Ditinjau Perbedaan Gender. AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika , 8 (1), 50–64.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 144,
"width": 471,
"height": 68,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dahlia, D. (2023). Peningkatan Prestasi Belajar Siswa melalui Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Genre pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Naskah Pidato Persuasif di Kelas IX Semester 1 SMPN 2 Woha Tahun Pelajaran 2022/2023. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) , 3 (1), 83–98.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 213,
"width": 471,
"height": 40,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Delona, A., & Kartikasari, R. D. (2021). Perbandingan Media Powtoon dan Mind Map pada Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Siswa SMPN 85 Jakarta. Jurnal Ilmiah SEMANTIKA , 3 (01), 21–29.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 254,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dewi, K. S., Myartawan, I. P. N. W., Swari, N. K. T. A., & Sugihartini, N. (2020). Quizizz Effect on Students’ Grammar Mastery in Higher EFL Classroom Based Mobile Assisted Language Learning (Mall) . 3 (1).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 296,
"width": 471,
"height": 40,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elaldi, S., & Çifçi, T. (2021). The Effectiveness of Using Infographics on Academic Achievement: A Meta-Analysis and a Meta-Thematic Analysis. Journal of Pedagogical Research , 5 (4), 92–118.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 337,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elphilia, E. (2021). Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Pidato Persuasif Menggunakan PUEBI Siswa Kelas IX SMPN 1 Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin. LANGUAGE: Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra , 1 (2), 148– 153.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 392,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education (8th ed). New York: McGraw-Hill Humanities/Social Sciences/Languages.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 434,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hany, N., & Atmazaki, A. (2023). Pengaruh Metode Discovery Learning Berbantuan Media Infografik terhadap Keterampilan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kota Pariaman. PUSTAKA: Jurnal Bahasa dan Pendidikan , 3 (2), 39– 47.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 489,
"width": 471,
"height": 137,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hikmah, N., & Kusumastuti, I. W. (2017). Upaya Meningkatkan Minat Membaca Melalui Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Berbantuan Infografis pada Pembelajaran Sejarah Peminatan Kelas XI IPS. Jurnal Profesi Keguruan , 3 (2), 175–182. Himawan, R., & Suyata, P. (2021). Analisis Kebutuhan Pengembangan Soal HOTS dalam Pembelajaran Teks Pidato Persuasif di MGMP SMP Wilayah Kabupaten Bantul. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , 117–129. Ihyauddin, N. (2023). Pengembangan Bahan Ajar Teks Pidato Persuasif Berbasis E- Animation Pada Siswa Kelas IX SMP (Undergraduate, Universitas Negeri Jakarta). Universitas Negeri Jakarta. Diambil dari http://repository.unj.ac.id/38796/",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 627,
"width": 471,
"height": 68,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ikhalasani, I., & R, S. (2021). Korelasi Penguasaan Kosakata Bidang Lingkungan dengan Keterampilan Menulis Teks Pidato Persuasif Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Mukomuko. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , 10 (1), 1–10. Indina, Z., & Maryanti, R. (2021). Alternative Learning Media as a Solution in Distance Learning. Media Pendidikan, Gizi, dan Kuliner , 10 (1).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 696,
"width": 471,
"height": 27,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Irawati, D., Iqbal, A. M., Hasanah, A., & Arifin, B. S. (2022). Profil Pelajar Pancasila sebagai Upaya Mewujudkan Karakter Bangsa. Edumaspul: Jurnal Pendidikan , 6 (1),",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 723,
"width": 70,
"height": 13,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1224–1238.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 737,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Iskandar, I. (2023). Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Menyusun Teks Pidato Persuasif melalui Penerapan Model Pembelajaran Inquiry di Kelas IX C SMP Negeri 1 Sagalaherang. J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) , 4 (2), 368–378.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 35,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 252,
"top": 797,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "415",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jubaedah, S., Setiawan, H., & Meliasanti, F. (2021). Analisis Kalimat Imperatif pada Pidato Nadiem Makarim Rekomendasi sebagai Bahan Ajar Teks Pidato Persuasif. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan , 3 (6), 3808–3815.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 102,
"width": 471,
"height": 55,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kurniawan, F., Gunawan, R., & Qodariah, L. (2022). The Relationship of Infographic Learning Media and Instagram Media to Students’ Digital Literacy Ability in Social Studies Learning at SMP Shidqia Islamic School Bekasi. Edumaspul: Jurnal Pendidikan , 6 (2), 2129–2135.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 158,
"width": 471,
"height": 40,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lestari, T. (2023). Peningkatan Hasil Belajar Menulis Teks Pidato Pada Siswa Kelas IX SMP dengan Model Pembelajaran NHT ( Numbered Head Together ). Jurnal Ilmiah Pro Guru , 9 (2), 194–208.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 199,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maraya, P. R., Ramly, R., & Djumingin, S. (2022). Pengaruh Media Animasi dan Video dalam Pembelajaran Menulis Cerita Fantasi pada Siswa Kelas VII SMP Katolik Rajawali Makassar. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , 18 (2), 331–346.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 254,
"width": 471,
"height": 27,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mery, M., Martono, M., Halidjah, S., & Hartoyo, A. (2022). Sinergi Peserta Didik dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Jurnal Basicedu , 6 (5), 7840–7849.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 282,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Musdolifah, A., & Maulida, N. (2021). Penguatan Materi Menulis Teks Pidato Persuasif Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX SMP Negeri 2 Balikpapan Selatan. J- ABDI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat , 1 (5), 917–926.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 323,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mustika, I., Suhara, A. M., & Fauzi, E. L. (2021). Menulis Teks Pidato Persuasif, Motivasi Belajar, dan Pendekatan Saintifik dengan Bantuan Media Powtoon . Ranah: Jurnal Kajian Bahasa , 10 (1), 144–152.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 365,
"width": 471,
"height": 82,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muzaqi, A., Rulviana, V., & Wuryaningsih, R. S. (2023). Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Biografi Bentuk Infografis dengan Pembelajaran Project Based Learning pada Kelas X7 di SMA Negeri 1 Magetan. Al Qodiri , 21 (1), 164–175. Natalia, D. S. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Bantuan Media Video untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan , 1 (2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 448,
"width": 471,
"height": 40,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nursamsu. (2021). Investigation on Gender and Learner-Centered Teaching Strategies Toward Learners’ Writing Performance. IJEE (Indonesian Journal of English Education) , 8 (2), 281–296.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 489,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nursidik, D. (2021). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dan Dampaknya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMPN 2 Kalipucang. Wistara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra , 2 (2), 168–182.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 544,
"width": 471,
"height": 82,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ozdamlı, F., Kocakoyun, S., Sahin, T., & Akdag, S. (2016). Statistical Reasoning of Impact of Infographics on Education. Procedia Computer Science , 102 , 370–377. Putra, K. A., Nulinnaja, R., & Munir, M. (2020). Persepsi Mahasiswa pada Pembelajaran Daring melalui Pemanfaatan Google Classroom dan Google Meet di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES) , 3 (2), 252–265.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 627,
"width": 471,
"height": 40,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rachma, T. N., Ulumuddin, A., & Sudiyati, S. (2023). Peningkatan Menulis Teks Biografi Menggunakan Model PBL dan Media Infografik pada Peserta Didik SMA Negeri di Semarang. Jurnal Pendidikan Guru Profesional , 1 (1), 53–61.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 668,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahman, A. (2018). Profil Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Metakognitif Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin. Jurnal Pendidikan Biologi , 10 (1), 28–43. Rahmawati, N. S. (2019). Write Speech Text Learning Using the Audio Visual Media.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 710,
"width": 315,
"height": 13,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah , 7 (1), 20–25.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 723,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizkiyanti, N., Muktiarni, M., & Mupitah, J. (2021). The Role of Infographic Learning Media in Increasing Literature Interest of SMP Students During Pandemic. Jurnal Abmas , 21 (1), 51–57.",
"type": "List item"
},
{
"left": 508,
"top": 793,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "416",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 364,
"top": 35,
"width": 177,
"height": 13,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizqi Aji Pratama & Aghnia Syadza",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 284,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ; Vol. 5, No. 2, 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 61,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rusnaini, R., Raharjo, R., Suryaningsih, A., & Noventari, W. (2021). Intensifikasi Profil Pelajar Pancasila dan Implikasinya terhadap Ketahanan Pribadi Siswa. Jurnal Ketahanan Nasional , 27 (2), 230–249.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 102,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sahra, S. (2021). Peningkatan Keterampilan Menulis Pidato Persuasif Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Multimedia bagi Siswa SMP Negeri 2 Mataram. Jurnal Paedagogy , 8 (4), 560–572.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 144,
"width": 471,
"height": 68,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saputra, A., & Saleh, M. (2021). Perbedaan Tingkat Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Gender Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Soppeng. INDONESIA: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia , 2 (2), 71. Sari, E. P., & Anwar, C. (2018). Pengembangan Media Berbentuk Infografis Sebagai Penunjang Pembelajaran Fisika Sma Kelas X .",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 213,
"width": 471,
"height": 40,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sari, M., Sudibyo, S. R., & Asnurani, I. (2022). Penerapan Metode Concept Sentence Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Pidato Persuasif. Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya , 3 (01), 95–107.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 254,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Solihatini, I. T., Abidin, Y., & Aljamaliah, S. N. M. (2021). Pengembangan Media Video Motion Graphic dalam Pembelajaran Menulis Pantun pada Masa Pandemi Covid 19. Diksa: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , 7 (2), 80–89.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 296,
"width": 471,
"height": 54,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sudrajat, Y., Sari, N. W. A. P., Paturahman, M., & Agustin, Y. (2023). Pengaruh Keterampilan Membaca dan Menulis Terhadap Kemampuan Berpidato Pembelajar Sekolah Menengah Atas Swasta Jakarta Timur. Sinau: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran , 2 (3), 145–158.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 351,
"width": 471,
"height": 40,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Susmini, S. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Menulis Opini dalam Artikel dengan Media Infografis pada Siswa Kelas XII IPA 2 MAN 1C Paser Tahun Pelajaran 2021-2022. Cross-Border , 4 (2), 857–870.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 392,
"width": 470,
"height": 27,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tyas, D. K., Winarti, A., & Rini, Y. D. R. (2022). Keterampilan Menulis Teks Eksposisi dan Teks Eksplanasi Siswa SMA Negeri 3 Sintang, Kalimatan Barat . 1 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 420,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Umamah, A., Hidayanti, I., & Kurniasih, K. (2019). Kesulitan Mahasiswa dalam Menulis Teks Eksposisi: Analisis Berbasis Gender. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan , 4 (1), 33–50.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 461,
"width": 471,
"height": 55,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Umami, M. R., & Utomo, S. B. (2016). Pengaruh Media Infografis dan Poster pada Pembelajaran Joyful Learning terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau dari Kemampuan Logika Pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 . 5 (3).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 516,
"width": 471,
"height": 41,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Utami, M. R., & Pristiwati, R. (2023). Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Persuasif Menggunakan Model Investigasi Kelompok Berbantuan Media Audio untuk Siswa SMP. Jurnal Profesi Keguruan , 9 (1), 24–34.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 558,
"width": 471,
"height": 27,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wijayanti, S. H., & Dhian, Y. C. (2012). Kecenderungan Siswa SMA di Bekasi dalam Memilih Topik Esai Ditinjau dari Perspektif Gender. Humaniora , 24 (2), 187–200.",
"type": "List item"
}
] |
54cc6e7d-9da5-c1c9-47ac-87ee2a45b32c | https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR/article/download/7441/3028 | [
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2256",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 76,
"top": 121,
"width": 446,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "THE INFLUENCE OF INTERNAL CONTROL SYSTEM, COMPETENCE AND TRANSPARENCY ON VILLAGE FUND MANAGEMENT ACCOUNTABILITY IN RUNGKUT DISTRICT, SURABAYA CITY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 179,
"top": 181,
"width": 241,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Devi Pertiwi Ananda Putri, Tituk Diah Widajantie",
"type": "Section header"
},
{
"left": 109,
"top": 193,
"width": 380,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faculty of Economics and Business, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 209,
"top": 205,
"width": 177,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-mail: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 243,
"width": 455,
"height": 163,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract: Sub-districts require aspects of good governance by applying the principle of accountability in financial management as accountability for policies and programs that have been implemented. The purpose of this research was to examine and analyze the influence of the internal control system, competence and transparency on the accountability of urban village fund management in the Rungkut sub-district, Surabaya city. The research sample consisted of 30 village officials from the Rungkut sub-district, who came from 5 employees from 6 villages. Data analysis technique using PLS. The results of the study show that the internal control system and competence have no effect on the accountability of village fund management, while transparency affects the accountability of village fund management in Rungkut sub-district, Surabaya city.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 423,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Internal Control System, Competence, Transparency and Accountability of Fund Management",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 481,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 494,
"width": 454,
"height": 108,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the Republic of Indonesia Government Regulation No. 17 of 2018 concerning sub- districts, sub-districts, namely parts of sub-districts as sub-district apparatus formed using district/city regional regulations in accordance with statutory provisions. With the enactment of Republic of Indonesia Government Regulation No. 17 of 2018 shows that Indonesia's attention to sub-districts has begun to increase. The General Allocation Fund for sub-districts in the 2019 APBN will receive an addition, so that sub-districts are required to be able to manage their governance independently in realizing development to improve the welfare and quality of life of the sub-district community.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 605,
"width": 455,
"height": 149,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Funds from these kelurahans are sourced from the central government and channeled to the respective regional governments. Based on TKDD Look Out (Transfers to Regions and Village Funds) the realization of the 2015-2019 General Allocation Fund for urban villages saw an average increase of 4.3 percent. In 2020 there will also be an increase with the Ministry of Finance stipulating an additional DAU for funding support for urban villages of IDR 8.37 trillion (berkas.dpr.go.id, 2021). Sourced from ReportsFinanceCentral Government 2019, urban village funds will increase every year from 2019 to 2021 (kompaspedia.kompas.id, 2022). This is also related to the 2020-2024 RPJMN policy to realize development by increasing the portion of transfers to the regions as a way to increase economic added value to increase economic added value. The 2022 TKDD budget has also increased compared to the 2021 outlook of 0.02 percent.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 757,
"width": 432,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "With the increase in Transfers to the Regions, especially the General Allocation Fund for",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2257",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 121,
"width": 454,
"height": 121,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sub-districts, good financial management is also needed. Based on Permendagri No. 20 of 2018 Article 1 paragraph 6, management of village finances, in this case the kelurahan, namely all activities covering planning, implementation, administration, reporting, and accountability of kelurahan finance. Village financial management is used to carry out village infrastructure development activities and to empower village communities. In addition, financial management also includes management functions such as planning, implementation and supervision in order to achieve good goals, namely effectively and efficiently. Effective here means that the output generated must be in accordance with the objectives that have been initiated.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 245,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Village government has a big responsibility in managing its finances, moreover the funds allocated to the Kelurahan Fund are very large and the amount increases every year. Therefore, the sub-district needs aspects of good governance by applying the principle of accountability in financial management as accountability for policies and programs that have been implemented.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 314,
"width": 455,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Accountability can be seen from the performance of program implementation. Accountability is very important for the government starting from planning, implementing and administering as well as a form of accountability to the community and DPRD related to the failure or success of objectives for evaluation in the following year (Ajeng, 2020). The purpose of accountability is to find answers to existing problemsbe held accountablebased on the results of what has been realized and compared with the main goals of what should be realized (Zeny, 2020). Accountability is an apparatus control for all actions that have been carried out in government, so that the government has the obligation and role to be accountable for the performance of the government to the people (Mualifu et al., 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 438,
"width": 454,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Presentation of accountable reports is necessary so that accountability in the management of village funds can be realized so that they can be used as a basis for making decisions while still applying accounting standards. Accountabilityhas a close relationship with transparency. Transparency in the form of freedom of public access to obtain information regarding the government's economic activities in making decisions, implementing policies, and the results of these policies. Financial report information other than as fulfillmentobligationmust be able to make a proper contribution such as obedient andin accordancewith the rules stipulated in the Pokmas (community deliberation) or Perwali. This must be done in a consistent, timely and transparent manner. If this can be realized, then the local kelurahan government will be able to realize transparency in the accountability of the management of kelurahan funds.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 576,
"width": 454,
"height": 191,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Another important factor is the internal control system that caninfluencedecision-making. This control is carried out referring to the standard for controlling the application of village funds, namely the Government Internal Control System (SPIP). Kelurahan funds are prone to fraud so they are neededcontrolin the form of supervision by the district and city governments in the implementation of financial management so as to produce quality financial accountability. The mayor supervises the kelurahan assisted by the sub-district head in accordance with statutory provisions to maintain accountability for urban village financial management by examining and assessingvarious aspects of governance (PP No. 12 of 2017). Internal control can be carried out by evaluating between what is achieved and what is budgeted.In carrying out internal control, competent apparatus is needed. Apparatus competence in the form of effective and superior performance that is inherent in the individual's personality in carrying out the work that is his duty. The need for education and training as a way for government officials to understand the guidelines in the preparation andmanagementfinance. Ifapparatusunable to understand these guidelines will have an impact",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2258",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 121,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "on errors in the financial reports that are made and not in accordance with acceptable standardsinfluencedecisions to be taken next and misinformation received by the community. The ability to manage kelurahan funds is an important condition for optimal management of responsibilities. Apparatus competence is closely related to internal control and control systems that are used highlyinfluencefinancial management accountability.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 190,
"width": 454,
"height": 149,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The problem in general is that the village government has not been able to realize accountability in the management of village funds, so that the management of village funds often creates problems of accountability and transparency. Based on, Indonesia Corruption Watch (ICW) found 62 cases of village fund budget corruption carried out by village government officials in the first semester of 2021. This was due to the internal control system. Oversight of the management of funds by superiors to subordinates and the compatibility of tasks between subordinates and superiors in the sub-district government did not go well. Village apparatus competencynorkelurahan is still minimal where knowledge on how to manage kelurahan funds and how to prepare financial reports is still very limited. This shows that the system of internal control, competence and transparency has not run well so thatinfluenceaccountability for the management of village funds.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 342,
"width": 455,
"height": 163,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Another problem that occurs in urban villages in Surabaya is that there are still no clear rules regarding Village Funds so there is still confusion in implementing village funds. One of the reasons was because there was a change in regulations where initially the sub-district funding regulations used Pokmas (community deliberations to carry out development in villages or kelurahans) were replaced using Perwali. There is a transition period from the ruleinfluencecompetence of sub-district officials (harianbangsa.net, 2022). There is a case in the municipal government of Surabaya where the implementation of kelurahan funds is not in accordance with the regulations due to the fact that there is still a transition period for the latest regulations through Perwali (jatim.antaranews.com, 2022). This of course tests the competence of the apparatus to understand the rules. Good internal control is also needed so that village officials can properly implement the new rules so that they will affect the accountability of village fund management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 507,
"width": 455,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This research is supported by research by (Mualifu et al., 2019) and (Artini & Putra, 2020) which states that the internal control system, competence and transparency have a significant effect on the accountability of managing village funds. But contrary to research by (Arfiansyah, 2020) and (Purba, 2018) which stated that there was no influence of the internal control system, competence and transparency on the accountability of village fund management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 590,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the background above, it is supported by the phenomena and results of previous studies where there is a research gap that makes the writer interested in compiling a thesis entitled \"The Influence of Internal Control Systems, Competence and Transparency on the Accountability of Village Fund Management in Rungkut District, Surabaya City\".",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 646,
"width": 431,
"height": 113,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1 Past and Current Research No Researcher Research Title hypothesis 1 Arif Widyatama, et al (2017) The Influence of Competence and Internal Control Systems on Village Government Accountability in Managing Village Fund Allocations (ADD) 1. Apparatus Competence does not affect Accountability of Financial Management Allocation of Village Funds (ADD) 2. Internal Control System Affects Financial Management Accountability Allocation of",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2259",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 121,
"width": 431,
"height": 226,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Village Funds (ADD) 2 Rahima and Azima Medina (2017) The Influence of the Implementation of the Regional Financial Accounting System, Public Transparency and Control Activities on Financial Accountability in the Regional Financial Board of Tanah Datar Regency Regional Financial Accounting System, and Transparency have no effect, Control Activities have no significant effect on Financial Accountability in the Regional Financial Institutions of Tanah Datar Regency 3 Mualifu, et al (2019) The Effect of Transparency, Competence, Internal Control Systems, and Organizational Commitment on Village Government Accountability in managing Village Fund Allocations (Empirical Study of All Villages in Mrebet District, Purbalingga Regency) Transparency, Competence, Internal Control Systems and Organizational Commitment have a significant effect on Village Government Accountability in managing Village",
"type": "Table"
},
{
"left": 343,
"top": 299,
"width": 82,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fund Allocations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 365,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Research Method",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 378,
"width": 455,
"height": 122,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The quantitative approach applied to this research. Quantitative research is scientific research about relationships and parts and phenomena that exist systematically related to data in the form of numbers to explain a particular population or area (Creswell & Creswell, 2017). The purpose of quantitative research is to develop mathematical models, by buildinghypothesisdeals with phenomena that are supported by theory testing. The focus of the quantitative approach focuses on testing theories with numbers and analyzing data through research variables using statistical procedures. This research was conducted to examine and determine the effect of internal control systems, competence and transparency on accountabilitymanagementkelurahan funds with scope in Rungkut District, Surabaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 503,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The population of this study is all employees who work in 6 (six) sub-districts in Rungkut District, Surabaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 158,
"top": 530,
"width": 282,
"height": 143,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2. List of Population No. Village Name Number of Employees 1. Kalirungkut 10 2. South Rungkut 12 3. Medokan Ayu 10 4. Wonorejo 11 5. Sari Screening 9 6. Kedung Baruk 12 Total Population 64 Source: Rungkut District",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 690,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sample means part of the number and characteristics possessed by the population (Sugiyono, 2018b). Sampling techniques or methods used by researchers to take samples from the available population. namely using purposive sampling technique. Purposive Sampling is a data source sampling technique based on certain assessments and considerations(Sugiyono, 2018) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2260",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 121,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Data collection technique",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 135,
"width": 455,
"height": 121,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The type of data used in this research is primary data. The primary data obtained is sourced directly from the respondents' responses to the questions or statements submitted which were taken using a questionnaire. The questionnaire used in this study was a closed questionnaire, in which respondents could only choose answers from several statements in the questionnaire directed by the researcher according to and most relevant to their opinion. Closed questionnaire is used because it is closer in using the method quantitative. The primary data in this study were taken directly by the researchers by distributing questionnaires to government officials at the offices of each sub-district in Rungkut District, Surabaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 259,
"width": 252,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Analysis Techniques and Hypothesis Testing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 93,
"top": 273,
"width": 119,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Analysis Techniques",
"type": "Section header"
},
{
"left": 107,
"top": 286,
"width": 419,
"height": 81,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The analysis technique in this study is using the smart Partial Least Square (PLS) 3.0 tool because it can be used in small sample sizes and is suitable for research with a low theoretical background. PLS also has the aim of examining the relationship of each indicator between variables, whether it has an influence or not. The PLS-SEM analysis technique consists of two models, namely the outer model or measurement model and the inner model or structural model (Abdillah & Hartono, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 369,
"width": 420,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Outer Model (Measurement Model) OuterModelispart of the SEM model that assessesvalidityand the relationship between variables and their indicators as well as variable reliability. Reliability tests are used to assess a concept or test the level of consistency of respondents in answering each question on the questionnaire (Abdillah & Hartono, 2015).",
"type": "List item"
},
{
"left": 122,
"top": 438,
"width": 115,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Convergent Validity",
"type": "List item"
},
{
"left": 122,
"top": 452,
"width": 404,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Test the levelvaliditythis relates to the principle that the measure of a variable should have a high correlation effect. In testing whether the PLS is valid or not, it can be seen from the value of the loading factor to measure this variable. The rule of thumb must have outer loading >0.7 and AVE (Average Variance Extracted) >0.5.",
"type": "List item"
},
{
"left": 122,
"top": 521,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Discriminant Validity",
"type": "List item"
},
{
"left": 136,
"top": 535,
"width": 391,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Discriminant validity relates to the principle that the measurer of a variable should not have a high correlation effect. Discriminant validity measurement is seen in the cross loading value with each valuevariable>0.70. Discriminant validity can also be tested by comparing the AVE square root of each variable with the correlation between the variables.",
"type": "Text"
},
{
"left": 122,
"top": 604,
"width": 405,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Composite Reliability Reliability testing in measuring research variables to show the level of accuracy,consistency, also precision. Testing using PLS can be done in two ways, namely by composite reliability and cronbachalpha . A variable is said to be reliable if cronbachalpha has a reliability above 0.6 or composite reliability , the construct has a reliability above 0.7.",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 687,
"width": 170,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Inner Model (Structural Model)",
"type": "List item"
},
{
"left": 122,
"top": 701,
"width": 405,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Structural Model is a measurement that describes the prediction of a causal relationship between the variables studied. Modelstructuralin PLS is evaluated with R2 for the dependent variable, and the coefficient values of the t-values in each path to test the positive or negative relationship between variables. The R2 value is used to measure the level of variation in variable changes independent on variable",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2261",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 122,
"top": 121,
"width": 404,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dependent. The prediction model is getting better if the value of R2 shows a higher value (Abdillah & Hartono, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 149,
"width": 107,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Hypothesis testing",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 162,
"width": 419,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hypothesis testinThis study pays attention to the value of the T-statistic and its p- value. The criteria applied to the probability value are the p-value with an alpha of 5%, so that the p-value is <0.05. Testing this hypothesis can be declared significant or not significant if:",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 217,
"width": 433,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) The T-statistic value > 1.96 and the P-value <0.05 has a significant effect. Then the hypothesis is accepted, the internal control system, competence and transparency affect the accountability of village fund management.",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 259,
"width": 420,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) The T-statistic value <1.96 and the P-value> 0.05 has no significant effect. Then the hypothesis is rejected, the internal control system, competence and transparency have no effect on the accountability of village fund management.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 314,
"width": 178,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Results and Discussion Description of Research Variables",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 342,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Internal Control System (X1)",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 356,
"width": 433,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Government Regulation No. 60 of 2008 the Internal Control System is a structured and comprehensive process for all activities to provide adequate assurance for the achievement of objectives which are carried out in a sustainable, effective and efficient manner. The activities assessed can be in the form of reliability of financial reporting, safeguarding state assets, as well as compliance with the budget and laws and regulations. This variable is measured using a Likert scale. The scale is used to measure the respondent's level of agreement with a statement by selecting one of the available options. The following is the result of the recapitulation of respondents' answers:",
"type": "Text"
},
{
"left": 109,
"top": 466,
"width": 380,
"height": 103,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 3 Respondents' recapitulation results X1 Items Score Total Strongly agree Agree Neutral Disagree Setrongly disagree X1.1 20 10 0 0 0 30 X1.2 21 9 0 0 0 30 X1.3 22 8 0 0 0 30 X1.4 25 5 0 0 0 30 X1.5 21 9 0 0 0 30",
"type": "Table"
},
{
"left": 254,
"top": 572,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source: Appendix",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 586,
"width": 433,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 3. The results of Respondents' answers to the question items can be seen that 73.33% of respondents' answers Strongly Agree and 26.67% Agree this shows that the Internal Control System provides adequate assurance for achieving objectives which are carried out in a sustainable, effective and efficient manner within the framework of the financial reporting process , safeguarding state assets, as well as adherence to the budget and laws and regulations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 669,
"width": 103,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Competency (X2)",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 683,
"width": 433,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Permenpan No. 3 of 2020 Competence is expertise, knowledge and skills, and that must be mastered by the apparatus in order to carry out their duties effectively. In the context of kelurahan fund management, competence refers to an understanding of the latest regulations and the technical ability to carry out appropriate activities. budget in the field of village fund management. Competence is determined by mental ability and how clear an individual's thinking is in carrying out the tasks given based on knowledge.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2262",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 121,
"width": 433,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In addition, physical abilities such as strength, skill and stamina are also needed (Robbins & Judge, 2015). The competence in question is an understanding of regulations in the management of village funds. This variable is measured using a Likert scale. The scale is used to measure the respondent's level of agreement with a statement by selecting one of the available options. The following is the recapitulation of respondents' answers:",
"type": "Text"
},
{
"left": 109,
"top": 190,
"width": 380,
"height": 103,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 4 Results of Respondents' Recapitulation X2 Items Score Total Strongly agree Agree Neutral Disagree Setrongly disagree X2.1 21 9 0 0 0 30 X2.2 22 8 0 0 0 30 X2.3 17 13 0 0 0 30 X2.4 19 11 0 0 0 30 X2.5 21 9 0 0 0 30",
"type": "Table"
},
{
"left": 254,
"top": 296,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source: Appendix",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 310,
"width": 433,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 4. The results of Respondents' answers to the question items can be seen that 66.67% of respondents' answers Strongly Agree and 33.33% Agree. This shows that the competencies possessed by regional financial managers (Kelurahan) can help carry out their duties effectively, efficiently and on target in increasing the existing Accountability of Financial Management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 379,
"width": 108,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Transparency (X3)",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 393,
"width": 433,
"height": 121,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transparency Means providing open and honest information regarding budget management to the public. According to Permendagri Number 113 of 2014 transparency is the principle of openness as wide as possible which ensures that the public gets access to information so that they know about regional finances, in this case urban villages. Transparency is needed so that the government's financial management can be supervised by stakeholders, namely higher institutions and the public. This variable is measured by a Likert scale. The scale is used to measure the respondent's level of agreement with a statement by selecting one of the available options. The following is the recapitulation of respondents' answers:",
"type": "Text"
},
{
"left": 168,
"top": 517,
"width": 262,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 5 Results of Respondents' Recapitulation X3",
"type": "Section header"
},
{
"left": 109,
"top": 531,
"width": 380,
"height": 89,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Items Score Total Strongly agree Agree Neutral Disagree Setrongly disagree X3.1 18 12 0 0 0 30 X3.2 20 10 0 0 0 30 X3.3 21 9 0 0 0 30 X3.4 14 16 0 0 0 30 X3.5 20 10 0 0 0 30",
"type": "Table"
},
{
"left": 254,
"top": 624,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source: Appendix",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 637,
"width": 434,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 5. The results of Respondents' answers to the question items can be seen that 62% of respondents' answers Strongly Agree, 38% Agree. This shows that transparency is able to give authority to stakeholders, especially the public, in obtaining information about public finances and supervising the use and management of it so as to create effective, efficient and accountable management and the public.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 706,
"width": 221,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) Financial Management Accountability (Y)",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 720,
"width": 433,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Financial Management Accountability is a series of activities by the government consisting of planning, budgeting, implementation, administration, reporting, accountability, and monitoring of funds so that they can be monitored and accountable to",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2263",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 121,
"width": 433,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "stakeholders, especially the community. Based on Permendagri Number 113 of 2014, village funds or sub-district funds must be organized in an orderly and disciplined manner in the budget based on transparent, accountable, participatory principles. This variable is measured by a Likert scale. The scale is used to measure the respondent's level of agreement with a statement by selecting one of the available options. The following is the recapitulation of respondents' answers:",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 204,
"width": 248,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 6 Recapitulation Results of Respondent Y",
"type": "Section header"
},
{
"left": 109,
"top": 218,
"width": 380,
"height": 76,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Items Score Total Strongly agree Agree Neutral Disagree Setrongly disagree Y1 20 10 0 0 0 30 Y2 19 11 0 0 0 30 Y3 14 16 0 0 0 30 Y4 22 8 0 0 0 30",
"type": "Table"
},
{
"left": 254,
"top": 297,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source: Appendix",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 311,
"width": 433,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 6. The results of Respondents' answers to the question items can be seen that 62.5% of respondents' answers Strongly Agree and 37.5% Agree. This shows that Accountability is a measure of the commitment of a civil servant to an organization or community he leads. This shows that apparatus must be able to act correctly, ethically, and be able to give accountability for their performance.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 394,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data analysis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 407,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Outter Model (Measurement Model)",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 421,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Convergent Validity",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 435,
"width": 419,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Convergent validity relates to the principle that indicators of a construct should be highly correlated. Convergent validity is assessed based on the loading factor value and the Average Variance Extracted (AVE) value. The following is the output of the loading factor and AVE values from data processing:",
"type": "Text"
},
{
"left": 254,
"top": 490,
"width": 125,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 7 Outer Loadings",
"type": "Section header"
},
{
"left": 135,
"top": 505,
"width": 381,
"height": 238,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Accountability Competence Internal Control System transparency X1.2 0.845 X1.3 0.924 X1.4 0.653 X2.1 0.765 X2.2 0.844 X2.3 0.803 X2.4 0.948 X2.5 0.819 X3.1 0.952 X3.2 0.874 X3.3 0891 X3.4 0.807 X3.5 0.706 Y1 0897 Y2 0.906 Y3 0.843 Y4 0.831",
"type": "Table"
},
{
"left": 275,
"top": 746,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source: Appendix",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2264",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 204,
"top": 121,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 8 Average Variance Extracted",
"type": "Section header"
},
{
"left": 120,
"top": 135,
"width": 381,
"height": 77,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Average Variance Extracted (AVE) Accountability 0.757 Competence 0.703 Internal Control System 0.665 Transparency 0.723 Source: Appendix",
"type": "Table"
},
{
"left": 107,
"top": 215,
"width": 419,
"height": 93,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 7. Outer Loadings and Table 8. Average Variance Extracted (AVE), indicators X1.1 and X1.5 are removed from the calculation because they have a loading factor value below 0.70 (<0.70), after these indicators are discarded and the next calculation is carried out, each indicator has a Loading Factor value of more than 0.70 (> 0.70) and has an Average Variance Extracted (AVE) value of more than 0.50 (> 0.50), so it can be concluded that all indicators have fulfilled the rule of thumb of convergent validity.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 311,
"width": 124,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Discriminant Validity",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 325,
"width": 419,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Discriminant validity relates to the principle that different construct indicators should not be highly correlated. Discriminant validity is assessed based on the cross loading value. The following is the output of the cross loading value from data processing:",
"type": "Text"
},
{
"left": 125,
"top": 367,
"width": 349,
"height": 252,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 9 Cross Loadings Accountability Competence Internal Control System transparency X1.2 0.274 0.216 0.845 0.185 X1.3 0.465 0.419 0.924 0.433 X1.4 0.091 0.176 0.653 0.181 X2.1 0.465 0.765 0.266 0.396 X2.2 0.557 0.844 0.264 0.626 X2.3 0.596 0.803 0.145 0.806 X2.4 0.693 0.948 0.347 0.657 X2.5 0.601 0.819 0.534 0.577 X3.1 0.830 0.701 0.292 0.952 X3.2 0.693 0.667 0.165 0.874 X3.3 0.601 0.671 0.306 0891 X3.4 0.687 0.494 0.150 0.807 X3.5 0.732 0.592 0.648 0.706 Y1 0897 0.592 0.287 0.672 Y2 0.906 0.703 0.425 0.797 Y3 0.843 0.531 0.415 0.716 Y4 0.831 0.603 0.309 0.744",
"type": "Table"
},
{
"left": 254,
"top": 623,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source: Appendix",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 636,
"width": 419,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 9. Discriminant Validity, each variable has a cross loading value greater than 0.70 (> 0.7) and different construct indicators do not correlate highly, so it can be concluded that all variables have met the rule of thumb of discriminant validity.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 692,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c) Reliability",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 705,
"width": 419,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The reliability test was carried out to prove the accuracy, consistency and precision of the instrument in measuring constructs. To measure the reliability of a construct with reflexive indicators can be done in two ways, namely with Cronbach Alpha and",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2265",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 107,
"top": 121,
"width": 419,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Composite Reliability. The following is the output of Cronbach Alpha and Composite Reliability values from data processing:",
"type": "Text"
},
{
"left": 163,
"top": 149,
"width": 272,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 10 Cronbach Alpha and Composite Reliability",
"type": "Text"
},
{
"left": 144,
"top": 163,
"width": 308,
"height": 76,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cronbach Alpha Composite Reliability Accountability 0892 0.926 Competence 0893 0.922 Internal Control System 0.792 0.854 transparency 0.901 0.928 Source: Appendix",
"type": "Table"
},
{
"left": 107,
"top": 242,
"width": 418,
"height": 53,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 10. Cronbach Alpha and Composite Reliability, each variable has a Cronbach alpha value and a composite reliability value of more than 0.70 (> 0.70), so it can be concluded that all variables have fulfilled the rule of thumb of the reliability test.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 311,
"width": 181,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Inner Model (Structural Model)",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 322,
"width": 180,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Coefficient of Determination (R 2 )",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 339,
"width": 419,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The coefficient of determination or the R² value is used to measure the degree of variation in the independent variable's change in the dependent variable. The higher the R² value means the better the prediction model of the proposed research model.",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 381,
"width": 216,
"height": 51,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 11 The coefficient of determination R2 Adjusted R2 Accountability 0.736 0.705 Source: Appendix",
"type": "Table"
},
{
"left": 107,
"top": 435,
"width": 419,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 11. The Coefficient of Determination (R2), the R2 value of 0.736 means that Accountability can be explained by 73.6% by Competence, Internal Control Systems and Transparency while the remaining 26.4% is explained by other variables not examined in this study.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 490,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Path Coefficient",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 504,
"width": 419,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The significance value of the path coefficient is used to determine the effect between variables. The significance value used is two tailed, T-statistics > 1.96 for a significance level = 5% or 0.05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 545,
"width": 336,
"height": 80,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 12 Path Coefficient Original Sample (O) T- Statistics p-value Competence 0.148 0.519 0.604 Internal Control System 0.100 0.681 0.496 Transparency 0.698 2,427 0.016 Source: Appendix",
"type": "Table"
},
{
"left": 107,
"top": 628,
"width": 347,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 12. Path Coefficient, the following results are obtained:",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 642,
"width": 420,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Competence has no effect on Financial Management Accountability, with a parameter coefficient of 0.148 at a significance level of 5% (T-Statistics < 1.96 and p values > 0.05).",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 683,
"width": 419,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. The Internal Control System has no effect on Financial Management Accountability, with a parameter coefficient of 0.681 at a significance level of 5% (T-Statistics < 1.96 and p values > 0.05).",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 724,
"width": 419,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Transparency has an effect on taxpayer compliance, with a parameter coefficient of 0.698 at a significance level of 5% (T-Statistics > 1.96 and p values < 0.05).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2266",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 121,
"width": 57,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 135,
"width": 446,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) The Influence of the Internal Control System on the Accountability of Village Fund Management",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 162,
"width": 433,
"height": 80,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PP No. 60 of 2008 explains that the Government's Internal Control System is an integral process of behavior carried out to carry out continuous activities effectively and efficiently by all devices in order to achieve organizational goals. Based on the calculation results, it was found that the Internal Control System had no effect on the Accountability of Village Fund Management with a T Statistics <1.96 and a p-value > 0.05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 245,
"width": 433,
"height": 122,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Purpose of the Government Internal Control System According to Government Regulation No. 60 of 2008 which provides assurance regarding effective and efficient activities, accountable financial reports, and adherence to laws and regulations. Its function is to keep financial reports accountable, increase efficiency and prevent wastage of resources, safeguard assets and ensure operational activities run smoothly. However, the Internal Control System in this study did not affect the Accountability of Village Fund Management, this could be due to several factors, including the ineffectiveness and inefficiency of the internal control system when it was implemented so that it did not have sufficient impact on the accountability of Village fund management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 369,
"width": 434,
"height": 80,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of this study are not in line with the results of (Mualifu et al., 2019) and (Artini & Putra, 2020) which state that the internal control system has a significant effect on the accountability of managing village funds. But this is in line with research conducted by (Arfiansyah, 2020) and (Purba, 2018) which states that there is no influence of the internal control system on the accountability of village fund management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 452,
"width": 447,
"height": 149,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) The Effect of Competence on the Accountability of Village Fund Management Village apparatus is the factor that most determines the success of the implementation of the functions assigned to it. Therefore a competent apparatus is needed. With expertise and officials who have high capacity and capability, the function of the village fund will be achieved. PP No. 31 of 2006 states that competence is defined as the work ability of each individual which includes aspects of work attitude, skills and knowledge in accordance with the specified standards. The relationship between competence and village financial management is that the competency of the apparatus is the skills, skills, and attitudes possessed in carrying out their duties. This characteristic must be possessed by every village apparatus so that it becomes the basic basis for acting and making decisions so that accountability can be realized.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 604,
"width": 433,
"height": 66,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Competence has no effect on the accountability of village fund management, which can be due to the weak competency of the village fund management staff, or the ineffectiveness of village staff in managing village funds due to low training and competency improvement which should be carried out routinely to support the performance of these staff and increase accountability in village fund management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 673,
"width": 434,
"height": 66,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of this study are not in line with the results of (Mualifu et al., 2019) and (Artini & Putra, 2020) which state that competence has a significant effect on the accountability of village fund management. But this is in line with research conducted by (Arfiansyah, 2020) and (Purba, 2018) which states that there is no influence of competence on the accountability of village fund management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 742,
"width": 401,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) The Effect of Transparency on the Accountability of Village Fund Management",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2267",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 121,
"width": 433,
"height": 94,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transparency is one of the important principles for realizing the implementation of quality public services. Transparency is a form of government administration that is accountable to the community and as an effort to improve management to reduce fraud in government administration so that accountable management of sub-district funds can be carried out. Based on the calculation results, it was found that the Quality of Human Resources had an Influence on Kelurahan Performance Accountability with a T Statistics > 1.96 and a p-value < 0.05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 217,
"width": 433,
"height": 108,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Community deliberation activities, timely financial reporting and the availability of information boards regarding programs for using village funds are ways to achieve transparency. A positive relationship between the community and the kelurahan government can be created if information disclosure is actually carried out so that the management of funds can be carried out equally well. Maintaining transparency can encourage the government to improve its performance in urban village operational activities which will later affect the quality of success in accountability (Garung & Ga, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 328,
"width": 434,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of this study are in line with the results of (Mualifu et al., 2019) and (Artini & Putra, 2020) which state that transparency affects the accountability of village fund management.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 383,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 397,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the results of the analysis and discussion, the conclusions of this study are as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 422,
"width": 446,
"height": 27,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": " The Internal Control System Has No Effect on the Accountability of Village Fund Management",
"type": "List item"
},
{
"left": 79,
"top": 450,
"width": 396,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": " Competence Does Not Affect the Accountability of Village Fund Management",
"type": "List item"
},
{
"left": 79,
"top": 463,
"width": 372,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": " Transparency Influences the Accountability of Village Fund Management",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 494,
"width": 59,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 507,
"width": 364,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abdillah, W., & Hartono. (2015). Partial Least Square (PLS) . Andi Offest.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 521,
"width": 455,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arfiansyah, M. A. (2020). Pengaruh Sistem Keuangan Desa dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. JIFA (Journal of Islamic Finance and Accounting) , 3 (1).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 563,
"width": 455,
"height": 52,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artini, N. L. W., & Putra, I. P. D. S. (2020). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Hita Akuntansi Dan Keuangan , 1 (2), 188–218.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 618,
"width": 455,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches . Sage publications.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 645,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Garung, C. Y., & Ga, L. L. (2020). Pengaruh Akuntabilitas Dan Transparansi Terhadap Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Add) Dalam Pencapaian Good Governance Pada Desa Manulea, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka. Jurnal Akuntansi: Transparansi Dan Akuntabilitas , 8 (1), 19–27.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 701,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mualifu, M., Guspul, A., & Hermawan, H. (2019). Pengaruh Transparansi, Kompetensi, Sistem Pengendalian Internal, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Akuntabilitas Pemernitah Desa Dalam Mengelola Alokasi Dana Desa (Studi Empiris Pada Seluruh Desa Di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga). Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) , 1 (1), 49–59.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 52,
"width": 221,
"height": 52,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-6, Issue-4, 2022 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 802,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 2268",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 121,
"width": 455,
"height": 52,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purba, R. B. (2018). Pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, transparansi publikdan aktivitas Pengendalian terhadap akuntabilitas keuangan pada badan keuangan daerah kabupaten tanah datar. Jurnal Akuntansi Bisnis Dan Publik , 8 (1), 99–111.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 176,
"width": 455,
"height": 39,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Perilaku Organisasi Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat . Sugiyono. (2018a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Alfabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sugiyono, S. (2018b). Metode Penelitian Kualitatif untuk Penelitian yang Bersifat: Eksploratif, Enterpretif, Interaktif dan Konstruktif. Bandung: CV. Alfabeta .",
"type": "Text"
}
] |
e73c369d-ed4e-3090-a5f1-049d619bc286 | https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekbis/article/download/199/121 | [
{
"left": 103,
"top": 75,
"width": 409,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "FUNDAMENTAL RISK, SYSTEMATIC RISK AND SHARE PRICE OF THE COMPANY CONSUMPTION GOODS INDUSTRIAL SECTOR",
"type": "Title"
},
{
"left": 255,
"top": 114,
"width": 104,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Annissa Yunita Uli 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 127,
"width": 74,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Lana Sularto 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 151,
"top": 153,
"width": 314,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1 student 2 lecturer Accounting Major, Faculty of Economic, Gunadarma University",
"type": "Text"
},
{
"left": 236,
"top": 195,
"width": 144,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1 [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 235,
"top": 208,
"width": 142,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2 [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 273,
"top": 241,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 96,
"top": 264,
"width": 428,
"height": 190,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Financial analysis is a must for an investor before deciding to invest. Generally, on share investment financial analysis is done using fundamental analysis and/or technical analysis. As addition to fundamental analysis, an investor also should be aware of market risk or systematic risk in generally speaking. Market risk is correlated heavily with certain kind of share price or certain group due to investor anticipation toward rate or return expected. However, this risk can be measured using beta ( β ). This research is intended to evaluate the effect of fundamental analysis and systematic risk on share price, whether it is partially or simultaneous. Sampling was done using purposive sampling, i.e. by choosing 31 companies which are listed in Stock Exchange Indonesia and publish financial report during year 2006- 2008. Data analysis was done using multiple regressions from statistics method, by deploying SPSS software. Dependent variables is share price, and independents variables are return on asset, return on equity, dividend payout ratio, debt to equity ratio, book value, required rate of return, and beta ( β ). Result shows that only book value influence share price partially. Simultaneously, variables are return on asset, return on equity, dividend payout ratio, debt to equity ratio, book value, required rate of return, and beta ( β ) influence share price",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 454,
"width": 6,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": ".",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 467,
"width": 285,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Key words : fundamental factor, systematic risk, and share price.",
"type": "Text"
}
] |
d4628f9d-c95c-78b1-fd84-2639b9486868 | https://journals.usm.ac.id/index.php/jic/article/download/546/359 | [
{
"left": 306,
"top": 781,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "96",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 124,
"top": 116,
"width": 377,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PERAN KOMISI INFORMASI PUBLIK DALAM PROSES EKSEKUSI TERHADAP PUTUSAN SENGKETA INFORMASI YANG",
"type": "Section header"
},
{
"left": 133,
"top": 144,
"width": 360,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BERKEKUATAN HUKUM TETAP DALAM TINJAUAN UU NO.14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK",
"type": "Text"
},
{
"left": 218,
"top": 213,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Slamet Haryanto Dan Kadi Sukarna",
"type": "Section header"
},
{
"left": 284,
"top": 240,
"width": 59,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 268,
"width": 400,
"height": 66,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Masyarakat sebagai pengguna informasi memiliki hak yang cukup penting dalam konteks keterbukaan informasi, ketika hak untuk memperoleh informasi terhambat dikarenakan badan publik atau pemerintah tidak siap dalam melaksanakan tata kelola keterbukaan informasi, maka sengketa informasi publik akan muncul dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 337,
"width": 400,
"height": 94,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sengketa informasi publik terjadi ketika antara badan publik dan pengguna informasi mengalami sengketa yang berkaitan dengan hak-hak memperoleh informasi dan menggunakan informasi berdasarkan perundang-undangan. Penyelesaian sengketa melalui ajudikasi nonlitigasi merupakan proses dari penyelesaian sengketa informasi publik. Dimana penyelesaian sengketa informasi melalui ajudikasi nonlitigasi tersebut diharapkan mampu untuk menyelesaikan sengketa dengan cepat, biaya murah, sederhana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 434,
"width": 400,
"height": 52,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun permasalahan dalam tesis ini adalah : a).bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa informasi publik di Komisi Informasi, b).bagaimana kendala dan solusi pelaksanaan eksekusi putusan Komisi Informasi yang telah berkekuatan hukum tetap",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 489,
"width": 400,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menjawab permasalah tersebut dilakukanlah penelitian dengan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 530,
"width": 400,
"height": 122,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian yang telah dilakukan diperoleh temuan bahwa Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, eksekusi putusan atau pelaksanaan putusan Komisi Informasi yang telah berkekuatan hukum tetap dilakukan oleh Pengadilan yang berwenang, dalam konteks penyelesaian sengketa informasi publik disini adalah pengadilan dalam wilayah hukum termohon. Dalam hal ini jika termohon adalah badan publik Negara atau Pemerintah maka pengadilan yang dimaksud adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, sedangkan jika termohon eksekusi adalah pihak diluar badan publik Negara atau Pemerintah maka pengadilan yang berwenang adalah Pengadilan Negeri yang berwenang",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 654,
"width": 400,
"height": 53,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kewenangan eksekusi putusan Komisi Informasi yang diberikan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara maupun Pengadilan Negeri, menyebabkan pengguna informasi mengalami proses yang cukup panjang untuk memperoleh informasi yang menjadi kebutuhan atau hak konstitusionalnya",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 723,
"width": 375,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : sengketa informasi publik, putusan komisi informasi, eksekusi",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 781,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "97",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 131,
"top": 116,
"width": 364,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "THE ROLE OF PUBLIC INFORMATION COMMISSION IN THE EXECUTION PROCESS ON THE DECISION OF THE INFORMATION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 144,
"width": 398,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LAWSUIT WHICH IS LEGALLY BINDING IN THE REVIEW OF ACT NO.14 YEAR 2008 ON THE DISCLOSURE OF PUBLIC INFORMATION",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 199,
"width": 173,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Slamet Haryanto and Kadi Sukarna",
"type": "Section header"
},
{
"left": 281,
"top": 226,
"width": 66,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 240,
"width": 400,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The community as the users of information has sufficiently important rights in the context of information disclosure. When the right to obtain information is inhibited because the public entity or governor is not available in the execution of the information disclosure management, then public information lawsuit will emerge in the implementation of the public information disclosure.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 309,
"width": 400,
"height": 80,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The public information lawsuit happens when public entity and the user of information disputes with something related to the rights to acquire information and to use information based on legislation. The completion of the lawsuit through nonlitigation ajudication is the process of the completion of public information lawsuit. The completion of the information through nonlitigation ajudication is hopefully able to resolve the dispute fast, low cost, and simple.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 392,
"width": 400,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The problems in this thesis are: a) how the mechanisms of the settlement of public information lawsuit in the Information Commission, b) what obstacles and solutions of the execution implementation of the Information Commission decisions which have been legally binding.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 447,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Answering the problem, research with juridical normative approach method with analytical descriptive research specification was conducted. The type of data used in this study is secondary data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 489,
"width": 400,
"height": 121,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the research that had been conducted, it was found that Public Information Lawsuit Settlement Procedure, the execution of the decision or the execution of the Information Commission decision which had been legally binding was conducted by the competent Court, in the context that the public information lawsuit settlement was the court within the jurisdiction of the pleated. In this case if the pleated is State or Government public entity then the court in question is the Administrative Court of the State, whereas if the execution pleated is a party outside the State or Government public entity then the competent court is the competent District Court.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 613,
"width": 400,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The execution authority of the Information Commission decision granted to the State Administrative Court as well as the District Court, causes the information users to experience the long process of obtaining information which is their needs or constitutional rights.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 682,
"width": 399,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: public information lawsuit, information commission decision, execution",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 781,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "98",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 117,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 137,
"width": 184,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemampuan masyarakat untuk mencari,",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 158,
"width": 183,
"height": 156,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi mengenai kinerja pemerintahan sangat penting bagi transparansi dan akuntabilitas yang menjadi ciri suatu masyarakat terbuka sebab informasi publik merupakan informasi yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 324,
"width": 184,
"height": 114,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan Negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 448,
"width": 183,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "lainnya Tata kelola pemerintahan yang baik,",
"type": "Table"
},
{
"left": 228,
"top": 489,
"width": 70,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mensyaratkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 510,
"width": 183,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pemerintahan yang terbuka dan kebebasan memperoleh informasi untuk menjadi salah satu pondasinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 572,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemerintahan yang terbuka",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 593,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mensyaratkan adanya lima jaminan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 614,
"width": 183,
"height": 135,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "yaitu : pertama hak untuk memantau prilaku pejabat publik dalam menjalankan peranya; kedua hak untuk memperoleh informasi; ketiga hak untuk terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembentukan kebijakan publik; keempat kebebasan",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 117,
"width": 184,
"height": 114,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berekspresi; kelima hak untuk mengajukan keberatan terhadap penolakan atas keempat hak tersebut Meskipun telah ada perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 241,
"width": 184,
"height": 280,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "melalui tata kelola keterbukaan informasi, dalam tataran empiris pelayanan publik juga masih mengalami ketertutupan dan bahkan sistem informasi tata kelola keterbukaan juga masih memberikan sedikit informasi yang berkaitan dengan kebijakan publik. Informasi- informasi yang sekiranya menurut pemerintah menjadi permasalahan dikemudian hari sering tidak diinformasikan kepada pengguna informasi sehingga obyek informasi tersebut menjadi sengketa informasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 366,
"top": 531,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Munculnya",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 531,
"width": 184,
"height": 197,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sengketa informasi publik terjadi ketika antara badan publik dan pengguna informasi mengalami sengketa yang berkaitan dengan hak-hak memperoleh informasi dan menggunakan informasi berdasarkan perundang-undangan yang berkaitan dengan keterbukaan informasi publik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 781,
"width": 14,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "99",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 117,
"width": 184,
"height": 176,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Proses penyelesaian sengketa informasi publik dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi, dimana sengketa tersebut diajukan oleh pemohon informasi kepada Komisi Informasi dalam tempo 14 (empat belas) hari semenjak diterimanya tanggapan",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 300,
"width": 183,
"height": 180,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tertulis dari atasan pejabat 1 pengelola informasi dan dokumentasi badan publik. Dan dalam penyelesaian sengketa informasi publik yang dilakukan oleh Komisi Informasi memiliki batas waktu 100 (seratus) hari kerja 2 dimulai sidang ajudikasi nonlitigasi hingga putusan Komisi Informasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 489,
"width": 183,
"height": 136,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kondisi yang demikian menjadi salah satu proses yang sangat panjang bagi pemohon atau pengguna informasi yang hanya sekedar untuk memperoleh informasi publik dengan cepat, sederhana dan biaya ringan",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 634,
"width": 183,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bagaimanakah jika ada putusan Komisi Informasi yang telah berkekuatan hukum tetap untuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 711,
"width": 166,
"height": 46,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Pasal 37 ayat (2) UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 2 Pasal 38 ayat (2) UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 117,
"width": 184,
"height": 218,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dilakukan eksekusi ? apakah eksekusi terhadap putusan Komisi Informasi yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut dapat dijalankan oleh Komisi Informasi ? sehingga jaminan keadilan dan perlindungan hukum bagi pemohon atau pengguna informasi untuk mendapatkan informasi dapat berjalan dengan cepat, sederhana dan biaya ringan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 365,
"width": 88,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 386,
"width": 184,
"height": 197,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mendasarkan ketentuan pasal 60 ayat (4) Peraturan Komisi Informasi No.1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, eksekusi putusan atau pelaksanaan putusan Komisi Informasi dilakukan oleh Pengadilan yang berwenang. Pengadilan yang berwenang tersebut pengadilan dalam wilayah hukum termohon.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 593,
"width": 184,
"height": 114,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Melalui kewenangan eksekusi putusan Komisi Informasi diberikan oleh pengadilan diwilayah hukum termohon, dalam hal ini jika termohon adalah badan publik Negara atau Pemerintah maka",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 717,
"width": 183,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pengadilan yang dimaksud adalah Pengadilan Tata Usaha Negara,",
"type": "Text"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "100",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 31,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sedangkan jika termohon eksekusi adalah pihak diluar badan publik",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 158,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Negara atau Pemerintah maka",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 179,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pengadilan yang berwenang adalah",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 199,
"width": 184,
"height": 156,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengadilan Negeri yang berwenang Sebagaimana didalam ketentuan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik maupun Peraturan Komisi Informasi, Komisi Informasi tidak memiliki kewenangan untuk melakukan eksekusi putusannya sendiri.",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 365,
"width": 183,
"height": 32,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kewenangan eksekusi putusan yang tidak dimiliki oleh Komisi Informasi",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 407,
"width": 183,
"height": 114,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "secara kelambagaan menyebabkan pemohon selaku pihak yang berperkara akan mengalami proses untuk memperoleh informasi yang cukup tidak efektif, tidak efisien serta biaya tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 531,
"width": 183,
"height": 176,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kondisi yang demikian menurut pandangan Jhon Austin, untuk mencapai (kepastian hukum) hukum harus dipisahkan dari moral. Hans Kelsen menjelaskan bahwa hukum tidak hanya dilepaskan dari persoalan moral melainkan juga harus dimurnikan dari anasir non hukum seperti filsafat, politik,",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 114,
"width": 181,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "psikologi, ekonomi, dan sosial. 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 137,
"width": 184,
"height": 260,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kepastian hukum atau rechtssicherkeit , security , rechtzekerheit , adalah sesuatu yang baru, yaitu sejak hukum itu ditulis, dipositifkan, dan menjadi publik. Kepastian hukum menyangkut masalah \" law Sicherkeit durch das Recht \" seperti memastikan, bahwa pencurian, pembunuhan, menurut hukum merupakan kejahatan. Kepastian hukum adalah \" scherkeit des rechts selbst \" (kepastian tentang hukum itu sendiri). 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 407,
"width": 184,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Gustav Radbruch, hukum harus mengandung tiga nilai identitas. (1) Teori Kepastian Hukum atau rechtmatigheid . Teori ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 489,
"width": 184,
"height": 136,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "meninjau dari sudut yuridis. (2) Teori Keadilan Hukum ( gerectigheit ), asas ini meninjau dan sudut filosofis. (3) Teori Kemanfaatan Hukum ( zwechmatigheid ) atau doelmatigheid atau utility . Teori ini meninjau dari",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 642,
"width": 183,
"height": 46,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3 Sulistyowati Irianto & Shidarta, Metode Penelitian Hukum Konstelasi dan Reflekasi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2013, hlm. 15",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 330,
"top": 688,
"width": 183,
"height": 57,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 Ahmad Ali, 2010, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, hlm.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 330,
"top": 748,
"width": 20,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "292.",
"type": "Table"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "101",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 114,
"width": 184,
"height": 469,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sosiologis. 5 Pada mulanya, ajaran prioritas dari Gustav Radbruch dirasakan jauh lebih maju dan arif, ketimbang \"ajaran ekstrem\", yaitu ajaran etis, utilistis, dan dogmatic- legalistik . Namun lama-kalamaan, karena semakin kompleknya kehidupan manusia di era modern ini, maka pilihan prioritas yang sudah dibakukan, kadang-kadang memunculkan pertentangan antara kebutuhan hukum dan kasus-kasus tertentu. Sebab adakalanya dalam suatu kasus keadilan yang lebih tepat diprioritaskan ketimbang kemanfaatan dan kepastian hukum, tetapi dalam kasus lain justru terasa lebih tepat jika kemanfaatan lebih dipriotitaskan ketimbang keadilan dan kepastian hukum, dalam kasus lainnya justru kepastian hukum yang lebih tepat diprioritaskan ketimbang keadilan dan kemanfaatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 593,
"width": 183,
"height": 114,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep termutakhir ini yang oleh dunia praktik hukum dianggap paling relevan untuk menjawab masalah-masalah hukum dewasa ini. Meskipun kita menganut teori ajaran prioritas yang kasuistik, tetapi harus",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 722,
"width": 183,
"height": 35,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5 Sudarsono, Kamus Hukum Edisi Baru, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta: Cetakan kelima, 2007, hlm. 37.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diupayakan untuk memprioritaskan salah satunya, misalnya keadilannya tetapi tidak mengabaikan kemanfaatan dan kepastian",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 199,
"width": 184,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hukumnya. Paradigma triangular concept dari Werner Menski harus digunakan, untuk mengharmoniskan ketiga unsur tersebut. 6",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 282,
"width": 184,
"height": 115,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketiga unsur itu sebisa mungkin ada dalam putusan secara proposioal, yaitu kepastian hukum ( rechtssicherheit ), kemanfaatan ( zweckmassigheit ), dan keadilan ( gerechtigheit ). Itu adalah idealnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 407,
"width": 184,
"height": 114,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam praktiknya jarang terdapat putusan yang mengadung tiga unsur itu secara proporsional. 7 Jadi Kepastian Hukum adalah tujuan paling akhir dari positivisme hukum. 8",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 531,
"width": 184,
"height": 135,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Fitzgerald, Teori perlindungan hukum Salmond bahwa hukum bertujuan mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai kepentingan dalam masyarakat karena dalam suatu lalu lintas kepentingan, perlindungan terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 699,
"width": 70,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6 Ibid ., hlm. 289.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 330,
"top": 711,
"width": 183,
"height": 34,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7 Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum sebuah Pengantar, Yogyakarta: Penerbit Liberty, 2009, hlm. 92.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 330,
"top": 745,
"width": 169,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 Sulistyowati Irianto & Shidarta, Loc.cit .",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "102",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kepentingan tertentu dapat dilakukan dengan cara membatasi berbagai kepentingan di lain pihak. 9 Kepentingan hukum adalah",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 199,
"width": 184,
"height": 322,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mengurusi hak dan kepentingan manusia, sehingga hukum memiliki otoritas tertinggi untuk menentukan kepentingan manusia yang perlu diatur dan dilindungi. 10 Perlindungan hukum harus melihat tahapan yakni perlindungan hukum lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh masyarakat yang pada dasarnya merupakan kesepakatan masyarakat tersebut untuk mengatur hubungan prilaku antara angota-anggota masyarakat dan antara perseorangan dengan pemerintah yang dianggap mewakili kepentingan masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 531,
"width": 183,
"height": 94,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Satijipto Raharjo, Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 614,
"width": 184,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "lain dan perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 722,
"width": 183,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9 Satijipto Raharjo, llmu Hukum , Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 5.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 114,
"top": 745,
"width": 68,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10 Ibid ., hlm. 69.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 114,
"width": 184,
"height": 283,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hukum. 11 Menurut Phillipus M. Hadjon bahwa perlindungan hukum bagi rakyat sebagai tindakan pemerintah yang bersifat preventif dan resprensif. 12 Perlindungan Hukum yang preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa, yang mengarahkan tindakan pemerintah bersikap hati-hati dalam pengambilan keputusan berdasarkan diskresi dan perlindungan yang resprensif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa, termasuk penanganannya di lembaga",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 404,
"width": 56,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "peradilan. 13",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 427,
"width": 184,
"height": 135,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Lili Rasjidi dan LB Wysa Putra bahwa hukum dapat difungsikan untuk mewujudkan perlindungan yang sifatnya tidak sekedar adaptif dan fleksibel, melaikan juga predektif dan antipatif. 14 Perlindungan hukum",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 572,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "merupakan gambaran dari",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 593,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bekerjanya fungsi hukum untuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 619,
"width": 69,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11 Ibid ., hlm. 54.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 630,
"width": 183,
"height": 35,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12 Phillipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia , Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1987, hlm. 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 665,
"width": 183,
"height": 57,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13 Maria Alfons, Implentasi Perlindungan lndikasi Geografis Atas Produk-Produk Masyarakat Lokal Dalam Prespektif Hak Kekayaan Intelektual, Malang: Universitas Brawijaya, 2010, hlm. 18.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 722,
"width": 183,
"height": 35,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14 Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem , Bandung: Remaja Rusdakarya, 1993, hlm. 118.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "103",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 73,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mewujudkan tujuan-tujuan hukum yakni keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 199,
"width": 183,
"height": 239,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "yang diberikan kepada subyek hukum sesuai dengan aturan hukum, baik itu yang bersifat preventif maupun dalam bentuk yang bersifat represif, baik yang secara tertulis maupun tidak tertulis dalam rangka menegakkan peraturan hukum. Pada hakekatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan hukum, dan hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat perlindungan dari hukum.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 448,
"width": 184,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keadilan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang mengandung kebenaran, tidak memihak, dapat dipertanggungjawab-kan dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 551,
"width": 183,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memperlakukan setiap manusia pada kedudukan yang sama didepan hukum. Perwujudan keadilan dapat dilaksanakan dalam ruang lingkup kehidupan masyarakat, bernegara",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 655,
"width": 20,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 160,
"top": 655,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kehidupan masyarakat",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 676,
"width": 183,
"height": 73,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "internasional, ditunjukkan melalui sikap dan perbuatan yang tidak berat sebelah dan memberikan sesuatu kepada orang lain yang menjadi",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 114,
"width": 184,
"height": 96,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "haknya. 15 Keadilan dapat juga diartikan sebagai suatu tindakan yang didasarkan pada norma-norma, baik norma agama maupun norma hukum.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 220,
"width": 184,
"height": 156,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hans Kelsen dalam bukunya ― General theory of law and state ‖, berpandangan bahwa hukum sebagai tahanan sosial yang dapat dinyatakan adil apabila dapat mengatur perbuatan manusia dengan cara yang memuaskan sehingga dapat menemukan kebahagiaan di",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 383,
"width": 58,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dalamnya. 16",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 407,
"width": 184,
"height": 238,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai keadilan yang diangkat dalam tulisan ini bukanlah nilai keadilan individual, melainkan nilai keadilan sosial. Perwujudan nilai keadilan individual sangat ditentukan oleh masing-masing individu dalam melakukan interaksi di antara mereka. Berbeda dengan nilai keadilan individual, perwujudan nilai keadilan sosial sangat tergantung dari peranan negara melalui pengkondisian struktur sosial pada",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 676,
"width": 183,
"height": 46,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15 Sudikno Mertokusumo dalam H. Salim HS. Perkembangan Teori Dalam Ilmu Hukum , Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010, hlm. 82.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 330,
"top": 722,
"width": 184,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16 Hans Kelsen, General Theory of law and state, diterjamahkan oleh Rasisul Muttaqin,",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 330,
"top": 748,
"width": 151,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bandung: Nusa Media, 2011, hlm. 7.",
"type": "Text"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "104",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 93,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "masyarakat tertentu. Jadi bukan tergantung kemauan individu- individu. Adanya keadilan, terutama sekali keadilan sosial merupakan suatu prasyarat untuk dapat",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 220,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berlangsungnya ( sustainsibility )",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 241,
"width": 183,
"height": 177,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "suatu komunitas tertentu karena komunitas tersebut dalam keadaan tertib ( order ), dinamis dan ketimpangan sosial dapat direduksi. Kondisi masyarakat demikian bukan berarti di dalamnya tanpa ada konflik. Konflik tetap ada, namun konflik tersebut bersifat fungsional dan dapat diselesaikan melalui",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 427,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mekanisme tertentu",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 427,
"width": 184,
"height": 73,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan menjunjung tinggi nilai keadilan ( justice ). 17 Eksekusi",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 489,
"width": 186,
"height": 218,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "putusan atas putusan Komisi Informasi hingga saat ini menjadi permasalahan bagi pencari keadilan sebab masih ada termohon sengketa informasi yang masih belum juga melaksanakan putusan Komisi Informasi yang telah berkekuatan hukum tetap. Disatu sisi pemohon informasi membutuhkan informasi dengan cepat, efektif dan biaya murah. Namun dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 722,
"width": 183,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "17 Prof. Dr. Suteki, SH., MHum., Desain Hukum di Ruang Sosial , Yogyakarta: Thafa Media, 2013, hlm. 248.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 73,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kenyataannya hal tersebut tidak terjadi, karena pelaksanaan eksekusi putusan Komisi Informasi tidak menjadi kewenangan Komisi",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 199,
"width": 184,
"height": 219,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Informasi. Jika mengunakan teori Gustav Radbruch tersebut sebagai analisa maka keadilan bagi masyarakat atau pengguna informasi maupun pemohon informasi semakin jauh dari rasa keadilan serta perlindungan hukum. Hal demikian kemudian menjadikan Komisi Informasi tidak memiliki kekuatan eksekutorial terhadap putusannya sendiri",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 427,
"width": 184,
"height": 32,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sungguh ironis memang, hanya sekedar memperoleh",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 469,
"width": 184,
"height": 218,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "informasi, kemudian pemohon atau pengguna informasi menempuh upaya yang begitu rumit, biaya cukup tinggi dan waktu begitu lama. Dengan prosedur eksekusi yang menyerupai prosedur eksekusi layaknya dalam perkara perdata di pengadilan. Kelembagaan pengadilan seharusnya tidak perlu sampai diberikan kewenangan untuk eksekusi, karena pertama",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 696,
"width": 183,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penyelesaian sengketa informasi, pemeriksaan perkara tingkat pertama adalah Komisi Informasi, kedua",
"type": "Text"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "105",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perkara sengketa informasi",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 137,
"width": 183,
"height": 94,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "merupakan perkara yang sangat sederhana, tidak seperti perkara- perkara lain dalam konteks perkara perdata di pengadilan negeri atau pengadilan tata usaha negara",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 241,
"width": 148,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jika kita mau memberikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 261,
"width": 184,
"height": 136,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kewenangan kepada Komisi Informasi untuk melakukan eksekusi terhadap putusannya yang telah berkekuatan hukum tetap, sebenarnya masih sangat dimungkinkan sepanjang tata cara eksekusi, asas-asas",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 386,
"width": 183,
"height": 114,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "eksekusi sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan tidak dilanggar. Pemberian kewenangan tambahan kepada Komisi Informasi untuk melaksanakan eksekusi tersebut,",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 510,
"width": 183,
"height": 115,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sebenarnya untuk supaya hak konstitusional masyarakat, dalam hal ini pemohon informasi bisa dijalankan semaksimal mungkin dengan asas cepat, tepat waktu, biaya ringan dan cara sederhana",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 634,
"width": 183,
"height": 115,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apabila asas penyelesaian sengketa informasi yang dilakukan dengan cepat, tepat waktu, biaya ringan dan cara sederhana, sebagaimana pasal 2 Peraturan Komisi Informasi No.1 tahun 2013",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 117,
"width": 184,
"height": 93,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dapat dijalankan sebagaimana mestinya, maka tujuan dari kepastian hokum, keadilan serta perlindungan hukum bagi pemohon atau pengguna informasi dalam penyelesaian",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 220,
"width": 183,
"height": 94,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sengketa informasi tercapai, sehingga hak konstitusional berupa hak memperoleh informasi, keadilan dan kemanfaat juga bisa dirasakan oleh pemohon informasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 345,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN DAN SARAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 365,
"width": 184,
"height": 135,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara badan publik dan pengguna informasi publik yang berkaitan dengan hak memperoleh dan menggunakan informasi berdasarkan perundang-undangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 510,
"width": 183,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Proses penyelesaian sengketa informasi publik",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 531,
"width": 184,
"height": 114,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan menggunakan mekanisme mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi yang dilakukan oleh Komisi Informasi paling lambat dapat diselesaikan dalam waktu 100 (seratus) hari kerja",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 655,
"width": 184,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Objek sengketa di PTUN yang secara tegas menunjuk Keputusan Tata Usaha Negara",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 717,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(KTUN) sebagai objek sengketa, UU",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 738,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KIP tidak mengaturnya secara tegas",
"type": "Table"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "106",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 93,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "obyek sengketanya. Karena itu, untuk mengetahui objek sengketa informasi di Komisi Informasi, dapat dilihat dari ketentuan Pasal 35 ayat (1), Pasal 36, Pasal 37 ayat (2) UU",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 220,
"width": 184,
"height": 177,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Eksekusi putusan atau pelaksanaan putusan Komisi Informasi dilakukan oleh Pengadilan yang berwenang. Pengadilan yang berwenang tersebut pengadilan dalam wilayah hukum termohon. Dengan kewenangan eksekusi",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 407,
"width": 183,
"height": 31,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "putusan Komisi Informasi diberikan oleh pengadilan diwilayah hukum",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 448,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "termohon, dalam hal ini jika",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 469,
"width": 184,
"height": 156,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "termohon adalah badan publik Negara atau Pemerintah maka pengadilan yang dimaksud adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, sedangkan jika termohon eksekusi adalah pihak diluar badan publik Negara atau Pemerintah maka pengadilan yang berwenang adalah",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 634,
"width": 184,
"height": 94,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengadilan Negeri yang berwenang Komisi Informasi dalam rangka pelaksanaan putusan Komisi Informasi tidak memiliki kewenangan untuk melakukan",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 738,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "eksekusi putusannya . Karena Komisi",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 117,
"width": 183,
"height": 114,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Informasi tidak memiliki kewenangan melakukan eksekusi putusan Komisi Informasi, sehingga proses penyelesaian sengketa informasi menjadi lama, biaya tinggi, tidak sederhana",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 241,
"width": 183,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dampak proses penyelesaian sengketa informasi hingga proses eksekusi yang melalui pengadilan yang berwenang",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 303,
"width": 184,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tersebut menyebabkan hak konstitusional pemohon untuk mendapatkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 365,
"width": 183,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "informasi menjadi terhambat, sehingga cita-cita hukum untuk mencapai keadilan dan kemanfaatan menjadi terabaikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 469,
"width": 184,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 348,
"top": 551,
"width": 104,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Bagi Pemerintah",
"type": "List item"
},
{
"left": 384,
"top": 572,
"width": 129,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Dilakukan review dan perubahan terhadap",
"type": "List item"
},
{
"left": 402,
"top": 614,
"width": 80,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Undang-undang",
"type": "Text"
},
{
"left": 402,
"top": 634,
"width": 114,
"height": 115,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, terutama berkaitan dengan kewenangan eksekusi terhadap",
"type": "Table"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "107",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 168,
"top": 117,
"width": 130,
"height": 218,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "putusan Komisi Informasi b. Memberikan kewenangan eksekusi kepada Komisi Informasi untuk melaksanakan putusan Komisi Informasi yang telah berkekuatan hukum tetap",
"type": "Table"
},
{
"left": 131,
"top": 344,
"width": 135,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Bagi Komisi Informasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 168,
"top": 365,
"width": 129,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Dilakukan review dan",
"type": "List item"
},
{
"left": 168,
"top": 117,
"width": 346,
"height": 632,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perubahan terhadap Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik b. Dirumuskan penyelesaian sengketa informasi dibuat sederhana dan waktu yang cukup singkat, sebab menyangkut rasa keadilan dan kepastian hukum bagi pemohon maupun pengguna informasi 3. Bagi Masyarakat Partisipasi masyarakat diperlukan dalam melakukan review dan perumusan peraturan perundang- undangan berkaitan penambahan kewenangan Komisi Informasi untuk melakukan eksekusi terhadap putusan Komisi Informasi yang telah berkekuatan hukum tetap, sehingga asas cepat, sederhana dan biaya ringan dalam penyelesaian sengketa informasi tercapai sehingga kepastian dan keadilan hukum terpenuhi",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 482,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 496,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ahmad Ali, 2010, Menguak Teori",
"type": "Table"
},
{
"left": 366,
"top": 510,
"width": 148,
"height": 94,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 620,
"width": 184,
"height": 53,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hans Kelsen, General Theory of law and state, diterjamahkan oleh Rasisul Muttaqin, Bandung: Nusa Media, 2011.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 689,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra,",
"type": "Text"
},
{
"left": 366,
"top": 703,
"width": 148,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hukum Sebagai Suatu Sistem , Bandung: Remaja Rusdakarya, 1993.",
"type": "Table"
},
{
"left": 304,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "108",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 116,
"width": 184,
"height": 177,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maria Alfons, Implentasi Perlindungan lndikasi Geografis Atas Produk- Produk Masyarakat Lokal Dalam Prespektif Hak Kekayaan Intelektual, Malang: Universitas Brawijaya, 2010. Phillipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia , Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1987.",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 310,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prof. Dr. Suteki, SH., MHum.,",
"type": "List item"
},
{
"left": 150,
"top": 323,
"width": 147,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Desain Hukum di Ruang",
"type": "Table"
},
{
"left": 150,
"top": 337,
"width": 147,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sosial , Yogyakarta: Thafa Media, 2013",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 379,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Satijipto Raharjo, llmu Hukum ,",
"type": "Table"
},
{
"left": 150,
"top": 393,
"width": 147,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 130,
"width": 184,
"height": 122,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sudarsono, Kamus Hukum Edisi Baru, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta: Cetakan kelima, 2007. Sudikno Mertokusumo dalam H. Salim HS. Perkembangan Teori Dalam Ilmu Hukum , Jakarta: PT Rajagrafindo",
"type": "Table"
},
{
"left": 366,
"top": 254,
"width": 73,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Persada, 2010.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 282,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sudikno Mertokusumo, Penemuan",
"type": "Table"
},
{
"left": 366,
"top": 296,
"width": 147,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hukum sebuah Pengantar, Yogyakarta: Penerbit Liberty,",
"type": "Text"
},
{
"left": 366,
"top": 323,
"width": 30,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2009.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 337,
"width": 184,
"height": 67,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sulistyowati Irianto & Shidarta, Metode Penelitian Hukum Konstelasi dan Reflekasi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2013.",
"type": "Table"
}
] |
ba3f6c8c-1a11-6d4f-e74f-318d07a7424b | https://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/download/1080/974 | [
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "246",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 84,
"top": 178,
"width": 288,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The Identity Politics of the Minority in Knitting the Constitutionality",
"type": "Text"
},
{
"left": 83,
"top": 207,
"width": 291,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "(The Legal review of Sunda Wiwitan Community of Cigugur, Kuningan, West Java)",
"type": "Text"
},
{
"left": 141,
"top": 250,
"width": 174,
"height": 35,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip University of Muhammadiyah Cirebon [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 206,
"top": 300,
"width": 41,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 313,
"width": 343,
"height": 237,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The Identity Politics of Sunda Wiwitan community, which nowadays is rated as a form of self-preservation to meet the economic needs of families, has been considered to get restraints from the state. The economic needs make the identity politics as a means to save oneself. The Identification card, which is known as KTP and in which there is a religion column, has created discrimination of the identity for the Sunda Wiwitan Community (KSW). The KSW still runs the obedience to the teachings of the ancestors but to save the economy, the status of the religion is willingly written to be recognized as other religions by the state. There is no other way to save the economic life for the sake of the family survival than to fill in the religion column with the state-recognized religions. The situation is certainly influential for the KSW against other identities such as marriage and education cards. The discussion uses the result that comes from the interviews and some literature. Then the result becomes something ideal for KSW to save themselves in the economic field by changing the identity on the ID card. It is the way from KSW in passing the identity politics to meet the economic needs while the other side becomes the weakness of the Indonesian national law that does not provide any space for KSW in order to have equal opportunity as the Indonesian citizen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 566,
"width": 253,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Keywords: The Identity Politics, KSW, Constitutionality.",
"type": "Text"
},
{
"left": 56,
"top": 77,
"width": 237,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017: pp. 246- 265 . Copyright © 2017 FIAT JUSTISIA. Faculty of Law, Lampung University, Bandarlampung, Lampung, Indonesia. ISSN: 1978-5186 | e-ISSN: 2477-6238.",
"type": "Text"
},
{
"left": 55,
"top": 125,
"width": 237,
"height": 37,
"page_number": 1,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Open Access: http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat Fiat Justisia is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "247",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 74,
"width": 78,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "A. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 86,
"width": 343,
"height": 99,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The Sunda Wiwitan Community (KSW) continues to fight for the identity politics to gain constitutional rights. 1 Identity politics was intensified after Abdurahman Wahid's visit to Paseban Tri Panca Tunggal Building in 1999. 2 Judging from the time span, new social scientists are drawn to the issue identity politics in the 1970s, began in the United States, when facing minority, gender, feminism, race, ethnicity, and issues other social groups that feel marginalized, feel persecuted. The visit was a motivation in facing the pressures in the majority field.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 187,
"width": 343,
"height": 36,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Further coverage of the identity politics of the Sunda Wiwitan Community (KSW) extends to religious issues, beliefs, and as citizens of Indonesia who are not entitled to constitutional rights. 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 225,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The identity of the KSW does not include the KSW religion on the identity card of the Identity Card (KTP). KSW has difficulty finding employment and promotion for Civil Servants (PNS) in improving economic welfare. Identity politics as a form to facilitate the acquisition of constitutional rights that are felt less fulfilled by the state. Issues about identity as citizens of Indonesia became central in the political discourse of KSW identity. The identity politics of KSW, a problem that is not easily explained especially about religion. Many statements claim that the KSW is a non-believer, an atheist. 4 Arriving at the film culture, producing a film titled \"KAFIR\" played by Sujewo Tejo, a blow to KSW, the teachings of",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 383,
"width": 343,
"height": 112,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "1 Constitutional right referred to in this article are basic rights as citizens as contained in the 1945 Constitution The Constitution has been known since the Age of Ancient Greece, in Greek society said that Politea interpreted as constitution, while nomoi interpreted as legislation. So that the position of the constitution is higher than the law. Kusnardi and Harmaily Ibrahim, Hukum Tata Negara Indonesia (translate: Indonesia Constitutional Law), Jakarta: University of Indonesia, (2000), p. 62. See also Titik Triwulan Tutik, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara ( translate: Principles of Constitutional Law) , Jakarta: Perstasi Indonesia, (2006), p. 43. Look et Djokosutono, Hukum Tata Negara/Constitutional Law, lectures compiled by Harun Alrasid in 1959, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982, pp. 47-48. Look et Dahlan Thaib et all, Teori Hukum dan Konstitusi/Theory and Law of the Constitution,, Jakarta: Raja Grafindo Persada, (2004), p.8",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 497,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "2 The visit Wahid basically not to Tri Panca Tunggal Paseban Building a Community had Sunda Wiwitan building located in the Village Cigugur, Cigugur subdistrict, Kuningan regency, West Java province. But to the invitation of Ulama in Sagara Hiyang, Description Dewi Kanti and Oki Satrio, at the Discussion About KSW Cigugur in Paseban October 22, (2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 549,
"width": 342,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "3 Ahmad Syafii Maarif, Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Indonesia/Political Identity and Future of Indonesian Pluralism, Jakarta: Foundation of the Century of Democracy, (2012), p.3",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 580,
"width": 342,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "4 This statement is said by one SMA Mardi Waluya Cibinong, last week during a speech in pemiihan King and Queen at Art Studio Cigugur, November 10, 2012. Its stated \"Cigugur coexist with different people of different religions, although still nothing atheist \" .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "248",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ancestors have been misunderstood. Not drink the sweat of the character to gain blessings, but \"eat and drink from your sweat.\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 99,
"width": 343,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "KSW retains the Sundanese ancestral tradition, in the areas of belief, tradition, and art. as Religion, KSW knows the local teachings of belief in God Almighty. 5 The KSW tradition preserves traditional ceremonies such as Seren Taun and Satu Sura events; the arts include Sundanese gamelan, Kidung, children's games, Buyung Dance, Numbuk Padi, and Angkung Buncis. 6 Religion, tradition, and art, as constitutional rights contained in the 1945 Constitution Article 18-B Paragraph (2) which is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 187,
"width": 321,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The State recognizes and respects the unity of indigenous and tribal peoples along with their traditional rights as long as they are alive and by the development of society and the principle of the Unitary State of the Republic of Indonesia regulated by law \".",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 238,
"width": 343,
"height": 60,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The question then is whether the demand for KSW's identity on religion in KTP will build the economy to be better? To answer the main questions, it must be answered the first question derived (1) what the status of KSW marriage in the eyes of the law is? (2) What is the right to fulfill the education before getting a job in handling it?",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 314,
"width": 82,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "B. Methodology",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 326,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The methodology used is done by finding information through the interviews with some of KSW civil servants and private employees, through interviews are expected to find a common thread and get a bright spot about the identity being fought. The type of research itself uses descriptive qualitative research, conducted by way of describing field facts. Then conduct normative legal analysis through formal legal rules that are considered to discriminate and support the KSW in knitting constitutional rights. From the description of the existence of being found trying to draw conclusions that match the formulation of the problems that have been presented.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 517,
"width": 342,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "5 The doctrine local KSW a divine teachings learned from nature, as the book of life in everyday life.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 538,
"width": 342,
"height": 71,
"page_number": 3,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "6 It is proved that, the more advanced of science and knowledge possessed by a particular community will become more frequent as well the demands of human rights as a human and constitutional rights as citizens, want recognition firm and does not float, as it is said by Darja in Taman Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur, Brass, November 7, 2012. so also is said by Suhari stating we were experiencing difficulties to get a job and education due to the assumption that we're not a religious, interview Cipager Wetan, Cigugur, Brass, November 3, 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "249",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 74,
"width": 133,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "C. Analysis and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 99,
"width": 343,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "1. Political Identity: Theory Framework and Praxis Form For Minorities in Knitting Constitutional Rights",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 124,
"width": 343,
"height": 174,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Political identity does not sound resonate among the people, moreover if it is related to the identity which is used to knit the constitutionality. LA. Kauffman first explained the identity politics by tracing the origin of the anti-violent student movement known as SNCC (the Student Nonviolent Coordinating Committee), an organization of the civil rights movement in the United States in the early 1960s. 7 The Political identity of L.A. Kauffman is directly proportional to a social group that feels discriminated against by the state. The theoretician of identity politics argues that the practice of extortion builds the consciousness of an extortionist class, a society that feels marginalized. 8 The form of identity politics is sticking out to the limits of sacrificing identity for the economy. The Political Identity of the KSW is in line with the movements of Martin Luther King and Catholic bishops in America, driven by the argument of social justice, not for religious reasons. 9",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 301,
"width": 343,
"height": 99,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The KSW perspective on identity politics is not much different from Martin Luther King's movement. KSW experienced unfair treatment, and they also want equality as citizens, critical law scholars in Indonesia have not touched identity politics of KSW. 10 Learning more about the nature of identity politics in viewing the identity of the KSW as a minority in the knit of constitutional rights. Before 1999, it never conducted the Seren Taun ceremony, 11 after the arrival of Abdurahman Wahid, the new KSW dared to re-implement it, which has been stuck for fifteen years.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 402,
"width": 343,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The identity politics of KSW is supported by Abdurahman Wahid in the effort to maintain the pluralism of the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI). For KSW the support meant as the way to win the identity of ID card politics that has been running since 21 September 1964. 12",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 453,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "It was the time when the KSW is required to embrace one of the recognized",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 486,
"width": 342,
"height": 40,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "7 Ahmad Syafei Maarif, Identity Politics and the Future of Pluralism We, the Foundation Ab ad Democray, Jakarta, (2012), p. 4. Ahmad Syafii Maarif, Islam in the Indonesian Framework of Keindonesiaan and Kema nusiaan: A History Reflection , Bandung and Jakarta: Mizan- Maarif Institute, (2009), pp. 125-127.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 528,
"width": 309,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "8 LA. Kaufffman, \"The Anti-Politics of Identity\", Socialist Review , 20 (1), pp. 67-80.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 538,
"width": 169,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "9 Gutmann in Ahmad Syafei Maarif, Ibid., p 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 549,
"width": 343,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "10 Ahmad Mahmudi, Knowledge No Ivory Tower: Studies in Research Should Favor And N Studies The Impartial , Cigugur October 22, 2012 in the National Symposium event.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 569,
"width": 341,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "11 Seren Taun an annual ceremony which is a form of thanksgiving to nature that has given life to human beings and since 1981 has banned later in 1999 revived.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 590,
"width": 342,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "12 Dewi Kanti , Dynamics of Spiritual Ancestors Preserving Sunda Wiwitan, Cigugur, October 16, (2012), p. 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "250",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "religions of the country such as Hinduism, Buddhism, Catholicism, Protestantism, and Islam. The political movement of the identity of Djatikusumah in 1981 restated to the KSW, to preserve the identity of the ancestors of the KSW, previously incorporated in the Catholic religion.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 124,
"width": 343,
"height": 149,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Secretly members of KSW who come from various regions such as Kuningan, Garut, Tasik, Cirebon, Indramayu, and Kanekes rejoined and ignored the identity of ID cards. The walls of religion and the state were less supportive after the reform of the KSW tried to escape from the confines of discrimination and tried to knit the rights of constitutionality. The anxiety of society lives side by side; a million unknown mysteries remain in the identity politics. 13 Mudiono says the transition from village to kelurahan as \"the change of status was a desire of the government imposed.\" The mystery had not been revealed more due to the geographical location of Cigugur which was far from the center of Kuningan City, made as kelurahan in 1986. In 1986 was still regarded as a simple area, forced into the village said by Mudiono as: 14",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 276,
"width": 322,
"height": 98,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "\" In the event of status from village to kelurahan, there has been the taking of village assets including Balong Dalam, which is a source of water for fishery and agricultural purposes. I rejected this incident transitional status from village to village because Cigugur does not deserve to sed an in the village at the time. However, the effort failed because of the increasingly heated political situation. I think Cigugur's transition from village to kelurahan is more due to political content only. For example, People's fiefs are priced at 50,000, - per brick / 14M",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 376,
"width": 322,
"height": 74,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "2 , then replaced by other lands that have varying prices, i.e., 5,000, 7,500, and 10,000. However, it is now unknown where the land is until now. So the rejection I did not work, even I got an intro- dation from the Koramil related to the rejection I did, but because of the rest of the community, I was afraid that eventually, the business would fail. ” In 1986, the status of Cigugur village was known as an urban area. 15",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 453,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "As a result, all KSW custom traditions gets strict supervision from the",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 497,
"width": 345,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "13 The information conveyed by Ms. Uum in his place Cipager Wetan, and a description of the pack Kento who are citizens of the District Cigugur Cipager Cigugur Wetan Village District Brass. In the month of October 6, 2012. A description of Mr. Ono who is a citizen Paleben Cigugur Kuningan district on October 31, 2012. Slamet DKK, “Pemanfaata Ruang Telaga Pada Tradisi Sedekah Bumi Desa Cerme Kidul Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik”, Jurnal RUAS , 13 (1), (2015), p. 45.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 559,
"width": 342,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "14 Here the author does not explain the mystery of the saved thousand, because it requires or to be included in a separate discussion later be searched root problem or political forces associated with the transition to the rural districts.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 590,
"width": 341,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "15 Mr. Ono who is a citizen Paleben this interview was done on his home, Cigugur, Brass,",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 601,
"width": 67,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "October 29, 2012.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "251",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "kelurahan including the limitation of the KSW movement in the field of teaching and culture. Issues that developed at the time, no more to oversee the existing KSW in Cigugur. Prove it by the enlarged road between the Paseban Tri Panca Tunggal Building with the Marapat Lima Building, now become the provincial road. Also, the construction of roads now can be passed by four-wheeled vehicles that at once separate Paseban and Park Lememah Paseban. The end of the search for KSW identity politics found the phenomenon of Sunda Wiwitan who teaches \" the traits of human beings and the traits of the nation \" takes the foundation of the human realm of Sunda.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 200,
"width": 343,
"height": 187,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Paseban Tri Panca Tunggal building located in the Cigugur highway is a real proof of the relic of the phenomenal character named Prince Madrais Sadewa Alisbasya Kusuma Wijayadingingrat which was better known as Madrais. PasebanTri Panca Tunggal building, since 1974 was served as a national cultural heritage building. 16 It is increasingly missing the identity of the KSW itself. Further search about Paseban Tri Panca Tunggal Building, the author is not yet aware of the politics and law of giving the award. Building Tri Panca Tunggal itself when considered, take the architecture of the era of ancestral beliefs of Indonesia that is shaped \"Punden Berundak.\" Citizenship as a national cultural heritage building is inseparable from the phenomenal figure that teaches \" the values of nationality and the values of humanity .\" A figure who teaches human values and national values in the face of colonialism. Until now, it has been done in descending descent, starting from Madrais (founder), Teja Buana (Son of Madrais), and Djatikusumah (Grandson of Madrais). Madarais lived in 1832-1940 AD. 17",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 390,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The Political Identity of Madrais developed the traditional values of the Sundanese teachings, which nowadays that spiritual community is well- known as KSW. The Political Identity of Madrais as the Sundanese teachings in the early coming or in the ancestors time taught the spiritual tradition of the Sundanese ancestral culture known as “the traits of human beings and the traits of the nation.” The spirit of the culture saw the condition of the nation which was full of unfairness and cruelty in the colonialism. 18 The Madrais reflected the essence of the humanitarian and nationality life from the tradition of the ancestor teachings that always learned from nature and the environment. The marriage culture itself was",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 538,
"width": 341,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "16 House Tri Panca Tunggal Paseban monument protected by Ordinance 238/1931 Stbl DIT Directorate of History and Archeology. Jen Culture Dep. Education and culture.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 559,
"width": 342,
"height": 19,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "17 Description Dewi Kanti , Dynamics of Spiritual Ancestors Preserving Sunda Wiwitan, Cigugur, in October 2012. In NYC Participant , p. 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 580,
"width": 342,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "18 C.F Strong, The Constitutions of Modern Politics The Study of the History and Establishment of the Constitutions of the World, SPA Teamwork , Bandung: Nuansa and Nusamedia,: (2004), p. 8.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "252",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 188,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "approved by Hindia Belanda since 1926. Identity politics Madrais existed before the Congress of the Youth Pledge October 28, 1928, and August 17, 1945. Indonesia's Independence Madrais formulate the political identity for the cultural movement with the awareness of nationality values and humanity values. Madrais has succeeded in instilling a national identity politics wrapped up by cultural traditions to its students. Madrais' identity politics about the values of nationality and humanity finally caught by the Dutch colonial government. As a result of his actions Madrais, in 1901-1908 arrested and exiled to exile to Tanah Merah (Maluku), on the charge that Madrais has established a new religion. This was done by the Dutch colonial government to restrict the movement of Madrais teachings to instill the values of nationality and humanitarian values. Dutch colonial efforts continued to restrict the movement of Madrais, labeling the Religion of Javanese Sunda (ADS). According to Dewi Kanti associated with ADS, that his great-grandfather once said: 19",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 263,
"width": 314,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "That what he teaches is not to increase the number of existing religions, but there must be a religious understanding that needs to be re-reflected into self-awareness as human beings, and personal awareness as a nation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 314,
"width": 343,
"height": 149,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The label given by the Dutch colonials made Madrais legitimized by Dutch colonial law and politics and influenced the clerics that Madrais had established a new religion. 20 The label gave by the Dutch colonial government, Madrais finally endured the legal and political stagnation played by Dutch colonialists and not a few clerics who claimed that Madrais had apostatized, disbelieved, and denied the teachings of religion. 21 On the one hand it was an obstacle for Madrais to inculcate human values and national values and on the other hand, a colonial was successful in applying the vide et impera politics to combat movements that defy the law - Dutch colonial law. The label against the teachings of the Madrais, given to the spiritual vocations, often referred to them as ADS. The ADS label was acknowledged by Dewi Kanti, Gumirat Barna Alam, and the adherents of",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 497,
"width": 342,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "19 Dewi Kanti S. Dynamics Preserving Ancestral Spirituality Sunda Wiwitan, presented in the discussion Training Participatory Action Reasech (PAR), in room Sri Manganti Paseban House Tri Panca Tunggal, Cigugur, October, (2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 528,
"width": 341,
"height": 19,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "20 In this way, many carried out by the Dutch colonial government in an attempt to burn down the local teachings had been believed by the people who live in Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 549,
"width": 342,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "21 The word infidel, apostate and heretical, the teachings of Madrais can be found in the literature in the virtual world, as well as a figure found in the area Cipari (People of Islam) when asked about the teachings Madrais no human values and nationalities deliberately covered by figures who were interviewed, on October 31, 2012. that belief, evident from the character's faces when the gambling explained Madrais, but when asked about the disposal Madrais he did not know it at all, whereas Madrais in waste during depalan years.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "253",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 74,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Madrais teachings that still exist today; it was not a label or a naming that came from within, but rather a label deliberately given from the outside. The label given by outsiders made the spiritual teachings increasingly marginalized. The contradiction of marginalization to the Sunda Wiwitan Community involved the elimination of identity as a tribe that was upheld by the Indonesian national law itself.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 149,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The 1945 Constitution has embodied the spiritual Madrais with the constitutional rights against believers against God Almighty. 22 Along the way, the development of Indonesia's positive legal history says otherwise. The stigma of the original spiritual teachings of Indonesia includes Madrais teachings as animism, godless, kafir, so it needs to be nurtured and supervised. National legal discrimination began to be felt on August 1, 1954, until 2012, now that the original spiritual teachings of Indonesia do not gain a living space in their homeland. 23 As a result of discrimination by national law, Madrais followers find difficulties in obtaining their constitutional rights, namely:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 276,
"width": 343,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "1. The state does not recognize the traditional marriage of Sunda Wiwitan Culture as a legal marriage;",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 301,
"width": 343,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "2. Excerpt of the Marriage Deed does not include the father's name of a child who has been born;",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 326,
"width": 314,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "3. Treatment of teachers in public schools of children from the KSW;",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 339,
"width": 343,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "4. Identification card (ID card/KTP), denoted by a sign (-) for the religious column.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 363,
"width": 343,
"height": 151,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "In line with the view of Mansour Fakih that stated: 24 The social system and culture that we are establishing is a system that can systematically undermine the essence of our humanity. Also towards the words of Mansour Fakih, if it is interpreted essentially, the words contain an understanding in which the social and cultural system built in the present time and it systematically undermines the true humanity of the Indonesian nation. The author deliberately quoted Mansour Fakih because the statement was very factual with the current state of Sunda Wiwitan Community and the indigenous communities of the archipelago in other areas. Indonesian national law itself has systematically undermined the essence of Madraic teachings on the values of nationality and humanity. There has long been a gulf between national law and indigenous community law from various",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 538,
"width": 342,
"height": 30,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "22 First Precept of the five existing precepts have given space, the teachings Madrais, as a category of cult. Konstusional more clearly to the right can be seen in the 1945 Constitution that has undergone a change.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 569,
"width": 341,
"height": 20,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "23 It is said pad Work Shop on Sipol and Political Rights in the House Tri Panca Tunggal Cigugur on November 6, 2012 as a series of events Seren Taun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 590,
"width": 343,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "24 Mansour Fakih, Bebas Dari Neoliberalisme (translate: Free Of Neoliberalism) ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 601,
"width": 139,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Yogyakarta: Insist Press, (2005), p. 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "254",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 48,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "quarters, including by Indonesian academicians and legal practitioners in discussing indigenous Indonesian spiritual values. As a reflection, wishing to open space in search of long-worn values, which in essence has given a tremendous contribution in shaping the values of nationality in Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 124,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The symptoms arose in 2012 showed that much violence appeared in the name of religion, resulting in the protection of minority rights as a sweetener of the Indonesian national law. Also, it made the community lose the identity as a citizen, for the child, they lost the rights to get a better education. Various literature reviewing Customary Law had not been found on the protection of the basic rights of indigenous peoples by the state. The various customary law literature generally discussed only the uniqueness of the law of a particular indigenous community, and there was no writing that solved the process of marriages, it was always done customarily, and to be recognized by the state of Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 264,
"width": 343,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "2. Saving Customary Marriages KSW Pulls out the Laws Regulation and Pulls up Its Implementation in Indonesia",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 288,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Human beings need a clear identity of marriage. It is done by Gumirat Barna Alam and Susilawati. Ideally, the marriage is registered by the Civil Registry Office (Kantor Catatan Sipil/KCS). But in the practice of the implementation, there is a policy to be followed. The case lawsuit of the couple Gumirat Barna Alam and Susilawati which both are the believers of Sunda Wiwitan beliefs against East Jakarta KCS who refused to record the marriage of the couple. 25 KCS refers to the Ministry of Home Affairs Letter No. 474.2 / 309 / PUOD dated October 19, 1995, to the Governor of Jakarta, which stated that the registration of marriages for the seeker of belief in God would first be delayed to be processed. 26",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 415,
"width": 343,
"height": 137,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "According to the judiciary, it is important that the law should conduct a marriage. However, there are different interpretations of Law No. 1 of 1974 on Marriage. Article 2 paragraph (1), \" Marriage is lawful if done according to the law of their respective religion and belief .\" Article 2 paragraph (2), \"Every marriage shall be recorded according to the prevailing laws and regulations.\" The KCS and the Department of Religious Affairs interpret the word \"belief\" by the sound of Article 2 Paragraph (1), as a belief in the religion, meaning \"religion\" and not others. There are also those who understand their 'belief' according to article 2 verse (1), different from religion and need provision. The Supreme Court once issued a jurisprudence certifying the marriage of interfaith beliefs. MA jurisprudence can already be",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 580,
"width": 214,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "25 News Paper Indonesia, Compass Saturday 10 May 1996.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 590,
"width": 341,
"height": 19,
"page_number": 9,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "26 Gumirat Barna married Susilawati Nature and not by religion, but based on traditional Sundanese",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "255",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 61,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "used as the legal basis for the marriage ceremony. So, no longer need the MA decision, even if MA wants to give it. So the government needs to review and revoke the regulations under the laws that prevent citizens from registering their marriages. Because the Act No. 1/1974 guarantees the validity of marriages conducted according to religion and belief.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 137,
"width": 343,
"height": 149,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Article 29 Paragraph (1) of the 1945 Constitution declared that \" The state is based on the Almighty God ,\" while in article 29 paragraph (2) declared that \" The State guarantees the freedom of every citizen to embrace his or her religion and to worship according to his religion and belief .\" So, citizens who embrace any religion universally acknowledged by humankind, they must receive administrative services from the state. 27 It cannot be justified that KCS refused the recording of marriage based on custom according to one's belief. If the refusal is said to be based on a lower regulation of the law, then under the general provisions of the law it is null and void . 28 In this regard, the government should review and revoke regulations that are contrary to the 1945 Constitution and the law. Then the Supreme Court needs to conduct a judicial review. 29",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 288,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The recording is only to prove administratively that a legal event has occurred, in this case, is marriage. It should be seen solely from the point of state administration. The state must distinguish marriage recording as a legal event with the validity of marriage according to religion and belief. Therefore, the KCS as the state apparatus is obliged to record the legal event in the form of a marriage requesting to be registered. It is the responsibility of the bride and groom to validate marriage according to their respective faiths and beliefs. 30 Recording of marriage which is mostly triggered by the rejection of marriage recording for adherents of belief or custom, by consideration of Article 2 paragraph (1) of Law No. 1/1974. 31",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 455,
"width": 341,
"height": 30,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "27 Look et Notonegoro, Pancasila Sebagai Falsafah Dasar Negara/Pancasila Basic Philosophy of the State (Collection of the Three Principles of the Problem of Pancasila), Jakarta: Bina Aksara, (1988), p. 27.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 486,
"width": 341,
"height": 20,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "28 Article 24A paragraph (1) of the 1945 Constitution, \"the Supreme Court authority to examine the legislation under the law of the law\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 507,
"width": 342,
"height": 19,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "29 judicial review carried out by the Supreme Court to test the law reserved under law and cancel the legislation if it is contrary to the law.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 528,
"width": 342,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "30 Minister of Justice: According to the law, Customary marriages can be listed Jakarta, Kompas Oetojo Oesman Justice Minister admits that the interpretation of the Act (Act) No. 1 of 1974 on Marriage is still diverse. Nevertheless, the customary marriage that couples seeker can duly listed in KCS (Civil Registry).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 569,
"width": 342,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "31 The sound of article referred to is, \"Marriage is legal, if done according to the laws of each religion and belief it.\" Speaking of article 2 of the Law on Marriage, indeed talk about the differences of interpretation as to whether the word \"religion\" and \"belief\" that there in that chapter is one unit. If it is unity, then if someone does marriage only based on religious or",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 11,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "256",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 263,
"page_number": 11,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "However, there is also another interpretation stating that religion and belief are two different and separated entities so that for those who conduct the marriage according to the belief or the tradition only, then KCS should not refuse to record the marriage of the respecting couple. In the author’s opinion, it is stated that the respective interpretation is the one that could be acceptable. The function of KCS is only to record the law events that happen concerning the birth, marriage, and the death of a person. The person entitled to determine the validity of a marriage, religion or state in this case the marriage is the registry officer. Article 2 paragraph (1) of Law No. 1/1974 gives the authority of the legitimacy of the marriage, to the religion and beliefs of the people concerned. This article explicitly says that \" marriage is lawful if done according to its religious law and belief .\" It is true that Article 2 Paragraph (2) states that \" each marriage is recorded according to the prevailing law ,\" but the marriage does not or has not yet registered the effect on the validity of the related marriage. Jurisprudence of The Supreme Court in Reg No 2147 / Pid / 1988 dated July 22, 1991 which among others states, \" Marriage which has been held according to the law and its belief is valid according to the provisions of Article 2 paragraph 1 of Law No. 1 in 1974 (Marriage Law), and the problem is not registered a legal marriage in accordance with the provisions of article 2 (2) of Law No. 1 of 1974, does not make the marriage illegitimate \".",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 339,
"width": 343,
"height": 213,
"page_number": 11,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The establishment of the Supreme Court was then reaffirmed by the jurisprudence of MA Reg No 1073 K / Pid / 1994 dated February 4, 1995. Various interpretations, the most disadvantaged party is of course women. In unrecorded marriages, a man can casually leave the wife unencumbered with any responsibility, either to the wife or children born of a related marriage. Tragically, this is still much happening in our society not only because of their lack of legal awareness but also because of the unaffordable administrative costs due to their poverty. For those who still live in the interior or the mountains as well, they cannot go to the office of the marriage registry officials, including the filing of istbat to the Religious Courts which are generally located in the district. In that connection, marriage recording efforts for those whose marriage has not been recorded should be facilitated. Is it possible that the records (for those who have been married according to religion) are done for example the clemency which is done on the birth certificate in Jakarta some time ago, or like the Prona program for the land certificate? It is ironic if a marriage that is a form of obedience to the Creator and the Prophet in fact occurs and fulfills the provisions of religious law and",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 591,
"width": 342,
"height": 18,
"page_number": 11,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "customary course -not based on religion recognized by the state then the marriage was not valid, as adopted by KCS (Civil Registry) during this time.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "257",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 23,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "belief, but it still requires the decision of others to be registered or declared legitimate. 32",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 99,
"width": 343,
"height": 162,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "In our very diverse society, the application of regulation must consider the law and a sense of living justice and the socio-economic conditions of the people concerned. And more importantly, to apply the law by upholding the principles of human rights including women's rights as contained in the Convention on the Elimination of Discrimination Against Women which has been ratified by Law No. 7 of 1984. 33 The Supreme Court granted the marriage registration application of Parlin and Endang Sri Ambarin, Sapta Darma. Besides the two were permitted to hold marriage in the presence of Civil Registry Extraordinary Employees, the Supreme Court also ordered KCS to record their marriage. The decision of the Supreme Court is, of course, relieved the hearts of Parlin and Endang Sri Ambarin. Also, the request to get married in KCS previously had been rejected by the Religion Court in Pati (Central Java). 34",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 263,
"width": 343,
"height": 111,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The marriage of the couple had been done in July 1988, but it was considered illegitimate because it was rejected by the registry office. Both of them applied to the district court in Pati in 1991 and then it was rejected. They then submitted cassation to the Supreme Court then it was granted by the court. 35 Although Pri Arlin had had the act of Marriage, but he still felt disappointed because his first child Eko Teguh Pranawa who was born on April 13, 1989, had not achieved the birth Act yet. The child was considered as the illegitimate child. On the other hand, Sigit Raharjo, the second child who was born on December 15, 1996, had already received the Birth Act. 36",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 377,
"width": 342,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Based on the circular letter of the Central Java Provincial Government on",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 414,
"width": 342,
"height": 30,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "32 However we must realize that the implications of a regulation would be very different, not only against particular groups of people according to gender, religion, culture, or ethnic origin but also by social class and region in which they live.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 445,
"width": 342,
"height": 19,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "33 (Nursyahbani Katjasungkana and Sri Wiyanti, lawyers) Legal Note Nursyahbani K and Sri Wi yes n ti Validity of Marriages, Authority Who? Paper Cigugur 2014.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 466,
"width": 342,
"height": 29,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "34 On the basis of the Supreme Court decision No. 1559 K / Pdt / 1991 dated January 12, 1995 that, then KCS Pati issued a marriage certificate on behalf of Parlin and Endang Sri Ambarin on 1 September 1995.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 497,
"width": 342,
"height": 40,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "35 Said Parlin encountered in his Kompas Randu Hamlet, Village Kutoharjo, Keca- honor Pati City, Friday (9/5). Look Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya, Bandung: Remaja Rosdakarya, (2016), p. 25.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 538,
"width": 342,
"height": 71,
"page_number": 12,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "36 It is said, the seeker of trust concerned has also applying to get married in front of KCS officers Pati, but until Friday (9/5) it is not known for sure whether their application is rejected or accepted. Parties Registrar PN starch which has not been willing to explain in detail about the case file members of Sapta Darma marriage petition in question. \"We must open the archive first, and had to ask permission of the local Court Mr. Chairman. Pri archive coincidentally Arlin and Endang Sri Ambarin we found, \"said the source K ompas in PNPati handing the archives.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "258",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 61,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "January 3, 1996 No. 447/22945, addressed to all mayors/regencies, stating that marriage of the believer to the Supreme God cannot be registered in the registry office even the determination of the District Court confirmed it. 37 As the effect from the state that did not give space for KSW, in practice, there was a lot of political effort done by KSW to get the identity from the state.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 149,
"width": 340,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "3. The Efforts to Fool the State In The Rescue of Formal Education in the Midst of Liars the Right of Constitutionality",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 175,
"width": 343,
"height": 60,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "There is a lot of confusion about the existence of KSW’s children in formal education. Also, the researcher has to collect data from the real and direct sources to find out some things related to formal education. It is done to get the clarification of the spreading information out there. One of the KSW community says that:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 238,
"width": 315,
"height": 48,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "\" There is a way for us to get a formal education well, that is by entering on a religion recognized by the state, such as Protestant or Catholic religion, then we will be given religious matters relating to that religion .\" 38",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 288,
"width": 343,
"height": 48,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The same thing is also said by Sutarman (27 years) \"to get my religious values, I have to convert to the Protestant religion.\" It is done because, I will not get a religious value or in other words, I will not be able to join the class. However, Sukanda (24 years) stated that:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 339,
"width": 315,
"height": 73,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "\"I have achievements in the table tennis sports and become a champion of the Kabupaten Elementary School category. Usually, the school provides relief to the students who excel to choose the target of junior high school, and it will be a guarantee to enter the next degree of school. But the school did not want to give recommendations on me to struggle with my achievements\".",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 415,
"width": 343,
"height": 99,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "It is the reason that makes Sukanda lazy to continue his study. Moreover, he chooses more to help his parents at home. Besides, the school also rejected him because of the inability to show his birth act from the state. Birth Act is the final and the absolute requirement for those who want to continue their study. Also, religion is one of the factors and the reasons why the kids would be able to continue their study. The inexistence of the birth act or having no religion, it will cause another difficulty for them such as the teacher will be able to give a score, and they could not go to the higher",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 549,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "37 The consideration, it is not in accordance with applicable law. The circular was also mentioned, with political considerations, legal and other societal aspects, the Minister of the Interior letter dated July 25, 1990 No. 477/2535/PUOD concerning Marriage Registration for the seeker of Trust in God Almighty, previously delayed its implementation. (Soup) MA grant application Couple \"Hanging Kebo\"",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 600,
"width": 271,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "38 Interview with KSW warge Suhari from Cirebon on November 5, 2012.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "259",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 48,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "classes because the religion score has no score. By joining Protestant or Katolik itself still faces difficulty because most of the teachers are Muslim so that the teachers are rarely giving a high score which should be based on the ability that the students have.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 124,
"width": 343,
"height": 73,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "On the other hand, for the students who are Moslem will be able to get a high score. It was proved during the Primary School or Junior High School. The condition of the education gets an effect from the law state which has circumcised the constitutional rights of the KSW. That is why in the researcher’s point of view, the state has considered the children of KSW as the children who do not deserve a proper education just like the orphans.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 200,
"width": 343,
"height": 61,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "In line with that, while we are talking about the orphans, we are going to talk about the children who do not have father or mother. However, for the matter of writing, the researcher borrows the term said by M. Dawam Raharjo during the National Symposium in Cigugur on September 23, 2012. M. Dawam Raharjo said that:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 263,
"width": 315,
"height": 73,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "\" Islam means the well-being of the inner and outer in which the society is free from deficiencies and poverty ...\" if we do not pay attention to the oppressed people we are religious. Many, once orphaned Indonesians in need of protection, so orphans are not children who have no parents, including those who are treated unfairly enter in it. 39",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 339,
"width": 343,
"height": 175,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The real evidence could be got from the Sunda Wiwitan Community, where they are pushed to follow the regulation of the country without previously considering the values of the local wisdom of the Sunda Wiwitan itself. For example, it was found that in the statement on the Birth Act that stated: “ has been born a child from a woman named ...”. 40 By reading the Birth Act statement, the researcher has a cynical point of view about that. The cynical is related to the admission of the child as the evidence from the parents of the father. This is across to the international convention about the protection of women and children. If we go further to the positive law side in Indonesia, it is what is written in the Birth Act that contains a bias interpretation. If the statement is stating that “ has been born a child from a woman named ..” it has a meaning that the child was born with no explanation which the father is. This is, of course, a contrast to the basic value of the Sundanese community itself that states “ Bapa tangkal darajat",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 538,
"width": 343,
"height": 40,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "39 More see M. Dawam Rahardjo, Energy and the Environment Food Perspectives Islam , Cigugur 23 September 2012. Look et , Sugianto,”Hak Warga Negara Dalam Memperoleh Pendidikan/ Rights of Citizens in Obtaining Education”, Objective and Accurate Sources of Islamic Studies, 4 (1), (2011), p. 54.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 580,
"width": 342,
"height": 29,
"page_number": 14,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "40 This turned out to refer to Law Number 23 Year 2006 concerning Population Administration and Kuningan Regent Decree No.474/KPTS.146-BKKBCS/2008 dated 10 April 2008.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "260",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 343,
"height": 38,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Ibu pelindung kalbu/father tara datjat mother protector heart .” The existence of a silly quotation from Sunda Wiwitan which is expressed by Kento, for example, is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 111,
"width": 315,
"height": 61,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Although I am a Sundanese Wiwitan, I give the children freedom to get religion according to the beliefs of the children. We do not curb the children to follow us because we prefer the democratic values in the family, but I say never to break the rules of religion with a tradition of the Sundanese . 41",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 175,
"width": 342,
"height": 22,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "As been said by Mr. Kento himself, there are a lot of values that could be got related to beliefs which are mentioned as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 200,
"width": 342,
"height": 23,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "a. Adherents of Sunda Wiwitan give freedom to their children to choose any religion;",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 225,
"width": 324,
"height": 10,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "b. Freedom is based on the values of the democratic election of belief;",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 238,
"width": 321,
"height": 10,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "c. The community agrees to respect every believer of a certain belief.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 251,
"width": 343,
"height": 225,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The values above are quite different if they are compared to the teachings existed in Islam which states that if the person from Islam has decided to believe in other religion, then the person is said to be Murtad, and also in Catholic, Protestant, Hindu, Buddha which have the same religion value with different term to be used. The community of Sunda Wiwitan has no strict rule for its follower to choose the religion that the followers believe. Then, the researcher says that it is one thing that should be appreciated in the life of the nation and for the freedom to believe in certain religion, which those two aspects do not exist in every religion that is recognized by the country. Some other citizens agree with Mr. Kento statement that mainly the Sunda Wiwitan community has no strict rule for its followers to choose any religion based on their belief but the other hand, the followers are mentioned not to forget the local values as a Sundanese. It is in line with the statement that comes from Prince Djatikusumah that stated: “we may have a different belief but we have to be one as a nation.” The statement is warming the heart which is related to the openness of the Sunda Wiwitan Community in keeping its tradition. Thus, the tradition of Sunda Wiwitan does not belong to a certain small community, but it belongs to all Sundanese in general.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 478,
"width": 343,
"height": 74,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "The warming statements sometimes burden the community of Sunda Wiwitan which the real meaning should be meant as the openness of Sunda Wiwitan Community that is then legitimized by the country as a marginalized community. Back to the statement in the Birth Act, which in practice, many followers of Sunda Wiwitan Community has no equality in the chance of pursuing the education. Then, for the researcher, it may be a",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 580,
"width": 342,
"height": 29,
"page_number": 15,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "41 Interview with Kento pack which is a retired civil servant in Kuningan, the interview conducted at his residence which is in Cipager Wetan Village Cigugur Cigugur District of Kuningan District in September 2012.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "261",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 74,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "possibility of redirection for the community of Sunda Wiwitan regarding the religion that is admitted by the legal religion from the country as the effort in saving their lives. It also can be described in Madrais Ali Basa statement that says to the followers “ protect yourself under the white fir trees .” The meaning from the statement is giving the freedom for Sunda Wiwitan Community as the effort in saving their lives. 42",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 149,
"width": 343,
"height": 162,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Until the present time, the position of the children that come from the traditional marriage of Sunda Wiwitan cannot have the constitutional rights as a whole. While the children are the child of the nation that has the same rights in education to pursue a proper education or even get a proper job. The constitution is the only constitution because it shows its inability to protecting the nation. 43 The article 28B of the 1945 Constitution states in verse one (1) that everyone has the rights to form a family and continue to reproduce through legal marriage. If the article is viewed further, then it will have meaning that everyone has the freedom to conduct a legal marriage. Thus, it raises a question whether the marriage which is done traditionally in Sunda Wiwitan tradition is legal in the area of the law. The question then needs to be answered by analyzing the intention and the meaning of the article itself.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 311,
"width": 343,
"height": 127,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "By stating that the Article 28B in verse (2) that say “every child has the rights to continue his/her life, grow and also has the right to be protected from violation and discrimination.” The researcher reviews the statement in the Birth Act further that for the community of Sunda Wiwitan, by having a relationship with the mother is consciously being discriminative, besides the school is sometimes being discriminative for the kids that come from the community of Sunda Wiwitan so that the kids feel uncomfortable to continue their education. However, according to the researcher’s point of view, it becomes the lost for the Indonesian law, and it goes the other way for the Sunda Wiwitan Community.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 453,
"width": 343,
"height": 23,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "4. Formal Religious Identity Inclusion Efforts For Getting a Job and Retain Jobs In Order of the Fulfillment of Family Economics",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 478,
"width": 343,
"height": 36,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "In addition to conducting a political movement to save the marriage and education for KSW, they also do the political movement to get a job and keep a job as a shape to meet the needs of families. It is said to get a job",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 538,
"width": 342,
"height": 40,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "42 The phrase 'take cover under cermara white' in their own interpretation of society Cigugur save themselves from the threat danger, Ms. Uum tongue in Cipager Wetan in October 2012. But for the writer to see the fact of religious symbol synonymous with the big fir Christmas held every 25th of December.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 580,
"width": 342,
"height": 29,
"page_number": 16,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "43 In this paper I use the term nation, as many followers Sunda Wiwitan are indifferent to the State, but prefer to use the name of the nation. Therefore, the nation itself pemaknaannya I mentioned in the original writing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "262",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 112,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "because there are several reasons that it faces. At the time of going to work, when he saw the column of religion (-), it automatically will not be accepted, as was done by Tarmadi (35 years). Tarmadi said \"when they have a column (-) on the ID card, I had difficulty in getting a job. When after switching on the Catholic religion on identity cards, I can be received well at work. Though I rarely to church to pray, religious premises other words I use as an effort to can job \" . 44 It’s, proving that formal religion is used as a means or tool to get the job. So that the one that has been done by the other member of Sunda Wiwitan Community.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 187,
"width": 343,
"height": 99,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "While formal religion is used to retain the work done by Mr. Eli working in Cirebon as a civil servant, he said. \" To be appointed as a civil servant in the 1990s only those whose religion recognized by the state. Then my friends suggested that I embraced, even if only for civil servants. Then I chose the Catholic religion on the ID card, not long after I was appointed as civil servants. Who was working as an Honoree in the Government of Cirebon. \" 45 Various methods or politics run by KSW as a form of resistance to perceived legal state never do justice to the citizens.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 288,
"width": 343,
"height": 137,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "It is by the one that has been told by a senior official and Mr. Eli simply examples. Even within their practices more KSW people who do that. As the exposure is also conveyed by the Community Sapto Darmo in Cigugur, \"for the ID card, we have to follow the religions officially recognized by the government to obtain the same rights as other citizens in Indonesia.\" 46 Looking at the efforts made by indigenous communities’ stretcher is clear, how the state has committed acts that are considered as castration. Then the communities of different resistance make an effort to get a constitutional right. The inclusion of formal religion in an attempt to save themselves from the confines of work and the demands of the economy, making KSW doing so despite having a conflict with his conscience.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 428,
"width": 343,
"height": 111,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "In 2000, the provisions on human rights and the rights of citizens in 1945, experienced a very fundamental change. The material originally only contained 7 grains provisions also do not fully be referred to as a guarantee of human rights, now has grown significantly, so that the formulation to be complete and makes 1945 is one of the basic law of a complete load of human rights protection. However, it is necessary to reflect on the 1945 Constitution, the rights of indigenous communities in the Constitution of 1945. So, it will determine whether the country has made protection of human rights to see the diversity of cultures and customs that exist in the",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 569,
"width": 331,
"height": 9,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "44 Interview Tarmadi Park Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur, Brass, November 7, 2012.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 580,
"width": 281,
"height": 9,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "45 Interview with Mr. Eli in California on vacation pas week in October 2012.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 590,
"width": 342,
"height": 9,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "46 Events Social Rights and Political Rights in the Work Shop, which was held on October 4,",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 601,
"width": 205,
"height": 8,
"page_number": 17,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "2012 at the House Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "263",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 61,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "archipelago. With the passing of the Second Amendment of the 1945 Constitution in 2000, and if the material is combined with a variety of provisions in the law relating to human rights, then the whole legal norms concerning human rights can be grouped into four groups containing 37 grains provisions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 137,
"width": 343,
"height": 124,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "In the 1945-G Article 28 Paragraph (2) \"Set each person has the right to freedom from torture or degrading treatment of human dignity and the right to obtain political asylum in another country\" . Real evidence found in the KSW and Indigenous Communities, it turns out the state law Indonesia has done restraint on marriage customary marriages. Finally, the country has been degrading the dignity of KSW and indigenous communities in the archipelago. Also, the statement stating that “ .... and the right to obtain political asylum in another country\" . Sentence fragment such, seems pretty it would boomerang on the country. Therefore, political asylum can be used by persons who are not responsible for destroying the nation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 276,
"width": 71,
"height": 10,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "D. Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 288,
"width": 343,
"height": 175,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "In general, identity politics can be seen as the end of the long process of the uncertainty of the identity. The identity politics is felt like the hardness of the identity because of the act of worrying towards the marginalization done by the majority. The identity politics is formed in the process of knitting the constitutionality of rights for the minority. The Identity politics of the Sunda Wiwitan Community is cut and allowed only to scream the broken hearts and felt like the victims in the era of the constitutional era. The discussion about the rescue of the marriage and the education has saved the KSW to get the identity as the citizen to fulfill the needs of the family economy. Although deep down inside. There still a feeling about the discrimination that is done purposively by the country. As the constitutional country, Indonesia should be able to provide the admission of the minority rights. In line with that, Indonesia was formed based on the constitution and not based on the existence of the dynasty.",
"type": "Text"
},
{
"left": 196,
"top": 479,
"width": 61,
"height": 10,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Bibliography",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 497,
"width": 50,
"height": 10,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "A. Books",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 510,
"width": 343,
"height": 48,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Dahlan Thaib et all. (2004). Teori Hukum dan Konstitusi/Theory and Law of the Constitution , Jakarta: Raja Grafindo Persada. Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. (2016). Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 560,
"width": 342,
"height": 35,
"page_number": 18,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya. Djokosutono. (1982), Hukum Tata Negara/Constitutional Law, lectures compiled by Harun Alrasid in 1959 . Jakarta: Ghalia Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Use Identity Politics Minorities Knitting Constitutionality…..",
"type": "Page header"
},
{
"left": 380,
"top": 38,
"width": 19,
"height": 7,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sarip",
"type": "Page header"
},
{
"left": 382,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "264",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 343,
"height": 263,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fakih, Mansour. (2005). Bebas Dari Neoliberalisme/Free Of Neoliberalism , New Edition . Yogyakarta: Insist Press. Kusnardi and Harmaily Ibrahim. (2000). Hukum Tata Negara Indonesia/Indonesia Constitutional Law. Jakarta: Faculty of Law. The University of Indonesia. Maarif, Ahmad Syafei. (2012). Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita/Identity Politics and the Future of Pluralism We, the Foundation Ages Democracy . Jakarta Maarif, Ahmad Syafii. (2009). Islam in the Indonesian Framework of Keindonesiaan and Kemanusiaan: A History Reflection. Bandung and Jakarta: Mizan-Maarif Institute. Notonegoro. (1988). Pancasila Basic Philosophy of the State (Collection of the Three Principles of the Problem of Pancasila) . Jakarta: Bina Aksara. Rahardjo, M. Dawam. (2012), Energy and the Environment Food Perspectives Islam , Cigugur. Strong, C.F. (2004). The Constitutions of Modern Politics The Study of the History and Establishment of the Constitutions of the World, SPA Teamwork . Bandung: Nuansa and Nusamedia. Tutik, Titik Triwulan. (2006). Principles of Constitutional Law . Jakarta: Prestasi Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 352,
"width": 113,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "B. Journal and Article",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 364,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Dewi Kanti , Dynamics of Spiritual Ancestors Preserving Sunda Wiwitan,",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 377,
"width": 134,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Cigugur, October 16, (2012).",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 390,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Kaufffman, LA. \"The Anti-Politics of Identity.\" Socialist Review . 1 (20).",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 402,
"width": 35,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "(1990).",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 415,
"width": 342,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "M. Dawam Rahardjo, Food Perspectives on Energy and Environment Islam ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 428,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Cigugur 23 September (2012).",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 440,
"width": 342,
"height": 23,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Mahmudi, Ahmad. Knowledge No Ivory Tower: Studies in Research Should Favor And N Studies The Impartial , Cigugur October 22, 2012,",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 466,
"width": 155,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "in the National Symposium event.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 478,
"width": 343,
"height": 111,
"page_number": 19,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "National Commission for Women, Work Shop on Sipol and Political Rights in the House Tri Panca Tunggal Cigugur on November 6, 2012, as a series of events Seren Taun. Attended by Indigenous Peoples from various regions, National Commission for Women, Ministry of Justice and Human Rights, Society, as well as academics in Indonesia. News Paper Indonesia, Compass Saturday 10 May 1996. Nursyahbani Katjasungkana and Sri Wiyanti, lawyers, Legal Note Nursyahbani K and Sri Wi yes n ti Validity of Marriages, Authority Who ? Paper Cigugur 2014.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 38,
"width": 104,
"height": 7,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum",
"type": "Page header"
},
{
"left": 342,
"top": 38,
"width": 55,
"height": 7,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "ISSN 1978-5186",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 47,
"width": 140,
"height": 7,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Volume 11 Number 3, July-September 2017",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "265",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 343,
"height": 38,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Slamet DKK. “Pemanfaata Ruang Telaga Pada Tradisi Sedekah Bumi Desa Cerme Kidul Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik” . RUAS Journal. 13 (1). (2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 109,
"width": 343,
"height": 38,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sugianto. “Hak Warga Negara Dalam Memperoleh Pendidikan/ Rights of Citizens in Obtaining Education, Objektive and Accurate.” Sources of Islamic Studies. 4 (1). (2011).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 162,
"width": 77,
"height": 10,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "C. Legislations",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 175,
"width": 261,
"height": 22,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Republic of Indonesia Law No. 1 on 1974 of Marriage. Republic of Indonesia Law No. 12 on 2006 of Citizenship",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 200,
"width": 343,
"height": 35,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Republic of Indonesia Law No. 23 onr 2006 of Population Administration and Kuningan Regent Decree No. 474 / KPTS.146-BKKBCS / 2008 dated 10 April 2008.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 238,
"width": 343,
"height": 48,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Minister of the Interior dated July 25, 1990 No. 477/2535 / PUOD concerning Marriage Registration for the seeker of Trust in God Almighty, previously delayed its implementation. (Soup) MA grant application Couple \"Hanging Kebo.\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 301,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "D. Interview and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 314,
"width": 343,
"height": 35,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Barna Gumirat Nature, Oki, Dewi Kanti S. Sarip, and Ali Ramadhoni, In a casual chat in Lima Marapat House lawn, on Sunday, October 14, 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 352,
"width": 343,
"height": 22,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Darja, Interview Park Cigugur Paseban Tri Panca Tunggal, Brass, November 7, 2012. Cigugur, Brass, November 3, 2012.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 377,
"width": 343,
"height": 73,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Dewi Kanti and Oki Satrio, at the Discussion About Community Sunda Wiwitan Cigugur in Paseban dated October 22, 2012. Eli, Interview in California on vacation pas week in October 2012. Kento (Citizens Cigugur), Arga (Citizens Cigugur), in October 2012, and Darja (Citizens Sidawangi-Source-Cirebon) in January 2011. Sahari who was a Wiwitan Sunda derived from Kanekes (Pandeglang",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 453,
"width": 307,
"height": 23,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Banten), and Sahari show ID cards on the author to prove, in junior high school Trimulya Cigugur, November 5, 2012.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 478,
"width": 343,
"height": 23,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "SMA Mardi Waluya Cibinong, O constellations in pemiihan King and Queen at Art Studio Cigugur , November 10, 2012.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 504,
"width": 343,
"height": 22,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Sudiono (Ono), an interview which is a citizen Paleben this interview was done on his home, Cigugur, Brass, October 29, 2012.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 529,
"width": 342,
"height": 23,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "Suhari, interview residents KSW from Cirebon on November 5, 2012. Tarmadi, interview, Park Paseban Tri Panca Tunggal, Cigugur, Brass,",
"type": "Text"
},
{
"left": 92,
"top": 554,
"width": 90,
"height": 10,
"page_number": 20,
"page_width": 453,
"page_height": 680,
"text": "November 7, 2012.",
"type": "Text"
}
] |
c9b9e2e3-e594-e398-3a23-13545938d111 | https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi/article/download/364/319 | [
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (Print) Vol. VI No. 1, Des 2019, hlm. 1 - 10",
"type": "Page header"
},
{
"left": 362,
"top": 51,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2550-0201 (Online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 63,
"width": 298,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33330/jurteksi.v6i1.364 Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 784,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 124,
"width": 398,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PREDIKSI MINAT KONSUMEN TERHADAP PRODUK PERUSAHAAN DIRECET SELLING TIANSHI MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL",
"type": "Text"
},
{
"left": 247,
"top": 152,
"width": 104,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "NETWORK (ANN)",
"type": "Text"
},
{
"left": 243,
"top": 189,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Khairunnisa Samosir",
"type": "Section header"
},
{
"left": 157,
"top": 202,
"width": 284,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ilmu Komputer, Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan email : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 251,
"width": 428,
"height": 99,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract: Tiansi is a company that markets health products. This company has difficulty predicting people's interest in products that are in high demand. By knowing precisely the consumer interest in the product, it will increase sales. The research aims to predict consumer interest in Tiansi products appropriately. The method used is one of the Artificial Neural Network (ANN) techniques, namely Backpropagation with Momentum. The sales data tested were sourced from Stockist 319 Padang. The results of this research that can precisely determine consumer interest are architecture 5-2-1 and 5-3-1. So that this research is very helpful in the procurement of goods to increase the value of sales.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 365,
"width": 412,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords : Artificial neural network, backpropagation, consumer interest rates, predictions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 403,
"width": 428,
"height": 111,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak: Tiansi merupakan sebuah perusahaan yang memasarkan produk-produk kesehatan. Perusahaan ini mengalami kesulitan dalam memprediksi minat masyarakat terhadap produk yang sangat diminati. Dengan mengetahui dengan tepat minat konsumen terhadap produknya, maka akan dapat meningkatkan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi minat konsumen terhadap produk Tiansi dengan tepat. Metode yang digunakan salah satu teknik Artificial Neural Network (ANN), yaitu Backpropagation dengan Momentum. Data penjualan yang diuji bersumber dari Stokist 319 Padang. Hasil dari penelitian ini yang dapat dengan tepat menentukan minat konsumen adalah arsitektur 5-2-1 dan 5-3-1. Sehingga penelitian ini sangat membantu sekali dalam pengadaan barang untuk meningkatkan nilai penjualan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 529,
"width": 414,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation, prediksi, minat konsumen, penjualan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 623,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 648,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penjualan langsung atau direct selling (DS) merupakan metode",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 676,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penjualan barang kepada konsumen dengan cara langsung oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh mitra usaha. DS dapat memasarkan produk langsung ke konsumen secara eceran di luar lokasi penjual [1].Data",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 623,
"width": 198,
"height": 121,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) mencatat total penjualan pada DS selalu meningkat. Pada tahun 1999 mencapai nilai Rp. 2,09 triliun, tahun 2002 dengan nilai Rp. 4,17 triliun dan tahun 2003 dengan nilai Rp. 6,2 triliun. Peningkatan ini diiringi juga oleh pertumbuhan jumlah distributor.Pada tahun 1999 berjumlah 3.974.000 orang,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 23,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (Print) Vol. VI No. 1, Des 2019, hlm. 11 - 18",
"type": "Page header"
},
{
"left": 362,
"top": 51,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2550-0201 (Online)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 63,
"width": 298,
"height": 23,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33330/jurteksi.v7i1.xxx Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 772,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 198,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pada tahun 2002 4.765.000 orang, dan tahun 2003 meningkat menjadi 5.472.000 orang.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 157,
"width": 198,
"height": 108,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada saat ini terdapat lebih dari 200 perusahaan yang bergerak pada bisnis DS sedangkan yang terdaftar sebagai anggota APLI sebanyak 63 perusahaan. Sebagian besar perusahaan DS yang beroperasi di Indonesia adalah dalam menjual produk makanan, kesehatan, dan kecantikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 268,
"width": 198,
"height": 107,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam aktivitas DS, pemasaran produk menjadi bagian yang sangat vital. Untuk mengukur perkembangannya perlu dilakukan dengan berbagai cara dan media. Tujuannya adalah merubah ketertarikan konsumen menjadi kebutuhan sehingga terjadi pemesanan ulang ( repeat order ) yang",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 198,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tinggi.Langkah yang dilakukan adalah dalam bentuk pertemuan kecil ( home meeting ), seminar dan dalam bentuk penyebaran informasi melalui kaset serta compact disc .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 447,
"width": 198,
"height": 260,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agar pemasaran ini tepat sasaran, maka perlu dilakukan penilai minat konsumen mengenai produk yang dipasarkan. Langkah ini dapat menekan biaya dan juga meningkatkan penjualan karena pemasaran menjadi tepat kepada peminat dari produk tersebut. Banyak metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui minat konsumen dan yang umum digunakan adalah jaringan saraf tiruan atau Artificial Neural Network (ANN). Seperti penelititan yang dilakukan oleh Lawrence pada tahun 1977 dalam memprediksi harga pada pasar modal dengan menggunakan ANN [2]. Penelitian ini dapat melakukan pemetaan non linier antara data masukan dan keluaran pemasaran produk pada konsumen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 696,
"width": 198,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam melakukan peramalan, metode ANN lebih baik dapat dihandalkan terhadap proses yang berulang-ulang [3]. Dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 116,
"width": 198,
"height": 163,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "peramalan penjualan produksi coklat, maka ANN dapat memberikan hasil yang lebih valid dan akurat [4]. Selain itu, ANNmemiliki kemampuan dalam generalisasi data. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam kasus peramalan dalam prediksi. Kemampuan ini dibutuhkan karena banyaknya kandungan noise atau data tidak lengkap terhadap data yang diolah [5].Pengembangkan metode ANN dapat diterapkan dalam fungsi basis radial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 282,
"width": 198,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fungsi ini dapat diimplementasikan dengan menggunakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 295,
"width": 198,
"height": 67,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "program computer. Sehingga dapat lebih tepat dalam menyelesaikan sejumlah proses perhitungan yang banyak selama proses pembelajaran [6].",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 364,
"width": 198,
"height": 163,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk itu dilakukan penelitian ini dalam memprediksi minat konsumen dalam DS. Tujuannya adalah mempermudah manajemen dalam melakukan prediksi minat konsumen terhadap produk- produk perusahaan Tianshi. Banyak parameter yang digunakan, seperti harga produk, kualitas, distribusi produk, jumlah sertifikasi, dan kuantitas. Sehingga manager perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan prediksi tepat",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 530,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "terhadap minat konsumen dalam",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 544,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memenuhi kebutuhannya terhadap produksi Tiensi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 599,
"width": 59,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 624,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini mengolah data konsumen produksi Tiensi dengan tahapan-tahapan proses. Setiap tahapan memiliki ketergantungan proses dengan tahapan lainnya agar menghasilkan prediksi yang valid. Tahapan ini disajikan pada Gambar 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (Print) Vol. VI No. 1, Des 2019, hlm. 11 - 18",
"type": "Page header"
},
{
"left": 362,
"top": 51,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2550-0201 (Online)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 63,
"width": 298,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33330/jurteksi.v7i1.xxx Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 772,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 97,
"top": 210,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Tahapan Proses Prediksi",
"type": "Table"
},
{
"left": 141,
"top": 224,
"width": 87,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Minat Konsumen",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 252,
"width": 198,
"height": 121,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pertama sekali dilakukan pengumpulan data konsumen pada Stokist 319 Tiensi Padang terhadap produk Tiensi. Banyak konsumen yang di data adalah 20 orang. Data ini dikelompokan berdasarkan kriteria minat konsumen, yaitu sangat suka, suka, bias, tidak suka dan tidak tahu. Jumlah setiap kriteria disajikan pada Tabel 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 376,
"width": 198,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agar masukan dapat dilatih, tabel diubah kedalam bentuk matriks P berukuran 5x14 dan data sisanya digunakan untuk pengujian dengan matriks U berukuran 5x6. Hasil",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 445,
"width": 198,
"height": 108,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "keluaran (target) yang diinginkan berupa minat konsumen yang terbagi menjadi 2 pola, yaitu Prediksi minat buruk (0) dan Prediksi minat baik (1). Pada pola (0) taksiran antara 0,001 sampai dengan 0,499 dan pola (1) taksiran antara 0,500 sampai dengan 1,000.",
"type": "Text"
},
{
"left": 110,
"top": 578,
"width": 158,
"height": 141,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mengumpulkan Data Periksa Data Transformasi Data Data Preparation Memasukkan Data Input dan Target Jaringan Melakukan Processing Pengujian terhadap data- data Hasil Pengujian Data Persiapan Tindakan",
"type": "Picture"
},
{
"left": 92,
"top": 725,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 739,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Data Konsumen Produk Tiensi",
"type": "Table"
},
{
"left": 309,
"top": 117,
"width": 207,
"height": 426,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No Sangat Suka Suka Bia s Tidak Suka Tidak Tahu 1 31 26 20 15 11 2 35 30 25 18 13 3 34 28 23 16 15 4 34 30 24 19 14 5 33 28 23 20 15 6 32 28 25 18 13 7 35 30 23 16 15 8 31 29 25 15 12 9 33 30 25 16 13 10 35 26 23 15 11 11 34 29 20 17 15 12 33 26 24 15 14 13 31 30 23 19 15 14 34 28 24 20 12 15 35 29 25 19 12 16 30 26 23 20 14 17 34 30 21 19 11 18 30 28 22 20 15 19 35 29 25 15 11 20 31 28 22 18 12 Sumber : Data Transaksi Stockist 319 Padang 2. Periksa Data Peneliti dapat memeriksa kembali data apa yang dibutuhkan dan data yang tidak dibutuhkan sehingga dapat mempermudah peneliti dalam membuat sebuah laporan pengujian dengan data minat konsumen. 3.Transformasi Data",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 545,
"width": 198,
"height": 149,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data yang dilakukan dengan tujuan mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam. 2.4.Data Preparation Peneliti dapat membuat data mentah menjadi yang berkualitas tanpa dibuat yang tidak asli sehingga mempermudah seorang konsumen untuk melihat data asli.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 697,
"width": 198,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5. Memasukkan Data Input dan Target Jaringan Data input yang telah dikumpulkan, peneliti harus dapat menargetkan data",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (Print) Vol. VI No. 1, Des 2019, hlm. 11 - 18",
"type": "Page header"
},
{
"left": 362,
"top": 51,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2550-0201 (Online)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 63,
"width": 298,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33330/jurteksi.v7i1.xxx Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 772,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 198,
"height": 232,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "yang telah ada akan ditargetkan kejaringan mana yang akan ditentukan. 2.6 Melakukan Processing Peneliti dapat memberikan manfaat kepada konsumen dengan membantu konsumen untuk melakukan lebih banyak tugas dan juga kegiatan dengan mudah dan praktis. 2.7 Pengujian Terhadap Data-data Pengujian terhadap data-data terhadap konsumen apakah sangat suka, suka, tidak suka dan tidak tahu akan tampil didalam sebuah program yang menggunakan Aplikasi Matlab. 2.8 Hasil Pengujian data Hasil Pengujian Data adalah untuk membantu mengatasi tingkat",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 351,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penanganan minat konsumen dalam perusahaan direct selling apakah sangat suka, suka, tidak suka atau tidak tahu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 392,
"width": 119,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.9 Persiapan Tindakan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 406,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setelah tingkat penanganan dilanjutkan, selanjutnya persiapan pelaksanaan tindakan dilakukan oleh User. Dimana sistem sudah mengeluarkan hasil prediksi minat konsumen dan persiapan pelaksanaan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 530,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 555,
"width": 198,
"height": 191,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan arsitektur jaringan 5-2-1 dimana artinya adalah unit input 5, unit hidden layer 2 dan unit output 1. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan bahwa arsitektur jaringan yang dibangun terutama pada kasus prediksi minat konsumen dapat diaplikasikan pada perangkat lunak yang dipilih yaitu Matlab. Pengujian aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan dengan arsitektur 5-2-1 dibantu dengan bahasa pemrograman matlab dilakukan untuk melihat perban-",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 116,
"width": 198,
"height": 135,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dingan target yang diinginkan dengan hasil pembelajaran pada JST, sebelum melakukan ujicoba terlebih dahulu variabel input dan variabel output dikelompokkan, yang mana variabel input-nya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi peramalan minat konsumen. B. Data Input dan Target Setelah ditentukan nilai variabel,",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 254,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "selanjutnya data-data pengaruh minat konsumen yang terdapat pada semua variabel diganti dengan nilai-nilai yang didapat berdasarkan data konsumen dan disusun ke dalam sebuah tabel seperti tabel 1. berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 353,
"top": 337,
"width": 123,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Data Konsumen",
"type": "Text"
},
{
"left": 314,
"top": 351,
"width": 200,
"height": 96,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No X 1 (Sanga t Suka) X 2 (Suk a) X 3 (Bias a) X 4 (Tidak Suka) X 5 (Tidak Tahu) 1 31 26 20 15 11 2 35 30 25 18 13 3 34 28 23 16 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 317,
"top": 451,
"width": 150,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 34 30 24 19",
"type": "Picture"
},
{
"left": 317,
"top": 451,
"width": 189,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14 5 33 28 23 20",
"type": "Picture"
},
{
"left": 317,
"top": 464,
"width": 189,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15 6 32 28 25 18",
"type": "Picture"
},
{
"left": 492,
"top": 477,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13",
"type": "Table"
},
{
"left": 317,
"top": 490,
"width": 42,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7 35",
"type": "Picture"
},
{
"left": 382,
"top": 490,
"width": 124,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "30 23 16 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 317,
"top": 503,
"width": 189,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 31 29 25 15 12",
"type": "Table"
},
{
"left": 317,
"top": 516,
"width": 189,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9 33 30 25 16 13",
"type": "Table"
},
{
"left": 314,
"top": 530,
"width": 45,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10 35",
"type": "Picture"
},
{
"left": 382,
"top": 530,
"width": 124,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "26 23 15 11",
"type": "Table"
},
{
"left": 314,
"top": 543,
"width": 192,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11 34 29 20 17 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 314,
"top": 556,
"width": 45,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12 33",
"type": "Picture"
},
{
"left": 382,
"top": 556,
"width": 124,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "26 24 15 14",
"type": "Table"
},
{
"left": 314,
"top": 569,
"width": 45,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13 31",
"type": "Picture"
},
{
"left": 314,
"top": 569,
"width": 192,
"height": 36,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "30 23 19 15 14 34 28 24 20 12 15 35",
"type": "Table"
},
{
"left": 382,
"top": 595,
"width": 124,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "29 25 19 12",
"type": "Table"
},
{
"left": 314,
"top": 609,
"width": 45,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16 30",
"type": "Picture"
},
{
"left": 382,
"top": 609,
"width": 124,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "26 23 20 14",
"type": "Table"
},
{
"left": 314,
"top": 622,
"width": 45,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "17 34",
"type": "Picture"
},
{
"left": 314,
"top": 622,
"width": 192,
"height": 49,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "30 21 19 11 18 30 28 22 20 15 19 35 29 25 15 11 20 31 28 22 18 12",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 674,
"width": 198,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber : Data Transaksi Stockist 319 Padang Agar masukan dapat dilatih, tabel diubah kedalam bentuk matriks P berukuran 5x14 dan data sisanya",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (Print) Vol. VI No. 1, Des 2019, hlm. 11 - 18",
"type": "Page header"
},
{
"left": 362,
"top": 51,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2550-0201 (Online)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 63,
"width": 298,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33330/jurteksi.v7i1.xxx Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 772,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "digunakan untuk pengujian dengan matriks U berukuran 5x6.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 144,
"width": 198,
"height": 93,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil keluaran (target) yang diinginkan berupa minat konsumen yang terbagi menjadi 2 pola, yaitu Prediksi minat buruk (0) dan Prediksi minat baik (1). Pada pola (0) taksiran antara 0,001 sampai dengan 0,499 dan pola (1) taksiran antara 0,500 sampai dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 240,
"width": 198,
"height": 177,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1,000. Perancangan Algoritma Backpro- pagationPelatihan (training) dilakukan untuk memperkenalkan pola-pola atau model-model dari data masukan. Dari 20 Data yang dilatihkan terdiri atas 14 data pada pola keluaran minat buruk (0) dan 6 data pada pola keluaran minat baik (1). Data dilatihkan dengan dipengaruhi oleh model algoritma jaringan yang digunakan, jumlah lapisan tersembunyi, nilai konstanta belajar, besar galat, dan fungsi aktivasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 447,
"width": 211,
"height": 46,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3. Variabel Input dan target jaringan untuk data pelatihan No Data Input Pelatihan Target",
"type": "Table"
},
{
"left": 84,
"top": 490,
"width": 193,
"height": 70,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "X1 X2 X3 X4 X5 1 31 26 20 15 11 1 2 35 30 25 18 13 1 3 34 28 23 16 15 1 4 34 30 24 19 14 1",
"type": "Picture"
},
{
"left": 84,
"top": 563,
"width": 193,
"height": 41,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5 33 28 23 20 15 1 6 32 28 25 18 13 1 7 35 30 23 16 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 593,
"width": 200,
"height": 114,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 8 31 29 25 15 12 0 9 33 30 25 16 13 0 10 35 26 23 15 11 0 11 34 29 20 17 15 0 12 33 26 24 15 14 0 13 31 30 23 19 15 0 14 34 28 24 20 12 0",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 116,
"width": 197,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel input dan target jaringan untuk data Pengujian",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 144,
"width": 198,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4. Variabel input dan target jaringan untuk data pengujian",
"type": "Text"
},
{
"left": 329,
"top": 177,
"width": 171,
"height": 64,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No Data Input Pengujian Target X1 X2 X3 X4 X5 1 35 29 25 19 12 1 2 30 26 23 20 14",
"type": "Picture"
},
{
"left": 332,
"top": 231,
"width": 155,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 3 34 30 21 19 11",
"type": "Picture"
},
{
"left": 332,
"top": 249,
"width": 155,
"height": 64,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 4 30 28 22 20 15 0 5 35 29 25 15 11 0 6 31 28 22 18 12 0",
"type": "Picture"
},
{
"left": 316,
"top": 316,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebelum jaringan dibangun terlebih dahulu dilakukan preproccessing untuk melakukan normalisasi menggunakan mean dan deviasi standar. Apabila data input disimpan pada matriks p, dan target disimpan pada matriks t, maka :",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 398,
"width": 198,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[pn,meanp,stdp,tn,meant,stdt] = prestd(p,t) Kemudian dibangun jaringan syaraf dengan metode pembelajaran gradient descent dengan momentum (traingdm) : Net = newff(minmax(pn),[41],{’tansig’,’purel in’},’traingdm’);",
"type": "Text"
},
{
"left": 320,
"top": 523,
"width": 190,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 5. Hasil perbandingan Pengujian Akurasi Prediksi Terhadap data uji",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 554,
"width": 176,
"height": 149,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JST 5-2-1 Kondisi Hasil Error KS KJST -0.09 1.09 Baik Salah 2.09 -1.09 Baik Salah 0.32 0.68 Baik Salah 0.82 -0.82 Buruk Salah 0.34 -0.34 Buruk Benar 0.21 -0.21 Buruk Benar 2/4 33.3/66.7",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (Print) Vol. VI No. 1, Des 2019, hlm. 11 - 18",
"type": "Page header"
},
{
"left": 362,
"top": 51,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2550-0201 (Online)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 63,
"width": 298,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33330/jurteksi.v7i1.xxx Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 772,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 116,
"width": 176,
"height": 637,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JST 5-3-1 Kondisi Hasil Error KS KJST 0.33 0.67 Baik Salah 0.88 0.12 Baik Benar 0.06 0.94 Baik Salah -0.34 0.34 Buruk Salah 0.19 -0.19 Buruk Benar 1.11 -1.11 Buruk Salah 2/4 33.3/66.7 JST 5-3-1 Kondisi Hasil Error KS KJST 0.33 0.67 Baik Salah 0.88 0.12 Baik Benar 0.06 0.94 Baik Salah -0.34 0.34 Buruk Salah 0.19 -0.19 Buruk Benar 1.11 -1.11 Buruk Salah 2/4 33.3/66.7 JST 5-4-1 Kondisi Hasil Error KS KJST 0.74 0.26 Baik Benar 1.00 -0.00 Baik Benar -0.13 1.13 Baik Salah 0.67 -0.67 Buruk Salah -0.04 0.04 Buruk Salah 1.00 -1.00 Buruk Benar 3/3 50/50 JST 5-5-1 Kondisi Hasil Error KS KJST 0.38 0.62 Baik Salah 0.88 0.12 Baik Benar -0.40 1.40 Baik Salah 0.48 -0.48 Buruk Benar 0.06 -0.06 Buruk Benar 0.69 -0.69 Buruk Salah 3/3 50/50",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 116,
"width": 198,
"height": 139,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JST 5-6-1 Kondisi Hasil Error KS KJST 0.26 0.74 Baik Salah 1.32 -0.32 Baik Salah 0.65 0.35 Baik Benar 0.89 -0.89 Buruk Salah -0.52 0.52 Buruk Salah 1.08 -1.08 Buruk Salah 1/5 16.7/83.3 Hasilnya terlihat pada gambar 1. berikut",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 258,
"width": 6,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ":",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 406,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Perbandingan pelatihan dengan target",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 447,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berikut output jaringan dengan target (data pengujian dengan target) :",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 595,
"width": 198,
"height": 149,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2. Perbandingan pengujian dengan target Selanjutnya untuk melihat hasil pengujian, maka gunakan perintah berikut :>> plot([0.01:size(P,2)]',T,'bo',[1:size(P,2)]' ,a','r*'); >> title('Hasil Pengujian Dengan Data Pelatihan: Target(o), Output(*)'); >>xlabel('Data Ke-');ylabel ('Target/Output');pause",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (Print) Vol. VI No. 1, Des 2019, hlm. 11 - 18",
"type": "Page header"
},
{
"left": 362,
"top": 51,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2550-0201 (Online)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 63,
"width": 298,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33330/jurteksi.v7i1.xxx Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 772,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "17",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 215,
"width": 198,
"height": 121,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3. Hasil pengujian data pelatihan dengan target Pada gambar 3. terlihat hasil pengujian data pelatihan dengan target. Data ke 2, 3 dan 5 dimana hasil pelatihan sesuai dengan target (1) yang diinginkan dengan nilai aktual 1,00 dan nilai error 0,00. Nilai ini dapat dilihat setelah dilakukan perintah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 337,
"width": 198,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "”>> sprintf('%2d %9.2f %7.2f",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 353,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "%5.2f\\n',H')”",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 367,
"width": 198,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berikut ini gambar 4. adalah hasil pengujian dengan data uji(pembanding) :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 539,
"width": 198,
"height": 108,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 4. Hasil pengujian data pembanding (pengujian) dengan target Pada gambar 4. terlihat hasil pengujian data pembanding (pengujian) dengan target. Data ke 2 dan ke 6 di mana hasil pelatihan sesuai dengan target (0) yang diinginkan dengan nilai aktual 1,00 dan nilai error -0,00.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 650,
"width": 198,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesimpulan hasil uji berdasarkan tabel 5.3 :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 677,
"width": 198,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Arsitektur Jaringan 5-2-1 Hasil pembelajaran data ke-5 sesuai dengan target yang diinginkan yaitu 0,97 nilai error tidak ada (0,03). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 116,
"width": 198,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sebanyak 9 data (64,3%), jumlah salah sebanyak 5 data (35,7%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 144,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Arsitektur Jaringan 5-3-1",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 157,
"width": 198,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pembelajaran data ke-2 dan 3 sesuai dengan target yang diinginkan yaitu 0,98 nilai error tidak ada (0,02).",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 199,
"width": 198,
"height": 149,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 8 data (57,1%), jumlah salah sebanyak 6 data (42,9%). 2. Arsitektur Jaringan 5-4-1 Hasil pembelajaran data ke-4 sesuai dengan target yang diinginkan yaitu 0,92 nilai error tidak ada (0,08). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 6 data (42,9%), jumlah salah sebanyak 8 data (57,1%). 3. Arsitektur Jaringan 5-5-1",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 351,
"width": 198,
"height": 190,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pembelajaran data ke-3 dan 4 sesuai dengan target yang diinginkan yaitu 0.99 dan 0.99 nilai error tidak ada (0,01). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 9 data (64,3%), jumlah salah sebanyak 5 data (35,7%). 4. Arsitektur Jaringan 5-6-1 Hasil pembelajaran data ke-2 sesuai dengan target yang diinginkan yaitu 0,98 nilai error tidak ada (0,02). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 7 data (50%), jumlah salah sebanyak 7 data (50%). Kesimpulan hasil uji berdasarkan tabel",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 544,
"width": 24,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5.4 :",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 558,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Arsitektur Jaringan 5-2-1",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 572,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pengujian data ke-3, mendekati target yang diinginkan yaitu 0,32, dan nilai error tidak ada (0,68). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 2 data (33,3%), jumlah salah sebanyak 4 data (66,7%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 654,
"width": 198,
"height": 94,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Arsitektur Jaringan 5-3-1 Hasil pengujian data ke-2, mendekati target yang diinginkan yaitu 0,88 nilai error (0,12). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 2 data (33,3%), jumlah salah sebanyak 4 data (66,7%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) ISSN 2407-1811 (Print) Vol. VI No. 1, Des 2019, hlm. 11 - 18",
"type": "Page header"
},
{
"left": 362,
"top": 51,
"width": 139,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN 2550-0201 (Online)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 63,
"width": 298,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33330/jurteksi.v7i1.xxx Available online at http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 772,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "18",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Arsitektur Jaringan 5-4-1",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 130,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pengujian data ke-2, mendekati target yang diinginkan yaitu 1.00 nilai error (-0.00). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 3 data (50%), jumlah salah sebanyak 3 data (50%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 213,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Arsitektur Jaringan 5-5-1",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 226,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pengujian data ke-2, mendekati target yang diinginkan yaitu 0,88 nilai error (0,12). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 3 data (50%), jumlah salah sebanyak 3 data (50%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 309,
"width": 138,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Arsitektur Jaringan 5-6-1",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 323,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pengujian data ke-3, mendekati target yang diinginkan yaitu 0,65 nilai error (0,35). Pada Ketepatan JST (KJST) jumlah benar sebanyak 1 data (16,7%), jumlah salah sebanyak 5 data (83,3%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 434,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 459,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jaringan Syaraf Tiruan dapat digunakan untuk memprediksi minat konsumen Stockist 319, berdasarkan tingkatan konsumen terhadap produk yaitu sangat suka, suka, biasa, tidak suka dan tidak tahu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 565,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 602,
"width": 198,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[1] Safik Ritonga, suryo Atmojo, “Pengembangan model jaringan syaraf tiruan untuk memprediksi jumlah mahasiswa baru di PTS surabaya”, Vol.12, No. 1, Tahun",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 671,
"width": 30,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2018.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 685,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[2] Aulia Yudha Prathama, Akhmad",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 699,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aminullah, Ashar Saputra,",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 710,
"width": 183,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“Pendekatan ANN(Artificial Neural",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 116,
"width": 198,
"height": 121,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Network) untuk penentuan prosentase bobot pekerjaan struktur pada rumah sakit pratama”, VOL 7, NO.1, DESEMBER 2017; 14-25, DOI 10.22146/teknosains.30139, https://jurnal.ugm.ac.id/teknosains. [3] Dimas Fajar Latif Maulana, “Aktivitas promosi dalam pemasaran smart”, Artikel Publikasi.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 240,
"width": 197,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[4] EV Hanifah, Sukarelawati, Agustini, “Metode promosi melalui direct selling dalam meningkatkan minat konsumen menggunakan jasa hotel”,",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 295,
"width": 198,
"height": 398,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3 Nomor 1, April 2017 [5] Ferdian, Edwar, Pembangunan Perangkat Lunak Prediksi Harga Saham dan Indeks, Tesis, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2007 [6] Hendri Cahya Aprilianto, Sri Kumalaningsih dan Imam Santoso, “Penerapan Jaringan Syaraf tiruan untuk peramalan penjualan dalam mendukung pengembangan Agroindustri coklat di kabupaten bliter, DOI: 10.21776/ub.habitat.2018.029.3.16, ISSN: 0853-5167 ; 2338-2007 [7] Laila Sari Lubis, Agus Buono, “Pemodelan jaringan syaraf tiruan untuk memprediksi awal musim hujan berdasarkan suhu permukaan laut”, Volume 1 Nomor 2 Halaman 52- 61, ISSN: 2089-6026, http://journal.ipb.ac.id/index.php/jika [8] Luh Mirayani, “Analisis penerapan strategi direct selling dan dampaknya terhadap volume penjualan pada PT.Karya Pak Oles tokce di desa bengkel tahun 2016”, Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017.",
"type": "Table"
}
] |
5742a9b0-8b00-d93c-b17c-0c6501a5887d | https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/download/4109/1693 | [
{
"left": 204,
"top": 66,
"width": 218,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 6 – No. 2, year (2022), page 1508-1511",
"type": "Text"
},
{
"left": 224,
"top": 85,
"width": 194,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 808,
"width": 383,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 116,
"top": 146,
"width": 394,
"height": 41,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Improving the Learning of Plate Dance Through the Explicit Instruction for Class VIII Deaf Children",
"type": "Section header"
},
{
"left": 249,
"top": 211,
"width": 125,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nandini 1 *,Zulmiyetri 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 229,
"width": 280,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1.2 Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Padang, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 258,
"width": 421,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Corresponding Author. E-mail: * 1 [email protected], 2 [email protected] Receive: 07/08/2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 240,
"top": 273,
"width": 270,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Accepted: 27/09/2022 Published: 01/10/2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 338,
"width": 45,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 365,
"width": 459,
"height": 177,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The study was conducted to see the improvement of learning the art of plate dance through an explicit instruction in class VIII deaf students at SLB N 1 Sungai Pagu. This research is a classroom action research where the research subjects are deaf students in class VIII and the teacher as a collaborator. The research was conducted in two cycles where the first cycle consisted of four meetings and the second cycle consisted of three meetings. The cycle consists of four stages, namely planning, action, observation and reflection. Data collection techniques in the form of tests and non-tests. From the results of the research, the initial ability of students, namely NA reached 30% & and AW reached 25.6%. After taking action in the first cycle, the results of the students' acquisition were 73.3% NA and 66.6% AW. After taking action in cycle II, the results of the acquisition of NA students were 93.3% and AW were 90%. The results of the data show that there is an increase in children's abilities in learning the art of plate dance using an explicit instruction .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 553,
"width": 318,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: Plate Dance Learning; model Explicit instruction ; Deaf",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 593,
"width": 217,
"height": 185,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Introduction The deaf are children with overall deafness or who still have residual hearing, where the child requires special education services to overcome the child's limitations (Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, 2016). Deaf children have the characteristics of having delays in language and speech development, have academic barriers, are more emotional and have problems in social adjustment (Gunawan, 2016). Deaf children have several needs including the need for expression which is taken into",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 593,
"width": 220,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "consideration for the self-development of deaf children through dance learning activities.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 634,
"width": 221,
"height": 140,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Learning dance is beneficial for deaf children for growth and improvement of creativity, positive attitude, health and intelligence, personal development of children and improvement of academic abilities (Haryati, 2014). Dance learning that can be implemented in deaf children is learning the art of Indonesian dance, one of which is plate dance. The advantages of plate dance are that it has high aesthetics,",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 27,
"width": 233,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 1508 ( Nandini, Zulmiyetri )",
"type": "Page header"
},
{
"left": 121,
"top": 802,
"width": 383,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 84,
"width": 223,
"height": 333,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "is useful for the flexibility of children's body movements, mental sensitivity, sharpens motor skills, stimulates sensory responses, develops children's creativity. Learning the art of plate dance is in line with implementing the Director General's Decree Number 10/D/KR/2017 in art and culture subjects for deaf children in class VIII at KD 3.3 Knowing the dynamics of Indonesian dance movements and KD: 4.3 Indonesian dance dances are based on the dynamics of motion. Deaf children are required to be able to complete these basic competencies with a benchmark for learning success, namely if students can practice various forms of motion by coordinating the motion of each limb with a balance of motion and music, if students are able to explain the meaning of plate dance with related things in everyday life, and the child is able to perform movements in the planned sequence for the results of the ability to interact with other people.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 415,
"width": 224,
"height": 209,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on a preliminary study on January 11, 2022 at SLB N 1 Sungai Pagu, it is known that learning the art of dance for deaf children has been carried out, one of which is plate dance. Dance learning is left to the homeroom teacher because there is no special teacher in dance learning. Based on an interview with the homeroom teacher of class VIII B, it was explained that the learning of dance, especially plate dance, had been carried out using a demonstration model where learning activities showed visual media, namely videos from YouTube as learning materials.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 622,
"width": 222,
"height": 154,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The teacher explains that the limitations of teachers who do not have special experience in the field of dance affect learning so that it is not optimal. The teacher also admits that the demonstration learning model used in plate dance lessons is not effective as seen in the process and low learning outcomes. It is known that in class VIII B there are two students where the initial ability to learn the art of plate dance, namely NA 30% and AW 25.6%,",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 84,
"width": 223,
"height": 30,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "both have not achieved maximum completeness.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 111,
"width": 231,
"height": 182,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In learning the art of plate dance, children have difficulty in making movements by coordinating the movements of each body member such as the alignment of the movements of the head, body, hands and feet. In addition, deaf children have difficulty in mastering the technique of holding dance properties, namely plates. In learning the art of plate dance, deaf children do not yet have accuracy in every movement, the movements are still rough, sometimes the movements are not in order.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 291,
"width": 231,
"height": 278,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "For the above problems, the writer and the teacher will collaborate to overcome how to maximize the learning of plate dance for deaf children. The plate dance lesson will be implemented using an explicit instruction . The explicit instruction model is a model in which the implementation of learning is carried out with a step-by-step pattern and emphasizes important points that maintain the focus of student achievement and overcome difficulties that may be faced by deaf children so that the learning process and learning outcomes obtained are maximized. The explicit instruction can be used because it is in accordance with the characteristics of deaf children and the learning steps accommodate the hearing impairments of deaf children and can stimulate students' interest and enthusiasm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 587,
"width": 43,
"height": 17,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Method",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 607,
"width": 225,
"height": 154,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research is classroom action research , which is a research activity on learning activities where it is implemented, intended to be generated and practiced in the classroom simultaneously (Susilowati, 2018). The research took place in class VIII/B of SLB N 1 Sungai Pagu in the subject of cultural arts with the subject of deaf children in class VIII/B with the initials NA and AW and the teacher as a collaborator.",
"type": "Text"
},
{
"left": 323,
"top": 27,
"width": 233,
"height": 31,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 1509 ( Nandini, Zulmiyetri )",
"type": "Page header"
},
{
"left": 102,
"top": 802,
"width": 420,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 84,
"width": 229,
"height": 99,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This research was conducted in two cycles where the first cycle was carried out in four meetings and the second cycle was carried out in three meetings consisting of the stages of planning, implementing actions, observing and reflecting (Arikunto, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 192,
"width": 219,
"height": 168,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research data collection techniques apply test and non-test instruments in the form of observation, documentation and interviews (Widayanti Ani, 2014). Data analysis techniques in the form of qualitative data in the form of narrative information related to the plate dance learning process using an explicit instruction , and quantitative data analysis in the form of information depicted on a graph that contains an increase in dance learning for deaf children using an explicit instruction .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 390,
"width": 115,
"height": 17,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Results and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 411,
"width": 34,
"height": 17,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Result",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 431,
"width": 215,
"height": 207,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analysis of the graphic data shows that the explicit instruction has an impact on improving the learning of plate dance for deaf students in class VIII/B at SLB N 1 Sungai Pagu. The test is in the form of an action test, the assessment criteria can be (B) with a score of 2, can be assisted (BDB) with a score of 1 and cannot (TB) with a score of 0. The criteria for the success of the assessment according to (Arikunto, 2018) are 80% - 100% very good , 70% - 79% good, 60% - 69% enough, 50% - 59% less. The results of students' abilities in cycle I are depicted in the following graph:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 323,
"width": 217,
"height": 60,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Graph 1. Recapitulation of the Learning Ability Value of Plate Dance Using the Explicit Instruction in Cycle I",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 396,
"width": 220,
"height": 236,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In the graph, it is known that there is an increase in learning the art of plate dance in children. At the first to fourth meetings, NA scored 34.4%, 41.1%, 63.3%, and 73.3%, AW scored 30%, 37.7%, 58.8%, 66.6%. Based on the data in the four meetings above, it can be seen that there is an increase in children's abilities by providing action through an explicit instruction even though it is not satisfactory. The researcher and the teacher as collaborators discussed and decided that an action was taken to cycle II so that the children's abilities were maximized.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 630,
"width": 215,
"height": 31,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In cycle II, the child's abilities are depicted in the following graph:",
"type": "Text"
},
{
"left": 329,
"top": 89,
"width": 215,
"height": 142,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% NA AW Meeting 1",
"type": "Picture"
},
{
"left": 372,
"top": 180,
"width": 172,
"height": 115,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Meeting 2 Meeting 3 Meeting 4 34,4% 30% 41,1% 37,7% 63,3% 58,8% 73,3% 66,6%",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 27,
"width": 233,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 1510 ( Nandini, Zulmiyetri )",
"type": "Page header"
},
{
"left": 121,
"top": 802,
"width": 383,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 308,
"width": 218,
"height": 59,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Graph 2. Recapitulation of the Learning Ability Value of Plate Dance Using the Explicit Instruction in Cycle II",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 381,
"width": 218,
"height": 75,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "From the graph, the child's ability has increased rapidly in cycle II. At the first to the third meeting, NA scored 81.1%, 87.7%, 93.3% and AW scored 76.6%, 83.3% and 90%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 454,
"width": 214,
"height": 75,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The researcher and the teacher as collaborators recapitulate the child's initial ability with the child's ability after being given action in cycle I and cycle II, which is described in the table below:",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 542,
"width": 200,
"height": 47,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Name Initial Ability Cycle I Cycle II NA 30% 73,7% 66,6% AW 25,6% 93,3% 90%",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 602,
"width": 223,
"height": 104,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "From the data after being given the action in cycle II, it can be seen that children can independently practice learning the art of plate dance without the help of researchers. Researchers with teachers as collaborators decide that the action is sufficient in cycle II.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 84,
"width": 55,
"height": 17,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 99,
"width": 212,
"height": 206,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Learning the art of plate dance is a learning developed to train deaf children about beauty, harmony, emotional regulation, taste sensitivity, patience and self-control (Kurniati, 2020). Deaf children are children who are deaf in part or all of their hearing which causes the child to be unable to hear and affects language and speech (Zulmiyetri, 2017). Although the hearing limitations of deaf children do not limit them in academic abilities in learning, including learning the art of plate dance.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 304,
"width": 210,
"height": 162,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This study uses an explicit instruction to improve the learning of plate dance for class VIII deaf students at SLB N 1 Sungai Pagu which was carried out in two cycles with seven meetings. Explicit instruction is a model that refers to direct learning specifically designed to improve children's learning related to procedural knowledge and declarative knowledge where learning is gradual (Yasa, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 465,
"width": 210,
"height": 177,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In the process of improving the ability to learn the art of plate dance using an explicit instruction , the researchers tried to make the children understand the lessons learned. Researchers guide and direct children, providing rewards such as praise, food and nominal pocket money if children can do things in accordance with the dance learning procedures being taught so that children are more enthusiastic and enthusiastic in learning plate dance.",
"type": "List item"
},
{
"left": 330,
"top": 641,
"width": 205,
"height": 133,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The percentage of children's abilities showed a very good increase in learning outcomes after being given the action, NA obtained a percentage of 93.3% which was initially 30% and AW 90% which was initially only 25.6% in the initial ability. It can be concluded that the research objective in improving the learning of plate dance using the explicit",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 84,
"width": 213,
"height": 149,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% NA AW Meeting I Meeting II Meeting III",
"type": "Picture"
},
{
"left": 139,
"top": 240,
"width": 87,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "81,1% 76,6%",
"type": "Table"
},
{
"left": 139,
"top": 254,
"width": 87,
"height": 28,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "87,7% 83,3% 93,3% 90%",
"type": "Table"
},
{
"left": 323,
"top": 27,
"width": 233,
"height": 31,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 1511 ( Nandini, Zulmiyetri )",
"type": "Page header"
},
{
"left": 102,
"top": 802,
"width": 420,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 84,
"width": 206,
"height": 31,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "instruction has been achieved with satisfactory results.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 138,
"width": 57,
"height": 17,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 159,
"width": 229,
"height": 294,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The results of the implementation of the learning implementation of the art of plate dance for deaf students in class VIII/B at SLB N 1 Sungai Pagu according to the plan. Actions are carried out in two cycles, where one cycle consists of action, action implementation (consisting of orientation, presentation, structured exercises, guided exercises, and independent stages), observation, and reflection. Cycle I consisted of four meetings and cycle II consisted of three meetings. From the results of the child's ability in cycle II, namely NA 93.3% with 30% initial ability and 90% AW with initial ability 25.6%, it shows that the research objective in improving plate dance learning using an explicit instruction model can improve plate dance learning in students. children and show good results.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 478,
"width": 74,
"height": 17,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DaftarPustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 83,
"top": 499,
"width": 215,
"height": 47,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[1] Arikunto, S. (2018). Evaluasi Program Pendidikan (2nd ed.). Bumi Aksara.",
"type": "List item"
},
{
"left": 83,
"top": 546,
"width": 219,
"height": 64,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[2] Gunawan, D. (2016). Modul Guru Pembelajar Slb Tunarungu Kelompok Kompetensi a. In Pppptk Tk Dan Plb Bandung .",
"type": "List item"
},
{
"left": 83,
"top": 610,
"width": 218,
"height": 64,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[3] Haryati, T. (2014). Manfaat Belajar Seni Tari pada Anak Tunarungu. Jurnal Assesmen Dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus , 13 (1), 56–61.",
"type": "List item"
},
{
"left": 83,
"top": 673,
"width": 218,
"height": 64,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[4] Kurniati, D. (2020). Pembelajaran Tari dengan Metode Komtal Bagi Siswa Tunarungu SLB Purna Yuda Bhakti Surabaya. Universitas Surabaya ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 737,
"width": 59,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "59 (1), 1–16.",
"type": "List item"
},
{
"left": 83,
"top": 753,
"width": 216,
"height": 31,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[5] Pusdiklat Pegawai Kemendikbud. (2016). Modul 03. In T. P. Pegawai",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 84,
"width": 195,
"height": 32,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Ed.), Modul 3 (Pertama). Pusdiklat Pegawai Kemendikbud Edisi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 328,
"top": 116,
"width": 234,
"height": 79,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[6] Susilowati, D. (2018). Edunomika – Vol. 02, No. 01 (Pebruari 2018) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Solusi Alternatif Problematika Pembelajaran Dwi Susilowati . 02 (01),",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 195,
"width": 33,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "36–46.",
"type": "List item"
},
{
"left": 328,
"top": 211,
"width": 222,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[7] Widayanti Ani. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia , VI (1), 87–93.",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 258,
"width": 238,
"height": 175,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[8] Yasa, I. W. A. M. E. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Berbantuan Cd Interaktif Untuk Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Multimedia Dalam Pembelajaran Audio Digital Di Smk Ti Bali Global Singaraja. KARMAPATI (Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika) , 1 (1), 115–127.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 433,
"width": 225,
"height": 95,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "[9] Zulmiyetri, Z. (2017). Metoda Maternal Reflektif (MMR) untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Lisan Anak Tunarungu. Jurnal Konseling Dan Pendidikan , 5 (2), 62. https://doi.org/10.29210/117500",
"type": "List item"
},
{
"left": 332,
"top": 554,
"width": 64,
"height": 17,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Autor Profile",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 575,
"width": 220,
"height": 104,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "My name is Nandini, born in Jambi on October 18, 2000. I am a 2018 student majoring in Special Education at Padang State University. I am in the process of completing my final project (thesis) for the requirements to get a Bachelor of Education degree.",
"type": "Text"
}
] |
640a4e53-de53-2791-d92d-151fbdd28bc6 | http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/biomedika/article/download/272/244 | [
{
"left": 65,
"top": 200,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 440,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 63,
"top": 28,
"width": 106,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOMEDIKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 63,
"top": 49,
"width": 103,
"height": 6,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN : 1979 - 035X (printed edition)",
"type": "Table"
},
{
"left": 63,
"top": 55,
"width": 135,
"height": 6,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN : 2302 - 1306 (electronic/Portal e-Journal)",
"type": "Text"
},
{
"left": 471,
"top": 49,
"width": 62,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available online at www.biomedika.ac.id",
"type": "Page header"
},
{
"left": 64,
"top": 64,
"width": 102,
"height": 6,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 10, No. 02, September 2017",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 662,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 64,
"top": 218,
"width": 473,
"height": 90,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lada merupakan salah satu jenis rempah yang cukup penting, baik ditinjau dari peranannya sebagai penyumbang devisa negara maupun kegunaannya yang khas dan tidak dapat digantikan oleh jenis rempah lainnya. Pada proses pengolahan lada yang masih dilakukan dengan cara yang kurang higienis, risiko produk terkontaminasi oleh jamur selama proses pengolahan lada bubuk masih sangat besar, khususnya jamur xerofilik, yaitu jamur yang mampu tumbuh pada produk kering atau kadar air yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya jamur xerofilik pada lada bubuk dan mengetahui spesies jamur xerofilik apa saja yang berpotensi sebagai penghasil toksin pada lada bubuk. Metode yang digunakan untuk pemeriksaan yaitu metode taburan. Sampel lada bubuk di encerkan dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 311,
"width": 22,
"height": 5,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "-1 -2",
"type": "Table"
},
{
"left": 331,
"top": 311,
"width": 4,
"height": 5,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "-3",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 312,
"width": 473,
"height": 36,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menggunakan aquades steril, dengan pengenceran 10 , 10 , dan 10 , masing-masing di inokulasikan ke dalam medium DG18 pada cawan petri steril dan diinkubasi selama 5-7 hari. Kemudian di identifikasi secara makroskopis dan mikroskopis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 352,
"width": 473,
"height": 50,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil identifikasi menunjukan lada bubuk terkontaminasi jamur xerofilik. Spesies jamur xerofilik yang terdapat pada lada bubuk yaitu Aspergillus candidus, Aspergillus ochraceus, Aspergillus fumigatus, Eurotium herbariorum, Aspergillus tamarii, Eurotium chevalieri, Aspergillus penicilloides, Aspergillus niger, dan Aspergillus oryzae. Dari 9 spesies jamur yang ditemukan, 6 diantaranya dapat berpotensi sebagai penghasil mikotoksin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 123,
"top": 79,
"width": 352,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Identifikasi Jamur Kontaminan yang Bersifat Xerofilik pada Lada Bubuk",
"type": "Section header"
},
{
"left": 201,
"top": 128,
"width": 198,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Identification of Fungi Contaminants Are",
"type": "Section header"
},
{
"left": 183,
"top": 155,
"width": 234,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Santika Widowati, Kartinah W. , dan Guruh Sri Pamungkas *",
"type": "Text"
},
{
"left": 143,
"top": 164,
"width": 315,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Program Studi D-III Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi",
"type": "Text"
},
{
"left": 211,
"top": 174,
"width": 178,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "* Corresponding author: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 412,
"width": 215,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : lada bubuk, kontaminan, jamur xerofilik",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 457,
"width": 473,
"height": 77,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pepper is one of the types of spices that is significant both in terms of its role as a contributor of foreign exchange for the country and its purpose is specific and cannot be replaced by the type of the other spices. In processing the pepper is still carried out in a way that is less hygienic, the risk of contaminated products by fungi during processing the pepper powder is still very large, especially fungi xerophilic, namely fungi that are able to grow on the dry product or low water levels. This research aims to know the existence of fungi xerophilic on the pepper powder and know what xerofilik fungal species that potentially as producer of the toxin on the pepper powder.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 538,
"width": 473,
"height": 36,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The method used for checking the finishing method. Samples of ground pepper in encerkan using sterile aquades, with dilution are 10-1, 10-2, and 10-3, each in inoculation into the medium DG18 on the cup petri sterile and incubation for 5-7 days. Then in the identification by makroskopis and microscopic vermin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 579,
"width": 473,
"height": 49,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of the identification of the show pepper powder contaminated with fungi xerophilic. Fungal xerophilic species found on the pepper powder are Aspergillus candidus, Aspergillus ochraceus, Aspergillus fumigatus, Eurotium herbariorum, Aspergillus tamarii, Eurotium chevalieri, Aspergillus penicilloides, Aspergillus niger and Aspergillus oryzae. From 9 species of fungi found, 6 of them can potentially as producer mikotoksin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 639,
"width": 232,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: pepper powder, contaminants, fungi xerophilic",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 662,
"width": 239,
"height": 58,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "lebih memilih menggunakan lada bubuk dibandingkan biji lada yang masih utuh, karena kepraktisannya sehingga mempermudah dalam penggunaannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 726,
"width": 229,
"height": 42,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lada bubuk biasanya digunakan sebagai bumbu masak, penambah cita rasa pada makanan, dan sebagai obat tradisional. Pada",
"type": "Text"
},
{
"left": 63,
"top": 679,
"width": 233,
"height": 88,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lada merupakan salah satu jenis rempah yang cukup penting, baik ditinjau dari peranannya sebagai penyumbang devisa negara maupun kegunaannya yang khas dan tidak dapat digantikan oleh jenis rempah lainnya (Hidayat et al. , 2009). Masyarakat pada zaman sekarang",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 78,
"width": 231,
"height": 186,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "proses pengolahan lada yang masih dilakukan dengan cara yang kurang higienis, risiko produk terkontaminasi oleh jamur selama proses pengolahan lada bubuk masih sangat besar. Mulai dari perontokan buah lada yang dilakukan dengan cara diinjak-injak, penjemuran yang sangat sederhana, peralatan dan ruangan yang kurang bersih, memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme, terutama jamur (Hidayat , 2009). Jamur xerofilik et al. merupakan kelompok jamur yang dapat hidup pada kondisi kering (Rahayu, 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 269,
"width": 231,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diantara beberapa jamur xerofilik dapat menghasilkan mikotoksin yang dapat menye- babkan berbagai macam penyakit yang berba- haya bagi kesehatan, bahkan hingga kematian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 78,
"width": 230,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "D sebanyak 10 gram. Disiapkan 4 erlemeyer yang berisi 90 ml aquadest steril. Disiapkan 12 cawan petri steril dan 8 tabung reaksi steril. Dituangkan 10 gram sampel A, B, C, dan D ke dalam erlenmeyer yang berisi 90 ml aquadest steril, lalu dihomogenkan. Dilakukan pengen-",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 171,
"width": 230,
"height": 234,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "-3 ceran sampai dengan 10 . Dipipet 1 ml suspensi dari setiap pengenceran, kemudian dilakukan inokulasi secara taburan kedalam cawan petri steril secara aseptis. Dituangkan medium DG18 pada cawan petri steril. Di-inkubasi pada suhu kamar selama 5 sampai 7 hari. Koloni jamur yang tumbuh pada medium DG18 diamati secara makroskopis dan mikroskopis. Diamati secara makroskopis pada jamur didalam cawan petri dengan cara melihat bentuk dan warna koloni, diamati pada permukaan atas dan permu- kaan bawah cawan petri. Diamati secara mi- kroskopis dengan cara membuat preparat jamur menggunakan cat Lactophenol Cotton Blue kemudian diamati dengan mikroskop.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 331,
"width": 228,
"height": 232,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jamur xerofilik adalah kelompok jamur yang senang hidup pada kondisi kering (a w rendah). Bakteri tidak dapat tumbuh pada a < w 0,95, namun tidak demikian halnya dengan jamur. Jamur yang dapat tumbuh pada a 0,90- w 0,80 termasuk dalam jamur xerotoleran, sedangkan jamur yang dapat tumbuh pada a < w 0,80 termasuk dalam jamur xerofilik. Sebagai contoh, selai dan jelli yang memiliki a 0,85- w 0,75 masih dapat diserang oleh jamur xerofilik (Pitt dan Hocking, 2009). Pengaruh jamur xerofilik bagi kesehatan dari beberapa spesies- nya yaitu dapat menghasilkan mikotoksin yang dapat menyebabkan mikotoksikosis pada manusia maupun hewan (Maryam, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 568,
"width": 229,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Medium DG18 digunakan untuk identi- fikasi jamur dari makanan kering dan setengah kering, termasuk buah, rempah-rempah, sereal, kacang, daging, dan ikan (Acumedia, 2011). Keuntungan menggunakan medium DG18 yaitu mengandung liserol yang berfungsi sebagai sumber karbon dan membuat konsentrasi air menjadi 18%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 426,
"width": 228,
"height": 106,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Persiapan Blangko a. Blangko Udara Medium DG18 dituang dalam cawan petri steril, kemudian medium dibuka selama bekerja dalam entkas. Setelah pekerjaan selesai cawan petri ditutup kembali dan diinkubasi pada suhu kamar selama 5-7 hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 536,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Blangko Pengencer",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 552,
"width": 229,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pipet 1 ml aquadest steril, kemudian dimasukan ke dalam cawan petri. Cairkan me- dium DG18 kemudian dituang ke dalam cawan petri, biarkan hingga padat kemudian diinkubasi pada suhu kamar selama 5-7 hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 631,
"width": 91,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Blangko Media",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 647,
"width": 229,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media DG18 dibuat pada cawan petri steril, diinkubasi pada suhu kamar selama 5-7 hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 710,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 64,
"top": 726,
"width": 80,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prosedur Kerja",
"type": "Table"
},
{
"left": 307,
"top": 695,
"width": 154,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 64,
"top": 710,
"width": 348,
"height": 42,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Hasil Identifikasi 1. Persiapan Sampel",
"type": "Table"
},
{
"left": 82,
"top": 757,
"width": 209,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Disiapkan 4 sampel lada bubuk A, B, C dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 726,
"width": 229,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil identifikasi jamur ditampilkan di Ta- bel 1-4, secara makroskopis di Gambar 1-4, dan secara mikroskopis di Gambar 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 27,
"width": 101,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "26 Santika Widowati et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 493,
"top": 27,
"width": 40,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biomedika",
"type": "Page header"
},
{
"left": 100,
"top": 81,
"width": 396,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Hasil identifikasi jamur xerofilik dari sampel A (lada bubuk bermerk) pada medium DG18",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 155,
"width": 397,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Hasil identifikasi jamur xerofilik dari sampel B (lada bubuk bermerk) pada medium DG18",
"type": "Text"
},
{
"left": 89,
"top": 220,
"width": 419,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3. Hasil identifikasi jamur xerofilik dari sampel C (lada bubuk tidak bermerk) pada medium DG18",
"type": "Caption"
},
{
"left": 88,
"top": 308,
"width": 420,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4. Hasil identifikasi jamur xerofilik dari sampel D (lada bubuk tidak bermerk) pada medium DG18",
"type": "Caption"
},
{
"left": 178,
"top": 321,
"width": 148,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sampel Jamur D",
"type": "Table"
},
{
"left": 270,
"top": 332,
"width": 59,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus niger",
"type": "Picture"
},
{
"left": 270,
"top": 343,
"width": 66,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus tamarii Aspergillus oryzae",
"type": "Table"
},
{
"left": 182,
"top": 235,
"width": 153,
"height": 30,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sampel Jamur C Aspergillus tamarii Aspergillus niger",
"type": "Table"
},
{
"left": 175,
"top": 169,
"width": 178,
"height": 128,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus oryzae Aspergillus penicilloides Eurotium chevalieri Sampel Jamur",
"type": "Table"
},
{
"left": 184,
"top": 180,
"width": 151,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B Aspergillus tamarii",
"type": "Picture"
},
{
"left": 174,
"top": 94,
"width": 180,
"height": 114,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus penicilloides Eurotium chevalieri Sampel Jamur A",
"type": "Table"
},
{
"left": 267,
"top": 104,
"width": 75,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus candidus Aspergillus ochraceus",
"type": "Picture"
},
{
"left": 267,
"top": 125,
"width": 76,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus fumigatus Eurotium herbariorum",
"type": "Table"
},
{
"left": 66,
"top": 442,
"width": 469,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Koloni sampel A pada cawan petri permukaan atas (kiri), pada permukaan bawah (kanan), (a) Aspergillus candidus , (b) Aspergillus ochraceus , (c) Aspergillus fumigatus , (d) Eurotium herbariorum",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 536,
"width": 470,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2. Koloni sampel B pada cawan petri permukaan atas (kiri), pada permukaan bawah (kanan), (a) Aspergillus tamarii , (b) Aspergillus penicilloides , (c) Eurotium chevalieri .",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 631,
"width": 470,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3. Koloni sampel C pada cawan petri permukaan atas (kiri), pada permukaan bawah (kanan), (a) Aspergillus tamarii , (b) Aspergillus niger , (c) Aspergillus oryzae, (d) Aspergilus penicilloides , (e) Eurotium chevalieri",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 723,
"width": 471,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 4. Koloni sampel D pada cawan petri permukaan atas (kiri), pada permukaan bawah (kanan), (a) Aspergillus niger , (b) Aspergillus tamarii , (d) Aspergillus oryzae.",
"type": "Text"
},
{
"left": 63,
"top": 28,
"width": 134,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 10, No. 02, September 2017",
"type": "Page header"
},
{
"left": 479,
"top": 28,
"width": 58,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biomedika 27",
"type": "Page header"
},
{
"left": 157,
"top": 254,
"width": 283,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 5. Spesies jamur dan potensinya dalam menghasikanmiko toksin",
"type": "Caption"
},
{
"left": 118,
"top": 270,
"width": 360,
"height": 136,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No Spesies Toksin yang dihasilkan 1 Aspergillus candidus Kojic acid 2 Aspergillus ochraceus Penicillic acid, ochratoxin A, xanthomeginin, viomellein, vioxanthin 3 Aspergillus fumigatus Gliotoxin, verrucologen, fumitremorgin A&B 4 Eurotium herbariorum - 5 Aspergilus tamarii Cyclopiazonic acid, kojic acid 6 Eurotium chevalieri - 7 Aspergillus penicilloides - 8 Aspergillus niger Ochratoxin A 9 Aspergillus oryzae Cyclopiazonic acid, 3-nitropropionic acid Sumber : (Rukmini, 2009).",
"type": "Table"
},
{
"left": 124,
"top": 149,
"width": 331,
"height": 91,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E. herbariorum A. tamarii E. chevalieri A. penicilloides A. oryzae A. candidus A. ochraceus A. fumigatus A. niger",
"type": "Picture"
},
{
"left": 213,
"top": 241,
"width": 167,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 5. Hasil Identifikasi Mikroskopis",
"type": "Caption"
},
{
"left": 64,
"top": 615,
"width": 229,
"height": 152,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seluruh sampel lada bubuk terkontaminasi oleh jamur xerofilik, hal ini mungkin terjadi karena pada proses pengolahan lada masih dilakukan dengan cara yang kurang higienis, alat dan bahan-bahan yang digunakan kurang bersih, serta adanya bahan-bahan lain yang diikutkan dalam proses penggilingan lada bubuk. Perbedaan jenis spesies yang ditemukan pada masing-masing sampel dapat disebabkan oleh kadar air lada yang terlalu tinggi akan",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 426,
"width": 228,
"height": 74,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mengakibatkan banyaknya kontaminasi pada bahan, lingkungan penyimpanan atau kemasan yang kurang memenuhi persyaratan, sehinggga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar air dan kelembaban udara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 504,
"width": 229,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari 9 jamur yang ditemukan, 6 di antaranya berpotensi sebagai penghasil mikotoksin, jenis toksin yang dihasilkan itujukkan di Tabel 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 552,
"width": 228,
"height": 122,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kehadiran jamur xerofilik yang berpotensi menghasilkan mikotoksin pada lada bubuk per- lu mendapatkan perhatian, mengingat bahwa lada merupakan rempah-rempah yang sering digunakan oleh masyarakat. Kondisi optimum untuk produksi mikotoksin adalah pada kadar air 18-30% , suhu 30-40°C dan Rh 85% (Rukmini, 2009).",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 678,
"width": 228,
"height": 90,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengujian kadar air pada masing-masing sampel lada bubuk bertujuan untuk memper- kuat data hasil identifikasi. Jamur xerofilik adalah jamur yang mampu tumbuh pada pro- duk kering dengan a < 0,80, untuk itu perlu w diketahui berapa nilai a pada masing- w",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 426,
"width": 83,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Pembahasan",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 441,
"width": 230,
"height": 169,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian menunjukan bahwa dari semua sampel lada bubuk yang diidentifikasi terkontaminasi jamur xerofilik. Spesies jamur xerofilik yang ditemukan bervariasi pada selu- ruh sampel. Hasil identifikasi jamur xerofilik pada lada bubuk didapatkan jamur Aspergillus candidus , Aspergillus ochraceus , Aspergillus fumigatus , Eurotium herbariorum , Aspergillus tamarii , Eurotium chevalieri , Aspergillus penicilloides, Aspergillus niger, dan Aspergillus oryzae.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 27,
"width": 101,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "28 Santika Widowati et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 493,
"top": 27,
"width": 40,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biomedika",
"type": "Page header"
},
{
"left": 64,
"top": 79,
"width": 230,
"height": 232,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "masing sampel lada bubuk. Uji kadar air lada bubuk pada sampel A, didapatkan hasil 12,59%, jadi sampel A memiliki nilai a 0,12. w Uji kadar air lada bubuk pada sampel B, dida- patkan hasil 11,64%, jadi sampel B memiliki nilai a 0,11. Uji kadar air lada bubuk pada w sampel C, didapatkan hasil 15,70%, jadi sam- pel C memiliki nilai a 0,15. Uji kadar air lada w bubuk pada sampel D, dida-patkan hasil 13,57%, jadi sampel D memiliki nilai a 0,13. w Dari semua hasil yang diperoleh, keseluruhan sampel lada bubuk, sampel A, B, C dan D memiliki nilai a < 0,80, sehingga jamur yang w tumbuh pada semua sampel adalah jamur xerofilik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 315,
"width": 230,
"height": 138,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sifat fisiologis dari masing-masing jamur yang ditemukan yaitu: Aspergillus candidus o tumbuh optimum pada suhu dari 20-24 C o sampai 45-50 C, suhu paling rendah untuk o o pertumbuhan mulai dari 3-4 C sampai 11-13 C, dan suhu paling tinggi pertumbuhan nya pada o o 41-42 C sampai 50-55 C. Aspergillus candidus o tidak mampu tumbuh pada suhu 37 C. Optimum untuk pertumbuhan adalah a > 0,98. A",
"type": "Text"
},
{
"left": 218,
"top": 448,
"width": 4,
"height": 5,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "w",
"type": "Table"
},
{
"left": 64,
"top": 448,
"width": 231,
"height": 100,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "w minimum untuk pertumbuhan Aspergillus candidus adalah a 0,75. Spesies Aspergillus w candidus ini merupakan kapang gudang karena sering ditemukan pada serealia yang kering yang disimpan dalam jumlah besar di gudang (Gandjar , 2000). et al.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 552,
"width": 230,
"height": 106,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus ochraceus tumbuh optimum pa- da a 0,95-0,99, dan a minimum untuk per- w w o tumbuhan adalah 0,79 dalam suhu 25 C. Dapat tumbuh dengan baik pada pH 3-10, tumbuh lambat pada pH 2,2. Suhu paling tinggi untuk o pertumbuhan yaitu 37 C, sedangkan suhu pa- o ling rendah untuk pertumbuhan yaitu 40 C.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 663,
"width": 231,
"height": 105,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus ochraceus dapat menghasilkan mikotoksin yang bersifat toksigenik (Pitt dan Hocking, 2009). Spesies Aspergillus ochraceus ini sering ditemukan pada biji-bijian kopi, rempah-rempah, dan bahan-bahan kering lain nya yang disimpan di gudang (Gandjar , et al. 2000).",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 710,
"width": 231,
"height": 59,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tingkat optimal untuk pertumbuhan Aspergillus penicilloides adalah a 0,89, pada w o suhu 30 C, dan pada pH 5,5 dalam glukosa atau fruktosa. Tumbuh optimum juga pada a 0,91- w",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 79,
"width": 231,
"height": 34,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus fumigatus ini mampu tumbuh pada a 0,82. Suhu paling rendah untuk pertum- w o",
"type": "Text"
},
{
"left": 502,
"top": 108,
"width": 3,
"height": 5,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "o",
"type": "Picture"
},
{
"left": 307,
"top": 110,
"width": 231,
"height": 121,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "buhan yaitu 12 C, optimum nya 40-42 C dan o paling tinggi pada 55 C. Aspergillus fumigatus adalah agen utama aspergillosis pada paru-paru yang menginfeksi pria dan juga burung. Aspergillus fumigatus dapat di temukan pada kacang-kacangan, camilan-camilan dari jagung, lada, bawang kering, susu dan keju (Pitt dan Hocking, 2009).",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 237,
"width": 231,
"height": 230,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Eurotium herbariorum adalah xerofilik yang kuat. Spesies ini tumbuh dapat tumbuh baik pa- da a < 0,85. Pertumbuhan optimum nya yaitu w pada a 0,80-0,85. Pertumbuhan paling rendah- w o nya pada a 0,64 pada suhu 28 C. Ascospora E. w herbariorum dapat berkecambah pada a 0,74. w Spesies ini mampu tumbuh dalam kadar oksigen yang rendah. Habitat Eurotium herbariorum yaitu pada jagung, beras, produk daging, sarden, rempah-rempah dan kacang-kacangan seperti kacang kedelai. Spesies ini langka dan masih sulit untuk di kenali, karena cleistothecia nya berwarna putih dan menghasilkan anamorph nya hanya pada a yang sangat rendah (Pitt dan w Hocking, 2009).",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 472,
"width": 231,
"height": 233,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus tamarii mampu tumbuh pada a w o < 0,78, dan pada suhu 33 C. Spesies ini meru- pakan kapang tropis yang sangat umum, dan ba- nyak ditemukan pada rempah-rempah, jagung, serealia, tanah dan udara (Gandjar , 2000). et al. Eurotium chevalieri tumbuh optimal pada a w 0,94-0,95. Suhu optimum untuk pertumbuhan o Eurotium chevalieri adalah 30-35 C dan suhu maksimum untuk pertumbuhan nya adalah 40- o 43 C. A paling rendah untuk pertumbuhan yaitu w o 0,74 pada 25 C pada media dengan pH 3,8. Askospora spesies ini mengkontaminasi kacang-kacangan, kemiri, ikan asin, tepung be- ras, jagung dan sayuran (Pitt dan Hocking, 2009).",
"type": "Text"
},
{
"left": 63,
"top": 28,
"width": 134,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 10, No. 02, September 2017",
"type": "Page header"
},
{
"left": 479,
"top": 28,
"width": 58,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biomedika 29",
"type": "Page header"
},
{
"left": 63,
"top": 505,
"width": 229,
"height": 200,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus oryzae tumbuh pada suhu pa- o ling rendah 12 C, tumbuh pada suhu paling ting- o gi pada 48 C dan tumbuh optimal pada suhu 25- o 42 C. pH optimum nya yaitu 7,5, sedangkan a w paling rendah untuk pertumbuhan yaitu 0,78. Aspergillus oryzae sulit dibedakan dengan Aspergillus flavus , karena kedua nya memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Aspergillus flavus memiliki koloni dengan ukuran yang sama atau sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Aspergillus oryzae . Koloni A. oryzae berubah pada warna konidia nya dari hijau ke arah coklat o zaitun dengan terus Inkubasi pada suhu 25 C",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 79,
"width": 228,
"height": 90,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hitam, rempah-rempah (Pitt dan Hocking, 2009), dan dapat ditemukan pada aneka substrat, terutama pada makanan fermentasi di kawasan Asia, serta pada lingkungan industri (Gandjar , et al. 2000).",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 710,
"width": 228,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "selama 7-14 hari. Sedangkan koloni A. flavus tetap hijau kuning atau menjadi hijau keabu- abuan. Spesies A. oryzae dapat ditemukan pada",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 205,
"width": 228,
"height": 152,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lada bubuk bermerk dan tidak bermerk terkontaminasi jamur xerofilik. Spesies jamur xerofilik yang terdapat pada lada bubuk yaitu Aspergillus candidus , Aspergillus ochraceus , Aspergillus fumigatus , Eurotium herbariorum , Aspergillus tamarii , Eurotium chevalieri , Aspergillus penicilloides, Aspergillus niger, dan Aspergillus oryzae. Dari 9 spesies jamur yang ditemukan, 6 diantaranya dapat berpotensi se- bagai penghasil mikotoksin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 76,
"width": 231,
"height": 235,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "o 0,93, pada suhu 25 C, pH 6,5 pada media yang mengandung glukosa atau fruktosa atau NaCl. Aspergillus penicillioides mampu berkecambah o tapi tidak dapat tumbuh pada suhu 25 C, a 0,70 w dan pH 4,5-5,5 media yang mengandung glukosa/fruktosa. Aspergillus penicillioides pa- da masih cukup langka dan sulit ditemukan, terutama karena tidak tumbuh pada media yang biasa digunakan untuk isolasi jamur. Pertum- buhan baik pada media yang memiliki a rendah w seperti DG18. Aspergillus penicillioides , sering- kali terdapat pada beragam makanan, termasuk tepung, buah kering, ikan kering, dari rempah- rempah, termasuk lada dan cabai kering (Pitt dan Hocking, 2009).",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 316,
"width": 230,
"height": 34,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus niger dapat tumbuh pada a 0,77, w pH 2,0. Dan suhu minimum untuk pertumbuhan o",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 345,
"width": 3,
"height": 5,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "o",
"type": "Picture"
},
{
"left": 64,
"top": 347,
"width": 230,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspergillus niger 6-8 C, maksimum 45-47 C,",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 361,
"width": 231,
"height": 139,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "o dan optimum 35-37 C. Aspergillus niger lebih banyak ditemukan di iklim yang lebih hangat, Spora hitam memberi perlindungan dari sinar matahari dan sinar UV (Pitt dan Hocking, 2009). Spesies ini kosmopolit di daerah tropis dan subtropis, dan mudah diisolasi dari tanah, udara, air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum, beras, jagung, tebu,kopi, teh, coklat, serta dedaunan (Gandjar , 2000). et al.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 396,
"width": 229,
"height": 18,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Acumedia. 2011. “Dichloran Glycerol (DG-18) Agar Base (7592)”",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 417,
"width": 229,
"height": 60,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biokar diagnostics. 2010. “Dichloran Glycerol (DG18) Agar” Gandjar, I., Sjamsuridzal, W., Oetari, A. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gandjar, I., Samson, R.A., Taweel-Vermeulen, K.V., Oetari, A., Santoso, I. 2000. Pengenalan Kapang Tropik Umum . Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 479,
"width": 229,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghofur, A. 2006. “Identifikasi Jamur Kontaminan pada Susu Kambing Berdasarkan Perbedaan Suhu Dingin”. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 511,
"width": 229,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hidayat, T., Nurdjannah, N., Usmiati, S., 2009. “Analisis Teknis dan Finansial Paket Teknologi Pengolahan Lada Putih (White Pepper) Semi Mekanis”. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan , 20(1):77-91.",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 552,
"width": 229,
"height": 19,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maryam, R. 2014. “Pengendalian Terpadu Kontaminasi Mikotoksin”. 16(1):21-30",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 573,
"width": 227,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pitt, J.I., dan Hocking A.D. 2009 . Fungi and Food Spoilage.",
"type": "Text"
},
{
"left": 325,
"top": 584,
"width": 163,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "New York: Springer Science+Business Media.",
"type": "List item"
},
{
"left": 307,
"top": 594,
"width": 229,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahayu, Endang S. 2007. “Mewaspadai Cemaran Mikotoksin”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 325,
"top": 605,
"width": 177,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Majalah Ilmiah. FOODREVIEW, Vol II (8):46-49.",
"type": "List item"
},
{
"left": 307,
"top": 615,
"width": 229,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rukmi, I. 2009. “Keanekaragaman Aspergillus pada Berbagai Simplisia Jamu Tradisional”. Jurnal Sains & Matematika (JSM) , 17 (2) : 82-89.",
"type": "List item"
},
{
"left": 307,
"top": 647,
"width": 230,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Samson, R.A., Hoekstra, E.S., dan Oorschot, C.A.N.V. 1984. Introduction to Food-Borne Fungi. Netherland: Academy of Arts and Sciences.",
"type": "List item"
},
{
"left": 307,
"top": 678,
"width": 230,
"height": 71,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saparinto, C., dan Susiana, R. 2016. Grow Your Own Medical Plant – Penduan Praktis Menanam 51 Tanaman Obat Populer di Pekarangan. Yogyakarta: LILI PUBLISHER. Toto, H.H. 2013. “Usaha Tani Lada ( Piper nigrum Linn.) di Desa Sahan Kecamatan seluas Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 307,
"top": 190,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 307,
"top": 378,
"width": 109,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 64,
"top": 27,
"width": 101,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "30 Santika Widowati et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 493,
"top": 27,
"width": 40,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biomedika",
"type": "Page header"
}
] |
e3f9b2e7-9181-2655-2000-a76420a95811 | https://ejournal.upi.edu/index.php/manajerial/article/download/1800/1231 | [
{
"left": 435,
"top": 660,
"width": 12,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "35",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 50,
"top": 613,
"width": 399,
"height": 57,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Metode Istiqomah (Sri Sudaryanti) 1 Guru DPK kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi dan Alumni IKIP Bandung jurusan Pendidikan Management Tahun 1986",
"type": "Picture"
},
{
"left": 50,
"top": 321,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "A. Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 50,
"top": 333,
"width": 196,
"height": 204,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap, pengetahuan, dan keterampilan lulusan yang diharapkan disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing satuan pendidikan. Tujuan Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah: “Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.” Dari tujuan tersebut tersirat bahwa Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan ingin : 1. Membentuk Sikap ( Attitude ) lulusan agar memiliki kepribadian dan akhlak mulia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 537,
"width": 196,
"height": 60,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "2. Membekali Pengetahuan ( Kognitif ) lulusan untuk mewujudkan tingkat kecerdasan sehingga dapat memiliki kedewasaan berfikir dan dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 321,
"width": 196,
"height": 96,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "3. Melatih Keterampilan ( Psikomotorik) lulusan sesuai dengan kejuruan yang dipilihnya agar mampu hidup mandiri. Untuk mewujudkan tujuan tersebut sangat diperlukan seorang pendidik yang mampu berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi para peserta didik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 417,
"width": 193,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Dari permasalahan di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 441,
"width": 196,
"height": 96,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "“Usaha apakah yang dapat dilakukan seorang pendidik dalam mewujudkan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, melibatkan peran aktif peserta didik dll. seperti yang diharapkan dalam standar proses sehingga tujuan Standar Kompetensi Lulusan dapat tercapai ?”",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 552,
"width": 101,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "B. Standar Pendidik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 255,
"top": 564,
"width": 196,
"height": 36,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Pendidik yang diharapkan dalam Standar Nasional Pendidikan adalah yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi",
"type": "Text"
},
{
"left": 133,
"top": 54,
"width": 233,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "METODE ISTIQOMAH (Suatu kajian teoritis tentang pedoman",
"type": "Section header"
},
{
"left": 163,
"top": 83,
"width": 170,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "dalam mendidik dan melatih)",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 111,
"width": 103,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Oleh : Sri Sudaryanti 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 225,
"top": 135,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 68,
"top": 159,
"width": 364,
"height": 72,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dijelaskan bahwa tujuan Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah : “Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.” Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan seorang pendidik yang memiliki kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran (Learning Agent).",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 231,
"width": 363,
"height": 48,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Sebagai alternative pilihan bagi para pendidik, penyusun mencoba mensosialisasikan pedoman untuk mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan tersebut dari B.S. Wibowo, dkk. Yang oleh Beliau dirangkai dalam satu akronim yang penuh makna yaitu ISTIQOMAH.",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 291,
"width": 191,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Kata kunci : metode istiqomah, mendidik, melatih",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 660,
"width": 12,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "36",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 164,
"top": 660,
"width": 187,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "MANAJERIAL Vol. 9, No. 17, Juli 2010 : 35 - 41",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 50,
"top": 55,
"width": 196,
"height": 252,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi Akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Kompetensi sebagai agen pembelajaran ( Learning Agent ) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi : 1. Kompetensi pedagogik Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 307,
"width": 196,
"height": 72,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "2. Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kemam- puan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi tela dan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 379,
"width": 195,
"height": 96,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "3. Kompetensi profesional Kompetensi Profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memung kin- kannya membimbing peserta didik meme- nuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan 4. Kompetensi sosial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 475,
"width": 178,
"height": 84,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Kompetensi Sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 559,
"width": 196,
"height": 72,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Menurut pendapat penyusun dari keempat kompetensi pendidik di atas, yang langsung berpengaruh terhadap pencapaian tujuan Standar Kompetensi Lulusan untuk aspek pengetahuan dan keterampilan adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 55,
"width": 196,
"height": 108,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "profesional. Dalam kompetensi pedagogik seorang pendidik dituntut untuk mampu mengelola proses pembelajaran peserta didik, sedangkan dalam kompetensi profesional seorang pendidik dituntut untuk menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga memungkinkan untuk membimbing peserta didik dalam mencapai standar kompetensi lulusan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 163,
"width": 196,
"height": 156,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Pada hakekatnya agar proses penca- paian tujuan dapat terealisasi dengan efektif dan efisien, maka seorang pendidik selain memiliki kompetensi profesional juga perlu diimbangi dengan kompetensi pedagogik. Sepandai apapun seorang pendidik menguasai suatu materi pembelajaran tetapi kalau tidak mampu mengelola materi tersebut menjadi suatu proses pembelajaran, maka hal ini jelas akan menghambat proses pentransferan ilmu kepada peserta didik. Kemampuan berfikir tanpa disertai dengan kemampuan berkomunikasi adalah sia-sia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 319,
"width": 196,
"height": 132,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Sedangkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan aspek sikap, diperlukan seorang pendidik yang memiliki kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Seorang pendidik dalam membentuk sikap peserta didik harus terlebih dahulu dapat memberikan contoh sikap yang dapat diteladani oleh para peserta didik dan agar semua tujuan yang diharapkan dapat tercapai, maka seorang pendidik harus kompeten dalam berkomunikasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 451,
"width": 196,
"height": 120,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Proses pembelajaran yang sesuai dengan standar nasional pendidikan adalah proses pembelajaran yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 571,
"width": 201,
"height": 60,
"page_number": 2,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Salah satu upaya untuk mewujudkan proses pembelajaran tersebut yaitu dengan memiliki keterampilan dalam mengelola proses pembelajaran dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, refleksi sampai tindak",
"type": "Text"
},
{
"left": 435,
"top": 660,
"width": 12,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "37",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 173,
"top": 660,
"width": 132,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Metode Istiqomah (Sri Sudaryanti)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 50,
"top": 55,
"width": 198,
"height": 108,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "lanjut pembelajaran. Dalam kesempatan ini, penyusun akan mencoba mensosialisasikan beberapa kriteria sebagai pedoman dalam mengelola proses pembelajaran yang tepat. Pedoman ini dicetuskan oleh B.S. Wibowo, dkk. dalam bukunya Sharpening Our Concept and Tools. Pedoman tersebut oleh Beliau dirangkum dalam sebuah akronim dengan sebutan ISTIQOMAH.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 175,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "C. Metode ISTIQOMAH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 50,
"top": 187,
"width": 196,
"height": 180,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Kata ”Istiqomah” kalau kita tinjau dari sudut bahasa berarti konsisten, tetap atau teguh pendirian. Jadi metode istiqomah maksudnya adalah suatu metode yang perlu dilakukan secara konsisten untuk menghasilkan apa yang diharapkan. Sedangkan B.S. wibowo,dkk., mengartikan istilah Istiqomah ini menjadi sebuah akronim yang penuh makna. Istilah istiqomah terbentuk dari rangkaian kata-kata sebagai berikut : ” Imagination, Student Centre, Technology, Intervention, Question and Answers, Organization, Motivation, Application, Hearth ”. Metode Istiqomah ini oleh Beliau dijadikan sebagai pedoman untuk melatih, mengajar, mendidik, dan menyiapkan orang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 367,
"width": 196,
"height": 96,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Jadi sesuai dengan makna yang tersirat dari istilah tersebut dan penyusun gabungkan dengan akronim istiqpmah, dapatlah disimpulkan bahwa metode istiqomah yang dicetuskan oleh B.S. Wibowo, dkk. sebagai pedoman untuk melatih, mengajar, mendidik, dan menyiapkan orang, tidak akan efektif apabila tidak dilaksanakan secara konsisten.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 463,
"width": 196,
"height": 84,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Di bawah ini akan penyusun uraikan kata demi kata dari istilah istiqomah yang dicetuskan oleh B.S.Wibowo,dkk. Mudah- mudahan dapat dipahami maksudnya sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam rangka membimbing para peserta didiknya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 547,
"width": 196,
"height": 84,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "1. Imagination Sebagai seorang motivator dan pemacu, seorang pendidik harus mampu membangkitkan imajinasi peserta didik jauh ke depan tentang ilmu yang akan mereka terima. Cara yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik, yaitu dengan menjelaskan",
"type": "Text"
},
{
"left": 273,
"top": 55,
"width": 178,
"height": 156,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "manfaat ilmu untuk kehidupan mereka saat ini maupun masa depan mereka. Contoh : bangkitkanlah imajinasi mereka, misalnya dengan terampil Komputer segala pekerjaan sulit akan terasa menjadi ringan dan mudah, dengan memahami operasi internet dengan mudah kita dapat mengakses dan menjelajah dunia, dengan menguasai bahasa asing, dengan mudah kita dapat go internasional dll. Seorang akhli yang bernama A. Einstein mengatakan : ” Imagination is more important than knowledge”",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 223,
