id
stringlengths
36
36
url
stringlengths
48
111
data
listlengths
0
6.3k
7877cf60-b775-5917-1d38-f4470ddbeada
https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/FRKM/article/download/28061/15125
[ { "left": 180, "top": 49, "width": 217, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Page header" }, { "left": 102, "top": 787, "width": 287, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 517, "top": 787, "width": 82, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "224", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 77, "width": 415, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Discipline, Work Environment dan Leadership Style Tehadap Employee Productivity pada Karyawan Perusahaan Manucfacturing di Cikarang", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 134, "width": 125, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vanisya 1 ; Tiarapuspa 2", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 154, "width": 438, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti Jakarta, [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 181, "width": 334, "height": 130, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ARTICLES INFORMATION ABSTRACT JURNAL ILMIAH", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 311, "width": 143, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MANAJEMEN FORKAMMA", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 330, "width": 88, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Table" }, { "left": 95, "top": 343, "width": 110, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Page/Halaman : 224 - 238", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 361, "width": 116, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( online ) : 2599-171X ISSN ( print ) : 2598-9545", "type": "Text" }, { "left": 58, "top": 403, "width": 178, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keyword : Discipline; Work environment; Leadership Style; Employee Production", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 456, "width": 104, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JEL. classification : M31", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 494, "width": 49, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permalink:", "type": "Section header" }, { "left": 81, "top": 507, "width": 139, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI:10.32493/frkm.v6i1.28061", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 534, "width": 99, "height": 47, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article info : Received : April 2023 Revised : May 2023 Accepted : Juny 2023", "type": "Text" }, { "left": 122, "top": 594, "width": 57, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Licenses :", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 642, "width": 154, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 665, "width": 74, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Contact Author :", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 678, "width": 170, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© LPPM & PRODI MM UNPAM JL.Surya Kencana No.1 Pamulang Tangerang Selatan – Banten Telp. (021) 7412566, Fax (021) 7412491 e-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 248, "top": 214, "width": 287, "height": 195, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alasan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memilih dan mengambil dampak dari gaya Disiplin, Tempat Kerja dan Wewenang terhadap Efisiensi Pekerja karyawan pada perusahaan manufactur di Cikarang. penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi kuantitatif, dan penelitian dan tinjauan pustaka digunakan untuk mengumpulkan data. Sampel penelitian ini adalah sebesar 195. Pengujian spekulasi dilakukan untuk menguji dampak discipline, Work Environment , dan Leadership Style terhadap Efisiensi Representatif pada perwakilan organisasi perakitan di Cikarang. Pemeriksaan informasi yang digunakan menggunakan berbagai macam pemeriksaan relaps langsung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan efisiensi yang representatif. Konsekuensi pengujian spekulasi menunjukkan hubungan positif antara Work Environment dan Employee Productivity . Konsekuensi pengujian spekulasi menunjukkan hubungan positif antara Leadership style Terhadap Employee Productivity .", "type": "Text" }, { "left": 249, "top": 423, "width": 286, "height": 181, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The reason for conducting this research is to choose and take the impact of the style of Discipline, Work Place and Authority on Employee Work Efficiency in manufacturing companies in Cikarang. this study was conducted using a quantitative methodology, and research and literature review were used to collect the data. The sample for this study was 195. Speculation testing was carried out to examine the impact of discipline, work environment, and leadership style on representative efficiency in representative assembly organizations in Cikarang. The information check used uses a variety of direct relapse checks. The results of this study show representative efficiency. Consequences of speculation testing show a positive relationship between Work Environment and Employee Productivity. The consequence of the speculation test shows a positive relationship between Leadership style and Employee Productivity.", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "225", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 119, "width": 103, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 144, "width": 470, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber Daya Manusia merupakan salah satu modal yang memberikan keunggulan kompetitif bagi sebuah perusahaan karena mampu menjadi unsur yang mendukung dalam menjalankan misi perusahaan. Sesempurna apapun aspek sumber daya lain yang dimiliki perusahaan seperti ekonomi serta teknologi akan sulit apabila tidak ada SDM yang memadai. Sumber daya manusia akan mengelola sumber daya ekonomi serta teknologi yang dimiliki melalui bakat, kreativitas, serta kinerjanya sehingga mampu mendorong terwujudnya tujuan perusahaan (Al-Sada et al., 2017a) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 247, "width": 471, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas didefinisikan sebagai rasio hasil tertimbang karyawan terhadap pemanfaatan sumber daya tertimbang. Employee productivity merupakan sesuatu yang penting bagi suatu perusahaan karena semakin produktif karyawan semakin tinggi output yang dihasilkan sehingga berdampak pada meningkatnya faktor produksi perusahaan. dengan demikian perusahaan mampu mendistribusikan produknya lebih banyak dan pendapatan yang diperoleh juga meningkat (Nuutinen et al., 2021) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 337, "width": 470, "height": 63, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Employee productivity dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti discipline . Perusahaan atau organisasi memanfaatkan kedisiplinan sebagai alat dalam upaya menjaga eksistensinya, hal tersebut karena dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi maka karyawan akan senantiasa mengikuti segala aturan serta SOP yang berlaku di perusahaan. Dengan demikian ketepatan waktu serta hasil yang ditargetkan dapat tercapai. (Dewi & Harjoyo, 2019a) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 414, "width": 471, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tingkat kedisiplinan tinggi pada karyawan akan berpengaruh terhadap kinerjanya karena terbiasa dengan kedisiplinan sehingga berbagai aspek kinerja karyawan juga meningkat seperti disiplin waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga berdampak pada produktivitas karyawan, hal ini akan membantu proses pencapaian tujuan perusahaan. Hal tersebut didukung oleh penelitian (Marlapa & Mulyana, 2020a) dan (Mendrofa et al., 2021a) yang sama-sama menemukan bahwa disiplin memiliki pengaruh positif signifikan terhadap produktivitas karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 516, "width": 470, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Umumnya perusahaan mempunyai tujuan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, kemajuan dan kesejahteraan karyawan. Pemimpin harus mampu menginspirasi dan menyadarkan anggota akan pentingnya misi dan tujuan organisasi sehingga anggota mampu menggunakan kreativitasnya dalam bekerja dan mencapai hasil lebih dari yang diharapkan (Alblooshi et al., 2021) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 593, "width": 471, "height": 65, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kinerja karyawan yang optimal dapat terwujud apabila pemimpin pada perusahaan mampu mengatur dan mendorong sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat diandalkan dalam mencapai tujuan perusahaan (Eliyana et al., 2019) . Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan anggotanya dan saling mempengaruhi untuk membawa perubahan serta mencapai hasil yang telah ditentukan bersama (Al-Sada et al., 2017b) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 671, "width": 470, "height": 77, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gaya kepemimpinan dianggap sebagai pola perilaku yang konsisten dan signifikan yang menjadi ciri seorang pemimpin (Le et al., 2021) . Untuk mempengaruhi mereka, perilaku dan metode yang disukai dan sering dilakukan pemimpin disebut sebagai gaya mereka. Serangkaian sifat yang dikenal sebagai \"gaya kepemimpinan\" seorang pemimpin digunakan untuk meyakinkan orang. pengikut agar bekerja menuju tujuan yang progresif.Sehingga produktivitas karyawan dapat dipengaruhi oleh bagaimana cara pemimpin dalam", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "226", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 473, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempengaruhi karyawannya dalam peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan perusahaan (Razak et al., 2018a) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 146, "width": 471, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gaya kepemimpinan yang tepat akan membantu meningkatkan kinerja karyawan karena motivasi serta arahan yang diberikan pemimpin sehingga karyawan mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan target yang ditentukan, dengan demikian produktivitas karyawan juga akan meningkat. Hal tersebut didukung oleh penelitian (Ismail et al., 2021) yang menemukan hasil bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. Penelitian (Aun et al., 2019) menemukan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif berpengaruh signifikan terhadap produktivitas.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 249, "width": 470, "height": 64, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaturan tempat kerja adalah variabel lain yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Saat mencari pekerjaan, banyak orang tidak hanya berkonsentrasi pada skala kompensasi. Mereka juga mempertimbangkan keadaan kerja perusahaan, termasuk kesehatan dan keselamatan personelnya.. Hal ini membuat memiliki lingkungan yang baik penting dalam setiap organisasi (Alarcon et al., 2021a) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 326, "width": 470, "height": 64, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lingkungan kerja ditandai sebagai di mana pegawai menyelesaikan pekerjaan mereka, lingkunagn ini dapat berdampak buruk pada hasil kerja pegawainya. Jadi tergantung pada situasi dan kondisi lingkungan kerjanya, apabila kondusif serta sesuai dengan karakter karyawan maka kinerjanya pun akan meningkat sehingga berdampak pada produktivitasnya dan sebaliknya (Pawirosumarto et al., 2017) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 403, "width": 470, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian oleh (Mesthrige & Chiang, 2019) membuktikan bahwa lingkungan kerja fisik mempengaruhi produktivitas karyawan secara umum. asil serupa juga pada ditemukan oleh (Prasetyo, Aliyyah, et al., 2021a) bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 469, "width": 470, "height": 63, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas kerja karyawan sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan khususnya pada perusahaan manufaktur. Berdasarkan Badan Pusat Statistik, tahun 2021 jumlah perusahaan industri manufatur skala menengah dan besar di Indonesia mencapai 29 ribu perusahaan. Salah satunya adalah di daerah Cikarang Jawa Barat yang banyak berdiri perusahaan manufaktur (BPS, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 545, "width": 471, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas adalah kemampuan karyawan dalam meningkatkan jumlah maupun kualitas dari output yang dihasilkan (Nappi & Ribeiro, 2020) . Upaya untuk meningkatkan produktivitas karyawan, perusahaan harus memberdayakan karyawannya serta memberikan peralatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan proses produksi (Putri et al., 2017a) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 622, "width": 471, "height": 77, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau mengubah barang setengah jadi menjadi produk yang bernilai oleh karena itu produktivitas menjadi hal yang penting dan sangat diperhatikan karena semakin produktif karyawan akan berpotensi dalam peningkatan output yang dihasilkan (Putri et al., 2017b) . Berdasarkan latar belakang diatas maka judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Discipline, Work Enviroment dan Leadership Style terhadap Employee Productivity ”", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 711, "width": 470, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena dalam mencapai hasil kerja yang tidak sepenuhnya ditentukan oleh organisasi salah satunya melalui pembudayaan disiplin kerja, gaya kerja dan administrasi yang harus diperhatikan agar daya tahan organisasi dapat terjaga", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "227", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 470, "height": 75, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan tujuan organisasi dapat tercapai secara nyata dan mahir. Mengacu pada latar belakang ini, maka penelti mengambil judul penelitian yaitu \" Pengaruh Discipline , Work Environment dan Leadership Style Tehadao Employee Produsctivity Pada Karyawan Perusahaan Manucfacturing Di Cikarang \" Dalam mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan rasa percaya diri dan disiplin kerja sehingga daya tahan organisasi dapat terjaga dan tujuan organisasi dapat tercapai dengan sukses dan efektif.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 209, "width": 124, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. KAJIAN LITERATUR", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 232, "width": 471, "height": 65, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Discipline diartikan oleh Hasibuan dalam (Mendrofa et al., 2021b) sebagai karyawan yang sadar akan adanya aturan perusahaan dan mematuhinya. Discipline merupakan sikap menghargai yang ditunjukkan oleh karyawan terhadap larangan yang ditetapkan oleh perusahaan dengan membentuk peraturan. Karyawan yang disiplin akan memahami aturan yang diberlakukan dan mentaatinya (Marlapa & Mulyana, 2020b) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 311, "width": 470, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Discipline ialah sikap tunduk dan taat kepada perusahaan dengan segala aturan serta ketentuannya atas dasar kesadaran bahwa apabila tidak mentaati dan mengikuti atura tersebut maka tujuan perusahaan akan sulit dicapai (Prasetyo, Aliyyah, et al., 2021b) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 362, "width": 471, "height": 65, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perusahaan atau organisasi memanfaatkan discipline sebagai alat dalam upaya menjaga eksistensinya, hal tersebut karena dengan tingkat discipline yang tinggi maka karyawan akan senantiasa mengikuti segala aturan serta SOP yang berlaku di perusahaan. Dengan demikian ketepatan waktu serta hasil yang ditargetkan dapat tercapai (Dewi & Harjoyo, 2019b) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 441, "width": 470, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Work environment adalah iklim di mana perwakilan melakukan pekerjaan sehari-hari mereka. Tempat kerja yang nyaman memberi kesan bahwa semuanya baik dan memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan sempurna (Prasetyo, Aliyyah, et al., 2021a) . Banyak orang tidak hanya fokus pada skala gaji ketika mencari pekerjaan. Mereka juga memperhitungkan pertimbangan kondisi kerja suatu organisasi yang meliputi kesehatan dan keselamatan karyawan. Hal ini membuat memiliki lingkungan yang baik penting dalam setiap organisasi (Alarcon et al., 2021b) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 544, "width": 470, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Work environment didefinisikan oleh (Dewi & Harjoyo, 2019a) sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi lingkungan karyawan saat mereka bekerja dan tingkat kepuasan kerja mereka. Kepuasan kerja karyawan akan didukung oleh lingkungan kerja yang positif, yang akan berdampak positif pada hasil produktivitas dan kinerja.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 608, "width": 470, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leadership style adalah Perilaku dan praktik yang disukai dan sering digunakan seorang pemimpin digambarkan sebagai serangkaian gaya inisiatif. Gaya ini digunakan oleh pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar mencapai tujuan hierarkis. (Razak et al., 2018b) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 660, "width": 470, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leadership style didefinisikan oleh (Bukit et al., 2017) sebagai ciri khas dari seseorang dalam memimpin dan memberikan pengaruhnya terhadap bawahan untuk menjalankan tugas serta kewajiban yang telah ditetapkan sebagai upaya dalam pencapaian tujuan.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 712, "width": 470, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Employee productivity ialah output atau hasil kerja dari karyawan yang dipengaruhi oleh kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya. Artinya adalah apabila karyawan merasa puas", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "228", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 470, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan kinerjanya maka akan meningkatkan produktivitas mereka dan begitupun sebaliknya (Alarcon et al., 2021a) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 145, "width": 471, "height": 64, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan istilah dalam bisnis, employee productivity memiliki arti yaitu ukuran untuk melihat seberapa efisien karyawan, modal, energi mampu menghasilkan produk serta layanan. Dengan demikian employee productivity adalah seberapa mampu karyawan dalam sebuah perusahaan untuk mengefisiensikan modal maupun energi sehingga menghasilkan output yang menguntungkan perusahaan (Aun et al., 2019) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 222, "width": 470, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Discipline merupakan bentuk dari kontrol diri karyawan dan implementasi peraturan serta menunjukkan tingkat kesungguhan karyawan dalam bekerja baik secara tim maupun individual (Razak et al., 2018a) . Tingkat discipline tinggi pada karyawan akan berpengaruh terhadap kinerjanya karena terbiasa dengan discipline sehingga berbagai aspek kinerja karyawan juga meningkat seperti discipline waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga berdampak pada employee productivity , hal ini akan membantu proses pencapaian tujuan perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 325, "width": 471, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian oleh (Marlapa & Mulyana, 2020a) menemukan bahwa discipline memiliki pengaruh positif signifikan terhadap employee productivity . Penelitian oleh (Mendrofa et al., 2021a) juga menemukan bahwa discipline memiliki pengaruh yang signifikan terhadap employee productivity . Oleh karena itu dikembangkan hipotesis sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 392, "width": 471, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H1: Discipline berpengaruh positif terhadap employee productivity Work environment Suasana kerja yang positif memberi karyawan rasa aman dan memungkinkan mereka untuk melakukan yang terbaik. (Prasetyo, Aliyyah, et al., 2021a) . Banyak orang tidak hanya fokus pada skala gaji ketika mencari pekerjaan. Mereka juga memperhitungkan pertimbangan kondisi kerja suatu organisasi yang meliputi kesehatan dan keselamatan karyawan. Hal ini membuat memiliki lingkungan yang baik penting dalam setiap organisasi (Alarcon et al., 2021a) .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 495, "width": 471, "height": 79, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Work environment yang kondusif, aman, dan nyaman dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang berdampak pada meningkatnya employee productivity . Penelitian oleh (Alarcon et al., 2021a) menemukan bahwa work environment berpengaruh signifikan terhadap employee productivity . Hasil serupa juga pada ditemukan oleh (Prasetyo, Aliyyah, et al., 2021a) bahwa work environment berpengaruh positif terhadap employee productivity . Oleh karena itu dikembangkan hipotesis sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 587, "width": 395, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H2: Work Environment berpengaruh positif terhadap employee productivity", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 613, "width": 471, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leadership style menjadi salah satu faktor yang mempengaruh kinerja karyawan yang berdampak pada employee productivity . Penelitian (Ismail et al., 2021) mengatakan bahwa kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, keterikatan karyawan, dan membantu meningkatkan employee productivity .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 677, "width": 471, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leadership style yang tepat akan membantu meningkatkan kinerja karyawan karena motivasi serta arahan yang diberikan pemimpin sehingga karyawan mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan target yang ditentukan, dengan demikian employee productivity juga akan meningkat. Penelitian oleh (Aun et al., 2019) menemukan bahwa leadership style partisipatif", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "229", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 106, "width": 471, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berpengaruh signifikan terhadap employee productivity . Oleh karena itu dikembangkan hipotesis sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 132, "width": 384, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H3: Leadership style berpengaruh positif terhadap employee productivity", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 172, "width": 164, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. METODOLOGI PE NELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 195, "width": 471, "height": 65, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Prasetyo, Putra, et al., 2021) (Almaamari & Alaswad, 2021) Rancangan digunakan dalam ulasan ini menggunakan metode kuantitatif kaun yang berarti memahami konsep penagruh avriabel tertentu, atau menyusun kontras antara kelompok, atau kebebasan setidaknya dua variabel dalam suatu situasi.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 273, "width": 470, "height": 50, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kuesioner dan tinjauan literatur digunakan sebagai metode untuk mengumpulkan data untuk penyelidikan ini. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 195 dengan menggunakan rumus hair et all dengan menggunakan sampel minimun pertanyaan x 5 (sampel minimum). Sampel minimum = 39 x 5 =195.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 337, "width": 471, "height": 100, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji hipotesis yang dilakukan untuk menguji pengaruh Discipline, Work Enviroment dan Leadership Style Terhadap Employee Productivity pada karyawan perusahaan manufacturing di Cikarang. Analisa yang d lakukan yang digunakan adalah individu, khususnya pekerja dari suatu organisasi perakitan di Cikarang. Eksplorasi ini diselesaikan sebagai studi lapangan dan memanfaatkan informasi cross-sectional mengingat fakta bahwa data dikumpulkan secara eksklusif sekaligus untuk hubungan antar faktor. Unit pemeriksaan yang digunakan adalah individu, khususnya pekerja dari suatu organisasi perakitan di Cikarang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 452, "width": 159, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 478, "width": 471, "height": 60, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov dan memeriksa nilai Asymp, seseorang dapat menentukan apakah tes tersebut normal. Sig. (2-diikuti). Jika Asimp. Sig. (2-diikuti) lebih penting dari tingkat kepentingan yang telah ditentukan sebelumnya sebesar 5% (0,05), maka, pada saat itu, informasi biasanya disebarluaskan. Sehubungan dengan tes, hasil Asymp diperoleh. Sig. (2-followed) sebesar 0,200 > 0,05 yang berarti informasi tersebut biasa beredar.", "type": "Text" }, { "left": 226, "top": 565, "width": 147, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Hasil Uji Normalitas", "type": "Section header" }, { "left": 167, "top": 594, "width": 264, "height": 141, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 200 Normal Parameters a,b Mean .0202460 Std. Deviation 2.70896111 Most Extreme Differences Absolute .045 Positive .045 Negative - .027", "type": "Table" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "230", "type": "Page footer" }, { "left": 167, "top": 113, "width": 264, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Test Statistic .045 Asymp. Sig. (2-tailed) .200 c,d a. Test distribution is Normal.", "type": "Table" }, { "left": 167, "top": 162, "width": 98, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Calculated from data.", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 178, "width": 143, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Lilliefors Significance Correction.", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 194, "width": 216, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: data diolah menggunakan SPSS 26", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 231, "width": 471, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai Asymp. Sig. (2 - tailed ) sebesar 0,200 ≥ 0,05 yang artinya data telah berdistribusi normal.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 273, "width": 471, "height": 68, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah menyelesaikan uji normalitas, uji selanjutnya adalah uji multikolinearitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ada multikolinearitas pada model relaps, yaitu memiliki skor Resiliensi > 0,10 atau memiliki nilai VIF < 10. Mengingat efek samping dari pemeriksaan, dapat dilihat bahwa koefisien Perlawanan untuk setiap variabel lebih penting dari 0,10 dan nilai VIF = di bawah 10.", "type": "Text" }, { "left": 220, "top": 342, "width": 177, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 356, "width": 491, "height": 131, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 14.280 1.926 7.415 .000 Discipline .433 .058 .494 7.444 .000 .664 1.507 Work Environment .162 .056 .182 2.887 .004 .739 1.354 Leadership Style .065 .031 .122 2.122 .035 .883 1.133", "type": "Table" }, { "left": 67, "top": 493, "width": 186, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Employee Productivity", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 518, "width": 203, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 26", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 542, "width": 471, "height": 77, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat bahwa besarnya nilai tolerance didapatkan hasil semua variabel > 0,10, yang berarti bahwa model ini memenuhi persyaratan multikolinearitas. Sedangkan, nilai VIF dari setiap variabel menunjukkan nilai VIF <10 sehingga model kekambuhan yang banyak ini memenuhi kecurigaan multikolinearitas. Oleh karena itu, cenderung diduga bahwa hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada efek samping multikolinier dari model relaps yang dibuat.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 634, "width": 470, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji selanjutnya adalah uji Keteroskedastisitas yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas, tepatnya dengan menyelesaikan Uji heteroskedastisitas dengan mengembalikan nilai langsung dari variabel bebas, asalkan dengan asumsi nilai besar diatas 0,05, berarti bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas..", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 683, "width": 211, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas", "type": "Text" }, { "left": 261, "top": 709, "width": 73, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coefficients a", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "231", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 113, "width": 434, "height": 108, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.097 1.015 2.066 .040 Discipline - .001 .018 - .005 - .067 .947 Work Environment - .003 .022 - .009 - .126 .900 Leadership Style .002 .013 .013 .185 .854", "type": "Table" }, { "left": 82, "top": 228, "width": 138, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: ABS_RES", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 239, "width": 222, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: data diolah menggunakan SPSS 26", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 264, "width": 471, "height": 50, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji diatas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel discipline (X 1 ) sebesar 0,947, work environment (X 2 ) sebesar 0,900, serta leadership style (X 3 ) sebesar 0,854 yang ketiganya memiliki nilai lebih besar dari 0,05, sehingga model regresi bebas dari gejala heteroskedastisitas.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 327, "width": 471, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian selanjutnya yaitu uji korekasi dimana bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variable dependen terhadap variable independent. Analiss korelasi akan menjawab sejauh mana keeratan hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat, melalui koefisien korelasi (r).", "type": "Text" }, { "left": 232, "top": 395, "width": 138, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 Hasil Uji Korelasi", "type": "Section header" }, { "left": 125, "top": 424, "width": 332, "height": 144, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Correlations Discipline Employee Productivity Discipline Pearson Correlation 1 .627 ** Sig. (2-tailed) .000 N 200 200 Employee Productivity Pearson Correlation .627 ** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 200 200", "type": "Table" }, { "left": 125, "top": 575, "width": 217, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 591, "width": 349, "height": 142, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Correlations Work Environment Employee Productivity Work Environment Pearson Correlation 1 .446 ** Sig. (2-tailed) .000 N 200 200 Employee Productivity Pearson Correlation .446 ** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 200 200", "type": "Table" }, { "left": 125, "top": 739, "width": 217, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "232", "type": "Page footer" }, { "left": 271, "top": 112, "width": 56, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Correlations", "type": "Section header" }, { "left": 125, "top": 129, "width": 349, "height": 125, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leadership Style Employee Productivity Leadership Style Pearson Correlation 1 .308 ** Sig. (2-tailed) .000 N 200 200 Employee Productivity Pearson Correlation .308 ** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 200 200", "type": "Table" }, { "left": 125, "top": 261, "width": 217, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 285, "width": 471, "height": 123, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil perhitungan korelasi Pearson ditampilkan pada tabel di atas. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi, koefisien korelasi model hubungan X1 ke Y (r) sebesar 0,627 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara variabel disciplin (X1) dengan variabel Employe productivity (Y). Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi, koefisien korelasi model koneksi X2-Y (r) sebesar 0,446 menunjukkan tingkat korelasi yang sedang antara variabel Employe productivity (Y) dan variabel work environment (X2). Koefisien korelasi model hubungan X3 ke Y (r) sebesar 0,308 menunjukkan tingkat korelasi sedang antara variabel X3 (Stle Leadership) dengan variabel Y (employe productivoty).", "type": "Text" }, { "left": 215, "top": 423, "width": 211, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5 Hasil Koefisien Detemninasi", "type": "Section header" }, { "left": 155, "top": 439, "width": 289, "height": 63, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .654 a .428 .419 3.680", "type": "Table" }, { "left": 155, "top": 506, "width": 262, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Predictors: (Constant), Leadership Style, Work Environment, Discipline b. Dependent Variable: Employee Productivity Sumber: data diolah menggunakan SPSS 26", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 576, "width": 470, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai R square adalah 0,428, dan itu menyiratkan bahwa 42,8% variasi efisiensi pekerja dipengaruhi oleh disiplin, tempat kerja, dan gaya otoritas, sedangkan kelebihan 57,2% dipengaruhi oleh berbagai elemen yang dikecualikan dari model pengujian.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 627, "width": 470, "height": 50, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah dilakukan pengujian koefisien jaminan, maka model achievement test atau concurrent test dimaksudkan untuk membedakan mana model relaps yang dinilai praktis atau tidak. Kemungkinan menyiratkan bahwa model yang dinilai praktis digunakan untuk memahami dampak faktor otonom pada variabel dependen.", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "233", "type": "Page footer" }, { "left": 247, "top": 132, "width": 109, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6 Hasil Uji F", "type": "Section header" }, { "left": 102, "top": 159, "width": 392, "height": 98, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1984.809 3 661.603 48.864 .000 b Residual 2653.786 196 13.540 Total 4638.595 199 a. Dependent Variable: Employee Productivity", "type": "Table" }, { "left": 102, "top": 263, "width": 295, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Predictors: (Constant), Leadership Style, Work Environment, Discipline", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 273, "width": 215, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: data diolah menggunakan SPSS 26", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 301, "width": 471, "height": 75, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan temuan uji F diperoleh nilai F sebesar 48,864 dengan nilai signifikansi 0,000. Dapat dikatakan demikian karena nilai signifikansi (0,000 0,05) lebih kecil dari 0,05. Artinya discipline, work environment , dan leadership style berpengaruh secara simultan terhadap employee productivity secara simultan terhadap employee productivity . Dengan demikian, model regresi dalam penelitian ini telah memenuhi syarat kelayakan model atau telah layak untuk dianalisis lebih lanjut.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 377, "width": 471, "height": 68, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya yaitu pengujian hipotesis parsial yang bertujuan untuk menguji pengaruh discipline, work environment, dan leadership style terhadap employee productivity Perbandingan nilai signifikansi (Sig.t) dengan ambang probabilitas yang telah ditetapkan dapat digunakan untuk menentukan hasil pengujian yaitu diterima atau ditolaknya H0.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 470, "width": 62, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis 1:", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 495, "width": 471, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis pertama menguji pengaruh discipline terhadap employee productivity , bunyi hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ) adalah sebagai berikut: H 01 : discipline berpengaruh positif terhadap employee productivity. H a1 : discipline berpengaruh negatif terhadap employee productivity .", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 558, "width": 364, "height": 76, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis 1 Hipotesis Estimasi (β) p-value (≤ 0,05) Hipotesis Discipline → Employee Productivity 0,433 0,000 H 1 didukung", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 636, "width": 295, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data diolah menggunakan software SPSS versi 26", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 661, "width": 471, "height": 75, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dilihat dari konsekuensi uji faktual di atas yang melihat dampak disclipine terhadap employee productivity, diketahui nilai esteem (β) yang dinilai adalah 0,433 yang menunjukkan hasil positif dengan nilai ρ sebesar 0,000 ≤ α 0,05. Dengan demikian, pilihan dari uji faktual adalah H01 ditolak dan Ha1 ditegakkan, sehingga cenderung diduga disiplin secara tegas mempengaruhi employee productivity. Hal ini menunjukkan bahwa discipline dapat lebih jauh mengembangkan pelaksanaan employee productivity", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "234", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 106, "width": 62, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis 2:", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 119, "width": 471, "height": 51, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis kedua menguji pengaruh work environment terhadap employee productivity , bunyi hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ) adalah sebagai berikut: H 02 : work environment tidak berpengaruh positif terhadap employee productivity. H a2 : work environment berpengaruh positif terhadap employee productivity .", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 182, "width": 388, "height": 74, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis 2 Hipotesis Estimasi (β) p-value (≤ 0,05) Hipotesis Work Environment → Employee Productivity 0,162 0,004 H 2 didukung", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 257, "width": 295, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data diolah menggunakan software SPSS versi 26", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 282, "width": 471, "height": 101, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbandingan nilai signifikansi (Sig.t) dengan ambang probabilitas yang telah ditetapkan dapat digunakan untuk menentukan hasil pengujian yaitu diterima atau ditolaknya H0. Berdasarkan temuan uji statistik yang dilakukan di atas untuk mengetahui bagaimana work environment mempengaruhi Employee Productivity , diketahui bahwa nilai estimasi (β) adalah 0,162, menunjukkan hasil yang positif dengan p-value 0,005 hingga 0,05. Hasilnya, hasil uji statistik menunjukkan bahwa H0 2 ditolak dan Ha 2 didukung, yang menunjukkan bahwa work environment berdampak Positif bagi Employee Productivity . Hal ini menunjukkan bahwa work environment yang positif akan meningkatkan Employee Productivity.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 396, "width": 414, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hipotesis 3: Hipotesis ketiga menguji pengaruh leadership style terhadap employee productivity ,", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 434, "width": 416, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ) adalah sebagai berikut: H 03 : leadership style tidak berpengaruh positif terhadap employee productivity.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 459, "width": 388, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H a3 : leadership style berpengaruh positif terhadap employee productivity .", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 472, "width": 395, "height": 75, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel9 Hasil Uji Hipotesis 3 Hipotesis Estimasi (β) p-value (≤ 0,05) Hipotesis Leadership Style → Employee Productivity 0,065 0,035 H 3 didukung", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 548, "width": 295, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data diolah menggunakan software SPSS versi 26", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 573, "width": 471, "height": 88, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dilihat darihasil uji faktual di atas yang melihat pengaruh leadership style terhadap employee productivity, diketahui bahwa nilai esteem (β) yang dinilai adalah 0,035 yang menunjukkan hasil positif dengan nilai ρ sebesar 0,000 ≤ α 0,05. Akibatnya, pilihan dari uji faktual adalah bahwa H03 ditolak dan Ha3 dipertahankan, sehingga cenderung dianggap bahwa leadership style secara tegas mempengaruhi emplyee productivity Hal ini menunjukkan bahwa leadership style yang diterapkan oleh organisasi kepada pergawai membangun pameran emplyee productivity", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 674, "width": 471, "height": 75, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Discipline Berpengaruh Positif Terhadap Employee Productivity Seperti terlihat dari hasil pengujian hipotesis 1, H0 1 ditolak oleh Ha 1 yang didukung dengan nilai estimasi sebesar 0,433. Nilai signifikan (-value) untuk menilai pengaruh discipline terhadap employee productivity adalah 0,05. Jelas bahwa menjaga disiplin berdampak baik pada employee productivity atau hasil nyata dari menjaga disiplin. Dengan demikian, secara teori pengaruh discipline terhadap employee productivity sudah benar dengan ditunjukkan nilai", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "235", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 106, "width": 471, "height": 77, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "estimate yang positif yang berarti semakin tinggi tingkat discipline yang dialami oleh karyawan terhadap pekerjaannya, maka akan semakin rendah employee performance yang dihasilkan. Hasil dari hipotesis 1 mendukung pernyataan dari penelitian (Busta & Russo, 2020) yang juga menunjukkan bahwa discipline merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam employee productivity , jika discipline dalam pekerjaan diabaikan maka pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik sehingga akan menghambat dan merugikan perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 197, "width": 471, "height": 178, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Work Environment Berpengaruh Positif Terhadap Employee Productivity Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 dapat diketahui nilai signifikan (ρ-value) untuk pengujian pengaruh work environment terhadap employee productivity < 0,05 yang menunjukkan bahwa H 02 di tolak H a2 didukung dengan nilai estimate sebesar 0,162. Dapat diketahui bahwa work environment berpengaruh positif terhadap employee productivity secara signifikan atau nyata yang diperoleh dari work environment . Dengan demikian, secara teori pengaruh work environment terhadap employee productivity sudah benar dengan ditunjukkan nilai estimate yang positif yang berarti semakin baik work environment yang disediakan perusahaan, maka employee productivity yang dihasilkan akan meningkat. Hasil dari hipotesis 2 tersebut menunjukan bahwa work environment berperan dalam meningkatkan employee productivity . Penelitian ini mendukung hasil penelitian (Prasetyo, Aliyyah, et al., 2021a) hal ini menunjukkan bahwa jika work environment nyaman dan menyenangkan dapat mempengaruhi motivasi dan semangat kerja karyawan, tentunya karyawan dapat meningkatkan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 388, "width": 471, "height": 178, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leadership Style Berpengaruh Positif Terhadap Employee Productivity Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 dapat diketahui nilai signifikan (ρ-value) untuk pengujian pengaruh leadership style terhadap employee productivity < 0,05 yang menunjukkan bahwa H 03 di tolak H a3 didukung dengan nilai estimate sebesar 0,065. Dapat diketahui bahwa leadership style berpengaruh positif terhadap employee productivity secara signifikan atau nyata yang diperoleh dari reward . Dengan demikian, secara teori pengaruh leadership style terhadap employee productivity sudah benar dengan ditunjukkan nilai estimate yang positif yang berarti bahwa jika leadership style yang diberikan perusahaan tepat dan adil, maka dapat meningkatkan employee productivity . Hasil dari hipotesis 3 mendukung pernyataan dari penelitian (Aun et al., 2019) yang menunjukkan bahwa pemimpin haru menerapkan leadership style untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan mempengaruhi keberhasilan employee productivity dalam mencapai tujuan perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa leadership style sangat berpengaruh dan berperan dalam kemajuan dan produktivitas dalam perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 592, "width": 159, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E. KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 64, "top": 611, "width": 470, "height": 61, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimungkinkan untuk menarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara variabel berdasarkan temuan penelitian yang telah dilakukan antara discipline terhadap terhadap employee productivity. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya hubungan positif antara work environment terhadap terhadap employee productivity. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya hubungan positif antara leadership style terhadap employee productivity .", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 686, "width": 470, "height": 63, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian yang dipimpin dapat memberikan sedikit gambaran bagi ahli tambahan, bahwa pemeriksaan ini dilakukan terhadap pekerja sebuah organisasi perakitan di Cikarang termasuk 200 responden. eksplorasi ini dapat diandalkan. Bagi calon analis dipercaya dapat memimpin penelitian dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi yang lebih lengkap, misalnya menyebutkan fakta-fakta yang dapat diamati secara langsung di lapangan", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "236", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 107, "width": 470, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sehingga eksplorasi memberikan hasil yang sesuai dengan kebenaran atau keadaan sebenarnya dari responden.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 146, "width": 104, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 69, "top": 176, "width": 466, "height": 50, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alarcon, A. L., Arzaga, L. J. O., Baguio, L. B., Sanvictores, Ma. S. L. O., & Platon, J. R. (2021a). THE IMPACT OF WORK ENVIRONMENT ON THE PRODUCTIVITY AND JOB SATISFACTION OF THE EMPLOYEES IN BPO COMPANIES IN QUEZON CITY. International Journal of Information, Business and Management , 13 (1), 125–143.", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 233, "width": 465, "height": 50, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alarcon, A. L., Arzaga, L. J. O., Baguio, L. B., Sanvictores, Ma. S. L. O., & Platon, J. R. (2021b). THE IMPACT OF WORK ENVIRONMENT ON THE PRODUCTIVITY AND JOB SATISFACTION OF THE EMPLOYEES IN BPO COMPANIES IN QUEZON CITY. International Journal of Information, Business and Management , 13 (1), 125–143.", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 290, "width": 465, "height": 37, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alblooshi, M., Shamsuzzaman, M., & Haridy, S. (2021). The relationship between leadership styles and organisational innovation. European Journal of Innovation Management , 24 (2), 338–370. https://doi.org/10.1108/EJIM-11-2019-0339", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 333, "width": 466, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Almaamari, Q. A., & Alaswad, H. I. (2021). Factors Influencing Employees’ Productivity- Literature Review. Academy of Entrepreneurship Journal , 27 (3), 1–7.", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 365, "width": 466, "height": 50, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al-Sada, M., Al-Esmael, B., & Faisal, Mohd. N. (2017a). Influence of organizational culture and leadership style on employee satisfaction, commitment and motivation in the educational sector in Qatar. EuroMed Journal of Business , 12 (2), 163–188. https://doi.org/10.1108/EMJB-02-2016-0003", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 421, "width": 466, "height": 50, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al-Sada, M., Al-Esmael, B., & Faisal, Mohd. N. (2017b). Influence of organizational culture and leadership style on employee satisfaction, commitment and motivation in the educational sector in Qatar. EuroMed Journal of Business , 12 (2), 163–188. https://doi.org/10.1108/EMJB-02-2016-0003", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 478, "width": 466, "height": 37, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aun, I. I., Olota, O. O., Ajayi, O., & Sanusi, S. I. (2019). EFFECT OF LEADERSHIP STYLES ON EMPLOYEES’ PERFORMANCE: A STUDY OF SEVEN-UP PLC. Global Management Review , 13 (1), 9–23. https://doi.org/10.34155/GMR.19.1301.02", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 522, "width": 466, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bukit, B., Malusa, T., & Rahmat, A. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia: Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi (Cetakan ke). Zahir Publishing.", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 553, "width": 466, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Busta, L., & Russo, S. E. (2020). Enhancing Interdisciplinary and Systems Thinking with an Integrative Plant Chemistry Module Applied in Diverse Undergraduate Course Settings.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 578, "width": 442, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Chemical Education , 97 (12), 4406–4413. https://doi.org/10.1021/acs.jchemed.0c00395", "type": "Table" }, { "left": 69, "top": 610, "width": 409, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dewi, D. P., & Harjoyo. (2019a). Manajemen Sumber Daya Manusia . Unpam Press.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 628, "width": 409, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dewi, D. P., & Harjoyo. (2019b). Manajemen Sumber Daya Manusia . Unpam Press.", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 647, "width": 466, "height": 37, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Eliyana, A., Ma’arif, S., & Muzakki. (2019). Job satisfaction and organizational commitment effect in the transformational leadership towards employee performance. European Research on Management and", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 672, "width": 48, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Business", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 672, "width": 442, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Economics , 25 , 144–150. https://doi.org/10.1016/j.iedeen.2019.05.001", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 704, "width": 466, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ismail, F., Arumugan, N. A., Kadir, A. A., & Alhosani, A. A. H. (2021). IMPACT OF LEADERSHIP STYLES TOWARD EMPLOYEE ENGAGEMENT AMONG MALAYSIAN CIVIL DEFENCE", "type": "Text" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "237", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 106, "width": 442, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FORCE. International Journal of Business and Society , 22 (3), 1188–1210. https://doi.org/10.33736/ijbs.4294.2021", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 138, "width": 466, "height": 37, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Le, D. T., Christopher, S., & Nguyen, P. T. L. (2021). How leadership styles influence organizational outcomes: an empirical study in Vietnamese SMEs. International Journal of Emerging Markets . https://doi.org/10.1108/IJOEM-01-2021-0092", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 182, "width": 466, "height": 37, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marlapa, E., & Mulyana, B. (2020a). The Effect of Work Discipline and Work Motivation on Employee Productivity with Competence as Interviening Variables. International Review of Management and Marketing , 10 (3), 54–63. https://doi.org/10.32479/irmm.9922", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 226, "width": 466, "height": 37, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marlapa, E., & Mulyana, B. (2020b). The Effect of Work Discipline and Work Motivation on Employee Productivity with Competence as Interviening Variables. International Review of Management and Marketing , 10 (3), 54–63. https://doi.org/10.32479/irmm.9922", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 270, "width": 465, "height": 37, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mendrofa, C. P., Harefa, P., Gea, N. E., Laia, O., Halawa, O., & Bate’e, M. M. (2021a). Evaluation of Job Productivity Factors in the Hospitality Industry. Journal of Environmental Management and Tourism , XII (6(54)), 1504–1512.", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 308, "width": 207, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.14505/jemt.v12.6(54).07", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 326, "width": 465, "height": 50, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mendrofa, C. P., Harefa, P., Gea, N. E., Laia, O., Halawa, O., & Bate’e, M. M. (2021b). Evaluation of Job Productivity Factors in the Hospitality Industry. Journal of Environmental Management and Tourism , XII (6(54)), 1504–1512. https://doi.org/10.14505/jemt.v12.6(54).07", "type": "Table" }, { "left": 69, "top": 383, "width": 465, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mesthrige, J. W., & Chiang, Y. H. (2019). The impact of new working practices on employee productivity.", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 396, "width": 442, "height": 24, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Facilities Management , 17 (2), 122–141. https://doi.org/10.1108/JFM-03-2018-0020", "type": "Table" }, { "left": 69, "top": 427, "width": 465, "height": 37, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nappi, I., & Ribeiro, G. de C. (2020). The interplay of stress and workspace attachment on user satisfaction and workspace support to labour productivity. Journal of Corporate Real Estate , 22 (3), 215–237. https://doi.org/10.1108/JCRE-05-2019-0026", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 471, "width": 466, "height": 50, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nuutinen, S., Ahola, S., Eskelinen, J., & Kuula, M. (2021). How job resources influence employee productivity and technology-enabled performance in financial services: the job demands–resources model perspective. Journal of Organizational Effectiveness: People and Performance , 9 (2), 233–252. https://doi.org/10.1108/JOEPP-01-2021-0014", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 528, "width": 466, "height": 62, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pawirosumarto, S., Sarjana, P. K., & Gunawan, R. (2017). The effect of work environment, leadership style, and organizational culture towards job satisfaction and its implication towards employee performance in Parador Hotels and Resorts, Indonesia. International Journal of Law and Management , 59 (6), 1337–1358. https://doi.org/10.1108/IJLMA-10- 2016-0085", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 597, "width": 466, "height": 37, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo, I., Aliyyah, N., & Syahrial, R. (2021a). DISCIPLINE AND WORK ENVIRONMENT AFFECT EMPLOYEE PRODUCTIVITY: EVIDENCE FROM INDONESIA. International Journal of Entrepreneurship , 25 (5), 1–32.", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 641, "width": 465, "height": 37, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo, I., Aliyyah, N., & Syahrial, R. (2021b). DISCIPLINE AND WORK ENVIRONMENT AFFECT EMPLOYEE PRODUCTIVITY: EVIDENCE FROM INDONESIA. International Journal of Entrepreneurship , 25 (5), 1–32.", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 685, "width": 466, "height": 49, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo, I., Putra, W., Sekretari, A., Indonesia, M., Aliyyah, N., Syahrial, R., Manajemen, D., Diah, I., Nartasari, R., Yuventius, I., Wibowo, H., Sanjayanto, I., & Sulistiyowati, I. (2021). Discipline and Work Environment Affect Employee Productivity: Evidence From Indonesia. International Journal of Entrepreneurship , 25 (5), 1939–4675.", "type": "List item" }, { "left": 159, "top": 77, "width": 217, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN ( print ) : 2598-9545 & ISSN ( online ) : 2599-171X", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 751, "width": 287, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.6, No.3, Juli 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 751, "width": 82, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "238", "type": "Page footer" }, { "left": 69, "top": 107, "width": 466, "height": 49, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putri, N. T., Yusof, S. M., & Darma, A. H. and H. S. (2017a). QUALITY PAPER A structural equation model for evaluating the relationship between total quality management and employees’ productivity. International Journal of Quality & Reliability Management , 34 (8), 1138–1151. https://doi.org/10.1108/IJQRM-10-2014-0161", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 163, "width": 465, "height": 50, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putri, N. T., Yusof, S. M., & Darma, A. H. and H. S. (2017b). QUALITY PAPER A structural equation model for evaluating the relationship between total quality management and employees’ productivity. International Journal of Quality & Reliability Management , 34 (8), 1138–1151. https://doi.org/10.1108/IJQRM-10-2014-0161", "type": "List item" }, { "left": 64, "top": 222, "width": 471, "height": 35, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadim, A., & Sunardi, N. (2022). Financial Management System (QRIS) based on UTAUT Model Approach in Jabodetabek. International Journal of Artificial Intelligence Research , 6 (1).", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 264, "width": 465, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lesmana, R., & Sunardi, N. (2021). Futuristic Leadership Through PEKA Analysis Approach. HUMANIS (Humanities, Management and Science Proceedings) , 2 (1).", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 314, "width": 466, "height": 37, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Razak, A., Sarpan, & Ramlan. (2018a). Effect of Leadership Style, Motivation and Work Discipline on Employee Performance in PT. ABC Makassar. International Review of Management and Marketing , 8 (6), 67–71. https://doi.org/10.32479/irmm.7167", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 358, "width": 466, "height": 37, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Razak, A., Sarpan, & Ramlan. (2018b). Effect of Leadership Style, Motivation and Work Discipline on Employee Performance in PT. ABC Makassar. International Review of Management and Marketing , 8 (6), 67–71. https://doi.org/10.32479/irmm.7167", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 402, "width": 466, "height": 50, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sunardi, N., & Tatariyanto, F. . (2023). The Impact of the Covid-19 Pandemic and Fintech Adoption on Financial Performance Moderating by Capital Adequacy . International Journal of Islamic Business and Management Review , 3 (1), 102–118. https://doi.org/10.54099/ijibmr.v3i1.620", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 460, "width": 470, "height": 35, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sunardi, N., & Lesmana, R. (2020). Konsep Icepower (Wiramadu) sebagai Solusi Wirausaha menuju Desa Sejahtra Mandiri (DMS) pada Masa Pandemi Covid-19. JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma) , 4 (1).", "type": "Text" } ]
36d8bbfe-bdd8-f130-cbff-260ab19c62c2
https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/download/12782/7941
[ { "left": 90, "top": 731, "width": 41, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "How to cite:", "type": "Page footer" }, { "left": 181, "top": 731, "width": 347, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby (2023) Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, (8) 6, http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 769, "width": 146, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2548-1398 Published by: Ridwan Institute", "type": "Table" }, { "left": 205, "top": 88, "width": 305, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e- ISSN: 2548-1398 Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 144, "width": 428, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ANALYSIS OF THE EFFECT OF CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) ON HEALTH AND SAFETY CULTURE AT PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 391, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka 1 , Aulia Rahman Farizky Pujiantara 1 , Barikly Robby 2", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 340, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Faculty of Public Health, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 224, "width": 317, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Email: [email protected], [email protected], [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 282, "width": 47, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 295, "width": 407, "height": 301, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "It is known that there are several losses in the company's operating activities caused by the performance of contractors who have little understanding of occupational health and safety (OHS). Negligence by contractors can pose danger to the company's operations and cause accidents. therefore activities of contractors must be managed properly to ensure safety in every work activity on contractors, so it requires the management of contractor workers, namely the Contractor Safety Management System (CSMS). The method used in this research is a descriptive qualitative analysis method of in-depth interviews, distribution of questionnaires, and field observations. The data will then be analyzed. Result: From the analysis that has been carried out, the results of research by interviewing workers, the implementation of CSMS began in 2014. PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk experienced a drastic reduction in lost time injury to zero accidents Where before the CSMS implementation, accidents were very frequent; 56 accidents in 2008 and 56 accidents in 2009. In conclusion, PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk has implemented CSMS properly and adequately. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk involving contractor workers in the most questionnaire results are Accident and Near Accident Investigations, Safety Monitoring, Safety Talks, Making Work Permits and Hazardous Work Permits, Equipment Certification, Emergency Response, Personal Protective Equipment The factors that affect the effectiveness of CSMS implementation the most are training factors, communication factors, and behavioral factors, this can be seen in fewer rejections from respondents regarding the contents of the questionnaire", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 384, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Analysis; Contractor Safety Management System;Health Safety and Environment Culture.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 657, "width": 65, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 672, "width": 428, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In this era, the company in carrying out its operations requires a working partner to assist the success of its activity process, the intended worker partner is a contractor, an", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4649", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "example of this contractor can be a service contractor, a construction contractor, or an operating contractor.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 428, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "However, from the evaluation journey from time to time, it is known that there are several losses in the company's operating activities caused by the performance of contractors who have little understanding of occupational health and safety (OHS). Increased number of accidents in companies involving contractors. Negligence by contractors can pose danger to the company's operations and cause accidents that affect the company's occupational health and safety performance which has a negative impact on workers, facilities, and the environment of the organizers causing high costs due to accidents and loss of working hours also impacting the company's reputation due to government regulations regarding occupational health and safety in the company.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 263, "width": 428, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Some of the factors that cause contractors to be prone to accidents in carrying out their work operations are temporary work for contractors, contractors were often drawn from unskilled and poorly educated backgrounds, lack of discipline at work, and lack of understanding of occupational health and safety regulations in the workplace. Company and direct involvement in carrying out work that results in more exposure to hazards.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 342, "width": 429, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Therefore activities of contractors must be managed properly to ensure safety in every work activity on contractors. Every company expects the results of work on contractors, namely no defects, no rework, no harm to people, no damage to equipment, and no damage to the environment, therefore contractor management is carried out through the Contractor Safety Management System (CSMS).The aim of this research is to analyze the implementation of CSMS, analyze the company's Occupational Health and Safety Program involving contractor workers, and analyze the factors that affect the effectiveness of CSMS implementation.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 468, "width": 429, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CSMS is a management system to manage contractors working in a corporate environment. One of the CSMS goals to ensure that the sub/ contractor has a safe management system has been achieved according to (Amalina & Larasati, 2020). The involvement of workers in workplace safety can be realized in the form of participation and activity in occupational health and safety programs. This can be realized in the implementation of safety and health programs for workers and cultivated in the workplace environment contained in the corporate culture itself according to (Desti, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 595, "width": 95, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Research Methods", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 611, "width": 428, "height": 42, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This method has been ethically reviewed with prove of ethical clearance certificate number 871/HRECC.FODM/XII/2022. The series of planning activities contained in the planning framework can be described as follows:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 658, "width": 428, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The company is currently carrying out its operations and requires a working partner to help the success of its activity process (an example contractor from this contractor). Every company expects the results of work from contractors, namely no defects, no rework, no harm to people, no damage to equipment, and no damage to the environment. Therefore, contractor management is carried out through the Contractor Safety Management System (CSMS).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 352, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 24, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4650", "type": "Page footer" }, { "left": 318, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The literature needed in this study is the benefit of CSMS, CSMS Objectives, CSMS Structure, and Occupational Safety and Health Program PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Tbk, Factors Effectiveness in the Implementation of CSMS, and the factors that influence the research.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 152, "width": 429, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "There are two examples of data collection in research:Primary data: In-depth interviews with workers, A questionnaire regarding the contractor's involvement and knowledge of the Occupational Health and Safety program in the company, with a Pre- survey questionnaire from grounded theory analysis regarding the Factors Relating to the effective implementation of CSMS in the company. Secondary data: Data on Occupational Health and Safety at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, CSMS management flow data at PT.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 263, "width": 429, "height": 122, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Data on SIK (Work Permit) for contractors at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Data processing includes An analysis of the results of interviews with informants was carried out regarding the process of running CSMS in the company, An analysis of the results of questionnaires and interviews with informants was conducted regarding the involvement of contractor workers in the company's occupational health and safety program, Analyzed the results of questionnaires and interviews regarding the Factors Relating to the effective implementation of CSMS in the company, Calculation of the total number of answers to the questionnaire obtained.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 406, "width": 120, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Results and Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 421, "width": 428, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The scope of this research are the activities in PT Indocement Tunggal Prakarsa and the workers who work in PT Indocement Tunggal Prakarsa. In the results of interviews with HSE department workers, The safety workers of PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk acknowledges the presence of CSMS in PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk experienced a drastic decrease in lost time injury to zero (0) accidents, whereas before the existence of the CSMS system there were very frequent accidents.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 504, "width": 78, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CSMS Process", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 518, "width": 95, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Risk Identification", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 532, "width": 429, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In interviews, the employer division implemented the HIRA/JSA before assigning work to contractors. This HIRA/JSA is a hazard assessment on-site based on the employer's assessment. In the interview results, it was found that the employer made the JSA appropriate in the management of SIK. Where the contractor must have qualifications, such as JSA, analysis, work methods, job locations where the layout is, and other speakers found with work experience and Occupational Health and Safety (OHS) training on contractor workers that must be owned.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 642, "width": 88, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pre-qualification", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 656, "width": 428, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In interviews, there are several types of contractors, namely daily contractors, helpers, namely contractors for operating work and related to maintenance, and contractors for company projects. Indocement does not set a deadline for filling out the CSMS Prequalification Questionnaire for prospective partner vendors. Indocement only sets a deadline.", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4651", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "for completing the prequalification requirements that are lacking after the interview, which is 7 working days. In the process, the employer will find a contracting company that suits the needs of the work to be given, from the employer will inform the safety company from the safety department will provide a CSMS qualification form to the relevant contractor.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 48, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selection", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 429, "height": 121, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the interview, at the selection stage, there are interviews and the provision of evidence, such as Occupational Health and Safety Advisor Committe from the contracting company. In the selection of contractors who enter the pt. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk has on average been declared to have passed the CSMS selection, but in some cases, there are local contractors who do not have CSMS management but in order to maintain relations between the company and the surrounding community, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk provides special training for local contractors and obtains work permits but with the condition that they pass the work contract by following the company's Health, Safety, Work and Environment regulations.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 429, "height": 108, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From other sources, it was stated that several contractors did not seem to have an OHS organization. This is because, in the selection, the employer assesses how big the scope of work on the contractor is where if the work is included in the category of projects or large work, the HSE organization is seen in the selection of contractors. If the category of work is small, the HSE organization is not very much viewed in its selection, for example, an office boy/cleaning class contractor company, the contracting company is not seen by the HSE organization, but on the condition that workers are required to carry out a program to use personal protective equipment (PPE).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 428, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the selection for contractor worker specifications, employers choose contractor workers on average judging from work experience, whether or not there have been previous work accidents, and the track record of other workers.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 475, "width": 87, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Contract Process", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 488, "width": 428, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the interview, the contracting company can get from the tender. To get the employment contract, you must get a contract with the PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Whether the contract already uses the CSMS system, if the contractor does not have a CSMS or if the CSMS is inactive, then the contract will not be obtained by the contracting company.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 571, "width": 80, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pre-job Activity", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 428, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In interviews about work prefixes, the company's employer and HSE department held a kick-off meeting for non-routine work scopes, for projects and contractors during the shutdown. The discussion in the kick-off meeting contains Job description/method statement related to tools and equipment, JSA, Attendance sheet, that the one who registered followed the JSA, Statement letter following the briefing. From the discussion, namely the scope of work, the method of work from this matter is determined by the safety process/SOP and from this is formulated JSA (additional from the contractor's assessment). From that, it was found the type of work equipment, PPE, and OHS experts (SIO, related OHS certification) needed by the employer PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 429, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This is for the manufacture of SIK (Work Permit) for sub-contractors. In the management of SIK, the contractor must attach the JSA, analysis, work method, and", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 352, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 24, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4652", "type": "Page footer" }, { "left": 318, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "location of the work where the layout is, as in the example above. The contractor gets this information from the results of consultations with the employer. Therefore, before participating in the kick-off meeting, sub-contractors are asked to prepare approval materials for the manufacture of SIK.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 429, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SIK general requirements which have to be sent are, first, Job Description or Method Statement, This is a clear and complete picture of all the activities to be carried out. Second, occupational Safety Analysis, The JSA is an evaluation of the risks associated with the activity. This includes precautions to be taken to minimize risks and sub-contractors have highlighted the responsibility of managing safety risks. Third, attendance sheet, JSA training attendance sheet by the contractor to workers (including the list of workers and qualifications) signed by all of the workers and their ID (KTP) number. Fourth, breafing statement letter, Attached form - ITP of the Employer. The attendance sheet must be clear, complete, and by following per under with the list of workers for SIK /WSP. Fifth, work site plant (Layout/Map). Sixth, photocopy of job number (or contract, PO, SR), and Last, additional notes for WSP attachment (HTC Form in attachment – information from the employer).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 58, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluation", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 428, "height": 81, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to the resource person of PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, CSMS is valid for 1 year, while there is or while there is no permanent work must be evaluated. Every CSMS will be expired, an evaluation will be carried out. The safety department will inform the employer to assess the contractor's performance during the contractor's validity. From the results of the evaluation, the results will be found, namely whether the contractor gets a recommendation for the extension of the work contract or not.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 429, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "By the safety department, the OHS performance assessment of partner vendors is carried out during the contract period by the Employer Division on a regular basis, depending on the contract period. For routine partner vendors, it is assessed at the earliest 6 months 1 time using a format standardized by the Quality System Management Representative (QSMR) and Corporate SHE Division (CSHED). Assessment factors are Fulfillment of the requirements in the contract, Compliance with OHS, Security, and environmental requirements, Moral (in the process of work), Response (in the process of work), Quality of work, Punctuality of work and Cost suitability.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 544, "width": 77, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "OHS Program", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 557, "width": 429, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The purpose of the work culture is to change the attitudes and behaviors of existing human resources in order to increase work productivity to face various challenges in the future. Promoting Occupational Safety and Health among the workforce, employers, and the community is important for the company, in order to create harmonious, dynamic, and equitable industrial relations that ensure business tranquility, work tranquility, and productivity through the development of a culture of Occupational Safety and Health according to Rofiah (2009).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 654, "width": 428, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The respondents who were interviewed in this research were contractor, HSE staff and the employee of PT Indocement Tunggal Prakarsa. The management of the Safety Management System regularly and continuously functions to create a safety culture, especially in the industrial sector (Martadinata et al., 2021), therefore the company must have a good OHSMS so that it can provide the basic framework for the development of the contractor OHSMS (Rusba et al., 2022). In the results of interviews with workers from the occupational health and safety department, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4653", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "started the implementation of CSMS starting in 2014 and management for a year, namely until 2015, the safety workers of PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk acknowledges the presence of CSMS in PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk experienced a drastic decrease in lost time injury to zero (0) accidents, whereas before the existence of the CSMS system work accidents were very frequent. The following is a flow chart regarding the CSMS process at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 401, "width": 414, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 1 Flow chart regarding the CSMS process at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. In Figure 1 we can see a process chart of how the contractor safety management system is implemented at PT. Indocement.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 453, "width": 78, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CSMS Process", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 95, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Risk Identification", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 481, "width": 428, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Risk identification needs to be done to be able to find risk factors for the process and nodes of production activities, raw materials used, materials or goods produced including by-products of the production process, as well as waste formed by the production process according to (Kunci et al., 2020). The results of interviews with the division of employers conducted by HIRA/JSA before giving work to contractors, this HIRA/JSA is a location hazard assessment based on the employer's assessment.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 428, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This is related to the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia, 2019 Project Planners/End Users/Contract Holders/etc conducting a risk assessment of the projects they have prepared. In the results of the interview, it was found that the employer made the appropriate JSA.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 619, "width": 429, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In SIK management where contractors must have qualifications such as JSA, analysis, work methods, work locations where layouts are located, and other sources found with work experience and OHS training for contractor workers, this is according to ( Nugroho Et Al, 2020 ) The hazard identification, assessment and risk control processes are carried out in accordance with their respective levels. Aspects that have been considered in the hazard identification process are: (1) Routine and non-routine activities, (2) Activities of all personnel who have access to the workplace, (3) Human behavior, abilities, and other human factors, (4) Infrastructure, equipment and materials in the workplace, and (5) Dangers arising from and outside the workplace. Risk control are determined based on risk assessment. The risk control consists of elimination,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 352, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 24, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4654", "type": "Page footer" }, { "left": 318, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "substitution, engineering & administrative controls, and Personal Protective Equipment (PPE).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 88, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pre-qualification", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 428, "height": 122, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In interviews, there are several types of contractors, namely daily contractors, helpers, namely contractors for operating work and related to maintenance, and contractors for company projects. Indocement does not set a deadline for filling out the CSMS Prequalification Questionnaire for prospective partner vendors. Indocement only sets a deadline for completing the prequalification requirements that are lacking after the interview, which is 7 working days. In the process, the employer will find a contracting company that suits the needs of the work to be given, from the employer will inform the safety company from the safety department will provide a CSMS qualification form to the relevant contractor.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 429, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluate based on the list of fields submitted by the contractor about administrative requirements, experience in OHS, OHS organization, OHS personnel owned, OHS records in previous projects, OHS Manuals owned, and references that have been obtained. Attract contractors who have awareness, ability, and concern for K3LL/HSE aspects in order to participate in the tender process. All contractors in pre-qualification must be able to identify risks from the work, organize, and control all aspects of the K3LL/HSE in their work.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 428, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Usually this kind of contractor selection indeed will lead to a greater risk or danger, especially if the work is categorized as high risk. In this case, management commitment plays an important role and surely can affect the work to be carried out, especially in terms of OHS. In line with the statement by Madhona and Lala (2021) the management of HSE aspects is carried out by reducing as low as possible or even eliminating incidents through increased knowledge, understanding and awareness as well as concern for HSE aspects to all related parties, both directly and indirectly involved in operations including contractors.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 488, "width": 48, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selection", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 428, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "To choose the Contractor basically it takes the commitment of contractor management to run the HSE Management System and time constraints in carrying out a project (Pradani et al., 2021). In the interviews at the selection stage, there are interviews and the provision of evidence, such as P2K3, from the contracting company. In the selection, contractors who enter the company PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk has on average been declared to have passed the CSMS selection.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 585, "width": 428, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In some cases, there are local contractors who do not have CSMS management. However, in order to maintain relations between the company and the surrounding community, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk provides special training for local contractors and obtains work permits with the condition that they pass the work contract by following the company's K3LH regulations.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 654, "width": 428, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From other sources, it was stated that there were several contractors who did not seem to have a OHS organization. This is because, in the selection, the employer assesses how big the scope of work on the contractor is where if the work is included in the project category or large work, the HSE organization is seen in the selection of contractors selection if the category of work is small, the HSE organization is not too much viewed in the selection, for example, contractor companies such as office boy/cleaning service,", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4655", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "in the contractor company,a is not seen the HSE organization, but on the condition that workers are required to carry out a program to use personal protective equipment (PPE).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 428, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the selection for contractor worker specifications, employers choose contractor workers on average judging from work experience, whether or not there have been previous work accidents and other workers' track records. Community service is the initial goal of CSMS introduction and training activities for companies so that from this activity the community who become contractors and employees will know and feel the dedication they really need according to (Indrajaya et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 87, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Contract Process", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 429, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "It is known at the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia in 2019, Based on the results of the evaluation, the winner or the executor of the work is determined. Documentation and contract terms. Implementing organization. The results of interviews, the contractor company can get it from the tender, to get the work contract, it must get a contract with the company PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, the contract has used the CSMS system, so if the contractor does not have a CSMS or the CSMS is not active, the contract will not be obtained by the contractor company. the results of research by Puri, Erislan, Sugiarto (2022), can be drawn in outline that clients in providing tenders to companies still prioritize aspects, especially in work safety carried out by companies that are potential tender winners.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 80, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pre-job Activity", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 428, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the results of the interview regarding the start of work, the company's employer and the HSE department held a kick-off meeting for non-routine work scopes, for projects and contractors during the shutdown Statement letter following the briefing. It is necessary to socialize, counsel and more in-depth training on the implementation of OHS Management System in the field to avoid work accidents due to negligence of indiscipline of workers and management according to (Yalina & Sugiri, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 475, "width": 428, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From the discussion, namely the scope of work, the method of work is determined by the safety/SOP process and from this, a JSA is formulated (additional to the contractor's assessment) from which it is found the types of work equipment, PPE, and OHS experts (SIO, related OHS certification) needed by the contractor. the employer of PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. This is used for making SIK (Work Permit) for subcontractors. Here in the SIK management, the contractor must attach a JSA, analysis, work method, and work location where the layout is, as in the example above, the contractor gets this information from the results of consultation with the employer. Therefore, before participating in the kick-off meeting, the Sub Contractors are asked to prepare approval materials for making SIK, namely:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 428, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SIK - General Requirements that must be submitted are, first Job Description or Method Statement (including the list of tools and equipment), This is a completely clear picture of all the activities to be carried out. Second, Work Safety Analysis, JSA is an evaluation of the risks associated with the activity. This includes precautions to be taken to minimize risks and the Sub-Contractor has highlighted responsibilities in managing safety risks.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 428, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Third, Attendance sheet/list of attendance for JSA training by the Contractor to workers (including the list of workers and qualifications) – signed by all workers and added with ID number (if you already have one). Fourth, Briefing Statement Letter(attachment form – ITP from employer); The attendance sheet must be clear,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 352, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 24, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4656", "type": "Page footer" }, { "left": 318, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "complete, and in accordance with the list of workers for SIK/WSP. Fifth, Work Location Plan (layout/location map).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 429, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sixth, Copy of Job Order number (or contract, PO, or SR). And last, Additional notes for the WSP attachment, work execution and evaluation, its carried out initial activities as preparation before the work was carried out including, among others: A preliminary meeting to discuss work plans, determining work implementation strategies, determining the required licensing requirements, determining the required manpower requirements, Determine the monitoring system during the work in progress. after the approval is carried out, the giver of this approval consists of Employer, Location owner, and Safety area, After getting approval, the Sub Contractor gets a SIK (work permit) with the name of the job already entered in the link in the ID card so that there will be no unknown contractors entering the company area.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 90, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Work Execution,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 428, "height": 108, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The system implementation stage includes preoperative preparation, trial operation, revision and improvement, formal operation, and certification. Preoperative preparation includes two aspects: publicity and trainings. The purpose of system trial operation is to test whether the system is mature and appropriate. During the trial operation, the requirements and provisions of the system should be implemented with as much as possible effort, without mandatory implementation, which are not necessarily enforced. The revision and improvement of the system requires that the problems found during the trial operation be solved systematically instead of just temporarily.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 392, "width": 429, "height": 121, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "After that, the safety management system will be officially operated. System certification is not a necessary step (Gou et al. , 2021). Enterprises can decide whether to conduct system certification based on their own needs. According to sources, a permit to work, or what is commonly referred to as a work permit is carried out every day by contractor workers, there is no special agenda for contractors by PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. The contractor's safety/OHS department provides a safety report every month and will be checked by the safety department appointed by the employer, otherwise, a warning will be given. This can be likened to a statement by (Yiu et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 428, "height": 108, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The relevant of Contractor Management attributes are well-scheduled and communicated project meetings; effective teamwork and communication between project staff and all stakeholders; well-planned construction works; clear safety organization; strategic control of subcontractors; effective accident investigation arrangement. The safety report will be updated regarding the number of workers, working hours, environmental activities, and other OHS. There are safety talks with contractors every month with contractors gathering, to discuss findings in the field, sometimes a safety plan (employer safety) that calls all contractors, who are currently working or the employer.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 626, "width": 429, "height": 122, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Every employer must also check safety issues, so not only workers from the safety department who have the authority to stop work if because the contractor workers do not do work according to applicable SOPs or safety, and if the contractor workers stop working from the safety department workers, the contractor workers can and will be immediately subject to fines or warning letters in accordance with the employment contract if the termination of work from non-safety department employees from PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, the worker can be reprimanded and if the mistake is repeated or fatal, it can be reported to the safety department of PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk to be subject to a fine or a warning letter in accordance with the applicable", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4657", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "employment contract. So at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, every employee is very aware of the applicable safety regulations.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 428, "height": 218, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In its supervision, one of the aspects examined by the workers of PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk is in compliance with the HSE plan/method implementation by the contractor, but regarding the SOP there is no provision for the contractor to successfully implement the HSE plan or not. But in the process, the supervisor rarely sees aspects of the contractor's HSE plan having been implemented or not, but seeing whether or not contractor workers are safe at work and the SOPs for the work carried out is less related to the statement from the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia, 2019 which controls the consistency of HSE implementation during implementation work and ensure that the implementation of the work is in accordance with the previous HSE plan agreement, with one way to minimize the \"Gap\" of HSE implementation which is part of the HSE Plan implementation, from here the company can pay less attention to the HSE plan of the sub-contractor, but the company always supervises aspects safety in the work carried out by sub-contractors and make this a reference for sub-contractors in their work. Regarding emergency training at the company, it is carried out during the month of OHS by safety inducement involving contractors, namely training that is usually carried out, namely safety drills and first aid.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 64, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluation,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 428, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results of the CSMS should be evaluated periodically, especially after contract work is completed. The evaluation results are used to assess contractor performance. As input to improving the CSMS program within the company. An evaluation team was formed that involved all relevant elements within the company. With the main points, namely the HSE closing report as well as the final evaluation and feedback from the Indonesian Ministry of Manpower, 2019.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 447, "width": 429, "height": 135, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Every CSMS will run out, an evaluation will be carried out, from the safety department will inform the employer, to assess the performance of the contractor during the validity period of the contract, then the results of the evaluation will be obtained, namely whether the contractor has received a recommendation for a work contract extension or not. By the safety department, the partner vendor OHS performance assessment is carried out during the contract period by the Employer Division periodically, depending on the contract period, for routine partner vendors it is assessed at the earliest 6 months 1 time using the format standardized by the Quality System Management Representative (QSMR) and Corporate SHE Division (CSHED) according to (Okonkwo and Wium . , 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 599, "width": 77, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "OHS Program", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 428, "height": 93, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The purpose of work culture is to change the attitudes and behavior of existing human resources in order to increase work productivity to face various challenges in the future. In the implementation of safety and occupational health in the workplace there is a sense of responsibility among the owners business (manager) and workforce so all parties can feel safe and comfortable doing their job then we need a management system who can manage security and health in the workplace i.e. system safety and health management work according to (Kunci et al., 2020).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 709, "width": 428, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The absence of procedures regarding OHS performance can cause the company cannot record the accident rate, the number of accident claims, and target achievement regarding zero incidents cannot be monitored and recorded (Luqmantoro, 2018). The", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 352, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 24, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4658", "type": "Page footer" }, { "left": 318, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "basic policies on occupational safety and health at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk generally complies with the Minister of Manpower Regulation No. 05/MEN/1996 concerning the implementation of the Occupational Health and Safety Management System. In the following picture are the results of filling out questionnaires and interviews with workers.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 268, "width": 407, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 2. Graph of the Questionnaire Result of Contractor Engagement and Company OHS", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 281, "width": 41, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Program", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 428, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The following is an explanation of the OHS program and the results of interviews with workers are:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 321, "width": 217, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Accident and Near Accident Investigations,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 335, "width": 429, "height": 53, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Investigation of accidents and near-miss aims to find out the facts or circumstances that are related to the accident that occurred and prevent similar incidents in the future. According to a survey by several informants, it was stated that the program is involving contractor workers only when an accident or near-miss occurs to contractor workers.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 404, "width": 169, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Distribution of Accident Statistics", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 418, "width": 428, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Distribution of accident statistics is carried out so that each Plant/Division knows how the description of accidents that occurred at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Data from the Health Department, Fire Brigade, line, and investigators are submitted to the Safety Department and then an investigation is carried out to find out the number of days lost, losses due to accidents, factors that cause accidents, types of work accidents and recommendations for improvements that should be made.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 501, "width": 429, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "While the data on the factors causing the accident, the type of accident, and recommendations for improvement will then be made into an accident analysis report. After the statistical reports and analysis reports have been completed, they are distributed/sent to all existing Plants/Divisions in hard and soft copies.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 556, "width": 432, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to interview data from interviewees regarding the OHS program, it was carried out during the Safety Committee meeting without involving the contractor, but the contractor safety supervisor was informed of the results of the OHS program for distributing accident statistics, this was aimed at learning about incidents that occurred. According to (Yiu et al., 2019). Companies that carry out OHS management as well, the company will get financial benefit, reduced lost time and compensation cost for workers.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 653, "width": 99, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Safety Monitoring,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 429, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Safety monitoring is an activity of monitoring and supervising the work area. According to (Nugroho & Handayani, 2020). This program necessary to have more routine supervision and must be carried out consistently by supervisors to the personnel to ensure the OHS program runs well because usually supervision is more focused on the technical operations of the unit rather than safety.", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4659", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 62, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Safety Talk", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 428, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Safety talk is a work accident prevention program, It is very necessary to always remind employees and subcontractors about safety. The workers in the field usually prioritize performance or progress over safety. In addition, subcontractor workers typically work long hours, it lead to high levels of stress and an increase in unsafe work practices (Unsafe Action) according to (Muliawati et al., 2020).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 428, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results of the safety talk are reported and submitteit to the Safety Department. According to the results of interviews with resource persons, this OHS program was conducted in the morning before work, another resource person stated that the Indocement OHS program is not mandatory for contractor workers, but most supervisors do safety talks or in other words toolbox meetings every morning, and there are still inputs.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 254, "width": 70, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Safety Pause", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 429, "height": 80, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Safety pause is an activity to stop for a moment to listen to information about OHS. The contents of this activity can be in the form of stories, pictures, videos, or also with writing that aims to remind how important safety is so that everyone has a safety-first thought. Safety pause is not only done to start the meeting but also in the form of installing banners and billboards. Banners and billboards have been placed in strategic places which include: entrances and exits and are easily legible and visible to the workforce.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 428, "height": 53, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The result by (Dewinda Et Al., 2019) research, report that the climate of safety and the perceptions of coworkers ‘behavior on safety knowledge have a significant influence on safety behavior. The higher the safety climate, the influence of the safety knowledge is also stronger on safety behavior.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 148, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Joint Safety Inspection (JSI),", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 428, "height": 80, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JSI is a work area monitoring and supervision activity carried out by a combination of safety, security, and health departments which is carried out periodically to identify sources, conditions, and hazardous actions so that any potential hazards and environmental aspects that are at risk of causing work accidents can be controlled. This joint safety inspection activity is carried out 3 times a year according to the schedule that has been made and agreed upon.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 269, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Making Work Permits and Hazardous Work Permits,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 544, "width": 428, "height": 135, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Various types of work in the area of PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk has a high potential for occupational safety and health hazards and risks. If these risks are not controlled properly, they can result in losses to people, equipment, processes, and the environment. employees and labor involved directly with equipment, materials as well surrounding work environment according to (Yalina & Sugiri, 2021). To control these risks, it is necessary to coordinate intensive supervision so that the hazardous work is carried out according to the OHS standards that have been applied. The purpose of making SIK and IKB is to minimize the possibility of accidents in hazardous or high-risk work, by conducting strict supervision and ensuring consistent implementation of OHS procedures and standards.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 100, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Chemical Labeling,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 709, "width": 428, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Chemical labeling at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk refers to the GHS (Globally Harmonized System Classification and Labeling of Chemicals) labeling system, which is a coherent approach to accurately describing and classifying chemical", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 352, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 24, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4660", "type": "Page footer" }, { "left": 318, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 80, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "hazards and communicating information in the form of labels and LDK. This GHS system was agreed upon at the 4th Ingovermental Forum on Chemical Safety (IFCS) in Bangkok, Thailand in 2003 and the World Summit on Sustainable Development (WISSD) DI Johannesburg in 2002 and was ratified by the Economic and Social Council of the United Nation in 2002. 2003 with a recommendation that all countries have implemented GHS no later than 2008.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 428, "height": 66, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the results of interviews with resource persons, the OHS program must be carried out by contractors if the chemicals are brought by a contractor company. However, from several sources, it is quite rare, from the contractor side in bringing chemicals from their own company. According to (Kunci et al., 2020) in this activity, material safety data sheets need to be studied so that each chemical used can be grouped and identified.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 254, "width": 211, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indocement Safety Observation Program,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 429, "height": 136, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I-SOP is a tool for observing OHS problems at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. In principle, the use of I-SOP aims to communicate the dangers and risks of accidents from one employee to another. After reminding they are recorded into the I- SOP card. The results of the interview with the OHS program resource persons are related to checking the condition of unsafe acts and unsafe conditions when work can be carried out between employees to carry out assessments in a job, but contractor workers cannot be involved because contractor workers are one of the objects in this OHS program. According (Yiu et al., 2019) Excessive emphasis on one approach (reward and punishment) can lead to under-reporting of incidents for fear of being punished or for fear of losing the reward for the actions that led to the incident.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 212, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Occupational Safety and Health Training,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 428, "height": 163, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The purpose of the OHS training held at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk by the OHS Management is to be given to all parties from Echelon I to Echelon VI in order to know, understand and apply OHS in the workplace. From the results of interviews with resource persons, the OHS program is available for contractor workers, but only during the OHS month event for repetition. And for other resource persons, this training was held for helper contractor workers for initial training by PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. This program seriously to note as in the findings of research by (Yiu et al., 2019) that the deficiencies identified in these dimensions are, in part, attributable to the prevalence of precarious temporary duration employment contracts and subcontracting within the local construction environment. The low level of H&S competence and training is an industry-wide challenge and is not unique to the South African context as studies conducted in other African countries have reported similar findings.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 126, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Equipment Certification,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 626, "width": 428, "height": 80, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "With the certification, it is hoped that occupational safety and health for workers, the production process, and the avoidance of accidents and environmental pollution can be guaranteed. According (Yiu et al., 2019) the engagement and coordination among stakeholders, including government agencies, clients and developers, and contractors would be essential to the sustained improvement in operational and safety performance on sites.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 109, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Emergency Response", "type": "Section header" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4661", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 80, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results of interviews with resource persons, this OHS program exists for large project/work contractors and must be present and checked during CSMS pre- qualification. According (Indrajaya et al., 2019) a large emergency situation, an emergency that can spread beyond the limit of one work unit or even the company boundaries, and need the help of resources from authorities outside the company, such as the police, fire department, local government, and others.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 163, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Personal Protective Equipment,", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 198, "width": 428, "height": 94, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The selection of personal protective equipment is adjusted to the potential hazards of the task and workplace as well as references from within or outside the country. From the results of interviews with informants, this is mandatory and for workers who are caught not wearing personal protective equipment (PPE) according to the applicable SNI standards, they will receive a penalty in the form of a fine of one million, work suspension for one month and if repeated up to three times serious mistakes the contractor company or its contractor workers will be blacklisted.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 428, "height": 94, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From the results of this interview, each interviewee agreed that the safety department at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk has introduced every occupational safety and health program in the company during employee orientation for both companies and contractors. , According (Yiu et al., 2019) The CSMS framework consists of 14 functional elements, plus one audit and review protocol, and one of that is hazard control by the use of personal protective equipment (PPE) being one of the element that must be fulfilled.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 406, "width": 293, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "OHS (Occupational Health and Safety) Culture Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 428, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "in this study, researchers only took a pre-survey on factors related to effective CSMS implementation in the company. The following is an example of a questionnaire from the pre-survey. And the following are the results of the pre-survey questionnaire that has been filled in by the resource persons and accumulated by the researcher.", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 474, "width": 393, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1. Questionnaire Pre–Survey of CSMS Effectiveness Implementation Factors", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 352, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 24, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4662", "type": "Page footer" }, { "left": 318, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 188, "width": 417, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 3. Graph of Pre-Survey Questionnaire Results of CSMS Effectiveness Implementation", "type": "Text" }, { "left": 282, "top": 201, "width": 35, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Factors", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 228, "width": 428, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From the results of the pre-survey, data is obtained according to the table above, validation is obtained regarding the main factors that hinder or reduce the implementation of CSMS from the previous research above (Yiu et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 269, "width": 429, "height": 273, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "First, Cultural and Behavioral Factors. Indocement Tunggal Prakarsa, Dependence of contractor workers (need to provide criticism, shortcomings / things needed in the work) to the contractor PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Management commitment, and participation to contractors or PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Employee involvement in the field (employees give directions/reprimands to contractor workers when making mistakes at work), Employee behavior in the field (give examples at work), Knowledge of contractors on work sites (hazards at work sites), in all The statement in the questionnaire is considered to be one of the factors that affect the effectiveness of CSMS implementation by most of the informants. Safety-based behavior is human- oriented and often based on individual or group employees performing routine work tasks, feedback on safety-related behavior, coaching, and teaching. According to (Yiu et al., 2019) The management of contractor companies needs to do a better selection process when recruiting prospective workers because if workers have good individual characteristics, at least they have a good safety motivation and level of compliance. The relevant attributes are well-scheduled and communicated project meetings, effective teamwork and communication between project staff and all stakeholders, well-planned construction works, clear safety organization; strategic control of subcontractors, effective accident investigation arrangement. In addition, Clients need to assess the risks associated with their work activities so that necessary preventive and protective measures can be identified and implemented.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 545, "width": 429, "height": 108, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Second, Working Condition Factor. The contractor's knowledge of the culture at the work site (the company's OHS program), is considered to be one of the factors that affect the effectiveness of CSMS implementation by most of the informants. According to (Yiu et al., 2019), More than three-quarters of the work accident cases that are the most common cases are slipping and falling at the same rate, lifting or carrying, falling from a height, and attacking moving or stationary objects. In addition, of the construction-related deaths, the majority are associated with falling from a height and being crushed by a moving vehicle.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 656, "width": 429, "height": 66, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Third, Resource Factor. Contract workers usually work long hours, usually up to 12 to 18 hours per day for three weeks or more. This turnaround time leads to high levels of stress and increases unsafe practices. According to (Kusuma Wardhani, 2022) Unsafe action is a human action that can allow accidents to happen to oneself and others, while an unsafe condition is a work environment that can allow accidents to occur.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 725, "width": 428, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fourth, Communication Factor. Safety campaigns/promotions (at work), managers' attention to safety, safety meetings, audits, and inspections, are considered to be one of", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4663", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "the factors that affect the effectiveness of CSMS implementation by most of the informants.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 429, "height": 93, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fitfth, Training Factor. Work location orientation, safety training, and refresh/refreshing safety training (safety training again, for example safety drill, first aid kit, etc.) are considered to be one of the factors that affect the effectiveness of CSMS implementation by most of the resource persons. An organization needs to manage its CSMS as an ongoing project involving requirements and change management, user support, and maintenance and upgrades. As such, managing a CSMS project has been described as a “lifelong journey” (Radad & Hoseyni, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 228, "width": 57, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 244, "width": 428, "height": 43, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the research that has been done, the following conclusion can be drawn that The CSMS program at PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk has been implemented properly and adequately.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 292, "width": 428, "height": 122, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk involving contractor workers in the most questionnaire results are Accident and Near Accident Investigations, Safety Monitoring, Safety Talks, Making Work Permits and Hazardous Work Permits, Equipment Certification, Emergency Response, Personal Protective Equipment.The factors that most influence the effectiveness of CSMS implementation on contractor workers at PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk are training factors, communication factors, and cultural and behavioral factors, this can be seen from fewer rejections from respondents regarding the contents of the questionnaire.", "type": "Text" }, { "left": 250, "top": 435, "width": 95, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "BIBLIOGRAPHY", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 450, "width": 429, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Amalina, N. N., & Larasati, H. E. (2020). The Implementation of Contractor Safety Management System to Prevent Work Accidents at Coal Mining Company. The Indonesian Journal Of Occupational Safety and Health , 9 (3), 338. https://doi.org/10.20473/ijosh.v9i3.2020.338-348", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 519, "width": 429, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Desti, A. (2017). Hubungan Budaya K3 Dengan Keselamatan Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Di PT. Ukindo (Aep Group) Blankahan Kab. Langkat Tahun 2017 . Universitas Sumatera Utara Medan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 575, "width": 428, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indrajaya, D., Suhendar, E., & Nurhidayat, A. E. (2019). Pengenalan Contractor Safety Management System PT Putrajaya Sukses Makmur. Jurnal PkM Pengabdian Kepada Masyarakat , 2 (03), 205. https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v2i03.3976", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 429, "height": 52, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kunci, K., Kerja, K., Sakit, R., & Regency, E. A. (2020). Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) di RSUD dr . Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur Dosen STIKes Bustanul Ulum Langsa-Aceh Mahasiswa STIKes Bustanul Ulum Langsa-Aceh . 3 (2), 205–210.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 428, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kusuma Wardhani, Y. D. (2022). Implementation of Contractor Safety Management System as a Requirement for Partners at a Petrochemical Company. The Indonesian", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 726, "width": 408, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Occupational Safety and Health , 11 (1), 1–11.", "type": "Table" }, { "left": 105, "top": 740, "width": 228, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.20473/ijosh.v11i1.2022.1-11", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 352, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 24, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4664", "type": "Page footer" }, { "left": 318, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 428, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Luqmantoro, L. (2018). Penerapan Contractor Safety Management System Pada Pt Jamin", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 116, "width": 408, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jaya Abadi Di Balikpapan. IDENTIFIKASI: Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lindungan Lingkungan , 4 (1), 11–21.", "type": "Table" }, { "left": 105, "top": 143, "width": 216, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.36277/identifikasi.v4i1.43", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 428, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Martadinata, M. I., Febiyanti, H., Suryan, V., Pratama, R. A., & Nabilah, H. A. (2021). Implementasi Safety Management System Di Bandar Udara Internasional Radin Inten Ii Pada Masa Pandemi Covid -19. Journal of Airport Engineering Technology (JAET) , 2 (01), 1–15. https://doi.org/10.52989/jaet.v2i01.44", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 429, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muliawati, R., Hermawan, N. S. A., & Sunaryo, R. A. (2020). Analisis Implementasi CSMS Pada Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Kapal Tanker di PT. Daya Radar Utama Unit lampung Tahun 2019. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKMI) , 1 (1), 1–8.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 428, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nugroho, B., & Handayani, P. (2020). Analysis of Implementation Contractor Safety Management System (CSMS) at the Implementation Stage in PT. Multikarya Asia Pasifik Raya on the Project PT. Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang in 2019 . Icoh 2019 , 370–379. https://doi.org/10.5220/0009778603700379", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 428, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pradani, M. R., Maharani, M. D. D., & Ramli, S. (2021). Efektifitas Implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Penurunan Tingkat", "type": "List item" }, { "left": 105, "top": 406, "width": 409, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kecelakaan Kerja Di PT X. Jurnal Migasian , 5 (1), 19.", "type": "Table" }, { "left": 105, "top": 419, "width": 243, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.36601/jurnal-migasian.v5i1.146", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 447, "width": 428, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Radad, I., & Hoseyni, Z. H. (2022). DigitalCommons @ University of Nebraska - Lincoln Feasibility study of implementation of a customer satisfaction monitoring system ( CSMS ) in the public library from a management perspective . September .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 428, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rusba, K., Noeryanto, Zulfikar, I., Liku, J. E. A., Purwanti, S., & Pongky, P. (2022). Contractor Safety Management System (CSMS). EUNOIA Jurnal Pengabdian Masyarakat , 1 (2), 69–73.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 557, "width": 428, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yalina, F., & Sugiri, T. (2021). Pengaruh Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Terhadap Kinerja Proyek Pembangunan Flyover (Studi Kasus: Flyover Sultan Agung Tanjung Karang). Techno-Socio Ekonomika , 14 (2), 87. https://doi.org/10.32897/techno.2021.14.2.664", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 626, "width": 429, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yiu, N. S. N., Chan, D. W. M., Sze, N. N., Shan, M., & Chan, A. P. C. (2019). Implementation of safety management system for improving construction safety performance: A Structural Equation Modelling approach. Buildings , 9 (4). https://doi.org/10.3390/buildings9040089", "type": "List item" }, { "left": 87, "top": 39, "width": 426, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analysis of the Effect of Contractor Safety Management System (CSMS) on Health and Safety Culture at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk", "type": "Page header" }, { "left": 234, "top": 795, "width": 196, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate , Vol. 8, No. 6, Juni 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 486, "top": 795, "width": 27, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4665", "type": "Page footer" }, { "left": 253, "top": 90, "width": 93, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright holder:", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 104, "width": 390, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Rohim Tualeka, Aulia Rahman Farizky Pujiantara, Barikly Robby (2023)", "type": "Text" }, { "left": 240, "top": 131, "width": 118, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "First publication right:", "type": "Section header" }, { "left": 203, "top": 144, "width": 196, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 224, "top": 171, "width": 150, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This article is licensed under:", "type": "Text" } ]
5f209121-5c1e-dfd2-31d6-aaad0c30d57c
http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/download/3612/689
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "841", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 85, "width": 437, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Implementasi Fuzzy Mamdani dalam Pengambilan Keputusan Jenis Tanaman Pertanian Bagi Petani", "type": "Section header" }, { "left": 104, "top": 139, "width": 391, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analysis of Fuzzy Mamdani Implementation in Decision Making of", "type": "Section header" }, { "left": 191, "top": 157, "width": 218, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agricultural Plant Types for Farmers", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 199, "width": 313, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Wulandari, 2 Haerunnisya Makmur, 3 Dewi Fatmarani Surianto*", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 211, "width": 377, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2,3 Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar, Jl. Daeng Tata Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 217, "top": 239, "width": 161, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*e-mail: [email protected]", "type": "List item" }, { "left": 192, "top": 263, "width": 214, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( received : ?, revised : ?, accepted : ? diisi oleh editor)", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 286, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 300, "width": 454, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertanian merupakan salah satu sektor yang memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Pertumbuhan sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh hasil produksi pertanian itu sendiri. Salah satu faktor utama yang sangat mempengaruhi hasil produksi pertanian adalah perubahan iklim, dimana setiap tanaman membutuhkan kondisi iklim dan cuaca yang berbeda untuk tumbuh. Pemilihan jenis tanaman yang tepat berdasarkan kondisi iklim dan cuaca perlu dilakukan untuk memastikan tanaman dapat tumbuh secara maksimal, sehingga membantu petani agar terhindar dari kerugian seperti gagal panen. Pemilihan jenis tanaman pertanian ini dilakukan menggunakan metode fuzzy Mamdani. Jenis-jenis tanaman yang akan direkomendasikan dibagi ke dalam tiga kelompok menggunakan metode fuzzy C-Means . Dari salah satu perhitungan, diperoleh hasil jika suhu 20 °C, curah hujan 300 mm, dan lama penyinaran matahari 6 jam, maka hasil rekomendasi yaitu kelompok tanaman 1 yang terdiri dari kacang hijau, bayam, sawi, cabai, jagung, dan labu.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 445, "width": 254, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Tanaman, iklim, fuzzy , mamdani, pertanian.", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 470, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 483, "width": 454, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agriculture is one of the sectors that plays an important role in the national economic development of Indonesia. The growth of the agricultural sector is heavily influenced by the results of the agricultural production itself, where one of the factors that significantly impacts agricultural production results is climate change because each plant requires different climate and weather conditions to grow. Choosing the right type of plant based on climate and weather conditions is essential to ensure that the plants can grow optimally, thereby helping farmers in avoiding losses, such as crop failure. The selection of agricultural plant types was carried out using fuzzy Mamdani method. The recommended types of plants are categorized into three groups using fuzzy C-Means method. From one of the calculations, the result showed that if the temperature is 20 °C, rainfall is 300 mm, and the duration of sunlight is 6 hours, then the recommended result is plant group 1 which consists of green beans, spinach, mustard greens, chili, corn, and pumpkin.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 629, "width": 247, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Plant, climate, fuzzy, mamdani, agriculture.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 654, "width": 93, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 672, "width": 455, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia sebagai salah satu negara agraris dengan luas lahan pertanian yang besar, menjadikan sektor ini mendapatkan perhatian utama dari pemerintah. Hal ini karena pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional serta pemulihan ekonomi negara [1]. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2023, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang sekitar 11,77% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) [2]. Hal ini menunjukkan adanya kontribusi yang signifikan dari sektor tersebut dalam perekonomian Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "842", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 455, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sektor pertanian memegang beberapa peran penting lainnya, seperti sebagai pemasok pangan dalam negeri, perolehan devisa untuk negara melalui ekspor-impor, penekan inflasi, dan penyedia lapangan kerja bagi penduduk [3]. Berdasarkan data BPS tahun 2022 terkait Indikator Pekerjaan Layak di Indonesia, menunjukkan bahwa lapangan usaha pertanian memiliki persentase tertinggi pada distribusi pekerja informal menurut lapangan usaha, yaitu sebesar 42,87% [4]. Persentase ini meningkat jika dibandingkan dengan persentase pada tahun 2021 yaitu sebesar 42,14%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 150, "width": 454, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh hasil produksi pertanian itu sendiri, dimana salah satu faktor utama yang mempengaruhi hasil produksi tersebut adalah perubahan iklim. Pada tahun 2022 dalam rapat Komisi IV DPR RI, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa sektor pertanian masih akan menemui tantangan berat terhadap perubahan iklim [5]. Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan dan ancaman terbesar pada sektor pertanian karena dapat berpengaruh pada pola tanam, waktu tanam, dan kualitas tanaman yang dihasilkan [6].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 226, "width": 455, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tidak hanya itu, perubahan iklim juga berdampak pada perubahan kondisi lingkungan yang mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak dapat mencapai hasil yang optimal. Fenomena ini disebabkan oleh kebutuhan setiap tanaman akan kondisi iklim dan cuaca yang berbeda untuk pertumbuhannya [7]. Pada kondisi iklim yang tidak optimal, pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Hal ini terbukti dapat menurunkan kuantitas dan kualitas produksi, seperti meningkatnya serangan hama dan penyakit, tidak optimalnya pembentukan buah, penurunan kapasitas air untuk keperluan irigasi, hingga kerusakan pada tanaman itu sendiri [8].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 315, "width": 454, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penurunan produksi tanaman pertanian dapat berdampak pada petani seperti mengalami kerugian yang besar karena tidak dapat memanen hasil tanaman mereka secara optimal atau bahkan tidak memiliki hasil panen sama sekali [9]. Hal ini dapat mengganggu mata pencaharian petani secara keseluruhan. Selain itu, hal ini juga dapat berpotensi mempengaruhi ketersediaan pangan dan berpengaruh pada hasil sektor pertanian.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 378, "width": 454, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari permasalahan di atas, pemilihan jenis tanaman yang tepat berdasarkan kondisi iklim dan cuaca menjadi hal yang sangat krusial. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan tanaman dapat tumbuh dengan maksimal sehingga dapat membantu petani untuk menghindari kerugian yang mungkin terjadi, seperti gagal panen. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk membantu para petani dalam mengambil keputusan terkait jenis tanaman yang dapat ditanam berdasarkan variabel input yang digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 467, "width": 123, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Tinjauan Literatur", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 484, "width": 454, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian sebelumnya Puspitasari dkk (2018) membuat sistem pendukung keputusan dalam pemilihan tanaman hortikultura dari 14 jenis tanaman untuk meningkatkan ketahanan pangan menggunakan metode fuzzy Mamdani dengan variabel berupa pH, suhu, curah hujan, dan ketinggian tanah [10]. Arnie dan Septiyani (2018) juga membuat sistem rekomendasi pemilihan tanaman sayur hortikultura dari 10 jenis tanaman semusim pada lahan yang ada menggunakan metode fuzzy Tahani dengan variabel suhu, curah hujan, ketinggian tanah, kapasitas tukar kation tanah, kejenuhan basa, dan pH [11]. Kedua penelitian tersebut memberikan hasil rekomendasi tanaman hortikultura yang cocok untuk ditanam berdasarkan variabel inputnya, sedangkan pada penelitian ini jenis tanaman pertanian yang akan direkomendasikan terlebih dahulu dikelompokkan ke dalam tiga kelompok melalui proses clustering menggunakan metode fuzzy C-Means .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 611, "width": 454, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, penelitian oleh Hasugian dan Simanjorang (2019) berupa penentuan jenis tanaman untuk mendukung ketahanan pangan berdasarkan kandungan unsur tanah, meliputi oksigen, warna, suhu, dan bau menggunakan metode fuzzy Mamdani [12]. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rahman dkk (2022) berupa rekomendasi pemilihan jenis tanaman berdasarkan keasaman, suhu, kelembaban, dan warna pada tanah menggunakan metode fuzzy Mamdani [7]. Kedua penelitian tersebut memberikan rekomendasi tanaman berdasarkan kondisi dan kriteria tanah tertentu, sedangkan pada penelitian ini berdasar pada kondisi iklim.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 699, "width": 455, "height": 61, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian lain bertujuan untuk membuat sistem pendukung keputusan dalam menentukan waktu bercocok tanam padi di lahan pertanian waduk Cengklik menggunakan metode fuzzy Mamdani dengan variabel suhu, kelembaban, dan kecepatan angin rata-rata [6]. Perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan terletak pada hasil output, tetapi menggunakan data input yang sama yaitu data iklim dan juga metode yang sama yaitu metode fuzzy Mamdani.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "843", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 455, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan studi literatur di atas, maka diperlukan rekomendasi pemilihan jenis tanaman pertanian yang dapat menjadi dasar pengambilan keputusan bagi para petani dengan mengimplementasikan metode fuzzy inference system Mamdani. Adapun jenis-jenis tanaman yang akan direkomendasikan terlebih dahulu dibagi ke dalam tiga kelompok menggunakan metode fuzzy C- Means berdasarkan data ketahanan atau kebutuhan tanaman berupa suhu, curah hujan, dan lama penyinaran matahari. Hasil clustering ini akan digunakan sebagai dasar pembentukan rules dari metode fuzzy Mamdani yang akan digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 180, "width": 118, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 197, "width": 454, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahapan-tahapan dari penelitian dirancang untuk mendapatkan pemahaman yang terstruktur dan digunakan sebagai panduan dalam menyelesaikan penelitian. Adapun tahapan-tahapan dari penelitian ini dapat ditemukan pada Gambar 1 sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 474, "width": 146, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1 Tahapan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 487, "width": 121, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1 Identifikasi Masalah", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 499, "width": 455, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tahap ini, dilakukan pengidentifikasian masalah untuk memperoleh informasi mengenai tantangan yang terjadi pada sektor pertanian, terutama masalah yang dihadapi oleh para petani. Permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah perubahan iklim yang dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi tidak optimal, sehingga berdampak pada hasil panen para petani yang kurang maksimal. Permasalahan ini telah dibahas lebih rinci pada bagian pendahuluan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 575, "width": 96, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.2 Studi Literatur", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 588, "width": 455, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi literatur dilakukan melalui proses membaca serta menelaah artikel-artikel penelitian terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Studi literatur ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman terkait dengan topik penelitian yang sedang diteliti. Adapun yang perlu dipahami pada artikel penelitian yang ditelaah adalah penelitian apa yang telah dilakukan sebelumnya, mengidentifikasi kelemahan dari penelitian tersebut, dan menyajikan dasar pengetahuan yang kuat untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 664, "width": 192, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.3 Identifikasi dan Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 676, "width": 454, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam mengidentifikasi jenis tanaman yang akan direkomendasikan, digunakan data yang berkaitan dengan faktor-faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam penelitian ini, digunakan 2 jenis variabel, diantaranya variabel input yang berperan sebagai masukan dan variabel output yang menunjukkan hasil keluaran. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi suhu, curah hujan, dan lama penyinaran matahari sebagai variabel input, sedangkan variabel output menunjukkan rekomendasi jenis tanaman. Rentang nilai yang digunakan untuk setiap variabel tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut [13].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Text" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "844", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 75, "width": 377, "height": 167, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Range Variabel Input dan Output Variabel Nilai Linguistik Range Suhu Rendah Sedang Tinggi < 20 25 > 30 [0,20] [25,30] [25,50] Curah Hujan Rendah Sedang Tinggi < 100 200 > 300 [1,100] [100,300] [200,500] Lama Penyinaran Matahari Sebentar Lama < 6 > 8 [1,8] [6,12] Rekomendasi Tanaman Kelompok Tanaman 1 Kelompok Tanaman 2 Kelompok Tanaman 3 < 30 40-60 > 70 [1, 30] [40, 60] [70, 100]", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 258, "width": 455, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun data yang dikumpulkan adalah data ketahanan tanaman terhadap kondisi suhu, curah hujan, dan lama penyinaran matahari yang akan digunakan dalam pembentukan rules . Berikut adalah data-data yang telah dikumpulkan seperti yang dipresentasikan dalam Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 308, "width": 422, "height": 302, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Data Ketahanan Tanaman Pertanian No Nama Tanaman Suhu (°C) Curah Hujan (mm) Lama Penyinaran Matahari (jam) 1. Kedelai 23-27 100-200 12 2. Kentang 15-20 500-800 6 3. Kacang Tanah 25-30 500-1000 6-8 4. Kacang Hijau 25-30 800-1200 6-8 5. Bayam 20-25 1000-1500 4-5 6. Sawi 15-20 1000-1500 4 7. Cabai 24 900 8 8. Tomat 21 450 8 9. Bawang Merah 23 475 4-5 10. Kacang Panjang 18 475 6 11. Jagung 20-30 600-1.200 6 12. Mentimun 26 450 6-8 13. Terong 22 450 8 14. Selada 15-20 600-800 4-6 15. Wortel 17 325 6 16. Kangkung 20-35 200-250 4-6 17. Kubis 19 500-800 6 18. Daun Bawang 15-20 600-800 6 19. Lobak 10-20 500-700 6 20. Labu 20-30 800-1200 6", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 626, "width": 104, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.4 Pengolahan Data", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 639, "width": 454, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Fuzzy Mamdani atau metode Max-Min , merupakan salah satu jenis Fuzzy Inference System (FIS) yang diimplementasikan dalam logika fuzzy untuk pengambilan keputusan. Pengembangan metode ini dilakukan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975 [14]. Untuk mendapatkan keluaran atau output, ada tiga tahapan yang diperlukan, yaitu sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 690, "width": 88, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.4.1 Fuzzifikasi", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 702, "width": 454, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fuzzifikasi merupakan proses yang melibatkan transformasi variabel numerik ( non-fuzzy ) menjadi variabel bahasa ( fuzzy ) [15]. Dalam proses fuzzifikasi , dilakukan penentuan derajat keanggotaan variabel input dan output [16]. Berdasarkan penentuan derajat keanggotaan tersebut, akan dibentuk fungsi keanggotaan untuk masing-masing variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung derajat keanggotaan, tergantung pada jenis fungsi keanggotaan yang digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Text" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "845", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 172, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.4.2 Pembentukan Aturan Fuzzy", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 87, "width": 455, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum memulai perhitungan dalam FIS, langkah pertama yang diperlukan adalah menentukan dasar aturan atau basis aturan yang akan digunakan [17]. Proses pembelajaran pada logika fuzzy melibatkan penentuan aturan yang diterapkan saat memproses data ke dalam sistem logika fuzzy [18]. Pembentukan aturan fuzzy merupakan proses perubahan variabel input menjadi output yang akan menjadi rekomendasi dalam pengambilan keputusan. Variabel output dikelompokkan dengan menggunakan metode fuzzy C-Means (FCM) berdasarkan data ketahanan tanaman terhadap suhu, curah hujan, dan lama penyinaran matahari. Dalam metode FCM, data dengan karakteristik yang serupa akan dikategorikan dalam satu cluster , sementara data yang memiliki perbedaan karakteristik akan dikategorikan pada cluster yang berbeda [19]. Penentuan output dari aturan, ditentukan berdasarkan karakteristik clustering yang telah dilakukan pada tanaman terhadap kondisi yang digunakan pada aturan. Persamaan aturan yang diterapkan pada penelitian ini dapat dilihat pada Persamaan (1).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 252, "width": 450, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IF kondisi1 AND kondisi2 AND kondisi3 THEN kesimpulan (1)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 276, "width": 454, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada Persamaan (1) di atas, operator AND digunakan untuk menghubungkan kondisi dari setiap variabel input, sedangkan THEN digunakan untuk menunjukkan hasil dari variabel output yang dihasilkan dari aturan yang diterapkan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 314, "width": 98, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.4.3 Defuzzifikasi", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 327, "width": 454, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langkah terakhir dari tahap metode fuzzy Mamdani adalah melakukan defuzzifikasi yang juga dikenal sebagai tahap penegasan. Defuzzifikasi dilakukan untuk memperoleh nilai output crisp atau hasil yang tegas [20]. Pada tahap ini, input yang diberikan berupa himpunan fuzzy dan output yang dihasilkan adalah suatu nilai crisp tertentu [13]. Dalam penelitian ini, digunakan metode defuzzifikasi centroid, yang memungkinkan perhitungan pusat massa dari himpunan fuzzy sehingga dapat menghasilkan keluaran yang tepat", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 416, "width": 142, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Hasil dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 433, "width": 455, "height": 162, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengambilan keputusan petani dalam pemilihan jenis tanaman pertanian ini dihitung menggunakan bantuan software MATLAB. Terdapat tiga variabel input yaitu suhu, curah hujan, dan lama penyinaran matahari, sementara variabel output yaitu jenis tanaman pertanian. Dalam menentukan nilai derajat keanggotaan pada himpunan fuzzy , digunakan fungsi keanggotaan trapesium dan segitiga. Dapat dilihat bahwa variabel suhu pada Gambar 2 dan variabel curah hujan pada Gambar 3, masing-masing memiliki tiga himpunan fuzzy , diantaranya rendah, sedang, dan tinggi. Himpunan rendah dan tinggi dibentuk berdasarkan fungsi keanggotaan trapesium, sementara himpunan fuzzy sedang dibentuk berdasarkan fungsi keanggotaan segitiga. Sementara itu, variabel lama penyinaran matahari pada Gambar 4 memiliki dua himpunan fuzzy yaitu sebentar dan lama, dimana kedua himpunan ini menggunakan fungsi keanggotaan trapesium. Selanjutnya, variabel output yaitu jenis tanaman pada Gambar 5 memiliki tiga himpunan fuzzy yaitu kelompok tanaman 1, kelompok tanaman 2, dan kelompok tanaman 3. Ketiga himpunan pada variabel jenis tanaman ini menggunakan fungsi keanggotaan trapesium.", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 721, "width": 179, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2 Himpunan F uzzy Variabel", "type": "Text" }, { "left": 151, "top": 720, "width": 357, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Input Suhu (°C) Gambar 3 Himpunan Fuzzy Variabel Input Curah Hujan (mm)", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "846", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 199, "width": 413, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4 Himpunan Fuzzy Variabel Input Lama Penyinaran Matahari (jam) Gambar 5 Himpunan Fuzzy Variabel", "type": "Table" }, { "left": 362, "top": 211, "width": 109, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Output Jenis Tanaman", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 231, "width": 455, "height": 111, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rekomendasi jenis tanaman pertanian yang merupakan variabel output dikelompokkan dengan menggunakan metode FCM berdasarkan data ketahanan atau kebutuhan tanaman yaitu suhu, curah hujan, dan lama penyinaran matahari yang telah dinormalisasi. Proses pengelompokan ( clustering ) tanaman dengan FCM juga dilakukan dengan bantuan software MATLAB, dimana pangkat diinisialisasikan 2, maxiter diinisialisasikan 100, error terkecil diinisialisasikan 0,01 dan fungsi objektif awal diinisialisasikan 1. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa iterasi dihentikan pada iterasi ke-24 sehingga diperoleh perubahan matriks U terakhir yang berisi derajat keanggotaan setiap tanaman terhadap setiap cluster . Berdasarkan perubahan matriks U ini, maka diperoleh hasil pengelompokan dari setiap tanaman pada Tabel 3 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 357, "width": 422, "height": 315, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Hasil Clustering Tanaman No Nama Tanaman Derajat Keanggotaan Cluster 1(*) Derajat Keanggotaan Cluster 2(**) Derajat Keanggotaan Cluster 3(***) Cluster 1. Kedelai 0.0472 0.8075 0.1453 ** 2. Kentang 0.0068 0.0180 0.9752 *** 3. Kacang Tanah 0.0325 0.0275 0.9400 *** 4. Kacang Hijau 0.9018 0.0198 0.0784 * 5. Bayam 0.8999 0.0295 0.0707 * 6. Sawi 0.8997 0.0295 0.0708 * 7. Cabai 0.5132 0.0695 0.4174 * 8. Tomat 0.0115 0.9043 0.0842 ** 9. Bawang Merah 0.0201 0.8092 0.1707 ** 10. Kacang Panjang 0.0201 0.8090 0.1709 ** 11. Jagung 0.5132 0.0695 0.4173 * 12. Mentimun 0.0115 0.9042 0.0843 ** 13. Terong 0.0115 0.9043 0.0842 ** 14. Selada 0.0011 0.0017 0.9972 *** 15. Wortel 0.0046 0.9745 0.0209 ** 16. Kangkung 0.0272 0.8769 0.0959 ** 17. Kubis 0.0068 0.0180 0.9752 *** 18. Daun Bawang 0.0011 0.0017 0.9972 *** 19. Lobak 0.0264 0.1293 0.8443 *** 20. Labu 0.9020 0.0198 0.0782 *", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 687, "width": 454, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil pengelompokan tanaman, maka diperoleh karakteristik tanaman dari setiap cluster . Adapun karakteristik yang berhasil diidentifikasi adalah:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 712, "width": 454, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Cluster 1 (kelompok tanaman 1) terdiri dari kacang hijau, bayam, sawi, cabai, jagung, dan labu. Cluster ini memiliki karakteristik tanaman yang diperkirakan cocok atau dapat tumbuh pada suhu sedang-tinggi, curah hujan yang relatif tinggi, dan penyinaran matahari yang sebentar atau lama.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Text" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "847", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 457, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Cluster 2 (kelompok tanaman 2) yang terdiri dari kedelai, tomat, bawang merah, kacang panjang, mentimun, terong, wortel, dan kangkung. Cluster ini memiliki karakteristik tanaman yang diperkirakan cocok atau dapat tumbuh pada suhu rendah-sedang, curah hujan yang rendah- sedang, dan penyinaran matahari yang lama.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 125, "width": 454, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Cluster 3 (kelompok tanaman 3) yang terdiri dari kacang tanah, kentang, selada, kubis, daun bawang, dan lobak. Cluster ini memiliki karakteristik tanaman yang diperkirakan cocok atau dapat tumbuh pada suhu rendah-sedang, curah hujan yang sedang, dan penyinaran matahari yang sebentar.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 188, "width": 455, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari karakteristik setiap cluster tanaman di atas, maka terbentuklah aturan fuzzy pada Tabel 4 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 213, "width": 432, "height": 104, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 Aturan Fuzzy No Aturan Fuzzy 1. IF Suhu Rendah AND Curah Hujan Rendah AND Penyinaran Matahari Sebentar , THEN Jenis Kelompok Tanaman 3 2. IF Suhu Rendah AND Curah Hujan Sedang AND Penyinaran Matahari Sebentar , THEN Jenis Kelompok Tanaman 3 3. IF Suhu Rendah AND Curah Hujan Tinggi AND Penyinaran Matahari Sebentar , THEN Jenis Kelompok Tanaman 1", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 320, "width": 432, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. IF Suhu Sedang AND Curah Hujan Rendah AND Penyinaran Matahari Sebentar , THEN", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 333, "width": 130, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis Kelompok Tanaman 2", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 346, "width": 429, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. IF Suhu Sedang AND Curah Hujan Sedang AND Penyinaran Matahari Sebentar , THEN Jenis Kelompok Tanaman 3", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 372, "width": 432, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. IF Suhu Sedang AND Curah Hujan Sedang AND Penyinaran Matahari Lama , THEN Jenis", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 385, "width": 105, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelompok Tanaman 2", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 398, "width": 432, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. IF Suhu Sedang AND Curah Hujan Tinggi AND Penyinaran Matahari Lama , THEN Jenis", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 410, "width": 105, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelompok Tanaman 1", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 423, "width": 429, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. IF Suhu Sedang AND Curah Hujan Tinggi AND Penyinaran Matahari Sebentar , THEN Jenis Kelompok Tanaman 1", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 449, "width": 432, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. IF Suhu Tinggi AND Curah Hujan Rendah AND Penyinaran Matahari Lama , THEN Jenis Kelompok Tanaman 2", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 475, "width": 454, "height": 99, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. IF Suhu Tinggi AND Curah Hujan Sedang AND Penyinaran Matahari Lama , THEN Jenis Kelompok Tanaman 2 Selanjutnya, dilakukan pengujian metode fuzzy Mamdani untuk memberikan rekomendasi dalam pemilihan jenis tanaman dengan menggunakan program MATLAB. Tahap ini merupakan tahap defuzzifikasi yang merupakan langkah terakhir dalam implementasi metode ini dengan mendapatkan nilai input berdasarkan variabel input yang diuji cobakan dan nilai output yang dihasilkan berupa nilai crisp yang terbentuk dari aturan-aturan fuzzy yang digunakan. Pada penelitian ini, nilai crisp diperoleh dengan menggunakan nilai inputan secara acak hingga diperoleh 3 output rekomendasi yang berbeda.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 577, "width": 454, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada pengujian pertama, nilai inputan yang diambil untuk variabel suhu adalah 20, variabel curah hujan 300, dan variabel penyinaran matahari 6 menghasilkan output jenis tanaman 17,4 dengan hasil rekomendasi yang diperoleh adalah tanaman kelompok 1, seperti yang tercantum dalam Gambar 6.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "848", "type": "Page footer" }, { "left": 225, "top": 244, "width": 167, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6 Hasil Data Uji Pertama", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 268, "width": 454, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapatkan rekomendasi untuk pengambilan keputusan apabila perkiraan suhu bulanan adalah 20 °C, rata-rata curah hujan bulanan 300 mm, dan rata-rata lama penyinaran mataharinya selama 6 jam, maka petani direkomendasikan menanam tanaman yang ada pada tanaman kelompok 1 diantaranya kacang hijau, bayam, sawi, cabai, jagung, dan labu.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 319, "width": 454, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada data uji kedua, nilai inputan yang diambil untuk variabel suhu adalah 20, variabel curah hujan 100, dan variabel penyinaran matahari 8 menghasilkan output jenis tanaman 50 dengan hasil rekomendasi yang diperoleh adalah tanaman kelompok 2, seperti yang tercantum pada Gambar 7.", "type": "Text" }, { "left": 229, "top": 528, "width": 155, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7 Hasil Data Uji Kedua", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 552, "width": 454, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diperoleh pengambilan keputusan apabila perkiraan suhu bulanan adalah 30 °C, rata-rata curah hujan bulanan 100 mm, dan rata-rata lama penyinaran mataharinya selama 8 jam, maka petani direkomendasikan menanam tanaman yang ada pada tanaman kelompok 2 diantaranya kedelai, tomat, bawang merah, kacang panjang, mentimun, terong, wortel, dan kangkung.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 616, "width": 454, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada data uji ketiga, nilai inputan yang diambil untuk variabel suhu adalah 20, variabel curah hujan 100, dan variabel penyinaran matahari 4 menghasilkan output jenis tanaman 82,6 dengan hasil rekomendasi yang diperoleh adalah tanaman kelompok 3, sebagaimana yang terdapat pada Gambar 8.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "849", "type": "Page footer" }, { "left": 229, "top": 242, "width": 157, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 8 Hasil Data Uji Ketiga", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 266, "width": 454, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diperoleh pengambilan keputusan apabila perkiraan suhu bulanan adalah 20 °C, rata-rata curah hujan bulanan 100 mm, dan rata-rata lama penyinaran mataharinya selama 4 jam, maka petani direkomendasikan menanam tanaman yang ada pada tanaman kelompok 3 diantaranya kacang tanah, kentang, selada, kubis, daun bawang, dan lobak.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 331, "width": 87, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 349, "width": 455, "height": 98, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, menghasilkan rekomendasi jenis tanaman pertanian bagi para petani berdasarkan nilai suhu, curah hujan, dan lama penyinaran matahari dengan menerapkan metode fuzzy Mamdani. Dari salah satu hasil percobaan, jika suhu bernilai 20 °C, rata- rata curah hujan 300 mm, dan rata-rata lama penyinaran mataharinya selama 6 jam, maka petani direkomendasikan menanam tanaman yang ada pada tanaman kelompok 1 diantaranya kacang hijau, bayam, sawi, cabai, jagung, dan labu. Selain itu, teknik pembentukan rules pada penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pembentukan kelompok-kelompok tanaman yang dapat diberikan sebagai rekomendasi untuk para petani.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 463, "width": 52, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Referensi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 480, "width": 431, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] A. Mursalat, Buku Ajar: Pembangunan Pertanian . Bandung: Media Sains Indonesia, 2022.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 493, "width": 454, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] Badan Pusat Statistik, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I-2023 . Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2023.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 516, "width": 455, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] W. Boediningsih and S. B. Cahyono, “Alih Fungsi Lahan Pertanian Berpengaruh pada Lingkungan Hidup dan Ketahanan Pangan di Indonesia,” J. Huk. , vol. 12, no. 3, pp. 1002–1018, 2023.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 556, "width": 454, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] Badan Pusat Statistik, Indikator Pekerjaan Layak di Indonesia 2022 . Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2022.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 579, "width": 454, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] F. Sandi, “Bukan Covid, Ini Tantangan Terberat Pertanian di 2022,” CNBC Indonesia. Accessed:", "type": "List item" }, { "left": 191, "top": 594, "width": 335, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apr. 28, 2023. [Online]. Available:", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 607, "width": 417, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.cnbcindonesia.com/news/20220124172054-4-310002/bukan-covid-ini-tantangan- terberat-pertanian-di-2022", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 630, "width": 454, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] Y. S. Nugroho and A. B. Granada, “Android-Based Decision Support System to Determine Appropriate Time For Rice Cultivation in Agricultural Land of Cengklik Reservoir,” J. Tek. Inform. , vol. 3, no. 1, pp. 123–132, 2022, doi: https://doi.org/10.20884/1.jutif.2022.3.1.149.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 668, "width": 454, "height": 50, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] M. Rahman, A. U. Ms, and H. Sukri, “Desain Alat Portable untuk Merekomendasikan Pemilihan Jenis Tanaman Berdasarkan Keasaman, Suhu, Kelembapan dan Warna pada Tanah dengan Fuzzy Inference System (FIS) Tipe Mamdani,” J. Arus Elektro Indones. , vol. 8, no. 2, pp. 38–46, Aug. 2022, doi: 10.19184/jaei.v8i2.30295.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 718, "width": 454, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] Y. Sarvina, “Dampak Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi Tanaman Buah dan Sayuran di Daerah Tropis,” J. Penelit. Dan Pengemb. Pertan. , vol. 38, no. 2, pp. 65–76, Dec. 2019, doi: 10.21082/jp3.v38n2.2019.p65-76.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 146, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 40, "width": 92, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN:2302-8149", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 51, "width": 133, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 13, Nomor 3, 2024: 841-850", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 51, "width": 235, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN:2540-9719", "type": "Page header" }, { "left": 407, "top": 771, "width": 117, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 290, "top": 806, "width": 17, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "850", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 455, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] J. Vintarno, Y. S. Sugandi, and J. Adiwisastra, “Perkembangan Penyuluhan Pertanian dalam Mendukung Pertumbuhan Pertanian di Indonesia,” Responsive , vol. 1, no. 3, pp. 90–96, Feb. 2019, doi: 10.24198/responsive.v1i3.20744.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 112, "width": 454, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] T. D. Puspitasari, M. F. N. Jadid, and A. Trihariprasetya, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tanaman Holtikultura dengan Metode Fuzzy Sebagai Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan,” Konf. Nas. Sist. Inf. , pp. 950–955, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 150, "width": 454, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[11] R. Arnie and W. Septiyani, “Sistem Rekomendasi Jenis Lahan untuk Tanaman Hortikultura Menggunakan Metode Fuzzy Tahani,” Progresif , vol. 14, no. 2, pp. 115–126, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 176, "width": 454, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[12] P. S. Hasugian and R. M. Simanjorang, “Rancang Bangun Perangkat Cerdas untuk Deteksi Kandungan Unsur Tanah dalam Menentukan Jenis Tanaman untuk Mendukung Ketahanan Pangan,” J. Mantik Penusa , vol. 3, no. 2, pp. 16–21, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 214, "width": 454, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[13] A. Sukmawati, L. Iryana, P. Adriansyah, and L. Indra Kesuma, “Identification of Floods in Palembang Area Using Fuzzy Logic Method of Mamdani and Sugeno,” J. Inform. Telecommun. Eng. , vol. 6, no. 2, pp. 434–444, Jan. 2023, doi: 10.31289/jite.v6i2.8146.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 252, "width": 454, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[14] D. Vinsensia and Y. Utami, “Penerapan Fuzzy Inference System (FIS) Metode Mamdani dalam Pemilihan Jurusan Perguruan Tinggi,” J. Dan Penelit. Tek. Inform. , vol. 2, no. 2, pp. 28–36, Apr. 2018.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 290, "width": 454, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[15] F. Satria and A. J. P. Sibarani, “Penerapan Metode Fuzzy Tsukamoto untuk Pemilihan Karyawan Terbaik Berbasis Java Desktop,” Digit. Zone J. Teknol. Inf. Dan Komun. , vol. 11, no. 1, pp. 130–149, May 2020, doi: 10.31849/digitalzone.v11i1.3944.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 327, "width": 454, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[16] Alwendi and K. Samosir, “Penggunaan Aplikasi Fuzzy Mamdani Untuk Menilai Kinerja Dosen Dalam Bidang Penelitian,” Semin. Nas. LPPM UMMAT , vol. 2, pp. 42–49, 2023.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 353, "width": 454, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[17] V. A. Lestari and E. L. Amalia, “Implementasi Fuzzy Inference System untuk Menentukan Alat Kontrasepsi Program Keluarga Berencana,” SISTEMASI , vol. 10, no. 1, pp. 239–249, Jan. 2021, doi: 10.32520/stmsi.v10i1.1198.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 391, "width": 457, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[18] L. Costaner, G. Guntoro, and L. Lisnawita, “Analisis Minat Peserta Didik Mengikuti Kegiatan Ektrakurikuler Komputer dengan Metode Logika Fuzzy,” SISTEMASI , vol. 12, no. 1, pp. 244– 256, Jan. 2023, doi: 10.32520/stmsi.v12i1.2211.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 429, "width": 455, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[19] M. A. Ghofar and Y. I. Kurniawan, “Aplikasi Pengelompokan Pelanggan pada UMS Store Menggunakan Algoritma K-Means,” J. Teknol. Dan Manaj. Inform. , vol. 4, no. 1, pp. 192–203, Jan. 2018, doi: 10.26905/jtmi.v4i1.1772.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 467, "width": 454, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[20] M. I. Gozali, “Sistem Pengambil Keputusan Menggunakan Fuzzy Sugeno untuk Menentukan Penyakit Obesitas Anak Usia 0 sampai 16 Tahun,” J. Teknol. Dan Manaj. Inform. , vol. 6, no. 2, pp. 90–96, Dec. 2020, doi: 10.26905/jtmi.v6i2.4782.", "type": "List item" } ]
ef15ab24-9e15-e349-617c-f8c2ca0db42b
https://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp/article/download/71/52
[ { "left": 513, "top": 781, "width": 15, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "95", "type": "Page footer" }, { "left": 364, "top": 56, "width": 223, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Journal Of Community Mental Health And Public Policy)", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 9, "width": 71, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN 2622-2655", "type": "Page header" }, { "left": 78, "top": 87, "width": 443, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Section header" }, { "left": 88, "top": 129, "width": 422, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Relationship Between Religiosity and Cybersex Behavior in Adolescents in Aceh", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 155, "width": 273, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul Zulfa 1 , Maya Khairani 1 , Risana Rachmatan 1 , Zaujatul Amna 1", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 165, "width": 326, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Aceh, Indonesia [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 196, "width": 48, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ARTICLE INFO", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 232, "width": 66, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article History: Received: April, 05 th ,", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 267, "width": 23, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022", "type": "Table" }, { "left": 76, "top": 290, "width": 50, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Revised: From April, 11 th , 2021", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 336, "width": 43, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Accepted:", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 346, "width": 54, "height": 68, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 29 th , 2022 Published online April, 30 th , 2022", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 194, "width": 56, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 166, "top": 206, "width": 356, "height": 204, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The level of religiosity in adolescents will affect their behavior. Adolescents with high religiosity tend to behave positively, while low religiosity refers to negative behavior such as cybersex, namely the activity of accessing pornography on the internet, whether in the form of sex-related videos, images, text stories, films, and games, engaging in conversations about online sex. The purpose of this study is to determine the relationship between religiosity and cybersex in adolescents in Aceh. Measuring instruments used in this study were the Internet Sex Screening Test scale and the Muslim Daily Religiosity Assessment Scale. This type of research is correlated with the sampling technique used was an accidental technique with 347 adolescents aged range 18-to 24 years old living in Aceh and consisting of 134 boys and 213 girls. The result shows the significant level of this study is (p)=0.000 with the correlation (r)=-0.34, the hypothesis of this study is accepted, which shows there is a negative correlation between religiosity and cybersex behavior in adolescents in Aceh. The meaning is getting a higher level of adolescents’ religiosity, the lower their cybersex, and the lower their level of religiosity, the higher their cybersex. This study also shows that the majority of adolescents in Aceh have a higher level of religiosity so they were able to control the cybersex. Future researchers are expected to look at other factors that may influence cybersex behavior. Keywords: Cybersex, Religiosity, Adolescents, Aceh.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 424, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 166, "top": 436, "width": 356, "height": 239, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tingkat religiusitas pada remaja akan berpengaruh terhadap perilakunya. Remaja yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi cenderung berperilaku positif dan remaja yang memiliki religiusitas yang rendah akan merujuk kearah perilaku negatif. Salah satunya ialah perilaku cybersex yaitu suatu kegiatan mengakses pornografi di internet, baik dalam bentuk video, gambar, teks cerita, film dan game yang berbau seksual, atau terlibat percakapan tentang seksual online (daring) dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Internet Sex Screening Test dan Muslim Daily Religiosity Assessment Scale. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan teknik sampling yang digunakan adalah teknik aksidental dengan jumlah responden sebanyak 347 remaja dengan rentang usia 18- 24 tahun yang berdomisili di Aceh yang terdiri dari 134 laki-laki dan 213 perempuan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p)=0,000 dengan nilai korelasi (r) =-0,43. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian diterima, yang menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi religiusitas pada remaja, maka semakin rendah tingkat cybersex, begitu juga sebaliknya, semakin rendah religiusitas, maka samakin tinggi cybersex pada remaja. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas remaja di Aceh memiliki religiusitas yang tinggi sehingga mampu mengontrol cybersex. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku cybersex.", "type": "Text" }, { "left": 166, "top": 677, "width": 213, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Religiusitas, Cybersex, Remaja, Aceh", "type": "Text" }, { "left": 513, "top": 781, "width": 15, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "96", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 108, "width": 212, "height": 259, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fase remaja merupakan tahap perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi (Yusuf, 2009). Hilgard (1979) menjelaskan bahwa ada tiga aspek penting yang menandai masa remaja, yaitu 1) terjadinya perubahan fisik (berkembangnya hormon dan organ-organ seksual), 2) adanya pencarian dan pemantapan identitas diri, dan 3) adanya persiapan menghadapi tugas dan tanggung jawab sebagai manusia yang mandiri. Selain itu, remaja mengembangkan identitas diri melalui tiga hal, yaitu pilihan untuk bekerja, mengadopsi nilai-nilai agar dapat bertahan hidup, dan memuaskan hasrat seksual (Papalia, Olds & Feldman, 2009).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 370, "width": 212, "height": 232, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pergaulan antar lawan jenis pada rentang usia remaja sangat mudah terkontaminasi unsur cinta dan sekssual. Terkait perkembangan seksual, remaja mulai mengembangkan minat pada lawan jenis, yang diikuti sikap romantis ketika berinteraksi dengan lawan jenis, sehingga tertarik untuk membina hubungan. Alasan yang mendorong remaja untuk membina hubungan dengan lawan jenis dimulai dari hiburan, sosialisasi, mendapatkan status dalam kelompok sebaya, merencanakan perkawinan, dan pemilihan teman hidup. Pembentukan hubungan baru dengan lawan jenis tersebut dikenal dengan perkembangan heteroseksual (Gunarsa & Gunarsa, 2009).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 605, "width": 212, "height": 163, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jaringan internet merupakan bagian dari perkembangan teknologi, sehingga remaja dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi di dalamnya. Pada tahun 2018 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan survei terkait pornografi yang melibatkan empat provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jakarta. Hasil survei menunjukkan bahwa anak dengan rentang usia 9 hingga 18 tahun telah terpapar pornografi sebanyak 22,2% di Aceh, 26,8%", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 80, "width": 212, "height": 370, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "di Yogyakarta, 34,7% di Semarang, dan 16,3% di Jakarta (Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, 2018). Rahmad (2018) juga menambahkan bahwa dua dari 10 anak di Aceh terpapar pornografi. Data tersebut juga diperkuat oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh yang menyatakan bahwa selama tahun 2018 terdapat sekitar 2 juta masyarakat Aceh yang mencoba akses situs porno (Tobari, 2019). Cooper, Griffin, dan Mathy (2004) menjelaskan bahwa individu yang menggunakan internet untuk kegiatan dalam memuaskan hasrat seksual disebut dengan istilah online sexual activity (aktivitas seksual daring) yang juga dikenal dengan cybersex. Hal ini juga didukung dari penelitian Kusumadewi (2020) yang mengungkapkan cybersex menyebabkan kecanduan, berdampak negatif, dan mencakup masalah fisik, mental, sosial, atau keuangan. Internet memberikan peluang bagi seseorang untuk mengalihkan perhatiannya dari stres yang dialami sehingga internet menjadi mekanisme koping untuk mengatasi kondisi orang tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 453, "width": 212, "height": 190, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cybersex ialah kegiatan seks tanpa melalui kontak tubuh, tanpa hubungan kelamin, dimana gejolak birahi, ereksi, dan penetrasi dilakukan melalui kata-kata di internet (Djatmiko, 2000). Maheu (2001) menjelaskan dalam artian lebih luas bahwa cybersex terjadi ketika seseorang menggunakan komputer yang berisi tentang seks, suara dan gambar yang didapatkan dari software atau internet untuk stimulus seksual dan secara khusus dua atau lebih orang berinteraksi di internet yang membangkitkan gairah seksual satu dan yang lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 632, "width": 212, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Donald (2004) mengungkapkan bahwa pornografi dapat mengakibatkan beberapa perilaku negative seperti: 1) Mendorong remaja untuk meniru melakukan tindakan seksual, 2) Membentuk sikap, nilai dan perilaku yang negatif, 3) Menyebabkan sulit konsentrasi belajar hingga terganggu jati dirinya, 4) Tertutup, minder dan tidak percaya diri. Kemudian Imawati dan Sari (2018)", "type": "List item" }, { "left": 513, "top": 781, "width": 15, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "97", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 212, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menjelaskan bahwa kecanduan pornografi dapat merusak beberapa bagian otak terutama bagian pre-frontal yang membuat prestasi akademik menurun, orang tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian ini lah yang membedakan dengan binatang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 218, "width": 212, "height": 246, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Carnes, Delmonico, Griffin, dan Mathy (2004) mengungkapkan dampak secara umum dari cybersex ialah membuat individu susah tidur, melupakan janji, dan mengabaikan tanggung jawab. Erawati, Kristiyawati, dan Solechan (2011) menyatakan bahwa individu yang melakukan cybersex akan berdampak terhadap fisik dan psikis individu tersebut, mulai dari nyeri punggung, gangguan peradangan, rasa letih sepanjang hari, dan kesulitan dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan. Lebih lanjut dijelaskan dampak tersebut juga terjadi pada perilaku masturbasi, semakin intens seseorang melakukan aktivitas cybersex, maka perilaku masturbasi akan semakin intens juga dilakukan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 467, "width": 212, "height": 218, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sudarsono (2008) menjelaskan bahwa remaja yang melakukan perilaku menyimpang seperti cybersex, sebagian besar disebabkan karena lalai menunaikan perintah-perintah agama. Sutoyo (2009) juga mengemukakan bahwa individu yang melakukan suatu penyimpangan disebabkan karena fitrah iman yang ada pada setiap individu tidak bisa berkembang dengan sempurna atau imannya berkembang namun tidak bisa berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan individu melakukan perbuatan-perbuatan yang bersifat negatif atau menyimpang dari aturan-aturan yang berlaku di lingkungannya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 688, "width": 212, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setiap kepercayaan tentunya memiliki nilai-nilai religiusitas tertentu yang telah diajarkan sebelumnya dalam suatu agama tertentu, begitu juga Islam. Sebagaimana yang diketahui bahwa, Penduduk Aceh merupakan mayoritas", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 80, "width": 212, "height": 384, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "agama Islam dimana aturan-aturan dijalankan berdasarkan syariat Islam. Misalnya harus menutup aurat sesuai dengan syariat serta tidak diperkenankan melakukan perbuatan khalwat. Disahkannya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006, kedudukan syariat Islam di Aceh menjadi semakin kuat. Pasal 125 menyatakan bahwa pelaksanaan syariat Islam diatur dengan Qanun Aceh dan, konsekuensinya setiap pemeluk agama Islam di Aceh wajib menaati dan mengamalkan syariat Islam serta setiap orang yang bertempat tinggal atau berada di Aceh wajib menghormati pelaksanaan syariat Islam (Pasal 126). Selanjutnya Pasal 1 menjelaskan tentang implementasi syariat Islam di Aceh yang meliputi aqidah, syar’iyah dan akhlak. Kemudian pasal 2 meliputi ibadah, ahwal al-syakhshiyah (hukum keluarga), muamalah (hukum perdata), jinayah (hukum pidana), qadha’(peradilan), tarbiyah (pendidikan), dakwah, syiar, dan pembelaan Islam (Abubakar, 2008). Religiusitas dalam agama Islam dijadikan sebagai salah satu dasar dalam tumbuh kembang seseorang (Zullig, Ward & Horn, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 467, "width": 176, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Olufadi (2017) menjelaskan", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 481, "width": 212, "height": 287, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "religiusitas dalam konteks islam didefinisikan sebagai penerapan ataupun pelaksanaan ajaran Islam terhadap tindakan ataupun perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih baik terkait dengan religiusitas diri seorang individu. Olufadi (2017) menjelaskan ada tiga dimensi religiusitas, yaitu: (a). Sinful Acts (perbuatan/tindakan yang berdosa), yaitu meliputi perbuatan atau tindakan yang dilarang di dalam Islam dan sangat dibenci oleh Allah SWT, misalnya: fitnah. (b) Recommended Acts (perbuatan/ tindakan yang direkomendasikan), yaitu meliputi perbuatan atau tindakan positif seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT dan sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW., misalnya: saling membantu dalam kebaikan. (c) Engaging in bodily worship of god (melakukan ibadah secara fisik), yaitu", "type": "List item" }, { "left": 513, "top": 781, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "98", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 212, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "meliputi beberapa kewajiban agama atau ibadah yang melibatkan penggunaan seluruh tubuh atau bagian tubuh, misalnya: shalat dan puasa. Permasalahan dalam penelitian berawal dari wilayah Aceh yang merupakan daerah dengan mayoritas penduduk beragama islam yang kemudian pada saat ini telah marak terjadinya kasus- kasus terkait perilaku seksual pada remaja di Aceh.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 218, "width": 212, "height": 108, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Delmonico dan Miller (2003) menggunakan konsep cybersex untuk menjelaskan aktivitas seksual yang dilakukan secara online. Irawanto (2017) menjelaskan bahwa terminologi cybersex tidak dapat dilepaskan dari cyberculture yang dilahirkan oleh teknologi internet. Kehadiran internet telah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 329, "width": 212, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mentransformasikan hakikat seksualitas selama ini mengingat internet telah mengubah perkara identitas, tubuh maupun penubuhan (embodiment). yaitu perjumpaan seksual yang bersifat virtual di mana dua orang atau lebih yang terpisah jauh terhubung lewat jaringan komputer saling bertukar pesan yang bermuatan seks eksplisit untuk menggambarkan pengalaman seksualnya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 467, "width": 212, "height": 301, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Delmonico dan Griffin (2011) menjelaskan cybersex adalah suatu kegiatan mengakses pornografi di internet, baik dalam bentuk video, gambar, teks cerita, film dan game yang berbau seksual, terlibat dalam real-time yaitu percakapan tentang seksual daring dengan orang lain. Delmonico dan Griffin (2011) menyatakan bahwa terdapat delapan aspek untuk individu yang melakukan aktifitas cybersex, yaitu: (a) Online Sexual Compulsivity (dorongan seksual daring), mengukur indikator dari cybersex yang kompulsif, termasuk lanjutan dari cybersex yang berkonsekuensi terhadap kehidupan nyata. (b) Online sexual behavior: Social (Perilaku seksual daring: Sosial), mengukur perilaku seksual daring yang terjadi dalam konteks hubungan sosial atau melibatkan interaksi interpersonal dengan orang lain saat online, misalnya: Ruang obrolan dan email. (c) Online sexual behavior: Isolated", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 80, "width": 212, "height": 384, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Perilaku seksual daring: Isolasi), meliputi perilaku seksual daring dengan interaksi interpersonal yang terbatas dengan orang lain, misalnya: unduh pornografi. (d) Online sexual spending (belanja seksual daring), aspek ini meneliti sejauh mana responden membelanjakan uang untuk mendukung aktivitas seksual daring mereka, dan konsekuensi yang terkait dengan pengeluaran tersebut. (e) Interest in online sexual behavior (Ketertarikan pada perilaku seksual daring), aspek ini meneliti minat umum dalam perilaku seksual daring. (f) Non-home use of the computer (Penggunaan komputer diluar rumah), aspek ini mengukur sejauh mana individu menggunakan komputer di luar rumah mereka untuk tujuan seksual, misalnya: warnet. (g) Illegal sexual use of the computer (seksual ilegal menggunakan komputer), aspek ini meneliti perilaku cybersex yang dianggap ilegal, termasuk mengunduh pornografi anak atau mengeksploitasi anak secara daring. (h) General sexual compulsivity (Dorongan seksual secara umum), aspek ini melakukan penyaringan singkat untuk kompulsif seksual yang bersifat offline.", "type": "List item" }, { "left": 352, "top": 467, "width": 176, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dolores dan Julie (2008)", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 481, "width": 212, "height": 176, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengatakan terdapat tiga komponen yang menyebabkan individu melakukan cybersex, yaitu: (a) Accessibility, mengacu pada kenyataan bahwa internet menyediakan jutaan situs porno dan menyediakan ruang mengobrol yang akan memberikan kesempatan untuk melakukan cybersex. (b) Affordability, mengacu pada mengakses situs porno yang disediakan internet tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. (c) Anonymity, mengacu pada individu tidak perlu takut dikenali oleh orang lain.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 660, "width": 212, "height": 108, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilakukan atas dasar meningkatnya kasus-kasus terkait perilaku seksual di Aceh yang berbanding terbalik dengan mayoritas penduduk di Aceh beragama Islam. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh.", "type": "Text" }, { "left": 513, "top": 781, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "99", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 94, "width": 134, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 122, "width": 211, "height": 256, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasi. Religiusitas sebagai variabel bebas dan Cybersex sebagai variabel terikat. Penelitian melibatkan 347 sampel dengan karakteristik yaitu; remaja perempuan atau laki-laki dengan rentang usia 18-24 tahun dan berdomisili di Aceh. Skala yang digunakan untuk mengukur religiusitas pada penelitian ini adalah Muslim Daily Religiosity Assessment Scale (MUDRAS) (Olufadi, 2017) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Kemudian, skala lain yang juga digunakan untuk melihat perilaku cybersex pada penelitian ini adalah Internet Sex Screening Test (ISST) oleh Delmonico dan Griffin (2011) yang juga sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 381, "width": 211, "height": 92, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi penelitian adalah remaja dalam rentang usia 18-24 tahun di Aceh. Penentuan jumlah sampel menggunakan panduan dari tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%, maka jumlah sampel penelitian minimum yaitu sebanyak 346 responden.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 476, "width": 211, "height": 175, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sampel penelitian merujuk kepada bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik sampling aksidental. Teknik sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel bila dipandang sesuai dengan sumber data. Penelitian ini berlangsung selama 24 hari mulai dari tanggal 27 Maret - 19 April 2020 dengan lokasi penelitian di Aceh.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 653, "width": 175, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model skala Muslim Daily", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 667, "width": 211, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Religiosity Assessment Scale (MUDRAS) yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Skala Likert dengan cara skoring berbeda masing-masing sub-skala. Pada Sub-skala sinful acts, ada empat alternatif jawaban, yaitu: lebih dari 3 kali diberi nilai 0; 2-3 kali diberi nilai 1; pernah melakukan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 80, "width": 211, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sekali diberi nilai 2; tidak pernah melakukan diberi nilai 3. Skor sub-skala sinful acts dijumlahkan dan diberikan nilai sebagai komponen 1 dengan ketentuan jumlah skor: 0-5 diberi nilai 0; 6-10 diberi nilai 1; 11-15 diberi nilai 2; 16-20 diberi nilai 3; 21-25 diberi nilai 4; 26-30 diberi nilai 5.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 189, "width": 211, "height": 216, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sub-skala recommended acts, terbagi ke dalam dua metode penyekoran. Nomor butir normal ada empat alternatif jawaban, yaitu: pilihan (a) diberi nilai 0; pilihan (b) diberi nilai 1; pilihan (c) diberi nilai 2; pilihan (d) diberi nilai 3. Nomor butir terbalik ada empat alternatif jawaban, yaitu: lebih dari 3 kali diberi nilai 0; 2-3 kali diberi nilai 1; pernah melakukan sekali diberi nilai 2; tidak pernah melakukan diberi nilai 3. Skor sub-skala recommended acts dijumlahkan dan diberikan nilai sebagai komponen 2 dengan ketentuan jumlah skor: 0-5 diberi nilai 0; 6-10 diberi nilai 1; 11-15 diberi nilai 2; ≥ 16-20 diberi nilai 3.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 407, "width": 211, "height": 215, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sub-skala engaging in bodily worship of Allah, terbagi ke dalam dua metode penyekoran. Nomor butir 1 ada empat alternatif jawaban, yaitu: pilihan (a) diberi nilai 0, pilihan (b) diberi nilai 1, pilihan (c) diberi nilai 2, pilihan (d) diberi nilai 3. Nomor butir 2, 3, dan 4 ada enam alternatif jawaban, yaitu: pilihan (a) diberi nilai 0, pilihan (b) diberi nilai 1, pilihan (c) diberi nilai 2, pilihan (d) diberi nilai 3, pilihan (e) diberi nilai 4, pilihan (f) diberi nilai 5. Skor sub-skala engaging in bodily worship of Allah dijumlahkan dan diberikan nilai sebagai komponen 3 dengan ketentuan jumlah skor: 0-6 diberi nilai 0; 7- 12 diberi nilai 1; ≥ 13 diberi nilai 2.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 625, "width": 211, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keseluruhan skor komponen dijumlahkan dan menghasilkan skor global yang berkisar dari 0 hingga 10. Skor yang lebih tinggi menunjukkan hubungan yang baik dengan Allah untuk hari itu. Konsistensi internal skala ini adalah (α = 0.883).", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 721, "width": 211, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model skala Internet Sex Screening Test (ISST) yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman dengan", "type": "Text" }, { "left": 507, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "100", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 211, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "jawaban benar atau salah. Jika pernyataannya benar subjek harus memberi tanda centang dan sebaliknya, jika pernyataan tersebut salah maka tidak harus dicentang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 148, "width": 211, "height": 175, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Skoring skala ini menggunakan metode penjumlahan dari setiap penyataan yang diberi tanda centang oleh responden dimana skor 1 hingga 8 tidak memiliki masalah dengan perilaku seksual di Internet dan berada dalam kelompok risiko rendah. 9 hingga 18 adalah berisiko karena perilaku seksual mengganggu area signifikan kehidupan dan berada dalam resiko sedang. 19 atau lebih adalah berisiko paling tinggi untuk perilaku, mengganggu dan membahayakan bagian-bagian penting kehidupan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 326, "width": 211, "height": 188, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Item 26 hingga 34 adalah versi singkat dari Sexual Addiction Screening Test (SAST). Item-item ini harus ditinjau untuk perilaku kecanduan seksual umum, tidak secara khusus untuk cybersex. Meskipun tidak ada nilai untuk item ini, skor dari item 26 hingga 34 dijadikan sebagai penguat skor dari item 1 hingga 25. Hal ini dilihat sebagai risiko yang lebih besar untuk perilaku seksual di Internet. Delmonico dan Miller (2003) Menjelaskan reliabilitas untuk keseluruhan sub skala pada skala ini berada pada rentang 0.51 hingga 0.86.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 516, "width": 211, "height": 120, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik parametik dengan teknik korelasi spearman karena data yang diperoleh tidak terdistribusi secara normal. Sedangkan untuk pengolahan data dilakukan secara analisis bivariat dengan tujuan mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu religiusitas dengan perilaku cybersex.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 653, "width": 40, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 680, "width": 212, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun data demografi yang diperoleh dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 449, "width": 212, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sampel penelitian berada pada rentang usia 18-24 tahun dengan persentase sampel terbesar berada dikategori usia 22 tahun sebanyak 109 responden (31,4%) dan persentasi terkecil berada pada usia 24 tahun yaitu sebanyak 22 responden (6,3%). Kemudian jumlah sampel responden didominasi oleh perempuan dengan jumlah sebanyak 213 responden (61,4%).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 601, "width": 212, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel diatas juga menunjukkan bahwa sampel terbesar berpendidikan Sarjana sebanyak 294 responden (84,7%), dan sampel terkecil berpendidikan Diploma III sebanyak 8 (2,3) responden. Kemudian responden terbesar pada kategori pekerjaan yaitu Pelajar/mahasiswa sebanyak 249 responden (71,7%), dan sampel terkecil dengan pekerjaan Aparatur Sipil Negara sebanyak 7 responden (2%)", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 739, "width": 175, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji normalitas yang", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 753, "width": 212, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menggunakan teknik statistik one-sample", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 86, "width": 232, "height": 353, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Data Sosiodemografi Responden Penelitian Variabel Frekuensi (n) Persentase (%) Kategori Usia 18 tahun 36 10,4 19 tahun 50 14,4 20 tahun 21 tahun 47 38 13,5 11 22 tahun 109 31,4 23 tahun 45 13 24 tahun 22 6,3 Jenis Kelamin Laki-laki 134 38,6 Perempuan 213 61,4 Pendidikan Sarjana 294 84,7 Diploma III 8 2,3 SMA 45 12,9 Pekerjaan ASN 7 2,0 Pegawai Swasta 15 4,3 Pelajar/Mahasiswa 249 71,7 Belum Bekerja 21 6,1 Lainnya 55 15,9", "type": "Table" }, { "left": 507, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "101", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 212, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kolmogorov-smirnov test menunjukkan bahwa kedua variabel tidak berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi (2-tailed) yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 yaitu (p)=0,000.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 149, "width": 212, "height": 122, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa kedua variabel bersifat linear, setelah dilakukan uji linearitas melalui ANOVA test for linearity memiliki nilai (p)=0,000 (p<0,05). Kemudian, R squared dalam penelitian ini bernilai 0,351 artinya adalah variabel religiusitas memiliki pengaruh sebesar 35,1% terhadap variabel cybersex.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 394, "width": 212, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis statistik non parametrik dengan teknik korelasi Spearman karena tidak terpenuhinya uji asumsi. Metode ini digunakan untuk menganalisa hubungan religiusitas dengan perilaku cybersex pada", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 615, "width": 212, "height": 149, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "remaja di Aceh. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada penelitian ini dikatakan signifikan karena memiliki nilai yang lebih kecil dari 0,05 yaitu (p)=0,000 dan dengan nilai koefisiensi korelasi (r)=-0,431, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara religiusitas dengan cybersex pada remaja di Aceh. Koefisien korelasi negatif diartikan bahwa jika salah satu variabel memiliki skor yang tinggi,", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 80, "width": 212, "height": 191, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "maka salah satu variabel lainnya akan rendah. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi religiusitas pada responden penelitian, maka akan semakin rendah perilaku cybersexnya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah religiusitas pada responden penelitian, maka perilaku cybersexnya akan tinggi. Dengan demikian, hipotesis pada penelitian ini diterima karena terdapat hubungan dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Kategorisasi terkait religiusitas dan cybersex dapat dilihat pada tabel berikut:", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 394, "width": 212, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 2 diatas, dapat dideskripsikan bahwa religiusitas remaja di Aceh yang termasuk dalam kategori rendah sebanyak 1 responden (0,28%), kategori sedang sebanyak 59 responden (17,02%) dan yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 287 responden (82,70%).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 615, "width": 212, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat dideskripsikan bahwa cybersex pada remaja di Aceh yang termasuk dalam kategori rendah sebanyak 315 responden (90,77%), kategori sedang sebanyak 27 responden (7,79%), dan kategori tinggi sebanyak 5 responden (1,44%).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 285, "width": 164, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Kategorisasi Religiusitas", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 300, "width": 451, "height": 300, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rumus Kategorisasi Jenjang Kategorisasi Frekuensi (n) Persentase (%) < 23 Rendah 1 0,28 ≥ 23 - < 46 Sedang 59 17,02 ≥ 46 Tinggi 287 82,70 Total 347 100,00 Tabel 3. Kategorisasi Cybersex Rumus Kategorisasi Jenjang Kategorisasi Frekuensi (n) Persentase (%) 1 – 8 Rendah 315 90,77 9 – 18 Sedang 27 7,79 19 – 25 Tinggi 5 1,44 Total 347 100", "type": "Table" }, { "left": 507, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "102", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 88, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 108, "width": 212, "height": 535, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan adanya hubungan negatif antara religiusitas dengan cybersex (Agustina & Hafiza, 2013; Puspitasari, 2018; Resmi & Sumaryanti, 2019). Beberapa penelitian lainnya juga menemukan hubungan negatif antara religiusitas dengan perilaku mengakses pornografi di internet (Wahyuni & Anggun, 2014), hubungan negatif antara religiusitas dengan cybersexual addiction pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Candra & Pratiwi, 2018), serta hubungan negatif antara religiusitas dengan perilaku mengakses situs porno pada remaja (Rahmawati, Hadjam, & Afiatin, 2002). Hal ini memberikan gambaran bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan seksual menjadi hal yang memiliki kaitan dengan perkembangan remaja. Hurlock (1999) menjelaskan bahwa ketertarikan remaja terhadap materi porno di internet berkaitan dengan masa transisi yang sedang dialami remaja. Pada fase ini remaja sedang mengalami berbagai macam perubahan, salah satunya aspek religi. Ratnawati (2016) menjelaskan bahwa perkembangan religi remaja dipengaruhi perkembangan aspek psikis dan fisiknya. Sehingga religi diusia remaja belum stabil, kadang-kadang taat dan kadang-kadang lalai. Pratiwi (2004) menyebutkan bahwa religi atau nilai keagamaan akan mempengaruhi perilaku seksual pada remaja. Remaja yang memiliki penghayatan yang kuat mengenai nilai keagamaan, cenderung mampu menampilkan perilaku seksual selaras dengan nilai yang diyakininya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 646, "width": 212, "height": 122, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mustofa (2019) menjelaskan bahwa seiring berjalannya waktu, remaja menjadi semakin sadar terhadap hal-hal yang berkaitan dengan seks dan berusaha mencari lebih banyak informasi mengenai seks, termasuk informasi tentang seks yang begitu mudah didapat diperoleh di internet, hal tersebut menjadikan remaja sebagai salah satu kelompok yang rentan terhadap", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 80, "width": 212, "height": 122, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perilaku cybersex terutama situs porno. Mengakses situs pornografi yang dilakukan remaja tidak lepas dari pengaruh lingkungan yang meliputi teman sebaya, serta kurangnya kontrol dari orangtua. Kemudian ditambah dengan kurangnya sosialisasi orang tua terhadap pendidikan seks dan sosialisasi penggunaan bijak terhadap kemajuan teknologi.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 205, "width": 212, "height": 149, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cooper, Delmonico, Griffin dan Mathy (2004) mendefinisikan cybersex sebagai sebuah bagian dari Online Sexual Activity (OSA) yang juga dapat diartikan sebagai individu yang menggunakan internet untuk mendapatkan hal-hal yang menarik dalam aktifitas seksual. Kemudian Dolores dan Julie (2008) mendefinisikan cybersex sebagai sebuah ekspresi seksual atau interaksi seksual yang di akses menggunakan komputer.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 356, "width": 212, "height": 329, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini juga memperolah nilai koefesien determinasi (R Squared) sebesar 0,351 atau sama dengan 35,1%. Hal ini mengandung arti bahwa variabel religiusitas memengaruhi variabel cybersex sebesar 35,1%. Sedangkan sisanya (64,9%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini selaras dengan penemuan Peter dan Valkenburg (2006) yang menyatakan bahwa salah satu variabel sosial yang berpengaruh terhadap perilaku seksual di internet ialah religiusitas, variabel ini akan menghambat kecenderungan untuk mencari-cari materi seksual pada media online (daring). Kemudian Abell, Stenbergh dan Boivin (2006) juga mengungkapkan bahwa perilaku cybersex dapat dipengaruhi oleh tingkat religiusitas individu. Sedangkan variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap cybersex adalah kontrol diri (Hani, Hartati & Aiyuda 2020; Lestari & Hartosujono, 2014), dan juga pengaruh faktor teman sebaya (Priyanggi, 2018).", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 688, "width": 212, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan pengelompokkan kategorisasi religiusitas pada remaja, dapat dilihat bahwa dominasi remaja di Aceh memiliki religiusitas berada pada kategorisasi tinggi yaitu sebanyak 287 orang (82,70%), pada kategorisasi sedang", "type": "List item" }, { "left": 507, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "103", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 212, "height": 191, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sebanyak 59 orang (17,02%), sedangkan kategorisasi rendah hanya 1 orang (0,28%). Temuan ini memberikan gambaran bahwa tinggi rendahnya tingkat religiusitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pendidikan atau pengajaran yang diterima, tradisi sosial, dan aturan di lingkungan sekitar yang telah disepakati (Thouless & Husein, 2000). Sesuai dengan peraturan daerah yang telah disepakati bahwa Aceh merupakan bagian dari provinsi yang menerapkan syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupannya (Pemerintah Aceh Dinas Syariat Islam, 2000).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 274, "width": 212, "height": 204, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbeda dengan provinsi lainnya, Aceh menerapkan sistem Pendidikan Islami sebagai bentuk pelaksanaan Qanun Aceh nomor 5 tahun 2008 dengan tujuan sebagai upaya untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik dalam rangka mewujudkan masyarakat Aceh yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia (Qanun, 2008). Salah satu bentuk penerapan Pendidikan islami dalam sekolah di Aceh yaitu memisahkan tempat duduk siswa laki-laki dan siswa perempuan serta tidak memperkenankan siswa untuk berduaan dengan lawan jenis baik di dalam kelas maupun di luar.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 481, "width": 212, "height": 121, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemudian kategorisasi cybersex diperoleh bahwa sebanyak 315 remaja (90,77%) berada pada kategori rendah, 27 remaja (7,79%) pada kategori sedang dan 5 remaja (1,44%) pada kategori tinggi. Artinya mayoritas remaja di Aceh memiliki religiusitas yang tinggi sehingga mampu menjaga diri untuk tidak melakukan cybersex.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 605, "width": 212, "height": 163, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jalaluddin (2012) menjelaskan bahwa tingkat religiusitas pada remaja akan berpengaruh terhadap perilakunya. Apabila remaja memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, maka remaja akan menunjukkan perilaku ke arah hidup yang religius sesuai dengan kepercayaannya, sebaliknya remaja yang memiliki tingkat religiusitas yang rendah akan menunjukkan perilaku ke arah hidup yang jauh dari religius pula. Ike dan Fauzan (2013) juga menjelaskan bahwa individu yang memiliki keyakinan,", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 80, "width": 212, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "keimanan, dan pengalaman yang cukup baik dalam melaksanakan serta kepatuhan menjalankan tugas agama akan memunculkan perasaan dekat dengan Allah yang akhirnya mampu mengalihkan perhatian dari dorongan nafsu semata.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 163, "width": 212, "height": 273, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data kategorisasi menunjukkan bahwa mayoritas remaja di Aceh memiliki religiusitas yang tinggi sehingga mampu mengontrol diri dari perilaku cybersex (mayoritas remaja menunjukkan perilaku cybersex yang rendah). Mustofa (2019) menjelaskan bahwa agama mengajarkan wawasan yang normatif tentang hal-hal yang baik dan buruk beserta dengan konsekuensi atas kepatuhan dan pelanggaran yang dilakukan. Kemudian pemahaman dan pengalaman remaja pada materi keagamaan cenderung akan mereduksi pikiran dan perilaku negatif, termasuk perilaku yang berhubungan dengan seks. Misalnya salah satu daerah di Aceh melaksanakan program subuh keliling dengan kegiatan baca yasin dan doa bersama yang dilakukan secara bergiliran di setiap kecamatannya (Serambi, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 439, "width": 176, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Candra dan Pratiwi (2018)", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 453, "width": 212, "height": 218, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memaknai religiusitas sebagai keyakinan dan kepatuhan individu dalam melaksanakan tugas-tugas agama yang akan memunculkan perasaan dekat dengan Allah. Kedekatan tersebut akhirnya mengalihkan perhatian umat-Nya terhadap dorongan-dorongan nafsu semata. Meston, Farmer dan Lorenz (2011) juga mengungkapkan bahwa pada usia 18-42 tahun bila dikaitkan dengan perilaku cybersex, kedekatan dengan sang pencipta mampu memberikan kepuasan dan makna mendalam, yang pada akhirnya akan mengurangi keinginan seorang individu untuk memuaskan nafsunya menggunakan perangkat multimedia.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 688, "width": 140, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 715, "width": 212, "height": 53, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diterimanya hipotesis pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang negatif antara religiusitas dengan perilaku", "type": "Text" }, { "left": 507, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "104", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 80, "width": 212, "height": 163, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cybersex pada remaja, maksudnya adalah semakin tinggi religiusitas individu maka semakin rendah perilaku cybersexnya. Sebaliknya semakin rendah religiusitas individu maka semakin tinggi cybersexnya. Hal ini menunjukkan bahwa religiusitas dapat mempengaruhi perilaku cybersex dan juga dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas remaja di Aceh memiliki religiusitas yang tinggi sehingga mampu mengontrol perilaku cybersex.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 260, "width": 151, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UCAPAN TERIMA KASIH", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 287, "width": 176, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terimakasih kepada para dosen", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 301, "width": 88, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi", "type": "Text" }, { "left": 175, "top": 301, "width": 108, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Psikologi Fakultas", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 315, "width": 212, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedokteran Universitas Syiah Kuala yang telah mendukung penelitian ini tetap dapat terlaksana.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 370, "width": 72, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 398, "width": 212, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abell, J. W., Steenbergh, T. A., & Boivin,", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 412, "width": 176, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "M. J. (2006). Cyberporn use in the context of religiosity. Journal of Psychology and Theology. 34(2),", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 453, "width": 212, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "165-171. Abubakar, A. Y. (2008). Syariat islam di provinsi Nanggroe Aceh", "type": "Table" }, { "left": 107, "top": 494, "width": 176, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Darussalam : Paradigma, kebijakan dan kegiatan. Dinas Syariat Islam.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 522, "width": 212, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agustina, I., & Hafiza, F. (2013) Religiusitas dan perilaku cybersex pada kalangan mahasiswa. Jurnal Psikologika. 18(1). 15-21.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 577, "width": 212, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Candra, I., & Pratiwi, N. S. (2018).", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 591, "width": 176, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan antara religiusitas", "type": "Table" }, { "left": 107, "top": 605, "width": 176, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan cybersexual addiction pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Kota Padang. Jurnal PSYCHE. 11(2), 11- 20.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 660, "width": 212, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Carvalheira, A., & Gomes, F, A. (2003). Cybersex in Portuguese chatrooms a study of sexual behaviors related to online sex. Journal of Sex & Marital Therapy. 29. 345–360.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 729, "width": 212, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cooper, A., Delmonico, D. L., Griffin, E. S., & Mathy, R.M. (2004). Online sexual activity: An examination of", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 80, "width": 176, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "potentially problematic behavior. Sexual addiction & compulsivity. 11, 129-134.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 119, "width": 212, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Delmonico, D, L., & Griffin, E, J. (2001).", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 136, "width": 176, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Internet Addiction : A Handbook and Guide to Evaluation and Treatment. Edited by Kimberly S. Young and Cristiano Nobuce de Abreu.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 205, "width": 215, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Djatmiko, S. (2000). Cybersmut dan cybersex: digitalisasi syahwat dan rebotisasi tubuh. Oocities. Diakses tangal 16/03/2020", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 260, "width": 212, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dolores, R., Dorton, & Julie, G. (2008).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 274, "width": 212, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cybersex use and abuse : Implications for health. American Jounal Of Health Education. 38(1). Donald, dkk. 2004. .Dampak negatif", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 329, "width": 176, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kecanduan pornografi. Diakses", "type": "Table" }, { "left": 352, "top": 343, "width": 96, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tanggal 16/03/2020", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 356, "width": 212, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Erawati, G. P., Kristiyawati, S. P., & Solechan, A. (2011). Hubungan antara cybersex dengan perilaku masturbasi pada remaja di SMA Kesatrian 1 Semarang. E-Journal Ilmu Keperawatan.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 439, "width": 212, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gunarsa, S., & Gunarsa, Y. S. D. (2009). Psikologi Remaja. Gunung Mulia Hani, U., Hartati, R., & Aiyuda, N. (2020).", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 481, "width": 176, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kontrol diri terhadap perilaku cybersex pada remaja.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 508, "width": 212, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Psychopolytan. 3(2). 126-132. Hilgard, Erneste, R., Gordon. H., & Bower.", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 536, "width": 176, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(1979). Theories of Learning. Amirican Book Company.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 563, "width": 212, "height": 53, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Imawati, D., & Sari, M, T. (2018). Studi kasus kecanduan pornografi pada remaja. Motiva : Jurnal Psikologi. 1(2). 56-62", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 619, "width": 212, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Irawanto, B. (2017). Mereguk kenikmatan di dunia maya virtualitas dan penubuhan dalam cybersex. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Gadjah Mada. 7(1). 1-114.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 688, "width": 215, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jalaluddin. (2012). Psikologi Agama.", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 701, "width": 69, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rajawali Pers", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 715, "width": 212, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kusumadewi, Dewi., et al. (2020).", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 729, "width": 176, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cybersex addiction: an overview of the development and treatment of a newly emerging disorder. Medical", "type": "Text" }, { "left": 507, "top": 781, "width": 21, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "105", "type": "Page footer" }, { "left": 334, "top": 25, "width": 175, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CMHP April 2022: Vol. 4 No. 2 (95-105) http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 22, "width": 210, "height": 31, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hijratul, et al. HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 80, "width": 176, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Indonesia. https://doi.org/10.13181/mji.rev.20 3464 Med J Indones. 2020;29:233–", "type": "Table" }, { "left": 107, "top": 122, "width": 15, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "41", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 136, "width": 212, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lestari, A, I., & Hartosujono. (2014). Hubungan kontrol diri dengan perilaku cybersex remaja pada pengguna warung internet di Glagah Sari Yogyakarta. Jurnal SPIRITS. 4(2). 65-74.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 218, "width": 212, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maheu. (2001). Etiology and treatment of internet-related problems. Pioneer Depelovement Resource, Inc.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 260, "width": 212, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meston, C., Farmer, M, A,. & Lorenz, T. K.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 274, "width": 176, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. (2011). The relationship among sexual attitudes, sexual fantasy, and religiosity. Springer. 40. 619-630.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 315, "width": 212, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Olufadi, Y. (2017). Muslim Daily Religiosity Assessment Scale (MUDRAS): A New Instrument for Muslim Religiosity Research and", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 370, "width": 215, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Practice. Psychology of Religion and Spirituality Papalia, D. E., Old S. S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development : Perkembangan Manusia. Salemba", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 439, "width": 212, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penhollow, T., Young, M., & Denny, G.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 453, "width": 212, "height": 259, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2005). The Impact of Religiosity on the Sexual Behaviors of College Students. American Journal of Health Education, 36(2), 75–85. https://doi.org/10.1080/19325037.2 005.10608163 Peter, J., & Valkenburg, P. M. (2006). Adolescents' Exposure to Sexually Explicit Material on the Internet. Communication Research. 33(2), 178-204. Pratiwi. (2004). Pendidikan seks untuk remaja. Tugu. Priyanggi, A. (2018). Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku cybersex pada remaja. Skripsi Ratnawati. (2016). Memahami perkembangan jiwa keagamaan", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 715, "width": 176, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pada anak dan remaja. Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan. 1(1). 19-32.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 80, "width": 212, "height": 108, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Resmi, L. C., & Sumaryanti, I. U. (2019). Hubungan religiusitas dengan perilaku cybersex pada mahasiswa universitas x di kota Bandung. Prosiding Psikologi. 5(2). 656-663. Sudarsono. (2008). Kenakalan Remaja. PT Rineka Cipta Thouless, R., & Husein, M. (2000).", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 191, "width": 175, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengantar psikologi agama. RajaGrafindo Persada.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 218, "width": 212, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vazsonyi, A. T., & Jenkins, D. D. (2010).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 232, "width": 212, "height": 108, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Religiosity, Self-Control, and Virginity Status in College Students from the “Bible Belt”: A Research Note. Journal for the Scientific Study of Religion. 49(3), 561–568. Wahyuni, T. Anggun. (2014). Hubungan Religiusitas dengan Kecenderungan Perilaku Mengakses Pornografi di", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 343, "width": 175, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Internet pada Remaja. Jurnal psikologi, 2, 56-62", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 370, "width": 212, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yusuf, S. (2009). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Rosda Karya.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 412, "width": 212, "height": 93, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zullig, K. J., Ward, R. M., & Horn, T. (2006). The association between perceived spirituality, religiosity, and life satisfaction: The mediating role of self-rated health. Social Indicators Research, 79(2), 255- 274.", "type": "Text" } ]
edb4bc4d-21a0-7882-6278-c253fd555f80
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/biotik/article/download/4437/2912
[ { "left": 408, "top": 1145, "width": 26, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[ 45]", "type": "Page footer" }, { "left": 112, "top": 117, "width": 621, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "KEBERHASILAN PERTUMBUHAN STEK JAMBU MADU (Syzygium equaeum) DENGAN", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 136, "width": 539, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH KIMIAWI DAN ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI BAWANG MERAH (Allium cepa L )", "type": "Table" }, { "left": 136, "top": 207, "width": 573, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "1 Syariani BR Tambunan, 2 Nico Syahputra Sebayang dan 3 Wazhi Aminoto Pratama", "type": "Text" }, { "left": 170, "top": 225, "width": 502, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "1,2 dan 3 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Gunung Leuser Kutacane", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 243, "width": 175, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Email: [email protected]", "type": "Table" }, { "left": 388, "top": 292, "width": 66, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 323, "width": 578, "height": 319, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberhasilan Pertumbuhan Stek Jambu Madu (Syzygium equaeum) dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Kimiawi Dan Zat Pengatur Tumbuh Alami Bawang Merah (Allium cepa L ). Penelitian ini dilaksanakan di komplek Fakultas Pertanian Universitas Gunung Leuser Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara dengan Ketinggian tempat ± 250 meter dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama berupa pemberian zat pengatur tumbuh atonik dengan tiga taraf, yang terdiri dari : C0: tanpa pemberian zat pengatur tumbuh kimiawi, C1 : pemberian zat pengatur tumbuh kimiawi (20 ml /1 liter air) / perstek; C2 : pemberian zat pengatur tumbuh kimiawi (20 ml / 2 liter air) / perstek. Faktor kedua berupa pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah, A0 : tanpa pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah, A1 : pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah, (20 ml /1 liter air) / perstek, A2 : pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah (30 ml / 2 liter air) / perstek. Hasil pertumbuhan stek tertinggi terdapat pada COA1 dan COA2 dan C2A2. Hal ini dikarenakan pada C0A1 dan C0A2 ada hubungan auksin dan giberelin, dimana hormon auksin ini berfungsi untuk pemanjangan batang dan akar, sedangkan giberelin berfungsi untuk pertumbuhan daun, pemanjangan akar, tunas dan akar. Sedangkan pada kombinasi C2A2 memiliki persentase tumbuh stek tertinggi karena C2 (20 ml/ 2 liter air), A2 (30 ml/2 liter air) adalah konsentrasi ektrak bawang merah yang tepat untuk pertumbuhan stek jambu madu, dengan kebutuhan stek jambu terpenuhi dengan 30 ml/ 2 liter air, ektrak bawang merah. Zat pengatur tumbuh yang paling bagus hasil pertumbuhannya adalah zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 662, "width": 449, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Kata Kunci: Zat Pengatur Tumbuh, Stek dan Jambu Madu ( Syzygium equeaum )", "type": "Text" }, { "left": 384, "top": 710, "width": 77, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 742, "width": 578, "height": 174, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "The purpose of this research is to determine the growth of guava cuttings ( Syzygium equaeum ) by administering a chemical and natural growth regulator from onion extract ( Allium cepa L). This study uses Factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of 2 treatment factors and 3 replications. The first treatment is the utilization of chemical growth regulators, which consist of C0: no chemical growth regulator, C1: 20 ml chemical growth regulator / 1 liter of water) / cuttings; C2: 20 ml chemical growth regulator / 2 liters of water) / cuttings. The second treatment is the application of natural growth regulators onion extract, which consist of A0: no onion extract, A1: 20 ml onion extract /1 liter of water / cuttings, A2: 30 ml onion extract / 2 liters of water) / cuttings. The highest growth results of cuttings are in C0A1, C0A2 and C2A2, because of auxin and gibberellin hormone in C0A1 and C0A2 where the auxin lengthen the stem and roots, and the gibberellins support the leaf growth, and elongation of shoots and roots.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 935, "width": 428, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Keywords: Growth Regulating Substances, Cuttings and Syzygium equeaum", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 984, "width": 125, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 1003, "width": 598, "height": 115, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "ambu madu ( Syzygium equaeum) adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Indonesia dan Malaysia [1]. Syzygium aqueum (jambu madu) berasal dari keluarga Myrtaceae yang memiliki 3 varietas, yaitu : merah, hijau dan putih [2].", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 1023, "width": 318, "height": 95, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Jambu air merupakan tanaman yang memiliki khasiat dalam penyembuhan berbagai macam penyakit karena mengandung nilai gizi dan mempunyai kadar vitamin C yang tinggi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia [3].", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 60, "width": 397, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 6, No. 1, Ed. April 2018, Hal. 45-52", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 54, "width": 165, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Wazhi Aminoto Pratama, dkk", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 1145, "width": 27, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[46]", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 103, "width": 318, "height": 284, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Secara Lengkap Jambu madu, diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom (Plantae), Divisi ( Spermatophyta ), Sub Divisi ( Angiospermae ), Kelas ( Dycotyledoneae ), Ordo ( Myrtales ), Famili ( Myrtaceae ), Genus ( Syzygium ) dan Species ( Syzygium aquaeum) (Burn F. Alston) Tanaman jambu madu toleran terhadap berbagai kondisi keasaman tanah (pH 4– 8), namun pertumbuhan yang optimal tanaman jambu membutuhkan derajat keasaman tanah 6–7. Kondisi tanah untuk budidaya jambu madu harus banyak mengandung bahan organik karena akan berpengaruh terhadap tersedianya unsur hara, daya serap air, struktur tanah, serta memperbaiki aerasi dan drainase tanah [4].", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 391, "width": 318, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Zat perangsang pertumbuhan yang banyak diperdagangkan saat ini memiliki fungsi hampir sama dengan fitohormon, salah satunya adalah Atonik. Zat pengatur tumbuh dapat mendorong pertumbuhan akar sehingga penyerapan hara menjadi lebih efektif [5].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 507, "width": 319, "height": 168, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Pembentukan cabang dan pertumbuhan tunas pada tanaman juga dipacu oleh hormone sitokinin yang berperan dalam aktivasi pembelahan sel [6]. Respon positif tanaman terhadap aplikasi zat pengatur tumbuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis tanaman, fase tumbuh tanaman, jenis zat pengatur tumbuh, konsentrasi dan cara aplikasi zat pengatur tumbuh [7].", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 679, "width": 318, "height": 227, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Pada umumnya auksin digunakan untuk menginduksi pembentukan kalus, kultur suspensi, dan akar, yaitu dengan memacu pemanjangan dan pembelahan sel [8]. Aktivitas zat pengatur tumbuh di dalam pertumbuhan tergantung dari jenis, struktur kimia, konsentrasi, genotipe tanaman serta fase fisiologi tanaman [9], [6] dan [10]. Dalam proses pembentukan organ seperti tunas atau akar ada interaksi antara zat pengatur tumbuh eksogen yang ditambahkan ke dalam media dengan zat pengatur tumbuh endogen yang diproduksi oleh jaringan tanaman [11].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 910, "width": 319, "height": 168, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Penggunaan ekstrak bawang merah lebih menguntungkan karena memberikan kemudahan kepada petani untuk memperoleh ZPT yang praktis dari sumber daya alam yang ramah lingkungan [12]. Setyowati (2004), melaporkan pemberian bawang merah dengan konsentrasi 75% memberikan hasil terbaik untuk pertumbuhan panjang akar, panjang tunas dan jumlah tunas pada setek jambu madu [13].", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 1083, "width": 318, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Hal ini didukung oleh penelitian Muswita (2011), bahwa konsentrasi bawang merah 1,0%", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 103, "width": 318, "height": 150, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "merupakan konsentrasi yang optimal untuk persentase stek hidup dan konsentrasi 0,5% untuk jumlah akar stek gaharu [14]. Hasil penelitian (Sekta, 2005; Utami, 2016) juga menunjukkan bawang merah memberikan pengaruh yang nyata tehadap panjang tunas, jumlah daun, tingkat kehijauan daun dan berat kering tunas pada stek tanaman [15] dan [16].", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 277, "width": 175, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu", "type": "Section header" }, { "left": 429, "top": 315, "width": 318, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Penelitian ini dilaksanakan dikomplek Fakultas Pertanian Universitas Gunung Leuser Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara dengan Ketinggian tempat ± 250 meter dpl. Penelitian ini sudah dilakukan dibulan mei 2017 hingga bulan juli 2017.", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 450, "width": 109, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Alat dan Bahan", "type": "Section header" }, { "left": 429, "top": 468, "width": 318, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Bahan yang digunakan dalam Penelitian ini gunting Stek, Polibag, Ember, Sarung Plastik, Alat Tulis, Gembor, Tali, dan Bahan Yang digunakan adalah Bahan Stek ( Tanaman induk jambu madu), ZPT Atonik dan ZPT Alami bawang merah dan Tanah.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 603, "width": 318, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Metode Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 Faktor perlakuan dan 3 Ulangan Yaitu :", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 699, "width": 318, "height": 130, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Faktor I Pemberian zat pengatur tumbuh kimiawi dengan 3 taraf Yaitu : C0 = 0 (Kontrol) C1 = ( 20 ml/ 1 Liter Air) / perstek C2 = ( 20 ml/2 Liter Air) / perstek Faktor II Pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah ( syzygium equeaum )", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 833, "width": 237, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Dengan 3 Taraf Yaitu : A0 = 0 (Kontrol) A1 = ( 20 ml/ 1 Liter Air) / perstek A2 = ( 30 ml/ 2 Liter Air) / perstek", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 930, "width": 162, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Parameter Pengamatan", "type": "Section header" }, { "left": 429, "top": 948, "width": 318, "height": 54, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Parameter yang diamati pada percobaan ini adalah persentase tumbuh, jumlah tunas dan jumlah daun.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 1006, "width": 318, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Persentase tumbuh stek (% ) Pengamatan persentase tumbuh dilakukan guna mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek jambu madu, data persentase tumbuh akan disajikan dalam bentuk grafik.", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 54, "width": 391, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Keberhasilan Pertumbuhan Stek Jambu Madu (Syzygium equaeum)…", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 1145, "width": 26, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[ 47]", "type": "Page footer" }, { "left": 125, "top": 102, "width": 292, "height": 77, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "= Jumlah stek yang hidup Jumlah seluruh tanaman stek x 100 Persentase stek tumbuh merupakan", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 185, "width": 318, "height": 178, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "indikator keberhasilan penyetekan. Haman dan Kester (1997), menyatakan bahwa persentase stek tumbuh dihitung berdasarkan jumlah stek yang hidup dibagi total sampel tanaman yang ditanam dalam 1 plot. Kriteria yang digunakan dalam pengamatan persentase stek hidup adalah stek masih bewarna hijau dan terlihat segar, sedangkan stek yang dikatakan mati apabila bahan stek menjadi kering.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 371, "width": 227, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Jumlah tunas atau kalus (batang)", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 392, "width": 318, "height": 81, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Pengamatan jumlah tunas dilakukan untuk mengetahui jumlah tunas atau kalus (batang) yang tumbuh karena rangsangan zat pengatur tumbuh yang diberikan terhadap stek jambu madu.", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 481, "width": 138, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Jumlah daun (helai)", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 502, "width": 318, "height": 103, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Pengamatan jumlah daun juga dilakukan terhadap stek, tujuannya untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh cair atonik, zat pengatur tumbuh buatan (bawang merah) dan tanpa diberikan zat pengatur tumbuh (kontrol).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 631, "width": 318, "height": 76, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 Faktor", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 712, "width": 207, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Perlakuan dan 3 Ulangan yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 733, "width": 318, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Faktor I Pemberian zat pengatur tumbuh kimiawi dengan 3 taraf Yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 105, "width": 648, "height": 724, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "C0 = 0 (Kontrol) C1 = ( 20 ml/ 1 Liter Air) / perstek C2 = ( 20 ml/2 Liter Air) / perstek. Faktor II Pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah ( syzygium equeaum ) Dengan 3 Taraf Yaitu :", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 166, "width": 237, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "A0 = 0 (Kontrol) A1 = ( 20 ml/ 1 Liter Air) / perstek", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 207, "width": 234, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "A2 = ( 30 ml/ 2 Liter Air) / perstek", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 227, "width": 318, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Dengan demikian maka didapatkan 9 Kombinasi Perlakuan, Yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 465, "top": 288, "width": 256, "height": 56, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "C0A0 C1A0 C2A0 C0A1 C1A1 C2A1 C0A2 C1A2 C2A2", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 370, "width": 317, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Cair (Kimiawi)", "type": "Section header" }, { "left": 429, "top": 431, "width": 317, "height": 289, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Hasil uji statistik pada analisis ragam (lampiran bernomor genap) menunjukkan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh cair (Atonik) berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati. Persentase Tumbuh Stek (% x 100 %) Rata rata persentase tumbuh tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pemberian zat pengatur tumbuh atonik dan zat pengatur tumbuh alami bawang merah, Berdasarkan data pengamatan pada lampiran 1, maka dibuat grafik persentase hidup seperti gambar 1.", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 727, "width": 317, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Gambar 1. Rata rata persentase tumbuh akibat pemberian zat pengatur tumbuh atonik dan zat pengatur tumbuh alami bawang merah (allium cepa l), terhadap pertumbuhan stek jambu madu", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 813, "width": 313, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "(syzygium equeaum), pada umur 8 MST.", "type": "Table" }, { "left": 294, "top": 1099, "width": 257, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Gambar 1. Rata rata Persentase Tumbuh", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 54, "width": 165, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Wazhi Aminoto Pratama, dkk", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 1145, "width": 27, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[48]", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 104, "width": 204, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Tabel 1. Hasil Persentase Hidup", "type": "Section header" }, { "left": 156, "top": 127, "width": 526, "height": 113, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Persentase hidup C0 (%) C1/ 20 ml/ 1 Liter air (%) C2/20 ml/2liter air (%) RATAAN (%) A0 (%) 67 73 93 78 A1/20 ml/1 liter air (%) 100 80 87 89 A2/30 ml/2 liter air (%) 100 73 100 91 RATAAN (%) 89 75 93", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 284, "width": 317, "height": 138, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Dari Tabel 1 menunjukan bahwa hasil persentase hidup yang terbaik dijumpai pada perlakuan C2, dengan pemberian zat pengatur tumbuh 20 ml/liter air, dan pemberian zat pengatur alami (bawang merah) di dapatkan hasil terbaik dijumpai pada perlakuan A2 30 ml/liter air. Dan hasil terendah dijumpai pada perlakuan", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 427, "width": 317, "height": 97, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "C1. Pemberian zat pengatur tumbuh sebenarnya bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan akar, sehingga tanaman menjadi seragam karena tumbuh bersamaan dengan kualitas pertumbuhan yang relatif sama [17].", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 530, "width": 317, "height": 547, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Hasil terbaik pada perlakuan zat pengatur tumbuh cair atonik dijumpai pada perlakuan C2. Tidak sejalan dengan (Lestari, 2011) menyatakan bahwa atonik cepat terserap oleh sel serta mempercepat perkecambahan dan perakan, tetapi bila konsentrasi nya berlebihan maka dapat menghambat pertumbuhan [5]. Hasil pertumbuhan stek yang tertinggi terdapat pada COA1 dan COA2 dan C2A2, hal ini dikarenakan pada COA1 dan COA2 ada hubungan auksin dan giberelin, dimana hormon auksin ini berfungsi untuk pemanjangan batang dan akar, sedangkan giberelin berfungsi untuk pertumbuhan daun, pemanjangan akar, tunas dan akar. Sedangkan pada kombinasi C2A2 memiliki persentase tumbuh stek tertinggi karena C2 (20 ml/2 liter air), A2 (30 ml/ 2 liter air) adalah konsentrasi ektrak bawang merah (Allium cepa L ) yang tepat untuk pertumbuhan stek jambu madu (Syzygium equeaum) , kebutuhan stek jambu (Syzygium equeaum) terpenuhi dengan adanya 30 ml/2 liter air, ektrak bawang merah. Stek dikatakan hidup jika mampu mengeluarkan akar dan tunas, namun jika yang tumbuh hanya salah satunya maka tanaman tersebut tidak akan bertahan lagi karena dapat mengalami proses kematian dengan ciri ciri fisik", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 1083, "width": 317, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "yaitu warna daun menguning atau batang mengering.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 284, "width": 317, "height": 164, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Karena atonik merupakan senyawa yang mudah diserap ke dalam jaringan tanaman dan mempercepat aliran plasma dalam sel yang mengakibatkan seluruh sel tanaman sehingga pada gilirannya proses fisiologi akar tanaman berlangsung dengan baik, bagian tanaman vegetatif dan generatif akan tumbuh lebih cepat dan kuat.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 455, "width": 317, "height": 121, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Hasil terbaik pada perlakuan zat pengatur tumbuh alami bawang merah dijumpai pada perlakuan A1 dan A2. Karna bawang merah memiliki kandungan hormon pertumbuhan berupa hormon auksin dan gibberilin, sehingga dapat memacu pertumbuhan [18]. Menurut", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 583, "width": 317, "height": 142, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Sasmitamiharjda (1996) untuk mempercepat dan memaksimalkan pertumbuhan, maka dibutuhkan zat pengatur tumbuh berupa auksin yang memacu perkembangan akar [19]. Selanjutnya Marfirani (2014) menambahkan, hormon giberilin akan menstimulasi pertumbuhan pada daun maupun pada batang,tunas dan akar [20].", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 755, "width": 238, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Jumlah Tunas atau Kalus (Batang)", "type": "Section header" }, { "left": 429, "top": 776, "width": 317, "height": 79, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Rata-rata jumlah tunas umur 2, 4, 6, dan 8 MST akibat pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh cair (Atonik) tidak berpengaruh nyata. Dapat dilihat pada Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 880, "width": 317, "height": 177, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Tabel 2. Rata-rata Jumlah Tunas Umur 2, 4, 6, dan 8 MST Akibat Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Cair (Atonik) Perlakuan Jumlah Tunas atau Kalus (batang) 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST C0 1,33 1,48 1,35 1,54 C1 1,37 1,29 1,40 1,29 C2 1,18 1,52 1,59 1,59 Keterangan: MST = Minggu Setelah Tanam", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 1079, "width": 317, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Tabel 2 menunjukkan jumlah tunas atau kalus umur 2 MST tertinggi dihasilkan oleh", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 54, "width": 391, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Keberhasilan Pertumbuhan Stek Jambu Madu (Syzygium equaeum)…", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 1145, "width": 26, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[ 49]", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 105, "width": 317, "height": 76, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "perlakuan C1, dan pada umur 4 dan 6 MST hasil tertinggi dijumpai pada perlakuan C2, Sedangkan pada 8 MST hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan C2.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 187, "width": 317, "height": 220, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Sedikitnya stek yang dapat memunculkan tunas baru diduga terjadi karena pembentukan akar belum banyak, sehingga proses penyerapan air dan unsur hara lainnya belum berjalan sempurna yang akhirnya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tunas. Salisbury dan Ross (1995), mengatakan bahwa perakaran akan mendukung terjadinya proses metabolisme tumbuhan karena penyerapan air dan hara terus dipasok oleh akar yang selanjutnya dimanfaatkan untuk pertumbuhan [21] (Gambar 2).", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 432, "width": 148, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Jumlah Daun (Helai)", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 452, "width": 317, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Rata-rata jumlah daun umur 2, 4, 6, dan 8 MST akibat pengaruh zat pengatur tumbuh cair (Atonik) tidak berpengaruh nyata. Dapat dilihat pada Tabel 3.", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 552, "width": 317, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Tabel 3. Rata-rata Jumlah Daun Umur 2, 4, 6,", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 572, "width": 312, "height": 143, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "dan 8 MST Akibat Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Cair (Atonik) Perlakuan Jumlah Daun ( helai ) 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST C0 2,62 2,71 3,35 4,13 C1 2,19 2,52 3,63 4,11 C2 2,30 2,60 4,30 5,07", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 104, "width": 317, "height": 275, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah daun umur 2 dan 4 MST terbanyak dijumpai pada perlakuan C0, dan pada 6 MST diumpai oleh perlakuan C1. Dan pada 8 MST hasil terbaik pada perlakuan C2. Hal disebabkan karena faktor lingkungan yang kurang mendukung. Jumlah daun merupakan salah satu indikator pertumbuhan tanaman dan dapat digunakan sebagai data penunjang untuk menjelaskan proses pertumbuhan yang terjadi (Guritno dan Sitompul, 1995), berdasarkan hasil analisis didapat bahwa pemberian zat pengatur tumbuh atonik tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun yang terbentuk [22].", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 384, "width": 317, "height": 175, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Menurut Ufiyani (2003), bahwa tanaman dapat menyerap nutrisi termasuk zat pengatur tumbuh dari semua permukaan sel tanaman. Adanya penyerapan hara yang berlangsung pada hampir semua permukaan tanaman menyebabkan kompetensi sel atau jaringan untuk tumbuh dan berkembang membentuk organ baru lebih besar sehingga pembentukan tunas daun menjadi lebih banyak [23] (Gambar 3).", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 585, "width": 317, "height": 134, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L ) Hasil uji statistik pada analisis ragam (lampiran bernomor genap) menunjukkan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh alami Bawang merah (Allium cepa L) berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 1058, "width": 646, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Gambar 2. Rata-rata Jumlah Tunas dan Kalus pada Umur 2, 4, 6, dan 8 MST Akibat Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (Atonik)", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 767, "width": 328, "height": 235, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST Ju m lah T u n as at au k al u s (b at an g)", "type": "Picture" }, { "left": 354, "top": 1008, "width": 141, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "interval waktu pengamatan", "type": "Page footer" }, { "left": 643, "top": 877, "width": 12, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "C2 C1 C0", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 54, "width": 165, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Wazhi Aminoto Pratama, dkk", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 1145, "width": 27, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[50]", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 365, "width": 646, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Gambar 3. Rata-rata jumlah daun pada umur 2, 4, 6, dan 8 MST akibat pemberian zat pengatur tumbuh ( Atonik )", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 439, "width": 234, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Jumlah Tunas atau Kalus (Batang)", "type": "Section header" }, { "left": 135, "top": 458, "width": 281, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Rata-rata jumlah tunas atau kalus umur 2,", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 478, "width": 317, "height": 175, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "4, 6, dan 8 MST akibat pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah (Allium cepa L ) tidak berpengaruh nyata. Dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah tunas atau kalus umur 2 MST terbaik dijumpai pada perlakuan A1, dan umur 4 MST dan 6 MST dijumpai oleh perlakuan A0 dan A2, dan 8 MST hasil terbaik terdapat pada perlakuan A0.", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 676, "width": 317, "height": 172, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Tabel 4. Rata-rata jumlah tunas atau kalus umur 2, 4, 6, dan 8 MST akibat pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah (Allium cepa L ) Perlakuan Jumlah Tunas atau Kalus (batang) 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST A0 1,22 1,52 1,46 1,54 A1 1,37 1,37 1,37 1,41 A2 1,29 1,41 1,52 1,48", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 874, "width": 317, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Alasannya kenapa A1 lebih tinggi dari A2 karena kepekatan ekstrak bawang merah dengan dosis (20 ml/1 liter air), untuk kalus A1 lebih mendukung pertumbuhan kalus karena kepekatan ektrak bawang merah (20 ml/1 liter air) lebih tinggi dari pada A2 (30 ml/2 liter air).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 997, "width": 317, "height": 120, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Pemberian tingkat konsentrasi ekstrak bawang merah dapat mempercepat pertumbuhan jumlah tunas, semakin tinggi konsentrasi ekstrak bawang merah yang diberikan menyebabkan semakin banyak pertumbuhan jumlah tunas. Hal ini sejalan bahwa perasan bawang merah", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 439, "width": 321, "height": 183, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "mengandung zat pengatur tumbuh yang mempunyai peranan mirip Asam Indol Asetat (IAA ) atau auksin, bahwa penambahan auksin dari luar tanaman akan meningkatkan kandungan auksin yang ada di dalam jaringan stek tersebut sehingga mampu menginisiasi sel untuk tumbuh dan berkembang yang rasio dan auksin tinggi akan membentuk bagian vegetatip tanaman seperti akar, tunas dan daun tanaman.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 650, "width": 148, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Jumlah Daun (Helai)", "type": "Section header" }, { "left": 429, "top": 670, "width": 317, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Rata-rata jumlah daun umur 2, 4, 6, dan 8 MST akibat pengaruh zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah (Allium cepa L ) dapat dilihat pada Tabel 5.", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 775, "width": 317, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Tabel 5. Rata-rata jumlah daun umur 2, 4, 6, dan", "type": "Text" }, { "left": 434, "top": 796, "width": 312, "height": 145, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "8 MST zat pengatur tumbuh alami Ekstrak bawang merah (Allium cepa L ) Perlakuan Jumlah Daun ( helai ) 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST A0 2,00 2,59 3,84 4,65 A1 2,37 2,74 3,81 4,33 A2 2,37 2,49 4,63 5,33", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 975, "width": 317, "height": 141, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Tabel 5 Menunjukkan bahwa jumlah daun umur 2 MST terbanyak dijumpai pada perlakuan A2 dan A1, dan pada 4 MST diumpai oleh perlakuan A1. Dan pada 6 dan 8 MST hasil terbaik pada perlakuan A2. Hal disebabkan karena faktor lingkungan yang kurang mendukung.", "type": "Table" }, { "left": 200, "top": 103, "width": 443, "height": 231, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "0 2 4 6 8 10 12 14 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST Ju m lah d au n ( H el ai ) interval waktu pengamatan C2 C1", "type": "Picture" }, { "left": 631, "top": 235, "width": 12, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "C0", "type": "Caption" }, { "left": 352, "top": 54, "width": 391, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Keberhasilan Pertumbuhan Stek Jambu Madu (Syzygium equaeum)…", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 1145, "width": 26, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[ 51]", "type": "Page footer" }, { "left": 343, "top": 337, "width": 157, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Interval Waktu Pengamatan", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 374, "width": 646, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Gambar 4. Rata-rata Jumlah Daun (Helai) pada Umur 2, 4, 6, dan 8 MST Akibat Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L ).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 455, "width": 317, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Terhadap jumlah daun tidak terdapat pengaruh nyata terhadap bawang merah, karena kandungan bawang merah belum merangsang terbentuknya daun (Gambar 4).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 561, "width": 317, "height": 203, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Interaksi Zat Pengatur Tumbuh Cair (Kimiawi) dan Zat Pengatur Tumbuh Alami Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L ) Hasil uji statistik pada analisis ragam (lampiran bernomor genap) menunjukkan bahwa interaksi antara zat pengatur tumbuh cair (Kimiawi) dan pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah (Allium cepa L ) berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 792, "width": 110, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 455, "width": 647, "height": 435, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Keberhasilan Pertumbuhan Stek Jambu Madu (Syzygium equaeum) dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Kimiawi Dan Zat Pengatur Tumbuh Alami Bawang Merah (Allium cepa L ).", "type": "Table" }, { "left": 429, "top": 476, "width": 317, "height": 414, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "sebagai berikut: 1) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh cair (kimiawi) tidak berpengaruh nyata, akan tetapi mampu mempercepat pertumbuhan jumlah daun dan jumlah akar; 2) Respon pemberian zat pengatur alami ekstrak bawang merah (Allium cepa L ) tidak memberikan pengaruh yang nyata, namun mampu meningkatkan pertumbuhan akar stek jambu madu (Syzygium equeaum) , pembentukan perakaran antara stek jambu madu yang telah diberi ekstrak bawang merah lebih baik jika dibandingkan hasil stek jambu madu tanpa perlakuan atau kontrol; dan 3) Interaksi pemberian zat pengatur tumbuh cair (Kimiawi) dan pemberian zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah (Allium cepa L ) memberikan pengaruh tidak nyata terhadap persentase tumbuh stek, jumlah daun (helai) dan jumlah tunas dan kalus (batang).", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 915, "width": 148, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 935, "width": 655, "height": 175, "page_number": 7, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[1] Sarwono. 1990. Jenis Jenis Jambu air Top. Trubus. Jakarta. 2005. [2] Mapatac.L.C., Mamaoag.N.R. 2014. Efficacy of Three Varieties of Syzygium aqueum (Tambis) as Antimicrobial Agent and its Bioactive Component. IAMURE: International Journal of Science and Clinical Laboratory, Vol 5, No 1. [3] Dalimartha, 2008, Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat , Penebar Swadaya Hal. 3-4, 33-35, Jakarta. [4] Cahyono, B. 2010. Sukses Budidaya Jambu Air di Pekarangan & Perkebunan. Lili Publisher. Yogyakarta. [5] Lestari, B. L. 2011. Kajian Zat Pengatur Tumbuh Atonik dalam Berbagai Konsentrasi dan Interval", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 54, "width": 165, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Wazhi Aminoto Pratama, dkk", "type": "Section header" }, { "left": 408, "top": 1145, "width": 27, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[52]", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 104, "width": 319, "height": 775, "page_number": 8, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Penyemprotanterhadap Produktivitas Tanaman Bawang Merah (Allium ascolanicum L.). Fakultas Pertanian Universitas Mochamad Soroedji Jember. J. Rekayasa, Vol: 4 (1) April 2011. [6] George, E.F., M.A . Hall., and G.J. De Klerk. 2008. Plant Propagation by Tissue Culture. Third edition. Springer. [7] Fahmi, Z.I. 2014. Direktorat Jenderal Pertanian. Kajian pengaruh auksin terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan tanaman. [8] Pierik, R.L.M. l987. In Vitro Culture of Higher Plants. Martinus Nijhoff Publisher. London. 344 p. [9] Satyavathi, V.V., P.P. Jauhar, E.M. Elias, and M.B. Rao. 2004. Genomics, molecular genetic and biotechnology efects of growth regulators on in vitro plant regeneration. Crop Sci. 44:1839-1846. [10] Dodds, J.H. and L.R. Roberts. 1982. Experiments in Plants Tissue Culture. Cambridge University Press. Cambridge. [11] Winata, L. l987. Teknik Kultur Jaringan. PAU Bogor. 252 hlm. [12] Khair, H., Meizal, dan R. H. Zailani. 2013 . Pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa terhadap pertumbuhan stek tanaman melati putih (Jasminum sambac L. ). J. Agrium 18(2):130-138. [13] Setyowati, T. 2004. Pengaruh Ekstrak Bawang Merah ( Alium cepa L.) dan Ekstrak Bawang Putih ( Allium sativum L.) Terhadap Pertumbuhan Stek Bunga Mawar ( Rosa sinensis L.). [14] Muswita. 2011. Pengaruh Konsentrasi Bawang Merah (A lium Cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Setek Gaharu", "type": "Table" }, { "left": 156, "top": 884, "width": 261, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "(A quilaria Malaccencis Oken). Jurnal", "type": "List item" }, { "left": 156, "top": 904, "width": 261, "height": 55, "page_number": 8, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. Volume 16, Nomor 2, Hal. 63-68. Juli - Desember 2011. ISSN:0852-8349.", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 104, "width": 318, "height": 695, "page_number": 8, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "[15] Sekta, N. D. 2005. Aplikasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda pada pertumbuhan bibit stek cabe jawa (Piper retrofractum Vahl. ). [16] Utami. T, Hermansyah, Handajaningsih,M. 2016. Respon Pertumbuhan Stek Anggur ( Vitis vinifera L.) terhadap Pemberian Beberapa Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.). Akta Agrosia Vol. 19 No. 1 hlm 20 – 27. [17] Ardisela, D., 2010. Pengaruh Dosis Rotoone-F Terhadap Pertumbuhan Crown Tanaman Nenas ( Ananas comosus ). Pengembangan Wilayah Vol. 1. No.2. hal. 53.). [18] J., Titin, T., dan Hendro, S. 1985. Pengaruh Penggunaan Indoi Butyric Acid Terhadap Perakaran Jambu Biji. Jurnal Hortikultura NO: 4 Vol. XII. Balai Penelitian Hortikultura. Jakarta. [19] Sasmitamiharjda, Drajat. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Depdikbud : Bandung [20] Marfirani, M., Y. S. Rahayu, E. Ratnasari. 2014. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi filtrat umbi bawang merah dan Rootone-F terhadap pertumbuhan stek melati rato ebu . Jurnal LenteraBio 3(1): 73–76. [21] Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. Edisi IV. ITB, Bandung [22] Guritno, B. dan Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.UGM Press. Yogyakarta. [23] Ufiyani, 2003. Pengaruh Panjang Stek dan", "type": "Table" }, { "left": 486, "top": 804, "width": 261, "height": 75, "page_number": 8, "page_width": 842, "page_height": 1191, "text": "Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh BAP Terhadap Rejuvenasi Stek Cabang Kayu Putih (Melaleuca cajuputi). Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.", "type": "Table" } ]
7b598c36-7cbe-3d6c-c9c2-1a25c9d908f5
https://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/MV/article/download/421/331
[ { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "70", "type": "Page footer" }, { "left": 203, "top": 128, "width": 226, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/mv", "type": "Text" }, { "left": 221, "top": 98, "width": 177, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MOVERE JOURNAL", "type": "Section header" }, { "left": 184, "top": 80, "width": 259, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Movere Journal Vol. 6 No. 1 – Januari 2024 Hal. 70 - 79", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 173, "width": 457, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS DAMPAK NEGATIF SOCIAL MEDIA DAN E-COMMERCE (SOCIAL COMMERCE) PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH", "type": "Text" }, { "left": 148, "top": 210, "width": 311, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Mulyana Fitri 1, 2 Frida Yanti Sirait , 3 Maryam Batubara", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 229, "width": 442, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 , UIN Sumatera Utara, 2 UIN Sumatera Utara, 3 UIN Sumatera Utara Email : [email protected], [email protected], [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 282, "width": 417, "height": 204, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak: Social Ecommerce, yang telah menjadi fenomena global dimana menggabungkan elemen media sosial dan e-commerce untuk memberikan platform bagi penjual untuk memasarkan dan menjual produk mereka secara online. Penelitian menggunakan studi kepustakaan ( Library Research ). Hasil Penelitian antara lain Dampak negative sosial media pada umkm yaitu Platform media sosial menghabiskan banyak tenaga dan waktu untuk mengelola akun, kesalahan dalam mengiklankan , jebakan untuk membuang-buang waktu kerja dan mengalihkan perhatian ke arah lain yang jauh dari tujuan yang diinginkan, Ada kemungkinan untuk memperoleh beberapa data yang tidak akurat tentang kinerja perusahaan, akibat berurusan dengan orang- orang yang tersembunyi. UMKM sangat berdampak pada e-commerce, yang dihadapi e-commerce adalah ketakutan pelanggan terhadap serangan elektronik dan pembajakan informasinya, dan lemahnya tingkat periklanan. Salah satu dampak utama yang mungkin timbul adalah kemungkinan penurunan omzet maka pemerintah memutuskan untuk menutup tiktokshop hanya dijadikan untuk media promosi tidak untuk marketplace.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 503, "width": 238, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: social media, Ecommerce, UMKM", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 540, "width": 417, "height": 175, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract: Social Ecommerce, which has become a global phenomenon, combines elements of social media and e-commerce to provide a platform for sellers to market and sell their products online. Research uses library research (Library Research). Research results include the negative impact of social media on MSMEs, namely that social media platforms consume a lot of energy and time to manage accounts, mistakes in advertising, traps for wasting work time and diverting attention in other directions that are far from the desired goals. obtained some inaccurate data about the company's performance, due to dealing with hidden people. MSMEs have a big impact on e- commerce, what e-commerce faces is customers' fear of electronic attacks and information piracy, and weak levels of advertising. One of the main impacts that may arise is the possibility of a decrease in turnover, so the government decided to close TikTokshop only to be used as promotional media, not as a marketplace.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 727, "width": 230, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Social media, Ecommerce, MSMEs", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "71", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 111, "width": 457, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media sosial hadir seiring dengan perkembangan teknologi dan internet. Kehadirannya membawa perubahan dalam berbagai aspek seperti interaksi dan komunikasi. Jika sebelumnya masyarakat hanya dapat melakukan komunikasi dan interaksi bertatap muka secara langsung serta lewat telepon. Saat ini masyarakat dapat saling sapa mengirimkan pesan menggunakan media sosial. Sampai saat ini media sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dimana masyarakat dapat membagikan foto, video, menyukai dan berinteraksi antar pengguna, sehingga sosial media secara tidak langsung merubah perilaku konsumen (Ahani et al., 2017). Bagi perusahaan besar, penggunaan media sosial telah sukses digunakan dalam menjangkau konsumen potensial, namun untuk UMKM strategi pemasaran menggunakan media sosial masih dipertanyakan dan penelitian terkait dengan penggunaan media sosial dalam kegiatan pemasaran masih belum banyak dilakukan dan masih sangat perlu diekplorasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 285, "width": 457, "height": 154, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbeda dengan ecommerce untuk menggambarkan penjualan barang dan jasa melalui Internet, dalam pengertian yang paling situs website yang mengiklankan dan mempromosikan produk juga bisa dapat dianggap sebagai e-commerce. Adapun dampak positif E-Commerce adalah revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan untuk UMKM, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional, dikarenakan teknologi yang digunakan real time yang tidak memiliki batas jarak, ruang dan waktu, sehingga secara cepat UMKM dapat menerima informasi yang berguna bagi peningkatan penjualan produk. Selain itu e-commerce dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar), karena dengan ecommerce pemasaran UMKM tidak terpatok pada satu daerah saja, UMKM bisa mendapatkan pelanggan di seluruh daerah (Mahmud, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 444, "width": 460, "height": 154, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsisten pada road map pengembangan dan pemberdayaan UMKM, pada penelitian selanjutnya peneliti menganalisis pengembangan usaha UMKM dengan pemanfaatan media sosial berdasarkan penelitian terdahulu dari penelitian . Pelaku bisnis UMKM di negara berkembang termasuk di Indonesia cenderung peniru yang lambat, sehingga Kepercayaan dan Interaktivitas menjadi faktor penting dalam penentuan penggunaan media sosial. Interaktivitas merupakan kemampuan media sosial dalam merespon komunikasi dari pelanggan. UMKM juga perlu memperhatikan kemampuan media sosial dalam menyediakan fiturnya dengan biaya yang rendah atau Efektivitas Biaya dalam memanfaatkan media sosial untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan oleh UMKM. Selain itu, Kompatibilitas atau tingkat kesesuaian media sosial terhadap kebutuhan, nilai dan praktik dari UMKM perlu diteliti (Rahmadiane & Utami, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 603, "width": 457, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain memberikan banyak manfaat, social media dan e-commerce atau social commerce memberikan dampak negatif terlihat dari fenomena terbaru yang banyak diperbincangkan oleh para Social e commerce, yang telah menjadi fenomena global dimana menggabungkan elemen media sosial dan e-commerce untuk memberikan platform bagi penjual untuk memasarkan dan menjual produk mereka secara online Banyak pihak berpendapat bahwa platform social commerce telah memonopoli pasar dan mengancam kelangsungan usaha UMKM yang beroperasi di ranah offline (Sugandini et al., 2019) .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 714, "width": 457, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan fenomena mengenai perkembangan e-commerce di Indonesia dapat dilihat bahwa social media dan ecommerce ini memiliki dampak positif dan negative namun hang akan dibahas dalam artikel ini mengenai dampak negative social media dan ecommerce terhadap", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "72", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 456, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perkembangan umkm, agar pemerintah dapat lebih tegas terhadap social media yang mengalihkan fungsinya sebagai ecommerce sehingga dapat berjualan dengan bebas.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 126, "width": 107, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TINJAUAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 148, "width": 75, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Social Media", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 169, "width": 457, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sosial media merupakan sebuah media online yang beroperasi dengan bantuan teknologi berbasis web yang membuat perubahan dalam hal komunikasi yang dahulu hanya dapat satu arah dan berubah menjadi dua arah atau dapat disebut sebagai dialog interaktif. Media sosial merupakan tempat, layanan, dan alat bantu yang memungkinkan setiap orang terhubung sehingga dapat mengekspresikan dan berbagi dengan individu lainnya dengan bantuan internet (Permana & Cendana, 2019). Karakteristik media yaitu jaringan, informasi, arsip, interaksi, simulasi sosial dan konten oleh pengguna.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 281, "width": 116, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis media antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 296, "width": 90, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Layanan blog", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 312, "width": 138, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Layanan jejaring sosial", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 328, "width": 123, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Layanan Blog mikro", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 344, "width": 163, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d) Layanan berbagi media, dan", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 360, "width": 124, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e) Layanan Kolaborasi", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 376, "width": 98, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f) Layanan forum", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 398, "width": 71, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-Commerce", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 420, "width": 457, "height": 42, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-commerce memudahkan konsumen untuk menemukan produk secara cepat. Supaya bisa bersaing mendapatkan konsumen, perusahaan-perusahaan dengan model bisnis tradisional akhirnya harus beradaptasi menggunakan skema baru e-commerce.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 467, "width": 148, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis E-commerce antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 483, "width": 456, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Business to Consumer (B2C), skema perusahaan menjual produk langsung ke pengguna akhir (konsumen), tanpa perantara atau pihak ketiga. Dalam B2C, biasanya perusahaan menyediakan produk secara ecera", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 531, "width": 456, "height": 58, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Consumer to Consumer (C2C) C2C adalah jenis e-commerce dengan skema transaksi produk dari individu atau konsumen perorangan (bukan perusahaan) ke konsumen yang lainnya. C2C e-commerce biasanya memanfaatkan platform marketplace untuk melangsungkan aktivitas jual-beli.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 594, "width": 456, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Business to Business (B2B) B2B hampir mirip dengan C2C, namun berbeda subjeknya saja. B2B adalah jenis e-commerce yang proses transaksi produknya dilakukan dari satu perusahaan ke perusahaan lain", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 642, "width": 456, "height": 42, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d) Consumer to Business (C2B) C2B adalah jenis e-commerce dengan skema jual-beli produk dari konsumen ke perusahaan. Produk yang ditawarkan dalam C2B umumnya berupa jasa, misal jasa freelance desain, foto, menulis, dan sebagainya", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 689, "width": 456, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e) Consumer to Business (C2B) C2B adalah jenis e-commerce dengan skema jual-beli produk dari konsumen ke perusahaan. Produk yang ditawarkan dalam C2B umumnya berupa jasa, misal jasa freelance desain, foto, menulis, dan sebagainya (Haroun, 2021).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 743, "width": 231, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)", "type": "Section header" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "73", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 138, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UMKM adalah usaha rakyat yang nilai kapitalnya relatif kecil, lambat melakukan ekspansi, tidak tahan dumping dan modal sering terpakai untuk kebutuhan rumah tangga. UMKM adalah usaha yang sering dilakukan secara mandiri (self employment), tidak menuntut ketrampilan yang tinggi, lemaah latar belakang bisnis maupun akademis dan kurang wawasan perkembangan di luar. Dari nsegi manajemen, UMKM adalah usaha yang rentan terhadap pesaing, pasif dan tanpa integrasi dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol maka UMKM disebut teknologi yang terbatas dan seringkali out of date, mudah diungguli pesaing dan mengalami kesulitan manajerial maupun finansial dalam pengembangan teknologi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 237, "width": 134, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 259, "width": 457, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu penelitian kepustakaan ( library research) adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) baik berupa buku, catatan maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu (Mestika, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 322, "width": 457, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian dilakukan dengan referensi jurnal dan buku serta penelitian terdahulu yang terkait dimulai dari fenomena jenis-jenis sosial media dan e commerce selanjutnya dijelaskan mengenai UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 370, "width": 457, "height": 122, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber data diperoleh dari data tambahan seperti dokumen dan lain-lain dan juga data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan yang dilihat daridampak negative social commmerce. Data sekunder adalah data tambahan berupa informasi yang akan melengkapi data primer. Data tambahan yang dimaksud meliputi dokumen atau arsip didapatkan dari berbagai sumber. Metode pengumpulan datanya, peneliti menggunakan pengamatan dan observasi. Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Maka memilih fenomena yang valid untuk diangkat dalam penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 503, "width": 158, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 525, "width": 229, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dampak Negatif Sosial Media Pada UMKM", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 546, "width": 456, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Platform media sosial menghabiskan banyak tenaga dan waktu untuk mengelola akun dan berinteraksi dengan pelanggan, terutama karena platform tersebut memerlukan pemantauan harian terhadap perkembangan merek dan nama perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 594, "width": 456, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Selain itu, kesalahan dalam mengiklankan perusahaan dapat kehilangan reputasinya karena pengawasan yang cepat oleh pesaing dan penyebarannya yang cepat.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 626, "width": 456, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Platform media sosial mungkin merupakan jebakan untuk membuang-buang waktu kerja dan mengalihkan perhatian ke arah lain yang jauh dari tujuan yang diinginkan.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 658, "width": 457, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Ada kemungkinan untuk memperoleh beberapa data yang tidak akurat tentang kinerja perusahaan, akibat berurusan dengan orang-orang yang tersembunyi (International, 2021) Di Republik Arab Mesir, pengertian usaha kecil (UKS) masih belum jelas hingga terbitnya Undang-undang Nomor 141 Tahun 2004 yaitu Undang-undang Pengembangan Usaha Kecil yang mengatur bahwa usaha kecil adalah setiap badan usaha atau perorangan. yang melakukan kegiatan ekonomi produktif, komersial, atau jasa dan tidak modal disetornya kurang", "type": "List item" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "74", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 74, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dari lima puluh ribu pound dan tidak melebihi satu juta pound, dan jumlah karyawannya tidak melebihi lima puluh, sesuai dengan teks hukumnya sebagai berikut: Usaha kecil: Suatu perusahaan/perorangan yang melakukan kegiatan ekonomi, produksi, jasa, atau komersial, modal disetornya tidak kurang dari 50 ribu pound dan tidak melebihi satu juta pound, dan jumlah karyawan tidak melebihi 50 pekerja.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 167, "width": 457, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha mikro : Perusahaan/perusahaan perorangan yang menjalankan kegiatan ekonomi, produksi, jasa, atau komersial dan modal disetornya kurang dari EGP 50.000.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 199, "width": 457, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha kecil dan menengah merupakan jenis proyek yang dominan di Republik Arab Mesir, karena mencakup sekitar 95% dari total proyek, dan menyediakan sekitar 75% peluang kerja, selain sektor pertanian, karena merupakan usaha padat karya. proyek. Kontribusinya terhadap produk nasional mencapai 80%, sedangkan kontribusinya tidak melebihi 4% dari total ekspor Mesir, persentase yang sangat kecil dibandingkan dengan 60% di Tiongkok, 56% di Taiwan, 70% di Hong Kong, dan 43% di Korea.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 294, "width": 457, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha kecil dan menengah bersaing satu sama lain terutama berdasarkan penurunan harga. Hal ini berdampak negatif terhadap profitabilitas dan kualitas produknya, sehingga menyebabkan kebangkrutan dan kegagalan, karena rata-rata umur proyek hanya sekitar 4 tahun (Farah, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 364, "width": 90, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dampak Negatif", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 386, "width": 456, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Terjadi kesenjangan informasi. Baik antara pengguna sosial media yang bisa mendapatkan berbagai informasi dengan mudah dan transparan dengan orang yang tidak menggunakan sosial media, atau antara pengguna sosial media itu sendiri, misalnya antara yang bergabung dalam suaru grup dengan yang tidak bergabung", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 449, "width": 456, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Kecanduan media sosial, maksudnya seseorang menjadi sangat terikat dengan media sosial. Menghabiskan sebagian besar waktu hariannya untuk berinteraksi dalam sosial media, hingga seringkali mengabaikan orang disekelilingnya bahkan tugas-tugas yang seharusnya dikerjakannya.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 513, "width": 367, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Berkurangnya intensitas dalam berinteraksi langsung dengan sesama.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 528, "width": 456, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d) Menimbulkan kecemburuan sosial. Misalnya dengan memposting berbagai barang bermerek atau semacamnya di sosial media", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 560, "width": 413, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e) Menciptakan identitas baru yang sama sekali tidak sesuai dengan identitas diri.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 576, "width": 456, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f) Konsumtif, misalnya menjadi tertarik dengan berbagai iklan dan melakukan pembelian menggunakan kartu kredit tanpa berpikir panjang (Sangsabuwana & Andrini, 2018).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 608, "width": 433, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Contoh sosial media yaitu YouTube, Instagram, Facebook, Twitter, TikTok , WhatsApp.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 630, "width": 191, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dampak E-Commerce Pada UMKM", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 652, "width": 457, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Para ahli perdagangan internasional mengatakan bahwa e-commerce di Negara Qatar memiliki masa depan yang cerah karena besarnya daya beli masyarakat dan meluasnya penggunaan Internet, di samping kuatnya perekonomian negara tersebut, yang tergolong dalam kategori ekonomi global. perekonomian terkuat di kawasan ini. Hal ini terjadi saat peluncuran Forum E-Commerce yang diselenggarakan oleh Kementerian Transportasi dan Komunikasi Qatar dengan partisipasi pakar lokal dan internasional dari perusahaan besar seperti Google,", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "75", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "212 Capital, dan Global E-Commerce Foundation. Forum ini membahas tren dan perkembangan di bidang e-commerce di Qatar dan di seluruh dunia, serta cara mengembangkannya dan memobilisasi dukungan dari sektor publik dan swasta untuk mendapatkan manfaat dari perdagangan ini, selain membahas tantangan paling menonjol yang dihadapinya. secara lokal dan internasional.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 167, "width": 457, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pejabat Qatar menegaskan bahwa pertumbuhan e-commerce di negara tersebut berjalan dengan kecepatan yang stabil, meskipun masih menghadapi beberapa tantangan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 199, "width": 457, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Para pejabat ini mengindikasikan bahwa pemerintah Qatar berupaya meningkatkan pangsa perusahaan nasional kecil dan menengahnya dari 33% saat ini menjadi 70% pada tahun 2022, sehingga total nilai transaksi perusahaan Qatar yang beroperasi di bidang e-commerce menjadi 6 miliar. dolar, bukannya 1,3 miliar saat ini.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 263, "width": 457, "height": 201, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meskipun social media marketing memiliki manfaat dan dampak yang positif maupun negative, akan tetapi tantangan dalam implementasinya juga tidak sedikit. Factor internal seperti ketidakmampuan dalam bidang teknologi, ketersediaan tenaga ahli atau karyawan untuk maintance platform, ketidakmampuan dalam investasi modal di bidang teknologi, menjadi factor yang menyebabkan UMKM belum mengimplementasikan social media marketing. Didukung dengan kecepatan perkembangan teknologi, persaingan bisnis yang menggunakan media online, kemungkinan kebocoran privasi atau keamanan akun, turut menyumbang keengganan UMKM dalam implementasi social media marketing. Untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan ini dan tetap memperoleh manfaat dari social media marketing, maka dalam penggunaan social media, UMKM hendaknya focus pada pengembangan strategi pemasaran yang menekankan pada memperkuat hubungan dengan pelanggan. Berbagai tipe komunikasi diciptakan, dikembangkan dan dibagikan dalam social media serta ditransformasikan dalam bentuk iklan (Chrismardani, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 469, "width": 306, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun dampak negative E-commerce terhadap UMKM yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 485, "width": 456, "height": 58, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) Persaingan Sengit: Dampak negatif utama e-commerce adalah persaingan yang ketat. Banyaknya pelaku usaha online menyebabkan kompetisi yang sulit, terutama bagi pemain kecil dan baru. Ini dapat menyebabkan harga rendah dan kadang-kadang menciptakan lingkungan bisnis yang tidak sehat.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 548, "width": 456, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Kekhawatiran Keamanan: Meskipun ada banyak upaya untuk meningkatkan keamanan transaksi online, tetap saja ada kekhawatiran tentang kebocoran data dan pencurian identitas di dunia e-commerce.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 596, "width": 456, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Keterbatasan Pengalaman Berbelanja: E-commerce tidak dapat sepenuhnya menggantikan pengalaman berbelanja di toko fisik. Beberapa konsumen menginginkan sentuhan fisik dan interaksi langsung dengan produk sebelum melakukan pembelian.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 643, "width": 457, "height": 107, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d) Dampak Lingkungan: Pengiriman produk dalam e-commerce dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, terutama karena emisi gas rumah kaca dari transportasi. Keberhasilan di bidang ini, bergantung pada tiga landasan: pengalaman di dunia digital, desain website profesional, dan menemukan pelanggan serta meyakinkan mereka akan kualitas produk. UMKM sangat berdampak pada e-commerce, yang dihadapi e-commerce di Qatar adalah ketakutan pelanggan terhadap serangan elektronik dan pembajakan informasinya, dan lemahnya tingkat periklanan (Doha, 2018).", "type": "List item" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "76", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beberapa contoh e-commerce yang sering digunakan di Indonesia yaitu Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, Blibli, Ralali, JD.ID, Upwork, Freelancer.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 126, "width": 216, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ancaman Sosial Commerce pada UMKM", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 148, "width": 457, "height": 138, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak negatif dari perdagangan sosial. Percakapan telah dimulai. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melakukan dialog dengan berbagai industri, termasuk platform perdagangan sosial seperti TikTok, untuk mempromosikan solusi yang lebih terjangkau dan berkelanjutan. Kedua, pelatihan dan dukungan untuk UMKM, dengan memberikan pelatihan dan dukungan tambahan kepada UMKM untuk membantu mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis dan bertransisi ke tahap bisnis berbasis web yang sah. Sebaliknya, peraturan berikutnya mencakup penegakan peraturan yang mendorong inovasi dan daya saing sekaligus melindungi konsumen dan UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 290, "width": 457, "height": 170, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelarangan perdagangan sosial di Indonesia mencerminkan upaya serius pemerintah untuk melindungi UMKM dan memastikan keadilan dalam ekosistem bisnis online yang berkembang pesat. Keputusan ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan kepentingan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian negara. Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah solusi multifaset. Keputusan yang dihasilkan harus ditetapkan secara tegas, dan solusi selanjutnya harus dirancang sedemikian rupa sehingga meminimalkan kerugian yang akan dikomunikasikan kepada UMKM. Perlunya keterlibatan pemerintah, pelaku industri, dan berbagai pemangku kepentingan untuk menguraikan langkah-langkah konkret yang dapat membantu UMKM beradaptasi dengan perubahan ini. Selain itu, penting untuk mengakui bahwa dunia usaha terus berkembang dalam periode komputerisasi ini (Mahmud, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 462, "width": 457, "height": 93, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berkembangnya platform “ social commerce ” dianggap menjadi salah satu penyebab dari merosotnya pengunjung pasar Tanah Abang. Platform semacam TikTok Shop, misalnya, menjadi opsi yang dipilih oleh para pedagang karena memungkinkan mereka untuk bisa langsung berinteraksi dengan calon pembeli yang tersebar dari berbagai daerah. Selain itu, calon pembeli juga sangat dimudahkan karena bisa langsung melakukan transaksi di platform online ini (Sangsabuwana & Andrini, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 560, "width": 457, "height": 186, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merespon maraknya penggunaan social commerce yang dianggap merugikan, sebagian pedagang pasar Tanah Abang melakukan protes terhadap pemerintah, menyampaikan aspirasi kepada Menteri Koperasi dan UMKM dan meminta menutup platform social commerce di Indonesia. Pentingnya membuat regulasi yang baik bagi platform, pelatihan kepada UMKM untuk menghadapi tantangan ekonomi digital, dan perlindungan terhadap konsumen dalam mengambil kebijakan terhadap perkembangan platform ini. Pelarangan social commerce berpotensi memiliki dampak yang signifikan pada dunia usaha di Indonesia, terutama pada UMKM yang selama ini bergantung pada platform social commerce. UMKM yang telah bergantung pada platform social commerce untuk menjual produk mereka mungkin akan menghadapi penurunan omzet yang signifikan karena kehilangan akses ke pasar online yang luas. Pelarangan social commerce juga dapat berdampak pada lapangan kerja. Social commerce telah memberikan peluang kerja bagi sejumlah besar kreator affiliate dan profesional lainnya", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "77", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang terlibat dalam ekosistem ini. social e-commerce itu hanya boleh memfasilitasi promosi barang atau jasa. Promosi barang, jasa.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 120, "width": 457, "height": 169, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pedagang pasar konvensional dan pelaku UMKM yang berusaha memasarkan produk mereka secara daring dan memanfaatkan media sosial, tetapi hasilnya ternyata jauh dari harapan. Alih-alih produk mereka laku, justru ekspansi agresif dari pelaku usaha berskala besar melalui TikTok Shop dan platform digital lain membuat pasar-pasar sepi dan pelaku UMKM terancam gulung tikar karena kehilangan pembeli. pertama, karena harga berbagai produk yang ditawarkan di media sosial seringkali jauh lebih murah daripada harga produk yang dijual di toko konvensional karena tanpa pajak dan lebih efisien. Berbeda dengan pedagang pasar dan pelaku UMKM yang seringkali kurang efisien, biaya produksinya tinggi dan juga masih terkena pajak, barang yang ditawarkan di media sosial dinilai konsumen lebih menguntungkan karena harganya lebih murah. Jika pedagang pasar atau konter di mal masih harus membayar uang sewa lapak, para pedagang yang memanfaatkan media sosial bebas dari kewajiban itu.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 294, "width": 457, "height": 122, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produk yang ditawarkan di media sosial kebanyakan adalah produk-produk impor yang di mata konsumen dinilai lebih bergengsi. Berbeda dengan produk pedagang pasar dan pelaku UMKM yang ditawarkan apa adanya, dan acapkali tidak dikemas secara menarik, produk impor yang ditawarkan di media sosial sering dikemas atraktif dan menarik perhatian konsumen. Ketiga, produk yang ditawarkan di media sosial didukung oleh para selebriti dalam pemasaran. Diakui atau tidak, salah satu faktor yang membuat produk impor atau barang branded begitu laris manis di social commerce adalah berkat kehadiran sejumlah artis sebagai tenaga penjual ataupun brand ambassador.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 421, "width": 455, "height": 233, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asia Tenggara saat ini memang menjadi incaran TikTok sebagai ceruk pasar yang menjanjikan. Hal ini terlihat dari ekspansi pasar e-commerce perusahaan berbasis Los Angeles dan Singapura ini. Menariknya, babak baru pasar e-commerce di Asia Tenggara ditandai dengan semakin banyak orang yang berbelanja secara online melalui saluran yang lebih terdiversifikasi. Salah satunya menggunakan platform sosial media. Asia Tenggara, popularitas perdagangan melalui media sosial telah dipercepat oleh tingginya tingkat penetrasi internet seluler. Dengan lebih dari 250 juta pengguna di kawasan Asia Tenggara, TikTok kemudian memimpin platform perdagangan melalui media sosial. pemerintah juga memutuskan untuk memisahkan antara media sosial dan social e-commerce. UMKM yang awalnya mengandalkan platform social commerce mungkin perlu mencari model bisnis alternatif untuk tetap bersaing dalam lingkungan bisnis yang berubah. Mereka perlu mengevaluasi dan menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan dan kompetitif dalam pasar yang semakin kompetitif. Menghadapi perubahan ini, UMKM di Indonesia mungkin harus mencari peluang baru dalam e-commerce yang sah atau mencari cara untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan mereka melalui saluran yang masih tersedia.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 666, "width": 84, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 687, "width": 456, "height": 41, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dampak negative sosial media pada umkm yaitu Platform media sosial menghabiskan banyak tenaga dan waktu untuk mengelola akun, kesalahan dalam mengiklankan , jebakan untuk membuang-buang waktu kerja dan mengalihkan perhatian ke arah lain yang jauh dari", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "78", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 456, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tujuan yang diinginkan, Ada kemungkinan untuk memperoleh beberapa data yang tidak akurat tentang kinerja perusahaan, akibat berurusan dengan orang-orang yang tersembunyi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 118, "width": 457, "height": 70, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UMKM sangat berdampak pada e-commerce, yang dihadapi e-commerce adalah ketakutan pelanggan terhadap serangan elektronik dan pembajakan informasinya, dan lemahnya tingkat periklanan. Salah satu dampak utama yang mungkin timbul adalah kemungkinan penurunan omzet maka pemerintah memutuskan untuk menutup tiktokshop hanya dijadikan untuk media promosi tidak untuk marketplace.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 212, "width": 113, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 251, "width": 451, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahani, A., Rahim, N. Z. A., & Nilashi, M. (2017). Forecasting social CRM adoption in SMEs: A combined SEM-neural network method. Computer in Human Behavior , 75 (1), 560–578.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 304, "width": 448, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chrismardani, Y. (2018). DAMPAK DAN TANTANGAN DALAM IMPLEMENTASI SOCIAL MEDIA MARKETING UNTUK UMKM . 2 (1), 545–555. https://www.slideshare.net/ALBICEE/lembar-observasi-siswa-50178674", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 357, "width": 405, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Doha, M. A. (2018). Masa depan E-Commerce yang cerah di Qatar . Aljazeera.Net.", "type": "List item" }, { "left": 95, "top": 369, "width": 334, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.aljazeera.net/ebusiness/2018/4/18/ ءاربخ - لبقتسم - رهاز - ةراجتلل", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 394, "width": 389, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Farah, S. muhammad. (2022). Pengantar Media Sosial dan proyek . Maqal.Com. https://mqqal.com/2022/07/ فيرعتلا - لئاسوب - لصاوتلا - يعامتجلإا - و - لا", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 432, "width": 441, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Haroun. (2021). E-commerce Sebagai Alat untuk mengaktifkan UMKM di Aljazair. Jurnal Hukum Dan Ilmu Pembangunan Manusia , 108–127.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 470, "width": 455, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International, A. Q. (2021). Media Sosial adalah Tempat Proyek-proyek kecil . Al Qabas.Com.", "type": "List item" }, { "left": 95, "top": 482, "width": 383, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.alqabas.com/article/5866482- لايشوسلا - ايديم - ذلاملا - نملآا - عيراشملل - ةريغصلا", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 508, "width": 456, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mahmud, M. (2022). Pemanfaatan Media Sosial & E-Commerce Guna Peningkatan Penjualan Produk UMKM Pada Masa Pandemi. Mopolayio: Jurnal Pengabdian Ekonomi , 02 (01), 20–28.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 560, "width": 382, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mestika, Z. (2015). Metode penelitian kepustakaan . Yayasan Bogor Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 583, "width": 418, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permana, S. D. H., & Cendana, M. (2019). Pemanfaatan Sosial Media sebagai Strategi Promosi bagi Sustainability Bisnis UMKM. ETHOS (Jurnal Penelitian Dan Pengabdian) , 7 (2), 163–169. https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4382", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 636, "width": 433, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmadiane, G. D., & Utami, U. S. (2022). Analisis Pemanfaatan Social Commerce Bagi Pengembangan Umkm Di Indonesia. AdBispreneur , 6 (3), 225. https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v6i3.29114", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 689, "width": 441, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sangsabuwana, D., & Andrini, S. (2018). Dampak Media Sosial Terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Jurnal Komunikasi , 2 (2).", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 727, "width": 401, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugandini, D., Irhas, M., Yuni, E., Rahajeng, I., Esti, A., & Rahmawati, D. (2019).", "type": "List item" }, { "left": 95, "top": 741, "width": 422, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemasaran Digital : Adopsi Media Sosial Pada Ukm (Issue oktober). Zahir Publishing.", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 292, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Mulyana Fitri", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "79", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 88, "width": 425, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.researchgate.net/profile/Dyah- Sugandini/publication/336990198_PEMASARAN_DIGITAL_ADOPSI_MEDIA_SOSI AL_PADA_UKM/links/5dbde0a4a6fdcc2128fdccd8/PEMASARAN-DIGITAL- ADOPSI-MEDIA-SOSIAL-PADA-UKM.pdf", "type": "Text" } ]
42a2ed29-6fb7-a224-3153-dc007db69bac
https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/article/download/3437/2588
[ { "left": 57, "top": 38, "width": 254, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index Terakreditasi Sinta 6 ( No. SK: 164/E/KPT/2021 )", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 44, "width": 176, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 7. No. 2 Juni 2022 p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 797, "width": 123, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Mandala", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 797, "width": 19, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "328", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 90, "width": 456, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Optimalisasi Peran Masyarakat Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Dunia Pendidikan Luar Sekolah", "type": "Section header" }, { "left": 137, "top": 134, "width": 323, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rifai 1 , Firmansyah 2 , Hendra 3 , Firlia Rizkiani 4 , Muhammadon 5", "type": "Text" }, { "left": 262, "top": 150, "width": 73, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STISIP Mbojo", "type": "Section header" }, { "left": 278, "top": 177, "width": 38, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 190, "width": 485, "height": 73, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat adalah kelompok sosial yang juga memiliki potensi yang sangat besar bila dapat mengarahkan kemampuan dirinya dalam mengembangkan berbagai kompetensi yang dapat memberikan nilai tambah dalam kehidupan. Permasalahannya adalah peran masyarakat, seringkali terhadap karena ketidak tahuan terhadap masalah kehidupannya sendiri. Oleh karenanya, perlu untuk mengembangkan serangkaian program pendidikan luar sekolah yang jauh lebih komprehensif agar dapat membangun kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam proses pemberdayaan masyarakat yang jauh lebih optimal.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 278, "width": 292, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Peran masyarakat, Dunia Pendidikan Luar Sekolah", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 304, "width": 93, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 317, "width": 226, "height": 232, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan yang sangat besar. Bahkan di dalam berbagai bidang Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, seperi perikanan yang disinyalir mampu menghasilkan 3000 Triliun rupiah dan baru dapat dimanfaatkan sebesar 291,8 Triliun Rupiah, hingga cadangan Emas dan pengikut menerail lainnya (Kabupaten Dompu) di Indonesia yang jumlahnya mencapai 1.200.000 Ton. diungkapkan bahwa tingkat kemajuan perekonomian di Indonesia mencapai rentang yang cukup besar. Permasalahan utamanya adalah pemanfaatan yang belum optimal, karena daya dukung yang yang minimal. Pemanfaatan berbagai kekayaan yang dimiliki oleh", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 538, "width": 53, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia,", "type": "Table" }, { "left": 188, "top": 538, "width": 95, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bukan karena", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 552, "width": 228, "height": 232, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ketidakmampuan semata. Melainkan karena faktor persepsi yang keliru tentang pemanfaatan potensi sosial, maupun potensi alam. Persepsi yang ada baru sebatas pada pemanfaatan kekayaan alam dengan menggunakan bahan mentah untuk langsung dipakai sebagai alat pendukung kehidupan. Bukan pada upaya untuk meningkatkan kondisinya, baru kemudian digunakan. Wajar, bila nilai ekspor Indonesia sangat kecil, karena bentuk barang yang diekspor adalah barang mentah, bukan merupakan barang jadi. Masyarakat sering menghayal tentang sesuatu yang indah dan baik tetap berada di luar jangkauan kemampuan yang mereka miliki. Dalam masyarakat yang demikian, sebagian besar penduduk tidak dapat berinteraksi", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 304, "width": 226, "height": 480, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "positif dengan lingkungannya, dan justru sebaliknya, terkadang kehidupannya sangat bergantung pada lingkungan. Masyarakat senantiasa menjadi objek dan bukan subjek pengembangan masyarakat. Sikap berani untuk menghadapi kehidupan jarang berkembang, karena persepsi mengenai kehidupan itu sendiri juga berbeda, bukan pada upaya peningkatan kualitas kehidupan, tapi hanya menerima bagaimana kehidupan itu berjalan. Kecenderungan yang sering terjadi adalah sikap melarikan diri dari masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Hal ini justru memperparah tingkat kesenjangan kehidupan sosial yang ada di tengah masyarakat. Kehidupan masyarakat ditandai oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan, pendapatan, kesehatan, kesempatan kerja, dan kesadaran terhadap lingkungan. Singkat kata, dapat dikemukakan bahwa situasi kehidupan semu terdapat dalam masyarakat yang masih tertinggal dalam taraf sosial ekonomi yang masih rendah, bukan sebuah justifikasi, melainkan sebuah gambaran mengenai konteks kehidupan masyarakat yang ada saat ini, di tengah berbagai upaya gempuran ekonomi, sosial dan budaya asing yang masuk melalui berbagai jalur komunikasi. Sedangkan masyarakat berencana (planning society), menurut Graham (1977), adalah masyarakat yang amat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang sedang terjadi dan terhadap kemungkinan- kemungkinan perubahan yang akan terjadi di masa depan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 254, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index Terakreditasi Sinta 6 ( No. SK: 164/E/KPT/2021 )", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 44, "width": 176, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 7. No. 2 Juni 2022 p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 797, "width": 123, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Mandala", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 797, "width": 19, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "329", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 90, "width": 226, "height": 370, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagian besar warga masyarakat mampu berfikir kreatif, bersikap inovatif, dan memiliki tanggung jawab yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, mereka sanggup untuk dapat mengembangkan berbagai potensi pribadi dan memanfaatkan berbagai potensi lingkungan yang ada di sekitarnya. Ini membuat mereka sanggup untuk dapat membangun kualitas kehidupan yang jauh lebih baik dan sejajar dengan masyarakat lain yang sudah lebih dulu maju. Pada prinsipnya, warga masyarakat harus memiliki rencana yang didasarkan pada kesadaran tinggi terhadap lingkungan dan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Mereka memiliki kemampuan untuk belajar dalam memecahkan masalah dan berinovasi dalam mendukung kemajuan kehidupan sosial maupun ekologis yang ada disekitarnya. Hal ini bisa dibangun bilamana sikap ilmiah dan terbuka, pikiran dan tindakan yang rasional, toleransi terhadap perbedaan pandangan dan latar belakang kehidupan, serta menitikberatkan kemanusiaan mewarnai tingkah laku sebagian besar warga masyarakat, telah terbentuk dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 463, "width": 225, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan solidaritas tinggi mereka berpartisipasi dalam", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 476, "width": 226, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "merencanakan, melaksanakan, menilai kebijakan dan program-program pembangunan yang berkaitan dengan upaya pemenuhan", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 532, "width": 226, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kebutuhan masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam konteks inilah, pemberdayaan masyarakat menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa dan negara, termasuk dalam upaya menyadarkan masyarakat mengenai bentuk-bentuk kehidupan yang harus mereka gali dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan yang jauh lebih baik.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 670, "width": 157, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 683, "width": 226, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses transformasi atau perubahan sosial yang kini sering disebut globalisasi tidak saja mengubah kehidupan manusia, tetapi juga mengubah kecenderungan dalam hal pendidikan dan belajar (Tilaar, 1997). Dikenali akan terjadi perubahan mendasar dalam hal pendidikan dan belajar. Pendidikan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 90, "width": 226, "height": 439, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "harus berfungsi ganda, yakni membina kemanusiaan (Human being) melalui pengembangan seluruh pribadi manusia, dan pengembangan sumber daya manusia (human resources) untuk memasuki kehidupan baru. Makin lama bekerja dan belajar menjadi satu kesatuan bingkai pendidikan sepanjang hayat. Oleh karena pengetahuan semakin maju dan bertambah secara eksponensial, maka agar bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik, seseorang harus meningkatkan pengetahuannya melalui pendidikan secara berkelanjutan. Tantangan dan tuntutan untuk belajar secara berkesinambungan semakin lama semakin kuat, pendidikan dan belajar pada hakekatnya adalah kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu belajar diluar sekolah dan di luar universitas peranannya semakin lama semakin penting. Pada masa lampau, sekolah dan universitas menjadi pusat utama atau bahkan satu-satunya pusat kegiatan belajar. Pada saat ini, tempat kerja, lingkungan masyarakat, dan berbagai tempat sosial lainnya secara berangsur-angsur telah menjadi pusat kegiatan belajar yang baru, tempat kerja telah menjadi tempat belajar yang penting. Bahkan dalam kerangka kehidupan yang lain, masyarakat didesak untuk dapat membelajarkan dirinya sendiri, sebelum akhirnya mampu membelajarkan orang lain. Inilah inti utama dalam proses pembelajaran sepanjang hayat (life long learning).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 532, "width": 226, "height": 245, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam sebuah publikasi yang diterbitkan oleh UNESCO, menyebutkan bahwa, “Non formal education is any organized and sustained educational activities that do not coorespond exectly to the definition of formal education. Non formal education may therefore take place both within and outside educational institutions, and cater to persons of all ages. Depending on country contexts, it may cover educational programmes to import adult literacy, basic education for out of school children, lifeskills, work skills, general culture. Non formal education programmes do not necessarily follow the ‘ladder’ system, and may have differing durationsm and may or may not confer certification of the learning achieved” (UNESCO, 1997). Ini menjelaskan bahwa", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 254, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index Terakreditasi Sinta 6 ( No. SK: 164/E/KPT/2021 )", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 44, "width": 176, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 7. No. 2 Juni 2022 p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 797, "width": 123, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Mandala", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 797, "width": 19, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "330", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 90, "width": 226, "height": 232, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "proses pembelajaran bukanlah semata-mata karena kebutuhan pada tanda kredensial semata (ijazah, sertifikat dan sebagainya), melainkan karena tuntutan dan tantangan kehidupan itu sendiri. Permasalahan umumnya adalah ketika masyarakat, justru tidak dapat memahami apa itu belajar, bagaimana mereka belajar, dan apa yang bisa dirubah dalam kehidupannya, melalui proses pembelajaran. Bila jawaban ini belum dapat dikembangkan dalam kehidupan masyarakat secara umum, sangat mungkin mereka hanya bisa menjawab bahwa pembelajaran adalah sebuah proses pendidikan yang berjalan di tengah masyarakat. Dan tidak ada implikasinya sama sekali terhadap kehidupan yang tengah mereka jalani saat ini.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 324, "width": 227, "height": 398, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai negara yang tengah mengalami proses pembangunan (negara berkembang), mengalami kendala dimana sistem sekolah formal tidak memiliki kapasitas untuk menangani seluruh anak-anak dan remaja atau anak-anak tidak dapat memperoleh keuntungan dari sistem tersebut, terutama karena sekolah formal, membatasi secara tergas, input yang dapat diterima dalam proses pendidikan di dalamnya. Orang tua dan anak seperti halnya guru dengan otoritas pendidikan cenderung untuk mencari solusi tercepat dari proses pendidikan formal untuk mengganti proses persekolahan yang terhambat. Berbagai program pendidikan luar sekolah memberikan akses bagi para pemuda dan anak-anak terhadap pembelajaran non formal dan informal, yang berfungsi untuk menguatkan harga diri dan menolong mereka untuk menemukan jalan dalam memberikan kontribusi untuk masyarakatnya. Dalam beberapa kasus, aktivitas ini mungkin juga sebagai jembatan untuk menolong anak-anak dan pemuda dalam memperbaiki keterampilan akademiknya secara langsung dan pada akhirnya, mereka akan memperoleh pengakuan atas kecakapan yang dimilikinya, sebagaimana bagi mereka yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan formalnya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 725, "width": 226, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai aktivitas pendidikan luar sekolah dapat mengambil bentuk seperti program keaksaraan, aktivitas budaya seperti musik, tarian atau drama, program kegiatan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 90, "width": 226, "height": 563, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "olah raga, pendidikan populer dan berbagai konteksnya, pendidikan non formal juga termasuk di dalamnya program pembelajaran akselerasi yang bertujuan agar anak-anak dan remaja yang mengalami hambatan dalam program pendidikan formalnya, dapat difasilitasi untuk mampu mengejar ketertinggalannya. Pendidikan luar sekolah juga dapat digunakan sebagai suplemen penting untuk siswa yang terdaftar di sekolah formal. Dalam beberapa situasi yang lebih genting, kurikulum sekolah formal sering kali telah mencakup subjek inti atau hanya beberapa topik penting untuk dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang baru. Waktu sekolah yang pendek disebagian besar permulaan situasi keadaan darurat membuatnya sulit untuk menambah subjek lebih banyak dalam kurikulum. Sebagai alternatif yang dapat diraih oleh beberapa siswa untuk mendapatkan ekstra kurikuler dalam aktivitas pembelajaran non formal. Dalam situasi konflik, atau setelah bencana alam, aktivitas pendidikan non formal mungkin diperlukan untuk lebih fokus pada subjek spesifik, seperti halnya pendidikan lingkungan, kepedulian alam, pendidikan perdamaian dan resolusi konflik, kesehatan produksi, kebersihan, pencegahan penyakit atau wabah, kepedulian dan pencegahan HIV/AIDS, kepedulian psikologis, dan hak asasi manusia. Pendidikan luar sekolah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk dapat mengembangan pemahaman dan penyadaran mengenai implikasi kehidupan itu sendiri. Inilah yang akan membantu mereka untuk menemukan karakter dalam dunia pendidikan, bukan hanya sebatas capaian kompetensi tertentu yang sangat mungkin jauh dari apa yang mereka harapkan dalam kehidupan nyata di tengah masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 656, "width": 226, "height": 121, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Satu tantangan dalam kehidupan bermasyarakat dewasa ini adalah, teknologi yang semakin maju dan makin banyak digunakan dalam masyarakat, pekerjaan rutin semakin langka, sedangkan pekerjaan yang non rutin menuntut kualifikasi tinggi. Kini pendidikan formal semakin lama semakin mudah tergapai oleh semua orang, sehingga mobilitas sosial semakin tinggi dan cepat.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 254, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index Terakreditasi Sinta 6 ( No. SK: 164/E/KPT/2021 )", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 44, "width": 176, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 7. No. 2 Juni 2022 p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 797, "width": 123, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Mandala", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 797, "width": 19, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "331", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 90, "width": 226, "height": 176, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semakin besar persamaan hak atas kesempatan belajar yang tersedia bagi siapa saja yang ingin maju dan semakin banyak perhatian yang diberikan pemerintah kepada peranan bakat, semakin banyak dan semakin matanglah bakat yang akan dihasilkan untuk memenuhi tuntutan kerja di segala lapisan masyarakat. Masyarakat moderen juga ditandai dengan perubahan dan mobilitas yang tinggi, dan yang paling menonjol adalah mobilitas kependudukan sebagai akibat rasionalisasi ekonomi dan teknologi yang juga tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 269, "width": 226, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkembangan cakrawala pengalaman individu pun bertambah luas dengan dukungan media masa, sehingga saat ini siapapun dapat bersentuhan dan mengenal bahasa-bahasa", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 324, "width": 226, "height": 439, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "internasional yang menyebabkan orang lebih banyak bepergian dibandingkan dengan orang tua dan nenek moyangnya dahulu. Pendidikan luar sekolah memberikan perluasan akses kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mengembangkan kemampuan dan daya kreatifnya untuk membangun sebuah kerangka yang lebih luas dalam meningkatkan kualitas kehidupannya. Berbagai ulasan, sebagaimana diungkapkan sebelumnya, mengindikasikan bahwa perlu adalah optimalisasi peran pendidikan luar sekolah dalam pemberdayaan masyarakat. Freire (1974) menyatakan bahwa penyadaran adalah fundamen utama dalam membangun karakter masyarakat yang sesungguhnya. Dimana mereka dapat mengakses dan memanfaatkan berbagai kesempatan belajar yang ada, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas kehidupannya secara nyata. Bukan sekedar menerima apa yang ada dan menutup diri terhadap berbagai fakta yang seharusnya mereka kritisi atau yang seharusnya mereka perbaiki. Peningkatan kualitas kehidupan bertumpu pada kemampuan masyarakat itu sendiri dalam meningkatkan dan mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya, sehingga mereka dapat membangun sebuah sistem yang terstruktur dalam rangka peningkatan kualitas kehidupannya.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 90, "width": 90, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 104, "width": 226, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 131, "width": 226, "height": 122, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pendidikan Non Formal (PNF) atau PLS berperan dalam peningkatan pendidikan yang menyangkut perluasan layanan pendidikan melalui berbagai program dan satuan pendidikan luar sekolah yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat mengelola, memanfaatkan dan memelihara kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 255, "width": 226, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pendidikan luar sekolah harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan masyarakat yang ada ditengah berbagai tantangan yang ada, dengan demikian mampu memperluas akses masyarakat terhadap peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 366, "width": 113, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 380, "width": 131, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Graham,O.L.1977.Toward", "type": "Table" }, { "left": 468, "top": 380, "width": 74, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A Planned", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 394, "width": 191, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Society: From Roosevelt To Nixon. New York; Oxford University Press Kamil,", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 435, "width": 226, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mustofa. 2009. Pendidikan Non Formal. Bandung: Alfa Beta. M. Taqiyuddin. 2008. Pendidikan Untuk Semua, Dasar Dan Falsafah", "type": "Table" }, { "left": 351, "top": 490, "width": 191, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 504, "width": 226, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulia Press. Tilaar.1997. Pendidikan Dan Masyarakat", "type": "Table" }, { "left": 351, "top": 532, "width": 191, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Madani Indonesia. Bandung; Remaja Rosda Karya", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 559, "width": 226, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khairunnisah, N. A. (2018). Pengaruh Metode", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 573, "width": 191, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mengajar Guru Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan) , 2 (2).", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 614, "width": 226, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurfidah, N., Rosdiyanti, E., & Khairunnisah,", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 628, "width": 191, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N. A. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning", "type": "List item" }, { "left": 351, "top": 656, "width": 191, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia STKIP Harapan Bima. Jurnal Ilmiah Mandala", "type": "Table" }, { "left": 351, "top": 725, "width": 82, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Education , 8 (2).", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 739, "width": 226, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khairunnisah, N. A. (2015). Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Pkn Melalui Model Kooperatif", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 38, "width": 254, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/index Terakreditasi Sinta 6 ( No. SK: 164/E/KPT/2021 )", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 44, "width": 176, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 7. No. 2 Juni 2022 p-ISSN: 2548-5555 e-ISSN: 2656-6745", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 797, "width": 123, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Mandala", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 797, "width": 19, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "332", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 90, "width": 191, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Learning Tipe Take And Give Siswa Kelas Vii Smp Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Ilmiah Mandala Education , 1 (1).", "type": "Text" } ]
a0fdebc3-dd29-b81f-8007-ad102fd7cc91
https://ejournal.upi.edu/index.php/manajerial/article/download/16448/9228
[ { "left": 98, "top": 68, "width": 295, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "MO TIVASI PENGEMBAI\\IGA]\\I JIWA KEWIRAUSAIIAN PADA MAIIASISWA (Langkah Strategis Pengembangan Usaha)", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 119, "width": 117, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "IIi.R. Siti Asiah. S )", "type": "Text" }, { "left": 48, "top": 159, "width": 62, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "Pendahuluan", "type": "Text" }, { "left": 48, "top": 175, "width": 191, "height": 249, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "Artikel ini diawali dengan mengilustra- sikan sebuah cerita. \"Ada dua orang mana- jer pada perusahaan sepatu. Kedua orang ini ditugaskan oleh pimpinan perusahaan untuk berhunjung ke Afrika. Salah seorang dari kedua orang tersebut mengamati keadaan negeri Afrika. Kemudian setelah mengamati, dia menyimpulkan bahwa Afrika tidak cocok untuk memasarkan sepatu dari perusahaan tempat dia bekerja. Alasannya adalah, orang Afrika belum'ada yang memakai sepatu, sehingga tidak mungkin menjadikan Afrika sebagai tempat pemasaran sepatu. Sementara itu, orang yang kedua justru memberikan kesimpulan bahwa Afrika merupakan negara yang cocok untuk dijadikan daerah pemasaran sepatu. Alasannya adalah di tempat yang belum pernah ada orang bersepatu inilah daerah yang sangat cocok untuk pasar sepatu, karena mereka akan didorong untuk memakai sepatu.\"", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 430, "width": 191, "height": 126, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "Dari cerita tersebut dapat di ketahui bahwa adanya penafsiran yang berbeda atas satu ob5rek yang sama. Penafsiran yang berbeda ini adalah tentang bagaimana seseorang memandang terhadap satu masa- lah, apakah masalah tersebut menjadi tan- tangan atau rintangan atau justru masalah tersebut merupakan sebuah peluang. Dari cerita di atas maka dapat dilihat bahwa orang pertama memandang fenomena yang dihadapinya merupakan sebuah masalah", "type": "Text" }, { "left": 253, "top": 157, "width": 192, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "atau tantangan. Sedangkan orang yang kedua jusfu memandang bahwa fenomena masyarakat yang tidak memakai sepatu di Afrika tersebut merupahan peluang untuk menumbuhkan keyakinan untuk berusaha dan memasarkan produk sepatu perusaha- an. Orang yang kedua akan berfihir bagai- mana masalah kelangkaan memakai sepatu menjadi peluang. Peluang tersebut kemu- dian bisa dijadikan lahan yang akan memberikan nilai manfaat yang lebih bagi diri dan perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 253, "top": 300, "width": 191, "height": 91, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "C.erita tersebut mengajak kita semua pada satu cara pandang bahwa seorang yang berjiwa wirausaha dalam memandang persoalan, apapun bentuknya, akan selalu memfokuskan diri pada bagaimana mem- benfirk pribadi wirausahawan, yaitu kepri- badian yang memandang permasalahan atau tantangan menjadi sebuah peluang.", "type": "Text" }, { "left": 253, "top": 397, "width": 191, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "Pernyataan di atas sesuai dengan per- nyataan yang disampaikan oleh William D Bygrave (L99 6:2) yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 438, "width": 192, "height": 79, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "Seorang wirausahawan adalah sese- orang yang memperoleh peluang dan men- ciptakan organisasi untuk mengejarnya. Dan proses kewirausahaan meliputi semua fungsi aktivitas dan tindakan yang berhu- bungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi untuk mengejarnya.", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 523, "width": 191, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "Pendapat di atas semakin memperjelas pemahaman kita bahwa untuk dapat mene- mukan solusi terhadap persoalan hidup,", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 569, "width": 396, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "') Dra. Hj. R. Siti Asiah. S adalah Dosen Program Administrasi Perkantoran |urusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 638, "width": 13, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "80", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 637, "width": 191, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 467, "page_height": 680, "text": "MANAJERIAL, VOL. 1, NO. 1ruU 2002 : 8o - 84", "type": "Picture" }, { "left": 29, "top": 54, "width": 193, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "terutama yang terkait dengan perehono- mian, harus dimulai dengan menumbuhkan dan mengaplihasilcan jiwa kewirausahaan dalam diri setiap individu.", "type": "Text" }, { "left": 29, "top": 106, "width": 193, "height": 102, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Wirausahawan meruPakan bagian komponen dari proses pembangunan nasional. Seorang yang memiliki jiwa wirausaha selalu berusaha menciptahan peluang-peluang yang akan mengem- bangkan dirinya dalam linghungannya. Penciptaan peluang-peluang tersebut dapat tumbuh dan berkembang dari sifat dan kepribadian dasar setiap individu.", "type": "Text" }, { "left": 30, "top": 220, "width": 131, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Pentingnya fiwa Wirausaha", "type": "Text" }, { "left": 30, "top": 235, "width": 193, "height": 161, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Kewirausahaan ialah kemamPuan menggerakan orarg-orang dan berbagai sumber daya untuk berkreasi, mengem- banghan, dan menerapkan solusi terhadap berbagai masalah agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Suatu masyarakatn yang didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki jiwa kewirausahaan ahan mampu merespon perubahan kebutuhan dan realitas. |iwa kewirausahaan ini ditunjukan oleh adanya keinginan untuk mengambil inisiatif dan bersifat kreatif serta inovatif dalam mengelola orang dan sumber daya agar tercapai hasil yang memuaskan.", "type": "Text" }, { "left": 30, "top": 394, "width": 193, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Wirausahawan merupakan agen dari perubahan sosial. politik, dan ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 30, "top": 427, "width": 193, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Pada umumnya orang mengasosiasikan jiwa kewirausahaan sebagai perintis perusa- haan di sektor ekonomi. Sesungguhnya jiwa kewirausahaan dapat tumbuh dan berkem- bang dalam sektor atau organisasi non ekonomi seperti organisasi komunitas baru, pusat rehabilitasi yang baru, institusi baru dibidang seni. Perlu digarisbawahi bahwa karakter unik dari kewirausahaan adalah merintis dan membangun sesuatu yang baru dan lebih efektif dibandingkan dengan meneruskan sesuatu yang sudah ada.", "type": "Text" }, { "left": 30, "top": 568, "width": 193, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Pada masa perekonomian Indonesia sedang terpuruk dimana krisis ekonomi l,atrg berkepanjangan telah meny'ebabkan beragam permasalahan yang kompleks,", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 53, "width": 192, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "mulai dari pengurangan jumlah karyawan, pemutusan hubungan kerja, sampai dengan penutupan usaha, hal tersebut telah membawa dampak permasalahan sosial yang rumit. Salah satu tawaran untuk memberihan pemecahan terhadap segala permasalahan sosial yang timbul sebagai akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan adalah penentuan solusi alternatif-alternatif. Salah satu dari solusi alternatif yang mung- kin diberikan adalah dengan menumbuhhan sikap kewirausahaan.", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 195, "width": 192, "height": 113, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Langkah ini merupakan langkah yang efehtif karena jiwa kewirausahaan ini dapat ditumbuhkan secara internal pada diri seseorang. |iwa ini diperluhan untuk mela- kukan serangkaian tindakan sendiri guna mengatasi persoalan ekonomi. Dalam kon- teks yang lebih luas, jiwa kewirausahaan yang timbul pada diri seseorang akan memberikan kontribusi ),ang positif terha- dap pemulihan perekonomian Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 322, "width": 111, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Motivasi Kewirausahan", "type": "Section header" }, { "left": 237, "top": 339, "width": 192, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Keberhasilan usaha dbaru sarigat ber- gantung pada faktor psikologis dan kete- guhan dari wirausahawan. Ada hal yang berbeda pada diri para wirausahwan yaitu semangat (drive), dedikasi dan keteguhan hati.", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 413, "width": 192, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Ada banyak cara untuk mengkaii dan mengukur perilaku manusia, kerangka keja yang di pakai adalah berdasarkan hal-hal berikut: (1). Khusus mengkaji perilaku wirausaha (2) merupakan hasil penelitian aktual, evaluasi dan pelatihan mengenai kewirausahaan (3) merupakan kombinasi dan kedalaman dan keluasan kerangka rujukan yang dapat dipergunakan.", "type": "Text" }, { "left": 238, "top": 522, "width": 191, "height": 90, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Para ahli telah berpuluh tahun mencari dan mencoba mengkaji tentang motivasi individu. Diantara mereka telah mengem- bangkan suatu teori motirzasi psikologis yang kini telah banyak dipakai dalam kajian dan praktek manajemen kewirausahaan. I\\{enurut mereka, pada dasarnl,a manusia termotivasi oleh 3 prinsip dasar yaitu (a)", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 634, "width": 12, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "8l", "type": "Picture" }, { "left": 69, "top": 636, "width": 323, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 464, "page_height": 681, "text": "Motivasi Pengembangan ]iwa Kewirausahan pada Mahasiswa (Hj. R. Siti Asiah. S)", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 48, "width": 191, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "kebutuhan untuk berprestasi (b) kebutuhan untuk berkuasa (c) kebutuhan untuk ber- aliliasi.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 89, "width": 192, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Kekuatan relatif terhadap masing-ma- sing kebutuhan memiliki konsekuensi pen- ting dan implikasi pada karir kewirau- sahaan. Ada beberapa isu penting mengenai hal itu , yaitu : 1. Kebutuhan apa yang memotivasi wira-", "type": "Text" }, { "left": 63, "top": 158, "width": 46, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "usahawan?", "type": "List item" }, { "left": 45, "top": 166, "width": 189, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "2. Hubungan antara tiap-tiap kebutuhan terhadap kewirausahaan ?", "type": "List item" }, { "left": 45, "top": 189, "width": 191, "height": 34, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "3. Adakah kekuatan dan kelemahan da- lam kewirausahaan yang berkaitan dengan kebutuhan tersebut ?", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 231, "width": 193, "height": 157, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Motivasi inilah yang akan berpengaruh terhadap pembentukan jiwa kewirausahan secara teori. Bagi mahasiswa apabila diamati lebih seksama hal tersebut juga akan terlihat. Persoalannya mampu atau tidak mahasiswa untuk menggali potensi yang telah terkandung secara internal pada diri setiap mahasiswa. Apabila mahasiswa mampu mengidenti{ikasi dengan baik maka dengan sendirinya akan bisa diaplikasikan dengan baik. Melalui beberapa kiat di bawah ini diharapkan mampu menguak potensi kewirausahaan yang dimiliki oleh setiap individu mahasiswa.", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 402, "width": 191, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Membentuk |iwa Kewirausahaan Pada Mahasiswa", "type": "Text" }, { "left": 43, "top": 430, "width": 192, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Ada satu pernyataan yang terlontar da- ri Fadel Muhamad yang patut kita renungi bersama yaitu; kondisi perguruan tinggi di Indonesia tidak kondusif untuk menciptakan karakter entrepreneurchip dikalangan ma- hasiswa. Dia berpendapat bahwa hal ter- sebut terjadi disebabkan antara lain oleh:", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 510, "width": 193, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "(1) kurang dikembangkanya semangat com- petitiveness pada mahasiswa, (2) kurang kreatif dan (3) kurang inovatif.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 552, "width": 193, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Pernyataan tersebut telah menyadarkan kita bahwa pembentukan jiwa kewira- usahaan harus mulai dibangkitkan melalui Perguruan Tinggi. Untuk membangkitkan jiwa dan pribadi berwirausaha pada kalang-", "type": "Text" }, { "left": 251, "top": 47, "width": 190, "height": 91, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "an mahasiswa harus dipaksakan melalu sarana baik formal maupun informal yang saling mendukung. Hal demikian berangkat dari keyakinan bahwa untuk membentuk sosok yang mampu menjadi pribadi wira- usahawan harus diciptakan, sebagaimana diungkapkan oleh Fadel Muhamad, \"Sudah saatnya kita menciptakan pengusaha yang", "type": "Text" }, { "left": 251, "top": 140, "width": 71, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Iahir by design. \"", "type": "Text" }, { "left": 250, "top": 157, "width": 192, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Bagi seseorang yang mampu berlikir shategis, dia akan mampu untuk mene- mukan cara, metode, langkah, guna mewu- judkan impian; pengusaha yang lahir D7 design tersebut, kepada alam kenyataan. Dia bahkan akan mampu untuk membentuk jiwa kewirausaan pada diri seseorang guna menghadapi persaingan global yang akan menghadang. Sekarang adalah saat untuk menjadikan mahasisa mampu berperan aktif guna menemukan dan menciptakan jiwa kewirausahaan secara praktis.", "type": "Text" }, { "left": 250, "top": 300, "width": 190, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Untuk mewujudkan hal tersebut. maka metode praktis yang dapat dilakukan ada- Iah: 1. Menumbuhkan keinginan pada maha- siswa untuk mulai terjun pada dunia praktis wirausaha.", "type": "Text" }, { "left": 250, "top": 365, "width": 189, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "2. Menumbuhkan bakat pada kalangan", "type": "List item" }, { "left": 268, "top": 380, "width": 136, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "mahasiswa untuk bisa berbisnis.", "type": "Text" }, { "left": 249, "top": 396, "width": 190, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Selanjutnya dalam mengaplikasikan jiwa kewirausahaan yang sudah terbentuk maka diperlukan pemahaman tentang pe- ngetahuan yang berkaitan dengan perin- tisan dan pengembangan wirausaha. Pema- haman tentang hal tersebut dapat dibaca pada uraian berikut ini:", "type": "Text" }, { "left": 249, "top": 488, "width": 115, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Kualitas Kewirausahaan", "type": "Section header" }, { "left": 249, "top": 505, "width": 190, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "Terdapat tiga aspek yang menjadi pe- nentu kualitas kewirausahaan yaitu : 1. Ide bisnis yang layak 2. Kapabilitas dalam wirausaha, senan- tiasa dapat menentukan secara realistis kekuatan serta kelemahannya, me- ngembangkan tim wirausaha yang seimbaug dan serasi.", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 593, "width": 132, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "3. Pendanaan yang memadai.", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 639, "width": 13, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "82", "type": "Section header" }, { "left": 144, "top": 638, "width": 191, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 466, "page_height": 682, "text": "MANAIERIAL, VOL. 1, NO. 1ruLI 2OO2:80 - 84", "type": "Picture" }, { "left": 28, "top": 63, "width": 192, "height": 30, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "Ketiga elemen tersebut dapat dijabarkan kedalam 7 langkah strategis berwirausaha yaitu.", "type": "Text" }, { "left": 29, "top": 93, "width": 179, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "1. Menyiapkan gagasan usaha d Pelayanan informasi produk d Kontak industri dan Perdagangan d Gagasan dari pelanggan", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 138, "width": 174, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "d Gagasan dari distributor atau grosir d Gagasan dari pesainng", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 173, "width": 148, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "d Gagasrn dari pameran dagang", "type": "Text" }, { "left": 29, "top": 190, "width": 182, "height": 56, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "2. Menghaji kelayakan gagasan d Analisis awal usaha o Mengapa analisis awal usaha t Prosedur analisis awal", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 247, "width": 124, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "1. Deskripsi dari usaha baru", "type": "List item" }, { "left": 87, "top": 260, "width": 87, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "2. Produk atau jasa", "type": "List item" }, { "left": 87, "top": 274, "width": 134, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "3. Pasar suatu evaluasi pen-", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 287, "width": 41, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "dahuluan", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 298, "width": 103, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "4. Produksi dan oPerasi", "type": "List item" }, { "left": 87, "top": 313, "width": 77, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "5. Wirausahawan", "type": "List item" }, { "left": 87, "top": 326, "width": 129, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "6. Pedanaan yang diperlukan", "type": "List item" }, { "left": 87, "top": 340, "width": 133, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "7. Resiko utama dan berbagai masalah", "type": "List item" }, { "left": 29, "top": 366, "width": 193, "height": 81, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "3. Mempersiapkan tim .) Memahami karahter dan peran Wi- rausahawam Mempelajari motivasi dalam Kewi- rausahaan Mempelajari cara mempersiapkan tim", "type": "Text" }, { "left": 29, "top": 452, "width": 192, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "4. Menyusun rencana usaha I Memahami pentingnya rencana usaha a Mempelajari kelemahan rencana 4 Mempelajari kendala dari rencana usaha", "type": "Text" }, { "left": 48, "top": 520, "width": 174, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "c) Mempelajari hal yang perlu dalam rencana usaha", "type": "Text" }, { "left": 30, "top": 549, "width": 142, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "5. Pendanaansaha o Mempelajari sumber dana", "type": "List item" }, { "left": 48, "top": 571, "width": 174, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "o Memahami prosedur kredit dari bank", "type": "Text" }, { "left": 30, "top": 589, "width": 89, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "6. Mengelola usaha", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 57, "width": 171, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "4 Mempelajari tahapan pertumbuhan usaha", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 79, "width": 173, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "4 Melihat perbedaan antara .wira- usahawan dengan manajer", "type": "List item" }, { "left": 254, "top": 104, "width": 171, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "4 Memahami inventori ketrampilan manajemen", "type": "List item" }, { "left": 255, "top": 129, "width": 171, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "I Strategi umum dalam mengelola usaha", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 158, "width": 135, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "7. Pengembangan produk/jasa.", "type": "List item" }, { "left": 255, "top": 171, "width": 172, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "a Mempelajari 'perspektif pengem-", "type": "List item" }, { "left": 269, "top": 187, "width": 59, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "bangan usaha", "type": "Text" }, { "left": 255, "top": 196, "width": 125, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "4 Memahami tujuan produh", "type": "List item" }, { "left": 255, "top": 211, "width": 155, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "O Memahami proses definisi produk", "type": "Text" }, { "left": 255, "top": 223, "width": 171, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "4 Mempelajari pengembangan produk", "type": "List item" }, { "left": 268, "top": 238, "width": 79, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "dan penerapannya.", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 261, "width": 115, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "Program Pengembangan Kewirausahaan", "type": "Section header" }, { "left": 236, "top": 289, "width": 192, "height": 147, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "Program pengembangan kewirausa- haan dilaksanakan untuh menumbuh kem- bangkan jiwa kewirausahaan pada para mahasiswa dan juga staf pengajar serta diharapkan menjadi wahana pengin-teg- rasian secara sinergi antara penguasaan sains dan teknologi dengan jiwa kewira- usahaan. Selain itu diharapkan pula hasil- hasil penelitian dan pengembangan tidak hanya bernilai akademis saja, namum juga mempunyai nilai praktis yang memberikan nilai tambah bagi kemandirian pereko- nomian bangsa.", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 440, "width": 192, "height": 81, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "Berdasarkan tujuan tersebut di atas, maka Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di perguruan tinggi, Me- nurut Direktorat Pembinaan dan Pengab- dian pada Masyarakat Dirjen Dikti, diran- cang ke dalam 6 (enam) meliputi kegiatan yang saling terkait, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 522, "width": 143, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "1. Kuliah Kewirausahaan (KWU)", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 533, "width": 148, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "2. Magang Kewirausahaan (MKU)", "type": "List item" }, { "left": 237, "top": 545, "width": 124, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "3. Kuliah Kerja Usaha (KKU)", "type": "List item" }, { "left": 237, "top": 556, "width": 164, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "4. Karya Alternatif Mahasiswa (KAM)", "type": "List item" }, { "left": 237, "top": 568, "width": 186, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "5. Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK)", "type": "List item" }, { "left": 237, "top": 591, "width": 171, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "6. Inkubator Wirausaha Baru (INWUB)", "type": "List item" }, { "left": 68, "top": 630, "width": 359, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 468, "page_height": 682, "text": "I\\{otivasi Pengembangan fiwa Kewirausahan pada Mahasiswa (Hi. R. Siti Asiah. S) 83", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 3, "width": 105, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 467, "page_height": 683, "text": "-*:{+:ry#*gr&diasi,., -", "type": "Page header" }, { "left": 132, "top": 161, "width": 279, "height": 393, "page_number": 5, "page_width": 467, "page_height": 683, "text": "':li: !.i :i:'. .;: ,:il :i I r: i. ;. -: .. -t . ..,. ;i . .r;, : .,r :,! .:i l::,;t J I :::", "type": "Picture" }, { "left": 43, "top": 526, "width": 184, "height": 125, "page_number": 5, "page_width": 467, "page_height": 683, "text": "'ii ,',' r i; r .:.i:.1 :: i.:t \".'. . ,.r:', j,i ,. ' :{a,1' :'.: . .' t,\",,'i . rr-'i .:.,r!-rii': i .:3 , 'rli. :!': .]':.'' s4", "type": "Picture" } ]
90326997-6c66-b9b2-f039-5d650c329550
https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/download/151/100
[ { "left": 100, "top": 97, "width": 401, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBUATAN BAHAN PELUNAK ALAMI UNTUK KOMPON KARET MELALUI REAKSI HIDROGENASI MINYAK JARAK CASTOR", "type": "Section header" }, { "left": 152, "top": 138, "width": 296, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Preparation of Natural Plasticizer for Rubber Compound by Castor Oil Hydrogenation", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 175, "width": 186, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Santi PUSPITASARI dan Adi CIFRIADI", "type": "Text" }, { "left": 146, "top": 197, "width": 305, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pusat Penelitian Karet Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16151 Email : [email protected] , [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 242, "width": 401, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima : 3 Juni 2013 / Direvisi : 1 Agustus 2013 / Disetujui : 18 Oktober 2013", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 60, "width": 202, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Penelitian Karet, 2014, 32 (1) : 56 - 64 Indonesian J. Nat. Rubb. Res. 2014, 32 (1) : 56 - 64", "type": "Text" }, { "left": 161, "top": 277, "width": 40, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 297, "width": 218, "height": 89, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Plasticizer is a chemical substance added to rubber compounding to soften rubber in order to ease the mixing and shorten the compounding time. Modified castor oil has a chance to be developed as natural plasticizer to substitute petroleum-based plasticizer. This research studied the synthesis of natural plasticizer by hydrogenation of castor oil. The research was began with addition of various concentration of N H 55% and H O 42% to 300 ml", "type": "Text" }, { "left": 151, "top": 382, "width": 75, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 4 2 2 o", "type": "Picture" }, { "left": 74, "top": 387, "width": 219, "height": 89, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "castor oil at 25 and 40 C for 7 hours. At the end of the reaction, water was separated. Pure hydrogenated castor oil (HCO) was characterized. The best specification of HCO was then synthesize at higher capacity. The result showed that during the hydrogenation there were changes in temperature, color, fase, foam and gas. Charcterization of HCO indicated that optimum condition reached at concentration of N H 55% as 2", "type": "Text" }, { "left": 204, "top": 472, "width": 47, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 4 o", "type": "Picture" }, { "left": 74, "top": 476, "width": 218, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "M, H O 42% as 0.6 M, and 40 C. Based on its iod 2 2 number, the HCO belonged in the group of hydrogenated vegetable oil as plasticizer Type II.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 516, "width": 218, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Rubber, plasticizer, castor oil, hydrogenation", "type": "Text" }, { "left": 163, "top": 557, "width": 39, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 577, "width": 219, "height": 139, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan pelunak karet merupakan salah satu bahan kimia yang ditambahkan saat pembuatan kompon untuk melunakan karet sehingga memudahkan pencampuran dan mempersingkat waktu pengkomponan. Minyak j a r a k c a s t o r t e r m o d i f i k a s i b e r p e l u a n g dikembangkan sebagai bahan pelunak karet alami yang dapat mensubstitusi bahan pelunak berbasis minyak bumi. Pada penelitian ini dipelajari pembuatan bahan pelunak karet alami dari minyak jarak castor melalui reaksi hidrogenasi. Tahapan dalam penelitian mengikuti alur berikut : 300 ml minyak jarak castor ditambah dengan N H 55% dan H O 42% pada", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 713, "width": 79, "height": 4, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 4 2 2", "type": "Picture" }, { "left": 74, "top": 718, "width": 218, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berbagai konsentrasi setelah tercapai suhu reaksi", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 727, "width": 218, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "o o (25 C dan 40 C ) selama 7 jam. Pada akhir reaksi,", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 276, "width": 221, "height": 120, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "air yang terbentuk dipisahkan dari minyak jarak castor terhidrogenasi. Minyak jarak castor t e r h i d r o g e n a s i b e b a s a i r k e m u d i a n d i k a r a k t e r i s a s i . M i n y a k j a r a k c a s t o r terhidrogenasi dengan spesifikasi terbaik selanjutnya disintesis pada skala yang lebih besar . Hasil percobaan menunjukkan bahwa selama reaksi terjadi perubahan suhu warna dan fasa, serta timbul buih dan gas. Karakterisasi m i n y a k j a r a k c a s t o r t e r h i d r o g e n a s i mengindikasikan bahwa kondisi optimal reaksi hidrogenasi diperoleh pada konsentrasi N H 55%", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 393, "width": 219, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 4 sebesar 2M, H O 42% sebesar 0,6M, dan suhu 2 2 o reaksi 40 C. Berdasarkan nilai bilangan iod, minyak jarak castor terhidrogenasi tersebut termasuk dalam bahan pelunak dari golongan minyak nabati terhidrogenasi Tipe II.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 459, "width": 219, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Karet, bahan pelunak, minyak jarak castor, hidrogenasi", "type": "Text" }, { "left": 374, "top": 500, "width": 80, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 523, "width": 220, "height": 223, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan pelunak karet ( rubber plasticizer ) merupakan salah satu bahan kimia utama yang ditambahkan saat pembuatan kompon karet. Bahan pelunak karet berfungsi untuk melunakkan karet, memudahkan pencampuran bahan kimia terutama bahan pengisi ke dalam kompon karet, mempersingkat waktu, menurunkan s u h u p e n g k o m p o n a n , m e n g h a m b a t terjadinya waktu pra vulkanisasi, serta dapat memudahkan pembentukan barang jadi karet (Suseno, 1990). Mengingat fungsi bahan pelunak yang cukup penting maka kebutuhan bahan pelunak dalam industri manufaktur barang jadi karet relatif tinggi. Sebagai contoh, dalam produksi ban kendaraan diperlukan dosis bahan pelunak sebanyak 8-20%. Berdasarkan data BPS (2010), total ekspor Indonesia untuk semua jenis ban kendaraan mencapai 4,2 juta ton", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "56", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 97, "width": 219, "height": 189, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "atau 50 juta unit. Apabila dalam pembuatan ban digunakan sebanyak 15% bahan pelunak maka kebutuhan bahan pelunak untuk industri ban kendaraan sekitar 630.000 ton. Bahan pelunak tersebut seluruhnya berasal dari bahan pelunak sintetis yang diperoleh dari hasil pengolahan minyak bumi. Bahan pelunak karet berbasis minyak bumi berdasarkan struktur molekulnya dibedakan menjadi bahan pelunak golongan parafinik, aromatik, dan naftanik (Arizal, 1990). Bahan pelunak golongan parafinik memiliki struktur kimia rantai lurus, aromatik memiliki struktur kimia dalam bentuk cincin benzena, dan naftanik memiliki struktur kimia dalam bentuk cincin.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 299, "width": 219, "height": 302, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deposit minyak bumi yang semakin menipis dan fungsi utamanya sebagai bahan baku bahan bakar minyak menuntut dilakukannya penelitian tentang pembuatan bahan pelunak karet bersumber dari bahan alami untuk menggantikan bahan pelunak karet yang berbasis minyak bumi. Bahan p e l u n a k a l a m i ( n a t u r a l p l a s t i c i z e r ) berpeluang dikembangkan dari minyak nabati seperti minyak jarak castor. Minyak jarak castor yang termasuk minyak nabati pada dasarnya bersifat sebagai physical s o f t e n e r y a i t u b a h a n y a n g d a p a t meningkatkan plastisitas kompon sehingga m e m u d a h k a n p r o s e s p e n c a m p u r a n (McMillan, 1959). Untuk mendapatkan kinerja minyak jarak castor sebagai bahan pelunak karet alami yang optimal, maka minyak jarak castor perlu dimodifikasi secara kimiawi misal melalui reaksi epoksidasi atau hidrogenasi. Dengan modifikasi kimiawi akan mengubah struktur molekul trigliserida dalam minyak jarak castor. Pada reaksi hidrogenasi, senyawa hidrogen akan mengadisi ikatan rangkap C=C dalam trigliserida menjadi ikatan jenuh C-C.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 614, "width": 220, "height": 133, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "R e a k s i h i d r o g e n a s i d a p a t berlangsung tanpa menggunakan gas hidrogen melainkan dengan senyawa pengganti hidrogen (senyawa donor hidrogen). Reaksi hidrogenasi ini dikenal dengan reaksi transfer hidrogenasi (Naglic et al ., 1998). Senyawa yang banyak digunakan pada reaksi transfer hidrogenasi adalah senyawa diimide . Menurut Smit et al (2008), senyawa diimide bersifat sangat reaktif sehingga hanya dapat digunakan secara insitu dalam suatu reaksi hidrogenasi. Salah", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 97, "width": 219, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "satu metode dalam pembangkitan senyawa diimide diungkapkan oleh Kraft et al (2011) yang menyatakan bahwa senyawa diimide dapat disintesis melalui reaksi oksidasi hidrasin hidrat (N H ) oleh hidrogen 2 4", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 153, "width": 218, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "peroksida (H O ) atau oksigen (O ) dengan", "type": "Text" }, { "left": 372, "top": 159, "width": 106, "height": 5, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 2 2", "type": "Picture" }, { "left": 307, "top": 164, "width": 121, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penambahan katalis Cu.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 187, "width": 220, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Laju reaksi transfer hidrogenasi ditentukan oleh suhu reaksi, katalis, dan pH. Katalis yang berasal dari ion tembaga seperti Cu (II) asetat, Cu (II) sulfat, dan Cu (II) perklorat dianggap sebagai katalis yang paling sesuai untuk reaksi hidrogenasi dengan senyawa diimide (Parker dan Ruthenburg, 1995 dalam Lin et al ., 2003). Lin et al (2003) menginformasikan bahwa saat pH > 8 laju reaksi naik dengan cepat, dan pada pH = 10, laju reaksi mencapai", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 309, "width": 218, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "o maksimum. Pada suhu 25 C reaksi berjalan sangat lambat, dan seiring kenaikan suhu maka akan terjadi kenaikan laju reaksi.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 356, "width": 219, "height": 110, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lin et al (2003) telah melakukan penelitian tentang reaksi pembentukan senyawa diimide menggunakan hidrasin hidrat dan hidrogen peroksida berkatalis ion tembaga. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa reaksi redoks antara hidrasin hidrat dan hidrogen peroksida merupakan reaksi orde satu pada konsentrasi hidrasin hidrat sebesar 0,04-2M dan hidrogen peroksida sebesar 0,027-0,6M", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 467, "width": 219, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "o serta suhu reaksi 25-75 C. Mengacu pada hasil penelitian Lin et al . (2003), tersebut maka pada penelitian ini akan dipelajari pembuatan bahan pelunak karet alami dari minyak jarak castor melalui reaksi hidrogenasi.", "type": "Text" }, { "left": 359, "top": 559, "width": 113, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BAHAN DAN METODE", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 582, "width": 220, "height": 166, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tentang pembuatan bahan peluak karet alami melalui reaksi hidrogenasi minyak jarak castor telah dilakukan di Pusat Penelitian Karet pada bulan Juli hingga November 2012. Bahan utama berupa minyak jarak castor diperoleh dari PT. Kimia Farma Semarang, hidrasin hidrat (teknis) dari Arch Chemical Singapura, dan hidrogen peroksida (teknis) dari Setia Guna Bogor. Metode reaksi h i d r o g e n a s i m i n y a k j a r a k c a s t o r menerapkan kondisi operasi pada berbagai konsentrasi pereaksi dan suhu reaksi. Waktu reaksi ditetapkan selama 7 jam dan o suhu reaksi pada suhu ruang (±25 C) dan", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 68, "width": 403, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan Bahan Pelunak Alami Untuk Kompon Karet Melalui Reaksi Hidrogenasi Minyak Jarak Castor", "type": "Text" }, { "left": 512, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "57", "type": "Page footer" }, { "left": 74, "top": 95, "width": 220, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "o 40 C. Konsentrasi hidrasin hidrat 55% divariasikan sebesar 2M, 3M, dan 4M sedangkan hidrogen peroksida sebesar 0M; 0,6M; dan 1,2M. Pada konsentrasi hidrogen peroksida sebesar 0M dianggap bahwa reduksi hidrasin hidrat menggunakan oksigen yang diambil dari udara.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 186, "width": 221, "height": 212, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahapan dalam percobaan sebagai berikut : 300 ml minyak jarak castor dituangkan ke dalam gelas piala. Minyak jarak castor dalam gelas piala ditambah dengan hidrasin hidrat apabila sudah tercapai suhu yang dikehendaki. Hidrogen peroksida ditambahkan ke dalam campuran minyak jarak castor dan hidrasin hidrat pada kecepatan tetesan 2 ml/menit. Selama reaksi diamati perubahan yang terjadi meliputi perubahan warna, fasa, dan suhu. Pada a k h i r r e a k s i , m i n y a k j a r a k c a s t o r terhidrogenasi dituangkan dalam corong pemisah agar terpisah dari air. Air m e r u p a k a n h a s i l s a m p i n g r e a k s i hidrogenasi. Pemisahan air yang masih terdispersi dalam minyak jarak castor terhidrogenasi dilanjutkan menggunakan bahan penyerap air yaitu Na SO sebanyak", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 394, "width": 220, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 4 5% (b/v). Campuran didiamkan selama ±20 jam. Tahap selanjutnya, Na SO disaring agar", "type": "Table" }, { "left": 206, "top": 417, "width": 3, "height": 5, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Table" }, { "left": 74, "top": 417, "width": 221, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 t e r p i s a h d a r i m i n y a k j a r a k c a s t o r terhidrogenasi.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 456, "width": 220, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minyak jarak castor bebas air kemudian dikarakterisasi sifat kimianya meliputi uji bilangan iod, uji bilangan asam, uji berat jenis, uji kekentalan (viskositas Brookfield), dan FTIR. Minyak jarak castor", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 96, "width": 220, "height": 110, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terhidrogenasi dengan spesifikasi terbaik selanjutnya disintesis pada skala yang lebih besar (500 ml minyak jarak castor/ batch ). Minyak jarak castor terhidrogenasi skala besar yang telah diperoleh kemudian diuji sifat fisik dan kimia mengacu pada pengujian bahan pelunak karet secara umum. Parameter pengujian meliputi kekentalan, flash point , pour point , keasaman, kadar abu, warna, dan visualisasi.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 231, "width": 133, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 254, "width": 220, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perubahan yang mengindikasikan terjadinya reaksi hidrogenasi minyak jarak castor oleh senyawa diimide terangkum dalam Gambar 1 dan Tabel 1 .", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 311, "width": 220, "height": 200, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kondisi operasi reaksi hidrogenasi minyak jarak castor terutama konsentrasi pereaksi dan suhu reaksi berpengaruh terhadap jalannya reaksi. Pada awal reaksi antar pereaksi tidak saling bercampur, namun seiring berjalannya pengadukan menyebabkan molekul hidrasin hidrat dan hidrogen peroksida mulai bercampur dengan minyak jarak castor dan warna campuran berubah dari kuning jernih menjadi putih keruh atau kuning keruh. Warna putih keruh terjadi pada reaksi hidrogenasi tanpa penambahan hidrogen peroksida. Jumlah buih yang timbul pada reaksi hidrogenasi minyak jarak castor berbanding lurus dengan peningkatan konsentrasi hidrogen peroksida. Kuantitas buih dapat mencapai 50–100% dari volume awal.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 711, "width": 243, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Perubahan selama reaksi hidrogenasi Figure 1. Changes during castor oil hydrogenation", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 68, "width": 92, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Puspitasari dan Cifriadi", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "58", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 95, "width": 276, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Kondisi reaksi hidrogenasi minyak jarak castor", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 106, "width": 220, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Hydrogenation of castor oil condition", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 128, "width": 62, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsentrasi", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 132, "width": 417, "height": 79, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Concentration (M) Suhu eksotermis tertinggi Highest exothermic temperature ( o C) Buih dan gas Foam and gas Warna Color N 2 H 4 .H 2 O H 2 O 2 Suhu reaksi = 25 o C", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 221, "width": 415, "height": 360, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 0 30 Tidak ada Putih keruh 0,6 32 Banyak Kuning keruh 1,2 38 Banyak Putih keruh 3 0 29 Tidak ada Putih keruh 0,6 38 Banyak Kuning keruh 1,2 41 Banyak Kuning keruh 4 0 31 Tidak ada Putih Keruh 0,6 38 Banyak Kuning keruh 1,2 55 Banyak Kuning keruh Suhu reaksi = 40 o C 2 0 53 Sedikit Putih keruh 0,6 42 Banyak Kuning keruh 1,2 72 Banyak Kuning keruh 3 0 51 Tidak ada Putih keruh 0,6 74 Banyak Kuning keruh 1,2 86 Banyak Kuning keruh 4 0 54 Sedikit Putih keruh 0,6 58 Banyak Kuning keruh 1,2 55 Banyak Kuning keruh", "type": "Table" }, { "left": 74, "top": 612, "width": 221, "height": 133, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indikasi penting lain dalam reaksi h i d r o g e n a s i m i n y a k j a r a k c a s t o r ditunjukkan oleh terjadinya peningkatan suhu reaksi. Peningkatan suhu tertinggi dicapai pada reaksi hidrogenasi minyak jarak castor dengan penambahan hidrasin hidrat 55% sebesar 3M dan hidrogen peroksida sebesar 1,2M pada suhu reaksi o o sebesar 40 C yang mencapai 86 C. Pada konsentrasi hidrasin hidrat yang sama, peningkatan konsentrasi hidrogen peroksida dapat meningkatkan suhu eksotermis. Hal", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 612, "width": 220, "height": 133, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ini berarti bahwa hidrogen peroksida bersifat sebagai oksidator yang lebih kuat daripada oksigen pada reaksi hidrogenasi. Suhu eksotermis tertinggi terjadi cepat sekitar menit ke-13 sampai 15. Setelah melewati suhu eksotermis tertinggi, suhu kembali turun secara bertahap. Perubahan suhu selama reaksi ditunjukkan pada Gambar 2 dan 3. Perubahan suhu pada kondisi awal o sebesar 40 C berlangsung tidak teratur disebabkan karena pengendalian suhu dilakukan manual.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 68, "width": 403, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan Bahan Pelunak Alami Untuk Kompon Karet Melalui Reaksi Hidrogenasi Minyak Jarak Castor", "type": "Page header" }, { "left": 512, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "59", "type": "Page footer" }, { "left": 74, "top": 576, "width": 221, "height": 167, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rendemen yang diperoleh dari reaksi hidrogenasi minyak jarak castor berada pada kisaran 38-68%. Rendemen terbesar dicapai pada kondisi reaksi pada konsentrasi hidrasin hidrat 55% sebesar 2M dan hidrogen peroksida 42% sebesar 0,6M pada o suhu 40 C. Besarnya rendemen dipengaruhi oleh kesempurnaan reaksi hidrogenasi. Semakin sempurna reaksi hidrogenasi maka terjadinya reaksi dan produk samping semakin kecil sehingga diperoleh rendemen yang tinggi. Rendemen reaksi juga dipengaruhi oleh keberhasilan pemisahan impurities (air) yang terdispersi dalam minyak terhidrogenasi.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 577, "width": 221, "height": 177, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D e r a j a t h i d r o g e n a s i m e n j a d i p a r a m e t e r u t a m a d a l a m p e n i l a i a n keberhasilan reaksi hidrogenasi. Derajat hidrogenasi merupakan konversi dari reaksi hidrogenasi minyak jarak castor. Pada percobaan ini, nilai derajat hidrogenasi diperhitungkan dari penurunan bilangan iod dan luas serapan 3010 (hasil dari uji spektrofotometri FTIR). Penentuan derajat hidrogenasi berdasarkan penurunan bilangan iod dianggap lebih akurat daripada dengan cara spektrofotometri FTIR. Hal ini disebabkan karena uji bilangan iod minyak dapat menggambarkan secara kuantitatif jumlah ikatan rangkap dalam minyak tersebut. Penurunan bilangan iod digunakan", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 68, "width": 92, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Puspitasari dan Cifriadi", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "60", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 232, "width": 380, "height": 232, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "o Gambar 2. Perubahan suhu reaksi pada kondisi awal 25 C o Figure 2. Temperature of reaction changes at initial temperature of 25 C o Gambar 3. Perubahan suhu reaksi pada kondisi suhu awal 40 C o Figure 3. Temperature of reaction changes at initial temperature of 40 C Keterangan ( remaks ) :", "type": "Picture" }, { "left": 158, "top": 146, "width": 14, "height": 189, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( ) ( )", "type": "Picture" }, { "left": 74, "top": 467, "width": 220, "height": 87, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sebagai indikasi terjadinya pemutusan ikatan rangkap dalam molekul trigliserida minyak akibat dari reaksi hidrogenasi. D e r a j a t h i d r o g e n a s i b e r d a s a r k a n perhitungan penurunan bilangan iod tertinggi (40,65%) diperoleh pada kondisi reaksi pada konsentrasi hidrasin hidrat 55% sebesar 2M dan hidrogen peroksida 42%", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 555, "width": 148, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "o sebesar 0,6M pada suhu 40 C.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 579, "width": 219, "height": 88, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penggolongan mutu minyak jarak castor terhidrogenasi sebagai bahan pelunak didasarkan pada hasil uji karakterisasinya yang meliputi uji bilangan iod, bilangan asam, berat jenis, kekentalan (viskositas Brookfield), dan FTIR. Hasil k a r a k t e r i s a s i m i n y a k j a r a k c a s t o r terhidrogenasi disajikan pada Tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 680, "width": 219, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan nilai bilangan iod, bahan pelunak karet jenis minyak nabati terhidrogenasi dapat digolongkan menjadi tipe I dengan syarat bilangan iod sebesar 0-5 dan tipe II pada bilangan iod sebesar 55-80 (Ash dan Ash, 2007). Dari Tabel 3 diketahui", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 467, "width": 221, "height": 166, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bahwa minyak jarak castor terhidrogenasi hasil percobaan termasuk Tipe II. Penurunan bilangan iod dari reaksi hidrogenasi dianggap belum signifikan (49-80). Minyak jarak castor yang belum terhidrogenasi memiliki bilangan iod sebesar 83,13. Penurunan bilangan iod yang belum signifikan disebabkan karena konsentrasi hidrasin hidrat dan hidrogen peroksida belum mampu membentuk senyawa diimide dalam jumlah yang cukup untuk mengadisi seluruh ikatan rangkap trigliserida dalam minyak jarak castor. Terjadinya reaksi samping diperkirakan turut mempengaruhi rendahnya penurunan bilangan iod.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 647, "width": 220, "height": 99, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bilangan asam minyak jarak castor terhidrogenasi mengalami peningkatan dari kondisi sebelum reaksi hidrogenasi (bilangan asam minyak jarak castor awal sebesar 1,91). Tingginya bilangan asam minyak jarak castor terhidrogenasi disebabkan oleh bagian trigliserida minyak jarak castor yang tidak terhidrogenasi mengalami reaksi hidrolisis oleh air membentuk asam lemak", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 100, "width": 391, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Rendemen dan derajat hidrogenasi minyak jarak castor terhidrogenasi", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 112, "width": 315, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. Yield and hydrogenation level of hydrogenated castor oil", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 130, "width": 406, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsentrasi Concentration (M) Rendemen Yield (%) Derajat hidrogenasi berdasarkan penurunan Hydrogenation level based on reduction of (%)", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 166, "width": 430, "height": 279, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N 2 H 4 .H 2 O H 2 O 2 Bilangan iod Iod number Luas serapan 3010 Area of absorbance 3010 Suhu reaksi = ±25 o C 2 0 63,32 9,05 1,05 0,6 62,06 38,12 33,86 1,2 63,26 17,61 38,32 3 0 60,27 3,38 4,12 0,6 51,85 2,49 26,49 1,2 53,76 22,43 26,55 4 0 66,33 7,48 9,51 0,6 47,40 14,03 31,27 1,2 54,09 32,71 49,96 Suhu reaksi = 40 o C 2 0 64,27 7,76 28,92 0,6 68,48 40,65 33,35 1,2 58,68 23,60 39,26 3 0 55,78 5,79 40,35 0,6 63,23 34,72 34,32 1,2 37,56 29,93 36,17 4 0 45,99 3,63 38,87 0,6 56,22 15,24 33,02 1,2 51,82 28,33 50,77", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 68, "width": 403, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan Bahan Pelunak Alami Untuk Kompon Karet Melalui Reaksi Hidrogenasi Minyak Jarak Castor", "type": "Page header" }, { "left": 512, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "61", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "62", "type": "Page footer" }, { "left": 74, "top": 490, "width": 219, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bebas. Air terbentuk dari hasil samping reaksi hidrogenasi. Pemisahan air yang tidak sempurna dari minyak jarak castor terhidrogenasi tersebut yang menghidrolisis trigliserida dalam minyak jarak castor terhidrogenasi.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 569, "width": 218, "height": 99, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reaksi hidrogenasi hanya sedikit mengubah massa jenis dan kekentalan minyak jarak castor. Berkurangnya ikatan rangkap dalam susunan molekul trigliserida minyak jarak castor, menyebabkan minyak jarak castor memiliki massa jenis dan kekentalan yang sedikit lebih tinggi. Massa jenis minyak jarak castor awal sebesar 0,9556 g/ml.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 682, "width": 218, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada hasil pengujian FTIR, spektrum minyak jarak castor terhidrogenasi tampak terjadi pengurangan luas areal pada puncak serapan gugus C=C (Bilangan gelombang -1 3010 cm ) dan peningkatan pada gugus CH, karena ikatan rangkap C=C diadisi oleh H", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 489, "width": 220, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "-1 (Bilangan gelombang 2800–2900 cm ). Hal ini terlihat jelas pada spektrum FTIR reaksi hidrogenasi minyak jarak castor pada o kondisi 40 C, 7 jam dengan penambahan 2M hidrasin hidrat 55% dan 0,6M hidrogen peroksida 42% (Gambar 4).", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 569, "width": 220, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pembuatan dan karakterisasi sifat kimia bahan pelunak alami dari minyak jarak castor melalui reaksi hidrogenasi menggunakan senyawa diimide dapat diketahui bahwa kondisi teroptimal dicapai pada :", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 649, "width": 169, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Konsentrasi hidrasin hidrat 55%", "type": "List item" }, { "left": 317, "top": 660, "width": 25, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "= 2 M", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 672, "width": 190, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Konsentrasi hidrogen peroksida 42% = 0,6 M", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 696, "width": 71, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Suhu reaksi o = 40 C", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 720, "width": 77, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Waktu reaksi = 7 jam", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 99, "width": 285, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Karakterisasi minyak jarak castor terhidrogenasi", "type": "Section header" }, { "left": 80, "top": 111, "width": 251, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3. Characterization of hydrogenated castor oil", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 129, "width": 438, "height": 336, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsentrasi Concentration (M) Bilangan iod Iod number Bilangan asam Acid number Massa jenis Density (g/ml) Viskositas Brookfields Brookfields Viscosity (Cp) FTIR* N 2 H 4 .H 2 O H 2 O 2 Suhu reaksi = ±25 o C 2 0 75,61 4,51 0,9654 495 + 0,6 51,44 3,64 0,9603 495 + 1,2 68,49 3,75 0,9603 530 + 3 0 80,32 4,32 0,9601 488 + 0,6 81,06 4,85 0.9605 535 + 1,2 64,48 4,27 0,9605 525 + 4 0 76,91 3,58 0,9634 440 + 0,6 71,47 4,55 0,9600 530 + 1,2 55,94 4,19 0,9603 515 + Suhu reaksi = 40 o C 2 0 76,68 2,52 0.9624 505 + 0,6 49,34 3,82 0,9600 535 + 1,2 63,51 4,45 0,9615 510 + 3 0 78,32 1,91 0,9615 495 + 0,6 54,27 4,42 0,9617 530 + 1,2 58,26 5,07 0.9609 510 + 4 0 80,11 1,76 0,9619 495 + 0,6 70,46 4,61 0,9591 530 + 1,2 59,58 5,24 0,9612 505 + Keterangan ( remaks ) : + terdapat penurunan luas areal serapan pada daerah 3010 reduction in area of absorbance 3010", "type": "Table" }, { "left": 252, "top": 68, "width": 92, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Puspitasari dan Cifriadi", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 273, "width": 220, "height": 246, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "K o n d i s i r e a k s i h i d r o g e n a s i teroptimal tersebut diujicobakan pada p e m b u a t a n m i n y a k j a r a k c a s t o r terhidrogenasi berkapasitas 500 ml minyak/ batch . Pembuatan minyak jarak castor terhidrogenasi pada skala 500 ml minyak/ batch dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa suhu o eksotermis tertinggi mencapai 57-59 C, saat reaksi timbul banyak buih dan gas, minyak akhir berwarna kuning keruh dan berwujud cairan kental. Rendemen reaksi diketahui sebesar 69,84% sedangkan derajat hidrogenasi berdasarkan penurunan bilangan iod mencapai 20,51%. Minyak jarak castor terhidrogenasi yang diperoleh diuji sifat kimia, sifat fisika, serta visualisasi sesuai dengan parameter pada pengujian bahan pelunak karet (Tabel 4). Pengujian sifat kimia meliputi bilangan iod dan bilangan asam. Bilangan iod minyak jarak castor terhidrogenasi sebesar 66,08 dan", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 262, "width": 137, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bilangan asam sebesar 3,69.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 273, "width": 221, "height": 178, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Derajat hidorgenasi berdasarkan penurunan bilangan iod minyak jarak castor terhidrogenasi yang disintesis pada skala 500 ml minyak/ batch lebih rendah daripada minyak jarak castor yang dihidrogenasi pada skala 300 ml minyak/ batch . Hal ini dipengaruhi oleh kecepatan pengadukan saat reaksi. Kecepatan pengadukan berperan dalam kinetika reaksi terutama pada penentuan laju reaksi. Pada percobaan baik untuk skala 300 ml minyak/ batch maupun 500 ml minyak/ batch ditetapkan kecepatan pengadukan dan waktu yang sama. Akibatnya tumbukan antar partikel pereaksi pada skala 500 ml minyak/ batch menjadi lebih sedikit.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 465, "width": 220, "height": 54, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pengujian sifat fisika minyak jarak castor terhidrogenasi (HCO) sebagai bahan pelunak karet alami dituangkan dalam Tabel 4. Minyak jarak castor terhidrogenasi memiliki struktur molekul", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 227, "width": 272, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Spektrum FTIR minyak jarak terhidrogenasi", "type": "Text" }, { "left": 177, "top": 238, "width": 242, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 4. FTIR spectrum of hydrogenated castor oil", "type": "Caption" }, { "left": 80, "top": 542, "width": 265, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Sifat bahan pelunak golongan minyak parafinik Table 4. Properties of paraffinic plasticizer", "type": "Caption" }, { "left": 80, "top": 571, "width": 436, "height": 178, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Sifat Properties Metode Method Bahan pelunak parafinik Paraffinic plasticizer HVI 60* HVI 650* HCO 1 Kekentalan Viscosity at 100 o C, cSt ASTM 0-445 4,4 – 4,9 30,5 – 33,5 21,70 2 Titik nyala Flash point PMCC. o C (min) ASTM D-93 204 267 108,5 3 Titik tuang Pour point , o C (max) ASTM D-97 -15 - < -36 4 Kadar abu Ash content , % wt (max) ASTM 0-482 0,01 0,01 0,03 5 Warna Color ASTM (max) ASTM 0-1500 1,5 4,0 1,5 6 Visualisasi Appearance Visual Terang Clear Terang Clear Terang Clear *Sumber ( Source ): www.pertamina.com", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 68, "width": 403, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan Bahan Pelunak Alami Untuk Kompon Karet Melalui Reaksi Hidrogenasi Minyak Jarak Castor", "type": "Page header" }, { "left": 512, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "63", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 768, "width": 11, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "64", "type": "Page footer" }, { "left": 74, "top": 96, "width": 229, "height": 88, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "rantai lurus yang menyerupai minyak parafinik komersial (HVI 60 dan HVI 650). Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa minyak jarak castor terhidrogenasi (HCO) memiliki sifat yang belum menyerupai minyak parafinik komersial HVI 60 dan 650 terutama dalam hal kekentalan, titik nyala, dan titik tuang.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 212, "width": 136, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 235, "width": 219, "height": 189, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kondisi optimal dalam sintesis bahan pelunak karet alami dari minyak jarak castor melalui reaksi hidrogenasi oleh senyawa diimide pada kapasitas 300 ml minyak/ batch diperoleh pada penambahan hidrasin hidrat 55% sebesar 2M dan hidrogen peroksida sebesar 0,6M pada suhu o reaksi 40 C selama 7 jam. Reaksi ini menghasilkan minyak jarak terhidrogenasi yang dapat digolongkan dalam bahan pelunak Tipe II karena memiliki bilangan iod sebesar 49,34. Pada penelitian selanjutnya, uji coba minyak jarak castor terhidrogenasi sebagai bahan pelunak dalam pembuatan kompon karet perlu dilakukan guna mengetahui kelayakan kinerja minyak jarak castor sebagai bahan pelunak kompon karet.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 438, "width": 97, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 74, "top": 461, "width": 219, "height": 65, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arizal, Ridha. 1990. Pengaruh Hasil Analisa K i m i a B a h a n P e l u n a k - M i n y a k Terhadap Kompon dan Vulkanisat Karet. Prosiding Lokakarya Processing Oil'90 . Jakarta, 27-28 Februari. Pusat Pengendalian Mutu Petrokimia.: 1-9", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 540, "width": 218, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ash, M. and I. Ash. 2007. H andbook of Fillers, nd Extender, and Diluents, 2 Edition . Synapse Information Resources Inc, New York.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 596, "width": 219, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badan Pusat Statistik. 2010. Ekspor Impor Tahun 2010 . Badan Pusat Statistik, Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 97, "width": 219, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kraft, V., G. Kretzschmar, and K. Rossen.", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 108, "width": 191, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2011. Process for the Production of Atermisinin Intermediate . US Patent 0230669 A1.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 153, "width": 221, "height": 77, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lin, Xingwang, Q. Pan, and G.L. Rempel. 2003. Cupric Ion Catalyzed Diimide Production From The Reaction Between Hydrazine And Hidrogen Peroxide, J.Applied.Catalysis A : G e n e r a l 2 6 3 : 2 7 – 3 2 , D O I : 10.1016/j.apcata.2003.11.035", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 243, "width": 219, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "McMillan, F.M. 1959 Rubber, Softener, and Extenders . In Morton, M. 1959", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 266, "width": 190, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Introduction to Rubber Technology .", "type": "List item" }, { "left": 335, "top": 277, "width": 162, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reinhold Publishing Co, New York", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 299, "width": 219, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Naglic, M., A. Smidounik, and T. Kolini.", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 311, "width": 190, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1998. Kinetic of Catalytic Transfer Hydrogenation of Some Vegetable oils JAOCS 75: 629-633", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 356, "width": 219, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parker, D.K, and D.M. Rithenburg. 1995. The Goodyear Tire & Rubber Company . US Patent 5424356", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 401, "width": 219, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertamina.2013. Lube Base Oil. Pertamina, Jakarta. di akses www.pertamina.com tanggal 2 Januari 2013", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 446, "width": 224, "height": 65, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Smit, C., M.W. Fraaije., and A.J. Minnaard. 2008. Reduction of Carbon-Carbon D o u b l e B o n d s U s i n g O r g a n o c a t a l y t i c a l l y G e n e r a t e d D i i m i d e , J . O r g . C h e m 7 3 ( 2 3 ) : 9482–9485", "type": "List item" }, { "left": 306, "top": 524, "width": 220, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suseno, Rs Suwarti. 1990. Memanfaatkan Bahan Pembantu Produk Dalam Negeri Untuk Industri Karet. Prosiding Lokakarya Processing Oil'90 . Jakarta,", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 569, "width": 190, "height": 21, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27-28 Februari. Pusat Pengendalian Mutu Petrokimia.: 1-15", "type": "List item" }, { "left": 252, "top": 68, "width": 92, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Puspitasari dan Cifriadi", "type": "Section header" } ]
eafb0a1b-5628-2044-adfd-6adacbfeb3c3
https://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/download/2704/1759