"width": 81,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "2. Student Centre",
"type": "List item"
},
{
"left": 272,
"top": 235,
"width": 179,
"height": 348,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Pendidik sebaiknya pada saat mentransfer ilmu kepada paserta didik,harus trampil memilih metode yang tepat sehingga peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Pilihan metode yang dapat digunakan agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif di antaranya : a. Buzz Group Dalam metode ini peserta didik dalam satu kelas dipecah menjadi beberapa kelompok kecil. Berilah kelompok-kelompok kecil tersebut suatu kasus, dan biarkanlah mereka aktif mengatasi kasus tersebut. Peran Pendidik hanyalah sebagai Fasilitator. b. Brainstorming Dalam metode ini pancing peserta didik agar dapat mengerahkan segala kemampuannya untuk memberikan pendapat, mengatasi masalah yang muncul selama proses pembelajaran, dll. Biarkan mereka aktif belajar mengatasi masalah. Di akhir kegiatan, baru pendidik sebagai fasilitator menyimpulkan masalah. Hasil kesimpulan merupakan ilmu bagi mereka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 583,
"width": 54,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "c. Simulasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 290,
"top": 595,
"width": 161,
"height": 36,
"page_number": 3,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Dalam metode ini peserta didik bermain peran untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan lay-",
"type": "List item"
},
{
"left": 50,
"top": 660,
"width": 12,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "38",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 164,
"top": 660,
"width": 187,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "MANAJERIAL Vol. 9, No. 17, Juli 2010 : 35 - 41",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 161,
"height": 96,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "out ruangan kerja yang sebenarnya. Misalnya : studi kasus tentang masalah yang muncul dalam menjalankan tugas sebagai resepsionis, maka lay- out diatur sedemikian rupa seperti riuangan resepsionis dan peserta didik bermain peran untuk mengatasi kasus tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 67,
"top": 151,
"width": 179,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "d. Presentasi Dalam metode ini peserta didik dilatih aktif untuk mengemukakan ide dan ilmu yang didapatkannya kepada orang lain secara lisan",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 211,
"width": 197,
"height": 300,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "e. D a n m a s i h b a n y a k m e t o d e pembelajaran dengan orientasi student centre yang dapat dikembangkan 3. Technology Pendidik sebaiknya dapat mengajar dengan memanfaatkan teknologi multi media, sehingga dapat membuat peserta didik senang dalam belajar dan informasi dapat dengan mudah dipanggil kembali. B.S. Wibowo mengatakan: ” Learning will be effective if they get flow, fun, and enjoy .” Agar suasana belajar menyenangkan dan para peserta didik menikmatinya, maka saran-saran di bawah ini dapat dijadikan bahan pertimbangan : a. Kurangi kebiasaan mentransfer ilmu dengan komunikasi satu arah b. Gunakan media pembelajaran yang variatif sehingga dapat melibatkan panca indera dan emosi dari peserta didik. Contoh misalnya : penggunaan modul interaktif, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, pemaparan materi menggunakan fasilitas in-focus dan/atau OHP dll.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 511,
"width": 196,
"height": 108,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "4. Intervention Pendidik harus mampu mengaktifkan peserta didik secara dinamis dengan merancang dan memprogram pengalaman belajar peserta didik. Guru terbaik adalah pengalaman. Biarkanlah peserta didik belajar dari pengalamannya sendiri. Seluruh alam (tidak dibatasi empat buah dinding tembok) adalah ruang kelas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 55,
"width": 179,
"height": 96,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Metode pembelajaran yang tepat menurut B.S. Wibowo adalah : a. Studi Kasus Dalam metode ini peserta didik diberikan suatu kasus, mereka diberi kebebasan untuk melakukan problem solving sesuai dengan pengalaman belajar masing-masing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 151,
"width": 179,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "b. Games Dalam metode ini peserta didik melakukan proses pembelajaran untuk membentuk suatu konsep dengan melakukan suatu permainan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 272,
"top": 211,
"width": 179,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "c. Simulasi Dalam metode ini peserta didik melakukan proses pembelajaran dengan cara bermain peran.",
"type": "List item"
},
{
"left": 272,
"top": 259,
"width": 179,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "d. Outbound Dalam metode ini peserta didik melakukan proses pembelajaran dengan alam semesta sebagai ruang kelasnya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 255,
"top": 333,
"width": 196,
"height": 108,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "5. Question and Answers Pendidik sebaiknya mampu mengajar dengan cara mendorong rasa ingin tahu, merumuskan pernyataan rasa ingin tahu, merancang cara menjawab rasa ingin tahu, dan bagaimana cara menemukan jawaban. Jawaban akhir adalah ilmu. Ilmu adalah perbendaharaan, dan kuncinya adalah pertanyaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 273,
"top": 441,
"width": 176,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Ikan tidak penting bagi peserta didik, tetapi bagaimana cara mendapatkan ikan tentu itu yang akan lebih bermanfaat bagi kehidupan peserta didik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 273,
"top": 489,
"width": 178,
"height": 108,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Metode pembelajaran yang tepat misalnya menggunakan metode inquiry . Dalam metode inquiry, peserta didik disyaratkan untuk terlibat secara aktif menjelaskan secara rasional dan ilmiah fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menerapkan metode ini adalah :",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 597,
"width": 179,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "a. Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan pembuka",
"type": "Text"
},
{
"left": 435,
"top": 660,
"width": 12,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "39",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 173,
"top": 660,
"width": 132,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Metode Istiqomah (Sri Sudaryanti)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 67,
"top": 55,
"width": 179,
"height": 132,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena. b. Melakukan langkah-langkah peme- cahan masalah secara ilmiah dan rasional, misalnya menganalisis, mela- kukan percobaan, dan mengevaluasi c. Merumuskan jawaban sebagai ilmu. Jadi titik berat pembelajarannya yaitu bagaimana cara mendapatkan ilmu bukan ilmunya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 187,
"width": 72,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "6. Organization",
"type": "List item"
},
{
"left": 67,
"top": 199,
"width": 179,
"height": 72,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Pendidik yang baik adalah yang selalu me- ngon trol pengorganisasian ilmu yang telah diperoleh oleh peserta didik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan : a. Hindari banyak belajar namun melupakan pelajaran masa lalu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 67,
"top": 271,
"width": 179,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "b. Usahakan untuk mengaitkan kom- petensi yang baru dengan kompetensi sebelumnya, sehingga kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik dapat meningkat dan lebih berkualitas.",
"type": "List item"
},
{
"left": 67,
"top": 331,
"width": 179,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "c. Karena daya ingat yang terbatas, upayakan peserta didik memiliki catatan yang rapi, rinci, dan mudah diakses.",
"type": "List item"
},
{
"left": 50,
"top": 379,
"width": 64,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "7. Motivation",
"type": "List item"
},
{
"left": 67,
"top": 391,
"width": 179,
"height": 168,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Pendidik hendaknya mampu memberikan stimulasi yang dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar. Saran- saran yang dapat dipertimbangkan: a. Informasikan manfaat ilmu yang dipelajari kepada para peserta didik b. Usahakan penggunaan metode pembelajaran yang variatif dengan mengacu pada model pembelajaran Learning by Doing , terutama pilihlah metode yang dapat memantapkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kejuruan yang dibutuhkan dunia kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 67,
"top": 559,
"width": 178,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "c. Karena motivasi sangat dipengaruhi oleh emosi, maka :",
"type": "Text"
},
{
"left": 67,
"top": 583,
"width": 179,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "1) Sekali-kali rangsanglah mereka dengan pujian dan hadiah",
"type": "Table"
},
{
"left": 67,
"top": 607,
"width": 178,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "2) Hindari mempermalukan mereka di depan umum",
"type": "List item"
},
{
"left": 272,
"top": 55,
"width": 179,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "3) Hargailah pendapat mereka sekecil apapun",
"type": "Table"
},
{
"left": 255,
"top": 79,
"width": 196,
"height": 156,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "8. Application Pendidik yang baik harus dapat membantu peserta didik dalam menerapkan ilmu pengetahuan pada dunia praktis atau bahkan dapat mengembangkan aplikasi ilmu tersebut dalam berbagai bidang kehidupan. Pendidik jangan hanya sebagai pentransfer ilmu tanpa makna. Bimbinglah mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh. Metode yang dianggap sesuai untuk dipilih yaitu metode pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning).",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 235,
"width": 179,
"height": 144,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Metode Contextual Teaching and Learning : a. Merupakan proses pembelajaran yang bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 379,
"width": 180,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "b. Merupakan proses pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya d e n ga n p e n e rap a n nya d a l a m kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 487,
"width": 48,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "9. Hearth",
"type": "List item"
},
{
"left": 273,
"top": 499,
"width": 178,
"height": 132,
"page_number": 5,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Pendidik harus mampu mendidik dengan turut menyertakan nilai-nilai spiritual ke dalam hati nurani para peserta didik, karena ini merupakan faktor yang paling mendasar untuk kesuksesan jangka panjang. Dalam mendidik, pendidik harus dapat menyisipkan pesan-pesan moral yang dapat membentuk sikap positif peserta didik, misalnya : kejujuran dalam sikap dan perbuatan, tanggung jawab, disiplin dalam bekerja, menepati",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 660,
"width": 12,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "40",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 164,
"top": 660,
"width": 187,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "MANAJERIAL Vol. 9, No. 17, Juli 2010 : 35 - 41",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 68,
"top": 55,
"width": 178,
"height": 192,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "janji, sopan santun dalam bergaul, dan lain-lain pesan moral yang bermanfaat bagi para peserta didik. Nilai-nilai spiritual semacam ini sangat besar sekali peranannya dalam upaya mewujudkan tujuan standar kompetensi lulusan untuk aspek sikap . Untuk para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan, pembentukan sikap-sikap positif sejak awal sangat diperlukan sekali karena selain dipersiapkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mereka juga dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja yang penuh tantangan baik itu sebagai pencari kerja maupun sebagai pencipta kerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 261,
"width": 196,
"height": 132,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "D. Kaitan antara standar pendidik dengan metode istiqomah dalam pencapaian tujuan standar kompetensi lulusan Dari uraian sebelumnya, tersirat bahwa tujuan standar kompetensi lulusan yaitu ingin menghasilkan lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan kejuruan yang dipilihnya. Berhasil tidaknya tujuan tersebut, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya faktor pendidik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 393,
"width": 196,
"height": 228,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Sebaik apapun tujuan yang ingin dicapai tidak akan ada artinya apabila seorang pendidik tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai fasilitator, motivator dan pemacu kreativitas peserta didik. Sebelas penyakit menular yang sering menyerang para pendidik menurut Menteri Pendidikan Nasional kita yaitu : 1. Tipus : tidak punya selera 2. Mual : mutu amat lemah 3. Kudis : kurang disiplin 4. Asma : asal masuk kelas 5. Kusta : kurang strategi 6. TBC : tidak bisa computer alias gagap teknologi 7. Kram : kurang terampil 8. Asam Urat : asal sampaikan materi urutan kurang akurat 9. Lesu : lemah sumber",
"type": "Table"
},
{
"left": 255,
"top": 55,
"width": 195,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "10.Diare : di kelas anak-anak mere- meh kan 11.Ginjal : gajinya nihil, jarang aktif dan lambat",
"type": "Table"
},
{
"left": 255,
"top": 103,
"width": 196,
"height": 60,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Bila dibiarkan menjadi sikap para pendidik dalam membimbing para peserta didiknya, jelas sekali hal ini akan menjadi faktor utama terhambatnya pencapaian tujuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 163,
"width": 196,
"height": 132,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Lain halnya, apabila Metode Istiqomah yang disosialisasikan oleh B.S. Wibowo dilaksanakan secara tetap, berkesinambungan, dan konsisten dalam membimbing, mendidik dan melatih para peserta didik, insya Allah proses pembelajaran dapat menjadi lebih bermakna khususnya bagi para lulusan. Pencapaian aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kejuruan yang dipilih oleh peserta didik betul-betul dapat terwujud.",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 309,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "E. Penutup",
"type": "Section header"
},
{
"left": 255,
"top": 321,
"width": 196,
"height": 300,
"page_number": 6,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Dari kajian teoritis di atas dan berdasarkan pengalaman di lapangan, maka dapatlah disimpulkan bahwa usaha- usaha yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam mewujudkan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses adalah dengan menerapkan pedoman yang dicetuskan oleh B.S. Wibowo yaitu metode Istiqomah. Mengapa penyusun menyimpulkan demikian? Karena kalau kita telaah kata demi kata dari istilah tersebut, semuanya menyarankan proses pembelajaran secara aktif dilakukan oleh peserta didik, posisi pendidik hanyalah sebagai fasilitator, motivator, pemacu dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Sehingga apabila para peserta didik diposisikan demikian, maka akan terwujud proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Apabila proses pembelajaran sudah sesuai dengan standar",
"type": "Text"
},
{
"left": 435,
"top": 660,
"width": 12,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "41",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 173,
"top": 660,
"width": 132,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Metode Istiqomah (Sri Sudaryanti)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 50,
"top": 55,
"width": 196,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "proses, maka akan lebih memungkinkan untuk mewujudkan tercapainya tujuan standar kompetensi lulusan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 91,
"width": 196,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Beberapa saran yang dapat penyusun anjurkan khususnya kepada para pendidik yaitu :",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 127,
"width": 196,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "1. Jadilah pendidik yang penuh semangat dalam mencerdaskan peserta didik",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 151,
"width": 196,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "2. Jadikanlah metode istiqomah sebagai pedoman untuk melatih, mengajar dan mendidik peserta didik",
"type": "List item"
},
{
"left": 50,
"top": 187,
"width": 196,
"height": 144,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "3. Hindari sebelas penyakit menular yang dikemukan oleh Menteri Pendidikan Nasional, yaitu : tidak punya selera (tipus), mutu amat lemah (mual), kurang disiplin (kudis), asal masuk kelas (asma), kurang strategi (kusta), tidak bisa computer alias gagap teknologi (TBC), kurang terampil (kram), asal sampaikan materi urutan kurang akurat (asam urat), lemah sumber (lesu), di kelas anak-anak meremehkan (diare), gajinya nihil, jarang aktif dan lambat (ginjal)",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 331,
"width": 196,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "4. Sebagai Pendidik yang profesional, teruslah berusaha mencari terobosan baru terutama dalam penggunaan metode dan media pembelajaran yang variatif",
"type": "Text"
},
{
"left": 50,
"top": 379,
"width": 196,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "5. Tingkatkan terus kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi",
"type": "List item"
},
{
"left": 255,
"top": 55,
"width": 196,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "profesional dan kompetensi sosial agar dapat memberikan pelayanan prima kepada peserta didik 6. Bersikap terbuka terhadap segala perkembangan ilmu",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 115,
"width": 196,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "7. Jadwalkanlah kegiatan diskusi dengan sesama pendidik untuk membahas masalah-masalah yang mungkin muncul saat melakukan proses pembelajaran",
"type": "List item"
},
{
"left": 255,
"top": 163,
"width": 194,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "8. Biasakanlah untuk melakukan penelitian tindakan kelas agar kita dapat melakukan refleksi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 255,
"top": 214,
"width": 108,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "F. Daftar Pustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 255,
"top": 227,
"width": 194,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Bandono. 2008 . Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Artikel : bandono.web.id",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 263,
"width": 196,
"height": 72,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "B.S. Wibowo,dkk. 2002. Sharpening Our Concept and Tools , Kiat praktis manajemen Pengembangan SDM. Bandung : PT Syaamil Cipta Media Joko Sutrisno, S.Si., M.Pd. 2008. Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry dalam Belajar",
"type": "Text"
},
{
"left": 273,
"top": 335,
"width": 175,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Sains terhadap Motivasi Belajar Siswa. Artikel",
"type": "Table"
},
{
"left": 273,
"top": 347,
"width": 36,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": ": Internet",
"type": "List item"
},
{
"left": 255,
"top": 359,
"width": 194,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "------------. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 273,
"top": 383,
"width": 34,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": "Jakarta .",
"type": "Text"
},
{
"left": 255,
"top": 466,
"width": 7,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 496,
"page_height": 708,
"text": ".",
"type": "Text"
}
] |
e8123b61-20b4-aa8d-9a23-5e337033370e | https://www.jurnal-umbuton.ac.id/index.php/Agribisnis/article/download/662/494 | [
{
"left": 76,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 76,
"top": 48,
"width": 290,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020 P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Page header"
},
{
"left": 505,
"top": 797,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "27",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 84,
"top": 99,
"width": 432,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN KOMODITAS KOPI DI DESA KAONGKE-ONGKEA KECAMATAN PASARWAJO",
"type": "Section header"
},
{
"left": 164,
"top": 144,
"width": 270,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wa Ode Al Zarliani 1) La Ode Muhammad Mustari 2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 247,
"top": 172,
"width": 105,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Program Studi Agribisnis",
"type": "Table"
},
{
"left": 227,
"top": 184,
"width": 143,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Buton Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 232,
"width": 44,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 260,
"width": 457,
"height": 301,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The coffee development strategy in Kaongke-ongkea village is dominant in the valley area and is still limited to sloping areas. Although the water potential is very large, coffee processing in Kaongke-ongkea village is not yet electrically based. This is caused by undeveloped farmer institutions (BPTP Balitbang, Southeast Sulawesi, 2016). Facilities and infrastructure provide a very important role in supporting economic activities in the village of Kaongke-ongkea. The differences in the spatial patterns of land area, labor, production and farmer capital are very important. If this can be optimized, it can maximize greater profits for the Kaongke-ongkea Village in particularly and Pasarwajo Sub-district in generally. Aditional value of a commodity provides a very important role for regional economic growth so that in the development of an area it must pay attention to the issue because it can harm the regional economy (Bendavid- Val, 1991). The fundamental thing besides marketing aspect is the large transportation costs incurred by coffee farmers due to the long distance from the coffee plantation to the market. Differences in the distribution of coffee commodities in various locations cause costs (Rustiadi et al. 2011). The pattern of the distribution of the amount of income and the level of knowledge of coffee processing has an impact on the pattern of demand for coffee commodities. These differences in spatial patterns make inter-regional linkages very important for the stability of the economy of Kaongke-ongkea Village. In addition, the type of coffee industry tree character needs to be known in determining the extent of farmers' knowledge and technology used in coffee processing so that the added value of coffee from Kaongke-ongkea Village can be increased to certified processing (brand). Coffee producers certify products to increase the added value of coffee so that the character of the authenticity of the product based on its origin can be maintained (Botelho et al. 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 577,
"width": 290,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Development strategy, coffee, marketing, SWOT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 277,
"top": 605,
"width": 45,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 632,
"width": 457,
"height": 136,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Strategi pengembangan kopi di Desa Kaongke-ongkea dominan di daerah lembah dan masih terbatas pada daerah berlereng. Walaupun potensi air sangat besar, pengolahan kopi di Desa Kaongke-ongkea belum berbasis elektrik. Hal ini disebabkan oleh kelembagaan petani yang belum berkembang (BPTP Balitbang, Sulawesi Tenggara, 2016). Sarana dan prasarana memberikan peran yang sangat penting dalam menunjang kegiatan ekonomi di Desa Kaongke- ongkea. Perbedaan pola spasial luas lahan, tenaga kerja, produksi dan modal petani sangat penting. Jika hal tersebut dapat optimal, maka dapat memaksimumkan profit yang lebih besar untuk Desa Kaongke-ongkea khususnya dan Kecamatan Pasarwajo pada umumnya. Nilai tambah dari suatu komoditas memberikan peran yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi wilayah sehingga dalam pembangunan suatu wilayah harus memperhatikan isu",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 76,
"top": 48,
"width": 290,
"height": 34,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020 P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Page header"
},
{
"left": 505,
"top": 797,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "28",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 99,
"width": 457,
"height": 176,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tersebut karena dapat merugikan perekonomian wilayah (Bendavid-Val, 1991). Hal yang mendasar selain aspek pemasaran adalah besarnya biaya transportasi yang dikeluarkan oleh petani kopi diakibatkan jarak yang jauh dari kebun kopi menuju pasar. Perbedaan sebaran komoditas kopi di berbagai lokasi menimbulkan cost (Rustiadi et al . 2011). Pola penyebaran jumlah pendapatan dan tingkat pengetahuan pengolahan kopi berdampak pada pola permintaan terhadap komoditas kopi. Perbedaan pola spasial ini menyebabkan keterkaitan antar wilayah menjadi sangat penting untuk stabilitas perekonomian Desa Kaongke-ongkea. Selain itu, jenis karakter pohon industri kopi perlu diketahui dalam menentukan sejauh mana tingkat pengetahuan petani dan teknologi yang digunakan terhadap pengolahan kopi sehingga nilai tambah dari kopi Desa Kaongke-ongkea dapat ditingkatkan sampai pengolahan yang tersertifikasi ( brand ). Produsen kopi melakukan sertifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah kopi sehingga karakter dari keaslian produk berdasarkan asalnya bisa terjaga (Botelho et al. 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 292,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : Strategi pengembangan, kopi, pemasaran, SWOT",
"type": "Text"
},
{
"left": 252,
"top": 320,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 347,
"width": 457,
"height": 108,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengembangan kopi Desa Kaongke-ongkea dominan di daerah lembah dan masih terbatas pada daerah berlereng. Walaupun potensi air sangat besar, pengolahan kopi di Desa Kaongke- ongkea belum berbasis elektrik. Hal ini disebabkan oleh kelembagaan petani yang belum berkembang (BPTP Balitbangtan Sulawesi Tenggara, 2016). Sarana dan prasarana memberikan peran yang sangat penting dalam menunjang kegiatan ekonomi di Desa Kaongke-ongkea. Perbedaan pola spasial luas lahan, tenaga kerja, produksi dan modal petani sangat penting. Jika hal tersebut dapat optimal, maka dapat memaksimumkan profit yang lebih besar untuk Desa Kaongke-ongkea khususnya dan Kecamatan Pasarwajo pada umumnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 458,
"width": 457,
"height": 204,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai tambah dari suatu komoditas memberikan peran yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi wilayah sehingga dalam pembangunan suatu wilayah harus memperhatikan isu tersebut karena dapat merugikan perekonomian wilayah (Bendavid-Val, 1991). Hal yang mendasar selain aspek pemasaran adalah besarnya biaya transportasi yang dikeluarkan oleh petani kopi diakibatkan jarak yang jauh dari kebun kopi menuju pasar. Perbedaan sebaran komoditas kopi di berbagai lokasi menimbulkan cost (Rustiadi et al . 2011). Pola penyebaran jumlah pendapatan dan tingkat pengetahuan pengolahan kopi berdampak pada pola permintaan terhadap komoditas kopi. Perbedaan pola spasial ini menyebabkan keterkaitan antar wilayah menjadi sangat penting untuk stabilitas perekonomian Desa Kaongke-ongkea. Selain itu, jenis karakter pohon industri kopi perlu diketahui dalam menentukan sejauh mana tingkat pengetahuan petani dan teknologi yang digunakan terhadap pengolahan kopi sehingga nilai tambah dari kopi Desa Kaongke-ongkea dapat ditingkatkan sampai pengolahan yang tersertifikasi ( brand ). Produsen kopi melakukan sertifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah kopi sehingga karakter dari keaslian produk berdasarkan asalnya bisa terjaga (Botelho et al. 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 665,
"width": 456,
"height": 93,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengembangan komoditas kopi sebagai komoditas unggulan daerah sangat penting dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing. Oleh karena itu, dukungan politis pemerintah daerah sangat diperlukan dalam pengembangan komoditas kopi melalui berbagai regulasi yang diarahkan untuk menciptakan berbagai bentuk kemudahan bagi kegiatan agribisnis yang diharapkan dapat mendongkrak daya saing komoditas. Selain itu upaya meningkatkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan terus dilakukan baik pemerintah, masyarakat maupun swasta untuk aktif terlibat. Upaya-upaya ini harus dilakukan secara",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 76,
"top": 48,
"width": 290,
"height": 34,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020 P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Page header"
},
{
"left": 505,
"top": 797,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "29",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 99,
"width": 457,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kontinyu mengingat komoditi tersebut memiliki peran strategis dalam pembangunan perekonomian daerah Kabupaten Buton selama ini yaitu tidak hanya berperan dalam memberikan pendapatan daerah, tetapi juga mampu membuka peluang kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 154,
"width": 457,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui strategi pengembangan kopi di Desa Kaongke-ongkea. 2) Untuk mengetahui strategi pemasaran komoditas kopi di Desa Kaongke-ongkea.",
"type": "Text"
},
{
"left": 232,
"top": 209,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 237,
"width": 457,
"height": 149,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode penentuan sampel petani kopi di Desa Kaongke-ongkea Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton dilakukan dengan metode Simple Random Sampling dengan memilih 30 petani kopi secara acak sebagai sampel dari 120 petani kopi sebagai populasi. Besar sampel tersebut dianggap mewakili populasi. Penentuan besar sampel yang hanya 30 pengrajin bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1989). Sedangkan Sampel pedagang adalah orang-orang yang terlibat dalam mendistribusikan kopi hasil produksi pengrajin hingga ke konsumen akhir. Pedagang perantara ditentukan dengan metode penelusuran ( snowball sampling ) yaitu dengan menelusuri semua pedagang yang terlibat dan yang mengambil kopi hasil produksi pengrajin sampel di Desa Kaongke- ongkea Kecamatan Pasarwajo mulai dari pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 389,
"width": 457,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu: 1) Identitas responden adalah sebagai berikut: pendidikan, pengalaman berusaha, dan jumlah tanggungan keluarga; 2) Kondisi sosial ekonomi; 3) Jumlah produksi dan pendapatan; 4) Faktor internal strategi pengmebangan kopi, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), dan faktor eksternal usaha rumah tangga kasoami, yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (threat).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 458,
"width": 457,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indikator kekuatan yang digunakan adalah: produk berkualitas, produk sehat, cita rasa disukai, harga di pasar bersaing, produk tanpa bahan pengawet makanan, lokasi usaha rumah tangga kasoami strategis, modal sendiri, dan bahan baku mudah didapatkan. Dan indikator Kelemahan meliputi: tidak memiliki sistem manajemen usaha rumah tangga kasoami, sedikitnya variasi bentuk dan cita rasa produk, minimnya kegiatan promosi, wilayah distribusi masih terbatas, minimnya modal yang dimiliki, kapasitas produksi masih terbatas, minimnya sarana dan prasarana operasional usaha rumah tangga kasoami, dan tidak adanya riset dan pengembangan produk.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 568,
"width": 460,
"height": 177,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indikator kekuatan meliputi: mempunyai brand Image, yaitu nama yang sudah di kenal sebagai penghasil olahan kopi yang baik, sehat dan berkualitas, Melakukan pembinaan kepada petani di beberapa desa binaan, Kinerja sumber daya manusia yang baik, Harga minuman kopi relatif lebih murah, Memiliki lahan kopi sendiri seluas ± 2 ha dan Sumber daya alam yang berkualitas. Indikator kelemahan meliputi: Mesin pengupas biji kopi memiliki kebisingan yang tinggi dalam sebuah ruangan, belum adanya organisasi yang mengatur sumber daya manusia, belum ada SOP ( Standard Operational Procedure ) tertulis untuk pekerja dan proses pengolahan kopi, kurangnya akses media sosial dalam promosi, tempat pengolahan masih tergolong kecil dan sederhana, proses produksi masih dilakukan pada satu ruang yang sama, belum ada label halal, pencantuman tanggal kadaluarsa masih manual, promosi masih terbatas, branding masih lemah, packaging masih belum sempurna dan keterbatasan modal untuk pengembangan usaha. Indikator peluang meliputi perkembangan konsumsi kopi yang meningkat dan perkembangan usaha minuman berbahan dasar kopi dan usaha kafe meningkat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 76,
"top": 48,
"width": 290,
"height": 34,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020 P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Page header"
},
{
"left": 505,
"top": 797,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "30",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 99,
"width": 457,
"height": 107,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indikator ancaman meliputi kompetitor yang sudah ada dan terus bermunculan, harga penjualan produk competitor dan konsumen makin kritis terhadap kualitas produk Data yang telah dikumpulkan di lapangan diolah dengan mentabulasikan dan seterusnya dipindahkan kedalam bentuk tabularis sesuai dengan kebutuhan, kemudian ditabulasi dan dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Dengan analisis SWOT diharapkan dapat membantu mengatasi kelemahan dan ancaman, serta memaksimalkan kekuatan yang ada. Kekuatan yang dimiliki akan mampu memanfaatkan peluang pasar (Bradford, Duncan, dan Tarcy, 2004).",
"type": "Text"
},
{
"left": 220,
"top": 223,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 251,
"width": 315,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Alternatif Strategi Hasil Analisis dengan Analisis SWOT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 264,
"width": 457,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan dilakukannya strategi menggunakan analisis SWOT maka petani Kopi Kaongkea-Ongkea dapat mengambil keputusan yang sifatnya stratejik, sebagai keputusan yang stratejik maka harus dilakukan analisis yang mendetail tentang usaha kopi Kaongkea-Ongkea sehingga mendapatkan titik temu antara faktor-faktor lingkungan internal dan faktor-faktor lingkungan eksternal dengan menghubungkan kedua faktor tersebut maka suatu tujuan dan sasaran dapat dicapai.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 347,
"width": 457,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Faktor-faktor yang telah diidentifikasi dalam analisis SWOT, kemudian disusun ke dalam matriks SWOT. Faktor-faktor tersebut mewakili kondisi internal dan eksternal petani kopi Kaongke-Ongkea. Berdasarkan hasil diskusi dengan manajerial Kopi Kaongke-Ongkea setelah melihat kondisi internal dan eksternal tersebut, dirumuskan beberapa alternatif strategi yang diharapkan dapat diimplementasikan pada petani kopi Kaongkea-Ongkea untuk meningkatkan kinerja mereka. Alternatif strategi yang dapat diambil oleh Kopi Kaongke-Ongkea adalah sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 444,
"width": 456,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 1 terdapat empat macam strategi yang dapat digunakan berdasarkan kondisi eksternal dan internal pengrajin yaitu SO ( Strength-Opportunity ), WO ( Weaknesess- Opportunity ), ST ( Strength-Threat ), dan WT ( Weaknesess-Threat ). Berikut merupakan penjelasan alternatif-alternatif strategi pada masing-masing strategi:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 499,
"width": 63,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Strategi SO",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 513,
"width": 457,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Membentuk tim R&D ( Reasearch and Development) untuk pengembangan produk inovatif dan kompetitif. R&D dapat membantu petani kopi dengan melakukan pengembangan produk, sehingga konsumen tidak bosan. R&D juga dapat menemukan produk yang sesungguhnya diinginkan oleh konsumen karena keinginan konsumen yang berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 582,
"width": 456,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Meningkatkan produksi dan pemasaran dengan menambah variasi kopi dan memvariasi harga berdasarkan kemasan yang ada. Melihat kondisi pasar yang terus meningkat jumlahnya, pengrajin dapat melakukan peningkatan kegiatan produksi agar memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kegiatan pemasaran juga harus diperluas untuk meningkatkan peluang produk dikonsumsi oleh konsumen. Perluasan target pemasaran dapat dilakukan dengan bantuan media sosial maupun pemasaran secara langsung ke pembeli seperti kafe-kafe atau dalam sebuah bazar maupun acara-acara lain.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 678,
"width": 457,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Memperbanyak petani binaan. Memperbanyak pembinaan kepada petani dapat meningkatkan produktivitas dan juga menjaga kualitas hasil kopi yang dibutuhkan pengrajin.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 720,
"width": 457,
"height": 38,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Menambah tenaga ahli. Penambahan tenaga ahli dapat membantu pengrajin dalam mengontrol kualitas produk yang dihasilkan. Tenaga ahli juga dapat berperan dalam peningkatan kualitas produk agar lebih baik.",
"type": "List item"
},
{
"left": 76,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 76,
"top": 48,
"width": 290,
"height": 34,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020 P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Page header"
},
{
"left": 505,
"top": 797,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "31",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 99,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Strategi WO",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 113,
"width": 457,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Melakukan penetapan SOP untuk setiap proses pengolahan dan pekerjanya. SOP dapat membantu pekerja baru dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh pengrajin. SOP juga dapat menjaga pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja efektif dan efisien sehingga dapat mencapai target jumlah dan kualitas yang ditetapkan perajin.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 168,
"width": 457,
"height": 107,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Pengembangan kinerja mesin untuk keamanan para pekerja. Mesin yang baik dapat menghasilkan produk yang baik, semakin baik kinerja mesin maka produk yang dihasilkan juga akan semakin baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Pemilihan mesin yang digunakan juga harus memperhatikan pekerja mesin tersebut. Pekerja yang menjalakan mesin harus diperhatikan keamanannya agar tetap dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan tidak merugikan pengrajin. Apabila pekerja tersebut sakit dan memerlukan perawatan maka pengrajin akan rugi karena kehilangan pekerjanya dan pemilik usaha akan mengeluarkan biaya tambahan untuk pengobatan pekerjanya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 292,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Strategi ST",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 306,
"width": 456,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Mengutamakan kualitas produk sebagai daya saing. Kualitas produk merupakan keunggulan yang dapat digunakan pengrajin dalam bersaing di pasar. Kualitas produk merupakan keunggulan komparatif yang tidak dimiliki pengrajin lain, sehingga dapat dijadikan keunggulan dalam bersaing dengan produk lain.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 361,
"width": 457,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Menjaga stabilitas harga jual produk. Strategi ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen dalam membeli produk, karena harga akan berbanding lurus dengan kualitas.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 389,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Strategi WT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 402,
"width": 456,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Menekan biaya produksi dengan melakukan efisiensi di setiap proses pengolahan. Efisiensi yang dilakukan dapat berupa implementasi prinsip produksi bersih yaitu dengan meminimalisir limbah hasil produksi. Menggunakan mesin dan kebutuhan lain yang sesuai juga dapat memotong biaya produksi sehingga tidak ada biaya yang terbuang percuma seperti penggunaan mesin diatas kapasitas yang dibutuhkan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 472,
"width": 456,
"height": 134,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Melakukan promosi atau potongan harga produk dan kerja sama untuk mengembangkan kafe yang dikelola. Strategi ini dapat dilakukan untuk menarik pelanggan baru agar membeli produk. Promosi juga dapat dilakukan untuk menjaga pelanggan lama agar tetap membeli produk pengrajin. Pemberian diskon dalam periode tertentu juga dapat mengurangi stok lama agar habis dan tidak tersimpan percuma. Kerja sama dengan pengrajin lain juga dapat menjadi alternatif strategi agar perusahan dapat memunculkan hal baru tanpa melakukan aktivitas R&D seperti kerja sama dengan produk makanan atau minuman lain untuk ditempatkan di kafe. Kerja sama juga dapat dilakukan dengan usaha dibidang lain yang dapat dikolaborasikan dengan kafe tersebut seperti penampilan musik, acara “nobar” dengan penggemar sepakbola dan lain-lain.",
"type": "List item"
},
{
"left": 76,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 76,
"top": 48,
"width": 290,
"height": 34,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020 P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Page header"
},
{
"left": 505,
"top": 797,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 99,
"width": 424,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Matriks Strategi Hasil Analisis SWOT Strategi Pengmebangan Kopi di Desa Kaongke-ongkea Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 137,
"width": 45,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Internal",
"type": "Picture"
},
{
"left": 71,
"top": 137,
"width": 288,
"height": 301,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Eksternal Weaknesses 1. Mesin pengupas biji kopi menimbulkan kebisingan yang tinggi dalam sebuah ruangan 2. Belum adanya organisasi yang mengatur sumber daya manusia 3. Belum ada SOP tertulis untuk pekerja dan proses pengolahan kopi 4. Kurangnya akses media sosial dalam promosi. 5. Tempat pengolahan masih tergolong kecil dan sederhana. 6. Proses produksi masih dilakukan pada satu ruang yang sama 7. Belum ada label halal 8. Pencantuman tanggal kadaluarsa masih manual",
"type": "Table"
},
{
"left": 363,
"top": 137,
"width": 46,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Strength",
"type": "Section header"
},
{
"left": 372,
"top": 151,
"width": 143,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Kopi Kaongke-Ongkea merupakan kopi sehat dan berkualitas",
"type": "Table"
},
{
"left": 372,
"top": 192,
"width": 140,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Memiliki beberapa petani binaan di desa penghasil kopi",
"type": "List item"
},
{
"left": 372,
"top": 234,
"width": 126,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Memiliki sumber daya manusia yang baik",
"type": "List item"
},
{
"left": 372,
"top": 261,
"width": 151,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Harga minuman kopi relatif lebih murah",
"type": "List item"
},
{
"left": 372,
"top": 289,
"width": 149,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. memiliki lahan kopi sendiri seluas ± 2 ha 6. Sumber daya alam yang berkualitas",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 449,
"width": 63,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Opportunity",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 463,
"width": 116,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Perkembangan konsumsi kopi yang meningkat",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 504,
"width": 120,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Perkembangan usaha minuman berbahan dasar kopi dan usaha kafe",
"type": "Table"
},
{
"left": 205,
"top": 449,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Strategi WO",
"type": "Section header"
},
{
"left": 211,
"top": 463,
"width": 149,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Melakukan penetapan SOP untuk setiap proses pengolahan dan pekerjanya",
"type": "Table"
},
{
"left": 211,
"top": 449,
"width": 301,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Pengembangan kinerja mesin untuk keamanan para pekerja Strategi SO 1. Memiliki tim R&D untuk pengembangan produk inovatif dan kompetitif",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 504,
"width": 453,
"height": 150,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Meningkatkan produksi dan pemasaran dengan menambah variasi kopi dan memvariasi harga berdasarkan kemasan yang ada Threat 1. Kompetitor yang sudah ada dan terus bermunculan",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 657,
"width": 109,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Harga penjualan produk kompetitor",
"type": "List item"
},
{
"left": 205,
"top": 601,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Strategi WT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 211,
"top": 615,
"width": 151,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Menekan biaya produksi dengan melakukan efisiensi di setiap proses pengolahan",
"type": "Table"
},
{
"left": 211,
"top": 601,
"width": 305,
"height": 122,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Melakukan promosi atau potongan harga produk dan kerjasama untuk mengembangkan kafe yang dikelola Strategi ST 1. Mengutamakan kualitas produk sebagai daya saing",
"type": "Table"
},
{
"left": 370,
"top": 643,
"width": 153,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Menjaga tingkat harga yang kompetitif",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 7,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 90,
"top": 48,
"width": 139,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 65,
"width": 290,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Text"
},
{
"left": 737,
"top": 537,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 7,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "33",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 99,
"width": 312,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "Tabel 2. Analisis SWOT kuantitatif kondisi internal Petani Kopi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 90,
"top": 124,
"width": 631,
"height": 344,
"page_number": 7,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "Pernyataan Bobot Relatif Rata-Rata Skor Rating Strength S1 Kopi Kaongke-Ongkea merupakan kopi sehat dan berkualitas 0,06 3,73 0,22 S2 Melakukan pembinaan kepada petani di beberapa desa binaan 0,04 2,97 0,12 S3 Kinerja sumber daya manusia yang baik 0,08 3,6 0,29 S5 Harga minuman kopi relatif lebih murah 0,05 3,57 0,18 S6 memiliki lahan kopi sendiri seluas ± 2 ha 0,06 3,3 0,20 S7 Sumber daya alam yang berkualitas 0,01 2,83 0,03 Weaknesess W1 Mesin pengupas biji kopi memiliki kebisingan yang tinggi dalam sebuah ruangan 0,04 2,5 0,10 W2 Belum adanya organisasi yang mengatur sumber daya manusia 0,07 3,5 0,25 W3 Belum ada SOP tertulis untuk pekerja dan proses pengolahan kopi 0,05 2,75 0,14 W4 Kurangnya akses media sosial dalam promosi. 0,06 2,07 0,12 W5 Tempat pengolahan masih tergolong kecil dan sederhana. 0,08 3,7 0,30 W6 Proses produksi masih dilakukan pada satu ruang yang sama 0,07 3,4 0,24 W7 Belum ada label halal 0,07 3 0,21 W8 Pencantuman tanggal kadaluarsa masih manual 0,05 3,2 0,16 W9 Promosi masih terbatas 0,1 2,83 0,28 W10 Branding masih lemah 0,04 3,3 0,13 W11 Packaging masih belum sempurna 0,04 3,2 0,13 W12 Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha 0,03 3,5 0,11 Total 1 3,21 Total nilai Strength -Weaknesess -1,13",
"type": "Table"
},
{
"left": 90,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 8,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 90,
"top": 48,
"width": 139,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 65,
"width": 290,
"height": 17,
"page_number": 8,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Text"
},
{
"left": 737,
"top": 537,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "34",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 99,
"width": 455,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "Tabel 3. Analisis kuantitatif SWOT kuantitatif kondisi eksternal petani kopi Kaongke-Ongkea",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 123,
"width": 636,
"height": 150,
"page_number": 8,
"page_width": 841,
"page_height": 595,
"text": "Pernyataan Bobot Relatif Rata-Rata Rating Skor Opportunity O1 Perkembangan konsumsi kopi yang meningkat 0,22 3,5 0,77 O2 Perkembangan usaha minuman berbahan dasar kopi dan usaha kafe 0,19 3,5 0,67 Threat T1 Kompetitor yang sudah ada dan terus bermunculan 0,21 2,83 0,59 T2 Harga penjualan produk kompetitor 0,21 3,25 0,68 T3 Konsumen makin kritis terhadap kualitas produk 0,17 3,4 0,58 Total 1 3,29 Total nilai Opportunity - Threat -0,41",
"type": "Table"
},
{
"left": 91,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 91,
"top": 48,
"width": 290,
"height": 34,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020 P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Page header"
},
{
"left": 491,
"top": 783,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "35",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 220,
"top": 99,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN DAN SARAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 126,
"width": 65,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 140,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 168,
"width": 428,
"height": 94,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Hasil analisis SWOT kuantitatif menunjukkan bahwa petani kopi Kaongke-Ongkea berada pada kuadran IV yaitu pada titik (-1,13; -0,41), dimana petani kopi berada pada posisi yang dilematis. Strategi bertahan harus dilakukan untuk membenahi kondisi internal pengrajin agar tidak semakin terperosok. Petani kopi harus melakukan strategi WT yaitu 1) Menekan biaya produksi dengan melakukan efisiensi di setiap proses pengolahan; 2) Melakukan promosi atau potongan harga produk dan kerja sama untuk mengembangkan kafe yang dikelola.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 264,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Hasil analisis data nilai faktor internal yaitu -1,13, didapat dari total penjumlahan rating dikalikan bobot faktor kekuatan dengan kelemahan Petani kopi Kaongke- Ongkea, nila kekuatan yang paling tinggi ada di poin “Kinerja sumber daya manusia yang baik”.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 317,
"width": 428,
"height": 41,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Nilai kelemahan paling tinggi terdapat pada poin “Tempat pengolahan masih tergolong kecil dan sederhana”. Menunjukan bahwa tempat Petani kopi Kaongke- Ongkea tergolong kecil dan sederhana.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 361,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Hasil analisi dari nilai faktor eksternal yaitu -0,41, didapat dari total penjumlahan rating dikalikan bobot faktor peluang dari ancaman pengrajin. Nilai peluang paling tinggi terdapat pada poin “Perkembangan konsumsi kopi yang meningkat”. Menunjukkan tingginya trend masyarakat untuk mengkonsumsi kopi sebagai minuman santai.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 428,
"width": 428,
"height": 41,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Nilai ancaman paling tinggi terdapat pada poin “Harga penjualan produk kompetitor” menunjukkan Petani kopi Kaongke-Ongkea harus selalu mempunyai strategi-strategi jitu yang dalam menjual produk dengan harga bersaing.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 485,
"width": 34,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 499,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dan untuk hal ini juga dibutuhkan peran pemerintah daerah lebih besar lagi terutama Dinas Pertanian dan Perdagangan untuk memberikan bantuan berupa kebijakan- kebijakan yang mampu melindungi pertumbuhan pengrajin kopi dan merangsang mereka untuk mampu bersaing lebih baik lagi, misalnya dengan hibah alat pengemasan dan mempromosikan kopi Koangke-Ongkea ke masyarakat nasional..",
"type": "Text"
},
{
"left": 242,
"top": 582,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 610,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bendavid-Val, A. 1991. Regional and Local Economic Analysis for Practitioners Fourth Edition. London, Pr.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 637,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Botelho BG, Oliveira LS, Franca AS. 2017. Fluorescence spectroscopy as tool for the geographical discrimination of coffee produced in different regions of minas gerais state in Brazil. Journal Food Control.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 678,
"width": 425,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bradford, R.W., P.J. Duncan, and B. Tarcy. 2000. Simplified Strategic Planning: A No-",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 692,
"width": 400,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nonsense Guide for Busy People Who Want Result Fast! www.quickmba.com/strategy/swot/",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 720,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bratakusumah, D.S., Riyadi. 2003. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: PT.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 734,
"width": 129,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gramedia Pustaka Utama.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 25,
"width": 137,
"height": 19,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Agribisnis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 91,
"top": 48,
"width": 290,
"height": 34,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 4, Issue 1, Mei 2020 P-ISSN: 2527-8479 E-ISSN: 2686-2174",
"type": "Page header"
},
{
"left": 491,
"top": 783,
"width": 17,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "36",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 99,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Danarti dan Najiyati.S. 2004 .Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 126,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prasetio, 2019. Kopi Khas Buton Miliki Cita Rasa Tersendiri di Mata Dunia, La Bakry:",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 140,
"width": 400,
"height": 53,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kita Berusaha Kopi Khas Buton Dapat Hak Intelektual dari Dunia. https://baubaupost.com/2019/03/10/kopi-khas-buton-miliki-cita-rasa-tersendiri-di- mata-dunia-la-bakry-kita-berusaha-kopi-khas-buton-dapat-hak-intelektual-dari- dunia/",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 195,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 223,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT: teknik membedah kasus bisnis.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 251,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rustiadi E. Saefulhakim S. Panuju DR 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta (ID): Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 278,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Singarimbun, M dan S. Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 306,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yusdiali, W. 2008. Pengaruh Suhu dan Lama Penyaringan terhadap Tingkat Kadar Air dan Keasaman Kopi Robusta ( Coffee of Robusta ). Disertasi. Universitas Hasanuddin. Makasar.",
"type": "List item"
}
] |
2c02aec1-e87e-4608-ddc4-6cb6f15357e6 | http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/ghancaran/article/download/11769/3713 | [
{
"left": 408,
"top": 10,
"width": 134,
"height": 45,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Special Edition: Lalonget IV Halaman: 377—396",
"type": "Page header"
},
{
"left": 45,
"top": 11,
"width": 163,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tersedia secara online http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/ghancaran",
"type": "Page header"
},
{
"left": 508,
"top": 810,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "377",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 175,
"top": 85,
"width": 252,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "GHÂNCARAN: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 183,
"top": 116,
"width": 233,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/ghancaran E-ISSN : 2715-9132 ; P-ISSN: 2714-8955 DOI 10.19105/ghancaran.vi.11769",
"type": "Text"
},
{
"left": 116,
"top": 165,
"width": 369,
"height": 37,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Revolusi Buku Ajar Bermuatan Teks Multimodal Terintegrasi Media: Kurikulum Merdeka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 196,
"top": 213,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur*, Nurhadi**, Yuni Pratiwi***",
"type": "Text"
},
{
"left": 123,
"top": 226,
"width": 353,
"height": 57,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Malang **Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Malang ***Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Malang Alamat surel: [email protected]; [email protected] [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 296,
"width": 37,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 105,
"top": 308,
"width": 76,
"height": 55,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: buku ajar; teks multimodal; media dan teknologi; kurikulum merdeka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 308,
"width": 303,
"height": 68,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu bentuk implementasi Kurikulum Merdeka adalah perubahan signifikan pada muatan teks dalam buku ajar bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sajian teks multimodal dalam buku ajar bahasa Indonesia yang mengacu pada kurikulum merdeka, yakni buku Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia (CCBI) Kelas X, XI, dan XII yang diterbitkan oleh Kemendikbud.",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 377,
"width": 303,
"height": 126,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode penelitian yang dimanfaatkan untuk memproses data penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan dua belas bentuk teks multimodal dalam ketiga buku CCBI. Kedua belas temuan bentuk tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara buku ajar bahasa Indonesia yang mengacu pada Kurikulum Merdeka dan yang mengacu pada Kurikulum 2013. Dapat disimpulkan bahwa muatan dua belas bentuk teks multimodal menjadi salah satu inovasi sekaligus implementasi dari kurikulum merdeka. Muatan teks multimodal dalam buku CCBI menjadi revolusi buku ajar yang terintegrasi media pembelajaran.",
"type": "Table"
},
{
"left": 191,
"top": 514,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 105,
"top": 526,
"width": 75,
"height": 55,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: textbooks; multimodal text; media and technology; merdeka curriculum.",
"type": "Table"
},
{
"left": 191,
"top": 526,
"width": 303,
"height": 195,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "One form of implementation of the Independent Curriculum is significant changes to the text content in Indonesian language textbooks. This research aims to describe the presentation of multimodal texts in Indonesian language textbooks which refer to the independent curriculum, namely the Smart Cergas Bahasa Indonesia (CCBI) books for Classes X, XI and XII published by the Ministry of Education and Culture. The research method used to process this research data is a qualitative method. The research results showed that twelve forms of multimodal text were found in the three CCBI books. These twelve form findings show that there are significant differences between Indonesian language textbooks that refer to the Independent Curriculum and those that refer to the 2013 Curriculum. It can be concluded that the content of the twelve forms of multimodal text is one of the innovations and implementations of the independent curriculum. The multimodal text content in CCBI books is a revolution in textbooks that are integrated with learning media.",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 722,
"width": 442,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terkirim : 7 November 2023; Revisi: 1 Desember 2023; Diterima: 19 Desember 2023 ©Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Special Edition: Lalongèt IV",
"type": "Text"
},
{
"left": 215,
"top": 743,
"width": 167,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tadris Bahasa Indonesia Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 213,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Text"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "378",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 96,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 76,
"width": 471,
"height": 219,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pergantian kurikulum membawa beragam perubahan sebagai upaya perbaikan pendidikan. Kurikulum bersifat dinamis sehingga penggantiannya dilakukan sebagai wujud adaptasi dengan tuntuntan zaman, penyesuaian dengan perkembangan IPTEKS, pemenuhan kebutuhan siswa dan kebutuhan kompetensi dalam masyarakat (Barlian, Solekah, & Rahayu, 2022; Rumapea, 2013). Salah satu perbaikan yang harus dilakukan sesuai pergantian kurikulum adalah perubahan buku ajar (Khairunnisa & Mayrita, 2019). Perubahan buku ajar menujukkan bahwa esensi setiap kurikulum berbeda (Siregar, Julianto, & Ismunandar, 2022). Setiap buku ajar merefleksikan prinsip-prinsip utama, materi, serta asesmen dari kurikulum yang ditetapkan (Alanur, Jamaludin, & Amus, 2023). Relevansi buku ajar dengan kurikulum menunjukkan kualitas dari buku ajar (Puspito, Sutopo, & Desstya, 2022; Ramda, 2017). Semakin relevan suatu buku ajar dengan kurikulum, semakin baik kualitas suatu buku ajar. Oleh sebab itu, buku ajar akan selalu mengalami perkembangan sehingga dapat menunjang pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 298,
"width": 471,
"height": 347,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penetapan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru berdampak pada buku ajar bahasa Indonesia. Hal ini disebakan buku ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran bahasa (Pratiwi, Andajani, Suyitno, Ismail, & Prastio, 2023). Pada kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum 2013 ditekankan pendekatan ilmiah sehingga buku ajar bahasa Indonesia berbasis teks (Agustina, 2017; Saragih, 2020). Sementara itu, Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berdiferensiasi untuk megakomodasi minat, kesiapan, preferensi, karakteristik, dan kebutuhan siswa (Elviya & Sukartiningsih, W., 2023; Miftakhuddin, Hardiansyah, & Kamil, 2022). Pembelajaran berdiferensiasi didasarkan pada perbedaan di dalam diri setiap siswa. Hal ini dilandasi oleh pendekatan Teaching at Right Level yang mengacu pada perbedaan level kemampuan, karakteristik, dan kebutuhan siswa (Meishanti & Fitri, 2022; Syerlinda, 2023). Salah satu strategi untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi adalah diferensiasi konten pada perangkat pembelajaran, seperti modul, bahan ajar, buku, dan LKPD (Hadi, Wuriyani, Yuhdi, & Agustina, 2022; Sunismi, Wahyuni, Ambarwati, & Zuhairi, 2023). Upaya untuk menerapkan strategi tersebut adalah dengan penyediaan buku ajar yang menunjang pembelajaran berdiferensiasi. Pada pembelajaran bahasa, perbedaan pada diri siswa terwujud pada cara siswa dalam membangun makna dengan mode yang berbeda sesuai karakteristik dan kemampuannya (Danielsson & Selander, 2021). Dengan dasar perbedaan tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka tingkat atas ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (KBSKAP, 2022). Oleh sebab itu, muatan teks multimodal dalam buku ajar bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka termasuk muatan yang penting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 647,
"width": 471,
"height": 125,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks multimodal adalah teks yang dikonstruksi oleh dua atau lebih mode. Mode merupakan kelompok sumber daya semiotik yang dimanfaatkan untuk mengonstruksi makna (Valencia & Aldemar, 2016). Terdapat enam mode untuk mengonstruksi dan mendesain makna, yaitu linguistik, visual, audio, gestural, dan spasial (The New London Group, 1996). Sebagian besar teks multimodal terdiri atas mode linguistik dan mode visual. Teks multimodal memanfaatkan mode linguistik dan visual untuk memenuhi tujuan teks, menyesuaikan dengan pembaca atau audiens, dan menyesuaikan dengan konteks serta pengorganisasian mode-mode tersebut tersebut saling mendukung untuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 371,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "379",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 471,
"height": 93,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "membangun dan mengembangkan suatu informasi (Gourlay, 2016). Pada umumnya, teks multimodal tersaji dalam format digital (Lim, Toh, & Nguyen, 2022). Contoh dari teks multimodal adalah video berisi tulisan dan audio serta laman digital yang terdiri atas gambar dan audio (Andini, Wiyono, & Hasanah, 2021). Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa teks multimodal merupakan teks yang dinamis dan berbeda dengan teks monomodal atau teks yang hanya memanfaatkan satu mode saja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 155,
"width": 474,
"height": 267,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Urgensi pemuatan teks multimodal dalam buku ajar Kurikulum Merdeka juga didasarkan pada karakteristik pembelajaran abad 21. Salah satu karakretiristik tersebut adalah pembelajaran untuk memfasilitasi siswa agar terampil, memanfaatkan teknologi dan media informasi, dapat bekerja dengan inovatif, serta memiliki kecakapan hidup untuk bertahan (Anggraeni & Sole, 2018). Pembelajaran dengan karakteristik ini menuntut integrasi teknologi sebagai media pembelajaran (Rahayu, Iskandar, & Abidin, 2022). Pada buku ajar bahasa Indonesia teks multimodal berperan sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan beragam keterampilan bahasa secara integratif. Sebagai contoh adalah teks multimodal berupa video yang termuat dalam buku disajikan untuk kegiatan pembelajaran menyimak dan memirsa (Mulyadi & Wikanengsih, 2022). Di samping itu, pemuatan teks ini pada buku ajar relevan dengan karakteristik siswa Gen Z yang merupakan digital native. Siswa generasi ini terbiaasa mencari dan mendapatkan informasi dengan cara memanfaatkan teknologi sehingga lebih berminat pada konten visual dan audiovisual (Szymkowiak, Melović, Dabić, Jeganathan, & Kundi, 2021). Oleh sebab itu, perubahan buku ajar dengan memuat teks multimodal merupakan implementasi kurikulum yang relevan dengan pembelajaran abad 21 dan karakteristik siswa digital native.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 425,
"width": 471,
"height": 188,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian tentang buku bahasa Indonesia telah banyak dilakukan. Pertama, penelitian tentang pendidikan karakter dalam buku bahasa Indonesia (Meilani, 2020). Kedua, penelitian terkait HOTS dalam buku bahasa Indonesia (Huda, Purnomo, Anggraini, & Prameswari, 2021). Ketiga, penelitian tentang penerapan pendidikan karakter dan implikasi profil pelajar Pancasila dalam buku bahasa Indonesia (M. F. Asri & Mulyati, 2023). Keempat, penelitian tentang kualitas buku bahasa Indonesia (Misriani, 2018). Kelima, penelitian terkait tingkat kesulitan teks eksposisi dalam buku bahasa Indonesia (Risdiawati, 2020). Meskipun penelitian tentang buku ajar bahasa Indonesia telah banyak dilakukan, belum ada penelitian yang secara khusus mengkaji muatan teks multimodal di dalam buku ajar bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, kesenjangan tersebut menjadi celah yang penting untuk dieksplorasi untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka pada buku ajar bahasa Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 632,
"width": 55,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 647,
"width": 471,
"height": 125,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode yang dimanfaatkan untuk memproses data dan mencapai tujuan penelitian ini adalah metode kualitatif. Data penelitian ini berupa teks multimodal yang termuat dalam buku ajar Bahasa Indonesia. Teks multimodal yang dinalisis adalah teks-teks yang termuat dalam kegiatan pembelajaran dalam buku ajar bahasa Indonesia. Teks multimodal selain dari kategori tersebut, seperti teks multimodal yang terdapat pada sampul bab dan peta konsep yang memetakan kegiatan pembelajaran tidak termasuk data dalam penelitian ini. Sumber data penelitian ini adalah buku Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia (CCBI) Kelas X, XI, dan XII yang diterbitkan oleh Kemendikbud.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 213,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "380",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 471,
"height": 172,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai key instrument yang berperan menetapkan fokus penelitian, memilih data, melakukan pengumuplan data, menafsirkan dan menganalisis data, serta menarik simpulan (Sugiyono, 2021). Pada proses penelitian peneliti dibantu dengan instrumen tambahan berupa tabel pengumpulan dan pengklasifikasian data. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi. Sementara itu, analisis data dilakukan dengan analisis model alir (Miles & Huberman, 1994). Model tersebut terdiri atas tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Pada tahap reduksi data, dilakukan identifikasi, klasifikasi, dan pengodean data. Pada tahap penyajian data kegiatan yang dilakukan adalah mendeskripsikan muatan teks mulltimodal sesuai fokus penelitian. Kemudian pada tahap terakhir dilakukan penarikan simpulan sesuai fokus penelitian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 251,
"width": 158,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 267,
"width": 474,
"height": 44,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil dan pembahasan penelitian ini terdiri atas dua bagian utama, yaitu muatan teks multimodal sebagai media dalam buku ajar CCBI dan paradigma buku ajar bahasa Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 330,
"width": 440,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muatan Teks Multimodal sebagai Media Pembelajaran dalam Buku Ajar CCBI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 346,
"width": 474,
"height": 45,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terdapat 147 teks multimodal yang dianalisis pada penelitian ini. Teks-teks tersebut kemudian dikategorikan berdasakan bentuknya. Temuan muatan teks multimodal dalam buku ajar CCBI disajikan pada bagan 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 182,
"top": 657,
"width": 250,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bagan 1. Muatan Teks Multimodal dalam Buku CCBI",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 687,
"width": 474,
"height": 92,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan bagan 1, terdapat dua belas bentuk teks multimodal dalam buku CCBI. Kedua belas bentuk tersebut dikategorikan berdasarkan jumlahnya. Pertama, teks multimodal yang termuat dalam buku CCBI yang paling banyak adalah teks multimodal berupa teks disertai gambar, infografik, video yang dapat diakses melalui tautan. Teks multimodal dengan ketiga bentuk tersebut ditemukan lebih dari 20 teks. Kedua, teks multimodal berupa teks berilustrasi dan tangkapan layar ditemukan sebanyak 12 teks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 132,
"top": 461,
"width": 356,
"height": 169,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12 6 37 12 8 6 2 3 26 3 7 25 0 5 10 15 20 25 30 35 40 tek s b eri lus tra si tek s d en ga n b ag an tek s d ise rta i g am ba r tan gk ap an la ya r po ste r pe ta ko ns ep pa mf let ko mi k s tri p inf og raf ik bu ku ele ktr oni k sit us w eb vid eo",
"type": "Formula"
},
{
"left": 373,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "381",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 45,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ketiga, teks multimodal berupa teks dengan bagan, poster, peta konsep dan bagan, pamflet, komik strip, web dalam tautan, dan buku dalam tautan ditemukan kurang dari 10 teks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 124,
"width": 103,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks Berilustrasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 140,
"width": 474,
"height": 92,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks berilustrasi merupakan teks yang dikonstruksi atas mode linguistik yang tersusun dalam beberapa paragraf dan mode visual berupa gambar yang didesain untuk memperjelas isi dari teks tersebut. Pada teks jenis ini, mode visual dan mode linguistik saling mendukung sehingga dapat membantu siswa dalam mengosntruksi makna. Teks multimodal jenis ini disajikan sebagai materi sekaligus media pada kegiatan membaca, baik dengan genre fiksi maupun nonfiksi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 375,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Teks Berilustrasi (Fiksi)",
"type": "Caption"
},
{
"left": 324,
"top": 382,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2. Teks Berilustrasi (Nonfiksi)",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 418,
"width": 474,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada gambar 1, teks berjenis cerpen (fiksi). Ilustrasi wanita tua menggambarkan tokoh ibu yang terdapat dalam cerpen “Rendang Buatan Ibu”. Sementara itu, pada gambar 2, teks sebelah kanan berjenis artikel (nonfiksi). Ilustrasi manusia dan robot menggambarkan isi teks teks tersebut berupa pemaparan AI ( Artificial Intellegence ) atau kecerdasasan buatan. Kedua teks tersebut menunjukkan bahwa teks berilustrasi termasuk teks multimodal dengan mode visual dan mode linguistik yang saling mendukung satu sama lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 529,
"width": 474,
"height": 171,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks berilustrasi berperan sebagai media untuk membantu siswa dalam kegiatan membaca sehingga siswa mudah untuk mendapatkan pemahaman terhadap dari bacaan. Keberadaan ilustrasi berperan sebagai media visual untuk membantu memvisualisasikan ide-ide yang bersifat abstrak sehingga dapat membantu siswa menyerap dan memahami materi dan konsep yang kompleks dengan efektif dan cepat (Amellya & Aryanto, 2021; Nasir, Nurjannah, Amanda, Adria, & Nofianti, 2023). Ilustrasi merupakan gambar yang bercerita yang dapat membantu pembaca untuk lebih mudah memahami teks dengan lebih baik. Pada teks sastra, keberadaan ilustrasi berkolaborasi dengan teks tersebut sehingga dapat memberikan pengayaan pada imajinasi pembaca (Arsy, Sukarman, & Irfan, 2017). Dengan demikian, teks multimodal berupa teks berilustrasi disajikan sebagai media pembelajaran dalam kegiatan membaca.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 719,
"width": 127,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks Disertai Gambar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 735,
"width": 474,
"height": 45,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks disertai gambar merupakan teks yang disisipi gambar realis yang dapat berupa foto atau potret. Temuan teks multimodal jenis ini dikategorikan menjadi dua, yaitu teks dengan gambar berupa potret tokoh dan potret benda.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Text"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "382",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 95,
"top": 195,
"width": 181,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3. Teks Disertai Potret Tokoh",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 195,
"width": 191,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 4. Teks Disertai Gambar Benda",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 223,
"width": 474,
"height": 109,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3 menunjukkan bahwa teks multimodal yang berupa teks disertai gambar terdiri atas mode linguistik dan mode visual. Mode visual pada teks ini berupa potret tokoh. Hal ini yang membedakan teks disertai gambar dengan teks berilustrasi. Pada teks multimodal berupa teks disertai gambar, mode visual berperan untuk menunjang isi teks. Pada gambar 3, potret penyair D. Zawawi Imron disandingkan dengan puisi. Hal ini dimaksudkan agar pembaca atau siswa dapat mengenal penyair atau penulis puisi. Hal ini dapat memperkaya pengetahuan siswa tentang dunia sastra.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 334,
"width": 474,
"height": 77,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 4 merupakan tangkapan layar teks berjenis resensi. Teks tersebut termasuk teks multimodal. Teks tersebut terdiri atas mode linguistik berupa uraian paragraf dan mode visual berupa potret buku. Fungsi potret buku ini adalah menunjang isi teks tersebut yang megulas buku Xenoglosofia. Gambar tersebut berperan sebagai media yang menunjukkan rupa buku yang diulas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 430,
"width": 120,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks dengan Bagan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 446,
"width": 474,
"height": 44,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks dengan bagan merupakan teks yang terdiri atas mode linguistik berupa paragraf dan mode visual berupa bagan yang menyajian data. Bagan pada teks ini dapat terwujud dalam bentuk kolom, pai, atau batang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 627,
"width": 221,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 5. Teks dengan Bagan Kolom dan Pai",
"type": "Caption"
},
{
"left": 331,
"top": 624,
"width": 180,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 6. Teks dengan Bagan Kolom",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 657,
"width": 474,
"height": 124,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks dengan bagan ditemukan pada teks dengan genre nonfiksi, seperti teks informasi dan karya ilmiah. Teks jenis ini menyajikan data berupa fakta-fakta untuk menguatkan argumen yang disampaikan. Data-data tersebut disajikan dalam bentuk visual sehingga lebih mudah dimengerti. Pada gambar 5, teks disajikan untuk kegiatan membaca, lalu siswa diminta menilai efektivitas penyajian data. Sementara itu, pada gambar 6, teks berupa karya ilmiah yang dijadikan sebagai contoh untuk kegiatan menulis. Dengan penyajian teks tersebut sebagai contoh, siswa dapat mengembangkan kemampuan membaca data dan menulis sekaligus menyajikan data secara visual.",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "383",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 76,
"width": 74,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Komik Strip",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 92,
"width": 474,
"height": 61,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Komik strip merupakan teks multimodal yang menyajikan cerita atau fenomena dengan mode linguistik berupa potongan-potongan animasi dan mode linguistik berupa kalimat percakapan dan informasi. Pada umumnya komik strip disajikan dalam beberapa potongan gambar sehingga cenderung singkat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 143,
"top": 326,
"width": 116,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 7. Komik Strip I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 369,
"top": 328,
"width": 119,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 8. Komik Strip II",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 358,
"width": 474,
"height": 124,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks multimodal berupa komik strip ditemukan pada teks dengan tipe anekdot. Teks jenis ini berisi potongan gambar dengan dialog atau monolog. Pada umumnya, teks multimodal tipe anekdot menyajikan sindiran yang dikemas dengan humor. Gambar 7 merupakan komik strip anekdot yang menyindir kecenderungan sebagian besar orang yang ingin tampil keren di depan kamera. Sementara itu, gambar 8 merupakan komik strip anekdot yang berisi sindirian pada generasi muda yang kecanduan gawai. Kedua komik strip tersebut menunjukkan bahwa mode visual dan mode linguistik saling mendukung dalam membangun sebuah cerita dan menyampaikan pesan berupa sindiran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 485,
"width": 474,
"height": 156,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyediaan teks multimodal berbentuk komik strip dapat menjadi media pembelajaran yang memberikan informasi edukatif, menghibur, memenuhi tujuan instruksional atau tujuan pemebelajaran atau memuat materi pokok pembelajaran (Muqsith, Hamid, Salehuddin, & Wahyudi, 2021; Ratnawuri, 2016). Sebagai media pembelajaran, teks multimodal ini memiliki keunggulan, yaitu prinsip penggunaan yang sederhana, visualisasi yang menarik, dan melibatkan beberapa keterampilan berbahasa (Pramesti, Sunendar, & Damayanti, 2020). Keterampilan berbahasa yang dilibatkan dalam pembelajaran dengan komik strip adalah memirsa dan membaca. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa komik strip termasuk teks multimodal yang berperan sebagai media pembelajaran dalam buku CCBI.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 659,
"width": 58,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Infografik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 675,
"width": 475,
"height": 45,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Infografik merupakan teks multimodal yang menyajikan informasi secara visual melalui gambar animasi dan bagan. Pada umumnya informasi dalam infografik berupa data-data dan informasi yang kompleks yang disajikan dengan padat, jelas, dan singkat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Text"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "384",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 145,
"top": 211,
"width": 106,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 9. Infografik I",
"type": "Table"
},
{
"left": 364,
"top": 213,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 10. Infografik II",
"type": "Picture"
},
{
"left": 139,
"top": 363,
"width": 117,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 11. Infografik III",
"type": "Caption"
},
{
"left": 368,
"top": 360,
"width": 108,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 12. Infografik",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 393,
"width": 474,
"height": 108,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks multimodal berupa infografik ditemukan pada teks dengan beragam jenis, seperti eksposisi (gambar 9), biografi (gambar 10), laporan hasil observasi (gambar 11), dan prosedur (gambar 12). Teks multimodal bentuk ini hanya ditemukan pada teks nonfiksi. Infografik termasuk teks multimodal yang kompleks karena dikonstruksi atas beragam mode visual, seperti gambar, bagan, dan warna yang senada. Di samping itu, mode linguistik di dalamnya dapat berupa kalimat, kata, frasa, dan klasua yang tersusun secara kohesif dan koheren dengan mode visualnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 504,
"width": 474,
"height": 251,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyediaan infografik berperan sebagi media pembelajaran yang memuat dua konten utama, yaitu gambar kontekstual dan konsep sistematis. Infografik termasuk media pembelajaran yang dapat memfasilitasi pengalaman belajar positif dan bermakna sehigga meningkatkan prestasi belajar (Charsky, 2023; Elaldi & Çifçi, 2021). Hal ini memudahkan siswa untuk mengonstruksi konsep sesuai kemampuannya masing-masing (Apriyanti, Razak, Rahim, Shaharom, & Baharuldin, 2020). Sebagai media pembelajaran, infografik membantu penyampaian informasi, konsep, atau data yang kompleks dengan cara yang efektif, mudah, dan sederhana (Akhmad, Sugandi, Nandi, & Rahmawati, 2018; Mushir, Bostanci, & Koç, 2023). Infografik sebagai media pembelajara dapat mempromosikan pembelajaran aktif dan melibatkan siswa dalam penyusunan karya dari hasil belajar yang beragam (Jaleniauskiene & Kasperiuniene, 2023). Lebih khusus lagi, infografik dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis dan menarik perhatian untuk merenungkan ide-ide baru (Hameed & Jabeen, 2022). Oleh sebab itu, penyediaan infografik dalam buku ajar bahasa Indonesia berperan sebagai media pembelajaran yang dapat menstimulasi kreativitas dan membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "385",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 102,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tangkapan Layar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 76,
"width": 474,
"height": 45,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tangkapan layar merupakan teks multimodal yang dihasilkan dari cuplikan layar komputer atau gawai. Tangkapan layar bisa menampilkan laman, aplikasi, atau suatu situs web. Dalam buku CCBI tangkapan layar memuat mode visual dan mode linguistik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 269,
"width": 148,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 13. Tangkapan Layar I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 353,
"top": 236,
"width": 151,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 14. Tangkapan Layar II",
"type": "Caption"
},
{
"left": 123,
"top": 408,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 15. Tangkapan Layar III",
"type": "Caption"
},
{
"left": 351,
"top": 379,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 16. Tangkapan Layar IV",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 437,
"width": 474,
"height": 108,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada gambar 13 dan 14 dapat diketahui bahwa teks multimodal berbentuk tangkapan layar disajikan untuk mendorong siswa memanfaatkan media berupa KBBI dan PUEBI. Hal ini mendorong siswa untuk dapat menulis dengan mempertimbangkan ketepatan penggunan kata dan keefektifan penulisan kalimat. Sementara itu, pada gambar 15 dan 16 tangkapan layar disajikan untuk mendorong siswa memanfaatkan Ensiklopedia dan Wikipedia. Hal ini dapat menunjang siswa untuk memperluas wawasan dan mengasah keterampilan membaca.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 548,
"width": 474,
"height": 220,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muatan tangkapan layar berisi laman ensiklopedia, KBBI, PUEBI, dan Wikipedia menunjukkan bahwa siswa dilatih untuk memanfaatkan media belajar digital yang tersedia di internet. Ensiklopedia sebagai media pembelajaran dapat menyajikan materi dengan mendalam dan gambar yang lebih jelas serta beragam. Selain itu, ensiklopedia dapat memvisualisasikan konsep yang sulit disampaikan secara konvensional (Suryani, Ismail, Fadilla, & Hasmunarti, 2022). Salah satu ensiklopedia yang tersedia secara grtais adalh Wikipedia. Ensiklopedia ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mencari informasi dengan cepat dan ringkas (Hizqiyah, Widodo, & Sriyati, 2022). Di samping itu, KBBI dapat menjadi media yang menunjang siswa untuk mengetahui dan menggunakan kata yang baku dan tepat serta memperkaya kosakata. Sementara PUEBI berperan sebagai media yang dapat dimanfaatkan siswa untuk mempelajari ejaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah kebahasan (Ngazizah & Nugraheni, 2022). Berdasarkan paparan tersebut, dapat dikemukakan bahwa buku ajar CCBI menyajikan media pembelajaran berupa tangkapan layar dan tautan untuk mendorong siswa",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "386",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 29,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memanfaatkan beragam sumber dan media belajar untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dengan baik dan benar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 108,
"width": 39,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Video",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 124,
"width": 474,
"height": 76,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Video merupakan teks multimodal yang terdiri atas beragam mode, yaitu mode linguistik, mode visual, mode spasial, dan mode audio. Teks jenis ini termasuk media pembelajaran yang paling banyak termuat dalam buku CCBI. Video dalam buku tersebut berupa video yang telah terunggah di Youtube sehingga memudahkan siswa untuk mengakses.",
"type": "Text"
},
{
"left": 147,
"top": 295,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 17. Video I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 373,
"top": 295,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 18. Video II",
"type": "Caption"
},
{
"left": 264,
"top": 398,
"width": 98,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 19. Video III",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 428,
"width": 474,
"height": 92,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 17 dan 18 menunjukkan bahwa teks multimodal berbentuk video disajikan untuk kegiatan menyimak, membaca, dan memirsa. Siswa diminta mencermati video tersebut, lalu menjawab pertanyaan tentang video tersebut. Sementara pada gambar 19, siswa diminta untuk menyimak musikalisasi puisi. Kemudian, siswa diminta menilai musikalisasi puisi. Video musikalisasi tersebut juga dijadikan sebagai contoh pada kegiatan memproduksi atau merancang musikalisasi puisi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 523,
"width": 474,
"height": 204,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajian video Youtube yang dapat diakses melalui kode batang dan tautan merupakan media pembelajaran yang strategis dan gratis. Hal ini disebabkan video yang terunggah di Youtube menyediakan informasi yang beragam yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa (Sari & Margana, 2019). Dengan muatan video yang dapat diakses melalui tautan/kode batang dalam buku CCBI, siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Video yang disajikan sebagai media pembelajaran penting untuk disesuaikan dengan usia, materi pembelajaran, dan perkembangan psikologis siswa (Rahmatika, Yusuf, & Agung, 2021). Video Youtube yang relevan dengan materi pembelajaran termasuk media efektif untuk meningkatkan pengalaman belajar. Hal ini disebabkan video Youtube merupakan salah satu media utama yang sering digunakan untuk mencari hiburan dan informasi (Moghavvemi, Sulaiman, Jaafar, & Kasem, 2018). Oleh sebab itu, video termasuk muatan teks multimodal yang sekaligus berperan sebagai media pembelajaran dalam buku CCBI.",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "387",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 50,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pamflet",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 76,
"width": 474,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pamflet merupakan teks multimodal yang berupa selebaran. Teks multimodal bentuk ini menyajikan informasi tentang suatu kegiatan yang dapat pertunjukan, pameran, maupun pemutaran suatu rekaman yang akan ditayangkan. Pamflet menyajikan informasi kegiatan disertai tempat dan waktu penyelenggarannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 296,
"width": 102,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 20. Pamflet I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 376,
"top": 296,
"width": 105,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 21. Pamflet II",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 326,
"width": 474,
"height": 77,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Temuan teks multimodal disajikan pada kegiatan membaca dan menulis. Siswa diminta untuk membaca contoh pamflet, lalu menganalisisnya. Kemudian, siswa diminta merancang pamflet sebagai promosi pertunjukan drama. Hal ini mendorong siswa untuk mampu mengomunikasikan pesan dan mempersuasi pembaca dengan memanfaatkan mode linguistik dan mode visual.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 422,
"width": 79,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peta Konsep",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 437,
"width": 474,
"height": 61,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peta konsep merupakan teks multimodal yang terdiri atas mode visual berupa gambar animasi serta grafik yang membentuk proses, hierarki, serta matriks dan mode linguistik. Teks ini dijadikan media untuk menuangkan ide abstrak dan kompleks menjadi konkret dan lebih sederhana.",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 627,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 22. Peta konsep I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 359,
"top": 620,
"width": 127,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 23. Peta konsep II",
"type": "Caption"
},
{
"left": 131,
"top": 742,
"width": 127,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 24. Peta konsep III",
"type": "Caption"
},
{
"left": 357,
"top": 741,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 25. Peta konsep IV",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "388",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 124,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 22 dan 24 menunjukkan bahwa teks multimodal berupa peta konsep disajikan pada kegiatan membaca dan menulis cerpen. Pada gambar 22 peta konsep dijadikan sebagai visualisasi hasil analisis dari membaca cerpen. Sementara pada gambar 24 peta konsep digunakan sebagai skema untuk menuangkan ide sebelum menulis cerpen. Di samping itu, peta konsep dapat memvisualisasikan pesan dengan lebih singkat dan jelas seperti pada gambar 23. Peta konsep juga dapat disajikan dalam bentuk matriks sebagai rancangan awal untuk mengonstruksi sebuah slide atau salindia presentasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 203,
"width": 44,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Poster",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 219,
"width": 474,
"height": 45,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Poster merupakan teks multimodal yang menyajikan pesan secara singkat dan ringkas dengan mode visual yang menggugah. Pada buku CCBI, teks multimodal bentuk ini disajikan untuk menyampaikan pesan persuasif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 377,
"width": 116,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 26. Poster I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 374,
"top": 383,
"width": 119,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 27. Poster II",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 416,
"width": 474,
"height": 108,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 26 dan 27 menunjukkan bahwa poster disajikan pada kegiatan membaca dan memirsa. Siswa diminta membaca dan memirsa suatu poster dengan cermat. Siswa harus mampu memaknai beragam sumber semiotik yang terdapat dalam teks tersebut untuk mampu menjawab soal. Pada gambar 26 siswa dilatih untuk menjawab soal mulai dari tingkatan yang mudah ke tingkatan yang lebih sulit tentang isi poster. Sementara pada gambar 27 siswa diminta mampu mengungkap maksud atau tujuan poster dengan cepat dan tepat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 543,
"width": 65,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Situs Web",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 559,
"width": 474,
"height": 44,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Situs web merupakan teks multimodal yang dapat menyajikan beragam sumber semiotik untuk menyamapaikan suatu pesan atau informasi. Pada buku CCBI, teks ini dapat diakses dengan memindai kode batang atau mengeklik tautan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 144,
"top": 736,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 26. Situs Web I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 372,
"top": 736,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 27. Situs Web I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 373,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "389",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 124,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 26 menunjukkan bahwa teks multimodal berbentuk situs web bergenre fiksi disajikan pada kegiatan apresiasi dengan mengalihwahanakan cerpen menjadi puisi. Sementara pada gambar 27 teks multimodal disajikan pada kegiatan membaca intensif teks nonfiksi. Pada situs web termuat beragam sumber semiotik, seperti gambar dan bagan untuk mendukung isi paparan. Sebagai media pembelajaran, situs web memiliki fleksiblitas dalam penggunannya sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar (Islamuddin & Widyartono, 2023). Siswa harus mampu memahami beragam sumber semiotik tersebut agar mendapatkan pemahaman isi bacaan yang mendalam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 203,
"width": 98,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku Elektronik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 219,
"width": 474,
"height": 45,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku CCBI menyajikan buku elektronik yang dapat diakses dengan memindai kode batang atau mengeklik tautan. Di dalam buku elektronik ini tersaji mode linguistik dan mode visual.",
"type": "Text"
},
{
"left": 124,
"top": 375,
"width": 142,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 29. Buku Elektronik I",
"type": "Caption"
},
{
"left": 350,
"top": 348,
"width": 145,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 30. Buku Elektronik II",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 409,
"width": 474,
"height": 61,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyajian teks multimodal berupa buku elektronik pada gambar 29 dan 30 menunjukkan bahwa buku CCBI mendorong siswa untuk membuka wawasan dari beragam sumber yang terpercaya. Buku elektrnonik tersebut dapat diakses dengan langkah-langkah yang mudah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 489,
"width": 359,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Paradigma Buku Ajar: Kurikulum Merdeka VS Kurikulum 2013",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 505,
"width": 474,
"height": 124,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan temuan muatan teks multimodal dalam buku CCBI, dapat diketahui bahwa terdapat perubahan dan inovasi pada buku ajar bahasa Indonesia. Buku ajar Kurikulum Merdeka memosisikan teks multimodal sebagai teks sekaligus media pembelajaran. Perbedaan ini juga didasarkan pada hasil temuan penelitian-penelitian terdahulu tentang buku bahasa Indonesia yang mengacu pada kurikulum sebelumnya (K13) maupun yang mengacu pada Kurikulum Merdeka. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa esensi kedua kurikulum tersebut berbeda dan Kurikulum Merdeka ada sebagai perbaikan dari Kurikulum 2013.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 647,
"width": 392,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penambahan Kegiatan Pembelajaran Berbahasa secara Terintegrasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 663,
"width": 474,
"height": 108,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku ajar bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka dirancang dengan berdasarkan salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum tersebut, yakni mengembangkan kemampuan berbahasa dengan beragam teks multimodal untuk berbagai tujuan dan genre (KBSKAP, 2022). Penyajian teks multimodal menuntut siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan berbasa secara integratif. Hal ini mendorong siswa untuk dapat memahami makna dan mengonstruksi makna dengan memanfaatkan beragam sumber semiotik. Sebagian besar temuan teks multimodal tersebut dikonstruksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "390",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 77,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "atas mode linguistik dan mode visual. Pada kegiatan pembelajaran dengan teks multimodal jenis tersebut, siswa diarahkan untuk memirsa dan membaca. Sementara pada teks multimodal yang dikonstruksi atas mode visual, spasial, linguistik, dan audio, siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan menyimak, memirsa, dan membaca secara bersamaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 140,
"width": 474,
"height": 219,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku ajar bahasa Indonesia Kurikulum 2013 dirancang dengan berbasis pendekatan teks (Ramadania, 2016). Teks dalam buku ajar tersebut disajikan secara beragam dengan berdasarkan pada genre dan register. Genre merupakan jenis teks sebagai rujukan sesuai dengan ketepatan pemilihan elemen, ketepatan penggunaan struktur bahasa, dan ketepatan tujuan sosialnya (Agustina, 2017). Sementara register merupakan pesan yang hendak disampaikan, penerima pesan, dan format bahasa pesan yang disampaikan (Mahsun, 2014). Kedua hal ini menjadikan sajian teks dalam buku bahasa Indonesia Kurikulum 2013 bermacam-macam, seperti teks LHO, eksposisi, dan anekdot. Di samping itu, sajian teks dalam buku bahasa Indonesia Kurikulum 2013 juga didasarkan pada keseimbangan tiga ranah pembelajaran kurikulum tersebut, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal ini mengimplikasikan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks yang bekelanjutan meliputi jenis atau ragam teks, konteks dan kaidah teks, dan keterampilan menyajikan teks yang bermuara pada kejelian dan kesantunan berbahasa (Taum, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 362,
"width": 474,
"height": 235,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan perbedaan sajian teks antara buku bahasa Indonesia yang mengacu pada Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, diketahui bahwa terdapat perbedaan pengembangan keterampilan berbahasa Pada Kurikulum 2013, pengembangan keterampilan berbahasa meliputi menyimak, membaca, menulis, dan berbicara yang dicapai dengan pendekatan ilmiah (Saragih, 2020). Pengembangan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan beragam jenis teks yang didasarkan pada genre dan register. Sementara itu, pada Kurikulum Merdeka terdapat penambahan keterampilan berbahasa, yaitu memirsa dan mempresentasikan. Kedua keterampilan tersebut dilatih dan dikembangan secara integratif dalam buku ajar bahasa Indonesia dengan memanfaatkan teks multimodal. Penambahan ini sesuai dengan karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum merdeka, yakni mengembangkan keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa) dan produktif (berbicara, mempresentasikan, serta menulis) (KBSKAP, 2022). Hal ini mengimplikasikan bahwa terdapat pembaruan buku ajar bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka pada aspek pengembangan keterampilan berbahasa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 616,
"width": 309,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengembangan Kecakapan Memanfaatkan Teknologi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 632,
"width": 474,
"height": 140,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teks multimodal berkembang beriringan dengan perkembangan teknologi. Sebagian besar teks multimodal diproduksi dan disebarkan melalui pemanfaatan media digital dan internet (Kayati, 2022). Fenomena ini mengimplikasikan bahwa penggunaan teks multimodal dalam pembelajaran bahasa perlu mengintegrasikan teknologi. Hal ini sesuai dengan konsep Kurikulum Merdeka yang seyogianya dilaksanakan dengan berbasis digital (Aswan, Harsiati, & Widyartono, 2023). Pada buku ajar, hal tersebut terwujud pada sajian teks multimodal yang terintegrasi dengan media. Muatan teks multimodal ini menempatkan teks dan teknologi pada posisi strategis dalam pembelajaran (Abidin, 2022). Dengan integrasi tersebut buku ajar bahasa Indonesia mendorong siswa",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "391",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 29,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk mengembangkan keterampilan berbahasa dan literasi sekaligus kecakapan memanfaatkan teknologi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 92,
"width": 474,
"height": 124,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajian teks dalam buku bahasa Indonesia 2013 didominasi oleh teks monomodal yang diklasifikasikan berdasarkan genre dan subgenre. Pada umumnya, teks monomodal dikonstruksi oleh mode linguistik. Sajian teks ini dimuat dan diakses melalui buku secara langsung. Hal ini diketahui dari alur pembelajaran yang melibatkan kegiatan menganalisis struktur dan kaidah kebahasan yang pada akhirnya bermuara pada kegiatan menulis. Menulis merupakan salah satu sasaran utama dalam Kurikulum 2013 (Annisa, Nurhadi, & Martutik, 2023). Alur pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berbahasa diarahkan untuk menghasilkan teks, khususnya melalui proses menulis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 219,
"width": 474,
"height": 267,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan sajian teks dalam buku bahasa Indonesia, terdapat perbedaan wujud dan akses teks. Teks dalam buku bahasa Indonesia 2013 didominasi oleh teks monomodal sehingga pembelajaran dapat memanfaatkan buku tersebut. Sementara pada kurikulum merdeka, sajian teks multimodal terintegrasi dengan media pembelajaran. Sajian ini sangat menunjang untuk menciptakan pembelajaran bermakna sebab media merupakan komponen yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan belajar (Nugraheni, Harsiati, & Qohar, 2019). Hal ini mengimplikasikan bahwa penggunaan buku bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka penting untuk memanfaatkan perangkat elektronik. Secara khusus, pada buku CCBI, terdapat teks multimodal yang dapat diakses dengan memanfaatkan internet, seperti video, situs web, dan buku elektronik. Tanpa adanya internet, sajian teks tersebut tidak dapat dimanafaatkan dengan maksimal. Hal ini menjadi tantangan bagi sekolah-sekolah dengan fasilitas yang kurang mendukun. Ketika sarana dan prasarana untuk memanfaatkan media ini tidak didukung, maka pemanfaatan teks multimodal menjadi tantangan tersendiri (Dewi, Yuniasari, Darmawangsa, & Sunendar, 2023). Dengan demikian, dapat dketahui bahwa sajian teks multimodal dalam buku bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka mendorong pengembangan kecakapan teknologi yang penggunannya juga membutuhkan fasilitas yang mendukung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 505,
"width": 66,
"height": 13,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 520,
"width": 474,
"height": 140,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku CCBI merupakan revolusi buku ajar bahasa Indonesia yang memuat teks multimodal yang terintegrasi media pembelajaran. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini bahwa terdapat perbedaan signifikan pada muatan teks dalam buku ajar CCBI yang mengacu pada kurikulum merdeka dan muatan teks buku bahasa Indonesia yang mengacu pada kurikulum 2013. Penelitian ini memiliki keterbatasan karena hanya mengkaji muatan teks multimodal dalam buku CCBI kelas X, XI, dan XII berdasarkan aspek bentuk. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji teks multimodal dalam pembelajaran bahasa dengan aspek yang berbeda dan perbedaan buku ajar Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 679,
"width": 115,
"height": 13,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR RUJUKAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 695,
"width": 474,
"height": 27,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abidin, Y. (2022). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimodal terhadap Kemampuan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 163,
"top": 723,
"width": 82,
"height": 13,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 (1), 103–116.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 737,
"width": 474,
"height": 26,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agustina, E. S. (2017). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Representasi Kurikulum 2013. Aksara , 18 (1), 241049.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "392",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akhmad, R., Sugandi, D., Nandi, N., & Rahmawati. (2018). Infographic Design as Visualization of Geography Learning Media. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science , 145 (1), 012011.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 102,
"width": 474,
"height": 95,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alanur, S. N., Jamaludin, J., & Amus, S. (2023). Analisis Profil Pelajar Pancasila Dalam Buku Teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan , 7 (1), 179–190. Amellya, A. F., & Aryanto, H. (2021). Perancangan Buku Ilustrasi Pengenalan Permainan Dakon untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Kelas 1 SDN Medaeng 2 Sidoarjo. BARIK - Jurnal S1 Desain Komunikasi Visual , 2 (3), 60–72.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 198,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andini, I. M., Wiyono, B. B., & Hasanah, M. (2021). Zona Literasi Berbasis Teks Multimodal di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan , 6 (12), 1930–1935.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 240,
"width": 474,
"height": 40,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggraeni, D. M., & Sole, F. B. (2018). E-Learning Moodle, Media Pembelajaran Fisika Abad 21. Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: E-Saintika , 1 (2), 57–65.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 281,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Annisa, S., Nurhadi, N., & Martutik, M. (2023). The Implementation of Reflective Learning Model Plus to Improve Proposal Text Writing Skills of XI Social 1 Students of State Senior High School 4 Jember. Erudio Journal of Educational Innovation , 10 (1), 30–46.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 336,
"width": 474,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apriyanti, N., Razak, R. A., Rahim, S. S. A., Shaharom, M. S. N., & Baharuldin, Z. (2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 350,
"width": 474,
"height": 68,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Infographic Instructional Media as a Solution and Innovation in Physics Learning for Senior High School Students in Indonesia. International Journal of Information and Education Technology , 10 (10), 773–780. Arsy, N. S., Sukarman, S., & Irfan, I. (2017). Ilustrasi Kreatif Paper Cutting: Interpretasi Puisi Faisal Oddang. JURNAL IMAJINASI , 1 (1), 48–60.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 419,
"width": 474,
"height": 68,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asri, M. F., & Mulyati, Y. (2023). Implikasi Profil Pelajar Pancasila dalam Buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Kelas XI (Analisis Isi). Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , 8 (1), 57–66. Asri, S. S. (2017). Telaah Buku Teks Pegangan Guru dan Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Berbasis Kurikulum 2013. RETORIKA:",
"type": "Text"
},
{
"left": 163,
"top": 488,
"width": 379,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmu Bahasa , 3 (1), 70–82. https://doi.org/10.22225/jr.3.1.94.70- 82",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 516,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aswan, A., Harsiati, T., & Widyartono, D. (2023). Metode Field Trip Berbasis Virtual Reality pada Pembelajaran Menulis Puisi Sebuah Desain Pembelajaran Digital di Era Kurikulum Merdeka: Journal of Smart System , 3 (1), 10– 24.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 571,
"width": 474,
"height": 40,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Barlian, U. C., Solekah, S., & Rahayu, P. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. JOEL: Journal of Educational and Language Research , 1 (12), 2105–2118.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 612,
"width": 474,
"height": 55,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Charsky, D. (2023). Infographics for learning and instruction. Journal of Visual Literacy , 42 (2), 130–145. Danielsson, K., & Selander, S. (2021). Multimodal Texts in Disciplinary Education: A Comprehensive Framework .",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 667,
"width": 474,
"height": 55,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dewi, N. A., Yuniasari, T., Darmawangsa, D., & Sunendar, D. (2023). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Multimodal untuk Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan Pustaka. JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala , 8 (2), 620–636.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 723,
"width": 474,
"height": 40,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elaldi, S., & Çifçi, T. (2021). The Effectiveness of Using Infographics on Academic Achievement: A Meta-Analysis and a Meta-Thematic Analysis. Journal of Pedagogical Research , 5 (4), 92–118.",
"type": "List item"
},
{
"left": 373,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "393",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 55,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elviya, D. D., & Sukartiningsih, W., W. (2023). Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar di SDN Lakarsantri I/472 Surabaya. urnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar , 11 (8).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 115,
"width": 474,
"height": 27,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gourlay, L. (2016). Multimodality, Argument and the Persistence of Written Text. Dalam Multimodality in Higher Education (hlm. 79–90). Brill.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 143,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hadi, W., Wuriyani, E. P., Yuhdi, A., & Agustina, R. (2022). Desain Pembelajaran Diferensiasi Bermuatan Problem Based Learning (PBL) Mendukung Critical Thinking Skill Siswa pada Era Kenormalan Baru Pascapandemi Covid-19. Basastra , 11 (1), 56–68.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 198,
"width": 474,
"height": 55,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hameed, A., & Jabeen, I. (2022). Prompting Cognition for Creativity in EFL Context: An Experimental Study on Use of Infographics for Teaching Writing Skill. Journal of Language and Linguistic Studies , 18 (1). Diambil dari Hizqiyah, I. Y. N., Widodo, A., & Sriyati, S. (2022). Pembelajaran Abad 21 dengan",
"type": "List item"
},
{
"left": 163,
"top": 253,
"width": 382,
"height": 13,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menggunakan Wikipedia sebagai Sumber Informasi untuk",
"type": "Table"
},
{
"left": 163,
"top": 267,
"width": 382,
"height": 27,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Biosfer : Jurnal Biologi Dan Pendidikan Biologi , 7 (1), 1–12.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 295,
"width": 474,
"height": 68,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Huda, M., Purnomo, E., Anggraini, D., & Prameswari, D. H. (2021). Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Materi dan Soal pada Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Terbitan Kemendikbud RI. PRASI , 16 (02), 128–143. Islamuddin, M. N., & Widyartono, D. (2023). Pengembangan laman pembelajaran menulis simpulan berita kelas VIII SMP dengan strategi text based introduction:",
"type": "Text"
},
{
"left": 163,
"top": 364,
"width": 378,
"height": 27,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya , 6 (4), 959– 970.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 391,
"width": 474,
"height": 179,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jaleniauskiene, E., & Kasperiuniene, J. (2023). Infographics in higher education: A scoping review. E-Learning and Digital Media , 20 (2), 191–206. Kayati, A. N. (2022). Pemanfaatan Teks Multimodal dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penguatan Literasi Peserta Didik. Sandibasa: Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia , 1 (1), 385–398. KBSKAP. (2022). Keputusan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka. (Online), jdih.kemdikbud.go.id.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 571,
"width": 474,
"height": 40,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Khairunnisa, F., & Mayrita, H. (2019). Evaluasi Komponen Kelayakan Isi Buku Ajar Bahasa Indonesia: Kesesuaian Materi dengan Kurikulum. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan SastrA , 4 (1), 408–416.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 612,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lim, F. V., Toh, W., & Nguyen, T. T. H. (2022). Multimodality in the English language classroom: A systematic review of literature. Linguistics and Education , 69 , 101048.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 654,
"width": 474,
"height": 26,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahsun, M. (2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 . Jakarta: Rajawali Press.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 681,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meilani, E. (2020). Analisis Muatan Nilai Karakter dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi 2017. Jurnal Pendidikan Karakter , 10 (2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 723,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meishanti, O. P. Y., & Fitri, N. A. R. (2022). Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Inspiratif Pendekatan Tarl Berbasis Pjbl melalui Pembelajaran Literasi Sains Materi Virus. EDUSCOPE: Jurnal Pendidikan, Pembelajaran, Dan Teknologi , 8 (1), 1–13.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "394",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 68,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Miftakhuddin, Hardiansyah, H., & Kamil, N. (2022). Implikasi empat modalitas belajar Fleming terhadap penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar. Sangkalemo : The Elementary School Teacher Education Journal , 1 (2). Diambil dari https://e- journal.upr.ac.id/index.php/SANGKALEMO/article/view/5110",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 129,
"width": 474,
"height": 27,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook . SAGE.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 157,
"width": 474,
"height": 40,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Misriani, A. (2018). Kualitas Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VII Terbitan Kemendikbud Kurikulum 2013 (Tinjauan Atas Aspek Kesesuaian). ESTETIK : Jurnal Bahasa Indonesia , 1 (1), 1–30.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 198,
"width": 474,
"height": 55,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Moghavvemi, S., Sulaiman, A., Jaafar, N. I., & Kasem, N. (2018). Social media as a complementary learning tool for teaching and learning: The case of youtube. The International Journal of Management Education , 16 (1), 37–42.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 253,
"width": 474,
"height": 55,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mulyadi, Y., & Wikanengsih, W. (2022). Implementasi Keterampilan Berbahasa Memirsa dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Prototipe Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X pada Program Sekolah Penggerak. Semantik , 11 (1), 47–60.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 309,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muqsith, M. K. A., Hamid, A., Salehuddin, M., & Wahyudi, W. E. (2021). Pengembangan Komik Strip sebagai Media Pembelajaran Alternatif Tema Analisis Sunah dan Hadis. Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam , 7 (1), 95–106.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 364,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mushir, T., Bostanci, H. B., & Koç, S. (2023). The impact of integrating infographics into English language instruction on mother tongue use and reading/writing performance: A systematic literature survey. Research Journal in Advanced Humanities , 4 (1).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 419,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nasir, R., Nurjannah, S., Amanda, N. F., Adria, & Nofianti. (2023). Buku Ilustrasi Digital sebagai Media untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa dalam Bahasa Inggris. Griya Journal of Mathematics Education and Application , 3 (2), 394–404.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 474,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ngazizah, I. N., & Nugraheni, A. S. (2022). PUEBI daring sebagai alternatif pembelajaran ejaan bahasa Indonesia di SMAN 1 Tunjungan. Caraka: Jurnal Ilmu Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajarannya , 8 (2), 120–138.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 516,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nugraheni, I., Harsiati, T., & Qohar, A. (2019). Media Buku Cerita untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan , 4 (3), 322– 329.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 571,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pramesti, U. D., Sunendar, D., & Damayanti, V. S. (2020). Komik Strip Sebagai Media Pendidikan Literasi Kesehatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Masa Pademi Covid-19. Bahterasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , 1 (2), 45–54. 5",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 626,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pratiwi, Y., Andajani, K., Suyitno, I., Ismail, A., & Prastio, B. (2023). Representing and Implementing Moral Values to Foreign Students in Indonesian Textbooks for Learners Other than Indonesians. International Journal of Language Education , 7 (1), 58–76.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 681,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Puspito, W. G., Sutopo, A., & Desstya, A. (2022). Analisis Kesesuaian Buku Tematik Sekolah Dasar dengan Kurikulum 2013. Jurnal Basicedu , 6 (1), 354– 363.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 723,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 18,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahayu, R., Iskandar, S., & Abidin, Y. (2022). Inovasi Pembelajaran Abad 21 dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Basicedu , 6 (2), 2099–2104. Rahmatika, R., Yusuf, M., & Agung, L. (2021). The Effectiveness of Youtube as an Online Learning Media. Journal of Education Technology , 5 (1), 152–158.",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 797,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "395",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 68,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ramadania, F. (2016). Konsep Bahasa Berbasis Teks pada Buku Ajar Kurikulum 2013. STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya , 1 (2). Ramda, A. H. (2017). Analisis kesesuaian materi buku teks Kemendikbud matematika kelas VII dengan Kurikulum 2013. PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika , 12 (1), 12–22.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 129,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ratnawuri, T. (2016). Pemanfaatan Komik Strip sebagai Media Pembelajaran Mahasiswa Pendidikan Ekonomi UM Metro. PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi) , 4 (2). Diambil dari",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 171,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Risdiawati, D. (2020). Telaah Tingkat Kesulitan Teks Eksposisi dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA/SMK Kelas X Kurikulum 2013. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia , 2 (1), 8–16.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 226,
"width": 474,
"height": 27,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rumapea, M. E. (2013). Kurikulum 2013 yang Berkarakter. JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL , 5 (2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 253,
"width": 474,
"height": 13,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Santika, I. G. N., Suarni, N. K., & Lasmawan, I. W. (2022). Analisis Perubahan Kurikulum",
"type": "List item"
},
{
"left": 163,
"top": 267,
"width": 381,
"height": 27,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ditinjau dari Kurikulum Sebagai Suatu Ide. Jurnal Education and Development , 10 (3), 694–700.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 295,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saputri, N. D., Rufaidah, D., & Principe, R. A. (2023). Penerapan pendidikan karakter profil Pelajar Pancasila dalam Buku Bahasa Indonesia SMP kelas VII. Caraka: Jurnal Ilmu Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajarannya , 9 (2), 133–146.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 350,
"width": 474,
"height": 68,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saputro, D., Sabardila, A., Prayitno, H. J., & Markhamah, M. (2021). Integrasi Keterampilan Berpikir Kritis dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Berperspektif HOTS: Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya , 4 (3), 365–374. Saragih, A. (2020). Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks dalam Kurikulum 2013 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 419,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sari, Y. N., & Margana, M. (2019). YouTube as a Learning Media to Improve the Student’s Speaking Ability in 21st Century. Journal of English Language Teaching and Linguistics , 4 (2), 263–273.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 460,
"width": 474,
"height": 55,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siregar, N. S., Julianto, A., & Ismunandar, A. (2022). Dampak Perubahan Kurikulum terhadap Buku Paket Bahasa Indonesia sebagai Kebijakan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan , 3 (1), 1–11. Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: Alfabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 516,
"width": 474,
"height": 54,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sunismi, S., Wahyuni, S., Ambarwati, A., & Zuhairi, A. (2023). Pendampingan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teaching at The Right Level Berbasis Media Teknologi pada Kurikulum Merdeka. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) , 7 (5), 4982–4995.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 571,
"width": 474,
"height": 40,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suryani, I. S., Ismail, I., Fadilla, K. N., & Hasmunarti, H. (2022). Pengembangan Media E- Ensiklopedia Sistem Gerak sebagai Sumber Belajar untuk Kelas Xi. Jurnal Biogenerasi , 7 (1), 50–59.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 612,
"width": 474,
"height": 96,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Susanto, M. A., Sandi, E. A., & Shofiani, A. K. A. (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi dan Kreativitas Menulis Cerpen Peserta Didik Program Sekolah Penggerak Angkatan Pertama Jenjang SMP Kota Probolinggo. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia , 181– Syerlinda, S. (2023). Implementasi Pendekatan Teaching at The Right Level Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik SMP Negeri 23 Barru. JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN , 5 (2), 991–997.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 709,
"width": 474,
"height": 13,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Szymkowiak, A., Melović, B., Dabić, M., Jeganathan, K., & Kundi, G. S. (2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 163,
"top": 723,
"width": 382,
"height": 27,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Information technology and Gen Z: The role of teachers, the internet, and technology in the education of young people. Technology in Society ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 163,
"top": 750,
"width": 70,
"height": 13,
"page_number": 19,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "65 , 101565.",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 36,
"width": 168,
"height": 12,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sajidah Nur, Nurhadi, & Yuni Pratiwi",
"type": "Page header"
},
{
"left": 216,
"top": 796,
"width": 323,
"height": 10,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghâncaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Special Edition Lalongét IV",
"type": "Page footer"
},
{
"left": -424,
"top": 814,
"width": 36,
"height": 32,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PA GE",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 791,
"width": 24,
"height": 17,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "396",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 60,
"width": 474,
"height": 27,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taum, Y. Y. (2017). Pembelajaran Sastra Berbasis Teks: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013. Sintesis , 11 (1), 12–22.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 88,
"width": 474,
"height": 27,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The New London Group. (1996). A Pedagogy of Multiliteracies: Designing Social Futures. Harvard Educational Review , 66 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 115,
"width": 474,
"height": 41,
"page_number": 20,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Valencia, Á., & Aldemar, J. (2016). Meaning making and communication in the multimodal age: Ideas for language teachers. Colombian Applied Linguistics Journal , 18 (1), 98–115.",
"type": "List item"
}
] |
9c944730-218d-06cc-f863-61c5cdc186d1 | http://penerbitgoodwood.com/index.php/Jakman/article/download/108/90 | [
{
"left": 72,
"top": 36,
"width": 276,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Akuntansi, Keuangan, dan Manajemen (Jakman)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 49,
"width": 182,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2716-0807, Vol 2, No 3, 2021, 179-194",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 49,
"width": 180,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "https://doi.org/10.35912/jakman.v2i3.108",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 77,
"width": 456,
"height": 119,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengaruh Segitiga Kecurangan untuk Mengidentifikasi Kecurangan Laporan Keuangan Menggunakan Variabel Moderasi Penerapan Integrasi Teknologi Industri (The Effect of the Fraud Triangle to Identify Fraudulent Financial Statements using Moderation Variables in the Application of Industrial Technology Integration)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 198,
"width": 199,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Matius John Tirtawirya 1* , Sugeng Riyadi 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 211,
"width": 323,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan 1,2 [email protected] 1* , [email protected] 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 356,
"width": 71,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Riwayat Artikel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 368,
"width": 130,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Diterima pada 20 Oktober 2020 Direvisi pada 7 April 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 391,
"width": 114,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Disetujui pada 19 Mei 2021",
"type": "Table"
},
{
"left": 227,
"top": 238,
"width": 44,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 227,
"top": 254,
"width": 299,
"height": 61,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Purpose: This study aimed to assess the effectiveness of the fraud triangle in detecting financial statement fraud with the fourth industrial revolution as a phenomenon that is proxied by the application of industrial technology integration as a moderating variable.",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 320,
"width": 299,
"height": 112,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research methodology: The fraud triangle consists of pressure, opportunity, and rationalization. Pressure is used to calculate three variables namely financial stability, external pressure, and financial targets. Effective monitoring proxied as an opportunity. And one last variable is rationalization proxied by accruals. Companies included in five priorities sectors on the Making Indonesia 4.0 program have been selected and eliminated, leaving 33 companies as research samples. The logistic regression and subgroup analyses were used in this research.",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 437,
"width": 299,
"height": 61,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Results: The results indicate that accruals have a positive impact on financial statement fraud, while four additional variables, including financial stability, external pressure, financial targets, and successful monitoring, have no effect on financial statement fraud.",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 503,
"width": 299,
"height": 86,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Limitations: This study only focused on the five priority sector programs so the results may not be applicable to other sectors.Contribution: Simultaneously, the fraud triangle variables can influence financial statement fraud. Based on the result of subgroup analysis, the application of industrial technology integration is able to moderate the influence of fraud triangle variables on financial statement fraud.",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 595,
"width": 299,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: Financial statement fraud, Fraud Triangle, Fourth industrial revolution",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 623,
"width": 300,
"height": 61,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "How to cite: Tirtawirya, M. J., & Riyadi, S. (2021). Pengaruh Segitiga Kecurangan untuk Mengidentifikasi Kecurangan Laporan Keuangan Menggunakan Variabel Moderasi Penerapan Integrasi Teknologi Industri. Jurnal Akuntansi, Keuangan, dan Manajemen, 2(3), 179-194 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 692,
"width": 83,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 705,
"width": 454,
"height": 61,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dunia secara global sedang menghadapi ketidakpastian, salah satunya dalam bidang perekonomian. Negara dengan ekonomi raksasa seperti Amerika dan China sedang berada dalam masalah perang dagang, keadaan ini bertambah kelam dengan beberapa negara menghadapi krisis seperti di Venezuela dan Turki, selain itu tren tentang revolusi industri keempat sudah mulai diterapkan dan dikembangkan di negara maju. Pemerintah Indonesia menyambut tren revolusi industri",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "180",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 455,
"height": 35,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ini dengan menyusun program Making Indonesia 4.0 yang berguna sebagai peta jalan dan strategi implementasi revolusi industri keempat yang didominasi oleh pembaharuan teknologi dalam lingkup industri di Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 113,
"width": 454,
"height": 60,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berbeda dengan ketiga revolusi industri sebelumnya, industri 4.0 memperkenalkan sistem otomasi pada dunia industri yang memungkinkan suatu proses produksi berlangsung tanpa intervensi manusia secara fisik melalui pengaturan virtual. Hal ini semakin menyingkirkan faktor jarak sebagai kendala operasional karena pengaturan dapat dilakukan dimana saja dengan mengandalkan koneksi internet yang telah terhubung dan terintegrasi dengan alat produksi ( interconnected devices ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 176,
"width": 454,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penggunaan teknologi informasi membantu perusahaan dalam kegiatan operasional sehingga kinerja dapat meningkat dan produk tercipta dengan sumber daya yang lebih efisien. Pengaplikasian teknologi juga dapat diterapkan untuk mengolah data yang semula tidak memiliki arti, diubah menjadi bentuk tertentu sehingga pola berulang dapat dikenali dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bernilai tinggi atau dikenal dengan istilah data mining (Widiputra, 2016) . Kerentanan kecurangan pada perusahaan dapat diminimalisir dengan teknologi informasi yang sistematis dan canggih. (Zanaria, 2017) . Namun kegiatan transformasi atau penerapan elemen baru pada struktur bisnis perusahaan yang belum sempurna dapat membuat perusahaan rentan terhadap error atau bahkan terekspos akan suatu jenis kecurangan yang baru. Sehingga dapat dikatakan penerapan teknologi informasi memiliki dampak positif dan negatif ( two side effects ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 302,
"width": 454,
"height": 137,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Selain itu, penerapan teknologi terutama dalam bentuk otomasi, membawa dampak sosial karena adanya perubahan tren pekerjaan. Perubahan ini membawa tekanan atau stres (Fleming et al, 1984) bagi kalangan pekerja tertentu yang terdampak otomasi dan mereka yang kurang adaptif dalam menyesuaikan kemampuannya dengan permintaan pekerjaan. Tekanan psikologis atau stres tersebut menyebabkan produktivitas individu menurun (Donald et al, 2005) sehingga pada akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan. Dalam situasi yang tidak baik ini, perusahaan selalu ingin menampilkan kondisi keuangan yang baik dan menciptakan citra tangguh kepada publik. Dalam praktek negatif, perusahaan dapat memanipulasi laporan keuangan sedemikian rupa sehingga penilaian publik terhadap perusahaan adalah dalam kondisi yang baik. Studi ini mengidentifikasi kecurangan laporan keuangan dengan mengimplementasikan konsep segitiga kecurangan yang diciptakan Donald R. Cressey .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 442,
"width": 454,
"height": 111,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian sebelumnya mendeteksi kecurangan laporan keuangan tanpa mengaitkan fenomena revolusi industri keempat. Penelitian ini akan menggunakan model Beneish M-Score untuk mengelompokan laporan keuangan perusahaan yang terindikasi kecurangan dan non kecurangan. Penelitian ini bertujuan memahami keberadaan financial statement kecurangan melalui elemen- elemen segitiga kecurangan yaitu tekanan , kesempatan, dan rasionalisasi yang kemudian dijabarkan ke dalam beberapa proksi seperti stabilitas keuangan, Tekanan eksternal, Target keuangan, Pemantauan yang efektif, dan Akrual. Penelitian ini akan membantu memberikan deteksi awal kepada investor dalam memilih portofolio investasi yang baik dan menilai risiko perusahaan yang diinvestasikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 568,
"width": 239,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 581,
"width": 76,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teori Keagenan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 593,
"width": 454,
"height": 74,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teori keagenan berhubungan dengan tindakan kecurangan mana agen memiliki motif tertentu untuk melakukan sesuatu atas dasar kepentingannya, dan di lain sisi prinsipal tidak mengambil peran langsung dalam operasional, mengakibatkan lemahnya pengawasan dan kontrol aktivitas. Sehingga asumsi dasar dalam teori ini bahwa manusia cenderung menghindari resiko terpenuhi, karena lemahnya sistem pengendalian internal perusahaan membuat agen dapat meyakinkan dirinya untuk melakukan tindak kecurangan tanpa resiko terdeteksi oleh prinsipal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 682,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Diffusion of Innovation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 695,
"width": 455,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teori diffusion of innovation merupakan teori yang tepat untuk menjelaskan fenomena revolusi industri keempat yang membawa beragam inovasi baru terkait teknologi dalam bidang industri. Pemerintah sebagai change agent perlu membangun suatu saluran penyebaran inovasi yang khusus dengan cara meyakinkan opinion leader yaitu pemimpin industri beserta calon-calon pengadopsi lainnya. Meskipun menurut teori ini, keputusan untuk mengadopsi dipengaruhi oleh tipe pengadopsi itu sendiri, yang juga akan mempengaruhi proses pengadopsian yang akan dilewati,",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "181",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "namun tindakan pemerintah yang mengintervensi fenomena ini (dalam program Making Indonesia 4.0 ) merupakan suatu langkah yang baik dalam pengembangan dan percepatan pembangunan dalam sektor sasaran yaitu sektor industri khususnya manufaktur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 125,
"width": 132,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Theory of Planned Behavior",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 138,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut teori ini, perilaku kecurangan aktual seseorang dapat diprediksi melalui intensi yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan, ataupun melalui kontrol perilaku yang dirasakan secara langsung. Ketiga elemen independen tersebut, memiliki korelasi positif terhadap munculnya kecurangan dalam penggunaan teknologi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 201,
"width": 128,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The Crime Triangle Theory",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 214,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Faktor lingkungan memainkan peran penting dalam aktivitas manusia (intermediate environment) dan kejahatan apapun dilihat sebagai produk dari kontak yang disebabkan oleh manusia dengan kondisi mereka (person-situation-interaction) (Mui dan Mailley, 2015). Teori ini menyatakan bahwa dibutuhkan tiga elemen dasar hingga tindak kejahatan ( predatory crime/violation ) terjadi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 277,
"width": 59,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kecurangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 290,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Setiap kejahatan diketahui sebagai konsekuensi dari interaksi manusia dengan kondisinya (Kennedy dan Siregar, 2017) . Dalam Statement on Auditing Standards No. 99 (SAS 99) , kecurangan dinyatakan sebagai tindakan sengaja yang berujung pada salah saji material laporan keuangan yang merupakan subjek dari sebuah audit. Zimbelman dan Albrecht (2012) menyatakan kecurangan mencakup semua ragam cara bergantung pada kecerdasan manusia untuk mendapatkan keunggulan dibandingkan orang lain dengan representasi yang menyesatkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 366,
"width": 455,
"height": 98,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kecurangan dapat terjadi di seluruh perusahaan baik profit maupun non profit, namun perusahaan dengan kriteria berikut memiliki resiko lebih tinggi terhadap kecurangan yaitu, (1) terdapat kompleksitas proses ( complex processes ) yang dapat membuka kesempatan kecurangan ; (2) terdapat celah ( loopholes ) dalam pengendalian internal diikuti perasaan yang kuat dapat menerima resiko yang ada; (3) situasi pekerjaan yang kompleks dan lingkungan yang terus berubah (complex and changing environment) memudahkan dalam menutupi penyimpangan. (4) kondisi keuangan terlalu baik atau terlalu buruk yang membuat kecurangan dapat disembunyikan karena rasa kepercayaan diri atau sebaliknya yakni keputusasaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 480,
"width": 151,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 492,
"width": 455,
"height": 175,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengelompokan occupational kecurangan oleh Association of Certified Kecurangan Examiners (ACFE) dituangkan dalam bentuk kecurangan tree. Kecurangan tree memuat beragam skema kecurangan ke dalam tiga cabang utama yaitu Asset Misappropriation, Corruption dan Kecurangan Laporan. Penelitian ini akan berfokus pada cabang yang ketiga yaitu Kecurangan Laporan. Istilah Kecurangan Laporan tidak hanya mencakup kesalah sajian dalam laporan keuangan, tetapi juga dalam media lain yang disampaikan oleh perusahaan kepada publik. Kecurangan Laporan Keuangan menggunakan laporan keuangan sebagai objek kecurangan. Kecurangan ini berupa salah saji yang disengaja ( misstatements, baik overstatements ataupun understatements ). Kondisi overstatement merupakan salah saji yang menyebabkan kondisi aset atau pendapatan lebih tinggi dari kondisi sebenarnya. Sedangkan kondisi understatement membuat laporan keuangan menampilkan kondisi aset atau pendapatan lebih rendah dari kondisi sebenarnya. Understatement financial statements lebih banyak terjadi pada laporan keuangan yang disampaikan kepada instansi perpajakan atau instansi bea dan cukai (Tuanakotta, 2010) . Sementara overstatement financial statement seringkali dilakukan agar penilaian publik terhadap perusahaan baik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 682,
"width": 128,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teori Segitiga Kecurangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 695,
"width": 455,
"height": 60,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Cressey (1953) menyimpulkan bahwa terjadinya tindak kecurangan melibatkan beberapa faktor (Albrecht, 2014) yaitu, (1) masalah yang tidak dapat dibagikan; (2) kesempatan untuk pelanggaran kepercayaan; (3) seperangkat rasionalisasi yang mendefinisikan perilaku yang sesuai dalam situasi tertentu. Tiga elemen tersebut lebih populer dengan kata pressure, opportunity, dan rationalization atau secara bersama konsep ini dikenal dengan Segitiga kecurangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "182",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teknologi Industri",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 87,
"width": 455,
"height": 150,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam kaitannya dengan lingkup industri, teknologi dapat diartikan sebagai metode yang digunakan dalam kegiatan industri untuk mencapai tujuan industri yaitu untuk membuat produksi semakin cepat, sederhana dan lebih efisien ( Cambridge Dictionary dan Collins Dictionary ). Teknologi industri dalam revolusi industri keempat didukung oleh 9 fondasi teknologi di antaranya, robot otonom, simulasi, integrasi horizontal dan vertikal, industri internet of things, cybersecurity, cloud, additive manufacturing, augmented reality, dan big data dan analytics (Rüßmann et al, 2015) . Penelitian ini akan berfokus pada pondasi horizontal and vertical integration oleh karena membahas perubahan struktur bisnis yang menyeluruh dan diduga rentan terjadinya kecurangan. Secara singkat, integrasi secara horizontal dan vertikal yang dimaksud adalah penerapan teknologi dalam rantai produksi seperti mulai dari bahan baku masuk hingga menjadi barang jadi (horizontal) dan penerapan teknologi dalam memfasilitasi kegiatan operasional mulai dari pembuatan desain produk, perencanaan, hingga pengambilan keputusan (vertikal).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 252,
"width": 119,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengembangan Hipotesis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 265,
"width": 273,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Efek stabilitas keuangan pada kecurangan laporan keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 277,
"width": 454,
"height": 162,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SAS No. 99 menyatakan bahwa manajemen menghadapi tekanan akibat kondisi eksternal seperti perekonomian dan perubahan permintaan yang cepat terkait era Industri 4.0 dan memicu mereka untuk melakukan kecurangan dalam laporan keuangan (Oktarigusta, 2017) . Manajemen menginginkan perusahaannya terus mengalami pertumbuhan tidak terkecuali dalam kondisi revolusi seperti ini, sehingga perusahaan mendapatkan kesan sebagai perusahaan yang tangguh di mata publik. Salah satu indikator pertumbuhan yang paling mudah dinilai publik adalah dengan melihat jumlah aset perusahaan. Maka dari itu manajemen seringkali melakukan kecurangan dengan menyajikan kondisi aset dengan angka yang lebih tinggi dari sebenarnya ( overstatement ). Kondisi ini dapat diketahui dari gejala berupa pertumbuhan nilai aset yang tidak biasa (Zimbelman dan Albrecht, 2012) . Dalam penelitian Rahayu (2018) menunjukan adanya pengaruh negatif stabilitas keuangan yang diproksikan dengan pertumbuhan aset (ACHANGE) terhadap financial statement kecurangan . Berdasarkan uraian tersebut diperoleh hipotesis penelitian yakni: H 1 : Stabilitas keuangan mempengaruhi kecurangan laporan keuangan",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 454,
"width": 268,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Efek Tekanan eksternal pada kecurangan laporan keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 467,
"width": 454,
"height": 149,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Perusahaan memiliki keinginan untuk dapat menggunakan teknologi baru yang lebih produktif, untuk mencapai keinginan tersebut perusahaan perlu menganggarkan dana lebih untuk membiayai kegiatan riset dan pengembangan dan meningkatkan fasilitas yang dimilikinya (Oktarigusta, 2017 ). Tekanan eksternal muncul karena adanya kewajiban bagi manajemen untuk memenuhi kriteria tertentu saat memutuskan untuk mendapatkan sumber dana tambahan dalam bentuk hutang. Kreditur akan melihat apakah perusahaan memiliki struktur modal yang sehat dan menilai apakah dengan kondisi yang melingkupinya, perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi hutangnya kembali di waktu yang ditentukan. Penelitian oleh Zahro et al (2018) menunjukkan adanya pengaruh positif Tekanan eksternal yang diproksikan dengan perbandingan total hutang terhadap total aset (LEV) terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Tiffani dan Marfuah (2015) dan penelitian Nugraheni dan Triatmoko (2018) . Berdasarkan uraian tersebut diperoleh hipotesis penelitian yakni:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 619,
"width": 304,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "H 2 : Tekanan eksternal mempengaruhi kecurangan laporan keuangan",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 644,
"width": 259,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Efek target keuangan pada kecurangan laporan keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 657,
"width": 454,
"height": 98,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Era Industri 4.0 membuat beberapa perusahaan optimistis dapat mencapai pertumbuhan laba yang tinggi seiring tingkat permintaan pasar yang semakin baik. Namun seringkali perusahaan menetapkan target tersebut di atas batas kemampuan dan lebih menyatakan optimismenya kepada publik untuk menarik perhatian. Sehingga ketika perusahaan tidak dapat mencapai hal tersebut, menciptakan tekanan bagi manajemen karena tidak ingin membuat perusahaannya terlihat gagal dan mengurangi kepercayaan pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki return on asset tahun berjalan yang rendah cenderung memiliki tekanan lebih besar untuk meningkatkan performa dan oleh karena itu memicu kecurangan untuk terjadi. Penelitian Yesiariani dan Rahayu",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "183",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(2017) menyatakan Target keuangan yang diproksikan dengan return on asset (ROA) mempengaruhi kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut diperoleh hipotesis penelitian yakni: H 3 : Target keuangan mempengaruhi kecurangan laporan keuangan",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 125,
"width": 297,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Efek Pemantauan yang efektif pada kecurangan laporan keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 138,
"width": 454,
"height": 124,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kejadian kecurangan terutama berupa kecurangan laporan keuangan merupakan akibat dari lemahnya sistem pengawasan yang diterapkan (Sihombing, dalam Oktarigusta, 2017 ). Cressey (1953) menyatakan bahwa seorang pelaku akan melakukan kecurangan apabila pelaku mengetahui bahwa tindakannya tersebut tidak akan diketahui oleh perusahaan. Dengan adanya fungsi pengawasan, seperti dewan komisaris independen dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dalam perusahaan, terutama pengawasan terhadap pengelolaan yang dilakukan manajemen (Skousen et al, 2009) . Penelitian Aprilia et al (2015) menyatakan bahwa adanya pengaruh negatif dari Pemantauan yang efektif yang diproksikan dengan rasio komisaris independen terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Oktarigusta (2017) . H 4 : Pemantauan yang efektif mempengaruhi kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 277,
"width": 218,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Efek Akrual pada kecurangan laporan keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 290,
"width": 455,
"height": 98,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rasionalisasi dalam perusahaan tercermin dari bagaimana perusahaan menerapkan kebijakan akrualnya, yang pada dasarnya harus mengacu pada prinsip akuntansi. Namun perusahaan seringkali menggunakan persepsi bahwa pengakuan dini bukan merupakan suatu kecurangan karena pada dasarnya nilai yang diakui tersebut akan secara sah diakui dalam waktu dekat. Penelitian Oktarigusta (2017) dan Puspitadewi dan Sormin (2018) menyatakan bahwa rationalization yang diproksikan dengan tot al Accrual to total assets (TATA) berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Skousen et al (2009) . H 5 : Akrual mempengaruhi kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 404,
"width": 277,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Efek segitiga kecurangan pada kecurangan laporan keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 416,
"width": 454,
"height": 74,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan inti dari teori segitiga kecurangan . Cressey (dalam Machado, 2017 ), menyatakan terjadinya kecurangan ( kecurangan ) merupakan hasil dari situasi di mana gabungan dari ketiga elemen segitiga kecurangan hadir. Tanpa salah satu dari elemen ini, baik pressure, opportunities maupun rationalization , kecurangan tidak akan terjadi. Penelitian Rachmania (2017) menyatakan bahwa segitiga kecurangan secara simultan berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan yang diproksikan dengan manajemen laba.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 492,
"width": 387,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "H 6 : Segitiga kecurangan secara simultan mempengaruhi kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 518,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Efek penerapan integrasi teknologi industri pada hubungan segitiga kecurangan dan kecurangan laporan keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 543,
"width": 455,
"height": 111,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam era Industri 4.0, integrasi teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dalam hal produktivitas dan penyediaan informasi. Integrasi teknologi dalam proses industri menciptakan otomasi sehingga proses produksi berjalan tanpa campur tangan manusia secara langsung. Namun dalam perjalanan untuk menerapkan integrasi ini secara penuh, perusahaan melewati periode yang disebut uji coba ( testing ) yang dalam perspektif kecurangan periode tersebut merupakan celah potensial terjadinya kecurangan. Selain itu, Korunka et al (1993) menyatakan bahwa setiap implementasi suatu teknologi baru meningkatkan tekanan (pressure) pada pekerja. Dengan diimplementasikannya teknologi dalam pekerjaan juga mengurangi kemampuan pelaku kecurangan untuk ditangkap karena kurangnya bukti yang mendukung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 657,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "H 7 : Penerapan integrasi teknologi industri mempengaruhi hubungan segitiga kecurangan pada kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "184",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 108,
"top": 75,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 306,
"width": 143,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 1. Kerangka Pemikiran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 331,
"width": 108,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Metode Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 345,
"width": 148,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Populasi dan Sampel Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 357,
"width": 454,
"height": 74,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2017 dan termasuk ke dalam lima subsektor manufaktur yaitu food & beverages, textile & garments, automotive & components, electronics dan chemical. Pertimbangan untuk memilih populasi tersebut salah satunya adalah terkait program pemerintah yakni Making Indonesia 4.0 di mana dalam program tersebut kelima subsektor tersebut menjadi prioritas pembangunan Industri 4.0.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 433,
"width": 455,
"height": 137,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik yang melibatkan penentuan kriteria yang dipilih sebagai faktor. (Sugiyono, 2017) . Berikut ini merupakan kriteria yang digunakan untuk memilih sampel penelitian: 1) Perusahaan manufaktur yang tergolong dalam lima subsektor Food and Beverages , Textile and Garment, Automotive and Components, Electronics dan Chemical terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang secara konsisten sahamnya diperdagangkan selama tiga periode pengamatan yaitu tahun 2015 hingga 2017. 2) Perusahaan memperbarui laporannya per 31 Desember dan Laporan Fiskal di situs webnya dan di situs web Bursa Efek Indonesia. selama tiga periode pengamatan yaitu tahun 2015 hingga 2017. 3) Perusahaan tersebut menggunakan Rupiah sebagai mata uang pelaporan. Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 34 perusahaan yang diterima sebagai sampel penelitian, namun setelah diproses dalam seleksi outlier dihasilkan 33 perusahaan yang bebas outlier dengan jumlah keseluruhan sebanyak 86 data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 585,
"width": 120,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Operasionalisasi Variabel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 598,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam analisis ini, variabel terdaftar dibagi menjadi variabel independen dan dependen. yaitu pressure yang diproksikan dalam stabilitas keuangan (ACHANGE), Tekanan eksternal (LEV), Target keuangan (ROA), Pemantauan yang efektif (KIND), dan Akrual (TATA). Variabel dependen yaitu kecurangan laporan keuangan yang diproksikan dengan Beneish M-Score Model . Variabel moderasi yaitu penerapan integrasi teknologi industri. Tabel 1 menunjukan operasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "185",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 87,
"width": 155,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 1. Operasionalisasi Variabel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 101,
"width": 381,
"height": 127,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel Pengukuran Jenis Data Stabilitas keuangan (ACHANGE) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡−1 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡 Rasio Tekanan eksternal (LEV) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡 Rasio Lanjutan Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Target keuangan (ROA) 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥𝑠 𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡 Rasio",
"type": "Table"
},
{
"left": 93,
"top": 232,
"width": 412,
"height": 136,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pemantauan yang efektif (KIND) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑛 𝑡 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑡 Rasio Akrual (AKRUAL) 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 𝑡 − 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑟𝑜𝑚 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑛 𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡 Rasio Kecurangan Laporan Keuangan (KECURANGAN) 1 (satu) dan 0 (nol) Nominal Penerapan Integrasi Teknologi Industri (ITIND) 1 (satu) dan 0 (nol) Nominal Sumber: Beneish (2012) , Skousen et al (2009) , Maloney (2008) , Oktarigusta (2017) , Kagerman et al (2013) .",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 383,
"width": 109,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teknik Pengujian Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 396,
"width": 455,
"height": 61,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi logistik dan analisis sub kelompok. Pilihan menggunakan analisis regresi logistik didasarkan fakta bahwa variabel dependen merupakan variabel kategorikal (nonmetrik) sedangkan untuk menguji variabel moderasi menggunakan analisis sub kelompok berdasarkan kerangka identifikasi variabel moderasi (Sugiono, 2004) . Perangkat lunak SPSS versi 25 dan Microsoft Excel 2019 digunakan untuk melakukan analisis data. .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 472,
"width": 81,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Model Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 485,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis regresi logistik digunakan untuk menganalisis hipotesis. Berikut adalah model regresi logistik yang digunakan oleh penulis:",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 508,
"width": 295,
"height": 62,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝐿𝑛 𝐹𝑅𝐴𝑈𝐷 1−𝐹𝑅𝐴𝑈𝐷 = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + e ----------- (1) 𝐿𝑛 𝐹𝑅𝐴𝑈𝐷 1−𝐹𝑅𝐴𝑈𝐷 = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + 𝑒 2 ---------- (2) 𝐿𝑛 𝐹𝑅𝐴𝑈𝐷 1−𝐹𝑅𝐴𝑈𝐷 = λ 0 + λ 1 X 1 + λ 2 X 2 + λ 3 X 3 + λ 4 X 4 + λ 5 X 5 + 𝑒 3 ----------- (3)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 72,
"top": 582,
"width": 454,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Model regresi pertama (1) digunakan untuk menjawab hipotesis ke-1 hingga ke-6, sedangkan model regresi kedua (2) dan ketiga (3) digunakan untuk menjawab hipotesis ke-7 yaitu untuk mengidentifikasi variabel moderasi dengan analisis sub kelompok.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 633,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Hasil Penelitian dan Pembahasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 647,
"width": 87,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Statistik Deskriptif",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 660,
"width": 455,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 2 menunjukkan variabel stabilitas keuangan memiliki nilai rata-rata 0,07707, standar deviasi 0,14981. Tekanan eksternal memiliki nilai rata-rata 0,44300, standar deviasi 0,19415. Target keuangan memiliki nilai rata-rata 0,06010, standar deviasi 0,10904. Pemantauan yang efektif memiliki nilai rata-rata 0,37422, standar deviasi 0,07605. Akrual memiliki nilai rata-rata -0,02149, standar deviasi 0,10035.",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "186",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 271,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif untuk Variabel Kontinu",
"type": "Section header"
},
{
"left": 78,
"top": 88,
"width": 441,
"height": 91,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel Kontinu Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Stabilitas keuangan (ACHANGE) 86 -0.43890 0.62034 0.07707 0.14981 Tekanan eksternal (LEV) 86 0.09139 0.99387 0.44300 0.19415 Target keuangan (ROA) 86 -0.09706 0.71602 0.06010 0.10904 Pemantauan yang efektif (KIND) 86 0.16667 0.50000 0.37422 0.07605 Akrual (AKRUAL) 86 -0.16990 0.72971 -0.02149 0.10035",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 183,
"width": 230,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 2019.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 208,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 3 menunjukkan variabel dependen kecurangan laporan keuangan didominasi oleh data tidak terindikasi kecurangan sebanyak 59 data atau sebesar 68,60% sedangkan data terindikasi kecurangan sebanyak 27 data atau sebesar 31,40%. Data penelitian berjumlah 86.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 259,
"width": 287,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 3. Analisis Statistik Deskriptif untuk Variabel Kategorikal",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 273,
"width": 350,
"height": 143,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel Kategorikal Kecurangan Laporan Keuangan (KECURANGAN) Kategori Jumlah Persentase Terindikasi Kecurangan 27 31.40% Tidak Terindikasi Kecurangan 59 68.60% Total 86 100.00% Penerapan Integrasi Teknologi Industri (ITIND) Kategori Jumlah Persentase Menerapkan Integrasi Teknologi Industri 24 27.91% Tidak Menerapkan Teknologi Industri 62 72.09% Total 86 100.00%",
"type": "Table"
},
{
"left": 115,
"top": 421,
"width": 230,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 2019.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 446,
"width": 95,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengujian Hipotesis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 459,
"width": 454,
"height": 98,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menilai Keseluruhan Model Berdasarkan Tabel 4 diperoleh nilai -2 Log Likelihood pada segmen awal ( block number = 0) sebesar 107,023. Setelah kelima variabel independen ( stabilitas keuangan, Tekanan eksternal, Target keuangan, Pemantauan yang efektif, dan Akrual ) dimasukan ke dalam segmen uji, maka diperoleh nilai -2 Log Likelihood pada segmen akhir ( block number = 1) sebesar 70,832. Nilai -2LL Block Number = 0 sebesar 107,023 > -2LL Block Number = 1 sebesar 70,832 sehingga terjadi penurunan nilai sebesar 36,191. Penurunan -2 Log Likelihood (-2LL) bermakna bahwa model regresi lebih akurat, atau model yang dihipotesiskan lebih cocok dengan data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 584,
"width": 150,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 4. Nilai -2 Log Likelihood",
"type": "Caption"
},
{
"left": 118,
"top": 596,
"width": 362,
"height": 164,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Blok Awal Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 107.049 -0.744 2 107.023 -0.781 3 107.023 -0.782 Blok Akhir Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Stabilitas keuanga n Tekanan eksternal Target keuangan Pemantaua n yang efektif Akrual Ste p 1 1 80.116 -2.357 3.874 0.726 -3.149 3.822 11.554 2 73.086 -2.892 4.495 1.101 -2.695 4.784 20.752 3 70.941 -2.824 3.837 1.251 -1.915 4.751 29.199",
"type": "Table"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "187",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 115,
"top": 75,
"width": 365,
"height": 47,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4 70.832 -2.879 3.796 1.251 -1.984 4.962 31.711 5 70.832 -2.887 3.800 1.252 -1.990 4.984 31.885 6 70.832 -2.887 3.800 1.252 -1.991 4.984 31.886 Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 136,
"width": 101,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Koefisien Determinasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 148,
"width": 455,
"height": 99,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Koefisien determinasi dalam penelitian ini diukur dengan dua ukuran Pseudo R 2 yaitu Cox and Snell R 2 dan Nagelkerke R 2 . Berdasarkan Tabel 5, diperoleh nilai Nagelkerke R 2 sebesar 0,483 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen yaitu stabilitas keuangan, Tekanan eksternal, Target keuangan, Pemantauan yang efektif, dan Akrual sebesar 48,3 persen sedangkan sisanya 51,7 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Menurut Cox & Snell R Square tingkat variabilitas sebesar 34,3%, namun ukuran ini memiliki kekurangan yaitu nilai maksimumnya kurang dari satu sehingga sulit diinterpretasikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 263,
"width": 114,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 5. Model Summary",
"type": "Text"
},
{
"left": 125,
"top": 280,
"width": 363,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 70.832 a 0.343 0.483 Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 334,
"width": 156,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menguji Kelayakan Model Regresi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 347,
"width": 455,
"height": 86,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil dari uji Chi-Square menunjukkan bahwa nilai Chi-Square adalah 1258, dengan signifikansi statistik sebesar 0,149. Berdasarkan hasil tersebut, model memprediksikan bahwa nilai observasi sama dengan 0,05, maka model disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya. Dari Tabel 6 nilai Chi-square pada Hosmer and Lemeshow’s Test sebesar 12,058, sedangkan nilai kritis Chi-square dengan degree of freedom (df) 8 adalah 15,50731. Nilai Chi-square hitung lebih kecil dari nilai kritis Chi-square maka H 0 tidak dapat ditolak atau dapat disimpulkan model dapat diterima karena kriteria sesuai dengan data observasinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 446,
"width": 161,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 6. Hosmer and Leshow’s Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 157,
"top": 463,
"width": 276,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Step Chi-square df Sig. 1 12.058 8 0.149 Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 518,
"width": 454,
"height": 111,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan Tabel 7, hasil pengujian Omnibus Test of Model Coefficients diperoleh hasil nilai Chi-square 36.191 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Dari Tabel tersebut juga diketahui nilai Chi-square pada model regresi logistik 36,191, sedangkan nilai kritis Chi-square dengan degree of freedom (df) 5 adalah 11,0705. Nilai Chi- square hitung lebih besar dari nilai kritis Chi-square maka H 0 ditolak. Dari kedua ukuran nilai tersebut, dapat disimpulkan variabel stabilitas keuangan, Tekanan eksternal, Target keuangan, Pemantauan yang efektif, dan Akrual secara serentak signifikan mempengaruhi kecurangan laporan keuangan. Sehingga variabel independen memiliki pengaruh besar pada model; dengan kata lain, model dapat dinyatakan cocok dengan data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 644,
"width": 204,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 7. Omnibus Tests of Model Coefficients",
"type": "Text"
},
{
"left": 164,
"top": 658,
"width": 267,
"height": 63,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Chi-square df Sig. Step 1 Step 36.191 5 0.000 Block 36.191 5 0.000 Model 36.191 5 0.000 Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Table"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "188",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Uji Ketepatan Prediksi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 87,
"width": 454,
"height": 36,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan Tabel 8, diketahui model regresi dapat memprediksi dengan tingkat keakuratan keseluruhan sebesar 84,9% sehingga tidak terdapat perbedaan signifikan antara prediksi model regresi dengan data yang diobservasi dan menunjukkan bahwa model regresi tersebut baik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 136,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 8 . Classification Table a",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 149,
"width": 435,
"height": 108,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Observed Predicted Kecurangan Laporan Keuangan Percentage Correct Nonkecuranga n Kecurangan Step 1 Kecurangan Laporan Keuangan Nonkecuranga n 57 2 96.6 Kecurangan 11 16 59.3 Overall Percentage 84.9 Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 272,
"width": 96,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Uji Multikolinearitas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 285,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan Tabel 9, dalam model regresi penelitian ini tidak ada multikolinearitas di antara variabel-variabel independen karena seluruh hubungan tidak ada yang melebihi kriteria multikolinearitas yakni 0,9.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 335,
"width": 126,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 9. Correlation Matrix",
"type": "Section header"
},
{
"left": 115,
"top": 348,
"width": 366,
"height": 159,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Constan t Stabilitas keuanga n Tekanan eksterna l Target keuanga n Pemantaua n yang efektif Akrual Ste p 1 Constant 1.000 -0.455 -0.375 0.095 -0.864 -0.098 Stabilitas keuangan -0.455 1.000 -0.088 -0.263 0.417 -0.057 Tekanan eksternal -0.375 -0.088 1.000 0.257 -0.070 0.059 Target keuangan 0.095 -0.263 0.257 1.000 -0.340 -0.153 Pemantaua n yang efektif -0.864 0.417 -0.070 -0.340 1.000 0.184 Akrual -0.098 -0.057 0.059 -0.153 0.184 1.000 Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 522,
"width": 151,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Model Regresi yang Terbentuk",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 536,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hipotesis diuji dengan membandingkan nilai signifikansi yang terdapat pada Tabel 10 dengan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi variabel lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima, hal tersebut mengindikasikan variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 599,
"width": 145,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 10. Variables in Equation",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 612,
"width": 447,
"height": 106,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a Stabilitas keuangan 3.800 3.073 1.529 1 0.216 44.707 Tekanan eksternal 1.252 1.700 0.543 1 0.461 3.498 Target keuangan -1.991 3.623 0.302 1 0.583 0.137 Pemantauan yang efektif 4.984 4.318 1.332 1 0.248 146.110 Akrual 31.886 8.535 13.958 1 0.000 7046E+13 Constant -2.887 1.817 2.525 1 0.112 0.056 Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Table"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "189",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 302,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan Tabel 10 maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 100,
"width": 347,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengaruh Stabilitas Keuangan pada Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 114,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel stabilitas keuangan memiliki nilai sig. 0,216 (Sig. > 0,05) sehingga H 01 diterima dan H a1 ditolak, artinya tinggi rendahnya tingkat pertumbuhan aset tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kecurangan laporan keuangan. Menurunnya tingkat pertumbuhan aset atau dalam kondisi jumlah aset yang menurun, umumnya mengindikasikan perusahaan sedang mengalami tekanan yang tinggi, manajemen sedang mencari jalan keluar untuk mendongkrak stabilitas keuangan perusahaan oleh karena itu dapat memicu kecurangan untuk terjadi. Manajemen dapat memilih untuk berbuat kecurangan dengan menyalahsajikan informasi dalam laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 202,
"width": 454,
"height": 175,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Namun terdapat faktor lain yang menjadi penolong atau counter-factor dari tekanan tersebut seperti budaya perusahaan, kemampuan pengelolaan tekanan oleh manajemen, dan komitmen seluruh personel untuk dapat terus survive dalam kondisi yang tidak baik sekalipun. Menurut Sørensen (2002) , budaya perusahaan yang kuat (ditandai dengan norma dan nilai yang dipegang teguh oleh karyawannya) memberikan setidaknya tiga manfaat yaitu meningkatkan koordinasi dan kontrol dalam organisasi, meningkatkan penyelarasan tujuan di antara perusahaan dan anggotanya, dan meningkatkan usaha karyawan. Budaya juga secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan (Suryadi dan Rosyidi, 2013) . Oleh karena itu, budaya perusahaan akan menciptakan konsistensi di antara anggota organisasi untuk terus berusaha mencapai tujuan perusahaan dengan jalan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, meskipun dalam kondisi yang tidak stabil sekalipun. Selain itu, tingkat pertumbuhan nilai aset tidak akan berpengaruh pada terjadinya kecurangan laporan keuangan, apabila perusahaan memiliki sistem pengendalian internal yang mampu mengeliminasi kesempatan (yang menjadi faktor penguat tekanan) yang timbul. Hal ini dikarenakan sistem pengendalian internal yang efektif dapat mencegah kecurangan untuk terjadi (Maliawan et al, 2017)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 394,
"width": 342,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengaruh Tekanan Eksternal pada Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 407,
"width": 453,
"height": 35,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel Tekanan eksternal memiliki nilai signifikansi 0,461 (Sig. > 0,05) sehingga H 02 diterima dan H a2 ditolak, artinya besar kecilnya komposisi aset yang didanai liabilitas tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 445,
"width": 455,
"height": 137,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara umum, semakin tinggi komposisi pendanaan dengan liabilitas akan menimbulkan semakin tinggi tekanan bagi manajemen. Tekanan ini disebabkan karena pada saat struktur modal didominasi dengan liabilitas, perusahaan akan memiliki beban keuangan yang berat dan harus dipenuhi dengan cara mencapai kinerja laba yang baik agar dapat menutupi atau membayar beban keuangan tersebut. Namun, tekanan tersebut menurut hasil penelitian ini tidak berpengaruh terhadap terjadinya kecurangan laporan keuangan. Hal ini dapat disebabkan antara lain karena perusahaan memiliki cadangan likuiditas yang baik sehingga perusahaan memiliki confidence bahwa entitas dapat memenuhi kewajibannya sehingga tekanan dapat diatasi. Penyebab lain Tekanan eksternal tidak berpengaruh adalah perusahaan memiliki liquidity and cash flow forecast management yang efektif. Selain itu, peningkatan hutang apabila digunakan untuk sesuatu yang produktif akan menimbulkan harapan bagi manajemen akan manfaat ekonomi di masa mendatang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 603,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengaruh Target Keuangan pada Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 616,
"width": 454,
"height": 36,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel Target keuangan memiliki nilai signifikansi 0,583 (Sig. > 0,05) sehingga H 03 diterima dan H a3 ditolak, artinya tinggi rendahnya tingkat return on assets tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 654,
"width": 455,
"height": 99,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara umum, ketika perusahaan mendapatkan return on asset yang tinggi, maka kecil kemungkinan perusahaan berada dalam tekanan karena targetnya telah berhasil dicapai. Semakin rendah return on assets atau bahkan ketika perusahaan mengalami kerugian maka hal tersebut memberikan tekanan bagi manajemen. Tekanan tersebut yang menurut teori segitiga kecurangan memicu terjadinya kecurangan laporan keuangan, namun pernyataan tersebut tidak didukung dalam hasil analisis penelitian ini. Hal yang bertolak belakang ini dapat disebabkan antara lain seperti manajemen menyadari telah setup target yang terlalu tinggi dengan kondisi lingkungan eksisting namun karena perusahaan memiliki budaya dan kebiasaan untuk terus mengevaluasi pencapaian dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "190",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "telah menerapkan sistem pengendalian internal termasuk unit pengawasan yang memadai, maka mengurangi probabilitas kecurangan laporan keuangan untuk terjadi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 113,
"width": 374,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengaruh Pemantauan yang Efektif pada Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 127,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel Pemantauan yang efektif memiliki nilai signifikansi 0,248 (Sig. > 0,05) sehingga H 04 diterima dan H a4 ditolak, artinya besar kecilnya komposisi anggota komisaris independen tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 164,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan penelitian Skousen et al (2009) , semakin tinggi dominasi komisaris independen menunjukkan tingkat peluang yang lebih rendah untuk kecurangan terjadi . Namun hal tersebut tergantung dari bagaimana kemampuan komisaris independen ini dalam mendominasi perannya dalam aktivitas pengawasan, koordinasi dan komunikasi dengan fungsi internal seperti komite audit dan direksi. Dalam perspektif negatif, keberadaan komisaris independen terkadang hanya dalam rangka memenuhi kebutuhan regulasi, sedangkan pemegang saham mayoritas masih berperan dalam mengambil keputusan (Puspitadewi dan Sormin, 2018) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 253,
"width": 454,
"height": 61,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara umum semakin rendah komposisi independen menandakan semakin tinggi peluang untuk kecurangan terjadi. Namun hal tersebut dapat menjadi tidak terlalu berpengaruh bila perusahaan telah memiliki sistem pengendalian internal yang dilakukan fungsi lain dan telah berjalan baik. Hal tersebut seperti, perusahaan memiliki fungsi komite audit yang telah memadai dan terkoordinasi, dalam artian telah bekerjasama dengan fungsi lainnya sehingga mampu mereduksi celah potensial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 328,
"width": 281,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengaruh Akrual pada Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 342,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Variabel Akrual memiliki nilai signifikansi 0,000 (Sig. < 0,05) sehingga H 05 ditolak dan H a5 diterima, artinya tinggi rendahnya tingkat akrual mempengaruhi probabilitas terjadinya kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 380,
"width": 454,
"height": 98,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari perspektif teori keagenan, manusia secara alamiah memiliki rasionalitas yang terbatas ( bounded rationality ). Kekurangan rasionalitas ini dapat menyebabkan pelaku terlalu mudah meyakinkan dirinya untuk bertindak kecurangan, sehingga dirinya tidak menyadari bahwa resiko sedang melingkupinya. Selain itu, menurut teori keagenan, agen akan berusaha untuk mementingkan kepentingannya, oleh karena itu agen akan memilah informasi yang baik untuk disampaikan kepada prinsipal agar dirinya mendapat kompensasi yang baik, untuk tujuan tersebut agen dapat memanipulasi informasi laporan keuangan maupun menggunakan diskresi manajemen yang tidak wajar, hal tersebut salah satunya diindikasikan dengan nilai akrual yang tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 481,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari perspektif theory of planned behavior, niat untuk akhirnya melakukan kecurangan laporan keuangan ini dipengaruhi oleh dua dari tiga faktor yang sebenarnya merupakan rasionalisasi yaitu sikap terhadap perilaku dan norma subyektif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 519,
"width": 454,
"height": 60,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dengan demikian, Akrual secara positif berpengaruh terhadap terjadinya kecurangan laporan keuangan karena terdapat rasionalitas terbatas yang melingkupi pelaku, dan aspek sosial yang dinyatakan dalam teori planned of behavior berpengaruh terhadap rasionalisasi pelaku hingga timbul keyakinan dalam diri pelaku untuk melakukan tindak kecurangan tertentu seperti kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 596,
"width": 449,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengaruh Segitiga Kecurangan Secara Simultan pada Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 610,
"width": 455,
"height": 98,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Besarnya pengaruh simultan segitiga kecurangan terhadap kecurangan laporan keuangan ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi ( Nagelkerke R Square ) sebesar 48,3 persen artinya H 06 diterima dan H a6 ditolak, artinya elemen segitiga kecurangan yang terdiri dari variabel stabilitas keuangan, Tekanan eksternal, Target keuangan, Pemantauan yang efektif, dan Akrual secara bersama-sama dapat mempengaruhi kecurangan laporan keuangan dengan tingkat pengaruh 48,3 persen. Hasil ini sangat sesuai dengan teori segitiga kecurangan yang menyatakan bahwa ketika tiga elemen segitiga kecurangan ( pressure, opportunity, dan rationalization ) hadir, maka kemungkinan besar kecurangan dapat terjadi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 724,
"width": 291,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Sub Kelompok untuk Menguji Variabel Moderasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 737,
"width": 454,
"height": 23,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hipotesis ketujuh diuji dengan melihat hasil perbandingan nilai koefisien determinasi ( Nagelkerke R Square ) dan perbandingan nilai -2 Log Likelihood di antara dua model regresi yakni",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "191",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "model regresi kedua (2) dan ketiga (3). Jika terdapat perbedaan signifikan dari hasil kedua model regresi, maka H 07 ditolak dan Ha7 diterima.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 113,
"width": 361,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 11. Hasil Uji Untuk Sampel yang Menerapkan Integrasi Teknologi Industri",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 125,
"width": 386,
"height": 347,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 6.152 a 0.638 0.886 Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 24.401 5 0.000 Block 24.401 5 0.000 Model 24.401 5 0.000 Iteration History a,b,c,d Iteration -2 Log likeli- hood Coefficients Constant Stabilitas keuanga n Tekanan eksterna l Target keuanga n Pemantaua n yang efektif Akrual Ste p 1 1 15.719 -5.678 7.699 7.315 0.747 3.594 13.285 2 11.484 -9.797 15.750 12.077 0.168 6.653 23.707 3 9.220 -14.500 27.826 17.556 -0.847 9.553 35.895 4 8.016 -20.228 44.284 26.847 -1.627 9.079 38.377 5 7.039 -28.767 72.487 46.967 -1.756 -1.749 12.924 6 6.525 -39.194 106.010 70.726 -3.249 -13.612 -3.818 7 6.292 -50.606 141.540 94.514 -5.410 -23.161 -10.321 8 6.189 -63.747 182.370 122.020 -7.925 -34.283 -18.502 9 6.156 -76.012 220.436 147.575 -10.249 -44.473 -25.254 10 6.152 -81.772 238.249 159.546 -11.367 -49.194 -28.218 11 6.152 -82.414 240.230 160.879 -11.494 -49.716 -28.531 12 6.152 -82.420 240.249 160.891 -11.495 -49.721 -28.534 13 6.152 -82.420 240.249 160.891 -11.495 -49.721 -28.534",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 476,
"width": 115,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 501,
"width": 389,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 12. Hasil Uji Untuk Sampel yang Tidak Menerapkan Integrasi Teknologi Industri",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 514,
"width": 388,
"height": 245,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 46.545 a 0.382 0.540 Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 29.868 5 0.000 Block 29.868 5 0.000 Model 29.868 5 0.000 Iteration History a,b,c,d Iteration -2 Log likeli- hood Coefficients Constant Stabilitas keuanga n Tekanan eksternal Target keuanga n Pemantaua n yang efektif Akrual Ste p 1 1 52.530 -1.425 2.574 -1.177 -8.419 4.546 13.489 2 48.120 -1.818 3.351 -1.814 -12.373 6.603 21.722 3 46.645 -1.863 2.468 -1.807 -12.274 7.139 29.238 4 46.545 -1.870 2.059 -1.785 -12.389 7.278 31.845 5 46.545 -1.875 2.038 -1.786 -12.425 7.299 32.018",
"type": "Table"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "192",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 133,
"top": 74,
"width": 360,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "6 46.545 -1.875 2.038 -1.786 -12.426 7.299 32.019",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 88,
"width": 115,
"height": 10,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber: Output SPSS 25",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 113,
"width": 362,
"height": 10,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan Tabel 11 dan Tabel 12 maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 138,
"width": 454,
"height": 23,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengaruh Penerapan Integrasi Teknologi Industri terhadap Hubungan Segitiga Kecurangan dengan Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 164,
"width": 455,
"height": 98,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam Tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi ( Nagelkerke R Square ) pada model regresi kedua sebesar 88,6 persen sedangkan model regresi ketiga sebesar 54,0 persen. Dalam Tabel 12 diketahui bahwa nilai -2 Log Likelihood pada model regresi kedua 6,152 sedangkan model regresi ketiga sebesar 46,545. Perbandingan nilai tersebut mengindikasikan perbedaan signifikan di antara kedua model regresi tersebut, dan memiliki nilai yang semakin baik pada sampel yang menerapkan integrasi teknologi industri, sehingga dapat dinyatakan variabel penerapan integrasi teknologi industri dapat memperkuat hubungan pengaruh elemen segitiga kecurangan terhadap terjadinya kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 265,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Setiap implementasi suatu teknologi baru meningkatkan tekanan ( pressure ) pada pekerja (Korunka et al, 1993) , terlebih pada lingkungan yang tidak biasa terhadap perubahan seperti laggards sehingga dapat memicu terjadinya kecurangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 303,
"width": 455,
"height": 98,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut theory of planned behavior , perilaku seseorang hingga akhirnya melakukan sesuatu, dipengaruhi oleh intensi. Intensi ini kemudian dipengaruhi kembali oleh beberapa faktor. Dalam kaitannya dengan lingkup teknologi, intensi seseorang untuk melakukan kecurangan berbasis teknologi sangat bergantung pada sikapnya terhadap perilaku kecurangan , norma subyektif atas kecurangan , dan kendali atas perilaku yang dirasakan tentang kecurangan. Sehingga bila dikaitkan dengan teori segitiga kecurangan, ketiga faktor pendorong intensi itu adalah opportunity dan rationalization, atau dengan kata lain bagaimana suatu peluang dapat direalisasikan sangat bergantung bagaimana persepsi pelaku tentang tindakan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 404,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Selanjutnya, merujuk pada teori The Crime Triangle, yang menyatakan bahwa kejadian atau peristiwa kriminal (dalam fenomena ini diartikan dengan kecurangan laporan keuangan) dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan pada revolusi industri ini merupakan lingkungan transformatif yang dalam beberapa sisi memiliki kerentanan atau potensi yang dapat disalahgunakan. Oleh karena itu, tindakan kecurangan dapat terjadi sebagai akibat dari interaksi antara pelaku dengan situasi yang melingkupinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 493,
"width": 77,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 506,
"width": 454,
"height": 99,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Temuan studi menunjukkan bahwa: Stabilitas keuangan tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Tekanan eksternal tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Target keuangan tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Pemantauan yang efektif tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Akrual secara positif berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Secara bersama-sama, variabel- variabel dalam segitiga kecurangan tersebut mampu mempengaruhi terjadinya kecurangan laporan keuangan. Penerapan integrasi teknologi industri mampu memperkuat pengaruh variabel-variabel segitiga kecurangan terhadap kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 621,
"width": 112,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Implikasi Manajerial",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 634,
"width": 455,
"height": 124,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian beberapa implikasi atau dampak penelitian sebagai berikut: perusahaan dapat berfokus ke beberapa faktor lain yang lebih dominan dalam mencegah terjadinya kecurangan, seperti budaya dan sistem pengendalian internal. Elemen rasionalisasi ( Akrual ) dapat meningkatkan terjadinya kecurangan laporan keuangan, sehingga perusahaan perlu untuk lebih memperhatikan pelaksanaan metode akrual, mengevaluasi kebijakan-kebijakan terkait dengan itu, dan tetap mengutamakan prinsip konservatisme dalam proses akuntansi. Penerapan integrasi teknologi industri mampu meningkatkan pengaruh segitiga kecurangan terhadap terjadinya kecurangan laporan keuangan, sehingga perusahaan yang telah menerapkan integrasi teknologi industri harus meninjau sistem yang baru, menilai efektivitas dan kekuatan sistem untuk mencegah celah timbulnya jenis kecurangan yang baru. Bagi perusahaan yang belum menerapkan integrasi teknologi, diharapkan lebih",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "193",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "mempersiapkan dan membuat kerangka implementasi yang komprehensif berikut penilaian dan aspek yang akan dievaluasi seiring realisasi rencana pengembangan sistem yang dimiliki.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 113,
"width": 52,
"height": 11,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Referensi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 127,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ACFE. (2010). The Small Business Kecurangan Prevention Manual, USA: Association of Certified Kecurangan Examiners",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 152,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ACFE. (2018). Report to The Nations 2018: Global Study on Occupational Kecurangan and Abuse Asia-Pacific Edition, USA: Association of Certified Kecurangan Examiners",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 177,
"width": 454,
"height": 23,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "AICPA. (2002). Statement on Auditing Standards No. 99: Consideration of Kecurangan in a Financial Statement Audit, USA: American Institute of Certified Public Accountants.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 202,
"width": 455,
"height": 23,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Albrecht, W. S. (2014). Iconic Segitiga kecurangan Endures, USA: Association of Certified Kecurangan Examiners",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 228,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Aprilia, Cicilia, O., dan Sergius, R.P. (2015). The Effectiveness of Segitiga kecurangan on Detecting Kecuranganulent Financial Statement: Using Beneish Model and The Case of Special Companies. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 3(3), 786-800, ISSN: 2541 061X.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 266,
"width": 454,
"height": 10,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Beneish, M.D., Lee, C.M.C., dan Nichols. D.C. (2012). Kecurangan Detection and Expected Returns,",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 278,
"width": 154,
"height": 23,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DOI: 10.2139/ssrn.1998387 Cambridge University",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 291,
"width": 427,
"height": 35,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Press. (2019). Meaning of Technology in English . https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/technology. Diakses pada tanggal 6 April 2019",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 329,
"width": 162,
"height": 10,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Collins . ( 2019) . Definition",
"type": "Table"
},
{
"left": 256,
"top": 329,
"width": 268,
"height": 10,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "of 'technology'. https://www.collinsdictionary.com-",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 342,
"width": 296,
"height": 10,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "/dictionary/english/technology. Diakses pada tanggal 6 April 2019",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 352,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Cressey, D R. (1953). Other People’s Money: A Study in the Psychology of Embezzlement. Illinois: The Free Press",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 380,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Donald, I., Taylor, P., Johnson, S., Cooper, C., Cartwright, S., dan Robertson, S. (2005). Work Environments, Stress, and Productivity: An Examination Using ASSET. International Journal of Stress Management , 12(4), 409-423, DOI: 10.1037/1072-5245-12.4.409. Fleming, R., Baum, A., Reddy, D., dan Gatchel, R.J. (1984). Behavioral and Biochemical Effects of Job Loss and Unemployment Stress. Journal of Human Stress, 10(1), 12-17, DOI: 10.1080/0097840X.1984.9934954.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 455,
"width": 455,
"height": 48,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kagermann, H., Wahlster., dan Helbig, J. (2013). Recommendations for Implementing the Strategic Initiative INDUSTRIE 4.0: Securing the Future of German Manufacturing Industry; Final Report of the Industrie 4.0 Working Group. Forschungsunion & National Academy of Science and Engineering.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 506,
"width": 454,
"height": 23,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kennedy, P.S.J. dan Siregar, S.L. (2017). Para Pelaku Kecurangan di Indonesia Menurut Survei Kecurangan Indonesia. Buletin Ekonomi FEUKI , 21(2), 50-58, ISSN: 1410 3842",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 531,
"width": 455,
"height": 36,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Korunka, C., Weiss, A. dan Karetta, B. (1993). Effects of New Technologies with Special Regard for the Implementation Process Per Se . Journal of Organizational Behavior , 14, 331-348, ISSN: 0894 3796.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 569,
"width": 455,
"height": 48,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Machado, M.R.R., dan Gartner, I.R. (2017). The Cressey Hypothesis (1953) and an Investigation into the Occurrence of Corporate Kecurangan: An Empirical Analysis Conducted in Brazilian Banking Institutions, Revista Contabilidade & Finanças, 29(76), 60-81, ISSN: 1808 057X, DOI: 10.1590/1808-057x201803270.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 620,
"width": 454,
"height": 98,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Maliawan, I.B.D, Sujana, E., dan Diatmika, I. P. G. (2017). Pengaruh Audit Internal dan Efektivitas Pengendalian Interen terhadap Pencegahan Kecurangan (Kecurangan) (Studi Empiris pada Bank Mandiri Kantor Cabang Area Denpasar). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi UNDIKSHA , 8(2), ISSN: 2614 1930. Maloney, J O. (2008). Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 8 th Edition . USA: McGraw-Hill Mui, G., dan Mailley, J. (2015). A Tale of Two Triangles: Comparing the Segitiga kecurangan with Criminology’s Crime Triangle. Accounting Research Journal , 28(1), 45-58, ISSN: 1030 9616, DOI: 10.1108/ARJ-10-2014-0092.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 721,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nugraheni, N.K., dan Triatmoko, H. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Financial Statement Kecurangan: Perspektif Diamond Kecurangan Theory (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016). Jurnal Akuntansi dan Auditing , 14(2), 118-143, ISSN: 2549 7650.",
"type": "List item"
},
{
"left": 149,
"top": 785,
"width": 301,
"height": 9,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 | Jurnal Keuangan, Akuntansi, dan Manajemen/ Vol 2 No 3, 179-194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 794,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 455,
"height": 48,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Oktarigusta, Lutfiana. (2017). Analisis Kecurangan Diamond Untuk Mendeteksi Terjadinya Financial Statement Kecurangan di Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015 ). Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya , 19(2), 93-108, ISSN: 2541 254X.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 125,
"width": 454,
"height": 36,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Puspitadewi, E., dan Sormin, P. (2018). Pengaruh Kecurangan Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Kecurangan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2016). Jurnal Akuntansi , 12(2), 146-162, ISSN: 2580 9792.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 163,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rachmania, A. (2017). Analisis Pengaruh Segitiga kecurangan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Akuntansi, 2(2). Rahayu, P. S. (2018). Pengaruh Pressure, Opportunity dan Rationalization (Segitiga kecurangan) terhadap Financial Statement Kecurangan (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016), Publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 252,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rüßmann, M., Lorenz, M., Gerbert, P., Waldner, M., Justus, J., Engel, P. dan Harnisch, M. (2015). Industry 4.0: The Future of Productivity and Growth in Manufacturing Industries. Boston Consulting Group , 9(1), 54-89.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 290,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Skousen, C.J., Smith, K.R., dan Wright, C. J. (2009). Detecting and Predicting Financial Statement Kecurangan: The Effectiveness of the Segitiga kecurangan and SAS No. 99. Advances in Financial Economics , 13, 53-81, ISSN: 1569 3732, DOI: 10.1108/S1569-",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 328,
"width": 112,
"height": 10,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3732(2009)0000013005.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 340,
"width": 454,
"height": 10,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sørensen, J.B. (2002). The Strength of Corporate Culture and The Reliability of Firm Performance.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 353,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Administrative Science Quarterly , 47(1), 70-91, ISSN: 0001 8392, DOI: 10.2307/3094891.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 366,
"width": 454,
"height": 60,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sugiono. (2004). Konsep, Identifikasi, Alat Analisis dan Masalah Penggunaan Variabel Moderator. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi , 1(2), 61-70, DOI: 10.14710/jsmo.v1i2.4175. Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung: Alfabeta. Suryadi, A., dan Rosyidi, H. (2013). Kinerja karyawan Ditinjau dari Analisis Faktor Budaya Perusahaan. Jurnal Penelitian Psikologi , 4(2), 166-180, ISSN: 2549 9882.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 429,
"width": 455,
"height": 61,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tiffani, L., dan Marfuah. (2015). Deteksi Financial Statement Kecurangan dengan Analisis Segitiga kecurangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia , 19(2), 112-125, ISSN: 1410 2420. Tuanakotta, Theodorus M. (2010). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif Edisi Kedua. Jakarta Selatan. Salemba Empat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 492,
"width": 452,
"height": 23,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Widiputra, Harya Damar. (2016). Apa itu Data Mining? . https://dosen.perbanas.id/apa-itu-data- mining/. Diakses pada tanggal 13 Maret 2019.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 518,
"width": 455,
"height": 35,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Yesiariani, M., dan Rahayu, I. (2017). Deteksi Financial Statement Kecurangan: Pengujian dengan Kecurangan Diamond . Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia , 21(1), ISSN: 2528 6528, DOI: 10.20885/jaai.vol21.iss1.art5.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 555,
"width": 455,
"height": 74,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Zahro, Yulia, Diana, N., Mawardi, M. C. (2018 ) . Deteksi Financial Statement Kecurangan dengan Analisis Segitiga kecurangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Riset Akuntansi ,7(9), 51-64, ISSN: 2597 4017.. Zanaria, Y. (2017). Pengaruh Aplikasi Teknologi, Accounting Reporting terhadap Pencegahan Kecurangan serta Implikasinya terhadap Reaksi Investor . Jurnal Akuntansi AKUISISI , 13(1), 91-100, ISSN: 2477 2984.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 631,
"width": 451,
"height": 10,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Zimbelman, Mark F., C C Albrecht, W S Albrecht dan C O Albrecht. (2012). Forensic Accounting 4 th",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 644,
"width": 291,
"height": 10,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Edition International Edition. South Western: Cengage Learning.",
"type": "Text"
}
] |
26b8e9c5-8884-dd21-f82d-da3586a98254 | https://e-journal.unair.ac.id/JESTT/article/download/27726/21308 | [
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan p-ISSN: 2407-1935, e-ISSN: 2502-1508. Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387; DOI: 10.20473/vol9iss20223pp379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "379",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 84,
"top": 75,
"width": 432,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Influence of Store Attribute on Customer Experience and Brand Loyalty",
"type": "Section header"
},
{
"left": 91,
"top": 105,
"width": 414,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Store Attribute terhadap Customer Experience dan Brand Loyalty",
"type": "Section header"
},
{
"left": 185,
"top": 135,
"width": 211,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ahmad Khabib Dwi Anggara , Ririn Tri Ratnasari",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 147,
"width": 425,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Departemen Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia [email protected]*, [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 209,
"top": 181,
"width": 51,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 193,
"width": 316,
"height": 216,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Industri fashion muslim di Indonesia saat ini sedang mengalami transformasi besar yang didorong oleh beberapa tren. Seiring dengan adanya transformasi teknologi saat ini, media sosial sebagai tempat berekspresi diri mendorong munculnya fast fashion yang mengacu pada praktik industri di mana pelaku industri fashion menawarkan berbagai macam produk baru dengan konsep pergantian mode yang cepat dan paling disukai pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh store attribute terhadap customer experience, dan brand loyalty pada toko Hijup. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang melibatkan 150 responden yang pernah mengunjungi dan berbelanja di toko Hijup dalam 12 bulan terakhir. Metode Path Analysis dilakukan untuk mengetahui bagaimana store attributes mempengaruhi customer experience dan brand loyalty dalam industri ritel fashion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa store attribute memiliki pengaruh positif signifikan terhadap customer experience di dalam toko Hijup. Kemudian, ditemukan juga pengaruh positif signifikan antara customer experience terhadap brand loyalty . Adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu toko Hijup sebagai pelaku retail khususnya di industri fashion muslim untuk meningkatkan store attribute mereka sehingga para peretail dapat menciptakan loyalitas bagi konsumen mereka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 411,
"width": 315,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: Store Attribute, Customer Experience, Brand Loyalty, Toko Hijup.",
"type": "Text"
},
{
"left": 413,
"top": 181,
"width": 78,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Informasi Artikel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 413,
"top": 192,
"width": 86,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Submitted: 29-07-2021 Reviewed: 29-08-2021",
"type": "Table"
},
{
"left": 413,
"top": 213,
"width": 84,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Accepted: 08-01-2022 Published: 31-05-2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 413,
"top": 244,
"width": 128,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*) Korespondensi (Correspondence): Ahmad Khabib Dwi Anggara",
"type": "Text"
},
{
"left": 413,
"top": 269,
"width": 84,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Open access under Creative Commons Attribution-Non Commercial-Share A like 4.0 International Licence (CC-BY-NC-SA)",
"type": "Text"
},
{
"left": 208,
"top": 446,
"width": 54,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 457,
"width": 315,
"height": 193,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Muslim fashion industry in Indonesia is currently undergoing a major transformation shared by several trends. Along with the current technological transformation, social media as a place for self-expression encourages the emergence of fast fashion which refers to industrial practices where fashion industry players offer a variety of new products with the concept of rapid change and are most favored by the market. This study aims to determine how the influence of store attributes on customer experience, and brand loyalty at Hijup stores. Data were collected using questionnaires involving 150 respondents who had visited and purchased at Hijup stores in the last 12 months. The path Analysis method was conducted to find out how store attributes affect customer experience and brand loyalty in the fashion retail industry. The results showed that store attributes had a significant positive effect on customer experience in Hijup stores. Then, it was also found that there was a significant positive effect between customer experience on brand loyalty. This research is expected to help Hijup stores as retail players, especially in the Muslim fashion industry to increase their store attributes so that retailers can create loyalty for their consumers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 653,
"width": 315,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Store Attribute, Customer Experience, Brand Loyalty, Hijup Store.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 694,
"width": 123,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "I. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 710,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Industri fashion muslim di Indonesia saat ini sedang mengalami transformasi besar yang didorong oleh beberapa tren. Seiring dengan adanya transformasi teknologi saat ini, sosial media sebagai tempat berekspresi diri mendorong munculnya fast fashion yang mengacu pada praktik industri di mana pelaku industri fashion menawarkan berbagai macam produk baru dengan konsep pergantian",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggara, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "380",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mode yang cepat dan paling disukai pasar (Choi, 2014). Dengan adanya fast fashion , perusahaan fashion global dan lokal akan terus memfokuskan upayanya pada inovasi produk guna menarik konsumen baru dan menjaga loyalitas konsumen yang ada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 116,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu hal yang mungkin mendorong pasar fashion muslim di Indonesia adalah kewajiban muslim menutup aurat dalam berpakaian. Adab berpakaian dalam agama Islam menjadi perhatian khusus bagi laki-laki maupun perempuan agar menutup aurat mereka sebagaimana dijelaskan pada Al- Quran surat Al-A’raf ayat 26.",
"type": "Text"
},
{
"left": 333,
"top": 167,
"width": 190,
"height": 17,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "َو ْمُكِتآ ْوَس ي ِرا َوُي اًساَبِل ْمُكْيَلَع اَنْل َزْنَأ ْدَق َمَدآ يِنَب اَي",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 248,
"height": 17,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "َنو ُرَّكَّذَي ْمُهَّلَعَل ِ َّاللَّ ِتاَيآ ْنِم َكِلَٰذ ۚ ٌرْيَخ َكِلَٰذ ٰى َوْقَّتلا ُساَبِل َو ۖ اًشي ِر",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 166,
"width": 4,
"height": 17,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 185,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yaa banii aadama qad anzalnaa ‘alaykum libaasan yuwaarii saw-aatikum wariisyan walibaasu alttaqwaa dzaalika khayrun dzaalika min aayaati allaahi la’allahum yadzdzakkaruuna",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 215,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artinya: Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat. (Terjemahan Al-Qur’an, Kementrian Agama Republik Indonesia: 2020)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 269,
"width": 455,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tren lainnya yang membentuk sektor industri fashion muslim saat ini adalah kemajuan e- commerce . Berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan oleh McKinsey yang dirilis pada tahun 2018, penjualan e-commerce diproyeksikan mencapai 17-30 persen dari total penjualan ritel dalam kurun waktu lima tahun kedepan (2023). Setidaknya 85 juta penduduk indonesia menjadi user base dari e- commerce , meningkat 10 juta dari periode sebelum pandemi (The Jakarta Post, 2020). Meskipun terdapat peningkatan jumlah pengguna e-commerce , aplikasi seluler, dan teknologi digital lainnya, sebagian besar konsumen masih memilih untuk mengunjungi toko offline disebabkan oleh berbagai alasan (Skrovan, 2017). Penyebabnya adalah toko offline menjadi satu-satunya cara konsumen berinteraksi secara langsung dengan produk (Machtiger, 2020). Untuk itu perlu adanya store attribute yang mampu menggambarkan karakteristik suatu toko offline.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 399,
"width": 455,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Martineau (1958), store attribute didefinisikan sebagai kesan dari ciri fisik, fungsional, dan kognitif toko dalam pikiran konsumen. Menurut (Ghosh et al . 2010) adanya store attribute memungkinkan pelanggan untuk membentuk persepsi tentang citra toko. Data yang dirilis oleh BRP dan Windstream Enterprise (2018), mengungkapkan bahwa pengoptimalan atribut di dalam toko membantu peritel meningkatkan pendapatan hingga 25 persen. Store attribute yang baik akan menciptakan customer experience yang baik sebagaiamana yang dikemukakan oleh Verhoef et al. , (2009). Terdapat beberapa peneliti yang mengidentifikasi bahwa customer experience berpengaruh signifikan terhadap brand love dan brand loyalty serta brand love terhadap brand loyalty (Bıçakcıoğlu, et al., 2016; Trivedi, 2019; dan Khan, 2020). Menurut Verhoef et al . (2009) customer experience adalah konstruksi multidimensi yang bersifat holistik dengan melibatkan respons kognitif, afektif, emosional, sosial, dan fisik konsumen kepada peritel.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 541,
"width": 455,
"height": 98,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan antara store attribute dengan customer experience, brand love, dan brand loyalty ini kemudian diimplementasikan kedalam penelitian pada industri retail dari toko Hijup. Hijup merupakan e-commerce bisnis ke konsumen (B2C) fashion muslim pertama di dunia yang menawarkan berbagai kebutuhan muslimah. Hijup meyakini bahwa setiap muslimah mampu menggerakan berbagai perubahan, salah satunya dengan berpenampilan yang baik (Hijup, 2018). Dengan konsep online mall, Hijup menyediakan berbagai macam produk fashion muslim bagi muslimah Indonesia. Segala macam kebutuhan perempuan khususnya yang berhijab tersedia di Hijup. Untuk meningkatkan pangsa pasar Hijup tidak hanya sebagai e-commerce , hijup mendirikan toko retail di beberapa kota besar di Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 645,
"width": 455,
"height": 111,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh store attribute pada customer experience dan brand loyalty khususnya pada toko Hijup. Hal ini penting karena pemanfaatan beserta pengembangan dari store attribute dapat memaksimalkan terserapnya potensi besar dari industri fashion muslim. Penelitian ini dianggap penting dan menarik karena di saat transformasi teknologi yang mendorong masyarakat beralih ke e-commerce , Hijup tetap bertahan dalam mengoprasionalkan toko retail mereka sebagai salah satu channel pemasarannya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu toko Hijup pelaku retail khususnya di industri fashion muslim untuk meningkatkan store attribute mereka sehingga para peretail dapat menciptakan loyalitas bagi konsumen mereka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggara, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "381",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 148,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "II. KAJIAN LITERATUR",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 90,
"width": 70,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Store Attribute",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 106,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Store attribute didefinisikan sebagai penilaian toko secara keseluruhan seperti yang ada dalam pikiran konsumen, yang mencerminkan atribut terkait dengan toko tersebut (Mohd-Ramly dan Omar, 2017). Wang dan ha (2011) juga mendefinisikan store attribute sebagai sebuah persepsi dan kesan dari konsumen akan penawaran dan elemen-elemen toko. Dalam penelitiannya, Martineau (1958) mendefiniskan store attribute sebagai kesan dari ciri fisik, fungsional, dan kognitif toko yang ada dalam pikiran konsumen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 185,
"width": 454,
"height": 136,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Store attribute pertama kali dikategorikan menjadi sembilan dimensi: merchandise, service, clientele, fasilitas fisik, kenyamanan, promosi, store atmosphere, faktor kelembagaan dan transaksi masa lalu (Lindquist,1974). Seiring berjalannya waktu, ada beberapa dimensi dari atribut toko yang diperkenalkan. Seperti pada penelitiannya Mohd-Ramly dan Omar, (2017) yang memilih merchandise, pasca transaksi, communication, komunikasi interpersonal, store atmosphere, dan program loyalitas sebagai komponen store attribute . Sebelum melakukan sebuah transaksi di dalam toko, konsumen akan berinteraksi dengan berbagai elemen-elemen yang terdapat di dalam toko. Untuk itu, store attribute memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas keseluruhan dari sebuah toko. Store attribute dibentuk oleh pemilik toko yang menjadi pembeda dengan toko lain serta merupakan stimuli eksternal yang dapat menimbulkan persepsi konsumen terhadap toko tersebut. Store attribute juga menjadi perangsang sehingga dapat menarik konsumen untuk berkunjung dan melakukan transaksi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 327,
"width": 101,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Customer Experience",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 343,
"width": 454,
"height": 174,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Shaw (2007) mendefinisikan customer experience sebagai interaksi antara organisasi dan konsumen yang merupakan perpaduan dari kinerja fisik, indera, dan emosional yang masing-masing diukur secara intuitif terhadap ekspektasi konsumen. Dalam penelitian lain juga didefinisikan sebagai hasil interaksi antara konsumen dengan elemen-elemen atau bagian dari perusahaan, seperti produk, layanan, dan pegawai (Lemon & Verhoef, 2016). Sedangkan Irawan (2006) menyatakan bahwa customer experience sebagai suatu proses, strategi dan implementasi dari perusahaan untuk mengendalikan konsumen atas experience mereka dengan suatu produk atau jasa. Dalam studi yang dilakukan oleh Gentile et al. (2007), customer experience dideskripsikan sebagai evolusi dari konsep hubungan antara perusahaan dan konsumen. Selain itu, customer experience adalah tahapan baru dalam membuat value tidak hanya untuk perusahaan akan tetapi juga untuk konsumen itu sendiri dan experience yang baik biasanya turut melibatkan individu pada berbagai tingkatan (Gentile et al., 2007). Berdasarkan pengertian dari penelitian sebelumnya, dapat dirumuskan bahwa customer experience adalah respon dan persepsi subjektif konsumen saat berinteraksi langsung dengan berbagai elemen pada suatu perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 523,
"width": 455,
"height": 124,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Customer experience dapat digambarkan sebagai integrasi experience , sehingga setiap interaksi yang dilakukan oleh konsumen dalam mengkonsumsi, menggunakan, dan merasakan produk, layanan, maupun elemen lain yang berada di toko menghasilkan pengalaman baik atau pengalaman buruk. Sehingga menciptakan customer experience yang berkesan dan baik adalah salah satu tujuan utama dalam ranah toko retail. Dalam perspektif agama Islam, untuk meciptakan customer experience yang baik hendaknya konsumen dilayani sebagaimana seorang tamu yang dimuliakan saat datang ke rumah. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa customer experience atau pengalaman konsumen adalah serangkaian interaksi antara konsumen dan produk, perusahaan, atau bagian dari organisasinya, yang memicu reaksi. Konsumen yang merasakan pengalaman positif terhadap suatu merek, maka akan timbul emosional positif terhadap merek tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 652,
"width": 68,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Brand Loyalty",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 668,
"width": 455,
"height": 98,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Brand loyalty didefinisikan sebagai bentuk komitmen konsumen untuk membeli kembali atau berlangganan terhadap suatu produk dari merek yang mereka sukai secara konsisten di masa mendatang, serta yang menyebabkan pembelian ulang terhadap brand meskipun customer mendapat potensi pengaruh dari pesaing yang dapat mengakibatkan customer berpindah (Olivier, 1999). Pendapat ini didukung Jackson (2006) yang mengemukakan bahwa brand loyalty adalah komitmen yang dipegang kuat oleh pelanggan untuk melakukan pembelian ulang suatu produk atau jasa yang diinginkan. Dalam penelitiannya Giddens (2002), terdapat beberapa ciri-ciri konsumen yang memiliki loyalitas terhadap merek antara lain adalah konsumen memiliki komitmen terhadap merek tersebut, mereka juga berani",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggara, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "382",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan merek yang lain, merekomendasikan merek tersebut pada orang lain, tidak melakukan pertimbangan dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut, selalu mengikuti informasi yang berkaitan merek tersebut dan konsumen dapat menjadi juru bicara merek tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 128,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Islam mengajarkan bila hendak memperoleh tingkat brand loyalty yang baik maka pemasar hendaknya memberikan barang maupun pelayanan/jasa yang unggul sehingga memicu konsumen untuk melakukan pembelian ulang, jangan memberikan yang buruk kepada konsumen. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267:",
"type": "Text"
},
{
"left": 69,
"top": 180,
"width": 455,
"height": 17,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "َت َلَ َو ۖ ِض ْرَ ْلْا َنِم ْمُكَل اَنْج َرْخَأ اَّمِم َو ْمُتْبَسَك اَم ِتاَبِ يَط ْنِم اوُقِفْنَأ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي ْمُتْسَل َو َنوُقِفْنُت ُهْنِم َثيِبَخْلا اوُمَّمَي",
"type": "Text"
},
{
"left": 313,
"top": 195,
"width": 210,
"height": 17,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ۚ ِهيِف اوُضِمْغُت ْنَأ َّلَِإ ِهيِذ ِخآِب ديِمَح ٌّيِنَغ َ َّاللَّ َّنَأ اوُمَلْعا َو ٌ",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 212,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "‘Yā ayyuhallażīna āmanū anfiqụ min ṭayyibāti mā kasabtum wa mimmā akhrajnā lakum minal-arḍ, wa lā tayammamul-khabīṡa min-hu tunfiqụna wa lastum bi`ākhiżīhi illā an tugmiḍụ fīh, wa'lamū annallāha ganiyyun ḥamīd’",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 253,
"width": 454,
"height": 63,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artinya: “Hai orang–orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik–baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu memilih yang buruk–buruk lalu kamu nafkahkan darinya padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (Terjemahan Al-Qur’an, Kementrian Agama Republik Indonesia: 2020)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 322,
"width": 298,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan antara Store Atrribute dengan Customer Experience.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 338,
"width": 454,
"height": 161,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Store attribute merupakan salah satu bagian penting dalam industri ritel, dikarenakan dari adanya store attribute yang menarik dan baik terciptalah experience yang membawa konsumen pada ketertarikan untuk berbelanja. Konsep suasana, pelayanan, produk, sistem transaksi modern dapat menarik perhatian bagi konsumen karena konsumen akan selalu mencari sesuatu yang baru dan trending . Pendapat ini sejalan dengan pendapat Jim dan Kim (2001), yang mengungkapkan bahwa konsumen akan selalu mencari yang baru sebagai penyegaran. Dengan demikian dapat disimpulkan dari paparan di atas bahwa store attribute adalah sumber daya tarik toko untuk membuat konsumen berkunjung. Otieno et al (2005) berpendapat bahwasanya penawaran dan kualitas dari merchandise sebagai salah satu elemen store attribute adalah elemen penting yang membentuk customer experience di dalam toko. Studi terbaru juga menelaah pentingnya store attribute dalam mempengaruhi customer seperti yang diteliti oleh Mohd-Ramly (2017) dalam model konseptual mereka yang mengidentifikasi store attribute sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi customer experience di dalam toko. Untuk itu, dihipotesiskan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 505,
"width": 330,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H1: Store attribute berpengaruh signifikan terhadap customer experience .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 521,
"width": 264,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan antara Store Attribute dengan Brand Loyalty.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 536,
"width": 455,
"height": 99,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Atribut toko memainkan peran penting dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Finn (2004)) mengakui adanya delapan atribut toko yang membantu membentuk sikap konsumen. Menurut studi Beneke et al. (2013), store attribut yang merupakan komponen kunci dari atribut toko secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi brand loyalty sehingga mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang di toko (Hartman & Spiro, 2005). Studi terbaru juga menelaah pentingnya store attribute dalam mempengaruhi brand loyalty seperti yang diteliti oleh Nikhashemi et al. (2016) dalam model konseptual mereka yang mengidentifikasi store attribute sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi brand loyalty di dalam toko.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 641,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelanggan yang merasa puas atas atribut toko yang dimiliki oleh toko Hijup selama di dalam toko akan cenderung datang kembali ke toko tersebut ketika ingin membeli fashion muslim. Pelanggan yang loyal akan cenderung bersedia datang kembali untuk tetap mendapatkan kepuasan atas elemen- elemen yang ada di toko. Dengan demikian semakin positif store attribute yang diberikan oleh toko Hijup, maka semakin tinggi kecenderungan konsumen untuk loyal pada merek Hijup. Untuk itu, dihipotesiskan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 720,
"width": 298,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H2: Store attribute berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 735,
"width": 295,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan antara Customer Experience dengan Brand Loyalty.",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 751,
"width": 418,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jain et al. (2017) mendefinisikan customer experience sebagai kumpulan perasaan, persepsi,",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggara, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "383",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 98,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan sikap yang terbentuk selama proses pengambilan keputusan dan rantai konsumsi dari pelanggan dimana hal ini melibatkan serangkaian interaksi antara orang, objek, proses, dan lingkungan, yang menghasilkan respons kognitif, emosional, sensorik, dan perilaku. Karenanya customer experience dipandang sebagai pendorong utama brand loyalty (Srivastava & Kaul, 2016). Artinya, ketika pelanggan menerima pengalaman yang berharga dari suatu merek, mereka cenderung berkunjung kembali dan menunjukkan tingkat brand loyalty (Williams et al., 2020; Khan & Rahman, 2016). Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Bilgihan (2016), experience yang memuaskan adalah prasyarat utama dalam menumbuhkan loyalitas merek pelanggan untuk bertahan lama (Calder et al., 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 179,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelanggan yang merasa puas atas pengalaman dengan merek Hijup pada layanan dan produk yang mereka terima selama di dalam toko akan cenderung memilih dan menggunakan kembali merek tersebut ketika ingin membeli fashion muslim. Pelanggan yang loyal akan cenderung bersedia membayar dengan harga yang jauh lebih tinggi untuk tetap mendapatkan kepuasan atas produk yang serupa. Dengan demikian semakin positif experience yang konsumen terima saat berkunjung ke toko Hijup, maka semakin tinggi kecenderungan konsumen untuk loyal pada merek Hijup. Untuk itu, dihipotesiskan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 270,
"width": 328,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H3: Customer experience berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty .",
"type": "Text"
},
{
"left": 144,
"top": 383,
"width": 187,
"height": 32,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber: Penulis. Model Analisis. (2020) Gambar 1. Model Analisis",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 437,
"width": 158,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "III. METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 453,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling sebagai metode dalam pengumpulan data. Non-probability sampling adalah metode pengambilan sampel dimana sampel dikumpulkan dengan tidak memberikan peluang yang sama kepada semua individu dalam populasi untuk dipilih. Dalam metode ini, peneliti tidak dapat menghitung peluang setiap individu dari suatu populasi untuk dipilih sebagai sampel. Metode pengumpulan data ini digunakan saat peneliti tidak mengetahui populasi pasti dari target sampel yang dipilih (Malhotra, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 532,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mendapatkan data primer, pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui Google-form kepada responden yang berada di Indonesia. Respondennya adalah orang yang telah mengunjungi dan telah berbelanja secara langsung di toko retail Hijup yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Secara spesifik sampel dalam penelitian ini adalah orang-orang muslim maupun non muslim dengan minimal usia 17 tahun yang sudah berkunjung dan membeli produk secara langsung di toko Hijup. Dari responden terjangkau tersebut, diambil sampel sebanyak 150 responden.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 623,
"width": 454,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data primer yang dihimpun secara online adalah data terkait variabel yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu merchandise, communication with staff, store atmosphere, transaction convenience, customer experience, brand love, dan brand loyalty . Variabel-variabel tersebut diukur dengan menggunakan Five Likert Scales, dimana skala terkecil 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan skala terbesar 5 menunjukkan sangat setuju. Pada penelitian ini, digunakan Path Analysis dengan menggunakan software SPSS-AMOS 26 untuk mengukur hubungan antara atribut toko terhadap customer experience, brand loyalty dan Serta hubungan customer experience terhadap brand loyalty.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 715,
"width": 142,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Definisi Operational Variabel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 731,
"width": 70,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Store Attribute",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 746,
"width": 454,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Store atribut didefinisikan sebagai penilaian toko secara keseluruhan seperti yang ada dalam pikiran pelanggan, yang mencerminkan atribut terkait dengan toko tersebut (Mohd-Ramly, 2017). Maka",
"type": "Text"
},
{
"left": 146,
"top": 302,
"width": 255,
"height": 65,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Store Attribute (X) Customer Experience (Y1) Brand Loyalty (Y2) H1 H2 H3",
"type": "Picture"
},
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggara, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "384",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dari itu definisi operasional dari store attribute dalam penelitian ini adalah penilaian konsumen atas toko Hijup baik disisi produk, layanan, maupun visual tempat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 103,
"width": 101,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Customer Experience",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 119,
"width": 454,
"height": 60,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam penelitian (Lemon dan Verhoef, 2016) customer experience didefinisikan sebagai hasil interaksi antara customer dengan elemen-elemen atau bagian dari perusahaan, seperti produk, layanan, dan pegawai. Oleh karena itu definisi operasional dari customer experience dalam penelitian ini adalah berbagai pengalaman atas interaksi konsumen dengan berbagai elemen-elemen yang ada di dalam toko Hijup saat mereka berkunjung ke toko Hijup.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 185,
"width": 68,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Brand Loyalty",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 201,
"width": 454,
"height": 85,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Olivier (1999) mengemukakan bahwa definisi brand loyalty adalah bentuk komitmen konsumen untuk membeli kembali atau berlangganan terhadap suatu produk dari merek yang mereka sukai secara konsisten di masa mendatang, serta yang menyebabkan pembelian ulang terhadap brand meskipun customer mendapat potensi pengaruh dari pesaing yang dapat mengakibatkan customer berpindah. Maka dari itu definisi operasional dari brand loyalty dalam penelitian ini adalah berbagai bentuk tindakan dari konsumen dimasa mendatang yang menyebabkan mereka tetap memilih merek Hijup sebagai pilihan utama dibanding merek lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 289,
"width": 384,
"height": 93,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Pengukuran Variabel Variabel Indikator Konstruk Kode Store Attribute (STR) STR1 Kualitas produk yang dibeli konsumen pada toko Hijup sesuai ekspektasinya.",
"type": "Table"
},
{
"left": 176,
"top": 394,
"width": 322,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "STR1 Staff toko Hijup sangat sopan dalam berkomunikasi dengan konsumen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 416,
"width": 331,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "STR3 Toko Hijup tampak bersih saat mereka berkunjung sehingga terasa indah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 438,
"width": 443,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Customer Experience (CEX) CEX1 Pengalaman konsumen dengan berbagai elemen elemen di dalam toko sesuai ekspektasi konsumen.",
"type": "Table"
},
{
"left": 175,
"top": 471,
"width": 319,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CEX2 Konsumen merasakan pengalaman menarik saat datang ke toko Hijup.",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 492,
"width": 322,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CEX3 Pengalaman menggunakan produk Hijup membuat konsumen gembira.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 540,
"width": 90,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Brand Loyalty (BLY)",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 513,
"width": 319,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BLY1 Konsumen berencana akan membeli kembali produk dari merek Hijup dimasa mendatang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 546,
"width": 307,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BLY2 Merek Hijup menjadi pilihan utama konsumen di masa mendatang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 568,
"width": 345,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BLY3 Konsumen cenderung tidak akan membeli produk dari merek lain jika merek Hijup masih tersedia.",
"type": "Table"
},
{
"left": 175,
"top": 601,
"width": 311,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BLY4 Konsumen akan merekomendasikan merek Hijup kepada orang lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 618,
"width": 291,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber: Wang dan Ha (2011), Brakus et al ., (2009), Khan et al. , (2020)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 648,
"width": 182,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 661,
"width": 429,
"height": 96,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel. 2 Hasil Uji Path Analysis Hubungan Antar Variabel Standardized Coefficients t P Store Attribute ➔ Customer Experience 0,788 19,058 0,000 Store Attribute ➔ Brand Loyalty 0,341 5,393 0,000 Customer Experience ➔ Brand Loyalty 0,519 8,217 0,000 Sumber: Penulis. Data Diolah (2021)",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggara, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "385",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 455,
"height": 136,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil path analisis pada tabel 2, maka uji hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara store attribute pada customer experience dan brand loyalty . Hasil estimasi parameter variabel store attribute terhadap customer experience menyatakan hasil signifikan yang memiliki nilai t-statitik sebesar 19,058 dengan nilai probabilitas 0,000 (p < 0,05) sehingga H1 yang menyatakan s tore attribute berpengaruh signifikan terhadap customer experience diterima diterima. Hasil estimasi parameter variabel store attribute terhadap brand loyalty menyatakan hasil signifikan yang memiliki nilai t-statitik sebesar 5,393dengan nilai probabilitas 0,000 (p < 0,05) sehingga H2 yang menyatakan s tore attribute berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty diterima. Hasil estimasi parameter variabel customer experience terhadap brand love menyatakan hasil signifikan yang memiliki nilai t- statitik sebesar 8,217 dengan nilai probabilitas 0,000 (p < 0,05) sehingga H3 yang menyatakan customer experience berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty diterima.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 63,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembahasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 233,
"width": 303,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan antara Store Attribute terhadap Customer Experience",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 248,
"width": 455,
"height": 124,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pengujian hipotesis (H1) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel store attribute terhadap customer experience. Hasil ini didasarkan pada tabel 2 dengan nilai p-value sebesar 0,000 kurang dari nilai kritis p-value sebesar 0,05. Berdasarkan hasil ini, hipotesis (H1) yang menduga store attribute berpengaruh signifikan terhadap customer experience dapat diterima . Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohd-Ramly (2017) yang menunjukkan bahwa store attribute memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customer experience, karena konsumen merasa kualitas produk, kebersihan dan kesopanan staff di toko Hijup mampu memberikan pengalaman yang baik saat mereka berkunjung di toko Hijup. Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan oleh Grewal et al . (2009) dalam penelitiannya yang mengemukakan adanya hubungan kuat antara store attribute dengan customer experience .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 378,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam perspektif Islam, sebuah brand harus dapat memberikan experience yang baik dan positif kepada konsumen seperti halnya dalam memuliakan tamu sebagaimana hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 417,
"width": 179,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ُهَفْيَض ْم ِرْكُيْلَف ِر ِخلْْا ِم ْوَيلْا َو ِللهاِب ُنِم ْؤُي َناَك ْنَم",
"type": "List item"
},
{
"left": 338,
"top": 415,
"width": 4,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 437,
"width": 297,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Man kana yukminu billahi wa alyaumi alakhiri falyukrim dhoifahu",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 450,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artinya: “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 480,
"width": 270,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan antara Store Attribute terhadap Brand Loyalty",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 496,
"width": 455,
"height": 86,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel store attribute terhadap brand loyalty. Hasil ini didasarkan pada tabel 2 dengan nilai p-value sebesar 0,000 kurang dari nilai kritis p-value sebesar 0,05. Berdasarkan hasil ini, hipotesis (H2) yang menduga store attribute berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty dapat diterima . Studi ini sejalan dengan penelitian (Nikhashemi et al. , 2016) dalam model konseptual mereka yang mengidentifikasi store attribute sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi brand loyalty di dalam toko. Islam mengajarkan untuk memberikan yang terbaik dari segi apapun sebagaimana dengan hadits nabi yaitu,",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 585,
"width": 454,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ِخَأ ْنِم َعاَب ٍمِلْسُمِل ُّل ِحَي َلَ َو ِمِلْسُمْلا وُخَأ ُمِلْسُمْلا :َلاَق َمَّلَس َو ِهْيَلَع الله ىَّلَص َّيِبَّنلا َّنَأ ِإ ٌبْيَع ِهيِف اًعْيَب ِهي ُهَل ُهَنَّيَب َّلَ ‘anna an-nabiya shalallah alaihi wasalama qāla: al-muslimu ahu al-muslimi walaa yahillu limuslim, ba’a min ahihi bai’a fihi aibun illa baiyanahu lahu’",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 634,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artinya: Bahwasanya Nabi saw bersabda: Muslim yang satu dengan Muslim lainnya adalah bersaudara, tidak halal bagi seorang muslim menjual barangnya kepada muslim lain, padahal pada barang tersebut terdapat aib/cacat melainkan dia harus menjelaskannya . (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Daraquthni, Al- Hakim dan Ath-Thabrani).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 688,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dan juga sabda Rasulullah SAW tentang kebersihan sebagai salah satu cara pemeliharaan atribute toko yaitu,",
"type": "Text"
},
{
"left": 205,
"top": 714,
"width": 319,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "َبَّيَطُتو َفَّظنُت ْنأو ، ِروُّدلا يف ِد ِجاسملا ِءانِبِب َمَّلسو هِيلع ُالله ىَّلص ِالله ُلوسر َرَمأ",
"type": "Text"
},
{
"left": 198,
"top": 713,
"width": 4,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 732,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "‘amara rasulullahi shallallahu ‘alaihi wasallama bibinaai al-masjidi fi ad-duuri, wa an tundhawfa wa tutaiyaba’",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggara, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "386",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artinya: “Rasulullah SAW memerintahkan untuk membangun masjid di perkampungan. Dan memerintahkan untuk membersihkan dan memberi wewangian. (HR. Ahmad, 43:397)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 103,
"width": 301,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan antara Customer Experience terhadap Brand Loyalty",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 119,
"width": 454,
"height": 98,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel customer experience terhadap brand loyalty. Hasil ini didasarkan pada tabel 2 dengan nilai p-value sebesar 0,000 kurang dari nilai kritis p-value sebesar 0,05. Berdasarkan hasil ini, hipotesis (H3) yang menduga customer experience berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty dapat diterima . Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Khan et al . 2020) yang menunjukkan bahwa variabel customer experience memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty. Hal ini juga didukung oleh Williams et al., (2020) yang mengungkapkan bahwa customer experience yang berkesan dan kuat berpengaruh pada loyalitas pelanggan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 223,
"width": 454,
"height": 48,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Islam mengajarkan apabila ingin memperoleh tingkat brand loyalty yang tinggi maka pemasar hendaknya menyediakan barang, pelayanan, maupun jasa yang unggul sehingga konsumen mendapatkan experience yang baik yang dapat memicu konsumen untuk loyal, jangan memberikan yang buruk kepada konsumen. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267:",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 274,
"width": 447,
"height": 17,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "َت َلَ َو ۖ ِض ْرَ ْلْا َنِم ْمُكَل اَنْج َرْخَأ اَّمِم َو ْمُتْبَسَك اَم ِتاَبِ يَط ْنِم اوُقِفْنَأ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي وُمَّمَي ْمُتْسَل َو َنوُقِفْنُت ُهْنِم َثيِبَخْلا ا",
"type": "Text"
},
{
"left": 301,
"top": 289,
"width": 223,
"height": 18,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ديِمَح ٌّيِنَغ َ َّاللَّ َّنَأ اوُمَلْعا َو ۚ ِهيِف اوُضِمْغُت ْنَأ َّلَِإ ِهيِذ ِخآِب ",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 309,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "‘Yā ayyuhallażīna āmanū anfiqụ min ṭayyibāti mā kasabtum wa mimmā akhrajnā lakum minal-arḍ, wa lā tayammamul-khabīṡa min-hu tunfiqụna wa lastum bi`ākhiżīhi illā an tugmiḍụ fīh, wa'lamū annallāha ganiyyun ḥamīd’",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 350,
"width": 454,
"height": 63,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artinya: “Hai orang–orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik–baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu memilih yang buruk–buruk lalu kamu nafkahkan darinya padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (Departemen Agama RI, 2004)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 434,
"width": 96,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "V. SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 450,
"width": 454,
"height": 111,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian menunjukkan bahwa store attribute berpengaruh positif signifikan terhadap customer experience dan brand loyalty. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan antara customer experience terhadap brand loyalty. Oleh karena itu, toko Hijup harus tetap menjaga dan mengembangkan store attribute mereka sehingga dapat memaksimalkan pengalaman konsumen saat berberlanja di toko Hijup. Kemudian, saran bagi para peretail khusunya toko Hijup harus bisa memelihara dan menciptakan interaksi yang sangat baik dengan konsumen, karena pengalaman konsumen di suatu toko memainkan peran penting dalam membangun respon positif konsumen terhadap toko tersebut. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengeksplor lebih lanjut mengenai store attribute.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 583,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 593,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bıçakcıoğlu, N., Ilayda, İ., & Bayraktaroğlu, G. (2016). Antecedents and outcomes of brand love: the mediating role of brand loyalty. Journal of Marketing Communications, 24 (8), 1–15. https://doi.org/10.1080/13527266.2016.1244108",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 633,
"width": 454,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bilgihan, A. (2016). Gen Y customer loyalty in online shopping: An integrated model of trust, user experience and branding. Computers in Human Behavior, 61 , 103–113. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.03.014",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 671,
"width": 454,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BRP & Windstream E. (2018). Retail’s digital crossroads: The race to meet shopper expectations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 684,
"width": 46,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Retrieved",
"type": "Table"
},
{
"left": 107,
"top": 684,
"width": 417,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "from https://www.windstreamenterprise.com/wp- content/uploads/2018/07/windstream-retail-pov.pdf",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 709,
"width": 405,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Choi, T. (2013). Fast fashion systems: Theories and applications . Florida USA: CRC Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 722,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Finn, A. (2004). A reassessment of the dimensionality of retail performance: a multivariate generalizability theory perspective. Journal of Retailing and Consumer Services, 11 (4), 235- 245. http://dx.doi.org/10.1016/S0969-6989(03)00050-X",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 760,
"width": 454,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gentile, C., Spiller, N., & Noci, G. (2007). How to sustain the customer experience: an overview of",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 39,
"width": 403,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggara, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 9 No. 3 Mei 2022: 379-387",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "387",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "experience components that co-create value with the customer. European Management Journal , 25(5), 395-410. https://doi.org/10.1016/j.emj.2007.08.005 Ghosh, P., Tripathi, V., & Kumar, A. (2010). Customer expectations of store attributes: A study of organized retail outlets in India. Journal of Retail & Leisure Property, 9 (1), 75-87. Giddens. (2002). Customer loyalty: Menumbuhkan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan . Jakarta: Erlangga.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 151,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hartman, K. B., & Spiro, R. L. (2005). Recapturing store image in customer-based store equity: a construct conceptualization. Journal of Business Research, 58 (8), 1112-1120. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2004.01.008",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 189,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jackson, C. (2006). Driving brand loyalty on the web. DMI Review, 17 (1), 62-67. https://doi.org/10.1111/j.1948-7169.2006.tb00031.x",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 214,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Khan, I., Hollebeek, L. D., Fatma, M., Islam, J. U., & Arkonsuo, L. R. (2020). Customer experience and commitment in retailing: Does customer age matter? Journal of Retailing and Consumer Services , 57. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2020.102219",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 252,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lemon, K. N., & Verhoef, P. V. (2016). Understanding customer experience throughout the customer journey. Journal of Marketing, 80 (6), 69–96. https://doi.org/10.1509%2Fjm.15.0420 Lindquist, J. D. (1974). Meaning of image. Journal of Retailing, 50 (4), 29-38.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 290,
"width": 454,
"height": 111,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mohd-Ramly, S., & Omar, N. A. (2017). Exploring the influence of store attributes on customer experience and customer engagement. International Journal of Retail & Distribution Management, 45 (11), 1138–1158. https://doi.org/10.1108/IJRDM-04-2016-0049. Jain, R., Aagja, J., & Bagdare, S. (2017). Customer experience–a review and research agenda. Journal of Service Theory and Practice, 27 (3), 642–662. https://doi.org/10.1108/JSTP-03-2015-0064. Nikhashemi, S. R., Tarofder, A. K., Gaur, S. S., & Haque, A. (2016). The Effect of customers’ perceived value of retail store on relationship between store attribute and customer brand loyalty: Some insights from Malaysia. Procedia Economics and Finance, 37 , 432–438. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(16)30148-4",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 404,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Machtiger, Kate. (2020). What will the retail experience of the future look like?. Harvard Business Review. Retrieved from https://hbr.org/2020/06/what-will-the-retail-experience-of-the-future- look-like",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 442,
"width": 454,
"height": 47,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Shaw, C., & Ivens, J. (2007). Building great customer experience . New York: Palgrave, Macmillan The Jakarta Post. (2020). Indonesia's e-commerce sales to surpass India's. Retrieved from https://www.thejakartapost.com/news/2020/09/08/indonesias-e-commerce-sales-to-surpass- indias.html",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 492,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Verhoef, P. C., Lemon, K. N., Parasuraman, A., Roggeven, A., Tsiros, M., & Schlesinger, L. A. (2009). Customer experience creation: Determinants, dynamics and management strategies. Journal of Retailing, 85 (1), 31–41. https://doi.org/10.1016/j.jretai.2008.11.001. Wang, C. H., & Ha, S. (2011). Store attributes influencing relationship marketing: A study of department stores. Journal of Fashion Marketing and Management: An International Journal, 15 (3), 326–344. doi:10.1108/13612021111151923",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 568,
"width": 454,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Williams, L., Buoye, A., Keiningham, T. L., Aksoy, L. (2020). The practitioners’ path to customer loyalty: Memorable experiences or frictionless experiences? Journal of Retailing Consumer Service, 57. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2020.102215",
"type": "List item"
}
] |
6688a4dd-396c-e2df-e59d-6a4ddccacd40 | https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JFPS/article/download/5718/2239 | [
{
"left": 77,
"top": 782,
"width": 144,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Food Pharm.Sci. 2022, 10(3), 746-753",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 388,
"top": 782,
"width": 131,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "www.journal.ugm.ac.id/v3/JFPA",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 113,
"width": 69,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Research Article",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 129,
"width": 446,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Optimization of Polyvinyl Alcohol (PVA) and Glycerin in Kolang Kaling Peel-Off Gel Mask Formula (Arenga pinnata.)",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 184,
"width": 390,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ni Putu Diah Swari Maharani*, Intan Martha Cahyani, Eka Susanti Hanhadyanaputri",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 199,
"width": 413,
"height": 33,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "College of Pharmaceutical Sciences, Yayasan Pharmasi Semarang, Jl. Letjend Sarwo Edie Wibowo KM 1 Plamongansari-Pucanggading, Semarang 50193, Jawa Tengah, Indonesia *Corresponding author: Ni Putu Diah Swari Maharani ǀ Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 249,
"width": 444,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received: 25 September 2022; Revised: 10 December 2022; Accepted: 20 December 2022; Published: 31",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 266,
"width": 61,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "December 2022",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 290,
"width": 444,
"height": 156,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract: Aging is caused by free radicals, one of which is ultraviolet light which can form ROS. Galactomannan compounds have the potential as antioxidants that can counteract free radicals. Kolang kaling contains many galactomannan compounds. Kolang kaling is processed into a peel-off gel mask, where PVA and glycerin are essential ingredients. PVA can form a polymer film layer, but if the layer is not balanced, glycerin is used as a humectant. The results of the FTIR analysis showed that the functional groups were D-galactopyranose and D-mannopyranose, which were characteristic of the functional groups of galactomannan. The IC50 of kolang kaling powder is 23.8720 ppm, a powerful antioxidant. The interaction of PVA and glycerin increased drying time, viscosity, antioxidant activity, and decreased dispersion, adhesion, and pH. The optimal formula obtained was 14.47% PVA and 15.73% glycerin. The results of the One Sample T-Test validity test found that the results of the equations of each test were valid.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 463,
"width": 336,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: glycerin; optimization; peel-off gel mask; PVA; sugar palm fruit",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 505,
"width": 101,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 521,
"width": 445,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aging is a process experienced by the human body where body parts are decreasing, for example skin thins and wrinkles appear on the face [1]. Ultraviolet light is a potential trigger in forming free radicals Reactive Oxygen Species (ROS) on the skin. Compounds that can capture free radicals are antioxidants [2].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 587,
"width": 444,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Polysaccharides are one of the most widely studied antioxidants today. Kolang kaling contains many galactomannan polysaccharide compounds, which are natural hydrocolloids. The galactomannan fraction in kolang kaling, as much as 10 g/mL, can show higher antioxidant activity (>50%) compared to ascorbic acid [3].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 652,
"width": 445,
"height": 75,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Using kolang kaling as an antioxidant will be more effective and acceptable if formulated in a topical preparation. Antioxidants in topical preparations will allow antioxidants to interact longer with the skin [4]. Peel-off gel masks are an option for various topical preparations that can improve skin quality. Peel-off gel masks have the benefit of repairing dan treating facial skin from problems with wrinkles, aging, acne, and can also shrink pores [5].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 733,
"width": 445,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peel-off gel masks have the principle of being able to form a polymer plastic film that is easy to peel off [6]. An important factor, namely PVA influences the formation of the film layer.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 54,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Food Pharm.Sci 2022, 10(3), 746-753",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 54,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "747",
"type": "Page header"
},
{
"left": 77,
"top": 77,
"width": 445,
"height": 92,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PVA plays a role in forming a film that is easy to peel off, so it can provide a peel-off effect after drying [7]. The film layer that has been formed to maintain the stability of the gel mask preparation the used glycerine which functions as a humectant. Glycerine helps maintain the stability of the gel mask dosage form by reducing the evaporation of water from the mask preparation [5]. Based on this background, it is necessary to research to optimize PVA and glycerine in the kolang kaling peel-off gel mask formula.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 183,
"width": 165,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. MATERIALS AND METHODS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 206,
"width": 41,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Materials",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 220,
"width": 445,
"height": 37,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The materials needed are kolang kaling from Gunung Pati, PVA, glycerin, HPMC, methylparaben, oleum rosae, aqua distillate, concentrated H 2 SO 4 , α-naphthol, NaOH, CuSO 4 , ninhydrin, ammonium oxalate, ethanol, methanol, and DPPH",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 268,
"width": 146,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1. Making Kolang Kaling Powder",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 284,
"width": 445,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The kolang kaling was washed using running water and sliced thinly, and then the kolang kaling was dried using a microwave at a temperature of 40°C for ± 22 hours. The dried kolang aling was blended and sieved with a mesh sieve number 44.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 341,
"width": 121,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2. Phytochemical Screening",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 357,
"width": 93,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2.1. Carbohydrates",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 373,
"width": 445,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The sample was given 5 drops of polish reagent and shaken carefully. Add 5 drops of concentrated H 2 SO 4 slowly through the walls of the test tube. Positive results are evidenced by forming a purple ring [8].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 422,
"width": 133,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2.2. Galactose and Mannose",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 439,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The sample was added to Luff Schroll’s solution, and a red brick precipitate formed, indicating that the sample contained galactose and mannose compounds [9].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 471,
"width": 60,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2.3. Protein",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 488,
"width": 445,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the biuret test, the sample was added with dilute NaOH and diluted CuSO 4 . Positive results are indicated by the formation of purple or blue-violet spots or solutions [10]. The ninhydrin test was carried out by adding the sample with ninhydrin powder. Positive results are indicated by a blue solution [11].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 553,
"width": 65,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2.4. Calcium",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 569,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The sample is added with ammonium oxalate, and the formation of a brownish-white precipitate means that the sample is positive for calcium[12].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 610,
"width": 209,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.3. Preparation of Peel-Off Gel Mask Preparations",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 626,
"width": 445,
"height": 108,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The peel-off gel mask was prepared by expanding PVA over a water bath using an aquadest in a porcelain cup. Kolang kaling and HPMC were developed with aquadest. The PVA that had been developed was mixed with the expanded HPMC and the added kolang kaling powder. Methylparaben, glycerine, and perfume are poured, mixed with distilled water up to 40 grams, stirred until homogeneous, and placed in a container. All formula peel-off gel mask preparation was made based on Run Design Expert 10.0.1 using Simplex Lattice Design. The peel-off gel mask formula for kolang kaling can be seen in Table 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 54,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Food Pharm.Sci 2022, 10(3), 746-753",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 54,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "748",
"type": "Page header"
},
{
"left": 196,
"top": 78,
"width": 206,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Kolang Kaling Peel-Off Gel Mask Formula",
"type": "Caption"
},
{
"left": 96,
"top": 104,
"width": 404,
"height": 141,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Formula Run I II III IV V VI VII VIII Kolang Kaling Powder (%) 2 2 2 2 2 2 2 2 PVA (%) 11 11 12 13 13 14 15 15 Glycerin (%) 19 19 18 17 17 16 15 15 HPMC (%) 4 4 4 4 4 4 4 4 Methylparaben (%) 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 Perfume 5 5 5 5 5 5 5 5 Aquadest ad (g) 40 40 40 40 40 40 40 40",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 264,
"width": 137,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4. Physical Characteristics Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 280,
"width": 106,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4.1. Organoleptic Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 297,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The organoleptic test was carried out by paying attention to changes in colour, aroma, shape, and texture of the peel-off gel mask preparation [13].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 329,
"width": 109,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4.2. Homogeneity Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 346,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The preparation of 0.1 grams was placed on an object of glass and covered with another glass object. The object glass is pressed and observed under light [14]. The preparation is said to be homogeneous if there are no coarse grains in the peel-off gel mask preparation [15].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 394,
"width": 60,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4.3. pH test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 411,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The pH test was carried out by dipping the pH meter into a peel-off gel mask, and the pH meter was allowed to stand until the screen showed a constant number [16].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 443,
"width": 91,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4.4. Dry Time Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 460,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The peel-off gel mask is applied as much as 0.1 grams with a smearing area of 2.5X2.5 cm evenly on the arms. Observe the time required for the preparation to dry [17].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 492,
"width": 108,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4.5. Spreadability Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 509,
"width": 445,
"height": 59,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The dosage of 1 gram is placed on glass and covered with another glass of the same size. Put a weight on it, as much as 50 grams, and let it stand for 1 minute, then measure the diameter of the preparation. The ballast is added periodically, as much as 50 grams, until the diameter of the preparation is constant [18].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 574,
"width": 91,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4.6. Adhesion Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 590,
"width": 445,
"height": 59,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "250 grams of the preparation is placed on a slide, and another slide is placed on top. 1 kg of weight is placed on the slide for 5 minutes. The slide is mounted on the test instrument, and 150 grams of the load is hung on the left side, then the load is released, and the time it takes for the two slides to be released is recorded.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 655,
"width": 89,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.4.7. Viscosity Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 672,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A sample of 15 grams of peel-off gel mask was put into a container, then spindled 64 until wholly submerged. The speed is set using 1.0 rpm, press enters, and observe the numbers that appear on the Brookfield viscometer [18].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 54,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Food Pharm.Sci 2022, 10(3), 746-753",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 54,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "749",
"type": "Page header"
},
{
"left": 77,
"top": 77,
"width": 296,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5. Antioxidant Test by DPPH Method (2.2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 94,
"width": 197,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5.1. Preparation of 30 ppm DPPH Solution",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 110,
"width": 444,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.5 mg of DPPH was weighed and dissolved with methanol p.a to the limit mark in a 50 mL volumetric flask.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 143,
"width": 159,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5.2. Determination of Wavelength",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 159,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The 30 ppm DPPH solution was poured into a cuvette, and then the absorbance was measured at a wavelength of 400-800 nm using a UV-Vis spectrophotometer.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 192,
"width": 176,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5.3. Determination of Operating Time",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 208,
"width": 445,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A total of 2.0 mL of the middle standard sample solution was added to 2.0 mL of 30 ppm DPPH solution. The absorption was measured using a UV-Vis spectrophotometer at a wavelength obtained for 60 minutes.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 257,
"width": 233,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5.4. Preparation of Peel-Off Gel Mask Main Liquor",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 273,
"width": 444,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A total of 0.05 grams of the sample was dissolved in methanol p.a, then put into a 50 mL volumetric flask and diluted to the limit mark.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 306,
"width": 140,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5.5. Antioxidant Activity Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 322,
"width": 445,
"height": 92,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vitamin C was made in series with concentrations of 2, 4, 6, 8, and 10 ppm. Kolang kaling powder was made in series with concentrations of 10, 20, 30, 40, and 50 ppm. Gel mask samples were made in concentrations in 20, 40, 60, 70, and 80 ppm. The 2.0 mL sample was added with 2.0 mL of DPPH solution and placed in a test tube coated with aluminium foil. Samples were incubated at room temperature according to the operating time obtained for each sample. Absorption test using a UV-Vis spectrophotometer using the maximum wavelength obtained.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 420,
"width": 115,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.5.6. IC50 Determination",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 436,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Determination of IC50 is carried out from the results of absorbance measurements from 5 concentration series to produce % attenuation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 477,
"width": 158,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. RESULTS AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 493,
"width": 112,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.1 Kolang Kaling Powder",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 509,
"width": 445,
"height": 59,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kolang kaling from Gunung Pati was washed using running water and sliced thinly, and then the kolang kaling was dried using a microwave at a temperature of 40°C for ± 22 hours. The dried kolang kaling was blended and sieved with a mesh sieve number 44 until a fine powder forms.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 575,
"width": 121,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.2. Phytochemical Screening",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 591,
"width": 444,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of the phytochemical screening test showed that the kolang kaling powder contained carbohydrates, galactose, mannose, and calcium compounds.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 631,
"width": 149,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.3 Peel-Off Gel Mask Preparations",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 648,
"width": 445,
"height": 91,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The peel-off gel mask was prepared by expanding PVA in a porcelain cup. Kolang kaling and HPMC were developed with aquadest. The PVA that had been developed was mixed with the expanded HPMC and add kolang kaling powder. Methylparaben, glycerine, and perfume are poured, mixed with distilled water up to 40 grams, stirred until homogeneous, and placed in a container. All formula peel-off gel mask preparation was made based on Run Design Expert 10.0.1 using Simplex Lattice Design.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 54,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Food Pharm.Sci 2022, 10(3), 746-753",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 54,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "750",
"type": "Page header"
},
{
"left": 77,
"top": 77,
"width": 134,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4 Physical Characteristics Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 94,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4.1. Organoleptic test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 110,
"width": 445,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The organoleptic test showed that all the runs had a gel form, soft texture, cream colour, and rose scent. Adding kolang kaling powder makes the peel-off gel mask have a cream colour, while the aroma of roses is due to the formula containing the ingredients oleum rosae.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 159,
"width": 102,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4.2 Homogenity Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 175,
"width": 444,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the homogeneity test, it was found that all runs were homogeneous, as indicated by the distribution of the preparation evenly on the object glass, and there were no coarse particles. 3.4.3 pH Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 224,
"width": 445,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Higher concentrations of PVA were able to lower the pH value, while glycerine increased the pH of the mask preparation. The coefficient value of the PVA component (+0.51504), which is greater than the glycerin component (+0.39948), indicates that the PVA component effect on lowering pH than glycerin. The interaction between PVA and glycerine can reduce the pH of the peel-off gel mask preparations with a coefficient value of (-0.038333). PVA has a pH value between 5-8 and glycerin with a pH of 7, so variations in the concentration of PVA and glycerin can affect the pH of the peel-off gel mask preparation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 338,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4.4 Dry Time Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 355,
"width": 445,
"height": 156,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of the drying time test showed that the higher the concentration of PVA, the faster the drying time, while the higher the glycerin, the slower the drying time. The value of the PVA component (-4.25752) is greater than the value of glycerin (-0.31987), indicating that the PVA component has a more significant effect on accelerating the drying time of the kolang kaling peel-off gel mask preparation. The interaction of PVA and glycerin components can increase the drying time of the preparation with a coefficient value (+0.36275). Glycerin is hygroscopic and can bind water in the surrounding environment so that it slows down the drying time. PVA acts as a gelling agent, where PVA has adhesive properties or can form a film that is easily peeled off after drying [13]. The greater the concentration of PVA can cause the formation of the gel mask film layer to be faster, accelerating the drying time of the preparation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 518,
"width": 105,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4.5 Spreadability Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 534,
"width": 445,
"height": 91,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PVA with a greater concentration can reduce spreadability, while a greater concentration of glycerin can increase spreadability. The coefficient value of the PVA component (+0.16287) is smaller than the coefficient of glycerin (+0.32398) which indicates that glycerin is more influential than PVA in increasing the spreadability of peel-off gel masks. The interaction of PVA and glycerin components can reduce the spreadability of the preparation with a coefficient value (-0.012500). PVA has adhesive properties that can inhibit resistance to flow and spread.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 632,
"width": 89,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4.6 Adhesion Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 648,
"width": 445,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "On adhesion, the greater the concentration of PVA can increase the adhesion, while the more significant the concentration of glycerin can decrease the adhesion of the peel-off gel mask. The coefficient value of the PVA component (+386.60959) is greater than the coefficient value of the glycerin component (143.53442), which indicates that PVA has a more significant influence on increasing the adhesion of gel mask preparations. The interaction between the two components can reduce the adhesiveness of the mask with a coefficient value (of-32.75490). PVA has adhesive properties (adhesive), increasing the adhesion of peel-off gel mask preparations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 54,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Food Pharm.Sci 2022, 10(3), 746-753",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 54,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "751",
"type": "Page header"
},
{
"left": 77,
"top": 77,
"width": 83,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4.7 Viscosity test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 94,
"width": 445,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In viscosity testing, it was found that the greater the concentration of PVA can increase the viscosity, the more significant the concentration of glycerin can decrease the viscosity. The interaction between PVA and glycerin can increase the viscosity, as indicated by the coefficient value (+4803.92517). The increased viscosity can be influenced by the concentration of PVA, because it increases the number of polymer fibers so that more liquid is retained and bound by the gelling agent, which causes the viscosity of the preparation [7].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 192,
"width": 445,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The optimal formula obtained was a formula with a ratio of 14.470% PVA and 15.530% glycerin. The optimal formula was made 5 times of replication and then tested for physical characteristics and antioxidant activity. The results obtained are the optimal formula for the peel-off gel mask has a cream color, rose smell, soft texture, and gel form, homogeneous, drying time 16.8 minutes, spreadability 4.76 cm, adhesion 447.6 seconds, pH 5,1, viscosity 558800 cps, and IC50 34,8327 ppm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 289,
"width": 445,
"height": 59,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The parameter results were validated using the One Sample T-Test technique. The significance value obtained is a significance value of p> 0.005, which indicates that the results obtained between the theoretical and experimental results are not significantly different, which means that the equations of each optimization parameter are valid.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 355,
"width": 129,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.5. The Results of Antioxidant",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 371,
"width": 444,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Testing the antioxidant activity of kolang kaling powder with a maximum wavelength of 516.60 nm. The operating time (OT) of vitamin C was 16 minutes, OT for powder kolang kaling was 23 minutes, and OT for gel mask preparation was 11 minutes. Vitamin C, a comparison compound, has an IC50 value of 4.8187 ppm, including intense antioxidant activity. The IC50 of kolang kaling powder is 23.8720 ppm, which means that kolang kaling powder has powerful antioxidant activity but is not more potent than vitamin C.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 469,
"width": 445,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PVA, which is used as a wetting agent in galactomannan, can cause an increase in the molecular dispersion of galactomannan, affecting the viscosity level. Galactomannan dispersion can bind to free radicals DPPH, which causes an increase in antioxidant activity if the molecular dispersion of galactomannan increases. Based on the above, it can be concluded that the higher the PVA, the more galactomannan dispersion, so the viscosity of the preparation increases, and the antioxidant activity is more potent.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 567,
"width": 445,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the antioxidant activity test, the greater the concentration of PVA can reduce the IC50, while the more significant the concentration of glycerin can increase the IC50. The interaction of PVA and glycerin can increase IC50 with a coefficient value of (+0.35294). The correlation value between viscosity and IC50 was calculated from the obtained r value. The value of r obtained is -0.87612, indicating that viscosity and IC50 have a powerful correlation. The higher the viscosity, the lower the IC50 so that the antioxidant activity of the kolang kaling peel-off gel mask becomes stronger.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 693,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 709,
"width": 445,
"height": 59,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the research that has been done, the differences in the concentration of PVA and glycerin in the preparation significantly affect the physical characteristics and antioxidant activity of the kolang kaling peel-off gel mask preparation. The optimal formula for kolang kaling peel-off gel mask was obtained at a concentration ratio of 14.47% PVA and 15.5% glycerin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 54,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Food Pharm.Sci 2022, 10(3), 746-753",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 54,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "752",
"type": "Page header"
},
{
"left": 77,
"top": 77,
"width": 52,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 100,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[1] S. Waluyo, The Book of Antiaging: Rahasia Awet Muda Mind-Body-Spirit. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010. Accessed: Apr. 21, 2022. [Online]. Available:",
"type": "Table"
},
{
"left": 109,
"top": 132,
"width": 409,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://books.google.co.id/books?id=2G3JRI6lmTcC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_su mmary_r&cad=0#v=onepage&q=penuaan&f=false",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 165,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[2] H. Masaki, “Role of Antioxidants in The Skin: Anti-aging Effects,” J. Dermatol. Sci., vol. 58, no. 2, pp. 85–90, 2010, doi: 10.1016/j.jdermsci.2010.03.003.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 198,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[3] Yanti, Madriena, and S. Ali, “Cosmeceutical Effects of Galactomannan Fraction from Arenga pinnata Fruits In vitro,” Pharmacognosy Res., vol. 9, no. 1, pp. 39–45, Jan. 2017, doi: 10.4103/0974-8490.199773.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 247,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[4] D. Kartikasari and R. Anggraini, “Formulasi Masker Gel Peel Off dari Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak ( Eleutherinebulbosa (Mill.) Urb. Eleutherine americana Merr),” J. Ilmu Farm. dab Farm. Klin., vol. 15, no. 1, pp. 1–11, 2018.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 295,
"width": 444,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[5] S. Sinala, A. Afriani, and Arisanty, “Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off dari Sari Buah Dengen (Dillenia serrata),” Media Farm., vol. 15, no. 2, pp. 178–184, 2019.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 328,
"width": 445,
"height": 59,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[6] A. O. R. Beringhs, J. M. Rosa, H. K. Stulzer, R. M. Budal, and D. Sonaglio, “Green Clay and Aloe Vera Peel-Off Facial Masks: Response Surface Methodology Applied to the Formulation Design,” AAPS PharmSciTech, vol. 14, no. 1, pp. 445–455, 2013, doi: 10.1208/s12249-013-9930-8.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 393,
"width": 445,
"height": 59,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[7] N. M. A. Sukmawati, C. I. S. Arisanti, and N. P. A. . Wijayanti, “Pengaruh Variasi Konsentrasi PVA, HPMC, dan Gliserin Terhadap Sifat Fisika Masker Wajah Gel Peel-Off Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.),” Farm. Udayana, vol. 2, no. 3, pp. 35–42, 2013.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 458,
"width": 444,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[8] H. Rivai, R. Septika, and A. Boestari, “Karakterisasi Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn) dengan Analisa Fluoresensi,” J. Farm. Higea, vol. 5, no. 2, pp. 127–137, 2013.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 491,
"width": 444,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[9] S. Purnavita and P. Wulandari, “Pengambilan Galaktomanan Dari Buah Nipah Dengan Metode Ekstraksi,” J. Chem. Eng., vol. 1, no. 2, pp. 1–8, 2020.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 524,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[10] R. C. Purnama, D. A. Winahyu, and D. S. Sari, “Analisis Kadar Protein Pada Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa aciminate balbisiana colla) dengan Metode Kjeldahl,” J. Anal. Farm., vol. 4, no. 2, pp. 77–83, 2019.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 573,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[11] E. Salamah, S. Purwaningsih, and E. Permatasari, “Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif pada Selada Air (Nasturtium officinale L . R. Br),” J. Pengolah. Has. Perikan. Indones., vol. 14, no. 2, pp. 85–91, 2011, doi: 10.17844/jphpi.v14i2.5316.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 621,
"width": 445,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[12] A. Agustina S, C. HM, and R. Hidayat, “Pengaruh Perebusan terhadap Kadar Kalsium pada Bayam Hijau (Amaranthus tricolor, L) dengan Metode Kompleksometri,” J. Mot., vol. 12, no. 24, pp. 75–83, 2017.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 670,
"width": 445,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[13] S. Septiani, N. Wathoni, and S. R. Mita, “Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan dari Ekstrak Etanol Biji Belinjo (Gnetun gnemon Linn.),” Fak. Farm. Univ. Padjadjaran, vol. 1, no. 1, pp. 1–25, 2011.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 719,
"width": 444,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[14] R. Dewi, E. Anwar, and K. S. Yunita, “Uji Stabilitas Fisik Formula Krim yang Mengandung Ekstrak Kacang Kedelai (Glycine max),” Pharm Sci Res, vol. 1, no. 3, pp. 194–208, 2014.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 752,
"width": 445,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[15] S. Merwanta, Yandrizmal, Y. Finadia, and Y. Rasyadi, “Formula Sediaan Masker Gel Peel Off dari Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana Mill),” J. Akad. Farm. Pray., vol. 4, no. 2,",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 54,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Food Pharm.Sci 2022, 10(3), 746-753",
"type": "Page header"
},
{
"left": 497,
"top": 54,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "753",
"type": "Page header"
},
{
"left": 109,
"top": 77,
"width": 72,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pp. 28–37, 2019.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 94,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[16] F. I. Armadany, Hasnawati, and M. Sirait, “Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-off Antioksidan dari Ekstrak Sari Tomat (Solanum lycopersicum L. var. cucurbita),” Maj. Farm. Sains, dan Kesehat., vol. 1, no. 2, pp. 29–32, 2015.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 143,
"width": 444,
"height": 59,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[17] T. Andini, Yusriadi, and Yullet, “Optimasi Pembentuk Film Polivinil Alkohol dan Humektan Propilen Glikol pada Formula Masker Gel Peel off Sari Buah Labu Kuning (Cucurbita moschata Duchesne) sebagai Antioksidan,” J. Farm. Galen., vol. 3, no. 2, pp. 165– 173, 2017, doi: 10.22487/j24428744.2017.v3.i2.8773.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 208,
"width": 445,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[18] D. Rahmawanty, N. Yulianti, and M. Fitriana, “Formulasi dan Evaluasi Masker Wajah Peel-Off Mengandung Kuersetin dengan Variasi Konsentrasi Gelatin dan Gliserin,” Media Farm., vol. 12, no. 1, pp. 17–32, 2015, doi: 10.12928/mf.v12i1.3019.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 257,
"width": 444,
"height": 42,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[19] F. C. A. Buriti et al., “Characterisation of partially hydrolysed galactomannan from Caesalpinia pulcherrima seeds as a potential dietary fibre,” Food Hydrocoll., vol. 35, pp. 512– 521, 2014, doi: 10.1016/j.foodhyd.2013.07.015.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 306,
"width": 445,
"height": 42,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[20] S. D. Figueiró, J. C. Góes, R. A. Moreira, and A. S. B. Sombra, “On the physico-chemical and dielectric properties of glutaraldehyde crosslinked galactomannan-collagen films,” Carbohydr. Polym., vol. 56, no. 3, pp. 313–320, 2004, doi: 10.1016/j.carbpol.2004.01.011.",
"type": "List item"
},
{
"left": 163,
"top": 367,
"width": 352,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "© 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY) license (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).",
"type": "Text"
}
] |
faf060a0-2b4f-663a-172a-35198317caac | https://jurnal.um-palembang.ac.id/bearing/article/download/2836/2275 | [
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "133",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 149,
"top": 66,
"width": 540,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "MUATAN SEDIMEN DASAR ( BED LOAD ) PADA MUARA SUNGAI SEKANAK KOTA PALEMBANG",
"type": "Section header"
},
{
"left": 111,
"top": 115,
"width": 580,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Reni Andayani 1 , Zuul Fitriana Umari 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang",
"type": "Text"
},
{
"left": 216,
"top": 141,
"width": 180,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Email : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 279,
"top": 178,
"width": 56,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 190,
"width": 445,
"height": 124,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sungai Sekanak berada pada posisi strategis didekat daerah wisata Benteng Kuto Besak dan padat aktifitas seperti pasar, menimbulkan masalah baru pada Sungai Sekanak seperti, pendangkalan akibat sedimentasi, dimana sedimentasi ini merupakan proses pembentukan atau pengendapan material sedimen. Penelitian ini dilakukan di Muara Sungai Sekanak dengan tujuan untuk menganalisis besar debit sedimen dasar. Sampel sedimen diambil dengan alat Water Sampler, selanjutnya dilakukan pengujian analisis ayak sedimen dan analisis berat jenis sedimen di laboratorium Mekanika Tanah Universitas Tridinanti. Dengan menggunakan data peta lokasi, curah hujan, morfologi sungai, dan hasil pengujian laboratorium, selanjutnya dihitung muatan sedimen dasarnya dengan menggunakan metode Frijlink. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit sedimen di muara Sungai Sekanak sebesar 3.0x10 -5 m 3 /dt/m.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 339,
"width": 254,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kata Kunci : Sedimen Dasar , Muara Sungai Sekanak, Frijlink.",
"type": "Text"
},
{
"left": 276,
"top": 373,
"width": 63,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 391,
"width": 445,
"height": 112,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Located Sekanak River in a strategic place near the tourist area of Benteng Kuto Besak and activity intensively such as traditional market, creates new problem in Sekanak River, which is silting due to sedimentation, where sedimentation is a process of forming or sedimentation of sedimentary material in theory. This research was conducted in Estuary of Sekanak River with the aim of analyzing the size of the basic sediment discharge. Sediment seals were taken using a Water Sampler device, then sediment analysis and sediment specific gravity analysis were analyzed in the Land Mechanics laboratory at University of Tridinanti. By using location map data, rainfall, morphology of river, and laboratory test results, the basic sediment load were calculated over Frijlink method. The results showed that the sediment discharge at the estuary of Sekanak River was 3.0x10 -5 m 3 /dt/m.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 516,