[ { "left": 119, "top": 89, "width": 389, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING", "type": "Title" }, { "left": 260, "top": 147, "width": 104, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dwi Putri Wulandari 1", "type": "Text" }, { "left": 283, "top": 192, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 205, "width": 400, "height": 218, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendektan problem posing , mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran langsung, dan mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing dan pembelajaran langsung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi, desain penelitiannya menggunakan nonequivalent control group design dengan sampel siswa kelas IV SD di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dengan menggunakan pendekatan problem posing pemahaman konsep matematika siswa kelas IV SD meningkat, dengan menggunakan model pembelajaran langsung pemahaman konsep matematika siswa kelas IV SD meningkat, peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 440, "width": 298, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Problem posing , pemahaman konsep matematika", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 477, "width": 114, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 491, "width": 400, "height": 218, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya, mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan untuk bekal terjun dan bersosialisasi di masyarakat. Misalnya orang yang telah mempelajari matematika diharapkan bisa menyerap informasi secara lebih rasional dan berpikir secara logis dalam menghadapi situasi di masyarakat. Oleh karena itu matematika perlu diajarkan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari SD sampai perguruan tinggi. Tujuan pendidikan matematika secara nasional menggambarkan pentingnya pelajaran matematika mulai dari SD sampai sekolah menengah sebagaimana tercantum dalam kurikulum 2006 yaitu; (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 732, "width": 328, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Depdiknas, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 157, "width": 400, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk mencapai tujuan tersebut perlu proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran merupakan sebuah kegiatan di mana terjadi penyampaian materi pembelajaran dari seorang guru kepada para siswa yang dimilikinya. Interaksi antara guru dan siswa merupakan cara utama untuk kelangsungan proses pembelajaran. Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada proses akhir pembelajaran yang mengarah pada hasil belajar siswa.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 253, "width": 401, "height": 288, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembelajaran matematika di SD merupakan dasar bagi penerapan konsep matematika pada jenjang selanjutnya. Oleh karena itu, seharusnya dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di SD mampu menata dan meletakkan dasar pengetahuan matematika siswa yang dapat membantu memperjelas penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan berkomunikasi dengan bilangan dan simbol-simbol, serta lebih mengembangkan sikap logis, kritis, cermat, disiplin, terbuka, optimis, dan menghargai matematika. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran matematika SD di Indonesia dewasa ini adalah masih rendahnya pemahaman konsep matematika. Agar pemahaman konsep siswa meningkat perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Menurut Ruseffendi (2006, hlm. 328), selama ini matematika yang dipelajari siswa di sekolah diperoleh melalui pemberitahuan (dengan cara ceramah/eskpositori), bacaan, meniru, melihat, mangamati dan sebagainya, bukan diperoleh melalui penemuan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya berbagai kesalahan siswa dalam memahami konsep matematika. Salah satu kesalahan siswa adalah siswa lupa (keliru) menggunakan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah. Lebih lanjut kesalahan disebabkan karena kecenderungan siswa yang hanya menghapal rumus, bukan memahami bagaimana rumus itu terjadi, sehingga apa yang dipelajarinya mudah terlupakan. Hal ini dapat terjadi karena pembelajaran tidak mendorong siswa untuk memahami konsep matematika.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 543, "width": 400, "height": 177, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemahaman konsep merupakan kecakapan yang paling dasar dalam matematika. Kilpatrick (dalam Noperlinda, 2010, hlm. 4) menyatakan kecakapan ini sangat mempengaruhi kecakapan-kecakapan matematika yang lain. Dengan kata lain kemampuan pemahaman konsep matematika akan mempengaruhi kualitas belajar siswa dan pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa secara keseluruhan. Seorang siswa tidak akan mampu menyelesaikan suatu permasalahan sesuai dengan prosedurnya jika ia tidak memiliki pemahaman konsep yang baik. Begitu juga halnya dalam mengembangkan komponen kompetensi strategik dan penalaran adaptifnya. Jika tingkat pemahaman konsepnya masih rendah, siswa tidak akan mampu mengembangkan komponen-komponen tersebut. Oleh karena itu menumbuhkan dan mengembangkan pemahaman konsep sangat penting bagi siswa, terutama bagi siswa SD.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 723, "width": 400, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mengingat peranan pemahaman konsep matematika sangat penting dalam proses peningkatan kemampuan berpikir matematika, maka upaya peningkatan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemahaman konsep matematika pada siswa SD memerlukan perhatian yang serius. Upaya ini menjadi sangat penting mengingat beberapa penelitian yang menerangkan bahwa hasil pembelajaran matematika di sekolah belum menunjukkan hasil yang memuaskan (Djazuli, 1999). Rendahnya hasil yang dicapai dalam evaluasi nasional matematika ini, menunjukkan bahwa kualitas pemahaman siswa dalam matematika masih relatif rendah. Pemahaman dalam matematika sudah sejak lama menjadi isu penting. Tidak sedikit hasil riset dan pengkajian dalam pembelajaran matematika berkonsentrasi dan berupaya menggapai pemahaman, namun sudah diyakini oleh kebanyakan bahwa untuk mencapai pemahaman dan pemaknaan matematika tidak segampang membalik telapak tangan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 240, "width": 400, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu berdasarkan penelitian Syafrianto (2014) menyatakan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SD masih berada pada kualifikasi kurang. Dan sebagian besar guru banyak yang mengeluhkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Pada mulanya siswa menyenangi pelajaran matematika, hal ini terlihat ketika siswa masih berada di kelas rendah dan mereka menganggap matematika itu mudah, namun semakin lama mereka merasa semakin tidak menyenangi bahkan takut karena merasa kesulitan dan tidak memahami cara menyelesaikan tugas-tugas. Dari fakta tersebut peneliti merasa perlu untuk mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematika bagi siswa SD.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 378, "width": 401, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kondisi seperti ini perlu pengkajian lebih lanjut berkaitan dengan penggunaan pendekatan pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menekankan pengembangan kemampuan siswa dalam membentuk soal/ membuat pertanyaan ( problem posing ). Problem posing merupakan salah satu inti kegiatan matematika sehingga merupakan komponen yang sangat penting dalam kurikulum matematika yang dinyatakan oleh English (1998, hlm.83): “It is well recognized that problem posing is an important component of the mathematics curriculum and, indeed, lies at the heart of mathematical activity.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 488, "width": 401, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rekomendasi tersebut menunjukkan bahwa problem posing merupakan suatu aktivitas dalam pembelajaran matematika yang dapat mengembangkan kemampuan matematika siswa, karena dalam pembelajaran problem posing , siswa baik secara individu maupun kelompok akan mendapat pengalaman langsung untuk mengajukan masalahnya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 557, "width": 400, "height": 108, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam kegiatan pembelajaran problem posing , siswa dibimbing untuk merumuskan atau mengajukan masalah atau pertanyaan berdasarkan situasi yang diberikan oleh guru. Dalam merumuskan suatu masalah, siswa harus berpikir dan bernalar, menciptakan dan mengkomunikasikan ide-ide matematis, bekerja sama dan beragumen dalam merumuskan dan menyelesaikan soal dengan temannya, menggunakan informasi yang tersedia untuk menyelesaikan masalah serta memikirkan cara yang paling tepat dan masuk akal untuk menyelesaikan masalah yang telah dirumuskan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 668, "width": 401, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, problem posing memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk merekonstruksi pikirannya dalam membentuk soal atau membuat pertanyaan. Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan yang lebih bermakna sesuai dengan schemata yang dimiliki siswa (Hudoyo, 1988, hlm. 5).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 107, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Belajar dengan problem posing mengandung arti bahwa siswa diajar untuk membuat masalah sendiri sesuai dengan situasi yang ada. Persoalan seperti ini tidak mudah bagi siswa karena dalam membentuk masalah siswa harus memikirkan, menceritakan ide-idenya dalam bentuk masalah sampai kepada taraf pengungkapan melalui kegiatan diskusi secara klasikal. Pengungkapan atau komentar siswa setiap proses pembelajaran terhadap masalah yang dirumuskan sendiri dapat meningkatkan hasil belajar dan semakin terlatih keterampilan berpikir untuk memahami konsep yang dipelajari.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 198, "width": 400, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa SD Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Problem Posing”.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 254, "width": 152, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 267, "width": 400, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini adalah kuasi eksperimen, menggunakan dua kelompok subjek penelitian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing dan kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Kedua kelompok ini akan diberikan pretes dan postes dengan menggunakan instrumen yang sama. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes-postes Nonequivalent control group design .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 364, "width": 400, "height": 121, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dari 2 sekolah di Kecamatan Cibeber yang diambil secara acak. Selanjutnya dari 2 sekolah ini ditetapkan seluruh siswa kelas IV dari satu sekolah sebagai kelompok eksperimen, sedangkan satu sekolah yang lain sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing , sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 488, "width": 400, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes (pretes-postes). Instrumen tes terdiri dari seperangkat soal uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika. Tes pemahaman konsep matematika digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan konsep matematika siswa secara menyeluruh terhadap materi yang disampaikan setelah kedua kelompok mendapat pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 571, "width": 400, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data yang sudah dikumpulkan, selanjutnya diolah dan dianalisis. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik adalah kemampuan pemahaman konsep matematika. Skor kemampuan pemahaman konsep dalam bentuk interval, maka dapat langsung dihitung gain ternormalisasi, uji prasyarat hipotesis dan uji hipotesis. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16 dan Microsoft Excel 2007.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 654, "width": 400, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data-data kuantitatif yang diperoleh adalah dalam bentuk data pretes, postes, dan N-gain. Data hasil pretes, postes dan n-gain diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 16. Berikut ini tahapan pengolahan data kuantitatif tes kemampuan pemahaman konsep matematika; a) Uji Normalisasi, dilakukan untuk menentukan apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan terhadap data pretes dan data postes dari dua kelompok siswa (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol). Perhitungannya", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 401, "height": 289, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan menggunakan SPSS for windows 16.0 melalui uji Shapiro-Wilk. Dengan kriteria pengujian adalah terima H 0 jika Sig. 0,05 dan tolak H 0 apabila Sig.<0,05 dengan taraf signifikansi (α = 0,05). Jika kedua data berasal dari distribusi yang normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Sedangkan jika hasil pengujian menunjukkan bahwa sebaran dari salah satu atau semua data tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilanjutkan dengan statistika non parametrik, yaitu dengan menggunakan uji Mann-Whitney. b) Uji homogenitas, bertujuan untuk mengetahui kedua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Kriteria pengujiannya adalah terima H 0 apabila Sig. Based on Mean > taraf signifikansi (α = 0,05). Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka uji beda yang digunakan adalah uji t, dengan kriteria pengujian adalah tolak H 0 jika t hitung > t tabel , dengan kata lain diterima. Jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka digunakan uji t’, sedangkan jika datanya tidak memenuhi kriteria normal, maka uji statistik yang digunakan adalah dengan pengujian nonparametrik, dan c) Uji perbedaan dua rata-rata, dilakukan pada data pretes dan data postes atau data n-gain. Jika hasil data pretes menunjukkan bahwa kedua kelompok sama, maka untuk melihat bagaimana pencapaian kemampuan pemahaman konsep dilakukan uji perbedaan dua rata-rata terhadap data postes, sedangkan untuk melihat bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa maka dilakukan uji perbedaan dua rata-rata terhadap data n- gain.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 394, "width": 176, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 407, "width": 398, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut ini adalah gambaran secara singkat data hasil pretes, postes dan N- gain pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 435, "width": 369, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Statistik Deskriptif Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 449, "width": 401, "height": 208, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Pretes Postes N-gain Pretes Postes N-gain Banyak data 17 17 17 16 16 16 Skor Maks Ideal 36 36 1 36 36 1 Skor minimum 3 17 0,18 3 9 0,04 Skor maksimum 14 32 0,85 15 24 0,52 Rata-rata skor 7,47 22,35 0,51 9,25 15 0,21 Standar Deviasi 3,22 5,06 0,20 4,17 4,69 0,13 Peningkatan pemahaman konsep matematika yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing mengalami peningkatan berdasarkan analisis deskriptif terhadap data pretes dan postes. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Pada kelompok eksperimen skor rata-rata siswa meningkat dari 7,47 menjadi 22,35.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 660, "width": 400, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika pada kelompok kontrol juga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan dengan peningkatan skor rata-rata siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Dan pada kelompok kontrol skor rata-rata siswa meningkat dari 9,25 menjadi 15.", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 743, "width": 93, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Data N-Gain", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 89, "width": 383, "height": 125, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelompok N-Gain (<g>) Kategori Banyak Siswa (dalam %) Eksperimen < > > 0,70 Tinggi 29,4 0,30 < < > ≤ 0,70 Sedang 58,8 < > ≤ 0,30 Rendah 11,8 Kontrol < > > 0,70 Tinggi 0 0,30 < < > ≤ 0,70 Sedang 25 < > ≤ 0,30 Rendah 75", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 234, "width": 401, "height": 273, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siswa pada kelompok eksperimen dan siswa pada kelompok kontrol mengalami peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika dengan kualitas yang berbeda. Kualitas peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dapat dilihat dari data N-gain masing-masing kelompok. Berdasarkan analisis data deskriptif pada bagian sebelumnya, diperoleh bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika pada kelompok eksperimen berada pada kategori sedang dengan rata-rata 0,51. Sedangkan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika pada kelompok kontrol berada pada kategori rendah dengan rata-rata 0,21. Pada kelompok eksperimen 29,4% siswa memiliki kualitas peningkatan pemahaman konsep matematika dengan kategori tinggi, 58,8% siswa memiliki kualitas peningkatan dengan kategori sedang, dan 11,8% siswa memiliki kualitas peningkatan dengan kategori rendah. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa sebagian kecil siswa yang memiliki kualitas peningkatan dengan kategori rendah, dan sebagian besar memiliki kualitas peningkatan dengan kategori sedang. Pada kelompok kontrol 0% siswa memiliki kualitas peningkatan pemahaman konsep matematika dengan kategori tinggi, 25% siswa memiliki kualitas peningkatan dengan kategori sedang, dan 75% siswa memiliki kualitas peningkatan dengan kategori rendah. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa sebagian kecil siswa yang memiliki kualitas peningkatan dengan kategori tinggi, dan sebagian besar memiliki kualitas peningkatan dengan kategori rendah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 510, "width": 401, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan problem posing memberikan kontribusi yang lebih baik dalam perkembangan kemampuan pemahaman konsep matematika. Kesimpulan tersebut perlu dibuktikan dengan uji statistik inferensial yang relevan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penghitungan dengan menggunakan bantuan program software SPSS 16 dan Microsoft Office Excel 2007 .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 592, "width": 400, "height": 165, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis data yang pertama sebelum menguji hipotesis maka perlu menganalisis hasil pretes kemampuan pemahaman konsep untuk melakukan uji kesamaan dua rata-rata agar mengetahui kemampuan awal pemahaman konsep siswa. Adapun hasil analisis data pretes kemampuan nilai signifikansi skor pretes pada kelompok eksperimen sebesar 0,249 sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 0,165. Nilai ini lebih besar dari taraf signifikansi = 0,05. Dengan memperhatikan kriteria pengujian, skor pretes di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas, didapatkan bahwa levene’s tes (sig) sebesar 0,098 lebih besar dari 0,05 maka data pretes memiliki varians homogen. Maka tahap selanjutnya uji kesamaan dua rata- rata dengan menggunakan uji t, didapatkan nilai signifikansi 2-tailed uji t Independent Sample Tes t data pretes kemampuan awal pemahaman konsep siswa", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 401, "height": 68, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "adalah 0,179 lebih besar dari = 0,05 maka H 0 diterima, dengan perkataan lain bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal pemahaman konsep matematika antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing dengan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung secara signifikan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 159, "width": 400, "height": 151, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karena tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal pemahaman konsep siswa, maka analisis selanjutnya dilihat dari data postes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menentukan apakah akan diuji secara parametrik atau nonparametrik maka harus melakukan uji normalitas, adapun hasil uji normalitas data postes didapatkan nilai signifikansi skor postes pada kelompok eksperimen sebesar 0,220 dan kelompok kontrol 0,148. Nilai signifikansi kedua skor postes tersebut lebih besar dari = 0,05 sehingga dengan memperhatikan kriteria pengujian normalitas, maka H 0 diterima yang menyatakan bahwa data postes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal, maka tahap selanjutnya adalah uji homogenitas.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 310, "width": 400, "height": 126, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai signifikansi Levene’s test untuk data postes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa adalah 0,696. Nilai ini lebih besar dari nilai = 0,05. Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian homogenitas di atas, maka H 0 diterima. Hal ini berarti data postes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dari kedua kelompok homogen. Dengan demikian, asumsi statistik untuk melakukan uji perbedaan dua rata-rata secara parametrik telah terpenuhi. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika pada kedua kelompok dilakukan menggunakan uji t Independent Sample Test.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 439, "width": 401, "height": 174, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji perbedaan rata-rata ini menggunakan kriteria pengujian hipotesis satu pihak (1-tailed). Dari hasil uji t diperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,000. Karena uji yang digunakan adalah uji satu pihak maka digunakan setengah dari nilai signifikannya yaitu hasilnya lebih kecil dari α = 0,05. Dengan memperhatikan kriteria pengujian maka ditolak. Dengan kata lain kemampuan pemahaman konsep matematika akhir siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran problem posing lebih baik daipada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran langsung secara signifikan. Selanjutnya untuk mengetahui apakah peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem posing lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung, maka dilakukan analisis statistik deskriptif N-gain .", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 630, "width": 106, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 643, "width": 400, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uji statistik data kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dapat disimpulkan bahwa pencapaian kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada siswa kelompok kontrol, sedangkan pada peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika secara data desktiptif diperoleh rata-rata n-gain kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 726, "width": 401, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karena itu pembelajaran dengan pendekatan problem posing menunjukkan peran yang cukup berarti dalam meningkatkan kemampuan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 163, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemahaman konsep matematika siswa. Beberapa hal atau alasan yang menyebabkan kemampuan pemahaman konsep kelompok eksperimen relatif lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol, diantaranya yaitu sesuai dengan tahapan dalam pembelajaran dengan pendekatan problem posing yaitu accepting (menerima) dan challenging (menantang). Tahap menerima adalah suatu kegiatan ketika siswa menerima situasi-situasi yang diberikan guru atau situasi-situasi yang sudah ditentukan, dan tahap menantang adalah suatu kegiatan ketika siswa menantang situasi tersebut dengan membuat pertanyaan (Brown dan Walter, 1990, hlm. 15). Selain itu dalam kelompok eksperimen diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar problem posing. LKS ini berfungsi untuk memfasilitasi siswa membangun pengetahuan dan pemahamannya berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 253, "width": 400, "height": 108, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Belajar dengan problem posing mengandung arti bahwa siswa diajar untuk membuat masalah sendiri sesuai dengan situasi yang ada. Persoalan seperti ini tidak mudah bagi siswa karena dalam membentuk masalah siswa harus memikirkan, menceritakan ide-idenya dalam bentuk masalah sampai kepada taraf pengungkapan melalui kegiatan diskusi secara klasikal. Pengungkapan atau komentar siswa setiap proses pembelajaran terhadap masalah yang dirumuskan sendiri dapat meningkatkan hasil belajar dan semakin terlatih keterampilan berpikir untuk memahami konsep yang dipelajari.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 364, "width": 401, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sutawidjaja dan Dahlan (dalam Trisnawati, 2014, hlm. 20) menyatakan bahwa problem posing memuat lebih dari suatu teknik pembelajaran berpikir kritis; ini merupakan filosofis, suatu cara berpikir tentang siswa dan kemampuan mereka untuk berpikir dengan kritis dan merefleksi secara analitis kehidupan mereka. Auerbach (Trisnawati, 2014, hlm. 20) menetapkan lima langkah dalam mengimplementasikan pendekatan problem posing , yaitu gambarkan situasi ( describethe content ), rumuskan masalah ( define the problem ), pikirkan dan rasakan adanya masalah ( personalize the problem ), diskusikan masalah ( discuss the problem ), dan diskusikan beberapa alternatif pemecahan ( discuss alternatives to the problem ).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 502, "width": 400, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suryanto (1998, hlm. 3) menyatakan bahwa problem posing merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan bernalar matematis. Ada tujuh sistem kerja berpikir matematis atau pola pikir matematis, yaitu; (1) memahami, (2) keluar dari kemacetan, (3) mengidentifikasi kekeliruan, (4) meminimumkan pekerjaan berhitung dan menulis, (5) tekun, (6) siap mencari jalan lain, dan (7) merumuskan soal/ problem posing . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan problem posing tidak hanya mampu meningkatkan kemampuan matematika secara umun, dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan bernalar matematis, tetapi juga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 640, "width": 401, "height": 108, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran problem posing pemahaman konsep matematika siswa kelas IV SD meningkat, dengan menggunakan model pembelajaran langsung ( direct instruction ) pemahaman konsep matematika siswa kelas IV meningkat, dan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 113, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 115, "width": 401, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brown, S.I. dan walter, M.I. (1990). The art of problem posing (second edition). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 143, "width": 400, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Depdiknas. (2003). Pedoman khusus pengembangan sistem penilaian berbasis kompetensi SMP. Jakarta: Depdiknas. Hudoyo, H. (1988). Mengajar belajar matematika. Jakarta: Depdikbud.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 184, "width": 401, "height": 53, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Noperlinda. (2010). Penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan pemahaman konsep (conceptual understanding) dan disposisi matematik (mathematical disposition) siswa sekolah dasar. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 240, "width": 400, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-dasar penelitian pendidikan dan bidang non- eksakta lainnya . Bandung: Tarsito. Suryanto. (1998) Pembentukan soal dalam pembelajaran matematika. Makalah pada Seminar Nasional Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Era Globalisasi, Malang.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 309, "width": 401, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syafrianto. (2014). Peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematika serta kebiasaan berfikir (habits of mind) siswa SMP melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match . (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.", "type": "List item" } ]
a018dba4-87da-43e5-01c5-1d0f59991896
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF/article/download/492/220
[ { "left": 89, "top": 21, "width": 420, "height": 51, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 782, "width": 16, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27", "type": "Page footer" }, { "left": 120, "top": 86, "width": 376, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH PEMBERIAN ISCHEMIC COMPRESSION DAN", "type": "Section header" }, { "left": 163, "top": 100, "width": 289, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STRETCHING UNTUK MENGURANGI NYERI", "type": "Table" }, { "left": 162, "top": 115, "width": 291, "height": 59, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MYOFASCIAL TRIGGER POINT OTOTUPPER TRAPEZIUS PADA PEGAWAI KLAIM BPJS DI RUMAH SAKIT GRANDMED LUBUK PAKAM TAHUN 2020", "type": "Section header" }, { "left": 98, "top": 187, "width": 419, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MIFTAHUL ZANNAH 1 , RIO SEPTIAN 2 , TIMBUL SIAHAAN 3 , ISIDORUS JEHAMAN 4 , SITI SARAH BINTANG 5", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 226, "width": 432, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2,3,4,5 INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM JL. SUDIRMAN NO.38, KEL. LUBUK PAKAM PEKAN, KEC. LUBUK PAKAM, KAB. DELI SERDANG, PROPINSI SUMATERA UTARAEmail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 226, "top": 292, "width": 163, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI : 10.35451/jkf.v3i1.492", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 317, "width": 56, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 331, "width": 445, "height": 307, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A myofascial trigger point is a local pain trigger point characterized by irritation, inflammation, and swelling. The main problem is that when the emphasis is made, it creates hypersensitive to pain. Myofascial trigger point occurred by adhesions, increase by malnutrition and oxygen to ischemic. The problems are pain on muscle cervical contraction and spasm, tenderness, tightness, stiffness, decrease muscle strength. Physiotherapy modalities that can be used for myofascial trigger point are ischemic compression and stretching exercise. The study aims to determine the influence of Ischemic compression and stretching exercise in patients with the Myofascial Trigger point with the pain of the Upper Trapezius muscle Trigger Point at the Grandmed Lubuk Pakam Hospital. The research method used quasi- experiments with one group pre test and post test. Samples for this research are 20 respondents who got Ischemic compression and Stretching exercise intervention. Respondents are divided into two variables, the dependent variable got stretching and the Ischemic compression method, and the independent variable is a measure for pain in myofascial trigger point syndrome. The Result of Hypotheses tests results with the Wilcoxon signed- rank test result obtained by P-value ≤ α (0.000 < 0.05). The mean of pain based on the Numeric rating scale before intervention (pre test) is 4,60 and after the intervention (post-test) is 2,00. According to experimental decisions, there is an influence ischemic compression and stretching exercise to decrease pain in the Myofascial trigger point of the upper trapezius muscle trigger point at the Grandmed Lubuk Pakam Hospital.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 650, "width": 410, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Myofascial Trigger Point, Ischemic Compression, Stretching", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 20, "width": 420, "height": 51, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Page header" }, { "left": 299, "top": 783, "width": 16, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 107, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 107, "width": 192, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai macam profesi yang", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 206, "height": 292, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memanfaatkan komputer, salah satunya adalah pegawai administrasi di rumah sakit GrandMed yang bekerja 6 hari selama 9 jam sehari. Posisi duduk didepan komputer pada posisi tidak ergonomi akan berdampak negatif bagi kesehatan sehingga menyebabkan keluhan muskuloskeletal. Insiden yang paling tinggi yang menyebabkan keluhan muskuloskeletal yaitu nyeri leher, tercatat keluhan nyeri leher tersebut paling rentan terjadi pada pekerja kantor dan pengguna komputer yaitu bagian administrasi (Ravichandran, Ponni, & Asser, 2016). Gerakan yang dominan dilakukan antara lain fleksi-ekstensi dan lateral fleksi leher, serta protaksi dan elevasi scapula pada bahu. Gerakan pada lengan meliputi abduksi - adduksi dan fleksi - ekstensi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 400, "width": 206, "height": 82, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada siku pergerakannya yaitu fleksi-ekstensi sedangkan untuk gerakan tangan yaitu dorsi-palmar fleksi dan radial-ulnar deviasi (Esparza, Aladro-Gonzalvo, & Rybarczyk, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 484, "width": 206, "height": 82, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keluhan kesehatan yang dialami oleh para pekerja yaitu Musculoskeletal Disorder (MSDs) yang merupakan permasalahan pada otot skeletal dari keluhan yang ringan sampai keluhan yang berat.", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 554, "width": 53, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karyawan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 554, "width": 206, "height": 179, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang menggunakan komputer mempunyai kecenderungan untuk posisi kerja yang salah memiliki resiko mengalami nyeri servikal dan bahu. Keluhan nyeri leher dapat disebabkan oleh beberapa faktor (Bahrudin, 2017). Persentase kejadian setiap tahunnya diperkirakan sebesar 16,6% populasi dewasa di dunia mengeluhkan rasa tidak nyaman pada lehernya, bahkan 0,6% akan berlanjut menjadi nyeri leher yang berat (Widyadharma & Purwata, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 735, "width": 206, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian lain dilakukan pada karyawan pengguna komputer di", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 85, "width": 206, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Belanda dan Srilanka mengalami keluhan dominan nyeri pada bahu dan regio servikal. Hasil observasi lainnya didapatkan karyawan yang menggunakan komputer di Sudan dengan prevalensi keluhan pada leher yaitu 64% dan keluhan pada bahu 41% (Silvia, Widyahening, & Soemarko, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 211, "width": 206, "height": 54, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan obervasi pada 9.482 pegawai di 12 kabupaten maupun kota di Indonesia, keluhan yang umumnya diderita", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 253, "width": 206, "height": 445, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berupa penyakit muskuloskeletal (16%) kardiovaskular (8%) gangguan syaraf (6%) gangguan pernafasan (3%) dan gangguan THT (1.5%) (Jalajuwita & Paskarini, 2015). Angka kejadian nyeri leher di Indonesia dalam 1 bulan sebesar 10% dalam satu tahun sebesar 40%. Prevalensi nyeri leher pada pekerja mencapai kisaran 6- 67% dan dominan dialami wanita (Sunyiwara, Putri, & Sabita, 2019) Posisi tubuh menggunakan komputer yang tidak ergonomis pada karyawan dengan posisi duduk yang cenderung tidak ergonomis seperti posisi cenderung menghadap kebawah karena letak komputer yang terlalu rendah sehingga posisi tubuh cenderung membungkuk dan postur seperti forward head position. Keadaan tersebut membuat tubuh dalam keadaan statis hingga menyebabkan keluhan muskuloskeletal (Nadhifah, Irianto, & Ahsaniyah, 2019). Saat tubuh berada dalam posisi statis pada waktu yang lama, terjadi kontraksi yang kontinu pada otot, terutama pada otot punggung dan leher sehingga aliran darah menjadi terhambat dan mengakibatkan suplai oksigen untuk memecah asam laktat terhambat (Winihastuti, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 700, "width": 206, "height": 40, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Posisi tersebut terjadi secara repetitif dapat menyebabkan perobekan pada jaringan hingga", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 728, "width": 206, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terjadi penumpukan sisa metabolisme.", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 756, "width": 205, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perlengketan jaringan terjadi akibat", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 20, "width": 420, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 783, "width": 16, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 206, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kurang nutrisi dan oksigen yang menyebabkan ischemia (Atmadja, 2016) . Hal tersebut akan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 127, "width": 206, "height": 82, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengakibatkan nyeri pada otot yang berkontraksi terutama pada daerah leher menyebabkan nyeri, spasme pada otot leher yang disebut myofacial trigger point (Sunyiwara, Putri, & Sabita, 2019) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 206, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai intervensi dapat diberikan pada penderita ( Myofacial Trigger Point )", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 239, "width": 206, "height": 96, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "salah satunya dengan memberikan intervensi Fisioterapi. PERMENKES no.65 tahun 2015 dicantumkan bahwa fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 206, "height": 110, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektropeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 435, "width": 206, "height": 165, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beberapa modalitas intervensi fisioterapi dapat di berikan pada penderita Myofacial Trigger Point otot upper trapezius dengan menggunakan modalitas ultrasound (US), dry needling , hold relax , myofacial release , Ischemic compression , stretching exercise dan lain-lain (Sunyiwara, Putri, & Sabita, 2019). Pada kesempatan ini peneliti memilih menggunakan metode ischemic compression dan stretching exercise .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 603, "width": 206, "height": 151, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ischemic compression technique adalah teknik manual terapi yang bekerja dengan prinsip menerapkan tekanan berkelanjutan pada trigger point dan mengurangi spasme otot. Ischemic compression dilakukan dengan cara melakukan tekanan manual dengan ibu jari pada daerah nyeri, kemudian tekanan harus dipertahankan selama 30 detik. Ischemic compression", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 742, "width": 206, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "merupakan teknik yang paling efisien untuk", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 85, "width": 206, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengobati myofacial trigger point syndrome (Esparza, Aladro-Gonzalvo, & Rybarczyk, 2019) .", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 127, "width": 206, "height": 110, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Intervensi kombinasi yang dilakukan selanjutnya stretching terapi untuk meningkatkan perpanjangan jaringan lunak dengan demikian akan meningkatkan fleksibilitas dengan cara memperpanjang struktus adaptif yang memendek dan menjadi hipomobilitas (Maruli, Sutjana, & Indrayani, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 239, "width": 206, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RS. Grandmed Lubuk Pakam peneliti menemukan masalah pada pegawai kantor bagian administrasi bahwa keluhan nyeri Otot Upper Trapezius dan nyeri punggung bawah merupakan keluhan paling banyak yang dialami pada pegawai kantor unit adminitrasi di Rs.", "type": "Text" }, { "left": 469, "top": 351, "width": 60, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Grandmed.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 365, "width": 206, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan masalah yang yang dijumpai di RS. Grandmed pada pegawai kantor unit adminitrasi mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ’’Pengaruh Pemberian", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 435, "width": 206, "height": 82, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ischemic compression dan Stretching Exercise Untuk Mengurangi Nyeri Myofacial Trigger Point Otot Upper Trapezius pada pegawai klaim BPJS di Rumah Sakit GrandMed Lubuk Pakam Tahun 2020”.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 533, "width": 64, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. METODE", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 547, "width": 206, "height": 95, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam di unit Kantor Klaim BPJSyang dilakukan mulai Februari sampai Mei tahun 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Quasi experiment dengan desain penelitian one group pre dan post test .", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 644, "width": 205, "height": 110, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi pekerja di kantor klaim BPJS di RS Grandmed sejumlah 20 orang yang memiliki tanda dan gejala. Peneliti mengunakan teknik pengambilan sampel dengan total sampling yaitu sejumlah 20 orang pekerja Kantor dan klaim BPJS di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 20, "width": 420, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 783, "width": 16, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 85, "width": 192, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini observasi dan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 206, "height": 96, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan untuk melihat pengaruh ischemic compression dan stretching terhadap skala nyeri pada kasus myofascial trigger point. Alat ukur intensitas nyeri yang digunakan pada penelitian ini adalah Numeric Rating", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 79, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Scale (NRS).", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 206, "height": 110, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data akan diuji menggunakan paired sample t-test tetapi sebelum dilakukan uji tersebut data maka dilakukan uji normalitas. Jika data berdistribusi normal maka dilakukan uji paired sample t-test , jika data tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji wilcoxon .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 135, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.1 Ischemic compression", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 206, "height": 166, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ischemic compression adalah suatu teknik manual terapi yang dilakukan langsung di titik trigger point agar zat sisa iritan keluar dan vasodilatasi pembuluh darah di otot upper trapezius sehingga terjadi penyerapan zat iritan penyebab nyeri hingga menurunkan allodynia dan hiperalgesia di sistem saraf (Buana, Purnawati, Sugijanto, Satriyasa, Sandi, & Imron, 2017). Tujuannya untuk mengurangi nyeri, meningkatkan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 206, "height": 40, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "fleksibilitas, meningkatkan range of motion dan efek relaksasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 519, "width": 206, "height": 165, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prosedur pelaksanaan ischemic compression dapat dimulai dengan menjelaskan prosedur dan tujuan dari intervensi Ischemic Compression . Atur posisi pasien pada posisi duduk ataupun tidur terlentang dan posisi pasien sudah nyaman. Terapis akan memposisikan daerah tubuh yang akan diterapi secara pasif fleksi , abduksi dan eksternal rotasi, sehingga menimbulkan rasa paling nyaman pada otot upper trapezius.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 206, "height": 82, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terapis menerapkan teknik ini dengan menggunakan ibu jari dengan penekanan tetap berada pada ambang batas toleransi rasa sakit. Tekanan secara bertahap dilepaskan dengan teknik effleurage . Intensitas latihan", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 85, "width": 205, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dilakukakan selama 3 kali pengulangan dengan durasi 30 detik diikuti dengan masa istirahat 10 detik dan frekuensi latihan dilakukan 3 kali seminggu.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 155, "width": 206, "height": 152, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2.2 Stretching Stretching merupakan teknik penguluran otot dengan teknik gerakan yang dilakukan untuk meregangkan otot dan tendon yang bertujuan untuk mengulur, melenturkan, juga menambah fleksibilitas otot yang dianggap bermasalah. Tujuannya untuk mengurangi nyeri, meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan range of motion (ROM) dan relaksasi.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 309, "width": 209, "height": 347, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prosedur pelaksanaan stretching yaitu dengan menjelaskan pada pasien mengenai prosedur dan tujuan dari intervensi s trecthing. Posisi pasien dalam keadaan duduk atau tidur terlentang dalam keadaan nyaman. Posisi kepala dan tangan dalam posisi netral. Usahakan agar leher dibagian sekitar otot trapezius aman dan tidak tegang. Tangan fisioterapi memfiksasi dibagian otot upper trapezius pada bagian posterior superior dan kepala pasien diposisikan miring ke kanan atau ke kiri, satu tangan lagi memegang bagian bahu pasien yang berlawanan dengan kepala. Otot trapezius diulurkan dan mengarah ke hetero lateral dan berlawanan dengan fungsi otot, penguluran diulang 5 atau 6 kali dalam satu tindakan selama 5 kali pengulangan dengan durasi 8 - 10 detik dan frekuensi latihan dilakukan 3 kali seminggu sampai dengan batas ketegangan otot, pasien dalam keadaan rileks.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 659, "width": 127, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. HASIL PENELITIAN", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 672, "width": 206, "height": 96, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1 Intensitas hasil pengukuran nyeri NRS sebelum dan sesudah diberikan intervensi ischemic compression dan stretching exercise Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan di rumah sakit", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 20, "width": 420, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 783, "width": 16, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 206, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menjelaskan bahwa skala nyeri yang di rasakan responden sebelum intervensi ischemic compression dan stretching adalah skala nyeri ringan sebanyak 3 orang (15,%), skala nyeri sedang sebanyak 15 orang (75,%), dan Nyeri Berat Sebanyak 2 orang (10%). Berdasarkan skala nyeri yang dirasakan responden", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 197, "width": 123, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sesudah dilakukan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 206, "height": 54, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "intervensi ischemic compression dan stretching yaitu skala nyeri ringan sebanyak 19 orang (95%) dan skala nyeri sedang 1 orang (5%) (Tabel 1).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 205, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1: Intensitas nyeri sebelum dan sesudah", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 208, "height": 351, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "intervensi ischemic compression dan stretching exercise. Skala nyeri Sebelum Sesudah n f (%) n f (%) Nyeri ringan 3 15% 19 95% Nyeri sedang 15 75% 1 5% Nyeri berat 2 10% 0 0 3.2 Uji normalitas Setelah dilakukan proses pengumpulan data dan analisa univariat serta uji normalitas untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka menggunakan paired sample t- test namun jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan wilcoxon test. Berdasarkan hasil uji Shapiro-wilk bahwa data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas ditentukan dari nilai sig. < 0,05 (Tabel 2).", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 662, "width": 206, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2: Uji normalitas Shapiro-wilk Shapiro-wilk Sig Pre ,262 Post ,006 3.3 Pengaruh rerata nyeri sebelum dan sesudah", "type": "Table" }, { "left": 172, "top": 744, "width": 119, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "intervensi ischemic", "type": "Text" }, { "left": 346, "top": 85, "width": 63, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "compression", "type": "Table" }, { "left": 433, "top": 85, "width": 96, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan stretching", "type": "Text" }, { "left": 346, "top": 99, "width": 48, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "exercise .", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 113, "width": 206, "height": 110, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji hipotesis dengan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test pada keluhan nyeri penderita Myofascial Trigger Point Otot Upper Trapezius pre test dan post test didapatkan p -value 0,000 ( p < 0,05). Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh", "type": "Text" }, { "left": 399, "top": 211, "width": 57, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemberian", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 211, "width": 206, "height": 40, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ischemic Compression dan Stretching terhadap pengurangan nyeri penderita", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 253, "width": 206, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "myofascial trigger point otot u pper trapezius pada pegawai Klaim BPJS di", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 281, "width": 206, "height": 40, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam (Tabel 3). Tabel 3: Pengaruh", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 309, "width": 206, "height": 79, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemberian intervensi ischemic compression dan stretching Nyeri Pre Test Post Test P- value Mean 4,60 2,00 0,000", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 416, "width": 96, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 337, "top": 430, "width": 192, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji statistik menggunakan", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 444, "width": 209, "height": 319, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wilcoxon Signed Rank Test dari tabel 4.3 diperoleh p - value α 0,000 < 0,05) hasil ini dapat menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05. Pernyataan menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara nyeri sebelum dan sesudah intervensi ischemic compression dan stretching pada penderita myofascial trigger point otot upper trapezius di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020. Hasil pengukuran nyeri dengan skala NRS diperoleh bahwa ischemic compression dan s tretching berpengaruh terhadap penurunan nyeri myofascial trigger point syndrome otot upper trapezius . Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh (Anggraeni, 2013) dimana hasil dari penelitian tersebut menyatakan hasil bahwa ada pengaruh signifikan antara pemberian Ischemic compression terhadap penurunan nyeri", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 20, "width": 420, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 783, "width": 16, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 206, "height": 138, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "myofascial trigger point otot upper trapezius. Pada awal pengukuran sebelum penerapan didapatkan rata- rata nilai sebesar 5,09 sedangkan sesudah penerapan didapatkan rata- rata nilai sebesar 1,79. Kemudian dilakukan pengujian dengan uji related t-test dengan hasil P = 0,001 (P < 0,05) yang berarti Ho ditolak atau ada efek penerapan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 206, "height": 82, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "teknik Ischemic compression dalam menurunkan nyeri pada kasus myofasial otot upper trapezius . Penelitian yang dilakukan oleh (Buana, Purnawati, Sugijanto,", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 206, "height": 222, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Satriyasa, Sandi, & Imron, 2017) dimana terdapat Pengaruh Kombinasi Ischemic compression dan Ultrasound Dalam Meningkatkan Kekuatan Otot Leher Akibat Myofascial Syndrome Pada Penjahit Pakaian di Kabupaten Gianyar. Pada awal pengukuran sebelum dilakukannya intervensi nilai rata-rata sebesar 22,36 sedangkan sesudah dilakukannya intervensi rata-rata nilai sebesar 29,27 kemudian dilakukan pengujian dengan uji paired sample t- test dengan hasil P-value 0,002 (P < 0,05) yaitu terdapat pengaruh pemberian Ischemic compression dan ultrasound", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 505, "width": 206, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dalam meningkatkan kekuatan otot leher.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 533, "width": 206, "height": 151, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nyeri myofascial syndrome dapat menyebabkan pelepasan asetilkolin yang terfasilitasi pada pelat ujung motorik, kontraksi yang berkelanjutan oleh serat-serat otot dan iskemik lokal dengan melepaskan zat neuroaktif dan vaskular dan nyeri otot. kondisi iskemik ini dapat menurunkan sirkulasi sehingga kekurangan nutrisi dan oksigen serta penumpukan sisa metabolisme yang mengakibatkan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 206, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "proses radang (Sharan, 2014).", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 700, "width": 206, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "peradangan dapat menimbulkan respon neuromuscular berupa ketegangan otot di area kerusakan otot sehingga timbul viscous circle. Keadaan “ vicious circle ” mengakibatkan iskemia lokal sebagai", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 85, "width": 205, "height": 110, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "manifestasi dari kontraksi otot yang kuat dan mikrosirkulasi yang tidak adekuat sehingga jaringan mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen serta menumpuknya zat sisa metabolisme. Keadaan ini merangsang nosiseptif tipe C untuk melepaskan neuropeptida yaitu subtansi P. Substansi", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 183, "width": 206, "height": 40, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P akan membebaskan prostaglandin dan diikuti dengan pembebasan", "type": "Table" }, { "left": 472, "top": 211, "width": 57, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bradikinin,", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 225, "width": 206, "height": 54, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "histamin, serotonin, yang merupakan noxious atau chemical stimuli yang dapat menimbulkan nyeri leher (Makmuriyah & Sugijanto, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 281, "width": 192, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan penelitian yang", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 295, "width": 206, "height": 110, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dilakukan Esparza et al (2019) tentang efek lokal Ischemic compression terhadap myofascial trigger point syndrome, dinyatakan bahwa Ischemic compression merupakan teknik yang paling efisien untuk mengatasi myofacial trigger point syndrome. Pemberian", "type": "Text" }, { "left": 397, "top": 393, "width": 48, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ischemic", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 393, "width": 206, "height": 152, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "compression dilakukan langsung pada titik trigger point agar zat sisa iritan dapat keluar dan terjadi vasodilatasi pembuluh darah pada adhesion di otot upper trapezius sehingga terjadi penyerapan zat-zat iritan penyebab nyeri yang akan menurunkan allodynia dan hiperalgesia pada sistem saraf (Buana, Purnawati, Sugijanto, Satriyasa, Sandi, & Imron, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 547, "width": 206, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penenitian ini sama halnya dengan penelitian", "type": "Text" }, { "left": 394, "top": 561, "width": 135, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Maruli, Sutjana, &", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 575, "width": 206, "height": 193, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indrayani, 2014) tentang perbandingan myofascial release dengan contract relax stretching terhadap penurunan nyeri syndrome myofascial otot upper trapezius didapatkan hasil adanya perbedaan penurunan nyeri sebelum dan sesudah intervensi contract relax stretching pada syndrome myofascial pada otot upper trapezius dengan nilai rata-rata 3,427 kemudaian dilakukan uji paired simple t-test didapatkan hasil nilai P-value 0,001 (P < 0,05)yang menyatakan terdapat pengaruh sebelum dan sesudah pemberian", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 20, "width": 420, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Page header" }, { "left": 299, "top": 783, "width": 16, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 206, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "intervensi terhadap myofascial syndrome pada otot upper trapezius.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 206, "height": 138, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Intervensi stretching memberikan efek stimulasi pada golgi tendon organ yang dapat membantu terjadinya relaksasi pada otot setelah kontraksi. Komponen stretching membuat panjang otot dapat dikembalikan dengan mengaktifasi golgi tendon organ sehingga terjadi relaksasi karena nyeri akibat spasme otot sudah berkurang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 206, "height": 110, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Prianthara, Winaya, & Muliarta, 2014) tentang kombinasi contract relax stretching dan infrared terhadap penurunan nyeri myofascial pain syndrome otot upper trapezius pada mahasiswa fisioterapi Fakultas Kedokteran", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 351, "width": 59, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 351, "width": 206, "height": 110, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Udayana, didapatkan perbedaan yang bermakna pada nyeri sebelum dan sesudah intervensi contract relax stretching dan infrared . Hal tersebut menunjukan bahwa intervensi ini dapat menurunkan nyeri pada myofascial pain syndrome otot upper trapezius .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 463, "width": 209, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian klinis yang dilakukan oleh (Ravichandran, Ponni, & Asser, 2016), menyatakan bahwa pemberian ischemic compression selamat 30 detik sangat efektf untuk memberikan efek iskemik dan reperfusi pada jaringan hingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan mengurangi taut band . Ischemic compression", "type": "Text" }, { "left": 270, "top": 575, "width": 21, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bila", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 588, "width": 206, "height": 96, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diaplikasikan dengan benar dapat memberikan peregangan yang lebih baik pada taut band jaringan otot daripada peregangan manual. Penerapan teknik ini menggunakan tekanan yang kuat pada titik picu yang termasuk area relatif", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 672, "width": 206, "height": 68, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kecil dibandingkan dengan peregangan pada seluruh area otot (Buana, Purnawati, Sugijanto, Satriyasa, Sandi, & Imron, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 742, "width": 192, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika dilihat dari penelitian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 756, "width": 205, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sebelumnya, sejalan dengan penelitian", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 85, "width": 205, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang dilakukan peneliti, bahwa", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 99, "width": 205, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ischemic compression dan stretching dapat memberikan dampak signifikan kepada", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 127, "width": 206, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20 responden yang mengeluhkan Myofascial Trigger point otot upper trapezius , yaitu sebelum dilakukannya intervensi ini responden mengeluhkan nyeri yang beragam dari nyeri ringan, sedang hingga berat tetapi setelah dilakukan intervensi ini 6 kali selama 2 minggu responden", "type": "Table" }, { "left": 409, "top": 239, "width": 120, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengaku adanya", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 253, "width": 206, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengurangan nyeri dari sesudah diberikan nya intervensi Ischemic compression dan stretching.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 307, "width": 159, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 319, "width": 206, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil kajian di atas,dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Pemberian Ischemic compression dan Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Myofascial Trigger point Otot", "type": "Table" }, { "left": 388, "top": 389, "width": 95, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upper Trapezius", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 389, "width": 206, "height": 110, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pada Pegawai Klaim Bpjs Dirumhah Sakit GrandMed Lubuk Pakam . Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: diperoleh nilai signifikansi sebesar P value 0.000. Hasil ini menunjukkanbahwa nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 501, "width": 206, "height": 138, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran untuk fisioterapi lebih lanjut agar dapat mengaplikasikan intervensi stretching yang sudah diedukasikan oleh fisioterapi di rumah d an saran bagi penelitian lanjutan agar dapat dilakukan penelitian dengan intervensi ischemic compression dan stretching pada kasus nyeri myofascial trigger point terhadap kasus nyeri otot regio lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 655, "width": 104, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 681, "width": 206, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anggraeni, N. C. (2013). Penerapan Myofascial Release Technique Sama Baik Dengan Ischemic Compression Technique Dalam Menurunkan Nyeri Pada Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius . 1-10.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 20, "width": 420, "height": 51, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 783, "width": 16, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 205, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Atmadja, A. S. (2016). Syndrome Nyeri Myofascial. 43 (3), 176-179.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 205, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahrudin, M. (2017). Patofisiologi Nyeri (Pain). 13 (1), 7-13.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 206, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buana, N. M., Purnawati, S., Sugijanto, Satriyasa, K., Sandi, N., & Imron, M. A. (2017). Perbedaan Kombinasi", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 183, "width": 191, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Myofascial Release Technique Dengan Ultrasound Dan Kombinasi Ischemic Compression Technique Dengan Ultrasound Dalam Meningkatkan Kekuatan Otot Leher", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 253, "width": 191, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akibat Sindroma Miofasial Pada Penjahit Pakaian Di Kabupaten Gianyar. Sport and Fitness Journal ,", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 295, "width": 69, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 (3), 71-77.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 206, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jalajuwita, R. N., & Paskarini, I. (2015). HUBUNGAN POSISI KERJA", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 337, "width": 192, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA UNIT", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 365, "width": 192, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGELASAN PT. X BEKASI. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 4 (1), 33–42.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 407, "width": 206, "height": 96, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Makmuriyah, & Sugijanto. (2013). Iontophoresis Diclofenac Lebih Efektif Dibandingkan Ultrasound Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Myofascial Syndrome Musculus Upper Trapezius . Jurnal Fisioterapi , 13 (1), 17-32.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 505, "width": 206, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maruli, W. O., Sutjana, I. D., & Indrayani, A.", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 519, "width": 191, "height": 54, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "W. (2014). Perbandingan Myofascial Release Technique Dengan Contract Relax Stretching Terhadap Penurunan", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 575, "width": 191, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nyeri Pada Sindrom Myofascial Otot", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 588, "width": 89, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upper Trapezius.", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 603, "width": 205, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nadhifah, N., Irianto, & Ahsaniyah, A.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 617, "width": 192, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2019). ANALYSIS RISK FACTORS FOR NECK PAIN COMPLAINTS IN PRODUCTION WORKERS AT PT", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 206, "height": 77, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MARUKI INTERNATIONAL INDONESIA. Nusantara Medical Science Journal, 1 , 1-7. PERMENKES. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 738, "width": 191, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nomor 65 Tahun 2015 Tentang", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 752, "width": 160, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Standar Pelayanan Fisioterapi.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 85, "width": 206, "height": 138, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prianthara, M. D., Winaya, M. N., & Muliarta, M. (2014). Kombinasi Strain Counterstrain dan Infrared Sama Baik Dengan Kombinasi Contract Relax Stertching dan Infrared Terhadap Penurunan Nyeri Myoafacial Pain Syndrome Otot Upper Trapezius Pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 225, "width": 205, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ravichandran, P., Ponni, H. K., & Asser,", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 239, "width": 191, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P. A. (2016). Effektiveness Of Ischemic Compression On Trapezius Myofascial Trigger Point In Neck Pain . Int J Physiother , 3(2) , 186- 192.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 309, "width": 205, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sharan, D. (2014). Myofascial pain syndrome:", "type": "Text" }, { "left": 425, "top": 323, "width": 104, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diagnosis and", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 337, "width": 192, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "management. indian journal of rheumatology , 1-4.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 365, "width": 205, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Silvia, N., Widyahening, I. S., & Soemarko, D. S. (2017). Efektivitas Latihan Leher dan Bahu dalam Mengurangi Nyeri Leher dan Bahu pada", "type": "Text" }, { "left": 380, "top": 421, "width": 149, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pekerja Kantor dengan", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 435, "width": 192, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komputer: Laporan Kasus Berbasis Bukti. J Indon Med Assoc , 67 (10), 592-598.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 477, "width": 206, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sunyiwara, A. S., Putri, M. W., &", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 491, "width": 192, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sabita, R. (2019). Pengaruh", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 505, "width": 192, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Myofacial Release Kombinasi dengan Hold Relax terhadap Myofacial Pain Syndrome . Jurnal Ilmiah Kesehatan ,", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 547, "width": 94, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "XII (II), 582-587.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 561, "width": 205, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Widyadharma, I. P., & Purwata, T. E.", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 575, "width": 192, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2017). Nyeri Miofasial Servikal . In T. E. Purwanto, D. R. Emril, & Yudianta, Kelompok Studi Nyeri (pp. 123-133). Medan: Pustaka Bangsa Press.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 644, "width": 206, "height": 82, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Winihastuti, H. (2016). Hubungan Faktor Risiko Ergonomi dan Keluhan Cumulative Trauma Disorders pada Dokter Gigi di PT. X Tahun 2014. Jurnal Administrasi Rumah Sakit , 3 (1), 53-65.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 20, "width": 420, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 3 No.1 Edisi Mei – Oktober 2020 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF =========================================================================================== Received: 01 Oktober 2020 :: Accepted: 23 Oktober 2020 :: Published: 31 Oktober 2020", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 783, "width": 16, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35", "type": "Page footer" } ]
ed6a01ac-2cd2-4501-4e86-41eb87526a30
https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR/article/download/7462/3417
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 235", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 122, "width": 428, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALYSIS OF THE FACTORS INFLUENCING KSPPS ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS PERFORMANCE FOR THE REGIONS OF SEMARANG AND BOYOLALI", "type": "Section header" }, { "left": 211, "top": 184, "width": 175, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rr. Suprantiniingrum 1 , Susi Susanti 2 University of August 17, 1945 Semarang E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 249, "width": 455, "height": 287, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract: Computer-based accounting information systems have been deployed by savings and loan cooperatives and sharia finance (KSPPS). Numerous issues might arise when using accounting information systems in Islamic savings, loan, and financing cooperatives. Technology-related issues frequently face interference, which also has a negative impact on the functioning of the accounting information system. The purpose of this study is to ascertain how top management support, information technology utilization, and user participation in the development of accounting information systems affect such systems' performance. The population of this study consisted of 17 KSPPS, or savings and loan cooperatives with sharia financing, located in the regions of Semarang and Boyolali. Saturated sampling is the method that is employed. thus, the research sample is 17 KSPPS in total. The research analysis unit is made up of employees who use accounting information systems as many as 62 people. Data analysis technique using multiple linear regression analysis. The data collection method was performed using a questionnaire method using a 5- point Likert scale. The results showed that the variables user involvement in the development of accounting information systems and the support of senior management had a positive and significant effect on the performance of accounting information systems. The information technology use variable has a positive and non-significant effect on the performance of KSPPS accounting information systems in the regions of Semarang and Boyolali.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 552, "width": 424, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Performance, Accounting Information Systems, Information Technology.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 580, "width": 335, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Submitted: 2022-12-16; Revised: 2023-02-13; Accepted: 2023-03-16", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 623, "width": 89, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 637, "width": 454, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sharia cooperatives are organizational institutions that use accounting information systems in their daily activities. Wardhani (2013), sharia cooperatives are economic enterprises that are solid, democratic, autonomous, participatory, and social in nature whose operations are based on moral principles by considering halal and haram in a business that is run in accordance with sharia. Cooperatives were established to meet consumer needs at relatively lower prices, to provide convenience for consumers who need business capital.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 720, "width": 454, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Savings and Loan Cooperatives and Sharia Finance are regulated on the basis of the Order of the Minister of Cooperatives and Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia No. 16/Per/M.KUKM/IX/2015 Chapter 1 Article 2. Savings and Lending", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 236", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 121, "width": 454, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cooperatives and further sharia financing in the regulation KSPPS are cooperatives whose activities consist of saving, borrowing and financing according to the principles of sharia law, including the management of zakat, infaq/almsgiving and endowments.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 162, "width": 454, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Islamic Savings and Loans and Finance Cooperatives (KSPPS) have implemented a computer-based accounting information system, wherein the information system makes it easier for users to perform various tasks related to their jobs. The use of accounting information systems in savings and loan cooperatives and Sharia finance is not immune from the various problems that arise. Problems that often arise due to the use of technology often have malfunctions, which also make the functioning of the accounting information system suboptimal. Problems with the functioning of accounting information systems in savings and loan cooperatives and Sharia finance should be assessed in order to improve business operations.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 287, "width": 454, "height": 163, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Accounting information system performance is an evaluation of the implementation of the accounting information system used in a company to provide efficient and accurate accounting (financial and management) information in accordance with the company's objectives. Benchmarks for accounting information system performance can be assessed using two dimensions, namely information user satisfaction and information system utilization (Utami et al. 2016). The involvement of information system users is a form of involvement of subjects who manage a system for organizational purposes and are fully responsible in the development process of accounting information systems. Utami et al., (2016) state that user engagement of accounting information systems are behaviors, statements and activities performed by users in day-to-day operations in an organization, while according to Dewi & Idawati (2019), user engagement is the participation in the system development process by members of the organization or members of the intended user group.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 452, "width": 454, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arini et al., (2017) stated that the basis for the information systems development process is when users are given the opportunity to express opinions and suggestions in the development of the system. Utama & Suardikha, (2009) revealed that information system users who are able to through experience and education can increase satisfaction with the use of accounting information systems and will continue to use them to complete their work.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 535, "width": 454, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H1: User involvement in the development of accounting information systems has a positive and significant impact on the performance of accounting information systems.", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 590, "width": 454, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halbia (2019), Information technology is a technology used to process data, which includes processing, obtaining, compiling and storing data in various ways to produce quality information. Quality information, meaning information that is relevant, accurate, timely, and used for personal, business, and government needs, and strategic information for decision- making.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 659, "width": 454, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Businesses that have advanced information technologies (automated and integrated) and are supported by modern technology support applications should positively impact business continuity by producing timely, accurate and reliable financial reports. Information technology can work effectively if the members of the organization can use the technology well and correctly (Fitriyani, 2014)).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 742, "width": 454, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H2: The use of information technology has a positive and significant effect on the performance of accounting information systems.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 237", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 135, "width": 454, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fani et al., (2015) stated that top management is required to develop and create value for the firm to improve the performance of the organization. Support from senior management also influences the use of accounting information systems, because the system chosen by senior management should be aimed at moving the company forward. The success of the performance of an accounting information system cannot be separated from the support of top management. The more support from top management, the better the performance of accounting information systems (Rusdi & Megawati, 2019), Fani et al. (2015), Antari et al. (2015), Abhimantra & Suryanawa (2016), Utami et al (2016), Sukmawati & Nugroho (2017), Raditya & Widhiyani (2018), Nugroho et al (2018), Dewi et al (2020), and Farokh & Setyorini (2020).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 287, "width": 454, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H3: Top management support has a positive and significant impact on the performance of accounting information systems.", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 118, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Research methods", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 342, "width": 454, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The population in this study consisted of all savings and loan cooperatives and sharia finance in Semarang and Boyolali areas who were willing to provide survey data of 17 in total. The sampling technique chosen was saturated (census) sampling, a sampling method in which all members of the population are used as samples. The employee data analysis unit using accounting information systems includes managers, branches, customer service and administrators at the local KSPPS with a total of 68 respondents. The data used is primary data by providing questionnaires to the respondents. The questionnaires are constructed using a Likert scale of 5 (five) alternative answers. Data analysis by multiple linear regression. In this study, 68 questionnaires were distributed. The number of questionnaires distributed and returned can be viewed in the following table:", "type": "Text" }, { "left": 206, "top": 486, "width": 187, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Questionnaire Return Rate", "type": "Section header" }, { "left": 105, "top": 500, "width": 381, "height": 49, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Information Frequency Percentage Number of Questionnaires distributed 68 91% Unreturned questionnaires (6) 9% Questionnaire returned with complete data 62 100%", "type": "Table" }, { "left": 108, "top": 553, "width": 189, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 581, "width": 455, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1 above shows that completed questionnaires were 62 questionnaires or 91%, while questionnaires that were not distributed were 6 questionnaires or 9%, so the total number of questionnaires that could be processed was 62 or 91% of the total number of questionnaires distributed.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 636, "width": 454, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The working definition of user engagement of information accounting systems is behaviors, statements and activities performed by users in the day-to-day operations in an organization. Utami et al. (2016), with indicators: 1) The degree of participation in the development of accounting information systems. 2) The degree of influence in the development of accounting information systems. 3). The degree of willingness to provide information on the advantages and disadvantages of accounting information systems used in the workplace.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 733, "width": 454, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The use of information technology is one of the means to improve business performance in the implementation of accounting information system used, Baig & Gururajan (2011) with", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 238", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 121, "width": 454, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "indicators 1) the use of information technology can reduce time in work routinely 2) increase the amount of work result with the same effort 3) The use of information technology can make employees competent.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 162, "width": 454, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Senior management support is an obligation of directors, presidents, department heads, managers, etc. within the organization in the form of all the resources necessary to create and develop an existing accounting information system (Nugroho et al. 2018). Indicators are 1) senior management cautions against computer use 2) M has high expectations for use of information systems 3) actively participates in planning the operation of information systems. 4) Top management values employee ideas. 5) General management pays particular attention to the performance of information systems. 6) General management regularly assesses the performance of the accounting information system. 7) Top management supports the process of developing an accounting information system, properly operated in the workplace to increase user satisfaction with the information system.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 300, "width": 455, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The performance of the accounting information system is an evaluation of the work products of the users of the information system in the execution of their tasks according to established procedures and produces accounting information that can be used to make decisions so that the objectives of an organization can be achieved. Indicators are 1) Users are comfortable with the existing system. 2) using existing systems, users can perform tasks more easily and efficiently 3) The membership system provides the required information 4) The system is able to produce the correct information on time 5) Employees are interested in use the existing system, 6) The system has inaccurate and reliable organization, 7) Pema security of information systems, 8) The system helps departments run smoothly, 9) Adapts to various new circumstances, 10) Helps the achievement of organizational objectives and missions.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 453, "width": 141, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Results and Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 466, "width": 61, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1. Results", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 480, "width": 454, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The validity test was carried out by making a comparison between the coefficients r calculated and r tables for degree of freedom (df) = n-2 where n is the number of samples and α = 0.05 (Gozali, 2016). The total questionnaires processed in this study were 62 questionnaires. The results of the validity test of each research variable can be seen in the following table:", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 549, "width": 450, "height": 209, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. Validity Test Results Variable Variable Items Corrected Item-Total Correlation r-table Information User Involvement in the Development of Accounting Information Systems X1.1 X1.2 X1.3 0.810 0.838 0.774 0.2500 0.2500 0.2500 Valid Valid Valid Use of Information Technology X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 0.751 0.713 0.829 0.680 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 Valid Valid Valid Valid Top Management Support X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 0.703 0.575 0.763 0.746 0.855 0.741 0.809 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Accounting Information System Y1 0.630 0.2500 Valid", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 239", "type": "Page footer" }, { "left": 74, "top": 121, "width": 450, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variable Variable Items Corrected Item-Total Correlation r-table Information Performance Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 0.730 0.767 0.712 0.772 0.819 0.529 0.638 0.546 0.756 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 0.2500 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 249, "width": 189, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 277, "width": 454, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "From Table 2. The validity test results of all question items X1, X2, and Y are valid, which means that the questions in the questionnaire can say something that the questionnaire will measure.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 316, "width": 453, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A variable is considered reliable if it gives a Cronbach alpha (α) value > 0.70 (Gozali, 2016), the results of the reliability test are presented in Table 3 below:", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 352, "width": 423, "height": 95, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3. Reliability Test Results Variable Cronbach's Alpha General Criteria Information User Involvement in SIA Development Use of Information Technology Top Management Support Accounting Information System Performance 0.733 0.720 0.860 0.877 >0.70 >0.70 >0.70 >0.70 Reliability Reliability Reliability Reliability", "type": "Table" }, { "left": 95, "top": 451, "width": 189, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 478, "width": 454, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on Table 3, as a result of the reliability test, it can be stated that all measurement concepts are reliable for each variable, which means that the questionnaire used is reliable and consistent and can be used in this study and should be used in further research. Description of respondents", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 534, "width": 454, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The characteristics of the respondents by sex from the results of the distribution of the questionnaires are as follows:", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 567, "width": 298, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4. Characteristics of Respondents Based on Gender", "type": "Section header" }, { "left": 126, "top": 629, "width": 189, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 657, "width": 454, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4 shows that there were 24 male respondents (38.7%) and 38 female respondents (61.3%). The results of the characteristics of respondents by gender suggest that the majority of employees using accounting information systems in KSPPS Semarang and Boyolali regions are women.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 712, "width": 454, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The characteristics of the respondents, based on the age of the respondents, resulting from the results of the distribution of the questionnaires, are as follows:", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 587, "width": 325, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gender Frequency Percentage Man 24 38.7% Woman 38 61.3%", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 240", "type": "Page footer" }, { "left": 177, "top": 121, "width": 245, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5. Characteristics of Respondents by Age", "type": "Section header" }, { "left": 205, "top": 231, "width": 187, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 251, "width": 454, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5 shows that respondents aged 20-24 were 7 people (11%), aged 25-30 13 people (21%), aged 31-34 19 people (30 .6%), aged 35-16 years (16%) 39 years, 5 years 40-45 years (8.1%) and 2 years ≥ 45 years (3.2%). From the results of the characteristics of the respondents by age, it can be concluded that the majority of employees using accounting information systems in the KSPPS Semarang and Boyolali region are 30-34 years old, as many as 19 people (30.6%).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 334, "width": 454, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The characteristics of the respondents based on the recent training obtained from the results of the distribution of the questionnaires are as follows:", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 368, "width": 337, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 6. Characteristics of Respondents Based on Last Education", "type": "Section header" }, { "left": 144, "top": 492, "width": 189, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 511, "width": 454, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 6 shows that 13 respondents had a college education (21%), 16 people had a diploma education (25.8%), 32 people had a bachelor's degree (51.6%) and 1 person had a master's degree (1st %). The results of characteristics based on recent education suggest that the majority of employees using accounting information systems in the KSPPS regions of Semarang and Boyolali up to 32 people (51.6%) have a bachelor's degree.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 594, "width": 104, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Inferential Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 608, "width": 454, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The normality test was performed to test whether the confounding or residual variables of the regression model are normally distributed. A good regression model is normally distributed or nearly normally distributed. This test was carried out using the Kolmogorov- Smirnov test by comparing the asymptotic significance with an alpha of 0.05. Based on data processing, the following results are obtained:", "type": "Text" }, { "left": 220, "top": 677, "width": 165, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 7. Normality Test Results", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 140, "width": 353, "height": 626, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Unstandardized Residual N 62 Normal Parameters, b Means 0.000000000 std. Deviation 2.54547468 Most Extreme Differences absolute 0.122 Positive 0.122 Age Frequency Percentage 20 – 24 Years 7 11.3% 25 – 29 Years 13 21% 30 – 34 Years 19 30.6% 35 – 39 Years 16 25.8% 40 – 45 Years 5 8.1% ≥45 Years 2 3.2% Education Frequency Percentage Senior High School 13 21% Diploma 16 25.8% S1 32 51.6% S2 1 1.6% S3 0 0 Other 0 0", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 241", "type": "Page footer" }, { "left": 123, "top": 121, "width": 265, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Negative -0.074 Kolmogorov-Smirnov Z 0.964 asymp. Sig. (2-tailed) 0.311", "type": "Table" }, { "left": 122, "top": 161, "width": 189, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 179, "width": 454, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the results of the normality test, it is known that the significance value is 0.311 > 0.05, so it can be concluded that the residuals are normally distributed since they satisfied the normal assumptions, the resulting regression model can be used as research.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 221, "width": 453, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A good regression model should show no correlation between the independent variables. The results of the multicollinearity test are as follows:", "type": "Text" }, { "left": 214, "top": 249, "width": 199, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 8. Multicollinearity Test Results", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 345, "width": 189, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 359, "width": 454, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of the multicollinearity test above show that all the independent variables show that the tolerance value is > 0.10 and the VIF value is < 10. It can be concluded that the research data is declared free of multicollinearity.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 400, "width": 454, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The heteroscedasticity test is designed to see if there is unequal variance of the residuals from one observation to another. If it has a significance value greater than 0.05, the regression model is declared non-heteroscedastic (Gozali, 2016). The results of the heteroscedasticity test can be found in the following table:", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 456, "width": 395, "height": 115, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 9. Heteroscedasticity Test Results Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B std. Error Betas 1 (Constant) -6,256 3,094 -2,022 0.048 User Involvement in SIA Development 0.321 0.185 0.218 1,736 0.088 IT use 0.188 0.127 0.198 1,478 0.145 Top Management Support 0.029 0.074 0.052 0.388 0.700", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 577, "width": 189, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 599, "width": 454, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of the above heteroskedasticity test show that all the independent variables have a value greater than 0.05. These results can be interpreted that the regression model in this study lacks heteroskedasticity and the resulting regression model can be said to be good and can be continued in further research.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 654, "width": 454, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The goodness of fit test or often referred to as the model test is a tool for measuring the accuracy of the sample regression function in estimating the true value. The coefficient of determination is used to measure the extent to which the model is able to explain changes in the dependent variable (Gozali, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 208, "top": 710, "width": 200, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 10. Coefficient of Determination", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 267, "width": 353, "height": 494, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model R R Square Adjusted R Square Std. error of the Estimate 1 0.686a 0.471 0.444 2,610 Source: Processed primary data, 2021 Model Collinearity Statistics tolerance VIF 1 (Constant) User involvement in SIA development 0.965 1.036 IT use 0.849 1.178 Top Management Support 0.843 1,187", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 242", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 121, "width": 454, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "From the above result, the adjusted R-squared value (measure of certainty) is 0.444 (44.4%), which means that user involvement in the development of accounting information systems, the use of information technology and the support of senior management can explain the performance of accounting information systems by 44.4%., while the remaining 55.6% is explained by other variables not examined in the study.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 190, "width": 454, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gozali (2016) stated that the F test was used to see if the existing regression model was feasible or not. This means that the independent variables act together on the dependent variable. The ANOVA table declares the feasible regression model if the calculated F value (Sig.) is less than 0.05 at α of 5%.", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 245, "width": 391, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 11. F test results Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 352,125 3 117,375 17,224 0.000b residual 395,246 58 6,815 Total 747,371 61", "type": "Table" }, { "left": 205, "top": 312, "width": 189, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 335, "width": 454, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 11 shows that the calculated F value is 17.244 > F table 2.76 and a significance value of 0.000 < 0.05, so that it can be concluded that the regression model is declared feasible for the analysis tools.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 377, "width": 454, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study uses multiple Ordinary Least Square (OLS) linear regression analysis tools with a significance level of α = 0.05. This analysis tool is used for research involving more than one independent variable, it is also used to process and analyze the data obtained and to test the hypotheses under investigation. Based on data processing, the following results are obtained:", "type": "Text" }, { "left": 175, "top": 446, "width": 249, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 12. Multiple Linear Regression Equations", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 574, "width": 189, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed primary data, 2021", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 601, "width": 258, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The following model equation results from Table 12:", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 624, "width": 248, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = 10.027 + 0.741 X1 + 0.116 X2 + 0.682 X3 + e", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 647, "width": 454, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of the multiple linear regression above can be explained by the fact that the participation of users in the development of accounting information systems, the use of information technology and the support of senior management have an effect positive on the performance of accounting information systems.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 703, "width": 454, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 12 shows the following results: The value of the regression coefficient of the variable user participation in the development of AIS is 0.741 and a significance value of 0.018 < 0.05, so we can conclude that the variable user participation in the development of AIS (X1) has a positive and significant effect on the performance of accounting information systems (Y). These results show that H1 is accepted.", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 464, "width": 404, "height": 106, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B std. Error 1 (Constant) 10.027 5,094 1,968 0.054 User involvement in SIA development 0.741 0.304 0.237 2,437 0.018 IT use 0.116 0.210 0.057 0.554 0.582 Top Management Support 0.682 0.122 0.580 5,579 0.000", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 243", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 121, "width": 454, "height": 108, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The value of the regression coefficient of the variable use of information technology is 0.116 1 and a significance value of 0.582 > 0.05, we can conclude that the variable use of information technology (X2) has a positive and non-significant impact on accounting performance. information systems (Y). These results indicate that H2 is rejected. The value of the regression coefficient of the senior management support variable is 0.682 and a significance value of 0.00 < 0.05, so it can be concluded that the senior management support variable (X3) has a positive and significant impact on the performance of the accounting information system a (Y). These results show that H3 is accepted.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 245, "width": 81, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.2. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 259, "width": 454, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The test results of the first hypothesis showed that there was a positive and significant influence between user involvement in the development of accounting information systems on the performance of accounting information systems in the regions of KSPPS Semarang and Boyolali. The results of this test can be interpreted to mean that the higher the level of user involvement, the performance of the accounting information system will improve.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 455, "height": 163, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the frequency of evaluation data on the elements of the user engagement variable question, there are several factors that cause user engagement to affect the performance of accounting information systems. Positioning according to the capabilities of employees is an important factor in the development of accounting information systems. Long-serving employees also influence the development of accounting information systems, this is because long-serving employees are accustomed to using the existing system and are directly involved in system developments. From the above results, it can be concluded that the involvement of users in the development of accounting information systems affects the performance of accounting information systems in savings and credit cooperatives and Sharia financing in the regions of Semarang and Boyolali. The involvement of users in the development of accounting information systems is very important because users or users are an important part of the successful implementation and development of a system.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 494, "width": 454, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The research results agree with those of Antari et al. (2015), Abhimantra & Suryanawa (2016), Arini et al. (2017) and Farokh & Setyorini, (2020) who assert that user involvement has a positive and significant effect on the performance of accounting information systems, but this study does not corroborate the research results of Abhimantra & Suryanawa (2016), Utami et al. (2016) and Sukmawati & Nugroho, (2017). The discussion section describes the results of data processing, interprets the results logically and links them to relevant reference sources.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 590, "width": 454, "height": 122, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of the test of the second hypothesis revealed that there was a positive effect and a non-significant effect between the use of information technology on the performance of accounting information systems in the regions of KSPPS Semarang and Boyolali. Based on the above test results, several other elements point to suboptimal use of information technology. According to the respondent's response data, the optimal use of information technology does not affect the increase in work efficiency. Even the use of information technology tends not to lead to a reduction in working time. Employees using information technology always have the same responsibilities according to working hours. Respondents who haven't worked too long may also be an insignificant factor in technology use,", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 715, "width": 454, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study support the research conducted by Fitriyani (2014) who found that the use of accounting information technology does not affect the quality of accounting information systems, but this study does not support the conclusions of research by Sukmawati & Nugroho (2017) and Arini et al. (2017).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 244", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 121, "width": 454, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of testing this third hypothesis revealed that there was a positive and significant impact between senior management support on the performance of accounting information systems in KSPPS Semarang and Boyolali regions. The results of this test can be interpreted as meaning that the performance of the accounting information system increases all the more as the level of support from general management is high.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 190, "width": 454, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Judging from the responses of respondents indicating that the performance of accounting information systems requires the support of senior management to increase performance. This means that top management support provides support by actively participating in the development of existing information systems, expressing appreciation for each employee's ideas and achievements, and periodically evaluates the performance of accounting information systems.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 273, "width": 454, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study support the research conducted by Fani et al. 2015), Antari et al. (2015), Abhimantra & Suryanawa (2016), Utami et al. (2016), Sukmawati & Nugroho (2017), Arini et al. (2017), Raditya & Widhiyani (2018), Nugroho et al. (2018), Dewi et al. (2020), and Farokh & Setyorini (2020) which state that top management support has a positive and significant effect on the performance of accounting information systems, however this research does not support the results of Hutama's research (2017).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 370, "width": 81, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 383, "width": 454, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The variable involvement of users in the development of accounting information systems has a positive and significant effect on the performance of accounting information systems in the regions of KSPPS Semarang and Boyolali. This result can be interpreted to mean that if user involvement in the development of accounting information systems increases, it can improve the performance of accounting information systems. The hypothesis of the effect of user involvement in the development of accounting information systems on the performance of accounting information systems is accepted.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 480, "width": 454, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The information technology usage variable has a positive and insignificant effect on the performance of accounting information systems in KSPPS Semarang and Boyolali regions. This result can be interpreted from the fact that although the use of information technology is positively related to the performance of information systems, the use of technology cannot guarantee that the performance of accounting information systems can function optimally. The hypothesis of the impact of the use of information technologies on the performance of accounting information systems is rejected.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 577, "width": 455, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Top Management Support variable has a positive and significant impact on the performance of accounting information systems in the KSPPS Semarang and Boyolali regions. This result can be interpreted as meaning that the performance of the accounting information system can be improved if the general management gives it its full support. The hypothesis of the influence of the support of general management on the performance of the accounting information systems is accepted.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 659, "width": 454, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "It is hoped that the Sharia Credit Unions and Finance (KSPPS) in Semarang and Boyolali regions will continue to improve the quality of staff and the information technology used. Staff development is also urgently needed to improve the quality of staff work and should improve the quality of existing accounting information systems. The use of existing technology also needs to be increased so that employees who use technology feel comfortable at work.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 742, "width": 454, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Future research should add more variables such as user education and training programs, system development formalities, and other variables that can affect the performance of", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 245", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 121, "width": 454, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "accounting information systems, so that they can dig deeper into the performance of accounting information systems in cooperative institutions.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 163, "width": 59, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 176, "width": 455, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abhimantra, WP, & Suryanawa, IK (2016). Analysis of the Factors Influencing the Performance of Accounting Information Systems. Udayana University Accounting E-Journal, 14(3), 1782–1809.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 218, "width": 454, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Almilia, L., & Brilliantien, I. (2007). Factors Affecting the Performance of Accounting Information Systems at Government Commercial Banks in the Surabaya and Sidoarjo Regions. Journal of STIE Perbanas Surabaya, 1–7.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 259, "width": 455, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Antari, KRW, Datmika, IP, & Adiputra, IM (2015). Factors Influencing Rural Banks in Buleleng Regency. E-Journal S1 Ak Ganesha University of Education, 3(1), 1484–1486.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 300, "width": 454, "height": 53, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Antari, Kadek Rilly Widhi, Diatmika, IPG, & Adiputra, IMP (2015). Factors Influencing the Performance of Accounting Information Systems at Rural Credit Banks in Buleleng Regency. E-Journal S1 Ak Ganesha University of Education, 3(1), 1– 12.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 356, "width": 454, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arini, NK, Sunarwati, N., & Sujana, E. (2017). The Influence of Use of Information Technology, User Involvement, User Education and Training Programs, Formalization of System Development on the Performance of Accounting Information Systems at Village Credit Institutions (LPD) in Sibetan, Bebandem and Macang LPDs. E-Journal S1 Ak Ganesha University of Education, 7(1), 1– 12.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 439, "width": 454, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Baig, AH, & Gururajan, R. (2011). Preliminary Study to Investigation of the Determinants that Effect IS/IT Outsourcing. Journal of Information and Communication Technology Research, Vol. 1(2)(2), 48–55.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 480, "width": 454, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dewi, AR, Masitoh, E., & Dewi, RR (2020). Factors Affecting the Performance of Accounting Information Systems at the Javenir Gift Center. Proceedings of the National Seminar on Accounting, 10, 3–6.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 521, "width": 454, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dewi, IGAR, & Idawati, PD (2019). Factors influencing the performance of the accounting information system (SIA) at the Bali Provincial Health Office. Management Forum Journal, 17(2), 1–11.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 563, "width": 455, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fani, LN, Darmawan, NA, & Purnamawati, IG (2015). The Influence of Information Technology Sophistication, User Technical Capability, and Top Management Support on Accounting Information System Performance Empirical Studies at PT PLN (Persero) North Bali Area (Head Office). E-Journal S1 Ak Ganesha University of Education, 3(1), 1–12.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 632, "width": 454, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Farokh, M., & Setyorini, M. (2020). The Effect of User Engagement, Education and Training Programs, Top Management Support on the Performance of Accounting Information Systems at the Library and Archives Service of Pasuruan Regency. Journal of Economic and Business, 1(2), 245–246.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 687, "width": 454, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitriyani, R. (2014). Effect of Use of Information Technology, User Expertise and User Intensity on the Quality of Accounting Information. Thesis. Bangalore University.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 728, "width": 454, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gozali, I. (2016). Application of Multivariate Analysis with the SPSS Program (8th (ed.)). Diponegoro University Publishing Agency.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 756, "width": 454, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halbia, SZ (2019). The Influence of Information Technology and User Capabilities on", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 246", "type": "Page footer" }, { "left": 129, "top": 121, "width": 397, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Accounting Information System Performance (Case Study at KCU Conventional Banks in Bandung City). Thesis. Indonesian Computer University.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 149, "width": 455, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hutama, R. (2017). The Influence of System User Involvement, Training and Education Programs, Personal Technical Skills, Top Management Support, and Formalization of Information System Development on Accounting Information System Performance at Commercial Banks in Surakarta City. Scientific Publications.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 218, "width": 338, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jogiyanto. (2009). Information Technology System. CV. Andi Offset.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 231, "width": 454, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jr., Lucas, H. (2012). Analysis, Design and Implementation of Information Systems, (Translation of Ir. Abdul Basith (ed.). Erlangga.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 259, "width": 454, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komara, A., & Ariningrum, H. (2013). Analysis of the Factors Influencing the Performance of Accounting Information Systems. Journal of Accounting and Management Research, 2(1), 55–63.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 300, "width": 321, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Law (UU) Number 25 of 1992 Article 1 concerning Cooperatives.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 314, "width": 454, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Main, IDG, & Suardikha, IM (2009). Factors Affecting the Performance of Accounting", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 328, "width": 397, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Information Systems at Village Credit Institutions. Udayana University Accounting E-Journal, 3(3), 728–746.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 356, "width": 258, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulyadi. (2012). Accounting System. Salemba Four.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 370, "width": 454, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nugroho, AA, Astuti, DSP, & Kristianto, D. (2018). The Effect of Information Technology, User Technical Capability, Top Management Support and Task Complexity on Accounting Information System Performance. Journal of Accounting and Information Technology Systems, 14(4), 507–518.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 425, "width": 429, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rachmawati, IK (2008). Human Resource Management (Pert Edition). CV. Andi Offset.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 439, "width": 454, "height": 38, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Raditya, IDG, & Widhiyani, NL (2018). The Influence of Organizational Culture, Top Management Support, and Utilization of Information Technology on Accounting Information System Performance. University Accounting E-Journal", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 480, "width": 454, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Regulation of the Minister of Cooperatives and Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia No 16/Per/M.KUKM/IX/2015 Chapter 1 Article 2.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 508, "width": 455, "height": 38, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rouibah, K., Hamdy, HI, & Al-Enezi, MZ (2009). Effect of management support, training, and user involvement on system usage and satisfaction in Kuwait. Industrial Management and Data Systems, 109(3), 338–356.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 549, "width": 455, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rusdi, D., & Megawati, N. (2019). Analysis of Factors Influencing the Performance of Accounting Information Systems (AIS). Sultan Agung Scientific Magazine, 49(125).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 590, "width": 454, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Soegiharto. (2001). Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information System. International Journal of Business, III No. 2, 177–202.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 618, "width": 286, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono. (2015). Business Research Methods. Alphabeta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 632, "width": 454, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sukmawati, R., & Nugroho, D. (2017). The Influence of Use of Information Technology,", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 646, "width": 398, "height": 38, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "User Involvement and Top Management Support on Accounting Information System Performance (Case Study on CV Jaya Motor). Accounting Global Journal, 1(1), 77–92.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 687, "width": 454, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Utami, S. C, Astuti, DS, & Sunarko, M. (2016). The Influence of Information System User Capability, User Involvement, and Top Management Support on Accounting Information System Performance at PT BTPN Area Surakarta. Journal of Accounting and Information Technology Systems, 12(2), p. 208-220.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 742, "width": 454, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Utami, Shendy Cahyaning, Astuti, DSP, & Sunarko, MR (2016). The Influence of Information System User Capabilities, User Involvement, and Top Management", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 428, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 221, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peer Reviewed – International Journal Vol-7, Issue-1, 2023 (IJEBAR) E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN 2622-4771 https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/IJEBAR", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 802, "width": 453, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International Journal of Economic Research, Business and Accounting (IJEBAR) Page 247", "type": "Page footer" }, { "left": 129, "top": 121, "width": 397, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Support on Accounting Information System Performance. Journal of Accounting and Information Technology Systems, 12(2), 208–220.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 149, "width": 454, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wardhani, C. (2013). The Role of Savings and Loans Cooperatives and Sharia Financing (Kspps) in Community Economic Empowerment (Study at BMT Fajar Bandar Lampung Branch). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689– 1699.", "type": "Text" } ]
0fec6daa-3898-16d7-9039-09b1abc88eac
https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/download/9293/5270
[ { "left": 85, "top": 758, "width": 422, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "How to cite: Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan (2022) Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7 (8).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 117, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN: 2548-1398 Published by: Ridwan Institute", "type": "Table" }, { "left": 209, "top": 88, "width": 305, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398 Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 145, "width": 429, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI DAN LOYALITAS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 186, "width": 287, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina Anatan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 200, "width": 341, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Kristen Maranatha, Indonesia Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 255, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 108, "top": 269, "width": 406, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pelatihan, motivasi, dan loyalitas kerja terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM Kota Bandung baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan jumlah sampel responden 35 orang karyawan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji realibilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji koefisien determinasi, Uji statistik f, dan uji parsial. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pelatihan dan loyalitas kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM, sedangkan motivasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 428, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Pelatihan, Motivasi, Loyalitas Kerja, dan Kinerja Karyawan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 476, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 490, "width": 407, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to prove the effect of training, motivation, and loyalty on employee performance in the Corporate Secretary Division at PT BFM Bandung, either partially or simultaneously. The research method used is quantitative research with a descriptive approach with a sample of 35 employees. The data collection technique used is a questionnaire. The data analysis methods used are validity test, reliability test, classical assumption test, multiple regression analysis, coefficient of determination test, f statistic test, and partial test. Based on the research, it shows that training and work loyalty have no significant effect on employee performance in the Corporate Secretary Division at PT BFM, while motivation has a significant positive effect on employee performance in the Corporate Secretary Division at PT BFM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 655, "width": 367, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Training, Motivation, Work Loyalty, and Employee Performance", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 683, "width": 71, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 429, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menghadapi era revolusi Industri 4.0, kualitas sumber daya manusia masih memegang peranan penting bagi setiap perusahaan agar dapat bertahan. Revolusi 4.0 adalah era penerapan teknologi modern seperti teknologi fiber ( fiber technology ) dan", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11111", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sistem jaringan terintegrasi ( integrated network ) yang bekerja disetiap aktivitas ekonomi dari produksi hingga konsumsi. Peranan sumber daya manusia dalam menghadapai era tersebut sangat penting sekali dalam pencapaian tujuan organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia perlu dilakukan secara efektif, sebab pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu usaha untuk meningkatkan produktivitas serta dapat meningkatkan keunggulan bersaing suatu organisasi atau perusahaan. Kesuksesan sebuah organisasi bisa diraih apabila mempunyai sumber daya manusia yang berkompeten pada bidangnya dan memiliki kinerja yang bagus untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. Kinerja karyawan didefinisikan sebagai hasil akhir atau hasil kerja seorang karyawan dari sebuah pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dalam suatu organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 263, "width": 429, "height": 185, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kinerja karyawan yang dihasilkan diharapkan sejalan dengan persiapan perusahaan dalam menghadapai era revolusi 4.0, Karyawan diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada stake holder dengan cepat dan tepat waktu sehingga produktifitas kinerja karyawan dapat meningkat. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dihasilkan jika dalam pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan baik, dapat membentuk kinerja karyawan semakin baik, sehingga bisa berdampak positif pada efektivitas kinerja karyawan didalam perusahaan secara keseluruhan. Perubahan kinerja karyawan dapat terjadi setiap waktu dan disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor internal dalam diri individu maupun eksternal yang ada di lingkungan perusahaan. Supaya kinerja karyawan dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan secara optimal, salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan pelatihan, motivasi dan loyalitas kerja.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 453, "width": 429, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawan untuk belajar dan memahami suatu keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Pelatihan dilakukan bertujuan untuk menambah pengetahuan atau keterampilan, mengubah sikap atau perilaku karyawan agar lebih produktif. Pelatihan dapat dikaitkan dengan kebutuhan kompetensi karyawan dimasa depan dan organisasi perusahaan. Pelatihan juga bermanfaat bagi karier jangka panjang seorang karyawan dan mereka dapat memberikan tanggung jawab yang besar di masa depan. Perusahaan harus bisa mengelola pelatihan seefektif mungkin sehingga perusahaan diharapkan mendapatkan feedback yang dari hasil pelatihan yang diberikan kepada karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 429, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelatihan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2013), Rudhaliawan (2013), Aditya et al. (2015), didukung dengan penelitian Astuti & Sari (2018), Umi & Nurnida (2018), Anggereni (2018), Prayogi & Nursidin (2018), Safitri (2019), Firmansyah & Aima (2020), dikuatkan dengan penelitian Sandora & Permadani (2021), Apriansyah & Syarifuddin (2021), dan Fajri & Sarifuddin (2021), dan Yuliani & Mansur (2022), mengutarakan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Turmono & Septian (2019) yang menyatakan bahwa pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11112 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 154, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Motivasi menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja, maka perusahaan harus memahami motivasi manusia yang bekerja di dalamnya, karena dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih giat di dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya, dengan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain pelatihan, motivasi dapat meningkatkan dan mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan Sutanjar & Saryono (2019), Parashakti & Setiawan (2019), Arianto & Kurniawan (2020), diperkuat dengan penelitian Akmal & Sugiyanto (2022), dan Kusumawati et al (2022) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 429, "height": 217, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Loyalitas kerja juga sangat menentukan kinerja karyawan. Loyalitas kerja para karyawan terhadap pekerjaan mempengaruhi tindakan karyawan tersebut dalam menjalankan aktivitas kerjanya, apabila karyawan memiliki loyalitas kerja yang tinggi terhadap pekerjaannya, maka akan dipastikan karyawan tersebut akan menjalankan fungsi dan kedudukannya dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Semakin tinggi loyalitas kerja para karyawan dalam perusahaan, maka akan mudah untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Begitupun sebaliknya, apabila loyalitas para karyawannya rendah, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Loyalitas kerja ini sangat mempengaruhi kinerja karyawan, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Indrastuti (2018), Maulida & Askiah (2020), Fitria & Fitriani (2020), Kandouw (2021), dan Widyani & Utami (2021) menyatakan loyalitas berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan Letsion & Ratnasari (2020) menyatakan bahwa loyalitas kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 429, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilakukan berlandaskan adanya research gap pada penelitian- penelitian sebelumnya. Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini berusaha untuk membuktikan pengaruh pelatihan, motivasi, dan loyalitas kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang terdahulu, perbedaannya terletak pada objek penelitian. Peneliti tertarik mengambil objek penelitian pada salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia di Kota Bandung, tepatnya di PT BFM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 580, "width": 429, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PT BFM merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang Farmasi. Pada penelitian ini menggunakan data laporan kinerja karyawan PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan tahun 2021, dimana adanya fenomena berupa peningkatan kinerja karyawan pada tahun 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2020.", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 644, "width": 41, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 657, "width": 384, "height": 92, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai Kinerja Karyawan Divisi Sekretaris Perusahaan PT BFM Tahun Perspektif Keuangan Konsumen Proses Bisnis SDM 2020 351,42 553,75 1379,61 115,10 2021 248,63 549,07 1419,16 157,92 Sumber: PT BFM", "type": "Table" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11113", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 429, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa nilai perspektif SDM Divisi Sekretaris Perusahaan pada tahun 2021 sebesar 157,92 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan nilai perspektif SDM pada tahun 2020 sebesar 115,10.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 151, "width": 429, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari total nilai kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel 2 dibawah, nilai rata-tata perspektif SDM Divisi Sekretaris Perusahaan pada tahun 2021 sebesar 6,87 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan nilai perspektif SDM pada tahun 2020 sebesar 4,80.", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 215, "width": 41, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 229, "width": 381, "height": 91, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai rata-rata Kinerja Karyawan Divisi Sekretaris Perusahaan PT BFM Tahun Perspektif Keuangan Konsumen Proses Bisnis SDM 2020 14,64 23,07 57,48 4,80 2021 10,81 23,87 61,70 6,87 Sumber: PT BFM", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 341, "width": 429, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukanan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pelatihan, motivasi dan loyalitas kerja terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 405, "width": 96, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 421, "width": 429, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data untuk penelitian ini menggunakan sumber data dari data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden yang sudah dipilih dan data sekunder berupa buku teori, laporan kinerja karyawan, jurnal, dan karya tulis ilmiah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 500, "width": 429, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data untuk penelitian ini menggunakan sumber data dari data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden yang sudah dipilih dan data sekunder berupa buku teori, laporan kinerja karyawan, jurnal, dan karya tulis ilmiah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 563, "width": 110, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi dan Sampel", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 579, "width": 429, "height": 75, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi adalah sekelompok atau kumpulan individu-individu atau obyek penelitian yang memiliki standar-standar tertentu dan ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Divisi Sekretaris Perusahaan. Adapun jumlah karyawan tetap Divisi Litbang dan Produksi per Agustus 2022 berdasarkan data dari dari Divisi Human Capital adalah sebanyak 35 orang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 429, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan sebanyak 35 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling atau sampel jenuh, dimana semua populasi dijadikan responden yaitu sebanyak 35 orang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11114 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 167, "top": 88, "width": 260, "height": 118, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 Populasi No Jenjang jabatan Jumlah 1 Band I 1 2 Band II 2 3 Band III 12 4 Band IV 20 Jumlah 35 Sumber: PT BFM", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 227, "width": 83, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Analisa", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 243, "width": 68, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 428, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono, 2017:172-173).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 322, "width": 429, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika sepasang variabel kontinu, X dan Y mempunyai korelasi, maka derajat korelasi dapat dicari dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson. Rumus koefisien korelasi Pearson adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 406, "width": 44, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimana:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 421, "width": 163, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "r = koefisien korelasi (validitas)", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 437, "width": 112, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "n = jumlah responden", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 453, "width": 429, "height": 106, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "X = skor pada subjek item n Y = skor total subjek XY = skor pada subjek item n dikalikan skor total Setelah nilai r hitung diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai r hitung tersebut dengan r tabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk)=n-2 dengan ketentuan pengujiannya menggunakan kriteria sebagai berikut (Ghozali, 2018:51) :", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 564, "width": 438, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Jika r hitung (corrected item total correlation) > r ktisis, maka dinyatakan item pertanyaan yang diuji tidak valid.", "type": "List item" }, { "left": 76, "top": 596, "width": 437, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Jika r hitung (corrected item total correlation) < r ktisis, maka dinyatakan item pertanyaan yang diuji tidak valid.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 628, "width": 428, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tingkat validitas suatu alat ukur dapat dilakukan dengan melihat kriteria penafsiran indeks korelasinya (r) sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 657, "width": 174, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Sangat tinggi = 0,80 < r ≤ 1,00", "type": "List item" }, { "left": 139, "top": 673, "width": 174, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Tinggi = 0,60 < r ≤ 0,80 • Cukup tinggi = 0,40 < r ≤ 0,60", "type": "Table" }, { "left": 139, "top": 707, "width": 174, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Rendah = 0,20 < r ≤ 0,40", "type": "List item" }, { "left": 139, "top": 724, "width": 174, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Sangat rendah = 0,00 < r ≤ 0,20", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11115", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apabila hasil uji validitas ini terdapat item pertanyaan yang tidak valid, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mengganti dengan pertanyaan lain, mengulang angket yaitu dengan membagikan kuesioner kepada responden tanpa harus mengganti item, atau item yang tidak valid dikeluarkan, maksudnya item tersebut tidak ikut dalam pengujian selanjutnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 80, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Realibilitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 429, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian yang baik harus memiliki syarat item-item pertanyaan harus reliable, konsisten dapat diandakan dan memberikan hasil pengukuran relatite konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas berguna untuk mendapatkan apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak untuk responden yang sama. Pada penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach’s alpha (Umar, 2013:170) dengan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 321, "width": 148, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimana r 1 = reliabilitas instrument k = jumlah butir pertanyaan Si 2 = standar deviasi total", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 341, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "St 2 = jumlah butir standar deviasi Kriteria pengujian uji reliabel adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005) :", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 414, "width": 411, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Cronbach’s Alpha > Cronbach’s Alpha (per butir pertanyaan) memiliki reliabilitas.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 445, "width": 411, "height": 46, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Cronbach’s Alpha < Cronbach’s Alpha (per butir pertanyaan) tidak memiliki reliabilitas. Tinggi rendahnya Cronbach’s Alpha (α) dapat dijelaskan sebagai berikut:", "type": "List item" }, { "left": 139, "top": 493, "width": 95, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• 0,80 < α < 0,95", "type": "List item" }, { "left": 265, "top": 497, "width": 123, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": keandalan sangat tinggi", "type": "Table" }, { "left": 139, "top": 509, "width": 95, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• 0,70 < α < 0,80", "type": "List item" }, { "left": 139, "top": 513, "width": 215, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": keandalan tinggi • 0,60 < α < 0,70", "type": "Table" }, { "left": 265, "top": 530, "width": 117, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ": keandalan yang cukup", "type": "Table" }, { "left": 139, "top": 543, "width": 345, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• α < 0,60 : keandalan yang rendah cukup/tidak reliabel", "type": "List item" }, { "left": 139, "top": 560, "width": 204, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Skedasitisas bila hasil uni data < 0,05.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 579, "width": 99, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Asumsi Klasik", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 592, "width": 97, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Uji Normalitas", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 612, "width": 410, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali (2018:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk pendekatan grafik jika data menyebar disekitar garis diagonalatau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 120, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Uji Linearitas Data", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 708, "width": 411, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji linearitas data ini gunanya melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak, seperti yang dinyatakan oleh Adistia & Verawati", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11116 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 88, "width": 410, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2022:648) uji ini untuk menunjukkan serta memahami sifat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 117, "width": 139, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Uji Heteroskedastisitas", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 136, "width": 411, "height": 107, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Ghozali (2018:137) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada Scatterplots Regresi, jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidaak terjadi heteroskedastisitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 245, "width": 129, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Uji Multikolinearitas", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 264, "width": 411, "height": 107, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebas. Menurut Ghozali (2018:107) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 376, "width": 138, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Regresi Berganda", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 429, "height": 75, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua variabel atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu pelatihan (X1), motivasi (X2), loyalitas kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y), berikut ini bentuk persamaan regresi linier berganda:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 518, "width": 65, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 534, "width": 220, "height": 122, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y : Kinerja karyawan a : Intercept (konstanta) β1 : Koefisien regresi untuk (X1) X1 : Pelatihan β2 : Koefisien Regresi untuk (X2) X2 : Motivasi β2 : Koefisien Regresi untuk (X3) X3 : Loyalitas kerja", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 661, "width": 8, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 661, "width": 6, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ":", "type": "Table" }, { "left": 157, "top": 661, "width": 57, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "nilai residu", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 690, "width": 159, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Analisis Koefisien Kolerasi", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 710, "width": 410, "height": 42, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Ghozali (2018:333) untuk mengetahui nilai dari koefisien korelasi secara simultan pada model regresi logistik, dapat dilihat dari nilai 106 Nagelkerke R Square pada hasil olah data statistik menggunakan SPSS.", "type": "Text" }, { "left": 261, "top": 481, "width": 155, "height": 28, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = a + β1X1 + β2X2 + β2X3+ e", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11117", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 208, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Persamaan Regresi Linier Berganda", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 105, "width": 411, "height": 42, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ningsih & Dukalang (2019:50) menyatakan bahwa analisis ini dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen dan variabel dependen, baik secara secara simultan dan juga secara parsial.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 152, "width": 144, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Koefisiensi Determinasi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 168, "width": 429, "height": 75, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali (2018:97) mengatakan koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 215, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 263, "width": 428, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Parashakti & Setiawan (2019:78) Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 311, "width": 96, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Parsial (Uji T)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 327, "width": 428, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali (2018:98) mengatakan uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 372, "width": 324, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Jika th ≥ tt maka H0 ditolak, Ha diterima; atau jika Sig. ≤ 0,05", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 321, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Jika th < tt maka H0 diterima, Ha ditolak; atau jika Sig. > 0,05", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 422, "width": 179, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Penelitian Dan PembahasaN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 438, "width": 111, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi Responden", "type": "Section header" }, { "left": 280, "top": 466, "width": 38, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6", "type": "Table" }, { "left": 181, "top": 479, "width": 233, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin", "type": "Section header" }, { "left": 83, "top": 492, "width": 441, "height": 65, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 20 57.1 57.1 57.1 Perempuan 15 42.9 42.9 100.0 Total 35 100.0 100.0 Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 577, "width": 429, "height": 75, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 57,1 %, sedangkan perempuan sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 42,9 %. Data tersebut menunjukkan bahwa responden laki-laki di PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan.", "type": "Text" }, { "left": 204, "top": 672, "width": 187, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 7 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 698, "width": 450, "height": 49, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 21-30 13 37.1 37.1 37.1 31-40 14 40.0 40.0 77.1 41-50 7 20.0 20.0 97.1", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11118 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 123, "top": 88, "width": 368, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ">50 1 2.9 2.9 100.0 Total 35 100.0 100.0 Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 147, "width": 432, "height": 106, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi responden pada Tabel 7 berdasarkan kelompok usia 20 - 30 tahun memiliki frekuensi 13 orang sebesar 37,1 %, kelompok usia 31 - 40 tahun memiliki frekuensi 14 orang sebesar 40 %, kelompok usia 41 - 50 tahun tahun memiliki frekuensi 7 orang sebesar 20 %, dan kelompok usia > 50 tahun memiliki frekuensi 1 orang sebesar 2,9 %. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah atau frekuensi responden terbanyak di PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan berdasarkan kelompok usia adalah kelompok usia 31 – 40 tahun dengan nilai sebesar 40 %.", "type": "Text" }, { "left": 181, "top": 273, "width": 233, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 8 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 299, "width": 453, "height": 91, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 1 tahun 5 14.3 14.3 14.3 1 - 5 tahun 11 31.4 31.4 45.7 5 - 10 tahun 5 14.3 14.3 60.0 > 10 tahun 14 40.0 40.0 100.0 Total 35 100.0 100.0 Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 411, "width": 429, "height": 106, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi responden pada Tabel 8 berdasarkan lama bekerja < 1 tahun memiliki frekuensi 5 orang sebesar 14,3 %, 1 -5 tahun memiliki frekuensi 11 orang sebesar 31,4 %, 5 - 10 tahun memiliki frekuensi 5 orang sebesar 14,3 %, lama bekerja > 10 tahun memiliki frekuensi 14 orang sebesar 40 %. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah atau frekuensi responden terbanyak berdasarkan lama bekerja di PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan didominasi yang memiliki masa kerja > 10 tahun dengan nilai sebesar 40 %.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 534, "width": 414, "height": 220, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 9 Hasil Uji Validitas Variabel Pernyataan Thitung Ttabel 5% (33) Keterangan Pelatihan (X1) P1 0,722 0,344 Valid P2 0,706 0,344 Valid P3 0,446 0,344 Valid P4 0,633 0,344 Valid P5 0,792 0,344 Valid P6 0,675 0,344 Valid Motivasi (X2) P7 0,568 0,344 Valid P8 0,683 0,344 Valid P9 0,458 0,344 Valid P10 0,684 0,344 Valid P11 0,655 0,344 Valid P12 0,709 0,344 Valid P13 0,629 0,344 Valid Loyalitas Kerja (X3) P14 0,558 0,344 Valid", "type": "Table" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11119", "type": "Page footer" }, { "left": 96, "top": 88, "width": 404, "height": 156, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P15 0,414 0,344 Valid P16 0,622 0,344 Valid P17 0,668 0,344 Valid P18 0,768 0,344 Valid P19 0,674 0,344 Valid Kinerja Karyawan (Y) P20 0,697 0,344 Valid P21 0,551 0,344 Valid P22 0,664 0,344 Valid P23 0,818 0,344 Valid P24 0,754 0,344 Valid P25 0,794 0,344 Valid Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 249, "width": 429, "height": 59, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan data tabel 9 di atas, semua item kuesioner pada variabel X1, X2, X3 dan Y diperoleh nilai r hitung lebih besar dari 0,344 dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Artinya semua item kuesioner yang digunakan layak untuk diolah sebagai data penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 325, "width": 46, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 10", "type": "Table" }, { "left": 262, "top": 338, "width": 73, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reliabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 131, "top": 351, "width": 377, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Pernyataan Cronbach Alpha Keterangan", "type": "Table" }, { "left": 118, "top": 364, "width": 272, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelatihan (X1) P1 0,761", "type": "Picture" }, { "left": 462, "top": 397, "width": 39, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reliabel", "type": "Table" }, { "left": 104, "top": 377, "width": 397, "height": 201, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P2 P3 P4 P5 P6 Motivasi (X2) P7 0,754 Reliabel P8 P9 P10 P11 P12 P13 Loyalitas Kerja (X3) P14 0,742", "type": "Picture" }, { "left": 462, "top": 568, "width": 39, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reliabel", "type": "Table" }, { "left": 261, "top": 548, "width": 20, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P15 P16", "type": "Picture" }, { "left": 261, "top": 574, "width": 20, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P17", "type": "Table" }, { "left": 261, "top": 587, "width": 20, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P18", "type": "Picture" }, { "left": 261, "top": 601, "width": 20, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P19", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 614, "width": 401, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kinerja Karyawan (Y) P20 0,778 Reliabel P21", "type": "Picture" }, { "left": 222, "top": 640, "width": 155, "height": 64, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P22 P23 P24 P25 Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 725, "width": 429, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 10 menunjukkan nilai cronbach alpha untuk setiap variabel > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa setiap pernyataan dikatakan reliabel.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11120 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 96, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 136, "width": 435, "height": 141, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.52865937 Most Extreme Differences Absolute .136 Positive .136 Negative -.129 Test Statistic .136 Asymp. Sig. (2-tailed) .097 c", "type": "Table" }, { "left": 82, "top": 281, "width": 164, "height": 36, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 320, "width": 155, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 429, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 11 diketahui nilai signifikansi 0,097 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa nilai residual berdistribusi normal.", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 591, "width": 114, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2 P-Plot Uji Normalitas", "type": "Section header" }, { "left": 222, "top": 618, "width": 155, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 650, "width": 429, "height": 59, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2 menunjukkan bahwa hasil uji heterokesdastisitas terlihat semua titik tidak mempunyai pola tertentu serta dalam penyebaran titik-titik tersebut menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 714, "width": 72, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Linieritas", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11121", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 88, "width": 434, "height": 154, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 12 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Kinerja Karyawan * Pelatihan Between Groups (Combined) 68.876 5 13.775 4.133 .006 Linearity 38.717 1 38.717 11.61 5 .002 Deviation from Linearity 30.159 4 7.540 2.262 .087 Within Groups 96.667 29 3.333 Total 165.543 34 Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 428, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui nilai Sig deviation from linearity sebesar 0,087 > 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara pelatihan, motivasi, loyalitas kerja dengan kinerja karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 117, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Heterokedastisitas", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 326, "width": 455, "height": 152, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 13 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant) 3.376 4.230 .798 .431 Pelatihan (X1) .199 .179 .165 1.115 .274 .703 1.423 Motivasi (X2) .349 .131 .426 2.670 .012 .608 1.645 Loyalitas Kerja (X3) .235 .154 .261 1.527 .137 .528 1.893", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 481, "width": 206, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 494, "width": 155, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 526, "width": 428, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 13 menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, tidak ada nilai dari variabel yang signifikan dimana p- value lebih besar dari 0,05.", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 709, "width": 55, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3", "type": "Section header" }, { "left": 224, "top": 725, "width": 155, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11122 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 43, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada gambar 3 terlihat plot yang membentuk pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, kesimpulannya tidak terjadi heteroskedastisitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 136, "width": 111, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Multikolinearitas", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 164, "width": 442, "height": 165, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 13 Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Pelatihan (X1) 0.703 1.423 Motivasi (X2) 0.608 1.645 Loyalitas Kerja (X3) 0.528 1.893 a. Dependent Variable: Kinerja", "type": "Table" }, { "left": 78, "top": 332, "width": 66, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karyawan (Y)", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 345, "width": 155, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 377, "width": 428, "height": 59, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 13 di atas dapat dilihat hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi penyimpangan asumsi multikolinieritas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 441, "width": 138, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Regresi Berganda", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 472, "width": 447, "height": 114, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 14 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.376 4.230 .798 .431 Pelatihan .199 .179 .165 1.115 .274 Motivasi .349 .131 .426 2.670 .012 Loyalitas Kerja .235 .154 .261 1.527 .137", "type": "Table" }, { "left": 76, "top": 589, "width": 188, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 602, "width": 155, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 428, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 666, "width": 221, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = 3,376 + 0,199 X1 + 0,349 X2 + 0,235X3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 682, "width": 341, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tabel 14 persamaan regresi dapat diterjemahkan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 698, "width": 429, "height": 42, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Konstanta (a) memiliki nilai sebesar 3,376, menyatakan bahwa jika pengembangan pelatihan (X1), motivasi (X2) dan loyalitas kerja (X3) tidak ada kenaikan atau sama dengan nol, maka besarnya nilai loyalitas karyawan (Y) sebesar 3,376.", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11123", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 43, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Nilai koefisien regresi (b1) variabel pelatihan (X1) adalah sebesar 0,199 dan bertanda positif, artinya jika variabel pelatihan meningkat sebesar 1 kali, maka akan menyebabkan nilai kinerja karyawan meningkat sebesar 0,199 kali.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 136, "width": 429, "height": 42, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Nilai koefisien regresi (b2) variabel motivasi (X2) adalah sebesar 0,349 dan bertanda positif, artinya jika variabel motivasi naik sebesar 1 pont, maka akan menyebabkan nilai kinerja karyawan meningkat sebesar 0,349 point.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 429, "height": 43, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Nilai koefisien regresi (b3) variabel loyalitas kerja (X3) adalah sebesar 0,235 dan bertanda positif, artinya jika variabel loyalitas kerja naik sebesar 1 pont, maka akan menyebabkan nilai kinerja karyawan meningkat sebesar 0,235 point.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 231, "width": 136, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Koefisien Determinasi", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 246, "width": 447, "height": 62, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 15 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .721 a .520 .474 1.601", "type": "Table" }, { "left": 76, "top": 311, "width": 275, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi, Loyalitas Kerja", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 324, "width": 155, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 356, "width": 429, "height": 106, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa Nilai koefisien korelasi (R) yang dihasilkan pada model 1 adalah 0,721. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan, motivasi dan loyalitas kerja secara simultan mempunyai hubungan yang kuat. Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan pada model 1 adalah 0,520. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen, yaitu pelatihan (X1), motivasi (X2), dan loyalitas kerja (X3) terhadap variabel dependen kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 52% dan sisanya 48% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 170, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Signifikansi Simultan (Uji F)", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 498, "width": 450, "height": 102, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 16 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 86.092 3 28.697 11.197 .000 b Residual 79.451 31 2.563 Total 165.543 34 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan b. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi, Loyalitas Kerja", "type": "Table" }, { "left": 222, "top": 603, "width": 155, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 635, "width": 429, "height": 58, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji F-secara simultan menunjukkan bahwa tingkat signifikan p-value = 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa Hipotesis 1 (H1) yang menyatakan pelatihan, motivasi, dan loyalitas kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima atau terbukti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 698, "width": 96, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Parsial (Uji T)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11124 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 100, "width": 435, "height": 154, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 17 Uji T Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.376 4.23 0.798 0.431 Pelatihan (X1) 0.199 0.179 0.165 1.115 0.274 Motivasi (X2) 0.349 0.131 0.426 2.67 0.012 Loyalitas Kerja (X3) 0.235 0.154 0.261 1.527 0.137 a Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y) Sumber: Output SPSS 26, 2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 275, "width": 429, "height": 27, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 8 menunjukkan bahwa pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 307, "width": 429, "height": 59, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Pada variabel pelatihan (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 1,115 dengan tingkat signifikansi 0,274; dimana thitung 1,115 < ttabel 2,040 dan tingkat signifikansi sebesar 0,274 > 0,5. Artinya, secara parsial pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan atas kinerja karyawan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 370, "width": 429, "height": 59, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pada variabel motivasi (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 2,67 dengan tingkat signifikansi 0,012; dimana thitung 2,67 > ttabel 2,040 dan tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,5. Artinya, secara parsial motivasi berpengaruh secara signifikan atas kinerja karyawan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 434, "width": 429, "height": 58, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Pada variabel loyalitas kerja (X3) diperoleh nilai thitung sebesar 1,527 dengan tingkat signifikansi 0,137; dimana thitung 1,527 < ttabel 2,040 dan tingkat signifikansi sebesar 0,137 > 0,5. Artinya, secara parsial loyalitas kerja tidak berpengaruh secara signifikan atas kinerja karyawan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 513, "width": 68, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 529, "width": 258, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 545, "width": 429, "height": 43, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji statistik t), maka hipotesis dalam penelitian ini tidak dapat diterima, yaitu bahwa terdapat pengaruh positif secara signifikan pelatihan terhadap kinerja karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 593, "width": 254, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 608, "width": 429, "height": 91, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji statistik t), maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu bahwa terdapat pengaruh positif secara signifikan pelatihan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sutanjar & Saryono (2019), Parashakti & Setiawan (2019), Arianto & Kurniawan (2020), Akmal & Sugiyanto (2022), dan Kusumawati et al (2022) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 704, "width": 290, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11125", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 43, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat pengaruh secara positif loyalitas terhadap kinerja karyawan, berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji statistik t), maka hipotesis dalam penelitian ini tidak dapat diterima.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 136, "width": 415, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 151, "width": 429, "height": 43, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji F-secara simultan menunjukkan bahwa pelatihan, motivasi, dan loyalitas kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima atau terbukti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 215, "width": 65, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 231, "width": 429, "height": 74, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1). Pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM. 2). Motivasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM. 3). Loyalitas Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11126 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 257, "top": 88, "width": 84, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BIBLIOGRAFI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 428, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abdurakhman, H. (2020). General Manager for Business Development di PT. Toray Industries Indonesia. Melalui https://news.detik.com/kolom/d-4901959/tenaga- kerja-produktivitas-dan-kesejahteraan. (Diakses 24 Juli 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 170, "width": 429, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adistia, K., & Verawati, D. M. (2022). Analisis Efektivitas Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai di Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang. Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah, 642- 651.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 239, "width": 429, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aditya, R., Utami, H. N., & Ruhana, I. (2015). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kompetensi Dan Kinerja Karyawan. Jurnal administrasi Bisnis .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 280, "width": 428, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akmal, M., & Sugiyanto. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank BCA KCU Kedoya Permai Jakarta Barat.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 308, "width": 139, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal HUMANIS , 261-267.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 335, "width": 429, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anggereni, N. W. (2018). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 429, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apriansyah, M. F., & Syarifuddin. (2021). Pengaruh Budaya Organisasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. e-Proceeding of Management , 5785.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 445, "width": 428, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arianto, N., & Kurniawan, H. (2020). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal JENIUS .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 486, "width": 428, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Astuti,R., & Sari, I. (2018). Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Kemasindo Cepat Nusantara Medan. Jurnal SENAR , 461- 464.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 527, "width": 428, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Baehaki, M.K. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja, Pelatihan, dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja (Studi Kausal Pada Perusahaan Asuransi PT.A.J Sequislife Jakarta). Jurnal Ilmiah M-Progress.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 582, "width": 365, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 609, "width": 402, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Uno, Hamzah. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 636, "width": 429, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chaerudin, A., Rani, H., & Alicia, V. 2020. Sumber Daya Manusia: Pilar Utama Kegiatan Operasional Organisasi . Sukabumi : CV. Jejak.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 677, "width": 428, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Eckold, J. (2014). Survei: Perusahaan Sulit Pertahankan Karyawan Kompeten. Melalui https://ekbis.sindonews.com/berita/931567/34/survei-perusahaan-sulit- pertahankan-karyawan-kompeten?showpage=all. (diakses 24 Juli 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 732, "width": 428, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fatmawati, I., Pasigai, M.A., & Nasrullah. (2019). Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11127", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 392, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(BAPPEDA) Kabupaten Balukumba. Jurnal Profitability Fakultas Ekonomi Dan Bisnis .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 429, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fauzan, M. (2022). Strategi Hutama Karya Cetak SDM Adaptif di Tahun Bonus Demografi. Melalui https://news.detik.com/berita/d-6091145/strategi-hutama- karya-cetak-sdm-adaptif-di-tahun-bonus-demografi. (diakses 23 Juli 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 185, "width": 429, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fauziyah, I. (2020). Menaker: pelatihan karyawan oleh perusahaan masih minim.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 198, "width": 390, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui https://www.antaranews.com/berita/1282642/menaker-pelatihan- karyawan-oleh-perusahaan-masih-minim. (diakses 23 Juli 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 428, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fernanda, R. (2016). Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal NOMINAL .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 428, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Firmansyah, A., & Aima, H. (2020). Pengaruh Pelatihan, Kompensasi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan . Jurnal JEB-KINERJA , 172-185.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 322, "width": 429, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 . Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 363, "width": 422, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasibuan, M. S. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 396, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis . Jakarta: Rajawali", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 418, "width": 429, "height": 38, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kandouw, T. A. (2021). Pengaruh Kesetiaan, Komitmen Organisasi, dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan Holland Bakery Cabang Boulevard Menado. Jurnal EMBA , 1392-1401.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 473, "width": 429, "height": 38, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kansong, U., & Astuti, R.P. (2022). Transformasi Digital Butuh SDM Melek Teknologi. Melalui https://inet.detik.com/cyberlife/d-6016469/transformasi- digital-butuh-sdm-melek-teknologi. (diakses 23 Juli 2022).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 527, "width": 428, "height": 53, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kusumawati, I., Fauzi, A., & Amini, M. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Kerja, dan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Di Era New Normal Masa Pandemi Covid (Studi Kasus Pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumbawa . Jurnal JEMSI , 540-552.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 429, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Letsoin, V. R., & Ratnasari, S. L. (2020). Pengaruh Keterlibatan Karyawan, Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal DIMENSI , 17-34.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 637, "width": 429, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mangkunegara, A. P. (2017). Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 678, "width": 429, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maulida, R. A., & Askiah. (2020). Pengaruh Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mahakam Berlian Samjaya. Jurnal Borneo Student Research .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 39, "width": 263, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11128 Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 39, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mehrotra, T., & Sayal, A. (2019). A Review On Impact Of Training And Develoment For Enhancing The Performance Of The Employees. International Journal of Research in Humanities, Arts and Literature (IMPACT: IJRHAL).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 415, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muchamad, Z. (2015). Manajemen SDM di Pemerintahan. Yogyakarta: LP3M UMY.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 170, "width": 429, "height": 25, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ningsih, S., & Dukalang, H. (2019). P enerapan Metode Suksesif Interval pada Analsis Regresi Linier Berganda. Jambura Journal of Mathematics , 43-53.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 429, "height": 25, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurminin, A., & Kurniawan, H. (2020). pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 252, "width": 429, "height": 39, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parashakti, R. D., & Setiawan, D. I. (2019). Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank BJB Cabang Tanggerang. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis , 69-82.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 307, "width": 428, "height": 25, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Poerwopoespito. (2015). Komitmen Dalam Sumber Daya Manusia . Jakarta : PT. Grasindo.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 348, "width": 428, "height": 39, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prayogi, M. A., & Nursidin, M. (2018). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 403, "width": 429, "height": 25, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Priatna, D.K., & Limakrisna, N. (2021). Intellectual Capital management. Sleman : Deepublish.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 444, "width": 428, "height": 39, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rudhaliawan, V. M. (2013). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemampuan Kerja Dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT. Telkom Indonesia, Tbk Kadatel Malang. Jurnal Administrasi Bisnis .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 426, "height": 25, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Safitri, D. E. (2019). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan. DIMENSI , 240- 248.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 540, "width": 429, "height": 25, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Safitri, E. (2013). Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 581, "width": 429, "height": 38, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sandora, M., & Permadani, V. A. (2021). Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT XYZ Rokan Hulu Propinsi Riau. Jurnal Eko dan Bisnis .", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 636, "width": 428, "height": 24, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedarmayanti. (2018). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 677, "width": 315, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siswanto. (2017). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 704, "width": 429, "height": 52, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sri, I., Tarjidin, D. M., & Tanjung, A. R. (2018). Pengaruh Kepemimpinan dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri Wilayah Pelayanan Kota Tambilahan. Jurnal Ekonomi KIAT .", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 39, "width": 382, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 782, "width": 428, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate, Vol. 7, No. 8, Agustus 2022 11129", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 101, "width": 428, "height": 39, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Susanti, Widyani, A. D., & Utami, N. S. (2021). Pengaruh Keterlibatan Kerja Karyawan, Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan CV. Sanitary Bali Pinangsia. Jurnal EMAS , 224-234.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 156, "width": 428, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sutanjar, T., & Saryono, O. (2019). Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Of Manajement - Review , 321-325.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 429, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung : CV.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 211, "width": 44, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alfabeta", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 238, "width": 429, "height": 39, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Turmono, & Septian, M. S. (2019). Pengaruh Pelatihan, Disiplin dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Mandiri Syariah (KOPKAR BSM). Jurnal Co-Management , 342-356.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 293, "width": 429, "height": 39, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Umi, M. Z., & Nurnida, I. (2018). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Mitra Solusi Telematika Jakarta). e-Proceeding of Manajement , 1123.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 348, "width": 428, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Utari, H.D. (2022). Kisah Produsen Minuman Herbal di Bantul, Sempat Remehkan", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 362, "width": 178, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penjualan Online. Melalui", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 362, "width": 188, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.detik.com/jateng/bisnis/d-", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 376, "width": 343, "height": 24, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6028165/kisah-produsen-minuman-herbal-di-bantul-sempat-remehkan- penjualan-online. (diakses 23 Juli 2022).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 417, "width": 428, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Widayati, F., Fitria, H., & Fitriani, Y. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Guru. Jurnal Of Education Research , 251-257.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 458, "width": 429, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wirawan. (2017). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Salemba Empat.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 428, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wulandari, P., & Utami, H.N. (2018). Hubungan Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja dengan Loyalitas. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).", "type": "Text" }, { "left": 251, "top": 542, "width": 93, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright holder:", "type": "Section header" }, { "left": 151, "top": 556, "width": 298, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan (2022)", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 584, "width": 196, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 625, "width": 150, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This article is licensed under:", "type": "Text" } ]
9bc4a2e7-88eb-9047-e5da-6a4b9d476bb1
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jgkp/article/download/39690/19498
[ { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "567", "type": "Page footer" }, { "left": 119, "top": 131, "width": 388, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UPAYA PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU DAPAT MENINGKATKAN JUMLAH SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA AL MUTTAQIN", "type": "Section header" }, { "left": 295, "top": 187, "width": 36, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mahlil 1", "type": "Text" }, { "left": 226, "top": 203, "width": 175, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengawas Kementrian Agama Langkat Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 261, "width": 400, "height": 243, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract: Efforts to Improve Teacher Teaching Quality Can Increase the Number of Students at Al Muttaqin Private Islamic Madrasah. Planned and continuous guidance in academic supervision through group supervision techniques is considered more effective because any problems found can be immediately found together and the time can be adjusted to the abilities of each teacher, and is expected to improve the quality of teachers. Qualified teachers will at least increase students' enthusiasm for learning, both at school and at home. This is a motivation for the surrounding community to send their children to the school, even though the situation is in a state of the covid 19 pandemic. The Al Muttaqin Tanjung Putus Foundation which was founded by Mr. Nurman, S.Pd. One of them is Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) which was established in 2007 until now, which is located at Karang Sari hamlet, Tanjung Putus village, Padang Tualang sub-district, Langkat district, North Sumatra, the area is far from urban areas, has students who continue to increase every year. Starting from grades one to six, in 2017/2018 it has 303 students, in 2018/2019 it has 305 students, in 2019/2020 it has 307 students, in 2020/2021 it has 316 students. people, in 2021/2022 it has 319 students, in 2022/2023 it has 328 students. The number of MIS Al Muttaqin students continues to grow due to efforts to improve the quality of teachers, one of which is through continuous coaching.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 523, "width": 182, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Teaching Quality, Teacher", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 552, "width": 400, "height": 185, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak: Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. Pembinaan yang terencana dan berkesinambungan dalam supervisi akademik melalui teknik supervisi kelompok dianggap lebih efektif karena setiap permasalahan yang ditemukan bisa langsung dicarikan solusi bersama dan waktunya bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing guru, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru. Guru yang berkualitas setidaknya akan meningkatkan semangat belajar siswa, baik di sekolah maupun di rumah. Ini menjadi motivasi bagi masyarakat sekitarnya untuk memasukkan anak mereka ke sekolah tersebut, walaupun situasi dalam keadaan pandemik covid 19. Yayasan Al Muttaqin Tanjung Putus yang di dirikan oleh Bapak Nurman, S.Pd. salah satunya Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) didirikan pada tahun 2007 sampai sekarang, yang beralamatkan di dusun Karang Sari desa Tanjung Putus kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat Sumatera Utara, daerahnya jauh dari perkotaan, memiliki siswa yang setiap tahunnya terus bertambah.", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "568", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 101, "width": 400, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimulai dari kelas satu sampai dengan enam, pada tahun 2017/2018 memiliki siswa sebanyak 303 orang, pada tahun 2018/2019 memiliki siswa sebanyak 305 orang, pada tahun 2019/2020 memiliki siswa sebanyak 307 orang, pada tahun 2020/2021 memiliki siswa sebanyak 316 orang, pada tahun 2021/2022 memiliki siswa sebanyak 319 orang, pada tahun 2022/2023 memiliki siswa sebanyak 328 orang. Jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin terus bertambah dikarenakan adanya upaya peningkatan kualitas guru, salah satunya dengan cara pembinaan secara berkesinambungan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 218, "width": 184, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Kualitas Mengajar, Guru", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 247, "width": 88, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 261, "width": 187, "height": 447, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Walaupun pandemik covid 19 belum berlalu, namun upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannnya dan dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaaan, serta pola pengembangan manajerialnya, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model–model pembelajaran. Reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor kurikulum, baik struktur maupun prosedur penulisannya. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahaan praktik pembelajaran didalam maupun diluar kelas. Keberhasilan implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut. Tidak jarang kegagalan implementasi kurikulum disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan guru dalam memahami tugas-tugas yang harus dilaksanakannya.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 712, "width": 184, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal itu berarti bahwa guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 261, "width": 183, "height": 200, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menjadi kunci atas keterlaksanaan kurikulum di sekolah. Pembinaan yang terencana dan berkesinambungan dalam supervisi akademik melalui teknik supervisi kelompok dianggap lebih efektif karena setiap permasalahan yang ditemukan bisa langsung dicarikan solusi bersama dan waktunya bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing guru. Dalam pelaksanaanya Pengawas akan dibantu oleh Kepala Sekolah dan beberapa orang guru yang dianggap telah memiliki pengetahuan yang cukup dan", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 465, "width": 183, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kemampuan yang baik dalam menyusun rencana pembelajaran di kelas.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 494, "width": 183, "height": 228, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya pembinaan pada guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru tersebut. Dalam proses belajar mengajar guru diharapkan dapat menjalani tugasnya baik itu tugas membuat persiapan mengajar, tugas mengevaluasi hasil belajar, dan lain-lain yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pengajaran tersebut. Guru yang berkualitas dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas sangat disenangi oleh siswa siswinya. Dan diharapkan semakin banyaknya siswa siswi yang ingin masuk ke sekolah tersebut, walaupun di tahun 2019 terjadi wabah covid 19, sampai tahun 2021, dan saat sekarang ini pun", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "569", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 101, "width": 183, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "masih disarankan untuk waspada dengan wabah covid 19.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 131, "width": 184, "height": 126, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penulis mencoba mengadakan penelitian tindakan sekolah (PTS) di MIS Al Muttaqin Tanjung Putus yang di dirikan oleh Bapak Nurman, S.Pd. pada tahun 2007 sampai sekarang, dengan judul ; Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 261, "width": 184, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rumusan dari hasil penelitian tindakan sekolah (PTS) ini ; apakah upaya peningkatan kualitas mengajar guru dapat meningkatkan jumlah siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. Tujuan dari hasil penelitian", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 363, "width": 183, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tindakan sekolah (PTS) ini ; untuk mengetahui upaya peningkatan kualitas mengajar guru dapat meningkatkan jumlah siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 451, "width": 123, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 465, "width": 186, "height": 214, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian tindakan sekolah (PTS) ini dilaksanakan dalam empat siklus selama beberapa tahun pembelajaran yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Muttaqin di Yayasan Al Muttaqin Tanjung Putus yang di dirikan oleh Bapak Nurman, S.Pd. dimulai dari RA di dirikan pada tahun 2001, kemudian dilanjutkan dengan didirikannya MIS pada tahun 2007 sampai sekarang, yang beralamatkan di dusun Karang Sari desa Tanjung Putus kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat Sumatera Utara.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 255, "width": 183, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ini lokasi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Muttaqin yang terdiri dari kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 462, "width": 183, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Foto ini diambil disaat kegiatan senam pagi siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) dari kelas I s/d kelas VI di halaman lapangan sekolah.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 520, "width": 183, "height": 213, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prosedur kerja, dalam penelitian ini dilakukan empat siklus yang terdiri dari 24 kali pertemuan, dengan rincian sebagai berikut; di tahun pelajaran 2017/2018 dilaksanakan empat kali pertemuan, dua kali pertemuan di semester ganjil, dan dua kali semester genap, di tahun pelajaran 2018/2019 dilaksanakan empat kali pertemuan, dua kali pertemuan di semester ganjil, dan dua kali semester genap, di tahun pelajaran 2019/2020 dilaksanakan empat kali pertemuan, dua kali pertemuan di semester ganjil, dan dua kali semester genap, di tahun pelajaran 2020/2021", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "570", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 101, "width": 183, "height": 141, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dilaksanakan empat kali pertemuan, dua kali pertemuan di semester ganjil, dan dua kali semester genap, di tahun pelajaran 2021/2022 dilaksanakan empat kali pertemuan, dua kali pertemuan di semester ganjil, dan dua kali semester genap, di tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan empat kali pertemuan, dua kali pertemuan di semester ganjil, dan dua kali semester genap.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 247, "width": 184, "height": 141, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siklus Pertama, Perencanaan , Kepala Sekolah dibimbing oleh Pengawas (Peneliti) membagi kelompok guru sesuai dengan bidang studi yang diembannya dan kelompok guru yang telah disepakati, menjadi beberapa kelompok. Kelompok guru ini menjalankan tugasnya masing – masing, sesuai dengan arahan dari peneliti. Pengamatan (Observasi),", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 392, "width": 183, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "selama berlangsung pembelajaran di dalam kelas, guru yang lain melakukan pengamatan hal–hal yang terjadi, apa saja kegiatan yang dilakukan siswa, apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya oleh guru, disamping itu peneliti sebagai guru pembimbing", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 494, "width": 184, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bertindak juga sebagai pengamat. Peneliti mengamati guru yang sudah siap dengan perangkat mengajar (RPP,", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 538, "width": 183, "height": 97, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Silabus, buku, evaluasi, alat tulis dan yang lainnya) di kelas. Guru berusaha, agar siswa yang lulus dari MIS Al Muttaqin dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, dan bertambahnya siswa baru untuk belajar di MIS Al Muttaqin.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 640, "width": 184, "height": 97, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Refleksi, hasil pengamatan pada siklus I dimaksudkan untuk mengetahui apa saja kelemahan yang dihadapi guru dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, apakah siswa merasa kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru, dan dalam", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 101, "width": 186, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memecahkan masalah saat menyelesaikan soal atau evaluasi. Hasil yang ditemukan saat pengamatan ini dikumpulkan serta dianalisa, sehingga dapat disimpulkan langkah–langkah apa yang akan diambil untuk siklus berikutnya.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 203, "width": 183, "height": 185, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siklus Kedua, Perencanaan , Peneliti, atau juga sebagai pengawas memberikan bimbingan dan penjelasan kepada guru sebelum melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, tentang kelengkapan persiapan mengajar yang akan disampaikan atau diajarkan oleh guru ke siswa di kelas. Ini dilakukan karena adanya kekurangan atau kelemahan (kurang tepatnya metode pembelajaran yang dipakai oleh guru) yang terdapat pada saat siklus pertama berlangsung", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 392, "width": 183, "height": 199, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengamatan (Observasi), sedikit sekali ditemuinya kelemahan yang dihadapi oleh siswa dalam memecahkan masalah di siklus II ini, siswa sudah sedikit memahami dan mengerti tentang materi yang disampaikan oleh guru, namun belum semua siswa dapat menyelesaikan evaluasi yang diberikan oleh guru, sehingga peneliti sebagai pengawas guru pembimbing bertindak juga sebagai pengamat pada siklus II memutuskan untuk melanjutkan penelitian ini ke siklus berikutnya.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 596, "width": 183, "height": 141, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Refleksi, adanya temuan kelemahan pada siklus II saat tindakan penilian ini berlangsung, masih ada sebagian siswa yang belum dapat menyelesaikan evaluasi dengan baik, serta keaktifan siswa kurang cukup bagus. Untuk itu peneliti perlu melakukan bimbingan kepada guru, strategi apa yang perlu digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM)", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "571", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 101, "width": 183, "height": 141, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "di kelas selanjutnya, agar siswa lebih semangat dan dapat menyelesaikan evaluasi dengan baik. Guru juga berusaha, agar siswa yang lulus dari MIS Al Muttaqin dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, dan bertambahnya siswa baru untuk belajar di MIS Al Muttaqin. Oleh karenanya, peneliti sangat perlu lagi melanjutkan penelitian ini ke siklus berikutnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 247, "width": 186, "height": 228, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siklus Ketiga, Perencanaan , pada siklus ketiga ini perencanaannya, Peneliti, atau juga sebagai pengawas memberikan bimbingan dan penjelasan kepada guru sebelum melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas berikut nya, dan tentang kelengkapan persiapan mengajar yang akan disampaikan atau diajarkan oleh guru ke siswa di kelas. Ini dilakukan karena adanya kekurangan atau kelemahan (masih adanya sebagian siswa yang belum bisa menyelesaikan evaluasi yang diberikan oleh guru di siklus kedua) yang terdapat pada saat siklus ketiga ini berlangsung.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 480, "width": 184, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengamatan (Observasi), masih ada ditemuinya kelemahan yang", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 509, "width": 184, "height": 184, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dihadapi oleh siswa dalam memecahkan masalah di siklus III ini, sementara siswa sudah mulai memahami dan mengerti tentang materi yang disampaikan oleh guru, walaupun belum semua siswa dapat menyelesaikan evaluasi yang diberikan oleh guru diakhir semester, sehingga peneliti (penulis) sebagai pengawas dan juga sebagai guru pembimbing bertindak juga sebagai pengamat pada siklus III memutuskan untuk melanjutkan penelitian ini ke siklus berikutnya. Refleksi, walaupun masih", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 698, "width": 183, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "adanya sedikit temuan kelemahan pada siklus III saat tindakan penilian ini berlangsung, yaitu masih ada sedikit", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 101, "width": 183, "height": 258, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "siswa yang belum dapat menyelesaikan evaluasi dengan baik, namun keaktifan siswa sudah mulai cukup bagus. Untuk itu peneliti perlu melakukan bimbingan lagi kepada guru, mencari metode pembelajaran apa yang perlu digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM) selanjutnya, agar siswa lebih semangat belajar di sekolah, dan dapat menyelesaikan evaluasi dengan baik. Guru juga berusaha, agar siswa yang lulus dari MIS Al Muttaqin dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, dan bertambahnya siswa baru untuk belajar di MIS Al Muttaqin. Oleh karenanya, peneliti sangat perlu lagi melanjutkan penelitian ini ke siklus keempat berikutnya.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 363, "width": 183, "height": 141, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siklus Keempat, Perencanaan , pada siklus keempat ini perencanaannya, Peneliti, atau juga sebagai pengawas memberikan motivasi kepada guru untuk selalu tetap semangat dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, dengan mempersiapkan kelengkapan bahan ajar sebelum melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas.", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 509, "width": 183, "height": 213, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Refleksi, tidak adanya temuan kelemahan pada siklus IV saat tindakan berlangsung, guru juga sudah mulai kreatif dalam menggunakan metode atau model pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi yang diembannya, agar siswa terus aktif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Beberapa siklus yang dilaksanakan pada penelitian tindakan sekolah (PTS) ini, Guru tetap berusaha, agar siswa yang lulus dari MIS Al Muttaqin dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, dan bertambahnya siswa baru untuk belajar di MIS Al Muttaqin di setiap tahun ajaran", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "572", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 101, "width": 183, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "baru. Untuk itu peneliti tidak perlu lagi melanjutkan penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 131, "width": 184, "height": 170, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pengumpulan data , pada penelitian ini data diperoleh dari kepala sekolah, guru – guru, dan siswa/siswi kelas I sampai dengan VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Muttaqin Langkat, berupa banyaknya guru yang mengajar, banyaknya siswa siswa yang belajar di setiap tahunnya, dan perangkat mengajar (RPP, Silabus, buku, evaluasi, alat tulis dan yang lainnya) guru saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 305, "width": 184, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode analisis data, pengelolaan data dalam penelitian ini", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 334, "width": 183, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menggunakan teknik analisis data secara kuantitatif (perhitungan) yaitu berapa banyak pertambahan siswa siswi yang belajar di Madrasah Ibtidaiyah Al Muttaqin (MIS) Langkat setiap tahunnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 451, "width": 108, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 465, "width": 183, "height": 54, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah penelitian dilaksanakan selama empat siklus dengan harapan upaya peningkatan kualitas mengajar guru dapat meningkatkan jumlah siswa di", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 523, "width": 183, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 538, "width": 183, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muttaqin. Setiap tahunnya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian tindakan sekolah (PTS) ini dapat dilihat pada tabel dengan rincian sebagai berikut ;", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 611, "width": 38, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1", "type": "Table" }, { "left": 115, "top": 625, "width": 180, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah Siswa Siswi MIS Al Muttaqin", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 102, "width": 391, "height": 621, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langkat Tahun Pelajaran 2017 / 2018 N o Keada an Kelas Siswa T.P. 2017 / 2018 Romb el L K PR Jlh 1 Kelas I 2 32 22 54 2 Kelas II 2 20 23 43 3 Kelas III 2 24 29 53 4 Kelas IV 2 22 19 41 5 Kelas V 2 45 23 68 6 Kelas VI 1 23 15 44 Jumlah 11 16 4 13 9 30 3", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 324, "width": 183, "height": 170, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun ajaran 2017 / 2018 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat sebanyak 303 siswa dan sebanyak 11 kelas, padahal sebelumnya jumlah siswa siswinya sebanyak 289 orang. Ini menunjukkan terdapat kenaikan jumlah siswa sebanyak 14 orang siswa. Selanjutnya, pada tahun pelajaran 2018 / 2019 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat dapat dilihat pada tabel ini :", "type": "Text" }, { "left": 331, "top": 498, "width": 180, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Jumlah Siswa Siswi MIS Al Muttaqin Langkat Tahun Pelajaran 2018 / 2019", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 557, "width": 172, "height": 172, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N o Keada an Kelas Siswa T.P. 2018 / 2019 Romb el L K PR Jlh 1 Kelas I 2 24 20 44 2 Kelas II 2 32 22 54 3 Kelas III 2 20 23 43 4 Kelas IV 2 24 29 53", "type": "Table" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "573", "type": "Page footer" }, { "left": 122, "top": 102, "width": 168, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 Kelas V 2 22 19 41", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 132, "width": 183, "height": 98, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 Kelas VI 2 45 23 68 Jumlah 12 16 4 13 9 30 5 Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun ajaran 2018", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 234, "width": 184, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "/ 2019 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat sebanyak 305 siswa dan sebanyak 12 kelas, selisih pertambahan jumlah siswa siswi MIS Al", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 293, "width": 183, "height": 140, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muttaqin Langkat TP 2017 / 2018 ke TP 2018 / 2019 sebanyak 2 orang, walaupun saat itu pertama terjadinya wabah Covid 19, namun pertambahan siswanya tetap bertambah. Ini menunjukkan terdapat kenaikan jumlah siswa sebanyak 2 orang siswa. Selanjutnya, pada tahun pelajaran 2019 / 2020 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat dapat dilihat pada tabel ini :", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 540, "width": 180, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Jumlah Siswa Siswi MIS Al Muttaqin", "type": "Table" }, { "left": 115, "top": 569, "width": 180, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langkat Tahun Pelajaran 2019 / 2020", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 599, "width": 172, "height": 68, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N o Keada an Kelas Siswa T.P. 2019 / 2020 Romb el L K PR Jlh 1 Kelas", "type": "Table" }, { "left": 141, "top": 672, "width": 6, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I", "type": "Picture" }, { "left": 122, "top": 657, "width": 168, "height": 84, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 32 22 72 2 Kelas II 2 24 20 44 3 Kelas III 2 32 22 54", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 102, "width": 183, "height": 157, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Kelas IV 2 20 23 43 5 Kelas V 2 24 29 53 6 Kelas VI 2 22 19 41 Jumlah 12 16 4 13 9 30 7 Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun ajaran 2019", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 264, "width": 183, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "/ 2020 jumlah siswa siswi MIS Al", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 279, "width": 183, "height": 184, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muttaqin Langkat sebanyak 307 siswa dan sebanyak 12 kelas, selisih pertambahan jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat TP 2018 / 2019 ke TP 2019 / 2020 sebanyak 2 orang, walaupun saat itu pertama terjadinya wabah Covid 19, namun pertambahan siswanya tetap bertambah. Ini menunjukkan terdapat kenaikan jumlah siswa sebanyak 2 orang siswa. Selanjutnya, pada tahun pelajaran 2020 / 2021 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat dapat dilihat pada tabel berikut :", "type": "Text" }, { "left": 402, "top": 569, "width": 38, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4", "type": "Caption" }, { "left": 331, "top": 584, "width": 180, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah Siswa Siswi MIS Al Muttaqin Langkat Tahun Pelajaran 2020 / 2021", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 628, "width": 172, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N o Keada an Kelas Siswa T.P. 2020 / 2021 Romb el L K PR Jlh", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 687, "width": 168, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Kelas I 2 45 37 50 2 Kelas II 2 32 22 72", "type": "Table" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "574", "type": "Page footer" }, { "left": 122, "top": 102, "width": 168, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Kelas III 2 24 20 44", "type": "Table" }, { "left": 122, "top": 132, "width": 168, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Kelas IV 2 32 22 54", "type": "Table" }, { "left": 122, "top": 161, "width": 168, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 Kelas V 2 20 23 43", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 191, "width": 183, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 Kelas VI 2 24 29 53 Jumlah 12 16 4 13 9 31 6 Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun ajaran 2020", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 294, "width": 184, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "/ 2021 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat sebanyak 316 siswa dan sebanyak 12 kelas, selisih pertambahan jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat TP 2019 / 2020 ke TP", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 366, "width": 183, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2020 / 2021 sebanyak 9 orang, walaupun saat itu masih dalam keadaan wabah Covid 19, namun pertambahan siswanya tetap bertambah. Ini menunjukkan terdapat kenaikan jumlah siswa sebanyak", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 439, "width": 183, "height": 54, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9 orang siswa. Selanjutnya, pada tahun pelajaran 2021 / 2022 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat dapat dilihat pada tabel ini :", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 599, "width": 38, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5", "type": "Table" }, { "left": 115, "top": 614, "width": 180, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah Siswa Siswi MIS Al Muttaqin Langkat Tahun Pelajaran 2021 / 2022", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 658, "width": 172, "height": 83, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N o Keada an Kelas Siswa T.P. 2021 / 2022 Romb el L K PR Jlh 1 Kelas I 2 30 26 56", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 102, "width": 183, "height": 217, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Kelas II 2 45 37 50 3 Kelas III 2 32 22 72 4 Kelas IV 2 24 20 44 5 Kelas V 2 32 22 54 6 Kelas VI 2 20 23 43 Jumlah 12 16 4 13 9 31 9 Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun ajaran 2021", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 323, "width": 183, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "/ 2022 jumlah siswa siswi MIS Al", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 338, "width": 183, "height": 126, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muttaqin Langkat sebanyak 319 siswa dan sebanyak 12 kelas, selisih pertambahan jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat TP 2020 / 2021 ke TP 2021 / 2022 sebanyak 3 orang, walaupun saat itu masih dalam keadaan wabah Covid 19, namun pertambahan siswanya tetap bertambah. Ini menunjukkan terdapat kenaikan jumlah siswa sebanyak", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 469, "width": 183, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 orang siswa.. Selanjutnya, pada tahun pelajaran 2018 / 2019 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat dapat dilihat pada tabel ini :", "type": "Text" }, { "left": 331, "top": 629, "width": 180, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6 Jumlah Siswa Siswi MIS Al Muttaqin Langkat Tahun Pelajaran 2022 / 2023", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 687, "width": 172, "height": 54, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N o Keada an Kelas Siswa T.P. 2022 / 2023 Romb el L K PR Jlh", "type": "Table" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "575", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 102, "width": 184, "height": 319, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Kelas I 3 28 24 52 2 Kelas II 2 30 26 56 3 Kelas III 2 45 37 50 4 Kelas IV 2 32 22 72 5 Kelas V 2 24 20 44 6 Kelas VI 2 32 22 54 Jumlah 12 23 4 13 9 32 8 Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun ajaran 2022 / 2023 jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat sebanyak 328 siswa dan sebanyak 12 kelas, selisih pertambahan jumlah siswa siswi MIS Al Muttaqin Langkat TP 2021 / 2022 ke TP", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 425, "width": 183, "height": 54, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022 / 2023 sebanyak 9 orang, walaupun saat ini masih dalam keadaan wabah Covid 19, namun pertambahan siswanya tetap bertambah. Ini menunjukkan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 484, "width": 183, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terdapat kenaikan jumlah siswa sebanyak 9 orang siswa.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 527, "width": 81, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 542, "width": 184, "height": 141, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambaran hasil penelitian tindakan sekolah (PTS) yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Muttaqin Langkat dari kelas I sampai dengan kelas VI, yang beralamatkan di dusun Karang Sari desa Tanjung Putus kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat Sumatera Utara, dengan gambaran sebagai berikut :", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 285, "width": 183, "height": 300, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan diagram batang di atas dapat dijelaskan pertambahan siswa siswi kelas satu sampai dengan enam Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Muttaqin Langkat setiap tahunnya, dengan rincian sebagai berikut : pada tahun pelajaran 2017/ 2018 sebanyak 11 kelas terdapat 303 siswa, dan bertambah 2 orang siswa di tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 12 kelas terdapat 305 siswa, dan bertambah 2 orang siswa di tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 12 kelas terdapat 307 siswa, dan bertambah 9 orang siswa di tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 12 kelas terdapat 316 siswa, dan bertambah 3 orang siswa di tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 12 kelas terdapat 319 siswa, dan bertambah 9 orang siswa di tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak 12 kelas terdapat 328 siswa.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 590, "width": 183, "height": 54, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artinya setiap tahun pelajaran siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Muttaqin Langkat bertambah, walaupun pertambahannya sedikit.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 648, "width": 183, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apalagi disaat masa pandemik covid 19, setiap tahunnya jumlah siswa terus bertambah.", "type": "Text" }, { "left": 341, "top": 155, "width": 162, "height": 102, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "290 300 310 320 330 1 2 3 4 5 6", "type": "Picture" }, { "left": 360, "top": 108, "width": 151, "height": 19, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diagram Batang Banyaknya Siswa Siswi Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin", "type": "Table" }, { "left": 373, "top": 129, "width": 123, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanjung Putus Tahun 2017 / 2022", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 747, "width": 380, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Peningkatan Kualitas Mengajar Guru Dapat Meningkatkan Jumlah Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Muttaqin. (Hlm. 567-576)", "type": "Page footer" }, { "left": 304, "top": 784, "width": 19, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "576", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 101, "width": 59, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 184, "height": 126, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan beberapa penjelasan hasil penelitian dan hasil pembahasan sebelumnya, peneliti atau penulis (pengawas) menyimpulkan sebagai berikut bahwa upaya peningkatan kualitas mengajar guru dapat meningkatkan jumlah siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Muttaqin", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 261, "width": 104, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 101, "width": 400, "height": 214, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1992. Alat Penilaian Kemampuan Guru : Buku I. Jakarta: Proyek pengembangan Pendidikan Guru", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 131, "width": 183, "height": 53, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "------------ Alat Penilaian Kemampuan Guru: Hubungan Antara Pribadi Buku III. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 189, "width": 183, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suhardjono. 2009. Tanya Jawab tentang PTK dan PTS, naskah buku", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 218, "width": 183, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suharsismi, Arikunto 2002. Penelitian Tindakan Kelas, Makalah Pada", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 247, "width": 115, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan dan Pelatihan", "type": "Table" } ]
fb4861a1-5fdf-9e57-8d92-3dbd7b50309e
https://journals.usm.ac.id/index.php/solusi/article/download/2302/1525
[ { "left": 505, "top": 784, "width": 8, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 274, "top": 88, "width": 51, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dsfsdfsdf", "type": "Section header" }, { "left": 505, "top": 784, "width": 8, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 505, "top": 784, "width": 8, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 263, "top": 88, "width": 72, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR ISI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 122, "width": 415, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 148, "width": 426, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INDONESIA ( Ayu Fitriani; Ardiani Ika Sulistyawati - Universitas Semarang)............................................................................................................ 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 182, "width": 412, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH CITRA MEREK, INOVASI PRODUK PAKET PERJALANAN, KESAN KUALITAS JASA DAN MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 207, "width": 388, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBELIAN PAKET UMROH PT. MADINAH IMAM WISATA KABUPATEN SEMARANG", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 232, "width": 425, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Citra Rizkiana; Asih Niati - Universitas Semarang) ............................................................................................................................ 27", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 255, "width": 387, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL UMKM DENGAN INKLUSI KEUANGAN SEBAGAI PEMODERASI", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 280, "width": 410, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(STUDI PADA UMKM KLASTER MEBEL DAN FURNITUR KOTA SEMARANG)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 425, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Eka Susilawati; Siti Puryandani - STIE Bank BPD Jateng) ................................................................................................................. 41", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 314, "width": 360, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS PERAN BAURAN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 340, "width": 290, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(STUDI KASUS PADA AYAM GEPREK SAKO BLORA 1)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 351, "width": 425, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Rini Wahyuni; Edy Mulyantomo; Edy Suryawardana - Universitas Semarang) .................................................................................. 71", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 374, "width": 423, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FAKTOR-FAKTOR PENINGKAT MINAT BELI PELANGGAN ELEVENIA DI KOTA SEMARANG", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 398, "width": 425, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(M. Rifki Bakhtiar; Puji Setya Sunarka - Universitas AKI) ................................................................................................................... 83", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 421, "width": 395, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 434, "width": 427, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CAPITAL INTENSITY : IMPLIKASINYA TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK (STUDI PADA FOOD & BEVERAGES YANG LISTED DI INDONESIA STOCK EXCHANGE/ IDX) (Ayu Vepri Liani; Saifudin - Universitas Semarang) ........................................................................................................................... 101", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 494, "width": 373, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 519, "width": 353, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( STUDY PADA KSP ANUGERAH MANDIRI CABANG MRANGGEN )", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 531, "width": 425, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Dwi Retno Wahyuni; - Universitas Semarang) .................................................................................................................................. 121", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 554, "width": 417, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH KUALITAS PRODUK, PERSEPSI HARGA DAN LOKASI TERHADAP", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 566, "width": 425, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN CAFE RIILFIANS AND BISTRO PATI (Rikhi Wahyu Nugroho; Dian Triyani; Lulus Prapti N.S.S - Universitas Semarang) ......................................................................... 143", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 601, "width": 350, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDIT: KAJIAN BERDASARKAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 425, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGETAHUAN, KEAHLIAN, PENGALAMAN DAN KOMPETENSI AUDITOR (I Gede Cahyadi Putra; I Ketut Sunarwijaya; Ni Wayan Aristiana Wati - Universitas Mahasaraswati Denpasar) .......................... 157", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 648, "width": 359, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH TOTAL ASSET, GROWTH, DAN DER, TERHADAP NILAI", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 661, "width": 407, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PERUSAHAAN DENGAN ROA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 697, "width": 425, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Adhi Widyakto; Teguh Ariefiantoro - Universitas Semarang) ............................................................................................................ 173", "type": "Footnote" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "121", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 91, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi", "type": "Table" }, { "left": 94, "top": 56, "width": 108, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Text" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 88, "width": 407, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH ( STUDY PADA KSP ANUGERAH MANDIRI CABANG MRANGGEN )", "type": "Text" }, { "left": 250, "top": 143, "width": 108, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dwi Retno Wahyuni", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 170, "width": 114, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 199, "top": 198, "width": 209, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakultas Ekonomi, Jurusan S1 Manajemen", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 226, "width": 376, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima : Februari 2020, Disetujui: Maret 2020, Dipublikasikan : April 2020", "type": "Text" }, { "left": 272, "top": 253, "width": 64, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 427, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to examine and analyze the effect of service quality, promotion, and trust in customer loyalty at the Kangg Ananggr Mandiri branch Mranggen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 290, "width": 428, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The population or subjects in this study were Kangg Anangg Mandiri customers Mranggen branch for the last 3 years. The sample used in this study was 98 respondents using puposive sampling techniques. The instrument used in this study was in the form of a questionnaire and in the form of a Likert scale measurement, by testing it using SPSS. Data testing techniques used in this study include the validity test with factor analysis, the reliability test with Cronbach Alpha, and the classical assumption test and multiple linear analysis, to test and prove the research hypothesis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 359, "width": 427, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study indicate that service quality, promotion, and trust have a positive and significant effect on customer loyalty.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 382, "width": 281, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Service Quality, Promotion, Trust, and Customer Loyalty.", "type": "Text" }, { "left": 269, "top": 408, "width": 61, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 435, "width": 427, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, promosi, dan kepercayaan terhadap loyalitas nasabah pada KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 458, "width": 428, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi atau subjek dalam penelitian ini adalah nasabah KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen selama 3 tahun terakhir. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 98 responden dengan menggunakan teknik puposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk kuisioner dan dalam pengukuran berbentuk skala likert, dengan mengujinya menggunakan bantuan SPSS. Teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis faktor, uji realibilitas dengan Alpha Cronbach, dan uji asumsi klasik dan analisis linier berganda, untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 538, "width": 427, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan, promosi, dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 561, "width": 324, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Promosi, Kepercayaan, dan Loyalitas Nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 590, "width": 113, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 618, "width": 126, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LATAR BELAKANG", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 635, "width": 411, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkembangan di era globalisasi yang saat ini adanya suatu pasar bebas adalah salah satu permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Dengan adanya pasar bebas yang ada saat ini suatu perusahaan barang maupun jasa dituntut untuk dapat bersaing dengan produk-produk lain yang ada di dalam maupun luar negeri. Sementara itu perusahaan melakukan berbagai cara untuk menghadapi perubahan, persaingan dan pencapaian tujuan. Badan usaha yang tidak lepas dari", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "122", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 411, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "adanya pasar bebeas salah satunya ialah koperasi. Dimana koperasi ini merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di Indonesia dan di pelopori oleh Bung Hatta, dan beliau juga sangat dikenal sebagai bapak koperasinya Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 411, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran lembaga perbankan maupun non perbankan adalah sebagai lembaga intermediari yaitu suatu lembaga yang kegiatannya menyalurkan dana kepada industri-industri lain, sehingga persaingan dalam lembaga keuangan tersebut akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 411, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa perbankan yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa perbankan yang baru sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan teknologi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 316, "width": 411, "height": 156, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit adalah salah satu jenis koperasi yang mempunyai kegiatan utama adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota nasabah koperasi dengan tujuan memajukan kesejahteraan anggota nasabah koperasi dan juga masyarakat. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 481, "width": 411, "height": 115, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesejahteraan anggota sesuai dengan tujuan koperasi selalu diusahakan dengan berbagai cara agar dapat bersaing dan mempertahankan koperasi di tengah adanya pasar bebas, oleh karena itu, terciptanya anggota yang loyal sangat diperlukan bagi pertumbuhan koperasi di Indonesia, namun saat ini selain adanya pasar bebas, koperasi juga harus bersaing dengan adanya lembaga keuangan yang banyak berdiri untuk menciptakan loyalitas anggota/nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 606, "width": 412, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Hasan (2013) juga menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan perilaku yang terkait dengan merek sebuah produk, termasuk kemungkinan memperbarui kontrak merek yang akan datang, berapa kemungkinan pelanggan mengubah dukungannya terhadap citra positif suatu produk. Jika produk tidak mampu memuaskan pelanggan, pelanggan akan bereaksi dengan cara exit (pelanggan menyatakan berhenti membeli merek atau produk) dan voice (pelanggan menyatakan ketidak puasan secara langsung pada perusahaan), maka dari itu", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "123", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 411, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "seseorang pelanggan yang loyal akan menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 411, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui pelanggan yang loyal sebuah perusahaan bisa mendapatkan pelanggan baru, hal tersebut dikarenakan salah satu perilaku pelanggan yang loyal yaitu merekomendasikan perusahaan yang besangkutan kepada orang lain. Maka dari itu, seorang pelanggan yang loyal akan menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 233, "width": 411, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitas pelayanan merupakan salah satu yang tidak dapat dipisahkan dari loyalitas anggota. Setiap usaha jasa memiliki berbagai bentuk pelayanan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Setiap koperasi haruslah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat bersaing dengan koperasi yang lain, baik koperasi yang sudah berdiri lama maupun koperasi baru.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 411, "height": 301, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Memperhatikan gencarnya persaingan dalam usaha koperasi simpan pinjam ini maka KSP Anugerah Mandiri harus selalu aktif dalam bidang promosi antar KSP, maka tuntutan manfaat produk jasa menjadi keharusan yang harus diperkenalkan kepada calon nasabah. Pentingnya manfaat produk jasa menjadi keunggulan bagi suatu Koperasi Simpan Pinjam dalam meningkatkan penjualan produk jasanya dan mempertahankan produk jasanya. Dan Koperasi Simpan Pinjam Anugerah Mandiri makin sering untuk memperkenalkan kepada calon nasabah tentang produk jasa dan manfaatnya serta menjamin produk jasanya ke anggota nasabah sehingga para nasabah termotivasi untuk bergabung dengan produk jasa yang ada di KSP tersebut dan mempertahankannya. Atas dasar ini, pihak Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Anugerah Mandiri menyadari bahwa untuk mempertahankan keloyalitasan (kesetiaan) nasabah, maka promosi menjadi sangat penting dalam mempengaruhi loyalitas nasabah. Promosi sangat diutamakan di dalam melakukan pengenalan sautu manfaat produk jasa di koperasi tersebut untuk memiliki poduk jasa dan akan mempertahankan produk jasa tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 647, "width": 411, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wujud dari promosi yang diterapkan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Anugerah Mandiri cabang Mranggen dilakukan melalui pemberian brosur, pemberian bonus potongan tabungan kepada nasabah yang lancar dalam membayar angsuran,pemberian tunjangan hari raya (THR) menjelang hari raya idul", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "124", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 411, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "fitri,souvernir ( seperti : payung dan kalender ) kepada nasabah yang menarik perhatian dalam mempertahankan nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 411, "height": 281, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu aspek yang sangat penting untukm menjaga agar konsumen tetap loyal adalah sebuah kepercayaan. Menurut Rousseau dkk,(2009) dalam Akbar dan Parvez ( 2014 ) menyatakan bahwa “ kepercayaan merupakan salah satu unsur terpenting dalam loyalitas konsumen,kepercayaan sebagai dasar penting untuk membangun dan memelihara hubungan jangka panjang. Kepercayaan sendiri menyangkut kreadibilitas sebuah koperasi di mata nasabahnya. Kepercayaan akan timbul dari proses yang cukup lama sampai kedua belah pihak saling mempercayai. Jika kepercayaan sudah timbul antara koperasi dan nasabah maka usaha untuk menjalin kerjasama akan lebih mudah sehingga akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Keuntungan dari koperasi sendiri yaitu memberikan loyalitas nasabah yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup koperasi yang bersangkutan, sedangkan bagi nasabah yaitu mendapatkan produk jasa yang tepat yaitu tercapainya kepuasan produk dan mengurangi resiko ketidakpuasan terhadap suatu produk jasa yang digunakan (Siburian,dkk :2013).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 411, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumarwan dalam Sangadji dan Sopiah (2013), menjelaskan bahwa kepercayaan adalah kekuatan bahwa satu produk memiliki atribut tertentu. Kepercayaan merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah komitmen atau janji, dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat berarti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 411, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulannya ialah bahwa kepercayaan merupakan modal penting bagi sebuah perusahaan sebagai peranan penting dalam keberlangsungan perusahaan di waktu yang akan datang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 428, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini mengambil obyekpada KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen sebagai salah satu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang berada di kota Mranggen. Banyaknya KSP memberikan situasi persaingan bagi perusahaan. Berbagai usaha dilakukan oleh perusahaan untuk bersaing diantaranya dengan meningkatkan kualitas pelayanan, Promosi, dan kepercayaan kepada nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 682, "width": 129, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RUMUSAN MASALAH", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 702, "width": 428, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari latar belakang uraian diatas dapat dilihat permasalahannya yaitu adanya fluktuasi terhadap jumlah nasabah dan jumlah capaian target yang tidak sesuai.. Sehingga rumusan masalahnya adalah bagaimana upaya meningkatkan loyalitas", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "125", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "nasabah di KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah yang ada di KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen, maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 150, "width": 414, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah di koperasi simpan pinjam Anugerah Mandiri ?", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 191, "width": 413, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Apakah promosi berpengaruh terhadap loyalitas nasabah di koperasi simpan pinjam Anugerah Mandiri ?", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 233, "width": 413, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah di koperasi simpan pinjam Anugerah Mandiri ?", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 288, "width": 48, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TUJUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 319, "width": 355, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 360, "width": 427, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah di koperasi simpan pinjam Anugerah Mandiri.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 402, "width": 428, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah di koperasi simpan pinjam Anugerah Mandiri.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 443, "width": 427, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah di koperasi simpan pinjam Anugerah Mandiri.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 503, "width": 142, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MANFAAT PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 527, "width": 428, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 568, "width": 79, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Bagi Peneliti", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 589, "width": 393, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Dapat mengimplementasikan teori-teori yang didapat pada saat kuliah dan realita yang ada sehingga mendapatkan pengetahuan materi pembelajaran.", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 646, "width": 392, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dalam bidang Ekonomi terutama dalam rangka memberikan solusi untuk meningkatkan loyalitas nasabah koperasi.", "type": "List item" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "126", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 88, "width": 164, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Bagi instansi terkait penelitian", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 109, "width": 393, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi dalam penerapan langsung di Koperasi Simpan Pinjam Anugerah Mandiri agar dapat meningkatkan loyalitas nasabah .", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 191, "width": 94, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Bagi Akademik", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 212, "width": 385, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya khususnya mahasiswa/i fakultas ekonomi untuk mengatahui tentang seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan,promosi, kepercayaan dan loyalitas nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 298, "width": 111, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LANDASAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 319, "width": 60, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemasaran", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 339, "width": 428, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemasaran adalah suatu kegiatan perekonomian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang telah ditawarkan oleh perusahaan. Pemasaran juga merupakan suatu kegiatan terpenting yang dilakukan dalam meningkatkan usaha dan meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 443, "width": 98, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Loyalitas Nasabah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 464, "width": 428, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Oliver dalam Sangadji dan Sopiah (2013) menjelaskan bahwa “loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usah-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 567, "width": 428, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Kotler dan Keller (2013) menyatakan bahwa indikator loyalitas nasabah ada 4 yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 609, "width": 401, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Melakukan pembelian ulang secara teratur(Pelanggan yang telah melakukan hubungan transaksi dengan perusahaan dan merasa puas dengan apa yang di peroleh akan membentuk hubungan yang erat sehingga pelanggan tersebut akan melakukan pembelian secara teratur).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 691, "width": 400, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Membeli antar lini produk atau jasa (Pelanggan bukan hanta membelu produk atau satu jenis sesudah yang lainnya, tetapi mereka membel aksesoris unytuk", "type": "List item" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "127", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 88, "width": 386, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "produk mereka yang dimana mungkin pelanggan menambah item-item dari produk yang dibelinya).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 129, "width": 182, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Mereferensikan kepada orang lain", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 150, "width": 385, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Pelanggan yang selalu merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain adalah aset terbesar bagi perusahaan, dimana pelanggan ini selain merekomendasikan selalu membeli produk dan merk perusahaan).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 212, "width": 403, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan (Para pelanggan menolak untuk mengakui ada jenis-jenis produk lain, mereka yakin dengan produk yang mereka gunakan saat ini).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 298, "width": 103, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitas Pelayanan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 319, "width": 428, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitas Layanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 360, "width": 376, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indikator dari kualitas pelayanan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 381, "width": 393, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Tangibles (berwujud) adalah penampilan fisik, peralatan, personil dan materi komunikasi.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 422, "width": 393, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Reability (koehandalan) adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya dan akurat.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 464, "width": 393, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Responsiveness (daya tanggap) adalah kemampuan untuk membantu pelanggan untuk memberikan jasa yang tepat.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 505, "width": 393, "height": 53, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Assurance (jaminan/kepastian) kemampuan karyawan untuk menimbulkan kepercayaan atau keyakinan pelanggan berdasarkan pengetahuan dan prilaku karyawan.", "type": "List item" }, { "left": 120, "top": 567, "width": 388, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Empathy (empati) adalah sikap peduli atau memberi perhatian bagi pelanggan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 612, "width": 46, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Promosi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 632, "width": 428, "height": 115, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan untuk menarik calon pembeli. Dengan adanya promosi, produsen maupun distributor mengharap kenaikan angka penjualan.Promosi juga diartikan sebagai usaha perusahaan untuk menciptakan kesadaran, memberi tahukan membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang di tawarkan perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "128", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 130, "top": 88, "width": 301, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indikator promosi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 120, "width": 55, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Iklan", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 140, "width": 89, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Media cetak", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 161, "width": 145, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Penyampaian yang baik", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 182, "width": 63, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Brosur", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 203, "width": 71, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kepercayaan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 235, "width": 428, "height": 93, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gunawan (2013) menjelaskan bahwa kepercayaan didefinisikan sebagai bentuk sikap yang menunjukan perasaan suka dan tetap bertahan untuk menggunakan suatu produk atau merek. Kepercayaan akan timbul dari benak konsumen apabilan produk yang di beli mampu memberikan manfaat atau nilai yang diinginkan konsumen pada suatu produk.", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 349, "width": 265, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indikator kepercayaan dalam penelitian ini antara lain :", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 381, "width": 110, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Tanggung jawab", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 402, "width": 153, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Reputasi baik perusahaan", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 423, "width": 81, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Kejujuran", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 444, "width": 134, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Menjamin keamanan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 302, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Logis antar Variabel dan Perumusan Hipotesis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 531, "width": 300, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 566, "width": 428, "height": 93, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Kualitas Layanan dengan loyalitas nasabah adalah wujud fisik yang mempunyai pengaruh positif. Semakin kualitas layanan dengan cara pemberian pelayanan yang cepat, tepat, dan sopan maka loyalitas nasabah akan meningkat dan menciptakan rasa loyal. Dan sebaliknya, jika persepsi nasabah dengan kualitas layanan buruk, maka loyalitas nasabah juga semakin rendah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 683, "width": 362, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian, maka hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 704, "width": 342, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H1: Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "129", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 246, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Promosi terhadap Loyalitas Nasabah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 123, "width": 428, "height": 135, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Promosi ialah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan, dimana semakin menarik iklan melalui pembagian brosur yang dilakukan maka semakin tinggi pula loyalitas nasabah yang dihasilkan. Dan sebaliknya, apabila promosi iklan kurang aktif dilakukan maka nasabah tidak akan mempertahankan jasa tersebut dan akhirnya beralih ke produk/jasa yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 273, "width": 381, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 305, "width": 294, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H2 : Promosi berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 340, "width": 280, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kerpercayaan terhadap Loyalitas Nasabah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 375, "width": 428, "height": 114, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kepercayaan merupakan bentuk sikap yang menunjukan perasaan suka dan tetap bertahan untuk menggunakan suatu produk atau merek, yang dikarenakan produk yang di beli tersebut mampu memberikan manfaat atau nilai yang diinginkan konsumen. Hubungan kepercayaan sangat mempengaruhi loyalitas nasabah dimana semakin baik sikap tanggung jawab yang dimiliki petugas terhadap nasabah yang diberikan maka kepercayaan akan meningkat sehingga dapat menciptakan rasa loyal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 428, "height": 32, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian maka hipotesis antara kepercayaan terhadap loyalitas nasabah adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 563, "width": 316, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H3 : Kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "130", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 130, "top": 88, "width": 154, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerangka Pemikiran Teoritis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 134, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 415, "width": 197, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Penelitian Variabel Bebas ( Independent variable )", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 428, "height": 115, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Atau dengan kata lain, variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen dimana faktornya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah Kualitas Pelayanan, promosi, dan Kepercayaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 200, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Terikat ( Dependent variabel )", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 428, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah Loyalitas Nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 137, "width": 363, "height": 208, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LOYALITA S NASA BAH (Y) PROMOSI (X2) KUALITAS PELAYANAN(X1) KEPERCAYAAN (X3)", "type": "Picture" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "131", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 405, "height": 20, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020 P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 89, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Objek Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 109, "width": 428, "height": 93, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Objek penelitian merupakan suatu atribut yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, dimana peneliti dapat memperoleh informasi baik kualitatif maupun kuantitatif didalamnya. Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Anugerah Mandiri Cabang Mranggen Jl. Rayung Kusuma Raya gang 2 Mranggen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 233, "width": 50, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 428, "height": 32, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 428, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah nasabah yang menjadi anggota jasa Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Anugerah Mandiri cabang Mranggen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 41, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sampel", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 428, "height": 135, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sampel adalah sebagian objek yang diselidiki dari keseluruhan objek yang ada.Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Rahmat (2013), purposive sampling adalah metode sampling dimana peneliti memiliki pertimbangan/kriteria tertentu dalam penentuan sampel. Kriteria pengambilan sampel adalah nasabah yang sudah menjadi anggota jasa Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Anugerah Mandiri cabang Mranggen selama 3 tahun terakhir.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 428, "height": 32, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan hasil jumlah sampel yaitu 98 responden.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 597, "width": 144, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 621, "width": 68, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wawancara", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 641, "width": 428, "height": 32, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Esreberg dalam Sugiyono (2013), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 703, "width": 102, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kuisioner (Angket)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 724, "width": 428, "height": 32, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kuisioner (angket) adalah metode pengumpulan data dengan membagikan kuesioner yang isinya berupa rangkaian pertanyaan yang diberikan kepada responden", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "132", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "nasabah KSP Anugerah Mandiri secara tertulis, dan yang berhubungan dengan variabel dari kualitas pelayanan, promosi, kepercayaan, dan loyalitas nasabah yang akan di teliti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 428, "height": 73, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala likert merupakan skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespon pertanyaan berkaitan dengan indikator – indikator yang suatu konsep atau variabel yang sedang diukur.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 199, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi Literatur ( Study Kepustakaan )", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 429, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan adalah dengan mengumpulkan data sekunder dngan cara membaca dan mempelajari buku-buku maupun jurnal tentang kualitas pelayanan, promosi, kepercayaan, dan loyalitas nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 321, "width": 85, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Analisis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 345, "width": 99, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Deskriptif", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 365, "width": 428, "height": 53, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis deskriptif yang dimaksud untuk memberikan gambaran atau deskripsi atas suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 68, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 428, "height": 73, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan positif maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 80, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reliabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 593, "width": 428, "height": 73, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shotatau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α).Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable apabila Hasil a>0,70 = reliabel dan hasil a< 0,70 = tidak reliabel.", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "133", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 405, "height": 20, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020 P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 96, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Asumsi Klasik", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 109, "width": 79, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Normalitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 428, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi , variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 109, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Multikolinieritas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 233, "width": 428, "height": 31, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 274, "width": 428, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance. Jika nilai VIF (Varian Inflation Factor) kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka tidak menunjukan adanya msalah multikolinieritas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 357, "width": 117, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Heterokedastisitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 428, "height": 94, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.Model regreasi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali ,2016).Apabila hasil pengujian menunjukkan lebih dari α= 0,05 (5%) maka tidak ada heteroskedastisitas artinya model regresi lolos uji heteroskedastisitas .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 173, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Regresi Linier Berganda", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 428, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur kekuatan hubungan antar dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 578, "width": 428, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen ditunjukkan dengan persamaan:", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 620, "width": 241, "height": 135, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan : Y = Loyalitas Nasabah a = Konstanta b1 = Koefisien untuk variabel kualitas pelayanan b2 = Koefisien untuk variabel promosi b3 = Koefisien untuk variabel kepercayaan", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "134", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 405, "height": 20, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020 P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 130, "top": 88, "width": 213, "height": 73, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "X1 = Kualitas Pelayanan X2 = Promosi X3 = Kepercayaan e = Tingkat Kesalahan ( Standart Error )", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 192, "width": 105, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian Hipotesis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 109, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Hipotesis ( Uji t )", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 233, "width": 428, "height": 93, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali (2016) mengemuakan bahwa uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan α = 0,05. Maka cara yang dilakukan adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 428, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima (Koefisien regresi tidak signifikan). Artinya secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 428, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak (Koefisien regresi signifikan). Artinya secara parsial variabel indepnden tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 480, "width": 140, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koefisien Determinasi (R 2 )", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 500, "width": 428, "height": 54, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koefisien determinasi (R 2 ) merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara variabel independen (X 1, X 2, dan X 3 ) dengan variabel dependen atau Y dalam suatu persamaan regresi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 428, "height": 135, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelemahan yang mendasar atas penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "135", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 130, "top": 101, "width": 160, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rumus yang digunakan adalah :", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 184, "width": 132, "height": 53, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimana : R = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 264, "width": 158, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 285, "width": 304, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 305, "width": 428, "height": 94, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui analisis regresi dapat di ketahui bahwa kualitas pelayanan memberikan pengaruh yang positif terhadap loyalitas nasabah dengan koefisien 0,222. Besarnya koefisien kualitas pelayanan lebih rendah dibandingkan dengan koefisien promosi dan kepercayaan, sehingga kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang lebih rendah terhadap loyalitas nasabah dibandingkan dengan variabel independen yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 409, "width": 428, "height": 176, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil hipotesis ini menghasilkan nilai t hitung sebesar 2,138 dengan signifikan sebesar 0,035. Hal ini menandakan hasil pengujian hipotesis 1 yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yang berarti bahwa semakin baik kualitas pelayanan, maka loyalitas nasabah semakin meningkat. Apabila KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen dalam memberikan pelayanan yang cepat, ramah, komunikatif dan sopan maka loyalitas nasabah akan semakin meningkat. Hal ini dapat diindikasikan bahwa dalam kualitas pelayanan dapat dipergunakan untuk meningkatkan hubungan dengan nasabah untuk memberikan jasa yang berkualitas secara konsisten dan nilai yang lebih baik pada setiap kesempatan serta memberikan jasa yang lebih unggul dari pesaing.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 616, "width": 246, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Promosi terhadap Loyalitas Nasabah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 637, "width": 428, "height": 93, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui analisis regresi tersebut dapat di ketahui bahwa variabel promosi memberikan pengaruh yang positif terhadap loyalitas nasabah dengan koefisien 0,578. Besarnya koefisien promosi ialah yangpaling tinggi dibandingkan dengan koefisien kualitas pelayanan dan kepercayaan, sehingga promosi memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap loyalitas nasabah dibandingkan dengan variabel independen yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 138, "width": 76, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "R 2 = r 2 x 100%", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "136", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 405, "height": 20, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020 P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 176, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil hipotesis tersebut menghasilkan nilai t hitung sebesar 5,428 dengan signifikan sebesar 0,000. Hal ini menandakan hasil pengujian hipotesis 1 yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yang berarti bahwa semakin baik promosi, maka loyalitas nasabah semakin meningkat. Apabila KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen dalam memberikan tampilan iklan melalui brosur dan media cetak lainnya maka loyalitas nasabah akan semakin meningkat. Hal ini dapat diindikasikan bahwa dalam promosi dapat dipergunakan untuk meningkatkan hubungan dengan nasabah untuk memberikan jasa yang berkualitas secara konsistendan nilai yang lebih baik pada setiap kesempatan serta memberikan jasa yang lebih unggul dari pesaing.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 288, "width": 272, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 428, "height": 114, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui analisis regresi tersebut dapat di ketahui bahwa kepercayaan memberikan pengaruh yang positif terhadap loyalitas nasabah dengan koefisien 0,185. Besarnya koefisien kepercayaan lebih rendah jika dibandingkan dengan koefisien promosi, namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan koefisien kualitas pelayanan, sehingga dengan adanya kepercayaan yang tinggimaka semakin meningkatnya loayalitas nasabah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 428, "height": 197, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil hipotesis menghasilkan nilai t hitung sebesar 2,097 dengan signifikan sebesar 0,039. Hal ini menandakan hasil pengujian hipotesis 3 yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yang berarti bahwa semakin tinggi kepercayaan, maka loyalitas nasabah semakin meningkat. Apabila KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen dalam memberikan sikap tanggung jawab, reputasi yang baik, dan konsistensi yang tinggi maka loyalitas nasabah akan semakin meningkat.Hal ini dapat diindikasikan bahwa dalam kepercayaan dapat dipergunakan untuk meningkatkan hubungan dengan nasabah untuk memberikan jasa yang berkualitas secara konsisten dan nilai yang lebih baik pada setiap kesempatan serta memberikan jasa yang lebih unggul dari pesaing.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 654, "width": 84, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 675, "width": 428, "height": 52, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kualitas pelayanan, promosi dan kepercayaan terhadap loyalitas nasabah ( studi kasus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Anugerah Mandiri), maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "137", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 405, "height": 20, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020 P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 114, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan (X1) terhadap loyalitas nasabah (Y). Semakin baik layanan yang diberikan oleh nasabah Koperasi Simpan Pinjam Anugerah Mandiri maka akan semakin meningkatkan loyalitas nasabah. Hal ini dapat dilihat dari t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y) dapat diterima.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 428, "height": 115, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara promosi (X2) terhadap loyalitas nasabah (Y). Semakin meningkat dan menarik promosi yang diberikan oleh nasbah dari Koperasi Simpan Pinjam Anugerah Mandiri maka akan semakin meningkatkan loyalitas nasabah (Y). Hal ini dapat dilihat dari t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa promosi (X2)mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y) dapat diterima.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 428, "height": 115, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Ada pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan (X3) terhadap loyalitas nasabah (Y). Semakin positif dan baik kepercayaan yang ada pada nasabah Koperasi Simpan Pinjam Anugerah Mandiri menunjukan semakin meningkatnya loyalitas nasabah. Hal ini dapat dilihat dari t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa kepercayaan (X3) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y) dapat diterima.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 471, "width": 44, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 491, "width": 428, "height": 32, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan loyalitas nasabah. antara lain :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 533, "width": 428, "height": 73, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Dari hasil penelitian variabel Kualitas Pelayanan, ada beberapa responden yang kurang setuju dengan sikap sopan santun dari petugas KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen. Maka dari itu KSP tersebut sebaiknya lebih sopan terhadap para nasabahnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 616, "width": 428, "height": 73, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Dari hasil penelitian variabel Promosi, ada beberapa responden yang masih kurang setuju dengan promosi yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut sebaiknya pihak KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen lebih meningkatkan promosi penjualan agar nasabah lebih tertarik dan akan mempertahankannya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 698, "width": 428, "height": 53, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Dari hasil tanggapan responden mengenai kepercayaan, ada beberapa yang masih ragu dengan reputasi yang dimiliki oleh KSP Anugerah Mandiri cabang Mranggen. Berdasarkan hal tersebut pihak KSP harus tetap mempertahankan reputasi", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "138", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang sudah dimiliki sesuai harapan nasabah agar nasabah merasa percaya dan tetap loyal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 160, "width": 81, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 90, "top": 181, "width": 423, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A, A, Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 243, "width": 423, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A, F Stoner, James dan Edward Freeman, 2010. Manajemen Jilid I , terj. Alexander Sindoro, Jakarta: PT Prahallindo,", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 305, "width": 424, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A, Pribadi, Benny. 2013. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 367, "width": 423, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 429, "width": 423, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Antonius, Bugaran Simanjuntak. 2009, Konflik Status Dan Kekuasaan Orang Batak Toba , Yayasan Obor Indonesia: Jakarta", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 491, "width": 423, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bass, B. & Avolio, B., 2011, Full range leadership development: Manual for multifactor leadership questonaire , Redwood City, California: Mind Garden.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 553, "width": 423, "height": 32, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Basrowi Sukidin, Basrowi, Suranto.2012 . Manajemen Pendidikan Penelitian . Penerbit Insan cendekia.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 616, "width": 424, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Danim, Sudarwan. 2012. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok . Jakarta : Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 678, "width": 391, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dessler, Gary, 2011. Manajemen sumber daya manusia . Penerbit Indeks, Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 719, "width": 406, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Flippo, Edwin B. 2011, Manajemen Personalia. PT. Gelora Askara Pratma, Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "139", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 88, "width": 318, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gibson, et al. 2009. Organisasi . Edisi ke lima. Jakarta : Erlangga.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 129, "width": 423, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gunawan, Imam. 2013. METODE PENELITIAN KUALITATIF .: Teori dan Praktik Jakarta: PT Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 191, "width": 423, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia . Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 253, "width": 423, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indriantoro, Nur and Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen . Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta: BPFE.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 316, "width": 423, "height": 52, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lestari, Puji. 2009. Analisis Interaksi Motivasi Kerja Karyawan dan Kepemimpinan Atasan yang di Persepsikan Karyawan di PT. Pertamina (Persero) (Melalui Pendekatan Model Herzberg dan Bass). Jakarta: Universitas Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 399, "width": 407, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luthans, Fred. 2009. Perilaku Organisasi . Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andy Offset.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 440, "width": 423, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama . Salemba Empat, Jakarta", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 502, "width": 423, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Miftah, Thoha. 2012. Prilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Implikasinya . Jakarta:", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 523, "width": 135, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PT. Raja Grafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 543, "width": 423, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moeheriono, 2014. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi , Edisi Revisi. Jakarta:", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 564, "width": 72, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rajawali Pers.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 606, "width": 418, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung: Remaja Rosdakarya.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 647, "width": 423, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nawawi, Hadari, 2011, Manajemen Sumber Daya manusia , Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 709, "width": 423, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ndraha, Taliziduhu, 2012, Pengantar teori Pengembangan Sumber Daya Manusia , Rineka Cipta, Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "140", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 108, "height": 20, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020", "type": "Table" }, { "left": 414, "top": 45, "width": 85, "height": 20, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 109, "width": 424, "height": 52, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Poerwandari, E, Kristi. 2009. Pendekatan Kualitatif.Cetakan ketiga . Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi UI.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 191, "width": 423, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reitz H Joseph, and Jewell Linda N. 1981. Group Effectiveness in Organizations.", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 212, "width": 387, "height": 52, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Michigan: Scott Foresman.dalam Indah Dwi Rahayu 2017, dalam melaksanakan aktivitas pemimpin ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan. Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 295, "width": 423, "height": 32, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rivai, Veithzal dan Ella Sagala, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan , Rajawali Pers, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 357, "width": 424, "height": 32, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Robbins, P. Stephen & Coutler, Mary.2016, Human Resources Management, Edisi 16, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 419, "width": 421, "height": 32, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Schein, Edgar, H 2014. OrganizationalCultureandLeadership . SanFrancisco :Josey- Bass Publishers", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 481, "width": 410, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedarmayanti, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia , Bandung: Refika Aditama.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 523, "width": 423, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sembiring, Robert K. 2010. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) :", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 543, "width": 331, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkembangan dan Tantangannya .Vol.1 No. 1 Juli 2010, pp. 11-16.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 585, "width": 423, "height": 73, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia . Yogyakarta: BPFE UGM dalam Sari Yessy Anita. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Masaji Tatana Container Kota Semarang. Skripsi S1. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 688, "width": 423, "height": 32, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sinambela, Lijan. 2012. Kinerja Pegawai : Teori, Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "141", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 405, "height": 20, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020 P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 88, "width": 413, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sondang P Siagian , 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia , Bumi Aksara,Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 129, "width": 389, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Stephen, Robbins , 2015, Perilaku Organisasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 171, "width": 423, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung :", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 191, "width": 67, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alfabeta, CV", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 233, "width": 423, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Supriyadi, Gering, dan Triguno, 2011 .Budaya Kerja Organisasi Pemerintah. Salemba,", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 253, "width": 40, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 274, "width": 310, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Supriyati. 2011. Metodologi Penelitian . Bandung: Labkat press.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 316, "width": 423, "height": 31, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sutikno, sobry M. 2014 .Pemimpin Dan Gaya Kepemimpinan, Edisi Pertama Lombok: Holistica.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 378, "width": 423, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta:", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 399, "width": 157, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kencana Prenada Media Group.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 440, "width": 423, "height": 32, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suwatno, dan Donni Juni Priansa. 2016. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 502, "width": 424, "height": 52, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tampi, Bryan Johannes. 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk (regional Sales Manado. Journal “Acta Diurna ́Volume III. No.4. Tahun 2014. Manado:", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 564, "width": 135, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Sam Ratulangi.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 606, "width": 423, "height": 31, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terry, George R. dalam Malayu Hasibuan. 2014. Dasar-dasar Manajemen , Jakarta : Bumi Aksara", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 668, "width": 424, "height": 31, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Veithzal Rivai, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi ke 6, PT. Raja Grafindo Persada, Depok.", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 784, "width": 18, "height": 9, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "142", "type": "Page footer" }, { "left": 94, "top": 45, "width": 405, "height": 20, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Ilmiah Solusi Vol. 18, No. 2 April 2020 P-ISSN : 1412-5331 E-ISSN : 2716-2532", "type": "Table" }, { "left": 87, "top": 783, "width": 168, "height": 9, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 85, "width": 423, "height": 13, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wiratama, Nyoman J.A. dan Sintaasih, D.K. 2013. “Pengaruh Kepemimpinan,", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 109, "width": 387, "height": 52, "page_number": 25, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DIKLAT, dan Dipsiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Bandung”. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan. Vol. 7, No.2.", "type": "Text" } ]
9138d288-9483-f63a-4173-328e0e2ba7c0
https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/golrev/article/download/2469/1036
[ { "left": 67, "top": 37, "width": 455, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022 Volume 5 No. 2 – Oktober 2022", "type": "Page header" }, { "left": 291, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "300", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 228, "width": 435, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INTERNALISASI PRINSIP DAN NILAI-NILAI KEARIFAN DI DALAM LEMBAGA PERADILAN UNTUK MEWUJUDKAN LEMBAGA PERADILAN YANG BERSIH", "type": "Section header" }, { "left": 388, "top": 253, "width": 133, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAN BERINTEGERITAS", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 280, "width": 293, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suri Oktavian Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Gresik [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 235, "top": 332, "width": 290, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dodi Jaya Wardana Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Gresik", "type": "Text" }, { "left": 367, "top": 358, "width": 157, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[email protected]", "type": "Table" }, { "left": 235, "top": 384, "width": 289, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ifahdah Pratama Hapsari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Gresik [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 462, "width": 46, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 490, "width": 461, "height": 271, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penyertaan prinsip dan nilai-nilai yang dimiliki oleh lembaga peradilan dalam upaya menggali makna keadilan telah menjadi pokok pembicaraan serta perdebatan secara serius sejak zaman dulu, dikarenakan memiliki cakupan makna yang sangat luas, mulai dari yang bersifat, religius, etik, filosofis, hukum, sampai pada makna keadilan sosial. Kegiatan penguatan prinsip dan nilai-nilai kearifan dalam lembaga peradilan sangat mempengaruhi terhadap efektifitas suatu sistem hukum. Nilai-nilai kearifan selalu menjadi roh dalam setiap pengambilan kebijakan maupun dalam keputusan hukum dengan tujuan menghadirkan keadilan untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat atau pihak yang sedang dihadapkan dalam permasalahan hukum. Kegiatan hukum selalu identik dengan perburuan atau pencarian suatu keadilan, khususnya melalui lembaga pengadilannya. Sepanjang pengamatan terhadap sistem hukum lembaga peradilan di dunia, hampir tidak ada negara yang benar-benar telah puas dan berhenti dengan upaya memperbaiki serta meningkatkan kualitas sistem hukum lembaga peradilan yang digunakannya. Oleh karena itu, perombakan, pembaruan atau reform, serta penguatan prinsip dan nilai kearifan dapat kita lihat terjadi secara terus menerus dari waktu ke waktu di berbagai negara, baik dari sisi lembaga peradilannya maupun orang-orang yang bekerja dan terlibat didalam lembaga peradilan. Upaya internalisasi prinsip dan nilai-nilai kearifan sebagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas lembaga peradilan agar selalu terjaga dari jeratan godaan untuk melakukan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan tidak dapat menghadirkan keadilan hukum. Penguatan prinsip serta nilai-nilai kearifan", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 77, "width": 158, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gorontalo", "type": "Section header" }, { "left": 90, "top": 126, "width": 166, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Law Review", "type": "Section header" }, { "left": 66, "top": 162, "width": 205, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5 - NO. 2 – Oktober 2022", "type": "Section header" }, { "left": 66, "top": 180, "width": 220, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 37, "width": 455, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022 Volume 5 No. 2 – Oktober 2022", "type": "Page header" }, { "left": 291, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "301", "type": "Page footer" }, { "left": 67, "top": 72, "width": 461, "height": 38, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "didalam lembaga difungsikan untuk mewujudkan lemabaga peradilan yang independen, merdeka, bersih dan berintegeritas sebagai ruang harapan untuk mengahdirkan keadilan bagi masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 400, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci : Internalisasi; Nilia-nilai Kearifan; Lembaga Peradilan", "type": "Section header" }, { "left": 273, "top": 163, "width": 49, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 190, "width": 461, "height": 271, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The inclusion of the principles and values possessed by the judiciary in an effort to explore the meaning of justice has been the subject of serious discussion and debate since ancient times, because it has a very broad scope of meaning, ranging from religious, ethical, philosophical, legal, to religious. on the meaning of social justice. Activities to strengthen the principles and values of wisdom in the judiciary greatly affect the effectiveness of a legal system. The values of wisdom are always the spirit in every policy making and in legal decisions with the aim of presenting justice so that the community or parties who are faced with legal problems can feel the benefits. Legal activities are always synonymous with hunting or seeking justice, especially through the judiciary. Throughout the observation of the legal system of the judiciary in the world, almost no country has been completely satisfied and stopped with efforts to improve and improve the quality of the legal system of the judiciary that it uses. Therefore, reform, renewal or reform, as well as strengthening the principles and values of wisdom can be seen occurring continuously from time to time in various countries, both from the side of the judiciary and the people who work and are involved in the judiciary. Efforts to internalize the principles and values of wisdom as an activity to improve the quality of the judiciary so that it is always protected from the temptation to commit acts against the law that result in not being able to provide legal justice. Strengthening the principles and values of wisdom within the institution is functioned to create an independent, independent, clean and integrity judicial institution as a space of hope to bring justice to the community.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 475, "width": 311, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Internalisation; Wisdom values; Judiciary", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 501, "width": 101, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1.PENDAHULUaN", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 514, "width": 466, "height": 233, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hampir seluruh dunia telah menerima konsep negara hukum, bahkan dalam kenyataannya dukungan terhadap negara hukum adalah ukuran yang sudah mendunia atas legitimasi kekuasaan. Karakteristik utama konsep negara hukum adalah adanya seperangkat prinsip hukum yang harus dihormati, termasuk oleh pembentuk undang-undang sebagai pembentuk hukum. Penegakan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat memiliki arti penting dalam salah satu upaya membangun hukum sebagai usaha membangun peradaban bangsa yang tinggi dan bermartabat. Namun, terkadang hukum positif tidak sepenuhnya menjamin rasa keadilan, dan sebaliknya rasa keadilan seringkali tidak memiliki kepastian hukum, sehingga komprominya adalah bagaimana agar hukum positif yang ada selalu merupakan cerminan dari rasa keadilan itu. Oeh karenanya dibutuhkan semangat tulus serta murni dalam usaha mewujudkan kesejahteraan, keharmonisan, serta kesetaraan hak dan kewajiban sebagai manusia dalam keberagaman di Indonesia maka peranan prinsip dan nilai yang dimiliki oleh lembaga peradilan harus senantiasa dikuatkan dan diejawantahkan oleh lembaga peradilan dalam usaha untuk menciptakan keadilan hukum yang sebenar-benarnya. Keadilan dalam konsep ini adalah hal yang paling mendasar bagi bekerjanya suatu sistem hukum dengan tujuan lebih besar yakni mewujudkan keadilan sosial.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 37, "width": 455, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022 Volume 5 No. 2 – Oktober 2022", "type": "Page header" }, { "left": 291, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "302", "type": "Page footer" }, { "left": 67, "top": 72, "width": 466, "height": 180, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sistem atau penyelenggaraan hukum di Indonesia dewasa ini terlihat bahwa, antara satu subsistem dengan subsistem penegak hukum yang lain tidak saling sinergi dalam menegakkan keadilan, faktor yang paling mendasar dapat diketahui bahwa posisi dan kedudukan lembaga hukum dalam menegkan keadilan dalam konteks menjalankan fungsi yudikatif berbeda antara satu subsistem dengan susbsistem yang lain. Fungsi penyidikan dan penuntutan berada dibawah kekuasaan eksekutif, sementara fungsi mengadili dan memutus berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung. Sehingga berimplikasi pada penegakan hukum itu sendiri, sehingga dalam tataran praktis apabila penegakan hukum itu bersinggungan dengan kepentingan masing-masing institusi, maka yang terjadi adalah kepentingan untuk melindungi institusi lebih penting ketimbang kepentingan untuk menegakkan hukum demi kepentingan publik. Dalam contoh kasus yang pernah terjadi “cicak vs buaya” yang terjadi antara polisi dengan KPK maupun kejaksaan dalam hal penegakan hukum korupsi.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 252, "width": 466, "height": 156, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal yang paling sering disoroti dan menjadi fokus dalam kajian ini adalah kinerja pengadilan atau sistem peradilan kita yang jauh dari memuaskan yang berunjung kepada rasa ketidakyamanan bagi para pencari keadilan. Perkembangan hukum yang memberikan peluang besar terhadap berperannya faktor prosedur, atau formalitas, atau tatacara dalam proses hukum, maka intensifitas perburuan terhadap keadilan harus juga dapat menjadi alasan utama dalam upaya menguatkan prinsip dan nilai- nilai baik dalam lembaga peradilan di Indonesia. Tidak bermaksud membenarkan asumsi negatif, Namun Indonesia dewasa ini berada di tengah-tengah krisis dan keterpurukan hukum. Kerusakan dan kemerosotan dalam perburuan keadilan melalui hukum modern disebabkan “permainan” dan kecurangan prosedur yang semakin marak dipertontonkan oleh oknum-oknum pelaku dunia hukum, utamanya suprastruktur penegak hukum lembaga peradilan.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 407, "width": 461, "height": 207, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Persepsi penegak hukum maupun masyarakat selama ini terhadap proses penegakan hukum di Pengadilan adalah terkait atau berhubungan dengan menang- kalah, sehingga pengadilan yang sesungguhnya memiliki peran mendamaikan melalui penjatuhan putusan yang adil sulit untuk diwujudkan. Keadilan dan kedamaian adalah dua hal yang saling berkaitan, bahkan boleh dikatakan ukuran keadilan dalam penegakan hukum adalah bagaimana ekspresi dan respon masyarakat terhadap penjatuhan vonis kedilan tersebut, sebab keadilan dalam konteks penegakan hukum selama ini adalah atas dasar tafsiran dan persepsi penegak hukum itu sendiri, baik dalam konteks penegakan hukum pubik (tuntutan keadilan secara umum dalam konteks hubungan masyarakat dengan pemerintah) maupun penegakan hukum secara perdata (antara orang perseorangan dengan orang perseorangan yang lain dalam hubungan privat). Sehingga menjadi pertanyaan apakah prinsip dan nilai-nilai lembaga peradilan sudah dijalankan dengan baik dalam menjatuhkan putusan demi menegakkan hukum dan keadilan untuk memberikan kedamaian serta kepuasan lahir-batin bagi masyarakat pencari keadilan?.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 614, "width": 152, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 627, "width": 462, "height": 129, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode Penelitian Normatif yang meneliti hukum dari perspektif internal dengan objek penelitiannya adalah norma hukum. Bahan hukum dalam penelitian hukum normatif dapat berupa bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan dan bahan hukum sekunder berupa buku-buku dan artikel hukum. Jenis pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan perundang-undangan ( The Statute Approach ). Peneliti mengumpulkan data, kemudian mereduksi data-data yang tidak penting dan pada akhirnya menganalisis data yang dianggap bersesuaian dengan topik penelitian. Analisis terhadap bahan-bahan hukum tersebut dilakukan dengan cara deskriptif, analisis, dan argumentatif. (I Made Pasek Diantha, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 37, "width": 455, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022 Volume 5 No. 2 – Oktober 2022", "type": "Page header" }, { "left": 291, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "303", "type": "Page footer" }, { "left": 67, "top": 72, "width": 367, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.PEMBAHASAN a. Paradigma Konsep Kekuasaan Lembaga Peradilan Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 97, "width": 466, "height": 220, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Merujuk pada Kontitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar UUD NRI 1945, menjelaskan bahwa lembaga peradilan merupakan alat negara yang mengemban tugas dan fungsi kekuasaan kehakiman sebagai penyelenggara negara merupakan salah satu badan penyelenggara negara, di samping Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Presiden Republik Indonesia. Kewenangan kekuasaan kehakiman yang dimiliki oleh lembaga peradilan merupakan suatu mandat kekuasaan negara yang diatur dalam konstitusi negara Indonesia. Mandat kekuasaan negara tersebut diharapkan sepenuhnya dapat diwujudkan dalam suatu keputusan hukum untuk tujuan menciptakan stabilitas ketertiban dan keamanan negara dalam bentuk menghadirkan supermasi keadilan hukum. Sistem hukum nasional menerapkan penyelesaian hukum dalam perkara yang individual konkret hanya ada pada satu tangan yaitu pada kekuasaan kehakiman. Hal demikian berlaku tidak saja untuk perkara-perkara konkret yang berkaitan dengan persengketaan hukum yang terjadi di antara sesama warga negara, tetapi juga berlaku untuk perkara-perkara yang menyangkut sengketa antara warga negara dan pemerintah. (Sunaryati Hartono, 1982)", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 317, "width": 465, "height": 91, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kekuasaan kehakiman tertinggi dijalankan oleh Mahkamah Agung bersama- sama badan-badan peradilan yang berada di bawahnya yaitu lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama sebagaimana dalam Pasal 24 ayat (2) UUD NRI 1945 menyatakan Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah mahkamah konstitusi.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 408, "width": 462, "height": 142, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia mengatur kekuasaan kehakiman dalam berbagai Undang-Undang sesuai dengan lingkungan peradilan masing-masing. Berkaitan dengan kekuasaan kehakiman yang merdeka diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, memberikan batasan mengenai ruang lingkup ‘merdeka’, yaitu bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia. Kebebasan dalam melaksanakan wewenang yudisial bersifat tidak mutlak, karena tugas hakim adalah untuk menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, sehingga putusannya mencerminkan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 550, "width": 295, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Prinsip dan Nilai-Nilai Utama Lembaga Peradilan", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 562, "width": 466, "height": 117, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Scienes dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok, ( The believed capacity of any object to statisfy a human desire ). Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Suatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada suatu hal itu. (Kaelan, 2014 ) Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai adalah hakikat sesuatu yang baik dan pantas dilakukan oleh manusia menyangkut keyakinan, kepercayaan, norma, dan perilaku.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 679, "width": 462, "height": 64, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai - Nilai Utama Badan Peradilan menjadi dasar perilaku seluruh warga Badan Peradilan dalam upaya mencapai visi penegakan dan keadilan hukum. Pelaksanaan dari nilai-nilai ini pada akhirnya akan membentuk Budaya Badan Peradilan. Mengutip dari sumber situs Mahkamah Agung Republik Indonesia, Nilai- nilai yang dimaksud adalah:", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 743, "width": 402, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD NRI 1945).", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 37, "width": 455, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022 Volume 5 No. 2 – Oktober 2022", "type": "Page header" }, { "left": 291, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "304", "type": "Page footer" }, { "left": 67, "top": 72, "width": 465, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Kemandirian Institusional: Badan Peradilan adalah lembaga mandiri dan harus bebas dari intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman).", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 110, "width": 465, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Kemandirian Fungsional: Setiap hakim wajib menjaga kemandirian dalam menjalankan tugas dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya, seorang hakim dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan dasar Hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh, tekanan, atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung, dari manapun dan dengan alasan apapun juga.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 188, "width": 465, "height": 77, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Integritas dan kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD NRI 1945; Pasal 5 ayat (2) Undang- Undang No. 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman) Perilaku Hakim harus dapat menjadi teladan bagi Masyarakatnya. Perilaku Hakim yang Jujur dan Adil dalam menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan Masyarakat akan Kredibilitas Putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan Kejujuran harus menjiwai pelaksanaan Tugas Aparatur Peradilan.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 265, "width": 465, "height": 91, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Hakim bersama dengan aparatur Peradilan harus mampu melaksanakan tugasnya menjalankan kekuasaan kehakiman dengan profesional dan penuh Tanggung Jawab. Hal ini antara lain diwujudkan dengan memperlakukan pihak-pihak yang berperkara secara profesional, membuat putusan yang didasari dengan dasar alasan yang memadai, serta usaha untuk selalu mengikuti perkembangan masalah-masalah hukum aktual.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 356, "width": 465, "height": 77, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Badan Peradilan harus tanggap atas kebutuhan Pencari Keadilan, serta berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat mencapai Peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan. Selain itu, Hakim juga harus menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai Hukum dan Rasa Keadilan yang hidup dalam Masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 433, "width": 465, "height": 65, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD NRI 1945; Pasal 13 dan Pasal 52 Undang- Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Salah satu upaya Badan Peradilan untuk menjamin adanya perlakuan sama di hadapan Hukum, perlindungan Hukum, serta kepastian Hukum yang adil, adalah dengan memberikan akses kepada Masyarakat untuk memperoleh informasi.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 498, "width": 465, "height": 77, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8. Ketidak berpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya proses Peradilan yang Jujur dan Adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan Pendapat/ Kepentingan para pihak terkait. Untuk itu, Aparatur Peradilam harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak- pihak yang berperkara.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 575, "width": 465, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. Perlakuan yang sama di hadapan Hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD NRI 1945; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Setiap Warga Negara, khususnya Pencari Keadilan, berhak mendapat perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapat Pengakuan, Jaminan, Perlindungan, dan Kepastian Hukum yang Adil serta perlakuan yang sama di hadapan Hukum.", "type": "List item" }, { "left": 70, "top": 653, "width": 462, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Aktualisasi Prinsip dan Nilai-Nilai Lembaga Peradilan untuk Menciptakan Keadilan dalam Penegakan Hukum di Indonesia", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 679, "width": 466, "height": 77, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prinsip dan nilai-nilai kebajikan sering diartikan sebagai suatu sikap dan karakter untuk mewujudkan keadilan dalam hukum. Nilai-nilai kebajikan yang menumbuhkan sikap dan karakter yang membuat orang melakukan perbuatan dan berharap atas keadilan adalah keadilan, sedangkan sikap dan karakter yang membuat orang bertindak dan berharap ketidakadilan adalah ketidakadilan. Oleh karena itu keadilan yang diusahakan oleh lembaga peradilan mensyaratkan bahwa penjatuhan", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 37, "width": 455, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022 Volume 5 No. 2 – Oktober 2022", "type": "Page header" }, { "left": 291, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "305", "type": "Page footer" }, { "left": 67, "top": 72, "width": 466, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "putusan bukanlah tujuan dari hukum, hukum tidak hendak menuju kepastian kepentingan, jika hukum hendak menuju kepastian terhadap putusan atau mencapai kepentingan kelompok berarti lembaga peradilan tidak bernuansa keadilan. Keadilan dalam perspektif nilai dan prinsip yang dianut oleh lembaga peradilan adalah bersama keadilan, dan beserta moral pelaku hukum, karena hukum terkait dengan perilaku penegak hukum itu sendiri untuk berlaku adil, sebab perilaku adil tersebut lebih mendekat kepada nilai ketakwaan. (Fokkey Fuad Wasitaatmadja, 2015)", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 162, "width": 466, "height": 129, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berbeda halnya dengan teori hukum yang kita pahami saat ini bahwa, hukum diadakan sebagai upaya untuk meraih sebuah keadilan, dalam konteks ini maka, terdapat jarak atara hukum dan keadilan. Ketika manusia menggerakkan hukum, esensi hukum tidak berisi keadilan, karena keadilan itu sendiri baru dicapai atau dituju oleh hukum, oleh sebab itu ruang kosong tersebut haruslah diisi dengan penguatan prinsip dan nilai-nilai yang bijak dalam proses upaya menghasilkan suatu putusan hukum. Sehingga logis bila dikatakan bahwa untuk menciptakan suatu keadilan dalam putusan hukum, maka proses penegakan hukum serta aparatur penegak hukum tidak boleh jauh dari nilai-nilai dari prinsip kebijaksanaan lembaga peradilan itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 291, "width": 465, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ukuran keadilan dala praktek penegakan hukum sebagaimana di singgung di atas sebenarnya menjangkau wilayah yang ideal atau berada dalam wilayah cita, dikarenakan berbicara masalah keadilan, berarti sudah dalam wilayah makna yang masuk dalam tataran filosofis yang perlu perenungan secara mendalam sampai hakikat yang paling dalam, bahkan Hans Kelsen menekankan pada filsafat hukum Plato, bahwa keadilan didasarkan pada pengetahuan perihal sesuatu yang baik. (W. Friedmann, 1990) Pengetahuan akan hal yang baik secara fundamental merupakan persoalan di luar dunia. Hal tersebut dapat diperoleh dengan kebijaksanaan. (Maryanto, 2003)", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 407, "width": 466, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, secara umum dikatakan bahwa orang yang tidak adil adalah orang yang tidak patuh terhadap hukum ( unlawful, lawless ) dan orang yang tidak fair ( unfair ), maka orang yang adil adalah orang yang patuh terhadap hukum ( lawabiding ) dan fair. Karena tindakan memenuhi/mematuhi hukum adalah adil, maka semua tindakan pembuatan hukum oleh legislatif sesuai dengan aturan yang ada adalah adil. Tujuan pembuatan hukum adalah untuk mencapai kemajuan kebahagiaan masyarakat. Sehingga dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dimaknai bahwa semua tindakan yang cenderung untuk memproduksi dan mempertahankan kebahagiaan masyarakat adalah adil. (Inge Dwisvimiar, 2011)", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 524, "width": 466, "height": 206, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Merefleksikan maksud dari terbentuknya lembaga peradilan adalah untuk memberikan keadilan dalam konteks mencari kebenaran dari suatu persoalan yang beragam di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu ia tidak terlepas dari asumsi-asumsi yang berdimensi subjektivitas, egosentris, primordialisme, dan lain sebagainya. Sehingga untuk menetapkan suatu hukum (putusan pengadilan) bagi masyarakat pencari keadilan, perlu adanya penguatan jaring keamanan bagi lembaga peradilan berupa prinsip dan nilai-nilai supaya lembaga peradilan beserta pelaku hukum yang ada didalamnya tetap fukus pada tujuan awalnya yakni menghadirkan keadilan hukum, bukan malah sebaliknya menjadi oknum yang menghancurkan hukum itu sendiri. Meminjam istilah M. Friedman perlu suatu sistem hukum, perangkat hukum, dan budaya hukum yang bersinergi secara positif agar citra putusan pengadilan sebagai cermin rasa keadilan terwujud di dalam suatu negara hukum. Tanpa itu, khususnya budaya hukum ( recht culture ) yang terefleksi melalui perilaku sehari-hari masyarakat dan aparat hukum yang tercipta dari prinsip serta nilai-nilai yang baik, maka hukum (putusan pengadilan) menjadi hak setiap warga negara atas keadilan berbangsa dan bernegara.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 730, "width": 73, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. PENUTUP", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 37, "width": 455, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022 Volume 5 No. 2 – Oktober 2022", "type": "Page header" }, { "left": 291, "top": 771, "width": 18, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "306", "type": "Page footer" }, { "left": 67, "top": 72, "width": 466, "height": 103, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prinsip dan nilai-nilai yang dimiliki oleh lembaga peradilan sebagai alat negara negara memainkan peran penting yang sangat fundamental terhadap proses-proses penggalian hukum dalam lembaga peradilan untuk melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara, sehingga putusan setiap lembaga peradilan mencerminkan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia. Dalam gagasan mengenai teori penegakan hukum modern, lembaga peradilan ditempatkan sebagai suatu subjek dari bagian kekuasaan yang bertujuan untuk menjembatani dan melindungi terhadap kepentingan setiap warganegara secara konstitusional dalam sistem ketatanegaraan suatu negara.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 175, "width": 462, "height": 258, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Di Indonesia pada saat ini peran lembaga peradilan sangat penting dalam menentukan nasib suatu warganegara. Lembaga peradilan bertindak sebagai eksekutor dalam proses pengambilan keputusan vonis hukum yang melibatkan antar warga negara sebagai bagian dari hukum privat ataupun warganegara dengan institusi-institusi kenegaraan sebagai bagian dari hukum publik ataupun Tata Usaha Negara. Dengan kata lain, Lembaga peradilan adalah media harapan masyarakat untuk memperoleh keadilan hukum. Oleh sebab itu, lembaga peradilan harus senantiasa berpegang teguh terhadap prinsip dan nilai yang diembannya sehingga fokus untuk memperjuangkan penegakan hukum secara adil serta sebagai cerminan lembaga yang memiliki prilaku taat hukum yang baik terhadap masyarakat luas. Upaya membentuk budaya hukum dengan cara melakukan penguatan dan penanaman nilai-nilai yang baik terhadap lembaga peradilan harus juga menjadi gerakan dan usaha yang serius demi mewujudkan lembaga peradilan hukum yang bersih tanpa KKN serta memiliki integeritas baik secara kelembagaan maupun perseorangan (pihak-pihak yang terlibat dalam lembaga peradilan). Sehingga fungsi lembaga negara dapat berjalan secara maksimal untuk memberikan jamianan kepastian hukum dari usaha mencari keadilan setiap warganegara Indonesia. Atas dasar tersebut sehingga upaya untuk memberikan manfaat dari bagian visi besar memajukan Negara Kesatuan Indonesia dapat tercapai dan dirasakan sepenuhnya oleh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 433, "width": 126, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. DAFTAR PUSTAKA Buku", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 459, "width": 466, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fokkey Fuad Wasitaatmadja. 2015. Filsafat Hukum, Akar Religiositas Hukum. Jakarta: Prenadamedia Group.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 485, "width": 465, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I Made Pasek Diantha. 2017. Metodologi Penelitian Hukum Normatif Dalam Justifikasi Teori Hukum. Cet. II. Jakarta: Prenada Media Group. Inge Dwisvimiar. 2011. Keadilan Dalam Perspektif Filsafat Ilmu Hukum. Jurnal dinamika Hukum, vol; 1, No. 3.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 537, "width": 331, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 550, "width": 465, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lawrence M.Friedman. 1975. The Legal System : A Social Science Perspective, Rusell Sage Foundation. New York. Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengadilan Agama Boyolali Kelas 1 A, diakses melalui https://pa-boyolali.go.id/new/hubungi-kami/arsip-berita/499-nilai- nilai-utama-badan-peradilan, pada 26 September 2022 Pukul 16.48 WIB.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 614, "width": 465, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maryanto. 2003. Refleksi dan Relevansi Pemikiran Filsafat Hukum Bagi Pengembangan Ilmu Hukum ”, Jurnal Hukum, Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Vol. 13 No. 1.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 653, "width": 465, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sunaryati Hartono. 1982. Hukum ekonomi pembangunan Indonesia. Jakarta: Binacipta.", "type": "List item" }, { "left": 67, "top": 679, "width": 414, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "W. Friedmann. 1990. Teori dan Filsafat Hukum. Jakarta: PT. Rajawali Press.", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 692, "width": 93, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Undang-Undang", "type": "Section header" }, { "left": 88, "top": 705, "width": 444, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009", "type": "Text" } ]
163b2b41-2be3-a73f-8b43-fab52c616a69
https://ejournal.upnvj.ac.id/JEP/article/download/6494/2560
[ { "left": 71, "top": 38, "width": 258, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ekspresi dan Persepsi : Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 6 , No. 3, September 2023 e-ISSN: 2656-050X, Website : http://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/JEP/index DOI : https://doi.org/10.33822/jep.v6i3.6494", "type": "Text" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "478", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 86, "width": 454, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION", "type": "Section header" }, { "left": 158, "top": 116, "width": 295, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uljanatunnisa 1 , Febriany 2 , Della Bagusnur Hidayah 3", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 130, "width": 346, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 141, "top": 141, "width": 329, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama, Kebumen Central Java, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 153, "width": 202, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Universiti Sains Malaysia, Penang, Malaysia E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 157, "top": 191, "width": 299, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Submitted 07-09-2023, Revised 20-09-2023, Accepted 30-09-2023", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 221, "width": 51, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak:", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 237, "width": 471, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai sebuah inisiatif untuk mengurangi skeptisisme publik terhadap PT HM Sampoerna. Hal ini didasari oleh pro dan kontra terhadap program CSR dan komunikasi CSR, terutama dalam sektor yang kontroversial seperti industri rokok. Dengan menggunakan empat dimensi pesan inisiatif CSR, yaitu CSR Commitment, CSR impact, CSR Motive, dan CSR FIT dengan metode analisis isi kualitatif, data primer untuk penelitian ini adalah postingan di akun media sosial resmi @insidesampoerna. Periode pengumpulan data dimulai dari 1 Januari 2023 hingga 30 Mei 2023. Analisis hasil pengkodean mengungkapkan bahwa sebagian besar komunikasi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) perusahaan sebagian besar menggunakan pesan inisiatif CSR Impact, seperti yang dicontohkan oleh kalimat \"pemangku kepentingan telah merasakan dampaknya.\" Unggahan Instagram perusahaan juga menunjukkan elemen Motif CSR, Komitmen CSR, dan Kesesuaian CSR.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 407, "width": 358, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci: Industri Kontroversial, Komunikasi CSR, Skeptisisme Publik", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 439, "width": 48, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract:", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 454, "width": 471, "height": 150, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This research aims to analyze Corporate Social Responsibility (CSR) communication as an initiative to reducing public skepticism towards PT HM Sampoerna. This is based on the pros and cons of CSR programs and CSR communication, particularly within controversial sectors such as the cigarette industry. Using four dimensions of CSR initiative messages, namely CSR Commitment, CSR impact, CSR Motive, and CSR FIT with a qualitative content analysis method, the primary data for this research are posts on the official social media account @insidesampoerna. The data collection period spans from January 1, 2023, to May 30, 2023. The analysis of the coding outcomes revealed that a significant portion of the company's corporate social responsibility (CSR) communications predominantly employed the CSR Impact initiative messaging, as exemplified by the line \"stakeholders have experienced the impact.\" The company's Instagram postings also exhibit elements of CSR Motive, CSR Commitment, and CSR Fit.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 625, "width": 371, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Controversial Industry, CSR Communication, Public Skepticism", "type": "Section header" }, { "left": 262, "top": 663, "width": 87, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 682, "width": 471, "height": 73, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In 2021, the Governor of DKI Jakarta implemented a campaign against smoking and advocated for the prohibition of cigarette advertisements. There were speculations that the Governor sent a letter of collaboration to Michel R Bloomberg, stating that Jakarta was one of 54 cities engaged in an anti-smoking campaign. This was further supported by the issuance of Governor's Directive No.8 of 2021, which outlined the subsequent actions concerning the campaign (Velarosdella, 2021). This situation has pros and cons. Certain factions argue that the", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION", "type": "Section header" }, { "left": 385, "top": 45, "width": 155, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "479", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 471, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "closure of cigarette displays is a positive measure, although it does not inevitably reduce smoking prevalence (Sheilanabila, 2021). Indeed, due to this communication, the Governor of DKI Jakarta faces the potential legal action of being sued in a court of law (Lesmana & Muflih, 2021.). In 2022, a contentious matter has arisen regarding the forthcoming implementation of governmental laws pertaining to the sale of cigarettes or retail sales in 2023. There is a prevailing belief among many that these regulations may not provide the desired effectiveness, hence giving rise to controversy. There is an anticipated 16% rise in the prevalence of smoking among individuals in the age groups of adults and adolescents by 2030. The discourse surrounding the cigarette industry is ongoing. In addition to the anti-smoking campaign, various activities and contributions from the cigarette industry in the form of CSR initiatives have sparked controversy. The public perceives these CSR programs as attempts to alter negative perceptions, potentially conflicting with marketing ethics (Harizan & Hamid, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 225, "width": 471, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In addition, stakeholders maintain that CSR functions as a promotional measure aimed at projecting concern for the environment, although cigarettes are the root cause of the issues that arise (Najoan & Anandya, 2020 ). Within the cigarette sector, PT HM Sampoerna strategically employs CSR to address both internal and external factors. This approach encompasses various aspects, including enhancing brand recognition, adhering to regulatory requirements, and demonstrating compliance with government mandates (Yasmine & Swara, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 301, "width": 471, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "However, prior studies have also indicated that CSR initiatives can cultivate a positive perception of tobacco businesses, particularly among current smokers. The study's findings indicate that individuals' evaluations are influenced by their perceptions of ethical conduct, regardless of their smoking status. As a result, when cigarette firms successfully fulfill consumer expectations, there will be a rise in favorable assessments of the company (Arli et al., 2015).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 364, "width": 471, "height": 225, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the ongoing discourse regarding the influence of CSR within the cigarette industry, several Indonesian cigarette companies, including PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk or HM Sampoerna, consistently engage in CSR initiatives spanning diverse domains. These initiatives encompass (1) Education Development, which is aligned with programs established by the Sampoerna Foundation; (2) Environmental development, with a particular emphasis on environmental preservation; (3) Economic development, encompassing both regular and expedited economic growth; and (4) Social development, which is undertaken explicitly by the Sampoerna SAR team and employee organizations. Indeed, PT HM Sampoerna received several awards in the realm of CSR between 2018 and 2022 (Kompas.Com, 2018;Kurniawan, 2019). PT HM Sampoerna achieved notable recognition in 2018 and 2019 by receiving three honors simultaneously at the CSR Global Honors. These awards were explicitly in the categories of Empowerment of Woman Award, Best Workplace Practices Award, and Community Program Award. In 2020, the organization received recognition in the domain of Empowering Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) through the sustainable CSR Empowerment of MSMEs program (Dinisari, 2020). In 2021, it was honored with the prestigious Best Community Impact award (Purwanti, 2021). Furthermore, in 2022, PT HM Sampoerna achieved further success by securing two CSR Awards. The Best Award for Disaster Management (BISRA) has been recognized as the Silver Champion in the CSR Program (Supriyatna, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 592, "width": 471, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The entirety of the program is conveyed through the official social media platform of the company, @insidesampoerna. There is an undeniable trend in using social media to communicate CSR initiatives. This communication takes the form of material generated either by the firms themselves or by the general public. However, it is well acknowledged that effectively conveying CSR messages is a significant difficulty for organizations. The decision to disseminate CSR content holds significance as the various media platforms through which it is shared have been observed to exert distinct effects on customer attitudes, in addition to prior research indicating the existence of non-profit organizations that effectively communicate their corporate contributions to the public without eliciting widespread mistrust. From a societal perspective, it is widely held that the communication undertaken by corporations is perceived as a manifestation of corporate transparency. This perception stems from the belief that companies cannot make unsubstantiated CSR claims on social media platforms, as such actions would inevitably bring public scrutiny and criticism. In the context of social media, it has been posited that the", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION", "type": "Section header" }, { "left": 385, "top": 45, "width": 155, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "480", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 471, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "communication of CSR may give rise to stakeholder-driven and selfish-driven attributions, thereby leading to doubts over the genuineness of a company's CSR intentions (Van Rekom et al., 2014; Lee, Yoon, & O'Donnella., 2018; Tölkes, 2018; Dunn & Harness, 2019; Dedeoğlu et al., 2020). Suppose there is a growing sense of doubt and skepticism among the public regarding the authenticity and genuineness of the company's CSR initiatives. It is likely to give rise to mistrust. When doubt emerges, there will be a questioning of the efficacy of CSR programs. The existing body of literature indicates that skepticism has a significant role in influencing the ability of individuals to withstand unfavorable information, as well as their perceptions of retailer equity and word-of-mouth communication (Skarmeas et al., 2014). This effect is particularly pronounced when organizations engage in the communication of CSR initiatives. The success of CSR communication is primarily determined by public trustworthiness and skepticism, as issues in this area tend to elicit mistrust.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 225, "width": 471, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The primary problem in CSR communication lies in effectively reducing skepticism and effectively conveying the underlying motives of the organization (Skarmeas & Leonidou, 2013; Skard & Thorbjørnsen, 2014; Joireman et al., 2018). Prior research on CSR has demonstrated that the communication of corporate social efforts has the potential to elicit consumer distrust and skepticism (Lii & Lee, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 288, "width": 471, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Consumer skepticism can be categorized into two distinct forms. Dispositional skepticism pertains to an individual's enduring personality traits that foster a general sense of distrust and skepticism. On the other hand, situational skepticism refers to a temporary state of doubt or suspicion towards a company's intentions, which arises due to specific communication messages or situational factors (Foreh & Grier, 2003;Ham & Kim, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 351, "width": 471, "height": 175, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This study examines how CSR communication through social media platforms is employed to reducing public skepticism. As one of the stigmatized companies, the tobacco industry's products are highly discredited, which can involve high public (Rim & Kim, 2016). Therefore, CSR communication as a transparency effort to reduce public skepticism (Kent & Taylor, 2016). The research methodology employed is qualitative content analysis, distinguishing it from prior studies that primarily relied on audience surveys. Furthermore, drawing upon prior research, it is suggested that Advertising and Public Relations professionals, CSR managers, and scholars should consider implementing various CSR communication strategies, such as employing first response strategies or engaging in proactive CSR communication efforts, in order to reducing negative comments and public skepticism towards companies. Secondly, it is essential to communicate a balanced message effectively. Additionally, demonstrating a solid commitment to uploading videos is crucial. Furthermore, incorporating anecdotal evidence into posts can be beneficial. Moreover, it is essential to balance social and business interests. Lastly, it is recommended to allocate less focus to high-fit CSR activities (Song & Wen, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 529, "width": 471, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "There are three distinct CSR communication strategies. The first strategy is the information strategy, which involves disseminating information about CSR activities. However, it is essential to note that the primary objective of CSR information strategies is not always to persuade but rather to provide an objective expression of CSR programs. The second strategy can be classified as a response strategy, characterized by an asymmetric communication approach where the corporation actively provides feedback and incorporates stakeholder issues through diverse stakeholder replies. One of the critical strategies entails using symmetrical communication practices, which involves actively engaging stakeholders in the company's CSR message and fostering regular and proactive interaction. The third strategy is deemed optimal when organizations participate in social media platforms.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 655, "width": 471, "height": 99, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In addition to CSR communication strategies, CSR message initiatives are regarded as a component within the CSR communication framework. These initiatives are recognized for their potential to reducing public skepticism towards CSR. This is because a company's CSR messages often pertain to social objectives or the company's direct engagement in social causes. Nevertheless, it is essential to note that when CSR messaging primarily focuses on societal concerns rather than promoting the firm or its products, consumers may be more skeptical of potential hidden agendas. This skepticism arises from the perceived lack of alignment between CSR advertising and their wants and preferences.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION", "type": "Section header" }, { "left": 385, "top": 45, "width": 155, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "481", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 471, "height": 162, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The four critical components of the CSR communication framework are the messages of CSR commitment, CSR impact, CSR motive, and CSR fit. CSR commitment refers to the actions undertaken by a corporation to benefit its stakeholders. These actions might include philanthropic endeavors, allocation of human resources, and investment in research and development, all directed towards achieving a particular societal objective. In practical applications, various manifestations of commitment can be observed, including the level of effort invested, the longevity of the relationship, and the regularity of contributions. CSR impact refers to the outcomes or results generated by a corporation through implementing a CSR program, namely the effects or advantages experienced by the community. The CSR motive is the fundamental rationale behind a company's implementing a CSR program. CSR communication commonly employs two types of motives: intrinsic and extrinsic. The project's ultimate message is CSR Fit, which refers to aligning CSR activities with social concerns or problems and adherence to company principles (Du et al., 2010).", "type": "Text" }, { "left": 245, "top": 250, "width": 123, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "RESEARCH METHODS", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 269, "width": 470, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This research uses qualitative content analysis to analyze CSR communication in reducing public skepticism towards the HM Sampoerna company on Instagram social media from January 1, 2023, to May 30, 2023.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 307, "width": 471, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The subsequent procedures to be undertaken by researchers involve data analysis, specifically focusing on identifying criteria for CSR communication that can effectively reducing skepticism. The researcher will conduct observations targeting corporate CSR content on the social media platform Instagram, @insidesampoerna. Content analysis involves identifying and selecting a specific unit of analysis to be utilized during the research process. The unit of analysis refers to the specific aspect of the material that is examined and serves as the basis for concluding a given text (Eriyanto, 2011: 59). The analysis unit in this study includes the Instagram account @insidesampoerna.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 408, "width": 470, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The data analysis process was conducted manually to determine if posts in the form of company images and videos adhered to the established standards for CSR communication, aiming to reducing public skepticism. The standard criteria pertain to the framework of CSR communication, explicitly focusing on messaging related to CSR initiatives.", "type": "Text" }, { "left": 245, "top": 471, "width": 121, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1. Research Unit", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 497, "width": 460, "height": 202, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Research Unit Sub-Unit Description Indicator Message Impact The impact of benefits felt by the community Personal impact and social impact Commitment Communicating related to corporate commitment is proposed as an effective strategy for reducing stakeholder skepticism. The communicated message encompasses three distinct dimensions: input power, association endurance, and consistency of initiative. Motives The rationales that drive corporations to implement CSR initiatives. Intrinsic Motives and extrinsic motives Fit The suitability of the CSR program to social issues or problems and the suitability of the company's internal values Suitability of social issues or problems and suitability of issues with company values", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 702, "width": 117, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Source: Du et al (2010)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 727, "width": 471, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to Miles et al. (2014), the qualitative content analysis data analysis method encompasses three distinct activities: condensing, presenting, and confirming data. Qualitative content analysis employs iterative, persistent, and continual endeavors to summarize, present,", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "482", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 470, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "and validate data. This study presents a comprehensive overview and detailed description of the data analysis conducted.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 98, "width": 112, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Data Condensation", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 111, "width": 453, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This process involves selecting, simplifying, and focusing all the data obtained. This will strengthen the data that will be used. Data condensation is a form of analysis that will sharpen, choose to discard, and organize data in such a way as to reach a definitive conclusion.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 149, "width": 84, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Data Display", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 162, "width": 453, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Researchers will use tables and narratives to explain the data displayed in presenting data. This data presentation helps researchers draw conclusions and will follow the determined research unit.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 200, "width": 121, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Verifying Conclusion", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 212, "width": 452, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "After all the necessary data has been collected, the next step is analysis. This analysis process will be divided into several parts according to the concepts that have been explained. Until, in the end, a definitive conclusion can be drawn.", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 263, "width": 146, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "RESULT AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 282, "width": 471, "height": 111, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The cigarette industry is one of the controversial industries, with an ongoing and enduring discussion surrounding its various aspects. From one perspective, the cigarette industry plays a crucial role in supporting the livelihoods of numerous individuals. However, from an alternative standpoint, the adverse health consequences of smoking, affecting both smokers and non- smokers, present a significant concern. Similar to the ongoing discourse surrounding the operations of cigarette companies in Indonesia, the discussion regarding social or Corporate Social Responsibility (CSR) initiatives persists. This debate revolves around the underlying premise of whether it is feasible for cigarette companies to engage in socially responsible practices, given the adverse health effects associated with their products.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 395, "width": 471, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PT HM Sampoerna, Tbk utilizes the social media platform Instagram, @insidesampoerna, to disseminate information regarding its CSR initiatives through the strategic utilization of visual media, such as images and videos, accompanied by comprehensive descriptions of the respective CSR programs. The hashtags #ProudSampoerna and #SampoernaForIndonesia are consistently employed in the concluding sections of post descriptions. Posts generated between January and May 2023 emphasize the social, economic, and governance pillars, which align with the objectives of sustainable development goals.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 484, "width": 471, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PT HM Sampoerna, Tbk. employs an informing strategy in its CSR communication on Instagram. This strategy prioritizes disseminating information regarding the company's activities, such as demonstrating its commitment to stakeholders and showcasing the integration of its business operations. Additionally, CSR communication also includes updates on the involvement of company leaders.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 547, "width": 471, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This study focuses on the communication of CSR programs, explicitly addressing the issue of public skepticism regarding the CSR initiatives implemented by PT HM Sampoerna, tbk. One factor contributing to the emergence of public skepticism is the presence of ineffective communication or inadequate message design. The researchers employed a CSR communication framework to conduct a qualitative analysis of the many types of messaging utilized by firms to express their programs related to CSR. These programs encompassed CSR commitment, CSR impact, CSR motives, and CSR fit, as outlined in Table 2.", "type": "Text" }, { "left": 203, "top": 649, "width": 207, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 2. Result of CSR Communication", "type": "Text" }, { "left": 179, "top": 674, "width": 234, "height": 76, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No Number of CSR Posts Percentage 1 CSR Commitment 25 2 CSR Impact 29 3 CSR Fit 19 4 CSR Motives 27 Source. Result employed by researchers", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION", "type": "Section header" }, { "left": 385, "top": 45, "width": 155, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "483", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 471, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Most of the company's posts pertain to impact or the communication of impact concerning CSR programs. Additionally, 27% of the posts express motives, while 25% communicate commitments to CSR programs. However, for CSR Fit, the percentage of posts connected to these topics is just 19%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 124, "width": 471, "height": 111, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PT HM Sampoerna, Tbk significantly emphasizes impact in their CSR communication strategy, evident by their active engagement on the social media platform @insidesampoerna. The term \"impact\" is commonly understood as the positive outcomes or societal effects resulting from implementing programs initiated by the organization. Several CSR programs have been recognized for their ability to deliver advantages to stakeholders. Notable examples include the Usaha Maju Kian Makmur Untuk Indonesia Program (UMKM or MSMEs for Indonesia), the Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), and the Sampoerna Retail Community (SRC). The program targets communities that have received support from companies or partners in cultivating cloves, tobacco, and micro, small, and medium enterprises (MSMEs).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 238, "width": 470, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The subsequent discourse pertains to the discernible implications experienced by the farmer partners, encompassing both Clove Farmers and Tobacco Farmers.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 276, "width": 435, "height": 60, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "For Sampoerna, sustainability means creating long-term value and providing a positive impact for stakeholders, including farmer partners. Apart from the personal and performance of the farmer partners, this positive impact can also be felt by the people around the farmer partners, as is the story of one of the clove farmers in Buleleng, Bali, namely Mr. Putu Santika (Posted on January 2, 2023).", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 351, "width": 435, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Through the partnership program, Sampoerna supports innovation by adding 12 stem- splitting machines to 5 Clove hubs. With this innovation, Mr. Kadek also helps farmers in other areas to increase their productivity (Posted on January 23, 2023).", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 402, "width": 423, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meanwhile, the following posts pertain to the influence of MSME's developed partners:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 427, "width": 435, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Through coaching and training on various business skills, including utilizing the AYO SRC digital ecosystem, Pak Umar, owner of the SRC Alif grocery store in East Kalimantan, succeeded in implementing effective marketing strategies, increasing work efficiency, and experiencing significant business development (Posted on February 17, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 491, "width": 435, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mrs. Ani Nurdiana is one of the MSMEs assisted by the Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Thanks to SETC's training and guidance, Mrs. Ani's business grew rapidly to a turnover of hundreds of millions of rupiah! (Posted on March 20, 2023).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 541, "width": 471, "height": 137, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The impact of CSR is the primary focus of communication. The primary emphasis of society concerning a company's CSR program is in its impact. This is due to the significance of such initiatives' outcomes and effects. The topic frequently under discussion is the magnitude of influence exerted by CSR initiatives on the social milieu to ensure that stakeholders perceive tangible benefits resulting from an exemplary CSR program. The post highlights the impact of CSR by using phrases such as \"following engagement in the program,\" \"Upon completion of the training,\" and \"The effects are not limited to... but also extend to...\" It then goes on to showcase the uplifting narratives of the supported partners through video content. According to researchers, the statement represents the company's strategic approach aimed at demonstrating the societal impact of the CSR initiatives implemented thus far, encompassing individual and collective dimensions.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 681, "width": 471, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Researchers show that the act of emphasizing the impact of a controversial corporation has the potential to garner public favor. The assertion that individuals tend to suspend their skepticism when seeing a firm possess an advantageous or socially impactful CSR initiative has been substantiated by prior scholarly investigations (Y.-J. Lee et al., 2019). Based on the findings of Maulida et al, (2021), it is evident that the Indonesian Child Protection Commission encountered significant public backing during its confrontation with the Djarum Foundation", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION", "type": "Section header" }, { "left": 385, "top": 45, "width": 155, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "484", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 470, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "concerning child exploitation. Despite the extensive reporting, it appears that the reputation of the Djarum Foundation remained unscathed.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 98, "width": 471, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In addition to CSR Impact, CSR Motives is another kind of CSR communication. Companies communicate two types of CSR motives: public service/intrinsic and business/extrinsic.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 136, "width": 435, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This award given to Sampoerna is a motivation booster to continue realizing the commitment to empowering MSMEs in Indonesia based on the Three Hands Philosophy to impact stakeholders, including the wider community, positively. (Posted on May 16, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 200, "width": 435, "height": 60, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Earth Day is a reminder for all of us to work together to protect our beloved earth. Sampoerna is committed to creating long-term value and minimizing negative impacts, especially for the environment, through various initiatives under the \"Sampoerna for Indonesia\" sustainability program, ranging from water management use of renewable energy to waste management. (Posted on April 22, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 276, "width": 470, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The prior post elucidates the company's intrinsic motives, whereas the subsequent post elucidates the company's extrinsic motives.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 301, "width": 435, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sampoerna inaugurated a production facility for innovative smoke-free tobacco products in Karawang, West Java, and released the first export to the Asia Pacific region. In line with the government's priority to encourage investment and increase exports of finished goods, this factory is focused on meeting export markets in the Asia Pacific region and domestically. This high-tech production facility also aims to support the transformation of the manufacturing sector as outlined in the \"Making Indonesia 4.0\" road map. (Posted on January 13, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 402, "width": 434, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Do you still remember the Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) program? SETC is one of the initiatives under the \"Sampoerna for Indonesia\" sustainability program, which aims to support increasing the skills and competitiveness of MSMEs in Indonesia. (Posted on February 6, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 465, "width": 435, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Did you know that tobacco plants are one of the plants that are sensitive to environmental changes? Current climate changes can result in the risk of crop failure and less than - optimal tobacco quality. By participating in the Integrated Production System partnership program, which is part of the sustainability program \"Sampoerna for Indonesia\", tobacco farmer partners are helped to improve the quality and productivity of tobacco farming efficiently and safely. Of course, this leads to the welfare of the farmer partners. (Posted on April 14, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 567, "width": 470, "height": 60, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The company's CSR motives were identified by a thorough examination of the company's 2022 annual report. It was found that every CSR activity undertaken by the company is aimed at positively impacting the country. For instance, in the context of environmental concerns, corporations implement CSR initiatives with an environmental focus due to governmental requirements stemming from regulatory frameworks.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 630, "width": 471, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The subsequent topic to be discussed is CSR Commitment. Posts marked with company commitment are conveyed as follows:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 668, "width": 435, "height": 60, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sampoerna's initiative to continue to support the government in economic growth and improving the welfare of the wider community, including MSMEs, has again borne fruit with the inauguration of the Sampoerna Retail Community (SRC) Local Corner collaboration program with the Creative, Innovative, and Productive Zone (KIP) program in Surabaya, East Java (Posted on March 15, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION", "type": "Section header" }, { "left": 385, "top": 45, "width": 155, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "485", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 73, "width": 435, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "As a company operating for around 110 years in Indonesia, Sampoerna is committed to creating long-term economic value throughout the national tobacco industry ecosystem chain. One of the ways this commitment is realized is through the absorption of Indonesian workers, which is also a contribution from the industrial sector in supporting the government's efforts to maintain national economic stability (Posted on May 2, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 149, "width": 435, "height": 99, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "For 15 years, Sampoerna, through the Sampoerna Retail Community (SRC) program, has consistently provided sustainable business coaching and mentoring programs for traditional retailers to increase the competitiveness of MSMEs in Indonesia. On its anniversary, SRC emphasized its commitment to continue collaborating and innovating, especially through the AYO SRC digital ecosystem, to expand access to digitalization for MSMEs and society in Indonesia. In addition, at the beginning of 2023, SRC also voiced the #BeBetter movement for all MSME players to progress, develop, and move up in class. (Posted on May 9, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 263, "width": 471, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Commitment to CSR communications @insidesampoerna is focused on sustainable development goals through the three pillars of social, environmental, and governance. Furthermore, examples of CSR Fit communications are as follows:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 313, "width": 435, "height": 74, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reducing the carbon footprint of all Sampoerna operations is an essential aspect of our sustainability approach. Therefore, Sampoerna is committed to using entirely renewable energy to supply electricity to our production facilities. We implement this using renewable energy from clean energy supplies through Renewable Energy Certificates (REC) and Solar Power Plants (PLTS). What are you doing to reduce your environmental impact? Answer in the comment column, OK! (Posted on January 17, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 402, "width": 435, "height": 137, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Waste is one of the causes of environmental pollution, which can be overcome with an appropriate disposal and recycling system. As a company committed to reducing its environmental footprint, Sampoerna is partnering with Imaji Sociopreneur, a village community assistance and empowerment institution with an environmental program, to build and develop a plastic waste recycling hub in Jember, East Java. Recycle Hub recycles plastic waste supplied by the Waste Bank in several villages. One is the Nusa Indah Waste Bank in Langon Hamlet, Jember, East Java, which Mrs. Neva chairs. Listen to Mrs. Neva's story about her activities, which benefit environmental cleanliness and improve the local economy. What forms of care do you usually take to care for the environment around you? Share your story in the comment column. (Posted on May 15, 2023)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 554, "width": 471, "height": 174, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CSR Fit emphasizes that its actions are grounded in environmental issues or challenges. Environmental issues are among the concerns that exhibit an upward trend annually. The company offers solutions pertaining to waste management and recycling systems, as well as the utilization of renewable energy derived from clean energy sources. The company's suitability can also be observed by its adherence to certain ideals, such as the commitment to reduce the carbon footprint of all Sampoerna businesses, which is a significant component of its sustainability approach. The term \"sustainability,\" as mentioned in the annual report, is regarded as the foundation or cornerstone of the company's CSR initiative to promote sustainable development. There is alignment between CSR and company values, and effective communication of CSR initiatives plays a significant role in fostering a sense of cohesion between the firm and its CSR operations in the general public's perception (De Jong & Van Der Meer, 2017). Furthermore, it is plausible that by effectively aligning the company's fundamental values with its CSR initiatives, there is potential for a decrease in customer cynicism toward business ethics and corporate responsibility (Moreno & Kang, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 731, "width": 471, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The research results show that PT Sampoerna, Tbk's CSR communication emphasizes the impact felt by the company's partners. This may be due to the fact that cigarette companies", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION", "type": "Section header" }, { "left": 385, "top": 45, "width": 155, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "486", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 471, "height": 86, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "are often associated with the negative impact of their products, such as health problems. So that with the increasing protests against operations, the greater the company's efforts to show that the presence of cigarette companies also has a big impact on society. A study shows that reducing public skepticism for stigmatized industries such as the tobacco industry is to increase transparency and interaction with stakeholders. (T. H. Lee & Comello, 2019), However, during the research, researchers did not find high interaction between company representatives and the public or netizens.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 162, "width": 471, "height": 111, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Contradictory to the previous statement, some research results state that although the tobacco industry succeeded in achieving the objectives in the communication of its CSR program, the tobacco industry's CSR program in Indonesia is not part of its actual responsibility because the European Commission in ISO 26000 confirms that a socially responsible company must be responsible for the impact of its corporate activities (Tandilittin & Luetge, 2015). The impact of tobacco companies' CSR activities cannot be justified by the impact of their products, as the tobacco industry's CSR is in conflict with the cigarette business (Hirschhorn, 2004). Therefore, the CSR communication carried out by the company should not be focused on the impact of community welfare but focused on CSR communication to overcome the impact of its product.", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 288, "width": 77, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 307, "width": 471, "height": 149, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The stakeholders that the CSR program aims to reach based on posts on Instagram @insidesampoerna are the company's partners, especially clove farmers, tobacco farmers, and MSME partners. The company's posts on Instagram in the period January 1, 2023, to May 30, 2023 convey the company's CSR program, if referring to the message category in the CSR communication initiative, the information consists of Impact, Motives, Commitment and Fit. Although most of the messages are Impact initiatives. Impact messaging encompasses various forms of information, including the personal impacts experienced by individuals and the broader social impacts resulting from engagement with the organization's CSR initiatives. In addition to CSR impact messages, CSR communications effectively convey intrinsic and extrinsic incentive messages in a balanced way. Further content relates to assessing the fit between CSR programs and existing social concerns or issues, as well as the alignment of programs with the internal values upheld by the organization.", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 484, "width": 78, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 501, "width": 471, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arli, D., Rundle- Thiele, S., & Lasmono, H. (2015). Consumers’ evaluation toward tobacco companies: Implications for social marketing. Marketing Intelligence & Planning , 33 (3), 276 –291. https://doi.org/10.1108/MIP-01-2014-0015", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 541, "width": 471, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Chitra Dinisari, M. (2020). Sampoerna Raih Penghargaan The Most Tax-Friendly Corporate . https://kabar24.bisnis.com/read/20201216/79/1331746/sampoerna-raih-penghargaan- the-most-tax-friendly-corporate", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 579, "width": 470, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "De Jong, M. D. T., & Van Der Meer, M. (2017). How Does It Fit? Exploring the Congruence Between Organizations and Their Corporate Social Responsibility (CSR) Activities. Journal of Business Ethics , 143 (1), 71 –83. https://doi.org/10.1007/s10551-015-2782-2 Dedeoğlu, B. B., Taheri, B., Okumus, F., & Gannon, M. (2020). Understanding the importance that consumers attach to social media sharing (ISMS): Scale development and validation. Tourism Management , 76 , 103954. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2019.103954", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 655, "width": 471, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Du, S., Bhattacharya, C. B., & Sen, S. (2010). Maximizing Business Returns to Corporate Social Responsibility (CSR): The Role of CSR Communication. International Journal of Management Reviews , 12 (1), 8 –19. https://doi.org/10.1111/j.1468-2370.2009.00276.x Dunn, K., & Harness, D. (2019). Whose voice is heard? The influence of user-generated versus company-generated content on consumer scepticism towards CSR. Journal of Marketing Management , 35 (9 –10), 886–915. https://doi.org/10.1080/0267257X.2019.1605401", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 18, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "487", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 471, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Foreh, M. R., & Grier, S. (2003). When Is Honesty the Best Policy? The Effect of Stated Company Intent on Consumer Skepticism. Journal of Consumer Psychology , 13 (3), 349 –356. https://doi.org/10.1207/S15327663JCP1303_15", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 111, "width": 471, "height": 61, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ham, C.-D., & Kim, J. (2020). The effects of CSR communication in corporate crises: Examining the role of dispositional and situational CSR skepticism in context. Public Relations Review , 46 (2), 101792. https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2019.05.013 Harizan, S. H., & Hamid, F. S. (2015). Corporate Social Responsibility of Tobacco Companies: A Consumer Perspective . Asia Pacific Institute of Advanced Research (APIAR)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 174, "width": 470, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hirschhorn, N. (2004). Corporate social responsibility and the tobacco industry: Hope or hype?", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 185, "width": 471, "height": 50, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tobacco Control , 13 (4), 447 –453. https://doi.org/10.1136/tc.2003.006676 Joireman, J., Liu, R. L., & Kareklas, I. (2018). Images paired with concrete claims improve skeptical consumers’ responses to advertising promoting a firm’s good deeds. Journal of Marketing Communications , 24 (1), 83 –102.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 238, "width": 238, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.1080/13527266.2015.1126757", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 250, "width": 470, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kent, M. L., & Taylor, M. (2016). From Homo Economicus to Homo dialogicus: Rethinking social media use in CSR communication. Public Relations Review , 42 (1), 60 –67. https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2015.11.003", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 288, "width": 471, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kompas, C. (2018). Sampoerna Raih 3 Penghargaan di Ajang CSR Global Award 2018. 2018 . https://biz.kompas.com/read/2018/05/13/234632928/sampoerna-raih-3-penghargaan-di- ajang-csr-global-award-2018", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 326, "width": 471, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurniawan, I. (2019). HM Sampoerna Raih Global CSR Awards 2019 . https://www.neraca.co.id/article/115678/hm-sampoerna-raih-global-csr-awards-2019 Lee, T. H., & Comello, M. L. (Nori) G. (2019). Transparency and Industry Stigmatization in", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 362, "width": 434, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Strategic CSR Communication. Management Communication Quarterly , 33 (1), 68 –85. https://doi.org/10.1177/0893318918807566", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 387, "width": 470, "height": 50, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lee, Y.- J., O’Donnell, N. H., & Hust, S. J. T. (2019). Interaction Effects of System-Generated Information and Consumer Skepticism: An Evaluation of Issue Support Behavior in CSR Twitter Campaigns. Journal of Interactive Advertising , 19 (1), 15 –28. https://doi.org/10.1080/15252019.2018.1507853", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 438, "width": 470, "height": 37, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lee, Y.- J., Yoon, H. J., & O’Donnell, N. H. (2018). The effects of information cues on perceived legitimacy of companies that promote corporate social responsibility initiatives on social networking sites. Journal of Business", "type": "Text" }, { "left": 383, "top": 463, "width": 158, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Research , 83 , 202 –214.", "type": "Table" }, { "left": 107, "top": 478, "width": 221, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2017.09.039", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 491, "width": 471, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lesmana, Sandi A., & Muflih, F. F. (2021). Gara-gara Seruan Larang Pajang Iklan Rokok, Anies", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 503, "width": 434, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terancam Digugat ke Pengadilan. 2021 . https://www.suara.com/news/2021/10/01/205750/gara-gara-seruan-larang-pajang-iklan- rokok-anies-terancam-digugat-ke-pengadilan", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 541, "width": 470, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lii, Y.-S., & Lee, M. (2012). Doing Right Leads to Doing Well: When the Type of CSR and Reputation Interact to Affect Consumer Evaluations of the Firm. Journal of Business Ethics , 105 (1), 69 –81. https://doi.org/10.1007/s10551-011-0948-0", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 579, "width": 471, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maulida, R. A., Uljanatunnisa, U., & Sevilla, V. (2021). Pengaruh Pemberitaan Tuduhan Eksploitasi Anak Terhadap Citra PT Djarum Indonesia. Ekspresi & Persepsi: Jurnal Ilmu Komunikasi (4) 2. 213-223. https://doi.org/10.33822/jep.v4i2.2801", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 617, "width": 471, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Moreno, F., & Kang, J. (2020). How to alleviate consumer skepticism concerning corporate responsibility: The role of content and delivery in CSR communications. Corporate Social Responsibility and", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 640, "width": 471, "height": 63, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Environmental Management , 27 (6), 2477 –2490. https://doi.org/10.1002/csr.1969 Purwanti, T. (2021). HM Sampoerna Raih The Best Community Impact . https://www.cnbcindonesia.com/market/20211130200145-17-295652/hm-sampoerna- raih-the-best-community-impact", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 706, "width": 471, "height": 35, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rim, H., & Kim, S. (2016). Dimensions of corporate social responsibility (CSR) skepticism and their impacts on public evaluations toward CSR. Journal of Public Relations Research , 28 (5 –6), 248–267. https://doi.org/10.1080/1062726X.2016.1261702", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 36, "width": 215, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REDUCING PUBLIC SKEPTICISM THROUGH CSR COMMUNICATION Uljanatunnisa, Febriany, Della Bagusnur Hidayah", "type": "Page header" }, { "left": 520, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "488", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 470, "height": 61, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sheilanabila, S. A. (2021). Pro-Kontra: Display Rokok di Minimarket DKI Ditutup, Setuju Nggak? Detikhealth.Com . https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5723677/pro-kontra- display-rokok-di-minimarket-dki-ditutup-setuju-nggak Skarmeas, D., & Leonidou, C. N. (2013). When consumers doubt, Watch out! The role of CSR skepticism.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 122, "width": 471, "height": 113, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Business Research , 66 (10), 1831 –1838. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2013.02.004 Skarmeas, D., Leonidou, C. N., & Saridakis, C. (2014). Examining the role of CSR skepticism using fuzzy-set qualitative comparative analysis. Journal of Business Research , 67 (9), 1796 –1805. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2013.12.010 Song, B., & Wen, J. (Taylor). (2020). Online corporate social responsibility communication strategies and stakeholder engagements: A comparison of controversial versus noncontroversial industries. Corporate Social Responsibility and Environmental Management , 27 (2), 881 –896. https://doi.org/10.1002/csr.1852", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 238, "width": 470, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Supriyatna, I. (2022). HM Sampoerna Raih BISRA Award 2022 untuk CSR dan Pengelolaan Bencana. 2022 . https://www.suara.com/bisnis/2022/07/13/074750/hm-sampoerna-raih- bisra-award-2022-untuk-csr-dan-pengelolaan-bencana", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 276, "width": 471, "height": 35, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tandilittin, H., & Luetge, C. (2015). CSR activity of tobacco companies in Indonesia: Is it a genuine social responsibility? Online Journal of Health Ethics , 11 . https://doi.org/10.18785/ojhe.1101.03", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 311, "width": 471, "height": 76, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tölkes, C. (2018). Sustainability communication in tourism – A literature review. Tourism Management Perspectives , 27 , 10 –21. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2018.04.002 van Rekom, J., Go, F. M., & Calter, D. M. (2014). Communicating a company’s positive impact on society —Can plausible explanations secure authenticity? Journal of Business Research , 67 (9), 1831 –1838. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2013.12.006 Velarosdella, N. R. (2021). Langkah Anies soal Kampanye Anti-rokok di Jakarta, Kirim Surat ke", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 389, "width": 166, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bloomberg hingga Larang", "type": "Table" }, { "left": 292, "top": 389, "width": 37, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pajang", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 389, "width": 435, "height": 36, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bungkus Rokok. Kompas.Com . https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/05/15135781/langkah-anies-soal- kampanye-anti-rokok-di-jakarta-kirim-surat-ke", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 427, "width": 471, "height": 48, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yasmine, S. M., & Swara, V. Y. (2022). Understanding the Practices of Strategic CSR in Controversial Industry: Case of Tobacco Company in Indonesia. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran Dan Dakwah Pembangunan , 6 (1), 69 –90. https://doi.org/10.14421/jpm.2022.061-04", "type": "Text" } ]
cd98ca71-1589-7eee-4825-c4f02fea96ab
https://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JTA/article/download/4798/2275
[ { "left": 290, "top": 779, "width": 15, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "117", "type": "Page footer" }, { "left": 81, "top": 74, "width": 434, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PELATIHAN WIRAUSAHA DIGITAL DENGAN SISTEM BLENDED LEARNING PADA KOMUNITAS BELAJAR DARON LABS DI KOTA PADANG", "type": "Section header" }, { "left": 213, "top": 132, "width": 169, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ulfia Rahmi 1 , Alwen Bentri 2 , Azrul 3", "type": "Text" }, { "left": 183, "top": 145, "width": 229, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2, Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan", "type": "Text" }, { "left": 165, "top": 157, "width": 265, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3, Ilmu Pendidikan, Pascasarjana, Universitas Negeri Padang Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 425, "height": 194, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract. Nowadays, Indonesia is preparing for a crucial and profitable period, namely the demographic bonus which is expected to reach the point in the years of 2025-2030, but the number of unemployed are increase every year. Regarding the problem, the government has also encouraged the public to open employment opportunities with entrepreneurship. Daron Labs is a group of people who form a learning community to develop beginner entrepreneurial skills. Entrepreneurial skills transmitted by Daron Labs to prepare the community to become digital entrepreneurs, including: video makers, web designers, graphic design, and programmers. Members of this learning community are free to choose the material of interest according to the needs of each member. In this Community Service, the learning community of Daron Labs chose the location of Padang City with the consideration that the city of Padang represented the people of West Sumatra. The Daron Labs Padang community accepts members of the learning community from all community groups to develop their entrepreneurial skills. The methods offered for organizing the Daron Labs learning community through a blended learning for three months. Face-to- face meetings are twice a month and material is sent every week. Participants' responses indicate that this program is expected to continue and provide debriefing in other fields of digital entrepreneurship. Keywords: Blended Learning, Digital Entrepreneurship, Learning Community", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 425, "width": 425, "height": 194, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak. Indonesia pada saat ini mempersiapkan diri untuk masa yang krusial sekaligus menguntungkan yaitu bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi puncaknya pada tahun 2025-2030, namun jumlah pengangguran terus meningkat. Terkait masalah tersebut, pemerintah mendorong masyarakat membuka lapangan pekerjaan dengan berwirausaha. Daron Labs merupakan sekelompok masyarakat yang membentuk komunitas belajar untuk mengembangkan keterampilan wirausaha. Keterampilan berwirausaha yang dilakukan oleh Daron Labs untuk mempersiapkan wirausahawan digital meliputi videomaker, webdesigner, desain grafis, dan programer. Anggota komunitas belajar ini bebas memilih materi yang diminati sesuai dengan kebutuhan anggota. Pada Pengabdian kepada Masyarakat ini komunitas belajar Daron Labs memilih lokasi Kota Padang dengan pertimbangan bahwa kota Padang merepresentasikan masyarakat Sumatera Barat. Komunitas Daron Labs Padang menerima anggota komunitas belajar dari seluruh kalangan masyarakat. Metode yang ditawarkan untuk penyelenggaraan komunitas belajar Daron Labs melalui sistem blended learning yang diselenggarakan selama tiga bulan. Pertemuan tatap muka diselenggarakan dua kali dalam satu bulan dan setiap minggunya dikirimkan materi kepada peserta belajar. Respon peserta menunjukkan bahwa program ini diharapkan terus berlanjut dan memberikan pembekalan pada bidang wirausaha digital lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 624, "width": 323, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Blended Learning, Kewirausahaan Digital, Komunitas Belajar", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 665, "width": 86, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 679, "width": 220, "height": 83, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia sekarang sedang berada pada suatu tahapan yang saat krusial dan menentukan. Terutamanya sebagai sebuah bangsa yang masih dalam masa pembangunan. Oleh sebagian besar ahli ilmu sosial, tahapan krusial ini disebut sebagai era bonus demografi. Dimana era", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 665, "width": 220, "height": 97, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tersebut sebenarnya sudah dimulai dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada rentang waktu tahun 2025-2030. Bonus demografi adalah suatu keadaan dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif. Kondisi demikian, memiliki nilai", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 307, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "118 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 4, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 117-122", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 220, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "positif dan keuntungan besar bila dikelola secara profesional.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 102, "width": 220, "height": 141, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permasalahan terkini di Indonesia adalah meningkatnya jumlah pengangguran setiap tahun. Pengangguran tersebut berasal dari kalangan berpendidikan dan tidak berpendidikan dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 260 juta orang . Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat). Indonesia juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 220, "height": 156, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut digabungkan, indikasinya Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan, maka menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Indonesia di tingkat Asia Tenggara juga memiliki tingkat pengangguran yang relatif besar. Indonesia berada pada urutan ketiga dari sepuluh negara (Grafik 1).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 473, "width": 341, "height": 184, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Grafik 1. Tingkat Pengangguran di Negara ASEAN Jumlah pengangguran di perkotaan dan pedesaan di Indonesia, jumlah pengangguran secara signifikan lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Yang tidak kalah menariknya yaitu kesenjangan antara pengangguran perkotaan dan pedesaan melebar selama empat tahun terakhir karena pengangguran pedesaan telah menurun lebih cepat daripada pengangguran di perkotaan. Penjelasan untuk tren ini adalah bahwa banyak orang pedesaan pindah ke daerah perkotaan dalam rangka mencari peluang kerja.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 662, "width": 220, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terkait masalah tersebut, pemerintah juga telah mendorong masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan dengan berwirausaha. Masalah yang ditemukan adalah sulitnya wirausahawan tersebut memulai kegiatan usaha disebabkan oleh faktor ide wirausaha, modal, masyarakat, peluang, dan minimnya keterampilan yang dibutuhkan dalam berwirausaha.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 487, "width": 220, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kompleksitas dari permasalahan tersebut bermuara pada tidak melakukan tindakan apa-apa dan hanya menunggu panggilan kerja atau penerimaan pegawai negeri sipil. Jikapun ada masyarakat yang ingin berwirausaha, mereka terkendala dengan sistem permbelajarannya. Data menunjukkan bahwa yang berminat berwirausaha tidak hanya yang belum bekerja, tetapi pekerja dan para profesional juga tertarik untuk berwirausaha. Dengan aktivitas dan rutinis yang mengikat, mereka kesulitan untuk mengembangkan keterampilan berwirausahanya.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 662, "width": 220, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengabdian kepada masyarakat ini ingin menawarkan solusi kepada masyarakat untuk mengikuti pengembangan keterampilan wirausaha dengan sistem blended learning. Sistem ini menawarkan fleksibelitas waktu dan tempat untuk belajar karena tidak harus datang ke kelas untuk mempelajari keterampilan yang mereka minati. Pertemuan tatap muka akan", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 38, "width": 278, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelatihan Wirausaha Digital dengan Sistem Blended Learning … 119", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 220, "height": 69, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diselenggarakan dua kali dalam satu bulan dan setiap minggunya akan dikirimkan materi kepada peserta belajar selama tiga bulan. Penerapan blended learning ini melalui mitra pengabdian kepada masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 146, "width": 220, "height": 257, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mitra pengabdian kepada masyarakat ini adalah Daron Labs. Daron Labs merupakan komunitas belajar yang berfokus pada pengembangan keterampilan wirausaha yang tidak produktif secara ekonomi dan sosial. Daron Labs merupakan sekelompok masyarakat yang membentuk komunitas belajar untuk mengembangkan keterampilan wirausaha pemula. Keterampilan berwirausaha yang ditularkan oleh Daron Labs untuk mempersiapkan masyarakat agar menjadi wirausahawan, videomaker, webdesigner, desain grafis, dan programer. Mitra adalah kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi. Mitra berlokasi di Sumatera Barat, khusus untuk pengabdian kepada masyarakat ini berfokus di Kota Padang. Berdasarkan kesepakatan tim Pengabdian kepada masyarakat dengan mitra,", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 220, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DILO dipilih sebagai tempat untuk melanjutkan kegiatan pembekalan kewirausahaan ini. DILO adalah fasilitas berupa meeting room yang disediakan oleh PT Telkom untuk melakukan berbagai kegiatan oleh beragam komunitas yang membutuhkan. Terumata untuk pengembangan diri.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 190, "width": 135, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PELAKSANAAN", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 204, "width": 220, "height": 199, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengabdian kepada masyarakat ini diselenggaran di Digital Innovation Lounge (DILO) Kota Padang. Dilo beralamat di Jl. Batang Tarusan No.3, Alai Parak Kopi, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat 25139. DILO dipilih sebagai tempat untuk melanjutkan kegiatan pembekalan kewirausahaan ini. DILO adalah fasilitas berupa meeting room yang disediakan oleh Telkom untuk melakukan berbagai kegiatan oleh beragam komunitas yang membutuhkan. Terutama untuk pengembangan diri. Gambar 2 berikut adalah jarak kampus pusat UNP dengan lokasi pengabdian kepada masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 187, "top": 695, "width": 221, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 724, "width": 220, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penyelenggaraan komunitas belajar Daron Labs melalui sistem blended learning yang diselenggarakan selama tiga bulan. Pertemuan tatap muka akan diselenggarakan dua", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 724, "width": 220, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kali dalam satu bulan dan setiap minggunya akan dikirimkan materi kepada peserta belajar. Pendidikan, pelatihan dan workshop dilakukan setiap hari kamis selama tiga bulan. Materi pada", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 307, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "120 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 4, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 117-122", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 220, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "jadwal tersebut diselang-selingi dengan kebutuhan peserta. Misalnya webprogramer 6 kali pertemuan minggu pertama dan ketiga, dan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 220, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "film maker 6 kali pertemuan pada minggu kedua dan keempat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 130, "width": 347, "height": 129, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III : materi webprogramer : materi filmmaker", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 276, "width": 142, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 291, "width": 220, "height": 184, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Respon peserta menunjukkan bahwa program ini diharapkan terus berlanjut dan memberikan pembekalan pada bidang wirausaha digital lainnya. Daron Labs telah melakukan berbagai bentuk kegiatan pembekalan di bidang multimedia dengan melibatkan siswa, mahasiswa, guru, dosen, pekerja, dan masyarakat umum. Namun dalam pelaksanaan programnya Daron Labs terkendala dalam rancangan kegiatan pendidikan, pelatihan dan workshop disebabkan beragamnya latar belakang peserta belajar. Daron Labs membutuhkan pembelajaran yang lebih menarik dan tidak monoton dalam kegiatan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 276, "width": 220, "height": 170, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pendidikan, pelatihan dan workshop. Dengan beragam latar belakang peserta, Daron Labs juga membutuhkan model pendidikan non formal yang mengakomodasi banyak peserta. Untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pelatihan dan workshop yang menarik tersebut dibutuhkan model blended learning yang didukung oleh multimedia pembelajaran. Dan kendala terbesar komunitas ini karena berupa mitra yang tidak produktif secara ekonomi sangat minim dana untuk mensukseskan program yang Daron Labs garap.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 451, "width": 219, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut beberapa foto kegiatan yang sudah dilakukan oleh Daron Labs.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 710, "width": 453, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Peserta Komunitas Belajar Daron Labs Sedang Antusias Memperhatikan Penjelasan Pemateri", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 38, "width": 278, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelatihan Wirausaha Digital dengan Sistem Blended Learning … 121", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 261, "width": 453, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Peserta Komunitas Belajar Daron Labs Sedang Antusias Memperhatikan Penjelasan Pemateri Tampak Depan", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 457, "width": 431, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Instruktur Menyajikan Materi Webprogramer kepada Peserta Komunitas Belajar Daron", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 471, "width": 21, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Labs", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 484, "width": 220, "height": 155, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anggota komunitas belajar ini bebas memilih materi yang diminati sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota. Pada Pengabdian kepada Masyarakat ini komunitas belajar Daron Labs memilih lokasi Kota Padang dengan pertimbangan bahwa kota Padang merepresentasikan masyarakat Sumatera Barat. Komunitas Daron Labs Padang menerima anggota komunitas belajar dari seluruh kalangan masyarakat untuk dikembangkan keterampilan berwirausahanya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 644, "width": 220, "height": 126, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permasalahan yang dihadapi mitra diatasi dengan menerapkan sistem pembelajaran blended learning. Sistem ini menawarkan fleksibelitas waktu dan tempat untuk belajar pada komunitas Daron Labs, sistem blended learning akan mengkombinasikan pembelajaran workshop tatap muka dengan pembelajaran daring melalui pengoptimalan teknologi informasi dan komunikasi dengan sistem blended learning akan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 484, "width": 220, "height": 68, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menekan angka pengeluaran dalam pelaksanaan pembelajaran tanpa mengabaikan kualitas yang diharapkan karena tidak harus datang ke kelas untuk mempelajari keterampilan yang mereka minati (Bersin, 2004; Kaur, 2013; Rahmi, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 556, "width": 220, "height": 185, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertemuan tatap muka diselenggarakan dua kali dalam satu bulan dan setiap minggunya akan dikirimkan materi kepada peserta belajar selama tiga bulan. Penerapan blended learning ini melalui mitra pengabdian kepada masyarakat. Dengan sistem blended learning akan melahirkan masyarakat wirausahawan, videomaker, webdesigner, desain grafis, dan programer yang siap berwirausaha. Sistem tatap muka dan daring juga akan menghadirkan narasumber yang kompeten dan terkait langsung dengan bidang yang dipelajari seperti ahli web programer, narsumber videographer dan lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 745, "width": 220, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Solusi yang tim PKM berikan adalah penyelenggaraan komunitas belajar Daron Labs", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 39, "width": 307, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "122 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 4, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 117-122", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 220, "height": 374, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan sistem blended learning. Solusi ini dilandasi oleh penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu a) model blended learning sesuai karakteristik mata kuliah di program studi Teknologi Pendidikan (Rahmi, 2013), b) formulasi strategi penerapan blended learning (Bentri et al., 2014), c) daya serap mahasiswa dengan penerapan blended learning(Hidayati, Bentri, & Rahmi, 2015), d) model desain pesan blended learning (Rahmi, Mawardi Effendi, & Ansyar, 2017), e) perangkat pembelajaran sesuai dengan desain pesan (2016) (Rahmi, Effendi, Ansyar, & Jasrial, 2016), f) media blogfolio dalam blended learning (Rahmi, Syafril, & Azman, 2017), dan g) instrumen penilaian dalam sistem blended learning yang sedang dikaji tahun ini (Bentri, Rahmi, & Hidayati, 2018). Dari riset tersebut, tim memiliki kompetensi untuk menyelenggarakan blended learning di pendidikan non formal, salah satunya Daron Labs. Dan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bersama mitra Daron Labs ini bahwa kegiatan-kegiatan pelatihan penigkatan keterampilan digital pendukung untuk berwirausaha digital dibutuhkan masyakakat, terutama Kota Padang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 465, "width": 126, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 479, "width": 220, "height": 111, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Simpulan penerapan sistem blended learning untuk meningkatkan kemampuan wirausaha digital pada daron labs kota padang efektif untuk meningkatkan keterampilan digital peserta khusus keterampilan pembuatan video dan pengembangan website. Respon peserta menunjukkan bahwa program ini diharapkan terus berlanjut dan memberikan pembekalan pada bidang wirausaha digital lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 608, "width": 130, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UCAPAN TERIMAKASIH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 622, "width": 220, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ucapan terimakasih disampaikan kepada 1) kegiatan ini dibiayai oleh Hibah Pengabdian kepada Masyarakat oleh KEMRISTEKDIKTI, dan 2) Kepada Daron Labs sebagai Mitra.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 699, "width": 101, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 714, "width": 220, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bentri, A., Rahmi, U., & Hidayati, A. (2018).", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 728, "width": 196, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MODEL INSTRUMEN PENILAIAN", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 743, "width": 196, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BLENDED LEARNING DI PERGURUAN", "type": "List item" }, { "left": 329, "top": 73, "width": 77, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TINGGI. Padang.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 88, "width": 220, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bentri, A., Zen, Z., Rahmi, U., Kurikulum, J.,", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 102, "width": 196, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknologi, D., Fakultas, P., … Padang, U. N. (2014). FORMULASI STRATEGI PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM DI JURUSAN KTP FIP UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Jurnal Penelitian Pendidikan, 5(1).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 204, "width": 220, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bersin, J. (2004). The Blended Learning Book.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 219, "width": 176, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 233, "width": 220, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hidayati, A., Bentri, A., & Rahmi, U. (2015).", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 248, "width": 196, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daya Serap Mahasiswa terhadap Materi dengan Penerapan Blended Learning di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Padang.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 306, "width": 220, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kaur, M. (2013). Blended learning-its challenges and future. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 93, 612 – 617.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 350, "width": 220, "height": 82, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmi, U. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning pada Mata Kuliah Desain Pembelajaran Berbasis Komputer di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Universitas Negeri Padang.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 437, "width": 220, "height": 54, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmi, U. (2016). Desain Sistem Pembelajaran Blended Learning: Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia. INSIGHT Vol 1, 122 – 137.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 495, "width": 220, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmi, U., Effendi, Z. M., Ansyar, M., & Jasrial.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 510, "width": 196, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2016). The Model of Instructional Message Design in Blended Learning. Proceeding International Seminar on Education The2nd, 1, 260 – 270. Fakultas Ilmu Pendidikan UNP.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 582, "width": 220, "height": 54, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmi, U., Mawardi Effendi, Z., & Ansyar, M. (2017). The Development of Message- Design Model in Blended Learning. The Asian Journal of Technology Management,", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 641, "width": 220, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10(1), 1 – 9. https://doi.org/10.12695/ajtm.2017.10.1.1 Rahmi, U., Syafril, & Azman. (2017). Blogfolios dalam Blended Learning sebagai Sarana dalam Pengembangan", "type": "Table" }, { "left": 469, "top": 699, "width": 56, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemampuan", "type": "List item" }, { "left": 329, "top": 713, "width": 196, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemrosesan Informasi Mahasiswa di Era Digital pada Program Studi Teknologi", "type": "Table" }, { "left": 329, "top": 742, "width": 135, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan FIP UNP. Padang.", "type": "List item" } ]
5dd1d7da-1d31-8755-3a9a-052bd3bdaf63
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/download/569/371
[ { "left": 536, "top": 785, "width": 2, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "i", "type": "Page footer" }, { "left": 68, "top": 226, "width": 390, "height": 72, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Editorial .............................................................................................................................. Kumpulan Abstrak ............................................................................................................... KONTRIBUSI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI DAERAH TERTINGGAL .................................................................................................", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 302, "width": 64, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oos M. Anwas", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 327, "width": 314, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SUMBANGAN TIK DAN PELATIHAN PEMANFAATANNYA TERHADAP", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 340, "width": 388, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENINGKATAN NILAI UN PROPINSI MALUKU ................................................................", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 353, "width": 39, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Waldopo", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 378, "width": 387, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK ................................................................................. Syamsul Hadi", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 429, "width": 381, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENGARUH PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 454, "width": 388, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SISWA SMA ........................................................................................................................", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 467, "width": 183, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I Made Astra, Arif Setiyanto, dan Siswoyo,", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 493, "width": 387, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENGARUH PENDEKATAN BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN PORTAL RUMAH BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA ......................................................", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 518, "width": 71, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arief Darmawan", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 543, "width": 387, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EVALUASI SISTEM PEMANFAATAN TV EDUKASI ..........................................................", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 556, "width": 62, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ika Kurniawati", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 581, "width": 387, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PROSES AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH ...............................................................................", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 607, "width": 52, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hendarman", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 632, "width": 391, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENGGUNAAN PAPAN TULIS INTERAKTIF DI KELAS ....................................................", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 645, "width": 42, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Purwanto", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 670, "width": 377, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "MOBILE PHONE DAN FLASHCARDS DALAM MEMPERKAYA KOSAKATA BAHASA", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 683, "width": 390, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INGGRIS SISWA ................................................................................................................", "type": "Table" }, { "left": 68, "top": 696, "width": 79, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Baslini dan Zaitun", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 721, "width": 389, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PEMANFAATAN PROGRAM SIARAN TELEVISI PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ................................................................... Bambang Warsita.", "type": "Text" }, { "left": 284, "top": 761, "width": 26, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "******", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 183, "width": 51, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daftar Isi", "type": "Section header" }, { "left": 217, "top": 205, "width": 180, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 17 No. 3 - September 2013", "type": "Text" }, { "left": 232, "top": 135, "width": 149, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "TEKNOLOGI PENDIDIKAN", "type": "Section header" }, { "left": 126, "top": 150, "width": 361, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terbit empat kali setahun, pada bulan Maret, Juni, September dan Desember", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 95, "width": 167, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "TEKNODIK", "type": "Picture" }, { "left": 272, "top": 68, "width": 67, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "J U R N A L", "type": "Section header" }, { "left": 464, "top": 226, "width": 47, "height": 72, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "i - v v - xv 245 - 255", "type": "Picture" }, { "left": 464, "top": 340, "width": 47, "height": 403, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "256 - 269 270 - 283 284 - 291 292 - 306 307 - 322 323 - 330 331 - 343 344 - 352 353 - 364", "type": "Table" } ]
ba6bd169-0b5a-9dbe-1d84-d64a0356f8fd
https://jurnalpascasarjana.iainkediri.ac.id/index.php/didaktika/article/download/121/111
[ { "left": 126, "top": 117, "width": 375, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SISTEM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI UMUM:", "type": "Section header" }, { "left": 137, "top": 154, "width": 354, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Studi Kasus di Universitas Nusantara PGRI Kediri", "type": "Text" }, { "left": 269, "top": 178, "width": 103, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. Rifqi Amin ", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 229, "width": 48, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 256, "width": 365, "height": 108, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The study describes the implementation of Islamic teaching at UNP Kediri. This is qualitative in nature. The findings are as follows. Firstly, the teaching materials of Islamic teaching at UNP consist of main topics and some others developed to meet the characteristics of the students. Secondly, the specific competences required are the unity of God, character, and problem solving. Thirdly, the strategies used by the teachers are the flexibility of classroom rules, providing models, and contextual teaching. And fourthly, the evaluation is mainly affective evaluation.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 380, "width": 215, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Key words : System, Islamic teaching, UNP", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 426, "width": 71, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 445, "width": 401, "height": 75, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perguruan Tinggi 1 Umum 2 adalah unit pelaksana pendidikan yang berwenang dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan tujuan secara khusus untuk pengembangan ilmu pengetahuan umum (non Agama) yang sesuai dengan ketentuan serta peraturan dan undang-undang Republik Indonesia 3 di mana", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 549, "width": 400, "height": 93, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Alumni Pascasarjana (S2) STAIN Kediri 1 Perguruan tinggi menurut Nano Suprionoadalah satuan pendidikan yang padanya diselenggarakan jenjang pendidikan tinggi di manapeserta didiknya disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidiknya disebut dosen . Disebutkan pula perguruan tinggi terdiri dari dua jenis, yaitu perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi suasta. Perbedaannya adalah terletak pada yang berwenang dalam pengelolaan dan peregulasian yang dilakukan. Lihat Nano Supriono, “Arti Perguruan Tinggi,” http://www. id.shvoong.com/social-sciences/education/2124265-arti-perguruan-tinggi/, 27 Februari 2011, diakses tanggal 01 Februari 2013.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 642, "width": 400, "height": 58, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia kata “umum” memiliki beberapa arti, yang salah satunya dikandung pengertian sebagai segala sesuatu yang dikenai semuanya, secara atau untuk keseluruhan, tidak disangkutkan pada yang khusus atau bidang tertentu saja, dan diperuntukkan bagi orang banyak atau untuk siapa saja. Lihat Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), 1103.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 701, "width": 400, "height": 56, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Keterangan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas bab VI bagian keempat tentang pendidikan tinggi pada pasal 19 nomor 1 dijelaskan “pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.” Pada nomor 2 diterangkan tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi yaitu “pendidikan tinggi", "type": "Footnote" }, { "left": 504, "top": 60, "width": 9, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mahasiswa dan tenaga pendidiknya berasal dari khalayak umum atau terbuka untuk umum.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 158, "width": 400, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jika dilihat dari manfaatnya maka Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (PTU) merupakan mata kuliah yang sangat penting bagi pembentuk kepribadian dan karakter mahasiswa terutama jika dikaitkan dengan perilaku yang religius, sehingga diharapkan tujuan utama PAI (Pendidikan Agama Islam) dalam PTU tidak hanya terfokus padapemprosesanmahasiswa dari yang belum paham tentang agamadijadikan lebih paham, dari yang belum mampu dalam penerapan dijadikan lebih mampu, dan dari yang belum taat dalam penerapan keagamaan menjadi lebih taat. Namun lebih dari sekedar itu, PAI adalah penanaman nilai- nilai keislaman secara utuh dan universal dalam diri mahasiswa. Selain itu PAI jugapunyaperan dalam penenamannilai-nilai karakter yang dinyatakan dalam perilaku melekat sehingga menjadi pedoman di semua bidang kehidupan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 385, "width": 400, "height": 156, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedang ditinjau dari cara belajar antara di perguruan tinggi dengan di tingkat sekolah sangatlah berbeda karena berbeda pula suasana lingkungan belajar, strategi, dan bentuk tuntutan tugas-tugasnya. Oleh Sebab itu sistem pembalajaran PAI di Perguruan Tinggi sangat berbeda dengan lembaga pendidikan menengah (setingkat SMA) apalagi lembaga pendidikan dasar (SD dan SMP). 4 Hal ini selaras dengan pendapat Hisyam Zaini dkk. yang dikemukakan “pembelajaran untuk mahasiswa di perguruan tinggi seyogyanya dibedakan dengan proses pembelajaran untuk siswa sekolah menengah.” 5", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 551, "width": 400, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Begitu pula sistem pembelajaran PAI di PTU dialami perbedaan jika dibandingkan di Perguruan Tinggi Agama (PTA). Dengan Asumsi bahwa pada segi konsep, perencanaan, pengelolaan, struktur kurikulum, dan kebijakan terkait pembelajaran PAI yang dilaksanakan antara dua lembaga tersebut berbeda satu sama lain. Di mana selama ini pelaksanaan dan pengadaan PAI di PTU dianggap", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 691, "width": 400, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "diselenggarakan dengan sistem terbuka.” Lihat Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 , Pasal 1 ayat 3.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 712, "width": 400, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 Yahya Ganda, Petunjuk Praktis: Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi (Jakarta: Grasindo, 2004), x.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 399, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5 Hisyam Zaini, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi (Yogyakarta: Center for Teaching Staff Development IAIN Yogyakarta, 2002), 4.", "type": "Footnote" }, { "left": 504, "top": 60, "width": 9, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 115, "width": 400, "height": 116, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "hanya sebagai pemenuhan kewajiban beban kurikulum 6 semata. Dengan kata lain PAI hanya sebagai mata kuliah pelengkap yang punya posisi termarginalkan jika dibandingkan dengan mata kuliah lain. Oleh karena itu penelitian terkait hal ini dianggap sangat penting karena masih jarang sekali ditemukan penelitian tentang pembelajaran PAI di PTU secara mendalam dan menyeluruh terutama untuk katagori PTU suasta.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 241, "width": 401, "height": 176, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Apabila ditinjau dari segi alokasi waktu mata kuliah PAI di PTU yang secara formal hanya 2 sks (16 kali tatap muka) dan hanya pada 1 semester saja hingga wisuda adalah alokasi yang sangat minim untuk tercapainya tujuan pembelajaran secara umum. Oleh karena itu mahasiswa harus punya kesadaran dalam pendalaman dan pengkajian ajaran Islam secara non formal dengan cara ikut serta berbagai kegiatan dan diskusi keagamaan di luar jam kuliah. 7 Maka jika dikaji lebih jauh bagaimana mungkin pembelajaran PAI di PTU bisadihasilkangenerasi umat yang unggul apabila dalam sistem pembelajaran pendidikannya tidak unggul dan berkualitas dengan alokasi yang minim.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 427, "width": 400, "height": 156, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bentuk dan Jumlah PTU di Indonesia sangat banyak, oleh karena itu dipandang perlu untuk dilakukan pemilihan lokasi penelitian terhadap PTU yang punya nilai kelayakan secara kuantitas (sumber daya fisik) dan kualitas (sumber daya non fisik) terutama yang terkait dengan pembelajaran PAI secara komperhensif. Langkah selanjutnya dalam penentuan lokasi penelitian ini adalah pemetaan wilayah secara administratif yaitu penilaian terhadap beberapa PTU di Kota Kediri, dan pada akhirnya dipilihlah Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri karena dinilai punya kelebihan dari segi jumlah Prodi yang tersedia, jumlah", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 609, "width": 400, "height": 125, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 Sebagaimana yang telah diketahui secara jamak tentang pemberian mata kuliah PAI di PTU merupakan hak bagi setiap mahasiswa yang beragama Islam sebagai peserta didik dan merupakan kewajiban bagi perguruan tinggi untuk memuat pendidikan agama dalam kurikulumnya. Pernyataan tersebut sesuai dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam BAB V tentang Peserta Didik pada Pasal 12 Ayat 1 yang diamanatkan “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: (a) mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama,.” Serta diacukan pada BAB X tentang Kurikulum pada Pasal 37 Ayat 2 dinyatakan “kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat: a. Pendidikan agama; b. Pendidikan kewarganegaraan; c. Bahasa.” Lihat Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 Beserta Penjelasannya , Jakarta: Cemerlang, 2003.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 399, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7 Wahyudin dkk., “Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi,” Buku Google , http:// books.google.co.id/books?isbn=9790258623, diakses tanggal 26 Maret 2013, hlm. x-xi.", "type": "Footnote" }, { "left": 504, "top": 60, "width": 9, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mahasiswa bergama Islam, jumlah dosen PAI, dan selain itu adanya kepedulian pengelola kampus terhadap pengembangan agama Islam di kampus tersebut. Hal penting lainnya adalah bisa dikatakan UNP Kediri merupakan PTU besar yang secara kuantitas tidak bisa disejajarkan dengan perguruan tinggi lain yang lebih kecil khususnya di wilayah sekitar Kediri. Oleh karena itu studi kasus ini hanya difokuskan di UNP Kediri dengan dimaksudkan agar bisa ditemukan tentang bagaimana sistem pembelajaran PAI di PTU suasta yang secara kuantitas merupakan kampus besar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 282, "width": 401, "height": 342, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara rinci penelitian ini dilakukan antara tanggal 10 Desember 2012 sebagai penelitian awal (studi pendahuluan) hingga tanggal 29 Mei 2013.Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berjenis studi kasus yang bersifat intrinsik, dengan kasus tunggal yaitu satu institusi perguruan tinggi. Pendekatan ini digunakan karena sesuai dengan karakteristik objek penelitian dan lokasi penelitian. Dalam pengumpulan data digunakan metode observasi peran serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan dari subjek penelitian yang meliputi Dosen PAI, mahasiswa, dan pengelola atau pejabat kampus. Sedang sampel penelitian yang digunakan adalah adalah sampel terpilih atau tidak acak ( purposive sampling ) dengan teknik snowball sampling . Untuk pengecekan keabsahan (kredibilitas) data digunakan perpanjangan penelitian, ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Kemudian data yang didapat dari informan dan responden direduksi dan diklasifikasikan menurut katagori, tema, pola, dan topik pembahasan. Dan analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan pereduksian atau penataan data secara sistematis yang dilanjutkan dengan pencarian makna untuk disimpulkan dengan penggunaan logika, etika, dan estetika.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 648, "width": 246, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peran Penting PAI di Perguruan Tinggi Umum", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 668, "width": 112, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Perspektif historis", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 689, "width": 386, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara historis pendidikan agama Islam pada masa sebelum kemerdekaan pada semua jenjang pendidikantidak berada pada posisi yang diutamakan, bahkan bisa dikatakan disingkirkan oleh pihak penjajah terutama", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 60, "width": 9, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pada masa penjajahan Belanda. Setelah Indonesia merdeka sebagai hadiah dari pemerintah serta karena keaktifan tokoh-tokoh umat Islam (salah satunya ulama) dalam upaya pemajuan umat Islam melalui dunia pendidikan maka pendidikan agama Islam secara umum telah punya perhatian dari pemerintah. 8 Terlebih lagi pada tahun 1960 setelah adanya Ketetapan MPRS no. II/MPRS/1960 Bab II pasal 2 ayat 3 9 serta secara khusus pada Pasal 9 ayat 2 Sub b 10 ditekankan untuk Perguruan Tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 261, "width": 386, "height": 239, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Status Pendidikan Agama di PTU berubah menjadi sangat kuat posisinya setelah terjadinya Gerakan 30 September/ Partai Komunis Indonesia pada tahun 1965. Hal ini terlihat nyata setelah diadakan sidang umum MPRS pada tahun 1966 dengan Ketetapan MPRS no. XXVII/MPRS/1966 Bab I pasal 1, yaitu“menetapkan Pendidikan Agama menjadi mata pelajaran di sekolah- sekolah mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Universitas-Universitas Negeri”.Dengan adanya ketetapan tersebut, kalimat tambahan yang merupakan hasil perjuangan kaum PKI dihapus bersamaan dengan dilarangnya Partai Komunis di Indonesia.Sejak saat itu Pendidikan Agama di Indonesia merupakan mata pelajaran pokok dan ikut menentukan kenaikan kelas bagi muridnya mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Kedudukan Pendidikan Agama semakin kokoh karena adanya dukungan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 528, "width": 400, "height": 57, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8 Hal ini terutama setelah pada tahun 1951 dikeluarkan peraturan bersama melalui Penetapan Bersama Antara Menteri Agama dan Menteri PP&K Nomor 17678/Kab. Tanggal 16-7- 1951(PP&K) dan Nomor K/1/9180 Tanggal 16-7-1951(Agama) oleh Pemerintah. Peraturan tersebut secara ekplisit telah ditunjukkan bahwa pendidikan agama diresmikan untuk digunakan pada pendidikan formal baik yang negeri maupun suasta. Lihat “Sejarah Perkembangan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 585, "width": 400, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendidikan Agama (PA) di Sekolah-Sekolah Umum,” Blog Umy ,", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 599, "width": 368, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://blog.umy.ac.id/mariatulqiftiyah/arsip/sejarah-perkembangan-pendidikan-agamapa-di- sekolah-sekolah-umum/, diakses tanggal 20 Juni 2013.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 620, "width": 399, "height": 91, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9 Ketetapan tersebut berbunyi “menetapkan Pendidikan Agama menjadi mata pelajaran di sekolah- sekolah mulai dari Sekolah Rakyat sampai dengan Universitas-Universitas Negeri, dengan pengertian bahwa murid-murid berhak tidak ikut serta apabila wali murid/murid dewasa menyatakan keberatannya”.Tambahan kalimat “murid-murid berhak tidak ikut serta….” adalah hasil perjuangan PKI (partai komunis) yang saat itu berkuasa di Indonesia.Dengan adanya tambahan kalimat tersebut maka status Pendidikan Agama Islam di Indonesia bersifat fakultatif yang berarti tidak menjadi pengaruh utama dalam kenaikan kelas. Lihat “Sejarah Perkembangan Pendidikan,” Blog Umy , diakses tanggal 20 Juni 2013.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 712, "width": 400, "height": 45, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10 Dijelaskan “pada Perguruan Tinggi Negeri diberikan Pendidikan Agama sebagai mata pelajaran dengan pengertian bahwa mahasiswa berhak tidak ikut serta apabila menyatakan keberatannya”. Lihat “Sejarah Perkembangan Pendidikan,” Blog Umy , diakses tanggal 20 Juni 2013.", "type": "Footnote" }, { "left": 504, "top": 60, "width": 9, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "GBHN (Garis-garis Besar dan Haluan Negara) yaitu“diusahakan supaya terus betambah sarana-sarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa termasuk Pendidikan Agama yang dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah mulai Sekolah Dasar(SD) sampai dengan Universitas-Universitas Negeri”. 11", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 220, "width": 386, "height": 197, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedang pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomer 2 tentang sistem pendidikan nasional (UUSPN) 12 oleh Dewan Perwakilan Rakyat tentang Sistem Pendidikan Nasional yang bertujuan agar Indonesia memiliki landasan konstitusi dalam pelaksanaan pendidikan termasuk dalam memperkuat kembali posisi mata pelajaran agama di lembaga umum. Walaupun di dalam UUSPN 1989 tidak dicantumkan secara rinci tentang hak peserta didik pada pendidikan agama diajar oleh pendidik yang seagama sebagaimana yang tercantum pada Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Dengan adanya undang-undang tersebut maka legitimasi Pendidikan Agama pada lembaga formal baik yang negeri maupun suasta punya perhatian yang lebih.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 427, "width": 386, "height": 218, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan secara historis sesungguhnya peran penting pendidikan agama terutama pendidikan agama Islam adalah sebagai penangkal paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa salah satunya paham komunisme. Selain itu karena perkembangan, kebutuhan, dan kondisi masyarakat Islam yang sangat antusias dalam pendalaman ilmu-ilmu keduniaan (ilmu pengetahuan umum) sehingga menjadi penyebab banyaknya kalangan agamis belajar di PTU. Hal tersebut berkonsekuensi banyaknya tuntutan dari kalangan agama untuk ditetapkannya mata kuliah agama sebagai mata kuliah wajib yang harus diberikan kepada para mahasiswa agar mahasiswa tidak kehilangan atau minim atas ilmu-ilmu agama yang dianutnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 689, "width": 327, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11 “Sejarah Perkembangan Pendidikan,” Blog Umy , diakses tanggal 20 Juni 2013.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 701, "width": 400, "height": 56, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12 DalamBAB IX tentang Kurikulum pada Pasal 39 Ayat 2, yakni “isi kurikulum setiap jenis dan jalur pendidikan wajib memuat: a. pendidikan Pancasila; b. pendidikan agama; dan c. pendidikan kewarganegaraan.” Lihat “Undang-undang Nomer 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,” http://lugtyasyonos3ip.staff.fkip.uns.ac.id/files/2011/12/UU-No.-2-th-1989-ttg- sisdiknas.pdf, diakses tanggal 25 Juni 2013.", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 60, "width": 9, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 198, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil analisis sejarah dapat dikatakan bahwa kehadiran pendidikan agama tidak hanya untuk mendidik ilmu agama bagi peserta didiknya. Namun lebih daripada itu adanya pendidikan agama adalah sebagai upaya pengokohan ‘ideologi’ agama yang ditanamkan pada peserta didik di lembaga pendidikan secara formal. Lebih detail karena di PTU terdapat banyak sekali mahasiswa yang beragama Islam maka dipandang perlu adanya perhatian khusus terhadap adanya pendidikan agama Islam secara inten di PTU. Hal ini tentu sebagai bentuk agar mahasiswa Islam terhindar dari faham sekuler 13 dan supaya mampu dalam pengantisipasian terhadap fenomena-fenomena arus modernisme pada dua dekade di akhir abad 20.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 337, "width": 113, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Perspektif filosofis", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 358, "width": 386, "height": 156, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia adalah negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, sehingga pendidikan Islam selayaknya punya peran yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan karakter unggul. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa budaya, kebiasaan, karakter, dan segala hal yang tercipta pada masyarakat merupakan cerminan dari hasil pendidikan Islam. Oleh karena itu peran penting pendidikan Islam adalah bagaimana agar ajaran Islam yang rahmatan lilalamin benar-benar diterapkan oleh setiap insan Islam. 14", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 523, "width": 386, "height": 74, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peran penting PAI yang lain yang tidak bisa ditinggalkan adalah sebagai bentuk antasipasi atau penanggulangan terhadap paham yang pada zaman sekarang ini mewabah di Indonesia, yaitu adanya pandangan bahwa pendidikan adalah sebagai sarana investasi, asumsinya adalah masyarakat rela", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 621, "width": 400, "height": 113, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13 Pendalaman terhadap ajaran-ajaran Islam untuk pencegahan dari arus sekularisme sudah terjadi pada tahun 1925 dengan berdirinya Jong Islamieten Bond yang dipelopori oleh R. Sam (Sjamsurijal), seorang aktivis partai politik Sarekat Islam. Organisasi ini diakui anggotanya mampu dalam pencegahan cendekiawan Muslim berjauhan dengan ajaran-ajaran Islam. Pada waktu itu kelompok-kelompok diskusi sudah berjamuran dengan pembahasan tentang masalah- masaiah mutakhir yang dinilai penting pada masanya, misalnya betema \"Islam dan kebebasan berpikir\", \"poligami dan Islam\", “perang dan etika di dalam Islam\", \"peranan dan kedudukan wanita di dalam Islam\", \"Islam dan nasionalisme\", dan lain-lain. Lihat Pudji Muljono, “Kelompok Keagamaan di Kampus Perguruan Tinggi Umum: Kajian Sosiologi,” Mimbar: Jurnal Agama & Budaya , Vol. 24 No. 4 (2007) 483-484.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 399, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "14 Muh. Sain Hanafy, “Paradigma Baru Pendidikan Islam dalam Upaya Menjawab Tantangan Global,” Lentera Pendidikan , Vol. 12 No.2 (Desember, 2009), 174", "type": "Footnote" }, { "left": 504, "top": 60, "width": 9, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 114, "width": 386, "height": 241, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "generasi mudanya ‘diinvestasikan’ dalam dunia pendidikan dengan harapan akan diperoleh keuntungan sebesar-besarnya setelah itu. Dalam tataran praktis di ranah sosial kemasyarakatan hal tersebut tidak bisa disalahkan dan hilangkan begitu saja. Oleh karena itu pendidikan agama yang salah satunya meliputi moral dan spiritual tidak bisa ditawar lagi untuk tidak dimarginalkan atau tidak digunakan dalam dunia pendidikan. Hal ini supaya pendidikan Indonesia tidak dihasilkan mahasiswa yang berpaham materialistik, cenderung kapitalis, sehingga berujung pada sekulerisme. 15 Sebagaimana menurut Hamdan Mansoer dkk. dikemukakan bahwa bila pada perguruan tinggi hanya fokus pada pengembangan intelektual keilmuan umum dengan pengabaian dalam upaya pengembangan kepribadian mahasiswa maka bukan mustahil lulusan perguruan tinggi di Indonesia menjadi intelektual yang sekuler. 16", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 365, "width": 386, "height": 197, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedang menurut Hamka yang dikutip oleh Muh. Idris bahwa Pendidikan Agama adalah sebuah kebutuhan yang harus diajarakan agar bisa mencetak peserta didik yang paripurna ( insan kamil ) meskipun pada lembaga pendidikan umum. Insan kamil adalah suatu kondisi fisik dan mental secara bersamaan terjadi satu kesatuan yang terpadu sehingga dalam penampilan atau kegiatan kehidupan sehari-hari tidak terjadi pendikotomian antara jasmani dengan rohani dan dunia dengan akhirat. 17 Dengan kata lain pendidikan Agama Islam diharapkan mampu dalam pencetakan generasi Muslim yang berkemampuan dalam IPTEK, ketauhidan, dan berkepribadian Islam yang rahman lil alamin sehingga terbentuklah insan paripurna.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 572, "width": 386, "height": 94, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan demikian dimensi ketauhidan tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam dunia pendidikan, artinya adanya keterlibatan hubungan antara intrepretasi (pelibatan logika) manusia terhadap kebenaran hakiki tentang Allah SWT melalui ayat kauniyah dengan ayat kauliyah yang didasari pada ketundukan dan keimanan. Hal ini supaya dalam alam pikiran manusia tidak", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 700, "width": 203, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "15 Hanafy, “Paradigma Baru Pendidikan,” 176-177", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 712, "width": 399, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16 Hamdan Mansoer dkk., Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag RI, 2004), ii.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 400, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17 Muh. Idris, “Pembaruan Pendidikan Islam dalam Konteks Pendidikan Nasional,” Lentera Pendidikan , Vol. 12 No. 1 (Juni, 2009), 17.", "type": "Footnote" }, { "left": 504, "top": 60, "width": 9, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tercemari sifat angkuh dan merasa terkuat dari segalanya padahal ada yang lebih kutat dari segalanya yaitu yang Maha Kuat, sehingga kandungan inti dari pemahaman hubungan tersebut adalah keimanan dan ketundukan mutlak manusia kepada Allah yang tercermin dalam pemikiran, sikap, dan perilaku sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 220, "width": 385, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Kebenaran mutlak hanya ada pada Allah, dan yang dapat dicapai manusia hanyalah kebenaran relatif, serta dalam skala temporal maupun spatial.", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 261, "width": 386, "height": 115, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Kesadaran akan keterbatasan akal manusia pada intrepretasi tersebut menjadikan timbulnya sikap dan perilaku manusia yang tunduk dan patuh pada kehendak Allah SWT. Dengan kata lain adanya kesadaran bahwa ilmu dan kemampuan teknologi yang dikuasai manusia adalah berasal sekaligus amanah dari Allah, dan yang menjadi motivasi untuk penerapannya pun dalam rangka pemenuhan amanah tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 385, "width": 385, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Keyakinan akan tiadanya pertentangan antara ilmu dengan agama. Dengan demikian jika ditemui pertentangan dalam praktiknya adalah semu belaka, artinya sebagai akibat dari kesalahan atau ketidak mampuan akal manusia dalam intepretasi terhadap ayat kauniyah, kauliyah, atau bahkan keduanya.", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 468, "width": 386, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Kesadaran bahwa ilmu pengetahuan umum bukan satu-satunya kebenaran, bukan satu-satunya jalan pemecahan bagi permasalah kehidupan manusia. 18", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 510, "width": 386, "height": 114, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari pemaparan tersebut maka sungguh nampak peran penting pendidikan agama bagi sikap mental dan emosional manusia. Dengan kata lain pendidikan agama mampu menjadi solusi bagi kefrustasian manusia dalam menanggulangi problematika kehidupan. Secara grafik maka hubungan antara agama dengan ilmu apabila dielaborasisasikan tergambar pada hubungan berikut ini: 19", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 711, "width": 399, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "18 Ahmad Watik Pratiknya, “Pengembangan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,” dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi , ed. Fuaduddin&Cik Hasan Bisri (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 93-94.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 747, "width": 46, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "19 Ibid., 94.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10", "type": "Page header" }, { "left": 163, "top": 282, "width": 333, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 01: Hubungan antara agama dengan ilmu pengetahuan melalui proses intrepretasi ayat-ayat", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 323, "width": 293, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keterkaitan Mata Kuliah PAI dengan Mata Kuliah Lain", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 344, "width": 400, "height": 239, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Idealnya mata kuliah PAI menjadi mata kuliah kunci dan terintegrasi secara fungsional dengan mata kuliah lain. Setidaknya mata kuliah umum tersebut dipelajari sarat dengan muatan moral agama, disesuaikan dengan tingkat dan jenis lembaga pendidikannya. 20 Lebih konkritnya adalah dalam pembelajaran PAI mahasiswa didorong dalam pengembangan ilmu pengetahuan dengan lebih dalam disesuaikan dengan kerangka pengembangan konsep-konsep keilmuan didasarkan pada prodi yang dia pilih. Oleh karena itu bidang ilmu atau keahlian sesuai dengan prodi yang mahasiswa tekuni benar-benar dipandu dan disumberkan pada ajaran-ajaran Islam. Pada akhirnya dalam jangka panjang bisa terbentuk kehidupan kampus yang akademis religiussebagai pengisi sempitanya waktu pembelajaran PAI yang hanya 3 sks. 21 Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Bawani secara lengkap sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 606, "width": 329, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kemungkinan banyak dan heterogennya fakultas atau program studi yang ada di sebuah perguruan tinggi, maka perlu adanya penjabaran dalam kurikulum [pada mata kuliah PAI], yang kemudian direalisasikan secara bertahap pada tujuan pembelajaran sehari-hari. Jadi, dari tujuan akhir yang menggambarkan sosok manusia ideal menurut ajaran Islam, diupayakan perwujudannya melalui tujuan institusional pada level perguruan tinggi umum.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 723, "width": 400, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "20 Mastuhu, “Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,” dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 36.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 747, "width": 46, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "21 Ibid., 34.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11", "type": "Page header" }, { "left": 149, "top": 116, "width": 329, "height": 53, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lebih lanjut, dilalakukan spesialisasi tujuan kurikuler untuk setiap fakultas atau program studi yang ada, dan akhirnya dijabarkan dalam bentuk tujuan pembelajaran yang ingin dicapai langsung di lokal perkuliahan. 22", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 192, "width": 400, "height": 260, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Namun menurut Mastuhu pada kenyataannya “PAI masih menempati posisi pinggiran, teralienasi,... Selain itu, mata kuliah PAI bukanlah mata kuliah keahlian, tetapi ia hanya merupakan mata kuliah umum yang bersifat melayani.”Lebih spesifik dijelaskan pengembangan dan pengimplementasian IPTEK dalam perilaku keseharian kurang dikaitkan dengan nilai-nilai luhur agama. Artinya belum ada kemampuan dalam pengembangan teori atau konsep keilmuan yang benar-benar murni bersumber pada ajaran–ajaran atau nilai Islam. 23 Dengan demikian dapat disimpulkan PAI di PTU bukan hanya sebagai ilmu agama yang lebih diacu pada ranah kognitif, namun dipandang lebih pada acuan ranah afektif, PAI di PTU sebagai dasar pembentukan manusia Indonesia yang berkepribadian utuh, beriman, serta bertaqwa kepada Allah SWT, dan PAI menjadi sumber inspirasi etika, moral, serta spiritual sebagai penangkal perubahan sosial budaya bangsa yang beraspek negatif karena dampak modernitas. 24", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 400, "height": 177, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelaksanaan pembelajaran PAI di PTU tidak hanya dijalankan untuk pemenuhan kewajiban penyelenggaraan perkuliahan saja namun juga memiliki visi dan misi. Visi PAI di PTU adalah “menjadikan agama sebagai sumber nilai dan pedoman berperilaku mahasiswa dalam menekuni disiplin ilmu yang dipilihnya.” Sedangkan misinya adalah pemberi motivasi mahasiswa dalam pengamalan nilai-nilai agama untukproduktifitas dan pemanfaatanIPTEK. 25 Bisa dikatakan PAI di PTU tidak hanya berperan pada pecerdasan mahasiswa dalam beragama secara teoritis dan praktis namun juga pendorong mahasiswa untuk pengembangan ilmu pegetahuan umum beserta produk-produknya. Bisa dikatakan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 666, "width": 400, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "22 Imam Bawani, “Metodologi Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,” Jurnal IAIN Sunan Ampel: Media Komunikasi dan Informasi Keagamaan , Edisi 12 (1998), 18.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 689, "width": 183, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "23 Mastuhu, “Pendidikan Agama Islam,30-31.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 700, "width": 400, "height": 34, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "24 Heman Hudojo, “Tolok Ukur dan Sistem Evaluasi Terhadap Keberhasilan Pengajaran Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi,” dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi , ed. Fuaduddin&Cik Hasan Bisri (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 184.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 400, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "25 Ajat Sudrajat, Din-al-Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (Yogyakarta: UNY Press, 2008), iv.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "fungsi PAI di PTU adalah sebagai penyokong mata kuliah lain yaitu sebagai pembentuk mental, kepribadian, dan inspirasi bagi mahasiswa dalam pengembangan materi-materi mata kuliah umum tersebut. Dengan kata lain diharapkan mahasiswa berkompetensi dalam ilmu pengetahuan umum yang didasarkan pada sumber nilai dan pedoman ajaran agama Islam.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 234, "width": 309, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambaran Umum Seputar Pelaksanaan PAI di UNP Kediri", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 254, "width": 400, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk tercapainya tujuan secara efektif, efisien, dan utuh maka sebuah sistem pembelajaran PAI tidak bisa berdiri sendiri:sehingga terikat atau membutuhkan komponen bahkan sistem lainnya. Oleh karena itu menurut penulis perlu diuraikan gambaran umum seputar pelaksanaan PAI di UNP Kediri yang diuraikan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 358, "width": 401, "height": 218, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Dosen PAI di UNP Kediri mayoritas adalah tenaga pendidik atau Guru mata pelajaran PAI di tingkat Sekolah Menengah (SMP dan SMA Sederajat), sebagian bersatus sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Sekolah tersebut maupun yang bertugas di kantor (pejabat strutural). Di mana antara satu Dosen dengan yang lainterdapat perbedaan latar belakang pendidikan, pengalaman, organisasi keagamaan, usia, dan pekerjaan (profesi). Dosen PAI lebih sering datang ke kampus jika ada waktu mengajar karena disibukkan dengan aktivitas lain. Namun secara umum Dosen PAI di UNP Kediri punya kemampuan (kapabilitas) di bidang ilmu agama Islam, ilmu pendidikan, dan ilmu sosial kemasyarakatan secara teoritis maupun praktis. Hal ini nampak dari pengalaman mereka ( track record ) sebagai praktisi yang cukup lama. 26", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 586, "width": 401, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Latar belakang mahasiswa yang beragama Islam di UNP Kediri mayoritas berasal dari sekolah umum, serta ditinjau dari profesi, tempat tinggal, dan minatuntuk memilih kegiatan ekstrakurikuler serta ketrampilan maupun akademik yang dipilih oleh mereka sangat beragam. 27", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 690, "width": 399, "height": 33, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "26 Wawancara Nur Sohkib, Umi Hanik, Suyadi, Ridwan, Khozin, dan Abdulloh dosen PAI UNP Kediri. Observasi kepada Suyadi, Khozin, Nur Sokhib, dan Abdulloh di tempat kerja atau tempat pengabdian masyarakat masing-masing.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 399, "height": 33, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "27 Wawancara Khozin, Sokhib, Ridwan, Suyadi, dan Abdulloh Dosen PAI UNP Kediri., Samari Rektor UNP Kediri., Sri Suwarni Mahasiswa Muslim UNP Kediri. Observasi Kampus UNP Kediri 11 Desember 2012, 09, 11, 25, 27 Februari, 14 Maret, 09, 23 April, 03, 08, 15 Mei 2013.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 401, "height": 94, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Pengelolaan Dosen PAI dilaksanakan berdasarkan otoritas Prodi masing- masing di setiap fakultas. 28 Dengan demikian akibatnya adalah tata cara atau aturan pelaksanaan pembelajaran PAI di UNP Kediri belum ada manajemen dari pengelola terhadap kinerja dosen PAI yang dilakukan secara integral dan sistematis dalam kontek seluruh dosen pada satu lembaga atau kampus.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 220, "width": 401, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Adanya kepedulian pengelola kampus terhadap kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam baik berupa kajian keislaman, seni dan Musik Islami, dan kegiatan-kegiatan ibadah di Masjid. 29", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 282, "width": 401, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Terdapat beberapa kegiatan keagamaan Islam oleh sebagaian mahasiswa dan dosen di UNP Kediri yang meliputi kajian keislaman, seni rebana, perawatan Masjid, dan kegiatan ritual keagamaan misalnya yasinan serta tahlilan. 30", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 344, "width": 401, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Upaya pembentukan forum Dosen PAI di UNP Kediri sebagai sarana atau wadah pemersatu semua dosen untuk penyamaan presepsi dalam bidang pembelajaran PAI maupun dalam kehidupan sehari-hari. 31", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 406, "width": 400, "height": 53, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan analisis penjelasan di atas serta diperkuat dari hasil analisis temuan-temuan di lapangan lainnya maka dapat digambarkan dua hal penting sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 268, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Pemetaan kegiatan keagamaan Islam di UNP Kediri", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 563, "width": 399, "height": 33, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "28 Wawancara Ichsanudin, Wakil Rektor I, Ruang Wakil Rektor UNP Kediri, 26 Februari 2013 Pukul 15.10 WIB., Ari Permata Deny, Sekretaris Fakultas Teknik, Ruang Kantor Fakutlas Tekni UNP Kediri, 10 April 2013., Ridwan, 22 Mei 2012 pukul 15.30-16.25 WIB.,", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 597, "width": 400, "height": 57, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "29 Observasi, Serambi Masjid an-Nur UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 12.25-12.37 WIB., Wawancara Nur Kholis, Muazin dan Pengurus Masjid An-Nur UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 12.38 WIB., Ahmad Hasan Alwi, Mahasiswa UNP Prodi Penjaskesrek semesteri VIII, Ketua UKKI, Masjid an-Nur UNP Kediri, 08 Mei 2013 pukul 09.08-10.02 WIB., dan Samari, Rektror UNP Kediri, Ruang Rektor UNP Kediri, 15 Mei 2013 pukul 13.09-13.22 WIB.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 655, "width": 400, "height": 45, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "30 Observasi, di Masjid an-Nur UNP Kediri, 15 Mei 2013 Pukul 09.30-11.10 WIB., Observasi, Masjid an-Nur UNP Kediri, 8 Mei 2013 Pukul 09.40-10.52 WIB, Dokumentasi, Masjid an-Nur UNP Kediri, 29 Mei 2013 Pukul 10.40 WIB., dan Wawancara Ahmad Hasan Alwi, 08 Mei 2013 pukul 09.08-10.02 WIB.,", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 701, "width": 400, "height": 56, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "31 Abdulloh, 26 April 2013 Pukul 11.19 WIB., Khozin, 3 Mei 2013 pukul 19.58-21.55 WIB., Suyadi, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB., Nur Sokhib, Dosen PAI UNP Kediri Prodi Biologi, Penjaskeserek, dan PKn, Lantai ke-2 Masjid SMA 7 Kediri, 16 Mei 2013, pukul 10.30-10.50 WIB., Abdulloh, Dosen UNP Kediri prodi Fakultas Manajemen dan Prodi Matematika, Masjid an- Nur UNP Kediri, 15 Mei 11.10-11.45 WIB., dan Ridwan, 22 Mei 2012 pukul 15.30-16.25 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "14", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 420, "width": 356, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 03: Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Islam di UNP Kediri", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 280, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Pola interaksi sistem pembelajaran PAI di UNP Kediri", "type": "Section header" }, { "left": 131, "top": 497, "width": 347, "height": 245, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Materi Kurikulum PAI di UNP Kediri Sistem Pembelajaran PAI Pengelola Kampus: Kaprodi, Dekan, Rektorat. Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Forum Dosen", "type": "Picture" }, { "left": 177, "top": 567, "width": 318, "height": 147, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PAI Buku Pedoman PAI, Buku Materi PAI, dan Hasil Penelitian PAI Dosen PAI dan Mahasiswa Islam Sarana Prasarana dan Media", "type": "Picture" }, { "left": 426, "top": 685, "width": 68, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 449, "top": 699, "width": 22, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PAI", "type": "Table" }, { "left": 290, "top": 233, "width": 50, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan", "type": "Picture" }, { "left": 247, "top": 125, "width": 129, "height": 147, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keagamaan Islam di UNP Kediri Intrakurikuler: Kegiatan", "type": "Picture" }, { "left": 128, "top": 139, "width": 251, "height": 129, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "perkuliahan oleh Dosen (Sistem Pembelajaran PAI) Sarana Prasarana: Masjid, Kitab al Quran, LCD, dan", "type": "Table" }, { "left": 128, "top": 271, "width": 69, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "buku-buku Agama di perpustakaan.", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 332, "width": 139, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ekstrakurikuler: Kegiatan kajian iptek berbasis agama, rebana, dan Yasinta oleh", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 373, "width": 140, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UKKI berkerjasama dengan", "type": "Picture" }, { "left": 159, "top": 155, "width": 344, "height": 243, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sebagian dosen Metode dan Strategi: Ceramah (cerita), presentasi, penugasan, keteladanan, nasihat, pembiasaan, diskusi, kesesuain materi dengan prodi, dan rasionalisasi materi.", "type": "Table" }, { "left": 339, "top": 364, "width": 126, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Agenda Besar di Bawah Kendali Pengelola:", "type": "Text" }, { "left": 339, "top": 392, "width": 134, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengajian Akbar dan PHBI", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "15", "type": "Page header" }, { "left": 149, "top": 116, "width": 361, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kompetensi Mahasiswa yang diharapkan setelah mengikuti mata kuliah PAI di UNP Kediri", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 158, "width": 298, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Strategi Pembelajaran PAI di UNP Kediri Evaluasi Pembelajaran PAI di UNP Kediri Keterangan Garis:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 213, "width": 341, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(satu arah anak panah) : Terjadinya interaksi komando (penggunaan)", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 234, "width": 336, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(dua arah anak panah) : Terjadinya interaksi kerjasama (penguatan)", "type": "List item" }, { "left": 257, "top": 254, "width": 98, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ": Sudah Terlaksana", "type": "List item" }, { "left": 257, "top": 275, "width": 100, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ": Belum Terlaksana", "type": "List item" }, { "left": 257, "top": 296, "width": 140, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ": Terlaksana belum Optimal", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 323, "width": 350, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 02: Pola Interaksi Sistem Pembelajaran PAI dengan komponen lain di UNP Kediri", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 365, "width": 322, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam di UNP Kediri", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 385, "width": 400, "height": 136, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam pembahasan sistem pembelajaran PAI ini oleh penulis hanya difokuskan pada empat kajian utama yaitu materi pembelajaran PAI, tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran PAI, Strategi pembelajaran PAI, dan Evaluasi PAI. 32 Lebih lanjut berikut ini adalah hasil analisis yang tereduksi dari hasil observasi peran serta, dokumentasi, dan wawancara mendalam di mana telah dilakukan oleh penelitia berkenaan dengan empat kajian utama dalam sistem pembelajaran PAI di UNP Kediri:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 544, "width": 212, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Materi Kurikulum PAI di UNP Kediri", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 572, "width": 386, "height": 73, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan analisis dari temuan dokumen maka penyusunan materi pembelajaran PAI di UNP Kediri secara umum didasarkan serta disesuaikan pada ketentuan peraturan pemerintah yang tertuang dalam keputusan No. 43 Dirjen Dikti 2006. 33 Walaupun secara utuh materi tersebut sangat sulit untuk", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 678, "width": 400, "height": 56, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "32 Pembagian ini didasarkan pada penjabaran komponen kurikulum yang disampaikan oleh Nana Syaodih Sukmadinata yang terdiri dari empat macam yaitu tujuan, isi atau materi, proses atau sistem penyampaian dan media, dan evaluasi, yang mana keempatnya berkaitan erat satu dengan lainnya. Lihat Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002, 102.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 399, "height": 22, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "33 Dokumentasi, Satuan Acara Perkuliahan (Kontrak Perkuliahan) Mata Kuliah Agama Islam, Khozin, Dosen PAI fakultas Sistem Informasi, rumah pak Khozin di Desa Pagu Kec. Wates Kab.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 239, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "disampaikan semua dan dikaji bersama dalam proses pembelajaran. Hal ini karena disebabkan minimnya anggaran waktu yang disediakan untuk pembelajaran PAI sehingga dalam pembahasan materi PAI tidak bisa dikaji dengan tuntas. Ketidak tuntasan itu bisa berupa penyampaian tema satu ke tema yang lain kurang mendalam walaupun seluruh tema atau materi telah diajarkan. 34 Ketidak tuntasan yang lain adalah materi yang disampaikan sangat mendalam tapi ada beberapa tema yang tidak dikaji atau dibahas, sehingga mahasiswa ditugaskan untuk belajar sendiri dalam pengkajian tema-tema yang tertinggal tersebut. 35 Agar lebih spesifik dan bernilai guna maka perlu dipaparkan tentang materi pembelajaran pada Mata Kuliah PAI di UNP Kediri yang dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa macam bahasan yaitu sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 365, "width": 386, "height": 197, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Materi pokok yang digunakan Dosen PAIdi UNP Kediri antara satu dosen dengan dosen yang lain berbeda-beda, artinya belum ada kesepakatan atau keutuhan materi pokok yang terkandung dalam materi yang disampaikan kepada mahasiswa. 36 Secara umum materi pokok yang diajarkan oleh dosen PAI UNP Kediri adalah berkatian tentang aqidah, akhlak, dan pendalaman tentang hakikat manusia. 37 Penekanan pada materi aqidah dan akhlak digunakan karena keadaan sosiokultur mahasiswa dan masyarakat internal kampus secara umum adalah lulusan dari sekolah menengah umum (bukan jenis pendidikan keagamaan), minim tentang pengetahuan agama, dan suasana masyarakat kampus yang sangat heterogen.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 572, "width": 386, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Materi PAI di UNP Kediri dikembangkan sesuai dengan program studi. Misalnya jika dosen PAI mengajar prodi manajemen ekonomi maka", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 633, "width": 399, "height": 44, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kediri, 3 Mei 2013., Dokumentasi, Jurnal Perkuliahan Semester Ganjil 2012-2013 Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam pada Program Studi Manajemen UNP Kediri, Staff Fakultas Ekonomi, Ruang Kantor Fakultas Ekonomi UNP Kediri, 11 Maret 2013., dan dokumentasi, Program Studi Akuntansi UNP Kediri, Staff Fakultas Ekonomi, 11 Maret 2013.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 678, "width": 370, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "34 Ridwan, Dosen PAI UNP Kediri, 28 Mei 2013, ruang kelas M-25 Kampus II UNP Kediri.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 690, "width": 400, "height": 21, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "35 Sri Suwarni, Mahasiswa UNP Kediri Prodi TI Semester IV, Gedung J UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 11.15 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 712, "width": 399, "height": 22, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "36 Berdasarkan wawancara dengan Ridwan, Nur Khozin, Suyadi, Sokhib, dan Abdulloh Dosen PAI UNP Kediri 26 April- 22 Mei 2013.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 399, "height": 22, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "37 Dokumentasi Jurnal Perkuliahan milik M. Taufiqurrohman, Abdulloh, Lilik Maryuningsih, dan Khozin, Dosen PAI UNP Kediri., Wawancara Ridwan Dosen PAI UNP Kediri.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17", "type": "Page header" }, { "left": 142, "top": 116, "width": 372, "height": 136, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengembangan materi yang dilakukan berkaitan dengan ilmu ekonomi yang ada dalam ajaran Islam (ekonomi Syariah). 38 Penggunaan materi ini dilakukan selain untuk penarikan minat mahasiswa karena sesuai dengan kebutuhan mereka serta untuk pendamping dari materi-materi mata kuliah umum. Dengan demikian materi PAI bisa bermuatan serta bermakna aplikatif-praktis sebagai solusi alternatif dalam kehidupan di dunia dan tidak hanya sebuah materi normatif yang jauh dari kehidupan nyata.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 261, "width": 385, "height": 73, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Digunakannyamateri yang berbasis pada perbedaan organisasi keagamaan mahasiswa yang mana pada kelas dan prodi tertentu mahasiswa yang beragama Islam di UNP Kediri terklasifikasi dalam beberapa organisasi keagamaan yang mereka ikuti yaitu NU, Muhammadiyah, dan LDII. 39", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 344, "width": 371, "height": 94, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sudah menjadi pengetahuan jamak bahwa masalah perbedaan agama di negara Indonesia adalah masalah yang sangat sensitif dan peka untuk disentuh, dibentuk, atau dikendalikan. Hal ini juga terjadi pada mahasiswa, apalagi pada mahasiswa semester awal yang masih belum terbuka seluruh nalar ilmu pengetahuannya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 400, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Kompetensi Mahasiswa yang Diharapkan dalam Kurikulum PAI di UNP Kediri", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 503, "width": 386, "height": 94, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Harapan Dosen PAI serta harapan kurikulum PAI di UNP Kediri terhadap mahasiswa di UNP Kediri setelah mengikuti mata kuliah tersebut adalah mahasiswa mampu dalam menerapkan ilmu ketahuidan yaitu mengetahui Allah dan lebih mengimani-Nya, 40 mahasiswa mampu dalam berperilaku yang mulia sesuai dengan ajaran Islam, 41 dan mahasiswa", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 621, "width": 400, "height": 33, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "38 Dokumentasi, Jurnal Perkuliahan Semester Ganjil 2012-2013 Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam pada Program Studi Manajemen UNP Kediri, Staff Fakultas Ekonomi, Ruang Kantor Fakultas Ekonomi UNP Kediri, 11 Maret 2013.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 655, "width": 400, "height": 33, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "39 Abdulloh, 15 Mei 11.10-11.45 WIB., Suyadi, Dosen PAI Fakultas peternakan-Prodi Penjaskesrek&Prodi Sistem Informasi, Ruang PSG di SMK I PGRI Kota Kediri, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 690, "width": 400, "height": 44, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "40 Dokumentasi, Pedoman Akademik UNP Kediri tahun 2008, hlm 47, Andri Staf BAAK UNP Kediri, 03 Mei 2013 Pukul 15.01 WIB. Wawancara Elvarida, Mahasiswa UNP Kediri Prodi Biologi semester IV, Halaman Free Hotspot Area UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 10.20-10.45 WIB., Sokhib 16 Mei 2013, Ridwan 22 Mei 2013, dan Abdulloh, 15 Mei 2013.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 400, "height": 22, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "41 Ridwan, 22 Mei 2012 pukul 15.30-16.25 WIB., Suyadi, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB., dan Khozin, 3 Mei 2013 pukul 19.58-21.55 WIB..", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "18", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 32, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "berkompetensi dalam penggunaan rasionalitas (logika) untuk pemecahan masalah sosial keagamaan. 42", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 172, "width": 237, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Strategi Pembelajaran PAI di UNP Kediri", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 199, "width": 386, "height": 218, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Strategi yang digunakan oleh Dosen PAI di UNP Kediri dalam pembelajaran PAI secara umum lebih diutamakan pada pendekatan yang luwes. Misalnya dalam pengelolaan kelas tempat duduk antara mahasiswa laki- laki dengan mahasiswa perempuan bercampur atau dilakukan secara acak sesuai selera para mahasiswa. 43 Selain itu agar perkataan dan arahan dari Dosen PAI didengarkan serta dijadikan panutan maka Dosen PAI memberikanketeladanan berperilakubaik dalam berpakaian tidak memakai celana Jeans . Keteladanan lainnya adalah Sebagaian dosen PAI di UNP Kediri menjadi Khotib di Masjid kampus, dosen berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan Kampus, serta dosen juga aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi keagamaan di masyarakat di mana mereka tinggal. 44", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 427, "width": 386, "height": 218, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Strategi pembelajaran lain yang digunakan oleh Dosen PAI di UNP Kediri adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara kondisional. Artinya, strategi yang digunakan dalam pemberian tindakan dan pengambilan sikap dosen saat proses pembelajaran di kelas didasarkan pada situasi dan kondisi kelas maupun lingkungan masyarakat secara luas. Dengan kata lain pembelajaran PAI UNP Kediri untuk kemenarikan dan bernilai guna secara nyata digunakan strategi pembelajaran kontekstual, yaitu pengaitan tema-tema atau materi PAI yang tekstual dengan kenyataan yang ada di masyarakat. 45 Sedang secara umum strategi terakhir yang digunakan adalah pemberian kesempatan mahasiwa dalam berlogika (rasional) yang merupakan salah satu ciri mahasiswa. Stertegi ini ditekankan karena mata kuliah PAI di", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 666, "width": 399, "height": 22, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "42 Hasil analisis dari Soal UTS mata Kuliah PAI, Ridwan, Dosen PAI UNP Kediri, 28 Mei 2013 ruang Kelas M-25 Kampus II UNP Kediri. Wawancara Suyadi, 10 Mei 2013.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 690, "width": 400, "height": 21, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "43 Observasi, Gedung J ruang kelas J-7 Mata Kuliah PAI, Suyadi, 29 Mei 2013., wawancara Ridwan, Khozin, Sokhib, dan Suyadi Dosen UNP Kediri.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 712, "width": 400, "height": 34, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "44 Obsevasi, Khutbah Khozin dalam Sholat Jumat, Masjid an-Nur UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 11.38-12-25 WIB. Dokumentasi, Masjid an-Nur UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 11.58 WIB. Wawancara Suyadi, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 747, "width": 399, "height": 10, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "45 Suyadi, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB dan Ridwan, 22 Mei 2012 pukul 15.30-16.25 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "19", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 94, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UNP Kediri secara umum diajarkan pada semester awal, sehingga hal ini berakibat pada kondisi mahasiswa yang belum benar-benar ‘menjadi’ mahasiswa. Artinya pola fikir, logika, atau daya nalar mahasiswa belum terasah karena masih belum terlatih dan masih ada pengaruh dari kebiasaan- kebiasaan pembelajaran di masa pendidikan sebelumnya (jenjang menengah). 46", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 234, "width": 238, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Evaluasi Pembelajaran PAI di UNP Kediri", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 261, "width": 386, "height": 198, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Walaupun dalam Pedoman Akademik UNP Kediri yang berlaku untuk semua mata kuliah lebih ditekankan dan diutamakan pada penilaian aspek kognitifnya (jumlah prosentasi penentu hasil Nilai Akhir lebih besar) dari pada aspek lainnya namun sebagain besar Dosen PAI lebih diutamakan pada penilaian afektif. Meski demikian acuan atau pedoman akademik UNP Kediri tetap digunakan oleh mereka dengan ada penyesuaian-penyesuaian. 47 Tindakan tersebut sesuai dengan Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor: 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi bahwa dalam penilaian PAI di perguruan tinggi umum ditentukan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 163, "top": 482, "width": 315, "height": 94, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(1) Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh melalui penugasan individual atau berkelompok, ujian tengah semester, ujian akhir semester, penilaian-diri (self-assessment) ,penilaian-sejawat (peer- assessment) , dan observasi kinerja mahasiswa melalui tampilan lisan atau tertulis. (2) Kriteria penilaian dan pembobotannya diserahkan kepada dosen pengampu dan disesuaikan dengan", "type": "Table" }, { "left": 163, "top": 579, "width": 315, "height": 38, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pedoman Evaluasi Akademik yang berlaku pada perguruan tinggi masing-masing. (3) Sistem penilaian perlu dijelaskan kepada mahasiswa pada awal perkuliahan. 48", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 690, "width": 399, "height": 33, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "46 Wawancara Ahmad Hasan Alwi, Mahasiswa Muslim UNP Kediri, 08 Mei 2013 Pukul 09.08- 10.02 WIB., Suyadi, 10 Mei 2013 Pukul 07.50-09.05 WIB. Observasi, Gedung J-7 ruang Kelas J-7 Suyadi, 29 Mei 2013.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 400, "height": 22, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "47 Khozin, 3 Mei 2013 pukul 19.58-21.55 WIB, Ridwan, 22 Mei 2012 pukul 15.30-16.25 WIB, dan Suyadi, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 747, "width": 316, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "48 Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor: 43/DIKTI/Kep/2006, Pasal 7.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "20", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 53, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh karena itu dari pemaparan di atas dan dari data yang ditemukan di lapangan maka sistem penilaian yang ada di UNP Kediri diklasifikasikan ke dalam beberapan hal sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 178, "width": 385, "height": 446, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Bentuk ujian yang digunakan Dosen PAI UNP Kediri sebagai penilaian terhadap mahasiswa meliputi kegiatan Ujian dan Non Ujian. Artinya, tidak hanya digunakan metode pengujian terhadap mahasiswa untuk diketahui hasil pencapain yang telah diperolehnya setelah dilakukan pembelajaran PAI, misalnya melalui tes soal pertanyaan secara lisan, tulis, dan tes praktek. Namun juga digunakan bentuk penilaian non ujian yaitu dengan pengamatan perilaku serta perkataan yang dilakukan secara alami atau tanpa perintah dari dosen maka penilaian non ujian ini dilakukan terhadap perilaku, perkataan, dan segala sesuatu yang melekat di dalam mahasiswa yang mereka lakukan secara spontan. 49 Oleh karena itu diharapkan penilaian non ujian ini bisa menjadi nilai pembanding bagi nilai ujian yang dilaksakan dengan terencana, terstruktur, dan terbuka sehingga cenderung untuk dihasilkan nilai-nilai yang kredibilitasnya diragukan.Sebagaimana menurut Kholidah bahwa penilaian pada domain pengetahuan dan pemahaman mahasiswa dapat diperoleh melalu tes tulis dan tes lisan. Sedangkan penilaian pada domain sikap dilakukan dengan tes perbuatan dan pengamatan. 50 Lebih spesifik Zainul Muhibbin, dkk. menjelaskan tentang bentuk-bentuk evaluasi PAI yang digunakan di Perguruan tinggi umum dapat diuraikan sebagai berikut : “1. Keikutsertaan dalam mentoring . 2. Sikap Islam (akhlak) dalam perilaku sehari-hari. 3. Penilaian terhadap pelaksaan tugas-tugas. 4. Keaktifan mengikuti kuliah, diskusi, dan presentasi makalah. 5. Ujian tulis.” 51", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 678, "width": 400, "height": 22, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "49 Khozin, 3 Mei 2013 pukul 19.58-21.55 WIB, Ridwan, 22 Mei 2012 pukul 15.30-16.25 WIB, dan Suyadi, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 700, "width": 400, "height": 34, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "50 Lilik Nur Kholidah, “Implementasi Strategi Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Surabaya” (DisertasiDoktor, Universitas Negeri Malang, Malang), 58.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 400, "height": 22, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "51 Zainul Muhibbin, Pendidikan Agama Islam : Membangun Karakter Madani (Surabaya, ITS Prress, 2012), 10.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "21", "type": "Page header" }, { "left": 131, "top": 116, "width": 382, "height": 260, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Evaluasi yang dilakukan oleh Dosen PAI UNP Kediri lebih ditekankan pada aspek afektif, yaitu pada sikap keseharian (kebiasaan) dan sikap respon mahasiswa ketika dihadapkan pada permasalahan pribadi, kelompok, dan sosial keagamaan. Evaluasi ini dilihat dari tingkah laku mahasiswa yang muncul secara respek, spontan, dan terlihat alami. Secara spesifik penilaian afektif juga menjadi tolak ukur dalam penentuan Nilai Akhir atau kelulusan mata kuliah PAI. Misalnya Penilaian ditentukan oleh perilaku mahasiswa terhadap dosen serta mahasiswa lain, kedisiplinan, minat serta antusiasme dalam pembelajaran PAI, kepekaan (empati) mahasiswa ketika dihadapkan pada permasalahan sosial dalam pembelajaran PAI, dan kesesuaian antara jawaban atau pernyataan- pernyataan mahasiswa tentang ajaran-ajaran Islam di tes tulis maupun pada kegiatan diskusi presentasi dengan perilaku di dunia nyata. 52", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 385, "width": 382, "height": 156, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Secara umum penggunaan evaluasi psikomotorik sangat minim digunakan pada mata kuliah PAI di UNP Kediri. Selain itu apabila dilakukan tes kepada mahasiswa melalui pengujian ketrampilan bisa menimbulkan kecemasan pada mahasiswa karena rata-rata mereka masih lemah dari segi praktik ibadah. 53 Oleh karena itu evaluasi psikomotorik yang digunakan di UNP Kediri meliputi ujian praktek baca tulis al Quran dan penilaian pelaksanaan praktik sholat lima waktu termasuk sholat jumat di Masjid kampus atau mushola di sekitar kampus.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 551, "width": 382, "height": 156, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Penilaian aspek kognitif yang dilakukan Dosen PAI UNP Kediri terhadap mahasiswa melalui kegiatan ujian tulis (UTS dan UAS), ujian lisan (tes pertanyaan), kualitas subtansi (konten) tugas kelompok maupuan tugas individu, dan penjelasan serta jawaban saat presentasi (kualitas dalam penganalisaan masalah). Semua bentuk kegiatan penilaian kognitif tersebut digunakan dalam jangka waktu berbeda untuk diketahui perkembangan pemahaman mahasiswa terhadap materi dan juga sebagai salah satu instrumen pengklarifikasian dari hasil metode penilaian yang", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 400, "height": 22, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "52 Khozin, 3 Mei 2013 pukul 19.58-21.55 WIB, Ridwan, 22 Mei 2012 pukul 15.30-16.25 WIB, dan Suyadi, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 747, "width": 28, "height": 10, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "53 Ibid.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "22", "type": "Page header" }, { "left": 149, "top": 116, "width": 364, "height": 53, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "lain. Salah satunya caranya adalah penilaian kemampuan mahasiswa dalam penganalisaan permasalahan sosial terkini yang ada pada koran sebagai pengklarifikasi dari hasil penilaian tugas pembuatan makalah. 54", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 192, "width": 46, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penutup", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 213, "width": 400, "height": 73, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah diadakan penelahaan pada pemaparan sebelumnya maka dapat dirumuskan simpulan. Di antara beberapa simpulan yang menjadi hal penting, terdominan, dan disesuaikan dengan fokusempat kajian utama seperti yang telah dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 296, "width": 401, "height": 176, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Materi Pembelajaran PAI yang digunakan di UNP Kediri diberlakukan belum terstruktur dan terorganisir. Lebih jelasnya Dosen PAI dalam penetapan Materi yang akan diajarkan masih mengacu pada perguruan tinggi lain dan sebagaian dosen sudah disuahakan sesuai dengan Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas Tahun 2006. Selain itu buku materi pokok yang dijadikan acuan bagi seluruh Dosen dan Mahasiswa UNP Kediri belum ada. Secara spesifik materi pada Mata Kuliah PAI yang diberikan oleh seluruh dosen pada mahasiswanya adalah meliputi materi pokok, materi yang disesuaikan dengan prodi, dan materi yang bermuatan semi multikulturaliseme.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 482, "width": 401, "height": 156, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. PAI merupakan mata kuliah terapan (keahlian) yang mana Dosen PAI lebih ditekankan harapan kepada mahasiswa supaya mampu dan konsisten dalam pengimplementasian nilai-nilai ajaran Islam baik ajaran Ibadah (dogmatis) maupun ajaran moral yang ditujukan untuk mencari keridhoan Allah SWT. Sehingga kompetensi mahasiswa yang diharapkan oleh Dosen PAI setelah mahasiswa mengikuti mata Kuliah PAI meliputi kompetensi bertauhid, kompetensi berakhlak, dan kompetensi dalam pemecahan masalah sosial keagamaan terkini dengan rasionalitas.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 648, "width": 401, "height": 52, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. UNP Kediri merupakan Perguruan Tinggi Umum oleh sebab itu strategi Pembelajaran yang digunakan berbeda dengan Perguruan Tinggi Agama Islam, mengingat kondisi latar belakang mahasiswanya juga berbeda. Oleh karena itu", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 400, "height": 22, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "54 Khozin, 3 Mei 2013 pukul 19.58-21.55 WIB, Ridwan, 22 Mei 2012 pukul 15.30-16.25 WIB, dan Suyadi, 10 Mei 2013 pukul 07.50-09.05 WIB.", "type": "Footnote" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "23", "type": "Page header" }, { "left": 128, "top": 116, "width": 386, "height": 73, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "strategi yang digunakan oleh Dosen dalam pembelajaran PAI meliputi keluwesan dalam pengelolaan kelas, lebih diutamakan pemberian keteladanan, penyampaian materi pembelajaran yang kontekstual, dan pembiasaan kepada mahasiswa untuk berlogika.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 401, "height": 177, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Penilaian yang digunakan sesuai atau paralel dengan materi kuliah yang telah disampaikan, kompetensi mahasiswa yang diharapkan, dan stertegi pembelajarannya. Yang mana lebih diutamakan pada aspek Afektifnya. Penekanan aspek afektif digunakan karena mata kuliah PAI adalah mata kuliah terapan, sehingga yang dinilai cenderung pada kemampuan mahasiswa dalam penerapan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari di dalam kelas. Misalnya kesopanan mahasiswa kepada dosen, minat dan antuasias mahasiswa kepada mata kuliah PAI, dan kebiasaan mahasiswa dalam pengucapan salam.", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 461, "width": 113, "height": 11, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 493, "width": 400, "height": 69, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bawani, Imam“Metodologi Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,” Jurnal IAIN Sunan Ampel: Media Komunikasi dan Informasi Keagamaan (1998), XII: 17-21. Ganda, Yahya. Petunjuk Praktis: Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi . Jakarta: Grasindo, 2004.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 562, "width": 401, "height": 83, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hanafy, Muh. Sain. “Paradigma Baru Pendidikan Islam dalam Upaya Menjawab Tantangan Global,” Lentera Pendidikan (2009), XII No.2: 173-187. Hudojo,Heman.“TolokUkurdanSistemEvaluasiTerhadapKeberhasilanPengajaranP endidikan Agama Islam di PerguruanTinggi,” dalam DinamikaPemikiran Islam di PerguruanTinggi , ed. Fuaduddin dan CikHasanBisri.Jakarta: Logos WacanaIlmu, 1999.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 648, "width": 401, "height": 66, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Idris, Muh. “Pembaruan Pendidikan Islam dalam Konteks Pendidikan Nasional,” Lentera Pendidikan (Juni, 2009), XII No. 1: 13-32. Kholidah, LilikNur.“ImplementasiStrategiPembelajaran Mata KuliahPendidikan Agama Islam PadaPerguruanTinggiNegeri Di Surabaya.”Disertasi tidak diterbitkan. Malang:UniversitasNegeri Malang.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 717, "width": 401, "height": 38, "page_number": 23, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mansoer, Hamdan dkk., Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum . Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag RI, 2004.", "type": "List item" }, { "left": 498, "top": 60, "width": 15, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "24", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 114, "width": 400, "height": 41, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mastuhu.“Pendidikan Agama Islam di PerguruanTinggiUmum,” dalam DinamikaPemikiran Islam di PerguruanTinggi , ed. Fuaduddin&CikHasanBisri. Jakarta: Logos WacanaIlmu, 1999.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 158, "width": 400, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muhibbin, Zainul dkk. Pendidikan Agama Islam : Membangun Karakter Madani .Surabaya, ITS Press, 2012.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 183, "width": 400, "height": 41, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muljono, Pudji “Kelompok Keagamaan di Kampus Perguruan Tinggi Umum: Kajian Sosiologi,” Mimbar: Jurnal Agama & Budaya (2007), XIV No. 4: 483-484.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 224, "width": 400, "height": 14, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pratiknya, Ahmad Watik.“PengembanganPendidikan Agama Islam di", "type": "Table" }, { "left": 142, "top": 238, "width": 371, "height": 14, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PerguruanTinggiUmum,” dalam DinamikaPemikiran Islam di", "type": "Table" }, { "left": 142, "top": 254, "width": 371, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PerguruanTinggi , ed. Fuaduddin&CikHasanBisri. Jakarta: Logos WacanaIlmu, 1999.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 282, "width": 401, "height": 52, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sejarah Perkembangan Pendidikan Agama (PA) di Sekolah-Sekolah Umum. Blog Umy , http://blog.umy.ac.id/mariatulqiftiyah/arsip/sejarah-perkembangan- pendidikan-agamapa-di-sekolah-sekolah-umum/, diakses tanggal 20 Juni 2013.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 337, "width": 401, "height": 53, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sudrajat, Ajat. Din-al-Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum . Yogyakarta: UNY Press, 2008. Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek . Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 390, "width": 401, "height": 41, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Supriono, Nano. “Arti Perguruan Tinggi,” (http://www.id.shvoong.com/social- sciences/education/2124265-arti-perguruan-tinggi/, diakses 01 Februari 2013).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 434, "width": 401, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka, 1997.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 400, "height": 11, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Undang-undang Nomer 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 475, "width": 359, "height": 25, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nasional .http://lugtyasyonos3ip.staff.fkip.uns.ac.id/files/2011/12/UU-No.- 2-th-1989-ttg-sisdiknas.pdf, diakses tanggal 25 Juni 2013.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 503, "width": 400, "height": 38, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 Beserta Penjelasannya . Jakarta: Cemerlang, 2003.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 542, "width": 401, "height": 41, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wahyudin dkk. “Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi,” Buku Google , (http://books.google.co.id/books?isbn=9790258623, diakses 26 Maret 2013).", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 586, "width": 400, "height": 24, "page_number": 24, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zaini, Hisyam. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi .Yogyakarta: Center for Teaching Staff Development IAIN Yogyakarta, 2002.", "type": "Text" } ]
7ac85bb8-3d38-2a3f-4d2d-0d9085fbd382
https://journals.stikim.ac.id/index.php/jiiki/article/download/1515/805
[ { "left": 85, "top": 39, "width": 320, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN INDONESIA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 60, "width": 260, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Indonesian Nursing and Scientific Journal", "type": "Section header" }, { "left": 524, "top": 734, "width": 19, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "214", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 729, "width": 244, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "doi : http:// 10.33221/jiiki.v11i03.1372 December 30, 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 96, "width": 55, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Volume: 11", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 108, "width": 42, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Issue: 04", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 92, "width": 407, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Years: 2021 Relationship of Exposure Cigarette", "type": "Table" }, { "left": 279, "top": 109, "width": 227, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Smoke in Pregnant Mothers to The", "type": "Section header" }, { "left": 279, "top": 125, "width": 112, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Newborn weight", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 154, "width": 241, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ismar Agustin 1 , Sri Endriyani * , Rehana 2 , Tri Utari 3 * Politeknik Kesehatan Palembang", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 180, "width": 256, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jl. Sukabangun 1 No.1159, Suka Bangun, Kec. Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30151 Email Corespondent: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 288, "width": 42, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Editor: ks", "type": "Table" }, { "left": 99, "top": 299, "width": 91, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Received: 16/11/2021 Accepted: 17/12/2021 Published: 30/12/2021 Available Article : 10.33221/jiiki.v11i04", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 369, "width": 168, "height": 117, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright : ©2021 This article has open access and is distributable under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits un- restricted use, distribution and reproduc- tion in any medium, provided the name of the author and the original source are included. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 501, "width": 165, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Conflict of interest statement : This research is free from conflicts of interest both personal and organizational.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 548, "width": 147, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Funding : Sources of funding in this study using personal funds.", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 265, "width": 255, "height": 78, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Background: . The infant mortality rate in Indonesia caused by the incidence of LBW is still a health problem that must be resolved. Exposure to cigarette smoke can affect low birth weight babies in mothers who are exposed to cigarette smoke. Objectives: This study aims to determine the relationship between exposure to cigarette smoke in pregnancy and newborn body weight.", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 346, "width": 256, "height": 66, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Methods: This research used analytic with a cross-sectional approach. From 100 population of pregnant mothers, 50 people were sampled in this study using the total sampling technique. The independent variable was exposure to cigarette smoke and the dependent variable was the weight of the newborn and the data were analyzed by using the chi- square test.", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 415, "width": 256, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Results: The results of the statistical test showed that the variables that were statistically significantly related to the birth weight of newborns were age with p value <0.011, parity with p value <0.016, education with p value <0.01 and exposure to cigarette smoke, with p value <0.012. Conclusion: There were a significant relationship between exposure to cigarette smoke and the weight of newborns at Bhayangkara Hospital Palembang in 2021. It is necessary to increase the socialization and health education for pregnant mothers and families abaout the impact of exposure to cigarette smoke on the growth and development of infants from an early age.", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 564, "width": 227, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keywords: low birth weight, pregnant, passive smoking", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 617, "width": 60, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 630, "width": 451, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Currently, more than half of households are exposed to secondhand smoke every day, which is about 52%. Married men aged 15-45 years who smoked by 76.8%. Meanwhile, in South Sumatra, married women aged 15-49 years smoked 2.4 % of the 1,501 respondents. It is also known that mothers with smoking status gave birth to babies weighing less than 2500 grams as much as 5.3% of 100 respondents. 1 In pregnant women who smoke can cause pregnancy complications. One of the complications of pregnancy that causes fetal death is due to impaired oxygenation. According to Riskesdas SumSel the percentage of active smokers is 20.84%, smokers sometimes 3.99%. The", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 732, "width": 17, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "215", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 726, "width": 244, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "doi : http:// 10.33221/jiiki.v11i03.1372 December 30, 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 319, "top": 38, "width": 224, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Relationship of Exposure Cigarette Smoke in Pregnant Mothers to The Newborn weight", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 75, "width": 450, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "frequency of someone being around someone who smokes in a closed room every day is 28.07%, sometimes 41.16%, and never 30.76%. The group that is often exposed is women, namely 35.42% in Palembang City. 2", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 113, "width": 451, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results of data from the Palembang City Health Service stated that smokers in 2008 were 10.17%, then in 2009 this year it increased by 13.17%, in 2010 it rose 5% to 18.17%, in 2011 the result was 24.17%, while in 2012 it was 34.17%, in 2013 it was 43.17%, and in 2014 there was an increase which is quite significant at 58.17%. 3 Categories of smokers are generally divided into two types, namely: active and passive smokers. An active smoker is someone who smokes and immediately inhales the smoke. A passive smoker is someone who does not smoke but is exposed to cigarette smoke by active smokers for ± 15 minutes in one day for one week. 4 The smoke exhaled by active smokers and inhaled by passive smokers is more dangerous, containing five times more carbon monoxide and four times containing tar and nicotine. 5", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 226, "width": 451, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The data obtained from the study show that pregnant women are the most exposed to cigarette smoke from husbands who smoke at home and are exposed to secondhand smoke from other family members, neighbours, and colleagues. 6 Pregnant women who smoke, both active and passive, will distribute toxic substances such as nicotine and carbon monoxide from cigarette smoke to the fetus they contain through the blood circulation. 7 The results showed that exposure to cigarette smoke during pregnancy had a significant effect (p = 0.002) on the incidence of LBW with a risk of 4.2 times greater than that of mothers who were not exposed. 7 According to WHO, in the world, the incidence of LBW is 15.5%, which means that around 20.6 million babies are born every year. 96.5% of them are in developing countries. Based on data from the Palembang City People's Welfare Statistics in 2020, the number of LBW in Palembang is 11.28%. The number of infant deaths in Palembang City in 2018 was 24 cases of death consisting of 18 neonates (0 to 28 days) and 6 infants. (29 to 11 months) of 26,837 live births. The causes of neonatal death include low birth weight, asphyxia, congenital abnormalities, and others. 5", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 391, "width": 451, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Factors that cause LBW can come from maternal factors or fetal factors. Maternal factors that play a role include maternal age, maternal weight before pregnancy, maternal weight gain during pregnancy, history of parity, maternal chronic diseases, social and economic conditions, maternal activities, maternal occupation, and exposure to toxic substances. Fetal factors that also influence are sex and multiple pregnancies. 5 For this reason, this study aims to determine the relationship between exposure to cigarette smoke in pregnancy and newborn weight and other factors that also influence.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 493, "width": 41, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Methods", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 506, "width": 451, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The type of research used in this study is descriptive-analytic with approach cross-sectional. This study aims to determine the relationship between exposure to cigarette smoke in the history of pregnant women and the weight of the newborn. Measurements used questionnaires and data on a baby's weight at birth. The population in this study were postpartum mothers who gave birth to live babies at the IRNA obstetrics of Bhayangkara Hospital, amounting to 100 people per month. To determine the number of samples from the population used the calculation of the formula Slovin and obtained a sample of 50 respondents. The independent variable was exposure to cigarette smoke and the dependent variable was the weight of the newborn and the data were analyzed by using the chi- square test. For every mother who gave birth to a baby at Bhayangkara Hospital, researchers immediately asked for informed consent and carried out the data collection process by interviewing and filling out passive smoking questionnaires. The research has received ethical clearance from the Health Research Ethics Commission of the Health Polytechnic of the Ministry of Health of Palembang No.89/KEPK/Adm2/IV/2021.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 683, "width": 34, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Results", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 696, "width": 444, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The distribution of respondents demographic data by age, parity, pregnancy distance, occupation and education can be seen in table 1.", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 732, "width": 17, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "216", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 726, "width": 244, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "doi : http:// 10.33221/jiiki.v11i03.1372 December 30, 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 319, "top": 38, "width": 224, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Relationship of Exposure Cigarette Smoke in Pregnant Mothers to The Newborn weight", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 87, "width": 236, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 1. Distribution of Respondents Characteristics", "type": "Caption" }, { "left": 92, "top": 112, "width": 420, "height": 142, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Variable Category Frequency Percentage Age High-risk age 23 46 % Low-risk age 27 54 % Parity Primipara 27 54 % Multipara 23 46 % Pregnancy Distance Risky 7 14 % No risk 43 86 % Education Low Education 13 26 % Middle Education 25 50 % High Education 22 24% Profession Working 28 56 % Not Working 22 44 %", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 270, "width": 451, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results of this study indicate that the frequency of maternal age at low risk is more (54.0%), with primiparity parity (54.0%), the predominant maternal distance is not at risk (84.0%). On average, mothers have secondary education (50.0%), and mothers work more (56.0%).", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 321, "width": 227, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 2. Distribution of Cigarette Smoke Exposure", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 345, "width": 400, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Variable Category Frequency Percentage Cigarette Smoke Exposure Exposed 30 60 % Not Exposed 20 40 % 50 100", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 415, "width": 451, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on table 2 above, most mothers are exposed to cigarette smoke more (60.0%), compared to mothers who are not exposed to cigarette smoke (40.0%).", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 453, "width": 188, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 3. Distribution of Newborn Weight", "type": "Caption" }, { "left": 92, "top": 477, "width": 400, "height": 45, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Variable Category Frequency Percentage Newborn Weight LBW 15 30 % NBW 35 70 % 50 100", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 538, "width": 451, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on the table.3 above, the majority of mothers who gave birth to LBW were more (70.0%), compared to mothers who gave birth to LBW (30.0%).", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 576, "width": 283, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 4. Relationship Between Variables and Newborn Weight", "type": "Caption" }, { "left": 98, "top": 601, "width": 383, "height": 112, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Variable Newborn Weight OR ( (95% CI) p-value Characteristic Age 5,271 (1,3-20,1) 0.011 Parity 5,333 (1,2-22,3) 0.016 Pregnancy Distance 0,345 (0,0-3,1) 0.659 Education 5,521 (1,124,4) 0,041", "type": "Table" }, { "left": 524, "top": 732, "width": 17, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "217", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 726, "width": 244, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "doi : http:// 10.33221/jiiki.v11i03.1372 December 30, 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 204, "top": 38, "width": 339, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Relationship of Exposure Cigarette Smoke in Pregnant Mothers to The Newborn weight Profession 3,266 (0,8-12,) 0,106", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 109, "width": 451, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on table 4 above, the results of the analysis of the relationship between age and LBW found that 11 (47.8%) mothers were at high risk of giving birth to LBW, while 4 (14.8%) aged mothers who were at low risk of giving birth to LBW. The statistical test shows a p-value of 0.011, so it can be concluded that there is a significant relationship between age and newborn weight The results of the analysis of the relationship between parity and BBL showed that 12 (44.4%) primiparous mothers gave birth to LBW, while 3 (13.0%) multiparous mothers gave birth to LBW. The statistical test showed a p-value of 0.016, so it can be concluded that there is a significant relationship between parity and newborn weight.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 210, "width": 451, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results of the analysis of the relationship between the distance between pregnancies and LBW were found that 1 (14.3%) pregnancy intervals were at risk of giving birth to LBW, while 14 (32.6%) were at risk of giving birth to LBW mothers. The statistical test showed a p-value of 0.695, which means that there was no significant relationship between gestational interval and newborn weight. The results of the analysis of the relationship between education and LBW found that mothers with low education 7 (53.8%) gave birth to LBW, 6 (24.0%) mothers with secondary education gave birth to LBW, and 2 (16.7%) mothers with higher education gave birth to LBW. The statistical test showed a p-value of 0.041, which means that there is a significant relationship between education and newborn weight. The results of the analysis of the relationship between work and LBW found that 11 (39.3%) working mothers gave birth to LBW, while 4 (18.2%) mothers who did not work gave birth to LBW. The statistical test showed a p-value of 0.106, which means that there is no significant relationship between work and newborn weight.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 375, "width": 359, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 5. Relationship Between Cigarette Smoke Exposure and Newborn Weight", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 399, "width": 432, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Cigarette Smoke Exposure Newborn Weight LBW NBW Total Percentage OR P-value Exposed 13 17 30 60 % 6,882 0,012 Not Exposed 2 18 20 40 % 50 100%", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 483, "width": 451, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on table 5.5 above, the results of the analysis of the relationship between exposure to cigarette smoke and BBL found that 13 (43.3%) mothers who were exposed to cigarette smoke gave birth to LBW, while 2 (10.0%) mothers who were not exposed to cigarette smoke gave birth to LBW. The statistical test shows a p-value of 0.012, so it can be concluded that there is a significant relationship between exposure to cigarette smoke and the weight of newborns. From the results of the analysis, the value of OR = 6.882 means that exposure to cigarette smoke has a 6.88 times chance of giving birth to LBW compared to mothers who are not exposed to cigarette smoke.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 585, "width": 52, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 597, "width": 451, "height": 112, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results showed that the youngest respondent was 18 years old while the oldest was 46 years old. The results of the analysis of the relationship between age and LBW showed that 47.8% of mothers aged 21 years and under and 35 years old and above were at risk of giving birth to LBW, while the ideal age of mothers between 21-29 years was 14.8% giving birth to LBW and the remaining 37.4% giving birth normally. The results of the statistical test p = 0.011 showed that there was a significant relationship between age and weight of the newborn with an OR value of 5.271 which means that mothers of high-risk age have a 5.27 times chance of giving birth to low birth weight babies compared to mothers of low-risk age at Bhayangkara Hospital Palembang. Pregnant women aged <21 years are at risk of giving birth to LBW babies because the mother's reproductive", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 732, "width": 17, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "218", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 726, "width": 244, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "doi : http:// 10.33221/jiiki.v11i03.1372 December 30, 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 319, "top": 38, "width": 224, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Relationship of Exposure Cigarette Smoke in Pregnant Mothers to The Newborn weight", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 75, "width": 451, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "organs are immature. This condition can cause a reduced blood supply to the uterus which can result in a lack of nutritional intake for the developing fetus. Meanwhile, in pregnant women aged > 35 years, the reproductive organs change and are more susceptible to diseases that can pose risks during childbirth. 8 Pregnant women at reproductive age (20-35 years) or high risk (> 35 years) have the same chance as giving birth to LBW babies, but pregnant women at the age of fewer than 20 years have a greater chance of giving birth to babies with low birth weight babies because there is still a lack of knowledge of mothers about pregnancy and childbirth. 8", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 163, "width": 451, "height": 200, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results of this study are not in line with Hasrani, 2017 that maternal age < 20 years (OR = 0.964; 95% CI = 0.361-2.578) proved not to be a risk factor for the incidence of LBW.10 Another study with similar results was Trihardiani, 2011 also stated that there is no relationship between age and the incidence of LBW with the value of the statistical test results p = 0.119. 9 Different things happen to pregnant women whose age is not ideal. Based on the data of this study, pregnant women of non-ideal age have a higher risk of LBW than mothers who are at the ideal age of 47.8%. This indicates that almost half of the respondents are at risk of experiencing LBW. This high number is caused by the lack of awareness of pregnant women about their environment. According to the results of this study, 44.4% of primiparous mothers gave birth to LBW. Meanwhile, for multiparous mothers, 13.0% gave birth to LBW. The results of the statistical test showed the results (p = 0.016), there was a significant relationship between parity and weight of newborns at Bhayangkara Hospital Palembang in 2021. From the results of the analysis, it was found that the OR = 5.333, meaning that mothers with primiparous parity had a 5.33 times chance of giving birth to LBW compared to mothers with multiparity parity. Research data shows that primiparas have a high risk of LBW. Primipara which is the first experience also affects pregnant women. The readiness of the mother's body for fetal growth and development is influenced by the environment which is often neglected.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 366, "width": 451, "height": 200, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results of this study are in line with Putri's research, 2019 that there is a relationship between parity and the incidence of LBW. The first parity with young age is at risk because the mother is not ready physically, reproductive organs and mentally, while parity >4 and old age physically the mother experiences a decrease in the physical ability for pregnancy and childbirth. 8 Pregnant women with parity more than equal to four times have the risk 5.3 times for LBW delivery compared to parity less than four times. 9 This study shows the results of the statistical test p = 0.695, which means that there is no significant relationship between the distance of pregnancy and the weight of newborns at Bhayangkara Hospital Palembang in 2021. This study is in line with Hasriyani's research, 2017 that the distance between pregnancies is statistically proven not to be a risk factor. for the incidence of LBW. 10 From the results of the study, it was found that birth spacing did not affect the incidence of LBW. Close birth spacing, < 2 years still requires time for recovery, both for physical health as well as for improving the condition of the uterus as well as having an impact on the health of the fetus and baby's weight at birth. 9 Based on research conducted by Reza, 2014 it is known that the parity variable and pregnancy distance are not related because 78.6% of pregnant women have made regular ANC visits and received services according to service quality standards. 11", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 568, "width": 451, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Regarding the education of the respondents, based on the analysis of the relationship between education and BBL, 53.8% of mothers with low education gave birth to LBW. Meanwhile, mothers with secondary education obtained 24.0% giving birth to LBW. For mothers with higher education, 16.7% gave birth to LBW. The results of the statistical test showed the results (p = 0.041), which means that there is a significant relationship between education and the weight of newborns at Bhayangkara Hospital Palembang in 2021. These results are in line with Mayasari's research, 2017 which shows that the variables that have a significant effect on the level of 5% significance of the incidence of Low Birth Weight (LBW) in NTT in 2017 are the mother's education level. 12", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 670, "width": 451, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Education is one of the factors that influence a person's behavior. Education level is an underlying factor in decision-making. The higher the education of the mother, the more capable she is in making decisions that health services during pregnancy can prevent problems for the mother and fetus as early as possible, including preventing the incidence of LBW. The higher the education level", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 732, "width": 17, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "219", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 726, "width": 244, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "doi : http:// 10.33221/jiiki.v11i03.1372 December 30, 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 319, "top": 38, "width": 224, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Relationship of Exposure Cigarette Smoke in Pregnant Mothers to The Newborn weight", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 75, "width": 450, "height": 60, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "of the mother, the lower the tendency for the household to have a baby with low birth weight. This can happen because the mother's education is closely related to the mother's mindset. Mothers with higher education will more quickly and easily analyze the information they get, including information about pregnancy so that they can properly manage the intake and care that needs to be done during pregnancy. 13", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 138, "width": 451, "height": 174, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "This research results showed that from 50 respondents, the results of the analysis of the relationship between work and BBL showed that 39.3% of working mothers gave birth to LBW. Meanwhile, mothers who did not work found 18.2% gave birth to LBW. The statistical test showed the results (p = 0.106) which means that there is no significant relationship between work and the weight of newborns at Bhayangkara Hospital Palembang in 2021.Hasil ini sejalan dengan penelitian Trihardianidengan hasil p =0,569 sehingga tidak ada hubungan antara status pekerjaan dengan kejadian BBLR. 9 These data indicate that pregnant women who have a job have a higher risk of LBW than pregnant women who do not work. Activities of pregnant women who work outdoors are more exposed to cigarette smoke. Even though there is no cigarette smoke in the work environment, the whole trip to work may have been polluted by cigarette smoke. Meanwhile, pregnant women who do not work have a lower risk. His daily life spent at home only be indirect protection against exposure to cigarette smoke. Despite having a high statistical difference, several other studies have shown that work does not have a direct influence on the incidence of LBW, so further research needs to be done.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 315, "width": 451, "height": 137, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mothers who work with heavy and tiring work can affect the health of the mother and her pregnancy. Excessive fatigue is at risk of causing developmental disorders in the fetus. 14 Based on the results of research on the mother's occupation variable, p-value = 0.107, which means that there is a less significant relationship with the incidence of LBW. However, in reality, the work needs to get attention coupled with the role of a housewife. This condition can result in the physical and psychological exhaustion of the mother. Fatigue can also reduce appetite, as a result, nutrition for the fetus can be disrupted which in turn has an impact on growth and development. 15 Regarding exposure to cigarette smoke, the results of statistical tests showed results (p = 0.012), it can be concluded that there is a significant relationship between exposure to cigarette smoke and the weight of newborns with a risk of 6.88 times greater for LBW births than mothers who were not exposed. cigarette smoke. cigarette smoke.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 455, "width": 451, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "This study is in line with the statistical test of Putri, 2018 which showed the results of the p- value = 0.000, meaning that there was a significant relationship between exposure to cigarette smoke and low birth weight. 8 In line with Damarawati's research in 2015, there is a significant relationship between exposure to cigarette smoke in pregnant women and the birth weight of babies with p = 0.030, and mothers with LBW babies are 4 times more likely to be exposed to cigarette smoke than mothers with non-LBW babies. 16 The results of research by Rasyid, 2012 showed that exposure to cigarette smoke during pregnancy had a significant effect (p = 0.002) on the incidence of LBW with a risk of 4.2 times greater than that of mothers who were not exposed. 7 %. Based on Astuty's research, 2016 it is known that husbands who smoke in the house tend to increase the risk of being exposed to cigarette smoke by pregnant women, especially in the second trimester, the period of perfecting the body's organs so that if exposed to cigarette smoke it can cause disturbances in pregnancy such as 60%. 17", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 619, "width": 53, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 632, "width": 451, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Exposure to cigarette smoke affects the weight of newborns at Bhayangkara Hospital, Palembang. Several factors also have an influence on the birth of babies with LBW, namely age, parity, and education. These results are expected to be a concern for all parties connected with pregnant women, be it husbands, families, and health workers to be able to provide support for the achievement of normal birth weight babies. For the next research, it is expected to be able to research external factors such as the work environment and air pollution on the incidence of BBLR both quantitatively and qualitatively.", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 732, "width": 17, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "220", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 726, "width": 244, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "doi : http:// 10.33221/jiiki.v11i03.1372 December 30, 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 319, "top": 38, "width": 224, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Relationship of Exposure Cigarette Smoke in Pregnant Mothers to The Newborn weight", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 87, "width": 147, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Conflict of Interest Declaration", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 101, "width": 353, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "This research is free from conflicts of interest both personal and organizational.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 126, "width": 63, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Acknowledge", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 140, "width": 451, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Thank you to Poltekkes Kemenkes Palembang, Bhayangkara Hospital Palembang and all participant in this study.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 178, "width": 40, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Funding", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 191, "width": 230, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sources of funding in this study use personal funds.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 218, "width": 54, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 231, "width": 451, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. National Population and Family Planning Board (BKKBN), Statistics (BPS) M, (Kemenkes) and I. Indonesia District Health Survey 2017. 2018;588. Available from:", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 254, "width": 293, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "https://dhsprogram.com/pubs/pdf/FR342/FR342.pdf 2. Dinkes Provinsi Sumsel. Hasil Riskesdas Sumsel. 2018;19(9):1–7.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 277, "width": 451, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Hidayati IR, Pujiana D, Fadillah M. Abstrak 1,2,3. Pengaruh Pendidik Kesehat Terhadap Pengetah Dan Sikap Siswa Tentangbahaya Merokok Kelas Xi Sma Yayasan Wan Kereta Apipalembang Tahun 2019 [Internet]. 2019;12(2):125–35. Available from:", "type": "Table" }, { "left": 114, "top": 311, "width": 271, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "http://journals.ums.ac.id/index.php/JK/article/download/9769/5093", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 323, "width": 450, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Parwati E. Pengauh Merokok pada Perokok Aktif dan Perokok Pasif terhadap Kadar Trigliserida. 2019;1(Vldl):105–12.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 346, "width": 451, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5. Nadia Ulfa E, Ricardi Wicaksono A., Khasanah U. Hubungan antara ibu hamil perokok pasif dengan kelahiran bayi berat lahir rendah di kota Cirebon tahun 2014-2016. J Kedokt Kesehat [Internet]. 2018;4(1):5–9. Available from: https://core.ac.uk/download/pdf/229996744.pdf", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 380, "width": 450, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6. Mahdalena, Ningsih, S., Noor S. Pengaruh Rokok Terhadap Berat Badan Bayi Baru Lahir di RSUD Banjarbaru. J Skala Kesehat. 2014;5(2):2–7.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 403, "width": 450, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "7. Rasyid PS, Hakim BHA, Sirajuddin S. Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rsud Prof . Dr . H . Aloei Saboe Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun 2012 Risk Factors Of Low Birth Weight In Prof . Dr . H . Aloei Saboe General Hospital Gorontalo City Gorontalo Province 2012. 2012;11.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 438, "width": 450, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "8. Putri AW, Pratitis A, Luthfiya L, Wahyuni S, Tarmali A. Faktor Ibu terhdap Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah. 2019;3(186):55–62.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 461, "width": 450, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "9. Trihardiani I. Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkawang Timur Dan Utara Kota Singkawang. 2011;1–55.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 484, "width": 450, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "10. Hasriyani, Hadisaputro, S., Budhi K. Berbagai Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Studi di Beberapa Puskesmas Kota Makassar).", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 507, "width": 394, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "11. Reza, C., Puspitasari N. Determinan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. 2013;96–106.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 518, "width": 450, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "12. Mayasari E, Putra G, Balebu P. Analisis Determinan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017. 2020;2(2):233–9.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 541, "width": 444, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "13. Putra G, Sohibien D, Yuhan RJ. Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 553, "width": 365, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "14. Muldianti, J., Mercy, R., Nur A. Risiko Paparan Asap Rokok Terhadap BBLR. :1–6.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 564, "width": 450, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "15. Susilaningrum R, Utami S, Sulasmi N, Kebidanan J, Kemenkes P, Surabaya S. Kontribusi Pekerjaan dan Usia IBu terhadap Kejadian BBLR. 2015;VIII(1):1–5.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 587, "width": 451, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "16. Damarawati1 AT, Rachmawati DA, Hairrudin. Pengaruh Status Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil sebagai Perokok Pasif dengan Berat Badan Lahir di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. 2015;27. Available from: http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65672/Ainul Latifah- 101810401034.pdf?sequence=1", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 633, "width": 450, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "17. Astuti S, Susanti AI, Elista R. Gambaran Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di Desa Cintamulya Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. 2(38):22–7.", "type": "List item" } ]
1577ec92-3a95-e784-8581-9a10dc41441e
https://journal.upgris.ac.id/index.php/meta-yuridis/article/download/17963/8156
[ { "left": 499, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 798, "width": 157, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 143, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL META-YURIDIS", "type": "Section header" }, { "left": 70, "top": 101, "width": 177, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. P-ISSN : 2614-2031 / NO. E-ISSN : 2621-6450 Fakultas Hukum Universitas PGRI Semarang Homepage: http://journal.upgris.ac.id/index.php/meta-yuridis/", "type": "Text" }, { "left": 284, "top": 129, "width": 209, "height": 6, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Article History: Received: 2023-12-27 Accepted: 2024-03-01", "type": "Table" }, { "left": 359, "top": 136, "width": 64, "height": 6, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Published: 2024-03-20", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 161, "width": 431, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LEGAL PROTECTION AGAINST CHILD EXPLOITATION IN THE DIGITAL ERA BASED ON THE PERSPECTIVE OF JUSTICE", "type": "Section header" }, { "left": 250, "top": 210, "width": 84, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ngazis", "type": "Text" }, { "left": 147, "top": 220, "width": 290, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faculty of Law Sultan Agung Islamic University of Semarang, Indonesia. [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 269, "top": 253, "width": 47, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Surahman", "type": "Section header" }, { "left": 167, "top": 264, "width": 247, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faculty of Law Muhammadiyah University of East Kalimantan. [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 306, "width": 443, "height": 128, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract: This article discusses legal protection against child exploitation in the digital era which includes the legal basis, the role of the authorities, the challenges faced, as well as prevention and law enforcement efforts that can be taken. Child protection laws and laws regarding gambling crimes, human trafficking crimes, and human organ trafficking crimes provide the legal basis for child protection in the digital era. This research is normative legal research, using a statutory approach. This normative legal research is based on primary and secondary legal materials, namely research that refers to the norms contained in statutory regulations. library data collection method, or research in which the research object is explored through a variety of library information, including books, encyclopedias, scientific journals, and documents.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 437, "width": 443, "height": 50, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "in conclusion, protecting children from exploitation in the digital era is a formidable challenge that requires a multifaceted and evolving approach. It is only through the lens of justice — balancing prevention, protection, and prosecution —that we can hope to safeguard the innocence and rights of children in this increasingly digital world.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 503, "width": 317, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Legal Protection, Children Protection, Digital Era.", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 95, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 101, "width": 206, "height": 370, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Technological developments have a significant impact on the lives of global society. One of them is information technology in the form of the internet. The internet was initially only developed for military, research and educational purposes, but it seems that as it develops the internet is also needed to facilitate things that are still conventional. The massive development of the internet has formed a new culture in social life and given birth to new laws known as cyber law or also often referred to as cyber law. Considering that the scope of cyber is so broad and almost touches all aspects of life, cyber law relies on several legal disciplines, including criminal law, intellectual property rights, civil law, private international law and international law. The conveniences provided by the presence of technology are misused by a handful of people, giving rise to new social pathologies, one of which is the exploitation of children in the digital world.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 474, "width": 206, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the increasingly developing digital era, children often become victims of exploitation in cyberspace. Children who access the internet, social media and other technology too easily are vulnerable to becoming victims of exploitation such as sexual abuse, human trafficking, child pornography and other crimes involving children as victims.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 612, "width": 206, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Children are a gift and trust given by God to parents who have the obligation to look after them wholeheartedly, so that children can grow without threats and challenges befalling them so that children grow well. As parents, you need to be well prepared to care for your children. , so that children's", "type": "Text" }, { "left": 206, "top": 723, "width": 39, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "growth", "type": "Table" }, { "left": 268, "top": 723, "width": 23, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "and", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 206, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "development can be optimal from a physical and psychological perspective. There are several things that need to be prepared, such as financial preparation and the parenting style that will be implemented. Most parents don't prepare things This can cause serious problems that impact children.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 212, "width": 206, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The family should be the first protection for children from various threats. However, there are still many problems in children that occur due to their parents not being prepared before marriage, for example: divorce, economic problems,", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 295, "width": 206, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "parents' immaturity and distance from religion. Children need harmony and harmony in the household, because the place where they live is the only area and natural environment that can be used to educate children properly and correctly, whether physical education or spiritual education and will grow in their souls a sense of love and affection.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 447, "width": 206, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The second protection is the community, when undesirable things happen to the family, the people take a role by taking preventative action. If it is felt that the community's performance is inadequate then the final protection is the government which has the authority and policies to ensure everyone Children have the right to receive protection and services that are safe for children.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 598, "width": 206, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Synchronously using Law No. 39 of 1999 on human rights discourse includes article 52 paragraphs 1 and 2 which contains: \"(1) every child has the right to protection by parents, family, community and the State. (2)", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 681, "width": 206, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Children's rights are Human Rights (HAM) and it is in their interests that children's rights are recognized and", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 206, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "protected by law even from the time they are in the womb.\"", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 115, "width": 207, "height": 163, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The virtual community continues to grow every year, based on results Ministry of Communication and Information observations of active internet users grew 11% in 2021 to 202.6 million users. Growth Internet users make cyberspace one of the easiest places the current practice of child exploitation. Based on a survey of exploitation cases children often occur in the media space, the Indonesian Child Protection", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 206, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Commission (KPAI) found 35 cases of child exploitation during the January- April 2021 period involving 234 victims. Around 60% of cases are sexual exploitation and child labor occurs in cyberspace online. Social media has become a forum for child exploitation present time.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 391, "width": 206, "height": 283, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Basically, Indonesia has specifically regulated offenses regarding child victims of sexual exploitation which are regulated in Law Number 35 of 2014, Article 76 I, amendments to Law No. 23 of 2002, regulated in Article 88, namely a maximum prison sentence of 10 years. and a maximum fine of IDR 200,000,000.00. And Indonesia has also established institutions tasked with defending and supervising children's rights, but the problem of crimes against children who are victims of sexual exploitation remains high and according to data is higher than the previous year, in Article 20 of Law Number 35 of 2014 Concerning Child Protection states that every level, both government and society, is obliged and responsible", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 663, "width": 17, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "for", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 678, "width": 206, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "implementing child protection. Therefore, it is necessary to discuss legal protection based on these problems.", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 206, "height": 342, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this digital era, not only adult celebrities, but now children are also involved in the process of promoting a product for children and turning children into figure, several children were involved as service providers. Thus, children have become targets of interest for many groups, including for commercial purposes that are detrimental to the best interests of children. How currently there has been a kind of network that uses children as its objects 5 . Children are used as objects for product promotions, and so on. In the perspective of Indonesian law, it guarantees the right of every child to obtain protection from economic exploitation activities and any work that endangers them, so that it can disrupt their education, physical health, morals, social life and mental and spiritual life. However, in reality on the ground, children's rights have not been fulfilled in a systematic and sustainable manner.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 433, "width": 206, "height": 163, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The involvement of children in this service business attracts attention for more in-depth analysis using the lens of criminal law related to fulfilling the elements of economic exploitation of children. Referring to the description of the problem above, the main explanation will be formulated with the title \"Legal Protection Against Child Exploitation in the Digital Era\" as follows, what is the legal protection against child exploitation in Indonesia?", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 612, "width": 101, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MAIN PROBLEM", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 626, "width": 206, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Know how to protect children against crimes of exploitation of minors, especially in the digital era like now based on perspective of justice.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 695, "width": 149, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METHOD OF RESEARCH", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 709, "width": 206, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research is normative legal research, using a statutory approach.", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 206, "height": 190, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This normative legal research is based on primary and secondary legal materials, namely research that refers to the norms contained in statutory regulations. A legislative approach is used to find out the rules regarding the criminal liability of parents who exploit children for social media purposes. Primary legal materials are legal materials that are authoritative in nature. Primary legal materials consist of legislation, official records or treatises in making laws and judges' decisions.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 206, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. The primary legal materials used to analyze the problem formulation are:", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 322, "width": 192, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Law no. 35 of 2014 Amendment to Law no. 23 of 2002 concerning Child Protection;", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 206, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Law no. 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions. 2. Secondary legal materials used to discuss problems are:", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 110, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Book b. Scientific journals c. Encyclopedia d. document.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 151, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RESEARCH RESULT AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 529, "width": 206, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Legal protection for child exploitation", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 557, "width": 207, "height": 177, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In the current digital era, children are increasingly vulnerable to becoming victims of exploitation, especially via the internet. Various forms of exploitation such as child pornography, child trafficking and online fraud pose serious threats to children. Therefore, adequate legal protection is essential to safeguard the safety and welfare of children. The Indonesian government has issued Law Number 23 of 2002 concerning Child Protection and has not yet", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 206, "height": 314, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "provided articles regarding the influence of hedonism and the impact of technology from the increasingly widespread influence of globalization, not even in consideration. The new Child Protection Law includes Special Protection articles, Article 59: \"The government and other State institutions are obliged and responsible to provide special protection to children in emergency situations, children in conflict with the law, children from minority and isolated groups, children economically/or sexually exploited, children who are trafficked, children who are victims of abuse of narcotics, alcohol, psychotropic substances and other addictive substances (drugs), children who are victims of kidnapping, sales and trafficking, children who are victims of violence, both abuse and neglect.\"", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 405, "width": 206, "height": 273, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Effectiveness of Law no. 35 of 2014 regarding children as victims of online prostitution, pimps are punished or charged with Article 88 in conjunction with Article 76 letter i of Law no. 35 of 2014 with the threat of a prison sentence of 10 (ten) years if someone commits violence, or persuades a child to commit obscene acts or participates in economic and/or sexual exploitation of children. In addition to a 10 year prison sentence, the pimp perpetrator was charged under Article 45 Paragraph (1) of Law No. 19 of 2016 with a maximum sentence of 6 years, as well as Article 296 of the Criminal Code with a sentence of 1 year and 4 months and Article 506 of the Criminal Code with a penalty of 1 year 4 months. 3 months in prison.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 681, "width": 206, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Even though it is explicitly difficult to prove, if the goal of parents using children as objects of social media content is to earn money from this", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 206, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "activity then referring to the law what the parents do can be categorized as economic exploitation of children. If we underline the phrase 'both economic and sexual exploitation', of course child exploitation is a form of criminal act and parents as perpetrators of exploitation can be subject to criminal liability.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 206, "height": 176, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In Law no. 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions (UU ITE) in Chapter VII Prohibited Acts does not clearly state the prohibition on exploiting children for social media content. ITE Law only explains criminal provisions relating to morality or sexual exploitation of children, namely in Article 52 paragraph (1). So, to complete and perfect the ITE Law, there needs to be connectivity with the Child Protection Law.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 207, "height": 246, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "On the other hand, the police and law enforcement also play an important role in providing protection for children from exploitation in the digital era. They must be able to take action against criminals and pursue legal demands firmly. However, legal protection for children in the digital era is still a complex issue. Because technology is becoming increasingly sophisticated and complex, the challenges in monitoring and preventing child exploitation are becoming greater. Therefore, synergy is needed between the government, police, law enforcement and society to ensure that children receive adequate protection in the digital era.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 640, "width": 206, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "To find out whether the exploitation of children by their parents for social media content can be categorized as a criminal act, you must know the elements of criminal acts mentioned in the relevant law. The elements of the crime of child exploitation are:", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 206, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Each person People are subjective elements, namely perpetrators who commit criminal acts who are capable of being legally responsible for the criminal acts they commit.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 170, "width": 206, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Those who economically or sexually exploit children what is meant here is employing or trafficking children in the sexual sector for profit.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 226, "width": 206, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. With the intention of benefiting yourself or others a person who sexually exploits children has the intent and purpose of benefiting himself or others by committing a criminal act of sexual exploitation of children in which a child must be receive protection and be kept away from prostitution activities that are contrary to their dignity.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 364, "width": 206, "height": 190, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "One form of child exploitation in the digital era is child pornography. Child pornography is the creation, distribution and use of pornographic material involving minors. This can happen through the internet, social media, or chat applications used by sexual offenders. Apart from child pornography, children can also become victims of grooming, which is a process of manipulation carried out by perpetrators of sexual crimes to prepare children as victims of sexual crimes.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 557, "width": 206, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Definition of Children According to Law of the Republic of Indonesia Number 35", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 598, "width": 206, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2014 concerning Amendments to the Law of the Republic of Indonesia Number 23 of 2002 concerning Child Protection in Article 1 Number 1, namely a person who are not yet 18 (eighteen) years old, including children who are still in their teens content. Definitions related to children are mentioned a lot in various ways", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 207, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "legal regulations both internationally and nationally. Other rights attached to children, including parental obligations towards children, are also contained in Law no. 35 of 2014 concerning amendments to law no. 23 of 2002 concerning Child Protection Article 4 states that: \"Every child has the right to live, grow, develop and participate appropriately in accordance with human dignity, and to receive protection from violence and", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 206, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "discrimination.\" Thus, it is necessary to map the definition of a child within the legal framework as follows:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 153, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. International Conventions", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 308, "width": 189, "height": 136, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Convention on the Rights of the Child 1999 The most commonly used definition internationally is definition of children based on the Convention on the Rights of the Child. This rights convention has been ratified by the Indonesian Government through Decree of the President of the Republic of Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 447, "width": 170, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Number 36 of 1990. In part 1 of article 1 of the children's rights convention, children are", "type": "Table" }, { "left": 103, "top": 488, "width": 189, "height": 232, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mentioned as follows: \"For the purposes of this Convention, a child means every human being under the age of 18 years, unless according to the law applicable to the child it is determined that the age of majority is reached earlier.\" b. ILO Convention Number 182 of 1999 concerning the Worst Forms of Labor for Children. This Convention has been ratified by the Indonesian Government through Law Number 1 of 2000. In this convention, the definition of children is stated in article 2 as", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 88, "width": 188, "height": 121, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "follows: \"Children are all people in under 18 years of age”. c. Protocol to Prevent, Suppress and Punish Trafficking in Persons, Especially Women and Children, Supplementing the United Nations Convention Against Transnational Organized Crime The Palermo", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 212, "width": 206, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Protocol, has been ratified by the Indonesian Government through Law Number 14 of 2009. In article 3(d) of the protocol, children is defined as follows: “Any person under the age of 18. ” 2. Indonesian Legislation Indonesian law recognizes several definitions and age limits for children based on certain criteria as follows:", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 364, "width": 188, "height": 191, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. In the Civil Code of the Civil Code in article 330, the term child is not used but rather the term immature. In this article it is stated that \"immature people are those who have not yet reached the age of twenty-one years and have previously been married.\" Law Number 1 of 1974 concerning Marriage does not specifically mention the age of children but provides a minimum age of 16 years as the marriage age limit for women.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 557, "width": 188, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Law Number 3 of 1997 concerning Children's Courts,", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 585, "width": 170, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "defines a child in Chapter I, article I as follows: \"A child is a person who in the case of a Naughty Child has reached the age of 8 (eight) years but has not yet reached the age of 18 (eighteen) years and never married.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 695, "width": 188, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Law Number 39 of 1999 concerning Human Rights defines \"a child as every human", "type": "Table" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 88, "width": 188, "height": 259, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "being under 18 (eighteen) years of age and unmarried, including children who are still in the womb if this is in their interests.\" d. Law Number 23 of 2002 concerning Child Protection defines \"a child as someone who is not yet 18 (eighteen) years old, including children who are still in the womb.\" e. Law Number 21 of 2007 concerning the Eradication of the Crime of Human Trafficking, the definition of a child is stated in article 1 paragraph 5 which reads: \"A child is someone aged 18 (eighteen) years, including children who are still in the womb.\"", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 350, "width": 188, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Law Number 44 of 2008 concerning Pornography defines a child as someone who is not yet 18 (eighteen) years old. g. Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System, in", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 460, "width": 171, "height": 274, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "\"article 1 paragraphs 3, 4 and 5 it is stated that children in conflict with the law are children who are 12 years old, but not yet 18 years old who are suspected of committing a criminal act; children who are victims of criminal acts are children under 18 years of age who experience physical, mental suffering and/or economic loss caused by criminal acts; A child who is a witness to a criminal act is a child who is not yet 18 years old who can provide the purposes of investigation, prosecution and examination at a court hearing regarding a criminal case that he or she has heard,", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 88, "width": 170, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "seen and/or personally experienced.”", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 115, "width": 206, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Obligations and responsibilities of parents in Law Number 35 of 2014 concerning Amendments to Law Number 23 of 2002 concerning Child Protection, part four of article 26,", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 184, "width": 45, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "namely:", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 198, "width": 205, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1). Parents are obliged and responsible for:", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 226, "width": 186, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Caring for, nurturing, educating and protecting children.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 253, "width": 179, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Develop children according to their abilities, talents and interests.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 295, "width": 183, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Prevent marriage at the age of children.", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 322, "width": 180, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Providing character education and instilling moral values in children.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 364, "width": 206, "height": 149, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2). In the event that parents are absent, or their whereabouts are unknown, or for some reason, are unable to carry out their obligations and responsibilities, then the obligations and responsibilities as intended in paragraph (1) can be transferred to the family, which is carried out in accordance with the provisions of the laws and regulations. valid invitation.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 529, "width": 206, "height": 205, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on formal juridical provisions (law), determining a person's maturity is based on biological and psychological maturity, whereas according to customary law provisions determining a person's maturity is only based on biological maturity. Legal protection against child exploitation in the digital era is very important to protect children's rights and minimize the risk of such exploitation. The following are several things that need to be considered in protecting children from exploitation in the digital era. Education and", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "41", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 88, "width": 205, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "awareness: Parents, teachers and related parties must provide education and awareness to children about the dangers of exploitation in cyberspace, and ways to protect themselves.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 207, "height": 563, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Regulations and Laws, the government needs to make clear regulations and laws regarding child protection in the digital era, including firm legal action against perpetrators of child exploitation. Strict law enforcement: The government and law enforcement officials need to strictly enforce the law against perpetrators of child exploitation, so that it can provide a deterrent effect for perpetrators and minimize the occurrence of such acts of exploitation. Collaboration between parties. Relevant parties such as the government, NGOs, society and the media need to work together to protect children from exploitation in the digital era, as well as provide assistance and support to victims of exploitation. In protecting children from exploitation in the digital era, the role of parents and related parties is very important. Society needs to continue to educate children and protect them from dangers in cyberspace, as well as provide support and protection for victims of exploitation. With cooperation and appropriate action, we can protect children's rights and prevent exploitation in the digital era. The integrity of law enforcement plays a major role in matters related to justice. Law enforcement factors are greatly influenced by law enforcement officers whose roles differ from one another. With various kinds of law enforcers who have their own positions, they have a professional attitude in carrying out their duties. The roles of law enforcers are contained in their own regulations so", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 205, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "that there is no overlap regarding their respective duties and roles.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 115, "width": 206, "height": 108, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this case, society also plays an important role in preventing child exploitation in the digital era. Parents and educators must equip children with knowledge and awareness about the dangers of exploitation on the internet, as well as ways to protect themselves from these dangers.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 239, "width": 206, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Legal Protection Against Child Exploitation in the Digital Era", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 267, "width": 206, "height": 111, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Due to developments in technology and the internet, children are increasingly vulnerable to various forms of exploitation, such as child pornography, kidnapping, bullying and human trafficking. Therefore, legal protection for children is very necessary to provide effective", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 382, "width": 206, "height": 183, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "protection for children who are victims of exploitation in the digital era. Law Number 35 of 2014 concerning Child Protection states that children must be protected from various forms of violence and exploitation, including exploitation in cyberspace. Apart from that, this law also provides provisions for criminal sanctions for perpetrators of crimes against children in cyberspace, such as the distribution of child pornography and criminal acts of human trafficking.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 568, "width": 206, "height": 163, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Through the legal protection law for children that has been created, there is a strong legal basis to provide protection for children from various forms of exploitation in the digital era. The existence of provisions governing criminal sanctions for perpetrators of crimes against children in cyberspace can be a deterrent effect for perpetrators of crimes and provide a sense of security for children. Apart from that, campaigns and outreach", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 88, "width": 206, "height": 107, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "regarding the importance of child protection in the digital era can increase public awareness and make them more careful in using information technology and social media. In this way, it is hoped that it can reduce the risk of child exploitation in this era of digital development.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 198, "width": 206, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "McLuhan and Quentin Fiore stated that media in every era has become the essence of society. McLuhan stated that the media functions as an extension of human senses in each era, namely as follows:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 206, "height": 121, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Era of Favor During the era of preference for the senses of hearing, smell and taste, it was the sense that humans used more often, especially the first. In this period, culture was very oriented towards hearing and people communicated more relying on their ears.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 405, "width": 206, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Era of Writing In the era of writing, the emphasis was on the sense of sight, which was marked by the introduction of the alphabet and therefore the eyes became the dominant sense in communicating.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 207, "height": 121, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Print Era The invention of the printing press marked the emergence of the printing era in human civilization and the beginning of the industrial revolution. If the era of writing allowed people to depend more on visual functions, then in the print era this dependence was more widespread.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 626, "width": 206, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Electronic Era The electronic era has brought humans back to preferred situations that place more emphasis on verbal (oral) communication.", "type": "Text" }, { "left": 235, "top": 681, "width": 56, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Electronic", "type": "Table" }, { "left": 86, "top": 695, "width": 206, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "media has characteristics such as oral conversations which are immediate and brief, which means that the", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 206, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "reception of information and reactions given are immediate and brief. According to McLuhan, in the electronic era people speak via television, radio, cassettes, photographs, answering machines,", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 170, "width": 160, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "telephones, blogs and e-mail.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 184, "width": 206, "height": 232, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Digital Era With technological developments in the field of information technology, it has also triggered major changes in digitalization technology, namely that all media content, both print and electronic, can be combined and distributed. Flew stated that digital media is a form of media content that combines and integrates data, text, sound and various images stored in digital format and distributed via a network such as fiber optic cables, satellites and low wave transmission systems. Meanwhile, in the digital era, humans use media such as the internet.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 419, "width": 206, "height": 204, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Technology in today's increasingly sophisticated digital era is causing major changes in the world. Humans have made it easier to access information through various means and can enjoy the facilities of digital technology freely, but negative impacts also appear to be threatening. Crime is easily facilitated, online games can damage the mentality of the younger generation, pornography and copyright violations are easily committed by every human being if they do not use media well in the digital era.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 626, "width": 206, "height": 108, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "If the exploitation of children for social media content is a criminal act, of course there are legal consequences for parents as perpetrators, namely criminal liability. Article 76I of the Child Protection Law prohibits anyone from placing, allowing, carrying out, ordering to carry out, or participating in", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "43", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 207, "height": 397, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "economic and/or sexual exploitation of children. So referring to Article 88 of the Child Protection Law, every person who violates the provisions as intended in Article 76I, will be punished with imprisonment for a maximum of 10 (ten) years and/or a fine of a maximum of IDR 200,000,000.00 (two hundred million rupiah). Apart from that, if the form of exploitation is a violation of morality, the perpetrator can be charged under Article 27 paragraph (1) of the ITE Law. This article prohibits every person from intentionally and without right distributing and/or transmitting and/or making accessible Electronic Information and/or Electronic Documents which contain content that violates decency. If this is done to a child, the child's position here will become a burdensome element. As explained in Article 52 paragraph (1) of the ITE Law: In the case of criminal acts as intended in Article 27 paragraph (1) concerning morality or sexual exploitation of children is subject to one third of the principal penalty.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 488, "width": 207, "height": 246, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Regarding economic exploitation of children, Indonesia has several provisions apply. These provisions include Law of the Republic of Indonesia Number 23 of 2002 concerning Child Protection (State Gazette of the Republic of Indonesia of 2002 Number 109, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4235) Jo. Law of the Republic of Indonesia Number 35 of 2014 concerning Amendments to Law Number 23 of 2003 concerning Child Protection (State Gazette of the Republic of Indonesia of 2014 Number 297, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 5882) hereinafter referred to as the", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 206, "height": 204, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Child Protection Law, Law Republic of Indonesia Number 21 of 2007 concerning the Eradication of the Crime of Human Trafficking (State Gazette of the Republic of Indonesia of 2007 Number 58, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4720) hereinafter referred to as the Law on the Eradication of the Crime of Trafficking in Persons, Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination Domestic Violence (State Gazette of the Republic of Indonesia 2004 Number 95, Supplement", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 295, "width": 206, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4419) hereinafter referred to as the Domestic Violence Elimination Act, and", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 350, "width": 206, "height": 384, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Law of the Republic of Indonesia Number 13 of 2003 concerning Employment (State Gazette of the Republic of Indonesia of 2003 Number 39, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4279) hereinafter referred to as the Employment Law. In these various provisions, the definition of economic exploitation can be seen. Economic Exploitation according to the explanation of Article 66 of the Child Protection Law is an action with or without the consent of a child who is a victim which includes but is not limited to prostitution, forced labor or services, slavery, or practices similar to slavery, oppression, blackmail, physical, sexual, reproductive organs, or unlawfully moving or transplanting organs and/or body tissue or exploiting the child's energy or abilities by another party to obtain material benefits.” According to the Law on the Eradication of Criminal Acts of Trafficking in Persons Article 1 number 7, Exploitation is an action with or without the victim's consent which", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 88, "width": 206, "height": 577, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "includes but is not limited to prostitution, forced labor or services, slavery or practices similar to slavery, oppression, blackmail, physical, sexual or reproductive use of organs. , or unlawfully moving or transplanting organs and/or body tissue or exploiting a person's energy or abilities by another party to obtain material or immaterial benefits. Then, related to economic exploitation of children, there is a prohibition against exploiting children in Article 76I of the Child Protection Law which reads \"Every person is prohibited from placing, allowing, carrying out, ordering to carry out, or participating in economic and/or sexual exploitation of children. “. Apart from that, the Labor Law also provides a prohibition against exploiting children as regulated in article 68. However, the question is, in the Labor Law there is an exception for children aged 13-18 years who are allowed to work with certain conditions as stated in the article. 69 of the Employment Law. In connection with these two incompatible provisions, it is deemed necessary to have clear parameters for law enforcement to be carried out against parties who carry out economic exploitation of children. Basically, a child's rights are protected based on the provisions of the laws and regulations in force in Indonesia, such as the Child Protection Law. It needs to be realized that a child cannot determine what is best for himself, so this needs to be paid attention to regarding the protection of the rights of a child who is a victim of economic exploitation.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 206, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this context, in accordance with article 1 point 1 of the Child Protection Law,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 709, "width": 206, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A child is someone who is not yet 18 (eighteen) years old, including children", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 205, "height": 80, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "who are still in the womb. Apart from that, in the Law on the Eradication of the Crime of Trafficking in Persons, a child is a child who is not yet 18 (eighteen) years old, including children who are still in the womb.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 170, "width": 206, "height": 288, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Children are the future successors of the nation who will later become one of the resources human power which is the potential and successor to the ideals of the nation's struggle in the future, which of course has a strategic role and has characteristics and special nature, requiring guidance and protection in order ensure physical, mental and social growth and development balanced. In accordance with the provisions of Article 76I of the Child Protection Law, every People are prohibited from exploiting children economically or financially sexual. Next, the main focus is eradicating child exploitation Economics is an effort to legally protect children as victims.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 460, "width": 206, "height": 122, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The special protection given to children refers to the provisions in Article 66 of the Child Protection Law which is limited to 3 things, namely: 1. Dissemination and/or socialization of the provisions of laws and regulations relating to the protection of children who are economically and/or sexually exploited.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 585, "width": 206, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Monitoring, reporting and providing sanctions", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 612, "width": 206, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Involvement of various companies, trade unions, non-governmental organizations and the community in eliminating economic and/or sexual exploitation of children.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 695, "width": 206, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The role of technology can also help in protecting children in the digital era. Technology can be used to monitor", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "45", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 88, "width": 206, "height": 245, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "children's activities on digital media and provide early warning if there are indications of crime. However, the use of technology must be balanced with protecting children's privacy and freedom of expression. Overall, legal protection against child exploitation in the digital era is very important and requires cooperation from all parties. Protecting children in digital media is not only the responsibility of the authorities, but also the responsibility of parents, society and technology itself. In facing existing challenges, more effective and firm prevention and law enforcement efforts are needed to protect children from crime and exploitation in the digital era.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 84, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 206, "height": 176, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In conclusion, legal protection against child exploitation in the digital era is very important to maintain the safety and welfare of children. Laws and conventions on children's rights have provided an adequate legal basis, but increasing challenges require synergy between the government, police, law enforcement and society to provide optimal protection for children. Law of the Republic of Indonesia Number 23 of 2022 has explained Child Protection.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 206, "height": 191, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The legal protection law is a legal basis created to provide protection for people's basic rights, including the protection of children. In the legal protection law for children, there are various provisions that regulate the rights and protection of children in various aspects of life, such as the right to education, the right to health, and the right to protection from violence and exploitation. Apart from that, the law on the legal protection of children also regulates criminal sanctions for perpetrators of crimes", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 206, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "against children, such as violence and exploitation, including in cyberspace. This aims to provide firm and fair legal protection for children who are victims of these crimes.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 157, "width": 206, "height": 231, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parents and the state both have a very important role in maintaining children's growth, children must have the rights to grow and develop as they should. Therefore, every perpetrator of exploitation of children must be dealt with firmly by the State to provide a deterrent effect so that the perpetrator will never repeat his actions again. The state specifically regulates criminal acts related to crimes against children. Therefore, it is hoped that parents will also look after and protect their children and give them their rights so that they are free from various crimes in today's digital media, especially in cases of child exploitation.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 391, "width": 206, "height": 218, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In implementing legal protection laws for children, cooperation is needed between various related institutions and institutions, such as the government, police and the community. Apart from that, education and public awareness are also important to increase understanding of children's rights and protection as well as the importance of maintaining children's safety and welfare. Legal protection against child exploitation in the digital era is very important and must continue to be strengthened. Support from various parties is needed, including", "type": "Text" }, { "left": 467, "top": 598, "width": 47, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "parents,", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 612, "width": 206, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "government, society and related institutions, to strengthen legal protection for children in the digital world. In this way, children's rights can be protected and the future of the nation's next generation can be well safeguarded.", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "46", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 101, "width": 85, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 115, "width": 206, "height": 97, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arvian Raynardhy, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Eksploitasi Ekonomi Melalui Jasa Dukungan (Endorsement) di Media Sosial, Jurnal Jurist-Diction Vol. 4 (4) 2021", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 219, "width": 206, "height": 99, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahmad Sofian, “ TERMINOLOGI HUKUM ‘ KEKERASAN DAN EKSPLOITASI ANAK,’ ” 2018, https://business- law.binus.ac.id/2018/08/21/termin ologi-hukum-kekerasan-dan- eksploitasi-anak/", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 328, "width": 206, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Friska Anggi Siregar, EKSPLOITASI", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 342, "width": 207, "height": 117, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANAK DI RUANG MEDIA; SEBUAH TINJUAN HUKUM, Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Volume 9 No 1, Februari-Juli 2022,(h.215- 230). Firman Mansir,Tantangan Dan Ancaman Anak Indonesia: Potret", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 463, "width": 182, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan Nasional Era Digital,", "type": "List item" }, { "left": 109, "top": 477, "width": 182, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Paudia AUDIA Volume 11, No. 1, Juli 2022, pp. 387-399.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 512, "width": 206, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Layyin mahfiana, PERLINDUNGAN", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 526, "width": 182, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HUKUM TERHADAP ANAK DI ERA GLOBALISASI,", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 540, "width": 183, "height": 40, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Justitia Islamica, Vol. 10/No. 2/Juli-Des. 2013.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 589, "width": 206, "height": 54, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Morisson, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta:Kencana Prenamedia Group,2013), hlm 488-491.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 653, "width": 206, "height": 82, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marshall McLuhan dan Quentin Fiore, The Medium is the Massage, Bantam Books, New York 1967 dalam Richard West dan Lynn H. Turner, Introducing Communication Theory, hlm 464.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 88, "width": 206, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muliadi Nur, Perlindungan Hak Asasi (Anak) Di Era Globalisasi (Antara Ide dan Realita).", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 137, "width": 206, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Made Darma Weda, Kriminologi (Jakarta: PT Raja Grafindo", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 165, "width": 206, "height": 195, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persada,1995). Nur Ahmad Yasin, Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak Di Era Digital Perspektif Hukum Keluarga Islam Di Indonesia, The Indonesian Journal of Islamic Family LawVolume 08, Nomor 02,Desember2018, hlm 439. Ria Wierma Putri, Febriyani Sabatira, hukum Dan Era Digital, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG, Bandar Lampung, 2022.", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 369, "width": 206, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Roudetul Jennah, Nur Azizah Hidayat,", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 384, "width": 206, "height": 350, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ertanggungjawaban Pidana Bagi Orang Tua Pelaku Eksploitasi Anak Untuk Konten Media Sosial, Jurnal Imiah Hukum Volume 8 Nomor 2 September 2022, YUSTISIA MERDEKA. Renita Ivana and Diana Tantri Cahyaningsih, “Dasar Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Perceraian Dengan Pemberian Hak Asuh Anak Kepada Bapak,” Jurnal Privat Law 8, no. 2 (December 2, 2020): 295, https://doi.org/10.20961/privat.v8i 2.48423. Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, (Bandung: Citra Umbara, 2016), hlm 6.", "type": "Table" }, { "left": 498, "top": 39, "width": 15, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "47", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 775, "width": 157, "height": 7, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Meta-Yuridis Vol (7) No.1 Maret 2024", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 198, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Undang-Undang No. 35 Tahun 2014", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 108, "width": 206, "height": 40, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.", "type": "Text" } ]
371c580a-d20c-c9d0-4d85-9e86d0b77c6a
https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/download/9507/5537
[ { "left": 213, "top": 88, "width": 301, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398 Vol. 7, No. 9, September 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 144, "width": 428, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS PENGARUH BANJIR ROB TERHADAP NILAI TANAH DI KECAMATAN SEMARANG UTARA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 186, "width": 200, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Doni Triono, Amri Fahrizal Politeknik Keuangan Negara STAN Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 241, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 255, "width": 414, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to analyze the effect of the tidal flood variable on the value of land in North Semarang District. The value of land should increase due to the increasing human population. The tidal flood occurred in densely populated areas, so the demand for land is increasing from year to year. But on the other hand the area has a negative externality with the tidal flood. Does the tidal flood have a significant effect on land values in North Semarang District.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 351, "width": 233, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: tidal flooding; land value; valuation", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 379, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 393, "width": 407, "height": 107, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel banjir rob terhadap nilai tanah yang berada di Kecamatan Semarang Utara. Nilai tanah seharusnya mengalami kenaikan karena populasi manusia yang semakin bertambah. Banjir rob tersebut terjadi di kawasan padat penduduk, sehingga permintaan akan tanah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun disisi lain kawasan tersebut memiliki externalitas negatif dengan adanya banjir rob tersebut. Banjir rob tersebut apakah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai tanah di Kecamatan Semarang Utara.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 221, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: banjir rob; nilai tanah; penilaian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 545, "width": 71, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 561, "width": 428, "height": 74, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanah merupakan suatu sumber daya yang menyediakan ruangan untuk menunjang kebutuhan makhluk hidup. Ruang tanah yang disediakan sangat terbatas, sehingga kebutuhan akan tanah cenderung meningkat dari tahun ke tahun, baik kebutuhan untuk digunakan sebagai perumahan, pertanian, industri dan kebutuhan yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 640, "width": 428, "height": 106, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai atas sebidang tanah mencerminkan manfaat- manfaat yang dapat diterima oleh pemilik atas kepemilikan suatu tanah, semakin banyak potensi manfaat yang akan diterima maka kenaikan nilai tanah akan semakin cepat. Manfaat tersebut dapat dibedakan menjadi faktor non-manusia dengan faktor manusia. Faktor manusia adalah manfaat yang timbul akibat perbuatan manusia seperti mendirikan sebuah bangunan untuk meningkatkan nilai tanah tersebut. Faktor non-manusia seperti externalitas yang diterima oleh tanah tersebut. Contoh externalitas positif yaitu tanah berlokasi di pusat", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kota, bebas banjir, sarana jalan dan transportasi yang memadai maka nilai tanah akan cenderung lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tanah yang menerima externalitas negatif seperti tanah berlokasi di dekat tempat pembuangan sampah, rawan banjir, jauh dari pusat kota, akses transportasi umum yang cenderung susah maka nilai tanah di daerah tersebut memiliki nilai yang lebih rendah (Surbakti, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 428, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kota Semarang bagian utara memiliki potensi untuk terkena banjir setiap tahun yang disebabkan adanya kenaikan permukaan air laut dan penurunan tanah. Banjir tersebut dikenal dengan istilah banjir rob. Banjir rob biasanya terjadi karena air laut mengalami pasang kemudian diperparah dengan adanya penurunan tanah. Penurunan tanah terjadi akibat beban fisik bangunan dan pengambilan air tanah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 246, "width": 428, "height": 123, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut (Ramadhany et al., 2012) , di daerah Kota Semarang yang terdampak akibat bencana banjir rob meliputi Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara, Semarang Timur, Tugu, Semarang Tengah, Genuk, dan Semarang Selatan. Total daerah yang terdampak pada tahun 2012 adalah seluas 1536,80 Ha. Banjir rob tersebut terjadi di kawasan padat penduduk, sehingga permintaan akan tanah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun disisi lain kawasan tersebut memiliki externalitas negatif dengan adanya banjir rob tersebut, Hal ini membuat penulis ingin melakukan penelitian atas pengaruh banjir rob terhadap nilai tanah yang berlokasi di daerah rawan banjir rob.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 428, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah data kuantitatif, berupa data transaksi jual beli properti di Kota Semarang yang berjumlah 60 sampel data dengan rincian sampel data transaksi jual beli di kawasan rawan banjir yang berjumlah 30 sampel data dan transaksi jual beli di kawasan bebas banjir yang berjumlah 30 sampel data.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 478, "width": 428, "height": 75, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan diperoleh dari Instansi Pemerintah Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2016. Sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 20.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 574, "width": 120, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 589, "width": 134, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Hasil Pengolahan Data", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 605, "width": 407, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengolahan data yang telah dilakukan penyesuaian menghasilkan dua kelompok data yaitu nilai tanah per meter persegi setelah penyesuaian rawan banjir dan nilai tanah per meter persegi setelah penyesuaian bebas banjir. Dengan demikian, data tersebut dapat diolah dengan menggunakan analisis uji beda independent sample t-test. Dua kelompok data setelah dilakukan penyesuaian disajikan pada Tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 88, "width": 41, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1", "type": "Section header" }, { "left": 186, "top": 102, "width": 228, "height": 495, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Penelitian No Data Nilai Tanah per m 2 pada Lokasi Bebas Banjir (Rp) Nilai Tanah per m 2 pada Lokasi Rawan Banjir (Rp) 1 594,422.83 812,590.83 2 704,400.00 721,237.50 3 1,024,628.25 218,619.17 4 1,001,465.94 508,397.50 5 638,120.67 356,730.07 6 1,469,455.45 341,528.31 7 394,051.72 293,388.89 8 1,922,307.69 518,680.56 9 949,999.22 546,893.75 10 646,767.24 459,229.17 11 618,111.49 608,897.92 12 709,061.44 689,250.00 13 673,244.49 1,178,593.75 14 449,664.77 583,529.17 15 1,426,852.78 349,297.50 16 1,403,484.99 571,643.75 17 1,553,729.39 626,933.87 18 1,169,667.67 701,025.11 19 871,880.86 323,437.50 20 784,095.83 665,857.64 21 823,521.16 786,897.22 22 672,933.07 328,520.83 23 1,395,390.14 583,887.50 24 1,530,537.99 325,117.92 25 771,690.23 1,017,156.25 26 921,692.19 529,229.17 27 1,835,546.88 529,229.17 28 1,199,288.89 366,041.67 29 1,511,424.91 466,772.50 30 2,165,625.00 489,406.25", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 617, "width": 122, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Hasil Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 633, "width": 154, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Hasil Pengujian Normalitas", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 649, "width": 389, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum dilakukan uji beda Independent T-test Parametrik, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan menggunakan Software IBM SPSS Statistics 20. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 88, "width": 41, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2", "type": "Section header" }, { "left": 245, "top": 102, "width": 109, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Uji Normalitas Tests of Normality", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 123, "width": 322, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KELOMPOK Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic d f S ig. Statistic d f Sig. Kelompok A", "type": "Table" }, { "left": 134, "top": 176, "width": 64, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelompok B", "type": "Picture" }, { "left": 131, "top": 158, "width": 320, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13 5 .1 55 3 0 3 0 . 175 . 200 .9 33 .9 51 3 0 3 0 .05 8 .05 0076 a. Lilliefors Significance Correction", "type": "Picture" }, { "left": 261, "top": 222, "width": 140, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Diolah (2021)", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 253, "width": 386, "height": 107, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sampel yang dilakukan uji normalitas berjumlah 60 data yang dibagi dalam dua kelompok yang masing- masing berjumlah 30 data. Uji normalitas untuk sampel data kurang dari 50 sampel umumnya menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk. Dalam pengujian, suatu data dikatakan terdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05 (sig. > 0.05). Dalam tabel 3.6 pada kolom Shapiro-Wilk hasil pengujian memiliki nilai signifikasi 0.058 pada Kelompok A dan 0.050076 pada Kelompok.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 365, "width": 385, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedua kelompok sampel tersebut memiliki nilai signifikasi lebih dari 0.05 (sig. > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel data memiliki distribusi normal.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 428, "width": 192, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Hasil Pengujian Hipotesis Uji Beda", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 444, "width": 150, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Independent Sample T-test", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 460, "width": 372, "height": 122, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan dua kelompok data tersebut dilakukan pengolahan data menggunakan Uji Beda Independent Sample T-test dengan Software IBM SPSS Statistics 20. Uji Beda Independent Sample T-test digunakan untuk membuktikan adanya perbedaan antara nilai tanah per meter persegi pada properti rumah tapak yang berlokasi di daerah rawan banjir dan nilai tanah per meter persegi pada properti rumah tapak yang berlokasi di daerah bebas banjir. Hasil pengolahan data terhadap dua kelompok data menggunakan Uji Beda Independent Sample T-test disajikan pada Tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 601, "width": 230, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Hasil Analisis Uji Beda Independent Sample", "type": "Section header" }, { "left": 179, "top": 629, "width": 232, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Group Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Data Properti Bebas Banjir 30 1064827.1 463434.5 84611.2", "type": "Table" }, { "left": 248, "top": 88, "width": 79, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Group Statistics", "type": "Section header" }, { "left": 174, "top": 106, "width": 235, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Data Properti Rawan Banjir 30 549934.1 214916.8 39238.3", "type": "Table" }, { "left": 229, "top": 195, "width": 140, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Diolah (2021)", "type": "Caption" }, { "left": 176, "top": 228, "width": 252, "height": 331, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Independent Samples Test Equal varianc es assumed Equal varianc es not as sumed Levene's Test for Equality of Variances F 20.819 Sig. .000 t 5.521 5.52 1 df 58 40.9 22 Sig. (2- tailed) .000 .000 t-test for Equality of Means Mean Difference 514892.96 514892.96 Std. Error Difference 93266.79 93266.79 95% Confi denc e Interv al of the", "type": "Table" }, { "left": 187, "top": 572, "width": 94, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Differenc e", "type": "Table" }, { "left": 284, "top": 499, "width": 144, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lower 328199.20 326525.99 Upper 701586.72 703259.94", "type": "Table" }, { "left": 124, "top": 626, "width": 155, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Interpretasi Hasil Penelitian", "type": "List item" }, { "left": 142, "top": 642, "width": 371, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Uji Beda Independent Sample T-test yang telah dilakukan, koefisien faktor p-value (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari alpha sebesar 0,05. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan koefisien p-value yang lebih kecil dari alpha, maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan atau nyata antara nilai tanah per meter persegi pada properti yang berlokasi di", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 88, "width": 371, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "daerah rawan banjir dan nilai tanah per meter persegi pada properti yang berlokasi di daerah bebas banjir.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 119, "width": 371, "height": 107, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbedaan signifikan antara nilai tanah per meter persegi pada properti rumah tapak yang berlokasi di daerah rawan banjir dan nilai tanah per meter persegi pada properti rumah tapak yang berlokasi di daerah bebas banjir juga dapat dibuktikan dengan koefisien t- hitung sebesar 6,012 yang nilainya lebih besar dari t- tabel sebesar 2,02439. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan koefisien t-hitung yang lebih besar dari koefisien t-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 231, "width": 371, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil Uji Beda Independent Sample T-test dapat dibuktikan secara statistik bahwa lokasi rawan banjir dapat mempengaruhi nilai tanah per meter persegi sehingga nilai tanah per meter persegi yang berlokasi di kawasan rawan banjir lebih rendah dari pada nilai tanah per meter persegi yang berlokasi di kawasan bebas banjir.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 310, "width": 371, "height": 106, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lebih rendahnya nilai tanah per meter persegi di kawasan rawan banjir dapat dibuktikan dari rata-rata nilai tanah per meter persegi. Rata-rata nilai tanah per meter persegi pada properti di kawasan rawan banjir sebesar Rp549.934,00 dan Rata-rata nilai tanah per meter persegi pada properti di kawasan bebas banjir sebesar Rp1.064.827,00. Kedua data rata-rata nilai tanah per meter persegi tersebut memiliki selisih sebesar Rp511.168,00 atau sebesar 49%.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 421, "width": 371, "height": 186, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan untuk kegiatan penilaian properti. Tingkat besaran persentase 49% dapat digunakan sebagai penyesuaian (adjustment) lokasi dalam tahapan penghitungan nilai tanah sesuai dengan penerapan metode Pendekatan Data Pasar dalam kegiatan penilaian properti. Penggunaan persentase penyesuaian tersebut jika objek Penilaian berada pada lokasi rawan banjir dan objek pembanding berada pada lokasi bebas banjir maka dapat diberikan penyesuaian negatif sebesar 49% pada objek pembanding. Hal demikian dapat berlaku sebaliknya yaitu jika objek Penilaian berada pada lokasi bebas banjir dan objek pembanding berada pada lokasi rawan banjir maka dapat diberikan penyesuaian positif sebesar 49% pada objek pembanding.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 628, "width": 65, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 643, "width": 428, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Rata-rata nilai tanah per meter persegi pada properti di kawasan rawan banjir sebesar Rp549.934,00 dan Rata-rata nilai tanah per meter persegi pada properti di kawasan bebas banjir sebesar Rp1.064.827,00.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 431, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Terdapat perbedaan nilai tanah per meter persegi antara properti yang berlokasi di daerah rawan rob dengan properti yang berlokasi di daerah bebas rob. Perbedaan rata-rata nilai tanah per meter persegi adalah sebesar Rp511.168,00 atau sebesar 49%.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 42, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Perbedaan rata-rata nilai tanah per meter persegi sebesar 49% antara properti yang berlokasi di daerah rawan rob dengan properti yang berlokasi di daerah bebas rob dapat dijadikan sebagai tingkat penyesuaian.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 135, "width": 428, "height": 91, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Terdapat perbedaan signifikan nilai tanah properti pada kawasan bebas banjir rob dengan kawasan rawan banjir rob di Kecamatan Semarang Utara. Hal tersebut dapat dibuktikan dari koefisien p- value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha sebesar 0,05 pada uji beda independent sample t-test. Hal tersebut juga ditunjukkan dari koefisien t-hitung sebesar 5,521 yang lebih besar dari t-tabel sebesar 2,02108 pada uji beda independent sample t-test.", "type": "List item" }, { "left": 257, "top": 88, "width": 84, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BIBLIOGRAFI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 119, "width": 428, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ramadhany, A. S., Subardjo, P., & Suryo, A. A. D. (2012). Daerah Rawan Genangan Rob di Wilayah Semarang. Journal of Marine Research , 1 (2), 174–180. Google Scholar", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 174, "width": 429, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Surbakti, R. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo. Undang-Undang Undang-Undang Nomor , 2 . Google Scholar", "type": "Text" }, { "left": 211, "top": 216, "width": 171, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright holder: Amri Fahrizal, Doni Triono (2022)", "type": "Text" }, { "left": 197, "top": 257, "width": 196, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 299, "width": 150, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This article is licensed under:", "type": "Text" } ]
8cecba78-a5cd-9add-a22d-c6c2cdfd3eee
https://tajdid.uinjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/download/100/106
[ { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 233", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 193, "width": 42, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 211, "width": 315, "height": 198, "page_number": 1, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "This article discusses a phenomenon that has become a religious tradition in Pedurungan Kidul II, Semarang. The mosque, which was originally a place of worship, has become a place of religious ritual over time. People unconsciously have carried out a habit based on al-Qur‘an and hadith, specifically reciting Asma‟ al-Husna . The discourse of Asma‟ al-Husna has been discussed by hadith scholars who state that the hadith about people who keep Asma‟ al-Husna going to heaven indirectly has its own reception when it enters the social realm. The reception turned out to have a different meaning when it was carried out by the congregation of the mosque of I‘tikaf Baitul Muhajirin. The recitation of Asma‟ al- Husna in the mosque originated from a takmir‘s desire to introduce and broadcast the reading of Asma‟ al-Husna , as time went on the assembly became wasilah to pray, establish friendship, and the names contained in Asma‟ al-Husna is a provision for life for the community. This article uses a phenomenological approach and functional theory as a tool to find the meaning contained in these assemblies.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 415, "width": 315, "height": 186, "page_number": 1, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Artikel ini mendiskusikan tentang sebuah fenomena yang menjadi tradisi keagamaan di Pedurungan Kidul II, Semarang. Masjid yang mulanya menjadi tempat ibadah, seiring berjalannya waktu menjadi tempat ritual keagamaan. Masyarakat secara tidak sadar telah melakukan sebuah kebiasaan berbasis Al-Qur‘an dan hadis, yaitu pembacaan Asma‟ al- Husna. Diskursus Asma‟ al-Husna telah dibahas oleh para pensyarah hadis yang menyebutkan bahwa hadis tentang orang yang menjaga Asma‟ al- Husna akan masuk surga secara tidak langsung memiliki resepsi tersendiri ketika telah masuk di ranah sosial. Resepsi tersebut ternyata memiliki makna yang berbeda ketika dilakukan oleh Jemaah Masjid I‘tikaf Baitul Muhajirin. Pembacaan Asma‟ al-Husna di masjid tersebut berawal dari keinginan seorang takmir untuk mengenalkan dan mensyiarkan bacaan Asma‟ al-Husna , seiring berjalannya waktu majelis tersebut menjadi wasilah untuk berdoa, menjalin silaturrahim, dan nama-nama yang terdapat di dalam Asma‟ al-Husna menjadi bekal hidup bagi masyarakat. Artikel ini", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "234 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "menggunakan pendekatan fenomenologi, dan teori fungsional sebagai alat untuk menemukan makna yang terkandung di majelis tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 102, "width": 276, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Keywords: Asma‟ al-Husna , Living Hadis, Tradisi, Masjid, I‘tikaf", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 126, "width": 76, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 148, "width": 316, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Asma‟ al-Husna adalah sebuah rangkaian nama-nama Allah yang disampaiakan oleh Nabi Saw. Dalam beberapa riwayat hadis, Asma‟ al-Husna tidak diterangkan secara eskplisit manfaat, fungsi, bahkan pahala ketika mengamalkannya. Hal ini berbeda dengan salat atau salawat yang juga diperintahkan oleh Nabi, tetapi pahala dan manfaat keduanya jelas. Akan tetapi, umat Islam sering membaca bahkan menjadikan sebuah tradisi ketika membaca Asma‟ al-Husna .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 263, "width": 315, "height": 200, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Beberapa daerah di tanah Jawa telah membumikan pembacaan Asma‟ al-Husna ketika menghelat sebuah acara. Kudus yang dicap sebagai kota santri memiliki keunikan tersendiri dalam pembacaan Asma‟ al-Husna , khususnya di Pondok Pesantren Yanbu‘ul Qur‘an Remaja Bejen, pondok tersebut membaca Asma‟ al-Husna setiap bakda salat Maghrib di malam Jum‘at, tradisi tersebut berjalan sampai sekarang. Pembacaan yang serupa juga dilakukan di Madrasah TBS Kudus, di mana madrasah ini merutinkan pembacaan Asma‟ al-Husna setiap hari sebelum dimulainya jam belajar siswa. Berpindah ke Kota Semarang, pembacaan Asma‟ al- Husna dilakukan di beberapa acara keagamaan, seperti yang dipraktekkan di Majelis Ta‘lim Pengajian Ahad Pagi Bugen, yang diasuh oleh K.H. Ahmad Haris Shodaqoh.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 471, "width": 293, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Masjid I‘tikaf Baitul Muhajirin―selanjutnya disebut", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 486, "width": 315, "height": 123, "page_number": 2, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "MIBM―juga memiliki tradisi unik yakni membaca Asma‟ al-Husna setiap hari bakda salat Maghrib. Tradisi tersebut menarik untuk digali lebih dalam menimbang MIBM berada di pusat kota yang dikelilingi oleh beberapa gedung mall , restoran, dan tempat karaoke. Tradisi tersebut juga tidak bergantung kepada seseorang yang dirasa mampu untuk memimpin, tetapi masyarakat memiliki satu amalan yang harus dilakukan menurut dirinya. Selain itu, Asma‟ al-Husna juga terkadang dijadikan puji-pujian pasca adzan", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 235", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "sambil menunggu imam. Tradisi ini bertambah menarik, ketika takmir masjid tidak mengetahui apa dalil melakukan pembacaan Asma‟ al-Husna . Salah satu alasan yang ia sampaikan adalah ― Saya dapat dari guru saya, kalau orang yang hafal Asma‟ al-Husna akan masuk surga ‖. 1 Hal ini memberikan sebuah kegelisahan karena salah satu informan tidak mengetahui secara pasti dalil baik al-Qur‘an atau hadis tentang pembacaan Asma‟ al-Husna .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 186, "width": 315, "height": 169, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Penelitian tentang pembacaan Asma‟ al-Husna telah dikaji oleh beberapa peneliti. Salah satu penelitian tentang Asma‟ al-Husna adalah milik Abd Rahman yang membaca esensi Asma‟ al-Husna di dalam al-Qur‘an. Ia menjelaskan bahwa Asma‟ al-Husna memiliki banyak fungsi dan implementasi di dalam ibadah umat Islam. 2 Hal yang serupa juga dilakukan oleh Fitri Febriyani yang meneliti peran pembacaan Asma‟ al-Husna di madrasah, Asma‟ al-Husna dijadikan sebuah amalan tersendiri sebelum dimulainya belajar. 3 Akan tetapi, dua penelitian tersebut belum memiliki pembahasan tentang kajian hadis, padahal sumber munculnya Asma‟ al-Husna juga berasal dari hadis Nabi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 362, "width": 315, "height": 133, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pembacaan Asma‟ al-Husna di dalam sabda-sabda nabi tidak disebutkan secara spesifik. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari menjelaskan bahwa Allah memiliki 99 nama, barang siapa yang menjaganya, maka Allah memberi jaminan surga baginya. Ulama berbeda pendapat tentang redaksi kalimat di dalam hadis, terdapat ulama yang menggunakan redaksi ظفح dan terdapat ulama yang menggunakan ىصحأ . Imam Ibn Hajar berpendapat bahwa yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah menjaga.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 532, "width": 233, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "1 Julijanto, Wawancara dengan Pak Julijanto I, 13 Juni 2020.", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 545, "width": 314, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "2 Abd Rahman R, ―Memahami Esensi Asmaul Husna Dalam Alqur‘an (Implementasinya Sebagai Ibadah Dalam Kehidupan),‖ Jurnal Adabiyah 11, no. 2", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 571, "width": 117, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "(26 Desember 2011): 150–65.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 584, "width": 314, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "3 Fitri Febriyani, ―Peran Pembacaan Asmaul Husna dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo‖ (Surabaya, UIN Sunan Ampel, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "236 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 70, "width": 312, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Adapun tata cara menjaga tidak disebutkan oleh ulama setelahnya. 4", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 86, "width": 315, "height": 30, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Maka secara tidak langsung proses penjagaan Asma‟ al-Husna masih belum memiliki titik temu bagi umat Islam.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 123, "width": 315, "height": 201, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Praktik yang dilakukan oleh jemaah MIBM dihadiri oleh jemaah yang bervariasi, mulai dari tua, muda, sampai anak-anak. Padahal pembacaan Asma‟ al-Husna dilakukan di akhir wiridan . Hal ini juga menarik untuk dikaji, di mana tidak semua orang hendak menyempatkan diri untuk mengikuti wiridan di masjid, tetapi di masjid ini jemaah rela untuk menunggu sejenak untuk bersama- sama membaca Asma‟ al-Husna . Kegiatan ini secara tidak langsung membentuk kebiasaan masyarakat setelah salat Maghrib untuk menahan pergi setelah salat. Meskipun salah satu informan berpedoman kepada al-Qur‘an atau hadis, penulis akan menelusuri lebih jauh bagaimana persepsi masyarakat terhadap hadis tentang menjaga nama-nama Allah, sehingga muncul resepsi untuk membaca Asma‟ al-Husna .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 331, "width": 315, "height": 170, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Melihat paparan di atas, penulis berupaya untuk menggali lebih dalam fenomena tersebut, maka dari itu penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, di mana pendekatan ini berbicara tentang makna yang terkandung di dalam sebuah fenomena. Selain itu, pendekatan ini juga akan mengeksplanasi apa yang dialami oleh jemaah ketika pembacaan Asma‟ al-Husna . Dengan demikian, tujuan tulisan ini adalah mengakomodir pengalaman-pengalaman jemaah ketika melakukan pembacaan Asma‟ al-Husna dan menangkap esensi dari pembacaan Asma‟ al- Husna yang telah dilakukan oleh jemaah dengan menggunakan teori fungsional Thomas F. O‘dea.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 514, "width": 73, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 536, "width": 142, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Mengenal Asma’ al-Husna", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 584, "width": 293, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "4 Abu al-Fadl Ahmad bin Ali bin Muhammad al-Kunaniy Al-Asqalaniy,", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 597, "width": 247, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Fath-al-Bari Syarh Shahih al-Bukhariy (Beirut: Daar al-Fikr, 1993).", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 237", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 154, "page_number": 5, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Istilah yang relevan dengan gramatikal Arab adalah al-Asma‟ al- Husna , yang disusun dari dua kata, yakni ‗ al-asma‟ ‘ dan ‗ al-husna ‘. Lafal ‗ asma‟ ‘ bentuk jamak dari kata tunggal ‗ ism ‘ yang memiliki makna nama diri. Sedangkan lafal ‗ al-husna ‘ adalah bentuk ism mufrad yang memiliki makna bagus, baik, cantik. 5 Jadi, istilah al- Asma‟ al-Husna memiliki makna nama-nama yang baik. Nama- nama tersebut sejatinya telah disebutkan di dalam al-Qur‘an, namun belum tersusun seperti yang dikonsumsi umat Islam sekarang. Masyarakat Indonesia lebih mudah mengucapkan al- Asma‟ al-Husna dengan sebutan Asmaul Husna .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 232, "width": 318, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Asma‟ al-Husna adalah rangkaian dari nama-nama Allah yang disebutkan oleh Nabi secara langsung, berjumlah 99. Adapun rangkaian teks ini tidak baku, terdapat dua riwayat yang memiliki rangkaian dan urutan yang berbeda. Jika dilihat secara historis, pada awalnya redaksi Asma‟ al-Husna tidak terdapat di dalam hadis Nabi, tetapi muncul dari beberapa ayat al-Qur‘an, yakni Surat al- Hasyr: 24, Surat al-A‘raf: 180, Surat Thaha: 8, Surat al-Isra‘: 110. 6", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 341, "width": 315, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Meskipun demikian, dua sumber tersebut tidak bertentangan, tetapi dua sumber tersebut saling menguatkan satu sama lain.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 378, "width": 315, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Nama-nama Allah memiliki jumlah yang tak terbatas, namun Nabi membatasi dengan jumlah 99 di dalam sabdanya untuk konsumsi sahabat-sahabat beliau. Adapun riwayat yang menjabarkan runtutan nama-nama tersebut berada di riwayat al- Tirmidzi: 3439 dan Ibn Majah: 3851. Dua hadis tersebut menjelaskan tentang runtutan nama-nama yang dijuluki Asma‟ al- Husna . Imam Ibn Katsir di dalam tafsirnya ketika menafsirkan Surat al-Hasyr: 24 menjelaskan runtutan nama-nama Allah dengan merujuk kepada riwayat al-Tirmidzi. Hal yang serupa juga", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 558, "width": 314, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "5 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir , II (Surabaya: Pustaka Progresif, 2007).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 584, "width": 314, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "6 M. Quraish Shihab, Menyingkap Tafsir Ilahi Asma‟ Al-Husna dalam Persepektif Al-Qur‟an (Jakarta: Lentera Hati, 2000), xiii.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "238 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "dilakukan oleh al-Alusiy dalam tafsirnya, ia merujuk kepada hadis riwayat al-Tirmidzi. 7", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 108, "width": 315, "height": 200, "page_number": 6, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Hadis tentang Asma‟ al-Husna diriwayatkan oleh beberapa imam Kutub at-Tis‟ah . Hadis utama dalam penjelasan Asma‟ al- Husna adalah hadis riwayat al-Tirmidzi dan Ibn Majah karena memiliki urutan nama-nama Allah yang berjumlah 99. Dua hadis tersebut mendapat penguat dari hadis-hadis lainnya, yakni dari Shahih Bukhari: 2531 dan 6843, Shahih Muslim: 4836, Sunan al- Tirmidzi: 3430, Sunan Ibn Majah: 3851 dan 3851, Musnad Imam Ahmad: 7189, 7304, 7799, 10076, 10128, dan 10268. Semua hadis yang diriwayatkan berkualitas hasan, adapun hadis yang berkualitas dha„if , itu ditinjau dari kesahihan matan, karena hanya dua riwayat yang menjelaskan urutan nama-nama Allah, akan tetapi dua hadis tersebut mendapat penguat dari riwayat lain, sehingga naik menjadi hasan .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 316, "width": 315, "height": 154, "page_number": 6, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Nama Asma‟ al-Husna dengan demikian bukan produk murni dari hadis, tetapi sebuah komparasi antara ayat al-Qur‘an dengan penjelasan Nabi di hadis riwayat al-Tirmidzi. Meskipun mayoritas ulama menggunakan teks hadis riwayat al-Tirmidzi sebagai runtutan yang otoritatif, pembacaan teks Asma‟ al-Husna tetap memiliki keragaman, khususnya di Indonesia. Fenomena ini terjadi di Majelis Ta‘lim Ahad Pagi Bugen yang diasuh oleh K.H. Haris Shodaqoh, dalam majelisnya beliau tidak menggunakan runtutan teks yang sesuai dengan riwayat al-Tirmidzi, tetapi menggunakan penyusunan yang diijazahkan oleh K.H. Shodaqoh.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 477, "width": 315, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Berbeda dengan K.H. Amjad Al-Hafidz, ia adalah dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang. Sosok yang dikenal sebagai pengajar tersebut telah menyusun nadzam Asma‟ al-Husna yang", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 545, "width": 314, "height": 63, "page_number": 6, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "7 Abu al-Fida‘ Isma‘il bin Katsir al-Qurasyi Ad-Dimisyqiy, Tafsir ibn Katsir (Beirut: Daar Ihya‘ al-Turats al-Arabiy, 1985), Juz VIII, 107; Lihat juga Mahmud bin Abdullah Al-Husainiy Al-Alusiy, Tafsir Al-Alusiy (Ruuh Al-Ma‟aniy fi Tafsir Al-Qur‟an Al-‟Adzim wa Al-Sab‟ Al-Matsaniy (Beirut: Daar Ihya‘ al-Turats al- Arabiy, 1985), Juz IX, 721.", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 239", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 138, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "sampai sekarang menjadi konsumsi masyarakat di Indonesia. Nadzam tersebut yang diawali dengan lafal bismillahi bada‟na walhamdu li rabbina dan setelah Asma‟ al-Husna ditambahkan dengan doa. 8 Menariknya, lokasi rumah dan mujahadah dua tokoh agama tersebut berdekatan, masih dalam koridor Kecamatan Tlogosari, namun perbedaan tersebut tidak menyurutkan niat keduanya untuk menyiarkan Asma‟ al-Husna , masyarakat juga tidak bingung dan tidak terjadi adu domba tentang klaim pembenaran runtutan Asma‟ al-Husna .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 266, "width": 267, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Gambaran Umum Masjid I’tikaf, Pedurungan Kidul", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 287, "width": 315, "height": 123, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pedurungan Kidul adalah salah satu dari 12 kelurahan yang berada di Kecamatan Pedurungan. Luas wilayah Kecamatan Pedurungan kurang lebih 2.72 Ha. Kelurahan Pedurungan Kidul yang berada di selatan Kota Semarang ini memiliki jumlah penduduk 14.512 orang. Kelurahan ini secara keseluruhan memiliki jumlah RT: 69 dan RW: 12. 9 Jika menuju ke arah Timur, maka kelurahan ini berada di perbatasan antara Kota Semarang dan Kabupaten Demak yang sering dijuluki Kota Wali.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 417, "width": 315, "height": 123, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Sebab kecamatan ini berada di Kota Semarang, maka tidak salah jika bangunan gedung baik hotel, mall , pusat perbelanjaan, dan tempat umum lainnya juga telah berkembang. Tempat-tempat untuk mencari nafkah juga tidak kalah untuk diperhitungkan. Banyak imigran yang juga datang dari luar kota untuk membanting tulang di Kota Atlas ini. Maka tidak heran jika mulai berkembang bangunan kos-kosan untuk para pegawai yang bekerja di kelurahan ini. Padahal, untuk sektor pendidikan baik sekolah atau universitas", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 558, "width": 314, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "8 ―Pencipta Syair Asmaul Husna,‖ diakses 12 Juni 2020, https://www.nu.or.id/post/read/47476/pencipta-syair-asmaul-husna.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 584, "width": 278, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "9 ―Kecamatan Pedurungan,‖ diakses 10 Juni 2020,", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 597, "width": 272, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "https://kecpedurungan.semarangkota.go.id/geografis-dan-penduduk.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "240 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 45, "page_number": 8, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "dikatakan masih jauh jika dibanding dengan kota lainnya. Maka tidak salah jika Kota Semarang juga dapat dikatakan sebagai Kota Metropolitan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 123, "width": 315, "height": 185, "page_number": 8, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pedurungan Kidul adalah sebuah kampung yang bertempat di ujung Kecamatan Pedurungan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, telah berkembang bangunan-bangunan untuk meningkatkan ekonomi publik, jumlah masyarakat asli dengan pendatang hampir berbanding 70% : 30%. 10 Hal itu dibuktikan dengan adanya kos- kosan yang berada di setiap RT. Sedangkan, mayoritas mata pencaharian di kampung tersebut adalah pedagang dan karyawan. Dua pekerjaan tersebut didukung adanya pasar tradisional yang bernama Pasar Pedurungan dan juga adanya pasar swalayan yang bernama ADA. Selain itu, minoritas penduduk di kampung ini bekerja sebagai buruh karena terdapat pabrik tempe dan pabrik kayu.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 597, "width": 115, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "10 ―Kecamatan Pedurungan.‖", "type": "Page footer" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 9, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 241", "type": "Caption" }, { "left": 76, "top": 179, "width": 302, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Sumber: https://kecpedurungan.semarangkota.go.id/geografis-dan-penduduk", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 198, "width": 315, "height": 91, "page_number": 9, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Kecamatan Pedurungan juga memiliki pemeluk agama yang bervariasi. Agama yang tercatat di dalam sensus penduduk Kota Semarang antara lain, Islam, Katolik, Protestas, Budha, Hindu. Maka tempat ibadah yang terdapat di kecamatan ini juga bervariasi, antara lain: masjid, langgar/musala, gereja, vihara/kuil. Adapun data pemeluk agama dan tempat ibadah dijelaskan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 317, "width": 292, "height": 183, "page_number": 9, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "1. Data Statistik Pemeluk Agama di Kecamatan Pedurungan 11 Islam 174.750 Jiwa Katolik 16.431 Jiwa Protestan 15.767 Jiwa Budha 1.070 Jiwa Hindu 1.897 Jiwa Lainnya 1.461 Jiwa 2. Data Statistik Tempat Ibadah di Kecamatan Pedurungan 12", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 532, "width": 314, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "11 ―Badan Pusat Statistik Kota Semarang,‖ diakses 10 Juni 2020, https://semarangkota.bps.go.id/dynamictable/2016/10/04/65/jumlah- pemeluk-agama-di-kota-semarang-2001--2018.html.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 571, "width": 314, "height": 37, "page_number": 9, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "12 ―Badan Pusat Statistik Kota Semarang,‖ diakses 10 Juni 2020, https://semarangkota.bps.go.id/dynamictable/2015/04/21/2/jumlah-tempat- ibadah-di-kota-semarang-2008---2018.html.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 10, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "242 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 101, "top": 71, "width": 228, "height": 81, "page_number": 10, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Masjid 123 Bangunan Musala 204 Bangunan Gereja 17 Bangunan Vihara/Kuil 3 Bangunan", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 179, "width": 315, "height": 123, "page_number": 10, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "MIBM adalah salah satu masjid yang berada di Kelurahan Pedurungan Kidul. Masjid ini beralamat Jl. Pedurungan Kidul II, no. 28 A, RT. 06, RW. 01. Masjid yang letaknya di ujung kampung ini didirikan pada tanggal 4 April 2014. Meskipun dinamakan masjid, namun masjid ini tidak digunakan salat Jumat. Hal ini disebabkan terdapat Masjid Baitul Muttaqin yang berjarak kurang lebih 200 meter dari MIBM, dan Masjid Baitul Muttaqin tersebut yang digunakan salat Jumat oleh masyarakat sekitar.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 309, "width": 315, "height": 138, "page_number": 10, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Luas bangunan MIBM kurang lebih 196 m 2 , alasan pendirian masjid ini adalah untuk menjembatani masyarakat RT.06 yang ingin salat di masjid atau musala. Sebelum MIBM berdiri, terdapat dua masjid yang menjadi langganan masyarakat untuk beribadah, yaitu Musala Al-Barokah dan Masjid Baitul Muttaqin. Keduanya berjarak kurang lebih 200 meter dari daerah Rt. 06. Maka dari itu, para pejabat RT dan orang yang memiliki paham agama yang cukup berinisiatif membangun masjid sebagai sarana beribadah sekaligus sarana berkumpul masyarakat RT. 06.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 455, "width": 315, "height": 154, "page_number": 10, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Jemaah MIBM berasal dari beberapa RT, mulai dari RT. 05, 06, dan 08, tetapi mayoritas masyarakat RT. 06. Adapun jemaah yang ikut salat berjamaah di masjid kurang lebih 20 orang terdiri dari perempuan dan laki-laki. Akan tetapi, jumlah jemaah ketika salat Maghrib bisa mencapai 50 orang yang terdiri dari perempuan dan laki-laki. Selain salat berjamaah, masjid ini juga memiliki kegiatan rutin di malam Jumat, yakni pembacaan tahlil dan Maulid al-Diba‟i . Jemaah MIBM dan masyarakat RT. 06 dalam hal amaliyah dan tradisi keagamaan, cenderung mengikuti tradisi NU. Hal tersebut dibuktikan adanya pengajian rutin ibu-ibu setiap malam", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 243", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 60, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Kamis dan bapak-bapak setiap malam Jumat, adanya tradisi tahlilan jika salah satu warga meninggal, adanya Tradisi Puputan , Mitoni , Nyatus , dan Nyewu , selain itu MIBM juga mengadakan pengajian untuk memperingati hari besar Islam.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 144, "width": 291, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pembacaan Asma’ al-Husna sebagai Tradisi Keagamaan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 167, "width": 315, "height": 138, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pembacaan Nadzam Asma‟ al-Husna merupakan cerminan kegiaatan yang berbasis seni islami. Kegiatan semacam ini telah ada sejak zaman Nabi, sahabat Hasan bin Tsabit selalu membuat syair- syair yang indah untuk mendukung dakwah Nabi. Syari-syair tersebut berisikan sebuah puji-pujian kepada Nabi. 13 Seiring berkembangnya zaman, syair-syair tersebut mendapat legitimasi dari ulama dan memproduksinya ulang menjadi bacaan salawat yang disenandungkan di Indonesia, seperti Maulid Diba‟ , Maulid al- Barzanjiy, Maulid Simthud Duror.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 312, "width": 315, "height": 138, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pembacaan Asma‟ al-Husna di Masjid MIBM adalah salah satu tradisi keagamaan yang dilestarikan oleh masyarakat dan jemaahnya. Meskipun baru dimulai sejak berdirinya masjid tersebut, namun masyarakat dan jemaah selalu mengusahakan hadir di majelis tersebut. 14 Hal ini sejalan dengan definisi tradisi bahwa keperluan manusia untuk menyesuaikan kebiasaan dan mengembangkan pribadinya sendiri. Jemaah masjid selalu mengusahakn diri untuk selalu hadir di majelis tersebut, baik itu ketika hujan, datang telat atau sebagainya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 458, "width": 315, "height": 60, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pembacaan Asma‟ al-Husna dimulai secara langsung pasca wiridan. Pada awal dimulainya tradisi ini, takmir masjid memberikan teks Asma‟ al-Husna yang berupa buku kepada setiap jemaah, gunanya untuk membimbing jemaah dengan membacanya terlebih", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 544, "width": 314, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "13 Adrika Fithrotul Aini, ―Living Hadis Dalam Tradisi Malam Kamis Majelis Shalawat Diba‘ Bil-Mustofa,‖ Ar Raniry : International Journal of Islamic", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 571, "width": 285, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Studies 2, no. 1 (30 Juni 2015): 224, https://doi.org/10.20859/jar.v2i1.35.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 584, "width": 314, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "14 Jumadi, Wawancara dengan Jemaah Masjid I‘tikaf Baitul Muhajirin, 13 Juni 2020.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 12, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "244 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 138, "page_number": 12, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "dahulu. Warga Pedurungan Kidul II ini dapat dikatakan masih awam dengan huruf Hijaiyah. Meskipun kebiasaan mereka terbilang agamis, namun dalam pembacaan ayat-ayat al-Qur‘an mereka perlu dibimbing. Maka dari itu, takmir memberikan buku tersebut yang berisi teks Arab, terjemah, dan latinnya. Pembacaan dilakukan secara bersama-sama mulai dari nadzam pertama sampai doa penutup, waktu yang ditempuh untuk membaca Asma‟ al-Husna kurang lebih 5-6 menit. Setelah Asma‟ al-Husna dilanjutkan doa oleh imam, doa yang dimakusd adalah doa selesai wiridan .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 217, "width": 315, "height": 200, "page_number": 12, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pencetus pertama kali tradisi ini adalah Bapak H. Julijanto yang sekaligus menjadi takmir masjid sampai saat ini. Tradisi pembacaan Nadzam Asma‟ al-Husna adalah warisan dari guru-guru Bapak Julijanto. Selama tradisi ini relevan dan tidak bertentangan dengan kebiasaan masyarakat, maka tidak salah jika perlu penanaman tradisi yang semacam ini, berupa memuji Allah dan sekaligus berdoa. Menurut Pak Julijanto, tradisi ini sudah ada sejak beliau mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo. Pada saat itu, Pak Julijanto mendapat dawuh dari Pak K.H. Abdul Haq untuk selalu mendawamkan Asma‟ al-Husna , gunanya untuk menajamkan pikiran dan memberi cahaya hati supaya ilmu dapat mudah masuk. 15 Dengan demikian, tradisi yang dibawa oleh Pak Julijanto adalah warisan dari luar daerah, yakni Jawa Timur.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 424, "width": 315, "height": 154, "page_number": 12, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pada awalnya, tradisi pembacaan Asma‟ al-Husna ini telah dicetuskan Pak Julijanto sebelum berdirinya masjid ini. Pertama kali ia menanamkan pembacaan ketika mengajar anak-anak mengaji bakda maghrib di musala Al-Barokah yang berada di RT. 06 Pedurungan Kidul II. Berjalannya waktu, Pak Julijanto berinisiatif dengan masyarakat RT. 06 untuk membangun masjid, ketika masjid itu berdiri, anak-anak yang mengaji kepada Pak Julijanto di musala Al-Barokah juga pindah ke masjid yang dibangun Pak Julijanto, akhirnya pembacaan Asma‟ al-Husna juga digaungkan di masjid tersebut. Tradisi pembacaan tersebut menurut Pak Julijanto", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 597, "width": 183, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "15 Julijanto, Wawancara dengan Pak Julijanto I.", "type": "Footnote" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 245", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 60, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "juga berhak ditanamkan kepada orang tua anak-anak yang mengaji kepada beliau, pada akhirnya Pak Julijanto menempuh jalan setelah salat Maghrib untuk mengambil kesempatan mengajak orang tua turut membaca dan menghafal Asma‟ al-Husna . 16", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 139, "width": 315, "height": 262, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Semangat yang digaungkan oleh Pak Julijanto adalah syiar keagamaan. Hal ini terbukti dari background agama dari seorang Pak Julijanto yang agamis, ditambah beliau memiliki pengalaman mondok di salah satu pesantren ternama di Jawa Timur. Selain semangat syiar, Pak Julijanto juga dipengaruhi oleh teks keagamaan yang mendorongnya untuk selalu membaca Asma‟ al-Husna . Menurut beliau, hadis yang berbicara tentang orang yang hafal Asma‟ al-Husna akan masuk surga adalah hadis yang maqbul terlepas dari kualitas hadisnya. Hadis tersebut juga menjadi jargon ketika Pak Julijanto mengisi pengajian ibu-ibu di RT.06. Sebab masyarakat di RT. 06 adalah orang awam, maka perlu untuk memberikan sebuah gambaran pahala yang besar jika melakukan sesuatu. Salah satunya adalah pembacaan Asma‟ al-Husna , Pak Julijanto selalu mengatakan kepada masyarakat, bahwa orang yang hafal Asma‟ al-Husna jaminannya adalah surga. Maka secara tidak langsung hal tersebut akan mendorong audiens untuk semangat membaca Asma‟ al-Husna . 17", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 414, "width": 312, "height": 15, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Fenomena Living Hadis dalam Majelis Pembacaan Asma’ al-", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 430, "width": 37, "height": 14, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Husna", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 452, "width": 315, "height": 107, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Hadis sebagai teks keagamaan yang otoritatif di kalangan umat Islam tidak hanya memiliki ruang lingkup melaksakan sunah dan mistik. Lebih dari itu, hadis memiliki nilai universal yang harus ditelisik lebih dalam ketika mempelajarinya. Tidak salah jika orang awam dan baru belajar agama melihat majelis pembacaan Asma‟ al- Husna bisa mengklaim sebagai bid‟ah . Maka perlunya memandang fenomena majelis pembacaan Asma‟ al-Husna ini sebagai bagian", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 584, "width": 45, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "16 Julijanto.", "type": "Footnote" }, { "left": 92, "top": 597, "width": 45, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "17 Julijanto.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "246 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 60, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "fungsi performatif dan fungsi informatif. Fungsi informatif hadis berarti bagaimana penafsiran masyarakat di dalam sebuah teks hadis. Sedangkan fungsi performatif adalah apa yang dilestarikan dan ditradisikan oleh masyarakat terhadap teks hadis itu sendiri. 18", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 133, "width": 315, "height": 30, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Dua prinsip ini memiliki peran penting di dalam penelitian living hadis untuk membaca sebuah resepsi yang dimiliki masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 170, "width": 315, "height": 185, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Fenomena pembacaan Asma‟ al-Husna memiliki historisitas yang panjang jika ingin diteliti dengan pendekatan sosiologi pengetahuan, menimbang Pak Julijanto sebagai pencetus majelis ini juga mengikuti majelis mujahadah, manaqib, dan majelis lainnya yang di dalamnya membaca Asma‟ al-Husna . Akan tetapi, penulis di sini fokus terhadap pendekatan fenomenologi, di mana pendekatan ini meneliti hal yang memiliki karakter subjektif, antara lain: penafsiran, ide-ide, pengalaman, dan emosional yang direfleksikan seseorang dengan perbuatan. Penulis juga menggunakan teori fungsional yang digagas oleh Thomas F. O‘dea, di mana teori ini memberikan pengakuan bahwa fungsi agama memiliki peran penting dalam pembentukan sistem sosial. 19", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 368, "width": 165, "height": 14, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Rujukan Hadis Asma’ al-Husna", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 390, "width": 315, "height": 76, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pak Julijanto sebagai pencetus pertama tradisi tersebut tidak mengetahui secara pasti lafal hadis yang berbicara tentang Asma‟ al- Husna , maka penulis dalam hal ini melakukan substanisiasi untuk memberikan sebuah legitimasi. Hadis tentang Asma‟ al-Husna yang runtutannya digunakan majelis ini adalah hadis riwayat al-Tirmidzi:", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 474, "width": 316, "height": 57, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "َلاَق َةَرْ يَرُى ِبَِأ ْنَع ًةَعْسِت َلَاَعَ ت ِوَّلِل َّنِإ َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص ِوَّللا ُلوُسَر َلاَق ٍدِحاَو َرْ يَغ ًةَئاِم اًْسْا َينِعْسِتَو", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 501, "width": 318, "height": 81, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "َلَخَد اَهاَصْحَأ ْنَم َةَّنَجْلا َّلَِإ َوَلِإ َلَ يِذَّلا ُوَّللا َوُى 18 Saifuddin Zuhri Qudsy dan Subkhani Kusuma Dewi, Living Hadis: Praktik, Resepsi, Teks, dan Transmisi , I (Yogyakarta: Q-MEDIA, 2018), 70–71.", "type": "Picture" }, { "left": 107, "top": 584, "width": 278, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "19 Thomas F. O‘dea, Sosiologi Agama , trans. oleh Tim Yasogama", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 597, "width": 153, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "(Jakarta: Raja Drafindo Persada, 1996).", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 15, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 15, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 247", "type": "Caption" }, { "left": 67, "top": 71, "width": 316, "height": 138, "page_number": 15, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ُراَّبَْلْا ُزيِزَعْلا ُنِمْيَهُمْلا ُنِمْؤُمْلا ُم َلََّسلا ُسوُّدُقْلا ُكِلَمْلا ُميِحَّرلا ُنَْحَّْرلا َوُى ُقاَّزَّرلا ُباَّىَوْلا ُراَّهَقْلا ُراَّفَغْلا ُرِّوَصُمْلا ُئِراَبْلا ُقِلاَْلْا ُرِّ بَكَتُمْلا ُميِلَعْلا ُحاَّتَفْلا ُلْدَعْلا ُمَكَْلْا ُيرِصَبْلا ُعيِمَّسلا ُّلِذُمْلا ُّزِعُمْلا ُعِفاَّرلا ُضِفاَْلْا ُطِساَبْلا ُضِباَقْلا ُتيِقُمْلا ُظيِفَْلْا ُيرِبَكْلا ُّيِلَعْلا ُروُكَّشلا ُروُفَغْلا ُميِظَعْلا ُميِلَْلْا ُيرِبَْلْا ُفيِطَّللا َْلْا ُبيِسَْلْا", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 181, "width": 316, "height": 165, "page_number": 15, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ُ ِعاَبْلا ُديِيَمْلا ُووُوَوْلا ُميِكَْلْا ُعِساَوْلا ُبيِيُمْلا ُبيِقَّرلا ُُ ِرَكْلا ُ يِل ُديِعُمْلا ُئِدْبُمْلا يِصْحُمْلا ُديِمَْلْا ُِّلَِوْلا ُينِتَمْلا ُّيِوَقْلا ُ يِكَوْلا ُّقَْلْا ُديِهَّشلا ِجاَوْلا ُموُّيَقْلا ُّيَْلْا ُتيِمُمْلا يِيْحُمْلا ُرِدَتْقُمْلا ُرِواَقْلا ُدَمَّصلا ُدِحاَوْلا ُدِجاَمْلا ُد ِقَتْنُمْلا ُباَّوَّ تلا ُّرَ بْلا ِلِاَعَ تُمْلا َِلِاَوْلا ُنِطاَبْلا ُرِىاَّظلا ُرِخ ْلْا ُلَّوَْلْا ُرِّخَؤُمْلا ُمِّدَقُمْلا ُم اَرْكِْلْاَو ِل َلََْلْا وُذ ِكْلُمْلا ُكِلاَم ُفوُءَّرلا ُّوُفَعْلا ِنِْغُمْلا ُِّنَِغْلا ُعِماَْلْا ُطِسْقُمْلا ِم ُروُبَّصلا ُديِشَّرلا ُثِراَوْلا يِقاَبْلا ُعيِدَبْلا يِواَْلْا ُروُّنلا ُعِفاَّنلا ُّراَّضلا ُعِناَمْلا .", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 352, "width": 293, "height": 257, "page_number": 15, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: \"Sesungguhnya Allah ta'ala memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang hafal, mengamalkan dan membenarkannya akan masuk Surga. Yaitu: Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Ar Rahman, Ar Rahim, Al Malik, Al Quddus, As Salamu, Al Mukmin, Al Muhaiminu, Al 'Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir, Al Khaliq, Al Bari-u, Al Mushawwiru, Al Ghaffaru, Al Qahhar, Al Wahhab, Ar Razzaq, Al Fattah, Al 'Alim, Al Qabidh, Al Basith, Al Khafidh, Al Mu'iz, Al Mudzill, As Sami', Al Bashir, Al Hakam, Al 'Adlu, Al Lathif, Al Khabir, Al Halim, Al 'Azhim, Al Qhafur, Asy Syakur, Al 'Aliyyu, Al Kabir, Al Hafizh, Al Muqitu, Al Hasib, Al Jalil, Al Karim, Ar Raqib, Al Mujib, Al Wasi', Al Hakim, Al Wadud, Al Majid, Al Ba'its, Asy Syahid, Al Haqqu, Al Wakil, Al Qawiyyu, Al Matin, Al Waliyyu, Al Hamid, Al Muhshi, Al Mubdi`, Al Mu'id, Al Muhyi, Al Mumit, Al Hayyu, Al Qayyum, Al Wajid, Al Majid, Al Wahid, Ash Shamad, Al Qadir, Al Muqtadir, Al Muqaddim, Al Muakhkhir, Al Awwalu, Al Akhir, Azh Zhahir, Al Bathin, Al Wali, Al Muta' Ali, Al Barru, At", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "248 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 71, "width": 293, "height": 54, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tawwab, Al Muntaqimu, Al Qafuwwu, Ar Rauf, Malikul Mulk, Dzul Jalal wal Ikram, Al Muqsith, Al Jami', Al Ghani, Al Mani', Adh Dharr, An Nafi', Al Hadi, Al Badi', Al Baqi, Al Warits, Ar Rasyid, Ash Shabur.\" 20", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 137, "width": 314, "height": 29, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Hadis yang serupa dan memiliki redaksi yang berbeda berasal dari sahabat Abu Hurairah yang diriwayat Imam Ibn Majah:", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 174, "width": 316, "height": 215, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "َةَرْ يَرُى ِبَِأ ْنَع َّللا ىَّلَص ِوَّللا َلوُسَر َّنَأ َينِعْسِتَو ًةَعْسِت ِوَّلِل َّنِإ َلاَق َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُو َرْ تِوْلا ُّبُِيُ ٌرْ تِو ُوَّنِإ اًدِحاَو َّلَِإ ًةَئاِم اًْسْا َةَّنَجْلا َلَخَد اَهَظِفَح ْنَم ُوَّللا َيِىَو ِراَبْلا ُقِلاَْلْا ُنِطاَبْلا ُرِىاَّظلا ُرِخ ْلْا ُلَّوَْلْا ُدَمَّصلا ُدِحاَوْلا ُّقَْلْا ُكِلَمْلا ُرِّوَصُمْلا ُئ ُيرِبَْلْا ُفيِطَّللا ُميِحَّرلا ُنَْحَّْرلا ُرِّ بَكَتُمْلا ُراَّبَْلْا ُزيِزَعْلا ُنِمْيَهُمْلا ُنِمْؤُمْلا ُم َلََّسلا ْلا ُّيَْلْا ُ يِمَْلْا ُ يِلَْلْا ِلاَعْ تُمْلا ُّراَبْلا ُميِظَعْلا ُميِلَعْلا ُيرِصَبْلا ُعيِمَّسلا ُرِواَقْلا ُموُّيَق ُد ِجاَمْلا ُروُكَّشلا ُووُوَوْلا ُباَّىَوْلا ُِّنَِغْلا ُبيِيُمْلا ُبيِرَقْلا ُميِكَْلْا ُّيِلَعْلا ُرِىاَقْلا ُِّلَِوْلا ُديِيَمْلا ُّبَّرلا ُباَّوَّ تلا ُُ ِرَكْلا ُميِلَْلْا ُروُفَغْلا ُّوُفَعْلا ُدِشاَّرلا ِلِاَوْلا ُدِجاَوْلا َّشلا", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 367, "width": 316, "height": 83, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ُّيِوَقْلا ُثِراَوْلا ُ ِعاَبْلا ُديِعُمْلا ُئِدْبُمْلا ُميِحَّرلا ُفوُءَّرلا ُناَىْرُ بْلا ُينِبُمْلا ُديِه ُّلِذُمْلا ُّزِعُمْلا ُطِساَبْلا ُضِباَقْلا ُعِفاَّرلا ُضِفاَْلْا يِقاَوْلا يِقاَبْلا ُعِفاَّنلا ُّراَّضلا ُديِدَّشلا ْلا وُذ ُقاَّزَّرلا ُطِسْقُمْلا", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 422, "width": 316, "height": 84, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ُعِماَّسلا ُرِطاَفْلا ُ يِكَوْلا ُظِفاَْلْا ُمِئاَّدلا ُمِئاَقْلا ُينِتَمْلا ِةَّوُق ُقِواَّصلا ُِلِاَعْلا ُدَبَْلْا ِفِاَكْلا يِواَْلْا ُعِماَْلْا ُعِناَمْلا ُتيِمُمْلا يِيْحُمْلا يِطْعُمْلا لا ُدَحَْلْا ُرْ تِوْلا ُُ ِدَقْلا ُّماَّتلا ُيرِنُمْلا ُروُّنلا", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 477, "width": 161, "height": 28, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ُوَل ْنُكَي َْلَِو ْدَلوُي َْلَِو ْدِلَي َْلِ يِذَّلا ُدَمَّص", "type": "Text" }, { "left": 343, "top": 505, "width": 40, "height": 28, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ٌدَحَأ اًوُفُك", "type": "Picture" }, { "left": 67, "top": 505, "width": 271, "height": 28, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ِلْوَقِب ُحَتْفُ ي اََلَّْوَأ َّنَأ ِمْلِعْلا ِ ْىَأ ْنِم ٍدِحاَو ِْيرَغ ْنِم اَنَغَلَ بَ ف ٌرْ يَىُز َلاَق", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 571, "width": 314, "height": 37, "page_number": 16, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "20 Abu Isa Muhammad bin Saurah At-Turmudziy, Sunan At-Turmudziy (Beirut: Daar al-Fikr, 1994), No. 3439; ―Carihadis.com,‖ 2019, www.carihadis.com.", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 17, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 17, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 249", "type": "Caption" }, { "left": 67, "top": 71, "width": 316, "height": 56, "page_number": 17, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ا ُوَلَو ُكْلُمْلا ُوَل ُوَل َكيِرَش َلَ ُهَدْحَو ُوَّللا َّلَِإ َوَلِإ َلَ ِّ ُك ىَلَع َوُىَو ُرْ يَْلْا ِهِدَيِب ُدْمَْلْ َنْسُْلْا ُءاَْسَْْلْا ُوَل ُوَّللا َّلَِإ َوَلِإ َلَ ٌريِدَق ٍءْيَش .", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 132, "width": 293, "height": 406, "page_number": 17, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: \"Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Sesungguhnya Dia Maha ganjil serta mencintai sesuantu yang genjil. Barangsiapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga. Yaitu: Allah, Al Ahad, As Shamad, Al Awwal. Al Akhir, Ad Dlahir, Al bathin, Al Khaliq, AL Bari`, Al Mushawir, Al Malik, Al Haq, As Salam, Al Mu`min, Al Muhaimin, Al Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir, Ar Rahman, Ar Rahim, Al Lathif, Al Khabir, As Sami', Al Bashir, Al 'Alim, Al 'Adzim, Al Baar, Al Muta'al, Al Jalil, Al Jamil, Al Hayyu, Al Qayyum, Al Qadir, Al Qahir, Al 'Ali, Al Hakim, Al Qarib, Al Mujib, Al Ghaniy, Al Wahhab, Al Wadud, As Syakur, Al Majid, AL Wajid, Al Wali, Ar Rasyid, Al 'Afwu, Al ghafur, Al Halim, Al Karim, At Tawwab, Ar Rabb, Al Majid, Al Wali, As Syahid, Al Mubin, Al Burhan, Ar Ra`uf Ar Rahim, Al mubdi`, Al Mu'id, Al Ba'its, Al Warits, Al Qawi, As Syadid, Adl Dlar, An Nafi', Al Baqi, Al Waqi, Al Khafidl, Ar Rafi', Al Qabidl, Al Basith, Al Mu'iz, Al Mudzil, Al Muqsith, Ar Razaq, Dzu Al Quwwatil Matin, Al Qa`im, Ad da`im, Al Hafidz, Al Wakil, Al Fathir, As Sami', Al Mu'thi, Al Muhyi, Al Mumit, Al Mani', Al Jami', Al Haadi, Al Kaafi, Al Abad, Al 'Alim, As Shadiq, An Nuur, Al Munir, At Taam, Al Qadim, Al Witru, Al Ahad, As Shamad alladzi lam yalid walam yuulad walam yakul lahu kufuwan ahad.\" Zuhair berkata: \"telah menyampaikan kepadaku tidak cuma satu orang dari ahli ilmu, bahwa pertama-tama di awali dengan kalimat: Tidak ada ilah selain Allah, dzat satu-satunya yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dzat yang memiliki kerajaan, dan bagi-Nya segala pujian, di tangan-Nya lah kebaikan dan Dia adalah dzat yang terhadap segala sesuatu berkuasa, tidak ada ilah (yang berhak di sembah) kecuali Allah, Dialah dzat yang memiliki nama-nama yang bagus.\" 21", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 584, "width": 293, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "21 Ibn Majah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Al-Quzwainiy, Sunan", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 597, "width": 290, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Ibn Majah (Daar Ihya‘ al-Turats al-Arabiy, t.t.), No. 3851; ―Carihadis.com.‖", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 18, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 18, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "250 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 314, "height": 29, "page_number": 18, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Adapun hadis yang memiliki kualitas perawi tertinggi adalah riwayat al-Bukhari:", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 108, "width": 316, "height": 84, "page_number": 18, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "َةَرْ يَرُى ِبَِأ ْنَع ِجَرْعَْلْا ْنَع ِواَنِّزلا وُبَأ اَنَ ثَّدَح ٌبْيَعُش اَنَرَ بْخَأ ِناَمَيْلا وُبَأ اَنَ ثَّدَح َينِعْسِتَو ًةَعْسِت ِوَّلِل َّنِإ َلاَق َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص ِوَّللا َلوُسَر َّنَأ ُوْنَع ُوَّللا َيِضَر َّلَِإ ًةَئاِم اًْسْا َةَّنَْلْا َ َخَو اَىاَصْحَأ ْنَم اًدِحاَو .", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 196, "width": 293, "height": 82, "page_number": 18, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib) telah bercerita kepada kami Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghitungnya (menjaganya) maka dia akan masuk surga\". 22", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 289, "width": 315, "height": 238, "page_number": 18, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Ulama berbeda pendapat tentang penamaan teks-teks yang disabdakan oleh Nabi. Al-Makkiy al-Thibiy berpendapat bahwa runtutan nama yang disabdakan Nabi menjelaskan bahwa nama Allah yang paling masyhur adalah tetap ‗Allah‘. Adapun yang dijelaskan Nabi tetap harus disandingkan dengan lafal Allah. Selanjutnya al-Thibiy menamai runtutan teks tersebut dengan مسلَا مظعلْا , artinya nama yang mulia. Adapun tentang redaksi اَىاَصْحَأ , mendapat penguat dengan redaksi ظفح yang artinya menghafal. Al- Thibiy berpendapat bahwa lafal ىصحأ bermakna ظفح . Alasan Al- Thiby adalah hafal itu berasal dari proses mengulang-ulang dan menghitung. Sedangkan lafal ءاصحلْا setara dengan lafal ظفلْا , dengan demikian makna yang lebih relevan adalah menjaga. 23 Al-Nawawi menambahkan bahwa maksud dari menjaga antara lain: mengetahui maknanya, beriman terhadap nama-nama tersebut, dan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 558, "width": 311, "height": 24, "page_number": 18, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "22 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughiroh Al- Bukhari, Shahih Bukhari (Daar Ibn Katsir, 1993), No: 2531.", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 584, "width": 314, "height": 24, "page_number": 18, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "23 ‘Ali bin Muhammad Abu Al-Hasan Nur al-Din Al-Harwiy Ak-Qariy, Mirqat al-Matafih (Beirut: Daar al-Fikr, 1994), Juz V, 73.", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 251", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 70, "width": 315, "height": 46, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "beramal dengan akhlak sesuai nama-nama tersebut. 24 Dengan demikian, praktik menjaga yang digaungkan ulama memiliki varian yang tidak terikat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 123, "width": 314, "height": 30, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pak Julijanto juga menggunakan ayat Al-Qur‘an, Q.S. Al-A‘raf 180:", "type": "Text" }, { "left": 226, "top": 161, "width": 157, "height": 18, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "اَهِب ُه ْىُعْداَف ىهنْسُحْلا ُءۤاَمْسَ ْلْا ِ هِّلِلَو", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 161, "width": 151, "height": 19, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ٖۗ هِ ىۤاَمْسَا ْْٓيِف َنْوُدِحْلُي َهْيِرَّلا اوُزَذَو", "type": "Text" }, { "left": 270, "top": 179, "width": 113, "height": 18, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "ۖ َن ْوُلَمْعَي اْوُواَك اَم َنْوَزْجُيَس", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 204, "width": 293, "height": 68, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. 25", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 283, "width": 315, "height": 107, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Menurut Pak Julijanto, ayat di atas menjadi sebuah legitimasi bahwa Asma‟al-Husna dapat menjadi wasilah bagi seseorang yang ingin berdoa. Maka di dalam nadzam karya Pak Amjad, setelah Asma‟ al-Husna ditutup dengan doa. 26 Bagi jemaah majelis ini, pembacaan Asma‟ al-Husna ini sebagai bekal untuk hidup di akhirat. Jika hafal adalah rahmat dari Allah dan jika tidak hafal maka perlu kebiasaan supaya mendapat pahala membaca. 27", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 398, "width": 315, "height": 60, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Meskipun demikian, mayoritas jemaah tidak mengetahui makna nadzam-nadzam yang dibaca pada saat itu. Jemaah hanya mengetahui bahwa nadzam tersebut adalah nama-nama Allah yang jika seseorang tersebut hafal maka ganjarannya adalah surga. 28", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 460, "width": 315, "height": 45, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Terdapat jemaah yang menganggap bahwa tradisi pembacaan Asma‟ al-Husna ini adalah bagian dari menghibur diri, karena dalam pembacaannya menggunakan lagu khusus, di mana seseorang", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 519, "width": 312, "height": 24, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "24 Abu Zakariyya Mahyiddin Yahya bin Syarf An-Nawawiy, Al-Adzkar (Beirut: Daar al-Fikr, 1994), Juz I, 100.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 545, "width": 293, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "25 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‘an, Qur‟an Kemenag (Jakarta:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 558, "width": 147, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Kementrian Agama Indonesia, 2005).", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 571, "width": 183, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "26 Julijanto, Wawancara dengan Pak Julijanto I.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 584, "width": 243, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "27 Ibu Sangkan, Wawancara dengan Bu Sangkan, 13 Juni 2020.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 597, "width": 189, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "28 Bima, Wawancara dengan Bima, 14 Juni 2020.", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "252 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 70, "width": 315, "height": 46, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "dapat menghayati lewat nada yang digunakan. 29 Dari pernyataan ini, tradisi juga melibatkan seni yang juga bersahabat dengan manusia.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 123, "width": 315, "height": 92, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Melihat paparan di atas, maka penafsiran jemaah majelis pembacaan Asma‟ al-Husna tergambar di setiap hari setelah salat Maghrib dengan membaca bersama-sama dengan jemaah lain. Secara tidak langsung, jemaah mengamalkan sunah Nabi tentang orang yang menghafal atau menjaga nama-nama Allah akan masuk surga.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 228, "width": 299, "height": 15, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Resepsi Masyarakat terhadap Pembacaan Asma’ al-Husna", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 250, "width": 315, "height": 76, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi pembacaan Asma‟ al-Husna memiliki pengaruh kuat terhadap kebiasaan masyarakat Pedurungan Kidul II, khususnya jemaah MIBM. Pengaruh tersebut tidak hanya berputar kepada komunitas skala besar, tetapi juga personal jemaah. Hal tersebut diungkapkan oleh Pak Julijanto sendiri:", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 334, "width": 251, "height": 60, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "“Pas mbaca Asma‟ al-Husna tu hati langsung semangat, kaya orang lagi seneng sama lagu dangdut, kaya gitu kira- kira rasanya. Hati juga seneng, tentram kaya yang saya sebut benar-benar ada di depan saya” 30", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 402, "width": 251, "height": 60, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "“Nadzam Asma‟ al-Husna ini memang sengaja saya baca sebelum imam doa di akhir wiridan, selain sebagai amalan, fungsinya juga sebagai wasilah, kan kalo sebelum doa harus ngalembono Allah dulu sebanyak-banyaknya”. 31", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 470, "width": 315, "height": 44, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Statement tersebut dapat disimpulkan bahwa majelis ini dapat memberikan pengaruh bagi personal jemaah baik pengaruh tersebut dapat dilihat atau tidak. Hal yang serupa juga dialami oleh", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 545, "width": 314, "height": 37, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "29 Bima dan Luthfi adalah dua anak muda yang mengikuti pengajian Pak Julijanto setiap bakda Salat Maghrib. Luthfi, Wawancara dengan Luthfi, 14 Juni 2020.", "type": "Footnote" }, { "left": 92, "top": 584, "width": 240, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "30 Julijanto, Wawancara dengan Pak Julijanto II, 15 Juni 2020.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 597, "width": 45, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "31 Julijanto.", "type": "Footnote" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 253", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 314, "height": 29, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "penjual bakso keliling yang pernah ikut di majelis tersebut. Beliau menyatakan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 108, "width": 251, "height": 107, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "“Saya asline nggak paham mas, ini yang dibaca apa, tapi karena saya memang kebiasaan kalo keliling, maghrib pasti salat di sini dan ikut wiridan sampe akhir. Sampe saya kebiasaan ikut baca Asma‟ al-Husna ini dan sampe sekarang ya dikit-dikit bisa hafal lah. Pas mbaca tu ya seneng mas, mantuk-mantuk sendiri kepalanya, terus habis itu bisa bikin semangat kalo mau keliling lagi”. 32", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 223, "width": 315, "height": 29, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Pernyataan di atas juga dirasakan oleh penjual bakso keliling yang menyempatkan dirinya untuk ikut membaca Asma‟ al-Husna .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 254, "width": 315, "height": 76, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Hal ini berarti membuktikan bahwa pembacaan Asma‟ al-Husna dapat memberikan efek positif bagi jemaah dan individu. Sebab tradisi ini memiliki pengaruh yang positif, tidak salah jika tradisi ini terus berjalan. Aspek fungsional tradisi ini kepada masyarakat antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 337, "width": 315, "height": 107, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "1. Secara ideologis, nadzam Asma‟ al-Husna dapat memberikan dampak yang positif bagi keimanan seseorang. Nadzam-nadzam tersebut, meskipun memiliki arti yang singkat tetapi memiliki manfaat yang berlimpah. Salah satunya dapat menjadi wasilah ketiksa seseorang hendak berdoa. Selain itu, membaca nadzam Asma‟ al-Husna sebagai sarana untuk mencari pahala lewat jalur ibadah ghairu mahdlah.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 452, "width": 315, "height": 107, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "2. Fungsi pembacaan Asma‟ al-Husna ini juga memiliki peran penting untuk kehidupan setiap hari bagi masyarakat. Seseorang dapat mengamalkan perbuatan yang terkandung di dalam Asma‟ al-Husna , seperti al-Rahim, dapat diamalkan dengan memberikan kasih sayang terhadap tetangga. Al-Salam dapat diamalkan dengan memberikan keselamatan bagi sesama umat manusia. Maka secara tidak langsung, pengamalan", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 597, "width": 289, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "32 Edi, Wawancara dengan Pak Edi (Penjual Bakso Keliling), 14 Juni 2020.", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 22, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 31, "height": 16, "page_number": 22, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "254 |", "type": "Page footer" }, { "left": 168, "top": 629, "width": 156, "height": 12, "page_number": 22, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 71, "width": 296, "height": 29, "page_number": 22, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "tersebut akan berimplikasi kepada menghindari penyimpangan ajaran agama.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 108, "width": 314, "height": 107, "page_number": 22, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "3. Tradisi pembacaan Asma‟ al-Husna setiap bakda salat Maghrib juga menjadi sarana silaturahim bagi keluarga satu sama lain. Utamanya di masa pandemi ini, masyarakat jarang berkerumun dan main dari satu rumah ke rumah lain. Namun, MIBM tetap membuka kesempatan untuk beribadah untuk masyarakat, sekaligus menjadi ajang silaturahim ketika pembacaan Asma‟ al- Husna .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 223, "width": 315, "height": 122, "page_number": 22, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Menurut Thomas F. O‘dea, kegiatan yang memiliki manfaat dan memiliki fungsi bagi masyarakat sekitar, akan terus berkembang dan tidak akan lenyap. Sebaliknya, jika kegiatan tersebut tidak memiliki manfaat untuk masyarakat atau bahkan personal, maka akan tidak lama akan hilang. Maka tidak salah jika tradisi pembacaan Asma‟ al-Husna ini terus berjalan sampai detik ini, karena memiliki manfaat bagi masyarakat, khususnya jemaah yang mengikuti majelis ini.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 359, "width": 64, "height": 14, "page_number": 22, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 380, "width": 315, "height": 216, "page_number": 22, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi pembacaan Asma‟ al-Husna di MIBM adalah salah satu dari sekian majelis di Semarang yang melestarikan nadzam-nadzam Asma‟ al-Husna . Awal mula muncul majelis ini karena keinginan pencetus untuk menyiarkan Asma‟ al-Husna , maka waktu yang tepat berkumpulnya masyarakat adalah ketika salat Maghrib, karena jemaah salat Maghrib lebih banyak dibanding dengan jemaah salat lainnya. Esensi dari pelaksanaan majelis pembacaan Asma‟ al-Husna adalah memberikan ketentraman jiwa jemaah ketika membaca bersama-sama. Memberikan pahala karena memunculkan forum silaturahim antar jemaah. Landasan muncul majelis ini adalah perintah untuk menjaga nama-nama Allah maka dia akan masuk surga. Implikasi hadis tersebut tergambar di dalam majelis dan di luar majelis, dengan cara mengamalkan nama-nama Allah yang dibaca ketika di dalam majelis.", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 35, "width": 154, "height": 12, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Tradisi Pembacaan Asma‘ al-Husna", "type": "Page header" }, { "left": 195, "top": 627, "width": 188, "height": 16, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019 | 255", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 85, "height": 14, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 93, "width": 315, "height": 28, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Ad-Dimisyqiy, Abu al-Fida‘ Isma‘il bin Katsir al-Qurasyi. Tafsir ibn Katsir . Beirut: Daar Ihya‘ al-Turats al-Arabiy, 1985.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 126, "width": 315, "height": 55, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Aini, Adrika Fithrotul. ―Living Hadis Dalam Tradisi Malam Kamis Majelis Shalawat Diba‘ Bil-Mustofa.‖ Ar Raniry : International Journal of Islamic Studies 2, no. 1 (30 Juni 2015): 159–72. https://doi.org/10.20859/jar.v2i1.35.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 187, "width": 312, "height": 27, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Ak-Qariy, ‘Ali bin Muhammad Abu Al-Hasan Nur al-Din Al- Harwiy. Mirqat al-Matafih . Beirut: Daar al-Fikr, 1994.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 220, "width": 315, "height": 41, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Al-Alusiy, Mahmud bin Abdullah Al-Husainiy. Tafsir Al-Alusiy (Ruuh Al-Ma‟aniy fi Tafsir Al-Qur‟an Al-‟Adzim wa Al-Sab‟ Al- Matsaniy . Beirut: Daar Ihya‘ al-Turats al-Arabiy, 1985.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 266, "width": 312, "height": 41, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Al-Asqalaniy, Abu al-Fadl Ahmad bin Ali bin Muhammad al- Kunaniy. Fath-al-Bari Syarh Shahih al-Bukhariy . Beirut: Daar al- Fikr, 1993.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 313, "width": 315, "height": 27, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughiroh. Shahih Bukhari . Daar Ibn Katsir, 1993.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 346, "width": 315, "height": 27, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Al-Quzwainiy, Ibn Majah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid. Sunan Ibn Majah . Daar Ihya‘ al-Turats al-Arabiy, t.t.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 379, "width": 312, "height": 27, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "An-Nawawiy, Abu Zakariyya Mahyiddin Yahya bin Syarf. Al- Adzkar . Beirut: Daar al-Fikr, 1994.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 412, "width": 312, "height": 27, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "At-Turmudziy, Abu Isa Muhammad bin Saurah. Sunan At- Turmudziy . Beirut: Daar al-Fikr, 1994.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 445, "width": 315, "height": 41, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "―Badan Pusat Statistik Kota Semarang.‖ Diakses 10 Juni 2020. https://semarangkota.bps.go.id/dynamictable/2016/10/04/6 5/jumlah-pemeluk-agama-di-kota-semarang-2001--2018.html.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 491, "width": 315, "height": 41, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "―Badan Pusat Statistik Kota Semarang.‖ Diakses 10 Juni 2020. https://semarangkota.bps.go.id/dynamictable/2015/04/21/2 /jumlah-tempat-ibadah-di-kota-semarang-2008---2018.html.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 538, "width": 217, "height": 14, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Bima. Wawancara dengan Bima, 14 Juni 2020.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 557, "width": 207, "height": 14, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "―Carihadis.com,‖ 2019. www.carihadis.com.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 577, "width": 314, "height": 27, "page_number": 23, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Edi. Wawancara dengan Pak Edi (Penjual Bakso Keliling), 14 Juni 2020.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 35, "width": 96, "height": 12, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Muhammad Mundzir", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 627, "width": 253, "height": 16, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "256 | Vol. 18, No. 2, Juli - Desember 2019", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 71, "width": 315, "height": 27, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "F. O‘dea, Thomas. Sosiologi Agama . Diterjemahkan oleh Tim Yasogama. Jakarta: Raja Drafindo Persada, 1996.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 104, "width": 315, "height": 41, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Febriyani, Fitri. ―Peran Pembacaan Asmaul Husna dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo.‖ UIN Sunan Ampel, 2018.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 150, "width": 281, "height": 14, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Ibu Sangkan. Wawancara dengan Bu Sangkan, 13 Juni 2020.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 170, "width": 275, "height": 33, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Julijanto. Wawancara dengan Pak Julijanto I, 13 Juni 2020. ———. Wawancara dengan Pak Julijanto II, 15 Juni 2020.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 209, "width": 315, "height": 14, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Jumadi. Wawancara dengan Jemaah Masjid I‘tikaf Baitul Muhajirin,", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 222, "width": 314, "height": 61, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "13 Juni 2020. ―Kecamatan Pedurungan.‖ Diakses 10 Juni 2020. https://kecpedurungan.semarangkota.go.id/geografis-dan- penduduk.", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 288, "width": 314, "height": 14, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‘an. Qur‟an Kemenag . Jakarta:", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 302, "width": 173, "height": 14, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Kementrian Agama Indonesia, 2005.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 321, "width": 226, "height": 14, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Luthfi. Wawancara dengan Luthfi, 14 Juni 2020.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 341, "width": 314, "height": 27, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir . II. Surabaya: Pustaka Progresif, 2007.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 374, "width": 315, "height": 41, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "―Pencipta Syair Asmaul Husna.‖ Diakses 12 Juni 2020. https://www.nu.or.id/post/read/47476/pencipta-syair- asmaul-husna.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 420, "width": 315, "height": 28, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Qudsy, Saifuddin Zuhri, dan Subkhani Kusuma Dewi. Living Hadis: Praktik, Resepsi, Teks, dan Transmisi . I. Yogyakarta: Q-MEDIA,", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 447, "width": 28, "height": 14, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "2018.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 467, "width": 315, "height": 41, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "R, Abd Rahman. ―Memahami Esensi Asmaul Husna Dalam Alqur‘an (Implementasinya Sebagai Ibadah Dalam Kehidupan).‖ Jurnal Adabiyah 11, no. 2 (26 Desember 2011):", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 507, "width": 40, "height": 13, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "150–65.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 527, "width": 315, "height": 27, "page_number": 24, "page_width": 453, "page_height": 680, "text": "Shihab, M. Quraish. Menyingkap Tafsir Ilahi Asma‟ al-Husna dalam Persepektif Al-Qur‟an . Jakarta: Lentera Hati, 2000.", "type": "Text" } ]
67e5b734-b5be-ac5c-b8e1-cb3f5da364c9
https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/download/3089/2564
[ { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 110, "top": 39, "width": 263, "height": 56, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research Volume 3 Nomor 4 Tahun 2023 Page 831-843 E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-4246", "type": "Text" }, { "left": 111, "top": 101, "width": 281, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 143, "width": 470, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Terhadap Kinerja Proyek Dengan Pemediasi Motivasi Tenaga Kerja Pada", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 191, "width": 323, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembangunan Gedung Kampus Di Universitas Jambi", "type": "Section header" }, { "left": 246, "top": 239, "width": 103, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moh. Agus Yudiarto Universitas Trilogi", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 281, "width": 181, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 323, "width": 36, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 60, "top": 342, "width": 479, "height": 337, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan pada penelitian ini adalah 1) Mengetahui berapa besar pengaruh faktor- faktor dominan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) terhadap kinerja proyek pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi yang diukur dalam parameter efisiensi waktu, efisiensi biaya, dan kualitas hasil pekerjaan; 2) Mengetahui pengaruh antara manajemen keselamatan kerja terhadap kinerja keselamatan kerja pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi, dan 3) Mengetahui pengaruh tidak langsung antara Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) terhadap kinerja proyek melalui motivasi kerja pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah semua pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan Gedung Kampus di Proyek AKSI ADB khususnya di Universitas Jambi. Banyaknya sampel yang digunakan pada peneltian ini adalah 60 orang responden. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa kuesioner. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 1) Faktor-faktor dominan dalam implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang berpengaruh terhadap kinerja proyek pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi adalah operasional keselamatan kerja; 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen keselamatan kerja terhadap kinerja keselamatan kerja pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi, dan 3) Tidak terdapat pengaruh tidak langsung antara Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) terhadap kinerja proyek melalui motivasi kerja pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi.", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 684, "width": 448, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), Kinerja, Motivasi", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 277, "top": 39, "width": 39, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 60, "top": 58, "width": 479, "height": 318, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The objectives of this study were 1) to find out how much influence the dominant factors of the implementation of the Construction Safety Management System (SMKK) had on the performance of the Jambi University Campus Building construction project as measured in the parameters of time efficiency, cost efficiency, and quality of work; 2) Knowing the effect of work safety management on work safety performance in the construction of the Jambi University Campus Building, and 3) Knowing the indirect effect of the Construction Safety Management System (SMKK) on project performance through work motivation in the construction of the Jambi University Campus Building. The research method used is descriptive and verification research methods with a quantitative approach. The population in this study were all parties involved in the campus building project at the ADB ACTION Project, especially at the University of Jambi. The number of samples used in this research is 60 respondents. The instrument used in this study was a questionnaire. The results of his research show that 1) The dominant factors in the implementation of the Construction Safety Management System (SMKK) that affect the performance of the Jambi University Campus Building construction project are work safety operations; 2) There is a significant influence between work safety management on work safety performance in the construction of the Jambi University Campus Building, and 3) There is no indirect effect between the Construction Safety Management System (SMKK) on project performance through work motivation in the construction of the Jambi University Campus Building.", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 381, "width": 445, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Construction Safety Management System Implementation, Performance, Motivation", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 423, "width": 87, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 444, "width": 470, "height": 181, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan pembangunan infrastruktur di Indonesia oleh perusahaan jasa konstruksi semakin meningkat seiring kebijakan Berdasarkan data dari Sekretariat Komite Keselamatan Konstruksi, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementrian Pekerjaan Umum, 30 kecelakaan konstruksi terjadi di tahun 2018 hingga 2020. Sekitar 80 persen dari proyek yang mengalami kecelakaan tersebut melibatkan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Maraknya kasus kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi telah mengingatkan bahwa aspek Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) tidak mendapatkan perhatian dari para kontraktor. Padahal, K3 adalah aspek yang terpenting dalam penyelenggaraan konstruksi.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 631, "width": 470, "height": 118, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alasan mengapa kesehatan dan keselamatan kerja itu penting adalah karena sejatinya setiap pekerja menginginkan lingkungan kerja yang dapat memberikan rasa aman. Hal ini merupakan faktor utama dalam menjaga rasa aman untuk pekerja dan perusahaan. Implementasi K3 diatur dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970. Selain itu juga pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012. Pemerintah juga telah menerbitkan peraturan tentang keselamatan konstruksi sebagaimana diatur dalam Undang-", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 470, "height": 160, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, dan disempurnakan dengan adanya UU No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang. Beberapa Peraturan pelaksana dari undang-undang jasa konstruksi adalah Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017. Secara rinci keselamatan konstruksi diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 205, "width": 470, "height": 181, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) adalah bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya “keselamatan konstruksi”. Selain K4 yang menjadi perhatin penting juga adalah kepuasan. Kepuasan kerja adalah sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian pekerjaan[1]. Kepuasan kerja adalah pendapat yang menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai pekerjaannya, perasaan itu terlihat dari perilaku baik karyawan terhadap semua hal yang dialami lingkungan kerja[2]. Menurut pendapat Moh. As’ad faktor yang memengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor psikologi, seperti motivasi[3].", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 392, "width": 470, "height": 222, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konstruksi pembangunan gedung perkuliahan di Universitas Jambi Tahun 2022 - 2023 yang di danai oleh APBN dan Loan ADB berdasarkan kontrak yang sudah disepakati seluruh kontraktor wajib menerapkan SMKK. Untuk melaksanakan SMKK maka Kontraktor Pelaksana Konstruksi harus membuat Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) dan Analisis Keselamatan Konstruksi (AKK). Untuk mengetahui pengaruh implementasi SMKK terhadap kinerja proyek dan kaitannya dengan motivasi pekerja pada proyek tersebut maka dilakukan penelitian ini. Sejauh ini penelitian tentang implementasi sistem manajemen keselamatan konstruksi dikaitkan dengan kinerja proyek. Penelitian ini menjadi sangat menarik dilakukan karena membahas dan mengkaitkan pengaruh implementasi sistem managemen keselamatan konstruksi sebagai variabel bebas dengan memasukkan kinerja sebagai variabel terikat, dan motivasi sebagai variabel mediasi.", "type": "Text" }, { "left": 253, "top": 641, "width": 114, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 661, "width": 470, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data digunakan hasil studi pustaka dan studi lapangan. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder[4]. Populasi dalam penelitian ini antara lain pihak-pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan Gedung Kampus di Proyek AKSI ADB khususnya di Universitas Jambi.", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 470, "height": 139, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Banyaknya sampel yang digunakan pada peneltian ini adalah 60 orang responden. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa kuesioner dengan skala likert. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan bantuan program aplikasi SPSS ( Statistical Product and Service Solution Versi 25). Kuesioner sebelumnya dilakukan uji validitas dan reabilitas. Selanjutnya data yang diperoleh dari responden dianalisa meliputi: analisa deskriptif, analisa korelasi, analisa regresi linear berganda, uji asumsi klasik dan uji hipoteiss berupa uji T dan Uji F.", "type": "Text" }, { "left": 229, "top": 205, "width": 141, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 226, "width": 28, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 246, "width": 135, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Hasil Uji Asumsi Klasik", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 267, "width": 101, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Uji Normalitas", "type": "List item" }, { "left": 241, "top": 466, "width": 159, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Hasil Uji Normalitas", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 486, "width": 448, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan gambar di atas tampak bahwa tidak ada nilai yang terlalu jauh menyimpang. Ini menunjukkan bahwa model memenuhi asumsi normalitas.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 528, "width": 126, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Uji Multikolinieritas", "type": "List item" }, { "left": 111, "top": 549, "width": 295, "height": 120, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model", "type": "Table" }, { "left": 231, "top": 591, "width": 199, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Correlations Collinearity", "type": "Picture" }, { "left": 111, "top": 612, "width": 341, "height": 142, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Statistics Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 X1 ,921 ,099 ,015 ,486 2,059 X2 ,933 -,208 -,032 ,272 3,682 X3 ,957 -,449 -,076 ,188 5,314 X4 ,983 ,848 ,241 ,213 4,697", "type": "Table" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 111, "top": 39, "width": 130, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Y", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 60, "width": 448, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel di atas bahwa tidak terjadi multikolinieritas karena nilai tolerance semua variabel lebih besar dari 0,1 atau VIF lebh kecil dari 10.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 102, "width": 139, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Uji Heterokedastisitas", "type": "Section header" }, { "left": 221, "top": 244, "width": 198, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 265, "width": 448, "height": 57, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan gambar di atas bahwa tidak terjadi heterokedaksitas karena tidak ada pola tertentu karena titik meyebar tidak beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y .", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 327, "width": 117, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Hasil Uji Hipotesis", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 348, "width": 210, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Persamaan Regresi Linier Berganda", "type": "List item" }, { "left": 115, "top": 369, "width": 379, "height": 247, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) ,313 ,677 ,463 ,645 X1 ,051 ,069 ,068 ,737 ,464 X2 -,158 ,100 -,195 -1,576 ,121 X3 -,508 ,136 -,553 -3,723 ,000 X4 ,994 ,084 1,653 11,841 ,000", "type": "Table" }, { "left": 102, "top": 622, "width": 130, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Y", "type": "Picture" }, { "left": 130, "top": 644, "width": 363, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta", "type": "Table" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 115, "top": 39, "width": 379, "height": 57, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 (Constant ) -,527 1,167 -,452 ,653 X ,183 ,007 ,963 27,216 ,000", "type": "Table" }, { "left": 102, "top": 103, "width": 130, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Y", "type": "Picture" }, { "left": 102, "top": 124, "width": 392, "height": 352, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) ,519 1,522 ,341 ,734 Z 1,347 ,067 ,936 20,172 ,000 a. Dependent Variable: Y Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) ,672 ,794 ,847 ,401 X ,127 ,005 ,965 27,852 ,000", "type": "Table" }, { "left": 102, "top": 482, "width": 131, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Z", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 503, "width": 448, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melihat nilai Unstandardized Coefficients Beta di atas, maka dapat ditentukan persamaan regresi linier berganda yang dilhasilkan dari penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 190, "top": 545, "width": 262, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = 0,313 + 0,051X1 – 0,158X2 – 0,508X3 +0,994X4", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 566, "width": 99, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y= -0,527 + 0183X", "type": "Text" }, { "left": 272, "top": 586, "width": 98, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = 0,519 + 1,347Z Z = 0,672 + 1,127X", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 628, "width": 123, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Uji F (Uji Simultan)", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 649, "width": 371, "height": 99, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2987,216 4 746,804 588,732 ,000 b", "type": "Table" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 144, "top": 39, "width": 163, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Residual 69,767 55", "type": "Table" }, { "left": 153, "top": 39, "width": 222, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,268 Total 3056,983 59", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 82, "width": 130, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Y", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 103, "width": 202, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 124, "width": 448, "height": 98, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel di atas menunjukkan bahwa bahwa nilai F hitung = 588,73> dari F tabel = 2,53. Ini berarti bahwa variabel independen yang terdiri dari Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Konstruksi, Perencanaan Keselamatan Konstruksi, Dukungan Keselamatan Konstruksi, dan Operasi Keselamatan Konstruksi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 228, "width": 160, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Koefisien Determinasi (R 2 )", "type": "List item" }, { "left": 220, "top": 249, "width": 158, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Koefisien Determinasi", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 270, "width": 289, "height": 100, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,989 a ,977 ,976 1,12627 a. Predictors: (Constant), X1, X2, X3, X4", "type": "Table" }, { "left": 154, "top": 376, "width": 131, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Dependent Variable: Y", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 396, "width": 448, "height": 120, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0,976 atau 97,6%. Ini berarti bahwa variabel independen berupa Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Konstruksi, Perencanaan Keselamatan Konstruksi, Dukungan Keselamatan Konstruksi, dan Operasi Keselamatan Konstruksi secara bersama-sama memengaruhi variabel dependen Kinerja Keselamatan Konstruksi sebesar 97,6% sedangkan sisanya sebesar 2,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 522, "width": 111, "height": 15, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Uji T (Uji Parsial)", "type": "List item" }, { "left": 111, "top": 542, "width": 378, "height": 205, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Hasil Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) ,313 ,677 ,463 ,645 X1 ,051 ,069 ,068 ,737 ,464 X2 -,158 ,100 -,195 -1,576 ,121", "type": "Table" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 39, "width": 336, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "X3 -,508 ,136 -,553 -3,723 ,000 X4 ,994 ,084 1,653 11,841 ,000", "type": "Table" }, { "left": 98, "top": 82, "width": 130, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Y", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 103, "width": 448, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t tabel pada tingkat signifikasi 5% (α = 0,05) adalah 1,67 Dengan membandingkan t hitung dan t tabel maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 145, "width": 448, "height": 58, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Secara parsial Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja Konstruksi (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi karena thitung 0,737< t tabel 1,67 serta nilai signifikasinya di atas 0,05 atau 0,464> 0,05.", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 207, "width": 448, "height": 56, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Secara parsial Perencanaan Keselamatan Konstruksi (X2) tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi karena thitung -1,576 < t tabel 1,67 serta nilai signifikasinya di atas 0,05. Atau 0,121 > 0,05", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 269, "width": 448, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Secara parsial Dukungan Keselamatan Konstruksi (X3) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi karena thitung - 3,723> t tabel 1,67 serta nilai signifikasinya di bawah 0,05. Yakni 0,00 < 0,05.", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 331, "width": 448, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Secara parsial Operasi Keselamatan Konstruksi (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi karena thitung 11,841> t tabel 1,67serta nilai signifikasinya di bawah 0,05 yakni 0,000< 0,05.", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 394, "width": 379, "height": 183, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6. Hasil Uji T Variabel X Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) -,527 1,167 -,452 ,653 X ,183 ,007 ,963 27,216 ,000", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 583, "width": 130, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Y", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 605, "width": 448, "height": 77, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Secara simultan variabel X1, X2, X3 dan X4 secara bersama sama sebagai Manajemen Keselamatan Konstruksi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi karena thitung 27,216 > t tabel 1,67 serta nilai signifikasinya di bawah 0,05 yakni 0,000< 0,05.", "type": "List item" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 223, "top": 39, "width": 153, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 7. Hasil Uji T Variabel Z", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 60, "width": 379, "height": 162, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) ,519 1,522 ,341 ,734 Z 1,347 ,067 ,936 20,172 ,000", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 229, "width": 130, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Y", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 250, "width": 448, "height": 56, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6) Motivasi kerja (Z) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi karena thitung 20,172 > t tabel 1,67 serta nilai signifikasinya di bawah 0,05 yakni 0,000< 0,05.", "type": "List item" }, { "left": 110, "top": 312, "width": 380, "height": 184, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 8. Hasil Uji T Variabel X terhadap Z Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) ,672 ,794 ,847 ,401 X ,127 ,005 ,965 27,852 ,000", "type": "Table" }, { "left": 98, "top": 502, "width": 131, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Z", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 523, "width": 448, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7) Manajemen Keselamatan Konstruksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja karena thitung 27,852> t tabel 1,67 serta nilai signifikasinya di bawah 0,05 yakni 0,000 < 0,05.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 585, "width": 135, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Pengaruh Dominan", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 606, "width": 448, "height": 140, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guna mengetahui variabel independen yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel dependennya adalah dengan cara melihat besarnya nilai Standardized Coefficient Beta seperti terlihat pada Tabel di atas. Variabel independen yang mempunyai nilai Standardized Coefficient Beta paling besar adalah variabel Operasi Keselamatan Konstruksi yaitu sebesar 0,994 yang berarti bahwa variabel Operasi Keselamatan Konstruksi merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi.", "type": "List item" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 132, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Variabel Intervening", "type": "Section header" }, { "left": 98, "top": 60, "width": 392, "height": 394, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 9. Hasil Uji Intervening Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) -,620 1,179 -,525 ,601 X ,166 ,026 ,871 6,464 ,000 Z ,137 ,194 ,095 ,708 ,482 a. Dependent Variable: Y Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) ,672 ,794 ,847 ,401 X ,127 ,005 ,965 27,852 ,000", "type": "Table" }, { "left": 98, "top": 460, "width": 131, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Z", "type": "Text" }, { "left": 237, "top": 601, "width": 125, "height": 16, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Output SPSS", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 622, "width": 448, "height": 78, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Output SPSS persamaan (1) sebesar 0871 dan signifikan pada 0,000 yang berarti Manajemen keselamatan konstrukei memengaruhi kinerja keselamatan konstruksi. Nilai koefisien standardized beta 0,625 merupakan nilai path atau jalur p2. Pada output SPSS persamaan regresi (2) nilai standardized beta Earns 0,965 dan P3 0,095 tidak signifikan.", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 705, "width": 448, "height": 37, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai standardized beta Earns 0,871 merupakan nilai jalur path p1 dan nilai standardized beta Wealth 0,095 merupakan nilai jalur path p3.", "type": "List item" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 69, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 60, "width": 470, "height": 284, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persamaan regresi Y = 0,313 + 0,051X1 – 0,158X2 – 0,508X3 +0,994X4, berarti bahwa jika Perencanaan Keselamatan Konstruksi, Dukungan Keselamatan Konstruksi, dan Operasi Keselamatan Konstruksi bernilai tetap dan variabel Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Konstruksi meningkat maka Kinerja Keselamatan Konstruksi akan naik sebesar 5,1%. Jika Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Konstruksi, Dukungan Keselamatan Konstruksi, dan Operasi Keselamatan Konstruksi bernilai tetap dan variabel Perencanaan Keselamatan Konstruksi meningkat maka Kinerja Keselamatan Konstruksi akan turun sebesar 15,8%. Jika Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Konstruksi, Perencanaan Keselamatan Konstruksi dan Operasi Keselamatan Konstruksi bernilai tetap dan variabel Dukungan Keselamatan Konstruksi meningkat maka Kinerja Keselamatan Konstruksi akan turun sebesar 50,8%. Jika Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Konstruksi, Perencanaan Keselamatan Konstruksi dan Dukungan Keselamatan Konstruksi meningkat bernilai tetap dan variabel Operasi Keselamatan Konstruksi meningkat maka Kinerja Keselamatan Konstruksi akan naik sebesar 99,4%.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 350, "width": 470, "height": 202, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persamaan regresi Y= -0,527 + 0183X, berarti bahwa jika variabel manajeman Keselamatan Konstruksi meningkat sejumlah satu satuan maka Kinerja Keselamatan Konstruksi akan naik sebesar 1,83%. Persamaan regresi Y = 0,519 + 1,347Z, berarti bahwa jika variabel motivasi kerja meningkat sejumlah satu satuan maka Kinerja Keselamatan Konstruksi akan naik sebesar 134,7%. Persamaan regresi Z = 0,672 + 1,127X, berarti bahwa jika variabel manajeman keselamatan Konstruksi meningkat sejumlah satu satuan maka motivasi kerja akan naik sebesar 112,7%. Nilai koefisien determinasi yang dinyatakan dalam Adjusted R Square adalah 0,976 atau 97,6%, ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen adalah sebesar 97,6% sedangkan sisanya 2,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 558, "width": 470, "height": 98, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa manajemen keselamatan konstruksi berpengaruh langsung ke kinerja keselamatan konstruksi dan tidak dapat berpengaruh tidak langsung yaitu dari manajemen keselamatan kerja ke Motivasi kerja (sebagai variabel intervening) karena dari motivasi kerja ke kinerja keselamatan kerja tidak ada pengaruh signifikan. Besarnnya pengaruh langsung adalah 0,871 atau 87,1%.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 661, "width": 470, "height": 98, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian variabel Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja Konstruksi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Yalina & Sugiri yang mengemukakan bahwa Variabel Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi (X1) mempunyai pengaruh dalam implementasi SMKK pada proyek pembangunan Flyover[5]. Perencanaan Keselamatan", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 470, "height": 264, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konstruksi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi. Hal ini tidak sesuai dengan Yalina & Sugiri yang mengemukakan bahwa Variabel Perencanaan Keselamatan Konstruksi (X2), mempunyai pengaruh dalam implementasi SMKK pada proyek pembangunan Flyover[5]. Dukungan Keselamatan Konstruksi berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi. Hal ini sesuai dengan penelitian Yalina & Sugiri yang mengemukakan Variabel Dukungan Keselamatan Konstruksi (X3), mempunyai pengaruh dalam implementasi SMKK pada proyek pembangunan Flyover[5]. Operasi Keselamatan Konstruksi berpengaruh terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi. Hal ini sesuai dengan penelitian Yalina & Sugiri yang mengemukakan bahwa Variabel Operasi Keselamatan Konstruksi(X4) mempunyai pengaruh dalam implementasi SMKK pada proyek pembangunan Flyover[5]. Tidak semua variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja Keselamatan, dan variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi adalah operasi keselamatan kerja.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 309, "width": 294, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterbatasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 329, "width": 470, "height": 36, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Sampel hanya 60 orang, sehingga pada penelitan berikutnya sampel dapat ditambah lebih banyak.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 371, "width": 470, "height": 36, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Variabel hanya berjumlah 5, sehingga pada penelitian berikutnya variabel dapat ditambah.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 412, "width": 252, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Waktu penelitian peneliti terbatas waktunya.", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 433, "width": 271, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implikasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 454, "width": 470, "height": 56, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keselamatan Konstruksi adalah operasi keselamatan kerja, sehingga diharapkan variabel operasi keselamatan kerja ini tetap dipertahankan.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 516, "width": 470, "height": 57, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Manajemen keselamatan kerja berpengaruh sangat besar dan langsung terhadap kinerja keselamatan kerja, sehingga diharapkan Manajemen keselamatan kerja ini dapat diimplementasikan dengan baik.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 578, "width": 470, "height": 57, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Motivasi sangat penting agar tenaga kerja semangat bekerja, sehingga diharpkan perusahaan dapat memberikan program inovasi untuk menambah motivasi kerja agar tenaga kerja lebih semangat lagi dalam bekerja.", "type": "List item" }, { "left": 280, "top": 661, "width": 59, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 682, "width": 470, "height": 57, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Faktor-faktor dominan dalam implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang berpengaruh terhadap kinerja proyek pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi adalah operasional keselamatan kerja.", "type": "List item" }, { "left": 219, "top": 790, "width": 157, "height": 14, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright @ Moh. Agus Yudiarto", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 470, "height": 36, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen keselamatan kerja terhadap kinerja keselamatan kerja pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 80, "width": 470, "height": 57, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung antara Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) terhadap kinerja proyek melalui motivasi kerja pembangunan Gedung Kampus Universitas Jambi.", "type": "List item" }, { "left": 261, "top": 163, "width": 98, "height": 15, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 183, "width": 469, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Afandi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator). Yogyakarta:", "type": "List item" }, { "left": 104, "top": 205, "width": 71, "height": 15, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nusa Media.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 225, "width": 466, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Handoko T. H. (2020). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 246, "width": 289, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As’Ad M. (2004). Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 266, "width": 453, "height": 16, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 288, "width": 470, "height": 57, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yalina F, Sugiri T. (2021). Pengaruh Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Terhadap Kinerja Proyek Pembangunan Flyover (Studi Kasus: Flyover Sultan Agung Tanjung Karang). Jurnal Techno-Socio Ekonomika, 14(2)::87 – 101.", "type": "List item" } ]
75ace41e-0197-eb39-e650-c4c69b9e2a39
https://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/MV/article/download/427/324
[ { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 204, "top": 127, "width": 226, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/mv", "type": "Text" }, { "left": 222, "top": 98, "width": 177, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MOVERE JOURNAL", "type": "Section header" }, { "left": 185, "top": 80, "width": 253, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Movere Journal Vol. 6 No. 1 – Januari 2024 Hal. 1 - 14", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 180, "width": 378, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH PRODUK,HARGA,TEMPAT, DAN PROMOSI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CV MEDIA ONE GROUP", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 233, "width": 343, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Andi Hendra Syam, 2 Baharuddin, 3 Andi Riskia Damayanti Email : [email protected], [email protected], [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 309, "width": 428, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang terdiri dari produk,harga,tempat,dan promosi berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada CV Media One Group.penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan CV Media One Group dengan sampel sebanyak 125 orang.Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Validitas,Reabilitas dan Analisis regresi linear berganda.Analisis regresi linear berganda menunjuk persamaan Y= 2,572+(0,382)X1 + (0,782)X2 + (0,893)X3 + (0,576)X4. Analisis koefisien regresi menunjukan bahwa nilai Rsquare sebesar 0,631. Hasil uji kelayakan model menunjukan F-hitung (19,237) dan F-tabel (2,57). Nilai F-hitung (19,237) dan F-tabel (2,57). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Artinya model regresi linear berganda dapat digunakan untuk memprediksi Pengaruh Bauran Promosi terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV Media One Group.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 480, "width": 323, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Produk,Harga,Tempat,Promosi, Loyalitas Pelanggan", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 522, "width": 433, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract : This study aims to find out the influence of consisting of products, prices, places, and promotions on customer loyalty on CV Media One Group. This study uses quantitative methods. The population in this study is CV Media One Group customers with 125 samples.The multiple linear regression analysis indicates the equation Y=2.572+(0.382)X1+ (0.782)X2+ (0.893)X3+ (0.576)X4. Analysis of the regression coefficient shows that the Rsquare value is 0.631. The model feasibility test results show the F-count (19.237) and F-table (2.57). F-values (19.237) and F-table (2.57). Thus it can be inferred that H0 was rejected and HA was accepted. It means that multiple linear regression models can be used to predict the Influence of Promotion Bauran on Customer Loyalty on CV Media One Group.", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 666, "width": 302, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Product,Price,Place,Promotion,Customer Loyalty", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 111, "width": 456, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemajuan pada dasarnya mempengaruhi seberapa baik kinerja upaya organisasi dalam waktu yang terbatas. Kunci dalam upaya khusus suatu organisasi adalah memilih kemajuan yang tepat dan menarik. Penjualan individu, publikasi, kemajuan kesepakatan, dan periklanan merupakan perpaduan waktu yang terbatas.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 174, "width": 457, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mengingat pentingnya dampak kemajuan terhadap peningkatan volume kesepakatan suatu organisasi, organisasi benar-benar harus mengatur, mengendalikan, dan mengawasi semua upaya kemajuan kesepakatan. Pengaturan merupakan hal mendasar sebelum melakukan upaya dengan waktu terbatas untuk menjamin tercapainya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan memikirkan bagian-bagian dari keterkaitan kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga kemajuan usaha dapat mencapai tujuan normalnya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 270, "width": 457, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah pengambilan keputusan persiapan, pembagian pengendalian dan pengelolaan disampaikan. Upaya dilakukan untuk mengendalikan biaya-biaya di masa depan yang akan muncul, dan biaya-biaya dengan waktu yang terbatas juga diperiksa dengan ketat untuk setiap perubahan. Perubahan ini menggarisbawahi keuntungan keseluruhan dari batas masing- masing media khusus untuk meningkatkan transaksi. isu dengan berbagai media.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 349, "width": 456, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis materi dengan waktu terbatas yang dianggap ideal oleh para pemimpin pemasaran umumnya tidak akan mencapai kesuksesan sejati jika materi tersebut tidak mendukung pertumbuhan volume transaksi yang diharapkan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan menguji kemungkinan adanya hubungan proporsional antara biaya yang ditimbulkan dan perkembangan transaksi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan penjualan secara mendasar, organisasi, dalam hal ini direktur pameran, harus dapat memilih media khusus mana yang akan digunakan dengan sejumlah uang tertentu.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 460, "width": 457, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan pada pemaparan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian di CV Media One Group dengan melakukan pengukuran beberapa variabel yang dituangkan dalam judul berikut ini “ Pengaruh Produk,Harga,Tempat,dan Promosi terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV Media One Group”.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 530, "width": 47, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masalah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 551, "width": 309, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Apakah prodak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 567, "width": 303, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Apakah harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 583, "width": 309, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Apakah tempat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 599, "width": 315, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Apakah promosi berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 615, "width": 456, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Manakah yang paling dominan Produk,Harga,Tempat,dan Promosi terhadap Loyalitas Pelanggan ?", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 653, "width": 41, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 674, "width": 390, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Untuk mengetahui apakah prodak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 690, "width": 383, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Untuk mengetahui apakah harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 705, "width": 389, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Untuk mengetahui apakah tempat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 720, "width": 399, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Untuk mengetahui apakah promosi berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.", "type": "List item" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 107, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TINJAUAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 111, "width": 126, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Pengertian Promosi", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 131, "width": 457, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gitosudarmono (2017) menegaskan bahwa dalam domain pemasaran, promosi merupakan salah satu jenis komunikasi dimana pengusaha (pemasaran) berinteraksi dengan pelanggan atau pasar. Dalam konteks komunikasi konsumen, pengusaha dan pemasar berfungsi sebagai komunikator. Sedangkan periklanan merupakan teknik yang dapat membujuk pelanggan untuk menyelesaikan pembelian, klaim Suhartanto dkk. (2017). Untuk menarik pelanggan agar mencoba dan membeli, jenis komunikasi ini menggunakan insentif sementara.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 252, "width": 122, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Pengertian Produk", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 274, "width": 456, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produk yaitu suatu substansi yang diproduksi oleh pihak produsen dan ditawarkan ke pasar supaya dapat memenuhi keperluan maupun kebutuhan konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 313, "width": 115, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Pengertian Harga", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 337, "width": 456, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Harga merupakan nilai atau uang yang diberikan pelanggan sebagai imbalan atas penawaran tertentu yang berfungsi untuk memuaskan kebutuhan dan Keinginan mereka. Secara sederhana harga merupakan ukuran nilai yang ditukarkan pelanggan membeli suatu penawaran.", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 409, "width": 134, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D . Pengertian Tempat", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 433, "width": 456, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tempat di mana barang dan jasa Anda diproduksi, dipasarkan, dan disebarkan. Agar pelanggan dapat menemukan Anda, akses konsumen ke item Anda sangatlah penting.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 464, "width": 247, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemasaran Anda harus mempertimbangkan lokasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 502, "width": 141, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Kerangka pikir", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 543, "width": 137, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H1 H2 H3 H4", "type": "Picture" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 134, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 110, "width": 457, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan dan berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sifat penelitian yang digunakan yaitu kasual, dimana penelitian ini menyangkut tentang sebab akibat", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 173, "width": 457, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi adalah suatu kategori generalisasi yang terdiri dari item-item atau orang-orang dengan atribut dan karakteristik tertentu yang dipilih untuk diteliti sebelum dihasilkan kesimpulan. Dalam penelitian ini, 125 pelanggan CV Media One Group dijadikan sampel.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 221, "width": 457, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam pengumpulan data kuesioner (angket) menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2019), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Bentuk skala likert yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist dengan kriteria jawaban", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 316, "width": 457, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 348, "width": 397, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = a + bx + e ........................................................................................................ (1)", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 371, "width": 43, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimana:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 393, "width": 122, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = Loyalitas Pelanggan a = konstanta b = koefisien regresi", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 440, "width": 66, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "X 1 = Produk,", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 456, "width": 69, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "X 2 = Harga X 3 = Tempat X 4 = Promosi", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 504, "width": 457, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya pada uji t dilakukan untuk menguji signifikasi pengaruh persial antara Produk,Harga,Tempat,Promosi(X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y). kriteria pengujian dengan uji t adalah dengan membandingkan tingkat signifikansi dari nilai t (α=0,05)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 575, "width": 158, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 597, "width": 150, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Karakterisitk responden", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 620, "width": 456, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Responden adalah pelanggan yang melakukan transaksi pada CV. Media One Mart Group. Adapun pembahasan masing-masing analisis deskripsi disajikan sebagai berikut", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 658, "width": 203, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 681, "width": 167, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Jenis Kelamin Responden", "type": "Text" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 99, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JENIS KELAMIN", "type": "Section header" }, { "left": 246, "top": 728, "width": 278, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 118, "top": 88, "width": 371, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "valid Pria 26 52.0 52.0 52.0 Wanita Total 24 50 48.0 100.0 48.0 100.0 100.0", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 159, "width": 185, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 182, "width": 456, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table diatas menunjukan bahwa responden dengan jenis kelamin pria sebanyak sebanyak 26 orang (52%) dan responden dengan jenis kelamin wanita sebanyak 24 orang (48%). Dapat disimpulakn bahwa mayoritas responden dengan jenis kelamin pria yakni sebanyak 26 orang (52%)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 249, "width": 121, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Usia Responden", "type": "Section header" }, { "left": 115, "top": 273, "width": 397, "height": 142, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "USIA Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 15-20 Thn 3 6.0 6.0 6.0 21-25 Thn 40 80.0 80.0 86.0 > 26 Thn 7 14.0 14.0 100.0 Total 50 100.0 100.0", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 428, "width": 182, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 451, "width": 456, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table diatas menunjukan bahwa responden yang berusia antara 15-20 tahun yakni 3 orang (6%), responden yang berusia anta 21-25 tahun yakni sebanyak 40 orang (80%), dan responden yang berusia > 26 tahun yakni sebanyak 7 orang (14%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia antara 21-25 tahun yakni sebanyak 40 orang (80%)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 518, "width": 239, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakteristik Berdasarkan Frekuensi Kedatangan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 541, "width": 206, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Frekuensi Kedatangan Responden", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 742, "width": 179, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber:Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Caption" }, { "left": 218, "top": 583, "width": 163, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FREKUENSI KEDATANGAN", "type": "Section header" }, { "left": 219, "top": 606, "width": 262, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Frequency Percent Valid Percent Cumulative", "type": "Picture" }, { "left": 108, "top": 621, "width": 363, "height": 104, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Percent Valid 1-3 kali/bulan 15 30.0 30.0 30.0 3-5 kali/bulan 23 46.0 46.0 76.0 > 5 kali/bulan 12 24.0 24.0 100.0 Total 50 100.0 100.0", "type": "Table" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 111, "width": 457, "height": 70, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table diatas menujukan bahwa responden dengan frekuensi kedatangan 1-3 kali/bulan sebanyak 15 orang (30%), responden dengan frekuensi kedatangan 3-5 kali/bulan sebanyak 23 orang (46%), dan responden dengan frekuensi kedatangan > 5 kali/bulan sebanyak 12 orang (24%). Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dengan frekuensi kedatangan yakni 3-5 kali/bulan yakni sebanyak 23 orang (46%).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 194, "width": 72, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Tabulasi", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 217, "width": 459, "height": 100, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah mengetahui karakteristik dari keseluruhan responden, maka selanjutnya akan dilakukan uji tabulasi data. Tabulasi data adalah bertujuan untuk mengetahui jumlah dari nilai item-item pertanyaan dari kuesioner yang telah di isi oleh seluruh responden dan seperti yang telah kita ketahui bersama, kuesioner pada penelitian ini menggunaka teknik skala likert. Yang dimana penilaian kuesioner dinilai melalui persyaratan yang diberi skor masing masing Sangat Tidak Setuju (STS)=1, Tidak Setuju (TS)=2, Kurang Setuju (KS)= 3 Setuju (S)=4,Sangat Setuju (SS)=5.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 329, "width": 168, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Uji Tabulasi Produk (X1)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 352, "width": 140, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 Uji Tabulasi Produk", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 398, "width": 436, "height": 226, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Pernyataan SS S KS TS STS 1 CV Media One Group Menyediakan produk yang berkualitas 29 20 1 0 0 58.0% 40.0% 2.0% 0 0 2 CV Media One Group menyediakan produk dengan berbagai bentuk yang bervariasi 24 22 4 0 0 48.0% 44.0% 8.0% 0 0 3 CV Media One Group menyediakan produk dengan kondisi yang baik 27 21 2 0 0 54,0% 42.0% 4.0% 0 0 4 Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan oleh CV Media One Group memudahkan pelanggan dalam memenuhi kebutuhan 25 23 2 0 0 50.0% 46.0% 4.0% 0 0", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 637, "width": 181, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 660, "width": 457, "height": 85, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel diatas yang menunjukan bahwa presepsi pelanggan terhadap produckt (produk) dengan menggunakan aplikasi program SPSS dapat dilihat persentase jawaban responden sebagai berikut. Untuk pernyataan (1) CV.Media One Group menyediakan produk yang berkualitas dengan persentase sebesar 58%, untuk pernyataan (2) CV.Media One Group menyediakan produk dengan berbagai bentuk yang bervariasi dengan persentase sebesar 48%, untuk pernyataan (3) CV. Media One Group menyediakan produk", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 456, "height": 41, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan kondisi yang baik dengan persentase sebesar 54%, untuk pernyataan (4) Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan oleh CV. Media One Group memudahkan pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dengan persentase sebesar 50%", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 141, "width": 161, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Uji Tabulasi Price (X2)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 163, "width": 450, "height": 272, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5 Uji Tabulasi Price No Pernyataan SS S KS TS STS 1 CV Media One Group memberikan potongan harga untuk pembelian dalam jumlah tertentu 35 11 3 1 0 70.0% 22.0% 6.0% 2.0% 0 2 CV Media One Group menawarkan produk dengan harga terjangkau 22 25 1 2 0 44.0% 50.0% 2.0% 4.0% 0 3 CV Media One Group cepat dan mudah melayani pembayaran 21 28 1 0 0 42.0 56.0 2.0% 0 0 4 Harga yang di berikan sesuai dengan kualitas produknya 19 30 1 0 0 38.0% 60.0% 2.0% 0 0 5 Harga di CV Media One Group sangat sesuai dengan kebutuhan 21 26 3 0 0 42.0% 52.0% 6.0% 0 0", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 449, "width": 181, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 472, "width": 456, "height": 145, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel diatas yang menunjukan bahwa presepsi pelanggan terhadap price (harga) dengan menggunakan aplikasi program SPSS dapat dilihat persentase jawaban responden sebagai berikut. Untuk pernyataan (1) CV.Media One Group memberikan potongan harga untuk pembelian dalam jumlah tertentu dengan persentase sebanyak 70%, untuk pernyataan (2) CV.Media One Group menawarkan produk dengan harga terjangkau dengan persentase sebanyak 50%, untuk pernyataan (3) CV.Media One Group cepat dan mudah melayani pembayaran dengan persentase sebanyak 56%, untuk pernyataan (4) Harga yang diberikan sesuai dengan kualitas produknya dengan persentase sebanyak 60%, untuk pernyataan (5) Harga di CV.Media One Group sangat sesuai dengan kebutuhan dengan persentase sebanyak 52%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 629, "width": 157, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Uji Tabulasi Place(X3)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 652, "width": 131, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6 Uji Tabulasi Place", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 675, "width": 443, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Pernyataan SS S KS TS STS 1 CV Media One Group mendistribusikan produk dengan cepat dan tepat sesuai dengan pesanan 23 26 1 0 0 46.0% 52.0% 2.0% 0 0", "type": "Table" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 88, "width": 431, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Lokasi CV Media One Group strategis 29 20 1 0 0 58.0% 40.0% 2.0% 0 0 3 Tata ruang CV Media One Group rapi 22 25 1 2 0 44.0% 50.0% 2.0% 4.0% 0 4 Lokasi CV Media One Group dekat dengan rumah sehingga memudahkan pelanggan untuk berbelanja 25 20 3 2 0 50.0% 40.0% 6.0% 4.0% 0", "type": "Table" }, { "left": 76, "top": 235, "width": 178, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 256, "width": 457, "height": 115, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dilihat persentase jawaban responden sebagai berikut. Untuk pernyataan (1) CV.Media One dengan menggunakan aplikasi program SPSS dapat tepat sesuai dengan pesanan dengan persentase sebanyak 52%, untuk pernyataan (2) Lokasi CV.Media One Group strategis dengan persentase sebanyak 58%, untuk pernyataan (3) Tata ruang CV.Media One Group rapi dengan persentasi sebanyak 50%, untuk pernyataan (4) lokasi CV.Media One Group dekat dengan rumah sehingga Group mendistribusikan produk dengan cepat dan Berdasarkan tabel diatas yang menunjukan bahwa presepsi pelanggan terhadap place (tempat) memudahkan pelanggan untuk berbelanja dengan persentase sebanyak 50%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 383, "width": 171, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Uji Tabulasi Promosi(X4)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 406, "width": 450, "height": 228, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 7 Uji Tabulasi Promotion No Pernyataan SS S KS TS STS 1 CV Media One Group melakukan promosi yang gencar 25 23 2 0 0 50.0% 46.0% 4.0% 0 0 2 Media promosi yang digunakan CV Media One Group bervariasi 33 14 2 1 0 66.0% 28.0% 4.0% 2.0% 0 3 CV Media One Group melakukan promosi melalui social media 19 30 1 0 0 38.0% 60.0% 2.0% 0 0 4 Iklan produk tersebar secara meluas sehingga saya dengan mudah mengetahui tentang produk CV Media One Group 23 24 1 2 0 46.0% 48.0% 2.0% 4.0% 0", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 658, "width": 179, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 681, "width": 457, "height": 75, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel diatas yang menunjukan bahwa presepsi pelanggan terhadap promotion (promosi) dengan menggunakan aplikasi program SPSS dapat dilihat persentase jawaban responden sebagai berikut. Untuk pernyataan (1) CV. Media One Group melakukan promosi yang gencar dengan persentase sebanyak 50%, untuk pernyataan (2) Media promosi yang digunakan CV. Media One Group bervariasi dengan persentase sebanyak 66%, untuk", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 9, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 59, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pernyataan (3) CV. Media One Group melakukan promosi melalui social media dengan persentase sebanyak 50%, unyuk pernyataan (4) Iklan produk tersebar secara meluas sehingga saya dengan mudah mengetahui tetntang produk CV. Media One Group dengan persentase sebanyak 48%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 157, "width": 222, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Uji Tabulasi Loyalitas Pelanggan(Y)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 180, "width": 450, "height": 260, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 8 Uji Tabulasi Loyalitas Pelanggan No Pernyataan SS S KS TS STS 1 CV Media One Group memberikan potongan harga untuk pembelian dalam jumlah tertentu 32 14 4 0 0 64.0% 28.0% 8.0% 0 0 2 CV Media One Group menawarkan produk dengan harga terjangkau 27 19 4 0 0 54.0% 38.0% 8.0% 0 0 3 CV Media One Group cepat dan mudah melayani pembayaran 25 21 4 0 0 50.0% 42.0% 8.0% 0 0 4 Harga yang di berikan sesuai dengan kualitas produknya 18 30 1 1 0 36.0% 60.0% 2.0% 2.0% 0 Harga di CV Media One Group sangat sesuai dengan kebutuhan 26 22 2 0 0", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 452, "width": 185, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 475, "width": 457, "height": 145, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel diatas yang menunjukan bahwa presepsi pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dengan menggunakan aplikasi program SPSS dapat dilihat persentase jawaban responden sebagai berikut. Untuk pernyataan (1) CV.Media One Group menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan saya dengan persentase sebanyak 64%, untuk pernyataan (2) karyawan CV.Media One Group caketan dalam memenuhi kebutuhan saya dengan persentase sebanyak 54%, untuk pernyataan (3) CV.Media One Group memiliki nama yang terkenal dengan persentase sebanyak 50%, untuk pernyataan (4) Struk pembelian sesuai dengan produk yang saya beli dengan persentase sebanyak 60%, untuk pernyataan (5) Produk yang ditawarkan CV.Media One Group memiliki kualitas yang baik (sesuai dengan tanggal excoired, tidak mudah cacat) dengan persentase sebanyak 52%", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 632, "width": 64, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validasi", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 655, "width": 457, "height": 101, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji validitas mencoba untuk memastikan ketelitian dan ketepatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi pengukurannya.Apabila suatu alat ukur memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penggunaan pengukurannya, maka alat tersebut dikatakan mempunyai validitas yang tinggi. Uji validitas menurut Sugiyono (2018) adalah proses penilaian kriteria suatu instrumen terhadap data empiris yang ada di dunia nyata. Analisis item pernyataan digunakan dalam uji validitas penelitian ini, yang melibatkan perbandingan skor setiap item dengan skor untuk setiap konstruk dan jumlah skor seluruh item.", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 457, "height": 115, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji estimasi R dan R tabel dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 untuk mengetahui valid atau tidaknya korelasi dalam penelitian ini. Item pernyataan tersebut dapat dikatakan sah atau relevan jika R hitung > R tabel. Sebaliknya R hitung R tabel menunjukkan bahwa korelasi tersebut salah. Artinya untuk menilai kembali validitas uji korelasi, item pertanyaan harus dihilangkan dari data asli. Korelasi total item dapat digunakan untuk mengetahui hasil uji validitas yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel menampilkan semua variabel yang mungkin. Oleh karena itu, semua variabel dapat digunakan dalam penelitian ini. Nanti akan dilihat uji reliabilitasnya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 215, "width": 424, "height": 34, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun hasil uji validitas kuesioner untuk variabel diteliti disajikan pada tabel berikut : Uji Validitas Variabel (X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 )", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 261, "width": 249, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 9 Uji Validitas Produk,harga,tempat,promosi", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 422, "width": 184, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 445, "width": 456, "height": 40, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dapat dilihat dari uraian tabel diatas, bahwa dari seluruh opsional pernyataan variable Produk(X1),Harga(X2),Tempat(X3),Promosi(X4)yang di hadirkan menghasilkan keterangan valid dimana nilai koefisien korelasi seluruh pernyataan memiliki nilai diatas 1,678.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 497, "width": 226, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan(Y)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 520, "width": 211, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 10 Uji Validitas Loyalitas Pelanggan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 681, "width": 184, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 704, "width": 456, "height": 41, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dapat dilihat dari uraian tabel diatas, bahwa dari seluruh opsional pernyataan variabel Loyalitas Pelanggan (Y) yang di hadirkan menghasilkan keterangan valid dimana nilai koefisien korelasi seluruh pernyataan memiliki nilai diatas 1,678.", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 296, "width": 369, "height": 113, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tingkat Pendidikan Koefesien Validitas r-tabel Keterangan X 1 2,470 1,678 Valid X 2 4,324 1,678 Valid X 3 7,424 1,678 Valid X 4 2,793 1,678 Valid", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 556, "width": 73, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas", "type": "Picture" }, { "left": 120, "top": 555, "width": 360, "height": 114, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerja Koefesien Validitas r-tabel Keterangan X1 2,470 1,678 Valid X2 4,324 1,678 Valid X3 7,424 1,678 Valid X4 2,793 1,678 Valid", "type": "Table" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 73, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 111, "width": 456, "height": 70, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian reabilitas diuji dari setiap butir pernyataan yang temasuk dalam kategori valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara menguji coba instrument sekali saja, lalu dianalisis dengan menggunakan metode alpha Cronbach. Kusioner dikatakan andal apabila koefisien reabilitas bernilai positif dan lebih besar dari 0,60. Adapun hasil dari uji reabilitas adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 193, "width": 337, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reabilitas Variabel Produk,Harga,Tempat,Promosi (X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 )", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 216, "width": 220, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 11 Uji Reabilitas Variabel Produk (X 1 )", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 240, "width": 299, "height": 71, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .642 4", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 323, "width": 184, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 346, "width": 215, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 12 Uji Reabilitas Variabel Harga (X 2 )", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 370, "width": 296, "height": 71, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .633 5", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 454, "width": 187, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 477, "width": 222, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 13 Uji Reabilitas Variabel Tempat (X 3 )", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 500, "width": 296, "height": 71, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .535 4", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 584, "width": 181, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 607, "width": 226, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 14 Uji Reabilitas Variabel Promosi (X 4 )", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 630, "width": 105, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reliability Statistics", "type": "Section header" }, { "left": 126, "top": 654, "width": 299, "height": 48, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cronbach's Alpha N of Items 545 4", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 714, "width": 181, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 88, "width": 234, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reabilitas Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 111, "width": 260, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 15 Uji Reabilitas Variabel Loyalitas Pelanggan", "type": "Section header" }, { "left": 247, "top": 134, "width": 105, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reliability Statistics", "type": "Section header" }, { "left": 124, "top": 158, "width": 300, "height": 34, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cronbach's Alpha N of Items .823 5", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 204, "width": 184, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 227, "width": 99, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Uji Hipotesis", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 250, "width": 149, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Analisis Regresi Berganda", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 273, "width": 198, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 16 Uji Analisis Regresi Berganda", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 295, "width": 195, "height": 82, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coefficients a Model Unstandardized Coefficients", "type": "Table" }, { "left": 355, "top": 320, "width": 101, "height": 57, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Standardized Coefficients T", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 358, "width": 421, "height": 134, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) PRODUK HARGA TEMPAT PROMOSI 2.572 .382 .782 .893 .576 3.207 .154 .181 .123 .206 .259 .645 .725 .403 .802 2.470 4.324 7.242 2.793 .427 .017 .000 .000 .008", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 527, "width": 326, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: TOTAL_Y (LOYALITAS PELANGGAN)", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 550, "width": 184, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 573, "width": 457, "height": 41, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS. Diperoleh nilai koefiensi konstanta sebesar 2,572, koefisien produk 0,382, koefisien harga 0,782, koefisien tempat 0,893, koefisien promosi 0,576. Maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 626, "width": 73, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = a + bX + e", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 649, "width": 257, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y = 2,572 + 0,382X 1 + 0,782X 2 + 0,893X 3 + 0,576X 4", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 672, "width": 122, "height": 70, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimana : Y = Loyalitas Pelanggan a = Konstanta b = Koefisien Regresi X1 = Produk", "type": "Text" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 92, "height": 55, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "X2= Harga X3= Tempat X4= Promosi e = Standart Error", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 155, "width": 308, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 178, "width": 457, "height": 26, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai konstanta a = 2,572, koefisien produk 0,382, koefisien harga 0,782, koefisien tempat 0,893, koefisien promosi 0,576", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 216, "width": 72, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji t (parsial)", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 239, "width": 457, "height": 130, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji t (Uji secara persial) bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel independen secara individual berupa Product (X1), Price (X2), Place (X3), dan Promotion (X4) terhadap variabel independen (loyalitas pelanggan) untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel dapat dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel, apabila t hitung lebih besar dari pada t tabel maka dapat di simpulkan bahwa variabel tersebut berpengaruh, atau dengan membandingkan antara signifikan dengan 0,05, dan apabila signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel tersebut berpengaruh dan begitupun sebaliknya. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel maka dapat diuraikan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 381, "width": 456, "height": 41, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Variabel product (X1) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV.Media One Group. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,017) diatas dari 0,05 dan t hitung 2,470 > t tabel 1,678", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 434, "width": 457, "height": 40, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Variabel price (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV.Media One Group. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) dibawah dari 0,05 dan t hitung -4,324 > t tabel 1,678", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 487, "width": 456, "height": 40, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Variabel place (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV.Media One Group. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) dibawah dari 0,05 dan t hitung 7,242 > t tabel 1678", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 539, "width": 456, "height": 41, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Variabel promotion (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV.Media One Group. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,008) dibawah dari 0,05 dan t hitung 2,793 > t tabel 1,678", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 592, "width": 85, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji F (simultan)", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 615, "width": 102, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 17 Hasil Uji F", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 637, "width": 48, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANOVA a", "type": "Table" }, { "left": 102, "top": 661, "width": 386, "height": 67, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 177.045 4 44.261 19.237 .000 b Residual 103.535 45 2.301", "type": "Table" }, { "left": 417, "top": 37, "width": 110, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2656-2790 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 783, "width": 311, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2024 STIE TDN. All rights reserved. Corresponding Author : Andi Hendra Syam", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 808, "width": 15, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 194, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total 280.580 49", "type": "Table" }, { "left": 89, "top": 112, "width": 328, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: TOTAL_Y (LOYALITAS PELANGGAN)", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 135, "width": 332, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Predictors: (Constant), PRODUK,HARGA,TEMPAT,PROMOSI", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 159, "width": 199, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Data Hasil Olahan SPSS 22", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 182, "width": 456, "height": 85, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan dari hasil perhitungan SPSS pada tabel 8 diperoleh F hitung sebesar 19,237 dan tingkat signifikan (0,000) sedangkan F tabel sebesar 2,57. Suatu pengaruh dikatakan signifikan jika F hitung > F tabel karena F hitung > F tabel sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi bahwa variabel independen (product, price, promotion, place) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV.Media One Group.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 279, "width": 84, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 301, "width": 456, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 339, "width": 457, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Product (produk) tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada CV.Media One Group", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 368, "width": 456, "height": 27, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Price (harga) berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada CV.Media One Group", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 400, "width": 459, "height": 27, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Place (tempat) berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada CV.Media One Group", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 432, "width": 457, "height": 26, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Promotion (promosi) berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada CV.Media One Group", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 476, "width": 456, "height": 56, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan hanya memediasi variabel price, place dan promotion terhadap loyalitas pelanggan pada CV.Media One Group. Sedangkan loyalitas pelanggan tidak memediasi product terhadap loyalitas pelanggan pada CV.Media One Group", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 564, "width": 113, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 583, "width": 398, "height": 27, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abdurrahman, N.H. 2017. Manajemen Strategi Promosi. Bandung : Pustaka Setia. Alma, B. 2018. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 615, "width": 455, "height": 59, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dewantoro, R & Farida, I. 2015. Pengaruh Bauran Promosi, Kualitas Produk Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pelanggan Tas Dan Dompet Maju Jaya Promotion Home Industry. Skripsi UDinus Repository. Diakses Pada tanggal 19 Oktober 2020 Melalui Website http://eprinst.dinus.ac.id/17647/", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 679, "width": 454, "height": 42, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diana, F. 2017. Studi Komparasi Bauran Promosi Produk Gadai Emas Pada Pegadaian Konvensional Dan Pegadaian Syariah. Skripsi Uin Raden Fatah Palembang Diakses Pada Tanggal", "type": "List item" }, { "left": 179, "top": 710, "width": 347, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20 Oktober 2020 Melalui Website", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 726, "width": 427, "height": 27, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2015&q=skripsi+strategi+promosi&hl=id&a s_sdt=0,5&as_vis=1#d=gs_qabs&u=%23p%3Dxbkubr2xE74J", "type": "Text" } ]
f274a772-63d1-b904-fcd4-28b7ae7d1834
http://ejournal.sisfokomtek.org/index.php/jpkm/article/download/2464/1601
[ { "left": 57, "top": 48, "width": 469, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) e-ISSN : 2745 4053 Vol 4, No 5 Desember 2023 SPECIAL ISSUE |pp: 291-294 | DOI : http://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i5. 2464", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 757, "width": 17, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "291", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 768, "width": 472, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terakreditasi SINTA 5 SK :105/E/KPT/2022 Andarwati Pelatihan Dan Pendampingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Activity Based …", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 84, "width": 453, "height": 64, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelatihan Dan Pendampingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing Pada Umkm Di Kabupaten Kediri", "type": "Section header" }, { "left": 275, "top": 162, "width": 48, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Andarwati", "type": "Section header" }, { "left": 154, "top": 173, "width": 291, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Email : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 222, "width": 187, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 246, "width": 74, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci: Harga Pokok Produksi Activity Based Costing UMKM Manajemen", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 292, "width": 77, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengabdian Masyarakat", "type": "Table" }, { "left": 196, "top": 246, "width": 345, "height": 164, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk memberikan suatu pelatihan serta pendampingan yang berhubungan dengan cara bagaimana melakukan perhitungan harga pokok produksi produk kuliner dari UMKM (Usaha Mikro Kecil dan menengah). Usaha kuliner ini berjenis makanan ringan seperti keripik dan kue kering yang banyak diminati oleh berbagai kalangan. Berdasarkan dari komunikasi awal dengan UMKM didapatkan informasi mengenai permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di daerah Kediri, dimana para pelaku UMKM belum memahami mengenai manfaat perhitungan harga pokok produksi. sehingga dalam menentukkan harga jual dari produknya hanya berdasarkan harga yang ada dipasaran dan juga mereka tidak dapat menghitung keuntungan sebenarnya dari kegiatan usaha yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah praktek perhitungan secara langsung oleh para peserta pelatihan. Maka Solusi yang ditawarkan untuk memecahkan masalah tersebut adalah memberikan pelatihan dan pendampingan dalam perhitungan harga pokok produksi dengan dasar biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan metode activity based costing. Diberikannya pelatihan ini diharapakn UMKM di Kabupaten Kediri yang berpartisipasi mengikutinya mampu menghitung harga pokok produksi serta menentukkan harga jual dengan benar dan akurat.", "type": "Text" }, { "left": 196, "top": 416, "width": 60, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 437, "width": 37, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 447, "width": 109, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Production Cost Activity-Based Costing MSMEs Management Community service", "type": "Table" }, { "left": 199, "top": 438, "width": 337, "height": 132, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Community service activities aim to provide training and assistance related to how to calculate the cost of production of culinary products from the MSMEs (Micro and Small Medium Enterprises). This culinary business is in the form of snacks such as chips and pastries which are in great demand by various groups. Based on the initial communication with MSMEs, information was obtained regarding the problems faced by MSMEs in the Kediri Regency, which MSMEs did not understand the benefits of calculating the production cost, so determining the selling price of their products they only refer on prices on the market, and also they can’t calculate actual profits from the business activities they carry out. The method used in the activity is direct calculation practice by the training participants. So the solution offered to solve this problem is to provide training and assistance in calculating the production cost using the activity-based costing method. Hopefully with this training MSMEs in Kediri Regency who take part in this training will be able to calculate the production cost and determine selling prices appropriately and accurately.", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 583, "width": 219, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This is an open access article under the CC–BY-SA license.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 650, "width": 108, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 662, "width": 485, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Usaha kecil dan menengah memiliki peranan yang cukup penting dalam menopang pembangunan ekonomi nasional. Peranan yang dimaksudkan itu diantaranaya 1) sebagai penyedia lapangan pekerjaan, 2) usaha kecil dan menengah memiliki kedudukan sebagai pemain utama dalam kegiatan perekonomian dari berbagai sektor, 3) Merupakan pemain penting dalam pengembangan kegiatan lokal serta berpeeran dalam pemberdayaan masyarakat, 4) merupakan pencipta pasar baru serta merupakan sumber inovasi, 5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor (Undang-Undang, 2008).Usaha kecil dan menengah telah terbukti mampu memberikan kontribusi secara siginifikan dalam memacu", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 48, "width": 469, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) e-ISSN : 2745 4053 Vol 4, No 5 Desember 2023 SPECIAL ISSUE |pp: 291-294 | DOI : http://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i5. 2464", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 757, "width": 17, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "292", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 768, "width": 472, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terakreditasi SINTA 5 SK :105/E/KPT/2022 Andarwati Pelatihan Dan Pendampingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Activity Based …", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 80, "width": 485, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2022 yang mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha serta UMKM juga memapu menyerap tenaga kerja yang dapat dikatakan cukup tinggi yaitu mencapai 96,9% pada tahun 2022 ( Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2022) . Namun terdapat salah satu permsalahan mendasar yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha kecil dan menegah (UMKM) yaitu kurangnya kemampuan dari para pelaku usaha kecil dan menengah dalam bidang akuntansi atau keuangan terutama dalam melakukan perhitungan tentang harga pokok produksi dengan benar.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 156, "width": 485, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fenomena tersebut menunjukkan bahwa masih banyak dari para pelaku usaha UMKM yang belum mampu menerima laba yang maksimal dikarenakan kurang pengetahuan dari para pelaku usaha dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi dengan tepat (Widiatmoko.J .et al .,2020). Harga pokok dapat didefinisikan sebagai nilai yang diperoleh dari barang ataupun jasa yang diperjual belikan yang berhubungan dengan pendapatan. Harga pokok produksi selain sebagai dasar dalam menentukan harga jual dari suatu produk, harga pokok peroduksi juga bermanfaat guna melakukan evaluasi apakah perusahaan telah berproduksi secara efisien. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga pokok produksi yaitu activity based costing system merupakan sistem akutansi yang fokusnya terhadap aktivitas yang dilakukan guna memproduksi suatu produk. Terbentuknya suatu produk membutuhkan aktivitas pengolahan sumber daya. Aktivitas akan menjadi titik fundamental dalam metode ini, dan biaya akan ditelusuri ke aktivitas serta aktivitas ditelusuri ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas pada setiap produk.", "type": "Text" }, { "left": 58, "top": 308, "width": 78, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II. MASALAH", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 321, "width": 485, "height": 123, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan dari uraian mengenai seberapa pentingnya menentukan harga jual yang tepat bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM). Dari hasil wawancara awal dengan para beberapa calon mitra yaitu para pelaku dari UMKM yang ada di Kota Kediri, bahwa dapat disimpulkan bahwa rata-rata para pelaku UMKM di kota tersebut belum memahami tentang pentingnya melakukan perhitungan harga pokok produksi dengan benar. Para pelaku UMKM tidak melakukan perhitungan harga pokok produksi sebagi dasar dalam penentuan harga jual dari produk yang mereka miliki. Hal tersebut dikaranakan belum memiliki kemapuan dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi. Dalam penetuan harga jual produknya, umumnya mereka hanya berpatokan pada harga pasar. Selain itu, mereka tidak dapat menghitung untung rugi usahanya dan tidak mengetahui apakah proses produksi dilakukan secara efisien, sehingga tidak dapat mengetahui perkembangan usahanya.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 621, "width": 462, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Peserta Pelatihan dan Pendampingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Activity Based Costing", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 655, "width": 72, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "III. METODE", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 668, "width": 485, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan target yang ingin dicapai dari permasalahan yang dialami oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Kediri yaitu para pelaku UMKM mampu melakukan perhitungan harga pokok produksi dengan benar dan akurat. Adapun metode yang digunakan guna mencapai target tersebut adalah dengan melaksanaan pelatihan serta pendampingan, meliputi tahap-tahap sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 718, "width": 66, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Persiapan", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 731, "width": 485, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tahapan pertama yang dilakukan seblum melakukan pengabdian masyarakat tentunya persipan. Persiapan yang dimaksudkan disini yaitu dimulai dari melakukan identifikasi menganai permasalahan apa", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 48, "width": 469, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) e-ISSN : 2745 4053 Vol 4, No 5 Desember 2023 SPECIAL ISSUE |pp: 291-294 | DOI : http://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i5. 2464", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 757, "width": 17, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "293", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 768, "width": 472, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terakreditasi SINTA 5 SK :105/E/KPT/2022 Andarwati Pelatihan Dan Pendampingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Activity Based …", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 80, "width": 484, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Tahapan pertama ini kurang lebih mmerlukan waktu selama satu minggu.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 105, "width": 151, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Penyusunan Modul Pelatihan", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 118, "width": 485, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah diketahui permasalahn apa yang dihadai oleh para pelaku UMKM, maka tim pengabdian akan mempersiapakan solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi permasalah tersebut. Pada tahapan kedua ini akan dilakukan penyusunan modul pelatihan serta kasus yang akan digunakan selama dalam proses pelatihan. Pelaksanaan tahapan ini kurang lebih memerlukan waktu selama dua minggu.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 168, "width": 64, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Pelatihan", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 181, "width": 363, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses pengabdian dalam bentuk pelatihan ini dilaksanakan dalam waktu dua hari.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 194, "width": 132, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Evaluasi dan Monitoring", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 206, "width": 484, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Melakukan evaluasi serta monitoring mengenai kegiatan yang telah dilakukann berkala selama 1 bulan sejak pelatihan", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 232, "width": 164, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Penyusunan laporan dan Artikel", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 244, "width": 484, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tahapan yang terakhir setelah melakukan proses pengabdian ini yaitu penyusun laporan serta artikel yang berhubungan dengan proses pengabdian serta output yang didapattkan selama proses pengabdian. Proses penyusunan laoporan ini, kurang lebih membutuhkan waktu selama satu minggu.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 295, "width": 165, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 307, "width": 485, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengabdian dan pendampingan penyusunan harga pokok produksi menggunakan metode activity based costing bagi pelaku UMKM di Kabupaten Kediri. Berdasrakan dari hasil komunaksi awal yang telah dilakukan sebelumnya diperoleh hasil bahwa 1) para pelaku UMKM rata-rata belum memahami tentang pentingnya melakukan perhitungan harga pokok produksi bagi usaha yang mereka jalankan, 2) belum memiliki pengetahuan serta kemampuan tentang menghitung harga pokok produksi dan juga mencatat terkait dengan transaksi yang berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan, 3) Dalam penentuan harga jual hanya berdasrkan harga yang berlaku di pasar. Berdasarkan dari permasalahan yang diperoleh dari proses komunikasi awal yang telah dilakukan , maka pemecahan dari permasalahan tersebut dari tim pengabdian akan melakuakn pelatihan dan pendampingan mengenai perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode activity-based costing. Adapun uraian kegiatan pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 434, "width": 67, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Pelatihan", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 447, "width": 485, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pelatihan dilakukan pada tangga 15 Juli 2023. Pada sesi pelatihan para peserta mendapatkan modul contoh perhitungan atau penyusunan harga pokok produksi yang telah disiapkan oleh tim pengabdian. Pada pelatihan ini dibagi menjadi dua seni dimana sesi yang pertama yaitu pemberian materi mengenai pentingnya melakukan perhitungan harga pokok produksi, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan terhadap para peserta melalui praktik nyata bagaimana cara melakukan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode activity- based costing. Pada sesi kedua setelah pemaparan materi menganai penentuan harag pokok produksi menggunakan metode activity-based costing, dilanjutkan dengan melakukan pelatihan kepada peserta sehubungan dengan perhitungan harga pokok produksi mengggunkan metode activity based costing menggunakan data dan informasi dari masing-masing peserta pelatihan yang telah disiapakan sebelumnya. Kegiatan disesi ke dua ini bertujuan agara para peserta mampu untuk memimplementasikannya kedalam praktik nyata pada usaha yang mereka jalankan oleh masing-masing para peserta.", "type": "Text" }, { "left": 111, "top": 742, "width": 375, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2.Suasana Pelatihan Penyusunan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode ABC", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 48, "width": 469, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) e-ISSN : 2745 4053 Vol 4, No 5 Desember 2023 SPECIAL ISSUE |pp: 291-294 | DOI : http://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i5. 2464", "type": "Text" }, { "left": 524, "top": 757, "width": 17, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "294", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 768, "width": 472, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terakreditasi SINTA 5 SK :105/E/KPT/2022 Andarwati Pelatihan Dan Pendampingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Activity Based …", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 80, "width": 91, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Pendampingan", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 92, "width": 485, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan pendampingan dilaksanakan setelah dilakukannya kegitan pelatihan penyusunan harga pokok produksi menggunakan metode activity-based costing. Proses pendampingan dilakukan dengan menggunakan beberapa cara diantaranya yaitu 1) membuat group diskusi melalui whatshap, dengan tujuan memberikan kesempatan kepada para peserta pelatihan untuk menanyakan apabila terjadi kendala atau kesulitan yang dialami oleh peserta dalam mengklasifikasikan biaya, menghitung harga pokok produksi dari masing-masing usaha yang dijalankan oleh para peserta pelatihan, Metode pendampingan melalui group whatshapp ini merupakan metode yang efektif, 2) tim pengabdian menyediakan waktu guna berdiskusi baik melalui email ataupun telephone.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 193, "width": 106, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Evaluasi Kegiatan", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 206, "width": 485, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluasi dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan sebelumnya. Evaluasi dilakukan setelah peserta melakukan pelatihan, yaitu dalam bentuk ketika para tim pengabdian memberikan pendampingan kepada para peserta pelatihan. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingan data dan informasi yang telah diberikan oleh para peserta pelatihan dengan laporan harga pokok produksi yang telah disusun oleh para peserta pelatihan. Berdasarkan dari hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil bahwa para peserta rata-rata telah mampu menyusun laporan harga pokok produksi menggunakn metode activity-based costing.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 308, "width": 97, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "V. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 320, "width": 484, "height": 124, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan pengabdian masyarakat dengan pelatihan dan pendampingan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode activity-based costing bagi pelaku UMKM diKabupaten Kediri dapat dilaksanakan dengan baik oelh para tim pengabdian. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil dari evaluasi kegiatan pelatihan dan pendampingan pada masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan 1) peserta mengalami peningkatan pemahaman mengenai pentingan perhitungan harga pokok produksi menggunkan metode activity based costing, 2) peserta juga telah mampu menghitung serta memgimplementasika harga pokok produksi menggunakan metode activity-based costing pada usaha yang para peserta pelatihan jalankan. Setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan ini, sebaiknya peserta mengimplementasikan dalam usaha mereka secara berkelanjutan agar mereka dapat mengetahui efisien tidaknya usaha mereka dan mampu melakukan tindakan koreksi, sehingga usaha mereka dapat tumbuh dan berkembang.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 460, "width": 134, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UCAPAN TERIMA KASIH", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 472, "width": 485, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ucapan terima kasih disampaikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang telah mendanai pelaksanaan kegiatan ini, dan para partisipan pada kegiatan pelatihan dan pendampingan masyarakat. Serta disampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu sehingga kegiatan pengabdian ini dapat berjalan dengan lancer.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 536, "width": 113, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 549, "width": 485, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Garrison,R. H Noreen, E.W . and Brewer P.C. (2018) Managerial Acounting, Mc Grawhill education. Herawaty, N., & Mansur, F. (2019). PPM Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada Industri Tahu di Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 3 (1), 15-21. Hilton, Ronald W D. E. P. (2016). Managerial Accounting. In McGraw-Hill Education, McGraw-Hill Education, New York.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 607, "width": 485, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hongen,Charles. 2012. Cost Accouting.New York: John Willey and Son Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2022. Perkembangan UMKM sebagai Critical Engine Perekonomian Nasional Terus Mendapatkan Dukungan Pemerintah. https://www.ekon.go.id/.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 641, "width": 485, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mehmet K, Amstott and Lyonel M. 2017. Activity Based Costing:Helping Small and Medium Sized Firm Ahieve a Competitive Edge in The Global Marketplace, Journal of Accounting and Marketing.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 664, "width": 485, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "O Guin, Michael C. 2000. The Complete Guide to Activity Based Costing. Englewood Chiff ,New Jersey:Prentice Hall. Tareh, Kodada Dzadeh. 2015. A state of Art Review on Activity Based Costing. Journal Accounting. Page 89- 94.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 699, "width": 484, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (2008). Widiatmoko.J., Maria.G.K.I., Elen.P., Sabas.S.H. 2020. Pendampingan Penyusunan Harga Pokok Produksi Bagi Pelaku UMKM Di Kota Semarang. Jurnal PKM. Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 03 No 02. Hal 206-215.", "type": "Text" } ]
c5297bb4-cd8d-6d6c-b019-6eae11919dec
http://journal2.uad.ac.id/index.php/fundadikdas/article/download/8191/3930
[ { "left": 139, "top": 56, "width": 349, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar )", "type": "Section header" }, { "left": 198, "top": 75, "width": 211, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110 ISSN 2614-1620 http://journal2.uad.ac.id/index.php/fundadikdas", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 775, "width": 129, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10.12928/fundadikdas.v6i2.8191", "type": "Page footer" }, { "left": 298, "top": 775, "width": 92, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 514, "top": 775, "width": 10, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "93", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 124, "width": 440, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The effect of the application of Albert Bandura’s behaviorism theory on the motivation and learning outcomes", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 210, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana a,1,* , Maemonah b,2 a UIN Sunan Kalijaga, Indonesia 1 [email protected]*; 2 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 205, "width": 95, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "* Correspondent Author", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 226, "width": 393, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Received: May 31, 2023 Revised: June 15, 2023 Accepted: July 26, 2023", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 73, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 442, "height": 187, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Education is not only limited to aspects of learning theory and learning in the classroom but includes learning stages that have a crucial role in achieving educational goals. Because the educational process is one aspect of success. According to (Sutianah, 2021 ), education is a person's effort to get behavioral changes both emotionally, cognitively, and psychometrically, and is the result of the experience of interacting with the environment. (Kolb, 2015 ) says that complex learning structures allow for unique individual learning styles and process possibilities. Through the choice of one's own experience, humans will program themselves to change understanding through extension and intention. Studying, (Ruwaida, 2020 ) states that there are many different factors that can affect a person. Therefore, it is important for teachers to understand these factors in order to organize and manage their students well. According to", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 249, "width": 48, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEYWORDS", "type": "Table" }, { "left": 339, "top": 249, "width": 56, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "AB S T R ACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 266, "width": 434, "height": 211, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Albert Bandura Motivation Learning Outcomes Theory of Behaviorism A teacher must be able to understand the theory of learning and learning in order to understand, motivate, and influence the motivation and learning outcomes of his students; behavioristic learning theory is one developed by Albert Bandura. This article aims to find out how the implementation of the Behaviorism theory approach from Albert Bandura affects student motivation and learning outcomes. Sampling in quantitative research using the Quasi-Experimental method using pretest, posttest, and control groups. The research design was tried using the saturated sampling method. The initial sample consisted of all VB class students, with a total of 25 students as a control class, and the second illustration consisted of all VA class students, with a total of 28 students as an experimental class. The results of the analysis show that the implementation of Albert Bandura's behaviorism theory approach using the experimental class MANOVA test gives significant results namely 0.011 is smaller than 0.05, so H0 is rejected and H1 is accepted. Based on this, there is an influence on the application of Albert Bandura's theoretical approach to student motivation and learning outcomes.", "type": "Table" }, { "left": 300, "top": 481, "width": 213, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This is an open-access article under the CC–BY-SA license.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 362, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 94", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 110, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Setiawan, 2017) Teachers also play a role in shaping the behavior to mature students. Meanwhile, Budiman's research conducted by (Huda & Maemonah, 2022 ) stated that changes in students' behaviors, attitudes, and abilities can be formed through training and experience. Therefore, good reasoning is very important for teachers to influence them. This understanding includes knowledge of theories from learning and learning that professionals later develop, including the behavioristic learning concepts of Albert Bandura.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 206, "width": 442, "height": 265, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A psychologist named Albert Bandura introduced and developed the concept of observational teaching (behaviorism). Introduce and develop the concept or idea of social learning, the concept of learning from behaviorism. The concept of learning behaviorism from Albert Bandura (Suwartini, 2016 ) is one of the psychological theories that focus on how the environment and experience affect a person's behavior. According to this theory, a person learns from their experience and can modify their behavior through observation, imitation, and environmental influences (Yanuardianto, 2019 ). Actually, this theory of behaviorism has long been applied by teachers. However, among the various theories that support this idea, the concept of Albert Bandura is often considered an important theory and must be known by teachers. Concepts or ideas that contribute significantly to developing learning programs such as learning modeling, program-based learning, the use of modules, and various other learning approaches based on the concept of stimuli or better known as social and behavioral theories. Attention to the relationship of response and reinforcement when the program of learning or teaching applies the concept of learning proposed by Albert Bandura (Mokoagow, 2022 ).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 442, "height": 245, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The application of the concept of behavior from Albert Bandura in the world of education aims to increase the percentage of student success in learning and learning motivation. according to the view (Maulana Maslahul Adi, 2020 ) of the behaviorism approach, teachers must provide reinforcement or rewards for students who perform the desired behavior, so that students tend to do these behaviors repeatedly. In elementary school, the implementation of Albert Bandura's theory of behaviorism can be done by providing positive reinforcements for students who complete tasks or give correct answers. In addition, teachers can provide examples of the desired behavior and motivate students to imitate it (Lesilolo, 2018 ). According to (Mubin et al., 2021 ), teachers should be able to make the atmosphere or environment in the classroom interesting so that they can captivate students by providing clear instructions so that students are interested and feel the value of these activities functionally. This approach is made to assist students in developing the ability or skill to assess the importance and relevance of activities.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 729, "width": 442, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the results of initial interviews with teachers of class Va and class Vb of Nogopuro State Elementary School, the results obtained show that class Va uses Albert Bandura's theory", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 362, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 95", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 264, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "of behaviorism in conducting learning. Here, teachers consistently provide positive reinforcement and rewards to students who complete tasks or achieve specific goals. In addition, the Va class teacher of Nogopuro Public Elementary School also gives feedback to students who have completed assignments or presentations in front of the class. According to (Yanuardianto, 2019 ) Albert Bundara's behaviorism theory is very important to be applied to the learning process in elementary schools. Because many students will learn through observation of their surroundings, including teachers, parents, and the community who become examples or models for them. The student's connection between learning through observing their environment, such as teachers, parents, and society who are examples or models for them, has a strong impact on student motivation and academic results. The process of observing positive and inspiring role models can arouse students' enthusiasm for learning, increase their motivation to achieve similar achievements, and form patterns of behavior that contribute to better learning outcomes. Support and inspiration from a positive environment form an important foundation in guiding students toward optimal academic achievement.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 361, "width": 442, "height": 323, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The importance of applying Albert Bandura's behaviorism theory to the learning process has been studied by many experts, including an article written by Nurul Huda and Maemunah ( 2022 ) in which this article explains how to use Albert Bandura's modeling theory for fiqh problems in Madrasah Ibtidaiyah Umml Qura'. An article made by Herly Janet Lesilolo ( 2018 ) in which this study discusses how to apply the concept of learning behaviorism when studying in elementary school. As well as research conducted by Sugi Harni and Indina Tarjiah discusses the implementation of behaviorism theory in shaping the discipline of elementary school students (Harni & Tarjiah, 2018 ). The same focus, namely a review of the implementation of behaviorism theory at the bottom. However, the comparison of previous research with the research to be tried is previous research studying the implementation of Albert Bandura's theory in certain subjects and research that wants to be tried to examine the implementation of Albert Bandura's theory in the development of the discipline of elementary school students. The research that will be conducted discusses the influence of Albert Bandura's behaviorism theory in the educational process on motivation and learning outcomes in elementary school students. The purpose of this research is to find out whether the application of Albert Bandura's behaviorism theory in the educational process has an influence on the motivation and learning outcomes of students in elementary schools.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 702, "width": 47, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Method", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 442, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This research uses quantitative methods with a quasi-experimental approach using the design of the pretest and control group design in which there are experimental classes and", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 362, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 96", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 361, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "control classes. This research was conducted at Nogopuro Public Elementary School and focused on 53 students of class Va and class Vb, where class Va is considered an experiment class and class Vb is considered a control class. The control class consists of 25 students, while the experiment class consists of 28 students. This research uses data collection methods in the form of interviews, observations, questionnaires, and tests. Interviews were conducted to obtain preliminary data. For the design of research instruments questionnaires and tests (pretest and posttest). The method of collecting learning motivation data was tried using a questionnaire device. This questionnaire consists of 10 questions. While the test instrument for collecting data on student learning outcomes consists of 20 multiple-choice questions that have been tested for validation using construct validation and then followed by the Kolmogorov-Smirnov test and Levene's test. Normal and homogeneous data will be analyzed using the MANOVA test to prove the hypothesis. Data analysis used in this research is descriptive analysis and inferential analysis. The criteria for drawing conclusions are if the significant value (p) < 0.05 then the H 0 data is rejected and the H 1 data is accepted. This means that there is a significant influence on the application of the Bandura Alert theory on the learning motivation and learning outcomes of elementary school students. In contrast, H 0 is accepted and H 1 is rejected if the significant value (p) > 0.05. This means that there is no influence on the application of Albert Bandura's theory on the learning motivation and learning outcomes of elementary school students.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 470, "width": 131, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Results and Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 56, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Result", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 518, "width": 442, "height": 110, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This research was conducted in three sessions. In the first session of research, an initial test was carried out in the form of a pre-test with the same questions between the experimental group and the control group. The next step is to give treatment to the experimental group and then a final test (post-test) is carried out on those who are given treatment (experimental group) and the group that is not given treatment (control group). Finally, the information obtained is then analyzed.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 114, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Descriptive Statistic", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 653, "width": 132, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Motivation for Learning", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 673, "width": 442, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variables from learning motivation data obtained from student motivation questionnaires were then distributed to control classes and experimental classes. The number of statements in the learning motivation questionnaire amounts to 10 points, with a maximum score of 50 points. The criteria for learning motivation questionnaires in this study were adopted from Hamzah's research (Syachtiyani & Trisnawati, 2021 ). The indicators of this variable include:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 362, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 97", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(1) aspiration to be successful; (2) need and encouragement to learn; (3) good expectations for the future; (4) reward for learning success; (5) activities while learning that are very interesting; (6) learning. This includes things that are useful for the learning environment. The motivational results are shown in the Fig. 1 , from student learning while using Albert Bandura's theory based on questionnaires.", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 321, "width": 293, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fig. 1. Student Learning Motivation Score or Score based on Spread", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 343, "width": 442, "height": 187, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "It can be seen from the picture above that 14% of students get a score of 55, 7% get a score of 60, 21% get a score of 65, and 21% got a score of 70 in the experimental class. Then, 21% of students got a score of 75, 11% got a score of 80, then 4% got a score of 85. In the control class, 4% of students scored 55, 24% scored 60, 24% scored 70, 20% of students scored 75, and 8% of students scored 80 points. From this, it can be concluded that the lowest value of the learning motivation variable for the control and experimental classes is 55, the maximum value obtained from the experiment class has a score of 85, and the control class is 80. After calculating the number of scores, the analysis is carried out using descriptive statistical analysis. The results of descriptive statistical analysis are variables of motivation in the spirit of learning in the experiment class and control class, which can be seen in Table 1 .", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 537, "width": 415, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table.1 Descriptive Statistics on Learning Motivation Variables Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Experiment class 28 55 85 1922 68.64 8.283 Control class 25 55 80 1695 67.80 6.934 Valid N (listwise) 25", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 627, "width": 442, "height": 129, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1 , it can be seen that the control class and experiment class get a minimum motivation value in the learning of 55. The maximum value of the experiment class turns out to be > control class. The experiment class has a higher number of motivation values than the control class; the difference is 227. The experiment class has a motivation value of 68.64, and the control class has a motivation value of 67.68. The difference between the experiment class and the control class is 0.96. The standard deviation from the motivational variable for the experiment class was 8.283, and the standard deviation for the control class was 6.934.", "type": "Text" }, { "left": 228, "top": 202, "width": 133, "height": 79, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0 2 4 6 Experiment Class Control Class", "type": "Picture" }, { "left": 239, "top": 293, "width": 143, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "55 60 65 70 75 80 85", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 362, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 98", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 112, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Learning Outcomes", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 109, "width": 442, "height": 168, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Student learning outcome variables are determined based on student post-test scores. Students who have been given treatment are then given a posttest that measures the impact of Albert Bandura's behavioral theory on student learning in experimental classes. Not only is the posttest class experiment carried out, but the control class is also carried out. The posttest questions that have been given to control class and experiment class students are the same, which is as many as 20 questions in the form of multiple choice. The results obtained from the experiment class and control class, namely the class can apply Albert Bandura's learning theory approach. Fig. 2 is the result of learning using Albert Bandura’s theoretical approach in the control class and experimental class.", "type": "Text" }, { "left": 190, "top": 455, "width": 236, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fig. 2. Value Categories of Student Learning Outcomes", "type": "Caption" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 442, "height": 206, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The experimental class has three types of evaluations and the control class has 2 types of evaluations. Types of experimental classes include medium, high, and extra-high categories. Control class types, on the other hand, are listed as medium and high categories. In the experimental class, 11% of students were in the medium category, 64% of students were in the large category, and 25% were located in the very large category. In the control class, 80% of students reached the large type and the other 20% reached the medium category. Therefore, it can be known if the results of learning students who have been given experimental class treatment are superior to classes that are not given special treatment (control class). The smallest score in an experiment class is at the bottom of the lowest score in the control class, and only students who have been given special treatment (Experiment class) can achieve very high scores.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 690, "width": 116, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Prerequisite Testing", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 709, "width": 91, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Normality Test", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 728, "width": 442, "height": 33, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Normality testing can determine whether values are normally distributed or not. This is because performing a MANOVA hypothesis test requires that the data be normally distributed", "type": "Text" }, { "left": 185, "top": 296, "width": 207, "height": 105, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0 5 10 15 20 Post Test Experiment Post Test Control 0 0 0 0 3 5 18 20 7 0", "type": "Picture" }, { "left": 201, "top": 412, "width": 118, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Very Low (0-20) Low (21-40)", "type": "Table" }, { "left": 201, "top": 412, "width": 202, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Middle (41-60) High (61-80) Very High (81-100)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 362, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 99", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 71, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "before the hypothesis test is performed. Because, if the values are not normally distributed, then hypothesis testing with the Manova test cannot continue. In this case, the distribution is said to be normal if the significance level is > 0.05. On the other hand, a significant value of < 0.05 is said to be an abnormal distribution.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 167, "width": 209, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(a) Learning Motivation Questionnaire Data", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 187, "width": 442, "height": 90, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In Table 2 it can be seen that testing the normality of data from student learning motivation. It can be seen in the posttest normality test output Table 2 , a significant score from the experiment class of 0.195. While the significant score n of the control class is 0152. Therefore, the significance score of the experiment class and control class is> 0.05. From this, it is known that the posttest of students in the experiment class and control class is normally distributed.", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 283, "width": 300, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table.2 The output of Data Normality Testing in Learning Motivation", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 302, "width": 432, "height": 123, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variable kelas eksperimen Variable kelas kontrol N 28 25 normal Parameters a,b Mean 68.6429 67.8000 Std. Deviation 8.28302 6.93421 Most Extreme Differences Absolute .137 .150 Positive .099 .150 Negative -.137 -.144 Test Statistic .137 .150 Asymp. Sig. (2-tailed) .195 .152", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 425, "width": 197, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(a). Test distribution is Normal; (b). calculated from data.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 451, "width": 174, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(b) Similarity testing (Homogenitas)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 470, "width": 442, "height": 130, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Similarity testing is used to be able to recognize information from research examples in control classes or experiment classes where variances are the same value. The homogeneity test was tested as a prerequisite for carrying out the Manova test. If the data is thoroughly distributed, then we can continue with the Manova test. Conversely, if the data is not thoroughly distributed, the Manova test cannot continue. Data is considered uniform if the significance level is > 0.05. If the significant level of data < 0.05, the data is not distributed as a whole.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 606, "width": 274, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(c) Questionnaire Data from Student Learning Motivation", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 625, "width": 442, "height": 91, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results of testing the similarity or homogeneity of student learning spirit data can be seen in Table 3 . The output Table 3 is a motivation uniformity test; we can see that the significance value is 0.485. The value of the data above for the control class and experimental class is above the value of 0.05, so the motivation score in the students above can be said to be uniform data on the post-test student learning outcomes.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 100", "type": "Page footer" }, { "left": 204, "top": 90, "width": 236, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table.3 Homogeneous Test of Student Learning Spirit", "type": "Picture" }, { "left": 103, "top": 207, "width": 228, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(d) Data on Posttest Student Learning outcomes", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 227, "width": 442, "height": 129, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The test results on the homogeneous test of post-test data can be seen in Table 4 . Table 4 is a uniformity test, and the significant score is 0.091. The significance score used for the experiment class and control class above is 0.05. Then the data after the above test is declared homogeneous or uniform. The results of the uniformity normality test explained that the data on learning spirit and the results of student learning were normally and uniformly distributed. Therefore, the data that have been collected in this study can meet the conditions for hypothesis testing and can proceed to Anova testing", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 362, "width": 419, "height": 103, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table.4 Test Homogeneity of Learning Outcome Variables Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. Learning outcomes based on Mean 2.962 1 50 .091 based on Median 2.664 1 50 .109 based on the Median and with adjusted df 2.664 1 46.003 .109 based on trimmed mean 2.932 1 50 .093", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 477, "width": 111, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Hypothesis Testing", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 442, "height": 264, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "When the prerequisite testing requirements have been met, then test the hypothesis in this study using the Manova testing method. Manova testing is a test used to see the impact of the application of Albert Bandura's behaviorism theory approach on the motivation and learning outcomes of elementary school students. The hypothesis to be tested is; (1) H 0 . The application of Albert Bandura's learning theory approach has no effect on the spirit of learning and the results of students studying at Nogopuro State Elementary School; (2) H 1 : The application of Albert Bandura's learning theory does affect the motivation when learning and learning outcomes of grade five students of Nogopuro State Elementary School. The decision criteria are that H 0 will be accepted, and H 1 will be rejected when the significant value > 0.05. and vice versa. If a significant score < 0.05 then H 0 is rejected and H 1 is accepted. The results of Manova testing on the spirit or motivation of student learning outcomes are in Table 5 . Based on the MANOVA test interpretation output table, a significance level of 0.011 yields a value of < 0.05. So H 0 is rejected and H 1 is accepted. Therefore, it can be known that the application of Albert Bandura's theoretical approach will affect the motivation and learning outcomes of students in", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 109, "width": 425, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. Motivation based on mean .494 1 51 .485 based on median .286 1 51 .595 based on the median and with adjusted df .286 1 49.223 .595 based on trimmed mean .508 1 51 .479", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 101", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 174, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nogopuro Public Elementary School.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 109, "width": 419, "height": 152, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table.5 Table MANOVA test interpretation output Multivariate Tests Effect Value F Hypothesis df Error df Sig. Partial Eta Squared Intercept Pillai's Trace .993 3464.881 b 2.000 50.000 .000 .993 Wilks' Lambda .007 3464.881 b 2.000 50.000 .000 .993 Hotelling's Trace 138.595 3464.881 b 2.000 50.000 .000 .993 Roy's Largest Root 138.595 3464.881 b 2.000 50.000 .000 .993 Teori Albert Bandura Pillai's Trace .164 4.903 b 2.000 50.000 .011 .164 Wilks' Lambda .836 4.903 b 2.000 50.000 .011 .164 Hotelling's Trace .196 4.903 b 2.000 50.000 .011 .164 Roy's Largest Root .196 4.903 b 2.000 50.000 .011 .164", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 262, "width": 220, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(a). Design: Intercept + Teori Albert Bandura; (b). Exact statistic", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 282, "width": 80, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 303, "width": 442, "height": 284, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The application of Albert Bandura's theory of behaviorism has a significant influence on student motivation and learning outcomes at the elementary school level. Albert Bandura's theory of behaviorism posits that individuals learn through observation and imitation of the behavior of others (observational learning). Bandura refers to this process as social learning, in which individuals learn through interaction with their environment. According to (David, 2016 ) the learning theory of behaviorism emphasizes on the interaction between the social characteristics of the environment, and the perception of individuals in producing the behavior observed around them. This theory is often considered a link between behaviorism and cognitive learning theories, as it includes elements such as attention, memory, and motivation (Muro & Jeffrey, 2008 ). According to (Bandura, 1969 ) the ability of human beings to learn through observation allows them to acquire complex and integrated units of behavior through examples, without having to build patterns gradually through a tedious process of trial. Therefore, social learning theory is based on three concepts, namely learning through observation, learning through reinforcement, and learning through modeling (Manik et al., 2022 ).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 599, "width": 442, "height": 168, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The first concept of social learning is learning through observation. (Bandura, 1969 ) says that learning through observation is the process by which individuals acquire new knowledge, skills, and behaviors by observing and paying attention to the actions of others. Through observation, individuals can obtain information about what others do, how they do it, and what are the consequences of that behavior. By paying attention to competent or influential models, individuals can imitate, or model observed behaviors and internalize that new knowledge and skills. The process of learning through observation allows the human being to acquire complex and integrated units of behavior through concrete examples, thus playing an important role in development and skills.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 102", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 284, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bandura in (Sulastri, 2016 ) mentions four processes that are important so that learning through observation can occur, namely: (1) Attention: before imitating others, it is important for observers to give enough attention to the person. The level of attention given can be influenced by the observer's relationship to the model, attraction or interest in the model, and the relevance or importance of the observed behavior to the observer; (2) Representation, the behavior to be imitated, must be symbolized in memory, both in verbal form and in the form of images/imagination. Verbal representations allow people to verbally evaluate observed behaviors and determine which ones are discarded and which ones to try to do; (3) Imitation of model behavior: after observing and putting it in memory, people then behave; (4) Motivation and reinforcement: learning through observation becomes effective if learning has a high motivation to carry out the behavior model. Observation may make it easier for people to master certain behaviors, but if the motivation for them is not there, there will be no process of punishing behavior. Imitation still occurs even though the model is not rewarded, as long as the observer sees the model gets positive traits that are a sign of a successful lifestyle, so it is believed that the model will generally be rewarded", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 386, "width": 442, "height": 381, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The second concept of social learning is learning through reinforcement. According to Bandura, learning through reinforcement is a learning process in which individuals acquire or reinforce new behaviors based on consequences or reinforcement received. According to B.F Skinner (Oktavia & Maemonah, 2022 ), reinforcement is divided into two, namely positive and negative, reinforcement can be in the form of positive rewards reinforcement or rewards that increase the likelihood of the behavior occurring in the future, while negative reinforcement is reinforcement that reduces or eliminates unwanted consequences. Positive reinforcement can make students feel valued and encouraged to continue to develop their abilities and achieve optimal learning outcomes. Thus, the application of positive reinforcement within the framework of Albert Bandura's theory of behaviorism can contribute positively to motivation and improve student learning outcomes at the Primary School level. The opinion is in line with (Hadi et al., 2023 ) which says that the reinforcement given to students in schools is positive reinforcement in the form of praise, numbers, and stars. The application of positive reinforcement in the realm of elementary school has the effect of reinforcing desired behaviors and increasing student motivation to try and learn better. However, there are times when behavioral reinforcement makes behavioral consequences an escape from an unpleasant situation. For example, a teacher can free students from homework if they do well in class. If homework is considered an unpleasant task, then being free from homework is reinforcement. Reinforcement in the form of escape and unpleasant situations is called negative reinforcement.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 103", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 284, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The next learning concept is learning through modeling. Learning through modeling is a learning process in which a person observes and imitates the behavior of others who are perceived as models. According to (Mohamadi et al., 2011 ) when a person observes the behavior or achievements of others, they can learn and develop new skills or beliefs based on the experience. Modeling has the greatest influence when the observed model is similar to the observer and in situations where the observer has little personal experience (Mubin et al., 2021 ). In the context of primary school education, the use of this model or role model is one of the most important aspects. Elementary school students have a natural tendency to observe and imitate the behavior of others around them. By applying the theory of behaviorism, teachers can choose models or role models who are competent and show the desired behavior in the context of learning. For example, a teacher who has good teaching skills and is enthusiastic about learning will be an inspirational model for students. Through observation and imitation of positive behaviors from the model, students will be motivated to imitate and adopt desired behaviors, which in turn will increase their motivation in learning and result in improved positive learning outcomes.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 386, "width": 442, "height": 323, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "So, by applying Albert Bandura's theory of behaviorism at the elementary school level, schools can create a conducive learning environment and motivate students. Based on the research results, the best indicators that affect the increase in motivation and student learning outcomes are encouragement and needs in the learning process. This indicator reflects the extent to which students feel driven by external motivation and needs, such as support from the environment, praise, or rewards for learning outcomes. This encouragement provides additional stimulation and support for students to stay motivated in learning. In such an environment, the use of appropriate models or role models can exemplify the desired behavior, while providing positive reinforcement strengthens students' motivation to learn and achieve good learning outcomes. In this process, students can develop social skills, imitate good behavior, and increase their competence in various fields of learning. In addition, the application of Albert Bandura's behaviorism theory can also help students overcome learning obstacles and difficulties, because they can see examples of models that have successfully overcome similar challenges. With the application of Albert Bandura's theory of behaviorism, elementary schools can provide an effective and holistic learning approach, thus increasing student motivation and learning outcomes in the cognitive aspect, especially at the level of understanding and analysis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 721, "width": 441, "height": 33, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In addition to increasing learning motivation, modeling can also increase students' confidence. (Bandura, 1977 ) says that modeling can also increase motivation and confidence", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 104", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 148, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "because seeing others succeed can provide concrete evidence that desired achievements can be achieved. In the context of Primary School, students often have little personal experience in achieving learning goals that are new to them. In this case, engaging successful and competent models or role models can help students build confidence in facing challenges and achieving desired learning outcomes. When students see that the model they observed is successful and able to overcome obstacles, they tend to feel motivated and confident that they are also capable of achieving similar things. With effective modeling, students can develop their confidence, take risks in learning, and strive to achieve good learning outcomes.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 251, "width": 442, "height": 380, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bandura in (Maulana Maslahul Adi, 2020 ) explains that there are several different types of motivation. First, there are past motivations. This is related to motivation which is emphasized in the conventional behaviorist concept approach. Then secondly, there is the promised motive, the motive we can describe. Third, there are obvious motives, such as looking around or remembering examples that can be imitated. In this theory, motivation becomes an important factor in learning, because individuals will tend to adopt behaviors that are considered to have positive rewards or results. Therefore, self-regulation is also needed so that students can increase their learning motivation. In addition, Bandura in (Aruan, 2020 ) also emphasizes the importance of self-regulation in increasing learning motivation. Bandura says there are three stages in the regulation process that takes place. First, is the self-observation stage, where a person looks at themselves and themselves and continues to observe them. They are aware of their current state and behavior. Second, is the evaluation stage, where people equate what they will observe about how they behave with specific dimensional standards. They evaluate the extent to which they meet expectations or achieve set goals. Third, the self- reaction stage, in which people hand out awards to themselves after successfully carrying out an evaluation of themselves. For their poor self-concept, Bandura proposes to improve it with the methods of carrying out self-observation, observing dimensional standards, and observing self-reaction. Thus, self-regulation is important in increasing students' learning motivation by paying attention to their self-concept and giving positive support to themselves after achieving the desired goals.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 442, "height": 110, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the results of research conducted in classes Va and Vb of Nogopuro State Elementary School, there is an influence of the implementation of Albert Bandura's behaviorism theory approach in classroom education on motivation in learning and student learning outcomes in elementary schools. This indication can also be seen with the increase in the average score of the posttest or pretest in both classes. This increase in value score is a fact that there is an increase in learning outcomes and learning motivation towards education", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 105", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 71, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "before and after practicing Albert Bandura's behaviorism learning theory in learning in elementary schools. The increase in learning motivation and student learning outcomes can be established because students in the experimental class who received treatment by applying Albert Bandura's theory felt happy and motivated in the educational process.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 173, "width": 442, "height": 246, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the experimental class, the teacher paid special attention to the utilization of positive reinforcement in shaping students' attitudes and motivation. the provision of positive reinforcement was carried out by the method of giving verbal praise and rewards in the form of stars every time students showed progress in achievement. This matter aims to make students feel valued and motivated to continue learning better. Not only that, teachers in experimental classes also function as models and examples for students. teachers behave and demonstrate the expected abilities, so that students are able to observe and imitate this behavior. In addition, in the educational process, teachers use educational strategies that are compatible with Albert Bandura's behaviorism theory. For example, organizing educational activities that link observation and simulation. Through these activities, students are able to learn directly, observing and relating to the surrounding environment. Teachers strive to produce interesting and interactive learning experiences so that students are also able to be actively involved in the educational process.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 431, "width": 442, "height": 323, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The experimental class felt a pleasant learning atmosphere because the application emphasized the importance of rewards or reinforcement. Rewards or positive reinforcement increase motivation in children's learning to achieve better learning outcomes. This theory is also able to provide rewards or reinforcement to children who have achieved or carried out certain tasks. In addition, students can also improve their learning outcomes with the use of modeling, which emphasizes the importance of the influence of the social environment in shaping learning behavior and motivation. In the context of learning, modeling is used to improve student’s academic skills and achievements. Students can imitate and adopt behaviors and skills gained from the modeling they observeThe results of this research are in line with Albert Bandura's social learning theory perspective, a study on the influence of peers on learning motivation (Redhana, 2019 ) which found that peers can serve as role models for group members and provide an influence that is thought to be dominant in the group. In terms of learning, the presence of peers can have a good effect on motivating students to learn, including learning Hinduism. Peers provide inspiration, support, and motivation for students to be actively involved in the learning process. By seeing peers who excel or have similar interests, students tend to feel motivated to pursue success and improve their learning outcomes.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 106", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 226, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This is then reinforced by research (Mufida, 2021 ) on the effectiveness of modeling to increase students' learning motivation at SMAN 1 Pademayu. This research results in data that displays the effectiveness of group counseling by utilizing modeling methods in increasing student engagement at SMA N 1 Pademayu. As a result, it was found that group counseling using modeling procedures had a greater impact on increasing students' learning motivation. Through modeling, students become actively involved in the learning process and are more motivated to achieve their learning goals. In group counseling, students can observe and imitate desired behaviors from fellow students or even the counseling facilitator. This process helps students build self-confidence, increase their participation in learning, and overall improve their learning motivation. The results of this study indicate the importance of applying the modeling method in an educational context as an effective strategy to increase students' learning motivation.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 328, "width": 442, "height": 226, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Not only that, research (Ernata, 2017 ) was conducted to analyze the learning motivation of students through the provision of rewards and punishments at Ngalingan 05 State Elementary School, Gandusari District, Blitar Regency. Where teachers need to distribute reinforcement and rewards to students in applying behaviorism education. This research shows that reward and punishment can have a significant impact on a student's learning motivation. The right plan positively influences the further improvement of the educational process to achieve satisfactory results. Therefore, educators or teachers must always try to motivate students to be more interested in the educational process. One approach is to distribute rewards and punishments that are educational in nature. The research shows that most students, 73%, feel happy or excited when their work and assignments are appreciated by their teachers. 59% of students strongly objected to being late and being reprimanded by their teachers. Not only that, 64% of students agree that they feel embarrassed when they break the rules too often.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 566, "width": 442, "height": 188, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to (Putri & Muhid, 2021 ), Albert Bandura's theory of social learning states that people learn through observation and imitation of others' behavior. In the context of education, this theory can mean that students can learn and increase their learning motivation by observing and imitating the positive behavior of others, such as teachers, classmates, or other inspirational figures. In addition, Bandura in (Zimmerman, 2010 ) said that motivation is closely related to self-efficacy as a consideration in learning planning. Self-efficacy is a student's belief that he or she is able to acquire skills and knowledge in accordance with predetermined standards. In the context of learning, self-regulation affects students' goal- setting and self-assessment decisions, providing encouragement and motivation to achieve high learning outcomes, and vice versa. (Adirestuty, 2017 )", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 107", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 206, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results of this research are not different from the research conducted by Friska Mokoagow ( 2022 ) where it was found that the implementation of the learning cycle can improve student learning outcomes. Before the cycle was introduced, the average student pass rate was 47, 31. However, in the first cycle, learning outcomes were able to rise with an average score of 78, and 67. After that, in the second process, the results of student learning rose again with an average score of 87, 86. (Kurniawan, 2016 ) also supports this finding. The implementation of the Modeling The Way procedure was found to increase mathematics learning activities and achievement in grade 9 from 2012 to 2013. According to some research findings that do not change from the current research findings, it can be concluded that Albert Bandura's behaviorism theory can increase the enthusiasm and learning outcomes of students at Nogopuro Elementary School.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 442, "height": 206, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to some of the research findings relevant to the current research findings, it can be concluded that Albert Bandura's behaviorism theory can increase motivation in learning and learning outcomes of students at Nogopuro State Elementary School. Teaching or education using Albert Bandura's behaviorism theory has a very high effectiveness than conventional learning or ordinary learning. There are several obstacles and barriers found when implementing the learning process using Albert Bandura's behaviorism theory. One of them is the individual differences between students. Each student has individual differences in terms of motivation level, interest, and learning style. Some students may be more responsive to Albert Bandura's behaviorism approach, while others may not be so responsive. Teachers or educators need to face the challenge of understanding individual differences and adapting Albert Bandura's behaviorism approach to suit the needs and characteristics of each student.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 528, "width": 442, "height": 226, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The effectiveness of Albert Bandura's behaviorism theory compared to ordinary or conventional learning can include: (1) learning motivation, Albert Bandura's behaviorism theory emphasizes the importance of using behavioral models and reinforcement in influencing learning motivation, this matter is expected to be able to provide good things for students learning enthusiasm. In traditional education, a student's motivation can be influenced by various aspects, including internal as well as external aspects such as individual interests, social support, and teaching methods used; (2) Student behavior, Albert Bandura's behaviorism theory can produce better changes in student behavior through the use of observable behavior models and appropriate positive reinforcement. In conventional learning, changes in student behavior can occur through teaching approaches that focus on providing information and instructions, but the influence of behavior models and reinforcement may not be as strong as in behaviorism theory; (3) Learning environment, the implementation of Albert", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 108", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 90, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bandura's behaviorism theory may require changes in the learning environment, such as the provision of observable behavior models, appropriate feedback, and consistent reinforcement. In conventional learning, the learning environment may focus more on conventional learning approaches such as lectures, individual assignments, or group assignments that do not always present appropriate behavioral models or consistent feedback.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 66, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 442, "height": 322, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "With reference to the research analysis above, it can be concluded that the implementation of Albert's behaviorism theory has a significant impact on student’s motivation and learning outcomes. Judging from the results of descriptive statistics, control class students and experimental class students have the same minimum value motivation of 55, and the maximum value in the experiment class is greater than the control class. The total motivation score of the experiment class is greater than the control class, with a difference in the value of 227. The average motivation score of the experiment class can be seen if the average difference between the experiment class and the control class is 0.96. As well as the standard deviation of the motivation variable for the experiment class of 8.283 and for the control class has a value of 6.934. For the variable of learning, it is concluded that students who have been treated (experiment class) have a better learning score than those who have not been treated (control class). The information obtained after going through the prerequisite test and creating homogeneous data and normal distribution data so can be continued with MANOVA testing. MANOVA testing output provides significant results = 0. 011 <0.05, H0 will be rejected and H1 will be accepted. This means that there is an effect of the application of Albert Bandura's behaviorism theory approach on the learning motivation and learning outcomes of Nogopuro State Elementary School students.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 561, "width": 66, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 582, "width": 442, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adirestuty, F. (2017). Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal Wahana Pendidikan , 4 (1), 54–67.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 625, "width": 441, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Aruan, J. (2020). Pengaruh Regulasi Diri dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 638, "width": 442, "height": 72, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi , 8 (1), 83. doi: 10.30872/psikoborneo.v8i1.4862 Bandura, A. (1969). Social - Learning Theory of identificatory processes. In D. A. Goslin (Ed.) Hanbook of socialization theory and research . Rand McNally. Bandura, A. (1977). Self - efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological review . doi: 10.1037/0033-295X.84.2.191", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 714, "width": 442, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "David, E. S. (2016). The Significance of Social Learning Theories in the Teaching of Social Studies Education. International Journal of Sociology and Anthropology Research , 2 (1), 40–45.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 109", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 94, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ernata, Y. (2017). Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian Reward Dan Punishment Di Sdn Ngaringan 05 Kec.Gandusari Kab.Blitar. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) , 5 (2), 781. doi: 10.22219/jp2sd.vol5.no2.781-790 Hadi, S., Setiyatna, H., & Sutiyono, A. (2023). Learning Behavior Theory According To Ivan Pavlov, Thorndike, Skinner, and Albert Bandura. Novateur Publication, India Proceedings of International Seminar on Indonesian Lecturer Is Born to Report Regularly LEARNING , 1 (1), 175–184.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 188, "width": 442, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Harni, S., & Tarjiah, I. (2018). Implementasi Teori Behaviorisme Dalam Membentuk Disiplin Siswa Sdn Cipinang Besar Utara 04 Petang Jatinegara Jakarta Timur. Profesi Pendidikan Dasar , 1 (2), 127. doi: 10.23917/ppd.v1i2.6458", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 231, "width": 442, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Huda, N., & Maemonah, M. (2022). Penerapan Modelling Teori Albert Bandura pada Mata Pelajaran FIKIH Di MI Ummul Qura. Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah , 6 (4), 1088. doi: 10.35931/am.v6i4.1130", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 274, "width": 442, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kolb, D. A. (2015). Experintial Learning Experience as the Source of Learning and Development.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 287, "width": 442, "height": 42, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In Experiential learning : experience as the source of learning and development . Kurniawan, I. (2016). Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Metode Modelling The Way pada Siswa Kelas IX SMP. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA ,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 329, "width": 212, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 (1), 44–49. doi: 10.30998/formatif.v6i1.751", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 346, "width": 442, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lesilolo, H. J. (2018). Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi , 4 (2), 186–202. doi: 10.37196/kenosis.v4i2.67", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 389, "width": 442, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manik, S., Sembiring, M., Padang, I., & Manurung, L. (2022). Theory of Bandura’s Social Learning in The Process Of Teaching at SMA Methodist Berastagi Kabupaten Karo. Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat , 3 (2), 85–96. doi: 10.51622/pengabdian.v3i2.729", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 441, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maulana Maslahul Adi, H. (2020). Teori Belajar Behaviorisme Albert Bandura Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Lisanuna: Jurnal Ilmu Bahasa Arab Dan Pembelajarannya , 10 (1), 22. doi: 10.22373/ls.v10i1.7803", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 474, "width": 442, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mohamadi, F. S., Asadzadeh, H., Ahadi, H., & Jomehri, F. (2011). Testing Bandura’s Theory in school. Procedia - Social and Behavioral Sciences , 12 , 426–435. doi: 10.1016/j.sbspro.2011.02.053", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 442, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mokoagow, F. (2022). Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Pembelajaran T Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Mengenal Malaikat Allah Kelas V di SDN 3 Limboto Barat. Jurnal Citra Pendidikan (JCP) , 2 (3), 546. doi: 10.38048/jcp.v2i3.714", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 442, "height": 99, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mubin, M. N., Ikhasan, B. M. N., & Putro, K. Z. (2021a). Pendekatan Kognitif-Sosial Perspektif Albert Bandura pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Edureligia , 05 (01), 92–103. Mubin, M. N., Ikhasan, B. M. N., & Putro, K. Z. (2021b). Pendekatan kognitif-sosial perspektif albert bandura pada pembelajaran pendidikan agama islam. Edureligia , 05 (01), 92–103. Muro, M., & Jeffrey, P. (2008). A critical review of the theory and application of social learning in participatory natural resource management processes. Journal of Environmental Planning and Management , 51 (3), 325–344. doi: 10.1080/09640560801977190", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 675, "width": 442, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oktavia, L., & Maemonah, M. (2022). Penerapan Teori Belajar Behavioristik B.F Skinner dalam Memotivasi Siswa pada Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar. Instructional Development Journal , 5 (1), 53. doi: 10.24014/idj.v5i1.19285", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 718, "width": 442, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Putri, I. B., & Muhid, A. (2021). The Metode Pendidikan Keteladanan Relevansi antara Qasidah Burdah dengan Teori Belajar Sosial Albert Bandura. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam , 14 (2), 164. doi: 10.36835/tarbiyatuna.v14i2.1111", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 218, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 56, "width": 437, "height": 22, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 2614-1620 Vol. 6, No. 2, July 2023, pp. 93-110", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 775, "width": 367, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Minati Rina Hardiyana et.al The effect of the application of Albert Bandura’s…) 110", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 90, "width": 442, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Redhana, I. W. (2019). Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran Kimia.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 103, "width": 183, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia , 13 (1).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 442, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ruwaida, H. (2020). Belajar Sosial: Interrelasi Antara Individu, Lingkungan, Dan Perilaku Dalam Pembelajaran Fiqih Di Mi Miftahul Anwar Desa Banua Lawas. Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah , 4 (2), 217. doi: 10.35931/am.v4i2.316", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 162, "width": 442, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sulastri. (2016). Penerapan Teori Kognitif Sosial dalam Pembelajaran di SD/MI (Analisis Pemikiran Albert Bandura). AL-ASHR: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, Prodi PGMI-FAI-Universitas Islam Jember , 1 (1), 125–141. doi: 10.1088/1751- 8113/44/8/085201", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 218, "width": 442, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sutianah, C. (2021). Peningkatan Kompetensi Kerja berbasis Integrasi Soft Skills, Hard Skills dan Entrepreneur Skills Program Keahlian Kuliner melalui Penerapan Teaching Factory SMK. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora , 2 (08), 152–167.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 261, "width": 440, "height": 26, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suwartini, S. (2016). Teori Kepribadian Social Cognitive : Kajian Pemikiran Albert Bandura. Al- Tazkiah: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam , 5 (1), 37–46.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 442, "height": 38, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syachtiyani, W. R., & Trisnawati, N. (2021). Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan , 2 (1), 90–101. doi: 10.37478/jpm.v2i1.878", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 333, "width": 441, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yanuardianto, E. (2019). Teori Kognitif Sosial Albert Bandura (Studi Kritis Dalam Menjawab Problem Pembelajaran di Mi). Auladuna : Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah , 1 (2), 94–111. doi: 10.36835/au.v1i2.235", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 376, "width": 442, "height": 26, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zimmerman, B. J. (2010). Self-efficacy and educational development. In Self-Efficacy in Changing Societies (Issue January 1995). doi: 1 0.1017/cbo9780511527692.009", "type": "Text" } ]