"width": 255,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Key Word : Sediment Load , Estuary of River, Frijlink Method.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 561,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 584,
"width": 94,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1.1 Latar Belakang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 607,
"width": 206,
"height": 94,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Salah satu anak sungai yang masih aktif di Kota Palembang yaitu Sungai Sekanak. Sungai Sekanak yang berlokasi di Ilir Barat II ini memiliki panjang 2.000 m, dengan lebar 2 - 14 m, dan kedalamannya 1 – 3 m. Berada pada posisi strategis didekat daerah wisata Benteng",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 561,
"width": 206,
"height": 136,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kuto Besak dan padat aktifitas seperti pasar, menimbulkan masalah baru pada Sungai Sekanak seperti, penumpukan sampah walaupun sekarang Pemerintah Kota Palembang telah melakukan penataan pada badan sungai. Selain itu, masalah lain yang ditimbulkan adalah pendangkalan akibat sedimentasi, dimana sedimentasi ini merupakan proses pembentukan atau pengendapan material sedimen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "134",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 66,
"width": 206,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sedimen yang sering dijumpai di dalam sungai, baik terlarut atau tidak",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 93,
"width": 206,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "terlarut, adalah merupakan produk dari pelapukan batuan induk yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan,",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 134,
"width": 206,
"height": 67,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "terutama perubahan iklim. Hasil pelapukan batuan induk tersebut kita kenal sebagai partikel-partikel tanah. Adanya transpor sedimen dari tempat yang lebih tinggi ke daerah hilir dapat",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 204,
"width": 206,
"height": 93,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "menyebabkan pendangkalan waduk, sungai, saluran irigasi, dan terbentuknya tanah-tanah baru di pinggir-pinggir sungai (Asdak, 2004). Kerugian terbesar dari pendangkalan tersebut adalah banjir dan terhambatnya lalu-lintas kapal pada saat air surut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 310,
"width": 207,
"height": 177,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hal ini penting untuk diketahui karena sebenarnya struktur sedimen merupakan suatu catatan ( record ) tentang proses yang terjadi sewaktu sedimen tersebut diendapkan. Umumnya proses itu merupakan hasil langsung dari gerakan media pengangkut. Namun demikian sifat fisik (ragam ukuran, bentuk dan berat jenis) butiran sedimen itu sendiri mempunyai pengaruh pada proses mulai dari erosi, transportasi sampai ke pengendapan (Arta O. Boangmanalu, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 489,
"width": 206,
"height": 177,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menghitung besar muatan sedimen dasar ( bed load ) dengan Metode Frijlink. Alasan pemilihan metode ini karena proses perhitungannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan metode lain yaitu Metode Meyer – Peter and Muller maupun Metode Einstein, serta belum ada penelitian sebelumnya yang dilakukan pada Sungai Sekanak dengan Metode Frijlink. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pemerintahan untuk melakukan antisipasi dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 669,
"width": 206,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "mengatasi dampak yang akan terjadi dengan mengunakan hasil dari penelitian ini sebagai acuannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 66,
"width": 59,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1.2 Tujuan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 93,
"width": 206,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya debit sedimen dasar ( bed load ) yang terdapat di Muara Sungai Sekanak dengan menggunakan Metode Frijlink.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 149,
"width": 111,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1.3 Batasan masalah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 162,
"width": 207,
"height": 135,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu analisis muatan sedimen dasar ( bed load ) hanya dilakukan di Muara Sungai Sekanak, analisis muatan sedimen hanya membahas tentang sedimen dasar ( bed load ) menyesuaikan dengan alat yang dimiliki untuk melakukan pengukuran dan analisis muatan sedimen dasar ( bed load ) menggunakan metode pendekatan yaitu Frijlink.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 322,
"width": 167,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "METODOLOGI PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 348,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2.1 Lokasi Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 372,
"width": 207,
"height": 176,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian dilakukan pada muara Sungai Sekanak yang berada di 28 Ilir, Ilir Barat II, Kota Palembang, Sumatera Selatan, dimana Sungai Sekanak itu sendiri memiliki panjang 2.000 m, dan lebar 2 - 14 m, serta kedalamannya 1 – 3 m dengan luas DASnya sebesar 10,429841 km 2 . Lokasi penelitian yang berada di muara Sungai Sekanak itu sendiri berada di titik koordinat 2°59'40.2\"S 104°45'26.6\"E. Titik poin lokasi penelitiannya dapat dilihat pada gambar 1. dibawah ini :",
"type": "Text"
},
{
"left": 375,
"top": 682,
"width": 140,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Gambar 1. Titik Poin Lokasi Penelitian",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "135",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 66,
"width": 115,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2.2 Tempat Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 93,
"width": 206,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada penelitian ini untuk memenuhi kebutuhan data primer, peneliti melakukan pengambilan semple sedimen di muara Sungai Sekanak Kota Palembang. Setelah itu, dilanjutkan analisa dan pengujian di laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Tridinanti Palembang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 224,
"width": 132,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2.3 Bagan Alir Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 247,
"width": 206,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Bagan-bagan alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini :",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 661,
"width": 161,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Gambar 2. Bagan Alir Penelitian",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 66,
"width": 160,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2.4 Pengumpulan Data Primer",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 89,
"width": 207,
"height": 122,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Data primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari lapangan, dengan cara peninjauan langsung ke lokasi penelitian. Data tersebut berupa sampel sedimen dasar. Selanjutnya akan diuji di laboratorium Mekanika Tanah Universitas Tridinanti Palembang untuk mengetahui analisis ayak sedimen dan berat jenis sedimen yang ada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 223,
"width": 207,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berikut ini prosedur pengambilan data primer atau sampel sedimen langsung di lokasi penelitian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 265,
"width": 204,
"height": 315,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Menentukan titik lokasi pengambilan sampel sedimen. Dalam penelitian ini, titik lokasi pengambilan sampel sedimen berada di muara Sungai Sekanak. 2. Siapkan terlebih dahulu alat yang akan digunkan dan pastikan alat dalam kondisi baik serta layak pakai. 3. Selanjutnya pengambilan sampel sedimen, dengan menurunkan water sampler yang dalam kondisi tertutup secara perlahan dan tegang lurus dengan muka air sungai sedalam ¾ dari ketinggian permukaan air ke dasar sungai. 4. Setelah sampai pada kedalaman yang diinginkan, tarik tali penutup water sampler dan tunggu sampai gelembung yang menandakan bahwa tabung water sampler telah terisi penuh. Setelah itu lepaskan tali penutup agar mulut tabung kembali tertutup dan tarik tabung keatas.",
"type": "Table"
},
{
"left": 327,
"top": 582,
"width": 204,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "5. Pindahkan sampel sedimen dari tabung kedalam botol plastik dengan bantuan corong air.",
"type": "List item"
},
{
"left": 324,
"top": 648,
"width": 173,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2.5 Pengumpulan Data Sekunder",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 671,
"width": 207,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pengumpulan data sekunder diperoleh dari berbagai instansi yang berkenaan langsung dengan penelitian seperti :",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "136",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 66,
"width": 205,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Peta lokasi, didapat dari Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera VIII.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 121,
"width": 205,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Data curah hujan 10 tahun, didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Kenten Kota Palembang dan stasiun penakar hujan yang digunakan adalah stasiun Plaju Kota Palembang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 204,
"width": 205,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Morfologi Sungai Sekanak Kota Palembang, didapat dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Palembang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 273,
"width": 161,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2.6 Pengujian Sampel Sedimen",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 286,
"width": 206,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sampel sedimen yang telah diambil dari lokasi penelitian selanjutnya akan diuji di laboratorium Mekanika Tanah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 328,
"width": 206,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Universitas Tridinanti Palembang.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 342,
"width": 206,
"height": 38,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pemeriksaan atau analisis di laboratorium ini bertujuan untuk mengetahui Analisis ayak sedimen dan berat jenis sedimen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 421,
"width": 177,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ANALISIS DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 445,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.1 Curah Hujan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 472,
"width": 205,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada perhitungan analisis curah hujan ini dibutuhkan data curah hujan yang didapat dari Badan Meteorologi,",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 513,
"width": 205,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Klimatologi dan Geofisika (BMKG)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 527,
"width": 205,
"height": 108,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kelas I Kenten Kota Palembang dengan stasiun penakar hujan yang digunakan adalah stasiun Plaju. Menggunakan data runtun waktu ( time series ), bentang data yang didapat merupakan data curah hujan 10 tahun, dimana data tersebut dikumpulkan secara berkala pada interval waktu dari tahun 2008-2017.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 661,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.2 Parametik Statistik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 674,
"width": 205,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Setelah didapat curah hujan bulanan maksimum, maka tahapan selanjutnya",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 66,
"width": 205,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "yang dapat dilakukan yaitu uji kecocokan distribusi frekuensi dari sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili distribusi frekuensi tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 134,
"width": 206,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Perhitungan parameter statistik didapat dengan rincian sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 347,
"top": 171,
"width": 120,
"height": 136,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. 𝑥̅ = ∑ 𝑋 𝑖 𝑛 Penyelesaian : 𝑥̅ = 1062.5 10 = 106.25 mm 2. Simpangan Baku ( S d ) Rumus :",
"type": "Picture"
},
{
"left": 365,
"top": 315,
"width": 112,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑆 𝑑 = √ ∑ {𝑋 𝑖 − 𝑋̅} 2 𝑛 𝑖=1 𝑛 − 1",
"type": "Formula"
},
{
"left": 365,
"top": 352,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 347,
"top": 373,
"width": 120,
"height": 74,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑆 𝑑 = √ 8368.63 10 − 1 = 30.50 mm 3. KoefisienVariasi ( C v ) Rumus :",
"type": "Picture"
},
{
"left": 365,
"top": 448,
"width": 41,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐶 𝑣 = 𝑆 𝑑 𝑋̅",
"type": "Formula"
},
{
"left": 365,
"top": 477,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 347,
"top": 489,
"width": 134,
"height": 54,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐶 𝑣 = 30.50 106.25 = 0.29 4. Koefisien Skweness ( C S )",
"type": "Formula"
},
{
"left": 365,
"top": 546,
"width": 122,
"height": 45,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rumus : 𝐶 𝑠 = 𝑛 ∑ (𝑋 𝑖 − 𝑋) 3 𝑛 𝑖=1 (𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆 𝑑 3",
"type": "Formula"
},
{
"left": 365,
"top": 592,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 604,
"width": 138,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐶 𝑠 = 10 (−91215.75)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 365,
"top": 620,
"width": 162,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(10 − 1)(10 − 2)(30.50) 3 = ˗ 0.45",
"type": "Table"
},
{
"left": 347,
"top": 650,
"width": 106,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "5. Koefisien Kurtosis",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 664,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rumus :",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 675,
"width": 134,
"height": 28,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐶 𝑘 = 𝑛 ∑ (𝑋 𝑖 − 𝑋) 4 𝑛 𝑖=1 (𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3)𝑆 𝑑 4",
"type": "Formula"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "137",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 66,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 87,
"width": 139,
"height": 19,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐶 𝑘 = 10 (19111154.54)",
"type": "Table"
},
{
"left": 125,
"top": 100,
"width": 147,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(10 − 1)(10 − 2)(10 − 3)(30.50) 4",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 124,
"width": 127,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 0.44 Setelah dilakukan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 148,
"width": 206,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "perhitungan distribusi dengan menggunakan parameter - parameter statistik, maka didapatkan nilai 𝐶 𝑠 = ˗ 0.45 dan 𝐶 𝑘 = 0.44, sebagai syarat-syarat nilai pengujian dispersi yang sesuai dengan jenis distribusi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 259,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.3 Frekuensi Curah Hujan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 286,
"width": 209,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Prosedur untuk menentukan kurva distribusi Log-Pearson III dijelaskan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 351,
"width": 121,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Rata – Rata (Log 𝑋 𝑖 )",
"type": "Formula"
},
{
"left": 126,
"top": 366,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rumus :",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 378,
"width": 80,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Log 𝑥̅ = ∑ 𝐿𝑜𝑔 𝑋 𝑖 𝑛",
"type": "Formula"
},
{
"left": 126,
"top": 415,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 426,
"width": 54,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑥̅ = 20.07 10",
"type": "Picture"
},
{
"left": 126,
"top": 455,
"width": 64,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 2.01 mm",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 468,
"width": 126,
"height": 26,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Simpangan Baku ( 𝑆 𝑑 ) Rumus :",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 503,
"width": 155,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑆 𝑑 = √ ∑ {𝐿𝑜𝑔 𝑋 𝑖 − 𝐿𝑜𝑔 𝑋̅} 2 𝑛 𝑖=1 𝑛 − 1",
"type": "Formula"
},
{
"left": 126,
"top": 540,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 560,
"width": 75,
"height": 29,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑆 𝑑 = √ 0.1936 10 − 1",
"type": "Formula"
},
{
"left": 126,
"top": 596,
"width": 75,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 0.147 mm",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 609,
"width": 159,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Koefisien Kemencengan ( 𝐶 𝑆 )",
"type": "List item"
},
{
"left": 126,
"top": 624,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rumus :",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 637,
"width": 150,
"height": 46,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐶 𝑠 = 𝑛 ∑ {log( 𝑋 𝑖 ) − log(𝑋)} 3 𝑛 𝑖=1 (𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆 𝑑 3",
"type": "Formula"
},
{
"left": 365,
"top": 79,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 91,
"width": 139,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐶 𝑠 = 10 ( −0.031933)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 394,
"top": 107,
"width": 133,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(10 − 1)(10 − 2)(0.147) 3",
"type": "Table"
},
{
"left": 324,
"top": 123,
"width": 207,
"height": 146,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= - 1.40 mm Berdasarkan hasil perhitungan distribusi Log-Pearson III, diperoleh nilai Koefisien Skewness (𝐶 𝑠 ) sebesar -1.40 yang digunakan untuk mencari nilai 𝐾 𝑡 pada perhitungan periode ulang tertentu menggunakan Log-Pearson III. Tabel distribusi Log-Pearson III untuk koefisien kemencengan (𝐶 𝑠 ) dapat dilihat pada lampiran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 286,
"width": 207,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hujan bulanan maksimum periode ulang ( T ) = 10 Tahun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 360,
"top": 310,
"width": 142,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "log 𝑋 𝑡 = log 𝑋 ̅̅̅̅̅̅̅ + 𝑘 (S log 𝑋)",
"type": "Text"
},
{
"left": 360,
"top": 310,
"width": 165,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ log 𝑋 𝑡 = 2.01 + (1.041 𝑥 0.147) = 2.163 𝑋 𝑡 = Anti Log 2.163 𝑋 𝑡 = 10 2.163",
"type": "Text"
},
{
"left": 360,
"top": 383,
"width": 113,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑋 𝑡 = 145.546 mm/jam",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 423,
"width": 106,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.4 Uji Chi - Kuadrat",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 450,
"width": 205,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada pehitungan ini, uji Chi-Kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi telah dapat mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 533,
"width": 206,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hasil dari distribusi tersebut perlu diuji kecocokannya antara distribusi curah hujan terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili distribusi frekuensi tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "138",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 91,
"top": 66,
"width": 193,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tabel 1. Pengukuran Data Curah Hujan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 79,
"top": 78,
"width": 211,
"height": 182,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "No 𝑋 𝑖 (mm) 𝑋 𝑖 diurutkan dari besar - kecil Log 𝑋 𝑖 1 46.0 151.0 2.18 2 89.0 138.0 2.14 3 151.0 134.0 2.13 4 95.0 115.0 2.06 5 115.0 105.5 2.02 6 134.0 104.0 2.02 7 85.0 95.0 1.98 8 138.0 89.0 1.95 9 104.0 85.0 1.93 10 105.5 46.0 1.66",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 278,
"width": 206,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Selanjutnya menghitung jumlah kelas dengan jumlah data (n) 10 tahun. Kelas Distribusi (K) = 1 + 3.3 Log n = 1 + 3.3 Log 10 = 4.5 ≈ 5 Kelas",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 360,
"width": 205,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Setelah didapatkan kelas sebanyak 5 kelas, maka dapat dihitung derajat kebebasan ( 𝐷 𝑘 ) dan 𝑋 2 𝑐𝑟 dengan parameter (p) = 2, sehingga didapat :",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 429,
"width": 88,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐷 𝑘 = K – ( p + 1 ) = 5 – ( 2 + 1 ) = 2",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 485,
"width": 206,
"height": 131,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Menggunakan data yang ada seperti, jumlah data (n) = 10, α = 1%, dan 𝐷 𝑘 = 2, maka didapat nilai 𝑋 2 𝑐𝑟 sebesar 9.210 (tabel nilai parameter Chi-Kuadrat Kritis ( 𝑋 2 𝑐𝑟 ) pada lampiran). Langkah selanjutnya menghitung kelas distribusi. Diketahui nilai 𝐷 𝑘 = 2, 𝑋 2 𝑐𝑟 = 9.210, dan jumlah kelas = 5, maka nilai kelas distribusi itu sendiri adalah 1 5 𝑥 100% =",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 617,
"width": 205,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "20% . Setelah diketahui nilai kelas dristribusinya sebesar 20%, maka dapat ditentukan interval distribusi 20%, 40%,",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 687,
"width": 76,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "60%, dan 80%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 347,
"top": 66,
"width": 97,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Presentase 20%",
"type": "Text"
},
{
"left": 365,
"top": 77,
"width": 162,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑃 (𝑥) = 20% diperoleh T = 1 𝑃 (𝑥) =",
"type": "Text"
},
{
"left": 367,
"top": 101,
"width": 76,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1 0.20 = 5 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛",
"type": "Picture"
},
{
"left": 347,
"top": 123,
"width": 97,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Presentase 40%",
"type": "Picture"
},
{
"left": 365,
"top": 134,
"width": 162,
"height": 45,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑃 (𝑥) = 40% diperoleh T = 1 𝑃 (𝑥) = 1 0.40 = 2.5 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛",
"type": "Formula"
},
{
"left": 347,
"top": 181,
"width": 97,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Presentase 60%",
"type": "List item"
},
{
"left": 365,
"top": 192,
"width": 162,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑃 (𝑥) = 60% diperoleh T = 1 𝑃 (𝑥) =",
"type": "Text"
},
{
"left": 373,
"top": 216,
"width": 5,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1",
"type": "Picture"
},
{
"left": 367,
"top": 220,
"width": 92,
"height": 17,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "0.60 = 1.67 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛",
"type": "Table"
},
{
"left": 347,
"top": 238,
"width": 97,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4. Presentase 80%",
"type": "List item"
},
{
"left": 365,
"top": 250,
"width": 162,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑃 (𝑥) = 80% diperoleh T = 1 𝑃 (𝑥) =",
"type": "Text"
},
{
"left": 367,
"top": 273,
"width": 92,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1 0.80 = 1.25 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛",
"type": "Table"
},
{
"left": 324,
"top": 310,
"width": 206,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Setelah diketahui interval kelas untuk distribusi Log-Pearson III, maka dapat dilakukan analisis uji distribusi probabilitas Chi-Kuadrat seperti pada tabel 2 di bawah ini :",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 389,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tabel 2. Analisis Uji Distribusi",
"type": "Text"
},
{
"left": 309,
"top": 402,
"width": 236,
"height": 109,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Probabilitas Chi-Kuadrat Periode Ulang Hujan Log 𝑥̅ 𝑆 𝐿𝑜𝑔 𝑋̅ 𝐾 𝑡 log 𝑋 𝑡 Curah Hujan (mm/jam) 5 2.01 0.147 0.832 2.132 135.519 2.5 0.326 2.058 114.288 1.67 -0.940 1.872 74.473 1.25 -2.423 1.654 45.082",
"type": "Table"
},
{
"left": 324,
"top": 531,
"width": 196,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Prosedur dalam menentukan nilai 𝐾 𝑡 yang tidak terdapat m tabel distribusi Log-Pearson III menggunakan prinsip interpolasi, sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 360,
"top": 584,
"width": 135,
"height": 44,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑌 = 𝑌 1 + ( 𝑋 − 𝑋 1 ) (𝑋 2 − 𝑋 1 ) 𝑥 (𝑌 2 − 𝑌 1 )",
"type": "Formula"
},
{
"left": 327,
"top": 630,
"width": 136,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Periode ulang hujan 2.5 Penyelesaian : 𝑌 = 0.2250 + ( 2.5−2)",
"type": "Table"
},
{
"left": 371,
"top": 674,
"width": 147,
"height": 17,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(5− 2) 𝑥 (0.832 − 0.2250) =",
"type": "List item"
},
{
"left": 365,
"top": 695,
"width": 30,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "0.326",
"type": "Formula"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "139",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 88,
"top": 66,
"width": 141,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Periode ulang hujan 1.67 𝑌 = −3.2710 +",
"type": "List item"
},
{
"left": 128,
"top": 89,
"width": 163,
"height": 18,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "( 1.67−1.01) (2− 1.01) 𝑥 (0.2250 − (−3.2710)) =",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 110,
"width": 37,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- 0.940",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 124,
"width": 141,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Periode ulang hujan 1.25",
"type": "List item"
},
{
"left": 126,
"top": 136,
"width": 66,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑌 = −3.2710 +",
"type": "List item"
},
{
"left": 126,
"top": 147,
"width": 164,
"height": 32,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "( 1.25−1.01) (2− 1.01) 𝑥 (0.2250 − (−3.2710)) = - 2.423",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 193,
"width": 205,
"height": 69,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Selanjutnya menghitung nilai 𝑋 2 dengan menggunakan interval curah hujan pada tabel 2 dengan hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 277,
"width": 218,
"height": 50,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tabel 3. Perhitungan Nilai 𝑋 2 No Interval 𝐸 𝑖 𝑂 𝑖 (𝑂 𝑖 − 𝐸 𝑖 ) 2 (𝑂 𝑖 − 𝐸 𝑖 ) 2",
"type": "Formula"
},
{
"left": 81,
"top": 317,
"width": 202,
"height": 106,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐸 𝑖 1 >135.519 2 2 0 0 2 114.288 - 135.519 2 2 0 0 3 74.473 - 114.288 2 5 9 4.5 4 45.082 - 74.473 2 1 1 0.5",
"type": "Table"
},
{
"left": 81,
"top": 427,
"width": 211,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "5 < 45.082 2 0 4 2 Jumlah 10 10 14 𝑋 2 = 7",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 465,
"width": 172,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Nilai 𝐸 𝑖 didapat dari : ∑ 𝑛 ∑ 𝐾 = 10 5 = 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 489,
"width": 206,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Nilai 𝑂 𝑖 didapat dari : frekuensi nilai 𝑋 𝑖 yang telah diurutkan dari besar – kecil.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 516,
"width": 205,
"height": 69,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari perhitungan nilai 𝑋 2 yang terdapat pada tabel 3. diatas, diperoleh 𝑋 2 dengan nilai 7 < nilai 𝑋 2 𝑐𝑟 dengan nilai 9.210, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi tersebut dapat diterima.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 629,
"width": 107,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.5. Intensitas Hujan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 653,
"width": 205,
"height": 53,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada pehitungan uji Chi-Kuadrat yang telah dilakukan sebelumnya, didapat hasil kesimpulan yang menyatakan bahwa perhitungan periode ulang dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 66,
"width": 205,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "menggunakan distribusi Log-Pearson III dapat digunakan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 93,
"width": 206,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Data curah hujan yang didapat dari BMKG Kelas I Kenten merupakan data curah hujan bulanan maksimum, sehingga metode yang dipakai untuk mendapatkan data dalam satuan waktu dapat menggunakan metode Mononobe.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 176,
"width": 205,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Apabila data hujan jangka pendek tidak tersedia, yang ada hanya data hujan bulanan, maka intensitas hujan dapat dihitung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 231,
"width": 206,
"height": 108,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dengan data yang dimiliki seperti nilai periode ulang 10 tahun diperoleh curah hujan rencana sebesar 145.546 mm/jam, kemiringan lahan rata-rata (S) sebesar 2.42%, dan panjang lintasan air (L) sebesar 6.5 km, maka terlebih dahulu dicari nilai t dengan menggunakan metoda kirpich, sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 355,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rumus :",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 367,
"width": 92,
"height": 31,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑡 𝑐 = 0.06628𝐿 0.77 𝑆 0.385",
"type": "Formula"
},
{
"left": 347,
"top": 398,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 409,
"width": 112,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑡 𝑐 = 0.06628(6.5) 0.77",
"type": "Formula"
},
{
"left": 324,
"top": 420,
"width": 206,
"height": 62,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(0.0242) 0.385 = 1.174 𝑗𝑎𝑚 Setelah didapatkan nilai t maka dapat dilanjutkan dengan melakukan",
"type": "Table"
},
{
"left": 324,
"top": 484,
"width": 205,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "perhitungan nilai intensitas hujannya, seperti dibawah ini:",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 512,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rumus :",
"type": "Text"
},
{
"left": 347,
"top": 523,
"width": 70,
"height": 33,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐼 = 𝑅 24 24 . [ 24 𝑡 ] 2 3",
"type": "Formula"
},
{
"left": 324,
"top": 567,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Section header"
},
{
"left": 347,
"top": 578,
"width": 117,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐼 = 145.546 24 . [ 24 1.174 ] 2 3",
"type": "Formula"
},
{
"left": 356,
"top": 615,
"width": 92,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 45.340 mm/jam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 643,
"width": 193,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.6 Perhitungan Koefisien Gabungan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 666,
"width": 206,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Luas daerah aliran sungai (DAS) pada Sungai Sekanak Kota Palembang sebesar 10,429841 km 2 . Sebagian besar wilayah",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "140",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 66,
"width": 205,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sekanak didominasi oleh pemukiman. Selain itu, tata guna lahan ( land use )",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 93,
"width": 205,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "lainnya digunakan sebagai sarana komersial/niaga, perkantoran, dan pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 134,
"width": 206,
"height": 205,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hasil analisis tutupan lahan ( land covers ) menunjukkan bahwa, sekitar 71,97% dari wilayah Sekanak merupakan area terbangun ( built-up area ), sisanya adalah 13,92% merupakan lahan kosong ( barren land ), 10,88% merupakan vegetasi, dan 3,23% badan air ( water body ). Pada tabel 4. menjelaskan perhitungan penggunaan lahan dan koefisien aliran pada Daerah Aliran sungai Sekanak Kota Palembang secara terperinci, sebagai berkut : Tabel 4. Tata Guna Lahan dan Nilai",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 342,
"width": 163,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Koefisien Aliran Sungai Sekanak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 366,
"width": 184,
"height": 19,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "No Komposisi DAS = 10,429841 km 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 75,
"top": 376,
"width": 226,
"height": 112,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Nilai C % km 2 1 Area Terbangun 71.97 7.506 0.88 2 Lahan Kosong 13.92 1.452 0.46 3 Vegetasi 10.88 1.135 0.42 4 Badan Air 3.23 0.337 1.00 Jumlah 100 10.430",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 506,
"width": 206,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari tabel 4. diatas dapat dihitung nilai koefisien pengaliran gabungan, seperti berikut ini :",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 561,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rumus :",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 572,
"width": 70,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐶 𝑔𝑎𝑏 = ∑ 𝐶 𝑖 𝐴 𝑖 𝑛 𝑖−1 ∑ 𝐴 𝑖 𝑛 𝑖−1",
"type": "Formula"
},
{
"left": 108,
"top": 626,
"width": 72,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyelesaian :",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 66,
"width": 159,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.7 Perhitungan Debit Puncak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 89,
"width": 207,
"height": 162,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Setelah diketahui nilai dari intensitas curah hujan dan koefisien gabungan, selanjutnya dapat dihitung nilai debit banjir puncak atau disebut juga dengan debit limpasan ( run off ). Berdasarkan periode ulang 10 tahun, luas DAS 1042.9841 Ha, intensitas curah hujan ( I ) 45.340 mm/jam, dan koefisien pengaliran gabungan ( 𝐶 𝑔𝑎𝑏 ) 0.775, maka dapat dihitung debit puncaknya dengan menggunakan metode rasional ( Suripin 2004) , sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 263,
"width": 98,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑄 𝑃 = 0.0028. 𝐶. 𝐼. A",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 288,
"width": 205,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 0.0028 x 0.775 x 45.340 x 1042.9841",
"type": "Text"
},
{
"left": 342,
"top": 314,
"width": 81,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 102.617 m 3 /dt",
"type": "List item"
},
{
"left": 324,
"top": 353,
"width": 169,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.8 Perhitungan Sedimen Dasar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 377,
"width": 206,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada perhitungan analisis sedimen dasar ( bed load ) ini, data-data yang diperlukan antara lain :",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 432,
"width": 143,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Data analisis curah hujan",
"type": "List item"
},
{
"left": 347,
"top": 446,
"width": 182,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada proses perhitungan analisis curah hujan, data akhir yang diperoleh yaitu debit puncak ( 𝑄 𝑃 ) dengan nilainya sebesar 102.617 m 3 /dt.",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 515,
"width": 203,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Data analisis ayak sedimen Pada proses analisis ayak sedimen ini, data akhir yang diperoleh yaitu diameter butiran sedimen. Hasil selengkapnya dijelaskan pada tabel 5. dibawah ini :",
"type": "List item"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "141",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 91,
"top": 66,
"width": 193,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tabel 5. Hasil Pengujian Analisis Ayak Sedimen",
"type": "Section header"
},
{
"left": 82,
"top": 103,
"width": 243,
"height": 56,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "No Diameter Agregat Tertinggal Jumlah Agregat Tertingal % Kumulatif Saringan Saringan (mm) Gr % (Gram) Tertinggal Lolos 4 4.750 0 0 0",
"type": "Table"
},
{
"left": 276,
"top": 152,
"width": 47,
"height": 7,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "0 100",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 240,
"height": 171,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "20 0.850 0 0 0 0 100 40 0.425 0 0 0 0 100 80 0.180 0 0 0 0 100 100 0.150 0 0 0 0 100 120 0.125 0.7 10.45 0.7 10.45 89.55 200 0.075 2.3 34.33 3.0 44.78 55.22 Pan 3.7 55.22 6.7 100.00 0.00 Jumlah 6.7 100.00 Perhitungan nilai setiap parameter pada tabel diatas, yaitu :",
"type": "Table"
},
{
"left": 88,
"top": 341,
"width": 128,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "a. % Agregat tertinggal :",
"type": "Table"
},
{
"left": 133,
"top": 353,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "0.7",
"type": "Text"
},
{
"left": 133,
"top": 362,
"width": 106,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "6.7 𝑥 100% = 10.45",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 382,
"width": 167,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "b. Jumlah agregat tertinggal : Jumlah agregat tertinggal + agregat tertinggal 0.7 + 2.3 = 3.0",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 437,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "c. % Kumulatif tertingal :",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 451,
"width": 134,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "% kumulatif tertinggal + % agregat tertinggal 10.45 + 34.33 = 44.78",
"type": "List item"
},
{
"left": 88,
"top": 493,
"width": 116,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "d. % Kumulatif lolos :",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 506,
"width": 140,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "100 - % kumulatif tertinggal",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 520,
"width": 98,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "100 - 10.45 = 89.55",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 548,
"width": 203,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari pengujian analisis ayak sedimen ini juga diperoleh berupa nilai diameter butiran untuk :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 588,
"width": 188,
"height": 70,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑑 50 = 0.04 mm 𝑑 90 = 0.127 mm Grafik pengujian analisis ayak sedimen persen lolos saringan 𝑑 50 dan 𝑑 90 terlampir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 673,
"width": 178,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Data analisis berat jenis sedimen",
"type": "List item"
},
{
"left": 346,
"top": 66,
"width": 184,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada proses analisis berat jenis sedimen ini, data akhir yang diperoleh yaitu berat jenis sedimen. Hasil selengkapnya dijelaskan pada tabel 6. dibawah ini :",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 148,
"width": 193,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tabel 6. Hasil Pengujian Analisis Berat Jenis Sedimen",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 188,
"width": 201,
"height": 215,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "No Simbol Berat Satuan Keterangan 1 W1 43.5 gr Berat Piknometer 2 W2 143.5 gr Piknometer + Air 3 W3 51.3 gr Piknometer + Sedimen 4 W4 139.2 gr Piknometer + Air + Sedimen 5 W5 7.8 gr Berat Sedimen Kering 6 𝛾 𝑠 0.64 gr/cm3 Berat Jenis Sedimen Perhitungan nilai setiap parameter pada tabel diatas, yaitu :",
"type": "Table"
},
{
"left": 360,
"top": 406,
"width": 163,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "a. Berat sedimen kering (W5) : W3 – W1 = 51.3 - 43.5 = 7.8",
"type": "List item"
},
{
"left": 360,
"top": 432,
"width": 149,
"height": 72,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "b. Berat jenis sedimen ( 𝜌 𝑠 ) : 𝛾 𝑠 = (𝑊3−𝑊1) (𝑊2−𝑊1)−(𝑊4−𝑊3) 𝛾 𝑠 = (51.3−43.5) (143.5−43.5)−(139.2−51.3) = 0.64 gr/cm 3",
"type": "Formula"
},
{
"left": 324,
"top": 520,
"width": 204,
"height": 67,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Setelah didapat hasil perhitungan dari masing-masing analisis laboratorium yang dibutuhkan, selanjutnya menghitung parameter-parameter pendukung lainnya, yaitu :",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 590,
"width": 132,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "a. Kecepatan Aliran (V) :",
"type": "List item"
},
{
"left": 355,
"top": 601,
"width": 162,
"height": 71,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑉 = 𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑃𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 (𝑄 𝑃 ) 𝐷𝐴𝑆 (𝐴) = 102.617 10429841 = 9.8𝑥10 −6 𝑚/𝑑𝑡",
"type": "Formula"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "142",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 88,
"top": 66,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "b. Radius Hidraulik (R)",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 79,
"width": 3,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": ":",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 105,
"width": 164,
"height": 33,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "A = 1 2 𝑥4𝑥(12.65 + 9.34) = 43.98 m 2",
"type": "Formula"
},
{
"left": 106,
"top": 165,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P = b + (2 x 4.33)=9.34+8.66= 18m",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 186,
"width": 118,
"height": 21,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "R = 𝐴 𝑃 = 43.98 18 = 2.44 𝑚",
"type": "Formula"
},
{
"left": 88,
"top": 219,
"width": 168,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "c. Nilai Kekerasan Butiran (Ks) :",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 230,
"width": 124,
"height": 59,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐾 𝑆 = 𝑉 𝑅𝑏 2 3 ⁄ ∗ 𝐼 1 2 ⁄ 𝐾 𝑆 = 9.8𝑥10 −6 2.44 2 3 ⁄ ∗ 0.0242 1 2 ⁄",
"type": "Formula"
},
{
"left": 178,
"top": 287,
"width": 89,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 3.48𝑥10 −5 𝑚/𝑑𝑡",
"type": "Table"
},
{
"left": 88,
"top": 303,
"width": 196,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "d. Koefisien Akibat Kekerasan Butiran (K’s) :",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 328,
"width": 151,
"height": 55,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝐾 ′ 𝑠 = 26 𝑑90 1 6 ⁄ 𝐾 ′ 𝑠 = 26 0.127 1 6 ⁄ = 36.67 𝑚/𝑑𝑡",
"type": "Formula"
},
{
"left": 88,
"top": 382,
"width": 113,
"height": 41,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "e. Ripple Factor ( 𝜇) : 𝜇 = ( 𝐼 𝐼 ′ ) = ( 𝐾 𝑆 𝐾 ′ 𝑆 ) 3 2 ⁄",
"type": "Formula"
},
{
"left": 123,
"top": 421,
"width": 147,
"height": 35,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝜇 = ( 3.48𝑥10 −5 36.67 ) 3 2 = 9.5𝑥10 −7",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 471,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.9 Debit Sedimen Dasar",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 494,
"width": 231,
"height": 102,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Setelah perhitungan parameter- parameter diatas, berikut ini perhitungan debit sedimen dasarnya, yaitu : q b = 𝑑 𝑚(50) √𝑔. 𝜇. 𝑅. 𝐼 𝑥 5 exp [−0.27 ( 𝜌 𝑠 − 𝜌 𝑤 𝜌 𝑤 ) 𝑑 𝑚(50) 𝑔. 𝜇. 𝑅. 𝐼 ] = 3.0x10 -5 m 3 /dt/m",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 612,
"width": 139,
"height": 26,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Perhitungan dalam 1 hari : q b = 24 x 60 x 60 x 3.0x10 -5",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 638,
"width": 111,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 2.592 m 3 /hari/m",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 668,
"width": 142,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Perhitungan dalam 1 Tahun : q b = 365 x 2.592 = 946.08 m 3 /tahun/m",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 66,
"width": 184,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "KESIMPULAN DAN SARAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 92,
"width": 86,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4.1 Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 119,
"width": 207,
"height": 108,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini perhitungan debit sedimen pada muara Sugai Sekanak dengan menggunakan metode Frijlink sebesar 3.0x10 -5 m 3 /dt/m, dalam 1 hari debit sedimennya sebesar 2.592 m 3 /hari/m, dan dalam 1 tahun besar nilai debit sedimenya mencapai 946.08 m 3 /tahun/m.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 243,
"width": 55,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4.2 Saran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 271,
"width": 207,
"height": 204,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian yang dilakukan ini pada dasarnya masih belum cukup sempurna, sehingga saran untuk mendukung kesempurnaan penelitian ini sangat dibutuhkan. Saran untuk melengkapi penelitian ini antara lain : 1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu metode perhitungan angkutan sedimen dasar ( Bed Load ), untuk meningkatkan ketelitian, disarankan penelitian selanjutnya menggunakan lebih dari satu metode perhitungan, guna untuk mendapatkan perbandingan hasil yang lebih akurat.",
"type": "Table"
},
{
"left": 327,
"top": 478,
"width": 204,
"height": 135,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Dalam penelitian ini hanya melakukan perhitungan pada angkutan sedimen dasar saja, maka sangat disarankan untuk penelitian selanjutnya agar melakukan perhitungan angkutan sedimen layangnya juga, dengan menggunakan peralatan seperti Sediment Sampler U.S.D.H.48 dan Current Meter agar dapat menghitung sedimen total.",
"type": "Table"
},
{
"left": 324,
"top": 640,
"width": 132,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 666,
"width": 207,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Asdak Chay, 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai,",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 726,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 508,
"top": 726,
"width": 16,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "143",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 121,
"top": 66,
"width": 171,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 109,
"width": 207,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Arta O. Boang Manalu, 2012, Kajian Laju Angkutan Sedimen Pada Sungai Wampu , Universitas Sumatera Utara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 176,
"width": 207,
"height": 38,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Data Curah Hujan 10 Tahun 2008-2017, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 217,
"width": 123,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kenten Kota Palembang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 245,
"width": 207,
"height": 149,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Morfologi Sungai Sekanak Kota Palembang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Palembang Peta lokasi, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera VIII. Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan , Yogyakarta:",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 397,
"width": 30,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Andi.",
"type": "Text"
}
] |
57ff6fb7-d99b-5515-f619-dee18398039c | https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/download/41869/27239 | [
{
"left": 458,
"top": 30,
"width": 83,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Princesa Renata et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 788,
"width": 419,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10, No. 2, (2023) 152-158 Copyright ©2 023 by the Authors Open access article under the CC BY-NC-SA license",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 248,
"top": 59,
"width": 102,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ORIGINAL ARTICLE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 67,
"top": 72,
"width": 465,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengetahuan dan Tindakan Penyimpanan Obat pada Keluarga di Kelurahan Mulyorejo",
"type": "Section header"
},
{
"left": 64,
"top": 112,
"width": 470,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Princesa Renata Anindya Mubarok 1 , Kadek Ayu Happy Calista Nova 1 , Renata Diva Erifiannisa 1 , Mar’atun Qonyta 1 , Miftahul Nabighoh Kuswadahningrum 1 , Sitya Fibriani, Alya Az Zahro 1 , Nurlaili 1 , Agung Bagus Nugroho 1 , Anila Impian Sukorini 2 *",
"type": "Text"
},
{
"left": 127,
"top": 159,
"width": 346,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 171,
"width": 358,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Departemen Farmasi Praktis, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga Gedung Nanizar Zaman Joenoes Kampus C, Jl. Ir. Soekarno, Surabaya 60115, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 188,
"top": 206,
"width": 221,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*E-mail : [email protected] https://orcid.org/0000-0002-1405-0215 (A.I. Sukorini)",
"type": "Text"
},
{
"left": 281,
"top": 241,
"width": 51,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 264,
"width": 484,
"height": 181,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyimpanan obat yang tidak tepat berpengaruh terhadap kualitas obat. Di Indonesia, persentase rumah tangga yang menyimpan obat untuk swamedikasi cukup besar. Berdasarkan penelitian, masyarakat seringkali tidak memperhatikan ketentuan yang seharusnya dilakukan dalam penyimpanan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tindakan penyimpanan obat pada keluarga di kawasan Kelurahan Mulyorejo, Surabaya. Desain penelitian secara observasional dengan metode cross-sectional dan pemilihan sampel secara convenience sampling. Kriteria inklusi responden yaitu keluarga di RT 3, RW 1 Kecamatan Mulyorejo Kelurahan Mulyorejo yang sedang menyimpan obat. Sebelum pengambilan data, responden telah mengisi informed consent . Sebanyak 84 sampel memenuhi kriteria penelitian. Data diambil dengan kuesioner dan lembar observasi lalu dianalisis secara statistik deskriptif menggunakan program IBM SPSS 25. Hasil penelitian menunjukan terdapat 2 responden (2,4%) dengan kategori pengetahuan rendah, 41 responden (48,8%) kategori sedang, dan 41 responden (48,8%) kategori tinggi. Dilihat dari tindakan penyimpanan 278 obat, sebanyak 86 obat (30,9%) disimpan pada kotak obat dan 192 obat (69,1%) disimpan di tempat lain. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tidak sejalan dengan tindakan penyimpanan obat yang benar karena masyarakat masih kurang mempraktikan pengetahuan yang dimiliki terkait penyimpanan obat dengan benar yang dapat berdampak pada kesehatan diri dan lingkungan. Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan edukasi yang lebih lanjut mengenai penyimpanan obat yang benar dan juga kebijakan publik yang menekankan kepada penyimpanan obat yang benar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 472,
"width": 390,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Obat, Pengetahuan, Penyimpanan Obat, Tindakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 279,
"top": 507,
"width": 56,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 530,
"width": 486,
"height": 136,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In Indonesia, the percentage of households that store drugs for self-medication was quite large. Improper drug storage can affect the quality of the drug. This study aims to identify the knowledge and practice of drug storage in families in Mulyorejo Sub-district, Surabaya. The type of this research was quantitative research with a cross-sectional sampling method and the selection of samples by convenience sampling. The inclusion criteria of respondents were family in RT 3, RW 1, Mulyorejo Sub-district who were storing medicines. Eighty four samples met the research criteria. The data were taken by using questionnaires and observation sheets and then analyzed using the SPSS program. The results showed that there were 2 respondents (2.4%) in the low knowledge category, 41 respondents (48.8%) in the medium category, and 41 respondents (48.8%) in the high category. Based on the drug storage practices of 278 drugs , there were 86 drugs (30.9%) stored in the medicine boxes and 192 drugs (69.1%) stored in other places. The results of the study indicated that community’s practices were inconsistent with their knowledge about drug storage because there were still lack of proper drug storage practices in the community. Therefore, the community needs to be given further education on proper drug storage and also public policies that emphasize proper drug storage.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 681,
"width": 390,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Drug, Drug Storage, Good Health and Well-Being, Health care, Knowledge, Practice",
"type": "Text"
},
{
"left": 554,
"top": 793,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "152",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 458,
"top": 30,
"width": 83,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Princesa Renata et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 788,
"width": 419,
"height": 18,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10, No. 2, (2023) 152-158 Copyright ©2 023 by the Authors Open access article under the CC BY-NC-SA license",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 80,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 82,
"width": 225,
"height": 227,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Definisi dari obat merupakan bahan atau kombinasi bahan, termasuk produk biologis yang memiliki peran penting untuk mengetahui sistem fisiologi atau keadaan patologi untuk penegakan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan peningkatan kualitas hidup (Kementrian Kesehatan RI., 2016). Dalam memenuhi kebutuhan terjaminnya suatu obat perlu diperhatikan cara penyimpanannya. Obat yang aman dan rasional berperan sangat penting dalam mempengaruhi kehidupan sehari-hari contohnya seperti menyelamatkan nyawa seseorang, menurunkan angka kematian dan kesembuhan penyakit. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat menggunakan dan menyimpan obat di rumah untuk swamedikasi. Pada masyarakat lanjut usia dengan komorbid penyakit degeneratif mereka lebih sering menggunakan ataupun menyimpan stok obat di rumah untuk terapi pengobatan yang dijalani (Martins et al ., 2017). Sehingga dalam memenuhi kebutuhan terjaminnya suatu obat perlu diperhatikan kondisi penyimpanannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 312,
"width": 228,
"height": 296,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyimpanan obat atau sediaan farmasi bertujuan untuk menjaga ketersediaan obat dan melindunginya dari pengaruh perancu yang dapat mempengaruhi sifat fisika kimia bahan suatu obat. Fasilitas penyimpanan seharusnya memiliki keamanan dan kualitas yang baik terhadap obat yang tersedia, alat medis, dan bahan habis pakai sehingga sesuai dengan persyaratan kefarmasian. (Kementrian Kesehatan RI., 2016). Sebagian besar masyarakat terkadang tidak terlalu memperhatikan aturan maupun ketentuan yang benar dalam menyimpan obat di rumah tangga (Suryoputri & Sunarto, 2019). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kheir et al., 2011 yang berjudul An exploratory study on medications in Qatar homes menyebutkan bahwa 87.5% masyarakat menyimpan obat di dalam mobil pada waktu yang lama, penyimpanan di kamar mandi dan ruang keluarga sebesar 48%, dan 13% disimpan di dapur.Pada penelitian lain, sebagian masyarakat juga menyimpan obat pada lemari yang lembab, serta kondisi ruangan yang panas. Serta disimpan diatas lemari es atau di tempat yang mudah dijangkau anak-anak (Yusmaniar et al , 2018). Penyimpanan obat yang tidak benar dapat mempengaruhi laju degradasi obat serta mempengaruhi perubahan sifat fisika kimia suatu bahan obat (Kheir, N et al., 2011).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 611,
"width": 225,
"height": 135,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengetahuan masyarakat terkait obat merupakan faktor penting yang menjadi kebutuhan masyarakat agar dapat terhindar dari dampak buruk bagi kesehatan diri maupun lingkungan (Octavia et al. , 2020). Salah satu faktor penting lainnya adalah pengetahuan keluarga itu sendiri mengenai penyimpanan obat yang baik dan benar. Pengetahuan tersebut disebabkan faktor tingkat pendidikan dan usia. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan dan tingkat berpikir yang tinggi, begitu juga dengan faktor umur. Semakin bertambah umur seseorang maka pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi (Banggo, 2018). Tingkat",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 59,
"width": 226,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pengetahuan dan praktik penyimpanan obat ini masih menjadi masalah khususnya di Kota Surabaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 82,
"width": 227,
"height": 147,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur dan juga merupakan juga merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta (Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2019). Surabaya memiliki 31 kecamatan yang terbagi dalam 5 wilayah (Pusat, Timur, Barat, Utara, Selatan). Salah satu kecamatan yang ada di wilayah Surabaya Timur Kota Surabaya yaitu kecamatan Mulyorejo. Kecamatan Mulyorejo sendiri memiliki 6 kecamatan, dimana salah satunya adalah kelurahan Mulyorejo yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu sekitar 18.705 orang dan jumlah kepala keluarga terbanyak sekitar 5.886 KK yang terbagi ke dalam 12 RW (Badan Pusat Statistik Surabaya, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 231,
"width": 227,
"height": 207,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu aspek yang menjadi perhatian di Kelurahan Mulyorejo khususnya di RT 3, RW 1 adalah masalah kesehatan. Berdasarkan data terdapat 4.647 laki-laki dan perempuan tidak/belum sekolah, 761 laki- laki dan perempuan belum tamat SD/ sederajat, 2.320 laki-laki dan perempuan tamat SD/ sederajat, 1.925 laki- laki dan perempuan SLTP/ sederajat, 4.706 laki-laki dan perempuan SLTA/ sederajat, 178 laki-laki dan perempuan D1/D2, 268 laki-laki dan perempuan akademi D3/ sarjana muda, 3.560 laki-laki dan perempuan D4/S1, 312 laki-laki dan perempuan S2 dan 28 laki-laki dan perempuan S3. Berdasarkan data tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat mengenai bagaimana cara menyimpan atau memilih tempat penyimpanan obat yang benar . obat pada keluarga di RT 3, RW 1 Kecamatan Mulyorejo, Kelurahan Mulyorejo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 453,
"width": 112,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 475,
"width": 227,
"height": 262,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakan yaitu cross-sectional dengan pemilihan sampel secara convenience sampling . Populasi yang digunakan keluarga di RT 3, RW 1, Kecamatan Mulyorejo, Kelurahan Mulyorejo, Surabaya. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu: a) berdomisili di daerah tersebut; b) berusia 18 tahun ke atas; c) mampu berkomunikasi secara lisan dan tertulis; d) saat ini sedang menyimpan obat di rumah; e) bersedia ikut dalam penelitian; dan kriteria eksklusi yaitu tidak menyimpan obat di rumah dalam jangka waktu 3 bulan terakhir. Jumlah sampel yang didapatkan adalah 84 sampel. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner dilakukan uji validasi rupa pada 9 orang yang memiliki karakteristik seperti responden, hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya kesulitan dalam pengerjaan kuesioner. Sebelum dilakukan pengambilan data, responden mengisi informed consent untuk mengetahui prosedur, manfaat, bahaya, dan pengolahan data dari penelitian. Bagi individu yang setuju atau sukarela sebagai responden maka akan menandatangani informed consent .",
"type": "Text"
},
{
"left": 555,
"top": 792,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "153",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 458,
"top": 30,
"width": 83,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Princesa Renata et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 788,
"width": 419,
"height": 18,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10, No. 2, (2023) 152-158 Copyright ©2 023 by the Authors Open access article under the CC BY-NC-SA license",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 56,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 70,
"width": 74,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data dianalisis",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 70,
"width": 228,
"height": 136,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menggunakan Software Statistical Product and Services Solution (SPSS). Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif yang disajikan dengan frekuensi dan persentase untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan tindakan penyimpanan obat pada keluarga di Kelurahan Mulyorejo. Kategorisasi tingkat pengetahuan dibagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Penentuan skor dilakukan untuk menentukan kategori tingkat pengetahuan obat terkait penyimpanan obat. Kategorisasi dihitung menggunakan rumus berdasarkan pendekatan praktis oleh Arikunto (2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 220,
"width": 221,
"height": 60,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Kategorisasi Tingkat Pengetahuan Kategori Rumus Hasil Perhitungan Rendah X < M - 1SD X < 5,4 Sedang M - 1SD < X < M + 1SD 5,4 < X < 10,6 Tinggi M + 1SD < X X ≥ 10,6",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 282,
"width": 205,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "X=Skor, M=Nilai rata-rata ( mean ), SD=Standar Deviasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 304,
"width": 131,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 327,
"width": 228,
"height": 193,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alat pengukur (instrumen) harus dilakukan uji validitas terlebih dahulu. (Maith, 2015). Pada penelitian ini dilakukan dua pengujian validitas yaitu validitas isi ( content validity ) dan validitas rupa ( face validity ). Uji validitas rupa dilakukan pada 9 orang yang memiliki kriteria yang memenuhi sebagai responden. Selain mengisi kuesioner, 9 responden juga memberikan masukan mengenai pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner. Sedangkan validitas isi dilakukan dengan membuat instrumen berdasarkan pustaka dan dikonsultasikan kepada ahli. Pada uji validitas rupa, kuesioner mengalami beberapa perubahan. Perubahan pertama yaitu pertanyaan no. 4 yaitu dibuat untuk semua bentuk sediaan. Pada pertanyaan no. 6 dijelaskan lebih spesifik mengenai definisi tempat yang lembab. Kuesioner sebagai alat pengukur ( instrumen ) penelitian ini sudah memenuhi uji validitas sehingga dapat dipakai",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 59,
"width": 226,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dalam survei pengetahuan dan tindakan penyimpanan obat pada keluarga.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 94,
"width": 102,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Karakteristik responden",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 105,
"width": 226,
"height": 101,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada Tabel 2, terdapat 84 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi. Dari total tersebut mayoritas responden adalah berusia 18-22 tahun sebanyak 24 responden (28,6 %), jenis pendidikan SMA sebanyak 46 responden (54,8%), latar belakang responden yang paling banyak adalah dari non kesehatan sebanyak 72 responden (85,7%), dan peranan anggota keluarga dalam pengelolaan obat yang paling banyak adalah ibu sebanyak 74 responden (88,1%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 220,
"width": 182,
"height": 282,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Karakteristik Responden (n=84) Karakteristik n (%) Usia 18-22 tahun 24 (28,6) 24-26 tahun 5 (5,9) 28-36 tahun 19 (22,6) 38-42 tahun 9 (8,4) 45-50 tahun 11 (13,1) 52-54 tahun 5 (5,9) 57-60 tahun 3 (3,6) 63-65 tahun 6 (7,1) 68-72 tahun 2 (2,4) Jenis Pendidikan Terakhir SD 8 (9,5) SMP 10 (11,9) SMA 46 (54,8) SMK 11 (13,1) D3 2 (2,4) S1 7 (8,3) Latar Belakang Kesehatan 12 (14,3) Non Kesehatan 72 (85,7) Peran Ibu 74 (88,1) Bapak 1 (1,2) Anak 4 (4,8) Lain-lain 5 (6,0)",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 534,
"width": 211,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Profil pengetahuan penyimpanan obat di keluarga",
"type": "Section header"
},
{
"left": 55,
"top": 557,
"width": 482,
"height": 196,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3. Pengetahuan Penyimpanan Obat Responden (n=84) Pertanyaan Benar Salah Obat berbentuk cairan harus disimpan di kulkas 29 (34,5) 55 65,5) Penyimpanan obat di suhu kamar berkisar antara suhu 30-37ºC 25 (29,8) 59 (70,2) Semua obat dapat disimpan di dalam lemari pendingin 55 (65,5) 29 (34,5) Semua bentuk obat cara penyimpanannya sama 51 (60,7) 33 (39,3) Obat sisa dalam bentuk cair harus disimpan pada lemari pendingin (kulkas) agar tidak rusak 33 (39,3) 51 (60,7) Tempat yang lembab adalah tempat yang memiliki udara dengan kandungan uap air yang tinggi 65 (77,4) 19 (22,6) Tablet dan kapsul harus disimpan pada tempat yang lembab 66 (78,6) 18 (21,4) Salep harus disimpan dalam wadah tertutup 82 (97,6) 2 (2,4) Perubahan warna, bau, dan rasa merupakan salah satu ciri obat rusak 77 (91,7) 7 (8,3) Obat yang telah rusak harus dibuang walaupun belum kedaluwarsa 81 (96,4) 3 (3,6) Jika kemasan obat belum dibuka maka obat dapat disimpan sampai batas kedaluwarsa 70 (83,3) 14 (16,7) Tanggal kedaluwarsa obat diperiksa terlebih dahulu sebelum diminum 80 (95,2) 4 (4,8) Antibiotik perlu disimpan di rumah untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu diperlukan 28 (33,3) 56 (66,7) Pada obat cair dalam wadah botol, jika kemasan obat telah dibuka maka batas penyimpanan obat sesuai dengan tanggal kedaluwarsa 38 (45,2) 46 (54,8) Cara penyimpanan dapat dilihat pada brosur obat atau bertanya pada apoteker 75 (89,3) 9 (10,7) Obat tidak akan mengalami perubahan jika disimpan dalam jangka waktu yang lama 56(66,7) 28 33,3)",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 757,
"width": 244,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*jawaban benar adalah jawaban yang sesuai dengan kunci jawaban",
"type": "Text"
},
{
"left": 556,
"top": 794,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "154",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 458,
"top": 30,
"width": 83,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Princesa Renata et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 788,
"width": 419,
"height": 18,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10, No. 2, (2023) 152-158 Copyright ©2 023 by the Authors Open access article under the CC BY-NC-SA license",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 108,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Skor Kuesioner",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 70,
"width": 225,
"height": 67,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil frekuensi tiap kategori pengetahuan yaitu kategori rendah sebanyak 2 orang (2,4%), kategori sedang sebanyak 41 orang (48,8%), dan kategori tinggi sebanyak 41 orang (48,8%). Berdasarkan 16 pernyataan tersebut dapat diketahui hampir semua responden masuk dalam kategori berpengetahuan sedang dan tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 151,
"width": 123,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembahasan Skor Kuesioner",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 162,
"width": 225,
"height": 147,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada pertanyaan No. 1 jumlah responden yang mendapatkan skor benar sebesar 34,5% atau 29 orang, sedangkan jumlah responden yang mendapatkan skor salah sebesar 65,5% atau 55 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden masih kurang pengetahuannya terkait obat berbentuk cairan harus disimpan di kulkas atau tidak. Beberapa responden mengira bahwa suhu dingin di kulkas menjadikan obat lebih tahan lama sehingga tidak gampang rusak padahal suhu yang terlalu rendah dapat mempengaruhi stabilitas sediaan sediaan obat cair misalnya pengkristalan atau pengendapan bahan obat. (Kementrian Kesehatan RI, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 312,
"width": 225,
"height": 147,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada kuesioner No. 2 jumlah responden yang mendapatkan skor benar adalah sebanyak 25 orang (29,8%), sedangkan jumlah responden yang mendapatkan skor salah adalah sebanyak 59 orang (70,2%). Hal ini dapat disebabkan responden mengira suhu kamar merupakan suhu 30 - 37ºC. Suhu ruang/kamar adalah suhu < 30ºC atau pada rentang 15 - 30ºC. Suhu 30 - 37ºC masuk dalam kriteria penyimpanan pada kondisi hangat (Kementrian Kesehatan RI, 2020). Maka dapat disimpulkan bahwa responden masih sulit membedakan antara penyimpanan pada suhu kamar dengan suhu kondisi lingkungan sekitar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 461,
"width": 228,
"height": 170,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada pertanyaan No.13 sebanyak 66,7% responden menjawab salah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat menyimpan antibiotik di rumah. Alasan mengapa masyarakat menyimpan antibiotik di rumah adalah karena swamedikasi yang didasari dari penggunaan obat sebelumnya dan memiliki hasil yang bagus, selain itu antibiotik yang didapat memiliki harga lebih murah dan mudah didapatkan baik di toko obat maupun apotek (Lubada et al ., 2021). Penyimpanan antibiotik di rumah untuk berjaga-jaga menunjukkan perilaku yang tidak tepat karena akan memicu terjadinya resistensi antibiotik. Pemeriksaan dokter dan pembelian antibiotik dengan resep dokter dibutuhkan agar pengobatan dapat dilakukan dengan rasional (Kementrian Kesehatan RI., 2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 634,
"width": 226,
"height": 135,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada pertanyaan No. 14 dapat diketahui bahwa 54,8% responden menjawab salah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar warga tidak mengetahui perbedaan dari expired date dan period after opening. Masa kedaluwarsa tiap bentuk sediaan yang sudah dibuka dari kemasan primernya memiliki masa simpan yang berbeda dengan expired date (ED) dari produsen obat atau yang disebut dengan period after opening ( PAO ). PAO tidak selalu dicantumkan di kemasan. PAO dan ED dapat menentukan batasan waktu stabilitas secara fisika, kimia, mikrobiologi, terapeutik, dan toksikologi sediaan farmasi yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 59,
"width": 226,
"height": 89,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diproduksi selama masa penyimpanan.. Peranan PAO sama pentingnya dengan ED, hal ini didasari kedua hal tersebut dapat mempengaruhi stabilitas obat. Efektivitas obat akan menurun jika dikonsumsi melebihi batas ED atau PAO. (Herawati, 2012; Cartensen dan Rhodes, 2017; USP. 2019). Menurut USP 2019, obat berbentuk cair seperti semipadat topikal/dermal/mukosal yang mengandung air, PAO tidak lebih dari 30 hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 163,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Profil Penyimpanan Obat di Keluarga",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 184,
"width": 199,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4. Profil Penyimpanan Obat Responden (n=278)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 321,
"top": 196,
"width": 210,
"height": 71,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Karakteristik n (%) Kelas Terapi Obat Simptomatik 223 (80,2) (antihistamin, analgesik, antasida, anti- tusif, ekspetoran, antipiretik, antitukak, antidiare, mukolitik, dekongestan, anti- spasmodik, pencahar, elektrolit)",
"type": "Table"
},
{
"left": 321,
"top": 269,
"width": 210,
"height": 292,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antiinfeksi 33 (11,87) (antibiotik, antijamur) Penyakit Kronis 16 (5,76) (antidiabetes, antihipertensi, antiangina, antikoagulan, antihiperurisemia, anti- hiperlipidemia, antivirus, antiinfektif, antiplatelet) Kortikosteroid 5 (1,8) Kontrasepsi 1 (0,36) Kedaluwarsa obat dengan kemasan single-dose Obat kedaluwarsa 8 (2,9) Obat tidak kedaluwarsa 200 (71,9) Tidak diketahui 30 (10,8) PAO obat dengan kemasan multiple-dose Obat dalam masa PAO 6 (2,2) Obat melewati masa PAO 4 (1,4) Tidak diketahui 30 (10,8) Kondisi Kemasan dan Fisik Obat Kemasan rusak 4 (1,4) Fisik obat rusak 2 (0,7) Kemasan dan fisik baik 272 (97,8) Tempat Penyimpanan Obat Kulkas 31 (11,2) Lemari 69 (24,8) Mobil 3 (1,1) Tas 12 (4,3) Kotak obat 86 (30,9)",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 576,
"width": 226,
"height": 90,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada Tabel 4, dari 278 obat, yang paling banyak disimpan adalah obat dengan golongan simptomatik dengan persentase 80,2% (223 obat) serta tujuan terapi paling banyak adalah analgesik dengan persentase 30,94% (86 obat) dan obat yang paling banyak digunakan adalah paracetamol 500 mg (Panadol, Sanmol) untuk sakit kepala serta asam mefenamat 500 mg yang digunakan untuk nyeri setelah cabut gigi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 668,
"width": 227,
"height": 101,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan kemasannya, obat dalam kemasan single dose terdapat 87,4% tidak kedaluwarsa dan hanya 3,4% yang obat kedaluwarsa. Obat yang dikemas single dose mengikuti tanggal kedaluwarsa yang telah ditentukan oleh pabrik produksi karena pengemasannya per unit tablet. Berbeda dengan kemasan multiple dose yang tidak mengikuti tanggal kedaluwarsa pabrik melainkan PAO . Sedangkan dari data di atas menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat",
"type": "Text"
},
{
"left": 556,
"top": 793,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "155",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 458,
"top": 30,
"width": 83,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Princesa Renata et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 788,
"width": 419,
"height": 18,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10, No. 2, (2023) 152-158 Copyright ©2 023 by the Authors Open access article under the CC BY-NC-SA license",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 225,
"height": 112,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menyimpan obat multiple dose yang tidak diketahui masa PAO-nya, hal ini disebabkan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai PAO tersebut, sehingga kebanyakan masyarakat mengira tanggal kedaluwarsa dari obat tersebut merupakan PAO. PAO adalah waktu produk tetap stabil dan aman untuk digunakan setelah pertama kali dibuka (Pratiwi et al., 2022). Apabila obat yang digunakan telah melewati masa PAO, maka dapat mengakibatkan berkurangnya efektivitas obat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 174,
"width": 225,
"height": 170,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada aspek kondisi kemasan dan fisik obat, data menunjukkan bahwa 272 (97,8%) kemasan dan fisik obat dalam kondisi baik. Hanya 4 kemasan obat (1,4%) dan 2 sediaan obat (0,7%) yang rusak. Mayoritas responden memiliki obat dengan kondisi kemasan serta fisik obat yang baik. Hal tersebut juga menandakan bahwa responden banyak yang sudah memahami bagaimana kondisi kemasan dan fisik obat yang baik. Kemasan pada obat harus bisa melindungi produk dari pengaruh eksternal seperti cahaya, embun, oksigen, kontaminasi biologis, kerusakan mekanisme yang dapat mengurangi kualitas atau potensi obat (DMK, 2017). Kondisi kemasan obat perlu dicek kelayakannya karena kerusakan pada kemasan obat akan mempengaruhi kondisi produk yang ada didalamnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 346,
"width": 225,
"height": 101,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada aspek tempat penyimpanan obat, diketahui bahwa tempat penyimpanan obat terbanyak adalah di dalam kotak obat (30,9%) dan yang paling sedikit adalah di mobil (1,1%). Meskipun sudah banyak masyarakat yang menyimpan obat di dalam kotak obat, tetapi ada juga yang menyimpan di tempat seadanya seperti mobil, tas, kresek, botol, dll. Hal tersebut bisa disebabkan karena responden kurang mengetahui mengenai tempat penyimpanan yang benar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 450,
"width": 225,
"height": 112,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan pembahasan tiap aspek atau karakteristik tersebut menandakan bahwa perilaku responden masih kurang baik dalam menyimpan obat. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi yang seharusnya didapatkan, tidak membaca informasi cara penyimpanan yang tertera pada produk, atau responden membaca informasi tersebut tetapi tidak memahami sehingga tidak melakukan penyimpanan obat yang sesuai dengan yang tertera pada informasi tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 565,
"width": 225,
"height": 204,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam riset Dawood et al ., (2017) dijelaskan bahwa di negara-negara berkembang, umumnya warga memiliki keterbatasan pengetahuan dan kesadaran mengenai keamanan serta cara yang tepat untuk menyimpan obat-obatan yang biasanya ada di rumah. Menurut studi oleh O. M. Sari et al ., (2021), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan individu, seperti tingkat jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan akses terhadap informasi. Usia juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pengetahuan dan persepsi seseorang. Aspek usia memengaruhi kemampuan pemahaman dan cara berpikir seseorang. Seiring bertambahnya usia, kemampuan pemahaman dan cara berpikir juga cenderung meningkat (Sulistyowati et al ., 2017). Perempuan umumnya lebih inkuisitif atau memiliki rasa ingin tahu dibandingkan dengan laki-laki. Hal tersebut didasarkan dari rasa kepedulian perempuan yang lebih",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 59,
"width": 226,
"height": 101,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tinggi dari laki-laki dalam hal kesehatan, termasuk obat- obatan sehingga timbul perbedaan pengetahuan antar keduanya. Selain itu, dalam lingkungan sosial masyarakat, perempuan cenderung memiliki interaksi yang lebih aktif daripada laki-laki, sehingga mereka dapat mengakses lebih banyak sumber informasi, seperti melalui program Pengembangan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kegiatan lainnya (Prima et al., 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 162,
"width": 227,
"height": 124,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari adalah pendidikan. Tingkat pendidikan berhubungan dengan pengetahuan kognitif seseorang, kebanyakan orang yang berpendidikan tinggi cenderung memiliki tingkat penalaran yang tinggi (Putra dan Podo, 2017). Faktor-faktor seperti status ekonomi yang tinggi dan kondisi lingkungan yang baik mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan dan memiliki pengalaman serta pengetahuan yang baik terkait penggunaan obat (Pramestutie et al., 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 289,
"width": 227,
"height": 262,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengetahuan mengenai obat yang digunakan penting untuk menghindari efek samping pada tiap individu maupun lingkungan. Proses pengelolaan obat pada masyarakat bermula dari pembelian, penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan sisa obat. Proses tersebut tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, edukasi masyarakat mengenai pengelolaan obat menjadi penting agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat (Octavia et al ., 2020). Peran apoteker komunitas yang berada di sekitar masyarakat menjadi penting dalam memberikan edukasi. Hal tersebut sesuai dengan yang dianjurkan pada penelitian yang dilakukan oleh Hermansyah et al., (2018) bahwa perlu keterlibatan aktif oleh apoteker komunitas untuk memprogram sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang penggunaan obat. Adanya hambatan di internal maupun eksternal dalam lingkungan apotek termasuk kepercayaan yang kurang, pengakuan yang buruk dari masyarakat, pengetahuan yang kurang, dan kebijakan yang tidak mendukung. Akan tetapi, masih ada ruang bagi apoteker komunitas dalam perluasan praktik tentang perawatan kesehatan kepada masyarakat (Hermansyah et al., 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 553,
"width": 227,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saran yang dapat diberikan adalah tenaga kesehatan dapat melakukan penyuluhan mengenai cara penyimpanan obat yang benar dalam rumah tangga. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji terhadap tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pembuangan obat dalam rumah tangga.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 634,
"width": 70,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 657,
"width": 227,
"height": 112,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada penelitian diketahui bahwa mayoritas tingkat pengetahuan penyimpanan obat responden termasuk kategori sedang dan tinggi. Akan tetapi, pada hasil lembar observasi yaitu mengenai tindakan penyimpanan obat masyarakat tersebut masih banyak yang tidak sesuai. Hal tersebut tidak sejalan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Faktor penyebab yang mungkin adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyimpanan obat-obatan serta kurangnya peran",
"type": "Text"
},
{
"left": 554,
"top": 793,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "156",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 458,
"top": 30,
"width": 83,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Princesa Renata et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 788,
"width": 419,
"height": 18,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10, No. 2, (2023) 152-158 Copyright ©2 023 by the Authors Open access article under the CC BY-NC-SA license",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 59,
"width": 225,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pengawasan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian edukasi lebih lanjut mengenai praktik penyimpanan obat di rumah tangga yang benar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 117,
"width": 123,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "UCAPAN TERIMA KASIH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 139,
"width": 225,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dan para responden yang bersedia membantu penulis dalam terlaksananya penelitian ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 209,
"width": 94,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 231,
"width": 225,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arikunto, Suharsimi. (2012) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta Athijah, U., Pristianty, L., Puspitasari, H. P. (2011)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 266,
"width": 197,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku ajar preskripsi obat dan resep. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 300,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Azwar, S. (2012) Penyusunan Skala Psikologi edisi 2.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 312,
"width": 118,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yogyakarta: Pustaka Pelajar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 323,
"width": 225,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Badan Pusat Statistik. (2019) Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2019. Surabaya: Badan Pusat Statistik",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 356,
"width": 225,
"height": 45,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Banggo, G. (2018) ‘Tingkat pengetahuan masyarakat tentang dagusibu obat di Desa Ndetundora III Kabupaten Ende. Skripsi Kupang: Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 404,
"width": 225,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Budiarti, I. (2016) Perbandingan efektivitas metode edukasi CBIA dan snowball throwing dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu tentang Dagusibu. Skripsi Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 461,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cartensen, J. T. dan Rhodes, C. T. (2017) Drug Stability",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 473,
"width": 197,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Principles and Practise Third Edit. New York: Marcel Dekker Inc.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 496,
"width": 228,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dawood, O. T., Hassali, M. A., and Saleem, F. (2017)",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 505,
"width": 197,
"height": 57,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "‘Factors affecting knowledge and practice of medicine use among the general public in the state of Penang, Malaysia.’, Journal of Pharmaceutical Health Services Research, 8(1), pp. 51-57. https://doi.org/10.1111/jphs.12167",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 565,
"width": 225,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Desmariani, Putri, F. J., Sari, S., Dewi, R. S., Susanty, A., Mora, E. (2021) ‘Pengetahuan tentang penyimpanan sediaan obat sirup pasien di Puskesmas Kota Pekanbaru. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 7(2), pp. 207-213. doi: 10.31603/pharmacy.v7i2.5259",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 634,
"width": 225,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dinas Kesehatan Kota Surabaya. (2019) Profil Kesehatan Surabaya 2019. Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 668,
"width": 225,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DMK. (2017) ‘Panduan Pengemasan Packaging Guidelines Pengemasan Pharmacy Kategori Pharmaceutical.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 703,
"width": 225,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fajrin, A., Yuniarni, U., and Suwendar. (2019) ‘Kajian",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 714,
"width": 197,
"height": 44,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambaran Pengetahuan Masyarakat Terhadap Penyimpanan Obat di Rumah di Kelurahan Babakan Sari Kota Bandung.’, Prosiding Farmasi,",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 749,
"width": 109,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5(2), pp. 336-343.",
"type": "Table"
},
{
"left": 264,
"top": 749,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "doi:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 760,
"width": 91,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10.29313/.v0i0.17454",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 59,
"width": 226,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Herawati, F. (2012) ‘Beyond use date (BUD).’, Rasional Universitas Surabaya, 10(3), pp. 19-24",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 82,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Herlinawati and Lestari, S. (2020) ‘Hubungan tingkat pengetahuan dan pendidikan dengan pengelolaan obat di Puskesmas. Cirebon : Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Cirebon.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 126,
"width": 226,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Herlianty, V. (2017) ‘Lebih Akrab dengan Obat Mata,",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 139,
"width": 198,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan. Diakses 15 Oktober 2022. http://yankes.kemkes.go.id/read- lebih-akrab- dengan-obat-mata-1364.html",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 197,
"width": 226,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hermansyah, A., Pitaloka, D., Sainsbury, E., and Krass,",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 208,
"width": 198,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "I. (2018) ‘Prioritising Recommendations to Advance Community Pharmacy Practice.’, Research in Social and Administrative Pharmacy, 14(2), pp. 1147-1156. doi: 10.1016/j.sapharm.2018.02.003",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 266,
"width": 227,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hermansyah, A., Sainsbury, E., and Krass, I. (2015) ‘Community Pharmacy and Emerging Public Health Initiatives in Developing Southeast Asian Countries : a Systematic Review.’, Health and Social Care in the Community, 24(5), pp. 11-22. doi: 10.1111/hsc.12289",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 335,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kheir, N., El Hajj, M. S., Wilbur, K., Kaissi, R. M. L., and Yousif, A. (2011) ‘An exploratory study on medications in Qatar homes.’, Drug Healthcare and Patient Safety, 3, pp. 99-106. doi: 10.2147/DHPS.S25372",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 392,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kementrian Kesehatan RI. (2020) Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 427,
"width": 227,
"height": 78,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kementrian Kesehatan RI. (2016) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Kementerian Kesehatan RI. (2016) Mari Bersama Atasi Resistensi Antimikroba (AMR). Diakses 15 Oktober 2022 www.depkes.go.id.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 507,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kementrian Kesehatan RI. (2021) Cara Menyimpan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 542,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lubada, E.I., Zulfa, I.M., and Putri, O.E. (2021) ‘Kaitan Pengetahuan dan Respon Pengunjung Apotek terhadap Penolakan Pelayanan Pengobatan Mandiri Antibiotik.’, Journal of Pharmacy and Science, 16(1), pp. 13-18.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 599,
"width": 227,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Martins, R. R., Farias, A. D., Oliveira, Y. M. da C., Diniz, R. D. S., and Oliveira, A. G. (2017) ‘Prevalence and Risk Factors of Inadequate Medicine Home Storage: A Community-Based Study.’, Revista de Saude Publica, 17(51), pp. 95. doi: 10.11606/S1518-8787.2017051000053",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 666,
"width": 227,
"height": 46,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maith, V. M. (2015) ‘Analisa Pendidikan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Gerbang Nusa Perkasa Manado.’, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(5), pp. 667-776.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 714,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Octavia, D.R., Susanti, I., and Maha Putra Kusuma Negara, S.B. (2020) ‘Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Penggunaan dan Pengelolaan Obat yang Rasional Melalui Penyuluhan DaGuSiBu.’, GEMMASIKA: Jurnal",
"type": "Text"
},
{
"left": 554,
"top": 792,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "157",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 458,
"top": 30,
"width": 83,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Princesa Renata et al.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 57,
"top": 788,
"width": 419,
"height": 18,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10, No. 2, (2023) 152-158 Copyright ©2 023 by the Authors Open access article under the CC BY-NC-SA license",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 197,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), pp. 23-39. doi: 10.30787/gemassika.v4i1.401",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 82,
"width": 225,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Padu, F., Lampus, B., and Wowor, V. (2014) ‘Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat terhadap Pemakaian Gigi Tiruan di Kecamatan Tondano Barat.’, E-GIGI, 2(2), pp. 1-7. doi: 10.35790/eg.2.2.2014.5831.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 139,
"width": 225,
"height": 78,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pramestutie, H., Illahi, R. K., Hariadi, A. L., Ebtavanny, T. G., Aprilia, T. E. (2021) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Masyarakat dalam Mengelola Obat Sisa, Obat Rusak dan Obat Kedaluarsa. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 11(1), pp. 25-38. doi: 10.22146/jmpf.58708.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 220,
"width": 225,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pratiwi, N., Nabiilah, A., Sari, A., Putra, A., Amelia, C., & Maghfira, H. et al. (2022) ‘Pengetahuan Mahasiswa Non-Kesehatan tentang Penggunaan Obat Antipiretik secara Swamedikasi.’, Jurnal Farmasi Komunitas, 9(1), pp. 44-50. doi: 10.20473/jfk.v9i1.24127.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 289,
"width": 225,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prima, D., Febriana, L., and Rusli, R. (2015) ‘Profil Pengetahuan Antibiotik Amoksisilin Masyarakat Desa Batu-Batu Kutai Kartanegara.’, Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences,",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 335,
"width": 225,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1(2015) pp. 171-177. doi: 10.25026/mpc.v1i1.23 Puspita, N. and Syahida, F. (2020) ‘Perbandingan",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 358,
"width": 225,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Motion Graphic dan Leaflet terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga dalam Menyimpan Obat.’, Jurnal Kesehatan, 11(1), pp. 61–67. doi: 10.26630/jk.v11i1.1856 Putra, A. W. S., Podo, Y. (2017) ‘Faktor-Faktor yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 415,
"width": 197,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 427,
"width": 197,
"height": 32,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam Tanah Longsor.’, The 6 th University Research Colloquium, pp. 305-314.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 459,
"width": 225,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rikomah, S., Lestari, S., Agustin, N. (2020) ‘Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang DAGUSIBU",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 57,
"width": 227,
"height": 45,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Obat di Kelurahan Tanah Patah Kota Bengkulu.’, Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, (9)2, pp. 51- 55. doi: doi.org/10.51887/jpfi.v9i2.851 Sari, O., Anwar, K., and Putri, I. (2021) ‘Tingkat",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 105,
"width": 198,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengetahuan dalam Penyimpanan dan Pembuangan Obat di Rumah pada Masyarakat Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.’, Cendekia Journal of Pharmacy, (5)2, pp. 145-155. doi: 10.31596/cjp.v5i2",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 162,
"width": 227,
"height": 90,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Shaaban, H., Alghamdi, H., Alhamed, N., Alziadi, A>, and Mostafa, A. (2018) ‘Environmental contamination by pharmaceutical waste: assessing patterns of disposing unwanted medications and investigating the factors influencing personal disposal choices.’, Journal of Pharmacology and Pharmaceutical Research. 1(1), pp. 003.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 254,
"width": 227,
"height": 78,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sulistyowati, A., Putra, K. W. R., and Umami, R. (2017) ‘Hubungan antara usia dan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama hamil di Poli Kandungan RSU Jasem, Sidoarjo.’, Nurse and Health: Jurnal Keperawatan, 6(2), pp. 40-43. doi: 10.36720/nhjk.v6i2.25",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 335,
"width": 227,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suryoputri, M. W., and Sunarto, A. M. (2019) ‘Pengaruh Edukasi Dan Simulasi Dagusibu Obat Terhadap Peningkatan Keluarga Sadar Obat Di Desa Kedungbanteng Banyumas. Jurnal Aplikasi Teknik Dan Pengabdian Masyarakat, 3(1), pp. 51.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 404,
"width": 224,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "USP. (2019) USP Compounding Standards and Beyond- Use Dates (BUDs), pp. 1-3.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 427,
"width": 226,
"height": 32,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yusmaniar, Wardiyah and Nida, K. (2018) Mikrobiologi Dan Parasitologi. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 555,
"top": 794,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "158",
"type": "Page footer"
}
] |
40ecafe1-ceaa-616e-f2e0-bf1a5fa7c249 | https://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/download/3977/2214 | [
{
"left": 90,
"top": 718,
"width": 414,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Indrawati (2018) Hubungan Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa dengan Kinerja Belajar Siswa Studi Kasus di SMK Putra Pertiwi, Tangerang Selatan, Banten, (06) 07,",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 737,
"width": 242,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i6.1227 E-ISSN: 2684-883X",
"type": "Table"
},
{
"left": 90,
"top": 775,
"width": 146,
"height": 7,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Published by: Ridwan Institute",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 145,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HUBUNGAN KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN KINERJA BELAJAR SISWA STUDI KASUS DI SMK PUTRA PERTIWI, TANGERANG SELATAN, BANTEN.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 201,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indrawati",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 214,
"width": 190,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Langlangbuana, Indonesia Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 256,
"width": 48,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 270,
"width": 423,
"height": 176,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antara motivasi siswa dan kinerja guru dengan kinerja belajar siswa dalam mata pelajaran adaptif dan produktif. Sebagai responden sebanyak 34 guru SMK Putra Pertiwi, Tangerang Selatan, Banten. Data dikumpul menggunakan tiga set angket tertutup. Hasil analisis data menunjukkan motivasi belajar siswa dalam kategori cukup, kinerja guru termasuk kategori tinggi dan kinerja belajar siswa dalam kategori tinggi, Juga diperoleh korelasi antara motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi korelasi kinerja guru dengan kinerja belajar siswa termasuk kategori tinggi. Disimpulkan, siswa dan guru merupakan pemeran utama dalam meningkatkan kinerja belajar siswa. Disarankan kepala sekolah dan pengawas sekolah secara rutin melaksanakan supervisi kelas agar guru selalu meningkatkan kinerja mengajarnya. Sekolah disarankan agar guru mengintensifkan pendampingan belajardan sekolah meningkatkan kunjungan industri dan praktek kerja industri sebagai bentuk motivasi ekstrinsik bagi siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 463,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : Motivasi Belajar, Kinerja Guru, Kinerja Belajar",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 490,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 504,
"width": 428,
"height": 204,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study aims to determine the relationship between student motivation and teacher performance and student learning performance in adaptive and productive subjects. As a respondent, there were 34 teachers of SMK Putra Pertiwi, South Tangerang, Banten. Data was collected using three sets of closed questionnaires. The results of the data analysis showed that the learning motivation of students was in the sufficient category, the teacher's performance was in the high category and the student's learning performance was in the high category, and a correlation between the student's learning motivation in the high category and the correlation between the teacher's performance and the student's learning performance was in the high category. It was concluded that students and teachers are the main actors in improving student learning performance. It is recommended that school principals and school supervisors routinely carry out classroom supervision so that teachers always improve their teaching performance. Schools are advised that teachers intensify learning assistance and schools increase industrial visits and industrial work practices as a form of extrinsic motivation for students .",
"type": "Text"
},
{
"left": 309,
"top": 75,
"width": 141,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JOURNAL SYNTAX IDEA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 309,
"top": 91,
"width": 196,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398 Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 49,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indrawati",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 24,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2970",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 329,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 384,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Learning Motivation, Teacher Performance, Learning Performance",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 132,
"width": 430,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data yang diterbitkan oleh BPS Tahun 2013 menunjukan bahwa tamatan SMK menduduki tingkat yang cukup tinggi dengan 11.13% pada Tahun 2021 dan 9,42% pada Tahun 2022 sebagai pengangguran terbuka (Malik, 2022). Tentu saja d antara penyebabnya adalah kinerja belajar dan pembelajaran di sekolah. Menurut teori belajar, ada dua pelaku utama dalam proses belajar dan pembelajaran yaitu guru sebagai sutradara dan siswa sebagai aaktor atau pemain utama (Sanjaya & Contessa, 2010; Toenlioe, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 428,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Banyak variabel yang mempengaruhi keduanya, guru dan siswa dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Di satu sisi kinerja guru dalan merancang scenario kegiatan belajar dan peembelajaran serfta menjalanlan scenario tersebut (Baharun, 2015; Maharani, Rosmiati, & Nasori, 2021). Di lain sisi, siswa siswa seberapa serius dan bersemangat siswa mengikuti dan menjalankan seluruuh rangkaian kegiatan belajar dan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 322,
"width": 428,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sehubungan dengan itu, diduga terdapat hubungan yang erat antara dua variabel yaitu kinerja guru dalam mengajar dan motivasi siswa mengikuti proses belajar dan pembelajaran dengan kinerja belajar siswa itu sendiri. Dari dugaan ini lahirlah dua pertanyaan penelitian berikut ini. Seberapa erat hubungan antara kinerja mengajar guru dengan kinerja belajar siswa dan seberapa erat hubungan aantara motivasi belajar siswa dengan kinerja belajar siswa (Asiah, 2016; Mahardika, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 417,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini ditujukan untuk secara empirik mengungkap keeratan bubungan kinerja mengajar guru dengan kinerja belajar siswa dab keeratan hubungan motivasi belajar sisaw dengan kinerja belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut akan diajukan saran-saran guna meningkatkan kinerja belajar siswa yang mengacu kepada kedua hubungan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 496,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan diajukannya saran tersebut, SMK Putra Pertiwi dapat menyusunj strategi pengembangan proses belajar dan pembelajaran yang bermuara kepada peningkatan mutu tamatannya. Bagi sekolah swasta ini sangat penting untuk mewujudkan tujuan pendirian sekolah yaitu beroartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan berkontribusi dalam menekan angka pengagguran terbuka tamatan SMK. Manfaat lain, mutu pembelajaran dan pretstasi belajar siswa dapat dijadikan bagian dari upaya menarik minat calon siswa baru.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 623,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 639,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Sugiono, 2019). Metoda yang diterapkan adalah Analisis Korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 671,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel penelitian terdiri daridua variabel bebas yaitu Motivasi Belajar Siswa (X1), Kinerja Guru dalam Pembelajaran (X2), dan satu variabel terikat yakni Kinerja Belajar Ssiswa (Y). Hubungan ketiga variabel seperti diperlhatkan dalam Gambar 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 39,
"width": 423,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa dengan Kinerja Belajar Siswa Studi Kasus di SMK Putra Pertiwi, Tangerang Selatan, Banten",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 513,
"top": 794,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2971",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 189,
"top": 91,
"width": 46,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Motivasi",
"type": "Table"
},
{
"left": 178,
"top": 106,
"width": 65,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Belajar Siswa",
"type": "Picture"
},
{
"left": 174,
"top": 109,
"width": 240,
"height": 96,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(X1) Kinerja Mengajar Guru (X1) Kinerja Belajar Siswa (y) rX1Y rX2Y",
"type": "Picture"
},
{
"left": 173,
"top": 224,
"width": 253,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1: Hubungan Antar Variabel Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 240,
"width": 428,
"height": 58,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Responden penelitian ini adalah sebanyak 34 orang guru yang mengajar di siswa SMK Putra Pertiwi Tahun Akademik 2024-2025. dari 3 (tiga) bidang keahlian; Tata Boga, Multimedia, dan Administrasi Perkantoran. Dari jumlah tersebut sebanyak 20 orang guru laki-laki dan 14 orang guru perempuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 303,
"width": 347,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data yang terkumpul dianalisis menggunakan dua teknik statistik yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 319,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Analisis Deskriptif untuk memberikan gambaran seberapa tinggi kondisi masing- masing variabel. Kategorisai tingginya rerata atau Mean Skor diinterpretasi dengan merujuk kepada Tabel 1 beikut ini :",
"type": "List item"
},
{
"left": 189,
"top": 367,
"width": 221,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1: Kategorisai Skor Rerata Variabel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 206,
"top": 383,
"width": 187,
"height": 83,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rentang Rerata Skor Kategori 1,00 – 1,49 Rendah Sekali 1,50 – 2,49 Rendah 2,50 – 3,49 Sedang 3,50 -4,49 Tinggi 4,50 – 5,00 Tinggi Sekali",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 469,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Analisis Korelasi Sederhana untuk menggambarkan seberapa erat hubungan antara variabel. Kategorisai tingginya koefisien korelaasi r diinterpretasi dengan merujuk kepada Tabel 2 beikut ini (Syaban & Ratnaningrum, 2021)",
"type": "List item"
},
{
"left": 198,
"top": 532,
"width": 217,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2 Kategorisai Skor Rerata Variabel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 199,
"top": 549,
"width": 232,
"height": 82,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rentang Koefisien Korelasi (r) Kategori 0 -0,19 Rendah Sekali 0,20 – 0,39 Rendah 0,40 – 0,59 Sedang 0,60 – 0,79 Tinggi 0,80 – 0,99 Tinggi Sekali",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 650,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 679,
"width": 130,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil Pengujian Instrumen",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 691,
"width": 430,
"height": 49,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Instrumen pengumpulan data sebelum digunakan harus diuji validitas dan reliabiloitasnya. Pengujian validitas untuk memastikan bahwa instrument itu benar-benar mengukur variabel yang diukur. Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrument memberikan hasil yang konsisten .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 49,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indrawati",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 24,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2972",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 329,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 97,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Validitas Instrumen",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 100,
"width": 188,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dasar keputusan dalam uji validitas yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 424,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cara 1: Item pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung > r tabel. Besarnyaa r tabel diambilk dari Tabel Koreelasi Pearson Product Momen untuk N = 34 (jumlah respomden) pada taraf signifikansi = 5% atau 0,05 dan diperoleh r tabel = 0,339",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 165,
"width": 306,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Caara 2: Item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai sig < 0,05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 192,
"width": 273,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Validitas Instrumen Pengumpulan Data Variabel X1",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 206,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji validitas instrument X1 menggunakan SPSS dapat dilihat dalam Tabel 2a berikut ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 161,
"top": 234,
"width": 277,
"height": 390,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3 Hasil Uji Validitas Instrumen X1 Item Pertanyaan r hitung r tabel Sig Kriteria X1.1 0,889 0,339 0,000 Valid X1.2 0,753 0,339 0,000 Valid X1.3 0,944 0,339 0,000 Valid X1.4 0,961 0,339 0,000 Valid X1.5 0,934 0,339 0,000 Valid X1.6 0,908 0,339 0,000 Valid X1.7 0,849 0,339 0,000 Valid Z1.8 0,793 0,339 0,000 Valid X1.9 0,818 0,339 0,000 Valid X1.10 0,899 0,339 0,000 Valid X1.11 0,858 0,339 0,000 Valid X1.12 0,923 0,339 0,000 Valid X1.13 0,863 0,339 0,000 Valid X`1.14 0,873 0,339 0,000 Valid X1.15 0,811 0,339 0,000 Valid",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 650,
"width": 273,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Validitas Instrumen Pengumpulan Data Variabel X2",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 664,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji validitas instrument X2 menggunakan SPSS dapat dilihat dalam Tabel 2b berikut ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 39,
"width": 423,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa dengan Kinerja Belajar Siswa Studi Kasus di SMK Putra Pertiwi, Tangerang Selatan, Banten",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 513,
"top": 794,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2973",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 161,
"top": 88,
"width": 277,
"height": 390,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen X2 Item Pertanyaan r hitung r tabel Sig Kriteria X2.1 0,940 0,339 0,000 Valid X2.2 0,927 0,339 0,000 Valid X2.3 0,864 0,339 0,000 Valid X2.4 0,912 0,339 0,000 Valid X2.5 0,775 0,339 0,000 Valid X2.6 0,925 0,339 0,000 Valid X2.7 0,792 0,339 0,000 Valid Z2.8 0,903 0,339 0,000 Valid X2.9 0,920 0,339 0,000 Valid X210 0,877 0,339 0,000 Valid X2.11 0, 955 0,339 0,000 Valid X2.12 0,900 0,339 0,000 Valid X2.13 0,851 0,339 0,000 Valid X`2.14 0,944 0,339 0,000 Valid X2.15 0,951 0,339 0,000 Valid",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 505,
"width": 267,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Validitas Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 519,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji validitas instrument Y menggunakan SPSS dapat dilihat dalam Tabel 2c berikut ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 546,
"width": 296,
"height": 196,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Y Item Pertanyaan r hitung r tabel Sig Kriteria Y1 0,781 0,339 0,001 Valid Y2 0,676 0,339 0,006 Valid Y3 0,793 0,339 0,000 Valid Y4 0,685 0,339 0,000 Valid Y5 0,761 0,339 0,001 Valid Y6 0,624 0,339 0,013 Valid Y7 0,889 0,339 0,000 Valid",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 49,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indrawati",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 24,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2974",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 329,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 149,
"top": 89,
"width": 296,
"height": 205,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Item Pertanyaan r hitung r tabel Sig Kriteria Y8 0,699 0,339 0,004 Valid Y9 0, 819 0,339 0,000 Valid Y10 0,761 0,339 0,001 Valid Y11 0,841 0,339 0,000 Valid Y12 0,720 0,339 0,002 Valid Y13 0,739 0,339 0,002 Valid Y14 0,599 0,339 0,018 Valid Y15 0, 771 0,339 0,001 Valid",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 321,
"width": 118,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reliabilitas Instrumen",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 335,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji reliabilitas instrumen dilakukan terhadap semua item yang valid dengan melihat nilai Alpha Cronbach. Pengujian dapat dilakukan secara global atau secara item per item. Item insterumen dinyatakan vaiable jika nila Allpha Cronbach > 0,6. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas item secara global untuk masing-masing variabel menggunakan SPSS(Ghozali, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 418,
"width": 285,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data Variabel X1",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 431,
"width": 408,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji reliabilitas instrument X1 menggunakaan SPSS diperoleh nilai Alpha Cronbach secara global seperti diperlihatkan daalam Tabel 3a berikut ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 224,
"top": 459,
"width": 150,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 6. Reliability Statistics",
"type": "Text"
},
{
"left": 228,
"top": 475,
"width": 143,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cronbach's Alpha N of Items",
"type": "Text"
},
{
"left": 260,
"top": 500,
"width": 90,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ".976 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 538,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari Tabel 6 diperoleh Nilai Alpha Cronbach = 0,976 > 0,6 yang berarti secara global instrument untuk variabel Kinerja Guru (X1) reliable.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 579,
"width": 285,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data Variabel X2",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 593,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji reliabilitas instrument X2 menggunakaan SPSS diperoleh nilai Alpha Cronbach secara global seperti diperlihatkan daalam Tabel 3b berikut ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 224,
"top": 621,
"width": 150,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 7. Reliability Statistics",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 706,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari Tabel 7 diperoleh Nilai Alpha Cronbach = 0,941 > 0,6 yang berarti secara global instrument untuk variabel Motivasi Siswa (X2) reliable.",
"type": "Text"
},
{
"left": 225,
"top": 639,
"width": 145,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cronbach's Alpha N of Items",
"type": "Text"
},
{
"left": 225,
"top": 663,
"width": 106,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ".941 15",
"type": "Picture"
},
{
"left": 90,
"top": 39,
"width": 423,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa dengan Kinerja Belajar Siswa Studi Kasus di SMK Putra Pertiwi, Tangerang Selatan, Banten",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 513,
"top": 794,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2975",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 279,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 102,
"width": 402,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji reliabilitas instrument Y menggunakaan SPSS diperoleh nilai Alpha Cronbach secara global seperti diperlihatkan daalam Tabel 3c berikut ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 143,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 8 Reliability Statistics",
"type": "Section header"
},
{
"left": 227,
"top": 158,
"width": 146,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cronbach's Alpha N of Items",
"type": "Text"
},
{
"left": 259,
"top": 182,
"width": 94,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ".891 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 220,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari Tabel 8 diperoleh Nilai Alpha Cronbach = 0,891 > 0,6 yang berarti secara global instrument untuk variabel Motivasi Siswa (Y) reliable.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 261,
"width": 173,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil Pengujian Normalitas Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 275,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji normalitas data dilakukan menggunakan teknik Kolmogorof Smirnov dibantu dengan perangkat lunak SPSS. Sebaran data dinyatakan normal jika nilai Sig > 0,05 Hasil pengujian normalitas data tersebut adalah sebagai berikut ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 330,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Normalitas Data Kinerja Guru",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 344,
"width": 392,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji normalitas data (X1) menggunakan SPSS dapat dilihat dalam Tabel 1a. Tabel 9 Tests of Normality",
"type": "Text"
},
{
"left": 160,
"top": 395,
"width": 282,
"height": 61,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kinerja Guru .133 34 .136 .905 34 .006",
"type": "Table"
},
{
"left": 155,
"top": 469,
"width": 176,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Lilliefors Significance Correction",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 508,
"width": 410,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari Tabel 1a Test of Normality diperoleh Sig = 0,136 > 0,05 yang berarti data berdistribusi normal",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 549,
"width": 209,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 563,
"width": 413,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji normalitas data motivasi belajar siswa (X2) menggunakan SPSS dapat dilihat dalam Tabel 10",
"type": "Text"
},
{
"left": 225,
"top": 590,
"width": 149,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 10. Tests of Normality",
"type": "Text"
},
{
"left": 170,
"top": 603,
"width": 259,
"height": 61,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Motivasi Siswa .138 34 .100 .911 34 .009",
"type": "Table"
},
{
"left": 170,
"top": 678,
"width": 176,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Lilliefors Significance Correction",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 702,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari Tabel 1b. Test of Normality diperoleh Sig = 0,100 > 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 49,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indrawati",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 24,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2976",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 329,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 102,
"width": 204,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Normalitas Data Kinerja Belajar Siswa",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 399,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil uji normalitas data kinerja belajar siswa (Y) menggunakan SPSS dapat dilihat dalam Tabel 11",
"type": "Text"
},
{
"left": 224,
"top": 143,
"width": 150,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 11: Tests of Normality",
"type": "Text"
},
{
"left": 165,
"top": 156,
"width": 267,
"height": 61,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kinerja Siswa .143 34 .075 .944 34 .079",
"type": "Table"
},
{
"left": 165,
"top": 230,
"width": 176,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Lilliefors Significance Correction",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 255,
"width": 428,
"height": 58,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari Tabel 1c Test of Normality diperoleh Sig = 0,075 > 0,05 yang berarti data terdistribusi normal. Dengan hasil uji ini disimpulkan bahwa data ketiga variabel yang dikumpulkan untuk penelitian ini berdistrbusi normal sehingga dapat digunakan dalam analisis korelasi sederhana Pearson Product Moment.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 332,
"width": 128,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil Analisis Deskriptif",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 346,
"width": 399,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemberian kategori terhadap rerata atu Mean Skor hasil analisis deskriptif merujuk kepada Sugiyono (….:…) seperti diperlihatkan dalam Tabel 2 berikut ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 387,
"width": 314,
"height": 98,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 12 Hasil Analisis Deskriptif Terhadap Ketiga Variabel Variabel Mean Kategori Kinerja Guru (X1) 4,0451 Tinggi Motivasi Siswa (X2) 3,9471 Tinggi Kinerja Siswa (Y) 3,0039 Tinggi",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 499,
"width": 428,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Merujuk kepada hasil analisis deskriptif yang dimuat dalam Tabel 2 ternyata ketiga variabel memiliki rerata skor atau Mean dalam kategori tinggi. Di antara ketiga variabel tersebut Kinerja Guru (X1) menunjukkan skor paling tinggi. Sekalipun skor variabel Kinerja Belajar Siswa (Y) menunjukkan skor paling rendah, tetapi masih berada dlam kategori tinggi. Menurut kepala SMK, kedua faktor tersebut merupakan keunggulan SMK Putra Pertiwi sehingga jumlah siswa baru dari tahun ke tahun meningkat atau bertahan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 609,
"width": 279,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Korelasi Kinerja Guru Dengan Kinerja Belajar Siswa",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 623,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil analisis korelasi menggunakan SPSS 23 ditemukan bahwa harga Sig dan koefisien korelasi seperti dapat dilihat dalam Tabel 13. Correlation berikut ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 39,
"width": 423,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa dengan Kinerja Belajar Siswa Studi Kasus di SMK Putra Pertiwi, Tangerang Selatan, Banten",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 513,
"top": 794,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2977",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 144,
"top": 102,
"width": 311,
"height": 171,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 13 Correlations Kinerja Guru Kinerja Siswa Kinerja Guru Pearson Correlation 1 .682 ** Sig. (2-tailed) .000 N 87 87 Kinerja Siswa Pearson Correlation .682 ** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 87 87",
"type": "Table"
},
{
"left": 142,
"top": 286,
"width": 271,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 311,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari Tabel 3 Correlation diperoleh Nilai Sig = 0.000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara Kinerja Guru (X1) dengan Kinerja Belajar Siswa (Y). Besarnya Koefisien Korelassi rX1Y = 0,682 bernilai positif dengan kategori kuat atau tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 352,
"width": 428,
"height": 149,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan temuan tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja guru yang diwakili oleh dimensi merencanakan dan menyiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan melaksanakan pendampingan terhadap siswa memiliki keeratan hubungan yang kuat atau tinggi dengan kinerja belajar siswa. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Qori’ah, 2019). Dalam peneliitan yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta tersebut disimpulkan bahwa kinerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja belajar siswa. Penelitian lain yang hasilnya terkonfirmasi oleh penelitian ini yaitu dilakukan oleh Nilawati, (2016). Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa SMA kota Sigli. Dengan kata lain, kinerja guru dalam mengajar menunjukkan hubungan yang erat dengan kinerja belajar siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 504,
"width": 428,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian dilakukan oleh Özgenel & Mert, (2019) yang berjudul “The Role Of Teacher Performance In School Effectiveness” Penelitian yang dilakukan disejumlah sekolah negeri di Istambul, Turky juga mengkonfirmasi bahwa kinerja guru secara langsung berkontrisbusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Dalam kata lain, kinerja guru secara positif berpengaruh terhadap efektivitas sekolah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 587,
"width": 285,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Korelasi Motivasi Siswa Dengan Kinerja Belajar Siswa",
"type": "Section header"
},
{
"left": 121,
"top": 600,
"width": 387,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil analisis korelasi menggunakan SPSS 23 diperoleh harga Sig dan koefisien korelasi seperti dapat dilihat dalam Tabel 14; Correlation berikut ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 242,
"top": 628,
"width": 115,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 14 Correlations",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 669,
"width": 332,
"height": 59,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Motivasi Siswa Kinerja Siswa Motivasi Siswa Pearson Correlation 1 .772 ** Sig. (2-tailed) .000",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 49,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indrawati",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 24,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2978",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 329,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 131,
"top": 89,
"width": 276,
"height": 83,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "N 87 87 Kinerja Siswa Pearson Correlation .772 ** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 87 87",
"type": "Table"
},
{
"left": 131,
"top": 186,
"width": 271,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 210,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari Tabel 14: Correlation diperoleh Nilai Sig = 0.000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara Motivasi Belajar Siswa (X2) dengan Kinerja Belajar Siswa (Y). Besarnya Koefisien Korelasi rX2Y = 0,772 bernilai positif dengan kategori kuat atau tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 265,
"width": 428,
"height": 108,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan temuan tersebut dapat dinyatakan bahwa Motivasi belajar siswa yang diwakili oleh dimensi motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik berhubungan kuat dengan kinerja belajar siswa. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Markus (2016). Dalam penelitan tersebut terungkap bahwa kinerja guru berpengaruh terhadap kinerja belajar siswa. Penelitian lain yang hasilnya terkonfirmasi oleh penelitian ini yaitu dilakukan oleh Adiputra dan Muryati (2017). Simpulan dari penelitian tersebut bahwa penelitian dengan pendekatan meta-analisis menunjukkan adanya hubungan antara motivasi siswa terhadap kinerja belajar siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 376,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian lain yang sejalan dengan hasil penelitian ini adalah yang dilakukajn oleh (Vansteenkiste, Zhou, Lens, & Soenens, 2005). Dalam penelitian ini terbukti bahwa motivasi secara positif mempengaruhi strategi belajar, kinerja akademik, penyesuaian dan kesejahteraan pada siswa dalam pendidikan. Penelitian lain yang terkonfirmasi hasilnya oleh penelitian ini yaitu yang dilakukan oleh (Gomes et al., 2019). Gomes et al., (2019) menyimpulkan bahwa motivasi pribadi secara positif mempengaruhi kinerja akademik melalui penerappan strategi belajar yang efektif dan upaya belajar yang lebih tinggi",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 500,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 516,
"width": 428,
"height": 138,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Memaknai temuan dan pembahasan sebagaimana dikemukakan di depan dapat disimpulkan bahwa Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa yang tinggi berhubungan erat dengan tingginya kinerja belajar siswa. Berdasarkan pada kesimpulan tersebut disarankan agar guru selalu berupaya meningkatkan kinerja nya dalam pembelajaran. Untuk memprkuat upaya guru meningkatkan kinerja mengajarnya kepala sekolah dan pengawas sekolah secara rutin melakukan supervisi. Untuk meningkatkan kinerja belajar siswa, sekolah memfasiltasi dengan meningkatkan kegiatan kunjungan industri dan praktek kerja industri sebagai upaya meningkatkan motivasi ekstrinsik yang dapat meingkatkan semangat belajar siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 257,
"top": 674,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIBLIOGRAFI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 690,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asiah, Siti. (2016). Efektivitas Kinerja Guru. TADBIR: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam , 4 (2), 1–11.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 718,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Baharun, Hasan. (2015). Penerapan pembelajaran active learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa di madrasah. PEDAGOGIK: Jurnal Pendidikan , 1 (1). Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 39,
"width": 423,
"height": 22,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hubungan Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa dengan Kinerja Belajar Siswa Studi Kasus di SMK Putra Pertiwi, Tangerang Selatan, Banten",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 794,
"width": 184,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea , Vol. 6, No. 07, Juli 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 513,
"top": 794,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2979",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 429,
"height": 108,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Semarang: UNDIP. Gomes, Marta, Monteiro, Vera, Mata, Lourdes, Peixoto, Francisco, Santos, Natalie, & Sanches, Cristina. (2019). The Academic Self-Regulation Questionnaire: a study with Portuguese elementary school children. Psicologia: Reflexão e Crítica , 32 , 8. Maharani, Elfa Suci, Rosmiati, Rosmiati, & Nasori, Ahmad. (2021). Profesionalisme Kinerja Guru dan Kemampuan Literasi Digital Guru Berpengaruh terhadap Kualitas Pembelajaran Daring SMK Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Dikdaya , 11 (2), 161–165.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 198,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahardika, Rahardi. (2019). Hubungan Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X di SMK NU Langensari Kota Banjar. Nahdlatul Fikr , 1 (2), 8–13. Malik, Asmiati Abdul. (2022). Analisis Sumber Daya Manusia, Pengangguran dan Kemiskinan Di Indonesia . Universitas Bakrie Press.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 254,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilawati, Yusrizal. (2016). Korelasi Kinerja dan Motivasi Kerja Guru dengan Prestasi Belajar Siswa pada SMA Negeri Kota Sigli Kabupaten Pidie. Jurnal Administrasi Pendidikan: Program Pascasarjana Unsyiah , 4 (4).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 295,
"width": 429,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Özgenel, Mustafa, & Mert, Pınar. (2019). The role of teacher performance in school effectiveness. International Journal of Education Technology and Scientific Researches (IJETSAR) .",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 334,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Qori’ah, Sityi Maesarotul. (2019). Keterlibatan Perempuan dalam Aksi Terorisme di Indonesia. Sawwa: Jurnal Studi Gender , 14 (1), 31–46.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 364,
"width": 429,
"height": 94,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sanjaya, M. Rama, & Contessa, Emilia. (2010). Peran Guru dalam Proses Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional , 94 . Sugiono. (2019). Metode penelitian kuantitatif kuantitatif dan R&D . Bandung: Alfabeta. Syaban, Mumun, & Ratnaningrum, Elly. (2021). Statistika Penelitian. Bandung: Informatika . Toenlioe, Anselmus J. E. (2014). Teori dan Filsafat pendidikan . Penerbit gunung samudera [grup penerbit pt book mart indonesia].",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 461,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vansteenkiste, Maarten, Zhou, Mingming, Lens, Willy, & Soenens, Bart. (2005). Experiences of autonomy and control among Chinese learners: Vitalizing or immobilizing? Journal of Educational Psychology , 97 (3), 468.",
"type": "List item"
},
{
"left": 248,
"top": 532,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright holder:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 254,
"top": 546,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indrawati (2024)",
"type": "Text"
},
{
"left": 235,
"top": 573,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "First publication right:",
"type": "Text"
},
{
"left": 266,
"top": 587,
"width": 57,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Idea",
"type": "Section header"
},
{
"left": 219,
"top": 615,
"width": 154,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This article is licensed under:",
"type": "Text"
}
] |
4647eb8a-045d-14ef-5210-8ff9fb190c75 | https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/download/333/435 | [
{
"left": 81,
"top": 154,
"width": 449,
"height": 33,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Plagiarism Checker X Originality Report",
"type": "Section header"
},
{
"left": 239,
"top": 188,
"width": 133,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Similarity Found: 26%",
"type": "Text"
},
{
"left": 168,
"top": 221,
"width": 280,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Date: Saturday, June 04, 2022 Statistics: 1065 words Plagiarized / 4069 Total words",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 253,
"width": 463,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 269,
"width": 440,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "-------------------------------------------------------------------------------------------",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 301,
"width": 466,
"height": 47,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PERSEPSI PASIEN PASKA SERANGAN STROKE TERHADAP KUALITAS HIDUPNYA DALAM PERSPEKSTIF ASUHAN KEPERAWATAN Martha Lowrani Siagian¹, Yustina Erna Partiningsih² 1,2STIKes William Booth Jl. Cimanuk no:20 Email",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 349,
"width": 463,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": ":[email protected] ABSTRAK Stroke adalah sindrom klinik berupa gangguan neurologis fokal dengan awitan tiba- tiba akibat gangguan aliran darah otak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 397,
"width": 465,
"height": 95,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Gangguan dapat berupa gangguan fisik dan fungsional seperti kehilangan kemampuan bergerak dan berjalan, mengingat, berkomunikasi dan gangguan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menggali pemahaman secara mendalam tentang persepsi pasien paska serangan stroke terhadap kualitas hidup dan bagaimana pasien maknanya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 509,
"width": 467,
"height": 142,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Partisipan adalah individu yang mengalami serangan stroke sebelumnya dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit, diambil dengan cara purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa rekaman hasil wawancara dilengkapi dengan catatan lapangan (field note) yang dianalisis dengan menerapkan teknik Collaizi’s. Hasil penelitian ini mengidentifikasi 4 tema utama yaitu (1) menjadi terbatas dalam melakukan aktifitas sehari-hari, (2) merasakan penderitaan dan perubahan makna hidup setelah serangan stroke, (3) berbagai respon psikologis terhadap kehilangan dan perubahan kontak sosial setelah menderita stroke, (4) setiap pasien stroke membutuhkan pelayanan kesehatan yang profesional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 668,
"width": 469,
"height": 47,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien paska serangan stroke mengalami gangguan fisik dan fungsional tubuh yang bersifat jangka panjang dan menimbulkan gangguan respon psikologis yang mempengaruhi perubahan kualitas hidupnya. Penelitian ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 453,
"height": 47,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "memberikan gambaran pemahaman tentang kualitas hidup pasien paska stroke serta perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat Kata kunci: stroke, gangguan fisik, fungsional dan psikologis, kualitas hidup.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 136,
"width": 457,
"height": 95,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRACT Stroke is a clinical syndrome to be in the form of focal neurologic disorder with sudden accident which caused by disruption of cerebral blood flow. Neurologic deficit as a result of disruption blood flow could be physical and functional disruption, for example; disability to move and walk, memories and communication disturbances and others. This study employed descriptive phenomenology design and data were collected by in depth interview.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 248,
"width": 469,
"height": 111,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Participants were individual with post stroke collected by purposive sampling. Data gathering were in interview recording and field note form, then transcribed and analyzed by Collaizi’s analysis method. This study identified 4 themes included: 1) become limited in performing daily activities; 2) Feel suffering and change meaning of life because of physical limitation and losses; Varies psychologic responses to losses and social contacts decline after stroke; and 4) Every post stroke patients needs professional health care.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 376,
"width": 457,
"height": 79,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The results revealed that post stroke patients underwent a prolong physical and functional disability in their life. This condition brought to psychological response that lead to change their quality of life. This results would be expected to provide an understanding about quality of life of post stroke patients, therefore it needed to develop nursing care professional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 472,
"width": 455,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Keywords: stroke, physical disability, functional disruption and pshycologics response, quality of life",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 452,
"height": 63,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENDAHULUAN Stroke adalah syndrome neurologis dengan karakteristik defisit neurologis tanpa adanya kejang akibat kelainan peredaran darah serebral dan berlangsung selama 24 jam atau lebih (Hickey, 1997). Stroke di Indonesia merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 152,
"width": 464,
"height": 79,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh nomor satu di Rumah Sakit Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. (Misbach & Kalim, 2006) Tingginya angka kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh stroke berkaitan dengan proses patofisiologi yang terjadi dalam jaringan serebral.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 248,
"width": 464,
"height": 63,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penurunan aliran darah ke serebral/cerebral blood flow (CBF) dapat mempengaruhi hemodinamik serebral. Hemodinamik serebral dipengaruhi oleh pembuluh darah serebral dan CBF. Tubuh dalam keadaan normal, secara kontinyu mempertahankan CBF sebesar 20% cardiac output (CO).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 328,
"width": 450,
"height": 63,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "CBF normal berkisar antara 50 sampai 55 ml per 100 g per menit (Castro, Marchut, Neafsey & Wurster, 2002). Perubahan aliran darah otak menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem saraf pusat dan saraf kranialis. Gangguan tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecacatan permanen pada alat gerak berupa kelumpuhan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 408,
"width": 457,
"height": 95,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Perubahan fisik seperti yang sering dialami pasien adalah kelumpuhan sebagian alat gerak, kehilangan kemampuan menelan, gangguan kognitif, dan gangguan psikologis (Black & Hawks 2005).Hal ini akan berdampak pada kemampaun pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, berpakaian dan kebersihan diri dan lainnya. Ketidakmampuan ini dapat dialami oleh pasien paska serangan stroke mulai tiga bulan sampai satu tahun atau lebih.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 519,
"width": 463,
"height": 79,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kondisi tersebut akan mempengaruhi psikologis pasien stroke. Psikologis pasien stroke bervariasi sesuai dengan penerimaan dan pemahaman pasien terhadap dirinya. Salah satu kondisi psikologis yang terpengaruh berkaitan dengan status fisik pasien setelah serangan stroke adalah kualitas hidup (Hickey, 1997). Kualitas hidup merupakan pernyataan yang abstrak dan konsep multidemensi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 615,
"width": 467,
"height": 95,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kualitas hidup merupakan terbebas dari nyeri, mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan berjuang untuk hidup (Wiget al, 2006) . Kualitas hidup meliputi berbagai aspek kehidupan yang dikelompokan menjadi tujuh kategori yang berkaitan dengan gejala fisik. Gejala fisik tersebut diantaranya nyeri, kemampuan fungsional seperti aktivitas, kesejahteraan keluarga, kesejahteraan emosi, kepuasan terapi, masalah finansial, seksualitas dan lainnya (Cella, 1998). Kualitas hidup merupakan salah satu",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 310,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "indikator keluaran keberhasilan perawatan pasien stroke.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 104,
"width": 469,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ahlsio, et al (2008) menemukan bahwa kecacatan paska serangan stroke mempengaruhi qualitas hidup pasien. Semua hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien paska serangan stroke sangat beragam dengan beberapa domainnya. Kualitas hidup pasien paska serangan stroke sangat penting untuk digali sehingga dapat menentukan program antisipasi dan meningkatkan hasil rehabilitasi pasien paska serangan stroke. Penelitian kualitas hidup pada pasien stroke di Indonesia sejauh ini belum banyak yang melakukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 232,
"width": 466,
"height": 79,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Untuk itu penelitian ini akan mempelajari secara mendalam tentang berbagai persepsi pasien paska serangan stroke terhadap kualitas hidup. METODOLOGI Penelitian ini mengenai pengalaman pasien paska serangan stroke terhadap kualitas hidupnya dalam perspektif asuhan keperawatan. Studi ini menggunakan rancangan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 328,
"width": 463,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pendekatan ini dipilih agar pengalaman partisipan dapat dieksplorasi menjadi lebih terungkap sehingga gambaran pengalaman pasien paska stroke tentang kualitas hidupnya dapat tergambar secara nyata. Selain itu, penelitian ini melakukan eksplorasi, analisis dan deskripsi secara langsung fenomena pengalaman para pasien yang bercerita tentang kualitas hidup mereka paska serangan stroke dengan sebebas mungkin dari sebuah intuisi yang tidak bisa diukur secara langsung (Spiegelberg, 1975, dalam Strubert & Carpenter, 2003).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 456,
"width": 454,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Proses dimulai dengan wawancara mendalam dan ditambah catatan lapangan (field note). Kemudian dengan melakukan proses telaah dan katagorisasi ditemukan tema-tema sesuai dengan hasil wawancara yang dilengkapi dengan catatan lapangan (field note). Partisipan mengungkapkan semua pengalaman hidupnya secara bebas kepada peneliti, selanjutnya peneliti menganalisis setiap pernyataan partisipan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 551,
"width": 462,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada kegiatan wawancara, peneliti telah berusaha untuk masuk secara total dengan fenomena yang ada dengan partisipan dalam rangka mengekplorasi pengalaman partisipan terkait dengan pengalaman perubahan kualitas hidupnya. Agar memperoleh data yang optimal dan apa adanya (natural) peneliti telah membangun rasa saling percaya (trust relationship) dengan cara memberikan bantuan yang diperlukan partisipan mengenai penyakit dan proses rehabilitasinya sesuai yang diperlukan partisipan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 679,
"width": 466,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Saat wawancara, peneliti telah berusaha untuk menghindari hal-hal yang bersifat evaluatif terhadap informasi yang diberikan partisipan dengan cara tidak menggunakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 469,
"height": 79,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "pengetahuan yang dimilki terkait dengan fenomena yang digali. Pengambilan partisipan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Strubert dan Carpenter (2003) menyatakan bahwa purposive sampling yaitu pemilihan individu sebagai partisipan dalam penelitian berdasarkan pengetahuan dan kemampuannya tentang fenomena yang akan dikaji dan bersedia untuk membagi pengetahuan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 168,
"width": 470,
"height": 95,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jumlah partisipan semuanya yaitu 7 orang pasien stroke yang rawat jalan di poliklinik neurologi Rumah Sakit William Booth Surabaya. Pada tahap analisis peneliti mulai mengidentifikasi tema-tema terkait dengan pengalaman pasien stroke ini dengan perubahan kualitas hidupnya berdasarkan data transkrip wawancara dan catatan lapangan (field note) dan melakukan validasi dengan partisipan guna mendapatkan data yang akurat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 280,
"width": 467,
"height": 79,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil itu peneliti mulai membuat narasi secara luas dan mendalam tentang fenomena yang diteliti. HASIL PENELITIAN Karakteristik Partisipan Sebanyak 7 orang partisipan berpartisipasi dalam penelitian ini. Usia mereka bervariasi antara 55 tahun sampai dengan 71 tahun. Jenis kelamin partisipan kebanyakan laki-laki yaitu sebanyak 4 orang dan perempuan sebanyak 3 orang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 376,
"width": 467,
"height": 79,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Variasi tingkat pendidikan partisipan adalah dari tingkat SLTA sampai tingkat perguruan tinggi (akademi). Kebanyakan partisipan beragama islam yaitu 5 orang, satu orang penganut kepercayaan dan satu orang lagi beragama Kristen Katolik. Para partisipan pernah menjalani rawat inap di Rumah Sakit William Booth Surabaya, dan saat ini masih menjalani rawat jalan di poliklinik saraf Rumah Sakit William Booth, Surabaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 472,
"width": 468,
"height": 78,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Saat ini semua partisipan sudah tidak bekerja lagi, riwayat pekerjaan partisipan bervariasi yaitu pegawai negeri sebanyak 2 orang, karyawan swasta sebanyak 2 orang, wiraswasta sebanyak 1 orang dan ibu rumah tangga 2 orang. Tentang status pernikahan mereka adalah 4 orang menikah, satu orang janda dan 2 orang duda semuanya tinggal bersama keluarga.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 567,
"width": 470,
"height": 127,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Lamanya menderita stoke bervariasi yaitu antara 1 bulan sampai 2 tahun. Analisis Tematik Ada 4 tema yang teridentifikasi dari hasil wawancara. Tema-tema tersebut yaitu; (1) menjadi terbatas dalam melakukan aktivitas sehari-hari, (2) merasakan penderitaan dan perubahan makna hidup karena keterbatasan dan kehilangan, (3) berbagai respon psikologis terhadap kehilangan dan penurunan kontak sosial setelah menderita stroke, (4) setiap pasien stroke membutuhkan pelayanan kesehatan yang profesional. Menjadi terbatas dalam melakukan aktivitas sehari-hari banyak diungkapkan oleh para partisipan dalam studi ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 456,
"height": 95,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hampir semua partisipan menyatakan bahwa saat ini kehidupan yang mereka jalani sangat berbeda dengan kehidupan mereka sebelum mengalami stroke. Dengan kata lain, mereka menyatakan bahwa mereka tidak sebebas seperti dulu sebelum sakit. Aktivitas sehari-hari para partisipan yang hampir selalu dilakukan secara mandiri, diantaranya berdiri, berjalan, kebersihan diri, berpakaian, dan berbicara dengan orang lain menjadi terbatas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 184,
"width": 470,
"height": 95,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Para partisipan banyak mengungkapkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena adanya kelemahan fisik seperti berdiri dan berjalan, gangguan bicara dan gangguan daya ingat (memori). Berbagai kelemahan dan gangguan ini menyebab mereka kurang mampu mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan kata lain, mereka memerlukan pertolongan atau bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasarnya sehari- hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 296,
"width": 466,
"height": 79,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Salah satu partisipan dalam menyatakan keterbatasannya dalam bergerak dan berjalan adalah bila ingin menuju tempat tertentu (kamar mandi) dirinya merasa sudah bergerak ke arah yang dituju namun tidak pernah sampai pada tujuan karena partisipan ini berjalan miring. Berikut ungkapannya sebagai berikut: “Maaf, saya malu sebenarnya ingin bercerita, Ya saya beginilah saya mas, saya sekarang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 392,
"width": 470,
"height": 63,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Saya tidak bisa ngapa-ngapain seperti yang mas liat. Saya tidak bisa jalan maju lurus, jalan saya miring kiri, ya kalo ke kamar mandi tak pas ketemu pintu, pintu tak dapat saya raba dapatnya tembok ya gitulah mas, jadinya saya kembali cari pintu agar bisa kekamar mandi, jalan saya miring-miring tak bisa lurus he … ya gitu mas. (P1).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 472,
"width": 462,
"height": 110,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian yang terkait dengan hal diatas yaitu penelitian Morrison dkk. (2008). Penelitian tersebut dilakukan pada 16 pasien tumor otak dengan metoda exploratory design involving semi-structured interviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu tema yang didapat yaitu stigma tentang Mind-Body Illness, yang menyebabkan mereka terbatas dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Akibat adanya tumor otak yang menyebabkan mereka mengalami kelumpuhan, gangguan pendengaran, bicara dan lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 599,
"width": 450,
"height": 79,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Bahkan dari partisipan tersebut ada yang mengalami gangguan kognitif yang justru merasa dirinya tidak mampu melakukan semua aktivitas sehari-harinya. Merasakan penderitaan dan perubah an makna hidup karena keterbatasan dan kehilangan Keterbatasan akibat adanya gangguan fisik, gangguan bicara dan gangguan memori menyebabkan partisipan merasakan adanya penderitaan lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 695,
"width": 429,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hal ini sama dengan laporan LeMone dan Burke (2008) yang mengatakan bahwa",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 470,
"height": 63,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "manifestasi klinik yang sering terjadi pada pasien paska serangan stroke adalah kelemahan pada alat gerak, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, gangguan komunikasi, sakit kepala dan gangguan keseimbangan. Penderitaan dalam hal ini adalah penderitaan psikologis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 152,
"width": 465,
"height": 31,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penderitaan psikologis terjadi akibat ketidakmampuan partisipan dalam melakukan apa yang ingin dilakukan berkaitan dengan keterbatasan akibat menderita stroke.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 184,
"width": 462,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penderitaan tersebut diantaranya adalah merasakan hidup mereka tidak dihargai, tidak diperhatikan dan tidak berguna. Beberapa partisipan merasa bahwa hidupnya tidak dihargai karena keadaan ketidakmampuan fisiknya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 248,
"width": 432,
"height": 95,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Selain itu, para partisipan tersebut menjadi lebih sensitive karena kelemahan fisik mereka. Sebagai contoh, jika ada orang berkelompok dan bercengkrama, mereka merasakan bahwa apa yang dibicarakan itu adalah terkait dengan gangguan dan kelemahan yang mereka alami atau dalam hal ini mereka memiliki sikap paranoid terhadap orang lain. Hal ini sangat mengganggu kestabilan mental dan perasaan mereka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 360,
"width": 463,
"height": 63,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Mereka menjadi menarik diri dari lingkungan, jarang keluar rumah, jarang mengikuti acara- acara bersama. Kadang menyalahkan diri- sendiri dan membandingkan keadaan dirinya yang berbeda dengan orang lain. Ini membuat kebanyakan partisipan merasa semakin tidak diperhatikan dan tidak dihargai.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 440,
"width": 467,
"height": 79,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pernyataan-pernyataan partisipan berkaitan dangan hal tersebut adalah sebagai berikut : “Ngomomg dengan orang lain saya malas karena ngomong saya berat…. Jadi malas ngomong mas…….. ya jarang keluar….. Saya merasa ……. tak dianggap ya bisa nya…. ngomel dalam hati …….. giitu mas …... “S aya tak miliki apa-apa, jalan saya miring kan mas….. ya seperti tak dianggap…… saya tak bisa mas….",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 535,
"width": 467,
"height": 111,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "dikatakan mengganggu ya menggagu rasanya gangguannya karena fisik saya seperti ini…. Saya kok tak kayak dia saya tak bisa kadang saya dicandai bapak stroke jangan sampai suruh dia ….. ya kayak gitu mereka kapada saya……. Mas……..(P1). Terkait dengan hal ini, penelitian yang pernah dilakukan oleh Bays (2001) pada 13 pasien 3 bulan paska serangan stroke di Teaching Hospital in a Central Canadian Metropolis, melaporkan bahwa salah satu tema yang muncul adalah penderitaan pasien stroke akibat keterbatasan dan kehilangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 663,
"width": 450,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Lebih lanjut dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa pasien setelah mendapatkan serangan stroke akan merasa bahwa hidupnya tidak berguna seperti sebelumnya. Penelitian lain yang berkaitan dengan psikologis pasien paska serangan stroke yaitu",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 470,
"height": 63,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Gupta, dkk. (2008) pada 30 pasien 3 bulan sampai 30 bulan paska serangan stroke di unit rehabilitasi neurologi rumah sakit di India melaporkan bahwa sebagian besar pasien menderita tekanan psikologis akibat adanya gangguan fisik seperti kelemahan alat gerak, gangguan bicara dan ingatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 152,
"width": 469,
"height": 79,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Masalah psikologis yang dialami diantaranya stress dan depresi. Berbagai respon psikologis terhadap kehilangan dan penurunan kontak sosial setelah menderita stroke Kelemahan dan kehilangan beberapa fungsi tubuh partisipan setelah menderita serangan stroke menyebabkan munculnya berbagai respon emosi para partisipan dalam penelitian ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 248,
"width": 459,
"height": 79,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Respon emosi yang terjadi lebih mengarah pada kurangnya kemampuan partisipan dalam beradaptasi dengan keadaannya sekarang. Partisipan mengungkapkan adanya perasaan malu, marah, sedih dan merasa terasing atau mengisolasi diri dari kehidupan sosial. Sebelum sakit (menderita stroke) partisipan aktif dalam kegiatan kegiatan dan hubungan sosial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 344,
"width": 471,
"height": 79,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sekarang setelah menderita stroke dengan berbagai kelemahan seperti kelemahan alat gerak (kaki dan tangan) dan gangguan bicara sebagai sarana komunikasi. Para partisipan menceritakan bahwa mereka menjadi terbatas dalam mempertahankan hubungan sosialnya dengan banyak orang. Hal ini berakibat pada kebanyakan partisipan menarik diri dari lingkungan sosialnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 440,
"width": 468,
"height": 63,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Seperti ungkapan partisipan 2, 4 dan 6 yang merasa malu dengan keadaannya sekarang (setelah menderita serangan stroke). Mereka mengungkapkan emosinya melalui rasa malu dan memilih untuk lebih banyak diam. Pernyataan partisipan yang mendukung pernyataan tersebut diatas adalah sebagai berikut: “Saya merasa malu….",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 519,
"width": 465,
"height": 79,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "saya malu tampil didepan teman-teman, dulu saya jadi subdin kok jadi gini jadi kere, uang saya habis semua (P2) “Saya merasa tak enak…. merasa malu, (dengan suara pasrah dan sikap menunduk) (P4) “Ya…bagaim ana kemampuan saya, saya malu dengan keadaan seperti ini... kenapa kok jadi begini apa yang bisa saya buat ….. (P6) Penelitian yang sama dengan hasil penelitian ini yaitu penelitian oleh Pilkington (2000).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 615,
"width": 469,
"height": 79,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian tersebut menggunakan metoda longitudinal and descriptive exploratory design, pada 14 pasien paska serangan stroke. Penelitian tersebut melaporkan bahwa salah satu tema yang didapatkan yaitu respon emosi akibat keterbatsan dan kehilangan. Beberapa partisipan mengungkapkan perasaan malu akibat adanya perubahan dalam hidup mereka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 466,
"height": 63,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Perubahan tersebut terjadi akibat adanya perjalanan penyakit stroke yang diderita oleh partisipan. Perasaan malu yang diungkapkan oleh beberapa partisipan lebih merupakan ungkapan mereka akibat kecacatan dan gangguan komunuikasi yang dialami oleh mereka. penelitian oleh Lynon, dkk.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 152,
"width": 465,
"height": 95,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(2008) pada 9 pasien stroke di Cicago, USA, melaporkan bahwa ada 4 tema yang dihasilkan dalam kaitannya dengan hubungan sosial yaitu dukungan sosial, komunikasi, kemandirian dan perubahan peran. Dalam penelitian tersebut kebanyakan partisipan mengungkapkan perasaan stress dalam melakukan hubungan sosial. Hal tersebut berkaitan dengan gangguan komunikasi dan menurunnya kemandirian pasien setelah menderita stroke.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 264,
"width": 467,
"height": 79,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penyebab lain didapatkan bahwa partisipan mengalami perubahan peran akibat adanya kecacatan atau keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari- hari. Pada intinya pasien dalam penelitian ini membutuhkan dukungan sosial dalam melakukan komunikasi dengan lingkungan sosial mereka. Setiap pasien stroke membutuhkan pelayanan kesehatan yang professional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 360,
"width": 470,
"height": 111,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Beberapa partisipan menceritakan pengalamannya terkait dengan pelayanan kesehatan yang sudah diterima selama ini, sehingga mereka mempunyai harapan-harapan terhadap pelayanan kesehatan. Pengalaman tersebut antara lain kebutuhan mereka terkait dengan pemberian penyuluhan kesehatan, pelayanan yang kurang bermutu dan adanya harapan partisipan untuk memperoleh pelayanan yang lebih baik. Keluhan yang disampaikan sangat beragam. Ada yang melihat dari minimnya informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 488,
"width": 470,
"height": 78,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Prilaku tenaga (perawat) yang tidak ramah sampai kepada ketidak tahuan pasien akan pelayanan apa yang mereka seharusnya dapatkan. Namun, intinya semua partisipan dalam penelitian ini memiliki keinginan untuk mendapatkan pelayanan yang ramah, informasi yang baik serta lingkungan yang baik. Berikut ungkapan partisipan tentang hal tersebut : “…orang penyakit dalem, susternya galak terus omelin saya,….",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 583,
"width": 468,
"height": 79,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "tapi orang bagian saraf lebih cuek, tidak omelin saya. (P1) Pelayanan kesehatan termasuk keperawatan ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Deeny dan Mc Crea (1991), yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory diperoleh hasil bahwa pemenuhan kebutuhan fisik yang lebih dominan dari pada kebutuhan psikologis dan sosial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 679,
"width": 466,
"height": 31,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kebutuhan tersebut sering tidak teridentifikasi. Menurut mereka hal ini dikarenakan perawat mungkin kurang mempunyai keterampilan yang diperlukan untuk membangun",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 451,
"height": 47,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "hubungan yang baik dengan pasien sehingga masalah-masalah psikologis dan sosial pasien kurang bisa tergali dengan baik. Hal ini akan berdampak pada pemecahan masalah psikologis pasien.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 136,
"width": 456,
"height": 95,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian lain yang terkait dengan pelayanan kesehatan yaitu penelitian oleh Rozmovits, Rose dan Ziebland (2004), mereka melakukan penelitian kualitatif tentang kebutuhan pasien setelah penanganan kanker kolorektal di rumah-rumah sakit yang memberikan pelayanan pada pasien kanker kolorektal. Melalui survei dan wawancara mendalam didapatkan bahwa 35 (70%) rumah sakit menyediakan secara detil rencana tindak lanjut perawatan dari penyakit tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 248,
"width": 449,
"height": 95,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Dari semua rumah sakit tersebut yang memberikan pelayanan tindak lanjut, hanya 3 rumah sakit yang memberikan alternatif pilihan tentang tipe tindak lanjut. Dalam penelitian ini kebanyakan partisipan menyoroti tentang berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada diri mereka setelah menderita stroke. Pelayanan yang mereka dapatkan hanya pemberian obat tanpa penjelasan kelanjutan dari pengonbatan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 360,
"width": 462,
"height": 95,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kurang mendapatkan latihan fisik untuk meningkatkan kemampuan fungsional, kurang mendapat perhatian dalam aspek perubahan pola hidup saat setelah mereka dirumah. Dari hal tersebut mereka membutuhkan penjelasan yang terinci tentang aturan pengobatan, perawatan serta pengaturan pola hidup yang menunjang proses penyembuhan mereka termasuk pola perubahan hidup yang harus mereka lakukan dirumah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 472,
"width": 471,
"height": 94,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penelitian lain tentang pentingnya pemberian informasi seperti yang dilakukan oleh Sahay, Gray dan Fitch (2000) dengan pendekatan kualitatif. Mereka meneliti tentang persepsi dan kepuasan pasien tentang kualitas perawatan, informasi yang telah diterima, termasuk pembuatan keputusan dan manajemen jangka panjang dari penyakitnya di Klinik Pusat Kanker Regional di Toronto. Hasilnya secara umum pasien telah merasa puas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 583,
"width": 469,
"height": 111,
"page_number": 10,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tetapi beberapa pasien merasa tidak puas dengan informasi tentang manajeman jangka panjang penyakitnya. Mereka mengharapkan adanya kejelasan informasi tentang perawatan penyakitnya. Sama halnya dengan penelitian ini yang membutuhkan informasi yang lengkap dan rinci. Penelitian ini telah menyimpulkan pelayanan kesehatan yang profesional sebaiknya berasumsi bahwa pasien mempunyai kesulitan dalam mengelola penyakitnya dan mendiskusikan dengan pasien mengenai masalah yang dihadapinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 468,
"height": 95,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "SIMPULAN Paska serangan stroke menjadikan partisipan terbatas dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kehilangan kemampuan untuk bergerak dan berjalan, kehilangan kemampuan berbicara dan mengingat. Penderitaan lainnya yang dirasakan pasien setelah mendapatkan serangan stroke adalah masalah psikologis diantaranya merasa tidak berguna, tidak diperhatikan dan tidak dihargai, berbagai respon emosional lainnya muncul akibat adanya keterbatasan baik fisik maupun fungsional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 184,
"width": 455,
"height": 79,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Respon tersebut diantaranya malu, marah dan isolasi diri. Setiap partisipan membutuhkan pelayanan kesehatan yang profesional. Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi pelayanan untuk memperbaiki kondisi fisik secara professional dan standard saat pasien dirawat untuk mencegah bertambah beratnya gejala sisa berupa gangguan fungsional tubuh saat pasien pulang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 280,
"width": 471,
"height": 95,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakannya penelitian lebih lanjut tentang kualitas hidup pada pasien paska serangan stroke dengan rentang umur di bawah 50 tahun yang masih produktif dengan jumlah partisipan yang lebih bervariasi dari segi pekerjaan dan pendidikan. REFERENSI Ahlsio, B., Britton, M., Murray. V dan Theorell, T. (2008). Disablement and quality of life after stroke, http://stroke.ahajournals.org, diperoleh tanggal 27 Februari 2019 Ahmad, Sitti Airiza, (2000).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 392,
"width": 454,
"height": 95,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Stroke di Indonesia.http://www.pdpersi.co.id, diperoleh tanggal 11 Agustus 2018. Ayatollahi, P., Nafissi, S., Eshraghian, M., Kaviani, H., dan Taraxi, A. (2007). Impact of depression and disability on quality of life in Iranian patiens with multiple sclerosis, http://online.segepub.com, diperoleh tanggal 25 Maret 2019 Bader & Littlejohns (ed), (2004). American association of neuroscience nurse core curriculum for neuroscience nursing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 504,
"width": 469,
"height": 94,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "edisi keempat, St. Louis : Elsivier, Inc. Bays, T. dan Cathy, L. (2001). Quality of life of stroke survivors, http://allbusiness.com, diperoleh tanggal 25 Maret 2019), Bays, C.L. (2001). Quality of life of stroke survivors : a research synthesis, Publication: http://www.allbusiness.com/journal- neuroscience-nursing/, diperoleh tanggal 25 Juni 2019. Black, M.J & Hawks, H.J. (2005). Medical- surgical nursing: clinical management for positive outcome.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 615,
"width": 452,
"height": 79,
"page_number": 11,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(7 th ed). St.Louis: Elsevier Inc. Bungin, B. (2003). Analisis Data Kualitatif : Pemahaman Filosofi dan metodologis kearah penguasaan model aplikasi, Jakarta : Raya Grafindo Persada Carpenito, J.L. (1997). Application to clinical practice. (7 th ed). Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers. Castro, A. J., Marchut, M.P., Neafsey, E.J., & Wurster, R.D. (2002).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 473,
"height": 79,
"page_number": 12,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Neuroscience an outline approach. Philadelphia : Mosby Cella, D. (1998). Quality of life. New York : Oxford University Press. Corring, D.J., dan Cook, J.V. (2007). Use of qualitative methods to explore the quality of life construct from a consumer perspestive, http://psychcervices.psychiatryonline.org. diperoleh tanggal 27 Februari 2009 Craven, F.R, & Hirnle, J.C. (2007). Fundamentals of nursing: Human health and function.(5 th ed).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 168,
"width": 464,
"height": 95,
"page_number": 12,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Philadelphia: Lippincott william & Wilkins. Creswel, J.W. (1998). Qualitative inquiry and research design. London : Sage Publications Danim,S. (2003). Menjadi Peneliti Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta David, Osoba. (2004). The Concept of Quality of Life in Oncology http://www.doiserbia.nbs.bg.ac.yu/ft.aspx ?id=0354-731004 031660, Diperoleh tanggal 27 Februari 2019 Dochterman, J.M., dan Bulechek, G.M., (2004). Nursing intervention clasification.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 280,
"width": 467,
"height": 79,
"page_number": 12,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(4th ed), St Louis : Mosby Draver, T. (1997). Nursing Perspectives on Quality of Life, USA: Routledge. Edward, C. F., Melzer, D.O. (2007). Quality of life on diabetis patients http://proquest.umi.com/pqdweb?index=9 &dids, diperoleh tanggal 27 Februari 2019 Fisher, M. & Bogousslavsky, J. (1999). Current review of cerebrovascular disease. edisi ketiga, Philadelphia: Current Medecine, Inc. Forsberg. W. dan Blomstrand, C. (2004).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 376,
"width": 462,
"height": 79,
"page_number": 12,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Psychological well-being of spouses of stroke patients during the first year after stroke, http://www.ncbi.nlm.nih.gov, diperoleh tanggal 6 Maret 2019 Geoffrey, A.D., Marc, F., Malcolm, M., dan Stephen,M.D.(2008). Stroke, http://proquest.umi.com/pqdweb?, diperoleh tanggal 4 Maret 2019 Gupta, dkk. (2008); Quality of life and psychological problems in patients undergoing neurological rehabilitation,",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 456,
"width": 459,
"height": 31,
"page_number": 12,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://www.annalsofian.org, diperoleh tanggal 25 Juni 2019 Hackett, M.L., Duncan, J.R., Anderson, C.S., Broad, J.B dan Bonita, R. (2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 504,
"width": 470,
"height": 94,
"page_number": 12,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Health related quality of life among long term survivors of stroke, http://stroke.ahajournale.org, diperoleh tanggal 27 Februari 2019 Hampton, N.Z. & Qin-Hilliard, D.B. (2004). Demensions of quality of life for Chinese adults with spinal cord injury: A qualitative study, http://www.informaworld.com, 2009 Hickey, V.J. (1997). The clinical practice of neurological and neurosurgical nursing. (4 th ed). Philadelphia: Lippincott william & Wilkins. Ignatavicius, D.D",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 615,
"width": 469,
"height": 95,
"page_number": 12,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "& Workman, M.L. (2006). Medical-surgical nursing: Critical thingking for colaborative care. St.Louis: Elsevier Inc. Jarvis, C. (2000), Physical examination and health assessment., 3th ed, Philadelphia, WB Saunders Company. Lazarus, R. dan Folkman, S. (1984). Stress appraisal and coping. New York : Springer Publishing Company. Lemone, P & Burke, M.K. (2008). Medical- surgical nursing: Critical thinking in client care. St.Louis: Cummings Publishing Company Inc. Lewis, D., Heitkemper, L & Dirksen, V. (2000). Medical Surgical",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 341,
"height": 15,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Nursing : Assessment and Management of Clinical Problem, St.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 104,
"width": 455,
"height": 79,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Louis, Missouri : Mosby, Inc. Lynch, E.B., Butt, Z., Nowinski, C.J., Heinemann, A. dan Victorson, D. (2008). Qualitative study of quality of life after stroke the importance of social ralationships, http://stroke.ahajournals.org, diperoleh tanggal 27 Februari 2019 Lynon, E.B., Butt, Z., Heinemann, A., Victorson, D., Nowinski, C.J., Perez, L., dan Cella, D. (2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 200,
"width": 468,
"height": 111,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "A qualitative study of quality of life after stroke: The importance of social relationships, J Rehabil Med 2008; 40: 518 – 523 Lynon, dkk. (2008); A qualitative study of quality of life after stroke: The importance of social relationships, J Rehabil Med. Marcel, P., Port, I.V., Maas, C., Forstberg, G., Lindemen, E. (2008). Psychological symptoms and personality characteristics affect quality of life after stroke, http://www.americanhearth.org, diperoleh tanggal 7 Maret 2019 Miles, and Huberman. (1992). Analisa Data Kualitatif, Alih Bahasa Tjetjep R.R, Jakarta : UI – Press Misbach & Kalim, (2006).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 328,
"width": 453,
"height": 95,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Stroke mengancam usiaproduktif. http://www.medicastore.com, diperoleh tanggal 11 Agustus 2019 Moleong, L.J. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Edisi revisi, Bandung: PT Rosdakarya Moorhead, S., Johnson, M., dan Maas, M. (2004). Nursing outcome clasification. 3rd ed, St Louis : Mosby Morrison, M.M., Ferrel, B.R., Broaddus, W.C., dan Gammon, D., (1998). The brain tumor experience and quality of life: a qualitative study, http://www.entrepreneur.com, Niemi, M.L.,",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 440,
"width": 465,
"height": 79,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Laaksonen, R., Kotila, M. dan Waltimo, O. (1988). Quality of life 4 years after stroke, http://stroke. ahajournale.org, diperoleh tanggal 27 Februari 2019 Patel, M.D., McKevitt, C., Lawrence, E., Rudd, A.G. dan Wolfe, C.D.A. (2007). Clinical determinants of long-term quality of life after stroke, http://ageing.oxfordjournale.org, diperoleh tanggal 27 Februari 2019 Pollit, D.F. & Beck, C.T. (2006).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 535,
"width": 471,
"height": 95,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Essentials of nursing research : methods, apprasial and utilization (6th ed.). Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins Smeltzer , C.S., & Bare, R. (2008). Brunner & suddarth’s texbook of medical-surgical nursing. (11 th ed). Philadelphia: Lippincott and Wilkins. Stommel, T and Wills, W. (2004). Clinacal Research Consepts and Principles for Advanced Practice Nurse, New York : Lippincott Williams & Wilkins Strubert, H.J. & Carpenter,D.R. (2003).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 647,
"width": 447,
"height": 15,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Qualitative Research in Nursing. 3rd edition, Sydney : Lippincott Williams & Wilkins",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 679,
"width": 113,
"height": 15,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "INTERNET SOURCES:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 695,
"width": 440,
"height": 15,
"page_number": 13,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "-------------------------------------------------------------------------------------------",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 200,
"height": 31,
"page_number": 14,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3% - lib.ui.ac.id › file <1% - stikeswilliambooth.ac.id › index",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 104,
"width": 314,
"height": 255,
"page_number": 14,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1% - ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id › index › dksm <1% - www.coursehero.com › file › 135499825 <1% - pubmed.ncbi.nlm.nih.gov › 20945810 <1% - wilayah2.imfi.or.id › uncategorized › la tihan <1% - adoc.pub › bab -1-pendahuluan-stroke-secara-nyata <1% - 123dok.com › article › kualitas -hidup-bab-ii <1% - repository.uir.ac.id › 2206 › 1 1% - stikesyarsimataram.ac.id › sys - content › uploads <1% - www.sampoernauniversity.ac.id › id › penelitian <1% - selfyanie.wordpress.com › 2011/09/02 › catatan <1% - yasbin- tarakan.blogspot.com › 2014 › 12 <1% - digilib.uinsby.ac.id › 10718 › 6 <1% - text- id.123dok.com › document › eqop7n7z1 <1% - digilib.un isayogya.ac.id › 2256 › 1 <1% - www.pfimegalife.co.id › literasi -keuangan <1% - kunarovashi.blogspot.com › 2022 › 04",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 360,
"width": 332,
"height": 174,
"page_number": 14,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "9% - 123dok.com › article › analisis -tematik-hasil <1% - decode.uai.ac.id <1% - www.coursehero.com › file › p6hj952 <1% - www.mastah.org › mengapa-manusia-harus-melakukan 4% - 123dok.com › article › interpretasi -hasil-penelitian <1% - eprints.poltekkesjogja.ac.id › 6186/4/4 <1% - yoursay.suara.com › lifestyle › 2022/02/03 <1% - repository.uksw.edu › bitstream › 123456789/12810/3 <1% - eprints .poltekkesjogja.ac.id › 3661/3/3 <1% - 123dok.com › article › bagi -peneliti-selanjutnya <1% - www.ahajournals.org › doi › pdf",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 535,
"width": 208,
"height": 15,
"page_number": 14,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "<1% - journals.sagepub.com › doi › abs",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 551,
"width": 300,
"height": 47,
"page_number": 14,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "<1% - www2.asha.org › articlesummary <1% - adoc.pub › bungin -burhan-analisis-data-kualitatif <1% - cmc.marmot.org › Record",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 599,
"width": 305,
"height": 111,
"page_number": 14,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "<1% - pubmed.ncbi.nlm.nih.gov › 17287382 <1% - 123dok.com › article › daftar -pustaka-tesis-i-made <1% - books.apple.com › us › book <1% - openlibrary.org › books › OL12110717M <1% - www.yumpu.com › da › document <1% - www.ahajournals.org › doi › 10 <1% - www.amazon.com › Clinical -Practice-Neurological",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 321,
"height": 111,
"page_number": 15,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "<1% - openlibrary.org › books › OL7863445M <1% - www.georgiacompanyregistry.com › companies › terry <1% - pubmed.ncbi.nlm.nih.gov › 18758667 <1% - www.ncbi.nlm.nih.g ov › pmc › articles <1% - pubmed.ncbi.nlm.nih.gov › 33068145 <1% - www.semanticscholar.org › paper › Quality -of-life-4 <1% - www.scirp.org › (S(i43dyn45teexjx455qlt3d2q",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 184,
"width": 273,
"height": 47,
"page_number": 15,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "<1% - europepmc.org › article › MED <1% - archive.org › details › essentialsofnurs00den i <1% - books.google.com › books › about",
"type": "Text"
}
] |
fad37400-7ad8-f897-8495-ee093e65ae6b | https://online-journal.unja.ac.id/jaku/article/download/10812/6527 | [
{
"left": 170,
"top": 28,
"width": 356,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN UNIVERSITAS JAMBI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 44,
"width": 201,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 5 No. 3 Juli – September 2020: 158-168",
"type": "Text"
},
{
"left": 439,
"top": 60,
"width": 92,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e-ISSN 2460-6235 p-ISSN 2715-5722",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 70,
"width": 163,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "https://online-journal.unja.ac.id/jaku",
"type": "Text"
},
{
"left": 516,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "158",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 95,
"top": 98,
"width": 411,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DETECTION OF FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING USING THE PERSPECTIVE OF",
"type": "Section header"
},
{
"left": 219,
"top": 116,
"width": 160,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "THE FRAUD PENTAGON THEORY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 116,
"top": 151,
"width": 366,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DETEKSI FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF TEORI FRAUD PENTAGON",
"type": "Section header"
},
{
"left": 286,
"top": 197,
"width": 26,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Oleh:",
"type": "Text"
},
{
"left": 217,
"top": 213,
"width": 163,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jullani 1) , Mukhzarudfa 2) dan Yudi 2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 138,
"top": 236,
"width": 322,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1) Alumni Magister Ilmu Akuntansi Pascasarjana Universitas Jambi Tahun 2020",
"type": "Text"
},
{
"left": 194,
"top": 248,
"width": 212,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2&3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 261,
"width": 358,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Email: [email protected] 1) [email protected] 2) [email protected] 3)",
"type": "Text"
},
{
"left": 272,
"top": 311,
"width": 54,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 328,
"width": 469,
"height": 115,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The purpose of this research is to examine the effect of fraud pentagon theory in explaining of fraudulent financial on Indonesian companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2016-2018. This study uses 10 (ten) independent variables to achieve this objective, namely: financial stability, external pressure, auditor opinion, audit committee, change in auditors, rationalization, changes in directors, independent board of commissioners , political connections and CEO duality. The dependen variable used is fraudulent financial reporting proxied by restatement of annual report. The study population uses companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2016-2018 period . The result shows that the audit opinion variable have an influences fraudulent financial reporting, while the variables of financial stability, external pressure, audit committee, auditor turnover, rationalization, change of directors, independent commissioners, political connections and CEO duality do not have an effect on fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 451,
"width": 468,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: Fraud, Fraudulent Financial Reporting, Fraud Pentagon, Fraud Diamond, Fraud Triangle, Financial Restatement",
"type": "Text"
},
{
"left": 273,
"top": 505,
"width": 51,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 522,
"width": 469,
"height": 130,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris yaitu mendeteksi fraudulent financial reporting dengan menggunakan perspektif teori fraud pentagon pada perusahaan Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2016-2018. Penelitian ini menggunakan 10 (Sepuluh) variabel independen, yaitu: stabilitas keuangan, tekanan eksternal, opini auditor, komite audit, pergantian auditor, rasionalisasi, pergantian direksi, dewan komisaris independen, koneksi politik dan CEO duality . Variabel dependen yang digunakan adalah fraudulent financial reporting yang diproksikan dengan penyajian kembali laporan keuangan. Populasi penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2016-2018. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel opini audit berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting , sedangkan variabel stabilitas keuangan, tekanan eksternal , komite audit, pergantian auditor, rasionalisasi, pergantian direksi, dewan komisaris independen, koneksi politik dan CEO duality tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 664,
"width": 468,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci: Fraud, Fraudulent Financial Reporting, Fraud Pentagon, Fraud Diamond, Fraud Triangle, Financial Restatement",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 38,
"width": 424,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Jambi Vol. 5, No. 3, Juli – September 2020: 158-168",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 796,
"width": 19,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "159",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 65,
"top": 67,
"width": 95,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 85,
"width": 93,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.1. Latar Belakang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 102,
"width": 227,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, ringkasan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi dalam setahun periode keuangan perusahaan. Laporan keuangan di buat oleh manajemen dengan tujuan mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan oleh pemilik perusahaan dan informasi dalam mengambil keputusan bagi pihak- pihak di luar perusahaan (Baridwan, 2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 200,
"width": 227,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraudulent financial reporting (FFR) merupakan salah satu kasus kecurangan keuangan yang sering dilaporkan Penipuan laporan keuangan adalah situasi di mana pengungkapan atau informasi seperti yang digambarkan dalam empat laporan keuangan disengaja atau tidak sengaja dihilangkan atau didistorsi oleh para pembuat laporan keuangan (Omar & Din, 2011).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 287,
"width": 227,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Report to the nations (RTTN) asia pacific edition tahun 2018 yang dirilis oleh ACFE melaporkan informasi tentang kerugian yang diakibatkan kecurangan dalam organisasi. Dari 220 kasus yang terjadi di negara asia-pasifik yang menyebabkan kerugian senilai USD 236.000 dan 29 kasusnya terjadi di Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 373,
"width": 227,
"height": 147,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kejahatan kerah putih dan penipuan adalah salah satu ancaman utama bagi bisnis Amerika. Bahkan, sejumlah skandal yang sangat dipublikasikan terkait dengan kasus penipuan yang dilaporkan dalam beberapa dekade terakhir melibatkan perusahaan besar, seperti Enron, World Com, Cen dan t, Adelphia, Parmalat, Royal Ahold, Vivendi dan SK Global (Zainudin & Hashim, 2016) serta baru-baru ini Harry Markopolos (2019) seorang investigator akuntansi amerika serikat menerbitkan laporan bahwa perusahan General Electric diduga telah melakukan manipulasi laporan keuangan hingga $38 miliar bahkan lebih besar dari penipuan yang dilakukan Enron dan WorldCom.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 529,
"width": 227,
"height": 216,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kasus yang terjadi baru-baru ini di indoneisa yang melibatkan perusahaan besar BUMN yaitu Garuda Indonesia yang mana hasil audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terdapat pelanggaran atas dana bersifat piutang tetapi didalam laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018 diakui sebagai pendapatan sehingga melanggar Pasal 69 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM) jis. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa dan pembekuan Surat Tanda Terdaftar (STTD) selama satu tahun kepada Sdr. Kasner Sirumapea (Rekan pada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan ( Member of BDO International Limited )).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 753,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya yang dilakukan oleh Zainudin & Hashim",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 67,
"width": 227,
"height": 205,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2016) adalah menggunakan perspektif yang berbeda dalam mendeteksi FFR. Zainudin & Hashim (2016) menggunakan perspektif rasio sedagkan dalam penelitian ini menggunakan teori fraud pentagon ( pressure, opportunity, rationalization, competence dan arogance) sebagai variabel independent dalam mendeteksi FFR. Variabel dari fraud pentagon tidak bisa secara langsung di teliti melainkan dibantu dengan proksi variabel. Penelitian ini menggunakan variabel proksi stabilitas keuangan (financial stability) , tekanan eksternal (external pressure) , opini auditor (auditor opinion) , jumlah komite audit (audit committe members), pergantian auditor (change of auditor) , rasionalisasi (rationalization) , pergantian direksi (change of director) , dewan komisaris independen (independent board of commissioners), koneksi politik (political connections) dan dua kepemipinan CEO (CEO duality) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 280,
"width": 104,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.2. Rumusan Masalah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 298,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah teori fraud pentagon dapat digunakan dalam mendeteksi fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 355,
"width": 103,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.3. Tujuan Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 373,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan rumusan masalah yang dituliskan maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk membuktikan secara empiris yaitu mendeteksi fraudulent financial reporting dengan menggunakan prespektif teori fraud pentagon.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 454,
"width": 230,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA",
"type": "Table"
},
{
"left": 320,
"top": 465,
"width": 143,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 483,
"width": 111,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1. Tinjauan Pustaka",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 500,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.1. Teori Agensi",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 518,
"width": 227,
"height": 147,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teori agensi menjelaskan hubungan kepentingan yang saling bertentangan antara principle (pemilik) dan agent (manajer). Jensen dan Meckling (1976) memodelkan hubungan antara pemilik dan manajer yang mirip dengan satu antara pelaku dan agen. Pemilik mempekerjakan manajer untuk melakukan tugas-tugas pengendalian perusahaan, dan karena keduanya berusaha untuk memaksimalkan utilitas mereka sendiri dan tertarik pada diri sendiri konflik kepentingan muncul. Karena manajer memiliki kendali efektif terhadap perusahaan, manajer memiliki insentif dan kemampuan untuk mengonsumsi manfaat dengan mengorbankan pemilik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 673,
"width": 230,
"height": 78,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Informasi lebih yang dimiliki agen dalam melaksanakan operasional perusahaan sehingga mengetahui celah-celah lemahnya pengendalian internal di manfaatkan oleh agen untuk melakukan Fraudulent Financial Reporting dan menutupi tindakan kecurangan tersebut sehingga tidak diketahui pemilik (Setiawati dan Baningrum, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 37,
"width": 468,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Deteksi Fraudulent Financial Reporting Dengan Menggunakan Perspektif Teori Fraud Pentagon (Jullani, Mukhzarudfa dan Yudi)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 516,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "160",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 65,
"top": 72,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.2. Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 89,
"width": 232,
"height": 136,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penipuan digambarkan sebagai tindakan apa pun yang dengan sengaja menipu atau salah mengartikan orang lain. Tindakan yang salah dapat dibedakan dan didefinisikan dengan berbagai cara; itu tergantung pada kelas pelanggar (Zainudin, 2016). Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) menjelaskan fraud adalah tindakan melawan hukum secara sengaja dengan tujuan tertentu seperti memanipulasi dan memberikan informasi yang bukan sebenarnya atau bentuk tindakan yang menguntungkan pribadi maupun kelompok dan merugikan pihak lain yang dilakukan pihak tertentu baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 233,
"width": 227,
"height": 119,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "National Commission on Fraudulent Financial Reporting (1987) mendefinisikan fraudulent financial reporting sebagai \"perilaku yang disengaja atau sembrono, apakah tindakan atau kelalaian yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara material . Fraudulent financial reporting melibatkan banyak faktor dan memerlukan penyimpangan yang di sengaja dari catatan perusahaan, seperti label jumlah persediaan, atau transaksi palsu, seperti penjualan atau pesanan fiktif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 360,
"width": 110,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.3. The Fraud Triangle",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 378,
"width": 227,
"height": 181,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraud Triangle pertama kali dikemukan oleh Cressey (1950). Fraud terjadi ketika pelaku memiliki masalah keuangan yang tidak dapat dibagikan, mengeksploitasi peluang dengan risiko rendah untuk tertangkap, dan merasionalisasi bahwa perilaku itu dibenarkan. Masalah keuangan yang tidak dapat dibagikan menyebabkan pelaku menghadapi tekanan (pressure) keuangan yang dirasakan. Sebuah peluang (opportunity) muncul ketika ada kondisi tempat kerja yang buruk seperti kontrol internal yang lemah yang dapat dieksploitasi. Peluang ini menjadi lebih menarik bagi pelaku ketika ada kemungkinan kecil ketahuan. Akhirnya, pelaku merasionalisasi (rationalization) bahwa perilaku tersebut dapat dibenarkan karena dilema pelaku dianggap sebagai pengecualian khusus (Mui & Mailley, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 567,
"width": 93,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.4. Fraud Diamond",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 585,
"width": 227,
"height": 170,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teori fraud diamond penyempurnaan dari teori sebelumnya yaitu fraud triangle, teori ini dikembangkan oleh wolfe dan hermanson, mereka menambah satu elemen yaitu capability . Menurut Wolfe & Hermanson (2004), tidak mungkin terjadi penipuan jika tidak ada yang memiliki kemampuan yang tepat untuk melakukan penipuan. Kemampuan tersebut adalah kualitas individu untuk melakukan penipuan yang mendorong mereka untuk menemukan peluang dan memanfaatkannya. Peluang menjadi titik akses mereka untuk melakukan penipuan. Sementara tekanan dan rasionalisasi dapat menarik seseorang untuk melakukan penipuan, individu itu sendiri harus memiliki kemampuan yang tepat untuk mengidentifikasi peluang agar dia dapat meluncurkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 72,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "taktik penipuan dengan tepat dan mendapatkan manfaat maksimal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 101,
"width": 94,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.5. Fraud Pentagon",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 116,
"width": 227,
"height": 172,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teori fraud pentagon dikenal juga dengan The Crowe’s Fraud Pentagon . Elemen yang ditambahkan dalam teori ini adalah kompetensi (competence) dan arogansi (Arogance) . Kompetensi yang telah dijabarkan dalam teori fraud diamond mempunyai makna serupa dengan kemampuan (capability) . Arogansi atau keangkuhan adalah sikap superioritas dan hak atau keserakahan dari orang yang percaya bahwa kebijakan dan prosedur perusahaan tidak berlaku baginya. Orang seperti itu, mungkin didorong oleh struktur kompensasi agresif, telah sepenuhnya mengabaikan konsekuensi yang diberikan kepada korbannya. Kompetensi dan arogansi memainkan peran utama dalam menentukan apakah seorang karyawan saat ini memiliki apa yang diperlukan untuk melakukan penipuan (Marks, 2014)",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 297,
"width": 114,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2. Kerangka Pemikiran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 489,
"width": 89,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber: Data Olahan",
"type": "Caption"
},
{
"left": 348,
"top": 506,
"width": 143,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Kerangka pemikiran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 523,
"width": 66,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.3. Hipotesis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 541,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang diuraikan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 581,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H1: Stabilitas keuangan berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 607,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H2: Tekanan eksternal berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 633,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H3: Opini auditor berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 659,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H4: Jumlah komite audit berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 685,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H5: Pergantian auditor berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 711,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H6: Rasionalisasi berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 737,
"width": 227,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H7: Pergantian direksi berpengaruh terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 749,
"width": 123,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "fraudulent financial reporting",
"type": "Table"
},
{
"left": 65,
"top": 38,
"width": 424,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Jambi Vol. 5, No. 3, Juli – September 2020: 158-168",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "161",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 65,
"top": 67,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H8: Dewan komisaris independen berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 93,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H9: Koneksi politik berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 119,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H10: CEO duality berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 157,
"width": 157,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. METODOLOGI PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 174,
"width": 93,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.1. Jenis Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 192,
"width": 227,
"height": 89,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode yang digunakan adalah metode deskriptif atau survey deskriptif untuk menggambarkan mengapa fenomena itu terjadi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif yaitu merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya tersusun secara sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 290,
"width": 113,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.2. Populasi dan Sampel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 307,
"width": 227,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang go public dan listing dan terindeks pada Bursa Efek Indonesia (BEI Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019 berjumlah 648 perusahaan dengan laporan tahunan periode tahun 2016-2018. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria:",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 394,
"width": 224,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018",
"type": "List item"
},
{
"left": 68,
"top": 417,
"width": 224,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Perusahaan yang merapkan dan mendapatkan penghargaan atas penerapan ASEAN CG",
"type": "List item"
},
{
"left": 86,
"top": 440,
"width": 206,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Scorecard tahun 2017 dan diteliti selama tahun 2016-2018",
"type": "List item"
},
{
"left": 68,
"top": 463,
"width": 224,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Perusahaan yang telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara lengkap yang telah diaudit selama periode 2016-2018",
"type": "List item"
},
{
"left": 68,
"top": 497,
"width": 224,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Data tersedia lengkap yang berkaitan dengan penelitian",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 526,
"width": 71,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.3. Jenis Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 544,
"width": 227,
"height": 147,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan sumbernya data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu data sekunder dan data primer. Data primer mengacu pada informasi/data yang dikumpulkan oleh tangan pertama peneliti yang mempuyaikaitan dengan variabel peneliti untuk tujuan spesifik penelitan. Data sekunder mengacu pada informasi/data yang diperoleh oleh sumber ada (Sekaran & Bougie, 2016). Peneliti memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan melalui sumber yang telah ada, tidak langsung diperoleh melalui tangan pertama sumber penelitian. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, maka dalam penelitian ini jenis data yang digunakan merupakan data sekunder.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 699,
"width": 144,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4. Metode Pengumpulan Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 717,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menggunakan data sekunder dari perusahaan yang go public dan listing di Bursa Efek Indonesia yang terindeks pada tahun 2016-2018. Data yang digunakan adalah annual reports perusahaan",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 67,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "periode 2016-2018, serta situs web perusahaan, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 96,
"width": 116,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.5. Operasional Variabel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 114,
"width": 111,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.5.1. Variabel Dependen",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 131,
"width": 227,
"height": 90,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel dependen, menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya (Sekaran & Bougie, 2016). Variabel dependen dalam penelitian adalah fraudulent financial reporting yang diproksikan dengan restatemant laporan tahunan yang dilakukan perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 229,
"width": 227,
"height": 61,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.5.2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif ataupun negatif (Sekaran, 2016). Variabel independen didalam penelitian ini adalah:",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 299,
"width": 97,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Stabilitas Keuangan",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 316,
"width": 213,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stabilitas keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan apakah dalam kondisi stabil. Proksi yang digunakan dalam menilai stabilitas keuangan adalah ACHANGE yang merupakan rasio perubahan aset selama 2 tahun untuk melihat bagaimana keadaan asetnya (Bawekes, Simanjuntak, & Daat, 2018).",
"type": "Table"
},
{
"left": 306,
"top": 403,
"width": 91,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Tekanan Eksternal",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 420,
"width": 213,
"height": 101,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tekanan eksternal di proksikan dengan rasio Leverage (LEV) yaitu perbandingan antara total liabilitas dan total aset. Perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi berarti perusahaan memiliki jumlah hutang yang besar dan risiko kredit yang tinggi. Semakin tinggi risiko kredit, semakin besar tingkat perhatian kreditor untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan (Skousen, Smith, & Wright, 2008)",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 530,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Opini Auditor",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 547,
"width": 213,
"height": 90,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Opini auditor kerap kali digunakan sebagai tolak ukur terjadinya indikasi kecurangan yang mungkin terjadi (Aprilia, 2017). Dalam penelitian ini opini audit (OPNADT) diukur dengan variabel dummy. Bernilai 1 apabila perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas selama periode 2016-2018 dan 0 jika perusahaan mendapat opini selain opini tersebut.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 645,
"width": 72,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Komite Audit",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 663,
"width": 213,
"height": 112,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Opportunity merupakan situasi yang memungkin seseorang dalam manajemen melakukan kecurangan. Untuk menghindari praktik pelaporan keuangan yang curang oleh manajemen, perusahaan memerlukan unit pengawas yang mampu memantau operasional perusahaan. Unit pengawas yang umumnya dibentuk oleh perusahaan dalam melakukan pengawasan adalah komite audit. Keberadaan komite audit diharapkan dapat mengurangi terjadinya kecurangan pelaporan",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 37,
"width": 468,
"height": 19,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Deteksi Fraudulent Financial Reporting Dengan Menggunakan Perspektif Teori Fraud Pentagon (Jullani, Mukhzarudfa dan Yudi)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 516,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "162",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 79,
"top": 72,
"width": 213,
"height": 32,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "keuangan (Akbar, 2017). Komite audit (KOMAUD) diukur dengan jumlah komite audit pada perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 112,
"width": 93,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Pergantian Auditor",
"type": "List item"
},
{
"left": 79,
"top": 130,
"width": 213,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pergantian auditor dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan jejak penipuan yang ditemukan oleh auditor sebelumnya. Hal ini menyebabkan perusahaan cenderung mengganti auditor mereka untuk menutupi kecurangan dalam perusahaan (Puspitha & Yasa, 2018). Pergantian auditor diproksikan dengan pergantian kantor akuntan publik (ΔCPA) diukur menggunakan variabel dummy dengan nilai 1 jika terdapat perubahan Kantor Akuntan Publik selama periode 2017- 2018 dan 0 apabila tidak terdapat perubahan kantor akuntan publik selama periode 2016-2018.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 274,
"width": 70,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Rasionalisasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 79,
"top": 291,
"width": 213,
"height": 136,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rasionalisasi adalah bentuk pembenaran oleh manajemen untuk tindakan penipuan yang telah dilakukan (Husmawati, Septriani, Rosita, & Handayani, 2017). Prinsip akrual terkait dengan pengambilan keputusan manajemen dan memberikan wawasan tentang rasionalisasi dalam pelaporan keuangan. Variabel rasio total akrual dapat digunakan untuk menggambarkan alasan yang terkait dengan penggunaan prinsip akrual oleh manajemen (Sunardi & Amin, 2018). Penelitian ini akan menggunakan proksi Total Akrual ke Total Aset (TATA) sebagai proksi rasionalisasi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 435,
"width": 92,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. Pergantian Direksi",
"type": "List item"
},
{
"left": 79,
"top": 453,
"width": 213,
"height": 135,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pergantian direksi terkadang juga terindikasi adanya kepentingan pemegang saham atau kepentingan politik tertentu (Setiawati & Baningrum, 2018). Di sisi lain, pergantian direksi dianggap sebagai upaya dalam mengurangi efektivitas kinerja manajemen karena memerlukan waktu lebih untuk dapat beradaptasi dengan budaya kerja direksi baru (Septriani & Handayani, 2018). Pergantian direksi (DCHANGE) diukur dengan variabel dummy, bernilai 1 apabila terjadi pergantian direksi selama periode 2016-2018 dan 0 jika tidak terdapat pergantian direksi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 597,
"width": 138,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8. Dewan Komisaris Independen",
"type": "List item"
},
{
"left": 79,
"top": 615,
"width": 213,
"height": 101,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Praktik penipuan atau penipuan dapat diminimalkan dengan mekanisme pengawasan yang lebih baik. Dewan independen diyakini dapat meningkatkan efektivitas dewan dalam mengawasi manajemen untuk mencegah penipuan laporan keuangan (Indarto & Ghozali, 2016). Dewan komisaris independen (IND) diukur dengan persentase dari jumlah dewan independen terhadap jumlah komisaris dalam komposisi dewan direksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 718,
"width": 50,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perusahaan.",
"type": "Table"
},
{
"left": 65,
"top": 736,
"width": 79,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9. Koneksi Politik",
"type": "List item"
},
{
"left": 79,
"top": 753,
"width": 213,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perusahaan yang memiliki koneksi politik (POLCEO) jika salah satu dari pimpinan usaha",
"type": "Text"
},
{
"left": 320,
"top": 72,
"width": 213,
"height": 101,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(dewan direksi & dewan komisaris), pemegang saham atau kerabat yang pernah atau sedang memiliki jabatan politik (eksekutif, legislatif dan yudikatif) atau memiliki hubungan dengan politisi dan partai (Matangkin, NG, & Mardiana, 2018). Variabel ini bersifat variabel dummy dimana bernilai 1 (satu) jika perusahaan dengan pimpinan usaha memiliki hubungan politik, bernilai 0 (nol) jika tidak memiliki hubungan politik.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 181,
"width": 65,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10. CEO duality",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 199,
"width": 213,
"height": 124,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CEO duality merupakan proksi dari Arogance yang merupakan sikap superioritas atas hak-hak yang dimiliki dan merasa bahwa pengendalian internal atau kebijakan perusahaan tidak berlaku baginya (Marks, 2014). Dengan begitu metode yang digunakan dalam variabel ini yaitu menggunakan variabel dummy dengan memberikan kode “1” apabila seorang individu komisaris perusahaan juga merangkap sebagai CEO atau dua individu yang berbeda tetapi memiliki hubungan keluarga, dan kode “0” sebaliknya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 331,
"width": 77,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.6. Uji Hipotesis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 349,
"width": 227,
"height": 112,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan ketika variabel dependen adalah nonmetric (Sekaran & Bougie, 2016). Dalam melakukan uji regresi logistik, tidak perlu lagi untuk melakukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel independen karena adanya campuran skala pada variabel independen sehingga asumsi multivariate normal distribution tidak dapat terpenuhi (Ghozali, 2011). berikut model regresi logistik penelitian ini:",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 468,
"width": 203,
"height": 34,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Y = βo + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5Xd+ β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 + β10X10 + ε.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 505,
"width": 37,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimana:",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 519,
"width": 156,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Y = Fraudulent Financial Reporting. βo = Konstanta",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 544,
"width": 126,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "β = Koefisien Regresi Model",
"type": "List item"
},
{
"left": 327,
"top": 559,
"width": 168,
"height": 147,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "X1 = Stabilitas Keuangan X2 = Tekanan Eksternal X3 = Opini Auditor X4 = Jumlah Komite Audit X5 = Pergantian Auditor X6 = Rasionalisasi X7 = Pergantian Direksi X8 = Dewan Komisaris Independen X9 = Koneksi Politik X10 = CEO Duality ε = Error Term Model (variabel residual )",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 720,
"width": 144,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 737,
"width": 107,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.1. Statistik Deskriptif",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 755,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini melakukan pengujian statsitik deskriptif, variabel yang digunakan dalam penelitian diantaranya",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 38,
"width": 424,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Jambi Vol. 5, No. 3, Juli – September 2020: 158-168",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "163",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 65,
"top": 67,
"width": 227,
"height": 101,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "adalah fraudulent financial reporting untuk variabel dependen serta teori fraud pentagon yang diproksikan dengan stabilitas keuangan , tekanan eksternal, opini auditor, jumlah komite audit, pergantian auditor, rasionalisasi, pergantian direksi, dewan komisaris independen,koneksi politik dan CEO duality sebagi variabel independen yang mencakup nilai mean, median, standar deviasi, maksimum dan minimum seperti yang terlihat pada tabel 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 101,
"top": 177,
"width": 157,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Analisa Statistik Deskriptif Variabel Penelitian",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 346,
"width": 115,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.2. Hasil Pengujian Data",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 363,
"width": 123,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.2.1. Uji Multikolonieritas",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 381,
"width": 227,
"height": 101,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji Multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah dalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau kolinearitas antar variable bebas. Uji multikolinearitas data dapat dilakukan dengan matriks korelasi dengan melihat besarnya nilai VIF ( variance inflation factor ) dan nilai tolerance . Suatu model regresi yang bebas multikolinearitas memiliki angka VIF sekitar 1-10 dan angka tolerance mendekati 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 490,
"width": 227,
"height": 44,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil regresi dibawah 10 dan nilai tolerance mendekati 1. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 542,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.2.2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 571,
"width": 227,
"height": 205,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipoteiskan fit dengan data atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal ( blok number = 0) dengan nilai -2 log likelihood pada akhir ( blok number =1). Penurunan nilai antara -2LL awal (initial -2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah akhir menunjukkan bahwa variabel yang dihipotesiskan fit dengan data. Hasil uji Overall Model Fit dari keseluruhan perusahaan menunjukan nilai -2 log likelihood Block 0:Beginning yaitu 87,906 sedangkan pada tabel Block 1 = Method Enter setelah dimasukan variabel independen kedalam model nilai -2 log likelihood berubah menjadi 78,745 atau terjadi penurunan sebesar 9,161. Dengan adanya penurunan nilai -2 log likelihood ini maka ini menunjukan bahwa model regresi untuk penelitian adalah model regresi yang baik atau menunjukkan bahwa variabel yang dihipotesiskan fit dengan data fit",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 67,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "serta penambahan variabel independen kedalam model dapat memperbaiki model fit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 96,
"width": 227,
"height": 119,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.2.3. Menganalisis Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistic ditunjukkan oleh nilai Nagerkelke R Square . Nilai Nagerkelke R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 223,
"width": 227,
"height": 113,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil pengujian nilai Nagerkelke R Square yaitu 0,140 atau 14% yang mana dapat di simpulkan bahwa variabel independen yaitu stabilitas keuangan , tekanan eksternal, opini auditor, jumlah komite audit, pergantian auditor, rasionalisasi, pergantian direksi, dewan komisaris independen, dan dua kepemipinan CEO mampu menjelaskan variabel dependen yaitu fraudulent financial reporting sebesar 14% sedangkan sisanya 86% dijelaskan oleh variabel- variabel lain diluar model.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 344,
"width": 227,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.2.4. Menilai Kelayakan Model Regresi ( Hosmer and Lemeshow)",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 373,
"width": 227,
"height": 193,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test . Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris sesuai dengan model atau dapat dikatakan fit. Jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya yang mana tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Kemudian jika Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit lebih besar dari 0,05 maka artinya hipotesis nol dapat diterima yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau cocok dengan data observasi. Berdasarkan hasil uji hosmer and lemeshow goodness of fit nilainya sebesar 10.750 dan signifikan pada 0.216 yang mana lebih besar dari 0.05 maka hipotesis nol dapat diterima dan dapat dikatakan fit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 575,
"width": 75,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.2.5. Uji Wald",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 592,
"width": 227,
"height": 113,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji Wald digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dengan cara membandingkan nilai statistik Wald dengan nilai pembanding Chi square pada derajat bebas (db) = 1 pada alpha 5%, atau dengan membandingkan nilai signifikan (p-value) dengan alpha sebesar 5% dimana p-value yang lebih kecil dari alpha menunjukkan bahwa hipotesis diterima atau terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 37,
"width": 468,
"height": 19,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Deteksi Fraudulent Financial Reporting Dengan Menggunakan Perspektif Teori Fraud Pentagon (Jullani, Mukhzarudfa dan Yudi)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 516,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "164",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 127,
"top": 72,
"width": 103,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Hasil Uji Wald",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 264,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik seluruh data perusahaan pada tabel 2 di atas, maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 305,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "FFR = -3,886 + -0,100ACHANGE + -0,271LEV + 1,977OPNADT + 0,386KOMAUD + -2,181CPA + 4,581TATA + -0,647DCHANGE + 2.266IND + - 0,563POLCEO + 0,149CEODUAL + ε",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 357,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3. Pembahasan",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 375,
"width": 227,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.1. Pengaruh Stabilitas Keuangan Terhadap",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 387,
"width": 129,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 64,
"top": 405,
"width": 228,
"height": 77,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukan bahwa variabel stabilitas keuangan dengan nilai wald sebesar 0,001 dengan nilai signifikansi 0,969 yang berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa stabilitas keuangan tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 491,
"width": 228,
"height": 170,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SAS No. 99 menyatakan bahwa stabilitas keuangan terancam oleh ekonomi, industri, atau kondisi operasi entitas. Seorang manajer seringkali mendapatkan tekanan dan dituntut untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan dengan mengelola aset dengan baik agar menghasilkan laba yang tingi dan menghasilkan return yang tinggi bagi investor. Pada tabel 1 nilai mean stabilitas keuangan (pertumbuhan aset) hanya 0,07902 atau 7,9% menunjukan bahwa pertumbuhan aset tidak begitu signifikan dapat dikatakan bahwa manajemen tidak serta merta melakukan manipulasi laporan keuangan untuk meningkatkan kepercayaan publik walaupun ada tuntutan dan tekanan, manajemen tetap menjalankan dan mampu menjaga prinsip GCG secara konprehensif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 670,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil ini didukung oleh penelitian penelitian Ulfah dkk (2017). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilia (2017), Siddiq dkk (2017), Apriliana & Agustina (2017), serta Bawekes dkk (2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 733,
"width": 227,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.2. Pengaruh Tekanan Eksternal Terhadap Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 86,
"top": 763,
"width": 206,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas Tekanan eksternal",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 72,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memiliki nilai wald -0,271 dengan nilai signifikansi 0,831 berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa tekanan ekternal tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 135,
"width": 227,
"height": 136,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1 memperlihatkan nilai mean dari tekanan ekternal 0,57796 atau 57,79% menandakan bahwa 57,79% jumlah aset yang dimiliki diperoleh melalui utang, tetapi manajemen tidak melakukan manipulasi laporan keuangan mungkin ini di dukung dengan adanya pengawasan yang efektif yang dilakukan oleh komite audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulfah dkk (2017), Aprilia (2017), Indirani (2017, Setiawati & Baningrum (2018), dan Bawekes (2018) bahwa tekanan eksternal tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 280,
"width": 227,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.3. Pengaruh Opini Auditor Terhadap",
"type": "Table"
},
{
"left": 341,
"top": 292,
"width": 131,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 310,
"width": 228,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas opini audit memiliki nilai wald 4,627 dengan nilai signifikansi 0,031 berada dibawah nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa opini audit berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 385,
"width": 228,
"height": 101,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ulfah dkk (2017) yang menjelaskan bahwa Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas adalah salah satu bentuk pembenaran yang dilakukan auditor atas temuan audit saat proses audit berlangsung, paragraf penjelas ini dapat berupa penegasan atas berbagai perubahan kebijakan sehingga menyebabkan adanya penyajian kembali laporan keuangan atau reklasifikasi berbagai akun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 494,
"width": 227,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.4. Pengaruh Komite Audit Terhadap",
"type": "List item"
},
{
"left": 341,
"top": 507,
"width": 129,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 524,
"width": 228,
"height": 67,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas komite audit memiliki nilai wald 1,071 dengan nilai signifikansi 0,301 berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 599,
"width": 228,
"height": 170,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Otoritas Jasa Keuangan (2015) menjelaskan komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya komite audit harus bertindak independen. Menurut peraturan OJK Nomor 55 /POJK.04/2015 jumlah komite audit paling sedikit 3 (Tiga) orang yang terdiri dari komisaris independen dan pihak dari luar emiten. Pada penelitian ini rata-rata jumlah komite audit suatu perusahan yaitu 3.5 dengan standar deviasi 0.927362, nilai minimum 2 dan maximum 7, semakin banyak jumlah komite audit dalam perusahaan maka semakin baik pengawasan yang dilakukan sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecurangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 38,
"width": 424,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Jambi Vol. 5, No. 3, Juli – September 2020: 158-168",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "165",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 65,
"top": 67,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian ini sejalan dengan Amaliah dkk (2015) dan Akbar (2017). Sedangkan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Puspitha & Yasa (2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 108,
"width": 230,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.5. Pengaruh Pergantian Auditor Terhadap",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 119,
"width": 131,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 64,
"top": 137,
"width": 228,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas pergantian auditor memiliki nilai wald 1,162 dengan nilai signifikansi 0.281 berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 212,
"width": 228,
"height": 158,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemungkinan terjadinya pergantian auditor yang dilakukan dalam perusahaan sampel bukan karena perusahaan ini ingin menghilangkan jejak kecurangan yang ditemukan oleh auditor sebelumnya melainkan perusahaan melaksanakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 pasal 11 ayat 1 yaitu pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis suatu entitas oleh seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aprilia (2017), Apriliana & Agustina (2017), Bawekes dkk (2018), serta Sunardi & Amin (2018) bahwa pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 379,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.6. Pengaruh Rasionalisasi Terhadap Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 64,
"top": 408,
"width": 228,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas rasionalisasi memiliki nilai wald 1,899 dengan nilai signifikansi 0.168 berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 483,
"width": 228,
"height": 193,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beneish (1999) menjelaskan bahwa total aktual ke total aset (TATA) merupakan rasio yang dapat memproksikan sejauh mana kas yang mendasari melaporkan laba. Akrual Positif yang lebih tinggi (lebih sedikit uang tunai) menunjukan kemungkinan terjadinya manipulasi. Dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa variabel rasionalisasi yang diproksikan dengan TATA memiliki nilai mean -0,1617 yang artinya rata- rata uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan sampel lebih tinggi dari pada nilai akrual sehinga tidak menunjukan kemungkinan perusahaan melakukan manipulasi laporan keuangan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunardi dan Amin (2018). Sedangkan hasil penelitian Siddiq, dkk (2017) serta Husmawati, dkk (2017) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa rasionalitas berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 684,
"width": 226,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.7. Pengaruh Pergantian Direksi Terhadap",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 696,
"width": 129,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 64,
"top": 713,
"width": 228,
"height": 55,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas pergantian direksi memiliki nilai wald 0.824 dengan nilai signifikansi 0.364 berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa pergantian direksi tidak",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 67,
"width": 215,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 85,
"width": 228,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian ini mengindikasikan apabila pergantian direksi dilakukan bukan karena terindikasi fraud tetapi ingin memperbaiki kinerja perusahaan dan mengikuti peraturan POJK Nomor 33/POJK.04/2014.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 137,
"width": 228,
"height": 78,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ulfah dkk (2017) menjelaskan bahwa pergantian direksi tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting , Namun berbeda dengan hasil penelitian oleh Siddiq dkk (2017) dan penelitian Bawekes dkk (2018) menyimpulkan bahwa pergantian direksi berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 223,
"width": 227,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.8. Pengaruh Dewan Komisaris Independen",
"type": "List item"
},
{
"left": 341,
"top": 235,
"width": 172,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terhadap Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 252,
"width": 228,
"height": 78,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas dewan komisaris independen memiliki nilai wald 0.916 dengan nilai signifikansi 0.339 berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 339,
"width": 227,
"height": 158,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Komposisi dewan komisaris independen pada perusahaan sampel berjumlah 46% dari total dewan komisaris perusahaan sampel sedangkan dalam peraturan POJK Nomor 57 Tahun 2017 dalam pasal 19 bahwa dalam hal dewan komisaris independen terdiri dari 2 (dua) orang, presentase jumlah komisaris independen wajib paling sedikit 30% dari jumlah seluruh anggota dewan komisaris, ini menunjukan bahwa adanya kesadaran manajemen dalam merekrut dewan komisaris independen yang mana dipercayai bahwa dewan komisaris yang independen dengan integritas, reputasi keuangan serta kompetensi dan keahlian yang dimiliki diaharapkan mampu meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 506,
"width": 227,
"height": 78,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian ini sejalan dengan Indriani (2017), Bawekes (2018) dan Prasmaulida (2016) yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Semakin banyak jumlah dewan komisaris independen, maka tidak akan mempengaruhi potensi terjadinya kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 592,
"width": 224,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.9. Pengaruh Koneksi Politik Terhadap",
"type": "List item"
},
{
"left": 341,
"top": 604,
"width": 131,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraudulent Financial Reporting",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 621,
"width": 228,
"height": 67,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas koneksi politik memiliki nilai wald 0.521 dengan nilai signifikansi 0.470 berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa koneksi politik tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 696,
"width": 228,
"height": 78,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan ada atau tidaknya koneksi politik dari dewan komisaris tidak dapat mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa anggota yang memiliki hubungan politik bisa meredam arogansinya, sedangkan untuk perusahaan yang tidak memiliki koneksi politik merasa tidak ada kesulitan dalam hal pendanaan dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 37,
"width": 468,
"height": 19,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Deteksi Fraudulent Financial Reporting Dengan Menggunakan Perspektif Teori Fraud Pentagon (Jullani, Mukhzarudfa dan Yudi)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 516,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "166",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 64,
"top": 72,
"width": 228,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tetap mendapatkan kemudahan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yen (2013) dan Ngan (2013). Sedangkan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Matangkin dkk (2018) serta Habib dkk (2018) bahwa koneksi politik berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 147,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4.3.10. Pengaruh CEO Duality Terhadap Fraudulent Financial Reporting",
"type": "List item"
},
{
"left": 64,
"top": 176,
"width": 228,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diatas CEO duality memiliki nilai wald 0.104 dengan nilai signifikansi 0.747 berada diatas nilai alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa CEO duality tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 251,
"width": 227,
"height": 216,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada atau tidaknya CEO duality pada perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini tidak dapat mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan. Selain itu mungkin perusahaan yang terdapat anggota dengan dualisme jabatan mereka lebih memanfaatkan jabatannya untuk meningkatkan performa perusahaan dan menjaga kinerjanya agar tetap bertahan dalam perusahaannya. Sedangkan untuk perusahaan yang anggotanya tidak memiliki dualisme jabatan, mereka lebih fokus dalam menjalankan pekerjaannya sehingga kinerja perusahaan tetap terlihat baik. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sasongko dan Wijayantika (2019) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa CEO duality tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting. Sedangkan berbeda dengan hasil penelitian Chandra & Devie (2017) dan Sitorus dkk (2017) menemukan bahwa CEO duality berpengaruh secara signifikan terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 493,
"width": 131,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. SIMPULAN DAN SARAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 510,
"width": 65,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5.1. Simpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 528,
"width": 227,
"height": 89,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa hanya variabel opini audit yang berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting sedangkan variabel stabilitas keuangan, tekanan eksternal, komite audit, pergantian auditor, rasionalitas, pergantian direksi, dewan komisaris independen, koneksi politik, dan CEO duality tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 626,
"width": 127,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5.2. Keterbatasan Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 65,
"top": 644,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini memilki keterbatasan diantaranya adalah:",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 673,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Jumlah sample yang diperoleh relative sedikit hanya 48 perusahaan yang go public dan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada selama periode tahun 2016-2018 sehingga tidak dapat menggambarkan pengaruh variabel independent",
"type": "Text"
},
{
"left": 83,
"top": 730,
"width": 209,
"height": 21,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(X) terhadap variabel dependen (Y) secara maksimal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 72,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Keterbatasan selanjutnya yaitu nilai Nagerkelke R Square menunjukan bahwa variabel dependent hanya dapat dijelaskan dengan variabel independen sebesar 14% sisanya 86% dijelaskan oleh variabel independen lainnya di luar model.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 135,
"width": 52,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5.2. Saran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 153,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Maka terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 193,
"width": 116,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Bagi peneliti selanjutnya",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 211,
"width": 213,
"height": 112,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur tingkat fraudulent financial reporting menggunakan variabel dikotomi atau dummy yaitu 0 untuk perusahaan yang tidak melakukan pelanggaran peraturan OJK yang mengandung unsur kecurangan dan 1 untuk perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran OJK yang mengandung unsur kecurangan, sehingga mendapkan hasil yang lebih valid.",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 332,
"width": 213,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sample sehingga akan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 384,
"width": 213,
"height": 55,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Sampel penelitian dilakukan untuk periode laporan keuangan tahun 2016-2018. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah tahun periode penelitian sehingga dapat mendukung penelitian yang lebih akurat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 320,
"top": 447,
"width": 213,
"height": 90,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Berdasarkan nilai Nagerkelke R Square yaitu 0,140 atau dengan presentase 14% yang mana dapat di simpulkan bahwa variabel independen hanya mampu dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 14 % dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya sehingga penelitian selanjutnya juga disarankan untuk menambah variabel penelitian yang lainnya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 545,
"width": 227,
"height": 44,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Bagi investor dan calon investor agar lebih seksama dalam memperhatikan laporan keuangan perusahaan dan menganalisa kondisi perusahaan tersebut agar dimasa yang akan datang tidak dirugikan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 368,
"top": 615,
"width": 101,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR REFERENSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 306,
"top": 638,
"width": 227,
"height": 33,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ACFE. (2018). Report To The Nations 2018: Global Study on Occupational Fraud And Abuse. Asia- Pacific Edition.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 679,
"width": 227,
"height": 44,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "AICPA. (1987). National Commission on Fraudulent Financial Reporting (Treadway Commission). New York: Report of the National Commission on Fraudulent Financial reporting.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 731,
"width": 227,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akbar, T. (2017). The Determination of Fraudulent",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 743,
"width": 206,
"height": 31,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Financial Reporting Causes by Using Pentagon Theory on Manufacturing Companies in Indonesia. International Journal of Business,",
"type": "Table"
},
{
"left": 65,
"top": 38,
"width": 424,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Jambi Vol. 5, No. 3, Juli – September 2020: 158-168",
"type": "Page header"
},
{
"left": 65,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "167",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 86,
"top": 67,
"width": 203,
"height": 21,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Economics and Law, Vol. 14, Issue 5, ISSN 2289- 1552 , 106-113.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 96,
"width": 227,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Amaliah, B. N., Januarsi, Y., & Ibrani, E. Y. (2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 108,
"width": 206,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perspektif Fraud Diamond Theory dalam Menjelaskan Earnings Management Non-GAAP pada Perusahaan Terpublikasi di Indonesia. JAAI Vo.19 No.1 , 51-67.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 160,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aprilia. (2017). Analisis Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan",
"type": "Table"
},
{
"left": 86,
"top": 183,
"width": 206,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menggunakan Beneish Model Pada Perusahaan Yang Menerapkan Asean Corporate Governance Scorecard. Jurnal Aset (Akuntansi Riset), 9 (1), 2017, 101-132 ISSN:2541-0342 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 235,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apriliana, S., & Agustina, L. (2017). The Analysis of Fraudulent Financial Reporting Determinant through Fraud Pentagon Approach. Jurnal Dinamika Akuntansi, 9(2), 154-165 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 287,
"width": 226,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Baridwan, Z. (2010). Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 327,
"width": 227,
"height": 67,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bawekes, H. F., Simanjuntak, A. M., & Daat, S. C. (2018). Pengujian Teori Fraud Pentagon Terhadap Fraudulent Financial Reporting (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015). Jurnal Akuntansi & Keuangan Daerah Volume 13, Nomor 1 , 114–134.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 402,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cressey, D. R. (1950). The Criminal Violation of Financial Trust. American Sociological Review, Vol. 15, No. 6 , 738-743.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 443,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 483,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Habib, A., Ranasinghe, D., Muhammadi, A., & Islam, A. (2018). Political connections, financial reporting and auditing: Survey of the empirical literature. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation Vol. 31. Elseiver .",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 547,
"width": 227,
"height": 78,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Husmawati, P., Septriani, Y., Rosita, I., & Handayani, D. (2017). Fraud Pentagon Analysis in Assessing the Likelihood of Fraudulent Financial Statement (Study on Manufacturing Firms Listed in Bursa Efek Indonesia Period 2013-2016). International Conference of Applied Science on Engineering, Business, Linguistics ISSN : 2598-2532 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 633,
"width": 227,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indarto, S. L., & Ghozali, I. (2016). Fraud Diamond:",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 645,
"width": 206,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Detection Analysis on The Fraudulent Financial Reporting. risk Governance & Control: Financial Markets & Institutions / Volume 6, Issue 4, Fall 2016, Continued - 1 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 697,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, V. 3, No. 4 , 305-360.",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 67,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Markopolos, H. (2019, Agustus 15). General Electric, A Bigger Fraud than Enron. Diambil kembali dari www.gefraud.com.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 108,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Marks, J. T. (2014). Playing Offense in a High-Risk Environment \"A Sophisticated Approach to Fighting Fraud\". Crowe Horwath .",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 148,
"width": 227,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Matangkin, L., NG, S., & Mardiana, A. (2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 160,
"width": 206,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Koneksi Politik Terhadap Reaksi Investor dengan Kecurangan Laporan Keuangan sebagai Variabel Mediasi. SiMAk Universitas Atma Jaya Vol. 16",
"type": "Text"
},
{
"left": 327,
"top": 206,
"width": 65,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No. 2 , 182-209.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 223,
"width": 227,
"height": 44,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mui, G., & Mailley, J. (2015). A tale of two triangles: comparing the Fraud Triangle with criminology’s Crime Triangle\". Accounting Research Journal, Vol. 28 Iss 1 , 45 – 58 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 275,
"width": 227,
"height": 44,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ngan, S. C. (2013). The impact of politically-connected executives in fraudulent financial reporting: Evidence based on the H shares. African Journal of Business Management Vol. 7(18) , 1875-1884.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 327,
"width": 227,
"height": 78,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "OJK. (2019, Juni 28). Siaran Pers : Otoritas Jasa Keuangan Berikan Sanksi Kasus PT Garuda Indonesia (Persero )TBK . Diambil kembali dari ojk.go.id: https://www.ojk.go.id/id/berita-dan- kegiatan/siaran-pers/Pages/Siaran-Pers--Otoritas- Jasa-Keuangan-Berikan-Sanksi-Kasus-Pt-Garuda- Indonesia-Persero-Tbk.aspx",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 414,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Omar, N., & Din, H. F. (2011). Fraud diamond risk indicator: An assessment of its importance and usage. International Conference on Science and Social Research , 607-612.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 466,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prasmaulida, S. (2016). Financial Statement Fraud Detection using Perpective of Fraud Triangle Adopted by SAS No.99. Asia Pasific Fraud Journal Volume 1, No.2nd Edition .",
"type": "Text"
},
{
"left": 306,
"top": 518,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Puspitha, M. Y., & Yasa, G. W. (2018). Fraud Pentagon Analysis in Detecting Fraudulent Financial Reporting (Study on Indonesian Capital Market). International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR). ISSN 2307-4531 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 581,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods For Business: A Skill Building Approach. Jakarta: Salemba Empat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 622,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Septriani, Y., & Handayani, D. (2018). Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Pentagon. Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Bisnis Politeknik Caltex Riau Vol. 11, No. 1 , 11- 23.",
"type": "List item"
},
{
"left": 306,
"top": 685,
"width": 227,
"height": 67,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setiawati, E., & Baningrum, R. M. (2018). Deteksi Fraudulent Financial Reporting Menggunakan Analisis Fraud Pentagon: Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI Tahun 2014-2016. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 3(2) .",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 37,
"width": 468,
"height": 19,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Deteksi Fraudulent Financial Reporting Dengan Menggunakan Perspektif Teori Fraud Pentagon (Jullani, Mukhzarudfa dan Yudi)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 516,
"top": 798,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "168",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 65,
"top": 72,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siddiq, F. R., Achyani, F., & Zulfikar. (2017). Fraud Pentagon dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud. Seminar Nasional dan The 4th Call for Syariah Paper ISSN 2460-0784 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 124,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sitorus, P. M., Firli, A., & Ramadhan, M. N. (2017). Pengaruh CEO Duality, Top Share dan Kepemilikan Asing Terhadap Earning",
"type": "Table"
},
{
"left": 86,
"top": 158,
"width": 206,
"height": 44,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Management (Studi Kasus pada Perusahaan Anggota Indeks LQ45 Periode 2013-2015). e- Proceeding of Management : Vol.4, No.3 , 2410- 2416.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 210,
"width": 227,
"height": 55,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Skousen, C. J., Smith, K. R., & Wright, C. J. (2008). Detecting and Predicting Financial Statement Fraud: The Effectiveness of the Fraud Triangle and SAS No. 99. Emerald Group Publishing Limited .",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 274,
"width": 227,
"height": 43,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sunardi, S., & Amin, M. (2018). Fraud detection of financial statement by using fraud diamond perspective. International Journal of Development and Sustainability, Vol. 7 No. 3 , 878-891.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 326,
"width": 227,
"height": 66,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ulfah, M., Nuraina, E., & Wijaya, A. L. (2017). Pengaruh Fraud Pentagon dalam Mendeteksi Fraudulent Financial Reporting (Studi Empiris pada Perbankan di Indonesia yang terdaftar di BEI). The 9th FIPA:Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi – Universitas PGRI Madiun Vol. 5 No.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 395,
"width": 128,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 e-ISSN: 2337-9723 , 399-418.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 412,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R. (2004). The Fraud Diamond: Considering the Four Elements of Fraud. CPA Journal 74.12 , 38-42.",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 453,
"width": 227,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yen, S.-C. (2013). What Causes Fraudulent Financial Reporting? Evidence Based on H Shares. Emerging Markets Finance and Trade, Vol",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 487,
"width": 147,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "49:sup4 ISSN 1540–496X , 254-266.",
"type": "List item"
},
{
"left": 65,
"top": 505,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zainudin, E. F., & Hashim, H. A. (2016). Detecting fraudulent financial reporting using financial ratio.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 528,
"width": 206,
"height": 20,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Journal of Financial Reporting and Accounting, Vol. 14 Issue: 2 , 266-278.",
"type": "Text"
}
] |
28442933-7c5b-eb1f-e5c0-35bbc86f4137 | https://ijape.iaescore.com/index.php/IJAPE/article/download/20790/13196 | [
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 265,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "International Journal of Applied Power Engineering (IJAPE)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 71,
"width": 234,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 13, No. 2, June 2024, pp. 371~381 ISSN: 2252-8792, DOI: 10.11591/ijape.v13.i2.pp371-381",
"type": "Page header"
},
{
"left": 482,
"top": 80,
"width": 45,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": " 371",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 776,
"width": 186,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Journal homepage: http://ijape.iaescore.com",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 89,
"top": 107,
"width": 435,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Power quality conditioning using two-level buck inverter based DSTATCOM",
"type": "Title"
},
{
"left": 186,
"top": 164,
"width": 237,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P. Suneetha 1 , K. Subbaramaiah 2 , Nagalamadaka Visali 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 110,
"top": 175,
"width": 391,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Department of Electrical and Electronics Engineering, Jawaharlal Nehru Technological University, Anantapuramu, India",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 184,
"width": 399,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Department of Electrical and Electronics Engineering, Lendi Institute of Engineering and Technology, Vizianagaram, India",
"type": "Text"
},
{
"left": 89,
"top": 225,
"width": 52,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article Info",
"type": "Table"
},
{
"left": 243,
"top": 225,
"width": 54,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 89,
"top": 243,
"width": 434,
"height": 174,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history: Received May 25, 2023 Revised Aug 17, 2023 Accepted Aug 31, 2023 A two-level buck inverter is derived from the voltage source inverter, by replacing the additional power devices and suitable combination of inductor circuits respectively. Novel isolated buck inverter, featuring each-phase conversion and soft-switching within wide operation range, is developed. An optimized control strategy is employed to realize isolated buck conversion. By utilizing the buck inverter, the voltage stress on the power devices and passive components, the self-supported capacitor and filter inductance, is reduced to the half of the output voltage. Moreover, it is proven that the thyristor-controlled series capacitor (TCSC) equipped with a well-designed distributed static compensator (DSTATCOM) can effectively improve source current harmonics reduction, power factor correction in the source side, load compensation, regulation of load voltage and upholding constant voltage across the DC-link capacitor. In order to verify the effectiveness of the proposed DSTATCOM, its performance is compared with the two level DSTATCOM. The extensive simulations are carried out using MATLAB/Simulink to analyze the results. Experimental results using dSPACE-1104 prototype verify the appropriate DSTATCOM.",
"type": "Text"
},
{
"left": 89,
"top": 313,
"width": 92,
"height": 50,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: ALMS algorithm Buck inverter Harmonic suppression",
"type": "Table"
},
{
"left": 89,
"top": 365,
"width": 434,
"height": 69,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hybrid-DSTATCOM Power quality This is an open access article under the CC BY-SA license.",
"type": "Table"
},
{
"left": 89,
"top": 485,
"width": 100,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Corresponding Author:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 89,
"top": 502,
"width": 397,
"height": 44,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P. Suneetha Department of Electrical and Electronics Engineering, Jawaharlal Nehru Technological University Anantapuramu, Andhra Pradesh, India Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 579,
"width": 104,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 590,
"width": 442,
"height": 55,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In point of common coupling (PCC), the proper sharing of both real and reactive power can be made by tapping suitable custom power devices (CPD) to maintain the power quality (PQ) [1]–[4]. Including this, the fixed as well as variable cost of the CPD should be incurred less in order to maintain the same overall cost of the distribution system [5]–[7]. Finally, the proposed CPD may be chosen as the best solution for the utility suppliers and consumers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 648,
"width": 442,
"height": 78,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Among all varieties of CPD, distributed static compensator (DSTATCOM) is common types of shunt compensator [8]–[10]. In view of improved design aspect, the LC coupled buck voltage source inverters (VSI) based DSTATCOM is proposed for providing the actual and reactive power in the PCC for the PQ improvement [11], [12]. This buck inverter is designed by considering the aspect of modular design, suitable selection of inductor, variable output power, and flexible for additional connection of the elements [13]–[15]. Apart from these, the variable switching frequency can be attained by using this proposed inverter. Most important of all, it does not possess shoot through problems as happens in conventional VSI [16]–[19].",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 728,
"width": 442,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The literature has recently provided a comprehensive review on various types of inverters. In particular, DSTATCOM is considered as the cased study for power quality (PQ) analysis. Keeping in the view of further improvement, buck inverter topology is proposed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 437,
"top": 59,
"width": 90,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 776,
"width": 236,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng, Vol. 13, No. 2, June 2024: 371-381",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "372",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 83,
"width": 442,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To control LC-DSTATCOM, preliminary care has been taken for the design of inductor and capacitor to reduce the steady-state error. Therefore, this paper proposes an LC-DSTATCOM, which can maintain supply active power with all other power quality (PQ) solution, which furthermore reduces the input voltage of the inverter part. Subsequently, the initial cost and switching noise are minimized. Hence, LC- DSTATCOM is expected to provide better compensation for a wide range of unbalanced conditions as compared to the other solutions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 152,
"width": 442,
"height": 135,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yet, different types of conventional and adaptive control algorithms are developed for VSI based DSTATCOM. But, considering the advantages of faster convergence, less output error, tuned weight behavior and better tracking capability, adaptive least mean square algorithm (ALMS) was interfaced for the LC coupled buck VSI based DSTATCOM [20]–[22]. Finally, automatic adjustment for the weight gain required for the switching signals are utilized for the improved DSTATCOM for PQ improvement. Finally, the PQ performance for the different loading conditions is maintained as per IEEE 519-2017 and IEC-41000 guideline [23]–[25]. The proposed LC-DSTATCOM is a cost-effective solution and provides better source current harmonics reduction, power factor correction in the source side, load compensation, regulation of load voltage and upholds constant voltage across the DC-link capacitor. To analyze the performance, the experimental study is analyzed by using dSPACE 1104 [26]–[30]. This ALMS technique is utilized to track the load current and simultaneously perform the weight updating process using learning rule which also performs smooth operation for the real time implementation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 290,
"width": 442,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The design considerations of controller for the proposed inverter are explained in sections 2 to 4. Section 4 describes about the experimental analysis under various state of the loading. Finally, the summary of the research is presented in the section 5. The detailed description of this research study is presented in the subsequent section.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 359,
"width": 219,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. DESIGN OF THE PROPOSED DSTATCOM",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 370,
"width": 442,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The schematic diagram of the DSTACOM is shown in the Figure 1. It can be observed that this structure consists of conventional power distribution utility and uncontrolled bridge rectifier with R and L load. This load is regarded as nonlinear steady state and dynamic load based upon the switching operation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 405,
"width": 442,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The VSI utilized for the DTATCOM is shown in Figure 2, which also consists of DC link capacitor and interfacing inductor. Finally, the LC coupled DSTATCOM system is shown in the Figure 3. The dynamic assessment on power quality under the different loading is explained in subsequent section.",
"type": "Text"
},
{
"left": 162,
"top": 748,
"width": 289,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1. Schematic diagram for DSTATCOM with distribution system",
"type": "Caption"
},
{
"left": 171,
"top": 457,
"width": 272,
"height": 223,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "C V dc i la i lb i lc i sc i sb i sa i ca i cc i cb Z s Distribution grid Non linear load l L l R Hysteresis current controller i * sc i * sb i * sa",
"type": "Picture"
},
{
"left": 183,
"top": 559,
"width": 170,
"height": 175,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "v dc(ref) v dc Deep Learning Approach i sa i sb i sc i La i Lb Z c VSC based DSTATCOM v sb v sc v sa i Lc T 1 T 4 T 3 T 6 T 5 T 2 Switching signals",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 59,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 482,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 148,
"top": 776,
"width": 379,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Power quality conditioning using two-level buck inverter based DSTATCOM … (P. Suneetha)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 509,
"top": 59,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "373",
"type": "Page header"
},
{
"left": 254,
"top": 201,
"width": 103,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 2. Two level VSC",
"type": "Text"
},
{
"left": 169,
"top": 231,
"width": 272,
"height": 298,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "i la i lb i lc i sc i sb i sa i ca i cc i cb Z s Distribution grid Non linear load l L l R Switching signals C V dc Hysteresis current controller i * sc i * sb i * sa v dc(ref) v dc Deep Learning Approach i sa i sb i sc i La i Lb Z c VSC based DSTATCOM v sb v sc v sa i Lc T 1 T 4 T 3 T 6 T 5 T 2 LC Filter f Z",
"type": "Picture"
},
{
"left": 171,
"top": 544,
"width": 269,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 3. Schematic diagram for LC coupled DSTATCOM system",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 578,
"width": 163,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1. Understanding of the controller",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 590,
"width": 134,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.1. ALMS control algorithm",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 601,
"width": 442,
"height": 44,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ALMS algorithm is implemented considering the various parameters like load current, step size, learning rate, initial weight and bias. These parameters are utilized in the learning rules used in this algorithm to generate the switching signals required for the proposed inverter. The complete ALMS algorithm is shown in the Figure 4.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 647,
"width": 442,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Finally, the complete procedure is presented by using mathematical equation from (1) to (20). The weights of the active and reactive parts of the load current are listed:",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 679,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑝𝑎 (𝑛) = 𝛼𝛾{𝑖 𝑙𝑎 (𝑛) − 𝑤 𝑝𝑎 (𝑛 − 1)𝑢 𝑝𝑎 (𝑛)}𝑢 𝑝𝑎 (𝑛) + 𝑤 𝑝𝑎 (𝑛 − 1) (1)",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 702,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑝𝑏 (𝑛) = 𝛼𝛾{𝑖 𝑙𝑏 (𝑛) − 𝑤 𝑝𝑏 (𝑛 − 1)𝑢 𝑝𝑏 (𝑛)}𝑢 𝑝𝑏 (𝑛) + 𝑤 𝑝𝑏 (𝑛 − 1) (2)",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 725,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑝𝑐 (𝑛) = 𝛼𝛾{𝑖 𝑙𝑐 (𝑛) − 𝑤 𝑝𝑐 (𝑛 − 1)𝑢 𝑝𝑐 (𝑛)}𝑢 𝑝𝑐 (𝑛) + 𝑤 𝑝𝑐 (𝑛 − 1) (3)",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 748,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑞𝑎 (𝑛) = 𝛼𝛾{𝑖 𝑙𝑎 (𝑛) − 𝑤 𝑞𝑎 (𝑛 − 1)𝑢 𝑞𝑎 (𝑛)}𝑢 𝑞𝑎 (𝑛) + 𝑤 𝑞𝑎 (𝑛 − 1) (4)",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 437,
"top": 59,
"width": 90,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 776,
"width": 236,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng, Vol. 13, No. 2, June 2024: 371-381",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "374",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 82,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑞𝑏 (𝑛) = 𝛼𝛾{𝑖 𝑙𝑏 (𝑛) − 𝑤 𝑞𝑏 (𝑛 − 1)𝑢 𝑞𝑏 (𝑛)}𝑢 𝑞𝑏 (𝑛) + 𝑤 𝑞𝑏 (𝑛 − 1) (5)",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 105,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑞𝑐 (𝑛) = 𝛼𝛾{𝑖 𝑙𝑐 (𝑛) − 𝑤 𝑞𝑐 (𝑛 − 1)𝑢 𝑞𝑐 (𝑛)}𝑢 𝑞𝑐 (𝑛) + 𝑤 𝑞𝑐 (𝑛 − 1) (6)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 130,
"width": 284,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "the average weight (𝑤 𝑎 ) and reactive component (𝑤 𝑟 ) was calculated:",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 152,
"width": 392,
"height": 18,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑎 = 𝑤 𝑝𝑎 +𝑤 𝑝𝑏 +𝑤 𝑝𝑐 3 (7)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 121,
"top": 180,
"width": 392,
"height": 134,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑟 = 𝑤 𝑞𝑎 +𝑤 𝑞𝑏 +𝑤 𝑞𝑐 3 (8) PI Controller w cp",
"type": "Formula"
},
{
"left": 345,
"top": 348,
"width": 39,
"height": 44,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Generation of reference source currents",
"type": "Picture"
},
{
"left": 129,
"top": 224,
"width": 355,
"height": 249,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "i * sa + - + - + - i * sb i * sc i sa i sb i sc T 2 HCC1 HCC2 HCC3 T 1 T 4 T 3 T 6 T 5 1/3 1/3 V t V t(ref) + - w cq w sp w sq w q w p Generation of switching pulses w pc Computation of v t & unit vectors Direct & quadrature unit vectors v sa v sb v sc PI Controller v dc(ref) v dc + - w pa w qa w pb w qb w qc i La i Lb i Lc u pb u qb u pc u pa u qa u qc",
"type": "Picture"
},
{
"left": 213,
"top": 492,
"width": 186,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 4. Control structure of ALMS learning",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 527,
"width": 270,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.2. Computation of active and reactive unit voltage template",
"type": "Section header"
},
{
"left": 121,
"top": 538,
"width": 269,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The voltages of active and reactive templates are approximated as:",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 556,
"width": 392,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑢 𝑝𝑎 = 𝑣 𝑠𝑎 𝑣 𝑡 , 𝑢 𝑝𝑏 = 𝑣 𝑠𝑏 𝑣 𝑡 , 𝑢 𝑝𝑐 = 𝑣 𝑠𝑐 𝑣 𝑡 (9)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 121,
"top": 583,
"width": 392,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑢 𝑞𝑎 = 𝑢 𝑝𝑏 +𝑢 𝑝𝑐 √3 , 𝑢 𝑞𝑏 = 3𝑢 𝑝𝑎 +𝑢 𝑝𝑏 −𝑢 𝑝𝑐 2√3 , 𝑢 𝑞𝑐 = −3𝑢 𝑝𝑎 +𝑢 𝑝𝑏 −𝑢 𝑝𝑐 2√3 (10)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 612,
"width": 141,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "where 𝑣 𝑡 can be expressed as (11).",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 635,
"width": 390,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑣 𝑡 = √ 2(𝑣 𝑠𝑎 2 +𝑣 𝑠𝑏 2 +𝑣 𝑠𝑐 2 ) 3 (11)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 667,
"width": 227,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.3. Active component of reference source currents",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 679,
"width": 442,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The difference in between reference and actual DC link voltage is regarded as the error voltage which is processed through the DC side PI controller to find out the active component used for the reference source current.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 722,
"width": 392,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑣 𝑑𝑒 = 𝑣 𝑑𝑐 (𝑟𝑒𝑓) − 𝑣 𝑑𝑐 (12)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 121,
"top": 744,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑐𝑝 = 𝑘 𝑝𝑎 𝑣 𝑑𝑒 + 𝑘 𝑖𝑎 ∫ 𝑣 𝑑𝑒 𝑑𝑡 (13)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 59,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 482,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 148,
"top": 776,
"width": 379,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Power quality conditioning using two-level buck inverter based DSTATCOM … (P. Suneetha)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 509,
"top": 59,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "375",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 82,
"width": 275,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The reference source current active component is calculated as (14).",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 102,
"width": 392,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑠𝑝 = 𝑤 𝑎 + 𝑤 𝑐𝑝 (14)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 125,
"width": 236,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.4. Reactive component of reference source currents",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 136,
"width": 442,
"height": 34,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The difference in between reference and actual AC voltage is regarded as the error voltage which is processed through the AC side PI controller to find out the reactive component used for the reference source current. The AC voltage error ( 𝑣 𝑡𝑒 ) is represented as:",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 182,
"width": 392,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑣 𝑡𝑒 = 𝑣 𝑡 (𝑟𝑒𝑓) − 𝑣 𝑡 (15)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 121,
"top": 204,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑐𝑞 = 𝑘 𝑝𝑟 𝑣 𝑡𝑒 + 𝑘 𝑖𝑟 ∫ 𝑣 𝑡𝑒 𝑑𝑡 (16)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 121,
"top": 226,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑤 𝑠𝑞 = 𝑤 𝑟 − 𝑤 𝑐𝑞 (17)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 249,
"width": 146,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1.5. Switching pulses generation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 261,
"width": 442,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The relation between unit voltage template and weighting component of both active and reactive component of reference source current hold the following relation which are (18) and (19).",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 292,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑖 𝑎𝑎 = 𝑤 𝑠𝑝 𝑢 𝑝𝑎 , 𝑖 𝑎𝑏 = 𝑤 𝑠𝑝 𝑢 𝑝𝑏 , 𝑖 𝑎𝑐 = 𝑤 𝑠𝑝 𝑢 𝑝𝑐 (18)",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 314,
"width": 392,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑖 𝑟𝑎 = 𝑤 𝑠𝑞 𝑢 𝑞𝑎 , 𝑖 𝑟𝑏 = 𝑤 𝑠𝑞 𝑢 𝑞𝑏 , 𝑖 𝑟𝑐 = 𝑤 𝑠𝑞 𝑢 𝑞𝑐 (19)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 337,
"width": 268,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Finally, the total reference source currents are determined by (20).",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 356,
"width": 392,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑖 𝑠𝑎 ∗ = 𝑖 𝑎𝑎 + 𝑖 𝑟𝑎 , 𝑖 𝑠𝑏 ∗ = 𝑖 𝑎𝑏 + 𝑖 𝑟𝑏 , 𝑖 𝑠𝑐 ∗ = 𝑖 𝑎𝑐 + 𝑖 𝑟𝑐 (20)",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 393,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. SIMULATION ANALYSIS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 404,
"width": 442,
"height": 124,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In order to analyze the simulation results, ALMS control strategy on a DSTATCOM and LC coupled buck inverter based DSTATCOM is presented by using MATLAB/Simulink. The source current, compensating and load current ALMS control strategy on a DSTATCOM and LC coupled buck inverter based DSTATCOM are illustrated in Figures 5(a)-5(f) and Figures 6(a)-6(f) corresponding to different loading conditions respectively. The source, compensator and load current are 56 A, 25 A, and 51 A is maintained during balanced conditions using ALMS technique based DSTATCOM as shown in the Figures 5(a)-5(c). As expected, the source current remains balanced and resulted sinusoidal component as shown in the Figure 5(a). Moreover, the compensator current varies from 0 to 25 A which aggregates the filtering performance of the DSTATCOM caused to inject in the distribution grid as shown in the Figure 5(b). It is worth noting that the load current, which remains same as before DSTATCOM used. Also, create the lagging p.f with the supply voltage due to distorted behavior as shown in the Figure 5(c).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 531,
"width": 442,
"height": 55,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Similarly, the source, compensator and load current are 52 A, 45 A, and 51 A is maintained during unbalanced conditions using ALMS technique based DSTATCOM as shown in the Figures 5(d)-(f). In this Figure 5(d), the magnitude of the source current is reduced but maintained sinusoidal. Due to switching of the a-phase load increase in filter current shown in the Figure 5(e). Also, the corresponding load current for three phases are shown in the Figure 5(f).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 588,
"width": 442,
"height": 124,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Similarly, the source, compensator and load current are 54 A, 22 A, and 51 A is maintained during balanced conditions using ALMS technique-based LC coupled DSTATCOM as shown in the Figures 6(a)-6(c). As expected, the source current remains balanced and resulted sinusoidal component in the Figure 6(a). Moreover, the compensator current varies from 0 to 20 A which aggregates the filtering performance of the DSTATCOM in the Figure 6(b). It is worth noting that the load current shown in the in the Figure 6(c) which remain same as before the proposed DSTATCOM used. In this same way, the following unbalanced loading is explained for this proposed system. Hence, the source, compensator and load current are 52 A, 44 A, and 51 A is maintained during unbalanced conditions using ALMS technique based DSTATCOM as shown in the Figures 6(d)-6(f). In this Figure 6(d), the magnitude of the source current is reduced but maintained sinusoidal. Due to switching of the a-phase load increase in filter current shown in the Figure 6(e). Also, the corresponding load current for three phases are shown in the Figure 6(f).",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 437,
"top": 59,
"width": 90,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 776,
"width": 236,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng, Vol. 13, No. 2, June 2024: 371-381",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 246,
"height": 548,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "376 (a) (b) (c) (d) (e) (f)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 86,
"top": 721,
"width": 440,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 5. Simulation waveform of source current, compensator current, and load current using ALMS control technique based DSTATCOM (a) the source current, (b) the compensator current, (c) create the lagging p.f,",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 744,
"width": 340,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(d) the source current, (e) load increase in filter, and (f) load current for three phases",
"type": "Text"
},
{
"left": 124,
"top": 83,
"width": 388,
"height": 626,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 Time(sec) i s( A) -50 0 50 i ca (A ) -50 0 50 i cb (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -50 0 50 Time(sec) i cc (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -60 -40 -20 0 20 40 60 Time(sec) i l (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 Time(sec) i s( A) -50 0 50 i ca (A ) -50 0 50 i cb (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -100 -50 0 50 Time(sec) i cc (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -60 -40 -20 0 20 40 60 Time(sec) i l (A )",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 59,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 482,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 148,
"top": 776,
"width": 379,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Power quality conditioning using two-level buck inverter based DSTATCOM … (P. Suneetha)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 509,
"top": 59,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "377",
"type": "Page header"
},
{
"left": 117,
"top": 168,
"width": 216,
"height": 357,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(a) (b) (c) (d) (e) (f)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 87,
"top": 625,
"width": 438,
"height": 44,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 6. Simulation waveform of source current, compensator current and load current using ALMS control technique-based LC coupled DSTATCOM (a) resulted sinusoidal component, (b) the compensator current varies, (c) the load current, (d) the magnitude of the source current is reduced, (e) load increase in filter, and (f) load current for three phases",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 690,
"width": 158,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. EXPERIMENTAL ANALYSIS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 701,
"width": 442,
"height": 67,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The experimental test bench is realized shown in Figure 7, configuration system parameters used in experiment set up of the ALMS based LC-DSTATCOM are given by Table 1. This experimental testing system is utilized to validate the ALMS control strategy on a DSTATCOM and LC coupled DSTATCOM. Simulink is used to implement the control strategy before being applied to a programmable processor type dSPACE-1104 by automatic code generation [29]–[35]. The power module switches of the buck inverter adopted IGBTs (Inneon BSM50GB60DLC). Digital storage oscilloscope (scientific DSO-5100) to analyze",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 82,
"width": 348,
"height": 532,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -60 -40 -20 0 20 40 60 Time(sec) i s (A ) -50 0 50 i c a (A ) -50 0 50 i c b (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -50 0 50 Time(sec) i c c (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 Time(sec) i l (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -60 -40 -20 0 20 40 60 Time(sec) i s (A ) -50 0 50 100 i ca (A ) -50 0 50 i cb (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -100 -50 0 50 Time(sec) i cc (A ) 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 Time(sec) i l (A )",
"type": "Picture"
},
{
"left": 119,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 437,
"top": 59,
"width": 90,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 776,
"width": 236,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng, Vol. 13, No. 2, June 2024: 371-381",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 442,
"height": 44,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "378 the wave form with sampling time 20 µs and voltage scale (200 V/div) and current scale (25 A/div), The remaining part of the experimental analysis detailed is presented in the sub’s sections.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 106,
"width": 442,
"height": 101,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The source, compensator and load current during balanced and unbalanced loading conditions using ALMS technique based DSTATCOM as shown in the Figures 8(a)-8(f) respectively. The source current has contributed significant performance whose magnitude 56 A which is in phase with grid voltage as shown in the Figure 8(a). The corresponding compensator 25 A which is injected by the DSTATCOM at the grid as shown in Figure 8(b). Finally, the distorted nonlinear load current 51 A is shown in the as shown in the Figure 8(c). Similarly, the source current has contributed significant performance whose magnitude 56 A which is in phase with grid voltage as shown in Figure 8(d). The corresponding compensator 25 A which is injected by the DSTATCOM at the grid as shown in Figure 8(e). Finally, the distorted nonlinear load current 51 A is shown in the as shown in the Figure 8(f).",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 232,
"width": 173,
"height": 40,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Simulation and experimental data Notation Description Value 𝑣 𝑠 Source voltage 230 V/phase 𝑓 𝑠 Frequency",
"type": "Table"
},
{
"left": 224,
"top": 263,
"width": 21,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "50 Hz",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 272,
"width": 63,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐶 𝑑𝑐 Capacitor",
"type": "Picture"
},
{
"left": 224,
"top": 272,
"width": 29,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2000 µF",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 281,
"width": 103,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐾 𝑖𝑟 AC Integral controller",
"type": "Picture"
},
{
"left": 224,
"top": 282,
"width": 12,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.1",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 290,
"width": 80,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑅 𝑐 VSC resistance",
"type": "Picture"
},
{
"left": 224,
"top": 289,
"width": 24,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0.25 Ω",
"type": "Table"
},
{
"left": 107,
"top": 300,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐿 𝑠 Source inductance",
"type": "Picture"
},
{
"left": 224,
"top": 300,
"width": 20,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 mH",
"type": "Table"
},
{
"left": 107,
"top": 308,
"width": 137,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑅 𝑠 Source resistance 0.5 Ω",
"type": "Picture"
},
{
"left": 105,
"top": 318,
"width": 85,
"height": 17,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐾 𝑝𝑟 AC Proportional controller",
"type": "Picture"
},
{
"left": 104,
"top": 319,
"width": 136,
"height": 46,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0.2 𝐾 𝑝𝑎 DC Proportional controller 0.01 𝐿 𝑐 VSC inductance",
"type": "Picture"
},
{
"left": 105,
"top": 356,
"width": 145,
"height": 18,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.5 mH 𝑣 𝑑𝑐 DC link voltage",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 365,
"width": 141,
"height": 19,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "600 V 𝐾 𝑖𝑎",
"type": "Table"
},
{
"left": 135,
"top": 375,
"width": 105,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DC Integral controller 0.05",
"type": "Picture"
},
{
"left": 306,
"top": 363,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 7. Hardware setup of the ALMS based LC-",
"type": "Picture"
},
{
"left": 379,
"top": 374,
"width": 58,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DSTATCOM",
"type": "Table"
},
{
"left": 149,
"top": 521,
"width": 314,
"height": 129,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(a) (b) (c) (d)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 299,
"top": 641,
"width": 163,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(e) (f)",
"type": "Table"
},
{
"left": 88,
"top": 662,
"width": 435,
"height": 44,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 8. Experimental waveform of source current, compensator current, and load current using ALMS control technique (a) the source current, (b) the corresponding compensator 25 A, (c) the distorted nonlinear load current 51 A, (d) the source current, (e) the corresponding compensator 25 A, and (f) the distorted nonlinear load current 51 A",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 727,
"width": 442,
"height": 32,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The source, compensator and load current is maintained during balanced and unbalanced loading conditions using ALMS technique-based LC coupled DSTATCOM as shown in Figures 9(a)-9(f) respectively. The source current has contributed significant performance whose magnitude 56A which is in",
"type": "Text"
},
{
"left": 335,
"top": 232,
"width": 171,
"height": 116,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. PC 2. d-SPACE panel 3. DSTATCOM 4. Regulated DC supply 5. Rectifier 6. Power Analyser 7. RL loads 8. Interfacing Inductor 9. Sensing probes 10. DSO 1 2 3 4 5 6 7 8 10 9 9",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 59,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 482,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 148,
"top": 776,
"width": 379,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Power quality conditioning using two-level buck inverter based DSTATCOM … (P. Suneetha)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 442,
"height": 136,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "379 phase with grid voltage as shown in the Figure 9(a). The corresponding compensator 25 A which is injected by the DSTATCOM at the grid as shown in Figure 9(b). Finally, the distorted nonlinear load current 51 A is shown in the as shown in Figure 9(c). Similarly, the source current has contributed significant performance whose magnitude 52 A which is in phase with grid voltage as shown in the Figure 9 (d). The corresponding compensator 22 A which is injected by the DSTATCOM at the grid as shown in Figure 9(e). Finally, the distorted nonlinear load current 51 A is shown in the as shown in the Figure 9(f). Owing to the source side compensation principle, the real time implementation of proposed technique based DSTATCOM is realized as a better solution for the power quality improvement in terms of source side power factor correction, THD reduction, voltage regulation and voltage balancing. But, load current magnitude and THDs (in %) obtained from experimental results are presented in Figure 10 which is maintained same for all conditions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 338,
"width": 314,
"height": 148,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(a) (b) (c) (d)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 299,
"top": 477,
"width": 163,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(e) (f)",
"type": "Table"
},
{
"left": 93,
"top": 500,
"width": 430,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 9. Experimental waveform of source current, compensator current and load current using ALMS control based proposed technique (a) the source current, (b) the corresponding compensator 25 A, (c) the distorted nonlinear load current 51 A, (d) the source current, (e) the corresponding compensator 22 A, and (f) the distorted nonlinear load current 51 A",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 758,
"width": 344,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 10. Source and load current THDs (in %) obtained from experimental analysis",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 437,
"top": 59,
"width": 90,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 776,
"width": 236,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng, Vol. 13, No. 2, June 2024: 371-381",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "380",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 83,
"width": 91,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 94,
"width": 442,
"height": 67,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This research study described about PQ conditioning using two-level buck inverter based DSTATCOM. The buck inverter based DSTATCOM using ALMS algorithm has been studied in detail for better shunt compensation. Finally, the experimental studies are analyzed using the real time dSPACE experimental set ups. The theoretical as well as hardware analysis indicated for shunt compensation for such condition as required by IEEE 1547. Hence, evaluated studies can be considered for further better analysis in other applications.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 182,
"width": 72,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 193,
"width": 441,
"height": 16,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[1] C.-L. Chen, Y. Wang, J. -S. Lai, Y. -S. Lee, and D. Martin, “Design of Parallel Inverters for Smooth Mode Transfer Microgrid Applications,” IEEE Transactions on Power Electronics , vol. 25, no. 1, pp. 6–15, Jan. 2010, doi: 10.1109/TPEL.2009.2025864.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 209,
"width": 441,
"height": 18,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[2] P. Sun, C. Liu, J. S. Lai, and C. L. Chen, “Cascade dual buck inverter with phase-shift control,” IEEE Transactions on Power Electronics , vol. 27, no. 4, pp. 2067–2077, 2012, doi: 10.1109/TPEL.2011.2169282.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 228,
"width": 442,
"height": 27,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[3] Y. Tang and F. Blaabjerg, “A component-minimized single-phase active power decoupling circuit with reduced current stress to semiconductor switches,” IEEE Transactions on Power Electronics , vol. 30, no. 6, pp. 2905–2910, 2015, doi: 10.1109/TPEL.2014.2369959.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 255,
"width": 441,
"height": 18,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[4] M. Mangaraj and A. K. Panda, “Performance analysis of DSTATCOM employing various control algorithms,” IET Generation, Transmission and Distribution , vol. 11, no. 10, pp. 2643–2653, 2017, doi: 10.1049/iet-gtd.2016.1833.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 274,
"width": 441,
"height": 18,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[5] A. P. Kumar and M. Mangaraj, “DSTATCOM employing hybrid neural network control technique for power quality improvement,” IET Power Electronics , vol. 10, no. 4, pp. 480–489, Mar. 2017, doi: 10.1049/iet-pel.2016.0556.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 292,
"width": 442,
"height": 18,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[6] M. Mangaraj and A. K. Panda, “Modelling and simulation of KHLMS algorithm-based DSTATCOM,” IET Power Electronics , vol. 12, no. 9, pp. 2304–2311, 2019, doi: 10.1049/iet-pel.2018.5625.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 311,
"width": 441,
"height": 27,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[7] S. K. Dash and P. K. Ray, “A New PV-Open-UPQC Configuration for Voltage Sensitive Loads Utilizing Novel Adaptive Controllers,” IEEE Transactions on Industrial Informatics , vol. 17, no. 1, pp. 421–429, Jan. 2021, doi: 10.1109/TII.2020.2986308.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 338,
"width": 441,
"height": 18,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[8] M. Mangaraj and A. K. Panda, “NBP-based icosφ control strategy for DSTATCOM,” IET Power Electronics , vol. 10, no. 12, pp. 1617–1625, Oct. 2017, doi: 10.1049/iet-pel.2017.0129.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 357,
"width": 441,
"height": 27,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[9] R. N. Rao, M. Sreenivasulu, and B. Ramakrishna, “Study and analysis of modified LMF control method for power quality improvement,” International Journal of Power Electronics and Drive Systems , vol. 14, no. 2, pp. 992–1000, 2023, doi: 10.11591/ijpeds.v14.i2.pp992-1000.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 386,
"width": 441,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[10] A. S. Alhattab, A. N. B. Alsammak, and H. A. Mohammed, “An intelligent mitigation of disturbances in electrical power system using distribution static synchronous compensator,” Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science , vol. 30, no. 2, pp. 633–642, 2023, doi: 10.11591/ijeecs.v30.i2.pp633-642.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 413,
"width": 441,
"height": 26,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[11] P. K. Y. Kundala, M. Mangaraj, and S. K. Sudabattula, “Inductively coupled distributed static compensator for power quality analysis of distribution networks,” International Journal of Electrical and Computer Engineering , vol. 13, no. 2, pp. 1387–1399, 2023, doi: 10.11591/ijece.v13i2.pp1387-1399.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 441,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[12] A. F. Shafeeq and I. I. Ali, “Proper insertion of DSTATCOM in distribution networks based on VSM with network reconfiguration,” Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science , vol. 29, no. 1, pp. 66–74, 2023, doi: 10.11591/ijeecs.v29.i1.pp66-74.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 469,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[13] M. Chiranjivi and K. Swarnasri, “A novel optimization-based power quality enhancement using dynamic voltage restorer and distribution static compensator,” Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science , vol. 6, no. 1, pp. 160–171, 2022, doi: 10.11591/ijeecs.v26.i1.pp160-171.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 496,
"width": 442,
"height": 26,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[14] A. Ram, P. R. Sharma, and R. K. Ahuja, “Performance evaluation of different configurations of system with DSTATCOM using proposed icos technique,” Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science , vol. 25, no. 1, pp. 1–13, 2022, doi: 10.11591/ijeecs.v25.i1.pp1-13.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 524,
"width": 441,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[15] J. V. R. Babu and M. Kumar, “Multilevel diode clamped d-statcom for power quality improvement in distribution systems,” International Journal of Power Electronics and Drive Systems , vol. 12, no. 1, pp. 217–227, 2021, doi: 10.11591/ijpeds.v12.i1.pp217-227.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 551,
"width": 442,
"height": 17,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[16] P. Anusha and B. V. Rajanna, “Induction drive system with dstatcom based asymmetric twin converter,” International Journal of Power Electronics and Drive Systems , vol. 11, no. 4, pp. 1826–1834, 2020, doi: 10.11591/ijpeds.v11.i4.pp1826-1834.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 570,
"width": 441,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[17] A. N. Hussain, A. J. Ali, and F. S. Ahmed, “Power quality improvement based on hybrid coordinated design of renewable energy sources for DC link channel DSTATCOM,” International Journal of Electrical and Computer Engineering , vol. 10, no. 5, pp. 5108–5122, 2020, doi: 10.11591/IJECE.V10I5.PP5108-5122.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 597,