b76dd165-3446-4e92-8e94-fc6a9ea5b535
https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/download/12973/8090
[ { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "41", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 125, "top": 68, "width": 281, "height": 51, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Section header" }, { "left": 215, "top": 127, "width": 98, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Section header" }, { "left": 208, "top": 141, "width": 110, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Universitas Airlangga", "type": "Text" }, { "left": 235, "top": 164, "width": 57, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 187, "width": 335, "height": 205, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Krisis ekonomi dan krisis kemanusiaan yang terjadi di Venezuela semenjak tahun 2014 menyebabkan Venezuela berada dalam tekanan internasional, terutama Amerika Serikat.Tekanan dari Amerika Serikat tersebut membuat Venezuela terisolasi dalam kawasan Amerika Latin maupun internasional. Dalam melawanan tekanan Amerika Serikat tersebut Venezuela kemudian memanfaatkan posisinya dalam ALBA sebagai regional power. Sebagaimana negara ALBA masih menunjukkan dukungan kuat terhadap Venezuela meskipun negara tersebut sedang dilanda krisis yang disinyalir karena kegagalan sistem perekonomian sosialis pada era Hugo Chavez.Penelitian ini kemudian menggunakan instrumen analisis teori kooperatif hegemoni yang menghasilkan tiga strategi yang dilakukan oleh Venezuela yaitu: (1) strategi reduksi balancing dengan meningkatkan balance of fear terhadap Amerika Serikat; (2) strategi peningkatan bandwagoning terhadap negara anggota ALBA untuk mempertahankan eksistensi diskurs suportif kawasan; (3) agregasi power terhadap negara anggota ALBA untuk mencegah terjadinya defection dalam kawasan.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 401, "width": 331, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Kata Kunci : Tekanan kekuatan eksternal, balance of fear, bandwagoning, diskurs suportif kawasan, agregasi power, defection", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 435, "width": 334, "height": 169, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Economic and humanitarian crisis that happened in Venezuela since 2014 has left Venezuela in international pressure, especially from the United States. United States pressure make Venezuela position’s isolated in Latin America region also in international. In order facing United States pressure, Venezuela takes advantage of its position in ALBA as a regional power. As ALBA member countries still showing strong support towards Venezuela despite Venezuela is hit by crisis allegedly due to the failure of socialist economic system on Hugo Chavez’s era. This research use hegemony cooperative theory as analysis instrument which is result three strategies by Venezuela: (1) balancing reduction strategy by increase balance of fear towards United States; (2) increasing bandwagoning strategy towards ALBA member countries to maintain the exsistence of regional supportive discourse; (3) aggregation power strategy towards ALBA member countries to prevention defection in the region.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 613, "width": 331, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Keywords : External power pressure, balance of fear, bandwagoning, regional supportive discourse, power aggregation, defection", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "42", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 197, "top": 68, "width": 76, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 92, "width": 334, "height": 252, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Paska turunnya Hugo Chavez dari kursi kepresidenan Venezuela di tahun 2013, Venezuela dibawah pimpinan Nicolas Maduro diguncang krisis politik dan ekonomi yang juga menyebabkan terjadinya krisis kemanusiaan. Kondisi tersebut cukup mem- prihatinkan lantaran mengingat pada dekade sebelumnya yaitu tepatnya pada pemerintahan Chavez, Venezuela merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang memiliki kondisi perekonomian cukup baik bahkan merupakan salah satu regional power yang diperhitungkan di Amerika Latin maupun di dunia. Buruknya perekonomian Venezuela ini dapat dilihat dari GDP Venezuela dalam beberapa tahun terakhir yang mengalami penurunan sekitar 8,4%. Kondisi tersebut merupakan jumlah GDP terendah jika dibanding- kan dengan negara-negara besar di Amerika Latin seperti Argentina dan Mexico. Pada tahun 2014 hingga 2017 Venezuela mengalami inflasi yang mencapai prosentase sekitar 100% hingga 600%. Se - lain itu terjadi juga defisit anggaran negara sekitar 14% yang meru - pakan prosentase tertinggi di dunia serta tingkat pengangguran di Venezuela juga tercatat naik sekitar 20% dari tahun 2012 (Worstall 2016).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 353, "width": 336, "height": 278, "page_number": 2, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Krisis politik dan ekonomi yang mendorong terjadinya krisis kemanusiaan di Venezuela membuat Venezuela berada dalam tekanan dari Amerika Serikat.Terdapat dua bentuk tekanan yang diberikan oleh Amerika Serikat, yaitu tekanan secara bilateral dan melalui pendekatan regional. Pada tekanan secara bilateral, Amerika Serikat merespon krisis kemanusiaan yang terjadi di Venezuela dengan mengeluarkan sanksi pertama yaitu Executive Order 13.692 karena menilai krisis tersebut telah menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (National Archives 2015). Selanjutnya pada era pemerintahan Donald Trump, Trump menekan Venezuela dengan dua cara yaitu: (1) ancaman intervensi militer yang diumum - kan Trump pada sidang Dewan Keamanan PBB 11 Agustus 2017; (2) pembaharuan Executive Order 13.692 yang berisikan larangan segala bentuk transaksi dengan pemerintahan Venezuela dan perusahaan minyak Venezuela, Petroleos de Venezuela, S.A. (PDVSA) (Casey 2017; White House 2017). Sedangkan melalui pendekatan regional, semenjak tahun 2015 Amerika Serikat telah mendesak organisasi regional Organization of American States (OAS) untuk memberlakukan sanksi yang lebih tegas terhadap pemerintahan Maduro terkait krisis kemanusiaan yang terjadi di Venezuela.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 336, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Hasilnya pada tahun 2016, Sekertaris Jendral OAS Luis Almagro meminta komunitas internasional untuk meningkatkan sanksi kepada pemerintahan Maduro dan meminta Venezuela menanda- tangani Inter-America Democratic Charter sebagai dasar dari proses alterasi pengaturan Undang-Undang tentang demokrasi di Venezuela (Pedraza 2016).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 158, "width": 337, "height": 252, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Meskipun dibawah tekanan internasional karena krisis kemanusiaan, pemerintahan Maduro tetap bersikeras menolak bahwa Venezuela saat ini sedang berada dalam kondisi krisis kemanusiaaan dan mengklaim bahwa Amerika Serikat yang berada dibalik kekacauan ekonomi Venezuela. Hal ini seperti yang ditegaskan oleh Delcy Rodriguez, Ketua Dewan Konstituen Nasional (ANC) dan Mantan Menteri Luar Negeri Venezuela bahwa tidak ada krisis humani- tarianisme di Venezuela. Venezuela memiliki mode inklusi sosial yang berbeda dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan kelaparan (Al-Jazeera 2017). Ironisnya dalam ketergabungan- nya pada organisasi regional ALBA ( Bolivarian Alliances for the Americans ), Venezuela merupakan salah satu pelopor dari organisasi tersebut dan memegang peran kunci didalamnya. ALBA yang merupakan organisasi regional bentukan Presiden Venezuela Hugo Chavez pada tahun 2004 dengan tuuan untuk mengadvokasi pembangunan negara-negara Amerika Latin dan Karibia yang pertumbuhannya masih terbelakang dan memiliki sedikit sekali kontribusi pada pertumbuhan kawasan, bisa dilihat pada Tabel 1. (Tarris & Azzi 2011).", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 418, "width": 251, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Tabel 1. Populasi Luas Lahan dan Total GDP Negara Anggota ALBA Tahun 2014", "type": "Section header" }, { "left": 108, "top": 459, "width": 305, "height": 171, "page_number": 3, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Negara Populasi Luas Lahan (km 2 ) GDP (US$ Million ) Antigua dan Barbuda 85,632 442 1,280.13 Bolivia 9,119,152 1,098,581 32,996.19 Kuba 11,451,652 110,861 80,656.10 Dominika 72,660 754 65,231.03 Ekuador 14,573,101 256,370 101,726.33 Grenada 109,590 348 911.48 Nikaragua 5,891,199 129,495 11,880.44 Saint Kitts dan Nevis 51,538 261 847.78", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 83, "top": 73, "width": 294, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Saint Lucia 180,870 617 1,551.92 Saint Vincent dan Grenadines 120,000 389 727.23 Venezuela 28,199,825 916,445 482,359.32 Total ALBA 69,513,221 2,513,337 720,167.95 ( Sumber: World Bank 2018)", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 182, "width": 332, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ditengah posisinya yang terhimpit oleh tekanan Amerika Serikat, Venezuela kemudian melakukan strategi perlawanan melalui ALBA dengan Venezuela yang memanfaatkan posisinya sebagai region- al power di kawasan tersebut. Adapun strategi perlawanan yang dilakukan Venezuela melalui ALBA ini dianalisa melalui teori kooperatif hegemoni yaitu dengan menguatkan aliansi dalam ALBA.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 294, "width": 329, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Kooperatif Hegemoni terhadap Negara Kawasan dalam Mempertahankan Diri terhadap Tekanan Eksternal", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 330, "width": 333, "height": 252, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi kooperatif hegemoni berangkat dari pendekatan ideational institutional realism yang melihat keterbatasan geopolitik negara dalam sistem internasional bukan sebuah hal yang negatif melainkan sebagai alasan agar negara dapat menggabungkan ide-ide kausal dan keyakinan bersama melalui kerjasama (Pedersen 2002). Terdapat tiga strategi utama dalam teori kooperatif hegemoni. Pertama, kapasitas agregasi power yaitu kapasitas negara core untuk melibatkan negara peripheral dalam proyek politik kawasan yang dipengaruhi oleh faktor unipolaritas kawasan, distribusi power yang ditentukan oleh derajat asimetris dan konsetelasi faktor eksternal. Kedua, kapasitas power-sharing yaitu kapasitas pembagian power oleh negara core terhadap peripheral , yang dipengaruhi oleh empat hal antara lain balance of fear , kepercayaan prinsipal, kepercayaan kausal dan polity structure . Ketiga, kapasitas komitmen yang di- pengaruhi oleh empat hal: (1) biaya non komitmen yang bergantung pada geopolitik, geoekonomi, interdependensi dan persepsi negara; (2) pengaturan konstitusional dan memfasilitasi prosedur partisipasi dalam integrasi regional; (3) kepentingan negara core itu sendiri; (4) eksistensi diskursus suportif (Pedersen 2002).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 591, "width": 337, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Secara spesifik strategi kooperatif hegemoni bertujuan mereduksi proses balancing serta meningkatkan bandwagoning dengan negara-negara kawasan. Hal ini mengimplikasikan pada tiga", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "45", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 332, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "hal (sesuai dengan tiga strategi kooperatif hegemoni yang telah disebutkan) yaitu: (1) negara core melakukan agregasi power dengan negara core bersedia membiayai side payments dari kerjasama yang dilakukan dalam organisasi regional dengan tujuan untuk mencegah negara peripheral melakukan proses defection dalam institusi regional; (2) reduksi balancing yang dilakukan melalui strategi power-sharing antara negara core dengan negara peripheral .", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 161, "width": 332, "height": 265, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Reduksi balancing dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap nilai-nilai kawasan yang bertujuan untuk mendorong proses integrasi melalui pembangunan komunitas kawasan. Pereduksian balancing kemudian mendorong negara core bertindak sebagai regional defenders yang menganggap bahwa kekuatan eksternal dapat mempengaruhi perubahan nilai-nilai kawasan sehingga dapat meningkatkan legitimasi posisi negara core sebagai regional power . Dalam artian, saat proses reduksi balancing yang dipengaruhi oleh kekuatan eksternal elemen balance of fear merupakan elemen terpenting dalam strategi kooperatif hegemoni; (3) strategi kooperatif hegemoni akan mengikat negara peripheral dalam struktur yang ada di kawasan sehingga meningkatkan bandwagoning kawasan dan memunculkan diskursus suportif sebagai bagian dari komitmen dalam organisasi kawasan (Pedersen 2002). Berdasar penjelasan tersebut dapat ditarik pemahaman bahwasanya dalam mempertahankan status quo dan dukungan regional, setidaknya negara core menerapkan tiga strategi. Pertama dengan menaikkan balance of fear , meningkatkan bandwagoning, dan menaikkan power serta komitmen untuk mencegah proses defection dalam organisasi regional.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 458, "width": 264, "height": 40, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Reduksi Balancing Venezuela dengan Negara Anggota ALBA melalui Peningkatan Balance of Fear terhadap Amerika Serikat", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 508, "width": 334, "height": 133, "page_number": 5, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Venezuela memanfaatkan posisinya yang terhimpit oleh tekanan Amerika Serikat untuk meningkatkan balance of fear negara ALBA terhadap Amerika Serikat. Hal ini pertama kali tercermin dalam surat terbuka yang dituliskan oleh Maduro kepada warga negara Amerika Serikat dengan menegaskan bahwa Venezuela bukan ancaman bagi negara manapun justru Venezuela menganggap sikap Amerika Serikat yang mengeluarkan Executive Order 13.692 meru - pakan ancaman bagi Venezuela beserta negara Amerika Latin dan Karibia lainnya. Dalam surat yang diterbitkan dalam surat kabar The New York Times pada 17 Maret 2015, terdapat setidaknya tiga", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "46", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 331, "height": 146, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "poin yang menyebutkan bahwa Amerika Serikat adalah ancaman bagi negara Amerika Latin dan Karibia terutama negara ALBA antara lain yaitu: (1) Amerika Serikat dianggap tidak adil dan tidak menghormati Piagam Perdamaian Community of Latin American and Caribbean States (CELAC) dan piagam perdamaian inter- nasional; (2) sikap Amerika Serikat menurut Maduro mengingatkan kembali kepada sejarah kelam hubungan Amerika Serikat dengan masyarakat Amerika Latin dan Karibia; (3) Maduro menilai Executive Order 13,692 telah melanggar prinsip kedaulatan dalam piagam PBB (Ministerio del Poder Popular Para Relaciones Exteriores 2015).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 224, "width": 337, "height": 318, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Tidak lama setelah surat terbuka tersebut dikeluarkan, pada pertemuan luar biasa ke-4 ALBA tanggal 11 Agustus 2015 Venezuela mengklaim bahwa Amerika Serikat berusaha melakukan sabotase ekonomi Venezuela melalui vulture plan atau vulture funds . Pada pertemuan tersebut, Maduro menyatakan rasa keterancaman Venezuela dengan memaparkan bukti yaitu berupa laporan dari Kementerian Luar Negeri Venezuela jika pemerintah Amerika Serikat memerintahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Caracas untuk mengaplikasikan vulture plan (ALBA-TCP 2015). Namun setelah menolak penerapan vulture fund dan kehadiran vulture investor pada tahun 2015 dan 2016 dengan bergantung pinjaman kepada Tiongkok, pada 3 November 2017 Maduro mengumumkan bahwa Venezuela sudah tidak lagi dapat membayar hutang luar negerinya. Maduro dalam pidatonya menyatakan bahwa pemerintah Venezuela dan PDVSA akan berusaha untuk merestrukturisasi pembayaran hutang tersebut dengan melakukan pembayaran hutang sekitar US$ 1,1 miliar dan sisanya Venezuela akan menjual obligasinya melalui vulture plan. Permasalahannya kemudian sanksi lanjutan Executive Order 13.692 yang dikeluarkan oleh Trump menyusahkan keberadaan vulture investor di Venezuela. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh Venezuela untuk melakukan diplomasinya dengan ALBA karena merasa Amerika Serikat melakukan cara lain untuk menghancurkan perekonomian Venzuela (Thomas 2017).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 551, "width": 334, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Selanjutnya dalam pertemuan khusus dewan permanen OAS di New York pada 5 Mei 2016. Delcy Rodriguez sebagai satu- satunya perwakilan Venezuela yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan pidatonya yang mengklaim bahwa ancaman dan bentuk intervensi yang dilakukan oleh Amerika Serikat bertujuan untuk menjatuhkan pengaturan konstitusi dan proses demokrasi", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "47", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 334, "height": 159, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Venezulea. Delcy menjelaskan kondisi yang terjadi di Venezuela tidak sesuai dengan apa yang digambarkan dalam media masa inter- nasional. Contohnya media masa Washington Post secara eksklusif memberitakan krisis Venezuela selama 30 hari penuh. Delcy juga mengingatkan kepada negara yang hadir pada tahun 2008 ketika Amerika Serikat melancarkan agresi finansial dengan menyebarkan asumsi di media masa bahwa pemerintah Venezuela tidak dapat mereduksi jumlah masyarakat yang kelaparan, padahal kenyataan- nya Venezuela telah mereduksi besar-besaran terhadap jumlah masyarakat kelaparan sebagaimana hal tersebut juga diakui oleh PBB dan FAO (Ministerio del Poder Popular Para Relaciones Exteriores 2016).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 237, "width": 334, "height": 265, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Poin penting selanjutnya yang dilakukan Venezuela dalam menaikkan balance of fear negara ALBA adalah klaim Venezuela yang menyatakan bahwa Amerika Serikat lah yang berada di balik dari peningkatan kekerasan politik pihak ‘kanan’ dengan memberi- kan bantuan dana cukup besar. Strategi balance of fear semakin mudah dilakukan oleh Venezuela ketika Amerika Serikat menge - luarkan ancaman intervensi militer pada tahun 2017. Dalam perte- muan luar biasa Dewan Politik ALBA pada 25 Agustus 2017, Mad - uro menyatakan bahwa sudah bukan hal yang asing bagi ALBA jika Amerika Serikat akan melakukan intervensi militer di negara-nega - ra Amerika Latin dan Karibia dikarenakan sumber daya alam yang melimpah terutama di Venezuela dengan fakta bahwa Venezuela masih menjadi pemasok utama dalam ALBA (TeleSUR 2017). Selain itu dalam wawancara khusus yang dilakukan di Moscow, Maduro menyatakan bahwa Trump harus paham jika ancaman intervensi militer ini bukan lelucon belaka. Hal ini dikarenakan selain tidak memiliki kekuatan militer yang sebanding dengan Amerika Serikat, ancaman intervensi militer ini akan mengganggu stabilitas keaman- an di Venezuela bahkan negara-negara ALBA lainnya (PBS News Hour 2017).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 511, "width": 333, "height": 120, "page_number": 7, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Terakhir, Venezuela mengklaim adanya langkah agresif Amerika Serikat dalam menyikapi krisis Venezuela.Maduro tidak dapat me - mungkiri bahwasannya, sanksi finansial yang dibebankan Trump kepada Venezuela justru membuat Venezuela lebih independen dan kemungkinan keluar dari krisis ekonomi jauh lebih besar (Ulmer dan Lawder, 2017).Akan tetapi pemberian sanksi tersebut juga ber - dampak pada Kuba dan Nikaragua yang merupakan aliansi terkuat Venezuela di kawasan tersebut.Kuba dan Nikaragua mendapatkan tekanan dari Amerika Serikat untuk melengserkan pemerintahan", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "48", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 333, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Sosialis kedua negara tersebut. Menurut Maduro cara Amerika Serikat tersebut merupakan refleksi dari keberlanjutan proses imperialisme. Hal ini dikarenakan jika Amerika Serikat berhasil melengserkan pemerintahan sosialis di Venezuela, Kuba dan Nikaragua maka selanjutnya akan mudah bagi Amerika Serikat untuk memberikan pengaruhnya dan mengontrol setiap negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia (Koerner 2017).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 194, "width": 327, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Venezuela dalam Meningkatkan Bandwagoning terhadap Negara ALBA untuk Mempertahankan Eksisten- si Diskursus Suportif", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 244, "width": 334, "height": 172, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dalam meningkatkan bandwagoning terhadap negara anggota ALBA, Venezuela selalu melakukan proses diplomasi yang menekankan hasil kerjasama positif ALBA dan PETROCARIBE. Maduro dalam proses diplomasinya juga kerap membandingkan keberhasilan program sosial yang dijalankan oleh kerjasama ALBA dan PETROCARIBE dengan program OAS yang menurut Maduro cukup kontras. Layaknya sikap diam OAS terkait pemberontakan di Guatemala (1954), Republik Dominika (1966) dan kasus intervensi Amerika Serikat di Kuba (1961), bahkan OAS juga mengabaikan hak asasi masyarakat indigenous di Honduras, Mexico dan Kolombia yang merupakan sekutu Amerika Serikat. Hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap Venezuela yang selalu responsif dalam permasalahan apapun yang terjadi di Kawasan (Granma 2017).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 426, "width": 332, "height": 198, "page_number": 8, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Selanjutnya, Venezuela menekankan agresifitas media Barat menge - nai krisis Venezuela dan permasalahan domestik di negara lainnya telah mendiskreditkan proses revolusi Bolivarian. Delcy Rodriguez, menilai bahwa media berperan penting dalam proses power-sharing di suatu negara, namun tidak adanya regulasi khusus dalam badan organisasi multilateral yang mengatur peran media pada sistem internasional, membuat negara-negara ALBA sering kali ditempat- kan pada posisi yang serba salah karena negara bisa saja dalam suatu kondisi tidak dapat melakukan pembelaan kepada dirinya sendiri. Pemerintah Venezuela mencoba melakukan proses diplomasi kepada masyarakat internasional melalui media masa TeleSUR. Akan tetapi, TeleSUR kemudian masih dianggap oleh media Barat sebagai sarana propaganda karena dinilai tidak menampilkan fakta sesungguhnya kondisi Venezuela, padahal kenyataannya TeleSUR telah menampilkan fakta yang sesungguhnya (TeleSUR TV 2016).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "49", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 68, "width": 335, "height": 200, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Selain itu dalam strategi peningkatan bandwagoning , Venezuela juga meminta negara-negara ALBA bertindak sebagai mediator dari proses dialog antara Venezuela dengan Amerika Serikat dan pihak oposisi. Bersama Amerika Serikat dalam beberapa pidatonya Maduro mengakui bahwa Venezuela sudah pernah meminta Amerika Serikat untuk melakukan dialog secara bilateral dengan menujuk Diosdado Cabello sebagai ketua delegasi komsi dialog semenjak tahun 2014 namun tidak dihiraukan. Sedangkan dengan pihak oposisi, negara-negara ALBA diminta menjadi mediator karena melihat ALBA bukanlah aktor eksternal dalam politik domestik Venezuela melainkan sebuah satu kesatuan yang kuat karena adanya integrasi lanjut dalam kawasan. Keterlibatan ALBA dalam proses dialog ini juga dapat meningkatkan bargaining position negara-negara anggota ALBA yang didominasi oleh negara kecil dalam sistem internasional (ALBA-TCP 2015).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 277, "width": 335, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Peningkatan solidaritas berdasar sejarah kemerdekaan Amerika", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 290, "width": 339, "height": 172, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Latin terutama sejarah perjuangan Ayacucho dan Simon Bolivar merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan bandwagoning kawasan. Seperti halnya dalam pidato maduro yang mengatakan solidaritas ditingkatkan dengan mengutamakan prinsip kebebasan didalamnya, sebagaimana pahlawan-pahlawan seperti Bolivar dan Ayacucho telah membebaskan dan memberikan semangat kemerdekaan kepada masyarakat Amerika Latin (ALBA-TCP, 2015). Menteri Luar Negeri Venezuela (pada tahun 2017), Jorge Arreaza dalam pidatonya juga menilai bahwa perjuangan ALBA saat ini sama dengan yang terjadi pada era perjuangan Ayacucho dan Simon Bolivar yaitu melawan imperialisme dari negara Barat. Maka disini penting bagi ALBA untuk tidak mengulang kesalahan yang sama (Granma 2017).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 471, "width": 336, "height": 160, "page_number": 9, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Terakhir yaitu diselenggarakannya We are all Venezuela day yang merupakan strategi peningkatan bandwagoning melalui proses pergerakan sosial. Venezuela mengadakan pertemuan tingkat tinggi internasional di Caracas pada 16 hingga 19 September dengan 197 delegasi untuk menunjukkan kepada dunia bahwa tidak hanya Venezuela saja yang menolak intervensi pihak imperial melainkan seluruh masyarakat dunia. Maduro menjelaskan bahwa inti dari pertemuan ini menyatakan solidaritas dengan menempatkan posisi sebagai masyarakat Venezuela. Oleh karena itu dalam proses nya, delegasi yang hadir membentuk beberapa inisiatif kampanye internasional baik itu secara langsung maupun jaringan media sosial yang dapat diungkapkan melalui berbagai bahasa (TeleSUR 2017).", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "50", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 68, "width": 310, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Agregasi Power Venezuela dalam ALBA untuk", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 81, "width": 272, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Mencegah Terjadinya Defection dalam Kawasan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 105, "width": 338, "height": 212, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi agregasi power yang dilakukan Venezuela adalah me - lalui peningkatan kerjasama ALBA dengan PETROCARIBEuntuk mengembangkan proyek kawasan di bidang sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam meningkatkan pembangunan sosial di negara-negara kawasan (terutama ALBA), menciptakan kemandirian perekonomian negara-negara Karibia, penguatan pertukaran budaya dan kerjasama lingkungan. Badan pengaturan PETROCARIBE memiliki mekanisme kerjasama yang lebih besar daripada menjaga keamanan pasokan energy. Karena usaha yang dilakukan oleh PETROCARIBE bertujuan untuk mengangkat jutaan manusia yang tinggal di 14 negara untuk keluar dari penderitaan, sehingga sifat PETROCARIBE ini jauh lebih humanistik, lebih dekat dan menghormati masyarakat. Oleh karena itu PETROCARIBE bukan hanya sekedar sarana diplomasi minyak Venezuela saja melainkan sebagai Zona Ekonomi baru di Amerika Latin (Caribflame 2015).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 326, "width": 336, "height": 239, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dalam mewujudkan Zona Ekonomi baru, Venezuela kemudian menandatangani beberapa perjanjian energi dan sosial dalam pertemuan luar biasa ke-4 Dewan Politik ALBA pada 10 Agustus 2015 yang sudah memiliki pendanaan finansial dari inisiatif korporasi energi PETROCARIBE dan Bank of ALBA. Maduro menyebutkan beberapa proyek telah ditandatangani antara lain yaitu: (1) membangun konstruksi energi angin dengan kapasitas produksi 1,5 megawatt; (2) pembangunan klinik kesehatan dan per - baikan produksi pada sektor agrikultur di Dominika; (3) memasang panel solar di beberapa sekolah umum dan konstruksi perumahan di St. Kitts dan Nevis; (4) membangun dan rehabilitasi sekolah di Grenada dan membangun gedung olahraga di St. Vincent dan Grenadines serta membangun rumah bagi tunawisma di St. Lucia. Pembangunan fasilitas-fasilitas ini juga bertujuan untuk menin- gkatkan kualitas hidup dari negara-negara Karibia, sebagaimana menurut Maduro setiap orang memiliki hak untuk mengembang- kan diri dan secara bersama-sama pembangunan akan dicapai (Escambray 2015).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 574, "width": 333, "height": 67, "page_number": 10, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Laporan dari FAO pada tahun 2016, ALBA dan PETROCARIBE ter - catat telah berhasil mengembangkan proyek kawasan yang diinisiasi oleh Venezuela terutama di negara-negara Karibia. Pertama dapat dilihat dari Antigua dan Barbuda, semenjak Juni 2015 Petroleos de Venezuela Caribe Antigua y Barbuda (PDVCAB) bekerjasama", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "51", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 338, "height": 185, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "dengan ALBA Caribe Fund mengembangkan projek yang bergerak di area ketahanan pangan antara lain yaitu: (1) People’s Benefit Program, yang bertujuan untuk membantu keluarga miskin memenuhi kebutuhan pangan dan produksi pangan untuk mencip- takan kualitas hidup lebih baik. Program ini memberikan subsidi sekitar US$ 80 kepada setiap keluarga dengan pendapatan rata- rata kurang dari US$ 300; (2) rehabilitasi pada tanaman desalinasi di Crabbes (wilayah Antigua) dan Barbuda yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas air, mereduksi dan memperluas jaringan distribusi termasuk diantaranya peningkatan jumlah bantuan US$ 8 juta pada tahun 2015; (3) yaitu meningkatkan peran anak muda dalam bidang agrikultur, tujuan dari program ini adalah untuk memperluas lapangan pekerjaan serta meningkatkan program agri- kultur (FAO 2016).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 264, "width": 334, "height": 185, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Terdapat tiga proyek utama PETROCARIBE dan ALBA di Dominika yang memberi keuntungan cukup besar adalah: (1) Waitukubuli LPG merupakan tempat pengisian bahan bakar dan pabrik distribusi yang terletak di desa Jimmit dengan kapasitas sekitar 38 MDB. Pabrik ini dibangun oleh PETROCARIBE untuk mengembangkan pasar lokal Dominika terutama untuk memenuhi kebutuhan gas pada beberapa sektor yang membutuhkan; (2) pembangunan pro - gram untuk masyarakat Kalinago Caribbean dengan memberikan kredit pinjaman untuk proses pengembangan pertanian. Hingga pada tahun 2016, FAO mencatat terdapat sekitar 2000 kredit yang diberikan oleh ALBA kepada masyarakat di wilayah tersebut; (3) mengembangkan proyek pertenakan dengan membangun produksi unggas dan babi seta menciptakan lahan budi daya ikan (FAO 2016).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 458, "width": 333, "height": 173, "page_number": 11, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Adapun beberapa program pembangunan sosial yang dibangun oleh Venezuela di Grenada khususnya adalah sebagai berikut. Pertama yaitu School Feeding Program (SFP) yang telah beroperasi semenjak tahun 2008. Hingga tahun 2016, sekitar US$ 1,1 juta telah diimplementasikan dalam pembangunan taman kanak-kanan, sekolah dasar hingga pemasokan gratis makanan gratis bagi pelajar. Selain meningkatkan potensi sumber daya manusia di Grenada, SFP telah memberbaiki pengetahuan produksi makanan lokal, misalnya pemberian informasi tetang nutrisi makanan; mempromosikan pengimplementasian tanaman sayur sekolah, serta membantu pembangunan infrastruktur dan peralatan dasar sekolah. Kedua, Farm Labour Support Program (FLSP) yaitu ber- tujuan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan di bidang pertanian", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "52", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 333, "height": 159, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "dan meningkatkan produksi makanan lokal seperti coklat dan pala. FAO membuktikan bahwa dari tahun 2012 hingga 2016, program ini telah memperluas sekitar 890 hektar untuk lahan pertanian termasuk diantaranya 607 hektar tanaman coklat, 141,6 hektar pala, dan 51,4 hektar buah-buahan. Ketiga, program Hugo Chavez LPG Cylinder Filling Plant yang merupakan program kerjasama keamanan energi dan dibentuk karena adanya gabungan kepemilikanantara perusahaan PDV Grenada Ltd. dengan PETROCARIBE. Semenjak pertama kali dibentuk pada tahun 2015, Venezuela telah menginvestasikan sekitar US$ 3,9 juta untuk memenuhi kapasitas cadangan minyak sekitar 1200 barrels (FAO 2016).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 237, "width": 331, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Nikaragua merupakan negara yang paling bergantung dengan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 250, "width": 334, "height": 305, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Venezuela melalui program ALBA dan PETROCARIBE, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program pembangunan sosial antara lain. Pertama yaitu Zero Usury yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi wanita agar mendapatkan pekerjaan dan dapat mengakses sistem fiansial internasional. Dalam hal ini terdapat sekitar peminjaman dana sekitar 137 hingga US$ 367 dengan bunga rendah yang diberikan kepada janda yang sumber pereko- nomiannya bergantung pada bisnis kecil-kecilan. Terdapat sekitar 39.96 juta antara 2007 hingga 2015 dan sekitar 66,786 wanita yang mendapatkan manfaat positif dari program kerjasama. Kedua yaitu “Christian, Socialist and Solidary” Special Plan for the Production of Basic Grains (CRISSOL) yang sebenarnya memiliki metodologi dari program Zero Usury tapi dengan pihak manapun bebas terlibat. Total investasi yang dilakukan Venezuela dan ALBA sekitar US$ 36.07. Ketiga Food Program for the People yang merupakan program di bawah tanggung jawab ENABAS bertujuan untuk menjamin akses makanan pokok, jagung, kacang, beras, gula dan minyak dengan harga yang seadilnya dan dikhususkan pada keluarga miskin. Supply dilakukan dengan melalui 3,817 jaringan distribusi baik itu didaerah perkotaan dan pedesaan. Antara tahun 2007 hingga 2016, FAO menjelaskan bahwa sekitar 236,842 warga yang mendapatkan manfaatnya dan per tahun 2015, ALBA Caribe Fund telah mening - katan nilai investasi sebesar 120.89 juta (FAO 2016).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 564, "width": 334, "height": 67, "page_number": 12, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Terakhir, yaitu St. Vincent dan Grenadines. Titik balik meningkatnya kerjasama antara St. Vincent dan Grenadines dengan Venezuela adalah ketika terjadinya penurunan ekspor agrikultur ke Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. St. Vincent dan Grenadines yang bekerjasama dengan PETROCARIBE dan Venezuela mendirikan", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "53", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 334, "height": 199, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Farmers Support Company Ltd. (FSC) yang bertujuan untuk mem - berikan pinjaman kepada petani dengan tingkat bunga 2% agar petani dapat melakukan akusisi supply hasil pertanian dan pembayaran tenaga kerja pertanian dalam proses produksi lahan. Total petani yang teregistrasi pada akhir 2014 hingga awal 2015 mencapai 6500 dan produksi pertanian yang dibiaya antara lain pisang raja, singkong, kentang manis, garut dan cabai selain itu termasuk juga ternak sapi dan kambing. Dampak yang dihasilkan kurang lebih 313 wanita dan 49 anak muca di usia 18 hingga 35 tahun memiliki pekerjaan. Kedua, kerjasama ketahanan energi me- lalui Hugo Chavez Fuel Storage and Distribution Plant yang dimulai pada April 2015 dengan Venzuela memasok 34 ribu barel minyak dan dua tank LPG dengan kapasitas seribu barel sekali isi. Adapun tank ini bertujuan sebagai bagian proses distribusi gas rumah tang- ga dengan harga yang lebih murah (FAO 2016).", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 277, "width": 336, "height": 291, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Tidak cukup sampai disitu, pada tahun 2015 Venezuela menggandeng Food Agricultural Organization (FAO) untuk bekerjasama dengan ALBA dan PETROCARIBE membentuk program Seguridad y Soberania Alimentaria y Nutricional Para America Latina y El Caribe (SANA) pada tahun 2015. SANA merupakan program kerja sama triangular dalam bidang ketahanan pangan dan kebutuhan nutrisional. SANA mendukung Hugo Chavez Action Plan untuk mengurangi tingkat masyarakat kelaparan dan kemiskinan, mening- katkan pergerakan sosial dan membentuk pertukaran komplementer pangan dan produk pangan negara Amerika Latin dan Karibia. Venezuela dalam hal ini tidak hanya mengimplementasikan high- impact initiatives, melainkan menempatkan diri sebagai partner utama dalam beberapa program South-South Cooperation yang ber - tujuan untuk mencapai perdamaian dalam membebaskan kelaparan dari masyarakat Amerika Latin dan Karibia. Kepercayaan diri Venezuela dalam mengemban program tersebut tidak hanya disebabkan oleh posisinya sebagai negara dengan pendapatan yang cukup tinggi di kawasan tersebut namun Venezuela telah melampaui standar Millenium Development Goal (MDG) dalam bidang kelaparan dengan berhasil menurunkan tingkat kelaparan di kawasan Amerika Latin sebesar 5% melalui peningkatan integrasi kawasan dan kerjasama internasional (FAO 2015).", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 577, "width": 55, "height": 14, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 600, "width": 331, "height": 14, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk melawan tekanan", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 614, "width": 333, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Amerika Serikat, Venezuela yang juga berada dalam krisis ekonomi dan kemanusiaaan menerapkan tiga strategi kooperatif hegemoni", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "54", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 69, "width": 334, "height": 265, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "terhadap negara-negara yang tergabung dalam ALBA antara lain: reduksi balancing dengan negara anggota ALBA melalui balance of fear terhadap Amerika Serikat, peningkatan bandwagoning untuk mempertahankan eksistensi diskurs suportif negara ALBA dan agre- gasi power Venezuela dalam ALBA. Pertama yaitu strategi reduksi balancing melalui peningkatan balance of fear , adapun strategi ini kemudian menimbulkan stigma negatif dari negara anggota ALBA dan memicu adanya penolakan terhadap setiap sanksi yang diberikan Amerika Serikat kepada Venezuela. Kedua yaitu strategi peningkatan bandwagonin g, stategi peningkatan bandwagoning yang dilakukan oleh Venezuela melalui proses power-sharing dengan menekankan lima prinsip utama kawasan yaitu solidaritas, komplementaritas, untuk mencapai keuntungan bersama, anti-imperialisme dan ber- orientasi pada ideologi sosialis. Ketiga yaitu strategi agregasi power Venezuela, dalam strategi tersebut Venezuela menekankan adanya pencapaian regional public goods . Regional public goods yang di- maksud dalam proyek ALBA disini adalah proyek-proyek kawasan yang diciptakan untuk mencapai final goods yaitu kesetaraan global, menurunkan angka kemiskinan kawasan dan terciptanya perdamaian dengan negara-negara dominasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 343, "width": 334, "height": 265, "page_number": 14, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Dalam mempertahankan diri dari tekanan eksternal, Venezuela yang menggunakan strategi kooperatif hegemoni berhasil mendapat- kan dukungan dari negara kawasan. Sebagaimana Venezuela selalu menolak sebutan krisis kemanusiaan dan menyatakan bahwa Amerika Serikat menyebabkan krisis ekonomi yang terjadi sehingga kekerasan politik domestik Venezuela meningkat semenjak pemberontakan yang terjadi pada pemerintahan Hugo Chavez tahun 2002. Venezuela disini juga memanfaatkan posisinya sebagai regional power yang mengalami krisis untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara ALBA dan menekankan pentingnya kedaulatan negara agar negara-negara dunia tetap menghormati rezim pemerintahan Maduro. Selain itu, strategi Venezuela ini dapat dengan mudah diterapkan karena negara-negara ALBA kebanyakan juga mengalami pertentangan dengan Amerika Serikat dan cukup skeptis terhadap keberadaan OAS sendiri, misalnya Kuba, Nikaragua dan negara-negara Karibia lainnya. Adanya pertentangan antara negara-negara ALBA lainnya dengan Amerika Serikat ini juga dipicu oleh sikap agresifitas Amerika Serikat dalam menyikapi pemerintah kiri di Amerika Latin sebagai bentuk balance of power terhadap keberadaan Tiongkok dan Rusia.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "55", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 221, "top": 68, "width": 85, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 92, "width": 30, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Buku", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 115, "width": 327, "height": 41, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Harris, David dan Diego Azzi. 2004. ALBA Venezuela’s Answer to “Free Trade”: the Bolivarian Alternative for the Americas. Sao Paulo: Alianza Social Continental, hlm. 5-16", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 188, "width": 144, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal dan Jurnal Daring", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 211, "width": 321, "height": 41, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Pedersen, Thomas. 2002. “Cooperative Hegemony: Power, Ideas and Institutions in Regional Integration”, dalam Review of In- ternational Studies , Vol. 28, No. 4 (Oct., 2002), hlm. 677-696", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 284, "width": 81, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Artikel Daring", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 307, "width": 329, "height": 54, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Al Jazeera. 2017. Delcy Rodriguez: No humanitarian crisis in Vene- zuela . Tersedia dalam: http://www.aljazeera.com/programmes/ talktojazeera/2017/09/delcy-rodriguezhumanita -rian-crisis- venezuela-170907060655166.html [diakses 9 Oktober 2017].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 370, "width": 333, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "ALBA-TCP. 2015. Declaration of the IX Extraordinary ALBA-TCP", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 383, "width": 313, "height": 41, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Summit [Online]. Tersedia dalam:www.portalalba.org/declara - cion-de-la-ix-cumbre-extraordinaria-del-alba-tcp/ [diakses 22 Desember 2017].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 432, "width": 334, "height": 68, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Caribflame. 2015. In 10 years Petrocaribe transformed economic and social situation of the region [Online]. Tersedia di dalam http://www.caribflame.com/2015/07/in-10-years-petrocari - be-transformed-economic-and-social-situation-of-the-region/ [diakses 1 Mei 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 508, "width": 331, "height": 54, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Casey, Nicolas. 2017. Trump’s Threat Against Maduro Unites Latin America, Against U.S. [Online]. Tersedia dalam: https://www. nytimes.com/2017/08/14/world/americas/trump-venezuela- maduro-latin-america.html [diakses 28 Februari 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 571, "width": 332, "height": 67, "page_number": 15, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Escambray Cuba. 2016. Raul Castro: Supporting Venezuela Means Fighting for Latin American and Caribbean Emancipation [On - line]. Tersedia dalam: http://en.escambray.cu/2016/raul-cas - tro-supporting-venezuela-means-fighting-for-latin-american- and-caribbean-emancipation/ [diakses 15 April 2018].", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "56", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 68, "width": 332, "height": 68, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "FAO. 2015. SANA will support the Hugo Chávez Action Plan for the Eradication of Hunger and Poverty, strengthen social move- ments and create the complementary exchange of food and food products [Online]. Tersedia dalam: http://www.fao.org/ameri - cas/noticias/ver/en/c/283757/ [diakses 2 Mei 2018]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 144, "width": 331, "height": 41, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Granma. 2017. Unity to strengthen ALBA [Online]. Tersedia dalam: http://en.granma.cu/mundo/2017-03-07/unity-to-strengthen- alba [diakses 1 Mei 2018].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 194, "width": 332, "height": 54, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Koerner, Lucas. 2017. Venezuelan Opposition Backs US Sanctions amid International Condemnation [Online]. Tersedia dalam: https://venezuelanalysis.com/news/13333 [diakses 15 Februari 2018].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 257, "width": 331, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ministerio del Poder Popular Para Relaciones Exteriores. 2015.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 270, "width": 313, "height": 94, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "President Maduro published a letter in today’s NYT to the people of the US: “Venezuela is not a Threat” [Online]. Tersedia dalam: http://eeuu.embajada.gob.ve/index.php?option=com_ content&view=article&id=385%3Acarta-publicada-hoy-en-el- new-york-times-para-el-pueblo-de-los-estados-unidos-venezu- ela-no-es-una-amenaza&catid=2%3Anoticias-de-venezuela-en- eeuu&Itemid=18&lang=en [diakses 19 Desember 2017]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 372, "width": 334, "height": 81, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "_______. 2016. Foreign Minister Rodriguez demonstrated the truth of Venezuela at the OAS [Online]. Tersedia dalam: http:// eeuu.embajada.gob.ve/index.php?option=com_content&view =article&id=554%3Acanciller-rodriguez-demostro-la-verdad- de-venezuela-en-la-oea-&catid=2%3Anoticias-de-venezuela-en- eeuu&Itemid=18&lang=en [diakses 23 Februari 2018].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 462, "width": 333, "height": 80, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "National Archives. 2015. Executive Order–Blocking Property and Suspending Entry of Certain Persons Contributing to the Situa- tion in Venezuela [Online]. Tersedia dalam: obamawhitehouse. archives.gov/the-press-office/2015/03/09/executive-order- blocking-property-and-suspending-entry-certain-persons-c [diakses 13 Februari 2018].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 551, "width": 332, "height": 67, "page_number": 16, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "PBS News Hour. 2017. Maduro: Trump has ‘no right’ to joke about military action in Venezuela (Video File Online). Tersedia dalam: https://www.pbs.org/newshour/show/maduro-trump- no-right-joke-military-action-venezuela [diakses 31 Maret 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 420, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "57", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 27, "width": 68, "height": 12, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Faradilla Firdaus", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 69, "width": 331, "height": 40, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Pedersen, Thomas. 2002. “Cooperative Hegemony: Power, Ideas and Institutions in Regional Integration”, dalam Review of In- ternational Studies , Vol. 28, No. 4 (Oct., 2002), hlm. 677-696.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 118, "width": 334, "height": 67, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Pedraza, David Gracia. 2016. OAS Calls for Wider and Stronger Sanctions Against Venezuela [Online]. Tersedia dalam: https:// www.latinamericanpost.com/index.php/international-rela - tions-latam/19811-oas-calls-for-wider-and-stronger-sanctions- against-venezuela [diakses 13 Februari 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 194, "width": 329, "height": 54, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "TeleSUR. 2015. US Has Budgeted $49M for Venezuelan Right- Wing Since 2009 [Online]. https://www.telesurtv.net/english/ news/US-Has-Budgeted-49M-for-Venezuelan-Right-Wing- Since-2009-20170517-0018.html [diakses 22 Mei 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 257, "width": 331, "height": 67, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "______. 2016. Maduro Warns of New US-Backed ‘Plan Con- dor’ Against Left Govts [Online]. Tersedia dalam: https:// www.telesurtv.net/english/news/Maduro-Warns-of-New-US- Backed-Plan-Condor-Against-Left-Govts-20160518-0011.html [diakses 23 Februari 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 333, "width": 329, "height": 54, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "______. 2017. 86% of Venezuelans Reject Foreign Military Inter- vention [Online]. Tersedia dalam: https://www.telesurtv.net/ english/news/86-of-Venezuelans-Reject-Foreign-Military-In - tervention-20170815-0025.html [diakses 13 Februari 2018].", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 396, "width": 331, "height": 54, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "______. 2017. Global Leaders Celebrate World Solidarity Day With Venezuela [Online]. Tersedia dalam: https://www.telesurtv.net/ english/news/Global-Leaders-Celebrate-World-Solidarity-Day- With-Venezuela-20170916-0003.html [diakses 1 Mei 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 458, "width": 329, "height": 54, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Thomas Jr., Landon. 2017. Venezuelan Debt Now Has the Vul- tures Circling [Online]. Tersedia dalam: https://www.nytimes. com/2017/11/14/business/venezuela-debt-investors.html [diak - ses 27 Mei 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 521, "width": 332, "height": 81, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Ulmer, Alexandra dan David Lawder. 2017. Trump slaps sanctions on Venezuela; Maduro sees effort to force default [Online]. Tersedia dalam: https://www.reuters.com/article/us-usa-vene - zuela-sanctions/trump-slaps-sanctions-on-venezuela-maduro- sees-effort-to-force-default-idUSKCN1B5216 [diakses 13 Febru - ari 2018].", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 610, "width": 335, "height": 28, "page_number": 17, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "White House. 2017. Presidential Executive Order on Imposing Sanctions with Respect to the Situation in Venezuela [Online].", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 27, "width": 310, "height": 22, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Strategi Perlawanan Venezuela dalam Menghadapi Tekanan Amerika Serikat melalui ALBA Tahun 2015-2017", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 669, "width": 8, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "58", "type": "Page footer" }, { "left": 154, "top": 669, "width": 245, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun XII, No.1, Januari - Juni 2019", "type": "Page footer" }, { "left": 89, "top": 69, "width": 311, "height": 40, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Tersedia dalam: https://www.whitehouse.gov/presidential-ac - tions/presidential-executive-order-imposing-sanctions-respect- situation-venezuela/ [diakses 28 Februari 2018].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 118, "width": 332, "height": 67, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Worstall, Tim. 2016. Congratulations to Venezuela – IMF Predicts Inflations of 1,600% in 2017 [Online]. Tersedia dalam: https:// www.forbes.com/sites/timworstall/2016/07/19/congratula - tions-to-venezuela-imf-predicts-inflation-of-1600-in-2017/ [diakses 11 Mei 2017].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 217, "width": 52, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "Lain-lain", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 240, "width": 332, "height": 41, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "FAO. 2016. PETROCARIBE: 10 Years of Struggle Against Hunger and Poverty (Online pdf) Tersedia dalam: www.fao.org/3/a- i4918e.pdf [diakses 30 April 2018].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 290, "width": 334, "height": 67, "page_number": 18, "page_width": 498, "page_height": 708, "text": "TeleSUR TV. 2016. ALBA-TCP se solidariza con Venezuela ante ataques de derecha mundial (Video File Online). Tersedia dalam: https://videos.telesurtv.net/video/555235/alba-tcp-se- solidariza-con-venezuela-ante-ataques-de-la-derecha-mundia/ [diakses 15 April 2018].", "type": "Text" } ]
d560874b-4bd7-7ea1-a3ae-9039783717cb
http://journal.unirow.ac.id/index.php/mv/article/download/90/82
[ { "left": 120, "top": 44, "width": 175, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 01, No. 02 (2019), pp. 61 – 66 p-ISSN 2656-6303 – e-ISSN 2656-9876 URL:http://journal.unirow.ac.id/index.php/mv", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 745, "width": 195, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bidang Penelitian : Optimasi Tanggal Masuk: 29-08-2019; Revisi: 5-08-2019 Diterima:12-09-2019", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 791, "width": 13, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "61", "type": "Page footer" }, { "left": 96, "top": 105, "width": 410, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "OPTIMISASI MATRIKS BOBOT PADA LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) INVERTED PENDULUM MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION", "type": "Section header" }, { "left": 157, "top": 177, "width": 281, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dinita Rahmalia Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 223, "width": 232, "height": 228, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak – Inverted pendulum terdiri dari kereta dan pendulum yang terpasang pada kereta. Suatu gaya (force) diberikan pada sistem yang terdiri dari posisi sudut, kecepatan sudut, posisi kereta, dan kecepatan kereta. Fungsi objective dari inverted pendulum adalah meminimumkan sudut pendulum dan posisi kereta sesuai trayektori supaya pendulum stabil. Model kontrol optimal yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Linear Quadratic Regulator (LQR). Pada LQR, nilai dari fungsi objective ditentukan oleh matriks bobot dan matriks bobot secara umum ditentukan secara trial and error. Ant Colony Optimization (ACO) merupakan metode optimisasi yang berdasarkan perilaku semut dalam mencari jalan dari sarang menuju sumber makanan. Hasil simulasi menunjukkan metode ACO dapat menemukan matriks bobot optimum yang meminimumkan performance index sebagai fungsi objective.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 466, "width": 222, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci – Kontrol Optimal, Linear", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 478, "width": 215, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Quadratic Regulator, Ant Colony Optimization", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 503, "width": 100, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 530, "width": 233, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penetuan kontrol optimal telah banyak diaplikasikan pada berbagai bidang. Salah satu contoh kontrol optimal sederhana adalah inverted pendulum. Inverted pendulum terdiri dari kereta dan pendulum yang terpasang pada kereta. Suatu gaya (force) diberikan pada sistem yang terdiri dari posisi sudut, kecepatan sudut, posisi kereta, dan kecepatan kereta. Fungsi objective dari inverted pendulum adalah meminimumkan sudut pendulum dan posisi kereta sesuai trayektori supaya pendulum stabil [1],[2].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 696, "width": 228, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model kontrol optimal yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Linear", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 223, "width": 242, "height": 177, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Quadratic Regulator (LQR). Pada LQR, nilai dari performance index sebagai fungsi objective ditentukan oleh matriks bobot dan matriks bobot secara umum ditentukan secara trial and error sehingga perlu proses optimisasi. Dalam LQR, terdapat tiga matriks bobot yang akan dioptimisasi. Pada penelitian sebelumnya, masalah optimisasi matriks bobot pada kontrol optimal telah diteliti menggunakan Ant Colony Optimization (ACO) [3], Particle Swarm Optimization (PSO) [4], Artificial Bee Colony (ABC) [11].", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 402, "width": 229, "height": 67, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ant Colony Optimization (ACO) adalah metode optimisasi yang terinspirasi dari perilaku semut dalam mencari jalan dari sarang menuju sumber makanan. Metode ini ditemukan oleh Dorigo pada tahun 1990 [9].", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 471, "width": 230, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses optimasasi ACO adalah : semut berangkat dari sarang kemudian melakukan perjalanan melalui banyak titik dari layer pertama (sarang) menuju layer terakhir (sumber makanan) dan berhenti pada titik tujuan.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 554, "width": 230, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil simulasi menunjukkan metode ACO dapat menemukan matriks bobot optimum yang meminimumkan performance index sebagai fungsi objective.", "type": "Text" }, { "left": 306, "top": 623, "width": 220, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II. PEMODELAN MATEMATIKA INVERTED PENDULUM", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 662, "width": 236, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemodelan pada inverted pendulum dapat dilihat pada Gambar 1, dimana parameter pada inverted pendulum yang akan digunakan adalah : massa kereta M ; massa", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 31, "width": 13, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "62", "type": "Page header" }, { "left": 241, "top": 31, "width": 93, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DINITA RAHMALIA", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 74, "width": 227, "height": 110, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pendulum m ; panjang pendulum l ; percepatan gravitasi g . Suatu gaya (force) U diberikan pada sistem yang terdiri dari posisi sudut, kecepatan sudut, posisi kereta, dan kecepatan kereta. Fungsi objective dari inverted pendulum adalah meminimumkan sudut pendulum θ dan posisi kereta x sesuai trayektori supaya pendulum stabil [7].", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 315, "width": 172, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1: Model Inverted Pendulum", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 338, "width": 220, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Misalkan koordinat ( , ) x y dari pusat gravitasi pendulum adalah ( , ) G G x y : sin G x x l θ = + cos G y l θ = (1)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 415, "width": 229, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada pendulum terdapat tiga jenis gaya, yaitu gaya rotasi pendulum pada pusat gravitasi seperti pada persamaan (2), gaya horizontal pendulum pada pusat gravitasi seperti pada persamaan (3), dan gaya vertikal pendulum pada pusat gravitasi seperti pada persamaan (4).", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 523, "width": 177, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sin cos I Vl Hl θ θ θ = −  (2)", "type": "Picture" }, { "left": 115, "top": 540, "width": 179, "height": 57, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) 2 2 sin d m x l H dt θ + = (3) ( ) 2 2 cos d m l V mg dt θ = − (4)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 613, "width": 229, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan pada kereta, terdapat gaya horizontal seperti pada persamaan (5).", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 655, "width": 160, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 2 d x M U H dt = − (5)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 698, "width": 225, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk mendapatkan sitem yang linier, dilakukan pelinearan sin θ θ ≈ dan cos 1 θ ≈ sehingga pada persamaan (2), (3), dan (4) menjadi seperti persamaan (6), (7), dan (8) berturut-turut.", "type": "Text" }, { "left": 369, "top": 85, "width": 159, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I Vl Hl θ θ = −  (6) ( ) m x l H θ + =   (7) 0 V mg = − (8)", "type": "Formula" }, { "left": 319, "top": 151, "width": 159, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Substitusi persamaan (5) dan (7)", "type": "Section header" }, { "left": 356, "top": 176, "width": 169, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) M m x ml U θ + + =   (9)", "type": "Formula" }, { "left": 305, "top": 208, "width": 227, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Substitusi persamaan (7) dan (8) pada persamaan (6)", "type": "Text" }, { "left": 346, "top": 247, "width": 178, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) I mgl mx ml l θ θ θ = − +    (10)", "type": "Formula" }, { "left": 305, "top": 278, "width": 235, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan asumsi 0 I = maka pada persamaan (10) menjadi", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 318, "width": 166, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 ml mlx mgl θ θ + =   (11)", "type": "Formula" }, { "left": 305, "top": 350, "width": 236, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diperoleh model matematika pada inverted pendulum seperti pada persamaan (9) dan persamaan (11). Kedua persamaan tersebut dapat dimodifikasi menjadi :", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 417, "width": 177, "height": 28, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) Ml M m g U θ θ = + −  (12) Mx U mg θ = −  (13)", "type": "Formula" }, { "left": 319, "top": 463, "width": 210, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari persamaan (12) dengan memisalkan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 475, "width": 222, "height": 47, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 x θ = dan 2 x θ =  dan dari persamaan (13) dengan memisalkan 3 x x = dan 4 x x =  menghasilkan bentuk state space :", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 537, "width": 155, "height": 72, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 1 2 2 3 3 4 4 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 x x M m g x x Ml ml U x x x x mg M M    ", "type": "Picture" }, { "left": 318, "top": 545, "width": 206, "height": 63, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "        +       −                 = +                         −             (14)", "type": "Formula" }, { "left": 316, "top": 634, "width": 200, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "III. LINEAR QUADRATIC REGULATOR", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 661, "width": 235, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Linear Quadratic Regulator (LQR) bertujuan untuk menemukan kontrol optimal", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 689, "width": 223, "height": 54, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) u t yang akan memberikan solusi state ( ) x t dari waktu awal menuju waktu akhir dengan meminimumkan performance index J . Bentuk LQR adalah sebagai berikut [5],[6]:", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 31, "width": 359, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "OPTIMISASI MATRIKS BOBOT PADA LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR)...", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 31, "width": 21, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "63", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 72, "width": 219, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "State : ( ) ( ) x Ax t Bu t = +  (15)", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 104, "width": 222, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan performance index J sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 145, "width": 217, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "0 1 1 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 2 2 T T T T t J x T Px T x T Qx T u t Ru t dt =   = + +   ∫ (16)", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 184, "width": 229, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan 0 P ≥ dan 0 Q ≥ yang bersifat simetris dan semidefinit positif, serta 0 R > yang bersifat simetris dan definit positif.", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 243, "width": 223, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perhitungan LQR d waktu kontinu adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 271, "width": 244, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Hitung solusi matriks Riccati", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 287, "width": 101, "height": 60, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11 12 13 14 12 22 23 24 13 23 33 34 14 24 34 44 ( ) s s s s s s s s", "type": "Picture" }, { "left": 87, "top": 284, "width": 113, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "S t s s s s s s s s    ", "type": "Picture" }, { "left": 106, "top": 304, "width": 94, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "  =  ", "type": "Table" }, { "left": 115, "top": 325, "width": 85, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " ", "type": "Picture" }, { "left": 115, "top": 305, "width": 178, "height": 42, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "  , 0 f t T ≤ < yang", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 351, "width": 217, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bersifat simetris semidefinit positif dan menggunakan Runge Kutta orde empat secara mundur. Karena terdapat sepuluh elemen matriks yang berbeda, maka terdapat sepuluh persamaan membentuk sistem persamaan diferensial.", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 448, "width": 126, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 T T S A S SA SBR B S Q", "type": "Picture" }, { "left": 87, "top": 445, "width": 212, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "− − = + − +  , ( ) f S T P = (17)", "type": "Formula" }, { "left": 85, "top": 478, "width": 136, "height": 34, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "for : f t T h = 1 ( , ( )) i i i n f t S t = , 1, 2,...,10 i =", "type": "Formula" }, { "left": 87, "top": 513, "width": 180, "height": 29, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 1 , ( ) 2 2 i i i i h h n f t S t n   = − −     , 1, 2,...,10 i =", "type": "Picture" }, { "left": 87, "top": 543, "width": 206, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 2 , ( ) 2 2 i i i i h h n f t S t n   = − −     , 1, 2,...,10 i = ( ) 4 3 , ( ) i i i i n f t h S t hn = − − , 1, 2,...,10 i = ( ) 1 2 3 4 ( ) ( ) 2 2 6 i i i i i i h S t h S t n n n n − = − + + + ,", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 617, "width": 157, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1, 2,...,10 i = end 2. Hitung optimal feedback gain", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 678, "width": 158, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 ( ) ( ) T K t R B S t − = (18)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 712, "width": 158, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Hitung solusi persamaan state", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 739, "width": 188, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) ( ) ( ) x A BK t x t = −  , 0 (0) x x = (19)", "type": "Formula" }, { "left": 319, "top": 86, "width": 72, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "for 0 : f t T h = −", "type": "Picture" }, { "left": 321, "top": 104, "width": 206, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 ( , ( ), ( )) i i i i n f t x t K t = , 1, 2, 3, 4 i = 2 1 ( ) ( ) , ( ) , 2 2 2 i i i i i i K t K t h h h n f t x t n + +   = + +     ,", "type": "Picture" }, { "left": 320, "top": 151, "width": 207, "height": 46, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1, 2, 3, 4 i = 3 2 ( ) ( ) , ( ) , 2 2 2 i i i i i i K t K t h h h n f t x t n + +   = + +     ,", "type": "Formula" }, { "left": 301, "top": 197, "width": 226, "height": 119, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1, 2, 3, 4 i = ( ) 4 3 , ( ) , ( ) i i i i i n f t h x t hn K t h = + + + , 1, 2, 3, 4 i = ( ) 1 2 3 4 ( ) ( ) 2 2 6 i i i i i i h x t h x t n n n n + = + + + + , 1, 2, 3, 4 i = End 4. Hitung optimal kontrol", "type": "Formula" }, { "left": 370, "top": 333, "width": 154, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) ( ) ( ) u t K t x t = − (20)", "type": "Formula" }, { "left": 305, "top": 369, "width": 225, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Hitung performance index secara diskrit sebagai nilai objective", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 414, "width": 212, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 1 1 1 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 2 2 T T T T t J x T Px T x t Qx t u t Ru t dt − =   = + +   ∑ (21)", "type": "Formula" }, { "left": 324, "top": 456, "width": 181, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IV. ANT COLONY OPTIMIZATION", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 483, "width": 229, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ant Colony Optimization (ACO) adalah metode optimisasi yang terinspirasi dari perilaku semut dalam mencari jalan dari sarang menuju sumber makanan. Metode ini ditemukan oleh Dorigo pada tahun 1990.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 552, "width": 230, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses optimasasi ACO adalah : semut berangkat dari sarang kemudian melakukan perjalanan melalui banyak titik dari layer pertama (sarang) menuju layer terakhir (sumber makanan) dan berhenti pada titik tujuan.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 635, "width": 238, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada awal iterasi, semua jalan diinisialisasi dengan jejak pheromone dalam jumlah yang sama. Pada solusi optimal, semua semut akan berjalan pada jalan yang sama dengan jejak pheromone yang tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 31, "width": 13, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "64", "type": "Page header" }, { "left": 241, "top": 31, "width": 93, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DINITA RAHMALIA", "type": "Page header" }, { "left": 74, "top": 73, "width": 122, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. Perilaku pada Semut", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 87, "width": 229, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terdapat tiga langkah pada algoritma ACO yaitu : perilaku pencarian pada semut, proses penguapan pada jejak pheromone, dan pelacakan jalan dan update jejak pheromone [8],[10].", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 156, "width": 224, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Perilaku Pencarian pada Semut Seekor semut k , ketika berlokasi di titik i , mengeluarkan jejak pheromone ij τ untuk menghitung peluang memilih j sebagai titik berikutnya.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 242, "width": 203, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑝 𝑖𝑗 ( 𝑘 ) = ⎩ ⎨ ⎧ 𝜏 𝑖𝑗 𝛼 ∑ 𝜏 𝑖𝑗 𝛼 𝑗∈𝑁 𝑖 ( 𝑘 ) if 𝑗 ∈ 𝑁 𝑖 ( 𝑘 ) 0 if 𝑗 ∉ 𝑁 𝑖 ( 𝑘 ) (22)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 314, "width": 227, "height": 60, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan α adalah tingkat kepentingan dari jejak pheromone dan ) ( k i N adalah titik yang saling bertetangga dari semut k ketika di titik i .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 391, "width": 227, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Proses Penguapan pada Jejak Pheromone Ketika seekor semut k berpindah ke titik berikutnya, jejak pheromone menguap.", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 449, "width": 156, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ij ij τ ρ τ ) 1 ( − ← (23)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 470, "width": 73, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan ] 1 , 0 ( ∈ ρ", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 490, "width": 223, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ketika semua semut kembali ke sarang, jejak pheromone diupdate karena penguapan.", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 538, "width": 181, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "∑ = ∆ + − ← N k k ij ij ij 1 ) ( ) 1 ( τ τ ρ τ (24)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 583, "width": 235, "height": 64, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan ] 1 , 0 ( ∈ ρ adalah laju penguapan jejak pheromone dan ) ( k τ ∆ adalah jumlah pheromone yang diletakkan oleh semut terbaik k dengan persamaan (25)", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 663, "width": 215, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "� ∆𝜏 𝑖𝑗 ( 𝑘 ) = �𝑁 𝑏𝑒𝑠𝑡 . 𝑄 𝑓 𝑏𝑒𝑠𝑡 , jika ( 𝑖 , 𝑗 ) terbaik 0, yang lain (25)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 703, "width": 135, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan Q adalah konstant.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 737, "width": 233, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Pelacakan Jalan dan Update Jejak", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 753, "width": 58, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pheromone", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 71, "width": 225, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jejak pheromone ij τ diupdate. Jejak pheromone yang tinggi memilki peluang yang tinggi dipilih oleh semut pada waktu berikutnya.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 147, "width": 153, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "B. Optimisasi ACO pada LQR", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 161, "width": 225, "height": 146, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam LQR, terdapat tiga matriks bobot yang akan dioptimisasi menggunakan ACO yaitu : 0 P ≥ dan 0 Q ≥ yang bersifat simetris dan semidefinit positif, serta 0 R > yang bersifat simetris dan definit positif. Dengan mengasumsikan 0 P = dan 11 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 q Q q    ", "type": "Picture" }, { "left": 317, "top": 266, "width": 83, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "  =      ", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 312, "width": 232, "height": 83, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "karena akan meminimumkan posisi sudut pendulum 1 x dan posisi kereta 3 x , maka terdapat tiga variabel sebagai variabel keputusan. Suatu jalan pada ACO sebagai variabel keputusan dapat direpresentasikan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 360, "top": 407, "width": 164, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[ ] 11 33 X q q R = (26)", "type": "Formula" }, { "left": 305, "top": 444, "width": 223, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan nilai fitness adalah performance index sebagai fungsi objective pada persamaan (21).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 485, "width": 225, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Algoritma untuk mengoptimisasi matriks bobot pada LQR menggunakan ACO dapat dikonstruksi sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 527, "width": 230, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Tentukan jumlah semut N dan laju penguapan jejak pheromone ρ .", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 557, "width": 228, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Bangkitkan M populasi matriks bobot pada persamaan (27) sebagai jalan dan hitung peluang menggunakan persamaan", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 615, "width": 181, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "M X p i 1 ) ( = , M i ,..., 2 , 1 = (27)", "type": "Formula" }, { "left": 305, "top": 660, "width": 223, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Hitung peluang kumulative pada range", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 674, "width": 10, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "i C", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 689, "width": 228, "height": 57, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Bangkitkan bilangan acak pada setiap semut ) 1 , 0 ( ~ U r s N s ,..., 2 , 1 = . 5. Tentukan matriks bobot sebagai jalan yang terpilih } ,..., 2 , 1 { , M i", "type": "Formula" }, { "left": 323, "top": 733, "width": 205, "height": 30, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "X i ∈ pada setiap semut s .", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 31, "width": 359, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "OPTIMISASI MATRIKS BOBOT PADA LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR)...", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 31, "width": 21, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "65", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 223, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Hitung nilai objective pada setiap semut s .", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 102, "width": 239, "height": 128, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Pilih nilai objective yang paling kecil ( ) } ,..., 2 , 1 { ), ( min M i X f f i best ∈ = , dan hitung best N , yaitu jumlah dari best f 8. Tentukan Q dan hitung ∑ ∆ ) ( i X τ , M i ,..., 2 , 1 = � ∆𝜏 (X 𝑖 ) = �𝑁 𝑏𝑒𝑠𝑡 . 𝑄 𝑓 𝑏𝑒𝑠𝑡 , jika X 𝑖 terbaik 0, otherwise (28)", "type": "Formula" }, { "left": 71, "top": 257, "width": 216, "height": 31, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9. Update jejak pheromone ( ) i i i X ∑ ∆ + − = τ τ ρ τ ) 1 ( M i ,..., 2 , 1 = (29)", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 309, "width": 205, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10. Update peluang dari jejak pheromone", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 320, "width": 180, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "∑ = i i i X p τ τ ) ( M i ,..., 2 , 1 = (30)", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 374, "width": 223, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11. Ulangi langkah 3-10 sampai semua semut memilih matriks bobot sebagai jalan yang sama sehingga proses konvergen.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 437, "width": 176, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "V. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 467, "width": 233, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada ACO, populasi jalan adalah elemen dari matriks bobot dan nilai fitness yang digunakan adalah performace index dari model LQR dengan waktu diskrit. Setelah elemen matriks bobot optimal diperoleh, dilakukan simulasi LQR menggunakan waktu kontinu.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 563, "width": 229, "height": 123, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Parameter pada inverted pendulum yang akan digunakan pada simulasi LQR adalah : massa kereta 0, 5 M = ; massa pendulum 0, 2 m = ; panjang pendulum 0, 6 l = ; percepatan gravitasi 9,81 g = . Pada simulasi Runge Kutta orde empat digunakan nilai awal [ ] (0) 5 2 3 6 T x = ; beda 0,1 h = ; waktu akhir 10 f T = .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 200, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Parameter ACO yang digunakan adalah : Jumlah populasi jalan M : 1000 Jumlah semut N : 5 Laju penguapan ρ : 0,1", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 233, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2 adalah proses optimisasi dari ACO pada pencarian matriks bobot dari LQR inverted pendulum yang optimal. Pada iterasi awal, semua semut memilih matriks bobot secara acak. Pada proses optimisasi, jejak pheromone diupdate karena penguapan sampai semua semut memilih matriks bobot yang optimal. Setelah ACO diterapkan sampai iterasi maksimum, diperoleh pendekatan matriks bobot yang optimal adalah", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 223, "width": 154, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11 2,195 q = , 33 1, 024 q = , 0, 229 R = .", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 242, "width": 223, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan nilai performance index adalah 115,962.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 269, "width": 231, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3 adalah solusi dari optimal feedback gain yang diperoleh dari persamaan (18). Gambar 4 adalah solusi persamaan state yaitu sudut pendulum, kecepatan sudut pendulum, posisi kereta, dan kecepatan posisi kereta. Gambar 5 adalah kontrol optimal yang diperoleh.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 530, "width": 183, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2 : Proses Optimisasi pada ACO", "type": "Caption" }, { "left": 335, "top": 706, "width": 161, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3 : Optimal Feedback Gain", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 31, "width": 13, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "66", "type": "Page header" }, { "left": 241, "top": 31, "width": 93, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DINITA RAHMALIA", "type": "Page header" }, { "left": 102, "top": 224, "width": 160, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4 : Solusi Persamaan State", "type": "Caption" }, { "left": 117, "top": 413, "width": 129, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5 : Kontrol Optimal", "type": "Caption" }, { "left": 136, "top": 437, "width": 110, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "VI. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 462, "width": 231, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada LQR, nilai dari fungsi objective ditentukan oleh matriks bobot. Matriks bobot secara umum ditentukan secara trial and error sehingga perlu proses optimisasi. Pada penelitian ini optimisasi matriks bobot dilakukan menggunakan metode ACO. Hasil simulasi menunjukkan metode ACO dapat menemukan matriks bobot optimum yang meminimumkan performance index sebagai fungsi objective.", "type": "Text" }, { "left": 151, "top": 627, "width": 61, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 650, "width": 225, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1]Hassani, K., Lee, W.S., “Optimal Tuning of Linear Quadratic Regulators Using Quantum Particle", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 673, "width": 204, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Swarm Optimization,” Proceedings of the Int. Conference of Control, Dynamic System, and", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 696, "width": 157, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Robotics , (Canada), pp. 59(1-8), 2014.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 708, "width": 223, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[2] Karthick, S., Jerome, J., “APSO Based Weighting Matrices Selection of LQR Applied to Tracking", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 729, "width": 199, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Control of SIMO System,” Proceedings of 3 rd", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 742, "width": 215, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "International Conference on Advanced Computing, Networking and Informatics, Smart", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 73, "width": 203, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Innovation, Systems and Technologies , (India), pp. 11-20, 2016.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 96, "width": 225, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[3] Rahmalia, D., Herlambang, T., “Application Ant Colony Optimization on Weight Selection of", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 119, "width": 208, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Optimal Control SEIR Epidemic Model,” Proceeding The 7 th Annual Basic Science International Conference , (Malang), pp. 196–", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 154, "width": 45, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "199, 2017.", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 165, "width": 225, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[4] Herlambang, T., Rahmalia, D., Yulianto, T., “Particle Swarm Optimization (PSO) and Ant Colony Optimization (ACO) for Optimizing PID", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 200, "width": 204, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Parameters on Autonomous Underwater Vehicle (AUV) Control System,” Journal of Physics :", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 223, "width": 144, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conference Series , (Jember), 2019.", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 234, "width": 224, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[5] Lewis, F.L., Vrabie, D.L., Syrmos, V.L., Optimal Control . New Jersey: John Wiley and Sons, 2012.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 257, "width": 222, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[6] Naidu, D.S., Optimal Control System . Florida: CRC Press, 2003.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 280, "width": 222, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[7] Ogata, K., Modern Control Engineering . New", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 292, "width": 113, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jersey: Prentice Hall, 2002.", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 303, "width": 224, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[8] Rao, S.S., Engineering Optimization Theory and Practice . New Jersey: John Wiley and Sons, 2009.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 338, "width": 222, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[9] Dorigo, M., Stutzle, T., Ant Colony Optimization .", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 349, "width": 124, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "London: The MIT Press, 2004", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 361, "width": 234, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[10] Rahmalia, D., “Estimation of Exponential Smoothing Parameter on Pesticide Characteristic Forecast Using Ant Colony Optimization (ACO),” Eksakta: Jurnal Ilmu-Ilmu MIPA, UII Yogyakarta , vol. 18, no. 1, pp. 56–63, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 418, "width": 229, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[11] Rahmalia, D., Herlambang, T., “Weight Optimization of Optimal Control Influenza Model Using Artificial Bee Colony,” International Journal of Computing Science and Applied Mathematics, ITS Surabaya , vol. 4, no. 1, pp. 27-31, 2018.", "type": "List item" } ]
648d516f-a20c-1a71-30ac-467f6fc90f11
https://jurnal.stiq-amuntai.ac.id/index.php/al-madrasah/article/download/2502/1082
[ { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1228", "type": "Page footer" }, { "left": 231, "top": 74, "width": 297, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, 2023 DOI 10.35931/am.v7i2.2502 P-ISSN: 2620-5807; E-ISSN: 2620-7184", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 156, "width": 351, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUTOPLAY UNTUK MENUNJANG KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR", "type": "Section header" }, { "left": 270, "top": 204, "width": 79, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam", "type": "Section header" }, { "left": 201, "top": 219, "width": 215, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 268, "top": 251, "width": 81, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lilla Septiliana", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 267, "width": 215, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 235, "top": 283, "width": 146, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 315, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 328, "width": 436, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurikulum memegang peran yang paling penting dalam pelaksanaan program pendidikan. Jika kurikulum dirancang dengan kurang tepat, siswa akan kesulitan mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dari problem tersebut, penting bagi kurikulum untuk bersifat dinamis dan dapat beradaptasi sesuai dengan perkembangan teknologi dan zaman. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran yang jelas tentang pembelajaran berbasis mandiri dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), salah satunya melalui penggunaan media pembelajaran autoplay di sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan. Dengan menggunakan media pembelajaran autoplay, guru dapat memperoleh wawasan mengenai bagaimana yang akan diajarkan dan metode untuk mengajarkan kepada siswa agar mencapai tujuan pembelajaran mandiri yang diinginkan. Proses media pembelajaran autoplay ini menekankan pembelajaran yang berarti dan menarik bagi siswa, serta membantu guru dalam mengembangkan kompetensi dalam konteks pembelajaran mandiri, seperti kompetensi digital yang berkualitas tinggi dalam informasi, komunikasi, pembuatan konten editorial, keamanan, dan penyelesaian masalah pendidikan.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 489, "width": 213, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: Kurikulum, Siswa, Media Pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 285, "top": 513, "width": 48, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 526, "width": 436, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The curriculum plays the most important role in the implementation of educational programs. If the curriculum is designed inappropriately, it will be difficult for students to achieve learning goals that are in line with the demands of the times. From these problems, it is important for the curriculum to be dynamic and able to adapt according to technological developments and the times. This writing aims to provide information and a clear picture of self-based learning using Information and Communication Technology (ICT), one of which is through the use of autoplay learning media in elementary schools. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. Data was collected through library research. By using autoplay learning media, teachers can gain insight into how to be taught and methods for teaching students to achieve the desired independent learning goals. This process of autoplay learning media emphasizes meaningful and interesting learning for students, as well as assisting teachers in developing competencies in self-learning contexts, such as high-quality digital competencies in information, communication, editorial content creation, security, and educational problem solving.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 664, "width": 204, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Curriculum, Students, Learning Media", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 695, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 713, "width": 437, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurikulum merupakan unsur krusial dan fundamental dalam dunia pendidikan. Apabila kurikulum tidak disusun secara optimal, para siswa akan menghadapi kesulitan dalam mencapai", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 36, "width": 436, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam, Lilla Septiliana: Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay untuk Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1229", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 73, "width": 437, "height": 219, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tujuan pembelajaran yang sesuai dengan harapan dan aspirasi mereka. Untuk itu, penting bagi kurikulum untuk memiliki fleksibilitas yang memungkinkannya beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi, terutama dalam konteks saat ini. 1 Dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Panduan Implementasi Kurikulum untuk Pembelajaran dan Pengembangan, terdapat inisiatif khusus yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah Indonesia mendukung perbaikan kurikulum nasional dengan tujuan menciptakan visi dan misi negara Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan maju, serta membentuk generasi pelajar Pancasila yang memiliki sifat kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlakul karimah atau mulia. Selain itu, keputusan tersebut juga mendorong kolaborasi dan menghargai keberagaman global dengan menerapkan kurikulum yang mandiri. 2", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 301, "width": 437, "height": 180, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara umum, kurikulum merdeka memiliki sifat sebagai kurikulum berbasis proyek yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosial dan karakteristik siswa sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Dalam situasi ini, guru memiliki kebebasan untuk memilih strategi, metode, media, dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa melalui berbagai pendekatan pengajaran. Menurut Lince, pembelajaran yang efektif harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan motorik. Dalam mengevaluasi kemajuan pembelajaran, penilaian tidak hanya berfokus pada jumlahnya, tetapi juga pada kualitas dari inovasi pendidikan yang dilakukan oleh sekolah. Ini mencakup perubahan dalam proses pembelajaran, lingkungan belajar yang terkait dengan mata pelajaran, peningkatan fasilitas pembelajaran, dan peningkatan profesionalisme guru. 3", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 490, "width": 437, "height": 143, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suatu kurikulum yang baru tentunya memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan dari implementasi kurikulum merdeka belajar merupakan menjadi rintangan dan tantangan bagi pelaksanaan kurikulum. Terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, berikut adalah lima tantangan yang dihadapi oleh guru dalam program pembelajaran mandiri: a) Mengatasi zona nyaman dalam sistem pembelajaran; b) Kurangnya pengalaman dalam program pembelajaran mandiri; c) Keterbatasan sumber referensi; d) Teknik pengajaran; e) Keterbatasan fasilitas dan kualitas guru. Meskipun demikian, keuntungan dari menerapkan kurikulum merdeka belajar adalah tidak ada batasan ruang dan waktu yang mengikat. 4", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 654, "width": 436, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Dwi Utari, Akhmad Muadin, ‘ Peranan Pembelajaran Abad-21 di Sekolah Dasar dalam Mencapai Target dan Tujuan Kurikulum Merdeka ’, 116–23.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 677, "width": 435, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Dewi Rahmadayanti and Agung Hartoyo, ‘Potret Kurikulum Merdeka, Wujud Merdeka Belajar di Sekolah Dasar’, Jurnal Basicedu , 6.4 (2022), 7174–87", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 700, "width": 436, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Dwi Utari, Akhmad Muadin , Penaran Pembelajaran Abad-21 di Sekolah Dasar dalam Mencapai Target dan Tujuan Kurikulum Merdek a, Hal.117-120", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 723, "width": 436, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 Dian Puspita Eka Putri, Djumanto, and Suti Mayanti, ‘Review: Integrasi Media Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar di Lingkungan Siswa SMK’, EDUGAMA: Jurnal Kependidikan dan Sosial", "type": "Footnote" }, { "left": 91, "top": 36, "width": 436, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam, Lilla Septiliana: Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay untuk Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1230", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 73, "width": 437, "height": 181, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan manfaat yang tak terbatas dalam hal fleksibilitas ruang dan waktu, penting bagi seorang guru untuk memanfaatkan perangkat elektronik sebagai sarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuannya adalah untuk menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, efektif, dan efisien. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sejalan dengan keunggulan kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis teknologi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada abad ke-20 di sektor pendidikan memiliki dampak yang signifikan. Di zaman yang penuh teknologi ini, guru dihadapkan pada tuntutan untuk mengembangkan keterampilan dalam menciptakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kecerdasan berpikir peserta didik. 5", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 263, "width": 437, "height": 181, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk mengatasi tantangan tersebut, penggunaan media pembelajaran yang tepat sangat penting bagi guru supaya siswa dapat mencapai keterampilan belajar yang diperlukan. Terlebih lagi, dalam era revolusi industri 4.0 yang sedang berkembang saat ini, para pendidik dituntut untuk menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan inovasi pembelajaran. Menurut Blyznyuk dan Tetyana seperti yang dikutip oleh Naikpangkat.com, guru perlu memiliki kompetensi digital yang mencakup information, communication, editional content creator, security, dan educational problem solving . 6 Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menarik, kondusif, dan sesuai dengan karakteristik siswa, serta dapat mendukung kompetensi seorang guru dalam kurikulum merdeka, adalah penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis autoplay.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 452, "width": 437, "height": 105, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan perangkat lunak autoplay adalah aplikasi multimedia yang menggabungkan berbagai jenis media, seperti efek visual, musik, dan suara dalam presentasi materi. Fungsinya adalah untuk menjaga minat dan perhatian peserta didik atau audiens. Jika materi yang disajikan banyak berisi teks, dapat diselingi dengan menyisipkan foto, video, atau ilustrasi melalui aplikasi lain. Hal ini dirancang untuk mengurangi kelelahan mata yang terjadi ketika terus-menerus terpapar teks. 7", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 566, "width": 437, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, seperti penggunaan media autoplay di Sekolah Dasar, memiliki potensi besar dalam mendukung penyesuaian kurikulum merdeka yang erat kaitannya dengan teknologi. Peserta didik tingkat", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 644, "width": 436, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keagamaan , 8.1 (2022), 2614–0217 5 Firza Erisa, Sirajul Munir, dkk. Validitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Autoplay dalam Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti untuk Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Dasar, Pekerti Untuk, and Sekolah Dasar , 7, 123–35.", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 688, "width": 321, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 https://naikpangkat.com/page/2/?s=kompetensi+guru%2C+digital+berkualitas", "type": "Footnote" }, { "left": 91, "top": 700, "width": 436, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7 Wendhie Prayitno, Penerapan Blended Learning dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). (Yogyakarta: LPMP DI Yogyakarta, 2015), hal. 1–14.", "type": "Footnote" }, { "left": 91, "top": 36, "width": 436, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam, Lilla Septiliana: Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay untuk Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1231", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 73, "width": 437, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sekolah dasar sangat membutuhkan semangat dalam belajar dan pengetahuan tentang hal-hal baru, termasuk pengenalan teknologi, yang akan membantu mereka menghadapi masa depan yang terus berkembang dengan cepat.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 130, "width": 437, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan kajian tersebut menarik untuk dilakukan kajian secara mendalam tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (autoplay) sehingga dapat menunjang kurikulum merdeka di Sekolah Dasar.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 206, "width": 123, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 225, "width": 437, "height": 124, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif . Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur sebagai metodologi penelitian. Menurut Zed yang dikutip dalam penelitian ini, kajian sastra memiliki beberapa karakteristik, termasuk: 1) Fokus pada data tekstual atau numerik daripada tempat, saksi, peristiwa, individu, atau objek lainnya; 2) Menggunakan data yang sudah ada; 3) Data yang diperoleh biasanya berasal dari sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan sekunder bukan dari pengamatan langsung di lokasi; 4) Bahan pustaka yang digunakan tidak terbatas oleh batasan ruang dan waktu.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 358, "width": 437, "height": 142, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, literatur , laporan penelitian, jurnal ilmiah, dan artikel yang terkait dengan pembelajaran berbasis teknologi, media pembelajaran otomatis, dan kurikulum merdeka. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan informasi melalui membaca sumber data, kemudian menganalisis konten data dengan melakukan reduksi data. Selanjutnya, kesimpulan dan verifikasi diperoleh dari analisis tersebut untuk memberikan informasi yang relevan dan gambaran yang jelas tentang penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (autoplay) dalam mendukung kurikulum merdeka di sekolah dasar.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 529, "width": 145, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 69, "top": 547, "width": 161, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. Kurikulum Merdeka Belajar", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 566, "width": 437, "height": 162, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebagai bagian dari upaya besar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatasi krisis pembelajaran jangka panjang akibat pandemi, pembelajaran kini mengadopsi kurikulum yang berdiri sendiri. Nadiem Makarim pertama kali mengumumkan konsep “Kebebasan Belajar” pada Hari Guru, 25 November 2019, sebuah kebijakan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas belajar tanpa batas untuk memungkinkan siswa mengembangkan potensi penuh mereka dalam hal intelektual, moral, dan keterampilan lainnya. Pembelajaran memiliki tiga dimensi, yaitu 1) Mengubah perilaku melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman, 2) Pendidikan dan pelatihan, dan 3) Pengalaman. Menurut Gagne, belajar adalah proses internal yang melibatkan aktivitas psiko-intelektual dan realisasinya dicapai melalui", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 36, "width": 436, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam, Lilla Septiliana: Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay untuk Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1232", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 73, "width": 437, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "aktivitas psiko-intelektual anak. Dengan dilaksanakannya Hari Kebangsaan diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa dan guru. 8 Guru menciptakan proses pembelajaran yang bisa membuat siswa lebih kreatif untuk menimba ilmu secara mendalam dan menciptakan suasana belajar yang membahagiakan.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 149, "width": 439, "height": 238, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurikulum Merdeka hadir sebagai solusi untuk mengatasi persaingan sumber daya manusia yang ketat secara global di era society 5.0, di mana manusia dan teknologi berkembang bersama-sama. Menurut Ningrum, kurikulum ini merupakan respons terhadap kebutuhan sistem pendidikan pada abad ke-21 yang lebih berfokus pada kebutuhan peserta didik. Kurikulum berbasis keterampilan abad ke-21 ini menekankan pentingnya kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan memiliki kreativitas yang tinggi. Kurniawan menyadari bahwa keterampilan-keterampilan ini sangat penting sebagai sarana untuk mencapai kesuksesan, terutama di abad ke-21. Pembelajaran saat ini diharapkan menggunakan pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan peserta didik untuk membentuk generasi yang kreatif, inovatif, dan kompetitif. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, karena keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar dalam kelas sangat dipengaruhi oleh media pembelajaran yang dipilih oleh pendidik. 9", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 415, "width": 400, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "B. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Media Pembelajaran", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 434, "width": 437, "height": 104, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan memperhatikan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi media yang dihasilkan oleh teknologi audiovisual, media komputer, dan media yang merupakan gabungan antara cetak dan komputasi. Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh media pembelajaran. Salah satunya adalah tujuan media tersebut haruslah memotivasi siswa. Selain itu, media juga harus mampu merangsang siswa untuk mengingat apa yang telah mereka pelajari serta memberikan stimulus baru dalam proses belajar. 10", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 547, "width": 437, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam media pembelajaran bertujuan untuk memfasilitasi transfer informasi dari guru ke siswa. Menurut Widianto dan koleganya, penggunaan media dalam pembelajaran memiliki beberapa fungsi utama, yaitu: 1) Media berperan sebagai alat teknologi yang penting dalam proses pembelajaran bagi peserta didik dan pendidik. Contohnya, teknologi dapat digunakan untuk keperluan administratif, pembuatan grafik,", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 654, "width": 436, "height": 33, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8 Dian Puspita Eka Putri, Djumanto, and Suti Mayanti, ‘Review: Integrasi Media Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar di Lingkungan Siswa SMK’, Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan , 8.1 (2022), 2614–0217.", "type": "Footnote" }, { "left": 91, "top": 688, "width": 436, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9 H. M. Afifah, I., & Sopiany, Inovasi Pembelajaran Sosiologi Kurikulum 2013 Melalui Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi 87.1,2 (2017), 149–200.", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 711, "width": 436, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10 Rati Syafiana Putri, Darmansyah, and Desyandri, ‘Implementasi Media Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis TIK pada Kurikulum Merdeka Belajar di SD’, Jurnal Ika: Ikatan Alumni Pgsd Unars , 12.2 (2022), 167–76.", "type": "Footnote" }, { "left": 91, "top": 36, "width": 436, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam, Lilla Septiliana: Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay untuk Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1233", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 73, "width": 437, "height": 105, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan pengelolaan basis data. 2) Media berfungsi sebagai sumber pengetahuan, yang memungkinkan akses terhadap berbagai informasi dan menjadi bagian dari disiplin ilmu yang perlu dikuasai oleh siswa. 3) Media berperan sebagai sumber dan alat pembelajaran, yang membantu proses pembelajaran baik bagi siswa maupun guru. Media tersebut dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran dengan menyediakan informasi, materi pembelajaran, dan alat bantu yang relevan. 11", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 187, "width": 437, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Media memiliki peran sebagai sarana dalam mencapai tujuan pembelajaran, di mana informasi yang disampaikan melalui media tersebut harus melibatkan siswa dalam aktivitas yang konkret untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Materi pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan memperhatikan aspek psikologis, dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar, sehingga dapat memberikan instruksi yang efektif. Selain harus menarik, media juga harus mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan individu siswa. Hal ini penting karena setiap siswa memiliki kemampuan yang beragam. 12", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 339, "width": 458, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "C. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Autoplay dalam Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 377, "width": 437, "height": 123, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki peran yang penting dalam mensukseskan kebijakan progam merdeka belajar yang ada empat macam. Keempat program tersebut meliputi perubahan Ujian sekolah berbasis Nasional menjadi asesmen, perubahan UN pada tahun 2021, penyederhanaan RPP, dan fleksibilitas dalam sistem zonasi PPDB. Melalui kebijakan tersebut, pemerintah memberikan kebebasan kepada sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, peran media pembelajaran sangatlah penting dalam implementasi kurikulum merdeka belajar . 13", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 509, "width": 437, "height": 105, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Integrasi media pembelajaran dalam kurikulum merdeka belajar di Sekolah Dasar melibatkan penggabungan antara teknologi informasi dan komunikasi, prinsip pedagogis, serta tujuan pembelajar. 14 Dalam pengintegrasian ini, media pembelajaran digunakan untuk mendukung siswa dalam belajar secara mandiri sesuai dengan gaya belajar individual mereka. Hal ini juga bergantung pada faktor jarak, konektivitas, dan jenis media yang digunakan, termasuk media pembelajaran berbasis autoplay.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 642, "width": 436, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11 Dian Puspita Eka Putri, Djumanto, and Suti Mayanti, ‘Review: Integrasi Media Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar di Lingkungan Siswa SMK’, EDUGAMA: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan , 8.1 (2022), 2614–0217 12 Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran: Konsep & Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran bagi Pendidik di Sekolah dan Masyrakat (Prenada Media, 2020), hal.17", "type": "Footnote" }, { "left": 91, "top": 711, "width": 436, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "13 Puspita Eka Putri, Djumanto, and Mayanti, ‘Review: Integrasi Media Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar di Lingkungan Siswa SMK’.", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 734, "width": 318, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "14 Dwi Utari, Akhmad Muadin , Penaran Pembelajaran Abad-21 ...Hal.117-120", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 36, "width": 436, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam, Lilla Septiliana: Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay untuk Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1234", "type": "Page footer" }, { "left": 162, "top": 259, "width": 290, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Display media pembelajaran autoplay tampilan depan", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 297, "width": 437, "height": 200, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Wijaya, autoplay adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menciptakan presentasi yang sangat bagus dengan menggabungkan berberapa jenis media seperti teks, video, suara, gambar dan flash ke dalam slide tampilan presentasi yang telah dibuat. Dengan menggunakan perangkat lunak ini, pengguna bisa membuat tampilan presentasi otomatis yang dilengkapi dengan tombol panggilan untuk menampilkan berbagai jenis file seperti video, foto, dokumen Ms. Word, flash , dan berbagai jenis file lainnya 15 Aplikasi tersebut mampu menghasilkan presentasi otomatis yang memiliki tombol panggilan yang berguna untuk menampilkan berbagai jenis file seperti video, foto, efek suara, musik, presentasi PowerPoint, dokumen Ms. Exe1 , dokumen Ms. Word, flash, dan sebagainya. 16 Tampilan media yang menarik ini dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap pemahaman konsep berpikir siswa.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 506, "width": 437, "height": 161, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan adanya penggunaan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, khususnya media pembelajaran autoplay , di lingkungan sekolah dasar, memungkinkan siswa untuk memperoleh dan mengkomunikasikan informasi secara cepat dan mudah. Hal ini juga meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam mengembangkan pemikiran mereka. Sesuai dengan Kurikulum Merdeka, di mana peserta didik diharapkan mengembangkan topik pembelajaran melalui praktek atau hasil karya, keberadaan media pembelajaran autoplay berperan dalam mengembangkan jiwa aktif, terampil, kreatif, dan kritis pada setiap individu siswa. Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi autoplay dalam media pembelajaran bisa memenuhi kebutuhan belajar siswa sesuai dengan tujuan", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 688, "width": 436, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "15 Zunia Afrida, “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis AutoPlay Media Studio Materi Garis dan Sudut Siswa Kelas VII MTs,” 2017", "type": "Footnote" }, { "left": 91, "top": 711, "width": 436, "height": 34, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16 Fatiya Rosyida , Khofifatu Rohmah Adi, ‘Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Program Autoplay untuk Guru SMPN 2 Balen Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial , 1.1 (2018), 21–28.", "type": "Footnote" }, { "left": 91, "top": 36, "width": 436, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam, Lilla Septiliana: Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay untuk Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1235", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 73, "width": 437, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kurikulum saat ini, yaitu memberikan kebebasan dalam belajar (merdeka belajar), serta memudahkan pendidik dalam mentransfer pengetahuan secara langsung maupun tidak langsung.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 130, "width": 77, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 149, "width": 437, "height": 257, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kurikulum memiliki peran penting sebagai panduan utama didalam proses pembelajaran yang dapat memberi arah sebuah pendidikan. Keberhasilan suatu pendidikan dalam merancang kurikulum yang baik dan tepat akan berdampak untuk pencapaian tujuan kurikulum yang diinginkan. Kurikulum merdeka dirancang secara relevan untuk memenuhi berbagai kebutuhan belajar dan kenyamanan bagi siswa di sekolah dasar, agar saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bisa lebih menarik dan siswa menjadi nyaman tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang ada. Di dalamnya, peran guru sangat strategis sebagai penentu pengalaman belajar siswa melalui pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Guru memiliki kemampuan untuk memilih atau memanfaatkan media yang sesuai dengan kebutuhan siswa sekolah dasar sesuai jenjang sehingga pembelajaran akan lebih bermakna serta memilih strategi dan penyusunan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang ada dan beberapa karakter peserta didik, sehingga dapat mencapai tujuan kurikulum merdeka tersebut. Dalam mendukung penerapan kurikulum merdeka, pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan media pembelajaran autoplay menjadi sarana yang efektif.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 434, "width": 104, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 453, "width": 437, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Afrida, Zunia. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis AutoPlay Media Studio Materi Garis dan Sudut Siswa Kelas VII MTs,” 2017.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 484, "width": 437, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Erisa, Firza. Sirajul Munir. dkk. Validitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Autoplay dalam Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti untuk Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Dasar, Pekerti Untuk, and Sekolah Dasar 7. (2021).", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 528, "width": 344, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://naikpangkat.com/page/2/?s=kompetensi+guru%2C+digital+berkualitas", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 547, "width": 437, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "I., H. M. Afifah. & Sopiany. Inovasi Pembelajaran Sosiologi Kurikulum 2013 Melalui Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi 87 1, No.2 (2017). Kustandi, Cecep. dan Dr Daddy Darmawan. Pengembangan Media Pembelajaran: Konsep & Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran bagi Pendidik di Sekolah dan Masyrakat . Prenada Media, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 622, "width": 436, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prayitno. Wendhie. Penerapan Blended Learning dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) bagi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (PTK). Yogyakarta: LPMP DI Yogyakarta. (2015).", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 666, "width": 437, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Putri, Dian Puspita Eka. Djumanto. and Suti Mayanti. ‘Review: Integrasi Media Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar di Lingkungan Siswa SMK’ , EDUGAMA: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan 8 No.1 (2022).", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 710, "width": 437, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rahmadayanti, Dewi. and Agung Hartoyo. ‘Potret Kurikulum Merdeka, Wujud Merdeka Belajar di Sekolah Dasar’, Jurnal Basicedu 6, No.4, (2022).", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 36, "width": 436, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syariful Anam, Lilla Septiliana: Penggunaan Media Pembelajaran Autoplay untuk Menunjang Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar", "type": "Page header" }, { "left": 173, "top": 760, "width": 271, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol. 7, No. 3, Juli - September 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 297, "top": 798, "width": 25, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1236", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 71, "width": 437, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rosyida, Fatiya. Khofifatu Rohmah Adi. ‘Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Program Autoplay untuk Guru SMPN 2 Balen Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 1.1 (2018).", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 115, "width": 436, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Utari, Dwi. Akhmad Muadin. ‘Peranan Pembelajaran Abad-21 di Sekolah Dasar dalam Mencapai Target dan Tujuan Kurikulum Merdeka’. 2022.", "type": "Text" } ]
fa67ee81-ad51-2b09-d2ed-889f99dd91f6
https://jurnal.stokbinaguna.ac.id/index.php/JPKM/article/download/525/351
[ { "left": 119, "top": 746, "width": 232, "height": 51, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerbit : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna Jl. Alumunium Raya No. 77 Tanjung Mulia, 20241 Fax. (061) 6615718 Telp. (061) 6615718", "type": "Text" } ]
bcb5ba7b-24d5-139d-d34d-3b3dab8510b7
https://jurnal.radenwijaya.ac.id/index.php/NIVEDANA/article/download/266/226
[ { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 777, "width": 14, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31", "type": "Page footer" }, { "left": 101, "top": 100, "width": 395, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS WACANA KRITIS REPRESENTASI COUNTER HEGEMONY", "type": "Section header" }, { "left": 188, "top": 114, "width": 260, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STANDAR KECANTIKAN PADA UNGGAHAN AKUN INSTAGRAM @TARABASRO", "type": "Text" }, { "left": 230, "top": 153, "width": 143, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Astrid Kusuma Rahardaya 1", "type": "Text" }, { "left": 273, "top": 210, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 224, "width": 476, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk representasi counter-hegemony standar kecantikan pada unggahan akun Instagram @tarabasro. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menagalisa makna yang terkandung pada unggahan foto @tarabasro menggunakan wacana kritis metode Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) milik Halliday. Hasil penelitian menunjukan bahwa representasi perlawanan standar kecantikan sangat terlihat pada beberapa unggahan foto di Instagram @tarabasro dan memperlihatkan kepercayaan diri Tara Basro yang berani menyuarakan perlawanan standar kecantikan terhadap tubuh ideal yang ada di masyarakat bahwa standar kecantikan tidak harus memiliki tubuh langsing dan berkulit putih. Melalui unggahan pada akun Instagramnya, Tara Basro mengajak untuk lebih mencintai diri sendiri dan menerima diri sendiri apa adanya.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 376, "width": 434, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Representasi, Counter-hegemony , Standar Kecantikan, Instagram, Tara Basro", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 418, "width": 64, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 432, "width": 458, "height": 121, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research is to find out how the form of representation of the counter-hegemony of beauty standards on the upload of the Instagram account @tarabasro. In this study, researchers used qualitative research methods by analyzing the meaning contained in @tarabasro's photo upload using Halliday's critical discourse on Systemic Functional Linguistics (LSF) method. The results show that the representation of resistance to beauty standards is very visible in several photo uploads on Instagram @tarabasro and Tara Basro's confidence who dares to voice resistance to beauty standards against the ideal body that exists in society that beauty standards do not have to have a slim and white body. Through uploads to her Instagram account, Tara Basro invites you to love yourself more and accept yourself as you are.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 569, "width": 436, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Representation, Counter-hegemony, Beauty Standards, Instagram, Tara Basro", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 716, "width": 412, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Fakultas Ilmu Sosial dan Poltik, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. Email: [email protected]", "type": "Footnote" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 75, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 102, "width": 223, "height": 529, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecantikan sering dikatakan relatif atau berbeda-beda pada setiap orang. Namun, pada kenyataannya, beberapa pihak mendefinisikan kecantikan dengan standar tertentu. Seperti yang ditunjukkan dalam media massa, baik model-model yang direpresentasikan melalui majalah, televisi, maupun iklan-iklan yang beredar. Kecantikan sering diidentifikasi dengan bentuk fisik yang menarik untuk dipandang. Meskipun gambaran tubuh yang ideal berlaku pada perempuan dan laki-laki, istilah mengenai tubuh lebih sering dikaitkan dengan perempuan. Namun, seiring waktu, perkembangan teknologi, melebarnya jangkauan media, serta efek dari globalisasi, membuat standar terhadap cantik, menarik, dan hal yang terkait tubuh menjadi mengerucut pada satu hal; cantik menurut pandangan masyarakat barat. Kemudian banyaknya gambaran bentuk tubuh ideal perempuan yang ditampilkan sedemikian rupa di media tentunya ikut mempengaruhi tingkat standar kecantikan tiap perempuan. Media juga disebut sebagai instrumen dalam menyampaikan nilai-nilai hegemoni", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 640, "width": 222, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengenai perempuan dan feminitas (Muwarni, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 682, "width": 222, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di Indonesia standar kecantikan dan termasuk dalam bentuk tubuh ideal adalah yang memiliki wajah yang enak dipandang serta keserasian antara berat dan tinggi badan. Tubuh yang ideal pada perempuan", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 102, "width": 226, "height": 674, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "digambarkan cenderung kurus, berlekuk, kuat, dan sehat, sedangkan pada laki-laki tubuh yang ramping, berotot dan sehat dianggap sebagai tubuh yang ideal (Sakinah, 2018). Standar kecantikan maupun bentuk tubuh ideal yang ada di masyarakat kemudian membentuk citra tubuh. Kepraktisan dalam menggunakan media sosial memudahkan penggunanya terutama perempuan untuk menampilkan diri semaksimal mungkin menurut standar yang diyakini masyarakat. Banyak juga orang yang tetap tampil apa adanya di media sosial. Menjadi hal yang menarik ketika penampilan yang tidak mengikuti standar kecantikan dan tubuh ideal ini diunggah oleh selebriti atau tokoh terkenal di mana akun Instagram mereka menjadi perhatian masyarakat. Mereka sangat mungkin untuk dicela karena tidak sesuai dengan standar kecantikan dan tubuh ideal di masyarakat. Unggahan tersebut dapat berbentuk gambar yang dapat menjadi bentuk pengungkapan suatu makna yang ingin disampaikan oleh selebriti tersebut kepada para pengikutnya dan masyarakat secara umum. Adapun, proses produksi makna ini disebut dengan representasi. Representasi merupakan sebuah produksi makna melalui bahasa menggunakan tanda-tanda dan kemudian diorganisasikan ke dalam bahasa yang berbeda-beda. Representasi juga dapat merujuk pada hal-hal imajiner yang bersifat", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 222, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "abstrak, dan melibatkan penggunaan bahasa, tanda dan gambar yang mewakili sesuatu (Hall, 2003).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 137, "width": 223, "height": 632, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media massa telah membentuk standar kecantikan melalui konten-konten yang diproduksi dengan menampilkan model-model pada iklan, televisi, majalah maupun media massa lainnya yang ditunjukan dengan bentuk fisik yang dianggap sempurna seperti berkulit putih dan kencang, bertubuh langsing, tidak memiliki lipatan lemak berlebih dan memiliki lekuk tubuh yang indah. Semakin banyaknya kemunculan tersebut membuat media secara tidak langsung membentuk standar kecantikan yang kemudian menyamaratakan persepsi masyarakat Indonesia mengenai konsep kecantikan itu sendiri. Terlebih, selain sering munculnya pada media massa, saat ini melalui media sosial pun, muncul istilah “selebgram” yang mana merupakan singkatan dari model Instagram, beauty blogger maupun beauty vlogger yang kerap merepresentasikan standar kecantikan yang dikatakan oleh media. Akibat dari hal tersebut, perempuan yang tidak memiliki fisik seperti yang digambarkan dalam media massa menjadi terpinggirkan atau terabaikan sehingga menyebabkan perempuan cenderung merasa insecure terhadap fisik yang dimilikinya. Tidak sedikit pula, perempuan akan di- bully apabila tidak memiliki tubuh ideal ataupun standar kecantikan tersebut. Tidak hanya masyarakat", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 223, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "biasa saja, namun selebriti pun bahkan juga terkena dampaknya (Aprilita & Listyani, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 137, "width": 223, "height": 632, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu selebriti perempuan yang seringkali menampilkan bentuk tubuh yang dianggap kurang ideal di Instagram adalah Tara Basro. Tara Basro merupakan aktris sekaligus model yang tidak jarang mendapatkan body shaming dari lingkungan sekitarnya karena bentuk tubuh tidak ideal dan warna kulit yang dimilikinya. Berkaitan dengan hal tersebut, Tara Basro menyuarakan self-love dengan mengubah pandangan orang-orang mengenai standar kecantikan perempuan. Tara Basro pertama kali menyuarakan dan menunjukkannya melalui unggahan foto dirinya yang memperlihatkan tubuhnya dan menganggap sebagai bentuk self-acceptance pada bulan Maret 2020 (Gunadha, 2020). Unggahan foto tersebut menjadi perbincangan khalayak dan disorot Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) karena dianggap sebagai tindakan pornografi serta melanggar UU ITE atau Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Setelah itu muncul pembelaan dari Perkumpulan Pembela Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara yang menyebut bahwa Kominfo tidak melihat konteks dalam menilai Tara Basro tersebut, di mana dalam melihat suatu konten tidak bisa dari gambarnya saja (Ikhsan, 2020). Beberapa waktu setelah unggahan tersebut, Tara Basro beberapa kali mengunggah foto", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 223, "height": 570, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang memperlihatkan tubuhnya dengan pesan-pesan untuk menerima diri sendiri. Tara Basro berusaha melakukan counter hegemony tentang standar kecantikan yang selama ini tertanam di masyarakat. Konsep representasi disini dapat melibatkan penggunaan bahasa, tanda dan gambar yang mewakili sebuah makna kepada orang lain. Tara Basro melawan hegemoni tentang tubuh ideal dan standar kecantikan yang direpresentasikan melalui gambar-gambar unggahannya di akun Instagram. Berkaitan dengan hal tersebut, bagaimana representasi foto Tara Basro sebagai aktris Indonesia yang memperlihatkan bentuk tubuh dan menyuarakan pesan untuk mencintai diri sendiri serta melakukan perlawanan terhadap standar kecantikan di Instagram pribadinya menarik untuk diteliti. Fenomena yang telah diuraikan diatas menjadi dasar pemikiran peneliti untuk menganalisa bagaimana bentuk representasi counter-hegemony standar kecantikan pada unggahan akun Instagram @tarabasro. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan menjelaskan bagaimana representasi standar kecantikan yang direpresentasikan dalam Instagram @tarabasro.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 654, "width": 64, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Representasi", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 675, "width": 223, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep Representasi menurut Stuart Hall (2003) merupakan sebuah produksi makna melalui bahasa menggunakan tanda- tanda, yang diorganisasikan ke dalam bahasa yang berbeda-beda. Hal tersebut untuk", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 223, "height": 508, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berkomunikasi secara bermakna dengan orang lain. Bahasa dapat menggunakan tanda untuk melambangkan, mewakili, atau merujuk objek, orang, dan peristiwa dalam ‘dunia nyata’. Tetapi, representasi juga dapat merujuk pada hal-hal imajiner dan fantasi atau ide-ide abstrak. Representasi melibatkan penggunaan bahasa, tanda dan gambar yang mewakili sesuatu. Dapat disimpulkan bahwa representasi berarti menggunakan bahasa untuk mengatakan sesuatu yang bermakna tentang, atau untuk mewakili, dunia secara bermakna kepada orang lain (Hall, 2003). Singkatnya, representasi adalah hasil dari makna melalui Bahasa. The Shorter Oxford Englísh Dictíonary menyarankan dua arti yang relevan untuk kata ‘Representasi’ yaitu yang pertama, mewakili sesuatu berarti mendeskripsikan atau menggambarkannya, memanggilnya dalam pikiran melalui deskripsi atau penggambaran dan imajinasi; untuk menempatkan dalam pikiran dan indera. Kemudian, arti kedua mewakili sesuatu untuk melambangkan, sebagai spesimen dari, atau untuk kata pengganti.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 592, "width": 223, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat beberapa pendekatan yang membicarakan bagaimana bahasa, gambar dan tanda digunakan untuk merepresentasikan dunia. Pendekatan", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 675, "width": 223, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tersebut beberapa diantaranya adalah; Reflective Approach, Intentional Approach, dan Constructionist Approach. Reflective Approach atau Pendekatan Reflektif merupakan pendekatan yang mana makna", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 223, "height": 590, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dianggap terletak pada objek, manusia, ide atau peristiwa yang terjadi di dunia nyata dan bahasa berfungsi sebagai cermin yang merefleksikan makna sebenarnya yang telah ada dan terbukti di dunia. Sedangkan Intentional Approach atau Pendekatan Intensional merupakan pendekatan yang mana pembuat pesan menjadi penentu apa makna yang ingin disampaikan melalui tanda atau simbol bahasa maupun melalui visual. Makna berasal sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pembuat pesan. Kemudian, pendekatan terakhir adalah Constructionist Approach atau Pendekatan Konstruksionis yang mana pendekatan ini berusaha mendalami makna melalui kekuatan sosial dari bahasa. Pendekatan Konstruksionis tidak berpendapat bahwa sebuah objek memiliki makna dari dalam diri sendiri dan manusia sebagai pengguna dari Bahasa. Dalam pendekatan konstruksionis, makna dibuat dengan mengaitkan hubungan antara tiga tatanan yang berbeda, yaitu: (1) Apa yang kita sebut dengan dunia benda, orang, kejadian, dan pengalaman, (2) Konsep yang ada di kepala kita, dan (3) Tanda yang disusun ke dalam bahasa untuk mengkomunikasikan konsep-konsep ini (Hall, 2003).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 675, "width": 223, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam menghasilkan suatu makna, tergantung pada praktik interpretasi, dan interpretasi didukung oleh kita yang membuat dan mengirimkan suatu kode makna atau proses encoding dan di sisi lain,", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 223, "height": 342, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "orang lain menafsirkan atau memecahkan kode makna tersebut atau dapat disebut proses decoding. Dikarenakan makna selalu berubah, makna juga beroperasi layaknya konvensi sosial daripada hukum atau aturan yang sudah pasti (Hall, 2003). Penelitian ini menggunakan Konsep Representasi dengan Constructionist Approach atau Pendekatan Representasi secara Konstruksionis. Peneliti berusaha melihat dan mendalami makna bagaimana Tara Basro melalui media sosial instagramnya menyampaikan pesan atau makna melalui simbol bahasa dalam visual gambar yang ditampilkan dalam beberapa unggahan foto dirinya yang memperlihatkan bentuk tubuhnya di Instagram pribadi @tarabasro.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 440, "width": 100, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sistem Representasi", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 461, "width": 223, "height": 301, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam analisis studi multimodalitas, menurut Kress dan Leeuwen (2006) terdapat sistem representasi yang mana berkaitan dengan komposisi adanya makna representasional dan interaktif dengan gambar visual, yaitu; Nilai Informasi ( Information Value ), Tonjolan ( Salience ), dan Bingkai ( Framing ). Nilai Informasi merupakan penempatan elemen yang memberikan nilai informasi spesifik tentang unsur-unsur yang terdapat pada gambar visual yang dapat dilihat dari berbagai zona gambar yang dapat dilihat yaitu kiri dan kanan, atas dan bawah, pusat dan samping. Tonjolan ( Salience ) adalah unsur objek", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 223, "height": 425, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "partisipan, interaktif dan stigma interaktif dibuat untuk menarik perhatian penonton dengan sudut pandang yang berbeda sebagai penempatan di latar depan atau latar belakang, ukuran relatif, kontras dalam nilai warna, perbedaan ketajaman, dan lain sebagainya. Sedangkan Bingkai ( Framing ) merupakan elemen garis pemisah atau alat bingkai yang direalisasikan oleh unsur yang menciptakan batas garis yang berkaitan atau tidak berkaitan dengan gambar yang mana dapat memberikan tanda. Ketiga prinsip komposisi tersebut diterapkan pada gambar tunggal, visual komposit, visual dengan kombinasi teks dan gambar, dan elemen grafis lainnya baik di layar televisi atau komputer (Kress & Leeuwen, 2006). Komposisi visual yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah beberapa gambar tunggal yang merupakan konten foto di akun instagram @tarabasro.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 523, "width": 135, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep Counter-hegemony", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 544, "width": 221, "height": 218, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Istilah hegemoni pertama kali diinisiasi oleh Lenin yang melihat adanya ‘kepemimpinan’ kaum proletar terhadap petani miskin, namun melalui Gramsci kemudian istilah hegemoni berkembang menjadi hal yang lebih luas berkenaan pada hal-hal yang menyentuh setiap aspek dalam kehidupan sosial (Hall, 1977). Gramsci menitikberatkan istilah hegemoni pada adanya peran suprastruktur, seperti ideologi, budaya, kesadaran dalam sebuah dominasi", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 222, "height": 694, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang dipimpin oleh kaum elit yang mempunyai kemampuan ekonomi yang sangat mencukupi dan mempunyai kekuasaan (borjuis) dalam struktur (Im, 1991). Bagi Gramsci terjadinya dominasi secara ideologi maupun secara budaya dan subordinasi terhadap kelas merupakan analisis dan pemahaman tentang hegemoni (Hall, 1977). Keseimbangan antara kedua kekuatan ini terjadi sedemikian rupa sehingga kelas dominan (borjuis) tidak secara eksklusif melakukan kekerasan atau menetapkan kontrol hukum, tetapi cenderung menyukai cara-cara yang lebih “halus” dan bertujuan untuk meresap ke ranah ide dan nilai. Secara eksplisit, hegemoni mengacu pada cara dimana hubungan kekuasaan yang tidak setara dibangun dan dipertahankan dalam tatanan sosial kapitalisme. Terpenting adalah, hegemoni memperdalam gagasan ideologi dengan menempatkannya di samping bidang politik, ekonomi dan budaya yang memperoleh persetujuan publik atas dominasi mereka sendiri. Gramsci menjelaskan, seluruh jajaran institusi (sekolah, rumah sakit, biro iklan, dan lain- lain), serta anggota masyarakat turut terlibat dalam pembentukan nilai dan sikap. Jadi, hegemoni mencakup ideologi, tetapi tidak dapat direduksi karena menekankan pada jalur diskursif dan non-diskursif yang digunakan oleh para elit untuk mengamankan kekuasaan (Jaques et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 221, "height": 238, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep hegemoni yang digunakan dalam media dan kajian budaya awalnya digagas oleh Antonio Gramsci, yang dipahami sebagai “kepemimpinan intelektual dan moral” oleh satu kelas di atas kelas lainnya. Gramsci membedakan hegemoni dari dominasi negara yang lebih langsung, dan dilakukan dengan paksaan dibanding persetujuan dan negosiasi. Konsep ini menjadi penting dalam analisis institusi media dan output budaya yang biasanya melayani kepentingan borjuis yang", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 323, "width": 67, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mendominasi", "type": "Table" }, { "left": 160, "top": 323, "width": 126, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan mengkodifikasi", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 344, "width": 222, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kepentingan ini sebagai bagian dari nilai- nilai normatif. Williams dan Hall memperkenalkan konsep hegemoni melalui studi media dan budaya Inggris (Cere, 2020). Hegemoni budaya menekankan persetujuan yang dirasionalkan untuk dominasi seseorang.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 468, "width": 222, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembenaran yang dirasionalisasikan berfungsi untuk", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 507, "width": 221, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "‘menambal’ kontradiksi yang melekat dalam masyarakat dengan hubungan yang tidak setara.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 572, "width": 221, "height": 197, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu pendekatan studi media mengemukakan sebuah ‘tujuan’ komunikasi yang pada umumnya melibatkan perjuangan untuk bersaing, keterbukaan, dan fasilitas. Arus komunikasi nyata melibatkan ‘pergulatan’ yang berkelanjutan antara pihak yang ingin ‘membatasi’, ‘mempersempit’, ‘menutup’ dan ‘memanipulasi’ dengan pihak yang ingin menolaknya. Perlu diperhatikan, untuk memahami setiap aktor komunikasi", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 222, "height": 259, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan wacananya adalah melalui konteks dimana ia menghasilkan wacana. setiap upaya untuk menganalisis peran komunikasi dalam pembangunan hegemoni harus dimulai dengan menemukan variabel yang terikat secara kontekstual, dan berdampak pada aktor yang terlibat (Louw, 2001). Aktor-aktor dalam perjuangan untuk hegemoni dan counter hegemony sekaligus wacana dan praktik mereka, terbentuk dari serangkaian keadaan material, subjektif, historis dan demografis tertentu, dan keadaan ini terus berubah.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 344, "width": 222, "height": 425, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kita perlu membaca pesan media dan budaya secara teliti agar kita dapat mendeteksi cara kerja hegemoni, dan pada saat yang sama mengingatkan diri bahwa hegemoni tidak dapat menyerap ke semua kontradiksi masyarakat. Maka terjadilah counter-hegemony yang mendisrupsi hegemoni dari kelompok masyarakat tertentu. Hal ini karena tentu saja hegemoni tidak pernah menjadi permanen. Ada dominasi yang selalu ditantang. Seperti siklus kehidupan, hegemoni terus berputar dan melemah. Ketika kelompok dominan kehilangan kapasitas untuk mengatur agenda intelektual, kelompok oposisinya merasakan kelemahan hegemoni tersebut. Hegemoni dari kelas yang didominasi dan mendominasi merupakan konsep yang kontradiktif (Hall, 1977), sulit, serta menguras daya pikir (Hall, 2011). Dalam pandangan Gramscian (para penganut pandangan Gramsci) terjadinya", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 221, "height": 570, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sebuah perubahan (perlawanan terhadap dominasi) perlu beracuan pada revolusi sosialis besar-besaran dan membutuhkan materi serta didukung oleh kekuatan politis (Im, 1991), sehingga membuat hegemoni tampak sangat kuat dan sulit digoyang kekuatannya. Meskipun hegemoni memang dibentuk untuk terus menang dan tak terkalahkan, menurut Poulantzas, kunci dalam pelanggengan hegemoni adalah adanya ‘persetujuan’ untuk menormalisasi dominasi dalam sebuah keadaan, meskipun kesan yang terlihat adalah seakan-akan menerima begitu saja (Hall, 1977). Sebuah struktur tidak begitu saja menerima hegemoni, namun perlu sebuah persetujuan dari kelas yang didominasi untuk menerima ataupun tidak sebuah hegemoni. Hegemoni bukanlah sebuah akhiran, namun adalah proses, dimana itu akan selalu dikerjakan, diperbarui, dipertahankan, dan direvisi untuk tetap mempertahankan, namun dengan kekuatan sosial yang ‘persetujuannya’ belum dimenangkan, yang kepentingannya belum diperhatikan, dapat menjadi dasar dalam gerakan perlawanan, balasan, strategi, dan visi alternatif, serta perjuangan atas sistem yang hegemonik (Hall, 2011).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 654, "width": 221, "height": 115, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bagi Gramsci, momen hegemoni akan selalu ditantang oleh hegemoni alternatif (Im, 1991). Kemunculan hegemoni alternatif untuk melawan hegemoni dapat dilihat sebagai riak-riak dalam hegemoni yang bisa saja mengancam eksistensi", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 221, "height": 342, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hegemoni. kemunculan hegemoni alternatif sebagai ‘lawan’ dari hegemoni memang kerap kali terbatas pada adanya suprastruktur yang dimiliki oleh Hegemoni. Namun, terdapat strategi yang dapat diaplikasikan pada sebuah hegemoni tandingan untuk menentang hegemoni, yakni berfokus pada ‘perang posisi’. Strategi ini berfokus pada kesolidan dari sebuah struktur dalam menentang hegemoni. Dibutuhkan penguatan pada hal ‘konstruksi’ dari gagasan hegemoni tandingan tersebut dibandingkan ‘menghancurkan’ hegemoni utama (Im, 1991). Dengan kesolidan yang dihimpun dari sebuah struktur akan membuat hegemoni utama mengalami kesulitan untuk terus menjangkau seluruh kelas.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 427, "width": 222, "height": 342, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berangkat dari pemikiran tentang adanya ideologi dominan yang dirasa tidak benar kemudian sebuah hegemoni tandingan dapat muncul ke permukaan. Menurut Hall, ideologi merupakan sebuah hal yang bekerja dalam susunan argumen dan penanaman emosional, oleh karenanya ideologi dapat menjadi kontradiksi (Miller, 2017). Disebutkan oleh Gramsci bahwa kesuksesan hegemoni tandingan tidak akan terlepas dari transformasi struktur ekonomi, dan kepemimpinan dari kelas pekerja yang memiliki aliansi dengan ‘ national - popular ’ yang memiliki kesadaran (atau yang kerap disebut dengan organic intellectuals ) (Im, 1991). Kesadaran dari organic intellectuals tentang hegemoni tandingan inilah yang", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 221, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diperlukan dalam kepemimpinan guna berjuang melawan hegemoni.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 116, "width": 221, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kepemimpinan dibutuhkan dalam proses dan menjalankan perubahan sosial, karena kelas pekerja atau masyarakat umum hanya dapat mereproduksi budaya sesuai dengan determinasi suprastruktur (Hall, 1978).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 232, "width": 97, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Standar Kecantikan", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 252, "width": 223, "height": 301, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecantikan dapat diartikan sebagai keindahan fisik atau tubuh yang dimiliki oleh perempuan. Konsep kecantikan sendiri memiliki dua paradigma, yaitu paradigma tradisional dan modern. Pada paradigma tradisional, kecantikan sendiri dilihat dari sudut pandang budaya yang mana setiap masyarakat memiliki budaya yang berbeda- beda dan memiliki kriteria kecantikan yang berbeda pula. Kriteria tersebut dikontruksi dan dibawa secara turun menurun dan membawa nilai-nilai leluhur. Sedangkan pada paradigma modern, kecantikan dilihat dalam beberapa aspek tertentu yang mana berubah seiring dengan perkembangan", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 223, "height": 466, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "zaman dan pengaruh dari media massa yang menyebabkan munculnya stereotype tertentu terhadap standar kecantikan. Media massa telah membentuk standar kecantikan melalui konten-konten yang diproduksi dengan menampilkan model-model pada iklan, televisi, majalah maupun media massa lainnya yang ditunjukan dengan bentuk fisik yang dianggap sempurna seperti berkulit putih dan kencang, bertubuh langsing, tidak memiliki lipatan lemak berlebih dan memiliki lekuk tubuh yang indah. Semakin banyaknya kemunculan tersebut membuat media secara tidak langsung membentuk standar kecantikan yang kemudian menyamaratakan persepsi masyarakat Indonesia mengenai konsep kecantikan itu sendiri. Akibat dari hal tersebut, perempuan yang tidak memiliki fisik seperti yang digambarkan dalam media massa menjadi terpinggirkan atau terabaikan sehingga menyebabkan perempuan cenderung merasa insecure terhadap fisik yang dimilikinya", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 551, "width": 220, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Aprilita & Listyani, 2016)", "type": "Table" }, { "left": 101, "top": 572, "width": 9, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ".", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 592, "width": 89, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODOLOGI", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 620, "width": 221, "height": 156, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis wacana kritis yang merupakan sebuah metode yang menunjukan bagaimana bahasa dan makna digunakan melalui gambar visual (Kress & Leeuwen, 2006). Dalam penelitian ini, peneliti akan berfokus pada analisis wacana kritis yang terletak pada gambar", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 620, "width": 222, "height": 156, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "visual yang terdapat pada unggahan pada media sosial Instagram akun @tarabasro. Kemudian, peneliti juga menganalisis menggunakan Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) milik Halliday (2006) yang mencakup tiga aspek, yaitu aspek Ideasional, Interpersonal, dan Tekstual. Adapun dalam aspek Ideasional atau naratif,", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 222, "height": 673, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berhubungan dengan fungsi dari bahasa yang mengungkapkan realitas fisik, interpretasi dan representasi dari pengalaman yang termasuk juga ide atau gagasan yang ingin disampaikan kepada orang lain, tercermin lewat peristiwa, scene , adegan, karakter, dan lain sebagainya. Lalu, dalam aspek Interpersonal, berkaitan dengan fungsi bahasa yang mengungkapkan realitas sosial yang berhubungan dengan interaksi penulis dan pembaca atau dengan kata lain, adanya interaksi antar partisipan dalam gambar atau gambar dengan partisipan yang melihat gambar. Sedangkan aspek Tekstual, mengacu pada penggunaan bahasa dalam mengungkapkan realitas simbol yang berkenaan dengan penciptaan teks dalam konteks dimana gambar menyatukan dan mengorganisasikan elemen-elemen menjadi suatu kesatuan, tercermin dari proporsi, garis, posisi, interaksi, dan lain sebagainya (Eriyanto, 2019). Berkaitan dengan menganalisis wacana kritis menggunakan Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), peneliti juga melengkapi pembahasan dengan menjabarkan penjelasan LSF menggunakan pengembangan kerangka LSF yang dikemukakan oleh Kress & Leeuwen pada tahun 2006 sebagaimana pada aspek Ideasional, Kress & Leeuwen terbagi dengan analisis proses dan sirkumtansi. Kemudian pada aspek Interpersonal, meliputi kontak, jarak sosial, dan sikap. Aspek ketiga yaitu", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 221, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tekstual, meliputi nilai informasi, tonjolan, dan bingkai (Kress & Leeuwen, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 116, "width": 222, "height": 508, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah unggahan foto yang terdapat pada media sosial Instagram akun @tarabasro yang merepresentasikan counter- hegemony terhadap standar kecantikan perempuan. Tara Basro merupakan seorang model dan aktris asal Indonesia kelahiran Jakarta, 11 Juni 1990. Tara Basro telah banyak memerankan peran di film-film yang menghiasi layar kaca Indonesia dan memiliki banyak prestasi yang berkaitan dengan hal yang biasa ditekuninya, baik sebagai model maupun sebagai aktris. Melalui akun instagramnya @tarabasro, ia banyak membagikan pengalamannya tentang body positivity dengan unggahan-unggahan tentang menerima diri sendiri secara apa adanya. Pembagian kisahnya mengenai hal tersebut tidak terlepas dari pengalaman dirinya yang pernah gagal pada saat casting film karena penampilan fisiknya yang tidak mencerminkan stereotype kecantikan yang melanggeng karena adanya hegemoni tentang cantik yang sudah tertanam di masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 634, "width": 222, "height": 135, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akun media sosial Instagram @tarabasro dipilih menjadi objek penelitian karena Tara Basro merupakan aktris berprestasi yang secara aktif berani menyuarakan pesan untuk menerima bentuk tubuh apa adanya melalui akun instagramnya. Dimana sampel penelitian", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "41", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 221, "height": 363, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang dipilih adalah dua foto yang diunggah oleh Tara Basro pada tanggal 3 Maret 2020 dan 6 Desember 2020. Unggahan foto tersebut dipilih sebab menggunakan mode yang terkandung didalamnya termasuk makna, bahasa, latar, serta gambar sehingga penggunaan multimodalitas dapat menjadi alat dalam menyelidiki teks yang beragam yang mana terkandung di dalam unggahan foto. Selain itu penggunaan media sosial yang dikaji dengan multimodalitas juga merupakan penekanan pada sumber semiotika yang digunakan oleh pengguna bahasa atau pengguna tanda ( signifier ) sehingga dalam unggahan foto dalam Instagram ini, pengguna tanda mempunyai sumber semiotika yang melimpah (Kress & Leeuwen, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 447, "width": 221, "height": 136, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi pada penelitian ini mencakup empat unggahan foto dari media sosial Instagram akun @tarabasro yang menampilkan representasi counter-hegemony pada standar kecantikan perempuan. Adapun keempat unggahan foto tersebut, sebagai berikut;", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 707, "width": 141, "height": 29, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Populasi Penelitian (Sumber: https://www.instagram.com/tarabasro/)", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 739, "width": 221, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sampel yang akan diteliti adalah dua unggahan foto dari media sosial Instagram", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 221, "height": 31, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "akun @tarabasro yang diunggah pada tanggal 3 Maret 2020 dan 6 Desember 2020.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 244, "width": 210, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Sampel Penelitian 1 (Sumber: https://www.instagram.com/p/B9RiWERHeup/)", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 277, "width": 221, "height": 260, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam sampel pertama terlihat Tara Basro sedang mengenakan pakaian dalam dengan wajah tersenyum menghadap keatas dengan memperlihatkan bentuk tubuhnya. Pemilihan sampel penelitian ini dikarenakan unggahan foto tersebut merupakan unggahan pertama Tara Basro pada tanggal 3 Maret 2020 yang menyuarakan mengenai counter- hegemony pada standar kecantikan perempuan dan viral dibahas oleh banyak pihak. Unggahan ini mendapatkan komentar sebanyak 22.271 dan sebanyak 697.057 orang memberikan likes", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 559, "width": 6, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ".", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 687, "width": 216, "height": 33, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Sampel Penelitian 2 (Sumber:https://www.instagram.com/p/CIcuEDSHBjl /)", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 744, "width": 221, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam sampel foto kedua yang diunggah pada tanggal 6 Desember 2020,", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 75, "width": 221, "height": 135, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terlihat Tara Basro sedang mengenakan gaun dengan raut wajah fierce menatap ke partisipan dengan latar belakang tangga dan sedang berada pada posisi duduk dengan setengah menyandar. Pemilihan sampel penelitian ini dikarenakan unggahan foto tersebut merepresentasikan counter-", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 220, "width": 95, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hegemony pada", "type": "Table" }, { "left": 176, "top": 220, "width": 110, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "standar kecantikan", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 75, "width": 222, "height": 135, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perempuan yang ditunjukkan dengan ekspresi Tara Basro dengan gaun transparan yang terbuka dan memperlihatkan bentuk tubuhnya serta lengan dan tangannya yang besar. Unggahan ini mendapatkan komentar sebanyak 2917 dan sebanyak 167,630 orang memberikan likes.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 267, "width": 141, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ANALISIS DAN DISKUSI", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 288, "width": 219, "height": 176, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis tabel Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) oleh Halliday (1985). Melalui metode LSF tersebut, peneliti menganalisis kedua sampel penelitian dari akun @tarabasro dengan menjabarkan berbagai unit yang terdapat pada kedua sampel foto menggunakan analisis wacana kritis milik", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 281, "width": 220, "height": 156, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kress dan Leuween (2006) dengan meinterpretasikannya berdasarkan ketiga aspek yang meliputi aspek Ideasional, Interpersonal, dan Tekstual. Analisis pada penelitian ini, diawali dengan tabel LSF yang kemudian dilanjutkan dengan analisis naratif, analisis makna interaktif, dan analisis komposisi.", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 488, "width": 413, "height": 231, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Tabel Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) Sampel 1 Unit Narrative Interpersonal Tekstual Sirkumstansi: Foto Tara Basro ini menekankan pada Means yaitu pakaian yang digunakan oleh Tara Basro. Pakaian yang terbuka dan gesture dari Tara Basro menunjukan kepercayaan diri atas tubuhnya karena dilihat dari", "type": "Table" }, { "left": 228, "top": 722, "width": 89, "height": 51, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "posisi duduk dan tatapan ke atas menunjukan kenyamanan akan", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 530, "width": 95, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kontak: Pada foto ini Tara Basro sebagai partisipan tidak memberikan tatapan langsung,", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 599, "width": 100, "height": 108, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dia sebagai suatu hal yang ditawarkan atau dipajang (offer) . Terlihat Tara Basro mendominasi foto dengan posisi superior.", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 724, "width": 100, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Social Distance : Jarak foto ini adalah social, dengan pengambilan", "type": "Text" }, { "left": 434, "top": 531, "width": 92, "height": 245, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Information Value: Foto ini memiliki komposisi memusat (centered-margin) yaitu posisi Tara Basro yang memusat tanpa pinggiran dan memenuhi bagian kiri foto. Ekspresi Tara Basro menunjukan ekspresi bahagia dan mensyukuri bentuk tubuh yang dimilikinya", "type": "Text" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 296, "top": 795, "width": 14, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 228, "top": 75, "width": 206, "height": 328, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tubuh dan pakaian yang dikenakannya. gambar yang mengindikasikan bahwa viewer dan partisipan memiliki kedekatan atau kesamaan atas apa yang dirasakan oleh partisipan dengan viewer nya. Attitude : foto ini menunjukan sebuah subjektifitas, dengan menjauhkan keterlibatan khalayak ( detachment) terlihat Tara Basro menghadap keatas dan seolah tidak melibatkan interaksi dengan viewer -nya, kemudian angle yang digunakan", "type": "Table" }, { "left": 334, "top": 406, "width": 93, "height": 94, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sejajar atau eve- level shoot dan hal tersebut menunjukan persamaan dengan viewer- nya (equality) .", "type": "Table" }, { "left": 434, "top": 75, "width": 96, "height": 204, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salience: Foto menunjukkan minimum salience karena dalam gambar terlihat tidak ada elemen spesifik yang menonjol semua bagian dari gambar mempunyai ukuran yang sama. Framing: Foto tersebut", "type": "Table" }, { "left": 434, "top": 282, "width": 88, "height": 284, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menunjukkan maximum disconnection. Hal ini dikarenakan ekspresi Tara Basro yang tersenyum, yang mana seharusnya ekspresi sedih yang ditonjolkan karena memiliki bentuk tubuh yang kurang ideal, namun Tara Basro malah menunjukkan ekspresi bahwa Ia mensyukuri dan mencintai diri apa adanya.", "type": "Table" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 83, "top": 79, "width": 406, "height": 466, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Tabel Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) Sampel 2 Unit Narrative Interpersonal Tekstual Sirkumstansi: -Foto Tara Basro ini menekankan pada Means yaitu pakaian yang digunakan. Pakaian yang terbuka di bagian baju, lengan dan paha serta gesture dari Tara Basro menunjukan kepercayaan diri atas tubuhnya. Tara Basro duduk di anak tangga dengan posisi menyamping ke kanan dengan kaki menekuk setengah, paha kanan terangkat setengah -Gaun dan riasan yang anggun sebagai alat yang digunakan Tara Basro. Hal tersebut dimaksudkan agar perempuan dapat merasa percaya diri dalam berpakaian dengan bagaimanapun kondisi tubuhnya. Kontak: Pada foto ini Tara Basro sebagai partisipan memberikan", "type": "Table" }, { "left": 341, "top": 177, "width": 94, "height": 149, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tatapan langsung kepada viewer (demand). Gambar Tara Basro menawarkan/meng ajak pembaca untuk percaya diri atas penampilan dan cara berpakaian, serta riasan.", "type": "Text" }, { "left": 341, "top": 343, "width": 92, "height": 176, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Social Distance : Jarak foto ini adalah social, dengan pengambilan gambar low angle. Pengambilan gambar yang dilakukan terlihat adanya bantuan dari orang lain (pengambil gambar).", "type": "Text" }, { "left": 341, "top": 536, "width": 86, "height": 202, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Attitude : gambar ini menunjukan sebuah subjektifitas, adanya relasi antara partisipan dan viewers , ingin memperlihatkan keseluruhan kondisi baik objek maupun latar yang menjadi lokasi pemotretan.", "type": "Table" }, { "left": 341, "top": 741, "width": 86, "height": 24, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemudian, posisi Tara Basro ingin", "type": "Text" }, { "left": 434, "top": 122, "width": 102, "height": 204, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Information Value: Foto ini memiliki komposisi memenuhi bagian pusat tanpa pinggiran pada gambar ( Centre- Margin) . Tara Basro menunjukkan dalam foto bahwa dalam kondisi dan bentuk tubuh apapun, perempuan dapat tampil secara elegan dan anggun.", "type": "Text" }, { "left": 434, "top": 342, "width": 102, "height": 218, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salience: Foto menunjukkan maximum salience di mana Tara Basro terlihat menonjol dalam foto ini di antara benda-benda lainnya. Teks yang diunggah memperlihatkan bahwa Tara bertindak sebagai objek utama. Melalui pakaian, tata cahaya hingga kontras yang dipilih,", "type": "Text" }, { "left": 434, "top": 563, "width": 91, "height": 94, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tara memperlihatkan bagaimana bentuk tubuh tidak membatasinya untuk tampil anggun.", "type": "Text" }, { "left": 434, "top": 674, "width": 88, "height": 93, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Framing: Foto tersebut menunjukkan maximum connection. Ekspresi Tara Basro yang serius", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 802, "width": 14, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 341, "top": 75, "width": 190, "height": 339, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memperlihatkan keanggunan dari objek foto berikut dengan atribut yang melekat pada tubuh objek.Pengambila n foto diambil secara low angle yang digunakan menunjukan adanya kuasa partisipan dengan viewer nya (representation power) yang menunjukan bahwa kepercayaan diri Tara Basro atas tubuhnya melebihi pandangan- pandangan orang lain. dan menunjukkan bentuk tubuh apa adanya membentuk kesatuan makna untuk mensyukuri dan mencintai diri apa adanya. Sudut pandang gambar diambil dari depan, dengan pose", "type": "Table" }, { "left": 434, "top": 212, "width": 97, "height": 202, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tangan kiri menopang tubuh yang duduk di anak tangga putih. tangan kanan mengarah ke kamera, tepat diatas kakinya. Tara Basro memadukan pencahayaan yang berfokus pada bagian objek dan latar belakang yang gelap.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 443, "width": 211, "height": 259, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui hasil penelitian yang tergambar dalam tabel LSF diatas, dilihat dari analisis ideasional bahwa unggahan foto pada Instagram @tarabasro termasuk dalam foto naratif, yang mana bermaksud menceritakan dan hendak menyampaikan sesuatu kepada para viewer. Disini, yang ingin ditunjukan oleh Tara Basro adalah bentuk tubuhnya yang jauh dari persepsi standar kecantikan ideal pada masyarakat. Melalui analisis LSF oleh Halliday, peneliti merincikan analisis ke dalam tiga aspek fungsi, yaitu fungsi ideasional,", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 437, "width": 211, "height": 259, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "fungsi interpersonal dan fungsi tekstual. Kemudian analisis struktur naratif, makna interaktif dan analisis komposisi juga digunakan yang mana analisis struktur naratif digunakan untuk mengidentifikasi hubungan yang digambarkan, analisis makna interaktif yang mencoba untuk menginterpretasikan bentuk interaksi yang dibangun oleh gambar dengan khalayak, serta analisis komposisi yang dimaksudkan untuk mengungkap makna dibalik komposisi elemen-elemen pada objek gambar.", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 779, "width": 14, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "45", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 285, "width": 170, "height": 21, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Aspek Ideasional pada Sampel Penelitian 1", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 321, "width": 211, "height": 342, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada analisis naratif memenuhi aspek sirkumstansi dengan menunjukan means pada gambar sampel pertama berupa pakaian dalam yang dikenakan terbuka dan menampilkan beberapa bagian tubuh dan pada gambar sampel kedua berupa gaun transparan terbuka dan juga menampilkan beberapa bagian tubuh Tara Basro yang besar. Hal ini menunjukan sosok perempuan percaya diri yang menampilkan bagian tubuhnya yang mana bisa dikatakan tidak sesuai dengan tubuh ideal perempuan, serta sebuah positive body image juga dipancarkan sebagai bentuk perlawanan atas hegemoni mengenai standar kecantikan. Pada sampel foto pertama, juga dapat ditemukan aspek-", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 75, "width": 212, "height": 549, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "aspek utama dalam foto Tara Basro dengan fungsi ideasional, yakni mengenakan pakaian terbuka, duduk bertongkak lutut, santai, menatap ke atas, serta senyuman. Melalui penggambaran tersebut, Tara Basro hendak memancarkan dan menyebarkan kecintaan pada bentuk tubuhnya saat ini. Dengan penggambaran tersebut juga memperlihatkan bagaimana Tara Basro nyaman dan percaya diri untuk melawan hegemoni dan gagasan tentang citra tubuh ideal dan konsep kecantikan di masyarakat. Melalui tatapan yang menghadap ke atas melambangkan kepuasan diri terhadap tubuh yang dimilikinya dan menunjukkan superioritas di mana Tara Basro yakin dengan pilihan untuk menerima diri sendiri dan tidak mempedulikan khalayak yang merendahkannya. Hal ini pun makin ditegaskan dan terlihat dari diperlihatkannya kondisi tubuhnya, yakni paha yang kendor, perut berlipat, dan lengan yang besar untuk mematahkan diskursus bahwa perempuan harus tinggi, langsing, berkulit putih, dengan berat badan yang ideal.", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 784, "width": 14, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "46", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 78, "top": 219, "width": 198, "height": 8, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Aspek Ideasional pada Sampel Penelitian 2", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 242, "width": 211, "height": 94, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada foto sampel kedua, melalui fungsi ideasional menunjukkan Tara Basro yang mengenakan gaun semi-transparan yang memperlihatkan lengan dan pahanya. Tatapan Tara Basro yang melihat kamera", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 75, "width": 212, "height": 238, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan tegas melambangkan kepercayaan diri dengan bentuk tubuhnya. Dengan demikian, ia ingin menunjukkan bahwa perempuan dengan bentuk badan tidak ideal juga terlihat cantik saat menggunakan gaun. Semakin dipertegas pula dari bentuk tubuh yang terlihat seperti paha yang besar, selulit dan lengan yang tidak kecil. Tara Basro menunjukkan sebuah counter hegemony standar kecantikan dalam bentuk positive body image.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 562, "width": 197, "height": 8, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6. Makna Interaktif pada Sampel Penelitian 1", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 585, "width": 211, "height": 135, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui analisis interpersonal, pada gambar sampel pertama, tidak adanya kontak mata langsung menunjukan bahwa objek sebuah hal yang disajikan ( offer ) dan menunjukan sebuah subjektifitas, dengan menjauhkan keterlibatan khalayak ( detachment ) terlihat Tara Basro", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 730, "width": 211, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menghadap keatas dan seolah tidak", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 346, "width": 212, "height": 156, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "melibatkan interaksi dengan viewer -nya, kemudian angle yang digunakan sejajar atau eve-level shoot dan hal tersebut menunjukan persamaan dengan viewer -nya (equality) melambangkan bahwa adanya kesamaan rasa oleh Tara Basro dengan viewer -nya atas hegemoni yang ingin dilawan.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 491, "width": 212, "height": 176, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kontak yang disajikan menunjukkan bahwa yang dilakukan Tara Basro (perlawanan standar kecantikan) bisa menjadi kontemplasi bagi viewernya serta juga ingin menunjukan bahwa Tara Basro tidak lagi memikirkan nilai-nilai hegemoni lama melainkan ingin menunjukan counter-hegemony pada standar kecantikan ideal masyarakat", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 793, "width": 14, "height": 10, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "47", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 266, "width": 197, "height": 8, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7. Makna Interaktif pada Sampel Penelitian 2", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 294, "width": 211, "height": 342, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis interpersonal, pada gambar sampel kedua, adanya kontak mata langsung menunjukan bahwa objek sebuah hal yang disajikan ( demand ), serta jarak yang social, dan subjektifitas yang memperlihatkan representation power , melambangkan bahwa adanya kesamaan rasa oleh Tara Basro dengan viewernya atas hegemoni yang ingin dilawan. Kontak yang disajikan menunjukkan bahwa yang dilakukan Tara Basro (perlawanan standar kecantikan) bisa menjadi kontemplasi bagi viewernya serta juga ingin menunjukan bahwa Tara Basro tidak lagi memikirkan nilai-nilai hegemoni lama melainkan ingin menunjukan counter-hegemony pada standar kecantikan ideal masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 267, "width": 207, "height": 8, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 8. Analisis Komposisi pada Sampel Penelitian 1", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 290, "width": 212, "height": 467, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada analisis komposisi pada sampel penelitian pertama, Tara Basro sebagai objek gambar sebagai pusat perhatian dan lebih menonjol atas benda lainnya pada gambar. Nilai informasi pada foto ini memiliki komposisi memusat (centered-margin) yaitu posisi Tara Basro yang memusat tanpa pinggiran dan memenuhi bagian kiri foto. Ekspresi Tara Basro menunjukan ekspresi bahagia dan mensyukuri bentuk tubuh yang dimilikinya. Tubuh Tara Basro yang sangat terlihat lekukan, lipatan, dan besaran tubuhnya menjadi penanda akan representasi sebuah tubuh yang apa adanya dan senyuman Tara Basro menunjukan penerimaan akan hal tersebut yang mana tidak sesuai dengan hegemoni tubuh ideal yang ada di masyarakat, yaitu tubuh langsing, tinggi, dan berkulit putih. Perlawanannya akan tubuh yang ideal menggunakan konsep perlawanan standar kecantikan, yang memberikan paham", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 803, "width": 14, "height": 10, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "48", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 216, "height": 300, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "untuk menerima tubuhnya dan percaya diri atas tubuhnya sendiri. Sampel foto ini menunjukkan minimum salience karena dalam gambar terlihat tidak ada elemen spesifik yang menonjol semua bagian dari gambar mempunyai ukuran yang sama. Dari posisi dan gaya Tara Basro dalam foto, menunjukkan maximum disconnection . Hal ini dikarenakan ekspresi Tara Basro yang tersenyum, yang mana seharusnya ekspresi sedih yang ditonjolkan karena memiliki bentuk tubuh yang kurang ideal, namun Tara Basro malah menunjukkan ekspresi bahwa Ia mensyukuri dan mencintai diri apa adanya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 591, "width": 207, "height": 8, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 9. Analisis Komposisi pada Sampel Penelitian 2", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 614, "width": 211, "height": 135, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada analisis komposisi pada sampel penelitian kedua, nilai informasi yang diberikan adalah foto ini memiliki komposisi memenuhi bagian pusat tanpa pinggiran pada gambar (Centre-Margin). Tara Basro menunjukkan dalam foto bahwa dalam kondisi dan bentuk tubuh", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 75, "width": 211, "height": 673, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "apapun, perempuan dapat tampil secara elegan dan anggun. Foto ini juga menunjukkan maximum salience dimana Tara Basro terlihat menonjol dalam foto ini di antara benda-benda lainnya. Teks yang diunggah memperlihatkan bahwa Tara bertindak sebagai objek utama. Melalui pakaian, tata cahaya hingga kontras yang dipilih, Tara memperlihatkan bagaimana bentuk tubuh tidak membatasinya untuk tampil anggun. Kemudian, foto tersebut menunjukkan maximum connection . Ekspresi Tara Basro yang serius dan menunjukkan bentuk tubuh apa adanya membentuk kesatuan makna untuk mensyukuri dan mencintai diri apa adanya. Sudut pandang gambar diambil dari depan, dengan pose tangan kiri menopang tubuh yang duduk di anak tangga putih. tangan kanan mengarah ke kamera, tepat diatas kakinya. Tara Basro memadukan pencahayaan yang berfokus pada bagian objek dan latar belakang yang gelap. Dari penjelasan diatas, objek foto pada penelitian ini telah membuktikan membawa narasi penerimaan diri melalui aspek-aspek visual yang ada di dalamnya. Seluruh aspek dari analisis naratif, interaktif dan komposisi memperlihatkan temuan yang mengindikasikan upaya- upaya untuk menyadarkan perempuan untuk bisa menerima bentuk tubuhnya apa adanya dan tidak merisaukan pendapat", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 792, "width": 14, "height": 10, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "49", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 31, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "orang lain mengenai diskursus tubuh yang ideal.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 128, "width": 210, "height": 32, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbandingan antara Kedua Sampel Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 169, "width": 211, "height": 384, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada aspek Ideasional, terlihat pada kedua gambar means (makna) terlihat dari pakaian yang dikenakan. Walaupun ada dua jenis yang berbeda, pakaian yang dikenakan partisipan menunjukkan bagian- bagian tubuh yang menjadi fokus gambar sekaligus menyampaikan pesan bahwa ada counter hegemony terhadap standar kecantikan yang ideal di masyarakat. Kedua gambar yang diunggah Tara Basro menunjukkan ada bentuk perlawanan sekaligus kepercayaan diri yang ditunjukkan melalui pakaian. Means (makna) yang terkandung mendukung tujuan partisipan untuk melawan hegemoni. Means yang digunakan sangat mendukung tujuan partisipan dalam melawan hegemoni atas konsep kecantikan yang ideal di masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 563, "width": 211, "height": 32, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada aspek Interpersonal, kedua gambar menggunakan jarak sosial dan", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 75, "width": 212, "height": 528, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sikap yang menunjukan adanya keterikatan, ini mengindikasikan bahwa partisipan masih bagian dari khalayak yang melihatnya. Partisipan menjadi bentuk refleksi bagi khalayaknya untuk sadar bahwa keluar dari citra-citra konsep kecantikan yang ideal bukanlah hal yang perlu ditakuti, melawan bentuk hegemoni yang ada di masyarakat berusaha untuk ditularkan partisipan kepada khalayaknya sebagai bahan refleksi diri dan mengajak khalayak untuk melakukan hal yang sama. Sedangkan, pada aspek Tekstual, kedua gambar Tersirat makna bahwa partisipan percaya diri dengan bentuk tubuhnya. Terlihat dari gambar-gambar yang jauh dari konsep tubuh ideal dan standar kecantikan bagi masyarakat, senyuman, serta sorot mata yang tajam. Menyebarkan perlawanan terhadap representasi standar kecantikan yang mana merupakan tindakan yang bijak, sehingga khalayak termotivasi untuk meninggalkan hegemoni yang lama, dan merubah pandangan ( counter- hegemony ) dengan menerima serta percaya diri atas bentuk tubuh apa adanya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 640, "width": 67, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 665, "width": 211, "height": 94, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Representasi perlawanan standar kecantikan sangat terlihat pada beberapa unggahan foto di Instagram @tarabasro yang mana turut didukung dengan analisis wacana kritis dengan aspek metafungsi", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 665, "width": 212, "height": 94, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ideasional, interpersonal dan tekstual. Dengan analisa ketiga aspek tersebut, memperlihatkan kepercayaan diri Tara Basro yang berani menyuarakan", "type": "Text" }, { "left": 296, "top": 806, "width": 14, "height": 10, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 342, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perlawanan standar kecantikan terhadap tubuh ideal yang ada di masyarakat. Tara Basro sebagai salah satu public figure menjadi “pelopor” untuk menyuarakan “gerakan” menerima serta mencintai diri apa adanya yang mana hal ini dibutuhkan untuk melawan hegemoni yang telah mengakar dalam pemahaman dan penilaian masyarakat, bahwa perempuan ideal adalah yang memiliki tubuh langsing dan berkulit putih. Terlihat pula dari banyaknya tanggapan dan reaksi terhadap unggahan foto Tara Basro terbukti bahwa penggunaan media sosial menjadi pilihan yang baik dan tepat dalam menyebarkan gagasan perlawanan standar kecantikan dengan daya jangkau yang luas.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 427, "width": 211, "height": 342, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui penelitian ini, diharapkan adanya penelitian lebih dalam mengenai studi multimodalitas melalui unggahan foto pada Instagram @tarabasro yang lainnya. Kemudian, peneliti berharap dilakukan penelitian dengan menggunakan metode lainnya selain multimodalitas yang membahas mengenai tindakan perlawanan terhadap standar kecantikan atau counter- hegemony terhadap standar kecantikan dan tubuh ideal. Hal ini bertujuan agar penelitian selanjutnya mendapatkan hasil yang lebih kritis serta lebih mendalam terhadap pembahasan utama yang diteliti. Selain itu, bagi komunitas yang ingin membuat campaign mengenai perlawanan standar kecantikan dapat mengembangkan", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 75, "width": 212, "height": 52, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pesan dan makna bahwa standar kecantikan tidak harus kulit putih dan memiliki tubuh langsing nan ideal.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 169, "width": 113, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 195, "width": 212, "height": 122, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aprilita & Dini. (2016 ). Representasi Kecantikan Perempuan dalam Media Sosial Instagram (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Akun @Mostbeautyindo, @Bidadarisurga, dan @Papuan_girl). Paradigma: Jurnal Online Mahasiswa S1 Sosiologi UNESA, vol. 4, no. 3.", "type": "Table" }, { "left": 315, "top": 339, "width": 212, "height": 53, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cere, R. (2020). Hegemony and Counter- hegemony in Postcolonial Media Theory and Culture. Sheffield Hallam University", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 411, "width": 212, "height": 67, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Eriyanto. (2019). Metode Komunikasi Visual: Dasar-Dasar dan Aplikasi Semiotika Sosial untuk Membedah Teks Gambar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 494, "width": 211, "height": 53, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gunadha, R. (2020). Tara Basro, Tubuh Perempuan dalam Kepungan Industri Kecantikan dan UU ITE. Diperoleh dari situs:", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 549, "width": 176, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.suara.com/news/2020/0", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 563, "width": 147, "height": 53, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3/05/141817/tara-basro-tubuh- perempuan-dalam-kepungan- industri-kecantikan-dan-uu- ite?page=all", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 632, "width": 212, "height": 53, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hall, S. (1977). Politics and Ideology: Gramsci. In On Ideology. Centre for Contemporary Cultural Studies, University of Birmingham.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 701, "width": 212, "height": 25, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hall, S. (2003). Representation: Cultural Representations and Signifying", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 729, "width": 182, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Practices . London: Sage", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 743, "width": 62, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Publications", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 14, "height": 10, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "51", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 38, "width": 199, "height": 23, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa Volume 2, Nomor 1, Juli 2021", "type": "Page header" }, { "left": 426, "top": 38, "width": 102, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2723-7664", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 24, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hall, S. (2011). The Neo-Liberal Revolution . Cultural Studies, 25:6,", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 102, "width": 106, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "705-728. doi", "type": "Table" }, { "left": 247, "top": 102, "width": 36, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "article:", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 116, "width": 175, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://dx.doi.org/10.1080/09502386. 2011.619886", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 157, "width": 211, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ikhsan, M. (2020). SAFEnet: Kominfo Abai dan Buta Konteks soal Foto", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 185, "width": 182, "height": 66, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tara Basro . Diperoleh dari situs: https://www.cnnindonesia.com/tekno logi/20200305143601-192- 480785/safenet-kominfo-abai-dan- buta-konteks-soal-foto-tara-basro", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 267, "width": 208, "height": 10, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Im, H. B. (1991). Hegemony and Counter-", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 279, "width": 182, "height": 10, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hegemony in Gramsci. Asian", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 292, "width": 182, "height": 10, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perspective, Spring-Summer 1991, Vol.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 305, "width": 182, "height": 10, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15, No. 1 (Spring-Summer 1991), pp.", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 317, "width": 39, "height": 10, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "123-156", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 344, "width": 211, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jaques, C., Islar, M., & Lord, G. (2019). Post-Truth: Hegemony on Social", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 371, "width": 183, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media and Implications for Sustainability Communication.", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 399, "width": 182, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sustainability: Science Practice and", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 413, "width": 99, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Policy , 11 (7), 2120.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 91, "width": 211, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kress, G. & Leeuwen, V. T. (2006).", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 105, "width": 182, "height": 25, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reading Images: The Grammar of Visual Design. London: Routledge", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 147, "width": 211, "height": 24, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Louw, E. (2001). The Media and Cultural Production . SAGE Publications Ltd.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 188, "width": 212, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Miller, T. (2017). Hall, Stuart. Oxford", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 202, "width": 47, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 202, "width": 211, "height": 79, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Encyclopedia of Communication . doi: 10.1093/acrefore/9780190228613.01 3.46 Muwarni, Endah. (2010). “Konstruksi", "type": "Table" }, { "left": 315, "top": 282, "width": 211, "height": 89, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "‘Bentuk Tubuh Perempuan’ Dalam Iklan Televisi.” Jurnal Ilmu Komunikasi 2(1):10–19. Sakinah, S. (2018). “Ini Bukan Lelucon: Body Shaming, Citra Tubuh,", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 371, "width": 182, "height": 13, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dampak dan Cara Mengatasinya.”", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 387, "width": 107, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Emik Vol 1(1).", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 803, "width": 14, "height": 10, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "52", "type": "Page footer" } ]
6d1fafe6-aecb-c383-4b7c-5f88cf346378
https://jurnal.itsm.ac.id/index.php/relasi/article/download/300/283
[ { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 29", "type": "Page footer" }, { "left": 127, "top": 117, "width": 373, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja UMKM Di Kota Surabaya", "type": "Section header" }, { "left": 235, "top": 164, "width": 153, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moehammad Budi Widajanto", "type": "Text" }, { "left": 163, "top": 178, "width": 300, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Urip Sumoharjo, Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 220, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 233, "width": 400, "height": 232, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study discusses aspects of government policy, socio-cultural and economic aspects, aspects of the role of related institutions; Human resource aspects, financial aspects, production and operational technical aspects, and market and marketing aspects of the performance of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in the city of Surabaya. The analysis was carried out using descriptive and inferential using multiple linear regression analysis of 100 samples of Small and Medium Enterprises that had permits in Surabaya City. Based on the results of the study it is also known that of the seven independent variables included in multiple linear regression models, six independent variables have a positive and significant influence on the performance of MSMEs, namely aspects of government policy; aspects of the role of related institutions; Human Resource Aspects; financial aspect; production and operational technical aspects; and market and marketing aspects. While one independent variable that does not have a significant influence on the performance of MSMEs is the socio-cultural and economic aspects (X2). The results of this study also show that the independent variable of human resources (X4) has a dominant influence on the variable according to MSME Performance Performance (Y)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 391, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Economic Aspects, Human Resources, Small and Medium Enterprises", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 496, "width": 80, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1.Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 517, "width": 400, "height": 197, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu sektor yang menopang perekonomian di Indonesia adalah sektor UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah). Semenjak krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998 hingga krisis keuangan global tahun 2008, UMKM terbukti mampu bertahan. Ekonom kerakyatan, pejuang reformasi, dan peneliti ekonomi dari Bank Dunia hampir semuanya sepakat bahwa usaha kecil dan menengah paling tahan terhadap guncangan krisis moneter. Mulyanto (2008) berpendapat bahwa roda ekonomi Indonesia bisa bergerak sedikit demi sedikit karena keberadaan UMKM. Oleh karena itu, menurut Radhi (2008) dalam sistem ekonomi kerakyatan, pengembangan industri pedesaan melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah strategic dalam pembangunan ekonomi bangsa.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 399, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dilihat dari jumlah pelaku ekonomi, pelaku ekonomi terbesar di Indonesia sampai saat ini adalah kelompok ekonomi rakyat skala mikro, kecil dan menengah", "type": "Text" }, { "left": 112, "top": 786, "width": 130, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Corresponding Author Nama : M. Budi Widajanto Email : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 341, "top": 51, "width": 165, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50 ISSN 0213-2431 (Print) ISSN 2502-9525 (Online)", "type": "Page header" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 400, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(UMKM) yaitu sebanyak 53.207.500 unit usaha atau 98,85% dari seluruh unit usaha yang ada di Indonesia pada tahun 2010. (BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM, 2012). Kelompok UMKM ini selama bertahun tahun telah mampu membuktikan keberadaannya sebagai pelaku ekonomi yang paling tangguh. Selama krisis, UMKM telah mampu menjadi katup pengaman bagi perkonomian nasional, khususnya di dalam mengatasi pengangguran terbuka yang semakin besar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 400, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UMKM telah mampu menjadi motor pemulihan ekonomi dan mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM mencapai 97,22% dari total angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2010. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PDB Indonesia dibandngkan kelompok usaha besar. Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai angka 57,83% pada tahun 2010. (BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 400, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sementara itu, jumlah UKM berdasarkan ijin di Kota Surabaya pada tahun 2012 sebanyak 9.429, yang terbagi antara UKM Perdagangan sebanyak 9.348 dan UKM Industri sebanyak 356. Jumlah UKM tersebut menurun jika dibandingkan pada tahun 2011 sebanyak 10.655, yang terbagi dalam UKM Perdagangan sebanyak 9.040 dan UKM Industri sebanyak 389. (Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 400, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain memiliki keunggulan karena daya fleksibilitasnya yang tinggi, UMKM juga menghadapi beberapa permasalahan yang harus ditanggulangi. Secara umum, permasalahan yang sering dihadapi UMKM adalah permodalan, pemasaran, kurangnya pengetahuan dan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia. Dalam konteks peningkatan kinerja usaha, penguasaan pengetahuan adalah faktor penting untuk mendongkrak kinerja. Rendahnya penguasaan pengetahuan pada UMKM dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal (Muttaqien, 2008). Faktor internal adalah (1) kurangnya kesadaran dan kemauan untuk menerapkan pengetahuan yang tepat guna, (2) keterbatasan modal untuk meningkatkan penguasaan teknologi, (3) kurangnya kemampuan untuk memanfaatkan dunia usaha dan (4) kurangnya akses terhadap sumber teknologi dan pengetahuan.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 737, "width": 364, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah (1) hasil penelitian dan", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 31", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengembangan yang belum tepat untuk pengembangan UMKM, (2) proses alih teknologi pada UMKM belum maksimal, (3) keterbatasan publikasi hasil penelitian dan pengembangan dan (4) skim pembiayaan yang masih terbatas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 400, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai masalah yang dihadapi oleh UMKM tersebut menjadi penghambat bagi peningkatan kinerja usaha. Perlu ada upaya peningkatan kinerja UMKM agar mampu memberikan peran yang makin besar dalam perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah kajian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 302, "width": 400, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan beberapa literatur yang ada dan penelitian sebelumya, faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM bisa dikelmpokkan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari tiga aspek yaitu: (1) aspek kebijakan pemerintah; (2) aspek sosial budaya, dan ekonomi; dan (3) aspek peranan lembaga terkait. Sedangkan faktor internal terdiri dari empat aspek yaitu: (1) aspek sumberdaya manusia; (2) aspek keuangan; (3) aspek teknis produksi dan operasional; dan (4) aspek pasar dan pemasaran.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 448, "width": 97, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Landasan Teori", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 168, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Definisi Usaha Mikro dan Kecil", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 489, "width": 400, "height": 218, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badan Pusat Statistik mendefiniskan Usaha Mikro sebagai usaha yang memiliki tenaga kerja maksimal 4 orang . Sedangkan Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9 Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). World Bank mendefinisikan Usaha Kecil atau Small Enterprise , dengan kriteria: Jumlah karyawan kurang dari 30 orang; Pendapatan setahun tidak melebihi $ 3 juta; Jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 717, "width": 400, "height": 31, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Namun demikian pengertian terbaru mengenai Usaha Kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 400, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau mememiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 282, "width": 137, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Definisi Usaha Menengah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 302, "width": 400, "height": 219, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengertian Usaha Menengah menurut Badan Pusat Statistik adalah usaha yang memiliki tenaga kerja antara 20 orang hingga 99 orang. Sedangkan Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak sebesar Rp.10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). World Bank mendefinisikan Usaha Menengah atau Medium Enterprise adalah usaha dengan kriteria: Jumlah karyawan maksimal 300 orang; Pendapatan setahun hingga sejumlah $ 15 juta; Jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 400, "height": 218, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan pengertian Usaha Menengah menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta upiah) sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Secara detil berbagai definisi usaha kecil dan menengah dipaparkan pada Tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 33", "type": "Page footer" }, { "left": 119, "top": 116, "width": 376, "height": 165, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Definisi dan Kriteria UMKM Menurut Berbagai Sumber Organisasi Jenis Usaha Kriteria Biro Pusat Statistik (BPS) Usaha Mikro Pekerja maksimal 4 orang Usaha Kecil Pekerja 5 – 19 orang Usaha Menengah Pekerja 20 – 99 orang Bank Indonesia (BI) Usaha Mikro (SK Dir BI No 31/24/KEP/ DIR Tgl 5 Mei 1998) - Usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin", "type": "Table" }, { "left": 119, "top": 256, "width": 388, "height": 470, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Dimiliki oleh keluarga sumber daya lokal dan teknologi sederhana - Lapangan usaha mudah untuk exit dan entry Usaha Menengah (SK Dir BI No 30/45/Dir/ UK tgl 5 Januari 1997) - Aset < Rp 5 M untuk industri - Aset < Rp 600 juta diluar tanah & bangunan - Omzet tahunan < Rp 3 M Bank Dunia Usaha Kecil - Jumlah karyawan < 30 orang - Pendapatan setahun < $ 3 juta - Jumlah aset < $ 3 juta Usaha Menengah - Jumlah karyawan 30-300 orang - Pendapatan setahun hingga sejumlah $ 15 juta - Jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta Kementerian Koperasi dan UKM (Undang-undang No. 20 tahun 2008) Usaha Kecil - Kekayaan Bersih (tidak termasuk tanah & bangunan) Lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling banyak Rp. 500 juta - Hasil Penjualan Tahunan (Omset/tahun) Lebih dari Rp.300 juta sampai dengan paling banyak Rp. 2,5 Milyar Usaha Menengah - Kekayaan Bersih (tidak termasuk tanah & bangunan) Lebih dari Rp. 500 juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 Milyar - Hasil Penjualan Tahunan (Omset/tahun) Lebih dari Rp. 2,5 Milyar sampai dengan paling banyak Rp. 50 Milyar", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 728, "width": 265, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Bank Indonesia; http://infoukm.wordpress.com (diolah)", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 130, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Metodologi Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 151, "width": 116, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Propulasi dan Sampel", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 400, "height": 177, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM yang ada di Kota yang telah memiliki Ijin dari Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2012, khususnya UKM bidang industri sebanyak 389. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 atau 25,7% dari seluruh populasi yang berjumlah 389. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dari lima wilayah di Kota Surabaya, dimana masing-masing wilayah diambil sampel dalam jumlah yang sama, yaitu Surabaya Timur sebanyak 20, Surabaya Barat sebanyak 20, Surabaya Selatan sebanyak 20, Surabaya Utara sebanyak 20, dan Surabaya Pusat sebanyak 20.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 358, "width": 240, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 379, "width": 297, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini meliputi:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 258, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Variabel Bebas X 1 (Aspek kebijakan pemerintah)", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 420, "width": 364, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini variabel aspek kebijakan pemerintah adalah adanya kebijakan pemerintah yang memiliki dampak terhadap kinerja UMKM. Variabel aspek kebijakan pemerintah diukur berdasarkan tanggapan responden (pelaku UMKM) terhadap pernyataan dalam kuisioner, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 503, "width": 355, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Pemerintah telah membuat kebijakan agar UMKM memiliki Akses terhadap permodalan dan pembiayaan", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 544, "width": 355, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pemerintah telah melakukan pembinaan terhadap UMKM melalui Dinas/SKPD terkait.", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 586, "width": 355, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan dan regulasi yang pro bisnis tehadap UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 627, "width": 355, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Pemerintah telah melakukan Penyiapan lokasi usaha dan penyediaan informasi bagi UMKM", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 668, "width": 382, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan yang terkait dengan variabel tersebut memiliki rentang 5 skala sbb: Sangat Setuju, memiliki skor 5; Setuju, memiliki skor 4; Cukup Setuju, memiliki skor 3; Tidak Setuju, memiliki skor 2; dan Sangat Tidak Setuju, memiliki skor 1.", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 35", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 288, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Variabel Bebas X 2 (Aspek sosial budaya, dan ekonomi)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 137, "width": 400, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini variabel aspek sosial budaya, dan ekonomi adalah adanya aspek sosial, budaya dan ekonomi yang memiliki dampak terhadap kinerja UMKM. Variabel ini diukur dari persepsi responden (pelaku UMKM) yang tercermin dari hasil jawaban dalam kuisioner terhadap pernyataan dalam kuisioner, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 240, "width": 191, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Daya beli masyarakat cukup tinggi.", "type": "List item" }, { "left": 158, "top": 261, "width": 234, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Masyarakat gemar membeli produk UMKM", "type": "List item" }, { "left": 158, "top": 282, "width": 355, "height": 31, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Lingkungan bisnis saat ini menunjukkan adanya Iklim usaha dan investasi yang kondusif.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 323, "width": 382, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan yang terkait dengan variabel tersebut memiliki rentang 5 skala sbb: Sangat Setuju, memiliki skor 5; Setuju, memiliki skor 4; Cukup Setuju, memiliki skor 3; Tidak Setuju, memiliki skor 2; dan Sangat Tidak Setuju, memiliki skor 1.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 406, "width": 273, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Variabel Bebas X 3 (Aspek peranan lembaga terkait)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 427, "width": 382, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini variabel aspek peranan lembaga terkait adalah adanya bantuan permodalan, bimbingan teknis, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh lembaga terkait terhadap UMKM. Variabel ini diukur dari hasil tanggapan responden terhadap pernyataan dalam kuisioner, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 530, "width": 360, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Lembaga terkait telah memberikan Bantuan Permodalan bagi UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 551, "width": 382, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Lembaga terkait telah memberikan bimbingan teknis/pelatihan kepada UMKM", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 592, "width": 341, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Lembaga terkait telah memberikan pendampingan kepada UMKM", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 613, "width": 382, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Lembaga terkait telah melakukan monitoring dan evaluasi kepada UMKM Jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan yang terkait dengan variabel tersebut memiliki rentang 5 skala sbb: Sangat Setuju, memiliki skor 5; Setuju, memiliki skor 4; Cukup Setuju, memiliki skor 3; Tidak Setuju, memiliki skor 2; dan Sangat Tidak Setuju, memiliki skor 1.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 717, "width": 258, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Variabel Bebas X 4 (Aspek sumberdaya manusia)", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 737, "width": 382, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini variabel aspek sumberdaya manusia adalah aspek kualitas", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 116, "width": 382, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sumberdaya manusia yang dimiliki oleh pelaku UMKM. Variabel ini diukur dari persepsi responden yang tercermin dari hasil jawaban dalam kuisioner terhadap pernyataan dalam kuisioner, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 178, "width": 307, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Tingkat pendidikan formal yang dcapai oleh pelaku UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 148, "top": 199, "width": 337, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap pernyataan tersebut memiliki rentang skala sbb:", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 240, "width": 220, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Lulus sarjana (S1/S2/S3), memiliki skor 5", "type": "List item" }, { "left": 176, "top": 261, "width": 234, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Lulus Diploma (D1/D2/D3), memiliki skor 4", "type": "List item" }, { "left": 176, "top": 282, "width": 199, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Lulus SLTA, memiliki skor 3 - Lulus SLTP, memiliki skor 2 - Maksimum lulus SD, memiliki skor 1", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 344, "width": 289, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh Pelaku UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 148, "top": 365, "width": 337, "height": 31, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap pernyataan tersebut memiliki rentang skala sbb:", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 406, "width": 156, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Sangat baik, memiliki skor 5", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 427, "width": 122, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Baik, memiliki skor 4", "type": "List item" }, { "left": 176, "top": 448, "width": 183, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Cukup baik, memiliki skor 3 - Tidak baik, memiliki skor 2 - Sangat tidak baik, memiliki skor 1", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 510, "width": 317, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Pengalaman/lama berusaha yang dicapai oleh pelaku UMKM", "type": "List item" }, { "left": 148, "top": 530, "width": 337, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap pernyataan tersebut memiliki rentang skala sbb:", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 572, "width": 191, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- 15 tahun atau lebih, memiliki skor 5", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 592, "width": 164, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- 10 sampai 14, memiliki skor 4", "type": "List item" }, { "left": 176, "top": 613, "width": 181, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- 6 sampai 9 tahun, memiliki skor 3", "type": "List item" }, { "left": 176, "top": 634, "width": 264, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun, memiliki skor 2", "type": "List item" }, { "left": 184, "top": 655, "width": 179, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Maksimal 1 tahun, memiliki skor 1", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 675, "width": 318, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Motivasi dan keterampilan yang dimiliki oleh pelaku UMKM", "type": "List item" }, { "left": 148, "top": 696, "width": 337, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap pernyataan tersebut memiliki rentang skala sbb:", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 737, "width": 156, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Sangat baik, memiliki skor 5", "type": "List item" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 37", "type": "Page footer" }, { "left": 205, "top": 116, "width": 183, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Baik, memiliki skor 4 - Cukup baik, memiliki skor 3 - Tidak baik, memiliki skor 2 - Sangat tidak baik, memiliki skor 1", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 220, "width": 200, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Variabel Bebas X 5 (Aspek keuangan)", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 240, "width": 382, "height": 53, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini aspek keuangan adalah kondisi keuangan UMKM yang mempengaruhi kinerja UMKM. Variabel ini diukur dari jawaban responden (pelaku UMKM) terhadap pernyataan dalam kuisioner, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 302, "width": 355, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Rasio modal sendiri terhadap total dana yang digunakan sebagai modal usaha (dalam persen).", "type": "List item" }, { "left": 158, "top": 344, "width": 355, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap pernyataan tersebut memiliki rentang skala sbb: (a) 80%-100%, memiliki predikat Sangat Baik; (b) 60%- 79%, memiliki predikat Baik; (c) 40%-59%, memiliki predikat Cukup Baik; (d) 20%-39%, memiliki predikat Jelek; (e) 0%-19%, memiliki predikat Sangat Jelek.", "type": "List item" }, { "left": 158, "top": 448, "width": 355, "height": 31, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Tingkat keuntungan UMKM (sebagai prosentase dari modal yang dipakai).", "type": "List item" }, { "left": 176, "top": 489, "width": 337, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap pernyataan tersebut memiliki rentang skala sbb: (a) lebih dari atau sama dengan 65% ( ≥ 65%), memiliki predikat Sangat Baik; (b) 45%-64%, memiliki predikat Baik; (c) 25%- 44%, memiliki predikat Cukup Baik; (d) 5%-24%, memiliki predikat Jelek, (e) kurang dari 5%, memiliki predikat Sangat Jelek.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 592, "width": 303, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Variabel Bebas X 6 (aspek teknis produksi dan operasional)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 613, "width": 382, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini aspek teknis produksi dan operasional adalah segala aspek yang terkait dengan proses produksi yang mempengaruhi kinerja UMKM. Variabel ini diukur dari hasil jawaban responden (pelaku UMKM) terhadap pernyataan dalam kuisioner, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 696, "width": 315, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Tersedia bahan baku yang memadai bagi kebutuhan UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 158, "top": 717, "width": 303, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Tersedia mesin dan peralatan yang memadai bagi UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 158, "top": 737, "width": 247, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. UMKM telah menggunakan teknologi modern", "type": "List item" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 148, "top": 116, "width": 337, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap pernyataan tersebut memiliki rentang skala sbb:", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 158, "width": 156, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Sangat baik, memiliki skor 5", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 178, "width": 122, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Baik, memiliki skor 4", "type": "List item" }, { "left": 176, "top": 199, "width": 155, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Cukup baik, memiliki skor 3", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 220, "width": 183, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Tidak baik, memiliki skor 2 - Sangat tidak baik, memiliki skor 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 261, "width": 254, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Variabel Bebas X 7 (Aspek pasar dan pemasaran)", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 282, "width": 382, "height": 73, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini aspek pasar dan pemasaran adalah hal-hal yang terkait aspek pasar dan pemasaran yang mempengaruhi kinerja UMKM. Variabel ini diukur dari persepsi responden (pelaku UMKM) dari hasil jawaban terhadap pernyataan dalam kuisioner, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 365, "width": 293, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Permintaan pasar terhadap produk UMKM relatif besar.", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 385, "width": 256, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Kegiatan promosi sudah dilakukan oleh UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 130, "top": 406, "width": 219, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Tersedia saluran distribusi bagi UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 427, "width": 374, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap pernyataan tersebut memiliki rentang skala sbb:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 448, "width": 175, "height": 93, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Sangat baik, memiliki skor 5 - Baik, memiliki skor 4 - Cukup baik, memiliki skor 3 - Tidak baik, memiliki skor 2 - Sangat tidak baik, memiliki skor 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 200, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Variabel Terikat Y (kinerja UMKM)", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 572, "width": 382, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini variabel kinerja UMKM adalah tingkat keberhasilan UMKM dalam menjalankan usahanya. Variabel ini diukur dari jawaban responden (pelaku UMKM) terhadap pernyataan dalam kuisioner, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 634, "width": 261, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Penjualan produk UMKM mengalami peningkatan.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 655, "width": 299, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Modal yang dimiliki oleh UMKM mengalami peningkatan.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 675, "width": 330, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Tenaga kerja yang dimiliki oleh UMKM mengalami peningkatan.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 696, "width": 200, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Laba UMKM mengalami peningkatan.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 717, "width": 382, "height": 31, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan yang terkait dengan variabel tersebut memiliki rentang 5 skala sbb: Sangat Setuju, memiliki skor 5;", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 39", "type": "Page footer" }, { "left": 131, "top": 116, "width": 382, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setuju, memiliki skor 4; Cukup Setuju, memiliki skor 3; Tidak Setuju, memiliki skor 2; dan Sangat Tidak Setuju, memiliki skor 1.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 158, "width": 80, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik Analisis", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 178, "width": 399, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan persamaan regresi linier berganda tersebut sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 217, "width": 371, "height": 161, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y =  0 +  1 X 1 +  2 X 2 +  3 X 3 +  4 X 4 +  5 X 5 +  6 X 6 +  7 X 7 + e Keterangan : Y = kinerja UMKM X 1 = aspek kebijakan pemerintah X 2 = aspek sosial budaya, dan ekonomi X 3 = aspek peranan lembaga terkait X 4 = aspek sumberdaya manusia X 5 = aspek keuangan X 6 = aspek teknis produksi dan operasional X 7 = aspek pasar dan pemasaran  0", "type": "Table" }, { "left": 170, "top": 367, "width": 64, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "= Konstanta", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 378, "width": 402, "height": 125, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " 1 ,  2 ,  3 ,  4,  5,  6,  7 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas e = Kesalahan pengganggu ( error term ) Untuk menguji signifikansi pengaruh varibel aspek kebijakan pemerintah (X 1 ), aspek sosial budaya, dan ekonomi (X 2 ), aspek peranan lembaga terkait (X 3 ), aspek sumberdaya manusia (X 4 ), aspek keuangan (X 5 ), aspek teknis produksi dan operasional (X 6 ), aspek pasar dan pemasaran (X 7 ) terhadap variabel kinerja UMKM (Y), maka dapat diuji secara simultan (uji F) dan secara parsial (uji t)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 513, "width": 401, "height": 114, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji F adalah uji yang digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh secara simultan dari varibel bebas aspek kebijakan pemerintah (X 1 ), aspek sosial budaya, dan ekonomi (X 2 ), aspek peranan lembaga terkait (X 3 ), aspek sumberdaya manusia (X 4 ), aspek keuangan (X 5 ), aspek teknis produksi dan operasional (X 6 ), aspek pasar dan pemasaran (X 7 ) terhadap variabel kinerja UMKM (Y). Hal ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 637, "width": 134, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Hasil Dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 658, "width": 29, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji F", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 678, "width": 401, "height": 74, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil perhitungan seperti terlihat di Lampiran 1, nilai F hitung sebesar 4,314 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,000 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa keseluruhan variabel bebas aspek kebijakan pemerintah (X 1 ); aspek sosial budaya,", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 401, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan ekonomi (X 2 ); aspek peranan lembaga terkait (X 3 ), aspek sumberdaya manusia (X 4 ); aspek keuangan (X 5 ), aspek teknis produksi dan operasional (X 6 ); dan aspek pasar dan pemasaran (X 7 ) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM (Y).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 26, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji t", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 400, "height": 93, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil perhitungan seperti terlihat di Lampiran 1, nilai t hitung untuk X1 (aspek kebijakan pemerintah) sebesar 2,192 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,031 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X1 (aspek kebijakan pemerintah) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 400, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X2 (aspek sosial budaya, dan ekonomi) sebesar 0,081 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,937 (lebih besar dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 diterima atau H 1 ditolak yang berarti bahwa variabel bebas X2 (aspek sosial budaya, dan ekonomi) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 427, "width": 400, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X3 (aspek peranan lembaga terkait) sebesar 2,313 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,029 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X3 (aspek peranan lembaga terkait) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 401, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X4 (aspek sumberdaya manusia) sebesar 3,405 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,004 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X4 (aspek sumberdaya manusia) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 400, "height": 94, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X5 (aspek keuangan) sebesar 3,132 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,015 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X5 (aspek keuangan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 737, "width": 364, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X6 (aspek teknis produksi dan operasional) sebesar", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 41", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 401, "height": 73, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2,507 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,023 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X6 (aspek teknis produksi dan operasional) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 400, "height": 94, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X7 (aspek pasar dan pemasaran) sebesar 3,214 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,012 (lebih dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X7 (aspek pasar dan pemasaran) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 303, "width": 175, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Koefisien Determinasi Parsial", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 323, "width": 401, "height": 198, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa dari kelima faktor tersebut, aspek sumberdaya manusia memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya, digunakan uji koefisien determinasi parsial (r 2 ). Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi parsial untuk masing-masing variabel bebas seperti tampak pada Tabel 5. Dari tabel tersebut terlihat bahwa X 4 (aspek sumberdaya manusia) mempunyai nilai koefisien determinasi parsial (r 2 ) yang terbesar dibandingkan variabel lainnya yaitu 0,1568 atau 15,68%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X 4 (aspek sumberdaya manusia) memiliki pengaruh dominan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM)", "type": "Text" }, { "left": 205, "top": 530, "width": 222, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Nilai Koefisien Determinasi Parsial", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 558, "width": 422, "height": 151, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Bebas Koefisien korelasi parsial (r) Koefisien determinasi parsial (r 2 ) X 1 (aspek kebijakan pemerintah) 0,244 0,0595 X 2 (aspek sosial budaya, dan ekonomi) 0,098 0,0096 X 3 (aspek peranan lembaga terkait) 0,266 0,0708 X 4 (aspek sumberdaya manusia) 0,396 0,1568 X 5 (aspek keuangan) 0,347 0,1204 X 6 (aspek teknis produksi dan operasional) 0,293 0,0858 X 7 (aspek pasar dan pemasaran) 0,372 0,1384 Sumber : Lampiran 1", "type": "Table" }, { "left": 149, "top": 726, "width": 362, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil perhitungan regresi linier berganda terlihat bahwa variabel X 1", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 400, "height": 73, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(aspek kebijakan pemerintah) memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,171 yang berarti aspek kebijakan pemerintah memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM (Y). Hal ini berarti semakin baik aspek kebijakan pemerintah semakin meningkat kinerja UMKM .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 400, "height": 73, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel X 2 (aspek sosial budaya, dan ekonomi) memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,006 yang berarti aspek sosial budaya, dan ekonomi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM (Y). Hal ini berarti semakin baik aspek sosial budaya, dan ekonomi semakin meningkat kinerja UMKM .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 282, "width": 400, "height": 73, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel X 3 (aspek peranan lembaga terkait) memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,155 yang berarti aspek peranan lembaga terkait memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM (Y). Hal ini berarti semakin baik aspek peranan lembaga terkait semakin meningkat kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 365, "width": 400, "height": 73, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel X 4 (aspek sumberdaya manusia) memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,269 yang berarti aspek sumberdaya manusia memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM (Y). Hal ini berarti semakin baik aspek sumberdaya manusia semakin meningkat kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 400, "height": 73, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel X 5 (aspek keuangan) memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,166 yang berarti aspek keuangan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM (Y). Hal ini berarti semakin baik aspek keuangan semakin meningkat kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 400, "height": 94, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel X 6 (aspek teknis produksi dan operasional) memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,173 yang berarti aspek teknis produksi dan operasional memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM (Y). Hal ini berarti semakin baik aspek teknis produksi dan operasional semakin meningkat kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 399, "height": 73, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel X 7 (aspek pasar dan pemasaran) memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,225 yang berarti aspek pasar dan pemasaran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM (Y). Hal ini berarti semakin baik aspek pasar dan pemasaran semakin meningkat kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 715, "width": 400, "height": 33, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) sebesar 0,654, yang berarti bahwa keseluruhan variabel bebas aspek kebijakan pemerintah (X 1 ); aspek sosial budaya,", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 43", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 401, "height": 94, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan ekonomi (X 2 ); aspek peranan lembaga terkait (X 3 ), aspek sumberdaya manusia (X 4 ); aspek keuangan (X 5 ), aspek teknis produksi dan operasional (X 6 ); dan aspek pasar dan pemasaran (X 7 ) memiliki kontribusi sebesar 65,4 % terhadap naik turunnya Y (kinerja UMKM). Sedangkan sisanya 34,6 % disebabkan oleh faktor lain di luar model.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 220, "width": 401, "height": 239, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Uji F seperti terlihat di Lampiran 1, memperlihatkan nilai F hitung sebesar 4,314 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,000 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa keseluruhan variabel bebas aspek kebijakan pemerintah (X 1 ); aspek sosial budaya, dan ekonomi (X 2 ); aspek peranan lembaga terkait (X 3 ), aspek sumberdaya manusia (X 4 ); aspek keuangan (X 5 ), aspek teknis produksi dan operasional (X 6 ); dan aspek pasar dan pemasaran (X 7 ) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM). Hal ini berarti penentuan model regresi dengan memasukkan ketujuh variabel bebas tersebut sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM di Kota Surabaya, merupakan hal yang tepat. Ketepatan penentuan model juga didukung oleh besarnya Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) yang mencapai 0,654.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 400, "height": 156, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat dari beberapa peneliti sebelumnya (Mc Commick et.al,1997; Zang, 2001; Laceiva, 2004; dan Haris Maupa, 2004 yang menyatakan bahwa kinerja sektor usaha mikro dan kecil dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal. Faktor internal meliputi aspek SDM (pemilik, manajer, dan karyawan); aspek keuangan, aspek teknis produksi; dan aspek pemasaran. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, dan LSM.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 634, "width": 401, "height": 114, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil Uji Pengaruh Parsial (Uji t) seperti terlihat di Lampiran 1, terlihat bahwa nilai t hitung untuk X1 (aspek kebijakan pemerintah) sebesar 2,192 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,031 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X1 (aspek kebijakan pemerintah) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 400, "height": 115, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "adanya kebijakan pemerintah yang tepat dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja UMKM. Kebijakan tersebut antara lain dapat berupa kebijakan pemerintah agar UMKM memiliki akses terhadap permodalan dan pembiayaan, pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap UMKM melalui Dinas/SKPD terkait, peraturan dan regulasi pemerintah yang pro bisnis tehadap UMKM, dan penyiapan lokasi usaha dan penyediaan informasi dari pemerintah bagi UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 400, "height": 136, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X2 (aspek sosial budaya, dan ekonomi) sebesar 0,081 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,937 (lebih dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 diterima atau H 1 ditolak yang berarti bahwa variabel bebas X2 (aspek sosial budaya, dan ekonomi) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kinerja UMKM tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi sosial budaya dan ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 400, "height": 218, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X3 (aspek peranan lembaga terkait) sebesar 2,313 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,029 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X3 (aspek peranan lembaga terkait) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa lembaga terkait memiliki peranan yang signifikan dalam peningkatan kinerja UMKM. Peranan tembaga terkait tersebut antara lain dapat berupa bantuan permodalan yang diberikan oleh lembaga terkait kepada UMKM, bimbingan teknis/pelatihan yang diberikan oleh lembaga terkait kepada UMKM, pendampingan yang dilakukan oleh lembaga terkait kepada UMKM, dan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh lembaga terkait kepada UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 613, "width": 401, "height": 135, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X4 (aspek sumberdaya manusia) sebesar 3,405 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,004 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X4 (aspek sumberdaya manusia) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM). Hal ini menunjukkan bahwa aspek sumberdaya manusia, yang terdiri dari tingkat pendidikan formal yang dicapai oleh pelaku UMKM, jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh pelaku UMKM, pengalaman/lama", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 45", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berusaha yang dicapai oleh pelaku UMKM, dan motivasi dan keterampilan yang dimiliki oleh pelaku UMKM, memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 178, "width": 401, "height": 156, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X5 (aspek keuangan) sebesar 3,132 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,015 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X5 (aspek keuangan) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM). Hal ini menunjukkan bahwa aspek keuangan, yang terdiri dari rasio modal sendiri terhadap total dana yang digunakan sebagai modal usaha (dalam persen) dan tingkat keuntungan UMKM (sebagai prosentase dari modal yang dipakai), memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 344, "width": 401, "height": 177, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X6 (aspek teknis produksi dan operasional) sebesar 2,507 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,023 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X6 (aspek teknis produksi dan operasional) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM). Hal ini menunjukkan bahwa aspek teknis produksi dan operasional, yang terdiri dari tersedianya bahan baku yang memadai bagi kebutuhan UMKM, tersedianya mesin dan peralatan yang memadai bagi UMKM, dan penggunaan teknologi modern oleh UMKM, dapat meningkatkan kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 530, "width": 401, "height": 156, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai t hitung untuk X7 (aspek pasar dan pemasaran) sebesar 3,214 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,012 (kurang dari α= 0,05). Hal ini berarti H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas X7 (aspek pasar dan pemasaran) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (kinerja UMKM). Hal ini menunjukkan bahwa aspek pasar dan pemasaran, yang terdiri dari permintaan pasar terhadap produk UMKM yang relatif besar, kegiatan promosi yang dilakukan oleh UMKM, dan tersedianya saluran distribusi bagi UMKM, dapat meningkatkan kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 696, "width": 83, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 717, "width": 400, "height": 31, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "46 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 400, "height": 218, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Aspek kebijakan pemerintah; aspek sosial budaya, dan ekonomi; aspek peranan lembaga terkait; aspek sumberdaya manusia; aspek keuangan; aspek teknis produksi dan operasional; dan aspek pasar dan pemasaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal tersebut terbukti dari hasil uji F yang menunjukkan nilai F hitung sebesar 4,314 dengan nilai probabilitas atau signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari level of significance (α) dalam penelitian sebesar 0,05. Hal ini berarti penentuan model regresi dengan memasukkan ketujuh variabel bebas tersebut sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM di Kota Surabaya, merupakan hal yang tepat. Ketepatan penentuan model juga didukung oleh besarnya Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) yang mencapai 0,654.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 344, "width": 400, "height": 135, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Uji t membuktikan bahwa dari tujuh varibel bebas yang dimasukkan dalam model regresi linier berganda, enam variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM yaitu aspek kebijakan pemerintah; aspek peranan lembaga terkait; aspek sumberdaya manusia; aspek keuangan; aspek teknis produksi dan operasional; dan aspek pasar dan pemasaran. Sedangkan satu variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UMKM yaitu aspek sosial budaya, dan ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 400, "height": 135, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Aspek kebijakan pemerintah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini membuktikan bahwa adanya kebijakan pemerintah agar UMKM memiliki akses terhadap permodalan dan pembiayaan, pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap UMKM melalui Dinas/SKPD terkait, peraturan dan regulasi pemerintah yang pro bisnis tehadap UMKM, dan penyiapan lokasi usaha dan penyediaan informasi dari pemerintah bagi UMKM dapat meningkatkan kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 400, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Aspek sosial budaya, dan ekonomi memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja UMKM tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi sosial budaya dan ekonomi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 696, "width": 400, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Aspek peranan lembaga terkait memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini membuktikan bahwa bantuan permodalan yang diberikan oleh lembaga terkait kepada UMKM, bimbingan", "type": "List item" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 47", "type": "Page footer" }, { "left": 131, "top": 116, "width": 382, "height": 73, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "teknis/pelatihan yang diberikan oleh lembaga terkait kepada UMKM, pendampingan yang dilakukan oleh lembaga terkait kepada UMKM, dan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh lembaga terkait kepada UMKM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 400, "height": 114, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Aspek sumberdaya manusia memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal yang dcapai oleh pelaku UMKM, jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh pelaku UMKM, pengalaman/lama berusaha yang dicapai oleh pelaku UMKM, dan motivasi dan keterampilan yang dimiliki oleh pelaku UMKM, memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 323, "width": 400, "height": 115, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Aspek keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baiknya aspek keuangan, dilihat dari semakin meningkatnya rasio modal sendiri terhadap total dana yang digunakan sebagai modal usaha (dalam persen) dan semakin tingginya tingkat keuntungan UMKM (sebagai prosentase dari modal yang dipakai), dapat meningkatkan kinerja UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 448, "width": 400, "height": 114, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Aspek teknis produksi dan operasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa aspek teknis produksi dan operasional, yang terdiri dari tersedianya bahan baku yang memadai bagi kebutuhan UMKM, tersedianya mesin dan peralatan yang memadai bagi UMKM, dan penggunaan teknologi modern oleh UMKM, dapat meningkatkan kinerja UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 572, "width": 400, "height": 94, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Aspek pasar dan pemasaran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa aspek pasar dan pemasaran, yang terdiri dari permintaan pasar terhadap produk UMKM yang relatif besar, kegiatan promosi yang dilakukan oleh UMKM, dan tersedianya saluran distribusi bagi UMKM, dapat meningkatkan kinerja UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 675, "width": 34, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 696, "width": 400, "height": 52, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Kelompok usaha mikro, kecil dan menengah. (UMKM) telah terbukti mampu menjadi motor penggerak perekonomian. Peran UMKM dalam perekonomian dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja oleh UMKM yang mencapai 97,22%", "type": "List item" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "48 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 116, "width": 400, "height": 260, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dari total angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2010. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PDB Indonesia dibandngkan kelompok usaha besar, yaitu mencapai angka 57,83% pada tahun 2010. Oleh karena itu, program pemberdayaan UMKM seharusnya memperoleh perhatian yang serius baik oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah Kota Surabaya. 2. Program pemberdayaan UMKM seharusnya diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kinerja UMKM. Peningkatan kinerja UMKM tersebut perlu dilakukan terhadap perbaikan dua faktor utama yakni faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal. Faktor internal meliputi aspek SDM (pemilik, manajer, dan karyawan); aspek keuangan, aspek teknis produksi; dan aspek pemasaran. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, dan LSM..", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 400, "height": 94, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pelaku UMKM harus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik dari sisi pendidikan, pengalaman, jiwa kepemimpinan, maupun motivasi untuk maju. Peningkatan kualitas SDM tersebut dapat difasilitasi oleh pemerintah maupun lembaga yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 400, "height": 94, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pelaku UMKM juga harus berupaya untuk memperbaiki aspek keuangan, aspek teknis produksi, dan aspek pemasaran. Perbaikan aspek keuangan, aspek teknis produksi, dan aspek pemasaran tersebut dapat difasilitasi oleh pemerintah maupun lembaga yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 592, "width": 400, "height": 115, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Pemerintah Kota Surabaya harus lebih bersungguh-sungguh dalam upaya meningkatkan kinerja UMKM, dengan membuat kebijakan agar UMKM memiliki akses terhadap permodalan dan pembiayaan, melakukan pembinaan terhadap UMKM melalui Dinas/SKPD terkait, mengeluarkan peraturan dan regulasi yang pro bisnis tehadap UMKM, dan melakukan penyiapan lokasi usaha dan penyediaan informasi bagi UMKM.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 717, "width": 400, "height": 31, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Lembaga terkait memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya pemberdayaan UMKM. Lembaga terkait tersebut meliputi pemerintah,", "type": "List item" }, { "left": 180, "top": 67, "width": 266, "height": 9, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 327, "top": 788, "width": 165, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "STIE MANDALA JEMBER 49", "type": "Page footer" }, { "left": 131, "top": 116, "width": 382, "height": 115, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perguruan tinggi, perusahaan swasta, dan LSM. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mendorong agar lembaga terkait memiliki peran yang makin besar dalam meningkatkan kinerja UMKM, melalui pemberian bantuan permodalan bagi UMKM, pemberian bimbingan teknis/pelatihan kepada UMKM, pemberian pendampingan kepada UMKM, dan monitoring & evaluasi kepada UMKM", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 261, "width": 113, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 282, "width": 401, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Acs, Z. and Audretsch, D., 1990, The Economics of Small Firms: A European Challenge , Kluwer Academic Publishers, Norwall, MA.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 321, "width": 401, "height": 55, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ariawati, 2005, “Strategi Bertahan Usaha Kecil dalam Menghadapi Krisis Ekonomi (Studi Industri Kecil Konveksi di Salatiga)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol VII No.2", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 385, "width": 401, "height": 156, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brock, W. and Evans, D., 1986, The Economics of Small Business: Their Roles and Regulations in US Economy , Holmes & Meier Publishers, Teaneck, NJ. Crijns,H. And Ooghi, 2000, Growth Paths of Medium Sized Entrepreneurial Companies . De Vlerick School Voor Management, University of Ghent. Demirbag, M., Tatoglu, E., Tekinkus, M. and Zaim, S., 2006, “An analysis of the relationship between TQM implementation and organizational performance: evidence from Turkish SMEs”, Journal of Manufacturing Technology Management , Vol. 17 No. 6, pp. 829-47.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 551, "width": 401, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS ,", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 572, "width": 336, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cetakan Pertama, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 592, "width": 400, "height": 53, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Laceiva, 2004, Knowledge-Based Resources, Entrepreneurial Orientation, and The Performance Of small and Medium-Seze Businesses, Strategic Management Journal, 24: 1307-1314", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 655, "width": 401, "height": 52, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maupa, Haris. 2004. Faktor-Faktor yang Menentukan Pertumbuhan Usaha Kecil di Sulawesi Selatan . Disertasi Program Pascasarjana Unhas. Tidak dipublikasikan.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 717, "width": 400, "height": 31, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "McCormick, D., M.N. Kinyanjui and G. Ongile., 1997, Growth and Barriers to Growth Among Nairobi,s Small and Medium Size Garment Producers.", "type": "List item" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 266, "height": 9, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relasi : Jurnal Ekonomi, Vol. 15, No. 1, Januari 2019, hlm. 29-50", "type": "Page header" }, { "left": 107, "top": 788, "width": 166, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50 STIE MANDALA JEMBER", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 116, "width": 206, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "World Dev ., Vol.25, No.7, pp. 1095-1110.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 137, "width": 400, "height": 52, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulyanto, 2008, Hubungan Antara Lingkungan Eksternal, Opientasi Strategik Dan Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Industri Manufaktur Menengah- Kecil di Kota Semarang), Fakultas Ekonomi, UNDIP.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 400, "height": 52, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muttaqien, 2008, Hubungan Antara Lingkungan Eksternal, Opientasi Strategik Dan Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Industri Manufaktur Menengah- Kecil di Kota Semarang), Fakultas Ekonomi, UNDIP", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 261, "width": 400, "height": 52, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Radhi, Suhardi, 2008, ”Dinamika Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Analisis Konsentrasi Regional UKM di Indonesia 1999-2001”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 9 No.2, Yogyakarta, UII", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 323, "width": 400, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah , Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 365, "width": 400, "height": 31, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wilkinson, 2002, Small, Micro, and Medium Enterprise Development: Expanding the Option for Debt and Equity Finance . Financial Sector Workshop,", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 406, "width": 364, "height": 32, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "National Economic Development and Labour Council (NEDLAC), Johanesburg, South Africa, Iris, April 6.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 400, "height": 52, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wisardja, I Wayan. 2000. Analisis Lingkungan Industri Kerajinan Ukiran Kayu di Kabupaten Gianyar Propinsi Bali , Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 401, "height": 31, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zhang, Y. 2001. Learning Function and Small Business Growth, Management Accounting Journal , MCB University Press, Vol 15 No. 26, pp. 228-231", "type": "Text" } ]
1bac6eee-adae-a6db-60bf-f022e42e51fc
https://jurnal.ahmar.id/index.php/daengku/article/download/2532/1775
[ { "left": 62, "top": 47, "width": 262, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation", "type": "Page header" }, { "left": 427, "top": 47, "width": 106, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2775-6165 (online)", "type": "Page header" }, { "left": 62, "top": 59, "width": 181, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 4 No. 3 (2024) https://doi.org/10.35877/454RI.daengku2532", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 779, "width": 278, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation is licensed under an Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0)", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 146, "width": 438, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Leadership Influence on the Performance of Village-Owned Enterprise (BUMDesa) Employees of Lontar Sewu Gresik Regency", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 189, "width": 213, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ferdiansyah Adi Prasetyo * & Sri Wibawani", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 213, "width": 452, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Public Administration Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, University of Pembangunan Nasional “Veteran” East Jav a, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 249, "width": 34, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 266, "width": 476, "height": 107, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The aim of this research is to determine leadership influence on the performance of Village-Owned Enterprise (BUMDesa) Employees of Lontar Sewu Gresik RegencyThe research used quantitative methods because it suits the purpose of this research, which aims to measure the leadership influence on the performance of BUMDesa Lontar Sewu employees, Hendrosari Village, Menganti District, Gresik Regency. Based on the results of processing, analysis, and discussion of research data, several points can be concluded as follows coefficient of determination value on the influence between leadership variables and employee performance is 0,55. Correlation coefficient value for the relationship between leadership variables and employee performance variables is 0,74 which interpreted as a strong level of relationship. It can be concluded that the better the leadership of the BUMDesa director, the better the performance of BUMDesa Lontar Sewu employees. The average value of the measurement components based on descriptive analysis of the leadership variable is 4,4 with a very successful interpretation; and the ave rage value of the measurement component of the employee performance variable is 4,6 with a very high interpretation.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 390, "width": 247, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: BUMDesa; Leadership Influence; Lontar Sewu Gresik Residance", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 416, "width": 68, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Introduction *", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 441, "width": 476, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The formation of BUMDesa is strengthened by various government programs to advance villages, one of which is through Government Regulation Number 11 of 2021 concerning BUMDesa. Regulations regarding BUMDesa are also issued at the regional level in the form of Regional Regulations (PERDA) which regulate BUMDesa, one of which is the Gresik Regency Government through Regional Regulation Number 3 of 2017 which regulates the establishment, administration and management, capital, allocation of business results, bankruptcy, cooperation, until the dissolution of the Village-Owned Enterprise.. The government is actively pursuing economic and community empowerment using various methods. Many economic mobilization efforts and community activities are implemented based on the natural landscape conditions and local cultural wisdom of the respective village. Village- owned enterprise or BUMDesa is a village micro-enterprise institution that is jointly owned by the community together with the government as an effort to improve the economy and foster closeness and social cooperation in village communities. Ayuningtyas & Wibawani (2022) stated that BUMDes was established to increase socialization efforts and experience economic benefits, such as opening job opportunities and creating market expansion.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 585, "width": 476, "height": 66, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Lontar Sewu Village Owned Enterprise/BUMDesa is quite phenomenal in terms of development and has made several achievements. BUMDesa Lontar Sewu has been established since 2017. One of the efforts of the Village Government together with BUMDesa was appreciated by winning the Indonesian Tourism Village Award in 2021. Another award was received by the Director of BUMDesa Lontar Sewu, who won and was named Local Hero in the Indonesia Sustainable Development Goal Award (ISDA) in 2021. BUMDesa Director Lontar Sewu won second place at national level in the 2021 ISDA Local Hero event.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 660, "width": 476, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The award above describes the excellent leadership of the Director of BUMDesa Lontar Sewu, that he is able to mobilize the residents of Hendrosari Village and develop BUMDesa Lontar Sewu. This is in line with the statement by Robbins & Judge (2015), that leadership is an individual's willingness to influence a group in achieving predetermined goals and vision. Good leadership in an organization will make it easier to achieve goals effectively", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 734, "width": 80, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "* Corresponding author.", "type": "Footnote" }, { "left": 62, "top": 748, "width": 149, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-mail address : [email protected]", "type": "Footnote" }, { "left": 134, "top": 59, "width": 332, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo et.al | Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 2024, 4(3): 409–416", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 788, "width": 14, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "410", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 109, "width": 476, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "and efficiently (Badu & Djafri, 2020). The better the leadership applied to the organization, the better the subordinates it leads, including in terms of employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 138, "width": 476, "height": 193, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fairchild in Taufiqurokhman (2017) defines leadership as the attitude of a leader, who creates social behavior by carrying out several efforts, such as arranging, organizing, providing direction, and evaluating other people with power, prestige, or position. As for Thoha in Badu & Djafri (2020:32) defines leadership as the activity or art of influencing individual or group behavior. As for Chitam et al. (2020), leadership is an effort to influence numerous people through a series of means. Managing human resources with good, quality skills, and creating good employee performance that will require leaders with effective leadership and are able to influence employees. The leadership belong to the leader must be able to mobilize his subordinates or employees to mobilize all employees to carry out their duties. Hicks and Deep Gullet Hermanto & Srimulyani (2020:10) mentioned that the role of a leader to be successful requires various characteristics, namely (1) being fair, (2) giving suggestions, (3) supporting the achievement of goals, (4) catalyst, (5) creating a sense of security, (6) representative of the organization, (7) ) source of inspiration, and (8) be respectful. The good performance of an organization depends on the performance of its employees. As organizational human resources, employees are the company's main assets that determine the success and achievement of organizational goals. In the institutions or companies, employees have an active role as planners, actors, and implementers of various tasks and activities (Ratnasari & Musadad, 2022). Hayati & Yulianto (2021) stated that employees are the most important aspect that must be managed professionally. Including BUMDesa performance, good BUMDesa performance illustrates the active role of employees in all organizational activities in an effort to achieve organizational goals.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 339, "width": 476, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Employee performance is the achievement of job requirements, which is a manifestation of the employee's real results or work output (Solong, Sartika, & Dzulqarnain, 2022). Performance can also be defined as a description of the level of achievement of program implementation carried out by an organization in realizing its goals legally based on the formulation of planning strategies (Budiyanto & Mochklas, 2020). In addition, Moehariono (2020:114) also states that there are six indicators in measuring employee performance, namely, (1) effectiveness, (2) efficiency, (3) quality, (4) timeliness, (5) productivity, and (6) safety.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 408, "width": 476, "height": 90, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Director leadership of BUMDesa Lontar Sewu can be said that this leadership has played a great role in achieving the goals and quality performance of BUMDesa employees for their efforts to build BUMDesa Lontar Sewu since 2017. This is also supported by the theory of Pfeffer (1977) in Sintani et al. (2022:6) that the relationship between leadership and organizational performance is a form of cause and effect. In line with this, Bormasa (2022:4-5) states that leaders are closely related to the performance of their employees. The trait theory of leadership also states that good leadership can be realized when the leader has positive traits so that he is able to form good employees or followers (Hasnawati et al., 2021). In the context of this research, it is possible that the leadership of the BUMDesa Director has an urgent role in influencing employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 500, "width": 477, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The gaps in this research are based on previous research regarding employee performance at BUMDesa Lontar Sewu, which was carried out by Masyhur & Atmajawati (2022). The research results found that there were several problems with the performance of BUMDesa Lontar Sewu employees where they were unable to focus on work and complete tasks according to organizational procedures. based on this literature, the aim of this research is to find out the leadership influence on the performance of BUMDesa lontar sewu employees in Gresik regency.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 570, "width": 93, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Research Methods", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 594, "width": 477, "height": 158, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The research used quantitative methods because it suits the purpose of this research, which aims to measure the leadership influence on the performance of BUMDesa Lontar Sewu employees, Hendrosari Village, Menganti District, Gresik Regency. Surveys were the selected method of collecting data by distributing questionnaires to BUMDesa Lontar Sewu employees in order to obtain research information. The research included two variables, namely the leadership variable as an independent variable (X) with eight indicators, namely (1) being fair, (2) giving suggestions, (3) supporting the achievement of goals, (4) catalyst, (5) creating a sense of security, (6) ) organizational representative, (7) source of inspiration, and (8) be respectful, meanwhile the performance of BUMDesa employees as the dependent variable (Y) with six indicators, namely, (1) effectiveness, (2) efficiency, (3) quality, (4) timeliness, (5) productivity, and (6) safety. Variable measurement utilized a 5 score Likert scale. The research population included 103 employees of BUMDesa Lontar Sewu. The sample was selected using saturated sampling so that the entire population was selected as the sample as well as research respondents. The research data sources were from primary data, namely research questionnaires and secondary data of documentation by requesting the necessary data from the BUMDesa Lontar Sewu office and conducting literature studies through previous research. The research data was processed in several stages with the process of the validity test, that was carried out with Product Moment in the SPSS", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 59, "width": 332, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo et.al | Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 2024, 4(3): 409–416", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 788, "width": 14, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "411", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 109, "width": 477, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "application to ensure the validity of the instrument. The reliability test was carried out with Cronbach's Alpha in the SPSS application to ensure the consistency of the instrument used. The Spearman correlation test was used calculate the correlation between X variable (Leadership) and Y variable (Employee Performance). The coefficient of determination test and hypothesis testing were carried out with the SPSS application using the t-test.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 167, "width": 111, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Results and Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 191, "width": 476, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research involved 103 (one hundred and three) employees of BUMDesa Lontar Sewu as research respondents. The research data was processed in several stages, namely descriptive analysis, validity test, reliability test, Spearman correlation test, coefficient of determination test, and t-test.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 238, "width": 74, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1. Validity Test", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 261, "width": 384, "height": 62, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Validity Test Result Variable Significance Value in each indicator Interpretation Leadership 0.000 Valid Employee Performance 0.000 Valid", "type": "Table" }, { "left": 62, "top": 326, "width": 160, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed Data by SPSS, 2024", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 344, "width": 476, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The table 1 describes the results of validity testing on all measurement components. The leadership variable produces results where all measurement components are valid, while the employee performance variable produces results where all measurement components are also valid. Thus, testing the correlation and influence between variables can be continued.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 402, "width": 81, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.2. Reliability Test", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 426, "width": 347, "height": 50, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 2. Reliability Test Results Variable Cronbach Alpha Value Leadership 0.965 Employee Performance 0.893", "type": "Table" }, { "left": 62, "top": 479, "width": 160, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed Data by SPSS, 2024", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 497, "width": 475, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The table 2 illustrates the results of reliability testing on all variables. The leadership variable and the employee performance variable get results where all of them are reliable. Thus, the questionnaire is declared reliable and consistent in measuring", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 544, "width": 153, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.3. Spearman Rank Correlation Test", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 567, "width": 476, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Spearman rank correlation testing in this research is intended to calculate the relationship or correlation of X variable (Leadership) with Y variable (Employee Performance). Testing was carried out using Spearman Rank correlation analysis in the form of the following formula:", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 644, "width": 475, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on calculations with the help of Microsoft Excel, it is known that the value is 47034.5 and n is 103. Thus, the following calculation can be carried out:", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 721, "width": 476, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The calculation above provides the results of Spearman correlation analysis in the form of a correlation coefficient of 0.74. So, it can be interpreted as a strong level of relationship. This means that there is a relationship or correlation", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 59, "width": 332, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo et.al | Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 2024, 4(3): 409–416", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 788, "width": 14, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "412", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 109, "width": 476, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "between X variable (Leadership) and Y variable (Employee Performance) with a relatively strong level of relationship.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 144, "width": 144, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.4. Determination Coefficient Test", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 168, "width": 476, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Then, to be able to calculate the influence of X variable and Y variable, the coefficient of determination can be used with the following formula:", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 260, "width": 476, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The calculation above provides the analysis results of the coefficient of determination in the form of 0,55 value. Thus, it can be interpreted that there is an influence of X variable (Leadership) on Y variable (Employee Performance) with an influence level of 55%. Meanwhile, the remaining of 45% is influenced by other variables not studied in this research.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 318, "width": 43, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.5. T-test", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 342, "width": 473, "height": 91, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 3. Hypothesis Test Result Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.150 1.643 5.569 .000 X .378 .014 .935 26.589 .000", "type": "Table" }, { "left": 62, "top": 436, "width": 160, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Dependent Variable: Y Source: Processed Data by SPSS, 2024", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 464, "width": 476, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The table 3 describes the results of hypothesis testing with the t-test. The t-count value in the table above is 26,589 with a significance of 0,000. So, it can be interpreted that the significance of the effect is smaller than 0,05. This means that there is an influence of X variable (Leadership) on Y variable (Employee Performance) for BUMDesa Lontar Sewu employees.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 516, "width": 384, "height": 235, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 4. Description of Leadership Variable Measurement Component Average Interpretation LP1 3.8 High LP2 4.0 High LP3 4.5 Very High LP4 4.5 Very High LP5 4.3 Very High LP6 4.4 Very High LP7 4.6 Very High LP8 4.4 Very High LP9 4.4 Very High LP10 4.7 Very High LP11 4.3 Very High LP12 4.5 Very High LP13 4.4 Very High LP14 4.4 Very High LP15 4.5 Very High LP16 4.5 Very High LP17 4.4 Very High LP18 4.4 Very High", "type": "Table" }, { "left": 134, "top": 59, "width": 332, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo et.al | Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 2024, 4(3): 409–416", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 788, "width": 14, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "413", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 109, "width": 384, "height": 113, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Measurement Component Average Interpretation LP19 4.6 Very High LP20 4.5 Very High LP21 4.4 Very High LP22 4.6 Very High LP23 4.4 Very High LP24 4.6 Very High LP25 4.4 Very High LP26 4.2 Very High Average of Leadership Variable 4.4 Very High", "type": "Table" }, { "left": 62, "top": 225, "width": 160, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed Data by SPSS, 2024", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 243, "width": 475, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The table 4 illustrates the description of leadership variables. The average value of the measurement components for the leadership variable is 4,4 with a very successful interpretation. This means that research respondents felt that the leadership aspects and traits were felt to exist in the leadership of the director of BUMDesa Lontar Sewu.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 290, "width": 212, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.6. Description of Employee Performance Variable", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 313, "width": 420, "height": 189, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 5. Description of Employee Performance Variable Measurement Component Average Interpretation EP1 4.6 Veri High EP 2 4.6 Veri High EP 3 3.9 High EP4 4.6 Veri High EP5 4.5 Veri High EP6 4.6 Veri High EP7 4.7 Veri High EP8 4.8 Veri High EP9 4.5 Veri High EP10 4.6 Veri High EP11 4.6 Veri High EP12 4.7 Veri High Average of Employee Performance Variable 4.6 Veri High", "type": "Table" }, { "left": 62, "top": 505, "width": 160, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Source: Processed Data by SPSS, 2024", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 522, "width": 476, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The table 5 depicts a description of employee performance variables. The average value of the measurement components based on the employee performance variable is 4,6 with a very high interpretation. This means that research respondents feel that BUMDesa Lontar Sewu employees have good performance and fulfill various aspects of employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 581, "width": 64, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.7. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 604, "width": 476, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BUMDesa Lontar Sewu is a village-owned business entity located in Hendrosari Village, Menganti District, Gresik Regency. BUMDesa Lontar Sewu has implemented an organizational structure with leadership held by the director, namely Mr. Aristoteles. The influence of director leadership on employee performance is the topic of this research, which involves a research sample of 103 respondents, who are employees at BUMDesa Lontar Sewu.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 656, "width": 476, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Spearman correlation analysis carried out found that the correlation coefficient value of the correlation between the two variables is 0,74. So, it can be interpreted as a strong level correlation between the leadership variable of the BUMDesa director and employee performance variables at BUMDesa Lontar Sewu with a relatively strong level of relationship. Ratnaningtyas et al. (2020) also found consistent results that leadership has a relationship with employee performance. Leadership in an organization can influence other parties, including moving employees to have awareness and work better. In line with these results, research by Efkelin et al. (2023) and Sumolang et al. (2019) also found that a leader's leadership can encourage employees to be creative in their work and improve the quality of their work, so that leadership and employee performance could be interconnected. Erlangga (2018) states that leaders are", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 59, "width": 332, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo et.al | Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 2024, 4(3): 409–416", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 788, "width": 14, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "414", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 109, "width": 476, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "the main determinants of the success or failure of an organization. Thus, the manifestation of leadership possessed by BUMDesa director Lontar Sewu is in line with this theory. The leadership quality of BUMDesa directors is proven to have a strong correlation as a determinant of high employee performance, which will ultimately create organizational success. The existence of a BUMDesa director who is able to manage the organization well, influence BUMDesa employees constructively, and work together that has been proven to improve employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 172, "width": 476, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analysis of the coefficient of determination carried out found that it is 0,55. Therefore, it can be interpreted that there is a positive influence between the BUMDesa director leadership variable on employee performance variables with an influence level of 55%. This means that the leadership attitudes of the director of BUMDesa Lontar Sewu have an influence on the performance of his employees. Nurman et al. (2019) found consistent results that the leadership of the director of a BUMDes had an effect on employee performance. A leader's leadership can control employee work to always be positive and focused on the goals and mission the organization wants to achieve. In line with these results, research by Safitri et al. (2024) and Wijaya & Anoraga (2021) also found that the leadership of a director or head can have a positive influence on improving employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 270, "width": 476, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The ranalysis esults of the coefficient of determination by Pfeffer's (1977) statement in Sintani et al. (2022:6) states that leadership has a causal relationship with organizational performance. The leadership of the director of BUMDesa Lontar Sewu has been proven to have positive consequences or impacts in improving employee performance. It is also in line with the statement by Bormasa (202) that leaders are closely related to the performance of their employees. The ability of the director of BUMDesa Lontar Sewu to influence, mobilize, direct, motivate, supervise, and evaluate his subordinates is effective in giving employees enthusiasm and the desire to work well and improve their performance.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 357, "width": 476, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The hypothesis testing carried out found that the t-count value for the influence of leadership on employee performance is 26,589 with a significance of 0,000. This means that there is an influence of BUMDesa director leadership variables on employee performance variables for BUMDesa Lontar Sewu employees. Mutmainnah et al. (2022) found consistent results that there is a significant influence of leadership on employee performance. In line with these results, research by Khoiri & Oktavia (2019) and Rahyono & Alansori (2021) also found that the quality of a director’s leadership directly correlates with the natural improvement if employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 432, "width": 476, "height": 89, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The descriptive analysis of the variables carried out found that the average value of the measurement components of the leadership variable is 4,4 with a very successful interpretation. This means that research respondents feel that the leadership aspects and traits have been felt to exist in the leadership of the director of BUMDesa Lontar Sewu, where employees feel that the director of BUMDesa has a fair attitude, gives suggestions, supports goals, becomes a catalyst, creates a sense of security, becomes a representative and source of inspiration, as well as be respectful. Furthermore, the average value of the measurement components of the employee performance variable is 4,6 with a very high interpretation. This means that research respondents feel that BUMDesa Lontar Sewu employees have good performance, which is manifested in work that is effective, efficient, quality, timely, productive and safe.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 536, "width": 61, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 560, "width": 477, "height": 101, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Based on the results of processing, analysis, and discussion of research data, several points can be concluded as follows: 1) The coefficient of determination value on the influence between leadership variables and employee performance is 0,55. There is a positive influence between the BUMDesa director leadership variable on employee performance variables with an influence level of 55%; 2) The correlation coefficient value for the relationship between leadership variables and employee performance variables is 0,74 which interpreted as a strong level of relationship. It can be concluded that the better the leadership of the BUMDesa director, the better the performance of BUMDesa Lontar Sewu employees; 3) The average value of the measurement components based on descriptive analysis of the leadership variable is 4,4 with a very successful interpretation; and 4) The average value of the measurement component of the employee performance variable is 4,6 with a very high interpretation.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 687, "width": 49, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 62, "top": 708, "width": 477, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayuningtyas, D. D., & Wibawani, S. (2022). Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Pemberdayaan Masyarakat the Role of the Village Business Board (Bumdes) in Empowering the Community. Jurnal Kebijakan Publik , 13 (3), 281–286.", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 59, "width": 332, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo et.al | Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 2024, 4(3): 409–416", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 788, "width": 14, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "415", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 109, "width": 412, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badu, S. Q., & Djafri, N. (2020). Kepemimpinan & Perilaku Organisasi . Gorontalo: Ideas Publishing.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 126, "width": 358, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bormasa, M. F. (2022). Kepemimpinan Dan Efektivitas Kerja . Banyumas: Pena Persada.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 144, "width": 475, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Budiyanto, E., & Mochklas, M. (2020). Kinerja Karyawan Ditinjau dari Aspek Gaya Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja. In Evaluasi Kinerja SDM . Banten: Banten: CV AA Rizky.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 173, "width": 476, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chitam, M. H., Wahyudin, R. A., & Wibawani, S. (2020). Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Di Desa Paciran Kabupaten Lamongan Analysis of the Leadership Style of the Village Head in Paciran Village Lamongan District. Jurnal Sosial Ekonomi Dan Politik , 1 (4).", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 213, "width": 477, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efkelin, R., Utami, R. A., & Mailintina, Y. (2023). Hubungan Kepemimpinan Dengan Kinerja Perawat di Ruang Anggrek dan Gladiola Rumah Sakit Husada Jakarta. Jurnal Kesehatan Holistic , 7 (1), 1–7. https://doi.org/10.33377/jkh.v7i1.131", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 254, "width": 425, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Erlangga, H. (2018). Kepemimpinan dengan Spirit Technopreneurship . Bandung: FISIP UNPAS PRESS.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 271, "width": 377, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasnawati, Sapiri, M., & Ruslan, M. (2021). Gaya Kepemimpinan Dan Peningkatan Kinerja .", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 289, "width": 476, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hayati, N., & Yulianto, E. (2021). Efektivitas Pelatihan Dalam Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 300, "width": 198, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal Civics and Social Studies , 5 (1), 98–115.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 318, "width": 477, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hermanto, Y. B., & Srimulyani, V. A. (2020). Kepemimpinan Integratif: Strategi Menumbuhkan Totalitas Kerja dan Perilaku Ekstra-Peran – Teori, Perilaku, dan Aplikasi dalam Penelitian di Organisasi Pendidikan . Yogyakarta : Kanisius.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 358, "width": 476, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khoiri, M., & Oktavia, N. R. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Badan Pengawas Pemilu Kota Administrasi Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi , 19 (01), 80–98. https://doi.org/10.21009/jimd.v19i01.12954", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 399, "width": 475, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyhur, A. N. A., & Atmajawati, Y. (2022). Pengaruh Kompensasi, Pelatihan Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Pada Edu Wisata Lontar Sewu Hendrosari. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen , 11 (2).", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 428, "width": 389, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moehariono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi . Jakarta: Raja Grafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 445, "width": 476, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mutmainnah, Ramli, A., & Ruma, Z. (2022). Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. KINERJA: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen , 19 (4), 121–128.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 474, "width": 475, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurman, E., Marnis, M., & Nas, S. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Pada Badan Usaha Milik Desa. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis , 11 (1).", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 503, "width": 476, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahyono, R., & Alansori, A. (2021). Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Yayasan Baitul Jannah Bandar Lampung). Jurnal Manajemen & Bisnis Jayakarta , 3 (1), 26–35. https://doi.org/10.53825/jmbjayakarta.v3i1.90", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 544, "width": 477, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ratnaningtyas, T. O., Utami, S. M., Monika, T., & Ismaya, N. A. (2020). Hubungan Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Karyawan Di Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2020. Edu Masda Journal , 4 (2), 155. https://doi.org/10.52118/edumasda.v4i2.106", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 584, "width": 476, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ratnasari, D., & Musadad, A. (2022). Pengaruh Pelatihan dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 596, "width": 363, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mandiri Pratama Intilogam Cikarang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan , 8 (15), 172–184.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 613, "width": 344, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Robbins, S. P., & Judge, A. T. (2015). Perilaku Organisasi . Jakarta: Salemba Empat.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 631, "width": 475, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Safitri, A., Putri, M., Firdaus, V., Abadiyah, R., & Sidoarjo, U. M. (2024). Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Dan Penggunaan Teknologi Terhadap Kinerja Pegawai Bumdes Yang Ada Di Kecamatan Tanggulangin. UMSIDA Preprints Article , 5 (1), 1150–1165.", "type": "List item" }, { "left": 62, "top": 671, "width": 475, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sintani, L., Fachrurazi, Mulyadi, Nurcholifah, I., Fauziah, Hartono, S., & Jusman, I. A. (2022). Dasar Kepeminpinan. In Dasar Kepemimpinan . Banten: Cendekia Mulia Mandiri.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 700, "width": 476, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Solong, A., Sartika, & Dzulqarnain. (2022). Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Kinerja Aparat Pemerintah Desa di Desa Tenri Pakkua Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone. Journal of Government Insight , 2 (1), 138–149. https://doi.org/10.47030/jgi.v2i1.389", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 741, "width": 476, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumolang, D. T., Tucunan, A. A. T., Maramis, F. R. R., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, S. (2019).", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 59, "width": 332, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo et.al | Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 2024, 4(3): 409–416", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 788, "width": 14, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "416", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 109, "width": 452, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Antara Pemberian Insentif Dan Kepemimpinan Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat Iii Manado. Kesmas , 8 (6), 178–185.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 138, "width": 476, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Taufiqurokhman, T. (2017). Teori Perkembangan Kepemimpinan Visioner dan Progresif . Jakarta: FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 167, "width": 478, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wijaya, S. W., & Anoraga, P. (2021). Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Kecamatan Subah Kabupaten Batang. ECONBANK: Journal of Economics and Banking , 3 (2), 117–127. https://doi.org/10.35829/econbank.v3i2.216", "type": "List item" } ]
a45ca523-94e6-5c5f-212e-3febf7188af4
https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/download/3747/1869
[ { "left": 204, "top": 67, "width": 218, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 6 – No. 2, year (2022), page 2103-2107", "type": "Text" }, { "left": 224, "top": 89, "width": 194, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 809, "width": 381, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 146, "top": 136, "width": 335, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Methods of Thinking and Argument in SWOT Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 189, "top": 169, "width": 247, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Neliwati 1 , Kenny Agusto Arie Wibowo 2 , Aswan 3", "type": "Text" }, { "left": 206, "top": 184, "width": 214, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 ( Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ) 2 ( Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ) 3 ( Universitas Islam Negeri Sumatera Utara )", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 238, "width": 383, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "* Corresponding Author. E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 426, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Receive: 07/08/2022 Accepted: 27/09/2022 Published: 01/10/2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 289, "width": 44, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 303, "width": 456, "height": 218, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berpikir merupakan fungsi jiwa yang mengandung pengertian yang luas, karena mengandung maksud dan tujuan untuk memecahkan masalah sehingga menemukan hubungan dan menentukan sangkut paut antara masalah yang satu dengan yang lainnya. penelitian ini dilandaskan karena untuk mengetahui pentingnya kajian analis SWOT dalam Berpikir dan memberikan Argumentasi yang baik. metode penelitian yang digunakan adalah library research. hasil penelitian menunjukkan : Berpikir merupakan sebuah aktivitas untuk memecahkan masalah dan proses dalam penggunaan gagasan atau lambang-lambang, ide dan konsep baik yang tidak terlihat maupun kepada yang setengah terlihat, Argumentasi sebagai suatu pendapat yang dikemukakan dan digunakan untuk mengatasi suatu permasalahan yang dibangun atau didukung oleh 4 komponen dalam berargumentasi yakni komponen claim, evidence, reasoning, dan rebuttal. Dan Analisis SWOT sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran), yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 523, "width": 283, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci : Analisis SWOT, Argumentasi, Metode Berpikir", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 553, "width": 45, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 567, "width": 456, "height": 188, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thinking is a function of the soul that contains a broad understanding because it contains the intent and purpose to solve problems find relationships and determine the relationship between one problem and another. This research is based on knowing the importance of SWOT analysis in thinking and providing good arguments. The research method used is library research. the results show: Thinking is an activity to solve problems and processes in the use of ideas or symbols, ideas and concepts both invisible and semi-visible, Argumentation is an opinion that is put forward and used to overcome a problem that is built or supported by 4 components in arguing, namely the components of claim, evidence, reasoning, and rebuttal. And SWOT analysis is a form of descriptive analysis of situations and conditions (gives an overview), which is then grouped according to their respective contributions. Its role is very important in improving the quality of education because the analysis and description provided are a benchmark in developing further educational institutions/units.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 758, "width": 298, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: SWOT Analysis, Argumentation, Thinking Method", "type": "Text" }, { "left": 385, "top": 28, "width": 194, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 2103", "type": "Page header" }, { "left": 360, "top": 40, "width": 203, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( Neliwati, Kenny Agusto Arie Wibowo , Aswan )", "type": "Page header" }, { "left": 93, "top": 803, "width": 418, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 41, "top": 88, "width": 63, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 41, "top": 100, "width": 245, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Humans are creatures created by Allah SWT, with the best form. Humans are said to be perfect creatures because humans are endowed with reason and lust within themselves. Therefore, it is human nature to think and argue in everyday life, both in the life of society and the state.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 176, "width": 246, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The State of Indonesia also regulates the rights of citizens to express their opinions as regulated in the constitutional rights of the 1945 Constitution article 28 which stipulates the rights of citizens and residents to form associations and assemble, express ideas orally or in writing, and so on, the conditions will be regulated by law (Mesiono 2022; Zaini et al. 2020).", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 265, "width": 246, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Furthermore, it is specifically regulated on the above freedoms in Article 28E paragraphs 2 and 3, namely (2) Everyone is free to believe in beliefs, and express thoughts and attitudes, according to his conscience. (3) Everyone has the right to freedom of association, assembly, and expression. And in article 28F, everyone has the right to communicate and obtain information to develop their personal and social environment, and has the right to seek, obtain, possess, store, process, and convey information using all available channels.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 404, "width": 246, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "However, in the discussion of this paper, the author tries to discuss what is meant by thinking and how to argue based on systemic thinking course material.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 455, "width": 246, "height": 250, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) has become one of the useful tools in the industrial world. However, it is possible to use it as an application of decision-making aids in the introduction of new programs in vocational education institutions. The process of using SWOT analysis management requires an internal survey of the program's strengths and weaknesses, as well as an external survey of opportunities and threats. Structured external and internal testing is unique in the world of curriculum planning and development of educational institutions. The external environment has a very significant impact on an educational institution. During the last decades of the twentieth century, economic institutions, society, political structures, and even individual lifestyles are faced with new changes. The shift from an industrial society to an information society and from a manufacturing-oriented to a service-oriented economy has had a significant impact on the demand for new programs.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 708, "width": 246, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vocational school administrators or managers must act as initiators or innovators in designing the future of the institutions they manage. Innovative new strategies must be developed to ensure that educational institutions will carry out their responsibilities to meet the needs of the future society, especially in the 21st", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 88, "width": 246, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "century and beyond. To do this, among other things, requires a test of not only the environment of the educational institution itself but also its external environment (Brodhead, 1991).", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 138, "width": 246, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Achieving success is not so easy but of course through an optimal process, as in managing a newspaper in a business, the factors that influence the SWOT analysis, including internal factors and external factors. From these several factors, the author is very interested in knowing about SWOT analysis. The problem is quite interesting to examine, with the knowledge that the author has. Under the task given, the author will limit the subject matter, namely \"SWOT analysis in managing newspapers\".", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 278, "width": 39, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Method", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 290, "width": 246, "height": 111, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This research uses library research. In obtaining research data, researchers collect, analyze, and organize, sources from articles, books, and previous research on the implementation of strategic management in the field of education. Then the researchers conclude and present strategic management data for improving the quality of education (Danandjaja, 2014; Sari & Asmendri, 2020; Zed, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 417, "width": 110, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Results and Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 429, "width": 152, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thinking and Critical Thinking", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 442, "width": 246, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thinking can be interpreted as when a person uses his mind to consider and decide something, weighing in his memory only for the good in deciding something. Thinking is a function of the soul that contains a broad understanding because it contains the intent and purpose to solve problems find relationships and determine the relationship between one problem and another. Thinking belongs to a dialectical process, which means that, as long as we think, questions and answers occur in our minds to be able to put our knowledge relationships correctly. Thinking is a high- level mental ability that can only be achieved and possessed by individual humans.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 606, "width": 246, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Can be grouped from several expert's definitions of thinking, namely:", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 632, "width": 228, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. According to Ross, thinking is a mental activity in aspects of the basic theory of psychological objects.", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 670, "width": 228, "height": 60, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. According to Valentine, thinking in psychological studies explicitly examines the process and maintenance of an activity that contains \"how\" which is related to ideas that are directed towards some expected goal.", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 733, "width": 228, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. According to Garrett, thinking is a behavior that is often hidden or semi-hidden in symbols or images, ideas, and concepts that someone does.", "type": "List item" }, { "left": 385, "top": 28, "width": 194, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 2104", "type": "Page header" }, { "left": 360, "top": 40, "width": 203, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( Neliwati, Kenny Agusto Arie Wibowo , Aswan )", "type": "Page header" }, { "left": 111, "top": 803, "width": 381, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 59, "top": 88, "width": 228, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. According to Gilmer, thinking is a problem- solving process in the process of using ideas or symbols to replace a physically visible activity. In addition, he defines thinking as a process of presenting an internal and external event, ownership of the past, present, and future that interact with each other.", "type": "List item" }, { "left": 41, "top": 176, "width": 245, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Critical thinking indicators can be categorized in the form of a table as follows:", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 202, "width": 197, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1. Indicators and Thinking Process", "type": "Text" }, { "left": 42, "top": 215, "width": 230, "height": 189, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No. Critical Thinking Process Critical Thinking Indicator 1 Clarification Formulate the main points of the problem 2 Assessment The ability to give reasons to come to the right conclusion 3 Inference Draw clear and logical conclusions from the results of the investigation 4 Strategy and tactics Solve problems with various alternative solutions based on concepts", "type": "Table" }, { "left": 41, "top": 420, "width": 246, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the table above, it can be said that critical thinking is thinking rationally and reflectively in understanding the meaning of the problem more deeply, by emphasizing making decisions about what to do, where the thinker must improve the quality of his thinking with a skilled thinking style not only accepting questions. and perform procedures without significant understanding and evaluation.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 521, "width": 75, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Argumentation", "type": "Section header" }, { "left": 41, "top": 534, "width": 246, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "An argument is an essay that proves the truth or untruth of a statement. Argumentation is a form of rhetoric that seeks to influence the attitudes and opinions of others so that they believe and ultimately act per what the person who conveys his statement wants.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 609, "width": 246, "height": 150, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Argumentation is the ability to justify claims through the use of evidence. Argumentation is used to refute claims made by others, to defend claims, and designs, and to ask questions. Argumentation generally includes the activity of identifying relevant assumptions and conclusions from a problem being analyzed. Argumentation also includes the activity of identifying conflicts whose results are necessary to support or reject certain conclusions. Argumentation is a way of dealing with a problem by making decisions, defending them, and influencing others based on existing data and rationalizations.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 761, "width": 246, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Argumentation according to Simon, Erduran, & Osborne is a process of gathering various components", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 88, "width": 246, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "needed to build an opinion/argument. The argumentation component according to Toulmin consists of a claim, evidence, warrant, backing, qualifier, and rebuttal. This component can identify aspects of the argument that will be assessed and can assess the justification of an argument.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 164, "width": 246, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Toulmin's argumentation component is the basic structure of argumentation that can improve students' argumentation skills orally and in writing. The understanding of each component of Toulmin's argumentation has been adjusted by Mc Neill & Krajcik to the student's abilities and resulted in 4 components of argumentation, namely: claim, evidence, reasoning, and rebuttal.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 265, "width": 246, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From the above understanding, the author concludes with the definition of argumentation as an opinion that is put forward and used to overcome a problem that is built or supported by 4 components in arguing, namely the components of claim, evidence, reasoning, and rebuttal.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 341, "width": 246, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The argumentation component used in this research is the argumentation component of McNeill & Krajcik, among others: claim, evidence, reasoning, and rebuttal.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 391, "width": 45, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Claim", "type": "List item" }, { "left": 356, "top": 404, "width": 210, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Claim an answer to a question or a problem or identify an argument, criticism of an argument, and conceptual understanding. A claim can also be interpreted as a statement about what has been understood or conclusions that have been reached from the investigation or text that has been read. A claim will be supported by data.", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 505, "width": 228, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Evidence Evidence a supporting data or information that supports a claim originating from a source that can be observed in the same way by anyone and the feature is constantly observed. The data must be appropriate and sufficient to support the claim. The more data provided, the stronger the claim submitted. Data can be obtained from investigations or other sources including observations, information found in the text, archived data, and information from an expert.", "type": "List item" }, { "left": 338, "top": 657, "width": 228, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Reasoning The reasoning is an explanation of how the evidence supports the claim and invites or convinces others that the evidence used can support the claim. According to Meri and Amy, the reasoning is a justification that connects claims and evidence and includes appropriate and adequate principles to defend claims and evidence. Each piece of evidence", "type": "List item" }, { "left": 385, "top": 28, "width": 194, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 2105", "type": "Page header" }, { "left": 360, "top": 40, "width": 203, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( Neliwati, Kenny Agusto Arie Wibowo , Aswan )", "type": "Page header" }, { "left": 93, "top": 803, "width": 418, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 77, "top": 88, "width": 210, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "may have a different justification for the reasons why the data can support it.", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 113, "width": 228, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Rebuttal Rebuttal to describe alternative explanations or provide counter-evidence. And the reasoning why the alternative is not correct. A rebuttal can also be interpreted as evidence that negates or disagrees with the rebuttal.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 189, "width": 246, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the explanation presented above, it can be concluded that the argument has the following characteristics. First, there is a statement of opinion. Second, include reasons to convince others of the opinions expressed. Third, it contains evidence of truth in the form of relevant supporting data and facts. Fourth, the analysis is based on the data and facts presented.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 290, "width": 140, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Definition of SWOT Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 41, "top": 303, "width": 246, "height": 60, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SWOT analysis is the systematic identification of various factors to formulate strategies. This analysis is based on a logic that can maximize Strengths and Opportunities, but simultaneously minimize Weaknesses and Threats.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 366, "width": 245, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The following is a more detailed definition of the SWOT element:", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 389, "width": 228, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Strength (Strength); internal or internal factors that tend to have a positive effect on (or be able to) achieve the goals of an educational institution", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 440, "width": 228, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Weakness (Weakness); internal or internal factors that may harm (or become a barrier to) achieving the goals of an educational institution", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 491, "width": 228, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Opportunity (Opportunity); external or external factors that are likely to have a positive effect on the achievement or goals of the school, or goals that were not previously considered", "type": "List item" }, { "left": 59, "top": 543, "width": 228, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Threat (Threat); external factors or conditions that tend to hurt the achievement of the goals of an educational institution, or make goals absurd or even difficult to achieve.", "type": "List item" }, { "left": 41, "top": 597, "width": 246, "height": 162, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "If a SWOT analysis is used in education, a school can get a comprehensive picture of the situation of the school itself both with society, other educational institutions, and the industrial field that will be entered by its students, even the internal situation of the school. alone. An understanding of external factors, (consisting of threats and opportunities), combined with an examination of strengths and weaknesses will help in developing a vision of the future. Such an estimate is implemented by starting to develop competent programs or replacing irrelevant and redundant programs with more innovative and relevant programs, following the conditions of the school itself.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 761, "width": 245, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The strategic decision-making process is always related to the development of mission, goals,", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 88, "width": 246, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "strategies, and policies. Thus the strategic planner must analyze the strategic factors (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) in the current conditions.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 138, "width": 246, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to Erwin Suryatama (2016:130) said that \"SWOT analysis is a strategic planning method used to evaluate the strengths or Strengths, Weaknesses or Weaknesses, opportunities or Opportunities, and threats or Threats in a project or business speculation. And it can be applied by analyzing and sorting out various things that affect the four factors.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 240, "width": 246, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to Kotler, SWOT analysis is an evaluation of the overall strengths, weaknesses, opportunities, and threats.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 278, "width": 245, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This technique was developed by Albert Humphrey, who led a research project at Stanford University in the 1960s and 1970s using data from Fortune 500 companies.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 328, "width": 182, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Scope and Purpose of SWOT Analysis", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 341, "width": 246, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The environment of educational organizations is always changing from year to year. What is meant by the environment is the physical nature, plants, animals, and humans with their culture. Among the types of environments that are developing the most rapidly are humans and their cultures' Development.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 417, "width": 245, "height": 60, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This type of environment is especially challenging for managers of educational institutions in changing organizational structures. The changes in Indonesia's educational environment that stand out are: 1. Changes in world science and technology,", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 480, "width": 239, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. The development of people's lives and ways of life,", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 505, "width": 212, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Improving the implementation of education,", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 518, "width": 239, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Improved effective education to keep pace with cognitive development and,", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 543, "width": 239, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Coaching the next generation to be able to continue development.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 569, "width": 135, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SWOT Analysis Techniques", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 581, "width": 245, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to Irawan (2014: 569) the SWOT analysis technique used is as follows:", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 606, "width": 78, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Internal Analysis", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 616, "width": 95, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Strength Analysis", "type": "List item" }, { "left": 334, "top": 633, "width": 232, "height": 85, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Every company needs to assess its strengths and weaknesses compared to its competitors. The assessment can be based on factors such as technology, financial resources, manufacturing capabilities, marketing strengths, and customer base. Strengths are the skills and advantages possessed by competing companies.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 718, "width": 245, "height": 64, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Weaknesses Analysis It is the state of the company in dealing with competitors that have limitations and shortcomings as well as the ability to dominate the market, resources and expertise. When people talk about", "type": "List item" }, { "left": 385, "top": 28, "width": 194, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 2106", "type": "Page header" }, { "left": 360, "top": 40, "width": 203, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( Neliwati, Kenny Agusto Arie Wibowo , Aswan )", "type": "Page header" }, { "left": 111, "top": 803, "width": 381, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 55, "top": 88, "width": 232, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "the weaknesses contained in the body of a business unit, what is meant is limitations or deficiencies in terms of resources, skills and abilities that are serious obstacles to the appearance of satisfactory organizational performance. In practice, various limitations and deficiencies in these capabilities can be seen in the facilities and infrastructure that are owned or not owned, low managerial abilities, marketing skills that are not following market demands, products that are not or less requested by users or potential users and the level of acquisition. insufficient profits.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 240, "width": 81, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "External Analysis", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 249, "width": 119, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Opportunities Analysis", "type": "List item" }, { "left": 55, "top": 266, "width": 232, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Every company has resources that distinguish it from other companies. Certain opportunities and breakthroughs or competitive advantages and some opportunities require a large amount of capital to be exploited. On the other hand, new companies are emerging. A marketing opportunity is an area of buyer need in which a company can operate profitably.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 364, "width": 130, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Threat Analysis (Threats)", "type": "List item" }, { "left": 55, "top": 380, "width": 231, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Threats are challenges that are demonstrated or doubted by a trend or an unfavorable development in the environment that will cause a decline in the company's position. The notion of threat is the opposite of the notion of opportunity. Thus it can be said that threats are environmental factors that do not", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 494, "width": 111, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SWOT Analysis Model", "type": "Section header" }, { "left": 41, "top": 507, "width": 71, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Survey Method", "type": "Section header" }, { "left": 41, "top": 519, "width": 246, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "To obtain information from various sources through the SWOT analysis above, a survey method is used with a frame sample of parties (stakeholders) who can provide an assessment of internal and external aspects that affect the performance of an institution or institution. For this, the following steps are required:", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 608, "width": 237, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Conducting Focus Group Discussion (FGD) to get an initial picture of the problem map in the institution. The FGD must be carried out thoroughly, meaning that it involves all stakeholders so that the map formed represents all stakeholder interests. Because it is sourced from qualitative information, the selection of credible respondents greatly affects the final results of the SWOT analysis, so it should be done with several qualifications.", "type": "List item" }, { "left": 50, "top": 735, "width": 237, "height": 47, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Making a SWOT questionnaire based on the information that has been collected in the FGD. In general, this questionnaire has an assessment categorization as follows:", "type": "List item" }, { "left": 362, "top": 85, "width": 203, "height": 63, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "➢ Assessment of internal and external factors. Here respondents give preference opinions on internal and external factors of the institution at this time and forecasts in the future.", "type": "List item" }, { "left": 362, "top": 149, "width": 203, "height": 88, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "➢ Urgency assessment. Here respondents are asked to rate the level of urgency of these factors to be addressed. This assessment relates to the scale of priorities in solving development problems as reflected through the assessed factors.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 240, "width": 246, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "These factors are then categorized as strengths or weaknesses (from internal analysis) and opportunities or threats (from external analysis):", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 275, "width": 246, "height": 152, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• After all the questionnaires are filled in and collected, the factor assessment is carried out by ranking the weight of the assessment on the \"respondent assessment\" which has a maximum value of 6 and a minimum of 1. Factors that have a value above the median (or the average seen from the distribution of the probability distribution) are called \"strength\". ” in internal analysis and “opportunities” in external analysis. On the other hand, factors that have a rating value below the median are called “weaknesses” in internal analysis and “threats” in external analysis.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 427, "width": 246, "height": 115, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Form a quadrant of development factors, namely a block that explains the position of a combination of internal and external factors of development, with a combination of: strengths-opportunities (SO), strengths-threats (ST), weaknesses-opportunities (WO) and weaknesses (WT). Before determining the development quadrant, it must be seen first the consistency test of the SWOT questionnaire processing.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 542, "width": 246, "height": 140, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Creating a pattern of development strategies based on the Quadrant Assessment Index. The priority of development strategies based on this scenario is determined by implementing a combination of policies with the smallest value index in sequence to the largest. In other words, the regions will try to overcome all the weakest factors they have and then switch to a combination of strategies that already have a good/high index. From the example above, the development strategy carried out by the institution will move from WT_ST_WO_SO.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 699, "width": 55, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 320, "top": 714, "width": 245, "height": 60, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thinking is a function of the soul that contains a broad understanding because it contains the intent and purpose to solve problems to find relationships and determine the relationship between one problem and another.", "type": "Text" }, { "left": 385, "top": 28, "width": 194, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 2107", "type": "Page header" }, { "left": 360, "top": 40, "width": 203, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( Neliwati, Kenny Agusto Arie Wibowo , Aswan )", "type": "Page header" }, { "left": 93, "top": 803, "width": 418, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 41, "top": 88, "width": 246, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thinking in psychological studies explicitly explains that thinking is a process and maintenance for an activity that contains \"how\" which is connected with ideas that are directed towards some expected goal. Thinking is an activity to solve problems and processes in the use of ideas or symbols, ideas and concepts, both invisible and semi-visible.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 176, "width": 246, "height": 99, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "While argumentation is a form of rhetoric that seeks to influence the attitudes and opinions of others so that they believe and ultimately act under what the person who conveys his statement wants. Argumentation is an opinion that is put forward and used to overcome a problem that is built or supported by 4 components in arguing, namely the claim, evidence, reasoning, and rebuttal components.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 278, "width": 246, "height": 187, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SWOT analysis is a form of descriptive analysis of situations and conditions, which are then grouped according to their respective contributions. Its role is very important in improving the quality of education because the analysis and description provided is a benchmark in developing further educational institutions/units. After the analysis, it is necessary to formulate a more concrete vision, mission, goals, and work program. The development of relationships or interactions between internal elements, namely strengths and weaknesses against external elements, namely opportunities and threats. In analytical research we want to get results in the form of conclusions based on the factors that have previously been analyzed:", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 467, "width": 155, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Strength-Opportunity Strategy 2. Weakness-Opportunity Strategy 3. Strength-Threat Strategy", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 505, "width": 127, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Weakness-Threat Strategy", "type": "Table" }, { "left": 41, "top": 532, "width": 50, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reference", "type": "Section header" }, { "left": 41, "top": 545, "width": 245, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anonym, 2009. Analisis SWOT : Teknik Membedah", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 558, "width": 217, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kasus Bisnis, http://id.shvoong.com/writers/papapfarras/, 20-", "type": "Table" }, { "left": 69, "top": 583, "width": 42, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10-2009.", "type": "List item" }, { "left": 41, "top": 596, "width": 245, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asnawir, 2006. Manajemen Pendidikan. Padang: IAIN", "type": "Table" }, { "left": 69, "top": 608, "width": 43, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IB Press.", "type": "List item" }, { "left": 41, "top": 621, "width": 245, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ahmadi, Abu & Widodo Supriyadi, 2008, Psikologi Belajar , Jakarta: PT. Rineka Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 41, "top": 646, "width": 246, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Baharuddin, 2007, Spikologi Pendidikan, Jogjakarta:", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 659, "width": 90, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "AR-RUZZ Media.", "type": "Table" }, { "left": 41, "top": 672, "width": 245, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dwijananti, P., D. Yulianti, Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui", "type": "Table" }, { "left": 41, "top": 697, "width": 246, "height": 62, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan (Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 108.114, ISSN: 1693-1246), http//journal.unnesa.ac.id. Katherine, Mc. Neill L. dan Joseph Krajcik, 2011,", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 762, "width": 218, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suporting Grade 5 – 8 Students in", "type": "Text" }, { "left": 348, "top": 88, "width": 217, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Constructing Ecplanation in Science, London: Pearson.", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 116, "width": 246, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Neil, Kate Mc, Boston College & Pam Pelletier,", "type": "Text" }, { "left": 348, "top": 127, "width": 217, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Supporting Claim, Evidence, and Reasoning Across The Grades and", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 155, "width": 246, "height": 41, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Curriculum,” Boston Public School, diakses dari http://www.katherinelmcneill.com . Pearce II, John A. dan Robinson Richard B.Jr.", "type": "Text" }, { "left": 348, "top": 198, "width": 217, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2008. Manajemen Strategis 10. Jakarta: Salemba Empat.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 226, "width": 246, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Purwanto, M. Ngalim, 2011, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja", "type": "Table" }, { "left": 348, "top": 254, "width": 63, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rosdakarya.", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 267, "width": 246, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Shirley, Simon, Sibel Erduranb, Jonathan Osborn, “Learning To Teach Argumentation: Research And Development In The Science Classroom”, International Journal Of Science Education, 28(2-3), (2006).", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 336, "width": 246, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 392, "width": 246, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rangkuti, Freddy. 2013. Riset Pemasaran. Jakarta:", "type": "Text" }, { "left": 348, "top": 406, "width": 217, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PT Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ekonomi IBII.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 433, "width": 246, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rangkuti, Freddy. 2017. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 472, "width": 239, "height": 96, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mesiono. 2022. “Model of Education Management Using Qualitative Research Methods at a Private School in Medan.” Educational Administration: Theory and Practice 28(2). https://kuey.net/index.php/kuey/article/view/ 450.", "type": "Text" }, { "left": 320, "top": 571, "width": 237, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zaini, Muhammad Fuad, Rahmat Hidayat, Muhammad Fadhli, and Mansur Hidayat Pasaribu. 2020. “Manajemen Mutu Pendidikan : Perspektif Al-Qur’an Dan Tafsir.” Education Achievement: Journal of Science and Research 1(1).", "type": "Text" } ]
5de22546-12c1-3c38-a275-bdd83499045f
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/linears/article/download/3024/2291
[ { "left": 265, "top": 36, "width": 245, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal LINEARS, Maret, 2019, Vol.2 (No.1), hal. 18-23", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 779, "width": 15, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 86, "width": 391, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Sifat Fisik Semen Organik Terbuat dari Bahan Limbah Daur Ulang", "type": "Section header" }, { "left": 250, "top": 133, "width": 97, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "* Muhammad Syarif 1", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 156, "width": 360, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah, Makassar, Indonesia [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 186, "width": 375, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*Alamat korespondensi, Masuk: 01 Jan. 2019, Direvisi: 15 Jan. 2019, Diterima: 05 Feb. 2019", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 235, "width": 428, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan sebagai penyelamatan lingkungan dan penemuan bahan bangunan alternatif terbaru. Dalam penelitian ini, telah menghasilkan semen organik yang merupakan semen alternatif terbaru selain dari semen portland yang dibuat melalui sistem daur ulang limbah organik, fly ash, bottom ash, dan substitusi tanah mediteran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian laboratorium. Pengujian digunakan untuk menentukan unsur senyawa kimia pada masing- masing bahan utama semen organik. Dari hasil analisis senyawa kimia semen organik melalui metode pengujian laboratorium, telah ditemukan indikasi yang mirip dengan senyawa kimia semen portland dalam bentuk: CaO; 65,36%, SiO2 18,84%, Al2O3 6,33%, Fe2O3 2,29%, SO3 3,64%, MgO 1,35%, C3S 66, 72%, C2S 3,98%, C3A 12,9%, dan C4Af 6,97%. Bleeding beton semen organik untuk 1 m 3 adalah 23,88 ml/cm 2 , lebih rendah dari bleeding beton semen portland yang mencapai 31,83 ml/cm 2 . Kadar udara beton semen organik dalam 1 m 3 adalah 2,2%, sedang kadar udara beton semen portland mencapai 1,9%. Berat unit semen organik diperoleh 1.200 kg/m 3 , lebih ringan dari semen portland yang mencapai 1.250 kg/m 3 .", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 385, "width": 326, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Tanah mediteran, Semen organik, Limbah organik, Semen portland.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 421, "width": 430, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT: This research aims to the environmental saving process and the discovery of the latest alternative building materials. In the research, the researchers have produced an organic cement that is the latest alternative cement aside from portland cement which is made through organic waste recycling system, fly ash, bottom ash, and substitution of mediteran soil and clay. The method used in this research is laboratory testing. The testing is used to determine the element of chemical compound on each organic cement's main ingredients. From the analysis result of chemical compound of organic cement through laboratory testing method, it has been found indication that similar to chemical compound of portland cement in the form of: CaO; 65.36%, SiO2 18.84%, Al2O3 6.33%, Fe2O3 2.29%, SO3 3.64%, MgO 1.35%, C3S 66 , 72%, C2S 3.98%, C3A 12.9%, and C4Af 6.97%. The bleeding of 1 m 3 organic cement concrete is 23,88 ml/cm 2 , which is lower than the bleeding of portland cement concrete that reaches 31,83 ml/cm 2 . The air content of 1 m 3 organic cement concrete is 2,2%, which is lower than the air content of portland cement concrete that reaches 1,9%. The obtained alternative cement solid weight is 1200 kg/m 3 more light from portland cement which reaches 1250 kg/m 3 .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 582, "width": 303, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Mediteran soil, organic cement, organic waste, portland cement", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 623, "width": 88, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 636, "width": 229, "height": 88, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penekanan hasil penelitian berorientasi pada pemanfaatan daur ulang limbah pada bahan yang tidak berkontribusi banyak dalam kehidupan masyarakat sejauh ini. Semen organik adalah semen alternatif terbaru selain dari semen portland yang dibuat melalui sistem daur ulang limbah organik dan substitusi tanah mediteran [1].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 724, "width": 229, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dunia maka bahan bangunan perlu juga diatasi dengan melakukan penelitian melalui", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 636, "width": 229, "height": 126, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemanfaatan limbah daur ulang untuk mendapatkan bahan bangunan yang bisa menjadi bahan alternatif [2]. Saat ini, masalah sampah adalah masalah yang dihadapi di seluruh dunia. Tingginya volume limbah memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Penanganan pengelolaan limbah perlu dilakukan untuk memperkecil dampak negatif yang dapat dihasilkan. Masalah sampah sepertinya bukan hal yang sederhana, karena selama ada kehidupan manusia maka masalahnya akan selalu muncul.", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 26, "width": 223, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal LINEARS, Maret, 2019 Vol.2, No. 01, hal.18-23 DOI: https://doi.org/10.26618/j-linears.v2i1.3024", "type": "Page header" }, { "left": 78, "top": 49, "width": 151, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN: 2614-3976 (Online), Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 36, "width": 245, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal LINEARS, Maret, 2019, Vol.2 (No.1), hal. 18-23", "type": "Page header" }, { "left": 295, "top": 779, "width": 9, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 229, "height": 88, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelolaan sampah kota di Indonesia menjadi masalah nyata seiring dengan meningkatnya pertumbuhan populasi yang berdampak pada meningkatnya jumlah sampah dan terjadinya masalah degradasi estetika di sekitar TPA yang berpotensi menyebabkan konflik sosial dengan masyarakat sekitar [3].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 174, "width": 230, "height": 214, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sampah adalah barang atau benda yang tidak memiliki nilai manfaat dan menciptakan kesan negatif yang menyebabkan sampah tersebut dipandang sebagai benda yang harus dibuang dari halaman rumah dengan cara apa pun [4]. Pertumbuhan volume sampah yang tinggi seringkali bertepatan dengan tingginya tingkat pertumbuhan populasi. Oleh karena itu, masalah limbah saat ini dapat dikatakan sebagai masalah dunia yang dihadapi. Selain itu, dengan penanganan yang baik dan pengelolaan limbah yang baik, penghematan lingkungan telah dilakukan. Penanganan limbah organik melalui proses pembakaran dengan tungku pada suhu 700o C akan menjadi abu yang mengandung unsur 69,7% CaCO3, 12,1% KCl; 3% SiO2, 8,1% Fe dan 3% Al2, sedangkan abu kerang mengandung 100% CaCO3 [5].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 389, "width": 230, "height": 62, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, produksi sampah per kapita akan terus meningkat sehingga prediksi pada tahun 2030 akan mencapai 1,2 kg/kapita/hari untuk daerah perkotaan dan 0,55 kg/orang/hari untuk daerah pedesaan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 452, "width": 229, "height": 63, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di Indonesia sampah organik memiliki persentase tertinggi dibanding sampah anorganik. Proporsi limbah organik adalah antara 34-70%, 20- 30% lebih tinggi daripada kebanyakan negara di Eropa [6].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 515, "width": 229, "height": 63, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanah Mediteran adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan batuan kapur. Jenis tanah ini mengandung sejumlah besar karbonat dan senyawa lain dari besi, air, aluminium, dan beberapa bahan organik lainnya [7].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 579, "width": 229, "height": 189, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanah liat akan mengalami perubahan kimia ketika tanah liat dibakar, baik lempung primer dan sekunder. Perubahan pertama yang terjadi pada tanah liat primer dan sekunder ketika dibakar, adalah hilangnya air bebas, terutama untuk tanah liat sekunder akan diikuti oleh pembakaran bahan organik lainnya, seperti humus, daun, dan ranting yang terkandung dalam tanah liat. Pada perubahan selanjutnya, kandungan air kimia akan hilang. Tanah liat primer dan sekunder mengandung silika bebas dalam bentuk pasir, kuarsa, batu api, dan kristal. Silika adalah subjek untuk mengubah bentuk dan volume tanah liat pada suhu tertentu. Beberapa perubahan diperbaiki (konversi) dan lainnya dapat dibalik. Tanah liat yang melalui proses pembakaran", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 85, "width": 229, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan suhu melebihi 600ºC akan berubah menjadi mineral padat, keras dan permanen [8].", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 111, "width": 229, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meningkatnya permintaan akan perumahan dan infrastruktur secara otomatis menuntut kebutuhan akan bahan bangunan yang terus meningkat. Meningkatnya kebutuhan bahan bangunan harus diatasi dengan penggunaan dan penemuan bahan bangunan yang dapat memberikan alternatif. Peningkatan pertumbuhan semen sampai saat ini masih dipengaruhi oleh pembangunan yang cukup tinggi yang dilakukan oleh sektor swasta karena tingginya permintaan perumahan bagi masyarakat [9].", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 250, "width": 230, "height": 176, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semen yang mengandung unsur mineral sebagai pengganti semen portland dikenal sebagai semen komposit, semen campuran atau semen alternatif. Komponen mineral yang ditambahkan disebut mineral tambahan yang reaktif dan berkontribusi pada proses hidrasi. Semen yang mengandung unsur mineral sebagai pengganti semen portland dikenal sebagai semen komposit, campuran semen atau semen alternatif. Komponen mineral yang ditambahkan disebut mineral tambahan yang reaktif dan berkontribusi pada proses hidrasi. Penggunaan fly ash jenuh adalah salah satu cara untuk mengurangi proses hidrasi semen dalam beton [10].", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 427, "width": 229, "height": 50, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Limbah batu bara dalam bentuk fly ash yang dihasilkan dari hasil pembuangan pembakaran pembangkit listrik umumnya masih terabaikan untuk digunakan di sebagian besar negara [11].", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 477, "width": 230, "height": 189, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semakin besar persentase hidrasi fly ash. maka waktu pengikatan awal dan akhir lebih lambat. Senyawa C3S, C2S, C3A dan C4AF akan bereaksi dengan air, dimulai dengan senyawa C3A bereaksi dengan unsur-unsur utama yang ada dalam abu terbang silika dan alumina sehingga rantai reaksi hidrasi akan sangat lama yang pada akhirnya akan meningkatkan waktu pengikatan beton. Semakin besar kandungan fly ash sebagai pengganti jumlah semen dalam campuran beton, senyawa C3S, C2S, C3A dan C4AF akan berkurang karena hal ini akan mengakibatkan berkurangnya panas hidrasi. Panas hidrasi yang berkurang akan memperlambat reaksi sehingga akan memperlambat waktu pengikatan [12].", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 667, "width": 230, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Butiran fly ash yang terbaik digunakan adalah yang lolos saringan 200 mesh yang mengandung SiO2, Al2O3, P2O5, dan Fe2O3. Kandungan silika yang cukup tinggi memungkinkan abu batubara memenuhi kriteria sebagai bahan yang memiliki sifat semen / pozzolan [13]. Penggunaan fly ash menciptakan pengurangan emisi polusi udara yang berdampak negatif terhadap perekonomian, telah", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 36, "width": 245, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal LINEARS, Maret, 2019, Vol.2 (No.1), hal. 18-23", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 779, "width": 15, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 229, "height": 76, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diamati bahwa 0,9 ton CO2 dihasilkan per ton produksi semen. Dengan demikian penggunaan fly ash memungkinkan untuk mengurangi emisi CO2 atmosfer sebagai bentuk rekayasa ramah lingkungan [14]. Efek penambahan sejumlah abu terbang akan meningkatkan kekuatan beton [15].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 161, "width": 230, "height": 88, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan penggunaan sumber-sumber arletranif untuk pembuatan semen juga telah dikembangkan oleh Jepang yang memproduksi semen ramah lingkungan yang terbuat dari abu limbah kota melalui pembakaran sebagai pengganti beberapa bahan baku utama yang mengandung 50% bahan baku semen seperti limbah lumpur [16].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 250, "width": 230, "height": 138, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk membuat Klinker Eco-Semen CSA maka bahan baku awal yang tepat perlu dibakar pada suhu maksimum 1200-1300 ° C. Penggunaan kembali bahan limbah dalam bentuk phosphogypsum akan mengurangi suhu dan waktu proses pembakaran. Pembuatan semen skala besar dapat dilakukan dalam rotary kiln konvensional yang digunakan untuk semen portland dan memproduksi mineralisasi semen kimia C = CaO, A = Al2O3, S = SiO2, s = SO3, F = Fe2O3, M = MgO. Ye'elimite 4CaO • 3Al2O3 • SO3 yaitu C4A3s [17].", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 401, "width": 219, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE DAN INSTRUMEN PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 414, "width": 230, "height": 177, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian eksperimental ini, pengujian dilakukan pada konsentrat semen organik dan dilakukan pada konsentrat bahan baku utama pembentukan semen organik melalui pengujian laboratorium kimia. Pengujian digunakan untuk menentukan elemen kimia serta strukturnya untuk mengetahui sifat fisiknya. Pengujian analisis pada aboratorium kimia adalah senyawa CaO, SiO2, Al2O3, Fe2O3, SO3, MgO, Loi, Na2O, K2O, C3S, C2S, C3A dan C4Af. Metode pengujian elemen kimia mengacu pada ASTM C-114-07 [18]. Referensi tersebut adalah referensi normatif yang dianggap sangat relevan dalam proses pengujian senyawa kimia seme", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 591, "width": 230, "height": 126, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pengujian sifat fisik dilakukan di laboratorium struktur dan bahan yang meliputi bleeding, kadar udara, dan pengujian berat unit pada beton semen organik dan beton semen portland. Untuk melihat kelayakan semen organik, sampel uji juga mencakup pengujian senyawa kimia untuk tanah mediteran, limbah organik berupa limbah rumah tangga, fly ash, bottom ash dan tanah liat. Sampel pembanding yang digunakan dalam pengujian eksperimental ini adalah semen Portland.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 730, "width": 145, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 742, "width": 229, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semen organik dibentuk dengan memanfaatkan substitusi bahan alami berupa tanah", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 85, "width": 230, "height": 202, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mediteran dengan pengelolaan bersama mendaur ulang limbah organik dalam bentuk limbah rumah tangga, fly ash, bottom ash dan tanah liat. Setelah semua bahan baku diproses, dilakukan pengujian terhadap unsur-unsur kimia yang dimiliki pada masing-masing bahan baku tersebut. Kemudian, setelah pencampuran bahan baku untuk membentuk klinkernisasi, pengelolaan bahan dilakukan sampai membentuk konsentrat semen organik. Selanjutnya, konsentrat semen organik ini juga diproses dengan pengujian elemen kimia. Untuk melihat kelayakan konsentrat semen organik sebagai semen alternatif, pengembangan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menganalisis konsentrat semen organik pada pemeriksaan sifat fisik berupa bleeding, kadar udara, dan pengujian berat unit.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 288, "width": 229, "height": 88, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pengujian kuat tekan silinder beton yang menggunakan semen portland pada metode water curing menghasilkan 22,37 MPa sedang untuk metode dry curing menghasilkan 19,71 MPa. Untuk beton semen organik pada metode perawatan water curing menghasilkan 8,52 MPa sedang untuk metode dry curing menghasilkan 14,52 Mpa [19].", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 382, "width": 229, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Senyawa Kimia dan Karakteristik Semen Organik", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 407, "width": 230, "height": 139, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian elemen kimia dimaksudkan untuk menentukan kandungan senyawa kimia dengan membandingkan senyawa kimia yang terkandung dalam semen portland. Konsentrat semen organik dibentuk dengan meman faatkan substitusi bahan alami dalam bentuk tanah mediteran dan daur ulang limbah organik yang merupakan limbah rumah tangga, fly ash, bottom ash dan tanah liat. Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian unsur kimia konsentrat semen organik. dan tabel 2 menunjukkan hasil pengujian unsur utama semen organik", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 559, "width": 230, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Elemen kimia konsentrat semen organik dibandingkan dengan semen portland berdasarkan ASTM C114-07", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 611, "width": 220, "height": 58, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parameter Unit Results Organik Semen Portland cement (ASTM –", "type": "Table" }, { "left": 494, "top": 668, "width": 33, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C 114)", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 684, "width": 204, "height": 76, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C 3 S C 2 S C 3 A C 4 AF SiO 2 Al 2 O 3 % % % % % % 69,90 7,30 10,3 3,1 21,29 7,86 50-70 15-30 5-10 5-15 20,6 5,07", "type": "Formula" }, { "left": 294, "top": 36, "width": 245, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal LINEARS, Maret, 2019, Vol.2 (No.1), hal. 18-23", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 779, "width": 15, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11", "type": "Page footer" }, { "left": 63, "top": 86, "width": 53, "height": 63, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fe 2 O 3 CaO SO 3 Na 2 O+K 2 O MgO", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 86, "width": 168, "height": 63, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "% % % % % 4,40 68,43 3,20 1,58 4,80 2,9 63,9 2,53 0,88 1,53", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 162, "width": 236, "height": 184, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Unsur kimia adalah bahan utama konsentrat semen organik Param eter U n i t Hasil Sampah Orgaik Tanah Tanah Mediteran Liat Fly Ash Bottom Ash SiO 2 Al 2 O 3 Fe 2 O 3 CaO SO 3 Na 2 O K 2 O MgO % % % % % % % % 46,65 2,28 0,18 11,09 1,01 2,24 11,98 0,02 23,68 0,44 0,15 19,35 1,66 0,01 0,09 0,018 30,63 3,41 0,20 0,51 0,01 0,23 0,02 0,36 22,14 3,84 0,20 6,87 0,89 0,37 0,58 0,03 15,20 2,99 0,20 1,41 0,15 1,03 0,17 0,02", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 359, "width": 230, "height": 152, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1 menunjukkan proses pembakaran bahan utama semen organik. Pembakaran bahan baku dilakukan dalam mesin pembakaran yang dapat menahan panas hingga 1800o C. Kontrol suhu pembakaran dengan menggunakan alat termometer TI-1500 infra red sanfix. Pemeriksaan senyawa kimia dilakukan di laboratorium kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin dan untuk mengetahui sifat fisiknya, dilakukan di laboratorium bahan, struktur dan konstruksi Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 622, "width": 229, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Proses pembakaran bahan utama semen organik", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 657, "width": 230, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk membentuk konsentrat semen organik, semua bahan utama dibakar hingga suhu 1400o C. Setelah semua bahan dibakar selama 4 jam, pendinginan dan penyempurnaan dilakukan. Bahan berbentuk konsentrat kemudian menjalani pengujian senyawa kimia untuk melihat pendekatan kelayakan elemen kimia terhadap elemen kimia semen portland. Uji sifat fisik dimaksudkan untuk", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 85, "width": 229, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "melihat kelayakan fisik semen organik dalam bentuk kehalusan, dan kepadatan.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 111, "width": 230, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2 di bawah ini menunjukkan bahan baku semen organik sebelum proses manajemen menjadi konsentrat semen organik.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 261, "width": 230, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Tanah Mediteran (A), Limbah rumah tangga (B), Clay (C), Fly ash (D), Bottom Ash (E).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 296, "width": 207, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bleeding dan Kadar Udara Semen Organik", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 308, "width": 230, "height": 114, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah air bleeding untuk beton semen organik dengan berat beton silinder 3,33 kg sebesar 0,04 ml/cm² sehingga prediksi pendarahan air untuk beton 1 m 3 dengan semen organik adalah 23,88 ml/cm 2 . Sedang untuk beton yang menggunakan semen portland dengan berat beton silinder 3,36 kg memiliki nilai air bleeding sebesar 0,05 ml/cm 2 dengan prediksi bleeding untuk 1 m³ beton semen portland adalah 31,83 ml/cm 2 .", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 422, "width": 230, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3 berikut ini menunjukkan proses pengukuran air bleeding pada beton semen organik.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 448, "width": 229, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian volume air bleeding silinder beton dihitung dengan referensi berdasarkan ASTM C 232-99 [20].", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 598, "width": 230, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Proses pengukuran pendarahan (A), proses pengukuran konten udara (B)", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 633, "width": 53, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berat Unit", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 646, "width": 229, "height": 113, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berat beton segar menggunakan semen organik adalah 2081 kg / m³ dan berat beton keringnya adalah 2032 kg / m³, sedangkan berat beton segar dengan menggunakan semen portland adalah 2525 kg / m³ kemudian berat beton keringnya adalah 2405 kg / m³. Gambar 4 menunjukkan silinder beton yang terbuat dari semen organik dan konsentrat semen portland. Pada gambar tersebut juga menunjukkan proses pengukuran suhu, berat", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 36, "width": 245, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal LINEARS, Maret, 2019, Vol.2 (No.1), hal. 18-23", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 779, "width": 15, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 229, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "spesimen, dan kondisi beton silinder yang telah diuji tarik.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 236, "width": 229, "height": 63, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Pengukuran temperatur beton silinder dengan semen organik (A), Pengukuran berat beton silinder dengan semen organik (B), silinder beton dengan semen organik hasil uji tarik (C), silinder beton dengan semen portland hasil uji tarik ( D)", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 85, "width": 145, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 98, "width": 230, "height": 151, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil pengujian sifat kimia dan sifat fisik konsentrat semen organik, telah diperoleh indikasi yang mirip dengan sifat senyawa kimia semen portland yang dalam hal ini digunakan sebagai sampel pembanding. Dalam meningkatkan kualitas semen organik, dipandang perlu untuk melakukan penelitian eksperimental lanjutan. Dalam desain campuran beton yang sama meskipun uji kompresi beton dengan semen organik masih lebih rendah dari beton yang menggunakan semen portland, tetapi semen organik ini dapat digunakan untuk konstruksi ringan", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 250, "width": 229, "height": 50, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun hasil pengujian sifat fisis yang dimiliki semen organik berdasarkan kajian empiris dinyatakan telah mendekati acuan normatif pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ASTM", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 322, "width": 104, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 336, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] Muhammad S (2017) Karakteristik Sampah Organik dan Tanah Mediteran Menjadi Semen Organik. Konferensi Nasional Teknik Sipil; 26-27 Oktober; Universitas Tarumanagara Jakarta. hal. 23-29.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 359, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] Syarif M, Tjaronge MW (2018) Characteristic of compressive and tensile strength using the organic cement compare with portland cement. Case Studies in Construction Materials Vol. 9.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 382, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] Mahyudin RP (2017) Kajian Permasalahan Pengelolaan Sampah dan Dampak Lingkungan di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Jurnal Teknik Lingungan Vol. 3, No. 1.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 403, "width": 484, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] Widiarti IW (2012) Pengelolaan sampah berbasis “Zero Waste” skala rumah tangga secara mandiri. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Vol. 4, No. 2.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 428, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] Syafnijal FA, Sawitri D (2013) Studi Eksperimental Pembuatan Ekosemen dari Abu Sampah dan Cangkang Kerang sebagai Bahan Alternatif Pengganti Semen. Jurnal Teknik ITS Vol. 2, No. 2: hal. D162-D165.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 451, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] Damanhuri E (2010) Indonesia Climate Change Sectoral Roadmape (ICCSR) Sektor Limbah. Indonesia Climate Change Sectoral Roadmape (ICCSR) Sektor Limbah.", "type": "Table" }, { "left": 82, "top": 463, "width": 459, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.bappenas . go.id/files/8913/4986/4554/roadmap-perubahan-iklim-sektor-limbah, Access 17 Feb 2011.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 486, "width": 489, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] Maulana A (2016) Fungsi Tanah Mediteran Bagi Kehidupan. Fungsi Tanah Mediteran Bagi Kehidupan. http://www.majalahbatu . com/2016/11/fungsi-tanah-mediteran-bagi-kehidupan.html, Access 8 November 2016.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 509, "width": 484, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] Dwijaya FA, Agoes S (2014) Kajian Bahan Dasar (Lempung) Terhadap Karakteristik Mekanik Batu Bata Yang Dihasilkan Dan Kesesuaian Fungsi Berdasarkan Diagram Winkler. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1, No. 3: hal. pp. 936-944.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 543, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] Nur RR, Hartanti FD, Sutikno JP (2016) Studi Awal Desain Pabrik Semen Portland dengan Waste Paper Sludge Ash sebagai Bahan Baku Alternatif. Jurnal Teknik ITS Vol. 4, No. 2: hal. F164-F168.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 566, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10] Sampebulu V, Sciences T (2012) Influence of high temperatures on the workability of fresh ready-mixed concrete. Journal of Engineering Vol. 44, No. 1: hal. 21-32.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 589, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[11] Sampebulu V (2012) Increase on strengths of hot weather concrete by self-curing of wet porous aggregate. Civil Engineering Dimension Vol. 14, No. 2: hal. 92-99.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 612, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[12] Sebayang S, Widyawati R, Habibie M (2012) Pengaruh Abu Terbang Terhadap Sifat-Sifat Mekanik Beton Alir Ringan Alwa. Jurnal Teknik Sipil Vol. 3, No. 1.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 635, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[13] Tumingan T, Tjaronge M, Sampebulu V, et al. (2016) Penyerapan dan Porositas pada Beton Menggunakan Bahan Pond Ash Sebagai Pengganti Pasir. Jurnal Poli-Teknologi Vol. 15, No. 1.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 658, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[14] Garg C, Jain A, technology (2014) Green concrete: Efficient & eco-friendly construction materials. International journal of research in engineering Vol. 2, No. 2: hal. 259-264.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 681, "width": 484, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[15] Marthinus AP, Sumajouw MD, Windah RS (2015) Pengaruh penambahan abu terbang (Fly Ash) terhadap kuat tarik belah beton. Jurnal Sipil Statik Vol. 3, No. 11.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 704, "width": 484, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[16] Shunsuke H (2011) Eco-Cement and Eco-Concrete Environmentally Compatible Cement and Concrete Technology. COE Workshop on Material Science in 21st Century for the Construction Industry Durability, Repair and Recycling of Concrete Structures; 5 Augst; Iwata University.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 739, "width": 484, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[17] Ukrainczyk N, Frankoviæ Mihelj N, Šipušić J (2013) Calcium sulfoaluminate eco-cement from industrial waste. Chemical biochemical engineering quarterly Vol. 27, No. 1: hal. 83-93.", "type": "List item" }, { "left": 294, "top": 36, "width": 245, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal LINEARS, Maret, 2019, Vol.2 (No.1), hal. 18-23", "type": "Page header" }, { "left": 292, "top": 779, "width": 15, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 85, "width": 484, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[18] American Society for Testing and Material ( ASTM) (2007) Designation C 114-07, “Standard Test Methods For of Chemical Analysis of Hydraulic-Cement; P 1-32 CEA, editor. Published August 2007.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 112, "width": 484, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[19] Syarif M (2018) Analisis Kuat Tekan Kuat Tarik dan Sifat Fisis Semen Organik Terbuat dari Bahan Limbah Daur Ulang. LINEARS: Jurnal Teknik Arsitektur Vol. 1, No. 2: hal. 85-90.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 133, "width": 484, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[20] American Society for Testing and Material ( ASTM) (1999) Designation C 232-99 Standard Test Methods For Bleeding Of Concrete Current Anual Book of ASTM Standards,Vol 04.02.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 169, "width": 292, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2019 the Author(s), licensee Jurnal LINEARS. This is an open access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0)", "type": "Text" } ]
fe56da76-d9b0-8fe2-7cc5-042865d926c7
http://jmas.unbari.ac.id/index.php/jmas/article/download/81/76