"width": 441,
"height": 17,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[18] Z. H. Saleh, Z. H. Ali, R. W. Daoud, and A. H. Ahmed, “A study of voltage regulation in microgrid using a DSTATCOM,” Bulletin of Electrical Engineering and Informatics , vol. 9, no. 5, pp. 1766–1773, 2020, doi: 10.11591/eei.v9i5.2442.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 616,
"width": 441,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[19] S. F. Mekhamer, R. H. Shehata, A. Y. Abdelaziz, and M. A. Al-Gabalawy, “Enhancing radial distribution system performance by optimal placement of DSTATCOM,” International Journal of Electrical and Computer Engineering , vol. 10, no. 3, pp. 2850– 2860, 2020, doi: 10.11591/ijece.v10i3.pp2850-2860.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 643,
"width": 441,
"height": 17,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[20] M. Mangaraj and A. K. Panda, “Sparse LMS algorithm for two-level DSTATCOM,” IET Generation, Transmission and Distribution , vol. 15, no. 1, pp. 86–96, 2021, doi: 10.1049/gtd2.12014.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 662,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[21] N. P. Babu, J. M. Guerrero, P. Siano, R. Peesapati, and G. Panda, “An Improved Adaptive Control Strategy in Grid-Tied PV System with Active Power Filter for Power Quality Enhancement,” IEEE Systems Journal , vol. 15, no. 2, pp. 2859–2870, 2021, doi: 10.1109/JSYST.2020.2985164.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 689,
"width": 441,
"height": 17,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[22] J. Fei and H. Wang, “Experimental investigation of recurrent neural network fractional-order sliding mode control of active power filter,” IEEE Transactions on Circuits and Systems II: Express Briefs , vol. 67, no. 11, pp. 2522–2526, 2020, doi: 10.1109/TCSII.2019.2953223.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 85,
"top": 708,
"width": 441,
"height": 16,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[23] J. Fei and Y. Chen, “Dynamic Terminal Sliding-Mode Control for Single-Phase Active Power Filter Using New Feedback Recurrent Neural Network,” IEEE Transactions on Power Electronics , vol. 35, no. 9, pp. 9906–9924, 2020, doi: 10.1109/TPEL.2020.2974470.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 726,
"width": 441,
"height": 16,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[24] F. J. Lin, K. H. Tan, Y. K. Lai, and W. C. Luo, “Intelligent PV Power System with Unbalanced Current Compensation Using CFNN-AMF,” IEEE Transactions on Power Electronics , vol. 34, no. 9, pp. 8588–8598, 2019, doi: 10.1109/TPEL.2018.2888732.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 85,
"top": 59,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Int J Appl Power Eng",
"type": "Page header"
},
{
"left": 265,
"top": 59,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2252-8792",
"type": "Page header"
},
{
"left": 482,
"top": 57,
"width": 9,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "",
"type": "Page header"
},
{
"left": 148,
"top": 776,
"width": 379,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Power quality conditioning using two-level buck inverter based DSTATCOM … (P. Suneetha)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 509,
"top": 59,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "381",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 82,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[25] P. Shukl and B. Singh, “Delta-Bar-Delta Neural-Network-Based Control Approach for Power Quality Improvement of Solar-PV- Interfaced Distribution System,” IEEE Transactions on Industrial Informatics , vol. 16, no. 2, pp. 790–801, 2020, doi: 10.1109/TII.2019.2923567.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 109,
"width": 441,
"height": 17,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[26] L. Peng, W. Wu, and K. Hu, “A Multicell Network Control and Design for Three-Phase Grid-Connected Inverter,” IEEE Transactions on Industrial Electronics , vol. 68, no. 4, pp. 2740–2749, 2021, doi: 10.1109/TIE.2020.2978712.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 128,
"width": 441,
"height": 16,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[27] J. Fei, H. Wang, and Y. Fang, “Novel Neural Network Fractional-Order Sliding-Mode Control With Application to Active Power Filter,” IEEE Transactions on Systems, Man, and Cybernetics: Systems , vol. 52, no. 6, pp. 3508–3518, 2022, doi: 10.1109/TSMC.2021.3071360.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 146,
"width": 441,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[28] J. Fei and L. Liu, “Real-Time Nonlinear Model Predictive Control of Active Power Filter Using Self-Feedback Recurrent Fuzzy Neural Network Estimator,” IEEE Transactions on Industrial Electronics , vol. 69, no. 8, pp. 8366–8376, 2022, doi: 10.1109/TIE.2021.3106007.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 174,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[29] N. Kumar, B. Singh, and B. K. Panigrahi, “PNKLMF-based neural network control and learning-based HC MPPT technique for multiobjective grid integrated solar PV based distributed generating system,” IEEE Transactions on Industrial Informatics , vol. 15, no. 6, pp. 3732–3742, Jun. 2019, doi: 10.1109/TII.2019.2901516.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 201,
"width": 441,
"height": 17,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[30] Q. Zhu and J. Cao, “Robust exponential stability of markovian jump impulsive stochastic Cohen-Grossberg neural networks with mixed time delays,” IEEE Transactions on Neural Networks , vol. 21, no. 8, pp. 1314–1325, 2010, doi: 10.1109/TNN.2010.2054108.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 220,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[31] C. De Zheng, Q. H. Shan, H. Zhang, and Z. Wang, “On stabilization of stochastic Cohen-Grossberg neural networks with mode- dependent mixed time-delays and Markovian switching,” IEEE Transactions on Neural Networks and Learning Systems , vol. 24, no. 5, pp. 800–811, 2013, doi: 10.1109/TNNLS.2013.2244613.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 247,
"width": 441,
"height": 26,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[32] S. Qin, Q. Ma, J. Feng, and C. Xu, “Multistability of Almost Periodic Solution for Memristive Cohen-Grossberg Neural Networks with Mixed Delays,” IEEE Transactions on Neural Networks and Learning Systems , vol. 31, no. 6, pp. 1914–1926, 2020, doi: 10.1109/TNNLS.2019.2927506.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 275,
"width": 441,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[33] J. Liu, W. Wu, H. S. H. Chung, and F. Blaabjerg, “Disturbance Observer-Based Adaptive Current Control with Self-Learning Ability to Improve the Grid-Injected Current for LCL -Filtered Grid-Connected Inverter,” IEEE Access , vol. 7, pp. 105376– 105390, 2019, doi: 10.1109/ACCESS.2019.2931734.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 301,
"width": 441,
"height": 18,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[34] M. T. Faiz et al. , “Capacitor Voltage Damping Based on Parallel Feedforward Compensation Method for LCL-Filter Grid-Connected Inverter,” IEEE Transactions on Industry Applications , vol. 56, no. 1, pp. 837–849, 2020, doi: 10.1109/TIA.2019.2951115.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 321,
"width": 441,
"height": 16,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[35] K. Chandan, M. K. Mishra, and S. Mekhilef, “A New Voltage Control Strategy to Improve Performance of DSTATCOM in Electric Grid,” CES Transactions on Electrical Machines and Systems , vol. 4, no. 4, pp. 295–302, 2020, doi: 10.30941/CESTEMS.2020.00036.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 358,
"width": 141,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIOGRAPHIES OF AUTHORS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 183,
"top": 379,
"width": 346,
"height": 81,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P. Suneetha received the B.Tech. in Electrical and Electronics Engineering from Srikalahasteeswara Institute of Technology, India in 2001. She received the M.Tech. in Power Electronics and Electrical Drives from Sri Venkateswara college of Engineering and Technology, Chittoor, India 2011. Presently she is working as Assistant Professor, Department of Electrical and Electronics Engineering, Sri Venkateswara College of Engineering, Tirupathi, India. Her research interest includes power electronics, power system, design and modelling of FACTS devices, and soft computing techniques. She can be contacted at email: [email protected].",
"type": "Text"
},
{
"left": 183,
"top": 498,
"width": 346,
"height": 80,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "K. Subbaramaiah received the B.Tech. in Electrical Engineering from Sri Venkateswara University, India in 1996. He received the M.Tech. in Power System Operation and Control from Sri Venkateswara University, Tirupati, India in 2001. He obtained Ph.D. from Sri Venkateswara University, Tirupati, India in 2012. Present working as Professor, Department of Electrical and Electronics Engineering, Lendi Institute of Engineering and Technology, Andhra Pradesh, India. His area of research interest includes power system deregulation, power system economics, design and modelling of FACTS devices, and soft computing techniques. He can be contacted at email: [email protected].",
"type": "Text"
},
{
"left": 184,
"top": 617,
"width": 99,
"height": 8,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dr. Nagalamadaka Visali",
"type": "Text"
},
{
"left": 184,
"top": 617,
"width": 344,
"height": 60,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "received her Ph.D. degree from JNTUA College of engineering, Ananthapur, India in 2013. Presently she is working as a Professor and Head of the Electrical and Electronics Engineering department, JNTUA College of Engineering, Anantapuramu, India. She has also published more than 50 research papers in reputed journals and IEEE conferences. Her research interests include electrical distributing systems, FACTS devices and deregulated power systems. She can be contacted at email: [email protected].",
"type": "Text"
}
] |
de8d7426-2d4c-fa71-9d2a-5734eab885d9 | https://journal.unhas.ac.id/index.php/torani/article/download/14106/6966 | [
{
"left": 84,
"top": 38,
"width": 446,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601 Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "100",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 88,
"width": 414,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komposisi Jenis Hasil Tangkapan Bagan Tancap Berdasarkan Kombinasi Warna Lampu di Perairan Kabupaten Pangkejene",
"type": "Section header"
},
{
"left": 237,
"top": 118,
"width": 146,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Provinsi Sulawesi Selatan",
"type": "Text"
},
{
"left": 122,
"top": 145,
"width": 387,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Catch Composition of Fix-Liftnet Based-on the Light Color Combination in Pangkep Waters",
"type": "Text"
},
{
"left": 185,
"top": 185,
"width": 256,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Paramita Saragih, Muhammad Kurnia , Faisal Amir",
"type": "Section header"
},
{
"left": 156,
"top": 210,
"width": 307,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Jln. Perintis Kemerdekaan, KM 10 Tamalanrea, 90245, Makassar, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 182,
"top": 240,
"width": 265,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "correspondent author : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 287,
"top": 265,
"width": 45,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 290,
"width": 450,
"height": 135,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komposisi jenis dan frekuensi kemunculan jenis hasil tangkapan bagan tancap berdasarkan kombinasi warna lampu Light Emitting Diode (LED) putih-kuning- biru dan putih-kuning. Penelitian dilaksanakan bulan Juli – Oktober 2020, dengan mengikuti operasi penangkapan 1 unit bagan tancap dengan masing-masing kekuatan cahaya 442 watt. Pengumpulan data meliputi jenis dan jumlah hasil tangkapan berdasarkan trip dan dikelompokkan dalam tangkapan utama, sampingan dan buangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis hasil tangkapan terdiri atas 26 spesies yang didominasi peperek , lemuru , cumi-cumi, teri, kepiting, selar kuning dan tembang . Total jumlah hasil tangkapan kombinasi lampu warna putih-kuning-biru 359,8 kg dengan tangkapan utama 74,4%, sampingan 19,8 % dan buangan 5,9 %. Sedangkan kombinasi warna putih-kuning sebanyak 343,8 kg dengan tangkapan utama 75,8 %, sampingan 15,5 % dan buangan 8,3%. Jenis ikan dengan frekuensi kemunculan 100% adalah peperek ( Leiognathus equulus), kepiting rajungan ( Portunus pelagicus), cumi-cumi ( Loligo sp), lemuru ( Sardinella gibbosa), dan buntal licin ( Lagocephalus sceleratus).",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 438,
"width": 238,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata kunci : Komposisi jenis, Frekuensi kemunculan, LED",
"type": "Text"
},
{
"left": 286,
"top": 462,
"width": 48,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 487,
"width": 451,
"height": 124,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This study aims to describe the composition of the species and the frequency of occurrence of fix-liftnet based on the combination of white-yellow-blue and white-yellow Light Emitting Diode (LED). The research was carried out in July – October 2020, by following the operation of capturing 1 unit of fix-liftnet with 442 watts of light power each. Data collection includes the type and number of catches based on trips and grouped into main, by-catch and discarded catches. The results showed that the composition of the type of catch consisted of 26 species dominated by common ponyfish, lemuru, squid, anchovies, crabs, yellow snakehead and fringesscale sardinella. The total catch of the combination of white-yellow-blue lights was 359.8 kg with main catch 74.4%, by-catch 19.8% and waste 5.9%. While the white-yellow color combination is 343.8 kg with 75.8% main catch, 15.5% by-catch and 8.3% waste. Fish species with 100% occurrence frequency were common ponyfish ( Leiognathus equulus ), flower crab ( Portunus pelagicus ), squid ( Loligo sp ), Indonesian oil-sardine ( Sardinella gibbosa ), and smooth pufferfish ( Lagocephalus sceleratus ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 620,
"width": 273,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: The species composition, frequency of occurrence, LED",
"type": "Text"
},
{
"left": 274,
"top": 655,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 682,
"width": 450,
"height": 73,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kabupaten Pangkep dan Kepulauan terletak di bagian barat dari Provinsi Sulawesi Selatan, dengan Ibukota Pangkejene. Berdasarkan letak astronomi, Kabupaten Pangkep berada pada 11.00’ Bujur Timur dan 040.40’- 080.00’ Lintang Selatan (Pangkep.go.id, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 164,
"top": 59,
"width": 141,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Volume 4 (2) June 2021: 100-109",
"type": "Page header"
},
{
"left": 437,
"top": 28,
"width": 90,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Table"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "101",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 84,
"top": 73,
"width": 450,
"height": 115,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bagan Tancap merupakan alat tangkap yang dipasang secara menetap di perairan, terdiri dari rangkaian bambu yang dipasang secara membujur dan melintang. Bambu merupakan komponen utama dari bangunan bagan tancap yang berfungsi menopang berdirinya alat tangkap bagan tancap di perairan. Jumlah bambu yang digunakan banyak karena bambu tersebut harus disambung. Nelayan menggunakan bamboo karena mudah diperoleh dan harganya pun tergolong murah (Sudirman dan Natsir,2011).",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 198,
"width": 450,
"height": 197,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Limbong, dkk (2020) komposisi jenis hasil tangkapan pada bagan tancap menunjukkan terdapat dari 8 jenis ikan, yang terdiri dari ikan teri, tembang, layang, julung- julung, selar, layur, kurisi, dan serinding. Berdasarkan pengamatan Sudirman & Nessa (2011) di Selat Makassar, bagan tancap memiliki 27 jenis ikan-ikan hasil tangkapan. Belum adanya informasi mengenai komposisi jenis hasil tangkapan menggunakan kombinasi warna lampu di perairan Pangkep sehingga peneliti tertarik meneliti komposisi jenis hasil tangkapan bagan tancap dengan menggunakan kombinasi warna lampu di perairan Pangkep. Manfaat penelitian ini sebagai bahan informasi bagi masyarakat khususnya nelayan mengenai penggunaan warna lampu untuk memperoleh hasil tangkapan dengan komposisi jenis ikan yang banyak pada bagan tancap di perairan Pangkep.",
"type": "Text"
},
{
"left": 262,
"top": 411,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Metode Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 437,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Lokasi dan Waktu Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 464,
"width": 449,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Mappasaile, Perairan Pengkep pada bulan Juli sampai Oktober 2020.",
"type": "Text"
},
{
"left": 245,
"top": 755,
"width": 136,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "102",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 84,
"top": 82,
"width": 449,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini menggunakan 1 unit bagan tancap. Pengambilan data dilakukan selama 30 trip penangkapan dimana 15 trip menggunakan kombinasi warna lampu putih-kuning- briu dan 15 trip menggunakan kombinasi warna lampu putih-kuning.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 150,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 171,
"width": 451,
"height": 73,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh seperti jumlah dan jenis hasil tangkapan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan grafik. Grafik memperlihatkan “ Trend ” hasil tangkapan untuk setiap trip. Untuk mengetahui komposisi jenis dan frekuensi kemunculan hasil tangkapan bagan tancap.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 257,
"width": 197,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komposisi Jenis Ikan Hasil Tangkapan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 282,
"width": 443,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komposisi jenis hasil tangkapan dihitung berdasarkan jumlah trip perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 268,
"top": 332,
"width": 81,
"height": 29,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝑷𝒊 = 𝒏 𝒊 𝑵 𝒙𝟏𝟎𝟎%",
"type": "Formula"
},
{
"left": 84,
"top": 375,
"width": 44,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dimana:",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 390,
"width": 218,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pi = Komposisi jenis hasil tangkapan (%)",
"type": "Table"
},
{
"left": 84,
"top": 406,
"width": 177,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ni = Jumlah hasil tangkapan (kg)",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 422,
"width": 267,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "N = Jumlah total hasil tangkapan bagan tancap (kg)",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 453,
"width": 121,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Frekuensi Kemunculan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 477,
"width": 452,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Perhitungan persentasi kemunculan dari setiap jenis ikan bertujuan untuk mengetahui sebaran dan peluang ikan tertangkapn selama 15 trip penangkapan. Perhitungan frekuensi kemunculan dilakukan dengan persamaan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 264,
"top": 547,
"width": 89,
"height": 31,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝑭𝒊 = 𝒂 𝒊 𝒂 𝒕𝒐𝒕 𝒙𝟏𝟎𝟎%",
"type": "Formula"
},
{
"left": 84,
"top": 594,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dimana:",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 614,
"width": 171,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "F = Frekuensi kemunculan (%)",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 630,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "i = Jenis ikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 645,
"width": 245,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝑎 i = Jumlah trip dimana spesies ke-i tertangkap",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 661,
"width": 161,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝑎 𝑡𝑜𝑡 = Jumlah trip penangkapan",
"type": "Text"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "103",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 250,
"top": 87,
"width": 120,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil dan Pembahasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 111,
"width": 177,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komposisi Jenis Hasil Tangkapan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 128,
"width": 334,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komposisi Jenis Hasil Tangkapan Pada Lampu Putih-Kuning-Biru",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 152,
"width": 452,
"height": 176,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil pengamatan terdapat 26 jenis ikan yang tertangkap selama penelitian yang terdiri dari ikan pelagis dan ikan demersal. Total hasil tangkapan yang diperoleh pada kombinasi warna lampu putih-kuning-biru selama 15 trip sebanyak 359,8 kg. Terdapat 26 jenis hasil tangkapan dengan komposisi terbanyak ikan peperek 20,3 %. lemuru ( Sardinela gibbosa) 15,7% (56,3 kg), cumi-cumi ( Loligo sp) 13,9% (50,0 kg), teri (Stolephorus indicus) 8,6% (31,3 kg), kepiting rajungan ( Portunus pelagicus) 6,6% (23,6 kg ), selar kuning (Selaroides leptolepis) 4,7% (16,9 kg) dan tembang ( Dussumieria elopsoide) 4,3% (15,3 kg), jenis ikan lainnya adalah berbagai jenis ikan dengan komposisi jenis ikan kurang dari 4% (Gambar 2).",
"type": "Text"
},
{
"left": 130,
"top": 593,
"width": 367,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 2. Total komposisi jenis hasil tangkapan pada kombinasi lampu putih-kuning-biru",
"type": "Caption"
},
{
"left": 84,
"top": 627,
"width": 450,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komposisi jenis hasil tangkapan pada kombinasi warna lampu putih-kuning-biru sebanyak 359,8 kg terdiri dari hasil tangkapan utama 74%, hasil tangkapan sampingan 20% dan tangkapan buangan 6% (Gambar 3).",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 346,
"width": 52,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "N 359,8 kg",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 363,
"width": 266,
"height": 202,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "25 20 15 10 Jenis hasil tangkapan J J u m la h h a s il t a n g k a p a n ( % )",
"type": "Picture"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "104",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 122,
"top": 96,
"width": 60,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "N = 359,8 kg",
"type": "Section header"
},
{
"left": 213,
"top": 111,
"width": 313,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "6% 20% tangkapan utama tangkapan sampingan tangkapan buangan 74%",
"type": "Table"
},
{
"left": 107,
"top": 238,
"width": 412,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 3. Persentase komposisi hasil tangkapan utama, tangkapan sampingan dan tangkapan buangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 241,
"top": 249,
"width": 145,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kombinasi lampu putih-kuning-biru",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 280,
"width": 307,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komposisi Jenis Hasil Tangkapan Pada Lampu Putih-kuning",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 303,
"width": 452,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil pengamatan terdapat 23 jenis ikan yang tertangkap selama penelitian dengan menggunakan kombinasi lampu putih-kuning yang terdiri dari ikan pelagis dan ikan demersal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 371,
"width": 452,
"height": 114,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Total hasil tangkapan yang diperoleh pada kombinasi lampu putih-kuning sebanyak 343,80 kg terdiri dari 23 jenis hasil tangkapan dengan komposisi terbanyak yaitu ikan peperek 20,9%, ), cumi-cumi ( Loligo sp) 15,8% (54,30 kg), lemuru ( Sardinela fimbriata) 14,7 % (50,60 kg), tembang ( Dussumieria elopsoide) 8,8% (30,40 kg), teri (Stolephorus indicus) 6,7% (22,90 kg), kepiting ( Portunus pelagicus) 5,6% (19,30 kg), jenis ikan lainnya adalah berbagai jenis ikan dengan komposisi jenis ikan kurang dari 5% (Gambar 4).",
"type": "Text"
},
{
"left": 137,
"top": 752,
"width": 352,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 4. Total komposisi jenis hasil tangkapan pada kombinasi lampu puutih-kuning",
"type": "Caption"
},
{
"left": 118,
"top": 510,
"width": 247,
"height": 224,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "N = 343,80 kg 25 20 15 10 Jenis hasil Tangkapan J u m la h h a s il t a n g k a p a n ( % ) P epe re k C umi -cum i Lemur u",
"type": "Picture"
},
{
"left": 205,
"top": 628,
"width": 50,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tembang Ter i B unt al li ci n K epi ti ng",
"type": "Table"
},
{
"left": 269,
"top": 633,
"width": 35,
"height": 81,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sela r k uni ng Ta la ng -t al ang Ser sa n indo pa si fi k",
"type": "Table"
},
{
"left": 317,
"top": 632,
"width": 18,
"height": 55,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ayam -ayam Teng gi ri",
"type": "Picture"
},
{
"left": 350,
"top": 639,
"width": 2,
"height": 19,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "La yur",
"type": "Table"
},
{
"left": 365,
"top": 636,
"width": 2,
"height": 46,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "B al ombo ng",
"type": "Picture"
},
{
"left": 382,
"top": 636,
"width": 2,
"height": 54,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jul ung -j ul u ng",
"type": "Text"
},
{
"left": 398,
"top": 634,
"width": 2,
"height": 37,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sela ng et",
"type": "Text"
},
{
"left": 414,
"top": 631,
"width": 34,
"height": 72,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A lu -a lu /b ar ak ud a B ili s/ loppa B iji na ng ka",
"type": "Text"
},
{
"left": 462,
"top": 636,
"width": 2,
"height": 59,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "P ara ng -pa ra ng",
"type": "Picture"
},
{
"left": 478,
"top": 635,
"width": 2,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "B unt al ba tu",
"type": "Picture"
},
{
"left": 494,
"top": 660,
"width": 2,
"height": 64,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "K embung per empuan",
"type": "Picture"
},
{
"left": 510,
"top": 636,
"width": 2,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ta ng kur bua ya",
"type": "Table"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "105",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 128,
"top": 172,
"width": 72,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "N = 343,80 kg",
"type": "Section header"
},
{
"left": 235,
"top": 190,
"width": 17,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "8%",
"type": "Table"
},
{
"left": 197,
"top": 222,
"width": 301,
"height": 19,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "16% tangkapan utama",
"type": "Picture"
},
{
"left": 418,
"top": 249,
"width": 100,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "tangkapan sampingan tangkapan buangan",
"type": "Text"
},
{
"left": 289,
"top": 288,
"width": 23,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "76%",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 84,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada Gambar 5 dibawah ini menunjukkan bahwa komposisi jenis hasil tangkapan pada kombinasi lampu putih-kuning, tangkapan utama 76%, tangkapan sampingan 16% dan tangkapan buangan 8% (Gambar 5).",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 362,
"width": 412,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 5. Persentase komposisi hasil tangkapan utama, tangkapan sampingan dan tangkapan buangan kombinasi lampu putih-kuning",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 397,
"width": 450,
"height": 114,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan histogram pada gambar 5 dapat dilihat bahwa pada penggunaan kombinasi warna lampu putih-kuning-biru terdapat hasil tangkapan dominan adalah ikan peperek ( Leiognathus equulus) total hasil tangkapan yaitu 20,3% (73,0 kg), lemuru ( Sardinela gibbosa) 15,7% (56,3 kg), cumi-cumi ( Loligo sp) 13,9% (50,0 kg), teri (Stolephorus indicus) 8,6% (31,3 kg), kepiting rajungan ( Portunus pelagicus) 6,6% (23,6 kg ), selar kuning (Selaroides leptolepis) 4,7% (16,9 kg) dan tembang ( sardinella albella) 4,3%",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 521,
"width": 450,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(15,3 kg), jenis ikan lainnya adalah berbagai jenis ikan dengan komposisi jenis ikan kurang dari 4%. Pada kombinasi warna lampu putih-kuning terdapat hasil tangkapan dominan adalah ikan peperek ( Leiognathus equulus) 20,9% (71,80 kg), cumi-cumi ( Loligo sp) 15,8%",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 583,
"width": 450,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(54,30 kg), lemuru ( Sardinela gibbosa) 14,7 % (50,60 kg), tembang ( sardinella albella) 8,8% (30,40 kg), teri (Stolephorus indicus) 6,7% (22,90 kg), kepiting rajungan ( Portunus pelagicus) 5,6% (19,30 kg), jenis ikan lainnya adalah berbagai jenis ikan dengan komposisi jenis ikan kurang dari 5%.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 666,
"width": 450,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hal ini sesuai dengan penelitian Banurea dan Parulian (2019), komposisi hasil tangkapan bagan tancap yakni teri 23,6 kg, sisik kara (teri) 6,6 kg, beseng 2,2 kg, peperek 2,1 kg, kepiting 1,5 kg, kerong 1,45 kg, cumi-cumi 1 kg, beronang 0,6 kg, ikan selar 0,6 kg, udang 0,4 kg, kunyit-kunyit 0,25 kg.",
"type": "Text"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "106",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 84,
"top": 73,
"width": 450,
"height": 136,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Namun pada Dirja dan Cahya (2019), jenis-jenis ikan yang di tangkap dengan bagan tancap di perairan Bondet adalah ikan teri ( Stolephoru s sp), tembang ( Sardinella sp), cumi- cumi ( Loligo sp), peperek ( Leiognathus sp), selar ( Selariodes leptolepis). Tertangkapnya jenis-jenis ikan tersebut disebabkan oleh sifat fototaksis positif. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh motif lain, karena cahaya juga merupakan indikasi adanya makanan ikan. Hasil tangkapan dalam 1trip ratarata mencapai 25 kg. hasil tangkapan maksimum tertinggi 85 kg, sedangkan rata-rata hasil tangkapan minimum 6,5 kg.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 218,
"width": 450,
"height": 135,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komposisi hasil tangkapan pada kombinasi warna lampu putih-kuning-biru memiliki 3 jenis hasil tangkapan yang tidak tertangkap di kombinasi warna lampu putih-kuning yaitu ikan kerapu, lencam, kwee karena intensitas cahaya warna lampu biru lebih besar dari intensitas cahaya lampu kuning yaitu 393 lux. hal ini sesuai dengan penelitian Notanubun dan Patty (2010) yaitu cahaya lampu LED warna biru memiliki panjang gelombang yang pendek dan spektrum cahayanya lebih panjang, sehingga intensitasnya lebih tinggi serta warna biru lebih banyak disukai oleh banyak jenis ikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 374,
"width": 123,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Frekuensi Kemunculan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 393,
"width": 450,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis frekuensi kemunculan untuk mengetahui pola keberadaan ikan dilokasi penelitian, dihitung berdasarkan hasil tangkapan 15 trip pada kombinasi warna lampu putih- kuning-biru dan 15 trip pada kombinasi warna lampu putih-kuning. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 476,
"width": 450,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Frekuensi kemunculan ikan pada kombinasi warna lampu putih-kuning-biru terdapat 3 jenis ikan yang frekuensi kemunculannya 100% yaitu kepiting, cumi-cumi dan lemuru dan frekuensi kemunculan terendah yaitu kerapu, lencam dan kwee 6,7% (Gambar 6).",
"type": "Text"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "107",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 110,
"top": 80,
"width": 108,
"height": 45,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a tot = 15 trip Kepiting Cumi-cumi Lemuru Peperek Layur",
"type": "Picture"
},
{
"left": 163,
"top": 128,
"width": 55,
"height": 34,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ayam-ayam Selar kuning Talang - talang Selanget",
"type": "Text"
},
{
"left": 177,
"top": 165,
"width": 41,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teri Buntal licin",
"type": "Picture"
},
{
"left": 151,
"top": 183,
"width": 67,
"height": 53,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tenggiri Alu-alu / barakuda Biji nangka Julung-julung Balombong Bilis / loppa",
"type": "Text"
},
{
"left": 138,
"top": 239,
"width": 79,
"height": 16,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kembung perempuan Gerot-gerot",
"type": "Table"
},
{
"left": 162,
"top": 257,
"width": 55,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tembang Buntal batu Tangkur buaya Parang-parang",
"type": "Table"
},
{
"left": 187,
"top": 294,
"width": 327,
"height": 57,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kerapu Lencam Kwee 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 Persentase Kemunculan (%) 100,0 120,0",
"type": "Table"
},
{
"left": 138,
"top": 360,
"width": 351,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 6. Frekuensi kemunculan ikan pada kombinasi warna lampu putih-kuning-biru",
"type": "Caption"
},
{
"left": 158,
"top": 722,
"width": 311,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gambar 7. Frekuensi kemunculan pada kombinasi warna lampu putih-kuning",
"type": "Caption"
},
{
"left": 111,
"top": 408,
"width": 116,
"height": 34,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a tot = 15 trip Buntal licin Peperek Cumi-cumi",
"type": "Picture"
},
{
"left": 197,
"top": 447,
"width": 30,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Lemuru",
"type": "Text"
},
{
"left": 182,
"top": 458,
"width": 45,
"height": 18,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ayam-ayam Kepiting",
"type": "Picture"
},
{
"left": 181,
"top": 480,
"width": 46,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Selar kuning",
"type": "Text"
},
{
"left": 171,
"top": 492,
"width": 56,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Talang - talang",
"type": "Picture"
},
{
"left": 160,
"top": 503,
"width": 67,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Alu-alu / barakuda",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 514,
"width": 78,
"height": 120,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Teri Balombong Layur Bilis / loppa Julung-julung Tenggiri Selanget Tembang Buntal batu Tangkur buaya Kembung perempuan",
"type": "Text"
},
{
"left": 159,
"top": 638,
"width": 367,
"height": 63,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Parang-parang Biji nangka sersan indo-pasifik 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 Persentase Kemunculan (%)",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 128,
"width": 4,
"height": 498,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "J e ni s H a s il Ta ng k a pa n J e ni s ha s il t a ng k a pa n",
"type": "Picture"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "108",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 84,
"top": 84,
"width": 452,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Frekuensi kemunculan ikan pada kombinasi warna lampu putih-kuning terdapat 4 jenis ikan yang frekuensi kemunculannya 100% yaitu peperek, cumi-cumi, lemuru dan buntal licin dan frekuensi kemunculan terendah yaitu sersan indo-pasifik 6,7 % (Gambar 7).",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 146,
"width": 452,
"height": 197,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis ikan peperek ( Leiognathus equulus), lemuru ( Sardinela gibbosa), cumi-cumi ( Loligo sp), kepiting rajungan ( Portunus pelagicus), buntal licin ( Lagocephalus sceleratus) memiliki frekuensi kemunculan yang tinggi dibandingkan dengan jenis ikan yang lain. Berdasarkan hasil pengamatan dilakukan pada penggunaan kombinasi warna lampu putih-kuning-biru terdapat 3 jenis hasil tangkapan yang frekuensi kemunculan 100% yaitu kepiting rajungan ( Portunus pelagicus), cumi-cumi ( Loligo sp), lemuru ( Sardinela gibbosa). Sedangkan pada penggunaan kombinasi warna lampu putih- kuning terdapat 4 jenis hasil tangkapan yang frekuensi kemunculan 100% yaitu peperek ( Leiognathus equulus), cumi-cumi ( Loligo sp), lemuru ( Sardinela gibbosa), dan buntal licin ( Lagocephalus sceleratus).",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 353,
"width": 452,
"height": 135,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dari hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 5 jenis ikan yang muncul dengan persentase 100% baik pada penggunaan kombinasi warna lampu putih-kuning-biru dan kombinasi warna lampu putih-kuning yaitu ikan peperek, lemuru, cumi-cumi, kepiting dan buntal licin, hal ini menunjukkan bahwa tingginya frekuensi kemuculan ikan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sesuai. Menurut (Nuitjah, 2010) Frekuensi kemunculan yang tinggi berkaitan dengan pemilihan dari kedua jenis ikan tersebut. Pemilihan habitat berkaitan erat dengan kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan dari kedua jenis ikan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 498,
"width": 452,
"height": 218,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Selama penelitian ikan peperek ( Leiognathus equulus) dan cumi-cumi ( Loligo sp), lemuru ( Sardinela gibbosa) merupakan hasil tangkapan terbanyak dan memiliki frekuensi kemunculan terbesar 100%. Hal ini karena Jenis ikan peperek ( Leiognathus sp) merupakan ikan dasar yang hidup di daerah pantai sampai kedalaman 110 meter, hidup berkelompok dengan memakan alga, udang kecil, larva ikan, dan moluska (Kuncoro dan Wiharto, 2009). Kemunculan ikan ini dan tertangkap bagan tancap diduga bukan karena tertarik cahaya lampu, namun ketertarikan tersedianya calon makanan di areal penangkapan. dan jenis cumi- cumi ( Loligo sp) banyak yang tertangkap disebabkan karena faktor makanan. Hal ini sesuai pendapat Gustaman (2012) bahwa Berdasarkan makanan dan cara makannnya, cumi-cumi termasuk karnifora dan predator yang menerkam mangsanya hidup-hidup. Mangsa dari cumi-cumi adalah ikan-ikan kecil seperti teri, japuh dan lain-lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 256,
"top": 38,
"width": 274,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN-online 2615-6601",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 48,
"width": 68,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Torani: JFMarSci",
"type": "Page header"
},
{
"left": 251,
"top": 48,
"width": 277,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vol. 4 (2) June 2021: 100-109 ISSN-print 2621-5322",
"type": "Page header"
},
{
"left": 302,
"top": 785,
"width": 16,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "109",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 284,
"top": 85,
"width": 52,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Simpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 109,
"width": 450,
"height": 135,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Terdapat 26 jenis hasil tangkapan bagan tancap, baik menggunakan kombinasi warna lampu putih-kuning-biru maupun kombinasi warna lampu putih-kuning. Namun terdapat perbedaan komposisi jenis ikan dimana pada kombinasi warna putih-kuning- biru memiliki 3 jenis ikan yang tidak tertangkap di kombinasi warna lampu putih-kuing yaitu ikan kerapu ( Epinephelus malabaricus), Lencam ( Lethrinus lentjan), ikan kwee ( Carangoides dinema) dan terdapat 5 jenis hasil tangkapan yang memiliki frekuensi kemunculan 100% yaitu ikan peperek, lemuru, cumi-cumi, kepiting dan buntal licin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 269,
"top": 264,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Daftar Pustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 291,
"width": 449,
"height": 35,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Banurea Juni. S dan Parulian Nahampun, 2019. Perbandingan Hasil Tangkapan Bagan Tancap Berdasarkan Kedalaman Jaring yang berbeda di Perairan Tapian Nauli. Jurnal Stindo Profesional. Sumatera Utara. Vol V No 5.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 334,
"width": 449,
"height": 23,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dirja dan Cahya Abdurahman. 2019. Studi Analisis Usaha Penangkapan Ikan Dengan Bagan Tancap Di Perairan Bondet Kabupaten Cerebon, Jawa Barat. Barakuda 45 Vol1 Edisi 1 27-32.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 366,
"width": 449,
"height": 35,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Gustaman G, Fauziyah dan Isnaini. 2012. Efektifitas Perbedaan Warna Cahaya Lampu Terhadap Hasil Tangkapan Bagan tancap di Perairan Sungsang Sumatera Selatan. Maspari Journal 4(1) 92-102.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 410,
"width": 451,
"height": 22,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kuncoro, EB dan Wiharto, FEA. 2009. Ensiklopedi Populer Ikan Air Laut. Lily Publisher. Yogyakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 441,
"width": 451,
"height": 36,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Limbong R., Rosmasita & Silalahi B. P., 2020. Komposisi Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Kelurahan Hajoran, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan. p-ISSN 2656-3746. e-ISSN 2685.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 485,
"width": 451,
"height": 35,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Notanubun J dan Patty W. 2010. Perbedaan Penggunaan Intensitas Cahaya Lampu Terhadap HasilTangkapan Bagan Apung di Perairan Selat Rosenberg Kabupaten Maluku Tenggara Kepulauan Kei. Jurnal Perikanan dan Kelautan 6(3): 134-140",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 529,
"width": 402,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nuitja, I N Sumerta. 2010. Manajemen Sumberdaya Perikanan. IPB Press. Bogor. 168 hal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 548,
"width": 451,
"height": 22,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Omar,S. B. A.,2010. Modul Praktikum Ekologi Perairan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.Universitas Hasanuddin .",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 579,
"width": 151,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pangkep. go.id. 2020. Geografi",
"type": "Table"
},
{
"left": 274,
"top": 579,
"width": 262,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kabupaten Pangkejene. http//pangkepkab.go.id",
"type": "Table"
},
{
"left": 112,
"top": 592,
"width": 423,
"height": 22,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "/indekx.php/profil/geografi-dan-iklim/25-geogragi. Diakses tanggal 12 juli 2020. Pukul 20.30 WITA",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 623,
"width": 452,
"height": 35,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sudirman dan M. N. Nessa, 2011. Efektivitas Penggunaan Berbagai Jenis Lampu Listrik Untuk Menarik Perhatian Ikan Pelagis Kecil Pada Bagan Tancap Penerbit Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan. Jakarta Utara.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 673,
"width": 424,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sudirman dan Natsir. 2011. Perikanan Bagan dan Aspek Pengelolaannya. UMM Press. Malang.",
"type": "Text"
}
] |
7439613e-f09d-e707-cb00-3620af79a9f5 | http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/download/2139/1693 | [
{
"left": 508,
"top": 802,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "659",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 90,
"top": 128,
"width": 418,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "STUDI KASUS PENERAPAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGATASI MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA PADA PASIEN DENGUE HEMORRAGHIC FEVER (DHF)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 231,
"top": 181,
"width": 137,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Alisa Fikhul Fitriyah*, Murniati",
"type": "Text"
},
{
"left": 79,
"top": 192,
"width": 442,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa, Jl. Raden Patah No.100, Kedunglongsir, Ledug, Kembaran,",
"type": "Text"
},
{
"left": 214,
"top": 206,
"width": 174,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Banyumas, Jawa Tengah 53182, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 234,
"top": 220,
"width": 134,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "*alisa fikhul [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 269,
"top": 243,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 257,
"width": 460,
"height": 174,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Indonesia salah satu negara tropis di wilayah Asia dengan angka kasus DHF yang cukup tinggi. Tercatat pada tahun 2020 jumlah kasus Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) di Indonesia yaitu 15.819 kasus dengan 121 jumlah kematian. Pasien dengan kondisi demam sesekali terjadi masalah keperawatan hipertermia atau kenaikan suhu tubuh diatas normal. Ditemukan berbagai cara dalam penatalaksanaan demam, baik dengan farmakologi maupun non farmakologi. Salah satu penatalaksanaan demam non farmakologi yaitu penerapan Teknik Tepid Water Sponge guna mengurangi suhu tubuh pasien. Tujuan penelitian ini yaitu pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan mengalami hipertermi yang berfokus pada pemberian teknik Tepid Water Sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak dengan Dengue Hemorrhagic Fever. Desain penelitian ini yaitu studi kasus pada pasien An.D di ruang Wijaya Kusuma Atas RSUD Kardinah Kota Tegal. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa setelah diberikan asuhan keperawatan dengan tindakan pemberian Tepid Water Sponge selama 3x 15 menit ditemukan suhu tubuh pasien terdapat penurunan dari 38,2°C menjadi 37,2°C, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian teknik Tepid Water Sponge dapat menurunkan suhu tubuh pada pasien hipertermia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 447,
"width": 350,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Kata kunci: dengue hemorrhagic fever (DHF); hipertermia; tepid water sponge",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 471,
"width": 398,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "CASE STUDY OF APPLYING TEPID WATER SPONGE TO OVERCOME HYPERTHERMIA BLEEDING PROBLEMS IN PATIENTS WITH DENGUE",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 499,
"width": 178,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "HEMORRHAGIC FEVER (DHF))",
"type": "Text"
},
{
"left": 267,
"top": 526,
"width": 64,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 540,
"width": 456,
"height": 174,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Indonesia is one of the tropical countries in Asia with a fairly high number of DHF cases. In 2020, the number of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) cases in Indonesia was recorded at 15,819 cases with 121 deaths. Patients with febrile conditions occasionally experience the problem of nursing hyperthermia or an increase in body temperature above normal. There are various ways to manage fever, both pharmacological and non-pharmacological. One non-pharmacological management of fever is the application of the Tepid Water Sponge Technique to reduce the patient's body temperature. The aim of this research is to provide nursing care to children with hyperthermia which focuses on providing the Tepid Water Sponge technique to reduce body temperature in children with Dengue Hemorrhagic Fever. The design of this research is a case study on patient An.D in the Wijaya Kusuma Atas room at Kardinah Regional Hospital, Tegal City. The results of this research showed that after being given nursing care by administering the Tepid Water Sponge for 3 x 15 minutes, it was found that the patient's body temperature had decreased from 38.2°C to 37.2°C, so it could be concluded that administering the Tepid Water Sponge technique could reduce the temperature. body in hyperthermic patients.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 730,
"width": 358,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: dengue hemorrhagic fever (DHF); hyperthermia; tepid water sponge",
"type": "Text"
},
{
"left": 160,
"top": 35,
"width": 264,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Penelitian Perawat Profesional",
"type": "Section header"
},
{
"left": 87,
"top": 53,
"width": 336,
"height": 45,
"page_number": 1,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Volume 6 Nomor 2, April 2024 e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757 http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 45,
"width": 273,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 6 No 2, April 2024 Global Health Science Group",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 802,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "660",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 84,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 97,
"width": 457,
"height": 260,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Demam berdarah dengue (DBD) atau disebut juga dengan Dengue Hemorrahagic Fever (DHF) yaitu penyakit yang banyak dijumpai di wilayah tropis dan subtropis. Indonesia merupakan negara tropis di wilayah Asia dengan angka kasus DHF yang cukup tinggi. Tercatat pada tahun 2020 kasus DBD di Indonesia yaitu 15.819 kasus dan 121 kasus kematian (Hidayani, 2020). Tata laksana hipertermia dapat dilaksanakan dengan pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Tindakan non farmakologi yang dapat dilakukan pada anak dalam manajemen hipertermia adalah pemberian Tepid Water Sponge ialah campuran teknik blok menggunakan seka. Teknik ini memanfaatkan kompres blok bukan saja pada suatu area saja, tetapi langsung diseputar area yang mempunyai pembuluh arteri besar. Bukan hanya itu masih terdapat perlakuan lanjutan ialah lewat pemberian seka di sejumlah lingkup badan sehingga cara yang diterapkan kepada pasien disaat teknik ini akan lebih komplek dibandingkan dengan teknik kompres hangat, akan tetapi dengan kompres blok langsung diberagam lokasi ini bisa memudahkan penyampaian tanda ke hipotalamus dengan segera. Selain itu pemberian seka dapat memacu pelebaran pembuluh darah perifer , memudahkan peralihan panas dari tubuh ke area sekitar sehingga memacu mengurangi suhu tubuh (Fajarwati, 2023). Atas permasalah ini peneliti melakukan studi kasus dengan memberikan salah satu implementasi yaitu Tepid Water Sponge agar pasien bisa mengalami penurunan suhu tubuh, sehingga peneliti membuat karya tulis ini. Diharapkan pembaca bisa mengetahui dan menerapkan sehingga bisa diterapkan sebagai wujud asuhan keperawatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 373,
"width": 53,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 387,
"width": 456,
"height": 149,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini ialah penelitian studi kasus (case study). Instrumen penelitian ini ialah pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, penegakan diagnos a, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan. Penelitian dilakukan semasa 3 hari dimulai pada tanggal 22 Maret 2023-24 Maret 2023. Tempat penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap Wijaya Kusuma Atas RSUD Kardinah Kota Tegal. Sampel yang dipakai pada studi ini ialah satu pasien laki-laki berusia 10 tahun dengan diagnosa medis yaitu Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF) dan masalah keperawatannya yaitu Hipertermia, pasien diperoleh suhu tubuh yaitu 38,5°C. Pemberian teknik Tepid Water Sponge dilakukan selama 15 menit per hari. Metode pengambilan data dilaksanakan lewat tanya jawab, pemeriksaan fisik langsung, observasi dan studi dokumentasi asuhan keperawatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 553,
"width": 40,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "HASIL",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 566,
"width": 456,
"height": 205,
"page_number": 2,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Pengkajian dilaksanakan tanggal 22 Maret 2023 pada pasien An.D usia 10 tahun didapatkan hasil Ibu pasien mengatakan An. D demam sejak 4 hari yang lalu, ibu pasien mengatakan suhu tubuh An. D naik turun, An.D sudah diberi obat ibuprofen dan dikompres, suhu tubuh An.D semakin naik menjadi 39 °C dan muntah 2 kali, kemudian pada tanggal 21 Maret 2023 pukul 10.00 WIB ibu An. D membawa An. D ke IGD RSUD Kardinah Kota Tegal, karena panasnya masih naik turun dan kondisi An. D semakin lemas kemudian An. D disarankan untuk rawat inap diruang wijaya kusuma atas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. An.D belum pernah mengalami sakit DHF, belum pernah dirawat di rumah sakit, tidak ada riwayat pembedahan, tidak ada riwayat alergi, tidak ada riwayat kecelakaan, maupun keracunan. An.D merupakan anak kedua dari dua bersaudara, anggota keluarga tidak pernah mengalami sakit DHF, tidak ada anggota keluarga mempunyai penyakit keturunan seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes melitus, asma, dan lainnya. Ibu pasien mengatakan An.D pertama kali menjalani rawat inap di Rumah Sakit. Hasil pemeriksaan fisik langsung diperoleh data keadaan umum baik, suhu tubuh 38,5 0 C, nadi 85x/menit, respirasi 20x/menit, Kesadaran An.D compos mentis, berat badan sebelum sakit dan pada saat",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 45,
"width": 273,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 6 No 2, April 2024",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 57,
"width": 123,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Global Health Science Group",
"type": "Page header"
},
{
"left": 508,
"top": 802,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "661",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 84,
"width": 456,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "pengkajian yaitu 32 Kg, tinggi badan An.D 125 cm, dan status gizi An.D baik. Pemeriksaan Head To Toe didapatkan bentuk kepala An.D normal, tidak ada lesi atau ruam kemerahan, rambut An.D hitam dan kuat, tidak ada rambut rontok.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 139,
"width": 456,
"height": 300,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Bentuk mata An.D simetris, ketajaman penglihatan An.D normal, gerakan bola mata An.D normal, sklera tidak ikterik, konjungtiva An.D tidak anemis. Bentuk hidung An.D normal dan tampak simetris, lubang hidung An.D simetris, tidak ada nafas cuping hidung, ada reflek bersin. Mukosa bibir An.D kering, warna bibir tampak merah, bentuk bibir An.D normal, pergerakan lidah normal, ada caries gigi di bagian depan dan geraham. Pengecapan baik, gusi tampak kemerahan tidak ada perdarahan, reflek menelan baik, tidak ada bau mulut. Posisi telinga simetris, kebersihan telinga baik, fungsi pendengaran baik. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada masa atau lesi, kaku kuduk negative, Kernig’s sign negatif. Pemeriksaan inspeksi bentuk dada normal, pengembangan dada normal, tidak ada retraksi intercostal, pola nafas regular, tidak ada masa atau lesi, pembesaran jantung tidak teraba, tidak ada sianosis, tidak terlihat ictus kordis , perkusi paru sonor, perkusi jantung An.D normal, pemeriksaan palpasi tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas, pemeriksaan auskultasi suara paru vesikuler, suara jantung regular. Hasil pemeriksaan abdomen tidak ada kelainan pada abdomen, tidak ada masa atau lesi, perkusi timpani, tidak ada pembersaran hepar, tidak ada pembesaran limfe, ginjal teraba.tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas, bising usus 25x/menit. Hasil pemeriksaan genetalia dan anus yaitu kebersihan baik, bentuk normal, lubang uretra baik, lubang anus baik dan tidak ada kelainan. Bentuk punggung An.D normal, tidak ada masa atau lesi pada punggung. Ektermitas atas dan bawah normal, kekuatan otot tangan dan kaki baik, kordinasi gerak baik, reflek bisep dan trisep baik, tidak ada edema, capiraly refil <2detik. Kulit yaitu warna kulit sawo matang, teraba halus, turgor kulit baik, ptekie di kedua tangan, kulit teraba panas, wajah An.D tampak kemerahan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 456,
"width": 456,
"height": 121,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium pada tanggal 22 Maret 2023 didapatkan hasil Leukosit 3,90 10^3 mg/dL, Hemoglobin 11,8 g/dL, Hemtokrit 30,3 %, , Trombosit 90 10^3 mg/dL, SARS CoV-2 Negatif, IgG Demam Berdarah reaktif. Hasil pemeriksaan rontgen thorax yaitu Cor dan bentuk jantung normal, dan gambaran paru normal. Terapi farmakologi yang didapatkan Infus Asering 2000cc/24 Jam IV, Paracetamol 3x300mg IV, Ondansentron 2x2 Mg IV dan Truvit syrup 1x1 Cth Oral. Dari hasil pengkajian didapatkan data subjektif yaitu ibu pasien mengatakan An. D demam dan data objektif yaitu Suhu: 38,2 o C, TD: 110/80 mmHg, tampak wajah kemerahan, kulit teraba hangat, rumple leed test hasil positif. Masalah keperawatan yang diangkat yaitu Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 594,
"width": 456,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi keperawatan yang dilakukan pada An. D dengan diagnosa hipertermia berhubungan dengan proses penyakit dilaksanakan 3 hari yaitu tanggal 22 Maret sampai 24 Maret 2023. Hasil implementasi keperawtan yaitu :",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 635,
"width": 140,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "a. Tanggal 22 Maret 2023",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 649,
"width": 435,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi keperawatan yang dilakukan hari pertama pada jam 08.00 WIB yaitu memonitor suhu tubuh pasien, selanjutnya pada jam 09.00 WIB Memonitor haluaran urine dan Mengganti linen pasien, pada jam 10.00 WIB memberikan Tepid Water Sponge dan menganjurkan pasien tirah baring pada jam 10.15 WIB, kemudian pada jam 12.00 memberikan obat paracetamol IV dan cairan IV Asering.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 718,
"width": 140,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "b. Tanggal 23 Maret 2023",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 732,
"width": 436,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu melanjutkan implementasi yang dilakukan pada hari pertama yaitu memonitor suhu tubuh pasien, selanjutnya pada Memonitor haluaran urine dan mengganti linen pasien, memberikan Tepid Water Sponge",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 45,
"width": 273,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 6 No 2, April 2024",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 57,
"width": 123,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Global Health Science Group",
"type": "Page header"
},
{
"left": 508,
"top": 802,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "662",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 92,
"top": 84,
"width": 435,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "dan menganjurkan pasien tirah baring, kemudian memberikan obat paracetamol IV dan cairan IV Asering.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 111,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "c. Tanggal 24 maret 2023",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 125,
"width": 436,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu melanjutkan implementasi pada hari kedua yaitu yaitu memonitor suhu tubuh pasien, selanjutnya pada Memonitor haluaran urine dan mengganti linen pasien, memberikan Tepid Water Sponge dan menganjurkan pasien tirah baring, kemudian memberikan obat paracetamol IV dan cairan IV Asering.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 194,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Hasil evaluasi dilakukan Tindakan keperawatan hipertermia pada An.D Dengan Diagnosa Dengue Hemorragic Fever (DHF) selama 3 hari didapatkan data sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 222,
"width": 456,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "a. Tanggal 22 Maret 2023 Hasil evaluasi data subjektif adalah ibu pasien mengatakan An. D masih demam, An. D mengatakan lemas. Data objektif yaitu suhu pasien 37, 5C, kulit teraba hangat dan kulit tampak kemerahan. Indikator kriteria hasil yaitu menggigil skala 3, kulit merah skala 2, suhu tubuh skala 2, kulit merah skala2.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 290,
"width": 456,
"height": 67,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "b. Tanggal 23 Maret 2023 Hasil evaluasi data subjektif adalah ibu pasien mengatakan An. D masih demam, An. D mengatakan lemas. Data objektif yaitu suhu pasien 37 C, kulit teraba hangat dan kulit tampak kemerahan. Indikator kriteria hasil yaitu menggigil skala 3, kulit merah skala 3, suhu tubuh skala 3, kulit merah skala 3.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 359,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "c. Tanggal 24 Maret 2023 Hasil evaluasi data subjektif adalah ibu pasien mengatakan An. D sudah tidak demam,",
"type": "List item"
},
{
"left": 92,
"top": 387,
"width": 435,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "An. D mengatakan badan lebih enak. Data objektif yaitu suhu pasien 36,5C, N :85x/Mnt, SPO2 100%. Indikator kriteria hasil yaitu menggigil skala 3, kulit merah skala 3, suhu tubuh skala 5, kulit merah skala 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 442,
"width": 85,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 456,
"width": 456,
"height": 177,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Saat dilakukan pengkajian ditemukan data Ibu pasien mengatakan An. D demam dari 4 hari yang lalu, ibu pasien mengatakan suhu tubuh An. D naik turun, An.D sudah diberi obat ibuprofen dan dikompres, suhu tubuh An.D semakin naik menjadi 39 °C dan muntah 2 kali, kemudian pada tanggal 21 Maret 2023 pukul 10.00 WIB ibu An. D membawa An. D ke IGD RSUD Kardinah Kota Tegal, karena panasnya masih naik turun dan kondisi anaknya semakin lemas kemudian An. D disarankan untuk rawat inap diruang wijaya kusuma atas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. An.D belum pernah mengalami sakit DHF, belum pernah dirawat di rumah sakit, tidak memiliki riwayat pembedahan atau operasi, tidak memiliki riwayat alergi, tidak ada riwayat pernah kecelakaan, maupun keracunan. An.D merupakan anak kedua dari dua bersaudara, anggota keluarga tidak pernah sakit DHF, tidak ada anggota keluarga yang mengidap sakit keturunan seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes melitus, asma, dan lainnya. Ibu pasien mengatakan An.D baru pertama rawat inap di Rumah Sakit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 649,
"width": 456,
"height": 122,
"page_number": 4,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Gejala klinis demam Dengue yaitu sakit demam akut 2-7 hari, dengan dua atau lebih gejala klinis seperti nyeri pada kepala, nyeri retro-orbital, myalgia atau arthralgia, ruam atau kemerahan pada kulit, gejala perdarahan contohnya pteki atau uji bending positif, leukopenia, pemeriksaan serologi Dengue positif atau ditemukan DBD yang sudah di terkonfirmasi pada tempat dan waktu serupa (Aul Rahmad Apriyono1, 2022). Monitoring trombosit pada pasien Dengue Hemorrhagic Fever bertujuan untuk mencegah pasien masuk dalam fase kritis. Hal ini dikarenakan penurunan jumlah trombosit yang cepat mendahului kebocoran plasma. Pasien tanpa peningkatan permeabilitas kapiler segera membaik, sementara pasien dengan peningkatan permeabilitas kapiler akan menjadi lebih buruk. Tingkat kebocoran plasma dapat",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 45,
"width": 273,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 6 No 2, April 2024",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 57,
"width": 123,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Global Health Science Group",
"type": "Page header"
},
{
"left": 508,
"top": 802,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "663",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 84,
"width": 456,
"height": 107,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "bervariasi, efusi pleura dan asite secara klinis ditemukan tergantung pada tigkat kebocoran plasma dan volume terapi cairan. Maka dari itu, pemeriksaan penunjang sangat bermanfaat untuk alat diagnosis. Tingkat penurunan hematokrit sering mencerminkan perdarahan parah yang menyebabkan shock cukup berat. Leukopenia akan tampak selama fase demam berdarah, jumlah sel darah putih dapat mengalami peningkatan pada pasien dengan perdarahan hebat. Shock dapat menyerang saat volume kritis plasma hilang melalui kebocoran. Kejadian ini sering didahului oleh gejala awal. Suhu tubuh menjadi dibawah normal saat shock menyerang. (Aul Rahmad Apriyono1, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 208,
"width": 112,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Diagnosa keperawatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 222,
"width": 459,
"height": 79,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Diagnosa utama atau pada An. D adalah hipertermia berhubungan dengan proses penyakit. Diagnosa hipertermia ditegakkan karena ada gejala mayor dan gejala minor yang sesuai dengan teori seperti keluhan demam, nyeri otot, muntah dan terdapat bintik merah pada kulit. Demam dapat membahayakan keselamatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan menimbulkan komplikasi seperti hipertermia, kejang dan penurunan kesadaran (SDKI, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 318,
"width": 115,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Intervensi keperawatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 332,
"width": 456,
"height": 232,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Intervensi keperawatan yang dilakukan pada An. D untuk mengatasi permasalahan nyeri akut disesuaikan dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yaitu dilakukan 3x24 jam dengan manajemen hipertermi (I.15506). tindakan yang dilaksanakan seperti observasi dilakukan identifikasi penyebab hipertermia, monitor suhu tubuh, untuk tindakan terapeutik yaitu lalukan pendinginan eksternal ,untuk tindakan edukasi yaitu anjurkan tirah baring dan kolaborasi pemberian cairan elektrolit intravena. Manajemen hipertermia adalah mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi. Demam membutuhkan penanganan tambahan untuk mengendalikan demam untuk meminimalisir kemungkinan kejang demam pada anak dan menghindari terjadinya dehidrasi. Ada dua cara mengatasi demam yaitu tindakan farmakologi dengan pemberian antipiretik atau obat untuk menurunkan suhu tubuh dan tindakan non farmakologi seperti kompres hangat dan Tepid Water Sponge (Fajarwati, 2023). Pada kasus An.D teknik non famakologi yang dipilih yaitu pemberian Tepid Water Sponge . Tepid Water Sponge merupakan upaya penurunan suhu yang dipadukan dengan teknik kompresi blok vaskular superfisial. Manfaat memberikan Tepid Water Sponge adalah menurunkan suhu tubuh ketika demam, memberikan efek rasa nyaman, serta mengurangi rasa sakit dan kecemasan yang disebabkan oleh penyakit yang mendasari demam (Fajarwati, 2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 580,
"width": 132,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Implementasi keperawatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 594,
"width": 459,
"height": 177,
"page_number": 5,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Pada tahapan implementasi keperawatan ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana atau intervensi keperawatan yang mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dan telah dimodifikasi sesuai dengan kondisi kemungkinan sumber daya tersedia. Implementasi ini dilaksanakan tanggal 22 Maret 2023 sampai 24 Maret 2023. Secara umum, intervensi yang telah direncanakan pada diagnosa keperawatan bisa diimplementasikan baik bersifat mandiri maupun kolaborasi. Teori ini sesuai dengan kasus An. D untuk menurunkan hipertermia dengan memonitor suhu tubuh pasien, memonitor haluaran urine, mengganti linen pasien, berkolaborasi dengan memberikan cairan dan elektrolit intravena serta melakukan pendinginan eksternal yaitu dengan melakukan kompres hangat dengan Tepid Water Sponge . Menurut penelitian Firmansyah, Setiawan & Ariyanto (2021) didapatkan hasil mandi spons air hangat efektif menurunkan suhu tubuh pada pasien thypoid. Penerapan teknik Tepid Water Sponge guna menurunkan suhu tubuh merupakan cara penggunaan energi panas dengan metode konduksi dan evaporasi. Metode konduksi",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 45,
"width": 273,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 6 No 2, April 2024",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 57,
"width": 123,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Global Health Science Group",
"type": "Page header"
},
{
"left": 508,
"top": 802,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "664",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 84,
"width": 456,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "merupakan suatu proses perpindahan panas dari suatu obyek lain dengan kontak langsung. Saat kulit hangat menyentuh obyek hangat, akan terjadi perpindahan panas melalui evaporasi sehingga terjadi perpindahan energi panas menjadi gas atau uap (Hera, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 139,
"width": 456,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Selain itu, pengunaan kompres hangat pada area pembuluh darah besar memberikan reaksi pada area hipotalamus supaya menurunkan suhu tubuh. Sinyal hangat dibawa oleh darah menuju hipotalamus yang akan menstimulus area preoptik hipotalamus sehingga memicu timbulnya sinyal dari sistem efektor. Hal ini bisa menimbulkan keluarnya suhu panas tubuh dengan metode pelebaran pembuluh darah perifer dan juga berkeringat (Dewi, 2016). Keiutsertaan dari An.D dan keluarga An.D yang kooperatif sangat berpengaruh penting, sehingga penulis mendapatkan tanggapan yang baik saat melakukan implementasi keperawatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 263,
"width": 108,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Evaluasi keperawatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 277,
"width": 456,
"height": 231,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Hasil asuhan keperawatan yang dilakukan 3x24 jam yaitu data subjektif adalah ibu pasien mengatakan An. D sudah tidak demam lagi, An. D mengatakan badan lebih enak. Data objektif yaitu suhu pasien 36,5C, N :85x/Menit, SPO2 100%. Indikator kriteria hasil yaitu menggigil skala 3, kulit merah skala 3, suhu tubuh skala 5, kulit merah skala 5. Masalah keperawatan Hipertermia berhubungan dengan Proses Penyakit telah teratasi. Pemberian terapi Tepid Water Sponge dilakukan sesuai dengan SOP yaitu dengan memasukan waslap atau kain bersih kedalam baskom berisi air hangat kemudian diperas sampai lembab, kemudian meletakkan waslap atau kain pada daerah dahi, aksila, lipatan paha, dan diusapkan keseluruh tubuh, proses ini membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit dan dilakukan secara berulang-ulang. Hasil penelitian sebelumnya oleh (Dewi, 2016) menunjukkan hasil perlakuan Tepid Water Sponge didapatkan nilai median sebelum uji suhu tubuh anak 380 C turun menjadi 37,80 C. Hasil uji statistik p-value 0,001 sehingga bisa disimpulkan bahwa Tepid Water Sponge berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh anak. Tepid Water Sponge lebih efesien menurunkan suhu tubuh, penguapan panas dari lingkungan kulit sekeliling lebih cepat ketika demam dan mempercepat vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah perifer ke seluruh tubuh dibanding saat dilakukan kompres hangat. yang hanya mengandalkan stimulasi hipotalamus.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 525,
"width": 457,
"height": 218,
"page_number": 6,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Hal ini sesuai penelitian (Fajarwati et al., 2023) yang menyatakan bahwa penerapan Tepid Water Sponge selama 10-15 menit, dengan menyeka area permukaan tubuh dengan washlap atau kain bersih yang sudah di rendam di air hangat bisa menurunkan suhu tubuh 1°C. penerapan Tepid Water Sponge dapat dilaksanakan sebagai tindakan mandiri perawat untuk mengatasi masalah keperawatan hipertermia. Diperkuat penelitian (Hera, 2019) yang mengatakan bahwa Tepid Water Sponge lebih efektif menurunkan demam dibanding dengan kompres hangat. Pemberian Tepid Water Sponge pada daerah tubuh memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Sistem efektor akan melepaskan sinyal agar berkeringat. Terjadinya vasodilatasi ini menimbulkan pengeluaran panas melalui keringat karena seluruh area permukaan tubuh dan kulit dikompres atau di bilas dengan air. Peneliti dapat menyimpulkan pemberian Tepid Water Sponge pada anak demam berdarah Dengue berguna menurunkan suhu tubuh anak. Penerapan Tepid Sponge Water pada pembuluh darah superfisial dibagian lipatan paha atau selangkangan dan aksila memberikan efek pelebaran pori pori kulit sehingga mempermudah proses pelepasan suhu panas dari dalam tubuh ke suhu lingkungan. itu Tepid Water Sponge juga sangat mudah diterapkan sebagai terapi keperawatan mandiri.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 45,
"width": 273,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 6 No 2, April 2024 Global Health Science Group",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 802,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "665",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 84,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 97,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan tentang pemberian Tepid Water Sponge pada pasien hipertermi, bisa dikatakan bahwa pasien mengalami penurunan suhu tubuh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 139,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 154,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Aul Rahmad Apriyono1, T. S. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak Prasekolah Dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Dalam",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 194,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyaman. Aul Rahmad Apriyono, Titis Sensussiana, 3(2), 58–66.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 221,
"width": 419,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Http://Www.Tjyybjb.Ac.Cn/Cn/Article/Downloadarticlefile.Do?Attachtype=Pdf&Id=9 987.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 261,
"width": 456,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Dewi, A.K. (2016). Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Antara Pemberian Kompres Hangat Dengan Tepid Sponge Bath Pada Anak Demam. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1 (1). 63-71.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 314,
"width": 456,
"height": 53,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Fadilla, Z., Hadi, U. K., & Setyaningsih, S. (2015). Bioekologi Vektor Demam Berdarah Dengue (Dbd) Serta Deteksi Virus Dengue Pada Aedes Aegypty (Linnaeus) Dan Ae. Albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae) Dikelurahan Endemik DBD Bantarjati, Kota Bogor. Jurnal Entomologi Indonesia, 12(1),31.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 382,
"width": 456,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Fajarwati, E., Nurvinanda, R., & Mardiana, N. (2023). Pengaruh Pemberian Terapi Tepid Sponge Water Untuk Mengatasi Hipertermi Pada Pasien Demam Berdarah Dengue. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(2), 703–712. Https://Doi.Org/10.37287/Jppp.V5i2.1542",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 449,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Frida. (2020). Mengenal",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 449,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Demam Berdarah Dengue (1st Ed). Alprin Https://Www.Google.Co.Id/Books/Edition/Mengenal_Demam_Berdarah_Dengue/Iix- Dwaaaqbaj?Hl=Id&Gbpv=1.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 502,
"width": 456,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Gita Aulia. (2015). Hubungan Suhu Tubuh Terhadap Keadaan Neurologis (Outcome) Pada Pasien Stroke Diruangan Neurologi Rssn Bukittinggi Tahun 2015. Stikes Perintis Padang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 556,
"width": 456,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Hera, H. (2019). Pengaruh Pemberian Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Nak Demam Usia Toddler (1-3 Tahun). Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, V (Juli), 1- 8.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 607,
"width": 456,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Hidayani. (2020). Demam Berdarah Dengue : Perilaku Rumah Tangga Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Program Penanggulangan Demam Berdarah Dengue. Paper Knowledge . Toward A Media History Of Documents, 1–20.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 662,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Indriyani. (2020). Manifestasi Klinis Dan Penanganan Demam Berdarah Dengue Grade I : Sebuah Tinjauan",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 676,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Pustaka Intisari Sains Medis, 11 (3), 694, Https://Doi.Org/10.15562/Ism,V11i4,847.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 716,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jateng, D,K,P. (2018). Buku Saku Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Https://Dinkesjatengprov.Go.Ig/V2018/Buku-Saku-2/.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 755,
"width": 456,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Karmelia. (2020). Pemberantasan Sarang Nyamuk. Media Sains Indonesia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 45,
"width": 273,
"height": 21,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 6 No 2, April 2024 Global Health Science Group",
"type": "Text"
},
{
"left": 508,
"top": 802,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "666",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 84,
"width": 420,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Https;//Www/Google.Co.Id/Books/Edition/Pemberantasan_Sarang_Nyamuk/Vaqheaaq baj?Hl=Id&Gbv=1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 123,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Kurniawan, H. (2016), Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhab Termoregulasi Pada An.A Diruang Melati Rsud Dr. Soedirman Kebumen Stikes Muhammadiyah Gombong.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 163,
"width": 456,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Livina, A. (2016). Hubungan Trombositopenia Dan Hematokrit Dengan Manifestasi Perdarahan Pada Penderita Demam Dengue Dan Demam Berdarah Dengue. E-Clinic. 2(1).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 216,
"width": 456,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Mahmud R. (2020), Penerapan Asuhan Keperawatan Demam Berdarah Dengue Dalam Pemenuhan Kebutuhan Termoregulasi Pebdahuluab Metode Hasil Dan Pembahasan.9, 1023-1028. Https;//Doi.Org/10.35816/Jiskh.V10i2.460.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 270,
"width": 456,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Nurdin. (2018). Studi Epidemiologi Yang Mempengaruhi Kejadian Demamberdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Jurnal Aceh Medika, 2 (!). 77-85.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 323,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Nurlaila, Utami W& Cahyani, T. (2021). Buku Ajar Keperawatan Anak Leutika Nouvalitera.Https;//Www.Google.Co.Id",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 350,
"width": 406,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "/Book/Edition/Buku_Ajar_Keperawatan_Anak/Enwfdwaaqbaj?Hl=Id&Gbv+I&Dq.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 376,
"width": 406,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Nursalam. (2017), Metode Penelitian Lmu Keperawatan (4th Ed). Salemba Medika.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 402,
"width": 456,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Nusem. (2020). Design Innovation F Or Health And Medicine. Springer Singapore. Https;//Www.Google.Co.Id/Books/Edition/Design_Innovation_For_Health_And_Medi cine.K3r7dwaaqbaj?Hl.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 455,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Ratnaningsih. (2021). Modul Pembelajaran Patofisiologi Dan Patologi Klinik Media Sains Indonesia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 483,
"width": 420,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Https;//Google/Co.Id/Books/Edition/Modul_Pembelajaran_Patofisiologi_Dan_Pat/Ddv eaaqbaj.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 523,
"width": 267,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "RI. K. (2022). Data Demam Berdarah Di Indonesia. 30",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 548,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Safitri Siregar, R. (2019). Evaluasi Sebagai Acuan Tindakan Keperawatan Indonesia, Definisi dan indikator diagnostik. DPP PPNI.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 588,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Definisi Dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta:Dewan Pengurus Pusat PPNI.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 628,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi Dan Tindakan Diagnostik Edisi 1. Jakarta:Dewan Pengurus Pusat PPNI.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 667,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat PPNI.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 707,
"width": 403,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 594,
"page_height": 842,
"text": "Wulandari. D. (2016), Buku Ajar Keperawatan Anak. Pustaka Pelajar; Yogyakarta.",
"type": "Text"
}
] |
62b12d3f-0836-624b-9c1a-5345cfb06ab9 | http://journal2.uad.ac.id/index.php/jpmuad/article/download/320/197 | [
{
"left": 246,
"top": 52,
"width": 259,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pemberdayaan , Vol.1, No. 2, Oktober 2017, hal. 295-300",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 52,
"width": 64,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN: 2580-2569",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 75,
"width": 210,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Diterbitkan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 238,
"top": 792,
"width": 278,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelatihan Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia (Lansia) Di Sleman, Yogyakarta 295",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 123,
"top": 117,
"width": 380,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA (LANSIA) DI SLEMAN, YOGYAKARTA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 212,
"top": 171,
"width": 202,
"height": 36,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Oleh: Rochana Rullyandari, Ratu Matahari, Firman Universitas Ahmad Dahlan",
"type": "Text"
},
{
"left": 284,
"top": 222,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ringkasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 242,
"width": 400,
"height": 216,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Provinsi DI Yogyakarta dan secara khusus Kabupaten Sleman adalah contoh ril daerah yang memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan polulasi lansia. Rata-rata Umur Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten Sleman mencapai 75,1 tahun sekaligus tertinggi di Indonesia, sementara UHH di tingkat Provinsi DIY adalah 73,2 tahun. Keadaan ini mengindikasikan bahwa struktur penduduk yang menua tersebut adalah keberhasilan pencapaian pembangunan manusia secara nasional, baik yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, dan juga dukungan masyarakat. Namun demikian, pada aspek kesehatan masyarakat, kelompok lansia merupakan kelompok yang sedang mengalami proses perubahan fisik, biologi, kejiwaan, dan kehidupan sosial secara bertahap dalam jangka tertentu. Sehingga perkembangan kesehatan lansia sejalan dengan proses penuaan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai topic kesehatan lansia, pelatihan ketrampilan membuat kerajinan tangan, pemberian games untuk melatih daya ingat lansia, serta pre-post mengenai pengetahuan terhadap materi yang disampaikan Peserta pelatihan antusias mengikuti kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan permainan. Penilaian deskriptif terhadap hasil pre dan post test pengetahuan lansia menunjukkan bahwa pengetahuan lansia terhadap topic kesehatan mengalami peningkatan yaitu 92 persen dan meningkat menjadi 95 persen setelah mengikuti pelatihan, begitu juga pada materi kesehatan reproduksi lansia yaitu 70 persen peserta pelatihan memahami materi kesehatan reproduksi sebelum pelatihan menjadi 95 persen setelah mengikuti pelatihan. Melihat hasil penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 461,
"width": 369,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup Lansia, Lansia Berdaya, Lansia Sehat, Kespro Lansia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 295,
"top": 487,
"width": 37,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 500,
"width": 399,
"height": 208,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DI Yogyakarta Province and specifically Sleman Regency is a real example of the region that has a major contribution to the increase of elderly politi. The average Life Expectancy (UHH) in Sleman District is 75.1 years old and the highest in Indonesia, while UHH at the Province of Yogyakarta is 73.2 years. This situation indicates that the aging population structure is a successful achievement of human development nationally, both by central and local government, and also community support. However, in the public health aspect, the elderly group is a group undergoing a process of physical, biological, psychological, and social change gradually over a period of time. So the development of elderly health in line with the aging process. Community service activities are carried out by giving counseling on elderly health topics, crafting skills training, giving games to train elderly recall, and pre-post on knowledge of the material presented. Enthusiastic trainees attend training, training and games activities. Descriptive assessment of pre and post test of knowledge of elderly shows that knowledge of elderly on topic of health has an increase of 92 percent and increased to 95 percent after training, as well as on elderly reproductive health materials that is 70 percent of training participants understand reproduction health materials before training becomes 95 percent after training. Seeing the results of the assessment can be concluded that the training",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 699,
"width": 38,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "activities",
"type": "Table"
},
{
"left": 234,
"top": 699,
"width": 279,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "can improve the knowledge of trainees.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 712,
"width": 382,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: Elderly, Elderly Life Quality, Elderly Empowered, Elderly Healthy, Elderly elderly",
"type": "Text"
},
{
"left": 421,
"top": 51,
"width": 64,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN: 2580-2569",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 52,
"width": 263,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pemberdayaan , Vol. 1, No. 2, Oktober 2017, Hal. 295-300",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 792,
"width": 184,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rochana Rullyandari, Ratu Matahari, Firman 296",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 137,
"width": 94,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Latar Belakang",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 151,
"width": 400,
"height": 126,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indonesia termasuk negara berstruktur tua, hal ini dapat dilihat dari persentase penduduk lanjut usia (lansia) tahun 2008, 2009 dan 2012 telah mencapai di atas 7 persen dari keseluruhan penduduk (Kemenkes, 2013). Dengan kata lain, tren peningkatan populasi lansia cukup pesat dari waktu ke waktu. Provinsi DI Yogyakarta dan secara khusus Kabupaten Sleman adalah contoh ril daerah yang memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan polulasi lansia. Rata-rata Umur Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten Sleman mencapai 75,1 tahun sekaligus tertinggi di Indonesia, sementara UHH di tingkat Provinsi DIY adalah 73,2 tahun (Dinkes Sleman, 2013). Sejauh ini, populasi lansia di Kabupaten Sleman mencapai 152.478 jiwa atau sekitar 13,5 persen dari total penduduk.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 282,
"width": 400,
"height": 112,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil penjaringan di Posyandu Lansia terkait masalah kesehatan yang sering ditemui, persentase tertinggi ialah kasus Hipertensi sebanyak 39,6 persen, Diabetes Melitus 5,3 persen, gangguan Mental 2,9 persen, Anemia 1,9 persen, Gagal Ginjal 0,1 persen serta Penyakit lain 24,1 persen, sedangkan untuk penilaian status gizi didapatkan Indeks Massa Tubuh ( IMT) Lebih sebesar 16,4 persen dan IMT Kurang 9,5 persen. Angka statistik diatas, mungkin saja telah mengalami perubahan bahkan turun seiring dengan semakin meningkatnya fasilitas kesehatan dan program khusus untuk kesehatan lansia di Sleman. (Dinkes Sleman, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 413,
"width": 101,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Tujuan Kegiatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 427,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tujuan kegiatan pengabdian adalah terwujudnya masyarakat lanjut usia (lansia) yang berbudaya sehat. Adapun tujuan secara khusus yang ingin dicapai dari kegiatan ini ialah:",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 471,
"width": 312,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Meningkatkan pengetahuan tentang masalah kesehatan pada lansia",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 486,
"width": 328,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Meningkatkan pengetahuan lansia tentang kesehatan reproduksi lansia",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 500,
"width": 222,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Mendorong kesadaran personal hygiene lansia",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 515,
"width": 309,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Meningkatkan ketrampilan lansia untuk meningkatkan taraf hidup",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 544,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "B. METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 564,
"width": 399,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan beberapa kegiatan, diantaranya adalah sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 594,
"width": 376,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Penyuluhan terkait kesehatan lansia, dalam penyuluhan ini disampaikan beberapa informasi mengenai berbagai jenis penyakit yang sering diderita lansia",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 623,
"width": 339,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Pelatihan membuat kerajinan tangan untuk meningkatkan ketrampilan da kemandirian secara sosial ekonomi",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 652,
"width": 330,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Permainan yang bersifat untuk melatih lansia agar mencegah demensia",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 681,
"width": 176,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "C. HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 701,
"width": 113,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Karakteristik Peserta",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 716,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jumlah peserta atau lansia yang mengikuti kegiatan pelatihan selama dua hari adalah sebanyak 30 peserta. Karakteristik sosio demografi lansia atau peserta 27 orang yang mengikuti kegiatan pelatihan. Gambaran umur cukup bervarian dari 43 tahun – 77",
"type": "Text"
},
{
"left": 246,
"top": 52,
"width": 259,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pemberdayaan , Vol.1, No. 2, Oktober 2017, hal. 295-300",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 52,
"width": 64,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN: 2580-2569",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 75,
"width": 210,
"height": 18,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Diterbitkan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 238,
"top": 792,
"width": 278,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelatihan Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia (Lansia) Di Sleman, Yogyakarta 297",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 116,
"width": 400,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "tahun, dan dari sisi jenis kelamin, mayoritas peserta atau lansia yang mengikuti kegiatan pelatihan adalah perempuan, hanya 6 orang lansia laki-laki. Sementara dari sisi tingkat pendidikan, lulusan SMA sebanyak 12 orang, lulusan SMP sebanyak 2 orang, lulusan SD sebanyak 11 orang, dan 2 orang tidak sekolah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 174,
"width": 400,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Karakteristik kesehatan atau riwayat penyakit yang biasa dikeluhkan lansia adalah pusing, maag, batuk, hipertensi (darah tinggi), jantung, diabetes, namun kurang lebih 20 orang lansia tersebut menyatakan tidak memiliki keluhan sakit sedkitpun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 230,
"width": 242,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Pengetahuan tentang kesehatan lanjut usia (lansia)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 175,
"top": 259,
"width": 276,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 1. Persentase Jawaban Peserta Pelatihan Berdasarkan Materi / Topik Pelatihan Lansia (n=27)",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 289,
"width": 332,
"height": 232,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sebelum Setelah Pelatihan No. Materi Pelatihan Pelatihan Benar Salah Benar Salah 1.1 Masalah kesehatan 92 % 8 % 95 % 5 % lansia Kesehatan reproduksi 1.2 70 % 30 % 95 % 5 % lansia 1.3 Personal Higyene lansia 11 % 3 % 89 % 97 %",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 555,
"width": 400,
"height": 127,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada materi pertama yaitu masalah kesehatan lansia secara umum, pengetahuan lansia sebelum pelatihan sebesar 92 persen dan meningkat menjadi 95 persen setelah mengikut pelatihan. Artinya ada peningkatan sebesar 3 persen pengetahuan atau pemahaman lansia terhadap materi pelatihan. Pada materi kedua yakni pengetahuan tentang kesehatan reproduksi lansia, juga menunjukkan peningkatan pemahaman sebesar 25 persen yakni dari 70 persen sebelum pelatihan menjadi 95 persen setelah mengikuti pelatihan. Hasil yang sama terjadi pada materi ketiga tentang personal hygiene juga mengalami peningakatan signifikan sebesar 8 persen yakni dari 89 persen sebelum pelatihan menjadi 97 persen setelah lansia mengikuti pelatihan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 701,
"width": 219,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Penilaian peserta terhadap kegiatan pelatihan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 715,
"width": 400,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penilaian peserta atau lansia secara keseluruhan tentang konsep pelaksanaan kegiatan pelatihan cukup bervariasi berdasarkan kategori penilaian yakni memuaskan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 421,
"top": 51,
"width": 64,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN: 2580-2569",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 52,
"width": 263,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pemberdayaan , Vol. 1, No. 2, Oktober 2017, Hal. 295-300",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 792,
"width": 184,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rochana Rullyandari, Ratu Matahari, Firman 298",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 116,
"width": 400,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "bagus, cukup, kurang, dan buruk. Secara spesifik, dapat kami uraikan lebih detail berikut ini:",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 145,
"width": 379,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Dari sisi pemilihan tema, lansia yang merasa puas sebesar 50 persen, 29 persen bagus, cukup bagus 20.5 persen, dan kurang bagus 8.3 persen. Artinya kegiatan ini bermanfaat atau sesuai dengan kebutuhan untuk sebagian besar lansia selaku peserta pelatihan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 203,
"width": 379,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Kelengkapan materi, lansia yang menilai memuaskan sebesar 29.2 persen, kategori bagus 41.7 persen, cukup bagus sebesar 35 persen, kurang bagus sebesar 4.2 persen.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 247,
"width": 379,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Sikap penyelenggaran kegiatan, lansia yang menilai memuaskan sebesar 25 persen, bagus, 62.5 persen, dan kategori cukup, kurang, dan buruk masing-masing sebesar 4.2 persen.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 290,
"width": 379,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Alat bantu yang digunakan selama pelatihan, sebagian besar lansia mengaggap bagus sebesar 58.3 persen, dan memuaskan 16.7 persen, sementara yang mengaggap kurang sebesar 4.2 persen.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 334,
"width": 379,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Makanan, sebagian besar lansia menyantakan bagus yakni sebesar 50 persen, sementara yang merasa puas sebesar 33.2 persen.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 363,
"width": 379,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "f. Sound system, sebagai alat bantu kegiatan dilapangan, menunjukkan lansia yang merasa puas dengan alat tersebut sebesar 29.2 persen, dan 45.8 persen menyatakan bagus, 12.5 persen cukup bagus, dan 8.3 persen menganggap masih kurang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 407,
"width": 379,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "g. Gedung atau tempat kegiatan, sebagian besar peserta menilai cukup bagus yakni sebesar 41.7 persen, bagus atau baik 20.8 persen, dan memuaskan sebesar 29.2 persen.",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 450,
"width": 364,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara khusus, hasil survei ini juga menujukkan hasil penilaian performa fasilitas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 480,
"width": 102,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "D. KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 120,
"top": 500,
"width": 281,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil penilaian dapat disimpulkan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 515,
"width": 399,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Karakteristik peserta pelatihan mayoritas berjenis kelamin perempuan, usia peserta pelatihan rentang 43-77 tahun, mayoritas pendidikan akhir peserta pelatihan adalah SMA.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 558,
"width": 400,
"height": 83,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan lansia terhadap tiga topic, yaitu masalah kesehatan lansia, kesehatan reproduksi lansia, dan personal hygiene lansia. Pengetahun lansia tentang masalah kesehatan lansia meningkat 3 persen, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi meningkat drastis sebesar 25 persen, dan juga penguasaan materi tentang personal hygiene mengalami peningkatan sebesar 8 persen setelah mengikuti pelatihan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 660,
"width": 122,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "E. DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 679,
"width": 400,
"height": 54,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dinkes.slemankab.go.id/wp-content/.../profil-2010-kab-sleman-.pdf Fitriani,L. (2015). Pengaruh Senam Lansia di Posyandu Lansia Teratai Dusun Ngrenak Kidul 10 Sidomoyo Godean Sleman (Doctoral Dissertation), Stikes Aisyiyah. Yogyakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 246,
"top": 52,
"width": 259,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pemberdayaan , Vol.1, No. 2, Oktober 2017, hal. 295-300",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 52,
"width": 64,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN: 2580-2569",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 75,
"width": 210,
"height": 18,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Diterbitkan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 238,
"top": 792,
"width": 278,
"height": 19,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelatihan Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia (Lansia) Di Sleman, Yogyakarta 299",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 116,
"width": 374,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Khasanah,N.,&Ardiansyah,M. (2016). Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Daya Ingat pada Lansia. Jurnal Mutiara Media, 12(3),150-154 Raper,Michael. (2008). Negara Tanpa Jaminan Sosial. TURC. Jakarta Trihandini,I. (2007). Potret Buram Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia,",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 174,
"width": 248,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kesmas: National Public Health Journal, 1 (5), 226-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 421,
"top": 51,
"width": 64,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN: 2580-2569",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 52,
"width": 263,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Pemberdayaan , Vol. 1, No. 2, Oktober 2017, Hal. 295-300",
"type": "Page header"
},
{
"left": 84,
"top": 792,
"width": 184,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rochana Rullyandari, Ratu Matahari, Firman 300",
"type": "Page footer"
}
] |
bf9448b0-7672-18ac-c62a-533e4c910870 | https://ejournal.jatengprov.go.id/index.php/jurnaljateng/article/download/44/35 | [] |
87831cae-34fe-84ae-27f8-0928c1b66d44 | https://journal.untar.ac.id/index.php/prologia/article/download/6515/5901 | [
{
"left": 114,
"top": 38,
"width": 411,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fernaldo, Roswita Oktaviani: Pengaruh Daya Tarik Iklan E-commerce Terhadap Brand Trust Konsumen (Survei Terhadap Penonton Iklan Tokopedia #MulaiAjaDulu di Youtube )",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "316",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 129,
"top": 136,
"width": 384,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Daya Tarik Iklan E-commerce Terhadap Brand Trust",
"type": "Text"
},
{
"left": 151,
"top": 160,
"width": 341,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsumen (Survei Terhadap Penonton Iklan Tokopedia",
"type": "Section header"
},
{
"left": 236,
"top": 184,
"width": 166,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "#MulaiAjaDulu di Youtube)",
"type": "Text"
},
{
"left": 209,
"top": 228,
"width": 220,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fernaldo, Roswita Oktavianti [email protected], [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 236,
"top": 270,
"width": 169,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fakultas Ilmu Komunikasi Tarumanagara",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 298,
"width": 38,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 328,
"width": 414,
"height": 187,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The appeal of advertising can be understood as something that moves people, talks about their wants or needs, and attracts their interests. The attractiveness of advertising is very important because it will increase the success of communication with consumers. An ad with a very high ad appeal can create brand trust. Brand trust is the customer's desire to rely on a brand that causes problems caused by brand expectations that will lead to positive results. This study aims to measure the effect of e-commerce on consumer brand trust. This research uses quantitative techniques with survey methods and uses Tokopedia as an observation unit. Primary data was collected through distributing questionnaires to 118 respondents who studied and watched Tokopedia #MulaiAjaDulu advertisements and were domiciled in West Jakarta. Data analysis uses the Statistical Package for Social Sciences with the SPSS application for Windows 15. Based on the results of the study, it is known to be related to the attractiveness of e-commerce advertisements on Tokopedia consumer brand trust. The appeal of advertising has a 53.3% effect on brand trust. If the attractiveness of advertising increases, consumer brand trust will also increase. If ad appeal decreases, consumer brand trust will also decrease.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 535,
"width": 295,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: advertising appeal, brand trust, e-commerce, tokopedia",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 566,
"width": 41,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 596,
"width": 414,
"height": 174,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Daya tarik iklan bisa diartikan sebagai suatu hal yang mendorong orang, berpendapat tentang kemauan atau keperluan mereka, dan merangsang ketertarikan mereka. Daya tarik iklan sungguh penting karena akan menaikkan keberhasilan komunikasi dengan pelanggan. Suatu iklan dengan daya tarik iklan yang tinggi dapat menciptakan kepercayaan akan suatu merek ( brand trust ). Brand trust adalah kemauan pelanggan untuk bergantung terhadap suatu merek dengan akibat-akibat yang dijumpai karena harapan kepada merek itu akan membuahkan efek yang positif . Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh daya tarik iklan e-commerce terhadap brand trust konsumen. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan Tokopedia sebagai unit observasi. Data primer dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner terhadap 118 responden yang mengetahui dan menonton iklan Tokopedia #MulaiAjaDulu dan berdomisili di Jakarta Barat. Analisis data menggunakan Statistical Package for the Social Sciences dengan aplikasi SPSS for windows 15 . Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara daya tarik iklan e-commerce terhadap brand trust konsumen Tokopedia. Daya tarik",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 38,
"width": 180,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prologia Vol. 4, No. 2, Oktober 2020, Hal 316 – 323",
"type": "Page header"
},
{
"left": 446,
"top": 50,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EISSN 2598 - 0777",
"type": "Page header"
},
{
"left": 510,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "317",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 133,
"width": 414,
"height": 35,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "iklan memiliki pengaruh sebesar 53,3% terhadap brand trust. Jika daya tarik iklan meningkat maka brand trust konsumen juga akan meningkat. Sebaliknya, jika daya tarik iklan menurun maka brand trust konsumen juga akan ikut menurun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 188,
"width": 290,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: brand trust , daya tarik iklan, e-commerce , tokopedia",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 219,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 251,
"width": 414,
"height": 107,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Iklan kini menjadi bagian penting dalam suatu strategi pemasaran pada suatu perusahaan. Menurut Paramita Dewi, iklan adalah suatu pesan tentang brand , produk, atau perusahaan yang diteruskan kepada khalayak menggunakan media. Penentuan media pada periklanan harus dilaksanakan secara tepat, salah satunya menggunakan media internet. Menurut Ditya, dengan adanya internet dapat membantu efisiensi dan efektivitas perusahaan, yaitu sebagai media komunikasi, pengumuman, dan sarana untuk memperoleh informasi yang diperlukan oleh sebuah perusahaan (dalam Yuniyanto dan Sirine, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 364,
"width": 414,
"height": 190,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkembangan dalam membuat suatu iklan memiliki daya tarik yang khas dan sanggup memikat rasa ingin tahu bagi para khalayaknya. Morissan (2014) berpendapat bahwa daya tarik iklan adalah suatu hal yang menggerakan seseorang, berdiskusi tentang kemauan atau pun kebutuhan mereka dan merangsang ketertarikan mereka. Daya tarik iklan merujuk kepada pendekatan yang dipakai untuk merangsang perhatian konsumen dan/atau mempengaruhi emosi mereka tentang suatu produk (barang dan jasa) (Morissan, 2010). Secara teoritis, iklan yang memiliki daya tarik yang kuat adalah iklan yang mempunyai kriteria-kriteria yaitu, memiliki makna ( meaningful ), mengungkapkan manfaat atau guna yang membuat produk lebih bermanfaat atau menarik bagi konsumen, lalu dapat dipercaya oleh pelanggan ( believable ), daya tarik iklan harus terpercaya, dan berbeda ( distinctive ), pesan iklan lebih menarik dibandingkan kompetitornya (Kotler & Armstrong, 2011). Suatu iklan juga harus menampilkan elemen merek di dalamnya, diantaranya nama merek, logo, slogan, dll (Oktavianti & Utami, 2019).",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 559,
"width": 414,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tidak seperti pada iklan di televisi, iklan di internet akan muncul terus- menerus tanpa dibatasi oleh waktu. Salah satu situs peron ( platform ) yang sering dikunjungi dan memuat banyak iklan adalah Youtube. Dalam jangka yang singkat akan ada banyak sekali iklan yang disaksikan oleh pengguna Youtube . Menurut Burgess & Joshua Green (2011), YouTube adalah platform untuk dan aggregator konten, tapi bukan produsen konten itu sendiri. YouTube adalah salah satu situs media sosial yang paling banyak dikunjungi saat ini. Indriarto berpendapat bahwa iklan yang semakin besar jangkauan medianya dan frekuensi tayang yang semakin tinggi akan membuat khalayak semakin sering mengetahui dan memahami informasi iklan dan merasakan efek dari iklan itu sendiri (dalam Hastuti, 2013).",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 700,
"width": 414,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suatu iklan dengan daya tarik iklan yang tinggi dapat menciptakan kepercayaan akan suatu merek yang tinggi pula. Lau dan Lee mengartikan kepercayaan merek ( brand trust ) adalah kemauan konsumen untuk berharap kepada suatu merek dengan akibat – akibat yang dijumpai karena harapan pada merek tersebut akan membuahkan efek yang positif (Tjahyadi, 2006). Menurut",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 38,
"width": 411,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fernaldo, Roswita Oktaviani: Pengaruh Daya Tarik Iklan E-commerce Terhadap Brand Trust Konsumen (Survei Terhadap Penonton Iklan Tokopedia #MulaiAjaDulu di Youtube )",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "318",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 133,
"width": 414,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kautonen dan Karjaluoto (dalam Quraini & Saputri,2018), pengukuran brand trust terdiri atas dua bagian yaitu: Brand Reliability, pada dimensi ini, konsumen yakin jika produk/jasa dapat memenuhi nilai yang dijanjikannya. Kemudian, Brand Intention, konsumen memiliki keyakinan terhadap suatu merek apabila terjadi permasalahan yang muncul secara tidak terduga, merek tersebut akan menempatkan kepentingan konsumen menjadi hal yang utama.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 218,
"width": 414,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tokopedia merupakan perusahaan marketplace atau situs jual beli online yang membuat transaksi antara penjual dan pembeli berlangsung dengan aman. Tokopedia adalah salah satu situs jual beli online yang ternama dan sudah mencapai tahap unicorn. Pada awal tahun 2018, Tokopedia meluncurkan kampanye iklan #MulaiAjaDulu. Kampanye yang diolah oleh agensi periklanan Flock itu mempunyai misi untuk mengingatkan khalayaknya bahwa mimpi dapat menjadi kenyataan, apabila kamu mau memulainya terlebih dahulu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 317,
"width": 414,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melihat apakah ada pengaruh daya tarik iklan e-commerce terhadap brand trust konsumen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 363,
"width": 114,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Metode Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 396,
"width": 414,
"height": 287,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Metode survei adalah penelitian yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data atau informasi yang dilakukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden. Penggalian data dapat dilakukan melalui kuesioner dan wawancara (Sujarweni, 2014:8). Populasi merupakan kelompok yang memiliki nilai dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2017:80). Populasi yang dipakai di dalam penelitian ini adalah masyarakat Jakarta Barat. Sampel merupakan bagian dari sejumlah yang dipunyai oleh populasi, jika populasi besar peneliti bisa memakai sampel yang diambil dari populasi itu sendiri (Sujarweni, 2019:65). Untuk menetapkan jumlah sampel minimum dalam penelitian ini, penulis memakai teori Roscoe dengan cara jumlah indikator dikali 5. Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 118 responden masyarakat daerah Jakarta Barat yang menonton iklan Tokopedia #MulaiAjaDulu di YouTube melalui google form untuk mendapatkan data sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Penelitian ini memakai teknik non probability , yaitu penarikan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel penelitian (Sujarweni, 2019:71). Dalam penelitian ini, peneliti memakai teknik nonprobability sampling dengan pendekatan purposive sampling . Penelitian ini diukur dengan skala likert menggunakan bantuan software SPSS ver. 15 untuk menguji validitas, reliabilitas, dan hipotesis.",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 704,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Hasil Penelitian dan Diskusi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 737,
"width": 414,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada sebanyak 118 responden dan mendapatkan data berupa jenis kelamin, sebanyak 48,3% responden",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 38,
"width": 180,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prologia Vol. 4, No. 2, Oktober 2020, Hal 316 – 323",
"type": "Page header"
},
{
"left": 446,
"top": 50,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EISSN 2598 - 0777",
"type": "Page header"
},
{
"left": 510,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "319",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 133,
"width": 414,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 51,7% responden sebanyak perempuan. Sedangkan secara usia, responden di dominasi pada usia 18 – 22 tahun sebanyak 75,4%, kemudian 23 – 27 tahun sebanyak 17,8%, lalu 28- 32 tahun sebanyak 2,5%, dan 33-37 tahun sebanyak 4,2%. Setelah melakukan uji validitas dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows ver 15, maka berikut adalah hasil dari uji validitas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 256,
"top": 234,
"width": 112,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Uji Validitas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 149,
"top": 265,
"width": 151,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel Butir Indikator",
"type": "Table"
},
{
"left": 313,
"top": 251,
"width": 78,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Corrected Item",
"type": "Picture"
},
{
"left": 130,
"top": 265,
"width": 327,
"height": 145,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Total Correlation Keterangan Daya Tarik Iklan (X)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 166,
"top": 295,
"width": 289,
"height": 387,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DT 1 0,695 Valid DT 2 0,701 Valid DT 3 0,715 Valid DT 4 0,683 Valid DT 5 0,601 Valid DT 6 0,719 Valid DT 7 0,604 Valid DT 8 0,580 Valid DT 9 0,525 Valid DT 10 0,599 Valid DT 11 0,476 Valid DT 12 0,638 Valid Brand Trust (Y) BT 1 0,743 Valid BT 2 0,711 Valid BT 3 0,718 Valid BT 4 0,714 Valid BT 5 0,742 Valid BT 6 0,784 Valid BT 7 0,706 Valid BT 8 0,786 Valid BT 9 0,780 Valid BT 10 0,666 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Ver 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 132,
"top": 703,
"width": 396,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1, menunjukkan bahwa butir-butir indikator pernyataan dari seluruh variabel dinyatakan valid seluruhnya karena memiliki angka korelasi di atas 0,2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 38,
"width": 411,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fernaldo, Roswita Oktaviani: Pengaruh Daya Tarik Iklan E-commerce Terhadap Brand Trust Konsumen (Survei Terhadap Penonton Iklan Tokopedia #MulaiAjaDulu di Youtube )",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "320",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 167,
"top": 133,
"width": 308,
"height": 75,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Uji Reliabilitas Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan Daya Tarik Iklan (X) 0,903 Reliabel Brand Trust (Y) 0,931 Reliabel",
"type": "Table"
},
{
"left": 199,
"top": 220,
"width": 225,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Ver. 15",
"type": "Text"
},
{
"left": 132,
"top": 253,
"width": 396,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2, menunjukkan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6.",
"type": "Text"
},
{
"left": 250,
"top": 299,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3. Uji Normalitas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 234,
"top": 315,
"width": 153,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 150,
"top": 341,
"width": 353,
"height": 173,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T.DT T.BT N 118 118 Normal Parameters(a,b) Mean 39,48 50,41 Std. Deviation 5,803 6,173 Most Extreme Differences Absolute ,129 ,147 Positive ,117 ,111 Negative -,129 -,147 Kolmogorov-Smirnov Z 1,398 1,599 Asymp. Sig. (2-tailed) ,040 ,012 a Test distribution is Normal.",
"type": "Table"
},
{
"left": 150,
"top": 518,
"width": 89,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b Calculated from data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 219,
"top": 532,
"width": 239,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 15.0",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 564,
"width": 414,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov yang ada pada aplikasi SPSS Ver 15. Hasil analisis pada tabel 3 menunjukan bahwa ada nilai signifikansi sebesar 0,040 untuk variabel X dan 0,012 untuk variabel Y. Hasil tersebut menyatakan bahwa distribusi data tidak berdistribusi secara normal karena nilai signifikansi X dan Y > 0,05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 260,
"top": 652,
"width": 101,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4. Hasil Uji T",
"type": "Section header"
},
{
"left": 169,
"top": 668,
"width": 315,
"height": 75,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 1 (Constant) B Std. Error Beta Daya Tarik Iklan 19,719 2,636 7,276 0,000 0,791 0,066 0,743 11,973 0,000",
"type": "Table"
},
{
"left": 201,
"top": 749,
"width": 222,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Ver 15",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 38,
"width": 180,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prologia Vol. 4, No. 2, Oktober 2020, Hal 316 – 323",
"type": "Page header"
},
{
"left": 446,
"top": 50,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EISSN 2598 - 0777",
"type": "Page header"
},
{
"left": 510,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "321",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 133,
"width": 413,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4 menunjukkan dari hasil analisis data diketahui bahwa nilai t = 11,973 dan tingkat signifikansi = 0,00 < 0,05. Karena nilai p lebih kecil dari 0,05, maka H 0 ditolak dan H a diterima, yang dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif daya tarik iklan terhadap brand trust konsumen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 207,
"width": 230,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana",
"type": "Section header"
},
{
"left": 140,
"top": 224,
"width": 383,
"height": 123,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 19,719 2,636 7,276 0,000 Brand Trust 0,791 0,066 0,743 11,973 0,000 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Ver 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 368,
"width": 414,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan keterangan Y = Brand trust dan X = Daya Tarik Iklan. Berdasarkan persamaan regresi linear pada tabel 5, dapat dijabarkan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 399,
"width": 414,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Nilai Y (Brand Trust) akan tetap sebesar 19,719 konstanta jika nilai X (Daya Tarik Iklan) tidak mengalami perubahan, baik peningkatan maupun penurunan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 442,
"width": 414,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Jika nilai X (Daya Tarik Iklan) mengalami kenaikan nilai sebesar 1 satuan, maka nilai Y (Brand Trust) akan mengalami kenaikan sebesar 0,791 menjadi 20,510.",
"type": "List item"
},
{
"left": 159,
"top": 503,
"width": 331,
"height": 81,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Korelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .743a .553 .549 4,146 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Ver 15",
"type": "Table"
},
{
"left": 132,
"top": 605,
"width": 399,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari hasil perhitungan tabel 6, didapati bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0,743 yang berada di antara interval 0,60 – 0,799 artinya daya tarik iklan mempunyai hubungan yang kuat terhadap brand trust konsumen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 232,
"top": 665,
"width": 159,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 7. Hasil Uji Determinasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 186,
"top": 682,
"width": 304,
"height": 46,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .743a .553 .549 4.146",
"type": "Table"
},
{
"left": 201,
"top": 735,
"width": 222,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Ver 15",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 38,
"width": 411,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fernaldo, Roswita Oktaviani: Pengaruh Daya Tarik Iklan E-commerce Terhadap Brand Trust Konsumen (Survei Terhadap Penonton Iklan Tokopedia #MulaiAjaDulu di Youtube )",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "322",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 132,
"top": 133,
"width": 396,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari hasil perhitungan tabel 7, didapati nilai pada tabel R Square sebesar 0,533 mengartikan bahwa 53,3% brand trust dipengaruhi oleh daya tarik iklan sementara sisanya 46,7% (100%-53,3%) dipengaruhi oleh faktor lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 193,
"width": 70,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Simpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 225,
"width": 414,
"height": 108,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menyimpulkan bahwa antara daya tarik iklan e-commerce dengan brand trust konsumen terdapat hubungan dengan hubungan yang kuat. Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi, diketahui bahwa nilai korelasi berada di antara interval 0,60 - 0,799 yang menunjukkan bahwa daya tarik iklan memiliki pengaruh yang kuat terhadap brand trust konsumen dan bersifat positif. Dengan demikian, semakin meningkatnya daya tarik iklan maka brand trust juga akan meningkat. Sebaliknya bila daya tarik suatu iklan menurun maka brand trust oleh konsumen juga akan menurun.",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 338,
"width": 413,
"height": 52,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan, data pernyataan sebanyak 22 butir pernyataan dinyatakan valid, karena semua pernyataan yang telah disebarkan mendukung pernyataan bahwa terdapat pengaruh antara daya tarik iklan e-commerce terhadap brand trust konsumen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 412,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Ucapan Terima Kasih",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 444,
"width": 414,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ucapan terima kasih diberikan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, Responden, Keluarga, Teman-teman, dan seluruh pihak yang membantu peneliti dalam menyempurnakan penelitian ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 505,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Daftar Pustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 115,
"top": 537,
"width": 413,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Burgess, Jean dan Green, Joshua. (2011). Youtube Digital Media and Society Series . Cambridge: MPG Books Group.",
"type": "Text"
},
{
"left": 115,
"top": 567,
"width": 413,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hastuti, Sri. (2013). Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi. Jurnal Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau Vol. 2 No. 2 . 67 – 72. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (2011). Prinsip-Prinsip Pemasaran . Cetakan – 12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 627,
"width": 413,
"height": 71,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Morissan. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu . Jakarta: Kencana. Morissan. (2014). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu . Jakarta: Kencana. Oktavianti, Roswita dan Utami, Budi. (2019). Strategi Mempertahankan Brand Knowledge Program Televisi Seputar Indonesia di RCTI. Jurnal Komunikasi Volume 11 No. 1 . 81 – 91.",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 703,
"width": 413,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RdanD . Bandung: Alfabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 733,
"width": 413,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tjahyadi, Rully Arlan. (2006). Brand Trust dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Hubungan",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 38,
"width": 180,
"height": 21,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prologia Vol. 4, No. 2, Oktober 2020, Hal 316 – 323",
"type": "Page header"
},
{
"left": 446,
"top": 50,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EISSN 2598 - 0777",
"type": "Page header"
},
{
"left": 510,
"top": 797,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "323",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 150,
"top": 133,
"width": 377,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelanggan – Merek. Jurnal Manajemen Universitas Kristen Maranatha Vol.",
"type": "Text"
},
{
"left": 150,
"top": 147,
"width": 83,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6 No. 1 . 65 – 78.",
"type": "List item"
},
{
"left": 115,
"top": 163,
"width": 413,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yuniyanto, H.S. dan Sirine, H. (2018). Pengaruh Iklan terhadap Minat Beli Pengguna Youtube dengan Brand Recognition sebagai Variabel Intervening. Esensi Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 8 No. 1 . 21 – 28.",
"type": "List item"
}
] |
30f76695-e6ff-60ad-f7d0-dbf804059567 | https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jmd/article/download/39828/14380 | [
{
"left": 57,
"top": 635,
"width": 283,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Diterima: April 2024. Disetujui: Mei 2024. Dipublikasikan: Juni 2024",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 427,
"top": 633,
"width": 9,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "75",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 268,
"top": 17,
"width": 167,
"height": 78,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Jurnal Manajemen Dakwah Volume XII, Nomor 1, 2024, 75-81 Prodi Manajmen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jmd p-ISSN: 2338-3992, e-ISSN:2797-9849",
"type": "Text"
},
{
"left": 63,
"top": 114,
"width": 366,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "STRATEGI DAN PENGEMBANGAN PERAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) PADA INDUSTRI HALAL DI INDONESIA",
"type": "Title"
},
{
"left": 150,
"top": 152,
"width": 188,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Syifani Wirianisa 1 , Cecep Castrawijaya 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 67,
"top": 164,
"width": 356,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "12 Prodi Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 160,
"top": 192,
"width": 170,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "* Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 217,
"top": 216,
"width": 59,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 226,
"width": 377,
"height": 99,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Artikel ini menjelaskan mengenai industri halal dan peran baitul maal wat tamwil serta perkembangannya; strategi dan pengembangan lembaga dakwah yaitu baitul maal wat tamwil pada industri halal. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data secara kepustakaan ( library research ) dari berbagai literatur, buku maupun informasi lain yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini adalah adanya digitalisasi BMT dengan menyediakan aplikasi sederhana berbasis teknologi dan kolaborasi dengan perusahaan Fintech Syariah guna berperan untuk Indonesia menjadi pusat halal dunia di tahun 2024.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 338,
"width": 284,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Kata Kunci : Industri Halal, Baitul Maal Wat Tamwil, Digitalisasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 216,
"top": 365,
"width": 59,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 375,
"width": 377,
"height": 74,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "This article explains the halal industry and the role of baitul maal wat tamwil and its development; strategy and development of da'wah institutions namely baitul maal wat tamwil in the halal industry. The method used is qualitative with a descriptive analysis case study approach and library research data collection techniques from various literature, books and other information related to the research topic. The results of this study are digitalization of BMT by providing simple technology-based applications and collaboration with Sharia Fintech companies",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 461,
"width": 268,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Keywords : Halal Industry, Baitul Maal Wat Tamwil, Digitalization",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 496,
"width": 99,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "PENDAHULUAN Industri Halal",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 524,
"width": 377,
"height": 80,
"page_number": 1,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Indonesia menduduki posisi kedua dalam industri makanan dan minuman halal, nomor satunya adalah Malaysia. Fakta ini mendorong pemerintah Indonesia semakin optimis dengan cita-cita menjadi pusat halal dunia. Tugas Indonesia selanjutnya untuk menjadi pusat halal dunia di tahun 2024. Mendukung master plan untuk menjadikan Indonesia Pusat Produsen Halal terbesar di dunia, dapat diwujudkan melalui Sertifikasi Halal Produk.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 155,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Syifani Wirianisa, Cecep Castrawijaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 90,
"top": 633,
"width": 371,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "76 ‖‖ Jurnal Manajemen Dakwah Vol. XII No. 1 (2024) 75-81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 67,
"width": 348,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "(https://kemenag.go.id/nasional/indonesia-optimistis-jadi-pusat-industri- halal-dunia-dfddcv)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 377,
"height": 273,
"page_number": 2,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Untuk mewujudkan potensi dan peluang sektor halal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan. Banyak tantangan yang harus diselesaikan untuk mampu menjadikan sektor halal sebagai pilar utama dalam mendukung perekonomian nasional. Salah satunya ialah pengembangan dan pemanfaatan teknologi serta inovasi agar produk halal Indonesia memiliki daya saing tinggi di dunia internasional. (https://kneks.go.id/isuutama/41/komitmen-brin- mendukung-pengembangan-dan-inovasi-produk-halal) Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) tahun 2022 juga menyebutkan bahwa Indonesia masih menduduki peringkat ke-4 dunia dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan sehat. Artinya, Indonesia masih berhasil mempertahankan peringkat tahun sebelumnya. Tiga peringkat di atas Indonesia adalah Malaysia, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab. Pemeringkatan eskosistem ekonomi syariah mencakup keuangan syariah, makanan/minuman halal, modest fashion, farmasi dan kosmetik, wisata ramah muslim, media, dan rekreasi. Indonesia hanya kalah dari Malaysia pada kategori makanan dan minuman halal. Sedangkan untuk kategori modest fashion serta farmasi dan kosmetik, Indonesia menduduki peringkat tiga dan sembilan. (https://kemenag.go.id/pers-rilis/makanan-halal- indonesia-ranking-dua-dunia-kemenag-kita-menuju-nomor-satu-ex0lob)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 385,
"width": 128,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Baitul Maal Wat Tamwil",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 399,
"width": 377,
"height": 121,
"page_number": 2,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Salah satu jenis Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang terkenal di Indonesia adalah Baitul Maal wat Tamwil (rumah kekayaan dan bisnis) atau BMT. Baitul Maal (Bait = Rumah, al-Maal = Kekayaan) berfokus pada inklusi sosial karena mengumpulkan pajak wajib dan amal sukarela, seperti zakat, infak, sadaqah, wakaf, dan kemudian mengoptimalkan penyalurannya dengan menerapkan syariah pengelolaan. Sedangkan Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at-Tamwil = Keuangan/Modal) berfokus pada inklusi keuangan dengan mengembangkan usaha produktif dan berinvestasi dalam skala mikro dan kecil ekonomi. (Ascarya, 2016: 6)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 523,
"width": 377,
"height": 93,
"page_number": 2,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Baitul Maal wat Tamwil bisa menjadi IMFI yang paling cocok untuk menjalankan keuangan holistik Inklusi (HFI), yang harus mencakup inklusi sosial (termasuk program sosial dan program pembangunan) dengan menggunakan dana sosial/ZISWAF yang dilakukan oleh Bait al-Maal, dan finansial inklusi (termasuk program pembiayaan dan layanan keuangan mikro syariah) menggunakan komersial dana dilakukan oleh Bait at-Tamwil. Inklusi sosial harus memiliki unsur dasar minimal Pemenuhan Kebutuhan dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 49,
"width": 360,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Strategi dan Pengembangan Lembaga Dakwah: Studi Kasus Analisis Peran Baitul Maal Wat Tamwil pada Industri Halal di Indonesia",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 636,
"width": 114,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Vol. XII No. 1 (2024) 75-81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 289,
"top": 634,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Jurnal Manajemen Dakwah ‖ 77",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 377,
"height": 176,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Talangan Utang (Program Sosial), serta Program Menabung dan Reguler Rapat (Program Pengembangan), sedangkan inklusi keuangan harus memiliki unsur minimal Kesederhanaan dan Kemudahan Akses (Program Pembiayaan), serta Pembiayaan Mikro dan Tabungan Mikro (Layanan Keuangan Mikro Syariah). HFI harus dapat secara bersamaan mencapai tiga tujuan keuangan mikro, yaitu sosial dari Outreach to the Poor, yang komersial dari Financial Sustainability, dan Dampak Kesejahteraan (Dampak Ekonomi dan Dampak Sosial). Penjangkauan untuk Orang Miskin harus memiliki unsur minimal Total Simpanan dan Jumlah Anggota, sedangkan Keberlanjutan Finansial harus memiliki unsur minimal Independensi Pendanaan dan Efisiensi Operasional. Ekonomis Sedangkan dampaknya minimal harus ada unsur Perataan Konsumsi dan Peningkatan Pendapatan Social Impact minimal harus memiliki unsur Mindset Change dan Empower. (Ascarya, 2016: 6)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 57,
"top": 266,
"width": 111,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "LANDASAN TEORI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 280,
"width": 44,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Strategi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 294,
"width": 377,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 321,
"width": 377,
"height": 191,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "(https://kbbi.web.id/strategi). Secara etimologi, kata \"strategi\" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena. Sedangkan, secara terminologi, srategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. (https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi) Pengertian strategi menurut Siagian adalah serangkaian keputusan serta tindakan yang mendasar dan dibuat oleh manajemen puncak serta diterapkan keseluruh jajaran pada suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi tersebut.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 57,
"top": 514,
"width": 377,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Menurut Syafrizal, pengertian strategi adalah suatu cara dalam mencapai sebuah tujuan yang berdasarkan dengan analisa terhadap faktor eksternal dan internal. (https://pelayananpublik.id/2022/09/09/pengertian-strategi-menurut- para-ahli-terlengkap/)",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 570,
"width": 377,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu rangkaian cara untuk mencapai tujuan secara efektif berdasarkan analisa internal dan eksternal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 155,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Syifani Wirianisa, Cecep Castrawijaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 90,
"top": 633,
"width": 371,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "78 ‖‖ Jurnal Manajemen Dakwah Vol. XII No. 1 (2024) 75-81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 81,
"width": 82,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Pengembangan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 377,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Sedangkan, mengembangkan adalah menjadikan besar (luas, merata, dan sebagainya), maju (baik, sempurna, dan sebagainya). Dan lebih dijelaskan lagi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta, bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah, berubah sempurna (pikiran, pengetahuan dan sebagainya). (Sukiman, 2012: 53).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 191,
"width": 383,
"height": 122,
"page_number": 4,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Berdasarkan Cambridge Dictionary, pengembangan adalah proses di mana seseorang atau sesuatu tumbuh atau berubah dan menjadi lebih maju. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002, Pengembangan merupakan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki tujuan untuk memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. (https://www.pinhome.id/blog/pengertian- pengembangan/)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 316,
"width": 377,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah proses, cara, perbuatan untuk mengambangkan yaitu membuat menjadi lebih maju.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 357,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 371,
"width": 377,
"height": 232,
"page_number": 4,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Berdasarkan Buku Rekomendasi Kebijakan: Strategi Pengembangan Keuangan Mikro Syariah di Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yaitu pada point 8 dan 9 rangkuman strategi keberlanjutan institusi keuangan mikro syariah di Indonesia, diantaranya : 8. Menyediakan aplikasi sederhana berbasis teknologi melalui kerjasama dengan provider IT dan Bank Umum Syariah BUMN agar dapat dimanfaatkan oleh anggota BMT untuk bertransaksi, antara lain penjualan pulsa HP dan Listrik, BPJS, transfer uang dan transaksi keuangan lainnya. 9. Mendorong asosiasi untuk memfasilitasi kolaborasi saling-menguntungkan dengan Perusahaan Fintech Syariah, dengan model ekosistem terbuka terbatas dan/atau membangun fintech-mikro bersama ditingkat asosiasi dengan model ekosistem tertutup privat. Di Era Digitalisasi seperti saat ini, kaitannya dengan tujuan dari Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia, BMT bisa bertransformasi agar dapat semakin maju. Digitalisasi BMT melalui aplikasi sederhana dan berkolaborasi dengan Perusahaan Fintech Syariah bisa menjadi solusi agar dapat semakin berkembang.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 78,
"top": 49,
"width": 360,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Strategi dan Pengembangan Lembaga Dakwah: Studi Kasus Analisis Peran Baitul Maal Wat Tamwil pada Industri Halal di Indonesia",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 636,
"width": 114,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Vol. XII No. 1 (2024) 75-81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 289,
"top": 634,
"width": 153,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Jurnal Manajemen Dakwah ‖ 79",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 73,
"width": 377,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Penguatan UMKM dengan akses keuangan syariah melalui peran BMT di Indonesia masih sangat dibutuhkan akan tetapi dengan strategi yang tepat sasaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 114,
"width": 377,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Pada point 8 diatas sebagai salah satu contoh aplikasi Bank Syariah Mobile",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 128,
"width": 377,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Banking terdapat fitur untuk BMT agar dapat tersambung langsung ke pembiayaan atau produk yang ditawarkan. Juga pada aplikasi seperti aplikasi Dakwah MUI sudah ada fitur pembiayaan yang ditawarkan yaitu Pegadaian Syariah dan bisa juga bekerjasama dengan aplikasi-aplikasi yang familiar digunakan, seperti muslim pro dan lain-lain.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 57,
"top": 197,
"width": 377,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Juga, point 9 seperti berkolaborasi pada perusahaan fintech syariah atau membangun model fintech-mikro guna menjawab kebutuhan pasar. Perkembangan Fintech di Indonesia memang masih tergolong sedikit yang terdaftar di OJK. Dengan hadirnya fintech-mikro (BMT Digital) bisa menjadi jawaban agar menambah referensi akses keuangan digital yang sedang banyak bermunculan, seperti Dana, Go pay, Shopee pay dan lain-lain.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 57,
"top": 294,
"width": 64,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 307,
"width": 377,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Tugas Indonesia selanjutnya untuk menjadi pusat halal dunia di tahun 2024; guna mendukung master plan untuk menjadikan Indonesia Pusat Produsen Halal terbesar di dunia, dapat diwujudkan salah satunya dengan Strategi dan Pengembangan Lembaga Dakwah melalui Peran Baitul Maal Wat Tamwil. Diwujudkan dengan digitalisasi BMT yaitu : 1) Menyediakan aplikasi sederhana berbasis teknologi melalui kerjasama dengan provider IT dan Bank Umum Syariah BUMN agar dapat dimanfaatkan oleh anggota BMT untuk bertransaksi.",
"type": "Picture"
},
{
"left": 57,
"top": 418,
"width": 377,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "2) Mendorong asosiasi untuk memfasilitasi kolaborasi saling-menguntungkan perusahaan Fintech Syariah, dengan model ekosistem terbuka terbatas dan/atau membangun fintech-mikro.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 55,
"width": 155,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Syifani Wirianisa, Cecep Castrawijaya",
"type": "Page header"
},
{
"left": 90,
"top": 633,
"width": 371,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "80 ‖‖ Jurnal Manajemen Dakwah Vol. XII No. 1 (2024) 75-81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 93,
"width": 116,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 34,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Buku",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 126,
"width": 379,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Divisi Keuangan Mikro Syariah, Direktorat Keuangan Inklusi Dana Sosial Keagamaan dan Keuangan Mikro Syariah, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). (2019). Strategi Pengembangan Keuangan Mikro",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 168,
"width": 351,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Syariah di Indonesia , Jakarta : Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNKS).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 196,
"width": 359,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Komite Nasional Keuangan Syariah. (2018). Strategi Nasional Pengembangan Industri Halal Indonesia . Jakarta : Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNKS).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 237,
"width": 354,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran . Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 292,
"width": 37,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Jurnal",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 306,
"width": 379,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Ascarya (2016). Holistic Financial Inclusion Based on Maqashid Shariah Through Baitul Maal Wat Tamwil. MEI INSIGHT IFS 1 , 1-8.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 360,
"width": 144,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Format Sumber Elektronik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 373,
"width": 377,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Indah. (2022). Indonesia Optimistis Jadi Pusat Industri Halal Dunia, diakses 27 Mei 2023, dari https://kemenag.go.id/nasional/indonesia-optimistis- jadi-pusat-industri-halal-dunia-dfddcv",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 421,
"width": 377,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Hidayati, Nadiah. (2022). Komitmen BRIN Mendukung Pengembangan dan Inovasi Produk Halal , diakses 27 Mei 2023, dari",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 453,
"width": 290,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "https://kneks.go.id/isuutama/41/komitmen-brin-mendukung-",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 468,
"width": 201,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "pengembangan-dan-inovasi-produk-halal",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 490,
"width": 379,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Pamuji, Sugeng. (2022). Makanan Halal Indonesia Ranking Dua Dunia, Kemenag : Kita Menuju Nomor Satu , diakses 27 Mei 2023, dari https://kemenag.go.id/pers-rilis/makanan-halal-indonesia-ranking-dua- dunia-kemenag-kita-menuju-nomor-satu-ex0lob",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 551,
"width": 379,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diakses 27 Mei 2023, dari https://kbbi.web.id/strategi",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 585,
"width": 378,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Pendidikan (2022). Pengertian Strategi Menurut Para Ahli Terlengkap, diakses 27 Mei 2023, dari https://pelayananpublik.id/2022/09/09/pengertian-strategi-menurut-",
"type": "Table"
},
{
"left": 78,
"top": 49,
"width": 360,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Strategi dan Pengembangan Lembaga Dakwah: Studi Kasus Analisis Peran Baitul Maal Wat Tamwil pada Industri Halal di Indonesia",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 636,
"width": 114,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Vol. XII No. 1 (2024) 75-81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 289,
"top": 634,
"width": 118,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Jurnal Manajemen Dakwah ‖",
"type": "Text"
},
{
"left": 432,
"top": 636,
"width": 10,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "81",
"type": "Picture"
},
{
"left": 92,
"top": 73,
"width": 100,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "para-ahli-terlengkap/",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 92,
"width": 379,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 516,
"page_height": 728,
"text": "Ramadhani, Ani (2019). Pengertian Pengembangan, Jenis dan Contohnya, diakses 27 Mei 2023, dari https://www.pinhome.id/blog/pengertian- pengembangan/",
"type": "Text"
}
] |
a346ff2a-8cf9-a781-2a95-fc3e8680e7f9 | https://pusdiklattekniskemenag.e-journal.id/andragogi/article/download/277/154 | [
{
"left": 77,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Table"
},
{
"left": 279,
"top": 37,
"width": 215,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022 77",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 776,
"width": 333,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "68 8 Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 85,
"width": 385,
"height": 35,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Implementation of the Tahsin Program for Students of the Islamic Education Study Program at Ahmad Dahlan University Yogyakarta",
"type": "Section header"
},
{
"left": 164,
"top": 133,
"width": 241,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Kurdiansyah 1 , Hanif Cahyo Adi Kistoro 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 179,
"top": 153,
"width": 212,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1,2 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 129,
"top": 165,
"width": 311,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 [email protected]; 2 [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 132,
"top": 198,
"width": 305,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.36052/andragogi.v10i1.277 Diterima: 26 April 2022 | Disetujui: 12 Mei 2022 | Dipublikasikan: 24 Juni 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 266,
"top": 257,
"width": 38,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 278,
"width": 428,
"height": 182,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur'an sangat beragam. Sebagian mahasiswa sudah mampu membaca dengan baik, sebagian lainnya belum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an dalam program tahsin bagi mahasiswa pendidikan Agama Islam di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Subyek penelitian adalah mahasiswa dan ustaz pengajar program Tahsin yang berjumlah 20 orang. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan prosedur reduksi data, penyajian data dan interpretasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga temuan penting berupa proses pelaksanaan program, metode pelaksanaan program Tahsin, dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program tahsin. Pelaksanaan program Tahsin diawali dengan pemilihan ustaz yang mempunyai kompetensi mengajar Tahsin,dilanjutkan pelaksanan program, bimbingan dan ujian. Adapun metode Tahsin yang paling banyak dipergunakan ustaz pengajar adalah Semaan, Sorogan, klasikal dan privat. Hambatan dalam pelaksanaan program Tahsin diklasifikasikan pada faktor internal berupa kemampuan dasar mengaji, motivasi dan keseriusan mengaji mahasiswa. Faktor eksternal jadwal kuliah yang padat, kehadiran mahasiswa dan kondisi pendemi yang tidak bisa semuanya dilakukan secara langsung pembelajarannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 473,
"width": 376,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: Program tahsin, Kemampuan mahasiswa, Membaca al-Qur’an, Metode, motivasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 499,
"width": 41,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 519,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[Implementation of the Tahsin Program for Students of the Islamic Education Study Program at Ahmad Dahlan University Yogyakarta] .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 543,
"width": 428,
"height": 183,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The ability of students to read the Qur'an is very diverse. Some students have been able to read well; others have not. This study aims to describe the implementation of learning al-Qur’an in the tahsin program for students of Islamic education at Ahmad Dahlan University, Yogyakarta. This research uses qualitative research with a descriptive analysis approach. The research subjects were students and ustaz teaching the Tahsin program, which opened 20 people. The data collection techniques were carried out through observation, interviews and documentation. Data analysis used data reduction procedures, data presentation and data interpretation. The results of this study indicate three essential findings in the form of the program implementation process, the method of implementing the Tahsin program, and the obstacles faced in the implementation of the Tahsin program. The performance of the Tahsin program begins with the selection of ustaz who have the competence to teach Tahsin, followed by program implementation, guidance and examinations. The Tahsin method most widely used by Ustaz teaching is Semaan, Sorogan, classical and Private. Obstacles in the performance of the Tahsin program are classified on internal factors in the form of students' essential ability to recite the Koran, motivation and seriousness of reading the Koran. The hectic external schedule of lectures, the presence of students and the condition of the pandemic cannot all be done directly by learning",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 739,
"width": 339,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Tahsin Program, Student Ability, Reading Al-Qur’an, Method, motivation",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Table"
},
{
"left": 307,
"top": 37,
"width": 215,
"height": 19,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022 77",
"type": "Page header"
},
{
"left": 195,
"top": 788,
"width": 332,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…) 7 69",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 137,
"width": 427,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 186,
"width": 75,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 213,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The understanding of the Qur'an in principle is the word or revelation that was revealed by Allah SWT and used as a guide or guide for humans who believe and fear Allah SWT. The term of Allah SWT that was exposed to the Prophet Muhammad SAW is the Qur'an which, if someone reads it, will get a reward. In the Qur'an, there is a collection of stories, Amar ma'ruf nahi munkar, threats, agreements, letters and verses of al-Qur’an pronunciation are forms of masdar, for examples such as the words Ghufran and Khufran. Therefore, the word ibn katsir can be referred to as al-Qur’an. From the above opinion, it is agreed that the Qur'an is the word of Allah SWT, which was revealed to the Great Prophet Muhammad SAW (Jasmi & Selamat, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 320,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The word al-Qur’an is a masdar-shaped noun almost synonymous with the word \"al- Qira'ah\", which means reading. According to the term, al-Qur’an are words from Allah SWT revealed to the Great Prophet Muhammad SAW. They were written in several manuscripts and conveyed to humans in a mutawatir manner, which, when reading it gets a reward even though reading the shortest letter (Muhaisin, 2000).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 387,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Therefore, every human being who is Muslim is obliged to be able to read, study, master, and practice all the contents of verses contained in the Qur'an with the aim that his life can be adequately achieved. It is essential for Muslims to study Islamic teachings to perfection. Hence, one of the steps that Muslims must take to be able to study religion ideally is to understand the contents of the Qur'an and practice it seriously in everyday life (Kistoro, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 454,
"width": 428,
"height": 242,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tahsin comes from the word \"Hasana, Yuhasinu, Tahsinan\", which means to improve, refine, decorate, beautify, make better than before. So tahsin al-Qur’an is an effort to enhance and improve the reading of the Qur'ān (Azman Ta'a, Syuhada Zainal Abidin, Mohd Syazwan Abdullah & Bashah B Mat Ali, 2013). The Tahsin program is one way to improve the reading of the Qur'an correctly and adequately by using the rules that exist in the science of recitation. The meaning of tahsin is similar to the importance of tajwid, namely improving, perfecting which means the purpose of tahsin is wider than recitation, because in tahsin science, it uses the rules contained in tajwid science, by studying tahsin science indirectly also learns tajwid (Sarikin). , 2012). From this, it is obvious that it can be concluded that the science of tahsin is very closely related to the science of recitation because a person will not be able to read the Qur'ān correctly and adequately if he does not use the science of recitation. This means that learning tahsin needs the rules that exist in the science of recitation (Jariyah & Maya Reski Tasman, 2015). The fact is that there are many adults or teenagers who have not been able to read the Qur'an correctly. Apart from adults and teenagers, it turns out that many students are far from being able to read the Qur'an. Some students still make mistakes in pronouncing hijaiyah letters, and some students still make mistakes in reading the laws of recitation. As a student, you should be able to balance the science of the world and the science of religion, including in terms of reading the Qur'an correctly and adequately.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 696,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The requirement to pass in reading the Qur'an is a requirement in an Islamic state and private universities. In general, this requirement for those who cannot afford it will be a burden in itself. Students who are active in college are required to be able to read the Qur'an. This requirement applies to all students actively studying so that students who graduate from college",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 37,
"width": 218,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 8 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 433,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 788,
"width": 333,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "70 8 Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 86,
"width": 428,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "have knowledge that can be used in society. So one of the programs that the campus must develop is the tahsin program so that students have a spiritual soul to explore Islamic sciences.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 112,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This demand for students to be able to read the Koran well is undoubtedly a problem for students. In addition to being required to complete the final task, namely the thesis, graduation requirements in reading the Koran must also be included when the thesis exam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 153,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apart from being one of the graduation requirements, the essential abilities in reading the Koran that students have are also different. Some students have problems reading the Qur'an in the short length of the reading, some are constrained by the hijaiyah letters or \"makharijul letters\", and many students are still wrong in their tajwid. This difference in reading the different Qur'an, of course, also requires another solution.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 220,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "One of the leading Muhammadiyah Islamic Universities in Yogyakarta is Ahmad Dahlan University. The large number of students who come from various high schools is also a particular problem in reading the Koran for students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 260,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To improve students' abilities in their religious education, Ahmad Dahlan University has several programs, namely the Tahsin program, Muhammadiyah and Adab courses. The holding of this program can provide a platform for students who have never learned to read the Qur'an or who have not yet completed reading the Qur'an, have increased abilities after participating in the program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 341,
"width": 245,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The meaning and urgency of reading Tahsin Al-Quran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 354,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Qur'an is the holy book of Muslims that needs to be preserved at all times. One way to keep the Koran is to read it all the time (Muthoifin et al., 2016). Learning and teaching reading the Qur'an in a good way according to makhraj and tajwid is an obligation both individually for every Muslim and Muslimat or collectively or institutionally. But in practice, not all Muslims can read correctly and adequately. Therefore, a program on reading the Koran well (tahsin) is needed in the school, campus and community environment.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 435,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tahsin itself is a way or method in reading the Koran properly and correctly and using the rules that have been provided in books or tahwid science; apart from improving and refining a tahsin reading it is also interpreted as improvement and refinement.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 475,
"width": 428,
"height": 120,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The meaning of tahsin is certainly broader than recitation, but these two have a very close bond. The science of tahsin, in addition to using the rules in the law of recitation, the science of tahsin also improves and beautifies the way of reading. This means that by studying the science of tahsin, you will indirectly get the knowledge in the science of recitation. Therefore, the science of recitation and the science of tahsin are very closely related so that it cannot be separated from the science of recitation, because the implementation of tahsin always use the science of recitation, and someone can't read the Qur'ān properly and correctly without using the science of tajwid, meaning law. The law in the science of recitation is a science that must be used in how to read the science of tahsin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 596,
"width": 429,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reading is a complex activity that includes both physical and mental (Fitriani, 2018). Physical activity related to reading is eye movement and visual acuity. Mental activity has memory and comprehension. People can read well if they can see the letters clearly, move their eyes agilely, remember language symbols quickly, and have sufficient reasoning to understand reading (Shofaussamawati, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 663,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The ability to read al-Qur’an is to pronounce lafadz-lafadz al-Qur’an according to specific rules (Rahmatullah & Sumarji, 2018). The ability to read the Qur'ān can be seen from the way the Qur'ān is taught, including the introduction of hijaiyah letters, namely Arabic letters from Alif to Yes, how to sound each hijaiyah letter the characteristics of the letters. Besides that, it also understands the form and function of punctuation marks, such as syakal, syaddah, long signs (mad), tanwin, etc. No less important, it is also necessary to understand the form and function of the stop reading sign (waqaf), such as absolute waqf, Javanese waqf and also how to read, sing with various rhythms and various qiraat in reading the Koran (Thursday, 2020)",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Table"
},
{
"left": 307,
"top": 37,
"width": 215,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022 77",
"type": "Page header"
},
{
"left": 195,
"top": 788,
"width": 332,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…) 7 71",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 99,
"width": 174,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variety of Al-Quran learning methods",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 112,
"width": 428,
"height": 54,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the past, to learn to read the Qur'an, a method called Bahgdadiyah was popular. Each letter is spelt with its vowel. Alif fathah a, alif kasrah i, alif dhammah u, read a-i-u. Sometimes students are invited to learn to write with unique words—for example, kaf fathah ka, kaf kasrah ki, kaf damahku, combined into my feet.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 166,
"width": 428,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Now many young children can read the Qur'an fluently, tartil, and melodiously. In the past, people were only able to complete the Qur'an after years of reciting the Koran, now in a matter of months, some of the children have completed the Qur'an. All of that cannot be separated from the services of the ulama and ustaz, who are creative in creating various methods of quickly learning to read the Qur'an. There are five methods of learning to read the Qur'an, which is most famous in Indonesia, namely qiroati (Rochanah, 2019), iqra (Subur, 2016), an-nadliyah, Yanbu'a and tartili (Sa'diah, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 260,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Qiroati method is a method of reading the Qur'an that directly includes and practices tartil readings according to the rules of tajwid. The Qiroati Method was first compiled in 1963, but at that time, the Qiroati Method book had not been properly compiled. The method of reading the Qur'an Qiroati was discovered by KH. Dachlan Salim Zarkasyi from Semarang, Central Java. This method, which has been spread since the early 1970s, allows children to learn the Qur'an quickly and easily (Hasan & Wahyuni, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 341,
"width": 428,
"height": 93,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Iqra' method is a method of reading the Qur'an which emphasizes directly reading practice. The Iqra' guide book consists of 6 volumes starting from a superficial level, step by step, to a perfect story. The Iqra' method was compiled by Ustad As'ad Human, who is domiciled in Yogyakarta. The Iqra 'book of the six volumes is added one more volume which contains prayers. Some of the Iqra 'Method books are printed in each volume, and some are published in six. Where in each volume, there are instructional instructions to make it easier for everyone who learns and teaches the Qur'an (Nurhayati, Teti, Euis Cici Nurunnisa, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 435,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Iqra' method is one of the methods that is well known among the public because of the process of spreading it through many ways, such as through the (MOE) route or through the branches that are the centre of Iqra'. In practice, this method does not require various tools because it only emphasizes reading (reading the letters of the Qur'an fluently).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 489,
"width": 428,
"height": 93,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An-Nahdliyah was born because of the concerns of KH. Munawwir Kholid saw small children, including the sons and daughters of the kiai who recited the Koran in the surau. They learn to use methods that are not from the pesantren culture. If this is continued, it will shift their thinking system. Departing from this, finally, the intention arose in the heart of KH. Munawwir Cholid created a fast method of learning the Qur'an, which Nahdlotul Ulama characterized. Thanks to the persistence of KH. Munawwir Cholid, in a relatively long time, the an-Nahdliyah method was formed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 582,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "An-Nahdliyah had metamorphosis (changed/changed name) three times. The first was called the Quick Reading Method of Al-Qur’an Ma'arif (format compiled by PCNU Tulungagung in 1985). The second is the Quick Method of Reading Al-Qur’an Ma'arif Qiroati (by asking the permission of the converts to be printed). The third is the Quick Reading Method of Al-Qur’an Ma'arif An Nahdliyah (started to be published in 1991).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 650,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Yanbu'a method was developed in 2004 and is structured based on the level of learning the Qur'an from knowing, reading, and writing hijaiyyah letters, then understanding the rules or laws of reading the Qur'an (Kusuma, 2018). The Yanbu'a method is compiled by volume starting from the Pre-kindergarten volume to volume 7. In addition, in Yanbu'a, it is not only taught about reading the Qur'ān but also taught to write the Qur'ān. I am writing the readings in the Yanbu'a book using the Qur'an with the writing of Rasm 'Usmaniy, namely the manuscripts written during the caliphate of Usman bin Affan. The recitation of the Qur'an in the Yanbu'a method follows the history of one of the Imams, namely Imam Hafsh.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 37,
"width": 218,
"height": 19,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 8 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 433,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 788,
"width": 333,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "72 8 Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 86,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The emergence of the Yanbu'a method is a suggestion and encouragement from alumni of the Tahfidz Yanbu'ul Qur'an boarding school so that they always have a relationship with the lodge and is also a proposal from the wider community as well as from Ma'arif and Muslimat Educational Institutions, especially from the Kudus and Jepara branches.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 139,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tartili comes from the word tartilan, which means slow or calm in Javanese, while tartil, according to the term, is reading the Qur'an in a voice that is not in a hurry but does not eliminate the makhraj, shifat and tajwid. The tartili method is a way to learn to scan the Qur'an, in groups (classes) with a classical reading-listen system (one reads the other imitating), so it doesn't need a lot of teachers/ustaz.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 207,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Tartili method was compiled by Al Hafidz Ustad Syamsul Arifin. He is the caretaker of the Darul Hidayah Islamic Boarding School, Kesilir Wuluhan, Jember, East Java. In the past, he was trusted as the coordinator of the qira'ati process in Java and Bali, then in mid-2000 he created his method, which was named the \"Al-Qur’an Tartili Learning Method\".",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 260,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Tartili method can be taught to anyone there is no age limit, starting from children aged 4-5 years (PAUD/TK children), 6-12 years old (SD/MI children), 13-15 years old (junior high school/MTs children), age 16-18 years old (high school/MA children), may even be taught to students, and the general public or taklim councils who have never studied/haven't been able to read the Qur'an at all (Jariyah & Maya Reski Tasman, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 341,
"width": 47,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METHODS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 354,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study uses a type of qualitative research that describes the data through written sentences or oral results and the behaviour of respondents. This research approach uses the descriptive analysis research method. In other words, analytical descriptive research takes problems or focuses on the issues as they are when the research is carried out; the study results are then processed and analyzed to conclude.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 421,
"width": 428,
"height": 81,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Participants in this study amounted to 20 people consisting of ustaz or tahsin program teachers and students as primary data. In addition, secondary data was added in the form of test scores for reading the Koran and Tahsin's guidance book to support data analysis. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. The observation technique is used to determine the implementation of the tahsin program with an observation guide in observation sheets or statements during the activation process.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 502,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Observations were also made to observe how the form of the implementation of the tahsin program took place and to keep the supporting and inhibiting factors in the activities taking place. Interviews were conducted in two ways, namely directly and indirectly, using an interview guide. Direct interviews were conducted with several ustaz who could be met. Meanwhile, indirect interviews were given through a google form sent to ustaz and students who could not be interviewed directly.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 582,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Documentation is also carried out to collect data based on the results of student scores in the Tahsin program and other documents deemed relevant to the interests of research data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 609,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data analysis was carried out with the reduction stages, data presentation and retrieval and verification (Altheide et al., 2013). Data reduction is made by summarizing, selecting essential things, focusing on the main things, looking for themes and patterns, and discarding items deemed unnecessary. Data reduction will describe in more detail and help researchers to collect further data to be sought. The presentation of data is done by making a table and giving a brief description.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 690,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The conclusion and verification stages are carried out based on the evidence and results obtained, which are assembled into a complete description of the results and then re-verified to get valid results.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 744,
"width": 121,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESULTS AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 105,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Table"
},
{
"left": 307,
"top": 37,
"width": 215,
"height": 19,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022 77",
"type": "Page header"
},
{
"left": 195,
"top": 788,
"width": 332,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…) 7 73",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 86,
"width": 365,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Results Implementation of the Tahsin program at Ahmad Dahlan University Yogyakarta",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 112,
"width": 428,
"height": 108,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The emergence of the tahsin program at Ahmad Dahlan University, Yogyakarta, one of which underlies it is the obligation to provide Islamic material that is taught formally, be it aqidah, morals, kemuhammadiyahan, and also tahsinul qur'an. One of the excerpts of an interview with a tahsin supervisor (RW) said that “the background behind the existence of the tahsin program at Ahmad Dahlan University is the Vision and Mission of Ahmad Dahlan University and Muhammadiyah. Another background is the existence of chess dharma at the Muhammadiyah University, one of which is AIK (Al-Islam and Kemuhammadiyahan); in addition, the tahsin is held to prepare students before being sent to KKN.\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 220,
"width": 428,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "It was also added by the tahsin companion (WK), who explained that \"The background for this tahsin program is because Ahmad Dahlan University graduates must be able to recite the Koran properly and correctly. This program can also find out more about which students can and cannot recite the Koran; if those who have not been able to recite the Koran after joining this program, it turns out that they can and smoothly, the children feel proud and delighted. Those who were unable to recite the Koran before are now able to, meaning that there is an increase after studying at Ahmad Dahlan University\".",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 314,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "At least based on the facts on the ground, there are three objective reasons for the Institute for the Development of Islamic Studies (LPSI) as the official institution in charge of this tahsin program. First, the theological reason for Amar ma'ruf nahi Munkar. Second, there are sociological reasons that require Islamic da'wah to continue to be carried out. The third is the reason for the responsibility of Muhammadiyah universities in producing graduates who have balanced religious and scientific abilities.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 394,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In practice, the implementation of Tahsin al-Qur’an is divided into 2; the first is carried out as a course (Tahsinul Qur'an), the second is carried out when there is the free time between lectures. This activity aims to provide guidance and provision for students in reading the Koran. Students at Ahmad Dahlan University Yogyakarta are free from hijaiyyah illiteracy and can recite the reading fluently according to the science of recitation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 462,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The tahsin program is also felt by students. Several students who were interviewed also gave their responses. According to one student, it was said that “Thank God this tahsin program is quite effective because taking this tahsin program happened to be in semester six where there were only a few courses left. The way of teaching is good so that we are also not ashamed to learn. Besides that, the tahsin supervisor also gives leeway to determine when to take guidance.\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 542,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In implementing the tahsin program at Ahmad Dahlan University, there are two programs, namely the guidance program as a certification course that must be taken by students and the guidance program outside the classroom. The compulsory tahsin program in the system is one element in improving students' reading of the Koran. This is because students must pass this course. If you want to improve, a mentoring program outside the classroom is carried out.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 609,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of the interview with Mr QA as the tahsin supervisor, it was revealed that \"The process of implementing this tahsin program has two programs, the first is the guidance program as a certification course that must be taken by all students and the second is a guidance program outside the classroom, namely guidance between lectures which takes place at the Islamic Center of Ahmad Dahlan University, Yogyakarta. The process of implementing tahsin at Ahmad Dahlan University, Alhamdulillah, went smoothly, starting from the initial placement test, guidance until each supervisor stated the recommendation; after that, they could only take the reading test of the Qur'ān\".",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 717,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Implementing the tahsin program specifically begins with monitoring students' ability to read the Koran through a placement test first. Next, students are classified based on their ability to become one or two groups with the criteria that they have not mastered makharijul letters and ahkamul mad and have not mastered ahkamul letters and ahkamul waqaf.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 37,
"width": 218,
"height": 19,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 8 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 433,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 788,
"width": 333,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "74 8 Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 86,
"width": 428,
"height": 93,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The next stage is to conduct classical guidance with grouping for a maximum of 60 minutes. The direction carried out contains several steps, namely, students are asked to read one by one in groups. If there is a wrong reading, it will be corrected; the correct reading will be demonstrated and briefly explained about specific tasks. The next stage is to test the competence and achievements of students using the competency test sheet and determine the increase to the next step. Before taking the competency exam, students are asked to learn to read at home, as evidenced by a control card.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 180,
"width": 428,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the results of field findings, it can be seen that in implementing the tahsin program through several series of activities. The form of the stages can be briefly seen in Figure 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 167,
"top": 381,
"width": 237,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1. Tahsin Program Implementation Procedure",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 408,
"width": 314,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The method used in the tahsin program at Ahmad Dahlan University",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 421,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the delivery of the material to be taught, a particular method is needed that is adapted to the conditions of the students so that the material presented can be understood and understood by all students who take part in the program. The methods used can be combined. This is based on the ability of each student. According to one of the tahsin tutors, he explained that “The methods commonly used in teaching tahsin are various. Most of the supervisors or teachers use the classical method. Meanwhile, other methods such as semaaan, sorogan and groups were adapted to the conditions. But all of them are based on tahsin book guidelines issued by the Islamic Studies Development Institute (LPSI) itself.\"",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 529,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Another lecturer also added, \"The choice of the classical method because this method is more effective and efficient in learning for students at Ahmad Dahlan University, so far this method is very effective to use\".",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 569,
"width": 428,
"height": 107,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The classical method is considered the most effective because the lecture meetings are minimal, only 14 times in one semester. In addition, because of the large number of students, this method is very effective to use as well. The way to find out whether students have understood or not, some lecturers can find out by taking a test at the end of the meeting, reading verses at the end of the session, being given a reading test of the Qur'ān held at the end of the guidance, and also seeing from each meeting whether it is getting better or not. On the other hand, if it is smooth, a test recommendation will be given, and if it is not smooth, it will be guided again using the talaqqi method until it can recite well and correctly.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 676,
"width": 359,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Inhibiting and supporting factors in the implementation of the tahsin program",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 690,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Of course, there are various obstacles in the implementation of the tahsin program as well as supporting aspects. The majority inhibiting factor occurs because of the conditions of the students such as lack of motivation and seriousness in participating in the tahsin program. Besides that, it is also due to the imbalance in the number of lecturers or supervisors with students who take tahsin. As stated by one of the tahsin teachers that \"There are obstacles in teaching sometimes there are students who are not serious in participating in this tahsin",
"type": "Text"
},
{
"left": 217,
"top": 236,
"width": 191,
"height": 122,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Placement test Graduated Reading Not pass Recommen dations for reading the Following Tahsin Not Following Tahsin",
"type": "Picture"
},
{
"left": 105,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Table"
},
{
"left": 307,
"top": 37,
"width": 215,
"height": 19,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022 77",
"type": "Page header"
},
{
"left": 195,
"top": 788,
"width": 332,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…) 7 75",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 86,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "program. Another obstacle is that sometimes the time of guidance clashes with the schedule of other courses and sometimes there are also students who are lazy if they are not being chased and they are not present. How to overcome these obstacles, students must really be able to manage lecture time and tahsin guidance so that everything can run smoothly.”",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 139,
"width": 428,
"height": 81,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In addition to the inhibiting factors, the supporting elements in the tahsin program at the Ahmad Dahlan University Yogyakarta include reasonable and adequate infrastructure. preplazy students are ripe to carry out this tahsin program. This is evident from the tools used, namely the tahsin guidebook provided by the Institute for the Development of Islamic Studies (LPSI), the tahsin supervisor's signature questionnaire, tables, mosques, and the presence of tahsin supervisors who are competent in teaching the reading of the Qur'an properly. And right.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 220,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "There are many ways so that the tahsin program at Ahmad Dahlan University Yogyakarta can produce outputs following the planned targets. From all the methods presented by the tahsin supervisor at Ahmad Dahlan University Yogyakarta, it can be concluded that the policies, regulations, infrastructure, and procedures that have been provided are to achieve the objectives of this program, namely by obtaining outputs that are following the target. Some of the ways include:",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 301,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "First, a strict attendance policy. This means that here is to provide a firm policy regarding attendance. A supervising lecturer also checks attendance periodically, namely at the beginning of the lesson and at the end of learning, so that students do not underestimate this tahsin program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 354,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Second, the final exam with a different ustazh/lecturer from the tahsin supervisor. During the final exam, to find out how far the students' ability in reading the Qur'an is, they are tested by reading the Qur'an with other tahsin supervisors so that we know how far the student's reading ability has reached.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 408,
"width": 428,
"height": 120,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Third, the composition of teachers has been standardized by the Institute for the Development of Islamic Studies. As a tahsin supervisor in the Institute for the Development of Islamic Studies, he has prepared composition of tahsin teachers by setting a target of at least students being able to read and distinguish letters, madam, Nun reading law, and fawatihussuwar. In the guidebook of the Institute for the Development of Islamic Studies (LPSI), there are eight chapters and a learning target per meeting of 1 chapter, which in 14 meetings students try to be able to read the Qur'an properly and correctly according to the science of recitation. Students are declared to have passed the target if they can recite the verse without any wrong letters, short reading length, evident hum, tasydid and waqof letters",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 542,
"width": 61,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 556,
"width": 428,
"height": 120,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the study results, it was found that the implementation of this tahsin program requires many synergistic aspects. The university's vision and mission are its primary foundation. The vision and mission that is carried out are to graduate students who have character and have strong religious and scientific knowledge and are recognized by the international community. This vision and mission will improve the quality of Islamic education and can also increase the competitiveness of Islamic education (Kistoro et al., 2020). With this tahsin program, the quality of Islamic education can produce excellent students. It can become the competitiveness of Islamic education which can make students who have knowledge and skills in reading the Qur'an.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 676,
"width": 428,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Catur Dharma College of Muhammadiyah's existence is one reason for holding the tahsin program at Ahmad Dahlan University, namely: Education and teaching, Research, Community Service, and strengthening al-Islam Kemuhammadiyahan. This is based on the spirit of struggle to realize the Vision of Muhammadiyah in the field of Higher Education through the implementation of the Catur Dharma College of Muhammadiyah where one of the programs held by Ahmad Dahlan University Yogyakarta is the AIK (Al-Islam and kemuhammadiyah) program which contains tahsin learning.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 37,
"width": 218,
"height": 19,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 8 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 433,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 788,
"width": 333,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "76 8 Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 86,
"width": 428,
"height": 160,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The graduate program desired by Ahmad Dahlan University Yogyakarta is students who can recite the Koran properly and correctly, and Ahmad Dahlan University Yogyakarta wants students who previously could not repeat the Koran, after graduating from college they can read the Qur'an correctly and adequately, and practice for yourself and others. Shi'ar Islam The purpose of the tahsin program at Ahmad Dahlan University Yogyakarta is as a missionary goal, syi'ar Islam here is an act or effort to convey and introduce various things in Islam, including in terms of teaching reading the Qur'ān or tahsinul Qur'an. Learning tahsin al-Qur’an is a process that aims to deepen the theory of the Qur'ān (Ta'a et al., 2018) related to Tajweed, the nature of letters, makhorijul letters, and knowledge of things that are rare in al-Qur'an. Qur'ān (Science gharib al-Qur’an). This is in accordance with the meaning listed in Annur's Arabic dictionary, where the word tahsin itself comes from the words hasana, yahsunu, husnan ( ﺣ ﺴ ﻨﺎ - - ) which means good (Astuti, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 247,
"width": 428,
"height": 120,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Research findings that show that tahsin supervisors widely use the classical method is an exciting result, the tahsin program, besides being a way to teach how to read the Koran, also increases students' motivation to be able to read the Koran well. Another interesting finding is the existence of a given talqin method. The talqin way is a process of exemplifying memorization to students; then students imitate readings from the teacher. So it can be understood that the talqin method is conveying the reading of the Qur'an to students. In contrast, students listen to the teacher's lesson carefully, then imitate precisely like the teacher's reading. People who dictate reading are called mulaqqin, while those who imitate reading are called mulaqqan (Hidayah, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 368,
"width": 428,
"height": 93,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The private method is also a solution in guiding students to learn to read the Koran. The secret process itself is a way of delivering learning material that is provided privately, separately, or one by one by the teacher (ustaz) to students (santri). So the teacher teaches learning materials to students directly one by one or privately, either in the form of teaching reading the Koran, memorizing material, or understanding material. This is usually done because of the limited essential ability of students in reading the Koran. The private method is given as part of achieving the student's Quran reading competence goal",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 475,
"width": 43,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CLOSING",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 489,
"width": 63,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 502,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the study results, it was concluded that the implementation of tahsin at Ahmad Dahlan University had been running well and effectively. This is based on the implementation process, facilities and infrastructure that support the program, and policies made by the university leadership. Besides, it is also supported by tahsin lecturers and supervisors who have competence in their fields.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 569,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In addition, the university's vision and mission to support the Qur'an illiteracy program, the Muhammadiyah university's chess dharma and the target of graduates who have complex competencies are the primary reasons for the tahsin program. The methods used are also varied according to the students' abilities. The success of this tahsin program can be one of the tools in the direct transmission of Islam and da'wah in the world of education.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 650,
"width": 92,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Recommendation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 663,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "the results of this study can be a recommendation for policy makers in making better regulations and in accordance with the targets set. for students it can be a guide in facilitating intensive learning of the Quran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Table"
},
{
"left": 307,
"top": 37,
"width": 215,
"height": 19,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022 77",
"type": "Page header"
},
{
"left": 195,
"top": 788,
"width": 332,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…) 7 77",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 264,
"top": 102,
"width": 100,
"height": 16,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 135,
"width": 427,
"height": 26,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Altheide, D., Coyle, M., Devriese, K., & Schneider, C. (2013). Emergent Qualitative Document Analysis . In Handbook Of Emergent Methods.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 161,
"width": 428,
"height": 54,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Astuti, R. (2013). Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Pada Anak Attention Deficit Disorder Melalui Metode Al-Barqy Berbasis Applied Behavior Analysis Paud Pps Universitas Negeri Jakarta Al-Quran Beberapa Huruf Hijaiyah , Sedangkan ( Attention Add ( Attention Deficit Dis. Pendidikan Usia Dini, 7(2), 1–16.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 215,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Azman Ta’a, Syuhada Zainal Abidin, Mohd Syazwan Abdullah, A., & Bashah B Mat Ali, And M. A. (2013). Al-Quran Themes Classification Using Ontology. Icoci.Cms.Net.My, 074, 383–389. Http://Www.Icoci.Cms.Net.My/Proceedings/2013/Pdf/Pid74.Pdf",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 255,
"width": 427,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fitriani, Z. (2018). Strategi Guru Pai Dalam Meningkatkan Minat Membaca Dan Menghafal Al- Qur’an Pada Siswa Di Sekolah Dasar Negeri 31 Pagaralam. Muaddib: Islamic Education Journal , 1(1), 53–62. Https://Doi.Org/10.19109/Muaddib.V1i1.3045",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 296,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasan, S., & Wahyuni, T. (2018). Kontribusi Penerapan Metode Qiroati Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Secara Tartil. Al-I’tibar : Jurnal Pendidikan Islam , 5(1), 45–54. Https://Doi.Org/10.30599/Jpia.V5i1.317",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 336,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hidayah, A. (2018). Metode Tahfidz Al-Qur’an Untuk Anak Usia Dini (Kajian Atas Buku Rahasia Sukses 3 Hafizh Quran Cilik Mengguncang Dunia). Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis , 18(1), 51. Https://Doi.Org/10.14421/Qh.2017.1801-04",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 376,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jariyah, A., & Maya Reski Tasman, D. (2015). Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Melalui Metode Tajwid Card Pada Santri Tk/Tpa Nurul Iman Jalan Rappokalling Kelurahan Tammua Kec. Tallo. Pena, 2(2), 329–338.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 416,
"width": 375,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jasmi, K. A., & Selamat, ‘Atiqah. (2013). Al-Quran Satu Mukjizat Yang Menakjubkan .",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 430,
"width": 428,
"height": 26,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kamisah. (2020). Peningkatan Minat Membaca Dan Menulis Al-Quran Siswa Melalui Metode Demonstrasi. Indonesia, Jurnal Pendidikan , 1(3), 254–277.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 457,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kistoro, H. C. A. (2021). Improved The Ability To Read The Quran For Slow Learner Students In Yogyakarta : Single Case Research Approach. Journal Of Islamic Education And Innovation, 2(1), 1–11.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 497,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kistoro, H. C. A., Zulvia, M., & Asyha, A. F. (2020). Studi Kompetensi Guru Dan Linieritas Pendidikan Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di Sd Negeri 1 Gunung Tiga Dan Sd Negeri 1 Ngarip Lampung. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam , 10(2), 245–255. Https://Doi.Org/10.24042/Atjpi.V10i2.5140",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 551,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kusuma, Y. (2018). Model-Model Perkembangan Pembelajaran Btq Di Tpq/Tpa Di Indonesia. J- Pai: Jurnal Pendidikan Agama Islam , 5(1), 46–58. Https://Doi.Org/10.18860/Jpai.V5i1.6520",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 591,
"width": 290,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhaisin, S. (2000). Biografi Al-Qur’an Al- Karim . Cv. Dwi Marga.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 604,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muthoifin, M., Anshori, A., & Suryono, S. (2016). Metode Pembelajaran Tahfiz Al-Quran Di Madrasah Aliyah Tahfiz Nurul Iman Karanganar Dan Madrasah Aliyah Al-Kahfi Surakarta. Profetika, Jurnal Studi Islam , 17(2), 29–35.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 645,
"width": 427,
"height": 53,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurhayati, Teti, Euis Cici Nurunnisa, H. (2018). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al- Qur’an Anak Usia Dini Melalui Penerapan Metode Iqra’ (Penelitian Tindakan Kelas Di Raudhatul Athfal Daarul Hikmah Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis). Tarbiyat Al- Aulad , 3(1), 1–6. Https://Riset-Iaid.Net/Index.Php/Ta/Article/View/123.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 698,
"width": 428,
"height": 67,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahmatullah, & Sumarji. (2018). Inovasi Pembelajaran Al-Qur’an. Ta’limuna , 7(1), 60–73. Rochanah, R. (2019). Meningkatkan Minat Membaca Al Qur’an Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Qiroati (Studi Kasus Di Tpq Nurussalam Lau Dawe Kudus). Thufula: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal , 7(1), 101–120. Https://Doi.Org/10.21043/Thufula.V7i1.4727",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 37,
"width": 218,
"height": 19,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 8 Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 10, No. 1, Juni 2022",
"type": "Table"
},
{
"left": 433,
"top": 37,
"width": 60,
"height": 19,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN 2620-5009 e-ISSN 2623-1190",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 788,
"width": 333,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "78 8 Muhammad Kurdiansyah dan Hanif Cahyo Adi Kistor (Implementation of the Tahsin Program…)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 86,
"width": 428,
"height": 26,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sa’diah, K. (2013). Kualitas Pembelajaran Al -Qur’an Dengan Metode Tartilla Di Tpq Sabilun Najah Sambiroto Taman Sidoarjo. Juranl Pendidikan Agama Islam , 02(02).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 112,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sarikin, S. (2012). Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Dengan Metode Cooperatif Learning Mencari Pasangan. At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah , 1(1), 71–87.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 139,
"width": 428,
"height": 40,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Http://Ejournal.Stitmuh-Pacitan.Ac.Id/Index.Php/Attajdid/Article/View/5 Shofaussamawati. (2014). Menumbuhkan Minat Baca Dengan Pengenalan Perpustakaan Pada Anak Sejak Dini. Libraria , 2(1), 46–59.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 180,
"width": 428,
"height": 26,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Subur, M. (2016). Pembelajaran Efektif Membaca Al-Qur’an Dengan Metode Iqra` Di Raudhatul Athfal. Al Athfal: Jurnal Pendidikan Anak , 2(1), 59–74. Http://Ejournal.Uin-",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 207,
"width": 266,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suka.Ac.Id/Tarbiyah/Index.Php/Alathfal/Article/View/1227",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 220,
"width": 428,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ta'a, A., Abed, Q. A., & Ahmad, M. (2018). Al-Quran Ontology-Based On Knowledge Themes.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 233,
"width": 399,
"height": 27,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Journal Of Fundamental And Applied Sciences , 9(5s), 800. Https://Doi.Org/10.4314/Jfas.V9i5s.57",
"type": "Table"
}
] |
711d2eef-5515-6368-f291-c8c5339ff32c | https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/download/9283/5256 | [
{
"left": 85,
"top": 756,
"width": 422,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Hasbi Ibrahim, Maria Ulpah (2022) Stock Price Valuation Analysis Using Free Cash Flow To Equity And Relative Valuation Method Case: Bank Jago Tbk. (ARTO), Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7 (8).",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 776,
"width": 30,
"height": 7,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 776,
"width": 117,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2548-1398 Published by: Ridwan Institute",
"type": "Table"
},
{
"left": 207,
"top": 88,
"width": 295,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398 Vol. 7, No. 8, Agustus 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 145,
"width": 426,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "STOCK PRICE VALUATION ANALYSIS USING FREE CASH FLOW TO EQUITY AND RELATIVE VALUATION METHOD CASE: BANK JAGO TBK. (ARTO)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 200,
"width": 151,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasbi Ibrahim, Maria Ulpah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 214,
"width": 313,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Master of Management, Universitas Indonesia Depok, Indonesia Email: [email protected], [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 255,
"width": 48,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 108,
"top": 269,
"width": 406,
"height": 107,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purpose – this paper aims to calculate the intrinsic value of ARTO (PT. Bank Jago Tbk.). Design/Methodology/Approach – the stock valuation calculated using free cash flow to equity method and relative valuation method. Findings – based on the calculation, it is expected that the results of the valuation will be below the market value. Practical Implications – the findings may help related parties including investors to consider carefully before deciding their investment on the company. Originality/Value – to the author’s best knowledge, little equity research has been done for digital banking in Indonesia especially on the value of ARTO.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 393,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords : digital banking valuation, free cash flow to equity, relative valuation, ARTO.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 435,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 448,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Financial sector is one of sector that requires high physical interaction although new technologies have been introduced such as automated teller machine (ATM), electronic data capture (EDC) and mobile banking.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 496,
"width": 426,
"height": 90,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "When the pandemic happened, it triggers the provider of financial services to provide services that minimizes physical contact between customers and the providers of financial services. This is where digital banking is getting interesting because its convenience and practicality. Digital banking requires only the use of the mobile phone. Customer could do transaction that previously cannot be done online such as making bank account or submit for loan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 591,
"width": 426,
"height": 106,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PT. Bank Jago Indonesia is one of the provider digital banking services that can catch this opportunity well, through the Jago app, Bank Jago gives attractive digital banking services to the customer. This is also reflected in the movement of the share price of the company, which continues to experience above - average increase, since acquired by a senior Indonesian banker, Jerry NG, in 2019 through PT. Metamorphosis Indonesian Ecosystem as well as Sugito Walujo through Wealth Track Technology Limited.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 702,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The share price rises continuously, and in December 2020, PT. Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay) also instills capital in Bank Jago. As of December 16, 2019, the share price share of the company (ARTO) is Rp. 2,200 per share. Recently, to be",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 38,
"width": 383,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stock Price Valuation Analysis Using Free Cash Flow To Equity And Relative Valuation Method Case: Bank Jago Tbk. (ARTO)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 782,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11021",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 426,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "precise on September 9, 2021 or no up to 2 years after, the share price is Rp. 14,000 per share.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 120,
"width": 426,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The share price uptrend of ARTO still continue in 2022. As of January 17, 2022, ARTO shares traded with the price of Rp. 18,650 per share. This thing make ARTO's market capitalization is IDR 256 trillion and enter to the fifth position of top company with biggest capitalization on the Indonesia Stock Exchange.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 183,
"width": 426,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This thing is getting attention from various party because capitalization of ARTO can beat companies that fundamentally better than ARTO. For examples, ASII (PT. Astra International Tbk.) with market capitalization of IDR 226 trillion, BBNI (PT. Bank Negara Indonesia Tbk.) with market capitalization IDR 132 trillion or HMSP (PT. HM Sampoerna Tbk.) with market capitalization of IDR 111 trillion.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 263,
"width": 146,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Formulation of the problem",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 278,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Knowing the movement price of ARTO during 2019-2021 which rose significantly, author wants to know the ‘fair’ price of ARTO, using concepts in valuation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 326,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "With this paper, author hopes to answer the following questions; how much is the intrinsic shares value of PT. Bank Jago Tbk. using free cash flow to equity method and relative valuation method.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 374,
"width": 426,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stock valuation is the process of determining the current (or projected) worth of a stock at a given time period. After doing it, we can know that the price formed in the market, whether it is reasonable, overvalued or undervalued compared with the valuation obtained.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 453,
"width": 48,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Methods",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 469,
"width": 426,
"height": 59,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Every asset, including financial asset, has value. Every asset could be appraised, however, a number of assets are easier to appraise compared to other assets. For example, to appraise the asset of real estate property need different information compared with valuation of a traded shares by public (Damodaran, 2002).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 532,
"width": 426,
"height": 59,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Discount rate used to calculate the present value of future cash flow (Ross et al, 2016). Cost of equity is the return that equity investors require on their investment in the firm (Ross et al, 2016). In general, equity financing is more expensive than debt financing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 596,
"width": 426,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Damodaran (2006), when doing growth estimation, it can be done through a number of approaches as following:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 628,
"width": 286,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Do estimation growth based on existing historical data.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 644,
"width": 426,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Do estimation based on the data obtained from other party, as analysts have expertise, experience or own more access to a company.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 675,
"width": 425,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Using relevant fundamental parameters/indicators to the business of a company, such as economic growth of a country.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 707,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Free Cash Flow to Equity (FCFE) measure how much lots of cash left to equity shareholders, after done all payments of expenses, reinvestment, and debt. FCFE consists of net income, capital expenditures, working capital and debt. FCFE often used",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasbi Ibrahim, Maria Ulpah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 783,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11022 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "by analysts for determine value from a company. FCFE is also getting popular used as valuation method as an alternative to dividend discount model, especially if certain company pay no dividends.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 136,
"width": 426,
"height": 58,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Research conducted based on analysis from company financial report in the period 2016-2020 or for 5 years. As companies listed on the Indonesia Stock Exchange, financial reports of ARTO can be accessed by the public. Author got the financial report ARTO from official company website that is https://jago.com/.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 199,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Author does necessary data collection, in this case is financial report acquired from company website. The author also collects supporting data about company from various electronics sources.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 247,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Author does historical data retrieval of share price movement ARTO from www.finance.yahoo.com, the author also adds review literature from text book, as well as statistical economic data from related agency.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 294,
"width": 425,
"height": 43,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data obtained will be processed by the author as well as value calculation using free cash flow to equity method as well as done comparison to other companies which are also listed on the Indonesia Stock Exchange or relative valuation method.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 342,
"width": 91,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Digital Bank",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 358,
"width": 426,
"height": 106,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In a simple term, bank is an institution that aim to lend money to borrower and receive money from the lender in the economics (Freixas X. & Rochet, J. C, 2008). According to Merton (1993), a financial system that already grow and well function facilitate the efficient allocation of household life cycle and efficient allocation from physical capital to the most productive use in business sectors. In other words, banks do not only work as intermediary, but also plays role an important in capital allocation in the economic system.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 469,
"width": 426,
"height": 201,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Digital technology progress in banking and finance insustry is a strategic issue at the moment. The strategic issue involves opportunity development for the business of the bank and also a threat for the current banking business (Dermine, 2016; Marinč, 2013). According to Lipton et al. (2016), in the future there will be a banking system where digital technology not only operate basic bank functions as financial intermediary and financial service providers, but also more than that as a finance advisor. The customer and the bank can interact real-time through mobile devices used by customers. Digital banking involves highly automated processes, web-based services, and can be take advantage of the API (Application Programming Interface) so that provide cross-institutional services to support transaction. It makes the user can access their financial information through desktop, mobile & ATM services (Vaidya, 2018). Most banks in Indonesia, have adopt digital banking technology and make it as the main strategy (Price Waterhouse and Coopers, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 675,
"width": 426,
"height": 59,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Customers in Asia are changing in how they interact with banks. They tend to more open in exploring and using digital channel to fulfil their financial needs. Customers are also very open to interact with non-bank institutions that provide service such as fintech or non-bank payments services. Incumbent banks need to respond to the",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 38,
"width": 383,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stock Price Valuation Analysis Using Free Cash Flow To Equity And Relative Valuation Method Case: Bank Jago Tbk. (ARTO)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 782,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 426,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "change of landscape if they want to stay in this industry and achieve sustainable growth (Barquin, et al, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 151,
"width": 126,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analysis and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Author does financial projection for ARTO, including its report profit & loss and balance sheet for 5 years (2022-2026). Following is the profit projection for ARTO (2022-2026):",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 231,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1",
"type": "Section header"
},
{
"left": 129,
"top": 245,
"width": 335,
"height": 198,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Profit & Loss Projection of ARTO 2022-2026 Item 2021 2022F 2023F 2024F 2025F 2026F Interest Income 525.540 578.094 635.903 699.494 769.443 846.387 Sharia Income 126.879 139.567 153.524 168.876 185.764 204.340 Interest Expenses 62.476 - 68.724 - 75.596 - 83.156 - 91.471 - 100.618 - Sharia Expenses 205 - 226 - 248 - 273 - 300 - 330 - Net Interest and Sharia Income 589.738 648.712 713.583 784.941 863.435 949.779 Other Operating Income 44.129 48.542 53.396 58.736 64.609 71.070 Provision for Impairment Loss 92.346 - 101.581 - 111.739 - 122.913 - 135.204 - 148.724 - General and Administrative Expenses 342.336 - 359.453 - 377.425 - 396.297 - 416.112 - 436.917 - Personnel Expenses 181.651 - 190.734 - 200.270 - 210.284 - 220.798 - 231.838 - Other Expenses 7.031 - 7.383 - 7.752 - 8.139 - 8.546 - 8.974 - Total Other Operating Expenses 623.364 - 659.150 - 697.186 - 737.632 - 780.659 - 826.453 - Other Operating Expenses-Net 579.235 - 610.608 - 643.790 - 678.897 - 716.050 - 755.382 - Operating Income 10.503 38.104 69.793 106.045 147.385 194.397 Non Operating Expenses-Net 1.369 1.437 1.509 1.585 1.664 1.747 Income Before Income Tax 9.134 36.667 68.284 104.460 145.721 192.649 Income Tax Benefit 76.890 0 0 0 0 0 Pajak Penghasilan 8.067 - 15.022 - 22.981 - 32.059 - 42.383 - Net Income 86.024 28.600 53.261 81.479 113.663 150.266",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 464,
"width": 426,
"height": 58,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on table above, the numbers on the 2021 financial report are using actual numbers based on ARTO official financials release, the 2022-2026 numbers are projection. On the table above, author assumes interest income, sharia income as well as other operating income grow stably by 10% per year.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 527,
"width": 426,
"height": 75,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meanwhile for expenses, author assumes increase annually by 5%. Based on the calculation the operating income will grow by 263% in 2022, 83% in 2023, 52% in 2024, 39% in 2025 and 32% in 2026, leading to to net income listed on the table on after reduced by tax. For the balance sheet, the author has also made projection for 5 years, as following:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasbi Ibrahim, Maria Ulpah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 783,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11024 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 128,
"top": 88,
"width": 338,
"height": 383,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2 Assets Projection of ARTO 2022-2026 2021 2022F 2023F 2024F 2025F 2026F Assets Cash 9.986 10.985 12.083 13.291 14.621 16.083 Current Account in Bank Indonesia 225.715 248.287 273.115 300.427 330.469 363.516 Current Accounts in other Banks 13.990 13.990 13.990 13.990 13.990 13.990 Less: Allowance for Impairment Loss 29 - 29 - 29 - 29 - 29 - 29 - Total Current Accounts with Other Banks-Net 13.961 13.961 13.961 13.961 13.961 13.961 Placement in Bank Indonesia and Other Banks 1.168.780 1.285.658 1.414.224 1.555.646 1.711.211 1.882.332 Third Parties Securities 1.807.750 1.988.525 2.187.378 2.406.115 2.646.727 2.911.399 Add: Unamortised Premium 90.879 99.967 109.964 120.960 133.056 146.362 Total Securities-Net 1.898.629 2.088.492 2.297.341 2.527.075 2.779.783 3.057.761 Securities Purchase under Resale Agreements 2.743.027 2.743.027 2.743.027 2.743.027 2.743.027 2.743.027 Third Parties Loans 3.221.101 3.543.211 3.897.532 4.287.285 4.716.014 5.187.615 Related Parties Loans 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Third Parties Sharia Financing 2.047.853 2.252.638 2.477.902 2.725.692 2.998.262 3.298.088 Less: Allowance for Impairment Losses 127.171 - 139.888 - 153.877 - 169.265 - 186.191 - 204.810 - Total Loans and Sharia Financing-Net 5.241.783 5.755.961 6.321.557 6.943.713 7.628.084 8.380.893 Prepaid Expenses 34.248 34.248 34.248 34.248 34.248 34.248 Fixed Assets 175.159 183.917 193.113 202.768 212.907 223.552 Accumulated Depreciation 31.282 - 34.410 - 37.851 - 41.636 - 45.800 - 50.380 - Fixed Assets-Net 143.877 149.507 155.262 161.132 167.107 173.172 Intangible Assets 525.211 551.472 579.045 607.997 638.397 670.317 Accumulated Amortisation 28.936 - 31.830 - 35.013 - 38.514 - 42.365 - 46.602 - Intangible Assets-Net 496.275 519.642 544.033 569.484 596.032 623.715 Foreclosed Assets-Net 78.462 80.424 82.434 84.495 86.607 88.773 Deferred Tax Assets 77.528 0 0 0 0 0 Other Assets 180.151 180.151 180.151 180.151 180.151 180.151 Total Assets 12.312.422 13.110.342 14.071.436 15.126.650 16.285.301 17.557.632",
"type": "Table"
},
{
"left": 131,
"top": 38,
"width": 383,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stock Price Valuation Analysis Using Free Cash Flow To Equity And Relative Valuation Method Case: Bank Jago Tbk. (ARTO)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 782,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11025",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 162,
"top": 88,
"width": 272,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 3 Liability and Capital Projection of ARTO 2022-2026",
"type": "Section header"
},
{
"left": 129,
"top": 115,
"width": 123,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Liabilities, Temporary Syirkah Funds and Equity",
"type": "Text"
},
{
"left": 129,
"top": 132,
"width": 335,
"height": 410,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Liabilities Liabilities Due Immediately 221.998 0 0 0 0 0 Deposits Current Account Third Parties 54.379 59.817 65.799 72.378 79.616 87.578 Related Parties 322.977 355.275 390.802 429.882 472.871 520.158 Total Current Accounts 377.356 415.092 456.601 502.261 552.487 607.736 Savings Third Parties 1.247.220 1.755.654 2.112.990 2.538.953 3.047.695 3.656.133 Related Parties 52.655 57.921 63.713 70.084 77.092 84.801 Total Savings 1.299.875 1.813.575 2.176.702 2.609.037 3.124.787 3.740.935 Time Deposits Third Parties 1.844.288 2.288.925 2.783.498 3.267.646 3.732.098 4.165.197 Related Parties 45.692 50.261 55.287 60.816 66.898 73.587 Total Time Deposits 1.889.980 2.339.186 2.838.786 3.328.462 3.798.995 4.238.785 Deposits from Other Banks 50 50 50 50 50 50 Taxes Payable 12.769 8.067 15.022 22.981 32.059 42.383 Lease Liabilities 63.642 54.096 45.981 39.084 33.222 28.238 Other Liabilities 75.403 79.173 83.132 87.288 91.653 96.235 Employee Benefits Liabilities 11.533 12.110 12.715 13.351 14.018 14.719 Total Liabilities 3.952.606 4.721.348 5.628.989 6.602.514 7.647.272 8.769.081 Temporary Syirkah Funds Deposits Mudharabah Time Deposits Third Parties 110.360 110.360 110.360 110.360 110.360 110.360 Related Parties 1 1 1 1 1 1 Total Mudharabah Deposits Total Mudharabah Time Deposits 110.361 110.361 110.361 110.361 110.361 110.361 Total Temporary Syirkah Funds 110.361 110.361 110.361 110.361 110.361 110.361 Equity Share Capital 1.385.625 8.485.562 8.485.562 8.485.562 8.485.562 8.485.562 Additional Paid-In Capital 7.099.937 Statutory Reserves 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 Capital Deposits Funds Other Comprehensive Income 1.739 1.913 2.104 2.315 2.546 2.801 Remeasurement of Employee Benefits Liabilities 404 - Revaluation Surplus of Fixed Assets 8.103 8.103 8.103 8.103 8.103 8.103 Accumulated Deficit/Retained Earnings 254.545 - 225.945 - 172.684 - 91.205 - 22.458 172.724 Total Equity 8.249.455 8.278.633 8.332.086 8.413.775 8.527.669 8.678.190 Total Liabilities and Equity 12.312.422 13.110.342 14.071.436 15.126.650 16.285.301 17.557.632",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 563,
"width": 425,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "As discount rate used in FCFE method, cost of equity obtained from the calculation using following formula:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 595,
"width": 426,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cost of Equity = Risk-Free Rate of Return + Beta × (Market Rate of Return - Risk-Free Rate of Return)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 626,
"width": 426,
"height": 59,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For the risk-free value the Savings Bonds Retail (SBR010) was used, namely 5.1%. The risk-premium value for Indonesia from the Damodaran site was used, namely 6.12%. Beta value obtained from Yahoo Finance (5Y Monthly) namely of 1.17. Based on these data so the cost of equity calculation is as following:",
"type": "Text"
},
{
"left": 203,
"top": 706,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cost of Equity = 5.1% + (1.1 x 6.12%)",
"type": "Text"
},
{
"left": 281,
"top": 722,
"width": 35,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 12%",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasbi Ibrahim, Maria Ulpah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 783,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11026 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 420,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Damodaran (2002), the FCFE calculation uses the formula as following:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 426,
"height": 58,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Free Cash Flow to Equity = Net Income – (Capital Expenditures – Depreciation) – (Change in Working Capital) + (New Debt Issued – Debt Repayment) Moreover, Damodaran specificy the calculation for financial services firms/banking, as following:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 426,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Free Cash Flow to Equity = Net Income – (Capital Expenditures – Non Cash Factor) – Increase in Other Assets + (New Debt Issued – Debt Repayments)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 199,
"width": 396,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Following is the results of FCFE calculations based on the projection for 5 years:",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 231,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 4",
"type": "Section header"
},
{
"left": 131,
"top": 245,
"width": 331,
"height": 479,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "FCFE of ARTO 2022-2026 FCFE Item 2022F 2023F 2024F 2025F 2026F Net Income 28.600 53.261 81.479 113.663 150.266 +Non Cash Factors Provision for Impairment Loss 101.581 111.739 122.913 135.204 148.724 Depreciation 34.410 37.851 41.636 45.800 50.380 Total NCF 135.991 149.590 164.549 181.004 199.104 NI+Total NCF 164.591 202.851 246.028 294.666 349.371 -Capital Expenditure Securities 180.775 198.853 218.738 240.612 264.673 Loans 322.110 354.321 389.753 428.729 471.601 Loans (Syariah) 204.785 225.264 247.790 272.569 299.826 Placement in Other Banks 0 0 0 0 0 Total Capex 707.670 778.437 856.281 941.909 1.036.100 -Increased in Other Assets Cash 999 1.098 1.208 1.329 1.462 Current Account (BI) 22.572 24.829 27.312 30.043 33.047 Current Account (Other Bank) 0 0 0 0 0 Fixed Asset 8.758 9.196 9.656 10.138 10.645 Other Assets 0 0 0 0 0 Total Increased in Other Assets 32.328 35.123 38.175 41.510 45.154 +New Debt Current Account 37.736 41.509 45.660 50.226 55.249 Savings 513.700 363.128 432.334 515.751 616.147 Time Deposits 449.206 499.600 489.677 470.533 439.790 Total Funds 1.000.641 904.237 967.671 1.036.510 1.111.186 Interbank Loans 0 0 0 0 0 Securities 0 0 0 0 0 Loans Received 9.546 - 8.114 - 6.897 - 5.863 - 4.983 - Other Liabilities 3.770 3.959 4.157 4.364 4.583 Total Liabilities 5.776 - 4.156 - 2.741 - 1.498 - 401 - Total New Debt 994.865 900.081 964.930 1.035.012 1.110.785 FCFE 419.457 289.372 316.501 346.259 378.901 PV Factor 0,892857143 0,797193878 0,711780248 0,635518078 0,567426856 Discounted Cash Flow 374.516 230.685 225.279 220.054 214.999 Total PV of FCFE 1.050.534 Terminal Value 6.315.015 PV of Terminal Value 3.583.309 Total PV of Value of the Firm 4.633.843 Number of Shares 13.277.410.898 Value of Equity/Share 349,0020226",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 745,
"width": 348,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the calculation above, there are some points to be highlighted:",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 38,
"width": 383,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stock Price Valuation Analysis Using Free Cash Flow To Equity And Relative Valuation Method Case: Bank Jago Tbk. (ARTO)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 782,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11027",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 425,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. PV Factor was using previous calculation, that is, the cost of equity of 12%, which is used to calculate the present value of FCFE.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 120,
"width": 308,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Terminal values obtained with use calculation as following:",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 179,
"width": 408,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The FCFE component will be using the last FCFE in 2026. Then the cost of equity using 12% meanwhile the assumption of the stable growth is 6% every year.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 211,
"width": 426,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. PV of FCFE and PV of Terminal were added to get the value from the company at 4,633,843 (million).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 243,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. The value obtained then divided by the total outstanding shares namely 13,277,410,898 shares. So, the fair value obtained using FCFE calculation for ARTO is IDR 349/shares.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 306,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In relative valuation method, author will compare the PER value, with the companies in the same industry, in this case is banking. Following is the PER data of most banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange:",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 370,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 5",
"type": "Section header"
},
{
"left": 173,
"top": 384,
"width": 251,
"height": 214,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PER of Indonesia’s Banking Industry 2017-2021 2017 2018 2019 2020 2021 EMITEN ARTO 2.469,53 BMRI 18,09 13,76 13,03 17,56 11,69 BBNI 13,56 10,93 9,52 35,07 11,53 BBTN 12,49 9,58 107,29 11,40 7,71 BBCA 23,16 24,79 28,85 30,76 28,64 BBRI 15,36 13,83 15,66 27,57 17,27 BBKP 39,63 16,72 12,07 BDMN 20,30 21,25 10,43 30,46 14,60 BNGA 11,39 6,55 6,60 12,33 5,87 BNII 9,91 6,77 8,52 20,82 15,38 BNLI 21,34 19,45 23,64 117,36 44,99 BRIS 52,03 43,32 10,18 24,16 BTPN 11,58 11,03 10,04 14,32 7,92 INPC 18,56 18,26 51,00 MAYA 28,61 91,64 110,74 814,60 MEGA 17,89 21,30 22,08 16,67 14,72 NISP 9,89 7,44 6,60 8,95 6,10 PNBN 11,38 8,86 9,70 8,27 8,99",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 619,
"width": 426,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To get the value of the stock based on relative valuation method, the calculation is to multiply average EPS value during projection period with the latest PER year 2021, as following:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasbi Ibrahim, Maria Ulpah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 783,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11028 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 143,
"top": 88,
"width": 320,
"height": 101,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 6 Relative Valuation of ARTO Item 2022F 2023F 2024F 2025F 2026F Net Income 28.600 53.261 81.479 113.663 150.266 Shares Outstanding 13.277.410.898 13.277.410.898 13.277.410.898 13.277.410.898 13.277.410.898 Earnings Per Share 2,15 4,01 6,14 8,56 11,32 Average EPS 6,44 PER 2021 2.469,53 Share Value 15.893,96",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 210,
"width": 343,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the calculation, the value obtained is at Rp. 15,893 per share.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 242,
"width": 185,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conclusions and Recommendations",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 258,
"width": 426,
"height": 58,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "By using the free cash flow to equity method, the fair value of ARTO shares is Rp. 349/share. Looking at the last price of ARTO's shares on 30/05/2022, it was at a value of Rp 9,125 per share. When compared with the calculation, the value of ARTO's shares in the market is overvalued compared to its intrinsic value.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 321,
"width": 426,
"height": 59,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "By using the relative valuation method, the fair value of ARTO's shares is Rp. 15,893/share. Looking at the last price of ARTO's shares on 30/05/2022, it was at a value of Rp 9,125 per share. When compared with the calculation, the value of ARTO's shares in the market is undervalued compared to its intrinsic value.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 385,
"width": 426,
"height": 138,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the results of the study and the drawn conclusions, the authors can provide the following suggestions: 1). This research can be used by investors who already have an ARTO stock portfolio and potential investors as consideration in their investment allocation and investment decisions in the future. 2). This research can also be used for comparison of similar studies using other methods of valuation. 3). ARTO's share price in the market is influenced by various factors and reflects investors' expectations for the future and sustainability of the company. Profit growth and improvements in other fundamental aspects are expected to continue in line with high expectations of investors who expect favorable returns from ARTO shares.",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 38,
"width": 383,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stock Price Valuation Analysis Using Free Cash Flow To Equity And Relative Valuation Method Case: Bank Jago Tbk. (ARTO)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 86,
"top": 782,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11029",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BIBLIOGRPHY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 123,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Damodaran, Aswath. (2002). Investment Valuation: Tools and Techniques for. Determining the Value of Any Asset. New York: John Wiley & Sons,. Inc.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 164,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Damodaran, Aswath. (2006). Damodaran on Valuation: security analysis for investment and corporate finance (2nd). New Jersey: John Wiley & Sons.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 202,
"width": 426,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dermine J. (2016). ‘Digital Banking and Market Disruption: A Sense of Dejà Vu?’",
"type": "Text"
},
{
"left": 112,
"top": 218,
"width": 304,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Financial Stability Review, Banque de France, April, p. 17-24",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 244,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Freixas X., & Rochet, J. C., (2008). Microeconomics of Banking, second Edition MIT Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 284,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lipton A., Shrier D., & Pentland A. (2016). Digital Banking Manifesto: The End of Banks? Connection Science & Engineering Massachusetts Institute of Technology",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 322,
"width": 401,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Marinč, M. (2013) Electronic Commerce Research., Volume 13, Issue 1, p 71–101",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 351,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Merton, R. C., (1993). Operation and Regulation in Financial Intermediation: A functional Perspective. In Operation and regulation of financial Markets, ed P.",
"type": "Text"
},
{
"left": 112,
"top": 379,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "England. Stockholm: Economic Council",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 405,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Price Waterhouse and Coopers (2018) PWC Survey: Digital Banking in Indonesia, July 2018 Report. Jakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 446,
"width": 177,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PT. Bank Jago Tbk. Jago.com. 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 472,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ross, Stephen A., Westerfield, Randolph W., Jordan, Bradford D. (2016). Fundamentals of Corporate Finance. 2nd ed, Asia Global Edition. New York:",
"type": "List item"
},
{
"left": 112,
"top": 500,
"width": 147,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "McGraw-Hill Companies Inc.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 526,
"width": 426,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sonia Barquin, Vinayak HV, and Duhita Shrikhande, “Asia’s digital banking race:",
"type": "Text"
},
{
"left": 112,
"top": 537,
"width": 311,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Giving customers what they want,” April 2018, McKinsey.com.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 566,
"width": 417,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vaidya S. (2018). Basic Course in Digital Banking. Story of Digital Banking. Udemy.",
"type": "Text"
},
{
"left": 251,
"top": 595,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright holder:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 205,
"top": 609,
"width": 191,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasbi Ibrahim and Maria Ulpah (2022)",
"type": "Text"
},
{
"left": 238,
"top": 634,
"width": 118,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "First publication right:",
"type": "Section header"
},
{
"left": 201,
"top": 648,
"width": 196,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 222,
"top": 673,
"width": 150,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This article is licensed under:",
"type": "Text"
}
] |
85571af1-3003-a4ee-81f8-a6d1b5635bae | https://newinera.com/index.php/JournalLaSociale/article/download/908/1073 | [
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "319",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 125,
"width": 455,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Communication Through Hashtags in Social Movements: A Systematic Literature Review",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 170,
"width": 277,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kharisma Natalia 1 , Sylvana Virgina Agustya 1 , Irwansyah 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 189,
"width": 212,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1 Universitas Indonesia, Jawa Barat, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 208,
"width": 194,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "*Corresponding Author: Kharisma Natalia Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 235,
"width": 119,
"height": 68,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Article Info Article history: Received 28 October 2023 Received in revised form 23 November 2023 Accepted 10 December 2023",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 319,
"width": 46,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: WhatsApp",
"type": "Section header"
},
{
"left": 78,
"top": 342,
"width": 95,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Communication Media Function Government Society",
"type": "Table"
},
{
"left": 228,
"top": 235,
"width": 40,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 228,
"top": 248,
"width": 295,
"height": 262,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The hashtag #MeToo was launched by activist Tarana Burke in 2006 to create \"empowerment through empathy,\" expressed on Twitter in response to various allegations of sexual harassment. The use of hashtags in social movements is an approach to initiate connecting actions. This research aimed to examine the development and interconnectedness of communication through hashtags in social movements. The methodology employed was a literature review following the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA) guidelines across sixty selected journals. The findings of this study indicate that hashtags have become a significant means of communication in various social movements, discussing a wide range of topics and fields. The research from 60 selected journals emphasizes the crucial role of hashtags in modern social movements, enabling communication and expression on social media platforms. Hashtags empower support, protests, and discussions on various social issues, exemplified by trends like #MeTooInceste, encouraging survivors to share traumatic experiences. The study recognizes the internet's dual role in criminology, serving as a space for crimes and supportive communities for victims. Notably, the research highlights decentralized information dissemination, centralized data collection, and hashtag activism's global influence. Despite their limitations, social media platforms facilitate critical conversations and social actions. Ultimately, hashtag activism legitimizes social media, underscoring its vital role in contemporary social movements.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 523,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 543,
"width": 454,
"height": 93,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The #MeToo movement was launched by activist Tarana Burke in 2006, aiming to create \"empowerment through empathy\" (Just Be Inc. 2013) for young women of color who have experienced sexual violence (Clark, 2021). Actor Alyssa Milano used the phrase on her Twitter account in October 2017 in response to multiple allegations of sexual harassment against Hollywood producer Harvey Weinstein (Kaufman et al., 2021). In 24 hours, 53,000 people tweeted comments and shared personal experiences of sexual violence. Over a decade later, those two simple words (\"#MeToo\") spread like wildfire on social media.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 645,
"width": 454,
"height": 67,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Twitter hashtags are a new tagging format that associates user-generated hashtags with a specific event or context using the prefix # (Chang, 2010). With hashtags, sorting and unifying online resources across websites is possible. Some hashtag directory portals collect existing hashtags by organizing them in different ways. Additionally, developments in Twitter archiving now reflect the need for users to save certain portions of Twitter messages.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 720,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In January 2011, Instagram added hashtags, and starting April 27, 2015, users could use emojis as hashtags (Giannoulakis & Tsapatsoulis, 2016). Hashtags are tags or words starting with '#' that indicate an image's content, allowing users to search for the image and increasing visibility.",
"type": "Text"
},
{
"left": 209,
"top": 41,
"width": 262,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JOURNAL LA SOCIALE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 380,
"top": 86,
"width": 156,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "VOL. 04, ISSUE 05 (319-328), 2023 DOI:10.37899/journal-la-sociale.v4i5.908",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "320",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Photo owners sometimes want to associate the image with emotion; in this case, they use emojis and pictograms related to emotions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 122,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hashtags are not entirely new to the web; users started using IRC (Internet Relay Chat) to categorize items into groups. Chris Messina, a designer, was the first to use the hashtag on contemporary social media, especially on Twitter. He asked his followers how they felt about using the pound sign for group conversations. Thus, the essential role of hashtags has traditionally been to organize knowledge, facilitate access, and enable retrieval of information.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 197,
"width": 454,
"height": 149,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Social movements in the postwar period were primarily considered disruptive forces; even \"liberals\" like L. Coser1 readily admit that conflict can serve social integration (Touraine, 1985). In contrast, after the 60s, social movements became identified with counterculture, the search for \"alternative\" forms of social and cultural life. In the early 1980s, the subject lost ground. It is relatively easy to see that many analyses of \"social movements\" limit themselves to one type of conflict, generally because it is dominant in a particular society. In many Third World countries, it is challenging to analyze class conflicts in which anti-imperialist struggles, neo-communitarian movements, and the formation of a \"state bourgeoisie\" are the more visible forces. In contrast, many Western observers only discovered \"social movements\" in the sixties. They were primarily preoccupied with understanding how social integration could be restored by reform or a neoconservative wave.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 355,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hashtag activism is an effort to simultaneously draw attention to a cause and obscure essential aspects of that cause, such as historical background or socio-political content (Dadas, 2017). A hashtag is considered activism to fight for awareness of a topic or issue that gives rise to debate on social media (Tombleson & Wolf, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 416,
"width": 454,
"height": 107,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hashtags attach unifying phrases that allow marginalized individuals to join discursive protests via social media (Yang, 2016). Milano's tweet is an example of \"hashtag activism,\" in which individuals call out sexual violence (as was the goal of Burke's original movement) in a very public way. The phrase \"#MeToo\" went viral, as did details of cases of celebrity sexual violence and harassment (Xiong et al., 2019). Other hashtag activism campaigns, such as #bringourgirlsback, #equalityforall, and #blacklivesmatter, illustrate how high social media engagement and participation across traditional and geographic boundaries have enabled various grassroots organizations to leverage (global) campaigns for their benefit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 532,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A growing literature on hashtag activism has revealed that hashtags function as organizing instruments or ideological weapons to spread ideas and create conversations that connect somewhat fragmented individuals with online communities by facilitating internet resources within digital platforms (Bonilla & Rosa, 2015) . Human activities with machines, especially with computing devices, are not limited to programming, computing, gaming, or typing. Now, in the era of social networks, our identities and daily activities have penetrated cyberspace.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 621,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This research aims to analyze how communication using hashtags drives social movements by contextualizing hashtag activism on social media. To answer this question, a literature review of published journal articles accompanied by hashtags was conducted to explore how social movements achieve their communication goals through hashtag activism.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 682,
"width": 48,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Methods",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 702,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A literature review, or a Systematic Literature Review (SLR), is an effort to identify, review, and synthesize all available research relevant to a particular research question, topic area, or phenomenon of interest (van Dinter et al., 2021). The goal is to obtain clear, reasonable, and unbiased information about the research topic. Systematic literature review methodology has well-defined methodological steps or protocols (Hamad & Salim, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "321",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This systematic review report uses the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) reporting guidelines for meta-analyses of randomized controlled trials, which have been updated to address several conceptual and practical advances in the science of systematic reviews. Several approaches have been developed to conduct systematic reviews on broader questions. Conducting a systematic review is a highly beneficial exercise in any research project to gain a firm overview of the relevant body of literature (Zawacki- Richter et al., 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 191,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Methodological steps, search strategies, and research questions are defined explicitly so other researchers can reproduce the same protocol. Systematic reviews require much greater effort than traditional reviews, and currently, most of the activity is performed manually. Automating the SLR process will eliminate most, if not all, of the human effort and time used to do it. A systematic literature review (SLR) consists of several activities. These activities can be grouped into three stages: planning the review, conducting the review, and reporting the review.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 280,
"width": 454,
"height": 93,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Stage 1: Research Questions. The RQ is organized into four areas: (a) Conceptual framework to analyze the relationships between keywords identified in the literature (RQ1); (b) Journal characteristics to identify themes, geographical location, journal quartile level, and research methodology used (RQ2-RQ7). Next, research findings (RQ8) and research developments (RQ9), where the specified RQ is made based on the reference conditions of the selected article. The questions created cover research topics and research limitations. Details of the research questions can be found in Table 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 168,
"top": 382,
"width": 262,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 1. Scope, Questions, and Initial Coding Criteria",
"type": "Caption"
},
{
"left": 69,
"top": 402,
"width": 460,
"height": 268,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Scope of Question Research question Criteria Conceptual framework RQ1. What is the concept of hashtags in social movements like in literature? Initial definitions and development of definitions Journal characteristics RQ2. How are journals distributed according to their position in the database? Quartiles (Q level) of journals in the Scimago database RQ3. What is the distribution of journal publication years? Journal publication year RQ4. What is the geographical distribution of journals? The country where the journal research was conducted RQ5. What research methods are used in journals? Scientific methods used in journals RQ6. What are the topics of journal articles according to category? Journal categorization according to the Scopus database RQ7. What areas of research are discussed in journal articles? The research field that is discussed in the journal article Research Findings RQ8. What findings were obtained regarding communication through hashtags in social movements? Findings in journals Research developments RQ9. What research limitations can be identified in the journal as a reference for further research? Potential for research development",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 679,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Stage 2: Eligibility criteria and sources of information. Eleven articles in English were found that contained the concepts of \"social movement\" and \"hashtag\" in each title, abstract, and keywords in published journals. Stage 3: Search strategy. Database searches on the Scopus.com page were used to select article references. The keywords \"social movements\" and \"hashtags\" were used in each database. The time range for searching articles and journal categories is not limited.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "322",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Stage 4: Study selection process. The search began by entering \"social movements\" and \"hashtags\" and returned references to 203 articles. Next, the article search was made more specific by adding English language limitations and limitations on articles in the form of published journals, which yielded 60 articles. At this stage, 143 articles did not match the title, abstract, and keywords. The flow of the selection process for this systematic literature review can be seen in Diagram 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 510,
"width": 320,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 1. Flowchart of the systematic literature review selection process",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 529,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "At the final selection stage, of the 60 articles, after being reviewed based on the background and concepts appropriate to the research topic, 60 articles met the criteria.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 562,
"width": 120,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Results and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 582,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This study used a literature review method with well-defined methodological steps or protocols to investigate the proposed research question.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 616,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR1. What is the definition of the hashtag concept in social movements used in journal articles?",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 650,
"width": 454,
"height": 93,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In several articles, hashtags are defined as keywords as a tool to articulate messages and penetrate messages in shared spaces, namely on social media. A hashtag calls for the public to collaborate as a form of social responsibility in the face of oppression, discrimination, and state violence. When a hashtag is launched on selected social media, the message's author can have a small community or many followers to achieve his goal. Hashtag campaigns are accessible to a broader digital audience, immediate, and easy to track. This then encourages collective identity, a sense of support, and empathy.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "323",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hashtag activism can be a tool for grouping an issue or focus, attracting media interest to publish to the public. Another function, hashtags, can be a filter for users to select and sort the topics they want to follow. Several studies have been conducted showing that hashtags are a means of creating awareness and discussion, spreading ideas, and connecting individuals with communities.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 163,
"width": 423,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR2. What is the distribution of the quartile rankings of selected journal articles?",
"type": "Text"
},
{
"left": 147,
"top": 336,
"width": 304,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 2. Distribution of Quartile Ranks of Selected Journal Articles",
"type": "Caption"
},
{
"left": 72,
"top": 355,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The distribution of journal articles based on ranking position in Scimago was as follows: Quartile 1 (Q1) was dominant for more than half of the journal articles, followed by the distribution in quartile 2 (Q2). Meanwhile, in the last position, journal articles are ranked in quartile 3 (Q3). In the 60 selected journal articles, there were no journals that had not been identified or not assigned to Scimago.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 430,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR3. What is the distribution of publication years of selected journal articles in the database?",
"type": "Text"
},
{
"left": 141,
"top": 604,
"width": 316,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 3. Distribution of Publication Years of Selected Journal Articles",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 623,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The articles with the most years of publication were published in 2019, followed by several in 2023 and 2021. In 2020, many articles were similar to those of journal articles published in 2018 and below. The journal articles with the most minor proportion published are those published in 2022.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 684,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR4. What is the geographic distribution of the selected journal articles in the database?",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 704,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "As can be seen in the chart above, the geographical location of the research locations is spread across several continents, such as the American continent, the European continent, and the Asian continent. According to the list, most studies do not include the location where the research was held. Followed by the United States, which is quite the focus of the country",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "324",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "studied. Two studies combine more than two countries as locations where research samples were taken.",
"type": "Text"
},
{
"left": 168,
"top": 273,
"width": 262,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 4. Geographical Distribution of Research Locations",
"type": "Caption"
},
{
"left": 72,
"top": 292,
"width": 346,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR5. What research methodology was used in the selected studies?",
"type": "Text"
},
{
"left": 225,
"top": 452,
"width": 148,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 5. Research Methodology",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 471,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The research methodology most widely applied in the selected studies is qualitative, followed by mixed-method methodology. Meanwhile, as seen in the chart above, quantitative research occupies the lowest position among the selected articles.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 518,
"width": 422,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR6. How is the distribution of social media types in the selected journal articles?",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 538,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Most journal articles focused on research on Twitter, followed by Instagram. Several other social media such as YouTube, Facebook, and Google Trends exist. Several studies take samples from more than 2 (two) types of social media. Meanwhile, the proportion of \"Others\" are journal articles that do not specify their research on one type of social media.",
"type": "Text"
},
{
"left": 199,
"top": 755,
"width": 201,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Figure 6. Distribution of Social Media Types",
"type": "Caption"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "325",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 323,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR7. What areas of research are discussed in journal articles?",
"type": "Text"
},
{
"left": 179,
"top": 108,
"width": 240,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 2. Selected Journal Article Research Fields",
"type": "Section header"
},
{
"left": 136,
"top": 128,
"width": 293,
"height": 322,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research Field Amount in Journal Hashtag activism 12 Feminism 9 Racism 9 Health 7 Sexual harassment crime 5 Hashtag activism; Political 2 Crime of sexual abuse of children 2 Political 2 Religion, justice 1 Digital feminist activism 1 Economy 1 Hospitality (tourism) 1 Public relations 1 Justice 1 Crime of sexual harassment; NGOs 1 Crime, femicide 1 Health (Psychiatry) 1 Behavior 1 Climate change 1 Politics, Religion 1 Total 60",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 461,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The research areas discussed are related to hashtags in social movements taken from selected journals, most of which are related to hashtag activism, such as the #MeToo movement, #BlackLiveMatter, and #JusticeForBreonnaTaylor. This indicates that the existence of hashtags helps communication from a group to move towards the goals they want to achieve. Following previous research, a hashtag can describe how a struggle occurs and can be the main channel for increasing societal awareness regarding an issue (Tombleson & Wolf, 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 549,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The many problems that arise and require movement are echoed through hashtags, shown by the dominant emergence of journals discussing feminism and racism, followed by health and sexual harassment crimes. Each of these is a widely discussed topic, so a hashtag can be an alternative communication in the digital world to voice what is currently hot in society.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 611,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The rest shows the diversity of topics that can be discussed in communication through hashtags, such as politics, religion, justice, economics, and public relations. It can also be seen that within a hashtag, there can be discussions on two topics that are related to each other, thus making the existing discussion richer in information, for example, discussions about hashtag activism, which is linked to politics, discussions between religion and justice, and the relationship between religion and political. So, hashtags become a bridge created by a group to make it easier for them to get information.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "326",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR8. What findings were obtained regarding communication through hashtags in social movements?",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 122,
"width": 454,
"height": 149,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "From 60 selected journals, it was found that hashtags are currently a way of communication in social movements. Hashtags are a facility for expressing support for something, protesting against certain parties, and the role of social media as a forum. This is evident from the emergence of the online trend #MeTooInceste, which appears to have been a facilitator for disclosing experiences of child sexual abuse, which is consistent with previous findings that disclosure is activated by discussions about abuse (Alaggia et al., 2019). From a criminological perspective, the internet is a productive space for committing crimes and building communities that support victims who disclose traumatic experiences such as child sexual abuse. Then, the topic of \"Hair for Freedom\" imitates the actions of previous hashtag feminists, such as #MeToo, commodifying protest and spreading the involvement of celebrities, most of them white and Western women, as discussed in another context by Banet-Weiser and Portwood-Stacer (2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 280,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Decentralized information sharing and centralized information aggregation can facilitate collective agenda formation. The findings show that activists who campaign on specific hashtags take the initiative to coordinate their actions to build a collective narrative and mobilize more supporters on social media. Hashtags have the potential to combine and aggregate various micro-messages, giving them an umbrella-like structure.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 355,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Research also finds that digital social movement patterns differ from traditional social movements. Social movements in the digital era are characterized by movement without boundaries and across social structures, in contrast to traditional social movements, which are mainly carried out within the same social structure actors conditions before creating a borderless public space. Using hashtags as content on Twitter is currently very widely used, with the hope that the hashtags posted will become a national and world hot topic.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 443,
"width": 454,
"height": 122,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Social movements that discuss topics of public interest can generate greater public attention through social media. Two key determinants of growing engagement on social media are necessary to drive that attention. Public-facing content includes elements about Policies or Actions as well as established Groups. Additionally, tweets that included valence sentiment were retweeted more frequently. These elements sparked conversations among the public, continuing essential discussions about race in America. This study shows that the public can and will use social media as a channel for critical social conversations and actions. The consequences for social movements and those seeking to increase engagement with important topics are significant.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 574,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Social media cannot provide a complete understanding of a social event. However, it provides a comprehensive view of how specific individuals frame events. The emerging frame suggests that hashtag activism as a catalyst for social movements was embraced as a theme by one of the publications, thereby helping legitimize the role of social media tools such as Twitter.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 635,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "QR9. What research limitations can be identified in the journal as a reference for further research?",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 669,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Most journal articles stated that the amount of data and samples they studied was an obstacle to research. This is because differences in the amount of data can influence the analysis results of how influential a hashtag is to the social movement. For example, in the #EmptyThePews movement article, due to the random selection of tweets, the conversational aspect was challenging for researchers to follow thoroughly until the end.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 744,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Apart from that, as communication research does not occur face-to-face, the existence of social movements through hashtags often needs to be made aware of being able to analyze non-verbal",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "327",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 454,
"height": 108,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "communication and the context that occurs among the people who are members of the movement. This is explained as a limitation of research on the #Feminism movement that occurred on Twitter. A broad understanding of feminism shapes the discourse on social media. However, there are difficulties in analyzing and interpreting Twitter data. Where contextual information is limited (for example, when a tweet is a response to a conversation where the contributing party's account is not public), Tweeps may intend the tweet to be ironic, satirical, or sarcastic, or tweets intended to advocate for feminism may be interpreted as patronizing (Lopez et al., 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 205,
"width": 454,
"height": 93,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Another limitation that often occurs is limited research time while social movements through hashtags continue to occur and roll out. For example, in research on the social movement hashtag #HPV, which wanted to examine how people understand the HPV virus to provide a broader picture of the content on Instagram, data was collected at three different points in time. However, this still needs to allow for broad generalizations, as content on social media is constantly changing. This is consistent with the statement that on the Twitter platform, a user's \"follower\" relationship at a particular point in time cannot be captured.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 307,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In the selected journal articles, only a few did not include limitations of their research. For example, migraine advocacy on social media and the Malaysian government's steps to combat COVID-19 through the hashtag #StayAtHome, both journals in the health sector. The existing limitations were not explained, so it is possible that the existing limitations did not significantly influence the research. This is possible because the two journals aim to convey health advocacy through social media and existing hashtags. So, the amount of data and samples available is unrelated to the research results (Basch & MacLean, 2019) ; (Shah et al., 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 410,
"width": 63,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 430,
"width": 454,
"height": 259,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In summary, hashtags serve as powerful tools for articulating messages, fostering collaboration, and promoting social responsibility against oppression, discrimination, and state violence. When launched on specific social media platforms, hashtags can achieve their goals without the need for large communities or massive followers. Hashtag campaigns accessible to a wider digital audience are expected to promote collective identity, support, and empathy. The research topics explored various aspects of social movements using hashtags, demonstrating their pivotal role in achieving group objectives. Numerous issues and movements find their voice through hashtags, enriching discussions by intertwining related topics. Hashtags act as bridges, facilitating information retrieval and discussion enhancement for groups. Among the 60 selected journals, hashtags emerge as a significant communication method in social movements, expressing support, protest, and utilizing social media as a platform. However, the impact of hashtag communication on social movements varies, mainly due to data and sample size differences affecting the analysis of hashtags' influence. Additionally, the absence of face- to-face communication in hashtag-driven social movements highlights the importance of understanding non-verbal communication and context within these online interactions. Time constraints and the continuous evolution of social movements pose challenges to research longevity. Lastly, a few selected journal articles lacked explicit research limitations due to their focus on health advocacy through social media and hashtags, making sample size and data availability irrelevant to the study's outcomes.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 698,
"width": 59,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 718,
"width": 455,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Alaggia, R., Collin-Vézina, D., & Lateef, R. (2019). Facilitators and barriers to child sexual abuse (CSA) disclosures: A research update (2000–2016). Trauma, Violence, & Abuse, 20(2), 260–283.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 784,
"width": 347,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN 2721-0960 (Print), ISSN 2721-0847 (online) Copyright © 2023, Journal La Sociale, Under the license CC BY-SA 4.0",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 507,
"top": 783,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "328",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 88,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Basch, C. H., & MacLean, S. A. (2019). A content analysis of HPV related posts on instagram. Human Vaccines & Immunotherapeutics, 15(7–8), 1476–1478.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 122,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bonilla, Y., & Rosa, J. (2015). # Ferguson: Digital protest, hashtag ethnography, and the racial politics of social media in the United States. American Ethnologist, 42(1), 4–17.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 155,
"width": 455,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Chang, H. (2010). A new perspective on Twitter hashtag use: Diffusion of innovation theory. Proceedings of the American Society for Information Science and Technology, 47(1), 1–4.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 203,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Clark-Parsons, R. (2021). “I see you, I believe you, I stand with you”:# MeToo and the performance of networked feminist visibility. Feminist Media Studies, 21(3), 362– 380.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 248,
"width": 454,
"height": 27,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dadas, C. (2017). Hashtag activism: The promise and risk of “attention.” Social Writing/Social Media: Publics, Presentations, Pedagogies, 17–36.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 284,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Giannoulakis, S., & Tsapatsoulis, N. (2016). Evaluating the descriptive power of Instagram hashtags. Journal of Innovation in Digital Ecosystems, 3(2), 114–129.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 317,
"width": 455,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hamad, Z., & Salim, N. (2014). Systematic literature review (SLR) automation: a systematic literature review. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 59(3), 661–672.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 365,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kaufman, M. R., Dey, D., Crainiceanu, C., & Dredze, M. (2021). # MeToo and Google inquiries into sexual violence: A hashtag campaign can sustain information seeking. Journal of Interpersonal Violence, 36(19–20), 9857–9867.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 412,
"width": 455,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Lopez, K. J., Muldoon, M. L., & McKeown, J. K. L. (2019). One day of# Feminism: Twitter as a complex digital arena for wielding, shielding, and trolling talk on feminism. Leisure Sciences, 41(3), 203–220.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 460,
"width": 455,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Shah, A. U. M., Safri, S. N. A., Thevadas, R., Noordin, N. K., Rahman, A. A., Sekawi, Z., Ideris, A., & Sultan, M. T. H. (2020). COVID-19 outbreak in Malaysia: Actions taken by the Malaysian government. International Journal of Infectious Diseases, 97, 108– 116. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.05.093",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 521,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tombleson, B., & Wolf, K. (2017). Rethinking the circuit of culture: How participatory culture has transformed cross-cultural communication. Public Relations Review, 43(1), 14– 25.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 568,
"width": 451,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Touraine, A. (1985). An introduction to the study of social movements. Social Research, 749– 787.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 602,
"width": 455,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "van Dinter, R., Tekinerdogan, B., & Catal, C. (2021). Automation of systematic literature reviews: A systematic literature review. Information and Software Technology, 136, 106589.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 649,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Xiong, Y., Cho, M., & Boatwright, B. (2019). Hashtag activism and message frames among social movement organizations: Semantic network analysis and thematic analysis of Twitter during the# MeToo movement. Public Relations Review, 45(1), 10–23.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 697,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Yang, G. (2016). Narrative agency in hashtag activism: The case of# BlackLivesMatter. Media and Communication, 4(4), 13.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 730,
"width": 455,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Zawacki-Richter, O., Kerres, M., Bedenlier, S., Bond, M., & Buntins, K. (2020). Systematic reviews in educational research: Methodology, perspectives and application. Springer Nature",
"type": "List item"
}
] |
35ff9697-10ee-dc8d-9f7b-dd224d2ae704 | https://jist.publikasiindonesia.id/index.php/jist/article/download/794/1431 | [
{
"left": 85,
"top": 60,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p–ISSN: 2723 - 6609 e-ISSN: 2745-5254 Vol. 4, No. 11 November 2023 http://jist.publikasiindonesia.id/",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 130,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Doi: 10.59141/jist.v4i11.794",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 445,
"top": 782,
"width": 66,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1950",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 104,
"top": 89,
"width": 390,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ANTECEDENTS AFFECTING TEACHER PERFORMANCE AT SMPIT ANNUR CIKARANG TIMUR",
"type": "Section header"
},
{
"left": 205,
"top": 129,
"width": 188,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tomy Johan Fauzi 1* , Abdul Ghafar 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 144,
"width": 312,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI, Indonesia Email : [email protected] 1* , [email protected] 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 186,
"width": 87,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*Correspondence",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 200,
"width": 430,
"height": 264,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INFO ARTIKEL ABSTRACT Keywords: leadership; school climate; performance; school. This study investigates the influence of the principal's leadership style and school climate on teacher performance at SMPIT Annur Cikarang Timur. This study used a multiple linear regression analysis method to analyze the collected data. The results of this study show that simultaneously, the principal's leadership style and school climate have a positive and significant effect on teacher performance. The simultaneous hypothesis test confirms that the principal's leadership style and school climate contribute significantly to teacher performance at SMPIT Annur Cikarang Timur. These results indicate that the role of the headmaster in developing an effective leadership style and creating a conducive school climate is critical in improving teacher performance. In addition, the hypothesis test partially showed that each variable, namely the principal's leadership style and school climate, positively and significantly influenced individual teacher performance. Thus, the results of this study make an essential contribution to improving teacher performance and school management. The practical implications of this research are the importance of developing effective principal leadership and creating a conducive school climate as factors that can improve teacher motivation and performance. This research can also be a foundation for developing better school management strategies at SMPIT Annur Cikarang Timur and similar educational institutions.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 508,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 524,
"width": 431,
"height": 138,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Education has a crucial role in shaping the future of a nation (Subarto, Solihin, & Qurbani, 2021). As the education system's spearhead, teachers significantly impact the quality of education students provide (Disurya, Lestari, Sasongko, & Kristiawan, 2022). In the school context, the principal plays a vital role as the primary leader who can influence teacher performance and the effectiveness of the entire education system in schools (Nurdiana & Yuliana, 2021). As an integrated Islamic education center, SMPIT Annur Cikarang Timur aims to provide quality education regarding teacher performance. Therefore, this study investigates the influence of the principal's leadership and school climate on teacher performance at SMPIT Annur Cikarang Timur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 667,
"width": 428,
"height": 58,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The principal's leadership shapes school culture and work environment (Sujai, 2020). Effective leadership can provide clear direction and motivation for teaching staff (Zulfikar et al., 2021). On the other hand, inappropriate or ineffective leadership styles can hurt teacher morale and performance (Haziroh, Putra, & Budiantoro, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antecedents Affecting Teacher Performance At Smpit Annur Cikarang Timur",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1951",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Therefore, it is essential to understand the influence of the principal's leadership style on teacher performance at SMPIT Annur Cikarang Timur (Rivai, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 120,
"width": 428,
"height": 106,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In addition, the school climate also has a significant role in shaping the work experience of teachers (Disurya et al., 2022). School climate covers various aspects, including organizational culture, relationships between school members, and administrative support. A positive school climate can create an environment that supports teachers' professional development and motivation in their duties (Rasool, Wang, Tang, Saeed, & Iqbal, 2021). On the other hand, an unconducive school climate can hamper teacher performance and reduce job satisfaction.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 231,
"width": 428,
"height": 74,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Previous research has shown that headmaster leadership and school climate significantly influence teacher performance. However, no study has examined the influence of these two variables in SMPIT Annur Cikarang Timur. Therefore, this study aims to fill this knowledge gap and provide deeper insights into the factors influencing teacher performance in these schools (Atikah & Qomariah, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 310,
"width": 428,
"height": 91,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In addition, it is also essential to pay attention to the context of Islamic education in Indonesia. SMPIT Annur Cikarang Timur is one of the schools that provides integrated Islamic education, and the factors that influence teacher performance in such schools may differ from those of public schools. Therefore, this research can provide relevant insights into the context of Islamic education in Indonesia (Turu & Yunarti, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 405,
"width": 428,
"height": 91,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In order to maintain and improve the quality of education provided by SMPIT Annur Cikarang Timur, it is essential to understand more deeply how the principal's leadership and school climate can affect teacher performance in this school. This research is expected to positively contribute to developing more effective school management strategies and a better understanding of education dynamics in an integrated Islamic school environment.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 517,
"width": 98,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Research Methods Research Design",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 548,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The type of research used in this study is quantitative research. The type of data used in this study is quantitative data, namely data measured on a numerical scale or using statistical procedures (Sugiyono, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 596,
"width": 50,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Populasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 612,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The population in this study is teachers at SMPIT ANNUR Cikarang Timur, with a population of 30 people.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 644,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sample",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 659,
"width": 428,
"height": 59,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saturated sampling is used in statistics and research to describe conditions where all or nearly all elements of the population being studied or measured are considered part of a sample. In other words, in saturated samples, no element in the population is ignored or excluded from the sampling process (Sugiyono, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 723,
"width": 140,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data Retrieval Techniques",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tomy Johan Fauzi, Abdul Ghafar",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1952",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data collection techniques in this study used primary data through questionnaires and interviews.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 120,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data Analysis Methods",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 136,
"width": 428,
"height": 106,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The data analysis method used in this study uses Multiple Linear Regression analysis. Multiple regression analysis is one of the statistical methods used to examine the relationship between two or more independent variables (predictors) with one dependent variable (response) in statistics (Sugiyono, 2019). The goal is to understand how those independent variables contribute to or predict variation in the dependent variable. In the research context, multiple regression analysis identifies and measures how much those independent variables affect the dependent variable.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 263,
"width": 120,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Results and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 279,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Descriptive Statistics",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 294,
"width": 428,
"height": 59,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Respondent characteristics are used to determine the diversity of respondents based on gender, age, and length of service. This is expected to provide a relatively clear picture of the respondent's profile and its relation to the problem and purpose of the study.",
"type": "Text"
},
{
"left": 232,
"top": 374,
"width": 162,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1 Characteristics of Respondents",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 599,
"width": 207,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Source: Data processing, 2023",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 630,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 1 above, the characteristics of respondents can be explained as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 662,
"width": 89,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Jenis Kelamin",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 678,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data shows significant differences in the sex of teachers at SMPIT ANNUR, with 19 female teachers (63%) and only 11 male teachers (37%). This shows that the majority of teachers in this school are women.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 726,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Age",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antecedents Affecting Teacher Performance At Smpit Annur Cikarang Timur",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1953",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Most teachers are in the 31-40 age group (47%), followed by the 41-50 age group (43%). None of the teachers are over 50 years old. This may reflect a balanced age composition in the teaching body, even though most are in the productive age range.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 136,
"width": 104,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Period of Service",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 152,
"width": 428,
"height": 58,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Most teachers (60%) have worked at SMPIT ANNUR for 1 to 5 years, indicating continuity in the teaching staff. As many as 27% of teachers have worked for 6-10 years, while another 13% have worked for more than 11 years. No teacher works less than one year.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 215,
"width": 428,
"height": 59,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This information on teacher characteristics can assist schools in decision-making regarding human resource management, staff development, and education policy planning. With a better understanding of teacher composition, schools can effectively direct efforts to meet students' educational needs.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 279,
"width": 94,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data Quality Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 294,
"width": 69,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Validity Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 310,
"width": 428,
"height": 59,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The validity test of a measuring instrument is shown by its ability to measure questionnaires given to respondents. If all questionnaire instruments tested are appropriate, then the instrument is valid. The assessment criteria for the validity test is that if the calculation is > table, it is declared valid.",
"type": "Text"
},
{
"left": 293,
"top": 390,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2",
"type": "Section header"
},
{
"left": 183,
"top": 405,
"width": 261,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Results of the Principal's Leadership Validity Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 204,
"top": 542,
"width": 190,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 3 School Climate Validity Test Results",
"type": "Text"
},
{
"left": 187,
"top": 720,
"width": 224,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 4 Teacher Performance Validity Test Results",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tomy Johan Fauzi, Abdul Ghafar",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1954",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 262,
"width": 428,
"height": 74,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The table above shows that all calculated values obtained from the Corrected Item-Total Correlation column on the SPSS output have a value greater than the table value, which is 0.36, so it can be said that all question items in the principal's leadership statement item, school climate, and teacher performance are valid and can be used for further tests.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 341,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reliability Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 357,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Reliability testing aims to see the extent to which a measuring device can be trusted or relied upon if the measuring device is used many times to measure the same symptoms.",
"type": "Text"
},
{
"left": 238,
"top": 421,
"width": 122,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 5 Reliability Test Results",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 533,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 5. above shows that all variables have a Cronbach Alpha value of > 0.6, so it can be concluded that all instruments in this study can be reliable and used for further tests.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 581,
"width": 138,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Classical Assumption Test Normality Test",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 613,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The normality test aims to test whether confounding or residual variables have a normal distribution in a regression model.",
"type": "Text"
},
{
"left": 293,
"top": 660,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 6",
"type": "Section header"
},
{
"left": 217,
"top": 676,
"width": 193,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antecedents Affecting Teacher Performance At Smpit Annur Cikarang Timur",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1955",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 310,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In Table 6. The normality test results with the Kolomogorov-Smirnov test's approach showed that the significance value was 0.183 > 0.05, so it can be concluded that in the residual data, it is usually distributed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 357,
"width": 111,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji Multikolinearitas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 373,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The multicollinearity test aims to see whether there is a correlation between independent variables or not. Multicollinearity is done by looking at the Tolerance and Variance Inflation Factor (VIF) value.",
"type": "Text"
},
{
"left": 236,
"top": 437,
"width": 155,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 7 Multicollinearity Test Results",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 564,
"width": 428,
"height": 42,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 7 above shows that all tolerance values of all variables have a value of > 0.10 and a VIF value of < 5, which means that the independent variable does not have multicollinearity problems.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 611,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Heteroscedasticity Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 627,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The heteroscedasticity test aims to test whether there is an inequality of variance in the regression model from the residuals of one observation to another.",
"type": "Text"
},
{
"left": 293,
"top": 675,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 8",
"type": "Section header"
},
{
"left": 222,
"top": 691,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Multicollinearity Test Results",
"type": "Text"
},
{
"left": 229,
"top": 89,
"width": 160,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 195,
"top": 104,
"width": 231,
"height": 153,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Unstandardize d Residual N 30 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.46720535 Most Extreme Differences Absolute .133 Positive .129 Negative -.133 Test Statistic .133 Asymp. Sig. (2-tailed) .183 c a. Test distribution is Normal.",
"type": "Table"
},
{
"left": 195,
"top": 263,
"width": 136,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tomy Johan Fauzi, Abdul Ghafar",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1956",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 231,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In Table 8. Above, a significance value of > 0.05 means that the variable does not exhibit symptoms of heteroscedasticity.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 263,
"width": 199,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Multiple Linear Regression Equations",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 279,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the results of data processing using SPSS, there is an equation model produced as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 214,
"top": 327,
"width": 199,
"height": 26,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 9 Multiple Linear Regression Equations",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 501,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on Table 9 above of the multiple linear regression equation model, the regression equation can be created as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 533,
"width": 274,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teacher Performance = 18.157 + 0.227 KS + 0.285 IS Information:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 565,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KS : Principal's Leadership",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 581,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IS : Iklim Sekolah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 596,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The constant is 18,157, meaning if the principal's leadership and school climate variables are considered zero, then the teacher's performance is 18,157.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 628,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The regression coefficient of the leadership variable obtained a value of 0.227, which means that if the leadership variable increases. In contrast, the school climate variable is assumed to remain; teacher performance will increase by 0.227.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 676,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The regression coefficient of the school climate variable obtained a value of 0.285, which means that if the school climate variable increases. In contrast, the leadership variable is assumed to remain; teacher performance will increase by 0.285.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 723,
"width": 69,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji Hipotesis",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 739,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simultaneous Hypothesis Test (F-Test)",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 89,
"width": 395,
"height": 118,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .785 1.128 .696 .492 Kepemimpinan -.006 .041 -.030 -.154 .879 Iklim Sekolah .062 .035 .350 1.783 .086 a. Dependent Variable: Abs_Res",
"type": "Table"
},
{
"left": 116,
"top": 359,
"width": 423,
"height": 118,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 18.157 2.004 9.059 .000 Kepemimpinan .227 .072 .388 3.138 .004 .849 1.177 Iklim Sekolah .285 .062 .571 4.614 .000 .849 1.177 a. Dependent Variable: Kinerja",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antecedents Affecting Teacher Performance At Smpit Annur Cikarang Timur",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1957",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The simultaneous hypothesis test examines whether principal leadership and school climate affect teacher performance. The results of Test F in this study can be seen in the Anova Table below.",
"type": "Text"
},
{
"left": 290,
"top": 152,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 10",
"type": "Section header"
},
{
"left": 193,
"top": 167,
"width": 242,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simultaneous Hypothesis Test Results (F-Test)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 305,
"width": 428,
"height": 58,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 10 above shows that the Fcalculate value is 24.942, the Ftable value is 2.70, and the Sig value is 0.000 < 0.05. So, it can be concluded that the variables of principal leadership and school climate have a positive and significant effect on teacher performance at SMPIT ANNUR Cikarang Timur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 368,
"width": 164,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Partial Hypothesis Test (t-Test)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 384,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The partial hypothesis test aims to see the partial influence of each independent variable consisting of the principal's leadership and school climate on teacher performance. The partial results of the hypothesis test are presented in the table below.",
"type": "Text"
},
{
"left": 290,
"top": 447,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 11",
"type": "Section header"
},
{
"left": 241,
"top": 463,
"width": 145,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Partial Test Results (t-Test)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 561,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Partially, the principal's leadership positively and significantly affects teacher performance at SMPIT ANNUR Cikarang Timur because the calculation value is 3,138> table is 2.04 and the significance value is 0.004< 0.05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 609,
"width": 428,
"height": 43,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Partially, the school climate has a positive and significant effect on teacher performance at SMPIT ANNUR Cikarang Timur because the calculated value is 4,614> table is 2.04 and the significance value is 0.004< 0.05.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 656,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Coefficient of Determination (R2)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 672,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The coefficient of determination, often referred to as R-squared (R²), is a statistical measure used in regression analysis to measure the extent to which variability in the dependent variable can be explained by the independent variable present in the regression model. In other words, R-squared measures how well the regression model matches the existing data.",
"type": "Text"
},
{
"left": 159,
"top": 183,
"width": 166,
"height": 34,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ANOVA a Model",
"type": "Picture"
},
{
"left": 159,
"top": 197,
"width": 301,
"height": 84,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 326.141 2 163.070 24.942 .000 b Residual 176.526 27 6.538 Total 502.667 29 a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Iklim Sekolah, Kepemimpinan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tomy Johan Fauzi, Abdul Ghafar",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1958",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 290,
"top": 104,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 12",
"type": "Section header"
},
{
"left": 206,
"top": 120,
"width": 215,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Coefficient of Determination Test Results",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 247,
"width": 428,
"height": 58,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 12 above shows that the Adjusted R Square value is 0.623 or 62.3%. This means that the variables of principal leadership and school climate influence teacher performance at SMPIT ANNUR Cikarang Timur by 62.3%. In comparison, the remaining 37.7% is influenced by other variables not included in this study.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 310,
"width": 428,
"height": 59,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of this study revealed that the principal's leadership style and school climate had a positive and significant influence on teacher performance at SMPIT Annur Cikarang Timur. These findings have important implications for developing school management and improving these institutions' education quality.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 374,
"width": 428,
"height": 90,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "First of all, the positive influence of the principal's leadership on teacher performance shows that the principal plays a vital role in shaping the motivation and quality of teacher teaching. Principals who practice inclusive, supportive, and motivating leadership create a positive and productive work environment for teachers. This creates an impetus for teachers to improve teacher performance, which can ultimately improve the quality of education provided to students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 469,
"width": 428,
"height": 90,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Second, results showing the positive influence of school climate on teacher performance emphasize the importance of creating a school atmosphere conducive to teachers' professional development. A positive school climate includes staff cooperation, administrative support, and effective communication. These findings indicate that schools that can create a supportive climate tend to have more motivated teachers who are better at carrying out their duties as teachers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 564,
"width": 428,
"height": 91,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In addition, the simultaneous influence of both variables, namely principal leadership and school climate, underscores the importance of comprehensiveness in understanding the factors that influence teacher performance. These two variables do not work separately but rather complement each other. In this context, the headmaster can be an agent of change who can positively influence the school climate through his leadership practices.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 660,
"width": 428,
"height": 74,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "However, it is essential to note that although these findings provide valuable insights, teacher performance can be influenced by factors beyond the principal's leadership style and school climate, such as personal motivation, teaching experience, and social environment. Therefore, it is essential to consider these additional factors and implement holistic school management strategies to improve teacher performance.",
"type": "Text"
},
{
"left": 259,
"top": 137,
"width": 74,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model Summary b",
"type": "Table"
},
{
"left": 163,
"top": 153,
"width": 267,
"height": 70,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .805 a .649 .623 2.557 a. Predictors: (Constant), Iklim Sekolah, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 343,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antecedents Affecting Teacher Performance At Smpit Annur Cikarang Timur",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 57,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 428,
"height": 106,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In conclusion, the results of this study provide evidence that the principal's leadership and school climate contribute positively to teacher performance at SMPIT Annur Cikarang Timur. These findings can lay the foundation for developing more effective school management strategies and creating an environment supporting teachers' professional development. Thus, this research has positive implications for improving the quality of education in these schools and may also be applicable more broadly in the context of Islamic education in Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 39,
"width": 162,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tomy Johan Fauzi, Abdul Ghafar",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Indonesia Sosial Teknologi , Vol. 4, No. 11, November 2023 1960",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 264,
"top": 88,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bibliography",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Atikah, Kamiliya, & Qomariah, Nurul. (2020). The Effect of Leadership Style and",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 118,
"width": 400,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Organizational Culture and Work Motivation on Lecturer Performance. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia , 6 (2), 216–227.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 145,
"width": 196,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.32528/jmbi.v6i2.4088",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 173,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Disurya, Ramanata, Lestari, Neta Dian, Sasongko, Rambat Nur, & Kristiawan, Muhammad. (2022). Discipline, Infrastructure, Work Environment, and Work Rewards’ Influence on Lecturer Performance. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 214,
"width": 309,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14 (4), 6517–6526. https://doi.org/10.35445/alishlah.v14i4.2312",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 242,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Haziroh, Awanis Linati, Putra, Febrianur Ibnu Fitroh Sukono, & Budiantoro, Risanda Alirastra. (2021). The effect of leadership style and IT support on lecturer performance during e-learning program with work environment as mediating variable. Asian Management and",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 283,
"width": 400,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Business Review , 116–127. https://doi.org/10.20885/AMBR.vol1.iss2.art4",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 322,
"width": 428,
"height": 41,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurdiana, Ilfi, & Yuliana, Indah. (2021). The Chancellor’s Leadership Style in Improver Lecturer Performance at the University of Muhammadiyah Jember. Halaqa: Islamic Education Journal , 5 (2), 99–118.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 380,
"width": 429,
"height": 66,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rasool, Samma Faiz, Wang, Mansi, Tang, Minze, Saeed, Amir, & Iqbal, Javed. (2021). How toxic workplace environment effects the employee engagement: The mediating role of organizational support and employee wellbeing. International Journal of Environmental Research and Public Health , 18 (5), 2294. https://doi.org/10.3390/ijerph18052294",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 463,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rivai, Harif Amali. (2013). Anteseden komitmen organisasional dan dampaknya terhadap kinerja tugas (job performance) guru. Jurnal Siasat Bisnis , 17 (1), 1–16.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 504,
"width": 429,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Subarto, Subarto, Solihin, Dede, & Qurbani, Derita. (2021). Determinants of job satisfaction and its implications for the lecturers performance. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB) , 9 (2), 163–178.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 559,
"width": 428,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sujai, R. (2020). The Effect of Characteristics of Individuals, Competence, and Work Environment on Lecturer Performance in Management Study Programs at University X .",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 615,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Turu, Donatius Wea S., & Yunarti, Berlinda S. (2022). Anteseden Dan Konsekuensi Keterlibatan Otoritas Gereja Dalam Seleksi Pada Peningkatan Motivasi Berprestasi Dan Kinerja Guru Pak Papua Selatan. Fokus Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ekonomi , 17 (2), 507–529.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 684,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zulfikar, Ian, Efendi, Suryono, Suheri, Heri, Pulubuhu, Dwia Ariestina, Kadir, Rahman, & Parenta, Tadjuddin. (2021). The influence of work environment, motivation and competence to work performance and the impact on lecturer performance in Higher Education. Psychology and Education Journal , 58 (1), 221–235.",
"type": "List item"
}
] |
08376d44-9e47-86ed-83f0-752bd89c05a7 | https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jis/article/download/13200/9204 | [
{
"left": 112,
"top": 48,
"width": 194,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Journal of Islam and Science",
"type": "Section header"
},
{
"left": 327,
"top": 36,
"width": 216,
"height": 54,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pISSN 2307-5353, eISSN 2580-5355 Vol 7, No. 1, June 2020, pp. 9-12 Published by Institute of Research and Community Services (LP2M) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Available online http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jis https://doi.org/10.24252/jis.v7i1.13200",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 784,
"width": 322,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Copyright © 2020. This is an open access article under the CC BY-NC-SA license ( http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/ )",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 157,
"top": 107,
"width": 283,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "RELEVANCE OF ISLAMIC EDUCATION IN THE FORMATION OF STUDENT CHARACTER",
"type": "Section header"
},
{
"left": 78,
"top": 145,
"width": 441,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sita Novia Muyassaroh, Amila Noor Khikmah, Shofia Isnaini, Paulina Anisatin Nabila",
"type": "Section header"
},
{
"left": 186,
"top": 158,
"width": 225,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Faculty of Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus Jl. Gondangmanis, Kudus, Central Java, Indonesia. 59322 E-mail: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 206,
"width": 428,
"height": 89,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract: Character education is essentially a moral education that is expected to form a better and more responsible human person. This character education teaches how to think and behave well that help individuals to live and work together as a family, community and state, as well as helping them to make responsible decisions. In other words, this character education teaches how to educate children to think smartly, to have a healthy character and naturally to activate the child's brain naturally. Character education refers to religious education entitled Akhlaqul Karimah, which aims to encourage the habits and behavior of students. In terms of the religion of Islam to build human nature we need to follow in the footsteps of the Prophet Muhammad as role models of the people. He has a character that must be emulated.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 307,
"width": 233,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: character education, Islamic religious education, students",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 329,
"width": 428,
"height": 101,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstrak: Pendidikan karakter hakikatnya adalah pendidikan akhlak yang diinginkan untuk membentuk kepribadian manusia yang menjadi lebih baik dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter ini mengajarkan cara berfikir dan berperilaku baik yang membantu seseorang agar hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat dan bernegara, juga dapat membantu dalam mengambil keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan kata lain, pendidikan karakter ini mengajarkan cara mendidik anak berpikir cerdas, berkarakter sehat dan tentunya mengaktivitasi otak anak secara alami. Pendidikan karakter mengarah kepada pendidikan agama yang berujuk pada Akhlaqul Karimah, yang bertujuan untuk mendorong kebiasaan dan perilaku peserta didik. Dalam segi agama Islam untuk membangun watak manusia kita perlu mengikuti jejak Nabi Muhammad Saw sgai panutan umat. Beliau memiliki karakter yang harus diteladani.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 442,
"width": 284,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci: pendidikan agama Islam, pendidikan karakter, peserta didik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 467,
"width": 70,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Introduction",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 480,
"width": 485,
"height": 136,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Education in Indonesia is actually less concerned towards character building of the young generation today. Through a series of efforts to improve academic and non-academic achievements, the excellence of the younger generation can be arranged. This can be a major factor causing graduates who do not yet reflect the character expected by national goals. Therefore, educational institutions should be balanced in determining the obligations in improving the achievement of quality, and responsible for the formation of good character. Character allows one to achieve progress and continuity. Character education requires high discipline because in character formation it must go through a process and not be instant. In such a good view, each individual will produce people who have character, piety and have integrity as self-actualization. In the success of character education that is applied, it is able to be the main foundation in order to succeed the existing educational goals.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 629,
"width": 179,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "A. Definition of Islamic Education",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 642,
"width": 485,
"height": 109,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Religious education is a subject that must be included in the curriculum of every formal education institution in Indonesia. Because religious life is a life that can be realized and has been organized (Thoha et al., 1999). By studying religious education, everyone can live an Islamic pattern. Education comes from the Greek \"Peadagogie\", which means learning delivered to someone. Then translated into English \"Education\" which means development. In Arabic, there are terms for education, one of which is al-tarbiyah which means to educate and al-ta'dib which means to have the aim of perfecting one's character (Nizar, 2001). From this explanation can be taken the understanding that Islamic education is a lesson taught by a teacher to students who discuss lessons that are of Islamic value.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 483,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Relevance of Islamic Education... Sita Novia Muyassaroh et al.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 795,
"width": 219,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Journal of Islam and Science Vol 7, No. 1, June 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "10",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 85,
"width": 191,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "B. Definition of Character Education",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 98,
"width": 485,
"height": 96,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Education is an attempt by someone to change behavior and training to achieve a higher understanding of something. Whereas character is a depiction of behavior carried out by individuals by prioritizing character values. Character education is an effort of educators to understand something in students that serves to instill good values and actions towards God, self, and the surrounding environment. Educational development can be started from oneself through the family, community, and school environment, but in reality schools are considered more responsible for improving the character of students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 193,
"width": 485,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "According to Ki Hadjar Dewantara, character is attitude. Someone will become a human who has a good personality if he has character. Education will be carried out well if students emphasize good character rather than bad character. Therefore, a successful education will create students who have noble character, not only intelligent but not yet optimal in terms of moral character (Wibowo & Purnama, 2013). Whereas Ratna Megawati believes that learning aims to teach children to be able to make good decisions for themselves and around and then do it in life, so that it has a positive impact on the environment (Kesuma, 2011). Therefore, character education in an Islamic perspective is the result of the process of applying the shari'ah aqidah, where aqidah and shari'ah are pillars of character education in Islam (Syifa, 2014).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 328,
"width": 213,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "C. The Importance of Character Building",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 342,
"width": 485,
"height": 95,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Prophet Muhammad SAW as uswatun khasanah who gave an example of attitude and exemplary about how to build a behavior, so that Michael H. Hart put the Prophet Muhammad as an influential human throughout human history, because he changed society into orderly and civilized. All was done by the Prophet Muhammad to build good and moral nation. Building character becomes a strong and distinctive responsibility. All that must start from the passion, vision, and example exemplified in the individual. So all life must move in an integrated manner in building character starting from the family, educational institutions and the social environment of the community (Saleh, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 436,
"width": 485,
"height": 81,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Character development is done to build the character of an individual to be much better, of course not only individuals but also the environment can also influence. Some characters such as honesty, discipline, and cleanliness (Muslich, 2011). It is related to the formation of character, to be able to be ethical, moral, polite and interact well with the community. As Samsuddin explained that character building must be included in the school curriculum (Hambali, 2012). Thomas Liekona (Barnawi & Arifin, 2013), stated about the ten signs that are now happening, i.e:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 517,
"width": 437,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Existence of violence among adolescents caused by an environment that is not supportive.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 531,
"width": 485,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Use of non-standard language and words that are triggered by communication patterns with short message service (SMS)",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 558,
"width": 124,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Influence of friendship",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 571,
"width": 277,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Increased self-destructive behavior, such as using drugs.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 585,
"width": 118,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Decreased work ethic",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 598,
"width": 138,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "f. Culture of lies/dishonesty",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 612,
"width": 484,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Based on psychologist, Kohlberg (1992) and basic education expert, Marlene Lockheed (1990), there are four stages of character education that need to be done, i.e (Majid & Andayani, 2011):",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 639,
"width": 286,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Habituation stage is the beginning of character formation.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 652,
"width": 191,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Reasoning phase of student behavior.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 666,
"width": 234,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Application stage of students in daily activities.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 679,
"width": 485,
"height": 41,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Meaning stage which leads to all attitudes and behaviors that have been carried out. As well as the benefits and bad things, these individuals will obtain that. Then the impact is sustainable on the relationship of education and student character.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 733,
"width": 285,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "D. Relevance of Islamic education in character building",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 747,
"width": 484,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Islamic personality is the behavior that exists in someone who is called the identity and characteristics of all behavior that is reflected from the source of Islamic religion. In Islam, a person is",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 483,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Relevance of Islamic Education... Sita Novia Muyassaroh et al.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 795,
"width": 219,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Journal of Islam and Science Vol 7, No. 1, June 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "11",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 85,
"width": 485,
"height": 68,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "considered to have good character not only outwardly but also inwardly, or intentions that are heard by Allah SWT. In essence, the relation of Islamic education in the formation of student character can be seen from the example of the behavior of the prophet Muhammad SAW which reflects the commendable behavior that can be emulated by all humanity. In the hadith of the history of Muttafaq 'alaih, the following:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 165,
"width": 486,
"height": 47,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "اقْلَخ ُساَّنلا َنَسْحَا ْمَّلَس َو ِهْيَلَع الله ىَّلَص ِالله ُل ْوُس َر َنَاك : َلاَق ُهْنَع ُالله َي ِض َر ٍسَنَا ْنَع َو Meaning:",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 212,
"width": 304,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Anas RA said: \"Rasulullah SAW is the kindest person in his character\".",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 239,
"width": 485,
"height": 81,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "In the current development of education which is now formed into Curriculum 2013. Supported by the Minister of Education and Culture Regulation number 69 of 2013 which discusses the structure of the curriculum that discusses the learning of Islamic Religious Education as a mandatory reference in education in a religious environment and good character and character. Islamic Education aims to increase faith, devotion, and provide direction to practice students about the religion of Islam, so that it has a noble character in life (Muhaimin et al., 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 320,
"width": 485,
"height": 68,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "The concept of children's education according to intellectuals in the golden era needs to be examined as feedback and consideration. According to Al-Ghazali for example educating the child through three stages, namely memorizing, understanding, and believing. In this understanding, the author concludes that there is no need to restraint in educating the morals of children. Children will be able to understand well if done the right way (Aqib, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 387,
"width": 485,
"height": 176,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Imam Ghazali defines morals as traits embedded in the soul that give rise to various actions easily without the need for thought and consideration (Nata, 1995). While Ibn Sina said that all potential must be directed or formulated in each of their interests and talents. As with the development of talent, academic and ethical. In addition, Ibn Sina also argues that in the association of daily life, the purpose of an education is also one of the efforts to prepare to face social life, it is expected that they have sufficient provisions in character education. With this education, he hopes to have good character education in the social environment. In addition, when we can stimulate positive energy into the learning process, we can develop it in the actualization of self-development and talent development (Zuharini, 2004). The importance of fostering the character of the nation because of an ethical and moral crisis in the life of society, nation and state. To develop children's attitudes for the better learning system is needed Islamic Education. With Islamic education as a benchmark for children's morals, children will be better than their old personalities. Children will develop more according to Islamic rules. Therefore, teachers and parents do not need to worry.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 576,
"width": 61,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 590,
"width": 485,
"height": 81,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Relevance of character education to Islamic Education in a character education that is formed from the application in the sharia process, can build character with noble character according to Islamic views. It can be likened to a building that stands firmly with the basic building materials in the form of morality and good morals. Islamic education learning has the aim of teaching the faith and understanding of religion in learning, as well as experiences about religion. In this case can increase the level of faith and piety for the Creator. Not only that, we can also receive reciprocity in life.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 684,
"width": 56,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 698,
"width": 447,
"height": 78,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Aqib Z. 2012. Pendidikan Karakter di Sekolah. Bandung: CV. Yrama Widya. Arifin, BS. 2019. Manajemen Pendidikan Karakter. Bandung: CV. Pustaka Setia. Bamawi & Arifin M. 2013. Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz. Hambali. 2012. Jurnal El-Hikmah: Jurnal Pendidikan, Keagamaan, dan Sosial 12(1). Kesuma D. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Majid A & Andayani D. 2011. Pendidikan Karakter Persepektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muhaimin et al. 2008. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 36,
"width": 483,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Relevance of Islamic Education... Sita Novia Muyassaroh et al.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 795,
"width": 219,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Journal of Islam and Science Vol 7, No. 1, June 2020",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 529,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "12",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 85,
"width": 247,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Muslich M. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 96,
"width": 487,
"height": 34,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nata A. 1995. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Ruhama. Nizar S. 2001. Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pertama. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Tahun 2006.",
"type": "Table"
},
{
"left": 57,
"top": 130,
"width": 464,
"height": 67,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20130729141205.permendiknas_No22_Th_2006.pdf (16 Maret 2014). Purnama S & Wibowo A. 2013. Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saleh AM. 2012. Membangun Karakter Dengan Hati Nurani. Jakarta: Penerbit Erlangga. Syifa A. 2014. “Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam.” Jurnal Pendidikan Universitas Garut 8(1). Thoha C et al. 1999. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Zuhairini. 2004. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.",
"type": "Text"
}
] |
93316050-8f24-42d6-98ba-0ffd1e3857e8 | https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa/article/download/36391/19116 | [
{
"left": 191,
"top": 43,
"width": 212,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 24 (3) (2021): 70 – 76",
"type": "Table"
},
{
"left": 520,
"top": 43,
"width": 12,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "70",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 69,
"width": 323,
"height": 68,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0000000000000000000000000000000 ISSN: 1410-8917 e-ISSN: 2597-9914",
"type": "Table"
},
{
"left": 207,
"top": 71,
"width": 212,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 24 (3) (2021): 70 – 76",
"type": "Text"
},
{
"left": 186,
"top": 91,
"width": 256,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 194,
"top": 111,
"width": 240,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Journal of Scientific and Applied Chemistry",
"type": "Title"
},
{
"left": 191,
"top": 135,
"width": 241,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 168,
"width": 457,
"height": 36,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antimicrobial Activities of Synthesized Silver Nanoparticles using Ethanol and Water Extract of Mirabilis Jalapa",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 219,
"width": 277,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tunas Alam a,* , Frida Octavia Purnomo b , Asbar Tanjung c",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 243,
"width": 358,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a Department of Pharmacy, STIKes Prima Indonesia, Bekasi, Indonesia b Department of Pharmacy, Faculty of Sciences and Technology, Binawan University, Jakarta, Indonesia c Department of Medical Laboratory Technologist, STIKes Prima Indonesia, Bekasi, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 286,
"width": 185,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Corresponding author: [email protected] https://doi.org/10.14710/jksa.24.3.70-76",
"type": "Text"
},
{
"left": 68,
"top": 335,
"width": 195,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Art ic le Info Ab s t rac t",
"type": "Table"
},
{
"left": 65,
"top": 360,
"width": 61,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history:",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 377,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received: 2 nd February 2021",
"type": "Table"
},
{
"left": 65,
"top": 387,
"width": 95,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Revised: 6 th March 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 65,
"top": 396,
"width": 103,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Accepted: 12 th March 2021 Online: 31 st March 2021 Keywords:",
"type": "Table"
},
{
"left": 65,
"top": 436,
"width": 123,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "antimicrobial activity; silver nanoparticles; Mirabilis jalapa ; Staphylococcus aureus",
"type": "Text"
},
{
"left": 212,
"top": 360,
"width": 321,
"height": 164,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The focus of this study was to compare the antimicrobial activity of silver nanoparticles (AgNPs) synthesized using ethanol extracts (AgNPE) and water extracts (AgNPA) f rom four o’clock flowers ( Mirabilis jalapa ) against Staphylococcus aureus . AgNPs were characterized by UV-Vis diffraction, FTIR, SEM, and X-rays. UV-Vis analysis showed that AgNPA has an SPR band of about 460 nm and 530 nm for AgNPE, which proves the characteristics of the absorbance area of AgNPs. SEM images of AgNPE and AgNPA show a cuboid shape with a mean diameter of 80 and 30 nm, respectively and well dispersed. The response to the presence of polysaccharide biomolecules involved in forming AgNPs was analyzed using a Fourier transform infrared spectrometer. The result was that AgNPA and AgNPE have different reducing agents. The plant extracts, AgNPE and AgNPA, were studied for their antimicrobial activity against Staphylococcus aureus. The result was that both AgNPA and AgNPE showed good activity and showed that AgNPA with less inhibition was less effective than AgNPE.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 539,
"width": 80,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 557,
"width": 227,
"height": 160,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nanotechnology is one of the most active and popular research fields with applications in medicine, health care, energy, safety and biotechnology. Silver nanoparticles (AgNPs) are a widespread nanotechnology material because they have many applications and various uses in various fields, particularly as antimicrobial agents. Different properties of silver nanoparticles, such as size and shape, can be synthesized by various methods. The development and synthesis of the popular AgNPs using biomaterials as bio reducing agents to form AgNP. The biomaterial method has emerged as an environmentally friendly method, offers no toxic substances and high-temperature setting, simple, fast, economical, and feasible [1].",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 725,
"width": 228,
"height": 56,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mirabilis jalapa belongs to the Nyctaginaceae family, known as a herbal plant, and can be found in tropical areas, especially Indonesia [2, 3]. The roots, stems, leaves, flowers and seeds of this plant can be used in many applications. Phytochemical test results prove that this",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 540,
"width": 227,
"height": 148,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "plant contains flavonoids, terpenoids, tannins, saponins, and polysaccharides [4]. Several components from Mirabilis jalapa have also been isolated, including isoquinoline, rotenoids, stigmasterols, phenolic compounds, glucosides, mirabalisoic acid, and protein. There are several active components in Mirabilis jalapa that play a role in the overall serotonic mechanism and its interaction with the adrenergic system containing sitosterol, glucosides, and rotenoids [5]. In previous research, Mirabilis jalapa was used as a bio reducing agent to synthesize Ag/ZnO nanoparticles. The formation of monometallic and bimetallic nanoparticles has also been carried out using Mirabilis jalapa leaf extract [6].",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 696,
"width": 227,
"height": 79,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "One of the essential applications of silver nanoparticles is to use these nanoparticles as an antimicrobial agent. Silver nanoparticles can be used as antimicrobial agents because they can enter the bacterial cell wall [7]. The antimicrobial activity of nanoparticles against the spectrum of gram-positive bacteria, gram- negative bacteria, and fungi has been proven. Achillea",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 43,
"width": 212,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 24 (3) (2021): 70 – 76",
"type": "Table"
},
{
"left": 522,
"top": 43,
"width": 10,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "71",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 228,
"height": 137,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "millefolium L . extract with various solvents has been used to produce silver nanoparticles and showed excellent activity against both types of bacteria [8]. S. aureus is a gram-positive bacterium and is a species of staphylococci [9]. S. aureus can affect health and is a significant cause of morbidity. This study’s objective was to synthesize AgNPs using Mirabilis jalapa plant extracts with water (AgNPA) and ethanol (AgNPE) solvents and perform characterization. Also, an assessment and comparison of the antimicrobial activity of AgNPs obtained from water extract (AgNPA), and ethanol extract (AgNPE) was carried out against S. aureus .",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 206,
"width": 126,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Materials and methods",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 224,
"width": 184,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.1. Synthesis and characterization of AgNPs",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 242,
"width": 228,
"height": 148,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Mirabilis jalapa plant (Figure 1) was obtained from Depok, West Java, Indonesia. The collected plants (stems, flowers and leaves) were thoroughly washed with distilled water to remove dust particles and dried for 10 days. The dry plant is then ground into a fine powder. 10 g of powder are mixed and halved for two different solvents. First, the dry plants were mixed with 100 mL of distilled water, and second, the dry plants were mixed with ethanol. Both were macerated for 24 hours at room temperature. The concentrate from the plant was filtered using Whatman no. 41, and the filtrate (water and ethanol extract) was used to reduce silver ions in AgNO 3 solution to form AgNPs [10, 11, 12, 13, 14, 15].",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 532,
"width": 198,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1. Typical Mirabilis jalapa plant (snapped in Depok, Jawa Barat)",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 558,
"width": 228,
"height": 149,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10 mL of 1 mM silver nitrate was prepared in a volumetric flask. Then, 1 to 5 mL of ethanol plant extract and water solvent were added separately to the AgNO 3 solution and kept the concentration at 1 mM. AgNPs were also synthesized with varying concentrations of AgNO 3 (1 to 5 mM) and kept the plant extract concentration constant at 1 mL. A change indicates the reduction of Ag + to Ag 0 in the color of the solution from colorless to brown for AgNPA and green to greenish-brown for AgNPE. The presence of AgNPA and AgNPE was monitored spectrometically with a wavelength of 400 to 600 nm using a PG Instrument T80+ spectrophotometer to monitor the SPR bands of silver nanoparticles (AgNPs).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 714,
"width": 227,
"height": 68,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Then AgNPE and AgNPA were centrifuged at 5000 rpm for 2 hours with KHT 410 E Microcentrifuge, and the obtained nanoparticles were used for further characterization. The surface, shape, and size of the two AgNPs were imaged by Scanning Electron Microscopy (SEM). The structure of AgNPs was determined by X-ray",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 62,
"width": 227,
"height": 45,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diffraction (XRD) using a Shimadzu X-ray Diffractometer 7000. Fourier transform infrared spectrometers were used to estimate the biomolecules of AgNPs plant extracts using the Shimadzu IRTracer-100.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 114,
"width": 110,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2.2. Antimicrobial activity",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 132,
"width": 227,
"height": 218,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The agar disc diffusion method was used to test the antimicrobial activity of AgNPA, AgNPE, and plant extracts. The bacteria used for testing was Staphylococcus aureus . HI-Media Nutrient agar (NA) was prepared by dissolving 14 g of nutrient agar powder with 500 mL of distilled water. This solution was sterilized together with all material used in autoclaved at 121°C for 30 minutes. Bacteria were inoculated into the Petri plate agar medium and incubated for 24 hours at 37°C. The filter paper disks (6 mm) were immersed in the respective solutions containing AgNPA, AgNPE, and plant extracts. The concentration of AgNO 3 was varied from 1 to 5 mM, and the volume of the plant extract was varied from 1 to 5 mL from a total of 20 solutions for AgNPA and AgNPE and two solutions for plant extracts (duplication for each solution). The disc containing each solution was placed on a plate and labeled. After 24 hours, the resistance zone around each disk was measured in millimeters (mm) using a scale.",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 357,
"width": 125,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Results and discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 375,
"width": 227,
"height": 44,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In this study, AgNPs were synthesized using Mirabilis jalapa plant extracts using water (AgNPA) and ethanol (AgNPE) and evaluated for their antimicrobial activity against Staphylococcus aureus .",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 427,
"width": 188,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.1. Synthesis of silver nanoparticles (AgNPs)",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 445,
"width": 227,
"height": 183,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The addition of Mirabilis jalapa plant extract, which was extracted with water and ethanol solvents, to the silver nitrate solution caused a color change of the solution from colorless to brown for AgNPA and green to greenish-brown for AgNPE (Figure 2). Before adding plant extracts, the UV-Vis spectrum showed no absorption in the 400-800 nm range. The color of the solution changed after stirring for 15 minutes at room temperature. This indicates the formation of silver nanoparticles confirmed by surface plasmon resonance (SPR) at 390 - 530 nm [8, 10, 12, 16, 17, 18]. Analysis by UV-Vis spectrophotometer showed that the SPR band at 460 nm is for AgNPA and 530 nm is for AgNPE (Figure 3). The difference in SPR bands between AgNPA and AgNPE can be shown by the different forms of AgNPs crystals [10, 19].",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 636,
"width": 227,
"height": 149,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In previous studies, the SPR band at 460 nm showed the round shape of AgNPA and the cubic shape of AgNPE [8, 20]. Treatment of different concentrations of silver nitrate and plant extracts was carried out to obtain optimal size and yield of AgNPs. Increasing the concentration of plant extracts increased the absorption peak’s intensity by 460 nm for AgNPA and 530 nm for AgNPE. This means that the AgNPs yield increases so that it is estimated that the size of AgNPA is smaller than AgNPE (Figure 4). As the silver nitrate concentration increased, the absorption peak’s intensity at 460 nm for AgNPA also increased, and there was a slight increase in the absorption peak at 530 nm for AgNPE (Figure 5).",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 43,
"width": 212,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 24 (3) (2021): 70 – 76",
"type": "Table"
},
{
"left": 521,
"top": 43,
"width": 11,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "72",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 227,
"height": 91,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Increasing the concentration of silver nitrate and plant extracts increased the yield of AgNPA but only slightly increased the yield of AgNPE. Figure 3, Figure 4, and Figure 5 show that AgNPA has smaller particles than AgNPE because AgNPA has more absorption peaks at 460 nm than at 530 nm. The SPR band at a lower wavelength indicates a smaller particle size, and this means that it is more effective as an antimicrobial [16].",
"type": "Text"
},
{
"left": 66,
"top": 402,
"width": 220,
"height": 30,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 2. Digital optical images of AgNO 3 and plant extract mixture (a) water extract and AgNO 3 (b) ethanol extract and AgNO 3",
"type": "Picture"
},
{
"left": 67,
"top": 738,
"width": 219,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 3. UV-Vis spectra of (a) AgNPA with SPR band at 460 nm and (b) AgNPE with SPR band at 530 nm",
"type": "Caption"
},
{
"left": 310,
"top": 401,
"width": 223,
"height": 30,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 4. UV-Vis spectra of silver nanoparticles (AgNPs) with different concentration of plant extract (1-5 mL) using (a) water (AgNPA) (b) ethanol (AgNPE)",
"type": "Caption"
},
{
"left": 310,
"top": 749,
"width": 222,
"height": 31,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 5. UV-Vis spectra of silver nanoparticles (AgNPs) with different concentration of AgNO 3 (1-5 mM) using (a) water extract (AgNPA) (b) ethanol extract (AgNPE)",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 43,
"width": 341,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 24 (3) (2021): 70 – 76 73",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 184,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.2. Morphology, size, and structure of silver nanoparticles (AgNPs)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 91,
"width": 227,
"height": 195,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analysis by SEM shows that AgNPA and AgNPE are cubic, respectively (Figure 6). The mean particle size was 80 nm for AgNPE and 30 nm for AgNPA. Whereas the XRD patterns of AgNPA and AgNPE show a face-centered crystal structure, as confirmed in Figure 6, with the peak of AgNPA being stronger than AgNPE. This indicates that AgNPA has a higher crystallinity. All peaks have typical characteristics for silver metal with FCC symmetry and are matched to JCPDS No.00-004-0783 [21]. This is characterized by peaks [111], [200], [220], and [311], which prove that silver nanoparticles were successfully synthesized. The unknown peaks (marked with an asterisk) probably originate from the bio-organic phase on the surface of the AgNPs [13, 22, 23]. Figure 7 shows that AgNPA has a smaller size than AgNPE. Previous studies have suggested that smaller nanoparticles are more useful as antibacterial agents [24].",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 478,
"width": 178,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 6. XRD patterns of AgNPA and AgNPE",
"type": "Caption"
},
{
"left": 66,
"top": 603,
"width": 219,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 7. SEM images of silver nanoparticles (a) AgNPA (b) AgNPE",
"type": "Caption"
},
{
"left": 62,
"top": 629,
"width": 224,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.3. Identification of possible biomolecules involved in of synthesis silver nanoparticles (AgNPs)",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 658,
"width": 228,
"height": 114,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "FTIR analysis showed that a peak at 1650 cm -1 corresponded to the -C = C- band, while the -OH band was found at 3527 cm -1 for AgNPA (Figure 8). The functional groups for AgNPA represent the aromatic groups of phenolic compounds and the hydroxyl groups of polyphenols such as terpenoids and aromatic alkenes. AgNPE showed several peaks at 1570, 2286, 2343, 2389, and 3158 cm -1 corresponding to the -C = C- aromatic phenolic and -OH hydroxyl groups of the polyphenol. The peaks 2286, 2343, and 2389 cm -1 represent alkyne (Figure",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 774,
"width": 227,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8). In previous studies, the hydroxyl group -OH of the",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 62,
"width": 227,
"height": 79,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "metabolite Mirabilis jalapa , which involved bioreduction, was known as a polysaccharide [25]. Meanwhile, these results indicate that AgNPA and AgNPE contain different phytochemicals from extracts that involve bioreduction. The difference in the size and shape of the nanoparticles derived from different plant extracts may be due to different functional groups in the extracts.",
"type": "Text"
},
{
"left": 358,
"top": 343,
"width": 127,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 8. FTIR spectra of AgNPs",
"type": "Caption"
},
{
"left": 308,
"top": 359,
"width": 106,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4. Antibacterial activity",
"type": "Section header"
},
{
"left": 308,
"top": 377,
"width": 227,
"height": 91,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Silver nanoparticles are known as antibacterial agents and are used in various industries. However, silver is restricted as a chemical antibacterial agent in the medicinal industry. This problem has an alternative solution using green synthesis to form silver nanoparticles (AgNPs). Antibacterial activity of AgNPs in vitro was carried out by the disc diffusion method, and the results are shown in Table 1, Figure 9, and Figure 10.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 475,
"width": 205,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Antimicrobial activity of AgNPE and AgNPA against S. aureus",
"type": "Text"
},
{
"left": 317,
"top": 503,
"width": 207,
"height": 267,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No Component AgNPE (No. 1-10) and AgNPA (No. 11-20) Zone of inhibition (mm) AgNO 3 (mM) Extract (mL) 1 1 1 NZ 2 2 1 NZ 3 3 1 7 4 4 1 7 5 5 1 NZ 6 1 1 5 7 1 2 6 8 1 3 7 9 1 4 7 10 1 5 5 11 1 1 7 12 2 1 NZ 13 3 1 7 14 4 1 5 15 5 1 6 16 1 1 7 17 1 2 11 18 1 3 5 19 1 4 6 20 1 5 6 21 Control NZ 24 Control NZ",
"type": "Table"
},
{
"left": 191,
"top": 43,
"width": 212,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 24 (3) (2021): 70 – 76",
"type": "Table"
},
{
"left": 520,
"top": 43,
"width": 12,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "74",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 228,
"height": 172,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "From Table 1, it can be ascertained that by varying the concentration of AgNO 3 , S. aureus inhibition is more effective than varying the concentration of plant extracts in the synthesis of AgNPs. AgNPE has more “NZ” (zoneless) than AgNPA, which means it has lower antibacterial activity, especially in S. aureus . The plant extract was used as a control and showed no antibacterial activity against S. aureus . The inhibition of S. aureus can be determined because its walls are not covered by an outer lipid membrane as is found in gram-negative [14]. In the literature, sensitivity to AgNPs has been reported [26]. Besides, the efficiency of AgNPs depends on the number and size of AgNPs to access the bacterial cell wall. Smaller AgNPs have better access to bacteria [24]. The smaller size of the AgNPs has a wider surface area resulting in",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 62,
"width": 227,
"height": 160,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "higher antibacterial activity [27]. Our results support this idea AgNPA is smaller in size than AgNPE and generates more inhibition. There are many mechanisms for AgNPs as antibacterial agents. AgNPs can damage bacterial cell membranes or touch the surface of bacteria [28, 29]. AgNPs can make intense contact with bacterial cell walls because of their larger surface area, smaller size, and different electrostatic charges [7]. Another idea of the antibacterial activity of AgNPs is that the AgNPs suspension occurs in solution. Significant investigations have revealed how interactions between AgNPs and bacterial cells occur, in which Ag + ions are responsible for producing an inhibitory effect against bacterial strains [30].",
"type": "Text"
},
{
"left": 70,
"top": 444,
"width": 458,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 9. Plates showing the antimicrobial activity of silver nanoparticles (AgNPs) using different concentration of AgNO 3 (1-5 mM) and different concentration of plant extract (1-5 mL) against S. aureus using water extract (AgNPA) and ethanol extract (AgNPE)",
"type": "Text"
},
{
"left": 66,
"top": 743,
"width": 465,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 10. Digital optical images of silver nanoparticles (AgNPs) using different concentration of AgNO 3 (1-5 mM) and different concentration of plant extract (1-5 mL) using (a) water (AgNPA) and (b) ethanol (AgNPE)",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 43,
"width": 341,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 24 (3) (2021): 70 – 76 75",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 73,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 79,
"width": 228,
"height": 172,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Silver nanoparticles (AgNPs) have been successfully synthesized from Mirabilis jalapa plant extract from two different solvents as a green synthesis that is non-toxic, cost-effective, and environmentally friendly. AgNPs from water extract (AgNPA) Mirabilis jalapa had a smaller size than AgNPs from ethanol extract (AgNPE) estimated by UV-Vis and SEM analysis. Both AgNPs had characteristic peaks of silver nanoparticles and showed AgNPA to have a higher crystallinity than AgNPE. The antimicrobial activity of AgNPA and AgNPE has good activity, and AgNPA has a slightly more effective inhibitory power against S. aureus than AgNPE due to its smaller size and larger surface area for contact with cell bacteria. Different sizes and surface areas can be affected by different biomolecules reducing AgNPs and analyzed by FTIR.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 258,
"width": 52,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 276,
"width": 228,
"height": 59,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[1] Chella Purushothaman Devatha, Arun K. Thalla, Chapter 7 - Green Synthesis of Nanomaterials, in: S. Mohan Bhagyaraj, O.S. Oluwafemi, N. Kalarikkal, S. Thomas (Eds.) Synthesis of Inorganic Nanomaterials , Woodhead Publishing, 2018, https://doi.org/10.1016/B978-0-08-101975-7.00007-5",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 342,
"width": 228,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[2] Ullah Naveed, Ahmad Habib, Asif Afzal Haq, Abdul Qadar Khan, Anwar Rabia, Antibacterial activities of genetic variants of Mirabilis jalapa, Pharmacognosy Journal , 2, 7, (2010), 181-184 https://doi.org/10.1016/S0975-3575(10)80089-6",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 398,
"width": 228,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[3] Chifundera Kusamba, Kizungu Byamana, Wa Mpoyi Mbuyi, Antibacterial activity of Mirabilis jalapa seed powder, Journal of Ethnopharmacology , 35, 2, (1991), 197-199 https://doi.org/10.1016/0378-8741(91)90073-M",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 454,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[4] Jyotchna Gogoi, Khonamai Sewa Nakhuru, Rudragoud",
"type": "List item"
},
{
"left": 145,
"top": 464,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "S. Policegoudra, Pronobesh",
"type": "Table"
},
{
"left": 82,
"top": 475,
"width": 207,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Chattopadhyay, Ashok Kumar Rai, Vijay Veer,",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 485,
"width": 208,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Isolation and characterization of bioactive components from Mirabilis jalapa L. radix, Journal of Traditional and Complementary Medicine , 6, 1,",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 515,
"width": 167,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2016), 41-47 https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2014.11.028",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 541,
"width": 228,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[5] Kazuko Aoki, Alma Rosa Cortés, María del Carmen Ramírez, Martín Gómez-Hernández, Francisco J. López-Muñoz, Pharmacological study of antispasmodic activity of Mirabilis jalapa Linn flowers, Journal of Ethnopharmacology , 116, 1, (2008),",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 591,
"width": 188,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "96-101 https://doi.org/10.1016/j.jep.2007.11.004",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 607,
"width": 228,
"height": 71,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[6] Sumbal, Asifa Nadeem, Sania Naz, Joham Sarfraz Ali, Abdul Mannan, Muhammad Zia, Synthesis, characterization and biological activities of monometallic and bimetallic nanoparticles using Mirabilis jalapa leaf extract, Biotechnology Reports , 22, (2019), e00338 https://doi.org/10.1016/j.btre.2019.e00338",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 684,
"width": 227,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[7] Shao Feng Chen, Jian Ping Li, Kun Qian, Wei Ping Xu, Yang Lu, Wei Xin Huang, Shu Hong Yu, Large scale photochemical synthesis of M@TiO2",
"type": "Table"
},
{
"left": 82,
"top": 714,
"width": 207,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "nanocomposites (M = Ag, Pd, Au, Pt) and their optical properties, CO oxidation performance, and antibacterial effect, Nano Research , 3, 4, (2010), 244- 255 https://doi.org/10.1007/s12274-010-1027-z",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 760,
"width": 227,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[8] Huma Yousaf, Ansar Mehmood, Khawaja Shafique Ahmad, Muhammad Raffi, Green synthesis of silver",
"type": "List item"
},
{
"left": 328,
"top": 62,
"width": 207,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "nanoparticles and their applications as an alternative antibacterial and antioxidant agents, Materials Science and Engineering: C , 112, (2020), 110901 https://doi.org/10.1016/j.msec.2020.110901",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 108,
"width": 228,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[9] Mitchell L. Cohen, Staphylococcus aureus: Biology, mechanisms of virulence, epidemiology, The Journal of Pediatrics , 108, 5, Part 2, (1986), 796-799 https://doi.org/10.1016/S0022-3476(86)80747-8",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 154,
"width": 227,
"height": 121,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[10] Adewumi Oluwasogo Dada, Folahan Amoo Adekola, Fehintoluwa Elizabeth Dada, Adunola Tabitha Adelani-Akande, Micheal Oluwasesan Bello, Chidiogo Rita Okonkwo, Adejumoke Abosede Inyinbor, Abimbola Peter Oluyori, Adeniyi Olayanju, Kolawole Oluseyi Ajanaku, Charles Oluwaseun Adetunji, Silver nanoparticle synthesis by Acalypha wilkesiana extract: phytochemical screening, characterization, influence of operational parameters, and preliminary antibacterial testing, Heliyon , 5, 10, (2019), e02517 https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2019.e02517",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 281,
"width": 227,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[11] Is Fatimah, Nur Afisa Lintang Mutiara, Biosythesis of silver nanoparticles using Putri Malu (Mimosa pudica) leaves extract and microwave irradiation method, Molekul , 11, 2, (2016), 288-298 http://dx.doi.org/10.20884/1.jm.2016.11.2.221",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 337,
"width": 227,
"height": 51,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[12] M. Gopalakrishnan, A. Sheenu, Binny Varghese, J. Dharani, S. Saranya, A Green Approach for Synthesis and Characterization of Silver Nanoparticlesand Their Anti-Microbial Activity, Rasayan Journal of Chemistry , 12, 3, (2019), 1072-1076",
"type": "List item"
},
{
"left": 328,
"top": 388,
"width": 167,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.31788/RJC.2019.1235136",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 404,
"width": 227,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[13] Mahendran Vanaja, Gurusamy Annadurai, Coleus aromaticus leaf extract mediated synthesis of silver nanoparticles and its bactericidal activity, Applied Nanoscience , 3, 3, (2013), 217-223 https://doi.org/10.1007/s13204-012-0121-9",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 460,
"width": 227,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[14] Aftab Ahmad, Fatima Syed, Akram Shah, Zahid Khan, Kamran Tahir, Arif Ullah Khan, Qipeng Yuan, Silver and gold nanoparticles from Sargentodoxa cuneata: synthesis, characterization and antileishmanial activity, RSC Advances , 5, 90, (2015),",
"type": "Text"
},
{
"left": 328,
"top": 510,
"width": 199,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "73793-73806 https://doi.org/10.1039/C5RA13206A",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 526,
"width": 227,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[15] Tentu Nageswara Rao, Riyazuddin, P. Babji, Naushad Ahmad, Rais Ahmad Khan, Iftekhar Hassan, Syed Ali Shahzad, Fohad Mabood Husain, Green synthesis and structural classification of Acacia nilotica mediated-silver doped titanium oxide (Ag/TiO2) spherical nanoparticles: Assessment of its antimicrobial and anticancer activity, Saudi Journal of Biological Sciences , 26, 7, (2019), 1385-1391 https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2019.09.005",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 623,
"width": 227,
"height": 60,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[16] Shakeel Ahmed, Mudasir Ahmad, Babu Lal Swami, Saiqa Ikram, A review on plants extract mediated synthesis of silver nanoparticles for antimicrobial applications: A green expertise, Journal of Advanced Research , 7, 1, (2016), 17-28 https://doi.org/10.1016/j.jare.2015.02.007",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 689,
"width": 227,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[17] Vudagandla Sreenivasulu, Nadavala Siva Kumar, M. Suguna, Mohammad Asif, Ebrahim Al-Ghurabi, Z. Huang, Z. Zhen, Biosynthesis of Silver Nanoparticles using Mimosa Pudica Plant root extract: Characterization, Antibacterial Activity and",
"type": "List item"
},
{
"left": 328,
"top": 740,
"width": 121,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Electrochemical Detection",
"type": "Table"
},
{
"left": 328,
"top": 740,
"width": 207,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "of Dopamine, International Journal of Electrochemical Science , 11, (2016), 9959-9971 https://doi.org/10.20964/2016.12.69",
"type": "Text"
},
{
"left": 191,
"top": 43,
"width": 212,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 24 (3) (2021): 70 – 76",
"type": "Table"
},
{
"left": 520,
"top": 43,
"width": 12,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "76",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 62,
"width": 227,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[18] Shakeel Ahmed, Saifullah, Mudasir Ahmad, Babu Lal Swami, Saiqa Ikram, Green synthesis of silver nanoparticles using Azadirachta indica aqueous leaf extract, Journal of Radiation Research and Applied Sciences , 9, 1, (2016), 1-7 https://doi.org/10.1016/j.jrras.2015.06.006",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 128,
"width": 228,
"height": 40,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[19] Sepideh Hamedi, Seyed Abbas Shojaosadati, Rapid and green synthesis of silver nanoparticles using Diospyros lotus extract: Evaluation of their biological and catalytic activities, Polyhedron , 171,",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 168,
"width": 164,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2019), 172-180 https://doi.org/10.1016/j.poly.2019.07.010",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 195,
"width": 227,
"height": 50,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[20] Gianluca Calestani, Introduction to crystallography, in: P.W. Hawkes, P.G. Merli, G. Calestani, M. Vittori- Antisari (Eds.) Advances in Imaging and Electron Physics , Elsevier, 2002, https://doi.org/10.1016/S1076-5670(02)80060-X",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 251,
"width": 228,
"height": 70,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[21] Mohsen Zargar, Azizah Abdul Hamid, Fatima Abu Bakar, Mariana Nor Shamsudin, Kamyar Shameli, Fatemeh Jahanshiri, Farah Farahani, Green Synthesis and Antibacterial Effect of Silver Nanoparticles Using Vitex Negundo L, Molecules , 16, 8, (2011), 6667-6676 https://doi.org/10.3390/molecules16086667",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 327,
"width": 228,
"height": 40,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[22] Bulent Ulug, M. Haluk Turkdemir, Ahmet Cicek, Ahmet Mete, Role of irradiation in the green synthesis of silver nanoparticles mediated by fig (Ficus carica) leaf extract, Spectrochimica Acta Part A:",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 367,
"width": 208,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Molecular and Biomolecular Spectroscopy , 135, (2015), 153-161 https://doi.org/10.1016/j.saa.2014.06.142",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 394,
"width": 228,
"height": 30,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[23] Daizy Philip, Biosynthesis of Au, Ag and Au – Ag nanoparticles using edible mushroom extract, Spectrochimica Acta Part A: Molecular and",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 424,
"width": 51,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Biomolecular",
"type": "Table"
},
{
"left": 82,
"top": 424,
"width": 208,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Spectroscopy , 73, 2, (2009), 374-381 https://doi.org/10.1016/j.saa.2009.02.037",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 450,
"width": 228,
"height": 40,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[24] Tracy L. Collins, Elizabeth A. Markus, Daniel J. Hassett, Jayne B. Robinson, The Effect of a Cationic Porphyrin on Pseudomonas aeruginosa Biofilms, Current Microbiology , 61, 5, (2010), 411-416",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 490,
"width": 178,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.1007/s00284-010-9629-y",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 506,
"width": 227,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[25] Palaniselvam Kuppusamy, Mashitah M. Yusoff,",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 516,
"width": 122,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gaanty Pragas Maniam,",
"type": "Table"
},
{
"left": 218,
"top": 516,
"width": 72,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Natanamurugaraj",
"type": "Text"
},
{
"left": 82,
"top": 526,
"width": 208,
"height": 51,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Govindan, Biosynthesis of metallic nanoparticles using plant derivatives and their new avenues in pharmacological applications – An updated report, Saudi Pharmaceutical Journal , 24, 4, (2016), 473-484 https://doi.org/10.1016/j.jsps.2014.11.013",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 583,
"width": 227,
"height": 50,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[26] Tahir Rasheed, Muhammad Bilal, Hafiz M. N. Iqbal, Chuanlong Li, Green biosynthesis of silver nanoparticles using leaves extract of Artemisia vulgaris and their potential biomedical applications, Colloids and",
"type": "List item"
},
{
"left": 162,
"top": 623,
"width": 33,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Surfaces",
"type": "Table"
},
{
"left": 82,
"top": 623,
"width": 208,
"height": 30,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B: Biointerfaces , 158, (2017), 408-415 https://doi.org/10.1016/j.colsurfb.2017.07.020",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 659,
"width": 228,
"height": 70,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[27] Libor Kvítek, Aleš Panáček, Jana Soukupová, Milan Kolář, Renata Večeřová, Robert Prucek, Mirka Holecová, Radek Zbořil, Ef fect of Surfactants and Polymers on Stability and Antibacterial Activity of Silver Nanoparticles (NPs), The Journal of Physical Chemistry C , 112, 15, (2008), 5825-5834 https://doi.org/10.1021/jp711616v",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 735,
"width": 228,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[28] Veronica Lazar, Quorum sensing in biofilms – How to destroy the bacterial citadels or their cohesion/power?, Anaerobe , 17, 6, (2011), 280-285 https://doi.org/10.1016/j.anaerobe.2011.03.023",
"type": "Text"
},
{
"left": 308,
"top": 62,
"width": 227,
"height": 70,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[29] Saravanan Periasamy, Hwang-Soo Joo, Anthony C. Duong, Thanh-Huy L. Bach, Vee Y. Tan, Som S. Chatterjee, Gordon Y. C. Cheung, Michael Otto, How Staphylococcus aureus biofilms develop their characteristic structure, Proceedings of the National Academy of Sciences , 109, 4, (2012), 1281 https://doi.org/10.1073/pnas.1115006109",
"type": "List item"
},
{
"left": 308,
"top": 138,
"width": 227,
"height": 40,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[30] Daeyeon Lee, Robert E. Cohen, Michael F. Rubner, Antibacterial Properties of Ag Nanoparticle Loaded Multilayers and Formation of Magnetically Directed Antibacterial Microparticles, Langmuir , 21, 21,",
"type": "List item"
},
{
"left": 328,
"top": 178,
"width": 133,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2005), 9651-9659 https://doi.org/10.1021/la0513306",
"type": "Text"
}
] |
1b1fdff4-0a0e-66dc-b48f-c5864b2601bd | https://journal.umpr.ac.id/index.php/bitnet/article/download/763/712 | [
{
"left": 113,
"top": 59,
"width": 359,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bitnet Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Februari 2016, Volume 1 Nomor 1, (6-10) ISSN : 2502-1923",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 784,
"width": 255,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Drs. Ramli, M.Pd* Guru SMA Muhammadiyah I Palangkaraya Isnawati** Mahasiswa FKIP UM Palangkaraya",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 796,
"width": 5,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 114,
"top": 116,
"width": 396,
"height": 32,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 213,
"top": 177,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oleh: Drs. Ramli, M.Pd* dan Isnawati**",
"type": "Text"
},
{
"left": 283,
"top": 204,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 231,
"width": 397,
"height": 176,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembelajaran yang terlaksana hanya satu arah sehingga peserta didik kurang aktif dan hasil belajar menjadi rendah, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada saat menggunakan model pembelajaran Course Review Horay, (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPS setelah menggunakan model pembelajaran course review horay. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) terjadi peningkatan hasil belajar pada peserta didik kelas IV SDN 2 ruwang buyung kecamatan cempaga hulu setelah menggunakan model pembelajaran coursey review horay, (2) peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar pada siklus I sebanyak 46,42% peserta didik yang tuntas dan pada siklus II sebanyak 89,28% peserta didik yang tuntas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 437,
"width": 279,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: hasil belajar dan model course review horay",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 486,
"width": 93,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 507,
"width": 181,
"height": 106,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendidikan merupakan kunci dalam mengembangan generasi muda. Untuk mewujudkan peserta didik yang memiliki kemampuan intelektual dan kepribadian yang baik pula harus didukung dengan pembelajaran yang baik pula.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 618,
"width": 181,
"height": 122,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Slameto, (2010:2) berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 745,
"width": 181,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam pembelajaran di sekolah",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 485,
"width": 180,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "terdapat mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). IPS",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 517,
"width": 181,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai kependidikan menengah atas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 581,
"width": 180,
"height": 122,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Kosasih, (dalam Trianto, 2010:173) \"Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) juga membahas antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat,",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 707,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dihadapkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 707,
"width": 180,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya\".",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 59,
"width": 359,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bitnet Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Februari 2016, Volume 1 Nomor 1, (6-10) ISSN : 2502-1923",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 784,
"width": 255,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Drs. Ramli, M.Pd* Guru SMA Muhammadiyah I Palangkaraya Isnawati** Mahasiswa FKIP UM Palangkaraya",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 796,
"width": 5,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 116,
"width": 181,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IPS merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasar pada kajian sejarah, geografi, antropologi, dan tata negara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 195,
"width": 181,
"height": 202,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebagai guru harus mampu merancang, memilih, menggunakan dan melakukan program pengalaman belajar dengan tepat untuk menunjang keberhasilan peserta didik dalam mendapatkan pengalaman dan kemampuan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya rancangan pembelajaran guru mampu membantu meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran.",
"type": "Table"
},
{
"left": 142,
"top": 402,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model merupakan suatu cara",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 418,
"width": 181,
"height": 58,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "yang dipergunakan guru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Mulyono, (2012:81) berpendapat bahwa",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 481,
"width": 181,
"height": 138,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "\"Model Pembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi tertentu, jadi model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal\".",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 624,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sedangkan menurut Menurut",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 640,
"width": 181,
"height": 106,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suyono dan Hariyanto, (2011:19) berpendapat bahwa \"Model pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan\".",
"type": "Table"
},
{
"left": 358,
"top": 116,
"width": 35,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 116,
"width": 181,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kegiatan belajar mengajar, model sangat diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Seorang guru tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila tidak menguasai model secara tepat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 243,
"width": 181,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model pembelajaran Course Review horay merupakan salah satu dari sekian banyak model yang sering digunakan, karena dengan menggunakan model yang bervariasi khususnya model pembelajaran",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 338,
"width": 181,
"height": 59,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Course Review horay dalam kegiatan IPS akan memberikan sebuah nuansa baru dalam pembelajaran yang cenderung konvensional.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 402,
"width": 181,
"height": 217,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil observasi kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung kecamatan Cempaga Hulu dengan peserta didik berjumlah 28 orang, tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) belum sepenuhnya mencapai nilai standar, hal ini bisa dilihat dari data observasi awal 54% peserta didik kelas IV memiliki hasil belajar yang rendah dan belum mampu memenuhi nilai standar, hanya 46% peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 624,
"width": 181,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun KKM yang sudah ditentukan harus mencapai nilai 65 untuk mata pelajaran IPS. Data ini diperoleh dari wali kelas dan kepala sekolah SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu, hasil belajar peserta didik banyak yang rendah ini dikarenakan dalam proses",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 59,
"width": 359,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bitnet Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Februari 2016, Volume 1 Nomor 1, (6-10) ISSN : 2502-1923",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 784,
"width": 255,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Drs. Ramli, M.Pd* Guru SMA Muhammadiyah I Palangkaraya Isnawati** Mahasiswa FKIP UM Palangkaraya",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 796,
"width": 5,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 116,
"width": 181,
"height": 43,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pembelajaran guru masih kurang kreatifitas dalam memilih model pembelajaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 164,
"width": 181,
"height": 154,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sehingga peserta didik kurang memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, karena guru hanya menggunakan model konvensional (ceramah) oleh sebab itu peserta didik tidak bersemangat pada saat proses pembelajaran berlangsung serta peserta didik kurang memahami materi IPS yang telah diberikan oleh guru.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 322,
"width": 181,
"height": 123,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maka dari itu guru perlu menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu, salah satu adalah dengan model pembelajaran Course Review Horay.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 449,
"width": 181,
"height": 75,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model pembelajaran Course Review horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 529,
"width": 181,
"height": 217,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "setiap peserta didik yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak „horee!! ‟ atau yel -yel lainnya yang disukai. Model pembelajaran ini berusaha menguji pemahaman peserta didik dalam menjawab soal, dimana jawaban soal tersebut dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 116,
"width": 181,
"height": 59,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Belajar IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Course Review horay. Penelitian akan dilakakukan pada peserta didik Kelas IV SDN 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 180,
"width": 181,
"height": 153,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu Untuk meningkatkan aktivitas peserta didik pada saat proses pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Course Review horay pada peserta didik kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 338,
"width": 181,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cempaga Hulu dan Untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran Course Review horay pada peserta didik kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu.",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 465,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 481,
"width": 181,
"height": 138,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para pendidik untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktek tersebut, dan agar mau untuk mengubahnya.",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 624,
"width": 181,
"height": 122,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Kunandar (2012:46) Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang berbasis kepada kelas. Subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 59,
"width": 359,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bitnet Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Februari 2016, Volume 1 Nomor 1, (6-10) ISSN : 2502-1923",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 784,
"width": 255,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Drs. Ramli, M.Pd* Guru SMA Muhammadiyah I Palangkaraya Isnawati** Mahasiswa FKIP UM Palangkaraya",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 505,
"top": 796,
"width": 5,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 116,
"width": 181,
"height": 122,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan observasi. Analisis data penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah. Menurut Campbell dan Fisk menyatakan bahwa “metode gabungan yaitu penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 259,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 275,
"width": 181,
"height": 439,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya dapat diketahui bahwa menggunakan model pembelajaran Course Review horay dapat meningkatkan aktivitas peserta didik kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu. Keaktifan peserta didik pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Course Review horay pada siklus I mencapai 3,1 dan pada siklus II mencapai 3,7. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat I dan pengamat II pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Tes hasil belajar peserta didik pada siklus I yang diperoleh dari pre-test dan post-test dengan rata-rata 45, 89 dari (4) 14,28% peserta didik yang tuntas dan (24) 85,71% peserta didik yang tidak tuntas. Dengan memberikan materi dan menggunakan model pembelajaran Course Review horay kepada peserta didik",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 703,
"width": 181,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sudah memahami materi dari sebelumnya. Maka hasil belajar peserta didik dari",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 116,
"width": 181,
"height": 217,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "post-test dengan rata- rata 63,75 dari (13) 46,42% peserta didik yang tuntas dan (15) 53,57% peserta didik yang belum tuntas. Hasil belajar siklus II yang diperoleh dari hasil post-test dengan rata-rata 74,46 dari (25) 89,28% peserta didik yang tuntas dan (3) 10,71% peserta didik yang belum tuntas. Dengan menggunakan model pembelajaran Course Review horay dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dilihat dari ketuntasan individu dan klasikal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 354,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 330,
"top": 370,
"width": 181,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian yang didapat maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 418,
"width": 181,
"height": 122,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Aktivitas peserta didik selama proses pada pembelajaran IPS lebih aktif dengan menggunakan model pembelajaran Course Review horay pada kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu menjadi lebih baik.",
"type": "Table"
},
{
"left": 330,
"top": 545,
"width": 180,
"height": 122,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Ada peningkatan hasil belajar IPS peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Course Review horay di kelas IV SDN 2 Ruwung Buyung Kecamatan Cempaga Hulu Tahun Pelajaran 2014/2015.",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 59,
"width": 359,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bitnet Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Februari 2016, Volume 1 Nomor 1, (6-10) ISSN : 2502-1923",
"type": "Page header"
},
{
"left": 113,
"top": 784,
"width": 255,
"height": 21,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Drs. Ramli, M.Pd* Guru SMA Muhammadiyah I Palangkaraya Isnawati** Mahasiswa FKIP UM Palangkaraya",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 500,
"top": 796,
"width": 10,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 116,
"width": 110,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 113,
"top": 138,
"width": 181,
"height": 283,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kunandar, 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Mulyono, 2012. Strategi Pembelajaran. Malang: UIN- Maliki Press. Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Suyono dan M.S.Hariyanto, 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.",
"type": "Table"
}
] |
644092e1-d5bf-5fc4-7019-7326d66a2a9a | https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mulaqah/article/download/8287/5848 | [
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "41",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 89,
"top": 88,
"width": 421,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Promosi Digital Dan Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru",
"type": "Section header"
},
{
"left": 132,
"top": 130,
"width": 331,
"height": 33,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Melda Sari 1 , Eli Agustami 2 , Indra Suardi 3 1,2,3 Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Sumatera Utara E-mail: [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 280,
"top": 180,
"width": 38,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 198,
"width": 442,
"height": 162,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1). pengaruh Promosi Digital terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru.2). pengaruh Produk terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru. 3). pengaruh Promosi Digital dan Produk terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan. Penelitian ini merupakan penelitian survey . Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Nasabah Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi Sederhana. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Promosi digital berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru.2). Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru.3). promosi digital dan keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 375,
"width": 350,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: Promosi Digital, Produk dan Keputusan Nasabah Menabung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 402,
"width": 109,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 417,
"width": 426,
"height": 99,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perbankan syariah di Indonesia kini juga mengalami banyak perkembangan dan kemajuan yang diiringi dengan kemajuan kebijakan dan teknologi. Persaingan yang terjadi di dunia perbankan tersebut dipicu atas beberapa faktor salah satunya pertumbuhan dari bank yang mampu berkembang dalam mengelola dana masyarakat. Berdasarkan data dari otoritas jasa keuangan, dari segi Dana Pihak Ketiga (DPK), Perbankan syariah hingga bulan Juni 2019 terus menunjukkan perkembangan positif ditahun 2019, DPK Perbankan Syariah yaitu 425 Triliun, kemudian di tahun 2020 meningkat sebesar 465,98 Triliun dan terakhir di tahun 2021 kembali mengalami peningkatan sebesar 496,91 Triliun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 525,
"width": 426,
"height": 85,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bank Muamalat dari segi DPK mengalami kenaikan. Ditahun 2019, DPK bank Muamalat yaitu Rp.40.357 Miliar. Kemudian di tahun 2020 meningkat Rp.41.425 miliar dan terakhir di tahun 2021 kembali mengalami peningkatan sebesar 46.871 miliar. Dengan persaingan industri perbankan yang sedemikian kompetitif yakni antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional atau sesama bank syariah dalam mendapatkan pendapatannya masing masing, maka salah satu cara yang ditempuh lembaga keuangan adalah dengan meningkatkan penghimpunan dana yang berasal dari masyarakat berupa tabungan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 619,
"width": 375,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dalam Firman Allah QS. Ar-Rum ayat 39:",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 640,
"width": 376,
"height": 49,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "اَم َوۚ ِّ هاللّٰ َدْنِّع ا ْوُب ْرَي َلََف ِّساَّنلا ِّلا َوْمَا ْٓيِّف ۠ا َوُب ْرَيِِّّل اًب ِِّّر ْنِِّّم ْمُتْيَتٰا ٓاَم َو َن ْوُفِّعْضُمْلا ُمُه َكِٕى",
"type": "Text"
},
{
"left": 268,
"top": 655,
"width": 203,
"height": 35,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ٰٰۤلوُاَف ِّ هاللّٰ َهْجَو َنْوُدْي ِّرُت ٍةوٰكَز ْنِِّّم ْمُتْيَت ٰٰ",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 693,
"width": 426,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artinya; “Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "42",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 426,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 119,
"width": 429,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru merupakan unit usaha yang bergerak secara khusus melayani jasa perbankan nasabah berdasarkan prinsip syariah yang menyediakan berbagai produk penghimpunan masyarakat yaitu produk Tabungan, Muamalat Prioritas, Giro, Deposito, Kartu Shar-E Debit, Pembiayaan, Bancassuarance , Smart Account Opening dan Investasi. Hasil dari observasi awal dari wawancara dengan beberapa nasabah di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru bahwa nasabah rata-rata kurang mengetahui mengenai produk-produk jasa, mekanisme serta keuntungan atau manfaat menabung di bank Muamalat, mereka menabung di bank Muamalat karena mempunyai teman yang menabung di Bank Muamalat atau dari instansi mereka yang sudah menjalin kerjasama dengan bank Mauamalat, hal ini menunjukkan bahwa produk masih belum diketahui dengan jelas oleh masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 251,
"width": 426,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu cara adalah dengan sarana promosi. Fenomena yang terjadi saat ini adalah, tingginya biaya promosi sehingga membuat para pebisnis berusaha untuk mencari alternatif lain dalam melakukan promosi yang lebih efektif dan efisien, selain hal tersebut kebutuhan konsumen akan informasi yang cepat mengenai informasi dari sebuah produk serta banyaknya perusahaan-perusahaan yang telah menggunakan strategi promosi melalui digital marketing untuk dapan memperluas pangsa pasar dengan waktu dan biaya yang lebih efisien. Tujuan Utama Promosi Digital yaitu menginformasikan, mempengaruhi dan mengingatkan kepada pelanggan sasaran tentang bank dan produk yang dimiliki untuk memasarkan atau mempromosikan produk melalui segala jenis media digital, baik melalui internet atau jaringan lainnya yang saling terhubung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 403,
"width": 141,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 418,
"width": 442,
"height": 111,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode deskriptif yaitu suatu metode yang memecahkan masalah dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasi, menganalisis serta menginterpretasikannya. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan Nasabah PT Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru. Data sekunder dari penelitian ini data yang berhubungan dengan masalah dalam pembahasan ini serta bahan bacaan lainnya yang ada hubunganya dengan objek pembahasan. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan angket (kuesioner), wawancara, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji hipotesis, uji F, dan koefisien determinasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 546,
"width": 163,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 562,
"width": 94,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.1. Hasil penelitian",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 577,
"width": 102,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknik Analisis Data",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 602,
"width": 108,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Uji Asumsi Klasik",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 615,
"width": 92,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Uji Normalitas",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 627,
"width": 431,
"height": 61,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji normalitas memiliki fungsi untuk mendistribusikan data yang baik mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini normalitas data diuji dengan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov terhadap Unstandardizer residual dengan level of signifikan 5% hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov- Smirno. Berikut ini hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 702,
"width": 120,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Uji Multikolinearitas",
"type": "List item"
},
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "43",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 442,
"height": 35,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 47,
"top": 126,
"width": 505,
"height": 93,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3.1 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 7.566 3.281 2.306 .027 X .321 .077 .562 4.189 .000 1.000 1.000",
"type": "Table"
},
{
"left": 46,
"top": 229,
"width": 92,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Dependent Variable: y",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 253,
"width": 442,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Nilai VIF dari variabel promosi digital lebih kecil atau dibawah 10 (VIF < 10), ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara independen dalam model regresi dan layak digunakan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 278,
"width": 442,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Nilai tolerance dari variabel promosi digital lebih besar dari 0.1. ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independent dalam model regresi dan layak digunakan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 316,
"width": 122,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Uji Heterokedastisitas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 329,
"width": 428,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji heteroskedastisitas dalam penelitain ini dilakukan dengan uji Glejser. Jika probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi. Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 392,
"width": 152,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Analisis Regresi Sederhana",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 404,
"width": 428,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1) dan (X2) berupa variabel promosi digital dan produk dan variabel terikat (Y) berupa keputusan nasabah, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, Nilai ini dapat Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian berada pada kategori cukup.",
"type": "Text"
},
{
"left": 276,
"top": 480,
"width": 46,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3.2",
"type": "Section header"
},
{
"left": 101,
"top": 493,
"width": 382,
"height": 88,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficients 1 Model Unstandardizerd Unstandardizerd Coefficients B Std.Error Beta T Sig. 1. (Constant) .127 .682 -,187 .853 promosi digital dan produk .389 .133 .355 3.109 .003 .257 .132 .216 1.936 .059",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 584,
"width": 204,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dependent Variabel : Keputusan Nasabah",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 597,
"width": 196,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber: Hasil Pengelolaan SPSS 22 (2023)",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 622,
"width": 305,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan penjumlahan diatas dapat digambarkan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 635,
"width": 442,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Konstanta (a) = 0,127, ini memiliki arti bahwa keputusan nasabah dianggap tidak konstan dengan 0,127.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 660,
"width": 442,
"height": 60,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Koefisien X 1 = 0.389 variabel promosi digital terhadap keputusan nasabah dengan koefisien regresi sebesar 0,389. Ini memiliki arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel harga sebesar 1 satuan, maka keputusan nasabah akan meningkat sebesar 0,389. Nilai koefisien regresi pada variabel promosi digital bertanda positif, artinya terjadi pengaruh positif/searah antara promosi digital dengan kepuasan nasabah.",
"type": "List item"
},
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "44",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 442,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Koefisien X 2 = 0,257 variabel produk terhadap keputusan nasabah dengan koefisien regresi sebesar 0,275. Ini memiliki arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel harga sebesar 1 satuan, maka keputusan nasabah akan meningkat sebesar 0,275. Nilai koefisien regresi pada variabel produk bertanda positif, artinya terjadi pengaruh positif/searah antara produk dengan keputusan nasabah.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 174,
"width": 164,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Uji Koefisien Determinasi (R 2 )",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 200,
"width": 408,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengujian koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 231,
"width": 394,
"height": 88,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3.3 Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error 1 .704 a .496 .463 .458 Predictor: ( Constant ), promosi digital dan produk b. Dependent variabel: keputusan nasabah Sumber: Hasil Penelitian Data SPSS 22 (2023)",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 335,
"width": 423,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil pengujian identifikasi determinasi pada pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 360,
"width": 442,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. R = 0.704 berarti hubungan ( relation ) antara promosi digital dan produk terhadap keputusan nasabah sebesar 70.4% yang berarti memiliki hubungan yang sangat erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 398,
"width": 442,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Adjusted R Square sebesar 0.463 berarti 46.3% faktor-faktor keputusan nasabah dapat dipengaruhi oleh promosi digital dan produk Sedangkan sisanya 53.7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 436,
"width": 442,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Standart Error artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standart error juga bisa disebut standart deviasi. Dari tabel diatas standart error adalah 0.458 semakin kecil standart deviasi berarti model semakin baik.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 493,
"width": 125,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Uji Statistik F (Uji-F)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 518,
"width": 428,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji F (Uji Serentak) dilakukan untuk melihat secara Bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas (X1) dan (X2) berupa promosi digital dan produk dan variabel terikat (Y) berupa keputusan nasabah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 556,
"width": 429,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 22.0 For Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat α = 5% dengan kriteria sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 594,
"width": 187,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "H o diterima bila F hitung < F tabel pada α =5% H o ditolak bila F hitung > F tabel pada α =5%",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 632,
"width": 391,
"height": 75,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3.4 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum Of Square Df Mean Square F Sig 1 Regression 9.489 3 3.163 15.108 .000 b Residul 9.631 46 .209 Total 19.120 49",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 710,
"width": 217,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dependent variabel : Promosi digital dan produk",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "45",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 213,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Predictors : (Constans), Keputusan nasabah Sumber hasil pengelolaan data SPSS 22 (2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 125,
"width": 260,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpulkan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 138,
"width": 443,
"height": 86,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada tabel diatas memperlihatkan nilai F hitung dengan Sig 0.000. dengan mencari pada tabel F, dengan df 1 = 3 dan df 2 = 46 diperoleh nilai F dengan kondisi F hitung lebih besar dari pada F tabel (15.108 > 2.81) dengan nilai Sig 0.000 yang berarti lebih kecil dari alpha (0.000 < 0.05), maka kesimpulannya adalah H o ditolak dan H a di terima yang berarti bahwa variabel bebas terdiri dari promosi digital (X 1 ) dan produk (X2) secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) Keputusan Nasabah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 442,
"height": 36,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi yaitu sebesar 9.489 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 9.631.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 278,
"width": 152,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. Uji Signifikan Farsila (Uji t)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 291,
"width": 410,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial varians bebas yang terdiri dari variabel promosi digital (X1) dan produk (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa Keputusan nasabah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 329,
"width": 253,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kriteria pengambilan keputusan: H o diterima atau H a ditolak jika t hitung < t tabel Pada α =5% H o ditolak atau H a diterima Jika t hitung > t tabel pada α = 5%",
"type": "Text"
},
{
"left": 98,
"top": 380,
"width": 385,
"height": 75,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3.5 Hasil Uji t Model Unstandardizerd Unstandardizerd Coefficients B Std.Error Beta T Sig. 1. ( Constant ) .127 .682 -,187 .853 promosi digital dan produk .389 .125 .355 3.109 .003 .257 .132 .216 1.936 .059",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 458,
"width": 231,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dependent variabel : Keputusan Nasabah Sumber : Hasil Pengololaan Data SPSS 22 (2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 496,
"width": 442,
"height": 74,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan data tersebut, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (p- value ) dengan galatnya. Kaidah signifikansi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Nilai t hitung variabel promosi digital (X1) adalah 3.109 dan signifikan sebesar 0.003. hipotesis H o ditolak dan H a diterima, karena t hitung > t tabel (3.109 > 2.0129) dan nilai sig < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel promosi digital (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah (Y).",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 572,
"width": 424,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Nilai thitung variabel Produk (X2) adalah 1.936 dan signifikan sebesar 0.003. hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, karena thitung > ttabel (1.936 > 2.0129) dan nilai sig < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah (Y).",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 623,
"width": 424,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Konstanta sebesar -0.127 artinya walaupun variabel bebas berniai nol maka nilai keputusan nasabah tetap sebesar -0.127.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 648,
"width": 310,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Berdasarkan hasil output uji t maka persamaan regresinya adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Y = -0.127 + 0.389 X 1 +1.936 X 2 + e",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 699,
"width": 81,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.2. Pembahasan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 715,
"width": 426,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Promosi Digital berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di Bank",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "46",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 88,
"width": 193,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muamalat Kantor Cabang Medan Baru",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 100,
"width": 442,
"height": 86,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil statistik uji t untuk variabel promosi digital diperoleh nilai t hitung sebesar 7,320 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,531; maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa “promosi digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah”. Besarnya pengaruh promosi digital terhadap keputusan nasabah sebesar 0,261; hal ini berarti bahwa kepuasan nasabah dipengaruhi oleh promosi digital sebesar 26,1%, sedangkan sisanya sebesar 73,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 189,
"width": 442,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun pengaruh promosi digital terhadap keputusan nasabah adalah sangat berpengaruh dimana kita bisa melihat bahwa dengan adanya promosi digital tersebut dapat meningkatnya efesien ekonomi suatu masyarakat, mendukung stabilitas system keuangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemiskinan. Terdapat pada penelitian terdahulu Justia Lilia Sari Puti, Herberta dan Emilia / 2021, “Analisis Determinan kepuasan nasabah Menabung pada Bank Pembangunan Daerah Jambi (Studi Kasus Pegawai Negri Sipil Kota Jambi)” Dari hasil penelitian yang di lakukan maka dapat di simpulkan sebagai berikut; Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah dalam menabung pada Bank Pembangunan daerah Jambi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 315,
"width": 426,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 341,
"width": 428,
"height": 98,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil statistik uji t untuk variabel kualitas produk diperoleh nilai t hitung sebesar 6,804 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,642; maka penelitian ini berasil membuktikan hipotesis keempat yang menyatakan bahwa “produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank Muamalat Cabang Medan Baru”. Besarnya pengaruh produk terhadap kepuasan nasabah sebesar 0,233; hal ini berarti bahwa kepuasan nasabah dipengaruhi oleh produk sebesar 23,3%, sedangkan sisanya sebesar 76,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 442,
"width": 428,
"height": 60,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian tersebut mendukung pendapat dari Mohamad Heykal.2016, Analisis Tingkat produk terhadap kepuasan nasabah program KPR Syariah yang dikeluarkan oleh perbankan Syariah. Dari hasil penelitian yang di lakukan maka dapat di simpulkan bahwa analisis tingkat produk berpengaruh terhadap kepuasan nasabah, analisis mengenai mengenai program KPR Syariah yang dikeluarkan oleh perbankan Syariah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 518,
"width": 420,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Promosi Digital dan Produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Kantor Cabang Medan Baru.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 543,
"width": 428,
"height": 98,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil statistik uji t untuk variabel promosi digital diperoleh nilai t hitung sebesar 7,320 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,531; dan hasil statistik uji t untuk variabel kualitas produk diperoleh nilai t hitung sebesar 6,804 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,642; maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis keempat yang menyatakan bahwa “promosi digital dan produk berpengaruh positif dan singnifikan terhadap keputusan nasabah”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 644,
"width": 428,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Besarnya pengaruh promosi digital dan produk terhadap kepuasan nasabah sebesar 0,261; hal ini berarti bahwa kepuasan nasabah dipengaruhi oleh promosi digital dan produk sebesar 26,1%, sedangkan sisanya sebesar 73,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil penelitian tersebut mendukung pendapat dari Mia Try Oktavia (2017) “Peranan promosi digital terhadap kepuasan nasabah di BRI Syariah KCP Bintaro”. Dari hasil penelitian yang di lakukan maka dapat di simpulkan bahwa analisis promosi",
"type": "Text"
},
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "47",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "digital berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di BRI Syariah KCP Bintaro, analisis mengenai mengenai kepuasan nasabah di BRI Syariah yang dikeluarkan oleh perbankan Syariah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 138,
"width": 95,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 162,
"width": 333,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesimpulan dan saran yang dapat dipaparkan dalam penelitian ini adalah :",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 175,
"width": 410,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Pengaruh promosi digital terhadap keputusan nasabah adalah sangat berpengaruh dimana kita bisa melihat bahwa dengan adanya promosi digital tersebut dapat meningkatnya efesien ekonomi suatu masyarakat, mendukung stabilitas system keuangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemiskinan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 238,
"width": 410,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. R = 0.704 berarti hubungan ( relation ) antara promosi digital dan produk terhadap keputusan nasabah sebesar 70.4% yang berarti memiliki hubungan yang sangat erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat. Adjusted R Square sebesar 0.463 berarti 46.3% faktor-faktor keputusan nasabah dapat dipengaruhi oleh promosi digital dan produk. Sedangkan sisanya 53.7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 314,
"width": 410,
"height": 98,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Nilai t hitung variabel Promosi digital (X1) adalah 3.109 dan signifikan sebesar 0.003. hipotesis H o ditolak dan H a diterima, karena t hitung > t tabel (3.109 > 2.129) dan nilai sig < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Promosi Digital (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung (Y). Nilai t hitung variabel produk (X2) adalah sebesar 1.936 dan signifikan sebesar 0.059. hipotesis H o diterima dan H a ditolak, karena t hutung < t tabel (1.936 < 2.0129) dan nilai sig > 0.0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung (Y).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 428,
"width": 217,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saran yang diberikan atas penelitian ini adalah :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 441,
"width": 426,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Bagi Praktisi, Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi masyarakat umum dan juga Mahasiswa FAI UISU khususnya Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah tentang pengaruh promosi digital dan produk terhadap keputusan nasabah di Bank Muamalat Cabang medan Baru.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 492,
"width": 426,
"height": 49,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Bagi Akademi, Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan pembaca pada umumnya, dan khususnya bagi mahasiswa- mahasiswi yang berkecimpung dalam bidang Ekonomi Syariah yang berkaitan dengan masalah pengaruh promosi digital dan produk terhadap keputusan nasabah.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 556,
"width": 84,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. REFERENSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 586,
"width": 411,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anas Sudijono. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan , Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm 36",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 609,
"width": 411,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andhita Dessy Wulansari. 2016. “ Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian ” (Yogyakarta: Pustaka Felicha), hal. 37",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 636,
"width": 411,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan . Jakarta : prenada media group, hal. 144.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 661,
"width": 411,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arikunto Suharsimin. 2011. Standar Eror dalam Penelitian Kuantitatif , Bandung. Gramedia, 2011, hlm. 12",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 687,
"width": 411,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Boone dan Kurtz. 2008. Pemasaran Kontemporer , terj. Arum (USA: Thomson Higher Education), 488.",
"type": "List item"
},
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "48",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 88,
"width": 410,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Budi Gautama Siregar. 2018. Pengaruh Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan Marhamah Pada Pt. Bank Sumut Cabang Syariah Padang sidempuan , Padang sidempuan: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman,",
"type": "Text"
},
{
"left": 130,
"top": 125,
"width": 66,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 04 No. 3.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 136,
"width": 169,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“Bibit, Wawancara , 15 Januari 2023”",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 163,
"width": 410,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya , Diponegoro, Bandung, hlm. 408",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 201,
"width": 410,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Desiana, Dewi Susilowati dan Negina Kencono Putri. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Perbankan Syariah Di Kota Tasikmalaya . Akuntabilitas: Jurnal Ilmu AkuntansiVolume 11 No.1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 252,
"width": 408,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Imam Ghozali. 2013. “ Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS21 Update PLS Regresi ” (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro), h. 52.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 277,
"width": 392,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ". Jonathan Sarwono. 2012. Metode Riset Skripsi Kuantitatif, Media Komputindo, Jakarta, hlm 37",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 328,
"width": 282,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kasmir. 2004. Pemasaran Bank (Jakarta: Prenada Media), 135.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 353,
"width": 302,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kotleriand Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran , Terj Septi, 153.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 378,
"width": 407,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Khotibul Umam, Bank Muamalat: Dasar-dasar dan Dinamika Perkemba Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persabda, 2016), 80.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 414,
"width": 239,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“Khumairotus solihah, Wawancara , 15 Januari 2023”",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 440,
"width": 409,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“ Laporan Tahunan Bank Muamalat ”, dalam www.bankmuamalat.co.id pada 12 November 2022 Pukul 12.00 WIB.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 480,
"width": 410,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhammad. 2011. Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi kedua (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN), 225.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 518,
"width": 410,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), 342.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 556,
"width": 408,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurul Inayah dan Sri Sudiarti. Analisis Keputusan Nasabah Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Di Pt. Bprs Puduarta Insani), hal. 206.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 594,
"width": 410,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nur Rianto Al-Arif. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Muamalat (Bandung: CV Alfabeta), 170.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 632,
"width": 410,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, terj. Bob Sabran, 24.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 670,
"width": 410,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prof. Dr. Muhamad, M.Ag. 2019. Sistem Keuangan Islam : Prinsip dan Operasionalnya di Indonesia . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, hal. 3. Sentot Imam Wahjono. 2010. Manajemen Pemasaran Bank (Yoyakarta: PT. Graha Ilmu),",
"type": "List item"
},
{
"left": 142,
"top": 708,
"width": 31,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15-16.",
"type": "List item"
},
{
"left": 499,
"top": 769,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "49",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 88,
"width": 342,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sugiyono. 2017. “ Metode Penelitian Kombinasi (Bandung. CV Alfabeta), 97",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 113,
"width": 410,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suriyani dan Hendrayadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif , Prenada Media Group, Jakarta, hlm 171",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 151,
"width": 411,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syofian Siregar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, hal. 34.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 189,
"width": 410,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Winamo Surakhmad. 2002. Pengantar Penelitian Iilmiah dasar Metode dan Teknik , Tarsito, Bandung, hlm 26",
"type": "Text"
}
] |
1c309c31-e0b8-a95d-8424-d530194d2b84 | https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID/article/download/5647/4193 | [
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 221,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal ILMU DASAR, Vol.18 No. 2, Juli 2017 : 99-108",
"type": "Page header"
},
{
"left": 494,
"top": 49,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "99",
"type": "Page header"
},
{
"left": 120,
"top": 113,
"width": 385,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kombinasi Pupuk Organik dan Agen Hayati Untuk Mengendalikan Hama",
"type": "Section header"
},
{
"left": 184,
"top": 126,
"width": 256,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Spodoptera exigua pada Tanaman Bawang Merah di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 167,
"width": 355,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Combination of Organic Fertilizer and Biological Agent for Pest Control Spodoptera exigua of Plant Onion in Gending, Probolinggo)",
"type": "Text"
},
{
"left": 137,
"top": 205,
"width": 351,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yusia Agustini * , Purwatiningsih, Didik Sulistyanto Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univesitas Jember",
"type": "Text"
},
{
"left": 237,
"top": 228,
"width": 150,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*) E-mail : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 279,
"top": 254,
"width": 65,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 274,
"width": 397,
"height": 174,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Onion is one of lowland vegetables commodity that has been long cultivated intensively by farmers in Indonesia. Probolinggo is one of the regions which give considerable contribution of producing onion to the national needs. In an effort to increase production, onion farmers in Probolinggo mostly relies on external supply in the form of artificial chemicals (fertilizers and pesticides). However, the using of artificial chemicals can cause pollution and damage the environment. So that utilization of biological agents and organic fertilizers which are environmentally friendly can become other solutions to increase the yield of onion production. Based on this case, it is very important in efforts to increase production of onion by combining organic fertilizers to enrich the content of organic matter in the soil with biological agents in tackling pests attack. Based on the research results in application of combining organic fertilizers granules plus NEP and biological agents Heterorhabditis sp. in District Gending Probolinggo shows that : reducing the population of pests Spodoptera exigua up to 72.260%. improving onion plant growth more optimal. From the result, it shows that the combination of organic fertilizer granule plus biological agents and NEP Heterorhabditis sp. (P2A1) is more effective than the combination of the others.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 452,
"width": 225,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: onion, biological agents, Spodoptera exigua",
"type": "Text"
},
{
"left": 170,
"top": 474,
"width": 78,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 491,
"width": 191,
"height": 163,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran dataran rendah yang sejak lama telah dibudidayakan oleh petani di Indonesia secara intensif. Meskipun bukan merupakan kebutuhan pokok, bawang merah hampir selalu dibutuhkan oleh konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masak sehari-hari. Selain itu, meningkatnya industri pengolahan makanan juga cenderung meningkatkan kebutuhan bawang merah (Rahayu dan Berlian, 2003). Probolinggo merupakan salah satu daerah penghasil bawang merah yang cukup memberilan kontribusi terhadap kebutuhan nasional.",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 652,
"width": 191,
"height": 105,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam usaha meningkatkan hasil produksi, petani bawang merah Probolinggo lebih banyak bertumpu pada pasokan eksternal berupa bahan-bahan kimia buatan (pupuk buatan dan pestisida). Penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama ulat Spodoptera exigua yang merupakan hama utama bawang merah masih menjadi andalan utama para petani, sehingga insektisida menjadi jaminan",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 474,
"width": 191,
"height": 48,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "utama untuk keberhasilan usaha tani. Pada umumnya petani menggunakan insektisida yang beredar di pasaran dengan frekuensi dan dosis yang cukup tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 520,
"width": 191,
"height": 232,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penggunaan pupuk buatan dan pestisida yang berlebihan akan merusak dan membunuh mikroba yang berada dalam tanah dan berdampak sangat buruk terhadap siklus ekologi kehidupan (Rosmini dan Nasir, 2013). Dampak selanjutnya adalah kesuburan tanah akan menurun, sehingga dapat mengganggu sektor pertanian yang berakibat pada penurunan produksi pertanian (Sudarmadji, 2004). Selain itu akan menimbulkan residu yang tinggi pada hasil pertanian dan selanjutnya membahayakan bagi konsumen (Simanungkalit et al., 2006). Pemanfaatan agen hayati yang ramah lingkungan, tidak berbahaya bagi musuh alami, dan tidak berbahaya bagi hewan dan manusia adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan insektisida kimia. Beberapa jenis agens hayati yang bisa digunakan diantaranya adalah Nematoda",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "100",
"type": "Page header"
},
{
"left": 269,
"top": 49,
"width": 236,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kombinasi Pupuk Organik ... (Agustini, dkk)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Entomopatogen (NEP), jamur Bauveria bassiana, bakteri merah , Bacillus thuringiensis,",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 136,
"width": 191,
"height": 36,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dll . Selain itu petani juga ada yang memanfaatkan pestisida nabati dari pohon mimba.",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 170,
"width": 191,
"height": 186,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pupuk organik sebagai alternatif selain pupuk kimia sebenarnya telah banyak beredar di masyarakat, baik berbentuk padat maupun cair. Seperti produk yang sudah dihasilkan oleh Jurusan Hama Penyakit Tanaman dari Fakultas Pertanian Universitas Jember yaitu pupuk cair, pupuk granul, dan pupuk granul plus NEP. Aplikasi dari pupuk organik disini masih belum meluas. Hal ini dikarenakan pupuk organik dianggap kurang efektif. Penelitian menunjukkan bahwa pengurangan dosis NPK sampai 50% dengan pemberian pupuk organik/pupuk hayati tidak mengurangi pertumbuhan tanaman, serapan hara NPK, dan hasil umbi bawang merah (Suwandi et al ., 2015).",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 354,
"width": 191,
"height": 117,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hal di atas maka sangatlah penting dalam usaha meningkatkan hasil produksi bawang merah dengan mengkombinasikan pupuk organik untuk memperkaya kandungan bahan organik didalam tanah dengan agen hayati dalam menanggulangi serangan hamanya dan diharapkan mampu mendukung konsep pertanian berkelanjutan tanpa meninggalkan dampak negatif terhadap lingkungan.",
"type": "Table"
},
{
"left": 187,
"top": 481,
"width": 44,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 503,
"width": 191,
"height": 208,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam percobaan ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, faktor pertama adalah bentuk pupuk organik (P) yang terdiri dari 3 bentuk (pupuk organik granul, pupuk organik granul plus Biopestisida “NEP”, dan pupuk organik cair), faktor kedua yaitu jenis agens hayati (A) yang terdiri dari 3 jenis (Nematoda Entomopatogen Heterorhabditis sp, Jamur Beaveria bassiana , dan Biopestisida nabati berbahan aktif Organema). Kombinasi perlakuan yang di uji adalah 9 kombinasi perlakuan dan 1 (tanpa perlakuan) bertindak sebagai kontrol, kemudian diulang sebanyak 4 kali, sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 40 plot. Pola umum pengambilan sampel dengan menggunakan pola sistematik random sampling . Unit pengambilan sampel adalah 10 rumpun tanaman bawang merah pada tiap plot dengn menggunakan metode destruktif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 710,
"width": 186,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adapun faktor penelitian diuraikan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 726,
"width": 155,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "- Faktor Pertama: Bentuk Pupuk Organik Po = Kontrol",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P1 = Pupuk organik granul 600 kg / ha P2 = Pupuk organik granul plus Biopestisida “NEP” 600 kg / ha P3 = Pupuk organik cair 2 liter / ha",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 160,
"width": 191,
"height": 74,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "- Faktor kedua : Jenis agens pengendali hayati Ao = Kontrol A1 = NEP Heterorhabditis sp. 10.000.000 / 500 m 2 A2 = Jamur Bauveria bassiana 3 g / 15 liter air A3 = Biopestisida nabati daun Mimba 4 liter/ ha Kombinasi perlakuan dari pupuk organik dan agens hayati sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 243,
"width": 65,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Denah penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 574,
"width": 79,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ket: U = ulangan P = perlakuan",
"type": "Table"
},
{
"left": 325,
"top": 605,
"width": 179,
"height": 77,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P0A0 = Tanpa perlakuan kombinasi (kontrol) P1A1 = Pupuk Organik Granul 600 kg/ha dan NEP Heterorhabditis sp. 10.000.000 IJ / 500m 2 P1A2 = Pupuk Organik Granul 600 kg/ha dan Jamur Beauveria bassiana 3 g",
"type": "Table"
},
{
"left": 376,
"top": 680,
"width": 42,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "/ 15 liter air",
"type": "Text"
},
{
"left": 325,
"top": 692,
"width": 20,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P1A3",
"type": "List item"
},
{
"left": 325,
"top": 692,
"width": 179,
"height": 65,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= Pupuk Organik Granul 600 kg/ha dan Biopestisida nabati daun Mimba 4 liter / ha P2A1 = pupuk organik plus Biopestisida “NEP” 600 kg/ha dan NEP Heterorhabditis sp. 10.000.000",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 221,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal ILMU DASAR, Vol.18 No. 2, Juli 2017 : 99-108",
"type": "Page header"
},
{
"left": 494,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "101",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 112,
"width": 185,
"height": 198,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IJ/500m 2 P2A2 = pupuk organik plus Biopestisida “NEP” 600 kg/ha dan Jamur Beauveria bassiana 3 g / 15 liter air P2A3 = pupuk organik plus Biopestisida “NEP” 600 kg/ha dan Biopestisida nabati daun Mimba 4 liter / ha P3A1 = Pupuk Organik Cair 2 liter / ha dan NEP Heterorhabditis sp. 10.000.000 IJ/500m 2 P3A2 = Pupuk Organik Cair 2 liter / ha dan Jamur Beauveria bassiana 3 g / 15 liter air P3A3 = Pupuk Organik Cair 2 liter / ha dan Biopestisida nabati daun Mimba 4 liter / ha Pengolahan tanah",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 308,
"width": 191,
"height": 84,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengolahan tanah diperlukan untuk menggemburkan tanah, memperbaiki drainase dan aerasi tanah, meratakan permukaan tanah, dan mengendalikan gulma. Tanah di bajak dan dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian dibuat plot-plot dengan ukuran panjang 16 m dan lebar 1,25 m dengan tinggi plot 25 cm . Jarak antar plot 40 cm. Tiap plot ada 525 tanaman dengan jarak tanam 20 cm x 15 cm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 487,
"width": 98,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Jarak antar plot",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 501,
"width": 45,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanaman",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 511,
"width": 191,
"height": 74,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Proses penanaman dilakukan dengan memasukkan bibit bawang merah dalam lubang tanam masing- masing satu buah umbi dengan bagian ujung merata dengan permukaan tanah. Selanjutnya umbi yang sudah di dalam lubang ditutupi dengan tanah tipis- tipis dan disiram hingga kondisi tanah cukup lembab.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 586,
"width": 39,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengairan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 597,
"width": 191,
"height": 63,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tanaman bawang merah memerlukan air yang cukup dalam pertumbuhannnya. Penyiraman dilakukan setiap hari mulai awal tanam sampai menjelang panen. Periode kritis kekurangan air pada saat pembentukan umbi berdampak mengurangi berat dari hasil panen bawang merah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 662,
"width": 191,
"height": 95,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyiangan dan penggemburan tanah Penyiangan dilakukan untuk membersihkan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu. Penyiangan dapat dilakukan tiap 10 hari sampai saat panen. Penggemburan tanah dilakukan untuk menjaga agar tanah tidak memadat. Kegiatan penggemburan tanah harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman bawang merah pada lapisan tanah yang memadat. Penggemburan tanah bisa",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 33,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dilakukan sebelum kegiatan pemupukan sehingga pemberian pupuk akan lebih efektif karena pupuk bisa masuk kedalam tanah yang sudah gembur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 147,
"width": 46,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemupukan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 157,
"width": 191,
"height": 74,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemupukan pertama dilakukan pada saat sebelum tanam (pupuk dasar) sesuai dengan kombinasi perlakuan. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 7 hari sebanyak lima kali. Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara penyemprotan untuk pupuk yang berbentuk cair dan dengan cara ditaburkan secara merata untuk pupuk yang berbentuk ganul.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 233,
"width": 127,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aplikasi Agen Pengendali Hayati",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 243,
"width": 191,
"height": 167,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aplikasi agen hayati dilakukan pada saat 14 hari setelah tanam. Aplikasi selaanjunya tiap 5 hari sekali sebanyak enam kali aplikasi a. Aplikasi Nematoda Entomopatogen eterorhabditis sp. dengan dosis 100.000 IJ/ plot. Aplikasi Nematoda Entomopatogen dilakukan tiap 5 hari sekali. NEP dilarutkan dengan air, selanjutnya disemprotkan pada tanaman. b. Aplikasi Jamur Bauveria bassiana dilakukan tiap 5 hari sekali dengan dosis 3 g/ 15 liter air. Konidia jamur yang berbentuk tepung dilarutkan dengan air, selanjutnya disemprotkan pada tanaman. c. Aplikasi pestisida nabati daun mimba tiap 5 hari sekali dengan dosis 20 ml / plot. Pestisida nabati daun mimba dilarutkan dengan air, selanjutnya disemprotkan pada tanaman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 412,
"width": 191,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemanenan Bawang merah dipanen setelah usia 55 hari. Dilakukan pengambilan data untuk melihat berat basah dari tanaman dengan cara menimbang 10 tanaman dari masing- masing plot. Selanjutnya dilakukan pengeringan kurang lebih satu minggu. Setelah kering dilakukan pengambilan data untuk melihat berat kering tanaman pada masing-masing plot.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 508,
"width": 191,
"height": 101,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengamatan data a. Populasi hama tanaman bawang merah pada tiap petak sampel. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman contoh dari masing-masing plot. Populasi hama tanaman di hitung satu hari sebelum aplikasi dan 3 hari setelah aplikasi. Hasil perhitungan Penurunan populasi hama di hitung dengan menggunakan rumus: Penurunan populasi =",
"type": "Text"
},
{
"left": 423,
"top": 597,
"width": 28,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "x 100%",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 613,
"width": 191,
"height": 95,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A : Data Pengamatan H-1 (satu hari sebelum aplikasi) B : Data Pengamatan H+3 (tiga hari setelah aplikasi) b. Pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah yang meliputi tinggi tanaman, jumlah, jumlah umbi, dan berat dari tanaman. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman contoh dari masing- masing plot, diamati setiap minggu sampai seminggu sebelum panen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 709,
"width": 51,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 720,
"width": 191,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data diolah dengan Rancangan acak Kelompok (RAK). Kemudian untuk mengetahui apakah perlakuan tersebut berpengaruh apa tidak secara",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "102",
"type": "Page header"
},
{
"left": 269,
"top": 49,
"width": 236,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kombinasi Pupuk Organik ... (Agustini, dkk)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "nyata, maka dilakukan uji F. Jika dari analisa didapatkan perbedaan pengaruh yang nyata maka untuk membedakan pengaruh dilakukan pengolahan data dengan uji Jarak berganda Duncan (α=5%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 145,
"top": 168,
"width": 129,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 191,
"width": 65,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Populasi larva",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 191,
"width": 191,
"height": 197,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Spodoptera exigua mulai muncul pada pengamatan 7 hari setelah tanam, namun tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman. Pada hari ke 12 setelah tanam, populasi S. exigua sudah melebihi ambang ekonomi yaitu dari 10 tanaman contoh ada 3 sampai 4 tanaman terinfeksi, sehingga diperlukan pengendalian untuk mencegah populasi S. exigua semakin meningkat. Pengamatan 12 hari setelah tanam sampai dengan 42 hari setelah tanam terlihat jumlah populasi terbanyak pada perlakuan kontrol (tanpa diberikan pupuk dan agens hayati) dibandingkan dengan sembilan kombinasi perlakuan. Daun yang sudah terinfeksi larva S. exigua tampak transparan dan tidak lama kemudian mengering.",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 513,
"width": 191,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2. Telur S. exigua terlihat menempel pada daun",
"type": "Picture"
},
{
"left": 114,
"top": 660,
"width": 191,
"height": 88,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3. Tanaman bawang merah yang terinfeksi hama Spodoptera exigua Telur S. exigua yang diletakkan di daun tampak seperti gumpalan berwarna putih seperti kapas yang tertera pada Gambar 2, dan akan menetas dalam waktu 3 hari. Telur",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 192,
"height": 266,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berbentuk bulat atau bulat telur (lonjong) dengan ukuran sekitar 0,5 mm, satu kelompok biasanya berjumlah 50 – 150 butir telur, Kalshoven (1981). Tanaman bawang merah yang terinfeksi Larva S. exigua seperti pada Gambar 3. Data yang diperoleh dari perhitungan hama sebelum alikasi dan setelah aplikasi digunakan untuk menghitung penurunan populasi hama yaitu jumlah hama H-1 dikurangi jumlah hama H+3. Pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program R. Persentase penurunan hama S. exigua setelah dilakukan aplikasi disajikan pada tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa semua kombinasi perlakuan berbeda nyata dengan kontrol. Persentase penurunan populasi S. exigua pada aplikasi 1 perlakuan kontrol adalah -19,58 %. Hal ini berarti terjadi penambahan populasi pada kontrol sebesar 19,58 %. Persentase penurunan populasi S. exigua yang tertinggi adalah pada kombinasi perlakuan P1A1 sebanyak 55,66 %, P2A1 sebanyak 53,18",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 377,
"width": 191,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "%, dan P3A1 sebanyak 54,91 %. Persentase penurunan populasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 389,
"width": 191,
"height": 110,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "S. exigua yang terendah pada kombinasi perlakuan P1A2 sebanyak 5,105 %, dan P2A2 sebanyak 10,39 %. Kombinasi perlakua P3A2 terjadi penambahan hama sebanyak 2,89 %. Persentase penurunan populasi semua kombinasi perlakuan pada aplikasi 1 menunjukkan perbedaan tidak nyata. Tabel 1. Penurunan populasi hama Spodoptera exigua",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 642,
"width": 191,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf supercript yang sama pada kolom menunjukkan tidak berbeda nyata pada Uji Duncan (α=5%)",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 678,
"width": 191,
"height": 71,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Persentase penurunan populasi S. exigua pada aplikasi 2 menunjukkan adanya perbedaan nyata antara semua kombinasi perlakuan dengan kontrol. Terjadi penambahan populasi hama sebesar 17,57 % pada kontrol. Kombinasi perlakuan P1A2, P2A2, dan P3A2",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 221,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal ILMU DASAR, Vol.18 No. 2, Juli 2017 : 99-108",
"type": "Page header"
},
{
"left": 494,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "103",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 128,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tidak beda nyata dengan kontrol. Persentase penurunan populasi tertinggi pada kombinasi perlakuan P2A1 sebanyak 79,420 %, P2A3 sebanyak 62,769 %, dan P1A1 sebanyak 56,429 %. Penambahan populasi terjadi pada kombinasi perlakuan P2A2 sebanyak 18,766 %, P3A2 sebanyak 4,463 %, dan P1A2 sebanyak 0,693 %. Persentase penurunan populasi S. exigua pada aplikasi 3 menunjukkan adanya perbedaan nyata antara kombinasi perlakuan",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 239,
"width": 191,
"height": 36,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P3A2 dengan kombinasi perlakuan yang lain. Persentase penurunan populasi tertinggi pada kombinasi perlakuan P1A1 sebanyak 71,456",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 274,
"width": 191,
"height": 116,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "%, P2A1 sebanyak 69,055 %, dan P3A1 sebanyak 58,101 %. Kombinasi perlakuan P3A1 mengalami peningkatan dari 26,662 % pada aplikasi kedua menjadi 58,101 %, sedangkan kombinasi perlakuan P2A3 mengalami penurunan dari 62,769% pada aplikasi 2 menjadi 34,485 %. Kombinasi perlakuan P3A2 populasi hama bertambah sebanyak 13,463 %, dan P2A2 populasi hama bertambah sebanyak 4,331 %.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 389,
"width": 191,
"height": 231,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Persentase penurunan populasi S. exigua pada aplikasi 4 menunjukkan adanya perbedaan nyata antara beberapa kombinasi perlakuan. Kombinasi perlakuan P1A1, P1A2, P1A3, dan P3A2 tidak beda nyata. Kombinasi perlakuan P2A1, P2A3, P3A1, dan P3A3 tidak beda nyata. Kombinasi perlakuan antara P1A1, P1A2, P1A3, dan P3A2 dengan kombinasi perlakuan P2A1, P2A3, P3A1, dan P3A3 terdapat beda nyata. Kombinasi perlakuan P2A2 menunjukkan adanya beda nyata dengan kombinasi perlakuan yang lain. Persentase penurunan populasi tertinggi pada kombinasi perlakuan P3A1 sebanyak 83,251 %, P3A3 sebanyak 70,314 %, P2A3 sebanyak 62,905 %, dan P2A1 sebanyak 61,024 %. Persentase penurunan populasi terendah pada kombinasi perlakuan P3A2 sebanyak 4,230 % dan terjadi peningkatan populasi hama pada kombinasi perlakuan P1A2 sebanyak 11,465 %.",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 618,
"width": 177,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Persentase penurunan populasi hama S.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 630,
"width": 191,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "exigua pada aplikasi 5 menunjukkan adanya perbedaan nyata antara kombinasi perlakuan",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 653,
"width": 191,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P1A2 dan P2A2 dengan kombinasi perlakuan yang lain. Persentase penurunan populasi hama tertinggi pada kombinasi perlakuan P2A1 sebanyak 81,91 %, P3A1 sebanyak 74,95 %, P3A3 sebanyak 65,40 %, P1A1 sebanyak 59,25 % dan P2A3 sebanyak 57, 68 %. Populasi hama juga turun pada kombinasi perlakuan P1A3 sebanyak 38,42 % dan P3A2 sebanyak",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 59,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14,31 %. Kombinasi perlakuan P1A2 terjadi peningkatan populasi hama sebanyak 13,869 %, dan P2A2 sebanyak 14,65 %. Hal ini tidak beda nyata dengan kontrol yang mengalami penambahan populasi sebesar 0,66 %.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 170,
"width": 192,
"height": 462,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Persentase penurunan populasi S. exigua pada aplikasi 6 menunjukkan adanya perbedaan nyata antara kombinasi perlakuan P2A2 dengan kombinasi perlakuan yang lain. Persentase penurunan populasi tertinggi pada kombinasi perlakuan P2A1 sebanyak 88,962 % dan pada kombinasi perlakuan P2A2 terjadi peningkatan populasi hama sebanyak 34,524 %. Kombinasi perlakuan P1A2, P2A2 dan P3A2 tidak beda nyata dengan kontrol. Angka- angka yang bernilai negatif pada Tabel 1 menunjukkan penambahan populasi S. exigua pada pengamatan satu hari sebelum aplikasi (H-1) dan 3 hari setelah aplikasi (H+3). Secara umum berdasarkan rata-rata dari data persentase penurunan populasi S. exigua karena pengaruh aplikasi dari masing-masing kombinasi perlakuan menunjukkan adanya beda nyata pada kombinasi perlakuan P1A2, P2A2, dan P3A2 dengan kombinasi perlakuan yang lain. Kombinasi perlakuan pupuk granul + B. Bassiana , pupuk granul plus + B. Bassiana , pupuk cair B. Bassiana, setelah diaplikasikan tidak memberikan dampak penurunan populasi hama S. exigua . Hal ini disebabkan karena B. bassiana meskipun memiliki kisaran inang yang luas pada serangga sasaran, tetapi isolatnya di ambil dari hama buah kopi, sehingga B.bassiana lebih efektif dalam menginfeksi dan mematikan hama. Tahapan dimulai dari inokulasi, yaitu kontak antara propagul cendawan dengan tubuh serangga, penempelan dan perkecambahan, penetrasi, destruksi, dan kolonisasi dalam hemolimfa, menginfeksi saluran makanan dan sistem pernapasan, baru kemudian serangga akan mati. Pada umumnya proses ini berlangsung selama 1-2 hari pada kondisi lingkungan yang sesuai (Prasetyo dan Wagiyana, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 630,
"width": 86,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemanfaatan jamur",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 630,
"width": 192,
"height": 117,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B.bassiana untuk pengendalian S. exigua belum banyak dilakukan dan umumnya masih dalam tahap pengembangan (Febrianasari et al ., 2014). B. Bassiana mempunyai kisaran inang yang luas dan mampu menginfeksi serangga pada berbagai umur dan stadia perkembangan, namun tidak semua B. bassiana dapat membunuh hama, melainkan hanya strain tertentu yang virulen. Kenyataan tersebut",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "104",
"type": "Page header"
},
{
"left": 269,
"top": 49,
"width": 236,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kombinasi Pupuk Organik ... (Agustini, dkk)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 47,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "merupakan kendala untuk aplikasi cendawan entomopatogen yang tidak dapat mapan sendiri, karena perlu diaplikasikan beberapa kali (Khasanah, 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 159,
"width": 191,
"height": 254,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Persentase penurunan hama S. exigua dari kombinasi perlakuan P1A1, P2A1, dan P3A1 menunjukkan berbeda secara nyata dengan P1A2, P2A2, dan P3A2. Pupuk organik granul yang dikombinasikan dengan agens pengendali hayati NEP ( Heterorhabditis sp.), pupuk organik granul plus yang dikombinasikan dengan NEP, dan pupuk organik cair yang dikombinasikan dengan NEP menunjukkan beda tidak nyata. Ketiga kombinasi ini memperlihatkan nilai persentase penurunan populasi yang paling tinggi mulai dari aplikasi 1 sampai aplikasi terakhir dari kombinasi perlakuan yang lain. Kisaran penurunan populasi hama S. exigua adalah 72,26 %, 63,89 %, dan 56,32 %. Hal ini berarti bahwa NEP ( Heterorhabditis sp.) lebih efektif untuk pengendalian hama S. exigua. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Achmad bahwa tingkat mortalitas S. exigua oleh Nematoda Entomopatogen (NEP) 772 / 2 ml adalah 90 % (Agata et al ., 2005).",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 412,
"width": 191,
"height": 345,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Temperatur yang sesuai bagi perkembangan Nematoda Entomopatogen adalah 23° C – 28° C dan akan terhambat jika temperatur berada di bawah 10° C dan di atas 33° C (Hayati, 2010). Suhu lingkungan pada saat dilakukan penelitian berkisar antara 21° C - 28° C, sesuai dengan suhu yang dibutuhkan dalam perkembangan NEP. Perilaku Heterorhabditis sp . untuk menemukan inang seperti penyerang yang memiliki kemampuan bergerak yang sangat tinggi, sehingga sangat memungkinkan untuk menginfeksi hama S. exigua yang berada di dalam daun. Perkembangbiakan Heterorhabditis sp . juga sangat cepat, dan yang bersifat inaktif bersifat hermaprodit, memiliki siklus hidup yang sangat sederhana yaitu memiliki stadium utama telur, juvenile, dan dewasa (Smart, 1995). Mekanisme patologi Nematoda Entomopatogen pada saat masuk serangga inang yaitu dengan jalan penetrasi secara langsung melalui kutikula kedalam hemocoel atau melalui lubang-lubang seperti spirakel, mulut, dan anus (Sulistyanto, 1999). Persentase penurunan hama Spodoptera exigua dari kombinasi perlakuan P1A3, P2A3, dan P3A3 menempati urutan kedua setelah P1A1, P2A1, dan P3A1. Kisaran penurunan populasi hama adalah 34,91 %, 44,36 %, dan 50,27 %. Hal ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 346,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berarti pupuk organik granul, granul plus, dan cair yang dikombinasikan dengan agens hayati berupa pestisida nabati dari ekstrak daun mimba berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan P1A2, P2A2, P3A2 dan tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan P1A1, P2A1, dan P3A1. Agen hayati berupa pestisida nabati dari ekstrak daun mimba yang dikombinasikan dengan pupuk organik granul dan cair pada penelitian ini mampu menekan pertumbuhan hama sampai kurang lebih 50 %. Hal ini sesuai dengan beberapa laporan penelitian yang menyatakan bahwa keefektifan pestisida nabati dari ekstrak daun mimba sebagai larvisida (pembunuh larva) terhadap mortalitas ulat jarak mencapai 79,7 % sampai 100 % (Subiyakto, 2009). Insektisida nabati mimba berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva Plutella xylostella pada pengamatan jam ke-24 setelah aplikasi (Rumpumbo, 2010). Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik dan Agen Pengendali Hayati Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah Tinggi tanaman diukur dari pangkal umbi sampai ujung daun tertinggi dari 10 tanaman sampel. Hasil pengolahan data untuk pengukuran tinggi tanaman bawang merah dari beberapa pengamatan disajikan pada Tabel 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 467,
"width": 191,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman bawang merah/10 tanaman sampel pada berbagai pengamatan",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 615,
"width": 192,
"height": 134,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan: Notasi angka yang diikuti huruf supercript yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji Duncan pada taraf (α=5%) Berdasarkan Tabel 2, hasil analisis 12 hari setelah tanam menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman bila dibandingkan dengan kontrol yaitu 12.32 cm, kecuali kombinasi perlakuan P3A1 (pupuk organik cair + NEP) dengan tinggi rata-rata 11.67 cm. Kombinasi perlakuan P1A3 (pupuk organik granul + mimba) dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 221,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal ILMU DASAR, Vol.18 No. 2, Juli 2017 : 99-108",
"type": "Page header"
},
{
"left": 494,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "105",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 300,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P2A1 (pupuk organik granul plus + NEP) memberikan hasil tinggi tanaman yang sama yaitu 13.72 cm dan 13.87 cm. Tinggi tanaman pada kombinasi P1A3 dan P2A1 merupakan kelompok pertama (paling tinggi) dibandingkan kombinasi perlakuan yang lain. Sedangkan kelompok terakhir adalah pada kombinasi P3A1, yaitu 11.67 cm. Pengamatan pertumbuhan tanaman pada pengamatan pertama yaitu 12 hari setelah tanam (hst) sampai pengamatan 37 hari setelah tanam (hst) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan tinggi tanaman. Sedangkan pada pengamatan terakhir yaitu pada 42 hari setelah tanam menunjukkan bahwa semua kombinasi perlakuan sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol yaitu 26,15 cm. Kombinasi perlakuan P2A1 (pupuk organik granul plus + NEP), mampu memberikan pengaruh yang paling tinggi terhadap tinggi tanaman yaitu mencapai 34,73 cm, yang kedua adalah pada kombinasi perlakuan P1A1 dengan tinggi 33,30 cm. Tinggi tanaman yang paling rendah pada semua kombinasi perlakuan adalah P3A2 (pupuk organik cair + Beauveria bassiana )",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 412,
"width": 67,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "yaitu 31,388 cm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil pengamatan menunjukkan tingginya populasi hama",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 124,
"width": 191,
"height": 128,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "S. Exigua sangat berpengaruh pada hasil pengamatan tinggi tanaman bawang merah. Persentase penurunan hama paling tinggi yaitu pada kombinasi perlakuan P2A1 memperlihatkan data tinggi tanaman yang paling optimal diantara kombinasi perlakuan yang lain. Bagian ujung daun hampir semua tanaman pada kombinasi perlakuan P1A2, P2A2, dan P3A2 mengering karena tingginya serangan hama. Hal ini menyebabkan pengukuran tidak sampai pada ujung daun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 262,
"width": 191,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik dan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 274,
"width": 397,
"height": 185,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agen Pengendali Hayati Terhadap Jumlah daun tanaman bawang merah. Daun merupakan organ vegetatif pada tanaman yang berperan penting dalam proses fotosintesis, pengambilan zat-zat yang dibutuhkan tanaman, pengolahan zat-zat makanan, penguapan air, dan pernapasan (Sumami dan Hidayat, 2005). Jumlah daun dalam penelitian ini dihitung dengan cara mengambil 10 tanaman sampel pada tiap kombinasi perlakuan dan dihitung seluruh daunnya, setelah itu dirata-rata. Hasil pengamatan pertumbuhan jumlah daun disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata jumlah daun tanaman bawang merah/10 tanaman sampel pada berbagai pengamatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 659,
"width": 396,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan : Notasi angka yang diikuti huruf supercript yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata ( LSD 5%)",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 685,
"width": 191,
"height": 71,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Parameter jumlah daun pada berbagai kombinasi perlakuan mulai pengamatan pertama 12 hari setelah tanam sampai pengamatan terakhir 42 hari setelah tanam memberikan pengaruh yang nyata dibandingkan dengan kontrol. Pada umur",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 685,
"width": 192,
"height": 71,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tanaman 12 hari setelah tanam, jumlah daun tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan P2A1 (pupuk organik granul plus + NEP) yaitu 11,400 daun dan yang kedua pada kombinasi perlakuan P1A2 (pupuk organik granul + Beauveria bassiana ) yaitu 11,150 daun. Jumlah",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "106",
"type": "Page header"
},
{
"left": 269,
"top": 49,
"width": 236,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kombinasi Pupuk Organik ... (Agustini, dkk)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 70,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "daun paling sedikit terdapat pada kombinasi perlakuan P3A3 (pupuk organik cair + mimba) yaitu 10,625 daun. Kombinasi perlakuan pada P1A1, P1A3, P2A2, P2A3, P3A1, dan P3A2 menunjukkan pertumbuhan jumlah daun yang hampir sama yaitu antara 10.500 sampai",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 182,
"width": 52,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11.000 daun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 193,
"width": 176,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jumlah daun ini melebihi jumlah daun pada",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 205,
"width": 191,
"height": 220,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P0A0 (kontrol) dan kurang dari kombinasi perlakuan pada P2A1 dan P1A2. Pada pengamatan pertama, perbedaan jumlah daun belum begitu tampak, karena aplikasi pupuk yang dikombinasikan dengan agens hayati masih dilaksanakan 1 kali. Pada pengamatan 37 hari setelah tanam, kombinasi perlakuan antara P1A1, P1A2, P2A1 dan P3A3, P3A1, P1A3 berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun. Kombinasi perlakuan P1A2 dan P3A3, P1A3, P2A2, P2A3, dan P3A2 berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun. Jumlah daun terbanyak adalah pada kombinasi perlakuan P1A1 (pupuk organik granul + NEP) dengan jumlah daun 29,725 buah. Sedangkan jumlah daun paling sedikit terdapat pada kombinasi perlakuan P3A3 (pupuk organik cair + mimba) yaitu 25,450 daun.",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 434,
"width": 191,
"height": 151,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik dan Agen Pengendali Hayati Terhadap Jumlah Umbi Pengamatan jumlah umbi pada tanaman bawang merah, dilakukan dengan mengambil 10 tanaman bawang merah, menghitung jumlah umbinya, dan dirata-rata. Rata-rata jumlah umbi tanaman bawang merah/ 10 tanaman sampel pada berbagai pengamatan disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata jumlah umbi tanaman bawang merah/10 tanaman sampel pada berbagai pengamatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 703,
"width": 191,
"height": 32,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan : Notasi angka yang diikuti huruf supercript yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 734,
"width": 77,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Duncan taraf (α=5%)",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 192,
"height": 151,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 4 didapatkan bahwa semua kombinasi perlakuan pada beberapa pengamatan berbeda nyata menaikkan jumlah umbi bawang merah dibandingkan kontrol. Pada pengamatan pertama kombinasi perlakuan P3A3 berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan P2A1 dan P1A3. Pada pengamatan yang ketiga kombinasi perlakuan P2A1 berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan P3A2 dan P3A3. Secara umum dari semua kombinasi perlakuan tidak berbeda nyata meningkatkan jumlah umbi dari tanaman bawang merah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 274,
"width": 191,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik dan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 285,
"width": 191,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agen Pengendali Hayati Terhadap Berat Basah dan Berat Kering Tanaman Bawang Merah",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 320,
"width": 191,
"height": 139,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berat basah umbi bawang merah dihitung dengan menimbang 10 tanaman sample dan dirata-rata sehingga dihasilkan berat basah per tanaman. 10 tanaman sampel dari semua kombinasi perlakuan di jemur kurang lebih satu minggu untuk mendapatkan berat kering. Berat basah dan berat kering per plot perlakuan didapatkan dari berat basah dan berat kering per tanaman dikalikan jumlah tanaman bawang merah dalam satu plot. Hasil dari berat basah dan berat kering umbi bawang merah disajikan dalam Tabel 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 464,
"width": 192,
"height": 293,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 5. Berat basah dan berat kering umbi tanaman bawang merah Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf supercript yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada Uji Duncan (α=5 %) Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa kombinasi perlakuan berbeda nyata meningkatkan berat basah dan berat kering dibandingkan kontrol. Perlakuan kontrol memiliki berat basah terendah yaitu 11156,25g atau 11,2 kg dan berat kering terendah yaitu 8728,125g atau 8,73 kg per plot. Kombinasi perlakuan yang menghasilkan berat basah dan berat kering tertinggi adalah P2A1 yaitu berat basah 17718,75g atau 17,7 kg dan berat kering",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 221,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal ILMU DASAR, Vol.18 No. 2, Juli 2017 : 99-108",
"type": "Page header"
},
{
"left": 494,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "107",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 116,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16931,25g atau 16,9 kg. Kombinasi perlakuan P2A1 berbeda nyata meningkatkan berat basah dan berat kering dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lain. Kombinasi perlakuan yang menghasilkan berat basah dan berat kering terendah adalah P3A2 dengan berat basah 12600 g atau 12,6 kg dan berat kering 11746 g atau 11,75 kg dan P3A3 dengan berat basah 13125 g atau 13kg dan berat kering 11943 g atau 11,9 kg.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 228,
"width": 191,
"height": 93,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pupuk organik mempunyai manfaat untuk meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dn jumlah air yang tersedia bagi tanaman serta sebagai sumber energi bagi jasad mikro dan tanpa adanya pupuk organik semua kegiatan biokimia akan terhenti (Sumami dan Hidayat, 2005). Selain itu, pupuk organik mempunyai peranan penting dalam",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mempertahankan kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 136,
"width": 191,
"height": 185,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tanah yang kaya bahan organik bersifat lebih terbuka sehingga aerasi tanah lebih baik dan tidak mudah mengalami pemadatan dibandingkan dengan tanah yang mengandung bahan organik rendah. Berdasarkan hasil pengamatan pada pertumbuhan dan hasil produksi bawang merah pada penelitian ini, perlakuan pupuk cair berpengaruh sangat rendah dibandingkan dengan pupuk granul (Gambar 3). Rendahnya pengaruh perlakuan pupuk organik cair diduga karena setelah aplikasi pupuk sering terjadi hujan. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak hara yang hilang terbawa aliran air ke lapisan bawah (perkolasi) sehingga kurang efisien dalam pemberian pupuk (Rahayu, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 537,
"width": 335,
"height": 123,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3. Berat basah dan berat kering dari tanaman bawang merah Pertumbuhan dan hasil produksi bawang merah juga rendah pada perlakuan agen hayati B. Bassiana . Hal ini disebabkan karena ketidakberhasilan agen pengendali hayati B. Bassiana dalam menekan pertumbuhan hama Spodoptera exigua , sehingga menyebabkan kerusakan yang parah pada daun dan dampak berikutnya adalah pembentukan umbi dan berat umbi yang tidak maksimal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 658,
"width": 191,
"height": 94,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Secara keseluruhan berat basah dan berat kering dari tanaman bawang merah pada penelitian ini rendah. Hal ini disebabkan karena pemanenan dilakukan lebih awal saat usia tanaman bawang merah 45 hari. Hujan deras selama 3 hari berturut-turut menyebabkan hampir semua daun tanaman bawang merah roboh. Tindakan pemanenan",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 555,
"width": 191,
"height": 59,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "harus segera dilakukan untuk menghindari pembusukan pada daun yang roboh. Proses pengeringan juga mengalami hambatan karena tidak bisa mengandalkan sinar matahari sepenuhnya pada musim hujan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 381,
"top": 624,
"width": 68,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 319,
"top": 647,
"width": 192,
"height": 105,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian aplikasi kombinasi pupuk organik dan agen hayati di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo dapat disimpulkan bahwa aplikasi kombinasi pupuk organik granul plus NEP dan agen hayati NEP Heterorhabditis sp. menurunkan populasi hama Spodoptera exigua sampai 72,260%. Aplikasi kombinasi pupuk organik granul plus NEP dan agen hayati NEP",
"type": "Text"
},
{
"left": 422,
"top": 738,
"width": 88,
"height": 14,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Heterorhabditis sp.",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 49,
"width": 15,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "108",
"type": "Page header"
},
{
"left": 269,
"top": 49,
"width": 236,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kombinasi Pupuk Organik ... (Agustini, dkk)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 114,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 59,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang merah lebih optimal. Jadi kombinasi pupuk organik granul plus NEP dan agen hayati NEP Heterorhabditis sp. (P2A1) lebih efektif dibandingkan dengan kombinasi yang lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 167,
"top": 182,
"width": 85,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 205,
"width": 191,
"height": 128,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agata, J., Just, M. V, & Jadwiga, Z . 2005. Characterization Of A Nucleopolyhedrovirus Isolated From The Labolatory Rearing Of The Beet Armyworm Spodoptera exigua (Hbn.) In Poland. Journal of Plant Protection Research. 44 (4) Febrianasari, R., Tarno, H, dan Afandhi, A. 2014. Efektivitas Klorantranilprol dan Flubendiamid Pada Ulat Bawang Merah ( Spodoptera exigua Hubner) (Lepidoptera:",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 331,
"width": 191,
"height": 48,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Noctuidae). Jurnal HPT, 2 (4) Hayati, E. 2010. Pengaruh pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Kandungan Logam Berat Dalam Tanah dan Jaringan Tanaman",
"type": "Table"
},
{
"left": 128,
"top": 377,
"width": 134,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selada. J. Floratek. 5 : 113 – 123",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 389,
"width": 99,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kalshoven, L.G.E. 1981",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 389,
"width": 177,
"height": 36,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ". The pests of Crop In Indonesia Revised by Van Derlaan. Jakarta : PT. Letiar Baru-Van",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 423,
"width": 191,
"height": 151,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hoeve. 701 p. Khasanah, N, 2013. Virulensi Cendawan Entomopatogen Beauveria bassiana Vuill. Lokal Sulawesi tengah Untuk Pengendalian Spodoptera exigua (Lepidoptera : Noctuidae) pada Pertanaman Bawang Merah. e-J . Media Litbang Sulteng, 6 (1) : 24-32 Prasetyo, F & Wagiyana., S. 2015. Efektivitas Agens Pengendali Hayati (APH) dan Insektisida Sintetik Untuk Pengendalian Hama Spodoptera exigua (Hubner) Pada Tanaman Bawang Merah di Desa Matekan",
"type": "Table"
},
{
"left": 128,
"top": 573,
"width": 177,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kabupaten Probolinggo . Skripsi . Fakultas Pertanian, Universitas Jember.",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 596,
"width": 191,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahayu, S. 2012. Respon Aplikasi Pupuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 607,
"width": 176,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil",
"type": "Table"
},
{
"left": 114,
"top": 619,
"width": 191,
"height": 47,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Beberapa Varietas Tanaman Bawang Merah ( Allium ascalonicum.L) . Jurnal Agri-tek, 13 (1) Rahayu, E & Berlian, N. 2003.",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 653,
"width": 177,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bawang Merah . Jakarta: Penebar Swadaya",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 113,
"width": 191,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rosmini & Nasir, B. 2013. Pemanfaatan Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana Lokal",
"type": "Table"
},
{
"left": 334,
"top": 136,
"width": 177,
"height": 47,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sulawesi Tengah Untuk Pengendalian Spodoptera exigua dan Lyriomisa chinensis Hama Endemik Pada Bawang Merah di Sulawesi Tengah. J. Agroland 20 (1) : 37 –",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 182,
"width": 10,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "45",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 193,
"width": 191,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rumpumbo, M. 2010. Pengujian Ekstrak Biji Mimba ( Azadirachta indica A Juss )",
"type": "Table"
},
{
"left": 334,
"top": 216,
"width": 177,
"height": 48,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terhadap Hama Ulat Daun ( Plutella xylostella ) Pada Tanaman Kubis. Skripsi . Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua.",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 262,
"width": 192,
"height": 59,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simanungkalit., Suriadikarta., Saraswati., Setyorini, & Hartatik. (2006). Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor, Jawa Barat.",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 320,
"width": 191,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Smart, G. C. 1995. Entomopathogenic",
"type": "Text"
},
{
"left": 319,
"top": 331,
"width": 192,
"height": 151,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nematodes for the Biological Control of Insects Supplement to the Journal of Nematology 27(4S):529-534 . Subiyakto. 2009. Ekstrak Biji Mimba Sebagai Pestisida Nabati: Potensi, Kendala, dan Strategi Pengembangannya . Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat. Perspektif , 8 (2): 108-116 Sudarmadji. 2004. Pengantar Ilmu Lingkungan . Edisi Ketiga . Jember: Universitas Jember Sulistyanto, D. 1999 . Nematoda Entomopatogen, Steinernema spp. dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 319,
"top": 480,
"width": 191,
"height": 60,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Heterorhabditis spp. Isolat Lokal sebagai Pengendali Hayati Serangga Hama Perkebunan. Makalah Lustrum Universitas Jember . Jember: Universitas Jember. Sumarni, N. & Hidayat, A. 2005. Budidaya",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 538,
"width": 177,
"height": 48,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bawang Merah Panduan Teknis PTT Bawang Merah No.3 Cetakan Pertama. Bandung : Balai Penelitian Tanaman Sayuran.",
"type": "List item"
},
{
"left": 319,
"top": 584,
"width": 191,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suwandi., Sopha, G.A, & Yufdy, M.P. 2015.",
"type": "Table"
},
{
"left": 334,
"top": 596,
"width": 176,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Efektivitas Pengelolaan Pupuk Organik,",
"type": "Text"
},
{
"left": 334,
"top": 607,
"width": 177,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "NPK, dan Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. J.",
"type": "Table"
},
{
"left": 334,
"top": 630,
"width": 89,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hort, 25 (3): 208-221.",
"type": "Text"
}
] |
23cc4bd7-52d0-9649-be27-efdaf6bfb986 | https://journal.uwks.ac.id/index.php/sosioagribis/article/download/2422/1288 | [
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 142,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Ilmiah Sosio Agribis (JISA)",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 73,
"width": 176,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 119,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Volume 22, Nomor 1 : 53-63",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 108,
"width": 404,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "NILAI TUKAR NELAYAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2021",
"type": "Section header"
},
{
"left": 130,
"top": 146,
"width": 338,
"height": 73,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fishermen and Fisheries Exchange Rate in Probolinggo Regency in 2021 Fatchur Rozci 1* 1*,2,3 Department Agribusiness, Faculty of Agriculture, Veteran National Development University of East Java *Correspondence author: Fatchur Rozci [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 234,
"width": 59,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 253,
"width": 428,
"height": 212,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "This study aims to measure the term of trade of fishermen and fish farmers, identify the level of income and expenditure of production as well as consumption of fishermen and fish farming, The population consists of fishing households in 7 sub-districts in Probolinggo Regency. The total household sample of Fishermen and Fish Farming was 147 fishermen, or an average of 21 Fishermen and Fish Farmers from each sub-district. The analysis method used is descriptive analysis, which is the analysis of qualitative and quantitative data, both primary and secondary data. The results of the analysis showed that the exchangeability of fishermen and fish farming products (NTNP) of 102.51 this shows that there is an increase in NTNP of 2.51 percent from the base year 2018. The increase was due to an increase in the price index received by fishermen and fish farming (It) by 7.60 percent in 2021 compared to the base year of 2018, and an increase in the price index paid by fishermen and fish farming (Ib) by 4.97 percent in 2021 compared to the base year 2018. NTNP of 102.51 shows that fishermen and fish farming in Probolinggo regency in 2021 are prosperous. The development of the level of income and expenditure of household consumption and the production costs of developing capital goods of fishermen and fish farming at the surplus position indicated by It of 107.60 and Ib of 104.97. This shows that the price received by fishermen and fish farming (It) is greater than the price index paid by fishermen and fish farmers (Ib) of Probolinggo regency in 2021..",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 468,
"width": 292,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: Exchange Rate of Farmers, Fishermen, Fish Farmers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 271,
"top": 487,
"width": 56,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 505,
"width": 428,
"height": 249,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan tukar (term of trade) nelayan dan pembudidaya ikan, Mengidentifikasi tingkat pendapatan dan pengeluaran produksi maupun konsumsi nelayan dan pembudidayaan ikan; Populasi terdiri dari rumah tangga nelayan pada 7 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Sampel rumah tangga Nelayan dan Pembudidayaan Ikan keseluruhan sebanyak 147 nelayan, atau rata-rata 21 Nelayan dan Pembudidayaan Ikan dari setiap kecamatan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu analisa terhadap data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, baik data primer maupun sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan tukar produk nelayan dan pembudidayaan ikan (NTNP) sebesar 102,51 hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan NTNP sebesar 2,51 persen dari tahun dasar 2018. Peningkatan tersebut disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima nelayan dan pembudidayaan ikan (It) sebesar 7,60 persen pada tahan 2021 dibanding dengan tahun dasar 2018, dan peningkatan indeks harga yang dibayar nelayan dan pembudidayaan ikan (Ib) sebesar 4,97 persen pada tahun 2021 dibanding dengan tahun dasar 2018. NTNP sebesar 102,51 menunjukkan bahwa nelayan dan pembudidayaan ikan di kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 sejahtera. Perkembangan tingkat pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pengembangan barang modal nelayan dan pembudidayaan ikan pada posisi surplus yang ditunjukkan dengan It sebesar 107,60 dan Ib sebesar 104,97. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang diterima nelayan dan pembudidayaan ikan (It) lebih besar dari pada indeks harga yang dibayar nelayan dan pembudidayaan ikan (Ib) kabupaten Probolinggo tahun 2021 Kata Kunci : Nilai Tukar Petani, Nelayan, Pembudidaya Ikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 12,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "54",
"type": "Page header"
},
{
"left": 241,
"top": 73,
"width": 265,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Ilmiah Sosio Agribis, Volume 22 (Nomor 1), 2022: 53-63",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 255,
"top": 100,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 431,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pembangunan perikanan berorientasi ke arah perbaikan kesejahteraan pelaku pembangunan, yaitu nelayan dan pembudidayaan ikan. NTNP merupakan ukuran kemampuan daya beli/daya tukar nelayan dan pembudidayaan ikan terhadap barang yang dibeli nelayan dan pembudidayaan ikan. Peningkatan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan menunjukkan peningkatan kemampuan riil nelayan dan pembudidayaan ikan dan mengindikasikan peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan, atau sebaliknya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 189,
"width": 428,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Oleh karena itu melalui kegiatan Analisis Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) di Kabupaten Probolinggo tahun 2021 diharapkan dapat mengukur tingkat kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan. Pengetahuan secara mendalam tentang perilaku Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP), dampak pembangunan, dan identifikasi faktor- faktor penentu nilai tukar akan sangat berguna bagi perencanaan kebijakan pembangunan dan perbaikan program-program pembangunan ke depan. Untuk melihat keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan, selain data tentang pertumbuhan ekonomi diperlukan pula data pendukung di sektor Perikanan. Dengan tersedianya data yang lengkap dan aktual di sektor Perikanan, akan lebih melaksanakan evaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan dan perencanaan pembangunan berikutnya. Salah satu indikator makro yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja pembangunan adalah Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 328,
"width": 428,
"height": 99,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Oleh karena itu dibutuhkan kajian mengenai permasalahan bagaimana kemampuan tukar (term of trade) produk yang dijual nelayan dan pembudidayaan ikan dengan produk yang dibutuhkan nelayan dan pembudidayaan ikan dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga, bagaimana gambaran tentang perkembangan tingkat perkembangan pendapatan dan pengeluaran produksi maupun konsumsi rumah tanggga nelayan dan pembudidayaan ikan dari waktu ke waktu yang dapat dipakai sebagai dasar kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan, dan bagaimana rumusan kebijakan peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan sebagai bahan dasar perencanaan pembangunan sektor perikanan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 429,
"width": 428,
"height": 112,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Penyusunan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 untuk mengukur kemampuan tukar (term of trade) produk yang dijual nelayan dan pembudidayaan ikan dengan produk yang dibutuhkan nelayan dan pembudidayaan ikan dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga, mengidentifikasi gambaran tentang perkembangan tingkat pendapatan dan pengeluaran produksi maupun konsumsi rumah tangga nelayan dan pembudidayaan ikan dari waktu ke waktu yang dapat dipakai sebagai dasar kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan, dan merumuskan kebijakan peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan sebagai bahan dasar perencanaan pembangunan sektor perikanan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 543,
"width": 428,
"height": 149,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kesejahteraan nelayan secara ekonomi, dapat dilihat dari tingkat pendapatan dan pengeluarannya. Salah satu indikator yang paling sering digunakan dalam mengukur tingkat kesejahteraan nelayan adalah menggunakan indeks Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP). Batasan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) adalah perbandingan/rasio antara Indeks Harga Yang Diterima Nelayan (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan (Ib). Hubungan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) dengan tingkat kesejahteraan nelayan sebagai produsen secara nyata terlihat dari posisi It yang berada pada pembilang (enumerator) Nelayan dan Pembudidayaan Ikan. Apabila harga barang/produk perikanan naik, dengan asumsi volume produksi tidak berkurang, maka penerimaan/pendapatan nelayan dari hasil ptangkapnya juga akan bertambah. Perkembangan harga yang ditunjukkan It, merupakan sebuah indikator tingkat kesejahteraan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan produsen dari sisi pendapatan (Rosidi, 2007).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 695,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) secara langsung menggambarkan daya tukar atau daya beli nelayan terhadap produk yang dibeli atau dibayar nelayan, yang mencakup barang konsumsi dan input sarana produksi. Secara sederhana, dapat dikatakan semakin tinggi Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP), maka daya beli nelayan semakin baik dan berarti kesejahteraan nelayan lebih baik. Nilai Tukar Nelayan dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 403,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fatchur Rozci– Nilai Tukar Nelayan dan Perikanan Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 ................",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 428,
"height": 37,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "55 Pembudidayaan Ikan menjadi pilihan satu-satunya indikator penanda tingkat kesejahteraan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan, bagi pengamat hasil pembangunan perikanan (BPS. 2006).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 428,
"height": 149,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengetahuan secara mendalam tentang perilaku Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP), dampak pembangunan, dan identifikasi faktor-faktor penentu nilai tukar akan sangat berguna bagi perencanaan kebijakan pembangunan, perbaikan program-program pembangunan, serta alokasi anggaran yang lebih berpihak pada usaha-usaha peningkatan kesejahteraan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan. Secara alamiah Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) mempunyai karakteristik yang cenderung menurun. Hal ini berkaitan dengan karakteristik yang melekat dari komoditi perikanan dan non perikanan, yaitu: (1) Elastisitas pendapatan produk perikanan bersifat inelastik, sementara produk non perikanan cenderung lebih elastik, (2) Perubahan teknologi dengan laju yang berbeda menguntungkan produk perikanan, dan (3) Perbedaan dalam struktur pasar, dimana struktur pasar dari produk perikanan cenderung kompetitif, sementara struktur pasar produk non perikanan cenderung kurang kompetitif dan mengarah ke pasar monopoli/oligopoli (Rachmat, 2000).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 265,
"width": 428,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara konsepsi Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) mengukur daya tukar dari komoditi Perikanan yang dihasilkan nelayan terhadap produk yang dibeli nelayan untuk keperluan konsumsi dan keperluan dalam memproduksi usaha perikanan. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) didefinisikan sebagai rasio antara harga yang diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (HT) dengan harga yang dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (HB) atau NTP = HT/HB. Pengukuran Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) dinyatakan dalam bentuk indeks sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 269,
"top": 351,
"width": 57,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝑁𝑇𝑁𝑃 = 𝐼𝑡",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 367,
"width": 10,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝐼𝑏",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 51,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keterangan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 390,
"width": 261,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "NTNP : Indeks Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan It",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 401,
"width": 263,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": ": Indeks Harga Yang Diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 413,
"width": 298,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ib : Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 430,
"width": 428,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks tersebut merupakan nilai tertimbang terhadap kuantitas pada tahun dasar tertentu. Pergerakan nilai tukar akan ditentukan oleh penentuan tahun dasar karena perbedaan tahun dasar akan menghasilkan keragaan perkembangan indeks yang berbeda. Formulasi indeks yang digunakan adalah Indeks Laspeyres, sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 485,
"width": 64,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝐼 = ∑ 𝑄𝑜 ∗ 𝑃𝑖",
"type": "Section header"
},
{
"left": 284,
"top": 501,
"width": 46,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "∑ 𝑄𝑜 ∗ 𝑃𝑜",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 514,
"width": 116,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keterangan: I : Indeks Laspeyres Qo",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 537,
"width": 190,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": ": Kuantitas pada tahun dasar tertentu (tahun 0)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 549,
"width": 13,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Po",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 549,
"width": 174,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": ": Harga pada tahun dasar tertentu (tahun 0)",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 560,
"width": 132,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pi : Harga pada tahun ke i",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 578,
"width": 428,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam operasionalisasi penghitungan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN), BPS memodifikasi Indeks Laspeyres sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 606,
"width": 310,
"height": 98,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝐼 = ∑ 𝑃𝑛𝑖 𝑃(𝑛 − 1) 𝑖 𝑃(𝑛 − 1) 𝑖 ∗ 𝑄𝑜𝑖 𝑚 𝑖=1 ∑ 𝑃𝑜𝑖 ∗ 𝑄𝑜𝑖 𝑚 𝑖=1 𝑥 100 Keterangan: In : Indeks harga bulanan bulan ke n (IT dan IB) Pni : Harga bulan ke n untuk jenis barang ke i P(n-1) : Harga bulan ke (n-1) untuk jenis barang ke i Pni/P(n-1)I",
"type": "Formula"
},
{
"left": 157,
"top": 695,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": ": Relatif harga bulan ke n untuk jenis barang ke i",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 706,
"width": 327,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Poi : Harga dasar tahun dasar untuk jenis barang ke i Qoi : Kuantitas pada tahun dasar untuk jenis barang ke i, M : Banyaknya jenis barang yang tercakup dalam paket komoditi.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 12,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "56",
"type": "Page header"
},
{
"left": 241,
"top": 73,
"width": 265,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Ilmiah Sosio Agribis, Volume 22 (Nomor 1), 2022: 53-63",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Beberapa istilah yang digunakan dalam perhitungan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) diuraikan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Harga komoditi perikanan merupakan harga rataan yang diterima di tingkat Nelayan dan Pembudidayaan Ikan atau \"Farm Gate\". Nelayan dan Pembudidayaan Ikan yang dimaksud dalam konsep Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) dari Badan Pusat Statistik adalah Nelayan dan Pembudidayaan Ikan yang berusaha di subsektor perikanan tangkap dan budidaya. Harga yang diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (HT) dirumuskan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 245,
"top": 182,
"width": 104,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝐻𝑇 = ∑ 𝑎 𝑖 ∗ 𝑃 𝑇𝑖",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 205,
"width": 51,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keterangan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 217,
"width": 389,
"height": 40,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "HT : Harga yang diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan 𝑃 𝑇𝑖 : Harga kelompok komoditi dalam sub sektor perikanan ke i (i= tangkap atau budidaya) 𝑎 𝑖 : Pembobot dari masing-masing sub sektor ke- i.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 257,
"width": 428,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Komoditi yang dihasilkan sendiri tidak masuk dalam perhitungan harga yang dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan. Harga yang dimaksud adalah harga eceran barang dan jasa yang dipasar pesisir. Harga yang dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (HB) dirumuskan berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 246,
"top": 314,
"width": 103,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝐻𝐵 = ∑ 𝑏 ∗ 𝑃𝐵 𝑖",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 337,
"width": 349,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keterangan: HB : Harga yang dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan PBi : Harga kelompok produk ke-i yang dibeli Nelayan dan Pembudidayaan Ikan b : Pembobot dari komoditi ke-i",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 383,
"width": 430,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "i : Kelompok produk konsumsi pangan, non pangan (perumahan, pakaian. aneka barang dan jasa), dan sarana produksi (faktor produksi, barang modal).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 406,
"width": 428,
"height": 136,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Perhitungan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) merupakan agregasi dari nilai tukar penyusunnya. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) merupakan agregasi dari Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) sub sektor perikanan tangkap dan budidaya. BPS mendefinisikan dan memberi arti Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) sebagai nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) > 100, berarti nelayan mengalami surplus. Harga produksinya naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsi dan biaya produksi. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) = 100, berarti nelayan mengalami impas/break even. Kenaikan/penurunan harga produksi sama dengan persentase kenaikan/ penurunan harga konsumsi dan biaya produksi. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) < 100, berarti nelayan mengalami defisit. Harga produksinya naik lebih kecil dari kenaikan harga konsumsi dan biaya produksi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 545,
"width": 428,
"height": 136,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Besar kecilnya proporsi pendapatan rumah tangga Nelayan dan Pembudidayaan Ikan dari sektor perikanan akan mempengaruhi besar kecilnya kekuatan nilai tukar perikanan bagi nelayan yang berkaitan erat dengan peran perikanan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga nelayan. Perbedaan peran proporsi Perikanan selain dipengaruhi dan terkait menurut kelompok masyarakat, antara nelayan pemilik alat tangkap yang modern dengan pemilik alat tangkap yang tradisional dan buruh nelayan, juga dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas usaha perikanan, kekuatan/kemampuan pasar dan kebijaksanaan pemerintah. Dengan demikian mekanisme komplek dari sistem permintaan, penawaran dan kebijaksanaan akan berpengaruh dalam pembentukan nilai tukar Perikanan. Pembentukan harga tidak semata ditentukan oleh sektor perikanan, tetapi juga oleh perilaku sector di luar perikanan baik sektor riil, fiskal, maupun moneter (Killick, 1983).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 684,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Secara nasional, peningkatan kesejahteraan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan dilakukan melalui perlindungan nelayan melalui penyediaan dan penyempurnaan sistem penyaluran subsidi input, pengamanan harga produk hasil Perikanan di tingkat Nelayan dan Pembudidayaan Ikan dan pengurangan beban risiko usaha perikanan melalui asuransi Perikanan. Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan melalui penguatan kelembagaan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 403,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fatchur Rozci– Nilai Tukar Nelayan dan Perikanan Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 ................",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 428,
"height": 88,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "57 peningkatan keterampilan serta akses terhadap sumber-sumber permodalan. Memberikan kesempatan kepada Nelayan dan Pembudidayaan Ikan dalam mengembangkan usaha di bidang pengolahan hasil perikanannya sehingga memberikan tambahan penghasilan bagi Nelayan dan Pembudidayaan Ikan. Mendorong pemanfaatan hasil samping dari hasil Perikanan dari Nelayan dan Pembudidayaan Ikan dalam rangka penambahan pendapatan. Sistem usaha berkelompok guna meningkatkan efisiensi biaya usaha.",
"type": "Text"
},
{
"left": 238,
"top": 170,
"width": 123,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 188,
"width": 428,
"height": 149,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Lokasi penyusunan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) Kabupaten Probolinggo tahun 2021 dilakukan di wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Probolinggo, yaitu di 7 kecamatan. Sasaran dari kegiatan ini adalah para Nelayan dan Pembudidayaan Ikan Kabupaten Probolinggo. Dalam menentukan ukuran sampel, harus diketahui jumlah populasi data (N) wilayah penelitian, dan menetapkan taraf signifikansi (α) yang diinginkan. Metode praktis, yaitu menggunakan Tabel Kretjie. Populasi data dalam kajian ini adalah rumah tangga nelayan secara keseluruhan pada 7 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan metode perhitungan sampel minimal tersebut diatas maka kajian ini menetapkan jumlah sampel rumah tangga Nelayan dan Pembudidayaan Ikan keseluruhan sebanyak 147 nelayan, atau rata-rata 21 Nelayan dan Pembudidayaan Ikan dari setiap kecamatan. Jumlah sampel tersebut telah melebihi jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dengan taraf signifikansi 0.10 atau tingkat kesalahan data sebesar maksimal 10%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 340,
"width": 428,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu analisa terhadap data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, baik data primer maupun sekunder. Hasil analisis berupa deskripsi yang mampu memberikan pemecahan masalah dan mencapai tujuan. Adapun alat bantu yang digunakan untuk melakukan analisis adalah metode perhitungan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN), Analisis Usaha dan struktur pengeluaran rumah tangga Nelayan dan Pembudidayaan Ikan .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 416,
"width": 428,
"height": 174,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Data yang digunakan dalam perhitungan indeks menggunakan tahun dasar 2012 (2017=100). Artinya nilai rerata masing-masing peubah (harga komoditi yang dijual dan harga barang yang dibeli pada tahun 2012 ditetapkan bernilai 100. Perilaku Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) dapat menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan atau pergerakan nilai tukar tersebut. Untuk mengetahui penyebab perubahan tersebut, dilakukan dekomposisi terhadap komponen pembentuk Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN). Dekomposisi tersebut dilakukan berdasarkan komoditi dan berdasarkan kelompok/ jenis pengeluaran nelayan. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) berdasarkan kelompok komiditi akan menghasilkan indeks NTNP (Tangkap dan Budidaya). Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) berdasarkan kelompok pengeluaran Nelayan dan Pembudidayaan Ikan menghasilkan indeks. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN)Terhadap Konsumsi Makanan Minuman (Mamin). Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) Terhadap Konsumsi Non Makanan. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN) Terhadap Penambahan Barang Modal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 593,
"width": 428,
"height": 149,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN)) Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 merupakan ukuran kesejahteraan nelayan secara makro, yaitu mewakili nilai tukar nelayan di wilayah Kabupaten Probolinggo pada tahun tersebut. Untuk melihat kesejahteraan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan secara mikro dapat dilihat dari tingkat keuntungan yang diperoleh dari usahanya ( profitabilitas ) dan dari tingkat pengembalian penerimaan usahanya terhadap biaya produksi ( rentabilitas ). Deskripsi mengenai analisis kelayakan usaha perikanan tersebut merupakan komplementer yang penting bagi analisis Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTPN). Karena tingkat keuntungan usaha perikanan yang tinggi akan mendorong akses nelayan yang lebih baik terhadap barang-barang konsumsi, termasuk konsumsi non makanan seperti biaya kesehatan, biaya pendidikan dan lainnya. Keuntungan usaha perikanan dihitung dengan cara atau formula sederhana yaitu mengurangkan seluruh biaya usaha perikanan (Total Cost) dari seluruh penerimaan usaha perikanan (Total Revenue).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 12,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "58",
"type": "Page header"
},
{
"left": 241,
"top": 73,
"width": 265,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Ilmiah Sosio Agribis, Volume 22 (Nomor 1), 2022: 53-63",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 267,
"top": 87,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 100,
"width": 51,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keterangan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 110,
"width": 8,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "π",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 112,
"width": 304,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "= Keuntungan usaha perikanan TR = Jumlah penerimaan usaha perikanan (harga dikalikan kuantitas) TC = Jumlah biaya usaha perikanan (harga kali faktor produksi)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 147,
"width": 428,
"height": 48,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis R/C ratio adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur efisiensi usaha perikanan, dengan membandingkan total penerimaan usaha perikanan (Total Revenue) dan total biaya usaha perikanan (Total Cost). Semakin besar nilai R/C ratio ini semakin efisien usaha perikanan yang dilaksanakan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 220,
"top": 203,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 222,
"width": 401,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Struktur Pengeluaran/Konsumsi Rumah Tangga Nelayan dan Pembudidayaan Ikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 241,
"width": 428,
"height": 123,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indikator lain yang mencerminkan keragaan kesejahteraan masyarakat nelayan dan Pembudidayaan Ikan dapat dinilai dari struktur pengeluaran atau konsumsi rumah tangga. Terdapat indikasi semakin tinggi pendapatan atau kesejahteraan, semakin kecil proporsi pengeluaran untuk makanan. Sementara proporsi untuk konsumsi barang bukan makanan cenderung meningkat. Dari struktur perilaku konsumsi rumah tangga nelayan, dapat diketahui apakah telah terjadi peningkatan atau penurunan proporsi pengeluaran untuk konsumsi bahan makanan, kesehatan,dan perumahan, makanan jadi, sandang, pendidikan-rekreasi-olah raga, serta pengeluaran untuk transportasi dan komunikasi. Struktur pengeluaran tersebut akan bervariasi antar komoditi, selain adanya perbedaan perilaku dan budaya yang berlaku dalam masyarakat Nelayan dan Pembudidayaan Ikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 367,
"width": 428,
"height": 124,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Adapun dari kelompok makanan terdiri dari pengeluaran untuk padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbu-bumbuan, konsumsi lain-lainnya, makanan dan minuman jadi, minuman yang mengandung alkohol, tembakau dan sirih. Sedangkan kelompok bukan makanan terdiri atas pengeluaran untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga, barang dan jasa, biaya pendidikan, biaya kesehatan, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala, barang-barang tahan lama, pajak dan asuransi, keperluan pesta dan upacara. Pengeluaran nelayan dinilai melalui harga yang tercatat di pasar-pasar besar untuk nelayan yang berlokasi dekat dengan perkotaan dan pasar. Sedangkan harga barang dan jasa untuk para nelayan di kawasan perdesaan menggunakan survey harga dari BPS Kabupaten Probolinggo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 500,
"width": 148,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "NTNP Kabupaten Probolinggo",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 518,
"width": 428,
"height": 74,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) kabupaten Probolinggo tahun 2021 sebesar 102,51 hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) naik sebesar 2,51 persen dari tahun dasar 2018 sehingga posisi ini dapat menjelaskan bahwa nelayan dan pembudidayaan ikan di kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 pada posisi sejahtera. Adapun Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) di Kabupaten Probolinggo tahun 2021 secara rinci dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 594,
"width": 413,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 1. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) Kabupaten Probolinggo Tahun",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 606,
"width": 340,
"height": 60,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 (2018=100) NTNP Tahun 2021 Nelayan 101,79 Pembudidayaan Ikan 106,86 Kabupaten Probolinggo 102,51",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 669,
"width": 148,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : Analisis Data Primer 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 680,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai Tukar Nelayan Kabupaten Probolinggo tahun 2021 sebesar 101,79 hal ini menunjukkan bahwa ada kenaikan sebesar 1,79 persen dari tahun dasar 2018, yang artinya nelayan pada posisi sejahtera. Demikan juga nilai tukar pembudidayaan ikan pada posisi sejahtera ditunjukkan dengan Nilai Tukar Pembudidayaan Ikan (NTNP) sebesar 106,86. Hal ini juga menunjukkan bahwa ada kenaikan sebesar 6,86 persen dari tahun dasar 2018. Namun demikain jika dibandingkan antara",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 403,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fatchur Rozci– Nilai Tukar Nelayan dan Perikanan Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 ................",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 428,
"height": 37,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "59 nelayan dengan pembudidayaan ikan ternyata pembudidayaan ikan lebih sejahtera jika dilihat dari Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 119,
"width": 199,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks Harga Yang Diterima Nelayan (It)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 138,
"width": 428,
"height": 110,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks harga yang diterima nelayan dan pembudidayaan ikan (It) kabupaten Probolinggo sebesar 107,60 hal ini menunjukkan bahwa pendapatan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan meningkat 7,60 persen dari tahun dasar 2018. Indeks harga yang diterima pembudidayaan ikan (It) sebesar 106,03 menunjukkan bahwa ada peningkatan sebesar 6,03 persen dari tahun dasar 2018. Indeks harga yang diterima pembudidayaan ikan lebih besar dibanding dengan indeks harga yang diterima nelayan (It) sebesar 105,50. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pembudidayaan ikan lebih sejahtera dari pada nelayan dilihat dari sisi NTNPnya. Adapun Indeks harga yang diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan secara rinci dapat dilihat seperi pada tabel 2. Tabel 2. Indeks Harga Yang Diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (It) Kabupaten",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 250,
"width": 353,
"height": 61,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Probolinggo Tahun 2021 (2018=100) Indeks harga Yang Diterima (It) Tahun 2021 Nelayan 105,50 Pembudidayaan ikan 106,03 Kabupaten Probolinggo 107,60",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 314,
"width": 148,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : Analisis Data Primer 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 332,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (Ib) Kabupaten Probolinggo",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 363,
"width": 428,
"height": 112,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks harga yang dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (Ib) kabupaten Probolinggo tahun 2021 sebesar 104,97 hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan harga yang dibayarkan Nelayan dan Pembudidayaan Ikan sebesar 4,97 persen dibanding dengan harga yang dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan pada tahun dasar 2018. Peningkatan ini disebabkan peningkatan konsumsi rumah tangga dari harga konsumen pedesaan makanan sebesar 19,90 persen dan harga konsumen pedesaan non makanan sebesar 4,08 persen serta peningkatan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 4,49 persen dari tahun dasar 2018. Adapun rincian indeks harga yang dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan kabupaten Probolinggo tahun 2021 seperti pada tabel 3.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 477,
"width": 380,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 3. Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (Ib) Kabupaten",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 489,
"width": 397,
"height": 139,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Probolinggo Tahun 2021 (2018=100) Uraian Tahun 2021 Kabupaten Probolinggo 104,97 Harga Konsumen Pedesaan Makanan 119,90 Harga Konsumen Pedesaan Non Makanan 104,08 Perumahan 109,04 Sandang 104,86 Kesehatan 103,00 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 103,10 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 101,76 BPPBM 104,49",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 631,
"width": 150,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : Analisis Data Primer, 2021",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 643,
"width": 428,
"height": 85,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks harga konsumsi rumah tangga kabupaten Probolinggo tahun 2021 dari indeks harga konsumen pedesaan makanan sebesar 119,90 meningkat 19,90 persen dari tahun dasar 2018. Sedangkan indeks harga konsumen pedesaan non makanan sebesar 104,08 juga ada peningkatan sebesar 4,08 persen dari tahun dasar 2018, hal ini disebabkan karena peningkatan indeks harga perumahan sebesar 9,04 persen, sandang 4,86 persen, kesehatan sebesar 3,0 persen, pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 3,1 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,76 persen dari tahun dasar 2018.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 12,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "60",
"type": "Page header"
},
{
"left": 241,
"top": 73,
"width": 265,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Ilmiah Sosio Agribis, Volume 22 (Nomor 1), 2022: 53-63",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 212,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan (IbN)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 106,
"width": 428,
"height": 86,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks harga yang dibayar Nelayan (IbN) di kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 sebesar 103,65 hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan sebesar 3,65 persen dari indeks harga yang dibayar nelayan pada tahun dasar 2018. Hal ini disebabkan adanya kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga dari harga konsumen pedesaan makanan sebesar 19,90 persen dan indeks harga konsumen pedesaan non makanan sebesar 4,08 persen serta peningkatan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 2,03 persen dari tahun dasar 2018. Adapun rincian indeks harga yang dibayar nelayan (IbN) dapat dilihat pada tabel 4.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 195,
"width": 428,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 4. Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan (IbN) Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 (2018=100)",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 208,
"width": 377,
"height": 191,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Uraian Tahun 2021 Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan (Ib) 103,65 Harga Konsumen Pedesaan Makanan 119,90 Harga Konsumen Pedesaan Non Makanan 104,08 Perumahan 109,04 Sandang 104,86 Kesehatan 103,00 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 103,10 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 101,76 BPPBM 102,03 Biaya Sewa 105,20 Transportasi dan Komunikasi 102,02 Barang Modal 101,60 Pengeluaran Lain 106,84 Upah Buruh 100,53",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 402,
"width": 148,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : Analisis Data Primer, 2021",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 414,
"width": 428,
"height": 98,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Peningkatan indeks harga konsumen pedesaan non makan sebesar 4,08 persen dari tahun dasar 2018 disebabkan naiknya indeks harga perumahan sebesar 9,04 persen; sandang 4,86 persen; kesehatan 3,0 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 3,10 persen; serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,76 persen dari tahun dasar 2018. Peningkatan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 2,03 persen dari tahun dasar 2018 disebabkan naiknya indeks harga biaya sewa sebesar 5,2 persen; transportasi dan komunikasi sebesar 2,02 persen; barang modal sebesar 1,6 persen; pengeluaran lain sebesar 6,84 persen; serta upah buruh sebesar 0,53 persen dari tahun dasar 2018.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 521,
"width": 273,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks Harga Yang Dibayar Pembudidayaan Ikan (IbPi).",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 540,
"width": 428,
"height": 111,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Indeks harga yang dibayar pembudidayaan ikan (IbPi) sebesar 105,77 meningkat sebesar 5,77 persen dari tahun dasar 2018. Peningkatan tersebut disebabkan peningkatan indeks konsumsi rumah tangga dari indeks harga konsumen pedesaan makanan sebesar 19,90 persen, indeks harga konsumen pedesaan non makanan sebesar 4,08 persen, serta biaya produksi penambahan barang modal sebesar 5,65 persen dari tahun dasar 2018. Kenaikan indeks harga konsumen pedesaan non makanan sebesar 4,08 persen disebabkan kenaikan indeks harga perumahan sebesar 9,04 persen; sandang 4,86 persen; kesehatan 3,0 persen; pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 3,10 persen; serta transportasi, komunikasidan jasa keuangan sebesar 1,76 persen. Adapun rincian indeks harga yang dibayar pembudidayaan ikan (Ib) seperti pada tabel 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 653,
"width": 421,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 5. Indeks Harga Yang Dibayar Pembudidayaan Ikan (IbPi) Kabupaten Probolinggo Tahun",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 665,
"width": 375,
"height": 87,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2021 (2018=100) Uraian Tahun 2021 Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) 105,77 Harga Konsumen Pedesaan Makanan 119,90 Harga Konsumen Pedesaan Non Makanan 104,08 Perumahan 109,04 Sandang 104,86",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 403,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fatchur Rozci– Nilai Tukar Nelayan dan Perikanan Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 ................",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 86,
"top": 73,
"width": 426,
"height": 168,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "61 Uraian Tahun 2021 Kesehatan 103,00 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 103,10 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 101,76 BPPBM 105,65 Bibit/Benih 103,75 Pupuk, Obat-Obatan dan Makanan Ikan 116,51 Biaya Sewa 111,06 Transportasi dan Komunikasi 111,76 Barang Modal 104,34 Pengeluaran Lain 100,53 Upah Buruh 103,48",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 244,
"width": 150,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : Analisis Data Primer, 2021",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 256,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kenaikan indeks harga biaya produksi penambahan barang modal sebesar 5,65 persen dari tahun dasar 2018 disebabkan naiknya indeks harga bibit/benih sebesar 3,75 persen; pupuk, obat- obatan dan makanan ikan sebesar 16,51 persen; biaya sewa sebesar 11,06 persen; transportasi dan komunikasi sebesar 11,76 persen; barang modal sebesar 4,34 persen; pengeluaran lain sebesar 0,53 persen; dan upah buruh sebesar 3,48 persen dari tahun dasar 2018.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 325,
"width": 287,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "NTNP Nasional, Provinsi Jatim dan Kabupaten Probolinggo.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 344,
"width": 428,
"height": 98,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai Tukar nelayan dan pembudidayaan ikan (NTNP) kabupaten Probolinggo tahun 2021 sebesar 102,51 masih dibawah Provinsi Jawa Timur dan Nasional masing-masing sebesar 103,24 dan 105,11. Namun demikian jika dilihat dari NTNP nelayan kabupaten Probolinggo sebesar 103,40 masih diatas dari NTNP Provinsi Jawa Timur sebesar 95,77 tetapi masih dibawah nasional sebesar 105,90. Demikian juga NTNP pembudidayaan ikan kabupaten Probolinggo sebesar 100,24 masih di atas dari Provinsi Jawa Timur yakni sebesar 98,74 namun masih dibawah Nasional sebesar 103,82. Adapun rincian perbandingan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudiayaan Ikan (NTNP) Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur dan Nasional seperti pada tabel 6.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 448,
"width": 428,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 6.NTNP Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2021 (2018 = 100)",
"type": "Text"
},
{
"left": 89,
"top": 461,
"width": 406,
"height": 239,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sub Sektor Tahun 2021 Probolinggo Jawa Timur Nasional Gabungan Indeks Harga Yang Diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (It) 107,60 111,70 112,58 Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (Ib) 104,97 108,19 107,13 Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) 102,51 103,24 105,11 Nelayan a. Indeks Harga Yang Diterima Nelayan 105,50 102,20 113,02 b. Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan 102,20 106,71 106,73 c. Nilai Tukar Nelayan 103,40 95,77 105,90 Pembudidayaan Ikan a. Indeks Harga Yang Diterima Pembudidayaan Ikan 106,03 104,30 111,88 b. Indeks Harga Yang Dibayar Pembudidayaan Ikan 105,77 105,63 107,76 c. Nilai Tukar Pembudidayaan Ikan 100,24 98,74 103,82",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 703,
"width": 295,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : Analisis Data Primer dan BPS Jawa Timur dan Nasional 2021.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 12,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "62",
"type": "Page header"
},
{
"left": 241,
"top": 73,
"width": 265,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Ilmiah Sosio Agribis, Volume 22 (Nomor 1), 2022: 53-63",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 227,
"top": 88,
"width": 145,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "KESIMPULAN DAN SARAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 106,
"width": 60,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 122,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo, dapat disimpulkan bahwa :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 147,
"width": 428,
"height": 99,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Kemampuan tukar produk nelayan dan pembudidayaan ikan (NTNP) sebesar 102,51 hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan NTNP sebesar 2,51 persen dari tahun dasar 2018. Peningkatan tersebut disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima nelayan dan pembudidayaan ikan (It) sebesar 7,60 persen pada tahan 2021 dibanding dengan tahun dasar 2018, dan peningkatan indeks harga yang dibayar nelayan dan pembudidayaan ikan (Ib) sebesar 4,97 persen pada tahun 2021 dibanding dengan tahun dasar 2018. NTNP sebesar 102,51 menunjukkan bahwa nelayan dan pembudidayaan ikan di kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 sejahtera.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 249,
"width": 428,
"height": 60,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Perkembangan tingkat pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pengembangan barang modal nelayan dan pembudidayaan ikan pada posisi surplus yang ditunjukkan dengan It sebesar 107,60 dan Ib sebesar 104,97. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang diterima nelayan dan pembudidayaan ikan (It) lebih besar dari pada indeks harga yang dibayar nelayan dan pembudidayaan ikan (Ib) kabupaten Probolinggo tahun 2021.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 318,
"width": 31,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Saran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 334,
"width": 428,
"height": 80,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Diharapkan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo mengukur nilai tukar nelayan dan pembudidayaan ikan (NTNP) setiap bulan. Perlu mengoptimalkan peran dan fungsi penyuluh perikanan dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan di kabupaten Probolinggo. Program dan kegiatan Dinas perikanan perlu ditingkatkan kususnya dari sisi penganggaran sehingga program dan kegiatan dapat dirasakan oleh nelayan dan pembudidayaan ikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 247,
"top": 435,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 454,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "-----, 2015. Probolinggo Dalam Angka, 2015. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Probolinggo.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 481,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "-----, 2015. Survei Perikanan Padi dan Palawija Provinsi Jawa Timur, 2015. Badan Pusat Statistik. Provinsi Jawa Timur.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 509,
"width": 431,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "-----, 2014. Outlook Komoditi Tebu. Pusat Data dan Sistem Informasi Perikanan. Sekretariat Jenderal Kementerian Perikanan. Jakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 537,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "-----, 2014. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2014 Provinsi Jawa Timur. BPS Provinsi Jawa Timur. Surabaya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 564,
"width": 428,
"height": 53,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "-----, 2013. Analisis Nilai Tukar Perikanan (Nelayan) Sebagai Bahan Penyusunan RPJMN Tahun 2015-2019, Kerjasama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas dan Japan International Cooperation Agency (Jica), Direktorat Pangan dan Perikanan Bappenas. Jakarta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 620,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "-----, 2013. Analisis Sosial Ekonomi Nelayan Jawa Timur. Analisis Hasil Survei Pendapatan Nelayan. Sensus Perikanan 2013. BPS Provinsi Jawa Timur. Surabaya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 647,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "-----, 2013. Analisis Ruma Tangga Usaha Tanaman Pangan Jawa Timur. Hasil Sensus Perikanan 2013. BPS Provinsi Jawa Timur. Surabaya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 675,
"width": 428,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ali Rosidi, ST. 2007. Nilai Tukar Perikanan (Nelayan) Sebagai Indikator Tingkat Kesejahteraan Nelayan. Materi Pertemuan Dan Diskusi Terbatas Mengenai “Nilai Tukar Perikanan (Nelayan)” Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Perikanan Departemen Perikanan, Bogor.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 730,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bambang Avip P.M., 2015. Populasi dan Sampel. Bahan Kuliah Fakultas MIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 73,
"width": 403,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fatchur Rozci– Nilai Tukar Nelayan dan Perikanan Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 ................",
"type": "Text"
},
{
"left": 312,
"top": 784,
"width": 198,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "JISA, ISSN: 1412-1816 (p), ISSN: 2614-4549 (e)",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 500,
"top": 73,
"width": 12,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "63",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 88,
"width": 428,
"height": 108,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Rachmat, M. 2013. Nilai Tukar Nelayan: Konsep, Pengukuran Dan Relevansinya Sebagai Indikator Kesejahteraan Nelayan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 31 No. 2, Desember 2013. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Perikanan. Bogor. Rachmat, M., Supriyati, Deri Hidayat dan Jefferson Situmorang. 2000. Perumusan Kebijaksanaan Nilai Tukar Nelayan dan Komoditi Perikanan. LaporanHasil Penelitian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan. Departemen Perikanan. Bogor.Rachmat, Muchjidin. 2000. Analisa Nilai Tukar Nelayan Indonesia. Disertasi. Institut Perikanan Bogor.",
"type": "Text"
}
] |
a2a0eeb5-6c36-8fb1-564e-7ce978735f63 | https://ejournal.upi.edu/index.php/edufortech/article/download/6166/4159 | [
{
"left": 148,
"top": 783,
"width": 314,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2541-4593 http://ejournal.upi.edu/index.php/edufortech/index",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 237,
"top": 94,
"width": 129,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EDUFORTECH 2 (1) 2017 7-14",
"type": "Text"
},
{
"left": 243,
"top": 126,
"width": 116,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "EDUFORTECH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 207,
"top": 164,
"width": 197,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://ejournal.upi.edu/index.php/edufortech/index",
"type": "Text"
},
{
"left": 104,
"top": 203,
"width": 406,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "APLIKASI EDIBLE COATING DARI PATI UMBI PORANG DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK LENGKUAS MERAH PADA BUAH LANGSAT",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 251,
"width": 414,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Application Of Porang Starch Based Edible Coating with Tumeric Extract on Langsat",
"type": "Text"
},
{
"left": 195,
"top": 279,
"width": 221,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurlatifah 1 , Dewi Cakrawati 2 *, Puji R. Nurcahyani 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 186,
"top": 293,
"width": 245,
"height": 39,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1,2,3 Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan *Korespondensi: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 281,
"top": 347,
"width": 52,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 365,
"width": 443,
"height": 160,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Langsat merupakan salah satu buah tropis yang bersifat klimaterik sehingga memiliki umur simpan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi edible coating dengan penambahan ekstrak lengkuas merah pada karakteristik fisik kimia buah langsat. Penelitian dilakukan dengan metode dekstriptif dengan mengamati karakteristik fisik dan kimia buah langsat dengan edible coating meliputi warna, laju respirasi, total asam tertitrasi, tekstur, analisis total mikroba dan analisis susut bobot. Analisis karakteristik fisik hasil susut bobot menunjukkan bahwa dengan pelapisan edible dapat mengurangi terjadinya penurunan susut bobot, dapat mempertahankan tekstur buah dan pada warna buah yang dilapisi dengan edible dapat menghasilkan buah yang memiliki warna yang lebih gelap. Analisis karakteristik kimia buah langsat, bahwa pelapisan yang dilakukan pada buah langsat dapat mengurangi penurunan asam tertitrasi dan juga dapat menekan proses laju respirasi. Pada total jumlah mikroba pelapisan edible dapat meminimalisir kontaminasi pada kulit buah. Berdasarkan penelitian bahwa pada hari ke-6 terjadi respiraasi anerob yang menyebabkan tingginya laju respirasi, kadar TAT dan juga tingginya kelunakan yang terjadi pada buah yang tidak dilapisi dengan edible .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 539,
"width": 270,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: langsat, porang, edible coating, ekstrak lengkuas",
"type": "Text"
},
{
"left": 278,
"top": 569,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 587,
"width": 443,
"height": 170,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Langsat is a climateric tropical fruit thus have a low shelf life. The study aimed to determine the effect of edible coating applications with the addition of red ginger extract on the physical characteristics of the olive fruit chemistry. Research carried out by methods dekstriptif by observing the physical and chemical characteristics of olive fruit with edible coating covering color, respiration rate, total acid tertitrasi, texture, total microbial analysis and analysis of weight loss. Analysis of the physical characteristics of weight loss results demonstrate that the edible coating could reduce the decline in weight loss, it can maintain the fruit texture and the color of the fruit is coated with edible can produce fruit that has a darker color. Analysis of the chemical characteristics of the olive fruit, that the coating is carried out on olive fruit can reduce the decline tertitrasi acid and also can suppress the process of respiration rate. In total the number of microbial coating to minimize contamination of edible rind. Based on research that on the 6th day happen respiraasi causing the high rate anaerobic respiration, TAT and also high levels of softness that occurs in fruits that are not coated with edible.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 759,
"width": 208,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords : langsat, edible coating, galangal,",
"type": "Text"
},
{
"left": 208,
"top": 43,
"width": 198,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurlatifah dkk / EDUFORTECH 2 (1) (2017) 7-14",
"type": "Page header"
},
{
"left": 157,
"top": 783,
"width": 296,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2541-4593 http://ejournal.upi.edu/index.php/edufortech/index",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 783,
"width": 7,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 86,
"width": 88,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 105,
"width": 443,
"height": 103,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Langsat ( Lansium domesticum ) merupakan buah tropis yang tergolong buah (klimaterik) dengan laju respirasi yang tinggi sehingga memiliki masa simpan yang singkat. Menurut Paul (2014), langsat memiliki umur simpan yang singkat, dan akan berwarna coklat setelah 4 hari penyimpanan pada suhu ruang. Kerusakan pada buah langsat ditandai dengan berubahnya kulit buah menjadi kehitam-hitaman yang kemudian di susul dengan melunaknya tekstur buah. Selain itu kerusakan sering terjadi yaitu pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Maka dari itu diperlukan cara agar dapat mempertahankan kualitas buah dalam waktu yang cukup lama, salah satunya dengan pelapisan menggunakan edible coating.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 211,
"width": 443,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buah mengandung kadar air yang tinggi. proses pematangan menyebabkan kehilangan. air yang berpengaruh pada kehilangan gula dalam sel dan pelunakan buah serta perubahan warna pada kulit buah untuk memperpanjang masa simpan buah tergantung dari 3 faktor yaitu penurunan desikasi, penurunan proses fisiologi yang berhubungan dengan kematangan dan pembusukan dan penurunan tingkat pertumbuhan mikroorganisme. hal ini dapat dilakukan dengan penurunan suhu penyimpanan serta memberikan lapisan film untuk menyediakan barier bagi oksigen atau transmisi uap air (Yaman & Bayindirli, 2001).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 303,
"width": 443,
"height": 117,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Edible coating merupakan salah satu metode pengemasan yang banyak diaplikasikan pada sayur dan buah saat ini karena dapat memperlambat kematangan dan metabolisme buah setelah pemanenan sehingga dapat memperpanja ng umur simpan buah selama penyimpanan. Penelitian Gunawan (2009) menunjukkan aplikasi edible coating berbasis pati sagu dengan penambahan vitamin C pada paprika mampu mempertahankan masa simpan paprika selama 3-7 hari, sedangkan penelitian Pokatong dkk (2014) menunjukkan edible coating yang terbuat dari pati gembili dengan penambahan sorbitol dapat menambah masa simpan buah strawberry selama 4 hari. Selain dapat memperpanjang masa simpan, edible coating juga dapat meningkatkan nilai gizi bahan pangan serta dapat memperbaiki kenampakan buah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 422,
"width": 443,
"height": 104,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Edible coating terbuat dari bahan yang dapat membuat lapisan film seperti bahan hidrokoloid (seperti protein, polisakarida, dan alginat), lemak (seperti asam lemak, acylglycerol, dan lilin), dan bahan campuran lainnya yang aman digunakan pada produk makanan. Bahan dasar pembuatan Edible yang telah banyak diteliti adalah berbasis pati-patian. Salah satu jenis pati yang dapat digunakan menjadi bahan dasar pembuatan edible yaitu pati porang. Keuntungan penggunaan pati porang dalam pembuatan edible coating yaitu dapat menghasilkan coating yang memiliki daya rekat yang kuat, berdasarkan sifat merekatnya, pati porang lebih baik jika dibandingkan dengan perekat lain seperti jagung dan beras karena mengandung glukomanan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 528,
"width": 443,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Edible coating berbasis pati mempunyai kelemahan, yaitu resistensinya terhadap air rendah dan sifat penghalang terhadap uap air juga rendah karena sifat hidrofilik pati dapat memengaruhi stabilitas dan sifat mekanisnya (Garcia et al. 2011). Salah satu cara agar dapat meningkatkan karakteristik fisik maupun fungsional dari edible coating berbasis pati yaitu adanya penambahan bahan lain yang bersifat hirofobik dan atau yang memiliki sifat antimikroba. Maka dari itu dalam pembuatan edible coating berbasis pati diperlukan penambahan bahan lain, salah satunya menggunakan bahan yang mengandung senyawa antimikroba seperti lengkuas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 621,
"width": 443,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lengkuas merupakan jenis rempah-rempah memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat berperan sebagai senyawa anti mikroba, selain itu juga bahan baku lengkuas mudah didapat dan murah. Berdasarkan penelitian Utami dkk (2012) penambahan ekstrak lengkuas merah pada pembuatan edible coating mampu menghambat pertumbuhan Pseudomonas putida dan Pseudomonas fluorescen. Penelitian yang dilakukan oleh Sukandar et al. (2009) dan Yulinar dkk (2013) membuktikan bahwa minyak atsiri dari rimpang lengkuas merah Alpinia purpurat K. Schum dapat menghambat aktivitas bakteri Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 713,
"width": 443,
"height": 38,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh aplikasi Edible coating berbasis pati umbi porang dengan penambahan ekstrak lengkuas merah terhadap karakteristik fisik dan kimia buah Langsat selama penyimpanan 12 hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 43,
"width": 418,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aplikasi Edible Coating Dari Pati Umbi Porang Dengan Penambahan Ekstrak Lengkuas Merah Pada Buah Langsat 9",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 86,
"width": 46,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 99,
"width": 445,
"height": 143,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah erlenmeyer, corong, mikropipet, autoklaf, oven, laminary air flow, beaker glass, stirrer, hot plate , timbangan analitik, termometer, sterofoam, keranjang buah, statif, cawan porselin, cawan petri, pompa udara, inkubator, bunsen, tabung reaksi dan rak tabung reaksi, erlenmeyer 100 ml dan 250 ml, toples kaca, selang plastik, pipet, gelas kimia, gelas ukur, kertas label, tissue, kertas saring, kapas, swab steril, alumunium foil dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 buah Langsat yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Sukajadi Bandung dengan ukuran dan warna yang umumnya seragam, tidak memar, tidak busuk, dan memiliki kenampakan yang mulus dan larutan ediblecoating pati porang dengan penambahan ekstrak lengkuas. Sedangkan, bahan yang digunakan untuk analisis antara lain indikator Phenoptalen, NaOH 0.1 N, NaCl, KOH, HCL 0.1 N, akuades, alkohol 95% dan Nutrien Agar (NA).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 245,
"width": 117,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembuatan Edible coating",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 258,
"width": 443,
"height": 82,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tepung porang dan ekstrak lengkuas ditimbang dengan konsentrasi masing-masing bahan adalah 1% dari berat air. Gliserol dan CMC ditimbang 0,5% dari berat tepung porang. Tepung porang dibuat suspensi dengan penambahan akuades sebanyak 750 ml. Dilakukan pemanasan dengan hot plate stirer selama 30 menit pada suhu 85 o C sampai kenampakan homogen, kemudian ditambahkan CMC, gliserol, dan ekstrak lengkuas sampai dihasilkan tekstur yang cukup baik untuk pencelupan buah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 343,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pencelupan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 356,
"width": 443,
"height": 77,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buah Langsat dibersihkan dari kotoran, kemudian disemprot dengan alkohol dan dikeringkan. Langsat yang telah kering kemudian dicelupkan dalam larutan Edible coating pati porang yang ditambah ekstrak lengkuas. Pencelupan buah Langsat dilakukan selama 30 detik kemudian buah digantung pada statip untuk dikeringkan dengan bantuan alat pengering. (Nur’aini dkk, 2015) Penyimpanan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 435,
"width": 443,
"height": 77,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buah yang telah kering kemudian disimpan pada wadah styrofoam pada suhu ruang. Pendugaan umur simpan dilakukan dengan melakukan pengujian yang terdiri dari uji susut bobot, uji Total Asam Tertitrasi dan uji laju respirasi yang dilakukan setiap hari dari hari ke-0 sampai buah tidak dapat digunakan lagi untuk pengujian pada penelitian ini dilakukan target selama 12 hari, sedangkan uji TPC, uji tekstur dan uji warna dilakukan pada hari ke 0, hari ke 3, hari ke 6, hari ke 9 dan hari ke 12. (Niam, 2009)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 515,
"width": 101,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Susut Botot",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 528,
"width": 443,
"height": 37,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengukuran susut bobot dilakukan secara gravimetri, yaitu membandingkan selisih bobot sebelum penyimpanan dan sesudah penyimpanan. Kehilangan bobot selama penyimpanan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (AOAC, 1995):",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 566,
"width": 179,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑆𝑢𝑠𝑢𝑡 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎 𝑘 ℎ 𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙",
"type": "Text"
},
{
"left": 380,
"top": 574,
"width": 33,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑥 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 605,
"width": 102,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Total Asam Tertitrasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 618,
"width": 443,
"height": 64,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Asam titrasi dapat di uji dengan mengambil sampel yang dihaluskan kemudian di larutkan pada air dengan perbandingan 1:10, lalu diberi tetesan pp sebanyak 3 tetes dan titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai warna merah mudah menjadi hilang. Hasil persentase dalam gram memunjukan jumlah asam malat/ 100 gram langsat. (Souza et al, 2015) rumus TAT sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 232,
"top": 683,
"width": 146,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑉 𝑥 𝑁 𝑥 𝐹𝑝 𝑤 𝑥 100%",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 709,
"width": 443,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimana V = volume Titrasi (ml NaOH), N = normalisasi NaOH, Fp = Faktor Pengencer, W= Berat sampel",
"type": "Text"
},
{
"left": 208,
"top": 43,
"width": 198,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurlatifah dkk / EDUFORTECH 2 (1) (2017) 7-14",
"type": "Page header"
},
{
"left": 157,
"top": 783,
"width": 296,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2541-4593 http://ejournal.upi.edu/index.php/edufortech/index",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 783,
"width": 12,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 86,
"width": 87,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji Laju Respirasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 99,
"width": 443,
"height": 91,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Respirasi buah di ukur dengan mengukur jumlah CO 2 yang dikeluarkan. Sampel Edible dan kontrol di tempatkan pada jar kedap udara dengan suhu yang digunakan adalah suhu ruang. Perhitungan dilakukan setiap hari selama 11 hari. Terdapat dua perlakuan pada pengujian laju respirasi: (1) laju respirasi Langsat kontrol tanpa edible coating , (2) Laju Respirasi Langsat dengan edible coating . Proses pengukuran laju respirasi, mula-mula disiapkan bahan dan reagen antara lain salak, CaCl 2, Larutan phenoftalein 1%, larutan HCL 0.1 N, larutan NaOH 0.1 N, larutan KOH 2 N, Larutan KOH 1 N. Kemudian alat-alat yang digunakan seperti pompa udara, selang plastik, jar, erlenmeyer.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 192,
"width": 171,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rumus Laju Respirasi sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 196,
"top": 205,
"width": 218,
"height": 18,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CO 2 (mg/kg/1jam) = !\" !\"# !\"#$% ! !\"#$\" ! ! ! !\"# ! !! !\" !\" ! !\" ! !",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 226,
"width": 109,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Total Mikroba",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 239,
"width": 443,
"height": 103,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis mikroba dilakukan dengan mengambil sampel daging langsat sebanyak 1 gram yang dilarutkan dalam larutan NaCl fisiologis dan dihomogenkan dengan vortex. Kemudian dilakukan pengenceran sampai dengan 10 -5 . Satu mililiter dari pengenceran 10 -3 - 10 -5 ditanam dalam media yang telah di isi oleh media agar yaitu Nutrien agar sebanyak 15 ml. Teknik penanaman sampel dengan cara pour plate pada petri dish sehingga sampel tersebar rata pada media. Setelah sampel tersebar merata cawan dibalik dan dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37°C. Seluruh analisis dilakukan sebanyak dua kali ulangan dengan hasil akhir dalam satuan (log CFU/ g). (Souza et al, 2015) Rumus perhitungan TPC sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 187,
"top": 343,
"width": 203,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Koloni/ ml = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 !",
"type": "Text"
},
{
"left": 353,
"top": 354,
"width": 71,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "!\"#$%& !\"#$\"#%\"&'#",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 49,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji Warna",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 391,
"width": 443,
"height": 37,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uji warna dilakukan dengan menempatkan buah langsat dalam kotak dengan dasar berwarna hitam lalu difoto dengan menggunakan kamera 8 mega pixels lalu dilakukan pengukuran dan perhitungan warna menggunakan sofware adobe photoshop.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 444,
"width": 132,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Susut Bobot",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 470,
"width": 443,
"height": 130,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Susut bobot merupakan salah satu indikator penurunan mutu buah langsat. Pengukuran susut bobot dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan coating dan lama penyimpanan terhadap penyusutan bobot buah langsat selama 11 hari. Penurunan susut bobot merupakan salah satu faktor yang mempercepat terjadinya penurunan mutu buah. Penyusutan susut bobot langsat sangat dipengaruhi oleh proses respirasi dan transpirasi yang terjadi. Pengukuran susut bobot pada buah bertujuan untuk mengetehui besarnya pengurangan berat buah selama proses penyimpanan yang disebabkan terjadi penguapan air. Menurut Hernandez-Munoz, et al. (2008), kehilangan air dalam buah sangat berkaitan erat dengan laju respirasi dan transpirasi melalui kulit buah. susut bobot diakibatkan oleh respiasi yang menyebabkan buah kehilangan setiap atom karbon pada setiap siklusnya.(Yaman & Bayindirli, 2001).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 603,
"width": 105,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Total Asam Tertitrasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 616,
"width": 445,
"height": 117,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perubahan kandungan total asam organik pada buah dan sayuran menandai terjadinya perubahan kimia pada buah tersebut. Asam organik yang terdapat dalam buah yaitu asam sitrat, asam malat, oksalat, asam tartarat, asam quinan, asam khlorogenat, asam shikimat dan asam askorbat. Asam organik yang terkandung dalam buah langsat adalah asam malat (Sitorus dkk, 2012). Bari et al (2006) menyatakan bahwa total asam buah akan meningkat pada tingkat kematangan awal dan akan menurun lagi pada buah yang mendekati busuk. total asam tertitrasi menurun seiring peyimpangan. tetapi meningkat dengan peningkatan konsentrasi edible coating yang digunakan. Asam organik merupakan substrat bagi reaksi enzimatis pada proses respirasi., penurunan kadar asam dan peningkatan pH diharapkan sselama penyimpanan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 43,
"width": 418,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aplikasi Edible Coating Dari Pati Umbi Porang Dengan Penambahan Ekstrak Lengkuas Merah Pada Buah Langsat 1 1",
"type": "Page header"
},
{
"left": 173,
"top": 269,
"width": 267,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Grafik Nilai rata- rata Susut Bobot Buah Langsat",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 296,
"width": 443,
"height": 116,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai total asam tertitrasi pada buah langsat yang tidak dilapisi edible coating berfluktuasi selama penyimpanan 11 hari. Secara umum nilai total asam tertitrasi pada buah langsat dengan dilapisi edible coating lebih rendah dibanding nilai total asam tertitrasi buah langsat tanpa edible coating. Menurut Yaman & Bayindirli, (2001), total asam tertitrasi menurun seiring peyimpangan. tetapi meningkat dengan peningkatan konsentrasi edible coating yang digunakan. Pelapisan edibel coating menurunkan laju respirasi sehingga asam organik tidak banyak digunakan untuk respirasi sehingga penurunan kandungan asam organik tidak terlalu besar. Pelapisan edibel coating menurunkan laju respirasi sehingga asam organik tidak banyak digunakan untuk respirasi sehingga penurunan kandungan asam organik tidak terlalu besar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 414,
"width": 443,
"height": 117,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fluktuasi nilai total asam pada buah juga diduga karena adanya pertumbuhan bakteri yang disebabkan oleh adanya respirasi anaerob akibat pelapisan edible yang menyebabkan berkurangnya atau bahkan tidak adanya kandungan oksigen sehingga memicu pertumbukan mikroorganisme yang akan menghasilkan alkohol ataupun asam. Peningkatan total asam yang biasa terjadi pada produk olahan sayur dan buah karena adanya aktivitas bakteri pemecah gula yang menghasilkan asam, di antaranya Bacillus, Clostridium, Propionibacterium , dan Acetobacter (Dewandari dkk, 2009). Dengan demikian penyebab terjadinya fluktuasi nilai TAT pada buah langsat yang tidak dilapisi edible dan yang dilapisi ediblecoating karena adanya aktivitas mikroorganisme pada buah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 721,
"width": 330,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2. Nilai Total Asam Tertitrasi selama penyimpanan Buah Langsat",
"type": "Caption"
},
{
"left": 110,
"top": 96,
"width": 354,
"height": 609,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0 2 4 6 8 10 12 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 ni lai p en yu su tan Lama Penyimpanan Susut Bobot Kontrol Edibel Linear (Kontrol ) Linear (Edibel ) 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N ilai T otal A sam T er Gtr as i Lama Penyimpanan (Hari) Total Asam TerGtrasi Kontrol Edibel Linear (Kontrol)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 405,
"top": 663,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Linear (Edibel)",
"type": "Text"
},
{
"left": 208,
"top": 43,
"width": 198,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurlatifah dkk / EDUFORTECH 2 (1) (2017) 7-14",
"type": "Page header"
},
{
"left": 157,
"top": 783,
"width": 296,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2541-4593 http://ejournal.upi.edu/index.php/edufortech/index",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 783,
"width": 12,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 86,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Laju Respirasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 99,
"width": 443,
"height": 77,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Respirasi merupakan proses penyerapan oksigen untuk memecah subsrat komplek menjadi senyawa sederhana agar dapat digunakan dalam pembentukan energi. Substrat yang dapat digunakan dalam proses respirasi adalah pati, gula, dan asam organik selain itu lemak dan protein juga dapat digunakansebagai substrat pada proses respirasi. Proses respirasi ini menghasilkan gas CO 2 dan H 2 O. Buah langsat merupakan buah klimaterik yang memiliki laju respirasi yang tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 350,
"width": 334,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3. Laju respirasi Buah Langsat dengan dan Tanpa Edible Coating",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 377,
"width": 445,
"height": 116,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Olivas et al (2009) aplikasi edible coating berfungsi untuk menekan laju respirasi buah, namun terdapat penelitian yang menunjukan bahwa aplikasi edible coating pada bahan pangan menyebabkan terjadinya respirasi anaerob. Hal ini dapat juga terjadi karena lapisan edible coating pada buah terlalu tebal sehingga buah mengalami respirasi anaerob karena CO 2 yang dihasilkan terhambat keluar udara oleh lapisan film yang menyebabkan respirasi anaerob. Respirasi tersebut dapat menghasilkan aroma yang menyimpang dan percepatan pematangan.Berdasarkan hal tersebut maka respirasi yang terjadi tanpa menggunakan O 2 (anaerob) dapat menyebabkan sel melakukan perombakan di dalam buah itu sendiri yang dapat mengakibatkan proses pembusukan lebih cepat dari keadaan yang normal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 509,
"width": 112,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Total Mikroba",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 522,
"width": 446,
"height": 103,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buah dapat terkontaminasi mikroorganisme yang menurut Eni et al (2010) dapat terjadi akibat kontak dengan tanah, debu, air, saat proses panen atau pada saat pasca panen. Ekstrak lengkuas merah mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme Pseudomonas putida dan Pseudomonas fluorescen ,seperti dilaporkan Utami et al (2010). Hemela (2006) menambahkan ekstrak lengkuas mampu menghambat pertumbuhan jamur Microsporum Canis dan Tricophyton Mentagrophytes dan pada penelitian yang dilakukan oleh Sukandar et al. (2009) dan Yulinar dkk (2013) membuktikan bahwa minyak atsiri dari rimpang lengkuas merah Alpinia purpurat K. Schum dapat menghambat aktivitas bakteri Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 628,
"width": 443,
"height": 37,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian menunjukkan Buah langsat yang dilapisi edible coating memiliki nilai total mikroba yang lebih rendah dibandingkan dengan buah langsat yang tidak dilapisi edible coating, seperti disajikan pada Gambar 4.",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 188,
"width": 358,
"height": 146,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "-‐10 0 10 20 30 40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N ilai L aj u Re sp iras i Lama Penyimpanan Laju Respirasi Langsat Kontrol Edibel Linear (Kontrol)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 438,
"top": 300,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Linear (Edibel)",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 43,
"width": 418,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aplikasi Edible Coating Dari Pati Umbi Porang Dengan Penambahan Ekstrak Lengkuas Merah Pada Buah Langsat 1 3",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 417,
"width": 466,
"height": 259,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "-‐100 -‐80 -‐60 -‐40 -‐20 0 0 3 6 9 12 N ilai b * Lama Penyimpanan (Hari) b* Kontrol edibe 0 5 10 15 20 25 30 35 0 3 6 9 12 N ilai K ec er ah an Lama Penyimpanan (Hari) L* Kontrol edibe -‐116 -‐114 -‐112 -‐110 -‐108 -‐106 -‐104 -‐102 0 3 6 9 12 N ilai a* Lama Penyimpanan (Hari) a* Kontrol edibe Linear (Kontrol)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 195,
"top": 266,
"width": 206,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar. 4 Grafik Nilai rata-rata Total Mikroba",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 293,
"width": 33,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Warna",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 306,
"width": 443,
"height": 64,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Warna merupakan salah satu parameter dari kualitas suatu yang diamati dalam hal penerimaan konsumen. Analisis warna pada buah langsat dilakukan dengan menggunakan metode CIE-L*a*b* yang dirancang menyerupai persepsi penglihatan manusia dengan menggunakan tiga komponen yaitu L sebaga luminance (pencahayaan) serta a dan b sebagai dimensi warna yang berlawanan Indriyani, 2012). Analisis L*a*b* disajikan pada Gambar 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 372,
"width": 443,
"height": 37,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Warna buah langsat mengalami penurunan kecerahan selama penyimpanan. Buah langsat dengan aplikasi edible coating memiliki warna lebih gelap karena warna edible coating dengan penambahan ekstrak lengkuas merah memiliki warna merah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 425,
"width": 17,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 650,
"width": 79,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 5. Grafik",
"type": "Caption"
},
{
"left": 305,
"top": 650,
"width": 192,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "L*a*b Buah Langsat Selama Penyimpanan",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 676,
"width": 443,
"height": 77,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Langsat memiliki pigmen klorofil yang akan memudar selama pematangan sehingga menyebabkan perubahan warna dari hijau menjadi kuning. Semakin lama waktu penyimpanan, kerusakan jaringan kulit yang terjadi akibat proses respirasi dan transpirasi menyebabkan adanya kontak antara senyawa polifenol dengan oksigen. Dengan bantuan enzim polifenol oksidase, reaksi pencoklatan enzimatis segera terjadi yang menghasilkan senyawa quinon berwarna coklat (Muchtadi, 2011)",
"type": "Text"
},
{
"left": 110,
"top": 96,
"width": 384,
"height": 153,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "-‐100000 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 0 3 6 9 12 N ilai T otal Mi kr ob a Lama Penyimpanan (Hari) Analisis TPC Kontrol Edibel Linear (Kontrol)",
"type": "Picture"
},
{
"left": 435,
"top": 212,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Linear (Edibel)",
"type": "Text"
},
{
"left": 208,
"top": 43,
"width": 198,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurlatifah dkk / EDUFORTECH 2 (1) (2017) 7-14",
"type": "Page header"
},
{
"left": 157,
"top": 783,
"width": 296,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2541-4593 http://ejournal.upi.edu/index.php/edufortech/index",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 783,
"width": 12,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 86,
"width": 66,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 99,
"width": 443,
"height": 51,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelapisan buah langsat dengan edible coating dapat mengurangi terjadinya penurunan susut bobot, dan tekstur buah tetapi menyebabkan warna buah menjadi lebih gelap. Pelapisan buah lansat dengan edible coating juga menekan laju respirasi dan dan mengurangi kontaminasi sehingga umur simpan buah langsat lebih lama dibanding buah langsat tanpa edible coating.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 165,
"width": 95,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 179,
"width": 443,
"height": 63,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Budiman. (2011). Aplikasi Pati Singkong sebagai Bahan Baku Edible Coating untuk Memperpanjang Umur Simpan Pisang Cavendish. Skripsi . FTP. IPB. Garcia, N.L., L. Ribbon, A. Dufresne, M. Aranguren, and S. Goyanes. 2011. Effect of glycerol on the morphology of nanocomposites made from thermoplastic starch and starch nanocrystals. Carbohydrate Polymers 84(1): 203 − 210",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 245,
"width": 443,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gunawan, V. 2009. Formulasi Aplikasi Edible Coating Berbasis Pati Sagu dengan Penambahan Vitamin C pada Paparika. Skripsi . Fakultas Teknologi Pertanian IPB",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 271,
"width": 443,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Handajani, NS, Tjahjadi Purwoko. 2008. Aktivitas Ekstrak Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga) terhadap Pertumbuhan Jamur Aspergillus spp. Penghasil Aflatoksin dan Fusarium moniliforme. Biodiversitas Vol. 9, No. 3, Juli 2008, hal. 161-164",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 311,
"width": 442,
"height": 37,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hernández-Muñoz, P., Almenar, E., Del Valle, V., Velez, D., & Gavara, R. (2008). Effect of chitosan coating combined with postharvest calcium treatment on strawberry (Fragaria × ananassa) quality during refrigerated storage. Food Chemistry , 110 (2), 428-435.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 350,
"width": 443,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hernani, Tri, M. dan Christina, W. (2007). Pemilihan pelarut pada pemurnian ekstrak lengkuas",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 364,
"width": 443,
"height": 77,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "( Alpinia galanga ) secara ekstraksi. J.Pascapanen 4(1) 2007: 1-8 Marıa, L., Flores-Lo´pez., Miguel A., Cerqueira., Diana Jasso de Rodrı ´guez., dan Anto´nio A,Vicente. (2015). Perspectives on utilization of edible coating s and nano-laminate coating s for extension of postharvest storage of fruits and vegetables. Food Eng Rev Muchtadi, T.R., Sugiyono & F. Ayuningtyas. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung : Alfabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 443,
"width": 443,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Olivas, GI., dan Barbosa-Cánovas GV (2009). Edible Film s and Coating s for Fruits and Vegetables.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 456,
"width": 152,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Springer Science Business Media",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 469,
"width": 443,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Paul, RE. 2014. Longkong, Duku, And Langsat: Postharvest Quality-Maintenance Guidelines. Fruit,",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 483,
"width": 121,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nut, and Beverage Crops.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 496,
"width": 443,
"height": 50,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pokatong, WDR., Carolina Lestari, dan Titri S. 2014. Mastuti. Pemanfaatan pati gembili ( Dioscorea esculenta lour. Burkill ) dengan penambahan plasticizer sebagai edible coating pada stroberi ( Fragaria ananassa ). Prosiding SNST ke-5 Tahun 2014. Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pelita Harapan",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 549,
"width": 443,
"height": 50,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizka, Hezmela. (2006). Daya antijamur ekstrak lengkuas merah ( Alpinia purpurata k. Schum ) dalam sediaan salep. Skripsi . Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Bogor Sukandar, D., N. Radiastuti, S. Utami. 2009. Aktivitas Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Merah ( Alpinia purpurata ) Hasil Distalasi. Jurnal Biologi Lingkungan. 3(2): 94-100.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 602,
"width": 442,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Souza, Marthyna P. & Antônio F. M. Vaz & Miguel A. Cerqueira & José A. Texeira & António A.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 615,
"width": 407,
"height": 37,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vicente & Maria G. Carneiro-da-Cunha. (2015). Effect of an edible nanomultilayer coating by electrostatic self-assembly on the shelf life of fresh-cut mangoes. Food Bioprocess Technol , 8:647–654.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 654,
"width": 443,
"height": 64,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Utami, Rohula , Kawiji , Edhi Nurhartadi. 2012. Inkorporasi Minyak Atsiri Jahe Merah dan Lengkuas Merah pada EdibleFilm Tapioka . Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi UNS Yulinar, Dirayah R. Husain, Asadi Abdullah. 2013. Bioaktivitas minyak atsiri rimpang lengkuas merah alpinia purpurata k. Schum terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa . Jurusan Biologi FMIPA Universitas Hasanuddin",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 721,
"width": 443,
"height": 37,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yaman, Ö., & Bayindirli, L. (2001). Effects of an edible coating, fungicide and cold storage on microbial spoilage of cherries. European Food Research and Technology , 213 (1), 53–55. http://doi.org/10.1007/s002170100334",
"type": "List item"
}
] |
4ebdd0f0-38d6-9c0b-f81d-88a96a45a5fb | https://jurnal.ahmar.id/index.php/mattawang/article/download/864/551 | [
{
"left": 62,
"top": 48,
"width": 181,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat",
"type": "Page header"
},
{
"left": 427,
"top": 48,
"width": 106,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "ISSN: 2746-5233 (online)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 59,
"width": 186,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Vol. 3 No. 1 (2022) https://doi.org/10.35877/454RI.mattawang864",
"type": "Page header"
},
{
"left": 62,
"top": 731,
"width": 259,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under an Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0)",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 146,
"width": 474,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Realizing Creative Innovative Education through Increasing Digitalization Skills in Learning with Canva Media in the Era of Smart",
"type": "Text"
},
{
"left": 263,
"top": 186,
"width": 75,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Society 5.0",
"type": "Text"
},
{
"left": 66,
"top": 212,
"width": 593,
"height": 54,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Wujudkan Pendidikan Inovatif Kreatif Melalui Peningkatan Kemampuan Digitalisasi dalam Pembelajaran dengan Media Canva di Era Smart Society 5.0",
"type": "Text"
},
{
"left": 156,
"top": 274,
"width": 290,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "* Sama’ * , Syaiful Bahri, & Muhammad Misbahudholam AR",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 296,
"width": 301,
"height": 7,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP PGRI Sumenep, Sumenep, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 323,
"width": 34,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 340,
"width": 476,
"height": 107,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "The purpose of community service activities is based on various findings about problems owned by partners, namely SDN Kepanjin Kec. Sumenep City, Sumenep Regency. The problem of the parnerts are: a) because some teachers have not utilized technology in the learning process and b) the learning process is still carried out conventionally. So that the proposing team offers solutions to provide understanding and increase the knowledge of partner teachers about the use of technology through Canva media. This community service activity at SDN Kepanjin was held in March 2022. The activities carried out included workshops for teachers of SDN Kepanjin. The steps of this service activity include; preparation of activities, implementation of activities, and post-activities. The conclusions of the results of community service are: a) community service activities about realizing creative innovative education through increasing digitalization capabilities in learning with canva media in the era of smart society 5.0 have been carried out well; b) Community service activities at SDN Kepanjin received an enthusiastic response from the teachers; and c) workshop participants understand well how to use canva media in the learning process.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 473,
"width": 32,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 489,
"width": 476,
"height": 112,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Tujuan dari dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan dari berbagai temuan tentang permasalahan yang dimiliki oleh mitra yaitu SDN Kepanjin Kec. Kota Sumenep Kab. Sumenep. Adapun bentuk masalah yaitu: a) karena beberapa guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam proses pembelajaran dan b) proses pembelajaran masih dilakukan secara konvensional. Sehingga tim pengusul menawarkan solusi untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan guru mitra tentang penggunaan teknologi melalui media Canva. Kegiatan pengabdian masyarakat di SDN Kepanjin ini dilaksanakan pada bulan Januari 2022. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi workshop untuk guru-guru SDN Kepanjin. Adapun langkah- langkah kegiatan pengabdian ini meliputi; persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan pasca kegiatan. Kesimpulan dari hasil kegatan pengabdian kepada masyarakat yaitu; a) kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang mewujudkan pendidikan inovatif kreatif melalui peningkatan kemampuan digitalisasi dalam pembelajaran dengan media canva di era smart society 5.0 telah terlaksana dengan baik; b) kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SDN Kepanjin mendapatkan respon yang antusias dari para guru; dan c) Peserta workshop memahami dengan baik tentang cara penggunaan media canva dalam proses pembelajaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 610,
"width": 345,
"height": 7,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Keywords: Pendidikan Inovatif dan Kreatif, Kemampuan Digitalisasi, Media Canva, Era Smart Society 5.0",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 685,
"width": 80,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "* Corresponding author:",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 62,
"top": 700,
"width": 202,
"height": 7,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "E-mail address : [email protected] (Sama’)",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "71",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 109,
"width": 70,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "1. Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 133,
"width": 476,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Pendidikan merupakan salahsatu usaha penting dimana dilakukan untuk meningkatkan pemahana seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi paham. Beragam kemampuan TIK yang luar biasa sudah seharusnya dimanfaatkan dalam dunia pendidikan guna melahirkan sistem pendidikan yang baik, baik dalam aspek sarana prasarana, peningkatan profesionalisme kualitas sumber daya manusia pendidik (guru) maupun menghasilkan anak didik yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat kompleks, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi (Misbahudholam, 2021). Faktor penguasaan TIK oleh guru dalam dunia pendidikan merupakan permasalahan yang sering muncu. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam pendidikan di sekolah, guru adalah motor utama penggerak dalam pelaksanaaan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran TIK sebagai sarana yang dapat membantu para guru agar proses belajar mengajar menjadi lebih baik di dalam maupun diluar kelas. Oleh karena itu penguasaan TIK oleh guru menjadi keharusaan dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru (Syahid et al., 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 265,
"width": 476,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Melalui wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan salah satu guru di SDN Kepanjin, masih banyak guru- guru yang belum mampu memanfaatkan teknologi informasi. Proses pembelajaran juga masih berlangsung secara konvesional serta menonton, artinya kegiatan menulis lebih sering dilakukan.Salah satu hal yang paling mendukung dalam meningkatkan budaya literasi di sekolah yaitu dengan mengembangkan literasi media dan teknologi. Pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan literasi baik dalam bahasa maupun dalam matematika. Keterampilan guru dalam memilih media ini jugadapatmenentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Mahnun (2012) menyatakan bahwa, kemampuan guru dalam memilih media yang digunakan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 363,
"width": 477,
"height": 182,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk workshop untuk mendukung kemampuan-kemampuan guru dalam membimbing siswa pada proses pembelajaran. Kegiatan workshop adalah suatu kegiatan yang dimana terdapat banyak orang yang mempunyai keahlian dan yang mau belajar berkumpul menjadi satu dalam kegiatan tersebut. Membahas suatu permasalahan kemudian memberi pengajaran ataupun pelatihan kepada audiens.Oleh karena itu, tim pengabdi memiliki gagasan untuk mengadakan kegiatan workshop dengan tema “ Wujudkan Pendidikan Inovatif Keatif melalui Peningkatan Kemampuan Digitalisasi dalam Pembelajaran dengan Media Canva di Era Smart Society 5.0 ” Capaian atau target yang diharapkan dari kegiatan workshop Wujudkan Pendidikan Inovatif Kreatif melalui Peningkatan Kemampuan Digitalisasi dalam Pembelajaran dengan Media Canva di Era Smart Society 5.0 ini yaitu memberikan pemahaman dan keterampilan untuk mengembangkan media dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang bisa digunakan dalam melaksanakan pembelajaran setiap hari. Materi ini memberikan pemahaman dan keterampilan penggunaan media pembelajaran yang kreatif kepada guru SDN Kepanjin diharapkan dapat memberikan banyak kelebihan dan manfaat kepada mereka untuk mempermudah lagi dalam melaksanakan pembelajaran yang dapat menggunakan media yang lebih kreatif dan inovatif.Kegiatan workshop ini diharap mampu memberikan dampak baik untuk guru guru di SDN Kepanjin serta memberikan pengalaman yang dapat meningkatkan profesionalisme pendidik sesuia perkembangan teknologi untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik, kreatif dan inovatif di dalam tatanan masyarakat sekolah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 553,
"width": 476,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Kegiatan pengabdian masyarakat di SDN Kepanjin ini bertujuan agar guru dapat menyimak, mengamati dan melakukan praktek di lembaga khususnya di kelas, menelaah kemampuan yang di miliki sekolah sehingga dapat merumuskan dan menciptakan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif sebagai langkah strategis yang dapat membuat sekolah lebih baik dan kreatif, dan sekolah agar dapat berdayaguna sesuai dengan perkembangan zaman 5.0. Kegiatan workshop ini beser harapan kami dapat memberikan pengalaman dan guru disana termotivasi untuk selalu belajar dan terus belajar, terutama dalam pengalaman membuat media pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan keterampilan mereka, mandiri, tanggungjawab dan kemampuan dalam menyuelesaikan masalah dalam proses pembelajaran di kelas khususnya masalah yang sering terjadi pada peserta didik yakni mudah bosan dalam proses pembelajaran yang monoton. Sehingga kami tertarik mengangkat tema workshop iniuntuk menyusun suatu rencana kegiatan sebaik mungkin saat kami melaksanakan workshop yang kami selenggarakan di SDN Kepanjin.",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "72",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 109,
"width": 46,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2. Metode",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 133,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2.1. Pra Pelaksanaan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 150,
"width": 476,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Tahap pra-pelaksana merupakan tahap awal atau tahap persiapan sebelum dilaksanakannya kegiatan PKM. Pada tahap pra-pelaksana ini terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan diantaranya yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 80,
"top": 179,
"width": 294,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "1. Pembagian tugas bagi masing-masing anggota Tim pelaksana PKM.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 191,
"width": 372,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2. Menentukan tempat dan waktu terkait lokasi pelaksanaan PKM sekaligus survey lokasi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 202,
"width": 458,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "3. Mengurus perizinan lokasi PKM di SDN Kepanjin serta wawancara langsung dengan kepala sekolah terkait situasi dan kondisi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 225,
"width": 388,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "4. Meminta data-data guru terkait pelaksanaan kegiatan workshop yang akan diselenggarakan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 237,
"width": 457,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "5. Menentukan materi sekaligus menghubungi narasumber dalam kegiatan workshop yang akan diselenggarakan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 260,
"width": 346,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "6. Menyusun struktur program workshop yang dilakukan oleh Tim pelaksana PKM.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 271,
"width": 334,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "7. Menyebarkan informasi secara digital yang berbentuk pamflet di media sosial.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 283,
"width": 366,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "8. Mempersiapakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk pengabdian masyarakat.",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 306,
"width": 72,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2.2. Pelaksanaan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 324,
"width": 146,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari:",
"type": "Text"
},
{
"left": 80,
"top": 341,
"width": 102,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "1) Opening Ceremonial",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 353,
"width": 94,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "a. Pembukaan Acara",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 364,
"width": 297,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars STKIP PGRI Sumenep",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 376,
"width": 327,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "c. Sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN Kepanjin",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 387,
"width": 151,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "d. Sambutan Ketua Tim Pengabdi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 399,
"width": 56,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "e. Penutup.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 422,
"width": 61,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2) Workshop",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 433,
"width": 286,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "a. Pembukaan dan pembacaan CV pemateri pertama oleh moderator.",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 445,
"width": 440,
"height": 78,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "b. Penyampaian materi pertama oleh Hendri Kurniawan sebagai Koordinator Gerakan Sadar Pendidikan Nasional Cabang Sumenep. Yang menjelaskan materi tentang pentingnya inovasi Pendidikan. Dengan durasi waktu 30 menit. Inovasi pendidikan merupakan inovasi yang diperlukan untuk mengurangi permasalahan di sekolah. Oleh karena itu, inovasi pendidikan adalah suatu gagasan, unsur atau metode yang dirasakan atau dirasakan baru oleh seseorang atau kelompok (masyarakat), dalam bentuk intervensi (penemuan baru) atau penemuan (orang yang baru ditemukan) yang digunakan untuk mencapai tujuan. . atau masalah pendidikan nasional.",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 525,
"width": 440,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "c. Sesi diskusi dengan pemateri. Para peserta mengajukan beberapa pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami dari penjelasan yang sudah disampaikan oleh pemateri pertama.",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 548,
"width": 212,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "d. Pembacaan CV pemateri kedua oleh moderator.",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 560,
"width": 440,
"height": 147,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "e. Penyampaian materi kedua oleh Muhammad Misbahudholam AR, M.Pd. yang menjelaskan materi tentang inovasi pembelajaran yang berbasis tegnologi yang berbentuk Canva dan PPT. Kemajuan teknologi telah membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan. Teknologi informasi dan internet khususnya, baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak, menawarkan banyak tawaran dan peluang bagi dunia pendidikan untuk mendukung proses pembelajaran. Keunggulan yang ditawarkan tidak hanya pada faktor kecepatan dalam memperoleh informasi, tetapi juga pada perangkat multimedia yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, visual dan interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan teknologi ini, seperti Canva dan PPT.Canva adalah sebuah tools untuk desain grafis yang menjembatani penggunanya agar dapat dengan mudah merancang berbagai jenis desain kreatif secara online. Mulai dari mendesain kartu ucapan, poster, brosur, infografik, hingga presentasi. Canva saat tersedia dalam beberapa versi, web, iPhone, dan Android.Canva adalah alat desain grafis yang menyatukan penggunanya, sehingga mereka dapat dengan mudah mendesain berbagai jenis proyek kreatif secara",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "73",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 116,
"top": 109,
"width": 422,
"height": 101,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "online. Dimulai dengan mendesain kartu ucapan, poster, brosur, dan presentasi. Canva saat ini tersedia dalam beberapa versi seperti web, iPhone, dan Android. PPT berfungsi untuk menampilkan poin, materi presentasi lebih ringkas, dan dikemas dalam template yang lebih menarik. Poin yang ditulis bisa didesain lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Menariknya, PPT salah satu media yang membuat siswa tidak merasakan bosan, mengantuk, karena proses penulisan dapat menambahkan efek suara, video dan animasi lain.PPT digunakan untuk menampilkan poin pada materi presentasi yang dikemas lebih ringkas dan menarik agar tidak membosankan bagi siswa. Menariknya, PPT merupakan salah satu media yang membuat siswa tidak merasa bosan dan ngantuk, karena dalam proses penulisannya dapat menambahkan efek suara, video dan animasi lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 98,
"top": 212,
"width": 439,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "f. Sesi diskusi dengan pemateri. Peserta mengajukan beberapa pertanyaan tentang topik yang belum dipahami dari penjelasan pemateri kedua.",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 235,
"width": 439,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "g. Pelatihan dan pendampingan pembuatan media pembelajaran inovasi menggunakan aplikasi Canva dan PPT. Para peserta mempraktikan cara penggunaan aplikasi Canva dan PPT dengan didampingi oleh pemateri kedua.",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 270,
"width": 189,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "h. Penyerahan cindera mata kepada pemateri.",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 281,
"width": 149,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "i. Penutupan dengan doa bersama.",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 305,
"width": 99,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2.3. Pasca Pelaksanaan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 80,
"top": 322,
"width": 404,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "1. Pengamatan dan penialian terhadap kemampuan peserta dalam mengoperasikan aplikasi Canva.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 334,
"width": 358,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2. Penyebaran googleform pada peserta workshop dari SDN Kepanjin sebagai evaluasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 345,
"width": 458,
"height": 90,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "3. Diskusi dengan kepala sekolah dan beberapa guru yang menjadi peserta workshop. Tim pelaksana melakukan diskusi terkait kegiatan workshop yang dilakukan. Pada saat diskusi tim pelaksana beserta kepala sekolah dan sebagian guru membahas kesan dan pesan sebagai bentuk evaluasi bersama. Tim pelaksana juga meminta pihak sekolah untuk menindaklanjuti kegiatan workshop yang telah dilakukan agar pengetahuan yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Tim pelaksana juga kepala sekolah di SDN Kepanjin mengharapkan agar materi dari workshop dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif di sekolah mitra. Oleh karena itu, tim pelaksana bersama kepala sekolah dan sebagian guru mendiskusikan terkait pemahaman materi workshop.",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 437,
"width": 458,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "4. Ucapan terimakasih kepada kepala sekolah SDN kepanjin yang telah memberikan izin kepada tim pelaksana PKM dan ucapan terimakasih kepada semua jajaran guru SDN kepanjin yang telah ikut serta mensukseskan acara workshop PKM.",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 484,
"width": 113,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "3. Hasil Dan Pembahasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 507,
"width": 90,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "3.1. Pra-Pelaksanaan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 525,
"width": 476,
"height": 124,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sebelum melaksanakan workshop terdapat banyak hal yang perlu di persiapkan. Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan workshop ini di antara adalah dengan melakukan rapat bersama tim pengabdi dalam rangka pembagian tugas. Selanjutnya pemilihan tempat pelaksanaan workshop sebagai mitra dalam kegiatan ini. Kemudian, melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan dilanjutkan dengan melakukan wawancara terkait tema yang akan di angkat pada kesempatan workshop agar sesuai dengan kebutuhan sekolah SDN Kepanjin. Lalu, langkah selanjutnya yakni menentukan materi dan narasumber untuk kegiatan workshop. Tim pelaksana dibantu para guru SDN Kepanjin menyiapkan tempat dan segala keperluan yang dibutuhkan untuk kegiatan workshop sejak satu hari sebelum hari pelaksanaan. Sebagai bentuk dukungan dan juga apresiasi dari para guru SDN Kepanjin atas diselenggarakannya kegiatan PKM melalui kegiatan workshop ini yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15-16 Januari 2022 dengan tema “ Wujudkan Pendidikan Inovatif Kreatif Melalui Peningkatan Kemampuan Digitalisasi Dalam Pembelajaran Dengan Media Canva Di Era Smart Society 5.0 ”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 663,
"width": 74,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "3.2. Pelaksanaan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 681,
"width": 476,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Pelaksanaan workshop dimulai dari acara pembukaan ( opening ceremony ) oleh Master of Ceremony yang memandu jalannya acara workshop. Adapun susunan acara yang di laksanakan adalah pembukaan, acara workshop pengabdian",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "74",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 109,
"width": 476,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "pembelajaran berbasis literasi-numerasi dan pelatihan pengembangan media inovatif-kreatif dalam menghadapi era digitalisasi 5.0.",
"type": "Text"
},
{
"left": 233,
"top": 388,
"width": 134,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Gambar 1. Master of Ceremony",
"type": "Caption"
},
{
"left": 222,
"top": 638,
"width": 162,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Gambar 2. Sambutan Kepala Sekolah",
"type": "Caption"
},
{
"left": 62,