[ { "left": 36, "top": 39, "width": 319, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains), 4(1), 136-141", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 54, "width": 181, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2541-6243 (Online), ISSN 2541-688X DOI 10.33087/jmas.v4i1.81", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 77, "width": 129, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Enadarlita, Musfarita Affiani", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 745, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "136", "type": "Page footer" }, { "left": 42, "top": 104, "width": 532, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hubungan Budaya Kerja dan Koordinasi Terhadap Kinerja Organisasi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi", "type": "Section header" }, { "left": 230, "top": 153, "width": 155, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Enadarlita, Musfarita Affiani", "type": "Section header" }, { "left": 166, "top": 167, "width": 282, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Widyaiswara BPSDM Provinsi Jambi Correspondence email: [email protected] , [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 204, "width": 543, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstract: This study aims to analyze the magnitude of the relationship 1) work culture towards organizational performance in BPSDM Jambi Province. 2) Coordination of organizational performance in BPSDM Jambi Province. 3) Work culture and Coordination of organizational performance in BPSDM Jambi Province. This study uses quantitative methods with the type of survey approach. Data collection techniques are carried out by interviews, observations, questionnaires, and documentation. Based on the results of data analysis, the conclusions that can be drawn from this study are 1) Work culture (X1) has an influence on organizational performance because the significance value is 0.041 <0.05 and t count> t table (2.064> 1.66), meaning H0 is rejected and Ha is accepted. 2) Coordination (X2) does not have an influence on organizational performance because the value of Significance is 0.109> 0.05 and seen from the value of t count <t table (1.615 <1.66), means H0 is accepted and Ha is rejected or coordination does not have a significant effect on organizational performance. 3) Based on F count 3.091> F table (2.92) and significance 0.049 <0.05% means Ho is rejected and Ha is accepted or work culture and coordination simultaneously have an influence on organizational performance. So the conclusion is that if the work culture and coordination are carried out together well, then the organization's performance will also increase and vice versa.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 368, "width": 309, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keywords: Work culture, Coordination, Organizational Performance", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 395, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 409, "width": 545, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Manusia merupakan sumber daya paling strategik yang dimiliki oleh suatu organisasi, tanpa mengurangi pentingnya sumber daya yang lain seperti modal, mesin, waktu, energi, informasi dan sebagainya. Walaupun dana dan daya memungkinkan organisasi berbuat sesuatu, akan tetapi sumber daya manusia yang menyebabkan berlangsungnya suatu organisasi. Dalam sebuah organisasi pemerintah, Pegawai merupakan penggerak utama dalam segala kegiatan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Selain itu juga menyiratkan amanat bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional diperlukan pegawai negeri sipil yang berperan sebagai pelayan masyarakat, dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Untuk menjalankan itu semua dituntut PNS yang kompeten dibidangnya. Namun kenyataannya pelaksanaan tugas aparatur sipil negara belum berjalan sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang tersebut, hal ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kompetensi aparatur, lingkungan kerja, budaya yang beragam, masih lemahnya koordinasi.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 574, "width": 543, "height": 122, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Menurut Sedarmayanti (2017), lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitar dimana seseorang bekerja, metode kerja, serta pengaturan kerja baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulannya bahwa kondisi lingkungan kerja yang baik akan menunjang produktivitas karyawan yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya kinerja pegawai. Kondisi lingkungan kerja dapat dikatakan baik atau sesuai apabila sumber daya manusia dalam suatu organisasi dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Ketidaksesuaian suatu lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang cukup lama. Lebih jauh lagi, keadaan lingkungan kerja yang kurang baik dapat mengakibatkan penggunaan tenaga dan waktu yang lebih banyak serta tidak mendukung diperolehnya suatu rancangan sistem kerja yang efisien.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 698, "width": 543, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Wibowo (2013) mengatakan setiap organisasi berkeinginan mencapai tingkat kinerja tinggi. Untuk itu perlu mengetahui perkembangan pecapaian standar, target dan waktu yang tersedia.Pengukuran perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana, apakah terdapat kesenjangan kinerja dan", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 38, "width": 228, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains), 4(1), 136-141", "type": "Page header" }, { "left": 558, "top": 722, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "137", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 735, "width": 542, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hubungan Budaya Kerja dan Koordinasi Terhadap Kinerja Organisasi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 62, "width": 543, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "apakah hasil akhir dapat dicapai. Kinerja organisasi mempunyai banyak pengertian. Kinerja organisasi adalah sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk kebutuhan yang ditetapkan dari sekelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha yang sistemik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus untuk mencapai kebutuhannya secara efektif. Veithzal, et.all (2014) mengatakan hasil penilaian kinerja dapat menunjukkan apakah SDM telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki oleh organisasi. Baik dilihat dari ssis kualitas maupun kuantitas . Informasi dari penilaian kinerja karyawan merupakan refleksi dari berkembang atau tidaknya perusahaan/organisasi. Menurut Veithzal (2014) performance is defined as the record of outcome produced on a specified job function or activity during time period . Menurut Sedarmayanti (2017) Penilaian prestasi kerja merupakan hasil kerja pegawai dalam lingkup tanggung jawabnya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 186, "width": 543, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam pelayanan terdapat indikator kinerja pelayanan, dimana menurut LAN-RI (1999) adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan indikator masukan ( inputs ) yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran antara lain: dana, SDM, informasi, kebijakan, atau regulasi, keluaran ( outputs ) yaitu sesuatu yang dicapai dari suatu kegiatan dapat berupa fisik atau non fisik, hasil ( outcomes ) yaitu: segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah(efek langsung), manfaat ( benefits ) yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. dan indikator dampak ( impacs )yaitu pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 311, "width": 543, "height": 397, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Budaya kerja merupakan suatu pemahaman, sikap dan perilaku yang diterapkan orang-orang sewaktu melaksanakan pekerjaan dalam suatu organisasi/institusi. Nilai yang dianut dalam menerapkan budaya kerja sewaktu bekerja dapat menentukan kualitas suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang. Apabila para pegawai yang bekerja dalam suatu institusi mampu menerapkan budaya kerja berkualitas tentu dapat pula meningkatkan kualitas pelayanan publik dari pada pemerintah maupun pemerintah daerah. Terdapat sejumlah budaya kerja yang bernilai negatif masih menghiasi pelaksanaan tugas dan kewajiban oleh para pegawai berpotensi menghambat kinerja organisasi. Mutu sumberdaya manusia Indonesia yang tidak mampu bersaing, hal ini disebabkan oleh karena faktor budaya kerja yang juga masih lemah dan tidak merata. Ada anggapan bahwa budaya kerja produktif di Indonesia, belum merata karena bekerja masih dianggap sebagai sesuatu yang rutin, dalam hal suatu instansi mempunyai budaya kerja positif yang kuat dalam bekerja, terjadi sinergisitas antara pegawai staf dengan pimpinannya, maka para pimpinan tidak tersita waktu, pemikiran dan tenaga hanya untuk menyelesaikan konflik diantara mereka karena perbedaan nilai budaya yang dianut dalam bekerja. Dengan demikian pelayanan publik yang dilakukan dalam instansi tersebut akan dapat menjadi berkualitas dan prima dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Suatu pelayanan publik yang berintegritas adalah suatu pelayanan yang dilakukan dengan sepenuh hati berdasarkan karakter moral dan etika yang benar. Hal ini dimakusdkan agar pelayanan yang diberikan menghasilkan suatu kebaikan bagi masyarakat pengguna jasa layanan publik tersebut. Apabila pelayanan seperti ini dilaksanakan oleh instansi pemerintahan ataupun pemerintah daerah akan dapat membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah ataupun pemerintah daerah tersebut. Namun mungkin penerapan budaya kerja berkualitas ini masih lemah dan tidak merata. Sehingga muncul anggapan bahwa budaya kerja aparatur sipil negara termasuk pegawai negeri sipil (PNS) di dalamnya kurang memahami budaya kerja positif. Ini terlihat dengan adanya anggapan bahwa para PNS bekerja masih dianggap sebagai sesuatu yang rutin. Bahkan di sebagian PNS, bisa jadi bekerja dianggap sebagai beban dan paksaan terutama bagi orang yang malas. Apabila alat ukur yang tepat dalam mengkategori budaya kerja yang berkualitas belum ditentukan, maka akan terlihat sebagian pimpinan dalam berbagai instansi pemerintah daerah memberi tugas kepada pegawai di lingkungan instansinya tanpa melihat kemampuan yang dimiliki. Yang dipentingkan adalah asal itu bisa membuat posisi sang pimpinan aman dan terkendali. Keadaan ini juga dapat kemungkinannya disebabkan ketidakmampuan pemerintah daerah untuk melakukan perubahan struktur, norma, nilai bagi pegawai di daerah, telah menyebabkan gagalnya upaya untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Sehingga muncul anggapan masyarakat bahwa kualitas dan kinerja birokrasi dalam", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Enadarlita, Musfarita Affiani", "type": "Page header" }, { "left": 558, "top": 722, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "138", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 735, "width": 543, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hubungan Budaya Kerja dan Koordinasi Terhadap Kinerja Organisasi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 64, "width": 543, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "memberikan pelayanan publik masih jauh dari harapan. Masih belum tercipta budaya pelayanan publik yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan ( service delivery culture ). Sebaliknya, yang terbentuk adalah obsesi para birokrat dan politisi untuk mengalihkan birokrasi sebagai lahan pemerintahan hasrat dan kekuasaan ( power culture ).", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 119, "width": 543, "height": 163, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil penelitian Shinta (2014) bahwa belum ada solusi yang dapat memecahkan sebab akibat penurunan kualitas pelayanan Publik. Seiring dengan hal itu, masyarakat semakin menuntut efektivitas kerja Pelayanan aparatur pemerintah sebagai abdi Negara. Image tentang rendahnya kinerja sektor publik tentu sudah tidak asing lagi. Selain kinerja yang rendah, diwarnai juga birokrasi yang sulit, berbelit-belit dan intrik praktik suap yang selalu mewarnai dan menjadikan citra aparatur di sektor publik semakin buruk. Untuk itulah kedepan budaya organisasi yang tidak kondusif harus dirubah menjadi organisasi yang berkinerja tinggi dan terukur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Lemahnya budaya organisasi pada kebanyak sektor publik atau pada kebanyakan organisasi pemerintah menurut Dewi Sartika (dalam LAN-RI; 2004) disebabkan antara lain oleh faktor: (a) Aparat pemerintah kebanyak berorientasi pada peraturan, bukan pada visi dan misi organisasinya; (b) Ketidak jelasan visi dan misi organisasi; (c) Sistem kompensasi yang kurang layak dan kuran adil; (d) Lebih melayani atasan daripada melayani masyarakat; (e) Promosi yang didasari senioritas daripada kompetensi; (f) Membudayanya korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan kerja.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 284, "width": 543, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Upaya untuk merubah aparatur dari budaya organisasi semacam itu sebenarnya sudah dilakukan dengan menerapkan program budaya kerja aparatur, dengan maksud meningkatkan produktivitas kerjanya. Namun memang dirasakan belum bisa optimal. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka dalam mewujudkan organisasi berkinerja tinggi dari aspek Rastogi, suatu nilai-nilai budaya kerja yang mampu mengarahkan bagi mereka boleh bekerja secara bermutu dan produktif. Budaya kerja yang produktif mempunyai nilai-nilai yaitu: (a) Suatu kemampuan seseorang untuk senantiasa mempunyai prestasi kerja peringkat tinggi, merasa bangga atas keunggulan, dan kesediaan untuk belajar dan melampaui prestasi kerja; (b) Menyakini peningkatan kualitas mutu dari produktifitasnya dapat meningkat pula kesejahteraan diri dan kemajuan organisasi; dan (c) suatu orientasi yang tinggi dengan sikap kooperatif dalam hubungan antara pribadi, rela dan tulus hati dalam prestasi kerja dengan mendasarkan kepercayaan timbal balik, rasa hormat dan membahagi bersama pengenalan dengan organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 436, "width": 543, "height": 218, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Atribut dari budaya kerja ini dapat dipergunakan sebagai penanda dalam rangka membantu para aparatur untuk menjadi amanah dalam melayani kepentingan masyarakat sebagai bentuk upaya semangat untuk selalu berjuang menggapai prestasi yang tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan budaya kerja itu adalah (a) meningkatkan kualitas hasil kerja; (b) meningkatkan kualitas pelayanan; (c) menciptakan budaya kualitas; (d) budaya, diperlukan komitmen tinggi dan meningkatkan profesionalitas; (e) mengurangi konsensus bersama sebagai hal penting yang menjadi prasyarat untuk mewujudkan organisasi yang berkinerja tinggi. Sehubungan dengan latar belakang diatas maka peneliti bermaksud meneliti tentang Pengaruh Budaya Kerja PNS terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jambi. Koordinasi berasal dari kata coordination, co dan ordinare yang berarti to regulate. Dari pendekatan empirik yang dikaitkan dengan etimologi, koordinasi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang sederajat ( equal in rank or order, of the same rank or order, not subordinate ) untuk saling memberi informasi dan mengatur (menyepakati) hal tertentu (Ndraha, 2010). Koordinasi sangat berperan signifikan dalam menciptakan efektivitas organisasi. Koordinasi adalah kegiatan menyatukan, mengarahkan, dan mengkoordinasikan unsur- unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Ismail (2009), karateristik pertama dari organisasi adalah adanya koordinasi upaya dari sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi. (Adisetiawan, 2014)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 657, "width": 543, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Menurut Veithzal dkk (2014) koordinasi merupakan aktivitas membawa orang-orang, materiil, pikiran- pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai tujuan. Sesuai dengan pendapat para pakar tersebut dapat disintesakan bahwa koordinasi merupakan penggabungan dari unsur-unsur manajemen mulai dari planning, organizing, actuating dan controlling (POAC)", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 38, "width": 228, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains), 4(1), 136-141", "type": "Page header" }, { "left": 558, "top": 722, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "139", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 735, "width": 542, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hubungan Budaya Kerja dan Koordinasi Terhadap Kinerja Organisasi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 62, "width": 543, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "baik secara vertikal maupun horizontal sehingga terbentuknya kerjasama/kolaborasi. Koordinasi dapat dilakukan melalui pendelegasian wewenang yang tepat, pembagian kerja yang jelas, serta adanya komunikasi yang baik antar anggota organisasi. Koordinasi merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Dalam mencapai tujuannya, jika para pimpinan organisasi tidak dapat menerapkan koordinasi yang baik maka akan terjadi kekacauan, perselisihan dan kekembaran pekerjaan atau kekosongan pekerjaan sehingga efektivitas organisasi tidak tercapai. (Adisetiawan, 2013)", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 159, "width": 134, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 173, "width": 543, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan atau individu-individu) yang karakteristiknya diduga. Populasi penelitian ini adalah seluruh PNS yang berada di BPSDM Provinsi Jambi. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data (Hadi, 2011) . Menurut Sugiono (2012) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMP Provinsi Jambi. Menurut Mukhtar (2013) ukuran minimum sampel yang dapat diterima sebaiknya didasarkan pada desain atau metode penelitian yang digunakan, dimana populasi yang dipandang relatif homogen, maka populasi dapat ditarik minimal 5 % dan maksimal 30%, dan apabila jumlah populasi sekitar 150 orang maka jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Mengingat jumlah PNS yang ada di BPSDM Provinsi jambi berjumlah <150 orang maka sesuai dengan pendapat Gay sampel penelitian ini sama dengan jumlah populasi yaitu 112 orang.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 338, "width": 158, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 49, "top": 352, "width": 517, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 1 Nilai Koefisiensi Determinasi Regresi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,232 a ,054 ,036 12,242", "type": "Table" }, { "left": 36, "top": 409, "width": 102, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber: data olahan ‘", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 436, "width": 543, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisiensi determinasi adjusted R Square adalah sebesar 0,036 atau (0,36%). Hal ini berarti bahwa budaya kerja dan koodinasi dalam menjelaskan hubungan terhadap kinerja organisasi adalah sebesar 0,36 % sedangkan sisanya 96,4 % di pengaruhi faktor lain diluar itu.", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 492, "width": 41, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 2", "type": "Table" }, { "left": 261, "top": 506, "width": 92, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Uji Parsial (Uji t)", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 521, "width": 534, "height": 79, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 33,757 19,546 1,727 ,087 Budaya kerja _X1 ,325 ,157 ,194 2,064 ,041 Koordinasi _X2 ,229 ,142 ,151 1,615 ,109 Sumber: data olahan", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 616, "width": 262, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 630, "width": 543, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- Pengujian Hipotesis budaya kerja (X 1 ), t hitung budaya kerja (X 1 ) = 2,064 dengan Signifikan = 0,041, t tabel = 1,66. Jadi t hitung > t tabel (2,064 > 1,66), berarti H 0 ditolak dan H a diterima atau budaya kerja (X 1 ) mempunyai pengaruh terhadap kinerja organisasi (Y), dan dapat juga dilihat dari level Signifikan 0,041 < 0,05 (alpha) berarti koordinasi (X 1 ) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi (Y). Jadi kesimpulannya adalah jika budaya kerja yang dilakukan PNS baik maka kinerja organisasi juga akan tinggi dan begitu juga sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 38, "width": 129, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Enadarlita, Musfarita Affiani", "type": "Page header" }, { "left": 558, "top": 722, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "140", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 735, "width": 543, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hubungan Budaya Kerja dan Koordinasi Terhadap Kinerja Organisasi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 64, "width": 543, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- Pengujian Hipotesis koordinasi (X 2 ): t hitung koordinasi (X 2 ) = 1,615 dengan Sig = 0, 109 t tabel = 1,66; t hitung < t tabel (1,280 < 1,66), bertarti H 0 diterima dan Ha ditolak atau koordinasi (X 2 ) tidak mempunyai pengaruh terhadap efektivitas organisasi (Y); dan dapat juga dilihat dari level Sign 0,109 > 0,05 (alpha) berarti koordinasi (X 2 ) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap efektivitas organisasi (Y). Jadi kesimpulannya adalah meskipun koordinasi seorang PNS baik, belum tentu dapat meningkatkan kinerja organisasi begitu juga sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 160, "width": 86, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Analisis F Value", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 174, "width": 543, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "F value atau uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model, memiliki hubungan secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Tabel Annova, khususnya pada kolom F dan Signifikan dibawah ini berfungsi untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu hubungan secara simultan.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 243, "width": 492, "height": 72, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 3 Anova Model Sum of Squares df Mean Squre F Sign 1 Regression Residual Total 926,446 16335,554 17262,000 2 109 111 463,223 149,867 3,091 ,049 b", "type": "Table" }, { "left": 36, "top": 318, "width": 102, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber: data oalahn", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 346, "width": 543, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengujian Hipotesis ketiga terdapat hubungan budaya kerja (X 1 ), dan koordinasi (X 2 ), terhadap kinerja organisasi (Y) secara simultan", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 373, "width": 543, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- H 0 = budaya kerja (X 1 ), koordinasi (X 2 ), tidak mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja organisasi (Y) secara Simultan", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 401, "width": 546, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- H a = budaya kerja (X 1 ), dan koordinasi (X 2 ), mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja organisasi (Y) secara Simultan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 429, "width": 201, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembahasan Pengujian Hipotesis ketiga :", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 442, "width": 251, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- F hitung = 3,091 dan level sign.(alpha) = 0,049", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 456, "width": 98, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- F Table = 2,92", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 470, "width": 546, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- Jika F hitung > F table (3,091 > 2,92), berarti H o di tolak dan H a di terima atau budaya kerja (X 1 ), dan koordinasi (X 2 ), secara simultan mempunyai hubungan dengan kinerja organisasi (Y). dan dapat juga dilihat dari level Signifikan 0.049 < 0.05 berarti budaya kerja (X 1 ), koordinasi (X 2 ), secara bersama-sama mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja organisasi (Y). Jadi kesimpulannya adalah jika budaya kerja dan koordinasi secara bersama-sama baik, maka kinerja organisasi juga akan baik dan begitu juga sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 567, "width": 543, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Analisis regresi linier bertujuan untuk menguji pengaruh variabel budaya kerja, koordinasi, terhadap kinerja organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan:", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 594, "width": 210, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Masukan data Unstandardizied Coeficients Y = 33,757 + 0,325 X 1 + 0,229 X 2 + e", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 622, "width": 549, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- Nilai konstanta menunjukkan pengaruh variabel X (X 1 , dan X 2 ), bila variabel X naik satu satuan maka variabel Y juga akan naik sebesar satu satuan. Artinya variabel kinerja organisasi (Y) akan naik atau terpenuhi sebesar satu-satuan jika X 1 , dan X 2 .", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 663, "width": 544, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- Nilai koefisien regresi variabel budaya kerja_X 1 dengan variabel Kinerja Organisasi (Y) adalah sebesar 0,325 artinya jika budaya kerja_X1 mengalami peningkatan 1 satuan, maka kinerja organisasi_Y akan mengalami peningkatan sebesar konstanta = 33,757. Koefisien bernilai positif artinya antara budaya kerja_X1 dan kinerja organisasi_Y mempunyai hubungan yang positif.", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 38, "width": 228, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains), 4(1), 136-141", "type": "Page header" }, { "left": 558, "top": 722, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "141", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 735, "width": 542, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hubungan Budaya Kerja dan Koordinasi Terhadap Kinerja Organisasi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 62, "width": 543, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "- Nilai koefisien regresi variabel koordinasi_X 2 dengan variabel kinerja organisasi_Y adalah sebesar 0,229 artinya jika koordinasi_X2 mengalami kenaikan 1 satuan, maka kinerja organisasi _Y akan mengalami peningkatan sebesar konstanta = 33,757. Koefisien bernilai positif artinya antara koordinasi_X 2 dan kinerja organisasi_Y mempunyai hubungan yang positif", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 132, "width": 70, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 145, "width": 543, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Merujuk pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa budaya kerja dan koordinasi dilakukan secara bersama-sama dengan baik, maka kinerja organisasi juga akan meningkat dan begitu juga sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 187, "width": 113, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 200, "width": 543, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adisetiawan, R., 2014, Performance Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi , 14(3), 1-10", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 228, "width": 543, "height": 204, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adisetiawan, R., 2013, Kajian Persepsi Pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Terhadap Laporan Keuangan, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi , 13(4), 162-173 Ismail, Hanif dan Darsono Prawironegoro . 2009, Sistem Pengendalian Manajemen Konsep dan Aplikasi , Jakarta. Mitra Wacana Media Mukhtar. 2013. M etode praktis penelitian deskriptif kualitatif , Jakarta; Referensi Ndraha. Budaya Organisasi . PT. Rineke Cipta Jakarta. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017, Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Sedarmayanti, 2017, Perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan produktifitas kerja Bandung: Refika Aditama, Cetakan ke Satu Sugiono, 2012, Metode Penelitian Administrasi , Bandung : Alfabeta Sutrisno Hadi, 2011, Statistik , Yogyakarta:Andi Veithzal, et.all. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Keempat. PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja . Cetakan ke 7, Jakarta Raja Grafindo Persada", "type": "Text" } ]
16e8a589-c1fe-ba00-9c30-92bfbf9c4cd7
https://journal.unsika.ac.id/index.php/supremum/article/download/7757/4030
[ { "left": 85, "top": 59, "width": 240, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME (Supremum Journal of Mathematics Education)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 71, "width": 210, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol.07, No.02, July 2023, pp. 195-209 ISSN: 2548-8163 (online)| ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 91, "width": 221, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: 10.35706/sjme.v7i2.7757 ❒", "type": "Table" }, { "left": 502, "top": 95, "width": 18, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "195", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 777, "width": 277, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal homepage: http://journal.unsika.ac.id/index.php/supremum", "type": "Page footer" }, { "left": 175, "top": 119, "width": 263, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi Matematis Mahasiswa Calon Guru", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 135, "width": 442, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey-Mumford", "type": "Text" }, { "left": 169, "top": 179, "width": 274, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fitriyah Nabila 1 , Hendro Permadi 2 dan Sukoriyanto 3", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 195, "width": 420, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Universitas Negeri Malang email: [email protected] 1 , [email protected] 2 ,", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 221, "width": 288, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[email protected] 3 Informasi Artikel ABSTRAK", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 273, "width": 87, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diterima 15-12-2022", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 273, "width": 436, "height": 251, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Direvisi 12-04-2023 Disetujui 15-06-2023 Received 15-12-2022 Revised 12-04-2023 Accepted 15-06-2023 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemapuan literasi matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal literasi statistik berdasarkan gara belajar Honey-Mumford. Soal literasi statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah soal bertipe AKM yang berkaitan berkaitan dengan materi statistika tentang ukuran pemusatan data. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 Departemen Matematika Universitas Negeri Malang. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah soal test, pedoman wawancara, dan lembar validasi intrumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kemampuan mahasiswa dalam beberapa aspek yang menjadi kompetensi dalam literasi matematis. Mahasiswa bergaya belajar reflektif cenderung lebih detail dalam hal menggunakan simbol dan rumus matematis, mahasiswa bergaya belajar teoritis cenderung lebih teliti dalam memahami dan menerjemahkan maksud soal, sedangkan mahasiswa bergaya belajar pragmatis cenderung lebih suka menggunakan penalaran sederhana dengan penggunanaan simbol/rumus matematika yang minim. Pendidik disarankan untuk memberikan pengalaman belajar sesuai kecenderungan gaya belajar tertentu yang dimiliki mahasiswa. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian terkait literasi matematis mahasiswa calon guru ditinjau dari gaya belajar.", "type": "Text" }, { "left": 245, "top": 538, "width": 57, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 245, "top": 549, "width": 282, "height": 205, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This study aims to describe the mathematical literacy skills of students in solving statistical literacy problems based on Honey-Mumford learning. The statistical literacy problems used in this study are AKM type problems related to statistical material on data centredness measures. The subjects of this study were 1st semester students of the Department of Mathematics, State University of Malang. The instruments used in data collection are test questions, interview guidelines, and instrument validation sheets. The results showed that there were differences in the level of students' abilities in several aspects that became competencies in mathematical literacy. Reflective learning style students tend to be more detailed in terms of using mathematical symbols and formulas, theoretical learning style students tend to be more thorough in understanding and translating the meaning of the problem, while pragmatic learning style students tend to prefer to use simple reasoning with minimal use of mathematical symbols/formulas. Educators are advised to provide learning experiences according to the tendency of certain learning styles that students have. In addition, the results of this study can be used as a", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 365, "width": 131, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: Literasi Matematis, Numerasi Statistik, Gaya Belajar.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 411, "width": 131, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Mathematical Literacy, Statistical Numeracy, Learning", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 446, "width": 24, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Style.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 24, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "196 ❒", "type": "Page header" }, { "left": 301, "top": 61, "width": 225, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 177, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME Vol. 07, No. 02, July 2023: 195-209", "type": "Page footer" }, { "left": 245, "top": 74, "width": 282, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "reference to conduct research related to the mathematical literacy of prospective teacher students in terms of learning styles.", "type": "Text" }, { "left": 245, "top": 135, "width": 281, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2023 by the authors This is an open access article distributed under the terms of the CC BY-SA license. (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 176, "width": 99, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 190, "width": 439, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Matematika memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Shadiq (2014) matematika adalah ilmu yang membahas pola atau keteraturan (pattern) dan tingkatan Selanjutnya menurut Budiono & Wardono (2014) matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Anwar et al., (2018) juga mengatakan bahwa matematika tidak hanya untuk kebutuhan masa kini tetapi juga masa depan. Mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi matematika selalu dipelajari pada setiap jenjang pendidikan formal. Oleh karena itu pembelajaran matematika perlu diperhatikan supaya peran matematika itu sendiri dapat dirasakan dan di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 328, "width": 439, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembelajaran matematika tidak hanya menyampaikan informasi, menunjukkan rumus, dan menuntut prosedur pengolahan masalah saja, tetapi pendidik/guru bertindak sebagai mediator dan fasilitator serta membantu peserta didik dengan menciptakan pembelajaran yang kondusif sehingga peserta didik aktif dan membangun pengetahuannya sendiri Kusmaryono et al., (2016). Di abad ke-21 ini, pembelajaran matematika juga diharapkan dapat menjadi sarana bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan/keterampilan matematisnya. Salah satu kemampuan/keterampilan yang dimaksud adalah literasi matematis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 438, "width": 439, "height": 177, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi yang merupakan serapan dari kata dalam Bahasa Inggris Literacy berarti kemampuan untuk membaca dan menulis. Makna dari literasi pada hakikatnya tidak cukup aktivitas membaca dan menulis saja, lebih dari itu literasi merupakan kemampuan berpikir kritis ketika memahami segala sesuatu diberbagai bidang (M.G. Jatisunda, Dede & Vivi, 2020). Adapun literasi matematika/literasi matematis didefinisikan sebagai kemampuan seseorang individu merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks (Setiawan dkk., 2014). Definisi literasi matematis menurut PISA 2012 adalah kemampuan seseorang untuk merumuskan, menggunakan, dan menginterpretasikan hasil matematika dalam berbagai situasi (OECD, 2010). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan literasi matematis adalah kemampuan individu merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks untuk membuat penilaian dan pertimbangan yang logis dan dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran yang tersedia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 618, "width": 442, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fakta menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematis pelajar Indonesia masih tergolong rendah, hal ini dibuktikan dengan: 1) Hasil skor Indonesia National Assessment Programme yang mengukur kemampuan literasi, matematika, dan sains menunjukkan bahwa skor matematika (77,13%) dan sains (73,61%) dikategorikan cukup baik, namun skor literasi (46,83%) dikategorikan masih rendah (Tim GLN, 2017), 2) Pada hasil TIMS 2016 diperoleh skor matematika pelajar Indonesia adalah 395 dari skor rata-rata 500 dan menempatkan Indonesia pada urutan bawah dan di belakang Vietnam (Tim GLN, 2017), dan 3) PISA 2018 juga menunjukkan penurunan kemampuan literasi numerasi pelajar Indonesia dari PISA 2015 yakni Indonesia berada pada peringkat ke-74 dari 79 negara (OECD, 2019). Oleh karena itu literasi matematis menjadi salah satu kemampuan abad 21", "type": "Text" }, { "left": 510, "top": 59, "width": 18, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "197", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 72, "width": 323, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 508, "top": 69, "width": 9, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "❒", "type": "Page header" }, { "left": 98, "top": 765, "width": 429, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey-Mumford (lFitriyah,Hendro,& Sukoriyanto)", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 97, "width": 439, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang harus dimiliki individu karena selain untuk meningkatkan kemampuan matematika individu, melalui kemampuan literasi matematis yang baik, individu juga akan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan matematis yang lain seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif, dsb. Literasi matematis dalam definisi PISA adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks (OECD, 2015). Ojose (2011) mendefinisikan literasi matematika sebagai pengetahuan untuk mengetahui dan menerapkan matematika dasar dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu literasi matematis penting untuk dimiliki setiap individu karena selain digunakan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan matematis yang lain, literasi matematis juga dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 235, "width": 439, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, pengajar sebagai penyelenggara pembelajaran tentu harus memperhatikan faktor apa saja yang dapat menjadi pendukung untuk mengembangkan kemampuan literasi matematis para pebelajarnya. Salah satu faktor yang menjadi pendukung kemampuan literasi matematis adalah gaya belajar (Breen, Cleary, & Shea, 2009). Menurut Pritchard (2009) gaya belajar merupakan suatu metode terbaik seseorang dalam hal berpikir, memproses informasi dan melakukan pembelajaran. Gaya belajar yang digunakan akan membuat individu sebagai pebelajar merasa terbantu dalam menyerap informasi sehingga memudahkan individu tersebut dalam proses pembelajaran dan komunikasi. Setiap orang mempunyai gaya belajarnya masing-masing dan tidak dapat dipaksakan untuk menggunakan gaya belajar yang seragam (Edriati, Hamdunah, & Astuti, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 387, "width": 438, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain menjadi faktor pendukung untuk mengembangkan kemapuan literasi matematis, gaya belajar juga dapat menunjukkan karakteristik individu pebelajar. Menurut Sims & Sims (1995), gaya belajar didefinisikan sebagai suatu kecenderungan karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikologi yang ditunjukkan sebagai indikator atau penanda yang muncul secara relatif stabil tentang cara individu memandang, berinteraksi, dan merespon terhadap lingkungan belajaranya. Oleh karena itu, gaya belajar yang berbeda menarik diamati karena masing-masing gaya belajar mempunyai cara tersendiri untuk membantu dalam mengonstruk pemahaman. Selanjutnya, dengan mengetahui kecenderungan gaya belajar individu pebelajarnya, maka pengajar dapat memilih model dan metode pembelajaran yang tepat agar para pebelajar dapat mengembangkan kemampuannya sekaligus meningkatkan hasil belajarnya (Widayanti, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 539, "width": 439, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan pengalaman yang diperoleh peneliti saat KPL di salah Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang, peneliti mendapati bahwa sebagian mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal statistika yang bertipe AKM tentang ukuran pemusatan. Hal ini ditunjukkan kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal tersebut. Selanjutnya, berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada salah satu dosen pengampu mata kuliah metode statistika di Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang, dosen matematika tersebut mengatakan bahwa mahasiswa belum pernah diberikan soal-soal tipe AKM numerasi yang berkaitan tentang ukuran pemusatan data . Kemudian ketika peneliti menanyakan terkait kemampuan literasi matematis mahasiswa, dosen yang bersangkutan juga mengatakan belum pernah dilakukan penilaian terhadap kemampuan literasi mahasiswa di offering tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 439, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Beberapa penelitian terkait literasi matematis ditinjau dari gaya belajar telah dilakukan dibeberapa jenjang pendidikan, yaitu penelitian yang dilakukan pada jenjang SMP (Maulida Fatma, 2018), jenjang SMA (Edimuslim, dkk, 2019), dan jenjang perguruan tinggi (Yustitia & Juniarso, 2019). Peneliti pada penelitian-penelitian tersebut fokus pada gaya belajar VAK (Visual, Audiotori, dan Kinestetik). Namun, pada penelitian ini, peneliti", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 24, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "198 ❒", "type": "Page header" }, { "left": 301, "top": 61, "width": 225, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 177, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME Vol. 07, No. 02, July 2023: 195-209", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 439, "height": 163, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "fokus pada gaya belajar menurut Honey- Mumford (dalam Pritchard, 2009). Hal tersebut dikarenakan gaya belajar tersebut dikelompokan berdasarkan pada cara individu belajar dan cara hal tersebut mempengaruhi pembelajaran (Aljaberi, 2014). Menurut Honey & Mumford (1992) penggolongan yang digunakan didasarkan pada teori Kolb dan kegiatan belajar yang memiliki empat siklus. Terdapat tiga keunggulan dari penggolongan tersebut yaitu (1) mudah diingat; (2) penggolongan tersebut memperkuat langkah yang harus dilalui siswa agar dapat menjadi siswa yang seimbang (Honey & Mumford, 1992). Gaya belajar Honey-Mumford juga mendeskripsikan kriteria gaya belajar berdasarkan kecendungan pola berpikir individu, bagaimana individu menerima, mengolah, dan menyampaikan pengetahuan/ilmu yang diberikan. Oleh karena itu, pembelajaran yang didasarkan pada gaya belajar Honey-Mumford ini lebih cocok digunakan untuk melihat dan mengembangkan kemampuan literasi matematis individu.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 239, "width": 442, "height": 522, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Honey & Mumford (dalam Pritcard, 2009) membagi individu berdasarkan empat gaya belajar. Pertama individu cenderung bersifat aktifis, siswa tersebut lebih menyukai belajar dengan melakukan. Terdapat beberapa ciri individu yang bergaya belajar aktifis : (1) lebih suka terjun langsung dalam lapangan untuk memperoleh pengalaman dan aktivitas; (2) lebih suka bekerja dalam berkelompok, menurut individu tersebut ide-idenya dapat dibagikan dan diuji dalam bekerja secara berkelompok; (3) suka langsung mendapatkan pengalaman, individu tersebut tidak tertarik untuk merencanakan sesuatu terlebih dahulu; (4) bosan dengan pengulangan dan kebanyakan dari individu tersebut sering berpikir terbuka serta (5) individu tersebut memiliki antusias yang tinggi. Kedua, individu yang cenderung bersifat reflektif. Individu tersebut akan mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya sebelum mengambil keputusan. Adapun ciri-ciri dari individu yang bergaya belajar belajar reflektif adalah : (1) individu tersebut lebih menyukai belajar dibelakang dan mengobservasi segala sesuatu; (2) individu tersebut suka untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya sebelum membuat suatu keputusan; (3) individu tersebut selalu “melihat sebelum bertindak”; (4) individu tersebut suka memantau gambaran besar, termasuk pengalaman-pengalaman sebelumnya dan pandangan- pandangan orang lain. Ketiga, individu yang bersifat teoritis. Individu tersebut memiliki kecenderungan kritis dan selalu berpikir rasional. Adapun ciri-ciri dari individu yang bergaya belajar belajar teoritis adalah (1) individu tersebut suka mengadopsi dan mengintegrasi semua observasinya kedalam kerangka pemikirannya.; (2) individu tersebut menambahkan suatu pembelajaran baru kedalam kerangka yang ada dengan menanya (questioning) dan menguji (assessing) cara-cara yang mungkin sehingga informasi baru tersebut mungkin sesuai dengan kerangka yang dipahami sebelumnya; (3) individu tersebut memiliki pemikiran yang sistematis. Individu tersebut sering merasa cemas dalam menghadapi masalah sebelum mendapatkan akar dari masalah tersebut; (4) individu teoritis tidak suka dengan segala sesuatu yang bersifat subjektif atau ambigu; (5) individu tersebut biasanya menggunakan pendekatan pemecahan masalah, pendekatan logis, atau pendekatan langkah per langkah. Keempat, individu yang cenderung bersifat pragmatis. Individu tersebut suka mencari dan membuat ide baru. Adapun ciri-ciri dari individu yang bergaya belajar belajar pragmatis adalah (1) individu suka mencari tahu dan membuat sesuatu dengan menggunakan ide baru. Individu tersebut mencari implikasi praktis dari suatu ide baru atau teori sebelum membuat suatu penilaian; (2) individu tersebut akan mengambil pandangan pada sesuatu yang terbukti berhasil. Namun, jika hal tersebut tidak berhasil, dia hanya akan sedikit menghabiskan waktu untuk menganalisis dari kegagalan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, tampak jelas bahwa keempat gaya belajar memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan mengetahui kecenderungan gaya belajar yang dimiliki peserta didik serta bagaimana kemampuan literasi matematisnya, maka pendidik seharusnya dapat meningkatkan/lebih mengasah lagi kemampuan literasi matematis peserta didiknya melalui", "type": "Text" }, { "left": 510, "top": 59, "width": 18, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "199", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 72, "width": 323, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 508, "top": 69, "width": 9, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "❒", "type": "Page header" }, { "left": 98, "top": 765, "width": 429, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey-Mumford (lFitriyah,Hendro,& Sukoriyanto)", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 97, "width": 324, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar yang mereka miliki.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 111, "width": 438, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Literasi Matematis Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey & Mumford”", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 166, "width": 59, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 180, "width": 445, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurt Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2013), menyatakan bahwa pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menganalisis data yang berupa lembar jawaban mahasiswa disalah satu Unviersitas Negeri Kota Malang yang kemudian digunakan dalam pembuatan profil literasi mataematis mahasiswa.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 263, "width": 442, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Emzir (2012), data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari informan baik yang dilakukan melalui kuesioner, wawancara, dan obeservasi. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data berupa hasil angket untuk pengkategorian gaya belajar dan hasil tes menggunakan soal numerasi yang telah dilakukan secara langsung dengan tujuan untuk dianalisis dan dijadikan sumber utama dalam pembuatan profil literasi matematis matematis mahasiswa.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 346, "width": 442, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh berupa orang, tempat, dan simbol (Arikunto, 2014). Dalam hal ini yang berperan sebagai subjek adalah mahasiswa semester 1 jurusan pendidikan matematika di Universitas Negeri di Kota Malang yang diambil sebanyak 6 mahasiswa, yaitu 2 mahasiswa bergaya belajar reflektif, 2 mahasiswa bergaya belajar teoritis, dan 2 mahasiswa bergaya belajar pragmatis. Lembar jawaban dari setaiap mahasiswa akan dianalisis dan dilakukan wawancara secara mendalam terkait tahapan dalam menyelesaikan tes yang diberikan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 443, "width": 443, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan mengambil data secara langsung di lokasi penelitian. Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini (1) observasi, (2) pemberian angket (3) pemilihan subjek, (4) pemberian tes, (5) wawancara, dan (4) dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data dilakukan untuk mengelompokkan mahasiswa yang bergaya belajar reflektif, teoritis, dan pragmatis, serta mengeliminasi sisanya dan memilah data-data yang diperlukan dan tidak diperlukan dari hasil tes literasi matematis dan wawancara. Pemaparan data dilakukan dengan menyajikan deskripsi singkat tentang kemampuan literasi matematis mahasiswa berdasarkan indikator-indikatornya. Adapun indikator literasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut", "type": "Text" }, { "left": 98, "top": 608, "width": 421, "height": 134, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. Indikator Kompetensi Literasi Matematis Kompetensi Indikator Kemampuan Literasi Matematis Komunikasi 1. Mahasiswa mampu memahami ide/gagasan baik berupa soal/pernyataan yang disajikan dalam bentuk gambar, grafik, maupun aljabar. 2. Mahasiswa mampu menyampaikan ide/gagasan matematika secara lisan atau tertulis dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar. Matematisasi Mahasiswa mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 24, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "200 ❒", "type": "Page header" }, { "left": 301, "top": 61, "width": 225, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 177, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME Vol. 07, No. 02, July 2023: 195-209", "type": "Page footer" }, { "left": 98, "top": 86, "width": 59, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Representasi", "type": "Picture" }, { "left": 98, "top": 74, "width": 427, "height": 211, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mahasiswa mampu membuat representasi dalam menyelesaikan masalah. Penalaran dan argumen 1. Mahasiswa mampu membuat argumen matematis yang dapat dipertanggung jawabkan alasannya. 2. Mahasiswa mampu membuat kesimpulan yang logis. Merancang strategi untuk memecahkan masalah 1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi serta membuat rencana penyelesaian masalah. 2. Mahasiswa dapat menerapkan rencana penyelesaian yang telah dibuat. 3. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan dan menyimpulkannya. Menggunakan bahasa dan operasi simbolik yang formal dan teknis Mahasiswa mampu melakukan perhitungan dengan simbol matematis yang formal seperti operasi hitung.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 308, "width": 158, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 321, "width": 443, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian dilakukan dengan memberikan dua butir soal AKM Statistika tentang ukuran pemusatan data serta angket gaya belajar Honey Mumford di akhir pembelajaran. Adapun soal yang diberikan adalah soal AKM level 2 dan level 3 yang merupakan masalah sederhana penerapan dan evaluasi. Soal AKM level 2 adalah soal nomor 3, sedangkan soal AKM level 3 adalah soal nomor 4.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 391, "width": 442, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah dilakukan tes kemampuan literasi matematis serta tes gaya belajar melalui angket, selanjutnya dilakukan pengambilan subjek sebanyak 6 orang, dimana terdiri dari 2 orang bergaya belajar teoritis, 2 mahasiswa bergaya belajar pragmatis, dan 2 orang bergaya belajar reflektif. Adapun daftar subjek terpilih disajikan dalam tabel berikut.", "type": "Text" }, { "left": 266, "top": 457, "width": 115, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2. Subjek Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 566, "width": 442, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penelitian, berikut akan disajikan secara singkat deskripsi dari literasi matematis mahasiswa berdasarkan gaya belajar Honey-Mumford dalam menyelesaikan soal numerasi terkait ukuran pemusatan data.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 607, "width": 442, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Deskripsi Literasi Matematis Subjek Bergaya Belajar Reflektif (R2) dalam Menyelesaikan Nomor 3", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 635, "width": 406, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi matematis R2 dalam menyelesaikan soal nomor 3 ditunjukkan dalam Gambar 1 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 473, "width": 229, "height": 81, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nama Kode Tipe Gaya Belajar MRM R1 Reflektif FAM R2 Reflektif SD T1 Teoritis IBZ T2 Teoritis JYP P1 Pragmatis KW P2 Pragmatis", "type": "Table" }, { "left": 482, "top": 667, "width": 48, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menggunan kan simbol dan operasi matematis", "type": "Picture" }, { "left": 510, "top": 59, "width": 18, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "201", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 72, "width": 323, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 508, "top": 69, "width": 9, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "❒", "type": "Page header" }, { "left": 98, "top": 765, "width": 429, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey-Mumford (lFitriyah,Hendro,& Sukoriyanto)", "type": "Page footer" }, { "left": 203, "top": 259, "width": 243, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Hasil pengerjaan R2 pada soal no.3", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 287, "width": 442, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan gambar tersebut, tampak bahwa R2 mengungkapkan pemahamannya dengan menuliskan kembali informasi apa saja yang diketahui dari soal. R2 tidak menuliskan kembali maksud dari pertanyaan soal. Meski demikian, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, R2 menegaskan kembali bahwa dia memahami maksud soal dan dapat menjelaskan kembali menggunakan kalimatnya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 356, "width": 442, "height": 163, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, berdasarkan gambar tersebut juga tampak bahwa R2 juga tidak membuat pendefinisian variabel sebagai bentuk representasi matematis yang selanjutnya dapat digunakan dalam proses penyelesaian soal. Meski demikian, R2 mampu merancang dan melaksanakan strategi penyelesaian dari soal yang diberikan. R2 juga mampu menjelaskan secara lisan runtutan tahapan/langkah-langkah penyelesaian yang dia gunakan berserta dengan alasannya. Jika dilihat berdasarkan hasil pengerjaan R2 di atas, R2 memulai langkah awal penyelesaian dengan menentukan nilai rerata dari data yang diberikan, kemudian dilanjutkan dengan mencari panjang jangkauan dari data tersebut hingga kemudian menggunakan kedua nilai yang telah diperoleh untuk menjawab pertanyaan pada soal hingga ke tahap penarikan kesimpulan. R2 tidak menunjukkan tahapan pengecekan kembali secara tertulis pada lembar jawabannya namun setelah dikonfirmasi kembali pada tahap wawancara R2 menyatakan telah melakukan tahap tersebut secara eksplisit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 443, "height": 122, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam tahapan penyelesaian soal, R2 menggunakan beberapa simbol matematika seperti simbol 𝑥 𝑖 untuk menunjukkan/merepresentasikan nilai data ke -i , 𝑥̅ untuk menunjukkan nilai rerata sampel dan 𝑟 untuk menunjukkan nilai jangkauan. R2 menggunakan penalarannya dengan mengaitkan pertanyaan pada soal dengan konsep rerata/rataan yang sebelumnya telah dipelajari. R2 juga telah menuliskan rumus dari rerata yang dia ketahui dalam proses penyelesaian soalnya. Secara keseluruhan, langkah/tahapan penyelesaian yang digunakan sudah tepat dan cukup lengkap karena R2 tidak menuliskan atau menyatakan kembali maksud pertanyaan pada soal. Meski demikian, jawaban yang diperoleh R2 benar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 647, "width": 442, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Deskripsi Literasi Matematis Subjek Bergaya Belajar Reflektif (R1) dalam Menyelesaikan Soal Nomor 4", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 674, "width": 443, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi matematis R1 dalam menyelesaikan soal nomor 2 ditunjukkan dalam Gambar 2 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 482, "top": 145, "width": 57, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menerapkan rencana penyelesaian masalah.", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 213, "width": 61, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Argumentasi)", "type": "Picture" }, { "left": 91, "top": 224, "width": 49, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penarikan kesimpulan yang logis", "type": "Table" }, { "left": 88, "top": 137, "width": 58, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Komunikasi) Memahami ide/gagasan soal", "type": "Picture" }, { "left": 467, "top": 212, "width": 60, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menggunakan representasi dengan 𝑥 𝑖 , n, dan 𝑥̅", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 24, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "202 ❒", "type": "Page header" }, { "left": 301, "top": 61, "width": 225, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 177, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME Vol. 07, No. 02, July 2023: 195-209", "type": "Page footer" }, { "left": 185, "top": 210, "width": 243, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Hasil pengerjaan R1 pada soal no.2", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 238, "width": 442, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan gambar tersebut, tampak bahwa R1 tidak menuliskan bagian ketika R1 memahami soal dengan menuliskan kembali informasi apa saja yang diketahui dari soal. R1 cenderung langsung menuliskan langkah-langkah penyelesaian soalnya. Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, R1 menjelaskan bahwa dia memahami maksud soal dan dapat menjelaskan kembali menggunakan kalimatnya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 307, "width": 442, "height": 246, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, berdasarkan gambar tersebut juga tampak bahwa R1 juga tidak membuat pendefinisian variabel atau membuat model matematika yang dalam hal ini termasuk dalam proses matematisasi. Meski demikian, R1 mampu merancang dan melaksanakan strategi penyelesaian dari soal yang diberikan. R1 mampu menjelaskan secara lisan runtutan tahapan/langkah-langkah penyelesaian yang dia gunakan berserta dengan alasannya. Jika dilihat dari hasil pengerjaan R1 di atas, tampak bahwa R1 mengalami kesalahan dalam memahami maksud soal. R1 menganggap soal nomor 4 jumlah proporsi baru dari adanya peningkatan yang terjadi sebagaimana yang disebutkan pada pernyataan pertama dan kedua pada soal. Dikarenakan adanya mispersepsi maksud soal yang dialami R1, maka dalam menyelesaikan soal nomor 2 R1 langsung menghitung besarnya peningkatan jumlah proporsi lapangan kerja untuk kelompok usia 40-44 dan kelompok usia 20-24 di tahun 2021 sesuai dengan pernyataan yang ditanyakan pada soal. Setelah mengetahui besarnya peningkatan yang terjadi, R1 kemudian mencari jumlah proporsi baru lapangan kerja untuk kelompok usia 40-44 dan usia 20-24 di tahun 2021. Hasil itulah yang kemudian ditetapkan oleh R1 sebagai penyelesaian akhir/jawaban dari soal nomor 4. R1 tidak menunjukkan tahapan pengecekan kembali secara tertulis pada lembar jawabannya namun setelah dikonfirmasi kembali pada tahap wawancara R1 menyatakan telah melakukan tahap tersebut secara eksplisit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 556, "width": 443, "height": 121, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam tahapan penyelesaian soal, R1 hanya menggunakan beberapa matematika berupa penjumlahan dan pengurangan tanpa menggunkan simbol-simbol tertentu yang terkait dengan ukuran pemusatan seperti 𝑥̅ untuk menunjukkan nilai rerata sampel, simbol 𝑥 𝑖 untuk menunjukkan/merepresentasikan nilai data ke - i. Berdasarkan wawancara, R1 menggunakan penalarannya dengan mengaitkan pertanyaan soal dengan konsep rerata/rataan namun tidak menggunakan konsep tersebut dikarenakan R1 mengalami mispersepsi dalam memahami soal. Sehingga secara keseluruhan, langkah penyelesaian yang digunakan kurang tepat dan kurang lengkap karena hasil akhir yang dituliskan R1 tidak tepat untuk dijadikan jawaban dari pertanyaan soal..", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 694, "width": 442, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Deskripsi Literasi Matematis Subjek Bergaya Belajar Teoritis (T1) dalam Menyelesaikan Soal Nomor 3 Literasi matematis T1 dalam menyelesaikan soal nomor 3 ditunjukkan dalam Gambar 3 berikut.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 120, "width": 437, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menerapkan strategi penyelesaian masalah Menjalankan beberapa", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 179, "width": 69, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "operasi/prosedur matematika", "type": "Text" }, { "left": 510, "top": 59, "width": 18, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "203", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 72, "width": 323, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 508, "top": 69, "width": 9, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "❒", "type": "Page header" }, { "left": 98, "top": 765, "width": 429, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey-Mumford (lFitriyah,Hendro,& Sukoriyanto)", "type": "Page footer" }, { "left": 185, "top": 273, "width": 242, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. Hasil pengerjaan T1 pada soal no.3", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 286, "width": 442, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan gambar tersebut, tampak bahwa T1 tidak menuliskan bagian ketika T1 memahami soal dengan menuliskan kembali informasi apa saja yang diketahui dari soal. T1 cenderung langsung menuliskan langkah-langkah penyelesaian soalnya. Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, T1 menjelaskan bahwa dia memahami maksud soal dan dapat menjelaskan kembali menggunakan kalimatnya sendiri", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 355, "width": 443, "height": 211, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, berdasarkan gambar tersebut juga tampak bahwa T1 juga tidak membuat pendefinisian variabel untuk menjelaskan representasi/simbol matematis yang digunakan dalam proses penyelesaian soal. T1 tidak menuliskan bagian ketika dia merancang strategi penyelesaian namun menunjukkan tahapan pelaksanaan strateginya dengan menuliskan secara runtut tahapan-tahapan penyelesaian soalnya. T1 juga mampu menjelaskan secara lisan runtutan tahapan/langkah-langkah penyelesaian yang dia gunakan berserta dengan alasannya saat wawancara. Jika dilihat berdasarkan hasil pengerjaan T1 di atas, T1 menggunakan penalarannya dengan menghubungkan soal tersebut dengan konsep rerata yang telah dia pelajari sebelumnya. T1 memulai langkah awalnya dengan menentukan nilai rerata dari data yang diberikan menggunakan rumus umum rerata yaitu 𝑥̅ = 𝑥 𝑖 +𝑥 2 +⋯+𝑥 3 𝑛 , kemudian dilanjutkan dengan mencari panjang jangkauan dari data tersebut. T1 kemudian menggunakan kedua nilai yang telah diperoleh sebelumnya untuk menjawab pertanyaan pada soal hingga ke tahap penarikan kesimpulan. T1 tidak menunjukkan tahapan pengecekan kembali secara tertulis pada lembar jawabannya namun setelah dikonfirmasi kembali pada tahap wawancara T1 menyatakan telah melakukan tahap tersebut secara eksplisit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 568, "width": 443, "height": 122, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam tahapan penyelesaian soal, T1 hanya menggunakan simbol 𝑥̅ untuk menunjukkan nilai rerata sampel, 𝑋 𝑚𝑎𝑥 untuk menunjukkan nilai data terbesar, dan 𝑋 𝑚𝑖𝑛 untuk menunjukkan nilai data terkecil. Dalam langkahnya, meski mampu mengaitkannya dengan konsep rerata namun T1 tidak mampu menuliskan rumus rerata yang digunakan. T1 menggunakan beberapa operasi matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, dan pembagian untuk menentukan nilai rerata, jangkauan, dan menjawab pertanyaan soal. Secara keseluruhan, langkah/tahapan penyelesaian yang digunakan sudah tepat namun kurang lengkap karena T1 tidak membuat pendefinisian variabel serta penggunaan rumus yang digunakan. Meski demikian, jawaban yang diperoleh T1 benar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 707, "width": 442, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Deskripsi Literasi Matematis Subjek Bergaya Belajar Teoritis (T2) dalam Menyelesaikan Soal Nomor 4", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 735, "width": 442, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam menyelesaikan soal nomor 4, T2 tidak menuliskan bagian ketika dirirnya memahami soal dengan menuliskan kembali informasi apa saja yang diketahui dari soal. T2", "type": "Text" }, { "left": 470, "top": 155, "width": 54, "height": 105, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan strategi pemecahan masalah Argumentasi dalam penarikan kesimpulan", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 177, "width": 44, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengguna an simbol dan operasi matematis", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 24, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "204 ❒", "type": "Page header" }, { "left": 301, "top": 61, "width": 225, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 177, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME Vol. 07, No. 02, July 2023: 195-209", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 442, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "cenderung langsung menuliskan langkah-langkah penyelesaian soalnya. Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, T2 menjelaskan bahwa dia memahami maksud soal dan dapat menjelaskan kembali menggunakan kalimatnya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 115, "width": 442, "height": 177, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, dalam hal matematisasi T2 juga tidak membuat sebuah pendifinisan variabel untuk menjelaskan sombol-simbol matematika yang digunakan. T2 mampu merancang strategi penyelesaian soal namun tidaknya menuliskannya pada lembar jawabannya, dia hanya melaksanakan startegi tersebut menuliskan runtutan tahapan penyelesaiaannya di lembar jawaban. Saat dikonfimasi bagaimana strategi penyelesaian soalnya, T2 menjelaskan bahwa untuk mengonfirmasi nilai kebenaran dari 2 pernyataan pada soal T2 harus mengetahui terlebih dahulu nilai rerata awal dari masing-masing proporsi di tahun 2019,2020, dan 2021. Kemudian T2 menghitung besarnya peningkatan yang terjadi di masing-masing pernyataan pertama dan kedua. Setelah mendapatkan hasilnya barulah T2 menghitung kembali rerata baru untuk proporsi lapangan kerja setelah adanya peningkatan proporsi di beberapa kelompok. T2 kemudian membandingkan rerata awal dan rerata baru yang diperoleh untuk memutuskan apakan pernyataan pertama dan kedua pada soal bernilai benar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 442, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4 berikut adalah tahapan pelaksanaan strategi penyelesaian soal yang dituliskan T2.", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 589, "width": 276, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4. Pelaksanaan strategi penyelesaian soal T2", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 603, "width": 442, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seperti tampak pada Gambar 4 di atas, T2 memulai langkah penyelesaiannya dengan menghitung rerata proporsi lapangan kerja dari tahun 2019-2021, kemudian T2 menghitung besarnya kenaikan yang terjadi pada jumlah proporsi kelompok usia 20-24 di tahun 2021. Setelah menghitung keduanya, T2 barulah menghitung kembali rerata proporsi lapangan kerja di tahun 2021 apabila proporsi lapangan kerja di usia 20-24 mengalami kenaikan. Dari tahapan itulah kemudian T2 menilai apakah pernyataan pada soal bernilai benar atau tidak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 442, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara keseluruhan, T2 mampu menjelaskan secara lisan runtutan tahapan/langkah- langkah penyelesaian yang dia gunakan berserta dengan alasannya. T2 tidak menunjukkan tahapan pengecekan kembali secara tertulis pada lembar jawabannya namun setelah dikonfirmasi kembali pada tahap wawancara T2 menyatakan telah melakukan tahap tersebut secara eksplisit.", "type": "Text" }, { "left": 510, "top": 59, "width": 18, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "205", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 72, "width": 323, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 508, "top": 69, "width": 9, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "❒", "type": "Page header" }, { "left": 98, "top": 765, "width": 429, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey-Mumford (lFitriyah,Hendro,& Sukoriyanto)", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 97, "width": 443, "height": 109, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam tahapan penyelesaian soal, tampak seperti Gambar 4 di atas, T2 hanya menggunakan simbol matematika seperti 𝑥̅ untuk menunjukkan nilai rerata sampel. T1 tidak menggunakan simbol 𝑥 𝑖 untuk menunjukkan/merepresentasikan nilai data ke -i . T2 menggunakan penalarannya dengan mengaitkan pertanyaan soal dengan konsep rerata/rataan namun tidak menuliskan rumus rerata yang digunakan. Secara keseluruhan, langkah penyelesaian yang digunakan sudah tepat namun kurang lengkap karena pada tahapan langkah penyelesaian soal T2 tidak memberikan bukti secara lengkap mengenai alasanya membenarkan kedua pernyataan pada soal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 208, "width": 442, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Deskripsi Literasi Matematis Subjek Bergaya Belajar Pragmatis (P1) dalam Menyelesaikan Soal Nomor 3", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 236, "width": 443, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi matematis P1 dalam menyelesaikan soal nomor 1 ditunjukkan dalam Gambar 5 berikut.", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 434, "width": 244, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5. Hasil pengerjaan P1 pada soal no. 3", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 447, "width": 442, "height": 67, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan gambar tersebut, tampak bahwa P1 tidak menuliskan bagian ketika P1 memahami soal dengan menuliskan kembali informasi apa saja yang diketahui dari soal. P1 cenderung langsung menuliskan langkah-langkah penyelesaian soalnya. Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, P1 menjelaskan bahwa dia memahami maksud soal dan dapat menjelaskan kembali menggunakan kalimatnya sendiri", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 442, "height": 211, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, berdasarkan gambar tersebut juga tampak bahwa P1 juga tidak membuat pendefinisian variabel untuk menjelaskan representasi/simbol matematis yang digunakan dalam proses penyelesaian soal. P1 tidak menuliskan bagian ketika dia merancang strategi penyelesaian namun menunjukkan tahapan pelaksanaan strateginya dengan menuliskan secara runtut tahapan-tahapan penyelesaian soalnya. P1 juga mampu menjelaskan secara lisan runtutan tahapan/langkah-langkah penyelesaian yang dia gunakan berserta dengan alasannya saat wawancara. Jika dilihat berdasarkan hasil pengerjaan P1 di atas, P1 menggunakan penalarannya dengan menghubungkan soal tersebut dengan konsep rerata yang telah dia pelajari sebelumnya. P1 memulai langkah awalnya dengan menentukan nilai rerata dari data yang diberikan menggunakan rumus umum rerata yaitu 𝑥̅ = 𝑥 𝑖 +𝑥 2 +⋯+𝑥 3 𝑛 , kemudian dilanjutkan dengan mencari panjang jangkauan dari data tersebut. P1 kemudian menggunakan kedua nilai yang telah diperoleh sebelumnya untuk menjawab pertanyaan pada soal hingga ke tahap penarikan kesimpulan. P1 tidak menunjukkan tahapan pengecekan kembali secara tertulis pada lembar jawabannya namun setelah dikonfirmasi kembali pada tahap wawancara P1 menyatakan telah melakukan tahap tersebut secara eksplisit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 729, "width": 443, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam tahapan penyelesaian soal, P1 menggunakan beberapa simbol seperti R untuk menunjukkan besarnya jangkauan, 𝑥̅ untuk menunjukkan nilai rerata sampel, 𝑋 𝑚𝑎𝑥 untuk", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 446, "height": 94, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penerapan strategi pemecahan masalah Penggun aan simbol dan operasi matemati ka", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 24, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "206 ❒", "type": "Page header" }, { "left": 301, "top": 61, "width": 225, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 177, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME Vol. 07, No. 02, July 2023: 195-209", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 442, "height": 123, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menunjukkan nilai data terbesar, dan 𝑋 𝑚𝑖𝑛 untuk menunjukkan nilai data terkecil. Dalam langkahnya, meski mampu mengaitkannya dengan konsep rerata namun P1 tidak menuliskan rumus umum rerata dalam persamaan menggunakan simbol matematis. P1 hanya menuliskan rumus rerata berdasarkan konsep bahwa rerata merupakan hasil bagi antara jumlah data dengan banyaknya data. P1 menggunakan beberapa operasi matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, dan pembagian untuk menentukan nilai rerata, jangkauan, dan menjawab pertanyaan soal. Secara keseluruhan, langkah/tahapan penyelesaian yang digunakan sudah tepat meskipun P1 tidak membuat pendefinisian variabel dalam tahapannya. Meski demikian, jawaban yang diperoleh P1 benar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 442, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f. Deskripsi Literasi Matematis Subjek Bergaya Belajar Pragmatis (P2) dalam menyelesaikan Soal Nomor 4", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 443, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam menyelesaikan soal nomor 4, P2 tidak menuliskan bagian ketika dirirnya memahami soal dengan menuliskan kembali informasi apa saja yang diketahui dari soal. P2 cenderung langsung menuliskan langkah-langkah penyelesaian soalnya. Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, P2 menjelaskan bahwa dia memahami maksud soal dan dapat menjelaskan kembali menggunakan kalimatnya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 445, "height": 190, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, dalam hal matematisasi P2 juga tidak membuat sebuah pendifinisan variabel untuk menjelaskan sombol-simbol matematika yang digunakan. P2 mampu merancang strategi penyelesaian soal namun tidak menuliskannya pada lembar jawabannya, dia hanya melaksanakan startegi tersebut menuliskan runtutan tahapan penyelesaiaannya di lembar jawaban. P2 mengalami mispersepsi dalam memahami maksud soal, hal ini terlihat dalam proses wawancara ketika P2 menjelaskan kembali maksud soal. P2 menganggap bahwa soal menanyakan nilai kebenaran dari kedua pernyataan dimana pernyataan tersebut mempertanyakan ada tidaknya peningkatan jumlah proporsi. Kemudian ketika ditanya bagaimana strategi penyelesaian soalnya, P2 menjelaskan bahwa untuk mengonfirmasi nilai kebenaran dari 2 pernyataan pada soal, maka P2 harus menunjukkan adanya peningkatan jumlah proporsi dengan menghitung besarnya terlebih dahulu. Setelah mengetahui besarnya peningkatan yang dimaksud pada masing-masing pernyataan, kemudian P2 mengonfirmasi bahwa kedua pernyataan bernilai benar. Namun di tahap akhir dia tidak menuliskan kesimpulan yang diperoleh.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 396, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut adalah tahapan pelaksanaan strategi penyelesaian soal yang dituliskan P2.", "type": "Text" }, { "left": 510, "top": 59, "width": 18, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "207", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 72, "width": 323, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 508, "top": 69, "width": 9, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "❒", "type": "Page header" }, { "left": 98, "top": 765, "width": 429, "height": 20, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey-Mumford (lFitriyah,Hendro,& Sukoriyanto)", "type": "Page footer" }, { "left": 168, "top": 367, "width": 276, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. Pelaksanaan strategi penyelesaian soal P2", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 381, "width": 443, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "P2 mampu menjelaskan secara lisan runtutan tahapan/langkah-langkah penyelesaian yang dia gunakan berserta dengan alasannya. P2 tidak menunjukkan tahapan pengecekan kembali secara tertulis pada lembar jawabannya namun setelah dikonfirmasi kembali pada tahap wawancara P2 menyatakan telah melakukan tahap tersebut secara eksplisit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 436, "width": 442, "height": 80, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam tahapan penyelesaian soal, P2 tidak menggunakan simbol matematika tertentu, P2 cenderung langsung menggunakan nilai data untuk digunakan dalam operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, dan pembagian untuk menghitung besarnya kenaikan proporsi yang ingin dicari. P2 menggunakan penalarannya dengan mengaitkan pertanyaan soal dengan konsep rerata/rataan namun karena mengalami mispersepsi dalam memahami soal maka P2 tidak dapat menentukan penyelesaian soal dengan tepat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 519, "width": 442, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, maka secara garis besar dapat diketahui bahwa terdapat persamaan dan perbedaan yang dimiliki mahasiswa bergaya belajar reflektif, teoritis, dan pragmatis dalam menyelesaikan soal numerasi statistik dengan kemampuan lterasi matematis yang mereka miliki.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 574, "width": 443, "height": 176, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam menyelesaikan soal nomor 3, mahasiswa bergaya belajar reflektif dapat memenuhi hampir keseluruhan aspek literasi matematis. Mahasiswa bergaya belajar reflektif mampu mengkomunikasikan pemahamannya tentang soal secara tertulis dengan menuliskan poin-poin yang diketahui secara lengkap. Hal ini sesuai dengan Honey & Mumford (dalam Pirtchard, 2009) yang menyatakan bahwa siswa reflektif cenderung mengumpulkan informasi suatu data secara menyeluruh dan mendasar sebelum beraksi ( acting ). Selain itu, mahasiswa bergaya belajar reflektif juga menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal secara runtut hingga mencapai tahap penarikan kesimpulan. Kemudian mahasiswa bergaya belajar reflektif juga menuliskan keseluruhan rumus yang ia gunakan berserta simbol- simbolnya. Adapun mahasiswa bergaya belajar teoritis dan pragmatis tidak menuliskan poin- poin yang diketahui untuk menunjukkan pemahamannya. Hal ini tak sejalan dengan hasil penelitian Aljeberi (2014) yang menyatakan bahwa siswa pada gaya belajar Honey- Mumford memiliki kemampuan yang sama dalam menuliskan informasi soal (tahapan", "type": "Text" }, { "left": 472, "top": 252, "width": 92, "height": 21, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menjalankan prosedur matematis", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 24, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "208 ❒", "type": "Page header" }, { "left": 301, "top": 61, "width": 225, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 177, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME Vol. 07, No. 02, July 2023: 195-209", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 442, "height": 149, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memahami masalah). Bagi mahasiswa bergaya belajar pragmatis ini terjadi karena menurut Honey & Mumford (dalam Pirtchard, 2009), siswa pragmatis cenderung mengerjakan sesuatu langsung pada intinya, dan menurut mahasiswa bergaya belajar pragmatis menuliskan poin-poin yang diketahui tidaklah terlalu penting sehingga mereka tidak menuliskannya. Mahasiswa bergaya belajar teoritis dan pragmatis keduanya menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan runtut, namun perbedaannya terletak pada penulisan kesimpulan dan rumus yang digunakan dimana mahasiswa bergaya belajar pragmatis tidak menuliskan kesimpulan akhir dan cenderung menuliskan rumus menggunakan kata-kata tanpa simbol matematis dimana hal ini sesuai dengan pendapat Honey & Mumford (dalam Pritchard, 2009) yang menyatakan bahwa siswa bergaya belajar pragmatis cenderung mengerjakan secara to the point dan tergesa-gesa.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 442, "height": 190, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam menyelesaikan soal nomor 4, mahasiswa bergaya belajar reflektif dan pragmatis mengalami mispersepsi dalam memahami maksud soal sehingga hal ini menyebabkan penyelesaian masalah yang diperoleh tidak tepat. Adapun mahasiswa bergaya belajar teoritis mampu memahami masalah yang diberikan, dimana dari pemahaman ini digunakan konsep rataan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini terjadi dikarenakan siswa bergaya belajar teoritis cenderung mengeksplorasi secara metodis hubungan antar ide, peristiwa dan situasi (Honey & Mumford dalam Pirtchard, 2009). Mahasiswa bergaya belajar teoritis kemudian menuliskan langkah-langkah penyelesaiannya secara lengkap sampai mendapatkan kesimpulan akhir dari rangkaian hasil perhitungan yang dilakukan. Dalam langkah penyelesaiannya, mahasiswa bergaya belajar teoritis juga menuliskan rumus/formula serta beberapa simbol matematika yang digunakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam menyelesaikan soal nomor 4, mahasiswa bergaya belajar teoritis menunjukkan aspek-aspek literasi matematis yang hampir lengkap dibandingkan mahasiswa bergaya belajar reflektif dan pragmatis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 457, "width": 67, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 471, "width": 442, "height": 121, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan gaya belajar berbeda memiliki perbedaan kemampuan pada beberapa aspek literasi matematis. Adapun perbedaan yang dimaksud tampak pada aspek penggunaan simbol matematis, penalaran dan argumentasi, serta aspek merancang strategi penyelesaian masalah. Mahasiswa bergaya belajar reflektif cenderung lebih detail dalam hal menggunakan simbol dan rumus matematis, mahasiswa bergaya belajar teoritis cenderung lebih teliti dalam memahami dan menerjemahkan maksud soal, sedangkan mahasiswa bergaya belajar pragmatis cenderung menggunakan penalaran sederhana dan to the point dengan penggunanaan simbol/rumus matematika yang minim.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 595, "width": 442, "height": 149, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendidik disarankan untuk memberikan pengalaman belajar sesuai kecenderungan gaya belajar tertentu yang dimiliki mahasiswa. Dalam menghadapi mahasiswa bergaya belajar teoritis, guru disarankan memberikan pengalaman pembelajaran berbasis masalah yang menuntut penyelesaian detail dan terstruktur . Dalam menghadapi mahasiswa bergaya belajar pragmatis, guru disarankan untuk memberikan pengalaman pembelajaran matematika untuk mengomunikasikan gagasan yang dapat dipahami bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Kemudian memberikan pengalaman belajar yang membiasakan untuk mengubah kata-kata panjang menjadi simbol matematis untuk efisiensi tulisan dengan tetap memperhatikan kaidah yang berlaku Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian terkait literasi matematis mahasiswa calon guru ditinjau dari gaya belajar.", "type": "Text" }, { "left": 510, "top": 59, "width": 18, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "209", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 72, "width": 323, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 508, "top": 69, "width": 9, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "❒", "type": "Page header" }, { "left": 98, "top": 765, "width": 429, "height": 20, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Literasi Mahasiswa Calon Guru dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Statistik Berdasarkan Gaya Belajar Honey-Mumford (lFitriyah,Hendro,& Sukoriyanto)", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 97, "width": 116, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 443, "height": 108, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abidin, Yunus, dkk. (2017). Pembelajaran Literasi . Jakarta: Bumi Aksara. Aljaberi, N. M. (2014). Pre-Service Elementary School Teachers’ Learning Styles and Their Ability to Solve Mathematical Problems According to Polya's Strategy . Journal of Education and Practice, 5 (30), 150-162. Anwar, N. T., Waluya, S.B., & Supriyadi. (2018). Kemampuan Literasi Matematika Berdasarkan Self-Confidence Pada Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Proses Pemecahan Masalah DAPIC . Unnes Journal of Mathematics Education Research, 7 (2): 152-160.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 235, "width": 443, "height": 67, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Arikunto, Suharsimi. (1987). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara. Bahrul Hayat & Suhendra Yusuf. (2010). Mutu Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara . Budiono, C.S., Wardono. 2014. PBM Berorientasi PISA Berpendekatan PMRI Bermedia LKPD Meningkatkan Literasi Matematika Siswa SMP . Unnes Journal of Mathematics Education, 3(3): 209-219.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 304, "width": 407, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif . Surabaya: Rajawali Pers.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 318, "width": 442, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Creswell, J. (2012). Educational Research: Planning, Conductioning, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research 4 th Edition . Boston: Pearson.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 346, "width": 442, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Edimuslim, E, dkk. (2019). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar. Journal of Mathematics Education . 5(2) : 95.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 373, "width": 442, "height": 39, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Damrongpanit, S. (2014). An Interaction of Learning and Teaching Styles Influencing Mathematics Achievements of Ninth-Grade Students: A Multilevel Approach. Academic Journal , 9(19), 771-779.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 415, "width": 443, "height": 66, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Duff, A. & Duffy, T. (2002). Psychometric Properties of Honey & Mumford’s Learning Styles Questionnaire (LSQ). Personality and Individual Differences, 33, 147–163. Fatma, Maulida R.A. (2018). Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar dan Gender Peserta Didik Pada Pembelajaran PBL Berbantuan Asesmen Proyek . Semarang : UNS.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 484, "width": 443, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Honey, P., & Mumford, A. (1989). Learning Styles Questionnaire . Organization Design and Development, Incorporated.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 512, "width": 443, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hudojo, H. (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika . Malang: JICA-FMIPA UM.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 539, "width": 443, "height": 108, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jatisunda, M.G, Nahdi, D.S, & Suciwati, Vici. (2020). Kemampuan Literasi Statistika Mahasiswa Adminitrasi Publik. SJME, 4(2) : 134-146. Johar, Rahmah. (2012). Domain Soal PISA Untuk Literasi Matematika . Kemendikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Matematika SMP/MTs tentang Implementasi Kurikulum 2013 . Jakarta : Kemendikbud. Kusmaryono, I., Suyitno, H., Dwijanto. (2016). The Role Of Mathematical Representation and Disposition in Improving Students’ Mathematical Power . AdMathEdu, 6(1): 11- 24.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 650, "width": 442, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lexy J. Meleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif . Yogyakarta: Remaja Rosda Karya,", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 677, "width": 443, "height": 80, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mujulifah, Fithri. (2015). Literasi Matematis Siswa Dalam Menyederhanakan Ekspresi Aljabar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran 4. OECD. (2013). PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy . Paris: OECD Publisher OECD. (2016). PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading, Mathematic and Financial Literacy . PISA. Paris : OECD Publisher.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 24, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "210 ❒", "type": "Page header" }, { "left": 301, "top": 61, "width": 225, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN: 2548-8163 (online) | ISSN: 2549-3639 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 776, "width": 177, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SJME Vol. 07, No. 02, July 2023: 195-209", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 74, "width": 443, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "OECD. (2019). PISA 2018 Results: Combined Executive Summaries . Volume I, II & III. PISA. Paris : OECD Publisher.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 101, "width": 442, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ojose, Bobby. (2011). Mathematics Literacy: Are We Able to Put the Mathematics We Learn into Everyday Use.‖ Journal of Mathematics Education. 4, 1 : 89–100.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 442, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Paridjo dan Budi Waluya. (2017). Analysis Mathematical Communication Skill Students In The MatterAlgebra Based Nctm.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 157, "width": 442, "height": 24, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pritchard, A. (2009). Ways Of Learning: Learning Theorist And Learning Styles In The Classroom 2 nd Edition . New York: Routledge.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 442, "height": 40, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology 5 th Edition . New York: McGraw Hill. Sari, Rosalia Hera Novita. (2016). Kemampuan Literasi Matematika Siswa SMA Di Daerah Istimewa, Yogyakarta : UNY.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 442, "height": 24, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Shadiq, F. (2014). Pembelajaran Matematika : Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa. Yogyakarta: Graha Ilmu.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 442, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Stori, Djaman. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D . Bandung: Alfabeta. Swailes, S. & Senior, B. (1999). The Dimensionality of Honey and Mumford’s Learning Style Questionnaire . International Journal of Selection and Assessment , 7 (1), 1-11.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 308, "width": 442, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yustitia, Via. (2019). Literasi Matematika Mahasiswa dengan Gaya Belajar Visual. Journal of Mathematics Education. 9(1), 1-13.", "type": "Text" } ]
31ae0601-b6f2-2fc5-9070-9b418c01328c
https://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains/article/download/3535/2793
[ { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 932", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 102, "width": 436, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analysis and Design of an Android-Based Tourism E-Ticket Application System in The Toba Caldera with a CRM Approach", "type": "Section header" }, { "left": 81, "top": 148, "width": 445, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Anggun Fergina, M.Kom, 2 Kamdan, M.Kom, 3 Berniman Gofindo Malau 1,2,3 Fakultas Teknik, Komputer dan Desain, Universitas Nusa Putra Email: [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 199, "width": 446, "height": 122, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords Abstract. This research aims to develop and evaluate an e-ticketing application to enhance the tourist experience at The Caldera Toba. Employing a comprehensive software development methodology, the application is designed to streamline the ticket purchasing process and improve information accessibility for tourists. Evaluation is conducted through a user satisfaction survey, measuring aspects such as usability, functionality, and application reliability. The research results indicate a high level of satisfaction among users, with a particular emphasis on user-friendliness and the efficiency of the ticket purchasing process. This study not only underscores the potential of e-ticketing applications in the tourism sector but also provides valuable insights for further development in the context of other tourist destinations. The implications of these findings are significant for stakeholders in the tourism sector, especially in efforts to enhance the tourist experience through technology. E-ticketing, The Caldera", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 238, "width": 112, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Toba, Tourism, User satisfaction, Information technology.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 338, "width": 122, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 351, "width": 454, "height": 98, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tourism is a crucial component of the national economy, experiencing rapid growth with numerous flight routes, new tourist destinations, and an increasing number of accommodations. The potential economic impact of tourism on a country is substantial, generating significant revenue for regions that recognize the potential of their tourism industry. Each region, being autonomous, strives to maximize its own potential. Tourism can be defined as the overall system of signs and symptoms caused by foreigners staying in a place, as long as they do not engage in significant work that provides permanent or temporary benefits. It is intertwined with culture and society, reflecting how people utilize their leisure time and vacations. Additionally, recreation has evolved into a societal need.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 452, "width": 454, "height": 187, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Caldera is one of the tourist destinations in the five Super Priority Destinations (SPD) developed by the Government of Indonesia, specifically by the Ministry of Tourism and Creative Economy. It is located in North Sumatra, in the village of Sibisia, Ajibata District, Toba Regency.The Caldera Toba was inaugurated in 2019 during the term of Tourism Minister Arief Yahya. The location is strategically positioned at the edge of the cliff, overlooking the gorge that leads to Sigapiton Village. Sigapiton is a tourist village initiated by the Ministry of Tourism. This destination stands on the land of the Lake Toba Tourism Authority Zone, covering more than two hectares. Currently, to obtain tickets for The Caldera Toba, visitors must go directly to the location, resulting in difficulties and delays in the ticket reservation process. To address these weaknesses, the implementation of an electronic Customer Relationship Management (e-CRM) application is essential. CRM (Customer Relationship Management) is a modern approach to managing corporate and customer relationships at the business level, maximizing communication and marketing through the management of various customer contacts via technological media. The presence of e-CRM can assist customers in obtaining information related to reservations and simplify the process of obtaining tickets through electronic tickets (e-tickets).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 642, "width": 454, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this context, a smartphone-based information system application is needed that can quickly display tourist destination screens, available facilities and all information data for each destination to increase visitor satisfaction. Therefore, this application is needed to make it easier for local and new visitors (tourists), as well as the people of North Sumatra, to choose tourist destinations without encountering difficulties. Therefore, an application is needed to make the process more effective for visitors, ensuring easy access to tourist destination information, available facilities and relevant details. This application aims to meet the needs of both local residents and tourists, making it easy to choose various tourist destinations in North Sumatra. For this reason, the e-ticketing system is deemed suitable for the tourism industry. Makes the process easier for travelers to get tickets by utilizing internet-based mobile media which can be accessed via smartphone or mobile device. The web serves", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 933", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 101, "width": 454, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "as a standard display that can be accessed on any internet-connected device, offering a seamless and versatile platform for users to explore and access information about various destinations.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 139, "width": 81, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. METHOD", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 152, "width": 454, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The methodology employed on this thesis encompasses several crucial stages. These include requirements analysis, user interface design, application development using Android Studio, and CRM system integration. The application testing involves functionality testing, responsiveness assessment, and user trials. The research culminates in an effective application that simplifies the ticket booking process and provides easily accessible tourist information.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 217, "width": 71, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "System Analysis of The", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 226, "width": 341, "height": 165, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Caldera North Sumatra Tourism E-Ticket System Design of The Caldera North Sumatra Tourism E-Ticket Implementation and Processing of The Caldera North Sumatra Tourism E- Ticket System Testing of The Caldera North Sumatra Tourism E-Ticket System", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 397, "width": 454, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1 . System Design Methods This comprehensive methodology follows the Waterfall Model, progressing through each stage systematically. It starts with a thorough needs analysis, proceeds to system design, moves on to implementation, and concludes with rigorous testing to ensure the effectiveness and accuracy of the developed E-Ticket System for The Caldera Tourism in North Sumatra. Explanation of the Development Methodology for E-Ticket System using e-CRM with Waterfall Model:", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 472, "width": 123, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Requirements Analysis", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 485, "width": 426, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this stage, the author identifies the overall requirements and necessary elements for designing the E-Ticket System for The Caldera Tourism in North Sumatra. The analysis involves examining the existing system, both in terms of processes and archives used for recording data related to ticket bookings and returns.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 536, "width": 87, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. System Design", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 548, "width": 426, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "After analyzing the current system for The Caldera Tourism E-Ticket, the next step is the system design phase. This involves creating use case diagrams, class diagrams, and activity diagrams to visualize the structure and flow of the system.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 586, "width": 194, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Implementation and System processing", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 599, "width": 426, "height": 61, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This stage extends from the system design phase, involving the actual development of the designed system. The system, designed using Java programming language, is implemented in accordance with the established system design. The application is tested in a real-world environment at The Caldera Toba, allowing researchers to observe users' direct interactions with the application and identify potential areas for improvement.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 662, "width": 89, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. System Testing", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 675, "width": 426, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "System testing is conducted at this stage to evaluate the entire software. Black-box testing method is employed to verify if the software aligns with the design and ensures the system operates smoothly, producing results that meet the identified requirements.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 711, "width": 122, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tools and Materials Used", "type": "Section header" }, { "left": 82, "top": 725, "width": 89, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Android Studio", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 738, "width": 426, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is the official Integrated Development Environment (IDE) for Android application development. Android Studio provides all the necessary tools for designing, developing, and", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 934", "type": "Page footer" }, { "left": 100, "top": 101, "width": 426, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "testing Android apps. This includes a code editor, an emulator for testing the app on various devices and Android versions, and tools to assist in debugging and optimizing application performance.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 139, "width": 49, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Figma", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 152, "width": 426, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figma is a cloud-based graphic design tool popularly used for user interface (UI) and user experience (UX) design. Figma enables collaborative design and prototyping, making it a good choice for application development teams to design and iterate on the app's user interface.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 190, "width": 141, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Windows operating system", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 202, "width": 426, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As the main system in designing Android applications, and to ensure the installation of the application design software, namely Android Studio, and the software for designing the appearance of the application, namely Figma.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 240, "width": 91, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Android Device", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 253, "width": 425, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "To test the created application, a real Android device is needed so that the application can be tested for its stability and efficiency.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 279, "width": 71, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research Sites", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 291, "width": 454, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The research sites used in this study are located at several tourist locations in The Caldera Toba. The research activities involved observations and interviews aimed at understanding the needs and expectations of users, as well as identifying challenges and potential for the development of The Caldera Toba tourism e-ticketing application.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 342, "width": 76, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data Collection", "type": "Section header" }, { "left": 100, "top": 354, "width": 425, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The processes undertaken by the author in data collection to assist in this writing are as follows:", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 367, "width": 108, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Literature Review", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 381, "width": 426, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The author searches for theoretical research books in the library, bookstores such as Gramedia, as well as official journals on the internet to gather information about the theoretical aspects of the thesis title. Specifically, to avoid constraints in the research, the author conducts observations on the theories used and identifies the objectives of these observations. Consequently, the author selects theories from various journals to aid in the design of the system.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 464, "width": 72, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Interviews", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 478, "width": 426, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "After conducting observations, the author will interview several students or members of the community regarding what should be included in the application to be designed. This includes aspects such as the app's appearance, suitable tourist destinations to be included in the database and application, and preferences for the menu. Involving students and the community enhances user experience in the application.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 547, "width": 444, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Questionnaire** The author creates a questionnaire for several users about their experience using the created application, focusing on the user interface and user experience. The questionnaire consists of several questions about the application. Consequently, the author can understand the shortcomings of the application, allowing for the addition of improvements to the program.", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 935", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 102, "width": 248, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. RESULTS AND DISCUSSION Implementation Phase (Application Implementation)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 127, "width": 454, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implementation is the stage of application and testing for the system based on the results of the analysis and design that have been conducted earlier. In this chapter, the implementation of the designed results into The Caldera Tourism E-ticket application is discussed.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 168, "width": 134, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Onboarding Page Display", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 181, "width": 426, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This page serves as the initial screen that appears when the application is opened for the first time. It showcases a design reflecting The Caldera Toba's visual identity. The background image features an iconic Batak traditional house, establishing a direct connection with the local heritage and cultural beauty.", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 407, "width": 162, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 2. Onboarding Page Display", "type": "Caption" }, { "left": 82, "top": 420, "width": 108, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Login Page Display", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 434, "width": 426, "height": 50, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This page serves as the login page designed for every user before entering the application or system. Its purpose is to ensure that only users with proper access can enter the system. Users can enter the previously created username and password. Upon successful login, they will be directed to the dashboard page.", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 671, "width": 132, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 3 . login Page Display", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 684, "width": 130, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Dashboard Page Display", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 698, "width": 426, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The dashboard page provides a warm welcome by greeting the user by name, adding a personalized touch to enhance the user experience. The search feature is included to facilitate users in quickly finding specific destinations or travel information. The dashboard displays a selection of tourist destinations presented in visually appealing cards with captivating images. It highlights featured destinations to inspire users and make it easy for them to discover", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 936", "type": "Page footer" }, { "left": 100, "top": 99, "width": 425, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "interesting places to visit. This dashboard page serves as the starting point for users to explore all the possibilities offered by The Caldera Toba, emphasizing visual beauty and ease of access.", "type": "Text" }, { "left": 239, "top": 300, "width": 156, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 4. Dashboard Page Display", "type": "Caption" }, { "left": 82, "top": 311, "width": 166, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Tourist Destination Page Display", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 324, "width": 425, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This page displays a list of available tourist destinations. Each tourist destination is presented in the form of individual cards, making it easy for users to view essential information. Users can scroll up and down to explore various options and select the destination they desire.", "type": "Text" }, { "left": 238, "top": 539, "width": 158, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 5 . Tourist Destination Page", "type": "Caption" }, { "left": 82, "top": 550, "width": 157, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Tour Description Page Display", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 563, "width": 426, "height": 120, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This tourist description page provides detailed information about the tourist destination. The \"View Reviews\" button offers users the option to read reviews from other visitors, providing additional insights and aiding in decision-making. The price and rating section clearly presents the entrance fee and overall rating from visitors, assisting users in evaluating the quality of the destination based on others' experiences. The \"Book Now\" button provides a direct way for users to make reservations, facilitating a seamless transition from exploration to transaction. This tour description page enables users to gather all the information they need to make informed decisions about their visit and take the next steps in planning their trip by relying on reviews and making direct bookings through the application.", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 937", "type": "Page footer" }, { "left": 243, "top": 293, "width": 148, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 6. Tour Description Page", "type": "Caption" }, { "left": 82, "top": 304, "width": 124, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Checkout Page Display", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 317, "width": 426, "height": 120, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This page displays a summary of the tickets to be purchased. The \"Non-refundable\" section outlines the ticket policy, providing transparency and making it easy for users to understand the purchase conditions. This page also includes options for selecting the date and time of the visit, easily adjustable through a dropdown menu, offering flexibility for users to plan their visit. The \"Total Guests\" section allows users to adjust the number of visitors with the '+' and '-' buttons, providing intuitive control for users to determine the quantity of tickets they want to purchase. In the \"Payment Summary\" section, a breakdown of costs, including the price per person and total payment, ensures users are aware of the amount to be paid. The \"Buy Ticket\" button is the final step in the checkout process, guiding users to the payment stage.", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 631, "width": 151, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 7 . Checkout Page Display", "type": "Caption" }, { "left": 72, "top": 642, "width": 70, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "System Testing", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 656, "width": 450, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "System testing is the process of executing software systems to determine whether the system meets the specified requirements and operates in the desired environment. System testing is often associated with bug hunting, identifying program imperfections, and addressing errors in the program that may lead to failures in the execution of the software system.", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 938", "type": "Page footer" }, { "left": 237, "top": 99, "width": 125, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Table 1. Functional System", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 115, "width": 455, "height": 471, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Function Test Cases Input Data Expected Results Test result Status 1 Login User enters valid credentials Valid credentials Successful login to the aolication Successful Success 2 Login User enters invalid credentials Invalid credentials Display error message Error message displayed Success 3 Register new account Register with compplete data Complete data New account successfully created Account successfully created Success 4 Register new account Register woth incomplete data Incomplete data Display error message Error message displayed Success 5 Search destination Search with spesific keywords “Toba” keyword Display seearch results for “Toba” destination Results as expected displayed Success 6 Purchase ticket Complete ticket purchase process Valid purchase data Purchase successfully with confirmation Purchase successful Success 7 Manage destination (admin) Add new tourist destination New destination data Destinaation successfully added Destination sucessully added Success 8 Manage destination (admin) Edit a tourist destination Select destination to edit Destination successfully edited Destinasi berhasil dihapus Success 9 Manage destination delete Delete a tourist destination Select dedstinationn to delete Destination successfully deleted Destination successfully deleted Success 10 Manage user profile Update user profile New profile data User profile successfully update Profil successfully updated Success 11 Logout Perform logout operation Logout operation Use successfully logged out and session Logout successful success", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 602, "width": 112, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 616, "width": 454, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this research, an Android-based e-ticketing application for The Caldera Toba tourism was developed using a structured methodology. The research stages included literature study, problem identification, objective determination, data collection, analysis of the existing system, analysis of system requirements, and analysis of both software and hardware requirements. This process was followed by the design of the database and the system, including the user interface design. The application was built using Android Studio and integrated with Customer Relationship Management (CRM), providing significant benefits for both tourism destination managers and users. The development of the application successfully enhanced the quality and convenience for users by providing comprehensive information about tourist destinations and ease in ticket booking, thus offering a responsive and user-friendly solution.", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 939", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 102, "width": 81, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 115, "width": 454, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] Hayati, L., Siregar, S. 2022. Kriteria Penentu Kunjungan Wisatawan Pada Objek Wisata Alam di Kabupaten Balangan. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan . Vol. 5(1)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 140, "width": 454, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] Saniati, S., Assuja, M.A., Neneng, N., Puspaningrum, A.S. and Sari, D.R., 2022. Implementasi E-Tourism sebagai Upaya Peningkatan Kegiatan Promosi Pariwisata. International Journal of Community Service Learning . Vol. 6(2).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 178, "width": 454, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] Damanik, D., Nasrullah., P urba, B., Afandi, SN., Abdillah, D., Raditya., Salim, M.N. 2022. Ekonomi Parawisata: Konsep, Pemasaran dan Pembangunan. Yayasan Kita Menulis. Indonesia", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 204, "width": 454, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] Munanda, R., Amar, S. 2019. Pengaruh Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Rata-Rata Pengeluaran Dan Tingkat Hunian Hotel Terhadap Pendapatan Indonesia Pada Sektor Pariwisata. Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan . Vol. 1(1)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 242, "width": 451, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] Anggreani, C., Silalahi, R.H. 2022. Analisis Potensi Pengembangan Obyek Wisata The Caldera Toba Nomadic Escape di Kabupaten Toba. Jurnal Akademi Parawisata Medan. Vol. 10(1)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 267, "width": 454, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] Hidayat, T.W., Nasution, I. 2019. Persepsi Publik Tentang Destinasi Pariwisata Danau Toba Sebagai Global Geopark Caldera UNESCO. Jurnal Ilmu Administrasi Publik . Vol. 7(2)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 292, "width": 455, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[7] Sukmawati., Susianto, D. 2019. Perancangan Sistem Pemesanan E-Tiket Pada Wisata Di Lampung Berbasis Web Mobil. Jurnal Onlie Mahasiswa Sistem Informasi dan Akuntansi (ONESISMIK). Vol. 2(2)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 330, "width": 454, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[8] Heryati, Y. 2019. Potensi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Tapandullu Di Kabupaten Mamuju. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan . Vol. 1(1)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 355, "width": 454, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[9] Suwarti, S., Krisnawati, H. 2019. Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan Sebagai Daya Tarik Wisata Pantai Marina Semarang Guna Mendukung Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis . Vol. 12(2)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 393, "width": 454, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[10 Edward. 1991. Tourism Planning: An Integrated and sustainable Approach. Van Nostrand Reinhold. New York, Inc.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 419, "width": 454, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[11] Wasawa, D. 2022. Perlindungan Hukum Terhadap Wisatawan Di Sembalun Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani . Vol. 3(2)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 457, "width": 454, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[12] Safitri, L., Basuki, S. 2020. Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Text Chatting Berbasis Android Web View. Jurnal IPSIKOM . Vol. 8(2)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 482, "width": 455, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[13] Nurhidayati., Nur, A.M. 2021. Pemanfaatan Aplikasi Android Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Persebaran Indekos di Wilayah Pancor Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Informatika dan Teknologi . Vol. 4(1)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 520, "width": 455, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[14] Sukmawati, S., Susianto, D. 2019. Perancangan Sistem Pemesanan E-Tiket Pada Wisata Di Lampung Berbasis Web Mobil. Jurnal Online Mahasiswa Sistem Informasi Dan Akutansi . Vol. 2(2)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 558, "width": 454, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[15] Putri, R.R. 2019. Rancang Bangun Sistem Informasi E-Ticketing Bagi Para Pengunjung Wisnus Dan Wisman Pada Destinasi Wisata Pesawaran Berbasis Android. Skripsi Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 596, "width": 454, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[16] Nurdin, S.A., Abdurrazaq, I., Aldiansyah, A. 2018. Analisis dan Perancangan Aplikasi Wisata Di DaerahBogor Berbasis Android. JISA (Jurnal Informatika dan Sains) . Vol. 1(1)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 621, "width": 454, "height": 48, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[17] Wibowo, A.G.S. 2018. Analisis Dan Perancangan Aplikasi Mobile Visit Jogja Berbasis Android. Skripsi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom Yogyakarta [18] Maiyana, E. (2018). Pemanfaatan Android Dalam Perancangan Aplikasi Kumpulan Doa. Jurnal Sains Dan Informatika, 4(1), 54–65. https://doi.org/10.22216/jsi.v4i1.3409", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 672, "width": 454, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[19] Kurniawan, A. (2019). Penerapan Integrated Development Environment (IDE) pada Pembelajaran Pemrograman Berorientasi Objek. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 8(2), 1-10.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 710, "width": 454, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[20] Deny S. W. dan Fitri N. H. (2018). Tujuan dan Penggunaan XML dan HTML dalam Sistem Informasi. Jurnal Teknologi Informasi, 7(2), 2019.", "type": "List item" }, { "left": 189, "top": 42, "width": 214, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/InfoSains", "type": "Page header" }, { "left": 176, "top": 53, "width": 240, "height": 21, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains, Volume 13, No 03 2023 E-ISSN.2797-7889, P-ISSN.2089-3329", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 775, "width": 442, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0 ) Page | 940", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 101, "width": 454, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[21] Tiyani, I., & Irawan, H. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Electronic Customer Relationship Management (E-CRM) Guna Meningkatkan Pelayanan SertA. Jurnal Information System, 2(1), 118-124", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 139, "width": 454, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[22] Nugraha, I., & Rosalina, V. (2022). Penerapan Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Informasi Pelayanan Jasa Meteorologi Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi dan Sains, 1(2), 1-10.", "type": "List item" } ]
e72400b4-b5c1-ce11-e1ed-ad8b5ea57e15
https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jko/article/download/21889/9095
[ { "left": 235, "top": 38, "width": 124, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Availabe online at Website:", "type": "Page header" }, { "left": 197, "top": 60, "width": 205, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jko", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 82, "width": 229, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 3 (1), 2022, 25-42", "type": "Text" }, { "left": 187, "top": 759, "width": 224, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2022, Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 772, "width": 415, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 101, "width": 439, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBERDAYAAN BERBASIS PARIWISATA MELALUI HOMESTAY DI DESA WISATA BATULAYANG KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT", "type": "Section header" }, { "left": 192, "top": 164, "width": 215, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana, Tantan Hermansah", "type": "Section header" }, { "left": 193, "top": 181, "width": 211, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 220, "top": 195, "width": 155, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 218, "width": 356, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Submit: 17 Desember 2020, Revisi: 17 Januari 2021, Approve: 17 Februari 2021", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 237, "width": 44, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 250, "width": 443, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "There are various ways to empower oneself in the village. One of them is to make the need for community tourism a trigger for empowerment. By making some of the space in his house a place for tourists to stay, the residents of Batulayang Village make their house as a homestay. Through this homestay, villagers have become a tourist service business in the lodging sector, which then they mine profits that can help meet some of their needs. This study is based on the following research questions; (a) What is the process of homestay-based economic empowerment in Batulayang Tourism Village, and (b) How are the results of homestay-based economic empowerment in Batulayang Tourism Village. The results of the study show that the Batulayang tourism village homestay has tourism potential in economic empowerment by increasing people's income. The tourism-based economic empowerment process involves the active participation of the community which aims to create asustainable and independent tourist village.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 401, "width": 254, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : community development; homestay; tourism", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 427, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 439, "width": 443, "height": 150, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada beragam cara memberdayakan diri di desa. Salah satunya adalah dengan menjadikan kebutuhan berwisata masyarakat sebagai pemantik pemberdayaan.Dengan menjadikan sebagian ruang di rumahnya untuk tempat menginap para wisatawan, warga Desa Batulayang menjadikan rumahnya sebagai homestay.Melaluihomestay ini, warga desa menjadi memiliki usaha jasa wisata di bidang penginapan, yang kemudian mereka menambang keuntungan yang bisa membantu memenuhi sebagian kebutuhannya.Studi ini didasarkan pada pertanyaan penelitian sebagai berikut; (a) Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi berbasis homestay yang berada di Desa Wisata Batulayang, dan (b) Bagaimana hasil pemberdayaan ekonomi berbasis homestay di Desa Wisata Batulayang.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa homestay Desa Wisata Batulayang memiliki potensi pariwisata dalam pemberdayaan ekonomi dengan meningkatkan pendapatan masyarakat. Proses pemberdayaan ekonomi berbasis pariwisata pada dasarnya melibatkan peran partisipasi aktif masyarakat yang bertujuan untuk terciptanya desa wisata yang berkelanjutan dan mandiri.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 604, "width": 266, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : pemberdayaan ekonomi; pariwisata; homestay", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 629, "width": 443, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengutipan : Maulana, Dimas Firli & Tantan Hermansah. Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Jawa Barat. Jurnal Kommunity Online , 2 (1), 2021, 25-42. Doi : 10.15408/jko.v2i1. 21889", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 96, "width": 442, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam literatur ekonomi, lazim dinyatakan bahwa batas atau garis kemiskinan dibuat berdasarkan pemenuhan konsumsi bahan makanan pokok serta kebutuhan bukan bahan makanan yag terdiri dari perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan transportasi. Batas atau garis kemiskinan itu ditentukan atas dasar pemenuhan kebutuhan dasar.Batas nilai pengeluaran didasarkan atas kebutuhan makanan 2.100 kalori per orang/hari (Usman, 2006: 33).Menurut BPS dan Depsos (dalam Suharto, 2005: 133-134), kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non-makanan, yang disebut garis kemiskinan ( poverty line ) atau batas kemiskinan ( poverty threshold ). Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk dapat membayar kebutuhan makanan setara 2.100 kilo kalori per orang per hari dan kebutuhan non-makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi serta aneka barang dan jasa lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 323, "width": 442, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen, meningkat 0,56 persen poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2019.Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 427, "width": 442, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan juga dirasakan oleh masyarakat di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Desa Batulayang mengalami kemiskinan diantaranya karena rendahnya pendidikan masyarakat, rendahnya pendapatan penghasilan mereka dan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat sehingga keadaan perekonomian mereka menjadi lemah.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 531, "width": 442, "height": 217, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara makro, sektor pariwisata memberi sumbangan besar terhadap penghasilan devisa negara, penciptaan lapangan kerja, mengangkat perekonomian masyarakat dari kemiskinan serta mendorong pertumbuhan dan pengembangan suatu wilayah. Dengan adanya pendapatan devisa dari sektor pariwisata di Indonesia, maka hal menimbulkan dampak positif pada sektor lainnya, seperti infrastruktur, menciptakan lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan serta meningkatkan berbagai usaha seperti kuliner, transportasi dan penginapan.Menurut organisasi pariwisata dunia atau yang lebih dikenal dengan World Tourism Organization (WTO) mendefinisikan pariwisata sebagai aktivitas yang dilakukan orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk dan tinggal diluar kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain (Muljadi A.J, 2016: 10).", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 758, "width": 381, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, memberikan", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 35, "width": 326, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang …", "type": "Page header" }, { "left": 510, "top": 782, "width": 16, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 781, "width": 231, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 795, "width": 413, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 437, "height": 114, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengertian bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.Di Indonesia, sektor pariwisata adalah sektor yang penting menjadi fokus pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan pengembangan pariwisata di suatu daerah, termasuk daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 199, "width": 442, "height": 218, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut data Badan Pusat Statistik Jawa Barat, Kabupaten Bogor dalam tabel diatas menempati urutan pertama dalam jumlah kunjungan wisatawan terbanyak, hal ini menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Bogor memiliki potensi dan daya tarik wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata sejarah, wisata buatan, dan wisata religi. Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai visi untuk mewujudkan Kabupaten Bogor sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan di masyarakat.Hal yang menarik di daerah Bogor adalah memiliki destinasi wisata yang bermula dari sebuah desa yang kemudian menjadi desa wisata. Potensi kepariwisataan Indonesia erat kaitannya dalam kegiatan perekonomian di suatu daerah yang menjalakan konsep dan prinsip pembangunan berkelanjutan di masyarakat. Pembangunan tersebut dilaksanakan dengan cara pemberdayaan masyarakat di sektor pariwisata yang berkelanjutan serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal dan kontrol terhadap kegiatan kepariwisataan.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 427, "width": 442, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Potensi masyarakat berperan penting dalam kegiatan kepariwisataan, salah satunya adalah potensi Sumber Daya Manusia (SDM).Salah satu bentuk SDM dalam kegiatan kepariwisataan adalah keterampilan masyarakat, seperti keterampilan dalam menyediakan berbagai kebutuhan wisatawan.Keterampilan yang dimiliki masyarakat juga dikemas dengan kreativitas dan inovasi yang khas dengan adat dan budaya masyarakat itu sendiri. Hal ini akan menambah nilai jual dan daya tarik wisatawan untuk berkunjung kembali ke destinasi wisata tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 551, "width": 442, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata dilaksanakan secara terarah dan berkelanjutan agar masyarakat memiliki kapasitas dan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam mengelola kegiatan pariwisata.Pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan mengenalkan adat istiadat dan budaya masyarakat yang hanya ditemukan di daerah itu dan menjadi suatu ciri khas, seperti desa wisata.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 634, "width": 442, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan pariwisata berbasis masyarakat umumnya dilaksanakan di suatu daerah, salah satunya adalah desa wisata. Menurut Priasukmana dan Mulyadin (2001), Desa wisata merupakan suatu kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupan sosial, ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, keseharian masyarakat, memiliki arsitektur bangunan dengan struktur tata ruang desa yang khas, dan kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan, misalnya atraksi, akomodasi, makanan dan minuman, cinderamata, dan kebutuhan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 74, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "wisata lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 96, "width": 442, "height": 156, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu penerapan pemberdayaan masyarakat di desa wisata adalah akomodasi pariwisata yang berupa homestay. homestay merupakan rumah masyarakat yang ditumpangi ataupun disewa oleh wisatawan dengan tujuan ingin mengenal bahasa, budaya, keseharian dan kearifan lokal dari masyarakat tersebut. Penginapan homestay dinilai dapat menambah pengalaman serta informasi mengenai aktivitas dan kebiasaan mayarakat lokal.Para wisatawan dapat mempelajari tentang living culture masyarakat lokal melalui interaksi langsung yang terjalin diantara wisatawan dan masyarakat setempat, seperti rutinitas sehari-hari, bahasa daerah yang digunakan, dan kebiasaan adat istiadat.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 261, "width": 442, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan homestay desa wisata memadukan antara penginapan dan biaya yang terjangkau dengan budaya lokal yang otentik sebagai atraksi wisata budaya yang melestarikan arsitektur tradisional setempat. Hal ini juga mendorong rasa partisipatif masyarakat untuk menjaga keberlangsungan homestay agar menjadi akomodasi pariwisata yang berkelanjutan. Pendekatan partisipatif masyarakat perlu diarahkan dan diperhatikan untuk mengubah cara pandang pemberdayaan terhadap kegiatan kepariwisataan.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 386, "width": 442, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Adi (2007: 27), partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. Dengan pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggungjawab bersama.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 531, "width": 442, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses partisipatif pemberdayaan masyarakat melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program, sehingga masyarakat dapat pula menyalurkan pola pikir dan sikap serta nilai- nilai pengetahuannya dalam kegiatan kepariwisataan.Pariwisata berbasis masyarakat juga merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar dimana masyarakat atau warga setempat memainkan peranan penting dan utama dalam pengambilan keputusan serta mempengaruhi dan memberi manfaat terhadap kehidupan dan lingkungan mereka (Usman, 2008: 56).", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 675, "width": 442, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desa wisata memiliki karakteristik khusus yang khas untuk menjadi daerah tujuan wisata, karena desa wisata menawarkan keaslian suatu daerah dengan tradisi dan budaya yang hanya ditemukan di daerah itu.Salah satunya adalah Desa Wisata Batulayang yang terletak di Kp. Pasir Manggis, RT. 06 / RW.04, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Desa Wisata Batulayang memiliki potensi dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 35, "width": 326, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang …", "type": "Page header" }, { "left": 510, "top": 782, "width": 16, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 781, "width": 231, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 795, "width": 413, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 442, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "destinasi pariwisata.Destinasi ini berwujud homestay yang melibatkan 43 rumah masyarakat Desa Wisata Batulayang. Homestay berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat Desa Wisata Batulayang.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 159, "width": 56, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 181, "width": 442, "height": 177, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono (2018: 8) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah ( natural setting ), karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya bersifat kualitatif.Sedangkan Moleong (2001: 157) penelitian kualitatif adalah sumber data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen tertulis, arsip maupun yang lainnya pada instansi yang berhubungan dengan penelitian.Penelitian ini dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika obyek tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 368, "width": 442, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan, dan menggambarkan secara mendalam tentang Pemberdayaan Ekonomi Melalui Homestay Desa Wisata Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa barat.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 493, "width": 143, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 515, "width": 53, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asal Mula", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 544, "width": 442, "height": 115, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut data wawancara dengan Ketua Desa Wisata Batulayang, homestay adalah sebuah rumah warga yang disewakan untuk wisatawan yang menginap tanpa meninggalkan pemilik rumah tersebut.Wisatawan yang tinggal bersama di rumah warga, berbaur dan bersentuhan langsung dengan situasi keseharian mereka serta memberikan nilai kehidupan yang berbeda yang belum pernah ditemukan di suasana perkotaan. Homestay menjadi sebuah trend wisata dalam perkembangan akomodasi pariwisata dan juga disambut positif oleh masyarakat Desa Batulayang.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 668, "width": 442, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada mulanya masyarakat Desa Wisata Batulayang belum mengerti konsep dari homestay apa dan bagaimana, setelah ada salah satu warga yang memanfaatkan rumahnya menjadi homestay dan hasilnya menguntungkan, maka masyarakat yang lain pun ikut menjadikan rumah mereka menjadi homestay . Data yang didapat dari hasil wawancara di lapangan adalah bahwa homestay yang terdapat di Desa Wisata Batulayang berjumlah 43 homestay dengan kapasitas 1-3 orang, dan rumah homestay", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 322, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tersebut dimiliki oleh masing-masing individu rumah tangga homestay .", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 96, "width": 442, "height": 114, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rumah yang dijadikan homestay terlahir dengan adanya kesepakatan yang dibuat oleh masyarakat Desa Wisata Batulayang untuk menyediakan jasa akomodasi pariwisata bagi wisatawan yang berkunjung.Para pemilik homestay menyediakan tempat yang nyaman dan aman untuk wisatawan yang ingin menginap.Dalam pengelolaan homestay Desa Wisata Batulayang, bila pemilik homestay yang sudah menerima tamu wisatawan, maka bagi pemilik homestay yang belum menerima wisatawan mendapat gilirannya dan begitu pula seterusnya dilakukan secara bergantian.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 224, "width": 442, "height": 155, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Usaha homestay di Desa Wisata Batulayang merupakan rumah tinggal penduduk yang dihuni oleh pemiliknya yang sebagian kamarnya disewakan untuk tamu wisatawan yang menginap.Bangunan homestay kokoh dan layak huni serta kondisi ruangan yang nyaman untuk ditempati.Ukuran homestay yang terdapat di Desa Wisata Batulayang berukuran besar dan menengah.Dalam hal menentukan homestay Desa Wisata Batulayang, terlebih dahulu dilakukan kegiatan penelitian untuk menentukan rumah siapa saja yang berpotensi untuk dijadikan homestay .Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan masyarakat dalam pengembangan homestay sebagai bagian dari aktivitas wisata Desa Wisata Batulayang.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 389, "width": 442, "height": 156, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil temuan di lapangan oleh peneliti, kebersihan homestay selalu terjaga karena sebelum dan sesudah ditempati selalu dibersihkan oleh pengelola homestay .Setiap kamar memiliki jendela dan ventilasi udara sehingga pencahayaan dan sirkulasi udara baik, dan setiap kamar juga dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap seperti tempat tidur, kamar mandi, dapur, lemari, televisi, meja dan kursi.Kelengkapan homestay menjadi faktor penunjang untuk menarik wisatawan agar lebih lama lagi tinggal di homestay tersebut sehingga nyaman dengan keadaan dan suasana Desa Wisata Batulayang.Akses menuju homestay dapat dijangkau dengan mudah, karena jarak antara homestay dengan homestay lainnya terpaut jarak 2-5 meter.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 576, "width": 195, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Struktur Pendapatan Usaha Homestay", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 599, "width": 442, "height": 155, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti melakukan wawancara kepada pemilik homestay , berdasarkan data dilapangan ditemukan bahwa masyarakat Desa Wisata Batulayang sebagian besar bergantung terhadap destinasi wisata.Jenis mata pencaharian masyarakat Desa Wisata Batulayang terdiri dari buruh, karyawan swasta, ojek, sopir angkutan, pemilik homestay atau pondok wisata dan pedagang.Pendapatan rata-rata masyarakat Desa Wisata Batulayang berkisaran diantara Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 2.000.000 perbulannya.Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Wisata Batulayang ialah memasarkan rumahnya sebagai homestay yang juga menjadikan sumber mata pencaharian.Perekonomian masyarakat Desa Wisata Batulayang bisa disebut bergantung pada wisatawan yang berkunjung dan", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 35, "width": 326, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang …", "type": "Page header" }, { "left": 510, "top": 782, "width": 16, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 781, "width": 231, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 795, "width": 413, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 442, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menginap di homestay .Karena dengan adanya homestay , pemasukan ekonomi masyarakat Desa Wisata Batulayang bertambah bahkan bisa melebihi pendapatan mereka dari pekerjaan sehari-hari.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 116, "width": 442, "height": 218, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemasukan dari homestay dari satu tamu wistawan yang menginap per malamnya ialah Rp. 75.000, dan pendapatan bersih yang didapat oleh pemilik homestay adalah Rp. 800.000.Pemasukan dari homestay ini dapat menambah penghasilan tambahan dari kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Wisata Batulayang. Hasil pemasukan dari homestay digunakan masyarakat untuk keperluan sehari- hari, bahkan ada masyarakat yang mampu membeli kendaraan seperti motor dan mobil. Ketika wisatawan ramai yang berkunjung, maka penghasilan dari homestay akan bertambah pula. Dan ditemukan bahwa ada pengelola homestay yang belum memahami tentang definisi homestay , mereka ini umumnya adalah pengelola homestay awal yang belum memiliki pengalaman yang banyak tentang pengelolaan homestay .Para pengelola umumnya menyadari bahwa dalam bentuk usaha akomodasi homestay , para pemilik juga tinggal bersama dengan tamu wisatawan di tempat atau rumah yang mereka jadikan usaha penginapan.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 344, "width": 442, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tamu yang menginap di homestay biasanya akan berinteraksi dengan pemilik atau pengelola homestay dan keluarganya. Karena para tamu wisatawan pada umumnya menggunakan kamar yang tersedia di bagian rumah pemilik homestay sehingga tamu dapat langsung berinteraksi dengan pemiliknya.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 448, "width": 146, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Transformasi Pemberdayaan", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 471, "width": 442, "height": 238, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bentuk peningkatan kesejahteraan terhadap pemberdayaan ekonomi berbasis homestay adalah bahwa terdapat transformasi peningkatan kesejahteraan dari mata pencaharian utama ke mata pencaharian tambahan dan kemudian terjadi shifting (pergantian) pada pendapatan utama masyarakat Desa Wisata Batulayang yang tadinya homestay dijadikan sebagai pemasukan tambahan, sekarang homestay menjadi pendapatan inti tanpa meninggalkan mata pencaharian sebelumnya. Pendapatan dari homestay yang diterima masyarakat Desa Wisata Batulayang sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.Dan apabila wisatawan yang datang berkunjung ramai, masyarakat sangat senang dan menyambut gembira.Karena terkadang, tamu wisatawan yang menginap di homestay memberi uang tip dengan jumlah tertentu atas suatu pelayanan yang diberikan oleh pemilik homestay .Hal ini terlihat bahwa para pemilik homestay memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu wisatawan yang menginap.Sebagai imbalan dari itu, diberikan uang tip pada pemilik homestay yang terkadang jumlahnya lebih dari cukup.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 719, "width": 442, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adanya homestay Desa Wisata Batulayang membuat masyarakat memanfaatkan rumah mereka untuk memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik untuk tamu wisatawan sehingga setelah", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 442, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mereka menginap maka akan memberi nilai lebih atas jasa yang telah diberikan. Masyarakat memahami bahwa ketika homestay mereka telah terisi oleh wisatawan, para pemilik homestay merekomendasikan untuk menggunakan homestay yang lain. Karena hal ini dilakukan agar masyarakat yang lain mendapatkan giliran wisatawan yang datang. Seiring dengan peningkatan ekonomi masyarakat Desa Wisata Batulayang, maka akan diikuti pula dengan bentuk modernisasi yang beragam seperti kualitas fasilitas menginap meningkat, sisi bentuk dan tatanan ruang berubah, serta kebersihan lingkungan selalu terjaga.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 220, "width": 442, "height": 114, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejak berdirinya homestay Desa Wisata Batulayang terjadi perubahan transformasi peningkatan kesejahteraan ekonomi di masyarakat.Masyarakat yang tadinya bekerja sebagai buruh atau petani, ketika rumahnya dijadikan sebagai homestay maka penghasilan mereka meningkat.Berdirinya homestay Desa Wisata Batulayang membuat masyarakat langsung merasakan dampak ekonomi yang luar biasa.Dan tak hanya itu, masyarakat juga mendapat teman baru dan lebih mengenal dengan orang-orang daerah nusantara.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 344, "width": 441, "height": 94, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perubahan yang terjadi selanjutnya ketika homestay Desa Wisata Batulayang berdiri adalah pada pemahaman masyarakat mengenai homestay . Sebagian masyarakat belum mengetahui arti dan maksud dari homestay itu apa dan bagaimana. Sejak berdirinya homestay Desa Wisata Batulayang, masyarakat lebih mengetahui homestay itu adalah rumah yang sebagian kamarnya disediakan untuk tamu, yang berarti pemilik rumah tinggal berdampingan dengan tamu wisatawan yang menginap.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 448, "width": 442, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketua Homestay Desa Wisata Batulayang mengatakan bahwa perubahan yang terjadi sejak homestay berdiri adalah bahwa masyarakat lebih banyak belajar komunikasi agar tamu wisatawan yang menginap nyaman berinteraksi dengan pemilik rumah. Masyarakat yang tadinya hanya menyapa tamu dengan biasa saja, setelah belajar komunikasi masyarakat menerapkan budaya senyum, sapa, salam kepada tamu wisatawan. Hal ini dilakukan agar tamu yang datang merasakan keramahtamahan pemilik homestay dan menyambut wisatawan dengan baik, dan efeknya masyarakat mendapatkan uang tip dari wisatawan yang datang karena telah melayani dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 593, "width": 442, "height": 156, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat Desa Wisata Batulayang memanfaatkan berbagai peluang untuk dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian mereka.Di Desa Wisata Batulayang terdapat salah satu ibu PKK Desa Batulayang yang menerapkan ekonomi kreatif di komunitas mereka yaitu Komunitas “Greenping” (Gerakan Emak-emak Narsis Peduli Lingkungan).Ibu-ibu Desa Wisata Batulayang yang tergabung dalam komunitas Greenping berperan aktif memanfaatkan kemampuan dan keterampilan mereka dibidang apapun. Dari data wawancara diatas menunjukkan bahwa dalam kesehariannya, mereka produktif membuat karya seni kerajinan tangan yang dapat dijual kepada wisatawan dan juga akan menambah pemasukan ekonomi bagi mereka.", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 758, "width": 405, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejak homestay Desa Wisata Batulayang berdiri, masyarakat mendapat penghasilan tambahan dari", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 35, "width": 326, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang …", "type": "Page header" }, { "left": 510, "top": 782, "width": 16, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 781, "width": 231, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 795, "width": 413, "height": 7, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 442, "height": 114, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "usaha akomodasi wisata mereka.Bertambahnya penghasilan masyarakat Desa Wisata Batulayang membuat mereka berlomba-lomba untuk dapat memberikan pelayanan terbaik untuk wisatawan yang datang.Hasil yang didapat dari homestay diputarbalikkan untuk mengelola fasilitas homestay mereka, agar wisatawan nyaman dan datang kembali ke homestay mereka.Semakin banyak masyarakat yang merawat homestay mereka dengan baik, maka pelayanan terhadap wisatawan pun semakin puas, dan alhasil mereka pemilik homestay mendapat uang tip dari tamu wisatawan yang menginap.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 220, "width": 173, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses Pemberdayaan Masyarakat", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 243, "width": 442, "height": 114, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan desa wisata pada dasarnya berbasis pada pemberdayaan yang melibatkan masyarakat guna terciptanya partisipasi aktif masyarakat untuk desa wisata yang mandiri. Hal ini sejalan dengan teori menurut Nasdian (2014: 95) yang menjelaskan bahwa partisipasi adalah proses aktif, inisiatif diambil oleh warga komunitas sendiri, dibimbing oleh cara berfikir mereka sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme) di mana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 367, "width": 442, "height": 115, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Partisipasi masyarakat di Desa Wisata Batulayang sangat aktif dalam kegiatan sosial dan juga kegiatan pariwisata.Mereka memahami bahwa homestay adalah rumah tinggal yang dimanfaatkan wisatawan untuk menginap sekaligus berinteraksi dengan pemilik rumah tersebut. Hasil dari proses pemberdayaan adalah terciptanya partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan pengelolaan homestay Desa Wisata Batulayang dan mereka bersinergi antara satu sama lain yang diwujudkan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 491, "width": 191, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pengembangan Kelembagaan Kelompok", "type": "List item" }, { "left": 115, "top": 514, "width": 406, "height": 176, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses penyadaran masyarakat desa wisata batulayang ditumbuhkan terlebih dahulu melalui kesadaran akan potensi alam yang dimiliki Desa Batulayang. Kesadaran masyarakat dibangun melalui motivasi dan sosialisasi yang diberikan oleh proses kelembagaan kelompok yang dilakukan oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (KOMPEPAR) Desa Wisata Batulayang dan Pemerintahan Desa Batulayang, dan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor juga Universitas Podomoro. Melalui kelompok-kelompok tersebut maka kesadaran masyarakat terbangun akan potensi alam yang besar yang bila dikelola menjadi destinasi pariwisata maka akan dapat menambah pemasukan ekonomi bagi masyarakat Desa Batulayang.", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 723, "width": 183, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pengembangan Sumber Daya Manusia", "type": "List item" }, { "left": 144, "top": 745, "width": 377, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti menganalisis bahwa sumber daya manusia di Desa Wisata Batulayang bermula", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 115, "top": 75, "width": 406, "height": 280, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dari masyarakat yang belum mengetahui homestay itu apa dan bagaimana, kini masyarakat mengetahui dan mampu mengelola homestay dengan baik. Dengan berkembangnya homestay Desa Wisata Batulayang, masyarakat banyak belajar komunikasi, dari yang biasa saja dalam menyambut tamu wisatawan, kemudian masyarakat belajar memperdalam 3S (Senyum, Sapa dan Salam).Hal ini dapat menjadi modal sosial masyarakat dalam mengembangkan pelayanan homestay Desa Wisata Batulayang dengan baik. Kemampuan pengelola dan pengurus Desa Wisata Batulayang termasuk pemilik homestay berasal dari warga yang berdomisili di Desa Batulayang. Terdapat pula pemuda di Desa Wisata Batulayang yang ikut berpartisipasi dalam mengelola Desa Wisata Batulayang dengan cara memasarkan keunikan Desa Wisata Batulayang ke berbagai daerah dengan tujuan menarik wisatawan untuk datang berwisata sehingga perekonomian mereka pun meningkat. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia seperti ini terus dilakukan agar masyarakat lebih kreatif dan inovatif dalam memasarkan produk wisata mereka dan peningkatan ekonomi pun langsung dirasakan oleh mereka.", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 365, "width": 406, "height": 135, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelola homestay mempromosikan homestay dan desa wisata melalui brosur, internet, media sosial, dan lainnya. Pihak pengelola Desa Wisata Batulayang juga mengadakan kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor serta Universitas Podomoro untuk mengadakan pelatihan dan sosialisasi, seperti sosialisasi tata kelola homestay agar masyarakat dapat mengelola homestay mereka dengan baik sehingga homestay semakin banyak dan berkembang.", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 510, "width": 406, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor serta Universitas Podomoro bekerjasama bersinergi yang di dalamnya mengajarkan ilmu pariwisata yang berkelanjutan. Dengan proses penyadaran tersebut maka kemampuan masyarakat dalam mengelola desa wisata sehingga masyarakat menjadi berdaya dan mandiri.", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 634, "width": 158, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pengembangan Usaha Produktif", "type": "Section header" }, { "left": 115, "top": 657, "width": 406, "height": 93, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan usaha produktif diwujudkan dengan membangun kapasitas masyarakat Desa Wisata Batulayang dengan cara memberikan daya atau kuasa kepada masyarakat sehingga memiliki kemampuan untuk mengelola destinasi pariwisata. Dalam hal ini, masyarakat Desa Wisata Batulayang diberikan penguatan kapasitas dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka serta menumbuhkan", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 35, "width": 326, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang …", "type": "Page header" }, { "left": 510, "top": 782, "width": 16, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 781, "width": 231, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 795, "width": 413, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 115, "top": 75, "width": 317, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kemandirian dalam rangka meningkatkan perekomomian masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 96, "width": 406, "height": 114, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan seperti kegiatan merajut bersama tamu wisatawan, kegiatan seni tari, kegiatan edukasi kerajinan dari limbah koran, kegiatan kerajinan limbah perca atau kain bekas, kegiatan pembuatan kerajinan limbah dari bungkus kopi, kegiatan membuat tas atau souvenir dari rajutan benang, serta terdapat kegiatan koperasi retail dan koperasi simpan pinjam. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh ibu-ibu PKK yang berbasis komunitas “Greenping” (Gerakan Emak-emak Narsis Peduli Lingkungan).", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 220, "width": 406, "height": 135, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan usaha produktif ini menjadi penguatan kapasitas masyarakat dan telah membawa perekonomian masyarakat meningkat.Dengan adanya keterampilan masyarakat melalui kerajinan tangan yang dilakukan, masyarakat menjadikan mereka mandiri dalam mengelola ekonomi.Tak hanya mengelola ekonomi, hal ini juga dapat menjadi edukasi untuk wisatawan yang datang, para tamu wisatawan juga sangat suka dengan kegiatan ini.Mereka menjadi tahu tentang kerajinan tangan, dan mendapat ilmu serta pengalaman baru berinteraksi dengan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 386, "width": 126, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Peningkatan Pendapatan", "type": "Section header" }, { "left": 115, "top": 408, "width": 406, "height": 238, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis mengenai pemberdayaan ekonomi berbasis pariwisata melalui homestay Desa Wisata Batulayang dipaparkan dengan beberapa uraian.Hadirnya homestay di Desa Wisata Batulayang memberikan perubahan perekonomian di masyarakat.Selain itu, hadirnya homestay juga membuat lingkungan menjadi bersih dan juga terjaga. Pemberdayaan homestay di Desa Wisata Batulayang terjadi secara bertahap. Berdasarkan teori pemberdayaan menurut Suharto (2005: 59), adalah kondisi yang berdampak pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai dari perubahan sosial itu sendiri, yakni masyarakat yang berdaya, serta memiliki kekuasaan, atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 656, "width": 406, "height": 94, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Wisata Batulayang bekerja sebagai buruh, petani dan juga karyawan.Pendapatan mereka dibawah rata-rata dari pendapatan daerah pada umumnya.Potensi alam yang dimiliki Desa Wisata Batulayang sangat besar menjadikan masyarakat setempat mendorong dan menggerakkan potensi alam tersebut untuk menjadi destinasi wisata.Hal inilah yang membuat masyarakat Desa Wisata Batulayang mengubah", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 115, "top": 75, "width": 335, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pola pikir mereka untuk menjaga lingkungan dan mandiri secara ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 99, "width": 442, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam model-model pengembangan masyarakat, terdapat tiga model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu model pengembangan lokal, model perencanaan sosial dan model aksi sosial.Pemberdayaan ekonomi berbasis pariwisata melalui homestay melibatkan masyarakat untuk aktif dalam kegiatan pariwisata maupun kegiatan sosial.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 182, "width": 442, "height": 156, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari beberapa model tersebut diatas, pemberdayaan ekonomi berbasis pariwisata melalui homestay mengacu pada bagaimana homestay dapat memberdayakan masyarakat.Hal ini diwujudkan masyarakat dengan ikut aktif berpartisipasi menyumbangkan pemikiran dan tenaganya dalam pengelolaan homestay dan pariwisata di Desa Wisata Batulayang sehingga program tersebut dapat berkelanjutan. Berdasarkan hal ini, peneliti memaparkan bahwa kegiatan pariwisata Desa Wisata Batulayang bertujuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.Dari beberapa temuan lapangan, pemberdayaan dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan mengelola sumber daya manusia agar mereka dapat hidup mandiri dan sejahtera.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 348, "width": 442, "height": 114, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut ini adalah bentuk dan perubahan pemberdayaan ekonomi berbasis pariwisata melalui homestay Desa Wisata Batulayang.Berdasarkan data dilapangan, peneliti menemukan bahwa homestay Desa Wisata Batulayang memiliki sebuah potensi dalam meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Homestay Desa Wisata Batulayang mengubah sumber daya manusia menjadi lebih kompeten dalam mengelola destinasi pariwisata.Dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dalam menjamin manfaat ekonomi dalam jangka panjang.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 472, "width": 442, "height": 135, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bentuk peningkatan kesejahteraan yang berada di Desa Wisata Batulayang juga dilakukan dengan cara meningkatkan ekonomi kreatif dan memasarkan homestay mereka dengan media apapun, seperti media sosial instagram, berita, youtube, dan media sosial lainnya. Dengan cara seperti ini, peningkatan kesejahteraan akan lebih cepat berproses karena teknologi yang telah berkembang pesat dan mudah untuk diakses. Masyarakat Desa Wisata Batulayang terus melatih keterampilan mereka agar ketika kegiatan mereka di upload di media sosial dan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang berkunjung ke Desa Wisata Batulayang.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 617, "width": 441, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat transformasi peningkatan kesejahteraan dari mata pencaharian utama ke mata pencaharian tambahan dan kemudian terjadi shifting (pergantian) pada pendapatan utama masyarakat Desa Wisata Batulayang yang tadinya homestay dijadikan sebagai pemasukan tambahan, sekarang homestay menjadi pendapatan inti tanpa meninggalkan mata pencaharian sebelumnya.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 700, "width": 442, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan dari homestay yang diterima masyarakat Desa Wisata Batulayang sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.Dan apabila wisatawan yang datang berkunjung ramai, masyarakat sangat senang dan menyambut gembira.Karena terkadang, tamu wisatawan yang", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 35, "width": 326, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang …", "type": "Page header" }, { "left": 510, "top": 782, "width": 16, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 781, "width": 231, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 795, "width": 413, "height": 7, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 441, "height": 32, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menginap di homestay memberi uang tip dengan jumlah tertentu atas suatu pelayanan yang diberikan oleh pemilik homestay .", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 116, "width": 442, "height": 177, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejak berdirinya homestay Desa Wisata Batulayang, masyarakat merasakan langsung perubahan yang terjadi khususnya pada perekonomian mereka. Perubahan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Wisata Batulayang meningkat, yang semula penghasilan mereka Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 2.000.000 per bulan, kini mereka mendapat tambahan ekonomi yang didapat dari homestay mereka berjumlah Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 800.000. Bermula hanya beberapa homestay berdiri, kini terdapat 43 homestay yang berada di Desa Wisata Batulayang, masyarakat juga berlomba-lomba untuk memperbaiki dan memperbagus homestay mereka agar lebih banyak menarik tamu wisatawan yang datang, sehingga mereka merasa nyaman ketika menginap di homestay tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 303, "width": 442, "height": 73, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa homestay Desa Wisata Batulayang menjadi roda penggerak ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat Desa Wisata Batulayang. Pengelola homestay memberdayakan sumber daya manusia dengan cara memperkerjakan masyarakat lokal sebagai pengelola desa wisata batulayang dan pengelola homestay .", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 386, "width": 442, "height": 321, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemilik homestay menyadari bawa kegiatan dari adanya homestay membawa dampak positif bagi peningkatan kapasitas serta pendapatan para pemilik homestay .Para pemilik homestay memahami pentingnya pengelolaan homestay dari mulai menerima wisatawan, melayani wisatawan sampai dengan mengajak wisatawan untuk dapat terlibat langsung aktivitas keseharian pemilik homestay .Perubahan yang terjadi berikutnya adalah pada pengetahuan mereka.Sebagian masyarakat yang belum mengetahui pengelolaan homestay bagaimana, kini mereka lebih tahu dan lebih banyak belajar komunikasi agar dapat berinteraksi pada tamu wisatawan yang berkunjung. Homestay berkaitan erat dengan proses interaksi sosial budaya masyarakat. Hal inilah yang sesuai dengan komunitas menurut Tantan Hermansah yang secara teoritis merupakan kelompok masyarakat yang di dalamnya memiliki nilai- nilai bersama yang diyakini.Nilai-nilai inilah yang kemudian merekatkan mereka.Untuk menumbuhkannya, pendamping dan kader harus meyakinkan dan membangun kepercayaan. (Hermansah, 2016: 177-178). Interaksi sosial budaya tersebut menjadi suatu identitas dan ciri khas tersendiri bagi homestay Desa Wisata Batulayang sebagai akomodasi pariwisata. Homestay juga berperan sebagai sarana wisatawan untuk dapat mempelajari secara langsung adat istiadat dan budaya masyarakat lokal.Hal ini menjadi potensi utama yang harus dipertahankan oleh masyarakat lokal sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 717, "width": 441, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat Desa Wisata Batulayang memanfaatkan peluang pariwisata yang ada, untuk membuat ekonomi mereka meningkat.Keadaan seperti ini membuat pemberdayaan masyarakat Desa Wisata Batulayang lebih berdaya, karena semakin banyak pengunjung yang datang untuk", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 334, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berwisata semakin banyak pula pemasukan yang masyarakat dapatkan.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 116, "width": 82, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 139, "width": 442, "height": 177, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari kegiatan ekonomi yang ada di Desa Wisata Batulayang, yaitu produksi, konsumsi dan distribusi.Sebagaimana sesuai dengan hasil penelitian bahwa Desa Wisata Batulayang mengalami kemajuan yaitu pada bidang homestay yang memajukan perekonomian masyarakat.Suwantoro (1997 dalam Arjana, 2016: 160), mengemukakan bahwa kontribusi pariwisata penting untuk perekonomian sebuah negara yang mampu menciptakan lapangan kerja baru baik di negara sedang berkembang maupun yang sudah maju. Pariwisata sebagai sebuah aktivitas campuran untuk memenuhi permintaan akan jasa dan produk di sektor lain, seperti makanan, cenderamata dan sebagainya. Pariwisata yang maju di banyak negara akan terjadi permintaan yang meningkat atas akomodasi dan infrastruktur lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 325, "width": 442, "height": 157, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Desa Wisata Batulayang diketahui bahwa pendapatan para pemilik homestay meningkat ketika ada wisatawan yang datang untuk menginap di homestay tersebut. Selain penghasilan yang didapat dari homestay , masyarakat Desa Wisata Batulayang juga melakukan usaha dengan cara produk yang dihasilkan dapat terjual dan mendapat penghasilan.Secara keseluruhan para pemilik homestay Desa Wisata Batulayang telah menerapkan ilmu-ilmu yang telah diberikan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor dan Universitas Podomoro.Hal ini terlihat bahwa keadaan homestay berada dalam keadaan bersih, memiliki berbagai macam sarana yang standar untuk homestay , serta memiliki fasilitas yang sesuai dengan standarisasi homestay .", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 491, "width": 442, "height": 135, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Para pelaku pariwisata perlu memahami konsep pembangunan berwawasan kependudukan agar semua orang yang terlibat dalam pariwisata tidak mengalami marjinalisasi atau eksploitasi, melainkan semua mendapat hak secara proporsional sesuai kewajiban atau tugas yang harus dikerjakan.Konsep pembangunan pariwisata berwawasan kependudukan ini juga bertujuan agar penduduk atau masyarakat yang berada di sekitar obyek wisata tidak menjadi penonton melainkan ikut menikmati hingar bingarnya wisata melalui komunikasi, informasi dan edukasi agar bisa berpartisipasi dalam dinamika pariwisata.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 636, "width": 442, "height": 94, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat adalah mengajak masyarakat untuk melahirkan kemandirian dalam hidup mereka dan terbebas dari ketidakberdayaan dan kemiskinan.Pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat dapat dikatakan berhasil apabila masyarakat mampu menjangkau faktor-faktor produksi untuk menambah nilai guna barang atau jasa dan mendapat tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 35, "width": 326, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang …", "type": "Page header" }, { "left": 510, "top": 782, "width": 16, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 781, "width": 231, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 795, "width": 413, "height": 7, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 96, "width": 60, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 119, "width": 442, "height": 114, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keberadaan homestay Desa Wisata Batulayang menghasilkan cara pandang berbeda dari masyarakat terhadap sektor pariwisata. Hal ini didasari pada potensi alam Desa Wisata Batulayang yang menarik untuk dijadikan destinasi pariwisata.Keadaan seperti ini membuat masyarakat untuk bergerak memanfaatkan potensi pariwisata sebagai sumber pendapatan mereka. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pemberdayaan ekonomi melalui homestay Desa Wisata Batulayang, dapat disimpulkan:", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 243, "width": 424, "height": 73, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Masyarakat Desa Wisata Batulayang memanfaatkan peluang pariwisata untuk membuat ekonomi mereka meningkat. Keadaan seperti ini membuat Desa Wisata Batulayang menjadi berdaya, karena semakin banyak pengunjung yang datang untuk berwisata semakin banyak pula pemasukan yang masyarakat dapatkan.", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 325, "width": 423, "height": 94, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Terdapat transformasi peningkatan kesejahteraan dari mata pencaharian utama ke mata pencaharian tambahan dan kemudian terjadi shifting (pergantian) pada pendapatan utama masyarakat Desa Wisata Batulayang yang tadinya homestay dijadikan sebagai pemasukan tambahan, sekarang homestay menjadi pendapatan inti tanpa meninggalkan mata pencaharian sebelumnya.", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 429, "width": 424, "height": 115, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pendapatan dari homestay yang diterima masyarakat Desa Wisata Batulayang sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Apabila wisatawan yang datang berkunjung ramai, masyarakat akan mendapat lebih banyak pemasukan dari para wisatawan dan masyarakat menyambut gembira dengan kedatangan wisatawan. Karena terkadang, tamu wisatawan yang menginap di homestay memberi uang tip dengan jumlah tertentu atas suatu pelayanan yang diberikan oleh pemilik homestay .", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 553, "width": 424, "height": 94, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat adalah mengajak masyarakat untuk melahirkan kemandirian dalam hidup mereka dan terbebas dari ketidakberdayaan. Pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat dapat dikatakan berhasil apabila masyarakat mampu menjangkau tambahan penghasilan pendapatan perekonomian mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 657, "width": 424, "height": 94, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Proses pemberdayaan ekonomi berbasis pariwisata pada dasarnya berbasis pada pemberdayaan yang melibatkan masyarakat yang bertujuan untuk terciptanya partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola desa wisata yang mandiri. Partisipasi masyarakat di Desa Wisata Batulayang sangat aktif dalam kegiatan sosial dan juga kegiatan pariwisata. Mereka memahami bahwa pariwisata adalah sumber potensi pendapatan yang besar bila dikelola dan", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 115, "top": 75, "width": 406, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dimanfaatkan dengan baik, sehingga akan menjadi pariwisata yang berkelanjutan di masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 138, "width": 52, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implikasi", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 160, "width": 441, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian, peneliti melihat bahwa terdapat implikasi terhadap pemberdayaan ekonomi berbasis pariwisata melalui homestay Desa Wisata Batulayang. Adapun hal yang berimplikasi menurut peneliti adalah:", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 226, "width": 424, "height": 52, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Bagi masyarakat Desa Wisata Batulayang, pemberdayaan ekonomi melalui homestay sudah berjalan dengan baik. Dengan menjaga komunikasi antar masyarakat dan keterlibatan partisipasi aktif masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 288, "width": 424, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Keterlibatan aktif dan kerjasama yang dilakukan masyarakat Desa Wisata Batulayang dengan mitra kelembagaan lain sudah berjalan dengan baik, sehingga mampu membentuk sinergitas yang baik dalam rangka pemberdayaan masyarakat.", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 350, "width": 424, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Bagi masyarakat Desa Wisata Batulayang, adanya pemberdayaan ekonomi melalui homestay dan keterlibatan partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan timbul kesadaran dalam menjaga lingkungan.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 437, "width": 34, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 107, "top": 460, "width": 409, "height": 32, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran. Adapun saran dalam penelitian", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 504, "width": 65, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ini antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 528, "width": 424, "height": 73, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Usaha akomodasi pariwisata berupa homestay agar terus selalu meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga keseimbangan harga kamar dan paket wisata yang terjangkau. Dengan menjaga kualitas dan kestabilan harga, maka diharapkan hal ini dapat semakin menarik jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Desa Wisata Batulayang.", "type": "List item" }, { "left": 96, "top": 612, "width": 425, "height": 115, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Homestay berkaitan erat dengan proses interaksi sosial budaya masyarakat. Interaksi sosial budaya tersebut menjadi suatu identitas dan ciri khas tersendiri bagi homestay Desa Wisata Batulayang sebagai akomodasi pariwisata. Homestay juga berperan sebagai sarana wisatawan untuk dapat mempelajari secara langsung adat istiadat dan budaya masyarakat lokal. Hal ini menjadi potensi utama yang harus dipertahankan oleh masyarakat lokal sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan.\\", "type": "List item" }, { "left": 198, "top": 35, "width": 326, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberdayaan Berbasis Pariwisata Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang …", "type": "Page header" }, { "left": 510, "top": 782, "width": 16, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "41", "type": "Page footer" }, { "left": 275, "top": 781, "width": 231, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 795, "width": 413, "height": 7, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 441, "height": 73, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemampuan pengelola dan pengurus desa wisata batulayang termasuk pemilik homestay berasal dari warga yang berdomisili di Desa Batulayang. Pengelola homestay mempromosikan homestay dan desa wisata melalui platform media agar menarik para wisatawan untuk datang berkunjung ke Desa Wisata Batulayang.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 169, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimas Firli Maulana & Tantan Hermansah", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 779, "width": 262, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42 Jurnal Kommunity Online, 2 (1) 2021, e-ISSN: 2797-5754", "type": "Page footer" }, { "left": 103, "top": 794, "width": 413, "height": 7, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2021 The Author(s). This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 75, "width": 102, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 104, "width": 447, "height": 31, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adi, Isbandi Rukminto. 2007. Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan .", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 153, "width": 104, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Depok: FISIP UI Press.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 176, "width": 345, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A.J, Muljadi. 2016. Kepariwisataan dan Perjalanan. Cet. 5 . Jakarta: Rajawali Pers.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 205, "width": 441, "height": 31, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A.J, Muljadi dan Andri Warman. 2016. Kepariwisataan dan Perjalanan . Edisi-2.Cet-5. Jakarta: Rajawali Pers. Arjana, I Gusti Bagus.2016. Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Cet. 2. Jakarta: Rajawali Pers.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 254, "width": 433, "height": 32, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hermansah, Tantan. 2016. Memberdayakan Masyarakat dengan Mengaplikasikan Pendekatan Transformasi- Komunitas- Institusionalisasi . Ciputat: UIN Jakarta Press.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 303, "width": 374, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 332, "width": 431, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nasdian, Fredian Tonny. (2014). Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Priasukmana, S, dan Mulyadin, RM. 2001. Pembangunan Desa Wisata: Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 402, "width": 196, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daerah . Info Sosial Ekonomi.Vol 2.Nomor 1.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 425, "width": 364, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono.2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D . Bandung: Alfabeta.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 454, "width": 389, "height": 32, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat . Bandung: PT. Refika Aditama. Usman, Sunyoto. 2008. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat . Yogyakarta:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 495, "width": 396, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pustaka Belajar. Zulkarnain, Wildan.. Dinamika Kelompok: Latihan Kepemimpinan Pendidikan .", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 516, "width": 123, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cet. 1. Jakarta: Bumi Aksara.", "type": "Text" } ]
dfe6b4d4-d02f-b9ab-ad03-cdf6fd8abbea
https://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika/article/download/1438/988
[ { "left": 57, "top": 797, "width": 124, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sinektika Vol.14 No.2, 2014", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 41, "width": 19, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "209", "type": "Page header" }, { "left": 61, "top": 88, "width": 477, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS", "type": "Section header" }, { "left": 187, "top": 137, "width": 222, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sahabuddin 1 , Baharuddin Hamzah 2 , Ihsan 2", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 150, "width": 412, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 164, "width": 426, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245 Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 205, "width": 60, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 230, "width": 428, "height": 301, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan pada ruang berventilasi alami untuk mencapai kenyamanan termal, karena dapat mempercepat proses evaporative cooling, pengeluaran panas dan ketersediaan udara segar dalam ruang. Penelitian ini bertujuan mengkaji aliran udara pada Ruang Kelas Gedung Kuliah Bersama Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Kabupaten Gowa, agar ditemukan rekayasa pengaliran udara yang dapat mempercepat terjadinya proses pengeluaran panas. Penelitian eksperimental ini menggunakan metode simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics). Parameter input dalam simulasi diperoleh melalui pengukuran di lapangan berupa dimensi ruang kelas, luas bukaan ventilasi, dan parameter iklim mikro. Rekayasa aliran udara dilakukan terhadap tiga perlakuan yaitu kecepatan udara, luas bukaan, serta modifikasi dari kecepatan udara dan luas bukaan. Analisis dilakukan untuk mengetahui bagian ruang yang mengalami aliran udara tinggi dan rendah serta mengetahui faktor pendukung dan kendala dengan menggunakan perangkat lunak SolidWorks Simulation 2013. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sistem ventilasi eksisting ruang-ruang kelas dapat mendistribusikan pergerakan udara yang nyaman di dalam ruang antara 0.25 m/s hingga 1.5 m/s, pada parameter inlet 1 m/s hingga 3 m/s dengan kenyamanan ruangan (51.85%) hingga (85.19%). Setelah dilakukan perbaikan sistem ventilasi pada ruang kelas, kenyamanan ruang dapat ditingkatkan menjadi (96.30%) hingga (100%), dengan rasio luasan bukaan ventilasi (21.60%) dari luas lantai ruangan, dengan rincian luas bukaan inlet (14.50%) dan luas bukaan outlet (7.10%). Disimpulkan bahwa penambahan luas inlet dan outlet dengan rasio yang tepat pada ruang kelas, dapat mengoptimalkan sirkulasi udara. Diharapkan agar jendela kaca mati pada ruang-ruang kelas di buka untuk menambah luas inlet dan penambahan luas bukaan dinding outlet bagian bawah, pintu sebaiknya di tutup pada saat ruang digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 428, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Aliran udara, Kenyamanan termal, CFD ( Computational Fluid Dynamics )", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 584, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 609, "width": 226, "height": 150, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Telah diketahui bahwa kenyamanan termal yang terpenuhi dalam ruang-ruang pada suatu bangunan akan berefek positif pada peningkatan produktivitas kinerja pengguna. Menurut (Mannan, 2007; Sugini, 2004), selayaknya bangunan dapat memberi ruang beraktivitas yang nyaman (termasuk nyaman termal) kepada manusia sebagai penggunanya agar terlindung dari iklim luar yang tidak menguntungkan, sehingga aktivitas dalam bangunan dapat berjalan dengan optimal.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 609, "width": 226, "height": 150, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya mencapai kenyamanan pada bangunan di Indonesia yang beriklim tropis lembap dengan karakteristik curah hujan yang tinggi, kelembapan udara yang tinggi (dapat mencapai angka lebih dari 90%), suhu udara relatif tinggi (dapat mencapai hingga 38°C), aliran udara sedikit, serta radiasi matahari yang menyengat dan mengganggu, dapat diatasi melalui strategi pendinginan bangunan dengan cara mengatasi pengaruh negatif iklim dan memanfaatkan semaksimal mungkin pengaruh yang menguntungkan (Talarosha,", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 786, "width": 455, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sahabuddin, Baharuddin Hamzah, Ihsan - Pengaliran Udara Untuk Kenyamanan Termal Ruang Kelas Dengan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamics", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 41, "width": 19, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "210", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 226, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2005; Kurnia dkk., 2010; Takahashi, 2005; Lippsmeier, G., 1994).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 113, "width": 226, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Gratia, dkk. (2004), infiltrasi udara dengan sistem ventilasi alami dapat digunakan untuk meningkatkan kenyamanan termal pada ruang-ruang dalam bangunan. Liping, dkk. (2007) berpendapat, untuk meng- kompensasi suhu tinggi pada ruangan bisa dengan meningkatkan jangkauan zona ke- nyamanan netral dengan memberikan ke- cepatan udara lebih tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 227, "width": 226, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indrani (2008), mengkaji kinerja ventilasi pada hunian rumah susun Dupak Bangunrejo Surabaya, dengan parameter yang diamati yaitu air flow rate dan air change (ACH) menggunakan program simulasi AILOS. Hasil menunjukkan bahwa desain bukaan perlu memperhatikan luasan inlet dan outlet karena apabila ACH tidak mengalami kenaikan berarti, maka kecepatan udara internal men- jadi rendah dan kenyamanan termal tidak terpenuhi.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 366, "width": 226, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Baharuddin, dkk. (2012), menyimpulkan bahwa gedung kuliah bersama kampus baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang berlokasi di Kabupaten Gowa, belum memenuhi standar kenyamanan termal akibat tingginya temperatur udara dan tidak adanya aliran udara dalam ruang, terutama pada waktu siang setelah jam 12.00 WITA.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 467, "width": 226, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagai tindak lanjut dari penelitian terhadap obyek Gedung Kampus Baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang berlokasi di Kabupaten Gowa, penulis tertarik untuk menganalisis rekayasa pengaliran udara pada ruang kelas Gedung Kuliah Bersama ( Class Room ) Kampus Baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Gowa, untuk mendapatkan hasil yang dapat memenuhi tuntutan kenyamanan ruang khususnya kenyamanan termal.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 606, "width": 226, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan penelitian ini adalah agar menemukan rekayasa bukaan inlet dan outlet pada Ruang Kelas Gedung Kuliah Bersama ( Class Room ) Kampus Baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Gowa yang dapat mempercepat terjadinya proses pengeluaran panas untuk mencapai kenyamanan termal.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 706, "width": 119, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 732, "width": 226, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lokasi penelitian berada pada Kampus Baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin,", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 87, "width": 226, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terletak di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, tepatnya berada di bekas lokasi Pabrik Kertas Gowa.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 125, "width": 226, "height": 263, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan metode simulasi CFD ( Computational Fluid Dynamics ) dengan perangkat lunak SolidWorks 2013 sebagai alat bantu. Dalam program SolidWorks sudah disiapkan fasilitas untuk membuat geometri yaitu SolidWorks CAD yang terintegrasi dengan SolidWorks Flow Simulation sehingga proses pendefinisian material, set domain , boundary condition , meshing hingga output semuanya dapat dilakukan pada satu software , (Sakti, 2013 ) . Langkah kerja pada penelitian ini mula-mula dibuat geometri ruang kelas (RK). Model / geometri RK dibuat dua tipe berdasarkan luasan, kemudian mendefinisikan material fisik dan sifat material fluida yang akan disimulasi, lalu menentukan kondisi batas ( domain ), boundary conditions dan set goals . Selanjutnya proses meshing akan dilalukan oleh software secara otomatis pada tahap iterasi.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 391, "width": 226, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parameter yang diinput pada proses simulasi merupakan data dari pengukuran lapangan berupa: 1) data geometri ruang terdiri dari gambar dan ukuran ruang kelas, luasan dan letak bukaan ventilasi; 2) variabel yang menjadi titik acuan pengukuran seperti suhu, kelembapan relatif, dan kecepatan udara, diambil dari pengukuran lapangan yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut yaitu tanggal 24-26 April 2013.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 530, "width": 226, "height": 175, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang kelas (RK) dibagi dalam dua tipe berdasarkan luasan yaitu RK tipe-A (96.75 m 2 ) dan RK tipe-B (63.00 m 2 ). Simulasi tiap ruang kelas di tentukan 27 titik pengukuran untuk di catat parameter hasilnya yang selanjutnya akan dipakai untuk menilai persentase tingkat aliran yang memenuhi standar nyaman. Elevasi titik ukur ditentukan 0.5 m (mewakili ketinggian kursi orang duduk); 1 m; dan 1.5 m (mewakili ketinggian dada dan kepala orang berdiri) dari permukaan lantai kelas. Setiap elevasi terdiri dari 9 titik ukur yaitu 3 titik melintang dan 3 titik membujur, lihat Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 797, "width": 124, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sinektika Vol.14 No.2, 2014", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 41, "width": 19, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "211", "type": "Page header" }, { "left": 168, "top": 240, "width": 259, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Letak titik ukur pada RK Tipe-A dan RK Tipe-B", "type": "Caption" }, { "left": 215, "top": 252, "width": 167, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Sumber: Model simulasi CFD, 2013)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 287, "width": 39, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 312, "width": 229, "height": 111, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tingkat aliran udara yang baik ditandai dengan tingginya persentase volume ruang yang memenuhi standar aliran yang nyaman (0.25 m/s hingga 1.5 m/s), (Lippsmeier G., 1994). Kondisi eksisting RK di dapat kecepatan udara yang memenuhi standar nyaman adalah, RK Tipe-A maksimum (77.78%) dan RK Tipe-B (85.19%), diasumsikan RK yang disimulasi dalam", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 275, "width": 226, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "keadaan kosong. Rekayasa terhadap luasan bukaan inlet dan outlet RK menghasilkan persentase aliran udara yang memenuhi standar nyaman meningkat menjadi maksimum (100%) pada RK tipe-A dan maksimum (96.30%) pada RK tipe-B. Hal ini disebabkan karena luasan inlet dan outlet di perluas hingga mencapai rasio yang ideal dengan penempatan bukaan yang tepat sehingga aliran udara menjadi lancar dengan kecepatan udara yang lebih merata pada seluruh volume ruang yang diinginkan.", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 641, "width": 338, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Grafik Persentase Velocity RK dengan Parameter Velocity Inlet (Sumber: Analisis penelitian, 2013)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 677, "width": 226, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2, memperlihatkan kecepatan udara yang memenuhi standar kenyamanan termal untuk velocity (kecepatan udara) inlet 1 m/s pada RK tipe-A (62.96%) dan RK tipe-B (66.67%). V elocity inlet 1.5 m/s pada RK tipe- A (74.07%) dan RK tipe-B (77.78%). V elocity inlet 1.75 m/s pada RK tipe-A (74.07%) dan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 677, "width": 226, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RK tipe-B (81.48%). V elocity inlet 2 m/s pada RK tipe-A (77.78%) dan RK tipe-B (85.19%), sedang untuk velocity inlet 3 m/s pada RK tipe- A (74.07%) dan RK tipe-B (51.85%).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 728, "width": 226, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyebaran kecepatan udara pada RK type-B lebih baik dari RK tipe-A pada velocity inlet 1 m/s, 1.5 m/s, 1.75 m/s dan 2 m/s,", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 786, "width": 455, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sahabuddin, Baharuddin Hamzah, Ihsan - Pengaliran Udara Untuk Kenyamanan Termal Ruang Kelas Dengan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamics", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 41, "width": 19, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "212", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 226, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "namun pada velocity inlet 3 m/s terjadi sebaliknya. Velocity inlet 2 m/s memberikan output pergerakan udara dalam RK lebih baik dibanding besaran kecepatan inlet yang lain. Sehingga dapat dilihat bahwa pada kondisi eksisting, RK tipe-A dan tipe-B dengan kecepatan udara input inlet 1 m/s - 3 m/s memberikan pergerakan udara yang", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 189, "width": 226, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memenuhi standar kenyamanan termal antara (51.85% hingga 85.19%).", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 214, "width": 225, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil simulasi kondisi existing memperlihatkan", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 227, "width": 226, "height": 187, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bahwa penambahan kecepatan udara inlet hingga 2 m/s akan meningkatkan kecepatan udara di dalam RK. Jika kecepatan udara inlet lebih besar dari 2 m/s hingga 3 m/s maka kecepatan udara yang memenuhi standar kenyamanan akan menurun pada RK, disebabkan meningkatnya persentase kecepatan udara yang melebihi standar kenyamanan. Jika kecepatan udara inlet semakin kecil dari 2 m/s hingga 1 m/s, maka persentase kecepatan udara yang memenuhi standar semakin berkurang yang disebabkan semakin besar persentase kecepatan udara yang kurang dari standar kenyamanan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 416, "width": 226, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil simulasi eksisting juga menjelaskan, jika bukaan inlet dan outlet tidak seimbang maka penambahan kecepatan udara pada", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 87, "width": 226, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "inlet tidak serta merta akan meningkatkan kecepatan udara ruangan merata memenuhi standar. Boleh jadi akibat penambahan tersebut mengakibatkan penyebaran kecepatan udara dalam ruang lebih tinggi dari angka standar dan bersamaan dengan itu juga ada aliran udara yang masih dibawah nilai standar yang di harapkan.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 189, "width": 226, "height": 263, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3, memperlihatkan persentase kecepatan udara dalam RK tipe-A dan tipe-B dengan parameter inlet velocity 1.75 m/s, dengan suhu dan kelembapan relatif udara dalam RK (31.00°C/70.97%), dan (30.00°C / 64.30%) pada inlet di jendela. Berikut urutan bukaan yang paling baik ke paling buruk berturut-turut: bukaan tipe-Z (Gambar 4d), bukaan tipe-X (Gambar 4b), bukaan tipe-Y (Gambar 4c) dan bukaan tipe-W (Gambar 4a). Bukaan tipe-Z dapat mengalirkan udara mencapai (92.59%) volume ruang yang masuk dalam standar kenyamanan termal (0.25 m/s – 1.5 m/s) pada RK tipe-B sedangkan RK tipe-A (88.89%). Persentase volume ruang yang aliran udaranya diatas standar (>1.5 m/s) pada RK tipe-A (11.11%) dan RK tipe-B (3.70%). Persentase volume ruang yang aliran udaranya dibawah standar (<0.25 m/s) pada RK tipe-A (0.00%), dan RK tipe-B (3.70%).", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 696, "width": 333, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Grafik Persentase Velocity RK dengan Beberapa Tipe Bukaan (Sumber: Analisis penelitian, 2013)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 797, "width": 124, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sinektika Vol.14 No.2, 2014", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 41, "width": 19, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "213", "type": "Page header" }, { "left": 223, "top": 291, "width": 154, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Tipe Bukaan Ventilasi (Sumber: Simulasi CFD, 2013)", "type": "Caption" }, { "left": 57, "top": 327, "width": 226, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaliran udara yang paling minim terjadi pada bukaan tipe-W. Terdapat (74.07%) volume ruang yang memenuhi standar kecepatan aliran udara (0.25 m/s – 1.5 m/s) pada RK tipe-A dan (77.78%) pada RK tipe-B. Persentase volume ruang yang aliran udaranya diatas standar (>1.5 m/s) pada RK tipe-A (0.00%) dan RK tipe-B (3.70%). Persentase volume ruang yang aliran udaranya dibawah standar (<0.25 m/s) pada RK tipe-A (25.93%), dan RK tipe-B (18.25%).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 466, "width": 226, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecepatan udara outlet , pada hasil simulasi bukaan tipe-W (Gambar 4a) lebih kecil dibanding tipe-X (Gambar 4b), karena bukaan inlet tipe-X lebih luas dari tipe-W walau bukaan outlet -nya sama. Hal ini menyebabkan tekanan udara pada area sekitar outlet bukaan tipe-X lebih besar di banding tipe-W. Peningkatan tekanan udara ini yang mengakibatkan tekanan statis pada ruang bagian bawah bukaan mengakibatkan kecepatan udara yang lebih merata pada RK.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 605, "width": 226, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika tipe-X dibandingkan dengan tipe-Y (Gambar 4c), maka bukaan tipe-Y memiliki kecepatan rata-rata pada outlet lebih kecil karena bukaan outlet -nya diperbesar (pintu kelas dianggap terbuka), sehingga terjadi tekanan udara lebih kecil karena udara dengan mudah keluar melalui pintu. Pembukaan pintu mengakibatkan kecepatan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 327, "width": 226, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "udara menjadi tidak merata. Area sekitar pintu memiliki kecepatan yang tinggi sedang area yang jauh dari pintu kecepatan udaranya rendah, sehingga formula ini merugikan dari sisi pemerataan kecepatan udara pada RK.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 390, "width": 226, "height": 175, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bukaan tipe-W, tipe-X dan tipe-Y belum memberi efek kecepatan udara dalam ruang menjadi optimal sesuai standar kenyamanan. Bukaan tipe-X lebih baik dari tipe-W dan tipe- Y, kekurangannya jika kecepatan inlet ditingkatkan maka kecepatan pada titik ukur elevasi atas (+1.5m) sudah melampaui standar, sedang masih ada ruang pada elevasi (+0.5m) yang belum masuk standar. Hal ini disebabkan karena bukaan outlet yang keluar ke koridor terletak cukup tinggi, sehingga kecepatan udara dalam RK pada daerah sekitar dinding outlet di atas permukaan lantai mengalami penurunan.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 567, "width": 226, "height": 112, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bukaan tipe-Z (Gambar 4d), luas bukaan ditambahkan setengah dari luas bovenlicht yang diletaknya ±20 cm dari permukaan lantai dinding outlet , tujuannya untuk meningkatkan aliran angin bagian bawah ruangan. Hasilnya tekanan udara elevasi bawah berkurang, aliran udara melalui ventilasi bawah dapat meningkatkan kecepatan angin sekitar permukaan lantai.", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 85, "width": 353, "height": 190, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Inlet dari Udara luar Outlet ke koridor Inlet dari Udara luar Outlet ke koridor Outlet ke koridor Inlet dari Udara luar Outlet ke koridor Inlet dari Udara luar Inlet dari Udara luar Outlet ke koridor Inlet dari Udara luar Outlet ke koridor Inlet dari Udara luar", "type": "Picture" }, { "left": 363, "top": 240, "width": 114, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Outlet ke koridor Inlet dari Udara luar Outlet ke koridor", "type": "Picture" }, { "left": 87, "top": 786, "width": 455, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sahabuddin, Baharuddin Hamzah, Ihsan - Pengaliran Udara Untuk Kenyamanan Termal Ruang Kelas Dengan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamics", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 41, "width": 19, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "214", "type": "Section header" }, { "left": 93, "top": 340, "width": 412, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Grafik Persentase Velocity RK dengan parameter velocity inlet dan Tipe Bukaan (Sumber: Analisis, 2013)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 377, "width": 226, "height": 85, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5, memperlihatkan persentase kecepatan udara terbaik yang memenuhi standar kenyamanan termal terjadi jika velocity inlet 1.5 m/s dengan bukaan tipe-Z. Terdapat (100%) volume ruang yang memenuhi standar (0.25 m/s – 1.5 m/s) pada RK tipe-A dan RK tipe-B (96.30%).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 465, "width": 226, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persentase volume ruang yang aliran udaranya diatas standar (>1.5 m/s) pada RK tipe-A (0.00%) dan RK tipe-B (3.70%). Persentase volume ruang yang aliran udaranya dibawah standar (<0.25 m/s) pada RK tipe-A (0.00%), dan RK tipe-B (3.70%).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 541, "width": 226, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rekayasa sistem bukaan ventilasi pada RK tipe-A dan tipe-B, didapatkan perbaikan pemerataan kecepatan udara yang memenuhi standar kenyamanan termal (0.25 m/s –1.5 m/s) yaitu RK tipe-A (74.07%) dan RK tipe-B (77.78%) untuk velocity inlet 1.75 m/s pada kondisi eksisting. Dapat ditingkatkan menjadi (100%) volume ruang yang aliran udaranya memenuhi standar pada RK Tipe-A dan RK Tipe-B (96.30%) untuk velocity inlet 1.5 m/s, setelah rekayasa perbaikan sistem bukan inlet dan outlet (bukaan tipe-Z).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 693, "width": 226, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis didapat bahwa kecepatan udara inlet yang memberi efek aliran paling baik terhadap kenyamanan termal adalah velocity 1.5 m/s karena bisa mencapai 100% volume ruang memenuhi standar aliran udara yang nyaman. Jika di bandingkan dengan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 377, "width": 226, "height": 85, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kondisi eksisting aliran terbaik hanya bisa dicapai antara (77.78%) hingga (85.19%) dengan velocity inlet 2 m/s. Hal ini membuktikan bahwa rasio bukaan ventilasi yang baik dapat menurunkan kebutuhan kecepatan udara inlet untuk mencapai aliran udara yang optimal.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 465, "width": 226, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil rekayasa Aliran Udara RK didapatkan luas bukaan ventilasi terbaik 21.60% dari luas lantai ruangan, dengan rincian luas bukaan Inlet 14.50% dan luas bukaan outlet 7.10%.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 534, "width": 82, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 550, "width": 226, "height": 212, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menemukan bahwa kondisi existing Ruang Kelas hanya dapat memberikan aliran udara nyaman sekitar 51.85% hingga 85.19% dari volume ruang. Upaya untuk meningkatkan aliran udara dengan pemberian velocity inlet yang lebih tinggi dari 2 m/s justru mengakibatkan presentase kecepatan aliran udara diatas batas nyaman meningkat. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya luas bukaan inlet dan outlet, karena RK tipe-A hanya memiliki luas bukaan (16.63%), dan RK tipe-B (17.58%) dari luas lantai ruangan. Jika dibandingkan dengan penemuan Indrani (2008), yang mensyaratkan luasan ventilasi minimum 20% dari luas lantai ruangan, maka rasio luas bukaan RK masih kurang.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 797, "width": 124, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sinektika Vol.14 No.2, 2014", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 41, "width": 19, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "215", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 226, "height": 187, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rekayasa dilakukan untuk meningkatkan aliran udara lebih optimal dengan menambah luas bukaan inlet, membuka jendela-jendela kaca mati agar dapat dilalui udara segar dari luar bangunan. Penambahan luas bukaan juga diterapkan pada dinding yang berfungsi sebagai outlet aliran keluar menuju koridor. Hasil rekayasa di dapatkan, penambahan luas bukan outlet yang terbaik jika letaknya ±20 cm diatas lantai dengan luas setengah dari bukaan ventilasi diatasnya (bovenlicht). Sehingga didapatkan luas bukaan ventilasi terbaik untuk RK adalah 21.60% dari luas lantai ruangan, dengan rincian luas bukaan Inlet 14.50% dan luas bukaan outlet 7.10%.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 277, "width": 226, "height": 149, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini juga didapatkan, bukaan Inlet yang lebih luas dibanding outlet akan meningkatkan velocity udara yang lebih merata pada ruangan. Udara yang akan keluar akan terhambat karena bukaan outlet kecil, sehingga akan meningkatkan tekanan statis pada area di bawah bukaan. Fariasi bukaan dapat diterapkan untuk meningkatkan kecepatan udara yang lebih merata dalam ruangan, namun harus diterapkan dengan cermat dan memenuhi syarat luasan total outlet lebih kecil dari Inlet, seperti yang", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 87, "width": 226, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diterapkan pada penelitian ini dengan memfariasikan bukaan outlet di bidang dinding bagian bawah.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 131, "width": 145, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 144, "width": 226, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disimpulkan bahwa Ruang Kelas (RK) dengan kondisi existing hanya dapat memberikan kenyamanan sekitar 51.85% hingga 85.19%. Jika diberikan perbaikan terhadap luas bukaan ventilasi, maka tingkat kenyamanan RK menjadi 96.30% hingga 100%.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 233, "width": 226, "height": 123, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rekayasa untuk memaksimalkan aliran udara yang memenuhi standar nyaman termal pada RK dilakukan dengan memperluas bukaan ventilasi inlet dan outlet . Khusus untuk outlet penambahan bukaan diletakkan bagian bawah dinding, ±20 cm dari permukaan lantai, sehingga rasio luasan bukaan ventilasi (21.60%) dari luas lantai ruangan, dengan rincian luas bukaan Inlet (14.50%) dan luas bukaan outlet (7.10%).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 359, "width": 226, "height": 48, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian, disarankan semua jendela pada posisi inlet harus terbuka tanpa adanya kaca mati, pintu sebaiknya di tutup pada saat ruang kelas digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 441, "width": 104, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 466, "width": 484, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Baharuddin, Ishak, M.T., Beddu, S., & Yahya, M. (2012). Kenyamanan Termal Gedung Kuliah Bersama Kampus Baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin . Semesta Arsitektur Nusantara SAN 1. Ref No : B.4.4. Malang: san121212.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 516, "width": 484, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gratia, E., Bruyère, A., & De Herde, A. (2004). How to use natural ventilation to cool narrow office buildings. Building and Environment , 39 (10): 1157-1170.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 553, "width": 485, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indrani, H. (2008). Kinerja Ventilasi Pada Hunian Rumah Susun Dupak Bangunrejo Surabaya . Dimensi Interior, 6 (1): 9-23.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 591, "width": 485, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurnia, R., Effendy, S., Tursilowati, L. (2010). Identifikasi Kenyamanan Termal Bangunan (Studi Kasus: Ruang Kuliah Kampus IPB Baranang siang dan Darmaga Bogor) . Jurnal Agromet, 24 (1): 14-22.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 641, "width": 484, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Liping, W., & Hien, W.N. (2007). Applying Natural Ventilation for Thermal Comfort in Residential Buildings in Singapore . Architectural Science Review, 50 (3): 224-233.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 678, "width": 406, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lippsmeier, G. (1994). Bangunan Tropis . (S. Nasution, Penerj.) Jakarta: Erlangga.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 703, "width": 485, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mannan, (2007). Faktor kenyamanan dalam perancangan bangunan (kenyamanan suhu-termal pada bangunan) . Jurnal Ichsan Gorontalo , 2 (1): 466-473", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 740, "width": 485, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sakti, W.B. (2013). Panduan Praktis Analisa CFD Menggunakan SolidWorks Flow Simulation . Jakarta: wbsakti.wordpreess.com", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 786, "width": 455, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sahabuddin, Baharuddin Hamzah, Ihsan - Pengaliran Udara Untuk Kenyamanan Termal Ruang Kelas Dengan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamics", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 41, "width": 19, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "216", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 484, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugini. (2004). Pemaknaan Istilah-Istilah Kualitas Kenyamanan Thermal Ruang Dalam Kaitan Dengan Variabel Iklim Ruang . LOGIKA : 03-17.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 125, "width": 485, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Takahashi, I. (2005). Development of A Passive Cooling Strategy Using Double - Roofing System . The 2005 World Sustainable Building Confrence (hal. 91-96). Tokyo: SB05 Tokyo.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 162, "width": 485, "height": 22, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Talarosha, B. (2005). Menciptakan Kenyamanan Thermal Dalam Bangunan . Jurnal Sistem Teknik Industri , Volume 6 : 148-158.", "type": "Text" } ]
400687a7-fcb3-b654-efe6-33bea9840823
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaelkomika_pkm/article/download/6903/2955
[ { "left": 71, "top": 43, "width": 288, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REKA ELKOMIKA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat ISSN(p): 2723-3235 | ISSN(e): 2723-3243", "type": "Page header" }, { "left": 377, "top": 55, "width": 151, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "| Vol. 3 | No. 2 | Pages 116 - 123", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 67, "width": 259, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: https://doi.org/10.26760/rekaelkomika.v3i2.116-123", "type": "Page header" }, { "left": 484, "top": 67, "width": 40, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mei 2022", "type": "Page header" }, { "left": 256, "top": 786, "width": 87, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reka Elkomika 116", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 85, "width": 373, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Traffic Light Maintenance Training at The Transportation Office of Kulon Progo Regency", "type": "Title" }, { "left": 81, "top": 150, "width": 438, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HELMI WIBOWO, RIZA PAHLEVI, HANIF ADHI YUDHITAMI, DHI ASTUTI", "type": "Section header" }, { "left": 93, "top": 179, "width": 413, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Program Studi Teknologi Otomotif, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Email : [email protected]", "type": "Title" }, { "left": 138, "top": 223, "width": 323, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Received 20 May 2022 | Revised 27 May 2022 | Accepted 31 May 2022", "type": "Text" }, { "left": 269, "top": 253, "width": 59, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 103, "top": 277, "width": 400, "height": 147, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In traffic regulation, Maintenance of Traffic Light Signaling Devices (APILL) is a competency that must be possessed by every employee of the Department of Transportation, so that every APILL at road intersections is able to regulate the speed of vehicles in an orderly manner. The method used was to provide education and training to employees of the Kulonprogo Department of Transportation for 5 (five) days. To measure the level of understanding of the training participants, pre-test and post-test were conducted. The average value of pre-test and post- test was 68 and 83 with an average increase of 16%. The conclusion of the APILL Maintenance Training at the Transportation Office of Kulon Progo Regency is said to be successful as indicated by the increase of the post test scores of all training participants. This shows the training participants understand the material well.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 436, "width": 238, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : Training APILL, Pre Test, Post Test.", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 476, "width": 111, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 502, "width": 457, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Transportation plays an important role in economic growth, especially urban areas. This is because transportation is related to production, consumption, and distribution activities. The government needs to prioritize the importance of transportation to facilitate economic activities.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 568, "width": 457, "height": 79, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The population growth in Kulon Progo Regency, although still below the national growth rate, is still showing a significant growth rate. Based on the Population and Civil Registry data of DIY, the total population of Kulon Progo Regency in 2021 is 442,874 people. Meanwhile, in 2020 the number is 443,003 people. The average population growth rate of Kulon Progo Regency is 0.03%. This figure is still below the national growth rate of 1.6%. ( Ditjen Dukcapil Kemendagri, 2021 )", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 659, "width": 458, "height": 105, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The increase in population is also accompanied by the growth of vehicles. Referring to the Central Statistics Agency for Kulon Progo Regency, in 2017 there were 149,578 vehicles, while in 2017 there were 194,387 vehicles. There was an increase in the number of vehicles by 23.05% over a period of 5 years. ( Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo, 2017 ) The number of vehicles that continues to increase every year, it is necessary to regulate traffic on the highway so that the vehicle speed on the highway remains conducive, one of the road equipment that must be in prime condition is the Traffic Signaling Device (APILL), because", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 55, "width": 395, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Traffic Light Maintenance Training At The Departement Of Transportation Of Kulonprogo", "type": "Section header" }, { "left": 256, "top": 786, "width": 87, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reka Elkomika 117", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 91, "width": 457, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "good APILL settings will make coordination at each leg of the intersection went well. On the other hand, a bad APILL arrangement will make coordination at each leg of the intersection not good or in other words, cause traffic jams. ( Radityo, dkk, 2022 )", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 143, "width": 457, "height": 79, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In maintaining APILL, good employee competence is needed in order to minimize the error factor when working, the Transportation HR Development Agency (BPSDMP) always pays attention to the competence of Transportation human resources, this is in line with the vision and mission of BPSDMP and the Kulon Progo Regency Transportation Service, namely the Realization of Human Resources Excellent, Professional and Ethical Transportation in providing reliable and Zero Accident Transportation. ( Renstra BPSDMP 2020-2024 )", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 234, "width": 457, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In realizing excellent Transportation Human Resources in providing services to the community, BPSDMP through the Tegal Road Transportation Safety Polytechnic provided APILL Maintenance Education and Training to 30 employees of the Kulon Progo Regency Transportation Service for 5 (five) days. The material consists of Theory and Practice for 50 Hours of Lessons ranging from Legislation on APILL, APILL Basic Principles, APILL Operation, APILL Troubleshooting, and APILL Maintenance.", "type": "Text" }, { "left": 263, "top": 339, "width": 70, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. METHOD", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 366, "width": 457, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The learning method used in this education and training uses an Andragogy approach, namely adult education, using Lectures, Questions and Answers, Discussions, Case Studies and Simulation methods. To measure the level of understanding of the training participants, the pre-test and post-test were used.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 431, "width": 457, "height": 199, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A long journey about the birth of the term andragogy in the world of education, but thoughts that are more focused both in terms of theoretical concepts, philosophy and at the implementation stage (methodology) as in; the learning process, learning objectives, learning objectives and the link between andragogy and pedagogy began in 1950: where Malcolm Knowles compiled the book 'Informal Adult Education' which stated that the essence of adult education is different from traditional education. The condition of adults in learning is different from that of children. If children use the term \"padagogy\" so that it means \"the art and science of teaching children\" or the science and art of teaching children. So andragogy is more defined as the science and art of guiding or helping adults learn \"the art and science of helping adult learn\". According to his view, why there is a difference between the learning activities of children and adults, this is because adults have: 1) The self-concept, 2) Life experience (The role of the learner's experience); 3) Readiness to learn, 4) learning orientation (Orientation to learning); 5) The need for knowledge, and 6) Motivation. With these assumptions, andragogy is a science that underlies the development of non-formal education and formal education today. ( Saifuddin & Mustofa, 2010 )", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 642, "width": 457, "height": 93, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "APILL Maintenance Education and Training was given to 30 participants from the Kulon Progo Regency Transportation Service employees, participants who took part in the APILL maintenance training and education were field implementers who had the task and function of maintaining road equipment such as street lighting maintenance and APILL aspect lamp maintenance in the area. Kulon Progo Regency. Learning consists of theory and practice with a total of 22 hours of theory lessons and 28 hours of practical lessons with a minimum score of 70. ( Silabus dan Petunjuk Teknis Diklat, 2021 )", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 43, "width": 82, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Helmi Wibowo,dkk", "type": "Page header" }, { "left": 256, "top": 786, "width": 87, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reka Elkomika 118", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 85, "width": 457, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The learning method used in this education and training uses an Andragogy approach, namely adult education, using the Lecture, Question and Answer, Discussion, Case Study and Simulation methods. To measure the level of understanding of the training participants, it was carried out using a pre test and post test.", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 150, "width": 246, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. APILL Maintenance Training Curriculum", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 179, "width": 439, "height": 123, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No Course Lesson hours Theory Practice 1 Ministerial Regulation No. 49 of 2014 concerning the Basic Principles of the APILL Intersection 5 0 2 APILL Basic Principles a. APILL Main Components b. Direct Current (DC) and Alternating Current (AC) Electrical Circuits", "type": "Table" }, { "left": 86, "top": 284, "width": 421, "height": 246, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. APILL Installation Network and Power Supply System d. d. APILL Technology 4 3 3 APILL Operation a. Wiring 4 group signal a. Programming 2 phase, 3 phase and 4 phase (Time Set, Plan, and Schedule) 5 5 4 APILL troubleshooting a. Troubleshooting Traffic Light Controller b. Troubleshooting Aspect Lights c. Cable Network Troubleshooting 4 10 5 APILL maintenance a. Periodic Maintenance • Daily Routine Maintenance", "type": "Table" }, { "left": 130, "top": 512, "width": 143, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Weekly Routine Maintenance", "type": "List item" }, { "left": 112, "top": 524, "width": 164, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Monthly Routine Maintenance b. Incidental Maintenance", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 518, "width": 379, "height": 93, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "• Maintenance of New Components • Cycle Time Adjustment 4 10 Sub Total 22 28 Total 50 JP", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 625, "width": 457, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1 is the Education and Training curriculum which was carried out for 5 days. Learning consists of theory and practice, theory is carried out for 3 days in class and practice for 2 days which includes 1 day field survey and 1 day APILL simulation with APILL simulator. The following stages of APILL maintenance education and training are listed in table 2.", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 55, "width": 395, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Traffic Light Maintenance Training At The Departement Of Transportation Of Kulonprogo", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 786, "width": 87, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reka Elkomika 119", "type": "Page footer" }, { "left": 83, "top": 91, "width": 439, "height": 281, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2. Activity Stages Day Activities Activity Activity Output Day 1 1. Submission of Legislation Material on APILL 2. APILL Basic Principles Understanding of the Laws and Basic Principles of APILL Day 2 Understanding APILL Operation Understanding APILL Operation Day 3 APILL troubleshooting APILL maintenance Understanding APILL Problems and Repairs Day 4 Survey Arus Lalu Lintas pada Simpang UNY Understand and be able to analyze the flow of vehicles at each intersection Day 5 Praktek Pengaturan APILL Understand and be able to analyze the determination of the red, yellow and green color lights", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 393, "width": 457, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 2 is the stage of community service activities with APILL Maintenance Training and Education which consists of theoretical and practical material. By participating in the training stages for 5 (days) it is hoped that participants will be able to understand and analyze APILL maintenance in accordance with the activity output targets.", "type": "Text" }, { "left": 221, "top": 473, "width": 174, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. RESULTS AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 499, "width": 457, "height": 120, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The training participants came from employees from the Transportation Service of Kulonprogo Regency as many as 30 people, the material was delivered for 5 (five) days with 50 lesson hours consisting of theory and practice, namely 22 hours and 28 hours. Theoretical material is delivered by lecture and discussion methods in class, while practical material is delivered by survey method to the location of the APILL intersection in the Kulonprogo area, the APILL intersection which is used as a practice place is at the APILL UNY intersection with 4 intersections, as well as to complete the knowledge of the latest training participants simulation is carried out with the APILL simulator to input the results of survey data to determine the delay of the red, yellow and green lights.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 625, "width": 148, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Delivering Material in Class", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 443, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Submission of materials in the form of regulations and laws related to APILL, namely Law No. 22 of 2009 concerning Road Transport Traffic, Minister of Transportation Regulation No. 49 concerning Traffic Signaling Equipment (APILL), Regulation of the Directorate General of Land Transportation SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 regarding Technical Instructions for Road Equipment, and Regulation of the Directorate General of Land Transportation SK.4303/AJ.002/DRJD/2017 concerning Technical Instructions for Maintenance of Road Equipment. ( Peraturan Perundangan )", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 43, "width": 82, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Helmi Wibowo,dkk", "type": "Page header" }, { "left": 256, "top": 786, "width": 87, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reka Elkomika 120", "type": "Page footer" }, { "left": 206, "top": 353, "width": 187, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 1. Delivering Material in Class", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 371, "width": 443, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 1 shows the activity of delivering theoretical material in class to training participants.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 410, "width": 119, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Practice with surveys", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 429, "width": 443, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In this survey activity, participants were invited to see the condition of traffic flow, the place that was used as the survey location was the 4 UNY intersection in Kulon Progo district which is 4 km from the Kulon Progo Regency Transportation Office. The purpose of looking at traffic flow conditions is to see the number of vehicles, types of vehicles, road width, road slope, side obstacle adjustment factors, Lost Time Intersection (LTI) to capacity and degree of saturation. The results of the survey were then analyzed based on the 1997 Indonesian Road Capacity Manual (MKJI). ( MKJI, 1997 )", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 55, "width": 395, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Traffic Light Maintenance Training At The Departement Of Transportation Of Kulonprogo", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 786, "width": 87, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reka Elkomika 121", "type": "Page footer" }, { "left": 183, "top": 91, "width": 246, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 2. Survey Activities at Intersection 4 UNY", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 109, "width": 160, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Practice with APILL Simulator", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 128, "width": 443, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "To complete the knowledge of the training participants after obtaining theoretical and practical material on field surveys, the training participants then input the data that has been obtained into the APILL simulator, the input data is the time delay in red, yellow and green lights.", "type": "Text" }, { "left": 219, "top": 478, "width": 175, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 3. APILL Simulator Practice", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 443, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In Figure 3, it can be seen that the training participants tried to practice with the APILL simulator, the students were very enthusiastic in trying the APILL simulator.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 547, "width": 288, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Achievement of Understanding of the Training Materials", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 567, "width": 443, "height": 92, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "To measure the level of understanding of the training participants, at the beginning before the training begins, the training participants are given pre-test questions to determine the level of understanding of the training participants towards the APILL Maintenance Training material, and after the training participants have attended the provision of material both theory and practice, the training participants are given post-test questions. to see the extent of understanding of the training participants in understanding the APILL Maintenance Training material.", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 43, "width": 82, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Helmi Wibowo,dkk", "type": "Page header" }, { "left": 256, "top": 786, "width": 87, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reka Elkomika 122", "type": "Page footer" }, { "left": 80, "top": 85, "width": 429, "height": 211, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 3. Achievement of APILL Maintenance Training Materials No Course Minimum Value Standard Learning Achievement 1 Ministerial Regulation No. 49 of 2014 concerning the Basic Principles of the APILL Intersection 70 achieved 2 APILL Basic Principles 70 achieved 3 APILL Operation 70 achieved 4 APILL troubleshooting 70 achieved 5 APILL maintenance 70 achieved", "type": "Table" }, { "left": 151, "top": 313, "width": 296, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "As many as 30 participants have met the minimum score standard", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 364, "width": 457, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The training participants understand all the material that has been given by getting a score above the minimum standard value as shown in table 3.", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 594, "width": 263, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 4. Value of Pre Test, Post Test and Dicrepancy", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 613, "width": 457, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From Figure 4, it can be seen that the pre-test and post-test results of the training participants, the average pre-test and post-test scores were 68 and 83, of the 30 training participants, all experienced an increase, with a percentage increase of 16%.", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 678, "width": 103, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. CONCLUSIONS", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 705, "width": 457, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Employees of the Kulonprogo Regency Transportation Office have participated in APILL Maintenance Training activities well, with results that exceed the minimum standard value. With this competency, it is hoped that APILL in Kulon Progo Regency will always be in good condition so that an orderly and conducive traffic condition is created.", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 55, "width": 395, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Traffic Light Maintenance Training At The Departement Of Transportation Of Kulonprogo", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 786, "width": 87, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Reka Elkomika 123", "type": "Page footer" }, { "left": 256, "top": 91, "width": 122, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ACKNOWLEDGEMENT", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 117, "width": 457, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Thank you to the Ministry of Transportation, especially the Road Transportation Safety Polytechnic which always provides Education and Training to the Community to always improve Competence to improve excellent service.", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 184, "width": 122, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "LIST OF REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 208, "width": 457, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Badan Pengembangan SDM Perhubungan. (2020). Rencana Strategis Badan Pengembangan SDM Perhubungan Tahun 2020 – 2024. Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 235, "width": 451, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Badan Pusat Statistik. (2017). Jumlah Kendaraan Kabupaten Kulon Progo. 2017. Indonesia : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 262, "width": 428, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ditjen Dukcapil Kemendagri. (2021). Jumlah Penduduk Kabupaten Kulon Progo 2021.", "type": "Table" }, { "left": 114, "top": 275, "width": 287, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Indonesia: Biro Tata Pemerintahan Sekretaris Daerah DIY.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 288, "width": 445, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Direktorat Bina Jalan Kota. Direktorat Jenderal Bina Marga. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 315, "width": 457, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 49 tahun 2014 tentang Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 342, "width": 457, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 368, "width": 457, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.4303/AJ.002/DRJD/2017 tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Perlengkapan Jalan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 408, "width": 442, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mustofa, K. (2010). Andragogi. Pendidikan Luar Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 448, "width": 440, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Radityo, dkk. (2022). Evaluasi Kinerja Apill (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) Di Kota Semarang (Studi Kasus Di Jalan Dr. Cipto Semarang Sepanjang 2,8 Km Saat Jam Puncak Keramaian). Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 500, "width": 445, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saifuddin, M. (2010). Andragogi Teori Pembelajaran Orang Dewasa. Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 527, "width": 457, "height": 41, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SK Direktur PKTJ No 352. (2021). Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Perawatan dan Pemeliharaan APILL. Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan. Tegal", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 567, "width": 352, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.", "type": "Text" } ]
0f0dd0ed-d0ac-beac-0bd3-03f7d37ca246
https://journal.appthi.org/index.php/lexpublica/article/download/58/58
[ { "left": 521, "top": 791, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "507", "type": "Page footer" }, { "left": 83, "top": 122, "width": 433, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KEPEMIMPINAN BERJATI DIRI PANCASILA UNTUK MENJAGA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA", "type": "Section header" }, { "left": 246, "top": 167, "width": 107, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh : Ade Saptomo", "type": "Section header" }, { "left": 115, "top": 181, "width": 368, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ketua Pembina Asosiasi Pimpinan Perguruan Hukum Indonesia, Dekan dan Guru Besar Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 236, "width": 41, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 250, "width": 486, "height": 176, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tulisan ini menggambarkan telah tercipta situasi perilaku sebagian warga masyarakat elit setelah era reformasi 1998 yang sehari-hari cenderung meminggirkan, mengabaikan, menjauhkan, menanggalkan, dan meninggalkan nilai-nilai Pancasila. Jika kondisi demikian dibiarkan dan terus menerus terjadi, maka taruhannya adalah eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia dimasa mendatang, sebuah bentuk negara yang telah dipilih secara tepat oleh the founding fathers sesuai kondisi geo-politik dan geo-sosial-budaya Bagsa Indonesia. Untuk itu, pertanyaannya, konsep solutif apa yang perlu dikemukakan untuk menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam tulisan dipastikan lagi, konsepnya adalah faham asli masyarakat Indonesia, yaitu gotong- royong, kebersamaan, yang kini disebut Pancasila. Agar tidak tercerabut dari jati diri bangsa berupa Pancasila, maka gerakan perilaku semua lini elit dan pemimpin pusat dan daerah sesuai nilai dan faham asli dimaksud. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah suri tauladan kepemimpinan berjadi diri bangsa Indonesia, sekaligus merupakan salah satu model untuk menjaga eksistensi Negara Kesatuan Repubik Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 443, "width": 261, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: Kepemimpinan Berjati Diri Pancasila", "type": "Section header" }, { "left": 277, "top": 471, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 484, "width": 485, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This paper describes the situation has created an elite part of the society's behavior after the 1998 reform era which daily tends to marginalize, ignore, keep, remove, and leave the values of Pancasila. If this condition is left and continue to happen, then the bet is esskistensi the Unitary Republic of Indonesia in the future, a form of state that have been appropriately by the founding fathers, according to the conditions geo-political and geo-cultural social bagsa Indonesia. To that question, the concept of solution-what needs to be raised to maintain the existence of the Unitary Republic of Indonesia. In certain writing again, the concept is original ideology of Indonesian society, mutual assistance, solidarity, now called Pancasila. In order not to cut off from the national identity in the form of Pancasila, the movement behavior of all the elite lines and corresponding central and local leaders and understand the value of the original question. What is needed next is a role model of leadership berjadi Indonesian nation, as well as one of the models to maintain the existence of the Unitary Republic of Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 664, "width": 221, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keyword : Self identity Pancasila leadership", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 705, "width": 74, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. Pengantar", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 719, "width": 237, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Akhir-akhir ini, bahkan telah dimulai awal lengsernya Era Orde Baru 1998, Pancasila se- bagai ideologi/falsafah bangsa Indonesia terke-", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 705, "width": 237, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "san, dalam beberapa hal, ditanggalkan, diting- galkan, dipinggirkan dalam kehidupan sehari- hari oleh elit politik, bahkan dari praktik ke-Ta- ta-Negara-an dan ke-Tata Pemerintahan sekali-", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "508", "type": "Page footer" }, { "left": 186, "top": 45, "width": 226, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Lex Publica, Vol. III, No. 2, Mei 2017, hal. 507 - 514", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 73, "width": 237, "height": 287, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pun. Seolah risih dan malu menyebutkan nilai- nilai Pancasila sebagai pedoman bertindak poli- tik, sosial, ekonomi, dan hukum. Padahal jika direnungkan secara mendalam, the virtual of Pancasila adalah kebersamaan, sebuah nilai bu- daya yang ada di seluruh penjuru Nusantara In- donesia dan masih dipraktikkan oleh warga bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Namun da- lam kehidupan ketatanegaraan dan ketatapeme- rintahan, justru hal itu mulai mengering karena terkesan tidak dijadikan roh perundang-unda- ngan. Untuk itu, tulisan ini mencoba mundur sedikit ke belakang untuk melacak darimana ti- tik pembiasan-pembiasan dimulai. Hal ini men- jadi penting mengingat dengan menguraikan dan menjelaskan Pantjasila agak surut ke bela- kang, dengan sedikit banyak memasuki wilayah ilmu filsafat mengingat Pancasila itu sendiri se- bagai suatu “ Weltanschauung ”, yaitu sebagai pandangan hidup termasuk alam cita-cita, yaitu sebagian dari ilmu filsafat.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 363, "width": 237, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sarjana bernama Soenarko telah menyu- sun buku yang mengurai dengan apik tentang susunan negara kita sesuai roh Pancasila. 1 Pan- tjasila adalah sikap hidup, yang menjadi pedo- man dalam susunan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan paham ini diambil dari mukad- dimah Undang-undang Dasar Republik. Ketika Pantjasila dijadikan dasar atau basis idiologis dari penyusunan praktik ke- Tata Negara-an se- bagaimana negara-negara lain, mestinya struktur ketatanegaraan dimaksud harus berisikan nilai- nilai Pancasila. Pancasila sebagai kristalisasi ni- lai-nilai nusantara atau nilai-nilai budaya nusan- tara harus diwujudkan ke dalam Struktur Negara mengingat setiap struktur Negara berbasis hu- kum dan peraturan, tidak lain ia merupakan per-", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 237, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "lapuk jika tidak bersandarkan atau sesuai de- ngan alam pikiran rakyat yang menghendaki- nya. 2", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 114, "width": 237, "height": 232, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Karena itu, ilmu Tata Negara erat sekali hubungannya dengan ilmu yang menetapkan si- kap hidup, yaitu ilmu filsafat seumumnya. Salah satu pujangga di Yunani kuno bernama Plato, pernah mengatakan demikian: “Seyogyanya Ne- gara itu dipimpin oleh seorang filsuf dan seo- rang filsuf seyogyanya menjadi penguasa Ne- gara”. Dalam filsud yang banyak dikenal, teru- tama di pulau jawa, maka ada peribahasa “Satria Pendita” yaitu tiap “Satria” atau ahli pemerinta- han hendaknya mempunyai sifat “Kependitaan” atau kefilsafatan pula, agar supaya Negara itu dapat dipimpin dan diatur sebaik-baiknya, kare- na seorang “Pendita”, ahli filsafat, ialah orang yang dapat memeahami sedalam-dalamnya ten- tang cita-cita seluhurnya mengenai cara menge- mudikan sesuatu Negara.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 349, "width": 485, "height": 384, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Darimanakah sumber cita-cita Pantjasila itu? Dalam buku “Pantjasila” yang berisi pidato dari Presiden Sukarno, waktu beliau menjelas- kan soal itu dalam siding pembentukan Undang- undang Dasar Republik Indonesia di Jakarta pada bulan Agustus 1945, dapatlah kita menarik kesimpulan bahwa Pantjasila, atau Lima Dasar itu sesungguhnya berasal dari dua alam fikiran, yang digabungkan menjadi satu fikiran yang bu- lat. Pertama , bersumber dari arus perjuangan kemerdekaan selama berpuluh-puluh tahun di- mana bangsa Indonesia memperjuangkan hak- haknya. Bangsa Indonesia, yang ingin menjadi bangsa yang bernegara, dalam perjuangan itu menghadapi sesuatu susunan penjajahan yang didasarkan pada paham imperialism dari barat, maka disusunlah faham-faham yang dapat me- wujudan idiologi yang tesembunyi di belakang- nya. Sebenarnya tata negara itu sendiri merupa- kan bentuk lahir dari sesuati cita-cita yang di- kandung oleh rakyat. Susunan Tata Negara di- maksud dapat dibagaikan kulit dari suatu buah yang meliputi isinya, atau tiap-tiap susunan ke- Tata Negara-an harus didukung oleh keinginan, hasrat dan sikap rakyat yang hidup dalam ma- syarakat. Hasrat dari cita-cita rakyat itulah yang memberi isi dan jiwa pada susunan Tata Negara, sehingga Tata Negara itu tentu akan menjadi", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 744, "width": 237, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Tulisan diwarnai pandangan Mr. Soenarko, 1950. Susu- nan Negara Kita , Djakarta: Djambatan", "type": "Footnote" }, { "left": 305, "top": 598, "width": 237, "height": 173, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Alam fikiran rakyat ialah dasar Negara. Susunan Tata Negara Perancis didasarkan pada cita-cita luhur “Egalite Fraternite-Liberte”, yaitu cita-cita persamaan, persaudara- an dan kemerdekaan, cita-cita mana telah dilahirkan da- lam arus revolusi Perancis dalam abad ke-18. Susunan Undang-undang dasar Tiongkok Nasional ialah berdasar pada prinsip San Min Chu I, yaitu dasar Sosialisme, Nasi- onalisme, dan demokrasi seperti yang diikrarkan oleh marhum Sun Yat Sen. Tata Negara Soviet didasarkan atas paham idiologis marxisme dengan diktatur prolertanya, yaitu cita-cita mengadakan masyarakat komunistis mela- lui jalan dan tingkatan diktatur kaum buruh dulu. Susunan masing-masing negara itu adalah merupakan persesuaian dengan cita-cita yang dikandung oleh rakyatnya yang memberi jiwa pada Tata Negara itu.", "type": "Text" }, { "left": 521, "top": 791, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "509", "type": "Page footer" }, { "left": 60, "top": 44, "width": 154, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kepemimpinan Berjati Diri Pancasila …", "type": "Section header" }, { "left": 484, "top": 46, "width": 51, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ade Saptomo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 73, "width": 237, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ngimbangi, menandingi, dan melawan faham imperialism itu. Dalam perjuangan kemerdeka- an maka beberapa faham barat yang merupakan faham yang berisi corak anti-imperialisme, yaitu faham-faham Sosialisme, Demokrasi dan Nasio- nalisme, dijadikan pedoman oleh beberapa par- tai-partai untuk melawan imperialism.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 169, "width": 237, "height": 274, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ada partai yang lebih cenderung pada fa- ham sosialisme, ada yang lebih menyukai faham Nasionalisme, ada yang lebih banyak menggu- nakan senjata fikiran Demokrasi. Aliran-aliran ini, yang juga mempengaruhi gerakan-gerakan yang melulu bersifat ke-agamaan ataupun ber- sifat ke-sosialan dan perikemanusian, nyata- nyata telah menjadi sumber yang melahirkan su- sunan Pantjasila seperti yang termaktub dalam Mukaddimah itu. Pimpinan-pimpinan yang ber- kumpul dalam rapat-rapat penyusunan Undang- undang Dasar itu, sedikit banyak membawa ali- ran-aliran sosialisme, nasionalisme, dan demok- rasi itu, meskipun pada waktu itu mereka tidak bekerja sebagia wakil salah satu partai. Penga- ruh aliran-aliran modern kebaratan ini nyata- nyata diterima, oleh karena faham-faham itu da- pat disesuaikan pula dengan faham-faham dan hasrat yang hidup dalam kalangan rakyat sedari dulu kala.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 460, "width": 80, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "B. Faham Asli", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 473, "width": 237, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Faham rakyat yang asli merupakan sumber bagi Pantjasila. Pergaulan hidup dari rakyat yang bersifat desa, itulah sumber yang primair, yang jadi pokok pangkal kelahiran Pantjasila. Menurut perkataan Bung Karno, maka Pantja- sila itu jika di-“peras” hinga pati-sarinya, maka akan tinggal dasar pemulaannya, yaitu biji em- brionya Pantjasila yang bersifat Gotong-royong. Faham gotong-royong dimaksud adalah faham Indonesia asli, yang dirasakan sungguh-sungguh sebagai pedoman hidup dari bangsa Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 237, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang terbanyak. Di dalam pergaulan hidup ma- syarakat desa secara gotong-royong, cukup kuat anasir-anasir Pantjasila itu, yang sudah tentu tidak berkedudukan terminologi modern sebagai sosialisme, demokrasi, dan sebagainya, tetapi terlihat dalam bentuknya asli.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 156, "width": 238, "height": 356, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Desa dalam segala tingkatan di seluruh In- donesia ialah masyarakat asli Indonesia, dimana bangsa Indonesia dari bermacam-macam suku hidup bersama dalam sesuatu lingkungan kecil. Dilihat dari sudut ilmu sosiologi, yaitu ilmu ma- syarakat, maka desa itu menurut sarjana Ferdi- nand Tonnies, ialah tergolong masyarakat yang bersifat gemeinschaft dimana para warga desa saling terkaitan oleh perasaan persatuan yang erat. Dilihat dari sudut ilmu adat, maka Profe- sor Ter Haar dalam bukunya Inleiding tot Adat- recht yang terkenal menamakan desa itu sebagai “Gerombolan manusia yang tetap dan teratur dengan pemerintahan dan kejayaan materiel dan imateriel sendiri”, dan Professor Boeke dalam bukunya De Theorie der Indonesische Econo- mie yang melihat desa itu dengan kacamata eko- nomi, memberikan definisi sebagai berikut: “Desa itu ialah suatu masyarakat religious yang diikat oleh tradisi bersama dari warga penanam bahan makanan yang sedikit banyak mempunya hubungan kebangsaan”. Professor Kleintjes, ahli Tata Negara, mendefinieer desa sebagai berikut: “Desa itu ialah badan hukum Indonesia asli yang berdiri sendiri dan terikat pada suatu dae- rah kecil”.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 515, "width": 237, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Desa ada beragam sifatnya, yaitu di Aceh dinamakan Gampong, di Batak disebut Kuria, di Minangkabau Nagari, di Palembang dinamakan Marga, di Ambon Negory dan sebagainya, teta- pi mereka senuanya terbentuk atas dua dasar yaitu dasar kedarahaan atau keturunan para war- ga desa dan dasar kedaerahan atau kediaman pa- ra warga desa.", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 639, "width": 275, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daftar Sebutan Masyarakat Hukum Adat Nusantara", "type": "Section header" }, { "left": 61, "top": 667, "width": 470, "height": 95, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No Propinsi/Daerah Nama Kesatuan Masyarakat Menurut Bahasa Setempat 1 2 3. Aceh Sumut a.Sumatera Timur b.Tapanuli Sumatera Barat Kampung, Mukim, Gampong, Jurang, Kute Marga, Kuria , Kampung, (Lorong/Wek), Huta Negeri", "type": "Table" }, { "left": 285, "top": 736, "width": 36, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nagari", "type": "List item" }, { "left": 285, "top": 750, "width": 88, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kampung, Dusun", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "510", "type": "Page footer" }, { "left": 53, "top": 45, "width": 443, "height": 384, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Lex Publica, Vol. III, No. 2, Mei 2017, hal. 507 - 514 4 Riau Marga 5. Sumatera Selatan Marga, Kemedapaan, Dusun 6. Jambi Kelurahan. Wijk 7. DKI Jakarta Raya Desa, kampung 8. Jawa Barat Desa, Dukuh 9. Jawa Tengah Desa 10. Yogyakarta Desa, Kampung, Dukuh 11. Jawa Timur Kampung 12. Kalimantan Barat Kampung,Kademangan 13. Kalimanatan Tengah Kampung, kademanagan 14. Kalimanatan Selatan Kampung 15. Kalimanatan Timur Desa, Kampung 16. Sulawesi Utara Kampung, Woma 17. Sulawesi Tengah Desa 18. Sulawesi Tenggara Gabungan Kampung, Desa Gaya baru, Bua 19. Sulawesi Selatan Desa, Perbekel, Banjar 20. Bali Desa 21. Nusa Tenggara Barat 22. Nusa Tenggara Timur Desa Gaya Baru 23. Maluku Gam, Negeri a.Maluku Tengah dan Tenggara b.Kampung b.Maluku Utara Kampng, Karet Irian barat B. Surianingrat, BPHN, 1981.", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 446, "width": 237, "height": 300, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Desa selalu mengandung dasar stam, dasar keturunan atau ikatan darah dan juga mengan- dung dasar territoir, dasar kediaman atau ikatan daerah. Dalam desa di Jawa anasir “darah” su- dah tipis dan lebih dirasakan anasir kedaerahan, tetapi dalam Gampong Gajo Aceh, lebih terasa pengaruh keturunan atau kewargaan ( stamver- band ) itu. Desa di Jawa, Pasundan, Madura, dan Bali lebih merupakan suatu kediaman bersama, dimana rasa kekeluargaan sudah agak menipis, tetapi dalam Gampong, Marga dan sebagainya itu lebih dirasakan pengaruh kekeluargaan se- bagai pengikat bersama. Lebih dari 90% dari bangsa Indonesia hidup dalam ikatan-ikatan tradisional yang demikian itu seluruh Nusantara. Di situ rasa gotong-royong masih hidup subur. Kerukunan dibawah pemerintahan desa terasa betul, rapat-rapat desa selalu diadakan untuk mengambil keputusan-keputusan bersama, se- dang mereka erat hubungannya denga Ketuha- nan masing-masing dan tolong menolong ialah dasar hidup mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 749, "width": 207, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Benih-benih murni dari Pantjasila terdapat", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 446, "width": 237, "height": 300, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "hidup dalam masyarakat ini. Dengan Pantjasila, maka faham-faham kedesaan itu terangkat men- jadi faham dan idiologi Negara yang bersifat po- litis. Pantjasila ialah bentuk modern, sifat poli- tisnya dari faham-faham asli yang hidup dalam kalangan rakyat, atau pendek kata: gotong-ro- yong adalah patisati Pantjasila, karena faham itu telah mengandung benih kebangsaan, demokra- si, keadilan soaial, ke-Tuhan-an dan peri-kema- nusiaan. Pantjasila merupakan semen bagi nega- ra, yang menghubungkan negara dengan rakyat, dank arena itu menjamin hubungan dan tujuan persatuan yang erat antara pihak yang memerin- tah dengan yang diperintah. Kedua pihak peme- rintah dan rakyat, harus bersama melakukan, mempraktekkan Pancasila ini dan kedua pihak wajib mempert6ahankan dan tunduk pada azas- azas ini. Dalam hal ini maka Pancjasila merupa- kan perjanjian mutlak antara Negara dan warga negara, suatu perjanjian yang tak tertulis dan le- bih bersifat persetujuan batin antara kedua pi- hak.", "type": "Text" }, { "left": 333, "top": 747, "width": 192, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seolah hubungan “kedaulatan Negara”", "type": "Text" }, { "left": 521, "top": 791, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "511", "type": "Page footer" }, { "left": 60, "top": 44, "width": 154, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kepemimpinan Berjati Diri Pancasila …", "type": "Section header" }, { "left": 484, "top": 46, "width": 51, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ade Saptomo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 70, "width": 237, "height": 290, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan “kedaulatran pribadi” dari tiap warga nega- ra, memang merupakan soal yang amat sulit da- lam ilmu Tata Negara yang sejak dahulu menja- di persoalan yang hangat dalam kalangan para sarjana. Sarjana Hobbes menggambarkan pemu- laan atau masyaraklat asal itu sebagai gerombo- lan manusia yang karena mereka berdaulat sen- diri-sendiri, saling bunuh-membunuh, bakar- membakar dan sebagainya, sehingga terus me- nerus mereka mengalami kerusakan dan kerusu- han. Mungkin karena terdorong oleh ketakutan, maka mereka yang ketinggalan, menyusun ke- kuasaan ketiga yang terdiri di atas segala-gala- nya. Kekuasaan tak terbatas jadi dapat berbuat apapun jika dipandang perlu, tidak usah mem- perhatikan kepentingan dan hak-hak seseorang. Dalam teori Hobbes, maka Warga Negara tak mempunyai hak apa-apa yang perlu dijamin oleh Negara, semuanya terserah pada kebijaksa- naan pemerintah sendiri. Pemerintah bersifat ab- solute dan autokratis.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 363, "width": 237, "height": 328, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "John Locke menerangkan bahwa negara itu terjadi karena ratio, fikiran sehat, yaitu terdo- rong oleh hasrat para manusia untuk memben- tuk kekuasaan yang secara efektif dapat menja- min hak-hak dasar peri kemanusiaan. Negara harus menghormati hak dasar para rakyatnya, tak boleh sewenang-wenang karena dalam ling- kungan hak-hak dasar, tiap-tiap manusia ialah tetap berdaulat. Hak untuk hidup bebas, hak atas milik, hak atas perumahan dan sebagainya tak boleh dialnggar oleh pemerintah dengan sesuka- sukanya. Manusia dilahirkan bebas dan berhak. Jean-Jacques Rousseau, ahli pemikir dalam re- volusi Perancis, melangkah lebih jauh lagi dari John Locke. Manusia mengadakan “ contact so- cial ” untuk menetapkan kedaulatannya, sedang pemerintah itu berszifat mandor atau kuasa be- laka dari rakyat yang berdaulat. Pemerintah ti- dak mempunyai hak sendiri untuk mengatur se- suatu jika ia mengadakan peraturan-peraturan, ini selalu boleh dicabut oelh rakyat. Pemerintah saban waktu boleh diganti oleh rakyat, sebab rakyat lah yang berdaulat buat 100% dan hak ini tak boleh dikurangi sedikitpun.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 694, "width": 237, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Segala teori-teori tersebut di atas itu men- coba memberi batas-batas kekuasaan pemerin- tah, yaitu sampai manakah sesuatu hal itu dapat diatur oleh Negara dan dimanakah lingkungan yang tak boleh diaturnya, karena disitulah mulai", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 237, "height": 204, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "berlakunya hak pribadi dari seseorang. Dapat- kah misalnya Negara menetapkan agama apa si Nojo harus peluk? Dapatkah Negara degan se- maunya memindahkan orang-orang dari rumah kediamannya, dapatkah keluarga si Nojo dipe- rintahkan untuk bubar? Tentu tidak dapat, dija- wab locke, sebab tiap warga Negara mempunyai hak dasar agama, rumah, keluarga dan sebagai- nya. Menurut teori hobbes, pemerintah berhak atas segalanya ini, sebab pemerintah berdaulat 100%, bebas dalam segala langkahnya dan tidak terbatas oleh hak-hak dasar. Menurut Rousseau, pemerintah sama sekali tidak berhak dan jika ia toh melakukannya, peraturan itu tak sah dan pe- merintah dapat dienyahkan seketika itu juga.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 294, "width": 215, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "C. Kepemimpinan Berjati Diri Pancasila", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 308, "width": 237, "height": 218, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Masih dalam hitungan tiga tahun, 2014 lalu rakyat Indonesia baru saja disuguhi tonto- nan politik berupa pemilihan calon anggota de- wan baik calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat pusat, Daerah tingkat I, dan tingkat II, termasuk Dewan Perwakilan Daerah. Usai pe- milihan legislatif, disusul pemilihan calon Presi- den dan Wakil Presdien. Namun, satu hal yang harus diingat dalam proses pemilu itu adalah proses melahirkan seorang pemimpin bangsa. Dalam konteks bangsa Indonesia, diharapkan proses produksi pemimpin dalam setiap Pemilu melahirkan seorang pemimpin yang percaya diri bukan karena legalitas suara terbanyak, tetapi juga percaya diri karena berkarakter jati diri bangsa Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 529, "width": 238, "height": 231, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tentu yang dibutuhkan bukan pemimpin yang dalam proses kelahirannya sekedar menda- sarkan jumlah angka, tetapi pemimpin yang ke- pemimpinannya mampu menjadikan jati diri bangsa sebagai pedoman bertindak. Untuk itu, kepemimpinan yang dibutuhkan dari hasil pemi- lu 2009 adalah pemimpin yang dalam kepemim- pinannya mengetahui, mengerti, memahami, menghayati jati diri bangsa dan menjadikan pe- doman bertindak dalam proses pengambilan ke- putusan sosial, ekonomi, hukum, dan politik. Secara kuantitas, bangsa Indonesia memang ter- kesan tidak akan kekurangan calon pemimpin bangsa sebagaimana kita lihat bersama pada pil- pres, ada dua atau tiga calon presiden dan wakil presiden. Namun pemimpim yang kepemimpi- nannya berkarakter/berjati diri bangsa merupa-", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "512", "type": "Page footer" }, { "left": 186, "top": 45, "width": 226, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Lex Publica, Vol. III, No. 2, Mei 2017, hal. 507 - 514", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 73, "width": 193, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kan pertanyaan menarik untuk dijawab.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 87, "width": 237, "height": 314, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Di berbagai tempat dan kesempatan saya berkali-kali katakan apa itu Jati Diri Bangsa In- donesia, bahkan telah saya bukukan agar mudah orang membaca, mengerti, memahami, mengha- yati, dan mempraktikan dalam kehidupan se- hari-hari. Untuk itulah, tak henti-hentinya saya ”lantangkan” apa itu Jati Diri Bangsa. Mengapa terus menerus saya sampaikan ? Tentu, itu ber- kaitan dengan kondisi bangsa Indonesia dewasa ini, kalau tidak salah semenjak reformasi bergu- lir 1998. Bukan reformasinya, tetapi semenjak itu perilaku sebagian warga bangsa, bahkan yang mengaku sebagai pemimpin Indonesia di berbagai lini kehidupan, terkesan aneh-aneh dan nganeh-nganehi . Indikasi awalnya, dapat dilihat dari gagasan-gagasan, tindakan, perilaku, uca- pannya yang aneh dan nganeh-nganehi. Bahkan, terkesan bermuatan prasangka buruk, suka men- cela, mudah marah, menyalahkan sana-menya- lahkan sini, sentil sana sentil sini, olok sana olok sini, dan asal beda pendapat terhadap la- wan-lawan politik internal partai maupun eks- ternal partai, kelompok lain.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 404, "width": 237, "height": 259, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jika itu masih menonjol, tentu perlu diper- tanyakan kemampuan mewujudkan kepemimpi- nan berjati diri bangsa, yaitu kebersamaan dan kerja sama ketika memimpin bangsa Indonesia yang berpenduduk lebih 250 jutaan. Rakyat su- dah tidak ingin mendengar hal itu lagi, rakyat membutuhkan pemimpin yang mampu memba- wa bangsa Indonesia ini kearah terwujudnya tujuan mulia didirikannya Pemerintah Negara Indonesia sebagaimana tersurat dan tersirat da- lam Pembukaan UUD 1945, dengan damai, gu- yup rukun, dan holobis kontol baris , tetap berja- lan di atas Jati Diri Bangsa Indonesia ( keep on the track of Indonesian cultural ) mengingat warga bangsa Indonesia telah melahirkan nilai bersama ( common value ), sebuah nilai yang di- yakini benar dan dijadikan pedoman bertindak oleh masyarakat atau bangsa yang telah mela- hirkan apa yang sebut sebagai Jati Diri Bangsa.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 666, "width": 237, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk mengetahui hal itu, perlu pembaya- ngan sementara jauh ke belakang, yaitu sebuah proses kelahiran entitas sosiologis yang disebut masyarakat. Proses kelahirannya, diawali de- ngan fenomena kedatangan orang-perorang atau kelompok orang ke satu wilayah yang sama dan dalam wilayah sama dimaksud mereka saling", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 237, "height": 176, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kontak, dalam kontak kehidupan sehari-hari me- reka mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam dirinya masing-masing, sekaligus mengi- dentikasi kelemahan dan kekuatan diri orang kepada siapa orang dimaksud berinteraksi. Se- telah mengenali dan menyadari kelemahan dan kekurangan di satu pihak, kekuatan dan kelebi- han di pihak lain, mereka terdorong mencoba mengisi kekurangan yang ada dalam dirinya sendiri dengan kelebihan yang ada dalam diri orang lain, dan sebaliknya. Kondisi demikian ini menjadikan mereka terus menerus berinteraksi membentuk pola kehidupan sosial dan budaya.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 252, "width": 237, "height": 260, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam konteks masyarakat Indonesia (Ja- wa misalnya), nilai budaya bersama dimaksud dapat dilihat secara kasad inderawi dalam kegia- tan-kegiatan gotong-royong dan sambatan. Hasil kontemplasi nilai budaya yang ada di balik go- tong-royong itu adalah kebersamaan dan di ba- lik sambatan itu adalah tolong menolong tanpa pamrih atau kemanusiaan. Di dalam setiap desa dan sejenisnya itu, secara horisontal ada dinami- ka sosial yang menunjukan kebersamaan dan secara vertikal menunjukan kerukunan yang di- dasari ke-Tuhan-an (kemanusiaan). Dengan de- mikian, kebersamaan, kerukunan, berembug (musyawarah), kemanusiaan, ke-Tuhan-an telah menjadi dasar hidup dan dan sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia. Itulah benih-benih nilai kede- saan yang oleh the founding fathers disusun ke dalam Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 514, "width": 237, "height": 191, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maknanya, faham-faham kedesaan itu te- lah terangkat secara politis menjadi faham ideo- logi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan secara filosofis menjadi payung perjalanan bangsa Indonesia, yang kini saya sebut sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia. Namun, jika praktik kepemimpinan menampilkan serangkaian kegia- tan pengambilan keputusan cenderung menon- jolkan prinsip yang bukan terkandung dalam Sila ke-4 bahwa Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah/kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, maka kepemimpinannya dapat di- maknai semakin jauh dari Jati Diri Bangsa Indo- nesia.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 708, "width": 237, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terangnya, pemimpin yang tidak tercera- but dari Jati Diri Bangsa adalah pemimpin yang dalam kepemimpinan kesehariannya mewujud- kan: pertama , nilai kebersamaan. Dengan keber-", "type": "Text" }, { "left": 521, "top": 791, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "513", "type": "Page footer" }, { "left": 60, "top": 44, "width": 154, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kepemimpinan Berjati Diri Pancasila …", "type": "Page header" }, { "left": 484, "top": 46, "width": 51, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ade Saptomo", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 73, "width": 237, "height": 218, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "samaan, ia akan melampui batas-batas identitas formal dan situasional, bukan terhenti pada identitas orang perorangan/kelompoknya; ke- dua , berfikir universal. Meski bersumber dari lokal atau nusantara namun berfikir melingkar keluar sehingga berdaya jangkau global, bukan melingkar kedalam sehingga berjangkau sema- kin menyempit, sekular dan parsial; ketiga , idealis. Memiliki idealisme tinggi untuk mewu- judkan cita-cita bangsa yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, bukan jangkauan yang terhenti oleh godaan materialistik; dan keempat , toleran/empati. Bertoleransi dan berempati ting- gi untuk mengiringi setiap proses pengambilan keputusan baik keputusan legislatif maupun eksekutif terhadap penderitaan semua lapisan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 73, "width": 237, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "masyarakat. Pemimpin demikian ini yang dibu- tuhkan karena a leader is not separated from and as apart of its cultural and social where such leader existences .", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 128, "width": 237, "height": 149, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Singkatnya, mudah-mudahan pemimpin- pemimpin kita yang terpilih ini melalui proses pemilu legislatif dan Presiden/Wakil Presiden merupakan Pemimpin Bangsa dan pemimpin- pemimpin lainnya yang dalam kepemimpinan- nya Tidak Tercerabut Dari Jati Diri Bangsa In- donesia, PANCASILA. Inilah, kepemimpinan berjati diri bangsa Pancasila yang dimaksud da- lam tulisan ini sekaligus merupakan salah satu model untuk menjaga eksistensi Negara Kesatu- an Repubik Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 791, "width": 21, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "514", "type": "Page footer" }, { "left": 186, "top": 45, "width": 226, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Lex Publica, Vol. III, No. 2, Mei 2017, hal. 507 - 514", "type": "Page header" } ]
ade67330-adc7-e4d7-14c2-3dc16bc82c6e
https://journal.stiba.ac.id/index.php/wahatul/article/download/451/290
[ { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 122, "top": 786, "width": 301, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 132, "top": 130, "width": 362, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WORKSHOP EVALUASI PEMBELAJARAN DARING BAGI GURU SEKOLAH DASAR MITRA PGSD UNM KAMPUS VI BONE", "type": "Section header" }, { "left": 115, "top": 171, "width": 396, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WORKSHOP OF ONLINE LEARNING EVALUATION FOR ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS: PARTNERS OF PGSD UNM CAMPUS VI BONE", "type": "Section header" }, { "left": 242, "top": 212, "width": 142, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi Universitas Negeri Makassar Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 268, "width": 84, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Achmad Shabir", "type": "Section header" }, { "left": 232, "top": 281, "width": 163, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Negeri Makassar Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 264, "top": 323, "width": 98, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Farid", "type": "Section header" }, { "left": 242, "top": 337, "width": 142, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Negeri Makassar", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 350, "width": 403, "height": 397, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected] Keywords : ABSTRACT evaluation, online learning, google form. Online learning during Covid-19 pandemic allows teaching and learning activities to occur without having to meet physically and at a distance by utilizing a computer or smartphone. However, the digital skills of Indonesian teachers are still low. So that the evaluation of online learning outcomes is less effective and does not characterize evaluations that measure cognitive, affective and psychomotor abilities. Evaluation is mostly done by giving assignments via Whatsapp, not measurements or tests. While there are many applications that can be used to measure student learning progress, such as Google Forms, Kahoot, Quizizz, and Wordwall. Therefore, community service was carried out in the form of a Workshop of online learning evaluation for elementary school teachers: partners of PGSD UNM Campus VI Bone. This community service is carried out by means of lectures, demonstrations or practices, and evaluation of the results of the training. The result shows that teachers master the use of Google Forms as an effective evaluation platform. Partner teachers are expected to be able to train colleagues both through workshops at the school level and at the Teacher Working Group to improve the digital skills of Indonesian teachers. Kata kunci : ABSTRAK evaluasi, pembelajaran daring, Google Form. Pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 memungkinkan aktivitas belajar mengajar terjadi tanpa harus bertemu fisik dan berjarak dengan memanfaatkan komputer atau ponsel pintar. Namun, keterampilan digital guru-guru Indonesia masih rendah. Sehingga pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran daring berjalan kurang efektif serta tidak mencirikan evaluasi yang mengukur kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Evaluasi lebih banyak dilakukan dengan pemberian tugas via Whatsapp , bukan pengukuran atau tes. Sementara tersedia banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemajuan belajar siswa seperti Google Form, Kahoot ,", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 246, "top": 131, "width": 276, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Quizizz, dan Wordwall . Oleh karena itu, dilakukan pengabdian kepada masyarakat berupa workshop evaluasi pembelajaran daring bagi guru SD mitra PGSD UNM Kampus VI Bone. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi atau praktik, dan evaluasi terhadap hasil pelatihan. Hasilnya menunjukkan guru-guru menguasai penggunaan Google Form sebagai salah satu platform evaluasi yang efektif. Guru mitra diharapkan dapat melatih teman sejawat baik melalui workshop di tingkat sekolah maupun pada Kelompok Kerja Guru demi meningkatkan keterampilan digital guru-guru Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 270, "width": 392, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima : 30 November 2021; Direvisi : 20 Mei 2022; Disetujui : 31 Mei 2022; Tersedia online : 17 Juni 2022", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 305, "width": 403, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "How to cite: Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid, “ Workshop Evaluasi Pembelajaran Daring bagi Guru Sekolah Dasar Mitra PGSD UNM Kampus VI Bone”, WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10. doi: 10.36701/wahatul.v3i1.451.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 355, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 373, "width": 401, "height": 177, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bermula dari Kota Wuhan di Tiongkok pada akhir Desember 2019, virus jenis baru yang menyerang sistem pernafasan menyebar ke seluruh belahan dunia. Virus ini diberi nama Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan oleh World Health Organization (WHO), penyebarannya ditetapkan sebagai pandemi sejak 11 Maret 2020. Demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19, isolasi kota skala besar terjadi di semua negara, termasuk Indonesia. Anjuran bekerja dari rumah dan belajar dari rumah pun ditekankan. Indonesia melalui surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 mulai memberlakukan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau yang lebih akrab dengan sebutan pembelajaran dalam jaringan (daring). Pembelajaran daring memungkinkan aktivitas belajar mengajar terjadi tanpa harus bertemu fisik dan berjarak 1 dengan memanfaatkan komputer atau ponsel pintar 2 .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 553, "width": 401, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sudah setahun para pelajar Indonesia belajar daring, riset mengenai dampak dan efektifitas pembelajaran daring pun banyak dilakukan. Pembelajaran daring rupanya menghadirkan banyak masalah utamanya pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Motivasi belajar siswa SD dalam pembelajaran daring tergolong rendah 3 , bahkan terjadi penurunan minat belajar 4 sehingga penguasaan materi pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 655, "width": 399, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Henderson, The E-Learning Question and Answer Book: A Survival Guide for Trainers and Business Managers . 2 Clark and Mayer, E-Learning and the Science of Instruction: Proven Guidelines for Consumers and Designers of Multimedia Learning .", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 701, "width": 400, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Rika Yuni Ambarsari, “Evaluasi Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Ulukerto Wonogiri,” Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha 8, no. 1 (2021): 28–35.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 399, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Jumardi Budiman, “Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Daring Di Indonesia Selama Masa Pandemi Covid-19,” Vox Edukasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 12, no. 1 (April 29, 2021): 104–13, doi:10.31932/ve.v12i1.1074.", "type": "Footnote" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 128, "width": 400, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "juga rendah 5 . Selain disebabkan oleh sarana penunjang yang kurang memadai seperti sinyal internet, digital skill guru dan siswa SD juga masih rendah 6 .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 157, "width": 401, "height": 273, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rendahnya skill teknologi para guru terlihat pada dominasi penggunaan aplikasi yang kurang sesuai untuk pembelajaran daring seperti layanan perpesanan Whatsapp 7 . Sementara di kota-kota besar di mana guru terpapar sarana teknologi yang memadai, penggunaan aplikasi Google Classroom lebih mendominasi sebagaimana ditunjukkan dalam riset 8 di DKI Jakarta. Aplikasi lain yang juga marak dimanfaatkan adalah Zoom Meeting dan Google Meet . Pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran daring juga berjalan kurang efektif dan tidak mencirikan evaluasi yang mengukur kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Guru hanya menggunakan aplikasi Whatsapp sebagai sarana utama proses evaluasi dan bahkan ada pula yang menggunakan Zoom Meeting 9 sehingga tidak maksimal dalam merekam kemajuan belajar siswa. Evaluasi lebih banyak dilakukan dengan pemberian tugas, bukan pengukuran/tes. Belum lagi maraknya kecurangan yang dilakukan siswa mengakibatkan hasil evaluasi menjadi tidak akurat lagi 10 . Sementara tersedia banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Aplikasi-aplikasi ini tersedia secara gratis dan mudah dioperasikan. Aplikasi seperti Google Form, Kahoot, Quizizz , dan Wordwall . Penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut sebenarnya mudah untuk diterapkan, asalkan guru mau belajar 11 . Aplikasi-aplikasi ini tidak hanya memudahkan proses asesmen namun juga meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 433, "width": 400, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penggunaan Kahoot misalnya membuat siswa semakin tertarik untuk belajar matematika dan dapat terbawa dalam suasana menyenangkan serta tidak kesulitan mempelajari materi yang diberikan 12 . Serupa, penggunaan Wordwall juga meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran daring. Siswa mengumpulkan", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 505, "width": 363, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 Marinus Waruwu, “Studi Evaluatif Implementasi Pembelajaran Daring Selama Pandemi", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 518, "width": 91, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Covid-19,” Jurnal", "type": "Table" }, { "left": 219, "top": 518, "width": 53, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Administrasi", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 518, "width": 226, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan 27, no. 2 (2020): 288–95,", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 530, "width": 126, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "doi:10.17509/jap.v27i2.27081.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 540, "width": 399, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 Fitrah and Ruslan, “Eksplorasi Sistem Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Di Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Bima.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 563, "width": 400, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7 Andi Lely Nurmaya G et al., “Analisis Evaluasi Pembelajaran Daring (Online) Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19,” JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar 6, no. 1 (2021): 80–85, doi:10.26618/jkpd.v6i1.4745.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 597, "width": 399, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8 Nurliana Apriyanti and Feli Cianda Adrin Burhendi, “Analisis Evaluasi Pembelajaran Daring Berorientasi Pada Karakter Siswa,” in Jurnal Pendidikan Dasar , 2020, 48–54, http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psdpd/article/view/17760.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 632, "width": 399, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9 Fitrah and Ruslan, “Eksplorasi Sistem Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Di Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Bima.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 655, "width": 400, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10 Nadhira Aisyah Damayanti and Retno Mustika Dewi, “Pengembangan Aplikasi Kahoot Sebagai Media Evaluasi Hasil Belajar Siswa,” Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 4 (June 14, 2021): 1647–59, doi:10.31004/edukatif.v3i4.656.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 689, "width": 400, "height": 34, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11 Siti Lathifatus Su’niyah, “Media Pembelajaran Daring Berorientasi Evaluasi,” Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora 7, no. 1 (2020): 1–18, http://e- jurnal.unisda.ac.id/index.php/dar/article/view/2024.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 400, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12 Rizky Nurul Setiani and Dani Firmansyah, “Kahoot! Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Dikombinasikan Dengan Aplikasi Math: Aritgeo Saat Pandemi Covid-19,” Pythagoras 10, no. 1 (2021): 13–28.", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 128, "width": 401, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tugas tepat waktu dan rajin menanyakan materi yang belum dipahami 13 . Penggunaan Quizizz dalam pembelajaran daring juga meningkatkan keaktifan siswa hingga 17,65% 14 . Disamping itu, pengunaan aplikasi online ini memudahkan guru dalam melakukan penilaian pembelajaran yang efektif 15 .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 185, "width": 400, "height": 107, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejalan dengan hasil beberapa riset yang telah dilakukan di berbagai lokasi di Indonesia, guru-guru di sekolah mitra PGSD UNM Kampus VI Bone juga menemui masalah dalam mengevaluasi kemajuan belajar siswa. Evaluasi yang sebelumnya dapat dilaksanakan dengan mudah secara luring, kini harus beralih memanfaatkan teknologi internet sementara literasi digital guru-guru di daerah masih rendah. Mitra belum mengetahui cara mengoperasikan aplikasi-aplikasi online seperti Google Form, Kahoot, Quizizz , dan Wordwall . Bahkan banyak guru mitra yang baru pertama kali mendengar nama aplikasi-aplikasi tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 295, "width": 400, "height": 122, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karenanya, peneliti berinisiatif untuk melakukan pelatihan intensif penggunaan sejumlah aplikasi online itu demi memaksimalkan proses evaluasi pembelajaran selama pandemi Covid-19. Aplikasi-aplikasi ini akan dilatihkan kepada guru mitra melalui kegiatan “ Workshop Evaluasi Pembelajaran Daring bagi Guru Sekolah Dasar Mitra PGSD UNM Kampus VI Bone”. Sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah guru-guru SDN 67/5 Ta’ Kabupaten Bone yang merupakan salah satu sekolah dasar mitra PGSD UNM Kampus VI Bone. Guru yang menjadi peserta dalam kegiatan ini berjumlah 10 orang yang terdiri dari guru kelas dan guru mata pelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 419, "width": 401, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Workshop evaluasi pembelajaran daring dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi, dan diskusi. Secara rinci pelaksanaan program workshop evaluasi pembelajaran daring ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 400, "height": 163, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahap awal (perencanaan), bertujuan mengidentifikasi masalah yang dihadapi mitra, khususnya pada evaluasi pembelajaran daring. Pelaksanaan tahapan awal ini meliputi 1) kunjungan sekolah, 2) analisis kebutuhan dengan guru dan kepala sekolah, 3) perumusan rencana program prioritas, dan 4) kerjasama pelaksanaan workshop evaluasi pembelajaran daring di masa pandemi. Tahap pelaksanaan, dilakukan dalam empat bagian yakni pengenalan platform evaluasi daring, edukasi, workshop , dan uji coba. Langkah-langkah pelaksanaan adalah: 1) mengenalkan teknik dan langkah stategis yang dibutuhkan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran daring serta mengenalkan aplikasi/platform apa saja yang dapat digunakan; 2) mengedukasi guru mitra tentang tata cara menentukan aplikasi/platform yang tepat sesuai dengan tingkatan pemahaman dan tahap belajar peserta didik; 3) workshop pembelajaran daring", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 643, "width": 400, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13 Siti Faizatun Nissa and Novida Renoningtyas, “Penggunaan Media Pembelajaran Wordwall Untuk Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar,” Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 5 (July 21, 2021): 2854–60, doi:10.31004/edukatif.v3i5.880.", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 689, "width": 400, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14 Erlis Nurhayati, “Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring Melalui Media Game Edukasi Quizizz Pada Masa Pencegahan Penyebaran Covid-19,” Jurnal Paedagogy 7, no. 3 (July 6, 2020): 145, doi:10.33394/jp.v7i3.2645.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 400, "height": 33, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15 Wahyudi Wahyudi, Intan Sari Rufiana, and Dwi Avita Nurhidayah, “Quizizz: Alternatif Penilaian Di Masa Pandemi Covid-19,” Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika 8, no. 2 (November 16, 2020): 95–108, doi:10.25139/smj.v8i2.3062.", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 130, "width": 400, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dilakukan melalui video conference dan pendampingan melalui grup Whatsapp ; 4) uji coba dan diskusi dilakukan untuk menilai ketepatan penggunaan; 5) target yang ditetapkan pada kegiatan ini, yaitu 80% peserta guru dari sekolah mitra cakap dan berkompetensi melaksanakan evaluasi pembelajaran daring dengan memanfaatkan aplikasi yang tepat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 400, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahap akhir (evaluasi), berupa evaluasi ketepatan pemanfaatan aplikasi evaluasi pembelajaran daring di masa pandemi sesuai dengan tingkatan pengetahuan dan kebutuhan peserta didik. Evaluasi kecakapan mengembangkan instrumen evaluasi secara daring dilakukan terhadap guru yang menjadi peserta pada program ini. Diharapkan sebanyak 80% guru mitra memiliki kompetensi/kecakapan melatih guru sejawat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 295, "width": 88, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 314, "width": 400, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permasalahan yang dialami mitra adalah kurangnya kompetensi tentang penggunaan aplikasi/platform evaluasi pembelajaran daring yang efektif. Berdasarkan hal tersebut, disepakati dengan mitra untuk menyelenggarakan workshop evaluasi pembelajaran daring bagi guru SD. Workshop dilakukan secara daring mengacu pada himbauan untuk tidak melakukan kegiatan secara langsung/tatap muka.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 396, "width": 401, "height": 122, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media yang digunakan dalam pelatihan adalah Google Meet, Google Form, Google Classroom , dan Whatsapp Group dengan jumlah penyajian 38 jam. Materi yang diberikan adalah penggunaan aplikasi/platform pembelajaran daring sebagai sarana belajar mengajar, yakni (a) pengenalan berbagai aplikasi/platform pembelajaran daring seperti Google Classroom dan Google Meet ; (b) pengenalan beberapa aplikasi/platform evaluasi pembelajaran daring seperti Quizizz, Kahoot, Wordwall, dan Google Form ; (c) penggunaan Google Form untuk evaluasi pembelajaran; (d) mengintegrasikan materi dalam aplikasi/platform pembelajaran daring.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 521, "width": 401, "height": 162, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Google Form dipilih sebagai materi pelatihan evaluasi pembelajaran daring karena sifatnya yang open source , mudah dioperasikan, dan dapat diintegrasikan dengan layanan Google lainnya, seperti Google Classroom dan Google Meet . Pada pelatihan evaluasi menggunakan Google Form , guru dilatih bagaimana mengatur Google Form sebagai kuis, menyisipkan soal gambar atau persamaan, menyisipkan soal dari Google Docs , menyisipkan dan mengatur soal uraian, mengatur soal fill the blank , mengatur bobot nilai, membagikan tautan form yang telah dibuat, serta melihat hasil tes dan mengimpor dalam bentuk spreadsheet Excel. Selanjutnya, guru melakukan demonstrasi penggunaan aplikasi tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para guru memperoleh penambahan pengetahuan dalam mengoperasikan Google Form , dan layanan Google lain yang terkait.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 686, "width": 400, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam workshop ini, pertanyaan penting yang diajukan guru selama sesi diskusi adalah perbedaan dan kelebihan Google Form dibandingkan dengan platform evaluasi lainnya seperti Quizizz, Kahoot dan Wordwall . Meskipun sama-sama dapat digunakan untuk keperluan evaluasi pembelajaran daring dan dapat diakses secara gratis, Quizizz , Kahoot dan Wordwall", "type": "List item" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 130, "width": 400, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memiliki perbedaan yang signifikan dengan Google Form . Setiap aplikasi, tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Begitupun dengan aplikasi Quizizz , Kahoot dan Wordwall .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 185, "width": 39, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Quizizz", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 400, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Quizizz adalah platform untuk menyelenggaran kuis interaktif dengan cara yang menyenangkan. Peserta mengerjakan kuis sembari terlibat dalam permainan 16 . Pemenang permainan kuis ditentukan berdasarkan jumlah poin yang diperoleh. Poin yang diperoleh dapat bertambah dan juga dapat berkurang.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 254, "width": 400, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada beberapa fitur permainan yang disediakan Quizizz mulai dari point boost , yakni mendapat poin dua kali lebih banyak jika menjawab benar sebuah pertanyaan, hingga fitur immune yang membuat peserta tidak mengalami pengurangan poin meskipun menjawab salah sebuah pertanyaan. Adapula fitur untuk menghilangkan pilihan jawaban salah sehingga hanya tersedia 2 pilihan jawaban, dan fitur untuk mengurangi perolehan poin seluruh peserta kuis.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 337, "width": 401, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keberadaan fitur-fitur inilah yang membuat Quizizz kurang cocok digunakan untuk kepentingan evaluasi. Karena poin yang diperoleh peserta tes tidaklah serta merta menunjukkan hasil pengukuran terhadap penguasaan materi 17 . Namun lebih pada keterampilan memanfaatkan fitur game yang tersedia.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 392, "width": 400, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meskipun begitu, Quizizz sangat cocok digunakan untuk kepentingan pembelajaran, utamanya untuk soal-soal latihan. Keaktifan peserta akan meningkat sebab mengerjakan soal latihan sembari bermain 18 .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 447, "width": 39, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kahoot", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 400, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sama seperti Quizizz , Kahoot juga merupakan platform kuis yang interaktif dan menyenangkan. Poin peserta kuis dihitung berdasarkan kecepatan menjawab dengan benar. Meskipun menjawab benar, namun bila kurang cepat dalam menjawab, poin yang diperoleh bisa berkurang. Karenanya, kecepatan menjawab dengan benar adalah bagian yang terpenting dari kuis Kahoot . Platform ini juga dilengkapi dengan reward poin bagi peserta kuis yang memperoleh nilai tertinggi.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 544, "width": 401, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karena itu sifatnya itu, Kahoot tidak menggambarkan pencapaian pembelajaran yang sebenarnya. Namun efektif digunakan sebagai media pembelajaran, utamanya untuk latihan. Sebab meningkatkan minat dan motivasi peserta didik 19 , namun bukan untuk keperluan evaluasi.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 599, "width": 400, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, meskipun langganan basic tier Kahoot bersifat gratis, pun terbatas hanya mampu mengikutkan 10 peserta kuis. Untuk jumlah peserta yang lebih besar dari 10 orang, guru harus melakukan upgrade ke langganan yang", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 655, "width": 399, "height": 33, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16 Unik Hanifah Salsabila et al., “Pemanfaatan Aplikasi Quizizz Sebagai Media Pembelajaran Di Tengah Pandemi Pada Siswa SMA,” Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi (JIITUJ) 4, no. 2 (December 31, 2020): 163–73, doi:10.22437/jiituj.v4i2.11605.", "type": "Footnote" }, { "left": 149, "top": 689, "width": 265, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17 Su’niyah, “Media Pembelajaran Daring Berorientasi Evaluasi.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 701, "width": 399, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18 Nurhayati, “Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring Melalui Media Game Edukasi Quizizz Pada Masa Pencegahan Penyebaran Covid-19.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 399, "height": 33, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19 Damayanti and Dewi, “Pengembangan Aplikasi Kahoot Sebagai Media Evaluasi Hasil Belajar Siswa”; Setiani and Firmansyah, “Kahoot! Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Dikombinasikan Dengan Aplikasi Math: Aritgeo Saat Pandemi Covid-19.”", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 130, "width": 400, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berbayar. Soal dan lembar jawaban, juga tidak ditampilkan dalam satu layar. Peserta hanya dapat melihat lembar jawaban, sementara soal hanya bisa ditampilkan melalui perangkat guru.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 185, "width": 51, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wordwall", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 401, "height": 149, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wordwall juga merupakan gamifikasi kuis yang interaktif dan menarik. Tema kuis dapat disesuaikan dengan gaya belajar siswa 20 . 18 fitur game yang cukup beragam dalam pun gratis digunakan 21 . Tidak ada batasan jumlah peserta kuis meskipun kita hanya berlangganan basic tier yang sifatnya gratis. Aplikasi ini tidak berbayar untuk pilihan basic dengan pilihan 5 buah template 22 . Namun, sama dengan Quizizz dan Kahoot , Wordwall tidak menunjukkan pencapaian sebenarnya. Sebab poin yang lebih besar diperoleh bila menjawab soal dengan benar dalam waktu yang lebih singkat. Adapula fitur serupa Quizizz seperti menghapus 50% pilihan jawaban salah, dan melipat gandakan perolehan poin. Fitur bonus reward poin serupa Kahoot juga tersedia. Bagusnya, tidak ada pengurangan poin jika menjawab salah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 350, "width": 400, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meskipun demikian, tidak berarti Wordwall ini tidak cocok digunakan sebagai media pembelajaran 23 , utamanya untuk keperluan latihan. Karena meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik 24 .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 406, "width": 69, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Google Form", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 419, "width": 401, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbeda dengan dengan ketiga platform yang dibahas sebelumnya, poin yang diperoleh peserta didik melalui kuis Google Form , adalah ukuran pencapaian belajar yang sebenarnya. Tidak ada pilihan menambah atau mengurangi perolehan poin. Hasil kuis dari Google Form juga dapat dilihat secara langung oleh guru dan dianalisa menggunakan layanan Google Classroom .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 488, "width": 400, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meskipun Google Form bertujuan untuk mengumpulkan pendapat melalui survei (kuesioner/angket), namun layanan ini juga men- support kebutuhan tes. Selain itu ia menjadi alternatif bagi orang-orang yang tidak memiliki dana untuk membeli aplikasi berbayar untuk menggunakan program gratisan dibandingkan membajak program berbayar seperti Microsoft Office 25 .", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 574, "width": 265, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20 Su’niyah, “Media Pembelajaran Daring Berorientasi Evaluasi.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 586, "width": 400, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21 Yuyun Khairunisa, “Pemanfaatan Fitur Gamifikasi Daring Maze Chase - Wordwall Sebagai Media Pembelajaran Digital Mata Kuliah Statistika Dan Probabilitas,” Mediasi 2, no. 1 (June 15, 2021): 41–47, doi:10.46961/mediasi.v2i1.254.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 620, "width": 400, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "22 Prima Mutia Sari and Husnin Nahry Yarza, “Pelatihan Penggunaan Aplikasi Quizizz Dan Wordwall Pada Pembelajaran IPA Bagi Guru-Guru SDIT Al-Kahfi,” Selaparang: Jurnal", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 645, "width": 51, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengabdian", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 645, "width": 400, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masyarakat Berkemajuan 4, no. April (2021): 195–99, http://journal.ummat.ac.id/index.php/jpmb/article/view/4112.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 666, "width": 399, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23 Zulkifli, Enung Mariah, and Fatkhul Ulum, “Efektivitas Penggunaan Media Wordwall (Jidaru Al-Kalmah) Dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pangkep” 2019, http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/17944.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 701, "width": 399, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24 Nissa and Renoningtyas, “Penggunaan Media Pembelajaran Wordwall Untuk Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar.”", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 724, "width": 400, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "25 Hamdan Husein Batubara, “Penggunaan Google Form Sebagai Alat Penilaian Kinerja Dosen Di Prodi PGMI UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari,” Al-Bidayah 8, no. 1 (2016), doi:10.14421/al-bidayah.v8i1.91.", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 130, "width": 400, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, Google Form mudah digunakan serta terhubung dengan layanan Google lainnya. Integrasi ini akan lebih memudahkan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran daring.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 185, "width": 190, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faktor Pendukung dan Penghambat", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 199, "width": 403, "height": 162, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pandemi Covid-19 secara bersamaan menjadi faktor penghambat dan pendukung, artinya sebagai faktor penghambat karena program yang seharusnya dilakukan secara tatap muka harus menyesuaikan dengan protocol Covid-19 sehingga membutuhkan waktu cukup lama. Di sisi lain peniadaan pembelajaran tatap muka dan diganti dengan daring secara tidak langsung memaksa guru mitra untuk meng- upgrade ilmu tentang penggunaan aplikasi/platfrom pembelajaran daring yang relevan digunakan di masa pandemi, termasuk platform evaluasi. Antusiasme guru mitra membawa dampak positif terhadap penyelenggaraan kegiatan dan dukungan serta tuntutan dari kepala UPT di sekolah masing-masing. Situasi pembelajaran yang berubah dari luring menjadi daring secara perlahan mulai membiasakan guru mitra sehingga penyelenggaraan program dapat berjalan dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 364, "width": 400, "height": 94, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejak dikeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Covid-19 baik oleh Menteri Pendidikan Nasional maupun Rektor Universitas Negeri Makassar untuk meniadakan pertemuan tatap muka, tim pengabdi harus kembali melakukan koordinasi dengan pihak pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) untuk membahas teknis pelaksanaan sesuai dengan protokol Covid-19.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 400, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya tim pengabdi berkoordinasi dengan guru mitra secara daring membahas beberapa perubahan teknis kegiatan sesuai dengan protokol Covid-19. Pada proses ini tim pengabdi kembali megalami kendala karena terdapat guru mitra yang belum terbiasa melakukan pembelajaran/pelatihan secara daring. Berdasarkan kendala tersebut, sehingga tim pengabdi membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan persiapan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 557, "width": 84, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 576, "width": 401, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luaran workshop evaluasi pembelajaran daring menunjukkan relevansi penggunaan media ajar digital pada proses pembelajaran daring saat ini sehingga guru mitra dapat menggunakan berbagai jenis aplikasi/platform pembelajaran daring sebagai sarana mengajar dan melakukan evaluasi secara efektif.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 631, "width": 401, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Workshop evaluasi pembelajaran daring diharapkan dapat dilakukan terhadap guru secara lebih luas. Oleh sebab itu, guru mitra yang telah memperoleh pelatihan pada kegiatan ini diharapkan melakukan pelatihan kembali kepada teman sejawat baik melalui workshop di tingkat sekolah maupun pada Kelompok Kerja Guru (KKG).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 714, "width": 113, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 730, "width": 400, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ambarsari, Rika Yuni. “Evaluasi Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 di Kecamatan Ulukerto Wonogiri.” Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha 8, no.", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 9, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 137, "top": 130, "width": 83, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 (2021): 28–35.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 141, "width": 400, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apriyanti, Nurliana, and Feli Cianda Adrin Burhendi. “Analisis Evaluasi", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 157, "width": 401, "height": 191, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembelajaran Daring Berorientasi pada Karakter Siswa.” In Jurnal Pendidikan Dasar , 48–54, 2020. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psdpd/article/view/17760. Batubara, Hamdan Husein. “Penggunaan Google Form Sebagai Alat Penilaian Kinerja Dosen di Prodi PGMI UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari.” Al- Bidayah 8, no. 1 (2016). doi:10.14421/al-bidayah.v8i1.91. Budiman, Jumardi. “Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Indonesia Selama Masa Pandemi Covid-19.” Vox Edukasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 12, no. 1 (April 29, 2021): 104–13. doi:10.31932/ve.v12i1.1074. Clark, Ruth Colvin, and Richard E. Mayer. E-Learning and the Science of Instruction: Proven Guidelines for Consumers and Designers of Multimedia Learning . 3rd ed. San Francisco: Pfeiffer, 2011. https://a11- 389793.cluster11.canvas-user-content.com/courses/942/files/389793/course files/Content_Files/e-learning.pdf?", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 348, "width": 400, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Damayanti, Nadhira Aisyah, and Retno Mustika Dewi. “Pengembangan Aplikasi", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 364, "width": 400, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kahoot Sebagai Media Evaluasi Hasil Belajar Siswa.” Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 4 (June 14, 2021): 1647–59. doi:10.31004/edukatif.v3i4.656. Fitrah, Muh., and Ruslan Ruslan. “Eksplorasi Sistem Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di Sekolah pada Masa Pandemi Covid-19 di Bima.” Jurnal Basicedu 5, no. 1 (November 24, 2020): 178–87.", "type": "Table" }, { "left": 137, "top": 447, "width": 160, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "doi:10.31004/basicedu.v5i1.639.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 400, "height": 107, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Henderson, Allan J. The E-Learning Question and Answer Book: A Survival Guide for Trainers and Business Managers . New York: American Management Association (AMACOM), 2003. http://www.books24x7.com/marc.asp?isbn=0814471692. Khairunisa, Yuyun. “Pemanfaatan Fitur Gamifikasi Daring Maze Chase - Wordwall Sebagai Media Pembelajaran Digital Mata Kuliah Statistika dan Probabilitas.” Mediasi 2, no. 1 (June 15, 2021): 41–47. doi:10.46961/mediasi.v2i1.254. Lely Nurmaya G, Andi, Irsan Irsan, Amelia Ayu Lestari, and Firman Melani.", "type": "Table" }, { "left": 137, "top": 569, "width": 376, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Analisis Evaluasi Pembelajaran Daring ( Online ) Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19.” JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar 6, no. 1 (2021): 80–85. doi:10.26618/jkpd.v6i1.4745.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 610, "width": 401, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nissa, Siti Faizatun, and Novida Renoningtyas. “Penggunaan Media Pembelajaran Wordwall untuk Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar.” Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 5 (July 21, 2021): 2854–60. doi:10.31004/edukatif.v3i5.880.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 665, "width": 401, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nurhayati, Erlis. “Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Daring Melalui Media Game Edukasi Quizizz pada Masa Pencegahan Penyebaran Covid-19.” Jurnal Paedagogy 7, no. 3 (July 6, 2020): 145. doi:10.33394/jp.v7i3.2645.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 723, "width": 400, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salsabila, Unik Hanifah, Iefone Shiflana Habiba, Isti Lailatul Amanah, Nur Asih Istiqomah, and Salsabila Difany. “Pemanfaatan Aplikasi Quizizz Sebagai", "type": "List item" }, { "left": 184, "top": 48, "width": 257, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WAHATUL MUJTAMA’: Jurnal Pengabdian Masyarakat", "type": "Page header" }, { "left": 184, "top": 63, "width": 108, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, No. 1 (2022): 1-10", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 89, "width": 140, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Website: https://journal.stiba.ac.id ISSN: 2723-6013 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 498, "top": 781, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 785, "width": 302, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asriadi, Achmad Shabir, Muhammad Farid. Workshop Evaluasi Pembelajaran…", "type": "Page footer" }, { "left": 137, "top": 130, "width": 376, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media Pembelajaran si Tengah Pandemi pada Siswa SMA.” Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi (JIITUJ) 4, no. 2 (December 31, 2020): 163– 73. doi:10.22437/jiituj.v4i2.11605.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 168, "width": 401, "height": 152, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sari, Prima Mutia, and Husnin Nahry Yarza. “Pelatihan Penggunaan Aplikasi Quizizz dan Wordwall pada Pembelajaran IPA bagi Guru-Guru SDIT Al- Kahfi.” Selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 4, no. April (2021): 195–99. http://journal.ummat.ac.id/index.php/jpmb/article/view/4112. Setiani, Rizky Nurul, and Dani Firmansyah. “ Kahoot ! Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Dikombinasikan dengan Aplikasi Math: Aritgeo Saat Pandemi Covid-19.” Pythagoras 10, no. 1 (2021): 13–28. Su’niyah, Siti Lathifatus. “Media Pembelajaran Daring Berorientasi Evaluasi.” Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora 7, no. 1 (2020): 1–18. http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/dar/article/view/2024.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 320, "width": 400, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wahyudi, Wahyudi, Intan Sari Rufiana, and Dwi Avita Nurhidayah. “ Quizizz : Alternatif Penilaian di Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika 8, no. 2 (November 16, 2020): 95– 108. doi:10.25139/smj.v8i2.3062.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 376, "width": 400, "height": 41, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Waruwu, Marinus. “Studi Evaluatif Implementasi Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19.” Jurnal Administrasi Pendidikan 27, no. 2 (2020): 288– 95. doi:10.17509/jap.v27i2.27081.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 417, "width": 400, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zulkifli, Enung Mariah, and Fatkhul Ulum. “Efektivitas Penggunaan Media", "type": "List item" }, { "left": 137, "top": 433, "width": 376, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wordwall (Jidaru Al-Kalmah) dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pangkep,” 2019. http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/17944.", "type": "Table" } ]
4810580a-805d-5e15-c6d5-cfb44927bf4f
https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik/article/download/229/131
[ { "left": 57, "top": 38, "width": 67, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SAINTIFIK:", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 51, "width": 483, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol.5, No.2, Juli 2019, pp. 127~134", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 63, "width": 111, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2407-4098 (print)", "type": "Page header" }, { "left": 345, "top": 63, "width": 194, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI:10.31605/saintifik.v5i2.229", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 76, "width": 115, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2622-8904 (online)", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 761, "width": 19, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "127", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 104, "width": 470, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komposisi Vegetasi Mangrove dan Identifikasi Fauna Secara Vertikal di Pesisir Pantai Kecamatan Pomala Sulawesi Tenggara", "type": "Section header" }, { "left": 213, "top": 163, "width": 171, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sutiani Kaliu* 1 , Ramad Arya Fitra 2", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 178, "width": 271, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2 Universitas Sembilanbelas November Kolaka e-mail: 1 [email protected] , 2 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 216, "width": 38, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 231, "width": 485, "height": 228, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vegetasi hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 14 jenis liana, 44 spesies epifit dan 1 jenis sikas. Hutan mangrove sebagai salah tempat pengasuhan (nursery ground), pemijahan (spawning ground) dan mencari makan (feeding ground). Kabupaten Kolaka adalah satu daerah yang memiliki hutan mangrove yang terletak dipesisir pantai yang dapat menunjang perekonomian masyarakat nelayan dan keberagaman fauna yang terletak dikecamatan Pomala. Penelitian ini bertujuan melihat komposisi vegetasi mangrove dan identifikasi fauna secara vertikal sebagai acuan dalam menambah informasi (database) mengenai komposisi vegetasi mangrove yang ada di kabupaten Kolaka. Penelitian dilaksanakan dipesisir pantai kecamatan Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pengambilan data vegetasi mangrove pada lokasih penelitian menggunakan metode plot yang masing-masing lokasi diletakan lima titik sampling, tiap plotnya berukuran 10 x 10 m2 dan disetiap plot dibagi lagi menjadi 4 sub plot organisme berukuran 5 x 5 m2 untuk mempermudah perhitungan fauna vertikal pada mangrove, keberadaan fauna yang berasosisasi di mangrove mewakili setiap pengaruh di ditempatkannya plot dan pengukuran fisikokimia lingkungan. Hasil penelitian ditemukan 4 spesies yaitu Rhizophora mucronate Lamk. Sonneratia casiolaris (L) Engl Sonneratia Alba J.E Smith dan Avesinnia marina (Forsk) Vierh. Terdapat 15 spesies fauna serta parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan mangrove dan hidup berkembangnya fauna.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 478, "width": 256, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: komposisi, mangrove dan identifikasi fauna.", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 522, "width": 104, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 544, "width": 485, "height": 98, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vegetasi hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem,14 jenis liana, 44 spesies epifit dan 1 jenis sikas. Namun demikian hanya terdapat kurang lebih 47 jenis tumbuhan spesifik hutan mangrove. Paling tidak di dalam hutan mangrove terdapat salah satu jenis tumbuhan sejati penting atau dominan yang termasuk ke dalam 4 family yaitu : Rhizophoraceae ( Rhizophora, Bruguiera, Ceriops ), Sonneratiaceae ( Sonneratia ), Avicenniaceae ( Avicenia ) dan Meliaceae ( Xylocarpus ). Beberapa tipe komunitas mangrove dan kekayaan jenis di Indonesia antara lain di Cilacap ditemukan 14 jenis (Marsono, 1980).", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 646, "width": 484, "height": 83, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pulau Rambut ditemukan 13 jenis, Baluran ditemukan 16 jenis, Riau ditemukan 14 jenis (Sukardjo, 1979). Teluk Balikpapan ditemukan 13 jenis (Warsidi dan Endayani, 2017). Teluk Bintuni di Papua ditemukan 13 jenis (Kusmana, dkk., 2003). Sungai Marobo Buton Tengah ditemukan 5 jenis (Kaliu, 2018). Berdasarkan fakta-fakta tersebut dapat diketahui berbagai keanekaragaman dan distribusi jenis mangrove yang ada di Indonesia, dimana akan berbeda menurut kondisi wilayah masing-masing daerah yang dipengaruhi oleh faktor- faktor fisik wilayahnya masing- masing.", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 65, "width": 209, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 740, "width": 19, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "128", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 754, "width": 480, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komposisi Vegetasi Mangrove dan Identifikasi Fauna Secara Vertikal di Pesisir Pantai Kecamatan Pomala Sulawesi Tenggara (Sutiani Kaliu, Ramad Arya Fitra)", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 88, "width": 485, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sulawesi Tenggara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi mangrove yang dapat menunjang sektor perikanan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu daerah yang memiliki ekosistem mangrove di wilayah Kabupaten Kolaka adalah Kecamatan Pomala yang terletak dipesisir pantai. Kondisi ekosistem mangrove yang kini semakin memprihatinkan tentu dapat mempengaruhi kehidupan khususnya bagi masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya di daerah tersebut sebagai tempat mencari nafkah. Selain itu, kerusakan ekosistem mangrove dipesisir pantai dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kelestarian ekosistem mangrove dan berkurangnya keaneragaman fauna itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 190, "width": 484, "height": 68, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut UU No. 27 Tahun 2007 Pasal 15 ayat 1 pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengelola data dan informasi mengenai wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kabupaten Kolaka terutama kecamatan Pomala merupakan kawasan yang termasuk kedalam kawasan pulau kecil sehingga perlu dikelola data dan informasinya khususnya tentang ekosistem mangrove, yaitu dimana sebaran mangrove yang terdapat pada pesisir pantai kecamatan Pomala.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 263, "width": 484, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Noor dkk. (2006) menyebutkan bahwa kondisi hutan mangrove di Indonesia saat ini terus mengalami kerusakan dan pengurangan luas dengan kecepatan kerusakan yang sangat tinggi. Hal ini dipicu dengan meningkatnya populasi penduduk, industri dan pembuatan tambak yang telah mendorong terjadinya penggunaan lahan. Kondisi ini berpengaruh terhadap keanekaragaman mangrove dan fauna. Keanekaragaman jenis mangrove dan fauna pada setiap wilayah berbeda-beda. Informasi tentang keanekaragaman jenis mangrove dan fauna yang hidup dalam kawasan hutan mangrove masih sangat terbatas khususnya di wilayah kabupaten Kolaka terutama kecamatan Pomala.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 364, "width": 484, "height": 69, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui penelitian ini komposisi vegetasi mangrove dan identifikasi fauna secara vertikal serta zona kedudukan vegetasi mangrove dalam ekosistem di kecamatan Pomala dapat diketahui. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi vegetasi mangrove dan fauna secara vertikal serta zona kedudukan vegetasi mangrove dalam ekosistem. dan mengetahui karakteristik lingkungan ekosistem dapat berpengaruh terhadap vegetasi mangrove dan fauna.", "type": "Text" }, { "left": 254, "top": 452, "width": 127, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 466, "width": 485, "height": 54, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni -- Agustus 2019 bertempat di Kecamatan Pomala Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Data yang diperoleh dari tegakan mangrove yang terletak di pesisir pantai Kecamatan Pomala terletak pada titik koordinat zona 1 (S”04.16.260. E”121.60.892) dan zona 2 (S”04.16.957. E”121.60.945) berada dibelakan jalan Baypass Pomala dekat muara sungai.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 524, "width": 589, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis komposisi vegetasi mangrove dan identifikasi fauna menggunakan metode kuadrat plot dengan ukuran 10 x 10 m2 yang dipasang secara acak sepanjang pesisir pantai. Sancayaningsih dkk (2014) menjelaskan bahwa data yang dikoleksi dilapangan meliputi data vegetasi pohon, sapling dan semai (seedling). Deameter breast high (DBH 130cm), timggi pohon dan kanopi pohon. Data vegetasi dianalisis untuk melihat densitas, densitas relatif, frekuensi, frekuensi relatif, luas basal area, luas basal area relatif, luas kanopi, kanopi relatif dan nilai penting. Data yang dihitung meliputi, rata-rata jarak, densitas mutlak, densitas relatif, frekuensi, frekuensi relatif, luas basal area, luas basala area relatif, luas kanopi, kanopi relatif, dan nilai penting.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 626, "width": 485, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data parameter fisikokimia yang akan diambil dilapangan meliputi temperatur udara dan kelembaban udara, pH tanah dan kelembaban tanah. Pengambilan data parameter akan dilakukan satu kali dibagian tengah plot ukuran 10 x 10 m 2 . Data tersebut akan dimasukan kedalam tabel parameter fisikokimia. Mengamati fauna yang menempel berdasarkan sebaran mangrove ditetapkan ada lima plot yang masing-masing tiap plotnya berukuran 10 m x 10 m2 dan disetiap plot dibagi lagi menjadi 4 sub plot organisme berukuran 5 x 5 m2 untuk mempermudah perhitungan fauna vertikal pada mangrove, keberadaan fauna yang berasosisasi di mangrove mewakili setiap pengaruh di ditempatkannya plot.", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 65, "width": 209, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 740, "width": 19, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "129", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 754, "width": 480, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komposisi Vegetasi Mangrove dan Identifikasi Fauna Secara Vertikal di Pesisir Pantai Kecamatan Pomala Sulawesi Tenggara (Sutiani Kaliu, Ramad Arya Fitra)", "type": "Page footer" }, { "left": 229, "top": 103, "width": 158, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 93, "top": 132, "width": 449, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis yang ditemukan 4 spesies secara taksonomi, termasuk nama local dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1 Jumlah famili, jenis mangrove dan nama lokal", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 161, "width": 375, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Suku ( Family ) Jenis ( Spesies ) Nama (Lokal) 1 Rhizophoraceae Rhizophora mucronate Lamk. Bangko 2 Sonneratiacea Sonneratia casiolaris (L) Engl Perepat 3 Sonneratiacea Sonneratia Alba J.E Smith Muntu 4 Avesinniaceae Avesinnia marina (Forsk) Vierh Pejapi Jumlah 2 Famili 4 Spesies", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 266, "width": 289, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis yang ditemukan 15 spesies fauna dapat dilihat pada table 2.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 285, "width": 457, "height": 253, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Spesies fauna di zona 1 dan zona 2 Nama Spesies Fauna Plot 1 plot2 plot 3 plot 4 plot 5 Zona 1 Laba-laba Biawak Nyamuk Ulat Bulu laba-laba Rang-rang Rang-rang Gastopoda Semut Hitam Kecil Kalomang Tiram Lalat Basar Burung Bangau Burung Tomi Rang-rang mata hitam Lalat Basar Gastropoda Laba-laba Burung Bangau Nyamuk Serangga Laba-laba Gastropoda Kepiting Plot 6 plot 7 plot 8 plot 9 plot 10 Zona 2 Laba-laba Nyamuk Semut kecil hitam Rang-rang Rang-rang Semut hitam kecil Kupu-kupu Laba-laba Kepiting Labalaba Rang-rang Kepiting Gastropoda Lalat besar Semut hitam kecil Gastropoda Rang-rang Gastropoda Kupu-kupu", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 555, "width": 484, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis variabel data vegetasi meliputi densitas (D), densitas relatif (DR), frekuensi (F), frekuensi relative (FR), luas basal area (LBA), luas basal area relative (LBAR), luas kanopi (K), kanopi relative (KR) dan nilai penting (NP) dapat dilihat pada tabel 3", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 611, "width": 483, "height": 113, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Nilai densitas jenis mangrove di zona 1 dan zona 2 Zona 1 Zona 2 No Nama Spesies jumlah D DR jumlah D DR ind Absolut* (%) ind Absolut* (%) Pohon 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 15 0.075 76.92308 10 0.05 181.8182 2 Sonneratia Alba J.E Smith 3 0.015 15.38462 0 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 20 0.1 102.5641 1 0.005 18.18182", "type": "Table" }, { "left": 194, "top": 65, "width": 209, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 740, "width": 19, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "130", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 754, "width": 480, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komposisi Vegetasi Mangrove dan Identifikasi Fauna Secara Vertikal di Pesisir Pantai Kecamatan Pomala Sulawesi Tenggara (Sutiani Kaliu, Ramad Arya Fitra)", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 88, "width": 483, "height": 201, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 1 0.005 5.128205 0 0 0 Sapling 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 18 0.09 81.81818 15 3 57.69231 2 Sonneratia Alba J.E Smith 2 0.01 9.090909 0 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 13 0.065 59.09091 16 3.2 61.53846 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 11 0.055 50 21 4.2 80.76923 Semai 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 18 0.09 87.80488 24 4.8 123.0769 2 Sonneratia Alba J.E Smith 2 0.01 9.756098 0 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 16 0.08 78.04878 7 1.4 35.89744 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 5 0.025 24.39024 8 1.6 41.02564 * unit luasan area 10.000 m 2 /9000", "type": "Table" }, { "left": 165, "top": 305, "width": 268, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 Nilai frekuensi jenis mangrove di zona 1 dan zona 2", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 320, "width": 383, "height": 281, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Nama Spesies Zona 1 Zona 2 F FR % F FR % Pohon 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 3 76.92308 2 181.8182 2 Sonneratia Alba J.E Smith 0.6 15.38462 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 4 102.5641 0.2 18.18182 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 0.2 5.128205 0 0 Sapling 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 3.6 81.81818 3 57.69231 2 Sonneratia Alba J.E Smith 0.4 9.090909 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 2.6 59.09091 3.2 61.53846 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 2.2 50 4.2 80.76923 Semai 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 3.6 87.80488 4.8 123.0769 2 Sonneratia Alba J.E Smith 0.4 9.756098 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 3.2 78.04878 1.4 35.89744 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 1 24.39024 1.6 41.02564", "type": "Table" }, { "left": 155, "top": 616, "width": 288, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5 Nilai luas basa area jenis mangrove di zona 1 dan zona 2", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 632, "width": 390, "height": 82, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Nama Spesies Zona 1 Zona 2 LBA LBAR % LBA LBAR % Pohon 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 0.00442 70.86614 0.001964 198.0198 2 Sonneratia Alba J.E Smith 0.000177 2.834646 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 0.007857 125.9843 1.96E-05 1.980198", "type": "Table" }, { "left": 194, "top": 65, "width": 209, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 740, "width": 19, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "131", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 754, "width": 480, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komposisi Vegetasi Mangrove dan Identifikasi Fauna Secara Vertikal di Pesisir Pantai Kecamatan Pomala Sulawesi Tenggara (Sutiani Kaliu, Ramad Arya Fitra)", "type": "Page footer" }, { "left": 101, "top": 88, "width": 399, "height": 631, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 1.96E-05 0.314961 0 0 Sapling 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 0.006364 104.8544 7.071429 48.80694 2 Sonneratia Alba J.E Smith 7.86E-05 1.294498 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 0.00332 54.69256 8.045714 55.53145 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 0.002377 39.15858 13.86 95.66161 Semai 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 0.006364 106.4039 18.10286 167.1988 2 Sonneratia Alba J.E Smith 7.86E-05 1.313629 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 0.005029 84.07225 1.54 14.22351 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 0.000491 8.210181 2.011429 18.57765 Tabel 6 Nilai kanopi jenis mangrove di zona 1 dan zona 2 No Nama Spesies Zona 1 Zona 2 CAN m2 CANR % CAN m2 CANR % Pohon 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 10391.07 118.1912 2284.071 199.1778 2 Sonneratia Alba J.E Smith 55 0.625586 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 7121.714 81.00451 9.428571 0.822199 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 15.71429 0.178739 0 0 Sapling 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 51.85714 4.423592 577.5 56.30027 2 Sonneratia Alba J.E Smith 6.285714 0.536193 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 2165.429 184.7185 924 90.08043 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 121 10.32172 550 53.6193 Semai 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 0 0 0 0 2 Sonneratia Alba J.E Smith 0 0 0 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 0 0 0 0 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 0 0 0 0 Tabel 7 Nilai penting jenis mangrove di zona 1 dan zona 2 No Nama Spesies Zona 1 Zona 2 Zona 1 Zona 2 NP NP HDR HDR Pohon 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 342.9 760.83 5 4 2 Sonneratia Alba J.E Smith 34.23 0 2 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 412.12 39.17 3 2 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 10.75 0 1 0", "type": "Table" }, { "left": 194, "top": 65, "width": 209, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 740, "width": 19, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "132", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 754, "width": 480, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komposisi Vegetasi Mangrove dan Identifikasi Fauna Secara Vertikal di Pesisir Pantai Kecamatan Pomala Sulawesi Tenggara (Sutiani Kaliu, Ramad Arya Fitra)", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 358, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sapling 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 272.91 220.49 4 3 2 Sonneratia Alba J.E Smith 20.01 0 2 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 357.59 268.69 3 4 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 149.48 310.82 1 4 Semai 1 Sonneratia casiolaris (L) Engl. 282.01 413.35 3 3 2 Sonneratia Alba J.E Smith 20.83 0 1 0 3 Rhizophora muconata Lamk. 240.17 86.02 5 4 4 Avesinnia marina (Forsk) Vierh. 56.99 100.63 1 5", "type": "Table" }, { "left": 75, "top": 268, "width": 130, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.1. Parameter Lingkungan", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 283, "width": 466, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parameter lingkungan yang mencakup pH tanah, kelembaban tanah, temperature udara, kelembaban udara dan salinitas pasang surut. Dapat dilihat pada gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 525, "width": 332, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1 Data hasil pengukuran parameter lingkungan di zona 1 dan zona", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 554, "width": 487, "height": 126, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai pH tanah di zona 1 dan 2 berkisar (5 – 5,2), kelembaban tanah (41 – 5,25) dengan nilai pH tanah tertinggi dimiliki oleh zona 2 kanopi dan gap kanopi sama (5,2), sedangkan pH tanah terendah di zona 1 kanopi (5), gap kanopi (5,2). Kelemababan tanah tertinggi dimiliki zona 2 kanopi (5,25) gap kanopi (5) dan kelembaban terendah dimilki zona 1 kanopi (48) gap kanopi (41), kisaran pH dan kelembaban tanah ini masih bersifat netral . Bahri (2006) menyatakan bahwa pH dan kelembaban tanah merupakan penentu unsur hara yang diserap oleh tanah serta mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. Nilai pH dan kelembaban tanah yang netral seperti yang ditemukan pada dua zona tersebut masih memungkinkan mudahnya tanah menyerap unsur hara. Wahyu dan widyastuti (1998) juga menambahkan bahwa pH tanah (6,0 – 8,5) sangat berpotensi mendukung pertumbuhan penanaman mangrove.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 685, "width": 485, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Temperatur udara di zona 1 dan 2 yang dilakukan 1 kali pengamatan reratanya berkisar antara 30,2 – 34,250C. Temperatur udara tertinggi ditemukan di zona 2 dengan rerata nilai yang kanopi (30,20C) gap kanopi (34,250C) yang besaran panas lebih tinggi, sementara temperatur udara terendah dengan nilai rerata yang sama", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 334, "width": 329, "height": 169, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kanopi Gap Kanopi Kanopi Gap Kanopi Zona 1 Zona 2 pH tanah 5 5,2 5,2 5,2 Kelembaban Tanah 48 41 5,25 5 Temperatur udara (˚C) 30,7 31,15 30,2 34,25 Kelembaban Udara (%) 26 26,8 25,6 25,8 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 Faktor Lingkungan", "type": "Table" }, { "left": 194, "top": 65, "width": 209, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 740, "width": 19, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "133", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 754, "width": 480, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komposisi Vegetasi Mangrove dan Identifikasi Fauna Secara Vertikal di Pesisir Pantai Kecamatan Pomala Sulawesi Tenggara (Sutiani Kaliu, Ramad Arya Fitra)", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 88, "width": 485, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "di zona 1 kanopi (30,70C) gap kanopi (31,150C). Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Zamroni dan Rohyani (2008) temperatur udara hutan mangrove Teluk Sepi 27,8 – 31,70C masih merupakan suhu udara yang optimum bagi famili mangrove.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 132, "width": 485, "height": 97, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelembaban udara tertinggi terdapat dizona 1 gap kanopi (26,8%), kanopi (26%) dan yang terendah di zona 2 kanopi (25,6%) gap kanopi (25,8%). Tingginya kelembaban udara di zona 1 disebabkan oleh, lokasi penelitian berada pada daerah pesisr pantai yang konsentrasi uap air diudara lebih tinggi disebabkan oleh, persentase luas kanopi lebih tinggi, sedangkan di zona 2 kelembaban udara rendah diindikasikan daerah lokasi penelitian dibelakang jalan Baypass dekat muara sungai yang berhadapan langsung dengan tambak dan pemukiman penduduk yang persentase luas kanopi sangat kecil diindikasikan banyak terlihat penebangan yang dilakukan oleh masyarakat akibat pembuatan tambak.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 234, "width": 485, "height": 126, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salinitas pada setiap zona pengamatan 26 – 30‰ dalam kondisi air laut pasang dan air laut surut 25- 34‰. Nilai salinitas tertinggi pada zona 1 dengan nilai 30‰ dan zona 2 dengan nilai 26‰. Tingginya kandungan salinitas pada zona 1 disebabkan lokasi berada pada daerah pesisir pantai, sedangkan rendahnya salinitas pada zona 2 diduga karena lokasi ini berada di belakan jalan Baypass dekat muara sungai. Dahuri dkk. (2001) menyatakan bahwa pada daerah yang terdapat aliran sungai akan terjadi percampuran dua atau lebih massa air yang berbeda sifatnya. Hal inilah yang menyebabkan penurunan salinitas air sebagai efek masuknya air tawar ke perairan. Sebaran salinitas dimuara sungai dipengaruhi oleh faktor seperti sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai (Notji, 2002), selain itu waktu pengukuran dapat menjadi faktor penentu tinggi rendahnya kandungan salinitas.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 364, "width": 484, "height": 69, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kusmana (2002) menyatakan bahwa salinitas bervariasi dari hari kehari dan dari musim kemusim. Pada siang hari dimusim kemarau salinitas lebih tinggi dibandingkan waktu pagi dan malam hari musim penghujan dan waktu surut. Kisaran salinitas antara 26 – 30‰ masih mendukung pertumbuhan mangrove lokasi pengamatan. Hal ini disebabkan secara umum habitat mangrove dapat ditemui pada daerah salinitas payau 2 -- 22‰ sampai pada perairan asin bersalinitas 38‰", "type": "Text" }, { "left": 262, "top": 452, "width": 92, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 466, "width": 485, "height": 98, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian pesisir pantai kecamatan pomala, kolaka, sulawesi terdapat 4 spesies dari 3 famili dengan menggunakan metode plot, yaitu Avesinnia marina (Forsk) Vierh, Sonneratia Alba J.E Smith, Sonneratia casiolaris (L) Engl., Rhizophora mucronata Lamk. dan jenis fauna yang diidentifikasi secara vertikal zona 1 dan zona 2 diperoleh 15 spesies serta parameter lingkungan di dipesisir pantai Pomala masih mendukung pertumbuhan mangrove dilihat dari temperatur udara, kelembaban udara dan pH tanah serta kelembaban tanah, dan Salinitas (25-34‰), pada saat pasang 2,2m dan pada saat surut 0,66m masih dalam kondisi normal mendukung pertumbuhan mangrove.", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 568, "width": 103, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 587, "width": 484, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahri, A. F. 2006. Analisis Kandungan Nitrat dan Fosfat pada Sedimen Mangrove yang Termanfaatkan di Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. http://www.mangroveforest.com. Publikasi.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 625, "width": 484, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting dan M. J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 663, "width": 484, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kaliu. S., 2018. Struktur Vegetasi Mangrove dan Fekunditas Rhyzophora mucronata di desa Terapung, Mawasangka, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 701, "width": 484, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kusmana, C. 2002. Pengelolaan Ekosistem Mangrove Secara Berkelanjutan dan berbasis Masyarakat. Makalah Disampaikan pada Lokakarya nasional Ekosistem Mangrove. Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 726, "width": 368, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Onrizal., Sudarmadji., 2003. Jenis-Jenis Pohon Mangrove di Teluk Bintuni, Papua.", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 65, "width": 209, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik", "type": "Text" }, { "left": 522, "top": 740, "width": 19, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "134", "type": "Page footer" }, { "left": 62, "top": 754, "width": 480, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komposisi Vegetasi Mangrove dan Identifikasi Fauna Secara Vertikal di Pesisir Pantai Kecamatan Pomala Sulawesi Tenggara (Sutiani Kaliu, Ramad Arya Fitra)", "type": "Page footer" }, { "left": 57, "top": 100, "width": 484, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marsono, D. 1989. Synecologycal Considerations on Rehabilitation of Mangrove Vegetation. Prosiding Simposium; Mangrove Management: its Ecologycal and Economic Considerations. Biotrop Special Publ. No. 37. Bogor.,", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 151, "width": 267, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Notji, A. 2002. Laut Nusantar. Penerbit Djambatan. Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 176, "width": 353, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Noor. dkk. 2006. Panduan Pengenalan Manggrove Di Indonesia. Bogor. WI-IP.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 204, "width": 484, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sancayaningsih, R. P., Djohan, C. S. dan Hadisusanto, S. 2014. Petunjuk Praktikum Ekologi. Laboratorium Ekologi dan Konservasi. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 245, "width": 485, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Soekardjo, S. 1993. Perilaku Ekosistem Mangrove dan Usaha Konservasi di Indonesia. Bulletin Ilmiah Instiper. Yogyakarta. Vol.4 No. 2. Hal. 163-169.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 283, "width": 484, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Warsidi dan Endayani. 2017. Komposisi Vegetasi Mangrove Di Teluk Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 321, "width": 485, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wahyu, S. L., dan Widyastuti, M. 1998. Identifikasi dan Pengukuran Parameter-Parameter Fisika Lapangan. Kerjasama Fakultas Geografi-UGM dan Bakosurtanal-BANGDA. Proyek MREP. Sulawesi Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 361, "width": 484, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zamroni, Y. dan Rohyani, I. M. 2008. Litterfall productionof mangrove forest in the beach waters of Sepi bay, west Lombo. Biodiversitas. 9(4): 284 -- 287", "type": "Text" } ]
11b9bee5-ba60-a04b-c9af-ba4a9a7a732a
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/alhadharah/article/download/7283/3274
[ { "left": 55, "top": 54, "width": 203, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 2022 Vol. 21, No. 1, 37-48 DOI 10.18592/alhadharah.v21i2.7283 Diajukan: 06/9/2022 Ditelaah: 28/10/2022 Terbit: 26/12/2022", "type": "Page header" }, { "left": 322, "top": 55, "width": 62, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "OPEN ACCESS", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 106, "width": 310, "height": 62, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Kegiatan Keagamaan Majelis Taklim Al-Husna Tuan Guru H Muhammad Rasyid Ridho dan Dampaknya Terhadap UMKM di Komplek Lutfia Kecamatan Gambut", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 191, "width": 173, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Nur Habibah 1 , Rahmah* 2 , Sri Anafarhanah 3", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 212, "width": 197, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "1 Institut Agama Islam Darussalam Martapura, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 221, "width": 123, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "2 Politeknik Banjarmasin, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 230, "width": 191, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "3 UIN Antasari Banjarmasin, Indonesia *Email Korespondensi : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 405, "width": 244, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": ". KEYWORDS economic empowerment, taklim assembly of Al-Husna", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 586, "width": 200, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "KATA KUNCI kegiatan ekonomi, majelis taklim Al-Husna", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 268, "width": 42, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 66, "top": 278, "width": 321, "height": 107, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "This study aims to describe the implementation of the religious activities of the Al-Husna Taklim Assembly Tuan Guru H Muhammad Rasyid Ridho and their impact on MSMEs in the Lutfia complex, Gambut District. This research is a field research with a descriptive qualitative approach. Data collection was carried out by observation and interview techniques. The results of this study indicate that the implementation of MSME activities in the Religious Activities of the Al-Husna Taklim Assembly is carried out on the basis of interaction and motivation which are managed individually and in groups. The implementation of the Taklim Assembly has had a positive impact on MSMEs both for MSME actors and congregations such as: making it easier for congregations to get their daily needs and increasing the income of MSME players because the number of congregations continues to grow .", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 443, "width": 42, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 66, "top": 452, "width": 327, "height": 97, "page_number": 1, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan keagamaan Majelis Taklim Al-Husna Tuan Guru H Muhammad Rasyid Ridho dan dampaknya terhadap UMKM di komplek Lutfia Kecamatan Gambut. Penelitian ini, merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan kegiatan UMKM dalam Kegiatan Keagamaan Majelis Taklim Al-Husna dilaksanakan atas dasar interaksi dan motivasi yang dikelola secara perorangan dan kelompok. Pelaksanaan Majelis Taklim berdampak positif terhadap UMKM baik bagi pelaku UMKM dan Jemaah Seperti: mempermudah para jemaah untuk mendapatkan kebutuhan harian dan meningkatnya pendapatan pelaku UMKM karena jumlah jemaah yang terus bertambah.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 27, "width": 146, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "38 Nur Habibah, Rahmah, Sri Anafarhanah", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 48, "width": 72, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 68, "width": 338, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Indonesia sebagai Negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak didunia, dan pengembangan ekonomi syariah yang mengalami perkembangan yang sangat pesat juga tidak luput dari peran masyarakat yang ikut serta dan mendukungnya, termasuk di Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagai daerah dengan tingkat kereligiusan masyarakatnya yang sangat tinggi, mengakibatkan potensi ekonomi syariah sangat berpengaruh. Kalimantan Selatan memiliki potensi besar sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah, diantaranya secara kultur dan historis yang lekat dan identik dengan Islam dan praktik ekonomi syariah (Gihani, Budi, dan Purnomo 2021).", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 193, "width": 338, "height": 120, "page_number": 2, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Masyarakat Kalimantan Selatan terkenal sebagai masyarakat yang agamis. Hal ini terlihat pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakatnya. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan dimensi spiritual masyarakat Banjar adalah pelaksanaan majelis ta’lim Al-Husna yang diasuh oleh Tuan Guru H. Muhammad Rasyid Ridho, yang merupakan pimpinan pondok pesantren Al- Mursyidul Amin di Gambut Kalimantan Selatan. Majelis Taklim ini berlokasi di Komplek Lutfia Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Pengajian dilaksanakan setiap hari kamis pagi, yang dihadiri kaum Wanita dari kalangan ibu-ibu bahkan remaja sehingga jumlah jemaah majelis ta’lim Al-Husna mencapai ratusan orang.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 317, "width": 338, "height": 120, "page_number": 2, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Banyaknya jemaah majelis taklim Al-Husna yang datang pada setiap kegiatan tersebut turut memberikan dampak terhadap kegiatan ekonomi UMKM terutama pada sektor konsumsi, akomodasi dan transportasi di wilayah Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, dan Kota Banjarmasin khususnya Gambut dan Sekitarnya. Hal ini dapat terlihat dari adanya pasar tradisional yang berlangsung di sekitar dan selama kegiatan Majelis Taklim tersebut. Dari hasil pengamatan ini peneliti merasa perlu dilakukan penelitian dengan mengangkat judul Dampak Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Majelis Taklim Al-Husna Tuan Guru H.M. Rasyid Ridho terhadap kegiatan Ekonomi UMKM di Komplek Lutfia Kecamatan Gambut.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 441, "width": 340, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Terkait dengan topik ini, peneliti menemukan penelitian terdahulu tentang bahasan serupa yang telah dilakukan oleh Triana Rosalina Noor, dkk yang mendeskripsikan majelis taklim sebagai transformator pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya di masyarakat. Hasil penelitian ini menggambarkan terjadinya proses pengembangan kelembagaan di Majelis Taklim Husnul Khotimah dari awal hanya sebagai lembaga pendidikan agama kelompok kecil warga menjadi sebuah lembaga yang lintas kawasan yang telah mengalami diversifikasi fungsi menjadi lembaga sosial melalui kegiatan-kegiatan filantropi dan Kegiatan ekonomi melalui program bank sampah yang dicanangkan.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 565, "width": 338, "height": 84, "page_number": 2, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Majelis taklim Husnul Khotimah juga berperan sebagai tempat silaturahmi antar sesama warga dan tempat pengembangan kreativitas para muslimah. Melalui majelis taklim terinternalisasi nilai-nilai sosial bermasyarakat yang baik seperti nilai kasih sayang, tolong menolong, tanggung jawab khususnya pada kondisi masyarakat kota yang majemuk (Noor, Inayati, dan Bakri 2021). Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Inayati bahwa dalam kegiatan majelis taklim terdapat internalisasi nilai sosial masyarakat, maka", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 27, "width": 158, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "ALHADHARAH: JURNAL ILMU DAKWAH 39", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 53, "width": 338, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai dampak pelaksanaan Majelis Taklim terhadap kegiatan ekonomi UMKM.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 86, "width": 94, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 107, "width": 338, "height": 145, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan analisis. Penelitian kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inkuiri naturalistik. (Sujarweni 2014, 20-21) Pendekatan penelitian yang dilakukan bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian contohnya pelaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lainnya secara holistik dengan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah (Moleong 2014). Dalam penelitian ini, Peneliti berusaha untuk menggambarkan tentang kegiatan ekonomi UMKM yang terjadi selama kegiatan Majelis Taklim al-Husna berlangsung. Kegiatan ekonomi UMKM ini terjadi sebagai dampak adanya pelaksanaan Kegiatan Majelis Taklim al- Husna.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 256, "width": 338, "height": 58, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang dilakukan pada suatu objek dan mengkondisikannya seperti apa adanya. Penelitian ini dilaksanakan di Majelis Taklim Al-Husna Tuan Guru H. Muhammad Rasyid Ridho Di Komplek Lutfia Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 318, "width": 337, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Subjek dalam penelitian ini adalah Majelis Taklim Al-Husna di Ridho di komplek Lutfia Kecamatan Gambut, dalam hal ini dilakukan observasi, dokumentasi dan wawancara yang mendalam untuk mendapatkan data dan keterangan. Objek dalam penelitian ini adalah para pelaku UMKM yang ada pada Majelis Taklim Al-Husna di komplek Lutfia Kecamatan Gambut.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 380, "width": 340, "height": 83, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa data yang didapat langsung dari tempat penelitian, berupa hasil wawancara mendalam dengan pihak narasumber yaitu para pelaku kegiatan ekonomi UMKM. Data sekunder berupa data yang didapat dari hasil dokumentasi yang ada di majelis ta’lim Al-Husna dan data dari studi kepustakaan dari buku-buku dan artikel yang terbit di jurnal ilmiah terkait dengan teori-teori.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 467, "width": 338, "height": 121, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Analisis data, menurut Miles & Huberman, analisis data kualitatif dilakukan dengan interaktif dan terus menerus sampai tuntas sampai data jenuh. Data dapat dikatakan sudah jenuh jika tidak ditemukan lagi informasi baru. Selanjutnya Miles & Huberman mengatakan bahwa ada alur kegiatan dalam pengolahan data kualitatif, yaitu : reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Setelah dilakukan pra analisis selanjutnya peneliti akan fokus pada data yang terkait dengan rumusan masalah. Pada tahap ini data yang telah diseleksi akan dibatasi, dan diambil hanya pada bagian data yang sangat terkait dengan rumusan masalah saja (Miles 2014).", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 599, "width": 176, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Hasil Penelitian dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 617, "width": 221, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Kegiatan Keagamaan Majelis Taklim Al-Husna", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 629, "width": 338, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Majelis taklim merupakan lembaga atau sarana pengembangan", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 27, "width": 146, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "40 Nur Habibah, Rahmah, Sri Anafarhanah", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 48, "width": 338, "height": 121, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "pengetahuan agama Islam yang dapat mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang didalamnya berkembang prinsip demokrasi berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi kelancaran pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan peserta. Tujuan didirikannya majelis taklim ini adalah sebagai pengikat silaturahmi antara para Jemaah dan untuk memasyarakatkan ajaran Islam. Majelis ta’lim juga bertujuan untuk menyadarkan umat Islam dalam rangka menghayati, memahami dan mengamalkan ajaran agamanya yang kontekstual kepada lingkungan hidup sosial budaya dan alam sekitar mereka, sehingga dapat menjadikan umat Islam sebagai Ummatan Wasathan yang meneladani kelompok umat lain.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 172, "width": 338, "height": 84, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Untuk tujuan itu, maka pemimpin majelis taklim harus berperan sebagai petunjuk ke jalan yang benar, sikap Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran selaku khalifah di bumi ini. Tujuan dari majelis ini secara khususnya adalah menyebarluaskan ajaran agama Islam, berusaha melaksanakan pengembangan melalui jalur keagamaan, dan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat/umat terhadap pendidikan keagamaan.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 259, "width": 337, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Dalam penyajian pada majelis taklim Al-Husna ini memiliki 3 macam bentuk, seperti yang diuraikan di bawah ini: 1. Ceramah Agama", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 296, "width": 337, "height": 96, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Kegiatan ini merupakan bagian dari isi pengajian pada majelis taklim sebagai lembaga pendidikan agama Islam bagi ibu rumah tangga. Materi yang disampaikan oleh H Muhammad Rasyid Ridho adalah berkenaan dengan ajaran agama Islam yang bersifat umum, diantaranya aqidah/tauhid, akhlak dan fikih yang diolah menjadi satu materi untuk disampaikan kepada Jemaah, karena materi yang disampaikan itu bersifat umum, maka kitab- kitab yang menjadi pegangan pun bermacam-macam. 2. Zikir dan Shalawat", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 396, "width": 338, "height": 108, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Kegiatan Zikir dan shalawat ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan yang ada pada majelis taklim ini dan dibaca rutin setiap sebelum pengajian dilaksanakan. Zikiran dibaca bersama-sama oleh guru sebagai pemimpin dan ibu-ibu yang menjadi Jemaahnya, apabila sedang berhalangan ataupun sedang sakit, kegiatan ini tetap berjalan dan akan digantikan oleh anak beliau atau keponakan beliau dan bisa juga menantu beliau. Zikir-zikir yang dibaca pada pengajian ini adalah surah Yasin, Al- Waqiah, Al-Mulk, Ratibul Haddad (wirid yang berisikan zikir dan shalawat), shalawat Sayyidina Ahmad al Badawi, dan zikir-zikir lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 508, "width": 338, "height": 96, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Khusus dalam waktu satu jam hanya untuk melakukan kegiatan zikir dan sholawat tersebut, bentuk kegiatan inilah yang menjadikan berbeda dengan yang lainnya. Menurut pimpinan hal ini bertujuan untuk membimbing para Jemaah majelis untuk membiasakan membaca amalan-amalan tersebut dan dapat mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari, serta membantu para Jemaah yang mempunyai kesibukan dalam kesehariannya yang tidak sempat mengamalkan zikir-zikir tersebut, sehingga bisa terlaksana dengan mengikuti kegiatan majelis taklim ini.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 607, "width": 142, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "3. Peringatan Hari Besar Islam", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 619, "width": 337, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Kegiatan ini rutin dilakukan setiap kali bertepatan dengan hari besar Islam, misalnya maulid Nabi Muhammad Saw dan Isra Mi’raj Rasulullah.", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 27, "width": 158, "height": 7, "page_number": 5, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "ALHADHARAH: JURNAL ILMU DAKWAH 41", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 51, "width": 338, "height": 98, "page_number": 5, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Pimpinan majelis ta’lim biasanya mengadakan 2 peringatan ini di rumah orang tua beliau yang berdekatan dengan pondok beliau dirikan, dengan mengundang semua peserta majelis dan digabungkan dengan santri/santriwati pondok pesantren beliau. Adakalanya sesekali beliau rayakan di rumah beliau sendiri tempat majelis taklim Al-Husna diadakan, dengan membawa sebagian santriwati dari pondok pesantren beliau yang ditugaskan sebagai rombongan maulid, untuk membacakan shalawat serta melantunkan syair-syair habsyi.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 153, "width": 338, "height": 158, "page_number": 5, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Materi dalam pengajian ini mencakup seluruh ajaran Islam, pimpinan majelis biasanya menyelesaikan satu kitab pembahasan dahulu, baru diteruskan dengan kitab yang lain dengan masalah dan pembahasan yang berbeda, guna memperkaya ilmu pengetahuan Islam bagi ibu-ibu pengikut majelis. Salah satu kitab-kitab yang sudah beliau ajarkan adalah: Pertama kitab sifat dua puluh, kitab ini membahas tentang aqaidul iman, yang meliputi sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah Swt, sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Rasul, dan lainnya. Kedua kitab jauhar al-mauhub, kitab ini membahas tentang hadis-hadis keutamaan ibadah amaliyah, tasawuf dan fiqih. Ketiga kitab Hidayatus Salikin, kitab ini sama halnya dengan kitab Jauhar al Mauhub, kitab ini mencakup tentang ajaran Islam, karena di dalamnya ada membahas tentang ketauhidan Allah Swt, tentang ibadah kepada Allah dan disertai hadis-hadis ibadah.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 314, "width": 338, "height": 121, "page_number": 5, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Cara penyampaian atau metode yang digunakan pada pelaksanaan majelis taklim ini. Metode penyajian itu ada 4 macam yaitu: Pertama metode ceramah. Dalam pelaksanaannya ada dua cara yaitu: ceramah umum, dimana pengajar bertindak aktif dalam memberikan materi pelajaran sedangkan peserta hanya pasif sebagai pendengar; dan ceramah terbatas, dimana biasanya terdapat kesempatan bertanya jawab, jadi pengajar dan jemaah sama-sama aktif. Kedua, metode halaqah yaitu pengajar memberikan pelajaran dengan memegang kitab-kitab tertentu. Ketiga, metode mudzakarah yaitu dengan bertukar pendapat mengenai masalah- masalah tertentu.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 438, "width": 338, "height": 146, "page_number": 5, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Keempat, metode campuran yaitu menggunakan macam-macam metode yang dilakukan secara bergantian, yaitu dengan cara guru mengambil materi dari kitab rujukan lalu membacakan kitab tersebut sesuai topik yang akan dibahas, setelah membacakan poin-poin yang ada dalam kitab, guru menjelaskan apa yang dimaksud dengan bacaan yang telah dibacakan beliau tadi dengan contoh-contoh untuk menambah kefahaman Jemaah juga wawasan yang disesuaikan dengan maksud topik pembahasan. Setelah selesai satu topik pembahasan, dan masih mempunyai sisa waktu, guru menanyakan kepada para Jemaah apakah mereka sudah mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan oleh beliau. Jika memang telah memahami semua maka akan dilanjutkan lagi topik yang lain, jika masih mempunyai waktu.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 587, "width": 338, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Secara umum metode yang digunakan ini dianggap para Jemaah sudah cukup bagus, sebab dengan menggunakan metode ini dapat memudahkan Jemaah untuk memahami materi yang disampaikan. Meskipun metode ini dilakukan secara sederhana yakni berdasarkan tradisi pesantren, namun dirasakan metode ini cukup aman, karena materi pengajian dapat diterima", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 27, "width": 146, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "42 Nur Habibah, Rahmah, Sri Anafarhanah", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 48, "width": 337, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "dengan baik oleh Jemaah, selain itu juga metode ini diselingi dengan humor- humor dapat memberikan semangat para Jemaah dalam mengikuti kegiatan majelis.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 86, "width": 338, "height": 145, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Manajemen merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pemimpin/manajer, dalam proses tersebut ada fungsi-fungsi pokoknya yaitu:perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemimpin (leading) dan pengawasan (controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikan sebagai proses organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang sangat berperan dalam manajemen adalah hubungan timbal balik atau komunikasi antar bagian organisasi majelis taklim. Jika diamati paling tidak terdapat dua jenis hubungan timbal balik yaitu komunikasi internal (komunikasi yang dilakukan antar bagian dalam organisasi majelis taklim) dan komunikasi eksternal (komunikasi yang dilakukan antara pemimpin dan pengurus dengan para Jemaah majelis).", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 234, "width": 337, "height": 47, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Keempat fungsi manajemen yang disebutkan di atas dari perencanaan sampai pengawasan perlu diterapkan dalam setiap kegiatan majelis secara terstruktur, sehingga manajemen majelis taklim ini bisa berjalan dengan maksimal.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 282, "width": 338, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Pengelola pada majelis ta’lim disini masih tergolong sederhana karena tidak ditetapkan struktur kepengurusannya, majelis ini dibantu oleh relawan di sekitar komplek beliau yang membantu masalah parkir dan jalan, dan keluarga, kerabat, serta santri tahfidz didikan pimpinan majelis. Pengurus majelis taklim ini belum mempunyai jabatan atau tugas masing-masing, semua pekerjaan dilakukan bersama- sama dan sukarela, mulai dari pengaturan karpet, pengeras suara, microphone, hand camera, TV, genset dan lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 383, "width": 337, "height": 47, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Selain itu ada sekelompok para ibu-ibu yang biasanya membantu dalam bentuk menerima, mengumpulkan serta mencatat uang sumbangan dari para donatur untuk kemaslahatan pondok pesantren yang didirikan pimpinan majelis.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 433, "width": 338, "height": 46, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Jemaah adalah orang yang mengikuti pengajian dalam sebuah majelis taklim, yang menjadi Jemaah disini ialah para ibu tangga yang ingin belajar dan memperdalam ilmu agama pada majelis ta’lim Al-Husna di kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 483, "width": 337, "height": 58, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Jemaahnya yang berjumlah sekitar ratusan orang ini, dalam setiap kegiatan pengajian tidak pasti semuanya bisa berhadir. Bisa saja kadang ada yang bertambah pesertanya atau silih berganti peserta. Hal ini disebabkan berkaitan dengan profesi masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 545, "width": 338, "height": 96, "page_number": 6, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Jemaah yang menghadiri pengajian ini dari berbagai desa dan kota, diantaranya dari desa Kayu Bawang, Malintang, Handil Durian, Banjarmasin, Martapura, dan lainnya. Ketika proses pembelajaran ini berlangsung para Jemaah sangat khusyu dalam mengikuti kegiatan, dari pembukaan sampai kepada penutup, ketika pengajian istirahat sejenak, sembari panitia mengumumkan nama penyumbang baru Jemaah ini bisa berbincang- bincang dengan Jemaah lainnya, tetapi setelah pengajian dimulai kembali para Jemaah kembali khusyu dalam mengikuti kegiatan proses", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 27, "width": 158, "height": 7, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "ALHADHARAH: JURNAL ILMU DAKWAH 43", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 53, "width": 66, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 66, "width": 338, "height": 108, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Sambil salah satu dari panitia mengumumkan nama-nama para penyumbang untuk pondok pesantren pimpinan majelis, panitia yang lainnya menyebarkan tempat celengan sumbangan sambil berjalan mengelilingi peserta majelis. Jemaah majelis hampir 85 persen berada dalam ruangan rumah pimpinan majelis, jika rumah beliau penuh biasanya terpaksa Jemaah berada di teras rumah beliau dan di halaman rumah tetangga yang berdekatan dengan rumah beliau. Keadaan Jemaah ini berdasarkan hasil penelitian di lapangan ketika peneliti mengikuti langsung kegiatan pembelajaran di majelis taklim ini.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 178, "width": 337, "height": 46, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Dalam proses pendidikan Islam baik itu formal maupun non formal, tujuan adalah merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam proses belajar mengajar. Dari tujuan tersebut hasil yang diperoleh dapat dilihat apakah baik atau buruk.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 225, "width": 338, "height": 160, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Suatu majelis ta’lim hasilnya dapat dilihat dari kemampuan dalam menyerap apa yang disampaikan oleh guru ketika Jemaah mengikuti pengajian adalah memperoleh ilmu pengetahuan, menambah wawasan tentang agama Islam, mempererat tali silaturahmi antar sesama Jemaah, tingkah laku yang merujuk kepada keimanan, ketekunan beribadah, kemampuan praktis dalam mengerjakan syariat Islam dan cara menangani atau melakukan respon terhadap permasalahn hidup seperti tawakal, sabar dan ketenangan batin, serta dapat menahan amarah, berakhlak mulia dalam pergaulan, ketepatan memenuhi janji, menunaikan amanah, tak mau berdusta dan tidak mementingkan diri sendiri, mengubah lingkungan menjadi bermakna bagi kehidupan pribadi masyarakat serta tidak mengonarkan lingkungan, dapat mengelola, memanfaatkan dan memelihara kelangsungan hidup dalam lingkungan sekitar sebagai anugerah Tuhan.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 389, "width": 200, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Faktor pendukung dalam pengajian meliputi:", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 401, "width": 150, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "1. Kesungguhan Peserta Majelis", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 413, "width": 338, "height": 96, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Kesungguhan di sini dapat dilihat dari kerelaan peserta majelis mengikuti kegiatan ini dan meninggalkan dari segala macam kesibukannya masing- masing. Ada yang rela meninggalkan tanah sawahnya, ada yang meninggalkan dagangannya, ada yang meninggalkan kesibukan rumahnya, dan lainnya. Hal ini dikarenakan mereka sangat paham betapa pentingnya menuntut ilmu agama, dan mereka memang sangat ingin mendapatkan dan memperdalam ilmu agama agar menjadi menjadi orang yang shalehah, dan ingin memperbaiki amal ibadah mereka.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 513, "width": 119, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "2. Tempat Yang Strategis", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 525, "width": 337, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Majelis ini sangat mudah dijangkau oleh beberapa kota dan desa, karena majelis ini berada di Kecamatan dan di pinggiran jalan utama kota, hal ini makin memudahkan para Jemaah untuk menuju tempat majelis, selain itu juga dapat memperlancar kegiatan majelis karena dapat datang dengan tepat waktu.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 587, "width": 187, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "3. Keaktifan H Muhammad Rasyid Ridho", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 599, "width": 337, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Beliau memiliki keahlian dalam menyampaikan pembelajaran, kedisiplinan waktu dan situasi yang dihadapi, yang beliau anggap penting itulah yang didahulukan, walaupun beliau sedang sakit, tetap saja beliau sempatkan waktu untuk mengisi pengajian meskipun terkadang hanya", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 27, "width": 146, "height": 7, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "44 Nur Habibah, Rahmah, Sri Anafarhanah", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 48, "width": 337, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "sebentar., walaupun beliau sedang melakukan bepergian keluar kota pun tetap mengisi pengajian dengan cara live melalui channel Youtube @Al- Mursyidul Amin.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 89, "width": 338, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Pelaksanaan Kegiatan Ekonomi UMKM Dalam Kegiatan Majelis Taklim Al-Husna", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 112, "width": 338, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "UMKM adalah kependekan atau singkatan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Murdani, Sus Widayani, Hadromi 2019, 153). Kegiatan ekonomi UMKM dalam kegiatan Keagamaan Majelis Taklim Al-Husna merupakan suatu keadaan yang menggambarkan bahwa masyarakat berinisiatif dan mampu baik secara individu ataupun kelompok dalam mengelola dan mengembangkan ekonomi sebagai wujud pembangunan ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 181, "width": 338, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Berdasarkan hasil wawancara dengan Pelaku UMKM, transaksi jual beli di lingkungan Majelis Taklim mulai muncul setelah adanya Majelis Taklim Al Husna di komplek Luthfia. Kegiatan ekonomi ini pada mulanya hanya dilakukan oleh beberapa orang saja yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi Jemaah dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Misalnya Makanan siap saji untuk disantap setelah pulang dari pengajian. Dengan adanya kegiatan ekonomi, maka Jemaah tidak meninggalkan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama mengikuti pengajian. Kemudian semakin berkembang seiring dengan bertambanhya jumlah jemaah kegiatan UMKM semakin meningkat dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah pedagang atau pelaku UMKM yang berjualan di daerah ini.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 319, "width": 337, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Menurut Yusuf (2019) dalam teori sosial, kemajuan dalam kegiatan masyarakat, minimal didukung oleh dua hal, yaitu: 1. Interaksi", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 353, "width": 337, "height": 44, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Apabila terjadi tegur sapa, berjabat tangan, saling berbicara. Pada interaksi sosial biasa terjadi. Inilah yang terjadi pada jemaah majelis ta’lim Al-Husna, sehingga terjadi susunan pola hubungan antara satu dengan lainnya. Dan akan berkelanjutan pada tahun tahun berikutnya.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 399, "width": 337, "height": 79, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Perilaku seseorang mempengaruhi perilaku orang lain. Perilaku seringkali dikaitkan dengan sikap seseorang terhadap orang lain, dengan artian perilaku yang tidak benar akan mempengaruhi orang lain yang berada di dekat orang tersebut. Contohnya pada perilaku masyarakat dalam kegiatan di majelis ta’lim Al-Husna pada setiap hari kamis, apabila perilaku masyarakat baik maka masyarakat yang lain pun baik juga, begitu sebaliknya.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 480, "width": 337, "height": 55, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Perilaku seseorang mendominasi perilaku kelompok merupakan bentuk interaksi antara karakteristik individu dalam organisasi, terjadi pada jemaah majelis ta’lim Al-Husna yang dimana seseorang bisa saja mendominasi di antara acara haul Guru Sekumpul yang menimbulkan perubahan pola interaksi.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 538, "width": 338, "height": 55, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Perilaku kelompok mendominasi perilaku seseorang. Dalam perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditunjukkan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Hal inilah yang akan menjadi suatu perilaku seseorang pada acara pengajian di majelis ta’lim Al-Husna.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 595, "width": 338, "height": 44, "page_number": 8, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Perilaku suatu kelompok mendominasi perilaku kelompok lain maksudnya dalam pengajian di majelis ta’lim Al-Husna perilaku dari segi religiusitasnya akan sangat mempengaruhi kelompok yang hadir dalam acara tersebut (Hilmi 2022).", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 27, "width": 158, "height": 7, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "ALHADHARAH: JURNAL ILMU DAKWAH 45", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 65, "width": 338, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "2. Motivasi Jemaah Pengajian di Majelis Talim Al-Husna Dalam Melakukan", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 76, "width": 84, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Kegiatan Ekonomi", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 88, "width": 338, "height": 89, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Motivasi prestasi yaitu mendorong dalam diri orang-orang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Pada motivasi ini seseorang akan mengatasi hambatan-hambatan untuk mencapai tujuan, hal ini terlihat dari pengajian di majelis ta’lim Al-Husna yang jumlah jemaah yang datang berkisar ratusan wanita dari anak balita, wanita dewasa hingga wanita yang sudah tua, yang hadir dari berbagai daerah sehingga ada tujuan tersendiri dari jemaah majelis ta’lim Al-Husna yang hadir.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 180, "width": 338, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Motivasi afiliasi yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar sosial. Dalam motivasi ini seseorang dalam acara ada hubungan antara jemaah majelis ta’lim Al-Husna sehingga orang-orang yang hadir atas dasar agama dan sosial.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 226, "width": 338, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Motivasi kompetensi yaitu dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan keterampilan, mencegah masalah dan berusaha keras untuk inovatif. Hal ini menunjukkan adanya pencapaian sesuatu, oleh sebab itu dalam pengajian di majelis ta’lim Al-Husna seseorang berkeinginan dengan mencapai apa yang dituju bisa jadi pencapaiannya itu untuk mendapatkan berkah atau syafa’at karena telah hadir pada acara tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 295, "width": 337, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Motivasi kekuasaan yaitu dorongan untuk mempengaruhi orang- orang dan mengubah situasi. Pada motivasi ini ada dorongan terhadap pencapaian yang akan di dapat sehingga seseorang tersebut mempengaruhi orang lain, sama hal nya dengan acara pengajian di jemaah majelis ta’lim Al-Husna yang dapat mempengaruhi masyarakat untuk ikut dan terlibat dalam acara tersebut (Ahmadi 2022).", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 364, "width": 340, "height": 112, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Adapun Strategi pelaku bisnis UMKM: Mengikuti dan memanfaatkan adanya teknologi sebagai upaya meningkatkan pemasaran usaha, seperti memanfaatkan media social facebook ads, instagram ads, twitter ads dan lain-lain serta member pelayanan secara delivery, memiliki inovasi untuk mengubah bisnisnya menjadi bentuk digital marketing atau ecommerce, para pelaku usaha tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, dimana para pelaku UMKM harus tetap fokus pada kebutuhan para konsumen dan selalu berinovasi sesuai dengan preferensi dan perilaku konsumen. Tetap menjaga hubungan baik dan bekerjasama dengan para supplier, distributor, maupun vendor (Anggraeni 2021, 47).", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 479, "width": 343, "height": 147, "page_number": 9, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, peneliti menemukan adanya hubungan antara agama dan etos kerja, sebagaimana yang terjadi pada masyarakat dan pelaku UMKM di komplek Luthfia ini. Kaswara (2019) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dalam hal ini doktrin agama seperti tentang keikhlasan juga mendominasi dalam etos kerja masyarakat Islam (Jati 2013). Nurcholish Madjid beranggapan bahwa etos kerja dalam ajaran Islam merupakan kepercayaan dari seorang muslim itu sendiri, apakah pekerjaannya dapat memperoleh keridaan Allah. Madjid beranggapan bahwa Islam merupakan agama amal atau kerja. Islam bersifat achievement-oriented yang mengajarkan penganutnya untuk terus beribadah dan berusaha untuk mendapatkan rida Allah melalui pekerjaan atau amal saleh (Madjid, 2019). Sehingga para pelaku UMKM termotivasi untuk melakukan kegiatan ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 27, "width": 146, "height": 7, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "46 Nur Habibah, Rahmah, Sri Anafarhanah", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 60, "width": 340, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Dampak Pelaksanaan Kegiatan Majelis Taklim Al-Husna Terhadap kegiatan UMKM", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 89, "width": 338, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dilapangan, adanya kegiatan keagamaan yaitu pengajian di majelis ta’lim Al-Husna membawa dampak terhadap perekonomian di Kabupaten Banjar khususnya masyarakat Gambut dan sekitarnya. Dampak kegiatan ekonomi (buka lapak) terhadap kegiatan majelis ta’lim Al-Husna, yang lebih utama adalah:", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 147, "width": 338, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dilapangan, adanya kegiatan keagamaan yaitu pengajian di majelis taklim Al-Husna membawa dampak terhadap perekonomian di Kabupaten Banjar khususnya masyarakat Gambut dan sekitarnya. Dampak kegiatan ekonomi (buka lapak) dalam kegiatan majelis ta’lim Al-Husna, yang lebih utama adalah:", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 204, "width": 337, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "1. Mempermudah para Jemaah untuk mendapatkan kebutuhan harian, sehingga Jemaah bisa melakukan kegiatan keagamaan dengan khidmat.", "type": "List item" }, { "left": 68, "top": 227, "width": 323, "height": 78, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Hal ini disebabkan kebutuhan keluarga bisa terpenuhi sekaligus tanpa harus pergi ke pasar lagi. Kebutuhan yang tersedia berupa kebutuhan Pokok, berupa: ikan segar, sayur segar, cemilan, masakan, buah- buahan, berbagai bumbu dapur, kebutuhan rumah tangga lainnya berupa: alat pecah belah, peralatan untuk tidur seperti selimut, seprai, peralatan untuk beribadah berupa: Mungkena, sajadah, tasbih, kitab, Al- Quran, wangi-wangian.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 308, "width": 337, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "2. Meningkatnya pendapatan pelaku UMKM seiring dengan bertambahnya jumlah Jemaah Majelis Taklim. Pertambahan jumlah Jemaah ini dikarenakan memenuhi kewajiban menuntut ilmu tanpa melalaikan kewajiban rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan keluarga.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 354, "width": 337, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "3. Pendapatan yang didapatkan pelaku UMKM tidak hanya berupa keuntungan material, namun terdapat faktor keberkahan tersendiri .", "type": "List item" }, { "left": 68, "top": 377, "width": 329, "height": 112, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "(Rusmila sari: 2022). Senada dengan hal ini, Abdul Gafur (2018) menyebutkan bahwa dalam Islam, etika bisnis Islam harus berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang berlandasan pada al- Qur’an dan al-Hadis, sehingga dapat diukur dengan aspek dasarnya yang diantaranya adalah Mendatangkan keberkahan. Allah SWT. berfirman dalam Q.S. Al- A’raf [7] ayat 96. Dari ayat ini dijelaskan bahwa harta yang diperoleh dengan cara yang halal dan baik akan mendatangkan keberkahan pada harta tersebut, sehingga pemanfaatan harta dapat lebih maksimal bagi dirinya maupun bagi orang lain.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 500, "width": 55, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 520, "width": 338, "height": 96, "page_number": 10, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa pelaksanaan kegiatan ekonomi UMKM dalam kegiatan keagamaan majelis taklim Al-husna dilaksanakan atas dasar interaksi dan motivasi, dengan dikelola secara perorangan dan kelompok. Pelaksanaan Majelis Taklim berdampak positif terhadap UMKM baik bagi pelaku UMKM dan Jemaah Seperti: mempermudah para jemaah untuk mendapatkan kebutuhan harian dan meningkatnya pendapatan pelaku UMKM karena jumlah jemaah yang terus bertambah.", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 27, "width": 158, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "ALHADHARAH: JURNAL ILMU DAKWAH 47", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 53, "width": 53, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Referensi", "type": "Section header" }, { "left": 54, "top": 75, "width": 337, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Ahmadi, wawancara pada tanggal 16 juni 2022, bertempat di majelis ta’lim Al- Husna komplek lutfia kecamatan gambut.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 96, "width": 337, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Angeline Xia. (2018) “ Konsep Interaksi Sosial Dalam Komunikasi, Teknologi, Masyarakat”, “Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika” no 2.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 119, "width": 337, "height": 29, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Azhari H.Fathurrahman dkk. (2017) Kehidupan Rumah Tangga Poligami Habib Dengan Perempuan Ahwal di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, UIN Antasari, Banjarmasin.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 150, "width": 337, "height": 30, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Fathoni, Muhammad Anwar. (2019) Ade Nur Rohim, Peran pesantren dalam pemberdayaan ekonomi umat di Indonesia, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Volume. 2.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 180, "width": 338, "height": 21, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Faisal wa wancara pada tanggal 16 juni 2022, bertempat di majelis ta’lim Al- Husna komplek lutfia kecamatan gambut.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 201, "width": 337, "height": 21, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Hilmi, wawancara pada tanggal 16 juni 2022, bertempat di majelis ta’lim Al- Husna komplek lutfia kecamatan gambut.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 224, "width": 337, "height": 19, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "H. Mirhan A. (2012), K.H Muhammad Zaini Abdul Ghani, di Martapura Kalimantan Selatan (1942-2005), Antasari Press, Banjarmasin.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 245, "width": 337, "height": 19, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "H., Setiawan, (2017) Manajemen Komunikasi Dompet Ummat dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat Islam. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies`, 11.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 267, "width": 337, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Hadromi,Murdani, Sus Widayani, (2019) Pengembangan Ekonomi Masyarakat", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 277, "width": 325, "height": 29, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang), Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, ABDIMAS 23 (2) (2019): 152-157.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 309, "width": 337, "height": 29, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Habibah, Nur (2021), Pelaksanaan PSBI dalam Pemberdayaan Ekonomi di Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Tesis, IAIN Palangkaraya. Hutomo, Mardi Yatmo. (2020) Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 341, "width": 325, "height": 18, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Makalah Seminar Sehari Pemberdayaan Masyarakat yang diselenggarakan Bappenas, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 362, "width": 337, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Istan, M. (2017) Pengentasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Ekonomi Umat", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 372, "width": 288, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Menurut Perspektif Islam. Al Falah: Journal of Islamic Economics, 2(1).", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 381, "width": 337, "height": 21, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Kristiana Deranika Ratna, Apriliani Hasan. (2020) “ Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kota Provinsi Kalimantan Selatan”, Business and Economics", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 404, "width": 197, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Conference in Utilization Of Modern Technology.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 413, "width": 337, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Latifah, wawancara pada tanggal 23 juni 2022, bertempat di majelis ta’lim Al- Husna komplek lutfia kecamatan gambut.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 434, "width": 337, "height": 41, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Lubis, Delima Sari, (2016) ”Pemberdayaan UMKM Melalui Lembaga Keuangan Syariah Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Kota Padangsidimpuan, At- Tijarah, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan, Volume 2, No. 2, Juli-Desember", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 478, "width": 337, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Moleong, Lexy J.( 2014), Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT.", "type": "List item" }, { "left": 66, "top": 488, "width": 87, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Remaja Rosdakarya.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 498, "width": 337, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Mutaqin Rizal. (2018) “ Pertumbuhan Ekonomi dalam Perspektif Islam Economic Growth in Islamic Perspective”. Jurnal Ekonomi & Bisnis Islam , no 1.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 519, "width": 338, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Nadzir, Mohammad, (2015) “Membangun Pemberdayaan Ekonomi di Pesantren,” dosen IAIN DPK Universitas Wahid Hasyim Semaran, Volume VI/Edisi 1/Mei.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 541, "width": 337, "height": 30, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "N., Laelasari, Safei, A. A., & Azis, A.( 2017) Peranan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi. Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 2.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 573, "width": 337, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Nurdiyah , Wilfarda Charismanur Anggraeni, Wulan Puspita Ningtiyas, Mufidatul", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 584, "width": 337, "height": 61, "page_number": 11, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Alimah, (2021) Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberdayaan UMKM Di Masa Pandemi Covid-19 Di Indonesia Journal of Government and Politics (JGOP) ISSN:2686-3391 Vol. 3 No. 1 Juli Putra, Andika Permana, Rudy Syafarudin.(2021) \" Pendapatan UMKM Kota Banjarmasin Sebelum dan Sesudah Mengimplementasikan E-Commerce (Studi Kasus UMKM Binaan Dan Bank Indonesia KPW Kalimantan Selatan\", \"Jurnal Ilmu", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 27, "width": 146, "height": 7, "page_number": 12, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "48 Nur Habibah, Rahmah, Sri Anafarhanah", "type": "Page header" }, { "left": 54, "top": 48, "width": 337, "height": 50, "page_number": 12, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Ekonomi dan Pembangunan\", no 1. Purnomo, Duwi Kandi Gihani, Iman Setya Budi, Agus (2021), Strategi Bank Indonesia Kpwdn Kalimantan Selatan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Melalui Holding Bisnis Pesantren Pada Pondok Pesantren Ishlahul Aulad. Sedikit Biografi K.H. Muhammad Rasyid Ridho. (2021, Desember 9). Retrieved from", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 101, "width": 323, "height": 18, "page_number": 12, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Berita Banjarmasin com: https://www.beritabanjarmasin.com/2021/12/sedikit- biografi-kh muhammad-rasyid.html?m=0", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 120, "width": 337, "height": 21, "page_number": 12, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Sari Rusmila, wawancara pada tanggal 10 juni 2022, bertempat di majelis ta’lim Al- Husna komplek lutfia kecamatan gambut.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 143, "width": 337, "height": 8, "page_number": 12, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Sukirno Sadono, (2015) Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 154, "width": 41, "height": 8, "page_number": 12, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Persada,.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 162, "width": 337, "height": 32, "page_number": 12, "page_width": 442, "page_height": 663, "text": "Triyaningsih. (2014), “Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Slamet Riyadi Surakarta.” Informatika 1, no. 2", "type": "Text" } ]