"top": 655,
"width": 476,
"height": 44,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sambutan dari kepala sekolah bapak Moh. Salehorman, S.Pd., M.Pd yang menyampaikan tentang Permasalahan di dalam proses belajar mengajar dimana para pendidik rata-rata belum memaksimumkan TIK, yang membuat proses belajar mengajar masih berjalan secara konvensional, menonton dan tidak menarik perhatian siswa. Permasalahan- permasalahan seperti ini harus segera di tanggulangi. Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada kurikulum 2013",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "75",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 109,
"width": 476,
"height": 89,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "dimana proses pembelajaran tidak boleh terfokus kepada guru melainkan pada saat belajar mengajar seorang siswa di tuntut untuk lebih mandiri, aktif, dan produktif. Oleh karenanya fungsi seorang guru harus lebih inovatif dalam membuat system pembelajaran, strategi dan perangkat pembelajaran yang berbasis teknologi akan dapat mendukung prosedur belajar siswa agar bisa berkembang dan tidak ketinggalan pada perkembangan zaman era smart society 5.0. Hal ini juga di jelaskan oleh Muthoharoh (2019) bahwa dalam mengajar guru tidak boleh hanya menggunakan lembar kerja siswa (LKS), seorang guru harus mampu mengaplikasikan berbagai multimedia. Realitanya di era ini banyak guru yang sudah memanfaatkan media elektronik sebagai media pembelajaran seperti penggunaa Microsoft powerpoint sebagai media untuk menyampaikan pembelajaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 207,
"width": 477,
"height": 78,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sesuai dengan tema yang di angkat pada saat workshop yaitu wujudkan pendidikan inovatif kreatif melalui peningkatan kemampuan digitalisasi dalam pembelajaran dengan media canva di era smart society 5.0, maka luaran dari acara workshop pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membentuk guru-guru kreativ inovatif yg mampu menciptakan media pembelajaran berbasis digital sesuai dengan perkembangan zaman di era smart society 5.0 khususnya guru-guru di SDN Kepanjin. Sehingga permasalahan-permasalahan seperti yang di jelaskan diatas tidak lagi terjadi dan guru-guru juga dapat membantu perkembangan pengetahuan siswa dengan menarik perhatiannya untuk lebih giat belajar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 293,
"width": 476,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Selanjutnya pelaksanaan inti workshop yakni penyampaian materi yang di awali dengan pembacaan CV pemateri oleh moderator dari pemateri pertama Hendri Kurniawan sebagai Koordinator Gerakan Sadar Pendidikan Nasional Cabang Sumenep. Yang menjelaskan materi tentang pentingnya inovasi Pendidikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 200,
"top": 556,
"width": 199,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Gambar 3. Pemateri Pertama Hendri Kurniawan",
"type": "Caption"
},
{
"left": 62,
"top": 579,
"width": 476,
"height": 78,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Inovasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin innovation yang berarti pembaruan atau perubahan. Kata kerja innovo berarti memperbarui dan mengubah. Jadi dapat di definisikan bahwa inovasi pendidikan adalah suatu perubahan baru sebagai usaha sadar yang direncanakan untuk merubah pola pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan atau mengatasi persoalan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pada tuntutan zaman (Ananda & Amiruddin, 2017). Dengan adanya inovasi pendidikan di harapkan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, tidak membosankan, menyenangkan, sehingga guru dan siswa lebih bersemangat untuk untuk memperluas pengetahuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 666,
"width": 476,
"height": 32,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Menurut pemateri inovasi pendidikan sangat penting untuk di jalankan di setiap jenjang pendidikan apalagi pada jenjang SD yang peserta didiknya sangat mudah tergiur dengan permainan-permainan. Pendidik adalah keahlian seorang guru untuk menjalankan kewajibannya sebagai tenaga pendidik. Seseorang di katakan belajar apabila terjadi",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "76",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 109,
"width": 476,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "hubungan antara pendidik dan siswa yang membuahkan hasil pergeseran tingkah laku yakni ilmu baru, peluasan pemikiran dan keahlian. Pentingnya inovasi pendidikan ini juga di jelaskan oleh Kristiawan & Rahmat (2018) yang mengatakan pada era milinial penting bagi seorang guru profesional memberikan inovasi pembelajaran, hal sudah menjadi tuntutan agar guru selalu mengikuti perkembangan pendidikan sehingga dapat membuat sebuah inovasi baru yang lebih baik karena selain mengajar seorang guru juga menjadi orang yang paling diandalkan untuk dapat membimbing tata cara kemanusian dan pemanusiaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 184,
"width": 476,
"height": 32,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Acara selanjutnya yaitu penyampaian materi kedua oleh Penyampaian materi kedua oleh Muhammad Misbahudholam AR, M.Pd. Sebagai Dosen Pengampuh Matakuliah TIK Pembelajaran sekaligus sebagai pengabdi yang menjelaskan materi tentang inovasi pembelajaran yang berbasis tegnologi yang berbentuk Canva dan PPT.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 564,
"width": 374,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Gambar 4. Penyampaian Materi Kedua Oleh Bapak Muhammad Misbahudholam AR, M.Pd",
"type": "Caption"
},
{
"left": 62,
"top": 588,
"width": 476,
"height": 89,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Materi kedua di sampaikan oleh oleh Muhammad Misbahudholam AR, M.Pd. Sebagai Dosen Pengampuh Mtakuliah TIK Pembelajaran sekaligus sebagai pengabdi yang menjelaskan materi tentang inovasi pembelajaran yang berbasis tegnologi yang berbentuk Canva dan PPT. Pada era smart society 5.0 penggunaan internet sudah semakin canggih dan semakin menarik perhatian. Banyak siswa yang terlena dengan perkembangan zaman sekarang sehingga untuk belajar ilmu pengetahuan sudah tak lagi menjadi yang paling utama, mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain game online dan membuka situs di sosial media. Permasalahan di dalam proses belajar mengajar khususnya di SDN kepanjin adalah banyaknya guru-guru yang belum maksimal memanfaatkan teknologi informasi yang membuat proses belajar mengajar masih berjalan secara konvensional, menonton dan tidak menarik perhatian siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 686,
"width": 476,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Titik tekan pembahasan pada saat pelatihan acara workshop adalah bagaimana guru-guru SDN Kepanjin mampu mendesain media pembelajaran yang berbentuk power point yang bisa digunakan presentasi mengajar. Menurut",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "77",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 109,
"width": 476,
"height": 89,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Rusman (2012) menjelaskan tentang aplikasi Microsoft powerpoint yang memiliki kegunaan untuk presentasi dengan beberapa kelebihan yaitu dapat menampilkan program multi media berupa teks, audio dan visual, selain itu aplikasi powepoint juga menarik, mudah dalam pegeditan dan penggunaan presentasi, serta murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain penyimpanan. Langkah awal yang dilakukan pemateri untuk melatih peserta workshop menggunakan aplikasi canva adalah dengan mengajarkan cara membuat akun canva terlebih dahulu. Yakni dengan mengunjungi situs www.canva.com kemudian pilih sign up yang ingin digunakan baik menggunakan google, email, atau facebook. Misal sign up dengan email maka tinggal memasukkan nama lengkap, email, dan password. Setelah data terisi klik sign up maka akan terdaftar pada akun canva.",
"type": "Text"
},
{
"left": 229,
"top": 370,
"width": 143,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Gambar 5. Membuat Akun Canva",
"type": "Caption"
},
{
"left": 62,
"top": 394,
"width": 292,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Selanjutnya cara mendesain di Canva yaitu dengan cara sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 411,
"width": 377,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "1. log in aplikasi Canva maka akan muncul gambar seperti yang di tunjukkan pada gambar 6",
"type": "List item"
},
{
"left": 267,
"top": 607,
"width": 139,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Gambar 6. Tampilan awal desain",
"type": "Caption"
},
{
"left": 84,
"top": 628,
"width": 453,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2. Tekan‘new desain’ sesudah mengklik new desain maka tinggil tekan salah satunya template sesuai keinginan",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 642,
"width": 454,
"height": 44,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "3. Tambahkan foto di dalam template untuk menambah desain sesukamu , Di samping kiri, ada pilihan fitur foto. Di situ terdapat banyak sekali foto yang telah disajikan oleh Canva dan gratis digunakan olehmu. Kamu bisa mencari banyak gambar dengan mengetikkan keyword tertentu. Tapi, ada foto yang hanya memang dipakai khusus akun premium sehingga kamu harus menggunakan Canva premium.",
"type": "List item"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "78",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 84,
"top": 109,
"width": 454,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "4. Tambahlah tulisan jika perlu. Caranya cukup klik ‘teks’ yang berada di kiri, kemudian kamu bebas memilih font sesuka hatimu.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 132,
"width": 454,
"height": 32,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "5. Masukkan filter dan sesuaikan gambar apabila kamu kurang cocok dengan warna gambar yang ada, Selain itu, kecerahan gambar bias kamu atur termasuk kontras dan saturasi serta rona. Di atas gambar kamu ada menu filter. Dapat di atur sesuai gaya yang kamu inginkan sehingga gambar terlihat indah.",
"type": "List item"
},
{
"left": 84,
"top": 166,
"width": 454,
"height": 44,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "6. Jika sudah selesai semuanya tinggal mendownload hasil desain dengan cara tombol unduh di klik di sampingnya dan otomatis hasil gambar desain kamu akan terdownload. apabila ingin membagikan pada orang lain mka tinggal klik tombol bakigan. Pelaksanaan pelatihan mendesain di tunjukkan pada gambar 7 dan 8.",
"type": "List item"
},
{
"left": 134,
"top": 342,
"width": 132,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Gambar 7. Pelatihan Mendesain",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 342,
"width": 134,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Gambar 8. Pelatihan Mendesain",
"type": "Caption"
},
{
"left": 62,
"top": 365,
"width": 476,
"height": 67,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Dengan adanya pelatihan dan penugasan guru-guru SDN Kepanjin sudah bisa di katakan mampu membuat media pembelajaran yang bagus dan menarik. Hal ini bisa dilihat dari semangat dan kerja keras guru-guru SDN Kepanjin yang sudah mulai membuakan hasil kretifitas media pembelajaran yang baik. Mulai dari mengedit gambar, memasukkan Video, menyesuaikan suara dengan gambar, dan lain-lain. Bentuk media pembelajaran yang di buat adalah power point dengan animasi bergerak yang di iringi dengan suara yang menjelaskan maksud dari gambar dari power point yang di tampilkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 446,
"width": 205,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "3.3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 464,
"width": 475,
"height": 20,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam terlaksananya suatu kegiatan tentu ada. Sama halnya dengan kegiatan workshop ini, adapun yang menjadi pendukung dan penghambat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 80,
"top": 493,
"width": 94,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "1. Faktor Pendukung",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 504,
"width": 134,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "a. Akses informasi yang cepat",
"type": "List item"
},
{
"left": 116,
"top": 516,
"width": 422,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Kepala sekolah SDN Kepanjin adalah Moh. Salehorman, S.Pd., M.Pd yang merupakan salah satu dosen dari STKIP PGRI Sumenep. Dengan demikian hal ini menjadi pendukung terlaksananya kegiatan ini karena panitia kegiatan bisa dengan mudah mendapatkan izin serta dapat mengakses informasi sekolah dengan cepat",
"type": "Text"
},
{
"left": 98,
"top": 562,
"width": 106,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "b. Lokasi yang strategis",
"type": "List item"
},
{
"left": 116,
"top": 573,
"width": 422,
"height": 44,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sekolah yang kami pilih sebagai tempat pelaksanaan workshop adalah SDN Kepanjin yang bertempat di daetah kota. Pemilihan tempat ini merupakan hal yang di sengajakan oleh pihak panitia kegiiatan untuk mendukung terlaknanya kegiatan supaya peserta ataupun pemateri bisa mengunjungi sekolah dengan mudah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 80,
"top": 631,
"width": 99,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "2. Faktor Penghambat",
"type": "List item"
},
{
"left": 80,
"top": 642,
"width": 82,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "a. Kesiapan SDM",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 654,
"width": 440,
"height": 43,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Setiap kegiatan workshop tentu akan membutuhkan beberapa kebutuhan yang pastinya membutuhkan biaya yang cukup besar untuk memenuhi SDM yang di perlukan. Salah satunya SDM yang di butukan adalah konsumsi karena pelaksanaan workshop di tempuh selama 32 jam mulai dari jam 08.00 samapai jam 15.00 selam dua hari.",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "79",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 80,
"top": 109,
"width": 146,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "b. Kesiapan Sarana dan Prasarana",
"type": "List item"
},
{
"left": 98,
"top": 120,
"width": 440,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sarana dan prasana merupakan hal yang paling penting untuk kesuksesan kegiatan workshop namun, pada saat kegiatan dilaksanakan sarana dan prasarana yang kami persiapkan masih kurang. Seperti kurangnya alat pendingin ruangan (kipas/AC), dan kurangnya laptop",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 167,
"width": 154,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "3.4. Pasca Pelaksanaan dan Evaluasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 184,
"width": 476,
"height": 67,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Evaluasi dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikemas dalam bentuk workshop di SDN Kepanjen dilakukan selama proses kegiatan berlangsung dan setelah pelaksanaan kegiatan. Worthen dan Sander (Andriani & Afidah, 2020) mengungkapkan bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mencari informasi yang bermanfaat untuk menilai suatu program serta strategi alternatif yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Tujuan dari kegiatan Evaluasi adalah agar dapat mengetahui keberhasilan yang diperoleh dari program yang dilakukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 259,
"width": 476,
"height": 32,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Kegiatan evaluasi yang dilakukan saat kegiatan workshop berlangsung adalah dengan pengamatan keterampilan peserta dalam mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh saat materi dan diaplikasikan langsung pada saat kegiatan praktek dan penugasan. Hasil pengamatan dalam kegiatan praktek dan penugasan dapat dilihat pada tabel berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 83,
"top": 300,
"width": 431,
"height": 120,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan PKM Aspek yang dinilai Skor Persentase% Kategori Memahami Urgensi pembelajaran inovatif kreatif melalui media digital canva 75 83% SB Memahami fitur-fitur yang terdapat pada media inovatif kreatif canva 73 79% B Menguasai pengoprasian media inovatif kreatif digital canva 72 77% B Membuat karya inovatif kreatif melalui media digital canva 71 74% B",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 453,
"width": 476,
"height": 112,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Selain itu tim pelaksana melakukan diskusi terkait kegiatan workshop yang dilakukan bersama kepala sekolah dan beberapa guru yang menjadi peserta workshop. Pada saat diskusi tim pelaksana beserta kepala sekolah dan sebagian guru membahas kesan dan pesan sebagai bentuk evaluasi bersama. Kepala sekolah dan guru dari pihak mitra menyampaikan kesan baik terhadap kegiatan yang dilakukan. Pihak mitra merasa senang dan berterimakasih kepada tim pelaksana karena sudah melaksanakan kegiatan di sekolah tersebut, sehingga dapat menambah wawasan dari guru-guru disana. Tim pelaksana juga merasa senang dengan respon mitra dan berterimakasih karena sudah diizinkan melakukan kegiatan di tempat mitra. Tim pelaksana meminta pihak sekolah untuk menindaklanjuti kegiatan workshop yang telah dilakukan agar pengetahuan yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Tim pelaksana juga kepala sekolah di SDN Kepanjin mengharapkan agar materi dari workshop dapat dimanfaatkan supaya tercipta pembelajaran lebih kreatif dan inovatif di sekolah mitra.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 574,
"width": 476,
"height": 124,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Tim pelaksana bersama kepala sekolah dan sebagian guru mendiskusikan terkait pemahaman materi workshop. Para guru selaku peserta mengungkapkan bahwa mereka merasa senang dengan kegiatan ini karena dapat menambah pengetahuan terkait pembelajaran lierasi numerasi, pendidikan inovatif dan media pembelajaran. Para guru yang menyampaikan bahwa materi yang disampaikan dipahami karena disertai praktik langsung. Beberapa guru juga mengungkapkan akan mencoba menggunakan media video pembelajaran yang dibuat menggunakan canva dalam proses pembelajaran. Kegiatan evaluasi juga dilakukan setelah pelaksanaan kegitan workshop, yaitu dengan menyebar google form kepada para peserta workshop. Google form yang disebar berisi empat pertanyaan, yaitu 2 pertanyaan terkait identitas pribadi peserta berupa nama dan jabatan di SDN Kepanjen serta 2 pertanyaan terkait pemahaman materi workshop dan pengaplikasiannya dalam kegiatan pembelajaran. Dari hasil evaluasi dapat dikatakan bahwa kegiatan workshop yang dilaksanakan berjalan dengan baik. Dari data hasil penyebaran google form yang berisi pertanyaan terkait kegiatan workshop yang dilakukan ditemukan hasil bahwa 78% peserta workshop dari",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "80",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 109,
"width": 476,
"height": 66,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "SDN Kepanjen memahami terhadap materi yang disampaikan, 11% peserta tidak begitu memahami materi dengan baik, dan 11% nya lagi dari peserta workshop masih kurang memahami terhadap materi yang disampaikan pada kegiatan workshop yang sudah dilaksanakan. Pada pertanyaan kedua, yaitu terkait pengaplikasian atau pemanfaatan pengetahuan yang telah didapat dari pelaksanaan kegiatan workshop yang dilakukan pada proses pembelajaran ditemukan hasil yaitu, 78% mau menerapkan pengetahuan yang diperolehnya pada kegiatan pembelajaran. Sedangkan 22% dari peserta workshop masih belum menerapkannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 184,
"width": 478,
"height": 227,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Pada Penelitian-penelitian lain yang relevan mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi canva dalam proses pembelajaran merupakan suatu cara pengembangan media pembelajaran yang inovatif dengan pemanfaatan digitalisasi berdasarkan kemajuan abad 21. Pertama , hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati & Atmojo (Rahmawati & Atmojo, 2021) ditemukan hasil kesimpulan bahwa pembuatan media pembelajaran berbentuk video pembelajaran yang memanfaatkan aplikasi canva merupakan suatu hal yang menarik dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk media pembelajaran yang inovatif dengan pemanfaatan aplikasi efektif berbasis media digital yang sesuai dengan kemajuan zaman abad 21 ini. Kedua , adalah penelitian yang dilakuka Alfian, dkk. dalam artikelnya Alfian, dkk (Alfian et al., 2022) diperoleh hasil bahwa pelatihan media pembelajaran menggunakan aplikasi canva dapat menjawab permasalahan yang di alami oleh Himapaudi sebagai tempat pengabdiannya. Permasalahan yang dialami pada penelitian tersebut sama dengan permasalahan yang dialami oleh SDN Kepanjin sebagai mitra dari pengabdian ini, sehingga memungkinkan juga dengan pelatihan pemanfaatan media canva ini dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Ketiga , adalah penelitian yang dilakukan oleh Bakri, dkk(Bakri et al., 2021). Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan ditemukan hasil bahwa aplikasi canva adalah aplikasi yang bisa kita manfaatkan dalam pembuatan media pembelajaran dan dapat dipelajari serta dipahami dengan mudah sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih menarik. Dari hasil-hasil penelitian di atas tim pelaksana PKM berharap agar kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikemas dengan workshop dan pelatihan pembuatan media pembelajaran melalui aplikasi canva dapat menjadi jawaban dari permasalahan mitra dan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak. Tim pelaksana sangat-sangat berterimakasih kepada pihak sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, para guru dan staf sekolah yang juga turut membantu mempersiapkan dan menyukseskan acara pengabdian yang dilakukan di SDN Kepanjin ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 426,
"width": 65,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "4. Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 450,
"width": 476,
"height": 89,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Pelaksanaan workshop dimulai dengan penyampaian materi tentang Media pembelajaran, tata cara membuat media pembelajaran yang bagus dan menarik, tanya jawab, dan pelatihan membuat media pembelajaran. Pada saat pelaksanaan workshop guru-guru yang menjadi peserta nampak antusias saat mengikuti pelatihan, hal tersebut terlihat pada saat sesi tanya jawab dan pelatihan membuat media pembelajaran, guru-guru SDN Kepanjin banyak yang bertanya dan mencoba-coba Variasi media pembelajaran. Akhir acara adalah penugasan, para peserta workshop diberi penugasan untuk membuat media pembelajaran sesuai dengan yg telah di ajarkan. Penugasan di berikan dengan tujuan untuk melihat kemampuan pemahaman peserta workshop dalam menyimak penjelasan pemateri mengenai cara mengedit atau membuat media pembelajaran.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 566,
"width": 85,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Acknowledgements",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 590,
"width": 477,
"height": 33,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Ucapan terimakasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini. Khususnya seluruh civitas STKIP PGRI Sumenep dan sleuruh warga sekolah SDN Kepanjin yang telah membantu mensukseskan kegiatan program pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan sehingga berjalan dengan lancar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 649,
"width": 49,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 670,
"width": 475,
"height": 32,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Alfian, A. N., Putra, M. Y., Arifin, R. W., Barokah, A., Safei, A., & Julian, N. (2022). Pemanfaatan Media Pembelajaran Audio Visual berbasis Aplikasi Canva. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UBJ , 5 (1), 75– 84. https://doi.org/10.31599/jabdimas.v5i1.986.",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 57,
"width": 250,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Sama’ et.al | Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2022, 3(1): 70–81",
"type": "Page header"
},
{
"left": 295,
"top": 740,
"width": 10,
"height": 7,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 62,
"top": 109,
"width": 476,
"height": 20,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Ananda, R., & Amiruddin. (2017). Inovasi pendidikan: Melejitkan Potensi Teknologi dan Inovasi Pendidikan . Widya Puspita.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 138,
"width": 475,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Andriani, R., & Afidah, M. (2020). Evaluasi Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Dosen Universitas Lancang",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 149,
"width": 452,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Kuning. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial , 12 (1), 271–278.",
"type": "Table"
},
{
"left": 86,
"top": 161,
"width": 180,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "https://doi.org/10.24114/jupiis.v12i1.14680.",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 178,
"width": 476,
"height": 44,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Bakri, N. F., Simaremare, E. S., Lingga, I. S., Susilowaty, R. A., Farmasi, J., Matematika, F., Alam, P., & Cenderawasih, U. (2021). Pelatihan Pembuatan Materi Presentasi dan Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Canva Kepada Guru di Kota Medan dan Jayapura Secara Online. Ilmiah Pro Guru , 7 (1), 1–10. http://journal2.um.ac.id/index.php/jipg/article/download/18777/7086.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 230,
"width": 477,
"height": 21,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2018). Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Inovasi Pembelajaran. Jurnal Iqra’ : Kajian Ilmu Pendidikan , 3 (2), 373–390.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 259,
"width": 476,
"height": 21,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Mahnun, N. (2012). Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). An-Nida’ , 37 (1), 27–35.",
"type": "List item"
},
{
"left": 62,
"top": 288,
"width": 476,
"height": 44,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Misbahudholam AR, M., Fajar, S., & Ridwan, M. 2021 . Legacy of Heroic Values Education KH. Abdullah Sajjad from Madura Assisted with Learning Comics for SD/MI Students in Sumenep . Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. UIN Malang, 14(1), 79-88. http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/madrasah/article/view/10315.",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 340,
"width": 476,
"height": 21,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Muthoharoh, M. (2019). Media PowerPoint dalam Pembelajaran. Tasyri: Jurnal Tarbiyah-Syariah-Islamiyah , 26 (1), 21–32.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 369,
"width": 475,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Rahmawati, F., & Atmojo, I. R. W. (2021). Analisis Media Digital Video Pembelajaran Abad 21 Menggunakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 381,
"width": 453,
"height": 20,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Aplikasi Canva Pada Pembelajaran IPA. Jurnal Basicedu , 5 (6), 6271–6279. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1717.",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 410,
"width": 381,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Rusman. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi . Rajawali Pers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 427,
"width": 476,
"height": 21,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 793,
"text": "Syahid, A. A., Hernawan, A. H., Studi, P., & Kurikulum, P. (2021). Kompetensi TIK Dalam Pembelajaran Bauran Bagi Guru . 0 , 82–89.",
"type": "Text"
}
] |
b3d641b8-6c4a-9e4b-e0e0-97b1b304588b | https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko/article/download/6373/6938 | [
{
"left": 31,
"top": 533,
"width": 481,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "PENDAHULUANMenurut Joerban (dalam Astuti, 2008), hampir",
"type": "Section header"
},
{
"left": 29,
"top": 548,
"width": 482,
"height": 232,
"page_number": 1,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Seks bebas dan narkoba sudah menjalar di99^ penderita HIV/AIDS mengalami stres berat, Indonesia terutama di lingkungan para remaja.Djoerban juga menemukan sejumlah pasien HIV/AIDS Perilaku beresiko seperti hubungan seks tanpayang mengalami depresi berat, dimana pada saat pengaman (kondom), penggunaan narkoba suntikmengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS, banyak yang menggunakan jarum suntik secara bergantianODHA yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa dan tidak steril, penggunaan jarum tindik atau jarumdirinya tertular HIV/AIDS, sehingga menimbulkan tato yang tidak steril dapat mengakibatkan seseorangdepresi dan kecenderungan bunuh diri pada diri terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIVODHA itu sendiri (Astuti, 2008, hal. 2). menyerang sel-sel darah putih sehingga daya tahanRichard (dalam Saputa, 2009) menjelaskan tubuh menjadi menurun (Hawaii, 2006, hal. 89).bahwa respon stres psikologi biasanya muncul saat Untuk memperlambat penyebaran penyakit dalamdiagnosa diberikan kepada pasien, pasien bisa merasa tubuh, ODHA harus meminum obat antirethoviraltidak yakin, terkejut dan melakukan penyangkalan atau yang biasa disebut dengan ARV. Seseorangserta diikuti dengan kemarahan dan kekacauan akut yang terinfeksi HIV akan mengalami penyakit-dengan gejala-gejala kecemasan yang tinggi dan penyakit opportunities seperti TBC, diare, kanker,depresi (Saputra, 2009, hal. 5).Untuk mewujudkan penyakit kulit dan penyakit lain yang membahayakankehidupan yang lebih baik, maka ODHA harus mampu kehidupanya (Hawaii, 2006, hal. 89).mengatasi tekanan psikologis maupun tekanan fisik",
"type": "Text"
},
{
"left": 29,
"top": 797,
"width": 481,
"height": 7,
"page_number": 1,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 1 Tahun 20145",
"type": "Text"
},
{
"left": 133,
"top": 138,
"width": 280,
"height": 63,
"page_number": 1,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Eva Ardana Yulia Sholichatun Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN)Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana 50 Malang Telp. 0341-558916",
"type": "Text"
},
{
"left": 54,
"top": 220,
"width": 436,
"height": 204,
"page_number": 1,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek resiliensi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), faktor-faktor pembentuk resiliensi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), faktor protektif yang mempengaruhi orang denganHIV/AIDS (ODHA) dan tahapan resiliensi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus. Subyek dalam penelitian ini menggunakan dua orang dengan kriteria yang telah ditentukan.Lokasi penelitian ini dilakukan disebuah LSM, disebuah Puskesmas dan dikediaman kedua subyek. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kedua subyek telah mencapai resiliensi. Terdapat beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi terbentuknya resiliensi yaitu I am, I have dan I can. Selain hal tersebut, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi yaitu regulasi emosi, kontrol impulsif, optimis, empati, self efikasi, causal analisis dan reaching out.Sedangkan faktor protektif yang mempengaruhi terbentuknya resiliensi yaitu dukungan dari keluarga dan teman sesama ODHA, anak sebagai penyemangat diri, tingkat religiusitas, dan menerapkan pola hidup sehat. Kedua subyek juga melewati semua level resiliensi yaitu succumbing, survival, recovery dan thryving.",
"type": "Text"
},
{
"left": 54,
"top": 444,
"width": 189,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Kata Kunci: Resiliensi, Orang, HIV/AIDS",
"type": "Text"
},
{
"left": 54,
"top": 472,
"width": 435,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "PSIKOISLAMIKA. Jurnal Psikologi Islam (JPI) copyright © 2014 Laboratorium Penelitian, Kajian Psikologi Islam dan Penerbitan. Volume 11. Nomor 1, Tahun 2014",
"type": "Text"
},
{
"left": 132,
"top": 57,
"width": 282,
"height": 53,
"page_number": 1,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "RESILIENSI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 313,
"top": 804,
"width": 218,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 1 Tahun 2014",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 295,
"top": 58,
"width": 234,
"height": 432,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "(Reivich, 2002, hal. 33) Emotion regulation: Regulasi emosi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu untuk tetap tenang walaupun berada dibawah kondisi yang menekan hidupnya (Reivich, 2002, hal. 36). Impulsive control: Kemampuan individu untuk mengendalikan dorongan ataupun keinginan yang muncul dalam dirinya (Reivich, 2002, hal. 39). Optimism: Individu yang optimis mempunyai harapan dan percaya bahwa kehidupan mereka dapat berubah menjadi lebih baik dan yakin bahwa individu tersebut mampu untuk mengatasi keadaan yang tidak menyenangkan yang akan terjadi dalam kehidupan (Reivich, 2002, hal. 40-41). Causal analysis: yaitu sebuah kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengidentifikasi secara lebih akurat tentang penyebab dari permasalahan yang sedang mereka hadapi dalam kehidupannya (Reivich, 2002, hal. 41). Empaty: kemampuan yang dimiliki individu untuk mengetahui tanda/isyarat psikologis atau emosional yang diperlihatkan oleh orang lain (Reivich, 2002, hal. 44). Self eficacy: adalah sebuah keberhasilan dalam memecahkan sebuah masalah yang sedang dihadapi. Self eficacy terdapat sebuah keyakinan individu bahwa dirinya dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya untuk mencapai sebuah kesuksesan (Reivich, 2002, hal. 45). Reaching out: Ketidakmampuan individu untuk melakukan reaching out dikarenakan sejak kecil individu- individu tersebut diajarkan menghindari kegagalan dan menghindari kejadian yang memalukan dalam hidupnya (Reivich, 2002, hal. 46).",
"type": "Text"
},
{
"left": 295,
"top": 496,
"width": 235,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "Terdapat dua faktor yang selalu dikaitkan dalam kajian resiliensi, yaitu faktor protektif \"(protective factor) dan fakto resiko (risk factor). Dyer & McGuinness (dalam Earvolino) mendefinisikan faktor protektif atau yang biasa disebut dengan faktor pelindung sebagai sifat (attributes) atau situasi tertentu dimana situasi tersebut diperlukan dalam proses terbentuknya resiliensi (Earvolino, 2007, hal. 75-76).",
"type": "Text"
},
{
"left": 298,
"top": 624,
"width": 232,
"height": 160,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "Faktor resiko dalam resiliensi merupakan kemungkinan terdapatnya keadaan yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh individu seperti anggota dari kelompok beresiko tinggi, yaitu anak- anak yang tumbuh pada keluarga yang memiliki status ekonomi rendah, besar pada lingkungan yang penuh kekerasan, lahir dalam keadaan cacat, cidera atau mempunyai penyakit, pengalaman stres dan trauma. Faktor resiko dapat berasal dari faktor biologis, faktor psikologis, lingkungan dan sosial-ekonomi yang mempengaruhi kemungkinan terdapatnya kerentanan terhadap stres (Schoon,",
"type": "Text"
},
{
"left": 46,
"top": 60,
"width": 231,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "akibat dari penyakitnya tersebut. Untuk itu maka ODHA membutuhkan sikap yang resilien.",
"type": "Text"
},
{
"left": 47,
"top": 88,
"width": 232,
"height": 135,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin mengetahui bagaimana resiliensi orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Beberapa sub yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah mengenai aspek-aspek pembentuk resiliensi pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi resiliensi pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), faktor protektif dapat mempengaruhi resiliensi pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), tahap-tahap resiliensi yang telah dilalui oleh Orang dengan HIV/",
"type": "Text"
},
{
"left": 47,
"top": 230,
"width": 61,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "AIDS (ODHA).",
"type": "Section header"
},
{
"left": 48,
"top": 258,
"width": 85,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "KAJIAN PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 48,
"top": 272,
"width": 232,
"height": 148,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "Luthar dkk mengungkapkan bahwa \"resilience refers to a dynamic prosess encommpasing positive adaption within the context of cignificant adversity\". Luthar dkk, menganggap bahwa resiliensi sebagai sebuah proses dinamis yang dapat menghasilkan adaptasi positif dari kemalangan yang pernah dialaminya (McCubbin, 2001, hal. 2).Resiliensi adalah kemampuan dari kapasitas individu untuk \"bangkit kembali\" dari pengalaman negatif atau merupakan hasil dari pembelajaran dan pengalaman (Building resilience in rural communities, 2008, hal. 3).",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 427,
"width": 234,
"height": 330,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "Menurut Reivich dan Shatte, resiliensi merupakan kemampuan individu untuk mengatasi dan meningkatkan ketahanan diri terhadap situasi yang menekan seperti kehilangan pekerjaan, kegagalan dalam berhubungan sosial, dan bahkan trauma yang terjadi dalam hidupnya (Shatte, 2002, hal. 1).Grotberg (1994) menyebutkan tiga sumber dari resiliensi (three sources of resilience) untuk mengatasi konflik yang disebabkan dari keadaan yang tidak menyenangkan dan untuk mengembangkan resiliensi remaja. Sumber-sumber tersebut yaitu (Desmita, 2005, hal. 229). I Am: Sumber resiliensi pada faktor I am berasal dari dalam diri individu. Sumber-sumber tersebut meliputi perasaan, sikap dan keyakinan yang dimiliki oleh individu. I Have: Faktor I have merupakan salah satu sumber pembentuk resiliensi yang berasal dari luar diri individu. Dalam hal ini besarnya dukungan sosial yang diberikan oleh orang lain sangat membantu dalam terbentuknya resiliensi (Desmita, 2005, hal. 229). I Can: Sumber I can merupakan sumber pembentuk resiliensi yang berkaitan dengan keterampilan yang dimiliki oleh individu dalam menjalin hubungan sosial dan interpersonal (Desmita, 2005, hal. 230).",
"type": "Text"
},
{
"left": 49,
"top": 763,
"width": 231,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 559,
"page_height": 834,
"text": "Reivich dan Shatte (2002) menyebutkan tuju faktor yang dapat membentuk resiliensi, yaitu",
"type": "Text"
},
{
"left": 32,
"top": 802,
"width": 217,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 1 Tahun 2014",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 281,
"top": 58,
"width": 232,
"height": 49,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "sumber. Peneliti melakukan perbandingan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, selain itu peneliti juga menanyakan kembali kepastian jawaban yang telah diberikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 282,
"top": 125,
"width": 30,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "HASIL",
"type": "Section header"
},
{
"left": 281,
"top": 139,
"width": 232,
"height": 361,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "Dari hasil penelitian, resiliensi kedua subjek hampir sama. Kedua subjek telah berhasil mencapai resiliensi. Untuk mencapai resiliensi, terdapat beberapa level yang dilalui oleh kedua subjek. Level pertama yang dilalui oleh kedua subjek adalah tahap succumbing, pada level ini kedua subjek hampir mempunyai keadaan yang sama. Subyek mengalami ketakutan, diskriminasi dari kesehatan, perasaan bingung, dia istri menyalahkan subjek (subyek I), stigma yg buruk tentang ODHAdan tidak mendapat kepercayaan dari keluarga, suami sering keluar malam (subyek II). Setelah itu, kedua subjek memasuki level survival. Pada level ini kedua subjek mengalami perasaan kecewa, kaget, tidak percaya dan stres yang mengakibatkan kedua subjek mudah tersinggung dan mudah marah, merasa minder bersosialisasi (subyek I), mengalami keguguran dan tidak saling sapa dengan saudaranya (subyek II). Level selanjutnya adalah level pulih kembali atau yang biasa disebut recovery. Dalam level ini kedua subjek telah mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kampungnya dan saling menyapa kembali dengan saudaranya setelah 1 tahun (subyek II). Level terahir yang dilalui adalah thryving. Pada level ini kedua subjek pasrah terhadap Allah dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 281,
"top": 506,
"width": 232,
"height": 219,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "Kedua subjek juga mendapatkan semua aspek-aspek yang dapat membentuk resiliensi yang mereka miliki, yaitu aspek I am, I have dan I Can. Pada aspek I am, kedua subyek mempunyai harga diri tinggi. mempunyai problem solving yang baik bertanggungjawab sebagai orang tua, keyakinan akan terkabulnya doa-doanya keinginan untuk menjadi orang yang lebih berguna dan menjadi lebih baik. Pada aspek i have kedua subyek mempunyai dukungan dari teman sesama ODHA dan keluarga, mempunyai seorang penasehat dan anak sebagai penyemangat diri. Aspek yang terahir yaitu i can, pada aspek ini kedua subyek dapat mendengarkan cerita teman dan dapat menyampaikan saran dengan baik serta berdiskusi dengan teman dan keluarga tentang penyakitnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 282,
"top": 731,
"width": 231,
"height": 50,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "Membentuk pribadi yang resilien juga diperlukan beberapa faktor-faktor pembentuk resiliensi kedua subjek yaitu Regulasi emosi dan kontrol impulsif , pada aspek ini kedua subyek merasa kaget, kecewa,",
"type": "Text"
},
{
"left": 32,
"top": 57,
"width": 232,
"height": 428,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "2006, hal. 9).Tahapan-tahapan yang dilalui oleh setiap individu yang mengalami ancaman atau kondisi yang menekan disebut dengan level resiliensi. O'Leary dan Ickoviks (dalam Coulson) membagi resiliensi menjadi empat level yaitu (Coulson, 2006, hal. 5). Succumbing (mengalah); Kondisi yang dialami oleh individu pada level ini yaitu kondisi menurun, disini individu mengalah atau menyerah setelah menghadapi suatu ancaman atau kondisi yang menekan dalam hidupnya. Outcome dari kondisi ini adalah individu berpotensi mengalami depresi, pemakaian narkoba sebagai pelarian, dan pada tataran yang lebih ektrim dapat mengakibatkan bunuh diri (Coulson, 2006, hal. 5-6). Survival (bertahan); Survival merupakan kondisi yang menunjukkan ketidakmampuan individu untuk meraih kembali atau mengembalikan fungsi psikologis dan emosi yang mereka miliki setelah menghadapi kesulitan dalam hidupnya (Coulson, hal. 6). Recovery (pemulihan); Pada level ini individu telah mampu pulih kembali (bounce back) pada fungsi psikologis dan emosinya, individu telah dapat beradaptasi dengan kondisi yang menekan dalam hidupnya, meskipun masih terdapat beberapa efek negatif dari perasaan yang tersisa (Coulson, 2006, hal 6). Thriving (berkembang dengan pesat); Level ini merupakan keadaan dimana individu tidak hanya mampu untuk pulih kembali pada level fungsi sebelumnya, akan tetapi individu telah menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk melampaui pada beberapa respek setelah mengalami kondisi yang menekan (Coulson, 2006, hal. 6).",
"type": "Text"
},
{
"left": 32,
"top": 505,
"width": 43,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 32,
"top": 520,
"width": 232,
"height": 262,
"page_number": 3,
"page_width": 559,
"page_height": 833,
"text": "Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Jumlah subyekyang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik Non- Probability Sampling dengan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian dilakukan ditiga tempat, yaitu disebuah LSM, di kediaman kedua subjek dan sebuah puskesmas. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara secara mendalam dan observasi. Analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu metode perbandingan tetap dengan cara membandingkan satu datum dengan datum yang lain, kemudian datum-datum tersebut akan digunakan untuk membandingkan satu kategori dengan kategori yang lain. Untuk mencapai keabsahan data, peneliti menggunakan kriteria kepercayaan dengan teknik triangulasi dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 314,
"top": 799,
"width": 217,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 1 Tahun 2014",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 320,
"top": 358,
"width": 210,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Dimensi Psikoreligi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 298,
"top": 386,
"width": 235,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "McCubbin, L. 2001. Chalange to The Definition of",
"type": "Text"
},
{
"left": 320,
"top": 400,
"width": 210,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Resilience. Paper presented at The Annual Meeting of The American Psychological Association in",
"type": "List item"
},
{
"left": 321,
"top": 428,
"width": 64,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "San Francisco.",
"type": "Text"
},
{
"left": 298,
"top": 442,
"width": 232,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Reveich, K&Shatte, A. 2002. The Resilience actor:",
"type": "Text"
},
{
"left": 320,
"top": 456,
"width": 210,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "seven essential skill for overcoming life's inevitable obstacle. New York: Random House.",
"type": "List item"
},
{
"left": 298,
"top": 484,
"width": 233,
"height": 78,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Saputra, Bayu Teguh. 2009. Hubungan kepribadian ketangguhan (Hardiness) dan kecerdasan emosional dengan depresi pada orang dengan HIV-A1DS (ODHA). Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.Skripsi.Ti'^^ak diterbitkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 298,
"top": 569,
"width": 232,
"height": 35,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Schoon, Ingrid. 2006. Risk and Resilience: Adaptation in Changing Times. New York: Cambridge University Press.",
"type": "Text"
},
{
"left": 49,
"top": 361,
"width": 92,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 49,
"top": 375,
"width": 232,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Astuti, Apri & Budiyani, Kondang. 2008. Hubungan",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 389,
"width": 210,
"height": 50,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Antara Dukungan Sosialyang Diterima dengan Kebermaknaan Hidup pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Fakultas Psikologi. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 49,
"top": 445,
"width": 233,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Coulson, Ronaye. 2006. Resilience and Self-Talk in University Students. Thesis University of",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 474,
"width": 36,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Calgary.",
"type": "Text"
},
{
"left": 49,
"top": 488,
"width": 231,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 502,
"width": 105,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "PT Remaja Rosdakarya.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 49,
"top": 516,
"width": 232,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Earvolino, M & Ramirez. 2007. Resilience: a concept analysis. Journal Nursing Forum volume 42, No.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 544,
"width": 32,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "2 April.",
"type": "List item"
},
{
"left": 49,
"top": 558,
"width": 234,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "E-book building resilience in rural communities. 2008. The University of Queensland and University of",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 586,
"width": 96,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Southern Queensland.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 49,
"top": 600,
"width": 233,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Hawari, Dadang. 2006. Global Effect HIV/AIDS",
"type": "Text"
},
{
"left": 297,
"top": 57,
"width": 232,
"height": 163,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Faktor protektif juga diperlukan dalam membentuk resiliensi pada diri individu, kedua subyek mendapatkan dukungan dari keluarga dan sesama ODHA. Anak sebagai alasan mereka dapat bertahan. Mengikuti pelatihan dan penyuluhan. keyakinan bahwa Allah masih menyayanginya dan terkabulnya doa. Lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan cara rajin solat baik solat wajib maupun sholat sunnah, membacaAl-quran, mendengarkan ceramah agama, melakukan hal yang berguna bagi orang lain serta melakukan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 298,
"top": 240,
"width": 66,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 298,
"top": 254,
"width": 231,
"height": 65,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "Berdasarkan pemaparan hasil dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kedua individu dapat mengatasi tekanan-tekanan yang terjadi dalam hidupnya dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 48,
"top": 58,
"width": 233,
"height": 275,
"page_number": 4,
"page_width": 559,
"page_height": 830,
"text": "tidak percaya, bingung dan stres. Sehingga mereka mudah marah dan sering memukul orang lain. Walaupun regulasi mereka bisa dibilang rendah, akan tetapi mereka mempunyai Optimisme, kedua subyek yakin bahwa Allah menyayanginya dan keinginan untuk membuat anaknya sukses. Empati, subyek pertama lebih menunjukan sikap simpati seperti menolong orang yang membutuhkan, sedangkan subyek dua Mengetahui ketika orang lain tidak menyukainya dari sikap, perilaku, tatapan mata dan nada bicara. Kedua subyek juga mempunyai faktor self eficasy, hal tersebut ditunjukan dari perilaku kedua subyek untuk mengatur pola hidup sehatdan mengikuti penyuluhan. Kedua subyek juga dapat mengetahui dari mana mereka dapat terinfeksi HIV, sehingga mereka dapat dikatakan mempunyai kemampuan untuk melakukan kausal analisis. faktor yang terahir yaitu reaching out, kedua subyek diajarkan untuk menjadi pribadi yang mandiri dalam pekerjaan rumah tangga.",
"type": "Text"
}
] |
bf3fbc27-411b-4021-2101-9bfd3b177f09 | https://ojs.nitromks.ac.id/index.php/JMPKN/article/download/41/40 | [
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 71",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 83,
"top": 83,
"width": 411,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Bisnis Model Kanvas Produk Hijab Online Shop (Studi Kasus @Needhijab.Mks)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 198,
"top": 134,
"width": 197,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Intan Ratu Permata 1 , Rosnaini Daga 2*",
"type": "Text"
},
{
"left": 171,
"top": 162,
"width": 254,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1 PT.Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Masamba",
"type": "Text"
},
{
"left": 193,
"top": 174,
"width": 210,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2 Institut Bisnis & Keuangan Nitro Makassar",
"type": "Text"
},
{
"left": 176,
"top": 198,
"width": 241,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "* email korespondensi: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 266,
"top": 227,
"width": 63,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 248,
"width": 453,
"height": 291,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penelitian ini Bisnis Model Kanvas Produk Hijab Online Shop (Studi Kasus Usaha Needhijab.mks) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Bisnis Model Kanvas Produk Hijab Online Shop (Studi Kasus Usaha Needhijab,mks). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan strategi Bisnis Model Kanvas yang dianalisa melalui Sembilan elemen Bisnis Model Kanvas, kemudian diperoleh hasil menggunakan Teknik Analaisis SWOT. Dari Analisis SWOT yang telah dilakukan pada elemen Bisnis Model Kanvas ditemukan keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada usaha yang dimiliki saat ini. Faktor Internal : Strengths: Pemasaran dan produk yang baik ,Memiliki pelanggan yang loyal, Bekerjasama dengan distributor hijab, Memiliki sumber daya yang mengetahui akan trend fashion. Weaknesses : Keterbatasan modal dalam Pemasaran Produk , Pemasaran hanya dari mouth to mouth, Promosi media sosial hanya satu kali endorsement influencer. Hanya bekerja sama pada 1 distributor hijab, Mengandalkan sistem pre order jika barang yang diinginkan pelanggan belum tersedia. Kurangnya sumber daya manusia yang berpengalaman. Faktor Eksternal: Opportunity : Kewajiban wanita muslimah untuk menggunakan hijab, Harga mahal, untuk produk hijab di mall mall besar dengan mengandalkan merek produk dan Meningkatnya minat belanja online masyarakat Strategi SO Selalu memberikan dan menyediakan hijab dengan kualitas terbaik, Memiliki sumber daya yang baik dan mengerti akan fashion. Strategi W O Fastrespon terhadap customer dengan pelayanan 24 jam. Threats : Pesaing yang memiliki konsep bisnis yang sama dengan pemasaran iklan yang banyak, Customer cenderung lebih menyukai barang yang sudah ready stock dibandingkan harus menunggu beberapa hari lagi hingga barangnya tersedia Strategi TO : Menginformasikan kepada customer bahwa produk hijab Needhijab,mks merupakan produk yang berkualitas dan layak untuk dibeli, Ada dukungan dari supplier untuk memberikan harga bersaing sehingga harga jual produk lebih kompetitif, Melakukan media promosi yaitu pembagian brosur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 546,
"width": 285,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci: Pemasaran, Analisis Bisnis Model Kanvas, UMKM",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 581,
"width": 125,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "I. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 597,
"width": 453,
"height": 82,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Persaingan usaha yang sangat tinggi tentunya memacu semangat pelaku usaha untuk lebih meningkatkan produktivitas maupun sistem yang dimiliki. Persaingan bisnis semakin berat dan ketat, membuat setiap perusahaan selalu dituntut untuk berkembang. Salah satu cara yang digunakan perusahaan atau pelaku usaha untuk dapat bersaing dan berkembang adalah menciptakan strategi-strategi yang baru. Namun strategi itu sendiri tidak cukup, perusahaan harus punya model bisnis yang kuat dan baik serta tepat pada perusahaan miliknya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 680,
"width": 453,
"height": 82,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Saat ini kita berada di zaman dimana Revolusi Industri 4.0 baru saja dimulai. Revolusi Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Penerapan Revolusi Industri 4.0 di pabrik-pabrik saat ini juga dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu, saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 72",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 453,
"height": 137,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dilakukan on time saat dibutuhkan, melalui jaringan internet. Sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet. Bila kita melihat kembali Revolusi Industri 3.0 dimana merupakan titik awal dari era digital revolution , yang memadukan inovasi di bidang Elektronik dan Teknologi Informasi. Saat ini online shop dan E-Commerce sudah sangat banyak, ada yang hanya menjual brand lokal dengan tujuan sebagai upaya memajukan ekonomi para pedangang Indonesia. Ada juga beberapa online shop yang berfokus menjual barang dari luar negeri dengan tujuan untuk memudahkan para konsumen berbelanja barang atau brand yang belum masuk ke Indonesia dengan harga yang terjangkau.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 210,
"width": 453,
"height": 137,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Salah satu peluang bisnis dengan prospek yang menjanjikan dan tak pernah sepi peminat adalah bisnis pakaian. Dunia fashion yang selalu berkembang pesat membuat bisnis di bidang ini tak pernah ada matinya. Di era serba modern ini, tren fashion pun semakin berkembang ke konsep yang lebih minimalis dan stylist , sehingga membuatnya tak cepat ketinggalan zaman. Seiring dengan perkembangan zaman, industri fashion di Indonesia terus berkembang, hal ini sejalan dengan kesadaran masyarakat Indonesia akan fashion yang telah menjadi bagian dari gaya hidup. Tidak hanya pada perputaran tren, perkembangan industri fashion juga terjadi dalam strategi penjualan untuk memperluas jangkauan. Perkembangan cepat ini tidak hanya melahirkan potensi tetapi suatu isu terkait kepercayaan pengguna dalam berbelanja fashion secara online.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 348,
"width": 453,
"height": 151,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Salah satu tren fashion sekarang ini adalah hijab bagi perempuan muslim. Banyak sekali tren hijab masa kini yang dikemas dengan tampilan yang begitu modern dan trendi, cocok bagi para perempuan muda yang ingin hijrah tapi tetap tampil penuh gaya. Melihat prospek usaha pakaian yang cukup menjanjikan dan tingginya persaingan serta berbagai permasalahan yang dihadapi, maka perlu dilakukan penelitian model bisnis usaha produk hijab online shop . Bisnis model kanvas dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap sebuah nilai kemudian menjabarkan mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen (Osterwalder & Pigneur, 2010). Pemahaman tentang bisnis model yang sebenarnya merupakan titik awal untuk setiap diskusi yang baik tentang sebuah inovasi model bisnis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 511,
"width": 164,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "II. TINJAUAN PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 75,
"top": 527,
"width": 78,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Pemasaran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 86,
"top": 541,
"width": 441,
"height": 60,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Kotler dan Keller dalam Daga (2017:3) Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 604,
"width": 441,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Kotler dan Armstrong (2012:32), pemasaran bersandar pada konsep inti berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 636,
"width": 440,
"height": 92,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan ( Needs, Wants, and Demands ) Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dan harus ada sehingga dapat menggerakkan manusia sebagai dasar (alasan) berusaha. Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas kebutuhan yang spesifik akan kebutuhan. Permintaan adalah keinginan akan produk tertentu yang didukung kemampuan dan kesediaan untuk membayar dan membeli.",
"type": "List item"
},
{
"left": 86,
"top": 731,
"width": 440,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Penawaran Pasar Produk, Pelayanan, dan Pengalaman ( Market Offerings Products, Services, and Experiences )",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 73",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 72,
"width": 426,
"height": 45,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penawaran pasar merupakan beberapa kombinasi dari produk, pelayanan, informasi, atau pengalaman yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 120,
"width": 440,
"height": 76,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Nilai Pelanggan dan Kepuasan ( Customer Value and Satisfaction ) Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi antara mutu, jasa, dan harga ( quality, service, price ) yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan tak berwujud bagi konsumen. Kepuasan merupakan penilaian seseorang dari kinerja yang dirasakan dari produk dalam hubungan dengan harapannya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 86,
"top": 199,
"width": 295,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Pertukaran dan Hubungan ( Exchanges and Relationships )",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 215,
"width": 426,
"height": 77,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh sebuah objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Pemasaran terdiri dari tindakan yang diambil untuk membangun dan memelihara hubungan melalui transaksi dengan target pembeli, pemasok, dan penyalur yang melibatkan produk, pelayanan, ide, atau benda lainnya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 86,
"top": 295,
"width": 94,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Pasar ( Markets )",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 310,
"width": 426,
"height": 45,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pasar merupakan kumpulan semua pembeli sebenarnya dan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan akan produk atau jasa tertentu yang sama, yang bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 104,
"top": 358,
"width": 426,
"height": 137,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk itu kegiatan pemasaran harus dapat memberikan kepuasan konsumen jika perusahaan tersebut menginginkan usahanya tetap berjalan terus atau menginginkan konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalam individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain .",
"type": "List item"
},
{
"left": 104,
"top": 496,
"width": 422,
"height": 261,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Swastha dan Handoko (2000) mendefinisikan konsep pemasaran sebagai berikut : “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”. Adapun tujuan dari pemasaran yang pertama yaitu menciptakan pembelian, memperoleh keuntungan atau laba. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Kemudian menciptakan tenaga kerja tidak langsung, dalam memasarkan harga atau jasa secara tidak langsung pun akan tercipta tenaga kerja. Kemudian mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal dengan produknya, antara lain dengan produk yang inovatif, kreatif dan berdaya guna lebih, serta memberikan potongan harga khusus bagi pelanggan. Menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Dan mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Adapun fungsi pemasaran yang dibahas dalam tulisan ini adalah fungsi Pembelian ( Buying ) Ialah fungsi yang mengikuti aktivitas-aktivitas mencari dan mengumpulkan barang-barang yang di perlukan sebagai persediaan memenuhi kebutuhan konsumen. Fungsi ini pada dasarnya merupakan proses atau kegiatan mencari penjual dan merupakan tibal balik dari kegiatan penjualan ( Selling ). Untuk itu maka, sangat perlu dipahami kegiatan apa saja yang dapat mengakibatkan orang",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 74",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 104,
"top": 72,
"width": 421,
"height": 41,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "melakukan pembelian. Fungsi Penjualan ( Selling ) Mencakup aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencari calon pembeli produk yang ditawarkan dengan harapan dapat menguntungkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 104,
"top": 114,
"width": 422,
"height": 178,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kegiatan penjualan merupakan lawan dari pembelian. Buying tidak akan terjadi tanpa selling demikian pun sebaliknya. Fungsi Transportasi Adalah proses pendistribusian atau pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Fungsi Penggudangan/ penyimpanan Ialah fungsi penyimpanan produk yang dibeli sebagai persediaan agar terhindar dari resiko kerusakan maupun resiko lainnya. Fungsi Informasi Pasar Poin ini merupakan fungsi pemasaran yang luas dan penting, karena fungsi ini memberikan informasi tentang situasi perdagangan pada umumnya yang berhubungan dengan produk, harga yang inginkan konsumen dan situasi pasar secara menyeluruh. Dan standarisasi merupakan fungsi yang bertujuan untuk menyederhanakan keputusan merupakan pergolongan barang kedalam berbagai tingkat kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas produk yang dihasilkan harus memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh konsumen (Didiharyono, 2016).",
"type": "List item"
},
{
"left": 104,
"top": 293,
"width": 426,
"height": 123,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam upaya untuk mengembangkan bisnis, salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah perencanaan. Rencana bisnis dapat dianalogikan sebagai sebuah peta untuk menunjukkan arah pada sebuah kesuksesan. Hal lain yang tak kalah penting adalah menetapkan strategi pemasaran. Pemasaran adalah pengambilan keputusan- keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Berikut adalah strategi pemasaran menurut Rangkuti (2001;13)",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 417,
"width": 427,
"height": 96,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a) Strategi Produk atau Jasa Untuk memilih strategi produk, perusahaan memerlukan informasi terbaru dan harus mengantisipasi kinerja produk atau jasa dalam unit bisnis dengan cara: Penilaian konsumen terhadap produk perusahaan, khususnya kekuatan dan kelemahan dibanding pesaing, yaitu penentuan posisi produk berdasarkan segmen pasar. Informasi yang objektif terhadap kinerja produk yang nyata dan terantisipasi berdasarkan kriteria yang relevan seperti penjualan, profit dan pangsa pasar.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 514,
"width": 427,
"height": 54,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b) Strategi Distribusi Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 569,
"width": 147,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c) Strategi Penetapan Harga",
"type": "List item"
},
{
"left": 122,
"top": 583,
"width": 405,
"height": 165,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penetapan harga barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai perushaaan sebagai konsentrasi dari deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan posisinya di pasar. Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk produk yang kompleks. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu. menerapkan strategi penetapan harga yang sederhana yang dapat dilaksanakan dengan biaya murah. Menggunakan kebijakan – kebijakan penetapan harga yang diberlakukan menurut biaya jasa yang diberikan kepada konsumen. Mengurangi biaya operasi. Dan meyakinkan pemerintah untuk lebih mengutamakan usaha - usaha dalam negeri.",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 75",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 72,
"width": 99,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d). Strategi Promosi",
"type": "List item"
},
{
"left": 122,
"top": 86,
"width": 405,
"height": 123,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Strategi promosi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut Kotler (2000:91), strategi adalah “Suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. Secara umum tujuan dari promosi penjualan :",
"type": "Text"
},
{
"left": 125,
"top": 210,
"width": 351,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1) Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan konsumen akhir.",
"type": "List item"
},
{
"left": 125,
"top": 238,
"width": 183,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2) Meningkatkan kinerja perusahaan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 125,
"top": 252,
"width": 370,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3) Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 125,
"top": 266,
"width": 160,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4) Strategi Kepuasan Konsumen",
"type": "List item"
},
{
"left": 125,
"top": 279,
"width": 404,
"height": 110,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mengharuskan para pesaing berusaha keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelanggan suatu perusahaan. Sebagian besar perusahaan menetapkan kepuasan konsumen sebagai prioritas puncak, meningkatkan komunikasi dan pengetahuan konsumen, memperkuat dukungan pelayanan dan hubungan yang erat serta menimplikasikan falsafah yang berorientasi pada konsumen yang tinggi. Manajemen pemasaran juga harus membagun budaya organisasi yang bisa memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen :",
"type": "List item"
},
{
"left": 126,
"top": 390,
"width": 404,
"height": 41,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a) Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas dan sesuai dengan selera konsumen (Irwan & Haryono, 2015).",
"type": "List item"
},
{
"left": 126,
"top": 432,
"width": 404,
"height": 26,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b) Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 126,
"top": 459,
"width": 404,
"height": 68,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c) Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.",
"type": "List item"
},
{
"left": 149,
"top": 528,
"width": 370,
"height": 41,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1) Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 149,
"top": 570,
"width": 367,
"height": 40,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2) Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.",
"type": "List item"
},
{
"left": 95,
"top": 625,
"width": 123,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Bisnis Model Kanvas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 95,
"top": 639,
"width": 431,
"height": 123,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ostowalder, 2012 mengemukakan Bisnis Model Kanvas adalah suatu strategi manajemen yang digunakan untuk merancang perencanaan bisnis perusahaan berdasarkan proposisi nilai perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Dalam konteks bisnis, yang diperlukan adalah bagaimana cara mengubah ide menjadi sebuah bisnis dengan cara yang cepat dan efisien. Alat yang banyak dipakai untuk mengubah ide menjadi bisnis adalah model bisnis ( business model ). Model bisnis menyederhanakan realitas bisnis yang kompleks menjadi elemen-elemen pokok yang mudah untuk dibuat. Pada umumnya orang mengenal business plan atau studi kelayakan sebelum memulai sebuah bisnis. Namun business plan umumnya dibuat dengan sangat",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 76",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 95,
"top": 72,
"width": 431,
"height": 82,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "rinci padahal masih banyak asumsi yang belum terbukti. Bisnis model kanvas merupakan alat pembuat model bisnis yang kini sangat popular dalam dunia keriwausahaan karena kemampuannya dalam menggambarkan elemen inti dalm sebuah bisnis dengan lebih mudah dalam satu lembar kanvas. Selain itu keunggulan bisnis modal kanvas adalah kemudahannya untuk diubah-ubah model bisnis dengan cepat dan melihat implikasinya perubahan seuatu elemen pada elemen bisnis yang lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 155,
"width": 431,
"height": 165,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengertian model bisnis dapat dipilah menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu model bisnis sebagai metode atau cara, model bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen), dan model bisnis sebagai strategi bisnis. Pengertian model bisnis sebagai metode adalah model bisnis adalah suatu cara untuk menciptakan nilai, sedangkan pengertian model bisnis dilihat dari komponenkomponennya, misalnya adalah model bisnis terdiri dari komponen produk, manfaat dan pendapatan, pelanggan, aset, dan pengetahuan. Pengertian model bisnis sebagai strategi bisnis adalah model bisnis yang digunakan sebagai alat untuk merumuskan strategi bisnis perusahaan. Secara umum, model bisnis adalah gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba. (PPM Manajemen, 2012).",
"type": "List item"
},
{
"left": 95,
"top": 321,
"width": 431,
"height": 165,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Model bisnis adalah sebuah deskripsi tentang bagaimana sebuah perusahaan membuat sebuah nilai tambah di dunia kerja, termasuk di dalamnya kombinasi dari produk, pelayanan, citra, dan distribusi dan sumber daya serta infrastruktur. Demikian pula konsep model bisnis telah diposisikan antara input yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan output ekonomi. Model ini dirancang untuk digunakan sebagai alat bantu dalam memanfaatkan peluang. Meskipun semua penelitian mengusulkan definisi yang berbeda untuk konsep model bisnis, namun definisi-definisi tersebut dapat diidentifikasi dan memiliki kesamaan tertentu. Pertama, mayoritas definisi model bisnis memasukkan penciptaan nilai pelanggan sebagai salah satu elemen inti. Penciptaan nilai pelanggan yang dibahas disebutkan dalam berbagai istilah seperti desain penciptaan nilai atau menciptakan nilai, tetapi makna utama dari istilahistilah itu sama. (Osterwalder dan Pigneur, 2004).",
"type": "List item"
},
{
"left": 95,
"top": 487,
"width": 435,
"height": 68,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Model bisnis harus menjelaskan bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggannya. Kedua, logika pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan juga disebutkan dalam definisi model bisnis yang beragam seperti model pendapatan, penangkapan nilai, rumus keuntungan, kembalinya keuntungan untuk perusahaan, dan lain-lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 556,
"width": 431,
"height": 206,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dengan demikian, dapat disimpulkan model bisnis juga harus menjelaskan bagaimana perusahaan menghasilkan keuntungan dari operasionalnya. Ketiga, banyak definisi model bisnis membahas nilai jaringan perusahaan dengan istilah seperti struktur rantai nilai, mitra jaringan, hubungan dengan perusahaan luar, hubungan transaksional dengan mitra, dan lain-lain. Oleh karena itu, temuan dari literatur menunjukkan bahwa konstruk model bisnis juga harus berorientasi eksternal dan menjelaskan mengenai hubungan perusahaan dengan berbagai pelaku bisnis yang ada di dalam jaringannya. Keempat, berbagai definisi model bisnis juga membahas sumber daya dan kemampuan yang dimiliki perusahaan, seperti kompetensi inti, sumber daya, aset, proses, kegiatan, dan lain-lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kerangka model bisnis yang baik juga harus menggambarkan sumber daya dan kemampuan perusahaan. Akhirnya, sebagian besar definisi model bisnis yang dianalisis akan membahas mengenai beberapa jenis strategi, pilihan keputusan atau prinsip. Keputusan-keputusan ini dibahas dengan istilah seperti target pasar, target pelanggan, posisi dalam jaringan, strategi kompetitif, atau aturan. Dengan demikian, tinjauan literatur menunjukkan bahwa membangun",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 77",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 95,
"top": 72,
"width": 431,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "model bisnis juga dapat menjelaskan keputusan strategis besar yang dibuat oleh perusahan (Nenonen dan Storbacka, 2010).",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 100,
"width": 435,
"height": 220,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Inovasi dalam model bisnis dapat membuat peluang yang besar dalam periode pertumbuhan ekonomi yang cepat. Namun, pemilihan model bisnis yang tepat bagi perusahaan merupakan hal yang sangat krusial karena akan memengaruhi atmosfer ekonomi dan peluang pasar. Perusahaan sebagai sebuah sistem terbuka sangat rentan dengan dinamika eksternalnya. Ketidakpastian di lingkungan eksternal perusahaan biasanya ditentukan oleh tiga hal, yaitu kompleksitas, kestabilan, dan kelangkaan. Ketidakpastian ini dapat memengaruhi model bisnis perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu berinovasi dalam model bisnisnya untuk bertahan di tengah-tengah ketidakpastian tersebut. Inovasi model bisnis itu penting untuk manajer, pengusaha, dan peneliti akademis karena beberapa alasan. Pertama, model bisnis merupakan sumber yang seringkali kurang dimanfaatkan untuk masa depan. Kedua, pesaing mungkin akan lebih sulit untuk meniru atau mereplikasi sistem baru untuk seluruh aktivitas dari suatu produk atau proses. Pesaing relatif lebih mudah untuk menghancurkan inovasi produk atau proses. Ketiga, karena inovasi model bisnis merupakan alat kompetitif dan sangat kuat, manajer harus menyesuaikan diri terhadap persaingan, seringkali ancaman kompetitif berasal dari luar batas-batas tradisional industri (Amit dan Zott, 2012).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 335,
"width": 219,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.1 Elemen - Elemen Bisnis Model Kanvas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 90,
"top": 348,
"width": 435,
"height": 96,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bisnis Model Kanvas menjadi salah satu strategi manajemen yang populer di kalangan bisnis dan sering dipelajari di Universitas. Kepopuleran tersebut dikarenakan tampilan Bisnis Model Kanvas yang sederhana dan mudah dipahami. Bisnis Model Kanvas merupakan alat bantu yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana sebuah usaha atau organisasi dapat menciptakan, memberikan, dan menangkap suatu nilai. Osterwalder dan Pigneur (2010) mengembangkan sebuah model bisnis yang disebut dengan Model Bisnis Kanva. Bisnis model kanvas mencakup 9 elemen yaitu :",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 445,
"width": 112,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Value Proposition.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 459,
"width": 435,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Value proposition merupakan nilai yang diposisikan perusahaan untuk calon customer. Nilai tersebut mencakup produk atau jasa serta bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh calon customer.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 500,
"width": 119,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Customer Segments.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 95,
"top": 514,
"width": 431,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam suatu bisnis, customer menjadi salah satu komponen penting. Dari customer suatu perusahaan akan mendapatkan income. Perusahaan dapat mengisi blok ini dengan segmentasi customer seperti apa yang mereka incar sesuai dengan value proposition.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 570,
"width": 68,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Channell.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 583,
"width": 426,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Setiap perusahaan memerlukan sarana atau cara untuk menyampaikan jasa atau produk mereka kepada customer. Channels merupakan sarana atau cara untuk menyampaikan jasa atau produk kepada customer sesuai segmen yang ditentukan sebelumnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 639,
"width": 134,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d. Customer Relationship.",
"type": "List item"
},
{
"left": 108,
"top": 652,
"width": 419,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Di dalam lingkup ini yang dinilai adalah bagaimana menjalin hubungan dengan pelanggan. Agar customer tidak mudah berpaling ke bisnis lain, maka sangat penting untuk menjalin hubungan yang baik dengan customer. Selain itu, diperlukan juga pengawasan yang ketat dan intensif dalam customer relationship.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 708,
"width": 89,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e. Key activities.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 721,
"width": 417,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ada banyak aktivitas yang harus dilakukan perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa serta bertahan di tengah kompetisi. Perusahaan dapat mengisi berbagai macam kegiatan yang akan mereka lakukan untuk menghasilkan produk dan jasa",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 78",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 113,
"top": 72,
"width": 416,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dalam blok key activities. Key activities juga menunjukkan kegiatan utama yang harus diberi perhatian lebih oleh perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 100,
"width": 95,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "f. Key Resources.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 114,
"width": 413,
"height": 54,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber daya merupakan kunci mewujudkan value proposition melalui key activities yang akan dijalankan. Dalam key resources, perusahaan dapat mengisi dengan sumber daya apa saja yang mereka miliki, baik tenaga kerja maupun benda mati seperti perlengkapan dan peralatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 169,
"width": 100,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "g. Key Partnership.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 183,
"width": 413,
"height": 68,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tidak mungkin perusahaan akan mampu berdiri sendiri tanpa bantuan relasi dari pihak lain, baik customer maupun pemasok bahan utama. Untuk memperlancar relasi yang terjaga dengan baik, perencanaan bagaimana relasi akan berjalan ketika eksekusi bisnis. Key resources dapat diisi dengan pihak-pihak mana saja yang harus diajak bekerja sama untuk mencapai tujuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 252,
"width": 431,
"height": 54,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "h. Revenue Stream. Selain kegiatan penting yang telah dijabarkan dalam key activities , Perusahaan harus menentukan bagaimana mereka akan mendapatkan profit atau keuntungan dari key activities yang akan berjalan berdasarkan value proposition.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 307,
"width": 412,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Revenue stream menjelaskan bagaimana perusahaan mendapatkan keuntungan ketika bisnis telah dieksekusi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 335,
"width": 94,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "i. Cost Structure.",
"type": "List item"
},
{
"left": 113,
"top": 348,
"width": 413,
"height": 82,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tidak hanya mendapatkan keuntungan, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk menjalankan bisnis dan mendapatkan keuntungan. Cost structure meliputi jenis biaya yang sekiranya akan dikeluarkan ketika bisnis telah berjalan. Contoh biaya tersebut antara lain; biaya sewa tempat, internet, listrik, dan sebagainya. Dengan pengelolaan pengeluaran yang akurat, bisnis akan lebih efisien dan terhindar dari risiko kerugian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 113,
"top": 431,
"width": 417,
"height": 206,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kesembilan blok bangunan dasar yang digunakan untuk penggambaran model bisnis kanvas adalah Customer Segments Pasar terdiri dari berbagai macam pembeli yang membeli suatu produk sesuai dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendesain program pemasarannya tersendiri bagi masing- masing segmen pasar tersebut, namun tidak semua kumpulan pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar. Suatu kelompok pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar apabila memerlukan pelayanan (value propositions) yang tersendiri karena permasalahan dan kebutuhan secara khusus. Dicapai dan dilayani dengan saluran distribusi (channels ) yang berbeda. Perlu pendekatan ( customer relationship) yang berbeda. Memberikan profitabilitas yang berbeda. Mempunyai kemampuan bayar yang berbeda sesuai dengan persepsi terhadap nilai yang mereka terima. Secara umum, segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005).",
"type": "List item"
},
{
"left": 117,
"top": 638,
"width": 413,
"height": 82,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelanggan adalah jantung dari setiap model bisnis. Tanpa adanya pelanggan, tidak ada satupun perusahaan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan mengelompokkan pelanggan - pelanggan ke beberapa segmen yang berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, kesamaan perilaku, dan lain-lain. Model bisnis dapat diterapkan dalam berbagai perusahaan baik kecil maupun besar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 732,
"width": 254,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.2. Manfaat Pembuatan Business Model Kanvas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 745,
"width": 420,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Di perusahaan, model bisnis merupakan arsitektur pengubahan novasi menjadi nilai",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 79",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 449,
"height": 82,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ekonomi, sementara strategi bisnis tidak hanya berhenti pada nilai ekonomi perusahaan, tetapi juga pemegang saham. Selanjutnya, walaupun model bisnis juga dipengaruhi oleh dinamika lingkungan eksternal dan internal organisasi, namun organisasi menggunakan strategi bisnis untuk menanggapi dinamika lingkungan industri dan makro, serta memutuskan posisi bersaing yang akan dipertahankan atau melakukan aksi agresif untuk menyerang pemimpin pasar (PPM Manajemen, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 155,
"width": 453,
"height": 165,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tujuan dari konsep model bisnis telah didefinisikan dengan menekankan penciptaan nilai sebagai bagian dari mengelola pengembangan teknologi. Model bisnis demikian dipahami sebagai alat yang berfokus untuk menengahi antara pengembangan teknologi dan penciptaan nilai ekonomi. (Chesbrough and Rosenbloom, 2002). Penerapan model bisnis di perusahaan memiliki beberapa manfaat. Pertama, terkait dengan komponen-komponennya, model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam bisnisnya, sehingga dapat dihasilkan nilai bagi pelanggan dan perusahaan. Kedua, model bisnis dapat dipakai untuk menguji konsistensi hubungan antar komponennya. Ketiga, model bisnis dapat digunakan untuk menguji pasar dan asumsi yang digunakan ketika mengembangkan bisnis. Keempat, model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya (PPM Manajemen, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 321,
"width": 325,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berikut manfaat Bisnis Model Kanvas bagi perusahan. antara lain :",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 335,
"width": 241,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a. Mempersingkat penulisan perencanaan bisnis",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 348,
"width": 432,
"height": 69,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dengan metode konvensional pelaku usaha akan diharuskan menulis panjang lebar mengenai perencanaan bisnis yang akan dibuat. Sementara dengan Business Model Canvas perusahaan hanya perlu mengisi poin-poin perencanaan bisnis sesuai blok yang ditetapkan tanpa perlu menulis panjang lebar. Penentuan poin penting pun semakin terarah dengan blok yang telah disediakan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 417,
"width": 450,
"height": 83,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b. Meningkatkan fokus perusahaan terhadap poin penting perencanaan bisnis. BMC memfokuskan bisnis pada elemen strategis yang paling penting dan akan memiliki dampak terbesar pada mendorong pertumbuhan. Sifat visualnya membantu pemahaman dengan dapat melihat gambaran keseluruhan bisnis dan dengan demikian melihat area kekuatan dan kelemahan tergantung pada input. Itu membangun model bisnis sedemikian rupa sehingga keseluruhan terdiri dari dan lebih besar dari jumlah bagian.",
"type": "List item"
},
{
"left": 75,
"top": 500,
"width": 450,
"height": 96,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c. Mengurangi resiko kekeliruan dalam eksekusi bisnis. Secara tidak langsung Business Model Kanvas dapat dijadikan dokumen blueprint perencanaan bisnis untuk perusahaan. Ketika pelaku bisnis melakukan eksekusi bisnis, mereka dapat menjadikan Business Model Kanvas akan menjadi panduan perusahaan untuk menjalani eksekusi bisnis berdasarkan poin yang telah dirancang sebelumnya. Dengan demikian, perusahaan pun dapat mengurangi resiko kekeliruan dalam eksekusi bisnis",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 611,
"width": 123,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.3. Pengertian UMKM",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 625,
"width": 453,
"height": 40,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM mempunyai pengertian sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 666,
"width": 408,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang atau perorangan dan atau badan usaha perorangan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 694,
"width": 449,
"height": 54,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan orang perorangan bukan merupakananak perusahaan, bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dan bukan menjadi bagian langsung atau tidak langsungdari usaha menengah atau usaha besar.",
"type": "List item"
},
{
"left": 77,
"top": 749,
"width": 449,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan orang",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 80",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 72,
"width": 426,
"height": 55,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "perorangan bukanmerupakan anak perusahaan, bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dan bukan menjadi bagian langsung atau tidaklangsung dari usaha kecil atau usaha besar. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM mempunyai kriteria sebagai berikut",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 127,
"width": 154,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a) Usaha Mikro mempunyai :",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 141,
"width": 150,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1) Asset : maksimum 50 juta",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 155,
"width": 164,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2) Omzet : maksimum 300 juta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 169,
"width": 150,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b) Usaha Kecil mempunyai :",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 183,
"width": 152,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1) Asset : > 50 juta - 500 juta",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 197,
"width": 153,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2) Omzet : > 300 juta - 2,5 M",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 211,
"width": 162,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c)Usaha Menengah mempunyai :",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 224,
"width": 238,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3) Asset : > 500 juta - 10 M 2) Omzet : > 2,5 M",
"type": "List item"
},
{
"left": 122,
"top": 238,
"width": 35,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "- 50 M",
"type": "Text"
},
{
"left": 70,
"top": 252,
"width": 224,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2.4. Batasan Usaha Mikro Kecil Menengah",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 266,
"width": 374,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Batasan usaha mikro dan kecil dan menengah menurut Bank Indonesia yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 280,
"width": 453,
"height": 40,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Usaha mikro yaitu usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Usaha tersebut dimiliki olehkeluarga dengan sumber daya lokal milik keluarga tersebut dan tidak memperoleh dari lembaga keuangan tertentudan teknologi sederhana.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 321,
"width": 453,
"height": 110,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak usaha atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua miliyar lima ratus juta rupiah).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 431,
"width": 453,
"height": 41,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Usaha menengah adalah omzet tahunan kurang dari 3 miliar dan aset sebesar 5 miliar untuk sektor industri, asset sebesar 600 juta di luar tanah dan bangunan untuk sektor non industri manufaktur.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 485,
"width": 161,
"height": 15,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "III. HASIL PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 515,
"width": 458,
"height": 109,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bisnis online shop Needhijab.mks adalah bisnis yang bergerak dibidang pakaian khususnya jilbab. Produk yang ditawarkan oleh Needhijab.mks adalah jilbab yang dikhususkan untuk kalangan remaja hingga wanita dewasa yang mengikuti tren masa kini dan menjadi daya Tarik tersendiri bagi peminatnya. Bukan hanya jilbab yang bisa digunakan untuk sekedar santai, tetapi juga bisa digunakan pada acara acara formal tertentu. Warna dan kualitasnya pun beragam dan berkualitas sesuai apa yang customer inginkan. Needhijab.mks juga memberikan harga yang relatif murah sesuai harga pasar pada umumnya sehingga bisa mencakup untuk kalangan atas hingga bawah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 625,
"width": 461,
"height": 96,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Selain itu Teknik pemasaran yang dipilih Needhijab.mks dalam memasarkan produknya adalah melalui via online yaitu Instagram, facebook, dan whatsapp . Needhijab.mks memilih menggunakan via online dalam memasarkan produk karena kemajuan teknologi terus berkembang setiap harinya. Dan juga tingkat kesibukan masyarakat yang semakin meningkat membuat sebagian dari mereka cenderung membeli sesuatu secara online melalui media sosial. Karena melalui media sosial mereka dapat mengakses informasi dimana saja dan kapan saja. Hal inilah yang membuat Needhijab.mks menjual produk melalui media sosial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 736,
"width": 111,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bisnis Model Kanvas",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 749,
"width": 429,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Model bisnis yang digunakan oleh bisnis Needhijab.mks juga mengacu kepada model",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 79,
"top": 72,
"width": 399,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "bisnis kanvas dari Ostewalder dan Pigneur , yang dapat diuraikan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 92,
"width": 335,
"height": 60,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 1. Bisnis Model Kanvas Value Proposition Customer Segments Channell Produk jilbab berbahan premium",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 124,
"width": 414,
"height": 276,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": " Warna yang beragam Mudah digunakan Jenis jilbab pashmina, segitiga dan bergo (jilbab langsung pakai) Kalangan remaja, dnn wanita dewasa Media Sosial (Instagram, whatsapp, dan facebook Endorsement Customer Relationship Key Activities Key Resources Media Sosial (Instagram, whatsapp, dan facebook Penjualan jilbab Mengontrol proses penjualan dan promosi secara maksimal Endorsement Sumber Daya",
"type": "Table"
},
{
"left": 409,
"top": 316,
"width": 44,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Manusia",
"type": "Table"
},
{
"left": 391,
"top": 329,
"width": 89,
"height": 15,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": " Sepeda Motor",
"type": "List item"
},
{
"left": 391,
"top": 344,
"width": 78,
"height": 15,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": " HandPhone",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 358,
"width": 414,
"height": 148,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": " Peralatan dan perlengkapan Key Partners Revenue Stream Cost Structure Suplier jilbab Supplier Pendapatan atas penjualan Biaya pembelian jilbab grosiran kertas dan paper bag Biaya peralatan dan perlengkapan Transportasi",
"type": "Table"
},
{
"left": 108,
"top": 511,
"width": 112,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : Data diolah 2021",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 527,
"width": 112,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "a) Value Proposition",
"type": "Section header"
},
{
"left": 93,
"top": 541,
"width": 427,
"height": 41,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Setelah diketahui kelompok – kelompok pelanggan, selanjutnya penulis memfokuskan nilai yang ditawarkan Needhijab.mks yaitu hijab yang mempunyai beragam warna, jenis hijab hingga kualitas dari bahan produk hijab Needhijab.mks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 583,
"width": 119,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "b) Customer Segments",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 596,
"width": 437,
"height": 55,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Aspek yang ingin dituju oleh Needhijab.mks adalah para remaja dan wanita muda yang menggunakan hijab. Yang menyukai hijab dengan tren fashion dan di spesifikasikan kedalam beberapa kalangan, ada yang menyukai jilbab pashmina, segitiga hingga bergo yang simple langsung pakai.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 652,
"width": 69,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "c) Channels",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 665,
"width": 434,
"height": 82,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Langkah- langkah untuk mengetahui bagaimana produk hijab Needhijab.mks dapat diketahui, dibeli oleh pelanggan, diperlukan Channels. Needhijab.mks menggunakan beberapa sarana untuk menyampaikan Value Proposition nya yaitu menjangkau pelanggan pelanggannya dengan menjual produk secara online dengan menggunakan media sosial Instagram, facebook dan whatsapp sebagai salah satu saluran untuk menjual produk kepada konsumen.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 748,
"width": 134,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "d) Customer Relationship",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 82",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 72,
"width": 437,
"height": 68,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Needhijab.mks menjalin hubungan dengan para customer dengan cara melakukan promosi melalui media sosial. Selain itu media sosial juga digunakan untuk mengunggah hasil testimonial dari konsumen yang sudah membeli produk dari Needhijab.mks. . Customers akan ditanyakan perihal kepuasan mulai dari pelayanan hingga kualitas hijab dari produk Needhijab.mks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 141,
"width": 90,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "e) Key Activities",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 155,
"width": 437,
"height": 96,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Aktivitas utama untuk mencapai target penjualan bisnis hijab Needhijab.mks ialah melalui penjualan hijab. Needhijab.mks akan menjual hijab dengan memperhatikan kualitas mulai dari bahan hijab yanakan hingga pengemasan dan pengiriman hijab ke alamat customers. Selain itu, aktivitas kunci dari pemasaran secara maksimal yaitu melakukan endorsement. Mengontrol proses penjualan dan pemasaran secara maksimal serta pelayanan yang terbaik juga menjadi bagian dari aktivitas utama yang dilakukan oleh Needhijab.mks.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 252,
"width": 453,
"height": 109,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "f) Key Resources Key Resources utama dari Needhijab.mks adalah Sumber Daya Manusia yaitu admin sekaligus yang menghandle semua hingga ke pengiriman. Untuk memaksimalkan kinerja dari sumber daya manusianya, admin harus bisa memberikan pelayanan terbaiknya untuk customers Needhijab.mks. selain itu sumber daya yang tidak kalah penting adalah peralatan san perlengkapan untuk pengemasan produk hijab. Alat komunikasi berupa handphone dan sepeda motor juga menjadi sumber daya yang dibutuhkan, handphone dan sepeda motor diharapkan dapat memaksimalkan proses keberlangsungan bisnis.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 362,
"width": 453,
"height": 55,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "g) Key Partners Needhijab.mks melakukan kerja sama dengan usaha grosiran hijab dan supplier kertas dan paper bag yang membantu keberlangsungan penjualan hijab Needhijab.mks hingga packaging untuk produk Needhijab.mks",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 417,
"width": 102,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "h) Revenue Stream",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 431,
"width": 433,
"height": 41,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber utama pendapatan dari Needhijab.mks adalah pendapatan yang berasar dari kegiatan penjualan. Needhijab.mks selalu memaksimalkan tingkat penjualan agar dapat memberikan pendapatan yang sesuai dengan tujuan",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 473,
"width": 448,
"height": 40,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "i) Cost Structure Biaya yang dikeluarkan Needhijab.mks untuk menjalankan bisnisnya adalah biaya pembelian hijab bebrapa lusin, biaya perlatan dan perlengkapan, dan biaya transportasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 528,
"width": 218,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Swot Produk Hijab Needhija.Mks",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 542,
"width": 458,
"height": 40,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan identifikasi sembilan elemen yang dimiliki usaha Needhijab.mks , maka langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi sembilan elemen tersebut berdasarkan analisis SWOT.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 583,
"width": 458,
"height": 68,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan business model yang dimiliki usaha saat ini. Analisis SWOT merupakan analisis yang mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadap perusahaan. Berdasarkan dari analisis tersebut maka langkah selanjutnya adalaha melakukan tindakan yang dapat menunjang pengembangan usaha perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 652,
"width": 458,
"height": 68,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Perbaikan bisnis model kanvas pada usaha Needhijab.mks dapat dilakukan dengan bantuan analisis SWOT pada beberapa elemennya. Dengan analisis SWOT tersebut akan ditemukan prospek baik bagi perusahaan yang harus dipertahankan serta dikembangkan, dan juga kendala-kendala yang dihadapi oleh organisasi dan bagaimana solusi untuk memperbaikinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 721,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berikut adalah tabulasi tanggapan pernyataan responden mengenai kuisioner evaluasi bisnis model kanvas produk hijab online shop Needhijab.mks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 188,
"top": 755,
"width": 245,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Table 2. Pengelompokkan Elemen-Elemen Bisnis",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 83",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 73,
"width": 348,
"height": 116,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Elemen Bisnis Model Kanvas Persentase Keterangan Value Proposition 50% Rendah Customer Segments 78% Tinggi Channel 40% Rendah Customer Relationship 90% Tinggi Key Activities 80 Tinggi Key Resources 80 Tinggi Key Partners 30% Rendah",
"type": "Table"
},
{
"left": 101,
"top": 191,
"width": 129,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber: data diolah 2021",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 205,
"width": 453,
"height": 54,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan tabel pengelompokan elemen bisnis model kanvas diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa elemen yang memiliki nilai persentasi tinggi hingga rendah. Selanjutnya akan analisis kedalam metode analisis SWOT dengan memperhatikan apa saja yang menjadi dampak dari tinggi rendahnya elemen elemen bisnis model kanvas diatas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 260,
"width": 305,
"height": 266,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 3 Analisis SWOT. Faktor Internal Strengths Pemasaran dan produk 1. Produk berkualitas 2. Memiliki pelanggan yang loyal Operasi : 3. Bekerja sama dengan distributor hijab Sumber Daya Manusia : 4. Memiliki sumber daya yang mengetahui akan trend fashion Weaknesses",
"type": "Table"
},
{
"left": 332,
"top": 288,
"width": 58,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keuangan :",
"type": "Text"
},
{
"left": 350,
"top": 302,
"width": 116,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Keterbatasan modal",
"type": "Text"
},
{
"left": 332,
"top": 330,
"width": 119,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pemasaran dan Produk :",
"type": "Text"
},
{
"left": 332,
"top": 344,
"width": 172,
"height": 95,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Pemasaran hanya dari mulut ke mulut 3. Promosi media sosial hanya satu kali endorsement influencer Operasi :",
"type": "Table"
},
{
"left": 350,
"top": 440,
"width": 162,
"height": 27,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Hanya bekerja sama pada 1 distributor hijab",
"type": "List item"
},
{
"left": 82,
"top": 467,
"width": 430,
"height": 300,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Mengandalkan sistem pre order jika barang yang diinginkan pelanggan belum tersedia. Sumber Daya Manusia : 6. kurangnya sumber daya manusia yang berpengalaman pada bidang pemasaran Faktor Eksternal Opportunity : 1. Kewajiban wanita muslimah untuk menggunakan hijab 2. Harga mahal untuk produk hijab di mall mall besar dengan mengandalkan Threats : 1. Pesaing yang memiliki konsep bisnis yang sama dengan pemasaran iklan yang banyak 2. Customer cenderung lebih menyukai barang yang sudah ready stock dibandingkan harus menunggu beberapa hari lagi",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 84",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 192,
"top": 73,
"width": 305,
"height": 289,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "merek produk 3. Meningkatnya minat belanja online masyarakat Strategi SO 1. Selalu memberikan dan menyediakan hijab dengan kualitas terbaik 2. Memiliki sumber daya yang baik dan mengerti akan fashion Strategi WO 1. Fast respon terhadap customer dengan pelayanan 24 jam hingga barangnya tersedia Strategi TO : 1. Menginformasikan kepada customer bahwa produk hijab Needhijab,mks",
"type": "Table"
},
{
"left": 368,
"top": 156,
"width": 139,
"height": 40,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "merupakan produk yang berkualitas dan layak untuk dibeli",
"type": "Text"
},
{
"left": 350,
"top": 197,
"width": 162,
"height": 54,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Ada dukungan dari supplier untuk memberikan harga bersaing sehingga harga jual produk lebih kompetitif",
"type": "Table"
},
{
"left": 350,
"top": 252,
"width": 159,
"height": 27,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Melakukan media promosi yaitu pembagian brosur",
"type": "List item"
},
{
"left": 101,
"top": 363,
"width": 129,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber : data diolah 2021",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 391,
"width": 126,
"height": 15,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "IV. PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 407,
"width": 453,
"height": 165,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Setelah melakukan perbaikan yang sesuai dengan analisis SWOT dalam Sembilan elemen business model canvas , langkah selanjutnya adalah melakukan lebih banyak promosi dengan menggunakan jasa influence, yaitu endorsement, endorsement dilakukan agar bisa mencakup lebih luas pasar dan calon customer bisa mengetahui produk hijab Needhijab.mks, selain usaha Needhijab,mks juga bisa melakukan promosi melalui pembagian brosur. Kemudian mencari lebih dari satu distributor hijab yang menjual harga lebih murah tetapi dengan kualitas yang sama dengan produk Needhijab.mks . Selanjutnya dalam hal penyediaan ketersediaan produk yang lebih lengkap sehingga customer tidak perlu lagi menunggu sistem PO beberapa hari kemudian untuk produk hijab yang diinginkan ready stock kembali. Lebih memahami SDM yang baik, bekerja sama dengan rekan – rekan bisnis bersama melakukan yang terbaik untuk para customer, dan memahami bagaimana teori – teori tentang penjualan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 572,
"width": 453,
"height": 69,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Program perbaikan yang dipersiapkan akan dilakukan dengan beberapa tahap, pembagian tahapan ini bertujuan agar seluruh program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Pembagian tahapan ini dihasilkan sesuai dengan kondisi usaha baik dari tahap implementasi maupun biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan program tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 642,
"width": 453,
"height": 123,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pada tahap pertama usaha mengagendakan, menganggarkan biaya – biaya yang akan dikeluarkan sesuai dengan modal awal suatu usaha. Selanjutnya ditahap kedua bekerja sama dengan rekan kerja tentang bagaimana teknik – teknik penjualan yang baik untuk memikat hati para customer . Tahap ketiga, dalam hal ini tidak cukup jika mengandalkan satu distributor hijab saja, karena melihat sekarang ini sudah banyak penjual hijab yang bebasis online maupun offline sehingga diperlukan mencari lagi rekan bisnis untuk distributor hijab untuk membandingkan harga dan kualitas, sehingga tidak mengandalkan satu distributor hijab saja. Selanjutnya tahap keempat yaitu lebih meningkatkan promosi online dengan cara menyewa jasa para influencer sehingga bisa memasarkan produk Needhijab.mks melalui",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 85",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 453,
"height": 151,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "media sosial agar dikenal lebih luas oleh masyarakat sesuai target pasar yang diinginkan. Selain itu bisa juga memanfaatkan promosi melalui pembagian brosur. Kemudian pada tahap akhir yaitu evaluasi program. Pada tahap ini sebuah usaha harus mengukur dan melakukan evaluasi terhadap program perbaikan yang telah dijalankan oleh suatu usaha. Jika terdapat kekurangan atau hambatan yang terjadi selama program dijalankan, maka pada tahap ini usaha mulai melakukan penyempurnaan kembali terhadap business model yang telah dijalankan. Setiap tahap yang dilakukan oleh suatu usaha harus bisa dikontrol, adanya evaluasi dilakukan untuk menentukan apakah tahap tersebut mengalami hambatan atau tidak. Evaluasi setiap tahap berbeda fungsinya dengan tahap akhir, dimana pada tahap akhir ini suatu usaha akan melakukan perbaikan business model berdasarkan program perbaikan kinerja dan perubahan eksternal yang terjadi saat itu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 224,
"width": 453,
"height": 151,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hasil Penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang telah dilakukan oleh Daga (2020) judul penelitian tentang ”Analisis Efektivitas Program Mandiri Dagang Untung Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kanwil Regional X Sulawesi Dan Maluku ” .Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Mandiri Dagang Untung telah berjalan secara efektif, dimana efektivitas tersebut telah mencakup keempat indikatator efektivitas. Dimana indikator pertama yaitu pencapain target yang berada pada indeks tertinggi, indikator kedua yaitu indikator kemampuan adaptasi berada pada indeks tertinggi, indikator ketiga kepuasan kerja berada pada indeks tertinggi, dan indikator keempat tanggung jawab juga berada pada indeks tertinggi keempat indikator tersebut rata-rata berada pada indeks tertinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Progam Mandiri Dagang Untung sudah terlaksana dengan baik sehingga program mandiri dagang untung sudah dapat dikatakan efektif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 376,
"width": 462,
"height": 151,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Begitupun pada Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Daga (2017) Judul Penelitian “Strategi Meningkatkan Kepuasan Nasabah Tabungan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hasa Mitra Cabang Makassar.” Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1).Strategi yang digunakan PT. Bank Perkreditan Rakyat Hasa Mitra dalam meningkatkan kepuasan nasabah tabungan yaitu, Strategi Superior Custumer Service, Strategi UnconditionalGuaranteesdan Strategi Penanganan Keluhan Yang Efektif. 2).Dari jumlah nasabah tabungan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hasa Mitra telah terjadi peningkatan jumlah nasabah tabungan tahun 2015. Disini nampak bahwa strategi pemasaran yang dilakukan telah dapat meningkatkan jumlah nasabah, ini berarti strategi pemasaran yang dilakukan telahefektif dalam meningkatkan jumlah nasabah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 538,
"width": 114,
"height": 15,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "V. KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 554,
"width": 453,
"height": 151,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian diatas apat disimpulkan bahwa ke Sembilan elemen Bisnis Model Kanvas ini penting dalam mengevaluasi suatu usaha, tidak hanya dari dalam usaha tetapi lebih memperhatikan juga faktor luar misalnya melihat peluang – peluang yang ada, memanfaatkan sumber daya manusia serta apa saja dampak-dampaknya nanti yang akan muncul saat usaha tersebut mengalami penurunan. Analisis model bisinis usaha menghasilkan gambar sembilan elemen Bisnis Model Kanvas yang menunjukkan bagaimana bentuk model bisnis yang dimiliki oleh suatu usaha saat ini. Dari analisis SWOT yang telah dilakukan pada elemen Bisinis Model Kanvas ditemukan keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman pada usaha yang dimiliki saat ini. Perumusan pengembangan model bisnis dapat dijadikan evaluasi terhadap usaha tersebut yang bertujuan untuk menutup kelemahan dan mengurangi ancaman pada suatu usaha.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 718,
"width": 113,
"height": 13,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 738,
"width": 450,
"height": 27,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Daga, R. (2017). Citra, Kualitas Produk, Dan Kepuasan pelanggan . Global Research And Consulting Institute",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 780,
"width": 405,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 4, No 2, Juli 2021| 86",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 450,
"height": 110,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Daga, R. (2017). Strategi Meningkatkan Kepuasan Nasabah Tabungan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hasa Mitra Cabang Makassar. AKMEN Jurnal Ilmiah , 14 (3). Daga, R., Ismail, N., & Maddatuang, B. (2020). Analisis Efektivitas Program Mandiri Dagang Untung Pada PT. BANK MANDIRI (Persero), Tbk. Kanwil regional x sulawesi dan maluku. SEIKO: Journal of Management & Business , 3 (3), 65-78. Didiharyono, D. (2016). Penerapan Metode Statistical Processing Control Untuk Menganalisis Pengendalian Kualitas Produk pada PT. Asera Tirta Posidonia (No. v4fx6). Center for Open Science .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 183,
"width": 449,
"height": 26,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Fransisca, dan Kurniawan, (2016), Analisis SWOT dan Bisnis Model Kanvas (Studi Kasus Toko EKM Motor)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 210,
"width": 450,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Handoko, dan Swasta, (2000), Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen Jilid 1 , Penerbit Jokjakarta, BPFE",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 238,
"width": 450,
"height": 54,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Irwan, I., & Haryono, D. (2015). Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Teoritis dan Aplikatif) . Bandung, Alfabeta. Kasmir, (2010), Pengantar Manajemen Keuangan , edisi pertama, cetakan kesatu, Penerbit : Kencana, Jakarta",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 293,
"width": 450,
"height": 41,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kotler, dan Philip, ( 2004), Dasar – Dasar Pemasaran Jilid 1 , Penerbit : Jakarta, Indeks Kirbrandoko, Nurmalina, dan Permadi, (2016). Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik Bandung",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 334,
"width": 450,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nenonen, dan Storbacka, (2010), Business Model Design Conseptualizing Networked Value Co-Creaction",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 362,
"width": 450,
"height": 68,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Osterwalder dan Pigneur, (2012), Bisnis Model Generation PPM Manajemen, (2012), Busines Model Canvas Rangkuti, Freddy. (2013). Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI . Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 431,
"width": 450,
"height": 68,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Salamin, P., & Hermawan, F. (2017). Analisis Bisnis Model Kanvas dan Kelayakan Keuangan (Studi Kasus Pada Teri Sambal Terateri). Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya , 15 (1), 31-38. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung: Alfabeta.",
"type": "Text"
}
] |
65451050-acd0-bda2-8796-bb3b1b1a6921 | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/download/49623/27697 | [
{
"left": 510,
"top": 37,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "224",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 780,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright ©2023 Faculty of Public Health Universitas Airlangga Open access under a CC BY – SA license | Joinly Published by IAGIKMI & Universitas Airlangga",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 805,
"width": 449,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Siahaan, G., Tarigan, N., & Siregar, I. R. (2023) Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber, Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention: Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas. Amerta Nutrition, 7(2SP), 224 – 231.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 26,
"width": 100,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2580-1163 (Online) p-ISSN: 2580-9776 (Print)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 197,
"top": 48,
"width": 278,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siahaan et al. | Amerta Nutrition Vol. 7 Issue 2SP (December 2023). 224-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 74,
"width": 9,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 385,
"width": 8,
"height": 42,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "D D D D",
"type": "Picture"
},
{
"left": 72,
"top": 583,
"width": 61,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 594,
"width": 210,
"height": 152,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "One of malnutrition, a nutritional problem in Indonesia, is overnutrition or obesity. Obesity is a multifactorial disease that occurs due to excessive storage of fat tissues in adipose tissue. Data showed an increasing trend in the incidence of obesity in adults from 10.5% in 2007, 14.8% in 2013, to 21.8% in 2018 1 . Nutritional status measurements initiated by the Directorate of Public Nutrition of the Indonesian Ministry of Health in 2018 were based on the Body Mass Index (BMI) of adults aged >18 years. The measurement results showed 14.6% of people were overweight, and 28.5% were obese 2 . The World Health Organization (WHO) states that overweight and obesity are the fifth causes of death in the world 3 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 748,
"width": 210,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The incidence of obesity is influenced by various factors including low physical activity (sedentary life),",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 583,
"width": 211,
"height": 185,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "heredity, westernized eating patterns (consumption of fast food), and low fiber intake due to unmet consumption of vegetables and fruit 4 . Obesity can be overcome through diet, but this action requires high awareness and discipline to keep up healthy eating habits 5 . One example of healthy eating habits is consuming alternative food containing fiber, high antioxidants, and low glycemic index (GI) and avoiding high-fat food. Fruit and tubers (potatoes, sweet potatoes, cassava) are food that has a relatively lower GI 6,7 . Utilizing local food sources, including fruit and tubers in North Sumatra, can be used as an alternative to overcome obesity. Purple passion fruit and persimmon are often found in the highlands of North Sumatra, especially Berastagi. Purple passion fruit, persimmon, and purple sweet potato can be combined to produce a healthy drink known as Mar'ke Bilar. The development of",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 123,
"width": 434,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber,",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 142,
"width": 445,
"height": 36,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 189,
"width": 408,
"height": 49,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 248,
"width": 213,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ginta Siahaan¹*, Novriani Tarigan¹, Ice Ratnalela Siregar²",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 268,
"width": 400,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Nutrition Department, Medan Ministry of Health Polytechnic, Deli Serdang, Indonesia ²Medical Laboratory Technology Department, Medan Ministry of Health Polytechnic, Deli Serdang, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 81,
"width": 83,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESEARCH STUDY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 81,
"top": 86,
"width": 431,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "English Version OPEN ACCESS",
"type": "Picture"
},
{
"left": 71,
"top": 323,
"width": 53,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTICLE INFO",
"type": "Picture"
},
{
"left": 71,
"top": 345,
"width": 82,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received: 12-09-2023",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 356,
"width": 108,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Accepted: 29-12-2023 Published online: 31-12-2023",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 389,
"width": 90,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*Correspondent: Ginta Siahaan [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 436,
"width": 115,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: 10.20473/amnt.v7i2SP.2023.22 4-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 480,
"width": 93,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available online at: https://e- journal.unair.ac.id/AMNT",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 524,
"width": 102,
"height": 42,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Mar’ke Bilar, Organoleptic, Obesity, Phytochemical, Beverage",
"type": "Text"
},
{
"left": 345,
"top": 312,
"width": 39,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 205,
"top": 323,
"width": 321,
"height": 86,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Background: Obesity is a multifactorial disease that occurs due to excessive storage of fat tissues. The World Health Organization (WHO) states that obesity and overweight are risk factors for the fifth cause of death in the world. A nutritional status monitoring initiated by the Directorate of Community Nutrition of the Indonesian Ministry of Health in 2018 showed that the percentage of the obese adult population aged >18 years was 28.5%, and the 2018 Basic Health Research found 21.8% of the population. Obesity can be prevented by consuming fruits and tubers that are high in fiber, vitamin C, antioxidants, and low glycemic index (GI) value.",
"type": "Text"
},
{
"left": 205,
"top": 411,
"width": 321,
"height": 53,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Objectives: This study aims to determine the acceptability and phytochemical test of antioxidant, fiber, glycemic index, and vitamin C of Mar’ke Bilar, a healthy drink. Methods: Experimental research was conducted using a complete randomized design (CRD) consisting of three treatments and two repetitions. Antioxidant, vitamin C, fiber, and GI levels were assessed afterward.",
"type": "Text"
},
{
"left": 205,
"top": 466,
"width": 321,
"height": 53,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Results: The organoleptic test results show the highest acceptability obtained in formulation 2 consisting of 30 ml passion fruit, 50 ml persimmon, 50 ml purple sweet potato, and 70 ml water. Formulation 2 contained 39.73 mg/ml antioxidant, 4.0 g fiber, 62% GI, and 56.81 mg vitamin C. This means that Mar'ke Bilar can be used as an alternative to obesity prevention.",
"type": "Text"
},
{
"left": 205,
"top": 521,
"width": 321,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conclusions: Formulation 2 is the selected formulation in which the drink is purplish pink, not too thick, watery, refreshingly sweet, and slightly sour with a total antioxidant content of 39.73 mg/ml, 4.0 g of fiber, GI of 62%, and vitamin C of 56.81 mg.",
"type": "Text"
},
{
"left": 510,
"top": 37,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "225",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 780,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright ©2023 Faculty of Public Health Universitas Airlangga Open access under a CC BY – SA license | Joinly Published by IAGIKMI & Universitas Airlangga",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 805,
"width": 449,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Siahaan, G., Tarigan, N., & Siregar, I. R. (2023) Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber, Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention: Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas. Amerta Nutrition, 7(2SP), 224 – 231.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 26,
"width": 278,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2580-1163 (Online) p-ISSN: 2580-9776 (Print) Siahaan et al. | Amerta Nutrition Vol. 7 Issue 2SP (December 2023). 224-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 74,
"width": 210,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diversified food products, especially those made from local typical ingredients from North Sumatra, has received great attention in recent years. Apart from introducing typical products in North Sumatra, such local food contains natural antioxidant bio-active substances that are needed to prevent and overcome various non- communicable diseases 7,8 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 151,
"width": 210,
"height": 360,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Natural exogenous antioxidants are found in food that contain vitamins and minerals such as fruit, vegetables, nuts, and tubers. Antioxidants contained in the food are bioactive substances such as anthocyanins, beta-carotene, and flavonoids (phenols, tannins which are phytochemical substances needed to maintain and improve health) 9 . The formulation of the Mar'ke Bilar which comes from purple sweet potatoes has a sweet taste, and 100 grams of ingredients contain anthocyanin (61.85) mg, and zinc mineral (0.27 – 1.89 mg). This purple sweet potato can also be used as a sugar substitute, thickener, and natural coloring 10 . Purple passion fruit is a typical fruit from North Sumatra that has a distinctive citrus aroma and high vitamin C content, and 100 grams of the fruit contains 88 mg of vitamin C 11,12 . Purple passion fruit also contains high fiber which can be used as an alternative for obesity prevention. Purple passion fruit is a fruit typical in North Sumatra which has a citrus aroma. While persimmons are rich in beta-carotene and bioactive substances in the form of phenols and tannins, 100 grams of persimmons contains 109 mcg of beta- carotene and 11 mg of vitamin C 13,14 . In previous studies, the ingredients for making the Mar'ke Bilar drink, such as purple passion fruit, persimmons, and purple sweet potatoes, have never been combined in one concoction for obesity prevention. Passion fruit and persimmons are used to sweeten the drink, while purple sweet potatoes are used to thicken it. Thus, the drink does not use any granulated sugar as a sweetener. The idea above underlies the aim of the research to determine the acceptability and the phytochemical test of antioxidants, fiber, glycemic index, and vitamin C levels contained in Mar'ke Bilar to prevent obesity.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 524,
"width": 40,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METHODS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 535,
"width": 210,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study was experimental research using a completely randomized design (CRD) with three treatments and two repetitions of the treatments. An organoleptic test of Mar'ke Bilar was carried out at the Food Technology Laboratory, Nutrition Department, Medan Health Polytechnic, while the phytochemical test was carried out at the FMIPA Chemistry and THP",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 74,
"width": 210,
"height": 108,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Agricultural Products Technology) laboratory, Brawijaya University, Malang. This study started from 3 to 18 April 2023 using three healthy drink formulations: purple sweet potato juice (40:50:60 ml), persimmon juice (40:50:60 ml), purple passion fruit juice (30:30:30 ml), and water (90:70:50 ml) (see Table 1). Then, to determine the acceptability of the Mar'ke Bilar drink, an organoleptic test was carried out using 50 panelists. The research was approved by the ethics committee from the State Health Polytechnique of Medan, No:",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 184,
"width": 194,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "01.1500/KEPK/POLTEKKES KEMENKES MEDAN 2023.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 206,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tools and materials",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 217,
"width": 210,
"height": 97,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In making Mar'ke Bilar, the researchers used tools available at the Food Technology Laboratory, Nutrition Department, State Health Polytechnique of Medan, Ministry of Health, Medan. The tools used include blenders, knives, cutting boards, basins, filters, pans, gas stoves, food scales, packaging bottles, and tablespoons. Meanwhile, the ingredients purchased in a local market and used in making Mar'ke Bilar included purple passion fruit, persimmons, and purple sweet potatoes.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 327,
"width": 107,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Research Stages Mar'ke Bilar making process",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 348,
"width": 210,
"height": 262,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In making the drink, tools, and materials were prepared first, and then the ingredients were weighed with 600 grams of purple sweet potatoes, 600 grams of persimmon, and 600 grams of passion fruit. Next, the purple sweet potatoes were steamed. After steaming, the potatoes’ weight was 600 grams. The peeled potatoes had a net weight of 511 grams; the persimmon’s wei ght was 432 grams, and the passion fruit’s weight was 294 grams. All three ingredients were blended one by one by adding 86 ml of purple sweet potato, 112 ml of persimmon, and 90 ml of passion fruit. After the mixture was filtered, and it yielded 330 ml of purple sweet potato juice, 330 ml of persimmon, and 180 ml of passion fruit. The drink was made by first mixing purple sweet potatoes and persimmons depending on the three formulas: 40 ml purple sweet potatoes and 40 ml persimmons; 50 ml purple sweet potatoes and 50 ml persimmons; and 60 ml purple sweet potatoes and persimmon 60 ml. A mixture of purple sweet potato juice and persimmon juice was heated with the addition of 90 ml, 70 ml, and 50 ml water. It was then cooled to a lukewarm temperature of 36 o C measured using a thermometer). Passion fruit juice was added with these respective ratios: 30 ml, 30 ml, and 30 ml. Next, all juices were packaged into 200 ml bottles.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 623,
"width": 211,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Distribution of ingredients in making Mar'ke Bilar",
"type": "Caption"
},
{
"left": 72,
"top": 635,
"width": 435,
"height": 76,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Materials Unit Formulation Total F1 F2 F3 Purple sweet potato juice ml 40 50 60 150 Persimmon juice ml 40 50 60 150 Purple passion fruit essence ml 30 30 30 90 Water ml 90 70 50 210 ml = milliliters",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 724,
"width": 210,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antioxidant testing using the diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) method",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 746,
"width": 210,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For the content testing, 0.2 mL sample at various concentrations was pipetted with a micropipette and put",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 724,
"width": 210,
"height": 42,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "into a vial, then added with 3.8 mL of 50 µM DPPH solution. The mixture was then shaken until homogeneous and left for 30 minutes in a dark place. It was then measured using UV-Vis spectrophotometry (Ultra Violet and Visible) at the",
"type": "Text"
},
{
"left": 510,
"top": 37,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "226",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 780,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright ©2023 Faculty of Public Health Universitas Airlangga Open access under a CC BY – SA license | Joinly Published by IAGIKMI & Universitas Airlangga",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 805,
"width": 449,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Siahaan, G., Tarigan, N., & Siregar, I. R. (2023) Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber, Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention: Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas. Amerta Nutrition, 7(2SP), 224 – 231.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 26,
"width": 278,
"height": 31,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2580-1163 (Online) p-ISSN: 2580-9776 (Print) Siahaan et al. | Amerta Nutrition Vol. 7 Issue 2SP (December 2023). 224-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 74,
"width": 210,
"height": 31,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "maximum wavelength of DPPH11. The antioxidant activity of the samples based on the amount of DPPH. The radical absorption inhibition can be determined by calculating the",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 74,
"width": 210,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "percentage of DPPH absorption inhibition using the following formula:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 116,
"width": 324,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Inhibition (%) = Abs. Blanko − Abs. Sample Abs. Blanko x100% Information: Abs. Blank = absorbance of 50 µM DPPH",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 171,
"width": 192,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abs. Sample = absorbance of the test samples",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 193,
"width": 47,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fiber testing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 204,
"width": 210,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fiber testing was employed using a starch and protein hydrolysis method with the principles of the gravimetric enzymatics. Residue filtration separated insoluble and non-hydrolyzable molecules. In this process,",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 193,
"width": 210,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "the fiber residue was first dried and then weighed. The residue was then analyzed for protein and ash content. Food fiber content was obtained after the residue was reduced by protein content and ash content (AOAC Official Method 991.43, 2000) 4 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 240,
"top": 258,
"width": 115,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fiber (%) = W2 − W1 W x100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 290,
"width": 228,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Information: W1 = weight of empty filter paper (gram) W2 = weight of filter paper and residue after oven (gram) W = sample weight (gram)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 345,
"width": 101,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Glycemic Index (IG) Testing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 356,
"width": 210,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The glycemic index test was carried out on mice before they fasted for 10 hours at night. Afterward, their blood glucose levels were checked. Rats were still given normal rations before fasting, and they did not do strenuous activities. Blood glucose was measured in 10 mice that had previously consumed standard food (pure glucose), and the next morning blood samples were taken in the capillaries at minute 0, 30, 60, 90, and 120.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 345,
"width": 211,
"height": 108,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The trial of the Mar'ke Bilar on mice, which had consumed standard food and were given 250-500 mL of water, was carried out on the fourth day. Blood sugar levels (at each time of sampling) were plotted on two axes, namely the time (X) and blood sugar levels (Y). GI determination was carried out by comparing the area under the curve between the test food and the reference food (pure glucose) multiplied by 100. The Brouns et al.’s (2005) method was used as a reference for calculating the area under the curve with the following formula:",
"type": "List item"
},
{
"left": 138,
"top": 465,
"width": 126,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "L = ∆30t 2 + ∆60t + (∆30 − ∆60)t",
"type": "Formula"
},
{
"left": 236,
"top": 465,
"width": 222,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 + ∆90t + (∆60 − ∆90)t 2 + ∆120t + (∆90 − ∆120)t 2",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 498,
"width": 319,
"height": 75,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Information: L = Area under the curve t = Blood collection time interval within 30 minutes ∆ 30 = difference in blood glucose levels within 30 minutes after load and fasting ∆ 60 = difference in blood glucose levels within 60 minutes after load and fasting ∆ 90 = difference in blood glucose levels within 90 minutes after load and fasting ∆ 120 = difference in blood glucose levels within 120 minutes after load and fasting",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 586,
"width": 210,
"height": 31,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The GI calculation was carried out by comparing the curve area of the test food sample (Mar'ke Bilar) and the curve area of the reference food (pure glucose). The",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 586,
"width": 210,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "following is a formula for determining the glycemic index of food 15 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 204,
"top": 636,
"width": 18,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IG =",
"type": "Section header"
},
{
"left": 224,
"top": 628,
"width": 168,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Area of samples ′ curve Standard area of curve (pure glucose) x 100",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 664,
"width": 196,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Testing vitamin C levels using the iodometric titration method",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 686,
"width": 210,
"height": 31,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A total of 10 ml of each sample was put into a measuring flask with a capacity of 100 ml, diluted using distilled water until the mark; then, 10 ml of filtrate for",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 664,
"width": 210,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "each sample was pipetted and put into a 250 ml Erlenmeyer flask, added with 2 ml of 1% starch solution and, if possible, added with 20 ml of distilled water. Next, 0.01 N I2 solution as the titrate was used until the samples changed color to blue.",
"type": "Text"
},
{
"left": 201,
"top": 728,
"width": 193,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vitamin C levels (%) = 100 x mg ascorbic acid x fp mg sample",
"type": "Text"
},
{
"left": 510,
"top": 37,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "227",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 780,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright ©2023 Faculty of Public Health Universitas Airlangga Open access under a CC BY – SA license | Joinly Published by IAGIKMI & Universitas Airlangga",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 805,
"width": 449,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Siahaan, G., Tarigan, N., & Siregar, I. R. (2023) Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber, Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention: Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas. Amerta Nutrition, 7(2SP), 224 – 231.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 26,
"width": 278,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2580-1163 (Online) p-ISSN: 2580-9776 (Print) Siahaan et al. | Amerta Nutrition Vol. 7 Issue 2SP (December 2023). 224-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 74,
"width": 47,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Information: Fp",
"type": "Table"
},
{
"left": 144,
"top": 85,
"width": 59,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= dilution factor",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 96,
"width": 187,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 mg 0.01 N Iodine = 0.88 mg ascorbic acid mg ascorbic acid = 0.88 xsample titration volume",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 129,
"width": 51,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data Analysis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 140,
"width": 210,
"height": 119,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Mar'ke bilar drink was tested organoleptically on a hedonic scale to determine the formulation's acceptability. It was then analyzed using analysis of variance (ANOVA) followed by the Duncan test. From the organoleptic results, one formulation was then determined to be tested for phytochemical content (antioxidants, fiber, GI and vitamin C). Phytochemical testing with the selected formulation was carried out at the THP (Agricultural Products Technology) Laboratory and Chemistry FMIPA, Brawijaya University, Malang, and then analyzed descriptively.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 140,
"width": 101,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESULTS AND DISCUSSION Organoleptic Test Results",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 162,
"width": 211,
"height": 75,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Organoleptic test results were presented using a hedonic scale according to various formulations in which purple passion fruit, persimmon, and purple sweet potato play as thickeners and sweeteners. The organoleptic test domains assessed include color, texture, taste, and aroma as well as overall test 16 . Table 2 shows the distribution of organoleptic results of the Mar'ke Bilar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 272,
"width": 319,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2. Distribution of organoleptic test results based on various ingredient formulations",
"type": "Caption"
},
{
"left": 77,
"top": 283,
"width": 416,
"height": 76,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Organoleptic Properties Treatment p-value F1 F2 F3 Color 4.01b** 4.16b** 3.76a** 0.001* Texture 3.74a** 4.24b** 3.5a** 0.000* Flavor 4.02a** 4.34b** 3.9a** 0.002* Aroma 3.66a** 4.14b** 3.54a** 0.000* Average 3.85 4.22 3.67",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 362,
"width": 197,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ANOVA test; *) Significant if p-value <0.05 DUNCAN test; **) letter notation a = like, b = really like",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 394,
"width": 210,
"height": 119,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2 presents the results of organoleptic tests which include color, texture, taste, aroma, and overall acceptability. This study found that formulation 2 was the most preferred among the three formulas tested. Formulation 2 consists of 30 ml purple passion fruit juice, 50 ml persimmon juice, 50 ml purple sweet potato juice, and 70 ml water. The formulation-2 drink was purplish pink, slightly thick, sweet, and clean without granule residues in the mouth. Meanwhile, the aroma of Mar'ke Bilar was very dist inctive citric, boosting a consumer’s appetite.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 526,
"width": 21,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Color",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 537,
"width": 210,
"height": 174,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Color is the organoleptic domain that gives the first impression and message to the human response (panelists) even when seen from a distance 17 . The organoleptic test results show that formulation 2, the most preferred formula, had 4.16 of color value yielding a purplish-pink color. It had this color because of a combination of orange and dark yellow content produced by the pigment betaxanthin in persimmons, as well as the light-yellow color produced by the pigment beta-carotene in passion fruit. After mixing the color combination with the dark purple color of purple sweet potatoes produced by anthocyanin, the final color was mirabella 17,18 . The bright color produced from yellow and orange pigments remained because the acid from purple passion fruit could extract the anthocyanin pigment in purple sweet potatoes, resulting in a brighter and more attractive mirabella (pH 2.0",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 713,
"width": 210,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "– 4.0). The color can be found when the formulation drink was added with 50 ml of purple sweet potato juice, not giving a darker color despite the acidic atmosphere (pH <",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 746,
"width": 210,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) 19,20 . Apart from the acidic atmosphere brightening the color of the Mar'ke Bilar , it turns out that the steaming",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 394,
"width": 210,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "process in extracting the purple sweet potato juice could maintain the purple content to be 3.2 times lighter 21 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 427,
"width": 30,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Texture",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 438,
"width": 211,
"height": 207,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Texture is an indicator of an organoleptic test that provides a sensation through observation and smelling using sensorial organs such as the mouth (tongue), index finger, and thumb to touch. The organoleptic test results showed that formulation-2 drink was the most preferred due to creating neither too thick nor watery texture without any residue 4,22 . Such texture might come from carbohydrate content in the form of sucrose in purple sweet potatoes and fructose in persimmons stabilizing water holding capacity to avoid viscosity and result in a soft mixture 23 . The texture or viscosity of the drink was influenced by the carbohydrate content in the form of monosaccharides (glucose and fructose) and fiber after the addition of purple sweet potatoes. This study found that 50 ml of purple sweet potato juice produced a less thick mixture, possibly because processing purple sweet potatoes into purple sweet potato juice was only done through steaming. Therefore, the steaming process did not result in clumping 19 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 658,
"width": 24,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Flavor",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 669,
"width": 211,
"height": 97,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Taste is one of the human sensory responses dominantly used in evaluating a product. The organoleptic test results showed that the formulation-2 drink was the most preferred because it had a sweet yet slightly sour taste but had a fresh taste when drunk 4,24 . The sweet taste arose due to the starch content in purple sweet potatoes and the fructose content in persimmons. The sour taste also provided a fresh taste resulting from the combination of carbohydrate and acid sources with the right",
"type": "List item"
},
{
"left": 510,
"top": 37,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "228",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 780,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright ©2023 Faculty of Public Health Universitas Airlangga Open access under a CC BY – SA license | Joinly Published by IAGIKMI & Universitas Airlangga",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 805,
"width": 449,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Siahaan, G., Tarigan, N., & Siregar, I. R. (2023) Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber, Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention: Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas. Amerta Nutrition, 7(2SP), 224 – 231.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 26,
"width": 100,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2580-1163 (Online) p-ISSN: 2580-9776 (Print)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 197,
"top": 48,
"width": 278,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Siahaan et al. | Amerta Nutrition Vol. 7 Issue 2SP (December 2023). 224-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 74,
"width": 210,
"height": 119,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "composition. The refreshing taste of Mar'ke Bilar could also be triggered by the maldoxtrin content in purple sweet potatoes and also the steaming and heating processes which did not use excessive heat. The persimmon juice, for instance, was heated for about five minutes, and the heating process made the sweet taste more natural 19 . The combination of sourness and sweetness influences the sensory response in the hypothalamus which causes a person to like the Mar'ke Bilar which has distinctive color and taste. Therefore, taste is one of the most important factors in food testing because it deals with palatability 25 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 206,
"width": 27,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aroma",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 210,
"height": 140,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aroma is a response that occurs when the volatile compounds of a food ingredient are inhaled into the nose and smelled by the olfactory system 24 . The organoleptic test results demonstrated that the formulation-2 drink had a distinctive citrusy passion fruit aroma, being the most favored 4,14 . The strong citric aroma in the purple passion fruit suppresses the unpleasant smell of purple sweet potatoes and persimmons. The sour aroma disappeared during the high-temperature processing. The purple passion fruit processing does not involve heating, and thus citrus aroma from the volatile components, such as carboxylic acid, butyric acid, acetate acid, and isovaleric acid can be maintained 26,27 . The comfortable aroma can",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 74,
"width": 210,
"height": 42,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "be generated when the starch breaks down into simple carbohydrate molecules that smell like heated sugar. When the aroma mixes with the aroma of purple passion fruit, it will change into a very refreshing drink aroma 23,28 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 129,
"width": 26,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Whole",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 140,
"width": 211,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Formulation-2 drink was composed of 50 ml purple sweet potato juice, 50 ml persimmon juice, 30 ml purple passion fruit juice, and 70 ml water with an average preference of 4.22. Based on the ANOVA test continued with the Duncan test, the formulation-2 drink was neither too thick nor runny but smooth without any residue. The drink tasted slightly fresh sweet, sour, distinctive citric aroma. However, in terms of color, the formulation-1 and formulation-2 drinks had the purple sweet potatoes reduced resulting in a purplish brighter red.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 261,
"width": 72,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Phytochemical test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 272,
"width": 211,
"height": 85,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The phytochemical content of the formulation-2 drink was carried out to determine several bioactive contents, nutrients, and antioxidants. The phytochemical examination was repeated twice. Further, Table 3 demonstrates the content distribution of Mar'ke Bilar. In Table 3, overall, Mar'ke Bilar has an average total antioxidant content of 39.73 ppm, 4 mg of fiber, 62% of a glycemic index, and 56.81 mg of vitamin C.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 370,
"width": 226,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 3. Distribution of phytochemical content of Mar'ke Bilar",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 382,
"width": 434,
"height": 65,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Parameter Mar'ke Bilar’s formulations Deuteronomy 1 Deuteronomy 2 Average Unit Antioxidant 39.77 39.69 39.73 ppm Fiber 4.21 3.72 4 mg Glycemic Index 59 63 62 % Vitamin C 56.90 56.72 56.81 mg",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 449,
"width": 145,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ppm = Parts per Million, Mg = milli gram",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 471,
"width": 132,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Antioxidants for obesity prevention",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 482,
"width": 210,
"height": 240,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mar'ke Bilar contains several bioactive substances as antioxidants. These bioactive substances have anti- obesity properties inhibiting the lipogenic process in which the release of fatty acid synthase, lipoprotein lipase, and acetyl synthetase is impeded. The anthocyanin content as an antioxidant can also increase phosphorylase from protein kinase and acetyl coenzyme A. Active acetyl coenzyme A stimulates the carnitine acyl transferase reaction by increasing fatty acid metabolism in which fatty acid formation does not occur and will automatically reduce fat cells in adipose tissue to prevent obesity. Mar'ke Bilar consists of purple passion fruit, persimmon, and purple sweet potato which generate exogenous antioxidants in the form of vitamin C, beta carotene anthocyanin, and flavonoids reducing lipogenesi 29,30 . The formulation-2 Mar'ke Bilar contains a total of 39.73 ppm of antioxidants classified as having a very strong enzyme activity 28 . For antioxidant activity, IC 50 (Inhibition concentration) was used. The classifications of concentrations include 50 μg/mL (very strong), IC 50 -100 μg/ml (strong), IC 50 100 - 150 μg/ml (medium) and IC 50 151 - 200 μg/ml (weak) 31 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 735,
"width": 104,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fiber for obesity prevention",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 746,
"width": 210,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dietary fiber is classified into soluble fiber and insoluble fiber, both of which work together to prevent",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 471,
"width": 210,
"height": 196,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "obesity through the binding of soluble fiber with excessive glucose and fat, as well as the function of insoluble fiber to increase the volume of feces. Simple sugar and fat are immediately excreted along with the feces after the fiber processing 32,33 . Fiber functions can be an inhibitor of the metabolic process by slowing the rate of food intake in the digestive tract and suppressing an enzyme activity which causes simple carbohydrate metabolism to slow down and the response to blood glucose processing reduced 33 . Fiber can also increase feelings of fullness and reduce hunger by suppressing the insulin response. Insulin, if not working optimally, can reduce glucose mobility and energy intake, contributing to controlling body weight and preventing obesity 34 . The fiber content of Mar'ke Bilar was 4 grams/100 ml, and this volume could be effective for obesity prevention. If someone consumes 200 ml of the drink, then the daily fiber intake will be around 20-25% every day 4 .",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 680,
"width": 120,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Glycemic Index prevents obesity",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 691,
"width": 211,
"height": 75,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The formula-2 Mar'ke Bilar contains a glycemic index including a moderate glycemic index. The results of a phytochemical examination showed that the glycemic index was 62%, grouped into the range of 55% – 70%. Food or drink with a low and medium glycemic index can respond to blood glucose weakly by suppressing blood glucose spikes; hence, carbohydrate reserves in the form",
"type": "List item"
},
{
"left": 510,
"top": 37,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "229",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 780,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright ©2023 Faculty of Public Health Universitas Airlangga Open access under a CC BY – SA license | Joinly Published by IAGIKMI & Universitas Airlangga",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 805,
"width": 449,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Siahaan, G., Tarigan, N., & Siregar, I. R. (2023) Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber, Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention: Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas. Amerta Nutrition, 7(2SP), 224 – 231.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 26,
"width": 278,
"height": 31,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2580-1163 (Online) p-ISSN: 2580-9776 (Print) Siahaan et al. | Amerta Nutrition Vol. 7 Issue 2SP (December 2023). 224-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 74,
"width": 210,
"height": 130,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "of glycogen can be prevented. In other words, fat will not be formed in the form of triglycerides in adipose tissue 24 . Mar'ke Bilar with a moderate glycemic index reduces the digestibility of carbohydrates from food that enters the body, resulting in increased blood glucose and a slow insulin response 35 . Factors that influence GI include the level of gelatinization, physical form of food, amylose and amylopectin ratio, dietary fiber content, sucrose sugar content, degree of acidity, fat, and protein, and level of doneness. Research conducted by Iova in 2021 showed that regular high-antioxidant food consumption can reduce blood glucose in hyperglycemic mice 36 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 121,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vitamin C for obesity prevention",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 228,
"width": 212,
"height": 206,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The vitamin C contained in Mar'ke Bilar was 56.81 mg obtained from a combination of purple sweet potatoes, persimmons, and purple passion fruit. Vitamin C works by inhibiting glucose absorption, stimulating glucose uptake in peripheral tissues, and regulating an enzymatic activity involved in carbohydrate and fat metabolism pathways. Vitamin C can act similarly to insulin, and the glucose process can be used by cells to avoid glycogenesis 12,32 . The results of the 2022 Pandiangan research showed that giving vitamin C of 750 mg/kg BW for 56 days successfully influenced the leptin hormone, and thus its ability to process food uptake decreased 37 , preventing obesity to happen 37 . The anti-obesity effect of exogenous antioxidants such as vitamin C can change the mitogen- activated protein kinase (MPAK) and nuclear factor kaffa Beta (NF-kB) signaling pathways playing a cytoprotective role in obesity pathology. Vitamin C also works by reducing intraperitoneal fat and increasing the action of peroxisome proliferator-activated receptors (PPAR) in adipose tissue 30 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 447,
"width": 56,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUSIONS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 458,
"width": 210,
"height": 119,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of the organoleptic test on the drink preference found that the formulation-2 drink consisted of 50 ml purple sweet potato juice, 50 ml persimmon juice, 30 ml purple passion fruit juice, and 70 ml water. Based on the ANOVA test continued with the Duncan test, the second formulation, the most favored drink, had some characteristics: a purplish pink color (mirabella), smooth texture, with any residue, sweet and slightly sour taste, and fresh, distinctive citric aroma. Mar'ke Bilar contained a total antioxidant content of 39.73, 4 mg fiber, a glycemic index of 62%, and vitamin C 56.81 mg.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 590,
"width": 88,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ACKNOWLEDGEMENTS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 601,
"width": 210,
"height": 64,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The authors would thank the Director, head of the Research and Community Service Center for the State of Health Polytechnic, Ministry of Health, Medan, panelists, and reviewers for providing suggestions during the Selection of Superior Basic Research for Higher Education in 2023.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 678,
"width": 151,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conflict of Interest and Funding Sources",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 689,
"width": 210,
"height": 31,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The authors have no conflict of interest in this research manuscript. Funding Sources by DIPA Politeknik Kesahatan Kementerian Keshatan Medan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 733,
"width": 49,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 744,
"width": 210,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehat. RI 53 , 1689 – 1699",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 74,
"width": 28,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2018).",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 86,
"width": 210,
"height": 85,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Kemenkes. Pedoman_Umum_Gentas_Gerakan_berantas_o besitas.pdf. 1 – 41 at http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/N2VaaXIxZ GZwWFpEL1VlRFdQQ3ZRZz09/2017/11/Pedoma n_Umum_Gentas_Gerakan_berantas_obesitas.p df (2017).",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 175,
"width": 211,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Kemenkes R1. Profil Kesehatan Indonesa 2019 . Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2019).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 200,
"width": 211,
"height": 47,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Moviana, Y. et al. Cookies Oat Tape Ketan Hitam Sumber Antosianin Dan Serat Untuk Alternatif Makanan Selingan Bagi Obesitas. J. Ris. Kesehat. Poltekkes Depkes Bandung 14 , 181 – 190 (2022).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 251,
"width": 211,
"height": 34,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Chaenurisah, L., Syamsianah, A. & Su, Y. N. Perbedaan Penurunan Berat Badan Berdasarkan Ketaatan Pelaku Diet Kombinasi Makanan Serasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 289,
"width": 182,
"height": 21,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Food Combining) di Komunitas “Qita Sehat Dengan Fc” di Kota Semarang. J. Gizi 5 , 22 – 34",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 314,
"width": 28,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2016).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 327,
"width": 211,
"height": 46,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Isma, A. et al. Membangun kemandirian ekonomi keluarga berbasis mompreneurs melalui inovasi ubi jalar menjadi kripik siap jual. 4 , 5512 – 5518 (2023).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 377,
"width": 211,
"height": 72,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. Pradana, V. N., Suparmi, S. & Ratnawati, R. Personal Higiene, Ketersediaan Air, dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6 – 59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Singorojo I, Kabupaten Kendal. Amerta Nutr. 7 , 421 – 426 (2023).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 453,
"width": 211,
"height": 34,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8. Silvia, D., Katharina, K., Hartono, S. A., Anastasia, V. & Susanto, Y. Pengumpulan Data Base Sumber Antioksidan Alami. Surya Octag. Interdiscip. J.",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 491,
"width": 104,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Technol. 1 , 181 – 198 (2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 503,
"width": 211,
"height": 60,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9. Putri, T. F., Wasita, B. & Indarto, D. Administrations of Butterfly Pea Flower (Clitoria Ternatea L) Extract Reduce Oxidative Stress and Increase Body Weight of Male Wistar Rats with Diabetes. Amerta Nutr. 7 , 400 – 405 (2023).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 567,
"width": 211,
"height": 47,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "10. Komarayanti, S. Ensiklopedia Buah-buahan Lokal Berbasis Encyclopedia of Local Fruits Based On Natural ENSIKLOPEDIA BUAH-BUAHAN. J. Biol. Biol. Learn. 2 , 61 – 75 (2017).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 617,
"width": 211,
"height": 34,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11. Kusumah, S. H., Pebrianti, S. A. & Maryatilah, L. Uji Aktivitas Antioksidan Buah dan Sirup Markisa Ungu Menggunakan Metode DPPH. J. Fak. Tek. 2 ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 655,
"width": 52,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "25 – 32 (2021).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 668,
"width": 211,
"height": 84,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12. Muntafiah, A., Ernawati, D. A., Suryandhana, L., Pratiwi, R. D. & Marie, A. Pengaruh Sari Markisa Ungu [Passiflora edulis var edulis] Berbagai Dosis terhadap Profil Lipid Tikus Wistar Model Hiperkoletrolemia (The Effectof Various Doses of Purple Passion [Passiflora edulis var edulis] Juice on the Lipid Profile of HYpercholestrole. J. Penelit.",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 756,
"width": 126,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gizi dan Makanan 40 , 1 – 8 (2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 510,
"top": 37,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "230",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 780,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright ©2023 Faculty of Public Health Universitas Airlangga Open access under a CC BY – SA license | Joinly Published by IAGIKMI & Universitas Airlangga",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 805,
"width": 449,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Siahaan, G., Tarigan, N., & Siregar, I. R. (2023) Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber, Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention: Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas. Amerta Nutrition, 7(2SP), 224 – 231.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 26,
"width": 278,
"height": 31,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2580-1163 (Online) p-ISSN: 2580-9776 (Print) Siahaan et al. | Amerta Nutrition Vol. 7 Issue 2SP (December 2023). 224-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 74,
"width": 210,
"height": 59,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13. Wau, T. P. K., Izdihar, D. F., Gunawan, K. & Putri Lubis, Y. E. Uji Efektivitas Ekstrak Buah Kesemek (Dyospiros Kaki L.) Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Escherichia Coli. J. Biol. Trop. 19 , 260 – 267 (2019).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 137,
"width": 210,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14. Patricia, V. M., Luthfiyyah, T. & Syafnir, L. Penetapan Kadar Fenol Total dan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Kulit Kentang (Solanum Tuberosum L.). J. Pharm. Heal. Res. 4 ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 188,
"width": 53,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "20 – 25 (2023).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 200,
"width": 210,
"height": 34,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15. Affandi, A. R. & Ferdiansyah, M. K. Karakterisasi Sifat Fisiko-Kimia Dan Organoleptik Produk Cookies",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 225,
"width": 182,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tersubstitusi Tepung Suweg (Amorphophallus Campanulatus BI) (Characterization of physicochemical and Organoleptic properties of Cookies substituted with Suweg Flour (Amorphophallus campanula. J.",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 289,
"width": 105,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pangan dan Gizi 7 , 9 (2017).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 301,
"width": 210,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16. Rizal Permadi, M. et al. Basis Function Network. J.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 314,
"width": 95,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mikrotik 8 , 29 – 42 (2018).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 327,
"width": 210,
"height": 46,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "17. Ningtias, D., Suyanto, A. & Nurhidajah. Betakaroten, Antioksidan, dan Mutu Hedonik Minuman Instan Labu Kuning (Cucurbita moschata Dutch) Berdasarkan Konsentrasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 377,
"width": 182,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Maltodekstrin. J. Pangan dan Gizi 7 , 94 – 103 (2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 402,
"width": 210,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "18. Naibaho, N. M., Munthe, S., Popang, E. G. & Zamroni, A. Uji Sensoris Minuman Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) The Sensory Test of Dragon Fruit (Hylocereus costaricensis) Peel Drink. Bul. LOUPE 15 , 24 – 30 (2019).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 466,
"width": 210,
"height": 72,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "19. Laga, A., Darmawan, Bastian, F., Muhpidah & Djalal, M. The effect of liquefaction time and temperature on the quality and anthocyanin content of purple sweet potato maltohemidextrin. IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci. 575 , (2020).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 541,
"width": 210,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "20. Budyghifari, L., Laga, A., K. Sukendar, N. & Muhpidah. Efektivitas Lama dan Metode Blansir terhadap Kadar Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas l.). J. Mutu Pangan Indones. J. Food Qual. 8 , 105 – 112 (2022).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 617,
"width": 210,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "21. Sinha, J., Chawla, P. & Singh, H. Effect of Cooking Methods on β Carotene, Anthocyanin, Vitamin C and Antioxidant Content of Sweet Potato. Int. J. Food Nutr. Sci. 4 , 114 – 119 (2015).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 668,
"width": 210,
"height": 34,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "22. Tarwendah, I. P. Studi Komparasi Atribut Sensori dan Kesadaran Merek Produk Pangan. J. Pangan dan Agroindustri 5 , 66 – 73 (2017).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 706,
"width": 210,
"height": 46,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "23. Lanusu, A. D., Surtijono, S. ., Karisoh, L. C. M. & Sondakh, E. H. B. SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L). Zootec 37 , 474 (2017).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 756,
"width": 210,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "24. Kumalasari, I. D. et al. Pengembangan produk mi",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 74,
"width": 182,
"height": 34,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suweg-Bekatul rendah indeks glikemik bagi penderita diabetes melitus. Indones. J. Hum. Nutr. 9 , 90 – 102 (2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 112,
"width": 211,
"height": 34,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "25. Marda, N., Mustafa, I. & Asmi, N. F. Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Chemical Properties and Acceptability of Gandaria Jelly Candy ( Bouea",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 150,
"width": 182,
"height": 34,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Macrophylla Griffith ) Combination of Honey as a sugar substitute Sifat Kimia dan Daya Terima Permen Jelly Gandaria ( Bouea Macrophylla. 4 ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 188,
"width": 62,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "119 – 126 (2023).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 200,
"width": 211,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "26. Safithri, M., Indariani, S. & Septiyani, D. Aktivitas Antioksidan dan Total Fenolik Minuman Fungsional Nanoenkapsulasi Berbasis Ekstrak Sirih Merah. Indones. J. Hum. Nutr. 7 , 69 – 83 (2020).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 263,
"width": 211,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "27. Andrianto, Mohammad Satya Bhisma, Fita Triastuti, Budi Susetyo Pikir & Trissatharra, A. Association Between Dietary Patterns of Salty Foods, Sweet Drinks, Fruit and Vegetables and",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 314,
"width": 182,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Prevalence of Hypertension in East Java: Multivariate Analysis of Indonesian Basic Health Surveys Data 2018. Media Gizi Indones. 18 , 1 – 7 (2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 364,
"width": 211,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "28. Yuansah, S. C., Laga, A. & Pirman. Enzymatic Saccharification of Purple Sweet Potato Flour by",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 390,
"width": 182,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "α -Amylase, Xylanase, Mannanase and Amyloglucosidase for Liquid Sugar Production.",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 415,
"width": 169,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci. 1182 , (2023).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 428,
"width": 211,
"height": 59,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "29. Muntafiah, A., Pratama, T. S. & Ati, V. R. B. Evaluasi Potensi Antidiabetes Sari Buah Markisa Ungu (Passiflora edulis var edulis) pada Tikus Model Diabetes Melitus yang Diinduksi Aloksan. J. Kedokt. Brawijaya 30 , 191 – 196 (2019).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 491,
"width": 211,
"height": 59,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "30. Sriyanti, S., Damayanthi, E. & Anwar, F. Status antioksidan dan oksidatif laki-laki yang mengalami kegemukan dengan pemberian minuman rosela ungu. J. Gizi Indones. (The Indones. J. Nutr. 7 , 76 – 85 (2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 554,
"width": 211,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "31. Muhiddin, N. H., Ramlawati, Yanti, N. A. & Alim, M. H. Relating Sour Taste Level and Lactic Acid Levels in Fermented Products of Cassava Roots and Purple Sweet Potatoes Mixture. IOP Conf.",
"type": "List item"
},
{
"left": 344,
"top": 605,
"width": 134,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ser. Earth Environ. Sci. 1209 , (2023).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 617,
"width": 211,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32. Siahaan, G. Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Trigliserida dan Kadar Glukosa Darah pada Vegetarian. Indones. J. Hum. Nutr. 2 , 48 – 58 (2017).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 668,
"width": 211,
"height": 72,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "33. Arysanti, R. D., Sulistiyani, S. & Rohmawati, N. Indeks Glikemik, Kandungan Gizi, dan Daya Terima Puding Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas) dengan Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Amerta Nutr. 3 , 107 (2019).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 743,
"width": 211,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "34. Ardiani, H. E., Permatasari, T. A. E. & Sugiatmi, S. Obesitas, Pola Diet, dan Aktifitas Fisik dalam",
"type": "List item"
},
{
"left": 510,
"top": 37,
"width": 14,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "231",
"type": "Page header"
},
{
"left": 73,
"top": 780,
"width": 266,
"height": 15,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright ©2023 Faculty of Public Health Universitas Airlangga Open access under a CC BY – SA license | Joinly Published by IAGIKMI & Universitas Airlangga",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 805,
"width": 449,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How to cite: Siahaan, G., Tarigan, N., & Siregar, I. R. (2023) Acceptability and Phytochemical Assessment (Antioxidant, Fiber, Glycemic Index, and Vitamin C) of Mar'ke Bilar Healthy Drink as an Alternative to Obesity Prevention: Daya Terima dan Uji Kandungan Fitokimia (Antioksidan, Serat, Indeks Glikemik, dan Vitamin C) p ada Minuman Sehat Mar’ke Bilar sebagai Alternatif Pencegahan Obesitas. Amerta Nutrition, 7(2SP), 224 – 231.",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 26,
"width": 278,
"height": 31,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2580-1163 (Online) p-ISSN: 2580-9776 (Print) Siahaan et al. | Amerta Nutrition Vol. 7 Issue 2SP (December 2023). 224-231",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 74,
"width": 182,
"height": 34,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penanganan Diabetes Melitus pada Masa Pandemi Covid-19. Muhammadiyah J. Nutr. Food Sci. 2 , 1 (2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 112,
"width": 210,
"height": 59,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "35. Perdana, R. G. & Ferdian, M. A. Formulasi dan karakteristik fisikokimia banana bar pisang candi (Musa paradisiaca linn) dan tepung sorgum sebagai alternatif pangan low GI (indeks glikemik rendah) bagi penyandang obesitas. Agrointek J.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 175,
"width": 149,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknol. Ind. Pertan. 16 , 429 – 438 (2022).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 74,
"width": 211,
"height": 59,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "36. Iova, G. M. et al. The antioxidant effect of curcumin and rutin on oxidative stress biomarkers in experimentally induced periodontitis in hyperglycemicwistar rats. Molecules 26 , 1 – 12 (2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 137,
"width": 211,
"height": 47,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "37. Pandiangan, A., WUlan, A. J., Setyaningrum, E. & Ismunandar, H. Pengaruh pemberian vitamin c terhadap obesitas tikus putih Jantan Galur Sprague Dawley. Malahayati 9 , 517 – 523 (2022).",
"type": "Text"
}
] |
fd098ed1-5487-7ea2-1bca-e08271bcd377 | https://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Ekonomi/article/download/1827/1455 | [
{
"left": 201,
"top": 44,
"width": 200,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Ekonomi Jurnal Ekonomi, Volume 10, No 02, 2021",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 63,
"width": 182,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ISSN: 2301-6280 (print) ISSN: 2721-9879 (online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 739,
"width": 386,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Role Of Regional Heads In Increasing Public Awareness Of Paying Land And Building Tax, Suyanto 95",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 96,
"width": 415,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "THE ROLE OF REGIONAL HEADS IN INCREASING PUBLIC AWARENESS OF PAYING LAND AND BUILDING TAX",
"type": "Section header"
},
{
"left": 288,
"top": 137,
"width": 37,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Suyanto",
"type": "Text"
},
{
"left": 187,
"top": 148,
"width": 239,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Faculty of Economics and Business, Dr. University Soetomo",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 175,
"width": 418,
"height": 187,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ARTICLEINFO ABSTRACT Keywords : Public Awareness Property tax. In order to increase public awareness to pay Land and Building Tax (PBB), this study intends to identify the functions of village officials in Surabaya City and the variables that contribute to delays in public awareness. This study uses a qualitative methodology. By using words and theory, this method is used to discuss the government's role in increasing public knowledge about tax compliance and the conditions that hinder it. The study findings show that the government's role in increasing public awareness to pay taxes includes direct outreach to the public, conducting outreach and communicating with residents through intermediaries in the local sub- district/kelurahan, and using billboards posted on the side of the road to display taxpayer information. In addition, the people themselves become a barrier to public awareness because they believe that paying taxes is a burden on the financial situation of their families and that this land belongs to God and the house is paid for with their own money, so they negate the need to pay taxes. E-mail: [email protected] Copyright © 2021 Economic Journal.All rights reserved . is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0",
"type": "Table"
},
{
"left": 382,
"top": 359,
"width": 133,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "International License (CC BY-NC 4.0)",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 381,
"width": 97,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 392,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Taxes are obligatory contributions made by the general public to the state treasury solely for the benefit of the people and are used to finance the development and administration of the state, in accordance with statutory regulations. The tax collection power is shared by the federal government and local governments.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 436,
"width": 426,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The Directorate General of Taxes has explicit jurisdiction over several different taxes, including income tax (PPH), value added tax (PPN), sales tax on luxury goods (PPNBM), land and building tax (PBB), and value added tax (PPN)",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 469,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Despite the fact that taxes are coercive, the government still needs to ensure that the money is spent responsibly. Otherwise, it implies that the government is not aware of the true purpose of taxation. a governing principle or standard that serves as the basis for highlighting a government's commitment to the tax code.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 513,
"width": 426,
"height": 75,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "As a result of Law Number 28 of 2009 concerning Regional Taxes and Regional Levies, Regional Governments now have the authority to collect and collect Regional Taxes in accordance with laws and potentials that are unique to their region. Regency/City Governments are still trying to implement Rural and Urban Land and Building Tax (PBB P2). The government has made various efforts to increase tax revenues, but there are still obstacles or difficulties that must be overcome, one of which is the low level of taxpayer compliance, especially in fulfilling their tax obligations. Taxpayers can still fail to submit SPT and make timely payments of their obligations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 590,
"width": 426,
"height": 97,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Every citizen or taxpayer who can demonstrate ownership of real estate, including buildings, with an official certificate is obliged to make a contribution to the PBB. Taxes are collected as a result of ownership, administration and use of land and buildings. Taxes are a potential source of revenue as a means of generating domestic revenue. The government builds buildings and infrastructure for the benefit of society by using funds from this tax sector. PBB is given annually to related parties. Unfortunately, there are still some people who do not pay the PBB tax because they are careless or ignorant. In fact, taxes are used to finance the country's development efforts to create a successful society. One of the revenues from the regional tax sector is Land and Building Tax (PBB). The Surabaya City Regional Government bases its ability to carry out its responsibilities on the public's knowledge of its commitments.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 689,
"width": 426,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The Surabaya Regional Government Office still has to deal with many tax-related issues, therefore completing the PBB tax return is not a simple procedure. Governments should work to raise awareness of the importance of paying taxes to reduce or even eliminate these barriers, which are the result of erroneous",
"type": "Text"
},
{
"left": 201,
"top": 44,
"width": 200,
"height": 18,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Ekonomi Jurnal Ekonomi, Volume 10, No 02, 2021",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 63,
"width": 182,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ISSN: 2301-6280 (print) ISSN: 2721-9879 (online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 739,
"width": 386,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Role Of Regional Heads In Increasing Public Awareness Of Paying Land And Building Tax, Suyanto 96",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 95,
"width": 426,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "public beliefs about taxes. Outreach, mentoring and educational campaigns about the benefits of doing so are great ways to do this. The role of the village government is the most direct and direct because it is the closest institution to the residents to provide guidance.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 139,
"width": 69,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 150,
"width": 426,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "This type of research includes descriptive research. Descriptive research method is one of the most widely used research methods in research that aims to explain an event. As stated by Sugiyono (2011) \"descriptive research is a study that aims to provide or describe a situation or phenomenon that is currently happening by using scientific procedures to answer actual problems. Meanwhile, Sukmadinata (2006) states that the descriptive research method is a method that seeks to describe, interpret something, for example conditions or relationships that exist, opinions that develop, processes that are ongoing, consequences or effects that occur or about ongoing trends.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 227,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The research method combines field observations with literary strategies taken from various books and magazines. The authors of this study are particularly interested in how federal, state, and local governments can inform the public about the value of paying taxes, particularly property taxes. The geographical focus of the research is determined in Surabaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 282,
"width": 140,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. RESULT AND DISCUSSION 3.1 Tax Definition",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 304,
"width": 426,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "An important factor in increasing public knowledge of the importance of paying taxes as effectively as possible is taxpayer awareness. Because people's awareness of the importance of paying their fair share is critical to the success of government initiatives aimed at increasing tax revenues.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 337,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "In Article 1 of law number 28 of 2007 which is a positive law in Indonesia and is the third amendment to law number 6 of 1983 concerning general provisions and procedures for taxation it is explained that taxes are mandatory payments to the state that are coercive for individuals or entities because they do not receive compensation directly and are used for the needs of the state so that its citizens can prosper.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 381,
"width": 426,
"height": 119,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Different definitions have been given by tax professionals, but they all serve essentially the same purpose. According to Soemahamidjaja in Brotodiharjo (1993:5), taxes are mandatory payments that can be made in the form of money or goods and are collected by the government in accordance with laws and regulations that determine the price of production goods and offer corrective services to advance the general public well-being. The term \"compulsory contribution\" is added to the definition above to fulfill the requirements of tax collection with the participation of the taxpayer and to avoid the use of the word \"coercion\". Taxes are commitments to heads of state that can be forced and owed by people who are required by law to pay without getting anything in return, according to Soemitro (1992:15). They can also be imposed directly, and their purpose is to cover public expenditure costs associated with the state's obligation to carry out governmental tasks. Tax, according to Sri and Suryo (2003:4), is 1. Obtained from those who are legally required to pay taxes",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 502,
"width": 162,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. To the state treasury to pay (APBN)",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 513,
"width": 197,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Forced payments are allowed under the law.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 524,
"width": 377,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4. Used for public payments, therefore comprehensive for everyone and not just for the few. The following tax elements can be deduced from this definition:",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 546,
"width": 398,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. According to the Lurah, who represents the people in the state, only the state has the authority to collect taxes, and contributions must be in the form of money, not tangible goods.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 569,
"width": 406,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Taxes are collected in accordance with the authority of the law and its implementing regulations.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 579,
"width": 423,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Direct appointment of the state is permitted without reciprocity or contrarival. It cannot be shown that someone is underperforming the government by paying taxes.",
"type": "List item"
},
{
"left": 97,
"top": 602,
"width": 350,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4. Used to fund state households, especially expenses that help the wider community.",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 624,
"width": 209,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.2 Definition of Land and Building Tax (PBB)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 635,
"width": 426,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PBB stands for \"land and building tax\", which is a tax on immovable property, which includes land and buildings. Since this tax is actually part of the wealth tax, collecting PBB in addition will result in double taxation. Munawir (1994: 308) claims that land and building taxes are collected by the central government, with most of the money collected going to local governments. The money is used to further the goals of the local community in the area where the tax is collected.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 690,
"width": 426,
"height": 31,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "One of the regionally decentralized functions of the Indonesian government is Land and Building Tax (PBB). This tax is a form of local revenue that is collected by the federal government. Law Number 12 of 1994 concerning Land and Building Tax regulates how Land and Building Tax is implemented or",
"type": "Text"
},
{
"left": 201,
"top": 44,
"width": 200,
"height": 18,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Ekonomi Jurnal Ekonomi, Volume 10, No 02, 2021",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 63,
"width": 182,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ISSN: 2301-6280 (print) ISSN: 2721-9879 (online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 739,
"width": 386,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Role Of Regional Heads In Increasing Public Awareness Of Paying Land And Building Tax, Suyanto 97",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 95,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "implemented in Indonesia. According to Law Number 12 of 1994, the definition of the earth is \"Earth is the surface of the earth and the bodies of the earth beneath it\". In the territory of the Unitary State of the Republic of Indonesia, the earth's surface consists of land, inland waters (such as swamps and pond waters), and sea. The body of the earth consists of everything that is beneficial to human well-being.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 139,
"width": 426,
"height": 64,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Buildings are defined as \"engineered buildings planted or permanently placed on land or waters\" based on Article 1 Paragraph 2 of Law Number 12 of 1994. These buildings function as houses, places of trade, and locations for farming. According to some of the definitions above, it can be said that PBB is a tax on land and buildings or on citizen contributions to the state which are collected in accordance with the imposition of taxes on tangible assets such as land or water to provide benefits to society. continuation of governance.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 205,
"width": 426,
"height": 64,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Talking about awareness, which is described as a feeling of knowing, remembering the actual situation or remembering one's own condition, is related to people's awareness of will and awareness of law. The definition of consciousness is a state of knowing, understanding, and feeling. In addition, awareness is described as the quality or behavior of knowing or understanding, complying with, and complying with the applicable laws and regulations. It is also an attitude or behavior of knowing or understanding, obeying, and adhering to the norms and habits of social life.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 271,
"width": 426,
"height": 64,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Society, a group that bases its existence on common interests, needs to maintain a balance between will and legal knowledge. With these two things, it is hoped that the community will be able to fulfill their obligations and rights to advance their interests. According to the definition given above, public awareness is the ability of the community to balance and harmonize its rights and obligations in line with laws and regulations that are supported by ethics and morals. This level of public awareness will foster a strong urge to move forward and establish relationships with others in order to live a better life.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 337,
"width": 426,
"height": 53,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Regarding the PBB issue, it is demanded that it be better correlated with a picture of the life of a pluralistic society so that it pays attention to the elements that influence people's awareness. This variation is related to elements of social, political, or economic class, as well as the level of education, type, and type of work performed. The level of public knowledge about PBB payments actually comes from the nature of the diversity of society.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 392,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The following indicators will be used to find out how public awareness of paying PBB is influenced by the following factors: [1]",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 414,
"width": 139,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. The social structure of society",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 425,
"width": 402,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- Environmental and cultural wealth related to people's attitudes - Educational achievements and understanding of the goals of the United Nations",
"type": "Text"
},
{
"left": 120,
"top": 447,
"width": 343,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- The economic condition of the community, including whether they can afford to pay",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 458,
"width": 417,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. The attitude of the officers when collecting PBB - What is the attitude of the officers when explaining to the public about the PBB requirements",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 480,
"width": 329,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- Efforts by officers to explain to taxpayers their responsibilities in collecting PBB.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 491,
"width": 239,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Public service - Government initiative to deploy the UN",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 502,
"width": 238,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- Better government services as an incentive to pay taxes",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 513,
"width": 366,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- Treat taxpayers fairly while taking into account their financial ability to support society",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 524,
"width": 217,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4. A simple procedure that facilitates PBB payments",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 535,
"width": 339,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- There is an aspect of ease in understanding regulations and filling out PBB forms",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 546,
"width": 243,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- PBB payment process that is easy for taxpayers to follow",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 558,
"width": 49,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "5. Penalty",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 569,
"width": 178,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- Knowledge of taxpayers about sanctions",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 579,
"width": 215,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "- Application of sanctions in a firm and fair manner",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 591,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The Effect of Tax Sanctions on Taxpayer Compliance in Paying PBB Sanctions are negative penalties given to people who violate regulations, so that it can be said that tax sanctions are negative penalties given to people or tax subjects who violate applicable tax provisions and procedures (Jotopurnomo and Mangoting: 2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 635,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Factors Inhibiting Community Awareness in paying Land and Building Tax in the village government's efforts to increase public awareness, one of the main factors is community awareness itself. Where people's awareness of their obligation to pay taxes is hampered by the mindset of the people themselves. Factors inhibiting public awareness such as:",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 690,
"width": 150,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Tax Payment Reduces Income.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 701,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "This factor is the main factor hampering public awareness in paying taxes. Because tax payments are in the form of money, not goods, this is of course the main reason people are reluctant to pay taxes.",
"type": "Text"
},
{
"left": 201,
"top": 44,
"width": 200,
"height": 18,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Ekonomi Jurnal Ekonomi, Volume 10, No 02, 2021",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 63,
"width": 182,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ISSN: 2301-6280 (print) ISSN: 2721-9879 (online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 739,
"width": 386,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Role Of Regional Heads In Increasing Public Awareness Of Paying Land And Building Tax, Suyanto 98",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 95,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Especially with the economic conditions of the people where they consider that taxes are burdensome and add to their living expenses. It is things like this that the Torongrejo village government must understand and carry out solutions, either through outreach or in any way to remind the public that paying taxes is mandatory and can be forced.",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 150,
"width": 165,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Tax Payments Take Time to Work",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 161,
"width": 426,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "This is one of the factors inhibiting public awareness. Where people consider the tax payment process to be time-consuming and time-consuming, moreover, people have to go to the sub-district to make tax payments at a considerable distance. This is also the concern of the village government in providing locations and facilities for paying taxes that are close to the community with good and friendly service, so that people feel comfortable and are not forced to pay taxes.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 216,
"width": 426,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The role of the village government in increasing public awareness in paying taxes. Role is a set of behavior that is expected to be possessed by people who are domiciled in society. Role in social science means a function that is carried out by someone when occupying a certain position, someone can play the function because of the position he occupies so that the community he leads is in accordance with what is desired with a set or series of actions expected.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 271,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The role is carried out by a person or group of people or institutions because their position in a society can provide better changes for their members or society. Based on the results of research that has been conducted through observation and interviews, it is known that the strategy and role of the village government in increasing public awareness of paying land and building tax is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 110,
"top": 315,
"width": 410,
"height": 75,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. The direct approach to the role of the village government is to be able to become an institution that is close to and protects the community properly and comprehensively. The various problems faced by the village government must be able to be resolved for the good of the community and the credibility of the leadership of the Village Head himself. As with the problem of public awareness in paying taxes, it certainly requires guidance and direct approach from the village head or village apparatus to find out the actual conditions and reasons why people are reluctant or not paying taxes.",
"type": "List item"
},
{
"left": 110,
"top": 392,
"width": 410,
"height": 64,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. The socialization of each institution certainly has programs and agendas and requires the attention of many people. One of the ways that the village government has done in increasing public awareness of paying taxes is by holding socialization. But still, socialization is considered the most effective way to get attention and appeal to the masses, because it can gather large numbers of people at once. The socialization is carried out by providing directions, guidelines, appeals and reasons for the importance of paying taxes.",
"type": "List item"
},
{
"left": 110,
"top": 458,
"width": 410,
"height": 75,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Carrying out strict tax actions itself is a collection made on citizens who are coercive (coercive) for the benefit of the State and general welfare. If various efforts have been made such as direct approaches, outreach and communication to the community but have not yielded significant results. Of course, tax collection that is not carried out by a group of people will have an impact on them. Because taxes are obligations which are regulated in the law. The Tax Service will of course give sanctions to taxpayers who do not pay taxes in accordance with applicable laws and regulations.",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 535,
"width": 220,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The subjects and objects of Land and Building Tax are:",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 546,
"width": 417,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Those who are subject to tax are persons or entities that actually have a right to land, and/or obtain benefits from land, and/or own, control and/or obtain benefits from buildings. Thus the receipt of tax payment/payment is not proof of ownership of the right;",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 579,
"width": 417,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Tax subjects as referred to in point a who are subject to the obligation to pay taxes become taxpayers;",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 591,
"width": 417,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. In the event that the tax payer is not clear about a tax object, the Director General of Taxes can determine the tax subject as referred to in point a as a taxpayer;",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 612,
"width": 417,
"height": 21,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4. The stipulated tax subject as referred to in point c may provide a written statement to the Director General of Taxes that he is not a taxpayer on the said tax object;",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 635,
"width": 417,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "5. If the information submitted by the taxpayer in point d is approved, then the Director General of Taxes cancels the determination as a taxpayer as referred to in point c within one month after receiving the certificate;",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 668,
"width": 417,
"height": 20,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "6. If the statement submitted is not approved, then the Director General of Taxes issues a decision letter of refusal accompanied by the reasons;",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 690,
"width": 417,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "7. If after a period of one month from the date of receipt of the statement as referred to in point d the Director General of Taxes does not make a decision, then the statement submitted is deemed to agree. If the Director General of Taxes does not make a decision within 1 (one) month from the date",
"type": "List item"
},
{
"left": 201,
"top": 44,
"width": 200,
"height": 18,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Ekonomi Jurnal Ekonomi, Volume 10, No 02, 2021",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 63,
"width": 182,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ISSN: 2301-6280 (print) ISSN: 2721-9879 (online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 739,
"width": 386,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Role Of Regional Heads In Increasing Public Awareness Of Paying Land And Building Tax, Suyanto 99",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 120,
"top": 95,
"width": 400,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "of receipt of the statement from the taxpayer , then the stipulation as a taxpayer is null and void by itself and is entitled to a decision to revoke the stipulation as a taxpayer.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 117,
"width": 426,
"height": 64,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "With regard to the case of PBB payments, paying attention to the factors that affect the enlightenment of citizens needs to be more closely related to the image of the life of a diverse citizen. Diversity includes factors of social, political or economic class, and level of education, nature and form of work performed. Thus, for example, what was stated by Satjipto, Rahardja, that the high and low level of awareness among citizens about paying PBB actually originates in the nature of the diversity of the citizens themselves.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 194,
"width": 227,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Operational Definitions and Variable Measurements",
"type": "Section header"
},
{
"left": 103,
"top": 205,
"width": 106,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Taxpayer Compliance",
"type": "Section header"
},
{
"left": 120,
"top": 216,
"width": 400,
"height": 64,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Taxpayer compliance is the dependent variable in this study and will be tested for its effect on each independent variable, namely tax compliance, tax knowledge, and tax penalties. Taxpayer compliance is a behavior that is based on the awareness of the taxpayer himself to fulfill and carry out his tax obligations in accordance with applicable tax provisions and laws, in this case Land and Building Tax means that taxpayers comply to report changes or changes in details of land objects and buildings and pay taxes owed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 282,
"width": 103,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Taxpayer Awareness",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 293,
"width": 400,
"height": 75,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Awareness is a state of knowing, while taxation is a matter of taxes, so that awareness of taxation is a state of knowing or understanding tax matters. Awareness of taxpayers in paying taxes means the attitude of willingness to fulfill their tax obligations in terms of reporting, disclosing, and paying their tax obligations correctly in the amount of tax owed and on time. Awareness can arise in the taxpayer himself, so that he wants to pay taxes without coercion from other parties because by paying taxes it means being able to contribute to the state by supporting development for the progress and welfare of society.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 370,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Tax Knowledge",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 381,
"width": 400,
"height": 42,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tax knowledge itself can be influenced by the level of education possessed by the taxpayer. The higher the level of tax knowledge possessed, the higher the awareness possessed by taxpayers, because they will certainly be aware of their tax obligations and what sanctions will be imposed if they do not or have not fulfilled their tax obligations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 425,
"width": 75,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4. Tax Sanctions",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 436,
"width": 426,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tax sanctions can be one of the factors that can affect taxpayer compliance in carrying out their tax obligations. Sanctions can be used as a tool to regulate and increase public compliance as taxpayers in complying with tax rules and regulations that have been stipulated based on laws and regulations. The classification of land and building tax objects is regulated by the decision of the finance minister, taking into account the following factors:",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 491,
"width": 167,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. For a structured division of the earth",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 503,
"width": 76,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": " Place the earth",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 514,
"width": 78,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": " Land allocation",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 526,
"width": 81,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": " Earth utilization",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 537,
"width": 165,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": " environmental conditions and others",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 549,
"width": 122,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. For building classification",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 560,
"width": 153,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": " The material used for the building",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 572,
"width": 132,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": " The type of engineering used",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 583,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": " Place the building",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 595,
"width": 165,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": " environmental conditions and others",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 606,
"width": 256,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tax objects subject to land and building tax are tax objects that:",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 617,
"width": 417,
"height": 31,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Used solely to serve generic interests in the fields of worship, social, health, education & national culture, which are intended to gain profit, for example waqf land, generic hospitals, Islamic boarding schools and madrasas.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 650,
"width": 218,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Used for tombs, ancient relics, or making use of it.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 661,
"width": 417,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. It is a protected forest, nature reserve forest, tourism forest, national park, grazing land controlled by the village, and state land that has not been encumbered with any rights.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 683,
"width": 417,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4. Used by agencies or representatives of international organizations influenced by the minister of finance.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 705,
"width": 355,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "5. Used by diplomatic representatives, consultants in the hope of reciprocal treatment.",
"type": "List item"
},
{
"left": 201,
"top": 44,
"width": 200,
"height": 18,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Ekonomi Jurnal Ekonomi, Volume 10, No 02, 2021",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 63,
"width": 182,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ISSN: 2301-6280 (print) ISSN: 2721-9879 (online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 739,
"width": 386,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Role Of Regional Heads In Increasing Public Awareness Of Paying Land And Building Tax, Suyanto 100",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 103,
"top": 95,
"width": 417,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "6. The tax object used by the state for administering government, the determination of the tax is further regulated using government regulations.",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 117,
"width": 426,
"height": 31,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Those who are subject to land and building tax are a person or entity that concretely has rights over land, or obtains benefits from land, or chooses, controls, or obtains benefits from land and buildings. Provisions for tax subjects:",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 150,
"width": 417,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Tax subjects are obliged to pay taxes as tax payers based on law number 16 of 2009 concerning generic provisions in the way of taxation.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 172,
"width": 417,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. In the event that an object is not clearly known, it must be taxed. The Director General of Taxes can determine the tax subject who pays taxes.",
"type": "List item"
},
{
"left": 103,
"top": 194,
"width": 417,
"height": 31,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. The ownership status of the tax subject determined by the tax general is not clear, so if it is known in the future who is the actual tax subject, he can submit written information to the Director General of taxes.",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 238,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3.3 The Role of Regional Heads in Raising Public Awareness of Paying Land and Building Tax (PBB)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 260,
"width": 426,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The implementation of regional government is carried out by giving the widest possible authority, this authority is accompanied by the granting of rights and obligations to carry out regional autonomy in the unitary system of administering the state government. Regional heads within their authority should make a real contribution to society in increasing awareness of taxpayers, especially Land and Building Tax (PBB).",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 315,
"width": 426,
"height": 64,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "When talking about the role of government, such as its function in increasing public awareness to pay taxes, taxes are paid on property and buildings where the role is not only personal rights and obligations, but also duties and authorities controlled by the village government. Local governments are responsible for paying land and building taxes. However, the obstacle faced by regional heads is that often the payment of these taxes raises questions about unresolved tax payments, meaning that people do not want to pay taxes at a predetermined time.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 381,
"width": 426,
"height": 97,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Community awareness in every human being is indeed different, this is dominantly a root in various social problems. Therefore, do not be surprised if in Indonesia itself the people in the city of Surabaya are still lacking in the awareness that is embedded within them, so that people's actions like that will be self- defeating. If realized in the city of Surabaya, there are still many Surabaya residents who are disobedient to the PBB tax payer. Why is that? Because the citizens of the city of Surabaya are vulnerable to distrust of the regional government of the city of Surabaya, this is due to the negative stigma of the community towards the local government and regional heads who play the role of this PBB tax. Therefore, it can be concluded that awareness refers to a situation where a person is aware of the rights and obligations that must be upheld.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 480,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "In the synergy of regional heads to increase awareness of the people of the city of Surabaya, regional heads are able to play a role in the following matters: (Safitri, 2021)",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 502,
"width": 201,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "a. Counseling to residents of the city of Surabaya",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 513,
"width": 406,
"height": 42,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Regional heads can optimize their role in increasing public awareness by counseling about PBB taxes. A system for delivering information, consultation and guidance on taxation on an ongoing basis to the public in order to increase the knowledge, awareness and willingness of members of the public to obtain rights and carry out tax obligations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 558,
"width": 81,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "b. Improve service",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 569,
"width": 406,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Improving public services, including through integrated services, and moving the location of paying taxes closer to the residence of the Taxpayer, such as the nearest BANK or post office, will make it easier for Taxpayers to pay Land and Building Tax. In addition, in the city of Surabaya the regional heads took the initiative in online services. In this case, the regional head provides transactions through It is - commerce which aims to make it easier for people to pay their tax bills.",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 624,
"width": 78,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "c. Giving Awards",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 635,
"width": 406,
"height": 64,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Award is a form of giving someone to an individual/group to support the motivation of someone who is given an award. This applies to individuals/agencies who pay taxes on time and who comply with tax rules, especially PBB taxes. In this case the regional head can influence the community in return for the best award for citizens who comply with PBB taxes. If this is realized in the role of the regional head, then the people will feel valued and will be driven by public awareness in reviewing this PBB tax.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 701,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Therefore, the regional head is obliged to contribute through the role above in increasing the awareness of the people of the city of Surabaya to be more literate about taxpayers and to be more obedient",
"type": "Text"
},
{
"left": 201,
"top": 44,
"width": 200,
"height": 18,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Ekonomi Jurnal Ekonomi, Volume 10, No 02, 2021",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 63,
"width": 182,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ISSN: 2301-6280 (print) ISSN: 2721-9879 (online)",
"type": "Text"
},
{
"left": 134,
"top": 739,
"width": 386,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Role Of Regional Heads In Increasing Public Awareness Of Paying Land And Building Tax, Suyanto 101",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 95,
"width": 426,
"height": 42,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "to the regulations for paying taxes in the local area. In addition, regional heads must set an example to the community so that their stigma in terms of taxes does not trigger the public to think that taxes are useless and harm them. So, the regional head must be responsible and provide a form of role in the explanation above.",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 150,
"width": 84,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "4. CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 161,
"width": 426,
"height": 119,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PBB stands for \"land and building tax\", which is a tax on immovable property, which includes land and buildings. The purpose of this tax is to allocate funds for people's welfare in equitable development and improvement of the community's economy. However, the PBB tax in the city of Surabaya has received less attention from the community, because the community does not comply with tax regulations, by not paying taxes either by not completing bills or by a lack of awareness of the importance of taxes for the people themselves. In this case, the role of the regional head is very much needed in the community audience, in which the community is responsible for the regional head by providing integrated educational counseling, then reviewing or improving good services from the local government to the community so that the community feels well served and in this case the community becomes more organized in its payment system, then finally the regional head can provide supporting motivation by giving an award to individuals/agencies who comply with taxes and pay taxes on time.",
"type": "Text"
},
{
"left": 278,
"top": 293,
"width": 58,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 94,
"top": 304,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[1] Adisetiawan, R., 2017, Globalization of the World Capital Market and Its Influence on the Indonesian Capital Market, Economics: Journal of Economics and Business , 1(1): 10-17",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 326,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[2] Adisetiawan, R., 2012, BI Rate Causality, Inflation, and Stock Price Index, Business management , 11(2), 256-265",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 348,
"width": 426,
"height": 31,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[3] Achsani, N.A., O. Holtemöller and H. Sofyan, 2005. Econometric and Fuzzy Modelling of Indonesian Money Demand. in: Pavel Cizek , Wolfgang H., and Rafal W. Statistical Tools For Finance and Insurance. Berlin Heidelberg, Germany: Springer-Verlag",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 381,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[4] Amir, Amri., 2007. The effect of inflation and economic growth on unemployment in Indonesia. Journal of Inflation and Unemployment , 1(1)",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 403,
"width": 380,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[5] Ang, Robert., 1997. Indonesian Capital Market Smart Book, Jakarta: Mediasoft Indonesia",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 414,
"width": 426,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[6] Atmadja, Adwin Surja. n.d. The US and The ASEAN-5 Stock Exchanges Linkages In The Periods of Stock",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 425,
"width": 400,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Market Turnoil. Retrieved February 1, 2013, from",
"type": "Table"
},
{
"left": 120,
"top": 436,
"width": 391,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://repository.petra.ac.id/15426/1/jurnas_perbanas_THE_US_AND_THE_ASEAN5_STOCK_EXC HANGES_LINKAGES_IN_THE_PERIODS_OF_STOCK_MARKET_TURMOIL.pdf",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 458,
"width": 426,
"height": 64,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[7] Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. (2008). Analysis of cointegration and causality relationships as well as dynamic relationships between foreign capital flows, changes in exchange rates and JCI movements in the Indonesian Capital Market . Retrieved December 31, 2011, from http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/kajian_pm/studi2008/Aliran_Dan a_Asing.pdf",
"type": "Table"
},
{
"left": 94,
"top": 524,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[8] Barry, E., Rose, A. & Wyplosz, C. 1996. Contagious Currency Crises. CEPR Discussion Paper No. 1453. London: Center for Economic Policy Research, August",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 546,
"width": 426,
"height": 21,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[9] Charemza, W., Wojciech, & Deadman, F., Derek. 1992. New Directions in Econometric Practice, England: Edward Elgar",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 569,
"width": 426,
"height": 19,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[10] Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. 2011. Capital Markets in Indonesia: Question and Answer Approach . Jakarta",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 591,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[11] _______., T and Hendy., M.F. 2001, Capital Markets in Indonesia Approach Question and answer , First Edition, Jakarta: Salemba Empat",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 612,
"width": 426,
"height": 32,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[12] Darmawan, Fajar. B. 2009. Effect of the DJI Index, FTSE 100, NKY 225, and HIS on the Composite Stock Price Index Before, When, and After Subprime Mortgage in 2006-2009. (No. 20939/PS/MM/06). Published thesis , Gadjah Mada University, Yogyakarta",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 646,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[13] Dickey, David A. & Fuller, Wayne A. 1981. Likelihood Ratio Statistics for Autoregressive Time Series with a Unit Root, Econometrica, 49(4), Retrieved July 2, 2013, from",
"type": "List item"
},
{
"left": 120,
"top": 668,
"width": 220,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "http://www.u.arizona.edu/~rlo/readings/278800.pdf",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 679,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[14] Safitri, Y. (2021) 'The Government's Role in Raising Public Awareness of Paying Land and Building Tax in West Perawang Village, Tualang District, Siak Regency'.",
"type": "List item"
},
{
"left": 94,
"top": 701,
"width": 426,
"height": 20,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "[15] M. Jurusan et al. , “PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN,” vol. 1, no. 1, pp. 1442–1449, 2019.",
"type": "List item"
}
] |
4d62ded2-55d2-a34c-205c-99ec1b5ac775 | https://dinastirev.org/JMPIS/article/download/865/556 | [
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 191",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 180,
"top": 78,
"width": 346,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.38035/jmpis.v3i1 Received: 2 December 2021 , Revised: 2 Januari 2022, Publish: 22 Februari 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 181,
"width": 407,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LITERATURE REVIEW KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MINAT BELI: PROMOSI DAN ENDORSEMENT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 225,
"width": 407,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ayu Firdayanti 1 , Daru Amalia Putri 2 , Dede Risuandi 3 , Raissa Niar Ramadhini 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 238,
"width": 455,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi, Indonesia, email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 266,
"width": 455,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi, Indonesia, email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 294,
"width": 455,
"height": 26,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi, Indonesia, email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 321,
"width": 455,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi, Indonesia, email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 364,
"width": 172,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Korespondensi Penulis: Ayu Firdayanti",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 390,
"width": 454,
"height": 135,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak: Perkembangan teknologi telah semakin canggih dengan penggunaan internet yang sudah banyak dijangkau tidak akan sulit untuk memasarkan suatu produk. Ada banyak hal bisa digunakan untuk mempromosikan suatu produk. Review artikel merupakan salah satu metode yang digunakan dalam penulisan ini dengan menggunakan pendekatan studi literature yang bersumber dari search Google Scholar. Dengan hasil penelitian, promosi dan endorsement memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam keputusan dan minat pembelian. Tujuan artikel ini untuk menghasilkan hipotesis untuk digunakan pada riset selanjutnya. Hasil review ini adalah : 1) Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian; 2) Endorsement berpengaruh terhadap keputusan pembelian; 3) Promosi berpengaruh terhadap minat beli; 4) Endorsement berpengaruh terhadap minat beli; 5) keputusan pembelian berpengaruh terhadap minat beli.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 542,
"width": 406,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: Endorsement, keputusan pembelian, minat beli, promosi, sosial media.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 571,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 585,
"width": 455,
"height": 66,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perkembangan teknologi sudah semakin canggih, dengan penggunaan internet yang sudah banyak di jangkau jadi tidak susah untuk memasarkan suatu produk. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melakukan pemasaran produk dapat menggunakan system internet atau bisa disebut e-marketing. E-marketing termasuk kedalam strategi pemasaran untuk memasarkan, mempromosikan dan menjual produk atau jasa dengan menggunakan internet.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 654,
"width": 455,
"height": 107,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan melakukan promosi konsumen dapat dengan mudah mengetahuhi sebuah produk yang dikemas menarik dan ini merupakan cara yang paling efektif untuk menarik konsumen agar tertarik dan berfikir untuk menggunakan produk tersebut. Menggunakan internet dan social media yang bisa meningkatkan minat masyarakat untuk membeli yaitu bisa dengan cara endorsement untuk sebagai alat media untuk lebih banyak dikenal dalam mempromosikan produknya. Endorsement sendiri merupakan salah satu cara iklan dengan menggunakan endoser atau akun yang memiliki banyak followers untuk melakukan suatu promosi untuk menarik perhatian masyarakat akan sebuah produk, Menurut Wijaya &",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 192",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 79,
"width": 455,
"height": 38,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sugiharto (2015), celebrity endorsement memiliki pengertian sebagai individu yang telah mencapai tingkat ketenaran yang membuatnya dikenal di masyarakat (setiawati, Mila; Aini, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 120,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah tanpa disadari bahwa pengaruh dan endorsement juga cukup besar, karena hanya dengan melihat produk yang dipakai oleh artis atau selebgram ini masyarakat akan menjadi tertarik akan produk dan memberikan dampak besar bagi perusahaan dalam perkembangan bisnisnya, dan akan melakukan keputusan pembelian melalui minat beli.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 175,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kecantikan dan tampilan menarik adalah idaman bagi seorang wanita salah satunya dengan makeup dapat memberikan warna bagi para pemakainya, seseorang yang memakai makeup akan meningkatkan kepercayaan diri karena tampil dengan nuansa berbeda salah satunya yang paling penting adalah lipstick. Berbagai merek lipstick juga banyak beredar beredar dengan merek , kualitas dan harga yang berbeda beda contoh produk lipstick seperti Wardah, Maybelline, Implora, Purbasari, dan lain lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 258,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satunya adalah produk Wardah yang telah banyak mengalami perubahan dan motivasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Wardah yang di produksi PT.Paragon Technology dan Innovation. Kualitas produk wardah juga memiliki nilai yang jauh lebih dimata masyrakat karena sudah banyak dikenal dan diminati. Wardah terus berkembang dari waktu kewaktu terhadap produknya yang menjadikan pilihan untuk masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 327,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan data yang di publis oleh TOP BRAND AWARD pada tahun 2020 bahwa wardah adalah top brand dengan urutan pertama dengan memperoleh presentase 14.9% , memang tidak jauh berbeda dengan merek lainnya tetapi saat ini wardah masih memimpin dengan kategori lipstick.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 382,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Promosi Sosial Media dan Endorsement Terhadap Keputusan Pembelian Produk Exclusive Matte Lip Cream Pada Wardah ”",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 438,
"width": 132,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RUMUSAN MASALAH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 451,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan latar belakang diatas maka akan dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas pada artikel literature review ini , agar lebih fokus pada kajian pustaka dan hasil serta hasil pembahasan , yaitu :",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 493,
"width": 318,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian?",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 506,
"width": 287,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Apakah endorsement berpengaruh terhadap minat beli?",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 520,
"width": 265,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat beli?",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 534,
"width": 287,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Apakah endorsement berpengaruh terhadap minat beli?",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 548,
"width": 327,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Apakah keputusan pembelian berpengaruh terhadap minat beli?",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 575,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tujuan penulisan artikel literature review manajemen pemasaran ini adalah untuk membangun hipotesis yang dapat digunakan untuk riset selanjutnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 617,
"width": 109,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KAJIAN PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 631,
"width": 49,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Promosi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 644,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Promosi adalah salah satu cara untuk memperluaskan pangsa pasar untuk menaikan penjualan, dengan demikian promosi perlu dilakukan secara cermat dan tepat untuk karena mencakup banyak hal. Menurut Tjiptono salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu program pemasaran adalah memberikam informasi tentang keberadaan produk .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 700,
"width": 455,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Promosi juga merupakan salah satu variabel yang berada dalam bauran pemasaran yang sangat berarti dilaksanakan oleh indrustri dalam memasarkan produk jasa. Aktivitas promosi bukan saja berperan selaku perlengkapan komunikasi antara indstri dengan konsumen,melainkan pula selaku perlengkapan buat pengaruhi keputusan konsumenyang",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 193",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 79,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "coock dengan kemaunan serta kebutuhannya.Terdapat empat elemen dasar bauran pemasaran yang mencakup 4p: Price, Product, Promotion dan Place.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 106,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dengan dilakukannya promosi , maka akan menyebabkan masyarakat yang tidak ingin membeli menjadi tertarik untuk mencari tahu lebih dalam dan melakukan pembelian. Dalam bauran promosi yang efektif akan memastikan penjualan yang baik dan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif , terdapat elemen utama bauran dalam promosi yaitu: a. Periklanan ( advertising ) b. Penjualan pribadi ( personal selling )",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 189,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Pemasaran langsung",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 203,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Publisitas – media sosial",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 199,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Promosi penjualan ( sales promotion )",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 244,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Menurut Kotler dan Keller dimensi-dimensi promosi antara lain: (1) Pesan Promosi, (2) Media Promosi, (3) Waktu Promosi, (4) Frekuensi Promosi (Cindy & Sari, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 313,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel Promosi sudah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya diantarnya adalah : (Ningsih & Hidayat, 2017) ,(Lathiifa & Ali, 2013), (Cindy & Sari, 2021), (Susanti & Gunawan, 2019).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 369,
"width": 69,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Endorsement",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 382,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Endorsement saat ini merupakan salah satu cara kegiatan iklan yang dapat di andalkan oleh pembisnis, endorsement ini bisa dilakukan dengan menngunakan celebrity atau endoser karena sebagai penunjang untuk menarik perhatian calon konsumen atau masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 424,
"width": 455,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Endorser ialah seseorang yang menyatakan menyetujui atau mendukung opini, tindakan ataupun dukungan kepada seseorang. Agar dapat menjadi endorser yang bermanfaat bagi produk yang diiklankan, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan. Endorser sebaiknya diseleksi dalam arti karakteristik pribadi haruslah diluruskan dengan efek komunikasi yang ingin ditimbulkan atau dimunculkan dalam promosi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 493,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Endorser terbagi menjadi dua yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 506,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Typical-Person Endorser adalah mengiklankan produk menggunakan orang biasa tau tidak terkenal",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 534,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Celebrity endorser adalah dengan menggunakan orang terkenal atau public figure utuk promosi produk atau iklan. Celebrity endorser didefinisikan sebagai orang yang dikenal publik yang memerankan dirinya sebagai konsumen iklan. Selebriti termasuk bintang film dan televisi , bintang olahraga , dan orang orang yang berpengaruh lainnya, yang sebagai pendukung diyakini dapat mempengaruhi pengeluaran konsumen dan mempromosikan penjualan produk. Endorser dapat dipercaya untuk menarik minat konsumen atas suatu produk yang ditampilkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 631,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Banyak faktor yang dipertimbangkan produsen untuk memilih endorser sebagai bintang iklan diantaranya:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 658,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Visibility",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 672,
"width": 123,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Physical Attractiness",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 686,
"width": 76,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Credibility",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 700,
"width": 76,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Attraction",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 727,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel Endorsement sudah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya diantaranya: (Mubarok, 2016), (F. A. Wijaya & Sugiharto, 2015), (Cahya, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 194",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 79,
"width": 119,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keputusan Pembelian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 92,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengambilan keputusan adalah proses aktivitas pembelian yang tampaknya hanya merupakan salah satu fase dari keseluruhan proses pembelian konsumen. Keputusan pembelian merupakan proses mengevaluasi produk atau jasa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 134,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspek produk serta harga merupakan 2 apsek yang bisa menjadi pengaru pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian. Aspek produk sendiri iadalah perihal yang dicermati oleh konsumen dalam mengambil keputusan. Produk yang dijual wajib mempunyai mutu yang baik, unik serta penampilan yang menaruk sehingga dapat hendak mendesak indstri buat mempertahankan usahanya serta mampu bersaing dengan pesaing lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 203,
"width": 454,
"height": 107,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keputusan pembelian konsumen tidak lepas dari bagaimana konsumen melalui beberapa fase, yaitu bagaimana mereka mengetahuhi masalah yang berumunculan sebelum transaksi pembelian konsumen terjadi. Keputusan – keputusan pembelian dilakukan oleh konsumen. Ini adalah fase keputusan untuk peorses pembuatan untuk benar –benar membeli produk. Menurut Kotler dan Keller (2007: 222) terdapat indikator dalam proses keputusan pembelian, yaitu: (1) Tujuan dalam membeli suatu produk, (2) Pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek, (3) Kemantapan pada sebuah produk, (4) Memberikan rekomendasi kepada orang lain, (5) Melakukan pembelian ulang” (Pratiwiningsih, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 327,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel keputusan pembelian sudah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya diantaranya adalah : (Pratiwiningsih, 2018) , (RIZKY FAJAR LINA, 2014) , (Sunarsi, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 369,
"width": 88,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Minat Pembelian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 382,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsumen membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam kepentingan adalah proses yang ada diantara evaluasi alternatif dan keputusan pembelian. Setelah konsumen melakukan evaluasi terhadap alternatif yang ada, konsumen memiliki minat untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan. “ Minat beli merupakan tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Aniek Wahyuati, 2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 465,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesediaan membayar barang ataupun jasa , konsumen yang mempunyai minat terhadap sesuatu produk ataupun jasa bisa dilihat dari wujud pengorbanan yang dicoba terhadap suatu benda ataupun jasa , konsumen yang cenderung mempunyai perhatian lebih terhadap benda ataupun jasa tersebut dengan tujuan konsumen yang berminat tersebut dapat menggunakan barang atau jasa tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 534,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Orang yang tertarik dengan barang cenderung berpikiran positif dengan cara positif, sehingga tidak tertarik hanya mengatakan hal –hal positif kepada konsumen yang sangat tartarik dengan barang , tetapi juga orang lain cenderung mendorong orang untuk menggunakan barang dan jasa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 589,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Minat beli dapat diidentifikasi melalui beberapa indikator yaitu: Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk merefrensikan produk kepada orang lain.Variabel Minat beli sudah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya diantaranya: (HANIF, 2021), (Putri & Fakultas, 2016), (Aniek Wahyuati, 2016), (Lestari, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 84,
"top": 658,
"width": 416,
"height": 81,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1 penelitian Terdahulu No Penelitian (tahun) Hasil Riset Persamaan dengan Riset ini Perbedaan dengan Riset ini 1. Mila Setiawati (2015) Media social berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen Social Media terhadap keputusan pembelian Endorsement terhadap keputusan pembelian",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 195",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 95,
"top": 79,
"width": 412,
"height": 144,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Anita Lestari(2020) Promosi media sosial berpengar uh positif dan signifikanterhada p keputusan pembelian Promosi berpengar uh terhadap keputu san pembelian Endorsement terhadap minat beli 3. Ika Pratiwiningsih (2018) Celebrity endoser dan keputusa n pembelian berpengaruh langs ung dan signifikanterhadap brand image Endorsement berpengaruh terhadap keputusan pembelian Promosi melalui terha dap minat pembelian 4. Zahra Dheafin a , Merza Nur AR,Pirmansya h,Vicky F.Sanj aya ( 2021)",
"type": "Table"
},
{
"left": 95,
"top": 169,
"width": 416,
"height": 351,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "celebrity endorsement , Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli produk mie instan Lemonilo Endorsement berpengaruh terhadap Minat Beli Citra Merek berpengar uh terhadap Minat beli 5. Aniek Wahyuati ( 2016) Minat Beli berpengaruh pada signifikan positif terhadap keputusan pembelian Keputusan Pembeli an melalui Minat Beli Celebrity Endorsement dan Brand Image 6. Heni Cahya ( 2018) Testimonial dan Endorsement berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Endorsment berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Testimonial berpenngaruh pada Minat beli 7. Julio Armando Fadlio Muhammad Hanif ( 2021 ) Brand Image dan Celebiry Endorsement berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat beli dan Keputusan Pembelian Endorsmnet berpengaruh terhadap Minat beli dan Keputusan pembelian Brand Image berpengaruh terhadap Minat beli dan Keputusan Pembelian 8. Dwi Nuvia Ningsih (2017) Promosi Social Media berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat beli yang dimediasi Word Of Mounth Promosi berpengar uh terhadap Minat beli Word Of Mounth berpengaruh terhadap Promosi 9. Bagas Aji Pamungkas , Siti zuhro(202 1) Promosi Social Media dan Word Of Mounth berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Word Of Mounth berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian 10. Citra Sugianto Putri ( 2016) Media Social berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian melalui Minat Beli Promosi berpengar uh terhadap Keputu san Pembelian melalui Minat Beli Endorsment Keputusa n Pembelian melalui Minat Beli",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 537,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 551,
"width": 454,
"height": 107,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode penulisan artikel ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode pendekatan Studi literature yang bertujuan untuk mendapatkan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil. Semua artikel ilmiah yang disitasi bersumber dari Mendeley dan Google Scholar. Penelitian ini dapat mengidentifikasi masalah berupa hubungan sebab akibat antar dua variabel atau lebih. Penelitian ini dapat mengidentifikasi atau peristiwa tersebut sebagai variabel dependent dan melakukan penyelidikan terhadap variabel independent. Adapun metode penelitian yang bisa digunakan dengan metode survey yaitu pengumpulan data yang menggunakan instrument kuesioner untuk mendapatkan tanggapan dari responden yang menjadi sampel penelitian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 675,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 689,
"width": 132,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengaruh antar variabel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 702,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Artikel ini menganalisis dan membahas tentang variabel – variabel manajemen pemasaran yaitu: promosi social media, endorsement, keputusan pembelian dan minat beli. Riset dan artikel terdahulu dari relevan dengan artikel ini diantaranya adalah :",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 744,
"width": 279,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 196",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 90,
"top": 79,
"width": 436,
"height": 135,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Melakukan promosi menggunakan adalah bentuk dari salah satu yang sekarang banyak dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, salah satunya social media karena social media menjadi platform yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat. Promosi dengan menggunakan harus semenarik mungkin karena dengan itu konsumen menjadi tertarik dan akan melakukan keputusan untuk membeli jika menurut mereka itu menarik. Menurut (Notoatmodjo et al., 2014) penggunaan strategi promosi melalui social media yang tepat dan efektif dapat meningkatkan citra sebuah perusahaan. Hubungan antara variabel promosi dengan keputusan pembelian ini sejalan dengan artikel sebelumnya diantaranya adalah: (Notoatmodjo et al., 2014), (Jecky & Erdiansyah, 2021), (RIZKY FAJAR LINA, 2014)",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 309,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Pengaruh Endorsement terhadap Keputusan Pembelian \\",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 230,
"width": 437,
"height": 149,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menggunakan endorsement adalah menjadi salah satu keputusan untuk menjadikan banyak konsumen mengetahuhi sebuah produk , terlebih jika menggunakan endoser yang cukup terkenal dan banyak disukai banyak orang menjadikannya salah satu sumber utama dalam meraih calon konsumen lebih banyak. Menggunakan endorsement juga menjadikan suatu daya tarik tersendiri untuk target calon konsumen dan akan cenderung membuat mereka melakukan keputusan pembelian. Ketika promosi dilakukan terus menerus maka akan mempengaruhi konsumen serta memperbesar konsumen dalam terhadap keputusan pembelian. Menurut (Tiauw & Amin, 2021) Endorsement memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan keputusan pembelian. Hubungan endorsement dan keputusan pembelian ini sejalan dengan artikel sebelumnya diantaranya adalah: (Tiauw & Amin, 2021), (Cahya, 2018) , (S. N. C. Wijaya, 2020), (Pratiwiningsih, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 382,
"width": 224,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 396,
"width": 436,
"height": 108,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Melalui promosi dapat menimbulkan terjadinya minat beli yang lebih oleh suatu masyarakat karena promosi memiliki tampilan yang sangat menarik jadi banyak masyarakat yang melakukan minat beli hanya dengan melihat promosi yang ada tanpa harus mereka mencari tahu lagi. Promosi merupakan hal yang paling banyak menentukan pelanggan akan minat beli. Hasil penelitian menurut (Ningsih & Hidayat, 2017) promosi berpengaruh terhadap minat beli. Hubungan variabel promosi dan minat beli ini sejalan dengan artikel sebelumnya diantaranya adalah : (Ningsih & Hidayat, 2017) , (Putri & Fakultas, 2016) , (setiawati, Mila; Aini, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 507,
"width": 251,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Pengaruh Endorsement Terhadap Minat Beli",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 520,
"width": 437,
"height": 122,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Endorsement juga menjadi salah satu penyebab konsumen untuk melakukan minat beli karena mereka melihat produk apa yang sedang di promosikan endoser celebrity tersebut dengan maksud untuk ingin memiliki barang yang sama dengan endoser tersebut, maka dari itu endorsement juga menjadikan salah satu alasan minat beli suatu produk oleh masyarakat. Menurut (Dhaefina, AR, Pirmansyah, & Sanjaya, 2021) berdasarkan celebrity endorsement memiliki pengaruh positif terhadap minat beli konsumen, karena semakin tinggi popularitas selebgram maka akan semakin tinggi minat beli konsumen pada produk. Hubungan variabel endorsement dan minat beli ini sejalan dengan artikel sebelumnya diantaranya: (Dhaefina et al., 2021), (Harly & Octavia, 2014), (HANIF, 2021).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 645,
"width": 298,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Pengaruh Keputusan Pembelian Terhadap Minat Beli",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 658,
"width": 437,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sebuah keputusan pembelian suatu produk di dasari oleh adanya minat beli karena minat beli sendiri merupakan suatu proses , jika konsumen memiliki minat beli terhadap suatu produk yang dilihat dan ditawarkan menarik maka akan menjadikannya suatu keputusan pembelian suatu produk atau jasa. Menurut (Aniek Wahyuati, 2016) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat beli sedangkan minat beli berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. C Hubungan variabel keputusan pembelian dan minat beli",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 197",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 90,
"top": 79,
"width": 436,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ini sejalan dengan artikel sebelumnya diantaranya adalah: (Aniek Wahyuati, 2016), (HANIF, 2021), (Suryana & Dasuki, 2013), (Adila & Aziz, 2019), (Solihin, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 120,
"width": 159,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KERANGKA KONSEPTUAL",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 134,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan rumusan masalah, latarbelakang, kajian teori dan analisis hubungan antar variabel, maka dapat diperoleh model atau conceptual framework artikel ini dalam rangka membangun hipotesis dari rumusan masalah penulisan artikel ini dari kajian literature baik dari buku, jurnal dan artikel nyang relevan, maka dapat diperoleh alur conceptual framework seperti ini:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 410,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain dari variabel promosi, endorsement dan minat beli terhadap keputusan pembelian, masih terdapat banyak variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian diantaranya adalah:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 451,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Iklan: (Fitri Anggraini Gunawan, 2014), (Usvita, 2013), (Saidani & Ramadhan, 2013), (Yazia, 2014).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 479,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Brand Image: (Cahyani, Manajemen, Ekonomi, Semarang, & Artikel, 2016), (Supriyadi, Wiyani, & Nugraha, 2017), (Huda, 2020).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 506,
"width": 443,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Harga: (Ikhsani & Ali, 2017), (Zulaicha & Irawati, 2016), (Susanti & Gunawan, 2019).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 518,
"width": 454,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Word Of Mounth: (Widayati, Ali, Permana, & Nugroho, 2020) ( Celebrity’s endorsement, electronic word of mouth , 2021), (Di & Tegal, n.d.), (Ekonomika, Bisnis, & Diponegoro, 2016).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 576,
"width": 161,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN DAN SARAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 590,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kesimpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 603,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan uraian yang telah dituliskan, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 631,
"width": 273,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 644,
"width": 220,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Promosi berpengaruh terhadap minat beli",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 658,
"width": 329,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Endorsement sangat berpengaruh terhadap minat beli konsumen",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 672,
"width": 294,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Endorsment berpengaruh terhadap keputusan pembelian",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 686,
"width": 286,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Minat beli berpengaruh terhadap keputusan pembelian",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 714,
"width": 34,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 727,
"width": 455,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari penelitian diatas dapat disimpulkan saran dalam melakukan promosi perlu menyiapkan strategi promosi yang efektif dan efesien karena audiens di social media berasal",
"type": "Text"
},
{
"left": 117,
"top": 226,
"width": 343,
"height": 159,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Minat Beli Y2 Keputusan Pembelian Y1 Endorsement X2 Promosi Social Media X1",
"type": "Picture"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 198",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 79,
"width": 455,
"height": 121,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dari berbagai kalangan. Perlunya pertimbangan untuk menentukan pihak yang akan melakukan endorsement karena personal branding seorang endorser sangat dipertimbangkan di social media sehingga mempengaruhi minat beli para audiens yang melihat konten dari endorsement tersebut. Mempertimbangkan hal-hal yang perlu diterapkan saat melakukan promosi karena tujuan dari promosi ini adalah memperluas jangkauan produk terhadap masyarakat luas sehingga mempengaruhi tingkat penjualan produk tersebut yang juga akan mempengaruhi minat beli dan keputusan pembelian konsumen. Produk yang ditawarkan haruslah menarik perhatian konsumen, kualitas dari produk tersebut karena konsumen akan menimbulkan rasa minat beli terhadap produk tersebut sehingga mempengaruhi keputusan pembeliannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 115,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR RUJUKAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 230,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adila, S. N., & Aziz, N. (2019). Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Restoran Kfc Cabang Khatib Sulaiman Padang . 1–16. https://doi.org/10.31219/osf.io/dqb9m",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 272,
"width": 455,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aniek Wahyuati. (2016). Pengaruh Celebrity Endorser Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen2 , 5 (5), 1–18. Cahya, H. (2018). Pengaruh Testimonial Dan Endorsement Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hijab Melalui Media Sosial Instagram Pada. EJournal Administrasi Bisnis , 6 (4), 1384–1398.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 341,
"width": 455,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cahyani, K. I., Manajemen, J., Ekonomi, F., Semarang, U. N., & Artikel, I. (2016). Pengaruh Brand Awareness dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian. Management Analysis Journal , 5 (4), 281–288.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 380,
"width": 295,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Celebrity’s endorsement, electronic word of mouth , . (2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 396,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cindy, A., & Sari, M. (2021). PENGARUH PROMOSI DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN APLIKASI SHOPEE ( STUDI PADA MAHASISWA STIESIA SURABAYA ) Marsudi Lestariningsih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen , 10 (Mei), 17. Retrieved from http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/download/4012/4023/",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 479,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dhaefina, Z., AR, M. N., Pirmansyah, & Sanjaya, V. F. (2021). Pengaruh Celebrity Endorsement, Brand Image, Dan Testimoni Terhadap Minat Beli Konsumen Produk Mie Instan Lemonilo Pada Media Sosial Instagram. Jurnal Manajemen , 7 (1), 43–48.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 520,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di, S., & Tegal, K. (n.d.). PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND AMBASSADOR, WORD OF MOTH DAN TESTIMONY IN SOCIAL MEDIA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBEIAN HIJAB SULTHNAH DI KOTA TEGAL Oleh :",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 562,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ekonomika, F., Bisnis, D. A. N., & Diponegoro, U. (2016). STUDI TENTANG SOCIAL MEDIA MARKETING dan BRAND AWARENESS , WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI PRODUK MOMMILK ( Studi pada pengguna Instagram , mahasiswa Universitas Diponegoro ) .",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 617,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fitri Anggraini Gunawan, D. D. (2014). Analisis Pengaruh Iklan Televisi Dan Endorser Terhadap Purchase Intention Pond’S Men Dengan Brand Awareness Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra , 2 (1), 1–14. HANIF, J. A. F. M. (2021). PENGARUH BRAND IMAGE DAN CELEBRITY ENDORSEMENT TERHADAP MINAT BELI DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SKINCARE MS GLOW DENGAN MINAT .",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 700,
"width": 455,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Harly, G. S., & Octavia, D. (2014). The Impact of Endorsement Fashion Blogger Towards Purchase Intention on Local Brand (2013 - 2014). JUrnal Manajemen Indonesia , 14 (2), 140–152.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 741,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Huda, N. (2020). Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Motor Scuter Matic",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 199",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 79,
"width": 431,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yamaha Di Makassar. Jurnal Asy-Syarikah: Jurnal Lembaga Keuangan, Ekonomi Dan Bisnis Islam , 2 (1), 37–43. https://doi.org/10.47435/asy-syarikah.v2i1.311",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 106,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ikhsani, K., & Ali, H. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir, Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Pt. Alun Alun Indonesia Kreasi. Jurnal SWOT , VII (3), 523–541.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 148,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jecky, J., & Erdiansyah, R. (2021). Pengaruh Iklan Media Sosial Dan Word Of Mouth",
"type": "Text"
},
{
"left": 96,
"top": 161,
"width": 430,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terhadap Keputusan Pembelian. Prologia , 5 (2), 307.",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 175,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.24912/pr.v5i2.10199 Kartika, T. G. M. (2014). Pengaruh Kualitas Produk , Kepercayaan Konsumen dan Pengetahuan tentang Media Sosial Internet terhadap Minat Beli Konsumen Online . 1 (1), 1–56.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 230,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lathiifa, S., & Ali, H. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diferensisasi Produk & Perilaku Konsumen: Produk, Harga, Promosi, Distribusi. Magister Management UMB , 1 (1), 1–18.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 272,
"width": 454,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lestari, T. (2015). Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Elevenia Terhadap Minat Beli Mahasiswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 286,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Ilmu Komunikasi , 13 (1), 25–33. Retrieved from file:///C:/Users/USER/Desktop/SEMINAR/JURNAL/jur- minat beli elevania.pdf Mubarok, D. A. A. (2016). Pengaruh Celebrity Endorsement Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Pada Konsumen Mahasiswa Kelas Reguler Sore STIE INABA Bandung). Jurnal Indonesia Membangun , 3 (1), 61–76.",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 355,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ningsih, D. N., & Hidayat, C. W. (2017). Pengaruh Strategi Promosi Dan Social Media Terhadap Minat Beli. Journal Riset Mahasiswa Manajemen , 6 (1), 1–6.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 380,
"width": 454,
"height": 96,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Notoatmodjo, 2014:141, Ferretti, F., Planzer, S., Wilson, T., Keyes, M., Tang, Z. S., … Analysis, G. (2014). PENGARUH STRATEGI PROMOSI MELALUI SOCIAL MEDIA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN GARSKIN YANG DIMEDIASI WORD OF MOUTH MARKETING. Proceedings of the 8th Biennial Conference of the International Academy of Commercial and Consumer Law , 1 (hal 140), 43. Retrieved from http://www.springer.com/series/15440%0Apapers://ae99785b-2213-416d-aa7e- 3a12880cc9b9/Paper/p18311",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 479,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pratiwiningsih, I. (2018). Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Brand Image (Studi pada Konsuen Honda Vario di CV. Sumber Makmur Abadi) . Putri, C. S., & Fakultas. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Cherie Melalui Minat Beli. PERFORMA: Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis , 1 (5), 594–603.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 548,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RIZKY FAJAR LINA. (2014). Pengaruh Harga, Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Exclusive Matte Lip Cream Pada Wardah Beauty House Medan. Balita BGM , (X), 1–5.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 589,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saidani, B., & Ramadhan, D. R. (2013). Jurnal riset manajemen sains Indonesia. JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia , 4 (1), 53–73. Retrieved from http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrmsi/article/view/778",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 631,
"width": 455,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "setiawati, Mila; Aini, Y. A. W. (2015). Pengaruh Media Sosial Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus mahasiswa Manajemen Universitas Pasir Pengaraian). Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian , 1–13.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 672,
"width": 455,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Solihin, D. (2020). Pengaruh Kepercayaan Pelanggan Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Online Shop Mikaylaku Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Mandiri : Ilmu Pengetahuan, Seni, Dan Teknologi , 4 (1), 38–51. https://doi.org/10.33753/mandiri.v4i1.99",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 727,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sunarsi, D. (2021). KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA . 1 . Supriyadi, S., Wiyani, W., & Nugraha, G. I. K. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Dan Brand",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 38,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Volume 3, Issue 1, 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 336,
"top": 38,
"width": 190,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-ISSN: 2716-375X, P-ISSN: 2716-3768",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 797,
"width": 205,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Available Online: https://dinastirev.org/JMPIS",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 483,
"top": 797,
"width": 43,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Page 200",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 96,
"top": 79,
"width": 430,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Image Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Bisnis Dan Manajemen , 4 (1), 74–85. https://doi.org/10.26905/jbm.v4i1.1714",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 106,
"width": 455,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suryana, P., & Dasuki, E. S. (2013). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian dan Implikasinya pada Minat Beli Ulang. Trikonomika , 12 (2), 190. https://doi.org/10.23969/trikonomika.v12i2.479",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 148,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Susanti, F., & Gunawan, A. C. (2019). Pengaruh Bauran Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Maybelline Di Kota Padang . https://doi.org/10.31227/osf.io/npjqh",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 189,
"width": 395,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tiauw, A. A., & Amin, M. (2021). Journal of Technopreneurship . 2 (2), 121–130.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 203,
"width": 454,
"height": 149,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Usvita, M. (2013). Pengaruh Iklan Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Cream Wajah Pond’S Pada Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Pasaman (Stie Yappas) Mega. E-Jurnal Apresiasi EKonomi , 1 (1), 53–63. Retrieved from http://www.stiepasaman.ac.id/e-jurnalapresiasiekonomi/jurnal/117.pdf Widayati, C. C., Ali, H., Permana, D., & Nugroho, A. (2020). The role of destination image on visiting decisions through word of mouth in urban tourism in Yogyakarta. International Journal of Innovation, Creativity and Change , 12 (3), 177–196. Wijaya, F. A., & Sugiharto, S. (2015). PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT TERHADAP PURCHASE INTENTION DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( STUDI KASUS IKLAN PRODUK PERAWATAN KECANTIKAN POND ’ S ) . 9 (1), 16–22. https://doi.org/10.9744/pemasaran.9.1.16-22",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 355,
"width": 454,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wijaya, S. N. C. (2020). Pengaruh Celebrity Endorsement Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Brand Image Pada Produk Sportswear Merek Under Armour. Agora , 8 (2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 382,
"width": 455,
"height": 39,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yazia, V. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry. Journal of Economic and Economic Education , 2 (2), 165–173. Retrieved from http://dx.doi.org/10.22202/economica.2014.v2.i2.229",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 424,
"width": 455,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zulaicha, S., & Irawati, R. (2016). Pengaruh Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Morning Bakery Batam. Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis , 4 (2),",
"type": "List item"
},
{
"left": 96,
"top": 451,
"width": 222,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "123. https://doi.org/10.35314/inovbiz.v4i2.76",
"type": "Text"
}
] |
1d047948-7744-aeb8-3b06-11782f13a5b9 | https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JUMPER/article/download/1675/1036 | [
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 64,
"width": 96,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterima:10/06/2024 Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "55",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 123,
"width": 431,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR NIAGA SEJAHTERA CABANG TASIKMALAYA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 84,
"top": 164,
"width": 446,
"height": 52,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Yudi Setia Rachmanda 1 , Dede Riswandi 2 , Aldy Agustian 3 , Adi Muhammad Nur Ihsan 4 1,2,3,4 Universitas Cipasung, Tasikmalaya, Indonesia Email : 1 [email protected] , 2 [email protected] , 3 [email protected] , 4 [email protected] .",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 231,
"width": 72,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRACT .",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 246,
"width": 457,
"height": 221,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "The purpose of this study is to: 1). Knowing the organizational commitment at PT. Sinar Niaga Sejahtera Tasikmalaya Branch. 2). Knowing the performance of employees at PT. Sinar Niaga Sejahtera Tasikmalaya Branch. 3). Knowing the influence of organizational commitment to employee performance at PT. Sinar Niaga Sejahtera Tasikmalaya Branch. The research method used in this study is descriptive and verification methods. Data collection techniques are carried out through field research and literature studies. Data analysis techniques are carried out through the analysis of the Correlation Coefficient to find the value of \"r\" and analysis of the Coefficient of Determination (KD) to calculate the amount of organizational commitment to employee performance. Whereas to test the hypothesis the \"t\" test is used. The results showed that organizational commitment at PT. Sinar Niaga Sejahtera Tasikmalaya Branch belongs to the very good category, upholding tolerance in working and adhering to the norms prevailing in the agency. Employee performance at PT. Sinar Niaga Sejahtera Tasikmalayater Branch includes a very good category which is supported by an indicator of the quality and quantity of its work. Organizational commitment has a significant influence on employee performance at PT. Sinar Niaga Sejahtera Tasikmalaya Branch Keywords: Organizational Commitment and Employee Performance",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 483,
"width": 58,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 498,
"width": 457,
"height": 206,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1). Mengetahui komitmen organisasi di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya. 2). Mengetahui kinerja karyawan di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya. 3). Mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis Koefisien Korelasi untuk mencari nilai “r” dan analisis Koefisien Determinasi (KD) untuk menghitung besarnya komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan uji “t”. Hasil penelitian menunjukan bahwa komitmen organisasi di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya termasuk pada kategori sangat baik, menjunjung tolerasi dalam bekerja dan mematuhi norma yang berlaku di instansi. Kinerja karyawan di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya termasuk pada kategori sangat baik yang ditunjang dengan indikator kualitas dan kuantitas kerjanya. Komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 706,
"width": 308,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kata Kunci: Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 64,
"width": 96,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterima:10/06/2024 Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "56",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 123,
"width": 96,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 138,
"width": 457,
"height": 137,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Di zaman modern seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk lebih maju agar mendapatkan penilaian baik dari konsumen. Untuk mendapatkan penilaian baik tersebut, perusahaan harus mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi, perdagangan dan sebagainya ditentukan oleh sumber daya manusia sebagai pelaku dan penggerak semua itu, sedangkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia diperlukan perilaku yang baik dari para pelakunya. Peran sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan dan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan, karena bagaimanapun juga kemajuan dan keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari peran dan kemampuan sumber daya manusia yang baik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 277,
"width": 457,
"height": 123,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kinerja merupakan suatu fungsi dari komitmen seseorang untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Menurut Mangkunagara (2013:67) yang dimaksud dengan kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selanjutnya menurut Simmamora (2006:145) Kinerja adalah suatu proses pencapaian tugas yang diberikan kepada seseorang pegawai serta hasil yang dicapai oleh seseorang tersebut dalam melakukan fungsi pekerjaannya secara spesfik dalam satu kurun waktu tertentu. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak di tentukan oleh komitmen terhadap bidang yang ditekuninya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 402,
"width": 457,
"height": 206,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan, dimana karyawan memihak pada suatu perusahaan dan tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaannya. Karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi akan memberikan usaha yang maksimal untuk kemajuan perusahaan tersebut. Komitmen organisasi menurut Robbins dan Judge (2008:100) “ organizational commitment is a condition in which an employee of a particular organization siding and objectives and the desire to maintain membership in the organization ”. Artinya komitmen organisasi adalah suatu keadaan di mana seorang pegawai memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Keterlibatan seseorang yang tinggi dalam suatu pekerjaan berarti memilhak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen organisasi yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Disampaikan oleh Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006:122), “ organizational commitment is the extent to which employees believe and accept organizational goals, as well as the desire to stay with the organization ”. Artinya komitmen organisasi merupakan tingkat sampai dimana pegawai yakin dan menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 610,
"width": 457,
"height": 96,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya merupakan perusahaan yang berusaha mendorong peningkatan komitmen organisasi dalam bekerja yaitu dengan cara meningkatkan kinerja karyawan dan pemberian kualitas pelayanan. Berdasarkan pengamatan penulis, terdapat permasalahan mengenai komitmen organisasi dan kinerja pada karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya. Fenomena yang berkaitan dengan komitmen organisasi pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya dapat dilihat dari karyawan yang berhenti/ resign dari perusahaan. Jumlah karyawan yang keluari periode 2017 sebanyak 5 orang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024 Diterima:10/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 75,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "57",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 123,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Karyawan yang keluar menurut manajer PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya dikarenakan karyawan tersebut memiliki komitmen terhadap perusahaan yang rendah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 151,
"width": 457,
"height": 152,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Fenomena yang berhubungan dengan kinerja karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya dapat dilihat dari penilaian kinerja karyawan yang menunjukkan bahwa aspek penilaian kinerja pada karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya belum tercapai sepenuhnya. Pencapaian kinerja yang paling tinggi adalah pada aspek angka 85%, sedangkan pencapaian kinerja terendah pada aspek target kerja sebesar 60%. Pencapaian kinerja selama kurun waktu periode Tahun 2017 tersebut kecenderungannya menurun. Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan mencari penjelasan secara mendasar bahwa faktor apa sesungguhnya yang menyebabkan pencapaian kinerja karyawan di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya menjadi relatif rendah. Maka penyusun tertarik melakukan penelitian ini dengan judul: “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 319,
"width": 181,
"height": 28,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 349,
"width": 457,
"height": 109,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Menurut Sugiyono (2012:1) metode penelitian adalah: “Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”. Metode penulisan dalam menyusun skripsi ini adalah menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Sedangkan menurut M.Nazir (2010) metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 475,
"width": 162,
"height": 28,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Populasi dan sampel penelitian Populasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 504,
"width": 457,
"height": 96,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Menurut Sugiyono (2012: 115): “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya berjumlah 35 orang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 617,
"width": 41,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sampel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 632,
"width": 457,
"height": 68,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Menurut Sugiyono (2010: 117) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan sebuah sampling. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah sampling jenuh atau sensus. Sensus merupakan teknik pengambilan sampel jika semua populasi dijadikan sebagai sampel. Hal ini dikarenakan jumlah sampel yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 64,
"width": 96,
"height": 22,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterima:10/06/2024 Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "58",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 123,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "sedikit dan mampu untuk diteliti semuanya. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya berjumlah 35 orang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 166,
"width": 111,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kerangka pemikiran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 181,
"width": 457,
"height": 69,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Komitmen organisasi menurut Robbins dan Judge (2008: 100) komitmen organisasi ( organizational commitment ) adalah suatu keadaan di mana seorang pegawai memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Robbins dan Judge (2008: 101) menyatakan bahwa ada tiga dimensi terpisah komitmen organisasi adalah:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 251,
"width": 443,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Komitmen afektif ( affective commitment ) adalah perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 279,
"width": 443,
"height": 41,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Komitmen berkelanjutan ( continuance commitment ) adalah nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 322,
"width": 443,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Komitmen normatif ( normative commitment ) adalah kewajiban untuk bertahan dalam organisasi untuk alasan-alasan moral dan etis.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 351,
"width": 457,
"height": 68,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kinerja pegawai sering dikaitkan dengan kemampuan pegawai dalam mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan moral maupun etika perusahaan. Dengan demikian kinerja pegawai dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 421,
"width": 457,
"height": 96,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kinerja menurut Mangkunagara (2013: 67), adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selanjutnya menurut Simmamora (2006:145) Kinerja adalah suatu proses pencapaian tugas yang diberikan kepada seseorang/pegawai serta hasil yang dicapai oleh seseorang tersebut dalam melakukan fungsi pekerjaannya secara spesfik dalam satu kurun waktu tertentu. Dimensi kinerja menurut Mangkunagara (2013: 67) terdiri dari:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 518,
"width": 58,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Kualitas",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 532,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang pegawai mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 560,
"width": 64,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Kuantitas",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 575,
"width": 403,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 589,
"width": 98,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Tanggung jawab",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 603,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban pegawai untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan organisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 632,
"width": 457,
"height": 54,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai terungkap dari teori T. Hani Handoko, (2001:74) bahwa tingkat kinerja seorang pegawai tergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, komitmen organisasi, sistem kompensasi, desain pekerjaan dan aspek-aspek ekonomis, teknis serta perilaku lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024 Diterima:10/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 75,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "59",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 123,
"width": 50,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hipotesis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 138,
"width": 457,
"height": 68,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelaskan yaitu “Terdapat pengaruh yang signifikan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya”. Pengajuan hipotesis dilakukan untuk mengukur tingkat signifikasi variabel Komitmen Organisasi terhadap variabel Kinerja Karyawan. Hipotesis ditentukan dengan Ho dan Ha sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 207,
"width": 442,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ho : Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 236,
"width": 442,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ha : Artinya terdapat pengaruh yang signifikan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 280,
"width": 235,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 309,
"width": 457,
"height": 82,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rata-rata tanggapan responden variabel komitmen organisasional adalah 143 skor, dengan skor tertinggi terdapat pada pernyataan Saya yakin dengan kemajuan perusahaan dengan jumlah skor 166 dan skor terendah terdapat pada pernyataan Saya memiliki etika yang baik dalam bekerja dengan jumlah skor 127. Dengan ini karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya telah membuktikan komitmen organisasinya yang baik dengan cara memberikan harapan yang baik dan meyakinkan karyawan untuk kemajuan perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 393,
"width": 457,
"height": 82,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rata-rata tanggapan responden variabel Kinerja Karyawan adalah 145 skor, dengan skor tertinggi terdapat pada pernyataan saya mampu membuat keputusan dalam bekerja dengan jumlah skor 166 dan skor terendah terdapat pada pernyataan saya memahami laporan yang ada di perusahaan dengan jumlah skor 127. Dengan ini karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya telah membuktikan kinerja karyawan yang baik dengan cara memberikan pengarahan membuat keputusan dan menumbuhkan inisiatif karyawan dalam bekerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 492,
"width": 153,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pembahasan Uji Regresi Linier Sederhana",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 521,
"width": 457,
"height": 41,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Untuk mengetahui besarnya pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya, maka penulis menguji data diatas dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 127,
"top": 578,
"width": 118,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑎 = (∑#)%∑& ! '((∑&)(∑&#) )∑& ! ((∑&) !",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 617,
"width": 229,
"height": 40,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(1.308) (47.798) - (1.288) (48.636) ɑ = 35(47.798) - (1.288) 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 672,
"width": 195,
"height": 40,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(62.519.784) - (626.431.68) ɑ = (1.672.930) - (1.658.944)",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 64,
"width": 96,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterima:10/06/2024 Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "60",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 93,
"top": 137,
"width": 127,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(-123.384)",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 150,
"width": 61,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ɑ =",
"type": "Picture"
},
{
"left": 93,
"top": 164,
"width": 122,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(13.986)",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 192,
"width": 100,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ɑ = (-8.822)",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 219,
"width": 183,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Maka diketahui nilai a sebesar -8.822",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 247,
"width": 96,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑏 = )(∑&#)((∑&)(∑#) )∑& ! ((∑&) !",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 284,
"width": 212,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "35 (48.636) - (1.288) (1.308) b = 35(47.798) - (1.288) 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 339,
"width": 192,
"height": 41,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(1.702.260) - (1.684.704) b = (1.672.930) - (1.658.944)",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 394,