678568e6-bba5-d052-44f2-6060b85e1a19
https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/download/6129/1722
[ { "left": 47, "top": 22, "width": 367, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print)", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 22, "width": 50, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D-54", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 199, "width": 257, "height": 227, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstrak —Pengangguran merupakan masalah besar yang selalu dihadapi oleh negara-negara berkembang. Tingginya pengangguran disuatu negara mengakibatkan rendahnya pastisipasi masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi yang dapat berdampak pada pembangunan nasional. Badan Pusat Statistika mencatat 7,7 juta orang Indonesia tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi nasional yang dikarenakan pengangguran. Sulawesi Utara sebagai provinsi dengan peringkat keenam pengangguran tertinggi di Indonesia menyumbangkan 1,3 persen pengangguran di Indonesia. CART ( Classification and Regression Tree ) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pengklasifikasian. CART dapat digunakan pada skala data kategorik maupun rasio. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dari hasil survei angkatan kerja nasional (SAKERNAS) bulan Agustus 2012. Variabel respon yaitu angkatan kerja yang bekerja dan tidak bekerja (pengangguran), dengan variabel prediktor jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, status dalam rumah tangga, pengalaman pelatihan kerja, status perkawinan, dan klasifikasi tempat tinggal. Klasifikasi pengangguran provinsi Sulawesi Utara dengan metode CART adalah status dalam rumah tangga, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan status perkawinan.", "type": "Text" }, { "left": 61, "top": 439, "width": 212, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata Kunci — Klasifikasi, CART, Pengangguran Terbuka", "type": "Section header" }, { "left": 125, "top": 462, "width": 98, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 473, "width": 257, "height": 241, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "EMBANGUNAN nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indonesia sebagai negara berkembang melakukan banyak perubahan untuk mendukung pembangunan nasional. Hal tersebut bertujuan agar terciptanya stabilitas nasional, iklim investasi yang baik, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menekan angka pengangguran di Indonesia. Tolak ukur keberhasilan pembangunan nasional salah satunya dapat dilihat dengan Indeks Pembangunan Manusia ( Human Development Index ) yang merupakan indikator peningkatan kualitas hidup manusia meliputi umur panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Diperlukan peningkatan pendapatan masyarakat untuk menunjang Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Kualitas Hidup agar Indeks Pembangunan Manusia tercapai. Terdapat masalah besar yang selalu dihadapi oleh negara berkembang dan dapat mempengaruhi pembangunan nasional yaitu pengangguran. Tingginya pengangguran di suatu negara mengakibatkan rendahnya pastisipasi masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi yang dapat berdampak pada pembangunan nasional. Badan Pusat", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 198, "width": 257, "height": 252, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Statistika mencatat 7,7 juta orang Indonesia tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi nasional yang dikarenakan pengangguran. Sulawesi Utara sebagai provinsi besar ditimur Indonesia mengalami banyak permasalahan, salah satunya adalah pengangguran. Sulawesi Utara menempati peringkat keenam pengangguran tertinggi di Indonesia. Hal tersebut berarti Sulawesi Utara menyumbangkan 1,3 persen pengangguran di Indonesia. Salah satu metode yang digunakan untuk menggolongkan pengangguran berdasarkan faktor yang mempengaruhi adalah Classification and Regression Trees (CART). Kedua metode ini merupakan metode yang bisa diterapkan untuk data dalam jumlah besar, variabel yang sangat banyak dan melalui prosedur pemilah biner. Pada penelitian ini mengklasifikasikan pengangguran terbuka di provinsi Sulawesi Utara yang dilakukan degan menerapkan metode CART. Data yang digunakan dalam penelitian data sekunder angkatan kerja provinsi Sulawesi Utara dari hasil survey angkatan kerja nasional (SAKERNAS) Bulan Agustus 2012. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan penelitian ini membahas mengenai klasifikasi pengangguran berdasarkan faktor yang mempengaruhi pengangguran terbuka provinsi di Sulawesi Utara dengan metode CART.", "type": "Text" }, { "left": 371, "top": 462, "width": 128, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "II. TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 311, "top": 474, "width": 116, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Pengangguran Terbuka", "type": "Section header" }, { "left": 311, "top": 485, "width": 257, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dan terlepas dari warga Negara atau bukan warga negara [1]. Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili didalam suatu wilayah Negara. Jumlah penduduk yang besar disuatu negara tidak otomatis akan menjadi modal pembangunan, bahkan dapat pula justru menjadi beban dan tanggungan penduduk lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 566, "width": 257, "height": 154, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penduduk dapat diklasifikasikan kedalam 5 level. Penduduk pada penelitian ini terbagi menjadi dua kategori dan merupakan level 2 yaitu penduduk usia kerja (PUK) dan penduduk tidak usia kerja (PTUK). Penduduk usia kerja sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja (AK) dan bukan angkatan kerja (BAK). Level 4 dari pembagian penduduk adalah penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja terbagi menjadi dua kategori, yaitu pengangguran ( Unemploy ) dan bekerja ( Employ ). Bekerja penuh (BP) dan setengah menganggur (SM) merupakan kategori dari angkatan kerja yang tergolong bekerja. Setengah menganggur dibagi Gambar 1 Penduduk dan Tenaga Kerja Keterangan Gambar 1 : PUK : Penduduk Usia Kerja", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 43, "width": 431, "height": 82, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Klasifikasi Pengangguran Terbuka Menggunakan CART ( Classification and Regression Tree) di Provinsi Sulawesi Utara", "type": "Section header" }, { "left": 151, "top": 127, "width": 318, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Febti Eka Pratiwi dan Ismaini Zain Jurusan Statistika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 227, "top": 166, "width": 166, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "e-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 48, "top": 467, "width": 23, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "P", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 22, "width": 367, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print)", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 22, "width": 50, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D-55", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 66, "width": 163, "height": 118, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penduduk PUK PTUK AK BAK Em Un", "type": "Table" }, { "left": 86, "top": 210, "width": 66, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "BP SM", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 245, "width": 160, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "SPTK SPK PTUK : Penduduk Tidak Usia Kerja AK : Angkatan Kerja BAK : Bukan Angkatan Kerja Em : Employ (Bekerja) Un : Unemploy (Tidak Bekerja) BP : Bekerja Penuh SM : Setengah Menganggur SPTK : Separuh Pengangguran Tidak Ketara", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 342, "width": 137, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "SPK : Separuh Pengangguran Ketara", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 363, "width": 257, "height": 57, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kembali menjadi dua kategori, yaitu setengah pengangguran tidak ketara (SPTK) dan setengah pengangguran ketara (SPK) [2]. Klasifikasi penduduk tersebut memperlihatkan bahwa penduduk yang merupakan angkatan kerja dan tergolong pengangguran dapat menjadi beban penduduk yang lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 420, "width": 257, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah pernah bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan namun belum memulai pekerjaan [3]. Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya [4].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 535, "width": 257, "height": 69, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tingkat pengangguran dapat diketahui dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang dilakukan secara triwulan setiap tahunnya mulai tahun 2011, yaitu Februari, Mei, Agustus, dan Nopember. Usia, pendapatan rumah tangga/keluarga, tingkat pendidikan, ketrampilan dan pelatihan kerja mempengaruhi seseorang untuk bekerja [2].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 616, "width": 257, "height": 104, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Classification and Regression Trees (CART) CART ( Classification and Regression Trees ) merupakan salah satu metode atau algoritma dari salah satu teknik eksplorasi data yaitu teknik pohon keputusan. CART terbilang sederhana namun merupakan metode yang kuat. CART bertujuan untuk mendapatkan suatu kelompok data yang akurat sebagai penciri dari suatu pengklasifikasian, selain itu CART digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel respon (variabel dependen atau tak bebas ) dengan satu atau", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 55, "width": 257, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "lebih variabel prediktor (variabel independen atau bebas). Model pohon yang dihasilkan bergantung pada skala variabel respon, jika variabel respon data berbentuk kontinu maka model pohon yang dihasilkan adalah regression trees (pohon regresi) sedangkan bila variabel respon mempunyai skala kategorik maka pohon yang dihasilkan adalah classification trees (pohon klasifikasi) [5].", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 137, "width": 257, "height": 137, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "CART mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan metode klasifikasi lainnya, yaitu hasilnya lebih mudah diinterpretasikan, lebih akurat dan lebih cepat penghitungannya, selain itu CART bisa diterapkan untuk himpunan data yang mempunyai jumlah besar, variabel yang sangat banyak dan dengan skala variabel campuran melalui prosedur pemilahan biner [6]. Data learning digunakan untuk pembentukan pohon klasifikasi optimal sedangkan data testing digunakan untuk validasi model yaitu seberapa besar kemampuan model dalam memprediksi data baru. Metode CART ( Classification and Regression Tress ) memiliki kelemahan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 276, "width": 257, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. CART mungkin tidak stabil dalam decision trees (pohon keputusan) karena CART sangat sensitif dengan data baru.", "type": "List item" }, { "left": 332, "top": 311, "width": 236, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "CART sangat bergantung dengan jumlah sampel. Jika sampel data learning dan testing berubah maka pohon keputusan yang dihasilkan juga ikut berubah.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 347, "width": 257, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Tiap pemilihan bergantung pada nilai yang hanya berasal dari satu variabel penjelas.", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 371, "width": 257, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pohon keputusan dibentuk dengan menggunakan algoritma penyekatan rekursif secara biner ( binery recursive partitioning ). Pemilahan dilakukan untuk memilah data menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang masuk simpul kiri dan yang masuk simpul kanan. Pemilahan dilakukan pada tiap simpul sampai didapatkan suatu simpul terminal/akhir. Variabel yang memilah pada simpul utama adalah variabel terpenting dalam menduga kelas dari amatan.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 463, "width": 257, "height": 103, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Simpul utama (root node ) dinotasikan sebagai t 1 , sedangkan simpul t 2 , t 3 , t 5 , t 7 dan t 8 disebut simpul dalam ( internal nodes ). Simpul akhir yang juga disebut sebagai simpul terminal ( terminal nodes ) adalah t 4 , t 6 , t 9 , t 10 , t 11 , t 12 dan t 13 dimana tidak terjadi lagi pemilahan. Kedalaman pohon ( depth ) dihitung dimulai dari simpul utama atau t 1 yang berada pada kedalaman 1, sedangkan t 2 dan t 3 berada pada kedalaman 2. Begitu seterusnya sampai pada simpul terminal t 12 dan t 13 yang berada pada kedalaman 5.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 566, "width": 257, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Langkah-langkah penerapan Algoritma CART adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 589, "width": 254, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Pembentukan pohon klasifikasi Proses pembentukan pohon klasifikasi terdiri atas 3 tahapan, yaitu", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 624, "width": 105, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Pemilihan ( Classifier)", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 22, "width": 367, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print)", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 22, "width": 50, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D-56", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 234, "width": 121, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 2 Struktur Pohon Klasifikasi", "type": "Section header" }, { "left": 43, "top": 251, "width": 414, "height": 236, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sampel data Learning (L) yang masih bersifat heterogen digunakan untuk pembentukan pohon klasifikasi. Sampel tersebut akan dipilah berdasarkan aturan pemilahan dan kriteria goodness-of-split dan pemilihan pemilah tergantung pada jenis variabel responnya.Metode pemilihan pemilah menggunakan Impurity measure i(t) merupakan pengukuran tingkat keheterogenan suatu kelas dari suatu simpul tertentu dalam pohon klasifikasi yang dapat membantu kita menemukan fungsi pemilah yang optimal. Beberapa fungsi Impurity measure i(t) adalah sebagai berikut : i. I indeks Gini : (1) ii. I indeks Informasi (2) iii. I ndeks Twoing : (3) iv. I indeks Entropi : (4)", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 494, "width": 257, "height": 45, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "p(j|t) adalah peluang j pada simpul t. Goodness of Split merupakan suatu evaluasi pemilahan oleh pemilah s pada simpul t yang didefinisikan sebagai penurunan keheterogenan dan didefinisikan sebagai", "type": "Text" }, { "left": 429, "top": 540, "width": 17, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "(5)", "type": "Table" }, { "left": 61, "top": 553, "width": 150, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pemilah yang menghasilkan nilai", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 553, "width": 257, "height": 82, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "lebih tinggi merupakan pemilah yang lebih baik karena hal ini memungkinkan untuk mereduksi keheterogenan secara lebih signifikan. Metode pemilahan yang sering digunakan adalah indeks Gini, hal tersebut dikarenakan lebih mudah dan sesuai untuk diterapkan dalam berbagai kasus dan mempunyai perhitungan yang sederhana dan cepat [5].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 636, "width": 257, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Penentuan Simpul Terminal Suatu simpul t akan menjadi simpul terminal atau tidak, akan dipilah kembali bila pada simpul t tidak terdapat penurunan keheterogenan secara berarti atau adanya batasan minimum n seperti hanya terdapat satu pengamatan pada tiap simpul anak. Jumlah kasus minimum dalam suatu terminal", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 55, "width": 257, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "akhir umumnya adalah 5, dan apabila hal itu terpenuhi maka pengembangan pohon dihentikan [5].", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 78, "width": 257, "height": 105, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c. Penandaan Label Kelas Penandaan label kelas pada simpul terminal dilakukan berdasarkan aturan jumlah terbanyak. Label kelas simpul terminal t adalah yang memberi nilai dugaan kesalahan pengklasifikasian simpul t terbesar. Proses pembentukan pohon klasifikasi berhenti saat terdapat hanya satu pengamatan dalam tiap tiap simpul anak atau adanya batasan minimum n , semua pengamatan dalam tiap simpul anak identik, dan adanya batasan jumlah level/kedalaman pohon maksimal.", "type": "Text" }, { "left": 743, "top": 187, "width": 14, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "(6)", "type": "Table" }, { "left": 311, "top": 204, "width": 31, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dengan", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 218, "width": 126, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": ": proporsi kelas j pada simpul", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 233, "width": 172, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": ": jumlah pengamatan kelas j pada simpul t", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 247, "width": 156, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": ": jumlah pengamatan pada simpul t .", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 270, "width": 257, "height": 103, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Pemangkasan pohon klasifikasi Bagian pohon yang kurang penting dilakukan pemangkasan sehingga didapatkan pohon kalsifikasi yang optimal. Pemangkasan didasarkan pada suatu penilaian ukuran sebuah pohon tanpa mengorbankan kebaikan ketepatan melalui pengurangan simpul pohon sehingga dicapai ukuran pohon yang layak. Ukuran pemangkasan yang digunakan untuk memperoleh ukuran pohon yang layak tersebut adalah C ost complexity minimum [6].", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 374, "width": 257, "height": 34, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sebagai ilustrasi, untuk sembarang pohon T yang merupakan sub pohon dari pohon terbesar Tmax ( T < Tmax ) ukuran cost complexity yaitu", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 422, "width": 256, "height": 34, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dimana : R ( T ) = Resubtitusion Estimate (Proporsi kesalahan pada sub pohon)", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 457, "width": 209, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "= kompleksitas parameter ( complexity parameter)", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 470, "width": 193, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "= ukuran banyaknya simpul terminal pohon T", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 495, "width": 171, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Penentuan Pohon Klasifikasi Optimal", "type": "Section header" }, { "left": 311, "top": 507, "width": 257, "height": 137, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ukuran pohon yang besar akan menyebabkan nilai kompleksitas yang tinggi karena struktur data yang digambarkan cenderung komplek, sehingga perlu dipilih pohon optimal yang berukuran sederhana tetapi memberikan nilai penduga pengganti cukup kecil. Ada dua jenis penduga pengganti, penduga sampel uji ( test sample estimate ) dan penduga validasi silang lipat V ( cross validation V-fold estimate ). Penelitian ini menggunakan penduga sampel uji ( test sample estimate ) karena cross validation V-fold estimate digunakan untuk jumlah sampel kecil (kurang dari 3000). Penelitian ini menggunakan penduga sampel uji ( test sample estimate ) untuk penentuan pohon optimal.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 645, "width": 257, "height": 46, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Penduga Sampel Uji (test sample estimate) Penduga sampel uji L dibagi menjadi dua himpunan data, yaitu L 1 ( learning set ) dan L 2 ( testing set ). Data yang masuk kedalam kelompok L 1 digunakan untuk pembentukan pohon", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 73, "width": 194, "height": 111, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "t 4 t 2 t 3 t 1 t 5 t 6 t 7 t 8 t 9 t 10 t 11", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 210, "width": 63, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "t 12 t 13", "type": "Picture" }, { "left": 47, "top": 22, "width": 367, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print)", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 22, "width": 50, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D-57", "type": "Page header" }, { "left": 99, "top": 55, "width": 150, "height": 75, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 1. Struktur Data Hasil Klasifikasi Pohon Optimal Aktual Prediksi Total 1 2 1 n 11 n 12 N 1. 2 n 21 n 22 N 2. Total N .1 N .2 N", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 148, "width": 257, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "klasifikasi. Data yang masuk kedalam kelompok L 2 digunakan untuk menduga R ts (T t ) dimana N 2 adalah jumlah amatan dalam L 2 . adalah total proporsi dari kesalahan klasifikasi pohon klasifikasi. Pohon optimal adalah T * yang memenuhi kriteria .", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 209, "width": 257, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pohon klasifikasi optimal yang terlah terbentuk dilakukan evaluasi dari hasil klasifikasi. Cara untuk mengevaluasi hasil klasifikasi adalah dengan menghitung akurasi klasifikasi. Sensitivity menggambarkan akurasi pada sampel kelas i sedangkan specificity menggambarkan akurasi pada sampel kelas j . G-means dapat menggambarkan bagaimana sebuah metode klasifikasi mampu mengukur sensitivity dan specificity . Semakin besar nilai G-means menunjukkan metode klasifikasi tersebut mampu memprediksi data di tiap kelas dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 391, "width": 233, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterangan : n 11 : jumlah observasi dari kelas 1 yang tepat diprediksi sebagai kelas 1 n 22 : jumlah observasi dari kelas 2 yang tepat diprediksi sebagai kelas 2 n 12 : jumlah observasi dari kelas 1 yang salah diprediksi sebagai kelas 2 n 21 : jumlah observasi dari kelas 2 yang salah diprediksi sebagai kelas 1", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 437, "width": 113, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "N 1. : jumlah observasi dari kelas 1", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 446, "width": 113, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "N 2. : jumlah observasi dari kelas 2", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 455, "width": 256, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "N : jumlah observasi Se : Sensitivity (ketepatan klasifikasi kelas 1 terhadap jumlah total observasi kelas 1)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 483, "width": 257, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sp : Specificity (ketepatan klasifikasi kelas 2 terhadap jumlah total observasi kelas 2)", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 513, "width": 160, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "III. METODOLOGI PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 524, "width": 74, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Sumber Data", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 536, "width": 257, "height": 56, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data tersebut merupakan data angkatan kerja provinsi Sulawesi Utara yang berasal dari hasil survei angkatan kerja nasional (SAKERNAS) bulan Agustus 2012. Jumlah data dalam penenlitian ini sebanyak 14597 responden.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 593, "width": 142, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Definisi Operasional Variabel", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 605, "width": 78, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Pengangguran", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 616, "width": 239, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengangguran di Indonesia merupakan bagian dari angkatan kerja. Angkatan kerja digolongkan menjadi dua kategori, yaitu pengangguran dan bukan pengangguran. 2. Jenis Kelamin", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 662, "width": 236, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jenis kelamin adalah kondisi biologis dengan pembagian alamiah manusia yang masing-masing menunjukkan karakteristik laki-laki atau perempuan.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 55, "width": 248, "height": 247, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 2. Variabel Penelitian No Variabel Skala Keterangan 1 Status (Y) Nominal 1: Bukan Pengangguran 2: Pengangguran 2 Jenis Kelamin (X 1 ) Nominal 1: Laki-laki 2: Perempuan 3 Tingkat Pendidikan (X 2 ) Nominal 1 : Rendah (≤ SD) 2 : Sedang (SMP-SMA) 3 : Tinggi (> SMA) 4 Usia (X 3 ) Nominal 1: Sekolah ( 10-14 tahun) 2 : Produktif (15-64 tahun) 3 : Tidak Produktif (> 64 tahun) 5 Status dalam Rumah Tangga (X 4 ) Nominal 1: Kepala Rumah Tangga 2: Bukan Kepala Rumah Tangga 6 Pengalaman Pelatihan Kerja (X 5 ) Nominal 1 : Pernah 2 : Tidak Pernah 7 Status Perkawinan (X 6 ) Nominal 1 : Belum Kawin 2 : Kawin 8 Klasifikasi Tempat Tinggal (X 7 ) Nominal 1 : Perkotaan 2 : Pedesaan C. Identifikasi Variabel", "type": "Table" }, { "left": 329, "top": 302, "width": 97, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Tingkat Pendidikan", "type": "List item" }, { "left": 332, "top": 314, "width": 236, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tingkat pendidikan adalah suatu kondisi jenjang pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh seseorang melalui pendidikan formal yang dipakai oleh pemerintah serta disahkan oleh departemen pendidikan.", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 360, "width": 236, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kategori dalam jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 383, "width": 181, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Pendidikan rendah adalah Sekolah Dasar", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 394, "width": 236, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Pendidikan sedang adalah sekolah menengah baik itu Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA)", "type": "List item" }, { "left": 332, "top": 429, "width": 236, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c. Pendidikan tinggi yang meliputi Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana.", "type": "List item" }, { "left": 329, "top": 452, "width": 39, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Usia", "type": "List item" }, { "left": 329, "top": 463, "width": 239, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun mati. Usia dapat dibedakan menjadi 3 kategori yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 509, "width": 203, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Usia sekolah adalah usia ≤ 14 tahun b. Usia produktif adalah usia antara 15-64 tahun c. Usia tidak produktif adalah usia > 64 tahun 5. Status dalam Rumah Tangga", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 555, "width": 239, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Status dalam rumah tangga adalah status atau kedudukan yang dimiliki seseorang dalam rumah tangga atau keluarga. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh responden pada SAKERNAS 2012.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 601, "width": 82, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6. Pelatihan Kerja", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 613, "width": 239, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pelatihan kerja adalah suatu pelatihan/seminar/kursus yang menumbuhkan kreatifitas ataupun ketrampilan untuk mendukung seseorang memasuki dunia kerja atau agar dapat mandiri membuka lapangan pekerjaan.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 659, "width": 95, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "7. Status Perkawinan", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 670, "width": 239, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Status perkawinan adalah status yang dimiliki seseorang apakah memiliki/ pernah memiliki ikatan perkawinan, baik secara formal negara, agama atau adat 8. Klasifikasi Tempat Tinggal", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 22, "width": 367, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print)", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 22, "width": 50, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D-58", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 55, "width": 257, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Klasifikasi tempat tinggal (perkotaan atau pedesaan) mempengaruhi angkatan kerja untuk bekerja atau tidak [1]. D. Metode Analisis Data", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 90, "width": 257, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Analisis CART menggunakan langkah-langkah sebagai berikut", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 113, "width": 235, "height": 126, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Kombinasi yang digunakan data learning dan data testing , yaitu (95 persen : 5 persen), (90 persen : 10 persen), (85 persen : 15 persen), (80 persen : 20 persen), dan (75 persen : 25 persen) dengan melihat nilai ketepatan klasifikasi data testing dan data learning . b. Pembentukan ( growing ) pohon klasifikasi maksimal, c. Pemangkasan pohon klasifikasi yang paling kecil dengan kriteria kompleksitas kesalahan ( cost complexity ) yang minimum d. Penentuan pohon klasifikasi optimal", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 239, "width": 157, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "e. Validasi pohon klasifikasi optimal.", "type": "List item" }, { "left": 140, "top": 262, "width": 89, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "IV. PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 274, "width": 257, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil penelitian yang dilakukan beserta analisisnya adalah sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 297, "width": 222, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Karakteristik Pengangguran Sulawesi Utara 2012", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 308, "width": 257, "height": 138, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil survei angkatan kerja nasional (SAKERNAS) Agustus 2012 memberikan informasi bahwa dari 14597 terdapat 49,8 persen atau 7264 angkatan kerja adalah pengangguran dengan 3831 dari 7264 pengangguran memiliki pendidikan yang rendah (≤ Sekolah Dasar (SD)). Mayoritas pengangguran di provinsi Sulawesi Utara berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 4827 dan sebanyak 66,02 persen dari 7264 pengangguran di Provinsi Sulawesi Utara tergolong dalam usia yang produktif. Hasil SAKERNAS Provinsi Sulawesi Utara bulan Agustus 2012 menyebutkan bahwa hanya 2 persen dari 7264 pengangguran yang memperoleh pelatihan kerja.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 446, "width": 241, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Hasil Klasifikasi Pengangguran dengan Metode CART", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 458, "width": 257, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Data learning digunakan untuk pembentukan pohon klasifikasi sedangkan data testing digunakan untuk validasi model.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 492, "width": 257, "height": 46, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kombinasi data learning dan testing tertinggi dicapai data learning 95 persen dan testing 5 persen. Sehingga kombinasi data learning dan testing inilah yang digunakan pada analisis selanjutnya", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 538, "width": 130, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "C. Pohon Klasifikasi Maksimal", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 550, "width": 257, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pohon klasifikasi maksimal adalah pohon klasifikasi dengan jumlah simpul terminal terbanyak. Metode pemilih pada penelitian ini menggunakan Indeks Gini. Semua variabel prediktor masuk dalam klasifikasi pohon maksimal yang terbentuk. Variabel-variabel tersebut adalah Jenis Kelamin (X 1 ), Pendidikan terakhir (X 2 ), Usia (X 3 ), Status dalam Rumah Tangga (X 4 ), Pengalaman Pelatihan Kerja (X 5 ), Status Perkawinan(X 6 ), dan Klasifikasi Tempat Tinggal (X 7 ). Variabel status dalam rumah tangga merupakan pemilah yang memiliki peranan utama dalam pembentukan pohon maksimal dan merupakan variabel yang sangat dominan dalam pengelompokan.", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 55, "width": 245, "height": 120, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 3. Perbandingan Ketepatan Klasifikasi Antar Kombinasi Data No Kombinasi Data (%) Ketepatan Klasifikasi (%) Learning Testing Learning Testing 1 95 5 0,778 0,789 2 90 10 0,786 0,771 3 85 15 0,785 0,778 4 80 20 0,785 0,779 5 75 25 0,786 0,777 Tabel 4. Nilai simpul terminal, test sets relative cost , resubstitution raltive cost , dan", "type": "Table" }, { "left": 311, "top": 175, "width": 244, "height": 186, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "complexity Tree Number Terminal Nodes Test Set Relative Cost Resubstitution Relative Cost Complexity 1* 40 0.439 ± 0.030 0.430 0.000 2 36 0.439 ± 0.030 0.430 1.00E-005 3 27 0.431 ± 0.030 0.430 2.75E-005 4 21 0.434 ± 0.030 0.430 4.49E-005 5 20 0.444 ± 0.030 0.430 6.28E-005 6 17 0.444 ± 0.030 0.431 8.18E-005 7 13 0.428 ± 0.030 0.432 0.000138 8 12 0.428 ± 0.030 0.432 0.000158 9 10 0.425 ± 0.029 0.435 0.000818 10** 8 0.417 ± 0.029 0.443 0.002 11 7 0.465 ± 0.031 0.453 0.005 12 6 0.480 ± 0.031 0.471 0.009 13 5 0.513 ± 0.032 0.491 0.010 14 2 0.637 ± 0.031 0.569 0.013 15 1 1.000 ± 0.000 1.000 0.215 Keterangan : * : Pohon Klasifikasi Maksimal", "type": "Table" }, { "left": 311, "top": 361, "width": 128, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "** : Pohon Klasifikasi Optimal", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 376, "width": 235, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D. Pemangkasan Pohon Klasifikasi Maksimal (Pruning)", "type": "Section header" }, { "left": 311, "top": 388, "width": 257, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Proses pemangkasan dilakukan saat proses pembentukan pohon klasifikasi maksimal telah terbentuk. Pemangkasan dilakukan berdasarkan aturan cost complexty minimum dan menggunakan penduga sampel uji ( test sample estimate ). Ukuran pohon yang besar akan menyebabkan nilai complexity yang tinggi karena struktur data yang digambarkan cenderung kompleks walaupun memberikan nilai penduga yang sangat kecil, sehingga perlu dipilih pohon optimal yang berukuran sederhana tetapi memberikan nilai pengganti yang cukup kecil. Klasifikasi pohon optimal yang terbentuk pada penelitian ini adalah 8 simpul terminal (pohon klasifikasi yang terbentuk dapat dilihat pada draft TA).", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 526, "width": 257, "height": 114, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pohon klasifikasi maksimal menghasilkan resubtitution relative cost sebesar 0,439 dan komplesitas parameter ( complexity parameter ) sebesar 0,000. Relative cost yang dimiliki oleh pohon klasifikasi maksimal adalah sebesar 0,439±0,030. Sedangkan nilai penduga pengganti ( resubtitution relative cost ) pada pohon klasifikasi optimal adalah sebesar 0,443, kompleksitas parameter ( complexity parameter ) sebesar 0,002, dan relative cost sebesar 0,417±0,029. Sehingga nilai relative cost pohon maksimal lebih kecil dari nilai relative cost pohon optimal.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 641, "width": 257, "height": 46, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Variabel-variabel yang masuk kedalam pohon klasifikasi optimal adalah 5 variabel. Variabel tersebut adalah Jenis Kelamin (X 1 ), Pendidikan terakhir (X 2 ), Usia (X 3 ), Status dalam Rumah Tangga (X 4 ), dan Status Perkawinan(X 6 ).", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 22, "width": 367, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print)", "type": "Page header" }, { "left": 515, "top": 22, "width": 50, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D-59", "type": "Page header" }, { "left": 89, "top": 55, "width": 190, "height": 50, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 5. Skor Variabel Prediktor dalam Pohon Klaifikasi Maksimal Variabel Score (%) X 4 100.00 X 1 69.51", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 104, "width": 116, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "X 3 49.39", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 113, "width": 116, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "X 6 12.61", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 123, "width": 112, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "X 2 9.38", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 132, "width": 9, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "X 5", "type": "Picture" }, { "left": 202, "top": 132, "width": 16, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "0.00", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 141, "width": 216, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "X 7 0.00 Tabel 6. Karakteristik Pengangguran Terbuka Provinsi Sulawesi Utara No. Simpul Terminal Karakteristik 1 2 a. Kepala rumah tangga b. Usia tidak produktif (> 64 tahun)", "type": "Table" }, { "left": 60, "top": 227, "width": 41, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2 6", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 209, "width": 113, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Bukan kepala rumah tangga", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 218, "width": 119, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Usia produktif (15 - 64 tahun)", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 227, "width": 163, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c. Memiliki pendidikan sedang (SMP – SMA)", "type": "List item" }, { "left": 60, "top": 237, "width": 179, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "d. Laki-laki e. Belum menikah 3 7* a. Bukan kepala rumah tangga", "type": "Table" }, { "left": 126, "top": 264, "width": 121, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Usia produktif (15 – 64 tahun)", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 273, "width": 143, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c. Tidak berpendidikan tinggi ( ≤ SMA)", "type": "List item" }, { "left": 60, "top": 283, "width": 118, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "d. Laki-laki 4 8*", "type": "Table" }, { "left": 126, "top": 292, "width": 113, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Bukan kepala rumah tangga", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 301, "width": 121, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Usia produktif (15 – 64 tahun)", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 311, "width": 43, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterangan :", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 320, "width": 189, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "(*) Simpul terminal dengan jumlah pengangguran tertinggi", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 329, "width": 230, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 7. Ketepatan Klasifikasi Data Learning Observasi Prediksi Total Kesalahan/ Misklasifikasi (%) 1 2 Data Learning 1 4615 2344 6959 33,68 2 735 6173 6908 10,64 Tingkat Akurasi Total (%) 77,80 Total Tingkat Kesalahan (%) 22,20 Sencitivity (%) 86,26 Specificity (%) 72,48 Keterangan : 1 : Bukan Pengangguran", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 453, "width": 73, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2 : Pengangguran", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 463, "width": 97, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3 Pohon Klasifikasi", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 474, "width": 257, "height": 57, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pohon klasifikasi optimal yang terbentuk menghasilkan 8 simpul terminal. Klasifikasi angkatan kerja yang tergolong kedalam kategori pengangguran terbentuk dalam 4 simpul terminal. Delapan puluh persen pengangguran terklasifikasi pada simpul terminal 7 dan simpul terminal 8.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 532, "width": 257, "height": 91, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Prosentase kesalahan pengklasifikasian angkatan kerja yang tergolong dalam bekerja untuk data learning adalah sebesar 33,68 persen dan dengan ketepatan pengklasifikasiannya sebesar 77,80 persen. Untuk angkatan kerja yang dikategorikan sebagai pengangguran terdapat sebanyak 6908 orang, diduga sebanyak 735 orang salah diklasifikasikan dengan prosentase kesalahan pengklasifikasian sebesar 10,64 persen dan dengan ketepatan klasifikasi sebesar 89,36 persen.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 624, "width": 257, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dapat disimpulkan untuk nilai total akurasi pada data learning sebesar 77,80 persen artinya pohon klasifikasi yang terbentuk mampu memprediksi dengan tepat pengamatan sebesar 77,80 persen. Tingkat akurasi pada angkatan kerja yang tergolong bekerja ditunjukkan oleh nilai sencitivity sebesar 86,26 persen dan tingkat akurasi pada angkatan kerja yang tergolong pengangguran ditunjukkan oleh nilai specificity yaitu sebesar", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 55, "width": 222, "height": 127, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 8. Ketepatan Klasifikasi Data Testing Observasi Prediksi Total Kesalahan/ Misklasifikasi (%) 1 2 Data Testing 1 258 116 374 31 2 38 318 356 10,67 Tingkat Akurasi Total (%) 78,90 Total Tingkat Kesalahan (%) 21,1 Sencitivity (%) 87,16 Specificity (%) 73,27 Keterangan : 1 : Bukan Pengangguran", "type": "Table" }, { "left": 311, "top": 182, "width": 73, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2 : Pengangguran", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 191, "width": 56, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "72,48 persen.", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 203, "width": 126, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Validasi Pohon Klasifikasi", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 214, "width": 257, "height": 103, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ketepatan klasifikasi pohon optimal yang dihasilkan adalah sebesar 78,90 persen. Nilai senciticity pada data testing adalah 87,16 persen yang berarti tingkat akurasi pada angkatan kerja yang tergolong bekerja adalah sebesar 87,16 persen. Tingkat akurasi pada angkatan kerja yang tergolong pengangguran adalah sebesar 73,27 persen yang ditunjukkan oleh nilai specifity . Tingkat akurasi total antara data learning dan data testing seimbang sehingga dapat dikatakan klasifikasi pohon optimal yang terbentuk sudah baik.", "type": "Text" }, { "left": 357, "top": 329, "width": 155, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "V. KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 311, "top": 341, "width": 257, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Faktor yang mempengaruhi pengangguran terbuka di provinsi Sulawesi Utara dengan menggunakan CART yaitu Jenis Kelamin, Pendidikan terakhir, Usia, Status dalam Rumah Tangga, dan Status Perkawinan. Metode CART pada penelitian ini memiliki ketepatan klasifikasi 78,90 persen sehingga diperlukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda (SVM ataupun CHAID). Hal tersebut bertujuan agar didapatkan ketepatan klasifikasi yang lebih tinggi. Perlu dilakukan penambahan variabel lain, missal pendapatan dan klasifikasi kabupaten atau kota agar dapat lebih mewakili karakteristik pengangguran di provinsi Sulawesi Utara.", "type": "Text" }, { "left": 394, "top": 474, "width": 91, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 311, "top": 485, "width": 256, "height": 19, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[1] Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan Problematika dan Pendekatan, Bandung: Salemba Empat", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 504, "width": 217, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[2] Widodo, S T. 1990, Indikator Ekonomi, Yogyakarta: Kanisius.", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 513, "width": 256, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[3] Sistem Informasi Rujukan Statistik. 2011. Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) [Online]. Avaible : diakses tanggal 17 Januari 2014", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 531, "width": 256, "height": 19, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[4] Sadono, Sukirno . 2004. Makro Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 550, "width": 256, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[5] Breiman L., Friedman J.H Olshen R.A & Stone C.J. 1984. Classification And Regression Tree. New York, NY: Chapman And Hall", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 568, "width": 257, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[6] Lewis, M.D dan Roger, J. 2000. An Introduction to Classification and Regression Tree (CART) Analysis. Presented at the 2000 Anual Meeting of Society For Academy Emergency Medicine in San Fransisco, California [Online]. Avaible: diakses tanggal 28 September 2013", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 605, "width": 257, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[7] Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Sulawesi Utara. 2013. Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Utara Tahun 2012 [Online]. Avaible: diakses tanggal 30 September 2013", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 633, "width": 256, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[8] Walpole, R E. 1995. Pengantar Metode Statistika Edisi Keempat, Institut Teknologi Bandung: Bandung.", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 651, "width": 256, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[9] Yuniarto. 2009. Klasifikasi Angkatan Kerja Provinsi Bengkulu Menggunakan Metode CART dan Regresi Logistik [Tugas Akhir], Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.", "type": "List item" } ]
c9ec06bc-6716-3d06-432d-f58cef92684f
https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jati/article/download/10980/6108
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 416, "top": 40, "width": 113, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 8 No. 4, Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 797, "width": 23, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8235", "type": "Page footer" }, { "left": 112, "top": 75, "width": 374, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PERANCANGAN ALAT PENGERING IKAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535", "type": "Section header" }, { "left": 214, "top": 114, "width": 170, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Harlan Kurnia AR, Nurmaliana Pohan", "type": "Text" }, { "left": 145, "top": 125, "width": 309, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik Informatika, Universitas Putra Indonesia \"YPTK\" Padang, Indonesia [email protected], [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 273, "top": 158, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 180, "width": 454, "height": 129, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu upaya untuk menjaga hasil laut agar masa simpannya dapat bertahan lama adalah dengan dilakukan pengawetan. Teknik pengawetan ikan telah dilakukan sejak jaman dahulu, yaitu dengan melakukan penjemuran dengan memmanfaatkan cahaya matahari. Namun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi berhasilnya proses pengeringan tersebut, seperti suhu, kelembaban dan waktu pengeringan. Namun proses pengeringan secara tradisional sering terjadi kendala pada prosesnya karena sangat bergantung pada kondisi cuaca. Pada penelitian ini mencoba untuk merancang alat yang dapat memecahkan masalah tersebut. Dengan menggunakan sensor suhu lm35 sebagai pengukur suhu pada kotak pengering. Menggunakan elemen pemanas sebagai sumber panas yang akan dikontrol panasnya sesuai dengan suhu pengeringan secara tradisional yaitu pada 36 o C s/d 45 o C. Menggunakan 2 buah fan sebagai pengatur sirkulasi panas pada kotak pengering. Memanfatkan sebuah motor dc sebagai aktuator pemutar tampat ikan yang bertujuan agar pengeringan ikan merata di setiap sisi. Serta menggunakan mikrokontroller Atmega 8535 sebagai pengendali sistem. Kemudian hasil pembacaan suhu akan ditampilkan pada sebuah LCD 2x16.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 322, "width": 321, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : Perancangan alat, Pengering ikan, Atmega8535, Fan DC, LM35.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 344, "width": 101, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 355, "width": 219, "height": 101, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Luasnya perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan alam yang sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Dengan demikian pekerjaan sebagai nelayan juga merupakan salah satu penunjang kenaikan perekonomian negara Indonesia. Banyaknya sumber daya pangan yang dapat dihasilkan dari luasnya perairan tersebut. Terbukti bahwa ikan merupakan salah satu makanan pokok yang sangat di minati oleh masyarakat indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 459, "width": 219, "height": 181, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Namun ikan merupakan bahan pokok yang masa simpannya terlalu pendek dan akan terjadi proses pembusukan setelahnya. Hal tersebut terjadi karena tingginya kadar air pada ikan sehingga mempercepat berkembangnya mikroorganisme. Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air bahan sampai mencapai kadar air tertentu sehingga dapat memperlambat laju kerusakan produk akibat aktivitas biologi dan kimia[1]. Biasanya dilakukan proses pengeringan ikan dengan cara menjemur dibawah terik matahari, sehingga terjadi penguapan dan pengurangan kadar air pada ikan. pengeringan ikan merupakan cara pengawetan ikan yang tertua. Proses pengeringan secara tradisional ini dilakukan selama ± 3 hari jika cuaca cerah dan membalik-balik ikan sebanyak 4–5 kali agar pengeringan merata[2].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 643, "width": 219, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses pengeringan ikan bergantung pada beberapa variabel, yaitu temperatur, RH dan laju aliran udara serta waktu pengeringan[3]. Selain itu proses pengeringan dengan suhu yang terlalu tinggi dapat merusak bahan yang akan dikeringkan[4].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 700, "width": 219, "height": 67, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan timbulnya berbagai permasalahan dalam metode pengeringan tradisional yang sangat bergantung pada cuaca maka perlu adanya suatu sistem yang dapat memecahkan masalah tersebut. Pemanfaatan mikrokontroller Atmega 8535 sebagai pengendali sistem yang dapat terintegrasi dengan", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 344, "width": 219, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "berbagai komponen input dan output. Menggunakan sensor LM35 sebagai pengukur suhu pada sistem agar pengeringan tidak melewati batas suhu maksimal. Dengan memanfaatkan fan sebagai sirkulasi udara masuk dan keluar agar kelembaban dan panas dapat di kontrol. Serta untuk mendapatkan hasil kering yang merata perlu sebuah mekanisme dengan sebuah motor dc sebagai penggerak agar dapat memutar balik ikan pada saat pengeringan. Sebagai informasi suhu pada kotak pengeringan dilengkapi dengan LCD 2x16.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 482, "width": 125, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 499, "width": 219, "height": 257, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada penelitian yang berjudul ”Rancang Bangun Alat Pengering Ikan Bage Otomatis Menggunakan Sensor SHT11 Dan Real Time Clock”, sistem pengeringan ikan menggunakan lampu pijar sebagai sumber panas untuk pengeringan. Serta memanfaatkan sensor suhu SHT11 yang dapat menghasilkan pembacaan suhu yang akurat karena outputnya berupa sinyal digital. Namun pada kesimpulan penelitian tersebut dijelaskan bahwa fluktuasi suhu yang tinggi berdampak kurang baik bagi peralatan elektronika[5]. Hal tersebut dititik beratkan pada sensor yang digunakan adalah SHT11, dimana sensor tersebut memiliki range pembacaan suhu yang kecil dan akan berdampak buruk jika suhu dalam kotak pengering melebihi range pembacaannya. Selain itu seperti yang diketahui bahwa lampu pijar membutuhkan waktu untuk mencapai suhu ideal untuk pengeringan. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan dengan menggunakan elemen pemanas sebagai pengganti lampu pijar sebagai sumber panas. Serta menggunakan sensor suhu LM35 yang memiliki range pengukuran -55 o C – 150 o C,", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 416, "top": 40, "width": 113, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 8 No. 4, Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 797, "width": 23, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8236", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 219, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sehingga lebih tahan terhadap panas pada kotak pengering ikan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 108, "width": 156, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.1. Mikrokontroller ATmega 8535", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 119, "width": 219, "height": 77, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mikrontroller ATmega8535 merupakan mikrokontroller generasi AVR (Alf and Vegard’s Risk processor). Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock[6].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 198, "width": 220, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mikrokontroler ATmega8535 memiliki arsitektur seperti gambar di bawah ini :", "type": "Text" }, { "left": 102, "top": 363, "width": 158, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Diagram Blok Atmega8535", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 386, "width": 219, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari gambar blok diagram tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian-bagian sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 417, "width": 192, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Saluran I/O 32 pin, yaitu Port A,B,C, dan D", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 429, "width": 107, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " ADC 8 channel 10 bit.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 441, "width": 211, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 465, "width": 172, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " CPU yang terdiri atas 32 buah register.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 477, "width": 181, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Watchdog timer dengan osilator internal.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 489, "width": 117, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " SRAM sebesar 512 byte.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 501, "width": 210, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 524, "width": 140, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Interrupt internal dan eksternal", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 536, "width": 210, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Port antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface).", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 559, "width": 211, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 583, "width": 144, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Antarmuka komparator analog.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 594, "width": 167, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Port USART untuk komunikasi serial", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 621, "width": 106, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.2. Sensor Suhu LM35", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 632, "width": 219, "height": 65, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sensor LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Untuk komponen sensor suhu, parameter yang harus dipertimbangkan dan ditangani dengan baik karena hal ini dapat menyebabkan kesalahan pengukuran.[7]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 699, "width": 219, "height": 65, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemenfaatan sensor LM35 nantinya sebagai input yang terhubung ke ADC pada mikrokontroller Atmega 8535, yaitu pada pin A0 yang merupakan ADC0. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajat celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 366, "top": 74, "width": 101, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "VLM35 = Suhu* 10 mV", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 192, "width": 219, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Pin Sensor LM35 Sensor LM35 ini memiliki karakteristik sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 223, "width": 210, "height": 46, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 269, "width": 210, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat pada gambar 2.2.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 303, "width": 210, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 326, "width": 178, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 338, "width": 203, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 μA.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 350, "width": 210, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low- heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 385, "width": 209, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 408, "width": 204, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 434, "width": 97, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.3. Elemen Pemanas", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 445, "width": 219, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Elemen pemanas merupakan piranti yang mengubah energi listrik menjadi energi panas melalui proses Joule Heating. Prinsip kerja elemen panas adalah arus listrik yang mengalir pada elemen menjumpai resistansinya, sehingga menghasilkan panas pada elemen. Persyaratan elemen pemanas antara lain :", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 523, "width": 204, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Harus tahan lama pada suhu yang dikehendaki.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 535, "width": 210, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Sifat mekanisnya harus kuat pada suhu yang dikehendaki.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 559, "width": 210, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Koefisien muai harus kecil, sehingga perubahan bentuknya pada suhu yang dikehendaki tidak terlalu besar.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 593, "width": 141, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Tahanan jenisnya harus tinggi.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 605, "width": 210, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Koefisien suhunya harus kecil, sehingga arus kerjanya sedapat mungkin konstan.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 637, "width": 219, "height": 42, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bahan yang paling banyak digunakan untuk pembuatan elemen pemanas listrik terdiri dari campuran : Krom – nikel, Krom – nikel – besi, Krom – besi – alumunium [8].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 416, "top": 40, "width": 113, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 8 No. 4, Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 797, "width": 23, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8237", "type": "Page footer" }, { "left": 124, "top": 197, "width": 116, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. Elemen Pemanas", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 214, "width": 220, "height": 65, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada sistem yang dirancang pemenas yang digunakan adalah heater hair dyer dimana suhu panas yang dihasilkan lebih maksimal dibandingkan dengan pemanfaatan lampu pijar. Dimana lampu pijar akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan suhu yang pas untuk pengeringan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 288, "width": 57, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.4. Fan DC", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 299, "width": 220, "height": 88, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fan DC digunakan sebagai pengontrol sikrulasi udara dan menstabilkan suhu ruangan tempat pengeringan ikan . Terdiri dari fan saluran udara masuk dan saluran udara keluar. Fan ini memerlukan tegangan DC yang dapat dengan mudah menggunakannya, karena nantinya fan ini akan dikontrol melalui mikrokontroller jika suhu ruangan telah melewati batas yang telah ditentukan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 389, "width": 220, "height": 88, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fan biasanya memiliki motor dc dengan tipe brushless motor dc, dimana memiliki perbedaan dengan motor dc biasa yang bertipe brushed motor dc. Brushless motor dc adalah motor yang antara manget dan kumparannya tidak kumparannya tidak terjadi pergesekan. Sehingga tidak mengalami panas dan penurunan kualitas seperti yang terjadi pada motor brushed atau motor dc biasa.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 605, "width": 79, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4. Fan DC", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 623, "width": 68, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.5. Motor DC", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 634, "width": 220, "height": 101, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Motor listrik arus searah atau yang disebut dengan Motor DC adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik searah (DC, Direct Current) untuk diubah menjadi energi Gerakan mekanik [9]. Pada motor DC terdapat dua bagian utama pada yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan, sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar[10].", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 738, "width": 220, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penggunaan motor dc sebagai penggerak untuk memutar posisi ikan sehingga pengeringan bisa merata di setiap sisi. Motor dc yang dilengkapi", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 74, "width": 219, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "gearbox memiliki torsi yang cukup kuat untuk memutar posisi ikan. Motor yang digunakan dapat dilihat pada gambar 5.", "type": "Text" }, { "left": 372, "top": 238, "width": 89, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5. Motor DC", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 261, "width": 67, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.6. LCD 2x16", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 272, "width": 219, "height": 167, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Dalam menampilkan numerik ini kristal yang dibentuk menjadi bar, dan dalam menampilkan alfanumerik kristal hanya diatur kedalam pola titik. Setiap kristal memiliki sambungan listrik individu sehingga dapat dikontrol secara independen[11]. Pada sistem pengontrolan pengeringan ikan yang dirancang memanfaatkan display untuk menampilkan nilai suhu pada saat pengeringan. Display tersebut berupa pemanfaatan LCD dengan karakteristik 2x16 karakter. LCD terhubung pada sistem minimum ATmega 8535 pada PORT B dengan menggunakan pemanggilan prosedur alcd pada program.", "type": "Text" }, { "left": 372, "top": 553, "width": 90, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. LCD 2x16", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 570, "width": 219, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Konfigurasi pin pada LCD yang terhubung dengan rangakaian sistem minimum ATmega 8535 yaitu Pin RS pada LCD terhubung pada Pin B.0, Pin E terhubung ke Pin B.1, lalu untuk Pin D4, D5, D6, dan D7 terhubung masing-masingnya pada Pin B.4, B5, B6, dan B7.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 649, "width": 133, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 660, "width": 219, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara umum, Sistem yang dibangun pada sistem pengontrolan pengeringan ikan ini dapat digambarkan secara umum pada context diagram dibawah ini", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 712, "width": 97, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.1. Context Diagram", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 724, "width": 219, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Context diagram pada sistem pengontrolan pengeringan ikan terdapat proses dan 7 entity eksternal. Gambar dari context diagram sistem ini dapat dilihat pada Gambar 7.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 416, "top": 40, "width": 113, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 8 No. 4, Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 797, "width": 23, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8238", "type": "Page footer" }, { "left": 124, "top": 213, "width": 115, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7. Context diagram", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 231, "width": 108, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.2. Data Flow Diagram", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 242, "width": 220, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diagram aliran data atau data flow diagram dari sistem pengontrolan pengeringan ikan memiliki 7 subproses. Dimana pada diagram ini ditampilkan aliran data dimulai dari subproses pertama hingga akhir. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 8.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 576, "width": 122, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 8. Data flow diagram", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 599, "width": 220, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data flow diagram dari sistem pengontrolan pengeringan ikan memiliki tujuh subproses. Proses- proses tersebut antara lain adalah :", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 634, "width": 211, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Sensor suhu sebagai input yang melakukan pembacaan suhu pada alat pengeringan ikan, apakah suhu sesuai dengan yang telah disetting sebelumnya.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 679, "width": 211, "height": 31, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Microcontroller ATMEGA 8535 menerima input dari sensor suhu dan mengirimkan data ke modul program.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 712, "width": 211, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Modul program melakukan pemrosesan data dan menghasilkan instruksi-instruksi yang kemudian dikirim kembali ke ATMEGA 8535.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 746, "width": 211, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Mikrokontroller ATMEGA 8535 memberikan output berupa karakter ke LCD 16x2", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 74, "width": 210, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Mikrokontroller ATMEGA 8535 memberikan output berupa sinyal analog untuk mengaktifkan pemanas saat melakukan pengeringan ikan.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 108, "width": 210, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Fan berguna sebagai output yang berguna untuk mengatur sirkulasi panas. Fan akan hidup jika suhu yang dideteksi lebih besar dari yang telah ditetapkan.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 153, "width": 210, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Motor DC sebagai output yang mmenerima sinyal PWM untuk membalikan posisi ikan.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 187, "width": 66, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.3. Flowchart", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 199, "width": 219, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan dari data flow diagram maka akan didapat gambaran kasar dalam pembuatan flowchart. Dimana, untuk mempernudah dalam pembuatan program dan mengupayakan logika sistem agar dapat seefktif mungkin, diperlukan sebuah flowchart untuk memahami alur dari program yang akan dibangun. Bentuk flowchart program dari sistem pengontrolan pengeringan ikan adalah seperti gambar 9.", "type": "Text" }, { "left": 373, "top": 608, "width": 88, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 9. Flowchart", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 643, "width": 110, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.4. Perancangan Sistem", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 654, "width": 219, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perancangan sistem pengontrolan pengeringan ikan dilakukan secara bertahap. Baik dalam pembuatan miniatur pengering serta pengujian rangkaian dari masing-masing komponen pentingnya.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 706, "width": 115, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.4.1 Rancangan Fisik Alat", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 718, "width": 219, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bentuk fisik dari sistem pengeringan ikan terdiri dari tempat pemanas, tempat ikan yang akan dikeringkan, dan tempat sistem. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 10.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 416, "top": 40, "width": 113, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 8 No. 4, Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 797, "width": 23, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8239", "type": "Page footer" }, { "left": 133, "top": 182, "width": 98, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 10. Disain Alat", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 194, "width": 219, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada gambar 3.4 diatas dapat dilihat komponen dari sistem pengering ikan otomatis, yaitu LCD, Pembalik Ikan, dan Pemanas. Dimana didalam alat", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 74, "width": 219, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "juga terdapat komponen seperti sistem minimum ATMega 8535, Motor DC, driver Motor, Sensor Suhu LM35 dan Power supply.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 115, "width": 219, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.4.2 Rangkaian Keseluruhan Rangkaian keseluruhan didapat setelah melakukan pengujian rangkaian komponen kemudian menggabungkannya menjadi satu kesatuan dan terhubung dengan pengendali sistem mikrokontroller Atmega 8535. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :", "type": "Text" }, { "left": 235, "top": 437, "width": 148, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 11. Rangkaian Keseluruhan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 454, "width": 454, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Komponen input pada sistem pengeringan ikan adalah sensor suhu LM 35 yang terhubung ke mikrokontroller Atmega 8535 pada pin A0. Pin A0 dapat digunakan sebagai ADC ( Analog Digital Converter ) yang dapat merubah perubahan nilai tegangan yang diterima menjadi data digital. Kemudian pada bagian output terdapat pemanas, fan, motor dc dan LCD. Pemanas dan fan masing-masingnya terhubung dengan rangkaian relay sebagai saklar otomatis. Lalu pada motor dc terhubung dengan rangkaian driver motor. Driver motor yang digunakan adalah L298D, yang bertujuan untuk dapat mengontrol arah perputaran motor saat membalikkan posisi ikan. Kemudain juga terdapat LCD 2x16 yang terhubung dangan PORTB. LCD disini berfungsi untuk menampilkan informasi suhu pada kotak pengering.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 581, "width": 153, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 592, "width": 219, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap ini dilakukan pengujian masing- masing komponen untuk mendapatkan data yang akurat. Data yang didapatkan akan di implementasikan kedalam program. Kemudian dilakukan pengujian alat secara keseluruhan untuk menghasilkan sistem yang dapat berfungsi dengan benar. Lebih jelasnya posisi komponen pada alat pengering ikan dapat dilihat pada gambar 12 dan gambar 13.", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 696, "width": 170, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 12. Bagian dalam Box Pengering", "type": "Text" }, { "left": 325, "top": 594, "width": 184, "height": 83, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fan2 Keluar Udara Mekanisme Pembalik ikan Sensor LM35 LCD", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 416, "top": 40, "width": 113, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 8 No. 4, Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 789, "width": 23, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8240", "type": "Page footer" }, { "left": 101, "top": 189, "width": 161, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 13. Bagian atas Box Pengering", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 213, "width": 126, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4.1. Pengujian Sensor LM35", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 219, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengujian rangkaian LDR dilakukan dengan menguji output sensor pada pin adc0 yaitu pada port A0. Dimana output adc nya akan ditampilkan pada lcd beserta dengan penghitungan rumus untuk mendapatkan nilai suhu. Hasil pengujian sensor dapat dilihat pada tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 299, "width": 184, "height": 150, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1 Pengujiang Rangkaian LM35 No Nilai ADC Tegangan (V) Suhu (Cecius) 1 594 0.29 29 2 635 0.31 31 3 942 0.46 46 4 737 0.36 36 5 676 0.33 33 6 758 0.37 37 7 819 0.40 40 8 860 0.42 42", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 471, "width": 220, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap pengujian rangkaian sensor LM35, dengan menggunakan ADC (analog digital converter) 10 bit yang memiliki range nilai 0-1023. Mengkonverikan nilai adc yang didapat dengan rumus maka didapatkan nilai hasil pembacaan suhu.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 535, "width": 160, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4.2. Pengujian Rangkaian Motor DC", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 546, "width": 219, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rangkaian motor dc pada sistem menggunakan driver motor L293D, dimana pin input terhubung dengan Pin D0 dan Pin D1. Pin input ini berguna untuk mengontrol arah putar dari tempat pengering ikan. Pengujian dilakukan dengan memberikan logika pada pin input untuk pergerakan yang berbeda.", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 621, "width": 191, "height": 83, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2 Pengujiang Driver Motor No Pin D0 Pin D1 Kondisi 1 0 0 Berhenti 2 1 0 Putar CW 3 0 1 Putar CCW 4 1 1 Break", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 720, "width": 95, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4.3. Pengujian Sistem", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 732, "width": 219, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengujian sistem dilakukan dengan bertahap sesuai dengan fitur yang dimiliki. Dimulai dari pemasangan kabel catu daya, pengaktifan sistem, dll.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 74, "width": 196, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut merupakan tahapan dari proses tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 97, "width": 124, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Proses pengaktifan sistem", "type": "Section header" }, { "left": 359, "top": 219, "width": 114, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 14. Tombol Switch", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 237, "width": 219, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Setelah sistem aktif maka fan 1 akan hidup otomatis untuk sirkulasi udara masuk kedalam box pemanas. Jika suhu dalam box dibawah 45 o C maka pemanas akan aktif. Seperti terlihat pada gambar 13.", "type": "Text" }, { "left": 362, "top": 367, "width": 109, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 13. Pemanas aktif", "type": "Caption" }, { "left": 307, "top": 384, "width": 219, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Setelah beberapa detik tempat peletakan ikan akan berputar untuk membalikkan posisi ikan.", "type": "List item" }, { "left": 336, "top": 492, "width": 161, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 14. Posisi tempat ikan berputar", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 509, "width": 219, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Ketika suhu dalam box pengeringan ikan mencapai 38 o C maka dengan otomatis fan 2 akan aktif untuk sirkulasi udara panas keluar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 15.", "type": "Text" }, { "left": 365, "top": 641, "width": 102, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 15. Fan 2 Hidup", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 657, "width": 219, "height": 33, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Kemudian ketika suhu mencapai 45 o C maka pemanas akan mati dan akan hidup lagi jika suhu 36 o C . Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 16.", "type": "Text" }, { "left": 197, "top": 125, "width": 316, "height": 232, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fan1 Udara Masuk Elemen Pemanas Tombol Aktif Sistem Pemanas aktif", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 190, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)", "type": "Page header" }, { "left": 416, "top": 40, "width": 113, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 8 No. 4, Agustus 2024", "type": "Page header" }, { "left": 504, "top": 789, "width": 23, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8241", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 154, "width": 111, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 16. Pemanas mati", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 170, "width": 219, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Jika suhu didalam Box pengering 37 o C maka fan 2 untuk panas keluar akan mati. Seperti terlihat pada gambar 17.", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 290, "width": 95, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 17. Fan 2 mati", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 313, "width": 152, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 330, "width": 219, "height": 414, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari hasil percobaan alat pengering ikan ini, terbukti dapat mengeringkan ikan lebih cepat dibandingkan dengan dijemur pada terik matahari. Untuk ikan dengan ukuran kecil seperti anak ikan kembung dapat kering dalam waktu setengah hari. Namun untuk ikan dengan ukuran yang besar tidak bisa dilakukan pengujian dikarenakan ukuran kotak pengering tidak memadai. Hasil pengeringan ikan sangat merata di kedua sisi karena posisi ikan dibalik secara otomatis. Selain itu ikan juga terlindungi dari paparan debu saat pengeringan. Dilihat dari segi sistemnya, mikrokontroller Atmega 8535 dapat melakukan pengontrolan dengan baik. Penggunaan sensor LM35 menggunakan adc 10 bit agar nilai pembacaan lebih sensitif dan mendapatkan suhu yang akurat. Namun selama pembuatan alat terdapat juga kekurangan dalam sensor ini. Dimana sensor LM35 sangat sensitif terhadap tegangan supply. Jika terjadi drop tegangan maka akan berdampak pada hasil penghitungan suhu. Seperti saat relay aktif, maka terjadi drop pada teganan supply sehingga terjadi eror pembacaan suhu. Pemanfaatan elemen pemanas yang di padukan dengan sebuah fan dinilai sangat baik dalam melakukan pengeringan. Panas yang dihasilkan sangat maksimal dengan tidak memakan waktu yang lama untuk mencapai suhu akurat. Pada sistem pemutar ikan dengan menggunakan sebuah motor dc yang memiliki gearbox, dapat memutar ikan yang bertujuan agar pengeringan dapat dilakukan secara merata. Fan 2 dinilai berfungsi dengan baik untuk mengatur sirkulasi panas yang ada pada box. Nilai pembacaan suhu dapat ditampilkan dengan baik pada LCD 2x16. Secera keseluruhan alat ini dapat berjalan dengan baik dalam melakukan pengeringan ikan. Namun masih terdapat beberapa pengambangan yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 74, "width": 91, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 86, "width": 219, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1] Pinem, M. D. (2004). Rancang Bangun Alat Pengering Ikan Teri Rancang Bangun Alat Pengering Ikan Teri Kapasitas 12 Kg/Jam. Jurnal Teknik Jurnal Teknik SIMETRIKA SIMETRIKA, 3(3), 249–258.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 143, "width": 219, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[2] Handoyo, E., A., Kristanto, P., Alwi, S., makalah jurnal : Desain Dan Pengujian Sistem Pengering Ikan Bertenaga Surya, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 201, "width": 219, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[3] Abdullah, K., 2003, Fish Drying Using Solar Energy, Lectures and Workshop Exercises on Drying of Agricultural and Marine Products, ASEAN SCNCER, pp. 159-183", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 247, "width": 219, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[4] Setyoko, B., Senen, S., & Darmanto, S. (2009). Pengeringan ikan teri dengan sistem vakum dan paksa. Majalah INFO.", "type": "List item" }, { "left": 328, "top": 281, "width": 191, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://eprints.undip.ac.id/786/1/buku_Info_1_th _2008.pdf", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 304, "width": 219, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[5] Andriani, T., Darmawan, I., Jaya, A., & Topan, P. A. (2021). Rancang Bangun Alat Pengering Ikan Bage Otomatis Menggunakan Sensor SHT11 dan Real Time Clock. Dielektrika, 8(2), 126–130.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 362, "width": 219, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[6] Pilipus Tarigan. (2013). Sistem Pendingin Ruangan Menggunakan Fuxxy Logic berbasis microcontroler Atmega 8535. Majalah Ilmuah Informasi Dan Teknologi Ilmiah (INT), 86–92.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 408, "width": 219, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[7] Sadi, S., & Budiawan, T. (2016). Kontrol Pendingin Ruangan (Fan) Dengan Logika Fuzzy Menggunakan Atmega 8535, LM35 Dan PIR. TELKA - Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi Dan Kontrol, 2(2), 94–105. https://doi.org/10.15575/telka.v2i2.36", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 477, "width": 219, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[8] Rahmat, M. R. (2015). Perancangan dan Pembuatan Tungku Heat Treatment. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Universitas Islam 45, 3(2), 133–148.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 523, "width": 219, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[9] Septian Dwisaputra, A., Yumono, F., & Efytra Yuliana, D. (2021). Kontrol Kecepatan Motor Dc Menggunakan Fuzzy Logic Controller Pada Ayunan Bayi. JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering, 2(01), 1– 14. https://doi.org/10.31328/jasee.v2i01.62", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 592, "width": 219, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[10] Putra, R. A. B. S., Al Tahtawi, A. R., & Wijayanto, K. (2021). Pengendalian Kecepatan Motor DC Menggunakan Metode Fuzzy Integral Controller. Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar, 12, 52–56. https://doi.org/10.35313/irwns.v12i0.2657", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 661, "width": 219, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[11] siregar, esrawati. (2013). Aplikasi Pembangkit Pwm untuk Mengendalikan Kipas pada Desktop Komputer Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535 K. Saintia Fisika, 5(1).", "type": "List item" }, { "left": 248, "top": 134, "width": 27, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemanas mati", "type": "Picture" } ]
774b0f29-d965-b11c-a539-69ec3a009780
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/COSTING/article/download/3630/2586
[ { "left": 85, "top": 36, "width": 281, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 170, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 5 Nomor 2, Januari-Juli 2022 e-ISSN : 2597-5234", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 794, "width": 25, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1728", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 100, "width": 422, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DIVIDEND POLICY AS AN INTERVENING VARIABLE WITHIN THE EFFECT OF FIRM AGE, FIRM SIZE, AND PROFITABILITY ON THE FIRM VALUE", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 142, "width": 378, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI ANTARA PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN", "type": "Section header" }, { "left": 193, "top": 196, "width": 210, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kharisma Ayuning Putri 1 , Saiful Anwar 2", "type": "Text" }, { "left": 207, "top": 210, "width": 184, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Pembangunan Nasional 1,2", "type": "Text" }, { "left": 156, "top": 224, "width": 284, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[email protected] 1 , [email protected] 2", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 252, "width": 64, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 266, "width": 428, "height": 192, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The aim of this study is to analyse the abilty of dividend value as an intervening variable within the effect of firm age, firm size, and profitability on the firm value The data collection process is carried out through purposive sampling technique against manufacturing companies listed on IDX during 2016-2020. Based on the purposive sampling technique, 30 companies obtained for 5 years of observations that produced 150 observational data. Secondary data in the form of company’s annual report is used in this study. The type of research used is quantitative research with Microsoft Excel and SmartPLS 3.2.9 for windows as data processors. The analysis process used are construct validity test, reliability test, R-Square test, effect size test, and hypothesis testing. This study provides results that firm age does’nt affect the firm value, firm size doesn’t affect the firm value, profitabily has positive and significant effect on the firm value, firm age doesn’t affect the dividend policy, firm size doesn’t affect the dividend policy, profitability has positive and significant on the dividend policy, and dividend policy failed to mediate firm age, firm size, and profitability on the firm value.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 473, "width": 368, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Firm Age, Firm Size, Profitability, Dividend Policy, Firm Value", "type": "Text" }, { "left": 269, "top": 501, "width": 61, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 514, "width": 429, "height": 220, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan kebijakan dividen selaku variabel pemediasi antara pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Proses pengumpulan data dilakukan melalui teknik purposive sampling terhadap perusahaan sektor manufaktur yang listing di BEI pada tahun 2016-2020. Melalui teknik purposive sampling tersebut diperoleh sejumlah 30 perusahaan dalam periode 5 tahun, yang menghasilkan 150 data observasi. Sumber data sekunder berbentuk laporan tahunan perusahaan (annual report ) digunakan dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan aplikasi Microsoft Excel dan SmartPLS 3.2.9 for windows sebagai pengolah data. Proses analisis yang dilaksanakan adalah uji validitas konstruk, uji reliabilitas, uji R-Square , uji effect size , dan uji hipotesis. Penelitian ini memberikan hasil bahwa umur perusahaan tidak memengaruhi nilai perusahaan, ukuran perusahaan tidak memengaruhi nilai perusahaan, profitabilitas memengaruhi secara positif dan sigifikan terhadap nilai perusahaan, umur perusahaan tidak memengaruhi kebijakan dividen, ukuran perusahaan tidak memengaruhi kebijakan dividen, profitabilitas memengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, kebijakan dividen memengaruhi secara positif dan signifikan terhadap", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1729", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 428, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "nilai perusahaan, dan kebijakan dividen tidak dapat menjadi pemediasi antara umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 137, "width": 429, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Nilai Perusahaan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 192, "width": 198, "height": 165, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN Nilai perusahaan yang mengalami kenaikan merupakan salah satu tujuan jangka panjang atas pendirian perusahaan. Persepsi calon investor mengenai keadaan perusahaan secara keseluruhan akan terbentuk dengan baik sesuai dengan nilai perusahaan. Nilai perusahaan berkaitan dengan seberapa besar pembeli (dalam hal ini investor) bersedia untuk mengeluarkan dana untuk membeli perusahaan apabila dijual.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 358, "width": 198, "height": 82, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lebih lanjut lagi, tolok ukur mengenai kinerja bisnis dan peluang perkembangan perusahaan di masa depan dapat diketahui oleh masyarakat umum khususnya calon investor melalui nilai perusahaan (Glory et al., 2020).", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 441, "width": 199, "height": 151, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Harga saham menjadi hal yang diperhatikan secara mendalam oleh perusahaan dengan kaitannya mengenai pemakaian sumber daya perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Kemakmuran pemilik dapat diindikasikan melalui harga saham perusahaan, dengan rincian bahwa harga saham yang tinggi memiliki arti bahwa terdapat jaminan bahwa kamakmuran pemilik ikut tinggi (Awulle et al., 2018).", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 592, "width": 198, "height": 151, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengukuran atas nilai perusahaan dilakukan melalui beberapa teknik atau metode, misalnya Tobins’Q, Price Earning Ratio , dan melalui Price Book Value . Astuti & Nugroho (2021) memberikan pernyataan bahwa melalui Tobin’s Q, investor dapat mengetahui gambaran mengenai suatu perusahaan berdasarkan keadaan pasar, bukan sebatas hal fundamental saja. Pehitungan ini dilakukan dengan membandingan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 192, "width": 198, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "antara jumlah nilai pasar per lembar saham ( market value per share ) dan utang perusahaan ( debt ) dengan jumlah total aset milik perusahaan ( total asset ).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 247, "width": 198, "height": 96, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sektor manufaktur menjadi sektor penting bagi perekoniman negara, karena berisi berbagai jenis bidang usaha yang menopang kehidupan masyarakat. Hal ini menjadikan sektor ini sebagai pilihan favorit para investor dalam melakukan penanaman modal.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 344, "width": 198, "height": 234, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada beberapa tahun terakhir terdapat pergerakan kurang prima atas kinerja investasi di sektor manufaktur. Menurut berita yang dilansir oleh Kontan.co.id (2019) terdapat penurunan kinerja indeks saham di awal tahun yang terjadi pada PT. Unilever (UNVR), PT. Astra International Tbk (ASII), serta PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang tergerus masing-masing berjumlah 8,31%, 15,81%, dan 27,37%. Lebih lanjut lagi, menurut berita dari laman Bisnis.com (2020) terdapat penurunan SBT (Saldo Bersih Tertimbang) atas realisasi investasi pada sektor manufaktur sebesar -0,42% pada kuartal pertama tahun 2020.", "type": "Table" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1730", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 212, "width": 187, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Grafik Nilai Perusahaan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 199, "height": 220, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sektor Manufaktur Sumber: Laporan tahunan beberapa perusahaan manufaktur tahun 2016-2020 (data diolah penulis tahun 2022) Gambar grafik tersebut menunjukkan bahwa terdapat ketidakstabilan nilai perusahaan sektor manufaktur di setiap tahun. Nilai perusahaan sektor manufaktur pada periode tahun 2017 memang mengalami kenaikan meskipun tidak tinggi, tetapi kemudian menurun pada periode- periode setelahnya. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa investor cenderung mulai meninggalkan investasi pada sektor manufaktur (Bisnis.com,", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 447, "width": 34, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 460, "width": 198, "height": 289, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi keterartarikan calon investor dalam menanamkan modalnya kepada sebuah perusahaan. Menurut hasil dari penelitian Yulianto & Widyasari, (2020) memaparkan hasil mengenai umur perusahaan dan profitabilitas yang dapat memengaruhi nilai perusahaan. Penelitian lain dilakukan Nandita & Kusumawati (2018) memberikan penjelasan bahwa terdapat beberapa penyebab lain yang mampu menaikkan maupun menurunkan minat calon investor untuk melaksanakan penanaman modal, yaitu ukuran perusahaan dan kebijakan dividen. Umur perusahaan adalah seberapa lamanya sebuah perusahaan didirikan, melakukan perkembangan dalam kaitan dengan operasi bisnisnya,", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 96, "width": 198, "height": 302, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan bertahan menghadapi persaingan dengan perusahaan lain. Umur perusahaan dijadikan salah satu alasan bagi investor saat akan menanamkan modal, karena dianggap sebagai sebuah gambaran mengenai keberhasilan atas kemampuan bertahan perusahaan menghadapi arus persaingan bisnis bersamaan dengan melakukan pengambilan atas kesempatan bisnis yang tersedia (Darma, 2021). Menurut Hery (2017) ukuran perusahaan adalah pengkategorian perusahaan berdasarkan besar dan kecilnya skala yang dapat diukur menggunakan berbagai cara, misalnya berdasarkan total asetnya, nilai pasar saham, dan lainnya. Perusahaan dengan ukuran besar dianggap mempunyai potensi dalam pencapaian tujuan jangka panjangnya untuk menaikkan nilai perusahaan.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 399, "width": 198, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Profitabilitas merupakan sebuah upaya semaksimal mungkin dari perusahaan atas sumber daya miliknya melalui penjualan ataupun modal saham untuk memperoleh keuntungan. Melalui hal ini, tingkat keberhasilan atas pengelolaan sumber daya secara efektif yang dilakukan oleh perusahaan akan terlihat (Pamungkas et al., 2020).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 523, "width": 201, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebijakan dividen dapat diartikan sebagai hasil keputusan oleh pihak manajamen perusahaan atas perolehan laba pada periode waktu tertentu untuk dibayarkan berupa dividen kepada pemegang saham maupun untuk disimpan menjadi sumber pendanaan internal melalui laba ditahan (Atmikasari et al., 2020).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 648, "width": 198, "height": 95, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai perusahaan dapat dinyatakan sebagai seberapa besar pembeli rela untuk mengeluarkan dana dalam melakukan pembelian apabila perusahaan dijual. Melalui nilai perusahaan, dapat diketahui cerminan kemampuan perusahaan dalam", "type": "Table" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1731", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 198, "height": 344, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengelolaan bisnis yang berkaitan dengan prospek di masa mendatang (Suryandani, 2018). Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen, maupun nilai perusahaan. Penelitian terkait dengan pengaruh umur perusahaan dan nilai perusahaan yang dilakukan Tunggal & Ngatno (2018) menyatakan umur perusahaan memengaruhi nilai perusahaan secara positif. Penelitian terkait dengan ukuran perusahaan dan nilai perusahaan oleh Dewi & Abundanti (2019) memberikan hasil bahwa ukuran perusahaan memengaruhi nilai perusahaan secara positif. Selanjutnya, penelitian yang berkaitan dengan profitabilitas dan nilai perusahaan oleh Sutama & Lisa (2018) yang dalam penelitiannya menyatakan hasil secara positif profitabilitas memengaruhi nilai perusahaan. Serly & Liyanti (2021)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 441, "width": 198, "height": 137, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "melakukan penelitian mengenai umur perusahaan dan kebijakan dividen, yang memberikan hasil bahwa terbukti ada pengaruh positif dari umur perusahaan pada kebijakan dividen. Febrianti & Zulvia (2020) yang meneliyi ukuran perusahaan dan kebijakan dividen memberikan pernyataan bahwa terbukti ukuran perusahaan memengaruhi kebijakan dividen secara positif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 429, "height": 634, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian terkait dengan profitabilitas dan kebijakan dividen oleh Akbar & Fahmi (2020) memberikan pernyataan hasil kebijakan dividen dipengaruhi secara positif oleh profitabilitas. Selanjutnya, Nandita & Kusumawati (2018) memberikan hasil atas penelitian mengenai kebijakan dividen dan nilai perusahaan bahwa secara positif kebijakan dividen memengaruhi nilai perusahaan. Dapat diketahui melalui penjelasan diatas bahwa penelitian terdahulu dilaksanakan dalam rangka pembuktian mengenai pengaruh langsung antara variabel terkait yang telah dirinci. Berdasarkan hal tersebut, maka dilaksanakan penelitian dengan mengkombinasikan salah satu variabel, yaitu kebijakan dividen menjadi variabel pemediasi atau intervening dalam hubungan umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan nilai perusahaan", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 289, "width": 134, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 303, "width": 198, "height": 40, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tedapat 10 (sepuluh) hipotesis dalam penelitian, yang dirinci sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 344, "width": 195, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Umur perusahaan memberikan pengaruh secara positif kepada nilai perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 385, "width": 195, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Ukuran perusahaan memberikan pengaruh secara positif kepada nilai perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 427, "width": 195, "height": 82, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Profitabilitas memberikan pengaruh secara positif kepada nilai perusahaan. 4. Umur perusahaan memberikan pengaruh secara positif kepada kebijakan dividen.", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 510, "width": 195, "height": 40, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Ukuran perusahaan memberikan pengaruh secara positif kepada nilai perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 551, "width": 195, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Profitabilitas memberikan pengaruh secara positif kepada kebijakann dividen.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 592, "width": 195, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Kebijakan dividen memberikan pengaruh secara positif kepada nilai perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 634, "width": 195, "height": 109, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Umur perusahaan memberikan pengaruh secara positif kepada nilai perusahaan dengan dimediasi kebijakan dividen. 9. Ukuran perusahaan memberikan pengaruh secara positif kepada nilai perusahaan dengan dimediasi kebijakan dividen.", "type": "Table" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1732", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 199, "height": 192, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. Profitabilitas memberikan pengaruh secara positif kepada nilai perusahaan dengan dimediasi kebijakan dividen. Metode kuantitatif menjadi jenis dari penelitian ini, dengan digunakan sumber data sekunder yaitu annual report perusahaan. Data tersebut didapatkan dari laman BEI maupun laman resmi perusahaan terkait. Setelah pengumpulan data selesai dilaksanakan, kemudian dilakukan analisis menggunakan bantuan dari Microsoft Excel sebagai pengolah angka dan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 289, "width": 198, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SmartPLS 3.2.9 for windows sebagai pengolah data.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 316, "width": 198, "height": 96, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini memakai populasi berupa keseluruhan perusahaan dalam sektor manufaktur yang listing BEI pada tahun 2016 hingga 2020 yang berjumlah 193 perusahaan. Sampel didapatkan melalui teknik purposive sampling , yang memberikan hasil:", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 413, "width": 170, "height": 111, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Hasil Pemilihan Sampel Penelitian No Kriteria Jumlah 1. Perusahaan sektor manufaktur listing di BEI pada 2016-2020 193 2. Perusahaan sektor manufaktur yang tidak listing secara berturut- turut pada 2016-2020 (51)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 525, "width": 177, "height": 191, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Perusahaan sektor manufaktur yang secara berturut-turut tidak menerbitkan laporan tahunan yang berisi laporan keuangan pada 2016-2020. (7) 4. Perusahaan sektor manufaktur yang secara berturut-turut tidak melakukan pengumuman dan pembagian dividen untuk tahun buku 2016- 2020 (105) Jumlah sampel perusahaan 30 Jumlah data observasi 150 Sumber:", "type": "Table" }, { "left": 157, "top": 703, "width": 111, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://www.idx.co.id/", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 96, "width": 168, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengukuran Variabel Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 109, "width": 198, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penggunaan variabel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: Umur Perusahaan (X1)", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 151, "width": 198, "height": 123, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merupakan jangka waktu sebuah perusahaan telah berdiri atau melakukan operasinya sampai dengan penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini perhitungan atas variabel umur perusahaan dilakukan bukan berdasarkan tahun pendiriannya, melainkan berdasarkan tahun IPO perusahaan terkait.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 275, "width": 198, "height": 137, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Umur Perusahaan = Tahun observasi – Tahun IPO Ukuran Perusahaan (X2) Ukuran perusahaan dapat dikatakan sebagai sebuah gambaran untuk menunjukkan sebesarapa besar perusahaan sesuai dengan skalanya. Log natural total aset digunakan sebagai proksi untuk menyatakan ukuran perusahaan di dalam penelitian ini.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 413, "width": 186, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ukuran perusahaan = Ln Total Aset Profitabilitas (X3)", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 441, "width": 198, "height": 123, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Profitabilitas bisa dikatakan sebagai pemanfaatan secara maksimal oleh perusahaan atas ketersediaan sumber daya miliknya untuk memperoleh keuntungan. Proksi yang dipakai penelitian ini untuk menyatakan variabel profitabilitas adalah ROE ( Return on Equity ), yang dihitung melalui rumus:", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 563, "width": 153, "height": 31, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑅𝑂𝐸 = 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 594, "width": 198, "height": 152, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "× 100% Nilai Perusahaan (Y) Nilai perusahaan dapat memberikan gambaran mengenai seberapa besar investor bersedia membayar apabila perusahaan dijual. Nilai perusahaan dianggap mampu memberikan cerminan mengenai kemampuan mendapatkan laba. Pengukuran nilai perusahaan memakai proksi melalui Tobin’s Q , dengan rumus:", "type": "Table" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1733", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 94, "width": 198, "height": 166, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑄 = 𝑀𝑉𝑆 + 𝐷 𝑇𝐴 Kebijakan Dividen (Z) Kebijakan dividen adalah keputusan pihak manajemen perusahaan mengenai perolehan laba atas periode tertentu untuk dibagikan sebagai dividen untuk investor (pemegang saham) atau sebagai sumber pendanaan internal untuk pemodalan investasi pada periode- periode selanjutnya melalui penyimpanannya sebagai laba ditahan.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 261, "width": 198, "height": 40, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proksi yang dipakai pada penelitian ini untuk menyatakan kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen.", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 300, "width": 61, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝐷𝑃𝑅 = 𝐷𝑃𝑆", "type": "Section header" }, { "left": 170, "top": 309, "width": 66, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝐸𝑃𝑆 × 100%", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 343, "width": 111, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 357, "width": 199, "height": 82, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SmartPLS for windows versi 3.2.9 digunakan sebagai alat bantu pengolah data dalam penelitian ini. Lebih lanjut lagi, SEM-PLS ( Structural Equation Model – Partial Least Square ) digunakan sebagai teknik analis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 453, "width": 199, "height": 262, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk mengukur keabsahan dan kevalidan dari konstruk penelitian (Ghozali & Latan, 2015). Uji Validitas Konvergen Uji validitas konvergen dilakukan berdasarkan prinsip yang menyatakan indikator pengukur konstruk seharusnya mempunyai korelasi tinggi. Dalam melakukan penilaian terhadap validitas konvergen dengan rule of thumb bahwa nilai loading factor untuk sifat penelitan berupa sebesar 0.70 serta pada penelitian yang sifatnya explanatory antara 0.60- 0.70 dengan nilai Average Variance Extracted lebih tinggi daripada 0.5 (Ghozali & Latan, 2015).", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 729, "width": 136, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validitas Diskriminan", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 96, "width": 198, "height": 206, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelaksanaan pengujian ini berdasarkan pada parameter yang menyatakan seharusnya korelasi indikator pengukur konstruk yang tidak sejenis (berbeda) tidak tinggi. Hasil pengujian atas validitas dapat dilihat berdasarkan besaran dari cross loading , yang nilainya harus lebih tinggi daripada 0.7 (Ghozali & Latan, 2015). Menurut Hamid & Suhardi (2019) validitas diskriminan suatu model dianggap cukup jika nilai akar AVE pada setiap konstruk lebih tinggi apabila dibandingkan dengan hubungan dengan konstruk lainnya pada suatu model.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 316, "width": 80, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reliabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 330, "width": 198, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelaksanakan pengujian atas reliabilitas konstruk memiliki tujuan untuk membuktikan bahwa dalam mengukur suatu konstruk, instrumen yang digunakan terbukti akurat,", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 399, "width": 198, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "konsisten, dan tepat. Konstruk dapat dinilai reliabilitasnya berdasarkan nilai yang ditampilkan dalam Cronbach’s", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 441, "width": 201, "height": 192, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alpha dan Composite Reliability . Disarankan penggunaan Composite Reliability, karena penggunaan Cronbach’s Alpha saat pengujian dalam reliabilitas dapat mengakibatkan penilaiannya menjadi under estimate (Ghozali & Latan, 2015). Penggunaan Rule of Thumb yaitu bahwa nilai pada penelitian dengan sifat confirmatory harus lebih tinggi dari 0.70 dan untuk yang bersifat explanatory masih dapat diterima apabila nilainya diantara 0.60-0.70 (Ghozali & Latan, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 647, "width": 130, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji R-square (R 2 ) Pengujian atas", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 661, "width": 198, "height": 82, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "R-square dilakukan untuk mengetahui perubahan atas variabel eksogen terhadap endogen Nilai R-square model dianggap kuat apabila nilainya sebesar 0.75, nilai sebesar 0.50 memberikan arti bahwa", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1734", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 198, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "model moderat, dan memberikan arti bahwa model lemah apabila bernilai 0.25 (Ghozali & Latan, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 150, "width": 98, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Effect Size (F 2 )", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 165, "width": 162, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji ini digunakan untuk", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 178, "width": 198, "height": 138, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengetahui tingkat substansial atas pengaruh antarvariabel dalam penelitian. Dengan rincian nilai F-square bervariasi mulai dari 0.02 sampai 0.15 dianggap memiliki efek kecil, 0.15 sampai 0.35 sedang, dan diatas atau sama dengan 0.35 dianggap besar. Apabila nilainya berjumlah kurang dari 0.02 bisa dianggap tidak ada efek (Benitez et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 330, "width": 69, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Hipotesis", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 344, "width": 199, "height": 206, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelaksanaan atas pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode bootsrapping . Melalui metode ini akan dikethui pengaruh pengaruh antarvariabel berdasarkan nilai koefisien parameter dan signifikansinya (Ghozali & Latan, 2015). Hipotesis dikatakan dapat diterima apabila tstatistics lebih besar daripada 1.96 dan pvalue kurang dari 5% atau 0.05 serta dengan melihat arah nilai dari original sample positif atau negatif. Uji hipotesis dilakukan secara dua tahap, yaitu:", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 551, "width": 191, "height": 68, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Uji Pengaruh langsung ( direct effect) , pelaksanaannya dilakukan dalam rangka pengujian atas pengaruh variabel eksogen pada variabel endogen.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 620, "width": 191, "height": 68, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Uji pengaruh tidak langsung ( indirect effect ), dilaksanakan dalam rangka untuk menguji kemampuan pemediasi sebagai mediator antara variabel eksogen dan endogen.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 96, "width": 161, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 109, "width": 188, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validitas Konvergen Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas", "type": "Text" }, { "left": 385, "top": 137, "width": 60, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konvergen", "type": "Picture" }, { "left": 316, "top": 224, "width": 198, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Olahan SmartPLS (2022) Tabel tersebut memperlihatkan hasil bahwa keseluruhan nilai loading factor tiap-tiap proksi diatas 0.70, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh proksi layak untuk dijadikan indikator yang mampu merefleksikan variabel dari tiap-tiap indikator dalam penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 362, "width": 136, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validitas Diskriminan", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 376, "width": 194, "height": 185, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Diskriminan ( Cross Loading ) X1 X2 X3 Z Y X1 1.00 0 .208 .290 - .031 .201 X2 .208 1.00 0 .055 - .096 .109 X3 .290 .055 1.00 0 .129 .741 Z - .031 - .096 .129 1.00 0 .205 Y .201 .109 .741 .205 1.00 0 Sumber: Data Olahan SmartPLS (2022)", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 561, "width": 198, "height": 41, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji validitas diskriminan seperti dalam tabel diatas, diketahui bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 603, "width": 191, "height": 68, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Besaran cross loading variabel indikator X1 terhadap variabel latennya X1 adalah 1.000, yaitu lebih besar apabila dibandingkan ke variabel indikator lain.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 672, "width": 191, "height": 68, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Besaran cross loading variabel indikator X2 terhadap variabel latennya X2 adalah 1.000, yaitu lebih besar apabila dibandingkan ke variabel indikator lain.", "type": "List item" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1735", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 96, "width": 191, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Besaran cross loading variabel indikator X3 terhadap variabel latennya X3 adalah 1.000, yaitu lebih besar apabila dibandingkan ke variabel indikator lain.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 165, "width": 191, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Besaran cross loading variabel indikator Z terhadap variabel latennya Z adalah 1.000, yaitu lebih besar apabila dibandingkan ke variabel indikator lain.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 234, "width": 191, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Besaran cross loading variabel indikator Y terhadap variabel latennya Y adalah 1.000 yakni lebih besar apabila dibandingkan ke variabel indikator lain.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 316, "width": 194, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reliabilitas Tabel 4. Hasil Pengujian Reliabilitas", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 199, "height": 110, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Olahan SmartPLS (2022) Hasil pengukuran atas reliabilitas konstruk pada tampilan tabel diatas memberikan hasil bahwa besaran Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha lebih tinggi daripada 0.70. Melalui hasil ini, mampu ditarik kesimpulan indikator pengukur lolos uji reliabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 552, "width": 171, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji R-square (R 2 ) Tabel 5. Hasil Uji R-square", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 582, "width": 198, "height": 156, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nilai R-square Kebijakan Dividen .030 Nilai Perusahaan .569 Sumber: Data Olahan SmartPLS (2022) Nilai R-square kebijakan dividen yang diperlihatkan oleh tabel diatas memberikan hasil sebesar 0.030 (3%). Hal tersebut memberikan arti bahwa variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan,", "type": "Table" }, { "left": 172, "top": 725, "width": 111, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan profitabilitas", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 738, "width": 198, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memengaruhi variabel kebijakan dividen", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 96, "width": 198, "height": 137, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sebesar 3% dan kemudian sisa 97% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain. Lebih lanjut lagi, nilai perusahaan memiliki besaran R-square sejumlah 0.569 (57%). Hal ini memberikan arti variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan kebijakan dividen memberikan pengaruh sejumlah 57% dan sisanya variabel lain yang memberikan pengaruh.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 247, "width": 170, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Effect Size (F 2 ) Tabel 6. Hasil Uji Effect Size", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 364, "width": 194, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Olahan SmartPLS (2022)", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 378, "width": 198, "height": 358, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Melalui hasil F-square yang diperlihatkan pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis kategori kekuatan pengaruh pada tiap variabel, yaitu tidak ada pengaruh (efek), pengaruh kecil, dan pengaruh kuat. Tidak ditemukan variabel dengan pengaruh moderat pada penelitian ini. Dengan rincian bahwa variabel umur perusahaan tidak menghasilkan efek (pengaruh) kepada nilai perusahaan, variabel ukuran perusahaan tidak memberikan pengaruh kepada nilai perusahaan, variabel umur perusahaan tidak memberikan pengaruh kepada kebijakan dividen, dan variabel ukuran perusahaan tidak memberikan efek (pengaruh) kepada kebijakan dividen. Pengaruh kecil diperlihatkan pada hubungan variabel profitabilitas kepada kebijakan dividen, serta variabel kebijakan dividen kepada nilai perusahaan. Terdapat satu hubungan yang memiliki pengaruh kuat, yaitu variabel profitabilitas kepada nilai perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1736", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 198, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Pengaruh Langsung ( Direct Effect ) Tabel 7. Hasil Uji Pengaruh", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 123, "width": 57, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langsung", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 237, "width": 194, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Olahan SmartPLS (2022)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 264, "width": 198, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada tabel tersebut memperlihatkan besaran t-statistic", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 320, "width": 199, "height": 151, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sejumlah 0.739 (kurang dari 1.96), pvalue sejumlah 0.460 (lebih dari 0.05), serta nilai original sample sejumlah - 0.024 yang memberikan arti terdapat hubungan berbalik arah antara umur perusahaan dan nilai perusahaan. Maka dari itu, ditarik kesimpulan bahwa variabel umur perusahaan tidak memengaruhi variabel nilai perusahaan, yang menjadikan hipotesis pada penelitian ini ditolak.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 471, "width": 201, "height": 138, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejalan dengan pernyataan dari Anggasta & Rousilita (2020) yang pada penelitiannya membuktikan bahwa umur perusahaan tidak memengaruhi nilai perusahaan. Namun, hasil seperti yang telah disebutkan diatas berbeda dengan pernyataan Hamdani et al. (2020) yang mendapatkan hasil umur perusahaan memengaruhi nilai perusahaan secara positif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 623, "width": 199, "height": 123, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Tabel diatas memperlihatkan bahwa besaran t-statistic sejumlah 1.438 (kurang dari 1.96), pvalue sejumlah 0.151 (lebih dari 0.05), serta besaran original sample sejumlah 0.085 yang mengartikan bahwa terdapat hubungan searah pada umur perusahaan dan nilai", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 96, "width": 198, "height": 220, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perusahaan. Kesimpulan yang dapat ditarik sesuai hasil tersebut yaitu variabel ukuran perusahaan tidak memengaruhi secara signifikan pada variabel ukuran perusahaan, yang menjadikan hipotesis pada penelitian ini ditolak. Hasil tersebut sama dengan hasil dari Jufrizen & Fatin (2020) yang memberikan pernyataan umur perusahaan tidak mampu memengaruhi nilai perusahaan. Tetapi, tidak sama apabila dijajarkan dengan pernyataan dari hasil penelitian Dewi & Abundanti (2019) bahwa ukuran perusahaan secara positif memengaruhi nilai perusahaan.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 330, "width": 198, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 358, "width": 198, "height": 40, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel diatas memperlihatkan besaran t-statistic sejumlah 4.736 (lebih dari 1.96), pvalue sejumlah 0.000", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 399, "width": 198, "height": 137, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kurang dari 0.05), serta besaran original sample sejumlah 0.728 yang memberikan arti adanya hubungan searah pada profitabilitas dengan nilai perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu secara positif dan signifikan variabel profitabilitas memengaruhi variabel nilai perusahaan, yang menjadikan hipotesis pada penelitian ini diterima.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 537, "width": 198, "height": 82, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil tersebut sama dengan hasil yang dinyatakan Pamungkas et al. (2020) dalam penelitiannya, yaitu profitabilitas secara positif memengaruhi nilai perusahaan. Tetapi, adanya hasil berbeda pada penelitian Lumentut &", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 620, "width": 198, "height": 41, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mangantar (2019) yang memberikan pernyataan profitabilitas tidak memengaruhi nilai perusahaan.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 675, "width": 198, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 703, "width": 198, "height": 40, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel diatas memperlihatkan bahwa besaran t-statistic sejumlah 0.574 (kurang dari 1.96), pvalue sejumlah", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1737", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 198, "height": 137, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0.566 (lebih dari 0.05), dan besaran original sample sejumlah -0.055, yang mengartikan terdapat hubungan berbalik arah antara umur perusahaan dan kebijakan dividen. Maka dari itu, kesimpulan yang dapat ditarik adalah variabel umur perusahaan tidak memengaruhi variabel kebijakan dividen secara signifikan, yang menjadikan hipotesis pada penelitian ini ditolak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 234, "width": 199, "height": 289, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil tersebut sama dengan penelitian Wulandari (2020) yang menghasilkan pernyataan umur perusahaan tidak memengaruhi kebijakan dividen. Namun, tidak sama dengan hasil penelitian Serly & Liyanti (2021) yang dalam penelitiannya memberikan hasil bahwa umur perusahaan secara positif memengaruhi kebijakan dividen. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Tabel diatas memperlihatkan besaran t-statistic sejumlah 1.234 (kurang dari 1.96) dan pvalue sejumlah 0.218 (lebih dari 0.05), serta besaran original sample sejumlah -0.093 yang memberikan arti terdapat hubungan berbalik arah pada ukuran perusahaan dan kebijakan dividen. Maka,", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 523, "width": 198, "height": 69, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kesimpulan yang dapat ditarik adalah variabel ukuran perusahaan tidak memengaruhi kebijakan dividen secara signifikan, yang menjadikan hipotesis pada penelitian ini ditolak.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 592, "width": 162, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sama dengan hasil ini, penelitian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 606, "width": 198, "height": 68, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Novianto & Asandimitra (2017) juga memberikan pernyataan bahwa ukuran perusahaan tidak memengaruhi kebijakan dividen. Tetapi, berbeda dengan pernyataan dari hasil penelitian", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 675, "width": 198, "height": 55, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Febrianti & Zulvia (2020) yang mengungkapkan ukuran perusahaan dengan positif memengaruhi kebijakan dividen.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 96, "width": 198, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 123, "width": 198, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel diatas memperlihatkan bahwa bahwa besaran t-statistic", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 151, "width": 198, "height": 151, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sejumlah 2.204 (lebih dari 1.96), pvalue sejumlah 0.028 (kurang dari 0.05), dan besaran original sample sejumlah 0.150, terdapat hubungan searah pada profitabilitas dan kebijakan dividen. Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan yang dapat ditarik adalah variabel profitabilitas secara signifikan dan positif memengaruhi variabel kebijakan dividen yang menjadikan hipotesis pada penelitian diterima.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 303, "width": 201, "height": 54, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil ini sama dengan Akbar & Fahmi (2020) yang memberikan pernyataan profitabilitas secara positif memengaruhi kebijakan dividen. Namun,", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 358, "width": 198, "height": 54, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berbeda apabila dibandingkan dengan penelitian Atmikasari et al. (2020) yang memberikan pernyataan profitabilitas tidak memengaruhi kebijakan dividen.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 427, "width": 198, "height": 68, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Tabel diatas memperlihatkan besaran t-statistic sejumlah 2.071 (lebih dari 1.96), pvalue sejumlah 0.039", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 496, "width": 201, "height": 54, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(kurang dari 0.05), serta besaran original sample sejumlah 0.119 yang mengartikan adanya hubungan searah pada profitabilitas dan kebijakan dividen.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 551, "width": 198, "height": 82, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan yang dapat ditarik sesuai dengan hal tersebut adalah variabel kebijakan secara positif dan signifikan memengaruhi nilai perusahaan, yang menjadikan hipotesis pada penelitian diterima.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 634, "width": 198, "height": 96, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil yang disebutkan diatas sama dengan pernyataan dalam penelitian Atmikasari et al. (2020) yaitu secara positif kebijakan dividen memengaruhi nilai perusahaan. Namun, berbeda hasil penelitian Riyadi et al. (2021) yang menyebutkan kebijakan", "type": "Table" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1738", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 198, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dividen tidak memengaruhi nilai perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 137, "width": 198, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Pengaruh Tidak Langsung", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 151, "width": 84, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( Indirect Effect )", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 165, "width": 177, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 8 Hasil Uji Pengaruh Tidak Langsung", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 260, "width": 194, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data Olahan SmartPLS (2022)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 287, "width": 198, "height": 41, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 329, "width": 198, "height": 151, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel diatas memperlihatkan besaran t-statistic sejumlah 0.435 (kurang dari 1.96), pvalue sejumlah 0.664 (lebih dari 0.05), serta besaran original sample sejumlah -0.007. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tidak adanya pengaruh secara tidak langsung melalui kebijakan dividen dalam hubungan pada umur perusahaan dan nilai perusahaan, yang menjadikan hipotesis penelitian ditolak.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 495, "width": 199, "height": 109, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen Tabel diatas memperlihatkan bahwa besaran t-statistic sejumlah 0.884 (kurang dari 1.96), pvalue sejumlah 0.377 (lebih dari 0.05), serta besaran original sample sejumlah -0.011.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 429, "height": 591, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tidak adanya pengaruh secara tidak langsung melalui kebijakan dividen dalam hubungan pada ukuran perusahaan dan nilai perusahaan, yang menjadikan hipotesis penelitian ditolak. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen Hasil dalam tabel diatas memperlihatkan bahwa besaran t- statistic sejumlah 1.092 (kurang dari 1.96), pvalue sejumlah 0.275 (lebih dari 0.05), serta besaran original sample sejumlah 0.018. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tidak adanya pengaruh secara tidak langsung melalui kebijakan dividen dalam hubungan pada profitabilitas perusahaan dan nilai perusahaan, yang menjadikan hipotesis penelitian ditolak", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 316, "width": 198, "height": 262, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP Kesimpulan Didasarkan melalui hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan: 1. Umur perusahaan tidak memengaruhi nilai perusahaan. 2. Ukuran perusahaan tidak memengaruhi nilai perusahaan. 3. Profitabilitas memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Umur perusahaan tidak memengaruhi kebijakan dividen. 5. Ukuran perusahaan tidak memengaruhi kebijakan dividen. 6. Profitabilitas memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 579, "width": 191, "height": 164, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Kebijakan dividen memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 8. Umur perusahaan melalui pemediasi kebijakan dividen tidak memengaruhi nilai perusahaan. 9. Ukuran perusahaan melalui pemediasi kebijakan dividen tidak memengaruhi nilai perusahaan. 10. Profitabilitas melalui pemediasi kebijakan dividen tidak memengaruhi nilai perusahaan.", "type": "Table" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1739", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 34, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 109, "width": 199, "height": 220, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diberikan saran bahwa: 1. Sebaiknya perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menaikkan profitabilitas dan kebijakan dividen (melalui pembayaran dividen), karena kedua hal ini membantu peningkatan nilai perusahaan. 2. Untuk penelitian di masa mendatang, sebaiknya penggunaan variabel dan proksi lain dapat dilaksanakan agar dapat diketahui faktor atau penyebab lainnya yang bisa memengaruhi nilai perusahaan.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 344, "width": 113, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 358, "width": 198, "height": 96, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akbar, F., & Fahmi, I. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 454, "width": 125, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manajemen , 5 (1), 62–81.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 468, "width": 198, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anggasta, G., & Suhendah, R. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan,", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 496, "width": 174, "height": 54, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Profitabilitas, Dividen dan Umur Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Paradigma Akuntansi , 2 (2), 586–593.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 198, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Astuti, F. Y., & Nugroho, M. (2021). Analisis Pengaruh Firm Size,", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 579, "width": 175, "height": 68, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leverage dan Sale Growth terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 648, "width": 175, "height": 26, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdaftar di BEI Periode 2016- 2019). Jurnal Ekonomika dan", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 675, "width": 104, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis , 8 (2), 83–102.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 689, "width": 198, "height": 54, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Atmikasari, D., Indarti, I., & Aditya, E. M. (2020). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Deviden sebagai", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 96, "width": 198, "height": 137, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Aset , 22 (1), 25–34. https://doi.org/10.37470/1.022.1.04 Awulle, I. D., Murni, S., & Rondonuwu, C. N. (2018). Pengaruh Profitabilitas Likuiditas Solvabilitas dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 234, "width": 198, "height": 302, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia Periode 2012-2016. Jurnal EMBA , 6 (4), 1908–1917. Benitez, J., Henseler, J., Castillo, A., & Schuberth, F. (2019). How to perform and report an impactful analysis using partial least squares : Guidelines for confirmatory and explanatory IS research. Information & Management , 1–16. https://doi.org/10.1016/j.im.2019.0 5.003 Bisnis.com. (2019). Kinerja Investasi pada Sektor Manufaktur Turun Terus. Diambil dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20 191031/9/1165384/kinerja- investasi-pada-sektor-manufaktur- turun-terus Bisnis.com. (2020). 2020, Tahun Gelap Investasi Indonesia. Diambil dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20 200414/9/1226975/2020-tahun-", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 537, "width": 198, "height": 68, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "gelap-investasi-indonesia Darma, S. S. (2021). Pengaruh Kompensasi Manajemen, Umur Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Penghindaran", "type": "Table" }, { "left": 340, "top": 606, "width": 174, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pajak. Jurnal Disrupsi Bisnis , 4 (2),", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 620, "width": 48, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "118–128.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 634, "width": 198, "height": 109, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dewi, N. P. I. K., & Abundanti, N. (2019). Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen , 8 (5), 3028–3056. Febrianti, D., & Zulvia, Y. (2020). Pengaruh Struktur Kepemilikan,", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1740", "type": "Page footer" }, { "left": 109, "top": 96, "width": 175, "height": 82, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Leverage, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen ,", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 178, "width": 74, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 (1), 201–219.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 192, "width": 198, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares Konsep, Teknik dan", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 220, "width": 174, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 198, "height": 96, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Empiris (2 ed.). Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Glory, J. B., Yetty, F., & Triwahyuningtyas, N. (2020). Determinan Nilai Perusahaan Pada Subsektor Makanan Dan Minuman Periode 2016-2018. Jurnal Ilmiah", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 344, "width": 198, "height": 110, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manajemen Kesatuan , 8 (3), 239– 248. Hamdani, M., Efni, Y., & Indrawati, N. (2020). Pengaruh Kinerja Keuangan, Kebijakan Dividen dan Umur Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan di Moderasi Ukuran Perusahaan. Jurnal Akuntansi &", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 454, "width": 174, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ekonomika , 10 (2), 188–197.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 468, "width": 199, "height": 248, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.37859/jae.v10i2. 2042 Hamid, R. S., & Anwar, S. M. (2019). STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) BERBASIS VARIAN: Konsep Dasar dan Aplikasi dengan Program SMARTPLS 3.2.8 dalam Riset Bisnis . Jakarta: PT Inkubator Penulis Indonesia. Hery. (2017). Kajian Riset Akuntansi: Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini dalam Bidang Akuntansi dan Keuangan . Jakarta: PT. Grasindo. Kontan.co.id. (2019). Ini penyebab anjloknya kinerja indeks sektor manufaktur sejak awal tahun.", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 717, "width": 175, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diambil dari", "type": "Table" }, { "left": 109, "top": 730, "width": 169, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://investasi.kontan.co.id/news/", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 96, "width": 157, "height": 40, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ini-penyebab-anjloknya-kinerja- indeks-sektor-manufaktur-sejak- awal-tahun", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 137, "width": 198, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lumentut, F. G., & Mangantar, M.", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 151, "width": 174, "height": 82, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2019). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di indeks KOMPAS100 Periode 2012- 2016. Jurnal EMBA , 7 (3), 2601–", "type": "Table" }, { "left": 340, "top": 234, "width": 30, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2610.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 247, "width": 198, "height": 110, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nandita, A., & Kusumawati, R. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Size, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada BEI 2012-2016). CAM JOURNAL : Change Agent For Management Journal , 2 (2),", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 358, "width": 48, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "188–199.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 372, "width": 198, "height": 109, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Novianto, A., & Asandimitra, N. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, dan Kebijakan Hutang terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di BEI Periode 2013- 2015. Jurnal Ilmu Manajemen ,", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 482, "width": 50, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 (3), 1–9.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 496, "width": 198, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pamungkas, F. A., Wijayanti, A., &", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 510, "width": 174, "height": 54, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fajri, R. N. (2020). Pengaruh Struktur Aset, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Journal of Economic,", "type": "Table" }, { "left": 340, "top": 565, "width": 174, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Public, and Accounting (JEPA) ,", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 579, "width": 68, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 (2), 86–102.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 592, "width": 198, "height": 55, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riyadi, F. A., Masripah, & Widyastuti, S. (2021). Pengaruh Umur Perusahaan, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Cash", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 648, "width": 198, "height": 95, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Holding terhadap Nilai Perusahaan. JOEL: Journal of Educational and Language Research , 1 (1), 31–44. Serly, & Liyanti, F. D. (2021). Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa", "type": "Text" }, { "left": 153, "top": 49, "width": 361, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1728-1741", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 780, "width": 25, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1741", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 198, "height": 40, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efek Indonesia. Global Financial Accounting Journal , 5 (1), 6–23. Suryandani, A. (2018). Pengaruh", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 137, "width": 174, "height": 96, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate. Business Management Analysis (BMAJ) , 1 (1), 49–59.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 234, "width": 198, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sutama, D. R., & Lisa, E. (2018).", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 247, "width": 174, "height": 69, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di Bursa", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 316, "width": 199, "height": 179, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efek Indonesia). Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi , 10 (1), 21–39. Tunggal, C. A., & Ngatno. (2018). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran dan Umur Perusahaan sebagai Variabel Moderator (Studi Kasus Tahun 2014- 2016) pada Perusahaan Sub-Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis , 7 (2), 1–16.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 198, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wulandari, S. (2020). Karakteristik dan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 199, "height": 164, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi , 13 (1), 11–22. https://doi.org/10.15408/akt.v13i1. 13355 Yulianto, & Widyasari. (2020). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan. Jurnal Paradigma Akuntansi , 2 (2), 576– 585.", "type": "Table" } ]
17bf9fc8-18cb-6ea4-eafa-b26da533f378
http://www.jurnalselulosa.org/index.php/jselulosa/article/download/172/180
[ { "left": 334, "top": 36, "width": 192, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valuasi Pengendalian Emisi Boiler Batu Bara pada Industri Kertas dan Estimasi : Yusup Setiawan", "type": "Text" }, { "left": 514, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "39", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 135, "width": 409, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "VALUASI PENGENDALIAN EMISI BOILER BATU BARA PADA INDUSTRI KERTAS DAN ESTIMASI EMISI MERKURI (Hg)", "type": "Section header" }, { "left": 263, "top": 184, "width": 68, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yusup Setiawan", "type": "Section header" }, { "left": 216, "top": 197, "width": 162, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Balai Besar Pulp dan Kertas Jl. Raya Dayeuhkolot No. 132, Bandung", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 237, "width": 389, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima : 06 April 2017, Revisi akhir : 18 September 2017, Disetujui terbit : 18 September 2017", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 263, "width": 416, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "VALUATION ON EMISSION CONTROL OF COAL-FIRED BOILER OF PAPER INDUSTRY AND ESTIMATION OF MERCURY (Hg) EMISSION", "type": "Section header" }, { "left": 269, "top": 304, "width": 56, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 331, "width": 457, "height": 173, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Steam and electricity needs in the paper industry have been provided itself through coal-fired boiler equipped with emission control devices. Boiler flue gas emissions of coal combustion products contain contaminants such as particulate emissions , NO 2 and SO 2 , and a small amount of emissions of mercury (Hg). Valuation on boiler emissions quality associated with air emissions control systems and emissions standard has been carried out. Estimation of mercury concentration in air emissions of boiler flue gas in the paper industry has also been conducted. The valuation on the air emissions quality of non-mercury parameters of paper industry boilers has also been done based on national emissions standards. The results of the valuation indicated that the current applied of flue gas emissions control devices in the paper industry has been optimally operated so that the emission quality of boiler for both non-mercury parameters and mercury parameters has been complied with the emission quality standards. Prediction of mercury content in air emissions of a coal boiler stack of paper industry that is discharged into environment based on the content of mercury in coal is 0.0205 mg/Nm 3 (20.5 µ g/Nm 3 ) maximum. Paper industry needs to consider the application of co-benefit technology when mercury is used as a quality standard emissions parameter.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 516, "width": 355, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: paper industry, coal boiler, emissions, mercury, co-benefit technology", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 542, "width": 56, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 569, "width": 458, "height": 172, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebutuhan uap dan atau listrik pada industri kertas disediakan melalui unit boiler berbahan bakar batu bara yang dilengkapi alat pengendali emisi. Emisi gas boiler mengandung pencemar berupa partikulat, NO 2 dan SO 2 , dan merkuri (Hg). Valuasi kualitas emisi boiler berkaitan dengan sistem pengendalian emisi udara dan baku mutu emisi telah dilakukan, Estimasi kadar merkuri di udara emisi cerobong boiler pada industri kertas juga telah dilakukan. Valuasi kualitas emisi udara non-merkuri emisi boiler industri kertas juga telah dilakukan berdasarkan baku mutu emisi nasional. Hasil valuasi menunjukkan bahwa alat pengendali emisi gas buang boiler yang telah diterapkan saat ini pada industri kertas telah dioperasikan secara optimal sehingga kualitas emisi boiler baik untuk parameter non-merkuri maupun untuk parameter merkuri telah memenuhi baku mutu emisi. Prediksi kadar merkuri dalam udara emisi cerobong boiler batu bara industri kertas yang dibuang ke lingkungan dihitung berdasarkan kadar merkuri dalam batu bara adalah maksimum sebesar 0,0205 mg/Nm 3 (20,5 µg/Nm 3 ). Industri kertas perlu mempertimbangkan penerapan teknologi co-benefit bilamana suatu saat parameter merkuri ditetapkan sebagai parameter baku mutu emisi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 753, "width": 354, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: industri kertas, boiler batu bara, emisi, merkuri, teknologi co-benefit", "type": "Text" }, { "left": 196, "top": 42, "width": 204, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Selulosa Vol. 7 No. 1 Juni 2017 Hal. 39 - 48", "type": "Text" }, { "left": 220, "top": 59, "width": 156, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL SELULOSA", "type": "Section header" }, { "left": 256, "top": 82, "width": 83, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-ISSN: 2527 - 6662 p-ISSN: 2088 - 7000", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 794, "width": 130, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "* Alamat korespondensi : E-mail: [email protected]", "type": "Page footer" }, { "left": 257, "top": 794, "width": 249, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "© 2017 - CPP All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. ( http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/ )", "type": "Table" }, { "left": 354, "top": 813, "width": 151, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: http://dx.doi.org/10.25269/jsel.v7i01.172", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 46, "width": 178, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 39 - 48", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "40", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 82, "width": 86, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 108, "width": 223, "height": 344, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Industri kertas dikenal sebagai industri yang banyak mengonsumsi energi. Pada saat ini tercatat ada sekitar 66 pabrik kertas (APKI, 2014). Pada industri kertas, energi (uap) dapat disediakan sendiri melalui unit ketel uap ( boiler ). Umumnya bahan bakar boiler yang digunakan pada industri kertas adalah batu bara. Emisi gas yang dihasilkan oleh industri kertas dapat berasal dari beberapa sumber emisi, salah satunya berasal dari boiler berbahan bakar batu bara. Pada boiler berbahan bakar batu bara, pembakaran bahan bakar akan menghasilkan polutan berupa emisi gas buang yang dikeluarkan lewat cerobong. Emisi gas buang yang dikeluarkan tersebut pada umumnya mengandung bahan pencemar berupa partikulat (debu), ataupun berupa gas seperti NO 2 dan SO 2 . Emisi gas buang yang dikeluarkan dari cerobong baik berupa partikulat maupun gas merupakan emisi yang dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, polutan dari hasil pembakaran tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan supaya memenuhi Baku Mutu Emisi (BME) berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 07 tahun 2007 Lampiran IV tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 451, "width": 227, "height": 200, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Emisi lainnya dari hasil pembakaran adalah trace element seperti logam berat (Be, Hg, Pb, Cd, Zn, As, dan Se) berada dalam jumlah kecil. Hanya ada sedikit data yang ada dari hasil uji emisi untuk logam seperti merkuri (Hg) dari sumber pembakaran berbahan baku batu bara di industri kertas. Namun, data yang dikumpulkan dari penyisihan partikulat dari perangkat pengendali partikulat dapat juga memberikan kinerja terbaik untukpenyisihan logam. Oleh karena itu, partikulat merkuri juga dapat dikendalikan pada tingkat yang sama sebagai partikulat. Merkuri (Hg) dapat diemisikan dari perangkat pengendali seperti Electro Static Precipitator (ESP) atau wet scrubber dalam bentuk uap (Strivastava, 2010;", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 649, "width": 226, "height": 133, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ansyori, 2011) Apabila jumlahnya berlebihan di dalam air, tanah dan udara, merkuri dan senyawanya merupakan zat berbahaya untuk manusia dan organisme lainnya. Keracunan merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman dan pernapasan. Dampaknya pada kesehatan termasuk gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf; paparan dalam jumlah besar dan berulang dapat menyebabkan kerusakan", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 82, "width": 228, "height": 436, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kesehatan yang bersifat fatal. Emisi merkuri juga dapat dihasilkan dari kegiatan industri yang menggunakan bahan bakar batu bara. Asia Timur dan Tenggara merupakan penyumbang 40% emisi merkuri ke udara (Giang et al. , 2015; KLHK, 2015). Masyarakat Jepang dan masyarakat dunia kemudian mulai menyadari bahaya pencemaran merkuri. The United Nations Environmental Programme (UNEP) yang membidangi isu lingkungan telah memprakarsai konferensi yang dihadiri oleh wakil-wakil Intergovernmental Negotiating Committees (INC) dari masing- masing negara untuk mendiskusikan dan menegosiasikan persetujuan global tentang merkuri. Konferensi tersebut menghasilkan Konvensi Minamata tentang Merkuri ( Minamata Convention on Mercury ) yang ditandatangani oleh 128 negara, termasuk Indonesia dan Uni Eropa di tahun 2013. Konvensi Minamata ini bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari bahaya merkuri (UNEP, 2015) (www.mercuryconvention.org/, 2017). Dalam pertemuan tersebut, Indonesia berhasil memastikan bahwa konvensi baru ini menerapkan pendekatan berimbang, yaitu komitmen dan target yang diterapkan akan melindungi kesehatan dan lingkungan hidup, dan target yang disepakati disesuaikan dengan kondisi di dalam negeri dan kebutuhan perekonomian Indonesia. Adanya konvensi ini juga memberikan kewajiban kepada berbagai industri di Indonesia untuk menerapkan sistem dan teknologi yang rendah merkuri (KLHK, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 518, "width": 227, "height": 146, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam makalah ini diuraikan mengenai sistem pengendalian dan kualitas emisi udara dari cerobong boiler berbahan bakar batu bara di industri kertas. Estimasi merkuri (Hg) dalam emisi udara berdasarkan alat pengendali emisi udara yang digunakannya juga disajikan. Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk pertimbangan dalam penetapan merkuri (Hg) sebagai salah satu parameter pada penetapan baku mutu emisi boiler berbahan bakar batu bara di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 676, "width": 49, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 702, "width": 221, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valuasi dilakukan berdasarkan data sekunder dari berbagai pustaka untuk pembahasan :", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 728, "width": 220, "height": 41, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• jenis boiler dan alat pengendali emisi udara boiler berbahan bakar batu bara pada industri pulp dan kertas;", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 768, "width": 203, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• baku mutu udara emisi dan merkuri (Hg);", "type": "List item" }, { "left": 334, "top": 36, "width": 192, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valuasi Pengendalian Emisi Boiler Batu Bara pada Industri Kertas dan Estimasi : Yusup Setiawan", "type": "Text" }, { "left": 514, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "41", "type": "Page footer" }, { "left": 70, "top": 82, "width": 143, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• kualitas batu bara Indonesia;", "type": "List item" }, { "left": 70, "top": 95, "width": 223, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• transformasi merkuri yang terkandung dalam batu bara selama proses pembakaran dan setelah pembakaran;", "type": "List item" }, { "left": 70, "top": 134, "width": 223, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• teknologi co-benefit pengendalian merkuri dalam emisi gas buang boiler berbahan bakar batu bara; dan", "type": "List item" }, { "left": 70, "top": 174, "width": 225, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• estimasi kadar merkuri di udara emisi cerobong boiler berbahan bakar batu bara pada industri kertas", "type": "List item" }, { "left": 70, "top": 227, "width": 226, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Estimasi kadar merkuri di udara emisi cerobong boiler berbahan bakar batu bara pada industri kertas yang dibuang ke lingkungan dihitung berdasarkan persamaan berikut:", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 293, "width": 221, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persamaan 1: Kadar merkuri (ppm) = (kadar merkuri dalam batu bara dalam ppm) x (100 - efisiensi reduksi Hg oleh alat pengendali udara emisi dalam %)", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 359, "width": 222, "height": 42, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persamaan 2 : Kadar merkuri (mg/Nm 3 ) = (Kadar merkuri, ppm NTP ) x (Berat Molekul Hg)/(24,45 liter/mol)", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 412, "width": 57, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan :", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 425, "width": 139, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• Berat Molekul Hg = 200,59", "type": "List item" }, { "left": 70, "top": 438, "width": 221, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• 24,45= volume molar pada kondisi normal suhu (T)25 o C (298 o K) dan tekanan (P) 760 mmHg", "type": "List item" }, { "left": 70, "top": 478, "width": 221, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "• 24,45= volume molar pada kondisi normal suhu (T)25 o C (298 o K) dan tekanan (P) 760 mmHg • NTP = kondisi normal, suhu (T) 25 o C (298 o K) dan tekanan (P) 760 mmHg", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 557, "width": 224, "height": 226, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, kajian dilakukan juga berdasarkan hasil pengujian kualitas emisi boiler di industri kertas dan membandingkannya dengan baku mutu emisi baik nasional maupun luar negeri. Pengujian kualitas emisi boiler berbahan bakar batu bara telah dilakukan pada 5 industri kertas yang berlokasi di wilayah Jawa Barat. Boiler berbahan bakar batu bara untuk menghasilkan uap pada 5 industri kertas tersebut terdiri dari 4 boiler jenis fluidized bed dan 1 boiler jenis chain grate . Seluruh boiler industri kertas tersebut telah dilengkapi dengan alat pengendali emisi wet scrubber jenis ventury yang menggunakan air bersih sebagai media untuk menangkap polutan emisinya. Air yang keluar dari wet scrubber dialirkan ke bak pengendap untuk mengendapkan padatan yang terserap air. Effluent dari bak", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 81, "width": 223, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengendap selanjutnya dialirkan ke saluran air limbah yang menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL).", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 121, "width": 223, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parameter uji kualitas emisi udara meliputi parameter partikulat, SO 2 , NO 2, dan opasitas. Metoda yang digunakan untuk masing-masing parameter adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 174, "width": 228, "height": 93, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Partikulat : Contoh partikulat diisap dan disaring dengan filter microfibre thimbles , kemudian kadarnya ditentukan dengan metoda gravimetri menurut SNI 19- 7117.12.2005 Emisi Gas Buang-Sumber Tidak Bergerak-Bagian 12: Penentuan Total Partikel secara Isokinetik.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 266, "width": 224, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. NOx sebagai NO 2 diukur dengan metoda Chemiluminescence menggunakan alat ukur Portable Gas Analyzer Horiba PG-250 series .", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 319, "width": 221, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. SO 2 diukur dengan metoda Non-Dispersive Infra Red (NDIR) menggunakan alat ukur Portable Gas Analyzer Horiba PG-250 series .", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 372, "width": 227, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Opasitas diukur menurut SNI 19- 7117.11.2005 Emisi gas buang-Sumber tidak bergerak-Bagian 11: Cara uji opasitas menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 451, "width": 78, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 477, "width": 224, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis Boiler dan Alat Pengendali Emisi Udara Boiler Berbahan Bakar Batu Bara pada Industri Pulp dan Kertas", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 529, "width": 223, "height": 108, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Boiler yang digunakan di industri pulp dan kertas umumnya adalah boiler dengan dapur stoker ( chain grate ) dan boiler dengan sistem pembakaran unggun terfluidisasi ( fluidized bed ). Industri pulp dan kertas telah memasang peralatan pengendali emisi dalam pengendalian polutan emisi dari hasil pembakaran batu bara di boiler seperti disajikan pada Tabel 1.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 648, "width": 207, "height": 15, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Baku Mutu Udara Emisi dan Merkuri (Hg)", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 674, "width": 223, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemerintah Indonesia telah menetapkan baku mutu udara emisi untuk boiler berbahan bakar batu bara melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 07 tahun 2007 Lampiran IV tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap. Terdapat 4 parameter udara emisi untuk boiler berbahan bakar batu bara yang ditetapkan oleh peraturan ini meliputi parameter", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 46, "width": 178, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 39 - 48", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "42", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 456, "width": 236, "height": 331, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "partikulat, SO 2 , NO 2 , dan opasitas yang kadar maksimumnya disajikan dalam Tabel 2. Pada saat ini, baku mutu udara emisi merkuri (Hg) untuk emisi boiler berbahan bakar batu bara belum ditetapkan pemerintah Indonesia. Namun, emisi insinerator telah ditetapkan maksimal sebesar 0,2 mg/Nm 3 dan 5 mg/Nm 3 , masing- masing menurut Keputusan Kepala Bapedal No.Kep. 03/BAPEDAL/09/1995 Tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995, Lampiran V-B : Baku mutu emisi untuk jenis kegiatan lain, yang berlaku mulai tahun 2000. Baku mutu udara emisi merkuri (Hg) telah diterapkan di beberapa negara seperti ditunjukkan dalam Tabel 3.Korea telah menetapkan baku mutu emisi merkuri (Hg) maksimal sebesar 100 µg/Nm 3 mulai sejak tahun 2010 (Lee, 2007). China telah menerapkan baku mutu merkuri (Hg) maksimal sebesar 5 µg/Nm 3 sejak tahun 2015 dan akan menjadi lebih ketat lagi menjadi sebesar 3µg/Nm 3 pada tahun 2020. Amerika Serikat telah menerapkan baku mutu merkuri (Hg) berdasarkan jenis batu bara yang digunakan sebagai bahan", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 271, "width": 224, "height": 173, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bakar boiler , yaitu 1,7µg/Nm 3 untuk batu bara jenis bituminous dan 1,5 µg/Nm 3 untuk batu bara jenis lignit. Jerman telah menerapkan baku mutu merkuri (Hg) maksimal sebesar 30 µg/Nm 3 dan akan lebih ketat lagi menjadi sebesar 10 µg/ Nm 3 pada tahun 2019. Jepang telah menerapkan baku mutu merkuri (Hg) yang sangat ketat, yaitu maksimal sebesar 0,04 µg/Nm 3 . India telah menerapkan baku mutu merkuri (Hg) maksimal sebesar 50 µg/Nm 3 , sedangkan baku mutu merkuri (Hg) yang agak sedikit longgar diterapkan di Philipina, yaitu maksimal sebesar 5.000 µg/Nm 3 .", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 456, "width": 140, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitas Batu Bara Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 483, "width": 224, "height": 304, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar boiler diperoleh dari pertambangan di Sumatera dan Kalimantan dengan jenis lignit, bituminous, dan sub-bituminous yang memiliki karakteristik seperti pada Tabel 4. Kualitas batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar boiler oleh industri kertas pada kenyataanya sangat bervariasi. Kualitas batu bara diklasifikasikan berdasarkan nilai kalornya, yaitu nilai kalor rendah (< 5.100 kal/gr), nilai kalor sedang (5.100 – 6.100 kal/gr), nilai kalor tinggi (6.100 – 7.100 kal/gr), dan nilai kalor sangat tinggi (> 7.100 kal/ gr). Selain nilai kalor, batu bara diklasifikasikan berdasarkan kadar sulfurnya, yaitu kadar sulfur rendah (< 0,5 %), kadar sulfur sedang (0,5 – 1 %), dan kadar sulfur tinggi (> 1%) (Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, 2006; Fatimah and Herudiyanto, 2007). Tabel 4 menunjukkan bahwa kualitas batu bara Indonesia termasuk pada kualitas nilai kalor rendah sampai tinggi (4.200 – 7.000 kal/gr) dan kadar sulfurnya rendah sampai tinggi (0,08 – 2,80%).", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 82, "width": 351, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Peralatan Pengendalian Pencemaran Udara di Industri Pulp dan Kertas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 431, "height": 139, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat pengendali emisi Efisiensi penyisihan (%) Penggunaan Electrostatic Precipitator (ESP) 91 - 99 Recovery boiler , power boiler, dan lime kiln Ventury Scrubber 95 - 99 Lime kiln , recovery boiler , smelt dissolving tank, dan boiler industri kertas Cyclone scrubber 65 - 95 Lime kiln dan boiler industri kertas Impingement scrubber 92 - 97 Lime kiln dan power boiler Fabric filter (FF) 99 Power boiler Cyclone separator 65 - 99 Lime kiln , power boiler batu bara, dan recovery boiler", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 272, "width": 202, "height": 155, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap ( Boiler ) yang Menggunakan Bahan Bakar Batu Bara (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2007) No. Parameter Baku mutu 1. Partikulat 230 mg/m 3 2. Sulfur dioksida (SO 2 ) 750 mg/m 3 3. Nitrogen oksida (NO 2 ) 825 mg/m 3 4. Opasitas 20 %", "type": "Table" }, { "left": 334, "top": 36, "width": 192, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valuasi Pengendalian Emisi Boiler Batu Bara pada Industri Kertas dan Estimasi : Yusup Setiawan", "type": "Text" }, { "left": 514, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 163, "top": 82, "width": 269, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Baku Mutu Emisi Merkuri (Hg) di Beberapa Negara", "type": "Section header" }, { "left": 78, "top": 111, "width": 439, "height": 225, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. Negara Baku mutu emisi merkuri (Hg) Sumber Satuan Nilai 1. Indonesia mg/Nm 3 0,2 Keputusan Kepala Bapedal No.Kep. 03/ BAPEDAL/09/1995, Baku mutu emisi udara untuk insinerator mg/Nm 3 5 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995, Lampiran V-B : Baku mutu emisi untuk jenis kegiatan lain 2. Korea µg/Nm 3 100 (Sloss, 2012) 3. China µg/Nm 3 5 (NRDC, 2012) 4. Amerika Serikat µg/Nm 3 1,7 (Sloss, 2012) 5. Jerman µg/Nm 3 30 (Sloss, 2012) 6. Jepang µg/Nm 3 0,04 (Sloss, 2012) 7. Belanda µg/Nm 3 4,8 (Sloss, 2012) 8. India µg/Nm 3 50 (Sloss, 2012) 9. Philipina µg/Nm 3 5.000 (NRDC, 2012)", "type": "Table" }, { "left": 83, "top": 349, "width": 432, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 . Karakteristik Batu Bara Indonesia (Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, 2006; Fatimah and Herudiyanto, 2007;", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 376, "width": 369, "height": 309, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jones et al. , 2007; Lee, 2007) No. Parameter Satuan Nilai 1. Analisis Proksimat: - Air lembab ( moisture ) % 4 – 24 - Abu ( ash ) % 1,33 – 15,00 - Fixed carbon % 40,23 – 51,64 - Zat terbang ( Volatile Matter ) % 36,3 – 41,5 2. Analisis Ultimat : - Hidrogen (H 2 ) % 6,27 – 8,05 - Karbon (C) % 55,00 – 70,60 - Nitrogen (N 2 ) % 0,97 – 1,25 - Oksigen (O 2 ) % 36,34 – 46,65 - Sulfur (S) % 0,08 – 2,80 - Nilai kalor kal/gr 4.200 – 7.000 3. Klorin (Cl - ) ppm 28,7 4. Merkuri (Hg) ppm 0,020 – 0,0503 Kualitas Emisi Cerobong Boiler Industri Kertas", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 696, "width": 222, "height": 83, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pengujian kualitas emisi cerobong boiler batu bara pada 5 industri kertas disajikan pada Tabel 5. Secara keseluruhan, konsentrasi emisi cerobong boiler batu bara pada 5 industri kertas berada pada kisaran konsentrasi partikulat 28 – 171 mg/Nm 3 , SO 2 = 29 – 622 mg/Nm 3 , NO 2 29 – 594", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 657, "width": 224, "height": 120, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mg/Nm 3 , dan opasitas < 20%. Bila dibandingkan dengan baku mutu emisi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 07 tahun 2007, kualitas emisi cerobong boiler kelima industri kertas tersebut telah memenuhi baku emisi yang aman untuk lingkungan. Dalam hal ini, 5 industri kertas tersebut telah mengoperasikan boiler berbahan bakar batu bara dan peralatan pengendali emisi secara efektif dan optimal.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 46, "width": 178, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 39 - 48", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 291, "width": 227, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Transformasi Merkuri yang Terkandung dalam Batu Bara selama Proses Pembakaran dan Setelah Pembakaran", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 344, "width": 225, "height": 436, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merkuri adalah salah satu logam kontaminan dalam jumlah kecil yang terkandung dalam batu bara. Merkuri merupakan logam yang sangat mudah menguap pada suhu pembakaran batu bara di dalam boiler . Konsekuensinya, merkuri diemisikan dalam aliran gas pada saat pembakaran. Konsentrasi merkuri di dalam batu bara bervariasi tergantung pada jenis batu bara. Terdapat empat jenis batu bara, antara lain antrasit, bituminous , sub-bituminous , dan lignit. Boiler utilitas yang menghasilkan listrik bisa menyala oleh batu bara. Batu bara dibakar di boiler untuk memanaskan air dan menghasilkan uap. Hasil pembakaran batu bara di dalam boiler menghasilkan uap merkuri yang diemisikan. Emisi merkuri pada akhirnya terkumpul dan tersimpan di dalam tanah atau badan air. Emisi merkuri hasil pembakaran batu bara yang terperangkap alat pengendali emisi berupa limbah padat seperti abu dasar ( bottom ash ) dan abu terbang ( fly ash ) (Leopold, 2002). Transformasi merkuri yang terkandung dalam batu bara selama proses pembakaran dan setelah pembakaran seperti terlihat pada Gambar 1. Selama pembakaran, merkuri (Hg) dalam batu bara diuapkan dan dikonversi menjadi bentuk gas merkuri (Hg 0 ) pada suhu tinggi boiler . Karena gas buang didinginkan, serangkaian reaksi kompleks mulai mengkonversi Hg 0 menjadi senyawa merkurioksida (Hg 2+ ) dan/atau senyawa Hg fasa padat (Hg p ) pada suhu gas buang atau Hg yang teradsorbsi pada permukaan partikel. Adanya gas klor akan menyebabkan pembentukan HgCl 2 dalam gas buang. Hg dalam aliran peralatan", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 291, "width": 228, "height": 186, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengendali gas buang berupa campuran Hg 0 , Hg 2+ dan Hg p . Banyaknya merkuri oksida sangat bergantung pada kualitas batu bara, konsentrasi klor (Cl 2 ) dalam batu bara, dan kondisi operasi boiler (misalnya, rasio udara/bahan bakar dan suhu). Partisi Hg menjadi Hg 0 , Hg 2+ dan Hg p dikenal sebagai spesiasi Hg, yang dapat mempengaruhi pada pemilihan alat pengendali merkuri. Secara umum, sebagian besar gas Hg di boiler batu bara bituminous adalah dalam bentuk Hg 2+ . Di sisi lain, sebagian besar gas Hg di batu bara sub-bituminous dan lignit dalam bentuk Hg 0 (Galbreath and Zygarlicke, 1996; Pirrone and Mason, 2008).", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 476, "width": 226, "height": 93, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 menunjukkan bahwa kandungan merkuri (Hg) batu bara Indonesia termasuk dalam kategori kadar rendah yaitu pada kisaran 0,020 – 0,0503 ppm (Jones et al. , 2007; Lee, 2007). Komposisi batu bara memiliki dampak yang besar pada kuantitas dan bentuk kimia Hg dalam emisi gas buang dan, sebagai hasilnya,", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 81, "width": 446, "height": 184, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5 . Alat Pengendali Emisi dan Kualitas Emisi Cerobong Boiler Berbahan Bakar Batu Bara pada Industri Kertas Indonesia Industri Kertas Jenis Boiler Alat pengendali emisi* Kualitas emisi gas buang boiler setelah alat pengendali Partikulat (mg/Nm 3 ) SO 2 (mg/Nm 3 ) NO 2 (mg/Nm 3 ) Opasitas (%) A Fluidized bed VWS 45 – 152 147 – 219 85 – 594 < 20 B Fluidized bed VWS 79 – 83 29 – 294 33 – 349 < 20 C Chain grate VWS 43 – 125 35 – 622 67 – 200 < 20 D Fluidized bed VWS 28 – 100 161 – 393 42 – 150 < 20 E Fluidized bed VWS 97 - 171 28 - 366 29 - 247 < 20 Baku Mutu Emisi (BME) : PerMenLH No. 07 Tahun 2007, Lampiran IV 230 750 825 20", "type": "Table" }, { "left": 311, "top": 741, "width": 214, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Transformasi Merkuri Selama dan Setelah Pembakaran (Galbreath and Zygarlicke, 1996; Wang et al. , 2009)", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 36, "width": 192, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valuasi Pengendalian Emisi Boiler Batu Bara pada Industri Kertas dan Estimasi : Yusup Setiawan", "type": "Text" }, { "left": 514, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "45", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 224, "height": 252, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "efektivitas perangkat kontrol pencemar udara untuk mereduksi Hg dari gas buang. Batu bara yang mengandung klorin(Cl - ) lebih dari 200 ppm menghasilkan emisi gas buang yang didominasi oleh senyawa merkuri (Hg 2+ ), sebagian besar dalam bentuk merkuri klorida (HgCl 2 ), yang lebih mudah ditangkap oleh alat pengendali emisi. Sebaliknya, batu bara yang mengandung klor rendah (<50 ppm) seperti batu bara jenis sub-bituminous dan lignit, emisi gas buang hasil pembakaran batu baranya didominasi dalam bentuk merkuri gas (Hg 0 ), yang lebih sulit direduksi dari pada dalam bentuk Hg 2+ (Jones et al. , 2007). Bila dilihat dari kadar klorinnya (Tabel 4), batu bara Indonesia termasuk dalam kategori yang mengandung klorin rendah (<50 ppm) sehingga kemungkinan besar emisi gas buang hasil pembakaran batu bara nya didominasi dalam bentuk merkuri gas (Hg 0 ).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 345, "width": 223, "height": 41, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknologi Co-Benefit Pengendalian Merkuri dalam Emisi Gas Buang Boiler Berbahan Bakar Batu Bara", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 398, "width": 236, "height": 383, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peralatan pengendali polusi udara non- merkuri sering dilakukan dalam dua model dasar yaitu penghilangan merkuri partikulat- terikatmenggunakan perangkat pengendali partikulat dan penghilangan merkuri teroksidasi menggunakan scrubber Flue Gas Desulfurization (FGD) sistem basah. Pengendalian emisi merkuri dari boiler berbahan bakar batu bara dilakukan melalui peralatan pengendali yang sama digunakan untuk menghilangkan partikulat, sulfur dioksida (SO 2 ), dan nitrogen oksida (NOx). Alat pengendali emisi partikulat antara lain Electro Static Presipitator (ESP), wet scrubber, fabric filter atau baghouses , dan kolektor mekanis. ESP adalah alat pengendali emisi yang paling banyak digunakan oleh industri. Tidak ada desain khusus untuk menghilangkan merkuri, tetapi semua alat pengendali emisi memiliki sifat yang berbeda-beda. Ansyori (2011) melaporkan bahwa pengontrol merkuri pada emisi cerobong berbahan bakar batu bara dapat menggunakan teknologi co-benefit . Teknologi co-benefit adalah teknologi yang didesain untuk mengontrol polutan selain merkuri, yaitu partikulat, NOx, dan SOx akan tetapi dalam hal ini dapat juga digunakan sebagai alat pengendali merkuri. Konfigurasi alat pengendali emisi dari teknologi ini antara lain seperti ditunjukkan pada", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 81, "width": 224, "height": 292, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6 dan Gambar 2. Emisi partikulat dapat dikontrol menggunakan alat pengendali ESP. Selain berfungsi sebagai pengendali partikulat, ESP juga dapat digunakan sebagai pengendali emisi Hg fasa padat (Hg p ) dan emisi Hg yang teradsorbsi pada permukaan partikel. SOx adalah polutan yang dikendalikanmenggunakan Wet Scrubber GasDesulfurization . Selain berfungsi sebagai pengendali SOx, alat pengendali ini bisa digunakan untuk penghilangan kadar emisi merkuri dengan cara melarutkan oksida merkuri (Hg 2+ ) di dalam air sebagai cairan penyerapnya. Penghilangan merkuri juga dapat dilakukan menggunakan spray dryer . Jumlah penghilangan merkuri yang dapat dicapai sangat bervariasi besarnya tergantung pada konfigurasi peralatan pengendalian polusi seperti ditunjukkan pada Tabel 6 (Leopold, 2002; Srivastava et al. , 2006; Yang et al. , 2007; Strivastava, 2010). Gambar 2 menunjukkan salahsatu contoh diagram proses pengendalian emisi merkuri di Jepangdengan kombinasi SCR, ESP dan FGD.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 372, "width": 230, "height": 265, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kombinasi SCR, ESP dan FGD pada pembangkit listrik berbahan bakar batu bara banyak digunakan di Jepang. Sistem pengendalian emisi tersebut dapat mencapai efisiensi penghilangan NOx sebesar 50 - 90%, partikulat lebih dari 99%, SO 2 sebesar 76,0 - 98,0%, dan penghilangkan merkuri dengan rata-rata 74,4%, yang menghasilkan konsentrasi merkuri di gas buang sebesar 1,2 ug/m 3 . Lebih lanjut, kombinasi alat pengendali emisi SCR dan ESP suhu rendah dan sistem basah FGD dapat mencapai tingkat efisiensi penghilangan merkuri cukup tinggi dengan rata-rata 86,5%, yang menghasilkan merkuri dalam gas buang dengan konsentrasi 0,88 ug/m 3 (Ito, Yokoyama and Asakura, 2006). Oleh karena itu, teknologi co-benefit dapat mengendalikan polutan emisi udara dan menghilangkan merkuri yang efektif sebagai pengendalian pencemaran udara yang komprehensif.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 649, "width": 224, "height": 41, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Estimasi Kadar Merkuri di Udara Emisi Cerobong Boiler Berbahan Bakar Batu Bara pada Industri Kertas", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 701, "width": 225, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Estimasi kadar merkuri dalam udara emisi cerobong boiler batu bara industri kertas dihitung sebagai berikut : Kandungan merkuri (Hg) dalam batu bara Indonesia yaitu sebesar 0,020 – 0,0503 ppm (Tabel 4). Alat pengendali udara emisi yang", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 46, "width": 178, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 39 - 48", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "46", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 585, "width": 226, "height": 106, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "digunakan di industri kertas adalah jenis ventury wet scrubber dengan efisiensi reduksi partikulatnya sebesar 95 – 99% (Tabel 1). Kadar merkuri yang diemisikan ke lingkungan dihitung dengan menggunakan persamaan 1 dan 2 dengan asumsi efisiensi reduksi partikulat terendah sebesar 95% dan kadar merkuri maksimum 0,0503 ppm sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 704, "width": 180, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadar merkuri (ppm) = (0,0503 ppm) (100 - 95%) = 0,0025 ppm", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 743, "width": 218, "height": 41, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadar merkuri (mg/Nm 3 ) = (0,0025ppm) (200,59)/24,45 = 0,0205 mg/Nm 3 = 20,5 µg/Nm 3", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 585, "width": 223, "height": 133, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bila dibandingkan dengan baku mutu emisi insinerator menurut Kep. Bapedal No. 03/ Bapedal/09/1995 atau Kep.MENLH No.Kep.-13/ MENLH//3/1995, Lampiran VB, nilai tersebut masih memenuhi baku mutu emisi. Namun, bila dibandingkan dengan baku mutu emisi dari negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan China, nilai kadar emisi merkuri yang dibuang ke lingkungan tersebut masih belum memenuhi baku mutu (Tabel 3).", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 730, "width": 75, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 756, "width": 221, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam pengendalian polutan emisi dari hasil pembakaran batu bara di boiler , industri kertas", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 82, "width": 446, "height": 250, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6. Penangkapan Merkuri dengan berbagai Konfigurasi Peralatan Pengendali yang digunakan pada Coal-Fired Boiler (Leopold, 2002; Strivastava, 2010; UNEP, 2010; Wang et al. , 2010) Strategi pengendalian Konfigurasi peralatan pengendali Rata-rata penangkapan merkuri (%) Jenis batu bara Bituminous Sub-bituminous Lignit Hanya partikulat CS-ESP 29 - 36 0 - 18 0 - 2 HS-ESP 9 - 11 0 - 27 - FF 84 - 93 72– 73 PS - 9 - Pengendalian partikulat dan Spray Dryer Adsorber (SDA) SDA+CS-ESP - 35 - SDA+FF 98 24 0 SDA+FF+SCR 98 - - Pengendalian partikulat dan sistem Wet FGD PS+FGD 12 0 33 CS-ESP+FGD 75 - 78 16 - 29 44 HS-ESP+FGD 39 - 49 8 - 29 - FF+FGD 97 - 98 - -", "type": "Table" }, { "left": 78, "top": 334, "width": 42, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan :", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 344, "width": 440, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CS-ESP = Cold Side Electrostatic Precipitator; HS-ESP = Hot Side Electrostatic Precipitator; FF = Fabric Filter; PS = Particulate matter Scrubber, FGD =Flue Gas Desulfurization;", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 363, "width": 118, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SCR = Selective Catalytic Reduction", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 538, "width": 418, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Pengendalian Emisi dengan Sistem Kombinasi SCR, ESP, dan FGD di Coal Power Plant di Jepang (UNEP, 2013)", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 36, "width": 192, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Valuasi Pengendalian Emisi Boiler Batu Bara pada Industri Kertas dan Estimasi : Yusup Setiawan", "type": "Text" }, { "left": 514, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "47", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 82, "width": 228, "height": 238, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "telah memasang peralatan pengendali emisi wet scrubber . Industri kertas telah mengoperasikan boiler yang dilengkapi dengan peralatan pengendali emisi secara optimal sehingga kualitas emisi cerobong boiler untuk parameter non-merkuri telah memenuhi baku mutu emisi. Teknologi co-benefit dapat dipertimbangkan sebagai desain peralatan untuk mengendalikan polutan emisi udara dan menghilangkan merkuri yang efektif sebagai pengendalian pencemaran udara yang komprehensif. Estimasi kadar merkuri dalam udara emisi cerobong boiler batu bara industri kertas yang dibuang ke lingkungan berdasarkan kadar merkuri dalam batu bara maksimum sebesar 0,0025 ppm = 0,0205 mg/Nm 3 = 20,5 µg/Nm 3 . Nilai estimasi kadar merkuri (Hg) masih memenuhi baku mutu emisi insinerator yang sudah ditetapkan lebih dahulu.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 332, "width": 131, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UCAPAN TERIMA KASIH", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 359, "width": 224, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penulis mengucapkan terima kasih kepada industri kertas yang diuji kualitas emisinya, penyelia, dan teknisi laboratorium uji udara Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) atas segala bantuan tenaga dan sumbangan pemikirannya sehingga tulisan ini bisa dipublikasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 451, "width": 100, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 476, "width": 222, "height": 302, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ansyori, I. (2011) ‘Pengendalian emisi merkuri di cerobong industri pada penggunaan batu bara sebagai bahan bakar’, Ecolab , 5(1), pp. 1–44. APKI, A. P. dan K. I. (2014) Indonesian Pulp & Paper Industry Directory 2014.pdf . Fatimah and Herudiyanto (2007) ‘Kandungan sulfur dalam batubara Indonesia’, Buletin Sumber Daya Geologi , 2(1), pp. 1–11. Galbreath, K. C. and Zygarlicke, C. J. (1996) ‘Mercury Speciation in Coal Combustion and Gasification Flue Gases’, Environmental Science & Technology , 30(8), pp. 2421– 2426. doi: 10.1021/es950935t. Giang, A., Stokes, L. C., Streets, D. G., Corbitt, E. S. and Selin, N. E. (2015) ‘Impacts of the minamata convention on mercury emissions and global deposition from coal-fired power generation in Asia’, Environmental Science and Technology , 49(9), pp. 5326–5335. doi: 10.1021/acs.est.5b00074. Ito, S., Yokoyama, T. and Asakura, K. (2006) ‘Emissions of mercury and other trace elements from coal-fired power plants in Japan’, Science of The Total Environment , 368(1), pp. 397– 402. doi: 10.1016/j.scitotenv.2005.09.044.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 82, "width": 220, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jones, M. L., Pavlish, B. M., Sollom, S. E. and", "type": "Table" }, { "left": 308, "top": 93, "width": 226, "height": 123, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kay, J. P. (2007) JV TASK 107 – Pilot scale emission control technology testing for constellation energy . KLHK, K. L. H. dan K. (2015) Memperluas perbaikan, memperkecil risiko . Lee, S. (2007) ‘Current Status of Mercury Regulation and Control Technology in Korea Korea Institute of Energy Research’, (February). Leopold, B. R. (2002) Use and release of mercury in the United States , Mercury .", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 213, "width": 225, "height": 75, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NRDC (2012) Summary of Recent Mercury Emission Limits for Power Plants in the United States and China . Available at: https:// www.nrdc.org/resources/summary-recent- mercury-emission-limits-power-plants- united-states-and-china.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 285, "width": 230, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pirrone, N. and Mason, R. (2008) Mercury Fate and Transport in the Global Atmosphere : Measurements , Models and Policy Implications Editors :", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 334, "width": 227, "height": 242, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (2006) Batubara Indonesia . Available at: www.tekmira.esdm. go.id (Accessed: 27 April 2012). Sloss, L. (2012) Legislation, standards and methods for mercury emissions control . Srivastava, R. K., Hutson, N., Martin, B., Princiotta, F. and Staudt, J. (2006) Control of mercury emissions from coal-fired electric utility boilers . doi: 10.1021/es062639u. Strivastava, R. (2010) Control of Mercury Emissions from Coal Fired Electric Utility Boilers : An Update , U.S.Environmental Protection Agency . Available at: http://www3. epa.gov/airtoxics/utility/ord_whtpaper_ hgcontroltech_oar-2002-0056-6141.pdf. UNEP (2010) Process Optimization Guidance for Reducing Mercury Emissions from Coal Combustion in Power Plants .", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 573, "width": 233, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UNEP (2013) Minamata Convention on Mercury - Text and Annexes , UNEP . UNEP (2015) Guidance on Best Available Techniques and Best Environmental Practices to Control Mercury Emissions from Coal-fired Power Plants and Coal- fired Industrial Boilers . Available at: http:// www.mercuryconvention.org/Portals/11/ documents/BAT-BEP draft guidance/Coal_ burning_power_stations_and_industrial_ boilers.pdf (Accessed: 17 April 2017).", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 706, "width": 219, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wang, S. X., Zhang, L., Li, G. H., Wu, Y., Hao, J. M., Pirrone, N., Sprovieri, F. and Ancora, M. P. (2010) ‘Mercury emission and speciation of coal-fired power plants in China’, Atmospheric Chemistry and Physics , 10(3), pp. 1183–1192. doi: 10.5194/acp-10-1183-2010.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 46, "width": 178, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 39 - 48", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 794, "width": 10, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "48", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 82, "width": 225, "height": 63, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wang, Y., Duan, Y., Yang, L., Zhao, C., Shen, X., Zhang, M., Zhuo, Y. and Chen, C. (2009) ‘Experimental study on mercury transformation and removal in coal- fired boiler flue gases’, Fuel Processing", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 142, "width": 208, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Technology , 90(5), pp. 643–651. doi:", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 154, "width": 131, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.1016/j.fuproc.2008.10.013.", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 82, "width": 225, "height": 62, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yang, H., Xu, Z., Fan, M., Bland, A. E. and Judkins, R. R. (2007) ‘Adsorbents for capturing mercury in coal-fired boiler flue gas’, Journal of Hazardous Materials , 146(1–2), pp. 1–11. doi: 10.1016/j.jhazmat.2007.04.113.", "type": "List item" } ]
40d4929b-d19a-6ee3-3c52-7ae227a7de38
https://jurnal.uns.ac.id/ilmupangan/article/download/17466/13952
[ { "left": 72, "top": 782, "width": 308, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "51", "type": "Page footer" }, { "left": 73, "top": 89, "width": 453, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH PERLAKUAN PENDAHULUAN DAN VARIASI METODE DESTILASI TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU MINYAK ATSIRI DAUN KAYU MANIS", "type": "Section header" }, { "left": 263, "top": 116, "width": 73, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( C. Burmanii )", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 144, "width": 450, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "THE EFFECT OF PRETREATMENT AND VARIATION METHOD OF DISTILLATION ON QUALITY OF CINNAMON LEAF OIL", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 182, "width": 445, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Krisnawati Setyaningrum Nugraheni 1) , Lia Umi Khasanah 1) , Rohula Utami 1) , Baskara Katri Ananditho 1)", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 210, "width": 370, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 259, "width": 412, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diserahkan [5 Juli 2016]; Diterima [4 Agustus 2016]; Dipublikasi [31 Agustus 2016]", "type": "Text" }, { "left": 272, "top": 284, "width": 54, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 305, "width": 454, "height": 91, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to determine the effect of pretreatment (drying, drying and sun drying) and distillation method (distillation of water and vapor distillation) to the quality characteristics of cinnamon leaf oil. Characteristics of quality of essential oil of cinnamon leaves, essential oil of selected cinnamon leaves from vapor distillation with dry treatment of wind has the highest yield of 0.10161%. Specific gravity, viscosity, refractive index, and solubility in 70% ethanol range from 0.91 - 0.96 g / ml, 0.0023 N.s / m2, 1.48-1.51 and 1: 0.8 - 1: 1.5, respectively. Water vapor distillation with dry wind treatment has a solubility value in the smallest 70% alcohol. The active compounds contained in the volatile oil of leaf from the distillation of water vapor with dry treatment of wind are L-Linalool 34,40%, 1,8-Cineole 18,18%, α -Pinene 13,96% and β-Pinene 9.30%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 409, "width": 207, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : essential oil, cinnamon leaf, distillation", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 433, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 454, "width": 454, "height": 102, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pendahuluan (pemeraman, kering angin dan sun drying) dan metode destilasi (destilasi air dan destilasi uap air) terhadap karakteristik mutu minyak atsiri daun kayu manis. Karakteristik mutu minyak atsiri daun kayu manis, minyak atsiri daun kayu manis terpilih dari destilasi uap air dengan perlakuan kering angin mempunyai rendemen tertinggi sebesar 0,10161%. Berat jenis, viskositas, indeks bias, dan kelarutan dalam etanol 70% masing-masing berkisar 0.91 - 0.96 g / ml, 0,0023 N.s/m2, 1.48-1.51 dan 1:0.8 - 1:1.5. Destilasi uap air dengan perlakuan kering angin mempunyai nilai kelarutan dalam alkohol 70% paling kecil. Kandungan senyawa aktif yang terdapat pada minyak atsiri daun kayu dari hasil destilasi uap air dengan perlakuan kering angin antara lain L-Linalool 34,40 %, 1,8- Cineole 18,18 %, α -Pinene 13,96% dan β-Pinene 9,30%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 570, "width": 221, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci : minyak atsiri, daun kayu manis, destilasi", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 598, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 625, "width": 211, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri yang merupakan komoditi yang menghasilkan devisa negara. Oleh karena itu, minyak atsiri mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah. Salah satunya adalah minyak atsiri kayu manis. Kayu manis (Cinnamomun sp.) merupakan salah satu tanaman multi fungsi yang dapat digunakan dalam industri makanan dan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 597, "width": 211, "height": 163, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "minuman, obat-obatan, minyak atsiri serta oleoresin yang berasal dari bagian batang, dahan, ranting, pucuk daun dan akar tanaman. Tanaman ini dikenal juga sebagai rempah atau pemberi cita rasa (flavor). C. Burmannii merupakan Cinnamomum asli Indonesia yang dikenal dengan cassiavera, kaneel cassia, atau padang kaneel. Menurut Yusmeiarti (2007), cassiavera merupakan komoditi spesifik Sumatera Barat karena sekitar 95% ekspor cassiavera berasal dari daerah", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 783, "width": 14, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "52", "type": "Page footer" }, { "left": 232, "top": 783, "width": 294, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumatera Barat", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 273, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sehingga dalam perdagangan dikenal dengan Padang Kaneel. Jenis kayu manis yang dikenal di dunia sebanyak 300 spesies dan 12 spesies di antaranya terdapat di Indonesia. Ada tiga spesies utama dikenal di Indonesia yaitu : C. burmanii BL., C. zeylanicum Brey dan C. cassia Presl. Di dunia perdagangan, produk yang diminta dari kayu manis berdasarkan jenis kayu manis dan asal bahan yaitu cinnamon leaf oil, cinnamon bark oil, dan cassia oil. Cinnamon leaf oil adalah minyak yang diperoleh dari daun kayu manis jenis Cinnamomun zeylanicum. Cinnamon bark oil merupakan minyak yang diperoleh dari kulit. Sedangkan cassia oil adalah minyak yang diperoleh dari daun, ranting, dan bubuk kulit kayu manis jenis C. Burmanni atau C. Cassia (Rismunandar, 2001).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 351, "width": 211, "height": 411, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Guaenther (1987), minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap dan banyak digunakan dalam industri sebagai pemberi aroma dan rasa. Nilai jual dari minyak atsiri sangat ditentukan oleh kualitas minyak dan kadar komponen utamanya. Menurut Sumarni (2008), kualitas minyak atsiri ditentukan oleh karakteristik alamiah dari masing- masing minyak tersebut dan bahan-bahan asing yang tercampur di dalamnya. Faktor lain yang menentukan mutu minyak yaitu sifat-sifat fisika-kimia minyak, jenis tanaman, umur panen, perlakuan bahan sebelum penyulingan, jenis peralatan yang digunakan dan kondisi prosesnya, perlakuan minyak setelah penyulingan, kemasan, dan penyimpanan. Menurut Ketaren (1989), penanganan pendahuluan terhadap bahan baku yang kurang tepat sebelum penyulingan akan menyebabkan kehilangan minyak atsiri yang cukup besar dan menurunkan mutu. Untuk itu diperlukan perlakuan pendahuluan terhadap bahan untuk mempertinggi rendemen dan mutu yang dihasilkan. Beberapa cara perlakuan pendahuluan yang dapat dilakukan meliputi pengecilan ukuran bahan, pengeringan, pelayuan, pemeraman dan fermentasi", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 75, "width": 211, "height": 287, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mikroorganisme. Pengecilan ukuran biasanya dilakukan dengan perajangan dengan tujuan untuk menambah luas permukaan bahan sehingga minyak yang dihasilkan lebih banyak. Tujuan dari pelayuan dan pengeringan yaitu untuk menguapkan sebagian kecil air dari bahan sehingga destilasi lebih mudah dan lebih singkat. Menurut Hernani (2009), lama pelayuan dan penjemuran yang dilakukan akan berpengaruh terhadap rendemen minyak atsiri. Proses pemeraman maupun fermentasi mikroorganisme dilakukan pada minyak-minyak tertentu untuk memecahkan sel-sel minyak pada daun. Perlakuan pemeraman dilakukan dengan meremas-remas serta menyobek daun kayu manis terlebih dahulu untuk merusak sel- sel daun, kemudian diperam selama 1 hari. Perlakuan ini dilakukan seperti fermentasi pada teh.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 364, "width": 211, "height": 288, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses pengambilan minyak atsiri daun kayu manis dilakukan dengan cara distilasi. Distilasi atau penyulingan didefinisikan sebagai pemisah komponen- komponen suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih yang berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing- masing zat tersebut (Guenther, 1987). Secara umum ada tiga macam sistem distilasi yaitu penyulingan dengan air, penyulingan dengan air dan uap, dan penyulingan dengan uap langsung. Akan tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan dua distilasi yaitu destilasi air dan destilasi uap air. Oleh karena itu, hal-hal tersebut menjadi latar belakang penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perlakuan pendahuluan dan variasi metode destilasi terhadap karakteristik mutu minyak atsiri daun kayu manis ( C. Leaf Oil Burmannii ).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 668, "width": 172, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN Bahan", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 701, "width": 210, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan yang digunakan adalah daun kayu manis ( Cinnamomum burmannii ) yang diperoleh dari Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto,", "type": "Text" }, { "left": 471, "top": 743, "width": 55, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kabupaten", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 782, "width": 308, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "53", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wonogiri. Pelarut yang digunakan untuk destilasi kayu manis adalah air. Bahan- bahan lain yang digunakan untuk analisis antara lain: aquadest dan etanol 70%. Dan untuk analisis kandungan dan kadar senyawa aktif menggunakan pelarut etanol 98% serta bahan yang digunakan untuk kromatografi gas.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 191, "width": 148, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persiapan daun kayu manis", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 210, "width": 211, "height": 163, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daun kayu manis yang digunakan adalah daun kayu manis segar berwarna hijau tua, tidak cacat atau rusak. Daun kayu manis dicuci supaya terpisah dari kotoran. Kemudian daun kayu manis yang telah dicuci dan bersih, dibagi 3 bagian yaitu daun kayu manis untuk perlakuan pendahuluan pemeraman 1 (satu) hari, daun kayu manis untuk perlakuan pendahuluan kering angin selama 10 hari dan daun kayu manis untuk perlakuan pendahuluan sun drying KA 15%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 382, "width": 164, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyulingan Daun Kayu Manis", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 401, "width": 210, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daun kayu manis kemudian dicacah menggunakan alat pencacah daun. Pencacahan ini bertujuan untuk", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 443, "width": 211, "height": 93, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memperkecil ukuran daun serta untuk mempermudah proses destilasi. Dan masing masing-masing dilanjutkan dengan proses penyulingan (destilasi). Metode destilasi yang digunakan adalah destilasi air selama 4 jam dan destilasi uap air selama 4 jam.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 545, "width": 210, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian Karakteristik Mutu Atsiri Daun Kayu Manis", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 578, "width": 211, "height": 122, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah diperoleh minyak atsiri daun kayu manis, minyak tersebut diuji rendemen yang dihasilkan dan karakteristik mutunya. Analisis yang dilakukan meliputi rendemen (Hong Yang dkk, 2012), berat jenis (Sutiah dkk, 2008), viskositas (Sutiah dkk, 2008), indeks bias (Sutiah dkk, 2008) dan kelarutan dalam etanol 70% (SNI, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 709, "width": 130, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian Minyak Atsiri", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 728, "width": 211, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah dilakukan pengujian mutu pada keseluruhan sampel akan diperoleh", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 75, "width": 211, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "minyak atsiri terpilih. Kemudian akan dilakukan uji kandungan dan kadar senyawa aktif pada minyak atsiri terpilih tersebut dengan menggunakan metode GC-MS (Wang dkk, 2009)", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 150, "width": 209, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rancangan Penelitian dan Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 344, "top": 169, "width": 90, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini", "type": "Table" }, { "left": 456, "top": 169, "width": 70, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menggunakan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 183, "width": 211, "height": 217, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktorial yaitu perbedaan perlakuan pendahuluan (pemeraman, kering angin, dan sun drying) dan variasi metode destilasi (direct distillation dan indirect distillation. Pada penelitian ini dilakukan dua kali ulangan sampel dan satu kali ulangan analisis. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA dengan SPSS versi 15.0. Jika terdapat perbedan maka dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan pada tingkat α = 0,05. Kemudian dilanjutkan dengan DMRT pada tingkat α yang sama.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 418, "width": 158, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 437, "width": 57, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadar Air", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 456, "width": 211, "height": 163, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan baku daun kayu manis ( Cinnamomum burmannii ) yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Desa Bubakan, Girimarto, Wonogiri. Bahan baku kemudian diberi perlakuan pendahuluan yang meliputi pemeraman, kering angin, dan Sun drying. Menurut Rahayoe (2007), perlakuan pendahuluan pada bahan baku bertujuan untuk menguapkan sebagian kecil air dari bahan baku sehingga destilasi lebih mudah dan lebih singkat.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 632, "width": 185, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1 Kadar Air Daun Kayu Manis Perlakuan Kadar Air Pemeraman (4 hari) 40,2176 c Kering Angin (5 hari) 11,6392 a Sun drying (4 jam) 23,2590 b", "type": "Table" }, { "left": 323, "top": 704, "width": 205, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan: *Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada tiap kolom menunjukan ada beda nyata pada taraf α 0,05", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 783, "width": 14, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "54", "type": "Page footer" }, { "left": 232, "top": 783, "width": 294, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 425, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada Tabel 1 terlihat adanya perbedaan signifikat untuk tiap-tiap perlakuan pendahuluan pada daun kayu manis. Perlakuan pendahuluan pemeraman 4 hari mempunyai kadar air tinggi, hal ini dikarenakan saat proses pemeraman dilakukan dengan menutup daun dengan karung goni menyebabkan sirkulasi udara yang kurang lancar selain itu terjadi reaksi oksidasi sehingga enzim memecahkan sel- sel minyak pada daun (Ketaren, 1989) dan menyebabkan perubahan warna menjadi hijau kecoklatan dan kadar air yang tinggi. Perlakuan ini dilakukan seperti perlakuan fermentasi pada teh. Pada fermentasi teh, daun teh dilayukan terlebih dahulu lalu digiling untuk merusak sel-sel daun, setelah itu di fermentasi pada suhu 22-28 oC dengan kelembaban 90% selama 2-4 jam (Tuminah, 2004). Fermentasi ini tidak memerlukan mikrobia sebagai sumber enzim. Pada penelitian ini mengadopsi cara tersebut pada daun kayu manis. Daun kayu manis terlebih dahulu dirobek-robek untuk merusak sel daun kemudian daun ditutup dengan karung goni selama 4 hari. Proses ini disebut juga perlakuan pemeraman. Sedangkan perlakuan pendahuluan kering angin 5 hari dan Sun drying selama 4 jam dipengaruhi kondisi terik matahari dan kelembaban udara.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 502, "width": 211, "height": 232, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadar air merupakan salah satu parameter penting untuk menghasilkan rendemen minyak atsiri. Rahmi (2012) menyebutkan bahwa kadar air yang terdapat pada sampel dapat mempengaruhi hasil rendemen minyak. Minyak atsiri dalam tanaman tersimpan pada jaringan yang terlindungi oleh air sehingga jika kadar air terlalu besar minyak akan sulit menguap saat destilasi. Akan tetapi, jika kadar air terlalu rendah, minyak atsiri akan ikut menguap dalam proses pengeringan. Pada penelitian Rahmi daun nilam dipertahankan kadar airnya antara 10-20% dan SNI 01-3714-1995 untuk Kulit Kayu Manis Bubuk kadar air bubuk kayu manis maksimal 12% (Widiyanto, 2011).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 737, "width": 211, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kadar air bahan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 75, "width": 211, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dipengaruhi karena adanya perlakuan pendahuluan pemeraman, kering angin dan sun drying. Kadar air pada bahan dapat juga mempengaruhi rendemen minyak atsiri.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 144, "width": 211, "height": 259, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rendemen Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa minyak atsiri daun kayu manis hasil destilasi air dengan perlakuan pemeraman tidak berbeda nyata dengan destilasi air dengan perlakuan kering angin maupun dengan destilasi air perlakuan sun drying. Destilasi uap air perlakuan pemeraman tidak berbeda nyata dengan destilasi uap air perlakuan kering angin. Sedangkan destilasi uap air perlakuan sun drying berbeda nyata dengan destilasi uap air perlakuan kering angin dan destilasi uap air perlakuan pemeraman. Ternyata dari data yang didapat rendemen minyak atsiri daun kayu manis masing-masing perlakuan memperlihatkan adanya pengaruh variasi perlakuan pendahuluan bahan dan metode destilasi.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 406, "width": 211, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum melakukan proses destilasi terlebih dahulu dilakukan perlakuan perajangan atau pemotongan daun untuk masing-masing sampel. Perlakuan ini bertujuan untuk memaksimalkan kelenjar minyak pada daun agar dapat terbuka sebanyak mungkin sehingga memudahkan minyak untuk keluar saat proses destilasi. Selain itu, membuat dinding-dinding sel daun akan terbuka sehingga mudah ditembus oleh uap.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 398, "height": 445, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Rendemen Minyak Atsiri Daun Kayu Manis Perlakuan Rendemen (%) Destilasi air dan Pemeraman 0,0289 a Destilasi air dan Kering Angin 0,0383 a Destilasi air dan Sun drying 0,0334 a Destilasi uap air dan Pemeraman 0,1011 c Destilasi uap air dan Kering Angin 0,1016 c Destilasi uap air dan Sun drying 0,0500 b Keterangan : *Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukan beda nyata pada α 0,05 Perlakuan pendahuluan kering angin dilakukan selama 5 hari dengan mengantungkan bahan dan terhindar dari sinar matahari. Perlakuan ini dilakukan berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan Nurdjanah dan Ma’mun (1994) dalam Manoi (2010) perlakuan kering angin daun nilam yang dilakukan selama 2 minggu menghasilkan rendemen yang berbeda-beda. Pada penyimpanan minggu ke-0 menghasilkan rendemen minyak sebesar 29,5 ml/ 2 kg, minggu pertama meningkat sebesar 31,5 ml/ 2 kg sedangkan minggu ke 2 menurun sebesar 29,7 ml/ 2 kg. Sedangkan pada perlakuan Sun Drying dilakukan selama 4 jam dijemur langsung dibawah sinar matahari menghasilkan rendemen minyak atsiri sedikit. Hal ini disebabkan sebagian minyak daun kayu manis turut menguap. Sedangkan pada perlakuan pemeraman telah terjadi proses pemecahan sel-sel minyak pada daun (ketaren, 1989).", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 523, "width": 211, "height": 245, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada destilasi uap air, antara air dan minyak atsiri dalam daun kayu manis tidak menguap secara bersama-sama. Awalnya air menguap setelah proses pemanasan dilakukan, setelah mencapai suatu keseimbangan tekanan tertentu maka uap air akan masuk ke dalam jaringan dalam bahan dan akan mendesak minyak atsiri daun kayu manis ke permukaan. Kemudian minyak atsiri akan ikut menguap bersama uap air menuju kondensor. Menurut Harris (1987) dalam Zulnely (2008) dan Gemini (2009) menyebutkan destilasi uap air mempunyai suhu proses yang relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan destilasi air. Selain itu, destilasi uap air menghasilkan uap dan panas yang stabil dengan tekanan uap yang konstan. Uap", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 205, "width": 212, "height": 260, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang dipakai bertekanan > 1 atm dan bersuhu > 100 o C, sehingga waktu destilasi dapat lebih cepat dan mengurangi kemungkinan rusaknya minyak atsiri. Persentase senyawa yang terdapat dalam minyak hasil destilasi uap air mempunyai nilai yang lebih besar dari pada minyak hasil destilasi air. Ditunjukkan dalam penelitian Zulnely (2008) dalam menghasilkan minyak atsiri pohon wangi dengan destilasi uap air senyawa kimianya lebih banyak teridentifikasi dibandingkan dengan destilasi air. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa rendemen minyak atsiri dipengaruhi kadar air pada bahan. Sehingga, variasi perlakuan pendahuluan dan metode destilasi mempunyai pengaruh terhadap rendemen minyak atsiri daun kayu manis.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 473, "width": 61, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berat Jenis", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 493, "width": 212, "height": 273, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berat jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menetukan mutu kemurnian minyak atsiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berat jenis merupakan perbandingan berat sampel dengan berat air yang sama besar volumenya. Pada umumnya, nilai berat jenis minyak atsiri berkisar antara 0,696- 1,188 pada suhu 15 o C, dan umumnya nilai tersebut lebih kecil dari 1,000. Berat jenis sering dihubungkan dengan fraksi berat komponen-komponen yang terkandung didalamnya. Semakin besar fraksi berat yang terkandung dalam minyak, maka semakin besar pula nilai berat jenisnya (Loli, 2012). Tabel 1 menunjukan bahwa destilasi air perlakuan pemeraman, destilasi air dengan perlakuan pemeraman, destilasi uap air dengan kering angin, destilasi uap air dengan perlakuan sun", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 783, "width": 14, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "56", "type": "Page footer" }, { "left": 232, "top": 783, "width": 294, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "drying dan destilasi uap air dengan perlakuan pemeraman berbeda nyata dengan berat jenis minyak atsiri hasil destilasi air dengan perlakuan sun drying . Hal ini diduga berat jenis suatu minyak dipengaruhi oleh jenis dan jumlah komponen senyawa yang terkandung dalam minyak. Pada penelitian yang dilakukan oleh Zulnely (2004) menyatakan bahwa metode penyulingan uap air dan destilasi air tidak berpengaruh terhadap", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 75, "width": 212, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berat jenis minyak atsiri. Namun, pada hasil penelitian minyak atsiri daun kayu manis hasil destilasi air dengan perlakuan sun drying berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini diduga perbedaan komposisi senyawa", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 157, "width": 211, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penyusunnya. Ketika daun kayu manis yang diberi perlakuan sun drying , kondisi perlakuan dipengaruhi oleh cuaca sehingga mempengaruhi kadar air dalam bahan dan senyawa penyusunnya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 232, "width": 255, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3 Sifat Fisik Minyak Atsiri Daun Kayu Manis", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 247, "width": 446, "height": 109, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perlakuan Berat Jenis (gram/ ml) Viskositas Indeks Bias Kelarutan dalam alkohol 70% Destilasi air dan Pemeraman 0,9122 a - 1,5119 b 1 : 1,5 a Destilasi air dan Kering Angin 0,9205 a - 1,5145 b 1 : 1 a Destilasi air dan Sun drying 0,9553 b - 1,5127 b 1 : 1,5 a Destilasi uap air dan Pemeraman 0,9337 ab 0,0023 a 1,4768 a 1 : 1 a Destilasi uap air dan Kering Angin 0,9100 a 0,0023 a 1,4809 a 1 : 0,8 a Destilasi uap air dan Sun drying 0,9086 a - 1,5126 b 1 : 0,95 a", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 359, "width": 432, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan : *Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada tiap kolom menunjukan beda nyata pada α 0,05", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 508, "width": 454, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1 Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan Metode Destilasi Terhadap Berat Jenis Minyak Atsiri Daun Kayu Manis", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 539, "width": 211, "height": 152, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Ma’mun (2006), berat molekul berkorelasi dengan berat jenis dan indeks bias suatu minyak. Sehingga semakin besar berat molekul suatu senyawa maka minyak yang dihasilkan mempunyai berat jenis dan indeks bias yang besar. Berat jenis dari minyak atsiri yang dihasilkan dari penelitian ini mendekati teori yaitu sekitar 0,9593 gram/ml pada suhu 25°C (Ravindran et al., 2004).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 700, "width": 55, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Viskositas", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 719, "width": 211, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Viskositas berasal dari kata visceous. Secara umum viskositas merupakan ketidakluasaan aliran cairan yang", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 542, "width": 211, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "disebabkan oleh gesekan antara bagian- bagian cairan tersebut (Soedojo, 1986). Viskositas berhubungan dengan sifat kekentalan suatu cairan yaitu besarnya tahanan geser suatu larutan yang mengalir dalam pipa kapiler.", "type": "Text" }, { "left": 144, "top": 397, "width": 383, "height": 363, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada pengujian viskositas hanya 2 sampel yang dapat diujikan. Hal ini dikarenakan keterbatasan sampel. Gambar 2 menunjukkan bahwa minyak atsiri destilasi uap air dengan perlakuan pemeraman mempunyai nilai viskositas yang sama dengan destilasi uap air perlakuan kering angin. Hasil analisis yang didapat viskositas minyak atsiri yang dihasilkan dari destilasi uap air B e rat Je n is Perlakuan Keterangan : F1 = Destilasi air dan Pemeraman F2 = Destilasi air dan Kering Angin", "type": "Picture" }, { "left": 325, "top": 428, "width": 147, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F3 = Destilasi air dan Sun Drying F4 = Destilasi uap air dan Pemeraman F5 = Destilasi uap air dan Kering Angin F6 = Destilasi uap air dan Sun Drying", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 782, "width": 308, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "57", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemeraman mempunyai nilai viskositas 0,0023 N.s/m 2 tidak berbeda nyata dengan viskositas minyak atsiri yang dihasilkan dari destilasi uap air kering angin sebesar 0,0023 N.s/m 2 . Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada metode destilasi (baik destilasi uap air maupun destilasi air) dan perlakuan pendahuluan tidak mempengaruhi viskositas pada minyak atsiri daun kayu manis.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 75, "width": 212, "height": 149, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Takeuchi (2006) viskositas dipengaruhi oleh partikel besar dan suhu cairan yang tinggi. Semakin tinggi suhu cairan dan semakin kecil partikel senyawa didalam maka viskositasnya semakin kecil. Dalam penelitian ini sebelum proses destilasi bahan baku terlebih dahulu dilakukan pengecilan ukuran. Oleh karena itu, minyak atsiri daun kayu manis yang dihasilkan memiliki nilai viskositas yang sama.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 399, "width": 427, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2 Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan Metode Destilasi Terhadap Viskositas Minyak Atsiri Daun Kayu Manis", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 441, "width": 211, "height": 121, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tri (2012) menyatakan bahwa bobot jenis senyawa berbanding lurus dengan ukuran partikelnya. Senyawa terpen yang terkandung menjadi salah satu penyebab turunnya nilai viskositas. Terpen merupakan senyawa yang memiliki bobot jenis yang lebih rendah jika dibandingkan dengan sinamaldehid maupun senyawa yang teroksigenasi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 571, "width": 63, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indeks Bias", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 590, "width": 211, "height": 163, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data hasil penelitian pengaruh perlakuan pendahuluan dan metode destilasi terhadap indeks bias minyak atsiri daun kayu manis disajikan pada Tabel 3 . Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai indeks bias minyak atsiri daun kayu manis yang dihasilkan dari destilasi air dengan perlakuan pemeraman sebesar 1,5116. Hasil tersebut tidak beda nyata dengan indeks bias minyak atsiri daun kayu manis yang dihasilkan dari destilasi air perlakuan kering angin sebesar 1,5142;", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 441, "width": 214, "height": 273, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "destilasi air perlakuan sun drying sebesar 1,5124 dan destilasi uap air perlakuan sun drying sebesar 1,5123. Akan tetapi hasil tersebut berbeda nyata dengan indeks bias minyak atsiri daun kayu manis yang dihasilkan dari destilasi uap air perlakuan pemeraman sebesar 1,4765 dan destilasi uap air perlakuan kering angin sebesar 1,4806. Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya di dalam udara dengan kecepatan cahaya di dalam zat tersebut pada suhu tertentu. Indeks bias minyak dapat menentukan tingkat kemurnian suatu minyak. Peningkatan nilai indeks bias minyak menunjukkan bahwa minyak mempunyai rantai karbon panjang dan terdapat sejumlah ikatan rangkap (Zulnely, 2008). Ini berarti indeks bias dipengaruhi oleh komponen penyusunnya.", "type": "Text" }, { "left": 220, "top": 249, "width": 306, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vi sko si tas Keterangan : F4 = Destilasi uap air dan Pemeraman", "type": "Picture" }, { "left": 386, "top": 270, "width": 147, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F5 = Destilasi uap air dan Kering Angin", "type": "Text" }, { "left": 83, "top": 234, "width": 432, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3 Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan Metode Destilasi Terhadap Indeks Bias", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 247, "width": 162, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minyak Atsiri Daun Kayu Manis", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 267, "width": 211, "height": 232, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada nilai indeks bias minyak atsiri yang dihasilkan destilasi air dengan perlakuan pemeraman lebih besar dibandingkan dengan indeks bias minyak atsiri destilasi uap air dengan perlakuan pemeraman. Hal ini kemungkinan dipengaruhi adanya air yang terkandung pada minyak atsiri daun kayu manis. Menurut Guenther (1987), semakin banyak kandungan air dalam minyak menyebabkan semakin kecil indeks bias. Hal ini karena sifat dari air yang mudah membiaskan cahaya datang. Indeks bias minyak atsiri pada penelitian ini mendekati hasil yang dilaporkan Ravindran et al. (2004) yaitu 1,5215 pada suhu pengukuran 25°C.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 508, "width": 137, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelarutan dalam Alkohol", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 527, "width": 211, "height": 149, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh perlakuan pendahuluan dan metode destilasi terhadap kelarutan minyak daun kayu manis dalam alkohol disajikan pada Tabel 3 . Kelarutan dalam alkohol merupakan faktor penting dilakukan dalam pengujian minyak atsiri karena pada dasarnya minyak atsiri jarang yang larut dalam air. Oleh karena itu, kelarutan dapat dengan mudah diketahui dengan menggunakan alkohol pada berbagai tingkat konsentrasi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 679, "width": 211, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari Tabel 3 diketahui bahwa perlakuan pendahuluan dan metode destilasi tidak memberikan pengaruh terhadap kelarutan minyak atsiri dalam alkohol. Kelarutan minyak atsiri daun kayu manis dalam alkohol yang dihasilkan dari", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 267, "width": 211, "height": 177, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "destilasi air dengan perlakuan kering angin sebesar 1 : 1 menunjukkan bahwa tiap 1 bagian minyak atsiri dibutuhkan 1 bagian alkohol 70% untuk melarutkannya. Hasil tersebut tidak beda nyata dengan minyak atsiri daun kayu manis hasil destilasi air dengan perlakuan pemeraman dan destilasi air perlakuan sun drying sebesar 1 : 1,5; destilasi uap air perlakuan pemeraman sebesar 1 : 1; destilasi uap air perlakuan kering angin sebesar 1:0,8 dan destilasi uap air dengan perlakuan sun drying sebesar 1 : 0,95.", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 446, "width": 212, "height": 315, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alkohol merupakan gugus OH yang dapat larut dengan minyak atsiri daun kayu manis. Komponen minyak atsiri yang dihasilkan terdapat komponen terpen teroksigenasi. Hal ini disebabkan karena kelarutan dalam alkohol sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen senyawa dalam minyak atsiri tersebut. Semakin tinggi kandungan terpen maka makin rendah daya larutnya atau semakin sukar larut. Hal ini dikarenakan senyawa terpen tidak teroksigenasi merupakan senyawa nonpolar yang tidak mempunyai gugus fungsional (Guenther, 1987). Oleh karena itu, semakin kecil kelarutan minyak atsiri pada alkohol 70% maka kualitas minyak atsiri daun kayu manis makin baik. Minyak atsiri yang dihasilkan destilasi uap air dengan perlakuan kering angin mempunyai kelarutan dalam alkohol paling kecil dibandingkan dengan perlakuan lainnya sehingga mempunyai kualitas mutu paling baik.", "type": "Text" }, { "left": 382, "top": 78, "width": 48, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan :", "type": "Table" }, { "left": 382, "top": 88, "width": 125, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F1 = Destilasi air dan Pemeraman", "type": "Text" }, { "left": 382, "top": 99, "width": 132, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F2 = Destilasi air dan Kering Angin", "type": "Table" }, { "left": 382, "top": 109, "width": 147, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F3 = Destilasi air dan Sun Drying F4 = Destilasi uap air dan Pemeraman F5 = Destilasi uap air dan Kering Angin", "type": "Table" }, { "left": 382, "top": 140, "width": 136, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F6 = Destilasi uap air dan Sun Drying", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 782, "width": 308, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "59", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penentuan Perlakuan Pendahuluan dan Metode Destilasi Terpilih", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 108, "width": 211, "height": 190, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif pada minyak atsiri daun kayu manis. Penentuan minyak atsiri daun kayu manis terpilih menggunakan data hasil analis rendemen dan analisis fisik yang meliputi berat jenis, viskositas, indeks bias, dan kelarutan dalam etanol 70%. Matriks karakteristik minyak atsiri ditunjukkan pada Tabel 4 . Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan matriks hasil analisis karakteristik minyak atsiri daun kayu manis terpilih berdasarkan Ravindran et al (2004). Rendemen perlakuan destilasi uap air dan kering", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 75, "width": 211, "height": 204, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "angin mempunyai nilai rendemen tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini diduga dengan perlakuan ini minyak atsiri daun kayu manis dapat keluar secara maksimal. Untuk berat jenis, minyak atsiri hasil destilasi air dengan perlakuan sun drying sebesar 0,9553 gram/ml sesuai dengan Ravindran (2004) sebesar 0,9593 gram/ml pada suhu 25 o C. Untuk viskositas, minyak atsiri hasil destilasi uap air dengan perlakuan pemeraman mempunyai viskositas lebih tinggi dibandingkan destilasi uap air dengan perlakuan kering angin yaitu 0,002297 N.s/m 2 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 318, "width": 454, "height": 234, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4 Matriks Hasil Analisis Karakteristik Minyak Atsiri Daun Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii ) Perlakuan Rendemen Berat Jenis (gram/ ml) Viskositas Indeks Bias Kelarutan dalam alkohol 70% Destilasi air dan Pemeraman 0,0289 a 0,9122 a - 1,5119 b 1 : 1,5 a Destilasi air dan Kering Angin 0,0383 a 0,9205 a - 1,5145 b 1 : 1 a Destilasi air dan Sun drying 0,0334 a 0,9553 b - 1,5127 b 1 : 1,5 a Destilasi uap air dan Pemeraman 0,1011 c 0,9337 ab 0,0023 1,4768 a 1 : 1 a Destilasi uap air dan Kering Angin 0,1016 c 0,9100 a 0,0023 1,4809 a 1 : 0,8 a Destilasi uap air dan Sun drying 0,0500 b 0,9086 a - 1,5126 b 1 : 0,95 a", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 556, "width": 341, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan : *Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada tiap baris menunjukan beda nyata pada taraf α 0,05", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 783, "width": 14, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "60", "type": "Page footer" }, { "left": 232, "top": 783, "width": 294, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 135, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk viskositas minyak atsiri hasil dari destilasi uap air perlakuan pemeraman dipilih karena mempunyai nilai paling tinggi. Meskipun dalam hasilnya viskositas mempunyai nilai sama. Untuk indeks bias dipilih minyak atsiri daun kayu manis hasil destilasi air dengan perlakuan kering angin karena nilai indeks biasnya 1,5142 mendekati standart Ravindran (2004) sebesar 1,51215 pada suhu 25oC.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 213, "width": 210, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelarutan minyak daun kayu manis dalam etanol 70% dipilih nilai yang paling kecil", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 75, "width": 211, "height": 163, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yaitu minyak atsiri yang dihasilkan dari destilasi uap air dengan perlakuan kering angin. Kelarutan minyak dalam alkohol mempunyai peran dalam kualitas minyak atsiri. Karena semakin kecil kelarutan minyak atsiri pada etanol 70% maka kualitas minyak atsiri daun kayu manis makin baik. Berdasarkan parameter analisis karakteristik minyak atsiri daun kayu manis yang telah dijelaskan diperoleh perlakuan terpilih yaitu destilasi uap air dengan perlakuan kering angin.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 259, "width": 279, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Senyawa Aktif pada Minyak Atsiri Daun Kayu Manis", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 497, "width": 452, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5 Kromatogram GC-MS Minyak Atsiri Daun Kayu Manis Cinnamomum burmannii", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 782, "width": 308, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "61", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 499, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5 Komponen Senyawa-Senyawa Penyusun Minyak Atsiri Daun Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii ) Puncak Waktu Retensi Luas Area Area (%) Senyawa 1 2.280 33269113 13,96 Alpha-Pinene 2 2.401 2834048 1,19 Champhene 3 2.582 7674163 3,22 Beta-Phellandrene 4 2.643 22157612 9,30 Beta-Pinene 5 2.697 2528813 1,06 Beta-Myrcene 6 3.024 987986 0,41 Benzene 7 3.138 43338611 18,18 1,8-Cineole 8 3.276 893013 0,37 1,3,6-Octatriene 9 3.434 549744 0,23 Gamma-Terpinene 10 3.856 82012602 34,40 L-Linalool 11 4.692 762055 0,32 Borneol 12 4.848 1240534 0,52 3-Cyclohexen 13 4.986 3905233 1,64 3-Cyclohexen 14 5.787 3288626 1,38 Cinnamaldehyde 15 5.891 1168629 0,49 Citral 16 6.259 1399138 0,59 Acetic Acid 17 7.635 577458 0,24 Alpha-Ylangene 18 7.699 1905052 0,80 Alpha-Copaene 19 8.148 5576490 2,34 Cinnamyl Acetate 20 8.262 5682677 2,38 Trans-Caryophyllene 21 8.604 1185724 0,50 Beta-Farnesene 22 8.686 914770 0,38 Alpha-Humulene 23 9.015 829294 0,35 Germacrene 24 9.210 1650994 0,69 Bicyclogermacrene 25 9.902 915401 0,38 Nerolidol B 26 12.065 10539690 4,42 Benzyl Benzoate 27 15.406 590149 0,25 Kaurene Total 238377619 100,00% Senyawa aktif utama yang", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 577, "width": 211, "height": 149, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ditemukan pada penelitian ini adalah L- Linalool sebesar 34,40%. Linalool merupakan salah satu senyawa aktif yang mampu menghambat aktivitas lokomotor hewan atau manusia dalam mekanisme kerja aromaterapi (Muctaridi, 2012). Linalool termasuk pada golongan terpen alkohol dan linalool banyak terkandung pada lavender. Oleh karena itu, senyawa linalool memiliki aroma yang wangi sehingga banyak digunakan dalam", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 563, "width": 211, "height": 108, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "formulasi parfum atau pewangi (Agusta dkk., 1997). Menurut beberapa penelitian, komponen utama minyak atsiri daun kayu manis yaitu Cinnamaldehyde. Penelitian yang dilakukan oleh Freddy (2011), Persentase senyawa yang paling tinggi ialah Cinnamicaldehyde (63,61%), Eucalyptol (17,27%), 2-propen-1-ol", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 674, "width": 211, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(6,88%), dan Benzenepropanal (1,62%).", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 688, "width": 210, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini ditemukan senyawa Cinnamaldehyde hanya sebesar 1,38% pada RT=5,787.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 750, "width": 340, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6 Perbandingan Hasil Analisa Minyak Atsiri Daun Kayu Manis", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 783, "width": 14, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "62", "type": "Page footer" }, { "left": 232, "top": 783, "width": 294, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 77, "top": 77, "width": 407, "height": 178, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Penelitian Xiao-duo et al (1991) Chen et al (1997) Yu-jing et al (1987) Komoditas Daun kayu manis ( C. Burmannii ) Daun kayu manis ( C. Burmannii ) Daun kayu manis ( C. Burmannii f . heyneanum ) Daun kayu manis Mei Pan Tree ( C. Burmannii ) Metode destilasi Destilasi uap air Destilasi uap Perlakuan pendahuluan Kering angin Daun segar Senyawa aktif mayor L-Linalool (34,40) 1,8-Cineol (18,18%)  - Pinene (13,96)", "type": "Table" }, { "left": 150, "top": 254, "width": 81, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " - Pinene (9,30%)", "type": "Picture" }, { "left": 251, "top": 206, "width": 235, "height": 99, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,8-Cineol (28,5%) Borneol (16,5%)  - Terpineol (6,4%) ρ- Cymene (6,1%) Safrol (96,3- 99,7%) d-Borneol (70,81%) 1,8-Cineol (10,73%) Bornyl acetate Carene-4 (5,02%)", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 309, "width": 266, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Ravindran et al (2004) dan Parthasarathy et al (2008)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 329, "width": 211, "height": 162, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari Tabel 6 terlihat bahwa minyak atsiri daun kayu manis mempunyai senyawa aktif yang berbeda-beda, hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor genotipe, pencahayaan, air, suhu, dan tempat tanaman kayu manis tumbuh. Sinamaldehid termasuk golongan fenol senyawa aromatik yang mempunyai aktivitas larvasida yang besar, dapat menghambat aktivitas dan pertumbuhan jamur, antibakteri, dan lain sebagainya (Dian (2008) dan Ardani dkk (2010)).", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 508, "width": 84, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 528, "width": 211, "height": 162, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pada karakteristik mutu minyak atsiri daun kayu manis, minyak atsiri daun kayu manis yang diperoleh dari destilasi uap air dengan perlakuan kering angin menpunyai rendemen tertinggi sebesar 0,10161%. Berat jenis, viskositas, indeks bias, dan kelarutan dalam etanol 70% masing- masing berkisar 0.91 - 0.96 g / ml, 0,0023 N.s/m 2 , 1.48-1.51 dan 1:0.8 - 1:1.5.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 693, "width": 211, "height": 53, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Destilasi uap air dengan perlakuan kering angin mempunyai nilai kelarutan dalam alkohol 70% paling kecil. Senyawa minyak atsiri daun kayu manis", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 748, "width": 210, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Cinnamomum Leaf Oil Burmannii)", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 329, "width": 214, "height": 53, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terpilih didapat dari hasil destilasi uap air dengan perlakuan kering angin yaitu L- Linalool 34,40 %, 1,8-Cineole 18,18 %, α -Pinene 13,96% dan β-Pinene 9,30%.", "type": "Text" }, { "left": 364, "top": 399, "width": 113, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 418, "width": 211, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agusta, Andria, Yuliasri Jamal dan Mindarti Harapini. 1997. Komponen Kimia Minyak Atsiri Kayu Manis Halmahera. Jurnal Hayati Vol. 4 No. 1 Hal. 23-26.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 487, "width": 210, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alfiyan, Deni. 2011. Pengolahan Teh.", "type": "List item" }, { "left": 344, "top": 501, "width": 160, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://denialfiyan.blogspot.com/.", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 515, "width": 182, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diakses pada tanggal 07 November", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 528, "width": 210, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2011 pukul 19.24 WIB. Anonim. 2009. Metode Produksi", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 556, "width": 74, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Pengambilan)", "type": "Text" }, { "left": 435, "top": 556, "width": 40, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minyak", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 556, "width": 182, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Atsiri. http://www.engineering.system.blog spot.com. Diakses pada tanggal 25 Januari 2012 pukul 10.00 WIB.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 611, "width": 210, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ardani, Marisya; Sylvia Utami Tunjung Pratiwi dan Triana Hertiani. 2010. Efek Campuran Minyak Atsiri Daun Cengkeh dan Kulit Batang Kayu Manis sebagai Antiplak Gigi.", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 680, "width": 182, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Farmasi Indonesia Volume 21 (3). Yogyakarta.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 708, "width": 210, "height": 38, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bulan, Rumondang. 2004. Reaksi Asetilasi Eugenol dan Oksidaso Metil Iso Eugenol. USU Digital Library.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 782, "width": 308, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 512, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "63", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 211, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dian, Monica. 2008. Pemisahan Minyak Atsiri Kayu Manis ( Cinnamomum zeylanicum ) secara Kromatografi", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 116, "width": 182, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lapis Tipis dan Aktivitas Antijamur terhadap Malassezia furfur In Vitro. Universitas Diponegoro. Semarang.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 157, "width": 211, "height": 80, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Freeddy, Daniel Tampubolon. 2011. Isolasi dan Analis Komponen Kimia Minyak Atsiri Daun Kayu Manis ( Cinnamomum burmanii ) dengan Cara GC-MS. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 240, "width": 210, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gemini, Christa Raja Gukguk. 2009.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 254, "width": 182, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Potensi Pengolahan Minyak Nilam di Kebun Pakpak Bharat.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 282, "width": 210, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Guenther, Ernest. 1987. Minyak Atsiri", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 309, "width": 183, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jilid I. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 337, "width": 213, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gunawan, Didik dan Sri Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Penebar Swadaya, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 378, "width": 210, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 392, "width": 118, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penerbit ITB. Bandung.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 406, "width": 211, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hernani Dan Rahmawati Nurdjanah. 2009.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 420, "width": 183, "height": 66, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aspek Pengeringan Dalam Mempertahankan Kandungan Metabolit Sekunder Pada Tanaman Obat. Perkembangan Teknologi Tro 21 (2) Desemberi 2009 Hlm. 33-39.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 489, "width": 210, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketaren, S., 1989. Pengantar Teknologi", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 502, "width": 182, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 530, "width": 211, "height": 53, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniati, Nurul Sambhara. 2011. Distilasi. http://www.alchamistviolet.blogspot. com. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012 pukul 23.00 WIB.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 585, "width": 211, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lansida, 2010. Proses Penyulingan", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 599, "width": 182, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minyak Atsiri. http://www.lansida.blogspot.com.", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 627, "width": 182, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diakses pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 13.00 WIB.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 652, "width": 211, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ma’mun dan Nanan Nurdjannah. 1993.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 668, "width": 183, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Perajangan dan Lama Pelayuan Terhadap Rendemen dan Mutu Serai Dapur ( Cymbopogon", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 710, "width": 211, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Citratus Staps ). Baletin TRO Volume VIII No 1 Hal 42-45. Manoi, Feri. 2010. Perkembangan Teknologi Pengolahan dan", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 75, "width": 211, "height": 135, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penggunaan Minyak Nilam serta Pemanfaatan Limbahnya. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor Muchtaridi. 2012. Kajian Ilmiah Kimia Aromaterapi dan Mekanisme Kerjanya dalam Mempengaruhi Sistem Syarat Pusat. Fakultas Farmasi FMIPA Universitas Padjadjaran.Bandung.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 213, "width": 211, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Parthasarathy, Villupahoor A, Bhageerathy Chempakam dan T. John Zachariah. 2008. Chemistry Of Spices. CAB International. UK.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 268, "width": 210, "height": 66, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahayoe, Sri, Suhargo, Yoga Tetuko dan Taufan Mega C. 2007. Kajian Kinetika Pengaruh Kadar Air dan Perajangan Terhadap Laju Distilasi Minyak Atsiri. Prosiding Seminar", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 337, "width": 182, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nasional Teknik Pertanian.Yogyakarta.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 364, "width": 210, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmi, Aprina Utami. 2012. Pengaruh", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 378, "width": 182, "height": 80, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tempat Tumbuh Terhadap Kualitas Minyak Atsiri ( Pogostemon Cablin Benth ) dan Aktifitas biologinya. http://maduramandiri.wordpress.com . Diakses pada tanggal 20 September 2012 pukul 22:57 WIB.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 461, "width": 210, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ravindran, P. N, K. Nirmal Babu and M.", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 475, "width": 182, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shylaja. 2004. Cinnamon and Cassia The Genus Cinnamomum. CRC Press LCC, United States of", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 516, "width": 210, "height": 67, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "America. Rismunandar Dan Harry B. Paimin. 2001. Kayu Manis: Budidaya Dan Pengolahan. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 585, "width": 210, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. hal. 203-238.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 627, "width": 210, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sembiring, Bager. 2007. Teknologi", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 641, "width": 182, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyiapan Simplisia Terstandar Tanaman Obat dalam Warta", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 668, "width": 182, "height": 80, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pustlitbangbun Vol. 13 No. 2. http://balittro.litbang.deptan.go.id/in d/index.php?option=com_content&v iew=article&id=75:teknologi- penyiapan-simplisia-terstandar- tanaman-obat&catid=19:artikel.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 783, "width": 14, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "64", "type": "Page footer" }, { "left": 232, "top": 783, "width": 294, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, Agustus 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 100, "top": 75, "width": 182, "height": 24, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diakses pada tanggal 14 Februari 2012 pukul 00.49 WIB.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 102, "width": 211, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Soedojo, P. 1986. Asas-Asas Ilmu Fisika.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 116, "width": 182, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 144, "width": 210, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumarni, Nunung Bayu Aji Dan Solehan.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 157, "width": 183, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2008. Pengaruh Volume Air Dan Berat Bahan Pada Penyulingan Minyak Atsiri. Jurnal Teknologi Vol 1 No 1 Hal 83-88. Yogyakarta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 213, "width": 211, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumitra, omit dan Soesarsono. 2010.", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 226, "width": 182, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Memproduksi Minyak Atsiri Biji Pala.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 254, "width": 177, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://minyakatsiriindonesia.wordpre ss.com/atsiri-pala/omit-sumitra-dan- soesarsono-wijandi-ed/.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 282, "width": 183, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diakses pada tanggal 14 Februari 2012 pukul 00.51 WIB.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 323, "width": 211, "height": 80, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sundari, Elmi Dan Ellyta Sari. Prospek Minyak Atsiri Kayumanis Di Sumatera Barat. 2009. Http://minyakatsiriindonesia.wordpr ess.com/. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2011.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 406, "width": 210, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Takeuchi, Yasito. 2006. Pengantar Kimia.", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 420, "width": 183, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterjemahkan oleh Ismunandar.", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 433, "width": 114, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Iwanami Publishing", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 433, "width": 183, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Company. Tokyo.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 461, "width": 211, "height": 80, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Towaha, Juniaty dan Gusti Indriati. 2008. Multifungsi Tanaman Kayu Manis. http://www.minyakatsiriindonesia.w ordpress.com. Diakses pada tanggal 21 Januari 2012 pukul 12.00 WIB. Tri, Fuki Yuliarto. 2012. Pengaruh Ukuran", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 544, "width": 183, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan dan Metode Destilasi", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 558, "width": 182, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Destilasi Air dan Destilasi Uap-Air)", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 572, "width": 182, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terhadap Kualitas Minyak Atsiri", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 585, "width": 183, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kulit Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii ). Skripsi. Fakultas", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 613, "width": 126, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertanian. Universitas", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 613, "width": 211, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelas Maret. Surakarta. Tuminah, sulistyowati. 2004. Teh", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 654, "width": 183, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[ Camellia sinensis O.K. var.", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 668, "width": 183, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Assamica (Mast) ] sebagai Salah Satu", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 682, "width": 182, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber Antioksidan. Jurnal cermin dunia kedokteran.", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 710, "width": 179, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 723, "width": 182, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "/AntioxidantTea.html. Diakses pada tanggal 14 Februari 2012 pukul 01.35 WIB.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 75, "width": 210, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wales, Jimmy. 2010. Kulit Manis. http://id.wikipedia.org/wiki/kulit- manis. Diakses pada tanggal 20", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 116, "width": 211, "height": 108, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Januari 2012 pukul 12.00 WIB. Widiyanto, Ivan. 2011. Proses Ekstraksi Oleoresin Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii ): Optimasi Rendemen dan Pengujian Karakteristik Mutu. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 226, "width": 211, "height": 67, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wuri, Yustina, Purnama Darmadji dan Budi Rahardjo. 2004. Sifat Sensoris Minyak Atsiri Daun Kayu Manis (Cinnamommun Burmanii Nees Ex Blume). Jurnal Agrosains 17 ((3).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 295, "width": 211, "height": 67, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yusmeiarti, Silfia Dan Rosalinda Syarif. 2007. Pengaruh Bahan Tambahan Terhadap Sifat Fisik Oleoresin Cassavera Mutu Rendah. Buletin Bipd Vol. XV No 2.", "type": "Text" } ]
a8b07b43-2517-2b72-347b-523abf5cd2a4
https://ejournal-polnam.ac.id/index.php/JurnalManeksi/article/download/1898/1016
[ { "left": 155, "top": 39, "width": 315, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL MANEKSI VOL 13, NO. 1, MARET 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 439, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 9", "type": "Page footer" }, { "left": 138, "top": 74, "width": 355, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah", "type": "Section header" }, { "left": 176, "top": 107, "width": 276, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Studi Kasus Kota Madiun Tahun 2018-2022)", "type": "Text" }, { "left": 171, "top": 131, "width": 281, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wahyu Widodo 1) ; Nova Maulud Widodo 2) ; Ardila Prihadyatama 3)", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 142, "width": 275, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1,2,3) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Madiun E-mail korespondensi : [email protected] ( Correspondence Author )", "type": "Text" }, { "left": 286, "top": 181, "width": 54, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 192, "width": 456, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The Covid-19 pandemic in 2018 – 2022 will cause a decrease and increase in regional tax revenues, resulting in potential fluctuations in the level of effectiveness and tax contribution of a region. This research aims to determine the level of effectiveness and contribution of taxes in conditions before the pandemic, during the pandemic and after the pandemic. This research uses original regional income data and the realization of Madiun City regional taxes obtained directly from the Madiun City Revenue Agency. The data collection method is secondary data observation, using quantitative data so that researchers can make an analysis of the effectiveness and contribution of local taxes to Madiun City's local revenue. According to the research results, it can be seen that the effectiveness level of Madiun City is in the very effective category because the average value of effectiveness exceeds 100%, namely 111.67%. Madiun City's regional tax contribution is in the quite good category because it only gets an average value of 36.54% and this means that the majority of Madiun City's original regional income does not come from regional taxes but from other legitimate income such as asset sales and investments.", "type": "Text" }, { "left": 288, "top": 342, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 459, "height": 136, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pandemi covid 19 pada tahun 2018 – 2022 menyebabkan penurunan dan peningkatan penerimaan pajak daerah sehingga berpotensi terjadi fluktuasi pada tingkat efektivitas dan kontribusi pajak suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan kontribusi pajak pada kondisi sebelum pandemi, saat pandemi, dan setelah pandemi. Penelitian ini menggunakan data pendapatan asli daerah dan realisasi pajak daerah Kota Madiun yang didapatkan langsung dari Badan Pendapatan Kota Madiun. Metode pengumpulan data berupa observasi data sekunder, menggunakan data kuantitatif sehingga peneliti dapat membuat sebuah analisis efektivitas dan kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Madiun. Sesuai hasil penelitian dapat diperoleh bahwa tingkat efektivitas Kota Madiun masuk dalam kategori sangat efektif sebab nilai rata rata efektivitasnya yang melebihi 100% yakni 111,67%. Kontribusi pajak daerah Kota Madiun masuk dalam kategori cukup baik sebab hanya memperoleh nilai rata – rata sebesar 36,54 % dan artinya sebagian besar pendapatan asli daerah Kota Madiun bukan berasal dari pajak daerah melainkan dari pendapatan lain lain yang sah seperti penjualan aset dan Investasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 511, "width": 253, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : efektivitas; kontribusi daerah; dan pajak daerah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 542, "width": 101, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 553, "width": 223, "height": 193, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pajak merupakan iuran wajib yang dipungut oleh negara kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhannya belanja negara yang bersifat memaksa dan imbalan tidak dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat. Pajak menjadi salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara atau APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) di negara Indonesia, hal ini terbukti pada tahun 2020, 2021, dan 2022 pajak berkontribusi sebesar 83,54%, 44,1%, dan 97,5% pada APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Sri Mulyani (2017) menyatakan bahwa “APBN merupakan merupakan alat bagi pemerintah untuk mengelola negara dan perekonomian”. Penerimaan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) sejatinya memiliki fungsi untuk membiayai segala kebutuhan negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 749, "width": 222, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembangunan merupakan sebuah kegiatan yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 542, "width": 222, "height": 227, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan bersifat secara berulang-ulang. Pembangunan dilakukan secara material dan spritual, hal ini diharapkan dapat meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) masyarakat indonesia dalam menghadapi era globalisasi serta meningkatkan mental guna mempertahankan jati diri suatu bangsa. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kesatuan yang menganut asas desentralisasi dalam menjalankan sistem pemerintahannya, oleh karena itu setiap daerah diberikan hak dan wewenang untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Pembangunan dapat secara leluasa dilakukan oleh setiap daerah guna memberikan pengaruh atau dampak positif bagi masyarakat. Menurut Undang – Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam pasal 1 ayat 6 menjelaskan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya berdasarkan sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi daerah", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 40, "width": 315, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL MANEKSI VOL 13, NO. 1, MARET 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 446, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 10", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 222, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memiliki tujuan untuk meningkatkan pelayanan umum dan perekonomian daerah. Tentu dalam pelaksanaan otonomi daerah munculah berbagai masalah salah satunya yakni pengelolaan keuangan yang tidak efektif dan efisien.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 131, "width": 223, "height": 365, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sistem keuangan yang dimiliki harus dikelola dengan efektif dan efisien agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari seperti pembangunan yang tidak selesai karena anggaran yang kurang, munculnya KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme), produktivitas kegiatan menurun dikarenakan alokasi anggaran, dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan daerah itu sendiri. Peran keuangan disini sangatlah penting guna meningkatkan kesejahteraaan masyarakat, terlebih lagi keuangan juga berpengaruh pada pelaksanaan otonomi daerah. Pendanaan atau anggaran dalam melaksanakan otonomi daerah, daerah otonom bergantung pada Pendapatan Asli Daerah (Yakub dkk, 2020). Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang dipungut oleh daerah berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan (Erlina, dkk., 2020). Pendapatan ini menjadi tolak ukur pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah, apabila pendapatan asli daerah tinggi dan meningkat maka dapat dikatakan, daerah tersebut sudah menyelenggarakan otonomi daerah secara maksimal sehingga kebutuhan dalam meningkatkan kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat dapat terpenuhi, dan sebaliknya (Khoiriyah, 2020). Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 2022 pasal 1 ayat 20 tentang pemerintah daerah, disebutkan bahwa pendapatan asli daerah diperoleh dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan lain-lain daerah yang sah sesuai peraturan perundang- undangan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 222, "height": 158, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peranan penting pajak daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah membuat setiap daerah berusaha maksimal untuk menerapkan kebijakan-kebijakan yang membuat nilai realisasi pajak daerah meningkat. Menurut Undang–Undang Nomor 1 tahun 2022 pasal 1 ayat 20, pajak daerah merupakan kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan daerah untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Kota Madiun secara maksimal berusaha meningkatkan pajak daerahnya, karena sebagian besar pendapatan asli daerah diperoleh melalui pajak daerah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 660, "width": 223, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kota Madiun merupakan salah satu kota dengan 3 kecamatan diwilayah Jawa Timur. Kota dengan julukan kota pecel dan kota pendekar ini memiliki tingkat populasi penduduk yang cukup padat walaupun luas wilayahnya hanya 33,23 m². Menurut data BPS Kota Madiun, Kota Madiun memiliki jumlah penduduk sebanyak 210.245. Melihat perkembangan Kota Madiun yang semakin pesat sejak 3 tahun yang lalu, tingkat perekonomian didaerah tersebut ikut meningkat. Sektor pariwisata, industri dan", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 73, "width": 223, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "perdagangan menjadi komoditas utama dalam peningkatan perekonomian di Kota Madiun. Peningkatan ini dibuktikan dengan adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 4,73 % (BPS, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 221, "width": 211, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Madiun, 2023.", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 244, "width": 215, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Madiun", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 267, "width": 222, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Peraturan daerah Kota Madiun No 25 tahun 2017 tentang pajak daerah, kota madiun menerima 9 jenis pajak yakni Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 359, "width": 173, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 1. Pendapatan dan Pajak Daerah", "type": "Section header" }, { "left": 328, "top": 371, "width": 206, "height": 92, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kota Madiun Tahun Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah 2018 230.847.977.146,73 83.729.443.913 2019 252.048.754.413,59 91.446.851.803 2020 248.944.404.487,59 90.389.463.175 2021 265.920.295.216,86 88.034.697.717 2022 264.212.229.517,55 106.789.699.149", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 466, "width": 222, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : Badan Pendapatan Daerah Kota Madiun, 2023.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 489, "width": 222, "height": 204, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kota Madiun memiliki keunggulan masing- masing diberbagai sektor perekonomian berupa industri, pariwisata, perikanan, dan perdagangan. Pendapatan dari daerah tersebut sebagian besar berasal dari pajak daerah setiap masing-masing daerah. Pada tahun 2019 Indonesia menghadapi fenomena pandemi covid 19 yang berpengaruh pada perekonomian di wilayah daerah Indonesia. Maka dari itu perlu perhitungan efektivitas dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan asli daerah untuk mengetahui kondisi efektivitas dan kontribusi pajak daerah sebelum pandemi, saat pandemi, dan setelah pandemi guna sebagai bahan tambahan untuk menentukan kebijakan yang diambil seperti sosialisasi kepada masyarakat bahwa pajak itu penting, melakukan pembenahan pada manajemen pajak daerah dan melakukan pendataan ulang wajib pajak sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak daerah.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 696, "width": 222, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada jenis pajak, tahun penelitian dan objek penelitian yang digunakan dalam menganalisis efektivitas dan kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah. Pada penelitian yang dilakukan oleh Junius Nanda (2012) yang berjudul “Analisis Efektivitas, Efisiensi dan Kontribusi Pajak", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 39, "width": 315, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL MANEKSI VOL 13, NO. 1, MARET 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 445, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 11", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 222, "height": 101, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daerah Terhadap Pendapatan Asli di Daerah Kota Madiun Tahun 2002 – 2011” menunjukkan bahwa efektivitas dan efisiensi pajak daerah pada tahun tersebut memiliki tingkat kategori efektif, sedangkan kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Madiun terbesar terjadi pada tahun 2008 dengan tingkat presentase 93,67%. Selain itu didalam penelitian ini hanya menggunakan 7 pajak daerah saja.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 176, "width": 222, "height": 113, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian lain pun juga pernah dilakukan oleh Adinda Amalia (2019) yang berjudul “Analisis Efektifitas dan Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo” menunjukkan bahwa efektivitas pajak bumi dan bangunan tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan tingkat prosentase 105,89% dan tingkat kontribusi pajakbumi dan bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 4,83 % sehingga dikatakan kurang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 292, "width": 222, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan kontribusi pajak pada kondisi sebelum pandemi, saat pandemi, dan setelah pandemi di Kota Madiun.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 372, "width": 129, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Otonomi Daerah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 396, "width": 223, "height": 193, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengertian otonomi daerah secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu autos yang berarti berdiri sendiri, dan namos yang berarti aturan. Dari aspek etimologi, otonomi daerah berarti zelfewerging atau perundingan sendiri. Menurut Undang – Undang No 23 tahun 2014 pasal 1 ayat 6 tentang Pemerintah Daerah, otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Syarat teknis yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah meliputi faktor yang menjadi dasar pembentuk daerah yang mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan dan faktor lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 591, "width": 225, "height": 182, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Otonomi daerah dilihat dari fungsinya merupakan kebijakan yang bagus dalam proses pembangunan daerah, karena kebijakan dari otonomi daerah tersebut mengandung sejumlah nilai positif, seperti halnya dalam pengambilan keputusan lebih mendekatkan kepada masyarakat, memungkinkan adanya partisipasi warga atau citizen participation, memungkinkan adanya kompetensi yang sehat antar daerah, menghindarkan dari adanya monopolitik kebijakan, dan pertumbuhan ekonomi akan semakin besar. Setiap daerah otonom dalam hal ini provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia, memiliki sumber daya alam dan potensi ekonomi yang bervariasi, sehingga jika dimanfaatkan dengan optimal maka akan dapat memberikan kontribusi", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 73, "width": 222, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang signifikan bagi penerimaan pendapatan asli daerah, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat dalam pembangunan daerah.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 119, "width": 142, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendapatan Asli Daerah (PAD)", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 130, "width": 222, "height": 228, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah semua penerimaan daerah dalam bentuk peningkatan aktiva atau penurunan utang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran bersangkutan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah semua yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Pendapatan Asli Daerah merupakan penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Halim , 2010). Sektor pendapatan daerah memegang peranan yang sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan daerahnya sendiri. Daerah dituntut untuk berperan aktif dalam mengoptimalkan penerimaan pendapatan daerahnya. Hal tersebut sebagai upaya untuk menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 360, "width": 222, "height": 182, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah, dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka daerah dilarang melakukan pemungutan atau nama lainnya yang disamakan dengan pungutan di luar yang diatur dalam undang- undang, melakukan pemungutan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi, menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas jasa dan barang antar daerah, dan kegiatan ekspor atau impor yang menjadi program strategis nasional. Tujuan pendapatan asli daerah adalah adalah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memberikan angaran dana selama pelaksanaan otonomi daerah berlangsung dimana dengan kesesuain potensi daerah sebagai perwujudan dari desentralisasi.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 556, "width": 115, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengertian Pajak Daerah", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 567, "width": 222, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pajak daerah merupakan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan peraturan daerah (perda), yang wewenang pungutannya dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di daerah (Siahaan, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 660, "width": 95, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. METODOLOGI", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 671, "width": 222, "height": 101, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini menggunakan data pendapatan asli daerah dan realisasi pajak daerah Kota Madiun selama kurun waktu 2018 hingga 2022 yang didapatkan langsung dari Badan Pendapatan Kota Madiun. Metode pengumpulan data berupa observasi data sekunder serta menggunakan data kuantitatif sehingga peneliti dapat membuat sebuah analisis efektivitas dan kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Madiun.", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 40, "width": 315, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL MANEKSI VOL 13, NO. 1, MARET 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 446, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 12", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 223, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peneliti melakukan analisis data setelah semua data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul. Teknik analisis data berkait dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 207, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menentukan besarnya efektivitas (daya guna)", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 165, "width": 223, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal ini mengukur bagian dari hasil pajak yang digunakan untuk menutup biaya memungut pajak bersangkutan (Devas, 2009). Efektivitas atau daya guna mengukur perbandingan antara realisasi penerimaan pajak daerah dengan target yang akan dicapainya. Pengukuran efektivitas (Abdul Halim, 2014) :", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 259, "width": 222, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "100% ................................(1) Kriteria efektivitas menurut Keputusan menteri dalam negeri No. 59 Tahun 2007 seperti dikutip (Handoko, 2013: 3) adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 327, "width": 191, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 2. Kriteria penggolongan efektivitas", "type": "Section header" }, { "left": 123, "top": 339, "width": 169, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Efektivitas Kriteria > 100% Sangat Efektif 90 % - 100 % Efektif 80 % - 90 % Cukup Efektif 60 % - 80 % Kurang Efektif < 60 %", "type": "Table" }, { "left": 233, "top": 399, "width": 54, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tidak efektif", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 411, "width": 103, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber: Handoko, 2013.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 434, "width": 151, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menentukan besarnya kontribusi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 445, "width": 223, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Halim (2014), cara mengetahui seberapa besar kontribusi pajak daerah terdapat penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 493, "width": 181, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "! \"# $ % % & 100 % ..................(2)", "type": "Table" }, { "left": 103, "top": 518, "width": 186, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3. Kriteria Penggolongan Kontribusi", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 530, "width": 206, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nilai Efektivitas Kriteria 0 - 10% Sangat Kurang 10 % - 20 % Kurang 20 % - 30 % Sedang 30 % - 40 % Cukup Baik 40 % - 50 % Baik > 50 % Sangat Baik Sumber: Handoko, 2013.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 637, "width": 153, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 222, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perhitungan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Kota Madiun", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 671, "width": 223, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tingkat Tingkat efektivitas penerimaan pajak daerah dapat dihitung dengan cara membandingkan antara realisasi penerimaan pajak daerah dengan target pajak daerah yang telah ditetapkan. Efektivitas penerimaan pajak daerah berpotensi efektif apabila mencapai sampai dengan 100%. Apabila hasil perhitungan menunjukkan 100% maka menunjukkan sangat efektif. Efektivitas berkaitan dengan hubungan antara hasil yang diharapkan", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 73, "width": 222, "height": 147, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dengan hasil pencapaian sesungguhnya. Dengan kata lain, apabila realisasi dapat melebihi target maka dapat dikatakan efektif dan sebaliknya apabila realisasi tidak dapat melebihi target maka tingkat efektivitas belum dikatakan efektif. Efektivitas Pajak Daerah biasanya menjadi gambaran terkait kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pajak daerah yang akan dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan berdasarkan potensi rill daerah. Untuk mengetahui analisis efektivitas pajak daerah di Kota Madiun masa pajak 2018-2022 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 341, "top": 223, "width": 181, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 4. Nilai Efektivitas Pajak Daerah", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 234, "width": 222, "height": 145, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kota Madiun Tahun Nilai Kategori 2018 108,73% Sangat Efektif 2019 111,08% Sangat Efektif 2020 118,38% Sangat Efektif 2021 107,11% Sangat Efektif 2022 113,05% Sangat Efektif Sumber : Data Diolah Penulis, 2023. Berdasarkan perhitungan terkait analisis efektivitas Pajak Daerah maka dapat diperjelas dengan gambaran grafik sebagai berikut:", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 472, "width": 159, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : Data Diolah Penulis, 2023.", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 495, "width": 197, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Grafik Tingkat Efektivitas Kota Madiun", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 529, "width": 222, "height": 239, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada gambar 2. kita ketahui bahwa penerimaan pajak daerah masa pajak 2018 – 2022 masuk kedalam kategori “sangat efektif”. Pada tahun 2018 Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kota Madiun menargetkan pajak daerah sebesar Rp77.000.000.000 dengan realisasi yang didapatkan oleh BAPENDA yaitu sebesar Rp83.729.443.913 dengan persentase 108, 73 % menunjukkan tingkat sangat efektif. Selanjutnya di tahun 2019 BAPENDA menaikkan targetnya menjadi Rp82.322.000.000 dengan realisasi yang diperoleh juga meningkat sebesar Rp91.446.851.803, hal ini menjadikan tingkat perolehan masuk kedalam kategori sangat efektif dikarenakan persentase melebihi 100 % yakni senilai 111,08 %. Trend Kenaikan pada tahun 2019 ternyata tidak diikuti ditahun 2020, pada tahun tersebut target diturunkan sebesar Rp5.972.000.000 sehingga memperoleh total target sebesar Rp76.350.000.000. Meskipun target diturunkan, nilai penerimaan atas target yang ditentukan justru meningkat sebesar 118,38 %,", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 40, "width": 315, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL MANEKSI VOL 13, NO. 1, MARET 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 446, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 13", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 223, "height": 308, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "persentase ini naik sebesar 7,30% dari tahun 2019. Penurunan target pada tahun 2020 ternyata tidak diikuti pada tahun 2021 dan 2022, pada tahun 2021 dan 2022 target pajak daerah secara terus menerus mengalami kenaikan. Target pajak daerah saat tahun 2021 sebesar Rp82.190.000.000 sedangkan pada tahun 2022 sebesar Rp94.460.000.000 Kenaikan target pada tahun tersebut membuat persentase efektivitas pada tahun 2021 menurun sebesar 11,27% sehingga persentase yang didapatkan sebesar 107,11 % dan masih dikatakan dan masuk kedalam kategori sangat efektif sebab lebih dari 100%. Penurunan persentase efektivitas pada tahun 2021 ternyata tidak berpengaruh pada tahun 2022, justru pada tahun tersebut tingkat persentase meningkat sebesar 5,96 % menjadi 113,05 % sehingga dikatakan sangat efektif. Selain itu tingkat realisasi Pajak yang fluktuatif membuat tingkat persentase efektifitas juga mengalami kenaikan atau penurunan pada tahun–tahun tertentu. Hal ini dibuktikan pada tahun 2018-2019 yang mengalami peningkatan realisasi sebesar Rp7.717.407.890 namun pada tahun setelahnya 2019-2021 mengalami penurunan sebesar Rp1.057.388.628 dan Rp3.412.154.086. Menginjak tahun 2021-2022 realisasi pajak kembali naik sebesar", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 372, "width": 80, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rp18.755.001.432", "type": "Table" }, { "left": 233, "top": 372, "width": 20, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "atau", "type": "Text" }, { "left": 270, "top": 372, "width": 37, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "17,56%.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 384, "width": 222, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peningkatan atau penurunan itu merupakan hal yang wajar didalam nilai target dan realisasi sehingga dapat dinilai rata–rata bahwa pada tahun 2018–2022 nilai efektivitas pajak daerah Kota Madiun sangat efektif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 441, "width": 223, "height": 216, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil analisis terkait efektivitas pajak daerah di Kota Madiun, nilai persentase dan realisasi penerimaan pajak daerah mengalami kenaikan dan penurunan. Penurunan yang tertinggi terjadi pada tahun 2021 dimana tingkat realisasi pada tahun tersebut dapat dikatakan yang paling rendah dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini terlihat dari perolehan pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan pajak parkir yang menurun drastis. Penyebab terjadinya penurunan pada tahun 2021 tentunya pandemi covid 19, hal ini membuat masyarakat khususnya masyarakat Kota Madiun kesulitan untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang wajib pajak, terlebih lagi pada tahun ini ada 1 pajak yang tidak dapat terealisasi yakni pajak parkir yang terjadi karena belum adanya pengawasan yang ketat tentang sistem parkir seperti sistem parkir yang berada di swalayan, tempat rekreasi/hiburan dan tempat makan atau restoran.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 660, "width": 222, "height": 112, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain penurunan tentunya didalam perhitungan diatas dapat kita temukan bahwa tingkat efektivitas tertinggi terjadi pada tahun 2020. Meskipun terjadi covid 19 Pemerintah Kota Madiun dapat memenuhi target semua pajak daerah yang telah direncanakan, hal ini terbukti tingkat realisasi yang tidak berjarak jauh dengan target yang telah ditetapkan merupakan faktor utama untuk membuat tingkat efektivitas pada tahun 2020 menjadi tinggi. Selain itu peningkatan pembayaran perolehan pajak", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 73, "width": 222, "height": 170, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang meningkat menjadi faktor kedua setelah itu. Penerimaan tertinggi terjadi pada pajak BPHTB diikuti oleh PBB dan pajak penerangan jalan. Pada tahun tersebut pihak Bapenda memberikan stimulus berupa pemberian hadiah kepada wajib pajak yang taat pajak PBB, hal ini membuat masyarakat tergiur dan tingkat penerimaan atau pemungutan PBB dapat meningkat. Meskipun mengalami peningkatan dan penurunan pada tahun tertentu, tingkat efektivitas pajak daerah Kota Madiun dapat dikatakan sangat efektif, hal ini menunjukkan bahwa Kota Mdiun mampu memenuhi target pajak daerah yang telah direncanakan atau tingkat realisasi pajak daerah dapat melebihi target yang telah diharapkan.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 257, "width": 222, "height": 33, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perhitungan Tingkat Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Madiun", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 292, "width": 222, "height": 112, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar penerimaan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di suatu daerah yaitu dengan menggunakan perbandingan realisasi pajak daerah suatu wilayah dengan realisasi pendapatan asli daerah. Hasil dari perhitungan tersebut dapat diketahui tingkat kontribusi pajak daerah dalam menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah di suatu daerah, apakah berkontribusi atau tidak.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 407, "width": 222, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 5. Nilai Kontribusi Pajak Daerah terhadap", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 419, "width": 222, "height": 139, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PAD Kota Madiun Tahun Nilai Kategori 2018 36,27% Cukup Baik 2019 36,28% Cukup Baik 2020 36,31% Cukup Baik 2021 33,11% Cukup Baik 2022 40,4% Cukup Baik Sumber : Data Diolah Penulis, 2023 Berdasarkan perhitungan terkait analisis Kontribusi Pajak Daerah pada pendapatan asli daerah Kota Madiun maka dapat diperjelas dengan gambaran grafik sebagai berikut:", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 686, "width": 156, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : Data Diolah Penulis, 2023", "type": "Section header" }, { "left": 332, "top": 698, "width": 197, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. Grafik Tingkat Kontribusi Kota Madiun", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 720, "width": 222, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sesuai Gambar 3 mengenai Grafik tingkat Kontribusi maka dapat diperoleh informasi bahwa pada tahun 2019 mengalami penurunan presentase kontribusi pajak sebesar 0,02%. Tren postif kembali hadir pada tahun 2020, pada tahun tersebut", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 39, "width": 315, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL MANEKSI VOL 13, NO. 1, MARET 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 445, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 14", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 222, "height": 388, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "persentase kontribusi pajak daerah meningkat sebesar 0,02% menjadi 36,4 %. Ternyata tren positif ini kembali menjadi negatif, sebab pada tahun 2021 terjadi penurunan persentase kontribusi pajak daerah sebesar 3,1 % sehingga persentase total pada tahun tersebut senilai 33,3 %. Pada tahun 2022 terjadi kenaikan persentase kontribusi pajak daerah sebesar 7,1% dan membuat tahun 2022 menjadi tahun dengan tingkat persentase kontribusi pajak daerah tertinggi selama periode masa pajak 2018 s/d 2022. Hal ini dilihat bahwa pada tahun 2022 memiliki persentase kontribusi pajak daerah sebesar 40,4 %. Hal ini terjadi karena pada tahun 2022 terjadi peningkatan realisasi pajak daerah dimana tingkat pendapatan pajak daerah tertinggi diraih oleh pajak BPHTB diikuti oleh PBB dan pajak penerangan jalan. BPHTB meningkat karena adanya transaksi jual beli tanah atau bangunan yang tinggi selain itu adanya pemindahkuasaan aset pada orang lain juga menjadi faktor pendorong nilai BPHTB menjadi naik. Sesuai analisis diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase kontribusi pajak daerah Kota Madiun masa pajak 2018 s/d 2022 dapat dikatakan Cukup Baik sebab rata – rata persentase kontribusi pajak daerah pada masa tersebut sebesar 36,54 % dan dapat diartikan bahwa pajak daerah belum berkontribusi baik dalam penerimaan Pendapatan Asli daerah Kota Madiun dikarenakan nilainya yang kurang dari 50% dan dapat diketahui bahwa penghasil utama pendapatan asli daerah Kota Madiun bersumber dari lain-lain PAD yang sah seperti penjualan barang milik daerah yang tidak dipisahkan, pemanfaatan barang milik daerah, kerjasama daerah dan investasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 487, "width": 71, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 77, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.1. Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 510, "width": 222, "height": 216, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Efektivitas Pajak Daerah terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Daerah dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Masa Pajak 2016-2022 di Kota Madiun dan dapat dijelaskan bahwa; (i) Tingkat Efektivitas pajak daerah pada daerah Kota Madiun sudah dikatakan efektif sebab prosentase sudah melebihi 100% yakni 111, 67% dan tingkat efektivitas tertinggi terjadi pada tahun 2020, hal ini terjadi karena penurunan target pajak daerah namun peningkatan realisasi pajak daerah dari tahun 2019 yang menyebabkan lonjakan dibandingkan dengan tahun sebelumnya; dan (ii) Tingkat Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Madiun dikatakan cukup baik karena nilai presentase lebih dari 30% yakni 36,54% dan tingkat prentase kontribusi pajak daerah tertinggi terjadi pada tahun 2022 dikarenakan peningkatan pajak daerah dan penurunan pendapatan asli daerah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 740, "width": 51, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.2. Saran", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 751, "width": 222, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan saran yang dapat dirumuskan berdasarkan hasil penelitian ini adalah Kota Madiun", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 73, "width": 222, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sebaiknya meningkatkan perolehan Pendapatan Asli daerah melalui Pajak daerah dengan cara memberikan sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya pajak daerah bagi pembangunan Sumber daya Manusia dan pembangunan infrastruktur serta melakukan pemetaan daerah yang berpotensi mendapatkan tingkat pajak daerah yang tinggi agar nantinya tingkat kontribusi pajak daerah bisa meningkat dan dikatakan baik.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 188, "width": 94, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 211, "width": 222, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Amani, T ., 2018, Penerapan SAK-EMKM Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan UMKM: (Studi Kasus di UD Dua Putri Solehah Probolinggo) , ASSETS: Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan dan Pajak, 2(2), 12-30.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 268, "width": 223, "height": 33, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Badan Pendapatan Kota Madiun, 2023, Jenis Pajak Daerah Kota Madiun, Diambil kembali dari Pajak", "type": "List item" }, { "left": 507, "top": 292, "width": 34, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daerah:", "type": "Table" }, { "left": 340, "top": 303, "width": 185, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://pajak.madiunkota.go.id/pajak-daerah/", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 314, "width": 222, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Beny, Ignatius., 2010, Analisis Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah ,", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 337, "width": 222, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Skripsi: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Handoko P, Sri., 2013, “ Analisis Tingkat Efektivitas Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak ”, diakses pada Tanggal", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 383, "width": 201, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7 November 2013 dari http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JEDA2/", "type": "Table" }, { "left": 340, "top": 406, "width": 77, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "article/view/1361.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 418, "width": 222, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Handoko P, Sri., 2013, Analisis Tingkat Efektivitas Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak , Jurnal Ekonomi Daerah.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 464, "width": 222, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Khoiriyah , Nurul., 2020, Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah Jawa Timur di Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pendapatan Daerah Gresik , Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB: Universitas Brawijaya.", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 533, "width": 223, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemerintah Kota Madiun, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah , LD Kota Madiun Tahun 2011 No 3 TLD No 8 Seri D. Madiun", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 579, "width": 223, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemerintah Kota Madiun, Peraturan Daerah (Perda)", "type": "List item" }, { "left": 340, "top": 590, "width": 201, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nomor 25 Tahun 2015 tentang Pajak Daerah ,", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 602, "width": 106, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "LD NOMOR 9/B.Madiun", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 613, "width": 222, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemerintah Pusat, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah , LN.2019/NO.42, TLN NO.6322, LL SETKAB : 144 hlm, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 659, "width": 222, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemerintah Pusat, Undang – Undang (UU) Nomor 01 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ,", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 694, "width": 223, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "LN.2022/No.4, TLN No.6757, 100 hlm. Jakarta Pemerintah Pusat, Undang – Undang (UU) Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , LN. 2009/ No. 130, TLN NO. 5049, LL SETNEG : 91 hlm. Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 751, "width": 222, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemerintah Pusat, Undang – Undang (UU) Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah , LN.", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 39, "width": 315, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL MANEKSI VOL 13, NO. 1, MARET 2024", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 445, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599 15", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 73, "width": 201, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2004/ No. 125, TLN NO.4437, LL SETNEG : 115 hlm. Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 96, "width": 222, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pemerintah Pusat, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah , LN.2015/NO.24, TLN NO.5657, LL SETNEG : 3 hlm. Jakarta Pemerintah Pusat, Undang – Undang (UU) Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan , Ln.2007/NO.85, TLN", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 176, "width": 169, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO.4740, LL SETNEG : 60 hlm,. Jakarta", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 188, "width": 222, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yakub, Hariyadi; Wijaya, Adi Wijaya; Efendi, Aji Sofyan., 2022, Analisis Efektivitas Dan Efisiensi", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 211, "width": 222, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pajak Daerah Serta Retribusi Daerah Dan Kotribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah , Kinerja : Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 19(1), 15-28. Zamzami, Duta Nabella., 2016, Akuntansi Pengantar 1 , Gadjah Mada University Pers, Yogyakarta.", "type": "Text" } ]
e3be79e9-2b73-08dd-54a3-a6721ea91f21
https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/download/4045/1790
[ { "left": 204, "top": 66, "width": 218, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Vol. 6 – No. 2, year (2022), page 1829-1833", "type": "Text" }, { "left": 224, "top": 85, "width": 194, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 808, "width": 381, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 143, "top": 127, "width": 338, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Islamic values planting Model based on Tara, Turu, Toro the Winulu Wakatobi community", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 193, "width": 383, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muh. Hamiruddin S. 1 , Romelah 2 * 1 Master Of Islamic Education, University Of Muhammadiyah Malang, Indonesia 2 Directorate Of Graduate Programs, University Of Muhammadiyah Malang, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 265, "width": 260, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "* Corresponding Author. E-mail: 1 [email protected]", "type": "List item" }, { "left": 91, "top": 266, "width": 418, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 [email protected] Receive:17/09/2022 Accepted: 20/09/2022 Published: 01/10/2022", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 345, "width": 45, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 363, "width": 454, "height": 129, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The existence of local wisdom, traditions and ancestral culture began to be shifted by modern culture. Planting and understanding Islamic values based on local wisdom is important and must be considered by various parties. This study aims to describe the cultivation of Islamic values based on Tara, Turu, Toro in the Winulu Wakatobi Community of Southeast Sulawesi and to find out the model for inculcating Islamic values based on Tara, Turu, Toro in the Winulu Wakatobi Community of Southeast Sulawesi. The research method uses a qualitative approach. Data were collected through interviews, observation and documentation. The results showed that the cultivation of the cultural values of Tara, Turu, Toro in the formation of morals and character of the Winulu Wakatobi Community started in 3 ways. Tara, Turu, Toro are chastity, stand on the straight path, and hold on to the truth which is reflected in 3 main behaviors, namely Ma'eka (feeling afraid), Mo'ini (feeling ashamed) and Rela (feeling sincere).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 501, "width": 293, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : cultivation, islamic values, tara turu toro, community", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 527, "width": 248, "height": 217, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Introduction The Era of technological development as a sign of the swift flow of information and digitalization that is increasingly accessible has caused widespread friction between changing times and the value of local wisdom. The existence of local wisdom, traditions and ancestral culture began to be displaced by modern culture. The process of acculturation or dialectical crossing and transformation that already exists, takes place and continues cannot be contained in the digital age. This affects the point of view and mindset to the spiritual activities of the community, especially youth (Saidah, 2021). Planting and understanding of Islamic values based on local wisdom becomes an important and must be considered by various parties as a conscious effort to preserve.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 742, "width": 234, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Planting Islamic values as an effort to form the morals and personality of the younger generation based on the provision of solid religious knowledge.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 527, "width": 238, "height": 103, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The cultivation of these values is obtained through education starting from the family environment to the life of society, nation and state. The turn of events and progress of a nation can be seen from its qualified (Ghofir, 2004). Education is a job that is arranged as well as possible to form actions or ways of behaving that lead people to the good according to the nature that is in it.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 628, "width": 239, "height": 154, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Islamic education berhakekat on the process of humanizing human beings. The concept of humanizing in this term, among others, implies that education must be able to cultivate all the potential possessed by students, so that they can understand and know themselves according to their true identity. In doing everything to be able to empower potential and identity well, a humane methodology according to Mulyasana (Rudi, 2022) is a methodology that is used in accordance with the characteristics or psychological conditions of students, class stability, learning culture, ability level and learning variation.", "type": "Text" }, { "left": 380, "top": 42, "width": 194, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 1830 ( Muh. Hamiruddin S. 1 , Romelah 2 )", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 808, "width": 381, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 68, "top": 84, "width": 241, "height": 141, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Man is born in a state of nature, since birth has had a strong innate nature. However, humans need real guidance and direction in order to form moral humanbeings. The natural potential of humans pada can basically continue to grow and develop well according to the direction and guidance in the surrounding environment, both families, schools, communities and communities. However, if the environment teaches bad ideas and behavior continuously, it will have an impact on human holiness (Aminah & Albar, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 223, "width": 238, "height": 217, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "According to The Theory of Tabularasa (Aminah & Albar, 2021), a child born is likened to a white sheet of paper and both parents have an influence on the child's ability, especially in religious matters. Children's faith makes them Christians, Jews or Magi very dependent on their parents. The diversity of colors in children becomes the full authority of parents. Not only the color of birth but also to the inner. On the other hand, the influence of the environment also plays a role in giving different examples to children, not just the influence of parents. Both in the form of physical, bilogical, and mental spritual that will shape the character of the child. So, Education has a very important position and influence on all human beings, starting from childhood, adolescence, adulthood, elderly until the end of khayat.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 438, "width": 242, "height": 129, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the findings in the field, researchers found that the social culture portrait of today's society is increasingly worrying. Various forms of events that deviate from the norm occur and are found both through electronic media and social media. As a result, the rampant events are considered to drop the degree and dignity of man. Thus, it is necessary to instill Islamic values in the community, especially the active role of youth in various aspects (Aminah & Albar, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 564, "width": 234, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "In the historical trajectory of Islam, the role of youth is very important. There are several stories in the Qur'an about young people. There is an eternal story in the Qur'an, contained in (QS al-Kahfi [18]:10), whose translation:", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 628, "width": 210, "height": 65, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Remember when the young men took refuge in the cave and they prayed,\"Our Lord, give us mercy on us from you and complete the straight guidance for us and our affairs” (Kemenag RI, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 691, "width": 236, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The verse that tells about the youths of ashabul Kahf with not many numbers, namely from the many people who trustin idols there are only seven people who obey Allah (Wani, 2019). They chose to protect themselves in the cave so as not to return to the faith of their ancestors and commit themselves to believe in God. From the fragment of", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 84, "width": 235, "height": 65, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kisah Quran Surah al-Kahf, convey some attitudes that must be owned by youth, among others, are not afraid to face challenges, not easily affected by the flow of progress, and have the nature of unyielding and willing to sacrifice.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 147, "width": 242, "height": 293, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The cultivation of Islamic values as an effort to form a strong character is not only obtained through the family environment. Schools and even communities contribute to the cultivation of character in the younger generation. Schools and communities become the second alternative for the younger generation in utilizing the time in each day, aswell as other cultural social interactions around it. Planting Isalam values is considered necessary and important by various elements in order to familiarize the younger generation that starts from small things with good values in life As an ancestral heritage, culture is ready to frame tendencies in life that have been passed down from one age to another. Culture is an indispensable part of human existence (Ramdhan & Wahab, 2019). It must be emphasized that it is a segment of local wisdom that needs to be preserved and passed on to the younger generation. Local wisdom is fixated on various cultures of people who develop and grow in one community that is known, believed, and recognized as the main factors that can strengthen social entities in society.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 438, "width": 245, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Planting religious values of local wisdom can be applied as an effort to anticipate the adverse effects of globalization developments that increasingly erode the values of local wisdom (Amanah, 2020). Nilai Islamic values based on local wisdom are not necessarily related to the educational process of students but apply to various elements of education such as educational institutions. Planting the value of Islamic education can enter into various elements in the society (Aminah & Albar, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 564, "width": 241, "height": 179, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wakatobi is a regency in Southeast Sulawesi with a strong and distinctive local wisdom identity as a community. The Wakatobi community is known as an entity that occupies coastal areas and small islands located in the east of Buton Island. This strong maritime identity also influenced masrakayat's philosophy of life known as Tara, Turu, Toro . All three are maritime knowledge that contains Islamic values implemented in the form of moral values, these values continue to be passed down from generation to generation (Rudi, 2022). This becomes interesting to study because these three faslafah become a reference for Wakatobi people in living their lives and lives.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 741, "width": 210, "height": 40, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Looking at the picture above, researchers are interested in directing research related to the cultivation of Islamic values based on the three", "type": "Text" }, { "left": 380, "top": 42, "width": 194, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 1831 ( Muh. Hamiruddin S. 1 , Romelah 2 )", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 808, "width": 418, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 68, "top": 91, "width": 232, "height": 104, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "philosophy of Wakatobi society. The formulation of the problem in this study is: how to understand and interpret Islamic values based on Tara, Turu, Toro in the Winulu community of Wakatobi? And how is the model of planting Islamic values based on Tara, Turu, Toro in the Winulu community of Wakatobi? This study aims to describe in detail the planting nilai-nilai of Islamic values based on Tara, Turu,", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 193, "width": 216, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Toro in the Winulu community of Wakatobi and determine the model of planting Islamic values based on Tara, Turu, Toro in the Winulu community of Wakatobi.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 256, "width": 241, "height": 255, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Methods This study uses qualitative methods with ethnographic approach. (Creswell, 2014) states that ethnography is studying and describing a community of people who have the same culture both in terms of language, behavior and beliefs. This study discusses the cultivation of moral values based on Tara, turu, Toro in the Winulu community of Wakatobi. Data collection techniques using primary data and secondary data (Moleong, 2012). Primary Data were taken using observation techniques and interviews with several respondents from the Winulu Wakatobi community. While the secondary data obtained through the study of documents and literature derived from books, Article and documentation related to Wakatobi Customs and society. Data were analyzed descriptively through qualitative stages of data reduction in accordance with the needs of research and then described in accordance with the direction of research objectives.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 521, "width": 242, "height": 230, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Results and Discussion The Wakatobi people are a traditional community gathered with a strong religious system and local wisdom yang melekat kuat. As part of the Buton Sultanate area which is strongly guided by Islamic values, then the Wakatobi people's perspective on life is also influenced by the strong Islamic values (Kurniasari, Ramadhan, & Lindawati, 2017). Winulu Wakatobi is a community under the auspices of the foundation engaged in religious, educational and social. Currently Winulu Wakatobi has also had a development program for the Al- Qur'an Education Park known as Pondok Qur'an Ar- Rahilah, with the latest coaching model that pays attention to planting moral coaching and national character. The Wakatobi Winulu community consists of youth, adolescents and children centered in Wangi-Wangi the capital of Wakatobi Regency.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 749, "width": 234, "height": 28, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Winulu Wakatobi has a vision to become an organization by displaying Islam that is \"rahmah for", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 91, "width": 237, "height": 91, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "the universe\", not only for di Wakatobi, but for Indonesia and even beneficial for all mankind. In addition, Winulu Wakatobi can become the best service social institution in Indonesia by applying the philosophy of Tara, Turu, Toro to members and administrators based on piety and the strength of the congregation.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 192, "width": 241, "height": 230, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tara, Turu, Toro -based Islamic values in the Winulu community of Wakatobi Value is one of the truths that are used as an example and as a starting point for personal self and society in deciding the good and bad of an action and thought. Values become part of a person's ideas that influence the way of choosing, perceiving and deciding social goals and lead to a certain way of behaving that provides fulfillment in everyday life. (Firdiyanti & Bariroh, 2019). Winulu Wakatobi has a vision to become an organization by displaying Islam that is \"rahmah for the universe\", not only for di Wakatobi, but for Indonesia and even beneficial for all mankind. In addition, Winulu Wakatobi can become the best service social institution in Indonesia by applying the philosophy of Tara, Turu, Toro to members and administrators based on piety and the strength of the congregation.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 420, "width": 242, "height": 129, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tara, Turu, Toro is the philosophy of life of the Wakatobi community that contains Islamic values implemented in the form of moral values that appear from the character and behavior of the community . Based on the narrative of some informants Tara term means strong and patient . Turu means obedient, diligent, easily directed, and also friendly . While Toro means straight, honest, consistent, easily directed, firm stance, and responsible.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 547, "width": 241, "height": 229, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tara, Turu, Toro are derived from local cultural values, which are loaded with a load of characters in the verses of the Qur'an relating to all parts of life. As for the implementation of Tara, Turu, Toro which is in line with the teachings of the Qur'an (Rudi, 2022). Tara which means strong and patient to face various problems and challenges in life. This is in accordance with (Surah Al-Imran [3]:200) which confirms the commandment of patience. Furthermore, Turu means obey and obey the obligations of Allah and stay away from his prohibitions as stated in (Surah An-Nisa [4]:59) about the command to obey the commands of Allah and The Messenger and Ulil Amri . Then Toro means not easily shaken and affected by negative things that arise today, especially in the era of rapid digitalization, we increasingly forget or neglect to worship and do various things that violate the rules", "type": "Text" }, { "left": 380, "top": 42, "width": 194, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 1832 ( Muh. Hamiruddin S. 1 , Romelah 2 )", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 808, "width": 381, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 68, "top": 84, "width": 237, "height": 40, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "and norms and religious beliefs in society. This is also explained (QS Fussilat [41]: 30) about the command of Allah to establish the establishment.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 122, "width": 239, "height": 204, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The frame of Tara, Turu, Toro is chastity, standing on the Straight Path, and holding on to the truth reflected on the 3 main behaviors. First MA 'eka (feel fear), meaning always afraid to do things that are contrary to religious teachings, laws and norms that apply in society. Both Mo 'ini (feel ashamed), if doing a despicable act and cultivate ikhsan in themselves that feel always watched by God so that always feel introspective and motivated to do kebikan and seek the pleasure of God. The third is willing (feeling sincere) means doing something without expecting rewards from others, grateful for what is owned, not doing things that harm or violate the rights of fellow human beings. These three behaviors are a form of actualization of strong belief in the creator referred to as faith and devotion to God.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 324, "width": 242, "height": 458, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The value of Islamic teachings is separated into three aspects, especially the positive side of aqidah, worship and morals. These three qualities expressly reflect the way Wakatobi people behave. The goodness of faith gives rise to confidence in Allah Subhanahu wa Ta'ala, the development of an unyielding attitude and always trying to obey His commands and feel that Allah is always watching and considering every activity. The goodness of worship expects that their activities are always based on a sincere heart to obtain the pleasure of Allah Subhanahu wa Ta'ala. Acts of worship values will make an era that has a respectable view in front of people such as fair, honest, and helpful to others. The third part of the quality of Islam is moral values that lead individuals to constantly act in accordance with the norms or correct and good manners, so that it will encourage a serene, pleasant, and healthy lifestyle (Hamid, 2016; Purwanto & Fauzi, 2019). The formation of morals Tara, Turu, Toro appears from 3 things, namely the first; good morals will appear in the relationship of individuals with God ( Hablumminallah ). In this context Winulu, the Wakatobi Winulu community shows a devout and obedient attitude towards religious teachings (religuis). This is shown through the active role of Winulu youth in an effort to always bring the younger generation who love Allah, The Messenger of Allah, and athe Qur'an as well as parents. Second , good morals will be seen in attitudes and behavior in relationships with others ( hablumminannas ). One must be honest to be trustworthy, tolerant of religious, ethnic, racial, cultural and Intergroup differences, socially caring and peace-loving. One of them is by presenting the spirit of togetherness in caring for the poor, orphans, memorizers aof the", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 84, "width": 243, "height": 179, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Qur'an and fii sabilillah and carrying out the development of bihalal da'wah by lobbying the call “don't be tired of being a good person” with imaginative, creative and educative strategies. In addition, Winulu Wakatobi is committed to playing an active role in Da'wah to avoiduthe burden of the ummah in the form of humanitarian social movements, generosity and maintaining a merciful environment. Third; akhlakgood morals will be seen in his attitude and behavior in relation to the environment where he lives ( hablumminal ard ). Actualization is to dispose of garbage in its place, not meruska public facilities, while maintaining cleanliness and others.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 261, "width": 240, "height": 91, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "By actualizing the principle of Tara, Turu, Toro Winalu Wakatobi can adapt, communicate, interact and accept each other with a variety of different cultures. This can be seen from the openness of the community to cooperate with any party in the implementation of universal and independent health programs", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 362, "width": 240, "height": 154, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Islamic values-based planting Model Tara, Turu Toro in Wakatobi Winulu community In addition, the value of Islam in the moral dimension of patience, strength, responsibility and unyielding in realizing Tara, Turu, Toro requires a mental attitude that is full of knowledge, attitudes and skills in its application in everyday life and behavior. Knowledge is needed for the foundation to do something correctly and appropriately (Rudi, 2022). The cultivation of Tara, Turu, Toro cultural values in the formation of winulu Wakatobi community morals include:", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 514, "width": 244, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Approach to Qur’anic Education In general, the socialization and cultivation of Tara, Turu, Toro cultural values as moral education is carried out through the guidance of al- Qur'an education, Winulu Wakatobi combines 2 acuaneducational reference models that are integrated with moral or character values to form quality generations of the nation.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 615, "width": 240, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Habituation Planting the values of Tara, Turu, Toro as moral education can not only be done through formal education spaces such as classrooms, but it is also necessary to get used to community spaces, for example by reading prayers before and after activities. Patient in learning, diligent, earnest and responsible.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 716, "width": 239, "height": 65, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Exemplary Exemplary is the key to successful cultivation of the values of Tara, Turu, Toro as moral education. Planting values is not enough just explained, delivered through lectures or speeches delivered by", "type": "List item" }, { "left": 380, "top": 42, "width": 194, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Edumaspul, 6 (2), Year 2022 - 1833 ( Muh. Hamiruddin S. 1 , Romelah 2 )", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 808, "width": 418, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)", "type": "Page footer" }, { "left": 68, "top": 91, "width": 245, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "educators/teachers, leaders/coaches. Characters related to morals such as religuicity, tolerance, obedience, honesty and character-characters in the scope of Tara, Turu, Toro must be exemplified and applied in everyday life.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 155, "width": 242, "height": 204, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The content of The Meaning Of Tara, Turu, Toro concerns akhlakgood morals and is relevant to the teachings of Islam and akhlakgood morals derived from the ancestral values of the nation as well as part of counseling. Tara in the sense of strong and patient face cobaa life from God, Turu in the sense of obedient and obedient and disciplined carry out religious teachings believed, and Toro has the meaning istiqomah uphold religious teachings believed and taught. These three principles emphasize the importance of good morals and character which comes from the value of Tara, Turu, Toro (Rudi, 2022; Saidah, 2021). Of course, in the cultivation of Tara values, Turu, Toro is adjusted to the topic/theme that is tailored to the customs of the wakatobi community.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 370, "width": 240, "height": 166, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Conclusion Tara, Turu, Toro are derived from local cultural values, which are loaded with a load of characters in the verses of the Qur'an relating to all parts of life. The frame of Tara, Turu, Toro is chastity, standing on the Straight Path, and holding on to the truth which is reflected in the 3 main behaviors which are Ma'eka (feeling fear), Mo'ini (feeling shame) and Rela (feeling sincere). The cultivation of Tara, Turu, Toro cultural values in the formation of morals in the Wakatobi Winulu community begins in 3 ways, namely the approach to Qur'anic education, habituation, and example.", "type": "Text" }, { "left": 68, "top": 547, "width": 65, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bibliography", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 559, "width": 238, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[1] Amanah, N. H. (2020). Implementasi local wisdom education dalam pendidikan islam sebagai solusi penguatan karakter patriotisme generasi millenial. Tadris , 4 (2), 1-11.", "type": "List item" }, { "left": 68, "top": 610, "width": 239, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[2] Aminah, O., & Albar, M. (2021). Nillai-nilai pendidikan islam berbasis kearifan lokal dalam novel dukuh paruh karya Ahmad Tohari. Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial dan Agama , 13 (1), 117-128.", "type": "List item" }, { "left": 68, "top": 673, "width": 246, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[3] Creswell, J. (2014). Penelitian kualitatif dan desain riset: Memilih diantara lima pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.", "type": "List item" }, { "left": 68, "top": 711, "width": 244, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[4] Firdiyanti, R., & Bariroh, N. (2019). Nilai-nilai Islam dalam kearifan lokal kehidupan", "type": "List item" }, { "left": 349, "top": 91, "width": 209, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pernikahan di Desa Wintaos. Schema , 5 (1), 14-", "type": "Text" }, { "left": 349, "top": 104, "width": 17, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "20.", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 117, "width": 241, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[5] Ghofir. (2004). Metodologi pembelajaran pendidikan agama islam. Malang: UM.Pres.", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 142, "width": 237, "height": 65, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[6] Hamid, A. (2016). Metode internalisasi nilai- nilai akhlak dalam pembelajaran pendisikan agama Islam di SMP Negeri 17 Kota Palu. Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta'lim , 14 (2), 198.", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 205, "width": 234, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[7] Kemenag RI, K. (2020). Mushaf al-qur'an dan terjemahan. Jakarta: Ummul Qura.", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 230, "width": 241, "height": 79, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[8] Kurniasari, N., Ramadhan, A., & Lindawati. (2017). Dinamika kebijakan pengelolaan dan kewibawaan kelembagaan adat (studi kasus pada masyarakat adat liya di Wakatobi Sulawesi Tenggara). J.Kenijakan Sosek KP , 7 (1), 1-12.", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 306, "width": 237, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[9] Moleong, L. J. (2012). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 344, "width": 241, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[10] Purwanto, Y., & Fauzi, R. (2019). Internalisasi nilai moderasi melalui pendidikan agama Islam di perguruan tinggi umum. Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan , 17 (2),", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 395, "width": 248, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "110-124. [11] Ramdhan, D., & Wahab. (2019). Relevansi kearifan lokal tepung tawar dalam pembelajaran agama islam (studi pada masyarakat melayu pontianak). Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan , 8 (1),", "type": "List item" }, { "left": 349, "top": 471, "width": 31, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "53-62.", "type": "Table" }, { "left": 322, "top": 483, "width": 240, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[12] Rudi, L. (2022). Tara, turu, toro, pendidikan karakter dalam budaya bahari (1 ed). Banyumas: CV. Amerta Media.", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 521, "width": 240, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "[13] Saidah, Z. (2021). Penanaman nilai-nilai pendidikan islam berbasis kearifan lokal pada anak usia dini di era digital. Al-Tarbiyah: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal), 31 (1).", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 597, "width": 239, "height": 129, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Author Profile Muh, Hamiruddin S. Born in Wakatobi, August 31, 1989; his S1 degree in Islamic education was obtained at the Islamic Studies Program, Iqra Buru University, Namlea, Maluku (2012). Currently still pursuing a master's Program in Islamic Religious Education at DPPS University of Muhammadiyah Malang; currently active as an ASN teacher at SMPN Satu Atap Pookambua, Wakatobi Regency and as a Pembina at Pondok Qur'an Ar-Rohilah Wakatobi.", "type": "Text" } ]
74b12bd8-faff-a0ef-7dfb-5d063c1ce72c
http://generic.ilkom.unsri.ac.id/index.php/generic/article/download/100/79
[ { "left": 45, "top": 784, "width": 136, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN/e-ISSN: 1907-4093/2087-9814", "type": "Page footer" }, { "left": 541, "top": 784, "width": 12, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "48", "type": "Page footer" }, { "left": 95, "top": 23, "width": 411, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan Modul Sensor Berbasis XBEE", "type": "Section header" }, { "left": 207, "top": 82, "width": 184, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siska Putri Utami, Huda Ubaya * , Sri Desy Siswati Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Palembang, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 124, "width": 94, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email : [email protected]", "type": "Table" }, { "left": 45, "top": 160, "width": 248, "height": 259, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak— Alat ini dibuat untuk memberikan informasi suhu dan kelembaban pada tanah dan air. Pengukuran suhu dan kelembaban sangat penting dilakukan pada daerah tertentu yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembaban. Sistem pengukur suhu dan kelembaban yang digunakan saat ini menggunakan sensor DHT11, LM35 dan soil moisture. Sensor DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. sensor LM35 berfungsi untuk mengukur suhu udara dan sensor soil moisture berfungsi untuk membaca kelembaban tanah. Alat ini dibuat untuk mengukur suhu dan kelembaban lalu dapat dihubungkan dengan komputer, data ditampilkan melalui LCD dan dapat menyimpan hasil pengukuran pada logger. Sistem ini memanfaatkan kemampuan mikrokontroler dalam proses akuisisi data suhu dan kelembaban dari sensor. Komunikasi antara mikrokontroler dan komputer dibuat menggunakan komunikasi serial. Komunikasi serial dibangun dengan Xbee. Data suhu dan kelembaban yang diukur sensor dibaca oleh mikrokontroler dan dikirimkan ke komputer melalui port serial. Hasil pengujian sistem secara keseluruhan menunjukkan bahwa data pengukuran suhu dan kelembaban dapat dikirimkan dan ditampilkan di komputer. Dari hasil pengukuran suhu dan kelembaban didapatkan data error sensor suhu 0.41⁰C-2.26⁰C dan error pada pengukuran kelembaban 7.15%-47.8%.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 429, "width": 246, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci— Sensor DHT11, sensor LM35, sensor kelembaban tanah, Xbee.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 457, "width": 75, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I. P ENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 45, "top": 473, "width": 246, "height": 153, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi dan tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di bumi[1]. Pada masa sekarang ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat dan tidak terlepas pada bidang komputerisasi. Komputer saat ini telah menjadi alat bantu utama bagi manusia dan digunakan bukan hanya untuk menyelesaikan permasalahan di tempat kerja. Dengan adanya teknologi yang terus berkembang saat ini, maka akan semakin mudah untuk mengetahui apakah tanda-tanda aktifitas itu akan berprospek menjadi bencana alam ataukah dapat dimanfaatkan [2].", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 625, "width": 246, "height": 110, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu teknologi terapan itu adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembapan tanah melalui tampilan LCD dan komputer. Namun peralatan yang ada sekarang masih sederhana sehingga memerlukan pengembangan teknologi yang lebih efektif sehingga teknisi tidak harus selalu siap di lapangan untuk mencatat setiap perubahan suhu dan kelembaban dengan rentang waktu tertentu, sesuai yang diperlukan pada saat pengambilan sample suhu dan kelembaban, kemudian diteliti lebih lanjut supaya dapat ditindak lanjuti baik dampak positif maupun negatifnya.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 735, "width": 246, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lalu timbul ide penulis untuk membuat alat untuk mengukur suhu dan kelembaban tanah, yang dibangun sebagai suatu sistem yang mampu mengukur perubahan suhu", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 160, "width": 246, "height": 65, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan kelembaban pada tanah dan menyimpan data pengukuran itu pada memori internal alat sebagai penyimpan data sementara untuk dipindahkan kekomputer sebagai penyimpan data permanen, sehingga akan lebih mengefektifkan waktu dan biaya operasional karena alat ini mempunyai fasilitas yang lebih lengkap dan menunjang.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 225, "width": 246, "height": 66, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian kali ini membutuhkan banyak data suhu dan kelembaban yang akan diterima melalui tampilan komputer/laptop dan Display (LCD). Oleh karena itu, diperlukan suatu alat yang bisa mengukur variabel-variabel tersebut secara otomatis dan bisa menghasilkan banyak data yang dapat disesuaikan dengan selang waktu yang diinginkan.", "type": "Text" }, { "left": 386, "top": 316, "width": 81, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "II. S TUDI P USTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 306, "top": 333, "width": 177, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Sensor Kelembaban dan Suhu (DHT11)", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 348, "width": 246, "height": 87, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sensor ini merupakan sensor dengan kalibrasi sinyal digital yang mampu memberikan informasi suhu dan kelembaban. Sensor ini tergolong komponen yang memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur suhu NTC. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat, dan dengan harga yang terjangkau. DHT11 memiliki fitur kalibrasi yang sangat akurat [3].", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 435, "width": 246, "height": 120, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koefisien kalibrasi ini disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini membaca koefisien sensor tersebut. DHT11 ini termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti- interference [4]. Range kelembaban yang dapat diukur antara 20% - 90% RH dengan tingkat akurasi ±4% RH dan sesitivitas 1%RH. DHT 11 memiliki 3 buah pin, yang terdiri dari pin VCC, DATA, dan GND. Pin VCC dihubungkan dengan tegangan 5V, pin GND ke ground, dan pin DATA ke pin A0- A7 pilih salah satu pada Arduino Uno 328p[5].", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 561, "width": 246, "height": 142, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari penjelasan (Tabel 2.1) diatas bahwa struktur yang merupakan cara kerja dari sensor kelembaban udara/Humidity DHT11 memiliki empat buah kaki yaitu: pada bagian kaki(VCC), dihubungkan ke bagian Vss yg bernilai sebesar 5V, pada board arduino uno dan untuk bagian kaki GND dihubungkan ke ground (GND) pada board arduino uno, sedangkan pada bagian kaki data yang merupakan keluaran (Output) dari hasil pengolahan data analog dari sensor DHT11 yang dihubungkan ke bagian analog input (pin3), yaitu pada bagian pin PWM (Pulse Width Modulation) pada board arduino uno dan yang tak ketinggalan terdapat satu kaki tambahan yaitu kaki NC (Not Connected), yang tidak dihubungkan ke pin manapun.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 703, "width": 246, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sensor kelembaban lain yang banyak dikembangkan adalah jenis sensor serat optik[6] yang menggunakan serat optik sebagai bahan sensor. Berbagai metode dan bahan untuk sensor telah dikembangkan pada sensor serat optik ini.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 784, "width": 136, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN/e-ISSN: 1907-4093/2087-9814", "type": "Page footer" }, { "left": 540, "top": 784, "width": 12, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "49", "type": "Page footer" }, { "left": 45, "top": 54, "width": 246, "height": 197, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode pengukuran yang digunakan seperti misalnya; pengukuran serapan gelombang, pengukuran pelemahan gelombang, dan pengukuran intensitas. Material yang digunakan untuk sensor kebanyakan adalah bahan-bahan hidrogel seperti gelatin murni atau gelatin yang didoping, polimer yang didoping CoCl2+PVA, polianilin dengan nano Co, dan agarosa. Pemanfaatan POF (polymer optical fiber) sebagai sensor kelembaban telah dilakukan oleh Shinzo dengan konfigurasi probe sensor berbentuk lurus, diperoleh rentang kelembaban yang dapat dideteksi antara 20-90%. Penelitian lain oleh Arregui dengan gel agarosa yang digunakan sebagai pengganti cladding dari probe, diperoleh hasil yang lebih baik. Rentang kelembaban yang mampu dideteksi 10-100% dengan waktu respon 90 detik. Oleh karena itu Pada penelitian ini telah dirancang dan dibuat sensor kelembaban menggunakan POF dengan modifikasi cladding menggunakan bahan gelatin dan chitosan, kemudian probe dari sensor dibengkokkan membentuk huruf “U”.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 256, "width": 246, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan membuat probe sensor bengkok seperti huruf “U” diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih baik dari pada hasil-hasil penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini dilakukan juga tentang uji life time untuk mendapakan tingkat ketahanan suatu sensor terhadap waktu.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 334, "width": 88, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Sensor suhu LM35", "type": "Section header" }, { "left": 45, "top": 351, "width": 246, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 422, "width": 246, "height": 88, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 tidak membutuhkan kalibrasi eksternal yang menyediakan akurasi ±¼ºC pada temperatur ruangan dan ±¾ ºC pada kisaran -55 sampai +150 ºC. LM35 dimaksudkan untuk beroperasi pada 55 º hingga +150 ºC. Sensor LM35 umumnya akan naik sebesar 10mV setiap kenaikan 1ºC (300mV pada 30ºC).", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 510, "width": 246, "height": 87, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan ke sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 μA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC. (Data sheet LM35).", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 620, "width": 68, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Xbee Series 2", "type": "Section header" }, { "left": 45, "top": 637, "width": 384, "height": 77, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Xbee series 2 modul RF dirancang untuk beroperasi dalam protokol ZigBee dengan biaya yang murah dan jaringan sensor nirkabel menggunakan daya yang rendah. Modul ini membutuhkan daya yang rendah dan dapat melakukan pengiriman data yang handal antara perangkat dengan jarak yang jauh. Modul ini beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz. (Inc, XBee Series 2 OEM RF Modules, 2007).", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 720, "width": 246, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Xbee series 2 ini mempunyai beberapa model antena, salah satunya adalah chip antenna. Chip antenna merupakan suatu chip keramik yang terletak pada board modul Xbee, bentuknya lebih kecil. Chip antenna memiliki pola radiasi", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 54, "width": 246, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cardoid, yang berarti sinyal dilemahkan dalam berbagai arah dan sangat baik digunakan dalam area yang tidak luas atau kecil.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 109, "width": 67, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. Arduino Uno", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 126, "width": 246, "height": 175, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATMEGA 328P (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal itu tidak menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 hingga versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial.Revisi 2 dari dewan Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 307, "width": 246, "height": 99, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mikrokontroller ATmega 328P memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.", "type": "Text" }, { "left": 370, "top": 431, "width": 110, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "III. P ERANCANGAN S ISTEM", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 446, "width": 246, "height": 57, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1 merupakan diagram blok rangkaian secara keseluruhan. Diagram blok rangkaian ini merupakan bagian penting dalam perancangan peralatan elektronik ataupun pembuatan alat dari rangkaian sistem monitoring online kelembaban dan temperatur pada tanah yang dibuat.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 504, "width": 246, "height": 68, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada perancangan dan pembuatan sensor nirkabel berbasis Xbee ini terdapat beberapa bagian yang digunakan sebagai input, proses dan output. Masing-masing bagian itu dibuat menjadi sistem yang dapat bekerja sesuai dengan perancangan. Rangkaian diagram blok dapat dilihat pada gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 370, "top": 746, "width": 120, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Rangkaian Diagram Blok", "type": "Page footer" }, { "left": 45, "top": 784, "width": 136, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN/e-ISSN: 1907-4093/2087-9814", "type": "Page footer" }, { "left": 540, "top": 784, "width": 12, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50", "type": "Page footer" }, { "left": 45, "top": 54, "width": 247, "height": 34, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun masing-masing penjelasan dari diagram Ablok rangkaian pada gambar 1 dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 94, "width": 147, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Sensor Kelembaban (DHT11)", "type": "List item" }, { "left": 60, "top": 107, "width": 232, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sensor ini merupakan sensor suhu dan kelembaban udara dengan kalibrasi sinyal digital yang mampu memberikan informasi suhu dan kelembaban. Sensor ini tergolong komponen yang memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur suhu NTC. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat, dan dengan harga yang terjangkau. DHT11 memiliki fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi ini disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini membaca koefisien sensor tersebut. produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 256, "width": 102, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Sensor Suhu (LM35)", "type": "List item" }, { "left": 60, "top": 269, "width": 232, "height": 160, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sensor suhu LM35 ialah sensor temperatur paling banyak digunakan untuk praktik, karena selain harganya cukup murah, linearitasnya lumayan bagus. Komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 429, "width": 187, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Sensor Kadar Air Tanah ( Moisture Probe )", "type": "List item" }, { "left": 60, "top": 442, "width": 232, "height": 114, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moisture Probe adalah suatu alat yang terbuat dari materi logam dengan bahan tertentu. Moisture Probe yang terbuat dari logam ini digunakan sebagai sensor untuk pengukuran kadar air di dalam tanah. Moisture Probe yang dibuat terdiri dari dua batang logam stainless steel. Moisture probe ini berperan seperti sebuah kapasitor dengan tanah sebagai dielektriknya. Moisture probe ini disebut juga sebagai capacitance probe. Moisture probe yang dibuat ini sangat sederhana, sehingga harganya relatif murah.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 556, "width": 71, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Arduino Uno", "type": "List item" }, { "left": 60, "top": 569, "width": 232, "height": 69, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arduino Uno adalah board sistem minimum berbasis mikrokontroller ATmega328P jenis AVR. Arduino Uno memiliki 14 digital input/output (6 diantaranya dapat digunakan untuk PWM output), 6 analog input, 16 MHz osilator kristal, USB connection, power jack, ICSP header dan tombol reset.", "type": "List item" }, { "left": 45, "top": 638, "width": 247, "height": 92, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Xbee Xbee merupakan perangkat yang menunjang komunikasi data tanpa kabel (wireless), xbee bekerja pada frekuensi 2,4 GHz, 868 MHz dan 915 MHz, dimana ketiga rentang frekuensi ini merupakan rentang frekuensi yang gratis, yaitu 2,4-2.4835 GHz, 868-870 MHz, dan 902-928 MHz. setiap frekuensi tersebut dibagi menjadi 16 channel. Dan bandwith untuk xbee ini adalah 250 Kbps.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 730, "width": 49, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Logger", "type": "List item" }, { "left": 60, "top": 743, "width": 231, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perekam Data disebut juga data logger. Secara umum perekam data sederhana terdiri dari mikrokontroller,", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 54, "width": 246, "height": 230, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sensor dan media penyimpanan. Mikrokontroller merupakan bagian dari perekam data yang mengatur komunikasi antar perangkat. Sensor berfungsi untuk mengubah sinyal analog manjadi sinyal digital. Media penyimpanan berfungsi untuk menyimpan data Dalam sistem telemetri ini terdapat fitur data logger, yaitu fitur yang berfungsi sebagai penyimpanan semua data-data kondisi dari suhu dan kelembaban yang diukur. Kemudian Data ini nantinya akan tersimpan didalam media penyimpanan yaitu memory card . Pada perancangan ini jenis memory card yang akan digunakan adalah micro SD ( Secure Digital ) dengan kapasitas 4 GB.  Display (LCD) LCD ( Liquid Cristal Display ) adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Dipasaran tampilan LCD sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dll. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengatur kontras tampilan.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 284, "width": 88, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Komputer/Laptop", "type": "List item" }, { "left": 321, "top": 297, "width": 232, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komputer/Laptop sebagai penampil data berupa grafik yang di kirim dari hasil pengiriman.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 332, "width": 246, "height": 45, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sensor nirkabel untuk monitoring kelembaban dan temperatur pada tanah menggunakan wireless berbasis xbee . Tabel 1 menunjukkan bahan Pembuat Rangka Alat.", "type": "Text" }, { "left": 376, "top": 387, "width": 107, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Bahan Pembuat Rangka", "type": "Section header" }, { "left": 328, "top": 400, "width": 205, "height": 174, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Alat Jumlah 1 Komputer/Laptop 1 Buah 2 Sensor Kelembaban (DHT 11) 1 Buah 3 Sensor Suhu (LM35) 1 Buah 4 Sensor Kadar Air Tanah (Soil Moisture) 1 Buah 5 Arduino Uno 2 Buah 6 Shield LCD 1 Buah 7 Xbee Pro (Zbee) 2 Buah 8 Shield Xbee 1 Buah 9 Data Logger (Micro SD) 1 Buah 10 Display (LCD) 1 Buah 11 Kabel Pelangi Secukupnya 12 Baterai Lippo 1 Buah 13 Pot Tanaman 1 Buah 14 Multimeter (Alat Ukur) 1 Buah 15 Tatakan (Papan Alas) 1 Buah 16 Baut dan Mur Secukupnya 17 Kabel USB printer Secukupnya", "type": "Table" }, { "left": 307, "top": 586, "width": 246, "height": 57, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah semua bahan telah siap, maka selanjutnya dilakukan perancangan sesuai dengan desain yang telah dibuat. Hasil desain alat pengirim ditunjukan pada gambar 1 dan hasil desain alat penerima ditunjukan pada gambar 2 sedangkan gambar 3 menjelasakan aliran proses pada sistem.", "type": "Text" }, { "left": 349, "top": 761, "width": 161, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Transmiter Sensor Kelembaban Tanah", "type": "Page footer" }, { "left": 45, "top": 784, "width": 136, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN/e-ISSN: 1907-4093/2087-9814", "type": "Page footer" }, { "left": 540, "top": 784, "width": 12, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "51", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 189, "width": 154, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Receiver Sensor Kelembaban Tanah", "type": "Caption" }, { "left": 121, "top": 590, "width": 93, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Flowchart sistem", "type": "Caption" }, { "left": 45, "top": 611, "width": 247, "height": 137, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dua simbol terminal, yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai” pada aliran proses flowchart prosedur yang sedang berjalan. 1 (satu) simbol predefined process, menyatakan persediaan penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal. Pada simbol ini diberi nama inisialisasi yang berperan sebagai proses pengolahan data dalam storage dimana port sensor pada proses transmitter berupa sinyal analog dan digital. Sinyal analog berupa sensor LM35 dan soil moisture dan sinyal digital berupa sensor dht, nilai variabel awal sensor adalah 0. 3 simbol proses, pertama adalah baca sensor yang menyatakan suatu tindakan (proses), inisialisasi komunikasi serial nya 9600 bps.", "type": "Text" }, { "left": 365, "top": 54, "width": 120, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IV. H ASIL DAN P EMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 72, "width": 246, "height": 218, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini, pengujian dilakukan untuk mendapatkan data dari suatu alat sehingga dapat diketahui spesifikasi dari alat tersebut. Disamping itu hasil pengujian tersebut dapat dijadikan dasar penganalisaan berdasarkan teori teori serta dapat menentukan kesalahan yang terjadi pada alat tersebut. Untuk memperoleh hasil yang lebih optimal, maka diperlukan suatu rancangan yang baik yaitu dengan memperhatikan sifat-sifat dari setiap komponen yang digunakan sehingga kemungkinan kerusakan komponen dapat dihindari atau dapat diperkecil. Metode pengujian yang dilakukan adalah pengujian pada masing-masing sensor untuk mengetahui karakteristik output nya dan kesesuaian antara satu blok dengan blok lainnya. Adapun metode yang digunakan dalam pengujian tegangan ini yaitu dengan menguji pada setiap titik uji agar mudah dalam mengetahui karakteristik input dan output yang sesuai dengan blok satu dan lainnya. Yang akan di ukur pada alat ini adalah tegangan pada rangkaian. Adapun langkah-langkah pengujian ini adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 293, "width": 243, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Siapkan peralatan yang diperlukan dalam pengukuran ini.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 305, "width": 256, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Tentukan titik pengujian dari masing-masing rangkaian.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 317, "width": 246, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Melakukan langkah-langkah pengujian secara berurutan sehingga akan sesuai dengan kriteria pengukuran yang di inginkan.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 352, "width": 194, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Catat hasil pengukuran dari setiap pengujian.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 371, "width": 246, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sensor suhu LM35 diuji dengan cara memberikan catudaya serta memberikan pendinginan secara tidak langsung, sedangkan, tegangan keluaran langsung diamati dengan voltmeter. Dari pengujian didapatkan data seperti terlihat pada tabel 2 sedangkan pengujian error sensor suhu dapat dilihat di tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 451, "width": 222, "height": 196, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 hasil pengujian No Pengujian ke Vcc (Volt) 1 1 4.90 2 2 4.88 3 3 4.86 4 4 4.89 5 5 4.91 Table 3. Pengujian error sensor suhu No Suhu pengukuran (  c) Nilai referensi (mV) Pengukuran (mV) % error 1 7.15 71 mV 70 mV 1.40 2 22.2 221 mV 216 mV 2.26 3 25.2 252 mV 250 mV 0.79 4 26.7 267 mV 270 mV 1.12 5 27.9 279 mV 280 mV 0.35 6 29.1 291 mV 288 mV 1.03 7 36.3 363 mV 360 mV 0.82 8 47.8 478 mV 480 mV 0.41", "type": "Table" }, { "left": 307, "top": 659, "width": 246, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian soil moisture sensor dilakukan dengan mengambil beberapa sample tanah. Pengujian dilakukan pada tiga jenis sampel tanah yang berbeda. Cara pengujian yaitu dengan memasukan probe sensor (terhubung ke mikrokontroler) kedalam wadah yang berisi tanah, kemudian pembacaan sensor dilihat pada menu debug didalam PC. Untuk pengukuran tegangan keluaran dilakukan dengan multimeter digital dikaki keluaran sensor. Tabel 4 hasil pengujian yang telah dilakukan.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 784, "width": 136, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN/e-ISSN: 1907-4093/2087-9814", "type": "Page footer" }, { "left": 540, "top": 784, "width": 12, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "52", "type": "Page footer" }, { "left": 55, "top": 66, "width": 222, "height": 82, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Hasil Pengujian Soil Moisture Sensor No Pengujian ke Vcc (Volt) 1 1 4.8 2 2 4.8 3 3 4.8 4 4 4.8 5 5 4.8", "type": "Table" }, { "left": 45, "top": 161, "width": 247, "height": 57, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian pada modul xbee dilakukan dengan alat bantu berupa tool digi xctu. Pengujian modul xbee menggunakan software digi xctu ini meliputi pengujian pada pengalamatan port serial pada komputer untuk mengakses modul xbee, pengujian signal strength, dan terminal consule.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 218, "width": 247, "height": 92, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada pengujian pertama, yaitu pengujian pengaksesan serial com pada komputer untuk mengakses modul xbee, didapatkan alamat port COM5 sebagai jalur pengkasesan xbee. Pada sesi ini, terdapat interface pengaturan nilai parameter yang terdiri dari baudrate, data bits, parity, stop bits , dan flow control . Dari gambar 4 pengaksesan serial com adalah proses melakukan pengujian untuk mencari alamat port pasangan dengan menggunakan aplikasi xctu.", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 426, "width": 117, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Pengaksesan Serial Com", "type": "Section header" }, { "left": 45, "top": 446, "width": 247, "height": 46, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah proses pengaksesan port berhasil, maka dilakukan searching device xbee secara scanning hingga modul xbee yang dipasang pada alamat com port 5 dapat ditampilkan. Bisa dilihat pada gambar 5 proses pengaksesan port.", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 565, "width": 117, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Proses Pengaksesan Port", "type": "Section header" }, { "left": 45, "top": 586, "width": 246, "height": 45, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika proses scanning berhasil, maka akan ditampilkan identitas modul xbee yang terdeteksi beserta setting parameter serta alamat mac address yang menyertainya. Bisa dilihat pada gambar 6 proses scanning.", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 751, "width": 90, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6. Proses Scanning", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 66, "width": 246, "height": 57, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langkah berikutnya adalah mencari perangkat pasangan yang akan berkomunikasi dengan modul xbee. Pada gambar 7 proses pencarian perangkat pasangan yang merupakan modul xbee yang akan dipasangkan pada rangkaian transmiter.", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 316, "width": 158, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7. Proses Pencarian Perangkat Pasangan", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 337, "width": 246, "height": 45, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah perangkat pasangan tersebut ditemukan, selanjutnya status perangkat pasangan akan ditampilkan pada monitor. Seperti pada gambar 8 serial port pengirim dan penerima.", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 518, "width": 149, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 8. Serial Port Pengirim dan Penerima", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 539, "width": 246, "height": 172, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada pengujian range test modul xbee dilakukan untuk mengecek kondisi pengiriman data terhadap data yang mampu diterima oleh modul xbee. Prosedur pengujian dilakukan dengan mengkatifkan tool radio range test pada software xctu. Proses pengujian yang dilakukan ini terdiri dari proses pengiriman data oleh xbee menuju xbee pasangan, dan xbee pasangan mengembalikan pengiriman paket data menuju xbee utama. Dari hasil pengujian ini dapat diketahui kemampuan modul xbee mengirimkan data yang meliputi nilai paket data yang terkirim dan nilai paket data yang diterima dengan pengujian dalam interval waktu tertentu. Selain itu ditampilkan juga signal strength yang menunjukan kualitas sinyal yang menghubungkan komunkisai data antara kedua perangkat. Seperti pada gambar 9 pengujian range test modul xbee.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 784, "width": 136, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN/e-ISSN: 1907-4093/2087-9814", "type": "Page footer" }, { "left": 540, "top": 784, "width": 12, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "53", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 190, "width": 150, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 9. Pengujian Range Test Modul Xbee", "type": "Section header" }, { "left": 45, "top": 211, "width": 247, "height": 103, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil pengujian yang dilakukan dalam interval waktu antara pukul 16.24.40. hingga 16.26.50, maka dapat diamati bahwa kejadian pengiriman data yang berhasil dilakukan sejumlah 34 paket data, dan kemampuan receiver sejumlah 34 paket data juga. Berdasarkan data ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada data yang hilang selama proses pengiriman dan penerimaan data terjadi. Dapat disimpulkan juga dari pengujian ini bahwa modul telah siap digunakan untuk menjalin komunikasi data dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 320, "width": 246, "height": 126, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian berikutnya adalah dengan menguji serial console untuk memastikan bahwa modul siap berkomunikasi dengan membawa informasi yang ditulis sesuai dengan kebutuhan alat. Proses pengujian komunikasi data dengan serial console ini meliputi pengujian pengiriman dan penerimaan data dari modul a ke b, dan pengujian pengiriman dan penerimaan data dari modul b ke a, bisa dilihat pada gambar 10 pengujian pengiriman data atau informasi (xbee). Dari pengujian yang telah dilakukan ini, dapat disimpulkan bahwa modul telah berhasil melakukan pengiriman dan penerimaan data secara baik dengan mode dua arah.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 593, "width": 202, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 10. Pengujian Pengiriman Data atau Informasi (Xbee)", "type": "Section header" }, { "left": 45, "top": 614, "width": 247, "height": 57, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian alat dilakukan pada masing-masing sensor. Sensor yang pertama adalah sensor LM35, sensor suhu ini diuji dengan cara memberikan catudaya serta memberikan pendinginan secara tidak langsung, sedangkan, tegangan keluaran langsung diamati dengan multimeter.", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 671, "width": 246, "height": 92, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari tabel 2, terdapat 5 kali uji coba terhadap masing- masing tegangan. Saat pengujian vcc atau tegangan sensor diukur satu per satu dalam waktu yang berbeda. Hal tersebut dilakukan, untuk membuktikan apakah alat bekerja dengan baik atau masih terdapat kesalahan. Angka-angka yang terdapat pada tabel 2 adalah data yang didapat dari pengujian tegangan menggunakan multimeter. Data tersebut merupakan hasil pengujian dari multimeter.", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 54, "width": 246, "height": 172, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya, pengujian pada data error sensor suhu pada tabel 3. Pengujian data error sensor suhu terdapat 8 kali percobaan, pengujian pertama pada suhu pengukuran ( o c) dengan nilai 7.15 nilai referensi (mV) yaitu 71mV dan pengukuran (mV) yaitu 70mV setelah dihitung nilai error pada sensor suhu yaitu 1.40. Pengujian kedua suhu pengukuran ( o c) memiliiki nilai 22.2, nilai referensi (mV) yaitu 221mV dan pengukuran (mV) yaitu 216mV maka hasil error yang didapatkan pada pengujian yaitu 2.26. Pada pengujian ketiga, suhu pengukuran ( o c) memiliki nilai 25.2, nilai referensi (mV) yaitu 252mV dan pengukuran (mV) yaitu 250mV maka hasil error yang didapatkan pada pengujian yaitu 0.79. Dari percobaan tersebut dapat kita lihat bahwa semakin besar suhu pengukuran, nilai referensi dan pengukuran maka error yang didapatkan tidak seimbang.", "type": "Text" }, { "left": 392, "top": 246, "width": 68, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V. K ESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 262, "width": 246, "height": 137, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan modul sensor berbasis Xbee. Berdasarkan dari hasil pengujian diketahui bahwa kinerja alat ukur pada pembuatan sensor nirkabel menggunakan sensor LM35, soil moisture dan juga DHT11 yang sudah dirancang mendapatkan hasil yang mendekati pengukuran sebenarnya. Nilai dari persentase kesalahan atau error pada 0,41% - 2.26%. Pengukuran yang dilakukan melalui alat harus mengikuti prosedur yang telah dirancang, sehingga pengukuran dapat dilakukan dengan benar. Pengukuran dapat terganggu oleh adanya beberapa gangguan, baik itu dari faktor human error ataupun dari alat itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 392, "top": 419, "width": 73, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D AFTAR P USTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 435, "width": 245, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] S. Arifin, “Perlindungan Hukum Terhadap Penguasaan Hak Atas Lidah Tanah (Aanslibbing) Perlindungan Hukum Terhadap Penguasaan Hak Aanslibbing) Di Indonesia Menurut Undang Pokok Agraria Undang- Undang Pokok Agraria,” Universitas 17 Agustus 1945, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 471, "width": 245, "height": 19, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] S. P. B. Rahmad And S. Sugiono, “Sistem Simulasi Dini Bencana Banjir,” Konvergensi , Vol. 14, No. 2, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 490, "width": 245, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] H. Susanto, R. Pramana, And M. Mujahidin, “Perancangan Sistem Telemetri Wireless Untuk Mengukur Suhu Dan Kelembaban Berbasis Arduino Uno R3 Atmega328p Dan Xbee Pro,” Univ. Marit. Raja Ali Tanjung Pinang , 2013.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 527, "width": 245, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] S. Mahasari, “Rancang Bangun Internet Of Things (Iot) Node Sensor Cuaca Dengan Menggunakan Website,” Politeknik Negeri Sriwijaya, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 554, "width": 245, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[5] I. Zulkarnain, Z. Azmi, A. Pranata, And F. R. Hidayat, “Sistem Kendali Temperature Dan Humadity Pada Kotak Penyimpanan Kamera Dslr Menggunakan Metode Fuzzy Berbasis Arduino,” J. Saintikom (Jurnal Sains Manaj. Inform. Dan Komputer) , Vol. 18, No. 1, Pp. 75–81, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 307, "top": 591, "width": 245, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[6] F. Khairunnisa And H. Harmadi, “Rancang Bangun Alat Ukur Kelembaban Udara Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Dengan Sensor Serat Optik Evanescent Menggunakan Film Gelatin,” J. Fis. Unand , Vol. 6, No. 3, Pp. 217–224, 2017.", "type": "List item" } ]
47d2afd1-5283-5516-5d89-8c641599e437
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/download/1952/818
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 76, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E-ISSN : 2579-9258", "type": "Page header" }, { "left": 331, "top": 38, "width": 190, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 49, "width": 452, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P-ISSN : 2614-3038 Volume 07, No. 1, December 2022 -March 2023, pp. 278-288", "type": "Page header" }, { "left": 291, "top": 796, "width": 16, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "278", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 76, "width": 412, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa", "type": "Section header" }, { "left": 179, "top": 146, "width": 237, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khairunnisyah 1  , Edi Syahputra 2 , Faiz Ahyaningsih 3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 164, "width": 428, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1, 2, 3 Pendidikan Matematika Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, Jl. William IskandarPasar V, Medan, Indonesia [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 200, "width": 34, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 211, "width": 454, "height": 101, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to build a realistic, practical and efficient Mandailing culture-based mathematics learning model to improve students' mathematical communication skills and abilities. (1) Creating a valid, practical, and efficient Mandailing-based mathematics learning model to improve students' abilities. This study examines development. ADDIE is used as a framework in this study. The results showed that 1) the Mandailing culture- based realistic mathematics learning model met the valid, practical, and effective criteria; and 2) the realistic mathematics learning model is successful. 2) improve mathematical communication through a realistic learning model The Mandailing Culture-Based Index shows an increase in normalization, and it is known that in trial I students' mathematical communication abilities with the criteria of \"low\" with a score of 0.24 (g 0.3) and in trial II with the criteria \"moderate\" with a score of 0.34 (g 0.3) increased (0.3 N-Gain).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 315, "width": 391, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Learning Model, Realistic Mathematics Based on Mandailing Culture, Mathematical Communication Skills.", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 349, "width": 38, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 361, "width": 448, "height": 112, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk membangun model pembelajaran matematika realistik berbasis budaya Mandailing yang sah, praktis, dan efisien untuk meningkatkan kemampuan dan kemampuan komunikasi matematis siswa. (1) Membuat model pembelajaran matematika berbasis Mandailing yang valid, praktis, dan efisien untuk meningkatkan kemampuan siswa. Studi ini mengkaji perkembangan. ADDIE digunakan sebagai framework dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) model pembelajaran matematika realistik berbasis budaya Mandailing memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif; dan 2) model pembelajaran matematika realistik berhasil. 2) Meningkatkan komunikasi matematika melalui model pembelajaran realistik Indeks Berbasis Budaya Mandailing menunjukkan peningkatan normalisasi, dan diketahui pada uji coba I kemampuan komunikasi matematis siswa dengan kriteria “rendah” dengan skor 0,24 (g 0,3) dan pada uji coba II dengan kriteria “sedang” dengan skor 0,34 (g 0,3) meningkat (0,3 N-Gain).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 476, "width": 449, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Model Pembelajaran, Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing, Kemampuan Komunikasi Matematis", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 499, "width": 454, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright (c) 2023 Khairunnisyah, Edi Syahputra, Faiz Ahyaningsih  Corresponding author: Khairunnisyah Email Address: [email protected] (Jalan William IskandarPasar V, Medan, Indonesia) Received 29 November 2022, Accepted 05 January 2022, Published 10 January 2023 DoI : https://doi.org/10.31004/cendekia.v7i1.1952", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 580, "width": 91, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 599, "width": 454, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemampuan berkomunikasi secara efektif merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi bahasa matematika. Komunikasi merupakan komponen penting dari setiap aspek usaha manusia. Setiap saat manusia melakukan aktivitas yang melibatkan komunikasi. Namun kenyataannya banyak siswa yang bergelut dengan mata pelajaran matematika. Di sisi lain, anak yang pandai matematika biasanya lebih sulit mengartikulasikan kesimpulan yang mengikuti dari pemikirannya. Mereka memiliki kapasitas yang berkurang untuk komunikasi yang efektif, seolah-olah pikiran mereka diarahkan hanya untuk diri mereka sendiri. Terlepas dari kenyataan bahwa matematika itu sendiri adalah bahasa, banyak siswa berjuang dengan kemampuan mereka untuk menjelaskan konsep matematika. Ini adalah skenario yang sangat paradoks (Armiati, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 19, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa, Khairunnisyah, Edi Syahputra, Faiz Ahyaningsih", "type": "Page header" }, { "left": 506, "top": 49, "width": 13, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "279", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siswa diharapkan memiliki sejumlah keterampilan, salah satunya adalah komunikasi matematis. Kemampuan ini termuat dalam Kurikulum 2013 dan Standar Isi (SI). Tujuan utama pendidikan matematika di sekolah adalah membekali siswa dengan berbagai keterampilan matematika yang diperlukan bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Inilah tujuan utama pendidikan matematika di sekolah (Fauzan, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 189, "width": 454, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan kemampuan komunikasi matematis siswa merupakan kebutuhan mutlak karena komunikasi matematis memungkinkan siswa untuk mampu mengorganisasikan pemikiran matematisnya dalam bentuk tulisan, dan siswa mampu merespon secara tepat, baik antar sesama, maupun interaksi antara siswa dan pengajar selama proses pembelajaran berlangsung. Inilah sebabnya mengapa mengembangkan keterampilan komunikasi matematis sangat penting. Komunikasi matematis merupakan komponen penting dalam mengembangkan pemahaman konsep matematika yang akurat. Siswa biasanya memiliki kemampuan untuk membuat berbagai representasi jika mereka memiliki kemampuan komunikasi matematis yang tinggi. Kemampuan ini memudahkan siswa untuk mengidentifikasi solusi yang berbeda untuk berbagai masalah matematika (Suhaedi, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 359, "width": 454, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut (Ansari, 2018) kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa dalam bidang pemanfaatan terminologi, notasi, dan struktur matematika untuk menjelaskan hubungan dan konsep serta memahaminya dalam konteks proses kerangka pemecahan masalah, termasuk kemampuan mengkomunikasikan konsep matematika melalui tulisan (writing) yang dapat dinilai. Pemanfaatan berbagai macam representasi matematis membantu menjelaskan kemampuan ini. Siswa akan membuat tiga jenis model: (1) model kemunculan kontekstual, seperti gambar, diagram, tabel, dan grafik (aspek gambar); (2) model matematika dan persamaan aljabar (aspek ekspresi matematika); dan (3) argumentasi verbal berdasarkan analisis citra dan konsep formal adalah tiga kategori representasi matematis.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 530, "width": 454, "height": 181, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengetahuan siswa tentang kompetensi ini masih rendah, padahal kemampuan komunikasi matematis sangat penting. Ironisnya, pendidikan matematika sampai saat ini belum memberikan perhatian yang cukup untuk pengembangan kemampuan tersebut, itulah mengapa situasi tersebut ada. Temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh (Sihombing, Nova A dan Fauzi, 2017) menunjukkan bahwa kemampuan siswa untuk menjelaskan konsep-konsep matematika secara efektif tetap menjadi area yang signifikan untuk perbaikan di bidang pendidikan matematika. Ketika sebuah pertanyaan diajukan kepada siswa, respons khas mereka adalah melihat kaki mereka atau melirik teman yang duduk di sebelah mereka. Mereka takut ditertawakan oleh rekan-rekan mereka jika mereka melakukan kesalahan dan berbagi ide karena mereka kurang percaya diri untuk melakukannya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 720, "width": 454, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tindakan yang sama dilakukan oleh (Solikhah, 2012), Banyak siswa yang masih kesulitan mengkomunikasikan konsep matematika secara efektif. Temuan dari penelitian eksperimental yang dilakukannya menunjukkan, tanpa keraguan, karena kemampuan komunikasi matematis siswa pada", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "280 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 07, No. 01, December 2022-March 2023, hal. 278-288", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 181, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "generasi saat ini belum selaras seharusnya jauh di bawah KKM. Meskipun para siswa berpartisipasi dalam berbagai olahraga dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis mereka, Tidak ada perubahan nyata yang ditimbulkan oleh peningkatan kekuatan mereka sama sekali. Dengan kata lain, efek pengobatan yang diberikan tidak menghasilkan perubahan yang terlihat pada tingkat kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan konsep matematika. Siswa mengalami kesulitan mengartikulasikan hasil pemikirannya selama kegiatan yang melibatkan diskusi kelompok, siswa tidak mampu menangkap siswa hanya dapat memahami apa yang dikomunikasikan oleh guru dan teman sekelasnya memecahkan masalah yang sebanding dengan pertanyaan yang telah diselesaikan oleh siswa lain. pengajar. Ini menunjukkan bahwa sejumlah siswa masih berjuang dengan kemampuan mereka untuk mengkomunikasikan konsep matematika.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 265, "width": 454, "height": 161, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, terlihat bahwa siswa memiliki tingkat kemahiran berbicara yang lebih rendah untuk mengirimkan informasi menggunakan sarana seperti mengartikulasikan pemikiran seseorang, mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan atas pertanyaan atau pendapat yang diajukan oleh orang lain. Ketika guru mengajukan pertanyaan untuk menilai daya tangkap siswa, mereka cenderung diam atau tidak aktif, padahal sebelumnya mereka telah menunjukkan pemahaman tentang topik yang diajarkan berdasarkan tugas yang diberikan baik di sekolah maupun di sekolah. rumah. Karena mayoritas Metode pengajaran tradisional, termasuk model ceramah dan catatan tertulis di papan tulis, digunakan untuk menyampaikan pengetahuan kepada kelas, keadaan ini kemungkinan besar muncul akibat siswa tidak diberi kesempatan untuk berbicara.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 435, "width": 454, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siswa di Indonesia mengalami kesulitan dalam menyampaikan pengetahuan matematika yang mereka peroleh secara efektif. Temuan survei yang dilakukan PISA pada tahun 2012 menunjukkan bahwa ketentuan ini akurat; khususnya, tingkat kompetensi matematika khas yang dimiliki siswa di Indonesia adalah 375, sedangkan nilai standar ditetapkan sebesar 494 (OECD., 2014). Dari total 65 negara, Indonesia berada di posisi ke-64 dalam daftar tersebut. Kemudian, pada tahun 2015, PISA melakukan survei, dan temuan menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kompetensi matematika rata-rata 386 poin lebih rendah dari standar nilai yang ditetapkan yaitu 490 (OECD., 2018)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 568, "width": 454, "height": 143, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SMA Negeri 1 Panyabungan juga menemukan hal ini. Kemampuan komunikasi matematis cukup berdasarkan soal yang diajukan oleh 35 siswa SMA Negeri 1 Panyabung pada sistem tiga persamaan linier. Tidak ada yang mendapat nilai sangat baik, menurut 32 murid. 6 orang (18,75%) mendapat nilai baik, 21 orang (65,63%) mendapat nilai buruk, dan 3 orang (15,62%) tidak menjawab. Keterampilan komunikasi matematis siswa tampak agak kurang, seperti yang terlihat dari hasil observasi. Kemampuan komunikasi matematis siswa secara keseluruhan tergolong cukup, dilihat dari skor rata-rata 2,37. Menurut temuan ini, salah satu kualitas yang dimiliki siswa adalah komunikasi sudah cukup.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 720, "width": 454, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Belajar aritmatika membutuhkan teknik yang efektif. Memahami materi yang disampaikan di kelas dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran bagi siswa. Tujuan pembelajaran ini harus dipahami oleh pendidik agar berhasil", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa, Khairunnisyah, Edi Syahputra, Faiz Ahyaningsih", "type": "Page header" }, { "left": 506, "top": 49, "width": 13, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "281", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "lingkungan belajar siswa. Budaya masyarakat mempengaruhi pembelajaran. Budaya membentuk perspektif siswa. Pemahaman materi matematika. Materinya sulit dipahami ketika jauh dari sistem budaya mereka. Diperlukan cara untuk mempelajari aritmatika yang mengintegrasikan budaya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 132, "width": 454, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minimnya bahan ajar dan pembelajaran yang berbasis budaya merupakan contoh nyata dari kegagalan sistem persekolahan dalam membina pengembangan budaya. Menurut (Martini., 2018) Prinsip-prinsip yang ditanamkan kepada peserta didik melalui pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu dituangkan dalam kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang ada saat ini. Guru dan sekolahlah yang harus melaksanakan tugas ini. Karena itu, pembelajaran yang dilakukan perlu menunjukkan karakteristik daerah yang disyaratkan oleh kurikulum 2013.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 246, "width": 454, "height": 161, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Orang yang berbudaya cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan dan kebudayaan merupakan bagian integral dari masyarakat dan saling mendukung satu sama lain. Semakin banyak paparan budaya yang berbeda yang dimiliki seseorang, semakin berpendidikan dan budaya mereka. Dan semakin canggih budayanya, semakin canggih pula pendidikan atau metode yang digunakan untuk mendidiknya. Pendidikan dianggap sebagai bagian dari kebudayaan karena pengertian kebudayaan mencakup topik yang begitu luas, termasuk semua unsur kehidupan manusia. Pendidikan adalah satu-satunya sarana melalui mana budaya dapat diciptakan. Karena itu, ada yang percaya bahwa pekerjaan yang dapat dilakukan di dunia ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama: pendidikan dan non pendidikan. (Pidarta, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 416, "width": 454, "height": 181, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ragam budaya Indonesia yang tersebar di berbagai pelosok nusantara memiliki nilai estetika yang tidak bisa diremehkan. Kandungan seni dan budaya Indonesia memberikan bukti dan dapat digunakan untuk menentukan hal tersebut. Arsitektur, tari, kriya, pahat, ukir, seni hias, dan bentuk ekspresi estetika lainnya termasuk dalam kategori ini. Ada gaya arsitektur tradisional khas yang terkait dengan kelompok etnis tertentu di setiap lokasi, dan gaya ini dapat dikenali dari penggunaan bahan lokal dalam konstruksi. Masyarakat yang tinggal di Sumatera Utara terdiri dari berbagai macam suku (suku), antara lain Batak, Jawa, dan Melayu. Suku Batak yang tinggal di Sumatera Utara merupakan salah satu suku paling populer yang dapat ditemukan di dalam batas negara. Orang Batak dapat dibagi lagi menjadi kelompok etnis Batak berikut: Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Mandailing (Kozok, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 606, "width": 454, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di Provinsi Sumatera Utara Indonesia terdapat sebuah kabupaten yang dikenal dengan nama Mandailing Natal yang juga disingkat Madina dan ditulis dengan aksara Batak Mandailing. Wilayah Kabupaten Mandailing Natal terletak tepat di sebelah barat Provinsi Sumatera Barat. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kabupaten ini diproyeksikan mencapai 489.569 jiwa dengan kepadatan 80 jiwa per km2. Pada tahun 1998, wilayah yang kini bernama Kabupaten Mandailing Natal ini awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 720, "width": 454, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seperti yang telah disinggung sebelumnya, menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Panyabungan yang beralamat di Jalan Sutan Soripada Mulia Kabupaten Mandailing Natal, suku siswa di SMA Negeri 1 Panyabungan terdiri dari tiga suku, yaitu suku Mandailing,", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "282 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 07, No. 01, December 2022-March 2023, hal. 278-288", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minangkabau, dan Nias. Informasi ini berdasarkan temuan observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Panyabungan. Peneliti mengambil sampel siswa kelas X MIPA-1, dan dari anak-anak tersebut ditemukan 28 siswa berasal dari suku Mandailing, sedangkan siswa sisanya berasal dari suku Nias dan Minangkabau. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk memasukkan aspek budaya mandailing ke dalam model pembelajaran yang akan dikembangkannya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 170, "width": 454, "height": 199, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PMRI merupakan adaptasi Realistic Mathematics Education (RME) yang berpandangan bahwa belajar matematika merupakan interaksi antara manusia dan konsep matematika harus relevan dengan keadaan aktual yang dihadapi anak sehari-hari. Pada tahun 1980-an, teknologi PMRI dikembangkan. Dalam contoh khusus ini, latar kehidupan nyata siswa berfungsi baik sebagai Berkat proses matematisasi, yang dapat terjadi baik pada bidang horizontal maupun vertikal, sumber daya pengembangan dan area aplikasi telah dimungkinkan (Zulkardi., 2012). Oleh karena itu, peluang yang dihadirkan oleh Metode pembelajaran berbasis budaya yang dilakukan oleh PMRI merupakan titik awal yang ideal untuk proses penambahan nilai budaya dalam proses perolehan keterampilan matematika. Pembelajaran masih bersifat satu arah dan bergantung pada pemahaman instruktur. Padahal, hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan tuntutan kurikulum yang diterapkan pada tahun 2013, yaitu pembelajaran yang diharapkan dari siswa.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 378, "width": 454, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk itu pembuatan Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa SMA. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian sebagaimana dimaksud dalam judul “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR- B2M) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMA Negeri 1 Panyabungan”", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 486, "width": 49, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 505, "width": 454, "height": 238, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode investigasi yang dilakukan dikenal sebagai penelitian dan pengembangan, juga dikenal sebagai R&D (disingkat R&D). Riset dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk ini berpuncak pada terciptanya Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M). Sebanyak tiga puluh lima siswa kelas MIPA-1 mengikuti kegiatan belajar ini. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Panyabung yang terletak di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara pada semester gasal tahun ajaran 2022/2023. Tahun akademik berikutnya akan melihat kegiatan pembelajaran lebih lanjut yang dilakukan. Selama ini, keterampilan komunikasi matematis dan Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) untuk materi kelas X Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel dijadikan fokus penelitian ini (SPLTV). Konten selanjutnya adalah daftar dari beberapa langkah yang terlibat dalam penelitian: Pertama datang analisis, kemudian desain, kemudian pengembangan, implementasi, dan terakhir evaluasi (Muruganantham, 2015). Metode analisis data yang dilakukan dengan memanfaatkan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 19, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa, Khairunnisyah, Edi Syahputra, Faiz Ahyaningsih", "type": "Text" }, { "left": 506, "top": 49, "width": 13, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "283", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 43, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Validitas", "type": "Section header" }, { "left": 108, "top": 94, "width": 416, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hitung nilai Va, juga dikenal sebagai nilai rata-rata total dari skor rata-rata di semua kriteria.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 132, "width": 454, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketika meningkatkan tingkat validitas model pembelajaran, nilai Va, juga dikenal sebagai nilai rata-rata total, dimodifikasi untuk memperhitungkan interval (Sinaga 2017) pada tabel 1 berikut:", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 170, "width": 212, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Tingkat Validitas Model pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 183, "width": 278, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. V a Kriteria Kevalidan 1. 1 ≤ V a < 2 Tidak valid 2. 2 ≤ V a < 3 Kurang valid 3. 3 ≤ V a < 4 Valid 4. V a = 4 Sangat valid", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 268, "width": 58, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kepraktisan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 287, "width": 454, "height": 47, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah dilakukan evaluasi oleh tim ahli, maka nilai rata-rata akan dihitung dengan mengambil nilai rata-rata yang diberikan oleh masing-masing ahli. Selain itu, model interval pembayaran tingkat implementasi membayar berdasarkan nilai rata-rata (Hobri, 2009) sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 157, "top": 356, "width": 282, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Interprestasi Tingkat Kepraktisan Model Pembelajaran", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 369, "width": 406, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kriteria Keterlaksanaan 1. 1 ≤ O k < 2 Belum Selesai 2. 2 ≤ O k < 3 Dilakukan secara tidak efektif 3. 3 ≤ O k < 4 Sudah dilakukakan dengan baik 4. O k = 4 Bagus Sekali", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 454, "width": 55, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keefektifan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 452, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan masing-masing indikator, Hasil tes yang telah dikumpulkan melalui investigasi menjadi bentuk kualitatif yang dimodifikasi yang terbentuk darinya (Arifin, Trisna, 2017) Kategori sejauh mana siswa mampu mengkomunikasikan ide-ide matematika.", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 563, "width": 311, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Tingkat Penguasaan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 578, "width": 328, "height": 82, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. Jangkauan Nilai Kualitatif 1 90 ≤ KSM ≤ 100 Sangat Tinggi 2 80 ≤ KSM < 90 Tinggi 3 70 ≤ KSM < 80 Cukup 4 60 ≤ KSM < 70 Rendah 5 0 ≤ KSM < 60 Sangat Rendah", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 683, "width": 114, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN DISKUSI", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 702, "width": 454, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR- B2M) merupakan hasil akhir dari penelitian ini. Model ini didasarkan pada Model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "284 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 07, No. 01, December 2022-March 2023, hal. 278-288", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 89, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analysis (Analisis)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 94, "width": 454, "height": 86, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Para peneliti memulai dengan melakukan observasi pada tahap awal penyelidikan di SMA Negeri 1 Panyabungan untuk melakukan analisis profil siswa, serta deskripsi kendala, kebutuhan, pola masalah, dan tugas analisis akhir. Agustus 2022 merupakan bulan dilakukannya kegiatan observasi. Peneliti melakukan observasi, khususnya observasi terhadap salah satu dosen matematika yang mengajar mata kuliah Wajib MIPA-1.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 189, "width": 106, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Design (Perancangan)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 208, "width": 454, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk mendapatkan prototype (rancangan awal buku siswa) untuk materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, tujuan dari tahapan ini adalah merancang buku siswa dengan model pembelajaran matematika realistik berbasis budaya Mandailing. Ini akan memungkinkan kami untuk mencapai tujuan merancang buku siswa.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 284, "width": 175, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Development (Tahap Pengembangan)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 302, "width": 454, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rata-rata tertimbang keseluruhan bahan ajar yang telah divalidasi memiliki nilai 4,2 yang dapat disimpulkan dari temuan validasi yang telah dilaporkan. Selain itu, angka ini sesuai dengan kriteria validasi yang telah ditetapkan yaitu bertanda positif. Mengingat standar-standar ini, masuk akal untuk menegaskan bahwa bahan mentah yang diproduksi baru-baru ini memenuhi kriteria validitas dan termasuk dalam kategori yang valid. Sedangkan untuk buku ajar yang menawarkan pendekatan pembelajaran realistis berbasis budaya mandailing kepada siswa, siswa kelas X dapat membeli produk ini.", "type": "Text" }, { "left": 227, "top": 665, "width": 173, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Produk Buku Peserta Didik", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 684, "width": 257, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implementation (Penerapan) dan Evaluation (Evaluasi)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 703, "width": 454, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah proses validasi model pembelajaran (draft II) berhasil diselesaikan, penelitian dilanjutkan ke tahap implementasi. Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Panyabung dijadikan sebagai tempat uji coba model pembelajaran Draf II dan seluruh materi pembelajaran (uji coba I). Jika penelitian berhasil, maka proyek akan selesai. Jika tidak, penyidikan akan dilanjutkan ke sidang II", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 19, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa, Khairunnisyah, Edi Syahputra, Faiz Ahyaningsih", "type": "Page header" }, { "left": 506, "top": 49, "width": 13, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "285", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "setelah perbaikan yang diperlukan telah dilakukan. Ketika semua penanda keberhasilan terpenuhi, penelitian selesai.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 113, "width": 283, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi Kevalidan Perangkat Pembelajaran Dikembangkan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 132, "width": 454, "height": 124, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Materi pelatihan yang valid memenuhi standar pertimbangan ahli/praktisi. Analisis validitas dilakukan oleh para profesional terlatih pada sumber daya pendidikan. Pada tahap pengembangan dijelaskan expert judgment terkait dengan temuan validasi validator yang menunjukkan bahwa model pembelajaran yang dihasilkan layak digunakan dengan nilai rata-rata 4,2. Apalagi hasil validasi validator menunjukkan bahwa expert judgment sudah akurat (dikategorikan “valid”). Karena penelitian ini, sumber daya pedagogis yang dikembangkan sebagai hasilnya dianggap dapat diandalkan dan sekarang tersedia untuk digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 265, "width": 295, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Dikembangkan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 284, "width": 454, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selama tahap uji pendahuluan, model pembelajaran digunakan Matematika Realistik menghasilkan nilai rata-rata keterlaksanaan pembelajaran. Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) yang dihasilkan adalah “Sedang” dengan skor 3,03. Nilai ini belum memenuhi standar penerapan media pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 359, "width": 263, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi Keefektifan Model PMR-B2M Dikembangkan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 378, "width": 454, "height": 143, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika meningkatkan pembelajaran maka paradigma Pembelajaran matematika melalui mandaling yang berbasis budaya dan realita adalah salah satu pilihan. Gaya belajar matematika realistik berbasis budaya yang diterapkan Mandailing perlu berhasil. Suatu perangkat pembelajaran berhasil atau tidak dapat ditentukan dengan melihat terpenuhi atau tidaknya kriteria berikut: (1) paling sedikit 85% siswa berhasil menuntaskan pembelajaran klasikal; (2) minimal 75% siswa berhasil menyelesaikan tujuan pembelajaran; (3) jumlah waktu yang digunakan untuk belajar efisien atau tidak melebihi jumlah waktu yang biasanya digunakan untuk belajar; dan (4) paling sedikit 80% respon siswa terhadap pembelajaran adalah positif.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 530, "width": 319, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa pada Uji Coba I", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 549, "width": 437, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini keterampilan komunikasi matematika klasik.:", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 568, "width": 384, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Tingkat Ketuntasan Klasikal Kemampuan Komunikasi Matematis Uji Coba I", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 723, "width": 454, "height": 29, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan temuan uji coba posttest I dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut paling mendominasi adalah kategori cukup, diikuti", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 602, "width": 313, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Interval Nilai Kemampuan Komunikasi Matematis", "type": "Picture" }, { "left": 114, "top": 617, "width": 379, "height": 91, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan Jumlah Persentase Peserta didik 1 0 ≤ KKM< 55 0 0% Kurang 2 56 ≤ KKM< 75 9 26% Cukup 3 76 ≤ KKM< 85 12 34,28% Baik 4 86 ≤ KKM < 100 14 40% Sangat Baik", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 8, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "286 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 07, No. 01, December 2022-March 2023, hal. 278-288", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kategori baik, dan terakhir kategori cukup. Kesimpulan ini dapat ditarik berdasarkan Tabel 4 sangat baik. Kesimpulan ini dapat dicapai dengan memeriksa data yang disajikan dalam tabel.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 113, "width": 454, "height": 29, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penguasaan klasikal Tabel berikut memberikan gambaran tentang demonstrasi kemampuan siswa dalam komunikasi matematis pada uji coba II:", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 151, "width": 417, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Tingkat Ketuntasan Klasikal Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Uji Coba II", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 170, "width": 362, "height": 109, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Interval Nilai Kemampuan Komunikasi Matematis Keterangan Jumlah Peserta didik Persentase 1 0 ≤ KKM< 55 0 0% Kurang 2 56 ≤ KKM< 75 4 11,42% Cukup 3 76 ≤ KKM< 85 17 48,75% Baik 4 86 ≤ KKM < 100 14 40% Sangat Baik", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 295, "width": 454, "height": 48, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sesuai dengan temuan yang ditemukan pada Tabel 5, ditemukan bahwa kategori sangat baik mewakili tingkat kemampuan siswa dalam hal komunikasi berdasarkan hasil uji coba posttest II keluar sebagai pemenang, diikuti oleh kategori baik dan kategori mendekati. pilihan kedua.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 352, "width": 37, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diskusi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 371, "width": 454, "height": 238, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan analisis Kemampuan komunikasi matematis siswa lulus tes I dan II dengan sangat baik, memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Isi dan tantangan model pembelajaran didasarkan pada lingkungan belajar siswa. Model ini membantu siswa menguasai sistem penjualan tiga variabel linier. Pada uji coba I, 74,28% dari 26 siswa lulus tes akhir komunikasi matematika. Pada percobaan I model pembelajaran matematika realistik berbasis budaya Mandailing tidak mencapai kriteria ketuntasan klasikal (>80%). Pada uji coba kedua, 88,57% siswa dinyatakan lulus ujian akhir kemampuan mengkomunikasikan konsep matematika, dan 31 siswa dinyatakan tuntas. pendekatan pembelajaran matematika yang berbasis budaya dan realistik mandailing memenuhi kriteria pengembangan kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian menunjukkan hal ini. (Rakhmawati, 2016)) Nilai N-gain sedang dan ketuntasan klasikal siswa di atas 80% menurut relevansi. Dengan model pembelajaran guru yang diterapkan pada tahap awal pembelajaran, siswa akan lebih aktif dalam mengemban tugas belajarnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan pembelajaran tuntas secara klasikal.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 631, "width": 80, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 650, "width": 454, "height": 104, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dinyatakan dalam sistem pendidikan matematika yang sesuai dengan kehidupan yang berlandaskan pada budaya Mandailing yang dihasilkan bahwa model pembelajaran tersebut valid ditinjau dari hasil validitas yang diperoleh para ahli. Karena sistem pendidikan matematika yang sesuai dengan kehidupan yang berlandaskan pada budaya Mandailing yang didirikan mampu menyelesaikan ujian praktik percobaan pertama dan kedua dengan gemilang berhasil memenuhi kriteria pembelajaran model kepraktisan. Pada uji coba I dan II, model pembelajaran matematika", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 19, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya Mandailing (PMR-B2M) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa, Khairunnisyah, Edi Syahputra, Faiz Ahyaningsih", "type": "Page header" }, { "left": 506, "top": 49, "width": 13, "height": 8, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "287", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 67, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berbasis realistik dirancang untuk masyarakat Mandailing agar berhasil mencapai kriteria efikasi. Akibatnya, orang mungkin mencapai kesimpulan berikut: paradigma pembelajaran matematika realistik berbasis budaya yang dikembangkan di Mandailing berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi satu sama lain.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 151, "width": 138, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UCAPAN TERIMA KASIH", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 170, "width": 454, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pebimbing saya, yang membantu saya dalam penulisan, dan saya juga ingin berterima kasih kepada semua orang yang membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 239, "width": 66, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 258, "width": 276, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ansari, B. (2018). Komunikasi Matematik.Banda Aceh . PeNa.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 277, "width": 454, "height": 48, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arifin, Trisna, A. (2017). Mengembangkan Self Efficacy Matematika melalui Pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 27 Banjarmasin Tahun 2016-2017. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika , 3 No 2 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 334, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Armiati. (2019). Komunikasi Matematis Dan Kecerdasan Emosional. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 372, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fauzan, A. Y. (2018). Problematika Pembelajaran Matematika dan Alternatif Penyelesaiannya . Universitas Negeri Padang.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 410, "width": 355, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hobri. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif . Center for Society Studies.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 429, "width": 455, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kozok, U. (2010). Utusan Damai di Kemelut Perang, Peran Zending Dalam Perang Toba . Yayasan Obor Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 467, "width": 308, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Martini. (2018). Pembelajaran Standar Proses Berkarakter . Prenada.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 486, "width": 454, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muruganantham, G. (2015). eveloping of E-content Package by Using ADDIE Model. International.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 505, "width": 198, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal of Applied Research , 1 No 3 , 52-54.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 524, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "OECD. (2014). Results: What Students Know and Can do. Student Performance In Mathematics Reading, and Science (Vol. 1). OECD.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 562, "width": 223, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "OECD. (2018). PISA 2015. PISA Result in Focus .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 581, "width": 455, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pidarta, M. (2017). Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia . Rineka Cipta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 619, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rakhmawati, R. (2016). Aktivitas Matematika Berbasis Budaya pada Masyarakat Lampung. Jurnal Pendidikan Matematika , 7 No 2 .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 657, "width": 454, "height": 67, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sihombing, Nova A dan Fauzi, A. (2017). Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Tipe Think Talk Write pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII SMPN 27 Medan. Jurnal Inspiratif , 3 No2 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 733, "width": 454, "height": 29, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Solikhah, U. (2012). Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metode accelerated learning Document Transcript. UPI .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 454, "height": 8, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "288 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 07, No. 01, December 2022-March 2023, hal. 278-288", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 454, "height": 48, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suhaedi, D. (2012). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 132, "width": 454, "height": 29, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Susanto, A. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar . Kencana Prenada Media Group.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 170, "width": 454, "height": 29, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zulkardi. (2012). Developing A Learning Environment on Realistic Mathematics Education For Indonesian Student Teachers . Twente University.", "type": "List item" } ]
c1937e5b-1df9-06a8-8c05-12820df31058
https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/download/4729/3330
[ { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 110, "top": 39, "width": 254, "height": 56, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research Volume 3 Nomor 4 Tahun 2023 Page 9563-9572 E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-4246", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 101, "width": 282, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 146, "width": 459, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Model Pembelajaran Pai Berbasis Multikultural Dalam Pembentukan Karakter Toleransi Siswa di SMPN 64 Bengkulu Utara", "type": "Text" }, { "left": 173, "top": 217, "width": 249, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Puspa Handayani 1 ✉ , Ali akbarjono 2 , Moch Iqbal 3", "type": "Text" }, { "left": 197, "top": 242, "width": 200, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Email: [email protected] 1 ✉", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 307, "width": 39, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 60, "top": 326, "width": 479, "height": 433, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Permasalahan akademik yang muncul ada dua yaitu: Bagaimana Analisis Model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural dalam Pembentukan Karakter Toleransi Siswa di SMP N 64 Bengkulu Utara? Dan Apa kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural dalam Pembentukan Karakter Toleransi Siswa di SMP N 64 Bengkulu Utara? Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dkokumentasi. Hasil Penelitian sebagai berikut: Analisis Model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural dalam Pembentukan Karakter Toleransi Siswa di SMP N 64 Bengkulu Utara yakni, a) menentukan nilai- nilai multikultural, yang terintegrasi pada pelajaran Pendidikan Agama Islam, b) pengembangan silabus, pendidik menganalisis materi pelajaran dan memasukkan niali-nilai multikultural yang dianggap relevan dengan materi pelajaran ke dalam silabus tersebut, c) menjabarkan silabus ke dalam RPP dengan tetap mencantumkan nilai-nilai multikultural, d) menggunakan metode dan model pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran PAI yang berbasis nilai multikultural,.dan e) melakukan penilaian terhadap proses aktivitas belajar peserta didik, yang merupakan tindak lanjut pembelajaran yang telah dipelajari. Kendala apa saja yang dihadapi dihadapi guru dalam menerapkan model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural dalam Pembentukan Karakter Toleransi Siswa di SMP N 64 Bengkulu Utara yaitu sebagai berikut: a) Banyaknya perbedaan karakter anak ,baik itu sifat atau kelakuan siswa siswi yang beragam. b) Pada saat siswa non muslim mengikuti pelajaran PAI di kelas kami sebagai guru PAI tidak bisa leluasa menyampaikan materi, terutama yang berkaitan dengan akidah dan akhlak, keyakinan takut siswa non muslim tersebut bisa tersinggung atau tidak enak perasaannya. c) Idealisme antar agama masing – masing menyebabkan kendala yang terjadi dalam menanamkan pendidikan berbasis multikultural, hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh siswa muslim antara siswa non muslim masih sering menyinggung dan mengejek satu sama lain. Kemudian siswa non muslim masih bergaul berdasarkan kelompok agamanya masing – masing. d)", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 60, "top": 39, "width": 479, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Faktor lingkungan yang beragam suku, budaya dan agama menyebabkan terjadinya kendala dalam menanamkan pendidikan yang berbasis multikultural..", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 76, "width": 321, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Model pembelajaran PAI, Multikultural, Karakter Toleransi", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 118, "width": 42, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 60, "top": 137, "width": 479, "height": 432, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "There are two academic problems that arise, namely: How is the Analysis of the Multicultural-Based PAI Learning Model in Forming the Character of Student Tolerance at SMP N 64 North Bengkulu? And what are the obstacles faced by teachers in applying the Multicultural-Based PAI Learning model in Forming the Character of Student Tolerance at SMP N 64 North Bengkulu? This research method is a qualitative method, with data collection using interview techniques, observation and documentation. The results of the study are as follows: Analysis of the Multicultural-Based PAI Learning Model in Forming the Tolerance Character of Students at SMP N 64 Bengkulu Utara, namely, a) determining multicultural values, which are integrated in Islamic Religious Education lessons, b) syllabus development, educators analyze subject matter and incorporate multicultural values that are considered relevant to the subject matter into the syllabus, c) describe the syllabus into lesson plans while still including multicultural values, d) use learning methods and models that can support Islamic education learning based on multicultural values, and e) conduct an assessment of the process of student learning activities, which is a follow-up to the learning that has been studied. What obstacles are faced by teachers in implementing the Multicultural-Based PAI Learning model in the Formation of Students' Tolerance Character at SMP N 64 North Bengkulu, namely as follows: a) There are many differences in children's characters, both the nature or behavior of various students. b) When non- Muslim students attend PAI lessons in our class, as PAI teachers, they cannot freely convey material, especially those related to faith and morals, fear that non-Muslim students may be offended or feel bad. c) The idealism between religions each causes obstacles that occur in instilling multicultural-based education, this is as conveyed by Muslim students between non-Muslim students who still often offend and ridicule one another. Then non-Muslim students still hang out based on their respective religious groups. d) Environmental factors of various ethnicities, cultures and religions cause obstacles in instilling multicultural-based education.", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 574, "width": 305, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: PAI learning model, Multicultural, Tolerance Character", "type": "Text" }, { "left": 267, "top": 615, "width": 87, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 636, "width": 469, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sekolah adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan peserta didiknya menjadi warga negara yang berpengetahuan dan peka terhadap adat istiadat dan norma baik negaranya sendiri maupun budaya lain (Purnomo:19). Pendidikan adalah proses pencerahan yang menumbuhkan pertumbuhan pengetahuan dan pemahaman seseorang, yang pada gilirannya menumbuhkan rasa tanggung jawab pribadi, sosial, dan spiritual pada akhirnya,", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 469, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kapasitas untuk mengambil tindakan dalam menanggapi tantangan kehidupan (Ubaidillah, 2020:194).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 80, "width": 469, "height": 119, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kehidupan seseorang mungkin sangat dipengaruhi oleh pengalaman pendidikan mereka. Orang juga merasa bahwa pendidikan mungkin memiliki dampak besar dalam menciptakan budaya masyarakat. Keanekaragaman suku, bahasa, agama, status sosial ekonomi, jenis kelamin, usia, kemampuan, dan ras hanyalah beberapa contoh dari banyak cara di mana pendidikan multikultural berbeda dari bentuk sekolah tradisional (Syarifah, 2020:6).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 205, "width": 469, "height": 243, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ajaran Islam sebagai agama merupakan bagian integral dari pendidikan formal. Untuk mencapai tujuan akhir perjalanan hidup seseorang, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat, maka pendidikan Islam diselenggarakan dengan maksud untuk mengarahkan perkembangan manusia ke arah yang lebih positif (Hermawan, 2020:60). Keindahan pendidikan agama Islam terletak pada kemampuannya memberikan alternatif terhadap model Barat yang dominan dengan menggunakan heterogenitas ras, etnis, budaya, bahasa, agama, dan ras yang ada di masyarakat saat ini (Rohimin, 2020:1). Pendidikan tentang agama merupakan bagian yang sangat penting dalam membentuk kepribadian manusia. Pendidikan agama diharapkan dapat mengajarkan siswa untuk bersikap toleran, hormat, dan skeptis terhadap keyakinan mereka sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia adalah rumah bagi banyak agama yang berbeda, termasuk Islam, Kristen, Gereja Katolik, Hindu, Budha, dan penduduk asli Konghucu.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 454, "width": 469, "height": 223, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu aspek terpenting dalam membentuk identitas seseorang adalah pendidikan agama mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan ilmu agama kepada anak-anaknya sejak dini agar anak-anaknya dapat mengembangkan rasa identitas yang kuat dan hidup lebih terarah. Peran sekolah dalam membentuk kepribadian siswa juga sangat menentukan. Pendidik yang beragama Islam memiliki tanggung jawab khusus untuk membantu peserta didiknya menjadi manusia yang toleran, terhormat, yang dapat menghargai pandangan orang lain yang berbeda dengan dirinya sendiri tanpa mengesampingkan pandangannya sendiri. Karena diskriminasi antar siswa akan muncul jika guru tidak menjelaskan arti toleransi dan bagaimana mengajarkannya, dan karena konflik antar siswa akan muncul jika guru gagal mengatasi masalah ini secara memadai (Syarifah:23).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 682, "width": 469, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk itu diperlukan penilaian nilai pendidikan multikultural. Sebagai hasil dari penekanan pada pendidikan multi-budaya, diharapkan siswa dari berbagai latar belakang akan didorong untuk belajar tentang agama, adat istiadat, cara hidup, tradisi satu sama lain, dan akan diajarkan cara terbaik untuk belajar. mewujudkan rasa kebersamaan dengan", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 469, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menghormati, menghargai, dan memahami banyak anggotanya. Siswa diharapkan dapat menerima dan memahami perbedaan budaya dalam penggunaan (bagaimana individu bertindak), folkways (kebiasaan umum untuk suatu kelompok), adat-istiadat (aturan yang digunakan anggota masyarakat untuk berperilaku), dan adat istiadat menentukan komunitas (Syarifah,23)", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 143, "width": 469, "height": 305, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ini salah satu SMPN 64 Bengkulu Utara. Siswa SMP N 64 Bengkulu Utara berasal dari berbagai latar belakang agama. Kelompok mahasiswa terbesar adalah Muslim, Kristen, dan Hindu. Jumlah siswa (kelas VII, VIII, dan IX) sebanyak 453 orang, 428 orang beragama Islam, 24 orang Kristen, dan 1 anak Hindu. Siswa non-Muslim didorong untuk memilih pengajaran PAI dan mendengarkan di kelas atau mengunjungi masjid saat pelajaran sedang berlangsung. Tidak baik bagi siswa non-Muslim untuk tetap berada di kelas, dan ada juga yang putus sekolah. Selain itu, setiap hari Rabu, siswa non-Muslim mendapatkan bimbingan agama dari guru non-Muslim yang disesuaikan dengan keyakinan mereka masing-masing. Pengamatan awal mengungkapkan bahwa banyak siswa di sekolah ini berasal dari latar belakang ekonomi, sosial, dan agama yang beragam, sehingga beberapa siswa tidak sepenuhnya memahami konsep toleransi. Sulit untuk mengimplementasikan pendidikan multikultural secara kreatif ketika guru dan siswa tidak memiliki pemahaman yang sama tentang konsep pendidikan multikultural. Hal ini diperparah dengan homogenitas sebagian besar sekolah. Siswa yang mengidentifikasi sebagai Muslim cenderung tidak toleran terhadap mereka yang mempraktikkan agama minoritas.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 454, "width": 469, "height": 243, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ujuan Pendidikan multikultural adalah proses pengembangan kemampuan individu terbaik yang menghargai pluralisme dan heterogenitas sebagai hasil interaksi antara banyak budaya, etnis, dan agama. Studi ini berfokus pada bagaimana guru dapat memberikan pendidikan multietnis dengan mengadaptasi model pedagogis mereka untuk memenuhi kebutuhan siswa mereka. Tujuan pendidikan multikultural adalah untuk membekali siswa dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi pada kemajuan pemahaman budaya. Melihat konteks tersebut, penulis penasaran dengan metode yang digunakan para pendidik untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural kepada anak didiknya, khususnya mereka yang mengajarkan Islam sebagai agama. Alasan memilih materi pendidikan agama Islam antara lain karena sebagian besar siswa mengidentifikasi dirinya sebagai Muslim dan keinginan untuk belajar bagaimana siswa tersebut dapat hidup berdampingan dengan damai di kelas dengan siswa dari agama lain.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 703, "width": 469, "height": 57, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan referensi di atas, penulis akan mendapatkan pemahaman tentang pendekatan pengajaran yang digunakan pendidik untuk menumbuhkan toleransi melalui pendidikan multikultural dan pengaruhnya terhadap peserta didik. Oleh karena itu, penulis", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 469, "height": 56, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bermaksud untuk memperdalam pemahaman dengan menyajikan materi dalam bentuk skripsi dengan judul yang menarik. Analisis Model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural Dalam Pembentukan Karakter Toleransi Siswa di SMPN 64 Bengkulu Utara.", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 122, "width": 114, "height": 15, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 143, "width": 469, "height": 160, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bagi Kategori riset ini diketahui selaku penelitian kualitatif, ataupun riset yang berkualitas. Inkuiri kualitatif merupakan cara riset yang menciptakan informasi deskriptif, semacam tanya jawab ataupun memo tercatat mengenai pengalaman subjek (Ahamad, 2014:15). Penelitian dengan fokus pada kualitas, dilakukan dengan berbagai cara, dan disajikan secara realistis dikatakan kualitatif atau kuantitatif. Sederhananya, tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menemukan jawaban atas pertanyaan atau fenomena spesifik dengan menggunakan metode ilmiah yang mapan secara sistematis dan menggunakan empirisme yang ketat (Yusuf, 2016:329 ).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 309, "width": 469, "height": 98, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saat mempelajari seseorang, kelompok, komunitas, atau organisasi di lingkungan alaminya, metode kualitatif dapat memberikan penjelasan yang kaya dan terperinci tentang ucapan, tulisan, dan/atau perilaku mereka yang terlihat dari luar. Karena fakta bahwa penelitian kualitatif dilakukan di lingkungan alami, kadang-kadang disebut sebagai metode penelitian naturalistik (Sujarweni, 2014:9).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 413, "width": 469, "height": 139, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian kualitatif yang disajikan di sini berlaku untuk berbagai studi kasus dan dapat membantu menjelaskan berbagai masalah. Penelitian studi kasus adalah proses pengumpulan informasi tentang orang, peristiwa, atau konteks sosial secara mendalam dan terperinci menggunakan berbagai teknik dan sumber data untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang bagaimana hal-hal itu bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kasus yang sedang diselidiki. Informasi dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan catatan tertulis.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 558, "width": 469, "height": 119, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Para peneliti membutuhkan analisis dan teori permainan yang lebih dalam kali ini untuk mendapatkan hasil maksimal dari upaya pengumpulan data mereka, bahkan jika mereka dipandu oleh metodologi kuantitatif murni. Karena prosedur penelitian ini akan mendeskripsikan atau menggambarkan secara garis besar bagaimana analisis model pembelajaran berbasis PAI multikultural berkontribusi terhadap pengembangan kepribadian toleran siswa di SMPN 64 Bengkulu Utara, Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 238, "top": 39, "width": 141, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 60, "width": 447, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bagaimana Analisis Model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural dalam Pembentukan Karakter Toleransi Siswa di SMP N 64 Bengkulu Utara?", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 101, "width": 469, "height": 57, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan temuan penelitian di atas tentang metodologi analisis berbasis nilai multikultural untuk pengajaran Islam di kelas, akademisi dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 163, "width": 470, "height": 368, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pertama, menciptakan model pembelajaran Pendidikan Islam Multikultural dibangun di atas bawaan dan pengetahuan dasar guru tentang penggabungan kurikulum dari keragaman agama dan ras. Kedua, pendidik memasukkan model pengajaran ke dalam pembuatan silabus dengan melakukan analisis isi pelajaran yang akan datang dan memasukkan nilai-nilai multi budaya yang dianggap relevan dengan pembelajaran di kelas. Ketiga, memasukkan nilai-nilai multikultural yang dianggap sesuai dengan kompetensi inti yang diharapkan dikuasai siswa ke dalam kurikulum RPP. Keempat, menyelenggarakan pembelajaran dan mengintegrasikannya dengan nilai-nilai multikultural yang telah dipilih, menggunakan berbagai teknik yang dapat membantu pengembangan sikap kooperatif antarkelompok siswa di dalam kelas, sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang sejalan dengan materi pelajaran dan siswa memahami dan menghayati nilai-nilai multikultural yang telah dipilih. Kelima, evaluasi proses, evaluasi hasil belajar, dan lakukan penelitian lebih lanjut. Untuk yang pertama, guru membuat rubrik evaluasi untuk menilai partisipasi kelas siswa mereka, sedangkan untuk yang kedua, mereka mengevaluasi jawaban siswa mereka atas pertanyaan pekerjaan rumah. Namun, kegiatan tambahan terdiri dari pembiasaan- pembiasaan yang didukung oleh para guru di SMPN 64 Bengkulu Utara untuk membantu siswa mempraktekkan materi pelajaran yang telah diberikan, yang mengarah pada pengembangan pola pikir yang sejalan dengan tujuan pendidikan agama Islam.", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 537, "width": 416, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model PAI untuk menerapkan sistem pendidikan multikultural terlihat seperti ini:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 558, "width": 459, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Menghormati kebebasan berkeyakinan dan berekspresi orang lain melalui praktik keagamaan mereka (alias tenggang rasa).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 599, "width": 459, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Kesadaran, terkadang disebut wawasan, adalah kesadaran individu akan keberadaan keyakinan dan praktik keagamaan orang lain, serta dirinya sendiri.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 641, "width": 470, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Yaya Suryana danA.Rusdiana menjelaskan bahwa tujuan pendidikan multikultural adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memperbaiki distorsi, stereotip, generalisasi, dan kepalsuan langsung tentang orang-orang dari berbagai etnis dan budaya yang ditemukan dalam teks dan media pendidikan, untuk memberikan teladan agar berhasil dalam multikultural. lingkungan, dan", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 469, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk bekerja melintasi batas-batas budaya (Rusdiana, 2015:211).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 80, "width": 469, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI, dapat disimpulkan bahwa model PAI dalam pelaksanaan pendidikan multikultural di SMPN 64 Bengkulu Utara melibatkan pengajaran kepada siswa untuk menghormati dan menghargai kepercayaan dan praktik satu sama lain, terlepas dari apakah mereka mengidentifikasi sebagai muslim atau tidak.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 163, "width": 470, "height": 161, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dua model yang digunakan oleh guru PAI untuk mengimplementasikan pendidikan multikultural yaitu guru harus mampu menanamkan rasa toleransi kepada siswa muslim yang sesuai dengan ajaran Islam, dan siswa harus dapat menggunakan sikap toleransi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hukum Islam tetap memiliki prinsip dan prinsip yang harus dijunjung tinggi oleh setiap Muslim. Sejalan dengan apa yang telah dikomunikasikan oleh ibu meli yulianti, S.Pd.I, kami mengajarkan kepada mahasiswa muslim bahwa sikap toleransi terhadap perbedaan antar umat beragama harus dijaga dalam batas- batas tertentu agar sejalan dengan kerangka filosofis Islam yang menyeluruh.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 329, "width": 470, "height": 99, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendekatan kedua yang digunakan oleh guru PAI adalah menanamkan kepada siswa pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berkembang dalam lingkungan multikultural, dengan penekanan khusus pada toleransi beragama di sekolah dan di masyarakat luas. Tujuan pendidikan Islam multikultural digariskan, dan diharapkan dapat diwujudkan melalui pendidikan Islam multikultural. :", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 433, "width": 466, "height": 57, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. membantu anak-anak sekolah dalam mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran agama mereka sendiri dan penghargaan terhadap kebenaran agama lain.", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 496, "width": 466, "height": 35, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Membantu anak sekolah dalam mengembangkan apresiasi terhadap agama selain agamanya sendiri.", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 537, "width": 466, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Membantu anak sekolah untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial yang melibatkan orang-orang dari berbagai agama.", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 579, "width": 466, "height": 56, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Membantu siswa dalam mengembangkan potensi dirinya, termasuk ketahanan dirinya, sehingga mereka dapat mengendalikan kehidupannya sendiri dan menjadi lebih mandiri.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 641, "width": 470, "height": 119, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk memastikan bahwa model pendidikan multi-budaya yang digunakan di sini menghormati keyakinan agama semua siswa dan bahwa siswa non-Muslim tidak menjadi sasaran pelecehan atau intimidasi yang tidak dapat dibenarkan. Sesuai pesan para guru PAI, SMPN 64 Bengkulu sangat menganjurkan semua kegiatan ekstrakurikuler keagamaan bagi setiap siswanya. Siswa adalah bagian dari cetak biru untuk membangun pendidikan berbasis multi-budaya di lembaga ini. Selain itu, selama proses pembelajaran, diterapkan model di", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 469, "height": 56, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mana siswa non-Muslim diberikan pilihan antara dua pilihan: belajar PAI di kelas dengan siswa non-Muslim lainnya, atau belajar PAI di kelas dengan non-Muslim lainnya. siswa, namun dengan guru PAI memberikan penawaran kepada siswa non muslim terlebih dahulu.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 101, "width": 469, "height": 77, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seperti yang Anda lihat, model guru PAI untuk menerapkan pendidikan multikultural bekerja dengan baik dalam konteks lingkungan sekolah saat ini. Apa artinya memberikan pendidikan multikultural di lingkungan sekolah di mana setiap orang merasa diterima dan aman.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 205, "width": 469, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Apa Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural dalam Pembentukan Karakter Toleransi Siswa di SMP N 64 Bengkulu Utara?", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 246, "width": 470, "height": 78, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hambatan adalah hambatan atau hambatan yang harus diatasi untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Wawancara dan data yang ada menunjukkan bahwa guru di SMPN 64 Bengkulu Utaraya memiliki tantangan saat menggunakan pendekatan pendidikan multikultural:", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 329, "width": 331, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Ada berbagai macam kepribadian siswa dan gaya akademik.", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 350, "width": 466, "height": 78, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Ketika siswa non-muslim mengikuti kelas PAI di sekolah kami, ketidakmampuan instruktur untuk menyampaikan materi secara ringkas khususnya yang berkaitan dengan akidah dan akhlak menimbulkan kekhawatiran siswa akan tersinggung atau menganggap materi tersebut tidak menarik.", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 433, "width": 466, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Idealisme keagamaan yang individualistis turut menyebabkan sulitnya pelaksanaan pendidikan multikultural; ini, misalnya, apa yang siswa Muslim katakan kepada rekan non-Muslim mereka, yang sering curiga dan bermusuhan satu sama lain. Belakangan, para mahasiswa non-muslim terus berjuang sesuai dengan kelompok temannya masing-masing.", "type": "List item" }, { "left": 78, "top": 537, "width": 466, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Konteks sosial, budaya, dan agama yang beragam berkontribusi pada sulitnya pelaksanaan pendidikan multikultural.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 579, "width": 469, "height": 77, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terlepas dari apa yang guru PAI dan administrator sekolah katakan kepada siswa mereka, siswa non-Muslim dan Muslim sama-sama menunjukkan tingkat toleransi dan semangat komunitas yang tinggi. Namun, keyakinan fanatik tentang agama dan etnis terus menjadi kendala utama bagi pendidikan.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 662, "width": 469, "height": 77, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ini adalah keharusan moral bagi semua pemeluk agama, karena setiap agama dibangun di atas prinsip dan keyakinan yang unik. Namun, keyakinan Islam berpendapat bahwa Islam adalah agama yang benar dari Allah (SWT). Sesuai dengan apa yang telah dikatakan tentang prinsip keyakinan dalam akidah Islam pada batas teoritis.", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 280, "top": 39, "width": 60, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 60, "width": 338, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada bagian ini penulis hendak merumuskan hasil dari riset Ialah:", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 80, "width": 487, "height": 119, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Analisis Nilai Multikultural dalam Pengembangan Karakter Toleransi Siswa SMP N 64 Bengkulu Utara: a) Mengidentifikasi Nilai-Nilai dari Budaya Lain untuk Dimasukkan ke dalam Pendidikan Islam; b) Mengembangkan Silabus dan Guru Menganalisa Materi Pelajaran untuk Memasukkan Nilai-Nilai dari Budaya Lain yang Dianggap Relevan dengan Materi Pelajaran. dan e) mengevaluasi proses pembelajaran siswa yang merupakan perluasan dari materi yang diajarkan sebelumnya.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 205, "width": 487, "height": 223, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Tantangan apa yang dihadapi guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran mutikultural berbasis PAI untuk menumbuhkan kemampuan toleransi siswa di SMP N 64 Bengkulu Utara a) Terdapat berbagai macam kepribadian siswa, baik dari segi pandangan maupun tingkah laku. b) Ketika siswa non-muslim mengikuti kelas PAI di sekolah kami, ketakutan mereka mungkin akan bertambah karena kami sebagai pengajar PAI tidak dapat menyampaikan materi dengan lancar, terutama dalam hal akidah dan akhlak. c) Idealisme keagamaan individu turut mempersulit pelaksanaan pendidikan multikultural; Misalnya, bagaimana mahasiswa Muslim dan non-Muslim masih sering bermusuhan satu sama lain. Belakangan, mahasiswa non-muslim masih dikelompokkan berdasarkan kelompok afinitas. d) Kesulitan dalam menerapkan pendekatan pendidikan multikultural dapat ditelusuri kembali ke keragaman lingkungan sekitar dalam hal budaya, agama, dan adat istiadat.", "type": "Text" }, { "left": 261, "top": 454, "width": 98, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 475, "width": 427, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 496, "width": 469, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hermawan, Jerry David. 2020. Mengembangkan Nilai-Nilai Multikulturalisme dalam Pendidikan Islam.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 537, "width": 470, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Purnomo, Redo. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Kepada Santri Mts Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu. Jurnal Manthiq.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 599, "width": 411, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rohimin. 2020. Literasi Multikultural Berbasis Agama Islam sejaah dan edukasi.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 620, "width": 470, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 662, "width": 470, "height": 56, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Syarifah, Nadiyah Rahmi. 2021. Analisis Penanama Nilai-nilai Pendidikan Multikultural dalam Pendidikan Agama Islam Di SMP Telkom Purwokerto. Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 724, "width": 469, "height": 36, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ubaidillah, M. 2020. Penanaman Nilai-Nilai Multikultural Melalui Pendidikan Agama Islam di SMK Ketintang Surabaya. Jurnal Widyaloka IKIP Widyadarma.", "type": "List item" }, { "left": 162, "top": 790, "width": 274, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright @ Puspa Handayani, Ali akbarjono, Moch Iqbal", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 39, "width": 470, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Yusuf, Muri. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 60, "width": 103, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prenamedia Group.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 80, "width": 470, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sugiyono. 2017. Metode Penelitian & Pengembangan Researchand Development. Bandung:Alfabeta.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 121, "width": 470, "height": 37, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suryaya Yaya dan A. Rusdiana. 2015. Pendidikan Multikultural Suatu Upaya Penguatan Jati Diri Bangsa Konsep-Prinsip-Implementasi. Bandung : Pustaka Setia.", "type": "Text" } ]
90ed652b-ed9b-89fb-8463-bbeea6b27883
https://ejournal-polnam.ac.id/index.php/JurnalSimetrik/article/download/620/454
[ { "left": 164, "top": 39, "width": 296, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL SIMETRIK VOL 11, NO. 1, JUNI 2021", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 191, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9579/e-ISSN: 2581-2866", "type": "Page footer" }, { "left": 481, "top": 795, "width": 57, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "440", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 478, "width": 101, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 222, "height": 216, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk kelangsungan hidup. Lewat makanan manusia memperoleh energi untuk berpikir dan beraktifitas. Akan tetapi, produk makanan yang tidak diawetkan, tidak dapat bertahan lama dan menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi. Maluku sebagai sumber rempah-rempah khususnya cengkeh dan pala telah mendapat tempat dalam proses pengawetan makanan sejak dahulu kala. Cengkeh dan pala dipergunakan di Eropa untuk daging agar tetap segar. Untuk menjaga kesegaran makanan, pada umumnya suhu udara di tempat makanan disimpan diturunkan. Metode penurunan suhu untuk mengawetkan bahan makanan dimulai sekitar tahun 1750 di Skotlandia, dan sudah sangat berkembang hingga freezer dan refrigerator sudah ada di setiap rumah tangga di dunia. Dengan 2 (dua) peralatan tersebut kondisi bahan makanan di tiap–tiap kediaman terjaga kondisinya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 708, "width": 222, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain di tingkat rumah hunian, metode pengawetan dengan refrigerasi dan freezer juga banyak diterapkan di pedagang bahan makanan besar, di supermarket maupun mall–mall besar. Akan tetapi, sulit diterapkan untuk pedagang kecil karena biaya", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 478, "width": 222, "height": 296, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ekstra yang harus dikeluarkan untuk operasional. Kenyataan ini dapat dilihat terutama pada pedagang- pedagang di pasar tradisional seperti di pasar Mardika, Kota Ambon. Pedagang tradisional terutama di pasar Mardika umumnya memerciki atau menyirami bahan makanan yang dijual (sayur & ikan) dengan air untuk menjaga temperatur dan kondisi keawetannya. Perlakuan ini menimbulkan banyak persoalan baru, antara lain genangan air, bau dan jalan yang rusak. Para pedagang tradisional bukanlah pedagang yang mampu untuk menyediakan peralatan pendinginan dengan kapasitas besar dan menyisihkan biaya operasional untuk peralatan tersebut. Oleh sebab itu perlu dipikirkan suatu sistem pengawetan makanan yang sederhana, murah dan tidak membutuhkan banyak energi untuk pengoperasiannya. Untuk mengatasi masalah ini, sistem pengawetan bahan makanan dapat dilakukan dengan menggunakan es batu atau sistem pengabutan air. Sistem pengabutan air menggunakan prinsip pendinginan evaporasi. Prinsip ini berbeda dari proses pendinginan dengan menggunakan refrigeran seperti pada unit air conditioning (AC) atau kulkas. Proses pengawetan yang menggunakan refrigerator sebagai wadah pendingin, akan menyababkan beberapa tipe sayuran mengalami", "type": "Text" }, { "left": 141, "top": 77, "width": 345, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ANALISIS LAJU PENDINGINAN BAHAN MAKANAN DALAM", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 91, "width": 445, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "COOLBOX UNTUK PEMASARAN DENGAN WATER MISTING SYSTEM DI KOTA AMBON", "type": "Section header" }, { "left": 207, "top": 131, "width": 210, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Leslie S. Loppies 1) , Eka R.M.A.P. Lilipaly 2)", "type": "Text" }, { "left": 204, "top": 157, "width": 218, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1,2) JurusanTeknik Mesin, Politeknik Negeri Ambon", "type": "Text" }, { "left": 196, "top": 169, "width": 235, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) [email protected], 2) [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 285, "top": 207, "width": 57, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 218, "width": 457, "height": 78, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Food preservation can be done by using cooling system, however, the preservation used in Ambon traditional market is still the old ways of pouring cold water on the materials. The method caused many types of pollution such as smell, dirty puddle, and the damage of the road. By using a more effective and efficient cooling system, the food material is expected to be more clean, the market will be better and less damaged road. This will result in a happier customer and seller. The water misting system can keep the materials temperature at 10-15 ⁰ C. The materials use is kale and fish. These materials can last all day and looked fresh. This system did not create pollution, dirty water puddle, and also consumed less water.", "type": "Text" }, { "left": 288, "top": 310, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 322, "width": 457, "height": 112, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan cara pendinginan, akan tetapi pengawetan makanan di pasar tradisional di kota Ambon masih menggunakan cara tradisional yaitu bahan makanan dipercik dan bahkan disiram dengan air. Metode ini mengakibatkan polusi antara lain, bau, genangan air, becek dan dampak jangka panjangnya yaitu rusaknya jalan di daerah pasar. Dengan menggunakan metode pendinginan yang efisien dan efektif maka diharapkan bahan makanan yang dijual juga terjaga kebersihannya, daerah pasar juga terjaga kebersihannya dan jalan tidak mudah rusak, sehingga masyarakat yang berjualan maupun pembeli juga dapat melakukan kegiatan dengan baik. Dengan sistem pengabut air, temperatur kotak pendingin dapat dipertahankan pada suhu 10- 15°C. Bahan makanan yaitu sayur kangkung dan ikan dapat bertahan selama seharian dan tetap terlihat segar. Alat ini tidak menimbulkan polusi dan genangan air, konsumsi air juga lebih sedikit dari cara tradisional.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 449, "width": 238, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci : Pengawetan; pendingin; water misting system.", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 39, "width": 296, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL SIMETRIK VOL 11, NO. 1, JUNI 2021", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 191, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9579/e-ISSN: 2581-2866", "type": "Page footer" }, { "left": 481, "top": 795, "width": 57, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "441", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 222, "height": 159, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "chilling injury . FAO menganjurkan para petani maupun pedagang untuk mempergunakan sistem pengawetan yang murah dan sederhana berdasarkan sistem pendinginan evaporasi terutama untuk sayuran dan buah (Liberty, Ugwuishiwu, Pukuma, & Odo, 2013). Air yang mengenai permukaan bahan yang akan didinginkan kemudian menurunkan suhu bahan akibat dari penguapan. Hal ini akan sulit dicapai jika pendinginan bahan makanan dilakukan hanya dengan memerciki atau menyirami dengan air. Pendinginan evaporasi mengakibatkan penambahan kadar air dalam udara, maka penurunan berat bahan yang ingin didinginkan juga dapat dicegah (Liberty, Ugwuishiwu, Pukuma, & Odo, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 234, "width": 222, "height": 113, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Melalui penelitian yang akan dilaksanakan, kesegaran dan keawetan dari bahan makanan khususnya sayur Kangkung dan Ikan akan diteliti lama waktunya dengan perlakuan normal dan dengan menggunakan pendinginan evaporasi, khususnya sistem water misting atau sistem pengabutan air. Air dikabutkan di dalam coolbox tempat penyimpanan bahan makanan, dan kemudian akan dihitung laju pendinginannya dan lama ketahanan bahan makanan tersebut", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 361, "width": 126, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 372, "width": 222, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perhitungan laju pendinginan didasarkan pada rumus pendinginan Newton ( Newton’s Law of Cooling ). Isaac Newton memberikan rumus untuk menghitung temperatur suatu objek sementara objek tersebut kehilangan panas. Kecepatan perubahan temperatur adalah proporsional dengan perbedaan temperatur antara objek dan temperatur ambien. Persamaan Newton ini dapat dijabarkan dengan (Burmeister, 1993):", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 484, "width": 221, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) ( ) ( ) …………………….. (1)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 511, "width": 35, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dimana:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 523, "width": 216, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "T(t) = Temperatur objek pada waktu tertentu (K) T s = Temperatur sekeliling (K) T 0 = Temperatur awal objek (K) k = konstanta pendinginan (1/s) t = waktu (s)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 592, "width": 222, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berat suatu objek yang akan disimpan sangat berpengaruh dalam keawetan benda tersebut. Pada saat disimpan di suatu tempat, bahan makanan khususnya sayuran dan daging akan mengalami kehilangan berat akibat kehilangan kandungan air dalam bahan makanan tersebut. Untuk menjaga kualitas kesegaran dari bahan ini, berat dan kandungan air harus konsisten. Rumus untuk menghitung persentasi kehilangan berat bahan makanan adalah:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 709, "width": 203, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "………………………(2) dimana:", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 734, "width": 93, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( ) ( ) ( )", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 73, "width": 222, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses pendinginan evaporasi pada dasarnya menggunakan prinsip dasar perpindahan massa dan panas melalui penguapan air. Proses ini mengkonversikan panas sensibel ke panas laten. Walaupun panas sensibel diasosiasikan dengan perubahan temperatur, akan tetapi tidak merubah fasa fisik dari air. Sebaliknya panas laten mengubah fisik dari air melalui penguapan dan pengembunan (Liberty, Ugwuishiwu, Pukuma, & Odo, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 177, "width": 222, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian-penelitian mengenai pendinginan evaporasi telah sebelumnya telah beberapa kali dilaksanakan. Antara lain oleh Sushmita dkk (2008), yang menyimpulkan bahwa metode evaporasi sangat bernilai ekonomis dan efisien dalam menurunkan temperatur dan meningkatkan kelembaban dalam suatu lokasi penyimpanan yang memiliki kelembaban rendah.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 269, "width": 223, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu, Liberty dkk (2013), yang melakukan peninjauan terhadap metode pendinginan ini menyimpulkan bahwa metode ini memiliki harapan yang besar dalam penggunaan terhadap pendinginan jangka pendek, akan tetapi sebelum pengaplikasian pada suatu daerah, dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada lokasi tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 349, "width": 222, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sementara Rawung dkk (2014), melaksanakan penelitian terhadap kol segar dan sawi hijau hasil panen petani di Tomohon, Sulawesi Utara menyimpulkan bahwa dengan penggunaan es sebanyak 21 kg, sayuran dapat bertahan selama 5 hari dalam kotak penyimpanan. Penelitian ini juga menunjukan bahwa laju pendinginan terbaik adalah 0,64 °C/jam, dan terendah adalah -0,39 °C/jam, dengan kehilangan berat sebesar 60.6 gr.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 453, "width": 222, "height": 89, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saat ini pemakaian water misting system untuk pengawetan makanan sudah banyak dipakai di supermarket-supermarket besar. Pemakaian sistem ini diklaim lebih hemat dibandingkan dengan memakai sistem refrigerasi tradisional (kulkas dan f reezer ) untuk menangani pengawetan makanan yang diperuntukan bukan untuk jangka panjang (Liberty dkk, 2013).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 556, "width": 96, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. METODOLOGI", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 568, "width": 222, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian coolbox dengan sistem pengabutan air ini menggunakan jenis penelitian", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 591, "width": 222, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "eksplanatori/eksperimen. Penelitian ini memanfaatkan teori-teori dasar perpindahan panas dan termodinamika untuk mendesain suatu alat yang dapat membantu aktifitas pedagang tradisional di pasar Mardika, Kota Ambon.", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 648, "width": 129, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variabel penelitian terdiri dari :", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 660, "width": 174, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Variabel bebas ( independent variable )", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 671, "width": 222, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah :", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 694, "width": 159, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Temperatur lingkungan (ambient),", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 706, "width": 119, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Kelembaban relatif, dan", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 717, "width": 91, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c) Kehilangan Berat", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 752, "width": 169, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Variabel terikat ( dependent variable )", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 763, "width": 222, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah :", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 39, "width": 296, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL SIMETRIK VOL 11, NO. 1, JUNI 2021", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 191, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9579/e-ISSN: 2581-2866", "type": "Page footer" }, { "left": 481, "top": 795, "width": 57, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "442", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 113, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Laju Pendinginan, dan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 102, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Kelayuan/Keawetan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 108, "width": 166, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Variabel Kontrol ( Control Variabel )", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 119, "width": 222, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 142, "width": 157, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Tipe bahan makanan yang diteliti,", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 129, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Berat awal bahan makanan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 165, "width": 79, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c) Dimensi kotak", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 191, "width": 153, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 222, "height": 135, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini menggunakan 2 jenis bahan makanan yaitu ikan Momar dan sayur Kangkung, kedua bahan makanan dibeli pada hari dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian dilaksanakan di desa Talaga Raja, dengan alat penelitian diletakan di tengah sinar matahari untuk mensimulasi penggunaan di daerah pasar. Alat penelitian merupakan suatu unit pendingin yang difabrikasi dengan menggunakan lapisan tripleks, stryrofoam dan kaca, kemudian dicat lapisan tripleks luarnya dengan menggunakan cat berwarna putih dengan tujuan untuk memantulkan panas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 340, "width": 222, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Unit pendingin ini dilengkapi dengan tempat penampungan air, pompa, dan water misting system. Tempat penampungan air akan diisi dengan air yang dicampurkan dengan es batu, dengan tujuan untuk mendinginkan air, setelah itu air yang telah dingin kemudian dipompakan ke dalam ruangan pendingin melewati water misting system. Sistem ini mengubah air menjadi kabut sehingga bahan makanan didinginkan dengan cara yang lebih efektif, efisien dan lebih bersih dibandingkan dengan cara tradisional yang selama ini digunakan oleh para pedagang di pasar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 478, "width": 222, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengujian dilaksanakan selama 1 hari penuh, untuk mengetahui apakah bahan makanan dapat bertahan selama seharian. Data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 524, "width": 38, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Ikan", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 674, "width": 98, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : Loppies, 2019", "type": "Section header" }, { "left": 95, "top": 697, "width": 201, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Grafik Temperatur Alat Pendingin", "type": "Table" }, { "left": 185, "top": 709, "width": 23, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ikan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 731, "width": 161, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Temperatur lingkungan rata-rata : 29°C Berat awal ikan: 3.9 Kg Berat akhir ikan : 3.5 Kg", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 73, "width": 222, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari grafik 1 di atas dapat kita lihat beberapa temperatur pada ruang pendingin ikan. Grafik 1 menunjukan temperatur ikan yang diletakkan di luar ruang pendingin cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan temperatur sayur yang diletakkan di dalam ruang pendingin.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 298, "width": 98, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : Loppies, 2019", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 321, "width": 206, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Grafik Perbedaan Temperatur Ikan Dalam Ruang dan Luar Ruang", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 356, "width": 222, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada grafik 2 perbedaan temperatur ikan di dalam dan di luar ruang pendingin semakin nyata terlihat. Temperatur ikan yang diletakkan di luar ruang pendingin cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan temperatur ikan yang diletakkan di dalam ruang pendingin.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 436, "width": 222, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada awal pengambilan data, temperatur ikan di dalam ruang masih lebih tinggi dari yang diletakkan di luar disebabkan karena temperatur ruang sendiri yang masih tinggi dan belum sepenuhnya terpengaruh oleh mist air yang disemprotkan di dalam ruang.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 494, "width": 222, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari grafik 3 juga terlihat bahwa temperatur air pendingin tetap terjaga, dengan suhu tertinggi terdapat di awal pengambilan data, dimana es balok baru dimasukan kedalam tempat penampungan air. Berat total ikan berkurang 0,4 kg.", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 551, "width": 88, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Sayur Kangkung", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 730, "width": 98, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : Loppies, 2019", "type": "Section header" }, { "left": 329, "top": 753, "width": 201, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. Grafik Temperatur Alat Pendingin Sayur", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 39, "width": 296, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL SIMETRIK VOL 11, NO. 1, JUNI 2021", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 795, "width": 191, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2302-9579/e-ISSN: 2581-2866", "type": "Page footer" }, { "left": 481, "top": 795, "width": 57, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "443", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 73, "width": 105, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berat awal sayur : 3,2 Kg Berat akhir sayur : 3 kg", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 108, "width": 222, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari grafik 3 di atas dapat kita lihat beberapa temperatur pada ruang pendingin sayur. Grafik 3 menunjukan temperatur sayur yang diletakkan di luar ruang pendingin cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan temperatur sayur yang diletakkan di dalam ruang pendingin.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 362, "width": 98, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : Loppies, 2019", "type": "Section header" }, { "left": 94, "top": 385, "width": 203, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Grafik 4. Perbedaan Temperatur Sayur Dalam Ruang dan Luar Ruang", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 222, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada grafik 4 perbedaan temperatur sayur di dalam dan di luar ruang pendingin semakin nyata terlihat. Temperatur sayur yang diletakkan di luar ruang pendingin cenderung stabil dan tidka mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan temperatur sayur yang diletakkan di dalam ruang pendingin.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 500, "width": 222, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada awal pengambilan data, temperatur sayur di dalam ruang masih lebih tinggi dari yang diletakkan di luar disebabkan karena temperatur ruang sendiri yang masih tinggi dan belum sepenuhnya terpengaruh oleh mist air yang disemprotkan di dalam ruang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 557, "width": 222, "height": 67, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari grafik 3 juga terlihat bahwa temperatur air pendingin tetap terjaga, dengan suhu tertinggi terdapat di awal pengambilan data, dimana es balok baru dimasukan kedalam tempat penampungan air. Berat total sayur berkurang 0,2 kg, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 71, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 661, "width": 72, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.1. Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 672, "width": 51, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesimpulan", "type": "Text" }, { "left": 177, "top": 672, "width": 21, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "yang", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 672, "width": 222, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "diperoleh setelah melaksanakan pengujian ini adalah:", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 695, "width": 204, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Alat pendingin dengan menggunakan system water misting system dapat mempertahankan temperature dan kesegaran bahan makanan baik ikan maupun sayur untuk seharian penuh.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 753, "width": 204, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Alat ini tidak menimbulkan pencemaran seperti kotor, genangan air, bau, dan lain-lain", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 73, "width": 46, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5.2. Saran", "type": "Section header" }, { "left": 341, "top": 85, "width": 117, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saran yang dapat diberikan :", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 96, "width": 222, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Karena alat ini menggunakan listrik, maka perlu dipertimbangkan penggunaan sumber energi yang independent dan tidak tergantung dari grid PLN.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 131, "width": 222, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Perlu dibuat suatu sistem kontrol otomatis yang dapat mengatur pompa pengabut air dengan menggunakan referensi dari temperatur di dalam ruang pendingin.", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 188, "width": 95, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 200, "width": 222, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Burmeister, L. (1993). Convective Heat Transfer. New", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 211, "width": 221, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "York: Wiley-Interscience. Liberty, J., Ugwuishiwu, B., Pukuma, S., & Odo, C. (2013). Principles and Application of Evaporative Cooling System for Fruit and Vegetables Preservation. International Journal of Current Engineering and Technology , 3 (3), 1000-1006.", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 292, "width": 221, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rawung, H., Ubis, S., Kairupan, S., Wullur, H., & Tooy, D. (2014). Analysis of a Cooling System for Cabbage in a Box Cooler. Conference on Food, Agriculture and Biology (hal. 20-23).", "type": "Text" }, { "left": 348, "top": 338, "width": 88, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kuala Lumpur: FAB.", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 349, "width": 220, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sushmita, M. D., Hemant, D., & Radhacharan, V. (2008). Vegetables in Evaporative Cool Chamber and in Ambient. London: MacMillan. Ugochukwu, N. V. (2017). Fish Preservation and Processing. Journal of Food , 1-31.", "type": "Text" } ]
43fb23a8-520a-fc72-b064-6bb2d28a70e7
http://journal.unublitar.ac.id/pendidikan/index.php/Riset_Konseptual/article/download/181/202
[ { "left": 149, "top": 38, "width": 523, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 4 No 1, January 2020", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 811, "width": 15, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "73", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 212, "width": 175, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tersedia Online di http://journal.unublitar.ac.id/pendidikan/ind ex.php/Riset_Konseptual", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 250, "width": 69, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sejarah Artikel", "type": "Section header" }, { "left": 328, "top": 262, "width": 140, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Diterima pada : 08-01-2020 Disetuji pada : 29-01-2020 Dipublikasikan pada : 31-01-2020", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 299, "width": 58, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci:", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 311, "width": 178, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prestasi Belajar, Kooperatif, Make A Match DOI:", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 336, "width": 176, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "http://doi.org/10.28926/riset_konseptual.v4i 1.181", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 85, "width": 423, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peningkatan Prestasi Belajar Pkn Materi Keutuhan Nkri Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Make A Matc", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 136, "width": 46, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumiyah", "type": "Text" }, { "left": 201, "top": 165, "width": 275, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SDN Wonokerto Kec. Suruh Kab.Trenggalek, Indonesia Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 207, "width": 202, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana meningkatkan prestasi belajar PKN materi NKRI melalui metode pembelajaran make a match pada siswa kelas V tahun pelajaran 2017-2018 di sdn wonokerto. Penelitian ini dirancang dua siklus, setiap siklusnya melalui 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; (4) refleksi. Hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa materi keutuhan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 322, "width": 202, "height": 67, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NKRI mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, nilai rata-rata siklus I mencapai 73 dengan tingkat ketuntasan 58,33 %. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 75, dengan tingkat ketuntasan 100 %.", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 417, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 431, "width": 428, "height": 111, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sebagai peneliti selama ini, tidak terlepas dari metode ceramah. Pada umumnya guru terlupakan dengan berbagai model pembelajaran yang ada. Hal ini terjadi karena sudah terbiasa diterapkan pelaksanaan proses belajar mengajar setiap harinya. Disisi lain pembelajaran juga berpusat pada guru. Proses belajar mengajar yang berpusat pada guru dan pembelajaran konvensional berdampak pada peserta didik yang berakibat pada nilai hasil ulangan kebanyakan di bawah KKM yang ditentukan. Sebagian besar peserta didik kelas V di SDN Wonokerto kurang aktif dan berfikir kritis dalam mengikuti pelajaran PKn pada materi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 545, "width": 429, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Idealnya ketika guru memasuki ruang kelas harus mempersiapkan diri, disamping harus menyiapkan perangkat pembelajaran. Guru hanya sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mencoba menerapkan pembelajaran dengan metode Make a Match . Rusman (2011) Model Make A Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan. Anita Lie (2008) menyatakan bahwa model pembelajaran tipe Make a Match atau bertukar pasangan merupakan teknik belajar yang memberi kesempatan siswa bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini bisa digunakanan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 696, "width": 429, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu penentu keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi yang baik adalah kemampuan intelektual siswa. Evaluasi digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam belajar, dengan tujuan untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung . Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:5) pengertian prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan – kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar dan diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 38, "width": 523, "height": 32, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 4 No 1, January 2020", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 811, "width": 15, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "74", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 84, "width": 429, "height": 61, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Miftahul Huda, (2013) Make a Match pertama kali dikembangkan pada tahun 1994 oleh Lorna Curan, strategi Make a Match saat ini menjadi salah satu strategi penting dalam ruang kelas. Tujuan dari strategi ini antara lain: 1) pendalaman materi; 2) penggalian materi dan 3) edutainment. Tatalaksananya cukup mudah, tetapi guu perlu melakukakan beberapa persiapan khusus sebelum menerapkan strategi ini.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 147, "width": 429, "height": 251, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Langkah-langkah metode Pembelajaran Make A Match pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Pertama-tama membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B. 2) Kemudian kelompok diatur untuk duduk berhadap- hadapan. 3) Selanjutnya guru selaku peneliti membagi kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B. 4) Langkah berikutnya mereka baik kelompok A maupun kelompok Bsama-sama mencari/ mencocokan kartu pertaanyaan dengan kartu jawaban 5) Semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. 6) Jika mereka sudah menemukan pasangannya, mereka melaporkan diri kepada guru. Kemudian guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan. 7) Guru menyampaikan bahwa waktu untuk mencari pasangan sudah habis. 8) Bagi siswa yang belum menemukan pasangan, mereka untuk dikumpulkan tersendiri. 9) Masing-masing pasangan secara bergantian presentasi hasil jawaban dari pertanyaaan. 10) Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. 11) selanjutnya, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran pasangan tersebut. 12) Sebagai penutup setelah semua pasangan selesai berpresentasi, guru memberi arahan pada siswa yang tidak mendapat pasangan dan siswa yang mendapatkan pasangan tetapi salah. 13) Selain itu, guru juga memberi motivasi pada kelompok tersebut agar siswa tidak pantang menyerah, lebih giat lagi mencoba dan lebih teliti lagi bila melakukan kegiatan apapun.", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 425, "width": 55, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 439, "width": 431, "height": 137, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini dirancang dua siklus, setiap siklusnya melalui empat tahapan yaitu(1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; (4) refleksi. Proses kegiatan yang mencakup 4 tahap tersebut disebut satu siklus . Penelitian ini menggunakan dua instrumen yaitu instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran peserta didik. Instrumen tes diberikan setelah pelaksanaan pembelajaran. Tes berbentuk pilihan ganda dengan empat option dengan jumlah sepuluh butir. Instrumen nontes digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran. Instrumen nontes digunakan untuk mengambil data proses pembelajaran baik dari sisi guru maupun dari sisi peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pengolahan Nilai Tes Pilihan Ganda, Menentukan nilai rata-rata, Menentukan Persentase Ketuntasan Belajar.", "type": "Text" }, { "left": 251, "top": 604, "width": 153, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL dan PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 617, "width": 428, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengajaran pentingnya keutuhan NKRI dilaksanakan dengan metode ceramah. Guru menjelaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kepada peserta didik. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru. Peserta didik mencatat keterangan guru dalam buku catatannya. Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta didik diberi tugas untuk membaca teks NKRI pada buku siswa dalam hati. Salah seorang peserta didik ditugaskan untuk menjawab pertanyaan secara bergilir berdasar-kan tempat duduk atau nomor absen. Pada akhir pelajaran peserta didik mengikuti ulangan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 718, "width": 45, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Siklus 1", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 731, "width": 428, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kegiatan Penelitian yang dilaksanakan di kelas V SDN Wonokerto Kecamatan Suruh Kabupeten Trenggalekpada hari Senin, 21 Agustus 2017dengan alokasi waktu 2 x 35. Jumlah peserta didiksebanhyak 12 anak. Adapun proses belajar mengajar", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 38, "width": 523, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 4 No 1, January 2020", "type": "Page header" }, { "left": 322, "top": 811, "width": 15, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "75", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 84, "width": 428, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengacu pada rencana pelajaran. Materi yang di bahas pada siklus I mengenai kepulauan dan provinsi di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 110, "width": 429, "height": 225, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengamatan terhadap peserta didik dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui aktivitas dalam mengikuti pembelajaran Model Make a Match . Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan maksud untuk membuat catatan lapangan. Pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran dengan Model Make a Match sedang berlangsung yaitu pada saat mencari pasangan antara kelompok A dan kelompok B. Dalam rangka pengumpulkan data pelaksanaan pembelajaran model Make a Match ,peneliti bekerja sama dengan guru sebagai kolaborator untuk melakukan pengamatanselama berlangsungnya pembelajaran model Make a Match . Pada saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan komptensi dasar ada beberapa peserta didik yang tidak konsentrasi. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan motivasi instrinsik dari masing-masing peserta didik. Pada saat diskusi berlangsung masih ada beberapa peserta didik yang bercanda dengan teman satu kelompoknya. Hal itu mungkin mereka belum memahami hikikat belajar yang sesungguhnya. Ketika dilaksanakan evaluasi terlihat peserta didik yang pada saat diskusi kelompok tidak begitu konsentrasi, bingung dalam mengerjakan soal sehingga mereka melongok ke depan, menoleh ke kanan atau ke kiri maupun menengok ke belakang untuk mencari contekan, tetapi peneliti segera mengingatkan bahwa pada saat evaluasi peserta didik harus bekerja mandiri.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 337, "width": 428, "height": 99, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil Evaluasi Individu menunjukkan nilai yang diperoleh peserta didik dalam pembelajaran dengan materi kepulauan dan provinsi pada Siklus I adalah nilai tertinggi 80 sebanyak 1 anak (8,33%), nilai 75 sebanyak 6 anak (50%) nilai 70 sebanyak 4 anak (33,33%), nilai 65 sebanyak 1 anak (8,33%).Nilai rata-rata peserta didik pada Siklus I ini sebesar 73. Ketuntasan belajar terhadap materi kepulauan dan provinsi di Indonesia melalui pembelajaran kooperatif Model Make a Match pada siklus I adalah sebanyak 7 anak (58,33%). Secara klasikal belum tuntas karena peserta didik yang telah mencapai KKM belum mencapai indikator 85%.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 439, "width": 428, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Guru selaku peneliti pada penelitian ini telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Guru senantiasa memfasilitasi pembelajaran peserta didik dengan cara berkeliling dari mulai pembentukan pasangan sampai pada diskusi berpasangan. Ketika mendatangi pasangan yang sedang berdiskusi selalu menanyakan kesulitan yang dialami oleh pasangan tersebut. Apabila ada pasangan yang bertanya lagi guru pun mendatangi pasangan tersebut. Sewaktu tiap pasangan melakukan presentasi hasil diskusinya, guru mengamati sambil memberikan pengarahan seperlunya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 540, "width": 428, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada saat presentasi berlangsung belum semua anngota pasangan aktif menanggapi paparan dari anggota lain. Meskipun secara prinsip peserta didik berdiskusi dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, masih ada peserta didik yang belum serius dan bercanda.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 590, "width": 428, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada waktu berlangsungnya presentasi masing-masing pasangan, ada peserta didik yang tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Pada saat diskusi masing- masing pasangan berlangsung hanya sebagian pasangan siswa saja yang sangat aktif menanggapi paparan pasangan lain.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 641, "width": 428, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil belajar peserta didik pada siklus I ini belum mencapai ketuntasan klasikal. Peserta didik yang tuntas belajar sebanyak 7anak (58,33%). Ketuntasan belum mencapai indikator minimal 85%. Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran perlu ditingkatkan agar terjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilanjutkan ke Siklus II.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 717, "width": 45, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Siklus II", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 729, "width": 429, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian Tindakan Kelas siklus II ini dilaksanakan di kelas V SDN Wonokerto pada hari Senin tanggal 28 Agustus 2017. Kegiatan pada tahap ini meliputi mempersiapkan rencana pembelajaran (RPP) untuk Standar Kompetensi : “Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan kompetensi", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 38, "width": 523, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 4 No 1, January 2020", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 811, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "76", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 84, "width": 428, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dasar mediskripsikan negara kesatuan Republik Indonesia dengan mengganti materi pelajaran, menyusun soal ulangan berupa tes tulis pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal tentang batas wilayah NKRI, luas wilayah NKRI, posisi lintang dan bujurnya, serta tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 135, "width": 429, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengamatan terhadap peserta didik dilakukan peneliti untuk mengetahui aktivitas dalam pembelajaran dengan Model Make a Match . Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan maksud untuk membuat catatan lapangan. Pengamatan dilaksanakan pada saat pada peserta didik berdiskusi dengan pasangannya sampai pada presentasi hasil kerjanya sebagaimana yang tertuang dalam kegiatan pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan juga tertuju pada kegiatan peneliti saat melaksanakan proses pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 224, "width": 429, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengamatan terhadap peserta didik dilakukan peneliti untuk mengetahui aktivitas dalam pembelajaran dengan metode Make a Macth . Pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran sedang berlangsung, yaitu pada saat setiap pasangan peserta didik sedang berdiskusi membahas pertanyaan dari guru. Fokus pengamatan pada saat menyampaikan pendapat dalam diskusi serta mempresentasikan hasil pekerjaannya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 299, "width": 431, "height": 175, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Siklus II ini suasana kelas tampak lebih tenang, peserta didik lebih serius ketika mengikuti pembelajaran. Pada saat guru menjelaskan tentang kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, peserta didik memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Ketika diskusi berlangsung sudah tidak terlihat peserta didik yang mondar-mandir, bergurau maupun berbicara di luar materi pelajaran. Kalaupun suasana agak ramai, hal itu disebabkan adanya perbedaan pendapat di antara anggota pasangan. Hasil Evaluasi Individu. Hasil evaluasi siswa tentang letak wilayah NKRI pada siklus II diperoleh data tingkat penguasaan mendapat nilai 90 hanya 1 anak (8,33%), nilai 85 sejumlah 3 anak (25%) nilai 80 sejumlah 3 anak (25%), nilai 75 sejumlah 5 anak (41,77%), ketuntasan belajar terhadap materi letak wilayah NKRI dengan pembelajaran kooperatif Model Make A Match pada siklus II adalah sebanyak 12 anak (100%).Hal tersebut berarti bahwa secara klasikal telah tuntas karena peserta didik yang nilainya mencapai KKM melebihi indikator ketuntasan belajar 85%. Nilai peserta didik pada Siklus II rata-rata sebesar 75", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 477, "width": 431, "height": 123, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keberhasilan memahami keutuhan NKRI menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match dapat dilihat dari perubahan tingkat pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar. Tingkat pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar memahami keutuhan NKRI dapat diukur dengan tes tulis baik pilihan ganda . Nilai hasil tes merupakan gambaran tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi keutuhan NKRI tersebut. Keberhasilan peserta didik itu dapat diketahui dari adanya perubahan nilai. Perubahan nilai dapat diketahui dengan cara membandingkan hasil belajar peserta didik baik secara orang perseorangan berdasarkan rata-rata nilai pada Siklus I dengan rata-rata nilai pada Siklus II. Perbandingan nilai hasil belajar Siklus I dengan Siklus II dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini", "type": "Text" }, { "left": 177, "top": 764, "width": 337, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Perbandingan tingkat ketutasan belajar siklus I da siklus II", "type": "Page footer" }, { "left": 149, "top": 38, "width": 523, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "www.journal.unublitar.ac.id/jp E-ISSN: 2598-2877, P-ISSN: 2598-5175 Vol 4 No 1, January 2020", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 811, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "77", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 97, "width": 431, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan gambar 1 peserta didik yang telah tuntas pada Siklus I yang telah tuntas belajar sebanyak 7 anak 58,33% . Siklus II peserta didik tuntas belajar secara klasikal (100 %). Nilai rata-rata siklus 1 sebesar 73 di bawah KKM 75. Sedangkan nilai rata-rata siklus II mencapai nilai KKM 75", "type": "Text" }, { "left": 286, "top": 173, "width": 83, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 187, "width": 429, "height": 60, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian tindakan kelas terhadap Pembelajaran Model Make a Match yang sudah dilakukan sebanyak 2 siklus, dapat disimpulkan bahwa: pada siklus pertama kebanyakan peserta didik masih ramai sendiri sehingga banyak waktu yang terbuang, peserta didik cenderung menunggu dan bergantung pada peserta didik lain yang dianggap memiliki kelebihan tingkat kepandaian.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 250, "width": 431, "height": 174, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan pada siklus II peserta didik sudah berani mengambil keputusan, mengemukakan pendapat. Peserta didik berebut kesempatan untuk berpendapat atau menanggapi pendapat teman lainnya. Hal tersebut berarti bahwa pembelajaran Model Make a Match dapat membuat peserta didik kelas V aktif, kreatif dalam suasana kelas yang menyenangkan sehingga kelas menjadi hidup karena adanya persaingan antar peserta didik baik. Hasil evaluasi pada Siklus I menunjukkan bahwa penguasaan peserta didik terhadap materi NKRI kurang karena nilai rata-rata 73. Nilai rata-rata masih di bawah KKM 75. Ketuntasan belajar secara klasikal hanya 58,33% belum mencapai indikator sekurang-kurangnya 85%. Pada siklus II nilai rata-rata peserta didik sebesar 75. Nilai rata-ratanya adalah 75. Ketuntasan belajar 100% telah melebihi kriteria indikator penelitian sebesar 85%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Model Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar PKn materi keutuhan NKRI peserta didik kelas V semester 1 tahun pelajaran 2017 – 2018 di SDN Wonokerto.", "type": "Text" }, { "left": 270, "top": 453, "width": 115, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR RUJUKAN", "type": "Section header" }, { "left": 116, "top": 467, "width": 426, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anita Lie, (2008). Cooprative Learning , Jakarta ; PT Grasindo Arikunto, suharsimi. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta. Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rikena Cipata Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Rineksa Cipta. DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 895 Hamalik, Oemar. (2002). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung Sinar Baru Algesindo.", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 568, "width": 426, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Huda, Miftahul. (2013). Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran , Yogyakarta, Pustaka Pelajar.", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 594, "width": 429, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nur, Moh. (2001). Pemotivasian Peserta didik Untuk Belajar. Surabaya University Press Universitas Negeri Surabaya. Syaiful Bahri Djamarah, (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru ..Surabaya Usaha Nasional Usman, Moh. Uzer. (2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung. Remaja Rosdakarya. Rusman, (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru , Jakarta : Rajawali Pers.", "type": "Text" } ]
644aafb4-0c64-c5bd-8d12-5c080cd715ed
https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/download/5495/4079
[ { "left": 57, "top": 31, "width": 201, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP)", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 44, "width": 178, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 7 No. 3 Juli 2023 e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 69, "width": 387, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.58258/jisip.v7i1.5495/http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index", "type": "Text" }, { "left": 157, "top": 804, "width": 384, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2510 | Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka ( Reksa Adya Pribadi )", "type": "Page footer" }, { "left": 136, "top": 96, "width": 326, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka", "type": "Section header" }, { "left": 137, "top": 124, "width": 324, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reksa Adya Pribadi 1 , Mutia Azizah 2 , Rahmi Syafariah Efendi 3", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 139, "width": 484, "height": 212, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Article Info Abstract Article history: Received : 19 Juny 2023 Publish : 07 July 2023 Professional educators have a role to guide all students to achieve competency standards that have been determined by educational institutions. To implement their main task of educating, teaching, guiding, directing, training, assessing, and evaluating their students, teachers must first be able to understand the concepts of curriculum and learning, including understanding the ability to develop curriculum in schools. By understanding these skills, teachers are expected to be able to implement the latest curriculum, namely the independent curriculum, well. This research uses descriptive qualitative research methods. This research was conducted at SDN Merak The informant in this study was one of the teachers at SDN Merak school. This research aims to find out the performance of the Driver Teacher Education in the independent learning curriculum carried out at SDN Merak. The method of data collection in this study is by means of observation, interviews, and documentation.The driving teacher is someone who is able to focus students in advancing themselves comprehensively, mastering critical thinking, and creative creativity. The driving teacher is required to always be able to develop themselves with other knowledge and skills as provisions. Especially at this time the independent learning curriculum has just been applied to the education process. Teachers are expected to realize the learning objectives for each student so that they can face the ongoing challenges.", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 238, "width": 41, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords:", "type": "Picture" }, { "left": 57, "top": 249, "width": 78, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Activator Teacher Merdeka Curriculum", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 269, "width": 56, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teacher's Role", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 354, "width": 484, "height": 205, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Info Artikel Abstrak Article history: Diterima : 19 Juni 2023 Publish : 07 Juli 2023 Tenaga pendidik profesional memiliki peran untuk membimbing seluruh siswa untuk mencapai standar kompetensi yang sudah ditentukan oleh lembaga pendidikan. Untuk mengimplementasikan tugas utamanya dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswanya, guru harus dapat memahami terlebih dahulu tentang konsep kurikulum dan pembelajaran, termasuk memahami kemampuan dalam mengembangkan kurikulum di sekolah. Dengan memahami kemampuan- kemampuan tersebut, diharapkan guru dapat mampu menerapkan kurikulum terbaru yaitu kurikulum merdeka dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Merak Informan dalam penelitian ini adalah salah satu guru di sekolah SDN Merak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Pendidikan Guru Penggerak dalam kurikulum merdeka belajar yang dilakukan di SDN Merak. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.Guru penggerak merupakan seseorang yang mampu memfokuskan peserta didik dalam memajukan dirinya secara komprehensif, menguasai pemikiran yang kritis, dan daya cipta yang kreatif. Guru penggerak dituntut untuk selalu dapat mengembangkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan lain sebagai bekal. Terlebih pada saat ini kurikulum merdeka belajar baru saja diterapkan pada proses Pendidikan. Guru diharapkan bisa mewujudkan tujuan pembelajaran kepada setiap peserta didiknya agar mereka bisa menghadapi tantangan yang tengah berlangsung.", "type": "Text" }, { "left": 262, "top": 567, "width": 276, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is an open access article under the Lisensi Creative Commons Atribusi-", "type": "Text" }, { "left": 420, "top": 578, "width": 119, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BerbagiSerupa 4.0 Internasional", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 612, "width": 130, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Corresponding Author: Reksa Adya Pribadi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 665, "width": 114, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 679, "width": 467, "height": 93, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkembangan zaman pada era saat ini membawa dampak yang sangat pesat bagi ranah pendidikan. Di mana Pendidikan yang tengah berlangsung saat ini berpusat pada peserta didik dan mengembangkan minat serta bakat yang dimiliki mereka. Sebagaimana pandangan Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa dengan Pendidikan dapat menuntun anak-anak ke dalam segala kekuatan kodrat agar mereka menjadi manusia dan anggota masyarakat yang mencapai keselamatan serta kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Mudana, 2019:78). Pemerintahan Indonesia terus berupaya memberikan kebijkan-kebijakan mengenai sistem", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 479, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 804, "width": 384, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2511 | Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka ( Reksa Adya Pribadi )", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 60, "width": 467, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pendidikan seperti menuntut perubahan kurikulum di mana kurikulum yang baik adalah kurikulum yang harus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zamannya seperti pada tahun 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan), tahun 2013 menjadi kurikulum 2013 (Kurtilas), pada tahun 2018 terjadi revisi menjadi Kurtilas Revisi kemudian pada tahun 2022 berubah menjadi kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka itu sendiri lebih menekankan dan menitikberatkan untuk berusaha meningkatkan pada bakat dan minat setiap siswa. Hal ini dikarenakan siswa memilki kemampuan-kemampuan yang berbeda-beda pada bidangnya masing-masing. Meskipun suatu kurikulum itu bagus, namun keberhasilan atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya tergantung di tangan seorang guru. Untuk mencapai keberhasilan semua itu, maka diperlukannya tenaga pendidik profesional.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 211, "width": 467, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guru yang mengemban tugas sebagai pendidik dituntut harus bisa menyesuaikan dirinya dengan perkembangan zaman yang tengah berlangsung. Hal ini merupakan sebuah tantangan untuk guru dalam melaksanakan proses Pendidikan. Pada saat ini guru diharapkan untuk bisa mengubah cara mengajar mereka dari metode lama yang masih berfokus pada peserta didik yang hanya sebagai penerima menjadi peserta didik sebagai fokus utama dari kegiatan pembelajaran yang tengah berlangsung (Husnani, Zaibi, Rollies, 2019:348-349). Dengan begitu guru ideal dapat dibentuk agar kualitas Pendidikan yang ada di indonesia bisa terus meningkat dan dapat bersaing secara internasional.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 322, "width": 467, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sangat disayangkan kualitas guru yang ada di Indonesia ini masih tergolong rendah hal ini dapat dilihat dari data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report 2016, pendidikan di Indonesia menempati peringkat ke-10 dari 14 negara berkembang dan kualitas guru menempati ukuran ke-14 dari 14 negara berkembang di dunia. Dari 3.9 juta guru yang ada, masih terdapat 25% guru yang belum memenuhi syarat kualifikasi akademik dan 52% di antaranya belum memiliki sertifikat profesi (ruangguru.com, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 405, "width": 467, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Kurniawati (2022:6) menjelaskan bahwa masih banyak guru yang ada pada saat ini hanya mementingkan pendapatan yang dihasilkannya dan mengangap mudah pekerjaannya. Hal tersebut sangatlah mempengaruhi sistem Pendidikan yang tengah berlangsung di Indonesia. Semestinya guru harus dapat mengembangkan diri mereka agar menjadi agen perubahan dan menghasilkan peserta didik yang bermutu dan menjadi tenaga pendidik yang prosrsional.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 474, "width": 467, "height": 245, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tenaga pendidik profesional memiliki peran untuk membimbing seluruh siswa untuk mencapai standar kompetensi yang sudah ditentukan oleh lembaga pendidikan. Untuk mengimplementasikan tugas utamanya dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswanya, guru harus dapat memahami terlebih dahulu tentang konsep kurikulum dan pembelajaran, termasuk memahami kemampuan dalam mengembangkan kurikulum di sekolah. Dengan memahami kemampuan-kemampuan tersebut, diharapkan guru dapat mampu menerapkan kurikulum terbaru yaitu kurikulum merdeka dengan baik. Oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak memiliki peran besar dalam proses pengimplementasian kurikulum merdeka di Indonesia. Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka pemerintah membentuk program baru untuk guru berupa guru penggerak yang dapat membantu guru dalam mengimplementasikannya. Menurut Tangahu (2021:356) guru penggerak merupakan program yang dirancang secara konseptual untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai pemimpin pada saat pembelajaran dengan tujuan mendorong perkembangan siswa sehingga dapat berlangsung secara aktif dan proaktif dalam pengimplementasian pembelajarannya. Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas permasalahan yang dikaji pada penelitian ini, yaitu unsur-unsur apa yang mendorong guru menjadi penggerak dan apasaja tugas yang diembanoleh guru penggerak. Untuk itu pada penelitian ini peneliti tertarik melakuka kajian lapangan dengan metode kualitatif deskriptif pada sekolah yang memiliki guru penggerak.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 736, "width": 155, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 467, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Yuliana, 2018:84 menjelaskan bahwa metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang secara", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 479, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 804, "width": 384, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2512 | Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka ( Reksa Adya Pribadi )", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 60, "width": 467, "height": 107, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sederhana dengan alur induktif yang dimaksudkan pada proses atau peristiwa penjelas yang dappat ditarik suatu kesimpulan dari proses atau peristiwa tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Merak yang berlokasi di Jl. Laksamana Laut RE Martadinata, Mekarsari, Kec. Pulomerak, Kota Cilegon. Informan dalam penelitian ini adalah salah satu guru di sekolah SDN Merak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dalam kurikulum merdeka belajar yang dilakukan di SDN Merak. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2023. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 184, "width": 256, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 198, "width": 107, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Guru Penggerak", "type": "Section header" }, { "left": 93, "top": 211, "width": 452, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilaksanakan di SD Merak, Lokasi penelitian yang dirasa strategis. Berdasarkan hasil observasi, Untuk menjadi guru penggerak tidaklah mudah. Guru penggerak merdeka belajar sekarang diperlukan tidak hanya agar seseorang dapat melatih dan mengelola kelas secara efektif, tetapi juga dengan tujuan untuk membangun hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi generasi masa kini untuk membimbing perbaikan secara terus-menerus. Selain cerminan perilaku dan pengembangan praktik belajar tanpa henti, guru pengerak merdeka belajar adalah guru yang kreatif, inovatif, dan profesional dalam menimba ilmu dan giat melayani siswa, mampu membangun dan memperluas hubungan antar guru dan sekolah dan masyarakat luas, serta menjadi agen penggerak perubahan di sekolah (Mulyasa, 2021:33).", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 349, "width": 452, "height": 108, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk menjadi guru penggerak diperlukan seleksi administrasi yang ketat. Dimulai dari pengumpulan data-data administrasi menjawab essay seputar peran guru penggerak di sekolah. Calon guru penggerak diminta untuk mencari solusi terbaik dari permasalahan yang disajikan. Kemudian disediakan modul pembelajaran mengenai filosofis Ki Hajar Dewantara yang dapat mengubah pola pikir calon guru. Hal tersebut mampu menumbuhkan motivasi calon guru penggerak untuk dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik. Sehingga sebelum menjadi guru penggerak yang dapat membangun, calon guru penggerak harus dapat melakukan perubahan terhadap diri sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 460, "width": 449, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Narasumber Guru penggerak yang telah termotivasi untuk melakukan perubahan memiliki tekad untuk mengajak dan membimbing kawan-kawan seperjuangan untuk mengikuti langkah arah perubahan. Secara tidak langsung narasumber beranggapan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk tanggungjawabnya atas gelar yang didapatnya", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 515, "width": 449, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alur pembelajaran MERRDEKA merupakan akronim dari 8 aktivitas, sehingga akan tercapai dalam program driving trainer selama enam bulan. mulai dari Diri Sendiri, Eksplorasi ide, Kolaborasi area, Refleksi terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi pengetahuan, Keterkaitan antar materi, danaksi nyata. dasar pemikiran dari setiap penyimpangan MERRDEKA adalah sebagai berikut:", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 584, "width": 449, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a) mulai dari diri sendiri. Pada kegiatan pembelajaran ini, calon instruktur mengemudi melakukan refleksi awal terhadap materi yang akan disampaikan. Guru-guru potensial dapat diberikan pertanyaan pemicu untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan awal yang dimiliki oleh calon instruktur penggerak dari kain yang akan dipelajari.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 639, "width": 449, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b) Eksplorasi Konsep. Dalam tahap eksplorasi konsep, calon guru penggerak dapat diminta untuk mempelajari materi atau menonton film yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Tujuannya adalah untuk memperdalam atau memperkuat gagasan tentang materi yang akan dipelajari.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 695, "width": 449, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c) Ruang Kolaborasi. pada area kolaboratif, guru mobilisasi potensial diminta untuk berkolaborasi dengan instruktur mobilisasi potensial yang berbeda dalam kegiatan organisasi. Biasanya tantangan dapat diberikan untuk disebutkan di dalam institusi.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 736, "width": 449, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d) Refleksi terbimbing. dalam derajat refleksi terbimbing, calon guru penggerak dapat diajak untuk bercermin kembali pada materi yang dipelajari. Fasilitator akan memberikan", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 479, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 804, "width": 384, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2513 | Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka ( Reksa Adya Pribadi )", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 60, "width": 435, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pertanyaan pemicu sebagai bahan refleksi. atas minat ini, calon guru penggerak akan memperoleh penguatan dan sambutan yang berkualitas dari fasilitator.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 87, "width": 449, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e) Demonstrasi Kontekstual. Dalam demonstrasi kontekstual, calon instruktur penggerak diminta untuk membuat rencana pelaksanaan materi yang dipelajari di sekolah. potensi menggunakan instruktur diminta untuk menulis artikel, film, komik, poster, lagu, puisi, dan sebagainya.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 142, "width": 449, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f) Elaborasi pengetahuan. calon guru penggerak dapat diajak berdiskusi dengan guru dan orang-orang bantuan lainnya. Pada kegiatan pengisi waktu luang ini, calon guru penggerak diberikan kesempatan untuk mengundang pertanyaan dari materi yang belum mereka pahami.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 198, "width": 449, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g) Keterkaitan antar materi. Pada waktu luang ini, calon guru penggerak diminta untuk membuat kesimpulan dari keseluruhan materi yang telah dipelajari hari itu. Mereka juga diminta untuk membuat hubungan antara materi hari itu dan materi yang telah dipelajari sebelumnya.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 253, "width": 449, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "h) Aksi nyata. Dalam olahraga aksi nyata, calon guru penggerak akan diminta untuk menerapkan informasi yang diperoleh di kelas atau di sekolah.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 280, "width": 455, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guru penggerak merupakan seseorang yang mampu memfokuskan peserta didik dalam memajukan dirinya secara komprehensif, menguasai pemikiran yang kritis, dan daya cipta yang kreatif. Guru penggerak dituntut untuk selalu dapat mengembangkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan lain sebagai bekal. Mendidik bukanlah “malpraktek”, maka keterampilan dan pengetahuan pedagogi bagi seorang guru adalah sebuah kewajiban karena dalam pembelajaran dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan (Faiz, dkk, 2022:2847).", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 377, "width": 449, "height": 163, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guru memiliki peran utama dalam menjalankan pendidikan sebuah negara, karenanya guru harus paha betul bahwa setiap anak memiliki bakat, kemampuan, mimpi dan intelegensi yang berbeda-beda. Setiap anak memiliki keunikannya tersendiri. Setiap hasil pembelajaran maksimal ditentukan oleh guru yang berkualitas. Oleh karena itu, memiliki kompetensi pedagogi yang bermutu merupakan kewajiban utama seorang guru (Pradina dalam Faiz, dkk, 2022:2847). Sejalan dengan Pradina dalam Faiz, Diana 2022:4352 juga menjelaskan peran penting yang ditunjukan bagi guru sebagai garda terdepan dalam mendidik, untuk itu guru harus professional dalam menjalankan kewajibannya dan harus mempunyai pemikiran terbuka. Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa guru adalah profesi yang dituntut untuk professional karena pada diri setiap anak mempunyai keunikan yang berbeda- beda maka dari itu kompetensi yang dimiliki oleh guru harus melekat pada dirinya agar membantu mereka dalam kegiatan mendidik siswanya.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 543, "width": 449, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemamapuan IT pun akan menjadi nilai tambah bagi sekorang guru. Kekmampuan mendesain pembelajaran tidak luput dari model pendekatan yang berbau dengan TPACK. Sebagai contoh, ketika narasumber mengikuti workshop pelatihan, narasumber hanya menggunakan canva. Dengan mengikuti PGP ilmu yang didapat menjadi berlipat. Guru dituntut untuk dapat membuat google site kemudia mempublikasikannya. Menurut Lubis, dkk, 2023:74 permasalahan dalam pendidikan ddimuali ketika guru kurang kreatif dan professional dalam memainkan perannya sebagai guru. Setelah mengikuti PGP, narasumber sebagai guru penggerak sering melakukan bimbingan kepada teman sejawat dan meyakinkan guru-guru yang lain sebagai bentuk budaya positif yang harus dicerminkan sebagai budaya positif seorang guru penggerak.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 681, "width": 449, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di lokasi penelitian hanya narasumber yang menjadi guru penggerak. Karena narasumber mengajar tingkat SD, maka secara otomatis pendidikan yang diajarkan merupakan pendidikan yang majemuk. Dimulai dari pendidikan karakter, keberagaman agama dan budaya yang tentunya menjadi tantangan yang harus dihadapi. Narasumber memiliki program-program pribadi maupun program sekolah yang didukung oleh masyarakat sekolah. Namun, yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan program adalah tidak tersedianya sarana dan prasarana. Sebagai seorang guru penggerak, narasumber harus berpikir", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 479, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 804, "width": 384, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2514 | Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka ( Reksa Adya Pribadi )", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 60, "width": 446, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kreatif dan cekatan untuk memberdayakan apa yang ada di sekolah. Oleh karena itu, potensi- potensi yang dimiliki siswa harus terus difasilitasi kebutuhannya.", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 87, "width": 449, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode yang dipakai narasumber untuk melaksanakan pembelajaran ialah Project Based Learning (PBL). Namun, seiring dengan waktu pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Berdiferensiasi, dimana pembelajaran ini bisa mengakomodif semua kebutuhan pembelajaran siswa di kelas. Keberagaman gaya belajar pada pembelajaran berdiferensiasi, sepertivisual, audiotori dan kinestestik merupakan sarana narasumber untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, setiap harinya terdapat gaya belajar yang berbeda-beda sehingga siswa dapat terus belajar tanpa jenuh dan dapat membuat siswa merasa tertantang pada saat kegiatan pembelajaran.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 198, "width": 449, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbedaan metode pembelajaran sebelum menjadi guru penggerak dengan setelah menjadi guru penggerak ialah terdapat perbedaan model pembelajaran yang dipakai, dimana ketika narasumber mengajar kelas 6 menggunakan model pembelajaran tematik, sehingga tujuan pembelajaran dapat segera selesai dalam satu waktu. Namun, ketika kurikulum merdeka diberlakukan, model pembelajaran sudah per mata pelajaran. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran pun menjadi lebih lama.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 280, "width": 449, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam kurikulum merdeka, guru diberikan kebebasan untuk merancang perangkat pembelajaran sendiri. Namun, tetap terdapat acuan dalam penyusunannya agar sesuai dengan tujuan nasional pendidikan. Tidak serta merta mengajar dikelas saja. Kurikulum merdeka diibaratkan seperti tidak terdapat RPP atau modul. Guru dibebaskan untuk menyusun strategi pembelajaran intinya tujuan pembelajaran dapat tercapai.", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 349, "width": 449, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada kelas yang lebih tinggi seperti kelas 6, media yang dipakai dalam pembelajaran ialah infokus dan bahan ajarnya ialah video-video pembelajaran yang diambil dari Youtube dan media lain-lain. Selanjutnya media evaluasinya berupa Quis, jadi guru dapat mengetahui mana saja siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran. Untuk kelas yang lebih rendah seperti kelas 4, belum menerapkan Quis online, sehingga diganti dengan kuis manual yang digunakan pada waktu-waktu tertentu saja. Hal yang diharapkan oleh narasumber adalah pembelajaran berdiferensiasi dilakukan setiap hari. Dimana proses dan produk-produk pembelajaran dapat berbeda-beda.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 460, "width": 449, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian evaluasi yang dilakukan oleh narasumber adalah assessment formatif, dimana hasil produk sesuai dengan minat dan bakat dan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Jadi, penilaiannya harus benar-benar memenuhi kebutuhan anak. Pendekatan yang dilakukan oleh narasumber ialah dengan menggabungkan meja-meja siswa sehingga terbentuk beberapa kelompok agar dapat menjadi ajang untuk siswa berdiskusi. Karena terkadang ilmu tidak hanya datang ketika siswa membaca sendiri, tetapi pasti terdapat informasi dari teman dan terdapat ajang kolaboratif.", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 556, "width": 449, "height": 108, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknis dan alur pembelajaran guru penggerak biasanya terdapat LMS (Learning Management System), dimana terdapat 10 modul yang harus dipelajari untuk dapat menyebarluaskan kepada teman-teman guru sejawat. Sebagai contoh, narasumber pernah melakukan aksi nyata mengenai budaya positif di sekolah dan bergabung dengan PGRI yang menjadi perwakilan di sekolah tersebut, para perwakilan tersebut dapat mengenali budaya positif. Membiasakan budaya positif dikelas merupakan salah satu cara narasumber untuk membiasakan kedisiplinan, seperti pada tembok diberi gambar pohon dan mengisinya dengan kalimat yang dapat mengeluarkan aura positif di dalam kelas.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 667, "width": 449, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan yang dilakukan oleh narasumber untuk mensosialisasikan kepada wali murid adalah dengan berkomunikasi pada minggu pertama wali murid dikumpulkan di paguyuban dan mengenalkan kurikulum merdeka. Wali murid tidak lagi kaget dengan perubahan yang terjadi pada sistem pembelajaran anaknya. Jadi, orang tua dan guru dapat berkolaborasi mengarahkan dan memfasilitasi kebutuhan belajar anak. Kemudian narasumber memberikan kelas tambahan jika terdapat pembelajaran yang belum tuntas pada hari itu. Untungnya wali murid mendukung program yang dilaksanakan siswa.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 479, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 804, "width": 384, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2515 | Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka ( Reksa Adya Pribadi )", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 60, "width": 140, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Peran Guru Penggerak", "type": "Section header" }, { "left": 93, "top": 73, "width": 449, "height": 232, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memanusiakan manusia. Guru yang menjadi bagian penting dalam proses Pendidikan untuk dapat mendidik peserta didik untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Sejalan dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara Ingngarso Suntolodo , Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan). Dari filosofi Ki Hadjar Dewantara guru dapat belajar dan mengambil makna yang mendalam untuk dapat meningkatkan kualitas peserta didik. Melihat pentingnya peran guru dalam proses Pendidikan yang ada di indonesia maka pemerintah mengadakan program guru penggerak. Dengan adanya guru penggerak diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang mampu mencapai tujuan Pendidikan nasional. Sebelum guru diangkat menjadi guru penggerak dilalui serangkaian proses yang Panjang dan didalamnya terdapat kelas pelatihan daring, lokakarya dan pendampingan yang dapat memberikan pembelajaran kepada guru-guru agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya dalam kepemimpinan dan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukannya. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Nadiem Anwar Makariem selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa guru penggerak merupakan ujung tombak dari transformasi Pendidikan yang ada di Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 308, "width": 449, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penelitian ini peneliti berkesempatan untuk mengobservasi dan memwawancarai guru penggerak terkait peranan narasumber selaku guru penggerak pada SDN Merak. Beliau menuturkan bahwa selama narasumber menjadi guru penggerak terdapat perubahan yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Peningkatan peranan yang diembannya tidak semata-mata hanya berlangsung saat pembelajaran dilakukan tetapi pada saat diluar kegiatan pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan Lubis, dkk, 2023:78-79 yang beranggapan bahwa pern guru penggerak seperti:", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 405, "width": 449, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Pemimpin dalam pembelajaran. Pada dasarnya guru merupakan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, hal tersebut menjadikan peserta didik sebagai objek serta pusat dalam kegiatan pembelajaran.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 446, "width": 449, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Menjadi inspirasi bagi guru lain. Guru penggerak dapat menjadi contoh (rolemodel) bagi guru lain dalam mengembangkan Teknik pembelajaran, seperti membuat perangkat pembelajaran.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 487, "width": 445, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Menggerakkan komunitas praktisi. Bekerja aktif pada saat KKG (Kelompok Kerja Guru).", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 501, "width": 449, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Menjadikan peserta didik sebagai pemimpin. Dalam hal ini guru penggerak dapat mendorong peserta didik agar dapat berani dalam pemimpin upacara, kegiatan ekstrakulikuler dan lain sebagainya.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 543, "width": 449, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran yang dilakukan oleh guru penggerak tentunya dituntut untuk lebih berkompeten pada ranahnya. Maka dari itu, guru harus mempunyai kompetensi seperti (Halimah, Solfarina & Langitasari dalam Riowati dan Yoenanto, 2022:14):", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 584, "width": 449, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan guru dalam memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam ranah kognitif, merancang pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 626, "width": 449, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru professional dengan mencerminkan kepribadian baik, bersikap bijaksana dan arif, bersikap dewasa serta berwibawa. Pada kompetensi ini guru wajib bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dilingkungannya.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 681, "width": 449, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Kompetensi professional dalam menguasai materi pembelajaran sesuai dengan jenjang Pendidikan dan trampil dalam menjalankan tugas-tugasnya. Seperti, mampu mengembangkan materi pembelajaran yang kreatif dan mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membantu guru dalam kegiatan pembelajaran.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 736, "width": 449, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Kompetensi sosial dengan cara berkomunikasi secara baik dengan peserta didik, tenaga Pendidikan, orang tua murid dan masyarakat secara luas. Kompetensi ini menjadi hal yang wajib untuk dimiliki oleh setiap guru.", "type": "List item" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 479, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 804, "width": 384, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2516 | Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka ( Reksa Adya Pribadi )", "type": "Page footer" }, { "left": 93, "top": 60, "width": 449, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari kompetensi yang telah disebutkan diatas dapat dilihat bahwa guru merupakan memiliki peranan yang sangat penting didalam kegiatan Pendidikan. Kepemimpinan guru akan keberlangsungan proses pembelajaran menjadinya penentu dalam menghasilkan peserta didik yang dapat sejalan dengan tujuan Pendidikan. Terlebih lagi jiwa kepemimpinan haruslah melekat pada diri seorang guru penggerak Menurut Jennings dalam Indra, dkk, 2021:89-91 terdapat empat model kepemimpinan yang dikenal keberadaannya secara luas:", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 142, "width": 449, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Model demokratis. Guru yang memimpin menggunakan metode menganggap dirinya merupakan bagian kelompok dan melihat bahwa terdapat perbedaan dalam hidup yang harus terjalin satu dengan yang lainnya dengan menjunjung tinggi martabat manusiawi. Nilai-nilai tersebut dapat dihat dari bagaimana guru tersebut menggambil keputusan di dalam kelas, seperti contoh pada saat menyepakati suatu aturan yang berlaku agar peserta didik sepenuhnya disiplin dan tanggung jawab.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 225, "width": 100, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Model karismatik", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 239, "width": 439, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seseorang yang mempunyai charisma dapat memiliki karakteristik khusus, seperti dapat menarik orang untuk menyukainya sehingga mempunyai pengikut dan pengaruh yang besar. Para pengikutnya bisa saja tudak mempersoalnya mengenai nilai-nilai yang dianut, sehingga kesetiaan mereka tidak akan berkurang.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 294, "width": 116, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Model Laisisez Faire", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 308, "width": 439, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada dasarnya model ini berpandangan bahwa anggota mampu seorang diri mengambil keputusan atau menggurus dirinya sendiri, dengan meminimalisir pengarahan atau petunjuk yang diberikan dalam merealisasikan tugas masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi. Guru yang menggunakan model ini cenderung berperan pasif serta acuh terhadap organisasinya.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 377, "width": 95, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Model Otokratik", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 391, "width": 439, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada kepemimpinan ini bergaya kepemimpinan yang terspusat sebagai penentu satu- satunya, penguasa serta mengandalikan anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan ini tidak memperbolehkan bawahannya berpartisipasi pada proses pengambilan keputusan dan tidak mentoleransi penyimpangan di dalmnya.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 446, "width": 108, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Model paternalistik", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 460, "width": 439, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model kepemimpinan ini diwarnai dengan sikap kebapak-bapaan yang mempunyai arti bahwa bersifat melindungi, mengayomi, serta menolong anggota yang dipimpinnya. Pada orientasinya model ini terbagi menjadi dua, yaitu penyelesaian tugas serta memelihara hubungan baik dan bertindak sebagai seorang bapa yang memiliki sifat melindungi, memelihara dan berhubungan dengan serasi terhadap anak-anak.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 529, "width": 449, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari model-model yang disebutkan diatas dalam praktiknya guru dapat saling mengisi secara bervariasi. Disesuaikan dengan keadaan kelas guru mampu menerapkan beberapa model kepeminpinan agar sesuai dengan tuntutan, tujuan, dan ruang lingkup keadaan sekitar sekolah. Inilah yang disebut dengan kepemimpinan situasional.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 598, "width": 105, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 612, "width": 467, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guru penggerak merupakan suatu program yang diberlakukan untuk guru agar dapat meningkatkan kapasitas guru sebagai pemimpin yang dilakukan guna mendorong perkembangan peserta didik sehingga mereka dapat berkembang secara aktif dan proaktif pada saat mengimplementasi pembelajaran yang dicapainya. Guru penggerak yang ada di sekolah mampu mengembangkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualias Pendidikan yang tengah berlangsung, karena guru penggerak merupakan ujung tombak dari kegiatan pembelajaran. Apalagi dalam kurikulum yang tengah berlangsung saat ini, guru penggerak dapat memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya untuk dapat membantu siswa agar mereka dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan tujuan Pendidikan. Peran yang dimiliki oleh guru penggerak juga dapat menentukan arah perubahan dari keberlangsungan proses Pendidikan.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 750, "width": 467, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guru lebih mengembangkan kompetensi yang ada pada dirinya agar dapat membantu mereka dalam kegiatan belajar mengajar. Terlebih pada saat ini dimana kurikulum merdeka", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 31, "width": 479, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) e-ISSN : 2656-6753, p-ISSN: 2598-9944", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 804, "width": 384, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2517 | Kinerja Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka ( Reksa Adya Pribadi )", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 60, "width": 467, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "belajar baru saja diterapkan pada proses Pendidikan. Guru diharapkan bisa mewujudkan tujuan pembelajaran kepada setiap peserta didiknya agar mereka bisa menghadapi tantangan yang tengah berlangsung.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 115, "width": 131, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 129, "width": 467, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diani, A. A., & Sukartono, S. (2022). Peran Guru dalam Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(3), 4351-4359.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 156, "width": 470, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Faiz. A. dkk. Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Program Guru Penggerak pada Modul 2.1.", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 170, "width": 243, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI:https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2504.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 184, "width": 467, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Husnani, H., Zaibi, Z., & Rollies, B. (2019, July). Tantangan Guru Di Era Kekinian. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 225, "width": 467, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indra, I. M., Mawaddah, I. A., Harahap, T. K., Khasanah, U., Darmawati, L. E. S., Trisnawati, S. N. I., ... & Hasan, M. (2023). Guru Penggerak Era Merdeka Belajar. Penerbit Tahta Media. Lubis, R. R., Amelia, F., Alvionita, E., Nasution, I. E., & Lubis, Y. H. (2023). Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Pemerataan Kualitas Kinerja Guru The Role of Moving Teacher in Increasing Teachers Performance Equal. Jurnal at-Tadbir: Media Hukum dan Pendidikan 33(1), 70-82.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 308, "width": 467, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maura, A. (2018, June 22). Fakta Kualitas Guru di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui. Retrieved from www.ruangguru.com: https://www.ruangguru.com/blog/fakta-kualitas-guru-di- indonesia-yang-perlu-anda-", "type": "List item" }, { "left": 110, "top": 349, "width": 428, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ketahui#:~:text=Dari%203.9%20juta%20guru%20yang%20ada%2C%20masih%20terda pat,Sayangnya%2C%20meningkatnya%20kuantitas%20guru%20tidak%20sejalan%20de ngan%20kualitasnya .", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 391, "width": 467, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mudana, I. G. A. M. G. (2019). Membangun karakter dalam perspektif filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 75-81.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 418, "width": 387, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulyasa, H. E. (2021). Menjadi guru penggerak merdeka belajar. Bumi Aksara.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 432, "width": 467, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muslich, Masnur. (2011). Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 446, "width": 107, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jakarta: Bumi Aksara", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 460, "width": 467, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pradina, Q., Faiz, A., & Yuningsih, D. (2021). Peran Guru dalam Membentuk Karakter Disiplin (Studi Pada Siswa di Mi Nihayatul Amal Gunungsari Cirebon ). Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 4118–4125. DOI:https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1294", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 501, "width": 467, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riowati, & Yoenanto, N. H. (2022). PERAN GURU PENGGERAK PADA MERDEKA BELAJAR UNTUK MEMPERBAIKI MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA. JOEAI (Journal of Education and Instruction) 5(1), 1-16.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 543, "width": 467, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiarta, I. M., Mardana, I. B., Adiarta, A., & Artanayasa, I. W. (2019). FILSAFAT PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA (TOKOH TIMUR). Jurnal Filsafat Indonesia 2(3), 124-136.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 584, "width": 467, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tangahu, W. (2022, January). Pembelajaran Di Sekolah Dasar: Guru Sebagai Penggerak. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 612, "width": 467, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yuliani, W. (2018). Metode penelitian deskriptif kualitatif dalam perspektif bimbingan dan konseling. Quanta, 2(2), 83-91.", "type": "Text" } ]
180e7e91-05b8-68f6-c58f-b1607a1204d5
http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar/article/download/1014/751
[ { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "718", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 107, "width": 471, "height": 93, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENGUNGKAPAN DAMPAK COVID-19 DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2019-2020)", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 215, "width": 241, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rudy Hedianton Saragih 1 , Laelatul Febriani 2 , Kuncu Saragih 3 , Binton Siburian 4 , Panata Bangar Hasioan Sianipar 5", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 268, "width": 185, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1,2,3,4 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jayakarta", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 279, "width": 226, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5 Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis", "type": "Text" }, { "left": 252, "top": 291, "width": 260, "height": 68, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya [email protected], [email protected] , [email protected] , [email protected], [email protected] *Korespondensi : [email protected], [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 374, "width": 333, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Received: March 1, 2023 . Revised: June 5, 2023 . Accepted: July 2 ,", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 389, "width": 219, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2023 . . Issue Period: Vol.7 No.3 (2023), Pp.", "type": "Text" }, { "left": 399, "top": 388, "width": 40, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "718-727", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 414, "width": 365, "height": 251, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstrak – Pandemi COVID-19 yang berlangsung di awal tahun 2020 memberikan dampak bagi setiap kegiatan masyarakat dan mengganggu kegiatan ekonomi. COVID-19 juga memberikan gangguan terhadap kegiatan usaha serta pelaporan hasil usahanya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengungkapan dampak COVID-19 yang diungkapkan perusahaan sebagai peristiwa setelah tanggal pelaporan dan penilaian auditor terhadap pengungkapan tersebut pada pelaporan tahun 2019. Selain itu diteliti dampak COVID-19 terhadap kelangsungan usaha dengan melihat perbedaan hasil Z- Score Altman yang diperoleh perusahaan sebelum COVID-19 dan setelah terkena COVID-19. Penelitian ini dilakukan terhadap 48 sampel perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019 dan 2020 sektor perdagangan, jasa, dan investasi.Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa pengungkapan dampak COVID-19 sebagai peristiwa setelah tanggal pelaporan dalam komponen laporan tahunan perusahaan periode 2019, yaitu laporan manajemen, laporan auditor, serta laporan keuangan. Penelitian dilanjutkan dengan menghitung nilai Z-Score Altman perusahaan untuk tahun 2019 dan 2020, mengklasifikasikan nilai tersebut, serta membandingkan hasil yang didapat. Hasil dari penelitian ini adalah pengungkapan dampak COVID-19 paling banyak dilakukan dalam catatan atas laporan keuangan dalam catatan “Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan”. Dari pengungkapkan tersebut, diketahui bahwa COVID-19 mempengaruhi aktivitas operasional, keuangan, serta kelancaran pembayaran utang dan penerimaan piutang, gangguan dalam pendanaan dan adanya pembatasan sosial. Penelitian menemukan 19 auditor dari 48 perusahaan sampel yang diteliti, memberikan penilaian terhadap dampak COVID-19 dalam paragraf penekanan “suatu hal” dan menilai", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "719", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 105, "width": 365, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "bahwa dampak COVID-19 membawa ketidakpastian dalam kondisi ekonomi dan dapat mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan di masa mendatang bahkan dapat mengancam kelangsungan usaha. Berdasarkan Z-score Altman penelitian ini menemukan adanya dampak COVID-19 terhadap kelangsungan usaha yang dibuktikan dengan menurunnya jumlah perusahaan dalam kategori sehat dan naiknya jumlah perusahaan dalam kategori distress . Subsektor yang paling terpengaruh adalah hotel, restoran, dan pariwisata.", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 197, "width": 362, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata kunci : Dampak COVID-19, Pengungkapan, Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan, Kelangsungan Usaha, Z-score Altman", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 241, "width": 89, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 253, "width": 471, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "COVID-19 merupakan kumpulan virus menular yang menyebabkan penyakit saluran pernapasan manusia. Covid-19 mulai menyerang dunia, termasuk Indonesia pada tahun 2020. Adanya Covid-19 mengganggu aktifitas masyarakat dan juga mengganggu kegiatan ekonomi. Untuk menghambat penyebaran COVID-19, pemerintah Indonesia menggalakkan program social distancing (pembatasan sosial) dan Work From Home (Bekerja Dari Rumah). Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19. Peraturan ini menyerukan peliburan sekolah dan tempat kerja serta pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 333, "width": 471, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "COVID-19 memaksa masyarakat untuk melakukan kegiatan sehari-harinya serba online . Pekerjaan yang pada awalnya selalu dikerjakan di lapangan , terpaksa harus dilakukan secara online karena pembatasan sosial ini. Muncul banyak sekali perubahan dan ketidakpastian yang terjadi di setiap lapisan kegiatan masyarakat. Contohnya, bagi perusahaan dan auditor, PSBB berdampak pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahun periode 2019 karena bertepatan dengan waktu sibuk perusahaan dan auditor untuk menyiapkan laporan keuangan, terutama bagi perusahaan publik yang juga harus menyiapkan laporan tahunan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 402, "width": 471, "height": 251, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis sebagai alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan [1] . Laporan keuangan tahunan terdiri dari laporan laba/rugi (income statement), laporan ekuitas pemegang saham (statement of stockholders), neraca (balance sheet), laporan arus kas (statement of clash flows), dan catatan khusus untuk menginterpretasikan angka-angka yang terkandung dalam laporan keuangan yaitu catatan laporan keuangan (notes to the financial statement). Sedangkan laporan tahunan adalah laporan yang berisi tentang kinerja dan aktivitas suatu perusahaan selama satu tahun, yang pada umumnya terdiri dari surat kepada pemegang saham, laporan keuangan dan kondisi keuangan perusahaan dari tahun ke tahun, analisis dan pembahasan manajemen, catatan manajemen dalam laporan keuangan dan kontrol internal, pernyataan auditor terhadap laporan keuangan, dan laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan harus disampaikan tepat waktu apabila perusahaan tidak ingin dikenai sanksi administratif oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Batas waktu penyampaian laporan tahunan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/PJOK.04/2016 [2] tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik yang tercantum dalam Bab III Pasal 7 ayat 1, menyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan Laporan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat pada akhir bulan keempat (April) setelah tahun buku berakhir. Sanksi administratif yang dikenakan dapat berupa peringatan tertulis, denda, sampai pembatalan pendaftaran usaha. Sebelum disampaikan kepada OJK, laporan keuangan wajib diaudit terlebih dahulu. Namun dengan adanya COVID-19, proses pengauditan mengalami banyak kendala. Audit jarak jauh menjadi satu-satunya pilihan ditengah pembatasan perjalanan dan larangan berkerumun yang diserukan pemerintah demi mencegah penyebaran COVID-19. Rencana-rencana audit yang yang sudah disusun terpaksa diubah untuk menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah. Pengumpulan bukti-bukti yang memadai sebagai dasar pemberian opini mengalami kendala karena pembatasan sosial dan larangan perjalanan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "720", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 471, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pemerolehan bukti audit yang cukup dan tepat, pemberian perhatian dalam menilai uraian posisi keuangan entitas, risiko utama dan ketidakpastian yang dihadapi dalam pelaporan laporan keuangan, komunikasi secara tepat waktu kepada manajemen entitas, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan regulator terkait dampak pandemi COVID-19, serta mempertahankan sikap skeptisisme profesional dalam pelaporan merupakan hal-hal yang sangat penting untuk menunjang kinerja dan kualitas audit selama pandemi COVID-19 [3] . Kendala-kendala yang dirasakan oleh auditor ini dapat menyebabkan keterlambatan pemberian laporan auditor yang kemudian dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 186, "width": 471, "height": 250, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berkaitan dengan kejadian luar biasa COVID-19, melalui siaran pers Nomor SP 18/DHMS/OJK/III/2020, OJK mengumumkan pemberian pelonggaran batas waktu penyampaian laporan dan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan kebijakan yaitu penambahan 2 bulan batas waktu pelaporan laporan keuangan tahun periode 2019 dari batas waktu sebelumnya. Laporan tahunan yang awalnya harus disampaikan paling lambat 30 April diundur menjadi 30 Juni 2020. Sedangkan pelaksanaan RUPS tahunan dan penyampaian laporan keuangan tahunan diundur masing-masing paling lambat tanggal 31 Agustus 2020 dan 31 Mei 2020. Karena pandemi COVID- 19 masih terus berjalan sampai tahun 2021, OJK kembali memberikan kelonggaran ini untuk penyampaian laporan keuangan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dengan menerbitkan surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-30/D.04/2021 Tahun 2020 perihal Penegasan, Perpanjangan, atau Pencabutan Kebijakan Relaksasi Terkait Dengan Adanya Pandemi Corona Virus Disease 2019. Pengungkapan (disclosure) adalah rilis informasi perusahaan kepada pengguna laporan keuangan untuk memungkinkan mereka membuat prediksi yang akurat dalam proses pengambilan keputusan [4] . Pengungkapan informasi yang perlu dilakukan oleh perusahaan publik diatur dalam Ketentuan Peraturan Nomor VIII.G.7 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:KEP-347/BL/2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan Indonesia juga memberikan daftar checklist pengungkapan laporan keuangan yang harus digunakan oleh seluruh emiten dan perusahaan publik, kecuali emiten dan perusahaan publik yang merupakan perusahaan efek sebagai sarana dalam memberikan informasi tingkat pengungkapan laporan keuangan. Daftar tersebut berisi daftar kelengkapan laporan keuangan sebanyak 6 laporan, serta unsur-unsur catatan atas laporan keuangan yang terdiri dari gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan, serta pengungkapan atas pos-pos laporan keuangan. Transparansi informasi yang diberikan oleh pengungkapkan yang memadai adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 439, "width": 471, "height": 227, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pentingnya pengungkapan yang memadai juga ditekankan oleh U.S Securities And Exchange Commision (SEC). SEC mendorong pengungkapan yang disesuaikan dan memberikan informasi material tentang dampak COVID-19 kepada investor dan pelaku pasar. Divisi juga mendorong perusahaan untuk memberikan pengungkapan yang memungkinkan investor untuk mengevaluasi dampak COVID-19 saat ini. Diharapkan melalui pandangan manajemen, perusahaan secara proaktif merevisi dan memperbarui pengungkapan ketika fakta dan keadaan berubah yang melibatkan informasi berwawasan ke depan yang mungkin didasarkan pada asumsi dan ekspektasi mengenai peristiwa di masa depan. Entitas yang memiliki laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember seharusnya mempertimbangkan dampak COVID-19 dalam pengukuran aset dan liabilitas, pengakuan atas pendapatan dan kerugian, potensi terdampaknya kelangsungan usaha, dan pengungkapan lain yang terkait. Diharapkan entitas akan mengungkapkan informasi tentang dampak COVID-19 dalam laporan keuangan. Sedangkan rincian dan lokasi pengungkapan tersebut harus bergantung pada sejauh mana entitas terpengaruh [5] . IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) mengingatkan bahwa auditor perlu menilai apakah pengungkapan peristiwa setelah tanggal pelaporan (subsequent events) yang disediakan oleh entitas tentang dampak, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dari pandemi COVID-19 sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku [3] . Apabila auditor mendapatkan bukti audit yang cukup dan memadai terkait peristiwa setelah tanggal laporan keuangan, auditor mungkin saja mengidentifikasi peristiwa setelah laporan tersebut sebagai sebuah Key Audit Matter (KAM) atau mungkin saja memutuskan bahwa peristiwa tersebut perlu mendapatkan perhatian para pengguna laporan keuangan melalui penyertaan paragraf penekanan suatu hal atau paragraf hal lain [6] . IAPI juga mengingatkan pentingnya bagi auditor untuk memperhatikan penilaian entitas mengenai kemampuannya mempertahankan kelangsungan usaha seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi dunia serta bisnis dan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "721", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 470, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "operasi entitas yang dapat memunculkan tantangan bagi pertimbangan auditor. Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang ketepatan penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh manajemen dan untuk menyimpulkan apakah terdapat suatu ketidakpastian material tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya selama pandemi COVID-19 berjalan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 151, "width": 470, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan latar belakang ini maka pengungkapan dampak Covid-19 pada laporan keuangan dan laporan auditor independen menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Penelitian akan menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan pada perusahaan sector perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2019 dan 2020.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 197, "width": 471, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengungkapan dampak COVID-19 sebagai peristiwa setelah tanggal pelaporan yang dilakukan perusahaan dalam laporan keuangan tahun periode 2019 dan juga untuk mengetahui penilaian auditor terhadap pengungkapan dampak COVID-19 sebagai peristiwa setelah tanggal pelaporan yang dilakukan perusahaan dalam laporan keuangan tahun periode 2019. Selain itu akan dilihat dampak Covid-19 pada kelangsungan usaha.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 267, "width": 116, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "II. KAJIAN LITERATUR", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 278, "width": 84, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.1. Pengungkapan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 289, "width": 471, "height": 205, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengungkapan (disclosure) adalah rilis informasi perusahaan kepada pengguna laporan keuangan untuk memungkinkan mereka membuat prediksi yang akurat dalam proses pengambilan keputusan [4] . Pengungkapan (disclosure) juga dapat diartikan sebagai bagian dari pelaporan keuangan, yaitu bagian akhir dari proses pelaporan keuangan dengan menyajikan informasi akuntansi dalam bentuk financial statement atau laporan keuangan [7] . Pengungkapan dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tingkat kewajibannya, yaitu pengungkapan wajib atau mandatory disclosure dan pengungkapan sukarela atau voluntary disclosure. Pengungkapan wajib adalah pengungkapan informasi dalam laporan keuangan yang harus dilakukan oleh perusahaan karena memang diwajibkan oleh peraturan dan undang-undang. Pengungkapan yang termasuk dalam kategori wajib adalah pengungkapan yang berada dalam lingkup informasi laporan keuangan (financial statement) , catatan atas laporan keuangan (notes to financial statement), dan dalam kondisi tertentu juga diwajibkan mengungkapan informasi pelengkap (supplementary information). Pengungkapan wajib seringkali dirasa kurang memadai dalam memberikan informasi sehingga harus ditambah dengan informasi melalui pengungkapan sukarela [4] . Pengungkapan sukarela atau voluntary disclosure yaitu pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan selain pengungkapan yang diwajibkan oleh standar atau badan pengawas. Informasi yang terdapat dalam pengungkapan sukarela berperan untuk melengkapi informasi dari pengungkapan wajib dan diharapkan dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam laporan keuangan. Pengungkapan dapat dilakukan melalui beberapa metode yaitu laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, penjelasan dalam kurung, penggunaan istilah tekhnis, lampiran, komunikasi manajemen, catatan dalam laporan auditor", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 497, "width": 101, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.2. Laporan keuangan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 508, "width": 471, "height": 158, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Laporan keuangan sebagai salah satu metode pengungkapan perusahaan merupakan produk akhir dari siklus akuntansi. Siklus akuntansi dimulai dengan adanya transaksi-transaksi perusahaan yang mempunyai nilai uang atau dapat dinilai kedalam satuan unit moneter secara objektif. Transaksi-transaksi tersebut wajib dibuatkan dokumen sebagai bukti transaksi yang kemudian digunakan sebagai alat bukti dalam pembukuan perusahaan. Kemudian laporan akuntansi akan disiapkan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan bagi pihak-pihak berkepentingan. Laporan akuntansi ini disebut sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yaitu perhitungan, pencatatan, serta pengikhtisaran data-data transaksi keuangan dalam suatu periode yang dibuat oleh perusahaan sebagai alat informasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan atau pihak-pihak yang berkepentingan, yang menggambarkan kinerja ataupun kondisi kesehatan keuangan perusahaan selama periode tersebut. Laporan keuangan lengkap yang terdiri dari [8] : laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas selama periode, catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain, informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A dan laporan posisi keuangan pada awal periode", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "722", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 470, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D. Tujuan dari dibuatnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan [8] . 2.3. Pengauditan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 174, "width": 471, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Laporan keuangan perusahaan publik wajib diaudit sebelum akhirnya disampaikan ke OJK. Auditing juga diperlukan terutama untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai kewajaran suatu laporan keuangan bagi para pengambil keputusan (kreditor, investor, dan pengguna laporan keuangan lainnya) dalam menghadapi kemungkinan informasi yang bias, tidak independen, dan mengandung salah saji. Tujuan dilakukannya pengauditan atas laporan keuangan secara umum adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 255, "width": 173, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.4. Peristiwa setelah periode pelaporan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 266, "width": 471, "height": 194, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Peristiwa setelah periode pelaporan [8] adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik peristiwa yang menguntungkan maupun tidak. Peristiwa- peristiwa tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai setelah laporan keuangan) dan peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan (peristiwa non-penyesuai setelah laporan keuangan). Peristiwa setelah tanggal pelaporan juga termasuk dalam asersi yang perlu dilakukan pengauditan. Penemuan bukti peristiwa setelah tanggal pelaporan dinilai dapat mengurangi tingkat restatement laporan keuangan dan kegagalan audit (audit failures) [9] . Restatement laporan keuangan adalah suatu kejadian atau tindakan yang menyebabkan perubahan laporan keuangan yang dilaporkan pada laporan keuangan periode selanjunya. Restatement pada umumnya dianggap sebagai tindakan koreksi terhadap laporan keuangan perusahaan karena tidak memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum dan dinilai adanya error yang material bagi perusahaan [10] . Restatement laporan keuangan bisa menjadi sinyal positif apabila kejadian tersebut disebabkan karena faktor penerapan perubahan IFRS [10] . Audit failure dianggap sebagai masalah serius yang membawa konsekuensi mengerikan bagi pasar modal, seperti resiko kebangkrutan investor karena ketidakmampuan membayar hutang bank , dan hilangnya investasi bernilai milyaran hanya dalam semalam . Di sisi lain, auditor juga mendapatkan dampak berupa pencemaran reputasi karena audit failure [11][13] . 2.5. Kelangsungan usaha", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 462, "width": 471, "height": 182, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ketidakpastian ekonomi dapat menjadi salah satu penyebab perusahaan tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya dan menyebabkan terjadi kesulitan keuangan (financial distress). Financial distress adalah kondisi di mana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam mengalami kebangkrutan [12] . Alat ukur yang digunakan dalam menilai kelangsungan usaha perusahaan adalah analisis Z-Score Altman. Metode Z-Score Altman dinilai efektif digunakan untuk memprediksi financial distress perusahaan [13] . Metode Z-Score Altman yang sudah dimodifikasi merupakan metode yang fleksibel karena dapat digunakan oleh semua jenis perusahaan, baik yang sudah go public maupun belum dan tidak terbatas bagi suatu sektor tertentu. Z-Score Altman ini menggunakan empat rasio sebagai indikator potensi kebangkrutan. Rumus perhitungan sebagai berikut [14] : Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4 X 1 adalah Working Capital To Total Assets Ratio yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal dari total seluruh aset yang dimilikinya, sehingga diketahui tingkat likuiditas suatu perusahaan. X 2 adalah Retained Earning To Total Assets yaitu rasio yang menghitung tingkat profitabilitas perusahaan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba ditahan dari total seluruh aset yang dimiliki. X 3 adalah Earning Before Interest and Taxes To Total Assets yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan sebelum pembayaran bunga dan pajak dari aktiva yang dimiliki perusahaan. X 4 adalah Book Value Of Equity To Book Value Of Debt yaitu tingkat solvabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 646, "width": 471, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perhitungan nilai Z-score ini memberikan arti bahwa bila nilai Z > 2,60 maka perusahaan tidak mengalami masala keuangannya (perusahaan sehat). Bila 1,1 < Z < 2,60 maka perusahaan dalam grey area kondisi perusahaan antara", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "723", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 470, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "sehat dan distress. Bila nilai Z <1,1 maka perusahaan mengalami masalah keuangan serius atau dalam keadaan distress .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 146, "width": 128, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "III. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 157, "width": 470, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019 dan tahun 2020. Teknik sampling digunakan non probability sampling dengan purposive sampling, dengan kriteria perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di BEI menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit di tahun 2019 dan 2020, mengungkapkan covid-19 sebagai peristiwa setelah tanggal pelaporan dalam laporan keuangannya, menyampaikan variabel untuk dasar perhitungan Z-Score Altman pada laporan keuangan tahun 2019 dan 2020. Terdapat 48 perusahaan yang menjadi sampel.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 238, "width": 471, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Analisa data dilakukan secara deskriptif yang dibagi menjadi 2 tahap yaitu, analisis pengungkapan dampak COVID-19 sebagai peristiwa setelah tanggal pelaporan dalam laporan manajemen dan laporan keuangan perusahaan tahun periode 2019 serta penilaian auditor terhadap pengungkapan tersebut dan analisis dampak COVID-19 pada kelangsungan usaha dengan membandingkan hasil perhitungan Z-Score Altman perusahaan tahun 2019 terhadap hasil perhitungan Z-Score Altman perusahaan tahun 2020.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 295, "width": 471, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4 Dengan X 1 = Working Capital To Total Assets Ratio , X 2 = Retained Earning To Total Assets , X 3 = Earning Before Interest and Taxes To Total Assets, X 4 = Book Value Of Equity To Book Value Of Debt. Berdasarkan nilai Z-Score Altman perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan sehat , perusahaan dalam keadaan distress atau perusahaan yang tidak dapat dikategorikan antara sehat dan distress.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 372, "width": 114, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "IV. HASIL PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 384, "width": 155, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Pengungkapan dampak covid-19", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 395, "width": 471, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil dari penelitian atas pengungkapan dampak COVID-19 sebagai peristiwa setelah tanggal pelaporan pada laporan tahun periode 2019 sektor perdagangan, jasa, dan investasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pengungkapan yang dilakukan perusahaan dalam laporan manajemen, catatan atas laporan keuangan, dan laporan auditor independen. Tabel berikut menujukkan pengungkapan dampak covid-19 sebagi peristiwa setelah tanggal pelaporan :", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 456, "width": 250, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4.1 Tipe pengungkapan dalam laporan manajemen", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 472, "width": 383, "height": 147, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bagian Pengungkap Dalam Laporan Manajemen Jumlah Perusahaan Presentasi Laporan Dewan Komisaris 22 46% Laporan Direksi 29 60% Analisis dan Pembahasan Manajemen - Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan 17 35% - Prospek Usaha 17 35% - Target Usaha 5 10% - Lainnya 4 8% Lainnya - Analisis Risiko 1 2%", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 639, "width": 293, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4.2 Tipe pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "724", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 109, "width": 383, "height": 205, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bagian Pengungkap Dalam Catatan atas Laporan Keuangan Jumlah Perusahaan Presentasi Item Spesifik Neraca 1 2% Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan 37 77% Ketidakpastian Kondisi Ekonomi 5 10% Kelangsungan Usaha 3 6% Tabel 4.3 Penilaian auditor terhadap pengungkapan dampak COVID-19 Penilaian Audit Jumlah Ketidakpastian material untuk mempertahankan kelangsungan usaha. 4 Berpotensi mempengaruhi keuangan dan operasi perusahaan. 11 Belum dapat diperkirakan. 4 Rencana-rencana dan langkah-langkah perusahaan. 5", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 319, "width": 470, "height": 101, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari tabel-tabel ini terlihat bahwa dalam laporan manajemen, perusahaan paling banyak melakukan pengungkapan di bagian laporan direksi yaitu sebanyak 29 perusahaan atau sebesar 60% dari jumlah sampel yang dianalisa. Perusahaan paling banyak melakukan pengungkapan sebagai catatan “Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan” , dilakukan oleh 37 perusahaan atau 77% dari jumlah sampel yang dianalisa. Dari 48 sampel yang dianalisa ditemukan sebanyak 19 atau sebesar 40% laporan auditor independen memberikan penilaian terhadap pengungkapan dampak COVID-19 dengan memberikan catatan dalam paragraf “Penekanan Suatu Hal”. Identifikasi atas dampak COVID-19 tidak hanya terbatas pada pencarian bagian atau paragraf pengungkapan tersebut dilakukan, tetapi juga pada peristiwa-peristiwa apa saja yang telah diterima perusahaan. Peristiwa-peristiwa tersebut dikelompokkan kedalam 10 kategori seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 424, "width": 224, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4.4 Klasifikasi Peristiwa Yang Teridentifikasi", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 436, "width": 384, "height": 235, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "No Kategori Peristiwa yang teridentifikasi Jumlah perusahaan 1 Aktivitas Penutupan gerai/toko 7 operasional Penurunan produksi 3 Impor bahan baku 2 Penundanaan pesanan 1 Pembuatan produk baru 1 2 Keuangan Penurunan pendapatan 9 Efisiensi biaya operasional 10 3 Tagihan Relaksasi pembayaran utang 5 & piutang Keringanan biaya sewa 1 Eskposur utang valuta asing 1 Peningkatan tunggakan piutang 1 Relaksasi pembayaran piutang 1 4 Pendanaan Gangguan atas akses modal 1 Proaktif mencari investor baru 1 Penangguhan dividen 1 5 Pembatasan Penurunan pengunjung 4 sosial Pembatasan perjalanan wisata 2 Penutupan tujuan wisata 2", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "725", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 478, "top": 177, "width": 65, "height": 123, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Dampak COVID-19 Pada Kelangsungan Usaha Untuk mengetahui sejauh apa dampak COVID-19 pada", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 303, "width": 470, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kelangsungan usaha, pertama akan dilakukan perbandingan pernyataan perusahaan mengenai dampak yang telah diterima atau mungkin akan diterima oleh perusahaan di masa depan pada laporan keuangan tahun periode 2019 dengan dampak yang terjadi pada tahun 2020 dengan membandingkan pendapatan yang diterima perusahaan pada tahun periode 2019 terhadap pendapatan yang diterima perusahaan tahun periode 2020.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 375, "width": 261, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4.5Dampak COVID-19 Pada Pendapatan Perusahaan", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 396, "width": 405, "height": 190, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "NO SUB SEKTOR TOTAL 31/12/2019 31/12/2020 RATA-RATA PERUBAHAN PENDAPATAN YES NO YES NO 1 Perdagangan Besar 14 9 5 11 3 -25% 3 Perdagangan Eceran 8 4 4 4 4 -14% 4 Hotel, Restoran, dan Pariwisata 12 10 2 12 0 -55% 5 Advertising, Printing, dan Media 6 2 4 5 1 -28% 6 Kesehatan 2 0 2 0 2 11% 7 Jasa Komputer dan Perangkatnya 3 1 2 2 1 -12% 8 Lainnya 3 2 1 3 0 -51% TOTAL 48 28 20 37 11", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 606, "width": 470, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pada tahun periode 2020, sebanyak 37 perusahaan atau sebesar 77%mengalami penurunan pendapatan dibandingkan pada pendapatan tahun periode 2019. Penurunan pendapatan paling besar terjadi pada subsektor hotel, restoran, dan pariwisata dengan penurunan rata-rata subsektor sebesar 55% dari pendapatan tahun periode 2019. Sedangkan subsektor yang membukukan perubahan positif hanyalah sektor kesehatan yaitu sebesar 11%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 652, "width": 470, "height": 20, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penggunaan parameter pendapatan saja belum cukup untuk menunjukkan kondisi perusahaan dan kemampuannya mempertahankan kelangsungan usaha. Untuk itu, digunakan analisis Z-Score Altman sebagai", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 106, "width": 353, "height": 209, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembatalan projek 3 6 Pasar Penurunan permintaan 3 Peningkatan kebutuhan pasar 2 7 Rencana Penundaan pembukaan gerai baru 2 perusahaan Penundaan renovasi gerai 1 Langkah demi kelangsungan usaha 6 8 Karyawan Pengurangan gaji 4 Pengurangan jumlah karyawan 2 Penerapan bekerja di rumah 6 Pemberian THR penuh 1 9 Pemerintah Perubahan tarif pajak badan 16 Insentif pajak 5 Pembatalan kunjungan bebas visa 1 Kerjasama kesehatan 1 10 Lainnya Penerapan prosedur kesehatan 8 Belum terdapat dampak material 14 TOTAL PERISTIWA TERIDENTIFIKASI 128", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "726", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 471, "height": 33, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "paramater yang lebih luas untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Setelah menghitung nilai X 1 = Working Capital To Total Assets Ratio , X 2 = Retained Earning To Total Assets , X 3 = Earning Before Interest and Taxes To Total Assets, X 4 = Book Value Of Equity To Book Value Of Debt, nilai Z-Score Altman adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 156, "width": 164, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Z-Score", "type": "Section header" }, { "left": 78, "top": 170, "width": 385, "height": 141, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "NO SUB SEKTOR Z-SCORE 2019 2020 PERUBAHAN 1 Perdagangan Besar 0,535 0,754 0,219 2 Perdagangan Eceran 4,531 3,086 -1,445 3 Hotel, Restoran, dan Pariwisata 4,125 1,126 -2,999 4 Advertising, Printing, dan Media 1,123 -1,239 -2,362 5 Kesehatan 3,599 3,610 0,011 6 Jasa Komputer dan Perangkatnya 2,143 2,469 0,326 7 Lainnya 5,868 3,831 -2,037", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 330, "width": 470, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan nilai Z-score Altman, perusahaan-perusahaan ini dapat dikategorikan sebagai perusahaan sehat, pada area abu-abu dan perusahaan yang mengalami distress. Hasil pengelompokkan terlihat pada tabel berikut :", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 357, "width": 243, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4.11. Klasifikasi Hasil Perhitungan Z-Score Akhir", "type": "Caption" }, { "left": 78, "top": 371, "width": 386, "height": 156, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "NO SUB SEKTOR SEHAT GREY DISTRESS 2019 2020 2019 2020 2019 2020 1 Perdagangan Besar 9 7 2 0 3 7 2 Perdagangan Eceran 6 4 2 2 0 2 3 Hotel, Restoran, dan Pariwisata 8 2 2 4 2 6 4 Advertising, Printing, dan Media 3 2 0 1 3 3 5 Kesehatan 2 2 0 0 0 0 6 Jasa Komputer dan Perangkatnya 1 2 2 0 0 1 7 Lainnya 3 1 0 1 0 1 TOTAL 32 20 8 8 8 20", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 547, "width": 470, "height": 21, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari tabel ini terlihat bahwa perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi mengalami penurunan kinerja pada tahun 2020 sebagai akibat dari pandemi COVID-19.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 582, "width": 83, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "V. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 593, "width": 470, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pentingnya pengungkapan peristiwa setelah tanggal pelaporan adalah untuk memberikan transparansi informasi terhadap pemakai laporan keuangan sebagai tolak ukur penilaian atas prospek bisnis serta bagaimana perusahaan menilai kondisi ekonomi di masa mendatang.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 628, "width": 470, "height": 32, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengungkapan dampak COVID-19 sebagai peristiwa setelah tanggal pelaporan dalam laporan keuangan tahun 2019 paling banyak ditemukan dalam catatan laporan keuangan paragraf “peristiwa setelah tanggal pelaporan” dan dalam laporan manajemen bagian “laporan direksi”.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 706, "width": 390, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: 10.52362/jisamar.v7i3.1014 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 731, "width": 19, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "727", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 38, "width": 422, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research. http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar , [email protected] , [email protected] e-ISSN: 2598-8719 (Online), p-ISSN: 2598-8700 ( Printed) , Vol. 7 No.3 (Agustus 2023)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 470, "height": 44, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian menemukan 19 auditor dari 48 perusahaan sampel yang diteliti, memberikan penilaian terhadap dampak COVID-19 dalam paragraf penekanan suatuhal dan menilai bahwa dampak COVID-19 membawa ketidakpastian dalam kondisi ekonomi dan dapat mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan di masa mendatang bahkan dapat mengancam kelangsungan usaha.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 151, "width": 471, "height": 113, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil perhitungan Z-score Altman menunjukkan jumlah perusahaan yang termasuk dalam kategori sehat pada tahun 2020 turun sebanyak 12 perusahaan dari jumlah awal 32 perusahaan pada tahun 2019 menjadi 20 perusahaan pada tahun 2020. Sedangkan perusahaan yang masuk kedalam kategori grey atau abu-abu tidak mengalami perubahan, dan perusahaan yang masuk kedalam kategori distress (kesulitan keuangan) mengalami kenaikan drastis dari 8 perusahaan di tahun 2019 menjadi 20 perusahaan di tahun 2020. Artinya, secara keseluruhan sektor perdagangan, jasa, dan investasi mengalami penurunan kinerja sebagai akibat dari pandemi COVID-19. Apabila dilihat setiap subsektornya, subsektor yang paling besar menerima dampak negatif COVID-19 adalah subsektor hotel, restoran, dan pariwisata diikuti dengan subsektor advertising, printing, dan media, lainnya dan perdagangan eceran. Sedangkan subsektor yang menunjukkan kinerja positif adalah subsektor perdagangan besar, jasa komputer dan perangkatnya, serta kesehatan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 278, "width": 94, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 289, "width": 412, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[1] Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan-Integrated And Comprehensive Edition . Jakarta:Grasindo", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 301, "width": 470, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[2] Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/PJOK.04/2016 Tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 324, "width": 471, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[3] Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2020. Press Release-Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Penerapan PSAK 8 Peristiwa Setelah Peiode Pelaporan dan PSAK 71 Instrumen Keuangan.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 345, "width": 471, "height": 34, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[4] Suyono, Eko. 2018. “Peran Komite Audit dalam Meningkatkan Kualitas Pengungkapan Laporan Keuangan:Bukti Empiris di Bursa Efek Negara-negara Teluk”. Jurnal Visioner & Strategis, Vol. 7, No. 1, 7-16.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 381, "width": 471, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[5] Price waterhouse Coopers (PWC). 2020. PWC Insight-Examples for Reporting the Impact of COVID-19 on Going Concern and Subsequent Events in Financial Statements.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 404, "width": 471, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[6] Klynveld Peat Marwick Goeldeler India (KPMG India). 2020. Guidance on Subsequent Events Oqing to COVID-19.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 427, "width": 471, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[7] Apriyanti dan Hani Werdi. 2018. Teori Akuntansi Berdasarkan Pendekatan Syariah. Daerah Istimewa Yogyakarta :Deepublish", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 450, "width": 471, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[8] Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI). 2018. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) . Jakarta:Salemba Empat.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 470, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[9] Ozdemir, Zehra & Basak Ataman Gokcen. 2016. Auditing of Subsequent Events: A Survey of Auditors in the City of Istanbul in Turkey. Accounting and Finance Research, Vol. 5, No. 2. 42-53.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 496, "width": 470, "height": 21, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[10] Deanita Sari dan Puji Harto. 2019. Pengaruh Restatement Laporan Keuangan Terhadap Kinerja Pasar Setelah Implementasi IFRS. Jurnal Akuntansi (JA), Vol. 6, No. 2, 1-17.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 519, "width": 471, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[11] Okoye, Emma, Sunday, C. Okaro, dan Gloria, O. Okafor. 2015. Fighting the Scourge of Audit Failures in Nigeria- the Search for Audit Quality. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 5, No. 5, 105-114", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 554, "width": 471, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[12] Katarina Intan Afni Patunrui dan Sri Yati. 2017. Analisis Penilaian Financial Distress Menggunakan Model Altman Z-Score) Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 5, No. 1, 55-71.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 588, "width": 470, "height": 32, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[13] Finarsih Noor Saputri, Evi Dwi Kartikasari, Elliv Hidayatul Lailiyah. 2021. Perbandingan Metode Altman Z- Score dan Zmijewski untuk Memprediksi Financial Distress Studi Pada Perusahaan Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Media Komunikasi Ilmu Ekonomi, Vol. 38, No. 2, 48-59.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 623, "width": 471, "height": 20, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[14] Rika Pebrianti Siregar. 2017. Analisi Prediksi Kebangkrutan Dengan Model Altman Z-Score Modifikasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Medan:Universitas Medan Area.", "type": "List item" } ]
52769776-3268-3609-e968-ef218f644eb5
https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/download/626/320
[ { "left": 305, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "251", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 31, "width": 386, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Kesehatan Volume 9, Nomor 4, Desember 2022", "type": "Page header" }, { "left": 279, "top": 88, "width": 68, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Laporan Kasus", "type": "Section header" }, { "left": 121, "top": 117, "width": 384, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MAKROADENOMA HIPOFISIS FUNGSIONAL DENGAN MANIFESTASI AKROMEGALI DAN DIABETES MELITUS TIPE LAIN YANG TIDAK TERKONTROL", "type": "Section header" }, { "left": 155, "top": 148, "width": 318, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Della Fitricana 1 , Ardianto 1 , Alwi Shahab 2 , Yuliato Kusnadi 2 , Ratna Maila Dewi 2 ,", "type": "Text" }, { "left": 197, "top": 162, "width": 229, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Anugrah Onie 3 , Yoan Levia Magdi 4 , Arie Zainul Fatoni 5 ", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 178, "width": 36, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 116, "top": 202, "width": 394, "height": 207, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akromegali merupakan penyakit yang sangat jarang dan sering tidak disadari, sehingga menimbulkan keterlambatan diagnosis serta munculnya komplikasi sistemik. Peningkatan kadar growth hormone pada pasien akromegali menyebabkan munculnya penyakit diabetes mellitus (DM). Laporan kasus ini bertujuan untuk membahas makroadenoma hipofisis fungsional dengan manifestasi akromegali dan diabetes melitus tipe lain yang tidak terkontrol. Laki-laki berusia 39 tahun dirujuk ke RS Dr. Mohammad Hoesin karena DM yang tidak terkontrol, sering sakit kepala, nyeri di tangan dan kaki serta pandangan mata kabur. Pasien merasakan perubahan pada tubuh yang bertambah besar sejak tahun 2004. Pada tahun 2018 pasien mulai menderita DM dengan terapi insulin yang dosisnya meningkat bertahap. Pada pemeriksaan fisik dijumpai gambaran khas akromegali mulai dari muka serta jari tangan dan kaki. Pemeriksaan mata dengan tes Humprey didapatkan gangguan lapangan pandang pada kedua mata. Pemeriksaan penunjang didapatkan kadar insulin-like growth factor-1 (IGF-1) yang sangat tinggi dan gambaran massa di hipofisis yang berukuran 32 x 22 x 28 mm. Pasien menjalani operasi transpheonidal (TSS) dengan hasil pemeriksaan patalogi didapatkan suatu adenoma hipofisis. Pasien didiagnosis dengan akromegali oleh karena makroadenoma hipofisis fungsional dengan DM tipe lain. Lima hari setelah operasi pasien didapatkan kebocoran liquor cerebro spinal (LCS) dan kembali dilakukan operasi untuk mengatasi kebocoran LCS. Pasien menderita DI permanen setelah 2 minggu setelah operasi. Setelah TSS didapatkan ukuran tumor berkurang sekitar 54% dan pasien mendapat terapi lanjutan somatostatin analogs (SSA) octretide long- acting release (LAR). Kondisi post TSS terjadi perbaikan klinis dan kadar gula darah.", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 420, "width": 214, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: akromegali, diabetes, makroadenoma hipofisis", "type": "Section header" }, { "left": 165, "top": 441, "width": 298, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FUNCTIONAL HYPOPHYSIS MACROADENOMA WITH ACROMEGALI AND OTHER UNCONTROLLED DIABETES MELLITUS Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 116, "top": 495, "width": 394, "height": 195, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Acromegaly is a very rare disease and its progression is sometimes unrecognized, leading to delays in diagnosis. The diagnosis is often made when many complications have occurred. Increased levels of growth hormone that occur in acromegaly patients can cause diabetes mellitus (DM). This case report aims to discuss a functional pituitary macroadenoma with manifestations of acromegaly and other types of un- controlled DM. A male, a 39-year-old patient was referred to Dr. Mohammad Hoesin Hospital because of uncontrolled DM with headaches, pain in the hands-feet, and blurred vision. The patient has felt changes in his body that have gotten bigger since 2004. In 2018 the patient began to suffer from DM and received insulin therapy with an increased dose. There was clinical characteristic of acromegaly starting from the face, fingers, and toes. Eye examination with the Humprey test revealed visual field disturbances in both eyes. Laboratory results showed very high IGF-1 levels and Head MRI showed a mass in the pituitary gland with a size of 32 x 22 x 28 mm. The patient underwent transsphenoidal surgery (TSS) and pathologi- cal examination revealed a pituitary adenoma. The patient was diagnosed with acromegaly ec functional pituitary macroadenoma with another type of DM. Five days postoperatively the patient suffered from a leak of cerebro spinal liquor (CSF) and exploratory surgery was performed again. The patient had permanent DI after 2 weeks postoperatively. Post-TSS monitoring found that the tumor size was reduced and the patient received continued SSA octretide LAR therapy. Overall, a post-TSS evaluation showed improvement in clinical conditions and blood sugar levels.", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 702, "width": 213, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: acromegaly, diabetes, pituitary macroadenoma", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "252", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 31, "width": 394, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitricana D et al. Makroadenoma Hipofisis Fungsional dengan Manifestasi …….", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 82, "width": 373, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Peserta PPDS Sp2 IPD Bidang Ilmu Endokrin Metabolik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya- RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 105, "width": 386, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Staf Sub Bagian Endokrin Metabolik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya- RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 127, "width": 333, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Departemen Bedah Sub. Divisi Bedah Saraf, RS Mohammad Hoesin, Palembang 4 KSM Telinga Hidung Tenggorokan-Kepala Leher RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang 5 SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya-", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 164, "width": 121, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 182, "width": 129, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " E-mail: [email protected]", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 197, "width": 59, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 86, "top": 226, "width": 188, "height": 72, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adenoma hipofisis merupakan penyebab tersering kelainan pada kelenjar hipofisis yang bersifat jinak yang hampir 1/3 kasus merupakan tumor yang bersifat fungsional dengan prevalensi 115 kasus per 100.000. 1", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 299, "width": 188, "height": 187, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari dikenal sebagai master neuroendcrine organ yang mengatur produksi dan sekresi berbagai macam hormon peptida yang penting bagi perkembangan dan fungsi berbagai organ target misalnya growth hormon (GH), prolaktin, follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), thyroid-stimulating hormone (TSH) dan adrenocorticotropic hormone (ACTH) yang dihasilkan oleh lobus anterior, sedangkan antidiuretic hormone (ADH) dan oksitoksin dirilis oleh lobus posterior. 2,3", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 488, "width": 188, "height": 158, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produksi growth hormon (GH) yang ber- lebihan dari sel somatotrof adenoma hipofisis merupakan penyebab akromegali. Prevalensi akromegali sekitar 2,8-13,7 kasus dengan insiden per tahun sekitar 0,2-1,1 kasus/100.000 orang. Manifestasi klinis akro- megali tergantung pada beberapa faktor yaitu kadar GH, insulin-like growth factor-1 (IGF1), sensitivitas jaringan dan organ terhadap pe- ningkatan kadar GH dan IGF1, usia, dan ukuran tumor. 4,5", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 647, "width": 188, "height": 115, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada kondisi dengan tanda-tanda klinis yang samar dan tingkat IGF-1 tidak terlalu tinggi, maka harus dilakukan tes toleransi glukosa oral untuk menunjukkan bahwa kadar hormon pertumbuhan tidak dapat ditekan hingga kurang dari 1 g/L oleh hiperglikemia. Pemeriksaan lanjutan menggunakan MRI untuk menilai ukuran dan invasi tumor ter-", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 197, "width": 188, "height": 275, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hadap jaringan sekitar juga perlu dilakukan. 3,6 Tujuan utama pengobatan adalah untuk mencapai kontrol biokimia, dengan pe- nurunan kadar hormon per-tumbuhan hingga kurang dari 1 g/L dan kadar IGF-1 pada kisaran normal sesuai dengan usia, menurunkan mortalitas dan morbiditas akromegali serta untuk mengurangi atau menghilangkan massa tumor. Operasi transsphenoidal direkomendasikan sebagai terapi utama penanganan tumor hipofisis, meskipun demikian pada kasus-kasus tertentu terapi medikamentosa dapat juga menjadi pilihan terapi utama. 6 Laporan kasus ini ber- tujuan untuk membahas makro-adenoma hipofisis fungsional dengan mani-festasi akromegali dan diabetes melitus tipe lain yang tidak terkontrol. Laporan kasus ini telah menyertakan informed consent pasien.", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 488, "width": 30, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kasus", "type": "Section header" }, { "left": 293, "top": 517, "width": 189, "height": 245, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seorang laki-laki, berusia 39 tahun, datang ke Poli Endokrin RS Mohammad Hoesin (RSMH), Palembang pada tanggal 6 Agustus 2021 dengan keluhan sering sakit kepala dan mudah lupa sejak 3 bulan yang lalu. Pada tahun 2004 pasien sudah merasa ada perubahan pada bentuk tubuh yang bertambah besar, tetapi pasien belum berobat. Tahun 2008 pasien mengaku per- tumbuhan badannya bertambah besar dan keluarga pasien juga mulai menyadari perubahan tersebut. Ukuran sepatu pasien sudah mencapai 45 dan ukuran celana dari 27 menjadi 33. Pada tahun 2018 pasien mulai mengeluh badan sering lemas, sakit kepala dan buang air kecil yang berlebihan serta mudah haus.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "253", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 31, "width": 386, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Kesehatan Volume 9, Nomor 4, Desember 2022", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 88, "width": 188, "height": 289, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pasien berobat ke RS swasta dan dikatakan sakit kencing manis karena ada tumor di kepala, pasien disarankan ke RS Palembang tetapi pasien menolak. Pasien rajin berobat untuk penyakit kencing manis. Pada bulan Agustus 2021 pasien mengeluh sakit kepala hebat dan bertambah sering serta nyeri pada tangan serta kaki. Pasien pernah lupa jalan pulang ke rumah. Pasien mengalami hilang kesadaran secara tiba-tiba yang sebelumnya didahului oleh sakit kepala hebat, lalu pasien juga sempat kejang- kejang, pasien dibawa ke RS Senai OKI. Saat diperiksa didapatkan kadar gula darah yang sangat tinggi. Pasien mengalami penurunan kesadaran selama 3 hari dan pasien dirawat selama 5 hari. Sejak pulang dari RS pasien mengalami perubahan sikap jadi lebih mudah marah, mudah sedih, dan tidak percaya diri. Pasien juga akhirnya tidak lagi bekerja.", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 378, "width": 188, "height": 376, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah pulang rawat inap pasien dirujuk ke RSMH untuk penanganan lebih lanjut. Saat kontrol ke Poli Endokrin RSMH pasien diperiksa MRI kepala serta dilakukan pemeriksaan fungsi hormon. Pasien juga dikonsultasikan ke Bagian Mata. Setelah pemeriksaan pasien tidak melakukan kontrol kembali ke RSMH. Pada bulan September 2021 pasien datang kembali ke RS dengan keluhan badan lemas, mudah lelah dan sakit kepala masih sering dirasakan. Pasien juga mengeluh nyeri yang bertambah hebat pada jari-jari tangan dan kaki. Pasien sering memeriksa sendiri kadar gula darahnya dan didapatkan hasil yang masih tinggi walaupun pasien sudah suntik dengan insulin. Pandangan mata tidak ada keluhan. Pasien dikonsulkan ke Bagian Bedah Saraf karena hasil MRI kepala menunjukkan adanya massa di hipofisis. Hasil konsultasi pasien menunjukkan akan dilakukan operasi pengangkatan massa tumor, namun tindakan operasi gagal dilakukan karena pasien terkena infeksi SARS-CoV-2 dan pasien melakukan isolasi mandiri di rumah. Pada bulan Oktober 2021 pasien mengeluh badan", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 88, "width": 189, "height": 100, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bertambah lemas, sakit kepala, nyeri di tangan dan kaki yang sangat mengganggu, pandangan matanya kabur dan berbayang. Pasien mengecek sendiri kadar gula darahnya dan didapatkan hasil 548 mg/dl. Oleh karena tidak tahan lagi maka pasien memutuskan masuk ke UGD RSMH.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 190, "width": 190, "height": 564, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pasien diketahui menderita diabetes melitus (DM) sejak 3 tahun yang lalu dengan obat insulin (1 x 24, 3 x 20) dan metformin 3 x 500 mg. Pada riwayat keluarga diketahui pasien merupakan anak ke-5 dari 6 bersaudara. Keluarga pasien tidak ada yang menderita DM. Riwayat pernikahan diketahui pada tahun 2010 pasien menikah dan sampai dengan sekarang belum memiliki keturunan. Pasien dan istri jarang melakukan hubungan suami istri dikarenakan istrinya sering mengalami dispareunia akibat alat vital pasien yang besar. Pasien memiliki 2 anak angkat. Riwayat sosial ekonomi, pasien dulunya bekerja pegawai swasta. Sejak tahun 2018 pasien tidak lagi bekerja, istri pasien bekerja sebagai PNS, serta sosial ekonomi yang baik. Pemeriksaan fisik didapatkan sensorium compos mentis, keadaan umum tampak sakit sedang, dengan tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 100 kali/menit, reguler, isi tegangan cukup, pernapasan 20x/m, temperatur 36 o C, berat badan 76 kg, tinggi badan 170 cm, indeks massa tubuh 22,35, kesan normal. Keadaan spesifik wajah tampak lebar, tulang dahi yang menonjol (frontal bossing), tulang rahang yang melebar (prominent jaw/ prognathism) disertai pertumbuhan gigi yang jarang, tulang pipi menonjol, hidung membesar, makroglosia. Pada ekstremitas tampak pembesaran jari tangan dan kaki, kulit tampak menebal dan basah. Postur tubuh pasien juga tampak membungkuk/kifosis (Gambar 1). Pada pemeriksaan fisik jantung, paru dan abdomen tidak dijumpai tanda-tanda organomegali. Hasil laboratorium didapatkan peningkatan kadar gula darah sewaktu yang tinggi 432 ng/ mL, HbA1C 14,6% sedangkan hasil darah", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "254", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 31, "width": 394, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitricana D et al. Makroadenoma Hipofisis Fungsional dengan Manifestasi …….", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 88, "width": 190, "height": 245, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "rutin dan kimia darah lainnya dalam batas normal. Data laboratorium dari poli dijumpai kadar IGF-1 yang tinggi yaitu 764 ng/mL (57- 241 ng/mL) dan dari pemeriksaan MRI kepala dijumpai massa berlobus-lobus pada hipofisis berukuran 32 mm x 22 mm x 28 mm. Hasil pemeriksaan hormon tiroid, prolaktin dan hormon kortisol masih dalam batas normal, sedangkan pada hormon testosteron terjadi penurunan 1,67 ng/mL (1,74-8,63 ng/mL) (Tabel 1). Pada pemeriksaan Rontgen Toraks PA dijumpai gambaran radioopak pada parahiler dekstra kesan pneumonia, gam- baran jantung dalam batas normal (Gambar 2). Hasil ultrasonografi (USG) abdomen dalam batas normal. Hasil elektrokardiografi didapatkan sinus takikardi, hasil", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 88, "width": 187, "height": 245, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "echocardiography kesan normal echo dengan ejection fraction (EF) 68,7%. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang yang didapat pasien didiagnosis dengan akromegali diduga disebabkan oleh tumor hipofisis functioning, DM tipe lain, dan pneumonia yang diduga karena infeksi COVID-19. Sebagai terapi awal diberikan diet DM 1800 kkal, insulin short acting 3 x 20 IU SC, insulin long acting 1 x 24 IU SC, metformin 3 x 500 mg, gabapentin 1 x 300 mg, mecobalamin 2 x 500 mg. Pasien dikonsultasikan ke bagian mata subdivisi neurooftalmologi dan ke bagian bedah saraf untuk penatalaksanaan lebih lanjut. Pasien kemudian direncanakan untuk tindakan pengangkatan massa tumor.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 554, "width": 314, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Gambaran khas pada wajah dan anggota gerak pasien akromegali Tabel 1. Hasil laboratorium hormon hipofisis anterior", "type": "Caption" }, { "left": 120, "top": 600, "width": 327, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis pemeriksaan Tanggal 24/8/2021 di Poli Endokrin RSMH Tanggal 24/11/2021 RI IGF1 (57–241 ng/mL) 764 389 Prolaktin (3,46-19,60 ng/ml) 15,89 21,36 FSH (0,95 - 11,95 mIU/mL) 6,11 5,31 LH (0,57 - 12,07 mIU/mL) 3,39 2,29 Testosteron (1,74 - 8,43 ng/mL) 1,67 - FT4 (0,70 -1,48 ng/dL) 0,92 0,93 TSH (0,3500-4,9400 μIU/mL) 0,7069 0,1389 Cortisol (4,3 -176,0 μg/dL) 5,8 10,7", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "255", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 31, "width": 386, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Kesehatan Volume 9, Nomor 4, Desember 2022", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 236, "width": 348, "height": 272, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Massa di suprasella pada potongan (A). sagital dan (B). coronal Selama perawatan pasien dikonsultasi- kan ke Bagian Mata dan Bedah Saraf. Hasil dari konsultasi mata di Subdivisi Neurooftalmologi didapatkan kesan makro- adenoma hipofisis fungsional, akromegali, defek lapang pandang: OS seco sentral, OD: enlarge blind spot (Gambar 3). Konsul bedah saraf direncanakan operasi craniotomi untuk pengangkatan massa tumor. Pada peme- riksaan Rontgent toraks tampak gambaran radioopak parahiler kanan terkesan suatu pneumonia yang disebabkan oleh Sars-CoV-2 dan pasien dilakukan pemeriksaan swab PCR 2x menunjukkan hasil pemeriksaan negatif. Pasien dikonsultasikan ke Bagian Telinga Hidung Tenggorokan (THT), kesan deviasi septum + makroadenoma hipofisis + disetujui", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 263, "width": 190, "height": 85, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "untuk joint operasi. Pada tanggal 22 November 2021 pasien dioperasi untuk pengangkatan massa tumor secara transsphenoidal yang dilakukan oleh dokter bedah saraf dan dokter telinga, hidung, tenggorokan-kepala leher divisi rhinology.", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 350, "width": 188, "height": 158, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Satu hari preoperasi diberikan drip insulin perioperatif untuk menstabilkan kadar gula darah pasien agar mencapai target 180- 200 mg/dl. Operasi pengangkatan massa tumor berlangsung selama lebih kurang 6 jam. Setelah operasi pasien dirawat diruang ICU. Selama perawatan di ICU (22-23 November 2021) dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap setiap hari dan didapatkan hasil masih dalam batas normal (Tabel 2).", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 725, "width": 158, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3.Hasil pemeriksaan Humprey", "type": "Caption" }, { "left": 195, "top": 740, "width": 237, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan: a) OS: seco sentral, b) OD: enlarge blind spot", "type": "Text" }, { "left": 176, "top": 710, "width": 6, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 710, "width": 6, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B", "type": "Picture" }, { "left": 277, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "256", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 31, "width": 394, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitricana D et al. Makroadenoma Hipofisis Fungsional dengan Manifestasi …….", "type": "Text" }, { "left": 151, "top": 88, "width": 264, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Hasil pemeriksaan laboratorium setelah operasi pertama", "type": "Section header" }, { "left": 87, "top": 107, "width": 380, "height": 645, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis Pemeriksaan Tanggal 23/11/2021 Hari Ke-1 Setelah Operasi Tanggal 24/11/2021 Hari ke-2 Setelah Operasi Tanggal 25/11/2021 Hb 10,3 10,8 - Lekosit 10. 470 9. 400 - Hematokrit 30 29 - Trombosit 303. 000 797. 000 - Hitung jenis 0/0/61/24/11 0/0/68/23/9 - PT 16 (14,3) 12,5 (13,5) - APTT 31,6 (31,9) 23,4 (30,5) - INR 1,2 0,87 - D-Dimer 0,73 - - Fibrinogen 568 - - Natrium 143 148 132 Kalium 3,6 4,6 3,8 IGF1 (57-241 ng/mL) - 389 - Prolaktin (3,46-19,60 ng/ml) - 21,36 - FSH (0,95-11,95 mIU/mL) - 5,31 - LH (0,57-12,07 mIU/mL) - 2,29 - Testosteron (1,74-8,43 ng/mL) - - - FT4 (0,70-1,48 ng/dL) - 0,93 - TSH (0,3500-4,9400 μIU/mL) - 0,1389 - Cortisol (4,3 -176,0 μg/dL) - 7,4 10,7 Osmalaritas darah - - 265 Osmalaritas urine - - Tdk ada hasil Jumlah urine (L) 3 2,7 3,2 Pada monitoring keseimbangan cairan didapatkan jumlah cairan yang keluar melalui urine cukup banyak, tetapi tidak terjadi diabetes insipidus. Pada tanggal 2 Desember 2021 pasien merasa meriang, lemas dan tidak nafsu makan. Masih terjadi keluhan keluar cairan dari hidung. Pasien tidak dapat beraktifitas lagi seperti biasa, hanya berbaring di tempat tidur. Saat berdiri atau berjalan kepala menjadi bertambah pusing lalu pasien datang kembali ke RS dan dirawat kembali. Pasien dikonsultasikan kembali ke Bagian Bedah Saraf dan didapatkan kesan suspect leakage (LCS). Pasien kemudian disarankan untuk diberi ceftriaxon 1 gram/12 jam, glaucer 3 x 200 mg, cek elektrolit dan evaluasi selama 5 hari. Pasien juga dikonsultasikan ulang ke bagian THT untuk dilakukan pemeriksaan kembali. Pasien juga dilakukan CT scan", "type": "Table" }, { "left": 294, "top": 478, "width": 188, "height": 114, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kepala ulang dengan hasil residual tumor ukuran 20 x 18 x 25 mm (Gambar 4). Diperkirakan massa tumor sudah terangkat lebih kurang 50%, dibandingkan sebelum operasi. Pasien direncanakan untuk operasi eksplorasi leakage LCS. Hasil pemeriksaan laboratorium darah dalam batas normal (Tabel 3).", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 594, "width": 188, "height": 158, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tanggal 10 Desember 2021 pasien menjalani operasi repair kebocoran LCS. Setelah 3 hari setelah operasi pasien diperbolehkan pulang dengan perbaikan. Empat minggu setelah operasi, dilakukan evaluasi ulang aktivitas penyakitnya. Meskipun secara klinis keluhan pasien sudah jauh berkurang namun pada evaluasi hormonal dan pemeriksaan computed tomography scan kepala didapatkan massa tumor masih ada.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "257", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 31, "width": 386, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Kesehatan Volume 9, Nomor 4, Desember 2022", "type": "Page header" }, { "left": 205, "top": 254, "width": 217, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. CT scan kepala setelah operasi hari ke-10", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 278, "width": 364, "height": 261, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Hasil pemeriksaan laboratorium rawat inap ke-2 tanggal 2 Desember 2021 Jenis Pemeriksaan Nilai Hb (13,48-17,40 g/dL) 12,6 Lekosit4(73-0,89 x10 3 /mm 3 ) 7. 390 Hematokrit (41-51 %) 37 Trombosit (170-400 x 10 3/μL ) 645. 000 Hitung jenis 0/2/59/30/9 BSS 356 mg/dL Natrium (135-155 mEq/L) 132 Kalium (3,5-5,5 mEq) 4,0 ureum 45 kreatinin 0,95 Cortisol (4,3 -176,0 μg/dL) 8,1 Osmalaritas darah (mOsm/kg) 291,95 Osmalaritas urine 289,11 Jumlah urine 3,5 L Berdasarkan konsensus multidisiplin 2020,", "type": "Table" }, { "left": 116, "top": 541, "width": 188, "height": 187, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tatalaksana akromegali dapat dilanjutkan dengan pemberian terapi medikamentosa SSA (SRL) jika setelah operasi kondisi pasien masih belum terkontrol. Pasien diputuskan diberikan terapi SRL octretide LAR 20 mg intramuskular (IM) dengan interval 4 mg diberikan sebanyak 3x pemberian. Evaluasi terhadap respons pengobatan dilakukan dengan pemeriksaan IGF-1 dan GH. Hasil evaluasi setelah pemberian 3x octreotide LAR 20 mg menunjukkan kadar IGF-1 yang belum mencapai normal, sehingga terapi dilanjutkan dengan peningkatan dosis menjadi 30 mg.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 526, "width": 61, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 555, "width": 188, "height": 202, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adenoma hipofisis diperkirakan sebanyak 15% dari semua kasus tumor intrakranial. Pada kasus ini, perubahan pada tubuh pasien mulai dirasakan sejak tahun 2014. Pada tahun 2008 keluarga pasien mulai menyadari perubahan pada tubuh pasien yang bertambah besar seperti “raksasa”. Karena pasien tidak ada keluhan, keluarga ataupun pasien tidak berobat. Manifestasi klinis dari akromegali tergantung pada beberapa faktor, termasuk kadar GH dan IGF- 1, sensitivitas jaringan atau organ yang berbeda terhadap peningkatan kadar GH dan IGF-1, usia, dan ukuran tumor, seperti faktor", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "258", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 31, "width": 394, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitricana D et al. Makroadenoma Hipofisis Fungsional dengan Manifestasi …….", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 88, "width": 188, "height": 71, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "keterlambatan dalam diagnosis. Secara umum, gambaran klinis akromegali disebabkan efek somatik karena GH dan IGF- 1 yang berlebihan serta efek lokal yang disebabkan oleh perluasan tumor hipofisis. 5", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 161, "width": 190, "height": 579, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perubahan pada wajah dan tubuh pasien disebabkan efek somatik dari peningkatan kadar IGF-1 dimana peningkatan ketebalan kulit dan jaringan ikat, proliferasi yang tidak merata dari tulang rawan, tulang, dan jaringan epitel lainnya; dan pembesaran organ-organ dalam seperti kelenjar tiroid, hepatomegali, splenomegali, dan makro- glosia. Pada pasien dijumpai pula keluhan mata berupa mata kabur dan sakit kepala. Pada pemeriksaan lapangan pandang dengan tes Humprey didapatkan defek pada lapangan pandang di kedua mata berupa serco central pada OD dan enlarge blind spot pada OS (Gambar 3). Kelainan ini merupakan efek penekanan lokal adenoma pada organ sekitar yang menyebabkan gangguan penglihatan dan menyebabkan gejala neuro- logis yang meliputi sakit kepala serta kelumpuhan saraf kranial. Secara anatomi kelenjar hipofisis terletak pada daerah sella tursika yang dikelilingi oleh organ-organ penting seperti kiasme optik, saraf-saraf pusat, arteri carotis, sinus cavernosus dan sinus spheinodalis. Kiasma optikum adalah struktur berbentuk X dibentuk oleh per- silangan saraf optik (CN II) di otak. Sehingga jika terjadi pembesaran pada kelenjar hipofisis secara langsung akan menimbulkan efek penekanan ke organ-organ sekitar. Sinus kavernosus adalah struktur penting di otak yang dibentuk oleh pembuluh darah besar vena dan membentuk rongga yang dikelilingi oleh tulang sphenoid dan temporal. Rongga ini sangat signifikan karena lokasi dan isinya, di dalamnya terdapat saraf kranial ketiga (okulomotor) dan keempat (troklearis), sebagian saraf mata) dan dua saraf maksilaris yaitu nervus trigeminal (CN V) dan saraf kranial keenam (abdusen). 3,5,6", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 88, "width": 190, "height": 361, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tumor hipofisis yang mensekresi hormon pertumbuhan (GH) merupakan jenis tumor hipofisis yang paling ditentukan secara genetik. Hal ini berlaku baik untuk germline dan mutasi somatik. Germline mutasi terjadi pada beberapa gen yang diketahui (AIP, PRKAR1A, GPR101, GNAS, MEN1, CDKN1B, SDHx, MAX) serta kasus familial dengan gen yang saat ini tidak diketahui, sementara mutasi somatik pada GNAS ditemukan pada 40% tumor. Pada kasus ini, kakek pasien juga mempunyai gambaran bentuk tubuh yang sama dengan pasien. Hal ini juga yang menyebabkan pasien dan keluarga merasa perubahan pada tubuh pasien bukan suatu penyakit, tetapi mewarisi bentuk tubuh kakeknya, sehingga terjadi keterlambatan diagnosis. Kelainan atau mutasi gen yang terjadi pada pasien secara pasti belum dapat diketahui karena belum dilakukan pemeriksaan genetik. Akan tetapi, pasien mungkin mengalami mutasi somatik pada gene GNAS, yang ditemukan pada 40% kasus dengan manifestasi klinis hanya akromegali saja. 7,9,10", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 451, "width": 188, "height": 303, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Skrining awal pada pasien akromegali dapat dilakukan dengan pengukuran kadar GH dan IGF-1. Pada pasien hanya dilakukan pemeriksaan IGF-1 untuk mengetahui adanya akromegali tanpa dilakukan OGTT, ini disebabkan karena manisfestasi klinis akromegalinya sudah terlihat sangat jelas. Pada kondisi dengan tanda-tanda klinis yang samar-samar dan tingkat IGF-1 tidak terlalu tinggi, maka harus dilakukan tes toleransi glukosa oral untuk menunjukkan bahwa kadar hormon pertumbuhan tidak dapat ditekan hingga kurang dari 1 g/L oleh hiperglikemia. Hasil IGF-1 pasien didapatkan kadar yang sangat tinggi 764 ng/mL (57-241 ng/mL). Sesuai dengan algoritma penegakan diagnosis akromegali, maka selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan MRI kepala atau CT scan kepala dengan kontras untuk mengetahui adanya massa beserta ukuran dan invasi massa terhadap jaringan sekitar. 6", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "259", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 31, "width": 386, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Kesehatan Volume 9, Nomor 4, Desember 2022", "type": "Page header" }, { "left": 114, "top": 88, "width": 188, "height": 463, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manajemen terapi pada pasien dengan akromegali yang disebabkan oleh adenoma hipofisis bersifat komprehensif meliputi reseksi bedah transsphenoidal, iradiasi, dan terapi medis, dan pada masing-masing moda- litas terapi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tujuan utama terapi pada akromegali adalah untuk mencapai kontrol biokimia yang didefinisikan sebagai penurunan kadar hormon pertumbuhan hingga kurang dari 1 g/L dan kadar IGF-1 ke kisaran normal yang sesuai dengan usia, untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas akromegali serta untuk mengurangi atau menghilangkan massa tumor. Modalitas terapi dapat diberikan secara serial ataupun kombinasi. 3,6,10 Operasi transsphenoidal umumnya direkomendasikan sebagai terapi utama untuk massa yang berdiameter 10 mm atau lebih dan yang memiliki ekstensi ekstraselar atau gambaran kompresi, serta untuk pertumbuhan tumor yang persisten, terutama jika adanya gangguan penglihatan. Reseksi dapat mengurangi kompresi struktur vital dan memperbaiki sekresi hormon pituitari yang terganggu. Ketika TSS dilakukan oleh ahli bedah saraf yang berpengalaman, maka remisi akan mencapai lebih dari 85% untuk mikroadenoma dan 40–66% untuk makroadenoma. Jika remisi tidak tercapai, maka pasien memerlukan terapi medis tambahan dan/atau terapi radiasi. 3,6,10", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 552, "width": 188, "height": 202, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pasien menjalani operasi transpeonidal (transpheonidal surgery/TSS) untuk mengurangi volume massa tumornya. Setelah TSS, pasien diobservasi ketat untuk mengetahui apakah terjadi komplikasi akibat pengangkatan massa tumor. Komplikasi utama pada periode postoperasi segera setelah TSS dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu komplikasi pembedahan dan komplikasi pada kelenjar endokrin. Komplikasi akut postoperasi yang paling serius (biasanya terlihat dalam 24-48 jam setelah operasi) termasuk: hematoma sellar, sering disertai dengan kehilangan penglihatan, diplopia, dan/", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 88, "width": 187, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "atau sakit kepala dan kebocoran cairan serebrospinal.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 117, "width": 190, "height": 637, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hidrosefalus, meningitis, sinusitis, dan epistaksis (biasanya dari arteri spheno- palatina) dapat berkembang dalam 1-3 minggu pertama setelah operasi. Pemeriksaan CT scan dan MRI dapat dilakukan 24 jam setelah operasi untuk menilai gambaran pada daerah sella tursika. Hasil pemeriksaan PA mengesankan gambaran adenoma hipofisis. Berdasarkan gambaran klinis yang ada, laboratorium dan MRI kepala serta hasil PA massa di hipofisis, dapat disimpulkan pasien menderita akromegali yang disebabkan oleh tumor hipofisis fungsional jenis makroadenoma. Hasil CT scan kepala pasien setelah 1 hari postoperasi tidak dijumpai tanda-tanda komplikasi di daerah kepala. 12 Pada hari ke-5 postoperasi pasien mengalami komplikasi kebocoran leakage cerebro fluid dengan keluhan keluar cairan jernih dari kedua hidung. Kebocoran cairan serebrospinal dapat terjadi pada 2-5% kasus. Pasien lalu menjalani operasi ulang untuk memperbaiki kebocoran yang terjadi. Evaluasi terhadap komplikasi endokrin juga harus dilakukan, komplikasi awal yang dapat terjadi berupa gangguan elektrolit dan adrenal insufisiensi. Gangguan elektrolit yang terjadi akibat diabetes insipidus (DI), SIADH ataupun CSWS. Komplikasi ini dapat terjadi setelah 24 -72 jam post-operasi dan dapat berlangsung selama 10 hari post operasi, sehingga diperlukan monitoring ketat pada pasien. Diabetes insipidus (DI) yang terjadi biasa bersifat transien tetapi pada beberapa kasus dapat bersifat permanen. DI dapat terjadi pada 25% kasus, dimana 2% akan mengalami DI permanen. Pada pasien ini komplikasi kearah DI dan insufisiensi adrena ini tidak dijumpai. 12 Terapi medikamentosa pada akromegali dapat menjadi terapi pilihan lini pertama ataupun lini kedua. Terapi medis diindikasikan pada pasien akromegali yang gagal mencapai remisi setelah operasi atau", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "260", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 31, "width": 394, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitricana D et al. Makroadenoma Hipofisis Fungsional dengan Manifestasi …….", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 88, "width": 187, "height": 57, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pada keadaan kontraindikasi untuk dilakukan terapi bedah, Selain itu digunakan pada pasien yang radioterapi untuk menjembatani interval radioterapi sampai remisi lengkap. 13", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 146, "width": 187, "height": 57, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada tiga kelas obat yang tersedia untuk pengobatan akromegali: 1). Agonis dopamin, 2). Somatostatin analog dan 3). GH reseptor antagonis.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 204, "width": 187, "height": 478, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selama pengobatan, kadar hormon harus dinilai setiap 3 bulan dan pemeriksaan harus dilakukan setiap 6 bulan. Jika keadaan penyakit terkendali, pemeriksaan rutinitas tetap harus dipertahankan dan MRI dapat dilakukan setiap tahun. Namun, jika penyakitnya tidak terkontrol, dosis obat harus ditingkatkan, kelas obat harus diubah dan/ atau terapi kombinasi (2 kelas obat) harus dimulai. 14,15 Pedoman Endocrine Society merekomendasikan: penggunaan analog somatostatin generasi pertama pada sebagian besar pasien, cabergoline pada mereka dengan aktivitas penyakit minimal dan pertimbangan penggunaan pegvisomant generasi pertama yang bekerja panjang. Terapi analog somatostatin umumnya lebih disukai untuk individu dengan penyakit persisten post TSS. Saat ini, ada tiga analog somatostatin (SSA) yang direkomendasikan untuk digunakan; lanreotide, octreotide dan pasireotide. Lanreotide dan octreotide, bersama-sama, dianggap sebagai SSA generasi pertama, sedangkan pasireotide adalah SSA generasi kedua. 14 Monitoring postoperasi TSS jangka panjang harus dilakukan mengingat adanya komplikasi yang dapat terjadi. Monitoring harus dilakukan terhadap dampak reseksi tumor dan gangguan hormon yang dapat terjadi post- operasi. Pemantauan juga harus dilakukan terhadap pertumbuhan massa tumor kembali dan panhipopituitarism.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 683, "width": 187, "height": 71, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada beberapa kasus akromegali dapat dijumpai manifestasi klinis DM yang disebabkan peningkatan kadar GH yang berlangsung lama. Menurut data yang terbaru pada penelitian dengan 500 sample diketahui", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 88, "width": 189, "height": 521, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "prevalensi manifestasi DM berkisar antara 15,8% hingga 37,6%. Pada 23,8% pasien akromegali diketahui menderita DM. 17 Secara patofisiologi DM yang terjadi pada pasien akromegali mirip dengan DM tipe 2 yaitu terjadinya resistensi insulin. Namun, ada beberapa perbedaan yang melekat antara pasien dengan akromegali dan diabetes tipe 2. Pasien dengan DM tipe 2 sering memiliki kelebihan berat badan dengan lemak visceral berlebihan yang mendorong resistensi insulin. Sebaliknya, pasien dengan akromegali umumnya memiliki fenotip ramping dengan sedikit lemak viseral, dan resistensi insulin adalah terkait dengan kelebihan GH/IGF- 1. 17,18 Growth hormone memainkan efek fisiologis pada metabolisme glukosa secara langsung, dengan menginduksi gluko- neogenesis, glikogenolisis serta lipolisis dan meningkatkan resistensi insulin baik di hati dan perifer. Kondisi ini secara tidak langsung, melalui stimulasi IGF-1, memfasilitasi kerja insulin. GH menghambat supresi yang diinduksi insulin proses glukoneogenesis hati, sehingga meningkatkan produksi glukosa. Di sisi lain, efek lipolitik GH yang diketahui meningkatkan asam lemak (FFA) dari jaringan adiposa yang mengarah ke glukosa- lemak kompetisi substrat asam dan penurunan pemanfaatan glukosa dalam otot. Peningkatan produksi FFA melalui penekanan transporter glukosa dalam sel jaringan adiposa adalah salah satu faktor- faktor yang menyebabkan peningkatan glukoneogenesis dan perkembangan resistensi insulin. 18,19", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 611, "width": 188, "height": 143, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada pemeriksaan kadar IGF-1 pasien didapatkan kadar yang sangat tinggi. Pemeriksaan IGF-1 lebih dianjurkan pada pasien akromegali dengan manifestasi klinis yang khas dibandingkan GH. Kadar IGf-1 berkorelasi dengan kadar GH. IGF-1 juga dapat digunakan dalam menilai aktivitas penyakit dimana kadarnya berbanding lurus dengan aktivitas penyakit, sehingga sebagai evaluasi terapi dilakukan pemeriksaan kadar", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "261", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 31, "width": 386, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Kesehatan Volume 9, Nomor 4, Desember 2022", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 88, "width": 187, "height": 298, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IGF-1 secara berkala. 4,5,8,20 Pasien mendapatkan terapi kombinasi sebagai agen antidiabetiknya, kombinasi insulin dan metformin. Sampai saat ini, tidak ada pedoman khusus yang disepakati secara internasional untuk pengelolaan diabetes pada akromegali. Pedoman dari kelompok konsensus akromegali pada tahun 2013 merekomendasikan mengikuti jalur mana- jemen yang sama untuk tes diabetes pada akromegali sebagai diabetes tipe 2. Konsensus terbaru juga menyatakan, obat antidiabetes yang direkomendasikan adalah metformin, yang bekerja sebagai sensitizer insulin yang meningkatkan ambilan glukosa di perifer. Namun, data terbaru dari Jerman diketahui 36,5% pasien akromegali dengan diabetes yang dirawat mendapatkan terapi kombinasi dengan insulin dan metformin sebagai obat antidiabetiknya. 17,18", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 394, "width": 54, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 116, "top": 424, "width": 188, "height": 216, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akromegali merupakan penyakit yang sangat jarang dan sering ditemukan dengan kondisi yang sudah muncul komplikasi. Manajemen pasien akromegali dan DM tipe lain yang disebabkan oleh makroadenoma hipofisis fungsional memerlukan terapi yang komprehensif meliputi reseksi bedah transsphenoidal dan terapi medis hormonal. Pasien pada kasus ini telah menjalani operasi transphenoidal (TSS) dan diberikan terapi somatostatin analog (SSA) octretide long- acting release (LAR) serta insulin. Pasca tindakan operasi dan terapi hormonal kondisi klinis pasien membaik dengan kadar gula darah yang terkontrol dengan insulin.", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 656, "width": 66, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 116, "top": 686, "width": 187, "height": 58, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. M e l m e d S . P i t u i t a r y - T u m o r endocrinopathies. N Engl J Med. 2020 Mar 5; 382(10):937-950. doi: 10.1056/ NEJMra1810772", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 88, "width": 187, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Emerald M. Pituitary Gland: Pituitary Hormones. Elsevier Ltd. 2016. P. 392- 400.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 133, "width": 187, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Suh H, Martin DM, Charles MA, Nasonkin IO, Gage PJ, and Camper S. Role of PITX2 in the Pituitary Gland. In:", "type": "Text" }, { "left": 339, "top": 178, "width": 170, "height": 58, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Molecular Mechanisms of Axenfeld- Rieger Syndrome. Amendt BA (Editor). Chapter: 5. Publisher: Eurekah.com. 2005. P. 55-62.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 238, "width": 187, "height": 58, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Zahr R and Fleseriu M. Updates in Diagnosis and Treatment of Acromegaly. European Endocrinology. 2018; 14(2): 57 –61. doi: 10.17925/EE.2018.14.2.57.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 298, "width": 187, "height": 58, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. AlDallal S. Acromegaly: A Challenging Condition to Diagnose. International Journal of General Medicine. 2018; 11:337–343. doi: 10.2147/IJGM.S169611.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 358, "width": 187, "height": 57, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Molitch ME, Diagnosis and Treatment of Pituitary Adenomas A Review. JAMA. 2017; 313:516-523. doi:10.1001/ jama.2016.19699.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 417, "width": 187, "height": 58, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Bogusławska A and Korbonits M.Review Genetics of Acromegaly and Gigantism. J Clin Med. 2021 Mar 29; 10(7):1377. doi: 10.3390/jcm10071377.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 477, "width": 187, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Capatina C and Wass JAH. Acromegaly. Journal of Endocrinology. 2015; 226:T141 –T160.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 522, "width": 187, "height": 56, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Gadelha MR, Kasuki L, Korbonits M. The Genetic Background of Acromegaly. Pituitary. 2017; 20(1): 10–21. doi: 10.1007/s11102-017-0789-7.", "type": "List item" }, { "left": 323, "top": 580, "width": 187, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. Varlamov EV, McCartney S, Fleseriu M. Functioning Pituitary Adenomas–Current Treatment Options and Emerging Medical", "type": "List item" }, { "left": 339, "top": 625, "width": 168, "height": 28, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Therapies. Eur Endocrinol. 2019 Apr;15 ( 1 ) : 3 0 - 4 0 . d o i : 1 0 . 1 7 9 2 5 /", "type": "Table" }, { "left": 339, "top": 655, "width": 75, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EE.2019.15.1.30.", "type": "Text" }, { "left": 323, "top": 670, "width": 187, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11. Cordido F, Arnés JAG, Aspiroz MM, Vela", "type": "Table" }, { "left": 339, "top": 685, "width": 170, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ET. Practical Guidelines for Diagnosis and Treatment of Acromegaly. Endocrinol Nutr. 2013; 60(8):457-472. doi: 10.1016/", "type": "List item" }, { "left": 339, "top": 730, "width": 92, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "j.endonu.2013.01.012.", "type": "List item" }, { "left": 277, "top": 790, "width": 16, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "262", "type": "Page footer" }, { "left": 88, "top": 31, "width": 394, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitricana D et al. Makroadenoma Hipofisis Fungsional dengan Manifestasi …….", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 88, "width": 187, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12. Woodmansee WW, Carmichael J, Kelly", "type": "Table" }, { "left": 105, "top": 103, "width": 170, "height": 103, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D, Katznelson L. American Association of Clinical Endocrinologists and American College of Endocrinology Disease State Clinical Review: Postoperative Management Following Pituitary Surgery. Endocr Pract. 2015 Jul; 21(7):832-8. doi: 10.4158/EP14541.DSCR.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 208, "width": 187, "height": 42, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13. Plockinger U. Medical Therapy of Acromegaly. Int J Endocrinol. 2012; 2012: 268957. doi: 10.1155/2012/268957.", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 252, "width": 187, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14. Kyriakakis N, Seejore K, Hanafy A, Murray RD. Management of Persistent Acromegaly Following Primary Therapy:", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 297, "width": 187, "height": 130, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Current Landscape in the UK. Endocrinol Diabetes Metab. 2020 Jul; 3 (3): e00158. doi: 10.1002/edm2.158. 15. Taboada GF, van Haute FR, Correa LL, Casini AF, Gadelha MR. Etiologic Aspects and Management of Acromegaly. Arq Bras Endocrinol Metab. 2005; 49 (5):626-640. doi: https://doi.org/10.1590/ S0004-27302005000500004.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 429, "width": 187, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16. Giustina A, Barkhoudarian G, Beckers A, Shlomo A, Biermas N, Biller B, Boguszewski C et al. Multidisciplinary", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 88, "width": 170, "height": 58, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management of Acromegaly: A Consensus. Rev Endocr Metab Disord. 2020 Dec; 21(4):667-678. doi: 10.1007/ s11154-020-09588-z.", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 148, "width": 187, "height": 42, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17. Störmann S and Schopohl J.Drug Treatment Strategies for Secondary Diabetes in Patients with Acromegaly.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 192, "width": 168, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Expert Opin Pharmacother. 2020 Oct;21", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 206, "width": 170, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( 1 5 ) : 1 8 8 3 - 1 8 9 5 . d o i :", "type": "List item" }, { "left": 311, "top": 221, "width": 143, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10.1080/14656566.2020.1789098.", "type": "List item" }, { "left": 294, "top": 235, "width": 188, "height": 58, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18. Hannon AM, Thompson CJ, Sherlock M. Diabetes in Patients With Acromegaly. Curr Diab Rep. 2017 Feb;17(2):8. doi: 10.1007/s11892-017-0838-7.", "type": "List item" }, { "left": 294, "top": 295, "width": 187, "height": 59, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19. Ferraù F, Albani A, Ciresi A , Giordano C, Cannav S. Diabetes Secondary to Acromegaly: Physiopathology, Clinical Features and Effects of Treatment. Front", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 356, "width": 170, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Endocrinol (Lausanne). 2018; 9: 358. doi: 10.3389/fendo.2018.00358.", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 385, "width": 187, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20. Katznelson L, Laws ER, Melmed S,", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 400, "width": 170, "height": 71, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Molitch ME, Murad MH, Andrea, Wass JH. Acromegaly: An Endocrine Society Clinical Practice Guideline.J Clin E n do c rin ol Me t ab , No ve mb e r 2 0 1 4 ; 1 1 : 3 9 3 3 – 3 9 5 1 . h t t p s : / /", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 473, "width": 122, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "doi.org/10.1210/jc.2014-2700.", "type": "Table" } ]
e3132a46-b57b-95d3-3cb1-7138506c5422
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/diskursus_islam/article/download/9652/6743
[ { "left": 232, "top": 45, "width": 278, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 169, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 808, "width": 14, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "89", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 88, "width": 383, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMURNIAN AJARAN ISLAM KH FATHUL MUIN DG MAGGADING", "type": "Section header" }, { "left": 249, "top": 108, "width": 101, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri Salahuddin M. Darwis Muhdina", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 177, "width": 386, "height": 208, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak: Tulisan ini membahas tentang pemurnian ajaran Islam dengan melakukan studi terhadap pemikiran KH Fathul Muin Dg Maggading. Penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field Research) yang bersifat kualitatif. Penelitian lapangan ini berhadapan dengan keluarga, murid langsung, dan para pemuda Muhammadiyah yang senantiasa bersama KH Fathul Muin Dg Maggading semasa hidup. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, sosiologis dan filosofis. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku hasil karya KH Fathul Muin Dg Maggading, Diktat pelajaran Keimanan 1 dan 2, Diktat Pelajaran Tafsir 1, Gerak Langkah Muhammadiyah Terlibat Dalam Kekaburan, melakukan observasi di kalangan keluarga dan para murid KH Fathul Muin Dg Maggading juga dengan merujuk pada agenda harian 1970 dan 1971. Sedangkan sumber sekunder adalah buku-buku yang menyangkut biografi ringkas KH Fathul Muin Dg Maggading, diantaranya: Matahari Pembaharuan di Serambi Madinah Menelusuri tepak sejarah Muhammadiyah Kota Makassar,", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 389, "width": 386, "height": 205, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menepak Jejak Menata Langkah Sejarah Gerakan Dan Biografi Ketua-Ketua Muhamddiyah Sulawesi Selatan, dan terkhusus buku yang ditulis pada tahun 1966 berjudul Beginilah Muhammadijah Langkah dan Dharma Bakti Muhammadijah Tjab. Makassar. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang pada penelitian ini adalah dengan wawancara, wawancara mendalam, observasi, studi pustaka, dan data lokasi penelitian. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data deduktif yang bertitik tolak dari pengetahuan umum tentang pemurnian ajaran Islam, kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat khusus, setelah melakukan kajian mendalam terhadap pemikiran KH Fathul Muin Dg Maggading. Pekerjaan analisis data dalam hal mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengkategorisasikan data yang terkumpul, baik dari catatan lapangan, gambar, foto atau dokumen berupa laporan.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 603, "width": 386, "height": 148, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa KH Fathul Muin Dg Maggading mendefenisikan kata tajdīd sebagai pemurnian, banyak hal yang mendorongnya untuk melakukan pemurnian, diantaranya masalah pudarnya pemahaman ummat Islam akan fungsi utama dari al-Quran dan al-Sunnah. Selain itu, kondisi sosial seperti kondisi ummat Islam yang dalam masa transisi atau peralihan kebudayaan, dimana ilmu-ilmu Barat sudah menjadi penentu ukuran kebenaran dalam kehidupan, demikian juga dengan politik, dimana Masyumi dibubarkan dan para pemimpin revolusioner disudutkan. Menurutnya hanya ada satu jalan untuk merealisasikan pemurnian ini yaitu kembali kepada al-Quran dan al-Sunnah. Ia membagi pemurnian kedalam tiga bagian yaitu", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 808, "width": 209, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "90 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 88, "width": 386, "height": 70, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemurnian dalam bidang aqidah yaitu menjadikan al- Quran dan al-Sunnah sebagai satu-satunya landasan dalam kehidupan, ibadah yaitu tunduk dan patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah disyariatkan dan muamalah yaitu menjadikan Islam sebagai jalan hidup ( way of life) dimana ketiga bentuk pemurnian ini terinspirasi dari surah al-Fatihah.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 167, "width": 342, "height": 15, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Pemurnian Ajaran Islam; KH Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 191, "width": 108, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 207, "width": 428, "height": 204, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gerakan pemurnian ajaran Islam KH Fathul Muin Dg Maggading merupakan salah satu gerakan yang sangat terkenal diera tahun 1980-an di sekitar Makassar, ia terkenal merupakan ulama yang sangat keras menyuarakan tentang pemurnian Islam. Gerakan pemurnian Islam merupakan fenomena penting dalam perkembangan pemikiran dan gerakan Islam. Ia seringkali muncul, tampaknya secara periodik, dalam situasi mana banyak terjadi penyimpangan baik dalam moral, pemahaman maupun pengalaman agama. Penyimpangan itu dipandang oleh para penganjur purifikasi (pemurnian) sebagai kemerosotan agama dan masyarakat Islam, dan mereka menyatakan bahwa agar agama itu mencapai kejayaan, agama itu sendiri harus dibersihkan dari segala penyimpangan, pengaburan, dan pengotoran yang berjangkit di kalangan umat Islam. Pemurnian dalam Islam akan terus menerus ada pada setiap zaman, sebagaimana disampaikan oleh Nabi saw dalam hadisnya bahwasanya pada setiap penghujung seratus tahun, Allah swt mengutus untuk umat ini orang yang akan memperbaharui agama mereka. 1 Hadis ini sangat jelas menunjukkan adanya orang-orang yang senantiasa melakukan perbaikan di tengah-tengah umat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 414, "width": 429, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di Indonesia, pemurnian ajaran Islam silih berganti disuarakan dari generasi ke generasi, tidak terkecuali Makassar. Dari beberapa ulama yang melakukan purifikasi (pemurnian) di Sulawesi Selatan yang sangat terkenal adalah KH Fathul Muin Dg Maggading, akan tetapi sangat disayangkan kematiannya seakan menguburkan segala sumbangsinya dalam bidang ini. Ia merupakan sosok cikal bakal munculnya gerakan- gerakan Islam puritan di kawasan Indonesia Timur yang di mulai dari Makassar.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 429, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ini juga memberikan gambaran bahwa perjalanan Islam di Sulawesi Selatan tidak pernah kering dari peran para ulama dan da’i. Sejak awal kali masuk di Sulawesi Selatan, ulama yang dalam bahasa Arab berasal dari akar kata īlim, berarti sebuah tanda atau kekhususan sesuatu. 2 Adapun dalam kamus bahasa besar Indonesia diartikan sebagai orang yang ahli dalam bidang agama. 3 Para ulama memiliki peran yang signifikan di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan Indonesia. Mereka dipandang memerankan kepemimpinan regional yang efektif, ahli (memiliki kemampuan) dalam menghubungkan Islam kepada masyarakat, dan membawa ajaran Monoteistik Islam terserap dan tersebar ke daerah-daerah pinggiran. Ulama juga menghubungkan masyarakat desa dengan budaya nasional dan international 4 .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 635, "width": 429, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses Islamisasi yang terjadi di Sulawesi Selatan sejak masuknya Islam pada tahun 1605, sebagaimana disebutkan bahwa awal kedatangan Islam secara terang-", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 676, "width": 428, "height": 46, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Abu Dāud Sulaimān bin Al Asya’ṡ Al Sijastānī, Sunan Abī Dāud , Juz 5, (Bairūt: Dār Al Kitāb Al Arābī, 2009), h.109 2 Abi al Husain Ahmad bin Fāris bin Zakaria, Mu’jam Maqayīs Al-Lugah, (Cet. I; Bairut: Dār Uhyā al-Turāṡ Al Arabi, 2001), h. 663.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 428, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h.1774.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 324, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Abd.Kadir Ahmad, Ulama Bugis, (Makassar: Indobis Publishing, 2008), h. 1-2.", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 169, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 808, "width": 14, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "91", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terangan di wilayah Sulawesi Selatan di bawah oleh tiga dai yang berasal dari Minangkabau yang terkenal dengan Datu’ Tellue. Mereka Adalah: Abdul Qadi Datuk Tunggal dengan julukan Datuk ri Bandang, Sulung Sulaeman sebagai Datuk Patimang, dan Khatib Bungsu sebagai Datuk Ritiro. 5", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 429, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain tiga dai dan ulama pelopor Islam di Sulawesi Selatan ini, raja-raja Muslim pun memberikan sumbangsi yang begitu besar, sebut saja raja Gowa Bone La Tenri Ruwa yang tiga bulan setelah dilantik menjadi raja Bone menerima ajakan koleganya yaitu Sultan Alauddin untuk memeluk Islam, dan selanjutnya mengajak rakyatnya untuk menerima Islam sebagai agama resmi. 6", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 428, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seperti itulah upaya penyebaran Islam dan manjadi agama panutan resmi raja- raja serta masyarakat, pada tahap awal yang sangat sederhana, dapat dikatakan Islam batin, hanya sekadar formal, namun belum aplikatif, atau pemahaman agama terutama pada tahap akidah belum maksimal dan mendalam.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 428, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagaimana wilayah lainnya di Indonesia, Makassar diwarnai oleh kehidupan yang penuh dengan kesufian dan tarekat dan memang Islamisasi yang pertama sudah berbau Sufi. Kisah sufi selalu diwarnai dengan hal-hal yang ajaib atau kejadian yang luar biasa, hal yang sama terjadi ketika proses Islamisasi pertama di Makassar, dimana orang- orang yang membawa Islam dilengkapi dengan hal-hal yang luar biasa. 7", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 428, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di kecamatan Galesong Utara (termaksud suku Makassar) penduduknya 100 persen beragama Islam, tetapi mereka masih mempunyai kepercayaan nenek moyang, sebagaimana kutipan berikut:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 378, "width": 400, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mereka percaya bahwa disekeliling mereka seperti gunung, di pohon-pohon, di sungai atau di lautan terdapat kekuatan-kekuatann gaib yang tidak dapat dihadapi oleh kekuatan manusia. Kekutan-kekutan gaib ini sewaktu-waktu dapat marah dan mengancam kehidupan manusia. Oleh karena itu mereka berusaha supaya kekuatan-kekuatan gaib yang berada di sekelilingnya dapat memberi ketenangan hidup baginya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 460, "width": 400, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mereka berusaha mengharmoniskan hidupnya dengan kekuatan gaib tersebut. Untuk mencapai keharmonisan ini mereka mengadakan upacara-upacara mereka mempercayai bahwa dengan upacara itu kekuatan-kekuatan gaib tersebut menjadi tenang dan diharapkan akan memberikan ketenangan dan kesejahteraan masyarakat Galesong Utara. 8", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 529, "width": 428, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kondisi seperti ini bertahan terus dalam kehidupan masyarakat Makassar, bahkan sampai sekarang ini masih didapati, terutama dalam kehidupan masyarakat desa.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 557, "width": 429, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara umum, keadaan umat Islam ketika itu dapat dikatakan masih bergelimang dalam kemusyrikan dan kejahiliyahan diselimuti takhayyul, bi’dah-bi’dah, dan khurafat. Kehidupan umat Islam pada umummnya masih dikendalikan oleh", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 653, "width": 428, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 A. Matullada, Sejarah Masyarakat dan Kebudayaan Sulawesi Selatan, (Makassar: Hasanuddin University Press, 1998), h. 150.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 676, "width": 428, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 Hannabil Rizal, dkk., Profil Raja dan Pejuang Sulawesi Selatan, (Makassar: YAPMI, 2004), h. 114.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 428, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7 Ilham Hamid, dkk, Matahari Pembaharuan di Serambi Madinah Menelusuri Tapak Sejarah Muhammadiayah Kota Makassar, (Makassar: Majelis Pustaka PDM Kota Makassar dan LSQ Makassar, 2015), h. 69.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 427, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8 Ilham Hamid, dkk, Matahari Pembaharuan di Serambi Madinah menelusuri Tapak Sejarah Muhammadiyah Kota Makassar, h. 70-71.", "type": "Footnote" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 808, "width": 209, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "92 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 84, "width": 428, "height": 29, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pangaddakang/pangadereng 9 yang bebasis dan bertumpuh pada hal yang disebut sebagai gaukang dan kalompoang 1", "type": "Text" }, { "left": 217, "top": 98, "width": 119, "height": 15, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0 .", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 115, "width": 429, "height": 274, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam bidang pendidikan, sama sekali belum memiliki lembaga pendidikan modern yang ditandai dengan sistem klasikal, ada kurikulum, dan ada proses pembelajaran yang teratur. lembaga pendidikan tradisional yang ada hanyalah lembaga pendidikan mangaji tudang 1 1 untuk mempelajari al Quran. Transformasi ilmu pengetahuan keagamaan lainnya, seperti thahara, belajar shalat, belajar paraele (kewarisan), dan sebagainya lebih banyak dilakukan melalui keluarga atau melalui guru tarekat atau melalui Daengta Kalia, Daeng Imang (Qadhi) , dan petugas parewa sara (perangkat syariat) lainnya. 1 2 Bersama dengan berjalannya waktu penyebaran Islam terus mengalami perkembangan, gerakan dakwah pun mulai bermunculan, gerakan-gerakan tersebut umumnya terbagi dalam dua golongan yaitu gerakan modernis dan reformis. Yang dimaksud dengan reformis adalah gerakan yang menggunakan organisasi sebagai alat perjuangannya, disamping gerakan ini menggunakan organisasi sebagai alat perjuangannya, juga berusaha memurnikan Islam dan membangun kembali Islam dengan pikiran-pikiran baru, sehingga Islam dapat mengarahkan dan membimbing umat manusia dalam kehidupan mereka, misalnya: Muhammadiyah dengan melahirkan banyak tokoh di antaranya KH Fathul Muin Dg Maggading. Ia merupakan salah satu ulama kharismatik diera tahun 1960an sampai 1980an yang dikenal dengan aktivitas dakwah dan ceramahnya di sebuah masjid yang bernama Ta’mirul Masājid yang berlokasi di jalan Banda kota Makassar. 1 3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 389, "width": 428, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tulisan ini membahas tentang pemurnian ajaran Islam dengan melakukan studi terhadap pemikiran KH Fathul Muin Dg Maggading.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 431, "width": 130, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "II. KAJIAN TEORETIK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 447, "width": 457, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian dalam kamus bahasa Indonesia berasal dari kata munri yang artinya tidak becampur dengan unsur-unsur lain (tulen). Pemurnian berarti proses atau tindakan memurnikan sesuatu dari yang mengotorinya supaya menjadi bersih. 1 4 Tajdīd sendiri dalam bahasa Arab secara etimologi yaitu menjadikan sesuatu menjadi baru, atau memperbaharui sesuatu. 1 5 Tajdīd adalah lawan dari kata lama, sebagaimana ketika seseorang mengatakan orang itu memperbaharui sebuah urusan, artinya mengadakan kembali setelah lama ditinggalkan. 1 6 Oleh karena itu, tajdīd secara", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 561, "width": 428, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9 Pangadakkang (Makassar) Pangngadereng (Bugis) berarti sistem pranata sosial yang berisi kitab undang-undang dasar tertinggi orang Bugis Makassar, lihat; Ilham Kadir, http://ilhamkadirmenulis.blogspot.co.id/2013/04/syariat-islam-di-sulsel-sebuah,pranata.(17Oktober 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 428, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 0 Kalompoang/gaukang artinya Karaeng (tuan), lihat: Anwar Thosibo, Historiografi Perbudakan Sejarah Perbudakan di Sulawesi Selatan Abad XIX, (Magelang: Indonesia TeraI , 2001), h. 26. 1 1 Mengaji tudang artinya pengajian dengan Halaqo, lihat; http://www.uin-alauddin.ac.id/uin-124- .html, (17 Oktober 016).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 642, "width": 125, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 2", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 428, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mustari Bosra dkk, Menepak Jejak Menata Langkah Sejarah Gerakan dan Biografi Ketua-Ketua Muhammadiyah Sulawesi Selatan , (Cet. I; Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2015), h. 21.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 665, "width": 428, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 3 Mustafa Kamal Pasha, Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Dalam Perspektif Hostoris dan Ideologis , (Cet. I; Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI), 2000), h. 55.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 699, "width": 357, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 4 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 601.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 428, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 5 Al Imām Al Allāmah Abu Al Fadl Jamāl Al Dīn Muhammad bin Mukrim bin Maẓur Al Ifriqī Al Misrī, Lisān Al Arab, Juz 2, (Bairūt: Dār Sādir, t. tahun), h. 202.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 428, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 6 Al Ālim Al Allāmah Ahmad bin Muhammad bin Ali Al Faiwamī Al Maqrī, Misbāh Al Mun Al Munīr , (Bairūt: Maktabah Libanon, 1987), h. 92.", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 169, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 808, "width": 14, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "93", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bahasa bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang pernah ada akan tetapi tidak nampak diakibatkan oleh sebab-sebab tertentu, ketika ia dikembalikan lagi seperti semula sebelum terjadinya perubahan, maka hal ini disebut dengan pemurnian. 1 7", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 448, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara terminologi tajdīd memiliki beberapa makna diantaranya; Menghidupkan kembali amalan yang sesuai dengan al-Quran dan al-Sunnah, setelah lama tidak dilaksanakan, serta menyerukan untuk kembali kepada keduanya 1 8 . Adapun orang-orang yang melakukan tajdīd disebut mujaddid, Al Maudūdī mengatakan mujaddid adalah setiap orang yang kembali menghidupkan syiar-syiar agama Islam setelah lama ditinggalkan, dan mengokohkannya kembali setelah lama terputus. 1 9 Pemurnian dalam istilah Islam juga berarti menghidupkan kembali rambu-rambu Islam dan menegakkan kembai pilar-pilar Islamiyah agama ini dengan menjaga nash- nash yang shahih secara bersih, dan membersihkan agama ini dari bi’dah dan penyimpangan yang mengotori, baik dalam bidang Nazhariyah (pemikiran), Amaliyah (ibadah) maupun bidang Sulukiyah (prilaku akhlak). 2 0", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 428, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam konsep Muhammadiyah pembaharuan bisa juga berarti pemurnian, oleh karena itu kata tajdīd yang berarti pembaharuan harus dipandang menurut sasarannya:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 428, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertama: Berarti pembaharuan dalam arti mengembalikan kepada keasliannya/kemurniannya, ialah bila tajdīd itu sasarannya mengenai soal-soal prinsip perjuangan yang sifatnya tetap/tidak berubah-ubah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 429, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedua: Berarti pembaharuan dalam arti modernisasi, ialah bila tajdīd itu sasarannya mengenai masalah seperti: metode, sistem, teknik, strategi, taktik perjuangan, dan lain-lain yang sebangsa itu, yang sifatnya berubah-ubah, disesuaikan dengan situasi dan kondisi/ruang dan waktu.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 405, "width": 429, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tajdīd dalam kedua artinya, itu sesungguhnya merupakan watak dari pada ajaran Islam itu sendiri dalam perjuangannya. Dapat disimpulkan bahwa pembaharuan itu tidaklah selamanya berarti memodernkan, akan tetapi juga memurnikan, membersihkan yang bukan ajaran. 2 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 460, "width": 428, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal ini senada dengan apa yang telah menjadi keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam Muktamar XXII, 1989 di Malang yang merumuskan makna tajdīd sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 499, "width": 429, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari segi bahasa, tajdīd berarti pembaharuan; dan dari segi istilah, tajdīd memiliki dua arti, yakni: (1) Pemurnian, dan (2) Peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 541, "width": 429, "height": 40, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian sebagai arti tajdīd yang pertama, dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan dan bersumber kepada al-Quran dan Sunnah Shahīhah (Maqbūlah).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 584, "width": 429, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan arti peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya, tajdīd dimaksudkan sebagai penafsiran, pengamalan, dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah Shahīhah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 642, "width": 428, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 7 Busṭāmī Muhammad Saīd, Mafhūm Tajdīd Al Dīin , (Cet. III; Jeddah: Markaz Al Ta’ṣīl li Al Dirāsāt wa Al Buhūṡ, 1436H/2010M), h. 15.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 665, "width": 427, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 8 Muhammad Abdul Raūf Al Munāwī, Faid Al Qadīr Syarh Al Jāmi’ Al Soghīr , Juz 1, (Cet. II; Bairūt: Dār Al Ma’rifa, 1391 H/1972 M), h. 14.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 428, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 9 Abu Al A’lā’ Al Maudūdī, Mūjaz Tārīkh Tajdīd al-Dīn wa Ihyāuhu wa Waqi’ Al Muslimina wa Sabīl Al Nuhūd Bihim , (Cet. II; Libanon: Dār Al Fikr Al Hadīṡ, 1386 H/ 1967 M), h. 13.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 426, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 0 Agus Hasan Bashari, Mewaspadai Gerakan Kontekstualisasi al-Quran, (Surabaya: Pustaka as- Sunnah, 2003), h. 35.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 428, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 1 Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusta Muhammadiyah, Sejarah , http://tarjih.muhammadiyah.or.id. (12 Oktober 2016).", "type": "Footnote" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 808, "width": 209, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "94 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 85, "width": 364, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tajdīd dalam arti pemurnian (purifikasi) menyasar pada tiga sasaran, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 99, "width": 400, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. I’ādah atau pemulihan; yaitu membersihkan ajaran Islam yang tidak murni lagi.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 113, "width": 400, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Ibānah atau memisahkan; yaitu memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya, mana yang Sunnah dan mana pula yang bid’ah.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 140, "width": 429, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ihyā’ atau menghidup-hidupkan; yaitu menghidupkan ajaran-ajaran Islam yang belum terlaksana atau yang terbengkalai. 2", "type": "Text" }, { "left": 404, "top": 153, "width": 4, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 463, "height": 93, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan sejarah yang muncul dalam rangka purifikasi (pemurnian) agama. Pertama kali adalah gerakan Hanbalī 2 3 yang dipelopori oleh Abū Muhammad al-Barbahārī. 2 4 Dengan kata lain, ia dipandang sebagai pelopor gerakan puritan pertama dalam sejarah Islam. Situasi masyarakat ketika itu ditandai dengan beberapa penyimpangan. Pertama, pernyimpangan aqidah telah melanda ummat Islam, kerena pengaruh filsafat Yunani yang kemudian muncul dalam masyarakat Islam dalam bentuk ilmu kalam dan falsafah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 265, "width": 428, "height": 40, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedua, bi’dah dan khurafat juga menjamur di kalangan ummat Islam, sehingga timbul upacara-upacara ritual yang tidak berpangkal pada ajaran Allah dan Nabi. Penyimpangan seperti ini dilakukan oleh Syi’ah. 2 5", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 309, "width": 428, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gerakan-gerakan pemurnian yang ada, apakah itu di Arab ataupun di Indonesia, kesemuanya memiliki tujuan akhir yang sama. Perbedaannya hanyalah corak pemurnian dan metode perubahan yang ditempuh. Setelah al-Barbahāri dari generasi ke generasi tokoh-tokoh pemurnian Islam terus bermunculan .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 364, "width": 514, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lahirnya gerakan pembaharuan di Indonesia pada abad ke 19 dan 20 masehi, tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Islam di Timur Tengah, khususnya seperti Mekkah sebagai Tanah Suci ummat Islam. Setiap tahun, khususnya pada bulan Haji seluruh ummat Islam yang mampu datang ke Tanah Suci ini dari berbagai penjuru dunia termaksud Indonesia, guna melaksanakan ibadah Haji, rukun Islam yang kelima. 2 6", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 433, "width": 541, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada waktu itu di Timur Tengah angin pembaharuan Islam yang dipelopori tokoh-tokoh pembaharuan Islam, seperti Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab, Sayyed Jamaluddin Al Afgani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, Syekh Ahmad Khatib, semua tokoh-tokoh pembaharuan ini mengambil inspirasi dari Ibnu Taimiyah. 2 7 Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia dimulai ketika haji Miskin dan kawan- kawannya pulang dari Mekkah dengan membawa dan menyebarkan paham pemurnian agama ke daerah asal merka, yaitu Minangkabau. Gerekan mereka ini kemudian dikenal dengan “Gerakan Paderi” yang menimbulkan pengaruh besar bagi kehidupan sosial masyarakat Minangkabau. Gerakan Paderi ini pada masa selanjutnya, yaitu pada awal abad ke-20, dilanjutkan oleh gerakan Kaum Muda yang dipelopori antara lain oleh Syekh Muhammad Jamil Jambek, Haji Abdul Karim Amrullah, Haji Abdullah Ahmad, dan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 428, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 2 Mustafa Kamal Pasha, Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Dalam Perspektif Hostoris dan Ideologis , h. 137 2 3 Aliran fikih Islam yang dinisbahkan kepada Imam Ahmad Ibnu Hambal bin Hilai, Nama lengkap imam besar ini adalah Ahmad bin Hambal bin Hilal bin Usd bin Idris bin Abdullah bin Hayyan ibn Abdullah bin Anas bin Auf bin Qasit bin Mazin bin Syaiban. Ia terlahir di Baghdad Irak pada tahun 164 H/780 M. Lihat: Abdullah Mustafa Al-Maraghi, Pakar-Pakar Fiqih Sepanjang Sejarah , (Yogyakarta, LKPSM, 2001), h. 105.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 676, "width": 428, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 4 Salah satu pembesar mażhab Hanabilah, namanya adalah Abū Muhammad al-Hasan bin Alī bin Khalaf al-Barbāhārī. Lihat: Al- Imām Syamsuddīn Muhammad bin Ahmad bin Uṡmān al-Ẓahabī, Siyar al- A’lām al-Nubalā’ , Juz 2, (Cet. XII; Bairūt: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 90.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 427, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 5 Moh. Salim Aldjufri, Wahdah Islamiyah di Gorontalo (Studi Tentang Corak Pemikiran dan Respon Masyarakat) , (Jakarta: Kemetrian Agama RI, 2011), h. 47.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 327, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 6 Delier Noer , Gerakan Modern Islam di Indonesia , (Jakarta: LP3S, 1996), h. 30.", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 169, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 808, "width": 14, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "95", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syekh Muhammad Ibrahim Musa Parabek. Gerakan mereka tak hanya bersifat teologis tetapi juga bersifat sosial, diantaranya dengan mendirikan pesantren, madrasah, pengajian, penerbitan buku-buku dan majalah. 2 8", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 428, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada dua faktor yang menyebabkan tumbuh suatu kesadaran akan perlunya kebangkitan Islam. Pertama; faktor yang bersifat keagamaan yang lahir dari keprihatinan terhadap merosotnya rasa keimanan pada sebagaian besar kaum Muslim kala itu. Kedua; faktor yang bersifat politik yang muncul dari kebencian dan kekhawatiran terhadap ancaman pengaruh Barat yang terus mendesak. Di samping kedua faktor tersebut, mengalirnya imigran Arab dari Hadramaut yang membawa paham ortodoks tersebut berhasil pula meningkatkan kesadaran beragama umat Islam. 2 9", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 238, "width": 178, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "III. METODOLOGI PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 255, "width": 428, "height": 340, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field Research) yang bersifat kualitatif. Penelitian lapangan ini berhadapan dengan keluarga, murid langsung, dan para pemuda Muhammadiyah yang senantiasa bersama KH Fathul Muin Dg Maggading semasa hidup. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, sosiologis dan filosofis. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku hasil karya KH Fathul Muin Dg Maggading, Diktat pelajaran Keimanan 1 dan 2, Diktat Pelajaran Tafsir 1, Gerak Langkah Muhammadiyah Terlibat Dalam Kekaburan, melakukan observasi di kalangan keluarga dan para murid KH Fathul Muin Dg Maggading juga dengan merujuk pada agenda harian 1970 dan 1971. Sedangkan sumber sekunder adalah buku-buku yang menyangkut biografi ringkas KH Fathul Muin Dg Maggading, diantaranya: Matahari Pembaharuan di Serambi Madinah Menelusuri tepak sejarah Muhammadiyah Kota Makassar, Menepak Jejak Menata Langkah Sejarah Gerakan Dan Biografi Ketua-Ketua Muhamddiyah Sulawesi Selatan, dan terkhusus buku yang ditulis pada tahun 1966 berjudul Beginilah Muhammadijah Langkah dan Dharma Bakti Muhammadijah Tjab. Makassar. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang pada penelitian ini adalah dengan wawancara, wawancara mendalam, observasi, studi pustaka, dan data lokasi penelitian. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data deduktif yang bertitik tolak dari pengetahuan umum tentang pemurnian ajaran Islam, kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat khusus, setelah melakukan kajian mendalam terhadap pemikiran KH Fathul Muin Dg Maggading. Pekerjaan analisis data dalam hal mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengkategorisasikan data yang terkumpul, baik dari catatan lapangan, gambar, foto atau dokumen berupa laporan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 611, "width": 248, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 625, "width": 429, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata tajdīd menurut KH Fathul Muin Dg Maggading adalah pemurnian, untuk menyempurnakan pemurnian ini hanya bisa dicapai dengan cara kembali kepada ajaran al-Quran dan al-Sunnah. 3 0 KH Fathul Muin Dg Maggading membagi konsep pemurnian menjadi tiga bagian yaitu pemurnian dalam bidang aqidah, ibadah, dan muamalah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 427, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 8 Darul Aqsha, K.H. Mas Mansur (1896-1946): Perjuangan dan Pemikiran , (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 9-10", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 295, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 9 Daliar Noer, Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942, h. 30-34", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 386, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 0 Fathul Muin Dg Maggading, Gerak Langkah Muhammadijah Terlibat dalam Kekaburan , h. 1.", "type": "Footnote" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 808, "width": 209, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "96 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 88, "width": 187, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Pemurnian dalam Bidang Aqidah", "type": "List item" }, { "left": 114, "top": 102, "width": 118, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pengertian Aqidah:", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 115, "width": 429, "height": 67, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara etimologi, kata aqidah diambil dari kata dasar al-‘aqdu yaitu al-rabth (ikatan), al-Ibrāmal-ihkām (pengesahan), (penguatan), al-tawaṡṡuq (menjadi kokoh, kuat), al-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), al-tamāsuk (pengokohan) dan al- iṡbātu (penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqīn (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 184, "width": 429, "height": 52, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al-‘Aqdu (ikatan) lawan kata dari al-hallu (penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: Aqadahu Ya'qiduhu (mengikatnya), Aqdan (ikatan sumpah), dan Uqdatun Nikah (ikatan menikah). Allah swt berfirman dalam Q.S. Al- Māidah/5; 89.", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 247, "width": 419, "height": 15, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                    ", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 282, "width": 420, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                                                                                                                                                                         ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 381, "width": 70, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 395, "width": 516, "height": 122, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah- sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). 3 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 533, "width": 428, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aqidah secara terminologi yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 575, "width": 428, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aqidah Islamiyyah maknanya adalah keimanan yang pasti teguh dengan Rububiyyah Allah swt, Uluhiyyah-Nya, para Rasul-Nya, hari Kiamat, takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib, pokok-pokok agama dan apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih dengan ketundukkan yang bulat kepada Allah swt baik dalam perintah-Nya, hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta meneladani Rasulullah saw. 3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 640, "width": 428, "height": 94, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 3 1 Kementerian Agama RI, Al-Qura’n dan Terjemahannya, (Cet. I; Jakarta: al-Hadi Media Kreasi, 2015), h. 122.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 427, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 2 Abdullah bin Abdul Hamīd Al-Atsarī, Al-Wajīz fī Aqīdah al-Salaf al-Shālih, ( Ahli al-Sunnah wa al-Jamā'ah), (Cet. I; Riyadh, Dār al-Rāya li Nasyr wa al Tauzī’, 1418 H), h. 17-19.", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 169, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 808, "width": 14, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "97", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 401, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Landasan Pemurnian Ajaran Islam KH Fathul Muin Dg Maggading dalam bidang Ibadah", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 115, "width": 428, "height": 50, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan paling penting dalam permasalah pemurnian aqidah dalam pemikiran KH Fathul Muin Dg Maggading terinspirasi dari QS. Al-Fātihah/1: 1-3                                           ", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 150, "width": 227, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                           ", "type": "Text" }, { "left": 420, "top": 186, "width": 84, "height": 15, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "            ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 73, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 228, "width": 400, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang . Yang menguasai hari Pembalasan .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 283, "width": 428, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat-ayat ini adalah pondasi penting kehidupan seorang Muslim, mulai dari menanamkan keyakinan dalam hati akan kekuasaan Allah, sampai pada meyakini bahwa sistem hidup yang terbaik adalah aturan-aturan Allah swt.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 324, "width": 428, "height": 39, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Inilah yang menunjukkan diantara fokus pembahasan pemurnian dalam bidang ibadah KH Fathul Muin Dg Maggading adalah menjelaskan tentang kekaburan akan fungsi rujukan utama ummat Islam yaitu al-Quran dan al-Sunnah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 366, "width": 429, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurutnya, hanya dengan al Quran dan al-Sunnah, ummat ini akan menemukan jalan yang benar (siratul Mustaqīm) yang akan membawa kehidupan bahagia (Dienul Islam). Kehidupan yang teratur, terarah, terpimpin, yang berdasarkan hukum ciptaan Allah swt. 3 3 Ini jelas dalam firman Allah, Q.S. al-A’rāf/7: 96.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 419, "height": 51, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                                                          ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 492, "width": 70, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 506, "width": 400, "height": 52, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. 3", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 544, "width": 4, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 575, "width": 428, "height": 38, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Baginya, ummat Islam tidak perlu bersusah payah untuk mencari falsafah hidup baru. Ajaran ummat Islam sudah sangat lengkap dengan adanya dua pondasi terkuat, yaitu al-Quran dan al-Sunnah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 616, "width": 356, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Tanda Baiknya Aqidah Menurut KH Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 428, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aqidah sebagai pondasi keIslaman, harus terpatri dalam hati ummat Islam, yang dengannya ummat ini melakukan segala aktivitas kehidupannya. Dalam pandagan KH Fathul Muin, yang dimaksud dengan iman yang kuat dan murni kepada Allah, Rasul, firman-Nya, dan sabda Rasul-Nya, undang-undang, hukum-hukumNya (al-Quran dan al- Sunnah) adalah dengan cara meninggalkan segala sesuatu yang tidak sesuai, tidak sejalan", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 338, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 3 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan 1, (t.cet, t.p, 1970), h. 4", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 254, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 4 Kementerian Agama RI, Al-Qura’n dan Terjemahnya, h. 163", "type": "Footnote" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 87, "top": 808, "width": 209, "height": 23, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "98 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 425, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bahkan bertentangan, bertolak belakang dari ketentuan Allah, Rasul, al-Quran dan al- Sunnah. Kiyai menjelaskan:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 115, "width": 400, "height": 80, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk itu, segala sesuatu yang tidak cocok, tidak sesuai, menyimpang, bertolak belakang, menyalahi bahkan bertentangan dengan hukum Allah, sekalipun itu atas nama madzhab 3 5 , tariqat, tasawwuf, ulama, ijma’ ulama, pendapat gurutta, adat kebiasaan, adat orang dulu, hukum nenek moyang, filsafat, dan analogi-analogi, ilmu pengetahuan, sistem kehidupan dan kebudayaan baik dari Timur ataupun dari Barat, baik proggresip maupun modern, harus ditinggalkan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 198, "width": 400, "height": 53, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ia mempertegas dengan mengatakan: Jauhi madzhab, sebab inilah yang memecah belah ummat hingga bergolong-golongan yang mencerai-berikan ummat sehingga bentrok terus menerus satu sama lain. Buang tarekat dan mazhab sebab inilah sumber malapetaka kelemahan dan keruntuhan Islam. 3", "type": "Text" }, { "left": 494, "top": 236, "width": 4, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 429, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lebih lanjut, ia menyebutkan beberapa ayat sebagai seruan kepada ummat Islam untuk kembali memurnikan dan membulatkan keimanan sesuai dengan apa yang telah Allah swt tentukan. Q.S. Al-Baqarah/2: 135-137.", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 316, "width": 421, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                 ", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 351, "width": 420, "height": 51, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                                                                                                        ", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 422, "width": 419, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                 ", "type": "Text" }, { "left": 304, "top": 458, "width": 199, "height": 15, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                              ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 486, "width": 70, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 500, "width": 400, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Katakanlah hai Muhammad bahkan pasti bahwa millah (cara hidup) Nabi Ibrahim itulah yang lurus, bersih, jauh dari pada sesuatu diluar wahyu Allah. Katakanlah, kami semua beriman pada Allah dan wahyu yang diturunkan pada Nabi-Nabi, Ibrahim, Ismail, Ishaq, ya’qub dan keturunannya, dan jugaberiman pada wahyu yang diturunkan pada Nabi Musa (Taurat) dan Nabi Isa (Injil) dan segala wahyu yang diterima oleh semua Nabi-Nabi Allah, tidak kami ingkar satupun, malahan setiap saat siap untuk melaksanakannya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 596, "width": 400, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maka sekiranya keimanan mereka sama dengan iman kamu sekalian (Rasul dan sahabat-sahabatnya) pastilah mereka akan dipimpin. Sebaiknya bila mereka menyalahi iman kamu (yaitu menyeleweng meninggalkan Quran wahyu) maka", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 653, "width": 125, "height": 7, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 5", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 656, "width": 428, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara bahasa, mazhab memiliki dua pengertian, pertama kata mazhab berasal dari kata zahaba- yazhabu yang memiliki arti telah berjalan, telah berlalu, telah mati. Pengertian kedua yakni, mempunyai arti suatu yang diikuti dalam berbagai masalah disebabkan adanya pemikiran, oleh karena itu mazhab berarti yang diikuti atau dijadikan pedoman atau metode.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 702, "width": 428, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara istilah, Madzhab adalah hasil ijtihad seorang imam (mujtahid) tentang hukum suatu masalah atau tentang kaidah-kaidah istinbath. Dengan demikian pengertian mazhab adalah: mengikuti hasil ijtihad seorang imam tentang hukum suatu masalah atau kaidah-kaidah istinbath-nya. Lihat: Dedi Supriadi, Perbandingan Mazhab dengan Pendekatan Baru , (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), h. 14.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 277, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 6 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan 1 , h. 10.", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 169, "height": 23, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 496, "top": 808, "width": 14, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "99", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pastilah mereka hancur, pecah belah, berantakan. Maka untuk menghadapi golongan (madzhab, tarekat, pemecah agama) cukuplah Tuhanmu untuk engkau. Dialah yang Maha Mendengar dan Maha Tahu. 3 7", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 428, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurutnya beginilah aqidah, iman dan keyakinan yang benar yang diakui oleh Allah dan RasulNya, selainnya tertolak tidak berharga dan tidak bernilai disisi Allah swt. Hanya iman yang demikian ini dapat memperoleh bimbingan hidayah dari Allah pada kehidupan dunia dan akhirat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 212, "width": 338, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pandangan KH Fathul Muin Dg Maggading tentang Al-Quran", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 226, "width": 428, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam pandangan KH Fathul Muin Dg Maggading, ia memahami di antara urgensi al-Quran, adalah sebagai berikut;", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 253, "width": 414, "height": 53, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Al-Quran adalah pedoman hidup seorang Muslim yang semestinya dijadikan fondasi kehidupan, karena dalam al-Quran, Allah telah menceritakan perjalanan kehidupan para Nabi, terkhusus Nabi Muhammad saw, sebagai bahan pelajaran bagi generasi setelahnya. Q.S. Al-Ahzāb/33: 21.", "type": "List item" }, { "left": 84, "top": 329, "width": 419, "height": 51, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                             ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 393, "width": 70, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 407, "width": 400, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. 3", "type": "Text" }, { "left": 392, "top": 431, "width": 4, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 462, "width": 428, "height": 38, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagaimana al-Quran juga telah menjelaskan perjalanan orang-orang beriman sepanjang sejarah, bagaikan mata rantai yang akan terus sambung meyambung.Q.S. Yūsuf/12: 111.", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 511, "width": 419, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                           ", "type": "Text" }, { "left": 156, "top": 546, "width": 348, "height": 15, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                            ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 575, "width": 70, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 589, "width": 400, "height": 107, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sesungguh adalah pada sejarah perjuangan mereka yang beriman dan sambung- menyambung mengandung gambaran bagi manusia yang mempunyai pikiran. Sejarah yang disusun oleh Allah swt dalam al-Quran ini tidaklah merupakan isapan jempol penuh dengan dusta dan tipuan. Sebaliknya adalah mengandung semata- mata pembenaran dan pembetulan terhadap kejadian yang ada sebelumnya, yang merupakan tambahan pengetahuan serta penjelasan tentang akibat-akibat segaa sesuatu kejadian sejarah pula, merupakan pimpinan yang mengandung rahmat bagi kaum yang beriman. 3 9", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 722, "width": 125, "height": 7, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 7", "type": "Footnote" }, { "left": 127, "top": 725, "width": 351, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahan KH Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan 1 , h. 10-11.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 347, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 8 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan I1, (t.cet, t.p, 1970), h. 4.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 280, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 9 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan I1, h. 4.", "type": "Footnote" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 808, "width": 211, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "100 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 428, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain menukil ayat di atas, ia kembali menegaskan akan perkara penting ini, dengan menyebutkan firman Allah swt. Q.S. Surah Hūd/11: 120:", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 136, "width": 420, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                               ", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 172, "width": 154, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                    ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 200, "width": 534, "height": 52, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahannya : Dan segala sesuatu dari pada sejarah para Nabi dan Rasul yang dapat memelihara jiwa jihad dan semangat berkorban telah kami lukiskan dalam al-Quran, sejarah yang membawa kebenaran, nasehat dan pelajaran komplit bagi kaum beriman. 4 0", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 255, "width": 414, "height": 66, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Hanya dengan bimbingan dan petunjuk Allah swt umat Islam akan sampai kepada siratal Mustaqim , dan yang ia maksud dengan siratal Mustaqim adalah al Quran al- Karim. Artinya untuk menjalankan siratal Mustaqim yaitu kandungan daripada al- Quran itu, membutuhkan bimbingan dan petunjuk dari Allah swt. Dalam buku diktat pelajaran keimanan 2, ia menjelaskan:", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 324, "width": 400, "height": 53, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk berada dalam jalan yang lurus, manusia memerlukan petunjuk dan pimpinan agar tidak tersesat di tengah jalan, sehingga ia dapat sampai pada akhirnya pada tujuan perjalanan, yaitu tegaknya hidup dan kehidupan seorang yang diridhai, disenangi oleh Allah swt.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 379, "width": 400, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sampainya seseorang pada tujuan terakhir tentulah memerlukan petunjuk atau Hudan. Adapun petunjuk atau Hudan ini tidak lain daripada al-Quran. 4", "type": "Text" }, { "left": 572, "top": 390, "width": 4, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 421, "width": 426, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Statement ini diperkuat dengan menyebutkan beberapa ayat dari Q.S. surah al- Bāqarah/2: 2", "type": "Text" }, { "left": 225, "top": 456, "width": 243, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 484, "width": 527, "height": 24, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya: “Inilah al-Quran tak ada syak di dalamnya, Hudan (petunjuk) bagi muttaqin”. 4 2", "type": "Text" }, { "left": 374, "top": 553, "width": 108, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Q.S. al-Bāqarah/2:185", "type": "Text" }, { "left": 183, "top": 574, "width": 285, "height": 15, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                          ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 602, "width": 81, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahannya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 616, "width": 400, "height": 106, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Bulan Ramadhan al-Quran diturunkan yang isinya merupakan hudan (Petunjuk) bagi manusia”. 4 3 4 0 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan I1 , h. 4.", "type": "Picture" }, { "left": 121, "top": 722, "width": 331, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 1 Terjemahan Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan I1, h. 23.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 328, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 2 Tejemahan Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan I1, h. 23.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 328, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 3 Tejemahan Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan I1, h. 23.", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 201, "height": 23, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017 101", "type": "Page footer" }, { "left": 128, "top": 88, "width": 104, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Q.S. al-Māidah/5: 15", "type": "Section header" }, { "left": 417, "top": 107, "width": 83, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                ", "type": "Text" }, { "left": 402, "top": 107, "width": 11, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " ", "type": "Formula" }, { "left": 411, "top": 107, "width": 4, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " ", "type": "Formula" }, { "left": 385, "top": 107, "width": 2, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "", "type": "Text" }, { "left": 386, "top": 107, "width": 10, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " ", "type": "Formula" }, { "left": 343, "top": 107, "width": 57, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "    ", "type": "Formula" }, { "left": 356, "top": 107, "width": 6, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " ", "type": "Formula" }, { "left": 361, "top": 107, "width": 18, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " ", "type": "Formula" }, { "left": 254, "top": 107, "width": 130, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "           ", "type": "Formula" }, { "left": 84, "top": 107, "width": 199, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                 ", "type": "Text" }, { "left": 175, "top": 138, "width": 329, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                       ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 175, "width": 70, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 189, "width": 400, "height": 66, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Telah datang kepadamu cahaya yang terang berupa Kitab yang mengandung penjelasan. Dengan kitab itu, Allah memberi petunjuk orang yang menuruti ridhaNya menuju jalan hidup bahagia dan mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada terang benderang, dengan izinNya dan kitab (al-Quran) itu memberi pimpinan kepada mereka kejalan yang lurus) 4", "type": "Text" }, { "left": 452, "top": 240, "width": 4, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Table" }, { "left": 128, "top": 272, "width": 102, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Q.S. al-Syūra/42:52.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 293, "width": 419, "height": 50, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                                                                                                ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 356, "width": 70, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 370, "width": 431, "height": 80, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dan demikianlah Kami telah wahyukan kepadamu Quran ini sebagai suatu bahagian dari perintah/urusan Kami, sebelumnya tidaklah engkau tahu tentang Kitab dan tidak pula mengerti tentang Iman. Tetapi Kami (Tuhan) telah menjadikannya sebagai nur cahaya dan dengannya Kami tunjuki siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hambaKu. Dan sesungguhnya dengan nur cahaya itu pula engkau akan menunjukkan manusia pada jalan yang lurus. 4 5", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 467, "width": 414, "height": 66, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Ummat harus kembali memahami tujuan utama diturunkannya al-Quran. Melihat kondisi yang begitu memprihatinkan terjadi, di mana al-Quran hanya sekedar menjadi hiasan kehidupan yang dibaca dengan suara indah akan tetapi kering dari praktik dalam kehidupan. Olehnya itu Kiyai menjelaskan dalam diktat tafsir 1 miliknya;", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 533, "width": 435, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Membaca al-Quran bukan saja memperbaiki lagu dan makhrajnya, tetapi selalu diusahakan mengamalkan apa yang telah dibaca dan diketahui”. 4 6", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 577, "width": 400, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karena hanya dengan menerapkan al-Quran ummat ini akan kembali kepada kejayaan, kehidupan yang teratur, sebagaimana yang telah dirasakan dalam kehidupan para sahabat Nabi saw. Q.S. Al-A’rāf/7:96.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 626, "width": 419, "height": 50, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                                                          ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 690, "width": 70, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 722, "width": 328, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 4 Tejemahan Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan I1, h. 24.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 328, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 5 Tejemahan Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan I1, h. 24.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 292, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 6 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Tafsir al-Quran 1 h. 7.", "type": "Footnote" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 808, "width": 211, "height": 23, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "102 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. 4 7", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 157, "width": 311, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Al-Quran adalah landasan pendidikan anak-anak umat Islam.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 171, "width": 400, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ia menyebutkan, bahwasanya setiap Muslim dituntut dan wajib untuk bermusābaqah (berlomba) dalam mengamalkan al-Quran dalam segala sisi kehidupan. Ia menjelaskan dengan menukil beberapa hadis Nabi saw, di antaranya:", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 209, "width": 148, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ناَرُقلا ِةَءاَرِقِب ْمُكَتْوُ يُ ب اوُرِِّوَن", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 245, "width": 46, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artinya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 255, "width": 413, "height": 54, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Sinarilah Rumah-Rumah kalian dengan bacaan al-Quran”. 4 8 ِناَرُقلا ِةَءاَرِقِب ْمُكَد َلَْوَأ اوُبِِّدَأ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 305, "width": 46, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artinya:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 317, "width": 397, "height": 74, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Didiklah anak-anakmu dengan pelajaran al-Quran” َ ت َع ل ْم ِك َت َبا ِالل تاو ِب ْع َم ِف ا ْي ِه َف ، ِف ْي ِه نلا َج ُحا Artinya:", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 393, "width": 400, "height": 39, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelajarilah al-Quran dan ikutilah ajarannya dan peraturan yang ada di dalamnya, maka ketaatan dan pengenalan yang ada di dalamnya membawa kepada keselamatan. 4 9", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 449, "width": 428, "height": 55, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari penjelasan hadis di atas, jelaslah tergambarkan alur pemikiran kiyai mengenai urgensi mengajarkan al-Quran sejak dini. Bukan hanya cara membaca yang baik akan tetapi diajarkan memahami makna dan mengamalkan kandungannya. Sehingga kelak akan menjadi generasi yang berkepribadian al-Quran.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 523, "width": 341, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Pandangan KH Fathul Muin Dg Maggading tentang Al-Sunnah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 537, "width": 429, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurutnya, sunnah adalah pendamping al-Quran, dimana al-Quran tidak akan bisa dilaksanakan dengan baik kecuali dengan adanya sunnah Nabi saw. Hal ini sebagaimana yang disebutkannya, setelah memaparkan pentingnya kembali melaksanakan perintah al-Quran. Ia menuliskan:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 592, "width": 420, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ajaran akan ayat al-Quran dijadikan masalah pengamalannya sebagai tujuan pokok. Berbetulan pula, bahwa segala segi kehidupan kita kesemuanya telah mendapat petunjuk dari al-Quran sekalipun dalam garis-garis besarnya dan dilengkapi petunjuk itu dengan al-hadis atau praktek Sunnah Rasul saw. 5 0", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 711, "width": 256, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 7 Kementerian Agama RI, Al-Qura’n dan Terjemahnya, h. 163.", "type": "Picture" }, { "left": 121, "top": 722, "width": 292, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 8 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Tafsir al-Quran 1 h. 7.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 295, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 9 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Tafsir al-Quran 1 , h. 8.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 292, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 0 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Tafsir al-Quran 1 , h. 8", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 201, "height": 23, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017 103", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ia melanjutkan pemaparan akan pentingnya melaksanakan ajaran al-Quran dengan bimbingan sunnah Nabi saw, dengan menyebutkan sebuah ayat dari Q.S. Al- Zumar/39: 17-18.", "type": "Text" }, { "left": 218, "top": 136, "width": 293, "height": 15, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                      ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 177, "width": 70, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 191, "width": 426, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gembirakanlah hambaKu, yang patuh mendengarkan dan memperhatikan ayat-ayat Allah kemudian mengamalkannya dengan baik dan sempurna. 5 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 232, "width": 183, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ia juga menyebutkan hadis Nabi saw:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 258, "width": 425, "height": 31, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُتْك َرَت ف ْي ُك ْم َما إ ْن َت َم َس ْك ُت ْم ب ه َما َل ْن َت ض ل ْو ا َب ْع د ْي َأ َب دا ، ك َت ُبا َالل َو ُس ن ت ْي Artinya:", "type": "Picture" }, { "left": 113, "top": 292, "width": 400, "height": 41, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aku Tinggalkan padamu sekalian dua hal yang penting, kamu takkan sesat (menjalani jalan buntu dalam kehidupan) selama kamu berpegang padanya, yaitu al-Quran dan Sunnah Rasul saw. 5 2", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 345, "width": 187, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Pemurnian dalam Bidang Ibadah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 359, "width": 429, "height": 80, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ibadah menurut bahasa berarti patuh (al-ṭā’ah), dan tunduk (al-khuḍū’). Ubudiyah artinya tunduk dan merendahkan diri. Menurut al-Azhari, kata ibadah tidak dapat disebutkan kecuali untuk kepatuhan kepada Allah. 5 3 Ibadah berasal dari kata pengabdian yang memiliki kata dasar abdi atau hamba. Pengabdian adalah pekerjaan, dimana seorang abdi (hamba) melakukan pekerjaan untuk dipersembahkan kepada Tuhan yang disembahnya, inilah defenisi ibadah dalam arti luas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 442, "width": 446, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KH Fathul Muin mendefenisikan kata pengabdian adalah seluruh pekerjaan, amal perbuatan seorang hamba yang ditujukan kepada TuhanNya melalui hukum-hukum yang disyariatkanNya dengan maksud memperoleh keridhaanNya. 5 4", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 483, "width": 428, "height": 66, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam buku Gerak Langkah Muhammadijah terlibat dalam kekaburan, ia menjelaskan bahwasanya dalam mukaddimah anggaran dasar al-Fatihah atau yang lebih dikenal dengan Ummul Kitab mengandung tiga kerangka dasar yang menjadi tolak seluruh pikiran, tindakan, dan gerak langkah usaha manusia. Ketiga pondasi tersebut adalah:", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 552, "width": 42, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Iman", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 566, "width": 50, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Ibadah", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 576, "width": 478, "height": 15, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Muamalah yang menyangkut way of life dalam segala segi kehidupan. 5 5", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 593, "width": 428, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian dalam bidang ibadah ini menurut KH Fathul Muin diinspirasi dari muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah yaitu ayat ke-5 dari Surat al-Fatihah.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 628, "width": 390, "height": 83, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                   5 1 Terjemahan Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Tafsir al-Quran 1 , h. 8.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 711, "width": 345, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 2 Terjemahan Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Tafsir al-Quran 1 , h. 8.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 722, "width": 344, "height": 12, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 3 Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar Fiqih , (Cet. II; Jakarta: Kencana, 2003), h. 17.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 272, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 4 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan II, h. 8", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 384, "height": 12, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 5 Fathul Muin Dg Maggading, Gerak Langkah Muhammadijah Terlibat dalam Kekaburan, h. 1", "type": "Footnote" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 808, "width": 211, "height": 23, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "104 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 70, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 102, "width": 400, "height": 24, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. 5", "type": "Text" }, { "left": 297, "top": 112, "width": 4, "height": 9, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 428, "height": 66, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ini adalah hasil yang tumbuh dari inplementasi ayat 1-4 al-Fatihah. Melalui ayat- ayat ini, seorang hamba akan menyatakan penyerahan diri yang sepenuhnya hanya kepada Allah swt. Keimanan dan keIslamannya berkonsekuensi kepada sumpah setia untuk melaksanakan lima dasar atau rukun Islam sebagai pondasi ibadah. Kelima pokok tersebut adalah:", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 198, "width": 76, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Syahadatain", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 212, "width": 186, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Shalatul Chans dan Shaltul Wustha", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 226, "width": 44, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Zakat", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 240, "width": 155, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Puasa pada bulan Ramadhan", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 250, "width": 223, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Haji ke Baitullah 5 7", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 267, "width": 429, "height": 80, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berangkat dari defenisi di atas, ia menyimpulkan pengabdian atau ibadah adalah: Pertama: Pengabdian bertujuan untuk memperoleh ridha Allah. Kedua: Pelaksanaan pengabdian harus mengikuti hukum-hukum dan peraturan- peraturan yang telah ditetapkan atau disyariatkan. Dalam hal ini adalah mengikuti contoh penerapan Rasulullah saw, yang merupakan contoh terbaik dalam menjalankan syariat Islam. QS. Al-Zumar/39:10", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 357, "width": 370, "height": 15, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 73, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 399, "width": 400, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Katakanlah hai Muhammad: Hai hamba-hambaKu yang beriman ikutlah hukum dan peraturan-peraturan Tuhanmu (bertakwalah). Asapun bagi mereka yang berlaku baik akan memperoleh ganajaran hasil baik sekarang di dunia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 452, "width": 426, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, hal yang senada juga dijelaskan oleh Allah dalam QS. Al- Zumar/39:17", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 487, "width": 327, "height": 15, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                      ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 515, "width": 73, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 529, "width": 400, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dan Mereka yang menjauhkan diri-diri mereka dari pada pengabdian kepada thagut-thagut (menuruti peraturan yang datangnya bukan dari Allah). Gembirakanlah hamba-hamba yang demikian itu. 5 8", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 584, "width": 429, "height": 39, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ketiga: Pengabdian adalah inti tujuan diutusnya para Nabi dan Rasul, mulai dari Nabi Adam sampai Rasulullah Muhammad saw. Di dalam al-Quran sangat banyak ayat- ayat yang menyebutkan akan permasalahn ini, diantaranya; QS. Nuh/71: 1-3.", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 633, "width": 420, "height": 100, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                                                                              5 6 Kementerian Agama RI, Al-Qura’n dan Terjemahannya, h. 1", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 384, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 7 Fathul Muin Dg Maggading, Gerak Langkah Muhammadijah Terlibat dalam Kekaburan, h. 5", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 322, "height": 12, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 8 Terjemahan Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan II, h. 8", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 201, "height": 23, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017 105", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 70, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 102, "width": 400, "height": 66, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan tugas pokok yaitu ancamlah dan takutilah mereka kaummu sebelum datangnya siksaan yang pedih. Nuh berkata: “Hai Kaumku sesungguhnya aku ini adalahpembawa ancaman dan penjelasan. Yaitu mengabdilah pada Tuhanmu dan taatilah hukum peraturanNya dan dalam hal ini ikutilah contoh-contoh pelaksanaan yang Kami akan sampaikan dan jelaskan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 184, "width": 72, "height": 10, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "QS. Hud/11: 50", "type": "Text" }, { "left": 98, "top": 204, "width": 406, "height": 15, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                   ", "type": "Text" }, { "left": 430, "top": 240, "width": 74, "height": 15, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "          ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 70, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 279, "width": 508, "height": 55, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dan untuk kaum Ā’d, Kami telah mengutus Nabi Hud a.s. dengan tugas pokok yaitu” Hai kaumku mengabdilah kamu kepada Allah. Tak ada tempat mengabdi selain dari padaNya. Cara penyembahan yang kamu lakukan ini adalah hanya ciptaan-ciptaan (cara-cara yang kamu atur sendiri) yang kamu tentukan sendiri. 5 9", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 351, "width": 429, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelima: konsekuensi dari pengabdian ini, selain mengikuti hukum dan peraturan syariat yang ada, yang lebih penting adalah bagaimana mencontohi Rasulullah saw dalam pelaksanaannya. QS. Al-Hasyr/59: 7", "type": "Text" }, { "left": 180, "top": 399, "width": 331, "height": 15, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                  ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 70, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 442, "width": 519, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hukum dan peraturan apapun yang disampaikan (syariat) oleh Nabi Muhammad saw pada kamu, laksanakanlah dan apa saja yang dilarangnnya hentikanlah. 6 0 Setelah menjelaskan akan pentingnya untuk kembali memurnikan ibadah kepada Allah. Ia mengakatan:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 494, "width": 400, "height": 41, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Hukum Allah harus berjalan apapun yang akan terjadi. Peraturan harus diterapkan, senang atau susah, tegak menang ataupun hancur menjadi tanah.” Ia terinspirasi oleh QS. Al-Nisa’/4: 105-106", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 545, "width": 420, "height": 51, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                                                                    ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 609, "width": 70, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 623, "width": 400, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kami turunkan (adakan) kitab al-Quran ini kepadamu dengan berisi kebenaran (hukumnya tepat) agar kamu mengatur kehidupan manusia denganya sebagaimana yang diajarkan Allah kepadamu (keterangan pelaksanaannya) dan datanglah kamu menjadi pembela bagi penghianat-penghianat. 6 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 678, "width": 428, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kiyai menegaskan yang di maksud dengan penghianat-penghianat dalam ayat adalah orang-orang yang mengaku beriman, akan tetapi dalam tata kehidupannya", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 722, "width": 271, "height": 12, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 9 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan II, h. 9", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 734, "width": 276, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 0 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan II, h. 10", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 279, "height": 12, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 1 Fathul Muin Dg Maggading, Diktat Peladjaran Keimanan II , h. 13.", "type": "Footnote" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 808, "width": 211, "height": 23, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "106 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 425, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengikuti hukum dan peraturan yang bertentangan dengan peraturan al-Quran dan al- Sunnah Nabi saw.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 129, "width": 205, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Pemurnian dalam Bidang Muamalah", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 143, "width": 429, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muamalah diartikan sebagai hubungan kemasyarakatan, hubungan hidup antara manusia, serta perkembangan bermacam-macamnya sistem kehidupan yang berimplikasi kepada perbedaan corak dan cara kehidupan. 6 2", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 184, "width": 429, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian ajaran Islam dalam bidang ibadah KH Fathumuin Dg Maggading terinspirasi dari dua ayat terakhir dari surah al-Fatihah", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 219, "width": 420, "height": 15, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                     ", "type": "Text" }, { "left": 442, "top": 255, "width": 62, "height": 15, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "           ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 283, "width": 70, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahnya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 297, "width": 400, "height": 38, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. 6 3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 428, "height": 94, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurutnya, ayat ke enam ini berimplikasi bahwasanya setiap Muslim harus senantiasa berharap dalam pemilihan sistem kehidupan dan realisasinya mendapatkan petunjuk (hidayah) dan bimbingan dari Allah swt. Olehnya itu, ia menjelaskan akhir ayat ke tujuh surah al-Fatihah ini menunjukkan akan adanya sistem hidup di muka bumi ini. ṣ irātallażīna a’n amta a’laihim (bermakna way of life yang selamat) yaitu sistem hidup menurut ilmu Allah, dan tata tertib kehidupan yang telah terlaksana dan dialami oleh mereka yang telah mendapatkan karunia Allah swt.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 428, "height": 53, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah itu ayat ke tujuh ini bermakna bahwasanya ummat Islam harus menghindarkan diri dari Way of Life al-Magḍūb a’laihim (yaitu way of life ) yang diciptakan manusia itu sendiri, di mana kesemuanya berdasarkan, bertujuan, dan berjiwa materialisme. Kiyai menyebutkan di antara isme-isme yang bermunculan adalah:", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 500, "width": 200, "height": 28, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Komunisme 6 4 2. Naturalisme 6", "type": "List item" }, { "left": 295, "top": 514, "width": 4, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5", "type": "Picture" }, { "left": 99, "top": 528, "width": 70, "height": 14, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Sosialisme 6", "type": "List item" }, { "left": 288, "top": 528, "width": 4, "height": 9, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 542, "width": 428, "height": 88, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Individualisme 6 7 6 2 Fathul Muin Dg Maggading, Gerak Langkah Muhammadijah Terlibat dalam Kekaburan , h.5 6 3 Kementerian Agama RI, Al-Qura’n dan Terjemahnya, h. 1 6 4 Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari manifest der kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, https://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme, (1 Januari 2016)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 630, "width": 428, "height": 69, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 5 Naturalisme mempunyai beberapa pengertian, yaitu dari segi bahasa, Naturalisme berasal dari dua kata, “Natural” artinya “Alami” dan “Isme” artinya “Paham”. Nature artinya alam atau yang dibawa sejak lahir. Aliran naturalisme dapat juga disebut sebagai “Paham Alami”. Maksudnya, bahwa setiap manusia yang terlahir ke bumi ini pada dasarnya memiliki kecenderungan atau pembawaan yang baik dan tak ada seorangpun terlahir dengan pembawaan yang buruk. Lihat: Suparlan Suhartono, Filsafat Pendidikan , (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), h. 79.", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 428, "height": 35, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 6 Secara etimologis, sosialisme berasal dari bahasa Latin “SOCIUS” yang berarti sahabat atau teman. Istilah ini merupakan suatu prinsip pengendalian harta dan produksi serta kekayaan oleh kelompok. Lihat: Lorens Bagus , Kamus Filsafat , (Jakarta: Gramedia, 1996), h. 1030-1032", "type": "Footnote" }, { "left": 85, "top": 734, "width": 428, "height": 23, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 7 Individualisme merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri. Seorang", "type": "Footnote" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 201, "height": 23, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017 107", "type": "Page footer" }, { "left": 99, "top": 84, "width": 83, "height": 15, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Kolektivisme 6", "type": "Section header" }, { "left": 301, "top": 84, "width": 4, "height": 9, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 428, "height": 52, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurutnya semua isme-isme ini bermunculan diakibatkan oleh sistem berfikir manusia yang disebut filsafat, yang kemudian hari lebih diutamakan untuk menjadi landasan muamalah dari pada al-Quran. Inilah yang menjadi asal muasal terjadinya berbagai permasalah di muka bumi. QS.al-Rūm/30:41", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 164, "width": 419, "height": 50, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                      ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 228, "width": 81, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahannya:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 241, "width": 427, "height": 39, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 6 9", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 297, "width": 156, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara ekplisit ia menyebutkan:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 310, "width": 400, "height": 53, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ilmu ciptaan manusia hanya menghasilkan mala petaka yang manghancurkan kehidupan manusia sendiri, segala benda dan materi yang diperolehnya sendiri membawa mereka tenggelam dan hancur bersama-sama dalam kehidupan yang tidak berujung dan tak berpangkal.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 366, "width": 400, "height": 38, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peradaban yang dibina menurut ilmu pengetahuan, menurut filsafat yang dijadikan landasan hidupnya, seluruhnya hancur berantakan, menjadikan mereka hewan, binatang yang biadap. 7 0", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 429, "height": 38, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Baginya kehidupan yang berlandaskan kepada isme-isme dan pikiran manusia hanya akan menghantarkan manusia itu sendiri kepada perlakuan dan aktivitas kehidupan layaknya kehidupan binatang yang tidak beradap. QS. Al-A’rāf/7: 179", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 467, "width": 420, "height": 51, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "                                                                                                                                                                                                                ", "type": "Text" }, { "left": 422, "top": 538, "width": 82, "height": 15, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "             ", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 567, "width": 81, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terjemahannya:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 580, "width": 428, "height": 105, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat individualis akan melanjutkan percapaian dan kehendak pribadi. Mereka menentang intervensi dari masyarakat, negara dan setiap badan atau kelompok atas pilihan pribadi mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 685, "width": 428, "height": 46, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 8 Kolektivisme adalah “ajaran atau faham yang tidak menghendaki adanya hak milik perseorangan, baik atas modal, tanah, maupun alat-alat produksi (semua harus dijadikan milik bersama, kecuali barangkonsumsi. Lihat: Anton M Moeliono dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Depdikbud Balai Pustaka, 1990), h. 111.", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 731, "width": 249, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 9 Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 408", "type": "Footnote" }, { "left": 121, "top": 745, "width": 381, "height": 12, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7 0 Fathul Muin Dg Maggading, Gerak Langkah Muhammadijah Terlibat dalam Kekaburan , h.7", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 808, "width": 211, "height": 23, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "108 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka Itulah orang-orang yang lalai. 7", "type": "Text" }, { "left": 379, "top": 98, "width": 4, "height": 9, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 127, "width": 428, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurutnya inilah way of life al-magḍūb a’laihim yang harus ditinggalkan oleh orang-orang beriman dalam segala bentuk manifestasinya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 78, "height": 13, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V. PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 182, "width": 429, "height": 207, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa KH Fathul Muin Dg Maggading mendefenisikan kata tajdīd sebagai pemurnian, banyak hal yang mendorongnya untuk melakukan pemurnian, diantaranya masalah pudarnya pemahaman ummat Islam akan fungsi utama dari al-Quran dan al-Sunnah. Selain itu, kondisi sosial seperti kondisi ummat Islam yang dalam masa transisi atau peralihan kebudayaan, dimana ilmu-ilmu Barat sudah menjadi penentu ukuran kebenaran dalam kehidupan, demikian juga dengan politik, dimana Masyumi dibubarkan dan para pemimpin revolusioner disudutkan. Menurutnya hanya ada satu jalan untuk merealisasikan pemurnian ini yaitu kembali kepada al-Quran dan al-Sunnah. Ia membagi pemurnian kedalam tiga bagian yaitu pemurnian dalam bidang aqidah yaitu menjadikan al- Quran dan al-Sunnah sebagai satu-satunya landasan dalam kehidupan, ibadah yaitu tunduk dan patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah disyariatkan dan muamalah yaitu menjadikan Islam sebagai jalan hidup ( Way of Life) dimana ketiga bentuk pemurnian ini terinspirasi dari surah al-Fatihah.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 743, "width": 248, "height": 12, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7 1 Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 173", "type": "Page footer" }, { "left": 229, "top": 45, "width": 281, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemurnian Ajaran Islam KH. Fathul Muin Dg Maggading", "type": "Page header" }, { "left": 312, "top": 808, "width": 201, "height": 23, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017 109", "type": "Page footer" }, { "left": 244, "top": 86, "width": 110, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 428, "height": 28, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abi al Husain Ahmad bin F ā ris bin Zakaria, Mu’jam Maqay ī s Al-Lugah, Cet. I; Bairut: D ā r Uhy ā al-Tur āṡ Al Arabi, 2001.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 159, "width": 428, "height": 28, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abu D ā ud Sulaim ā n bin Al Asya ’ ṡ Al Sijast ā n ī , Sunan Ab ī D ā ud, Juz 5, Bair ū t: D ā r Al Kit ā b Al Ar ā b ī , 2009.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 194, "width": 348, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahmad, Abd.Kadir, Ulama Bugis, Makassar: Indobis Publishing, 2008.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 428, "height": 28, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aldjufri, Moh. Salim, Wahdah Islamiyah di Gorontalo (Studi Tentang Corak Pemikiran dan Respon Masyarakat), Jakarta: Kemetrian Agama RI, 2011.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 248, "width": 428, "height": 27, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aqsha, Darul, K.H. Mas Mansur (1896-1946): Perjuangan dan Pemikiran, Jakarta: Erlangga, 2005.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 428, "height": 42, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Atsar ī , Abdullah bin Abdul Ham ī d, Al-Waj ī z f ī Aq ī dah al-Salaf al-Sh ā lih, (Ahli al- Sunnah wa al-Jam ā 'ah), Cet. I; Riyadh, D ā r al-R ā ya li Nasyr wa al Tauz ī ’, 1418 H.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 330, "width": 280, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bagus, Lorens , Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia, 1996.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 429, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bashari, Agus Hasan, Mewaspadai Gerakan Kontekstualisasi al-Quran, Surabaya:", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 364, "width": 128, "height": 13, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pustaka as-Sunnah, 2003.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 384, "width": 429, "height": 41, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bosra, Mustari dkk, Menepak Jejak Menata Langkah Sejarah Gerakan dan Biografi Ketua-Ketua Muhammadiyah Sulawesi Selatan, (Cet. I; Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2015.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 428, "height": 27, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 466, "width": 375, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dg Maggading, Fathul Muin, Diktat Peladjaran Keimanan 1, t.cet, t.p, 1970.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 489, "width": 248, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ", Diktat Peladjaran Keimanan I1", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 509, "width": 289, "height": 11, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ", Diktat Peladjaran Tafsir al-Quran 1", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 526, "width": 384, "height": 14, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": ", Gerak Langkah Muhammadijah Terlibat dalam Kekaburan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 546, "width": 429, "height": 41, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hamid, Ilham, dkk, Matahari Pembaharuan di Serambi Madinah Menelusuri Tapak Sejarah Muhammadiayah Kota Makassar, Makassar: Majelis Pustaka PDM Kota Makassar dan LSQ Makassar, 2015.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 594, "width": 428, "height": 61, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ibn Manzur, Al Im ā m Al All ā mah Abu Al Fadl Jam ā l Al D ī n Muhammad bin Mukrim bin Ma ẓ ur Al Ifriq ī Al Misr ī , Lis ā n Al Arab, Juz 2, Bair ū t: D ā r S ā dir, t. tahun. Kadir, Ilham, http://ilhamkadirmenulis.blogspot.co.id/2013/04/syariat-islam-di-sulsel- sebuah,pranata.(17Oktober 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 662, "width": 429, "height": 27, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kementerian Agama RI, Al- Qura’n dan Terjemahannya, Cet. I; Jakarta: al-Hadi Media Kreasi, 2015.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 696, "width": 429, "height": 28, "page_number": 21, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maqr ī , Al Ā lim Al All ā mah Ahmad bin Muhammad bin Ali Al Faiwam ī Al-, Misb ā h Al Mun Al Mun ī r, Bair ū t: Maktabah Libanon, 1987.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 42, "width": 202, "height": 14, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syandri, Salahuddin, M. Darwis Muhdina", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 808, "width": 211, "height": 23, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "110 Jurnal Diskursus Islam Volume 05 Nomor 1, Desember 2017", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 27, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maraghi, Abdullah Mustafa al-, Pakar-Pakar Fiqih Sepanjang Sejarah, Yogyakarta, LKPSM, 2001.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 119, "width": 428, "height": 14, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Matullada, A., Sejarah Masyarakat dan Kebudayaan Sulawesi Selatan, Makassar:", "type": "List item" }, { "left": 128, "top": 134, "width": 174, "height": 13, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasanuddin University Press, 1998.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 153, "width": 428, "height": 42, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maud ū d ī , Abu Al A’l ā ’ al-, M ū jaz T ā r ī kh Tajd ī d al-D ī n wa Ihy ā uhu wa Waqi ’ Al Muslimina wa Sab ī l Al Nuh ū d Bihim, (Cet. II; Libanon: D ā r Al Fikr Al Had īṡ , 1386 H/ 1967 M.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 201, "width": 428, "height": 28, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moeliono, Anton M dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud Balai Pustaka, 1990.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 235, "width": 428, "height": 28, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mun ā w ī , Muhammad Abdul Ra ū f al-, Faid Al Qad ī r Syarh Al J ā mi ’ Al Sogh ī r, Juz 1, Cet. II; Bair ū t: D ā r Al Ma ’ rifa, 1391 H/1972 M.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 269, "width": 350, "height": 14, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Noer, Delier , Gerakan Modern Islam di Indonesia, Jakarta: LP3S, 1996.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 289, "width": 429, "height": 42, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pasha, Mustafa Kamal, Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Dalam Perspektif Hostoris dan Ideologis, Cet. I; Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI), 2000.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 428, "height": 14, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rizal, Hannabil, dkk., Profil Raja dan Pejuang Sulawesi Selatan, (Makassar: YAPMI,", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 352, "width": 30, "height": 13, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2004.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 371, "width": 428, "height": 28, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sa ī d, Bus ṭā m ī Muhammad, Mafh ū m Tajd ī d Al D ī in, Cet. III; Jeddah: Markaz Al Ta’ ṣī l li Al Dir ā s ā t wa Al Buh ūṡ , 1436H/2010M.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 405, "width": 373, "height": 14, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suhartono, Suparlan, Filsafat Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 425, "width": 428, "height": 28, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Supriadi, Dedi, Perbandingan Mazhab dengan Pendekatan Baru, Bandung: CV Pustaka Setia, 2008.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 459, "width": 429, "height": 28, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Thosibo, Anwar, Historiografi Perbudakan Sejarah Perbudakan di Sulawesi Selatan Abad XIX, Magelang: Indonesia TeraI, 2001), h. 26.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 493, "width": 378, "height": 14, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 513, "width": 428, "height": 28, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ẓ ahab ī , Al- Im ā m Syamsudd ī n Muhammad bin Ahmad bin U ṡ m ā n al-, Siyar al- A’l ā m al-Nubal ā ’ , Juz 2, Cet. XII; Bair ū t: Muassasah al-Ris ā lah, 2001.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 561, "width": 74, "height": 9, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber Internet", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 580, "width": 428, "height": 26, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusta Muhammadiyah, Sejarah , http://tarjih.muhammadiyah.or.id. 12 Oktober 2016.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 616, "width": 309, "height": 11, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://www.uin-alauddin.ac.id/uin-124-.html, (17 Oktober 016).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 637, "width": 428, "height": 26, "page_number": 22, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karl Marx dan Friedrich Engels, https://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme, (1 Januari 2016.", "type": "Text" } ]
8e4c25ca-e9e4-db69-3fa9-a9f8673b3be9
http://www.jurnalmetal.or.id/jmi/article/download/105/55
[]
72fedb99-2a05-5fe2-d290-2d0e9ff3809b
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jiep/article/download/5501/3733
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "81", "type": "Page footer" }, { "left": 82, "top": 95, "width": 435, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan", "type": "Text" }, { "left": 253, "top": 123, "width": 92, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahun 2005-2019", "type": "Text" }, { "left": 145, "top": 150, "width": 309, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sinta*, Eny Fahrati Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat *[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 228, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 242, "width": 454, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to determine the effect of the human development index, per capita income, and economic growth on poverty in the Hulu Sungai Selatan regency from 2005-to 2019.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 284, "width": 454, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research is included in quantitative research, and the method used is multiple linear regression using time series secondary data processed with the help of the SPSS-26.0 program.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 454, "height": 101, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results of this study (1) The variables of Human Development Index, Per capita Income, and Economic Growth have a simultaneous effect on poverty in Hulu Sungai Selatan Regency. (1) The most dominant factor is the Per capita Income variable. To accelerate the decline in the poverty rate, it is necessary to increase economic activity in all sectors, especially potential sectors such as agriculture, mining, trade, and government, and improve the quality of knowledge and skills so that the amount of Gross Regional Domestic Product generated can support people's income.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 433, "width": 454, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Poverty, Human Development Index, Per capita Income, and Economic Growth.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 469, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 483, "width": 454, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2005-2019.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 528, "width": 454, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda menggunakan data sekunder time series yang diolah dengan bantuan program SPSS-26,0", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 573, "width": 454, "height": 115, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian ini (1) Variabel Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh secara simultan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. (1) Faktor yang paling dominan adalah variabel Pendapatan Perkapita. Untuk mempercepat turunnya angka kemiskinan diperlukan peningkatan terhadap kegiatan perekonomian diseluruh sektor, terutama sektor yang berpotensi seperti sektor pertanian, pertambangan, perdagangan, pemerintah dan meningkatkan kualitas pengetahuan serta keterampilan agar besaran Produk Domestik Regional Bruto yang dihasilkan dapat menunjang pendapatan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 692, "width": 454, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci : Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "82", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 454, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembangunan ekonomi merupakan salah satu upaya yang diwujudkan sebuah negara untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator keberhasilan dalam pembangunan ekonomi yaitu dengan menurunnya jumlah kemiskinan oleh karena itu pemerintah mengarahkan pembangunan ekonomi pada daerah yang relatif memiliki kesejahteraan lebih rendah sehingga dapat membantu jalannya pembangunan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 204, "width": 454, "height": 114, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan merupakan suatu permasalahan yang bersifat multidimensial dan sering ditemui di berbagai negara khususnya negara yang sedang berkembang salah satunya adalah negara Indonesia. Kemiskinan dapat diartikan ketika seorang individu maupun kelompok memiliki keterbatasan untuk mencukupi standar kebutuhan hidup seperti sandang, pangan dan papan, aksesbilitas dan faktor produksi, kesempatan bekerja atau berusaha, serta pemenuhan tingkat pendidikan dan kesehatan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 454, "height": 363, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyebab kemiskinan dari sisi ekonomi terbagi menjadi tiga, yang pertama secara makro, kemiskinan muncul dikarenakan ketidaksamaan dalam memiliki sumberdaya sehingga menimbulkan ketimpangan distribusi pendapatan, yakni penduduk miskin hanya memiliki sumberdaya dengan jumlah yang terbatas dan berkualitas rendah. Yang kedua kemiskinan mucul karena rendahnya pendidikan, nasib yang kurang beruntung, faktor keturunan atau adanya diskriminasi. Dan yang ketiga kemisikinan muncul karena adanya perbedaan kepemilikan modal (Waluyo, 2013). Namun dari sisi lain kemiskinan juga terjadi disebabkan oleh berbagai hal yang pertama adalah Indeks pembangunan manusia karena dengan rendahnya pembanguna manusia suatu daerah akan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia daerah tersebut. Kemudian Pendapatan perkapita juga merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan, karena jika pendapatan perkapita masyarakat rendah akan berdampak pada turunnya daya beli masyarakat, oleh karea itu akan berdampak pada masalah kemiskinan. Adapun pertumbuhan ekonomi juga sangat erat hubungannya dengan permasalahan kemiskinan yang mana jika pertumbuhan ekonomi rendah dapat menyebabkan naikknya angka pengangguran dan jika pengangguran bertambah pendapatan masyarakat akan turun sehingga menyebabkan kemiskinan meningkat. Tidak hanya itu faktor-faktor yang dapat menyebabkan permasalahan kemiskinan namun terdapat faktor lain seperti sumber daya manusia (SDM), investasi, upah buruh, inflasi, nilai tukar petani, tingkat Pendidikan dan tingkat kesehatan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 700, "width": 454, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permasalahan Kemiskinan bukan hanya permasalahan nasional saja tetapi juga merambat kesetiap daerah di seluruh wilayah Indonesian . Salah satu daerah yang memiliki tingkat kemiskinan relatif masih tinggi di provinsi Kalimantan selatan adalah kabupaten Hulu", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "83", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 454, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sungai Selatan. Meskipun permasalahan ini selalu menjadi prioritas pemerintah dalam pembangunan namun isu ini masih beredar dimasyarakat sehingga perlu adanya peningkatan dalam mengatasi kemiskinan agar tidak menciptakan permasalahan baru seperti kriminalitas maupun beban subsidi. Berikut merupakan presentasi kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan :", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 183, "width": 41, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1", "type": "Section header" }, { "left": 147, "top": 197, "width": 301, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persentase Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan", "type": "Section header" }, { "left": 207, "top": 212, "width": 184, "height": 221, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahun Persentase Kemiskinan 2005 8.86 2006 10.97 2007 9.68 2008 9.32 2009 7.32 2010 7.66 2011 7.25 2012 6.9 2013 6.67 2014 6.77 2015 6.45 2016 6.29 2017 5.80 2018 5.21", "type": "Table" }, { "left": 207, "top": 437, "width": 138, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2019 5.33", "type": "Text" }, { "left": 151, "top": 452, "width": 295, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 480, "width": 455, "height": 155, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 1 persentase kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan masih terbilang tinggi dan berfluktuasi dari tahun ketahunnya. Persentase kemiskinan tertinggi yaitu pada tahun 2006 sebesar 10.97% sampai tahun 2018 persentase kemiskinan selalu mengalami penurunan hingga 5.21%, kemudian tahun di tahun 2019 presentasi kemiskinan naik hingga 5,33%. Adapun penurunan itu karena didukung dengan adanya program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah yang diantaranya Program Rumah Sejahtera, Bantuan Perumahan Swadaya (BSPS), Subsidi Beras, Pasar Murah, dan Program-program penanggulangan kemiskinan lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 645, "width": 454, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permasalahan kemiskinan ini bersifat multidimensial sehingga diperlukan adanya keseimbangan pembangunan yang berkelanjutan dari beberapa faktor penyebab terjadinya permasalahan agar terciptanya masyarakat yang damai dan sejahtera. Dari uraian latar belakang diataslah penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Text" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "84", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 454, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2005-2019. Adapun permasalahan yang diangkat (1) Bagaimana pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.(2) Variabel manakah yang dominan mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 204, "width": 109, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KAJIAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 65, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 245, "width": 454, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Agus Suryono (2010) kemiskinan dapat didefinisikan Ketika seseorang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan pokok, aksesbilitas dan faktor produksi, kesempatan berusaha, pemenuhan Pendidikan maupun Kesehatan. Atau kemiskinan juga dapat diartikan setika seseorang mempunyai pendapatan di bawah garis kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 162, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indeks Pembangunan Manusia", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 348, "width": 454, "height": 115, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Badan Pusat Statistik Indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan pengukuran dari proses pembangunan manusia dari sejumlah komponen dasar kualitas hidup seperti umur panjang dan sehat yang dilihat dari angka harapan hidup saat lahir, pengetahuan yang diukur berdasarkan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, kemudian kehidupan yang layak dilihat dari pengeluaran masyarakat yang diukur berdasarkan pendapatan perkapita perbulan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 118, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan Perkapita", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 493, "width": 454, "height": 53, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan perkapita dapat diartikan sebagai besarnya rata-rata pendapatan suatu negara/daerah tersebut, pendapatan perkapita diperoleh dari besarnya produk domestik bruto suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk daerah itu sendiri. Mudjarat Kuncoro, (2015)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 556, "width": 124, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan Ekonomi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 576, "width": 454, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Schumpeter dalam Puntong (2015) pertumbuhan ekonomi merupakan pertambahan jumlah output yang dihasikan (Pendapatan Nasional) kemudian pertambahan secara alami seiring bertambahnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu serta bertambahnya jumlah tabungan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 659, "width": 331, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap kemiskinan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 680, "width": 454, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi pasti dibutuhkan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dengan pembangunan manusia. Karena salah satu penyebab seseorang menjadi miskin adalah kurangnya tingkat produktifitas yang dimiliki, oleh karena itu perlu adanya pembangunan manusia melalui pendidikan dan kesehatan. Jika Pendidikan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "85", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 454, "height": 384, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang diraih seseorang tinggi maka kemampuan dalam menghasilkan produktifitas kerjanya juga meningkat sehingga perusahaan akan memberikan gajih yang sesuai. Pada akhirnya seseorang yang memiliki tingkat produktifitas tinggi akan mendapatkan menghidupan yang lebih sejahtera yang juga dapat diukur berdasarkan pendapatan maupun tingkat konsumsi yang dikeluarkannya. Sebaliknya jika seseorang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah akan menghasilkan produktifitas yang rendah juga karena memiliki keterbatasan akan ilmu pengetahuan tersebut. sehingga perusahaan juga akan memberikan gajih sesuai dengan kemmapuannya terhadap hasil produksi yang diperolehnya. Kesehatan tentu akan berhubungan dengan pendidikan, karena orang yang memiliki tingkat kesehatan yang tinggi akan dapat menerima pelajaran dengan baik sehingga orang yang sehat dapat dikatakan lebih berprestasi dibandingkan dengan orang yang memiliki fasilitas kesehatan yang rendah. (Todaro, 2000) juga mengatakan bahwa pembangunan manusia merupakan tujuan pembangunan manusia itu sendiri yang mana pembangunan manusia merupakan sebuah kunci dalam membentuk sebuah negara maupun daerah, karena semakin berkualitas sumberdaya yang dimilikinya maka semakin tinggi pencapaian produktifitasnya oleh karena itu akan tercipta pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan. Sebaliknya jika pembangunan manusianya rendah akan berdampak pada rendahnya produktifitas kemudian berdampak terhadap pendapatan dan akan berdampak juga terhadap daya beli masyarakat yang rendah sehingga tingkat kesejahteraan akan turun dan tingkat kemiskinan akan meningkat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 286, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pendapatan Perkapita terhadap kemiskinan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 493, "width": 454, "height": 198, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan perkapita diperoleh dari besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk daerah tersebut. Menurut Tamrin (2001) dalam Zakiya Tauri Semakin besar PDRB yang dihasilkan dan didorong dengan produkttifitas dan tenaga kerja yang mempuni dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Sehingga semakin besar taraf hidup masyakat untuk mendapatkan penghidupan yang layak, hal ini tentu dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Adapaun dengan daerah yang memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat terbatas kemudian diiringi dengan sumberdaya manusia yang berkualitas terbatas maka akan menghasilkan PDRB yang kecil sehingga taraf hidup masyarakat untuk mendapatkan penghidupan yang layak juga kecil dan kemudian akan berdampak terhadap peningkatan angka kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "86", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 292, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap kemiskinan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 454, "height": 52, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan ekonomi dapat mengurangi tingkat kemiskinan karena dengan adanya pertumbuhan ekonomi akan menambah produksi yang akan mendorong meningkatnya lapangan pekerjaan. Sehingga tingkat kemiskinan akan berkurang. (Wilson, 2012)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 162, "width": 454, "height": 156, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Todaro dan Smith 2006 dalam Rahmaniar Zulfana Putri dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat akan berdampak negative terhadap kaum miskin karena mereka akan tertindas dengan adanya perubaan struktural pertumbuhan ekonomi modern. Kemudian untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pemerintah setempat akan menambah pengeluaran kepentingan publik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, padahal biasanya dana itu digunakan untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Oleh karena itu dibutuhkan pembangunan yang seimbang agar pertumbuhan ekonomi berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 112, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Terdahulu", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 348, "width": 454, "height": 115, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nastiti Kurniawati, (2017) dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di DKI Jakarta. Menggunakan data panel dengan pengujian model regresi random effect melalui bantuan aplikasi Eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Produk Domestik Regional Bruto berpengaruh positif dan signifikan. Variabel Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan signifikan sedangkan Pengangguran Terbuka berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kemiskinan di DKI Jakarta.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 454, "height": 176, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Elda Wahyu Azizah, Sudarti dan Hendra Kusuma (2018) dengan judul Pengaruh Pendidikan, Pendapatan Perkapita, dan Jumlah penduduk terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Dengan metode Analisis Regresi data Panel dengan metode Common Effect (CE) melalui antuan Aplikasi Eviews9. Dan hasil penelitian menunjukkan Variabel Pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kemiskinan Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Timur, Variabel Pendapatan perkapita berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kemiskinan Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Timur dan Variabel Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemiskinan Kabupaten dan Kota Provinsi JawamTimur.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 659, "width": 454, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Ari Widiastuti, (2010) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2004-2008. Dengan metode Analisis Regresi data panel dengan menggunakan fixed effect model (FEM) melalui bantuan aplikasi Eviews. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, artinya peningkatan pertumbuhan ekonomi akan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "87", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 454, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengurangi kemiskinan. Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan, artinya jika jumlah penduduk meningkat akan meningkatkan kemiskinan. Sedangkan Pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, artinya bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan mengurangi kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 162, "width": 454, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Risca Mutiara sari, (2020) dengan judul Pengaruh Indeks Pembanguna Manusia dan Pendapatan Perkapita Terhadap Kemiskinan di Kalimantan Barat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan metode analisis Random Effect dengan bantuan Eviews 9. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa indeks pemangunan manusia memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan pendapatan perkapita memiliki hubungan yang negative dan signifikan artinya variabel ini dapat menurunkan angka kemiskinan di Kalimantan barat.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 307, "width": 454, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Yoghi Citra Pratama, (2014) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Indonesia. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif- korelasional (kausal) dengan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian in menunjukkan bahwa variabel konsumsi dan IPM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, variabel inflasi dan pendapatan perkapita memiliki hubungan negative dan tidak signifikan Adapun variabel Pendidikan memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 452, "width": 56, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 454, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang lingkup dalam penelitian ini mengenai pengaruh indeks pembangunan manusia, pendapatan perkapita, dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berupa angka-angka kemudian dianalisis dengan perhitungan statistik dan diinterpretasikan dalam bentuk uraian. lokasi penelitian ini di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dan jenis data yang digunakan adalah data sekunder, data ini diperoleh melalui Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan runtut waktu (Time Series) .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 618, "width": 156, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Definisi Operasional Variabel", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 638, "width": 85, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan (Y)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 659, "width": 454, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah Penduduk miskin yaitu jumlah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan, (persen).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 700, "width": 188, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indeks Pembangunan Manusia (X1)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 721, "width": 454, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Merukapan indikator penting yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia. (Persen)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "88", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 144, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan Perkapita (X2)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 454, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara maupun daerah atau sebagai pengukur tingkat kesejahteraan masyarakatnya. (Juta Rupiah).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 141, "width": 150, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan Ekonomi (X3)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 162, "width": 454, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output nasional dalam periode tertentu terhadap periode sebelumnya. (Persen)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 204, "width": 139, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 454, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam Penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan teknik dokumentasi yang berupa catatan atau peristiwa yang sudah berlalu. (Sugiyono, 2011).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 266, "width": 108, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 286, "width": 454, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Regresi Linier Berganda (Ordinary Least Square) dari tahun 2005-2019. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independent, apakah terdapat pengaruh yang positif atau negative baik secara parsial maupun simultan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 369, "width": 129, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN ANALISIS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 390, "width": 154, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi Variabel Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 419, "width": 92, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Kemiskinan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 439, "width": 454, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan dapat diartikan ketika seseorang memiliki keterbaasan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak yang diukur dari pengeluaran seseorang yakni pengeluaran perkapita yang berada dibawah garis kemiskinan. Adapunn penjelasannya sebagai beriku:", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 668, "width": 421, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Persentase Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2005-2019", "type": "Section header" }, { "left": 145, "top": 692, "width": 308, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber :BPS Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Diolah Kembali", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 510, "width": 315, "height": 101, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2005, 8.86 2006, 10.97 2007, 9.68 2008, 9.32 2009, 7.32 2010, 7.66 2011, 7.25 2012, 6.9 2013, 6.67 2014, 6.77 2015, 6.45 2016, 6.29 2017, 5.8 2018, 5.21 2019, 5.33", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "89", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 80, "width": 454, "height": 93, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan gambar 2 persentasi kemiskinan tertinggi berada pada tahun 2006 yaitu sebesar 10,97 persen, kemudia disusul oleh persentasi kemiskinan tertinggi kedua yaitu pada tahun 2004 sebesar 10,62 persen akan tetapi tingkat persentase kemiskinan ini terus menunjukkan angka penurunan dari tahun ke tahunnya. Namun terjadi peningkatan Kembali pada tahun 2019 hingga sebesar 5,33 persen.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 195, "width": 180, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Indeks Pembangunan Manusia", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 219, "width": 454, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian keberhasilan dalam pembangunan kualitas manusia. IPM itu sendiri dibentuk berdasarkan 3 dimensi yang pertama umur panjang dan hidup sehat yang diukur berdasarkan angka harapan hidup saat lahir. Yang kedua memiliki pengetahuan yang diukur berdasarkan angka rata-rata lama sekolah dan pencpaian lama sekolah. Dan yang ketiga standar hidup layak yang diukur dari pengeluaran perkapita. Di bawah ini merupakan data pemkembangan Indeks Pembangunan Manusia yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 542, "width": 441, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kab. Hulu Sungai Selatan, 2005-2019", "type": "Section header" }, { "left": 145, "top": 582, "width": 308, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber :BPS Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Diolah Kembali", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 611, "width": 454, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan gambar 3 terlihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari Tahun 2005-2019 menunjukkan angka yang positif dimana terdapat peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia dari tahun ke tahunnya. Hal ini juga merupakan hasil dari sebuah program yang dijalankan oleh pemerintah agar terciptanya masyarakat yang memiliki potensi untuk bersaing dalam menunjang roda perekonomian.", "type": "Text" }, { "left": 137, "top": 378, "width": 300, "height": 139, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "60.4760.74 61.49 62.16 62.5162.80 63.44 64.03 64.59 65.25 66.31 67.5267.80 68.41 68.80 2 0 0 4 2 0 0 6 2 0 0 8 2 0 1 0 2 0 1 2", "type": "Picture" }, { "left": 323, "top": 508, "width": 135, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 0 1 4 2 0 1 6 2 0 1 8 2 0 2 0", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "90", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 136, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pendapatan Perkapita", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 454, "height": 115, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan perkapita dapat didefinisikan sebagai pendapatan rata-rata dari jumlah penduduk. Perhitungan pendapatan perkapita diperoleh pendapatan nasional atau regional dibagi dengan jumlah penduduk suatu daerah. Pendapatan perkapita umumnya digunakan untuk mengukur pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat (Kuncoro, 2015). Perkembangan pendapatan perkapita kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 375, "width": 447, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Perkembangan Pendapatan Perkapita di Kab. Hulu Sungai Selatan Tahun,", "type": "Text" }, { "left": 272, "top": 391, "width": 55, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2005-2019", "type": "Section header" }, { "left": 145, "top": 415, "width": 308, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber :BPS Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Diolah Kembali", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 443, "width": 454, "height": 53, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan gambar 4 pendapatan perkapita Kabupaten Hulu Sungai Selatan selalu menunjukkan peningkatan disetiap tahunya. Semakin meningkatnya pendapatan perkapita maka dapat mengurangi tingkat kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 513, "width": 147, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pertumbuhan Ekonomi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 534, "width": 457, "height": 94, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Selatan terlihat berfluktuasi dari tahun ke tahunnya namun cenderung mengalami peningkatan. Melemahnya perekonomian disebabkan oleh turunnya kontribusi sektor pertanian yang merupakan penyumbang utama dalam pembangunan. Namun dapat diimbangi oleh sektor pertambangan dan membaiknya sektor pertanian sehingga perekonomian menjadi stabil. Penjelasan secara rinci yakni :", "type": "Text" }, { "left": 165, "top": 236, "width": 257, "height": 116, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "91", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 211, "width": 448, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan,", "type": "Text" }, { "left": 272, "top": 227, "width": 55, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2005-2019", "type": "Section header" }, { "left": 145, "top": 251, "width": 308, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber :BPS Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Diolah Kembali", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 280, "width": 130, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Data Regresi Linier Berganda", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 312, "width": 454, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Regresi Linier Berganda dapat didefinisikan sebagai model regresi linier yang mempunyai lebih dari satu variabel bebas. Di Bawah ini merupakan hasil estimasi regresi linier berganda yakni:", "type": "Text" }, { "left": 278, "top": 382, "width": 41, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 397, "width": 444, "height": 271, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coeffisient a Model Unstandardiz ed Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) 22.431 2.205 10.174 0.000 Indeks Pembangunan Manusia (X1) -0.021 0.046 -0.044 -0.457 0.656 Pendapatan Perkapita (X2) -1.263 0.143 -1.062 -8.810 0.000 Pertumbuhan Ekonomi (X3) 0.229 0.155 1.89 1.483 0.166 R-Squared : 0.910 Adjested R-Squared : 0.886 F-Statistic : 37.103", "type": "Table" }, { "left": 75, "top": 678, "width": 142, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prob (F-Statistic) : 0.000 b", "type": "Text" }, { "left": 345, "top": 632, "width": 134, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alpha (α) : 0.05", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 704, "width": 172, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Pengolahan data SPSS.26", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 727, "width": 454, "height": 32, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 6 diperoleh persamaan model regresi dalam bentuk Logaritma Natural (LN). Model regresi ini akan dimasukkan dalam persamaan linier di bawah ini :", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 102, "width": 115, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.51 4.97 5.11 5.13 5.04", "type": "Picture" }, { "left": 104, "top": 83, "width": 380, "height": 102, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.46 5.4 5.33 5.68 5.79 6.05 6.08 6.13 6.14 5.32 0 2 4 6 8 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9", "type": "Picture" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "92", "type": "Page footer" }, { "left": 162, "top": 77, "width": 274, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ln Y = βₒ + β 1 Ln X 1 +β 2 Ln X 2 + β 3 Ln X 3 +β 4 Ln X 4 + e", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 100, "width": 454, "height": 156, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa konstanta yang diperoleh dalam persamaan tersebut mempunyai nilai sebesar 22,43 yang artinya jika indeks pembangunan manusia, pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi dianggap konstan, maka rata-rata tingkat kemiskinan sebesar 22,43 persen. Adapun variabel indeks pembangunan manusia dan pendapatan perkapita mempunyai koefisien yang bernilai negatif artinya mempunyai arah yang berbanding lurus dengan variabel kemiskinan Namun terdapat variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai koefisien bernilai positif yang artinya tidak mempunyai arah yang sama terhadap variabel kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 266, "width": 135, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Pengujian Hipotesis", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 285, "width": 155, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Koefisien Determinasi (R 2 )", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 307, "width": 454, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 2 nilai Adjested R Square sebesar 0.886. Atau dapat diartikan sebesar 88.6 persen variabel kemiskinan dipengaruhi oleh variabel indeks pembangunan manusia, pendapatan perkapita, dan pertumbuhan ekonomi di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sedangkan sebesar 11.4 persen dipengaruuhi oleh variabel lain diluar penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 390, "width": 93, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Uji F Statistik", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 411, "width": 454, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 2 nilai Signifikansi sebesar 0.000 dengan alpha 0.05 yang berarti nilai Sig 0.000 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara bersama- sama (Simultan) antara variabel Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 49, "top": 493, "width": 99, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Uji T Statistik", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 514, "width": 454, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 2 hasil analisis variabel Indeks Pembangunan Manusia dalam penelitian ini mempunyai nilai T hitung sebesar -0.457 dengan nilai Signifikansi 0.656 serta memiliki nilai koefisien sebesar -0.021 yang artinya variabel ini memiliki pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2005-2019.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 597, "width": 454, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan Perkapita memiliki nilai T hitung sebesar -8.810 dengan nilai Signifikansi sebesar 0.000 serta mempunyai nilai koefisien sebesar -1.263 yang artinya variabel ini mempunyai pengaruhuh negative dan signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2005-2019.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 680, "width": 454, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertumbuhan Ekonomi dalam penelitian ini memiliki nilai T hitung sebesar 1.483 dengan nilai Signifikansi sebesar 0.166 serta memiliki nilai koefisien sebesar 0.229. Hal ini memiliki arti bahwa hasil pengujian ini mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2005-2019.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "93", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 191, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut interpretasi hasil penelitian ini:", "type": "Text" }, { "left": 58, "top": 100, "width": 374, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Kemiskinan (X1)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 121, "width": 454, "height": 94, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indeks pembangunan manusia mempunyai nilai koefisien sebesar -0.021 yang berarti memberikan arah yang negatif dengan nilai signifikansi sebesar 0.656 dengan alpha 5% (0.05). nilai signifikansi tersebut menunjukkan angka yang lebih besar dibandingkan alpha. Oleh karena itu variabel indeks pembangunan manusia dinilai mempunyai pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2005-2019.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 454, "height": 322, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun dengan nilai koefisien dalam variabel ini sebesar -0.021 menunjukkan jika terjadi perkembangan indeks pembangunan manusia sebesar 1 persen akan diiringi oleh penurunan kemiskinan sebesar 0.02 persen. Hal ini sesuai dengan teori Naputupu (2007) bahwa indeks pembangunan manusia mempunyai pengaruh dalam menurunkan kemiskinan. Indeks pembangunan manusia merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur pencapaian kualitas pembangunan manusia. Menurut Todaro (2006) Indeks Pebangunan Manusia dilihat dari perluasan, pemerataan dan keadilan baik dibidang pendidikan, Kesehatan maupun kesejahteraan masyarakat. Adapun Indeks Pembangunan Manusia tidak signifikan dalam mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu dipengaruhi oleh tingkat Pendidikan yang masih rendah. Dilihat berdasarkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan hanya 7,74 tahun sedangkan angka harapan sekolah yang merupakan indikator ideal adalah 12,10 tahun. Disamping itu Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Hulu Sungai Selatan menduduki peringkat ke 10 terendah dikarenakan umur harapan hidup, harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah mengalami perkembangan yang lambat sehingga pada akhirnya Indeks Pembangunan Manusia tidak siginifikan dalam mempengarhi kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 556, "width": 336, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pengaruh Pendapatan Perkapita Terhadap Kemiskinan (X2)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 576, "width": 454, "height": 94, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendapatan perkapita mempunyai nilai koefisien sebesar -1.263 yang berarti memiliki arah yang negatif dengan probabilitas sebesar 0.000 dengan alpha 5% (0.05). Nilai Signifikansi sebesar 0.000 dinyatakan bernilai lebih kecil dari 0.05, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan perkapita memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2005-2019", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 680, "width": 454, "height": 73, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun nilai koefisien yang bernilai negatif yakni -1.263 menunjukkan jika pendapatan perkapita meningkat 1 persen maka akan diikuti oleh turunnya kemiskinan sebesar 1.26 persen. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurul Fadlillah yang menyatakan bahwa pendapatan perkapita mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Jawa", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Text" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "94", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 454, "height": 115, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tengah tahun 2009-2013. Hal ini mengindikasikan bahwa jika terjadinya kenaikan pendapatan perkapita akan mengurangi kemiskinan. Pendapatan perkapita merupakan salah satu alat ukur kesejahteraan suatu daerah, semakin tinggi pendapatan daerah tersebut semakin tinggi daya beli masyarakatnya, meningkatnya daya beli akan meningkatkan kesejahteraan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat dapat menekan angka kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 58, "top": 204, "width": 338, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan (X3)", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 224, "width": 454, "height": 115, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil analisis variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai nilai koefisien sebesar 0.229 dimana nilai ini menunjukan ke arah yang positif dan mempunyai nilai Signifikansi sebesar 0.166 dengan alpha 5% (0.05). Nilai Signifikansi sebesar 0.166 menunjukkan nilai yang lebih besar dari alpha yang ditetapkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2005-2019.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 348, "width": 454, "height": 405, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun dengan nilai koefisien sebesar 0.229 menunjukkan bahwa jika pertumbuhan ekonomi meningkat 1 persen maka akan diiringi oleh peningkatan kemiskinan sebesar 0.23 persen. Hal ini sesuai dengan teori (Todaro dan Smith, 2006), Bahwa pertumbuhan yang tinggi juga dapat memberikan dampak yang negatif karena ketika pertumbuhan ekonomi meningkat akan diiringi oleh peningkatan produksi barang dan jasa serta diiringi peningkatan harga. Ketika harga barang meningkat maka sekelompok orang yang berpendapatan tinggilah yang bisa merasakan efek pertumbuhan tersebut sehingga pendapatan akan meningkat cepat, sedangkan orang yang berpendapatan tetap atau rendah mengalami penurunan kemampuan daya beli terhadap suatu barang maupun jasa dan jika hal tersebut berlangsung terus menerus akan meningkatkan kemiskinan. Adapun pertumbuhan ekonomi tidak signifikan dalam mempengaruhi kemiskinan di Kabupatenn Hulu Sungai Selatan karena dilihat berdasarkan sektor perekonomian menurut lapangan usaha kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan serta pertambangan dan penggalian yang merupakan sektor sumbangsi PDRB terbesar mengalami perlambatan ditahun 2019. Kemudian kategori pertanian, kehutanan dan perikanan selama lima tahun terakhir juga mengalami penurunan kontribusi terhadap PDRB dikarenakan perkembangan sektor ini cenderung stagnan, disusul lagi tahun 2019 kabupaten Hulu Sungai Selatan mengalami gagal panen yang disebabkan oleh keadaan Puso dan banjir yang melanda. Adapun sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan hanya terdapat dua kategori yaitu Batubara dan Lignit. Serta terdapat beberapa sektor yang hanya memberikan sumbangsi dibawah lima persen seperti sektor Pertanian, industri pengolahan, jasa keuangan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "95", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 454, "height": 32, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan asuransi, serta perdagangan besar ecer, mobil dan sepeda motor sehingga pertumbuhan ekonomi tidak signifikan dalam mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 121, "width": 133, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implikasi hasil penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 141, "width": 457, "height": 156, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kemudian variabel pendapatan perkaipta mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan. Adapun Pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. hal ini berimplikasi bahwa pengaruh ini akan mampu mengurangi tingkat kemiskinan. Oleh karena itu agar angka kemiskinann lebih cepat turun maka diperlukan peningkatan lagi terhadap pembangunan manusia dan pendapatan perkapita.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 307, "width": 127, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterbatasan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 454, "height": 135, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan baik dalam pengumpulan data maupun pemilihan suatu variabel penelitian. Yang mana penulis ingin menggunakan jumlah penganguran dan tenaga kerja sebagai salah satu variabel dalam penelitian, namun karena keterbatasan data dari instansi terkait mengenai data pada tahun 2016 dan penulis juga ingin menggunakan data penanaman modal sebagai salah satu variabel dalam penelitian ini namun karena ketersediaan data dari instansi terkait hanya tersedia dari tahun 2017. Sehingga peneliti tidak memasukkannya sebagai salah satu variabel dalam penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 60, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 493, "width": 68, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 514, "width": 454, "height": 94, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita, dan Pertumbuhan Ekonomi secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2005-2019. Adapun yang paling dominan dalam mempengaruhi kemiskikinan di kabupaten hulu sungai selatan adalah variabel indeks Pendapatan Perkapita.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 618, "width": 34, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 58, "top": 638, "width": 468, "height": 115, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Variabel Indeks Pembangunan Manusia tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan, oleh karena itu pemerintah harus lebih mengoptimalkan pembangunan dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dari segala bidang baik dari Pendidikan yaitu dengan cara melaksanakan program wajib belajar 12 tahun secara gratis, agar rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah dapat berkembang dengan cepat. Adapun kesehatan dengan cara meningkatkan sarana dan prasarana disetiap", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "96", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 454, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "rumah sakit, posyandu maupun puskesmas yang merupakan tempat untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Kemudian dari bidang ekonomi dengan cara menjaga stabilitas daya beli (inflasi) serta meningkatkan pendapatan msayarakat.", "type": "Text" }, { "left": 58, "top": 141, "width": 468, "height": 136, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Variabel pendapatan perkapita memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Oleh karena itu untuk mengoptimalkannya pemerintah harus terus membenahi dalam meningkatkan kegiatan di seluruh sektor. Namun lebih mengutamakan sektor pertanian, pertambangan, kehutanan dan perikanan yang memberikan sumbangsi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB) serta meningkatkan terhadap kualitas sumberdaya manusia sehingga mampu meningkatkan pendapatan perkapita suatu daerah.", "type": "Text" }, { "left": 58, "top": 286, "width": 468, "height": 156, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Variabel Pertumbuhan Ekonomi juga tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten Hulu Sungai Selatan yang artinya selama ini terdapat pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati oleh sebagian kalangan saja. Seharusnya pertumbuhan ekonomi dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dari golongan manapun. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan hendaknya dapat melaksanakan pembangunan yang berorientasi pada distribusi pendapatan. Dan hendaknya pemerintah daerah juga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat di jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk orang yang berpendapatan menengah kebawah.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 473, "width": 95, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BIBLIOGRAPHY", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 493, "width": 455, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agus Suryono, S. (2010). Dimensi-Dimensi PRIMA TEORI PEMBANGUNAN . Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 529, "width": 454, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kurniawati, N. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di DKI Jakarta. Skripsi .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 565, "width": 454, "height": 24, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kusuma, E. W. (2018). Pengaruhu Pendidikan, Pendapatan Perkapita dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Skripsi .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 600, "width": 451, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mudjarat Kuncoro, P. (2015). Mudah Memahami & Menganalisis INDIKATOR EKONOMI. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 636, "width": 455, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muchyar. (2019). Kabupaten Hulu Sungai Selatan Dalam Angka. Hulu Sungai Selatan: Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Selatan.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 671, "width": 454, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muchyar. (2020). Statistik Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Selatan: Hulu Sungai Selatan. CV. Karya Bintang Muslim.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 707, "width": 380, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Napitupulu, A 2007. Menuju Pemerintahan Perwakilan, Bandung: PT. Alumni", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 730, "width": 454, "height": 26, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pratama, Y. C. (2014). Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 4, No. 2", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 300, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 81-97", "type": "Page header" }, { "left": 396, "top": 52, "width": 117, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 2746-3249", "type": "Page header" }, { "left": 511, "top": 782, "width": 15, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "97", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 267, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Puntong, I. (2015). PENGANTAR EKONOMI MAKRO.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 101, "width": 454, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sari, R. M. (2020). Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia dan Pendapatan Perkapita Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Barat. Jurnal Pembangunan dan Pemerataan . Vol.9, No.2.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 151, "width": 455, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian kualitatif, kuantitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 186, "width": 304, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sukirno, S. (2006). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Kencana.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 208, "width": 374, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 230, "width": 386, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tauri, Z. (2017). Pengaruh Pemerintah, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 253, "width": 454, "height": 26, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Waluyo, D.E (2013). Pendekatan struktural, ekonomi, dan spasial (almiral) sebagai model alternatif pananggulangan kemiskinan. Ekonomika-Bisnis, 4", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 291, "width": 454, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Widiastuti, A. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2004-2008. Skripsi .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 326, "width": 368, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wilson, N. G. (2012). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba Empat.", "type": "Text" } ]
28697549-f35d-9bb5-9d04-3f7226606ed6
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/article/download/4624/3321
[ { "left": 388, "top": 741, "width": 80, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 101, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page header" }, { "left": 130, "top": 85, "width": 280, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (JPPPAUD FKIP UNTIRTA)", "type": "Section header" }, { "left": 176, "top": 151, "width": 187, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Volume 3 Nomor 2, November 2016", "type": "Text" }, { "left": 226, "top": 181, "width": 88, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "ISSN: 2355-830X", "type": "Section header" }, { "left": 129, "top": 211, "width": 283, "height": 42, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Terbit dua kali dalam setahun (Mei dan November) Berisi tulisan ilmiah hasi penelitian dan pengembangan kajian tentang Pendidikan Anak Usia Dini", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 298, "width": 262, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": " Penanggung Jawab : Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd.", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 313, "width": 69, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": " Redaktur", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 313, "width": 260, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": ": Dr. Luluk Asmawati, M.Pd.  Penyunting : 1. Atin Fatimah, M.Pd.", "type": "Table" }, { "left": 214, "top": 343, "width": 159, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "2. Ratih Kusumawardani, M.Pd.", "type": "List item" }, { "left": 209, "top": 358, "width": 143, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "3. Kristiana Maryani, M.Pd.", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 373, "width": 313, "height": 102, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "4. Rr. Dina Kusuma Wardhani, M.Pd.  Desain Grafis : 1. dr. Tricahyani E.Y., M.PH., Sp.EM. Sekretariat : 1. Dr. Cucu Atikah, M.Pd. 2. Laily Rosidah, M.Pd. 3. Tri Sayekti, M.Pd. 4. Fahmi, M.Pd.  Mitra bebestari", "type": "Table" }, { "left": 209, "top": 463, "width": 203, "height": 72, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": ": 1. Prof. Sholeh Hidayat, M.Pd. (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) 2. Prof. Dr. Yufiarti, M.Psi. (Universitas Negeri Jakarta) 3. Dr. Neni Mahyudin, M.Pd.", "type": "Table" }, { "left": 227, "top": 538, "width": 139, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "(Universitas Negeri Padang", "type": "List item" }, { "left": 123, "top": 596, "width": 293, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Alamat Penyunting dan Tata Usaha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini", "type": "Text" }, { "left": 230, "top": 626, "width": 79, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "FKIP UNTIRTA", "type": "Section header" }, { "left": 159, "top": 641, "width": 223, "height": 42, "page_number": 3, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Jl. Raya Jakarta KM. 4 Pakupatan Serang Telepon (0254)280330 Fax (0254) 281254 Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 741, "width": 101, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 387, "top": 52, "width": 80, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page header" }, { "left": 111, "top": 85, "width": 318, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "KETENTUAN PENULISAN JPPPAUD FKIP UNTIRTA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 117, "width": 396, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "1. Naskah belum pernah dimuat atau dipublikasikan di jurnal cetak atau online manapun.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 147, "width": 396, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "2. Naskah diketik menggunakan huruf TNR (Times New Roman) ukuran font 12 pt, spasi 1,5, kertas A4 dengan batas tepi 2cm untuk setiap tepi dan naskah yang dikirim 10 s.d. 15 halaman.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 192, "width": 379, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "3. Naskah softcopy dikirim melalui email: [email protected] dan naskah hardcopy dikirim ke Sekretariat Jurusan PAUD FKIP Untirta.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 222, "width": 396, "height": 57, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "4. Naskah yang diterima akan melalui proses peninjauan (review) oleh Tim Reviewer ahli sebidang. Jika diperlukan, naskah akan melalui proses revisi. Redaksi berwenang untuk menerima, menolak, dan menyarankan kepada penulis untuk melakukan perbaikan naskah.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 282, "width": 396, "height": 57, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "5. Naskah yang dikirim meliputi tulisan tentang kebijakan, penelitian, pemikiran, kajian, analisis, dan review/teori/konsep/metodologi, resensi buku baru dan informasi lain yang secara substansi berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 342, "width": 396, "height": 57, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "6. Setiap tulisan harus disertai: (a) Abstrak, (b) kata kunci, (c) identitas penga- rang tanpa gelar akademik, (d) pendahuluan: latar belakang, masalah pene- litian, tujuan penelitian, (e) kajian teoritik, (f) metode penelitian, (g) hasil penelitian, (h) pembahasan, (i) kesimpulan, (j) saran, dan (k) daftar pustaka.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 402, "width": 299, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "7. Struktur hasil penelitian dengan sistematika persentase:", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 417, "width": 382, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "a. Judul idealnya tidak melebihi 12 kata yang menggunakan Bahasa Indonesia,", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 432, "width": 218, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "10 kata yang menggunakan Bahasa Inggris.", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 447, "width": 382, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "b. Identitas penulis (baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: Prodi/ Jurusan/Instansi. Baris ketiga: alamat email dan nomor HP.", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 477, "width": 382, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "c. Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ditulis secara gamblang, utuh, dan lengkap menggambarkan esensi isi keseluruhan tulisan dan dibuat dalam satu paragraf.", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 522, "width": 382, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "d. Kata kunci dipilih secara cermat sehingga mampu mencerminkan konsep yang dikandung artikel terkait untuk membantu peningkatan keteraksesan artikel yang bersangkutan.", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 567, "width": 382, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "e. Pendahuluan 10% (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian).", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 582, "width": 382, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "f. Kajian teoritik dan penelitian relevan 15% (teori sesuai variabel, dan hasil penelitian relevan).", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 612, "width": 382, "height": 42, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "g. Metodologi Penelitian 10% (Rancangan Model, Sampel/Subjek Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data).", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 657, "width": 142, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "h. Simpulan dan Saran 15%.", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 672, "width": 109, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "i. Daftar Pustaka 5%.", "type": "List item" }, { "left": 388, "top": 741, "width": 80, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 101, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 85, "width": 396, "height": 28, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "8. Naskah artikel pemikiran, kebijakan, analisis dengan sistematika persentase: a. Judul, nama penulis tanpa gelar, abstrak, kata kunci, dan isi.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 115, "width": 376, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "b. Pendahuluan 10% (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan).", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 131, "width": 376, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "c. Kajian Teoritik dan Pembahasan 60% (teori sesuai variabel, pembahasan).", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 145, "width": 142, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "d. Simpulan dan Saran 20%.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 161, "width": 115, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "e. Daftar Pustaka 10%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 175, "width": 291, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "9. Naskah resensi buku dengan sistematika persentase:", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 191, "width": 310, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "a. Judul, nama penulis tanpa gelar, abstrak, kata kunci, dan isi.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 205, "width": 376, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "b. Pendahuluan 10% (Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan).", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 221, "width": 376, "height": 56, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "c. Isi dan Pembahasan 70% (Menginformasikan bagian-bagian penting dari buku yang diresensi, kelebihan dan kelemahan buku, membandingkan teori/konsep yang ada dalam buku tersebut dengan teori/konsep dari sumber-sumber lain).", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 281, "width": 181, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "d. Simpulan dan Rekomendasi 10%.", "type": "List item" }, { "left": 92, "top": 295, "width": 115, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "e. Daftar Pustaka 10%.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 311, "width": 388, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "10. Tabel/gambar/grafik diberi nomor urut sesuai dengan pemunculannya.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 325, "width": 261, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "11. Isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 341, "width": 267, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "12. Naskah dicetak dalam format warna hitam putih.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 741, "width": 101, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 387, "top": 52, "width": 80, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page header" }, { "left": 134, "top": 373, "width": 334, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI METODE PROYEK", "type": "Section header" }, { "left": 134, "top": 403, "width": 77, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Evi Puji Astuti", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 433, "width": 235, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU", "type": "Section header" }, { "left": 134, "top": 448, "width": 87, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Jelyna Christine", "type": "Section header" }, { "left": 134, "top": 493, "width": 334, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA MAZE ANGKA", "type": "Section header" }, { "left": 134, "top": 523, "width": 91, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Maya Wajannati", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 553, "width": 334, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "KESESUAIAN PEMANFAATAN KOMPUTER DI TAMAN KANAK- KANAK DENGAN KURIKULUM YANG BERLAKU", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 583, "width": 321, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Muman Hendra Budimam, Edy Sjarif, dan Denny Setiawan", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 613, "width": 334, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN", "type": "Section header" }, { "left": 134, "top": 628, "width": 334, "height": 42, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "MELALUI MEDIA CELEMEK HITUNG (Penelitian Tindakan pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Sekar Sari Pulomerak Cilegon Banten) Novalta Dwi Ambarini", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 339, "width": 73, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "DAFTAR ISI", "type": "Section header" }, { "left": 82, "top": 371, "width": 45, "height": 205, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "81 95 105 115", "type": "Picture" }, { "left": 82, "top": 610, "width": 43, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "127", "type": "Section header" }, { "left": 130, "top": 85, "width": 280, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (JPPPAUD FKIP UNTIRTA)", "type": "Section header" }, { "left": 176, "top": 151, "width": 187, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Volume 3 Nomor 2, November 2016", "type": "Text" }, { "left": 226, "top": 181, "width": 88, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "ISSN: 2355-830X", "type": "Section header" }, { "left": 129, "top": 211, "width": 283, "height": 42, "page_number": 6, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Terbit dua kali dalam setahun (Mei dan November) Berisi tulisan ilmiah hasi penelitian dan pengembangan kajian tentang Pendidikan Anak Usia Dini", "type": "Text" }, { "left": 388, "top": 741, "width": 80, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 101, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page header" }, { "left": 132, "top": 198, "width": 335, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "PENGARUH GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS BAGI ANAK USIA DINI", "type": "Section header" }, { "left": 132, "top": 228, "width": 152, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Rr. Dina Kusuma Wardhani", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 258, "width": 203, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "ANALISIS KURIKULUM REGGIO EMILIA", "type": "Section header" }, { "left": 132, "top": 273, "width": 58, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Tri Sayekti", "type": "Section header" }, { "left": 132, "top": 303, "width": 336, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI MEDIA AUDIO VI- SUAL PADA ANAK KELOMPOK A", "type": "Section header" }, { "left": 132, "top": 333, "width": 152, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Tuti Erlin dan Atin Fatimah", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 197, "width": 43, "height": 129, "page_number": 7, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "135 143 155", "type": "Picture" }, { "left": 433, "top": 742, "width": 35, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "135", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 741, "width": 101, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 52, "width": 80, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page header" }, { "left": 81, "top": 85, "width": 377, "height": 35, "page_number": 8, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "PENGARUH GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS BAGI ANAK USIA DINI", "type": "Section header" }, { "left": 193, "top": 153, "width": 154, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Rr. Dina Kusuma Wardhani Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 241, "top": 225, "width": 58, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 239, "width": 396, "height": 96, "page_number": 8, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Communication tools getting bolder lively variety of shapes, types and all means of communication have advantages of each. The more unique, more sophisticated with a wide range of applications in its sure to be a choice many circles without exception. The gadget is one of the communication tools that are familiar to those of us living in urban areas. Via Gadget looks like someone will be entertained with a variety of applications in it. But behind the entertainment Gadget meyimpan any information that can be positive if it is used wisely and can be negative if used without any clear time restrictions especially for early childhood.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 351, "width": 261, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Keywords: communication tools, early childhood, gadgets.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 742, "width": 14, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "136", "type": "Page footer" }, { "left": 388, "top": 741, "width": 80, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 52, "width": 40, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Wardhani", "type": "Page header" }, { "left": 244, "top": 85, "width": 52, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 99, "width": 396, "height": 110, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Alat komunikasi semakin hari kian marak aneka bentuk, jenis dan semua alat komunikasi memiliki keunggulan masing-masing. Semakin unik, semakin canggih dengan aneka macam aplikasi di dalam nya pasti menjadi pilihan banyak kalangan tanpa kecuali. Gadget termasuk salah satu alat komunikasi yang sudah tidak asing lagi bagi kita yang menetap di perkotaan. Melalui Gadget sepertinya seseorang akan terhibur dengan beragam fitur aplikasi di dalamnya. Namun di balik hiburan tersebut Gadget meyimpan suatu informasi yang dapat bersifat positif jika digunakan secara bijak dan dapat bersifat negatif jika digunakan tanpa ada batasan waktu yang jelas terutama bagi anak usia dini.", "type": "Text" }, { "left": 92, "top": 225, "width": 242, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Kata kunci: Alat komunikasi, Anak Usia Dini, Gadget.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 295, "width": 99, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "A. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 310, "width": 187, "height": 177, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget merupakan alat komunikasi berukuran mini dengan banyak ke- gunaan yang dapat diperoleh di dalamnya. Kemudahan dalam meng- akses berbagai informasi dan hiburan telah tersaji dalam bentuk online maupun offline. Namun penggunaan gadget seringkali  disalahartikan  se- bagian pihak, seperti orang tua yang secara instan memberikan fasilitas gadget untuk sekedar dijadikan main- an bagi anak yang masih berusia dini.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 490, "width": 187, "height": 192, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat teknologi telah berkembang kian pesatnya. Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan manusia. Ber- bagai macam jenis teknologi yang tidak terhitung jumlahnya dapat kita jumpai di zaman yang modern ini. Salah satu contoh teknologi yang sangat popular saat ini adalah gadget. Setiap orang menggunakan gadget dengan teknologi yang modern seperti televisi, komputer, tablet, smartphone, dan lain sebagainya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 685, "width": 187, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget ini dapat ditemukan di- manapun, baik pada orang dewasa", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 295, "width": 187, "height": 117, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "maupun anak-anak. Anak-anak kini telah menjadi konsumen aktif dimana banyak produk-produk elektronik dan gadget yang menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka. Jangan- kan anak-anak, orangtuapun ada yang sangat menyukai gadget sampai di- sebut dengan gadget freak.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 415, "width": 187, "height": 162, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget kini sudah menjadi ke- butuhan sehari-hari masyarakat modern mulai dari laptop, tablet, ponsel, atau ponsel pintar. Semua pe- rangkat teknologi canggih tersebut tak sekedar menjadi alat komunikasi dan hiburan tetapi juga untuk menge- tahui berbagai informasi dan penge- tahuan karenanya tak mengherankan bila anak asyik menggunakan gadget hingga lupa waktu.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 580, "width": 187, "height": 132, "page_number": 9, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Perkembangan teknologi sekarang ini sangat pesat, banyak teknologi canggih yang telah diciptakan seperti gadget. Sekarang ini setiap orang di seluruh dunia pasti sudah memiliki gadget. Pengguna gadget tidak hanya berasal dari kalangan pekerja tetapi hampir semua anak-anak sekarang menggunakan gadget.", "type": "Text" }, { "left": 433, "top": 742, "width": 35, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "137", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 741, "width": 101, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 52, "width": 80, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 85, "width": 187, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Disadari atau tidak kebiasaan ling- kungan terhadap anak-anak akan membentuk perkembangan anak.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 131, "width": 187, "height": 192, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Pada saat ini seiring berkembangnya teknologi, banyak sekali yang ber- pengaruh pada anak salah satunya adalah penggunaan gadget. Gadget sangat mudah sekali menarik perhati- an dan minat anak dan sudah menjadi hal yang biasa jika anak-anak saja sudah memakai gadget dalam kehidup- an sehari-hari. Gadget memiliki dampak positif dan negative, untuk itu peran orangtua dinilai lah penting dalam perkembangan teknologi yang semakin maju sekarang ini.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 341, "width": 91, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "B. PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 355, "width": 157, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "1. Gadget dan Anak Usia Dini", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 371, "width": 187, "height": 252, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Semakin beragamnya jenis gadget yang diproduksi oleh berbagai per- usahaan besar dengan suguhan aplikasi-aplikasi yang canggih dalam menyajikan berbagai media berita, je- jaring sosial, informasi gaya hidup, hobi, hingga hiburan yang disajikan secara online maupun offline kini sukses menarik banyak perhatian masyarakat. Gadget adalah suatu peranti atau instru- men yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap suatu yang baru. Gadget dianggap dirancang secara berbeda dan lebih canggih di- bandingkan teknologi normal yang ada pada saat penciptaannya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 625, "width": 187, "height": 88, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Tentunya barang canggih ini bukan hanya sekedar dijadikan media hibur- an semata, dilihat dari segi harga yang tak bisa dibilang murah dan berbagai aplikasi yang semakin canggih di dalamnya membuat gadget terkesan", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 85, "width": 187, "height": 192, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "wajib digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dalam hal bisnis atau pengerjaan tugas kuliah dan kantor. Namun faktanya, gadget tidak hanya beredar di kalangan re- maja (usia 12-21 tahun) dan dewasa atau lanjut usia (usia 22-ke atas), tetapi juga beredar di kalangan usia anak-anak (usia 7-11 tahun) bahkan ironisnya lagi gadget bukan barang asing untuk anak usia dini (usia 3-6 tahun) yang belum layak mengguna- kan gadget.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 281, "width": 187, "height": 236, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditunjukkan untuk anak usia 3 sampai dengan 6 tahun (PP No. 27/1990 Pasal 6). Namun, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 28 menyatakan bahwa pen- didikan anak usia dini dilaksanakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan yang mengutamakan pe- ningkatkan kecerdasan motorik, ke- cerdasan berpikir, kecerdasan emosi, bahasa serta komunikasi ini menun- jukkan bahwa anak usia dini adalah asset masa depan suatu bangsa yang harus di perhatikan dalam setiap tahap masa perkembangannya.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 535, "width": 119, "height": 28, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "2. Hubungan Gedget dan Anak Usia Dini", "type": "Section header" }, { "left": 281, "top": 565, "width": 187, "height": 102, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Dewasa ini perkembangan gadget semakin merajalela. Bentuk gadget yang semakin tipis dan menarik serta aplikasinya yang beragam memudah- kan setiap orang untuk mengakses berbagai informasi dari semua aspek kehidupan.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 671, "width": 187, "height": 42, "page_number": 10, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Di era teknologi yang canggih ini, gadget membuat setiap orang tua ber- pikir “instan” dalam mendidik anaknya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 742, "width": 14, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "138", "type": "Page footer" }, { "left": 388, "top": 741, "width": 80, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 52, "width": 40, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Wardhani", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 85, "width": 187, "height": 208, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Sehingga di masa sekarang, bukan hal yang aneh lagi apabila ada orang tua yang menyediakan fasilitas berupa gadget untuk anaknya yang masih ber- usia dini atau masih dalam usia emas (golden age). Gadget memang memu- dahkan setiap orang dalam mengakses segala infomasi, tetapi bagaimana ketika gadget digunakan anak usia dini yang seharusnya bermain dengan te- man sebayanya, bersosialisasi dengan lingkungan tempat tinggalnya, meng- eksplor dirinya, dan berpikir kreatif dalam menyikapi masalah.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 295, "width": 187, "height": 222, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Keunggulan aplikasi gadget, di mana gadget dapat digunakan untuk mengembangkan suatu pikiran, ide, usaha dan gaya hidup remaja atau orang dewasa atau orang yang me- miliki kepentingan khusus dalam penggunaan gadget. Kemudahan pengoperasian gadget dan aplikasi yang terdapat di dalamnya baik online maupun offline, baik berupa games atau situs web telah memberikan ke- luasan pada anak usia dini secara bebas dalam memperoleh berbagai hal yang seharusnya belum pantas mereka peroleh di usianya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 521, "width": 187, "height": 192, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Anak usia dini memiliki potensi besar dalam mengembangkan segala potensi yang ada di dalam dirinya. Bercakap, bersosialisasi, mengenal lingkungan, menunjukkan kemampu- an dirinya, memahami suatu masalah lalu dengan alami menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan pola pikir anak seusianya yang memiliki cara pandang tersendiri meskipun masih sulit menerima dan memahami masalah apa yang sesungguhnya sedang ia pecahkan.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 85, "width": 187, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "3. Pengaruh Penggunaan Gadget", "type": "Section header" }, { "left": 295, "top": 101, "width": 173, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Secara Terhadap Perkembang- an Psikologis Anak Usia Dini", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 131, "width": 187, "height": 296, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget membawa banyak per- ubahan dalam pola kehidupan, pola pikir, dan perilaku setiap orang. Dengan hadirnya banyak aplikasi free chatting seperti blackberry messanger, whatsapp, line, kakao talk, we-chat, dan lain sebagainya yang memudah- kan kita dalam berkomunikasi dengan rekan bisnis atau rekan kerja yang memiliki gadget dengan fasilitas yang sama. Ditambah dengan program sosial media dan toko online seperti facebook, kaskus, twitter, plurk, toko bagus.com, berniaga.com, dan lain sebagainya yang memudahkan setiap orang dalam mengakses update gaya hidup dengan mudah, menarik dan cepat. Masih banyak lagi kemudahan yang dapat diperoleh dari pengguna- an aplikasi gadget.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 431, "width": 187, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Berikut tanda-tanda anak usia dini kecanduan gadget:", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 461, "width": 187, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "1. Kehilangan keinginan untuk ber- aktivitas;", "type": "List item" }, { "left": 281, "top": 491, "width": 187, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "2. Berbicara tentang teknologi se- cara terus menerus;", "type": "List item" }, { "left": 281, "top": 521, "width": 187, "height": 42, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "3. Cenderung sering membantah suatu perintah jika itu menghalangi dirinya mengakses gadget;", "type": "List item" }, { "left": 281, "top": 565, "width": 187, "height": 42, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "4. Sensitif atau gampang tersinggung, karena gadget menyebabkan mood yang mudah berubah;", "type": "List item" }, { "left": 281, "top": 611, "width": 187, "height": 42, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "5. Egois, sulit berbagi waktu dalam penggunaan gadgetdengan orang lain;", "type": "List item" }, { "left": 281, "top": 655, "width": 187, "height": 58, "page_number": 11, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "6. Sering berbohong karena sudah tidak bisa lepas dengan gadgetnya, dengan kata lain anak akan mencari cara apapun agar tetap bisa meng-", "type": "List item" }, { "left": 433, "top": 742, "width": 35, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "139", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 741, "width": 101, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 52, "width": 80, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page header" }, { "left": 86, "top": 85, "width": 173, "height": 28, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "gunakan gadgetnya walaupun hingga mengganggu waktu tidurnya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 131, "width": 187, "height": 236, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Ketika seorang anak usia dini sudah kecanduan dalam penggunaan gadget, tentunya akan banyak yang terganggu segi perkembangan psiko- logisnya dari berbagai aspek. Mulai dari perkembangan fisik-motorik, yang seharusnya anak menjadi pribadi yang aktif serta kreatif namun karena lebih asyik bermain dengan gadgetnya perkembangan tersebut menjadi terhambat, karena membuat anak menjadi malas dan lambat ber- gerak. Dari segi perkembangan kog- nitif, anak menjadi kurang peka ter- hadap lingkungan karena sibuk dengan teman matinya, yaitu gadget.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 371, "width": 187, "height": 342, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Selanjutnya perkembangan yang paling terhambat karena hadirnya gadget adalah perkembangan sosio- emosional, anak cenderung memilih diam di rumah atau bahkan di tempat tidurnya sambil bermain dengan gadgetnya. Di mana seharusnya anak usia dini bermain di luar rumah ber- sama teman sebayanya untuk me- nemukan sesuatu yang membuat ia bertanya serta mencari tahu sendiri tentang apa yang sudah ia temukan dan mengenal lingkungan sekitarnya untuk dapat mengeksplor kemampu- an yang dimilikinya. Selanjutnya , gad- get juga dapat menghambat ke- mampuan berbahasa seorang anak, karena jarang melakukan interaksi dengan anak-anak lain atau lebih sering menghabiskan waktu bersama benda mati (gadget) anak menjadi tidak terbiasa dalam berbicara dengan orang di sekelilingnya.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 85, "width": 187, "height": 238, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Anak usia dini yang sering meng- gunakan gadget akan lebih cepat puas dalam memperoleh pengetahuan yang telah ia peroleh (dengan kata lain, internet adalah sumber pengetahuan teraktual dan terlengkap), menjadikan anak tidak biasa dengan hal yang rumit yaitu anak usia dini akan men- jadi generasi yang berpikir instan, pe- nurunan konsentrasi dalam belajar atau melakukan sesuatu, malas me- nulis dan membaca buku, kelemahan dalam berinteraksi secara internal maupun eksternal sehingga ber- dampak pada kemunduran anak baik secara fisik maupun psikologis.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 341, "width": 187, "height": 26, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "4. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Gadget pada Anak", "type": "Section header" }, { "left": 281, "top": 371, "width": 99, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "a. Dampak Positif", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 385, "width": 142, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "1. Menambah Pengetahuan", "type": "List item" }, { "left": 281, "top": 401, "width": 187, "height": 146, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Menggunakan Gadget yang bertek- nologi canggih, anak-anak dengan mudah dan cepat untuk mendapat- kan informasi mengenai tugas nya disekolah. Misalnya kita ingin browsing internet di mana saja dan kapan saja yang ingin kita ketahui. Dengan demikian dari internet kita bias menambah ilmu pengetahuan. 2. Memperluas Jaringan Persahabatan", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 551, "width": 173, "height": 86, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial media. Jadi, kita dapat dengan mudah untuk berbagi bersama teman kita.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 641, "width": 187, "height": 26, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "3. Mempermudah Komunikasi. Gadget merupakan salah satu alat", "type": "List item" }, { "left": 295, "top": 671, "width": 173, "height": 42, "page_number": 12, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "yang memiliki tekonologi yang canggih. Jadi semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 742, "width": 14, "height": 9, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "140", "type": "Page footer" }, { "left": 388, "top": 741, "width": 80, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 52, "width": 40, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Wardhani", "type": "Section header" }, { "left": 86, "top": 85, "width": 173, "height": 28, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 115, "width": 135, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "4. Melatih kreativitas anak.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 131, "width": 173, "height": 102, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Kemajuan teknologi telah men- ciptakan beragam permainan yang kreatif dan menantang. Banyak anak yang termasuk kategori ADHD diuntungkan oleh permain- an ini oleh karena tingkat kreativi- tas dan tantangan yang tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 251, "width": 103, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "b. Dampak Negatif", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 265, "width": 134, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "1. Mengganggu Kesehatan", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 281, "width": 173, "height": 116, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget dapat mengganggu ke- sehatan manusia karena efek radiasi dari teknologi sangat ber- bahaya bagi kesehatan manusia terutama pada anak-anak yang berusia 12 tahun ke bawah. Efek radiasi yang berlebihan dapat mengakibatkan penyakit kanker.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 401, "width": 187, "height": 26, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "2. Dapat Mengganggu Perkembang- an Anak", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 431, "width": 173, "height": 146, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget memilki fiture-fiture yang canggih seperti, kamera, video, games dan lain-lain. Fiture itu se- mua dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Misalnya ketika guru menerangkan pelajar- an di depan salah satu siswa ber- main gadget nya di belakang atau bisa juga dipergunakan sebagai alat untuk hal-hal yang tidak baik.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 581, "width": 187, "height": 102, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "3. Rawan terhadap tindak kejahatan Setiap orang pasti ada yang me- miliki sifat update di mana saja. Jadi orang ingin berbuat kejahatan dengan mudah mencari nya dari hasil update nya yang boleh dibilang terlalu sering.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 685, "width": 187, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "4. Dapat mempengaruhi perilaku anak", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 701, "width": 173, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Kemajuan teknologi berpotensi", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 85, "width": 187, "height": 88, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya se- hingga menganggap apa yang di- dapatnya dari internet atau teknologi lain adalah pengetahuan yang ter- lengkap.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 175, "width": 187, "height": 148, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Kemajuan teknologi yang mem- bawa banyak kemudahan, generasi mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan. Dengan kata lain, anak akan berpikir atau merasa bahwa hidup ini seharusnya mudah dan pada akhir- nya anak berusaha untuk menyeder- hanakan masalah dan berupaya menghindari kesukaran.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 325, "width": 187, "height": 118, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Kemajuan teknologi mempercepat segalanya dan tanpa disadari anak pun dikondisikan untuk tidak tahan dengan keterlambatan. Hasilnya anak makin hari makin lemah dalam hal ke- sabaran serta konsentrasi dan cepat menuntut orang untuk memberi yang diinginkannya dengan segera.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 461, "width": 88, "height": 12, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "C. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 281, "top": 475, "width": 187, "height": 238, "page_number": 13, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget, barang elektronik komuni- kasi dengan bentuk yang tipis namun manfaat yang besar dapat mengubah kehidupan, bahkan tidak “tanggung” dalam mengubahnya. Hampir semua aspek dalam hidup ini bisa berubah dengan arus teknologi yang semakin canggih. Anak usia dini adalah asset negara dalam target bentuk generasi yang lebih baik untuk di masa depan nantinya. Sangat disayangkan jika asset negara tidak dapat dikembang- kan dengan baik, mulai dari segi potensi, karakter budaya, cara ber- sosialisasi, dan lain sebagainya. Ber- main diluar rumah lebih baik daripada", "type": "Text" }, { "left": 434, "top": 742, "width": 34, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "141", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 741, "width": 101, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "VOL. 3 NO. 2 NOV 2016", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 52, "width": 80, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 85, "width": 187, "height": 72, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "diam terpaku dengan gadget. Ber- main sepak bola dengan teman- temannya di lapangan luas jelas me- miliki perbedaan dengan bermain bola di playstation atau gadget lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 161, "width": 187, "height": 176, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Gadget tetap dapat digunakan dan dalam penggunaannya dilakukan secara secara efesien serta diiringi pemantauan orang tua secara mak- simal tetap saja gadgetbukan merupa- kan alternatif yang baik dalam men- didik anak di usia emasnya. Dalam arti lain, orang tua dituntut lebih kreatif dalam mendidik anak, menyediakan sarana bermain dan belajar dan me- dia lainnya yang lebih sehat dan sesuai dengan masa tumbuh kembang anak", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 85, "width": 187, "height": 28, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "mereka, utamanya masa emas anak usia dini.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 131, "width": 97, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 281, "top": 145, "width": 187, "height": 72, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Majalah Kartini. (2013). “Kecandu- an gadget pada anak dapat menye- babkan penurunan fungsi otak (Demensia)”, No.2357/ 19 Septem- ber–03 Oktober 2013.", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 221, "width": 187, "height": 26, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Hartati , Sofia. 2007. How To Be a Good Teacher and To Be Good Mother .", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 251, "width": 99, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Jakarta: Eno media.", "type": "List item" }, { "left": 281, "top": 265, "width": 187, "height": 12, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Hastuti.2012.Psikolog perkembangan", "type": "Text" }, { "left": 281, "top": 281, "width": 187, "height": 26, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Anak Yogyakarta: Tugu Publishe. Novaria dan Triton . 2008. Cara Pintar", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 311, "width": 173, "height": 26, "page_number": 14, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Menanggapi Anak. Yogyakarta: Tugu publisher.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 742, "width": 14, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "142", "type": "Page footer" }, { "left": 388, "top": 741, "width": 80, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "JPP PAUD UNTIRTA", "type": "Page footer" }, { "left": 75, "top": 52, "width": 40, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 540, "page_height": 792, "text": "Wardhani", "type": "Text" } ]