"width": 120,
"height": 41,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(17556) b = (13986)",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 449,
"width": 96,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "b = (1.255)",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 477,
"width": 189,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Maka diketahui nilai b sebesar 1.255.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 506,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui nilai a dan b, maka persamaan regresinya adalah:",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 549,
"width": 120,
"height": 28,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑋 y = -8.822 + 1.255 x",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 594,
"width": 266,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Angka- angka tersebut dapat diartikan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 609,
"width": 443,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "1. Konstanta (a) sebesar -8.822 dapat diartikan jika komitmen organisasi (X) nilainya 0, maka kinerja karyawan (Y) sebesar -8.822.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 636,
"width": 443,
"height": 41,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2. Koefisien regresi komitmen organisasi (X) sebesar 1.255 dapat diartikan jika komitmen organisasi mengalami peningkatan 1, maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatkan sebesar 1.255.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 677,
"width": 443,
"height": 41,
"page_number": 6,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "3. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara komitmen organisasi, semakin meningkat komitmen organisasi maka semakin meningkat pula kinerja karyawan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 64,
"width": 96,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterima:10/06/2024 Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "61",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 138,
"width": 65,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji Korelasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 152,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan komitmen organisasi terhadap kinerja.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 444,
"width": 457,
"height": 96,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh nilai koefisien korelasi r adalah 0,859. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi angka 0,859 berada pada interval koefisien 0,80 – 0,999. Hal ini membuktikan bahwa variabel (X) komitmen organisasi dengan variabel (Y) mempunyai pengaruh yang sangat kuat, artinya jika terjadi peningkatan komitmen organisasi di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya maka akan terjadi peningkatan pada kinerja karyawan, sebaliknya jika terjadi penurunan maka akan menurun pula tingkat kinerja karyawan pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 556,
"width": 216,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji Determinasi dan Uji Non Determinasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 571,
"width": 457,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji determinasi dan non determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya presentase (%) pengaruh variabel X (komitmen organisasi) dan variabel Y (kinerja karyawan), rumus untuk mengetahui nilai koefisien determinasi adalah sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 627,
"width": 109,
"height": 41,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kd = (r) 2 x 100% Kd = (0,859) 2 x 100% = 0,7378 x 100%",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 195,
"width": 253,
"height": 486,
"page_number": 7,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "= 73,78 % } ) ( }{( ) ( {( ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy S - S S - S S S - S = } } { { 2 2 ) 1308 ( ) 1308 ( 35 ) 1288 ( ) 1288 ( 35 ) 1308 )( 1288 ( ) 48636 ( 35 - - - = xy r ) 1710864 45780 )( 1658944 45080 ( 1684704 1702260 - - - = xy r ) -1665084 )( -1613864 ( 17556 = xy r 37 417700328, 17556 = xy r 20437.718 17556 = xy r 0.859 = xy r",
"type": "Picture"
},
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 64,
"width": 96,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterima:10/06/2024 Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "62",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 123,
"width": 457,
"height": 55,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diketahui nilai koefisien determinasinya adalah 73,78%. Hal tersebut berarti komitmen organisasi (X) mempunyai pengaruh 73,78% terhadap kinerja karyawan. Sedangkan untuk mengetahui nilai non determinasi menggunakan rumus sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 192,
"width": 135,
"height": 55,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Knd = (1 – r 2 ) x 100% Knd = (1 – 0,859 2 ) x 100% Knd = (1 – 0,7378) x 100% Knd = 26,22%",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 263,
"width": 457,
"height": 41,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil diatas maka diketahui koefisien non determinasi adalah 26,22% maka dapat diartikan faktor lain mempunyai pengaruh 26,22%. Hal ini membuktikan adanya hubungan antara kedua variabel yaitu komitmen organisasi (X) dan kinerja karyawan (Y).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 320,
"width": 69,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Uji Hipotesis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 335,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sebelum menyimpulkan hipotesis yang diterima, hipotesis yang sebelumnya ditetapkan adalah sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 363,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatara komitmen organisasi dengan kinerja karyawan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 392,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 436,
"width": 368,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Untuk mengetahui nilai t hitung dapat menggunakan rumus sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 594,
"width": 457,
"height": 82,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Maka dari perhitungan diatas, dapat diketahui nilai t hitung adalah 9.636 Sedangkan untuk mengetahui t tabel terkebih dahulu dicari derajat kebebasan ( df ) dengan n-2, sehingga diperoleh 33. Kemudian ditetapkan nilai signifikasi ɑ = 0,05 atau 5% maka dengan nilai signifikan tersebut berdasarkan daftar tabel statistik diperoleh t tabel 2,04. Dengan demikian t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 116,
"top": 468,
"width": 102,
"height": 123,
"page_number": 8,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "2 1 2 r n r t hitung - - = 2 0,859 1 2 35 0,859 - - = hitung t 0.5121 4.9346 = hitung t 9.636 = hitung t",
"type": "Picture"
},
{
"left": 148,
"top": 52,
"width": 340,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Ekonomi Perjuangan ( JUMPER ) Vol.6 No.1 2024 ; Halaman : 55 - 63",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 75,
"width": 172,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "P-ISSN : 2714-8319/ E-ISSN : 2714-7452",
"type": "Table"
},
{
"left": 444,
"top": 52,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diserahkan:03/06/2024",
"type": "Page header"
},
{
"left": 444,
"top": 64,
"width": 96,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Diterima:10/06/2024 Diterbitkan:21/06/2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 529,
"top": 730,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "63",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 71,
"top": 138,
"width": 60,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENUTUP",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 152,
"width": 457,
"height": 96,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian di PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Tasikmalaya dapat diambil kesimpulan bahwasannya komitmen organisasi sebagai menjunjung tolerasi dalam bekerja dan mematuhi norma yang berlaku di instansi termasuk kategori sangat baik dengan skor 145. Untuk kinerja karyawan termasuk kategori sangat baik yang ditunjang dengan indikator kualitas dan kuantitas kerjanya dengan skor 142. Dan komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.sebesar 73,78 dan ditunjang dengan nilai hitung (9,633) > t tabel (2,04), maka Ho ditolak dan Ha diterima.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 250,
"width": 457,
"height": 110,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka selanjutnya penelitian menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat memberikan manfaat kepada pihak terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan diantaranya (1) perlunya peningkatan perhatian dan kebijakan terhadap komitmen organisasi melalui peraturan- peraturan yang transparan; (2) perlunya mendorong setiap karyawan untuk meningkatkan melalui kemampuan kerja yang tinggi; dan (3) komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan sehingga komitmen organisasi harus ditunjang dengan aspek lainnya seperti kompensasi, disiplin kerja, kepemimpinan, dan motivasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 376,
"width": 112,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "DAFTAR RUJUKAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 391,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Handoko, T, Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia .Yogyakarta: Penerbit BPFE.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 420,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Mathis R L, dan Jackson J H. 2006. Human Resource Management, alih bahasa, Jakarta: Salemba Empat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 448,
"width": 457,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Mangkunegara, A. Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 477,
"width": 457,
"height": 70,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Nazir, M. S., & Nawaz, M. M. (2010). The determinants of mutual fund growth in Pakistan. International research journal of finance and economics , 54 (10), 1051-1060. Robbins, S, & Judge, T. 2008. Organizational Behavior . Jakarta: Salemba Empat. Simamora, Henry, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi keempat, cetakan pertama,Penerbit : YKPN : Yogyakarta",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 549,
"width": 454,
"height": 42,
"page_number": 9,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian . Bandung: Alfabetha. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung.",
"type": "Text"
}
] |
c700902e-0c7f-dde9-7d2b-8df5a7e9ab89 | https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfkh/article/download/30289/75676579514 | [
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 54,
"width": 117,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Text"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1009",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 134,
"top": 113,
"width": 331,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENGARUH PROPORSI CAMPURAN MEDIA SAPIH PADA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 98,
"top": 127,
"width": 402,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI ( Swietenia mahagoni ) DI PERSEMAIAN",
"type": "Text"
},
{
"left": 97,
"top": 153,
"width": 405,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(The Effect Of Proportion Of Mixed Medium Medication On Growth Of Mahoni (Swietenia Mahagoni) Seeds In Means)",
"type": "Text"
},
{
"left": 185,
"top": 204,
"width": 228,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ria Sari Ramadhani, Reine Suci Wulandari",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 217,
"width": 407,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak. Jl. Daya Nasional Pontianak 78124 Email : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 279,
"top": 256,
"width": 40,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 269,
"width": 428,
"height": 263,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahogany (Swietenia mahagoni) is one of the popular tree species for wood products whose productivity can be increased starting from nurseries. To meet the high demand for wood, it is necessary to cultivate both in the form of natural forest rehabilitation and plantation forest development. In order for the planting effort to succeed, in addition to the selection of tree species that are suitable for local environmental conditions, the use of quality seeds is also necessary, so that the growth of plants or stands that are built grows optimally. While to obtain quality seeds can be taken through the use of quality seeds, intensive maintenance and optimizing the nutrient content that is sufficient in the growing media in the nursery. The aim of the study was to obtain the proportion of planting media mixture in the form of ultisol, cocopeat and chicken manure to support the growth of the best mahogany seedlings in the nursery. The experimental design used was a completely randomized design with six treatments and five replications. The treatment tested was the ratio of planting media mixture consisting of M0 (ultisol), M1 (7 ultisol : 0 cocopeat: 4 chicken manure), M2 (7 ultisol : 1 cocopeat: 3 chicken manure), M3 (7 ultisol : 2 cocopeat: 2 chicken manure), M4 (7 ultisol : 3 cocopeat: 1 chicken manure) and M5 (7 ultisol : 4 cocopeat: 0 chicken manure). The variables observed included height (cm), diameter (cm), number of leaves (strands), wet weight (g), dry weight (g), root shoot ratio (g) and seed quality index. The results showed that the proportion of growing media significantly affected the height and number of mahogany leaves, but did not affect the diameter, wet weight and dry weight, root shoot ratio and seed quality index. Proportion of the right and efficient planting media is mixed planting media, cocopeat and manure in the M2 ratio (7 ultisol : 1 chicken manure: 3 cocopeat v / v / v).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 541,
"width": 201,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: cocopeat, chicken manure, Ultisol",
"type": "Section header"
},
{
"left": 136,
"top": 575,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 590,
"width": 198,
"height": 154,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indonesia memiliki populasi pohon kayu yang sangat banyak, salah satunya adalah kayu mahoni ( Swietenia mahagoni ). Kayu mahoni sangat populer khususnya untuk banyak daerah di pulau Jawa.Kayu ini dikenal sebagai jenis kayu yang bernilai komersial tinggi sehingga banyak orang yang membudidayakan dan diperjual belikan pada pasar komoditas domestik (Patria",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 574,
"width": 198,
"height": 122,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2017).Pohon ini menghasilkan kayu yang baik untuk pertukangan. Kayu mahoni termasuk kelas awet III, kelas kuat II-III yang digunakan untuk venir, kayu lapis, mebel, panil, perkapalan, kayu perkakas, kerajinan patung atau ukiran dan lain sebagainya (Martawijaya et al .1981).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 701,
"width": 199,
"height": 43,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Lukman (2012) untuk memenuhi kebutuhan kayu pertukangan yang tinggi, diperlukan upaya",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1010",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 360,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "penanaman baik dalam bentuk rehabilitasi hutan alam maupun pembangunan hutan tanaman.Agar upaya penanaman tersebut berhasil maka di samping pemilihan jenis pohon yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, penggunaan bibit yang bermutu perlu pula dilakukan, sehingga pertumbuhan tanaman atau tegakan yang dibangun tumbuh optimal.Sementara untuk memperoleh bibit yang bermutu dapat ditempuh melalui penggunaan benih yang bermutu, pemeliharaan yang intensif maupun mengoptimalkan kandungan unsur hara yang cukup pada media tumbuh dalam pembibitannya.Salah satu sumber hara yang dapat digunakan adalah dari bahan organik yang berasal dari pupuk kandang, pupuk hijau, limbah pertanian, pupuk hayati, dan limbah rumah tangga atau perkotaan (Melati dan Andriyani 2005).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 478,
"width": 198,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kalimantan Barat sebagian tanahnya terdiri dari jenis tanah podsolik merah kuning (PMK)",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 526,
"width": 198,
"height": 217,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "atauultisol dengan sifat fisik dan faktor biotik yang kurang menguntungkan, seperti sedikitnya kandungan unsur hara, rendahnya pH tanah dan tingkat persaingan biotik yang kuat.Kelemahan- kelemahan tanah ultisol ini dapat diatasi dengan penambahan bahan organik dan pupuk yang dapat menambah kesuburan dan memperbaiki sifat fisik tanah ultisol. Tufaila et al. (2014) menyatakan bahwa bahan organik berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologis tanah.Bahan organik yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mudah didapat dan ketersediaanya melimpah saat ini salah satunya adalah serbuk sabut kelapa ( cocopeat ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 161,
"width": 199,
"height": 328,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cocopeat merupakan media yang memiliki kapasitas menahan air cukup tinggi yaitu mencapai 14,71 kali bobot keringnya (Sutater et al. 1998). Sehingga jika dicampur dengan tanah akan membuat tanah menjadi lebih gembur dan kemampuan dalam menyerap air menjadi lebih baik. Selain itu, usaha yang dilakukan untuk menghasilkan kualitas bibit yang baik adalah dengan pemberian pupuk kandang kotoran ayam yang berfungsi untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah . Menurut Tufaila et al. (2014), kotoran ayam mengandung nitrogen, phosphor dan kalium yang tinggi, yang berperan sebagai aktifator enzim dalam metabolisme karbohidrat dan nitrogen yang meliputi pembentukan, pemecahan dan translokasi pati, serta berpengaruh terhadap pengangkutan fosfor.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 494,
"width": 198,
"height": 249,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembuatan persemaian merupakan salah satu upaya untuk memperoleh bibit dalam jumlah yang cukup tersedia pada saat diperlukan serta bermutu baik, sehingga akan menunjang keberhasilan di lapangan. Bibit mahoni yang berkualitas baik dapat diperoleh dengan melakukan pemupukan menggunakan cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam pada media tanah ultisol sebagai media tumbuh bibit. Penambahan cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam akan berpengaruh pada sifat fisik dan kimia tanah, seperti memperbaiki porositas, tekstur serta menambah unsur hara tanah. Namun belum diketahui",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1011",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "proporsi campuran antara ultisol,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 129,
"width": 198,
"height": 122,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam yang sesuai untuk pertumbuhan bibit mahoni terbaik. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai pemberian cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam pada media tanah ultisol untuk pembibitan mahoni.",
"type": "Text"
},
{
"left": 117,
"top": 256,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 272,
"width": 198,
"height": 42,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian dilaksanakan di persemaian permanen BPDAS Kapuas Kota Pontianak, mulai 16 Mei 2017",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 319,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sampai dengan 23 Agustus 2017.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 335,
"width": 198,
"height": 59,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bahan penelitian adalah bibit mahoni berdiameter rata – rata 3,41 mm dan tinggi 29 cm, media tanam (ultisol, cocopeat dan kotoran ayam).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 399,
"width": 136,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian menggunakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 399,
"width": 198,
"height": 58,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "beberapa peralatan yaitu polybag, gelas ukur 1 L, kaliper, palu, ayakan tanah, timbangan analitik, mistar, gunting setek dan oven.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 462,
"width": 198,
"height": 265,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media tanam (ultisol, cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam) terlebih dahulu disterilisasi dengan cara dijemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari. Selanjutnya media tanam dihancurkan dan diayak, kemudian ultisol dicampur dengan cocopeat dan kotoran ayam berdasarkan proporsi campuran perlakuan yang telah ditentukan. Hasil campuran kemudian dimasukan ke dalam polybag.Setelah tercampur sesuai proporsi media tanam didiamkan terlebih dahulu selama 1 minggu agar mendapatkan hasil pencampuran yang baik.Bibit mahoni yang telah dipilih kemudian dipindahkan dari bedeng semai ke dalam media sapih yang sudah",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "disiapkan. Selanjutnya diamati dan dipelihara selama 3 bulan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 145,
"width": 199,
"height": 296,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian menggunakan metode percobaan dengan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 6 perlakuan campuran tanah ultisol, cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam dengan 5 kali ulangan, sehingga terdapat 30 bibit mahoni yang digunakan. Perbandingan dari setiap perlakuan pencampuran adalah A= Kontrol (ultisol), B= ultisol : cocopeat : kotoran ayam 7:0:4 (v/v/v) , C= ultisol : cocopeat : kotoran ayam 7:1:3 (v/v/v) , D= ultisol: cocopeat :kotoran ayam 7:2:2 (v/v/v), E= ultisol: cocopeat : otoran ayam 7:3:1 (v/v/v), dan F= ultisol: cocopeat :kotoran ayam 7:4:0 (v/v/v). Variabel yang diamati ialah pertambahan tinggi batang (cm),",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 446,
"width": 199,
"height": 297,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pertambahan diameter batang (mm), pertambahan jumlah daun, bobot basah dan bobot kering, rasio tajuk akar, dan indeks mutu bibit. Pengamatan pertumbuhan bibit dilakukan secara periodik setiap 2 minggu sekali dengan karakter pertumbuhan bibit yang diamati meliputi tinggi, diameter, bobot basah dan bobot kering, rasio tajuk akar, dan indeks mutu bibit. Data hasil pengamatan diolah dan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam, kemudian apabila hasil analisis sidik ragam menunjukkan perbedaan yang nyata, pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Nilai rasio pucuk akar dihitung dengan cara membandingkan tinggi bibit (dalam satuan cm) dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1012",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 74,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "diameter pangkal batang (dalam satuan mm), sedangkan nilai indeks mutu bibit dihitung menggunakan rumus Dickson Quality Index (Dickson et al ., 1960 dalam Adinugraha, 2012) yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 192,
"width": 86,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indeks Mutu Bibit",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 205,
"width": 147,
"height": 30,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= Bobot kering total Tinggi (cm) Diameter (mm) + bobot kering tajuk bobot kering akar",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 113,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 129,
"width": 198,
"height": 106,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian yang dilakukan terhadap pertambahan tinggi, pertambahan diameter dan pertambahan helai daun diamati selama 12 minggu di lapangan. Berikut adalah rekapitulasi hasil analisis ragam terhadap variable-variabel yang diamati (Tabel 1).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 240,
"width": 428,
"height": 149,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Rekapitulasi hasil analisis ragam pertumbuhan bibit mahoni selama 12 minggu setelah bibit disapih. ( Recapitulation of the result of analysis f the variety of mahogany seedling growth for 12 weeks after weaning seeds). Analisis Ragam Pertambahan Tinggi (cm) Pertambahan Diameter (mm) Pertambahan Helai Daun Bobot Basah Bobot Kering ** tn ** tn tn Fhit 6,48 2,3 6,003 1,76 1,11 Ftabel 5% 2,62 1% 3,90 keterangan : ** = berpengaruh sangat nyata",
"type": "Table"
},
{
"left": 153,
"top": 392,
"width": 134,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tn = berpengaruh tidak nyata",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 418,
"width": 198,
"height": 58,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1 menunjukkan media yang digunakan untuk pertumbuhan bibit mahoni memberi pengaruh yang nyata pada pertambahan tinggi dan helai daun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 418,
"width": 198,
"height": 42,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Namun tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameter, bobot basah dan bobot kering bibit mahoni.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 481,
"width": 428,
"height": 153,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Rekapitulasi hasil analisis uji beda nyata jujur terhadap variabel-variabel yang berpengaruh nyata. ( Recapitulation of the results of difference to the variables that have significant effect). Sumber Keragaman Pertambahan Tinggi (cm) Pertambahan Helai Daun A 2,1 a 7 a B 3,8 ab 14 ab C 5,0 b 18 b D 3,7 ab 17 b E 2,9 a 16 b F 2,7 a 11 ab",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 636,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "keterangan :Angka yang diikuti dengan huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf 5% dengan uji BNJ .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 672,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Pertambahan tinggi batang (cm)",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 688,
"width": 198,
"height": 43,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1 menunjukan hasil analisis ragam terhadap pertambahan bibit mahoni memberi pengaruh yang sangat",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 672,
"width": 198,
"height": 59,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "nyata, sehingga dilakukan uji beda nyata jujur. Selanjutnya hasil uji beda nyata jujur pertambahan tinggi bibit mahoni dapat dilihat pada Tabel 3.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 54,
"width": 117,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Text"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1013",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 428,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3. Hasil analisis beda nyata jujur pertambahan tinggi (cm) bibit mahoni.",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 127,
"width": 407,
"height": 136,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "( The results of the analysis of the honest difference of height increase of seedlings (cm) mahogany). Perlakuan Rerata Pertambahan Tinggi (cm) A (kontrol) 2,1 a B (7 ultisol : 0 cocopeat :4 kotoran ayam v/v/v) 3,8 ab C (7 ultisol : 1 cocopeat :3 kotoran ayam v/v/v) 5,0 b D (7 ultiso l : 2 cocopeat :2 kotoran ayam v/v/v) 3,7 ab E (7 ultisol : 3 cocopeat :1 kotoran ayam v/v/v) 2,9 a F ( ultisol 7 : 4 cocopeat :0 kotoran ayam v/v/v) 2,7 a BNJ 5% = 1,73",
"type": "Table"
},
{
"left": 92,
"top": 265,
"width": 420,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf 5% dengan uji BNJ .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 301,
"width": 198,
"height": 122,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3 menunjukan perlakuan C 7 ultisol:1 cocopeat :3 kotoran ayam (v/v/v) signifikan dengan pertambahan tinggi bibit yang diberi perlakuan kontrol, E dan F, tapi tidak signifikan dengan perlakuan B dan D. Hal ini berarti bahwa penambahan kotoran ayam dengan proporsi 4(v), 3(v) sampai",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 428,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2(v) berpengaruh baik pada",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 444,
"width": 198,
"height": 106,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pertumbuhan tinggi bibit mahoni. Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam sebagai bahan campuran media tanam pada pertumbuhan bibit awal mahoni adalah baik.Hal ini sejalan dengan penelitian Widowati (2004)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 555,
"width": 198,
"height": 138,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bahwa pupuk kandang ayam mempunyai kelebihan dalam kecepatan penyerapan unsur hara N, P, K dan Ca yang lebih baik dibanding pupuk kandang lainnya.Bahan organik yang berasal dari pupuk kandang merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibandingkan dengan bahan pembenah lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 301,
"width": 194,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Pertambahan diameter batang (mm)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 317,
"width": 198,
"height": 154,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1 menunjukkan hasil analisis ragam terhadap pertambahan diameter bibit mahoni berpengaruh tidak nyata, sehingga tidak dilakukan uji beda nyata. Hal ini berarti bahwa walau diberi perlakuan apapun media yang digunakan tidak akan berpengaruh terhadap pertambahan diameter bibit mahoni, karna pertumbuhan diameter merupakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 460,
"width": 198,
"height": 58,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pertumbuhan sekunder.Sehingga diperlukan waktu yang lebih lama untuk mengetahui pertumbuhan diameter batang tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 523,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Pertambahan helai daun",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 539,
"width": 198,
"height": 91,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pertambahan helai daun mahoni diperoleh dari selisih jumlah daun akhir pengamatan dengan jumlah daun awal pengamatan. Hasil analisis ragam menunjukkan media yang digunakan berpengaruh nyata terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 634,
"width": 198,
"height": 59,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pertambahan helai daun bibit mahoni (Tabel 1). Hasil uji beda nyata pertambahan helai daun bibit mahoni dapat dilihat pada Tabel 4.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1014",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 428,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4. Hasil analisis beda nyata jujur terhadap pertambahan helai daun bibit mahoni. ( The results of the analysis of the honest difference were the addition of leaflets of mahogany seedlings) ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 102,
"top": 155,
"width": 374,
"height": 122,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perlakuan Rerata Pertambahan Daun (Helai) A (kontrol) 7 a B (7 ultisol : 0 cocopeat :4 kotoran ayam v/v/v) 14 ab C (7 ultisol : 1 cocopeat :3 kotoran ayam v/v/v) 18 b D (7 ultisol : 2 cocopeat :2 kotoran ayam v/v/v) 17 b E (7 ultisol : 3 cocopeat :1 kotoran ayam v/v/v) 16 b F (7 ultisol : 4 cocopeat :0 kotoran ayam v/v/v) 11 ab BNJ 5% = 7.3",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 280,
"width": 427,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf 5% dengan uji",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 292,
"width": 24,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BNJ .",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 316,
"width": 198,
"height": 106,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4 menunjukan bahwa media perlakuan C 7 ultisol :1 cocopeat :3 kotoran ayam( v/v/v) , D 7 PMK:2 cocopeat :2 kotoran ayam (v/v/v) dan E 7 ultisol :4 cocopeat :0 kotoran ayam (v/v/v) signifikan terhadap pertambahan helai daun pada perlakuan A (kontrol).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 427,
"width": 198,
"height": 153,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Namun tidak signifikan terhadap perlakuan B 7 ultisol :0 cocopeat :4 kotoran ayam (v/v/v) dan F 7 PMK:4 cocopeat :0 kotoran ayam (v/v/v) . Hal ini berarti bahwa media perlakuan yang diberi cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam berperan baik pada pertambahan helai daun bibit mahoni. Sejalan dengan pendapat Djunaedy (2009) bahwa penambahan bahan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 584,
"width": 198,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "organik ke dalam tanah dapat meningkatkan kandungan bahan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 616,
"width": 198,
"height": 91,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "organik dan unsur hara dalam tanah. Menurut penelitian Pangaribuan et al . (2012) bahwa pupuk kandang ayam memiliki kandungan unsur hara N, P dan K yang lebih banyak dari pada pupuk kandang jenis ternak lainnya",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 316,
"width": 198,
"height": 59,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "karena kotoran padat pada ternak unggas tercampur dengan kotoran cairnya. Kondisi ini sangat sesuai dengan kebutuhan tanaman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 379,
"width": 197,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Bobot basah (g) dan bobot kering (g)",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 395,
"width": 199,
"height": 170,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data bobot basah dan bobot kering bibit mahoni didapat dengan menimbang berat bibit yang telah dipanen dan dibersihkan. Hasil analisis ragam menunjukkan media perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot basah dan bobot kering bibit mahoni (Tabel 1), sehingga tidak dilakukan uji beda nyata jujur. Pemberian cocopeat dan pupuk kandang koyotan ayam tidak berpengaruh nyata terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 570,
"width": 198,
"height": 43,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pertumbuhan bibit mahoni. Rerata bobot basah bibit mahoni dapat dilihat pada Tabel 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 618,
"width": 97,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Rasio tajuk akar",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 633,
"width": 198,
"height": 75,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data rasio tajuk akar didapat dengan cara membandingkan berat kering tajuk dengan berat kering akar. Nilai rerata rasio tajuk akar bibit mahoni dapat dilihat pada Tabel 5.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1015",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 429,
"height": 137,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 5. Pengaruh media tanam terhadap rasio tajuk akar bibit mahoni ( The effect of planting media on the ratio of root canopy of mahogany seedlings). Perlakuan Rerata Rasio Tajuk Akar (g) A (kontrol) 2,28 B (7 PMK : 0 cocopeat :4 kotoran ayam v/v/v) 2,75 C (7 PMK : 1 cocopeat :3 kotoran ayam v/v/v) 3,10 D (7 PMK : 2 cocopeat :2 kotoran ayam v/v/v) 3,04 E (7 PMK : 3 cocopeat :1 kotoran ayam v/v/v) 1,99 F (7 PMK : 4 cocopeat :0 kotoran ayam v/v/v) 2,99",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 276,
"width": 198,
"height": 249,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut Departemen Kehutanan (1999), bibit yang memenuhi syarat adalah bibit dengan tinggi 10 – 40 cm, rasio tajuk : akar = 1:1 atau 2:1, kayu di sekitar leher akar keras, tajuk simetris, dan sistem perakaran padat. Penelitian yang dilakukan terhadap rasio tajuk akar menunjukkan bahwa perlakuan E 7 PMK:3 cocopea t:1 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v) merupakan media yang memiliki nilai rasio tajuk akar yang telah memenuhi standar dengan nilai 1,99 g (Tabel 5). Bibit dengan media perlakuan lainnya memiliki nilai rasio tajuk akar yang melebihi standar. Hal ini berarti bibit mahoni pada umur 6",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 276,
"width": 199,
"height": 59,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "bulan yang diamati sampai berumur 9 bulan sudah siap untuk ditanam di lapangan, sehingga bibit pada media sapih (polybag) mengalamai",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 340,
"width": 198,
"height": 58,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pertumbuhan akar yang terhambat mengakibatkan bagian atas (tajuk) tidak seimbang dengan bagian bawah (akar) bibit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 403,
"width": 140,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "f. Indeks mutu bibit mahoni",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 419,
"width": 428,
"height": 330,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan bobot kering, rasio tajuk akar dan rasio tinggi diameter, ditentukan indeks mutu bibit mahoni.Rerata indeks mutu bibit mahoni dari setiap media perlakuan dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Pengaruh media tanam terhadap indeks mutu bibit mahoni. ( The effect of planting media on the quality index of mahogany seedlings). Perlakuan Rerata Indeks Mutu Bibit (g) A (kontrol) 0,53 B (7 PMK : 0 cocopeat :4 kotoran ayam v/v/v) 0,48 C (7 PMK : 1 cocopeat :3 kotoran ayam v/v/v) 0,80 D (7 PMK : 2 cocopeat :2 kotoran ayam v/v/v) 0,70 E (7 PMK : 3 cocopeat :1 kotoran ayam v/v/v) 0.69 F (7 PMK : 4 cocopeat :0 kotoran ayam v/v/v) 0,50 Indeks mutu bibit dapat dijadikan suatu parameter karena dapat menggambarkan sifat morfologis dan fisiologis bibit.Penelitian ini menunjukkan, penambahan cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam pada",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 659,
"width": 198,
"height": 90,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tanah PMK berpengaruh positif terhadap nilai indeks mutu bibit. Menurut Hendromo (1998) menyatakan bahwa bibit yang mempunyai nilai indeks mutu bibit lebih besar dari 0,09 maka tanaman tersebut mempunyai",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1016",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 154,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ketahanan hidup yang tinggi saat dipindahkan ke lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa bibit mahoni pada setiap perlakuan memiliki mutu yang baik karena nilai rerata indeks mutu bibit lebih besar dari 0,09. Perlakuan dengan nilai rerata indeka mutu bibit tertinggi yaitu pada media C 7 PMK:1 cocopeat :3 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v). Hal ini didapat",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dari hasil penghitungan indeks mutu bibit sebesar 0,80.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 145,
"width": 122,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "g. Analisis media tanam",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 161,
"width": 198,
"height": 42,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis media tanam dilakukan setelah 12 minggu penelitian, di laboratorium tanah Fakultas Pertanian",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 208,
"width": 198,
"height": 59,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Tanjungpura Pontianak.Hasil analisis fisik dan kimia media dari berbagai media perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 272,
"width": 429,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 7. Hasil analisis fisik dan kimia media tanam. ( The results of physical and chemicalanalysisof planting media).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 300,
"width": 438,
"height": 183,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No. Kode Sampel pH Ekstraksi NH 4 OAC 1N pH:7 Tekstur - (cmol(+)Kg -1 ) (%) H 2 O KTK Pasir Debu Liat 1 A 6,43 10,25 24,51 44,20 31,29 2 B 6,40 14,69 18,64 49,94 31,42 3 C 6,35 14,00 18,61 48,80 32,29 4 D 6,50 14,74 15,04 50,26 34,70 5 E 6,83 13,60 17,18 50,35 32,47 6 F 5,74 14,11 11,72 51,67 36,61 7 Tanah awal 7,04 10,66 40,24 35,91 23,85 Media tanam dianalisis setelah penelitian dilakukan.Tanah awal",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 488,
"width": 198,
"height": 138,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "merupakan media tanam bibit sebelum di pindahkan ke media tanam baru. Tabel 12 menunjukkan bahwa setiap media memiliki nilai pH yang basa dan berdasarkan nilai kation yang diperoleh dikategorikan sangat rendah sampai dengan rendah. Tanah awal memiliki tekstur tanah yang berbeda dari media yang diberi perlakuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 631,
"width": 198,
"height": 122,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa penggunaan campuran cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam pada tanah PMK sebagai media tumbuh berpengaruh nyata pada pertambahan tinggi dan pertambahan helai daun bibit mahoni.Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 457,
"width": 198,
"height": 280,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam sebagai bahan campuran media tanam padapertumbuhan bibit awal mahoni adalah baik.Hal ini sejalan dengan penelitian Widowati (2004) bahwa pupuk kandang ayam mempunyai kelebihan dalam kecepatan penyerapan unsur hara N, P, K dan Ca yang lebih baik dibanding pupuk kandang lainnya.Bahan organik yang berasal dari pupuk kandang merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibandingkan dengan bahan pembenah lainnya.Hal ini sejalan dengan pendapat Djunaedy (2009) bahwa penambahan bahan organik ke dalam tanah dapat meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 742,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut penelitian Pangaribuan et al.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1017",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 122,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2012) bahwa pupuk kandang ayam memiliki kandungan unsur hara N, P dan K yang lebih banyak dari pada pupuk kandang jenis ternak lainnya karena kotoran padat pada ternak unggas tercampur dengan kotoran cairnya. Kondisi ini sangat sesuai dengan kebutuhan tanaman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 240,
"width": 198,
"height": 59,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media cocopeat pada dasarnya mampu memperbaiki sifat fisik tanah, seperti memiliki kemampuan mengikat dan menyimpan air yang sangat kuat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 303,
"width": 198,
"height": 75,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut penelitian Istomo dan Valentino (2012) bahwa media cocopeat memiliki pori mikro yang mampu menghambat gerakan air lebih besar sehingga menyebabkan",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 383,
"width": 198,
"height": 119,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ketersediaan air lebih tinggi. Didukung penelitian Hasriani et al . (2013) bahwa media cocopeat berpengaruh nyata pada pertambahan tinggi bibit sengon, dan keuntungan penggunaan cocopeat sebagai media tanam adalah memiliki daya simpan air yang tinggi dan bobot isi yang ringan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 507,
"width": 198,
"height": 106,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penambahan cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam pada media PMK memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan helai daun bibit mahoni, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter. Semakin tinggi",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 618,
"width": 198,
"height": 138,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "komposisi pupuk kotoran ayam dengan mencampurkan cocopeat , nilai rerata pertumbuhan tinggi dan helai daun bibit mahoni semakin meningkat. Uji beda nyata jujur menunjukkan penambahan campuran cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam pada PMK dengan perlakun C 7 PMK:1 cocopeat :3 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v),",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "signifikan terhadap pertambahan tinggi bibit pada media A (kontrol), E 7",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 145,
"width": 199,
"height": 138,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PMK:3 cocopeat :1 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v) dan F 7PMK:4 cocopeat :0 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v) . Hal ini sejalan dengan penelitian pertumbuhan bibit mahoni yang dilakukan Ilyas et al. (2013) dimana perlakuan terbaik adalah dengan perbandingan media 7 tanah:1 pasir:3 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v).",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 288,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Namun perlakuan C 7 PMK:1",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 303,
"width": 199,
"height": 313,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "cocopeat :3 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v) tidak signifikan dengan pertambahan tinggi pada perlakuan media B 7 PMK:0 cocopeat :4 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v) dan D 7 PMK:2 cocopeat :2 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v). Hal ini berarti bahwa media yang diberikan pupuk kandang kotoran ayam dengan proporsi 4(v), 3(v) sampai 2(v) memberi pengaruh yang baik terhadap pertambahan tinggi bibit mahoni. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penambahan cocopeat dan pupuk kandang kotoran ayam pada media PMK terhadap pertumbuhan bibit mahoni di persemaian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 621,
"width": 198,
"height": 90,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Perlakuan media C 7 PMK:1 cocopeat :3 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v) merupakan perlakuan yang terbaik untuk pertumbuhan bibit mahoni, khususnya pertumbuhan tinggi dan helai daun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 716,
"width": 198,
"height": 27,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Indeks mutu bibit mahoni pada masing-masing perlakuan telah",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1018",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 113,
"width": 184,
"height": 90,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memenuhi standar nilai indeks mutu bibit yaitu 0.09. Media perlakuan C 7 PMK:1 cocopeat :3 pupuk kandang kotoran ayam (v/v/v) merupakan media dengan nilai rerata indeks mutu bibit tertinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 208,
"width": 34,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 224,
"width": 198,
"height": 75,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian untuk melakukan pengadaan bibit mahoni maka direkomendasikan menggunakan media pada perlakuan C 7 PMK:1 cocopeat :3 pupuk kandang kotoran",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 303,
"width": 198,
"height": 59,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ayam (v/v/v) karena memberikan pertambahan tinggi dan helai daun yang lebih baik dibanding media dengan perlakuan lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 367,
"width": 198,
"height": 138,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agar mendapatkan pertumbuhan bibit mahoni yang optimal bibit dengan umur sembilan bulan tidak seharusnya masih berada pada media sapih karna akan berdampak pada pertumbuhan akar yang terhambat. Perlu juga dilakukan penelitian lanjutan terhadap media tanam yang telah diuji dengan memperpanjang waktu penelitian.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 510,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 429,
"height": 615,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Adinugraha HA. 2012. Pengaruh cara penyemaian dan pemupukan NPK terhadap pertumbuhan bibit mahoni daun lebar di pesemaian. Pemuliaan Hutan 6:1-9. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Panduan Kehutanan Indonesia. Jakarta. 500p. Djunaedy A. 2009. Pengaruh Jenis dan dosis bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil Kacang Panjang ( Vigna sinensis L.). Agrovigor 2:42-46. Hasriani, Kalsim DK, Sukendro A. 2013. Kajian Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) Sebagai Media Tanam. (Skripsi) Bogor.Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Hendromoo. 1998. Pengaruh media organik dan tanah mineral terhadap mutu bibit Pterygota alata ROXB, Buletin Penelitian",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 263,
"width": 169,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hutan No.617. Pusat Litbang Kehutanan. Bogor.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 296,
"width": 198,
"height": 80,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ilyas Y, Rombang JA, Lasut MT. 2013. Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon Merah ( Anthocephalus macrophyllus (Roxb) Havil).https://ejournal.unsrat.ac.id",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 379,
"width": 163,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "/index.php/cocos/article/viewFile/",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 393,
"width": 198,
"height": 100,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8511/8086[Maret 2017]. Lukman A. 2012. Pengaruh komposisi media sapih dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit mahoni ( Swietenia Macrophylla King) di persemaian. Penelitian Hutan Tanaman 9: 35 – 41.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 502,
"width": 199,
"height": 93,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Melati, M. dan Andriyani. 2005. Pengaruh pupuk kandang ayam dan pupuk hijau terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda yang dibudidayakan secara organik. Buletin Agronom 33:8-15",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 604,
"width": 198,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pangaribuan DH, Yasir M, Utami NK.",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 618,
"width": 169,
"height": 66,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2012. Dampak bokashi kotoran ternak dalam pengurangan pemakaian pupuk anorganik pada budidaya tanaman tomat. Agron Indonesia 40:204-210.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 693,
"width": 198,
"height": 59,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tufaila M, Laksana DD, Alam S. 2014. Aplikasi Kompos Kotoran Ayam untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Mentimun ( Cucumis",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 189,
"height": 27,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (4) : 1009 – 1019",
"type": "Page header"
},
{
"left": 486,
"top": 795,
"width": 27,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1019",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 198,
"height": 217,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sativus L.) di Tanah Masam. Agroteknos 4:119-126. Sutater, T. Suciantini dan R. Tejasarwana. 1998. Serbuk sabut kelapa sebagai media tanam krisan dalam modernisasi usaha pertanian berbasis kelapa. Prosiding Konferensi Nasional Kelapa IV.Badan dan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 293-300. Widowati L.R, Widati U, Jaenudin W, Hartatik. 2004. Pengaruh Kompos Pupuk Organik yang Diperkaya",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 113,
"width": 170,
"height": 27,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan Bahan Mineral dan Pupuk Hayati terhadap Sifat-sifat Tanah,",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 145,
"width": 199,
"height": 169,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Serapan Hara dan Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis. Bogor. Balai Penelitian Tanah. Wijayanti E. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam dan Kotoran Kambing terhadap Produktivitas Cabai Rawit . Program Sarjana.Universitas Muhammadiyah Surakarta.",
"type": "Table"
}
] |
9728f056-aec5-b438-c316-106b6db61d7d | https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/article/download/4781/2493 | [
{
"left": 120,
"top": 36,
"width": 356,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page header"
},
{
"left": 160,
"top": 52,
"width": 278,
"height": 24,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2579-714X (p); 2829-5919 (e), Vol. 11 (1), 2021, pp. 13-29 DOI: 10.18592/jtipai.v11i1.4781",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 106,
"width": 421,
"height": 48,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KONSEP ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DALAM MENGHADAPI COBAAN: DITINJAU DARI PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADIS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 221,
"top": 170,
"width": 154,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah , Fatimah Zuhriah",
"type": "Text"
},
{
"left": 190,
"top": 185,
"width": 220,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin",
"type": "Text"
},
{
"left": 242,
"top": 199,
"width": 114,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "[email protected]",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 233,
"width": 429,
"height": 230,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract : Islam makes the Al-Qur'an and Hadith as guidelines and instructions in living the life of every human being. Allah will always test His servants both in happiness and in difficulty. Lack of attention to psychological aspects makes many individuals wrong in taking action when faced with difficulties. Dr. Paul G. Stoltz initiated the adversity quotient, this field is a scientific tool for improving individual responses in the face of adversity. This concept is relevant and applicable today, because IQ, EQ and SQ alone are still not sufficient to achieve life success. Based on this, the purpose of this study is to determine the concept of adversity quotient in facing trials from the perspective of Al-Qur'an and Hadith. The method used is literature study. In this study, data sources were obtained from relevant literature such as books, journals, or scientific articles related to the selected topic. The results showed that the concept of adversity quotient in facing trials when viewed from the perspective of the Al-Qur'an Hadith has relevance to the elements contained in patient attitude. The conclusion of this research is that the concept of adversity quotient in the view of Islam is a person who is able to be patient and optimistic and never give up in facing every trial.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 463,
"width": 334,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: adversity quotient; al-qur'an perspective; hadith perspective",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 483,
"width": 429,
"height": 244,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak : Islam menjadikan Al-Qur'an dan Hadist sebagai pedoman dan petunjuk dalam menjalani kehidupan setiap manusia. Allah akan selalu menguji hamba-Nya baik dalam suka maupun duka. Kurangnya perhatian terhadap aspek psikologis membuat banyak individu salah dalam mengambil tindakan ketika menghadapi kesulitan. Dr. Paul G. Stoltz memprakarsai adversity quotient, dimana bidang ini merupakan alat ilmiah untuk meningkatkan respons individu dalam menghadapi kesulitan. Konsep ini relevan dan dapat diterapkan saat ini, karena IQ, EQ dan SQ saja masih belum cukup untuk mencapai kesuksesan hidup. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep adversity quotient dalam menghadapi cobaan dari perspektif Al-Qur'an dan Hadist. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan. Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari literatur yang relevan seperti buku, jurnal, atau artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik yang dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep adversity quotient dalam menghadapi cobaan jika dilihat dari perspektif Al-Qur'an dan Hadits memiliki relevansi dengan unsur-unsur yang terkandung dalam sikap sabar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsep adversity quotient dalam pandangan Islam adalah orang yang mampu bersabar dan optimis serta pantang menyerah dalam menghadapi setiap cobaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 726,
"width": 340,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: kecerdasan adversitas; perspektif Alqur’an; perspektif hadis",
"type": "Text"
},
{
"left": 241,
"top": 36,
"width": 273,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient (AQ) Dalam Menghadapi Cobaan: Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 779,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 779,
"width": 131,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 86,
"width": 70,
"height": 14,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 101,
"width": 428,
"height": 92,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Allah Swt. senantiasa menurunkan Al-Qur’an untuk dijadikan pedoman maupun petunjuk kehidupan setiap manusia. Begitupula dengan hadis. Sebagai sumber hukum kedua, di samping sebagai penjelas Al-Qur’an, Hadis juga menjadi pedoman bagi kehidupan manusia. Al-Qur’an maupun Hadis tidak hanya memuat aspek-aspek bahasan utama yang sangat luas, tidak hanya membahas tentang aspek fisik saja, tetapi juga di sana memuat aspek-aspek psikis, seperti sosial, moral, serta spiritualnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 194,
"width": 429,
"height": 123,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dilihat dari aspek psiologis, setiap individu memiliki beberapa kecerdasan, antara lain yaitu Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan juga Spiritual Quotient (SQ). Intelligence quotient (IQ) merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet pada awal abad ke-20 (Misbach, 2008: 2). Kemudian Daniel Goleman mempopulerkan emotional quotient (EQ), yaitu serangkaian kemampuan untuk mengontrol dan menggunakan emosi, serta mengendalikan diri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan spiritual quotient ialah kecerdasan untuk menghadapi peroalan dan value 1 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 319,
"width": 429,
"height": 60,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari ketiga kecerdasan di atas, Paul G. Stoltz hadir dengan gagasan kecerdasan baru, yaitu Adversity Quotient (AQ). Stoltz beranggapan bahwa perhatian terhadap intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), serta spiritual quotient (SQ), masih dirasa belum cukup untuk dijadikan modal seseorang menuju kesuksesan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 381,
"width": 429,
"height": 91,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stoltz mengartikan adversity quotient ke dalam tiga bentuk, yaitu pertama, adversity quotient adalah suatu kerangka kerja konseptual yang baru untuk memahami dan meningkatkan semua segi kesuksesan. Kedua, adversity quotient merupakan suatu ukuran untuk mengetahui respons individu terhadap kesulitan. Ketiga, adversity quotient adalah serangkaian peralatan yang memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki respons individu terhadap kesulitan 2 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 474,
"width": 429,
"height": 95,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada analisis awal, sudah terlihat banyak kasus yang berhubungan dengan respons adversity quotient seseorang. Ketika dihadapkan pada suatu masalah ataupun kesulitan, beberapa ada yang menerimanya dengan lapang dada dan pantang menyerah, akan tetapi tidak sedikit juga yang berakibat pada permasalahan kesehatan mental individu, sehingga dapat berakhir pada penyelesaian hidup ataupun menyakiti orang-orang di sekitarnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 575,
"width": 429,
"height": 95,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terhitung sejak awal tahun 2021, berdasarkan website resmi worldometer.info, telah tercatat lebih dari ratusan ribu orang yang memilih tindakan untuk mengakhiri hidupnya 3 . Tindakan seperti inilah yang tidak diharapkan untuk terjadi, karena itu adversity quotient ada untuk membantu supaya tetap gigih melalui saat-saat yang penuh dengan tantangan. Hasil riset selama 19 tahun dan penerapannya selama 10 tahun merupakan terobosan penting",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 699,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Ifa Hanifah Misbach, “Antara IQ, EQ, Dan SQ” (Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indoneisa, 2008).",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 85,
"top": 724,
"width": 428,
"height": 22,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Paul Gordon Stoltz, Adversity quotient: turning obstacles into opportunities = Adversity quotient : mengubah hambatan menjadi peluang (Jakarta: Grasindo, 2000), 9.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 746,
"width": 259,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3 Worldometers, “Health,” 2021, https://www.worldometers.info.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 36,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah, Fatimah Zuhriah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 15",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 428,
"height": 35,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dalam pemahaman tentang apa yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan tersebut terutama ditentukan oleh adversity quotient setiap individu 4 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 126,
"width": 428,
"height": 115,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam agama Islam, kunci utama kesuksesan seseorang ialah dengan berpegah teguh pada Al-Qur’an dan Hadis. Faturrahman menjelaskan bahwa dengan bekal Al-Qur’an dan Hadis, maka pandangan mengenai sukses juga akan lebih terarah (Faturrahman, 2020: 2). Akan tetapi, karena kurangnya interaksi terhadap kedua sumber hukum tersebut, tidak jarang seorang muslim yang putus asa memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya atau bahkan melakukan tidakan kejahatan lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 247,
"width": 428,
"height": 96,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Al-Qur’an telah mengisyaratkan bahwa pada hakikatnya manusia tidak lepas dari yang namanya ujian dan cobaan. Seperti dalam firman-Nya, QS. Al-Baqarah [2]: 155-157. Dalam Tafsir Al-Misbah, Quraisy Shihab memaparkan bahwa ayat tersebut mengisyaratkan hakikat dari kehidupan dunia antara lain ditandai oleh keniscayaan adanya cobaan yang beraneka ragam (Shihab, 2002: 367).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 349,
"width": 428,
"height": 115,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Islam memandang bahwa orang yang memiliki kecerdasan yang cukup tinggi ialah orang yang mampu bersikap sabar, optimis, dan pantang menyerah ketika dihadapkan pada setiap tanjakan kehidupan. Jalaludin memaparkan dalam bukunya bahwa seabad setelah psikologi diakui sebagai disiplin ilmu yang otonom, para ahli melihat bahwa psikologi memiliki keterkaitan dengan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan batin manusia yang paling dalam, yaitu agama (Jalaludin, 2019: 7).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 470,
"width": 429,
"height": 115,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan fenomena yang terjadi di masa sekarang, peneliti mengkaji penemuan data mengenai konsep adversity quotient dalam menghadapi cobaan ditinjau dari perspektif Al-Qur’an dan Hadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun dan mendeskripsikan kajian mengenai: 1) konsep adversity quotient menurut Paul G. Stoltz, 2) konsep adversity quotient menurut pandangan Islam, dan 3) konsep adversity quotient dalam menghadapi cobaan ditinjau dari perspektif Al-Qur’an dan Hadis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 592,
"width": 96,
"height": 14,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 612,
"width": 428,
"height": 95,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan (library research), yakni penelitian yang membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi kepustakaan saja, tanpa memerlukan riset lapangan (Zed, 2014: 2). Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari literatur-literatur yang relevan seperti buku, jurnal, atau artikel ilmiah yang terkait dengan topik yang dipilih.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 745,
"width": 108,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 Stoltz, Adversity quotient , 8.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 241,
"top": 36,
"width": 273,
"height": 24,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient (AQ) Dalam Menghadapi Cobaan: Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 779,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 779,
"width": 131,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 429,
"height": 116,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis isi ( content analysis ) 5 . Menurut Weber 6 , “ content analysis is a research method that a set of procedures to make valid inferences from text .” Berdasarkan definisi tersebut, penelitian ini berusaha untuk menggambarkan konsep kecerdasan adversitas yang berlandaskan pada pendekatan keislaman yang bersumber dari kajian ayat Al-Qur’an, Hadis, serta pendapat para tokoh yang termuat pada literatur relevan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 121,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil dan Pembahasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 86,
"top": 248,
"width": 260,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient Menurut Paul G. Stoltz",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 268,
"width": 429,
"height": 95,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam kamus bahasa Inggris, adversity berarti kesengsaraan atau kemalangan, dan quotient diartikan sebagai hasil. Stoltz memaparkan beberapa faktor yang diperlukan untuk mendaki setiap tantangan, antara lain: daya saing, produktivitas, kreativitas, motivasi, mengambil risiko, perbaikan, ketekunan, belajar, merangkul perubahan, keuletan, stress, tekanan, dan kemunduran 7 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 369,
"width": 429,
"height": 196,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda. Stoltz memandang manusia seperti sedang mendaki, pendakian tersebut tidak terbatas pada setiap individu. Ada tiga jenis individu dalam pendakian tersebut, yaitu mereka yang berhenti ( quitters ), mereka yang berkemah ( campers ), dan mereka para pendaki ( climber ) 8 . Quitters ialah individu yang menjalani kehidupan yang tidak terlalu menyenangkan karena mereka akan memilih jalan yang dianggap mudah dan datar 9 . Campers ialah individu yang menjalani kehidupan yang tidak lengkap, mereka cukup senang dengan ilusi sendiri tentang apa yang sudah ada dan mengobankan kemungkinan untuk melihat atau mengalami apa yang masih mungkin terjadi 10 . Sedangkan climbers ialah individu yang benar-benar memahami tujuannya dan bisa menikmati prosesnya 11 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 572,
"width": 428,
"height": 54,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam bukunya, Stoltz menyebutkan bahwa faktor utama yang menentukan kemampuan untuk mendaki, didasarkan pada terobosan-terobosan di tiga bidang ilmu yang berbeda 12 . Masing-masing mewakili batu pembangun, yang apabila digabungkan akan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 655,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5 Robert Philip Weber, Basic Content Analysis , 2nd ed, Sage University Papers Series, no. 07-049 (Newbury Park, Calif: Sage Publications, 1990).",
"type": "List item"
},
{
"left": 114,
"top": 678,
"width": 36,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6 Weber.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 690,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7 Stoltz, Adversity quotient , 92.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 701,
"width": 47,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 Stoltz, 56.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 712,
"width": 50,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "9 Stoltz, 20. 10 Stoltz, 21.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 735,
"width": 50,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "11 Stoltz, 23.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 746,
"width": 50,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "12 Stoltz, 73.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 36,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah, Fatimah Zuhriah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 17",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 429,
"height": 136,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "membentuk kecerdasan adversitas. Batu pertama yaitu psikologi kognitif yang dipelopoeri oleh Jean Piaget, pada ilmu tersebut tertanam teori Ketidakberdayaan yang Dipelajari 13 . Batu kedua yaitu ilmu kesehatan yang baru (psikoneuroimunologi), yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara pikiran, otak, dan sistem kekebalan tubuh yang relative berkembang di Amerika Serikat sejak puluhan tahun yang lalu. Ilmu ini tidak berkembang sendiri, melainkan berupa penelitian anatar disiplin 14 . Sedangkan batu ketiga ialah ilmu pengetahuan tentang otak (neurofisiologi).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 429,
"height": 116,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stoltz menjelaskan ada tiga model tingkatan kesulitan yang berbentuk piramida. Ditingkat paling atas terletak social adversity (kesulitan sosial), di tingkat menengah ialah workplace adversity (kesulitan di tempat kerja), dan pada tingkat terendah ialah individual adversity (kesulitan individual). Ketiga tingkatan kesulitan tersebut memperlihatkan bahwa perubahan positif berawal dari diri tiap individu, yang kemudian akan mempengaruhi tempat kerja, dan akhirnya masyarakat pada umumnya 15 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 349,
"width": 429,
"height": 196,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ada empat dimensi dalam adversity quotient dalam menjelaskan potensi individu dalam menghadapi kesulitan, yaitu dimensi CO 2 RE yang akan menentukan adversity quotient keseluruhan seseorang, antara lain: (1) Dimensi Control (kendali), mengacu pada pengendalian individu terhadap keadaan yang sulit 16 ; (2) Dimensi Origin dan Ownership (asal- usul dan pengakuan), berhubungan dengan sifat menyalahkan sebagai bahan evaluasi dan meningkatkan penyesuaian perilaku serta mengakui akibat dari kesulitan tersebut; (3) Dimensi Reach (jangkauan), yaitu kemampuan dalam menjangkau dan membatasi masalah agar tidak menjangkau bidang-bidang lain; dan (4) Dimensi Endurance (daya tahan), mengacu kepada seberapa lama kesulitan dan penyebabnya akan berlangsung dalam kehidupan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 551,
"width": 429,
"height": 95,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain empat dimensi tersebut, Stoltz juga mengemukakan empat rangkaian LEAD untuk meningkatkan adversity quotient individu. Dalam bukunya, Stoltz menjelaskan bahwa rangkaian LEAD memiliki efek kimiawi pada otak. LEAD memperkuat rasa pengendalian melalui “pengakuan” yang lebih besar dan komitmen untuk “bertindak”, empat rangkaian tersebut antara lain: 1) listen to your/others’ adversity quotient ; 2) explore the origins and your/others’",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 666,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13 Therese Aprilia Rahmawati, “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Siswa Kelas XI” (Yogyakarta, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2007), 11.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 690,
"width": 428,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "14 Johana E Prawitasari, “Psikoneuroimunologi: Penelitian Antar Disiplin Psikologi, Neurologi, Dan Imunologi,” Buletin Psikologi , Desember 1997, 15.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 85,
"top": 712,
"width": 428,
"height": 45,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15 Stoltz, Adversity quotient , 52. 16 Mardha Ramadhanu and Cahyaningtyas Suryaningrum, “Adversity Quotient Ditinjau Dari Orientasi Locus of Control Pada Individu Difabel.,” Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 2, no. 1 (2014): 56, https://doi.org/10.22219/jipt.v2i1.1777.",
"type": "Text"
},
{
"left": 241,
"top": 36,
"width": 273,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient (AQ) Dalam Menghadapi Cobaan: Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 779,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "18",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 779,
"width": 131,
"height": 26,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 429,
"height": 75,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ownership of the outcomes ; 3) analysis the evidence ; dan 4) do something or make others to take the necessary action 17 . Urutan langkah-langkah tersebut dirumuskan oleh Stoltz berdasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu mampu mengubah keadaan dari cara berpikir individu tersebut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 429,
"height": 74,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lebih lanjut, Stoltz menganggap bahwa selain empat rangkaian LEAD, teknik stoppers juga digunakan sebagai sarana untuk melatih diri bagi pendakian yang akan datang. Teknik tersebut akan mencegah penyebaran kesulitan ke dalam wilayah-wilayah kehidupan yang harus tetap kuat dan utuh 18 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 268,
"width": 294,
"height": 14,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient Ditinjau dari Pandangan Islam",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 288,
"width": 428,
"height": 135,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Allah senantiasa akan menguji hamba-hamba-Nya, baik dalam bentuk kebahagiaan maupun kemalangan. Dalam hidup, kita harus berani menghadapi kesulitan ataupun cobaan serta mencari solusinya. Setiap kesulitan merupakan tantangan, setiap tantangan pasti ada peluang, dan setiap peluang harus diterima dengan perubahan baik. Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Insyirah [94] ayat 5, yang menjelaskan bahwa setiap kesulitan akan ada kemudahan. Hal tersebut sejalan dengan teori kecerdasan adversitas, yaitu kemampuan individu dalam menghadapi setiap kesulitan dan cobaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 430,
"width": 429,
"height": 196,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sikap kecerdasan adversitas sudah ada sejak zaman para nabi, salah satunya ialah yang dialami oleh Rasulullah Saw., ketika menghadapi tekanan dan tantangan dari kaum kafir Quraisy saat beliau berdakwah menegakkan agama Allah Swt., dan masih banyak kisah para nabi yang dapat diteladani kecerdasan adveritas-nya. Hal pertama yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. ketika menghadapi cobaan yang tiada henti ialah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran, karena dengan kesabaran itulah individu akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang menimpanya 19 . Selain itu, Nabi Muhammad Saw. juga menghadapinya dengan keikhlasan, karena dengan ikhlas maka kita akan bisa memahami keadaan buruk yang menimpa. Dengan kata lain, ikhlas adalah senjata untuk meraih keberhasilan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 632,
"width": 429,
"height": 55,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep adversity quotient sendiri dalam pandangan Islam ialah orang yang mampu bersikap sabar serta optimis dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap cobaan. Nilai- nilai adversity quotient jika dilihat dari pandangan Al-Qur’an dan Hadis ialah dimensi control",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 711,
"width": 120,
"height": 12,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "17 Stoltz, Adversity quotient , 200.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 114,
"top": 724,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "18 Stoltz, 267.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 735,
"width": 423,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "19 Abdillah Arrif, Inspirasi Kehidupan: Kegagala Hanya Sukses Yang Tertunda (Surabaya: UBA Press, 2019), 20.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 36,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah, Fatimah Zuhriah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 19",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 429,
"height": 55,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dapat terlaksana melalui sikap sabar, dimensi origin dan ownership melalui sikap optimis dan pantang menyerah, dimensi reach melalui sikap berjiwa besar, dan dimensi endurance dapat dilaksanakan melalui sikap jihad.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 146,
"width": 429,
"height": 115,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain itu, pengembangan LEAD dalam pandangan Islam sama dengan sikap meningkatkan kualitas diri, dalam dunia tasawuf dikenal dengan istilah takhalli, tahalli, dan tajalli 20 . Pada tahap metode takhalli , individu menghindarkan dirinya dari hal buruk. Pada tahap metode tahalli , individu menghiasi dirinya dengan sifat sabar dan tawakkal. Terakhir, pada tahap metode tajalli , karena sifat sabar dan tawakkal tersebut, maka akan dapat melahirkan perasaan tentram dan tenang 21 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 268,
"width": 429,
"height": 75,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sedangkan teknik stoppers dalam pandangan Islam dikenal dengan istilah sabar, karena sabar dapat terealisasi jika ada proses yang aktif untuk menahan, membelenggu, dan menutup. Jika hal tersebut dilakukan secara aktif, maka proses ini akan berujung pada sebuah hasil yang disebut sebagai sabar 22 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 349,
"width": 429,
"height": 34,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Konsep Adversity Quotient (AQ) dalam Menghadapi Cobaan Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 389,
"width": 428,
"height": 116,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam teori kecerdasan adversitas, ada empat dimensi yang merupakan bagian dari sikap seseorang dalam menghadapi cobaan. Sedangkan dalam pandangan Islam, sikap yang harus ditanamkan dalam pribadi muslim ketika menghadapi cobaan ialah dengan sabar, seperti peringatan Allah kepada Nabi Saw., dalam QS. Thaha [20]: 130. Nabi diperingatkan melalui ayat tersebut agar bisa mengendalikan diri dan bersabar, serta tabah dalam menghadapi segala macam omongan dan cemoohan mereka 23 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 511,
"width": 428,
"height": 95,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam jurnalnya, Amaliya menjabarkan unsur-unsur yang terdapat dalam sikap sabar, di antaranya yaitu menahan diri, menerima (ikhlas), tabah, gigih, optimis, memiliki perilaku yang positif, menjadikan Allah sebagai sandaran dalam menghadapi masalahnya, dan bersyukur 24 . Semua unsur tersebut merupakan relevansi dari keempat dimensi kecerdasan adversitas. Berdasarkan pada pembahasan tersebut, maka dapat dianalisis",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 644,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "20 Abdul Mujib, “Implementasi Psiko-Spiritual Dalam Pendidikan Islam,” Madania: Jurnal Kajian Keislaman 19, no. 2 (2015): 103.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 85,
"top": 667,
"width": 429,
"height": 45,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "21 Rajab Khairunnas, “Psikoterapi Sufistik: Tela’ah Dimensi Psikologi Dan Kesehatan Mental Dalam Sufisme,” Jurnal Ta’dib 11, no. 2 (2008): 109. 22 M Yusuf, “Sabar Dalam Perspektif Islam Dan Barat,” AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman 4, no. 2 (December 24, 2017): 235, https://doi.org/10.53627/jam.v4i2.3225.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 712,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "23 Sopyan Hadi, “KONSEP SABAR DALAM AL-QUR’AN” (Jurnal Madani: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, September 2018), 481, https://doi.org/10.33753/madani.v1i2.25.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 735,
"width": 428,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "24 Niila Khoiru Amaliya, “Adversity Quotient Dalam Al-Qur’an,” Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan 12, no. 2 (October 16, 2018): 245, https://doi.org/10.37680/adabiya.v12i2.16.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 241,
"top": 36,
"width": 273,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient (AQ) Dalam Menghadapi Cobaan: Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 779,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "20",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 779,
"width": 131,
"height": 26,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 426,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "tentang konsep adversity quotient dalam menghadapi cobaan ditinjau dari perspektif Al- Qur’an dan Hadis, sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 126,
"width": 133,
"height": 14,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimensi Control (Kendali)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 146,
"width": 432,
"height": 75,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimensi ini diawali dengan pemahaman bahwa apapun dapat dilakukan. Pada dimensi ini, Stoltz merumuskan bahwa kendali mempertanyakan: “Berapa banyak kendali yang dirasakan terhadap peristiwa yang menimbulkan kesulitan?” 25 Alamsya memaparkan bahwa kendali atau kontrol diri diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku 26 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 428,
"height": 95,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Individu yang memiliki pengendalian yang tinggi memiliki perbedaan yang signifikan dengan individu yang memiliki pengendalian diri yang rendah. Individu yang memiliki pengendalian diri yang rendah cenderung memiliki pola pikir yang cenderung pesimis dan mudah putus asa. Sedangkan individu yang memiliki pengendalian diri yang tinggi cenderung optimis dan berani untuk terus mendaki.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 329,
"width": 428,
"height": 74,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Quraisy Shihab seperti yang dikutip oleh Amaliya memaparkan bahwa menahan diri bisa diartikan dengan menahan diri dari nafsu yang tidak baik, seperti amarah atau disebut dengan sabar rohani, yaitu kemampuan menahan kehendak nafsu yang dapat mengantar kepada ketidakbaikan 27 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 409,
"width": 428,
"height": 136,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rasulullah Saw. tidak pernah marah meskipun beliau disakiti. Ketika beliau marah, bibir beliau justru terkatup rapat, bukan mengeluarkan kata-kata yang meledak-ledak. Akan tetapi, wajah beliau akan berubah menjadi merah padam apabila melihat kemungkaran dan hak-hak Allah Swt. diinjak-injak dan dihina. Dengan demikian, emosi marah maupun emosi lainnya sangat bermanfaat bagi kehidupan, selama emosi itu seimbang dan hadir pada saat yang tepat. Al-Qur’an memerintahkan kita untuk mengendalikan diri dari segala macam emosi dan perasaan 28 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 551,
"width": 429,
"height": 95,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam QS. Al-Isra’ [17]: 83, Allah Swt. telah memberikan gambaran manusia dalam mengendalikan diri ketika sedang ditimpa ujian, baik kesenangan maupun kesulitan. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir , ayat tersebut memberitahukan tentang kekurangan manusia sebagai makhluk hidup, kecuali orang-orang yang dilindungi oleh Allah Swt. dalam keadaan bahagia maupun sengsara. Jika Dia menolong dan memberikan apa yang menjadi keinginannya,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 666,
"width": 428,
"height": 46,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "25 Stoltz, Adversity quotient . 26 Fairuzatul Hakimah Alamsyah et al., “Kontrol Diri Pada Individu Yang Orangtuanya Bercerai Ditinjau Dari Pemaafan Dan Religiusitas,” Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 6, no. 2 (November 29, 2018): 142, https://doi.org/10.22219/jipt.v6i2.5590.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 712,
"width": 222,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "27 Amaliya, “Adversity Quotient Dalam Al-Qur’an,” 245.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 85,
"top": 724,
"width": 428,
"height": 33,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "28 Amru Almu’tasim, “Analisis Kecerdasan Emosional Anak Pengendalian Diri Dan Kemampuan Memecahkan Masalah Perspektif Al-Qurân Hadits,” Tarbiya Islamiya: Jurnal Pendidikan Dan Keislaman 8, no. 1 (2019): 61–76.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 36,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah, Fatimah Zuhriah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 21",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "maka ia tidak mau taat kepada-Nya dan enggan menyembah-Nya serta membelakangi dengan sikap yang sombong. Sedangkan jika ia ditimpa musibah, bencana, dan kesulitan lainnya, maka ia akan putus asa dari memperoleh kebaikan. Ayat tersebut juga senada dengan QS. Hud [11]: 9.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 429,
"height": 135,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terkait pengendalian diri terhadap cobaan, Al-Qur’an telah memberikan peringatan agar meneguhkan diri di jalan-Nya dengan senantiasa bersabar dan menjalankan amar makruf nahi mungkar, seperti dalam QS. Al-Kahfi [18]: 28. Berdasarkan kitab Asbabun Nuzul yang ditulis oleh As-Suyuti ayat tersebut turun berkenaan dengan Umayyah bin Khalaf al-Jumhi. Dia mengajak Rasulullah Saw. agar melakukan perbuatan yang dibenci Allah Swt., yaitu mengusir orang-orang fakir yang ada di sisi beliau guna memberi jalan bagi para penguasa Quraisy Mekah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 308,
"width": 428,
"height": 55,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Allah memerintahkan untuk bersabar, karena Allah Swt. mengetahui bahwa orang yang melakukan amar makruf dan nahi mungkar pasti akan mendapatkan siksaan dari manusia, sebagaimana firman-Nya, QS. Lukman [31]: 17.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 369,
"width": 428,
"height": 54,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rasulullah Saw. telah memberikan gambaran untuk orang yang kuat ialah orang yang mampu mengendalikan dirinya, seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Malik bin Anas r.a., Nabi Saw., bersabda yang artinya:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 430,
"width": 429,
"height": 34,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“ Orang yang kuat itu bukan terletak pada kemampuan berkelahi, tetapi orang yang kuat itu adalah yang dapat mengendalikan diri ketika sedang marah .”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 470,
"width": 428,
"height": 35,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selain itu, larangan untuk bersikap marah juga terdapat dalam hadis Nabi Saw., berikut ini yang artinya:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 511,
"width": 429,
"height": 54,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“ Dari Abu Hurairah, r.a., sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw.: (Ya Rasulullah Saw.) nasihatilah saya. Beliau bersabda: ‘Janganlah kamu marah’. Dia menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda: Jangan engkau marah. ”",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 571,
"width": 429,
"height": 116,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hadis tersebut mengandung makna anjuran dan larangan, yaitu anjuran untuk mengenal perbuatan-perbuatan kebajikan dan larangan bersikap marah 29 . Hadis tersebut menunjukkan bahwa marah sangat berbahaya, sebab kemarahan dapat menghilangkan harga diri. Selain itu, kemarahan juga dapat membuat kita bersikap tidak adil, bahkan bermusuhan 30 . Oleh karena itu, pengendalian diri dengan rasa sabar itu penting dalam menyikapi setiap kondisi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 711,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "29 Muhyiddin bin Syaraf Nawawi Yahya, Al-‘Arbain An-Nawawiyah , trans. Abdullah Haidhir (Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, 2010), 49.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 735,
"width": 428,
"height": 22,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "30 Amirullah Syarbini, Kunci Rahasia Meraih Sukses Menurut Al-Qur`an (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013), 38.",
"type": "Text"
},
{
"left": 241,
"top": 36,
"width": 273,
"height": 24,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient (AQ) Dalam Menghadapi Cobaan: Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 779,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "22",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 779,
"width": 131,
"height": 26,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 429,
"height": 136,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Allah Swt. mencintai orang-orang yang mampu mengendalikan amarahnya, seperti dalam QS. Ali-Imran [3]: 134. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir , ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Swt. memberikan gambaran sifat para penghuni surga, yaitu mereka yang menafkahkan (hartanya) pada waktu susah dan senang, dalam keadaan suka maupun terpaksa, sehat maupun sakit, dan dalam seluruh keadaan. Selain itu, jika mereka marah, maka mereka menahannya, yakni dengan menutupinya dan tidak melampiaskannya. Mereka juga memberikan maaf kepada orang-orang yang berbuat jahat kepadanya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jika dikaitkan dengan dimensi control pada adversity quotient , sikap sabar dengan mengendalikan diri merupakan respons awal seseorang ketika menghadapi cobaan. Oleh karena itu, Stoltz menyimpulkan bahwa kendali menjadi benih tempat bertunasnya harapan dan tindakan 31 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 308,
"width": 288,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimensi Origin dan Ownership (Asal-usul dan Pengakuan)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 329,
"width": 429,
"height": 94,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam bukunya, Stoltz merumuskan bahwa individu yang memiliki sikap pada dimensi ini mempertanyakan dua hal, yaitu: “Siapa atau apa yang menjadi asal-usul kesulitan?” dan “Sempat sejauh manakah saya mengikuti akibat-akibat kesulitan itu?.” Individu yang memiliki adversity quotient yang rendah cenderung keliru dalam menempatkan rasa bersalah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 430,
"width": 429,
"height": 94,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada dimensi ini, tindakan yang jauh lebih penting ialah sampai sejauh mana individu mampu mengakui akibat dari kesulitan itu. Mengakui akibat yang ditimpilkan oleh kesulitan mencerminkan sikap tanggung jawab sebagai gambaran dari ownership (pengakuan). Dalam pandangan Islam, dimensi O 2 tersebut lebih mengarah kepada sikap optimis dan pantang menyerah melalui penerimaan dan juga ikhlas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 531,
"width": 429,
"height": 95,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penerimaan diri dianggap sebagai ciri-ciri penting dari kesehatan mental dan juga sebagai karakteristik aktualisasi diri dan ketenangan 32 . Menerima dan berserah diri atas apa yang terjadi dapat menghindarkan diri dari perasaan serakah dan beban pikiran lainnya, sehingga muncul harapan-harapan positif untuk terus mendaki dan melihat peluang atas cobaan yang menimpanya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 632,
"width": 428,
"height": 55,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Al-Qur’an telah memperingatkan untuk senantiasa memiliki sifat optimis dan yakin pada Allah Swt., sebab Allah senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar, seperti dalam QS. Al-Anfal [8]: 66. Islam senantiasa mengajarkan untuk menanamkan niat ikhlas",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 710,
"width": 120,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "31 Stoltz, Adversity quotient , 146.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 85,
"top": 723,
"width": 428,
"height": 34,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "32 Witrin Gamayanti, “Gambaran Penerimaan Diri (Self-Acceptance) Pada Orang Yang Mengalami Skizofrenia,” Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi 3, no. 1 (December 27, 2016): 140, https://doi.org/10.15575/psy.v3i1.1100.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 36,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah, Fatimah Zuhriah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 23",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 428,
"height": 55,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan sabar dalam berusaha dengan tujuan agar nilai usaha tinggi di mata Allah Swt. dan mendapatkan ketenangan apabila usaha tidak berhasil sesuai dengan harapan. Sehingga kegagalan akan selalu dikembalikan kepada Allah Swt., seperti dalam QS. At-Taubah [9]: 91.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 146,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir , ayat tersebut menjelaskan bahwa mereka tidak akan mendapat dosa jika mereka tetap di tempat. Pada saat itu, mereka harus tulus dan ikhlas menjalaninya, serta tidak berusaha untuk menggoyahkan orang lain dan tidak juga menghalang-halangi mereka, dan mereka tetap baik dalam menjalani keadaan ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 429,
"height": 75,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jika sikap ikhlas terus dibiasakan, maka akan menerangi kehidupan rohani. Hal tersebut akan melahirkan perasaan syukur dan cinta yang akibatnya akan merasakan ketenangan, sabar, dan kebahagiaan 33 . Dalam Hadis Qudsi, Allah Swt., berfirman yang artinya:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 308,
"width": 429,
"height": 298,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“ Allah Swt. berfirman: ‘Aku bersaksi atas Diri-Ku bahwa tiada Tuhan selain Aku, tidak ada sekutu bagi-Ku, Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku. Barangsiapa tidak ridha dengan ketetapan- Ku, tidak sabar atas cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku, tidak puas dengan pemberian- Ku, hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku. Dan, barangsiapa memasuki pagi hari dengan bersedih karena dunia, maka ia seakan memasuki pagi dengan marah terhadap-Ku. Siapa saja yang mengeluhkan suatu musibah, berarti telah mengeluhkan-Ku. Barangsiapa menemui orang kaya, lalu bersikap merendahkan diri terhadap orang itu karena kekayaannya, maka hilanglah dua pertiga agamanya. Siapapun yang menampar wajahnya sendiri karena kematian seseorang, seolah-olah ia mengambil tombak untuk berperang melawan-Ku. Barangsiapa memotong sebatang kayu di atas kubur, seakan ia merobohkan Ka’bah-Ku. Siapa yang tidak peduli dari pintu manakah ia makan, maka ia tidak akan peduli dari pintu manakah Allah akan memasukkannya ke dalam neraka Jahannam. Barangsiapa yang tidak mengalami peningkatan agamanya, berarti ia berkurang; barangsiapa mengalami kekurangan maka kematian lebih baik baginya. Barangsiapa mengamalkan apa yang ia ketahui, Allah Swt. akan menganugerahkan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui. Barangsiapa memanjangkan angan-angan, maka amalnya tidak akan murni (ikhlas).’”",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 612,
"width": 429,
"height": 95,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Terkait sikap penerimaan dan ikhlas, Al-Qur’an juga telah memberikan gambaran pada QS. An-Nahl [16]: 127. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir menjalaskan bahwa melalui perintah sabar Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw., yaitu janganlah bersempit dada dan gundah gulana terhadap mereka yang memusuhimu dan menyebabkan keburukan terhadapmu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 745,
"width": 243,
"height": 12,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "33 Syarbini, Kunci Rahasia Meraih Sukses Menurut Al-Qur`an , 104.",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 241,
"top": 36,
"width": 273,
"height": 24,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient (AQ) Dalam Menghadapi Cobaan: Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 779,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "24",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 779,
"width": 131,
"height": 26,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 428,
"height": 176,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oleh karena itu, penerimaan dan sikap ikhlas yang dimaksud tidak hanya menerima apa yang menjadi asal-usul suatu kesulitan tetapi juga menerima untuk mengakui apa yang menjadi penyebab kesulitan tersebut, apakah dari diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan. Dengan kesadaran tersebutm individu yang memiliki tingkat kecerdasan adversitas yang tinggi tidak akan mempermasalahkan orang lain sambil mengelakkan tanggung jawab. Individu tersebut lebih mampu belajar dari kesalahan-kesalahan. Rasa tanggung jawab tersebut menjadikan individu mudah untuk mengambil tindakan, membuat mereka lebih berdaya untuk terus mendaki daripada individu dengan tingkat kecerdasan adversitas yang rendah 34 (Stoltz, 2005: 154).",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 268,
"width": 141,
"height": 14,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimensi Reach (Jangkauan)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 288,
"width": 428,
"height": 135,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Stoltz merumuskan dalam bukunya, pada dimensi ini mempertanyakan: “Sejauh mana kesulitan akan menjangkau bagian-bagian lain dari kehidupan?.” Semakin tinggi kecerdasan adversitas seseorang, maka semakin besar kemungkinannya untuk membatasi jangkauan masalah pada peristiwa yang sedang dihadapi. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kecerdasan adversitas individu, maka akan semakin besar kemungkinannya menganggap peristiwa-peristiwa buruk sebagai bencana, dengan membiarkannya meluas, seraya menyedot kebahagiaan dan ketenangan pikiran (Stoltz, 2005: 159).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 430,
"width": 428,
"height": 115,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam pandangan Islam, dimensi ini dapat dilaksanakan dengan memiliki sikap berjiwa besar melalui sikap tenang, lapang dada, tidak gelisah, tidak lemah, dan tidak berlarut-larut. Amaliya (2017: 247) mengutip penjelasan dari Mutwally Asy-Sya’rawi dalam Quraisy Shihab menyebutkan bahwa sikap tidak lemah, tidak lesu, dan tidak menyerah ialah hal yang bertingkat. Lemah berkaitan dengan jasmani yang bisa mengantar kepada keadaan lesu dan melemahkan tekad yang kemudian mengantarkan kepada sikap penyerahan diri.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 551,
"width": 428,
"height": 116,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam QS. Ar-Rum [30]: 60, Islam mengajarkan untuk tetap sabat dan bersikap tenang ketika dihadapkan oleh kesulitan maupun cobaan. Sebab, dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir , Allah Swt. akan merealisasikan apa yang dijanjikannya dengan memberikan pertolongan-Nya, serta menjadikan akibat yang lebih baik bagimu di dunia maupun di akhirat. Dalam QS. Ali-Imran [3]: 146, Allah juga memberikan gambaran agar bersikap tidak lemah dan juga tidak lesu atas kesulitan yang dihadapi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 673,
"width": 428,
"height": 34,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Allah Swt. menyebutkan dalam QS. An-Nisa [4]: 76 bahwa sikap lemah merupakan tipu daya setan, dan Nabi Saw. menjelaskan bahwa orang yang jiwanya merasa tenang dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 745,
"width": 120,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "34 Stoltz, Adversity quotient , 154.",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 86,
"top": 36,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah, Fatimah Zuhriah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 25",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 428,
"height": 35,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "hatinya merasa tentram merupakan suatu kebaikan. Sebagaimana hadis Nabi Saw sebagaimana diriwayatkan Ahmad dalam hadis no. 17894, yaitu",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 126,
"width": 429,
"height": 176,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“ Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Yahya Ad Damasyqi] ia berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ala’] saya mendengar [Muslim bin Misykam] ia berkata, saya mendengar [Al Khusyani] berkata, ‘Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku apa yang dihalalkan bagiku dan apa yang diharamkan atasku.’ Kemudian Nabi Saw. mengarahkan pandangannya kepadaku dan tatapan yang serius. Nabi Saw. lalu berkata: ‘Kebaikan itu adalah sesuatu yang menjadikan jiwa tenang dan hati merasa tentram. Sedangkan keburukan itu adalah sesuatu yang tidak dapat menjadikan jiwa tenang dan hati yang tentram, meskipun hasil sebuah fatwa.’ Beliau melanjutkan: ‘Dan janganlah kamu memakan daging Himar yang jinak dan jangan pula binatang buas yang bertaring.’’",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 308,
"width": 428,
"height": 75,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Oleh karena itu, jika dikaitakn dengan dimensi jangkauan pada kecerdasan adversitas, sikap tenang, tidak gelisah, tidak lemah, dan tidak berlarut-larut dapat membatasi jangkauan masalah terhadap peristiwa yang sedang terjadi dengan sikap berserah kepada- Nya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 86,
"top": 389,
"width": 168,
"height": 14,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimensi Endurance (Daya Tahan)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 409,
"width": 428,
"height": 136,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dimensi ini merupakan dimensi terakhir pada adversity quotient . Pada dimensi ini, Stoltz merumuskan dua pertanyaan yang berkaitan dengan: “Berapa lamakah kesulitan akan berlangsung” dan “Berapa lamakah penyebab kesulitan itu akan berlangsung?.” Semakin tendah daya tahan individu, maka semakin besar kemungkinan individu tersebut menganggap kesulitan serta penyebabnya akan berlangsung lama atau bahkan selamanya. Dalam pandangan Islam dimensi ini erat kaitannya dengan berjihad melalui sikap tabah, gigih, memiliki perilaku yang positif, bergantung hanya kepada Allah Swt., dan bersyukur.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 551,
"width": 428,
"height": 55,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam QS. Ali-Imran [3]: 125, Allah Swt. berpesan agar senantiasa bersabar, tabah, dan bertakwa dalam menghadapinya. Sebab, jika mereka bersabar dalam mendisiplinkan diri, maka tidak akan terbawa oleh hawa nafsu dan cinta yang bukan pada tempatnya 35 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 612,
"width": 429,
"height": 95,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sikap gigih dalam menghadapi kesulitan juga merupakan salah satu unsur sabar yang ada pada dimensi ini. Al-Qur’an menyebutkan bahwa Allah benar-benar pelindung bagi orang yang berhijrah setelah menerima cobaan dan kemudian mereka berjihad dan bersabar 36 , seperti dalam QS. An-Nahl [16]: 110. Nabi Saw., juga memberikan gambaran bahwa siapapun yang bersungguh-sungguh dalam bersabar, maka Allah akan memberikan",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 734,
"width": 190,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "35 Hadi, “Konsep Sabar Dalam Al-Qur’an,” 484.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 114,
"top": 746,
"width": 222,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "36 Amaliya, “Adversity Quotient Dalam Al-Qur’an,” 247.",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 241,
"top": 36,
"width": 273,
"height": 24,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient (AQ) Dalam Menghadapi Cobaan: Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 779,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "26",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 779,
"width": 131,
"height": 26,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 428,
"height": 35,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kesabaran untuknya. Seperti yang diriwayatkan Muslim dalam hadis 1053 berikut yang artinya:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 126,
"width": 431,
"height": 176,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“ Kebaikan (harta) yang ada padaku tidak ada yang aku simpan dari kalian. Sesunguhnya siapa yang menahan diri dari meminta-minta, Allah Swt., akan memelihara dan menjaganya. Siapa yang menyabarkan dirinya dari meminta-minta, Allah Swt. akan menjadikannya sabar. Siapa yang merasa cukup dengan Allah Swt., dari meminta kepada selain-Nya, Allah Swt. akan memberikan kecukupan kepadanya. Tidaklah kalian diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran. ” Memiliki sikap yang positif juga menjadi salah satu unsur sabar dalam menghadapi cobaan sebagai dimensi daya tahan, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Fushshilat [41]: 35. Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa sifat-sifat yang baik itu akan dianugerahkan kepada orang-orang yang sabar 37",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 308,
"width": 428,
"height": 156,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perintah sabar tidak hanya berdampak pada kesenangan dunia, melainkan pula kebahagiaan di akhirat. Allah telah menjanjikan pahala yang tidak terbatas bagi orang-orang yang sabar dan tabah, serpeti dalam QS. Az-Zumar [39]: 10. Hamka menafsirkan bahwa yang akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat ialah dengan sabar dan tabah hati, sebab hanya orang-orang sabar yang akan sampai pada apa yang menjadi tujuannya, yaitu mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt. (Hadi, 2018: 485). Oleh karena itu, jika dikatikan dengan dimensi daya tahan, Islam sudah mengajarkan hal tersebut dengan senantiasa berjihad dalam menghadapi kesulitan dan cobaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 470,
"width": 428,
"height": 54,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan paparan hasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang ada dalam dimensi adversity quotient ditinjau dari pandangan Al-Qur’an dan Hadis akan terlihat hasil sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 114,
"top": 745,
"width": 64,
"height": 12,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "37 Amaliya, 249.",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 86,
"top": 36,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah, Fatimah Zuhriah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 27",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 201,
"top": 85,
"width": 232,
"height": 14,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Hasil Analisis Data Dimensi CO 2 RE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 106,
"width": 453,
"height": 320,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No Dimensi Adversity Quotient Sikap dalam Pandangan Al- Qur’an dan Hadis Sumber Al-Qur’an dan Hadis 1 Dimensi Control (kendali Bersikap Sabar: Pengendalian diri dan emosi Al-Qur’am - QS. Al-Isra’ [17]: 83 - QS. Hud [11]: 9 - QS. Al-Kahfi [18]: 20 - QS. Lukman [31]: 17 - QS. Ali Imran [3]: 134 Hadis - HR. Muslim No. 2609 - HR. Al-Bukhari No. 6116 2 Dimensi Origin dan Ownership (Asal-usul dan Pengakuan) Optimis dan Pantang Menyerah: Menerima dan Ikhlas Al-Qur’an - QS. Al-Anfal [8]: 66 - QS. At-Taubah [9]: 91 - QS. An-Nahl [16]: 127 Hadis Hadis Qudsi 3 Dimensi Reach (Jangkauan) Berjiwa Besar: Sikap tenang, tidak gelisah, tidak lemah, dan tidak berlarut-larut Al-Qur’an - QS. Ar-Rum [30]: 60 - QS. Ali-Imran [3]: 146",
"type": "Table"
},
{
"left": 104,
"top": 406,
"width": 442,
"height": 113,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "- QS. An-Nisa [4]: 76 Hadis HR. Ahmad No. 17094 4 Dimensi Endurance (Daya Tahan) Berjihad: Sikap tabah, gigih, bersikap positif, bergantung hanya kepada Allah Swt., dan bersykur Al-Qur’an - QS. Ali Imran [3]: 125 - QS. An-Nahl [16]: 110 - QS. Fushshilat [41]: 35 - QS. Az-Zunar [39]: 10",
"type": "Table"
},
{
"left": 420,
"top": 520,
"width": 107,
"height": 28,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hadis HR. Muslim No. 1053",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 568,
"width": 429,
"height": 115,
"page_number": 15,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada dasarnya, Islam telah memberikan gambaran tentang bagaimana individu dalam menghadapi cobaan. Islam telah menggambarkan potensi yang dimiliki tiap individu seperti yang dipaparkan dalam dimensi adversity quotient . Selain itu, Islam juga telah menggambarkan langkah-langkah dalam meningkatkan adversity quotient seseorang, juga memberikan gambaran bagaimana sikap individu untuk mencegah dan bangkit kembali ketika dihadapikan pada cobaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 241,
"top": 36,
"width": 273,
"height": 24,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Konsep Adversity Quotient (AQ) Dalam Menghadapi Cobaan: Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an dan Hadis",
"type": "Page header"
},
{
"left": 87,
"top": 779,
"width": 16,
"height": 12,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "28",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 383,
"top": 779,
"width": 131,
"height": 26,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 51,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simpulan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 106,
"width": 429,
"height": 155,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan pada pembahasan dan mengacu pada permasalahan dalam penelitian ini, maka dapat diambil simpulan bahwa konsep adversity quotient menurut Paul G. Stoltz ialah potensi seseorang dalam mengubah hambatan menjadi peluang. Dalam pandangan Islam, nilai-nilai adversity quotient jika dilihat dari pandangan Al-Qur’an dan Hadis memiliki relevansi dengan unsur-unsur yang terdapat dalam sabar, antara lain yaitu bersikap sabar, optimis dan pantang menyerah, berjiwa besar, dan berjihad. Sedangkan pengembangan LEAD memiliki relevansi dengan meningkatkan kualitas diri, dalam dunia tasawuf dikenal dengan istilah takhalli, tahalli , dan tajalli .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 288,
"width": 79,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Daftar Pustaka",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 302,
"width": 429,
"height": 108,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Alamsyah, Fairuzatul Hakimah, Ghea Niasgita F Uzra’, Indah Dewanti Rahmalia, and Ahmad Rusdi. “Kontrol Diri Pada Individu Yang Orangtuanya Bercerai Ditinjau Dari Pemaafan Dan Religiusitas.” Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 6, no. 2 (November 29, 2018): 142. https://doi.org/10.22219/jipt.v6i2.5590. Almu’tasim, Amru. “Analisis Kecerdasan Emosional Anak Pengendalian Diri Dan Kemampuan Memecahkan Masalah Perspektif Al-Qurân Hadits.” Tarbiya Islamiya: Jurnal Pendidikan Dan Keislaman 8, no. 1 (2019): 61–76. Amaliya, Niila Khoiru. “Adversity Quotient Dalam Al-Qur’an.” Al-Adabiya: Jurnal",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 410,
"width": 429,
"height": 54,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kebudayaan Dan Keagamaan 12, no. 2 (October 16, 2018): 227–54. https://doi.org/10.37680/adabiya.v12i2.16. Arrif, Abdillah. Inspirasi Kehidupan: Kegagala Hanya Sukses Yang Tertunda . Surabaya: UBA Press, 2019.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 464,
"width": 428,
"height": 28,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gamayanti, Witrin. “Gambaran Penerimaan Diri (Self-Acceptance) Pada Orang Yang Mengalami Skizofrenia.” Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi 3, no. 1 (December 27,",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 492,
"width": 265,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2016): 139–52. https://doi.org/10.15575/psy.v3i1.1100.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 505,
"width": 428,
"height": 13,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hadi, Sopyan. “KONSEP SABAR DALAM AL-QUR’AN.” Jurnal Madani: Ilmu",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 519,
"width": 393,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, September 2018. https://doi.org/10.33753/madani.v1i2.25.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 546,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Khairunnas, Rajab. “Psikoterapi Sufistik: Tela’ah Dimensi Psikologi Dan Kesehatan Mental Dalam Sufisme.” Jurnal Ta’dib 11, no. 2 (2008): 103–15.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 573,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Misbach, Ifa Hanifah. “Antara IQ, EQ, Dan SQ.” Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indoneisa, 2008.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 600,
"width": 429,
"height": 41,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mujib, Abdul. “Implementasi Psiko-Spiritual Dalam Pendidikan Islam.” Madania: Jurnal Kajian Keislaman 19, no. 2 (2015): 195-204. Prawitasari, Johana E. “Psikoneuroimunologi: Penelitian Antar Disiplin Psikologi,",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 640,
"width": 290,
"height": 14,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Neurologi, Dan Imunologi.” Buletin Psikologi , Desember 1997.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 654,
"width": 428,
"height": 27,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahmawati, Therese Aprilia. “Studi Deskriptif Mengenai Adversity Quotient Pada Siswa Kelas XI.” Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2007.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 681,
"width": 429,
"height": 69,
"page_number": 16,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ramadhanu, Mardha, and Cahyaningtyas Suryaningrum. “Adversity Quotient Ditinjau Dari Orientasi Locus of Control Pada Individu Difabel.” Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 2, no. 1 (2014): 152-167. https://doi.org/10.22219/jipt.v2i1.1777. Stoltz, Paul Gordon. Adversity quotient: turning obstacles into opportunities = Adversity quotient : mengubah hambatan menjadi peluang . Jakarta: Grasindo, 2000.",
"type": "List item"
},
{
"left": 86,
"top": 36,
"width": 122,
"height": 12,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mahmudah, Fatimah Zuhriah",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 782,
"width": 427,
"height": 24,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 29",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 429,
"height": 55,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Syarbini, Amirullah. Kunci Rahasia Meraih Sukses Menurut Al-Qur`an . Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013. Weber, Robert Philip. Basic Content Analysis . 2nd ed. Sage University Papers Series, no. 07- 049. Newbury Park, Calif: Sage Publications, 1990.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 139,
"width": 429,
"height": 82,
"page_number": 17,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Worldometers. “Health,” 2021. https://www.worldometers.info. Yahya, Muhyiddin bin Syaraf Nawawi. Al-‘Arbain An-Nawawiyah . Translated by Abdullah Haidhir. Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, 2010. Yusuf, M. “Sabar Dalam Perspektif Islam Dan Barat.” AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman 4, no. 2 (December 24, 2017): 233–45. https://doi.org/10.53627/jam.v4i2.3225.",
"type": "Text"
}
] |
36b75a3e-4852-31b1-2181-40d2ee462143 | https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/download/6962/2985 | [
{
"left": 85,
"top": 35,
"width": 272,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 19(2), 2023: 223-236 p-ISSN 1858-3571 | e-ISSN 2580-9628",
"type": "Page header"
},
{
"left": 507,
"top": 780,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "223",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 442,
"height": 28,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "THE INTERNALIZATION OF RELIGIOUS VALUES IN BUMI SIKEREI: IMPROVING THE WORSHIP AREAS FOR THE YOUNGER GENERATION OF SIPUISILAM",
"type": "Section header"
},
{
"left": 124,
"top": 137,
"width": 362,
"height": 36,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Eka Putra Wirman 1 *, Firdaus 1 , Hetti Waluati Triana 1 , Muhammad Ilham 1 1 Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Indonesia *[email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 191,
"width": 401,
"height": 208,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak: Sipuisilam merupakan istilah yang mengacu pada kumpulan warga Bumi Sikerei yang memeluk agama Islam. Kajian terdahulu menunjukkan bahwa sipuisilam masih dilematis dalam menjalankan kewajiban sebagai umat muslim. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para sipuisilam segmen muda terkait nilai-nilai Islam serta menjalankan syariat Islam dengan penuh kesadaran. Kegiatan pengabdian ini menggunakan model Community Based Research yang direduksi menjadi 5 tahap (kuesioner, wawancara, Focus Group Discussion , pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan). Berdasarkan model ini ditetapkan (1) sipuisilam segmen muda sebagai subjek pemberdayaan, (2) ranah ibadah sebagai focus pengabdian, (3) bentuk kegiatan ekspositori, ceramah/diskusi, dan praktek, dan (4) Yayasan Aksi Peduli Bangsa Desa Muntei dan guru agama Islam sebagai mitra kegiatan. Pelatihan dilakukan kepada 6 orang tutor dan 32 orang putera dan puteri dengan status siswa SMP dan SMA/SMK. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 55,6 % sipuisilam memiliki tingkat pemahaman terkait thaharah sudah sangat baik dan 33,12% sipuisilam memiliki tingkat pemahaman terkait shalat sudah sangat baik. Ini bermakna bahwa ketercapaian pengabdian pada ranah kognitif sudah melampaui standar target. Akan tetapi, pada ranah afektif dan psikomotor masih didominasi oleh level baik. Temuan ini mengindikasikan perlunya pendampingan dalam upaya internalisasi nilai-nilai Islam di tengah interaksi sosial dan kehidupan global.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 410,
"width": 354,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: generasi muda sipuisilam, internalisasi nilai-nilai agama, Bumi Sikerei",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 432,
"width": 408,
"height": 197,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract: Sipuisilam is a term that refers to a group of Bumi Sikerei residents who embrace Islam. Previous studies show that Sipuisilam people are having dilemmas in carrying out their obligations as Muslims. This community service activity aims to increase the knowledge and understanding of the young generation of Sipuisilam people related to Islamic values and to carry out Islamic teachings. This community service activity uses the Community Based Research Model, which is reduced to 5 stages: questionnaire, interviewing, Focus Group Discussion, implementation, and evaluation of service activity. Based on the model, it is determined that (1) the subject of empowerment is the youth segment, (2) the religious practices area is focused, (3) the service activity form of expository lectures/discussions and practices, and (4) Yayasan Aksi Peduli Bangsa of Muntei village and Islamic Studies teachers as partners. The training was conducted for 6 tutors and 32 students from junior and senior high school/vocational school. The evaluation results showed that 55.6% of Sipuisilam residents had a very good level of understanding regarding thaharah and 33,12% of Sipuisilam people had a very good level of understanding regarding to shalat (Moslems’ praying). It means that the achievement of this community service for the cognitive domain has exceeded the target. However, the affective and psychomotor domains are still dominated at a good level. The findings indicate that assistance is needed to internalize Islamic values in social interaction and everyday life.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 641,
"width": 384,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Sipuisilam younger generation, internalization of religious values, Bumi Sikerei",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 682,
"width": 73,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Introduction",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 701,
"width": 443,
"height": 47,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The term sipuisilam emerged after the official entry of Islam into Bumi Sikerei. The term sipuisilam refers to groups or communities that are embracing Islam (Delfi, 2012 ). This definition is confirmed by Wirman et al. ( 2022 ) which states that sipuisilam are reverts ( mualaf ) who",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 35,
"width": 372,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat , Vol. 19, No. 2, Desember 2023: 223-236",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 780,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "224",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 84,
"width": 443,
"height": 63,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "previously believed in the local tradition of arat sabulungan as their religion and culture. The term mualaf in this context is better understood as the people of Bumi Sikerei who initially embraced arat sabulungan but then reverted to Islam or those who are recently reverted to Islam.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 150,
"width": 443,
"height": 129,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bumi Sikerei is the other name for the Mentawai Islands, one of the entities in the administrative area of West Sumatra Province. Even though West Sumatra is historically famous and well known as Minangkabau as its cultural entity, but this does not apply to the cultural entities in Mentawai Islands. Culturally, Mentawai culture is not a part of Minangkabau culture (Delfi, 2013 ; Wirman et al., 2021 ). In the context of religious anthropology, the existence and the connectivity of a theological belief is correlated with the supporters of a culture, and even becomes the identity of the ethnic supporters. In another formulation, the existence of a religion or belief is closely related to the historical course of an ethnic entity.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 283,
"width": 443,
"height": 79,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ethnic groups of Bumi Sikerei have long had their own theological beliefs (Delfi, 2013 ; Nelmaya, 2021 ; Wirman et al., 2021 ) like any other ethnic group worldwide. The characteristics of theological beliefs that prioritize local values have become the ethnic identity of Bumi Sikerei; known as the Mentawai ethnic group. Their belief is integrated, internalized, and passed down from generation to generation in a very long-time dimension.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 365,
"width": 443,
"height": 112,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Historically, the Mentawai ethnic group was a virgin from the influence of theological beliefs before the Dutch colonials controlled Minangabau. Even though during the Dutch colonial period Christianity came to Mentawai, it was not on a missionary mission. Practically, tthevalues of the Mentawai locality have been maintained for a very long time, as a form of identity and integrative values of the Mentawai people. This is also because the Mentawai Islands are isolate are considered as a remote area in terms of physical development for quite a long time in Indonesia (Hakim, 2016 ; Hidayat, 2010 , Isniati, 2013 ; Malayanti & Pakpahan, 2016 ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 480,
"width": 443,
"height": 113,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "After Indonesian independence, numerous external parties began to enter Bumi Sikerei . In the name of “ advancing underdeveloped communities ” (Wirman et al., 2021 ), the Indonesian government began to open the access to Mentawai Islands which had resulted the dialectic to develop into an ethnic group with varied religions. Following the previous studies, Delfi ( 2012 , 2013 ); Nelmaya ( 2021 ); Wirman et al., ( 2021 ) mentioned that embracing a religion is not yet fully functional in Mentawai. Thus, Mentawai people practice a local belief called arat sabulungan .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 595,
"width": 443,
"height": 80,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arat sabulungan is an embodiment of knowledge, beliefs, and traditions related to the natural, social, and cultural environment which regulate all human relations with nature (Aulia, 2009 ; Pujiraharjo, 2014 ; Zakaria, 2018 ; Glosanto, 2019 ). In fact, it is more extreme to say that the arat sabulungan regulates humans' relationship with humans, their environment, and the spiritual entities that control the universe (Tresno, 2017 ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 678,
"width": 443,
"height": 79,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The mobility to change religions occurs frequently and is very dynamic, for example, from Islam to non-Islam and non-Islam to Islam and so on. For the Mentawai ethnic group, especially the older generation, this mobility occurs because of the socialization process (da'wah) which tends to reduce their pride in their cultural identity (Wirman et al., 2021 ). The communalistic dialectic of local traditions had brought a dillema to the social and religious life of sipuisilam . On",
"type": "Text"
},
{
"left": 282,
"top": 35,
"width": 242,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wirman, E.P. et al. The internalization of religious values in…",
"type": "Page header"
},
{
"left": 507,
"top": 781,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "225",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 443,
"height": 128,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "the one hand, they have embraced Islam, but on the other hand, they also still carry out the tradition of arat sabulungan (Aulia, 2009 ; Hidayat, 2010 ; Pujiraharjo, 2014 ). They still believe in a life that is closely related to nature (Sari, 2016 ). In fact, they believe that animate and inanimate objects have a spirit or soul as a spiritual entity (Andriani & Nurhasanah, 2012 ; Susilowati, 2018 ). All these practices, in principle, indicated that sipuisilam as Muslim's are still practicing arat sabulungan in many aspects of life, even though those that are is prohibited or deviated from Islamic teachings as seen in the findings of Zakaria ( 2018 ), Zalman ( 2018 ), and Wirman & Ilham ( 2019 ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 217,
"width": 443,
"height": 128,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In accordance with the findings of Wirman & Ilham ( 2019 ), there are at least three basic things that are reflected in the daily life activities of sipuisilam : 1) they have recited the shahada but they find it difficult to break away from their initial traditions; 2) they have the will to practice Islamic teachings but are still practicing the arat sabulungan rituals; and 3) they are still at the level of carrying out their initial belief rituals and are considering Islam as a choice to the extend where some are still practicing as sikerei . These three conditions are the actual conditions of sipuisilam in Bumi Sikerei which are also problems and challenges in developing sipuisilam which is a minority group in Bumi Sikerei .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 349,
"width": 443,
"height": 79,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on these conditions, the community service program in Bumi Sikerei, Siberut Islands, as the 'origin' ethnic group and custodian of Mentawai culture was realized. The purpose of this service is so that the sipuisilams have knowledge and the understanding of Islamic values and Islamic teachings and so they can practice them in their daily lives and are able to solemnly carry out Islamic teachings.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 447,
"width": 48,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Method",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 466,
"width": 443,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sipuisilam problems in Bumi Sikerei are resolved using the Community-Based Research (CBR) method, a method conducted based on community commitment by providing support, strength, resources and involvement to produce activities that are beneficial to the community and the activity organizers (Banks, 2012 ). In this community service activity, the CBR Method is reduced to five work stages which can be seen in Figure 1 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 205,
"top": 726,
"width": 235,
"height": 12,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1. Stages of the Community Service Activities",
"type": "Caption"
},
{
"left": 109,
"top": 609,
"width": 137,
"height": 41,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Questionnaire (Collecting data and information) Interview",
"type": "Picture"
},
{
"left": 202,
"top": 609,
"width": 304,
"height": 47,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Focus and Subject Assistance) FGD (Needs Mapping and Community Service Design) Implementation: Training and Assistance Evaluation",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 35,
"width": 372,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat , Vol. 19, No. 2, Desember 2023: 223-236",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 780,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "226",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 442,
"height": 540,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The first stage utilizes a questionnaire technique to collect data which includes information related to personal identity of sipuisilam , their knowledge, their understanding and their social perceptions regarding socio-cultural phenomena and religious values. The assessment is measured by using a Likert scale (Sugiyono, 2019 ) to avoid the central tendency effect. The questionnaire was distributed to students by considering 3 aspects, namely: age, social and spatial. The age aspect is divided into older generation sipuisilam and younger generation sipuisilam. Social aspects are defined as aspects of diversity which include their social status, social roles, social interests, and social mobilities. The spatial aspect is used to represent the characteristics of the areas on Siberut Island, i.e.: 1) Matotonan, 2) Muntei, 3) Rogdog, 4) Pei Pei, 5) Saliguma, 6) Salappa, 7) Sarusau, and 8) Sagulubbek. The second stage was conducted through interview techniques to follow up on the data and information obtained from the questionnaire. From interviews it was found that the younger generation has more awareness and desire to increase their knowledge and understanding of religious values. The younger generation also lack knowledge and experience regarding the arat sabulungan tradition. The third stage applies the Focus Group Discussion (FGD) technique to map problems and analyze the needs of sipuisilam. The FGD involved representative participants from both segments by involving Islamic religious elites and NGO representatives as an effort to jointly formulate a service program design. The forms and steps for implementing the community service design agreed upon the FGD are: 1) coaching for sipuisilam younger generation, 2) focused on worship, e.g., thaharah and ibadah ; 3) conducted at the National Action Care Foundation (Yayasan Aksi Peduli Bangsa – APB) command post as an NGO concerned with empowering sipuisilam ; 4) conducted in early October 2022 and then controlled and evaluated by tutors in the second and third weeks of October 2022; and 5) providing the training to 6 tutors who will provide tutorials (focused on the assistance as well as elaboration/enrichment of material following the spatial conditions) considering that geographical distance does not allow the team to supervise and to assist on the daily basis. The fourth stage was conducted through community service which has been designed on the FGD. The fifth stage is an evaluation to determine the effectiveness of community service activities in addition to controlling the daily life of sipuisilam . Evaluation is the final stage of this community service program. Evaluation is categorized into plan evaluation, process evaluation, and results evaluation. These three types of evaluation influence the choice of methods and data collection tools used. Data collection techniques for evaluation are carried out by observation (in the form of a checklist) and interviews.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 649,
"width": 124,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Result and Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 669,
"width": 443,
"height": 62,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The implementation of this community service program was fully designed in the FGD activity. The FGD activity began with the presentation of data and information obtained from questionnaires and interviews, in addition to several considerations related to the community service priority scale by the service team leader. Furthermore, all participants were given the",
"type": "Text"
},
{
"left": 282,
"top": 35,
"width": 242,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wirman, E.P. et al. The internalization of religious values in…",
"type": "Page header"
},
{
"left": 507,
"top": 781,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "227",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 442,
"height": 30,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "opportunity by the facilitator to provide input, either in the form of views, suggestions or criticism. The implementation of the FGD can be seen in Figure 2 below.",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 316,
"width": 355,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 2 . A brief speech from the team leader of the community service teams",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 337,
"width": 213,
"height": 14,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pre-Training Mastery Level of Sipuisilam",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 354,
"width": 443,
"height": 162,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In accordance with the aim of this community service as improving the quality of worship for sipuisilam on Bumi Sikerei, this section begins with an explanation of the level of mastery of sipuisilam regarding pre-training and pre-mentoring worship. The level of mastery of sipuisilam is obtained from initial data collection as a basis or starting point for implementing community service as stated in the introduction. The level of mastery obtained through the questionnaire prior to the community service is conducted as a form of mapping of the objective conditions of the mastery of sipuisilam as the subject assistance in worshiping. This activity includes cognitive, affective, and psychomotor aspects. The levels of mastery are seen from the aspects of knowledge, attitudes, and practices of sipuisilam through the Islamic values which are presented in Table 1 below.",
"type": "Text"
},
{
"left": 98,
"top": 525,
"width": 420,
"height": 132,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Pre-Training and Pre-Mentoring Mastery Level of Sipuisilam Worshiping Type Aspects Level of Mastery Dominant Result Poor Fair Good Very good Thaharah Cognitive 0 % 66,70 % 23,80 % 9,50 % Fair Affective 9,50 % 47,60 % 19,10 % 23,80 % Fair Psychomotoric 45,24 % 40,48 % 9,52 % 4,76 % Less Salat Cognitive 65,08 % 23,81 % 9,52 % 1,59 % Less Affective 59,52 % 28,58 % 7,14 % 4,76 % Less Psychomotoric 61.91 % 33,33 % 3,17 % 1,59 % Less",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 663,
"width": 443,
"height": 63,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1 indicates that the level of mastery of sipuisilam in worshiping (ibadah) is still at poor and fair levels. This means that the majority of sipuisilam do not have sufficient knowledge and understanding that has a big impact on their worshiping practice. These results are strengthening the reason why this community service program is important for sipuisilam .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 35,
"width": 372,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat , Vol. 19, No. 2, Desember 2023: 223-236",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 780,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "228",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 406,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Implementation of Community Service Program: Training and Mentoring",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 102,
"width": 443,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This community service program was conducted in three stages: a) training for tutors, b) training for sipuisilam , and c) assistance for sipuisilam . The training activity was conducted by the community service team in Muntei which involved 2 speakers, 2 facilitators, 6 tutors, 25 female sipaisilam , and 11 male sipuisilam . The assistance activities for sipuisilam were implemented by tutors who have received training, both during the training period and after the training period. The tutors are of Islamic studies teacher, dormitory coaches, and/or volunteers who are concerned in empowering sipuisilam in Bumi Sikerei .",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 223,
"width": 100,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Training for tutors",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 239,
"width": 443,
"height": 178,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In accordance with the recommendations of the volunteers, the training was first given to the tutors. Training for tutors is intended as an effort to prepare workers who act as motivators and companions of Sipuisilam in increasing knowledge, understanding, and practice of Islamic values, especially in worship. In other words, the tutors will carry out the stages of monitoring and ensure the implementation of the sustainability of Islamic values given during the training, as a form of internalization. The implementation of the training activities can be seen in Figure 3 . The keynote speakers of the training section are Prof. Dr. Eka Putra Wirman, M.A. and Dr. Sri Aisyiah, S.H.I., M.H. The fasilitators are Dra. Hetti Waluati Triana, M.Pd., Ph.D. and M. Ilham, S.Ag, M.Hum. The six tutors are: 1) Awal Dzul Islah, 2) Dewi Purnama, 3) Anita Rahayuningsih, 4) Latifah, 5) Emil Salim Sakubou, and 6) Ronal Erikyani H. The techniques and steps of the training work carried out for the tutor are:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 421,
"width": 238,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) The facilitator explains the training techniques.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 437,
"width": 441,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) The facilitator introduces the training curriculum to the tutor, including: RPS, Module, and Power Point.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 470,
"width": 441,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) The facilitator also provides an explanation related to the purpose of service and achievement targets.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 503,
"width": 441,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) The keynote speakers provide material and demonstrate so that the practice can be evaluated correctly.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 536,
"width": 441,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5) The keynote speakers asked the tutor to explain the material concisely and demonstrate the material that is practical.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 569,
"width": 441,
"height": 30,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6) The facilitator provides an opportunity for the tutor to discuss with the resource person related to the material.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 602,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7) Tutors demosnstrate the practice according to the direction of the keynote speakers.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 624,
"width": 117,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Training for Sipuisilam",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 640,
"width": 443,
"height": 63,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Training for Sipuisilam was conducted separately for sipuisilam women and men. The separation was done for the special treatment to sipuisilam women, in training materials, in demonstrating, and in terms of practice that epecific for women. The training technical is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 706,
"width": 329,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) The facilitators explain the training techniques to the participants.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 723,
"width": 441,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) The facilitators provide an explanation related to the purpose of community service program and target achievement of the program.",
"type": "List item"
},
{
"left": 282,
"top": 35,
"width": 242,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wirman, E.P. et al. The internalization of religious values in…",
"type": "Page header"
},
{
"left": 507,
"top": 781,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "229",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 441,
"height": 30,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) The keynote speakers provide material and demonstrate so that the practice can be mastered properly.ly.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 118,
"width": 416,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) The resource person asked participants to recite and demonstrate practical material.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 134,
"width": 441,
"height": 30,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5) The facilitators provide opportunities for participants to discuss with resource persons related to the material.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 167,
"width": 441,
"height": 30,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6) The tutors accompanied the participants to demonstrate according to the directions of the keynote speakers.",
"type": "List item"
},
{
"left": 204,
"top": 391,
"width": 200,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 3. Direction speech by the facilitators",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 412,
"width": 443,
"height": 63,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The keynote speaker for sipuisilam men was Prof. Dr. Eka Putra Wirman, M.A. and the facilitators is M. Ilham, S.Ag., M. Hum.The training was attended by 11 participants of the students from grade VIII to grade XI (junior highs, high schools, and vocational schools). The training can be seen in Figure 4 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 175,
"top": 660,
"width": 258,
"height": 12,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 4. The keynote speaker is explaining the materials",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 681,
"width": 443,
"height": 47,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The keynote speaker for the sipuisilam women is Dr. Sri Aisyah, S.H.I., M.H. and the facilitator is Dra. Hetti Waluati Triana, M.Pd., Ph.D. The training was attended by 25 participants of the students from grade VII to grade XII (junior highs, high schools, and vocational schools).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 35,
"width": 372,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat , Vol. 19, No. 2, Desember 2023: 223-236",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 780,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "230",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 443,
"height": 30,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The 25 participants are students who are basically still in their adolescence during the transition and are seeking identities. The training can be seen in Figure 5 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 193,
"top": 297,
"width": 221,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 5. Demontration of one of the participants",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 316,
"width": 443,
"height": 178,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The training materials include thaharah and shalat. The material of thaharah consists of its definition, types, and tools for thaharah , various kinds of najis dan the procedure of thaharah ( wudhu and tayamum). The material for shalat consists of mandatory shalat five times a day , times for mandatory shalat, requirements for shalat, pillars of shalat, sunnah in shalat, makhruh in shalat, procedures of shalat. Before providing the material, the facilitator initially provides opportunities for participants to convey the difficulties or problems they experienced before so that the explanation given is more targeted to the needs of sipuisilam . In accordance with the needs of sipuisilam , the practice becomes an integrated training of the two materials, in addition to the philosophy and values contained in each aspect of the discussion. After the training, the male participants had a photo session with the keynote speakers, fasilitators, and tutors as seen in Figure 6 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 689,
"width": 374,
"height": 12,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 6. Photo session (keynote speakers, fasilitators, tutors, dan male participants)",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 708,
"width": 443,
"height": 46,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Although training activities with speakers have been completed, the tutors (Islamic Religious Education Teachers and Dormitory Trustees) continue the assistance activities. Assistance activities are realized through periodic evaluation as a control of the implementation",
"type": "Text"
},
{
"left": 282,
"top": 35,
"width": 242,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wirman, E.P. et al. The internalization of religious values in…",
"type": "Page header"
},
{
"left": 507,
"top": 781,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "231",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 84,
"width": 443,
"height": 63,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "of the worshiping values of sipuisilam . In addition, the assistance activities by the tutor are also intended as an effort to encourage the younger generation of sipuisilam to act with awareness and motivate them to always increase knowledge, understanding, and practice Islamic values, especially in worshiping (ibadah).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 157,
"width": 256,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Evaluation of the Community Service Program",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 173,
"width": 442,
"height": 46,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In principle, the evaluation of the community service program was conducted to improve the quality of the process and to determine whether the program should be continued or not. Thus, the objectives details of the evaluation process are:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 222,
"width": 337,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. To ensure the benefits of the program for the people of Bumi Sikerei.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 239,
"width": 390,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. To identify the weaknesses and strengths of the implementation of the program.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 255,
"width": 225,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. To identify the achievements of the program.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 290,
"width": 141,
"height": 12,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of the interview",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 305,
"width": 443,
"height": 129,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Interviews were conducted for evaluation purposes: a) to ensure the benefits of the program for the people of Bumi Sikerei and b) to identify the weaknesses and strengths of the implementation of the program. The interviews were conducted by the team with tutors and dormitory supervisors. From the evaluation results within the interviews and semi-formal discussions with tutors and dormitory coaches, it can be concluded that the younger generation responded positively to training activities which gave them insight and the opportunity to ask questions about things they had previously doubted, both general and personal, especially for female participants.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 437,
"width": 443,
"height": 46,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of the interviews also showed that the training carried out had a significant impact on sipuisilam in improving the quality of worship, especially for female sipuisilam . The positive impacts include:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 487,
"width": 443,
"height": 46,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. The younger generation is starting to take the initiative to confirm whether their prayer movements ( shalat ) or ablution ( thaharah ) methods are correct or not with the dormitory supervisor/tutor.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 536,
"width": 442,
"height": 30,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. The younger generation is starting to have a great desire to be able to carry out their mandatory prayers on time.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 569,
"width": 442,
"height": 30,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. The younger generation has the motivation to continue their education in the religious field, especially at the Islamic State University (UIN).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 602,
"width": 330,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. There is an increase in memorization (prayers and prayer verses).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 619,
"width": 442,
"height": 29,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Supervisors, dormitory supervisors, and Islamic education teachers find it helpful in controlling the obligatory and mandatory worships of the younger generation.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 651,
"width": 442,
"height": 96,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "f. Supervisors, dormitory supervisors, and NGOs asked for plans for further activities for the younger generation so that they can provide opportunities and opportunities to increase the devotion of the younger generation in Bumi Sikerei. The sustainable training programs can strengthen the understanding and implementation of Islamic values among the younger generation. In fact, in the long term, they can become role models for the next generation of young people.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 35,
"width": 372,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat , Vol. 19, No. 2, Desember 2023: 223-236",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 780,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "232",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 127,
"height": 12,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Field observation results",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 101,
"width": 443,
"height": 95,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Field observations were carried out with the aim of the 3rd evaluation (identifying program achievements). Observations are made by tutors and submitted to the team in the form of a checklist evaluation sheet. This evaluation sheet contains achievement indicators that are developed in accordance with the training material and practice points. An evaluation regarding the achievement of service targets was carried out on October 18, 2022. The evaluation was carried out on participants who lived in the APB dormitory.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 200,
"width": 443,
"height": 79,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the data on the evaluation sheets, the achievement of the cognitive aspects of the two themes of the community service program was 55.6% and 61.25% of the participants had very good scores. The percentages indicate that the basic concepts of worship, especially in thaharah and shalat , have been well understood by most of the younger generation of sipuisilam in South Siberut. The recap can be seen in Table 2 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 123,
"top": 288,
"width": 359,
"height": 115,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2. Achievement Level of the Training Theme Aspect Achievement Fair Good Very Good Thaharah Cognitive 8,8 % 40,6% 55,6% Affective 7,5 % 60% 32,5% Psychomotoric 2,5% 47,5% 50% Shalat Cognitive 5,63% 61,25 % 33,12% Affective 5% 57,5% 37,5% Psychomotoric 0% 52,5% 47,5%",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 409,
"width": 443,
"height": 63,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In compared with the results of the questionnaire before the training was conducted (in table 1), it can be concluded that there was a significant increase in understanding. In other words, the level of achievement of this training is high, ranging between good and very good levels. The increase in sipuisilam understanding of the taharah can be seen in Diagram 1 .",
"type": "Text"
},
{
"left": 141,
"top": 658,
"width": 327,
"height": 13,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diagram 1. The Increasing of the Sipuisilam Understanding on Thaharah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 678,
"width": 442,
"height": 30,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The increase in sipuisilam understanding of shalat is also very significant, as can be seen in Diagram 2 below.",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 489,
"width": 275,
"height": 155,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0 20 40 60 80 Before After Thaharah Poor Fair Good",
"type": "Picture"
},
{
"left": 370,
"top": 635,
"width": 39,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Very Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 282,
"top": 35,
"width": 242,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wirman, E.P. et al. The internalization of religious values in…",
"type": "Page header"
},
{
"left": 507,
"top": 781,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "233",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 149,
"top": 259,
"width": 311,
"height": 13,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diagram 2. The Increasing of the Sipuisilam Understanding on Shalat",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 281,
"width": 443,
"height": 128,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The data in Diagram 1 and Diagram 2 indicate that the training is a significant empowerment program for increasing understanding of Islamic values for sipuisilam on Bumi Sikerei. The previous data in Diagram 1 and Diagram 2 above shows that some of the younger generation of sipuisilam are still at the level of shada anand make Ise Islam their religion of choice. On the other hand, Diagram 1 and Diagram 2 also show an increase in understanding of puisilam which indicates that the young generation of sipuisilam has the will to learn and practice Islamic teachings as stated by Wirman & Ilham ( 2019 ). These results also prove the achievements of the second stage as part of community service in Bumi rei.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 413,
"width": 443,
"height": 243,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Given the high mobility, the opportunities for the young Sipuisilam generation to experience wider and unlimited contact. Therefore, mentoring as a follow-up step to this community service program is an urgency in making it easier and stronger for them to implement Islamic sharia in their family environment, some of whom are still non-Muslim, in addition to mingling with Muslims in their neighborhood and school. As a minority group, sipuisilam who are reverts to Islam are still vulnerable in carrying out their social and religious life. The same thing was also stated by Herman Peri, Assistant II for Economic Development and People's Welfare for the Padang City in Indrawati ( 2018 ) at the opening of religious training and guidance, stating that training for reverts needs to be improved, otherwise we are worried that converts will return to their old beliefs. This is in line the real situation in Bumi Sikerei where religions are not yet functional as the main ethnic identities (Delfi, 2012 & 2013 ; Nelmaya, 2021 ; Wirman et al., 2021 ). The results of implementing such community service are also recommendations by A'yun & Anan ( 2019 ) in the activities of instilling Islamic values carried out among Chinese converts at PITI Surabaya which include the values of faith (iman), worships (ibadah) and morals (akhlak).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 660,
"width": 443,
"height": 95,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The above formulation is in line with the statement put forward by Sulaiman ( 2020 ) that religious guidance for converts needs to be carried out as has been implemented at the Darul Ulum Islamic boarding school in fostering the religion of the Sikakap village community by sending Ramadhan taraweh prayer imams to various mosques and prayer rooms throughout the Mentawai Islands. The need for assistance to the Mentawai community as a follow-up to training was also stated by Erwin ( 2015 ). The need for mentoring systematically, consistently,",
"type": "Text"
},
{
"left": 131,
"top": 93,
"width": 369,
"height": 151,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0 10 20 30 40 50 60 70 Before After Shalat Very Good Good Fair Less",
"type": "Picture"
},
{
"left": 85,
"top": 35,
"width": 372,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat , Vol. 19, No. 2, Desember 2023: 223-236",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 780,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "234",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 442,
"height": 62,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "and disciplined in sipuisilam is also a recommendation for research results from Riskiyah, Ike & Muzammil ( 2020 ) by emphasizing the importance of supervision and guidance from teachers and or dormitory coaches as efforts to continue to the tahalli stage (filling soul which has been emptied) and turn to the goodness and fear of the punishment of Allah SWT.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 150,
"width": 443,
"height": 146,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The increasing understanding of Islamic values has increase the sipuisilam awareness in the practicing daily worships, especially in carrying out mandatory prayers five times a day. The awareness indicator can be proven through the results of the evaluation conducted by the tutors related to the implementation of prayer where the sipuisilam has often performed prayers on time and that sipuisilam conveyed regret for their negligence. Most of the younger generation of sipuisilam that take part in training and the assistance have made mandatory prayers a priority in their daily activities. This is in line with the meaning of the value mentioned by Mulyana ( 2004 ) who mentions that the value is a belief that makes a person act based on one choice.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 315,
"width": 60,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 332,
"width": 443,
"height": 145,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This community service program is very meaningful for young genreration of sipuisilam . Through this program, the knowledge and the understanding of sipuisilam can be increased from fair to good, even in the cognitive domain has reached very good. In accordance with the evaluation results, both the theme of Thaharah and Shalat , the achievement of sipuisilam can be classified into three groups: 1) groups that are still in the conceptual recognition stage (fair category); 2) groups that begin to understand (good category); and 3) groups in stages begin to enrich insight (very good category). Nevertheless, as a minority group in Bumi Sikerei, sipuisilam really needs sustainable training and assistance in increasing knowledge and understanding and practice of Islamic teachings to live their future lives on Bumi Sikerei.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 498,
"width": 102,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Acknowledgment",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 515,
"width": 443,
"height": 96,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "We are sincere thanks to all informants and partners, especially to the tutors and assisted subjects, who have been pleased together to map and design the activities of devotion to carry out religious and community life in Bumi Sikerei. Thank you to the Chancellor through the Research and Community Service Institute of UIN Imam Bonjol who has given us trust and budget to conduct the community service so that it can enrich and inspire the team's moral responsibilities as academicians with religious cores.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 631,
"width": 65,
"height": 13,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "References",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 648,
"width": 443,
"height": 36,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andriani, P., & Nurhasanah, N. (2012). Pengaruh wujud kebudayaan suku di indonesia terhadap lay out dalam rumah tinggal: studi kasus penerapan wujud budaya suku mentawai di rumah adat Uma. Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain, 9(2), 211-232.",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 684,
"width": 173,
"height": 12,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.25105/dim.v9i2.949",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 696,
"width": 442,
"height": 36,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aulia, P. (2009). Studi Deskriptif tentang Motivasi Konservasi Kebudayaan pada Masyarakat Dusun Salappa’, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan MentawaI (PhD Thesis). Universitas Negeri Semarang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 282,
"top": 35,
"width": 242,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wirman, E.P. et al. The internalization of religious values in…",
"type": "Page header"
},
{
"left": 507,
"top": 781,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "235",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 442,
"height": 12,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A’yun, Q . dan Anan, A. (2019). Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam pada Mualaf Persatuan Islam",
"type": "Table"
},
{
"left": 106,
"top": 97,
"width": 422,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tionghoa Indonesia Surabaya Jawa Timur. 1(1), 19-32. diakses di http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/muallim.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 121,
"width": 442,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Banks, S. (2012). Community Based Participatory Research A Guide to Ethical Principles an Practice Center For Social Justice and Community Action. UK: Durham University.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 145,
"width": 443,
"height": 49,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Delfi, M. (2012). Sipuisilam dalam selimut arat sabulungan penganut Islam Mentawai di Siberut. Al- Ulum, 12(1), 1 – 34. Diakses di: https://core.ac.uk/download/pdf/294951432.pdf Delfi, M. (2013). Islam and Arat Sabulungan in Mentawai. Al- Jami’ah: Journal of Islamic Studies , 51(2), 475 – 499. https://doi.org/10.14421/ajis.2013.512.475-499",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 194,
"width": 442,
"height": 60,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Erwin. (2015). Model Pemberdayaan Masyarakat Mentawai Melalui Penguatan Kelembagaan Lokal di Pulau Siberut. Sosio Konsepsia. 4(2), 1-14. https://doi.org/10.33007/ska.v4i2.112 Glossanto, K. (2019). Sabulungan dalam Tegangan Identitas Budaya: Kajian Atas Religi Orang Mentawai di Siberut Selatan. Tesis. Sanata Dharma University. Diakses di https://repository.usd.ac.id/32910/",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 254,
"width": 442,
"height": 37,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hakim, L. (2016). Pemberdayaan Muslimah Minoritas Melalui Pembinaan Peningkatan Kualitas Keagamaan Di Kepulauan Mentawai. In International Conference on University-Community Engagement (Vol. 1051).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 290,
"width": 442,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hidayat, F. (2010). Antropologi Sakral: Revitalisasi Tradisi Metafisik Masyarakat Indigenous Indonesia. Institute for Perennial Studies (IPS).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 314,
"width": 443,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indrawati, N. (2018). Pemerintah Kota Padang Bina 123 Mualaf. https://padangmedia.com. Senin 1 Oktober 2018. diunduh 4 April 2023.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 339,
"width": 442,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Isniati, I. S. (2013). Pemasaran Pariwisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai: Proses, Dinamika dan Problematika (PhD Thesis). UAJY.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 363,
"width": 443,
"height": 48,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Malayanti, A., & Pakpahan, S. (2016). Upaya Surfaid International Mengatasi Penyebaran Malaria Di Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2010-2015. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, 3(2), 1 – 13. Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alvabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 411,
"width": 443,
"height": 36,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nelmaya, N., & Deswalantri, D. (2021). The Problem of Da'wah and Islamization in the Mentawai Islands. Jurnal Fuaduna: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan, 5(1), 35-44. http://dx.doi.org/10.30983/fuaduna.v5i1.4260",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 447,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pujiraharjo, S. (2014). Magi Sebagai Acuan Identitas Diri Orang Mentawai Dalam Hubungan Antar Suku Bangsa. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 15(2), 65 – 73.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 471,
"width": 443,
"height": 61,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Riskiyah, I., & Muzammil, M. (2020). Internalisasi Nilai-nilai Keislaman dalam Pendidikan Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Qur’an Karanganyar Paiton Probolinggo. EDISI: Jurnal Edukasi dan Sains, 2(1), 25-39. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi. Sari, D. P. (2016). Motif Keaktoran Dalam Ritual Turuk Laggai Masyarakat Siberut Mentawai- Sumatera Barat. Ekspresi Seni, 18(2), 258 – 276. http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v18i2.96",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 532,
"width": 442,
"height": 60,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sulaiman, U. H. (2020). Metode Da’wah Pondok Pesanten Darul Ulum Dalam Membina Keagamaan Masyarakat Desa Sikakap Kepulauan Mentawai . Jurnal Da wah Risalah Merintis Da’wah Melanjutkan, 2(1), 21-48. https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v2i01.42 Sugiyono. (2019). Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R & D, & Penelitian Pendidikan). Bandung: Alfabeta.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 592,
"width": 442,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Susilowati, N. (2018). Dampak Perkembangan Jalur Transportasi Terhadap Kehidupan Masyarakat Akit di Desa Hutan Panjang, Pulau Rupat. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 10(20), 57 – 67.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 616,
"width": 443,
"height": 36,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tresno, T. (2017). Ute’Simagere (Tengkorak Bagi Roh): Hubungan Masyarakat Dengan Primata Endemik Di Mentawai. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 19(1), 67 – 87. https://doi.org/10.25077/jantro.v19.n1.p67-87.2017",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 653,
"width": 442,
"height": 24,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wirman, E.P. dan Ilham, M. (2019.) Arat Sabulungan: Negosiasi Kultural Minoritas Muslim di Kepulauan Mentawai. Laporan Penelitian. Padang: UIN Imam Bonjol Padang.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 677,
"width": 443,
"height": 72,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wirman, E.P. et al. (2021). The Cultural Syncretic Strategy of The Muslim Minority: A Case in The Mentawai Islands-Indonesia. The International Journal of Language an Cultural. 3(1), 83-90. Diakses di: https://www.growingscholar.org/journal/index.php/TIJOLAC/article/view/115 Wirman, E.P. dkk. (2022). Bumi Sikerei dan arat Sabulungan: Pemberdayaan Sipuisilam di Tengah Lokalitas melalui Internalisasi Nilai Agama. Laporan Pengabdian. Padang: UIN Imam Bonjol Padang",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 35,
"width": 372,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat , Vol. 19, No. 2, Desember 2023: 223-236",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 780,
"width": 21,
"height": 13,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "236",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 443,
"height": 36,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zakaria, R. Y. (2018). Strategi Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat (Hukum) Adat: Sebuah Pendekatan Sosio-Antropologis. BHUMI, J urnal Agraria Dan Pertanahan, 2(2), 133 – 150. https://doi.org/10.31292/jb.v2i2.66",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 121,
"width": 443,
"height": 24,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zalman, M. (2018). Dampak Kebijakan Pemerintah Sk N0. 167/PM/1954 Terhadap Perkembangan Islam Di Mentawai (B.S. thesis). Jakarta: Fakultas Adab & Humaniora UIN Syarif Hidayatullah.",
"type": "Text"
}
] |
f4a82df1-58d0-0f4d-75db-468aa41c2c81 | http://journal.wima.ac.id/index.php/JTPG/article/download/1533/1423 | [
{
"left": 112,
"top": 75,
"width": 392,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG PEPAYA DAN LAMA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 77,
"top": 91,
"width": 462,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENYIMPANAN TERHADAP KETAHANAN L. acidophilus FNCC 0051 TERIMOBIL PADA KONDISI ASAM LAMBUNG DAN GARAM EMPEDU",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 142,
"width": 461,
"height": 29,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(Effect of papaya powder concentration and storage time to the survival of immobilized L. acidophilus FNCC 0051 in gastric acid and bile salt",
"type": "List item"
},
{
"left": 276,
"top": 174,
"width": 65,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "condition)",
"type": "Text"
},
{
"left": 104,
"top": 208,
"width": 404,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Mariska Sucipto a* , Theresia Endang Widoeri Widyastuti a , Indah Kuswardhani a",
"type": "Text"
},
{
"left": 111,
"top": 246,
"width": 393,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "a Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Indonesia",
"type": "Text"
},
{
"left": 230,
"top": 270,
"width": 154,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "* Penulis korespondensi Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 276,
"top": 329,
"width": 64,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 341,
"width": 471,
"height": 171,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Papaya powder added as a prebiotic, but its concentration and storage time in UHT milk as a carrier can impact on viability of immobilized cell in gastric acid and bile salt condition. The purpose of this study was to determine the effect of the interaction of papaya powder concentration and storage time and also the influence of each these factors on the survival of immobilized L. acidophilus FNCC 0051 in gastric acid and bile salt. The research design used a Randomized Block Design (RBD) of factorial design. Papaya powder concentrations as the first factor consisting of two levels (3% b/v and 6% b/v) and the storage times as the second factor consisting of five levels (0, 7, 14, 21, and 28 days). Each treatment combinations repeated three times. Data were analyzed by ANOVA (Analysis of Va riance) at α = 5%. Based on the results, use of 6% concentration papaya powder significantly increasing the survival of immobilized L. acidophilus FNCC 0051 on condition of gastric acid. Meanwhile, interaction of papaya powder concentration and storage time significantly affect the resistance of immobilized L. acidophilus FNCC 0051 on bile salt condition. Storage along 14 days decreasing the cells number, but the survival cell on bile salt condition increased by the use of 6% concentration of papaya powder during 21 days of storage. The highest survival with decreased cell 0,1459 log cfu/g obtained from combination of 6% concentration of papaya powder at 21 days of storage time.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 525,
"width": 327,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Keywords : sinbiotic, viability,storage time, gastric acid, bile salt condition",
"type": "Text"
},
{
"left": 279,
"top": 549,
"width": 57,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 561,
"width": 471,
"height": 147,
"page_number": 1,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tepung pepaya dapat ditambahkan sebagai prebiotik, namun konsentrasinya dan lama penyimpanan dalam carrier susu UHT dapat berpengaruh terhadap ketahanan sel terimobil pada kondisi asam lambung dan garam empedu. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh interaksi konsentrasi tepung pepaya dan lama penyimpanan serta pengaruh masing-masing faktor terhadap ketahanan L.acidophilus FNCC 0051 terimobil pada kondisi asam lambung dan garam empedu secara in vitro . Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) desain faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi tepung pepaya yang terdiri dari 2 level (3% dan 6% b/v) serta lama penyimpanan yang terdiri dari 5 level (0, 7, 14, 21,dan 28 hari). Masing-masing kombinasi perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Data dianalisis dengan uji ANOVA ( Analysis of Variance ) pada α = 5% dan apabila berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan ( Duncan’s Multiple Range Test ) pada α = 5%. Penelitian menunjukkan penggunaan konsentrasi tepung pepaya 6% secara nyata mampu meningkatkan ketahanan Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 terimobil pada kondisi asam lambung. Sementara, interaksi konsentrasi tepung pepaya dan lama",
"type": "Text"
},
{
"left": 243,
"top": 38,
"width": 129,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Mariska Sucipto et al. , 2016.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 74,
"width": 471,
"height": 55,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "penyimpanan berpengaruh nyata terhadap ketahanan Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 terimobil pada kondisi garam empedu. Selama penyimpanan hingga 14 hari terjadi penurunan jumlah sel, tetapi ketahanan sel pada garam empedu meningkat dengan penggunaan konsentrasi tepung pepaya 6% selama penyimpanan 21 hari. Ketahanan sel tertinggi dengan penurunan sel 0,1459 log cfu/g diperoleh dari kombinasi perlakuan konsentrasi tepung pepaya 6% dan 21 hari penyimpanan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 143,
"width": 400,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Kata kunci : sinbiotik, viabilitas, lama penyimpanan, kondisi asam, kondisi garam empedu",
"type": "Text"
},
{
"left": 138,
"top": 194,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 220,
"width": 220,
"height": 225,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Salah satu produk pangan fungsional yang berkembang saat ini dan baik untuk kesehatan usus adalah produk sinbiotik. Produk sinbiotik merupakan produk yang memiliki kombinasi yang baik antara prebiotik dan probiotik sehingga dapat meningkatkan konsentrasi bakteri baik (probiotik) yang mampu bertahan hidup dalam saluran pencernaan dengan melakukan fermentasi terhadap substrat (Collins dan Gibson, 1999). Salah satu probiotik adalah bakteri asam laktat (BAL) seperti Lactobacillus acidophilus (Holzapfel et al. , 2001). Prebiotik pada umumnya adalah karbohidrat yang tidak dapat dicerna dan diserap, biasanya dalam bentuk oligosakarida dan serat pangan, salah satu sumber prebiotik yaitu tepung pepaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 448,
"width": 220,
"height": 237,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penambahan Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 secara langsung dalam produk pangan dapat terganggu stabilitasnya selama penyimpanan sehingga perlu dikembangkan suatu metode penjeratan bakteri probiotik (imobilisasi sel) agar tetap stabil selama penyimpanan dan dapat tetap bermanfaat sampai pada sistem pencernaan. Penambahan tepung pepaya diharapkan dapat menjaga kestabilan sel Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 terimobil dalam poduk sinbiotik. Konsentrasi tepung pepaya yang digunakan selain sebagai sumber prebiotik juga dapat mempengaruhi kekokohan matriks pemerangkap sel, yang akan berpengaruh juga terhadap ketahanan sel pada kondisi saluran pencernaan seperti asam lambung dan garam empedu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 374,
"top": 194,
"width": 120,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "BAHAN DAN METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 220,
"width": 37,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Bahan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 232,
"width": 219,
"height": 162,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan sel imobil adalah kultur bakteri L. acidophilus FNCC 0051 dari PAU UGM, Na-alginat murni (Sigma-Aldrich A2033- 100G), larutan CaCl 2 1% (PT. Brataco ROA 160122), larutan NaCl 0,85% (MERCK 1.06404.1000), oxgall, larutan HCl 37% diperoleh dari Laboratorium Kimia, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, larutan Na-sitrat 0,1 M teknis, buah pepaya mengkal varietas Thailand dari Malang, dan susu UHT “Ultra Milk”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 409,
"width": 147,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pembuatan Tepung Pepaya",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 422,
"width": 220,
"height": 175,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pembuatan tepung pepaya diawali dengan mengocok putih telur sampai sedikit berbusa kemudian dekstrin 1% (b/b) dimasukkan dan dikocok hingga terbentuk busa yang stabil. Slurry pepaya yang sudah disiapkan dicampur dengan busa dan dilakukan pengocokan dengan kecepatan 1 selama 1 menit. Slurry pepaya berbuih hasil pengocokan dilakukan penimbangan 85g/loyang. Setelah itu dihamparkan dan dikeringkan pada suhu 60 ⁰ C selama 5 jam. Setelah kering dilakukan penghalusan dengan blender dan pengayakan kemudian disimpan dalam freezer (Gunawan, 2008).",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 612,
"width": 152,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pasteurisasi Tepung Pepaya",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 625,
"width": 220,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tepung pepaya sebelum digunakan dipasteurisasi untuk menghilangkan kontaminan, dengan memasukkan tepung pepaya ke dalam wadah steril kemudian dipanaskan dengan waterbath pada suhu 95°C selama 30 menit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 355,
"top": 38,
"width": 188,
"height": 38,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Journal of Food Technology and Nutrition Vol 15 (2): 60-64, 2016.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 94,
"width": 117,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pembuatan Sel Imobil",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 106,
"width": 191,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Larutan Na-alginat konsentrasi 1,5%",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 119,
"width": 220,
"height": 188,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "(b/v) dicampurkan dengan tepung pepaya 3% (b/v) dan 6% (b/v)). Larutan dihomogenkan kemudian dipanaskan dalam waterbath (80 ⁰ C, 15 menit, 90 rpm). Setelah 15 menit, larutan Na-alginat- tepung pepaya didinginkan pada suhu 30±1 ⁰ C, kemudian dicampurkan 1% (v/v) kultur starter L.acidophilus FNCC 0051. Larutan tersebut kemudian dihomogenkan menggunakan vortex selama 2 menit dan dilakukan penetesan dalam larutan CaCl 2 dingin. Beads didiamkan dalam larutan CaCl 2 pada suhu 4-5 ⁰ C selama 15 menit, kemudian dicuci dengan larutan 100 mL NaCl 0,85% sebanyak 3 kali pencucian (Wijaya, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 322,
"width": 219,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pengujian Ketahanan pada Asam",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 335,
"width": 53,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Lambung",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 348,
"width": 219,
"height": 162,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tiga gram sel imobil dimasukkan dalam 10 mL media MRS broth yang diatur pH 2,5 (HCl 1M) kemudian diinkubasi 30 menit, 37 ⁰ C. Beads kemudian disaring menggunakan saringan secara aseptis, dilarutkan ke dalam 27 mL larutan Na-sitrat 0,1 M steril dan dikocok hingga beads larut. Setelah itu, dilakukan seri pengenceran, penuangan MRS agar, diinkubasi selama 37 ⁰ C, 48 jam dan dilakukan perhitungan koloni yang tumbuh. Rumus ketahanan L. acidophilus FNCC 0051 terimobil terhadap asam lambung (log cfu/gram):",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 512,
"width": 219,
"height": 74,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jumlah penurunan sel = log (ALT tabung a ) – (ALT tabung b) Tabung a adalah sel imobil tanpa dikontakkan, tabung b adalah sel imobil yang dikontakkan dengan HCl pH 2,5 (Lee and Heo, 2000 dalam Wijaya, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 601,
"width": 219,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pengujian Ketahanan pada Garam Empedu",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 626,
"width": 219,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Tiga gram sel imobil yang telah dikontakkan dengan asam lambung dimasukkan ke 10 mL MRS Broth + oxgall sebanyak 1% (b/v), diinkubasi 37 ⁰ C, 3 jam, kemudian disaring dengan saringan secara aseptis. Beads kemudian dilarutkan dalam 27 mL larutan Na-sitrat 0,1 M steril dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 94,
"width": 219,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "dikocok hingga beads larut, kemudian dilakukan seri pengenceran, penuangan MRS agar yang telah dicairkan, dan dilanjutkan dengan inkubasi 37 ⁰ C, 48 jam. Sebagai kontrol, dilakukan prosedur di atas tetapi dalam media MRS Broth tanpa penambahan",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 170,
"width": 220,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "oxgall. Ketahanan Lactobacillus acidophilus FNCC 0051",
"type": "Table"
},
{
"left": 324,
"top": 195,
"width": 219,
"height": 35,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "terimobil terhadap garam empedu dinyatakan sebagai ketahanan relatif yang diperoleh dengan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 233,
"width": 219,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jumlah penurunan sel pada garam empedu = log (ALT tabung c – ALT tabung b) – log (ALT tabung d-ALT tabung b) Tabung c adalah sel imobil yang dikontakkan dengan oxgall 0%, tabung d adalah sel imobil yang dikontakkan dengan oxgall 1% (Lee and Heo, 2000 dalam Wijaya, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 334,
"width": 91,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Analisis Statistik",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 347,
"width": 220,
"height": 175,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) desain faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi tepung pepaya yang terdiri dari 2 level (3% dan 6% b/v) serta lama penyimpanan yang terdiri dari 5 level (0, 7, 14, 21, dan 28 hari). Masing-masing kombinasi perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Data dianalisis dengan uji ANOVA ( Analysis of Variance ) pada α = 5% dan apabila berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan ( Duncan’s Multiple Range Test ) pada α = 5%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 361,
"top": 537,
"width": 145,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 562,
"width": 220,
"height": 149,
"page_number": 3,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pada penelitian ini, jumlah bakteri Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 dalam starter atau sebelum dilakukan proses imobilisasi berkisar antara 11,3802 – 11,6902 log cfu/mL. Setelah didapatkan beads, pengukuran jumlah bakteri Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 dilakukan terhadap hasil sel kultur yang terjerat dalam beads . Jumlah bakteri Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 terimobil pada hari ke 0 dengan berbagai konsentrasi tepung pepaya yang digunakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 243,
"top": 38,
"width": 129,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Mariska Sucipto et al. , 2016.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 72,
"width": 220,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "berkisar antara 8,6021 – 8,7324 log cfu/gram beads .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 100,
"width": 219,
"height": 149,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Ketahanan sel terhadap asam lambung dihitung berdasarkan penurunan log jumlah sel sesudah kontak dengan asam. Sebagai contoh, hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah L. acidophilus FNCC 0051 terimobil pada hari ke 0 dengan berbagai konsentrasi tepung pepaya setelah kontak dengan asam lambung (pH 2,5) selama 30 menit mengalami penurunan hingga jumlah sel hidup dalam matriks Ca alginat-tepung pepaya berkisar antara 8,0000 – 8,3424 log cfu/gram beads.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 251,
"width": 46,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Semakin",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 251,
"width": 219,
"height": 61,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "rendah penurunan log menunjukkan ketahanan sel bakteri semakin tinggi, sedangkan semakin tinggi penurunan log maka ketahanan sel bakteri semakin rendah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 313,
"width": 219,
"height": 164,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Hasil ANOVA dengan taraf α = 5% menunjukkan bahwa faktor konsentrasi tepung pepaya memberikan pengaruh nyata terhadap ketahanan sel Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 terimobil pada kondisi asam lambung, namun faktor lama penyimpanan serta interaksi antara kedua faktor tidak berpengaruh nyata. Uji DMRT (α= 5%) pengaruh konsentrasi tepung pepaya terhadap ketahanan sel L. acidophilus FNCC 0051 terimobil pada kondisi asam lambung tercantum pada Gambar 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 615,
"width": 219,
"height": 99,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Gambar 1. Pengaruh Konsentrasi Tepung Pepaya terhadap Ketahanan Sel Terimobil pada Kondisi Asam Lambung Hasil penelitian pada Gambar 1. menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi tepung pepaya, ketahanan sel semakin meningkat yang dapat dilihat dari penurunan jumlah sel bakteri yang lebih",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 74,
"width": 220,
"height": 276,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan tepung pepaya membantu Ca- alginat dalam membentuk matriks yang semakin mampu melindungi bakteri probiotik di dalamnya.Tepung pepaya mengandung komponen berupa serat yaitu serat larut (pektin) dan serat tidak larut (selulosa dan hemiselulosa). Selulosa dan hemiselulosa tidak berpengaruh jika dicampurkan pada larutan asam tanpa pemanasan (Yuanita, 2009), sementara serat larut berupa pektin dapat mengisi kekosongan rongga pada beads Ca-alginat sehingga menghasilkan matriks gel yang lebih rapat yang melindungi sel-sel bakteri didalamnya yang aktif bermetabolisme. Hal tersebut juga didukung oleh sifat pektin yang stabil pada pH rendah yaitu kisaran pH 2-4 (Farikha et al. , 2013) sehingga saat kontak dengan asam lambung, kestabilan gel tidak terganggu dan tetap dapat mempertahankan struktur gel.",
"type": "Text"
},
{
"left": 396,
"top": 365,
"width": 76,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 391,
"width": 220,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penggunaan konsentrasi tepung pepaya 6% secara nyata mampu meningkatkan ketahanan Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 terimobil pada kondisi asam lambung.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 441,
"width": 219,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Interaksi konsentrasi tepung pepaya dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap ketahanan Lactobacillus acidophilus FNCC 0051 terimobil pada kondisi garam empedu. Ketahanan sel tertinggi dengan penurunan sel 0,1459 log cfu/g diperoleh dari kombinasi perlakuan konsentrasi tepung pepaya 6% dan 21 hari penyimpanan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 367,
"top": 569,
"width": 133,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "UCAPAN TERIMA KASIH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 324,
"top": 594,
"width": 219,
"height": 99,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Program Penelitian Desentralisasi 2015 yang telah membiayai penelitian ini sebagai bagian dari Penelitian Hibah Bersaing yang berjudul “Penggunaan Tepung Pepaya dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 695,
"width": 219,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Bakteri Probiotik Terimobilisasi dalam Pembuatan Produk Sinbiotik : Optimasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 355,
"top": 38,
"width": 188,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Journal of Food Technology and Nutrition Vol 15 (2): 60-64, 2016.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 94,
"width": 219,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Formulasi, Stabilitas dalam Sistem Pangan dan Manfaatnya terhadap Kesehatan Usus”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 129,
"top": 132,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 157,
"width": 219,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Collins, M.D. dan G.R. Gibson. 1999. Probiotics, Prebiotics, and Symbiotics:",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 182,
"width": 191,
"height": 36,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Approaches for Modulating the Microbial Ecology of The Gut. Am J Clin Nutr 69: 1052S-1057S.",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 220,
"width": 219,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Farikha, I.N., C. Anam, E.Widowati. 2013.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 233,
"width": 191,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Bahan Penstabil Alami Terhadap Karakteristik Fisikokimia Sari Buah",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 271,
"width": 191,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Naga Merah ( Hylocereus polyrhizus ) Selama Penyimpanan. Jurnal Teknosains Pangan Vol 2 No 1 Januari 2013",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 322,
"width": 219,
"height": 85,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Gunawan, M.M. 2008. Pengeringan Pepaya ( Carica papaya L. ) dengan Foam Mat Drying; Kajian Konsnetrasi Putih Telur pada Dua Tingkat Kematangan Pepaya. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 410,
"width": 219,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Holzapfel, W. H., P. Haberer, R. Geisen, J. Björkroth, and U. Schillinger. 2001. Taxonomy and Important Features of Probiotic Microorganisms in Food and Nutrition. Am. J. Clin. Nutr. 73(2): 365-",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 473,
"width": 24,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "373.",
"type": "Table"
},
{
"left": 324,
"top": 94,
"width": 219,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Lee, K.I. and T.R. Heo. 2000. Survival of Bifudobacterium longum Immobilized in Calcium Alginate Beads in Simulated Gastric Juices and Bile Salt Solution. Appl. Environ. Microbiol. 66:",
"type": "Table"
},
{
"left": 352,
"top": 157,
"width": 47,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "869-973.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 170,
"width": 219,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Nuraida, L., S. Winarti, Hana, dan E.",
"type": "Text"
},
{
"left": 352,
"top": 182,
"width": 191,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Prangdimurti. 2011. Evaluasi In Vitro terhadap Kemampuan Isolat Bakteri Asam Laktat Asal Air Susu Ibu untuk Mengasimilasi Kolesterol dan",
"type": "Table"
},
{
"left": 352,
"top": 233,
"width": 191,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Mendekonjugasi Garam Empedu. J. Teknol. dan Industri Pangan 22(1): 46-52.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 271,
"width": 219,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Oh, S, S.H. Kim, and R.W. Worobo. 2000.",
"type": "Text"
},
{
"left": 352,
"top": 283,
"width": 191,
"height": 49,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Characterization and Purification of a Bacteriocin Produced by a Potential Probiotic Culture, L. acidophilus 30 SC. J. Dairy Sci. 83:2747-2754.",
"type": "List item"
},
{
"left": 324,
"top": 334,
"width": 219,
"height": 35,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Wijaya, I. 2015. Pengaruh Konsentrasi Na- Alginat dan Tepung Pepaya terhadap Ketahanan Lactobacillus acidophilus",
"type": "Text"
},
{
"left": 352,
"top": 372,
"width": 191,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "FNCC 0051 Terimobil pada Kondisi Asam Lambung dan Garam Empedu. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 324,
"top": 435,
"width": 220,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 612,
"page_height": 792,
"text": "Yuanita, L. 2009. Analisis Monomer Sakarida dan Gugus Fungsi Kompleks Fe-Serat Pangan pada Perebusan Kondisi Asam. Jurnal Ilmu Dasar 10(1):49-55.",
"type": "Table"
}
] |
885b2ac7-b90d-1fcf-7308-faa7d9e4a823 | https://journal.gunabangsa.ac.id/index.php/jach/article/download/738/262 | [
{
"left": 298,
"top": 42,
"width": 237,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Abdimas: Community Health - Vol. 5 No.1 (2024), 15-20",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 767,
"width": 176,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: doi.org/10.30590/jach.v5n1.738",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 291,
"top": 781,
"width": 13,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "15",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 169,
"top": 78,
"width": 186,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tersedia online di: journal.gunabangsa.ac.id",
"type": "Text"
},
{
"left": 125,
"top": 92,
"width": 279,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Abdimas: Community Health",
"type": "Section header"
},
{
"left": 208,
"top": 119,
"width": 113,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN ( online ): 2746-542X",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 135,
"width": 4,
"height": 7,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 144,
"width": 456,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Education About Cervic And Breast Cancer as Well as Iva and Breast Examination in Women of Reproductive Age",
"type": "Text"
},
{
"left": 70,
"top": 197,
"width": 459,
"height": 41,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Serviks dan Payudara Serta Pemeriksaan Iva Dan Sadari Pada Wanita Usia Subur",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 255,
"width": 289,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Haryati Astuti 1 *, Mia Rita Sari 2 , Madinah 3 , Dahlia Murni 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 275,
"width": 158,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "STIKES Husada Gemilang, Riau",
"type": "Section header"
},
{
"left": 269,
"top": 295,
"width": 60,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 309,
"width": 487,
"height": 142,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The cancers that have the highest contribution to Indonesian women are cervical and breast cancer. Cervical cancer is in second place and breast cancer is in third place. It is known that nationally the behavior of women of childbearing age is still low in carrying out VIA and BSE examinations. From the data it was found that only 8.3% of women aged 30-50 years carried out early examinations for cervical cancer using the Acetic Acid Visual Inspection method (IVA test) and breast cancer using Self-Examine Your Breasts (BSE). The aim of this activity is that after providing outreach regarding cervical and breast cancer health education, there will be an increase in knowledge of women of childbearing age and increase awareness of checking and detecting cervical and breast cancer early. The method used is providing health education information with counseling to increase knowledge of women of childbearing age about cervical and breast cancer as well as VIA and BSE examinations through lectures, giving leaflets, discussions and questions and answers then carrying out examination simulations followed by direct examination of women of childbearing age with The hope is that awareness will arise of the importance of early detection in order to increase the recovery rate and higher life expectancy as well as improve the level of health in Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 461,
"width": 230,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: cervical cancer, breast cancer, IVA test, BSE",
"type": "Text"
},
{
"left": 264,
"top": 485,
"width": 53,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTISARI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 263,
"top": 502,
"width": 287,
"height": 248,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kanker yang memiliki kontribusi tertinggi pada perempuan Indonesia adalah kanker serviks dan payudara. Kanker serviks menempati posisi kedua dan posisi ke tiga kanker payudara. Diketahui secara nasional perilaku wanita usia subur masih rendah untuk melakukan pemeriksaan IVA dan SADARI dari data didapatkan hanya sebanyak 8,3% perempuan usia 30-50 tahun yang melakukan pemeriksaan dini kanker serviks melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA test) dan kanker payudara dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Tujuan kegiatan ini diharapkan setelah dilakukan penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan kanker serviks dan payudara terdapat peningkatan pengetahuan wanita usia subur serta meningkatkan kesadaran untuk memeriksakan dan mendeteksi secara dini kanker serviks dan payudara. Metode yang dilakukan adalah pemberian informasi pendidikan kesehatan dengan penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan pada wanita usia subur tentang kanker serviks dan payudara serta pemeriksaan IVA dan SADARI melalui ceramah, pemberian leaflet, diskusi dan tanya jawab kemudian dilakukan simulasi pemeriksaan lalu dilanjutkan pemeriksaan langsung kepada wanita usia subur dengan harapan timbulnya kesadaran pentingnya deteksi dini",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 495,
"width": 104,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INFORMASI ARTIKEL",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 515,
"width": 161,
"height": 59,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diterima Direvisi : : 10 Oktober 2023 13 Maret 2024 Disetujui : 02 April 2024 Dipublikasi : 06 Mei 2024",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 585,
"width": 86,
"height": 15,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KORESPONDENSI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 62,
"top": 606,
"width": 180,
"height": 37,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Haryati Astuti [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 672,
"width": 124,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright © 2024 Author(s)",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 722,
"width": 156,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di bawah lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License .",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 42,
"width": 44,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Astuti, dkk",
"type": "Page header"
},
{
"left": 298,
"top": 42,
"width": 237,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Abdimas: Community Health - Vol. 5 No.1 (2024), 15-20",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 765,
"width": 176,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: doi.org/10.30590/jach.v5n1.738",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 291,
"top": 779,
"width": 13,
"height": 16,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "16",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 485,
"height": 26,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "agar dapat meningkatkan angka kesembuhan dan harapan hidup yang lebih tinggi serta meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 107,
"width": 246,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : kanker serviks, kanker payudara, IVA, SADARI",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 133,
"width": 81,
"height": 15,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 149,
"width": 248,
"height": 222,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendidikan kesehatan tentang kanker serviks dan payudara serta pemeriksaan iva dan sadari pada wanita usia subur merupakan pemberian informasi berupa pegetahuan agar terbentuknya kesadaran dari dalam diri wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan dengan rutin sesuai anjuran yang diberikan, pemeriksaan yang rutin dilakukakan memberikan informasi gambaran kesehatan karena menurut beberapa hasil penelitian didapatkan wanita yang meninggal karena kanker serviks dan payudara mayoritas sudah stadium lanjut sehingga tidak bisa diselamatkan lagi karena itu sangat penting dilakukan deteksi dini dengan pemeriksaan yang sederhana seperti IVA dan SADARI.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 371,
"width": 248,
"height": 89,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setiap wanita memiliki risiko mengalami penyakit kanker payudara dan kanker serviks. Kanker payudara merupakan salah satu pembunuh wanita yang menduduki peringkat pertama di dunia, dan diikuti oleh kanker serviks diperingkat kedua(Yulita, 2022)",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 460,
"width": 251,
"height": 163,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kanker serviks merupakan keganasan yang tejadi pada leher rahim (serviks) dan disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Berdasarkan International Agency for Research on Cancer (IARC), kanker serviks menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan di dunia dengan insidensi 6,5% dan jumlah kematian 7,7%. Sedangkan kanker payudara menduduki peringkat pertama dengan insidensi 24,5% dan jumlah kematian 15,5%(World Health Organization, 2020).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 623,
"width": 259,
"height": 134,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kasus terbaru kanker serviks di Indonesia sebanyak 36.633 jiwa (17,2%) menempati posisi kedua setelah kanker payudara dan menempati posisi ketiga penyebab kematian akibat kanker. Secara nasional hanya sebanyak 8,3% perempuan usia 30-50 tahun yang melakukan pemeriksaan dini kanker serviks melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA test) dan kanker payudara dengan Periksa Payudara",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 134,
"width": 248,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sendiri(SADARI)(Global Cancer Observatory, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 163,
"width": 267,
"height": 460,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyakit kanker merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Jenis kanker yang beresiko lebih tinggi dialami perempuan, yakni kanker serviks dan kanker payudara. Kedua jenis kanker ini merupakan salah satu pembunuh utama bagi perempuan diseluruh dunia (Triwahyuni, 2020)Kejadian kanker yang memiliki kontribusi tertinggi pada perempuan Indonesia adalah serviks dan kanker payudara. Kejadian ini meningkat karena minimnya tindakan penapisan efektif yang dilakukan agar keadaan prakanker ataupun The International Agency for Research on Cancer (IARC) mengestimasikan terdapat 408.661 kasus baru dan sebanayk 242,988 kematian di Indonesia pad atahun 2022, IARC memperediksikan terjadi peningkatan 77% kasus kanker pad atahun 2050. Maka deteksi dini ini merupakan terobosan inovatif dalam pembangunan kesehatan untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan akibat kanker leher rahim. Penyintas kanker payudara dan leher rahim pada umumya terdeteksi pada stadium lanjut. Kanker leher rahim dapat ditemukan pada tahap sebelum kanker (lesi prakanker) dengan metoda IVA dan papsmear, sedangkan untuk kanker payudara dengan metode SADARI (Periksa payudara Sendiri) oleh tenaga kesehatan(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2023).",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 623,
"width": 246,
"height": 134,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meskipun telah banyak informasi yang disampaikan tentang bahaya serta cara melakukan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara pada wanita, masih sering ditemukan wanita usia subur yang malu dan enggan untuk melakukan pemeriksaan kanker sejak dini (Nurdiana, 2023). Salah satu tujuan dilakukan penbadian masyarakat tentang pemeriksaan IVA dan sadari tentunya bagian dari deteksi dini",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 42,
"width": 46,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Astuti, dkk.",
"type": "Page header"
},
{
"left": 298,
"top": 42,
"width": 237,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Abdimas: Community Health - Vol. 5 No.1 (2024), 15-20",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 765,
"width": 176,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: doi.org/10.30590/jach.v5n1.738",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 291,
"top": 779,
"width": 13,
"height": 16,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "17",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 254,
"height": 208,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kepada wanita usia subur yang sudah aktif malakukan hubungan seksual karena itu penting di berikan pengetahuan karena pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku perempuan untuk melakukan pemeriksaan dini kanker serviks (Ningrum, 2017). Hal ini sejalan dengan penelitian (Apriyanti, dkk. 2020) yang menyatakan adanya hubungan antara pengetahuan dengan pemeriksaan kanker serviks dengan metode IVA dan SADARI. Salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan wanita tentang pentingnya pemeriksaan IVA dan SADARI adalah dengan penyuluhan (Raffie, dkk 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 279,
"width": 255,
"height": 281,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lokasi pengadian yang terletak di jl. Pembangunan dan jl. Ingin Jaya Kelurahan Sungai Beringin Kota Tembilahan Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau, merupakan Wilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan yang berada ditengah kota dengan jumlah wanita usia subur terbanyak dan kelahuran cukup tinggi kelahiran akan tetapi perilaku untuk melakukan pemeriksaan IVA dan SADARI sangat rendah dari 219 wanita usia subur baru 2 orang yang pernah melakukan IVA dan SADARI selebihnya hampir 85% hanya pernah mendengar akan tetapi tidak mengetahui dan memiliki motovasi untuk melakukan pemeriksaan meskipun petugas kesehatan dalam posyandu sudah sering kali mengingatkan hampir 70% menyatakan malu dan takut diperiksa sehingga tidak pernah mengikuti anjuran yang diberikan meskipun pemeriksaan tanpa dipungut biaya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 560,
"width": 241,
"height": 193,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Setelah diberikan penyuluhan bahwa deteksi dini dengan pemeriksaan IVA merupakan alternatif dari pap smear karena murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Begitupula dengan SADARI yang merupakan salah satu cara untuk mendeteksi adanya resiko kanker payudara oleh individu dengan mengenali dan menemukan sendiri kelainan pada payudara secararutin dan berkala, maka kanker payudara dapat terdeteksi secara dini sehingga memperoleh penanganan lebih lanjut secara cepat dan tepat (Noris, 2023)",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 71,
"width": 256,
"height": 89,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pelaksanaan SADARI juga dapat dilakukan berbarengan ketika memeriksakan IVA oleh tanaga kesehatan. Deteksi dini kanker payudara dikatakan meminimalisasi keterlambatan pemeriksaan awal kanker payudara (Anggraeni, dkk 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 160,
"width": 255,
"height": 252,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saat penyuluhan dilakukan sesuai sasaran pengabdian masyarakat ini adalah seluruh Wanita Usia Subur yang hadir berumur 19-48 Tahun yang berada di jl. Pembangunan Kelurahan Sungai Beringin Kabupaten Indragiri Hilir Riau yang berjumlah 57 orang di Posyandu Kelapa Muda jl. Pembangunan dan jl. Ingin Jaya Kelurahan Sungai Beringin Kota Tembilahan Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau pukul 09.00 Wib, peserta yang lain tidak hadir dikarenakan ada yang sedang memasak dan ada juga yang tidak bisa meninggalkan anak karena sedang tidur hal ini kami ketahui karena langsung di kirim pesan di group yang telah difasilitasi oleh bidan koordinator daerah tersebut dari Pustu Sungai Beringin Tembilahan dari UPT Puskesmas Gajah Mada Tembilahan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 412,
"width": 245,
"height": 119,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saat melakukan pemeriksaan IVA dan SADARI sebanyak 34 orang wanita usia subur yang datang untuk melakukan pemeriksaan di UPT Puskesmas Gajah Mada, hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa untuk merubah sebuah perilaku dibutuhkan waktu yang lama dari seseorang dalam memotovasi diri sendiri agar meningkatkan derajat kesehatannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 544,
"width": 47,
"height": 15,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 305,
"top": 560,
"width": 248,
"height": 193,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Realisasi pemecahan masalah melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini didukung oleh partisipasi pelaksanan kegiatan (tim dosen dari STIKes Husada Gemilang). Kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu: 1). Penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan tentang kanker serviks dan payudara serta pemeriksaan IVA dan SADARI pada wanita subur. 2). Demonstrasi SADARI pada wanita usia subur dengan media phantom payudara. 3). Pemeriksaan IVA dan SADARI yang dilaksanakan selama 2 hari dimana hari pertama dilakukan penyuluhan dan demonstrasi serta pendaftaran",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 42,
"width": 44,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Astuti, dkk",
"type": "Page header"
},
{
"left": 298,
"top": 42,
"width": 237,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Abdimas: Community Health - Vol. 5 No.1 (2024), 15-20",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 765,
"width": 176,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: doi.org/10.30590/jach.v5n1.738",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 291,
"top": 779,
"width": 13,
"height": 16,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "18",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 247,
"height": 297,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pemeriksaan dan hari berikutnya tanggal dilakukan pemeriksaan di Poli KB UPT Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Riau sebanyak 34 wanita usia subur yang diperiksa IVA dan SADARI. Dalam penyuluhan disampaikan materi menggunakan media power point presentation , gambar, leaflet, dan video kemudian simulasi pemeriksaan SADARI dengan bahan kajian materi meliputi : pengertian, tujuan, manfaat, waktu pelaksaan IVA dan SADARI untuk memudahkan peserta memahami apa yang disampaikan oleh pemateri. Selain itu dilakukan demonstrasi SADARI pada peserta penyuluhan dengan media phantom payudara, peserta dapat melakukan praktik mandiri dengan melakukan SADARI didampingi oleh pelaksana penyuluhan yang bertujuan agar peserta penyuluhan dapat melakukan praktik mandiri SADARI dirumah. Melakukan diskusi tanya jawab terhadap peserta penyuluhan tentang materi penyuluhan yang telah diberikan untuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 71,
"width": 251,
"height": 282,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menggali seberapa jauh pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan dan perubahan sikap yang akan dilakukan setelah mengikuti pendidikan tentang kanker serviks dan payudara. Sebelum penyuluhan telah disediakan pretes untuk mengukur pengetahuna sasaran rata-rata jawaban pretes 60% dengan nilai 55 dann 39% dengan nilai 70 dan 1% dengan nilai 85 dan setelah dilakukan penyuluhan diberikan kembali soal pretes tadi untuk mengukur hasil setelah diberikan penyuluhan dengan hasil 95% dengan nilai 100. Penyajia juga Setelah penyuluhan selesai dilakukan memberikan beberapa pertanyaan secara langsung yang telah disediakan kemudian diberikan hadiah pada ibu yang bisa menjawab sehingga semua ibu2 antusias saat diberikan materi penyuluhan dan menjawab dengan benar dan hampir 95% wanita usia subur mampu melakukan SADARI dengan benar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 381,
"width": 132,
"height": 15,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 397,
"width": 255,
"height": 356,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengetahuan wanita usia subur jl. Pembangunan dan jl. Ingin Jaya Kelurahan Sungai Beringin Kota Tembilahan Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau setelah dilakukan kegiatan selama dua hari yaitu Jum’at tanggal 27 Januari 2023 dilakukan penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan tentang kanker serviks dan payudara kemudian pada hari Sabtu 28 Januari 2023 dilakukan pemeriksaan IVA dan SADARI sebanyak 34 orang dengan hasil semua yang diperiksa negatif. Penyuluhan dan pemeriksaan yang dilakukan agar pengetahuan meningkat karena merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeriksaan IVA dan SADARI. Menurut (Raffie, dkk. 2021) menyatakan adanya hubungan antara pengetahuan dengan pemeriksaan kanker serviks dengan metode IVA dan SADARI. Pengetahuan seseorang dibutuhkan agar dapat memunculkan kesadaran. Kesadaran akan menghasilkan perilaku atau tindakan (Mardiana, 2021) Sebuah penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 382,
"width": 251,
"height": 371,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pengetahuan tentang IVA dan SADARI dengan perilaku melakukan pemeriksaan IVA dan SADARI(Purwanti, 2020) Salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan wanita tentang pentingnya pemeriksaan IVA dan SADARI adalah dengan penyuluhan. Dengan pengetahuan yang meningkat dan informasi yang tepat diharapkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan IVA dan SADARI sebagai upaya deteksi dini semakin meningkat(Sukmawati, 2020) Kemudahan akses informasi akan memungkinkan terwujudnya perubahan perilaku kesehatan khususnya pelaksanaan deteksi dini kanker payudara dan serviks (Witdiawati, 2019) Pengetahuan seseorang dibutuhkan agar dapat memunculkan kesadaran. Kesadaran akan menghasilkan perilaku atau tindakan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang IVA dengan perilaku melakukan pemeriksaan IVA Hal ini diharapkan dapat menemukan kanker serviks dan kanker payudara masih dalam stadium awal sehingga angka kesembuhan meningkat dan harapan hidup lebih tinggi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 62,
"top": 42,
"width": 44,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Astuti, dkk",
"type": "Page header"
},
{
"left": 298,
"top": 42,
"width": 237,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Abdimas: Community Health - Vol. 5 No.1 (2024), 15-20",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 767,
"width": 176,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: doi.org/10.30590/jach.v5n1.738",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 291,
"top": 781,
"width": 13,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "19",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 231,
"width": 76,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 249,
"width": 242,
"height": 208,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kegiatan PPM tentang pangan sehat aman pada orang tua (dan wali) murid TK Khalifah Jakarta 1, Jakarta Timur telah diselesaikan dengan baik. Melalui kegiatan ini diperoleh peningkatan pengetahuan peserta dalam memahami pangan sehat aman, bahan tambahan pangan, dan bahan yang dilarang pada pangan. Selain itu, juga diperoleh peningkatan kemampuan peserta dalam membuat dan mengemas bekal sehat anak. Kedepannya, dapat dilakukan pelatihan mengenai teknik uji sederhana dalam menilai keberadaan zat tambahan yang dilarang dalam pangan olahan untuk mempermudah orang tua dalam memilih pangan sehat untuk anak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 470,
"width": 59,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "APRESIASI",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 485,
"width": 244,
"height": 104,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat di jl.Pembangunan dan jl. Ingin Jaya Kelurahan Sungai Beringin Kota Tembilahan Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau atas partisipasi aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen STIKes Husada Gemilang",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 603,
"width": 105,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 57,
"top": 618,
"width": 265,
"height": 92,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anggraeni, S., Widayati, W., Saputri, N., & Kebidanan Universitas Muhammadiyah Pringsewu, P. (2021). ANDASIH Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) Test Pada Kelompok Ibu Aisyiyah Ranting Pringsewu . 2 (1), 40–43.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 718,
"width": 243,
"height": 28,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Apriyanti, N., Utami, V. W., Yantina, Y., & Hermawan, D. (2020). Faktor – Faktor Yang",
"type": "Text"
},
{
"left": 333,
"top": 232,
"width": 208,
"height": 41,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berhubungan Dengan Pemeriksaan Ca Servik Menggunakan Metode Visual Asam Asetat ( IVA ) . 6 (1), 37–47.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 281,
"width": 237,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Global Cancer Observatory. (2021). International Agency for Research on Cancer. JAMA: The Journal of the American Medical Association , 247 (22), 3087–3088. https://doi.org/10.1001/jama.247.22.3087",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 356,
"width": 247,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 333,
"top": 368,
"width": 208,
"height": 55,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(2023). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019 . https://p2p.kemkes.go.id/kemenkes- bertekad-mempercepat-eliminasi-kanker- serviks/ diakses tanggal 28 Mei 2024",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 430,
"width": 244,
"height": 54,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mardiana, dkk. (2021). Pengabdian Masyarakat Tentang Penyuluhan Kanker Payudara Untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Ibu. Communnity Development Journal .",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 491,
"width": 243,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ningrum, R. S. (2017). Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kanker Serviks Wanita Usia Subur Di Kelurahan Kagok Slawi Kabupaten Tegal Tahun 2016 Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 . 6 , 245–251.",
"type": "Text"
},
{
"left": 305,
"top": 579,
"width": 237,
"height": 54,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Noris, dkk. (2023). Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Kanker Serviks Pada Wanita Usia Suburdi Desa Donohudan, Boyolali. Jurnal Pengabdian Komunitas .",
"type": "List item"
},
{
"left": 305,
"top": 640,
"width": 243,
"height": 68,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurdiana, dkk. (2023). metodenya dengan Inspeksi Visual Asam Asetat ( IVA ). Tes IVA dini dengan papsmear atau dengan IVA . Metode IVA merupakan praktis , murah dan memungkinkan dilaksanakan di Puskesmas .",
"type": "Text"
},
{
"left": 333,
"top": 704,
"width": 48,
"height": 16,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7 (1), 1–2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 80,
"top": 196,
"width": 110,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1 . Foto Bersama",
"type": "Text"
},
{
"left": 386,
"top": 195,
"width": 125,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gamber 3 . Pemeriksaan IVA",
"type": "Picture"
},
{
"left": 224,
"top": 195,
"width": 142,
"height": 15,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2 . Demonstrasi SADARI",
"type": "Table"
},
{
"left": 62,
"top": 42,
"width": 44,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Astuti, dkk",
"type": "Page header"
},
{
"left": 298,
"top": 42,
"width": 237,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "J.Abdimas: Community Health - Vol. 5 No.1 (2024), 15-20",
"type": "Page header"
},
{
"left": 210,
"top": 765,
"width": 176,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: doi.org/10.30590/jach.v5n1.738",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 291,
"top": 779,
"width": 13,
"height": 16,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "20",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 57,
"top": 71,
"width": 257,
"height": 54,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purwanti. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang IVA dengan Perilaku Pemeriksaan IVA. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 133,
"width": 239,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Raffie, R., Noverliansyah, M. R., Nurmalasari, Y.,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 145,
"width": 221,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Detty, A. U., Pratama, S. A., & Kheru, A. (2021). Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm) Orientasi Pemeriksaan Sadari Dan Iva Di Wilayah Puskesmas Beringin Raya . 4 (December 2020No Title. (2021). 4(December 2020),",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 223,
"width": 100,
"height": 15,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "285–290.), 285–290.",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 246,
"width": 237,
"height": 40,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sukmawati. (2020). endidikan Kesehatan dan Pel aksanaan Iva Test pada Wanita Usia Sub ur. Jurnal Media Karya Kesehatan .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 294,
"width": 243,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Triwahyuni, dkk. (2020). Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Kanker Serviks Melalui Webinar Berjudul “Yuk Kenal Lebih Jauh Dengan Kanker Pembunuh Wanita Di Dunia.” Jurnal Pengabdian Masyarakat Al - Irsyad .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 382,
"width": 248,
"height": 54,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Witdiawati. (2019). Pendidikan Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara sebagai Upaya Promosi Kesehatan Wanita Pasangan Usia Subur. Jurnal Media Karya Kesehatan .",
"type": "Text"
},
{
"left": 57,
"top": 443,
"width": 241,
"height": 54,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "World Health Organization. (2020). Estimated number of deaths in 2020, Breast, all ages. International Agency for Research on Cancer , 996 , 2020.",
"type": "List item"
},
{
"left": 57,
"top": 505,
"width": 244,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yulita, dkk. (2022). Perilaku Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Pada Wanita Usia Subur Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks. Jurnal Penelitian Perawat Profesional .",
"type": "Text"
}
] |
ee561086-1745-785c-95b6-774ef5cd5ed3 | https://www.jurnalp4i.com/index.php/learning/article/download/1524/1476 | [
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 3 Agustus 2022 E-ISSN : 2777-0575 P-ISSN : 2777-0583",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 779,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 524,
"top": 793,
"width": 18,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "230",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 90,
"top": 104,
"width": 448,
"height": 38,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS POE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATERI ZAT ADITIF & ZAT ADIKTIF MTs MAZRO’ATUL HUDA KARANGANYAR",
"type": "Section header"
},
{
"left": 277,
"top": 159,
"width": 73,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "NUR ISMAH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 175,
"top": 173,
"width": 281,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "MTs Mazro'atul Huda Karanganyar Demak Jawa Tengah e-mail: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 283,
"top": 214,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 228,
"width": 457,
"height": 191,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan, menganalisis kelayakan, mendeskripsi tanggapan guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis POE. Rancangan penelitian menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Sampel penelitian yaitu peserta didik kelas VII sebanyak 23 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 14 perempuan. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian kelayakan LKPD, angket tanggapan guru dan peserta didik. Berdasarkan hasil validasi oleh ketiga validator ahli diperoleh nilai persentase sebesar 86,30% dengan penilaian pada masing-masing komponen yaitu Isi 91,66% (sangat layak), Penyajian 81,25% (sangat layak), Kebahasaan 80,55% (sangat layak), Kegrafisan 91,66% (sangat layak). Tanggapan positif guru diperoleh persentase sebesar 84,14% (sangat baik) dan tanggapan peserta didik diperoleh hasil 85,41% (sangat baik). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKPD berbasis POE dapat dilakukan dengan menggunakan 5 tahapan, LKPD berbasis POE memiliki kelayakan dengan kriteria sangat layak, guru dan peserta didik senang menggunakan LKPD berbasis POE pada proses pembelajaran zat aditif dan zat adiktifs.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 421,
"width": 173,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: ADDIE, POE, LKPD",
"type": "Text"
},
{
"left": 279,
"top": 449,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 463,
"width": 457,
"height": 176,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study aims to describe the development process, analyze feasibility, describe teacher and student responses to POE-based LKPD. The research design used the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) model. The research sample consisted of 23 class VII students consisting of 9 males and 14 females. The instruments used are LKPD feasibility assessment sheets, teacher and student response questionnaires. Based on the results of validation by the three expert validators, a percentage value of 86.30% was obtained with an assessment of each component, namely Content 91.66% (very feasible), Presentation 81.25% (very feasible), Language 80.55% (very good). decent), Graphics 91.66% (very decent). The teacher's positive response obtained a percentage of 84.14% (very good) and the student's response was 85.41% (very good). The results of this study indicate that the POE-based LKPD can be carried out using 5 stages, the POE-based LKPD has eligibility with very decent criteria, teachers and students enjoy using POE-based LKPD in the learning process of additives and addictive substances.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 642,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: ADDIE, POE, LKPD",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 670,
"width": 96,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 684,
"width": 457,
"height": 93,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 revisi diperlukan untuk menghadapi perubahan di era globalisasi, sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang efektif dan berkualitas untuk mengatasi tantangan yang akan datang. Kurikulum 2013 ini dikembangkan untuk mengimbangi arus globalisasi dan berbagai isu terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Lingkungan pendidikan di Indonesia tidak mendukung sistem pembelajaran kurikulum 2013. Peserta didik hanya pintar dalam teori, tetapi miskin aplikasi. Peserta didik",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 3 Agustus 2022 E-ISSN : 2777-0575 P-ISSN : 2777-0583",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 779,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 524,
"top": 793,
"width": 18,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "231",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kurang mengimplementasikan terhadap realita, fakta, sehingga asing dalam pembelajaran dalam dunia nyata, juga asing terhadap proses konseptualisasi (Djohar. 2006).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 132,
"width": 457,
"height": 80,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prestasi pendidikan di Indonesia dalam bidang sains menempati peringkat 64 dari 72 negara yang mengikuti PISA dengan nilai rata-rata 403 (OECD, 2016 Internasional Database). Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia seharusnya membekali peserta didik untuk menanamkan keterampilan dengan menggunakan konsep yang disesuaikan dengan realita supaya dapat meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia yang dikembangkan melalui pendidikan, khusunya pembelajaran IPA.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 214,
"width": 457,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemilihan dan penggunaan bahan ajar yang efektif dan relevan dapat membantu dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara runtut dan sistematis (Dirman dan Juarsih, 2004). Secara umum, bahan ajar terbagi menjadi dua, yaitu buku paket dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Bahan ajar seperti buku paket sudah disediakan oleh pemerintah pusat dan wajib digunakan dalam pembelajaran, sedangkan LKPD tidak disediakan oleh pemerintah pusat, sehingga guru diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk membuat LKPD sendiri.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 311,
"width": 457,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Model pembelajaran yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik dapat menggunakan model pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain). Pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, dan strategi awal belajar yang tepat untuk peserta didik (Hendra dkk, 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 366,
"width": 456,
"height": 122,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kegiatan dalam pembelajaran POE meliputi memprediksi (predict), mengamati (observe),dan menjelaskan (explain), sehingga pembelajaran tersebut dapat membentuk aspek kognitif peserta didik menjadi lebih baik, karena dalam kegiatan tersebut dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara nyata dan realita (Warsono&Hariyanto, 2014). Dalam pembelajaran ini peserta didik diberi kebebasan memprediksi, yaitu membuat dugaan terhadap suatu peristiwa; mengamati, yaitu melakukan pengamatan melalui demosntrasi atau eksperimen untuk menguji kebenaran dari dugaan yang telah dibuat; dan menjelaskan kesesuaian hasil pengamatan dengan dugaan. Sehingga keterampilan peserta didik dapat lebih meningkat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 490,
"width": 457,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu materi ipa kelas VII yang dianggap sulit bagi peserta didik ialah Zat Aditf dan Zat Adiktif. Menurut Nurjanah., dkk, (2008), kemampuan yang dituntut dari peserta didik dalam mempelajari konsep zat aditif dan adiktif di kelas VII MTs meliputi kemampuan menganalisis dan mengetahui perbedaan daru kedua zat tersebut. Pada MTs Mazro'atul Huda Karanganyar juga siswa kurang memahami materi sehingga disini peneliti menginginkan pembelajaran yang meningkatkan pemahaman materi dengan menggunakan lembar kerja peserta didik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 601,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE PENELITIAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 615,
"width": 457,
"height": 107,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development (R and D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji kemanfaatan produk tertentu. Produk yang akan dikembangkan dan dihasilkan pada penelitian ini berupa LKPD berbasis Predit-Observe-Explain (POE) untuk meningkatkan pemahaman pada materi Zat Aditif dan Zat Adiktif siswa kelas VIII Mts Mazro’atul Huda Karanganyar Demak. Model pengembangan pada penelitian ini mengikuti model pengembangan yang diadaptasi dari model desain instruksional ADDIE yang meliputi atas 5 fase atau tahap utama, yaitu: analysis, desain, development, implemetation, dan evaluation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 725,
"width": 457,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara salah satu guru di Mts Mazro’atul Huda karanganyar, lembar kelayakan bahan ajar kepada tiga validator ahli, Angket tanggapan guru dan peserta didik. Data yang diperoleh dari analisis secara deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan mengenai kelayakan media yang telah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 3 Agustus 2022 E-ISSN : 2777-0575 P-ISSN : 2777-0583",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 779,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 524,
"top": 793,
"width": 18,
"height": 13,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "232",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 456,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dikembangkan sebagai bahan ajar. Penilaian kelayakan LKPD berbasis POE dengan di analisis dengan rumus berikut.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 240,
"width": 456,
"height": 24,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis tanggapan guru dan peserta didik dengan menggunakan rumus sebagai berikut :",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 292,
"width": 230,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan : P = angka persentase yang dicari F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = jumlah frekuensi/banyaknya individu",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 479,
"width": 195,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Media Pembelajaran",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 507,
"width": 45,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analysis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 521,
"width": 457,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis dilaksanakan dengan wawancara dan angket analisis kebutuhan. Wawancara dilakukan dengan membahas metode dan bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran ipa dan respon peserta didik terhadap metode dan bahan ajar yang digunakan guru saat mengajar. Hasil wawancara langsung dengan guru ipa diperoleh bahwa guru hanya menggunakan LKPD yang tertera pada buku paket kurikulum 2013. Guru belum mengembangkan LKPD yang memiliki kegiatan prediksi, observasi dan menjelaskan sehingga peserta didik tidak dapat belajar secara mandiri dan efektif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 617,
"width": 457,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil dari analisis kebutuhan menunjukkan bahwa (1) peserta didik belum pernah menggunakan bahan ajar LKPD pada proses pembelajaran ipa, (2) pemikiran peserta didik mengenai materi ipa sulit dimengerti, (3) peserta didik setuju dengan pembelajaran menggunakan LKPD, (4) peserta didik tertarik menggunakan LKPD berbasis prediksi observasi dan menjelaskan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 700,
"width": 38,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Design",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 714,
"width": 457,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tahap selanjutnya yaitu perancangan awal LKPD dengan cara mengumpulkan data yang berupa informasi dan konsep-konsep yang berhubungan dengan LKPD berbasis POE. Design pada LKPD dilakukan menggunakan aplikasi corel draw dan microsoft offiice. Komponen-komponen pada LKPD berbasis POE yang dirancang (Prastowo, 2011) sebagai",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 3 Agustus 2022 E-ISSN : 2777-0575 P-ISSN : 2777-0583",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 779,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 524,
"top": 793,
"width": 18,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "233",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 457,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berikut (1) Petunjuk belajar, (2) Kompetensi yang akan dicapai, (3) Informasi pendukung, (3) Latihan-latihan, (4) Lembar kegiatan, (5) Evaluasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 132,
"width": 457,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada rancangan awal LKPD berbasis POE yang dikembangkan disesuaikan dengan KD dan KI, LKPD disajikan dengan tampilan dan animasi yang menarik, bahasa mudah dipahami peserta didik. Ada beberapa kekurangan pada rancangan awal LKPD berbasis POE pertemuan pertama dan kedua yaitu (1) materi yang disajikan terlalu banyak; (2) tidak ada petunjuk kegiatan; (3) tata letak animasi masih belum tepat (4) tidak ada penomoran Selanjutnya tahap pengembangan yaitu dilakukan revisi pada LKPD oleh validator ahli 1, 2 dan 3.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 228,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Development",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 242,
"width": 457,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LKPD yang telah di design selanjutnya divalidasi oleh tiga orang validator ahli, proses validasi dilakukan untuk menghasilkan bahan ajar dengan kelayakan yang baik untuk diterapkan pada Mts Mazro’atul Huda karanganyar. Menurut Minan dan Widodo, (2013), lembar kelayakan LKPD kelayakan LKPD di tinjau dari komponen isi, komponen penyajian, komponen kebahasaan dan komponen kegrafisan LKPD. Hasil validasi dapat dilihat pada",
"type": "Text"
},
{
"left": 172,
"top": 325,
"width": 283,
"height": 56,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Penilaian Validator Penilaian Kelayakan Media Rata-Rata Validator I Validator II Validator III 85,71% 87,50% 85,71% 86,30%",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 398,
"width": 457,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil validasi kelayakan LKPD berbasis POE pada materi zat aditif dan zat adiktif oleh ketiga validator memiliki persentase sebesar 86,30% (sangat layak). Hasil penilaian sesuai dengan pemberian skor penilaian kelayakan LKPD oleh Arikunto, (2010). Jika dilihat pada masing-masing aspek yang dinilai, maka hasil penilaian dari keempat aspek (Isi, Penyajian, Kebahasaan, Kegrafisan) penilaian dilakukan oleh ketiga validator, dapat dilihat pada Gambar 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 677,
"width": 331,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Penilaian Isi, Penyajian, Kebahasan, dan Kegrafisan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 691,
"width": 457,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kelayakan LKPD berbasis POE ditinjau dari komponen isi, penyajian, kebahasaan, kegrafisan. Pada komponen isi didapatkan skor persentase rata-rata sebesar 91,66% dari ketiga validator. Hal ini menunjukkan bahwa komponen isi pada LKPD sudah dikategorikan sangat layak. Berdasarkan pada setiap item komponen isi menunjukkan bahwa komponen isi LKPD sudah sesuai dengan KI dan KD, memenuhi kebutuhan peserta didik, LKPD sudah memuat langkah-langkah POE dengan sistematis dan materi yang disajikan mudah dipahami bagi",
"type": "Text"
},
{
"left": 197,
"top": 501,
"width": 126,
"height": 151,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "74,00% 76,00% 78,00% 80,00% 82,00% 84,00% 86,00% 88,00% 90,00% 92,00% Isi Kegrafisa n",
"type": "Picture"
},
{
"left": 189,
"top": 632,
"width": 235,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyajian Kebahasa an Persentase 91,66% 91,66% 80,55% 81,25%",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 3 Agustus 2022 E-ISSN : 2777-0575 P-ISSN : 2777-0583",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 779,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 524,
"top": 793,
"width": 18,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "234",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 457,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "peserta didik. Pada komponen penyajian mendapatkan skor persentase rata-rata 81,25% dari ketiga validator, hal ini menunjukkan bahwa LKPD berbasis POE dalam segi penyajian sudah tergolong sangat layak. Berdasarkan pada setiap item komponen penyajian, LKPD sudah memiliki urutan POE yang sistematis, tujuan pembelajaran yang sesuai dengan indikator, ruang yang disajikan sudah cukup untuk peserta didik menulis dan konsep zat aditif dan zat adiktifs yang disajikan sudah benar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 187,
"width": 457,
"height": 149,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada komponen kebahasaan diperoleh persentase rata-rata sebesar 80.55%, hal ini menunjukkan LKPD dalam segi kebahasaan sudah sangat layak. Berdasarkan pada setiap item komponen kebahasaan, bahasa LKPD sudah mengikuti kaedah EYD, informasi pendukung membantu peserta didik dalam mengerjakan LKPD, dan LKPD menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta didik. Pada komponen kegrafisan ketiga validator menilai bahwa LKPD berbasis POE sudah sangat menarik dengan memperoleh persentase sebesar 91.66%. Berdasarkan setiap item dalam komponen kegrafisan menunjukkan bahwa LKPD menggunakan jenis dan ukuran font yang proporsional, gambar yang tertera sudah jelas dan cover yang disajikan menarik. Sesuai dengan Badan Standar Nasional (2012) mengemukakan bahwa terdapat beberapa aspek yang harus ada dan menjadi indikator kelayakan dalam pengembangan LKPD yang meliputi: kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 352,
"width": 82,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Implementation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 366,
"width": 457,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penerapan LKPD dilakukan pada kelas VIII Mts Mazro’atul Huda Karanganyar. Peserta didik menggunakan bahan ajar LKPD secara berkelompok. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok berjumlah 4-6 orang. Kelompok belajar dibagikan secara acak, Tiap kelompok mendapatkan 1 LKPD yang dijadikan sumber belajar. Peserta didik di setiap kelompok mengikuti arahan dalam mengerjakan LKPD berbasis POE yang diberikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 435,
"width": 456,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan LKPD yang telah dikerjakan peserta didik, pada tahap prediksi setiap kelompok dapat menyelesaikan setiap soal dengan baik. Peserta didik dapat menyelesaikan soal prediksi dengan baik, hal ini menunjukkan peserta didik sudah memahami perkembangan konsep zat aditif dan adiktif. Sesuai dengan pendapat Rusman (2012), pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik juga memiliki peran dalam menentukan kebelahasilan proses pembelajaran selain faktor lingkungan dan kondisi belajar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 518,
"width": 457,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada tahap observasi peserta didik akan diajak menguji kebenaran prediksi yang telah disampaikan. Tahap observasi dilakukan peserta didik dengan mengamati video pembelajaran dan menulis poin-poin penting pada LKPD. Video pembelajaran yang ditayangkan bersifat audio visual yang terdiri dari sound, animasi, dan video scrub yang akan memudahkan peserta didik dalam menambah pengetahuan mengenai perkembangan zat aditif dan adiktif. Sesuai dengan pendapat Arsyad (2010), pembelajaran melalui audio visual dapat mempermudah peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak serta penyajian materi diserap melalui pandangan (visual) dan pendengaran (audio) sehingga akan mudah diingat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 628,
"width": 457,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selanjutnya tahap penjelasan peserta didik akan mengemukakan informasi mengenai kesesuaian antara tahap prediksi dengan tahap penjelasan. Peserta didik menjelaskan secara lengkap dari pemahaman yang telah didapatkan dari video yang telah diamati. Yamin dan Anshari (2009), mengemukakan bahwa tahap penjelasan akan menciptakan suasana diskusi yang baik antara peserta didik dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan guru. Tahap penjelasan juga mengembangkan kemampuan berpikir sehingga peserta didik dapat membangun pemahamannya apabila dapat mendiskusikan pengetahuannya dengan peserta didik lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 739,
"width": 457,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diakhir pembelajaran, peneliti membagikan angket tanggapan kepada peserta didik, peneliti terlebih dahulu memberikan arahan dalam mengisi angket tanggapan peserta didik. Hasil pembelajaran yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bahan ajar LKPD meningkatkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 3 Agustus 2022 E-ISSN : 2777-0575 P-ISSN : 2777-0583",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 779,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 524,
"top": 793,
"width": 18,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "235",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 457,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "minat peserta didik saat proses pembelajaran, Hal ini ditandai dari meningkatnya sikap kritis peserta didik. Kesulitan yang dialami peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran bahan ajar LKPD yaitu memahami tahap-tahap model POE tersebut, namun setelah mendapat arahan dari peneliti peserta didik dapat melanjutkan proses pembelajaran dengan tenang.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 173,
"width": 61,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Evaluation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 187,
"width": 457,
"height": 66,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tahap evaluasi dilakukan dengan untuk mengetahui keberhasilan pengembangan LKPD Berbasis POE pada materi zat aditif dan zat adiktifs. Hasil evaluasi yang diperoleh pada aspek kelayakan LKPD dilihat dari hasil validasi LKPD berbasis POE oleh tiga validator ahli yang memiliki persentase rata-rata 86,30%. Selain itu respon baik guru dan peserta didik terhadap pengembang LKPD berbasis POE dengan persentase sebesar 84,37 % dan 87,5%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 270,
"width": 264,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tanggapan Peserta Didik pada LKPD Berbasis POE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 283,
"width": 457,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Instrumen angket tanggapan peserta didik diberikan untuk mengumpulkan data berupa respon peserta didik mengenai LKPD berbasis POE yang diterapkan. Angket yang diberikan harus terlebih dahulu di validasi oleh validator ahli. Hasil rekapitulasi angket tanggapan peserta didik dapat dilihat pada tabel 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 193,
"top": 352,
"width": 241,
"height": 186,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Hasil Angket Peserta Didik Pertanyaan Angket Presentase Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju 1 6,50% 76% 17,50% 2 7,50% 68% 24,50% 3 4% 78,50% 17,50% 4 5% 81,50% 13,50% 5 6% 64,50% 29,50% 6 8% 75% 17,00% 7 7% 78% 15,00% 8 9% 84% 7,00% Jumlah 53,00% 605,50% 141,50%",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 555,
"width": 457,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 2, pada item pertanyaan pertama 76% peserta didik sangat setuju bahwa LKPD yang disajikan sudah menarik menarik perhatian dan memotivasi peserta didik memperlajati materi zat aditif dan zat adiktif sedangkan yang tidak setuju hanya 6,50%. Pada item pertanyaan kedua 68% peserta didik menyukai pemilihan warna yang sajikan pada LKPD dan hanya 7,50% tidak setuju. Pada item pertanyaan ketiga sebanyak 78,50% peserta didik setuju mengenai penggunaan bahasa LKPD sudah sangat jelas dan dapat dipahami sehingga tidak menimbulkan makna ganda bagi peserta didik dan hanya 4% yang tidak setuju.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 652,
"width": 457,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada item pertanyaan keempat sebanyak 81,50% peserta didik setuju bahwa kegiatan POE pada LKPD dapat diselesaikan dengan baik dan peserta didik yang tidak setuju hanya berkisar 5%. Pada item kelima persentase peserta didik setuju bahwa LKPD sudah mengarahkan peserta didik dalam menganalisis, berdiskusi dan mengeluarkan pendapat sesama teman yang lain yaitu sebesar 64,50% dan peserta didik yang tidak setuju berkisar 6%. Pada item keenam memiliki persentase 75% bagi peserta didik yang setuju bahwa dengan menggunakan LKPD peserta didik dapat saling bertukar informasi sehingga pengetahuan peserta didik pun akan bertambah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 3 Agustus 2022 E-ISSN : 2777-0575 P-ISSN : 2777-0583",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 779,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 524,
"top": 793,
"width": 18,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "236",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 457,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada item ketujuh memiliki persentase 78% untuk peserta didik yang setuju bahwa dari kegiatan prediksi, observasi dan penjelasan yang dimuat dalam LKPD dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi zat aditif dan zat adiktifs, sedangkan yang tidak setuju berkisar 7%. Pada item terakhir memiliki persentase sebesar 84% yang menunjukkan hampir keseluruan peserta didik sangat setuju tentang penggunaan LKPD berbasis POE baik dalam materi zat aditif dan zat adiktifs ataupun diterapkan untuk materi lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 187,
"width": 457,
"height": 107,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan tanggapan positif peserta didik pada penggunaan LKPD berbasis POE yang diterapkan pada pembelajaran. Hasil data tanggapan peserta didik yang diperoleh menyatakan kriteria sangat baik berjumlah 19 peserta didik, kriteria baik sejumlah 4 orang. Hasil tanggapan peserta didik pada tabel terhadap bahan ajar LKPD berbasis POE pada materi zat aditif dan zat adiktifs diperoleh persentase rata-rata keseluruhan dari peserta didik terhadap aspek yang dinilai sebesar 85,41% dengan kriteria sangat baik. Sesuai dengan kriteria penilaaian Arikunto (2010), persentase penilaian 80-100 % memiliki kategori sangat baik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 297,
"width": 457,
"height": 53,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil pengolahan data tanggapan peserta didik Mts Mazro’atul Huda Karanganyar terhadap pengembangan LKPD berbasis POE dapat dikatakan sangat baik. Hal ini dibuktikan dari peserta didik yang tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan unsur- unsur prediksi, observasi dan menjelaskan yang tertera pada LKPD.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 366,
"width": 223,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tanggapan Guru pada LKPD Berbasis POE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 380,
"width": 457,
"height": 121,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data berupa tanggapan guru mengenai LKPD berbasis POE ditujukan mengumpulkan pendapat guru terhadap LKPD yang diterapkan. Pengumpulan data tanggapan guru berbeda dari tanggapan peserta didik dari segi uraian pernyataan. Hasil pengolahan data tanggapan guru pada LKPD berbasis POE yang menunjukkan persentase rata-rata keseluruhan dari guru terhadap aspek yang dinilai sebesar 84,14% (sangat baik). Hal ini menunjukan bahwa guru setuju LKPD berbasis POE ini dapat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dan memudahkan guru mengajar materi reduksi-oksidasi. Hal ini dikarenakan guru tidak hanya memiliki peran sebagai pemberi informasi tetapi sebagai pemberi fasilitas yang mendorong peserta didik dalam membangun pengetahuannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 518,
"width": 84,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 532,
"width": 457,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian terhadap LKPD berbasis POE pada materi zat aditif dan adiktif di Mts Mazro’atul Huda Karanganyar dapat disimpulkan bahwa:",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 559,
"width": 442,
"height": 53,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Pengembangan LKPD berbasis POE pada materi zat aditif dan zat adiktifs yang menggunakan model ADDIE yang terdiri dari tahap (1) Analisis; (2) Perancangan; (3) Pengembangan; (4) Implementasi; (5) Evaluasi, hasil pengembangan LKPD berbasis POE pada materi zat aditif dan adiktif sudah dikatakan sangat layak.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 615,
"width": 442,
"height": 38,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Kelayakan LKPD berbasis POE pada materi zat aditif dan zat adiktifs yang telah dikembangkan adalah sebesar 85,71% dan sudah memenuhi kriteria sangat layak untuk dipelajari peserta didik.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 656,
"width": 442,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Tanggapan positif guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis POE yang memiliki persentase sebesar 84,14% dan 85,41%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa LKPD berbasis POE sudah memenuhi kriteria sangat baik.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 711,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 725,
"width": 440,
"height": 39,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran . Bandung: Remaja Rosdakarya offesr. Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 766,
"width": 457,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dirman dan Juarsih, C. 2014. Kegiatan Pembelajaran yang mendidik . Jakarta: PT Rineka Cipta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 38,
"width": 342,
"height": 50,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 3 Agustus 2022 E-ISSN : 2777-0575 P-ISSN : 2777-0583",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 779,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Copyright (c) 2022 LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 524,
"top": 793,
"width": 18,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "237",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 104,
"width": 457,
"height": 108,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Farikha, L. I., Redjeki, T., & Utomo, S. B. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) Disertai Eksperimen pada Materi Pokok Hidrolisis Garam untuk Meningkatkan Aktivitas danPrestasi Belajar Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 . Jurnal Pendidikan Kimia, 4(4). Fitriani., Hasan, M., & Musri. 2016. Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Aktivitas Belajar Peserta Didik pada Materi Larutan Penyangga. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 4(2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 214,
"width": 457,
"height": 53,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fitriani., Hasan, M., & Musri. 2016. Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Aktivitas Belajar Peserta Didik pada Materi Larutan Penyangga . Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 4(2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 270,
"width": 457,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Goldberg, D. 2008. Kimia untuk Pemula . Jakarta: Erlangga. Hasyim, A. 2016. Metode Penelitian dan Pengembangan di sekolah . Yogyakarta: Media akademi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 311,
"width": 457,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indradinata, N. S., Wirawan, I. M. A.,&Putrama, I. M. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) Terhadap Hasil Belajar SimulasiDigital Siswa Kelas X Tata Boga di SMK Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika, 4(4).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 366,
"width": 457,
"height": 80,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mudlofir, A., Rusydiyah, E.F.2016. DESAIN Pembelajaran INOVATIF Dari teori ke Praktik . Jakarta: Rajawali Pers Mulyatiningsih, E. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan . Bandung: Alfabeta. Nurjanah. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Tekanan dan Ketrampilan Berfikir Kreatif Siswa MTS. Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung, 3(8).",
"type": "List item"
}
] |
4dfae0d0-2626-ca0b-2ea4-9a0830d67923 | https://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/ELTP/article/download/1746/1009 | [
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "57",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 97,
"top": 72,
"width": 403,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "STUDENTS’ ABILITY IN IDENTIFYING INTERROGATIVE SENTENCES THROUGH CONVERSATION TEXT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 235,
"top": 120,
"width": 125,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sendy Fernando Saragi 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 261,
"top": 136,
"width": 76,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Meysi Tamba 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 262,
"top": 151,
"width": 72,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Yosa Delvina 3",
"type": "Text"
},
{
"left": 246,
"top": 167,
"width": 105,
"height": 14,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Resperdiana Purba 4",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 186,
"width": 356,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "English Language Education, University of Prima Indonesia, Medan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 265,
"top": 234,
"width": 68,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 265,
"width": 454,
"height": 202,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The research is entitled an analysis of student's ability in identifying interrogative sentences through conversation text in SMK PendidikanSiapMandiri. The purpose of the research is to analyze data in detail to see how far the students' understanding of using interrogative sentences in conversational texts was. In order, it will produce the right of fixed data. This method of research uses conversation text. By using qualitative data, collecting data in using a written test by doing two tests. The results showed that on the first test only a few students get a score of 75, it is estimated that only 30% of students got the score criteria. However, in the second test, the researcher gives another explanation to the students to better understand how to identify interrogative sentences. And the result is that the student's ability has increased by 50%, many students have successfully met the score criteria, namely at least 75. So, the result of the research shows that the analysis of students' ability in identifying interrogative sentences is still lacking. Therefore, the conclusion is they can improve their abilities even better by learning more about an interrogative sentence.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 535,
"width": 312,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords : Conversation text, Interrogative Sentences, Writing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "58",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 265,
"top": 75,
"width": 69,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CHAPTER I",
"type": "Section header"
},
{
"left": 250,
"top": 116,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 158,
"width": 147,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.1 Background of the study",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 199,
"width": 454,
"height": 135,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "English is thought of as a Global Language. The majority of the world uses English as a way of communication because it is an international language. In the Republic of Indonesia, English is taken into account because of the initial foreign language. English should be down pat by all students in-country, as a result of it is started and instructed from the preschool, even if it is studied in massive cities. however, on the contrary, the scholars still realize difficulties in learning English. To will increase students' data. several learning resources from books and conjointly the web ar in English.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 365,
"width": 454,
"height": 300,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The student must learn more about English. Especially increases the confidence for ourselves. As we all know that nowadays, several corporations and huge business use people that will speak English well to extend the standard of the work. In English, four skills must be mastered, namely writing, reading, listening, and speaking. The basic ability of high school students in listening and speaking is to express that means correctly in straightforward mutual voice communication fluently. Doing questions is considered to be used to develop concepts, build backgrounds such as the quality of learning, improve individual quality in absorbing students' English lessons to a higher level of thinking as student learning outcomes are seen from their ability after receiving a learning experience. According to the reference work of Linguistics, queries have many informative functions. At a better psychological feature level, it may be functioned to raise students' responses concerning antecedently learned data, to raise them to factually bear in mind info, to ascertain or take a look at students concerning info, and to check additional info from their academics. Therefore, students will get the data they have from the teacher by exploiting interrogative sentences, and therefore the teacher will get the data required from students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 696,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In this study, the researchers chose SMK Pendidikan Siap Mandiri in the 2020/2021 school year, and the researchers in treated in a network computer engineering class or TKJ because the researchers want to see whether many students understood how to distinguish question sentences. Researchers interact with students as participants. The researcher",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "59",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 114,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "discusses the interrogative sentence and then gives the questions heat to the students. Analyzing and Making sentences in English are often difficult for students to understand at SMK Pendidikan Siap Mandiri. In teaching, teachers often find errors in students' sentences, especially when having conversations. These mistakes often make students insecure and even lazy to learn English. After two days of doing the research, the researchers got an improvement on the second day compared to the first day.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 220,
"width": 454,
"height": 197,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "On the first day, any students did not perceive a way to analyze interrogative sentences. once the research worker asked students to investigate the question sentence, many students who do not understand analyzed the pattern of the interrogative sentence. Only 30% of students understand how to analyze the interrogative sentence questions given by researchers, many of which trigger students not to understand this material, one of which is the lack of material explanation due to limited teaching by the teacher during a pandemic like this time to 70% after the researcher explains again how to analyze the interrogative sentence. Through SMK Pendidikan Siap Mandiri's error analysis of interrogative sentences, we hope to reduce these errors and increase students' understanding of interrogative sentences and their meanings.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 447,
"width": 454,
"height": 198,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In this case, the author presents studies conducted by other authors who have similarities and differences with the Tag Questions and Yes-No Questions. The results of the study found that, compared with negative sentences, most students are more difficult to form interrogative sentences. Rosyid (2017) “The difficulty lies in punctuation, addition, capitalization, sentence context, etc”. In addition, Rosyid researched to find out the mistakes made by students in interrogative sentences. The results show that there are four aspects of students' interrogative errors, namely, information errors, additions, confusion, and omissions. The main error is the error message. It is expected that the results of this writing will add information about the production errors of interrogative sentences, especially in terms of sentence types.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 675,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "It is the strongest result for the researcher that the strategy of the research is to solve the case, for the student to learn more English. The result of research and the analyzed research before in order the both of research appear marvelous because there is a renewal of this research.",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "60",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 87,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Previous Jurnal :",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 95,
"width": 454,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. The Error Analysis In Interrogative Sentences Made By The Eleventh Grade Students of SMK Batik PerbaikPurworejo in the Academic Year of 2016/2017.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 137,
"width": 454,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Analysis of students' interrogative sentence error at SMA Negeri 2 Salamantan Bangkayang Regency.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 199,
"width": 278,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The difference between our study and previous research :",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 454,
"height": 96,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. “The Error Analysis In Interrogative Sentences Made By The Eleventh Grade Students of SMK Batik Perbaik Purworejo in the Academic Year of 2016/2017”. Discussing errors in analyzing interrogative sentences, while we discussed the journal “ student„s ability in identifying interrogative sentences through conversation text” which discusses students‟ ability to identify interrogative sentences through conversational texts.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 321,
"width": 454,
"height": 33,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. “ Analysis on students‟ interrogative sentence error at SMA Negeri 2 Salamantan Bangkayang Regency”. Discusses error in analyzing interrogative sentences to students.",
"type": "List item"
},
{
"left": 93,
"top": 362,
"width": 433,
"height": 55,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "While we discuss journals about “ student„s ability in identifying interrogative sentences through conversation text” which discusses students‟ ability to identify interrogative sentences through conversational texts.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 448,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.2 The Problem of Study",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 468,
"width": 457,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the above research background, the author specializing in issues subsequent studies:",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 489,
"width": 417,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. What are the varieties of interrogative questions found from the conversation text?",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 509,
"width": 310,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. How is the students' ability in using interrogative questions?",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 551,
"width": 139,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.3 The Objective of Study",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 572,
"width": 386,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Related to the problems of study above, The research objectives are as follows :",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 592,
"width": 436,
"height": 32,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Determine styles of interrogative questions which are found from the conversation text",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 631,
"width": 314,
"height": 14,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. To grasp the students‟ ability in using interrogative questions.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 675,
"width": 120,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.4 The Scope of Study",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 696,
"width": 454,
"height": 31,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "From the learning objectives above, researchers limit the scope from grade ten. And the subject of this study is school.",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "61",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 149,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1.5 The Significance of Study",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 95,
"width": 231,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "There are three significances of study, they are :",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 116,
"width": 77,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. For teachers",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 137,
"width": 419,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study helps and supports the teacher to make a much better thanks to teaching the subject interrogative sentences to their students. Moreover, the teacher can find out which are common difficulties problems faced by the students in learning interrogative sentences.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 220,
"width": 77,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. For students",
"type": "List item"
},
{
"left": 107,
"top": 240,
"width": 419,
"height": 53,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study can show how far the students understand using interrogative sentences in conversation text. The results of this study often come as a guideline to students' understanding in using interrogative questions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 302,
"width": 111,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. For the researcher",
"type": "Section header"
},
{
"left": 107,
"top": 323,
"width": 419,
"height": 32,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The purpose of this research is to clarify and expand knowledge during this field of study, in addition, to advance academic knowledge.",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "62",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 289,
"top": 96,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CHAPTER II",
"type": "Section header"
},
{
"left": 248,
"top": 137,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REVIEW OF LITERATURE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 178,
"width": 454,
"height": 260,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In English, four skills have to be done, particularly listening, speaking, reading, and writing. the fundamental competency of high school students in listening and speaking is too specific the which means properly in straightforward transactional and social conversations fluently. it's perceived in a position and includes the actions and words of requesting services, asking queries, requesting facts, and requesting opinions. Therefore, students should be able to establish interrogative sentences. queries do not seem to be solely associated with listening and speaking skills, however conjointly reading and writing skills. Students should be able to perceive the varied functions of interrogative sentences, so students will establish interrogative sentences from a text. In writing interrogative sentences, supported analysis expertise within the field. Most students don't perceive the precise structure that ought to be used, students are still confused concerning that one to use as an associate auxiliary word within the sentence. Quirk (1985) “suggests that associate sentence could be a term employed in synchronic linguistics to sit down with the options that make up an issue”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 468,
"width": 454,
"height": 115,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The interrogative sentences are uttered in the hope that the listener will respond with responses and answers. In communication, the interrogative sentence is not only pronounced to ask something but also used to express various things. However, If the speaker and listener have got the information they are looking for, then the speaker's intention is not just asking a question, but also the interrogative sentence used by the speaker to further emphasize the purpose of that goal.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 613,
"width": 454,
"height": 156,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "But in everyday life, questions are in conversation more often than in writing. According to Bieber, (1999: 211) “the interrogative sentence is used to obtain information that may or may not be known by the questioner”. In English, there are many interrogative sentences used. One of them used a question mark and usually functions to ask for information. In English, interrogative sentences are also divided into three types, namely, 5W+1H Questions which used questions like what, where, who, when, why, and how to ask information. WH question sentences require long answer sentences and are formed using auxiliary verbs. Yes/No questions, to bring up a yes or no answer, this sentence begins with",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "63",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 135,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "an auxiliary verb in the form of modal auxiliaries (may, will, should, can, might, shall, must, could) and primary auxiliaries (do have, be), The auxiliary verb primarily has no definite which means, however, it'll offer aiming to the context of the sentence, Yes-No questions are often known as closed questions. And the last one is the Question Tag which used an auxiliary verb at the end. A question tag is a form of interrogative sentence used to ask the listener to provide confirmation. The use of this interrogative sentence is adjusted to the main verb in the statement, namely the negative and positive forms, an auxiliary verb that is used.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 240,
"width": 454,
"height": 177,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“Questions with auxiliary word structures area unit given so that careful data is provided and communication objectives are consummated properly as a result of they perceive every other's which means and performance of the queries being expressed” (Swick, 2009: 109). Formation of an issue sentence exploitation the help typically needs a brief affirmative yes or no answer. The helper is placed ahead of the sentence subject followed by different sentence structures to raise somebody for the aim of getting a brief answer. Meanwhile, to get an additional complete answer, the employment of 5W + 1H is placed ahead of the sentence and is followed by a helper to differentiate the aim of the question being asked (Greenbaum and Lord Nelson, 2009: 39).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 447,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The distinction in question patterns in English, particularly between queries with short answers and queries that need complete answers, has to be understood to avoid misunderstandings in decoding the which means of the question.",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "64",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 286,
"top": 75,
"width": 79,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CHAPTER III",
"type": "Section header"
},
{
"left": 259,
"top": 116,
"width": 134,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESEARCH METHODS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 158,
"width": 109,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.1 Research Design",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 178,
"width": 454,
"height": 156,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The analytical methodology can consistently solve the problem of analysis weaknesses. it's going to be understood as a science of checking out the analysis it's to was done scientifically this research is conducted by using qualitative with descriptive analysis method. The writer design this research method to know students' ability in identifying interrogative sentences. In analyzing students' ability in identifying interrogative sentences, the writer will use the test as an instrument. In this study, we used two classes of the participant from third-grade students. The researcher will explain the collecting data, then the researcher will provide a test sheet that will be answered by the students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 365,
"width": 454,
"height": 93,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In this research, its data consist of written tests. This aims to increase student's knowledge about the use of interrogative sentences. After conducting the knowledge assortment method, the man of science continues the analysis to the following step that is to investigate the information. Researcher using the interrogative sentence, question tag, and 5W+1H. This method begins with a question about conversations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 489,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.2 Instrument of Collecting Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 509,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Deciding the instrument Arikunto ( 2002: 160 ) argues that an analysis instrument could also be a method of a facility used by the investigator to assemble the data for good result accurately, fully consistently, and simple to be analyzed. From the definition on top of, it area unit typically complete that instrument throughout a hunt is extraordinarily necessary to undertake to thus on urge correct information.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 613,
"width": 433,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The action of the researcher to collect data is by carrying out several activities as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 634,
"width": 117,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Giving pre-test paper",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 654,
"width": 117,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Doing a teaching test",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 675,
"width": 147,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Fill in the interrogative text",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 696,
"width": 454,
"height": 31,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Researchers provide opportunities for students to ask questions about difficulties in filling out interrogative texts",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 758,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.3 Techniques of Data Collection",
"type": "Section header"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "65",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 25,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Test",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 95,
"width": 454,
"height": 74,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Firstly, the writer will give many texts of conversation. After reading the text, the students are asked to identify all interrogative sentences. Then they are asked to classify the kinds of interrogative sentences based on the kinds it is of the text above. The last, they are asked to analyze the percentage of it is used and find out which interrogative used is dominantly used.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 199,
"width": 167,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3.4 Techniques of Data Analysis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 220,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The collected data are going to be analyzed and interpreted by using qualitative scores to urge summary ( Suharsini and Erikunto, 1998: 246 ). During this case, the author uses 5 categories: excellent, good, enough, less, and bad. To urge the outline of this answer which is given by students, the analyzed data uses the formula as follows :",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 302,
"width": 75,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "P = Percentage",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 323,
"width": 102,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "F = Number of item",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 344,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "N = Total item",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 365,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The writer will categorize the students' scores in criteria of ability. To seek out out the categories of students‟ ability in using interrogative sentences, the authors present the class data scores as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 177,
"top": 445,
"width": 245,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 3.1 The classifying score of students’ ability",
"type": "Section header"
},
{
"left": 156,
"top": 475,
"width": 260,
"height": 174,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No Range Level 1 90 - 100 Excellent 2 80 - 90 Very good 3 70 - 80 Good 4 60 - 70 Enough 5 50 - 60 Bad 6 Less than 50 Very Bad",
"type": "Table"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "66",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 260,
"top": 75,
"width": 78,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CHAPTER IV",
"type": "Section header"
},
{
"left": 201,
"top": 116,
"width": 196,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUSION AND SUGGESTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 158,
"width": 60,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Conclusion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 178,
"width": 454,
"height": 487,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "English is known as an International Language it is used for communication by most people in the world. In Indonesia, English is considered the first foreign language. Because English is considered the first foreign language. Then this language must be mastered by all students in Indonesia starting and taught from kindergarten to university. In English, four skills must be mastered, namely writing, reading, listening, and speaking. High school students have basic competencies in listening and speaking, which is expressing meaning in simple conversations such as asking facts or an opinion accurately, fluently, can be understood. In identifying the interrogative sentence form a conversational text, students are asked to first understand the various functions of the interrogative sentence. Like the frank statement, English has 3 kinds of question forms. The first is 5W + 1H Questions that use questions like what, where, who, when, why, and how to ask for information. Yes / No Questions, to bring up a yes or no answer this sentence begins with an auxiliary verb and modal or it can also be preceded by a sentence whether the answer will appear yes or no. And the last one is the Question Tag which uses the auxiliary verb at the end. From the suits of this study, many students don't understand the interrogative text, because it is seen from the low overall score of the students. Only a few have scores above 75 and most students have grades below average. And this study most students choose to identify only the interrogative sentences instead to identify the 5W+1H Questions, Yes-No Questions, and Tag Questions Sentences. In this problem, before the lessons begin, the teacher identifies students or asks students what a problem the students have in this material cause most students still did not understand. Because there are still many students who have difficulty learning English, discussing questions or practicing speaking every day can help to develop student concepts and improve the quality of students in absorbing English lessons taught by teachers to students at higher levels of thought.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 758,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Suggestion",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "67",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 135,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "At present, the teacher must first find out the students‟ problems, especially the materials on the use of interrogative sentences and functions, to help compare the understanding of the rest before and after the explanation. The teachers should explain the differences in short sentences that need to be answered yes or no, and used questions such as why, when, where, who, what, and how. These questions often require more complex answers. The school hopes to motivate by holding more internal English competitions to familiarize students with English.",
"type": "Text"
},
{
"left": 292,
"top": 783,
"width": 14,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "68",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 254,
"top": 123,
"width": 81,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 148,
"width": 446,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ".L.(2017).IndonesianInterrogativeSentences:aStudyofFormsandFunctions. JurnalHumaniora , 28 (3),348.https://doi.org/10.22146/jh.v28i3.22289",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 186,
"width": 450,
"height": 76,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Monica,S.,Nursasongko,R.,Bengkulu,U.,&Bengkulu,U.(2021).THEQUALITYOFNEWLYL OCALCONTENTBASEDINSTRUCTIONALREADINGMATERIALS, 4 ,351–361. khamkhien,A.(2010).TeachingSpeakingandEnglishSpeakingTest. EnglishLanguageTeaching , 3 (1),184.Retrievedfromhttp://www.ccsenet.org/journal/index.php/elt/article/view/5253/4 351",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 275,
"width": 448,
"height": 38,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Natalia,S.(2013).Interconnectionandinteractionofinterrogativesentencesintheenglishlanguage. InternationalJournalofCognitiveResearchinScience,EngineeringandEducation , 1 (2),45– 50..aContrastiveAnalysisofInterrogativeSentencesin.(n.d.),37–49.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 326,
"width": 446,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article,P.,Susilo,H.B.,Training,T.,&Faculty,E.(2014).aTranslationAnalysisofEnglishInterrog ativeSentenceinEnder‟SGameNovelByOrsonScottCard.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 364,
"width": 452,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Umami,M.(2016).AContrastiveAnalysisofInterrogativeSentencesinEnglishandIndonesian. Reg isterJournal , 5 (1),151. https://doi.org/10.18326/rgt.v8i2.380",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 401,
"width": 450,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1WHwordsarenot„interrogative‟pronouns:Thederivationofinterrogativeinterpretationsforconst ituentquestionsHeikeWiese,HumboldtUniversityBerlin.(n.d.). Language ,1– 10. READINGMATERIALS . 4 ,351–361.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 453,
"width": 451,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nufus,T.Z.(2019).TeachingEnglishtoYoungLearnersinIndonesia(ProsandCons). EnglishLangu ageinFocus(ELIF) , 1 (1),65.https://doi.org/10.24853/elif.1.1.65-70.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 490,
"width": 443,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Training,T.,&Faculty,E.(2014).aTranslationAnalysisofEnglishInterrogativeSentenceinEnder ‟SGameNovelByOrsonScottCard",
"type": "Text"
}
] |
54fc5ea4-0b58-2894-6426-a8aff7558bd5 | https://e-journal.upr.ac.id/index.php/Agp/article/download/21/23 | [
{
"left": 85,
"top": 65,
"width": 188,
"height": 7,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal AGRI PEAT, Vol. 20 No. 1, Maret 2019 : 19 - 26",
"type": "Table"
},
{
"left": 438,
"top": 65,
"width": 87,
"height": 16,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN :1411 – 6782 (Cetak) 2620-6935 (Elektronik)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 306,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "19",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 130,
"top": 103,
"width": 393,
"height": 35,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PERANAN TRICHOKOMPOS DAN PUPUK KCL DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN BAWANG MERAH DI TANAH BERPASIR",
"type": "Title"
},
{
"left": 118,
"top": 141,
"width": 415,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(The Role of Trichokompos and KCL Fertilizer to Control Fusarium Will Disease on Onion in Sandy Soil)",
"type": "Text"
},
{
"left": 182,
"top": 176,
"width": 289,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Supriati, L. 1) , Basuki 1) , Mulyani, R., B. 1) , Muliansyah 1) , Muliana 1)",
"type": "Text"
},
{
"left": 159,
"top": 191,
"width": 334,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya e mail: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 183,
"top": 229,
"width": 286,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diterima : 22/01/2019 Disetujui : 26/03/2019",
"type": "Table"
},
{
"left": 296,
"top": 255,
"width": 60,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 276,
"width": 454,
"height": 137,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The role of Trichocompost and KCl fertilizer to control Fusarium wilt disease on onion in sandy soil. Fusarium wilt on onion is an interesting disease it is can loss the onion yield. The purpose of research to study trichocompost and KCl fertilizer role to control Fusarium wilt disease on ann onion. The research design used a Factorial Randomized Block Design with 2 factors. The first factor is 4 levels trichocompost, it is: without trichocompost (T 0 ), trichocompost 10 t.ha -1 dosage (T 1 ), trichocompost 20 t.ha -1 dosage (T 2 ), trichocompost 30 t.ha -1 dosage (T 3 ). The second factor is 3 levels KCl fertilizer, it is: without KCl (K 0 ), KCl 100 kg.ha -1 dosage (K 1 ), KCl 200 kg.ha -1 dosage (K 2 ). Result of this research showed the application of trichocompost 10 t.ha -1 dosage and KCl 100 kg.ha -1 dosage can inhibit Fusarium wilt incubation time, can inhibit the patogen development with effective value 89,23%, the single factor it is aplication trichocompost 10 t.ha -1 dosage and trichocompost 30 t.ha -1 dosage not significant to dried onion bulb weight per clump of onion plant.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 428,
"width": 369,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Key words: Trichocompost, KCl fertilizer, Fusarium wilt disease, onion, sandy soil.",
"type": "Text"
},
{
"left": 299,
"top": 454,
"width": 53,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 475,
"width": 454,
"height": 137,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penyakit layu Fusarium merupakan salah satu penyakit penting dapat menurunkan produksi bawang merah hingga 50%. Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan trichokompos dan pupuk KCl dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman bawang merah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dua faktor perlakuan. Faktor pertama 4 taraf dosis trichokompos yaitu: tanpa trichokompos (T 0 ), trichokompos dosis 10 t.ha -1 (T 1 ), trichokompos dosis 20 t.ha -1 (T 2 ), trichokompos dosis 30 t.ha -1 (T 3 ). Faktor kedua 3 taraf dosis pupuk KCl yaitu: tanpa pupuk KCl (K 0 ), pupuk KCl dosis 100 KCl kg.ha -1 (K 1 ), pupuk KCl dosis 200 KCl kg.ha -1 (K 2 ). Hasil penelitian menunjukkan pemberian trichokompos 10 t.ha -1 dan pupuk KCl 100 kg.ha -1 dapat memperpanjang masa inkubasi penyakit, menekan serangan penyakit layu Fusarium dengan nilai efektivitas sangat baik (89,23%), perlakuan tunggal trichokompos dosis 10 t.ha -1 tidak berbeda nyata dengan dosis 30 t.ha -1 terhadap bobot umbi kering per rumpun tanaman bawang merah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 627,
"width": 454,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci: penyakit layu Fusarium, pupuk KCl, tanah berpasir, tanaman bawang merah, trichokompos.",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 665,
"width": 86,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 685,
"width": 213,
"height": 73,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura sangat penting di Indonesia, sehingga produksinya terus ditingkatkan guna memenuhi permintan yang semakin meningkat. Produksi bawang merah di Kalimantan Tengah tahun 2015",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 665,
"width": 213,
"height": 99,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sebanyak 80 t dan tahun 2016 meningkat mencapai 200 t, sedangkan di Palangka Raya produksi bawang merah pada tahun 2015 sebanyak 72,6 t dan pada tahun 2016 mengalami penurunan produksi menjadi 31,9 t (Badan Pusat Statistik, 2017; Direktorat Jenderal Hortikultura, 2017). Kendala dalam upaya peningkatan produksi bawang merah",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 65,
"width": 63,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Supriati, Lilies, dkk",
"type": "Page header"
},
{
"left": 320,
"top": 65,
"width": 218,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peranan Trichokompos dan Pupuk KCL dalam Mengendalikan …….",
"type": "Page header"
},
{
"left": 306,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "20",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 103,
"width": 213,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "salah satunya adanya serangan penyakit yaitu penyakit layu fusarium, disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae, dengan gejala yang tampak pada daun tanaman melintir, menguning, dan rapuhnya perakaran tanaman sehingga mudah dicabut (Hadiwiyono et al., 2014). Kehilangan hasil akibat serangan penyakit layu fusarium mencapai 50% (Wiyatiningsih, 2003), jamur Fusarium sp. juga menyerang umbi bawang di penyimpanan hingga dipemasaran (Sinaga et al., 2016).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 242,
"width": 213,
"height": 301,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Selama ini upaya pengendalian terhadap penyakit tanaman dilakukan menggunakan fungisida kimia, dengan aplikasi kontinyu hal ini akan berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan sehingga diperlukan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan dengan menggunakan trichokompos yang mengandung jamur Trichoderma sp. Penggunaan trichokompos dalam upaya pengendalian penyakit tanaman belum banyak dilakukan. Trichokompos sebagai pupuk mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman, dimana keberadaan Trichoderma sp sebagai dekomposer dapat mempercepat proses dekomposisi dan memiliki kemampuan antagonis terhadap patogen tular tanah seperti Sclerotium sp, Phytium sp, Fusarium sp dan Rhizoctonia sp (Ginanjar et al., 2016). Rizki et al. (2015) menyatakan trichokompos TKKS, trichokompos jerami padi, trichokompos jagung, trichokompos eceng gondok terformulasi mampu meningkatkan diameter batang, mempercepat umur berbunga dan umur panen pada tanaman cabai merah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 546,
"width": 213,
"height": 212,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemupukan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan hasil tanaman. Salah satu unsur hara makro yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman adalah kalium. Peranan kalium bagi tanaman diantaranya mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga dan buah tidak mudah rontok (Gunadi, 2007). Vidigal et al. (2002) menyatakan bahwa pertumbuhan bawang merah meningkat secara bertahap dengan meningkatnya jumlah pemberian pupuk K, dinyatakan pula oleh Ispandi (2003) hara K sangat diperlukan dalam pembentukan, pembesaran dan pemanjangan umbi. Bassiony (2006) juga menyatakan pupuk K berpengaruh dalam meningkatkan berat",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 103,
"width": 213,
"height": 60,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kering bawang merah. Saat ini belum banyak informasi tentang penggunaan trichokompos dikombinasikan dengan pupuk KCl dalam upaya mengendalikan penyakit layu fusarium sehingga penelitian ini dilakukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 166,
"width": 213,
"height": 288,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kota Palangka Raya yang memiliki luas wilayah 267.851 ha hampir seluruhnya merupakan dataran rendah, dengan komposisi tanah berpasir seluas 89.955 (BPS Kota Palangka Raya, 2014). Tanah berpasir selain bertekstur kasar, juga sangat miskin hara dan daya memegang unsur hara juga sangat rendah, sumber unsur hara berasal dari lapisan organik di permukaan tanah. Penambahan unsur hara mutlak diperlukan, termasuk pupuk organik berupa pupuk kandang, atau kompos yang relatif lebih banyak diperlukan dibandingkan tanah yang tidak berpasir (Firmansyah & Anto, 2013). Tanah berpasir memiliki pori tanah lebih besar sehingga unsur hara yang terkandung cenderung mudah tercuci. Dua unsur hara penting yang umum dibutuhkan di tanah berpasir yaitu unsur P (Fosfor) dan K (Kalium) (Vidya et al., 2016). Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan trichokompos dan pupuk KCl dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman bawang merah di tanah berpasir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 387,
"top": 470,
"width": 118,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "BAHAN DAN METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 326,
"top": 490,
"width": 213,
"height": 175,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UPR dan di tanah berpasir Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2018. Bahan yang digunakan terdiri dari: bibit bawang merah varietas Bima Brebes, isolat Trichoderma harzianum (koleksi Lab BDP), pupuk KCl, pupuk NPK, dolomit, kayambang dan pukan sapi, media PDA, dan bahan-bahan sterilisai. Peralatan yang digunakan adalah: peralatan laboratorium mikrobiologi, dan peralatan pendukung lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 667,
"width": 213,
"height": 87,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah 4 taraf dosis trichokompos yaitu: Tanpa trichokompos (T 0 ), trichokompos dosis 10 t.ha -1 (T 1 ), trichokompos dosis 20 t.ha -1 (T 2 ), trichokompos dosis 30 t.ha -1 (T 3 ). Faktor kedua adalah 3 taraf",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 65,
"width": 188,
"height": 7,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal AGRI PEAT, Vol. 20 No. 1, Maret 2019 : 19 - 26",
"type": "Table"
},
{
"left": 438,
"top": 65,
"width": 87,
"height": 16,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN :1411 – 6782 (Cetak) 2620-6935 (Elektronik)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 306,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "21",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 103,
"width": 213,
"height": 60,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dosis pupuk KCl yaitu: tanpa pupuk KCl (K 0 ), pupuk KCl dosis 100 KCl kg.ha -1 (K 1 ), pupuk KCl dosis 200 KCl kg.ha -1 (K 2 ), terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 166,
"width": 213,
"height": 592,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diawali dengan pembersihan lahan, pencangkulan lahan, pembuatan bedengan dengan lebar 1.5 m x 1.8 m, tinggi 20 cm, jarak antar bedengan dalam baris 50 cm dan jarak antar baris 60 cm. Isolat T.harzianum diremajakan pada media PDA hingga umur 5 hari setelah inokulasi, kemudian diperbanyak pada 100 g substrat beras setengah matang kondisi steril dalam kantong plastik PP (Polypropylene) yang ujungnya diikat dengan benang, diautoclave selama 15 menit pada suhu 120 0 C dengan tekanan 1 atm, kemudian didinginkan. Media beras steril diinokulasi dengan 5 potong miselia T. harzianum (Ø 6 mm) menggunakan jarum ent dan ujung plastik media beras dilipat kemudian distaples, dan diinkubasi selama 5 hari pada kondisi suhu ruangan. Kegiatan perbanyakan T. harzianum dilakukan dalam laminar air flow. Trichokompos, dibuat dalam bentuk lapisan- lapisan (BPTPH Kalsel, 2011). Bahan serasah kayambang sebanyak 5 karung (berat rata-rata per karung 12 kg) untuk 5 lapisan, pukan kotoran sapi 50 kg (dalam bentuk kering) , dolomit 300 g, 4 bungkus substrat T. harzianum masing-masing 100 g. Pukan kotoran sapi kering 50 kg dan dolomit 300 g dicampur rata dibagi 4 bagian, Lapisan I, serasah kayambang 1 sak (+ 12 kg) dihamparkan kemudian bagian atasnya ditaburkan 1 bagian campuran pukan sapi dan dolomit, setelah itu taburkan 1 bagian substrat T. harzianum, kemudian disiramkan air sampai lembab, dibuat lapisan II, III, IV seperti lapisan I, terakhir diatasnya ditaburkan serasah kayambang, kemudian tutup lapisan tumpukan kompos dengan terpal, biarkan satu minggu, bila suhunya panas buka tutup terpalnya agar suhu turun kemudian ditutup kembali. Pada hari ke 7 terpal dibuka dan lakukan pembalikan lapisan kompos, siram air secukupnya agar lembab bila kompos terlihat kering, kemudian tutup kembali dengan terpal. Pada hari ke 14 kompos telah berubah warna menjadi kecoklatan, bentuk bahan lebih halus dan trichokompos siap diaplikasikan. Dua minggu sebelum tanam bedengan diberikan dolomit dosis 2 t.ha -1 diinkubasi 1 minggu, aplikasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 103,
"width": 213,
"height": 313,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "trichokompos dengan dosis sesuai perlakuan dilakukan 1 minggu sebelum tanam. Persiapan Bibit, umbi bawang merah sebelum ditanam, dibersihkan dari kulit luar yang mengering kemudian ujung umbi dipotong melintang ¼ bagian dari tinggi umbi untuk merangsang pertumbuhan tunas. Bibit disemprotkan dengan fungisida Score 250 EC 0,5 ml l -1 air guna menghalangi infeksi patogen pada umbi yang sudah dipotong, kemudian umbi dikering anginkan selama 1 malam. Penanaman dan pemupukan, umbi bawang merah ditanam 1 umbi perlubang dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Cara tanam dengan membenamkan umbi bawang ke dalam tanah dan permukaan umbi rata dengan permukaan tanah kemudian ditutup dengan tanah. Pupuk KCl diberikan 3 kali, susulan pertama ⅓ dosis pada saat tanam, pemberian kedua ⅓ dosis pada saat umur 15 hst dan pemberian ketiga ⅓ dosis pada saat umur 30 hst. Pupuk KCl yang diberikan pada tanaman bawang merah sesuai dengan masing- masing perlakuan yaitu tanpa perlakuan (kontrol), dosis 100 KCl kg ha -1 ( 7.5 g petak -1 ) dan dosis 200 KCl kg ha -1 (15.0 g petak -1 ).",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 417,
"width": 213,
"height": 75,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pupuk NPK 16:16:16 dosis 300 kg.ha -1 diberikan 2 kali susulan, pertama 1 / 2 dosis (33.75 g petak -1 ) pada umur 2 mst sedangkan susulan kedua 1 / 2 dosis setara dengan (33.75 g petak -1 pada saat umur 4 mst, pemberian pupuk dalam larikan berjarak 10 cm dari tanaman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 495,
"width": 213,
"height": 263,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemeliharaan, kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan meliputi: a) penyiraman tanaman dilakukan setiap hari secara teratur pada pagi dan sore hari, apabila hari hujan penyiraman tidak dilakukan, b) penyulaman, dilakukan 1 minggu setelah tanam dengan mengganti tanaman yang mati atau kerdil tumbuhnya dengan bibit cadangan yang berumur sama, c) penyiangan dan pembum- bunan, dilakukan dengan mencabut gulma dan mengemburkan tanah. Penyiangan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman bawang merah, dilakukan tiga kali selama pertumbuhan tanaman dilakukan pada umur 15- 21 hst, penyiangan kedua umur 30-35 hst, dan penyiangan ketiga umur 50-55 hst, d) pengendalian penyakit menggunakan fungisida mankozeb 80 % dengan konsentrasi 4.5 g.L -1 air dilakukan mulai tanaman berumur 14 - 49 hst. Pengendalian hama ulat grayak dan ulat tanah dengan menggunakan insektisida lamda",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 65,
"width": 63,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Supriati, Lilies, dkk",
"type": "Page header"
},
{
"left": 320,
"top": 65,
"width": 218,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peranan Trichokompos dan Pupuk KCL dalam Mengendalikan …….",
"type": "Page header"
},
{
"left": 306,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "22",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 100,
"width": 213,
"height": 190,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sihalotrin konsentrasi 0,5 ml.L -1 air dilakukan seminggu sekali. Panen, tanaman bawang merah varietas Bima Brebes dapat dipanen pada umur 55 hst, ciri-ciri tanaman siap dipanen daun tanaman mulai menguning, leher batang tampak lemas yang meliputi sekitar 75-85% dari jumlah tanaman, sebagian besar umbi telah keluar dari permukaan tanah, ukuran umbi sedang-besar, bentuk umbi bulat dan lonjong dan warna umbi merah muda. Panen bawang merah dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman, umbi dipanen dengan hati-hati supaya tidak ada umbi yang tertinggal atau terluka kemudian diikat dan dibersihkan dari tanah yang masih melekat diumbi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 292,
"width": 213,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Variabel Pengamatan, variabel yang diamati sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 318,
"width": 213,
"height": 86,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Masa inkubasi patogen (hari), masa inkubasi adalah masa antara terjadinya infeksi dan timbulnya gejala penyakit, dalam hal ini inokulasi patogen terjadi secara alami. Pengamatan dilakukan setiap hari setelah tanam hingga munculnya gejala awal, kemudian diamati perkembangan gejalanya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 406,
"width": 213,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Intensitas serangan penyakit (%), intensitas serangan penyakit diamati setiap minggu sejak munculnya gejala sampai menjelang panen, diamati terhadap 5 tanaman contoh.petak -1 ditentukan secara acak. Intensitas serangan penyakit dihitung menggunakan rumus kerusakan mutlak (Wasiati, 2009), diamati pada umur 14, 28, 35, 42, 49, hst.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 520,
"width": 213,
"height": 36,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Efektifivitas pengendalian (%), efektivitas pengendalian dihitung menggunakan rumus merujuk pada Sukamto (2003).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 558,
"width": 213,
"height": 99,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Bobot umbi kering (g) per rumpun tanaman diamati terhadap 5 rumpun tanaman contoh.petak -1 ditentukan secara acak. Tanaman bawang merah sebagai sampel yang dipanen dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari selama 1 minggu kemudian ditimbang umbinya tanpa menyertakan bagian tanaman lainnya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 659,
"width": 213,
"height": 86,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Data, data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji Fischer (Uji F) pada taraf α = 5% dan α = 1%, b ika terdapat pengaruh nyata pada perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s pada taraf α 5 %, untuk mengetahui perbedaan masing - masing perlakuan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 361,
"top": 103,
"width": 142,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 326,
"top": 128,
"width": 123,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Masa inkubasi patogen",
"type": "Section header"
},
{
"left": 326,
"top": 141,
"width": 213,
"height": 288,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemberian trichokompos dan KCl tidak memberikan pengaruh nyata terhadap interaksi masa inkubasi Fusarium oxysporum f.sp. cepae pada tanaman bawang merah. Gejala penyakit layu Fusarium mulai terlihat pada umur 42 hst, munculnya gejala ini lebih lambat dibandingkan dengan kemunculan gejala di lahan petani, yang pada umumnya berkisar antara 15-30 hari (komunikasi pribadi dengan petani, Juli 2018). Hal ini diduga karena trichokompos dan pupuk KCl dapat menunda munculnya gejala layu Fusarium pada tanaman bawang merah sehingga perkembangan gejala penyakit menjadi lebih lambat. Trichokompos dengan bioaktivator T. harzianum dimana jamur ini dapat berperan sebagai agen hayati terhadap patogen tular tanah. Mekanisme atagonis yang dimiliki T. harzianum dapat berupa kompetisi, mikoparasitisme dan antibiosis. Mekanisme mikoparasitisme yang paling berperan dengan menghasilkan enzim litik yang mengakibatkan lisisnya dinding sel inang jamur patogen (Wiyatiningsih, 2003). Sifat antagonis T.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 432,
"width": 213,
"height": 98,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "harzianum sebagai mikoparasit ditunjukkan dengan membelit hifa inang diikuti oleh aktivitas enzim yang dihasilkan sehingga mengakibatkan hifa inang menjadi lisis. Salah satu enzim yang dihasilkan oleh T. harzianum adalah endo- β -1,6-glukanase merupakan enzim yang berperan mendegradasi dinding sel inang patogen (Cheng et al., 2012).",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 546,
"width": 149,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Intensitas serangan penyakit",
"type": "Section header"
},
{
"left": 326,
"top": 558,
"width": 213,
"height": 200,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemberian dosis trichokompos dan pupuk KCl menunjukkan pengaruh interaksi terhadap intensitas serangan layu Fusarium pada umur 42 dan 49 hst (Tabel 1). Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa pada umur 42 hst hingga 49 hst intensitas penyakit tertinggi ditunjukkan pada perlakuan T 0 K 0 dan terendah mulai pada perlakuan T 1 K 0 hingga perlakuan T 3 K 3 . Pada Tabel 1 juga menunjukkan bahwa hanya dengan pemberian pupuk KCl dosis 100 kg.ha -1 tanpa trichokompos atau hanya dengan pemberian trichokompos dosis 10 t.ha -1 saja sudah dapat mengendalikan serangan penyakit layu Fusarium pada tanaman bawang merah di tanah berpasir.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 65,
"width": 188,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal AGRI PEAT, Vol. 20 No. 1, Maret 2019 : 19 - 26",
"type": "Table"
},
{
"left": 438,
"top": 65,
"width": 87,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN :1411 – 6782 (Cetak)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 449,
"top": 74,
"width": 75,
"height": 7,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2620-6935 (Elektronik)",
"type": "Table"
},
{
"left": 306,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "23",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 103,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Rerata intensitas serangan penyakit layu Fusarium umur 42 dan 49 hst akibat pemberian trichokompos dan pupuk KCl pada tanaman bawang merah",
"type": "Text"
},
{
"left": 153,
"top": 141,
"width": 331,
"height": 138,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perlakuan Intensitas serangan layu Fusarium (%) umur 42 hst 49 hst T 0 K 0 31,83 b 45,76 b T 0 K 1 4,42 a 12,89 a T 0 K 2 2,45 a 7,67 a T 1 K 0 2,22 a 6,84 a T 1 K 1 0,00 a 4,93 a T 1 K 2 0,00 a 4,11 a T 2 K 0 0,00 a 3,05 a T 2 K 1 0,00 a 3,03 a T 2 K 2 0,00 a 0,49 a",
"type": "Table"
},
{
"left": 164,
"top": 279,
"width": 310,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 3 K 0 0,00 a 0,48 a",
"type": "Table"
},
{
"left": 164,
"top": 292,
"width": 310,
"height": 12,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 3 K 1 0,00 a 0,00 a",
"type": "Table"
},
{
"left": 164,
"top": 304,
"width": 310,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 3 K 2 0,00 a 0,00 a",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 320,
"width": 454,
"height": 22,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keterangan: angka dalam satu kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan’s taraf 5%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 358,
"width": 213,
"height": 326,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peranan pupuk K selain diperlukan untuk pertumbuhan tanaman juga berperan bagi ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Uke et al. (2007) dan Gunadi (2009) menyatakan Kalium juga mempunyai peranan dalam mengurangi serangan penyakit dengan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pernyataan ini sejalan dengan Rosyidah (2016), menyatakan peningkatan dosis K mampu meningkatkan serapan K sehingga akan meningkatkan kadar lignin akar tanaman tomat. Unsur K berperan dalam proses lignifikasi jaringan sclerenchym (Fageria et al., 2009 dalam Rosidah, 2016), dengan demikian adanya kecukupan K dapat meningkatkan terbentuknya senyawa lignin yang lebih tebal sehingga dinding sel menjadi lebih kuat dan dapat melindungi tanaman dari gangguan luar (Rosyidah, 2016). Dinyatakan pula oleh Nurhayati (2008) pemberian K dosis 6 g.tanaman -1 dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan Cercospora sp pada kacang tanah, hal ini dikarenakan unsur K dapat meningkatkan ketahanan mekanik tanaman dengan memperkuat jaringan tanaman serta mempertebal dinding epidermis.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 687,
"width": 213,
"height": 73,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil penelitian ini menunjukkan serangan penyakit layu Fusarium terjadinya lebih lambat, mulai terjadi pada 42 hst. Umiyati (2017) menyatakan serangan penyakit moler pada tanaman bawang merah dengan aplikasi suspensi Trichoderma sp, dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 358,
"width": 213,
"height": 389,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "campuran Trichoderma sp pada tiga varietas tanaman bawang mulai terjadi pada umur 4 mst, serangan penyakit pada tanaman bawang merah tanpa aplikasi Trichoderma sp sebesar 1.84% nyata lebih tinggi dibanding dengan tanaman bawang merah tanpa suspensi Trichoderma sp dengan serangan penyakit kurang dari 1%. Santoso et. al. (2007) juga menyatakan masa inkubasi penyakit moler pada tanaman bawang merah nyata lebih lambat antara 23.50-24.83 hsi dengan metode siram Trichoderma sp., campuran Trichoderma sp. dan P. flouresence, sedangkan pada perlakuan siram suspensi F. oxysporum masa inkubasi nyata lebih cepat yaitu 21.71 hsi. Hal ini mengidikasikan bahwa jamur Trichoderma sp. sebagai antagonis yang diaplikasikan dalam bentuk trichokompos dapat menunda lebih lama masa inkubasi patogen layu fusarium pada tanaman bawang merah. Trichokompos merupakan salah satu bentuk pupuk organik kompos yang mengandung jamur antagonis Trichoderma sp. dan juga berperan sebagai bioaktivator yang aktif dalam pengomposan. Jamur Trichoderma sp. merupakan salah satu jamur antagonis yang banyak digunakan sebagai agen pengendalian hayati beberapa jenis patogen, terutama patogen tular tanah, termasuk Fusarium sp. Jamur T. harzianum sebagai antagonis dapat menghambat pertumbuhan patogen melalui kompetisi,",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 737,
"width": 213,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "antibiosis, dan parasitisme (Ginanjar et al., 2016), dengan cara",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 65,
"width": 63,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Supriati, Lilies, dkk",
"type": "Page header"
},
{
"left": 320,
"top": 65,
"width": 218,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peranan Trichokompos dan Pupuk KCL dalam Mengendalikan …….",
"type": "Page header"
},
{
"left": 306,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "24",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 103,
"width": 213,
"height": 111,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "memparasit, menyerang, mematikan atau menghambat dan mengambil nutrisi dari jamur patogen (Purwantisari dan Rini, 2009). Jamur Trichoderma sp. merupakan mikroorganisme tanah bersifat saprofit yang secara alami menyerang jamur patogen dan bersifat menguntungkan bagi tanaman, dan dapat berkembang biak dengan cepat pada daerah perakaran tanaman (Gusnawaty et al., 2017).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 229,
"width": 131,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Efektivitas pengendalian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 242,
"width": 213,
"height": 162,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Efektivitas pemberian trichokompos dan pemberian pupuk kalium semakin meningkat sejalan dengan peningkatan dosis yang diberikan (Tabel 2). Trichokompos dosis 20 t.ha -1 dan pupuk KCl dosis 100 kg.ha -1 menunjukkan nilai efektivitas yang sama yaitu 100%, sedangkan terendah dengan nilai efektivitas 71.83% ditunjukkan oleh perlakuan tanpa trichokompos dan pupuk KCL pada dosis 100 kg.ha -1 . Menurut Sukamto (2003) nilai efektivitas agen hayati dikategorikan sangat baik bila memiliki nilai efektivitas >69%. Tabel 2. Nilai efektivitas pengendalian",
"type": "Text"
},
{
"left": 94,
"top": 406,
"width": 204,
"height": 128,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "terhadap penyakit layu Fusarium pada tanaman bawang merah umur 49 hst akibat perlakuan trichokompos dan pupuk KCl Perlakuan Nilai efektivitas pengendalian (%) umur 49 hst T 0 K 0 - T 0 K 1 71.83 T 0 K 2 83.24 T 1 K 0 85.05",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 537,
"width": 133,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 1 K 1 89.23",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 549,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 1 K 2 91.02",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 562,
"width": 133,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 2 K 0 93.33",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 575,
"width": 133,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 2 K 1 92.78",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 587,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 2 K 2 98.93",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 600,
"width": 133,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 3 K 0 98.95",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 612,
"width": 135,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 3 K 1 100.00",
"type": "Table"
},
{
"left": 105,
"top": 625,
"width": 135,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T 3 K 2 100.00 Nilai",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 651,
"width": 213,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "efektivitas >69% yang ditunjukkan perlakuan T 0 K 1 hingga T 3 K 2 , hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk KCl dosis 100 kg.ha -1 dapat menekan penyakit layu Fusarium pada tanaman bawang merah, disebabkan peranan unsur Kalium diantaranya",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 103,
"width": 213,
"height": 288,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "adalah dapat mengurangi serangan penyakit dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit (Uke et al., 2007). Namun bila pemberian pupuk KCl dikombinasikan dengan trichokompos akan lebih baik peranannya dalam menghambat serangan penyakit, dengan meningkatnya ketahanan tanaman melalui pemberian pupuk KCl diimbangi dengan peranan jamur T. harzianum sebagai agen hayati yang dapat menghambat patogen tular tanah sehingga efektivitasnya menjadi lebih baik. Kemampuan dari Trichoderma sp. ini yaitu mampu memparasit jamur patogen tanaman dan bersifat antagonis, karena memiliki kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan jamur patogen (Purwantisari dan Rini, 2009). Kemampuan T. harzianum sebagai antagonis terhadap jamur patogen dengan cara membelit dan mempenetrasi hifa jamur patogen dengan mengasilkan enzim yang dapat menyebabkan lisisnya dinding sel jamur patogen (Cheng et al., 2012).",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 407,
"width": 166,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Bobot kering umbi per tanaman",
"type": "Section header"
},
{
"left": 326,
"top": 419,
"width": 213,
"height": 73,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara pemberian trichokompos dan pupuk KCl terhadap bobot kering umbi per tanaman, namun terdapat pengaruh faktor tunggal pemberian trichokompos terhadap bobot kering umbi per tanaman (Tabel 3).",
"type": "List item"
},
{
"left": 326,
"top": 495,
"width": 213,
"height": 200,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Walaupun pemberian trichokompos dan pupuk KCl tidak berpengaruh nyata terhadap variabel bobot umbi per tanaman, namun pemberian trichokompos mampu meningkatkan bobot umbi bawang merah per tanaman. Kayambang berpotensi digunakan sebagai bahan baku kompos karena tanaman ini memiliki cukup unsur hara baik makro maupun unsur hara mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman (Suriyani et al., 2015), kandungan unsur hara pada kayambang yang telah dijadikan bokashi yaitu: N (1,93%), P (0,84%), K (0,47%), Fe (0,51%), Na (0,81%), Ca (0,05%), Mn (1,40%), Zn (0,90%) dan Cu (14%) (Wibawanti, 1989 dalam Suriyani et al., 2015).",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 65,
"width": 188,
"height": 7,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal AGRI PEAT, Vol. 20 No. 1, Maret 2019 : 19 - 26",
"type": "Table"
},
{
"left": 438,
"top": 65,
"width": 87,
"height": 7,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN :1411 – 6782 (Cetak)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 449,
"top": 74,
"width": 75,
"height": 7,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2620-6935 (Elektronik)",
"type": "Table"
},
{
"left": 306,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "25",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 103,
"width": 453,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 3. Rerata bobot kering umbi per tanaman bawang merah akibat pemberian trichokompos dan pupuk KCL",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 126,
"width": 423,
"height": 116,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Trichokompos (t.ha -1) Pupuk KCl (K) (kg.ha -1 ) Rerata 0 (K 0 ) 100 (K 1 ) 200 (K 2 ) Bobot kering umbi per tanaman (g) 0 (T 0 ) 7,48 9,36 14,23 10,36 a 10 (T 1 ) 23,66 13,06 14,58 17,10 b 20 (T 2 ) 13,41 13,70 8,10 11,71 a 30 (T 3 ) 19,76 16,27 15,66 17,23 b Rerata 16,08 a 13,10 a 13,12 a Keterangan:",
"type": "Table"
},
{
"left": 157,
"top": 232,
"width": 382,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Angka-angka dalam kolom yang sama atau baris yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 270,
"width": 213,
"height": 61,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemampuan trichokompos sebagai pupuk yang mampu menyediakan unsur hara di dalam tanah bagi tanaman serta dapat memperbaiki kondisi lahan pertanian, dengan keberadaan Trichoderma sp",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 321,
"width": 213,
"height": 73,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "sebagai dekomposer yang mempercepat proses pelapukan dan memiliki kemampuan antagonis terhadap penyebab penyakit tular tanah, dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah ( Rizki et al., 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 397,
"width": 213,
"height": 123,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rendahnya bobot umbi per tanaman pada perlakuan trichokompos 20 t.ha -1 disebabkan umbi yang dihasilkan per tanaman jumlahnya banyak namun ukurannya lebih kecil sehingga mempengaruhi bobot umbi yang dihasilkan. Sumarni et al. (2012) menyatakan jumlah anakan bawang merah lebih banyak ditentukan oleh faktor genetik dari pada faktor pemupukan. Jumlah anakan sangat mempengaruhi jumlah umbi pada tanaman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 154,
"top": 536,
"width": 75,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 549,
"width": 213,
"height": 85,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa pemberian trichokompos 10 t.ha -1 dan pupuk KCl 100 kg.ha -1 telah mampu memperpanjang masa inkubasi penyakit, menekan serangan penyakit layu Fusarium dengan nilai efektivitas sangat baik (89,23%).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 624,
"width": 213,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perlakuan tunggal dosis trichokompos 10 t.ha -1 tidak berbeda nyata dengan 30 t.ha -1 terhadap bobot umbi kering per tanaman.",
"type": "Text"
},
{
"left": 126,
"top": 688,
"width": 130,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "UCAPAN TERIMAKASIH",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 700,
"width": 213,
"height": 48,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, yang telah membantu pendanaan penelitian ini",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 270,
"width": 213,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "melalui DRPM tahun 2018 sehingga penelitian ini dapat terselenggara dengan lancar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 382,
"top": 308,
"width": 101,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 326,
"top": 333,
"width": 213,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Badan Pusat Statistik. 2017. Kota Palangka Raya dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 371,
"width": 213,
"height": 36,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bassiony, A. M. 2006. Effect of Potassium Fertilization on Growth, Yield, and Quality of Onion Plants. J.Appl. Scie.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 409,
"width": 213,
"height": 213,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Res. 2(10): 780-785. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Kalimantan Selatan). 2011. Pedoman Teknik Perbanyakan, Pengembangan Agens Hayati dan Pestisida Nabati. Kalimantan Selatan. Cheng, C.H., Yang, C.A, dan Peng, K.C. 2012. Antagonism of Trichoderma harzianum ETS323 on Botrytis cinerea Mycelium in Culture Conditions. Phytopathologi 102 (11): 1054-63. doi:10.1094/PHYTO-11-11-0315. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2017. Pedoman Rekomendasi Perlindungan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan. Jakarta.",
"type": "Table"
},
{
"left": 326,
"top": 624,
"width": 213,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Firmansyah, M. A. dan Anto, A. 2013,",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 637,
"width": 213,
"height": 99,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Budidaya Bawang Merah Di Lahan Marjinal Luar Musim. BPTP Provinsi Kalimantan Tengah. Palangka Raya. Ginanjar, A., Husna, Y. dan Sri, Y. 2016. Pemberian Pupuk Trichokompos Jerami Jagung Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.).",
"type": "Table"
},
{
"left": 362,
"top": 726,
"width": 177,
"height": 22,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "JOM Faperta Universitas Riau 3(1): 1-11.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 65,
"width": 63,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Supriati, Lilies, dkk",
"type": "Page header"
},
{
"left": 320,
"top": 65,
"width": 218,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peranan Trichokompos dan Pupuk KCL dalam Mengendalikan …….",
"type": "Page header"
},
{
"left": 306,
"top": 795,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "26",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 103,
"width": 213,
"height": 48,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gunadi, N. 2007. Penggunaan Pupuk Kalium Sulfat sebagai Alternatif Sumber Pupuk Kalium pada Tanaman Kentang. J. Hort 17(1): 52-60.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 153,
"width": 213,
"height": 61,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gusnawaty, H. S., Muhammad, T., Leni, T. & Asniah. 2014. Karakterisasi Morfologis Trichoderma spp. Indigenus Sulawesi Tenggara. Jurnal Agroteknos 4(2): 87- 93.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 217,
"width": 213,
"height": 85,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hadiwiyono, Sudadi dan Claudia, S. S. 2014. Jamur Pelarut Fosfat untuk Menekan Penyakit Moler (Fusarium oxysporum f. sp. cepae) dan Meningkatkan Pertumbuhan Bawang Merah. Journal of Soil Science and Agroclimatology 11(2): 130-138.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 305,
"width": 213,
"height": 61,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nurhayati. 2008. Pengaruh Pupuk Kalium Pada Ketahanan Kacang Tanah Terhadap Bercak Daun Cercospora. Jurnal Agriculture 13(3):446-450. eprints.unsri.ac.id/1052/",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 368,
"width": 213,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Purwantisari, S. dan Rini, B. H. 2009. Isolasi",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 381,
"width": 177,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan identifikasi Cendawan Indigenous",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 394,
"width": 177,
"height": 48,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rhizosfer Tanaman Kentang dari Lahan Pertanian Kentang Organik di Desa Pakis. Magelang. Jurnal BIOMA 11(2): 1-9.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 444,
"width": 213,
"height": 61,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rizki, H. B., Fifi, P. dan Adiwirman. 2015. Uji Beberapa Tricho-Kompos Terformulasi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah. JOM Faperta Universitas Riau 2(2): 1-14.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 507,
"width": 213,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rosyidah, A. 2016. Respon Pemberian Pupuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 520,
"width": 177,
"height": 48,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kalium Terhadap Ketahanan Penyakit Layu Bakteri Dan Karakter Agronomi Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.).",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 571,
"width": 213,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Santoso, S.E., Soesanto, L., dan Haryanto,",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 583,
"width": 177,
"height": 74,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T.A.D. 2007. Penekanan Hayati Penyakit Moler Pada Bawang Merah Dengan Trichoderma harzianum, Trichoderma koningii, Dan Pseudomonas flourensence P60. J. HPT Tropika 7(1):53-61.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 659,
"width": 213,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sinaga, S. F., Toga, S. dan Yaya, H. 2016. Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 697,
"width": 177,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemberian Kompos Sampah Kota dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 710,
"width": 177,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pupuk K. Jurnal Agroekoteknologi",
"type": "Table"
},
{
"left": 121,
"top": 723,
"width": 82,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4(3): 2181 – 2187.",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 735,
"width": 213,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sukamto, S. 2003. Pengendalian Secara Hayati Penyakit Busuk Buah Kakao dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 362,
"top": 103,
"width": 177,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jamur Antagonis Trichoderma",
"type": "Table"
},
{
"left": 362,
"top": 115,
"width": 177,
"height": 36,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "harzianum. Dalam Prosiding Kongres Nasional XVII dan Seminar Ilmiah PFI. Bandung.",
"type": "Table"
},
{
"left": 326,
"top": 153,
"width": 213,
"height": 48,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumarni, N., R. Rosliana dan RS. Basuki. 2012. Respon Pertumbuhan, Hasil Umbi, dan Serapan Hara NPK Tanaman Bawang Merah terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 362,
"top": 204,
"width": 177,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berbagai Dosis Pemupukan NPK pada",
"type": "Table"
},
{
"left": 362,
"top": 217,
"width": 177,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tanah Alluvial. J. Hortikultura 22 (4):366-375.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 242,
"width": 213,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/jurnal_pdf/ 224/9-Sumarni_Bawang.pdf Suriyani, Sulistiyanto, Y., Zubaidah, S. dan",
"type": "Text"
},
{
"left": 362,
"top": 280,
"width": 177,
"height": 73,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sustiyah. 2015. Pengaruh Pemberian Bokashi Kayambang terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada Tanah Gambut. Jurnal Agripeat 16(2): 95- 106.",
"type": "Table"
},
{
"left": 326,
"top": 356,
"width": 213,
"height": 86,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Uke, K. H. Y., Henry, B. dan Ichwan, S. M. 2015. Pengaruh Ukuran Umbi dan Dosis Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum l.) Varietas Lembah Palu. e-J Agrotekbis 3(6): 655- 661.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 444,
"width": 213,
"height": 73,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Umiyati, D.U. 2017. Pengaruh Inokulasi Trichoderma sp dan Varietas Bawang Merah Terhadap Penyakit Moler Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Kultivasi 16(2):340-348.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 520,
"width": 213,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vidigal, S. M., Pereira, P. R. G. dan Pacheco, D. D. 2002. Mineral Nutrition and",
"type": "Text"
},
{
"left": 362,
"top": 546,
"width": 177,
"height": 22,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fertilization of Onion. Informe Agropecuario 23(218): 36-50.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 571,
"width": 213,
"height": 73,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vidya, Suparman dan Karjo. 2016. Kajian Pupuk Majemuk PK terhadap Produksi Bawang Merah di Lahan Berpasir Dataran Rendah. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Hal. 890-895.",
"type": "Text"
},
{
"left": 326,
"top": 647,
"width": 213,
"height": 60,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wiyatiningsih, S. 2003. Kajian Asosiasi Phytophthora sp. dan Fusarium oxysporum f. sp. cepae Penyebab Penyakit Moler pada Bawang Merah. Mapeta 5: 1-6.",
"type": "Text"
}
] |
fa9d1a1e-0be2-0fe3-8b93-27464799b851 | https://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir/article/download/3667/2566 | [
{
"left": 384,
"top": 43,
"width": 116,
"height": 19,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN e-ISSN 2623-2111 2623-212X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 88,
"top": 812,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Agustus 2022, Vol 5 No.2 957",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 90,
"top": 81,
"width": 419,
"height": 46,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENYULUHAN VAKSINASI COVID-19 PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN AERTEMBAGA SATU KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 146,
"width": 309,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bayu Dwisetyo 1)* , Faradilah Miftah Suranata 2) , Rahmat Hidayat Djalil 3)",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 169,
"width": 225,
"height": 34,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1,2,3) Program Studi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Manado, Indonesia *Corresponding author : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 258,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Informasi Artikel",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 271,
"width": 103,
"height": 35,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Terima : 15-08-2022 Revisi : 28-08-2022 Disetujui : 31-08-2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 321,
"width": 61,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata Kunci:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 334,
"width": 93,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Vaksinasi Covid- 19",
"type": "Table"
},
{
"left": 197,
"top": 233,
"width": 51,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "ABSTRAK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 197,
"top": 255,
"width": 316,
"height": 262,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Wabah COVID- 19 dikala ini sudah jadi atensi di bumi terhitung di Indonesia. Wabah Covid- 19 sukses menukar kebiasaan yang kita jalani tiap hari baik di rumah, di sekolah, di tempat kegiatan, di jalan, serta dimanapun. Covid- 19 merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus corona, suatu makhluk amat kecil berdimensi kurang lebih 125 nanometer tetapi dapat menimbulkan kematian. Adanya vaksinasi diharapkan dapat terbentuk herd immunity di masyarakat dan dapat mempercepat berakhirnya wabah covid-19. Bahkan saat ini Indonesia sudah memberikan program vaksinasi dosis ketiga ( booster ) kepada masyarakat luas. Program ini salah satu wujud usaha sambungan dari vaksinasi pokok ataupun dosis penuh untuk 1 kali ataupun 2 kali suntik tergantung tipe vaksinnya. Warga yang terdapat di Indonesia eksklusifnya yang ada di Kota Bitung Kelurahan Aertembaga Satu didapatkan masih rendah jumlah masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dosis ketiga. Metode yang dikembangkan dalam kegiatan ini adalah memberikan penguatan ilmu pengetahuan dengan metode ceramah untuk memberikan informasi mengenai vaksinasi covid-19. Target yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini meningkatnya pengetahuan tentang vaksinasi covid-19 dan masyarakatberkomitmen untuk melakukan vaksinasi hingga dosis lengkap. Hasil: terjadi peningkatan ilmu pengetahuan pada masyarakat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhsn yang awalnya kesemuanya belum memahami (100%) vaksinasi covid-19 dan setelah dilakukan penyuluhan semuanya telah memahami pentingnya vaksinasi (100%). Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan vaksinasi covid-19.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 547,
"width": 78,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN Covid-19",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 558,
"width": 197,
"height": 125,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona, sebuah makhluk sangat kecil berukuran sekitar 125 nanometer namun bisa menyebabkan kematian. Covid-19 ditandai dengan munculnya gejala batuk pilek, flu, demam, gangguan pernapasan, namun ada juga yang tidak nampak/muncul gejalanya, dan dalam kondisi parah bisa menyebabkan gagal napas dan berakhir pada kematian (Condro Endang Werdiningsih, Lambok Simamora, 2022).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 685,
"width": 198,
"height": 90,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penyakit ini telah jadi endemi yang menimbulkan banyak kematian di dunia ataupun di Indonesia serta hingga disaat ini permasalahannya tengah tetap meningkat. Guna melawan virus perihal penting yang butuh kita jalani merupakan melaksanakan aksi penangkalan semacam: kerap mencuci tangan gunakan sabun, mempraktikkan etika batu",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 547,
"width": 197,
"height": 44,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "berdahak atau gunakan masker, menaikkan energi kuat badan, melindungi jarak serta jauhi gerombolan serta mempraktikkan Sikap Hidup Bersih serta Segar (Nopi Sani, Wisnu Galih P,",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 593,
"width": 197,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nia Triswanti, Ringgo Alfarisi &",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 605,
"width": 93,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Oktobiannobel, 2021).",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 616,
"width": 197,
"height": 113,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dua tahun berlalu, wabah pandemic Covid-19 masih belum mereda. Di Sulawesi Utara, hingga per tanggal 21 Maret 2022 total kasus Covid-19 yang ada mencapai 51.085 orang. Dimana 48.626 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh, 1.161 orang meninggal dunia, dan 1.298 orang masih berada dalam perawatan. Data ini menunjukkan pandemic Covid-19 masih belum berakhir di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 731,
"width": 197,
"height": 44,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Namun saat ini sudah ditemukan vaksin Covid-19 yang keberadaannya diharapkan mampu menekan penyebaran virus Covid-19. Dimana dengan adanya vaksinasi diharapkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 384,
"top": 43,
"width": 116,
"height": 19,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN e-ISSN 2623-2111 2623-212X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 88,
"top": 812,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Agustus 2022, Vol 5 No.2 958",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 80,
"width": 197,
"height": 239,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dapat terbentuk herd immunity di masyarakat dan dapat mempercepat berakhirnya wabah covid-19. Bahkan saat ini Indonesia sudah memberikan program vaksinasi dosis ketiga ( booster ) kepada masyarakat luas, pada Rabu, 12 Januari 2022. Program ini salah satu wujud usaha sambungan dari vaksinasi pokok ataupun dosis penuh untuk 1 kali ataupun 2 kali suntik terkait tipe vaksinnya. Yang biasanya ditemui pada pengidap kendala imunitas badan. Dari bagian kesehatan, paling tidak ada penyebabnya berarti. Awal, terdapatnya kecondongan penyusutan jumlah antibodi semenjak 6 bulan sesudah vaksinasi paling utama di tengah kedatangan varian- varian covid- 19 terkini tercantum versi Omicron. Kedua, selaku wujud upaya menyesuaikan diri warga hidup pada waktu endemi COVID- 19 untuk kesehatan waktu jauh. Serta ketiga, penuhi hak tiap orang Indonesia utk mengakses vaksin untuk proteksi diri serta komunitas (Nur & Rahman, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 322,
"width": 197,
"height": 377,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Adapun jumlah masyarakat di Indonesia yang telah mendapatkan vaksinasi per tanggal 21 Maret 2022 yaitu dosis 1 194,809,661 dosis (93.54%), vaksinasi dosis 2 154,423,722 dosis (74.15%), dan vaksinasi dosis 3 16,380,377 dosis (7.87%). Di Sulawesi Utara per bertepatan pada 19 Januari 2022 Jangkauan vaksinasi takaran 1 sudah menggapai 82, 77%. Nilai ini sebanding dengan 1, 72 juta partisipan vaksin dari sasaran yang diresmikan sebesar 2, 08 juta orang. Sedangkan guna vaksinasi takaran 2 sampai kemarin sudah berhasil 52, 76% dari sasaran serta belum diperoleh informasi capaian vaksinasi takaran ketiga (Mardiono et al., 2021 ) . Sedangkan data vaksinasi pada masyarakat Kelurahan Pinangunian Kecamatan Aertembaga Kota Bitung yang didapat dari 421 jiwa didapatkan 51 orang (12,1%) belum di vaksin sama sekali karena memiliki komorbid, 78 orang (18,5%) telah melakukan vaksinasi dosis I, 265 orang (62,9%) telah melakukan vaksinasi dosis II dan 27 orang (6,4%) telah melakukan vaksinasi dosis ketiga ( booster ). Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya jumlah masyarakat Kelurahan Pinangunian yang belum melakukan vaksinasi dosis ketiga dimana vaksin dosis ketiga ini perlu diberikan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap paparan varian virus Covid-19 sehingga perlu diberikan pendekatan khusus melalui kegiatan penyuluhan untuk dapat meningkatkan pemahaman pada masyarakat Kelurahan Aertembaga Satu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 713,
"width": 109,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "METODE KEGIATAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 80,
"width": 425,
"height": 699,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Balai Kantor Kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Dengan menggunakan Metode yang dikembangkan dalam kegiatan ini adalah memberikan penguatan ilmu pengetahuan terkait vaksinasi covid-19, yang dilaksanakan pada Senin, 28",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 115,
"width": 194,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Maret 2022. Pengumpulan data melalui ceramah, tanya jawab dan diskusi secara langsung",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 138,
"width": 194,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kepada masyarakat dan pendampingan pada masyarakat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 172,
"width": 134,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 184,
"width": 196,
"height": 135,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengabdian masyarakat dilaksankan di Balai Kantor Kelurahan. Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Kegiatan yang dilakukan yaitu memaparkan mengenai konsep penyakit covid-19, proses penyebaran virus, gejala, pengobatan, pencegahan dan pemberian vaksinasi covid-19 dan menjelaskan mengenai pentingnya melakukan vaksinasi lengkap covid-19. Kegiatan ini dihadiri oleh 31 orang masyarakat Kelurahan Aertembaga Satu yang datang secara acak mewakili setiap lingkungan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 330,
"top": 322,
"width": 67,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kegiatan ini",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 322,
"width": 194,
"height": 55,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat mengenai covid-19 serta vaksinasinya agar masyarakat dapat melakukan vaksinasi secara lengkap",
"type": "Text"
},
{
"left": 367,
"top": 368,
"width": 89,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "setelah dilakukan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 368,
"width": 193,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kegiatan penyuluhan.",
"type": "Table"
},
{
"left": 316,
"top": 391,
"width": 193,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hal ini dapat dilihat dari hasil pengkajian masih rendahnya masyarakat Kelurahan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 414,
"width": 194,
"height": 43,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Aertembaga Satu yang mendapatkan vaksinasi baik dosis ke I dan II serta masih minim jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksinasi dosis ketiga. Setelah itu dilakukan :",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 460,
"width": 194,
"height": 32,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. pemberian materi mengenai konsep dasar covid-19 (pengertian, proses penyebaran virus, gejala, pengobatan, pencegahan)",
"type": "Text"
},
{
"left": 322,
"top": 724,
"width": 181,
"height": 21,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Gambar 1. penyuluhan mengenai konsep dasar covid-19)",
"type": "List item"
},
{
"left": 316,
"top": 759,
"width": 189,
"height": 20,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. konsep vaksinasi covid-19 (pengertian, tujuan pemberian, system",
"type": "Table"
},
{
"left": 384,
"top": 43,
"width": 116,
"height": 19,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN e-ISSN 2623-2111 2623-212X",
"type": "Page header"
},
{
"left": 88,
"top": 812,
"width": 425,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Agustus 2022, Vol 5 No.2 959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 80,
"width": 190,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "kekebalan tubuh manusia, herd immunity, cara kerja vaksin dan mengapa vaksin perlu diberikan).",
"type": "Text"
},
{
"left": 91,
"top": 241,
"width": 181,
"height": 21,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Gambar 1. penyuluhan mengenai konsep vaksinasi covid-19)",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 276,
"width": 194,
"height": 147,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, didapatkan bahwa seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat telah memahami mengenai covid-19 yang diantaranya pengertian, proses penyebaran virus, gejala, pengobatan, pencegahan, kemudian pentingnya vaksinasi covid-19. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan dengan hasil masyarakat dapat menjawab dengan benar, serta seluruh masyarakat menyatakan untuk komitmen dan akan melakukan vaksinasi secara lengkap hingga dosis ketiga.",
"type": "Text"
},
{
"left": 87,
"top": 598,
"width": 190,
"height": 20,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "(Gambar 3. Dokumentasi Sesi Tanya Jawab setelah penyuluhan )",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 632,
"width": 55,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENUTUP",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 644,
"width": 194,
"height": 89,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan covid-19 dan vksinasi pada masyarakat di di Kelurahan Aertembaga Satu, disarankan: menyarankan agar masyarakat Kelurahan Aertembaga Satu dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatkan terkait dengan vaksinasi dan dapat melakukan",
"type": "Text"
},
{
"left": 239,
"top": 724,
"width": 40,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tindakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 736,
"width": 254,
"height": 45,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "pence http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pen gabdianbumir, Agustus 2022, Vol 5 No.2 gahan dan menerapkan protokol Kesehatan dengan baik dan bersedia untuk dilakukan",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 80,
"width": 167,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "vaksinasi covid-19 hingga dosis lengkap.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 103,
"width": 97,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 316,
"top": 115,
"width": 197,
"height": 193,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Paket Advokasi Vaksinasi Covid-19. Vaksinasi Covid-19 Lindungi Diri Lindungi Negeri. Diakses pada tanggal 15 Maret 2021 dari https://covid19.go.id/storage/app/medi a/Materi%20Edukasi/2021/Januari/pak et-advokasi-vaksinasi-covid-19- 16f08012021small.pdf Condro Endang Werdiningsih, Lambok Simamora, A. (2022). Sosialisasi Penyuluhan Pencegahan Penyebaran Virus Covis 19. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Mengabdi Untuk Neger , 4 (2), 1–4. http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/",
"type": "Table"
},
{
"left": 340,
"top": 310,
"width": 93,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "jpdl/article/view/18227",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 322,
"width": 197,
"height": 66,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Mardiono, S., Alkhausari, & Saputra, A. U. (2021). Edukasi dan Sosialisasi Vaksinasi (COVID-19) Kepada Masyarakat di Wilayah Kelurahan Dua Puluh Tiga Ilir Palembang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat , 3 (2), 1–4.",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 391,
"width": 197,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nopi Sani, Wisnu Galih P, Nia Triswanti,",
"type": "Text"
},
{
"left": 316,
"top": 402,
"width": 197,
"height": 90,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ringgo Alfarisi, J., & Oktobiannobel, H. R. (2021). Penyuluhan Tentang Covid-19 Pada Masyarakat di Puskesmas Rawat Inap Way Halim II Bandar Lampung . 3 (March), 6. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/k reativitas/article/view/3689 Nur, F. F., & Rahman, V. N. (2021).",
"type": "Table"
},
{
"left": 340,
"top": 494,
"width": 173,
"height": 32,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Penyuluhan Program Vaksinasi COVID- 19 Pada Masyarakat Desa Pakistaji. Jurnal BUDIMAS , 03 (02), 2021.",
"type": "Text"
}
] |
68f40373-f90e-ef69-4d07-f72984712a29 | https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/nukleus/article/download/3345/2659 | [
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 608",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 104,
"top": 102,
"width": 405,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Development of Bird Diversity Supplement Book in The Limboto Lake Area, Gorontalo Province",
"type": "Text"
},
{
"left": 122,
"top": 148,
"width": 370,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengembangan Buku Suplemen Keanekaragaman Burung di",
"type": "Section header"
},
{
"left": 164,
"top": 164,
"width": 285,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kawasan Danau Limboto Provinsi Gorontalo",
"type": "Text"
},
{
"left": 103,
"top": 193,
"width": 407,
"height": 50,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Windiawati Dama(*), Masra Latjompoh, Mustamin Ibrahim Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Jend. Sudirman No. 6, Dulalowo Tim., Kec. Kota Tengah, Kota Gorontalo, Gorontalo 96128, Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 171,
"top": 250,
"width": 270,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "*Corresponding author: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 192,
"top": 277,
"width": 226,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Diterima 27 September 2022 dan disetujui 30 Oktober 2022",
"type": "Text"
},
{
"left": 287,
"top": 316,
"width": 37,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 326,
"width": 414,
"height": 149,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengembangan sumber belajar dapat dikembangkan dari potensi lingkungan sekitar. Burung di danau Limboto berpotensi untuk dijadikan sumber belajar yang mudah dan menarik karena dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari sehingga proses belajar tidak hanya sekedar belajar. Buku pelengkap merupakan salah satu solusi untuk memudahkan siswa belajar mandiri di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji validitas dalam pengembangan buku suplemen keanekaragaman burung di kawasan danau Limboto provinsi Gorontalo. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dan pengembangan penelitian dan pengembangan (R&D). Prosedur penelitian dan pengembangan meliputi studi pendahuluan, pengumpulan informasi, desain buku suplemen, validasi buku suplemen, dan revisi buku suplemen. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar validasi yang dianalisis menggunakan rumus validasi. Hasil uji validitas buku pelengkap diperoleh nilai rata-rata sebesar 83,1% dengan kategori sangat valid. Dapat disimpulkan bahwa buku suplemen keanekaragaman burung memenuhi kriteria valid sehingga layak untuk digunakan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 476,
"width": 355,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: Buku suplemen, Danau Limboto, Keanekaragaman Burung, Validasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 288,
"top": 511,
"width": 36,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 522,
"width": 413,
"height": 127,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The development of learning resources can be developed from the potential of the surrounding environment. Birds in Limboto lake have the potential to be used as easy and interesting learning resources because they are close to students' daily lives so that the learning process is not just learning. Supplementary books are one solution to make it easier for students to learn independently in their environment. This study aims to determine the validity test in developing a bird diversity supplement book in the Limboto Lake area, Gorontalo Province. This research belongs to the type of research and development research and development (R&D). Research and development procedures include preliminary studies, information gathering, supplement book design, supplement book validation, and supplement book revision. The instrument used in collecting data is a validation sheet which is analyzed using a validation formula. The results of the supplementary book validity test obtained an average value of 83.1% with a very valid category. It can be concluded that the bird diversity supplement book meets the valid criteria so that it is feasible to use.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 649,
"width": 268,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Bird Diversity, Lake Limboto, Supplement Book, Validity",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 718,
"width": 413,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus is Licensed Under a CC BY SA Creative Commons Attribution-Share a like 4.0 International License . https://doi.org/10.36987/jpbn.v8i3.3345",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 609",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 102,
"width": 94,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 125,
"width": 414,
"height": 174,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pendidikan adalah bagian dari proses kehidupan bernegara. Pendidikan yang baik seharusnya dapat menciptakan generasi yang dapat meneruskan kelangsungan hidup negara. Proses pendidikan ini mempersiapkan mereka baik dari sisi pemikiran, moral, pengetahuan maupun keterampilan. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapat pendidikan (Ningrum et al., 2021) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 300,
"width": 414,
"height": 159,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peningkatan kualitas dibidang pendidikan sangat penting, untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai upaya seperti perbaikan sistem pembelajaran dan peningkatan kompetensi guru. Pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi dua arah. Proses komunikasi tidak selalu dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu untuk menghindari dan mengurangi suatu komunikasi digunakanlah media. Permasalahan yang sering terjadi dalam dunia pendidikan salah satunya adalah kurangnya variasi bahan ajar yang digunakan dan media pembelajaran yang menuntun siswa untuk belajar lebih aktif serta bahan ajar yang digunakan tidak mampu menarik minat dan motivasi belajar siswa karena buku-buku referensi yang ada dari segi ukuran yang tebal dan berat sehingga siswa menjadi enggan untuk membawanya kemana-mana (Sitepu, 2017) .",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 461,
"width": 414,
"height": 144,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber belajar dapat berupa bahan ajar, buku ajar, media pembelajaran, lingkungan sekitar dan lain-lain yang akan memberikan nilai positif terhadap siswa ataupun masyarakat yang ada di sekitar lingkungan tersebut. Nilai positifnya yaitu siswa ataupun masyarakat yang ada dilingkungan tersebut akan lebih mudah mengetahui keadaan, kejadian, fenomena yang terjadi di lingkungan mereka tersebut. Dengan begitu, siswa ataupun masyarakat dapat mengetahui bagaimana semestinya dalam menjaga keindahan lingkungan tersebut agar tetap terjaga dan tetap terus dimanfaatkan sebagai objek pembelajaran. Peserta didik harus dikenalkan dengan objek yang berasal dari lingkungan alam sekitar. Salah satu kawasan lingkungan yang dapat dijadikan sumber belajar adalah danau Limboto.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 607,
"width": 414,
"height": 130,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Danau Limboto merupakan danau terbesar yang terletak di Provinsi Gorontalo. Danau Limboto merupakan muara dari empat sungai besar yaitu Sungai Alo, Sungai Pohu, Sungai Biyonga, dan Sungai Molalahu. Danau Limboto juga merupakan muara dari 23 sungai kecil serta saluran air drainase sawah di Sebelah Timur dan utara. Danau Limboto kaya akan keanekaragaman hayati terutama bangsa burung. Selain dihuni burung-burung lokal, danau Limboto juga menjadi tempat persinggahan burung migran. Untuk lebih mengenal burung-burung yang ada di danau Limboto maka dari itu penulis membuat buku suplemen yang berisi tentang jenis-jenis burung yang ada di danau Limboto (Noor & Ngabito, 2018)",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 610",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 99,
"width": 414,
"height": 159,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku suplemen merupakan salah satu solusi untuk memudahkan peserta didik belajar mandiri dilingkungan. Buku suplemen merupakan saran pendukung dalam proses pembelajaran yang memuat konsep-konsep penting dan didukung informasi, data, dan fakta. Buku suplemen dapat digunakan dikelas atau di lapangan secara mandiri. Buku suplemen yang dibuat ini bersifat umum, jadi siapapun boleh membacanya. Materi dalam buku suplemen dapat dikembangkan berdasarkan penelitian tentang hal-hal aktual yang berasal dari lingkungan sekitar (Prayitno & Hidayati, 2021) . Buku suplemen merupakan sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka (Setya Nugroho et al., 2021) . Buku suplemen menjadi buku tambahan bagi siswa ketika mempelajari informasi ilmiah yang tidak di ketahui (Muhdhar, dkk. 2021)",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 260,
"width": 414,
"height": 115,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengembangan buku suplemen sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan zaman perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan pendidikan. Perkembangan sumber daya belajar dapat dikembangkan dari potensi lingkungan sekitar. Burung yang ada di danau Limboto berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber belajar yang mudah dan menarik karena dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga proses pembelajaran tidak hanya sekedar pembelajaran. Siswa akan merasa lebih mudah mengingat informasi dan tampil lebih baik jika memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar (Kasim et al,2018, Raub et al, 2015, Sinambela et al, 2015).",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 377,
"width": 414,
"height": 129,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan observasi yang dilakukan, hewan yang banyak ditemukan di danau Limboto ialah burung, namun masih banyak yang belum bisa membedakan antara burung yang satu dengan burung yang lainnya. Untuk itu, dalam pengembangan buku suplemen ini penulis akan menggali jenis-jenis burung yang teramati di danau Limboto. Penulis memilih mengulas pengembangan suatu produk media pembelajaran berupa buku suplemen yang praktis dan menarik sehingga buku yang dibuat diharapkan mampu memberi kemudahan bagi para pembaca. Dalam penelitian ini buku suplemen akan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik dan dilengkapi dengan informasi- informasi seputar burung-burung yang teramati di danau Limboto.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 522,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 546,
"width": 414,
"height": 86,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan metode Research and Development (R&D) yang dimodifikasi dari Sugiyono (Khoiroh & Azizah, 2021). Penelitian ini hanya sampai pada tahap validasi. Langkah-langkah tersebut terdiri dari studi pendahuluan, pengumpulan informasi, desain produk, validasi produk dan revisi produk. Penelitian ini dilakukan di kawasan Danau Limboto, Provinsi Gorontalo.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 611",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 337,
"width": 414,
"height": 111,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1 . Langkah-langkah pengembangan buku suplemen modifikasi dari Sugiyono Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi. Validasi buku pelengkap dilakukan oleh dua orang validator. Revisi buku suplemen dilakukan sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan oleh validator demi perbaikan buku suplemen yang dibuat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan hasil analisis data validasi buku oleh validator",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 449,
"width": 414,
"height": 57,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis kevalidan digunakan untuk mengetahui valid tidaknya buku suplemen yang dikembangkan. Analisis ini dilakukan sesuai data yang diperoleh dari lembar telaah yang kemudian dianalisis menggunakan acuan skala likert. Kriteria skala likert disajikan pada Tabel 1.",
"type": "Text"
},
{
"left": 171,
"top": 521,
"width": 293,
"height": 87,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 1. Kriteria Skor Skala Likert ( Sumber: Andira et al., 2021) Penilaian Nilai/Skor Sangat Valid 81-100 Valid 61-80 Cukup Valid 41-60 Kurang Valid 21-40 Tidak Valid 0-20",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 635,
"width": 414,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasil skala yang diperoleh dihitung presentasi validasi dengan menggunakan rumus ekuivalen merujuk (Sumber: Sudjana, 2009 ),",
"type": "Text"
},
{
"left": 135,
"top": 664,
"width": 14,
"height": 13,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": ".",
"type": "Text"
},
{
"left": 184,
"top": 677,
"width": 242,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Nilai Validasi = jumlah skor yang diperoleh ∑skor tertinggi x 100%",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 612",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 102,
"width": 152,
"height": 23,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 125,
"width": 414,
"height": 145,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini menghasilkan produk berupa buku suplemen keanekaragaman burung yang merupakan suplemen berbasis penelitian berfungsi untuk menambah wawasan masyarakat sekitar dan siswa untuk mengenal burung-burung di kawasan danau Limboto Provinsi Gorontalo. Buku suplemen yang dibuat merupakan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana terdapat 30 jenis burung yang difoto langsung menggunakan kamera canon. Dalam hal ini, buku suplemen juga memuat deskripsi morfologi dan klasifikasi masing-masing jenis burung tersebut. Buku suplemen berisi pengenalan, daftar isi, gambaran umum tentang burung, profil singkat danau Limboto, jenis-jenis burung di kawasan danau Limboto, dan referensi. Berdasarkan hasil penilaian dari kedua validator terhadap buku suplemen di dapatkan nilai pada tabel 2.",
"type": "Text"
},
{
"left": 182,
"top": 286,
"width": 245,
"height": 13,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Hasil Rekapitulasi Validasi Buku Suplemen",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 302,
"width": 392,
"height": 446,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "No Aspek Penilaian V1 V2 Skor Total Presentasi Kriteria A. Validasi Isi Cakupan Isi 1. Materi buku suplemen bersifat fleksibel 3 5 80 80% Layak 2. Gambar dan penjelasan yang disajikan pada buku suplemen sudah sesuai dengan data yang didapatkan 4 5 90 90% Sangat Layak 3. Kejelasan dan kemudahan memahami isi buku suplemen 4 5 90 90% Sangat Layak 4. Penyajian isi buku disertai dengan klasifikasi yang mutakhir dan deskripsi yang memadai 3 4 70 70% Layak 5. Referensi atau rujukan yang digunakan lengkap 4 5 90 90% Sangat Layak B. Validasi Konstruk Penggunaan Bahasa 1. Buku suplemen sudah menggunakan bahasa indonesia yang baku/benar 4 5 90 90% Sangat Layak 2. Buku bersifat informative 4 5 90 90% Sangat Layak 3. Kata singkat dan lugas 4 4 80 80% Layak C. Kegrafikan 1. Desain cover pada buku suplemen menarik 3 4 70 70% Layak 2. Judul buku suplemen mempresentasikan isi 5 5 100 100% Sangat Layak 3. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca 3 5 80 80% Layak 4. Pemisahan antar paragraf jelas 2 5 70 70% Layak 5. Tata letak buku suplemen sudah sesuai dengan standar pembuatan buku 3 5 80 80% Layak Rata-rata 83.1% Sangat Layak",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 613",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 102,
"width": 63,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pembahasan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 114,
"width": 414,
"height": 145,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa nilai yang diperoleh dari masing-masing validator untuk aspek yang dinilai baik dari segi isi dan konstruk rata-rata memiliki kisaran 70-100%. Hal ini menunjukkan bahwa buku suplemen yang dibuat dapat digunakan. Peran buku pelengkap ini adalah sebagai buku referensi/pelengkap dalam pembelajaran untuk mendampingi buku-buku yang ada di sekolah yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa di rumah. Buku suplemen ini dikembangkan dengan langkah- langkah penelitian dan pengembangan menggunakan metode Research and Development (R&D) yang dimodifikasi dari Sugiyono (Khoiroh & Azizah, 2021). Yang terdiri dari studi pendahuluan, pengumpulan informasi, desain produk, validasi produk dan revisi produk.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 275,
"width": 84,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Studi pendahuluan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 290,
"width": 414,
"height": 130,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini terinspirasi dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Keanekaragaman Burung Migran di Kawasan Danau Limboto Provinsi Gorontalo (Pratiwi, Tutin 2020)”. berada di kawasan Danau Limboto, maka dalam penelitian ini penulis melihat semua burung yang diamati di danau Limboto, baik burung migran maupun burung lokal menggunakan teropong dan mengambil gambar langsung dengan kamera canon yang nantinya foto-foto burung tersebut akan dimasukkan ke dalam buku pelengkap. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan memiliki posisi yang jelas yaitu sebagai sumber inspirasi untuk meminimalisir kegagalan dalam penelitian yang dilakukan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 436,
"width": 108,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pengumpulan informasi",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 451,
"width": 414,
"height": 71,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada tahap pengumpulan informasi, penulis mencari informasi dan referensi berupa jurnal, tesis, buku, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian terdahulu penelitian yang dilakukan oleh (Pratiwi, Tutin 2020) yang berjudul “Keanekaragaman Burung Migran di Kawasan Danau Limboto Provinsi Gorontalo”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 539,
"width": 68,
"height": 13,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Desain Produk",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 553,
"width": 414,
"height": 160,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku suplemen. Buku pelengkap yang dibuat ini berisi jenis-jenis burung yang difoto langsung oleh penulis di Danau Limboto menggunakan kamera canon. Buku pelengkap yang dibuat hanyalah buku referensi/pelengkap yang tidak memuat evaluasi. Isi materi dalam buku suplemen adalah “Keanekaragaman Burung di Kawasan Danau Limboto Provinsi Gorontalo” yang di dalamnya terdapat berbagai jenis burung yang diamati di Danau Limboto, dilengkapi dengan deskripsi dan klasifikasi masing-masing spesies sehingga yang membaca suplemen ini buku akan lebih mudah memahami isinya. Dari buku pelengkap yang dibuat. dan aspek penyajian tampilan buku suplemen yang dikembangkan yaitu ukuran kertas B5, materi buku suplemen yaitu cover menggunakan kertas foto dan bagian dalam menggunakan kertas HVS.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 614",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 165,
"top": 100,
"width": 278,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sampul Depan Sampul Belakang",
"type": "Table"
},
{
"left": 163,
"top": 353,
"width": 287,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2 . Sampul depan dan belakang pada buku suplemen",
"type": "Caption"
},
{
"left": 99,
"top": 378,
"width": 72,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Validasi Produk",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 393,
"width": 414,
"height": 86,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Validasi adalah mengetahui sejauh mana buku suplemen yang dikembangkan ini layak digunakan atau tidak. Buku pelengkap yang telah dirancang kemudian divalidasi oleh 2 orang validator yakni validator Pertama Bapak Dr Abubakar Sidik Katili, S.Pd, M.Sc dan validator kedua Ibu Regina Valentina Aydalina, S.Pd., M.Sc. Buku pelengkap yang dikembangkan mengacu pada dua komponen penyajian, yaitu validasi isi dan konstruk",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 496,
"width": 64,
"height": 13,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Revisi Produk",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 511,
"width": 414,
"height": 217,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Revisi buku suplemen dilakukan sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan oleh validator untuk perbaikan buku suplemen yang dibuat. Validasi produk dapat dilakukan oleh beberapa ahli atau ahli yang berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang, sehingga dapat diketahui lebih lanjut kelemahan dan kelebihannya (Sugiyono, 2007). Berdasarkan hasil analisis validator pada (tabel 2), diketahui bahwa validasi isi merupakan ruang lingkup dari isi materi yang terdiri dari 5 aspek yang mendapatkan nilai 84% dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa buku suplemen menyajikan materi yang fleksibel, serta gambar dan penjelasan yang mudah dipahami. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Peryana et al., (2021) menyatakan bahwa pengembangan buku suplemen yang dekat dengan siswa dikemas secara menarik dan dilengkapi dengan gambar dan deskripsi yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi, penggunaan gambar dan penjelasan akan membantu siswa memvisualisasikan pembelajaran materi, sehingga memudahkan siswa untuk menerima dan mengingat. Dalam buku suplemen yang dikembangkan, materi disajikan secara ringkas dan jelas. Materi meliputi gambaran umum tentang burung.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 615",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 99,
"width": 414,
"height": 203,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Validasi konstruk terdiri dari, penggunaan bahasa yang terdiri dari 3 aspek mendapatkan nilai 86,6% dengan kriteria sangat valid. Hal ini membuktikan bahwa buku pelengkap yang dikembangkan telah memenuhi kriteria bahan ajar yang baik berdasarkan aspek kebahasaan. Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam penyusunan bahan ajar. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wedyawati & Lisa, 2018) disebutkan bahwa penyusunan buku teks harus menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan memperhatikan penyusunan kalimat yang jelas sehingga mudah dipahami dan kelayakan kegrafikan terdiri dari 5 aspek mendapatkan skor 80% dengan kategori layak. Hal ini menunjukkan bahwa desain grafis pada buku pelengkap sudah sesuai dengan standar pembuatan buku pada umumnya. Grafik dikatakan valid jika desain yang dikembangkan bagus dan menarik serta memiliki gambar yang sesuai dengan materi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kantun & Budiawati, 2015) aspek grafis adalah aspek yang meliputi ukuran, format, desain sampul dan desain isi buku.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 304,
"width": 414,
"height": 115,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan data di atas, buku suplemen sangat layak digunakan, namun berdasarkan saran dari validator masih perlu direvisi lagi untuk penyempurnaan buku. saran dan komentar validator adalah mengecek kembali nama ilmiah dan menyesuaikan pilihan warna font dan background serta sering terjadi pengulangan kalimat pada buku suplemen. Dari hasil penyajian yang meliputi validasi isi dan validasi konstruk untuk kedua validator dapat disimpulkan bahwa buku suplemen yang telah dikembangkan sangat layak digunakan dengan memperoleh nilai rata-rata 83,1% pada rentang skor 81- 100 %.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 420,
"width": 414,
"height": 86,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Buku suplemen ini bersifat umum sehingga para pelajar atau masyarakat umum dapat membaca buku tersebut karena buku ini merupakan buku referensi atau buku tambahan yang fleksibel. (Ferari Manarwati & Rachmadyanti, 2013) menyebutkan keunggulan buku suplemen dibandingkan dengan jenis bahan ajar lainnya, yaitu mudah digunakan kapan saja dan di mana saja, pembaca dapat berhenti kapan saja dan dapat melanjutkan untuk membacanya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 536,
"width": 80,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 559,
"width": 414,
"height": 72,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disampaikan mengenai validasi buku suplemen yang dikembangkan yang mengacu pada dua komponen penyajian yaitu validasi isi dan validasi konstruk diperoleh nilai ratarata 83,1% pada rentang skor 80-100% dengan kriteria “sangat layak”. Dengan demikian buku pelengkap yang disusun ini sangat layak untuk digunakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 659,
"width": 112,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 675,
"width": 414,
"height": 38,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Andira, N., Noorhidayati, N., & Riefani, M. K. (2021). Kelayakan Buku Panduan Lapangan “Keanekaragaman Pohon di Lingkungan Kampus Universitas Lambung Mangkurat” sebagai Sumber Belajar Mandiri Konsep Keanekaragaman Hayati.",
"type": "Text"
},
{
"left": 123,
"top": 713,
"width": 390,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wahana-Bio: Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya , 13 (1), 19.",
"type": "Table"
},
{
"left": 123,
"top": 726,
"width": 201,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.20527/wb.v13i1.11318",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 743,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ferari Manarwati, A., & Rachmadyanti, P. (2013). SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 616",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 123,
"top": 99,
"width": 95,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak . 3274–3284.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 99,
"top": 117,
"width": 414,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kantun, S., & Budiawati, Y. S. R. (2015). Analisis Tingkat Kelayakan Bahan Ajar Ekonomi yang Digunakan Oleh Guru di SMA Negeri 4 Jember. Jurnal Pendidikan Ekonomi , 9 (2), 129–146.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 161,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Khoiroh, N. S., & Azizah, U. (2021). Validation of Thermochemistry Supplement Book Based .",
"type": "Text"
},
{
"left": 123,
"top": 174,
"width": 57,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5 (2), 41–50.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 191,
"width": 414,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ningrum, T. A., Tinneke L, S. V., & Boleng, D. T. (2021). Pengembangan Buku Suplemen Biologi Materi Keanekaragaman Hayati Bersumber Keunggulan Lokal Daerah Pesisir. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan) , 5 (1), 602–607. https://doi.org/10.36312/jisip.v5i1.1792",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 247,
"width": 414,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Noor, S. Y., & Ngabito, M. (2018). Tingkat Pencemaran Perairan Danau Limboto Gorontalo. Gorontalo Fisheries Journal , 1 (2), 30. https://doi.org/10.32662/gfj.v1i2.437",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 291,
"width": 414,
"height": 38,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peryana, R., Anggraito, Y. U., & Widiatningrum, T. (2021). The Development of Supplement Book on Biodiversity Chapter Based on Dragonfly Diversity in Lusi Watershed. Journal of Biology Education , 10 (1), 52–62.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 334,
"width": 414,
"height": 108,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Prayitno, T. A., & Hidayati, N. (2021). Analisis Kebutuhan Pengembangan Materi Biologi Umum Multimedia Interaktif Berbasis Web dan Android. Prosiding Seminar Nasional IKIP Budi Utomo , 2 (01), 262–270. https://doi.org/10.33503/prosiding.v2i01.1505 Setya Nugroho, A., Munzil, M., & Hamimi, E. (2021). Analisis kebutuhan pengembangan buku suplemen sistem pernapasan manusia berbasis teknologi augmented reality sebagai bahan ajar siswa SMP kelas VIII. Jurnal MIPA Dan Pembelajarannya , 1 (2), 88–92. https://doi.org/10.17977/um067v1i2p88-92",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 447,
"width": 414,
"height": 13,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wedyawati, N., & Lisa, Y. (2018). Kelayakan Buku Ajar Mata Kuliah Pembelajaran Ipa",
"type": "Text"
},
{
"left": 123,
"top": 459,
"width": 390,
"height": 26,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sd Bagi Mahasiswa Pgsd. Edukasi: Jurnal Pendidikan , 16 (2), 155. https://doi.org/10.31571/edukasi.v16i2.943",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 490,
"width": 414,
"height": 26,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 521,
"width": 414,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif dan R&D . Bandung. Alfabeta",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 558,
"width": 414,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muhdhar, M. H. I. Al, Setyawan, D., Sari, M. S., Mardiyanti, L., & Minarno, E. B. (2021). Influence of supplement book implementation with project-based learning model on student communication skills in ethnobotanical courses . AIP Conference Proceedings, 030004. https://doi.org/10.1063/5.0043108",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 621,
"width": 414,
"height": 39,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Langaru, Pratiwi Tutin. 2021. Keanekaragaman Burung Migran di Kawasan Danau Limboto Provinsi Gorontalo. ( Skripsi ). Jurusan Biologi, Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 672,
"width": 414,
"height": 51,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Primiani, C. N., Prayitno, T. A., & Dinka, E. (2020). Developing of fish anatomy learning module based on local wisdom in Ngebel Lake, Ponorogo, East Java . JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), 6(2), 283–292. https://doi.org/10.22219/jpbi.v6i2.11813",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 202,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 38,
"width": 396,
"height": 23,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2442-9481 Vol 8 (3): 608-617, November 2022",
"type": "Page header"
},
{
"left": 351,
"top": 51,
"width": 144,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e-ISSN: 2685-7332",
"type": "Page header"
},
{
"left": 99,
"top": 796,
"width": 411,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama et al., (2022) Development of Bird Diversity Supplement Book In The Limboto Lake Area ... | 617",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 99,
"top": 99,
"width": 414,
"height": 52,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Raub, L. A., Shukor, N. A., Arshad, M. Y., & Rosli, M. S. (2015). An Integrated Model to Implement Contextual Learning with Virtual Learning Environment for Promoting Higher Order Thinking Skills in Malaysian Secondary Schools . International Education Studies, 8(13), 41–46. https://doi.org/10.5539/ies.v8n13p41",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 162,
"width": 422,
"height": 51,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sinambela, C., Sirait, S. H. K. N., Nasir, I. R. F., & Damopolii, I. (2021). Enhancing student achievement using the fungi learning media supported by Numbered Head Together learning. Journal of Physics: Conference Series, 1918(5), 052053. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1918/5/052053",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 437,
"width": 228,
"height": 14,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "How To Cite This Article, with APA style :",
"type": "Text"
},
{
"left": 64,
"top": 451,
"width": 449,
"height": 56,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dama, W., Latjompoh, M., & Ibrahim M. (2022). Development of Bird Diversity Supplement Book in The Limboto Lake Area Gorontalo Province. Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus , 8(3), 608-617. https://doi.org/10.36987/jpbn.v8i3.3345",
"type": "Table"
}
] |
7544103e-554c-27c6-0000-d657a7a32448 | http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/7/article/download/730/618 | [
{
"left": 301,
"top": 38,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Mahajana Informasi, Vol.4 No. 1, 2019 e-ISSN: 2527-8290",
"type": "Page header"
},
{
"left": 511,
"top": 782,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "78",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 79,
"top": 75,
"width": 440,
"height": 31,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ANALISIS PERBANDINGAN METODE TAM ( Technology Acceptance Model) DAN UTAUT ( Unified of Acceptance and Use of Technology ) TERHADAP PERSEPSI",
"type": "Text"
},
{
"left": 149,
"top": 116,
"width": 297,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PENGGUNA SISTEM INFORMASI DIGITAL LIBRARY",
"type": "Section header"
},
{
"left": 140,
"top": 137,
"width": 319,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Studi Kasus: Universitas Pembangunan Panca Budi Medan)",
"type": "Text"
},
{
"left": 267,
"top": 164,
"width": 67,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Winda Erika",
"type": "Text"
},
{
"left": 115,
"top": 178,
"width": 368,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Pembangunan Panca Budi Medan",
"type": "Text"
},
{
"left": 214,
"top": 192,
"width": 170,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "E-mail : [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 238,
"width": 454,
"height": 176,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh penggunaan sistem digital library terhadap mahasiswa di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan dalam proses memanfaatkan sistem digital library yang dapat membantu mahasiswa untuk mencari buku yang diinginkan. Dengan menggunakan perbandingan metode TAM (Technology Acceptance Model) dan UTAUT (Unified of Acceptance and Use of Technology) diharapkan mampu melihat metode mana yang lebih baik dalam menganalisis kesuksesan penerapan sistem digital library di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Responden dalam penelitian adalah pengguna sistem digital library yaitu 100 orang mahasiswa di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Analisis data menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesuksesa penerepan sistem digital library dijelaskan dengan baik oleh konstruk performance ekspectancy (PE) dan facilitating condition (FC) pada metode UTAUT (Unified of Acceptance and Use of Technology) dan perceived usefulness (PU) pada metode TAM (Technology Acceptance Model).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 431,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata kunci : UTAUT, TAM",
"type": "Section header"
},
{
"left": 120,
"top": 466,
"width": 132,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "I. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 479,
"width": 211,
"height": 287,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat. Terutama perkembangan pengguna internet di dunia. Dengan adanya internet semua orang dapat mengakses informasi secara mudah, cepat dan akurat. Universitas Pembangunan Panca Budi Medan merupakan salah satu Universitas swasta di kota Medan yang memiliki visi menjadi Perguruan Tinggi Swasta yang terkemuka berbasis religius dalam rangka mengembangkan IPTEK yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Yang terdiri dari tiga fakultas yaitu fakultas agama islam dan humaniora, fakultas sosial sains serta fakultas sains dan teknologi . Sejak saat peluncuran hingga saat ini sambutan dan masukan dari berbagai pihak sangat banyak dan menggembirakan. Sehingga dari latar belakang tersebut penulis tertarik ingin",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 465,
"width": 214,
"height": 274,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "melihat apakah penggunaan digital library menerima sepenuhnya penggunaan sistem ini di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan dengan menggunakan perbandingan metode TAM (Technology Acceptance Model ) dan UTAUT (Unified of Acceptance and Use of Technology). Dengan menganalisis pengaruh masing- masing konstruk pada kedua metode dan membandingkan hasil akhir kedua metode tersebut. Perbandingan terhadap hasil akhir kedua metode dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penerimaan pengguna terhadap penerapan sistem digital library Universitas Pembangunan Panca Budi Medan dapat dijelaskan oleh kedua metode dengan melihat perbedaan berdasarkan nilai yang dihasilkan dari pengolahan data dan mengetahui metode yang terbaik antara metode TAM (Technology",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 741,
"width": 211,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Acceptance Model) dan UTAUT (Unified of Acceptance and Use of Technology)",
"type": "Text"
},
{
"left": 301,
"top": 38,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Mahajana Informasi, Vol.4 No. 1, 2019 e-ISSN: 2527-8290",
"type": "Page header"
},
{
"left": 511,
"top": 782,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "79",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 211,
"height": 38,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dalam mengenalisis penerimaan pengguna sistem digital library di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 130,
"width": 161,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "II. TINJAUAN PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 108,
"top": 144,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Fatmasari dan Muhammad",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 157,
"width": 211,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ariandi, 2014) melakukan Studi",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 171,
"width": 211,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Komparatif Metode Utaut dan Tam Terhadap Penerapan Sistem Informasi",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 199,
"width": 211,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Akademik (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Universitas Bina Darma",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 226,
"width": 60,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Palembang)",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 226,
"width": 211,
"height": 136,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "menghasilkan variabel perilaku pengguna (Y) dinyatakan valid, Untuk variabel Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), dan Social Influence (SI) dinyatakan valid. Sedangkan Facilitating Conditions (FC) dinyatakan tidak valid dikarenakan ada beberapa dimensi dari variabel facilitating conditions r hitung < r tabel maka dinyatakan invalid (ditolak).",
"type": "Text"
},
{
"left": 108,
"top": 364,
"width": 175,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Helawaty Hamrul, Bambang",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 378,
"width": 211,
"height": 191,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Soedijono dan Armadyah Amborowati, 2013) melakukan Analisis Perbandingan Metode Tam dan Utaut Dalam Mengukur Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus Penerapan Sistem Akademik STMIK Dipanegara Makassar), menghasilkan metode UTAUT merupakan metode yang paling baik digunakan dalam studi kasus ini sebab metode UTAUT mampu mengukur sebanyak 70,7 % dari aspek-aspek yang dapat digunakan untuk menilai kesuksesan penerapan sebuah sistem dan metode TAM hanya mampu mengukur sebanyak 62,1 %.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 571,
"width": 211,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Megawati dan Ringga Firnandi, 2017) melakukan Analisis Perbandingan Metode",
"type": "Text"
},
{
"left": 128,
"top": 599,
"width": 155,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tam dan Utaut dalam",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 613,
"width": 211,
"height": 149,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mengevaluasi penerimaan pengguna Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) (Studi kasus Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau) menghasilkan nilai R-Square tertinggi dalam metode TAM yaitu Rsquare konstruk kegunaan atau PU sebesar 63%, sedangkan R-Square tertinggi dalam metode UTAUT yaitu R- Square konstruk niat prilaku atau BH sebesar 73%. R-Square metode UTAUT lebih menjelaskan penerimaan pengguna",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 75,
"width": 211,
"height": 66,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SIMRS dibandingkan R-Square metode TAM. dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode UTAUT merupakan metode yang paling baik digunakan dalam studi kasus ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 333,
"top": 164,
"width": 167,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "III. METODEPENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 191,
"width": 212,
"height": 204,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei yaitu berupa kuisioner yang disebarkan kepada responden dimana data responden yang digunakan yaitu mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi Medan sebagai pengguna digital library . Kuisioner yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 100 angket yang disebarkan kepada 100 orang mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Data kuisioner dilakukan pengujian valid serta reliabilitas sebelum kuisioner disebarkan kepada responden. Pegujian validasi dilakukan dengan menggunakan teknik",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 398,
"width": 212,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Correction Item-Total Correlations dan pengujian reliabilitas menggunakan metode Cornchbach’s Alpha . Skala",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 439,
"width": 212,
"height": 39,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pengukuran pada penelitian ini mengunakan skala likert dengan kategori sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 321,
"top": 489,
"width": 168,
"height": 97,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 2. Skala Likert No Alternatif Jawaban Skor 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Netral 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1",
"type": "Table"
},
{
"left": 333,
"top": 611,
"width": 99,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. Alur Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 315,
"top": 625,
"width": 211,
"height": 24,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berikut tahapan yang dilakukan pada penelitan ini yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 333,
"top": 652,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Metode Penentuan Subyek",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 666,
"width": 54,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 351,
"top": 680,
"width": 175,
"height": 38,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penentuan subyek penelitian pada penelitian ini yaitu secara populasi dan sampel.",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 721,
"width": 116,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Populasi Penelitian",
"type": "List item"
},
{
"left": 372,
"top": 735,
"width": 154,
"height": 25,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Populasi penelitian ini adalah pengguna sistem digital library",
"type": "Text"
},
{
"left": 301,
"top": 38,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Mahajana Informasi, Vol.4 No. 1, 2019 e-ISSN: 2527-8290",
"type": "Page header"
},
{
"left": 511,
"top": 782,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "80",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 108,
"top": 75,
"width": 175,
"height": 52,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Universitas Pembangunan Panca Budi Medan yang terdiri dari 100 orang mahasiswa. 2) Sampel Penelitian",
"type": "Table"
},
{
"left": 90,
"top": 130,
"width": 193,
"height": 246,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik simple random sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel dimana tiap unsur yg membentuk populasi diberi kesempatan yg sama untuk terpilih menjadi sampel. 3) Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Data dikumpulkan melalui kuisioner yang disebarkan kepada 100 orang mahasiswa. IV. HASIL DAN PEMBAHSAN",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 378,
"width": 211,
"height": 191,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a) Uji validasi dan reliability Uji validasi dan reliability menggunakan software SPSS 22. Uji validasi dan reliability dilakukan pada masing-maisng variabel yang terdapat dalam setiap konstruk untuk mengetahui data yang valid dan tidak valid. Sehingga nantinya data yang valid dapat diteruskan pada pengolahan data selanjutnya sedangkan data yang tidak valid dihapus dan tidak diikutsertakan pada pengolahan data selanjutnya. Berikut hasil uji validasi dan reliability dari masing-maisng variabel konstruk untuk data siswa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 585,
"width": 165,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4.1. Hasil uji Metode TAM",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 614,
"width": 170,
"height": 144,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted PEOU1 0,648 0,853 PEOU2 0,073 0,948 PEOU3 0,676 0,851 PEOU4 0,580 0,853",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 75,
"width": 212,
"height": 442,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "PEOU5 0,600 0,850 PEOU6 0,650 0,875 PEOU7 0,801 0,882 PU1 0,811 0,850 PU2 0,813 0,850 PU3 0,632 0,852 PU4 0,703 0,851 PU5 0,712 0,851 PU6 0,810 0,921 ATU1 0,7 0,856 ATU2 0,467 0,862 ATU3 0,498 0,861 ATU4 0,645 0,857 BITU1 0,574 0,859 BITU2 0,633 0,857 BITU3 0,827 0,852 Hasil uji validasi dan reliability untuk pengujian data responden mahasiswa pada tabel 4.2. di dapat semua data pada masing-masing variabel yang telah diuji adalah valid karena semua data bernilai positif. Berdasarkan hasil pengujian reliability menggunakan cronbach’s alpha tidak ada item yang bernilai lebih kecil dari 0,60 maka item tersebut dinyatakan reliabel.",
"type": "Table"
},
{
"left": 355,
"top": 520,
"width": 132,
"height": 26,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4.2 Metode UTAUT Corrected",
"type": "Text"
},
{
"left": 338,
"top": 535,
"width": 165,
"height": 214,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted PE1 0,651 0,850 PE2 0,072 0,948 PE3 0,679 0,848 PE4 0,584 0,855 EE1 0,623 0,852 EE2 0,810 0,845 EE3 0,813 0,852 SI1 0,630 0,851",
"type": "Table"
},
{
"left": 301,
"top": 38,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Mahajana Informasi, Vol.4 No. 1, 2019 e-ISSN: 2527-8290",
"type": "Page header"
},
{
"left": 511,
"top": 782,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "81",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 94,
"top": 75,
"width": 189,
"height": 234,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "SI2 0,711 0,847 SI3 0,713 0,850 FC1 0,787 0,848 FC2 0,460 0,860 FC3 0,491 0,852 BIUS1 0,642 0,851 BIUS2 0,568 0,850 BIUS3 0,632 0,851 UB1 0,825 0,846 UB2 0,712 0,835 UB3 0,711 0,885 UB4 0,761 0,854 Hasil uji validasi dan reliability",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 312,
"width": 211,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk pengujian data responden mahasiswa pada tabel 4.1. di dapat semua data pada masing-masing variabel yang telah diuji adalah valid karena semua data bernilai positif.",
"type": "Text"
},
{
"left": 179,
"top": 367,
"width": 104,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 381,
"width": 211,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "pengujian reliability menggunakan cronbach’s alpha tidak ada item yang bernilai lebih kecil dari 0,60 maka item tersebut dinyatakan reliabel.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 437,
"width": 193,
"height": 107,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b) Uji Hipotesa Pengujian hipotesa dilakukan menggunakan teknik Kendall-Tau pada SPSS 22. Pengujian dilakukan untuk mencari nilai koefisien korelasi dan signifikan dari hubungan masing-masing konstruk metode TAM (Technology",
"type": "Table"
},
{
"left": 108,
"top": 547,
"width": 175,
"height": 52,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Acceptance Model ) dan UTAUT (Unified of Acceptance and Use of Technology) dalam digital library . Sebuah hipotesis dinyatakan",
"type": "List item"
},
{
"left": 108,
"top": 602,
"width": 175,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "signifikan apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,60. Berikut hasil dari pengujian hipotesis data responden mahasiswa:",
"type": "Text"
},
{
"left": 139,
"top": 657,
"width": 131,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4.3. Hasil Pengujian",
"type": "Text"
},
{
"left": 66,
"top": 671,
"width": 223,
"height": 97,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hipotesis Data Mahasiswa dengan metode TAM Hipotesa Hasil Pengukuran Keputusan 1 PEOU PU 0,653 = signifikan Diterima 2 PU 0,867 = Diterima",
"type": "Table"
},
{
"left": 309,
"top": 75,
"width": 220,
"height": 79,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ATU signifikan 3 PEOU ATU 0,622 = signifikan Diterima 4 ATU BITU 0,742 = signifikan Diterima 5 BITU PU 0,695 = signifikan Diterima",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 179,
"width": 211,
"height": 66,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan hasil pengujian lima hipotesis yang dilakukan maka di dinyatakan semua hipotesis terbukti diterima. Berikut penjelasan masing- masing dari hipotesis yang dilakukan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 256,
"width": 212,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Hipotesis 1 (H1) yaitu Perceived Ease of Use (PEOU) akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan (PU) digital library terbukti diterima maka dapat disimpulkan bahwa menurut",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 339,
"width": 183,
"height": 38,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mahasiswa mudahnya penggunaan digital library akan lebih bermanfaat bagi mahasiswa.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 380,
"width": 212,
"height": 108,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Hipotesis 2 (H2) yaitu Perceived Usefulness (PU) akan berpengaruh terhadap sikap penggunaan (ATU) digital library terbukti diterima maka dapat disimpulkan bahwa menurut mahasiswa kegunaan digital library berpengaruh pada sikap mahasiswa untuk menggunakan",
"type": "Text"
},
{
"left": 344,
"top": 491,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "digital library .",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 505,
"width": 211,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Hipotesis 3 (H3) yaitu Perceived",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 518,
"width": 183,
"height": 25,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ease of Use (PEOU) akan berpengaruh terhadap",
"type": "Text"
},
{
"left": 485,
"top": 532,
"width": 41,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Attitude",
"type": "Table"
},
{
"left": 344,
"top": 546,
"width": 183,
"height": 94,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Toward Using (ATU) digital library terbukti diterima maka dapat disimpulkan bahwa menurut mahasiswa mudahnya penggunaan digital library berpengruh terhadap sikap mahasiswa untuk menggunakan digital library .",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 643,
"width": 212,
"height": 107,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4) Hipotesis 4 (H4) yaitu Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh terhadap Behavioral Intention to Use (BITU) digital library terbukti diterima maka dapat disimpulkan bahwa menurut dosen dan mahasiswa sikap menggunakan digital library berpengaruh terhadap",
"type": "List item"
},
{
"left": 301,
"top": 38,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Mahajana Informasi, Vol.4 No. 1, 2019 e-ISSN: 2527-8290",
"type": "Page header"
},
{
"left": 511,
"top": 782,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "82",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 100,
"top": 75,
"width": 126,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "perilaku mahasiswa",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 75,
"width": 183,
"height": 24,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk menggunakan digital library .",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 102,
"width": 211,
"height": 122,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5) Hipotesis 5 (H5) yaitu Behavioral Intention to Use (BITU) untuk menggunakan berpengaruh terhadap Perceived Usefulness (PU) digital library terbukti diterima maka dapat disimpulkan bahwa menurut mahasiswa niat untuk menggunakan digital library berpengaruh terhadap kegunaan untuk menggunakan",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 226,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "digital library .",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 240,
"width": 211,
"height": 360,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tabel 4.4. Hasil Pengujian Hipotesis Data Mahasiswa dengan metode UTAUT Hipotesa Hasil Pengukur an Keputus an 1 PE BIUS 0,974 = signifika n Diterim a 2 EE BIUS 0,652 = signifika n Diterim a 3 SI BIUS 0,623 = signifika n Diterim a 4 FC BIUS 0,982 = signifika n Diterim a 5 UB BIUS 0,765 = signifika n Diterim a Berdasarkan hasil pengujian lima hipotesis yang dilakukan maka di dinyatakan ada empat hipotesis terbukti diterima dan satu hipotesis ditolak. Berikut penjelasan masing-masing dari hipotesis yang dilakukan:",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 603,
"width": 211,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Hipotesis 1 (H1) yaitu ekspektasi kinerja atau Performance Expectancy (PE) mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan dan penggunaan atau",
"type": "Table"
},
{
"left": 100,
"top": 672,
"width": 183,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Behavioral Intention to Use The System (BIUS) dalam menggunakan digital library .",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 713,
"width": 211,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Hipotesis 2 (H2) yaitu ekspektasi usaha atau Effort Expectancy (EE) mempunyai pengaruh positif",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 754,
"width": 183,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "terhadap minat minat pemanfaatan",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 75,
"width": 212,
"height": 80,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dan penggunaan atau Behavioral Intention to Use The System (BIUS) dalam menggunakan digital library . 3) Hipotesis 3 (H3) yaitu faktor sosial atau Social Influence (SI) mempunyai pengaruh positif",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 157,
"width": 212,
"height": 163,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "terhadap minat minat pemanfaatan dan penggunaan atau Behavioral Intention to Use The System (BIUS) dalam menggunakan digital library . 4) Hipotesis 4 (H4) yaitu kondisi- kondisi memfasilitasi atau Facilitating Conditions (FC) mempunyai pengaruh positif terhadap minat minat pemanfaatan dan penggunaan atau Behavioral Intention to Use The System (BIUS) dalam menggunakan digital library.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 323,
"width": 212,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5) Hipotesis 5 (H5) yaitu perilaku pengguna atau Use Behaviour (UB) mempunyai pengaruh positif terhadap minat minat pemanfaatan dan penggunaan atau Behavioral Intention to Use The System (BIUS) dalam menggunakan digital library .",
"type": "Text"
},
{
"left": 333,
"top": 441,
"width": 120,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "V. KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 333,
"top": 455,
"width": 193,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1) Dari hasil penelitian untuk metode",
"type": "List item"
},
{
"left": 351,
"top": 469,
"width": 175,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "TAM (Technology Acceptance Model ) hasil pengujian yang paling",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 496,
"width": 176,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "berpengaruh terhadap kesuksesan sistem digital library yaitu pada konstruk perceived usefulness (PU) dengan angka statistik mencapai 0,867 lebih baik dibandimgkan dengan konstruk- konstruk yang lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 333,
"top": 593,
"width": 194,
"height": 94,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2) Dari hasil penelitian untuk metode UTAUT (Unified of Acceptance and Use of Technology) hasil pengujian yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan sistem digital library yaitu pada konstruk Performance Expectancy (PE)",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 689,
"width": 175,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "degan angka statistik mencapai 0,974 serta pada kontruk",
"type": "Text"
},
{
"left": 351,
"top": 717,
"width": 176,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Facilitating Conditions (FC)",
"type": "Table"
},
{
"left": 351,
"top": 731,
"width": 175,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan angka statistik mencapai 0,982 lebih baik dibandimgkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 301,
"top": 38,
"width": 226,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Mahajana Informasi, Vol.4 No. 1, 2019 e-ISSN: 2527-8290",
"type": "Page header"
},
{
"left": 511,
"top": 782,
"width": 15,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "83",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 108,
"top": 75,
"width": 175,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "dengan konstruk-konstruk yang lain.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 102,
"width": 193,
"height": 163,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3) Dari hasil penelitian maka metode yang lebih baik digunakan dalam kesuksesan terhadap penerimaan sistem digital library di Universitas Pembangunan Panca Budi yaitu metode UTAUT (Unified of Acceptance and Use of Technology) sebab metode UTAUT (Unified of Acceptance and Use of Technology) mampu mengukur sebanyak 0,982 sedangkan metode TAM",
"type": "Table"
},
{
"left": 108,
"top": 268,
"width": 172,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(Technology Acceptance Model ) hanya mengukur sebanyak 0,867.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 309,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 347,
"width": 211,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fatmasari, Muhammad Ariandi, 2014, Studi Komparatif Metode Utaut dan Tam Terhadap Penerapan Sistem",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 388,
"width": 211,
"height": 229,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Informasi Akademik (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Universitas Bina Darma Palembang), Prosiding SnaPP2014 Sains, Teknologi dan Kesehatan, ISSN: 2089-3582. Helawaty Hamrul, Bambang Soedijono, Armadyah Amborowati, 2013, Analisis Perbandingan Metode Tam dan Utaut Dalam Mengukur Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus Penerapan Sistem Akademik STMIK Dipanegara Makassar), Seminar Nasional Teknik Informatika 2013,",
"type": "Table"
},
{
"left": 93,
"top": 620,
"width": 158,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 1979-2328, 18 Mei 2013.",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 657,
"width": 211,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Herni Ramadhani, Siti Monalisa, 2017,",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 671,
"width": 190,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Analisis Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Nilai Raport Menggunakan Metode Tam, Jurnal",
"type": "Table"
},
{
"left": 93,
"top": 713,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ilmiah Rekayasa dan Manajemen",
"type": "Text"
},
{
"left": 93,
"top": 726,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sistem Informasi, e-ISSN: 2502-8995",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 75,
"width": 190,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "p-ISSN: 2460-8181, Vol.3, No.2, Agustus 2017.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 126,
"width": 211,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "I Wayan Suartana, Ni Luh Nyoman Sherina Devi, 2014, Analisis Technology Acceptance Model",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 168,
"width": 190,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "(TAM) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Di Nusa Dua Beach Hotel & Spa, E Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556.",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 247,
"width": 211,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Morison. 2012. Metode Penelitian Survei .",
"type": "List item"
},
{
"left": 337,
"top": 261,
"width": 148,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jakarta: Prenadamedia Group.",
"type": "Text"
},
{
"left": 315,
"top": 298,
"width": 211,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Megawati, Ringga Firnandi, 2017, Analisis",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 312,
"width": 190,
"height": 94,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Perbandingan Metode Tam dan Utaut dalam mengevaluasi penerimaan pengguna Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) (Studi kasus Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau), Seminar Nasional",
"type": "Table"
},
{
"left": 402,
"top": 395,
"width": 52,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Teknologi",
"type": "Text"
},
{
"left": 474,
"top": 395,
"width": 53,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Informasi,",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 409,
"width": 190,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Komunikasi dan Industri (SNTIKI),",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 423,
"width": 174,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ISSN: 2579-5406, 18-19 Mei 2017.",
"type": "Table"
},
{
"left": 315,
"top": 460,
"width": 211,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Michael Sonny, 2016, Kajian Unified",
"type": "Text"
},
{
"left": 337,
"top": 474,
"width": 190,
"height": 39,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Theory Of Acceptance and Use of Technology Dalam Penggunaan Open Source Software Database",
"type": "Table"
},
{
"left": 337,
"top": 516,
"width": 190,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Management System , Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN), ISSN: 2460-7041,Vol.2, (Juni 2016).",
"type": "List item"
},
{
"left": 315,
"top": 581,
"width": 212,
"height": 122,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Trie Handayani, Sudiana, 2015, Analisis Penerapan Model Utaut (Unified Theory Of Acceptance and Use of Technology) Terhadap Perilaku Pengguna Sistem Informasi (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Pada STTNAS Yogyakarta), Jurnal Angkasa, Volume VII, Nomor 2, November 2015.",
"type": "Text"
}
] |
6cce7e83-264d-e03c-3127-b3a2660e0f79 | https://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/download/67229/37720 | [
{
"left": 101,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 27,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Ke-5 (SNIP 2021) dan Seminar Nasional Guidance Counseling Project (GCP 2021)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 194,
"top": 72,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SHEs: Conference Series 5 (2) (2022) 632– 639",
"type": "Text"
},
{
"left": 289,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "632",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 409,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Nilai-Nilai Karakter Dalam Pantun untuk Pembelajaran Sekolah Dasar",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 138,
"width": 421,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Winda Purnama, RIsma Nuriyanti, Yennie Indriati Widyaningsih, Rohani, Nadyya Salsabila",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 176,
"width": 198,
"height": 23,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 227,
"width": 384,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Article History received 20/9/2021 revised 20/10/2021 accepted 20/11/2021",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 275,
"width": 43,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 286,
"width": 428,
"height": 159,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pantun is one of literary learning that contains the values of character education. The purpose of this study was to find out the character values contained in thirty-five advice pantun and conformity of character values in the advice pantun on Indonesian subjects in elementary school. This research uses descriptive qualitative method. The research object analyzed was thirty-five advice pantuns and the objects in the study were character values in 35 of advice pantuns. The data collection in this study is documentation, data cards, and interviews. The results showed that the thirty-five of advice pantuns that became the object of the study contained seventeen values of character, namely religious values, honesty, discipline, hard work, independent, democratic, curiosity, national spirit, love of the country, appreciate achievements, friendly / communicative, peace-loving, fond of reading, environmental care, social care, and responsibility. The character values in the advice pantuns are in accordance with the learning of Bahasa Indonesia in elementary school, namely inheriting the noble values and creating the folk poetry curriculum 2013. Therefore, the character values in the advice pantun can be used as Indonesian language learning in elementary school.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 447,
"width": 295,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keywords: analysis, character values, pantun, elementary school",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 470,
"width": 40,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 482,
"width": 428,
"height": 170,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pantun merupakan salah satu pembelajaran sastra yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang terdapat dalam tiga puluh lima pantun nasihat dan kesesuaian nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Obyek penelitian yang dianalisis adalah tiga puluh lima pantun nasihat dan objek dalam penelitian adalah nilai-nilai karakter dalam 35 pantun nasihat. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, kartu data, dan wawancara. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga puluh lima pantun nasihat yang djadikan objek penelitian mengandung tujuh belas nilai-nilai karakter, yaitu nilai-nilai religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat tersebut sesuai dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yaitu mewarisi nilai luhur dan mengkreasikan puisi rakyat kurikulum 2013. Oleh karena itu, nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat dapat dijadikan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 654,
"width": 344,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kata kunci: analisis, nilai-nilai karakter, pantun, pembelajaran sekolah dasar",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 691,
"width": 335,
"height": 21,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Social, Humanities, and Education Studies (SHEs): Conference Series https://jurnal.uns.ac.id/shes",
"type": "Text"
},
{
"left": 428,
"top": 691,
"width": 86,
"height": 20,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "p-ISSN 2620-9284 e-ISSN 2620-9292",
"type": "Table"
},
{
"left": 101,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 27,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Ke-5 (SNIP 2021) dan Seminar Nasional Guidance Counseling Project (GCP 2021)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 194,
"top": 72,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SHEs: Conference Series 5 (2) (2022) 632– 639",
"type": "Text"
},
{
"left": 289,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "633",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 255,
"top": 87,
"width": 88,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 100,
"width": 434,
"height": 491,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kemajuan suatu bangsa tidak akan terwujud jika kecerdasan, kepandaian, atau keterampilan sumber daya manusianya tidak dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan akhlak yang mulia. Justru kepandaian dan keterampilan tanpa moral dan akhlak akan cenderung menjerumuskan dan mencelakakan. Pembentukan karakter dapat dimulai dari sejak anak usia dini sehingga karakter anak mudah terbentuk. Dengan demikian, pada zaman sekarang, pembangunan, karakter di sekolah adalah sebuah kebutuhan. Sekolah tidak hanya lagi sebagai tempat belajar bidang akademik tetapi juga sebagai tempat pembangunan karakter siswa. Sependapat dengan Amri dkk. (2011, hlm. 420) “sekolah diharapkan dapat menghasilkan lulusan berkualitas yaitu lulusan yang tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter”. Setiap kurikulum yang berlaku di Indonesia berkembang dan berubah. Perubahan untuk dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Sekarang ini masyarakat menuntut adanya kurikulum pendidikan yang mengedepankan pada tujuan untuk pembentukan karakter dengan perombakan kurikulum oleh Kementrian Pendidikan Nasional pada kurikulum 2013. Semua itu tidak lain karena adanya persepsi masyarakat mengenai penurunan sikap dan moral generasi penerus bangsa karena peran sekolah sangatlah penting dalam usaha pembentukan karakter. Hal ini didasarkan pada fakta sebagaimana hasil wawancara dengan guru- guru dan para orang tua di Pakenjeng yakni “menurunnya kualitas akhlak dan moral anak atau generasi muda bangsa. Melihat perjalanan sejarah pendidikan dari dekade sebelumnya, para orang tua membuat perbandingan antara situasi pendidikan masa kini dengan masa lalu, saat mereka dahulu mengalami pendidikan di sekolah, dibandingkan dengan situasi, sikap, perilaku sosial anak-anak, remaja, generasi muda sekarang. Para orang tua menilai adanya kemerosotan sikap sehingga mereka menghendaki adanya sikap dan perilaku anak-anak yang lebih berkarakter. Persoalan dan tingkat rendah hingga tinggi banyak ditemui yang mulai merebak diperkampungan seperti mencuri, minum alkohol, kekerasan, sopan santun sangat berkurang terhadap guru dan orang tua, meroko masih usia dini, kasus lingkungan masih terjadi dll. Dari beberapa fenomena di lingkungan pendidikan tindak kekerasan dan krisis karakter yang melanda sekarang ini tidak hanya mengenal usia karena telah sampai pada generasi muda bangsa yaitu peserta didik di usia SD. Telah mengenal bagaimana caranya melakukan kekerasan pada orang lain, perbuatan yang jelas melanggar nilai, norma, dan peraturan. Sehingga orang tua, guru, masyarakat dan pemerintah perlu memberikan perhatian yang serius pada penanaman nilai-nilai karakter generasi bangsa”. Menurut Salahudin & Alkrienciehie (2013, hlm. 178) “kurikulum pendidikan karakter adalah seperangkat rencana dan program yang diatur secara sistematis mengenai tujuan, isi, materi, dan metode yang dipergunakan untuk mencapai kompetensi pendidikan karakter melalui pembinaan ideologi keagamaan dan jiwa kebangsaan, serta pengembangan kemampuan kepemimpinan, keterampilan, dan penguasaan keilmuan dan informasi”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 593,
"width": 428,
"height": 162,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Oleh karena itu, harus ada upaya untuk memberikan pembelajaran yang bermuatan karakter kepada peserta didik. Sastra dapat menjadi bahan pembelajaran yang strategis untuk mewujudkan tujuan mulia itu. Melalui karya sastra, anak-anak sejak dini dapat melakukan olah rasa, olah batin, dan olah budi secara intens secara tidak langsung anak-anak memiliki perilaku dan kebiasaan positif melalui proses apresiasi dan bekreasi melalui sastra. Sejatinya sastra (pantun) dapat digunakan sebagai bahan penyampaian pendidikan karakter kepada peserta didik. Menurut Kosasih (2011, hlm, 35) “sastra dapat membentuk pembentukan karakter peserta didik, melalui jalinan cerita yang menyentuh, pilihan kata yang menggunggah, atau kekuatan konflik yang menggetarkan, serta penentuan tema yang mencengangkan”. Jenis pantun yang menjadi objek penelitian ini adalah pantun nasihat. Pantun nasihat ini memuat nasihat dengan tujuan mendidik dan memberikan nasihat moral serta budi pekerti. Biasanya pantun nasihat berisi penyampaian pesan moral dengan nilai-nilai",
"type": "Text"
},
{
"left": 101,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 27,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Ke-5 (SNIP 2021) dan Seminar Nasional Guidance Counseling Project (GCP 2021)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 194,
"top": 72,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SHEs: Conference Series 5 (2) (2022) 632– 639",
"type": "Text"
},
{
"left": 289,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "634",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 87,
"width": 428,
"height": 36,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "luhur agama, budaya dan norma sosial masyarakat, oleh sebab itu, pada penelitian ini mengambil 35 pantun nasihat sebagai objek penelitian yang diyakini memiliki banyak nilai karakter di dalamnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 125,
"width": 428,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan permasalahan pada uraian latar belakang di atas, masalah ini menarik untuk diteliti dan dituangkan dalam skripsi yang berjudul “Analis Nilai-nilai Karakter dalam Pantun untuk pembelajaran Sekolah Dasar (Studi Deskriptif dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 176,
"width": 428,
"height": 48,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah adalah 1) Nilai-nilai karakter apa sajakah yang terkandung dalam tiga puluh lima pantun nasihat ? 2) Bagaimana kesesuain nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar?",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 226,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang terdapat dalam tiga puluh lima pantun nasihat. 2) Untuk mengetahui kesesuaian nilai- nilai karakter dalam pantun nasihat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 290,
"width": 90,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hakikat Karakter",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 300,
"width": 429,
"height": 101,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“Karakter diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. arti karakter secara kebahasaan yang lain adalah huruf, angka, ruang atau simbol khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik”. (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008, hlm. 682). Artinya orang berkarakter adalah orang berkribadian, berperilaku, bertabiat, atau berwatak tertentu dan watak tersebut yang membedakan dirinaya denga orang lain. Jadi karakter adalah menandai bagaimana cara yang digunakan dalam memfokuskan penerapan dari nilai-nilai kebaikan ke dalam sebuah tingkah laku ataupun tindakan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 404,
"width": 100,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai-nilai Karakter",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 416,
"width": 431,
"height": 200,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai adalah kualitas atau apresiasi terhadap sesuatu yang menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. (Muchson dan Samsuri, 2015, hlm. 21). Nilai berasal dari bahasa latin vale’re’ yang artinya, berguna mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat, dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang (Sutarjo, 2012, hlm. 56). Jadi , nilai merupakan kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diingnkan, dihargai, berguna dan dapat membuat orang yang menghayatinya menjadi bermartabat. Menurut Suyadi (2013, hlm. 7) Nilai karakter yang terkenal dan melekat dengan merujuk pada Muhamad SAW sebagai tokoh yang paling agung yang paling berkarakter yaitu empat karakter yang paling terkenal dari penutup zaman itu adalah shiddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran) dan fhatanah (menyatunya kata dan perbuatan). Secara garis besar nilai keempat ini sudah terinclude dalam kedelapan belas nilai karakter yang disampaikan oleh Kemendiknas dalam upaya membangun karakter bangsa melalui pendidikan di sekolah/ madrasah. Sehingga 18 nilai karakter itulah yang harus diinternalisasikan ke dalam semua mata pelajaran melalui strategi pembelajaran aktif menyenangkan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 619,
"width": 154,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Bentuk-bentuk Nilai Karakter",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 631,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "18 nilai karakter versi Kemendiknas Berikut ini akan dikemukakan 18 nilai karakter versi Kemendiknas: (Kemendiknas, 2010 hlm 25) yaitu religius, jujur, toleransi, displin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 694,
"width": 100,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengertian Pantun",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 705,
"width": 429,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Subrata (2008, hlm. 8) “pantun terdiri atas 4 baris, kedua baris pertama disebut sampiran, kedua baris terakhir adalah isinya. Rimanya ab- ab”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 101,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Ke-5 (SNIP 2021) dan Seminar Nasional Guidance Counseling Project (GCP 2021)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 194,
"top": 72,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SHEs: Conference Series 5 (2) (2022) 632– 639",
"type": "Page header"
},
{
"left": 289,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "635",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 87,
"width": 82,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Ciri-ciri Pantun",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 100,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pantun merupakan karya sastra Melayu yang memilki ciri-ciri sebagai karya sastra lama. Selain bentuknya yang berbait-bait, juga barisnya sangat terikat oleh aturan: 1) sampiran dan isi, 2) tiap-tiap baris hanya terdiri atas delapan atau maksimal dua belas suku kata, 3) pada akhir baris mengandung rima atau persamaan bunyi (Hasim, 2017, hlm. 402).",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 163,
"width": 100,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Jenis-jenis Pantun",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 176,
"width": 428,
"height": 86,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut isinya pantun dibedakan atas: 1) pantun anak-anak; 2) pantun orang muda (percintaan; 3) pantun orang tua (nasihat); 4) pantun jenaka; dan 5) pantun teka- teki (Hasim, 2017, hlm. 402). Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pantun nasihat. Menurut Hidayati (2009, hlm. 51) “ pantun nasihat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral ditengah masyarakat. Melalui pantun nasihat inilah, nilai-nilai luhur disebarluaskan ditengah-tengah masyarakat, serta diwariskan kepada anak cucu,",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 264,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pembelajaran Menuru t Arifin (2016, hlm. 10) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar dan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistematik, yang bersifat interaktif dan komunikatif ant ara pendidik dengan peserta didik”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 274,
"top": 353,
"width": 50,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 366,
"width": 97,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Desain Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 428,
"height": 86,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Lexy dan Moleong (2013, hlm. 4) mendefinisikan “metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis dokumen (documentary analysis) atau analisis isi (content analysis) mentode analisis ini adalah salah satu metode penelitian pendidikan yang menggunakan cara telaah pustaka.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 467,
"width": 92,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Obyek Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 479,
"width": 428,
"height": 49,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Dalam penelitian yang akan dilaksanakan, obyek penelitian yang akan dianalisis adalah tiga puluh lima pantun nasihat dan data yang dijadikan objek dalam penelitian adalah nilai-nilai karakter dalam 35 pantun nasihat dan tiga dosen bahasa Indonesia dan lima guru sd.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 530,
"width": 111,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Instrumen Penelitian",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 543,
"width": 428,
"height": 60,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Arikunto (2010, hlm. 160) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode dokumentasi, kartu data, dan wawancara.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 606,
"width": 103,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pengumpulan Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 617,
"width": 429,
"height": 88,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Sugiyono (2018, hlm. 193) “pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natura l setting)”. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan dokumentasi, kartu data, dan wawancara. 1. Sumber data primer",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 707,
"width": 414,
"height": 23,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2018, hlm. 193).",
"type": "Text"
},
{
"left": 101,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Ke-5 (SNIP 2021) dan Seminar Nasional Guidance Counseling Project (GCP 2021)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 194,
"top": 72,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SHEs: Conference Series 5 (2) (2022) 632– 639",
"type": "Text"
},
{
"left": 289,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "636",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 81,
"top": 87,
"width": 129,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Sumber data sekunde",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 100,
"width": 414,
"height": 48,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Sumber sekunder adalah sumber yang yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah skripsi, tesis, artikel, jurnal serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan (Sugiyono, 2018, hlm. 193).",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 151,
"width": 128,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Metode Dokumentasi",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 161,
"width": 415,
"height": 50,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Arikunto (201 0, hlm. 236) “metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rafat, agenda dan sebagainya”. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 214,
"width": 70,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Kartu Data",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 224,
"width": 414,
"height": 76,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Sutedi Adrian (2009, hlm. 35) “Kartu data merupakan salah satu instrument dalam bentuk tabel yang terdiri dari lajur dan kolom yang akan diisi oleh penulis. Kartu data digunakan untuk mencatat dan mentranskripsikan seluruh data yang diperoleh”. Data hasil nilai-nilai karakter yang terkandung dalam tiga puluh lima pantun nasihat dianalisis dengan menggunakan kartu data, hasil data yang diperoleh menjawab dari rumusan masalah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 81,
"top": 302,
"width": 79,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Wawancara",
"type": "List item"
},
{
"left": 99,
"top": 313,
"width": 414,
"height": 63,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Arifin (2016, hlm. 157) “Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evalusi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung. Peneliti melakukan wawancara yang bebas menggunakan pedoman wawancara yaitu terhadap Guru Sekolah Dasar dan Dosen Bahasa Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 378,
"width": 72,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Data",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 391,
"width": 428,
"height": 61,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Menurut Sugiyono (2018, hlm. 246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam menganalisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data dalam peneltian ni adalah data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclution drawing atau verification (penarikan kesimpulan).",
"type": "Text"
},
{
"left": 227,
"top": 467,
"width": 145,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 477,
"width": 428,
"height": 101,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Data pantun dalam penelitian ini diperoleh dari Buku Sisw a Tema 6 “Cita- citaku” kelas 4 SD edisi revisi 2017 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pantun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah pantun dalam kelompok jenis pantun nasihat sebanyak empat buah pantun. Selanjutnya, penel iti juga mengambil data pantun dari Buku Siswa Tema 4 “Sehat itu penting” kelas 5 SD edisi revisi 2017 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pantun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah pantun dalam kelompok jenis pantun nasihat sebanyak tujuh buah pantun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 581,
"width": 428,
"height": 111,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Selain dari buku di atas, peneliti juga mengambil data pantun dari buku pintar peribahasa pantun dan puisi untuk SD, SMP, SMA dan Umum yang disusun oleh Retno Suwitaningrum, S. Pd. Dengan judul ”Kumpulan Peribahasa-Pantun-Puisi. Buku ini berisi contoh-contoh puisi termasuk di dalamnya pantun dan contoh peribahasa. Dari hasil penelitian pada buku tersebut, ditemukan sebanyak puluhan pantun. Pantun- pantun tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa jenis berdasarkan isi yang terkandung dalam pantun tersebut. Pantun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah pantun dalam kelompok jenis pantun nasihat sebanyak sembilan buah pantun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 695,
"width": 429,
"height": 60,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Selanjutnya, peneliti juga mengambil data pantun dari buku kumpulan pantun yang disusun oleh Inur Hidayati dengan judul “Pantun untuk SD-SMP”. Pantun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah pantun dalam kelompok jenis pantun nasihat sebanyak sembilan buah pantun. Terakhir, peneliti juga mengambil data pantun dari buku kumpulan pantun yang disusun oleh Drs. Candra Subrata dengan judul",
"type": "Text"
},
{
"left": 101,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 27,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Ke-5 (SNIP 2021) dan Seminar Nasional Guidance Counseling Project (GCP 2021)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 194,
"top": 72,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SHEs: Conference Series 5 (2) (2022) 632– 639",
"type": "Text"
},
{
"left": 289,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "637",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 85,
"width": 428,
"height": 76,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "“Kumpulan Puisi, Pantun, dan Peribahasa”. Buku ini berisi contoh-contoh puisi termasuk di dalamnya pantun, dan contoh peribahasa. Dari hasil penelitian pada buku tersebut, ditemukan sebanyak ratusan pantun. Pantun-pantun tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa jenis berdasarkan isi yang terkandung dalam pantun tersebut. Pantun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah pantun dalam kelompok jenis pantun nasihat sebanyak enam buah pantun.",
"type": "Text"
},
{
"left": 207,
"top": 176,
"width": 213,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 4.1 Pengkodean Pantun dan Sumbernya",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 190,
"width": 405,
"height": 86,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "No Kode Pantun Kode Sumber Pantun Keterangan 1 P10 S2 P10S2 (Pantun ke10 sumber ke2) 2 P18 S1 P18S1 (Pantun ke18 sumber ke1) 3 P20 S3 P20S3 (Pantun ke20 sumber ke3) 4 P24 S4 P24S4 (Pantun ke24 sumber ke4) 5 P28 S5 P28S2 (Pantun ke28 sumber ke5",
"type": "Table"
},
{
"left": 113,
"top": 292,
"width": 119,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Keterangan Tambahan:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 303,
"width": 428,
"height": 24,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "1. Sumber ke1 (S1): buku tema 6 “cita-citaku” kelas 4 SD edisi revisi 2017 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 328,
"width": 428,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Sumber ke2 (S2): buku tema 4 “sehat itu penting” kelas 5 SD edisi revisi 2017 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 355,
"width": 428,
"height": 36,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "3. Sumber ke3 (S3): buku pintar peribahasa pantun dan puisi untuk SD, SMP, SMA dan Umum disusun oleh Retno Suwitaningrum, S. Pd. Dengan judul”Kumpulan Peribahasa-Pantun-Puisi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 393,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "4. Sumber ke4 (S4): buku kumpulan pantun yang disusun oleh Inur Hidayati dengan judul “Pantun untuk SD-SMP”.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 419,
"width": 428,
"height": 22,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "5. Sumber ke5 (S5): buku kumpulan pantun yang disusun oleh Drs. Candra Subrata dengan judul “Kumpulan Puisi, Pantun, dan Peribahasa”.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 444,
"width": 352,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Nilai-nilai karakter dalam Tiga Puluh Lima Pantun Nasihat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 469,
"width": 357,
"height": 240,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Tabel 4.3 Frekuensi Nilai-nilai Karakter dalam Tiga Puluh Lima Pantun Nasihat No Nilai Karakter Frekuensi 1 Religius 9 2 Jujur 2 3 Toleransi 2 4 Disiplin 6 5 Kerja Keras 5 6 Mandiri 1 7 Demokratis 1 8 Rasa Ingin Tahu 1 19 Semangat Kebangsaan 1 10 Cinta Tanah Air 2 11 Menghargai Prestasi 3 12 Komunikatif 3 13 Cinta Damai 2 14 Gemar Membaca 1 15 Peduli Lingkungan 3 16 Peduli Sosial 2 17 Tanggung Jawab 7",
"type": "Table"
},
{
"left": 101,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 27,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Ke-5 (SNIP 2021) dan Seminar Nasional Guidance Counseling Project (GCP 2021)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 194,
"top": 72,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SHEs: Conference Series 5 (2) (2022) 632– 639",
"type": "Text"
},
{
"left": 289,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "638",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 85,
"top": 87,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Analisis Kesesuaian Nilai-nilai Karakter dalam Tiga Puluh Lima Pantun Nasihat pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 113,
"width": 428,
"height": 212,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru dan dosen bahasa Indonesia maka dapat diambil kesimpulan bahwa pantun nasihat yang terdiri atas lima sumber, dilihat dari sudut bahasa menggunakan bahasa yang cocok untuk siswa. Hal tersebut dibuktikan dari bahasa yang sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa peserta didik. Peserta didik dapat memaknai nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat dengan mudah, karena kosakata yang digunakan merupakan kosakata sederhana yang mereka jumpai dalam kegiatan komunikasi sehari-hari. nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat juga dapat dijadikan pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang budaya pada karya sastra pantun ini erat hubungannya dengan lata belakang kehidupan mereka. Latar belakang tiga puluh lima pantun nasihat dan nilai karakternya ini meliputi hampir semua faktor kehidupan manusia dan lingkungannya, seperti pekerjaan, kepercayaan, cara bepikir, nilai-nilai masyarakat, seni, hiburan, moral, dan sebagainya. Sehingga pantun nasihat ini sebagai salah satu wasilah buat penerapan moral kepada peserta didik sebab sudah cukup jelas bahwa hal tersebut saling merujuk pada orientasi yang sama ajaran yang baik. Apalagi untuk perkembangan zaman sekarang itu menjadi fundamental buat peserta didik dalam menl;ghadapi hal yang berbeda sehingga harus ditanamkan sejak dini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 328,
"width": 428,
"height": 187,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan analisis data nilai-nilai karakter dalam tiga puluh lima pantun nasihat dapat ditemukan. Nilai-nilai karakter itu bermacam-macam, yaitu nilai religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Adapun frekuensi ketujuh belas nilai karakter tersebut adalah adalah nilai religius muncul sebanyak sembilan kali, jujur sebanyak dua kali, toleransi sebanyak dua kali, disiplin sebanyak enam kali, kerja keras sebanyak lima kali, mandiri sebanyak satu kali, demokratis sebanyak satu kali, rasa ingin tahu sebanyak satu kali, semangat kebangsaan sebanyak satu kali, cinta tanah air sebanyak dua kali, menghargai prestasi sebanyak tiga kali, komunikatif sebanyak tiga kali, cinta damai sebanyak dua kali, gemar membaca sebanyak satu kali, peduli lingkungan sebanyak tinga kali, peduli sosial sebanyak dua kali, dan tanggung jawab sebanyak tujuh kali. Apabila dari segi jumlahnya nilai karakter religius lebih banyak muncul dibandingkan nilai karakter lainnya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 518,
"width": 428,
"height": 60,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai karakter dalam tiga puluh lima pantun nasihat tersebut sesuai dengan apa yang disebutkan oleh “versi Kemendiknas 18 nilai karakter (Kemendiknas 2010 hlm. 25). Dari delapan belas nilai karakter yang disebutkan, terdapat tujuh belas nilai karakter dalam tiga puluh lima pantun nasihat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 581,
"width": 428,
"height": 174,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat yang terdiri atas lima sumber, dilihat dari sudut bahasa menggunakan bahasa yang cocok untuk siswa peserta didik dapat dengan mudah memahami maknanya dalam penyampaian pesan moralnya, karena kosakata yang digunakan merupakan kosakata sederhana yang mereka jumpai dalam kegiatan komunikasi sehari-hari. Selain itu, nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat juga dapat dijadikan pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang budaya pada karya sastra pantun ini erat hubungannya dengan lata belakang kehidupan mereka. Latar belakang tiga puluh lima pantun nasihat dan nilai karakternya ini meliputi hampir semua faktor kehidupan manusia dan lingkungannya. Hal tersebut sejalan menurut Suyadi (2013, hlm. 5) “karakter merupakan nilai-nilai universal perilaku manusia yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan, baik yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, maupun dengan lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat”.",
"type": "Text"
},
{
"left": 101,
"top": 38,
"width": 397,
"height": 27,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Ke-5 (SNIP 2021) dan Seminar Nasional Guidance Counseling Project (GCP 2021)",
"type": "Page header"
},
{
"left": 194,
"top": 72,
"width": 210,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SHEs: Conference Series 5 (2) (2022) 632– 639",
"type": "Text"
},
{
"left": 289,
"top": 781,
"width": 19,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "639",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 269,
"top": 87,
"width": 61,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "SIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 100,
"width": 428,
"height": 124,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Berdasarkan hasil pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis dapat menarik bebrapa kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah penelitian bahwa: 1. Kandungan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam tiga puluh lima pantun nasihat, bahwa tiga puluh lima pantun nasihat tersebut memiliki nilai-nilai karakter yang sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Badan Penelitian Pengembangan Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional, terdapat tujuh belas nilai karakter yang terkandung dalam tiga puluh lima pantun nasihat yang diteliti, yaitu nilai religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 226,
"width": 430,
"height": 48,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "2. Nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat tersebut sesuai dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yaitu mewarisi nilai-nilai luhur dan mengkreasikan Puisi Rakyat Kurikulum 2013. Oleh karena itu, nilai-nilai karakter dalam pantun nasihat sangat sesuai dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD.",
"type": "List item"
},
{
"left": 247,
"top": 290,
"width": 104,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 315,
"width": 429,
"height": 73,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Amri, S. dkk. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran . Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran . Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian . Jakarta: PT Rineka Cipta. Hasim, A. (2017). Menelusuri Nilai-nilai Karakter dalam Pantun . Bandung: ejournal.upi.edu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 391,
"width": 428,
"height": 48,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Hidayati, I. (2009). Kumpulan Pantun untuk SD-SMP . Yogyakarta: Indonesia Tera. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Bahasa Indone sia SD/M Kelas 4 “Tema 6 Cita-citaku” . Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 442,
"width": 429,
"height": 35,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Bahasa Indonesia SD/M Kelas 5 “Tema 4 Sehat Itu Penting” . Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 479,
"width": 429,
"height": 74,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa . Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kosasih, E. (2011). Sastra Klasik sebagai Wahana Efektif Pengembangan Pendidikan Karakter . Bandung: Jurdiksastrasia FBBS UPI. Lexy & Moleong. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 555,
"width": 384,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan . Jakarta: PT Rineka Cipta.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 568,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Muchson & Samsuri. (2015). Dasar-dasar Pendidikan Moral . Yogyakarta: Penerbit Ombak.",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 593,
"width": 428,
"height": 23,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka",
"type": "List item"
},
{
"left": 85,
"top": 619,
"width": 429,
"height": 86,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 842,
"text": "Subrata, C. (2008). Kumpulan Puisi, Pantun, dan Peribahasa . Solo: CV. Bringin 55. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: Alfabeta. Sutarjo, A. (2012). Pembelajaran Nilai-nilai Karakter Konstrukvisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif . Jakarta: Rajawali Pers Sutedi Adrian. (2009). Metode Penelitian . Jakarta: Sinar Grafika. Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.",
"type": "Text"
}
] |
7363f9b7-3699-97fa-1722-ea5c3f4f0f55 | http://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/article/download/66355/21076 | [
{
"left": 76,
"top": 45,
"width": 204,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin",
"type": "Section header"
},
{
"left": 76,
"top": 58,
"width": 255,
"height": 33,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 8, No. 2, October 2023, pp. 100-112 https://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/issue/view/66355 ISSN: 2548-7590, DOI: 10.21831/dinamika.v8i2.66355",
"type": "Text"
},
{
"left": 83,
"top": 109,
"width": 432,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Design and Build a Coconut Husk Chopper Machine Using an 8 HP",
"type": "Section header"
},
{
"left": 249,
"top": 133,
"width": 98,
"height": 13,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gasoline Engine",
"type": "Title"
},
{
"left": 127,
"top": 155,
"width": 343,
"height": 46,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muchlisinalahuddin 1 , Yudi Apriyadi 2 , Zulfan Efendi 3 , , Rudi Kurniawan Arief 5 1,2,3,4 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Aur kuning, Jl. By Pass, Tarok Dipo, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia *Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 224,
"width": 218,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article Info ABSTRACT",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 244,
"width": 64,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Article history:",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 244,
"width": 445,
"height": 227,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Received October 02, 2023 Revised October 19, 2023 Accepted October 20, 2023 Published October 30, 2023 The coconut frond cutter or coconut frond shredder is a device used to transform coconut fronds into small pieces, even turning them into a finely textured material. This study examines the design and development of a coconut-chopping machine that uses an 8 HP combustion motor. Structural analysis was performed on the machine frame by considering the maximum and minimum Von Mises Stresses. The analysis results show that the maximum Von Mises Stress in the frame is 1.670e+06 N/mm², while the minimum stress is 2.338e+04 N/mm². The displacement of the frame was observed at 2.642e-02 mm to 1.000e-30 mm. The safety factor of the frame was found to be 1.366e+02, indicating an adequate level of safety. Next, this study analyzed the shredding capacity of the machine. The analysis showed that the largest shredding capacity was 3619.30 kg/hour, which occurred at a high rotation of young fronds, producing fine shreds. Meanwhile, the smallest shredding capacity of 612.66 kg/hour occurs at low rotation of old fronds and produces coarse shreds. These results provide essential insights into using coconut shredding machines based on the rotation level and the processed material. This research contributes to the development of efficient and effective coconut processing technology.",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 325,
"width": 67,
"height": 73,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Chopper Coconut Fronds Manufacturing Frame Capacity",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 480,
"width": 102,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Corresponding Author:",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 498,
"width": 83,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Muchlisinalahuddin",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 509,
"width": 261,
"height": 44,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Department of Mechanical Engineering Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Jl. By Pass, Tarok Dipo, Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 587,
"width": 91,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 604,
"width": 456,
"height": 67,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The coconut plant holds significant economic value, as it is one of the plants that produce vegetable oil. Its presence is crucial for Indonesia, creating job opportunities for the community and serving as a source of foreign exchange income. There are extensive coconut plantations, especially in the Riau province, which is an ideal location for coconut cultivation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 680,
"width": 456,
"height": 86,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indonesia is the world's largest producer of coconut oil, and coconut plantations contribute substantially to the country's profits. Apart from being a source of vegetable oil, various parts of the coconut tree, such as its fronds, can be utilized as livestock feed and compost fertilizer. However, coconut fronds need processing to become finer for easier use in livestock feed and compost production, which is achieved through a coconut frond shredding machine (Pristiansyah, Hasdiansah, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|101",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 77,
"width": 456,
"height": 143,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The coconut frond cutting or shredding machine is a device used to transform coconut fronds into small pieces or even finely processed material (Dwianda et al., 2022). This machine is primarily employed for livestock feed and compost fertilizer production. The role of cattlemen and coconut plantation farmers is crucial in this industry, forming a beneficial and effective model of mutual symbiosis to reduce feed costs in the cattle farming industry and produce compost fertilizer for farmers (Hasbi Assiddiq S et al., 2022). In return, coconut frond waste from plantations does not cause environmental pollution. Using coconut frond cutting or shredding machines can transform this waste into more valuable products (Anwar & Nasution, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 229,
"width": 456,
"height": 124,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The main objective of this research is to integrate the structural strength aspects of the frame with performance and capacity analysis in the coconut frond shredding process. The research aims to ensure that the machine's frame structure has sufficient strength to handle operational loads while considering safety factors. Additionally, performance analysis of the machine will provide insights into its functioning at various rotation levels and coconut frond processing conditions. By combining these aspects, the research seeks to optimize the efficiency and effectiveness of the coconut shredding machine, resulting in efficient processing aligned with the needs of the coconut processing industry.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 381,
"width": 59,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "METHODS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 400,
"width": 57,
"height": 10,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Flow Chart",
"type": "Section header"
},
{
"left": 239,
"top": 713,
"width": 120,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 1. Research flow diagram",
"type": "Caption"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|102",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 77,
"width": 35,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Design",
"type": "Section header"
},
{
"left": 213,
"top": 308,
"width": 171,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 2. Design of coconut chopping machine",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 328,
"width": 444,
"height": 23,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The machine's components include a cover, knife shaft, knife blade, two 3-inch pulleys, a V- belt, and an 8 HP petrol motor.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 372,
"width": 96,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tools and materials",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 391,
"width": 456,
"height": 67,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The tools used in the design and construction of this machine include a cut-off grinder, an angle grinder, a tape measure, a manual arc welding machine, a hammer, and wrenches. The material for the cover is a thick 2-mm iron plate, and the frame is constructed from a 30 x 30 mm hollow steel frame with a thickness of 2 mm. Meanwhile, the knife blades are made from 8-mm thick car leaf springs.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 486,
"width": 167,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Assembly and Tool Manufacturing",
"type": "Section header"
},
{
"left": 106,
"top": 505,
"width": 373,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Here are the stages of assembling and manufacturing the coconut shredder machine:",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 524,
"width": 92,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Frame fabrication",
"type": "Text"
},
{
"left": 106,
"top": 543,
"width": 123,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Engine cover fabrication",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 562,
"width": 78,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Blade creation",
"type": "List item"
},
{
"left": 106,
"top": 581,
"width": 78,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Tool assembly",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 619,
"width": 93,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Testing Equipment",
"type": "Section header"
},
{
"left": 114,
"top": 638,
"width": 351,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The following are the stages of testing for the coconut frond shredder machine:",
"type": "Text"
},
{
"left": 121,
"top": 657,
"width": 227,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Preparing the coconut frond shredder machine.",
"type": "List item"
},
{
"left": 139,
"top": 676,
"width": 379,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Checking the components of the shredder machine to avoid component failure issues.",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 695,
"width": 114,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Material preparation.",
"type": "List item"
},
{
"left": 139,
"top": 714,
"width": 208,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Preparing coconut fronds, both young and old.",
"type": "List item"
},
{
"left": 121,
"top": 733,
"width": 261,
"height": 10,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Starting the machine and checking the engine rotation.",
"type": "List item"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|103",
"type": "Page header"
},
{
"left": 135,
"top": 77,
"width": 393,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Checking the engine rotation before testing and adjusting the rotation speed according to the data collection.",
"type": "Text"
},
{
"left": 117,
"top": 115,
"width": 207,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Feeding fronds into the shredder machine.",
"type": "List item"
},
{
"left": 135,
"top": 134,
"width": 392,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Inserting coconut fronds into the shredder space and checking the rotation during shredding.",
"type": "Text"
},
{
"left": 117,
"top": 172,
"width": 156,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Checking the shredded results.",
"type": "List item"
},
{
"left": 135,
"top": 191,
"width": 222,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Inspecting the results of shredded coconut fronds.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 229,
"width": 68,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data retrieval",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 248,
"width": 456,
"height": 48,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In this data collection process, counting was carried out for young, semi-mature, and mature coconut fronds. The engine rotation was set to 3 levels: high, medium, and low. Subsequently, the engine rotation speed and the time of counting were measured. The weight of each frond in this test was 2 kg.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 317,
"width": 150,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESULTS AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 335,
"width": 63,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Specification",
"type": "Section header"
},
{
"left": 126,
"top": 353,
"width": 336,
"height": 100,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Specifications of coconut frond chopping machine Component Dimensions (mm) Weight (kg) Material Frame 450x350x1000 15 Hollow Steel 30x30x2 mm Cover 450x350x450 15 Plate Steel 2 mm Blade 80x3x400 5 8 mm Car Leaf 8 HP Gasoline Engine 312x362x335 18 -",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 478,
"width": 255,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The Calculation of Coconut Frond Shredder Machine",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 497,
"width": 107,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Power of Movement",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 515,
"width": 120,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rotation of the blade's eye",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 532,
"width": 48,
"height": 61,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑛1 𝑛2 = 𝐷𝑝 𝑑𝑝 2500 𝑟𝑝𝑚 𝑛2",
"type": "Text"
},
{
"left": 136,
"top": 566,
"width": 44,
"height": 19,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "= 19 𝑚𝑚",
"type": "Text"
},
{
"left": 147,
"top": 582,
"width": 33,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "19 𝑚𝑚",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 599,
"width": 74,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑛2 = 2500 𝑟𝑝𝑚",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 638,
"width": 124,
"height": 10,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Forces on the blade's edge:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 656,
"width": 96,
"height": 30,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐹 = 𝑚 × 𝑔 𝐹 = 5 𝑘𝑔 × 10 𝑚/𝑠 2",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 695,
"width": 44,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐹 = 50 𝑁",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 734,
"width": 439,
"height": 29,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Torque on the blade of the Coconut Frond Shredder machine with a cutting force of 50 N, and a blade distance from the center of the shaft of 180 mm, is:",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|104",
"type": "Page header"
},
{
"left": 85,
"top": 95,
"width": 89,
"height": 50,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑇 = 𝐹 × 𝑟 𝑇 = 50 𝑁 × 0,18 𝑚 𝑇 = 9 𝑁𝑚",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 173,
"width": 178,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The power required to move the blade:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 209,
"width": 48,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑃 = 2𝜋𝑛𝑇 60",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 240,
"width": 160,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑃 = 2 × 3,14 × 2500 𝑟𝑝𝑚 × 9 𝑁𝑚",
"type": "Text"
},
{
"left": 170,
"top": 256,
"width": 12,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "60",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 273,
"width": 71,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝑃 = 2355 𝑤𝑎𝑡𝑡",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 291,
"width": 132,
"height": 27,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐻𝑃 = 2355 𝑤𝑎𝑡𝑡 747 = 3,15 𝐻𝑃",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 344,
"width": 164,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Calculating the length of a V-belt.",
"type": "Section header"
},
{
"left": 85,
"top": 363,
"width": 442,
"height": 67,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The length of the V-belt can be calculated by determining the distance between the two pulleys from the center point, where the distance is 540 mm, and the diameter of each pulley, namely pulley 1 (d1) with a diameter of 127 mm and pulley 2 (d2) with a diameter of 127 mm. The pulley length can be calculated using the following equation:",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 436,
"width": 316,
"height": 65,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐿 = 2𝐶 + [ (𝑑 2 + 𝑑 1 )𝜋 2 ] + [ (𝑑 2 − 𝑑 1 ) 2 4 × 𝐶 ] 𝐿 = 2 × 540 𝑚𝑚 + [ (127 + 127)𝑚𝑚 × 3,14 2 ] + [ (127 − 127) 2 𝑚𝑚 2",
"type": "Formula"
},
{
"left": 85,
"top": 483,
"width": 320,
"height": 54,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 × 540 𝑚𝑚 ] 𝐿 = 2 × 540 𝑚𝑚 + [ (127 + 127)𝑚𝑚 × 3,14 2 ] + [ (127 − 127) 2 𝑚𝑚 2",
"type": "Table"
},
{
"left": 328,
"top": 519,
"width": 77,
"height": 18,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4 × 540 𝑚𝑚 ]",
"type": "Table"
},
{
"left": 85,
"top": 546,
"width": 133,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐿 = 1080 𝑚𝑚 + 398,78 𝑚𝑚",
"type": "Text"
},
{
"left": 85,
"top": 566,
"width": 80,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "𝐿 = 1478,78 𝑚𝑚",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 605,
"width": 367,
"height": 10,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Simulation of the Strength of the Frame of Coconut Frond Shredder Machine",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 624,
"width": 456,
"height": 105,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This static simulation aims to determine whether the frame can withstand the production process. The simulation utilizes Solidworks 2019 software, including von Mises stress, displacement, and safety factor simulation. The total load on the frame is known to be 160 N, including a gasoline engine with a weight of 18 kg (180 N), a blade with a weight of 5 kg (50 N), and a cover with a weight of 15 kg (150 N). The material used in the simulation is ASTM A36 Steel, with a yield strength of 250 MPa.",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|105",
"type": "Page header"
},
{
"left": 202,
"top": 253,
"width": 194,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 3. The position of the load point on the frame.",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 288,
"width": 151,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Von Misses Stress Simulastion",
"type": "List item"
},
{
"left": 210,
"top": 471,
"width": 178,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 4. Results of von Mises stress simulation.",
"type": "Caption"
},
{
"left": 85,
"top": 506,
"width": 443,
"height": 29,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In Figure 4, the maximum Von Mises stress value is 1,670e+06 N/mm2 and its minimum value is 2,338e+04 N/mm2",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 563,
"width": 128,
"height": 10,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Displacement Simulation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 243,
"top": 718,
"width": 112,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 5. Displacement results",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|106",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 77,
"width": 456,
"height": 29,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In Figure 5, the maximum displacement value obtained is 2.642e-02 mm (0.02642 mm), and the minimum value is 1.000e-30 mm.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 134,
"width": 124,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Safety Factor Simulation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 224,
"top": 299,
"width": 149,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 6. Safety factor simulation results",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 334,
"width": 456,
"height": 67,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 6 above shows that the safety factor on the frame of the chopper machine has a maximum value of 136.6 and a minimum of 9.44. According to Dobrovolsky, these values exceed the frame's safety factor, which should ideally fall within the range of 2.0 - 3.0 for static loads. Therefore, the ASTM A36 steel material can be replaced with another material that meets the specified criteria.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 429,
"width": 247,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Testing Data for Coconut Frond Chopping Machine",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 448,
"width": 68,
"height": 10,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Leaf sheath",
"type": "Section header"
},
{
"left": 186,
"top": 466,
"width": 224,
"height": 92,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2. Testing of young frond counting No Round Initial engine rotation (rpm) Final engine rotation (rpm) Time (s) Result 1. Low 1510,4 1198 7,01 Rough 2. Medium 2209,8 2078,4 5,21 Moderate 3. High 3736,4 3675,8 2,98 Fine",
"type": "Table"
},
{
"left": 167,
"top": 737,
"width": 286,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 7. The results of rough chopping of young coconut fronds at low speed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|107",
"type": "Page header"
},
{
"left": 157,
"top": 233,
"width": 306,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 8. Results of rough chopping of young coconut fronds in the medium setting.",
"type": "Caption"
},
{
"left": 172,
"top": 405,
"width": 275,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 9. Results of rough chopping of young coconut fronds at high speed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 433,
"width": 85,
"height": 10,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Medium fronds",
"type": "Section header"
},
{
"left": 176,
"top": 451,
"width": 244,
"height": 119,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 3. Testing of medium frond counting No Round Initial engine rotation (rpm) Final engine rotation (rpm Time No 1. Low 1514,3 1234,8 9,11 Rough 2. Medium 2258,7 2144,6 6,97 Moderate 3. High 3777,2 3745,5 3,01 Fine",
"type": "Table"
},
{
"left": 185,
"top": 758,
"width": 250,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 10. Coarse results of coconut midribs shredding at low speed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|108",
"type": "Page header"
},
{
"left": 156,
"top": 233,
"width": 307,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 11. Coarse results of medium-sized coconut frond chipping at medium speed.",
"type": "Caption"
},
{
"left": 155,
"top": 404,
"width": 310,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 12. Results of coarse chopping of medium-sized coconut fronds at high speed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 435,
"width": 64,
"height": 10,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Old fronds",
"type": "Section header"
},
{
"left": 176,
"top": 454,
"width": 244,
"height": 118,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 4. Testing the counting of old fronds No Round Initial engine rotation (rpm) Final engine rotation (rpm Time No 1. Low 1509,6 1290,2 11,75 Rough 2. Medium 2497,4 2222,4 9,24 Moderate 3. High 3842,8 3788 3,26 Fine",
"type": "Table"
},
{
"left": 170,
"top": 755,
"width": 279,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 13. Results of the rough chopping of old coconut fronds at low speed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|109",
"type": "Page header"
},
{
"left": 172,
"top": 240,
"width": 276,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 14. Results of shredding coarse old coconut fronds at medium speed.",
"type": "Caption"
},
{
"left": 169,
"top": 418,
"width": 282,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 15. Results of the rough chopping of old coconut fronds at high speed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 449,
"width": 153,
"height": 10,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Capacity Enumeration Analysis",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 468,
"width": 456,
"height": 67,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the test data results obtained, it is known that the higher the engine rotation, the finer the chopping results and the shorter the chopping time. This is very useful when we need chopped results according to our preferences. If coarse chopping is desired, the machine rotation is set to low, and conversely, if fine chopping is desired, the machine rotation must be set to high.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 544,
"width": 456,
"height": 48,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The frond type also affects the chopping results, where young fronds have more water content than half-aged or old fronds, making them easier to chop. This is indicated by a generally shorter chopping time compared to others.",
"type": "Text"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|110",
"type": "Page header"
},
{
"left": 217,
"top": 302,
"width": 163,
"height": 8,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Figure 16. Comparison of enumeration time.",
"type": "Caption"
},
{
"left": 71,
"top": 332,
"width": 295,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The counting capacity can be calculated using the equation below.",
"type": "Caption"
},
{
"left": 99,
"top": 368,
"width": 192,
"height": 24,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Capacity ( kg hour ) = weight of the frond(kg) enumeration time (Hour)",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 420,
"width": 199,
"height": 29,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "weight of the frond = 2 kg enumeration time = 7,01 s = 0,0019472 hour",
"type": "Text"
},
{
"left": 99,
"top": 475,
"width": 192,
"height": 55,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Capacity ( kg hour ) = weight of the frond(kg) enumeration time (Hour) Capacity ( kg hour ) = 2 kg",
"type": "Table"
},
{
"left": 99,
"top": 520,
"width": 181,
"height": 40,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "0,0019472 hour Capacity ( kg jamhour ) = 1.027,115 kg/hour",
"type": "Picture"
},
{
"left": 71,
"top": 587,
"width": 354,
"height": 10,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of other counting capacity calculations can be seen in table 5 below.",
"type": "Text"
},
{
"left": 107,
"top": 606,
"width": 385,
"height": 135,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 5. Counting capacity result No Engine Rotation Types of fronds Counting capacity (Kg/h) Enumeration results 1. Low RPM Young frond 1.027,10 Rough Half-aged frond 790,34 Rough Old frond 612,77 Rough 2. Medium RPM Young frond 1.381,96 Medium Half-aged frond 1.033,00 Medium Old frond 779,22 Medium 3. High RPM Young frond 2.416,11 Fine Half-aged frond 2.392,03 Fine Old frond 2.208,59 Fine",
"type": "Table"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|111",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 77,
"width": 456,
"height": 67,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The data in Table 5 above shows that the highest counting capacity is derived from calculating high-speed data on young fronds, amounting to 2,416.11 kg/hour, with fine counting results. Meanwhile, the smallest counting capacity is obtained from calculating low-speed data on old fronds, totaling 612.77 kg/hour, with coarse counting results.",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 165,
"width": 77,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 107,
"top": 183,
"width": 270,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Based on the design and analysis above, the conclusions are:",
"type": "Text"
},
{
"left": 89,
"top": 202,
"width": 211,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. The coconut frond shredder functions well.",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 221,
"width": 438,
"height": 67,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. The frame analysis conducted using SolidWorks 2019 software through static simulation indicates that this shredder's frame has a robust structure and can support the machine's performance during usage. This is marked by the safety factor values for the large frame, with a maximum value of 1.366e+02 (136.6) and a minimum value of 9.44.",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 297,
"width": 438,
"height": 48,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. The maximum von Mises stress value is 1.670e+06 N/mm2 (1,670,000 N/mm2), and the minimum is 2.338e+04 N/mm2 (23,380 N/mm2). These values are lower than the allowable material stress of 2.500e+08 N/mm2 (250,000,000 N/mm2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 354,
"width": 436,
"height": 29,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. The maximum displacement value is 2.642e-02 mm (0.02642 mm), and the minimum is 1.000e- 30 mm (1.000 x 10-30 mm).",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 392,
"width": 438,
"height": 48,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. The engine rotation significantly influences the shredding results. The higher the rotation, the finer the shredding, and vice versa. Higher rotation narrows the distance between the blade and the base.",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 449,
"width": 438,
"height": 28,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Shredding young fronds tends to be faster than shredding old ones. This is due to the texture of the fronds, where young fronds are generally softer than the hard old fronds.",
"type": "List item"
},
{
"left": 89,
"top": 486,
"width": 438,
"height": 67,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. The highest shredding capacity is obtained from calculating the high-speed rotation of young fronds, amounting to 3619.30 kg/hour, with fine shredding results. Meanwhile, the smallest shredding capacity is obtained from the calculation of low-speed rotation of old fronds, totaling 612.66 kg/hour with coarse shredding results.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 603,
"width": 79,
"height": 10,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 71,
"top": 621,
"width": 456,
"height": 35,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anwar, P., & Nasution, M. Y. (2021). Perancangan Mesin Pencacah Pelepah Sawit Untuk Pakan Ternak Dengan Menggunakan Metode Dfma (Design for Manufacture Andassembly). Aptek , 13 (1), 14– 20. https://doi.org/10.30606/aptek.v13i1.498",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 671,
"width": 457,
"height": 48,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dwianda, Y., Febrianton, A., & Irwan, P. (2022). Perancangan dan Pembuatan Mesin Pencacah Rumput Gajah dan Pelepah Kelapa Sawit Untuk Pakan Ternak Design and Manufacture of Elephant Grass and Palm Frond Chopping Machines . 12 (2), 2089–4880. https://jtm.itp.ac.id/index.php/jtm/index",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 733,
"width": 456,
"height": 23,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Elita Rahmarestia W, A. Asari, Yanyan A. Hoesen, D. A. S., & Balai. (2020). PENGEMBANGAN MESIN PENCACAH TANDAN SAWIT TIPE PISAU SIRKULAR . 1645 , 1–76.",
"type": "List item"
},
{
"left": 210,
"top": 47,
"width": 324,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume.8 No.2, October 2023|112",
"type": "Page header"
},
{
"left": 71,
"top": 77,
"width": 456,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hanafi, I., & Nurrohkayati, A. S. (2023). Analysis of the Design of the Palm Frond Chopping Machine as a Basic Ingredient for Animal Feed. Procedia of Engineering and Life Science , 3 (December),",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 103,
"width": 199,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3–7. https://doi.org/10.21070/pels.v3i0.1325",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 127,
"width": 456,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hanafie, A., Fadhli, F., & Syahruddin, I. (2016). Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Untuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 95,
"top": 138,
"width": 432,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pakan Ternak. ILTEK : Jurnal Teknologi , 11 (01), 1484–1487. https://doi.org/10.47398/iltek.v11i01.403",
"type": "Table"
},
{
"left": 71,
"top": 177,
"width": 457,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hasbi Assiddiq S, Asrul, & Pratama Hermanto. (2022). Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput dan Pelepah Kelapa Sawit dengan Penggerak Motor Bensin Sebagai Pakan Ternak. Infotekmesin ,",
"type": "List item"
},
{
"left": 95,
"top": 203,
"width": 295,
"height": 10,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "13 (2), 212–218. https://doi.org/10.35970/infotekmesin.v13i2.1530",
"type": "Text"
},
{
"left": 71,
"top": 227,
"width": 456,
"height": 36,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pencacah Sampah Organik Tipe Piringan Dengan Kemiringan Sudut Hopper Input, M., Saparin, D., Sari Wijianti, E., & Santoso Wibowo, B. (2022). 40 Saparin., dkk; Mesin Pencacah Sampah Organik Tipe Piringan Dengan Kemiringan Sudut Hopper Input 60 Derajat. Jurnal Teknik Mesin , 8 (2).",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 277,
"width": 456,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pristiansyah, Hasdiansah, S. (2021). IPTEK BAGI MASYARAKAT MESIN PENCACAH PELEPAH DAN DAUN KELAPA SAWIT UNTUK PAKAN SAPI DI DESA SEMPAN . 1 (1), 41–45.",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 314,
"width": 456,
"height": 36,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahmarestia, E., Asari, A., Hoesen, Y. A., Anggit, D., Balai Besar, S., Mekanisasi, P., & Serpong, P. (n.d.). PENGEMBANGAN MESIN PENCACAH TANDAN SAWIT TIPE PISAU SIRKULAR (Development of Circular Saw Type of Empty Fruit Bunch Oil Palm Shredder) .",
"type": "List item"
},
{
"left": 71,
"top": 364,
"width": 456,
"height": 23,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Robiansyah. (2019). Perancangan Mesin Pencacah Pelepah Sawit Untuk Pakan Ternak Sapi. Jurnal Teknik Mesin , 1 (1), 1–10.",
"type": "List item"
}
] |
51abcd31-7717-2a7f-3226-8c163a06bac9 | https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/komitmen/article/download/23398/8320 | [
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "155",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 73,
"top": 76,
"width": 453,
"height": 45,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INFOGRAFIS SEBAGAI MEDIA KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI LINGKUNGAN MEDIA GROUP NETWORK",
"type": "Section header"
},
{
"left": 209,
"top": 135,
"width": 177,
"height": 40,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bayu Adji Wibowo 1 , Ahmad Toni 2 1,2 Universitas Budi Luhur Email: [email protected]",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 190,
"width": 45,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstrak",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 218,
"width": 455,
"height": 231,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana peran infografis sebagai media untuk menyampaikan pesan kebijakan Media Group Network dalam menghambat penyebaran Covid-19. Sekaligus mengeksplorasi jenis poster infografis yang digunakan, seperti How-to Infographic , Explanatory Infographic , Comparison Infographic , hingga List Infographic . Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif ini metode yang digunakan adalah etnografi dimana penulis berpartisipasi dalam permasalahan penelitian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotika. Pendekatan ini dipilih agar peneliti lebih leluasa untuk melakukan eksplorasi simbol-simbol di dalam poster infografis yang diproduksi oleh entitas kesekretariatan Media Group Network. Strategi Media Group Network menggunakan infografis sebagai media untuk menyampaikan pesan kebijakan perusahaan ternyata cukup efektif dalam menyampaikan informasi dalam cakupan Media Group Network, namun dalam kasus pandemi, strategi ini tidak berfungsi sebagai media utama internal di Media Group Network, melainkan sebagai media pendukung dan pengingat dikarenakan pandemi adalah kejadian global yang tentu sudah terlebih dahulu diantisipasi oleh otoritas tertinggi negara secara nasional. selain itu penelitian ini juga menyimpulkan bahwa sistem desain yang tepat dan sederhana diperlukan agar menarik keinginan publik untuk membaca dan memahami pesannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 466,
"width": 377,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kata Kunci: Kebijakan Publik; Komunikasi Organisasi; Infografis; Covid-19.",
"type": "Text"
},
{
"left": 277,
"top": 494,
"width": 44,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abstract",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 521,
"width": 454,
"height": 204,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "This study aims to determine the extent to which the role of infographics as a media to convey the message of Media Group Network policy in inhibiting the spread of Covid-19. As well as exploring the types of infographic posters used, such as How-to Infographic, Explanatory Infographic, Comparison Infographic, to List Infographic. In this qualitative research approach, the method used is ethnography where the author participates in the research problem, the approach used is semiotics approach. This approach was chosen so that researchers are more-free to explore the symbols in the infographic poster produced by the Media Group Network secretarial entity. The Media Group Network strategy of using infographics as a medium to convey corporate policy messages turned out to be quite effective in conveying information within the coverage of the Media Group Network, but in the case of a pandemic, this strategy does not function as the main internal media in the Media Group Network, but as a supporting media and reminder because the pandemic is a global event that must have been anticipated by the highest state authorities nationally. in addition, this study also concluded that a proper and simple design system is needed in order to attract the public's desire to read and understand the message.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 742,
"width": 395,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: Public Policy; Organization Communication; Infographic; Covid-19.",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "156",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 132,
"height": 11,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "A. PENDAHULUAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 89,
"width": 454,
"height": 149,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sudah kurang lebih dua tahun dunia dilanda pandemi yang diakibatkan oleh virus Corona atau yang disebut juga COVID-19, dunia dipaksa untuk merubah tatanan hidup normal yang ada menjadi tatanan hidup normal baru atau dikenal dengan New Normal. Coronavirus Disease 19 (Covid-19) pertama kali muncul pada Desember 2019 di Wuhan, China. SARS Cov-2, bentuk baru virus corona adalah penyebabnya. Virus ini mempengaruhi saluran pernapasan, sehingga menyebabkan penyakit pernapasan. Dalam waktu yang relatif singkat, virus ini menyebar ke wilayah lain di China, dan akhirnya ke negara lain. Setelah hampir dua bulan mewabah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat global terhadap virus corona pada 30 Januari 2020. Covid-19 sudah menyebar ke berbagai negara saat itu. Pada 2 Maret 2020, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terkonfirmasi. Berekspansi ke 34 provinsi di Indonesia hanya dalam waktu 8 hari, pada 10 April 2020.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 241,
"width": 454,
"height": 108,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dalam web sitenya (covid19.go.id) per tanggal 7 November 2021 menyebutkan sudah 4.248.165 orang diseluruh Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19, dengan 4 juta lebih yang sembuh dan 143 ribuan orang yang meninggal dunia. Pemerintah Indonesia gencar menggalakkan kampanye 3M (Menjaga jarak, Memakai masker dan Mencucui tangan) yang berkembang menjadi 5M dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menghambat laju penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, usaha ini dinilai cukup ampuh dan berhasil menekan laju penyebaran virus ini .",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 352,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Hal serupa juga dijalankan oleh Media Group dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menekan penyebaran virus Corona dan ledakan pandemi gelombang ketiga. Selama lebih dari tiga dekade, Media Group Network telah beroperasi dan tumbuh menjadi ekosistem bisnis utama di Indonesia dan di seluruh dunia. Berawal dari industri makanan, Media Group telah berkembang untuk memberikan solusi end-to-end di berbagai industri dengan mengendalikan lima klaster strategis: Media (Media Indonesia, Metro TV, dan lainnya), Industri Makanan, Perhotelan, Investasi & Sumber Daya, dan Kepedulian Sosial.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 448,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam upayanya untuk pencegahan penyebaran covid-19 di lingkungannya, Media Group Network mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya lokal untuk lingkungan di sekitar gedungnya. Istilah ‘Kebijakan’ umumnya digunakan berhubungan dengan tindakan atau kegiatan pemerintah dan perilaku negara pada umumnya, namum dalam penelitian ini penulis menerapkan konsep kebijakan publik ini ke dalam sebuah organisasi yaitu Media Group Network – dengan kata lain dalam penelitian ini, publik adalah seluruh karyawan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Media Group.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 545,
"width": 454,
"height": 163,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kebijakan biasanya dituangkan ke dalam berbagai bentuk peraturan. Pembentukan kebijakan organisasi/perusahaan sebagai acuan aturan baru yang akan diberlakukan merupakan salah satu langkah awal dalam mengimplementasikan sebuah program. Dalam penelitiannya, (Johri dkk, 2014) menyebutkan bahwa kebijakan perusahaan adalah sekelompok besar prinsip- prinsip yang tercatat yang ditetapkan setelah penyelidikan dari semua komponen internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi tujuan, operasi, dan strategi perusahaan. Kebijakan perusahaan, yang ditetapkan oleh dewan direksi, mengatur bagaimana perusahaan akan menanggapi kondisi dan keadaan yang diketahui dan tidak diketahui. Ini juga mengatur bagaimana strategi disusun dan diimplementasikan, serta bagaimana rencana, keputusan, dan tindakan para pemimpin perusahaan diarahkan dan dibatasi untuk memenuhi tujuan perusahaan. Kebijakan perusahaan adalah seperangkat prinsip yang membantu manajemen melaksanakan kewajibannya secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 711,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Agar kebijakan-kebijakan tersebut dapat berjalan dengan baik dan membantu meneka laju penyebaran virus Covid-19 di lingkungan Media Group, dibutuhkan partisipasi dari publik dalam hal ini adalah semua karyawan yang berada di lingkungan Media Group. Sebelum semua karyawan dapat berpartisipasi dalam program ini, tentu saja mereka terlebih dahulu perlu untuk",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "157",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "mengetahui dan memahami tentang kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan tersebut. Untuk itu harus diambil langkah dan strategi komunikasi organisasi yang tepat untuk mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan tersebut dengan baik dan jelas.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 116,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut (Pace dkk, 2013) komunikasi organisasi dapat digambarkan sebagai transmisi dan interpretasi komunikasi antara unit-unit komunikasi dalam suatu organisasi tertentu. Komunikasi organisasi, dari sudut pandang interpretif (subyektif), adalah proses menciptakan makna bagi interaksi yang membentuk organisasi dan merupakan 'perilaku pengorganisasian' yang terjadi, serta bagaimana mereka yang terlibat dalam proses tersebut bertransaksi dan memberi makna pada apa yang terjadi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 199,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Langkah selanjutnya adalah memilih strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi kebijakan-kebijakan ini pada seluruh bagian organisasi. Proses ini berhubungan dengan aliran informasi, Kembali menurut (Pace dkk, 2013), aliran informasi dalam suatu organisasi sebenarnya adalah suatu proses dinamik dimana pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan dibuat, diperlihatkan, dan diinterpretasikan dan terus berjalan dan berubah secara konstan. Maka komunikasi organisasi tidak terjadi kemudian berhenti, melainkan terjadi sepanjang waktu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 296,
"width": 454,
"height": 107,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di pertengahan tahun 2020 Media Group mulai gencar menjalankan program 3M di lingkungan kantornya, dan menggunakan media infografis dalam bentuk poster yang tersebar ditempelkan di kawasan kantor untuk menginformasikan kebijakan perusahaan terkait program ini kepada seluruh karyawan di lingkungan Media Group. Seperti dikatakan oleh Dian Rohaeni - Manager Sekretariat Media Group Network: Strategi menggunakan infografis ini dipakai dengan alasan: 1) Untuk mensosialisaskin kebijakan baru di masa pandemi yang perlu diketahui oleh seluruh lapisan karyawan. 2) Pengingat setiap karyawan untuk selalu melaksanakan 3M. 3) sangat efektif sebagai sarana informasi terkait protokol kesehatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 406,
"width": 454,
"height": 108,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut (Otten dkk, 2015) Infografis adalah pendekatan yang efektif untuk menyampaikan fakta dan data yang kompleks dalam format yang menarik secara visual yang memungkinkan penyampaian informasi secara cepat sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Infografis yang efektif didasarkan pada prinsip-prinsip dari psikologi, kegunaan, desain visual, dan statistik, dengan tujuan mengurangi masalah-masalah (waktu yang terbatas, informasi yang berlebihan) dalam memahami informasi yang penting. Sehingga infografis memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan pengetahuan antara penyampai pesan dan penerima pesan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 517,
"width": 454,
"height": 231,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Infografis dapat memiliki banyak bentuk dan format yang berbeda, tetapi pada dasarnya infografis dibagi menjadi tiga kategori besar, yaitu: grafik data, peta, dan diagram. Mereka juga bisa statis (untuk penggunaan cetak atau layar), animasi (untuk penggunaan layar), atau interaktif (untuk penggunaan layar). Untuk menggambarkan cerita atau narasi yang lebih luas, dapat menggunakan penggabungan visualisasi data, peta, atau diagram yang diintegrasikan ke dalam komposisi visual secara keseluruhan dengan gambar dan teks yang sudah dipilih. Infografis biasa disebut berupa poster besar, ilustrasi di majalah/koran, animasi atau saat ini banyak dalam format digital, infografis terkadang juga dapat disebut sebagai storygraphics karena mereka memaksakan alur naratif pada data sehingga dapat dirangkai sebagai sebuah cerita. Narasi-narasi ini dapat bersifat ekspositori (mencoba mendidik atau mencerahkan secara objektif), editorial (saran penilaian), persuasif (mencari pengaruh atau mempengaruhi), atau eksploratori (menguji beberapa hipotesis alternatif). Infografis sebetulnya bukanlah cara yang baru dalam kegiatan penyampaian pesan. Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke William Playfair, seorang insinyur dan ekonom Skotlandia yang merancang diagram garis, grafik batang, dan diagram lingkaran pada abad ketujuh belas. Dua abad kemudian, ahli statistik Edward Tufte mendefinisikan praktik terbaik untuk mengkomunikasikan informasi kuantitatif dan kualitatif dalam buku otoritatifnya tentang desain informasi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "158",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Menurut (Velarde, 2020) salah satu kesalah-pahaman yang umum terjadi adalah orang menganggap Infografis adalah sama dengan Visualisasi Data. Garis perbedaannya memang cukup kabur, tetapi sebetulnya ada perbedaan yang cukup jelas diantara keduanya, yaitu:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 116,
"width": 455,
"height": 53,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Infografis adalah data yang digunakan sebagai alat bercerita. Ini adalah data dengan tujuan. Oleh karena itu, lebih tentang memberi tahu pemirsa tentang kumpulan data dan bagian- bagiannya yang spesifik. Kesimpulan telah dibuat dari data-data tersebut, dan itu disajikan dalam desain yang menarik dan indah.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 172,
"width": 455,
"height": 80,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Visualisasi data adalah data mentah yang divisualisasikan dengan cara yang memungkin-kan pemirsa untuk membuat kesimpulan sendiri. Visualisasi data dapat menjadi visual yang terus berkembang dengan data dan informasi baru yang ditambahkan secara teratur. Mereka juga dapat memasukkan data dari titik waktu tertentu dan dapat diatur dengan cara yang mengilhami reaksi khusus. Namun demikian, itu masih dapat dianalisis dan mengarahkan pemirsa ke kesimpulan mereka sendiri.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 254,
"width": 454,
"height": 191,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana infografis dapat mendukung sebuah kebijakan publik/organisasi dalam mengkomunikasikan informasi untuk membantu pemahaman publik/karyawan tentang cara-cara untuk menghambat laju penyebaran Covid-19 di lingkungan Media Group dan mengeksplorasi jenis-jenis dan gaya desain infografis yang digunakan dalam program sosialisasi kebijakannya, sekaligus untuk, dan dapat membentuk ketertarikan dan pemahaman situasional terhadap berita/ informasi penyebaran virus Corona melalui pengamatan sehari-hari dan wawancara serta angket pada informan sebagai konstruk derajat pertama penelitian, sehingga dapat menghasilka saran untuk pola atau model infografis yang lebih efektif ke depannya sebagai konstruk derajat kedua dalam penelitian ini. Sebagai tambahan, dikarenakan penelitian ini juga ingin mencoba melihat dan mengetahui bagaimana selanjutnya keterlibatan publik/ karyawan Media Group terhadap informasi yang diberikan yang berlanjut dengan kepatuhan akan kebijakan-kebijakan yang diterapkan, dimana secara otomatis kita dapat melihat apabila kepatuhan publik akan kebijakan berhasil dengan baik, maka penggunaan infografis sebagai media sosialisasinya adalah tepat.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 448,
"width": 455,
"height": 314,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Peneliti sadar bahwasannya sudah ada artikel-artikel penelitian terdahulu yang menggunakan tema sejenis dengan penelitian ini, diantaranya adalah artikel penelitian yang dipublikasikan dalam PRecious: Public Relations Journal Vol. 1 No. 1 Oktober 2020 yang berjudul: Komunikasi Pandemi Humas Pemerintah Daerah Menggunakan Poster & Infografis (Sebuah pendekatan Semiotika), yang ditulis oleh Richard G. Mayopu dari Universitas Kristen Satya Wacana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis poster infografis yang banyak dibagikan oleh Pemerintah Kota Slatiga lewat media sosial pada saat pandemi Covid- 19. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa poster infografis haruslah diproduksi dan disampaikan dengan sangat hati-hati, mengingat di dalamnya selalu mengandung konten edukasi, ajakan, bahkan sosialisasi kebijakan dari otoritas untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Diperlukan juga tahapan dalam memahami interpretasi terhadap obyek dalam semiotika, bisa terdiri dari satu, dua, tiga tahapan, dan seterusnya tergantung seberapa luas interpreter memaknai sebuah obyek. Artkel lainnya adalah yang dipublikasikan dalam Sociae Polites: Majalah Ilmiah Sosial Politik, Faculty of Social and Political Science, Universitas Kristen Indonesia Volume 20, tahun 2019 yang berjudul: Infografis: Media Pengiriman Informasi Dalam Praktik Public Relations , yang ditulis oleh Fajar Novianto dan Marshelia Gloria Narida, akdemisi dari Universitas Kristen Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penerapan kriteria infografis oleh Sub Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Hortikultura (Ditjen Hortikultura) sebagai media penyampaian informasi kepada publik. Penelitian ini menemukan bebrapa kriteria yang harus dipenuhi dalam memproduksi infografis, yaitu: a) Infografis harus meyampaikan informasi secara harus, ringkas, padat, dan jelas agar mudah dipahami. b) Infografis berorientasi obyektif, creative brief , dan ide. c) Menggunakan sumber data dan waktu produksi yang jelas. d) Relevan dengan",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "159",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "kebutuhan pembacanya. e) Persuasif. f) Sederhana g) Kompatibel dengan pedoman merek. h) Mudah dalam penyebaran dan distribusi. Dari artikel-artikel penelitian di atas tidak ditemukan pembahasan",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 129,
"width": 92,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "B. METODE",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 143,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana menurut (Mulyana, 2018) definisi sederhana dari penelitian kualitatif adalah penelitian yang sifatnya interpretatif dan menggunakan berbagai metode pendekatan, yang sering disebut sebagai triangulasi, tujuannya untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada peneliti tentang topik yang diteliti.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 212,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sedangkan metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode etnografi, dimana peneliti berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dengan orang-orang yang ditelitinya sehingga mereka dapat mengamati apa yang sedang terjadi, mendengarkan dan berbicara dengan informan, dan mengumpulkan data untuk menemukan jawaban atas kesulitan penelitian (Mulyana, 2018).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 281,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Untuk menelaah kebijakan publik terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19 di lingkungan Media Group penulis mencoba melihat lewat lima tahapan proses terjadinya kebijakan publik dalam teori (Gortner, 1977), yaitu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 322,
"width": 436,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Identifikasi masalah . Mengidentifikasikan langkah-langkah yang harus dilakukan agar kegiatan bisnis tetap berjalan walau beberapa karyawan teridentifikasi positif Covid-19 dan harus isolasi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 364,
"width": 437,
"height": 52,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Formulasi . Usulan kebijakan yang mencakup faktor-faktor strategi menyangkut pembiayaan finansial yang juga terdampak, alternatif-alternatif yang bersifat umum seperti langkah-langkah pencegahan penularan virus agar tidak meluas dan berdampak buruk.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 419,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Adopsi . Analisis penggunaan langkah darurat baik dari segi anggaran, teknis dan sistem kerja.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 446,
"width": 436,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Aplikasi . Pelaksanaan program-program anti-sipasi seperti Work From Home, melarang karyawan yang sakit untuk masuk, memangkas durasi shift untuk pekerja yang harus masuk kantor, dan lain-lain.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 488,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Evaluasi . mencakup penggunaan metode-metode sosialisasi, sistem informasi, auditing dan evaluasi mendadak.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 515,
"width": 454,
"height": 108,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kemudian penulis melakukan analisis terhadap infografis yang dikeluarkan dan ditempel di lingkungan kerja Media Group dengan pendekatan teori semiotika Charles Sander Pierce. Menurut Charles Sander Pierce definisi semiotika adalah studi tentang tanda dan segala sesuatu yang terkait dengannya, seperti bagaimana mereka berfungsi, hubungan mereka dengan tanda-tanda lain, dan bagaimana mereka dikirimkan dan diterima oleh individu yang menggunakannya (Vera, 2015). Menurut Peirce ikon ( icon ), indeks ( index ), dan lambang ( symbol ) dapat dibedakan menurut tipe-tipe yang didasarkan atas relasi diantara representamen dan objeknya. Berikut uraiannya:",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 626,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Icon : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk objeknya (terlihat pada gambar atau lukisan).",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 653,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Index : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan petandanya.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 681,
"width": 437,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. (3) Symbol : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah secara konvensi telah lazim digunakan dalam masyarakat (Mudjiyanto & Nur, Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi, 2013).",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 722,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui triangulasi metode pengamatan langsung, angket yang disebar secara digital dan wawancara dengan responden yaitu karyawan dari unit-unit usaha yang tergabung dalam Media Group. Sedangkan",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "160",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "untuk sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman pembuatan infografis dari institusi dan lembaga yang terpercaya baik di dalam maupun luar negeri. Populasi atau informan dalam penelitian ini adalah karyawan Media Group dari beragam unit bisnis dan beragam tingkat jabatan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 144,
"width": 194,
"height": 11,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "C. HASIL DAN PEMBAHASAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 158,
"width": 454,
"height": 107,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Media Group adalah sebuah group usaha dari beberapa unit bisnis perusahaan, diantaranya Metro TV, Medcom.id, Media Indonesia, Magna TV, BN Channel, Hotel Papandayan, Hotel InterContinental Bali, Indocater, Surya Energiraya dan lain-lainnya. Dengan banyaknya perusahaan yang dimiliki oleh Media Group ini salah satu kebutuhan utama yang harus dimiliki adalah alur komunikasi internal yang baik dan efisien yang berfungi antara lain untuk memudahkan sosialisasi kebijakan perusahaan yang dikeluarkan oleh Media Group (holding company). Seperti ketika pandemi Covid-19 menyerang dibutuhkan kebijakan baru untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 268,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dalam situasi ini arah aliran informasi yang dipakai adalah komunikasi ke bawah, yaitu informasi yang berjalan dari tingkat jabatan yang lebih tinggi menuju tingkat jabatan yang lebih rendah yang berada pada kelompok manajemen (Pace dkk, 2013), dengan menggunakan metode lisan yang diikuti tulisan (dalam hal ini poster infografis).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 323,
"width": 454,
"height": 67,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Di awal pandemi kelompok manajemen dikumpulkan untuk diberikan informasi dan arahan tentang situasi yang terjadi dan langkah-langkah apa saja yang akan diambil oleh Media Group dalam menghadapi pandemi, termasuk di dalamnya efisiensi-efiensi yang harus dilakukan, perubahan jam kerja, tindakan pencegahan penyebaran virus hingga perampingan sumber daya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 392,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Usaha yang sudah dilakukan adalah antara lain yaitu strategi konvergesi, dimana masing-masing departemen dari masing-masing unit bisnis yang memiliki kesamaan fungsi dan keahlian digabungkan untuk melayani kebutuhan semua perusahaan-perusahaan yang dimiliki. Sebetulnya strategi ini tidak dirancang untuk pandemi, tetapi memang sudah dirancang jauh sebelum ada pandemic, namun realisasinya dirasa sangat tepat untuk situasi pandemic ini.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 475,
"width": 454,
"height": 108,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Salah satu departemen yang dikonvergensikan adalah unit kesekretariatan, sehingga saat ini Media Group memiliki satu entitas kesekretariatan untuk semua unit bisnisnya. Sejak masa pandemic Covid-19 Media Group mengeluarkan kebijakan untuk menghambat penyebaran virus Covid-19 yang sejalan dengan program pemerintah yaitu 3M, yang sekarang telah berkembang menjadi 3M. Salah satu usaha yang dilakukan oleh kesekretariatan adalah dengan meyebarkan poster-poster infografis berisikan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona yang sesuai dengan pedoman pemerintah dan di tempelkan di tempat-tempat strategis di wilayah perkantoran Media Group.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 586,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan temuan dan pengamatan penulis, secara umum pedoman yang dikeluarkan pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan pedoman tambahan dari Media Group sudah cukup tertuang dalam infografis yang tersebar di wilayah perkantoran Media Group.",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "161",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 87,
"top": 258,
"width": 424,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1. Poster Infografis Bagaimana Cara Mencuci Tangan yang Benar Menggunakan Sabun dan Air Mengalir Sesuai dengan Protokol Kesehatan Ada di",
"type": "Text"
},
{
"left": 238,
"top": 286,
"width": 123,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kawasan Media Group",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 299,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 1 di atas adalah poster infografis tentang tata cara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, dapat dilihat metode visualisasi dari infografis tersebut dengan menggunakan ilustrasi sebagai penggambaran visualnya yang disertai teks caption sebagai penjelasan di bagian bawah masing-masing ilustrasi sebagai narasi penjelasannya.",
"type": "Text"
},
{
"left": 105,
"top": 601,
"width": 389,
"height": 24,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 2. Poster Infografis Bagaimana Cara Mencuci Tangan yang Benar Menggunakan Antiseptik Sesuai dengan Protokol Kesehatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 628,
"width": 455,
"height": 80,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Seperti halnya di gambar 1, poster infografis dalam gambar 2 di ataspun menggunakan gaya desain yang sejenis yaitu ilustrasi untuk penggambaran visualnya yang disertai teks caption sebagai narasi penjelasan di bagian bawah setiap ilustrasinya. Poster infografis gambar 1 dan gambar 2 adalah jenis infografis How-to Infographic . (West, 2020) mendefinisikan How-to Infographic sebagai Infografis yang menggambarkan langkah-langkah yang diperlukan dalam menciptakan sesuatu.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 711,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Format ini ideal untuk menampilkan artikel petunjuk dan deskripsi operasi apapun dengan beberapa langkah untuk diikuti.",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "162",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 90,
"top": 264,
"width": 418,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 3 Poster Infografis Tentang Aturan Protocol Kesehatan 3M yang Sesuai Dengan Peraturan Pemerintah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 292,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pada poster infografis tentang aturan protocol kesehatan 3M gambar 3 dan gambar 4, ada perbedaan gaya desain yang ditampilkan, pada poster ini visualisasinya menggunakan foto tanpa teks caption sebagai narasi penjelasan, hanya kalimat-kalimat berukuran besar sebagai judul dan sekaligus sebagai inti dari isi pesan yang ingin disampaikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 88,
"top": 547,
"width": 422,
"height": 24,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 4. Poster Infografis Tentang Aturan Protokol Kesehatan 3M yang Sesuai dengan Peraturan Pemerintah",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 574,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pesan visualnyapun disampaikan dengan sederhana tapi mewakili seluruh makna yang dikandung dalam kontennya, sebagai contoh poster infografis ‘Kawasan Wajib Masker’ – tidak perlu divisualisasikan dengan orang yang menggunakan masker di sebuah kawasan yang luas, tapi cukup disimbolkan dengan satu gambar masker dan tulisan yang besar sebagai penekanan dari maksud dan tujuan pesan yang ungin disampaikan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 643,
"width": 455,
"height": 66,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ini sejalan dengan jurnal penelitian terdahulu (Arigia dkk, 2016) yang menyatakan bahwa menurut Lankow et al. (2014) dalam bukunya Infografis: Kedasyatan Cara Bercerita Visual , bahwa keunggulan dari komunikasi visual dengan menggunakan infografis adalah: visualisasi dari gambar yang mampu mewakilkan penjelasan yang terlalu panjang, dan menghilangkan table-tabel dan angka-angka yang rumit.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 712,
"width": 454,
"height": 53,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Namun penulis menilai poster infografis pada gambar 3 dan gambar 4 lebih berfungsi sebagai tanda/rambu (signage). Dimana defini dari rambu/signage yang disadur dari definition.net adalah semua jenis grafik visual yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada audiens tertentu. Ini sering digambarkan sebagai informasi navigasi di lokasi seperti",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "163",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "jalan atau di dalam/di luar gedung. Memang kegunaan dan fungsi antara infografis dan rambu mempunya kemiripan yaitu keduanya digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk teks/visual. Gambar 5 di bawah ini adalah contoh infografis yang berfungsi sebagai rambu (signage):",
"type": "Text"
},
{
"left": 76,
"top": 360,
"width": 447,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 5. Rambu/Signage untuk Menggunakan Masker di Gerbang Masjid Kawasan Media Group",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 614,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 6. Poster Infografis yang Menjelaskan Skema Penyebaran Virus Covid-19 Untuk poster infografik pada gambar 6 adalah menggunakan jenis Explanatory Infographic , seperti yang dijelaskan oleh (Sheikh, 2020) dari www.visme.co. Explanatory Infographic atau Infografis Penjelasan adalah infografis dengan teks dan elemen visual yang bertujuan untuk menjelaskan atau menyederhanakan suatu topik atau mengarahkan pembaca melalui urutan langkah-langkah. Infografis jenis ini juga dapat dijadikan sebagai materi yang berdiri sendiri.",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "164",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 74,
"top": 300,
"width": 447,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 7. Poster Infografis Perbandingan Antara Gejala Flu Biasa dan Infeksi Covid-",
"type": "Text"
},
{
"left": 171,
"top": 314,
"width": 256,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "19, Disertai Penjelasan Cara Penanggulangannya",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 328,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Poster infografis pada gambar 7 di atas menggunakan jenis Comparison Infographic atau Infografis Perbandingan. Yaitu infografis yang dalam representasi grafis, membandingkan dan membedakan dua atau lebih obyek atau topik. Tata letak letak desainnya sering berdampingan atau memiliki beberapa kolom konten agar lebih terlihat jelas perbandingannya. Karakteristik ini memungkinkan orang untuk dengan cepat memahami apa yang berisiko, yang dapat membantu mereka membuat keputusan pembelian (O'Neill, 2021).",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 736,
"width": 315,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 8. Poster Infografik Panduan Umum ‘New Normal”",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "165",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 8 dan gambar 9 adalah poster infografis panduan kesehatan kerja. Infografis ini menggunakan jenis Infografik Daftar (List Infographic) . Infografik Daftar adalah Infografis dengan bentuk daftar yang panjang ini terutama berupa teks dan tidak terlalu bergantung pada ilustrasi/foto, bagan, atau fitur visual lainnya seperti infografik jenis lainnya. Sementara kontennya dilengkapi dengan skema warna dan ikonografi yang menarik, narasi pada bagian akhir mendorong pada inti utama dari pesan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 158,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bila dicermati memang infografis jenis ini lebih rumit dan membutuhkan waktu untuk membaca dan menyerap isi pesannya, tetapi infografis jenis ini sangat tepat digunakan untuk menjelaska informasi penting secara detail dan harus dimengerti setiap inti pesannya karwena menyangkut kepentingan publik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 78,
"top": 506,
"width": 443,
"height": 25,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Gambar 9. Poster Infografis Tentang Peralatan yang Harus/Sebaiknya Dibawa dalam Menjalankan Protokol Kesehatan",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 533,
"width": 454,
"height": 94,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Berdasarkan artikel penelitian terdahulu (Otten dkk, 2015), disebutkan bahwa menurut beberapa penelitian, rata-rata orang dapat menerima informasi setara dengan 147 surat kabar setiap hari. Karena infografis memanfaatkan kapasitas otak yang paling menonjol, pemrosesan visual, mereka dapat menjadi cara yang lebih cepat dan lebih efektif untuk mentransmisikan informasi daripada hanya teks saja. Menurut penelitian, hampir setengah dari otak terlibat dalam pemrosesan penglihatan; sistem visual manusia begitu canggih sehingga orang dapat memahami gambar visual dalam waktu kurang dari sepersepuluh detik.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 630,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Infografis yang dirancang dengan baik membantu publik untuk dapat dengan cepat mengamati serangkaian pola dan tren yang kemudian terjalin menjadi informasi karena kecepatan pemrosesan visual otak manusia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 671,
"width": 454,
"height": 67,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Semua ini memberikan solusi yang signifikan pembuat kebijakan perusahaan untuk mensosialisasikan topik-topik penting dari kepentingan dan kebijakan publik yang kompleks. Kemudian perancang grafis dapat menggunakan kekuatan cerita dan gaya komunikasi dengan menggabungkan grafik dengan teks penjelasan, diagram, dan gambar. untuk dituangkan sebagai visual dan narasi pesan yang menarik, meyakinkan, serta mudah diingat",
"type": "Text"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "166",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penulis juga mendapatkan tambahan data melalui wawancara dan survei dari informan/karyawan dari berbagai jenjang jabatan dan berbagai perusahaan yang tergabung dalam Media Group yang dapat disimpulkan sebagai berikut:",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 116,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Strategi sosialisasi lewat penyebaran poster dinilai cukup efektif karena jumlahnya yang cukup banyak dan mudah ditemui.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 144,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Cukup memotivasi mereka mematuhi protocol kesehatan di lingkungan kerja walapun informasi-informasi sejenis sudah mereka dapatkan dari media lain.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 172,
"width": 436,
"height": 38,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Secara visual untuk sebagian orang tidak memperhatikan produk visualnya lagi karena sudah cukup dihujani informasi dari berbagai platform, sehingga tidak terlalu membuat mereka berhenti dan membaca lebih jauh.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 213,
"width": 436,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Pesan yang terus teringat karena poster-poster itu adalah mengenai standar protocol kesehatan dan standar operasi bekerja di tengah pandemi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 241,
"width": 454,
"height": 38,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Data-data ini diambil dari internal dalam artian hanya karyawan yang bekerja di lingkungan Media Group tanpa melibatkan orang luar atau tamu yang berkunjung ke kawasan perkantoran Media Group.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 296,
"width": 120,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "D. KESIMPULAN",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 310,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Pemilihan infografis sebagai media untuk mensosialisasikan kebijakan publik dalam hal ini karyawan Media Group dinilai tepat dan cukup efektif, dapat dilihat dari hasil penelitian ini yaitu meningkatnya motivasi karyawan Media Group untuk mematuhi protokol kesehatan dan panduan bekerja selama pandemi.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 365,
"width": 454,
"height": 149,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Penulis menemukan kelemahan dari penggunaan poster infografis untuk media sosialisasi ini yaitu dari segi konten dan desain poster itu sendiri. Seperti kita ketahui pandemi adalah epidemi sebuah yang telah menyebar luas ke penjuru dunia, karena sifatnya yang global tentunya penanganan di setiap negarapun berskala nasional dan tentunya segala informasi tentang pandemi ini sudah tersebar dan berkala dengan menggunakan berbagai platform media, tentunya masyarakatpun akan cepat mendapat informasi dan semakin paham akan apa yang terjadi, bila isi pesan dari poster-poster infografis yang tersebar di lingkungan Media Group ini isinya sama seperti informasi yang digaungkan oleh pemerintah maka karyawan yang melihatpun tidak akan berlam-lama meluangkan waktu untuk membaca dan melihat poster- poster ini terlebih bila tidak dibarengi dengan desain yang menarik. Maka poster-poster ini fungsinya adalah sebagai pengingat dan penguat motivasi bagi publik/karyawan Media Group.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 517,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Saran dari penulis adalah dibuatkan template benang merah (keseragaman gaya desain) untuk setiap poster infografis yang dibuat, karena program ini adalah datang dari group/holding yang membawahi banyak perusahaan sehingga identitas desainpun harus mewakili group bukan dari masing-masing perusahaan.",
"type": "Text"
},
{
"left": 242,
"top": 597,
"width": 113,
"height": 11,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DAFTAR PUSTAKA",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 625,
"width": 401,
"height": 38,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mulyana. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pace dkk. (2013). Komunikasi Organisasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Vera. (2015). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 666,
"width": 454,
"height": 52,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Arigia dkk. (2016). Infografis Sebagai Media dalam Meningkatkan Pemahaman dan Keterlibatan Publik Bank Indonesia. Jurnal Komunikasi , 14. Gortner, H. F. (1977). Administration in the Public Sector. New York: John Wiley & Sons, Inc.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 721,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Johri dkk. (2014). Corporate Policy-its Determinants and Importance in Present. International Journal on Emerging Technologies , 3. Mudjiyanto, B. (n.d.). Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi.",
"type": "List item"
},
{
"left": 270,
"top": 53,
"width": 58,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTIKEL",
"type": "Page header"
},
{
"left": 72,
"top": 795,
"width": 296,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 3 No. 2, 2022",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 504,
"top": 795,
"width": 21,
"height": 11,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "167",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 80,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi. Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS , 73-81. Mulyana. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. O'Neill. (2021, February 15). 8 Types of Infographics You Should Be Using in Your Content Marketing (Infographic) . Retrieved from: https://www.brafton.com/blog/creation/8- types-of-infographics-you-should-be-using-in-your-content-marketing/",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 158,
"width": 455,
"height": 94,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Otten dkk. (2015, November). Infographic And Public Policy: Using Data Visualization To Convey Complex Information. Health Affairs, 11 . Pace dkk. (2013). Komunikasi Organisasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sheikh. (2020, February 14). What is an Infographic? (Examples, Tips and Templates) . Retrieved from: https://visme.co/blog/what-is-an-infographic/#types-of-infographics Velarde. (2020, May 29). What Is Information Design and Why Is It Important? Retrieved from: Visme: https://visme.co/blog/information-design/",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 254,
"width": 454,
"height": 39,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vera. (2015). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. West. (2020, August 11). 13 Types of Infographics You Should Be Creating . Retrieved from: https://visme.co/blog/types-of-infographics/",
"type": "List item"
}
] |
a9d8ebf9-af53-1023-07d1-e2945d4b1a66 | http://journal.wima.ac.id/index.php/Magister_Scientiae/article/download/5047/3440 | [
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 8,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "106",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 398,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 17,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959 Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 134,
"top": 73,
"width": 333,
"height": 22,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "AN EVALUATION OF SPEAKING MATERIALS IN “LIFE” TEXTBOOK FROM THE PERSPECTIVES OF EFL STUDENTS AND LECTURERS",
"type": "Section header"
},
{
"left": 208,
"top": 107,
"width": 180,
"height": 11,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Eunike Aurelia ([email protected]) 1",
"type": "Text"
},
{
"left": 209,
"top": 122,
"width": 178,
"height": 12,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Y. G. Harto Pramono ([email protected] ) 2",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 164,
"width": 76,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ARTICLE INFO",
"type": "Section header"
},
{
"left": 226,
"top": 164,
"width": 57,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "ABSTRACT",
"type": "Section header"
},
{
"left": 226,
"top": 180,
"width": 298,
"height": 259,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "“Life” B1+ English textbook published by National Geographic Learning has been used for some years as the main learning resource for the English Integrated Course (EIC) at an English Department in Surabaya. One of the language skills taught in EIC is speaking. Therefore, it is important to evaluate the appropriateness of the materials for supporting speaking skills. Moreover, so far, no study has investigated this issue. Thus, this study evaluated speaking materials from the perspectives of students and lecturers. The evaluation was performed on the basis of an evaluation checklist adapted from Bao (2013). It contains seven aspects: linguistic support, content-based learning, affective support, skills support, variety of materials, flexibility of materials, and overall expectations of students and lecturers. The results of the study revealed that the speaking materials in the “Life” textbook are appropriate according to the perspectives of students and lecturers. The students and lecturers agreed that the speaking materials were relevant to students’ needs to improve their speaking skills and increase their interest in further English learning. The study concludes that the speaking materials in the “Life” B1+ English textbook are appropriate and recommended for future use.",
"type": "Text"
},
{
"left": 226,
"top": 456,
"width": 279,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Keywords: evaluation, textbook, perspective, life, speaking materials",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 180,
"width": 116,
"height": 30,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Submitted : 2023- 10 - 10 Revised : 2023-10- 16 Accepted : 2023-10-27",
"type": "Table"
},
{
"left": 77,
"top": 235,
"width": 131,
"height": 18,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "DOI: https://doi.org/10.33508/mgs.v51i2.5047",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 490,
"width": 83,
"height": 9,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "INTRODUCTION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 508,
"width": 456,
"height": 73,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The in English, which is one of the most important languages in the world, the skills that follow the process of learning this language must be mastered, including in Indonesia, where English is a foreign language. Nevertheless, students are expected to use English effectively, whether in the classroom or in real-life situations. To achieve student competency in learning English, textbooks are an important tool commonly used in most schools and other institutions.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 588,
"width": 456,
"height": 106,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Textbooks are essential in most language programs. As stated by Zohrabi et al. (2014), \"textbooks are one of the elements that may promote or discourage learners depending on their materials. They are a kind of support for both teachers and learners.” More specifically, according to Richards (2001), textbooks provide learners with basic instructions, language input, and language practices that occur in the classroom. Moreover, textbooks may serve learners as the major contact they have with English, in addition to teachers’ feedback. Wen-Cheng et al., (2011) argued that a good textbook should present communicative and interactive language contents to learners to enliven the class and improve the learning quality.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 701,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Speaking itself is an ability to produce utterance-by-utterance, word-by-word, sentence-by-sentence in mostly unplanned situations with an interlocutor (Thornbury, 2005). However, speaking materials might have",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 747,
"width": 235,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1 Undergraduate Student, Widya Mandala Surabaya Catholic University",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 72,
"top": 759,
"width": 207,
"height": 10,
"page_number": 1,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2 Senior Lecturer, Widya Mandala Surabaya Catholic University",
"type": "Footnote"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 510,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 7,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "107",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 798,
"width": 99,
"height": 8,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "some problems, such as the inability to reflect and focus on teaching real-life language and the inauthenticity of the materials (Abu-ghararah, 2014; Shahmohammadi, 2018). These problems caused the students to become unmotivated and gradually decrease their speaking ability. Therefore, to enhance learners’ communicative competence, it is important to provide them with appropriate and sufficient practice through various types of speaking activities and materials found in the textbook.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 155,
"width": 453,
"height": 57,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Bao (2013), well-developed speaking materials will help learners maximize their performance at any given opportunity. Effective materials should allow students to actively share and process information, control their own performance and topic, use individual knowledge, become aware of spoken discourse, and move beyond one-way feedback.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 219,
"width": 454,
"height": 90,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Materials evaluation is commonly conducted to determine whether the materials are appropriate enough to support students’ and teachers’ teaching and learning processes. This study aimed to evaluate the speaking materials found in the “Life” textbook based on students' and lecturers’ perspectives. More specifically, this study aimed to evaluate the extent to which the speaking materials in “Life” textbook fulfilled the evaluation indicators according to students' and lecturers’ perspectives in terms of linguistic support, content-based learning, affective support, skills support, variety of materials, materials flexibility, and their overall expectations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 314,
"width": 454,
"height": 75,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To date, no study has evaluated the speaking materials in the “Life” textbook, but the appropriateness of the materials should be investigated. It is categorized as a “post-use” evaluation, which refers to an evaluation at the end of a course to consider whether the book should be used again in the future or not (Cunningsworth, 1995). Evaluating the textbook and the speaking materials is necessary to determine how appropriate the presented contents are to the students in terms of achieving the goals and satisfying their needs (Wen-Cheng et al., 2011).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 400,
"width": 110,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Advantages of Textbooks",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 416,
"width": 408,
"height": 9,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Richards (2001), using a textbook in teaching English has some advantages, as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 429,
"width": 435,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• The textbook provides the structure and syllabus for the course. This serves as the central core of the course.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 462,
"width": 435,
"height": 29,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• The textbook helps standardize instructions. Using a textbook, students receive the same amount of content and can be examined in the same way.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 495,
"width": 436,
"height": 45,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• The textbook maintains the quality of the course. Students are exposed to a variety of materials that have been developed professionally, tested by experts, based on learning principles, and have an appropriate pace for them to gradually improve.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 544,
"width": 435,
"height": 45,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• Textbooks provide several learning resources. They are often accompanied by workbooks, CDs and cassettes, videos, CD ROMs, and comprehensive teaching guidelines, thus providing a rich and varied resource for both teachers and students.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 593,
"width": 158,
"height": 13,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• Textbooks are considered efficient.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 610,
"width": 395,
"height": 12,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• As materials providers, teachers can mainly focus on teaching rather than producing materials.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 627,
"width": 435,
"height": 28,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• Textbooks can provide effective language models and input. It can support teachers whose first language is not English and may not be able to generate accurate language input.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 660,
"width": 435,
"height": 28,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• Textbooks can train teachers. If the teachers have limited experience, the textbook should provide the teachers’ guidelines.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 693,
"width": 436,
"height": 28,
"page_number": 2,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "• The textbook has appealing visuals. Commercial textbooks usually have a well-developed design and production; hence, they are appealing to students and teachers.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 8,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "108",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 398,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 17,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959 Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 86,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Speaking Materials",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 91,
"width": 454,
"height": 121,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Speaking materials are defined as interactive communication materials, that include examples and evaluations to develop learners’ speaking skills (Sihotang et al., 2021). A careful choice of materials can enliven a classroom where students enthusiastically pursue knowledge and keep the students motivated throughout the learning process (Dar, 2012). In addition, Bao (2013) claimed that materials for speaking skills should involve interactive processes between users because it would be unrealistic for learners to improve if they only listen and imagine how communication goes. As a result, speaking skills can be developed by building a range of communicative practices and acknowledging the need to provide systematic practice of the formal properties of the language.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 223,
"width": 135,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Speaking Materials Evaluation",
"type": "Section header"
},
{
"left": 108,
"top": 237,
"width": 412,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "According to Cunningsworth (1995), there are two types of material evaluation that can be conducted:",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 253,
"width": 412,
"height": 9,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. In-use evaluation: evaluating the textbook while the materials are still being used in the classroom.",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 269,
"width": 416,
"height": 25,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Post-use evaluation: a more retrospective textbook assessment to identify strengths and weaknesses. Post-use evaluation could help decide whether teachers should use that textbook again in the future.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 302,
"width": 454,
"height": 57,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tok (2010) stated that teachers and learners have the right to be involved in the evaluation process to provide their views on the usefulness and effectiveness of a textbook or a set of materials. In this current study, as the students and lecturers had used the materials in the previous semester, the current study used post-use evaluation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 366,
"width": 454,
"height": 41,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bao (2013) recommended a set of questions to evaluate speaking materials to ensure that they provide sufficient linguistic support, engaging opportunities for students in the learning process, and space for students’ cultural and affective values. The questions developed by Bao (2013, pp. 420–421) are as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 90,
"top": 414,
"width": 435,
"height": 57,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "a. Linguistic support: Do the materials provide appropriate and sufficient linguistic input? Do the materials help students become familiar with many characteristics of spoken language? Is sufficient vocabulary provided in the materials or should teachers and students generate vocabulary? If so, is there a suggested process for this to occur?",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 479,
"width": 436,
"height": 89,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "b. Content-based and affective support: Do the materials satisfy learners with moments of inspiration, imagination, creativity, and cultural sensibilities? Do the materials contain visuals that inspire and support verbal learning? If so, how does that happen? Do the speaking activities enable students to utilize their cultural and individual knowledge? Do the materials provide conditions for unrestrained improvisation? Is Cultural Content Relevant to learners’ Cultural Sensitivities? Are topics controversial enough to stimulate debate but not too culturally inappropriate to upset learners’ feelings?",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 575,
"width": 436,
"height": 90,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "c. Skills support: Do speaking activities give students opportunities to share and process information? Is the language presented and organized to effectively facilitate verbal discussion in chunks of speech? Do the activities enable learners to employ several communicative functions and strategies? Do speaking activities encourage various forms of interpersonal communication, such as monologues, dialogues, and group discussions? Are speaking skills promoted in isolation or integrated with other skills? If so, is the integration natural enough to reflect real-world communication?",
"type": "List item"
},
{
"left": 90,
"top": 672,
"width": 436,
"height": 73,
"page_number": 3,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "d. Diversity and flexibility: Are the materials flexible enough to serve more than one type of learning style, proficiency, maturity, and interest? For example, are there supplementary materials that support less able learners and satisfy more ambitious learners? Do activities cover various proficiency levels? Do the materials provide a variety of speaking activities (such as process-oriented tasks vs product oriented tasks, meaning focused tasks versus consciousness-raising exercises, involving vs engaging tasks)?",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 510,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 7,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "109",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 798,
"width": 99,
"height": 8,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 90,
"top": 75,
"width": 435,
"height": 57,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "e. Using research trends: What view on methodology is implied in the materials and how does it reflect recent SLA theories on speaking skills development? Are there conditions for meaningful input, language rehearsal activities for L2 data processing, opportunities for output production, and formative assessment for learning?”",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 137,
"width": 453,
"height": 27,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The evaluation of speaking materials found in the “Life” textbook were based on the evaluation indicators modified from Bao’s (2013) evaluation checklist.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 183,
"width": 106,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "RESEARCH METHOD",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 198,
"width": 454,
"height": 137,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The current research employed a textbook evaluation checklist to evaluate the appropriateness of a textbook material in the field of English as a foreign language. Over the years, the textbook evaluation checklist was employed by a large number of studies in similar fields and directions (Santos & Luis, 2020). The textbook to be evaluated was about speaking materials found in the “Life” textbook Intermediate B1+ Indonesia Edition, published by National Geographic Learning in 2014 and authored by Paul Dummett, John Hughes, and Helen Stephenson. The textbook provided materials for learning English skills: speaking, writing, reading, and listening. Materials for developing English proficiency, such as grammar and vocabulary, were also provided in the textbook. The textbook had 12 units, and each unit covered a different topic: color, performance, water, opportunities, travel, wellbeing, living space, weird news trade, no limits!, connection, and experts.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 343,
"width": 454,
"height": 57,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The participants of the study were 13 out of 17 (76%) students from Batch ‘22, 5 out of 7 (71%) lecturers of the English Language Education Study Program of Widya Mandala Surabaya Catholic University who taught the EIC Course. The participants were chosen on the basis of the fact that the students and lecturers had used the book in the previous semester.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 407,
"width": 454,
"height": 57,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The instrument used in this study was a list of evaluation indicators with four options to choose by the participants as evaluators. The participants would choose the options on the basis of their perspectives, whether to choose 1 (strongly disagree), 2 (disagree), 3 (agree), or 4 (strongly agree) with the indicator. The evaluation indicators were adapted from Bao's (2013) speaking material evaluation checklist.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 471,
"width": 456,
"height": 170,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "There were seven aspects to be evaluated: (1) linguistic support, (2) content-based learning, (3) affective support, (4) skills support, (5) variety of materials, (6) flexibility of materials, and (7) overall expectations of students and lecturers. Linguistic support covers linguistic materials such as pronunciation, stress and intonation, and vocabulary input. Content-based learning refers to the values that an individual learns and practices through speaking materials, including cultural and individual knowledge. Affective support refers to the capability of speaking materials to provide concern for others, empathy, and comfort through the topics. Skills support refers to the capability of the materials to improve speaking skills individually or with one or more interlocutors. The variety of materials refers to the capability of the materials to cover students’ different speaking proficiency. The flexibility of materials refers to the capability of the materials to provide students with various needs and interests. Finally, the overall expectations of the students and lecturers were also asked to determine the appropriateness of the speaking materials in the “Life” textbook.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 648,
"width": 454,
"height": 26,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Before the evaluation checklist was distributed to the students and lecturers, it was piloted and revised on the basis of the feedback received from them.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 693,
"width": 139,
"height": 9,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "FINDINGS AND DISCUSSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 710,
"width": 454,
"height": 41,
"page_number": 4,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In the findings section, the participants’ perspectives of each indicator in each aspect provided in the evaluation checklist are presented, and the results from the students and lecturers are compared. In the discussion section, the findings of the study are discussed.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 8,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "110",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 398,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 17,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959 Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 40,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Findings",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 91,
"width": 87,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "1. Linguistic Support",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 107,
"width": 453,
"height": 25,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For the linguistic support, five indicators were examined in the textbook. The evaluation summary is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 152,
"top": 145,
"width": 293,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 1. Students’ and Lecturers’ Perspectives on the Linguistic Support",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 169,
"width": 430,
"height": 313,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 1. The materials provide learners with appropriate pronunciation input. - 1 9 3 3.15 - - 4 1 3.2 2. The materials provide learners with appropriate stress and intonation input. - 1 9 3 3.15 - - 3 2 3.4 3. The materials help learners to get familiar with the characteristics of spoken language. - 1 6 6 3.38 - - 2 3 3.6 4. The vocabulary provided in the speaking materials is appropriate. - - 5 8 3.61 - - 1 4 3.8 5. The speaking materials provide learners with sufficient linguistic support. - - 12 1 3.07 - 1 2 2 3.2 Total Average Scores 3.27 3.44 Category Good Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 496,
"width": 454,
"height": 44,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The values for the linguistics support reached the good category on the basis of the perspectives of both students and lecturers (with the scores of 3.27 and 3.44 respectively). Most students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook provided them with appropriate linguistic support. More specifically, the students and lecturers strongly agreed that the vocabulary provided in the speaking materials was appropriate.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 548,
"width": 110,
"height": 9,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "2. Content-based Learning",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 563,
"width": 453,
"height": 20,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For the content-based learning, ten indicators were examined in the textbook. The evaluation summary is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 142,
"top": 590,
"width": 315,
"height": 11,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 2. Students’ and Lecturers’ Perspectives on the Content-based Learning",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 616,
"width": 430,
"height": 129,
"page_number": 5,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 1. The speaking materials inspire learners to engage more in the speaking activities. - 3 7 3 3 - - 2 3 3.6 2. The speaking materials inspire learners to use learners creative thinking. - 1 8 4 3.23 - 1 1 3 3.4",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 510,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 7,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "111",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 798,
"width": 99,
"height": 8,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 81,
"width": 430,
"height": 438,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 3. The speaking materials make learners aware of cultural sensibilities. - - 10 3 3.23 - - 2 3 3.6 4. The speaking materials are not culturally biased. - 3 9 1 2.84 - - 3 2 3.4 5. The speaking materials do not portray any negative stereotypes. - 1 6 6 3.38 - - 1 4 3.8 6. The speaking materials enable learners to use learners’ own cultural knowledge. - - 10 3 3.23 - - 2 3 3.6 7. The speaking materials enable learners to use learners’ individual knowledge. - - 10 3 3.23 - - 3 2 3.4 8. The speaking materials contained pictures that inspire and support learners’ study. - 1 5 7 3.46 - 1 2 2 3.2 9. The speaking materials are equipped with appropriate audio-video contents to support learners’ learning process. - - 7 6 3.46 - - 2 3 3.6 10. The speaking materials provide learners with sufficient content-based learning. - 2 7 4 3.15 - - 2 3 3.6 Total Average Scores 3.22 3.52 Category Good Very Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 533,
"width": 454,
"height": 106,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The values for the content-based learning reached the good category according to the students’ perspectives and the very good category according to the lecturers’ perspectives (with the scores of 3.22 and 3.52 respectively). Most students agreed and most lecturers strongly agreed that the speaking materials provided the students with sufficient content-based learning. Both students and lecturers also agreed that the speaking materials made the students aware of their cultural sensibilities and that they were able to use their own cultural and individual knowledge during their learning process. Nevertheless, for some students, the speaking materials were culturally biased.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 652,
"width": 82,
"height": 9,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "3. Affective Support",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 668,
"width": 453,
"height": 25,
"page_number": 6,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For the affective support, four indicators were examined in the textbook. The evaluation summary is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 8,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "112",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 398,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 17,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959 Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 154,
"top": 73,
"width": 290,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 3. Students’ and Lecturers’ Perspectives on the Affective Support",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 97,
"width": 430,
"height": 247,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 1. The materials allow learners to do improvisations without any limitation. - 1 8 4 3.23 - 1 3 1 3 2. The topics can evoke respectful debate between learners and their friends. 1 - 10 2 3 - 1 1 3 3.4 3. The materials encourage sufficient communicative and meaningful practice. - 1 7 5 3.3 - - 3 2 3.4 4. The speaking materials provide learners with sufficient affective support. - 1 10 2 3.07 - - 3 2 3.4 Total Average Scores 3.15 3.30 Category Good Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 359,
"width": 454,
"height": 66,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The values for affective support reached the good category according to both the students and lecturers (with the scores of 3.15 and 3.30 respectively). Most students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook provided the students with sufficient affective support. Most students and lecturers also agreed that the speaking materials encouraged them to have sufficient communicative and meaningful speaking practice. In addition, they agreed that the speaking materials allowed the students to perform improvisations and evoked respectful debate between students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 434,
"width": 68,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "4. Skills Support",
"type": "Section header"
},
{
"left": 100,
"top": 448,
"width": 426,
"height": 9,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For the skills support, ten indicators were examined in the textbook. The evaluation summary is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 161,
"top": 464,
"width": 275,
"height": 11,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 4. Students’ and Lecturers’ Perspectives on the Skills Support",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 490,
"width": 430,
"height": 253,
"page_number": 7,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 1. The materials give learners the opportunities to share and process information. - - 9 4 3.3 - - 1 4 3.8 2. The materials are presented and organized to have discussions among learners effectively. - 3 7 3 3 - - 2 3 3.6 3. The materials allow learners to use a wide range of communicative functions. - 1 8 4 3.23 - - 3 2 3.4 4. The materials allow learners to use a wide range of communicative strategies. - 1 10 2 3.07 - - 4 1 3.2 5. The materials encourage learners to have monologues. - 2 7 4 3.15 - 1 3 1 3",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 510,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 7,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "113",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 798,
"width": 99,
"height": 8,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 81,
"width": 430,
"height": 324,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 6. The materials encourage learners to have pair discussions. - 2 7 4 3.15 - - 2 3 3.6 7. The materials encourage learners to have group discussions. - 1 7 5 3.3 - - 1 4 3.8 8. Speaking skills are combined with other skills and are sufficient to reflect real life communication. - - 9 4 3.3 - - 1 4 3.8 9. The materials show learners English that they will be likely to use in the future. - - 9 4 3.3 - - - 5 4 10. The speaking materials provide learners with sufficient skills to support their learning process. - - 9 4 3.3 - - 2 3 3.6 Total Average Scores 3.21 3.58 Category Good Very Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 419,
"width": 454,
"height": 114,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The values for the skills support reached the good category according to the students’ perspectives and the very good category according to the lecturers’ perspectives (with the scores of 3.21 and 3.58 respectively). Most students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook provided the students with sufficient skills to support the learning process. More specifically, the students and lecturers agreed that the speaking materials allowed the students to use a wide range of communicative functions and strategies. The students and lecturers also agreed that the speaking skills in the materials were combined with other skills, and were sufficient to reflect real-life communication. The materials showed the students the English language that they would be likely to use in the future.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 545,
"width": 94,
"height": 9,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5. Variety of Materials",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 559,
"width": 453,
"height": 25,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For a variety of materials, four indicators were examined in the textbook. The evaluation summary is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 148,
"top": 595,
"width": 302,
"height": 11,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 5. Students’ and Lecturers’ Perspectives on the Variety of Materials",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 622,
"width": 430,
"height": 117,
"page_number": 8,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 1. The materials cover different proficiency levels. - 1 9 3 3.15 - 1 3 1 3 2. The materials provide a variety of speaking activities (e.g., roleplay, interviews, etc.) - 3 7 3 3 - 2 1 2 3",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 8,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "114",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 398,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 17,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959 Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 77,
"top": 81,
"width": 430,
"height": 168,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 3. The materials represent a diverse range of accents. - 1 9 3 3.15 - 2 3 - 2.6 4. The speaking materials sufficiently varied to support my learning process. - - 8 5 3.38 - - 3 2 3.4 Total Average Scores 3.17 3.0 Category Good Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 263,
"width": 453,
"height": 57,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The values for a variety of materials reached the good category according to the students’ and lecturers’ perspectives (with the scores of 3.17 and 3.0 respectively). The majority of the students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook varied enough to support their learning process. More specifically, the speaking materials represented a diverse range of accents.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 334,
"width": 105,
"height": 9,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "6. Flexibility of Materials",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 348,
"width": 453,
"height": 25,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For the flexibilities of materials, four indicators were examined in the textbook. The evaluation summary is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 143,
"top": 378,
"width": 311,
"height": 11,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 6. Students’ and Lecturers’ Perspectives on the Flexibility of Materials",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 403,
"width": 430,
"height": 259,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 1. The speaking materials are sufficiently flexible to serve more than one learning style. - 1 9 3 3.15 - - 3 2 3.4 2. The speaking materials are sufficiently flexible to serve more than one English skill. - 1 8 4 3.23 - 1 1 3 3.4 3. The speaking materials are sufficiently flexible to serve more than one of learners’ interests. - 1 7 5 3.3 - 1 2 2 3.2 4. The speaking materials are sufficiently flexible to support learners’ learning process. - - 10 3 3.23 - - 3 2 3.4 Total Average Scores 3.23 3.35 Category Good Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 676,
"width": 453,
"height": 57,
"page_number": 9,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The values for the flexibility of materials reached the good category according to the students’ and lecturers’ perspectives (with the scores of 3.23 and 3.35 respectively). Most students and lecturers agreed that the speaking materials were flexible enough to support their learning process and that the speaking materials were flexible enough to serve more than one learning style, English skills, and interests.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 510,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 7,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "115",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 798,
"width": 99,
"height": 8,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 97,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "7. Overall Expectations",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 89,
"width": 453,
"height": 25,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "For the overall expectations, three indicators were examined in the textbook. The evaluation summary is as follows:",
"type": "Text"
},
{
"left": 135,
"top": 119,
"width": 328,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 7. Students’ and Lecturers’ Overall Expectations of the Speaking Materials",
"type": "Text"
},
{
"left": 77,
"top": 145,
"width": 430,
"height": 215,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Indicators for evaluation Students Lecturers SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score SD (1) D (2) A (3) SA (4) Score 1. The subject and speaking contents of the textbook are relevant to learners’ needs to improve their speaking skills. - - 11 2 3.15 - - 3 2 3.4 2. The speaking materials increase learners’ interest in English language study. - - 8 5 3.38 - - 3 2 3.4 3. Learners would choose to study these materials again. - 3 8 2 2.92 - - 3 2 3.4 Total Average Scores 3.15 3.4 Category Good Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 373,
"width": 453,
"height": 74,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The values of the overall expectations reached the good category according to the students’ and lecturers’ perspectives (with the scores of 3.15 and 3.4 respectively). Most students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook were relevant to the students’ needs to improve their speaking skills. In addition, most students agreed that the speaking materials increased their interest in English language study and that they would choose to study these materials again if given the opportunity.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 460,
"width": 281,
"height": 9,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "8 . Students’ and Lecturers’ Perspectives of All the Evaluated Aspects",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 474,
"width": 454,
"height": 90,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 8 summarizes and compares the students’ and lecturers’ perspectives on each aspect of the textbook. Based on this table, both students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook provided the students with sufficient linguistic support, content-based learning materials, affective support, and skills to support their learning process. The speaking materials were also varied and flexible enough for the students. Overall, the students and lecturers agreed that the speaking materials were relevant to the students’ needs to improve their speaking skills.",
"type": "Text"
},
{
"left": 119,
"top": 569,
"width": 360,
"height": 11,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Table 8. Summary of Students’ and Lecturers’ Perspectives on All the Evaluated Aspects",
"type": "Text"
},
{
"left": 129,
"top": 594,
"width": 335,
"height": 163,
"page_number": 10,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspects of Evaluation Average Scores Category Students Lecturers Students Lecturers Linguistic Support 3.27 3.44 Good Good Content-based Learning 3.22 3.52 Good Very Good Affective Support 3.15 3.3 Good Good Skills Support 3.21 3.58 Good Very Good Variety of Materials 3.17 3 Good Good Flexibility of Materials 3.23 3.35 Good Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 8,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "116",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 398,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 17,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959 Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 129,
"top": 80,
"width": 334,
"height": 53,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Aspects of Evaluation Average Scores Category Students Lecturers Students Lecturers Overall Scores 3.15 3.4 Good Good",
"type": "Table"
},
{
"left": 72,
"top": 147,
"width": 454,
"height": 218,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "In conclusion, the findings showed that both students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook were appropriate and sufficient to support students’ learning process. The students and lecturers agreed that the speaking materials provided them with sufficient linguistic support, especially vocabulary. The students and lecturers agreed that the speaking materials provided them with sufficient content- based learning materials and allowed them to use their own cultural knowledge. The students and lecturers agreed that the speaking materials provided the students with sufficient affective support, as they evoked respectful debate between students. The students and lecturers agreed that the speaking materials provided them with sufficient skills to support their learning process and allowed them to use various communicative functions and strategies. The students and lecturers agreed that the speaking materials varied sufficiently to support the students’ learning process as they provided them with various speaking activities. The students and lecturers agreed that the speaking materials were flexible enough to serve more than one learning skill and students’ interests. Overall, the students and lecturers agreed that the speaking materials were relevant to students’ needs to improve their speaking skills and successfully raised students’ interest in further English language study. To confirm and validate the results of the study, a focus group discussion (FGD) was held on Thursday, June 15, 2023 as triangulation.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 378,
"width": 47,
"height": 9,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Discussion",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 397,
"width": 454,
"height": 58,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The results of the study revealed that the students and lecturers perceived the speaking materials in the “Life” textbook as appropriate in terms of linguistic support, content-based learning, affective support, skills support, variety of materials, and flexibility of materials. Thus, the speaking materials in the “Life” textbook fulfilled the evaluation indicators suggested by Bao (2013).",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 462,
"width": 454,
"height": 73,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Regarding the linguistic support, the speaking materials provided the students with sufficient linguistic input and helped them become familiar with the characteristics of spoken language. Sufficient vocabulary was also provided in the textbook to make students engaged in speaking activities. In addition, the textbook provided sufficient pronunciation, stress, and intonation input. Thus, the speaking materials are confirmed by Nunan (2003), as cited in Kayi (2012), that teaching speaking means using stress, intonation, and rhythm in uttering words.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 542,
"width": 459,
"height": 170,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The content-based learning aspect discusses how the speaking materials use students’ cultural and individual knowledge and how they portray different cultures around the world. Anjaneyu (2014) asserted, a coursebook should be appropriate for learners and based on their culture. This is also confirmed by Richards (2003) that teaching speaking must address cultural awareness. In this current study, students and lecturers agreed that the speaking materials provided them with sufficient cultural content as well as other teaching media, such as audio-video and pictures, to support the teaching and learning process. Moreover, students and lecturers agreed that the speaking materials made them aware of cultural sensibilities and that the materials did not portray any negativity toward different cultures. The speaking materials could also use students’ individual and background knowledge to gain new knowledge. As suggested by Bao (2013) the speaking materials in “Life” textbook were also able to utilize learners’ individual knowledge so that they could exchange different information and shared their own values.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 719,
"width": 456,
"height": 41,
"page_number": 11,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Regarding the affective support, good speaking materials should provide students with opportunities to justify their opinions and make personal judgments, inviting them to exchange opinions (Bao, 2013). As Richards (1998) and Fraidan (2012) say, a course book which is culturally appropriate for learner will make students learn",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 8,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 510,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 7,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "117",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 798,
"width": 99,
"height": 8,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 454,
"height": 57,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "more easily. In the current study, both students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook provided them with sufficient affective support. The speaking materials allowed the students to share and process information and perform improvisations with minimal limitations. They also allowed the students to share and express their opinions in a respectful debate.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 139,
"width": 454,
"height": 106,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Regarding skills support, students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook encouraged students to communicate with their peers in a monolog. This represented a different range of activities presented in the materials and reflected the current principles of teaching speaking, where oral interaction is the foundation of learning, and inserting pair and group discussion activities inside the materials (Richards, 2003). The results also showed that the speaking materials introduced students and lecturers to the English language they would use in the future and that speaking skills were combined with other skills such as reading and listening and were sufficient to reflect real-life communication.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 252,
"width": 454,
"height": 121,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The speaking materials also provided the students with various activities that covered intermediate students' levels. As confirmed in the FGD, the textbook was designed for intermediate students, so the speaking materials were able to accommodate students’ needs in practicing speaking on the intermediate level. Bao (2013) states that effective speaking materials should involve various subtopics to enhance students’ interest and abilities. Students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook provided them with a flexible and wide range of topics to serve students’ different needs and interests. Overall, students and lecturers agreed that the speaking materials in the “Life” textbook were relevant to students’ needs to improve their speaking skills and that the materials increased their interest in studying English.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 380,
"width": 454,
"height": 138,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Previous studies (e.g., Khodabandeh & Mombini, 2018; Lodhi et al., 2019; Rahmayani et al., 2018; Ratmanida & Suryanti, 2020; Shahmohammadi, 2018) have shown that speaking materials in some English textbooks lack cultural content, communicative practices, and pronunciation materials. Unlike the findings of these studies, based on the students' and lecturers’ perspectives in this current study the speaking materials in the “Life” textbook provided students with sufficient cultural-based materials that made students aware of cultural sensibilities and enabled them to use their own cultural knowledge during the learning process. In addition, the speaking materials allowed students to use various communicative functions and strategies and equipped them with various speaking activities that were combined with other skills and sufficient to reflect real-life communication.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 531,
"width": 73,
"height": 9,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "CONCLUSION",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 544,
"width": 454,
"height": 43,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The students and lecturers perceived the speaking materials in the “Life” textbook to be sufficient to serve students’ needs to improve their English. The materials were also in line with some of Richards' (2003) principles of teaching speaking and Bao's (2013) effective speaking materials frameworks.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 594,
"width": 454,
"height": 74,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Regarding linguistic support, both students and lecturers agreed that the speaking materials provided them with sufficient pronunciation, stress, and intonation input. The vocabulary provided in the speaking materials was also sufficient for the students to engage in speaking activities. The students and lecturers also agreed that the speaking materials provided them with sufficient cultural insight to enrich their knowledge and use their individual and cultural background knowledge.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 675,
"width": 454,
"height": 57,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The speaking materials also encouraged students to engage in communicative and meaningful practices. As seen in the affective support aspect, the students and lecturers agreed that the speaking materials could evoke respectful debate without offending each other and allow students to perform improvisations within their own control without any limitations.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 739,
"width": 453,
"height": 25,
"page_number": 12,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "To reflect real-life communication, the speaking materials in the “Life” textbook equipped students with sufficient skills to improve their speaking skills. The materials were designed to encourage monologs, pair",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 8,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "118",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 398,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 17,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959 Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 453,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "discussions, and group discussions between students. These activities improved communication skills between individuals and how they exchanged and processed information.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 107,
"width": 454,
"height": 41,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "The speaking materials covered different topics, interests, and learning styles to accommodate students’ needs to improve their speaking skills at the intermediate level. These differences also helped students feel connected and engage more with the activities.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 155,
"width": 454,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Overall, it is safe to conclude that the speaking materials in the “Life” B1+English textbook are appropriate with students' needs to improve their speaking skills and recommended for future use.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 199,
"width": 72,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "REFERENCES",
"type": "Section header"
},
{
"left": 72,
"top": 217,
"width": 453,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Abu-ghararah, B. A. (2014). Problems with speaking activities in the Saudi EFL classroom. Arab World English Journal , 5 (4), 276–287. https://awej.org/images/AllIssues/Volume5/Volume5number4Decmber/17.pdf",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 249,
"width": 454,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Anjaneyu, T. (2014). A critical analysis of the English lan¬guage textbooks in Andhra Pradesh, India. Anjaneyu,",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 265,
"width": 75,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "T. , 3 (4), 181–200.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 281,
"width": 450,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Bao, D. (2013). Developing materials for speaking skills. In Developing Materials for Language Teaching (2nd ed.). Bloomsbury Publishing.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 313,
"width": 319,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Cunningsworth, A. (1995). Choosing Your Coursebook . Macmillan Publishers.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 329,
"width": 420,
"height": 26,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Dar, F. (2012). Textbook Materials and Their Successful Application in the Classroom: Implications for Language Development. Journal of Educational and Instructional Studies in the World , 2 (4), 13.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 362,
"width": 437,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Fraidan, A. A. (2012). Evaluation of Two ESP Textbooks. Canadian Center of Science and Education , 5 (6),",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 378,
"width": 30,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "43–47.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 392,
"width": 438,
"height": 75,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Kayi, H. (2012). Teaching Speaking: Activities to Promote Speaking in a Second Language. Новейшие Научные Достижения , 12 . http://www.rusnauka.com/9_NND_2012/Pedagogica/2_104902.doc.htm Khodabandeh, F., & Mombini, R. (2018). Iranian EFL Teachers’ and Students’ Perceptions towards the First Grade High School English Textbook (Vision 1). Applied Linguistics , 11 (22), 141–167. https://doi.org/10.30495/jal.2018.541070",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 474,
"width": 450,
"height": 26,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Lodhi, M. U., Farman, H. Ullah, I., Gul, A., Tahira, F., & Saleem, S. (2019). Evaluation of English Textbook of Intermediate Class from Students’ Perspectives. English Language Teaching , 12 (3), 6.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 507,
"width": 149,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.5539/elt.v12n3p26",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 523,
"width": 438,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Rahmayani, Sani, A., & Selle, A. (2018). Evaluating the School Textbooks from the Perspective of Students.",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 539,
"width": 220,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Inspiring . https://doi.org/10.35905/inspiring.v1i1.832",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 555,
"width": 447,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Ratmanida, & Suryanti, Y. (2020). An Analysis of Speaking Materials in English Textbook for the Tenth Grade of the Senior High School . 463 , 90–95. https://doi.org/https://doi.org/10.2991/assehr.k.200819.017",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 587,
"width": 439,
"height": 73,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Richards, J. C. (1998). Beyond Training . Cambridge University Press. Richards, J. C. (2001). The role of textbooks in a language program . https://www.professorjackrichards.com/wp-content/uploads/role-of-textbooks.pdf Richards, J. C. (2003). Current trends in teaching listening and speaking. The Language Teacher , 27 (7), 3–6. https://finchpark.com/courses/tkt/Unit_07/teacher3.pdf",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 668,
"width": 452,
"height": 25,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Santos, D., & Luis, M. (2020). The application of a textbook evaluation checklist: A research study of english as a foreign language textbook. Universal Journal of Educational Research , 8 (9), 3864–3872.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 700,
"width": 173,
"height": 9,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/10.13189/ujer.2020.080910",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 714,
"width": 443,
"height": 43,
"page_number": 13,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Shahmohammadi, S. (2018). Textbook Evaluation: Looking at Prospect Series through Teachers’ Perspective. Research in English Language Pedagogy RELP , 6 (2), 182–204. https://doi.org/https://doi.org/10.30486/relp.2018.542578",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 789,
"width": 121,
"height": 8,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Magister Scientiae – ISSN 2622-7959",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 510,
"top": 789,
"width": 12,
"height": 7,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "119",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 798,
"width": 99,
"height": 8,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Vol. 51, No. 2 – October 2023",
"type": "Page footer"
},
{
"left": 72,
"top": 75,
"width": 452,
"height": 41,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Sihotang, A. C. B., Sitanggang, F., Hasugian, N., & Saragih, E. (2021). The Effective Way to Develop Speaking Skills. IDEAS: Journal of Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature , 9 (1), 188–196. https://doi.org/https://doi.org/10.24256/ideas.v9i1.1777",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 123,
"width": 325,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Thornbury, S. (2005). How to Teach Speaking (1st ed.). Pearson Education ESL.",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 137,
"width": 439,
"height": 11,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Tok, H. (2010). TEFL textbook evaluation: From teachers’ perspectives. Educational Research and Reviews ,",
"type": "Text"
},
{
"left": 100,
"top": 155,
"width": 62,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "5 (9), 508–517.",
"type": "List item"
},
{
"left": 72,
"top": 171,
"width": 421,
"height": 25,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Wen-Cheng, W., Chien-Hung, L., & Chung-Chieh, L. (2011). Thinking of the Textbook in the ESL/EFL Classroom. English Language Teaching. English Language Teaching , 4 (2), 91.",
"type": "List item"
},
{
"left": 100,
"top": 203,
"width": 204,
"height": 9,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "https://doi.org/https://doi.org/10.5539/elt.v4n2p91",
"type": "Text"
},
{
"left": 72,
"top": 219,
"width": 448,
"height": 26,
"page_number": 14,
"page_width": 595,
"page_height": 841,
"text": "Zohrabi, M., Sabouri, H., & Kheradmand, M. (2014). Comparative study of Interchange1 and English book1 of Iranian high schools. Education International Journal of English , 3 (2), 95–104.",
"type": "List item"
}
] |
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.