a357efbb-33c1-4dee-c17f-a12377621346
https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/rekomen/article/download/715/583
[ { "left": 225, "top": 106, "width": 171, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riset Ekonomi Manajemen", "type": "Section header" }, { "left": 252, "top": 223, "width": 111, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Siti Nur Azizah, SE, MM 1", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 236, "width": 245, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakultas Ekonomi, STIE Putra Bangsa, Kebumen, Indonesia [email protected] Diana Ma’rifah, SE, M. Si 2", "type": "Text" }, { "left": 186, "top": 271, "width": 245, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakultas Ekonomi, STIE Putra Bangsa, Kebumen, Indonesia [email protected]", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 340, "width": 83, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "________________", "type": "Picture" }, { "left": 91, "top": 391, "width": 83, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "________________", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 339, "width": 437, "height": 129, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "etika kerja islam, kepuasan kerja, komitmen organisasional ____________________ ___________________________________________________________________", "type": "Table" }, { "left": 190, "top": 353, "width": 338, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja dan komitmenpada karyawan yayasan Al Huda Kebumen. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 30 karyawan sebagai sampel penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi, koefisien determinasi dan uji statistik. Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel etika kerja Islam memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, variabel etika kerja Islam tidak berpengaruh signifikan terhadap OCB dan etika kerja Islam memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional pada karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 175, "width": 83, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "________________", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 227, "width": 83, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "________________", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 173, "width": 437, "height": 130, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Islamic work ethic, job satisfaction, organizational commitment ____________________ ___________________________________________________________________", "type": "Table" }, { "left": 190, "top": 187, "width": 337, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The purpose of this study was to analyze the influence of Islamic work ethics on job satisfaction and employee commitment to the foundations of Al Huda Kebumen. The data in this study were collected through a questionnaire distributed to 30 employees as samples. Data analysis method used is quantitative analysis of the validity and reliability, the classic assumption test, regression analysis, coefficient of determination and statistical tests. Based on data analysis, the results showed that the variables work ethic Islam has a positive and significant impact on job satisfaction, variable work ethic Islam does not significantly influence OCB and work ethic of Islam has a positive and significant impact on organizational commitment of employees in Yayasan Al Huda Kebumen.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 323, "width": 6, "height": 6, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 97, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LATAR BELAKANG", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 201, "height": 216, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Etika kerja Islam memandang tujuan bekerja tidak hanya sekedar menyelesaikan pekerjaan, tapi untuk mendorong keseimbangan pertumbuhan pribadi dan hubungan sosial (Ali, 2001). Hal ini menjadi penting dikarenakan bukan hanya memberikan manfaat bagi individu yang berpegang pada prinsipnya, tapi etika kerja Islam juga memberi dampak bagi lingkungan kerja secara menyeluruh. Etika kerja Islam menekankan kerjasama dalam pekerjaan, dan perundingan (musyawarah) dipandang sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan masalah sehingga dapat menghindari kesalahan. Dalam etika kerja Islam, usaha sekecil apapun sangat dihargai. Dengan memberikan usaha dan mem- beri manfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain, hal ini dapat menimbulkan kebanggaan, kepuasaan dan keseimbangan dalam hidup.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 317, "width": 201, "height": 182, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karyawan yang berkeyakinan Islam dan mempraktekkan etika agamanya cenderung menjadi lebih puas akan pekerjaannya. Penelitian terdahulu menunjukkan keterkaitan etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional. (Yousef, 2001; Othman, et. al., 2004; Falah, 2007; Rokhman, 2010; Marri, 2012). Penelitian etika kerja Islam terhadap organizational citizenship behavior (OCB) oleh Abbasi & Rana (2012), Alhyasat (2012) dan Zaman, et. al (2012) menghasilkan penemuan bahwa etika kerja Islam memiliki pengaruh terhadap OCB ( organizational citizenship behavior ) atau perilaku ekstra peran, bahwa seorang karyawan yang berkomitmen pada etika kerja Islam akan meningkatkan perilaku OCB.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 501, "width": 201, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setiap organisasi profesional akan be- kerja keras membangun kode etik untuk mem- bantu para karyawannya memahami dan me- laksanakan tanggung jawab etis yang mereka miliki (Marri, et.al. 2012). Organisasi yang sukses dengan beretika memiliki prinsip- prinsiutama (Noe, et. al., 2010) yaitu me- ngutamakan hubungan yang saling menguntung- kan, karyawan selalu bertanggung jawab serta memiliki pengertian terhadap tujuan atau visi nilai karyawan dan menerapkannya pada kegiatan sehari-hari serta mengutamakan keadi- lan, yaitu kepentingan-kepentingan orang lain dihitung sebanyak kepentingan-kepentingan me- reka sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 674, "width": 201, "height": 78, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Etika kerja Islam memberikan pengaruh yang baik terhadap perilaku seseorang dalam pekerjaan karena dapat memberi stimulus untuk sikap kerja yang positif. Sikap kerja yang positif memungkinkan hasil yang menguntungkan seperti kerja keras, komitmen dan dedikasi terhadap pekerjaan dan sikap kerja lainnya yang", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 87, "width": 201, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tentu saja hal ini dapat memberi keuntungan bagi individu itu sendiri dan organisasi (Yousef, 2001).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 122, "width": 201, "height": 112, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di Indonesia, lembaga-lembaga pen- didikan yang berbasis IT (Islam Terpadu) tum- buh dengan subur karena peningkatan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya pada sekolah yang terpercaya terutama memiliki guru-guru dan tata usaha yang memiliki kemam- puan akademik sekaligus etika kerja yang islami. Di Kebumen, sekolah berbasis islam terpadu telah merambah dari kota kabupaten sampai kecamatan.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 237, "width": 201, "height": 101, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karakter islami menjadi sangat penting dalam keberhasilan pendidikan generasi sesuai harapan orang tua muslim di Indonesia. Dengan demikin etika kerja islami dapat membuat orang tua merasa yakin dan bahkan menyarankan orang lain untuk menyekolahkan putra putri di sekolah islam terpadu, salah satunya TK dan SD VIP pada Yayasan Al Huda yang telah berdiri 6 tahun.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 340, "width": 201, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagai anggota organisasi pada seko- lahnya, karyawan yang memiliki karakter islami tersebut dituntut untuk dapat menjalankan etika islam sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan produktif dan memiliki pedoman terkait apa yang merupakan perilaku yang benar dan salah. Sekolah pada Yayasan Al Huda seharus- nya dapat menggunakan nilai-nilai Islam untuk menarik minat dan mempertahankan karyawan yang berkualitas dan beretika islamai. Al Huda sebagai lembaga pendidikan Islam membutuhkan karyawan dengan pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang berkaitan dengan pendidikan islami agar lembaga ini terus berkembang dan disukai masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 513, "width": 201, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan latar belakang empirik di- atas maka penelitian ini ingin mengkaji bagai- mana pengaruh etika kerja islami terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasional dan OCB pada karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 594, "width": 93, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KAJIAN PUSTAKA a. Etika Kerja Islami", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 616, "width": 201, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahmad & Owoyemi (2012) mendefini- sikan etika kerja Islam sebagai seperangkat nilai atau sistem kepercayaan yang diturunkan dari al- Qur‟an dan Sunnah mengenai kerja dan kerja keras. Rizk (2008) dalam Marri, et. al. (2012) berpendapat bahwa etika kerja Islam adalah orientasi terhadap pekerjaan, dan hampir sama dengan kebaikan dalam kehidupan manusia. Menurut Ali & Al Owaihan (2008) etika kerja Islam adalah orientasi yang membentuk dan mempengaruhi keterlibatan dan partisipasi penganutnya di tempat kerja. Etika kerja Islam", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 201, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memandang kerja sebagai sarana untuk mening- katkan kepentingan diri secara ekonomi, sosial dan psikologis, untuk mempertahankan prestise sosial, untuk memajukan kesejahteraan masyara- kat dan menegaskan kembali iman.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 145, "width": 201, "height": 135, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep etika kerja islam berasal dari al- Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Etika kerja Islam dibangun berdasarkan empat konsep utama, yaitu usaha, kompetisi, transparansi dan perilaku bertanggung jawab (Ali & Owaihan, 2008). Secara keseluruhan konsep tersebut mengimplikasikan bahwa membangun sebuah bisnis dengan pembatasan yang minimum atau tidak ada pembatasan sama sekali dan dengan lingkungan yang penuh semangat pada dasarnya akan menghasilkan kinerja yang tinggi dan kesejahteraan akan tersebar luas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 283, "width": 201, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa etika kerja Islam merupakan suatu prinsip-prinsip, sistem nilai, ataupun orientasi yang dipegang suatu organisasi dalam menentukan perilaku kerja ataupun pengambilan keputusan bisnis yang benar dan yang salah berdasarkan syariah yaitu al-Qur‟an dan Hadits.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 363, "width": 201, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimensi etika kerja islami menurut Chanzanagh & Akbarnejad (2011) meliputi:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 386, "width": 201, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Work Intention adalah niat dalam melakukan suatu pekerjaan, ehingga maksud di atas kegiatan ekonomi dalam islam yaitu untuk mencapai ridha Allah.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 201, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Trusteeship. Kepercayaan ( amanah ) adalah anjuran bagi umat Muslim agar memiliki modal sosial yang besar dalam hubungan sosio-ekonomi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 478, "width": 201, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Work type. Banyaknya tipe pekerjaan mengharuskan umat Muslim untuk memilih yang sesuai dengan kapasitas dan jangan sampai bertentangan dengan syariat Islam.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 524, "width": 201, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Work results for Islamic Ummah . Dalam Islam, aktivitas ekonomi yang tidak meng- hasilkan keuntungan untuk umat islam secara spesifik atau jika aktivitas ini merugikan saudara yang beragama lain sangat tidak dianjurkan. Sehingga kegiatan ekonomi yang benar adalah yang menguntungkan, mem- berikan kekuatan dan potensi bagi umat Islam.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 628, "width": 201, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Justice and Fairness. Kebenaran dan keadilan dalam ekonomi Islam memberi kesejahteraan untuk seluruh umat. Islam sangat melarang pengumpulan kekayaan melalui jalan yang tidak baik atau Haram.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 685, "width": 201, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Cooperation & Collaboration. Saling membantu dan bekerjasama dalam pekerjaan akan membantu meningkatkan teamwork dan dapat mendukung peningkatan produktivitas pada perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 87, "width": 201, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Work as the only source of ownership. Bekerja adalah satu-satunya cara dalam sistem pemerataan kekayaan dalam Islam, dan setiap Muslim akan mendapatkan kekayaan dari hasil pekerjaannya.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 157, "width": 83, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Kepuasan Kerja", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 168, "width": 201, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kepuasan kerja ( job satisfaction ) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karya- wan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2008). Kepuasan kerja menunjukkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap positif dari karyawan terhadap pekerjaan dan segala hal yang dihadapi di dalam lingkungan kerjanya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 271, "width": 201, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Robbins & Judge (2008) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang meru- pakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaannya, sementara karyawan yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan negatif tentang pekerjaannya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 375, "width": 201, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Locke dalam Luthans (2006) memberi- kan definisi kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Kepuasan kerja merupakan hasil dari persepsi karyawan tentang seberapa baik pekerjaan yang mereka lakukan memberikan hal- hal yang dinilai penting.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 467, "width": 201, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimensi kepuasan kerja menurut Luthans (2006) yaitu sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 490, "width": 201, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pekerjaan itu sendiri. Karakteristik pekerjaan dan kompleksitas pekerjaan menghubungkan antara kepribadian dan kepuasan kerja, dan jika persyaratan dari karyawan terpenuhi, maka karyawan cenderung merasa puas.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 547, "width": 201, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Gaji. Karyawan melihat gaji sebagai refleksi dari bagaimana manajemen memandang kontribusi mereka terhadap perusahaan. Uang tidak hanya membantu orang memperoleh kebutuhan dasar, tetapi juga alat untuk mem- berikan kebutuhan kepuasan pada tingkat yang lebih tinggi.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 628, "width": 201, "height": 101, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Promosi. Kesempatan promosi memiliki pengaruh yang berbeda pada kepuasan kerja. Hal ini dikarenakan promosi memiliki sejum- lah bentuk yang berbeda dan memiliki ber- bagai penghargaan. Lingkungan kerja yang positif dan kesempatan untuk berkem-bang secara intelektual dan memperluas keahlian dasar menjadi lebih penting daripada kesem- patan promosi.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 731, "width": 200, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Pengawasan. Ada dua dimensi gaya", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 743, "width": 187, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengawasan yang memengaruhi kepuasan", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 87, "width": 187, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kerja. Yang pertama adalah berpusat pada karyawan, diukur menurut tingkat di mana penyelia menggunakan ketertarikan personal dan peduli pada karyawan. Dimensi yang lain adalah partisipasi atau pengaruh, seperti diilustrasikan oleh manajer yang memungkin- kan orang untuk berpartisipasi dalam pe- ngambilan keputusan memengaruhi pekerjaan mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 191, "width": 201, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Kelompok Kerja. Pada umumnya, rekan kerja atau anggota tim yang kooperatif merupakan sumber kepuasan kerja yang paling sederhana pada karyawan secara indivitu. Kelompok kerja, terutama tim yang kuat, bertindak sebagai sumber dukungan, kenyamanan, nasihat, dan bantuan pada anggota individu.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 271, "width": 201, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Kondisi Kerja. Kondisi kerja berpengaruh kecil terhadap kepuasan kerja. Jika kondisi kerja bagus (misalnya bersih, lingkungan menarik), individu akan lebih mudah menye- lesaikan pekerjaan mereka. Akan tetapi jika kondisi kerja buruk (misalnya udara panas, lingkungan bising), individu akan lebih sulit menyelesaikan pekerjaan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 375, "width": 125, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Komitmen Organisasional", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 386, "width": 203, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Luthans (2006) menyatakan bahwa komitmen organisasional didefinisikan sebagai keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi, keinginan untuk berusaha keras se- suai keinginan organisasi dan keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Robbins & Judge (2008) menyatakan bahwa komitmen organisasional merupakan suatu keadaan ketika seorang karyawan memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 524, "width": 201, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat tiga dimensi komitmen organi- sasional menurut Allen & Meyer (1993) dalam Robbins & Judge (2008) yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 559, "width": 201, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Komitmen afektif ( affective commitment ) merupakan perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai- nilainya. Karyawan dengan komitmen afektif yang kuat akan melanjutkan pekerjaannya karena mereka memang ingin melakukannya.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 628, "width": 201, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Komitmen berkelanjutan ( continuance commitment ) adalah nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. Karyawan yang terikat dengan organisasi berlandaskan komitmen berkelanjutan tetap berada dalam organisasi karena mereka membutuhkan organisasi tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 731, "width": 201, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Komitmen normatif ( normative commitment ) adalah kewajiban untuk bertahan dalam", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 87, "width": 187, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis. Untuk karyawan dengan komitmen normatif yang tinggi, mereka akan bertahan dalam organisasi karena mereka merasa harus tetap berada di dalam organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 156, "width": 201, "height": 147, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "McShane & Von Glinow (2010) menyatakan komitmen afektif ( affective commit- ment ) berhubungan dengan berbagai macam karakter personal dan locus of control , pengala- man kerja terdahulu, dan kesesuaian nilai-nilai. Jenis komitmen yang menghasilkan keuntungan ( beneficial ) bagi perusahaan adalah komitmen afektif, sedangkan komitmen berkelanjutan cenderung mengganggu. Kelompok karyawan dengan komitmen berkelanjutan yang tinggi lebih sering mengeluh sementara karyawan dengan komitmen afektif lebih terlibat pada penyelesaian masalah yang bersifat konstruktif.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 306, "width": 200, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beberapa cara dapat digunakan untuk meningkatkan komitmen organisasi antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 329, "width": 201, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Justice & Support . Organisasi yang memenuhi kewajibannya terhadap karyawan dan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan seperti keadilan, rasa hormat, keinginan untuk memaafkan, dan integritas moral cenderung mendapatkan komitmen afektif yang tinggi dari para karyawannya.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 409, "width": 201, "height": 136, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Shared values. Definisi dari komitmen afektif merujuk pada identifikasi seseorang terhadap organisasi dan bahwa identifikasi yang paling tinggi adalah ketika karyawan meyakini bahwa nilai-nilai mereka sepadan dengan nilai dominan dalam organisasi. Selain itu, karyawan akan merasa lebih nyaman dan dapat diprediksi sikapnya jika mereka sepakat dengan nilai-nilai yang mendasari pengambi- lan keputusan pada perusahaan. Kenyamanan ini akan meningkatkan motivasi mereka untuk tetap berada pada organisasi.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 547, "width": 201, "height": 113, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Trust. Hal ini berkenaan dengan ekspektasi positif seseorang terhadap orang lain dalam situasi yang melibatkan risiko. Trust yaitu menempatkan rasa yakin kepada orang lain ataupun kelompok. Selain itu kepercayaan merupakan hasil dari timbal balik, misalnya karyawan akan merasa berkewajiban dan bertanggungjawab melaksanakan tugas dari perusahaan ketika mereka mempercayai pemimpinnya.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 662, "width": 201, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Organizational Comprehension. Hal ini berhubungan dengan bagaimana karyawan memahami dengan baik arahan strategis, dinamika sosial dan rancangan fisik organi- sasi. Kesadaran akan hal tersebut merupakan prasyarat yang dibutuhkan untuk membangun komitmen afektif karena akan sulit untuk", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 87, "width": 187, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengidentifikasi sesuatu yang tidak diketahui dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 110, "width": 201, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Employee involvement. Keterlibatan karya- wan akan meningkatkan komitmen afektif dengan menguatkan identitas sosial karyawan dengan perusahaan. Karyawan merasa bahwa mereka adalah bagian dari perusahaan ketika mereka berpartisipasi dalam keputusan yang akan mengarahkan masa depan perusahaan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 164, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Organizational Citizenship Behavior", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 214, "width": 201, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Aldag dan Resckhe (1997), Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah kontribusi melebihi tuntutan peran individu di tempat kerja. OCB melibatkan be- berapa perilaku meliputi perilaku seperti mem- bantu orang lain, relawan untuk tugas tambahan, kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur di tempat kerja. Perilaku ini menggambarkan nilai tambah sebagai upah karyawan, yang merupakan salah satu bentuk perilaku prososial, perilaku sosial yang positif, konstruktif dan bermakna membantu.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Podsakoff et al. (2000), OCB dapat mempengaruhi efektivitas organisasi karena beberapa alasan:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 386, "width": 198, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. OCB dapat membantu meningkatkan produkti- vitas rekan kerja", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 409, "width": 198, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. OCB dapat membantu meningkatkan manaje- men produktivitas.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. OCB dapat membantu merampingkan penggunaan sumber daya organisasi untuk tujuan produktif.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. OCB dapat mengurangi tuntutan pada penyediaan sumber daya organisasi untuk tujuan karyawan pemeliharaan.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 501, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. OCB dapat berfungsi sebagai dasar yang efektif untuk kegiatan koordinasi antara anggota tim dan antar kelompok kerja.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 536, "width": 201, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan memper- tahankan sumber daya manusia yang handal dengan memberikan kesan bahwa organisasi adalah tempat yang lebih menarik untuk bekerja. Ketujuh, OCB dapat meningkatkan stabilitas kinerja organisasi.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 616, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g. OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan peruba- han lingkungan bisnis.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 663, "width": 64, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimensi OCB", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 674, "width": 202, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Istilah OCB pertama kali diusulkan oleh Organ yang menawarkan lima dimensi utama OCB (Allison, et al, 2001):", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 708, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Altruisme, adalah perilaku membantu karya- wan lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan operasi organisasi", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 87, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Civic Virtue, menunjukkan sukarela partisi- pasi dan dukungan fungsi dari kedua organisasi profesional dan bersifat sosial.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 122, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Conscinetiousness, berisi tentang kinerja peran prasyarat yang melebihi standar minimum", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 156, "width": 201, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Courtesy, adalah perilaku meringankan masalah yang berkaitan dengan ketenaga- kerjaan yang dihadapi oleh orang lain.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 191, "width": 201, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Sportivitas, yaitu tabu membuat masalah yang merusak organisasi", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 226, "width": 59, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Riset", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 237, "width": 90, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Subyek Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 248, "width": 194, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Subyek penelitian adalah karyawan se- banyak 30 orang yang telah bekerja minimal satu tahun pada Yayasan Al Huda Kebumen", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 295, "width": 86, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Obyek Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 306, "width": 194, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Obyek penelititian adalah variabel-variable yang diteliti meliputi variabel terikat yaitu etika kerja islam dan variabel bebas meliputi kepua- san kerja, OCB dan komitmen organisasional", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 364, "width": 128, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Tehnik Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 375, "width": 201, "height": 181, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan metode pengam- bilan sampel purposive sampling sebanyak 30 responden. Kuesioner digunakan dengan meng- gunakan 4 skala likert meliputi SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju dan STS (sangat tidak setuju. Pengukuran variabel etika kerja islam mengunakan tujuh indikator dari Chanzanagh & Akbarnejad (2011), . Kepuasan kerja islam diukur dengan lima indikator dari Celluci, Anthony J dan David L. DeVries (1978), komitmen organisasional diukur dengan meng- gunakan enam indikator dari Ganesan, Shankar dan Barton A. Weitz (1996) dan OCB diukur dengan menggunakan lima indikator dari Organ (2001)", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 570, "width": 103, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Kerangka Pemikiran", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 582, "width": 201, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, maka dapat digambarkan suatu bagan kerangka pemikiran mengenai analisis pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasional dan organizational citizenship behavior sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 101, "width": 7, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H", "type": "Page header" }, { "left": 188, "top": 132, "width": 7, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 260, "width": 201, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Yousef (2001), Othman et al (2004), Falah (2007), Marri et al (2012), Alhyasat (2012), Zaman et al (2012) & Abbasi & Rana (2012) -dikembangkan untuk penelitian ini, 2016", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 329, "width": 97, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Hipotesis Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 340, "width": 194, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis pada penelitian ini adalah: H1 : Etika Kerja Islam berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen H2 : Etika Kerja Islam berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional pada karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen H3 : Etika Kerja Islam berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior pada karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 201, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh karyawan di yayasan Al Huda sebanyak 36 orang sedangkan sampel penelitan adalah 30 karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 536, "width": 201, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Metode Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan SPSS 18 meliputi uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik serta uji t (uji hipotesis).", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 594, "width": 101, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN DISKUSI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 605, "width": 107, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Deskripsi Responden", "type": "Section header" }, { "left": 92, "top": 616, "width": 194, "height": 101, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Responden terdiri dari 21 wanita (70%) dan 9 pria (30%) dengan usia 25-35 tahun sebanyak 25 orang (83,3%) dan 36-55 tahun sebanyak 4 orang (13%) serta < 55 tahun sebanyak 1 orang (3,3 %). Pendidikan dari karyawan adalah SMA sebanyak 12 orang (namun rata-rata sedang menyelesaikan S1) atau 40%, D3 sebanyak 3 orang (10 %) dan S1 sebanyak 15 orang (50%).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 88, "width": 96, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Hasil Analisis Data", "type": "List item" }, { "left": 326, "top": 99, "width": 187, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji reliabilitas menunjukkan nilai cronbach alfa berada pada nilai diatas 0,6 dan r hitung melebihi r tabel sehingga uji validitas dan reliabilitas memenuhi persyaratan untuk di regresikan.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 156, "width": 187, "height": 170, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil analisis data menunjukkan bahwa etika kerja islam memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen, yaitu sebesar 44,8 %. Etika kerja islam juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen sebesar 21,2%. Namun, ternyata etika kerja islam tidak berpengaruh siginifikan terhadap OCB para karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen. Hal ini dapat dilihat dari tabel coefficient yang menunjukkan nilai sig sebesar 0,518, dimana nilai ini lebih besar dari yang dipersyaratkan yaitu sebesar 0,05.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 341, "width": 48, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Diskusi", "type": "Section header" }, { "left": 326, "top": 352, "width": 187, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Etika kerja islam memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi para karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen, namun etika kerja islam tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap OCB yang dimiliki karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen.", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 432, "width": 187, "height": 147, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tidak terdapatnya pengaruh signifikan dari etika kerja islam terhadap OCB dapat dikarenakan adanya pengaruh yang lebih kuat dari faktor lain di luar variabel etika kerja islam, seperti religiusitas. Hal ini berarti tidak sesuai dengan hasil penelitian milik Alhyasat (2012) dan Zaman, et. al (2012) yang menghasilkan penemuan bahwa etika kerja Islam memiliki pengaruh terhadap OCB ( organizational citizenship behavior ) atau perilaku ekstra peran, bahwa seorang karyawan yang berkomitmen pada etika kerja Islam akan meningkatkan perilaku OCB.", "type": "Text" }, { "left": 63, "top": 86, "width": 450, "height": 666, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yayasan ini telah melakukan saring pelaksanaan etika kerja islam yang baik sehingga karyawan memiliki kepusan kerja dan komitmen yang baik. Etika kerja islami secara organisasional ditularkan oleh pimpinan yayasan kepada seluruh jajaran karyawan menjadi nilai-nilai yang dipatuhi. Hal ini bisa menjadikan organisasi ini solid dan memberikan kinerja yang baik di masa- masa mendatang dalam melaksanakan visi misinya dan menjadi salah satu lembaga pendidikan yang baik dan disukao sebagai realisasi bentuk karya nyata yayasan ini pada dunia pendidikan di Kebumen khususnya dan di Indonesia. H Etika Kerja Islami Kepuasan Kerj", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 132, "width": 64, "height": 84, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Komitmen organisasioal Organizational Citizenship Behavior", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 73, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 202, "height": 89, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Etika kerja islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi, tetapi tidak berpengaruh terhadap OCB. Hal tersebut dapat dikarenakan karena para karyawan di Yayasan Al Huda Kebumen melakukan OCB atas dorongan lain bukan karena etika kerja islam yang dijalankan di yayasan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 191, "width": 201, "height": 89, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini masih terbatas pada kecilnya sampel yang diuji, selain itu penelitian ini hanya dilakukan di satu organisasi. Sehingga dapat disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan di beberapa organisasi yang berbeda sehingga dapat dilakukan perbandingan untuk hasilnya agar lebih memperkaya referensi teori dan hasil penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 307, "width": 94, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 321, "width": 201, "height": 89, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ali, A &Al Owaihan.2008. Islamc Work Ethic in Kuwait. Journal of Manusiament Development , Vo. 14. Marri et al. 2012. The Impact of Islamic Work Ethic on Job Satisfaction and Organizational Commitment: A Study of Agriculture Sector of Pakistan International Journal of Business and Be havioral Sciences Vol. 2, No.12;", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 423, "width": 202, "height": 55, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Othman et. al 2004. Organizational Commitment and Work Ethics : An EmpiricalAssessment in a Malaysian Context Facutly of Business Management National University of Malaysia Malaysia", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 492, "width": 201, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rokhman. 2010. The effect of Islamic Work Ethic on Work Outcomes EJBO Electronic Journal of Business Ethics and Organization Studies Vol. 15, No. 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 549, "width": 201, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Robbins, S.P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi (Ed.5 terjemahan). Jakarta: Erlangga", "type": "Text" } ]
e724ece6-fff5-6c2d-28bd-2309afae49cd
http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/download/1675/930
[ { "left": 37, "top": 35, "width": 87, "height": 42, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JIUBJ", "type": "Section header" }, { "left": 176, "top": 38, "width": 389, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(3), Oktober 2021, 943-948 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat universitas Batanghari Jambi", "type": "Text" }, { "left": 353, "top": 63, "width": 208, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ISSN 1411-8939 (Online), ISSN 2549-4236 (Print) DOI 10.33087/jiubj.v21i3.1675", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 796, "width": 19, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "943", "type": "Page footer" }, { "left": 112, "top": 101, "width": 380, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kecakapan Bertindak Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata", "type": "Section header" }, { "left": 228, "top": 150, "width": 142, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Hariss*, Nur Fauzia", "type": "Section header" }, { "left": 187, "top": 163, "width": 225, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fakultas Hukum Universitas Batanghari *Correspondence email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 198, "width": 526, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak. Seseorang penyandang disabilitas memiliki hak untuk diperlakukan sama dengan subjek hukum manusia lainnya. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban untuk mewujudan hak-hak yang tercantum dalam konvensi, menggunakan peraturan perundang-undangan, termasuk cara memenuhi hak-hak penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan seperti : penghidupan yang layak, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya sama seperti manusia yang normal lainnya. Seorang autis atau yang dalam istilah psikologi disebut autisme, termasuk dalam kategori seorang penyandang disabilitas mental. Seseorang dikatakan autisme jika mengalami ketidaknormalan dalam melakukan suatu perbuatan hukum, perkembangan dalam hal kualitas kesanggupan melakukan hubungan sosial dan emosional dalam lingkungan hidup sosial masyarakat. Seseorang dikatakan menyandang autisme yaitu seseorang yang memiliki karakter khusus pada orang seumumnya tidak dengan memperlihatkan pada ketidaksanggupan mental (psikis), emosi (afeksi) atau fisik (jasmani). Kata autis yakni “auto” berarti maka semua yang terarah pada perseorangan. Menurut keterangan yang tidak sulit dipahami, autisme ialah suatu ketidaknormalan pada otak yang menyebabkan berkurangnya atau hilangnya kesanggupan seseorang untuk melakukan komunikasi, berkaitan pada sesama dan tanggapan yang diberikan pada sekitar atau lingkungannya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 347, "width": 230, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata kunci: Kecakapan Bertindak; Disibalitas; Autisme", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 370, "width": 526, "height": 113, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract. A person with a disability has the right to be treated the same as other human legal subjects. Therefore, the government is obliged to realize the rights listed in the convention, using laws and regulations, including how to fulfill the rights of persons with disabilities in every aspect of life such as: a decent living, education, health and so on, just like humans who live with disabilities. other normal. An autistic person or what in psychological terms is called autism, is included in the category of a person with a mental disability. A person is said to be autistic if he experiences abnormalities in carrying out a legal act, development in terms of the quality of the ability to carry out social and emotional relationships in the social environment of the community. A person is said to have autism, namely someone who has a special character in people generally not by showing mental (psychic), emotional (affective) or physical (physical) disabilities. The word autism, namely \"auto\" means everything that is directed at the individual. According to information that is not difficult to understand, autism is an abnormality in the brain that causes a decrease or loss of a person's ability to communicate, relate to others and respond to the environment or environment.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 497, "width": 178, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Acting Skills; Disability; Autism", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 521, "width": 86, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 534, "width": 255, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUDS 1945) mengakui dan menaati serta menjunjung tinggi derajat dan tingkat harkat kemanusiaan. Hak dasar yang secara kodrat terikat pada pribadi manusia itulah dikatakan hak asasi manusia, memiliki sifat umum dan kekal, juga terlindungi, dimuliakan, dan dipegang teguh oleh Negara Republik Indonesia (RI), sampai menjadi tempat berlindung dan cara memajukan hak asasi manusia kepada kumpulan orang rentan terkhusus orang yang menyandang disabilitas perlu dilakukan peningkatan. 1", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 686, "width": 255, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada Tanggal 13 Desember Tahun 2006 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan Resolusi Nomor A/61/106 mengenai Konvensi tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 749, "width": 255, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Penjelasan atas konsideran dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Person With Disabilities (Konvensi mengenai Hak- Hak Penyandang Disabilitas ).", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 521, "width": 255, "height": 99, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(Convention on the Rights of Persons with Disabilities) . Menurut Resolusi PBB ini, orang yang menyandang disabilitas ialah sebagai orang yang tidak sanggup menanggung oleh pribadinya sendiri, semua atau beberapa, yang dibutuhkan perseorangan normal dan/atau aktifitas sosial, sebagai hasil dari kekurangan mereka, baik itu sifat yang dibawa sejak lahir ataupun bukan, pada hal kesanggupan fisik atau mentalnya.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 622, "width": 255, "height": 99, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Konvensi bertujuan sebagai pemajuan, pelindung dan menanggung seluruh hak asasi manusia dan kebebasan fundamental bagi seluruh orang yang menyandang disabilitas dan guna melakukan peningkatan pemberian hormat atas tingkat harkat kemanusiaan yang melekat pada mereka. Pada Tanggal 30 Maret Tahun 2007 Pemerintah Indonesia secara resmi menandatangani konvensi ini di New York.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 724, "width": 255, "height": 60, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya, pada Tanggal 10 November 2011 Pemerintah Indonesia menandatangani dan mengesahkan konvensi tersebut dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak-Hak", "type": "Text" }, { "left": 368, "top": 774, "width": 195, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penyandang Disabilitas . Hal ini", "type": "Table" }, { "left": 36, "top": 38, "width": 463, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Hariss dan Nur Fauziah, Kecakapan Bertindak Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata", "type": "Page header" }, { "left": 543, "top": 796, "width": 19, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "944", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 63, "width": 255, "height": 61, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "memperlihatkan kesungguhan dan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menaruh rasa hormat, memberi rasa dilindungi dan menunaikan hak orang yang menyandang disabilitas dengan harapan pada akhirnya menaikkan taraf kesejahteraan seseorang penyandang disabilitas .", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 127, "width": 255, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh sebab itu orang yang menyandang disabilitas mempunyai hak untuk lepas dari perlakuan yang kejam atau penyiksaan, tidak memiliki rasa kemanusiaan, menganggap rendah harga diri manusia, lepas dari pemerasan ( eksploitasi ), kekejaman dan perlakuan semena-mena, serta mempunyai hak untuk memperoleh pemberian hormat atas mutu mental dan fisiknya menurut kesamaan dengan orang lain, termasuk di dalamnya hak untuk memperoleh rasa dilindungi dan bantuan sosial dalam rencana kemandirian, serta dalam kondisi mendesak.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 266, "width": 255, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tanggal 15 April Tahun 2016 Pemerintah Indonesia menindaklanjuti ratifikasi dari konvensi tersebut dengan memberlakukan rencana dalam Undang- Undang Perihal Orang Yang Menyandang Disabilitas menjadi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Orang Yang Menyandang Disabilitas (selanjutnya disingkat UUPD) dalam Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 69. UUPD ini sekaligus membatalkan dan membuat pernyataan bahwa Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Orang yang menderita ketidaknormalan/kurang normal tidak berlaku lagi.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 405, "width": 255, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Menurut Pasal 1 UUPD yang dimaksud sebagai orang yang menyandang (menderita) disabilitas , yakni : penyandang yang menderita disabilitas ialah diantara beberapa orang yang menjalani (mengalami) fisik terbatas, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam melakukan hubungan dengan sekitar bisa terhambat dan sulit untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak”.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 519, "width": 255, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan definisi dari ketentuan ini, penyandang disabilitas diklasifikasikan menjadi 4 (empat) Pasal 4 ayat 1 berikut;", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 557, "width": 255, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Jenis/Laku Orang Yang Menyandang (Menderita) Disabilitas yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 50, "top": 582, "width": 241, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Orang Yang Menyandang Disabilitas Jasmani (fisik);", "type": "List item" }, { "left": 50, "top": 607, "width": 241, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Orang Yang Menyandang Disabilitas Ilmu Pengetahuan (intelektual);", "type": "List item" }, { "left": 50, "top": 632, "width": 240, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Orang Yang Menyandang Disabilitas Batin (mental); dan/atau", "type": "List item" }, { "left": 50, "top": 658, "width": 228, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Orang Yang Menyandang Disabilitas Sensorik .", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 670, "width": 255, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Jenis/Laku Orang Yang Menyandang (Menderita) Disabilitas yang dimaksud pada ayat (1) bisa terjadi secara sendiri, berpasangan, atau bermacam-macam dalam jangka waktu lama yang ditentukan oleh tenaga medis menurut ketetapan perundang- undangan.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 759, "width": 255, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salah satu kategori orang menyandang disabilitas mental adalah autisme , sebagaimana yang disebutkan", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 63, "width": 255, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dalam UUPD pada bagian Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf c bahwa: Maksud dari “Orang Yang Menyandang (Menderita) Disabilitas Mental ” ialah adanya ketidaknormalan yang terjadi pada kegunaan cara berpikir, emosi, dan tingkah laku, diantaranya yakni: 1. Psikososial di antaranya skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas , dan ketidaknormalan kepribadian; dan 2. Disabilitas perkembangan yang akan mempengaruhi pada kesanggupan hubungan sosial di antaranya autis dan hiperaktif .", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 202, "width": 255, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan ketentuan ini, autis atau yang dalam istilah psikologi disebut autisme ini, termasuk ke dalam kategori seseorang penyandang disabilitas mental. Seseorang termasuk dikatakan autisme jika ia mengalami ketidaknormalan pada perkembangan perihal tingkat baik buruknya kepandaian hubungan sosial dan emosional, komunikasi, dan kesanggupan yang kurang dalam minat disertai pengulangan gerak-gerak tanpa tujuan. 2", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 316, "width": 255, "height": 213, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Orang yang dikatakan menyandang (menderita) autisme yaitu seseorang yang memiliki karakter sendiri (berkarakter khusus) lain pada orang seumumnya tidak dengan memperlihatkan pada ketidaksanggupan psikis (mental), afeksi (emosi) atau jasmani (fisik). Autis berasal dari kata “ auto ” yang berarti maka semua yang mengarah pada perseorangan. 3 Pendefinisian yang tidak susah (mudah) dipahami, autisme merupakan hal menyebabkan ketidaknormalan pada otak yang berakibat kemampuan seseorang berkurang untuk melakukan komunikasi, melakukan hubungan dengan sesama dan tanggapan yang diberi pada sekitar (lingkungannya). 4 Di antara kepunyaan (hak-hak) orang yang menyandang disabilitas teratur pada UUPD dimuat Pasal 9 yang menerangkan bahwa hak perlakuan adil dan hak hukum tempat berlindung orang yang menyandang disabilitas yakni hak:", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 531, "width": 222, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Atas perbuatan yang sama di hadapan hukum;", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 544, "width": 171, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Ditetapkan sebagai subjek hukum;", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 557, "width": 255, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Mempunyai dan memperoleh warisan harta bergerak atau tidak bergerak;", "type": "List item" }, { "left": 308, "top": 582, "width": 255, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Menguasai kendali perihal keuangan atau menentukan seseorang guna menjadi wakil dalam persoalan keuangan dan kepentingannya;", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 645, "width": 254, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 M. Sugiarmin, Bahan Ajar tentang Anak Autis , Fakultas Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta, 2005, Hal. 9.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 680, "width": 254, "height": 68, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Dalam Kamus Lengkap Psikologi , Autisme didefinisikan sebagai (1) cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri sendiri, (2) menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, menolak realitas, dan (3) keasyikan ekstrim dengan pikiran dan fantasi sendiri, Chaplin, 2005, Hal. 46.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 749, "width": 254, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 Hartono, B., Aspek Neurologik Autisme Infantil. Seminar & Work-shop on Fragile-X Mental Retardation, Autism and Related Disorders , Universitas Diponegoro, Semarang, 2002, Hal. 27.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 38, "width": 463, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Hariss dan Nur Fauziah, Kecakapan Bertindak Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata", "type": "Page header" }, { "left": 543, "top": 796, "width": 19, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "945", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 63, "width": 255, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Mendapat akses pada perihal melayani jasa perbankan dan nonperbankan;", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 89, "width": 255, "height": 60, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "f. Mendapat ketersediaan aksesibilitas dalam pelayanan peradilan; pada pelaksanaan melindungi dari semua paksaan, kekejaman, perbuatan menganiaya, diskriminasi , dan/atau penyitaan atau pengalihan hak milik;", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 152, "width": 255, "height": 35, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "g. Menentukan orang untuk mewakili kepentingannya dalam hal keperdataan di dalam dan di luar pengadilan; dan", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 190, "width": 255, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "h. Memperoleh perlindungan atas hak kekayaan intelektualnya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 228, "width": 255, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Definisi perihal kesanggupan tidak terurai dengan jelas di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Tidak ada pengklasifikasian mengenai seorang yang sanggup (cakap) dalam hukum, yang ada hanya tentang ketidakcakapan, sebagaimana yang dimuat dalam pasal 1330 KUHPerdata, bahwa yang dimaksud tidak cakap, antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 316, "width": 252, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Orang-orang yang belum sampai umur (kanak- kanak);", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 342, "width": 249, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Mereka yang sedang di taruh di bawah pengampuan;", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 354, "width": 255, "height": 187, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Perempuan, dalam hal-hal yang ditentukan undang- undang, dan pada umumnya semua orang yang oleh undang-undang dilarang untuk membuat persetujuan tertentu. Perbandingan yang dipakai dalam penilaian rancangan dan standar cakap ialah silogisme dari apa yang dikatakan dalam Pasal 1330 KUHPerdata di atas, dikatakan sebagai orang yang sanggup (cakap) yakni yang bisa melakukan pernyataan setuju dengan dasar penilaian sudah cukup umur (dewasa) dan bukan berada pada pengampuan. Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa kesanggupan (kemampuan) dalam melakukan tindakan adalah kemampuan melakukan suatu perbuatan hukum yang menyatakan setuju (kesepakatan) dengan syarat sudah cukup umur (dewasa) dan bukan berada pada pengampuan.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 557, "width": 255, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari sisi lain UUPD Pasal 9 secara implisit mengakui bahwa orang yang menyandang disabilitas autisme sebagai pokok subyek hukum dan mempunyai bermacam hak keperdataan seperti manusia pada umumnya. Sedangkan penyandang disabilitas autisme pada umumnya adalah subjek yang sedang berada di bawah pengampuan orang lain, Sehingga apabila mengacu pada ketentuan ini, maka penyandang disabilitas dapat dikategorikan tidak sanggup untuk melakukan perbuatan hukum perdata atau privat, karena berada di bawah pengampuan orang lain.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 696, "width": 255, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Persamaan konsep kecakapan bertindak antara Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas dan KUHPerdata menimbulkan kontradiksi dengan semangat perlindungan hukum atas hak penyandang disabilitas yang dilindungi oleh UUPD itu sendiri, khususnya hak keperdataan bagi penyandang disabilitas autisme, karena secara teoritis menjadi", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 63, "width": 255, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kendala bagi penyandang disabilitas autisme untuk menjalankan atau melaksanakan secara langsung (mandiri) hak-hak keperdataan yang dimilikinya seperti manusia normal lain pada umumnya.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 127, "width": 94, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rumusan Masalah", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 139, "width": 255, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan latarbelakang yang telah jelaskan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kriteria kecakapan bertindak bagi penyandang disabilitas autisme menurut hukum perdata ?", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 202, "width": 255, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Apakah akibat hukum atas perbuatan yang dilakukan oleh seorang penyandang disabilitas sebagai subjek hukum perdata ?", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 253, "width": 52, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 266, "width": 255, "height": 60, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tetentu dengan jalan menganalisanya. 5", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 342, "width": 108, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pendekatan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 354, "width": 255, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada penelitian ini penulis akan menggunakan beberapa Pendekatan, antara lain; Pendekatan Konseptual ( Conceptual Approach), yaitu penelitian hukum kepustakaan sebagai suatu kajian yang dilakukan dengan menelaah bahan pustaka dan mempelajari aturan terkait “Kriteria Kecakapan Bertindak Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata”.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 456, "width": 103, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Spesifikasi Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 468, "width": 255, "height": 137, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian dalam penulisan hukum ini tergolong sebagai penelitian hukum normatif, penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dibangun adalah mengenai asas-asas, norma, kaidah dari peraturan perundangan, putusan pengadilan, peranjian, serta doktrin (ajaran). 6 Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memberikan argumentasi hukum sebagai dasar penentu apakah suatu peristiwa telah benar atau salah serta bagaimana sebaiknya peristiwa itu menurut hukum. 7", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 620, "width": 112, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber Bahan Hukum", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 632, "width": 255, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian yang akan penulis lakukan termasuk dalam kategori penelitian normatif atau disebut juga sebagai penelitian kepustakaan ( library research ), sehingga bahan yang digunakan adalah bahan hukum Pustaka atau Data Sekunder, yang terdiri dari:", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 726, "width": 254, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, Edisi ke -1, Cetakan ke-5, 2009, Hal. 18.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 749, "width": 254, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Cetakan IV, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007,Hal.33.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 783, "width": 59, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7 Ibid, Hal. 36.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 38, "width": 463, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Hariss dan Nur Fauziah, Kecakapan Bertindak Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata", "type": "Page header" }, { "left": 543, "top": 796, "width": 19, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "946", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 63, "width": 255, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Bahan hukum Primer, yaitu bahan hukum yang mengikat, diantaranya", "type": "List item" }, { "left": 50, "top": 76, "width": 241, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peraturan Perundang- undangan. Dalam penelitian ini, Peraturan Perundang-Undangan yang digunakan, antara lain : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, KUH Perdata, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 152, "width": 255, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Bahan hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. 8 dalam penelitian ini, penulis menggunakan buku-buku, literatur karya ilmiah para ahli hukum, hasil penelitian, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan erat dengan bahan hukum primer dan isu hukum yang dihadapi, sebagai referensi.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 240, "width": 255, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan mengenai makna dari istilah yang terdapat dalam bahan hukum primer dan sekunder, dalam penelitian ini penulis menggunakan kamus umum (KBBI) maupun kamus hukum, Ensiklopedia, Internet dan lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 329, "width": 177, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik Pengumpulan Bahan Hukum", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 342, "width": 255, "height": 73, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengumpulan bahan hukum penelitian ini lakukan melalui studi pustaka ( library Research ) adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang terkait dengan masalah yang dipecahkan.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 430, "width": 149, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Teknik Analisis Bahan Hukum", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 443, "width": 255, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis , yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, objek, set kondisi, sistem pemikiran, ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 9", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 557, "width": 255, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria Kecakapan Bertindak Bagi Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 595, "width": 255, "height": 123, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kewenangan perdata atau privat sebagai hak asasi yang terikat dalam seseorang. Hak perdata ialah ciri-ciri orang yang tidak bisa lenyap atau hilang. Ciri-ciri itu baru akan hilang jika orang tersebut meninggal dunia. Hak perdata ialah kodrati yang sudah Tuhan berikan. 10 Setiap manusia pribadi atau natuurlijke persoon sebagai subyek hukum yang memiliki hak dan sanggup mengamalkan haknya ditanggung oleh ketentuan hukum yang berlaku. Dalam hukum perdata, subjek hukum (persoon) terbagi menjadi dua, yaitu orang (natuurlijke", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 737, "width": 129, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8 Zainuddin Ali, Op.Cit., Hal.25.", "type": "Footnote" }, { "left": 36, "top": 749, "width": 254, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "9 M. Nazir, Metode Penelitian , Jakarta, Ghalia Indonesia, 2003, Hal. 54", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 772, "width": 248, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, Hal 3-4", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 63, "width": 255, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "persoon) dan badan hukum (recht persoon). Jadi setiap penyandang hak dan kewajiban disebut sebagai subjek hukum, namun, tidak semua dari penyandang hak dan kewajiban tersebut mampu atau cakap untuk melaksanakan hak dan kewajibannya secara mandiri.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 127, "width": 255, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Secara subyektif, kecakapan bertindak adalah orang yang diperbolehkan bertindak dan menambatkan diri, yaitu mereka yang mampu melakukan tindakan (handelingsbekwaam) dan mampu bertindak sesuai konsekuensi hukum. 11 Lebih spesifik, Pasal 1330 KUHPerdata telah merincikan bahwa : yang tidak mampu atau tidak sanggup melakukan pernyataan setuju ialah mereka yang masih kanak-kanak (belum cukup umur) dan berada pada pengampuan, dan juga diantara beberapa orang perempuan yang telah diikat dalam ikatan pernikahan.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 266, "width": 255, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seseorang yang menyandang disabilitas autisme yaitu orang yang menderita suatu gangguan perkembangan mental yang terjadi pada bagian otak tertentu yang secara kualitatif berupa : persepsi, kecerdasan ( kognisi ), emosi, dan perilaku yang dialami seseorang sejak masa anak-anak (fase usia 6 bulan-3 tahun) sampai masa pertumbuhannya berakhir dan tidak menutup kemungkinan kondisi autistik itu berlanjut hingga fase usia dewasa.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 379, "width": 255, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal ini menunjukan bahwa secara implisit UUPD membenarkan sesungguhnya orang yang menyandang disabilitas autisme sebagai subyek hukum dan berwenang atas hak-hak keperdataan seperti manusia (natuurlijk persoon) pada umumnya.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 456, "width": 212, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hak Seseorang Yang Menyandang Disabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 468, "width": 255, "height": 99, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada bagian penjabaran untuk Pasal 4 huruf c UUPD dijelaskan bahwa autisme merupakah salah satu jenis disabilitas, yaitu disabilitas pada kemajuan yang mempunyai pengaruh terhadap kesanggupan korelasi (interaksi) sosial. Hak-hak seseorang yang menyandang disabilitas diatur dalam UUPD Pasal 9 yang menerangkan bahwa hak atas perlakuan adil dan perlindungan hukum untuk penyandang disabilitas .", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 582, "width": 63, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengampuan", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 595, "width": 255, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pengampuan adalah kondisi pada seseorang ( curandus ) yang disebabkan oleh perilaku pribadinya teranggap tidak mampu atau di dalam berbuat hal tidak sanggup melakukan sendiri (pribadi) dalam lalu lintas hukum. Atas dasar hal itu, orang tersebut dengan keputusan hakim dimasukkan ke dalam golongan orang yang tidak cakap bertindak. Orang tersebut diberi wakil menurut Undang-undang yang disebut sebagai pengampu (curator). 12", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 737, "width": 251, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11 Herlin Budiono, Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, Hal 110", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 772, "width": 227, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "12 http://bhpjakarta.kemenkumham.go.id/layanan- publik/pengampuan", "type": "List item" }, { "left": 36, "top": 38, "width": 463, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Hariss dan Nur Fauziah, Kecakapan Bertindak Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata", "type": "Page header" }, { "left": 543, "top": 796, "width": 19, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "947", "type": "Page footer" }, { "left": 36, "top": 63, "width": 255, "height": 111, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dasar hukum dari pengampuan adalah KUHPerdata bab XVII pasal 433 yang kemudian diuraikan dalam pasal 434-461. Kriteria orang di bawah pengampuan menurut Pasal 433, yaitu: Seseorang yang sudah cukup umur (dewasa), yang kerap pada keadaan dungu, sakit jiwa (pikirannya tidak normal) atau buta, sudah sepatutnya ditaruh pada pengampuan, meski sesekali ia terkadang mampu melakukan sesuatu dengan akalnya.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 190, "width": 255, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Akibat Hukum Yang Dilakukan Oleh Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 215, "width": 255, "height": 250, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa menurut Pasal 1320 KUHPerdata, diantara syarat sahnya perjanjian adalah kesanggupan atau kemampuan melaksanakan suatu perikatan. Selanjutnya dalam Pasal 1330 KUHPerdata juga telah diterangkan mengenai subyek hukum yang termasuk tidak mampu untuk melakukan pernyataan janji, yaitu orang yang masih kanak-kanak atau belum dewasa (genap 21 tahun) dan orang yang berada pada pengampuan. Namun, oleh sebab penyandang disabilitas autisme adalah manusia pribadi atau natuurlijke persoon , maka penyandang disabilitas autisme juga termasuk subyek hukum perdata seperti manusia lainnya, sehingga tetap memiliki hak- hak keperdataan yang tidak dapat dicabut oleh hukum apapun sampai orang tersebut meninggal dunia.Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa penyandang disabilitas autisme adalah subjek hukum yang hanya memiliki hak- hak keperdataan tetapi tidak memiliki kecakapan bertindak untuk menjalankan sesuatu yang diperbuat hukum.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 468, "width": 255, "height": 200, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pasal 1320 KUHPerdata menentukan syarat bahwa diantara beberapa pihak sebagai subyek hukum yang akan melakukan perjanjian patut patuh terhadap kriteria kesanggupan (kecakapan) berdasar aturan hukum, diantaranya ialah kesanggupan dalam melaksanakan perikatan, yang juga dapat diinterpretasikan sebagai kesanggupan (kemampuan) untuk menjalankan suatu yang diperbuat oleh hukum, dan salah satu syarat kecakapan untuk melakukan perbuat hukum adalah sudah cukup umur dan bukan berada pada pengampuan atau dengan kata lain subjek hukum (natuurlijk persoon) wajib mempunyai kemampuan untuk melaksanakan perbuatan hukum secara mandiri, sehingga para pihak dalam suatu hubungan hukum dapat saling mendukung hak dan kewajibannya sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 670, "width": 255, "height": 112, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lalu, untuk memperoleh kepastian hukum tentang ketidakcakapan seseorang yang diduga sebagai penyandang disabilitas autisme diperlukan penetapan dari pengadilan negeri terlebih dahulu, sebagaimana yang diatur dalam pasal 32 UUPD. Oleh sebab itu, penyandang disabilitas autisme bisa saja melakukan perbuatan hukum sepanjang belum atau tidak dinyatakan sebagai subjek hukum yang tidak sanggup untuk melaksanakan perbuatan hukum oleh penetapan", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 63, "width": 255, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengadilan negeri. Namun, sebaliknya apabila seseorang penyandang disabilitas autisme telah dinyatakan tidak cakap oleh penetapan pengadilan negeri terkait, maka secara yuridis mengakibatkan perbuatan hukum yang dilakukan oleh penyandang disabilitas autisme sebelumnya itu dapat dinyatakan batal demi hukum oleh otoritas yang berwenang.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 165, "width": 61, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 177, "width": 254, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bersumber dari hasil pengkajian pada penelitian ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 202, "width": 255, "height": 225, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Seseorang yang menyandang disabilitas autisme pada dasarnya ialah subyek hukum ( natuurlijke persoon ) yang memiliki hak-hak keperdataan seperti manusia lainnya. Tetapi, Orang yang menyandang disabilitas autisme ialah subjek hukum yang tidak menyanggupi ukuran kesanggupan (kriteria kecakapan) yang diatur Pasal 1330 KUHPerdata, sehingga ketidakcakapan itu mengakibatkan penyandang disabilitas autisme tidak menyanggupi diantara empat syarat yang diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata mengenai keabasahan suatu pernyataan janji yang harus dipenuhi secara menyeluruh oleh setiap subjek hukum dalam melakukan perbuatan hukum. Sehingga bisa disimpulkan bahwa dikatakan sebagai orang penderita dan mengalami disabilitas autisme adalah subjek hukum yang hanya memiliki hak keperdataan, tetapi tidak memiliki kecakapan bertindak untuk melakukan perbuatan hukum.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 430, "width": 255, "height": 187, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Secara yuridis, diperlukan penetapan dari pengadilan negeri terlebih dahulu untuk memperoleh kepastian hukum tentang ketidakcakapan seorang penyandang disabilitas autisme , sebagaimana yang diatur dalam Pasal 32 UUPD. Oleh sebab itu, penyandang disabilitas autisme bisa saja melakukan perbuatan hukum perdata, sepanjang tidak diterangkan tidak mampu melalui ketetapan pengadilan negeri. Namun, apabila penyandang disabilitas autisme tersebut telah diterangkan tidak mampu sesuai ketetapan pengadilan negeri terkait, maka konsekuensi yuridis dari perbuatan hukum perdata yang telah dilakukannya sebelum putusan itu diterbitkan dan diterima adalah dapat dinyatakan batal demi hukum oleh otoritas atau lembaga yang berwenang.", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 633, "width": 31, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 308, "top": 645, "width": 254, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun masukan yang bisa diberikan dari hasil kajian ini yaitu sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 308, "top": 670, "width": 255, "height": 112, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Pada dasarnya, pemerintah telah berupaya mengakomodir perlindungan hukum bagi penyandang disabilitas autisme dalam UU No. 08 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM) dan Konvensi CPRD ( United Nations Convention on the Rights of Persons with Disabilities ) yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia. Meski demikian, mengingat bahwa secara", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 38, "width": 463, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdul Hariss dan Nur Fauziah, Kecakapan Bertindak Penyandang Disabilitas Autisme Menurut Hukum Perdata", "type": "Page header" }, { "left": 543, "top": 796, "width": 19, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "948", "type": "Page footer" }, { "left": 50, "top": 63, "width": 241, "height": 137, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kondisional /keterbatasan mental seseorang yang menyandang disabilitas autisme ialah orang yang tidak sanggup untuk melaksanakan haknya secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari, maka peran aktif keluarga, kerabat, hingga lingkungan sosial tetap diperlukan oleh penyandang disablitas autisme , baik dalam bentuk pembinaan maupun dalam hal pengampuan, khususnya agar hak-hak keperdataan penyandang disabilitas autisme dapat terlaksana sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 202, "width": 255, "height": 175, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Kemudian, agar terjadi persetujuan yang sah dalam hubungan hukum perdata, khusunya hukum perjanjian, maka para pihak perlu memperhatikan ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata. Oleh sebab itu, sebelum mengadakan perjanjian dengan pihak yang disinyalir atau terindikasi sebagai penyandang disabilitas autisme , perlu dilakukan verifikasi terlebih dahulu tentang dugaan tersebut melalui diagnosa medis dan secara yuridis melalui penetapan pengadilan negeri. Sehingga, jika dugaan itu terbukti benarberdasarkan diagnosa medis dan penetapan pengadilan negeri, maka perjanjian dapat dilakukan melalui pengampuan atau perjanjian itu dapat untuk tidak dilakukan sama sekali.", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 392, "width": 104, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 36, "top": 405, "width": 255, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abdulkadir Muhammad. 2000. Hukum Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung Hartono, B., 2002. Aspek Neurologik Autisme Infantil. Seminar & Work-shop on Fragile-X Mental Retardation, Autism and Related Disorders , Universitas Diponegoro, Semarang Herlin Budiono, 2006. Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia, Citra Aditya Bakti,", "type": "Text" }, { "left": 36, "top": 506, "width": 255, "height": 212, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bandung http://bhpjakarta.kemenkumham.go.id/layanan- publik/pengampuan M. Nazir, 2003. Metode Penelitian , Jakarta, Ghalia Indonesia M. Sugiarmin, 2005. Bahan Ajar tentang Anak Autis , Fakultas Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2007. Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Cetakan IV, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Undang-Undang Nomor 19 tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Person With Disabilities (Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas ) Zainuddin Ali, 2009. Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, Edisi ke -1, Cetakan ke-5", "type": "Text" } ]
93f13ee2-b750-2a4b-6a76-2ee051db5c51
http://journal.uny.ac.id/index.php/natapraja/article/download/11967/8560
[ { "left": 266, "top": 21, "width": 81, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NATAPRAJA", "type": "Section header" }, { "left": 205, "top": 38, "width": 203, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara", "type": "Page header" }, { "left": 299, "top": 782, "width": 14, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 83, "top": 62, "width": 183, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015", "type": "Section header" }, { "left": 407, "top": 62, "width": 116, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Halaman 43-52", "type": "Title" }, { "left": 96, "top": 114, "width": 420, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA", "type": "Section header" }, { "left": 198, "top": 132, "width": 217, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lena Satlita, Yanuardi dan Marita Ahdiyana 1", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 176, "width": 64, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 196, "width": 442, "height": 202, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This research aims to describe the performance appraisal of Yogyakarta government employees as well as enabling and inhibiting factors in the assessment of employee performance in Yogyakarta government. This qualitative descriptive research shows there are two performance appraisals in the government of Yogyakarta namely Employee Performance Assessment and Job Performance Assessment government employee. Employee Performance Assessment carried out 2 times a year, in June and December and the performance appraisal only once a year. Assessment methods used in employee performance assessment is a method 360 degrees. Constraints in the evaluation of employee performance assessment is at fault understanding of the guidelines for the implementation of performance appraisal, lack of clear job description in job analysis make it difficult for employees to put it in the assessment and the absence of stylists executive staffing in evaluation of employee performance and timing issues assessment by the employer because constrained by other activity.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 418, "width": 442, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Key Words : Performance Appraisal, Assessment Indicators, Government Employees of Yogyakarta .", "type": "Text" }, { "left": 286, "top": 481, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 443, "height": 154, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian ini membahas mengenai penilaian kinerja pegawai di Pemerintah Kota Yogyakarta beserta faktor pendukung dan penghambat dalam penilaian kinerja pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menunjukan ada dua penilaian kinerja yaitu Penilaian Kinerja Pegawai (PKP) dan Penilaian Prestasi Kerja PNS (SKP). Penilaian kinerja pegawai dilakukan 2(dua) kali dalam setahun, pada bulan Juni dan Desember. Penilaian kinerja dilakukan dengan metode 360 derajat. Faktor penghambat dalam evaluasi penilaian kinerja karyawan yaitu kurangnya deskripsi pekerjaan yang jelas dalam analisis pekerjaan membuat sulit bagi karyawan untuk memasukkannya dalam penilaian dan tidak adanya staf dalam mengevaluasi kinerja karyawan dan penilai terkendala oleh aktivitas lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 702, "width": 370, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci : Penilaian Kinerja, Indikator Penilaian, PNS Kota Yogyakarta.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 747, "width": 442, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Dosen, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, email: [email protected], [email protected], [email protected]", "type": "Footnote" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 202, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember 2015", "type": "Page header" }, { "left": 285, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 95, "width": 204, "height": 384, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitas sumber daya manusia (SDM) Pegawai Negeri Sipil (PNS) di instansi pemerintah merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi atau organisasi pemerintah. Oleh karena itu diperlukan SDM yang mempunyai profesionalisme dan kompetensi yang tinggi untuk dapat mendukung peningkatan kinerja PNS. Tetapi seberapa besar kontribusi tersebut, masih harus diukur. Penilaian kinerja/ prestasi kerja merupakan cara untuk mengukur kontribusi yang diberikan. Dipandang dari segi manfaatnya bagi organisasi, penilaian prestasi kerja di suatu organisasi adalah program yang sangat penting dilaksanakan dalam rangka mengetahui pencapaian sasaran kerja setiap individu karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 489, "width": 204, "height": 280, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses penilaian kinerja menyebabkan sebagian besar karyawan merasa tidak nyaman dan tidak puas karena penilaian kinerja pada beberapa posisi tidak mampu mengukur secara objektif, ada keterbatasan kemampuan kognitif penilai maupun belum adanya kesepakatan tentang standar kinerja yang baik. Permasalahan empirik dalam penilaian kinerja di instansi pemerintah menunjukkan proses penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS cenderung terjebak kedalam proses formalitas. DP3- PNS telah kehilangan arti dan makna", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 75, "width": 204, "height": 114, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "substantif , tidak berkait langsung dengan apa yang telah dikerjakan PNS, DP3-PNS secara substantif tidak dapat digunakan sebagai penilaian dan pengukuran besar produktivitas dan kontribusi PNS terhadap", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 178, "width": 205, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "organisasi. Selain itu pengukuran dan penilaian prestasi kerja oleh atasan langsung sebagai pejabat penilai sering hanya sekedar menilai, tidak didasarkan pada target goal , sehingga proses penilaian cenderung bias dan bersifat subyektif.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 323, "width": 205, "height": 446, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta merupakan salah satu pemerintah daerah di Indonesia yang dikenal berhasil dalam melaksanakan reformasi birokrasi. Pemkot Yogyakarta merumuskan delapan area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi yang meliputi organisasi, tatalaksana, peraturan perundang-undangan, sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, serta mindset dan culture set aparatur. Area perubahan yang diharapkan pada sumber daya aparatur adalah SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable , profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera. Berdasarkan hasil penelitian Lena Satlita, dkk yang berjudul Pelembagaan Reformasi Birokrasi di Pemkot Yogyakarta (2014: 43-45) dapat dilihat keberhasilan kegiatan penataan Sistem Manajemen SDM. Pemkot", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 35, "width": 247, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lena Satlita, dkk. – Penilaian Kinerja Pegawai . . .", "type": "Page header" }, { "left": 298, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "45", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 205, "height": 301, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yogyakarta menata pegawai berdasarkan kompetensi dan kualifikasi jabatan, menyusun SIMPEG yang di integrasikan ke SIM KOMPETENSI, membuat Sistem Aplikasi Pelayanan Pegawai untuk sarana mengetahui psikologi bagi pegawainya. Pemerintah kota juga menyusun analisis beban kerja di semua SKPD dan membuat regulasi, norma terhadap pelaksanaan analisis jabatan, penyusunan pola karier pegawai, penyusunan standar jabatan dan kegiatan evaluasi jabatan, kegiatan assessment individu berdasarkan kompetensi dan penerapan sistem penilaian kinerja individu.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 205, "height": 280, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suatu hal yang menarik, penilaian prestasi kerja di Pemkot Yogyakarta juga dihubungkan dengan pemberian tambahan penghasilan, seperti tertera dalam Peraturan Walikota Yogyakarta No.43 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pemkot Yogyakarta, bahwasanya tambahan penghasilan yang diberikan secara bulanan kepada pegawai daerah di luar gaji/upah, tunjangan jabatan struktural, tunjangan jabatan fungsional umum, berdasarkan bobot jabatan, penilaian kinerja dan kedisisplinan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 675, "width": 204, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasar uraian di atas, penting kiranya untuk meneliti penilaian kinerja pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta serta faktor pendukung dan penghambat", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 75, "width": 204, "height": 31, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dalam penilaian kinerja pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 137, "width": 134, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 158, "width": 204, "height": 507, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta. Unit analisis dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta. Waktu penelitian mulai bulan Mei sampai dengan Agustus 2015.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang diperoleh dari berbagai peraturan terkait dengan penilaian kinerja/ prestasi kerja, buku-buku, foto, catatan,dan laporan-laporan kegiatan yang terkait dengan aktivitas yang telah dilakukan. Penentuan subyek penelitian dengan menggunakan teknik purposive . Narasumber dalam penelitian ini berasal dari pihak yang tahu betul dan terlibat dalam penilaian kinerja pegawai yaitu, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pegawai BKD, Kasubid Akuntabilitas Aparatur BKD dan Analis Kepegawaian Pertama.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 675, "width": 204, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji keabsahan data penelitian ini, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 202, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember 2015", "type": "Page header" }, { "left": 285, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "46", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 205, "height": 259, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "data tersebut untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu (Moleong, 1996:178). Analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang telah diperoleh dari berbagai sumber dalam penilaian kinerja, kemudian dilakukan reduksi data dengan jalan membuat abstraksi.Langkah selanjutnya adalah menyusun data – data informasi berbentuk penjelasan deskriptif. Terakhir, Menarik kesimpulan penilaian kinerja pegawai pemerintah kota Yogyakarta.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 365, "width": 158, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 385, "width": 204, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian Kinerja Pegawai di Pemerintah Kota Yogyakarta", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 427, "width": 204, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian Kinerja di Pemerintah Kota Yogyakarta selama 30 tahun dilaksanakan berdasarkan Peraturan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 489, "width": 204, "height": 280, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemerintah No 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang lebih dikenal dengan sebutan DP3. Pelaksanaan DP3 banyak menimbulkan keluhan dan ketidak puasan. Instrument DP3 masih abstrak, tidak ada alat ukur secara obyektif dan bias yang sering muncul dalam pengukuran kinerja pegawai berdasarkan DP3. Banyaknya kelemahan Penilaian kinerja melalui DP3 menyebabkan Pemkot Yogyakarta mengeluarkan Peraturan Walikota Yogyakarta no 23 Tahun 2007 tentang Penilaian Kinerja", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 75, "width": 204, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pegawai (PKP). Penilaian kinerja ini sering disebut dengan penilaian 360 derajat karena melibatkan atasan, teman sejawat dan bawahan dalam melakukan penilaian.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 178, "width": 204, "height": 260, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian Kinerja Pegawai (PKP) dipandang lebih mampu menggambarkan kondisi sesungguhnya dari pegawai karena alat ukur penilaian lebih jelas yaitu kinerja terdiri dari: prestasi kerja,perilaku dan kedisiplinan. Prestasi kerja meliputi kepemimpinan, keterampilan, prakarsa, dan capaian kinerja. Penilaian perilaku meliputi unsur kerjasama, ketaatan dan hubungan kemasyarakatan. Sedangkan kedisiplinan penilaian berdasarkan pada tingkat kehadiran.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 641, "width": 204, "height": 114, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, penilaian kinerja pegawai (PKP) juga dihubungkan dengan tahap MSDM lainnya yaitu kompensasi karena penilaian kinerja ini dihubungkan dengan tambahan penghasilan sesuai dengan prestasi yang diraih oleh pegawai", "type": "Text" }, { "left": 324, "top": 452, "width": 161, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Bobot Penilaian Kinerja", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 35, "width": 247, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lena Satlita, dkk. – Penilaian Kinerja Pegawai . . .", "type": "Page header" }, { "left": 298, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "47", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 205, "height": 259, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tersebut. Berdasarkan PP No.46 Tahun 2011, DP3 yang banyak biasnya disempurnakan dengan Penilaian Prestasi Kerja PNS yang secara sistematik menggabungkan antara penilaian Sasaran Kerja Pegawai NegeriSipil (SKP) dengan penilaian perilaku kerja. Dengan mengingat adanya berbagai kelemahan dalam penilaian kinerja pegawai, maka Pemerintah Kota Yogyakarta dalam melakukan penilaian kinerja PNS menggunakan dua macam/jenis penilaian yaitu PKP dan SKP.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 344, "width": 205, "height": 425, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai yang diperoleh masing-masing pegawai, maka semakin baik sebutan yang diberikan oleh pegawai tersebut. Meskipun terdapat dua jenis penilaian pegawai, akan tetapi keduanya dilakukan tidak secara bersamaan sehingga tidak terjadi benturan. Penilaian SKP dilaksanakan dalam satu kali dalam satu tahun sedangkan untuk penilaian PKP dilaksanakan dua kali dalam satu tahun. Unsur atau aspek-aspek yang dinilai dalam SKP dan PKP terdapat satu dua persamaan, tetapi sesungguhnya keduanya berbeda. Penilaian SKP merupakan perubahan dari DP3, dan dibandingkan dengan DP3, SKP lebih rasional karena memiliki ukuran-ukuran yang jelas dan terdapat penilaian terhadap capaian tugas sehingga SKP", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 75, "width": 204, "height": 31, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "obyektivitas lebih terjamin dibandingkan DP3 yang sangat subyektif.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 116, "width": 205, "height": 363, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SKP menggunakan unsur-unsur yang dinilai berdasarkan kontrak kinerja dan pengamatan sedangkan PKP hanya pengamatan saja. Pemerintah Kota Yogyakarta dalam melakukan penilaian kinerja pegawai dilaksanakan di unit SKPD masing-masing dan dalam 1 (satu) tahun dilaksanakan dua periode penilaian, periode penilaian I dilaksanakan pada bulan Juni, dan periode penilaian II dilaksanakan pada bulan Desember, penilaian akhir adalah gabungan dari penilaian periode I dan II yang dituangkan dalam blangko penilaian akhir Penilaian Kinerja Pegawai. Pejabat penilai wajib melaksanakan penilaian kinerja pegawai terhadap pegawai yang menjadi bawahannya.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 510, "width": 169, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian Prestasi Kerja Pegawai", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 530, "width": 204, "height": 135, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian prestasi kerja merupakan suatu proses rangkaian manajemen kinerja yang berawal dari penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP), penetapan tolok ukur yang meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya dari setiap kegiatan tugas jabatan.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 675, "width": 204, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Landasan dari penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 202, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember 2015", "type": "Page header" }, { "left": 285, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "48", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 204, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PNS. Kemudian penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip:", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 116, "width": 194, "height": 115, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 240, "width": 194, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif.", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 302, "width": 194, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 385, "width": 194, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang dinilai.", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 489, "width": 194, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 572, "width": 176, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelaksanaan penilaian prestasi kerja", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 75, "width": 204, "height": 156, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta tidak dipersiapkan secara khusus. Waktu penilaian dilakukan pada saat pegawai yang bersangkutan sudah selesai mengentri uraian dan target kinerja sesuai SKP yang telah ditanda tangani pada awal tahun (Bulan Januari), tempatnya di lingkup Pemkot Yogyakarta. Dan", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 240, "width": 204, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penilaian berakhir di akhir tahun (Bulan Desember). Dalam melaksanakan penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target yang telah ditetapkan.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 344, "width": 204, "height": 135, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam melakukan penilaian dilakukan analisis terhadap hambatan pelaksanaan pekerjaan pegawai untuk mendapatkan umpan balik serta menyusun rekomendasi perbaikan dan menetapkan hasil penilaian pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 489, "width": 204, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan mencermati gambar tersebut dapat diketahui bahwa terdapat dua aspek dalam penilaian kinerja yaitu sasaran kerja PNS dan perilaku kerja. Selain penilaian kinerja pegawai dan", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 608, "width": 217, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Unsur penilaian prestasi kerja pegawai", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 35, "width": 247, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lena Satlita, dkk. – Penilaian Kinerja Pegawai . . .", "type": "Page header" }, { "left": 298, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "49", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 205, "height": 135, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "presatasi kerja pegawai, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan penilaian tugas tambahan kepada PNS. PNS yang melakukan tugas tambahan dari atasannya akan mendapat penilaian tambahan dengan cara mencantumkan bukti surat keterangan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 205, "height": 342, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semakin sering pegawai melakukan tugas tambahan yang diberikan atasannya maka semakin besar nilai yang diperoleh pegawai tersebut. Dalam pelaksanaanya tidak jarang terjadi PNS yang pindah/mutasi dari instansi pemerintah yang satu ke instansi yang lain, jika terjadi hal seperti itu maka buku catatan penilaian perilaku kerja dikirimkan oleh pimpinan instansi lama kepada pimpinan instansi baru. Jika seorang PNS pindah unit organisasi tetapi masih tetap dalam instansi yang sama, maka hanya buku catatan penilaian perilaku kerja saja yang dikirimkan oleh pimpinan unit organisasi yang lama kepada pimpinan unit organisasi yang baru.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 572, "width": 204, "height": 197, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan penilaian yang terjadi selama ini hasil penilaian pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta rata rata mendapatkan B dalam pencapaian target. Hal tersebut wajar karena untuk mencapai A tentu saja sulit karena manusia tidak ada yang sempurna. Dan hasil ini sudah benar-benar mencerminkan kualitasnya kinerja sesungguhnya karena terdapat instrumen", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 75, "width": 205, "height": 31, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang menjamin keotentikan hasil penilaian.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 116, "width": 205, "height": 239, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Masih sering terjadi kendala dalam pelaksanaan penilaian SKP pada pemerintah kota Yogyakarta yaitu pada kesalahan pemahaman terhadap pedoman pelaksanaan penilaian prestasi kerja, seperti kesalahan dalam pengisian SKP yang seharusnya diisi dengan tugas pokok pegawai, namun oleh pegawai dituliskan tugas apa saja dilakukan yang bukan termasuk tugas pokok. Kendala Utama dalam penilaian Kinerja SKP yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 365, "width": 195, "height": 114, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Kurang jelasnya uraian tugas dalam dokumenan alisis jabatan menyulitkan pegawai menuangkannya dalam SKP (kegiatan tugas jabatan) 2) Muncul", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 468, "width": 195, "height": 239, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kesulitan dalam penyusunan SKP terutama terkait kegiatan tugas jabatan apas aja yang harus dituangkan dalam SKP dan yang menjadi tugas tambahan 3) Kesulitan dalam menentukan Target (kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya) yang sesuai dengan standard atau tujuan organisasi 4) Belum ada Penata Pelaksana Kepegawaian di SKPD yang menangani SKP", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 716, "width": 195, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Waktu, penilaian dari atasan karena terkendala dengan kesibukan lainnya.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 202, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember 2015", "type": "Page header" }, { "left": 285, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "50", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 205, "height": 114, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendampingan, bimbingan teknis dan workshop kepada seluruh pegawai di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan cara untuk mengatasi kendala-kendala dalam penilaian kinerja yang terjadi selama ini.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 199, "width": 205, "height": 114, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Realisasi kerja dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya dinilai dengan baik. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara menggabungkan penilaian SKP dengan penilaian perilaku kerja. Penilaian", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 323, "width": 205, "height": 197, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dilakukan oleh atasan PNS yang bersangkutan (pejabat penilai) dan divalidasi oleh atasan pejabat penilai. Pejabat penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja terhadap setiap PNS di lingkungan unit kerjanya. Pejabat pembina kepegawaian sebagai pejabat penilai dan/atau atasa pejabat penilai yang tertinggi di lingkungan unit kerja masing-masing.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 530, "width": 204, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penilaian kinerja pegawai dituangkan dalam Blangko Penilaian Kinerja Pegawai. Blangko penilaian kinerja pegawai ini disiapkan oleh", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 613, "width": 204, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penatalaksana Kepegawaian.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 634, "width": 205, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penatalaksana kepegawaian akan", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 654, "width": 205, "height": 115, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menyampaikan kepada pejabat penilai maupun staf yang ditunjuk untuk menilai. Untuk menjamin keontetikan hasil penilaian maka terdapat tahapan verifikasi dokumen hasil pelaksanaan kinerja pegawai. Untuk tahap verifikasi", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 75, "width": 204, "height": 197, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ini maka terdapat blangko. Blangko ini berisi rincian bukti fisik dari masing- masing uraian tugas jabatan yang telah disusun sedari awal sesuai SOTK. Setelah blangko penilaian kinerja diisi oleh pejabat atau staf yang ditunjuk kemudian masing-masing unsur kinerja pegawai dipindahkan dalam Daftar Nilai Kinerja Pegawai yang jumlah rangkap 2 diberikan kepada instansi dan BKD.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 313, "width": 67, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 309, "top": 333, "width": 204, "height": 425, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terdapat dua penilaian kinerja di Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu Penilaian Kinerja Pegawai (PKP) dan Penilaian Prestasi Kerja PNS (SKP). Penilaian kinerja pegawai diatur pada Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 23 Tahun 23 Tahun 2007 tentang Penilaian Kinerja Pegawai. Sedangkan untuk penilaian prestasi kerja PNS diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Penilaian kinerja pegawai pada Penilaian Prestasi Kerja PNS meliputi dua yaitu Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja. Penilaian Kinerja Pegawai dilaksanakan 2 kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember, tetapi penilaian prestasi kerja hanya satu tahun sekali. Metode penilaian yang digunakan pada PKP adalah metode 360 derajat. Hasil", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 35, "width": 247, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lena Satlita, dkk. – Penilaian Kinerja Pegawai . . .", "type": "Page header" }, { "left": 298, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "51", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 75, "width": 204, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penilaian pegawai di Pemerintah Kota Yogyakarta dipandang sudah dapat mencerminkan kualitas kinerja pegawai yang sesungguhnya karena dalam pelaksanaan penilaian menggunakan instrumen yang menjamin keontetikan hasil penilaian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 205, "height": 363, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kendala dalam penilaian SKP yaitu pada kesalahan pemahaman terhadap pedoman pelaksanaan penilaian prestasi kerja, kurang jelasnya uraian tugas dalam dokumen analisis jabatan menyulitkan pegawai menuangkannya dalam SKP (kegiatan tugas jabatan, kesulitan dalam penyusunan SKP terutama terkait kegiatan tugas jabatan apa saja yang harus dituangkan dalam SKP dan yang menjadi tugast ambahan, kesulitan dalam menentukan target (kuantitas, kualitas, waktu, danbiaya) yang sesuai dengan standard atau tujuan organisasi, belum ada Penata Pelaksana Kepegawaian di SKPD yang menangani SKP dan masalah Waktu penilaian dari atasan karena terkendala dengan kesibukan lain.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 592, "width": 204, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam rangka mengatasi berbagai kendala dalam penilaian kinerja di Pemerintah Kota Yogyakarta, maka terdapat beberapa rekomendasi sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 95, "top": 696, "width": 194, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan PP No 46 Tahun 2011, BKD Kota perlu melaksanakan Bimbingan teknis Penilaian Kinerja", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 75, "width": 176, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(SKP) pada semua SKPD agar kesulitan dalam penyusunan SKP dan kesulitan menentukan Target sesuai dengan standard atau tujuan organisasi dapat teratasi.", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 178, "width": 194, "height": 94, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Untuk pelaksanaan penilaian kinerja berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 ASN sebaiknya BKD Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Perguruan Tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 316, "width": 113, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 344, "width": 204, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 407, "width": 205, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hardiyansyah. 2012. Sistem Administrasi dan Manajemen Sumber Daya", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 439, "width": 173, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manusia Sektor Publik.", "type": "Table" }, { "left": 350, "top": 455, "width": 124, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yogyakarta: Gava Media", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 487, "width": 204, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Strategis. Yogyakarta: Gava Media", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 534, "width": 205, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lexy J Moleong. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Rosdakarya", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 598, "width": 204, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND.", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 630, "width": 94, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bandung: Alfabeta", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 661, "width": 205, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suharsimi Arikunto. 1995. Manajemen Penelitian . Jakarta: PT Rineka Cipta", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 723, "width": 54, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 736, "width": 204, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lena Satlita dan Yanuardi. 2014. Pelembagaan", "type": "Text" }, { "left": 439, "top": 750, "width": 87, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reformasi di", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 35, "width": 202, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember 2015", "type": "Page header" }, { "left": 285, "top": 794, "width": 15, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "52", "type": "Page footer" }, { "left": 100, "top": 75, "width": 176, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemerintah Kota Yogyakarta. FIS", "type": "Section header" }, { "left": 100, "top": 88, "width": 126, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UNY: Laporan penelitian", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 116, "width": 50, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Regulasi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 130, "width": 204, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 192, "width": 204, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 23 Tahun 2007 tentang", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 247, "width": 130, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penilaian Kinerja Pegawai", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 275, "width": 204, "height": 38, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 330, "width": 204, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)", "type": "Text" } ]
a72f2359-5cc2-1a98-f5b7-99437676c6aa
http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/download/4443/3855
[ { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "43", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 81, "width": 48, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "04", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 73, "width": 70, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "RESAPAN", "type": "Table" }, { "left": 161, "top": 73, "width": 281, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "BUATAN, SOLUSI MENGATASI PROBLEMA AIR", "type": "Section header" }, { "left": 161, "top": 113, "width": 97, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Suhadi Purwantara", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 153, "width": 43, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 166, "width": 371, "height": 121, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Air secara kuantitas menjadi bermasalah ketika jumlahnya lebih, atau kurang. Kelebihan air dapat berdampak pada penggenangan, sedangkan kekurangan air berakibat pada terbatasnya suplai air untuk kecukupan kebutuhan air. Yang pertama berkaitan dengan bahaya banjir, dan yang kedua berkaitan dengan bahaya kekeringan. Banyak penelitian para pakar di dunia menyimpulkan bahwa solusi mengurangi dua masalah tersebut, banjir dan kekeringan, adalah dengan pembuatan resapan buatan. Tulisan ini menyajikan berbagai masalah banjir dan kekeringan hasil penelitian di berbagai belahan benua tentang pentingnya resapan buatan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 303, "width": 218, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Kata kunci: air tanah, banjir, resapan buatan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 329, "width": 70, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 343, "width": 371, "height": 175, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Problema air hingga kini masih menjadi masalah yang selalu mengikuti perjalanan hidup manusia. Air adalah salah satu di antara empat unsur pokok. Anaxagoras dan Empedcoles, filusuf-filusuf yang hidup pada masa Yunani kuno, memberikan pernyataan bahwa ada empat elemen dasar atau unsur pokok di dunia ini, yaitu udara, air, tanah, dan api. Manusia tidakdapat hidup tanpa udara. Dalam hitungan menit, manusia akan mati bila tidak mendapatkan udara yang mengandung oksigen. Tidak perlu waktu seminggu manusia juga akan mengakhiri hidup bila tidak mendapatkan air untuk minum. Andai saja tidak ada tanah, maka tidak ada media untuk tumbuh dan berkembangnya tumbuhan. Tidak ada tumbuhan berarti meniadakan bahan pangan nabati, sekaligus mempersempit ruang gerak manusia memperoleh energi kehidupan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 521, "width": 371, "height": 174, "page_number": 1, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Air di suatu waktu dan wilayah dapat merupakan masalah karena jumlahnya atau kuantitasnya, namun juga suatu ketika karena kualitas juga menjadi masalah utama. Kuantitas air yang berlebihan maupun kekurangan mengancam kehidupan manusia. Banjir menjadi masalah yang utama di berbagai wilayah di bumi ini. Namun demikian, kekeringan juga menjadi masalah di berbagai belahan dunia. Banjir besar yang sering melanda kota-kota besar dunia menjadi masalah serius. Bangkok, Jakarta, Semarang, Surabaya adalah kota-kota besar di Asia Tenggara yang sering dilanda banjir. Di Semarang, banjir bahkan sempat menggenangi stasiun kereta api Tawang hingga setinggi 12 cm. Walaupun hanya 12 cm untuk jalur rel sangat berbahaya dilewati, karena dapat menyebabkan korsleting dan kebakaran pada sistem elektronik yang ada didekat roda kereta api (Tribun Jateng, 24 Februari). Banjir tidak hanya dapat melumpuhkan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "44", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 371, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "lalulintas jalan raya, jalan kereta api, tetapi bahkan juga bandar udara. Bandara Ahmad Yani Semarang selama satu hari lumpuh tidak ada penerbangan karena banjir, padahal seharusnya ada 22 kali landing dan 22 kali take-off (Tempo Focus, 25 Februari). Keadaaan demikian tidak saja di Indonesia saja tetapi di negara-negara maju juga mengalami. Misalnya LaGuardia Airport dan JFK Joins Newark Airport New York, belum lama ini karena adanya banjir besar dalam sehari bandara tidak berfungsi ( Blomberg News, 30/10/2012), USA Today, 29 Oktober 2012)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 182, "width": 371, "height": 176, "page_number": 2, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Banjir menjadi bahaya (hazard), bila manusia tidak bijak menyikapi. Banjir dapat menjadi bencana (disaster), dan bahkan dapat menjadi malapetaka (catrastope) apabila manusia sudak tidak peduli lagi dengan lingkungan. Ketidakpedulian lingkungan dapat mengganggu ekositem. Perilaku sebagian kecil masyarakat menebang hutan besar-besaran di wilayah hulu untuk diubah menjadi wilayah pertanian dan atau permukiman jelas akan berakibat pada terganggunya ekosistem. Hutan di wilayah pegunungan yang semestinya berguna sebagai peresap air hujan ke dalam tanah sudah tidak lagi berfungsi. Air hujan akhirnya lebih banyak menjadi air limpaan (run-off), dan hanya sedikit yang meresap dalam tanah untuk menyuplai air tanah. Dua masalah muncul, yaitu bertambahnya air limpasan, dan berkurangnya air imbuhan (recharge water) air tanah.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 360, "width": 371, "height": 79, "page_number": 2, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Pembangunan kawasan puncak yang tidak pernah memperhatikan lingkungan bahkan telah menyebabkan banjir di kawasan itu (Republik on Line, 26 Januari 2013). Padahal untuk meminimalisir dampak bencana dapat dibuat cara alternatif pengganti, yaitu dengan membuat ruang-ruang resapan air, maka akan mengurangi banjir bandang dan tetap terjaganya imbuhan air tanah sehingga cadangan air tanah tidak berkurang.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 442, "width": 374, "height": 243, "page_number": 2, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Berkurangnya cadangan air tanah telah menjadi masalah di berbagai wilayah. Semakin tingginya pengambilan air tanah berakibat pada penurunan permukaan air tanah. Contohnya di Bandung permukaan air tanah semaakin turun. Menurut Harnandi dan Wawan Herawan (2009) Kebutuhan air di Bandung mencapai 46,6 juta m 3 pada tahun 2000, sedangkan pada tahun 2005 naik menjadi 51,4 juta m 3 . Tahun 2000 hingga 2006 terjadi penurunan permukaan air tanah setiap tahun di akuifer menengah sebesar 0,11 hingga 12,03 meter, sedangkan di akuifer dalam sebesar 0,16 hingga 2,61 meter. Demikian pula di Yogyakarta. Di Kota Yogyakarta, permukaan sumur air tanah semakin turun (Seputar Indonesia, 28 September 2012). Permukaan air tanah di DIY setiap tahun turun 30 Cm (DPU, 2011). Banyak wilayah yang semestinya berfungsi sebagai wilayah resapan air hujan telah alih fungsi menjadi bangunan hasil budaya manusia, seperti permukiman penduduk, gedung perhotelan, jalan beraspal atau pengerasan (paving) di sejumlah wilayah. Contohnya di Sleman, perluasan pekarangan per tahun mengalami peningkatan 0,16%, sedangkan lahan sawah mengalami penyusutan 0,19% (RKPD Sleman, 2012).Penduduk di Yogyakarta pada sensus tahun 1971 tercatat hanya", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "45", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 371, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "2.488.544 jiwa, pada tahun 2010 jumlahnya mencapai 3.457.491 jiwa, sehingga ada kenaikan 40%.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 100, "width": 371, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada pertambahan penggunaan air tanah. Hasil penelitian DPU bekerjasama dengan Perumahan dan Energi Sumberdaya Mineral Propinsi DIY dengan PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant (CEEC) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa di wilayah-wilayah padat penduduk permukaan air tanah cenderung menurun.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 182, "width": 371, "height": 93, "page_number": 3, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Teoritis, ilmuwan telah banyak melontarkan saran kepada pemerintah maupun masyarakat pada umumnya, namun pada tingkat pelaksanaan, pemerintah masih kesulitan koordinasi. Belum ada koordinasi yang baik antar pemerintah daerah dan juga masyarakat. Barangkali perlu puluhan kali bahkan ratusan kali para pakar hidrologi melontarkan saran tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan resapan air buatan (artificial recharge).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 292, "width": 87, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Kajian Air tanah", "type": "Section header" }, { "left": 84, "top": 305, "width": 360, "height": 271, "page_number": 3, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Knapp (1978), Todd (2006), Kiyotoka Mori (1978), Chay Asdak (2007), Charles R. Coble (1987) menggambarkan siklus air atau siklus hidrologi yang hampir sama. Siklus hidrologi ada yang pendek, ada yang dengan perjalanan panjang. Udara yang sebenarnya mengandung uap air yang naik ke angkasa akan menjadi dingin. Hal itu mengikuti gradien suhu, semakin naik suhu udara semakin dingin pada lapisan atmosfer paling bawah, troposfer. Pada ketinggian tertentu, menyebabkan kelembapan relatif udara bertambah. Keadaan dingin menyebabkan udara tidak mampu menahan uap air. Pada ketinggian tertentu udara akan menjadi jenuh, sehingga terjadi proses kondensasi, atau pengembunan di mana uap air yang dikandung oleh udara tersebut menjadi titik-titik air. Arus udara naik menahan titik-titik air, sehingga titik-titik air tersebut melayang-layang di udara. Kumpulan titik-titik air di dalam udara disebut awan. Ketinggian di mana uap air berkondensasi disebut batas tinggi kondensasi. Batas ketinggian di daerah tropis adalah 1600 meter di atas permukaan laut. Jika awan sangat padat maka titik-titik air bergabung satu dengan yang lain sehingga menjadi tetesan air dan akan jatuh kembali ke bumi menjadi hujan. Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh ke permukaan bumi.", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 578, "width": 361, "height": 121, "page_number": 3, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Air hujan yang jatuh di permukaan bumi sebagian membasahi vegetasi, sebagian meresap pada pori-pori tanah (infiltrasi), dilanjutkan meresap masuk dalam tubuh air tanah (perkolasi), sebagian menggenang, sebagian menjadi aliran limpasan (run-off) masuk sungai, mengalir ke telaga, danau, laut, dan sebagian menguap. Intinya air terus bergerak, berputar tidak pernah berhenti, termasuk juga air tanah. Air tanah yang ada pada akuifer, baik akuifer bebas, akuifer tertekan, akuifer bertengger, maupun semi akuifer terus mengalami pergerakan walaupun tidak secepat aliran air permukaan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "46", "type": "Page footer" }, { "left": 84, "top": 73, "width": 358, "height": 202, "page_number": 4, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Pola aliran air tanah regional (Regional flow patterns ) sebenarnya terbagi menjadi tiga sistem aliran (Todd dan Mays, 2005: 115-116). Ketiga sistem aliran tersebut adalah aliran lokal, aliran medium, dan aliran regional. Sistem aliran lokal (Region of local system of groundwater flow ) berarti bahwa air tanah hanya memiliki waktu tinggal (residence time) sebentar, yaitu dalam hitungan puluhan hari hingga bulanan akan muncul sebagai mata air. Keadaan itu biasanya terjadi di wilayah hulu, atau bagian puncak sebelah bawah. Atau terjadi pada air tanah dangkal yang selalu diambil untuk keperluan penduduk dengan cara pemompaan. Aliran medium (Region of intermediate system of groundwater flow ) berarti residence time dapat mencapai tahunan hingga dasawarsa sampai aakhirnya muncul sebagai mataair, sedangkan aliran regional (Region of regional system of groundwater flow) memiliki residence time ratusan hingga ribuan tahun yang tetap tersimpan sebagai air tanah dalam.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 291, "width": 102, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Resapan Air Tanah", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 305, "width": 371, "height": 120, "page_number": 4, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Hujan yang jatuh di permukaan bumi sebagian meresap dalam tanah menjadi infiltrasi dilanjutkan perkolasi. Media resapan air hujan dapat alami dan buatan. Media resapan alami dapat berupa lahan hutan, lahan gundul, lahan berumput, lahan sawah, lahan pekarangan, dan lain sebagainya. Media resapan buatan dapat berupa sumur resapan air hujan (dangkal), sumur resapan air dalam, maupun genangan buatan seperti waduk, maupun situ buatan. Resapan air tanah ada yang porus, sangat permeabel, ada yang sulit meloloskan air, sehingga infiltrasi berjalan sangat lambat.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 428, "width": 371, "height": 120, "page_number": 4, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Resapan buatan bertujuan antara lain agar air tanah sebagai sumberdaya kehidupan tetap terjaga, menghambat penurunan permukaan air tanah, mengurangi penurunan atau penenggelaman lahan. Berbagai metode pembuatan resapan buatan antara lain dengan pembuatan kubangan, ataupun cekungan (jawa: jogangan) di permukaan tanah, parit, sumur resapan, selokan, penggenangan, maupun pengairan/irigasi. Berbagai metode dengan berbagai formula pernah diterapkan di berbagai Negara di Los Angeles, Arizona Amerika Serikat, Israel, hingga Australia dan hasilnya sangat memuaskan (Todd dan Mays, 2005: 547-556).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 551, "width": 371, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Lain lagi dengan Fetter (1988: 459-460) mengemukakan bahwa resapan buatan yang efektif adalah dengan cara pembangunan bendungan sehingga banyak air dapat meresap masuk dalam tubuh air tanah. Masalahnya adalah pada adanya penyumbatan (clogging) pada kubangan- kubangan buatan. Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya sedimentasi, lempung, pertumbuhan bakteri, maupun pemadataan oleh karena adanya pemompaan air.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 646, "width": 371, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Chay Asdak (2007: 228-231) memaknai infiltrasi sebagai suatu proses masuknya air yang pada umumnya adalah air hujan, ke dalam tanah, yang dilanjutkan dengan perkolasi, yang merupakan kelanjutan aliran air masuk dalam tanah ke tubuh air tanah. Infiltrasi terjadi karena adaanya tarikaan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "47", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 371, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "gaya gravitasi daan gaya kapiler tanah. Laju air infiltrasi yang dipengaruhi gaya gravitasi dibatasi oleh besarnya diameter pori-pori. Mekanisme infiltrasi melibatkan tiga proses yang tidak saling memengaruhi, yaitu: proses masuknya air hujan melalui permukaaan air tanah, tertampungnya air hujan di dalam tanah, dan proses mengalirnya air ke tempat lain baik ke samping,ke bawah, maupun ke atas. Besarnya laju infiltrasi ditentukan oleh jumlah aair yang tersedia di permukaan, sifat permukaan tanah, dan kemampuan tanah untuk mengosongkan air di atas permukaan tanah.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 182, "width": 371, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Ada tiga cara pengukuran infiltrasi menurut Knapp (1978) dalam Asdak (2007: 231-232), yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 210, "width": 342, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "1. Menentukan beda volume air hujan buatan dengan volume air larian pada percobaan laboratorium menggunakan simulasi hujan buatan.", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 251, "width": 180, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "2. Menggunakan alat infiltrometer", "type": "List item" }, { "left": 99, "top": 264, "width": 320, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "3. Teknik pemisahan hidrograf aliran dari data aliran air hujan.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 278, "width": 371, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Selanjutnya dijelaskan bahwa pengukuran infiltrasi menggunakan infiltrometer, Asdak mengutip Dune Leopold (1978), adalah tidak tepat. Hal itu karena laju infiltrasi terukur bisa lebih besar 2 hingga 10 kali laju infiltrasi yang sesungguhnya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 346, "width": 371, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Resapan air menjadi trending topic research di berbagai wilayah dunia. Beberapa hasil penelitian berikut cukup menarik untuk dikaji.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 374, "width": 356, "height": 325, "page_number": 5, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "1. Pliakas, et all. (2005), meneliti model resapan buatan yang dilakukan di Yunani, di salah satu wilayah yang dikenal dengan dataran Xanthi. Penelitian ini barangkali lebih tepat disebut sebagai hasil uji penerapan perhitungan aritmatik, yaitu suatu cara yang disebut dengan MODFLOW. Ada model-model lain selain MODFLOW, yaitu MOC, AQUAMOD, INFOME dan lain-lain. Kasus yang terjadi di wilayah Xanthi itu bermula dari tahun 1994 ketika Departemen Pertanian di negara setempat membuat projek resapan buatan dengan memanfaatkan dasar sungai lama (old stream bed ), di dekat Sungai Kosynthos wilayah Polysitos. Di wilayah penelitian, secara geologis, ada tiga formasi geologis. Bagian paling atas dengan ketebalan berkisar antara 8 hingga 80 meter berupa lempung pasiran(clayey sand) dengan permeabilitas rendah, di bawahnya berupa kerikil pasir (gravel sand) dengan tebal 10-70 meter yang cukup permeabel, dan di bawahnya berupa lempung debuan atau lumpur liat (clay silt) yang tentu relatif impermeabel.Wilayah penelitian merupakan bekas sungai dengan luas 16,4 km2. Untuk mengairi wilayah bekas sungai dibangun selokan selebar satu meter sedalam dua meter sepanjang 1600 meter. Panjang bekas sungai lama yang dijadikan wilayah resapan adalah 7,68 km, lebih pendek dari yang sebenarnya (dulu), 12 km. Pada percobaan pertama, tahun 1994 dilakukan selama Maret hingga Mei, 89 hari, tahun berikutnya (1995) 107 hari, 1996 selama 91 hari, 1997 selama 101 hari dengan debit rerata 150 m 3 per jam.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "48", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 73, "width": 338, "height": 189, "page_number": 6, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Selanjutnya setiap tahun dialirkan air selama tiga bulan dengan debit yang sama dengan sebelumnya. MODFLOW menyajikan perhitungan matematis yang disajikan dalam tabel-tabel. Hasil penelitian juga dilengkapi dengan grafik dan peta. Tabel menunjukkan besaran debit inflow dari resapan alami (natural recharge ), resapan buatan (artificial recharge), kembalian air irigasi (irrigation return), dan aliran air permukaan (lateral inflow). Grafik menyajikan fluktuasi permukaaan air tanah, dan peta wilayah pengaliran sungai, serta wilayah penelitian. Hasil analisis selanjutnya disimpulkan bahwa dengan menggunakan MODFLOW di wilayah studi, yaitu di Polysitos Xanthi, Yunani, proyek resapan buatan dikategorikan memuaskan dan dapat diandalkan. Hal itu tampak setelah dibandingkan dengan daerah lain, muka pziometrik air tanah tidak sefluktuatif daerah lain.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 264, "width": 356, "height": 121, "page_number": 6, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "2. Nayak, Purna Cet all; (2006), dalam sebuah studi penelitian yang meneliti potensi teknik suatu jaringan buatan, bertujuan meramalkan fluktuasi muka air tanah dalam akuifer bebas pada suatu wilayah pesisir di India. Metode penelitiannya dengan berdasarkan pada perhitungan statistik dari sejumlah seri data yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prediksi model yang cukup akurat sesuai dengan perhitungan statistik. Secara umum, hasil menunjukkan bahwa model mampu meramalkan tingkat ketinggian muka air tanah hingga empat bulan ke depan.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 387, "width": 353, "height": 312, "page_number": 6, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "3. Disertasi dengan judul “Model Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Daerah Resapan Di Wilayah DKI Jakarta” oleh Dwi Dinariana, IPB, 2011, bertujuan mengkaji keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), menyusun peta alokasi RTH potensial sebagai daerah resapan, menyusun Model Pengelolaan RTH sebagai Daerah Resapan, menyusun skenario kecukupan air tanah yang diperlukan dalam pengelolaan RTH, dan merumuskan arahan kebijakan pengelolaan RTH sebagai daerah resapan air di wilayah DKI Jakarta. Luas keberadaan RTH (penggunaan lahan) ditentukan dengan menggunakan data spasial Interpretasi Citra Satelit Landsat. Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model dinamik-spasial. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu, pertama, pengkajian keberadaan RTH yang ada dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan air tanah domestik dan persentase kecukupannya dalam memenuhi air tanah domestik. Kedua, penyusunan peta alokasi RTH potensial sebagai daerah resapan dengan analisis terhadap laju resapan, curah hujan, tingkat kepadatan penduduk, muka air tanah dan keberadaan ruang terbuka. Ketiga, penyusunan Model Pengelolaan RTH sebagai Daerah Resapan di wilayah DKI Jakarta dengan mempertimbangkan pasokan PAM, potensi air tanah dari situ atau waduk. Keempat, penyusunan strategi kecukupan air tanah yang diperlukan dalam pengelolaan RTH sebagai daerah resapan air", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "49", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 73, "width": 338, "height": 421, "page_number": 7, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "untuk memaksimumkan resapan air. Kelima, perumusan arahan kebijakan pengelolaan RTH sebagai daerah resapan air di wilayah DKI Jakarta berdasarkan model dan skenario yang terpilih. Hasil penelitian menunjukkan luas RTH pada tahun 2006 sebesar 24,68 persen, dengan kecukupan sekitar 75% dari kebutuhan air tanah domestik. Hanya terdapat dua wilayah yang memenuhi syarat luas minimum RTH 30%, sesuai undang-undang, dengan kecukupan melebihi kebutuhan air tanah domestik yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Model dinamik pengelolaan RTH sebagai daerah resapan menunjukkan ada berbagai model, ada yang kelebihan, ada yang kekurangan. Contohnya, terdapat 2 wilayah yang memiliki kelebihan pasokan air tanah domestik yang dapat menjadi pemasok bagi wilayah lain, yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dan ada yang wilayah yang memiliki kelebihan pasokan air tanah domestik tetapi tidak dapat digunakan untuk memasok wilayah lain, yaitu Jakarta Utara, dan adaa daerah yang hanya sebagaai penerima pasokan dari wilayah lain, yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Berkaitan dengan skenario pengelolaan RTH dalam rangka memenuhi kebutuhan air tanah domestik, ada 5 skenario. Lima scenario itu antara lain skenario pertama, luas RTH seperti luas RTH tahun 2006 dan pasokan situ atau waduk tahun 2006. Skenario kedua, pasokan kebutuhan air domestik penduduk hanya dari PAM saja. Tiga skenario lainnya merupakan perpaduan skenario-skenario yang ada. Berdasarkan skenario-skenario yang disusun kemudian ditentukan satu skenario. Satu skenario itu adalah wilayah DKI Jakarta sampai dengan tahun 2016 harus dipenuhi dari luas RTH tahun 2006 (16.028,05 ha), penambahan RTH tambahan pada tahun 2007 sampai dengan 2016 sebesar 152,49 ha, pasokan situ tahun 2006, pasokan PAM dan untuk beberapa wilayah harus dipenuhi dari pasokan air tanah dari wilayah lain.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 497, "width": 356, "height": 202, "page_number": 7, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "4. Eusuff, Muzaffar M ; Lansey, Kevin E. (2004) menyajikan permasalahan penggunaan resapan air untuk menjaga keberlanjutan ketersediaan air bersih. Tujuan dari penggunaan fasilitas resapan adalah agar sumber daya air tanah yang tersedia terjaga dengan cara menyimpan air untuk masa depan. Air reklamasi yang dihasilkan digunakan terutama untuk air bersih, tetapi bukan untuk air minum. Perbaikan kualitas air selama infiltrasi dan transportasi air tanah yang signifikan dan secara kolektif disebut sebagai usaha menormalkan tanah-akuifer atau soil- aquifer treatment (SAT). Operasional resapan dikelola secara efisien mempertimbangkan kekhawatiran moneter, kualitas air dan lingkungan. Dalam tulisan ini menggunakan model manajemen SAT. Dalam model manajemen SAT, menggunakan SCE. SCE adalah teknik meta-heuristik, pencarian yang relatif baru untuk masalah-masalah yang berlanjut yang telah digunakan secara luas", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "50", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 73, "width": 335, "height": 38, "page_number": 8, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "untuk kalibrasi model hidrologi. Dalam aplikasi ini, SCE terintegrasi dengan model simulasi (MODFLOW, MT3D, dan MODPATH) untuk mewakili gerakan dan transformasi kualitas.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 114, "width": 359, "height": 312, "page_number": 8, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "5. Menurut J.Y.Lee (2010), di Korea, air tanah telah banyak dieksploitasi dengan cara yang tidak baik, atau lebih tepatnya ceroboh. Penggunaan air tanah tahunan terus mengalami peningkatan. Pada tahun 1994 volume air tanah yang digunakan mencapai 2,57 miliar m³ dan pada tahun 2007 menjadi 3.72 milyar m³. Sebanyak 48,1% dikonsumsi untuk keperluan rumah tangga. Oleh karena buruknya pengembangan dan manajemen, Korea telah dihadapkan beberapa masalah tanah kritis, termasuk tingkat penurunan volume air dan kualitas kerusakan yang disebabkan oleh pencemaraan hidrokarbon minyak bumi. Dalam penelitian itu dikemukakan bahwa 62% sumur air tanah menunjukkan penurunan permukaan aair tanah selama periode 2004-2008. Pencemaran air tanah oleh hidrokarbon minyak bumi terdeteksi pada pangkalan militer dan fasilitas umum, yang menarik perhatian nasional. Hal lain yang meresahkan masyarakat adalah adanya radiasi nuklir seperti uranium dan radon dalam air tanah yang menimbulkan kekhawatiran kesehatan masyarakat. Hal temuan lainnya, adanya trichloroethylene (TCE), telah sering ditemukan dalam air tanah perkotaan dan industri. Akibatnya, terkait isu lingkungan telah memaksa pemerintah dan pihak berwenang terkait untuk segera menyusun rencana mitigasi untuk mengamankan masa depan yang berkelanjutan tentang penggunaan sumber daya air tanah.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 428, "width": 356, "height": 271, "page_number": 8, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "6. Getchell dan Wiley (1995), mengamati di banyak wilayah di Amerika Serikat, teknik peresapan buatan muncul sebagai solusi yang efektif untuk mempertahankan atau meningkatkan kapasitas akuifer. Dalam kondisi alami, akuifer terutama diisi oleh infiltrasi curah hujan, melalui badan-badan air permukaan dan akuifer dari wilayah lain. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan lahan yang menyertainya di banyak negara bagian itu telah menurunkan jumlah daerah terbuka yang tersedia untuk proses infiltrasi alami. Di beberapa wilayah, fluktuasi musiman dalam penyediaan air dan kebutuhannya menjadi masalah. Kebanyakan diatasi dengan pengambilan air tanah dengan cara memompa air tanah, melalui sumur. Dalam jangka panjang perlakuan seperti ini berakibat pada persediaan jumlah air tanah, beserta kualitasnya. Dalam beberapa kasus, sumur mungkin harus dibor lebih dalam, dan manjadi masalah setelah lobang pemboran terhubung dengan sumber kontaminasi alam atau buatan manusia. Dalam kondisi ini, peresapan buatan dapat digunakan di kedua akuifer terkonsolidasi serta akuifer batuan dasar. Ada berbagai teknik peresapan buatan yang digunakan, termasuk aplikasi permukaan, seperti kolam, genangan air sungai yang tidak mengalir, modifikasi rute air", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "51", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 73, "width": 335, "height": 79, "page_number": 9, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "permukaan, dan sumur injeksi. Metode yang bergantung pada infiltrasi air permukaan ke dalam akuifer umumnya bekerja baik pada akifer dangkal. Masalahnya cara ini memerlukan lahan yang luas. Wilayah yang diperlukan tergantung pada permeabilitas akuifer dan konfigurasi serta volume air yang ditargetkan untuk isi ulang.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 155, "width": 359, "height": 271, "page_number": 9, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "7. Herman Bouwer (2002), menyampaikan bahwa peresapan buatan air tanah dapat dengan membuat genangan air pada suatu ledokan, selokan, atau fasilitas lain di mana ada proses infiltrasi dan bergerak ke bawah untuk mengisi ulang akuifer. Peresapan buatan semakin banyak digunakan untuk penyimpanan air bawah tanah jangka pendek maupun jangka panjang, di mana peresapan buatan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan penyimpanan permukaan, dan penggunaan kembali air. Peresapan buatan membutuhkan permukaan tanah permeabel. Parit di zona tidak jenuh juga dapat digunakan. Air juga bisa langsung disuntikkan ke dalam akuifer melalui sumur. Untuk merancang sebuah sistem untuk peresapan buatan dari air tanah, infiltrasi tingkat tanah harus ditentukan dan zona tak jenuh antara permukaan tanah dan akuifer harus lebih dulu diketahui permeabilitasnya dan dipastikan tidak adanya daerah tercemar. Masalah kualitas air harus dievaluasi atau diteliti lebih dulu, juga berkenaan dengan penyumbatan lapisan di dasar cekungan yang merupakan permukaan infiltrasi, dan reaksi kimia yang mungkin terjadi dalam akuifer. Bagian dasar dari resapan, terutama sumur resapan buatan, harus dipompa secara periodik untuk membersihkan lapisan penyumbatan.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 428, "width": 359, "height": 271, "page_number": 9, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "8. Garth Van Der Kamp dan Masaki Hayashi (1998) ini mengupas mengenai lahan basah sempit yang ada di wilayah semi-arid padang rumput, yang merupakan titik fokus untuk resapan air tanah. Makalah ini memberikan gambaran tentang hidrogeologi dan permeabilitas dari cadangan es di wilayah padang rumput. Oleh karena itu fungsi resapan air tanah dari lahan basah (wetland) adalah suatu pertimbangan penting dalam pengembangan kebijakan konservasi lahan basah. Sebagian besar resapan air tanah dari lahan basah mengalir ke batas lembab dan berfungsi untuk menjaga evapotranspirasi yang tinggi dari vegetasi di wilayah lahan basah. Walau hanya sebagian kecil air mengalir ke wilayah akuifer, tetapi bagian ini penting untuk kelestarian sumber daya air tanah. Drainase lahan basah sangat mungkin menghilangkan sistem aliran lokal, tetapi mungkin memiliki efek kecil pada akuifer. Sejumlah penelitian tentang hidrologi lahan basah yang sempit di daerah agak kering (semi arid) padang rumput utara telah menunjukkan bahwa daerah itu adalah titik fokus dari resapan air tanah. Pada musim dingin sebagian besar air menumpuk dalam bentuk kolam salju. Kolam salju yang akhirnya mencair kemudian mengisi ulang air tanah. Dalam artikel ini ada kutipan dari peneliti", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "52", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 73, "width": 335, "height": 161, "page_number": 10, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "lain Fuller 1988, Leitch dan Hovde 1996, yang menyatakan bahwa fungsi resapan air tanah lahan basah padang rumput di bagian utara diakui sebagai suatu hal yang bernilai tinggi untuk suatu bentang lahan. Dalam tulisan ini Garth Van Der Kamp dan Masaki Hayashi merujuk pada pendapat Rehm et al. (1982), yang menunjukkan bahwa resapan air tanah juga dapat berasal lahan basah luar, yaitu dari genangan air ephemeral dangkal di dataran tinggi atau dari daerah di mana tanah yang berpasir dan memiliki kapasitas kelembaban rendah. Dalam tulisan ini juga dikemukakan perkiraan tingkat resapan dari tanah basah yang bervariasi dari beberapa peneliti sebelumnya. Contohnya, yaitu Hayashi, 1998, Fortin, 1991, Rehm, 1982, dimana tingkat resapan bervariasi dari", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 237, "width": 303, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "1mm hingga 45 mm per tahun untuk mengisi ulang akuifer.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 251, "width": 356, "height": 325, "page_number": 10, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "9. Naik, Pradeep K, et all. (2008) menggambarkan dampak urbanisasi terhadap kondisi air tanah di kota yang sedang berkembang pesat, Solapur, di India tengah. Tulisan ini memberikan penekanan khusus pada pengelolaan air hingga tahun 2020.Tujuannya adalah untuk memberi masukan atau saran kepada pemerintah dalam kaitan dari dampak urbanisasi terhadap lingkungan air tanah. Solapur kota dengan luas 178 km 2 mendapat isi ulang air (groundwater recharge) sekitar 24 juta m 3 air tanah per tahun dari berbagai sumber. Pengurangan daerah resapan, yang biasanya karena akibat dampak urbanisasi, terus terjadi. Sebaliknya, ada peningkatan kebutuhan jumlah air oleh karena penambahan jumlah penduduk. Dibandingkan dengan pertengahan 1970-an, terjadi kenaikan permukaan air tanah dalam wilayah pusat kota, karena ada program pengisian ulang airtanah (groundwater recharge), dan pembatasan pengambilan air bawah tanah. Sebaliknya di luar wilayah kota, ada penurunan permukaan air tanah akibat pemanfaatan air tanah untuk keperluan irigasi. Demikian pula berkaitan dengan kualitas air tanah. Penurunan kualitas air tanah telah dapat dilokalisasi. Kualitas air yang memburuk selama 10 tahun terakhir, khususnya di dalam sumur, terutama karena salah metode pembangunannya. Walaupun demikian secara umum dibandingkan kualitas air tahun 1970an, maka kualitas air hasil penelitian terbaru tidak mengalami perubahan berarti.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 579, "width": 356, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "10. Foulquier, Arnaud et all, (2011) meneliti tentang pengelolaan resapan air tanah buatan atau Artificial Groundwater Recharge", "type": "List item" }, { "left": 116, "top": 606, "width": 326, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "(AGR) kaitannya dengan karbon organik terlarut atau Dissolved", "type": "Table" }, { "left": 116, "top": 620, "width": 326, "height": 79, "page_number": 10, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Organic Carbon (DOC). Sistem yang sangat bergantung pada tanah dengan kapasitas dan zona tak jenuh untuk mempertahankan jumlah materi organik yang dihasilkan selama terjadinya hujan pada daerah perkotaan. Namun, karbon organik terlarut (DOC) terjadi penurunan. Penelitian ini menguji perubahan biofilm aktivitas sedimen dalam kaitannya dengan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "53", "type": "Page footer" }, { "left": 116, "top": 73, "width": 326, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "pasokan DOC. Hasilnya biofilm secara signifikan lebih berlimpah dan aktif di bawah resapan air tanah buatan (AGR).", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 100, "width": 356, "height": 175, "page_number": 11, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "11. Eugenio Sanz Perez (1997) meneliti tentang model perkiraan tingkat resapan air tanah di wilayah karst. Beberapa metode tentang perkiraan tingkat resapan air tanah antara lain ada yang menggunakan analisis debit mata air. Metode lainnya, groundwater recharge (R) juga dapat diperkirakan dari curah hujan (P) dan suhu udara (T) dengan rumus R = aP - bT + c. Komponen a, b, dan c berasal dari data empat akuifer di zona Mediterania. Dua akuifer, pengisian ulang dihitung dengan mengintegrasikan debit mata air antara dua titik dengan aliran yang sama. Untuk akuifer ketiga, perhitungan yang lebih rumit didasarkan pada akuifer berganda dengan kertas semilog. Sebuah model numerik, SIMERO, digunakan untuk keempat. Mengingat koefisien korelasi yang tepat, prosedur ini menguntungkan karena kesederhanaannya.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 278, "width": 356, "height": 216, "page_number": 11, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "12. Bernard T. Nolan, et all. (2007) meneliti tentang resapan air tanah, memperkirakan besarnya resapan air tanah. Metode yang digunakan dengan metode Darcy metode pelacakan (tracer) Chlor dan dibandingkan dengan analisis statistik. Perkiraan resapan berdasarkan pada metode neraca zone jenuh dengan zone tak jenuh Chlor. Umumnya resapan adalah lebih besar pada akuifer dataran pantai, batuan kristal yang remah, batuan karbonat, atau wilayah dengan banyak kandungan pasirnya. Wilayah penelitian yang berada di bagian barat Amerika merupakan wilayah yang resapan airnya rendah, curah hujan kecil, dan tanahnya yang relatif berlempung. Model statistik non linear regresion (NLR) dapat mensimulasikan besar peresapan air, bergantung pada faktor infiltrasi. Model menunjukkan rerata limpasan (run-off) tahunan, suhu udara, curah hujan, indeks eksfiltrasi berpengaruh terhadap besarnya resapan. Karakteristik tanah dan penggunaan lahan kurang berpengaruh terhadap perkiraan besar resapan.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 497, "width": 356, "height": 202, "page_number": 11, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "13. Markus, Michael R; et all (1995) mengulas tentang proyek pembangunan resapan buatan di salah satu distrik yang ada di Negara bagian Kalifornia Amerika Serikat. Di wilayah Orange County, California peresapan buatan air tanah telah menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Kebutuhan air semakin besar, sehingga resapan alami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air. Daerah Orange County ini merupakan bagian dari dataran pesisir semi-kering (semi-arid) dengan curah hujan setiap tahun kurang dari 20 inchi atau sekitar 500 mm. Di Distrik Orange County Water telah dibangun peresapan buatan untuk memasok 70 persen kebutuhan air untuk penduduk lebih dari dua juta jiwa. Pemerintah setempat telah memperluas kemampuan mengisi ulang (recharge) dengan Proyek Dam Karet Tahan Api Sungai Santa Ana (the Santa Ana River Inflatable Rubber Dam Project) . Dam atau bendungan dibangun setinggi 2,1 meter sepanjang 97,5 meter", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "54", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 73, "width": 338, "height": 202, "page_number": 12, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "melintang Sungai Santa Ana. Menurut catatan, proyek ini merupakan proyek yang membuat sistem terbesar di Amerika bagian Utara. Hampir 25 juta meter kubik per tahun air banjir ditangkap untuk mengisi ulang dan akan menyediakan air untuk mencukupi kebutuhan bagi100.000 penduduk . Pada tahun pertama (1993), hampir 17 juta meter kubik air dengan perkiraan nilai sebesar $ 2 juta. Biaya untuk membangun bendungan dan fasilitas yang terkait mencapai $ 4,7 juta. Untuk mengisi cadangan air tanah , menggunakan lebih dari 1.500 hektar tanah di sepanjang Sungai Santa Ana untuk dibuat ledokan atau kubangan air untuk perkolasi air tanah. Kubangan-kubangan atau sumur-sumur dibangun di dasar sungai sungai itu sendiri, dan beberapa wilayah di luar alur sungai suatu DAS juga sedang digunakan untuk mengisi ulang. Keseluruhan wilayah di luar alur sungai memiliki volume total lebih dari 33 juta meter kubik.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 278, "width": 356, "height": 230, "page_number": 12, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "14. Basagaoglu, Hakan; et all (1999), mengkaji sebuah model pengelolaan yang dikembangkan untuk menentukan kebijakan alokasi air. Sistem ini melibatkan waduk (reservoir) serbaguna, aliran hidrolik terhubung dan akuifer, lahan pertanian, pasokan air, sumur observasi, dan zona resapan buatan. Model meminimalkan penyimpangan dari yang ditetapkan untuk penyimpanan dalam waduk dan sepanjang sungai, sehingga untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk penyimpanan kelebihan air di musim hujan dan distribusi dalam periode kering berikutnya. Model manajemen diformulasikan dan diselesaikan untuk langkah-langkah waktu bulanan, yang mencakup kondisi kering dan basah, untuk menentukan pemompaan dari sumur pasokan, tingkat peresapan buatan, pengalihan air dari waduk dan aliran ke wilayah pengguna, penyimpanan di reservoir dan sepanjang sungai. Selain itu, analisis sensitivitas dari rencana manajemen sehubungan dengan penggunaan potensi pasokan air tanah dilakukan untuk menganalisis dampak yang terakhir pada kebijakan operasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 524, "width": 48, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Penutup", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 537, "width": 371, "height": 162, "page_number": 12, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Banyak penelitian dan pendapat para pakar hampir memiliki konklusi yang sama. Kesamaan simpulan itu adalah bahwa resapan buatan menjadi salah satu alternatif solusi untuk menjaga keseimbangan air tanah dan mengatasi problema air. Dengan resapan air tanah dapat tetap menjaga kedalaman mula air tanah yang relatif stabil, paling tidak dapat mengurangi tingkat kekritisan cadangan air tanah sekaligus mengurangi resiko banjir. Berbagai cara yang dilakukan banyak peneliti di berbagai benua sebaiknya menjadi acuan para penentu kebijakan, dalam hal ini pemerintah untuk secara serius mengikuti pemikiran dan hasil penelitian pentingnya pembangunan resapan air buatan, baik pun berupa sumur resapan, penggenangan wilayah ledok, pembuatan waduk, bahkan penyuntikan air ke dalam akifer tertekan atau air tanah dalam.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "55", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 86, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Daftar Referensi", "type": "Section header" }, { "left": 89, "top": 86, "width": 352, "height": 39, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Alley, William M; Healy, Richard W; LaBaugh, James W; Reilly, dan Thomas E. Flow and storage in groundwater systems Science 296. 5575 (Jun 14, 2002): 1985-90.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 141, "width": 351, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Balke, Klaus-dieter dan Zhu, Yan. Natural water purification and water management by artificial groundwater recharge . Journal of Zhejiang University 9. 3 (Mar 2008): 221-6.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 196, "width": 349, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Basagaoglu, Hakan; Marino, Miguel A. Joint management of surface and ground water supplies ditulis oleh. Ground Water 37. 2 (Mar/Apr 1999): 214-222.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 250, "width": 351, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Bernard T. Nolan, Richard W. Healy, Patrick E. Taber, Kimberlie Perkins, dan Kerie J. Hitt, David M. Wolock.Factors infuencing ground- water recharge in the eastern United States Journal of Hydrology (2007) 332, 187- 205", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 319, "width": 339, "height": 24, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Chay Asdak, 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 360, "width": 340, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Clark, Jordan F; G Bryant Hudson; M Lee Davisson; Woodside, Greg; Herndon, Roy. Geochemical Imaging of Flow Near an Artificial Recharge Facility, Orange County, California . Ground Water 42. 2 (Mar/Apr 2004): 167-174.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 428, "width": 347, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Dwi Dinariana, 2011Model Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Daerah Resapan Di Wilayah DKI Jakarta\" Bogor Disertasi.IPB.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 469, "width": 347, "height": 38, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Eugenio Sanz Perez Estimation of basin-wide recharge rates using spring flow, precipitation, and temperature data, . Ground Water 35. 6 (Nov/Dec 1997): 1058-1065", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 524, "width": 350, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Eusuff, Muzaffar M; Lansey, Kevin E.Optimal Operation of Artificial Groundwater Recharge Systems Considering Water Quality Transformations . Water Resources Management 18. 4 (Aug 2004): 379- 405.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 592, "width": 351, "height": 52, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Foulquier, Arnaud; Mermillod-blondin, Florian; Malard, Florian; Gibert, Janine Response of sediment biofilm to increased dissolved organic carbon supply in groundwater artificially recharged with storm water. Journal of Soils and Sediments 11. 2 (Feb 2011): 382-393.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 660, "width": 342, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Getchell, Frank dan Wiley, Dave. Artificial recharge enhances aquifer capacity. Water Engineering & Management 142. 11 (Nov 1995): 24.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "56", "type": "Page footer" }, { "left": 89, "top": 73, "width": 311, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Harian seputar Indonesia, 28 september 2012. Masyarakat Kota Yogyakarta terancam mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau berkepanjangan.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 128, "width": 350, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Herman Bouwer Artificial recharge of groundwater: hydrogeology and engineering . Journal: Hydrogeology Journal - HYDROGEOL J , vol. 10, no. 1, pp. 121-142, 2002", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 182, "width": 321, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Indarto, 2010. Hidrologi, Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jakarta: Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 223, "width": 343, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "J . Y . L E E Environmental issues of groundwater in Korea: implications for sustainable use, Environmental Conservation, / Volume 38 / Issue 01 / March 2011, pp 64-74 Copyright © Cambridge University Press 2011", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 292, "width": 314, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Ketut Suharta, I., dkk., 2008. Studi Peresapan Air Hujan Di Kota Denpasar. Denpasar: Universitas Udayana", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 333, "width": 345, "height": 65, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Kolehmainen, Reija E; Kortelainen, Nina M; Langwaldt, Jörg H; Puhakka, Jaakko A Biodegradation of Natural Organic Matter in Long- Term, Continuous-Flow Experiments Simulating Artificial Ground Water Recharge for Drinking Water Production Journal of Environmental Quality 38. 1 (Jan/Feb 2009): 44-52", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 415, "width": 330, "height": 24, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Linsley, R.K., Kohler M.A. and Paulus J.L.A. 1972. Water Resources Engineering. New York, McGraw-Hill", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 456, "width": 347, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Markus, Michael R; Thompson, Curtis A; Ulukaya, Matt. Aquifer recharge enhanced with rubber dam installations, Water Engineering & Management 142. 1 (Jan 1995): 37.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 510, "width": 348, "height": 53, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Masoud Fakharinia, Reza Lalehzari and Mostafa Yaghoobzadeh The Use of Subsurface Barriers in the Sustainable Management of Groundwater Resources . World Applied Sciences Journal 19 (11): 1585- 1590, 2012. ISSN 1818-4952. © IDOSI Publications, 2012", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 579, "width": 338, "height": 38, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Munevar, Armin; Marino, Miguel A. Modeling analysis of ground water recharge potential on alluvial fans using limited data, Ground Water 37. 5 (Sep/Oct 1999): 649-659.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 634, "width": 350, "height": 51, "page_number": 14, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Naik, Pradeep K; Tambe, Jivesh A; Dehury, Biranchi N; Tiwari, Arun N Impact of urbanization on the groundwater regime in a fast growing city in central India, Environmental Monitoring and Assessment 146. 1- 3 (Nov 2008): 339-73.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "57", "type": "Page footer" }, { "left": 89, "top": 73, "width": 353, "height": 79, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Kiyotoka Mori, Hideo Ishii, Akira Somatani, dan Akira Hatakeyama, 1978. Hidrologi untuk Pengairan, diterjemahkan oleh Taulu, L. dari Manual on Hydrology, Penerbit. PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Nayak, Purna C; Rao, Y R; Satyaji; Sudheer, K P., 2006. Groundwater Level Forecasting in a Shallow Aquifer Using Artificial Neural Network Approach. Water Resources Management 20. 1 (Feb 2006): 77-90.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 169, "width": 339, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Pliakas, F; Petalas, C; Diamantis, I; Kallioras, A., 2005. Modeling of Groundwater Artificial Recharge by Reactivating an Old Stream Bed, Water Resources Management 19. 3 (Jun 2005): 279-29", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 223, "width": 343, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Setyawan Purnama, 2010. Hidrologi Air Tanah. Yogyakarta: Kanisius", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 251, "width": 325, "height": 24, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Seyhan, E. 1975. Fundamentals of Hidrology. Utrecht: Geografisch Instituut der rijks Universiteit.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 292, "width": 334, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Strahler, N. Athur, Alan H. 1987. Modern Physical Geography. New York: John Wiley and Sons.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 333, "width": 327, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda, 2006. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 374, "width": 340, "height": 52, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Szucs, Peter; Madarasz, Tamas; Civan, FarukRemediating Over- Produced and Contaminated Aquifers by Artificial Recharge from Surface Waters . . Environmental Modeling & Assessment 14. 4 (Aug 2009): 511-520.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 442, "width": 322, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Todd, David Keith, 1980. Groundwater Hydrology. Toronto: John Willey and Son", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 483, "width": 324, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Van Der Kamp, Garth; dan Hayashi, MasakiThe Groundwater Recharge Function Of Small Wetlands In The Semi-Arid Northern Prairies, Great Plains Research 8. 1 (Spring 1998): 39-56.", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 551, "width": 113, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Unduhan dan Media :", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 564, "width": 367, "height": 93, "page_number": 15, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "New York's LaGuardia Airport Flooded , 30 10 2012 (USA Today) diunduh dari http://www.huffingtonpost.com/2012/10/30/new-york-laguardia- airport-flooded_n_2045845.html JFK Joins Newark Airport in Reopening After Sandy’s Flood ( Bloomberg News) http://www.businessweek.com/news/2012-10-30/sandy-ravages-airline- schedules-as-toll-rivals-blizzards", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 216, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "INFORMASI, No. 1, XXXIX, Th. 2013", "type": "Page header" }, { "left": 250, "top": 705, "width": 10, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "58", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 359, "height": 107, "page_number": 16, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Republik On Line Keluhan Aktivis Lingkungan: Resapan Air Puncak Terus Berkurang ( Sabtu, 26 Januari 2013, 00:12 WIB ) Republik On Line, 6 Nov 2009. Krisis Air Bersih Mengancan: Permukaan air tanah di DIY setiap tahun turun 30 Cm. Tempo Focus, 25 Februari. Koran Jakarta - Banjir Lumpuhkan Kota Semarang diunduh dari http://www.tempo.co/read/fokus/2009/02/08/429/Banjir-", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 182, "width": 184, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Melumpuhkan-Bandara-Ahmad-Yani", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 196, "width": 366, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 482, "page_height": 765, "text": "Tribun Jateng, Khotim Batal naik KA, Stasiun Tawang Banjir (24 Feb 2013)", "type": "Text" } ]
2d77cd4b-9efb-48cc-439a-0765e8092838
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/widyadari/article/download/721/535
[ { "left": 85, "top": 37, "width": 51, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Widyadari", "type": "Page header" }, { "left": 361, "top": 37, "width": 149, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DOI: 10.5281/zenodo.3742542", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 50, "width": 420, "height": 96, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 21 No. 1 (April 2020) e-ISSN 2613-9308 p-ISSN 1907-3232 Hlm. 192-198 ______________________________________________________________________ UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENERAPKAN LITERASI DIGITAL MELALUI IHT DI SD NEGERI 3 PEGUYANGAN", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 161, "width": 82, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ni Wayan Darti", "type": "Section header" }, { "left": 198, "top": 175, "width": 199, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SD Negeri 3 Peguyangan Denpasar, Bali. Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 270, "top": 215, "width": 56, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 228, "width": 425, "height": 151, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to improve teacher skills in applying digital literacy through IHT or In House Training at SDNegeri 3 Peguyangan semester I of 2019/2020 academic year. The implementation of this research is based on the urgent needs of the fact that students lack enthusiasm in learning, digital literacy skills are not mastered, and there is progress in the field of digital literacy in learning. Therefore, researchers provide training to teachers to improve their skills in mastering digital literacy in learning that is packaged in the form of In House Training activities. This activity is expected to be able to improve teacher skills in applying digital literacy in learning which is increasingly becoming a demand in the era of the industrial revolution 4.0. This study involved 8 teachers, 6 classroom teachers and 2 subject teachers. This research activity took place from July to December 2019 in the first semester of the 2019/2020 school year. In House Training activities are the focus of action in this research. The In House Training activity took place in two cycles.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 380, "width": 424, "height": 75, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The results showed that the activity of In House Training has been able to improve teacher skills in applying digital literacy in learning to obtain good categories in terms of teacher skills and excellent categories of the effectiveness of IHT activities. In House Training activities really need to be developed among educators who do not understand their main tasks because teachers can discuss with the principal, instructors, and colleagues and can increase professionalism.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 456, "width": 172, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Digital Literacy, skills, IHT", "type": "Text" }, { "left": 271, "top": 483, "width": 56, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 497, "width": 426, "height": 240, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital melalui IHT atau In House Training di SDNegeri 3 Peguyangan semester I tahun pelajaran 2019/2020. Pelaksanaan penelitian ini didasarkan atas kebutuhan yang mendesak tentang adanya kenyataan bahwa siswa kurang semangat dalam belajar, belum dikuasainya keterampilan literasi digital, dan adanya kemajuan dibidang literasi digital dalam pembelajaran. Oelh karena itu peneliti memberikan pelatihan pada guru untuk meningkatkan keterampilannya dalam menguasai literasi digital dalam pembelajaran yang dikemas dalam bentuk kegiatan In House Training . Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dalam pembelajaran yang makin menjadi tuntutan pada era revolusi industri 4.0. Penelitian ini melibatkan 8 orang guru yaitu 6 guru kelas dan 2 orang guru mata pelajaran. Kegiatan penelitian ini berlangsung dari bulan Jjuli sampai dengan bulan Desember 2019 pada semester I tahun pelajaran 2019/2020. Kegiatan In House Training menjadi fokus tindakan dalam penelitian ini. Kegiatan In House Training ini berlangsung sebanyak dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegitan In House Training telah dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dalam pembelajaran hingga memperoleh katagori baik dari segi keterampilan guru dan katagori sangat baik dari efektivitas kegiatan IHT. Kegiatan In House Training sangat perlu dikembangkan di kalangan pendidik yang belum memahami tugas pokoknya karena para guru dapat berdiskusi dengan kepala sekolah, instruktur, dan rekan sejawat dan dapat meningkatkan profesionalisme.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 738, "width": 214, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Literasi Digital, keterampilan, IHT", "type": "Text" }, { "left": 492, "top": 779, "width": 18, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "192", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 93, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 199, "height": 116, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saat ini kita berada pada era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 berarti perubahan yang sangat besar tentang suatu cara baru yang lebih cepat dan terpusat pada suatu data. Perubahan ini menyentuh", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 189, "width": 199, "height": 572, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berbagai bidangkehidupanmanusia.Salah satunya terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, guru merupakan unsur utama penentu kemajuan pendidikan. Konsekuensi guru yang hidup dan bekerja pada era revolusi industri 4.0 ini harus siap juga dengan perubahan besar. Perubahan besar yang dimaksud salah satunya adalah adanya perubahan literasi dari manual menjadi literasi digital. Guru era sekarang harus dibiasakan melek terhadap literasi digital. Hal ini penting karena dengan menguasai literasi digital, laju ilmu pengetahuan akan dapat diketahui dan ditransformasikan pada peserta didik. Muaranya adalah guru akan mengantarkan peserta didik mengejar kemajuan zaman. Selain itu, dengan pembelajaran menggunakan literasi digital, siswa akan belajar mengasyikkan dan mengasah rasa ingin tahunya. Selain alasan di atas, pengetahuan dan keterampilan tentang literasi digital sangat penting karena merupakan suatu cara melakukan investasi SDM. Berpijak dari alasan di atas, maka sangat penting melatih guru", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 65, "width": 199, "height": 241, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "agar menguasai literasi digital. Guru yang sudah mempunyai keterampilan awal seperti menguasai alat untuk menggunakan internet dan menguasai langkah-langkah menggunakan internet adalah sasaran dalam kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan direncanakan dilakukan di tempat kerja, namun tanpa meninggalkan tugas kesehariannya. Pelatihan ini dikemas oleh penyelenggara sekolah dalam bentuk In House Training atau IHT.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 313, "width": 199, "height": 407, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mencermati alasan di atas, maka sangat penting melakukan suatu upaya agar keterampilan guru menerapkan literasi digital dalam pembelajaran meningkat dari kemampuan awal yang dimiliknya. Hasil IHT akan sangat bermanfaat praktis untuk dipakai guru dalam meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dalam pembelajaran sehingga guru mampu bersaing dan mengetuktularkan pengetahuannya pada siswa. Bagi sekolah, jika semua guru yang dilatih dalam IHT telah mampu menerapkan literasi digital dalam pembelajaran maka pembelajaran akan semakin menyenangkan bagi siswa. hal ini akan menambah semangat siswa untuk belajar lalu berujung pada peningkatan prestasi siswa.", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 727, "width": 199, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya meningkatkan keterampilan menerapkan literasi digital", "type": "Table" }, { "left": 492, "top": 779, "width": 18, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "193", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 199, "height": 385, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ini dikemas dalam bentuk IHT. Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer. (Paul Gilster dalam Kemendikbud, 2017). Sedangkan In House Training atau IHT dalam penelitian ini adalah sebuah bentuk program pelatihan, dimana materi pelatihan, waktu serta tempat pelatihan ditentukan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta yaitu guru SD Negeri 3 Peguyangan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan profesionalisme guru sebagai seorang pengajar yang harus menguasai ketreampilan literasi digital dalam pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 458, "width": 199, "height": 34, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Literasi digital yang dilatihkan dalam In House Training di SD Negeri 3", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 65, "width": 199, "height": 385, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peguyangan adalah portal rumah, aplikasi kahoot, aplikasi google quizizz, google slide, dan plickers. Portal rumah belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar merupakan besutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kahoot adalah sebuah aplikasi yang bisa digunakan guru untuk membuat tes kuis atau bahkan tes hasil belajar di dalam kelas. Google quizizz digunakan oleh guru untuk melakukan kuis atau ulangan harian dan sangat menantang dan menyenangkan karena bersifat dinamis. Plickers adalah aplikasi yang bisa digunakan oleh para guru untuk menerapkan tes model pilihan ganda.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 520, "width": 131, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 541, "width": 195, "height": 220, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS) yang dilakukan penulis sebagai kepala sekolah di SD Negeri 3 Peguyangan. Data yang didapat bersumber dari hasil pengamatan selama kegiatan IHT tentang keterampilan menerapkan literasi digital yaitu berupa lembar observasi. Teknik pengumpulan data penelitian tindakan sekolah adalah observasi. Instrumen pengumpulan data", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 520, "width": 195, "height": 241, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "adalah lembar observasi. Prosedur pengumpulan data ...Indikator keberhasilan penelitian keterampilan guru menerapkan literasi digital adalah penguasaan alat, penguasaan langkah- langkah dalam penggunaan aplikasi, dan hasil yang dicapai dari aplikasi. Indikator efektivitas pelaksanaan IHT adalah adanya kehadiran, keaktifan, dan antusiasme dalam kegiatan IHT. Prosedur penelitian tindakan ini mengadopsi pola Elliot yang terdiri", "type": "Text" }, { "left": 492, "top": 779, "width": 18, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "194", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 195, "height": 75, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dari beberapa siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) observasi/pengamatan dan d) refleksi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 148, "width": 194, "height": 75, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis data yang  peneliti gunakan adalah analisis deskriptif komparatif. Deskriptif", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 230, "width": 195, "height": 200, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "komparatif adalah terdiri dari dua data yaitu: 1) Data tentang keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dalam pembelajaran; 2).Data tentang efektivitas pelaksanaan IHT dengan membandingkan  dengan kondisi awal, hasil penelitian pada siklus I, dan hasil penelitian pada siklus II. Untuk menentukan tingkat keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dalam", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 65, "width": 194, "height": 158, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembelajaran dan efektivitas pelaksanaan IHT digunakan PenilaianAcuan Patokan (PAP) dengan ketentuan bahwa tindakan dianggap berhasil apabila prosentase pencapaian telah mencapai katagori Baik. Adapun kriteria dimaksud adalah sesuai tabel 1. Tabel 1. Kriteria dalam Skala PA", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 437, "width": 155, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 472, "width": 195, "height": 282, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan kondisi awal yang peneliti temui di SD Negeri 3 Peguyangan berkaitan dengan penguasaan guru terhadap literasi digital adalah mereka belum menguasai secara pasti tentang literasi berbasis digital. Apalagi membawa kemampuan tersebut ke dalam pembelajaran. Mereka hanya bisa menggunakan internet, Power point, dan watshap untuk menjalin komunikasi dengan siswa. Namun pengetahuan literasi digital yang lebih luas belum bisa mereka gunakan. Kondisi awal ini", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 451, "width": 194, "height": 96, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penulis cermati dari segi keterampilan guru menerapkan literasi digital dalam pembelajaran dengan lembar observasi ternyata berada pada kriteria sangat kurang.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 555, "width": 126, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Penelitian Siklus I", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 575, "width": 195, "height": 179, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil pengamatan dan data tentang keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dan efektivitas pelaksanaan IHT dari siklus I tergambarkan dari aspekketerampilan guru dalam menerapkan literasi digital secara rata-rata berada nilai 68,38%. Jika berpijak pada pedoman konversi PAP skala lima berada dalam predikat", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 228, "width": 228, "height": 564, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "195 sko r Prosentase pencapaian Kriteria Keterampilan Guru dalam Menerapkan Literasi Digital Efektivitas Kegiatan IHT 5 90-100 sangat baik sangat baik 4 80-89 baik baik 3 65-79 cukup cukup 2 55-64 kurang kurang 1 0-54 sangat kurang sangat kurang", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 195, "height": 344, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cukup. Dari delapan guru yang ikut pelatihan, hanya 3 guru yang berada pada posisi baik. Yang lain, masih dalam posisi kurang. Namun demikian, jika dibandingkan dengan data awal yang reratanya 48 % atau sangat kurang. Hasil di atas didapat karena penggunaan literasi digital masih tahap awal, dan tentu hal ini menyulitkan guru dalam menerapkannya di dalam kelas. Koneksi internet yang agak lambat juga mempengaruhi konsentrasi guru dalam menyelesaikan tugas terkait penerapan literasi digital di dalam pembelajaran. Selain itu, kurangnya waktu guru untuk berlatih mempengaruhi hasil yang dicapai.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 417, "width": 195, "height": 344, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari aspek efektivitas pelaksanaan IHT keterampilan guru dalam menerapkan literasi digitalnilai rata-ratanya adalah 80%. Jika berpijak pada pedoman konversi PAP skala lima berada dalam predikat baik. Predikat baik ini didapat karena tingginya kehadiran guru dalam kegiatan IHT. Walaupun ada yang absen, karena ada kegiatan. Dari delapan guru peserta IHT, dua orang berada dalam katagori cukup dari segi keaktifannnya. Setelah ditanya secara detail, hal ini karena kurangnya penguasaan langkah dalam literasi digital. Sedangkan dari segi antusias, ada 3 guru dalam katagori cukup. Hal ini karena koneksi internet", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 65, "width": 194, "height": 116, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "lambat sehingga mengurangi semangat guru dalam kegiatan IHT. Selain itu karena langkah dalam penerapan literasi digital dirasa masih rumit dan belum dipahami secara sistematis karena terbatasnya waktu", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 168, "width": 195, "height": 34, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "instruktur mendampingi.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 210, "width": 128, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Penelitian Siklus II", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 230, "width": 195, "height": 179, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pelaksanaan siklus II merupakan perbaikan dari kekurangan dan penguatan dari kelebihan siklus I. Hasil pengamatan peneliti pada siklus II tergambar dari aspekketerampilan guru dalam menerapkan literasi digital secara rata-rata berada nilai 88,4%. Jika berpijak pada pedoman konversi PAP skala lima berada dalam predikat baik.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 417, "width": 195, "height": 344, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dibandingkan dengan data siklus I yang mencapai 68,4% ini berarti naiknya mencapai 20%. Dari aspek efektivitas pelaksanaan IHT keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital pada siklus II ini rata-ratanya 92,6% dan berada pada predikat s angatbaik . Capaian ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu guru sudah diberi kesempatan untuk bertanya lebih mendalam tentang hal-hal yang belum jelas, koneksi internet sudah diatasi dengan baik yaitu mencari ruangan pelatihan yang koneksinya kencang dengan memesan paket internet unlimitid, dan instruktur memberikan lebih banyak waktu untuk berlatih di", "type": "Text" }, { "left": 492, "top": 779, "width": 18, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "196", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 194, "height": 199, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "rumah dan dipantau langsung oleh instruktur melalui wa group. Selain itu karena adanya tambahan semangat dari penulis dan instruktur agar aktif mengikuti kegiatan dan bertanya jika ada kesulitan. Peningkatan hasil keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dan efektivitas pelaksanaan IHT dari siklus I ke siklus II tergambar dalam tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 272, "width": 187, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2 Data Peningkatan Hasil", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 288, "width": 159, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterampilan Guru dalam", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 304, "width": 159, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menerapkan Literasi Digital dan Efektivitas Pelaksanaan IHT", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 335, "width": 214, "height": 115, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dari siklus I ke Siklus II Aspek siklus I katagori Siklus II katagori Pening katan Keteram pilan Guru dalam Menerap", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 387, "width": 208, "height": 152, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kan Literasi Digital 68,4 % Cukup 88,4% Baik 20% Efektivit as Pelaksan aan IHT 80,1 % Baik 92,6% sangat baik 12,5 %", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 561, "width": 85, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 582, "width": 194, "height": 178, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan data di atas terlihat bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital sebesar 20% dari siklus I ke siklus II. Peningkatan ini disebabkan karena guru sudah diberi kesempatan untuk bertanya lebih mendalam tentang hal-hal yang belum jelas, koneksi internet sudah diatasi dengan baik, dan guru telah", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 65, "width": 194, "height": 406, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "diberikan lebih banyak waktu untuk berlatih di rumah dan dipantau langsung oleh instruktur melalui wa group. Tindakan di atas menghasilkan peningkatan hasil yang sangat signifikan sehingga harapan penulis dikuasainya keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dapat tercapai. Hal ini terlihat dari hasil sebagai berikut: (1)Sebagian besar guru sudah menguasai penggunaan alat, penguasaan langkah- langkah penerapan literasi digital, dan hasil dengan sangat baik; (2)Semangat, keaktifan, dan kehadiran guru dalam mengikuti kegiatan sangat tinggi; (3) Instruktur telah membimbing guru dengan lebih lama pada guru yang agak lambat dalam menerapkan literasi digital.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 479, "width": 195, "height": 75, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peningkatan yang sangat signifikan juga terjadi pada aspek efektivitas pelaksanaan IHT. Peningkatannya sebesar 12,5%.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 562, "width": 194, "height": 158, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peningkatan yang cukup tinggi ini disebabkan karena dipengaruhi oleh lancarnya koneksi internet sehingga guru tidak ada hambatan teknis dalah mengikuti kegiatan IHT, adanya tambahan semangat dari penulis dan instruktur agar aktif mengikuti kegiatan dan bertanya jika ada kesulitan.", "type": "Text" }, { "left": 492, "top": 779, "width": 18, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "197", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 65, "width": 137, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 194, "height": 261, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan IHT yang dilakukan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital. Peningkatan ini tergambar dari hasil pengamatan dalam observasi. Observasi menyangkut dua aspek yaitu dari aspek keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital dan efektivitas kegiatan IHT. Dari aspek keterampilan guru dalam menerapkan literasi digital data awalnya hanya mencapai 48%, siklus I mencapai 68,4%, selanjutnya siklus II mencapai 88,4% dan berada pada katagori baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 355, "width": 195, "height": 75, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari aspek efektivitas kegiatan IHT pada siklus I mencapai 80,1% dan Siklus II mencapai 92,6% berada pada katagori sangat baik.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 437, "width": 195, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bercermin kegiatan IHT ini memberikan inspirasi bahwa walaupun keterampilan guru semula masih sangat", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 65, "width": 195, "height": 261, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kurang, namun jika dikelola dengan baik, dicarikan instruktur yang tepat, dipompa semangat berlatihnya mampu mencapai hasil yang baik dan efektivitas IHT yang sangat baik. Artinya dalam melakukan suatu kegiatan, semua pihak harus bersinergi. Kepala sekolah sebagai perencana kegiatan harus memahami kebutuhan guru. Instruktur juga harus terbuka dalam menerima pertanyaan guru. Gurupun harus selalu semangat dalam mengikuti kegiatan IHT.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 355, "width": 112, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR RUJUKAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 375, "width": 194, "height": 34, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Paul Gilster dalam Kemendikbud (2017:7): Gerakan literasi digital", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 417, "width": 192, "height": 54, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/ 03/21/penelitian-tindakan-kelas- part- ii/.", "type": "Table" }, { "left": 492, "top": 779, "width": 18, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "198", "type": "Page footer" } ]
88cd156f-727f-3204-05d7-fe4921c2b9ae
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Hermeneutika/article/download/2901/2262
[ { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 136, "top": 89, "width": 356, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mengentaskan Kemiskinan: Multidimensional Approaches", "type": "Section header" }, { "left": 272, "top": 116, "width": 82, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hisnuddin Lubis", "type": "Section header" }, { "left": 118, "top": 130, "width": 390, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 168, "width": 37, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 185, "width": 400, "height": 216, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan merupakan persoalan krusial dalam pembangunan nasional. Terdapat beberapa tipologi kemiskinan dari berbagai perspektif. Sesungguhnya persoalan kemiskinan ini bukan sekedar permasalahan ekonomi, melainkan permasalahan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Oleh karena terdapat relatifitas dalam memahami kemiskinan, maka kemiskinan dapat dipahami dan dikategorikan sebagai kemiskinan berdimensi ekonomi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan berdimensi sosial-budaya yaitu kemiskinan kultural dan kemiskinan berdimensi struktural yaitu kemiskinan struktural. Pengentasan kemiskinan tidak selamanya berdimensi ekonomi, berikut dibahas melalui pendekatan peran, fungsional struktural, kapabilitas sistem politik dan partisipatif. Dimana pokok persoalan adalah bagaimana stakeholder menjalankan fungsi dan peran masing-masing. Pemerintah, swasta dan masyarakat merupakan tiga elemen kunci dalam program pengentasan kemiskinan. Program pengentasan kemiskinan di Indonesia diklasifikasikan menjadi dua, program delivery approach dan emergency , yang sifatnya mendesak, jangka pendek dan program yang bersifat capacity building dan sustainability , yaitu program strategis jangka panjang yang mengedepankan peningkatan kapasitas masyarakat dan keberdayaan masyarakat. Masing-masing program dan strategi pengentasan kemiskinan mempunyai kelebihan dan kelemahan, tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu diperlukan efektifitas dan efisensi program pengentasan kemiskinan dalam implementasinya. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi diperlukan langkah strategis, pemetaan masalah, pemetaan kelompok sasaran, implementor dan monitoring.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 410, "width": 400, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: kemiskinan, program pengentasan kemiskinan, capacity building , pendekatan partisipatif, delivery approach", "type": "Text" }, { "left": 295, "top": 445, "width": 34, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 399, "height": 170, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Poverty is a crucial issue in national development. There are several typologies from different perspectives. In fact this is not an economic barrier, the release of social, economic, cultural and political issues. Because there is a relative importance in understanding poverty, poverty can be understood and categorized as economic dimensionless poverty, namely absolute poverty and relative criticism. Social-cultural dimension of poverty. Poverty alleviation is not always economic dimension, following example above role, structural functional, political and participative system capability. Where the main problem is how stakeholders perform their respective functions and roles. Government, private and public are the three key elements in poverty alleviation programs. Poverty alleviation programs in Indonesia are classified into two, urgent, short-term and emergency programming and delivery approaches that require capacity building and sustainability, a long-term strategic program that promotes community capacity building and community empowerment. Each poverty reduction program and strategy has its advantages and disadvantages, nothing is perfect. Therefore, the effectiveness and efficiency of poverty reduction program is needed. To achieve the effectiveness and efficiency required strategic steps, problem mapping, target group mapping, implementing and monitoring.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 639, "width": 367, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: poverty, poverty alleviation program, capacity building, participatory approach, delivery approach.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 93, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 703, "width": 221, "height": 53, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan telah menjadi permasalahan sejak orde lama namun karakteristiknya berbeda dengan kemiskinan saat ini. Masa orde lama kemiskinan bersifat gradual dan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 676, "width": 221, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menjadi determinan karena memang negara baru saja merdeka terlepas dari penjajah. Masa orde baru kemiskinan lebih disebabkan oleh faktor struktural. Dalam perspektif pembangunan kemiskinan orde baru disebabkan oleh adanya kesenjangan dan", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 82, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ketidakmerataan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 224, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "hasil pembangunan, sehingga hasil pembangunan hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat, sedangkan sisanya semakin tenggelam dalam kemiskinan (Sulistiyani, 2004: 4)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 160, "width": 221, "height": 425, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode 1996-2009 berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada periode 1996-1999 jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 13,96 juta karena krisis ekonomi, yaitu dari 34,01 juta pada tahun 1996 menjadi 47,97 juta pada tahun 1999. Persentase penduduk miskin meningkat dari 17,47 persen menjadi 23,43 persen pada periode yang sama. Pada periode 2000-2005 jumlah penduduk miskin cenderung menurun dari 38,70 juta pada tahun 2000 menjadi 35,10 juta pada tahun 2005. Secara relatif juga terjadi penurunan persentase penduduk miskin dari 19,14 persen pada tahun 2000 menjadi 15,97 persen pada tahun 2005. Namun pada tahun 2006, terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin yang cukup drastis, yaitu dari 35,10 juta orang (15,97 persen) pada bulan Februari 2005 menjadi 39,30 juta (17,75 persen) bulan Maret 2006. Penduduk miskin di daerah perdesaan bertambah 2,11 juta, sementara di daerah perkotaan bertambah 2,09 juta orang. Peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin selama Februari 2005-Maret 2006 terjadi karena harga barang-barang kebutuhan pokok selama periode tersebut naik tinggi, yang digambarkan oleh inflasi umum sebesar 17,95 persen. Akibatnya penduduk yang tergolong tidak miskin namun", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 588, "width": 221, "height": 72, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penghasilannya berada di sekitar garis kemiskinan banyak yang bergeser posisinya menjadi miskin Persoalan kemiskinan kemudian tidak cukup hanya diselesaikan secara", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 663, "width": 221, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kelembagaan yang difasilitasi oleh negara.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 677, "width": 221, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejauh ini pemerintah telah memprogramkan kurang lebih lima belas program pengentasan kemiskinan, diantaranya Jaring Pengaman Sosial (JPS), Program", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 732, "width": 221, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Kredit Pendayagunaan Teknologi Tepat", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 85, "width": 221, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guna, Kredit Usaha Tani (KUT), Padat Karya Perkotaan (PKP), Program Dana Bergulir Subsidi Bahan Bakar Minyak untuk Usaha Kecil Menengah, Program Pendidikan dan sebagainya (Hendriawan, dalam Sunartiningsih et all, 2004:32). Sejauh ini dalam prakteknya program-program di atas dalam", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 182, "width": 221, "height": 287, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "implementasinya cenderung berprinsip delivery approach kejar target, yang terpenting bagaimana dalam masa tertentu input program telah sampai pada kelompok sasaran tanpa memperhatikan peningkatan kapasitas kelompok sasaran. Dalam perpektif ini, penyelesaian masalah sosial kemiskinan tidak dibarengi dengan peningkatan kapasitas masyarakat sebagai upaya keluar dari rantai kemiskinan. Hal demikian akan semakin membebani negara, karena dana program semakin membengkak akan tetapi kemandirian dan peningkatan kapasitas tidak ada. Oleh karena itu, secara konseptual teoritis pendekatan pengentasan kemiskinan seharusnya difokuskan pada peningkatan kapasitas masyarakat ( capacity building ). Sehingga masyarakat mampu mandiri meskipun dana bantuan dari pemerintah dikurangi bahkan dihapuskan (Soetomo, 2008:57-58).", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 472, "width": 221, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan program pengentasan kemiskinan pada dasarnya tidak ada yang sempurna. Namun demikian, ada hal urgen yang sifatnya makro yang menurut penulis mendasari tingkat keberhasilan program pengentasan kemiskinan. Berangkat dari paradigma fakta sosial, bahwa kekuatan sistemik akan mengendalikan perilaku, cara berfikir dan bertindak individu yang tergolong dalam sistem tersebut. Artinya keberhasilan program pengentasan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 623, "width": 221, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kemiskinan, apapun bentuknya akan ditentukan oleh sistem secara simultan. Mulai dari kebijakan, aktor fasilitator serta monitoring dari sistem tersebut. Dalam tulisan ini digunakan beberapa pendekatan yang akan digunakan dalam menganalis efektifitas dan efisiensi program penanggulangan kemiskinan di Indonesia, yaitu pendekatan fungsionalisme struktural,", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 221, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "peran, serta pendekatan sistem politik dan pendekatan partisipatif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 125, "width": 106, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PERMASALAHAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 141, "width": 221, "height": 218, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai upaya pengentasan kemiskinan telah dilakukan, mulai dari penguatan ekonomi kerakyatan yang diprakarsai oleh Bung Hatta dengan Koperasi-nya, paradigma developmentalism dan industrialisasi pada masa orde baru, program-program pemberdayaan, baik yang delivery approach maupun capacity building yang dikonversi dalam berbagai program di lapangan. Namun semua itu pada kenyataannya belum mampu menyelesaikan masalah kemiskinan. Banyak hal yang harus dikaji, tulisan ini berusaha memaparkan strategi makro sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, tanpa mengesampingkan urgensitas program- program yang sudah ada.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 373, "width": 88, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 389, "width": 221, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan dan Arah kebijakan Nasional Pengentasan Kemiskinan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 419, "width": 221, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk mempermudah dalam memahami kemiskinan, kiranya diperlukan diferensiasi dalam kategorisasi kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 460, "width": 221, "height": 204, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sesungguhnya persoalan kemiskinan ini bukan sekedar permasalahan ekonomi, melainkan permasalahan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Oleh karena terdapat relatifitas dalam memahami kemiskinan, maka kemiskinan dapat dipahami dan dikategorikan sebagai kemiskinan berdimensi ekonomi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan berdimensi sosial-budaya yaitu kemiskinan kultural dan kemiskinan berdimensi struktural yaitu kemiskinan struktural (Sunartiningsih et al, 2004:80). Kemiskinan absolut merupakan ketidakmampuan seseorang dalam", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 667, "width": 221, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Ukurannya jelas materi, ekonomi. Namun apabila dirunut lebih lanjut permasalahan tidak hanya sampai pada persoalan ekonomi, akan tetapi melibatkan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 85, "width": 221, "height": 204, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "interaksi sosial, budaya dan politik. Kemiskinan relatif merupakan kemiskinan yang pengukurannya didasarkan pada proporsi distribusi dalam suatu daerah. Kemiskinan dalam kategori ini belum tentu dapat dikatakan sebagai kemiskinan absolut. Karena bisa jadi ketimpangan distribusi terendah dalam suatu daerah ataupun kelompok sosial tertentu telah cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan). Oleh karenanya kemiskinan demikian disebut kemiskinan relatif (Nugroho, 2001:188). Kemiskinan kultural merupakan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 292, "width": 221, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kemiskinan yang disebabkan karena adanya budaya, tradisi dan kebiasaan masyarakat yang kurang produktif. Misalnya kurang menghargai waktu, etos kerja rendah serta sikap apatis, yang cenderung menghambat pembangunan dan produktifitas. Kemiskinan ini membutuhkan pendekatan sosio kultural untuk menguranginya. Apabila masalah budaya tidak mendapat perhatian yang serius, maka kemiskinan ekonomi akan sulit dientaskan.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 444, "width": 221, "height": 190, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedangkan kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang disebabkan karena adanya ketimpangan struktural, Dominasi struktural dan ketidakadilan serta keberpihakan struktural maupun bersifat politis (Sunartiningsih et al, 2004: 80). Dalam banyak hal, kemiskinan ini seringkali dialami oleh kelompok powerless , kelompok yang tidak berdaya. Misalnya kemiskinan petani sebagai akibat dari ketidakadilan tataniaga hasil pertanian, ketidakadilan kebijakan pertanian. Kemiskian ini bisa juga disebabkan oleh monopoli pihak tertentu dalam praktek ekonomi.", "type": "Text" }, { "left": 488, "top": 623, "width": 54, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelompok", "type": "Table" }, { "left": 321, "top": 637, "width": 221, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "powerless tidak mempunyai kemampuan dan keberdayaan untuk melepaskan diri dari monopoli tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 679, "width": 221, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun indikator kemiskinan secara internasional seperti yang terdefinisi miskin dalam kategori Millenium Development Goals (MDGs) adalah warga miskin yang berpendapatan di bawah satu dolar AS setiap harinya, bisa jadi data itu akan bertambah", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 221, "height": 177, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menjadi tiga kali lipat dari yang kita miliki saat ini. Kemudian Asian Development Bank memberikan informasi data warga miskin di Indonesia tahun 1999 totalnya sebanyak 23,4% (Poperty Statistic, 2005:1). Bahkan bila menggunakan dasar garis kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia sebesar $US2 perkapita perhari (Suharto, 2005: 19), setelah dikonversi ke dalam rupiah menjadi sekitar Rp. 540.000 maka tentunya jumlah penduduk miskin di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 60% dari total penduduk saat ini.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 265, "width": 221, "height": 245, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diskursus mengenai kemiskinan memang tiada habis-habisnya. Definisi, batasan dan kategori kemiskinan yang berbeda-beda menjadikan semakin sulitnya memberikan batasan dan kategori warga miskin dalam program pengentasan kemiskinan oleh pemerintah. Oleh karena itu tidak jarang digunakan ukuran subyektif masyarakat untuk lebih memudahkan pencakupan dan jangkauan program untuk kepentingan akurasi sasaran program pengentasan kemiskinan. Ukuran kemiskinan demikian disebut dengan self poverty indeks dimana warga masyarakat dimintai untuk memberikan definisi dan batasan atas apa yang dimaksud warga miskin. Cara demikian akan melahirkan definisi teknis yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 525, "width": 221, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arah Kebijakan Nasional Pengentasan Kemiskinan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 555, "width": 221, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merespon kondisi aktual kemiskinan, di Indonesia setidaknya terdapat beberapa pendekatan yang ditujukan untuk mengentaskan", "type": "Table" }, { "left": 178, "top": 596, "width": 61, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kemiskinan.", "type": "Text" }, { "left": 262, "top": 596, "width": 44, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertama", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 610, "width": 221, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Upaya ini diawali dengan dilaksanakan otonomi daerah melalui Undang-Undang No 32 tahun 2004. Secara tidak langsung pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan pemberian bisa dikatakan pengembalian hak pemerintah daerah untuk mengelola sektor ekonomi secara mandiri. Dalam masa Orde Baru diarahkan untuk transfer pembangunan dari pusat ke daerah.", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 85, "width": 34, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedua", "type": "Table" }, { "left": 321, "top": 85, "width": 221, "height": 218, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "meningkatkan assebilitas kelompok miskin, hal ini nampak dalam peningkatan dalam pelayanan sosial dalam bidang pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, air bersih dan sebagainya. Ketiga penyediaan fasilitas kredit untuk masyarakat miskin, pembentukan kelompok mandiri, misalnya KUBE (Kelompok Usaha Bersama), bantual modal bergulir dan sebagainya. Keempat peningkatan infra struktur ekonomi desa, khususnya dalam bidang pertanian dan kelima pengembangan kelembagaan, misalnya pengembangan wilayah, pengembangan kawasan terpadu, dan program peningkatan pendapatan petani kecil (Nugroho,182-185).", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 306, "width": 221, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara garis besar pengentasan kemiskinan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan baik yang bersifat karikatif, emergency maupun yang capacity building dan sustainability . Pendekatan pengentasan kemiskinan dapat dilakukan dengan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 389, "width": 221, "height": 328, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sosial Savety Net (SSN), Compentation programme (CP) dipadu dengan Program Penanggulangan Kemiskinan ( Poverty Allevation ). Pendekatan tersebut di Indonesia telah diterjemahkan dalam Program Jaring pengaman Sosial (JPS). Pada prinsipnya JPS ini ditujukan agar orang miskin tidak semakin miskin dan semakin terpuruk serta dapat hidup dengan layak. Namun demikian program ini membutuhkan dana yang tidak sedikit yang sangat memberatkan bagi negara sedang berkembang semacam Indonesia. Oleh karena itu Indonesia seringkali harus mengikuti Standard Operational Procedure (SOP) yang telah ditentukan oleh lembaga sumber dana asing semacam IMF dan Bank dunia. Misalnya Strategi Penyesuaian Struktural ( Structural Adjusment Programme ) dari Bank Dunia dan IMF. Hal demikian sering kali menyebabkan program pengentasan kemiskinan tidak berjalan efektif karena tidak didasarkan pada nilai-nilai lokalitas.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 720, "width": 221, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program penanggulangan kemiskinan yang dinilai lebih komprehensif juga telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 80an.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 221, "height": 191, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program ini seringkali disebut dengan Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gardu Taskin). Program ini merupakan upaya pengentasan kemiskinan yang melibatkan pemerintah, swasta, Lembaga Swadaya, masyarakat luas dan kalangan miskin itu sendiri. Program-program pengentasan kemiskinan telah diterjemahkan dalam banyak program teknis, misalnya Proyek Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Kelompok Belajar Usaha (KBU), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Takesra, Kukesra.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 278, "width": 221, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reorientasi program penanggulangan kemiskinan sudah sepatutnya dilakukan. Permasalahan ekonomi tidak lagi dijadikan tujuan, melainkan sebagai cara ( means ) yang digunakan untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup manusia. Dengan demikian peningkatan kapasitas masyarakat dan keberdayaan masyarakat dapat dijadikan paradigma baru dalam upaya pengentasan kemiskinan. (Hikmat, 2006: 127-129).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 442, "width": 221, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya Maksimalisasi Program Pengentasan Kemiskinan: Tinjauan Sistemik dan Substansial", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 486, "width": 221, "height": 273, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagaimana kita ketahui, pengentasan kemiskinan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah swasta dan masyarakat secara bersamaan. Penanganan masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan dengan dominasi salah satu elemen saja, akan tetapi membutuhkan kerjasama yang intens dalam pelaksanaannya. Pemerintah sebagai otoritas penentu kebijakan mempunyai peran dalam menentukan langkah, strategi dan implementasi program tentunya dengan mempertimbangkan masukan dan partisipasi pihak swasta dan masyarakat. Dalam sub bahasan ini akan dibahas bagaimana memaksimalkan program yang sudah ada, dan bagaimana menempatkan program tersebut agar dapat efektif dan efisien sebagai upaya menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia. Dalam ulasan ini akan digunakan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 85, "width": 221, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pendekatan fungsionalisme struktural termasuk didalamnya pendekatan peran, dan pendekatan partisipatif.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 127, "width": 221, "height": 342, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan fungsionalisme struktural digunakan dalam memahami bahwa masyarakat merupakan kesatuan subsistem yang membentuk satu kesatuan dimana terjadi interdependensi antara elemen masyarakat yang satu dengan lainnya. Masyarakat (warga negara), pemerintah dan swasta merupakan unit analisis dalam pendekatan ini. Pendekatan peran ( role teory) digunakan melihat bagaimana peran masing-masing elemen dalam upaya maksimalisasi, efisiensi dan efektifitas program pengentasan kemiskinan. Pendekatan sistem politik digunakan untuk mengukur keberhasilan pemerintah berkaitan dengan kapabilitas sistem politik Indonesia serta fungsi input politik dalam mengkonversi raw material pengambilan keputusan berkaitan dengan program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Dan terakhir pendekatan partisipatif ini digunakan untuk menganalisis bagaimana partisipasi masing-masing elemen (sub sistem) dalam program pengentasan kemiskinan di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 472, "width": 221, "height": 287, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun pendekatan peran dapat dipahami dari apa yang disampaikan oleh Goffman dalam Kuper&Kuper, bahwa peran merupakan sebuah lingkungan yang mana terdapat beberapa individu yang secara sengaja dikumpulkan dan dipisahkan dari masyarakat pada umumnya atas dasar status tertentu dengan tujuan dan maksud tertentu pula (Kuper&Kuper, 2000:503). Secara relatif peran berarti pembakuan posisi sosial dalam masyarakat, meliputi hak-hak dan kewajiban yang mana individu mempunyai keberanian untuk melakukannya, karena setiap peran dalam masyarakat mempunyai kewajiban tersendiri. Secara fungsional peran lebih ditekankan pada harapan- harapan yang selalu melekat pada posisi- posisi tertentu dalam masyarakat. Artinya seseorang yang mempunyai posisi/status tertentu diharapkan dapat melakukan fungsi dan kewajibannya. Pelaksanaan dari harapan", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 221, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan kewajiban tersebut adalah representasi dari peran seseorang dalam masyarakat (Jary & Jary, 1991: 538). Namun untuk kepentingan analisis, individu ( actor ) dapat diganti dengan lembaga/organisasi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 160, "width": 221, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan merupakan permasalahan yang melahirkan adanya tuntutan dan keinginan serta dukungan masyarakat kepada pemerintah untuk menanggulanginya. Pluralitas masyarakat menuntut pemerintah untuk melakukan agregasi kepentingan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 243, "width": 221, "height": 149, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan mengartikulasikannya guna menetapkan program dan strategi yang tepat dan nantinya dituangkan dalam kebijakan pemerintah. Keputusan dan peraturan yang telah ditetapkan akan implementasikan di lapangan secara teknis oleh pihak-pihak yang mempunyai wewenang didukung dengan partisipasi masyarakat dan swasta. Keberhasilan program menjadi tolak ukur kemampuan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 381, "width": 221, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pemerintah dalam mengekstraksi sumberdaya yang ada, mendistribusikannya kepada masyarakat dan membuktikan responsibilitas pemerintah atas tuntutan dan dukungan masyarakat. Namun demikian sirkulasi ini juga dipengaruhi oleh stabilitas dalam negeri dan intervensi dunia internasional.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 491, "width": 221, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan partisipatif merupakan pendekatan kontemporer dalam penanggulangan kemiskinan. Pendekatan ini merupakan ciri utama dalam pemberdayaan sebagai", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 221, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pengganti paradigma developmentalisme . Partisipasi masyarakat merupakan elemen penting dalam program pengentasan kemiskinan. Craig dan Mayo dalam Hikmat (2006) menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat merupakan elemen esensial dalam pengentasan kemiskinan. Partisipasi masyarakat dinilai sebagai motor penggerak yang mampu meningkatan akselerasi pembangunan terutama di negara sedang berkembang. Berbagai referensi menunjukkan urgensitas", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 698, "width": 221, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "partisipasi masyarakat dalam", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 712, "width": 221, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembangunan pengentasan kemiskinan. Kemiskinan yang diakibatkan oleh pembangunan itu sendiri", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 85, "width": 221, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dapat diselesaikan melalui pendekatan partisipasi. Partisipasi masyarakat ini juga dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi dan sikap kemandirian. Implementasinya dapat berupa kerjasama antar elemen antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Tentu saja hal ini sejalan dengan pendekatan fungsionalisme struktural dan pendekatan lainnya (Hikmat, 2006: 4-5).", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 209, "width": 221, "height": 218, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sesungguhnya pendekatan dalam analisis ini saling melengkapi dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Mengawali analisis dalam sub bab ini kita analogikan masyarakat sebagai kesatuan antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil, baik yang dalam kategori miskin maupun tidak miskin. Program pengentasan kemiskinan dapat digulirkan atas inisiatif masyarakat yang kemudian diteruskan kepada pemerintah untuk diputuskan dengan legal sebagai sebuah kebijakan. Sub sistem politik mempunyai peran goal attainment (pencapaian tujuan) yang kemudian diadaptasikan oleh sub sistem ekonomi dan diintegrasikan oleh sub sistem hukum.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 430, "width": 221, "height": 329, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merujuk pada pola kerja fungsionalisme diatas, fenomena kemiskinan di Indonesia di identifikasi oleh masyarakat yang kemudian dijadikan basis penyusunan kebijakan oleh pemerintah dan kemudian diterjemahkan dalam program teknis di lapangan. Dalam program pengentasan kemiskinan yang sifatnya deliveri approach dan emergency pemerintah menerapkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan program lain yang sifatnya charity guna melindungi warga miskin agar tidak semakin terperosok dalam kemiskinan yang lebih parah. Dalam pendekatan ini kinerja masing-masing sub-sistem sangat menentukan keberhasilan program ini. Bagaimana komitmen pemerintah dalam melaksanakan program yang sudah dicanangkan serta bagaimana respon dan reaksi masyarakat dalam menerima program tersebut. Badan pusat statistik, departemen sosial dan lembaga lain sebagai personifikasi sub sistem pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam keberhasilan program tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 221, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerhasilan ini dapat dilihat dari akurasi sasaran (warga miskin) distribusi dan pemerataan sasaran program. Hal ini membutuhkan komitmen dan kejujuran pelaksana program.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 154, "width": 221, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendekatan kapabilitas sistem politik menunjukkan", "type": "Text" }, { "left": 182, "top": 168, "width": 34, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bahwa", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 168, "width": 221, "height": 121, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kemampuan pemerintah dalam ekstraksi sumberdaya yang ada masih sangat lemah, terlebih dalam regulasi yang mengendalikan perilaku masyarakat secara umum. Distribusi pengentasan kemiskinan juga masih sangat rendah apabila kita melihat ketidak- mampuan pemerintah dalam pemerataan bantuan kemiskinan. Banyak kasus", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 292, "width": 221, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ditemukan bahwa penerima bantuan tidak tepat pada sasaran, artinya yang tercover sebagai penerima bantuan adalah mereka yang dalam kategori tidak miskin. Kelemahan ini juga mendera kapabilitas luar negeri kita, program dalam negeri (pengentasan kemiskinan)", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 375, "width": 50, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "seringkali", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 389, "width": 221, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dipengaruhi oleh kebijakan luar negeri lembaga penyandang dana bagi Indonesia semisal IMF dan Bank Dunia. Sehingga tidak jarang program yang digulirkan seringkali tidak tepat sasaran karena tidak didasarkan pada nilai-nilai lokalitas masyarakat miskin.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 485, "width": 221, "height": 205, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelemahan pemerintah dalam kapabilitas ini ditunjukkan dominasi dan intervensi IMF dan lembaga donatur pemberi pinjaman kepada Indonesia. Dibalik pinjaman dana untuk pengentasan kemiskinan dilekatkan kebijakan yang “memiskinkan” dan menyengsarakan warga miskin. Pengurangan subsidi, menaikkan harga bahan bakar minyak merupakan sebagian contoh pemiskinan dan pemberatan pada warga miskin. Oleh karena itu, diatas telah dijelaskan program bantuan langsung tunai dan bantuan lainnya tidak akan maksimal apabila tidak disertai kemampuan adaptif sistem ekonomi dan regulasi secara nasional.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 692, "width": 221, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program pengentasan kemiskinan yang sifatnya capacity building dan sustainability juga mulai diterapkan di Indonesia. Program ini diterjemahkan dalam program teknis yang berupa pemberdayaan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 85, "width": 221, "height": 204, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara teoritis program ini lebih mengedepankan partisipasi masyarakat. Upaya sustainabilitas dan meningkatkan kapasitas masyarakat dapat kita lihat dalam Program Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Kelompok Belajar Usaha (KBU) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Kebijakan program ini sudah mengarah pada paradigma baru dalam pengentasan kemiskinan. Dengan kebijakan ini diharapkan program pengentasan kemiskinan tidak sekedar mengatasi efek kemiskinan, melainkan mengatasi kemiskinan itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 304, "width": 221, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efisiensi dan Efektifitas Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 334, "width": 221, "height": 107, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa program penanggulangan masalah kemiskinan pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian. Program yang sifatnya delivery approach , karikatif yang berupa program bantuan tunai dan program yang sifatnya capacity building dan sustainability yaitu program jangka panjang yang", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 444, "width": 221, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengedepankan peningkatan kapasitas dan keberdayaan masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 472, "width": 221, "height": 190, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implementasi masing-masing program seharusnya didasarkan pada diferensiasi terminologi kemiskinan. Selain dilihat dari penyebabnya, kemiskinan juga dapat dipahami dari ragam dan jenisnya. Pertama adalah kemiskinan yang menimpa golongan tua, tidak punya keterampilan dan golongan lemah serta rentan lainnya. Golongan ini tidak mempunyai kemampuan produktifitas, baik karena usia maupun rendahnya kapasitas. Kedua kemiskinan yang menimpa golongan yang produktif, yang mempunyai kemampuan produktif namun karena faktor eksternal mereka menjadi miskin.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 665, "width": 221, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program pengentasan kemiskinan yang sifatnya delivery approach maupun emergency , jangka pendek seharusnya diperuntukkan bagi golongan pertama dari kaum miskin, yaitu golongan miskin yang tidak produktif agar mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar. Namun", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 221, "height": 439, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "demikian, dalam jangka panjang golongan ini juga perlu diberikan pelatihan keterampilan sehingga mereka mempunyai kemampuan produktif, seiring dengan itu bantuan tunai yang diberikan dikurangi secara bertahap. Implementasi program dengan cara tersebut membutuhkan identifikasi masalah dan pendataan yang rumit. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan kalangan akademisi. Dalam strategi ini, menurut hemat penulis, peran perguruan tinggi sangat strategis. Peran tersebut adalah membantu pemerintah dalam identifikasi masalah, menyediakan data bila diperlukan meskipun hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab Badan Pusat Statistik. Artinya hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi dalam kesediaannya bekerjasama dan berpartisipasi dalam program penanggulangan kemiskinan. Tentu saja harus siap dengan segala konsekuensinya termasuk pendanaan yang minim, karena seharusnya peneliti tentang kemiskinan selayaknya mendapatkan fasilitas sebagaimana yang mereka teliti. Selain peran perguruan tinggi juga dapat berupa perumusan keterampilan yang akan diberikan kepada sasaran program. Dimana pelatihan tersebut didasarkan pada usia, resourses setempat, gender dan basis lokal lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 527, "width": 221, "height": 121, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun strategi pengentasan kemiskinan yang bersifat capacity building dan sustainability diperuntukkan golongan miskin kedua, yaitu golongan miskin yang produktif. Substansi bantuan yang diberikan kepada mereka berbeda dengan bantuan tunai yang diberikan kepada warga miskin golongan pertama. Pada program ini bantuan difokuskan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 637, "width": 221, "height": 122, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bagaimana mereka mengembangkan produktifitasnya. Apabila bantuan berupa bantuan tunai, maka didesain bantuan modal pengembangan dan peningkatan prduktifitas yang sudah ada. Dengan demikian bantuan dalam program ini dapat berupa pendampingan dan pelatihan, fasilitasi jaringan pemasaran hingga fasilitasi kerjasama dengan investor.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 85, "width": 67, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 321, "top": 101, "width": 221, "height": 149, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemiskinan sebagai masalah sosial dalam masyarakat mempunyai banyak dimensi, tidak terbatas pada dimensi ekonomi sebagaimana digunakan tolak ukur oleh mayoritas negara. Dalam perspektif tersebut kemiskinan dapat digolongkan menjadi kemiskinan kultural dan kemiskinan struktural. Dalam pendangan lain, kemiskinan juga divariasikan sebagai kemiskinan karena pembangunan, kemiskinan yang disebabkan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 253, "width": 184, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ketidakmerataan hasil pembangunan.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 267, "width": 221, "height": 190, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program pengentasan kemiskinan di Indonesia diklasifikasikan menjadi dua, program delivery approach dan emergency , yang sifatnya mendesak, jangka pendek dan program yang bersifat capacity building dan sustainability , yaitu program strategis jangka panjang yang mengedepankan peningkatan kapasitas masyarakat dan keberdayaan masyarakat. Masing-masing program dan strategi pengentasan kemiskinan mempunyai kelebihan dan kelemahan, tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu diperlukan efektifitas dan efisensi program pengentasan kemiskinan dalam implementasinya.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 460, "width": 224, "height": 135, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efektifitas dan efisiensi ini membutuhkan kerjasama dan partisipasi semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat luas dan masyarakat miskin itu sendiri. Dalam perspektif fungsionalisme struktural, peran masing-masing subsistem akan berpengaruh pada keberhasilan sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan sinergi integratif antar subsistem pemerintah, swasta, masyarakat luas dan masyarakat miskin.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 598, "width": 221, "height": 149, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi diperlukan langkah strategis, pemetaan masalah, pemetaan kelompok sasaran, implementor dan monitoring. Diatas digambarkan sinergi kerjasama antara pemerintah dan perguruan tinggi sangat diperlukan dalam identifikasi masalah, dan identifikasi kelompok sasaran. Tahapan ini akan sangat menentukan keberhasilan program. Sebagaimana digambarkan diatas, bahwa masing-masing program diterapkan", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 785, "width": 7, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 221, "height": 66, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pada kelompok sasaran yang berbeda. Program yang sifatnya charity , jangka pendek dan mendesak diterapkan pada kelompok miskin yang tidak produktif disertai dengan pelatihan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 140, "width": 221, "height": 177, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "untuk meningkatkan produktifitas, sehingga dalam jangka waktu tertentu bantuan tunai dapat dikurangi bahkan dihilangkan dan kemudian mereka dimasukkan dalam kelompok sasaran berikutnya dalam program yang capacity building dan sustainability . Sedangkan program yang sifatnya capacity building dan sustainability diperuntukkan kelompok sasaran yang sudah produktif, sehingga dalam jangka waktu tertentu mereka dapat mandiri dan bahkan saling membantu diantara mereka.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 320, "width": 224, "height": 259, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Implementasi program dapat dilaksanakan oleh pemerintah sendiri, perguruan tinggi maupun swasta dan masyarakat sendiri. Untuk mengawasi program, selain melibatkan institusi formal, juga melibatkan masyarakat, misalnya LSM atau organisasi sosial lainnya. Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan program pengentasan kemiskinan akan lebih efektif dan efisien. Satu hal terpenting yang perlu diperhatikan, adalah masalah Disposisi kebijakan program. Dalam perspektif kebijakan disposisi adalah watak dari implementor, khususnya dari jajaran birokrasi pemerintahan, kapasitas dan sifatnya. Menyikapi hal ini diperlukan reformasi birokrasi sebagai langkah awal untuk mencapai output dan outcome dari masing-masing program pengentasan kemiskinan di Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 85, "width": 110, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 321, "top": 101, "width": 221, "height": 149, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berita Resmi Statistik No. 43/07/Th. XII, 1 Juli 2009 Jary, david & Jary, Julia. 1991. Dictionary Of Sociology . Harper Collins Manufacturing Glaslow Kuper & Kuper, diterjemahkan oleh Haris Munandar (et,all) 2000. Ensiklopedi Ilmu–Ilmu Sosial . Rajagrafindo Persada: Jakarta Nugroho, Heru, 2001. Negara, Pasar dan Keadilan Sosial . Pustaka Pelajar:", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 253, "width": 221, "height": 107, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yogyakarta Soetomo, 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta Soetrisno, Loekman et all, 1997. Pikiran- Pikiran Alternatif Pengentasan Kemiskinan Dalam Dinamika Masyarakat Menjelang Abad 21. P3PK UGM", "type": "Table" }, { "left": 321, "top": 363, "width": 221, "height": 163, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yogyakarta Suharto, Edi, 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Refika Aditama Bandung Sulistiyani, AT, 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Gava Media Yogyakarta Sunartiningsih, Agnes et all, 2004. Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Institusi Lokal. Aditya Media yogyakarta -----------------------------------, 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Aditya", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 529, "width": 93, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Media Yogyakarta", "type": "Table" } ]
aa421d99-220f-f8f0-fee0-2361931ba54e
https://ajoas.ejournal.unri.ac.id/index.php/ajoas/article/download/218/196
[ { "left": 71, "top": 38, "width": 346, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asian Journal of Aquatic Sciences, April 2023. Vol 6, Issue (1) 142-147", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 446, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received : 28 February 2023 ajoas.ejournal.unri.ac.id Accepted : 10 April 2023", "type": "Page footer" }, { "left": 435, "top": 34, "width": 99, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-issn: 2716-4608 p-issn: 2655-366X", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 78, "width": 449, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "THE RELATIONSHIP OF PRIMARY PRODUCTIVITY OF PHYTOPLANKTON WITH OCEANOGRAPHIC PARAMETERS IN THE WATERS OF LUBUK GAUNG SUB-DISTRICT, SUNGAI SENIN DISTRICT, DUMAI", "type": "Section header" }, { "left": 169, "top": 131, "width": 258, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tri Widia Sari 1 *, Yeeri Badrun 1 , Nofripa Herlina 1", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 144, "width": 435, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Department of Biology, Faculty of MPA and Health, University of Muhammadiyah Riau Jl. Tuanku Tambusai Ujung, Pekanbaru, Riau 28294 Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 230, "top": 175, "width": 135, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "*[email protected]", "type": "Text" }, { "left": 265, "top": 202, "width": 68, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 230, "width": 457, "height": 233, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The waters of Lubuk Gaung Village, Sungai Sembilan District are areas that are widely used as transportation routes. Activities in these waters will cause environmental pollution, which affects the life of phytoplankton. The purpose of this study was to determine the relationship between the primary productivity of phytoplankton with oceanographic parameters in the waters of Lubuk Gaung Village, Sungai Sembilan District, Dumai. The method used is the survey method to determine the research station and the in situ method for measurement and sampling of oceanographic parameters. The results obtained are Oceanographic parameters from the three research stations, namely Brightness = 30 – 49 cm, Turbidity = 47.4 – 58.4 FTU, TSS = 124 – 209 mg/L, and BOD = 0.408 – 1.224 mg/L. The average value of primary productivity of the waters ranged from 48.07 to 79.69 mgC/m 3 /day. The value of primary productivity at station II is categorized into Oligotrophic, namely low waters. Stations I and III are categorized into mesotrophic waters, namely medium waters. The relationship between brightness, turbidity, and TSS with primary productivity has a very strong and positive (unidirectional) correlation value. The relationship between BOD and primary productivity has a very strong and negative (opposite) correlation.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 478, "width": 371, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Phytoplankton, Oceanographic Parameters, Primary Productivity", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 504, "width": 127, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 518, "width": 216, "height": 162, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The waters of Lubuk Gaung Village, Sungai Sembilan Sub-district are an area of harbors, fisheries, transport routes and agro- industry. The number of activities in these waters will directly or indirectly affect water quality and environmental pollution. Pollution of the aquatic environment will affect marine biota, one of which is phytoplankton. Phytoplankton acts as the main producer in the aquatic food chain. Phytoplankton’s need the help of sunlight in carrying out the photosynthesis process.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 683, "width": 216, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Water pollution causes turbidity which affects phytoplankton activity in photosynthesis. The level of water turbidity can reduce the penetration of sunlight into the water. According to Irawati et al. 1 , sunlight entering the water will experience", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 504, "width": 219, "height": 107, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dimming. Dimming is caused by suspended particulate matter, namely sedimentation. Sedimentation is caused by soil erosion from inland rivers. The sedimentation process causes siltation and degradation of water quality, the high concentration of sedimentation in the water will cause the water to become turbid.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 614, "width": 216, "height": 122, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Primary productivity values in waters are also caused by high levels of total suspended solid concentration. An increase in TSS will increase turbidity which will further inhibit the penetration of sunlight into the waters 2 . The value of sunlight intensity that is hampered by turbid water will inhibit the growth of phytoplankton in carrying out the photosynthesis process.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 738, "width": 215, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total suspended solid, turbidity; brightness and biological oxygen demand", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 329, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asian Journal of Aquatic Sciences, April 2023. Vol 6, Issue (1) 142-147", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 283, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Relationship of Primary Productivity of Phytoplankton (Sari et al )", "type": "Page footer" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 18, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "143", "type": "Page footer" }, { "left": 432, "top": 34, "width": 99, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-issn: 2716-4608 p-issn: 2655-366X", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 215, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "are oceanographic parameters.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 87, "width": 216, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oceanographic parameters are important variables that must be measured in this study because these variables affect the life and growth of phytoplankton. Oceanographic parameters determine the value of phytoplankton primary productivity in a particular environment.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 198, "width": 155, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. RESEARCH METHOD", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 212, "width": 82, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Time and Place", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 225, "width": 215, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This research was conducted in February - March 2022 in the waters of Lubuk Gaung Village, Sungai Sembilan District, Dumai.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 294, "width": 48, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Methods", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 308, "width": 216, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The methods used were survey, in situ and laboratory analysis. There were three research stations determined by the purposive sampling method. Station I is a densely populated area and plantations, Station II is an industrial area and Station III is a mangrove forest area.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 419, "width": 143, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oceanographic Parameters", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 432, "width": 215, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oceanographic parameters measured were water temperature, air temperature, brightness, total depth, turbidity, current speed, GPS, pH, salinity, TSS, Dissolved Oxygen (DO) and BOD.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 515, "width": 205, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Primary Productivity of Phytoplankton", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 526, "width": 216, "height": 180, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Syafrizal et al. 3 , the measurement of the primary productivity of phytoplankton is a commonly used way of measuring primary productivity in a water body, namely by using dark bottles and bright bottles. The initial bottle is measured as the initial DO level. Dark and light bottles containing water samples were incubated for 4 hours in the water. After incubation for 4 hours, the DO in the dark and light oxygen bottles was measured as the final DO level using the titration method.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 708, "width": 216, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Primary productivity analysis was conducted directly in the field. Water samples were added to 2 ml of MnSO4 solution and 2 ml of NaOH+KI until a", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 73, "width": 216, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "brown precipitate formed. Next, 4 ml of H 2 SO 4 solution was added and stirred until the precipitate disappeared and turned a dark yellow color. Then transferred the solution to 50 ml Erlenmeyer and added 3 drops of amylum to form a dark blue color. Then titrated using a syringe that contained Na-thiosulfate (Na 2 S 2 O 3 ), 0.025 N until it turns clear.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 212, "width": 74, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 225, "width": 216, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The data obtained will be presented in tables and graphs and then analyzed descriptively to describe Primary Productivity. Furthermore, linear", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 280, "width": 216, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "regression tests were conducted using Microsoft Excel 2010 Software and Statistical Package for Social Science (SPSS) version 22.0 to see whether or not there is a relationship, what the direction of the relationship is and how strong the relationship is between the two variables.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 377, "width": 216, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data collections using the Spectrophotometer tool and data measurement are carried out using a small glass bottle to enter a water sample. The sample bottle is filled with water with a predetermined limit, then insert the bottle into the Spectrophotometer tool and finally close the tool cover and press the enter button. The water turbidity value will appear on the digital screen. The size of the particles dissolved in the sample can affect the measurement results from the Spectrophotometer , where the shape and size of the particles will affect the intensity value of the transmitted and backscattered light read by the sensor.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 598, "width": 216, "height": 163, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TSS analysis was conducted in the laboratory using the gravimetric method according to SNI 06-6989.3-2004. The Whatman paper was soaked in distilled water for approximately 5 minutes, then in the oven for 15 minutes. The paper is put in a desiccator for 15 minutes, and then weigh the weight of the paper will be calculated as the weight of the empty filter paper. The water sample was shaken as much as 100 mL and filtered using a vacuum pump and Whatman paper size 0.45 μm. In the oven", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 329, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asian Journal of Aquatic Sciences, April 2023. Vol 6, Issue (1) 142-147", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 283, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Relationship of Primary Productivity of Phytoplankton (Sari et al )", "type": "Page footer" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 18, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "144", "type": "Page footer" }, { "left": 432, "top": 34, "width": 99, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-issn: 2716-4608 p-issn: 2655-366X", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 216, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "for 15 minutes and put in a desiccator for 15 minutes to remove water on the paper. The filtering results were then weighed and the TSS concentration was calculated by the formula:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 168, "width": 217, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Description: Csi = suspension sediment content mg/L G2 = weight of filter paper and precipitate after heating (mg)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 223, "width": 208, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "G1 = weight of blank filter paper (mg)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 237, "width": 209, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V = the volume of filtered water (mL)", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 264, "width": 219, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Water samples for the BOD test were first incubated at room temperature for 5 days in the dark. Furthermore, the incubated samples were tested using a photometer filter that was treated. Calculation of BOD Value:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 360, "width": 65, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Description:", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 374, "width": 215, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A = DO value of the test sample before incubation (0 days) (mg/L)", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 402, "width": 215, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A2 = DO value of the test sample after incubation (5 days) (mg/L)", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 443, "width": 184, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. RESULT AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 457, "width": 216, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Observations of primary productivity values were made at 3 stations with 2 repetitions. It was found that the average primary productivity value was 48.07 - 79.69 mgC/m 2 /hour. Based on the average value of the primary productivity of each station, different values were obtained. Station II is categorized into Oligotrophic waters, namely low water conditions. Stations I and III are categorized into mesotrophic waters , which are in moderate water conditions.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 622, "width": 216, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "High and low primary productivity values are influenced by brightness. Brightness is an important factor in the rate of photosynthesis which is closely related to the primary productivity produced Phytoplankton will look for areas with optimum light to carry out photosynthesis", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 202, "width": 216, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1. Diagram of average results of primary productivity level at each station", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 258, "width": 215, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relationship between Brightness and Primary Productivity", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 285, "width": 216, "height": 149, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brightness values with primary productivity have a very strong correlation. Measurements of brightness values at stations I, II and III ranged from 30 -49 cm and measurements of primary productivity at the same stations ranged from 48.07- 79.69 mgC/m 2 /h. Based on the linear regression equation, the mathematical result of the relationship between brightness and primary productivity is y = 1.5738x - 0.3225.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 437, "width": 216, "height": 301, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Linear regression results of the relationship between brightness and primary productivity showed a positive value. The value (+) indicates a unidirectional relationship between the value of brightness and primary productivity, meaning that the greater the value of brightness, the greater the value of productivity. Furthermore, the value of the correlation coefficient (r) is 0.98, which means 98% of the brightness variable affects the primary productivity variable. The analysis results show that the relationship between brightness and primary productivity shows a very close correlation. Based on the value of the coefficient of determination (R2) obtained a value of 0.95. This means that the brightness value has an influence of 95% on primary productivity, while 5% is influenced by other factors not tested in the study.", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 83, "width": 182, "height": 114, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "64.06 48.07 79.69 0 20 40 60 80 100 1 2 3 N et pri m a ry pro du cti v ity (m g C /m 2 /h Station", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 329, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asian Journal of Aquatic Sciences, April 2023. Vol 6, Issue (1) 142-147", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 283, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Relationship of Primary Productivity of Phytoplankton (Sari et al )", "type": "Page footer" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 18, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "145", "type": "Page footer" }, { "left": 437, "top": 34, "width": 89, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-issn: 2716-4608", "type": "Page header" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 99, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-issn: 2655-366X", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 211, "width": 216, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 2. Linear regression graph of brightness relationship with primary productivity", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 267, "width": 216, "height": 121, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brightness values were positively correlated with primary productivity. The large concentration of suspended solids at each station reduces sunlight into the water, thus affecting photosynthesis. The more suspended particles, the higher the turbidity level, so that light penetration is reduced, which causes the spread of organisms into the waters to be limited 4 .", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 405, "width": 215, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relationship between Turbidity and Primary Productivity", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 432, "width": 216, "height": 108, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Turbidity value measurements at stations I, II and III ranged from 47.4 -58.4 FTU and primary productivity measurements at the same stations ranged from 48.07-79.69 mgC/m 2 /h. Based on the linear regression equation, the mathematical result of the turbidity relationship between primary productivity is y = 8456x - 32.526.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 679, "width": 215, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 3. Linear regression graph of turbidity relationship with primary productivity", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 73, "width": 216, "height": 329, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The linear regression results of the relationship between turbidity and primary productivity showed a positive value. The value (+) indicates a unidirectional relationship between the value of turbidity and primary productivity, meaning that the greater the turbidity value, the greater the productivity value. Furthermore, the value of the correlation coefficient (r) is 0.66, which means that 66% of the turbidity variable affects the primary productivity variable. The analysis results show that the relationship between turbidity and primary productivity shows a close correlation. Based on the coefficient of determination (R2) of 0.43. This shows that turbidity has an influence of 43% on primary productivity, while the remaining 57% is influenced by other factors not tested in the study. This means that turbidity explains the productivity variable quite limited. The figure above shows that any increase in turbidity value will always be followed by an increase in primary productivity value.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 405, "width": 216, "height": 121, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "High turbidity values are thought to have various influencing factors such as soil erosion and factory discharge, which greatly impact the level of turbidity. The high value of turbidity in a water body for a long period will reduce the value of the primary productivity of water so it will affect the activity of phytoplankton in carrying out the photosynthesis process.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 543, "width": 215, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relationship between TSS and Primary Productivity", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 570, "width": 216, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TSS value measurements at stations I, II and III ranged from 124 - 209 mg/L and primary productivity measurements at the same stations ranged from 48.07 - 79.69 mgC/m 2 /h. Based on the linear regression equation, the mathematical result is y = 0.255x + 25.688.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 667, "width": 216, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The linear regression results of the relationship between TSS and primary productivity showed a positive value. The value (+) indicates a unidirectional relationship between the TSS value and primary productivity, meaning that the greater the TSS value, the greater the", "type": "Text" }, { "left": 80, "top": 77, "width": 198, "height": 579, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "y = 1.5738x - 0.3225 R² = 0.95 r = 0.98 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 0 20 40 60 P rim ar y p rod u ct ivi ty (m gC/m 2 /h ) Brightness (cm) 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 0 50 100 P ri m a ry pro du cti v ity (m g C /m 2 /h o u r)", "type": "Picture" }, { "left": 148, "top": 662, "width": 76, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Turbidity (FTU)", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 329, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asian Journal of Aquatic Sciences, April 2023. Vol 6, Issue (1) 142-147", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 283, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Relationship of Primary Productivity of Phytoplankton (Sari et al )", "type": "Page footer" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 18, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "146", "type": "Page footer" }, { "left": 437, "top": 34, "width": 89, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-issn: 2716-4608", "type": "Table" }, { "left": 432, "top": 48, "width": 99, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-issn: 2655-366X", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 216, "height": 163, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "productivity value. Furthermore, the correlation coefficient (r) value is 0.83, which means 83% of the TSS variable affects the primary productivity variable. These results indicate a very strong relationship between TSS parameters and primary productivity. Based on the graph above, the coefficient of determination (R 2 ) is 0.69. This shows that TSS has a 69% influence on primary productivity, while the remaining 32% is influenced by other factors not tested in the study.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 388, "width": 215, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 4. Linear regression graph of TSS relationship with primary productivity", "type": "Caption" }, { "left": 71, "top": 443, "width": 216, "height": 177, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The high TSS content is thought to be due to sea transport activities, industrial factory activities and fishermen activities such as fishing and others. Suspended particles are also influenced by waste from land and strong currents that will have an impact on increasing turbidity in a body of water. If the water is turbid, the photosynthesis process will be hampered. According to Sinaga et al. 5 high TSS particles can block the brightness of sunlight in the waters, thus affecting the value of primary productivity.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 636, "width": 216, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relationship between BOD and primary productivity", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 664, "width": 216, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BOD value measurements at stations I, II and III ranged from 0.408 - 0.612 Mg/L and primary productivity measurements at the same stations ranged from 48.07-79.69 mgC/m 2 /hour. Based on the linear regression equation, the", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 73, "width": 216, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mathematical result is y = -35.835x + 90.744.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 221, "width": 216, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 5. Linear regression graph of the relationship between brightness and primary productivity", "type": "Caption" }, { "left": 312, "top": 276, "width": 216, "height": 287, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The linear regression results of the relationship between TSS and primary productivity showed a negative value. The (-) value indicates an inversely proportional relationship between BOD value and primary productivity. The smaller the BOD value, the greater the productivity value. Furthermore, the correlation coefficient (r) value is 0.97, which means 97% of the BOD variable affects the primary productivity variable. These results indicate a very strong relationship between BOD parameters and primary productivity. Based on the graph above, the coefficient of determination (R2) is 0.93. This shows that BOD has an influence of 93% on primary productivity, while the remaining 7% is influenced by other factors not tested in the study. Figure 4.7 shows that any decrease in BOD value will always be followed by an increase in primary productivity.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 566, "width": 216, "height": 191, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BOD5 is the amount of oxygen required by aerobic microbes to oxidase organic matter into carbon dioxide and water. Organic matter can come from the decay of dead plants and animals or waste products from domestic and industrial waste. Hatta 6 stated that the BOD value will be higher with the increase of organic matter in the waters. Conversely, the lower the amount of organic matter in the waters, the BOD value will also decrease. The higher concentration of BOD5 indicates that the waters have been polluted, while the concentration of BOD 5 the level of", "type": "Text" }, { "left": 204, "top": 267, "width": 84, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "y = 0.255x + 25.688", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 102, "width": 440, "height": 277, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "R² = 0.69 r = 0.83 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 0 100 200 300 P rim ar y p rod u ct ivi ty (m gC/m 2 /h ou r) TSS (mg/L) y = -35.835x + 90.744 R² = 0.93 r = -0.97 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 0 0.5 1 1.5 P ri m a ry pro du cti v ity (m g C /m 2 /ja m ) BOD (mg/L)", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 38, "width": 329, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asian Journal of Aquatic Sciences, April 2023. Vol 6, Issue (1) 142-147", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 784, "width": 283, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Relationship of Primary Productivity of Phytoplankton (Sari et al )", "type": "Page footer" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 18, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "147", "type": "Page footer" }, { "left": 432, "top": 34, "width": 99, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-issn: 2716-4608 p-issn: 2655-366X", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 73, "width": 216, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pollution is still low and can be categorized as good waters.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 115, "width": 112, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 129, "width": 216, "height": 107, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The average values of oceanographic parameters from the three research stations are brightness ranging from 30 - 49 cm, turbidity 47.4 - 58.4 FTU, TSS 124 - 209 mg/L and BOD 0.408 -1.224 mg/L. The average value of water primary productivity is 48.07 - 79.69 mgC/m 3 /day. The value of primary productivity at station II is", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 73, "width": 216, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "categorized into Oligotrophic (Low waters). Stations I and III are categorized into mesotrophic waters (medium waters).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 115, "width": 215, "height": 121, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The relationship between Turbidity and primary productivity has a strong and positive correlation (unidirectional). The relationship between Brightness and TSS with primary productivity has a very strong and positive (unidirectional) correlation value. The relationship between BOD and primary productivity has a very strong and negative (opposite) correlation.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 267, "width": 84, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 81, "top": 280, "width": 446, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Irawati N, Adiwilagab EM, Pratiwi NTM. Hubungan produktivitas primer. Jurnal Biologi Tropis , 2013; 13(2): 197-208.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 308, "width": 446, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Winnarsih W, Emiyarti E, Afu AOL. Distribusi total suspended solid permukaan di perairan Teluk Kendari. Jurnal Kelautan, 2015; 1(2): 54 – 59", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 336, "width": 446, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Syafrizal, Nurrachmi I, Efriyeldi. Relationship of nitrate and phosphate concentration on phytoplankton primary productivity in Dumai Rivers of Riau Province. Asian Journal of Aquatic Sciences . 2021; 4 (1): 54 – 64", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 377, "width": 446, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Suardiani NK, Arthana IW, Kartika GRA. Produktivitas primer fitoplankton pada daerah penangkapan ikan di Taman Wisata Alam Danau Buyan, Buleleng, Bali. Current Trends in Aquatic Science , 2018; 1(1): 8 - 15.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 419, "width": 447, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Sinaga BB, Suteja Y, Dharma IGBS. Fluktuasi total padatan tersuspensi (total suspended solid) dan kekeruhan di Selat Lombok . Journal of Marine and Sciences , 2020; 6(2): 238 – 245.", "type": "List item" }, { "left": 81, "top": 460, "width": 447, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Hatta M. Hubungan antara parameter oseanografi dengan kandungan klorofil-a pada musim timur di Perairan Utara Papua. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan , 2014; 24(3): 29 - 39.", "type": "List item" } ]
e66bc858-32a1-b200-6ef1-d91e5f67eea9
http://jurnal.pnk.ac.id/index.php/jutek/article/download/860/429
[ { "left": 72, "top": 782, "width": 169, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN 2527-5496|e-ISSN 2621-9786", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 144, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JUTEKS - JURNAL TEKNIK SIPIL", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 84, "width": 132, "height": 19, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. VII No. II, Halaman: 82 - 87 Oktober 2022", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 130, "width": 430, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH PENAMBAHAN SERABUT (FIBER) KELAPA SAWIT TERHADAP POROSITAS BETON", "type": "Section header" }, { "left": 228, "top": 177, "width": 137, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yeni Trianah 1 *, Santi Sani 2", "type": "Text" }, { "left": 210, "top": 190, "width": 176, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Musi Rawas", "type": "Text" }, { "left": 229, "top": 212, "width": 135, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "* E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 280, "top": 242, "width": 34, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 252, "width": 452, "height": 112, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan volume pori-pori (volume yang ditempati oleh fluida) terhadap volume total beton. Beton sebagai salah satu bahan yang sangat penting digunakan pada struktur bangunan memiliki beberapa kelebihan yaitu mudah di kerjakan, mudah di bentuk sesuai kebutuhan, perawatan mudah dan murah, ekonomis dalam pembuatannya karena menggunakan bahan –bahan lokal yang mudah diperoleh. Secara struktural beton memiliki kekuatan yang cukup besar dalam menahan gaya tekan. Beton serat adalah beton yang dicampur dengan material serat,bisa berupa serat alami dan serat sintetis yang digunakan untuk memperbaiki sifat mekanis beton. Pemakaian serat sabut kelapa dalam campuran beton serat memberi kontribusi positif dalam pemanfaatan serabut kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan sampel silinder ukuran 50x50x50 mm untuk benda uji porositas. Pengaruh penambahan serabut kelapa sawit pada campuran beton terhadap porositas beton berdasarkan analisis regresi didapatkan rumus P = 0,00477 (FA) 2 – 0,16598 (FA) + 22,46869", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 375, "width": 180, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Serabut Kelapa Sawit, Porositas", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 409, "width": 88, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 422, "width": 211, "height": 342, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Teknologi beton selalu dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur. Beton sering digunakan sebagai bahan bangunan struktur karena beton dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, perawatannya tidak memerlukan biaya tinggi, dan memiliki kuat tekan tinggi (Paul, 2007:93). Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang mudah dan bahan baku pembuatan beton yang mudah didapat, maka harga beton relatif murah. Selain itu, beton juga memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi lingkungan. Beton merupakan campuran antara bahan agregat halus dan kasar dengan pasta semen (terkadang juga ditambahkan admixtures ), campuran tersebut apabila dituangkan ke dalam cetakan kemudian didiamkan akan menjadi keras seperti batuan. Proses pengerasan terjadi karena adanya reaksi kimiawi antara air dengan semen yang terus berlangsung dari waktu ke waktu, hal ini menyebabkan kekerasan beton terus bertambah sejalan dengan waktu. Beton dapat juga dipandang sebagai batuan buatan di mana adanya rongga pada partikel yang besar (agregat kasar) diisi oleh agregat halus dan rongga yang ada di antara agregat halus akan diisi oleh pasta (campuran air dengan semen) yang juga berfungsi sebagai bahan perekat sehingga semua bahan penyusun dapat", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 409, "width": 211, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menyatu menjadi massa yang padat (Melati, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 432, "width": 211, "height": 273, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembangunan di Indonesia dalam arti fisik seperti perumahan dan sarana yang lain, semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Disisi lain, pembangunan rumah tinggal dengan biaya yang murah merupakan program yang senantiasa diupayakan pemerintah dan didambakan oleh masyarakat pada saat ini. Dalam upaya untuk menekan biaya bangunan, salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan bahan limbah, karena mudah diperoleh, biaya transportasi murah serta dapat menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat diantaranya pemanfaatan serabut kelapa sawit yang diambil seratnya (Renreng, 2015). Ide dasar pada penggunaan bahan seperti limbah serabut kelapa sawit adalah untuk memanfaatkan bahan yang tidak terpakai yang juga tidak dapat didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini mencoba untuk memanfaatkan serabut kelapa sawit sebagai bahan tambahan dalam pembuatan beton.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 708, "width": 211, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Serabut kelapa sawit memiliki daya serap air yang cukup tinggi yaitu sekitar 8-9 kali dari massanya, dan mampu menyerap air di sekitarnya. Selain itu, serabut kelapa sawit mengandung kadar garam yang rendah", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 38, "width": 356, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Penambahan Serabut (Fiber) Kelapa Sawit Terhadap Porositas Beton", "type": "Section header" }, { "left": 394, "top": 38, "width": 146, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yeni Trianah 1* , Santi Sani 2 83", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 76, "width": 211, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sehingga bebas dari bakteri dan jamur (Arifin, 2018). Serabut kelapa sawit memiliki sifat fisik yaitu memiliki porositas 95% dan densitas kamba atau bulk density ±0,25 gram/ml (Wirman dan Apriza, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 134, "width": 211, "height": 204, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilakukan dengan menambah serat serabut kelapa sawit ke dalam adukan beton. Serabut kelapa sawit diaplikasikan pada beton sebagai bahan tambah untuk mengetahui daya serap air yang dihasilkan. Kemampuan daya serap air pada beton perlu dilakukan untuk mengetahui apakah daya serap yang dihasilkan dapat mempengaruhi kuat tekannya, sehingga perlu dilakukan pengujian daya serap pada beton (Tumingan. 2016). Kemudian dengan penambahan serabut kelapa sawit yang berdimensi kecil dan dengan persentase yang sedikit, diharapkan bahan tambah tersebut mampu untuk mengisi rongga dengan baik sehingga akan menghasilkan massa yang lebih padat dan dapat menghasilkan nilai kuat tekan yang tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 340, "width": 211, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beton pada dasarnya memiliki karakteristik kuat terhadap gaya tekan, akan tetapi memiliki nilai kuat tarik dan kuat lentur yang rendah. Kemudian kapasitas regangan beton yang umumnya rendah juga menyebabkan penurunan kekuatan tekan yang cepat setelah beton mencapai beban maksimum, sehingga dapat terjadi keruntuhan secara tiba-tiba. Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi pencampuran beton dengan bahan tambah serat yang elastis, salah satunya menggunakan sabut kelapa di dalam beton yang diharapkan dapat menunda terjadinya keruntuhan yang terjadi secara tiba-tiba tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 513, "width": 86, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DASAR TEORI Pengertian Beton", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 536, "width": 214, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan. Kadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 628, "width": 211, "height": 135, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "( workability ), durabilitas, dan waktu pengerasan. (Dipohusodo, 1990:76). Beton diperoleh dengan cara mencampurkan semen, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan ( admixture ) tertentu. Material pembentuk beton tersebut dicampur dengan merata dengan komposisi tertentu menghasilkan suatu campuran yang plastis sehingga dapat dituang dalam cetakan untuk dibentuk sesuai keinginan. Campuran tersebut bila dibiarkan akan mengalami pengerasan sebagai akibat", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 76, "width": 211, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "reaksi kimia antara semen dan air yang berlangsung selama jangka waktuyang panjang atau dengan kata lain campuran beton akan bertambah keras sejalan dengan umurnya. (Mulyono, 2005:65).", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 134, "width": 211, "height": 169, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada beton yang baik, setiap butir agregat seluruhnya terbungkus dengan mortar. Demikian halnya dengan ruang antar agregat, harus terisi oleh mortar. Jadi kualitas pasta atau mortar menentukan kualitas beton. Semen adalah unsur kunci dalam beton, meskipun jumlahnya hanya 7-15% dari campuran. (Akbar, 2018) Sifat masing-masing bahan juga berbeda dalam hal perilaku beton segar maupun pada saat sudah mengeras, selain faktor biaya yang perlu diperhatikan. Di lain pihak, secara volumetris beton diisi olehagregat sebanyak 70-75%, jadi agregat juga mempunyai peran yang sama pentingnya sebagai material pengisi beton.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 306, "width": 211, "height": 159, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitas beton dapat ditentukan antara lain dengan pemilihan bahan-bahan pembentuk beton yang baik, perhitungan proporsi yang tepat, cara pengerjaan dan perawatan beton yang baik, serta pemilihan bahan tambah yang sesuai dengan dosis optimum yang diperlukan (Tjokrodimulyo, 1996:29). Bahan pembentuk beton terdiri atas semen, agregat halus, agregat kasar, air dan bahan tambah ( admixture ) jika diperlukan. Untuk pembuatan beton yang baik, material-material tersebut harus melalui tahap penelitian yang sesuai standar penelitian yang baku sehingga didapat material yang berkualitas baik.", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 467, "width": 132, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Serabut Buah Kelapa Sawit", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 478, "width": 211, "height": 274, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelapa Sawit merupakan salah satu tanaman budidaya penghasil minyak nabati berupa Crude Plam Oil (CPO), sangat banyak ditanam dalam perkebunan di Indonesia terutama di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Selain menghasilkan CPO, dalam proses pengolahan kelapa sawit juga menghasilkan berbagai jenis limbah, yang salah satunya adalah serat. Serat merupakan limbah sisa perasan buah sawit berupa serabut (Zulkifly, 2013). Bahan ini mengandung protein kasar sekitar 4% dan serat kasar 36% (lignin 26%). Serat atau serabut didapat dari bagain dalam buah sawit yang diproses dalam mesin (alat pengempa). Pengempaan (proses pemerasan) merupakan salah satu proses pengolahan kelapa sawit di PKS.serat biasanya berukuran pendek sesuai buah sawit. Kandungan kimia serabut didominasi oleh glucan sebanyak 219kg/ton berat kering, xylan 153 kg/ton berat kering, lignin 234 kg/ton berat kering, SiO2 632 kg/ton berat kering, K2O 90 kg/ ton berat kering, dan CaO 72 kg/ton berat kering.", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 754, "width": 189, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Serat merupakan limbah sisa perasan", "type": "List item" }, { "left": 55, "top": 38, "width": 224, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "84 Jurnal Ilmiah JUTEKS, Vol. X No. X Bulan, 20xx", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 74, "width": 211, "height": 113, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "buah sawit berupa serabut seperti benang. Bahan ini mengandung protein kasar sekitar 4% dan serat kasar 36% (lignin 26%) serta mempunyai kalor 2637 kkal/kg – 3998 kkal/kg. Serabut (fiber) kelapa sawit sebagai alternatif bahan bakar merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit yakni ampas serabut (fiber) yang di produksi dari stasiun fiber cyclone setelah melewati proses ekstraksi melalui unit screw press.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 201, "width": 48, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Porositas", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 212, "width": 211, "height": 159, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Porositas adalah besarnya persentase ruang-ruang kosong atau besarnya kadar pori yang terdapat pada beton dan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kekuatan beton. Pori-pori beton biasanya berisi udara atau berisi air y ang saling berhubungan dan dinamakan dengan kapiler beton. Kapiler beton akan tetap ada walaupun air yang digunakan telah menguap, sehingga kapiler ini akan mengurangi kepadatan beton yang dihasilkan. Dengan bertambahnya volume pori maka nilai porositas juga akan semakin meningkat dan hal ini memberikan pengaruh buruk terhadap kekuatan beton.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 373, "width": 211, "height": 251, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beton mempunyai kecenderungan berisi rongga akibat adanya gelembung-gelembung udara yang terbentuk selama atau sesudah pencetakan. Hal ini penting terutama untuk memperoleh campuran yang mudah untuk dikerjakan dengan menggunakan air yang berlebihan daripada yang dibutuhkan guna persenyawaan kimia dengan semen (Fansuri, 2020). Air ini menggunakan ruangan dan bila kemudian kering akan menimbulkan ronggarongga udara. Dapat ditambahkan bahwa selain air yang mengawali pemakaian ruangan dan kelak menjadi rongga, terjadi juga rongga-rongga udara langsung pada jumlah persentase yang kecil. Hal lain adalah terdapatnya pengurangan volume absolut dari semen dan air setelah reaksi kimia dan terjadi pengeringan sedemikian rupa sehingga pasta semen sudah kering akan menempati volume yang lebih kecil dibandingkan dengan pasta yang masih basah, berapapun perbandingan air yang digunakan (Sultan, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 626, "width": 211, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu porositas beton timbul karena pori atau rongga yang ada di dalam butiran agregat yang terbentuk oleh adanya udara yang terjebak dalam butiran ketika pembentukan atau dekomposisi mineral. Agregat yang menempati kurang lebih 70-75% dari volume beton akan sangat berpengaruh t erhadap porositas beton akibat porositas yang dimiliki oleh agregat sendiri. Gradasi atau ukuran butiran yang dimiliki oleh agregat juga berpengaruh terhadap nilai porositas beton karena dengan ukuran yang seragam maka", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 74, "width": 211, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "porositas akan semakin besar sedangkan dengan ukuran yang tidak seragam porositas beton justru berkurang. Hal ini dikarenakan butiran yang kecil dapat menempati ruangan/pori diantara butiran yang lebih besar sehingga porositas beton menjadi kecil.", "type": "Text" }, { "left": 362, "top": 156, "width": 118, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 181, "width": 211, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian dirancang dengan 4 perlakuan untuk uji porositas, masing-masing diulang 3 kali. Perlakuan yang diujicobakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 250, "width": 181, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Sampel Benda Uji Beton denga Bahan Tambah Serabut Kelapa Sawit", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 273, "width": 200, "height": 143, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan Tamba h Serab ut Kelapa Sawit Ukura n Bend a Uji Jenis Penguji an Jumla h Bend a Uji Keterang an 0% 10% 20% 30% Kubu s (50 x 50 x 50 mm) Porosita s 3 3 3 3 Pengujian umur 28 Hari Jumlah Benda Uji 12", "type": "Table" }, { "left": 304, "top": 401, "width": 232, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulai Persiapan Bahan Semen + Serabut Kelapa Sait Air", "type": "Picture" }, { "left": 401, "top": 466, "width": 60, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agregat Kasar dan Agregat Halus Ujia Bahan", "type": "Table" }, { "left": 381, "top": 511, "width": 88, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Kandungan zat organik", "type": "Picture" }, { "left": 381, "top": 519, "width": 92, "height": 79, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Kadar pasir dan kerikil - Gradasi pasir fan split - Absorbsi Pasir dan kerikil Ujia Bahan - Perencanaan Campuran - Pembuatan campuran adukan", "type": "Table" }, { "left": 381, "top": 600, "width": 84, "height": 6, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Pembuatan Benda Uji", "type": "Picture" }, { "left": 401, "top": 634, "width": 61, "height": 115, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Porositas Beton Analisis Data dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai", "type": "Picture" }, { "left": 167, "top": 38, "width": 356, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Penambahan Serabut (Fiber) Kelapa Sawit Terhadap Porositas Beton", "type": "Section header" }, { "left": 394, "top": 38, "width": 146, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yeni Trianah 1* , Santi Sani 2 85", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 579, "width": 214, "height": 154, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20 20.5 21 21.5 22 22.5 23 0% 10% 20% 30% Por o si tas (% )", "type": "Picture" }, { "left": 352, "top": 738, "width": 180, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variasi Penambahan Seerabut Kelapa Sawit", "type": "Page footer" }, { "left": 108, "top": 111, "width": 138, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Diagram Alir penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 126, "width": 99, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian Porositas", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 138, "width": 211, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian porositas dilakukan pada sampel berbentuk kubus dengan ukuran 50 x 50 x 50 mm. tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya prosentase pori- pori beton terhadap volume beton padat. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 218, "width": 210, "height": 33, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Melepas benda uji dari cetakan setelah berumur 1 hari kemudian dirawat di bak curing.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 253, "width": 210, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Sampel masing-masing umur benda uji diangkat dari bak curing dan diangin- anginkan.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 287, "width": 210, "height": 33, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Menyiapkan benda uji lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 100 o C selam 24 jam.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 322, "width": 210, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Benda uji dikeluarkan dari oven dan diangin-anginkan pada suhu kamar (25 o C) kemudian ditimbang dan didapatkan berat beton kondisi kering oven (C).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 368, "width": 211, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Benda uji dimasukkan ke dalam desicator guna proses pemvacuuman benda uji dengan vacuum pump. Proses pemvacuuman benda uji dilakukan selama 24 jam.", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 425, "width": 189, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah divacuumkan, benda uji dialiri air sampai semua benda uji benar-benar terendam air. Perendaman benda uji juga dalam kondisi vacuum dan dilakukan selama 24 jam. Setelah perendaman selama 24 jam kemudian ditimbang dalam air dan didapatkan berat beton dalam air (A).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 518, "width": 210, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Benda uji dikeluarkan dari dalam air dan dilap permukaannya", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 529, "width": 189, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "untuk mendapatkan kondisi SSD kemudian sampel ditimbang dan didapatkan berat beton kondisi SSD setelah perendaman (B).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 586, "width": 211, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil pengujian diatas kemudian dihitung besarnya porositas benda uji dengan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 631, "width": 106, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Porositas = 𝐵−𝐶 𝐵−𝐴 𝑥 100%", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 661, "width": 208, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan , A : berat sampel dalam air, W water (gram) B : berat sampel kondisi SSD, W saturation (gram) C : berat sampel kering oven, W dry (gram)", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 754, "width": 144, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 76, "width": 211, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian porositas ini dilakukan terhadap beton setelah benda uji berumur 28 hari. pengujian benda uji berupa kubus berdimensi 50x50x50 mm untuk setiap variasi penambahan serabut kepala sawit. Pengujian ini untuk mengetahui besarnya porositas beton. Ketiga benda uji ditimbang beratnya kondisi kering oven (C), dalam air (A), dan kondisi SSD (B) kemudian dicatat hasilnya sesuai dengan hasil penimbangan. Besarnya porositas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 212, "width": 106, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Porositas = 𝐵−𝐶 𝐵−𝐴 𝑥 100%", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 231, "width": 211, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan pengujian pada tiap variasi beton diperoleh nilai porositas yang disajikan dalam Tabel 2. di bawah ini.", "type": "Text" }, { "left": 343, "top": 277, "width": 156, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Hasil Pengujian Porositas", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 288, "width": 211, "height": 199, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No Serabut Kelapa Sawit Berat Kering Oven (gr) Berat Beton dalam Air (gr) Berat Beton Kondisi SSD (gr) Nilai Porositas 1 0% 301 192,5 331 21,66064 2 311 197 345 22,97297 3 305 193 338 22,75862 Rata-rata 22,46408 1 10% 301 192,5 337 22,14532 2 330 209 361 20,39473 3 311 196,5 341 20,76124 Rata-rata 21,10043 1 20% 308 195 338 20,97902 2 300 190 330 21,42857 3 306 194 335 20,56737 Rata-rata 20,99165 1 30% 303 192 334 21,83098 2 323 204 355 21,19205 3 310 197 340 20,97902 Rata-rata 21,33401", "type": "Table" }, { "left": 315, "top": 502, "width": 211, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari data pada Tabel 2. diperoleh grafik hubungan porositas dengan variasi penambahan serabut kelapa sawit yang digambarkan pada Gambar 2.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 755, "width": 209, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Grafik Hubungan Porositas dengan", "type": "Text" }, { "left": 55, "top": 38, "width": 224, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "86 Jurnal Ilmiah JUTEKS, Vol. X No. X Bulan, 20xx", "type": "Page header" }, { "left": 80, "top": 74, "width": 195, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variasi Penambahan Serabut Kelapa Sawit", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 97, "width": 211, "height": 159, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari Tabel 2. dan Gambar 2. diketahui bahwa nilai porositas beton berturut-turut untuk beton dengan variasi penambahan serabut kelapa sawit untuk perkerasan kaku sebesar 0%, 15%, 20%, 25% adalah 22,46408%, 21,10043%, 20,99165%, 21,3401%. Dari Gambar 4.6. analisis terhadap hasil pengujian dengan menggunakan fasilitas trendline pada Microsoft Excel diketahui bahwa nilai porositas beton yang minimum adalah 21,02761% pada variasi penambahan serabut kelapa sawit sebesar 17,36357% berdasarkan persamaan regresi polynomial orde 2 yang terbentuk.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 258, "width": 211, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan penelitian tentang beton, menunjukkan bahwa serabut kelapa sawit berperan sebagai pengisi ruang kosong (rongga) diantara butiran-butiran semen sehingga serabut kelapa sawit akan menambah kekedapan. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa abu sekam padi selain sebagai bahan pengikat alternatif juga dapat menjadi bahan pengisi ( filler ).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 362, "width": 211, "height": 112, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah terjadinya proses hidrasi dimana air semen telah kering maka akan menimbulkan pori-pori pada beton, maka dengan penambahan serabut kelapa sawit akan menjadi bahan pengisi (Filler) yang mengakibatkan serapan air menjadi berkurang dan porositasnya menjadi kecil sehingga serabut kelapa sawit sangat tepat digunakan sebagai bahan campuran beton untuk perkerasan kaku.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 477, "width": 211, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan memanfaatkan fasilitas trendline pada Microsoft Excel maka dapat diperoleh regresi dari data variasi kadar penambahan serabut kelapa sawit dengan data pengujian porositas beton. Hubungan antara nilai porositas dengan variasi penambahan serabut kelapa sawit disajikan dalam Gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 723, "width": 197, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Grafik Regresi Nilai Porositas dengan Penambahan Serabut Kelapa Sawit", "type": "Text" }, { "left": 93, "top": 757, "width": 189, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari Gambar 3. diperoleh nilai R 2 = 0,994", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 74, "width": 211, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang mana nilainya mendekati 1 sehingga ada hubungan antara kedua variabel yang dianalisa. Sedangkan persamaan yang dihasilkan digunakan untuk mencari besarnya kadar penambahan serabut kelapa sawit dan besarnya nilai porositas beton.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 143, "width": 211, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan kadar penambahan serabut kelapa sawit yang optimum untuk menghasilkan nilai porositas beton yang minimum adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 187, "width": 205, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P = 0,00477 (FA) 2 – 0,16598 (FA) + 22,46869 dengan,", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 212, "width": 110, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P = porositas beton (%)", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 224, "width": 210, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "FA = kadar penambahan serabut kelapa sawit (%) P minimum terjadi pada dP/d(FA) = 0 maka dP/d(FA) = 0,00956 (FA) – 0,16599 Dari persamaan di atas diperoleh nilai FA dan P sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 291, "width": 68, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝐹𝐴 = 0,16599 𝐵0,00956", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 316, "width": 66, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝐹𝐴 = 17,36357", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 329, "width": 211, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan memasukkan nilai FA ke persamaan awal maka diperoleh:", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 350, "width": 211, "height": 103, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P = 0,00477 (17,36357) 2 – 0,16598 (17,36357) + 22,46869 P = 21,02761 Dari hasil perhitungan di atas diambil nilai FA = 17,36357 yang berarti kadar penambahan serabut kelapa sawit yang optimum adalah sebesar 17,36357% yang akan menghasilkan nilai porositas beton minimum (P) sebesar 21,02761%.", "type": "Text" }, { "left": 393, "top": 479, "width": 56, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 504, "width": 211, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pengaruh penambahan serabut kelapa sawit berpengaruh terhadap porositas beton berdasarkan analisis regresi didapatkan rumus P = 0,00477 (FA) 2 – 0,16598 (FA) + 22,46869, dengan P = porositas beton (%), FA = kadar penambahan serabut kelapa sawit (%), dengan harga R 2 = 0,994.", "type": "List item" }, { "left": 369, "top": 631, "width": 104, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 643, "width": 211, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akbar, M. I. (2018). Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Sebagai Material Pengganti Semen Pada Campuran Beton Self Compacting Concrete (SCC) Terhadap Kuat Tekan Dan Porositas Beton. Rekayasa Teknik Sipil , 1 (1/REKAT/18).", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 724, "width": 211, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arifin, M., Nisa, C., & Mariana, Z. T. (2018). Respon Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Varietas Anjasmoro Terhadap Pemberian Bokashi Serabut Buah", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 38, "width": 356, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Penambahan Serabut (Fiber) Kelapa Sawit Terhadap Porositas Beton", "type": "Section header" }, { "left": 394, "top": 38, "width": 146, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yeni Trianah 1* , Santi Sani 2 87", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 76, "width": 211, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelapa Sawit. Agroekotek View , 1 (1), 13-20. Dipohusodo, Istimawan. 1990. Struktur Beton Bertulang . Jakarta: PT Gramedia. Fansuri, S., Diana, A. I., & Deshariyanto, D.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 134, "width": 175, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(2020). Penggunaan Campuran Serbuk Kerang Lokal Sebagai Pengganti Sebagian Semen Pada", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 168, "width": 211, "height": 170, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan Beton. Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (Proteksi) . Paul Nugraha, Antoni. 2007. Teknologi Beton, dari material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi . Yogyakarta: Penerbit Andi. Melati, S. (2019). Studi Karakteristik Relasi Parameter Sifat Fisik Dan Kuat Tekan Uniaksial Pada Contoh Batulempung, Andesit, Dan Beton. Jurnal Geosapta , 5 (2), 133. Mulyono, T, 2005. Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta. Renreng, Ilyas,dkk. 2015. Kekuatan Tarik Komposit Serat", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 329, "width": 175, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kelapa (Cocos Nucifera) dengan Perlakuan Curcuma Domestica. Jurnal", "type": "Table" }, { "left": 232, "top": 352, "width": 51, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mekanikal.", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 363, "width": 49, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Makassar.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 375, "width": 211, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sultan, M. A. (2019). Korelasi Porositas Beton Terhadap Kuat Tekan Rata-Rata. Teknologi Sipil , 2 (2). Tjokrodimulyo, K. 1996. Teknologi Beton . Nafiri: Yogyakarta. Tumingan, T., Tjaronge, M. W., Sampebulu, V.,", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 444, "width": 175, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "& Djamaluddin, R. (2016). Penyerapan dan Porositas", "type": "Table" }, { "left": 210, "top": 456, "width": 25, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pada", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 456, "width": 211, "height": 100, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beton Menggunakan Bahan Pond Ash Sebagai Pengganti Pasir. Jurnal Poli- Teknologi , 15 (1). Wirman, S. P., Fitri, Y., & Apriza, W. (2016). Karakterisasi komposit serat sabut kelapa sawit dengan perekat PVAc sebagai absorber. Journal Online of Physics , 1 (2), 10-15.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 559, "width": 211, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zulkifly dkk. 2013. Pengaruh Penambahan Serat Serabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal Stabilita. Kendari.", "type": "Text" } ]
50c9e95c-3fe8-2494-6150-e83173f2f98d
https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/golrev/article/download/2592/1182
[ { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "86", "type": "Page footer" }, { "left": 136, "top": 250, "width": 391, "height": 49, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN SELAKU KONSUMEN KESEHATAN TERHADAP TINDAKANMALAPRAKTIK OLEH TENAGA MEDIS", "type": "Section header" }, { "left": 329, "top": 319, "width": 198, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muhammad Arief Dwi Ramadhan Universitas Muhammadiyah Malang [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 371, "width": 197, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rahayu Hartini Universitas Muhammadiyah Malang [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 433, "width": 49, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 459, "width": 454, "height": 297, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Artikel Penelitian ini dilatarbelakangi tentang perlindungan hukum bagi pasien selaku konsumen jasa pelayanan Kesehatan. Bahwa dalam kehidupan ini,kesehatan merupakan suatu hal yang sanagat mutlak bagi seluruh masyarakat dan tenaga medis atau dokter wajib untuk memberikan pelayanan nya sebagai orang yang professional dalam dunia medis. Tenaga medis merupakan orang yang dianggap memiliki kemampuan dalam menangani seluruh permasalahan mengenai penyakit yang di idap oleh seluruh konsumen Kesehatan. Maka dari itu penelitian ini dibuat untuk membuktikan bahwa keabsahan dari undang-undang mengenai perlindungan terhadap konsumen Kesehatan sudah bisa melindungi atau belum. Karena dalam Undang-undang perlindungan konsumen dan undang-undang kesehatanpun masih secara umum dalam mengatur Tindakan malapraktik , belum mengatur secara spesifik dan khusus mengenai Tindakan malapraktik. Dan yang menjadi legal issue atau konflik permasalahan dalam artikel ini adalah : bagaimana perlindungan hukum bagi pasien selaku konsumen Kesehatan terhadap Tindakan malapratkik berdasarkan Undang-undang Perlindungan Konsumen dan Undang- undang Kesehatan? Kemudian Bagaimana pertanggungjawaban serta mekanisme penyelesaian yang dilakukan oleh para pelaku jasa usaha yaitu tenaga medis apabila melakukan Tindakan malapraktik dan kemudian bagaimana penerapan peraturan perundang-undangan mengenai Tindakan malapratik di Indonesia saat ini. Mengenai artikel ini menggunakan metode yuridis normative dengan menggunakan metode pendekeaan perundang-undangan yakni : UU Perlindungan Konsumen,UU Kesehatan,UU Tenaga Kesehatan. Selain itu juga perlu diberlakukan UU yang harus menjadi dasar hukum sebagai aturan undang-undang perlindungan", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 110, "width": 170, "height": 44, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gorontalo", "type": "Section header" }, { "left": 90, "top": 166, "width": 184, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Law Review Volume 6 - NO. 1 – April 2023", "type": "Section header" }, { "left": 91, "top": 215, "width": 210, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "87", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 83, "width": 454, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "bagi konsumen kesehatan untuk kedepannya agar dapat menghadapi dan menjadi solusi terhadap tindakan malapraktik di dunia medis.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 122, "width": 454, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci : Perlindungan Hukum,Tanggung Jawab.Tenaga Medis, Malapraktik", "type": "Text" }, { "left": 277, "top": 159, "width": 57, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstract:", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 184, "width": 479, "height": 246, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This research article is motivated by legal protection for patients as consumers of health services. That in life health is something that is absolutely essential for all people and medical personnel or doctors are obliged to provide their services as professionals in the medical world. Medical personnel are people who are considered to have the ability to deal with all problems regarding diseases suffered by all health consumers. Therefore this research was made to prove that the legitimacy of the law regarding the protection of health consumers has been able to protect or not. Because even the consumer protection laws and health laws still generally regulate malpractice actions, they have not specifically and specifically regulated malpractice actions. And the legal issue or conflict in this article is: how is the legal protection for patients as health consumers against malpractice under the Consumer Protection Act and the Health Law? Then what is the accountability and settlement mechanism carried out by business service actors, namely medical staff if they commit malpractice actions and then how is the application of laws and regulations regarding malpractice actions in Indonesia at this time. Regarding this article, it uses a normative juridical method using a statutory approach, namely: the Consumer Protection Law, the Health Law, the Health Worker Law. Apart from that, it is also necessary to enact a law which must become the legal basis as a rule of law for the protection of health consumers in the future so that they can face and become a solution to malpractice in the medical world.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 442, "width": 435, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords : Legal Protection, Responsibility. Medical Personnel, Malpractice", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 468, "width": 115, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 481, "width": 479, "height": 245, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesehatan meupakan bentuk kewajiban hak yang dimiliki oleh manusia dan hak yang mutlak wajib dimiliki oleh seluruh elemen masyarakat,oleh karena itu,ini adalah salah satu bentuk dalam kesberlangsungan hidup sesuai dengan tujuan serta cita-cita bangsa. Sesuai dengan yang diatur dalam dasar negara yakni Pancasila serta UUD1945 yang sebagaimana tertuang dalam pasal 28 huruf (h) butir 1 berbunyi “setiap orang hidup secara sejahtera lahir maupun batin, bertempat tinggal dan juga mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan juga sehat serta berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan”. Akan tetapi ironisnya dan sangat memprihatinkan, Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap elemen masyarakat dalam dunia kesehatan merupakan salah satu ruang lingkup yang sangat jarang dan awam bagi mereka, sehingga tenaga medis dengan segala profesional serta keahliannya seakan-akan menjadi ilmu yang langka serta eksklusif ketika terjun ke dunia tersebut. Oleh sebab itu, kondisi yang terjadi dalam masyarakat sangat memprihatinka sekali bahkan ketika mereka harus berhadapan dengan keadaan yang memiliki hubungan dengan nyawa keselamatan dirinya sendiri. Jika dilihat dari pemenuhan hak konsumen untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan maka hal yang pertama yang harus dilakukan ialah hal yang berhubungan dengan perlakuan yang akan diberikan baik itu dari segi pelayanan maupun obat apa yang akan di konsumsi oleh seorsang pasien . sebab dalam hal tersebut akan berhubungan dengan efek samping yang akan dirasakan ,", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "88", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 65, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "serta akan berdampak untuk kedepannya dari mengkonsumsi obat tersebut. Oleh sebab itu beberapa tahun terakhir sering disorot oleh media massa adanya hubungan yang tidak baikantara seorang tenaga medis dengan masyarakat ,hal ini disebabkan banyak kejahatan tenaga medis yaitu kasus malapraktik sangat sering terjadi dan ditemukan baik itu dari dokter maupun pelayanan kesehatan yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 156, "width": 462, "height": 245, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh sebab itu perlu adanya penerapan untuk menemukan sebuah cara dan segala bentuk upaya memberikan dasar pengetahuan kepada masyarakat terutama dalam hal pengetahuan mengenai pentingnya kesehatan bagi mereka dan bagi konsumen sendiri lebih sadar bahwa ada peraturan dan penerapan undang undang untuk menjadi payung perlindungan hukum bagi konsumen ketika ada pelayanan jasa kesehatan oleh tenaga medis di rumah sakit.Perlindungan ini merupakan sebuah perlindungan untuk memberi naungan atas hak yang dimiliki seluruh elemen masyarakat yang dirugikan. Dan juga memberikan rasa aman kepada konsumen jasa pelayanan kesehatan yaitu melalui bentuk pemberian pelayanan medis yang baik,kompensasi atas ganti kerugian , restitusi dan juga yang tidak kalah penting adalah pemberian restitusi yang mana ini menjadi bentuk perlindungan hukum selaku konsumen kesehatan apabila menghadapi tindakan malapraktik yang terjadi dalam dunia kesehatan. Dalam pemabahasan ini diatur dalam peraturan yang tercantum dalam undang undang yang terkait kewajiban rumah sakit dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, bahwa dijelaskan dalam Pasal 29 huruf b yang berbunyi ”bahwa setiap Rumah Sakit memiliki kewajiban untuk memberikan kesehatan kepada pasien secara aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan seluruh pasien sesuai dengan standar pelayanan di rumah sakit”,", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 401, "width": 462, "height": 142, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam hal ini, penting peran rumah sakit untuk mengimpelmentasikan perlindungan baik itu dari segi sarana maupun pelayanan terhadap pasien yang sangat diperlukan, sehingga ketika semakin zaman berkembang, maka dunia medis memiliki peranan atas maju atau mundurnya sebuah rumah sakit. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang menentukan rumah sakit itu baik yakni berdasarkan ditinjau dari kelengkapan sarana dan prasarana dan para tenaga medis yang bekerja di tempat tersebut. Jika apabila ditinjau dari segi sosial terkait hubungan antara tenaga medis dengan konsumen kesehatan maka cenderung lebih dominan kepada tenaga medis sedangkan seorang konsumen kesehatan hanyalah dapat menuruti dengan sifat yang pasif untuk menunggu keputusan tanpa melawan dari hak yang dimiliki oleh seorang konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 543, "width": 462, "height": 168, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Apabila terindikasi munculnya sebuah kasus-kasus maupun gugatan dari pihak konumen kesehatan maka dari pihak ini memiliki peningkatan akan hal pengetahuan hukum bagi masyarakat. Karena apabila masyarakat akan tahu persoalan tentang hukum kesehatan, maka akan semakin mengerti dan sadar akan hak seorang konsumen jasa pelayanan kesehatan dan juga memperluas kesadaran hukum serta memberikan tuntutan terhadap tindakan malapraktik yang terjadi dalam sitem hukum di bidang kesehatan..Sebagai seorang konsumen yang menerima pelayanan kesehatan diharapkan mengetahui serta diberi pengetahuan oleh para tenaga medis terlebih dahulu agar nantinya apabila terjadi tindakan malapraktik seorang konsumen langsung meminta suatu bentuk pertanggungjawaban dari para tenaga medis ataupun langsung kepada pihak rumah sakit berdasarkakn ketentuan yang diatur dalam undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 711, "width": 462, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oleh sebab itu seringkali terjadi sebuah tuntutan namun juga kandas ditengah jalan terhadap tindakan malapraktik ini, maka perlu adanya kajian", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "89", "type": "Page footer" }, { "left": 59, "top": 91, "width": 467, "height": 117, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "secara khusus untuk menemukan solusi guna mendapatkan rumusan atau solusi yang tepat dalam rangka menanggulangi kasus ini agar memberikan perlindungan bagi konsumen jasa pelayanan kesehatan agar tidak menciptakan korban malapraktik kedepannya. Serta dampak lainnya bagi tenaga medis yaitu sulitnya pembuktian dalam hal ini dan mempertahankan hak-haknya sesuai dengan pertanggungjawaban tindakan yang dilakukan. Dan persoalan masalahnya adalah belum adanya kajian hukum yang khusus tentang malapraktik yang dijadikan sebagai sebuah dasar untuk melindungi para konsumen pelayanan kesehatan untuk menanggulangi adanya malapraktik yang dilakukan oleh tenaga medis di seluruh Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 208, "width": 467, "height": 206, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sehingga dengan demikian, agar mengetahui cara apabila tenaga medis melakukan tindakan malapraktik atau tidak bisa dipandang melalui standar mereka dalam berprofesi di dunia kedokteran. apabila memiliki sebuah kemampuan yang beradasarkan atas ilmu pengetahuan,memiliki sikap yang profesionalitas dan yang paling penting adalah keterampilan skill dan ketelitian, maka itu menjadi dasar yang wajib dimiliki para tenaga medis untuk mempraktekkan dan mengabdikan profesi tersebut kepada masyarakat secara mandiri. Dan mengenai klasifikasi dalam dasar hukum terkait profesi juga sudah tercantum dalam uu yang mengatur yaitu Undang- undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan . sebab dalam tujuan yang diatur ketika melakukan tindakan secara medis perlu adanya persetujan dari pihak konsumen dan penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk melakukan perawatan serta pengobatan. Sehingga upaya penting apabila melihat dari taraf hidup di masyarakat dalam bidang kesehatan agar tidak memandang status sosial konsumen kesehatan yang satu dengan yang lain karena mereka saling membutuhkan pelayanan tersebut guna meningkatkan kesehatan di lingkungan masyarakat baik secara fisik serta non fisik.", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 414, "width": 470, "height": 155, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam latar belakang diats maka penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut mengenai payung hukum bagi konsumen kesehatan apabila menghadapi tindakan malapraktik, sebagaimana rumusan masalah yang akan dibahas yakni ; Bagaimana Penerapan Perlindungan Hukum Bagi pasien Yang menjadi korban Malapraktik Sesuai UU No 8 Tahun 1999 & UU No 36 Tahun 2009 ?, Mengkaji mekanisme penyelesaian dan pertanggungjawaban oleh Tenaga medis dan pelayanan kesehatan yang diterapkan apabila suatu saat terjadi Tindakan Malapraktik. Dan Pengimplementasian Aturan dalam perundang-undangan terhadap Tindakan malapraktik di Indonesia. Dalam hal ini penulis bertujuan untuk memberikan upaya agar konsumen kesehatan mampu untuk menuntut hak-haknya dan tenaga medis mampu untuk mempertanggungjawabkan atas tindakan yang diperbuat.", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 569, "width": 146, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 59, "top": 582, "width": 485, "height": 129, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun metode penelitian ini menggunakan metode penelitian secara yuridis normatif yaitu mengkaji permasalahan yang timbul dalam bidang konsumen pelayanan kesehatan dan menelaah serta mengkaji terhadap berbagai referensi jurnal, Dan dasar dasar hukum yang menjadi aturan berdasarkan undang-undang yang saling berkaitan dengan obyek penelitian ini. Sehingga memandang bahwa hukum menjadi kaidah dasar yang memiliki sifat yuridis normatif. Adapun pengumpulan data dalam menggunakan metode yuridis normatif adalah mengkaji data-data sekunder yang terdiri dari bahan hukum sekunder dengan menelaah dan mengkaji mengenai aturan dalam perundang- undangan yang berlaku dan terkait serta memahami data data yang diperoleh dari literatur- literaur yang dibaca.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "90", "type": "Page footer" }, { "left": 55, "top": 95, "width": 103, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 59, "top": 108, "width": 467, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. Perlindungan Hukum Dan Hak Bagi Korban Malapraktik Sesuai Dengan UU Perlindungan Konsumen & UU Kesehatan.", "type": "Section header" }, { "left": 59, "top": 134, "width": 467, "height": 155, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tindakan Malapraktik yang memiliki kata asal dari kata yakni “mala” yang memiliki arti tidak seharusnya atau tidak sepantasnya, sedangkan makna kata dari praktik merupakan sebuah bentu penanganan terhadap konsumen jasa pelayanan kesehatandari para tenaga medis sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh kelompok profesional dari tenaga medis. Di dalam dunia kesehatan bentuk tindakan malpraktik ini merupakan sebuah kesalahan terhadap suatu penanganan kepada pasien atau menyebabkan masalah baru bagi pasien sehingga menyebabkan konsumen ini memiliki dampak yang buruk bagi tubuhnya. Dan bagi tenaga medis ,tindakan malapraktik ini biasanya diakibatkan karena kelalaian atau kesalahan dalam profesional bekerja terhadap penanganan kasus terhadap konsumen, sehingga dari sudut pandang sebagai konsumen kesehatan menimbulkan kerugian baik secara fisik maupun secara materiil.", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 289, "width": 468, "height": 206, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sehingga timbul suatu perlindungan sebagai dasar hukum konsumen yang diberikan kepada subjek hukum dalam bentuk perangkat secara tertulis yaitu undang-undang yang mengatur tentang perlindungan konsumen ataupun secara tidak tertulis,serta perangkat hukum yang bersifat represif maupun preventif. Perlindungan ini menjadi suatu bentuk gambaranyang memiliki fungsi yaitu dapat meemberikan sebuah ketertiban,kepastian dan juga kemanfaatan bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat yang selaku konsumen Kesehatan itu sendiri.Perlindungan hukum bagi konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan ini memiliki keterkaitan dengan beberapa hal yakni hubungan keterikatan antara tenaga medis dengan konsumen kesehatan ,serta hak dan kewajiban kedua belah pihak dan memiliki aspek tanggung jawab dalam penegakan hukumnya. Karena dalam faktanya bahwa dokter dan konsumen Kesehatan atau pasien merupakan dua subjek yang berhubungan di dalam hukum kesehatan, sehinggal selain adanya ikatan secara medik keduanya pun memiliki ikatan secara hukum. dalam hal ini kedua hubungan ikatan tersebut menjadi sebuah objek pemeliharaan serta pelayanan pada bidang kesehatan baik umum maupun khusus.", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 495, "width": 467, "height": 220, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seorang ahli mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tindakan malapraktik dalam dunia medis merupakan bentuk segala pertanggungjawaban dan sikap tindakan yang dilakukan sesuai dengan lingkup profesional dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan atau sebuah kesalahan dan juga kelalaian yang dilakukan oleh para tenaga medis atau dokter dalam menggunakan tingkat kepandaian dan Ilmu pengetahuan yang dimilikinya ketika mengobati pasien, karena atas tindakan tersebut menimbulkan masalah yang baru dan terkadang tidak mencipatakan keadaan yang berbeda terhadap keadaan pasien. Karena apabila kita membahas tentang hak dan kewajiban antara konsumen dengan penyedia jasa maka ketika memberi pelayanan barang dan/atau jasa maka sebagai objek yang menjadi pelaku penyediajasa atau lebih tepatnya disini yaitu tenaga medis wajib untuk memberikan penjelasan dan jaminan terhadap masalah yang akan muncul akibat kelalaian yang dilakukannya suatu saat sehingga konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan akan merasa tidak dirugikan dan merasa aman. Bagaimana jika kita meilihat kasus di rumah sakit apabila seseorang selaku pasien mengalami malapraktik oleh tenaga medis yang diakibatkan oleh tenaga medis yang bekerja menyediakan jasa pelayanan kesehatan dirumah sakit tersebut sehingga konsumen menjadi cacat seumur", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "91", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 168, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "hidup dan tidak dapat melanjutkan kehidupan normal seperti biasanya. Oleh sebab itu hak seorang konsumen pelayanan kesehatan harus mendapatka ganti rugi apabila ia tidak menerima jasa tersebut sebagaimana mestinya,sehingga pihak rumah sakit harus sesuai untuk menyediakan sebuah jasa dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang lengkap sesuai dengan standar yang telah ditentukan untuk para konsumen kesehatan. Apabila sesuai dengan aturan yang tertuan dalam pasal 4 undang-undang perlindungan konsumen maka ada 6 hak yang harus didapatkan oleh konsumen , yang apabila dihubungkan dengan tindakan malapraktik yang diakibatkan oleh para tenaga medis sehingga menyebabkan cacat bahkan kematian, maka ada beberapa macam mengenai hak dari seorang konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan apabila terjadi pelanggaran tindakan malapraktik di rumah sakit,yaitu antara lain :", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 259, "width": 462, "height": 116, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pertama yakni adalah hak atas keselamatan dirinya,keamanan dan juga kenyamanan bagi pasien dalam berobat serta mendapatkan hak keselamatan mengenai konsumsi suatu barang yaitu obat sesuai dengan standar operasioanl yang berlaku sehingga semua tindakan tersebut atau barang tersebut sama sekali tidak menimbulkan efek samping bagi pasien selama masa pengobatannya. Sehingga kasus ini apabila ada seorang konsumen mengalami sebuah kerugian atas tindakan kesalahan yang timbul dari tenaga medis yaitu berupa kerusakan bagian penting dari tubuh sehingga mengalami cacat seumur hidup dan tidak bisa menjalani kehidupan normal sebagaimana mestinya.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 375, "width": 462, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kedua yakni hak mengenai informasi yang jelas,jujur dan juga keterangan yang dianggap benar untuk pasien mengenai kondisi serta jaminan yang diberikan atas obat yang dikonsumsi oleh seorang konsumen kesehatan atas perintah dari tenaga medis, sehingga maksud dari informasi itu diberikan secara benar supaya tidak ada kesalahpahaman dan memberikan pengertian kepada konsumensehingga terhindar dari kerugian yang akan muncul suatu saat. Sehingga apabila seorang tenaga medis tidak memberitahu informasi mengenai baik itu dari segi tindakan maupun barang yang diberikan secara jujur dan lengkap maka bisa disebut dengan tindakan malapraktik.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 492, "width": 479, "height": 142, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ketiga yakni hak untuk dapat didengar keluhannya berupa barang dan/atau jasa yang digunakan. Sehingga dalam penjelasannya apabila seseorang konsumen telah menyampaikan keluhannya dan tenaga medis berhak untuk mendapatkan sebuah persetujuan apabila ingin melakukan tindakan selanjutnya ,karena jika tenaga medis melakukan suatu perbuatan tanpa persetujuan dan tidak mendengar keluhan terlebih dahulu dari seorang konsumen kesehatan maka bisa saja kondisi yang dialami oleh pasie akan semakin parah dan bahkan bisa menyebabkan komplikasi penyakit atau juga kematian. Dan yang keempat yaitu hak untuk mendapatkan perlindungan hukum berupa advokasi, sebuah perlindungan pembelaan hukum dan upaya untuk menyelesaikan secara hukum apabila terjadi suatu permasalahan perlindungan konsumen secara sepatutunya.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 634, "width": 462, "height": 129, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kelima yaitu hak seseorang untuk dilayani secara jujur dan perlakuan yang benar dan tidak dilakukan diskriminatif sehingga tidak memandang status sosial seperti agama,suku,ras,budaya,miskin,dan status sosial lainnya, sehingga dalam suatu kasus semua konsumen Kesehatan wajib mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak diskriminatif sehingga pelayanan medis menjadi sangat tidak manusiawi apabila jika dilihat dari kondisi fisik yang sudah fatal dikarenakan kelalaian para tenaga medis yang memandang status sosial seseorang. Dan kemudian yang yang keenam adalah hak untuk memperoleh kompensasi yaitu bentuk ganti rugi yang dapat diterima oleh konsumen sebagamana mestinya. Karenaa hak atas ganti rugi ini dimaksudkan agar memulihkan dan", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "92", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menyembuhkan keadaan seorang konsumen kesehatan akibat perbuatan malapraktik.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 117, "width": 479, "height": 129, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mengenai hak konsumen yang menerima jasa pelayanan daripara pelaku usaha jasa kesehatanyaitu dilakukan oleh tenaga medis, maka pihak tenaga medis yang melakukan tindakan malapraktik wajib untuk mengganti seluruh ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh konsumen atau diberikan kepada konsumen kesehatan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Adapun hak tambahan yang didapatkan oleh seorang konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan yaitu pengobatan dan juga perawatan medis yang diberikan tim medis sesuai dengan kemampuannya dalam mengimpelementasikan ilmu dan teknologi sarana dan prasarana serta hak sebagai umat manusia dalam menentukan sebuah nasib .", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 246, "width": 420, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun bentuk- bentuk perlindungan hukum terhadap pasien dapat berupa:", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 259, "width": 447, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a) Adanya perjanjian kedua belah pihak mengenai pertanggungjawaban profesi medis yang diatur dalam KUHPerdata", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 286, "width": 447, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b) Adannya aturan yang mengatur dalam undang undang mengenai hak serta kewajiban seorang konsumen kesehatan,tenaga medis dan juga rumah sakit. Dan berdasarkan pasal 98 diatur mengenai perlindungan hukm bagi pasien", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 325, "width": 447, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c) Adanya peraturan yang mengatur mengenai ganti kerugian kepada konsumen baik itu secara materril maupun formil dari pihak tenaga medis maupun rumah sakit", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 365, "width": 462, "height": 167, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan bentuk beradarkan yang tercantum sesuai dengan aturan pasal 53 undang-undang kesehatan ,bahwa dijelaskan mengenai pelayanan kesehatan untuk setiap orang ditujukan untuk memulihkan kondisi kesehatan keluarga maupun perorangan. Akan tetapi jika dalam penyembuhan tersebut terjadi suatu kesalahan dan kelalaian yang dilakukan pihak tenaga medis maka akan menimbulkan kerugian yang sudah diatur juga ketentuannya dalam pasal 58 , yang dijelaskan bahwa setiap konsumen dapat menuntut ganti atas kerugian akibat kelalaian paa petugas kesehaan . kemudian adapun jenis mengenai ganti rugi contohnya seperti uang,obat obatan ataupun perawatan kesehatan yang sesuai dengan aturan perunandang-undangan sebagaimana mestinya. Serta batas waktu ganti rugi tersebut harus diberi dalam waktu 7 (Tujuh) hari sejak tanggal transaksi dimulai antara konsumen kesehatan dengan pihak petugas kesehatan maupun pihak rumah sakit", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 532, "width": 462, "height": 143, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan apabila berbicara mengenai hak asasi setiap konsumen kesehatan maka dijelaskan wajib untuk memberikan sebuah perlindungan hukum dan pengayoman,supaya seluruh konsumen dapat merasakan hak yang diperoleh maka hukum akan memberikan perlindungan tersebut yang dibantu oleh aparat penegak hukum itu sendiri guna menciptakan suasana yang aman dan juga tentram dari segala ancamana apapun. Sehingga tidak hanya perlindungan hukum terhadap konsumen ini bukan semata-mata melindungi hak konsumen kesehatan saja, namun disini juga pihak tenaga kesehatan berhak mendapat perlindungan juga atas profesi perkerjaannya apakah seoraang tenaga medis ini sudah melakukan profesionalitas dalam bekerja atau tidak. Maksudnya adalah memastikan bahwa tenaga medis benar-benar menjalankan tugasnya sudah sesuai dengan profesinya tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 675, "width": 462, "height": 77, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan disini peran dari pemerintahan sangat penting karena ikut andil dalam mempunyai tanggung jawab untuk memberikan jaminan kepada setiap masyarakatnya agar dapat memperoleh jasa pelayanan kesehatan yang baik serta berkualitas sesuai dengan kebutuhan masing masing. Karena ini merupakan suatu kebutuhan pokok, dan setiap perorangan wajib bertanggung jawab atas kebutuhan pokok tersebut, sehingga pada penjelasannya untuk memenuhi suatu", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "93", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 78, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "kebutuhan pokok dalam aspek kesehatan.Maka, ini merupakan tanggung jawab secara individual Dan kemudian pemerintah harus menyediakan dan berkewajiban memberikan hak setiap warga negara nya untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya dalam aspek kesehatan agar tidak meiliki halangan apapun. Oleh karena itu dalam upaya untuk melindungi hak tersebut maka adanya perlindungan secara hukum yang diciptakan khusus untuk konsumen kesehatan.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 169, "width": 462, "height": 193, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jadi apabila dilihat dari sudut pandang aturan yang mengatur tertuang di dalam undang-undang perlindungan konsumen maka sebagai tanggung jawab dasar pihak rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan , pihak ini benar benar harus menjadi pihak yang bertanggung jawab apabila suatu saat pihak tenaga medis melakukan kesalahan dalam bekerja dan telah memenuhi unsur yakni perbuatan tersebut sudah secara jelas melawan hukum , kemudian timbul adanya hubungan kausalitas antara perbuatan tersebut dengan kesalahan yang sudah tertuang dalam pasal ini. Akan tetapi di dalam kasus belakangan terakhir ,pihak tenaga medis maupun rumah sakit seringkali acuh akan hal ini dan seakan-akan tidak ingin melaksanakan kewajibannya untuk mengganti kerugian kepada konsumen akibat tindakan malapraktik.lain hal jika rumah sakit mampu untuk membuktikan secara hukum bahwasanya konsumen kesehatan yang telah melakukan kesalahan maka resiko yang akan ditanggung bukanlah dari pihak tenaga medis. Sehingga dalam hal ini lepasnya tanggung jawab tersebut dari pihak tenaga kesehatan untuk menyelesaikan pertanggungjawabannya.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 363, "width": 462, "height": 51, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kemudian dalam peraturan lainnya yaitu perlindungan secara hukum bagi konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan yang diakibatkan oleh tindakan malapraktik sudah diatur dan tertuang dalam KUHP serta undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 menjelaskan disini mengenai praktik kedokteran.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 414, "width": 465, "height": 155, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sehingga dalam hal demikian, selama tenaga medis dan pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu untuk memberikan bukti bahwa kesalahan tersebut bukan berasal dari pihaknya maka secara hukum pelaku tersebut yaitu tenaga medis yang melakukan kesalahan wajib untuk bertanggung jawab atas semua kerugian yang diderita oleh konsumen tersebut baik itu dalam penanganan medis yang berkelanjutan maupun dari segi materiil, sehingga antar hak pasien dengan kewajiban dari tenaga medis saling terpenuhi satu sama lain. Agar media tidak menyoroti bahwa seorang kosumen Kesehatan atau pasien yang malah menjadi korban karena tidak dapat melawan ketika berada di posisi tersebut dan Undang- undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen diharapkan mampu menjadi dasar hukum bagi seluruh elemen masyarakat dalam mendapatkan hak Kesehatan diri mereka.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 569, "width": 465, "height": 129, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perkara tindakan malapraktik yang dilakukan oleh tenaga medis tidak begitu saja, sebab adanya sebuah rentetan peristiwa terjadi sebelumnya . Sehingga biasanya peristiwa atau kejadian yang awal merupakan titik tolak tenaga kesehatan atau rumah sakit merupakan suatu sebab negatif dari penyedia jasa pelayanan kesehatan yang dilakukan. Sehingga bentuk dalam penyelesaian sengketa yang timbul disebabkan adanya bentuk tindakan dugaan malapraktik pada dunia medis. Dan berikut ini beberapa mekanisme sebuah penyeleseaian malapraktik dari berbagai model penylesaian mulai dari penyelesaian secara litigasi untuk melindungi hak dari konsumen kesehatan maupun kode etik yang diawasi oleh majelis kedisipilinan kedokteran di indonesia, yaitu sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 699, "width": 468, "height": 51, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A. Penyelesaian perkara malapraktik melalui jalur litigasi Dalam model ini dijelaskan bahwa penyelesaian sengketa itu dapat diselesaikan seara litigasi atau melalui lembaga peradilan hukum atau biasa dikenal dengan dalam bahasa inggris dengan istilah in court settlement. Dan", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "94", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 117, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "penyelesaian ini memiliki sifat yakni memutus suatu perkara . akan tetapi dalam menyelesaikan kasus dugaan tindakan malapraktik ini bisa dilakukan mekanisme penyelesaian secara peradilan perdata yakni urusan antara individu satu dengan yang lain dan bisa juga di usut melalui aspek tindak pidana . karena menurut para ahli metode atau mekanisme penyelesaian ini sebenernya memiliki nuansa yang adil dan benar bnar betanggung jawab atas kesalahannya. Dan aturan yang mengatur mengenai dugaan tindakan malapraktik apabila didasarkan sesuai dengan hukum perdata maka tertuang dalam pasal 1365 BW yang mengatur tentang perbuatan melawan hukum", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 208, "width": 462, "height": 167, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebab dalam pasal ini dijelaskan bahwa, setiap perbuatan tersebut melawan hukum maka akan menimbulkan kerugian bagi orang lain sehingga dalam hal lain maka seseorang diwajibkan untuk menerbitkan atau menganti kerugian tersebut karena kesalahan malapraktik yang telah dilakukannya, sehingga apabila kasus tersebut dilakukan secara litigasi maka dalam pengadilan dibebankan kepada penuntut umum untuk melakukan pembuktian. Dan pembuktian ini didasarkan pada alat bukti yang sudah dikumpulkan dan juga alat bukti lain yang ditemuka. Akan tetapi dokter atau tenaga medis perlu adanaya perlindungan secara hukum, dan apabila tenaga kesehatan tidak mampu untuk diberikan perlindungan secara hukum maka seorang tenaga medis biasnya melakukan atau menciptakan sistem perlindungan sendiri . biasanya istilah dalam dunia kesehatan yakni segala usaha untuk melindungi diri dari segala tuntutan hukum yaitu dilakukan melalui cara diterapkannya sistem defensive medicine", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 376, "width": 465, "height": 219, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "B. penyelesaian kasus malapraktik melalui majelis kehormatan disiplin kedokteran Majelis kehormatan disiplin kedokteran Indoensia atau biasa disingkat MKDKI meruapakan suatu organisasi atau kelembagaan yang memiliki nanungan di bawah konsil kedokteran Indonesia, lembaga ini memiliki tanggung jawab langsung kepada presiden sehingga kelembagaan ini memupunyai andil sangat penting dalam menerapkan ekdisiplinan dan mengawasi seluruh tenaga medis yang ada di Indonsia . kelembagaan ini dibentuk beradasarkan aturan yang tertuang dalam ketentuan pasal 55 ayat 1 Undang-undang praktik kedokteran. Serta kelembagaan ini dibentuk untuk menegakkan kedisiplinan terhadap penyelenggaraan praktik yang dilakukan oleh para tenaga medis. Dan pihak konsumen berhak atas pengaduan dan laporan , karena aturan yang terkait dalam pasal 64 poin a dijelaskan bahwa tugas dan kewajiban dari lembaga ini adalah untuk menerima pengaduan dari konsumen kesehatan, memerika kasus malapraktik yang dilakukan oleh oknum tenag medis dan juga memutuskan tindakan yang diambil apabila melakukan tindakan pelanggaran terkait kedisiplinan. Sehingga dalam penyelesaian ini konsumen kesehatan bisa melaporkan kepada MKDKI mengenai tindakan malapraktik C. Penyelesaian Perkara Malpraktik melalu jalur alternatif (ADR)", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 595, "width": 468, "height": 142, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ADR merupakan singkatan yang berarti alternative dispute resolution atau dalam terjemahan bahasa indonesia nya adalah disebut dengan penyelesaian sengaketa dengan cara alternatif. Metodde ini mengacu pada model atau mekanisme penyelesaian secara non litigasi atau di luar pengadilan . biasanya ada beberapa caa model untuk menyelesaikan sengketa melalui jalur alternatif ini ,yaitu bernegoisasi antara kedua belah pihak ,mediasi,konsiliasi dan juga dengan cara arbitrase. Dan apabila terkait dengan tindakan malapraktik biasanya metode penyelesaian secara alternatif digunakaan dengan dua cara antara konsumen kesehatan dengan penyedia jasa kesehatan yaitu mediasi dan negoisasi antara kedua belah pihak. Dan mekanisme ini memiliki penguatan sesuai dengan aturan undang undang kesehatan yang melindungi model penyelesaian seara alternatif ini", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "95", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 52, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": ", dan juga beradasarkan pasal 29 menjelaskan karena setiap kasus sengketa atas dugaaan malapraktik yang menimbulkan suatu kerugian yang diakibatkan atas kesalahan maupun kelalaian oleh tenaga medis wajib untuk diselesaikan dan menemukan titik terang.", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 143, "width": 275, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "D. Penyelesaian Perkara Malapraktik melalui BPSK", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 156, "width": 465, "height": 336, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Badan penyelesaian sengketa konsumen atau biasa juga disingkat dengan BPSK merupak suatu kelembagaan yang memiliki naungan dibawah kementerian perdagangan, kelembagaan ini dibentuk beradarkan aturan yang tertuang dalam Undang-undang yang membahas tentang perlindungan konsumen. Apabila sesuai dengan istilahnya yaitu badan kelembagaan ini memiliki fungsi untuk membantu menyelesaikan sengketa atas pengaduan konsumen, yang timbul karena adanya konflik atau kasus antara pihak produsen sebagai penyedia jasa dan juga konsumen sebagai penerima jasa. Berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam pasal 52 Undang-undang perlindungan konsumen , kelembagaan ini menylesaikan suatu kasus atau sengketa dengan cara mediasi dan juga arbitrase. Meskipun BPSK lebih domain terhadap kasus sengketa konsumen yang timbul dalam aspek perdagangan , namun apabila dikaitkan dengan sengketa antara pasien dengan tenaga medis bisa juga dibawa ke dalam laporan pengaduan BPSK. Akan tetapi ada pendapat lain yang menjelaskan bahwa BPSK masih belum mampu sebenernya sesuai dengan kewenangan kelembagaan untuk menyelesaikan masalah Tindakan malapraktik dan belum ada penyelesaian secara khususnya mengenai akan hal itu. Sebab konsumen juga butuh akan badan yang memberikan perlindungan ,karena didasarkan asumsi jika sengketa yang dilakukaan oleh tenaga medis merupakan kualifikasi dalam sengketa konsumen yang berkaitan dengan aturan di dalam Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen hal ini didasarkan melalui anggapan bahwa pihak konsumen kesehatan telah merasa dirugikan akibat yang timbul dari kesalahaan pihak tenaga medis , apabila terbukti maka kelembagaan ini bisa menjatuhkan hukuman berupa sanksi administratif dan ganti kerugian paling banyak sekitar 200 juta rupiah yang harus diberikan dari pihak tenaga medis kepada pihak konsumen,", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 492, "width": 462, "height": 90, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sehingga dalam hal ini dari berbagai penelitian dan juga kajian yang telah dilakukan bahwasanya menemukan cara untuk menanggapi tindakan malapraktik ini adalah dengan cara mediasi. Cara ini termasuk kedalam mekanisme yang sangat ideal untuk menyelesaikan permasalahan antara perlindungan konsumen kesehatan dengan para tenaga medis yang melakukan tindakan malapraktik di indonesia. Sehingga pernyataan ini juga didasarkan oleh berbagai pertimbangn,yaitu sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 582, "width": 436, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Mekanisme dalam bentuk mediasi merupakan tumpuan pola yang beradasarkan hasil musyawarah mufakat sesuai dengan adat budaya bangsa ini", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 621, "width": 436, "height": 65, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Sebagai salah satu bentuk untuk menyelesaikan permasalahan di luar pengadilan , sehingga bentuk penyelesaian dengan cara ini terbebas dari berbagai bentuk kelemahan secara instrinsik yang terdapat pada mekanisme pengadilan contohnya seperti prosedurnya harus kompleks dan lengkap, membutuhkan waktu yang lama dan juga biayanya mahal", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 686, "width": 436, "height": 26, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Mekanisme penyelesaian dengan cara mediasi ini menggunakan penyelesaian yang bersifat memenangkan solusi terbaik", "type": "List item" }, { "left": 90, "top": 711, "width": 436, "height": 39, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4) Mekanisme Penyelesaian ini juga memberikan ruang diskusi antara kedua belah piak untuk menemukan solusi yang tepat untuk permasalahannya; dan", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "96", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 91, "width": 436, "height": 39, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5) Mekanisme penyelesaian ini juga harus memiliki mediator sebagai bentuk subjek yang mencairkan komunikasi anatara kedua belah pihak yang bermasalah", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 130, "width": 465, "height": 52, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan diharapkan dari proses mediasi ini adanya keadilan bagi pihak konsumen Kesehatan yang merasa dirinya telah dirugikan sesuai UU No 8 Tahun1999 Tentang perlindungan konsumen dan tenaga medis yang juga mendapat perlindungan hukum atas profesi yang dilakukan sebagaiamana standar operasional profesi kedokteran.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 182, "width": 465, "height": 180, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan pengaturan untuk tanggung jawab sebagai pihak produsen pemberi jasa yaitu tenaga medis harus mengganti kerugian atas semua kesalahan atau kelalaiannya yang diperbuat sehingga mengakibatkan pasien tersebut cacat atau cedera bahkan meninggal dunia. Yang mana bentuk dari ganti kerugian itu bermanfaat untuk pihak konsumen penerima jasa kesehatan disini tidak hanya dokter yang bertanggung jawab untuk melakukan ganti keruugian karena masih ada tenaga medis lain yang melakukan kesalahan dan juga kelalaian ,sehingga dalam hal ini perawat juga ikut andil dalam hal dugaan malapraktik yang dilakukan .sehingga dalam hal ini tanggung jawa secara individual dan dapat pula dipindah alihkan kepada pihak lain berdasarkan prinsip vicarious liability. Jadi dengan prinsip ini pihak rumah sakit mampu secara materiil untuk mempertanggungjawabkan kesalahan yang dilakukan para tenaga kesehatan yang bekerja , asalakan disertai dengan bukti bahwa tindakan tersebut dengan rangka melaksanakan kewajiban dan tugas pokok dari rumah sakit.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 362, "width": 465, "height": 155, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Akan tetapi di sisi lain juga pasien diharuskan untuk memiliki bukti bahwa ada kewajiban dari dokter dan pelayanan yang lain tidak terpenuhi sehingga menyebabkan dan muncul tindakan malapraktik. Mengenai kerugian yang menyangkut kerugian materil antara konsumen dengan pelayanan kesehatan diatur juga dalam hukum perdata sesuai dengan pasal 1365 BW. Dan mengenai konsekuensi terhadap kode etik profesi tenaga medi apabila mereka terbukti melakukan tindakan kejahatan malapraktik maka tindakan tersebut akan diputuskan melalui Majelis Kehormatan Etik Kedokteran atau biasa disingkat dengan MKEK yaitu hukuman berupa surat peringatan baik tertulis ataupun lisan, kemudian peneguran secara langsung, dan penyelesaian secara administratif berupa surat penagngguhan surat izin praktrik dan surat tanda regoistrasi dan cara yang terakhir alah secara hukum melalui jalur litigasi atau pengadilan.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 517, "width": 462, "height": 155, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sesuai dengan pendapat ahli yaitu menjelaskan baha dengan ukuran tinggi dalam aspek kemanusiaan adalah menjalankan seorang profesi sebagai tenaga medis yaitu memperlakukan pasien selaku konsumen kesehatan beradasarkan nilai kemanusian dan nilai luhur seorang manusia , sehingga akan menhadapi seorang pasien sebagai manusia yang utuh dan tidak memandang status sosial yang dianggap memiliki hak asasi,perasaan dan juga harga diri. Pendapat ini memberikan penjelasan bahwa sebuah Tindakan yang dilakukan oleh seorang tenaga medis adalah suatu Tindakan yang mulia bagi elemen masyarakat dan sangat dibutuhkan oleh karena itu sebagai tenaga medis dan pelayanan Kesehatan harus memaksimalkan profesinya untuk bersungguh sungguh dan cepat tanggap dalam membantu seorang konsumen Kesehatan dan tidak pandang status sosial kelompok masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 672, "width": 462, "height": 78, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Akan tetapi diantara proses penyelesaian dan tanggung jawab masih banyak kendala yang cukup memprihatinkan , karena masih banyak pendapat dari para kedua belah pihak yaitu dari pihak konsumen maupun tenaga medis yang berpendapat bahwasanya pasien ketika dalam pelayanan medis selalu berada dalam posisi yang tidak berdaya atau menuruti segala perintah jika apabila dibandingkan dengan tenaga medis , sehingga timbul dan muncul adanaya", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "97", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 155, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ketidakpuasan dari pihak konsumen yang dirinya merasa dirugikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang sangat awam. Sehingga dalam realitanya apabila pasien menunutut tenaga medis maupun rumah sakit itu membutuhkan bukti bukti yang kuat dan juga harus sabar karena pasti waktunya tidak sebentar . sehingga apabila diajukan melalui pengadilan, tidak mudah bagi pasien untuk melaksanakanya apabila seorang konsumen kesehatan tidak memiliki informasi yang cukup mengenai informasi dan pengumpulan bukti tersebut mengenai tindakan-tindakan apa yang menjadi kewajiban antara pihak tenaga medis dan rumah sakit dalam ikatan kontrak. Karena dalam faktanya perikatan antara kedua belah pihak ini dan juga seorang pasien selaku konsumen kesehatan bersifat terttutup dan rahasia dan hal ini lah yang menyulitkan konsumen untuk membuktikan tindakan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 255, "width": 462, "height": 232, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam mekanisme untuk menyelesaikan kasus malapraktik yang dialami oleh para konsumen kesehatan ditemukan adanya kendala-kendala khusus, seperti contohnya pihak konsumen tidak dapat menuntut hak dan kewajiban rumah sakit yang didasarkan perbuatan lalai . dan kemudian ada kendala kendala secara umum,yakni dari pihak rumah sakit , bahwasanya pihak rumah sakit masih sangat kurang memiliki kesadaran akan hukum. kemudian pihak rumah sakit juga mengabaikan dan tidak bertanggung jawab atas kelalaian sehingga terjadinyatindakan malapraktik. Contohnya seperti seorang pasien yang terluka namun pihak tenaga medis dan rumah sakit tidak kunjung tanggap untuk melakukan operasi maka pasien tersebut semakin parah kondisinya, dan setelah operasi kondisi yang dialami semakin parah diakibatkan sarana dan prasarana yang belum cukup baik. Kemudian kendala selanjutnya apabila seorang sama sekali tidak melakukan gugatan atau teguran kepada para tenaga medis maka akan semakin tidak memenuhi kewajibannya dalam memberi jasa pelayanan kesehatan. Kendala yang terakhir mungkin mengenai standar profesi medik sehingga standar ini menjadi dasar untuk tenaga medis bisa menyelesaikan sebanyak 100 kasus penyakit, sehingga berdampak pada kesulitan untuk membedakan mana kecelakaan medis atau Tindakan malapraktik yang diakibatkan kelalaian.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 495, "width": 462, "height": 194, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal ini juga menjadi kelemahan dalam aspek hukum kesehatan dan ketangakerjaan kesehatan yang ada di Indonesia . akan tetapi tidak semua kasus tindakan malapraktik lolos begitu saja ,tergantung dalam ukuran yang sesuai dengan teori tero dalam ilmu kesehatan atau dengan penilaian tenaga medis lain dan juga memperhatikan berdasarkan ketentuan Undang-undang perlindungan konsumen dan Undang-undang Kesehatan. Kemudian kendala lain yaitu kurang memiliki peran sebagai saksi ahli karena dalam lingkungan para tenaga medis belaku hukum perlindungan korps, apalagi di negara kita ,profesi dokter dianggap profesi yang mulia. Apabila ada tenaga medis yang membeberkan kesalahan tenaga medis lain maka dengan begitu dianggap menurunkan derajat profesinya. Jadi pada umumnya para tenaga medis saling melindungi dan tidak mau memberikan pendapat tentang kasus malapraktik yang dilakukan oleh tenaga medis lain karena mereka merasa bahwa itu adalah teman sejawat yang harus menutupi segala kelemahan dan kekurangan. Ataupun kalau ada dokter yang memiliki pemikiran secara idealis maka seorang tenaga medis itu harus siap untuk dikucilkan.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 689, "width": 462, "height": 65, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kemudian untuk kendala selanjutnya dari pihak pasien, bahwa pihak dari pasien kurang memahami hak hak yang akan diperoleh ketika menghadapi tindakan malapraktik, sebuah contoh apabila seorang pasien tidak sama sekali menuntut atau eminta ganti kerugian padahal sudah jelas pasien tesebut mengalami kerugian secara materil dan kesehatannya, sikap tersebut disebabkan", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "98", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 142, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "karena kurangnya kesiapan mental bahwa adanya perlindungan hukum yang menjadi payung hukum sebagai korban dan keluarganya.namun aapabila seorang pasien yang ragu ragu untuk memperjuangkan ganti kerugian dan tuntutannya maka bisa saja tuntutan tersebut hanya rencana belaka dan tidak akan berjalan, sehingga kesulitan yang muncul didepan mata akan malah menyulitkan dirinya. Karena pada beberapa kasus seorang korban malapraktik dan keluarga korban patah semangat untuk memperjuangkan kerugian akibat tindakan malapraktik yyang dilakukan oleh tenaga medis. Dan kemudian masalah yang kedua adalah,masalah mengenai kurangnya kritis pemikiran sehingga menerima begitu saja tindakan yang dilakukan oleh para penyedia jasa pelayanan kesehatan. Sampai bentuk sikap menerima seorang konsumen dianggap sebagai kodrat yang harus diterima.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 242, "width": 462, "height": 180, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selanjutnya dari pihak masyarakat harus lebih terbuka terhadap pengetahuan dan wawasan mengenai permasalahan tindakan malapraktik sehingga apabila suatu saat terjadi tindakan malapraktik yang dilakukan oleh tenaga medis di tengah masyarakat mampu untuk memberikan partisipasinya kepada para pasien untuk mengajukan gugatan kepada tenaga medis dan rumah sakit yang melakukan perbuatan itu. Apabila keseluruhan kendala kendala diatas yang sudah dijabarkan dan dijelaskan dapat di selesaikan dan ditanggulangi maka akan hilang kasus malapraktik yang terjadi di negeri ini , dan kemudian para konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan yang memiliki eknomi yangg rendah berani untuk menuntut hak-haknya ketika mengalami sebuah kerugian. Dan kemudia perlu adanya advokasi oleh lembaga bantuan hukum untuk mempermudah dan membantu para konsumen kesehatan yang mengalami kesusahan dalam hal mengajukan gugatan serta perlu adanya dukungan masyarakat sehingga penuntutan atas hak tersebut dapat tttercapai", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 422, "width": 462, "height": 155, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kemudian penjelasan lebih lanjut mengenai pertanggungjawaban dari rumah sakit yang menjadi tempat adanya jasa pelayanan kesehatan telah tertuang dalam aturan perundang-undangan yakni UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang terdiri dari pasal pasal yang mengatur mengenai peran danjuga upaya pemerintah dalam memperhatikan fungsi sosial pelayanan rumah sakit agar tetap berjalan baik dan juga profesionalitas tetap terjamin serta sarana dan prasarana serta akomodasi yang lain wajib dipenuhi ole pihak rumah sakit. Dan kemudian penjelasan dalam kode etik rumah sakit Indonesia pada tahun 2001 juga telah ditegaskan bahwa yang dimaskud dalam seluruh pertanggungjawaban rumah sakit yaitu harus senantiasa menyesuaikan kebijakan pelayanannya pada masyarakat setempat dan mencerminkan sebuah strategi perencanaan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 578, "width": 462, "height": 116, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sehingga dalam hemat penulis menjelaskan bahwa perlu adanya one solution agar masyarakat memiliki dasar hukum untuk mendapatkan hak kesehatannya supaya diperlakukan layaknya sebagai manusia. Dalam hal ini rumah sakit yang dalam golongannya termasuk menjadi bagian ke dalam badan hukum sehingga timbul pertanggungjawaban yang harus dipenuhi , dan berikut ini beberapa ganti kerugian yang wajib diberikan oleh pihak rumah sakit apabila terjadi tindakan malapraktik yang dilakukan oleh pihak tenaga medis yakni meliputi biaya rehabilitasi , biaya pengobatan tambahan, biaya kehilangan pendapatan dan biaya kehilangan masa depan.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 694, "width": 462, "height": 65, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal ini ditinjau dari tingkat keparahan seorang konsumen kesehatan atau keluarga konsumen mengalami kerugian akibat tindakan malapraktik tersebut. Dan yang menjadi salah solusi dalam implementasi dasar hukum agar konsumen kesehatan terpenuhi atas hak-haknya sebagaimana tertuang dalam pasal 43 ayat 1 UU No.44 Tahun 2009 yang didalam pasal tersebut menjelaskan", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 293, "top": 764, "width": 17, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "99", "type": "Page footer" }, { "left": 59, "top": 91, "width": 467, "height": 207, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tentang rumah sakit selain menjalankan tugas dan kewajibannya , wajib untuk menerapkan standar keselamatan seorang pasien. Selain itu juga tanggung jawab rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan nya ,bertanggung jawab dalam beberapa aspek yaitu aspek hukum administrasi, aspek etika profesi , aspek hukum perdata dan juga aspek hukum pidana dan solusi terkait pengaduan itu ,semua bisa di laporkan melalui Lembaga penyelesaian sengketa medik yang mengupayakan untuk menyelesaiakan dan memecahkan masalah sengketa terkhusus mengenai tindakan malapraktik, karena dunia medis saat ini masih dinilai kurang memuaskan baik dari sudut pandang masyarakat bilamana kasus tersebut dibawa ke depan pengadilan karena dengan alibi bahwa seorang tenaga medis sulit untuk dihukum dan selalu memiliki konspirassi dengan IDI demi melindung teman sejawat. Sehingga bagi mereka para tenaga medis juga menjadi hal yang menakutkan karena disamping mekanisme penyelesaian atau prosedur yang berlarut larut , adanya resiko yang harus ditanggung untuk memberikan ganti rugi yang terkadang tidak sesuai dengan honor atau gaji yang diterimanya , dan bahkan dapat merusak reputasi yang dibinanya selama ini.", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 306, "width": 467, "height": 26, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut ini beberapa aturanundang-undang dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah tentang malpraktik", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 319, "width": 467, "height": 52, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dunia medis, meskipun beberapa dari undang-undang tersebut tidak memiliki pengakuan secara hukum dan solusi untuk memecahkan masalah yang dikenal sebagai malpraktik. Ketentuan hukum yang diatur dalam peraturan perundang-undangan antara lain :", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 371, "width": 320, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 384, "width": 335, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 397, "width": 358, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Undang-Undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedoteran", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 410, "width": 360, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga kesehatan.", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 422, "width": 384, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 435, "width": 144, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. KUHP dan KUHPerdata", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 448, "width": 465, "height": 65, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sejak kemerdekaan sampai saat ini, Indonesia telah mengalami tiga kali pemberlakuan Undang-Undang tentang Kesehatan yakni terdiri dari Undang- Undang No.9 Tahun 1960, Undang-Undang No.23 Tahun 1992, dan Undang- Undang No.36 Tahun 2009. Ketentuan terkait malpraktek medik dalam UU No.36 tahun 2009 diatur dalam Pasal 29 dan Pasal 58. Ketentuan Pasal 29 UU No.36 tahun 2009 menentukan:", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 513, "width": 465, "height": 194, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "“Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya, kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi”. Bahwa digantinya perundang-undangan memberikan sebuah gambaran bahwa dunia medis dan para tenaga medis tidak selalu lancar dalam menjalankan tugasnya dan tidak sesuai yang diharapkan oleh para pasien dengan klasifikasi yan maksimal untuk memperoleh kesembuhan dari penyakit yang diderita. Sehingga ini menjadi sebuah pedoman bagi penerapan dasar seorang tenaga medis sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan jika terjadi sengketa masalah antara konsumen kesehatan dengan tenaga medis yakni sebagai penyedia jasa kesehatan maka aakan berlanjut permasalahannya hingga ranah peradilan berdasarkan undang undang hukum perdata maupun pidan terggantung klasifikasi kesalahannya, apabila terjadi dilaur pengadilan maka akan menunjuk sebuah mediator yang disepakat oleh kedua belah pihak. sehingga dalam penyelesaian ini kedua belah pihak mampu menyelesaikan permasalahannya melalui mediasi yang menempuh jalan damai dengan keputusan yang tidak merugikan para pihak.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 707, "width": 461, "height": 26, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adapun keuntungan yang akan diperoleh oleh para tenaga medis dengan klasifikasi penyeesaian apabila secara mediasi maka permasalahan tersebut tidak", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 764, "width": 24, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "100", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 479, "height": 117, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "akan tersebar luas ke lingkungan masyarakat sehingga tidak akan menurunkan pamor tenaga medis . Demikian pula keuntungan bagi pasien yang menyelesaikan sengketa melalui mediasi, tidak akan banyak menyita waktu dan biaya sebagaimana terjadi jika diselesaikan melalui pengadilan. Namun dalam sebagian kasus yang mengatur mengenai tuntutan ganti kerugian tidak dapat dilakukan oleh tenaga medis sebagaimana yang telah diatur berdasarkkan Pasal 58 ayat (2) yang berbunyi: “Tuntutan ganti rugi sebagaimanaa tertuang dalam pasal (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 208, "width": 482, "height": 129, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan penerapan mengenai undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen mengenai kedudukan pasien sebagai konsumen jasa pelayananan kesehatan dan dokter sebagai pelaku usaha dalam bidang jasa pelayanan kesehatan sendiri masih sering menjadi perdebatan. Pihak yang berpendapat bahwa kedudukan pasien merupakan konsumen jasa pelayanan kesehatan memiliki alasan bahwa setiap hak perlindungan hukum seorang pasien yaitu berpedoman pada Undang- undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Demikian bahwa sudah jelas mengenai kedudukan klasifikasi perlindungan konsumen kesehatan sebagai pasien dan tenaga medis maupun rumah sakit yang diatur juga dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen merupakan hal yang tepat dan konkrit.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 337, "width": 479, "height": 168, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sementara pihak yang kontra akan hal ini dan tidak sepakat dengan penerapan sebagaimana yang diatu dalam undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen,menurut argumentasi mereka bahwa apabila terjadi suatu permasalahan antara pasien dengan dokter maupun rumah sakit adalah adanya hubungan terapuetik yang memiliki hubungan ikatan secara khusus. Oleh sebab itu apabila terjadi sengkete permasalahan antara konsumen kesehatan dengan penyedia jasa pelayanan kesehatan maka kedua belah pihak yang mengikat harus tunduk pada konsep dasar hukum yang mengaturnya . sehingga dalam hal ini argumentasi mengenai seoramg tenaga medis yang tidak diwajibakan untuk memberikan suatu hasil yang diinginkan oleh pasien, karena dalam transaksi dunia medis masih banyak hal lain diluar jangkauan kemampuan sebagai tenaga medis. Contoh nya seperti : Usia,daya tahan psien dan fasilitas pelayanan atau sarana prasaranan yang kurang memadai.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 505, "width": 479, "height": 168, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan begitu ancaman tindakan malapraktik adalah bentuk tindakan kriminalisasi benar benar memperoleh legimitasi. Dan secara yuridis tidak keliru dan salah membuat undang undang dan rumusan rumusan delik seperti itu . masalah baru yang akan timbul sebenarnya dalam tingkat penerapan undang- undang dan juga penegakannya. Karena bagi legislator tidaklah mudah untuk memastikan terpenuhinya delik-delik yang diatur dalam pasal 84 Undang-undang kesehatan. Contohnya seperti membuktikan konsumen terjadi luka akibat komplikasi atau pun kematian itu sangat mudah karena buktinya sudah nyata, namun apabila membuktikan bahwa seorang tenaga medis melakukan tindakan malapraktik akan tetapi harus membuktikan kesalahan tersebut dengan memenuhi bahwa unsur kelalalaian yang dilakukan tenaga medis berdasarkan unsur hubungan sebab akibat. Sebab hakim pun tidak dapat menilai dan menentukan putusan semata-mata mengenai penilaian berdasarkan penilaian Yuridis.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 673, "width": 479, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Karena dalam penerapannya setiap perundang undangan yang megatur mengenai tindakan malapraktik ini , maka seseorang tenaga medis harus berpegang pada tiga ukuran umum , antara lain :", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 711, "width": 11, "height": 14, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1)", "type": "Section header" }, { "left": 102, "top": 712, "width": 77, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kewenangan.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 764, "width": 24, "height": 13, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "101", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 479, "height": 104, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Maksud dari ukuran memiliki kewenangan merupakan kewenangan perlindungan hukum bagi tenaga medis untuk melakukan profesi dan pekerjaannya. Di Indonesia ,kewenangan untuk menjalankan profesi dalam bekerrja di dunia medis diproleh dan disahkan oleh departemen kesehatan . akan tetap sejak diciptakan dan berlakunya undang-undang yang mengatur tentang praktik kedokteran yaitu ter tanggal 6 Oktober 2005 maka kewenangan dokter untuk bisa mendapatkan profesi praktik kedokteran di indonesia beradasarkan konsil kedokteran Indonesia yang tertuang dalam pasal 29 ayat 2 Undang-undang praktik ke", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 194, "width": 163, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Kemampuan Rata-rata.", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 209, "width": 479, "height": 103, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam menentukan sebuah kemampuan dari setiap tenaga medis , maka banyak klasifikasi dan pertimbangan yang harus dijadikan sebagai sebuah dasar. Terutama faktor paling penting adalah pengalaman tenaga kesehatan yag akan memiliki keterikatan dengan konsumen kesehatan dan berhadapan dengan masyarakat. Kemudian faktor eskternal seperti fasilitas yang diberikan serta cakupan sarana prasarana yang terpenuhi akan mempengauhi sikap seorang tenaga medis dalam melakukan pekerjaannya, dalam kualifikasi ukuran ini sangat sulit untuk menentukan standar kemampuan rata rata yang dimiliki setiap tenaga medis", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 312, "width": 158, "height": 14, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3) Ketelitian yang umum.", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 326, "width": 482, "height": 103, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mengenai klasifikasi terkait keteletian umum yang dimiliki dan akan dilakukan oleh tenaga medis dalam suatu profesionalitas terhadap konsumen nya adalah hal yang sama . karena dalam suatu hal yang menjadi penialian apabila sekelompok tenaga medis akan melakukan sebuah ketelitian yang sama dalam situasi serta kondisi yang sama juga ,maka itulah yang akan diambil. Dan standar untuk penentuan profesi tenaga kesehatan mengenai klasifikasi ketelitian ini sangat sulit, oleh karena itu hakim juga susah untuk menilai ketelitian umum para tenaga medis apabila dinilai secara obyektif", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 429, "width": 479, "height": 168, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan pelaksanaan peraturan perundang-undangan lainnya adalah Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Dokter. Bahwa undang-undang ini mengatur apabila seorang tenaga medis diketahui melakukan perbuatan tindakan malapraktik. Kemudian mereka dapat dikenakan sanksi sebagai berikut:Sanksi Administratif Dalam UU Kedokteran No. 29 Tahun 2004, istilah MDTK mengacu pada Majelis Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) yang menerima pengaduan dan berwenang memeriksa dan memutuskan apakah seorang dokter telah melanggar permohonan kedokteran. Disiplin dan pengenaan sanksi. Kemudian diajukan gugatan perdata yang dapat berupa gugatan kelalaian berdasarkan tanggung jawab kontraktual dan/atau wanprestasi . Menurut doktrin yang diuraikan di atas, bila seorang dokter bekerja untuk perorangan, maka ia sendiri yang dituntut dan juga bertanggung jawab atas perbuatan tenaga medis menurut perintahnya. Dalam kerja sama tim, akuntabilitas didasarkan pada seberapa besar tanggung jawab yang dimiliki tim.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 597, "width": 462, "height": 129, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan yang terakhir adalah penegakan hukum secara sudut pandang hukum pidana, yaitu ketentuan pasal-pasal tentang kesengajaan atau kelalaian yang mengakibatkan kematian, sakit atau luka pada orang lain. Misalnya, dokter dihadapkan pada dilema antara menyelamatkan nyawa bayi atau nyawa ibu, sehingga menyelamatkan nyawa (aborsi provocatus medicalis) lebih penting. Namun larangan baru diberlakukan pada aborsi provocatus crimeis, yaitu penghilangan jiwa tanpa alasan medis. Aplikasi yang tertunda Selain perbedaan pendapat antara pasien dan penyedia layanan tentang aturan yang harus diikuti, cara/mekanisme untuk menyelesaikan perselisihan juga sama pentingnya. Pada dasarnya penyelesaian konflik antara pasien dan tenaga kesehatan dapat", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 764, "width": 24, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "102", "type": "Page footer" }, { "left": 65, "top": 91, "width": 462, "height": 26, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dilakukan dengan dua cara, yaitu litigasi (melalui proses hukum) dan non litigasi (di luar proses hukum).", "type": "Text" }, { "left": 62, "top": 117, "width": 98, "height": 13, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 130, "width": 462, "height": 103, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk perlindungan konsumen yang harus diberikan kepada konsumen pelayanan kesehatan seperti pasien meliputi hak atas kenyamanan, keamanan dan perlindungan dalam mengkonsumsi atau menggunakan barang dan/atau jasa. Selain itu, perlindungan hukum konsumen di bidang kesehatan diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999. Bahwa konsumen kesehatan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang wajar. Dan mereka juga berhak mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 234, "width": 465, "height": 245, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan keberadaan hukum kesehatan dimasyarakat saat ini bertujuan untuk memberikan dan menjamin kepastian hukum bagi konsumen jasa kesehatan dan professional media. Agar kesehatan memiliki dasar hukum dalam hal ini, tenaga medis menjalankan profesinya dengan tekun dan penerima medis berperilaku sopan. Namun sampai saat ini belum ada undang-undang yang secara khusus mengatur tentang malapraktik medik, dan konsumen kesehatan mengandalkan undang- undang perlindungan konsumen yang dianggap terlalu lemah sebagai dasar untuk menggugat petugas kesehatan yang melakukan malpraktik. Dalam hal hak konsumen medis atas kompensasi, mereka sering menghadapi kendala besar terkait pelecehan. Merujuk pada ketentuan berbagai peraturan perundang- undangan yang ada, tuntutan malpraktek kedokteran dapat diselesaikan melalui proses peradilan maupun non peradilan, dan mediasi merupakan cara yang ideal untuk menyele saikan kasus kedokteran, dan mekanisme arbitrase mediasi ini secara khusus di lembagakan oleh UU No. 36 tahun 2014 pegawai dibidang kesehatan. Disisi lain, proses mediasi tidak dapat membawa kabar baik bagi konsumen layanan kesehatan, karena dibatasi oleh perbedaan status sosial. Dan masih belum adanya keputusan hakim yang bisa memutuskan dan membuktikan bahwa seorang dokter apabila melakukan tindakan malapraktik karena belum adanya klasifikasi pembahasan dalam mekanisme penyelesaian secara umum maupun khusus.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 479, "width": 465, "height": 142, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan adanya bentuk perlindungan hukum yang mengatur perlindungan baik itu dari sisi pasien selaku konsumen kesehatan dan juga para tenaga medis maka harus menaati sesuai dengan apa yang sudat diatur dalam undang-undang guna mewujudkan peraturan yang baik dan membantu untuk menjalankan tugas hak dan kewajiban antar pelayanan medis dan pasien sehingga dapat memperkuat adanya sistem hukum di Indonesia. Kemudian perlu diperhatikan juga mulai dari saran dan prasarana dalam rumah sakit untuk menunjang tenaga medis dalam bekerja sehingga agar kecil kemungkinan terjadinya tindakan malapraktik tersebut. Sehingga disini tenaga medis dapat melakukan profesinya dan mengembakan pengetahuan dan skill nya dalam bidang kesehatan agar memberikan yang terbaik bagi seluruh elemen masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 621, "width": 468, "height": 90, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dan apabila dengan sengaja para tenaga medis yang melakukan tindakan malapraktik maka harus diberikan hukuman berupa sanksi,dicabut izin praktik dan apabila bukti yang jelas jelas memperlihatkan bahwa itu tindakan malapraktik maka tenaga medis ini perlu adanya hukuman secara pidana. Dan undang-undang perlu untuk memperbahaui klasifikasi dan mengkaji terlebih lagi mengenai solusi dan parturan yang tegas terhadap tindakan malapraktik dan menentukan unsur dasar apabila seorang tenaga medis tersebut melakukan perbuatan jahat ini.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 290, "top": 764, "width": 24, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "103", "type": "Page footer" }, { "left": 69, "top": 91, "width": 127, "height": 26, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. DAFTAR PUSTAKA Buku :", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 117, "width": 453, "height": 26, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Soerjono Soekanto, (1984), Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, hlm 133.", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 143, "width": 453, "height": 26, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Soerjono Soekanto, Aspek Hukum Kesehatan (Suatu Kumpulan Catetan), Ind-Hill- Corp, Jakarta, 1989,", "type": "List item" }, { "left": 73, "top": 169, "width": 453, "height": 26, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Komar Kantaatmadja, Tanggung Jawab profesional, Arr-ruzz Media, Jakarta, 1996, Zahir Rusyad, Hukum Perlindungan Pasien, Setara Press, Malang, 2018", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 195, "width": 47, "height": 13, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal :", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 207, "width": 454, "height": 26, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Heriani, I. (2018). Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Kesehatan dalam Hal Terjadi Malapraktik. Al-Adl: Jurnal Hukum , 10 (2), 191-204.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 233, "width": 472, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ferdinand Benhard, “Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Malpraktek Menurut UU No. 36 Tahun 2009,” Jurnal Lex Administratum 5, no. 1 (2017): 14", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 272, "width": 455, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Simamora, T. P., Batubara, S. A., Napitupulu, I. E., & Sitorus, R. T. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Dalam Pelayanan Medis Di Rumah Sakit Umum. Al-Adl: Jurnal Hukum , 12 (2), 270-279.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 311, "width": 454, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Handayani, T. (2020). PERTANGGUNGJAWABAN DOKTER DAN MODEL PENYELESAIAN PERKARA MALPRAKTIK MEDIK DI INDONESIA. Mizan: Jurnal Ilmu Hukum , 9 (1), 74-78.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 350, "width": 454, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KUSUMA, R. (2014). Perlindungan Hukum bagi Pasien dalam Transaksi Terapiutik. dalam GaneÇ Swara , 8 (2).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 375, "width": 472, "height": 78, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nuryaasiinta, C. M. W. (2019). Perlindungan Konsumen Bagi Pasien Selaku Pemanfaat Pelayanan Medis. Kanun Jurnal Ilmu Hukum , 21 (1), 77-92. Hidayat, A. (2021). PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM RUMAH SAKIT TERHADAP PASIEN DALAM KASUS MALPRAKTIK DIHUBUNGKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Wacana Paramarta: Jurnal Ilmu Hukum , 20 (3), 25-33.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 453, "width": 455, "height": 142, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Siregar, S., & Ahmad, A. H. B. (2019). Perlindungan Hukum Bagi Pasien Korban Tindakan Mal Praktek Dokter. Legalitas: Jurnal Hukum , 9 (2), 198-205. Azzahra, N., & Haflisyah, T. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Akibat Malpraktik Medis Ditinjau Dari Peraturan Perundang-Undangan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan , 3 (3), 585-597. Muchsin, A. (2009). Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Sebagai Konsumen Jasa Pelayanan Kesehatan Dalam Transaksi Terapeutik. Jurnal Hukum Islam . Ajo, F. L. E. T. (2022). Penegakan Hukum Kesehatan Terhadap Kegiatan Malpraktek Di Indonesia. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan , 1 (7), 1157-1168.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 595, "width": 454, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Eleanora, F. N. (2016). PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN SEBAGAI KONSUMEN KESEHATAN DITINJAU DARI HUKUM PERDATA, PIDANA DAN ADMINISTRASI. Jurnal Ilmiah Hukum Dan Dinamika Masyarakat , 10 (2).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 647, "width": 472, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lajar, J. R., Dewi, A. A. S. L., & Widyantara, I. M. M. (2020). Akibat Hukum Malpraktik Yang Dilakukan Oleh Tenaga Medis. Jurnal Interpretasi Hukum , 1 (1), 7-12.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 686, "width": 455, "height": 38, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fatimah, I. S. S. S. (2015). Perlindungan Hukum Bagi Pasien Korban Malpraktik Oleh Tenaga Medis Menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Gema , 27 (50), 62192.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 724, "width": 454, "height": 26, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wahyu Wiriadinata, “Dokter, Pasien, dan Malpraktik”, Mimbar Hukum Volume 23 Nomor 1 Februari (2014),", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 36, "width": 208, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "E-ISSN: 2614-5030 P-ISSN: 2614-5022", "type": "Page header" }, { "left": 383, "top": 36, "width": 151, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 6 No. 1 – April 2023", "type": "Page header" }, { "left": 288, "top": 765, "width": 24, "height": 13, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "104", "type": "Page footer" }, { "left": 64, "top": 74, "width": 466, "height": 26, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Salim, F. (2020). Tinjauan Yuridis Normatif Atas Perlindungan Hukum Bagi Pasien Sebagai Konsumen Dalam Malpraktek Di Rumah Sakit. Lex Renaissance ,", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 100, "width": 191, "height": 26, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5 (2), 390-402. Peraturan Perundang-Undangan :", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 126, "width": 405, "height": 26, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 152, "width": 362, "height": 65, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Undang-Undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga kesehatan. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Kitab Undang-undang Hukum Pidana", "type": "Text" } ]
7ca43091-bfac-27e4-df24-211fc00eaf7c
https://journal.trunojoyo.ac.id/rekayasa/article/download/10044/5430
[ { "left": 416, "top": 78, "width": 117, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rekayasa , 2021; 14(1): 98-105 ISSN: 0216-9495 (Print) ISSN: 2502-5325 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 84, "top": 127, "width": 431, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis dan Model Standard Angkutan Laut: Studi Kasus Muatan Petikemas", "type": "Section header" }, { "left": 66, "top": 143, "width": 467, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tri Achmadi 1* , Mohammad Abdan Hanif 1 , Alwi Sina Khaqiqi 1 1 Departemen Teknik Transportasi Laut Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Raya Kampus ITS Sukolilo 60111 Kota Surabaya", "type": "Text" }, { "left": 232, "top": 183, "width": 134, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "*[email protected]", "type": "Table" }, { "left": 184, "top": 196, "width": 229, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DOI: https://doi.org/10.21107/rekayasa.v14i1.10044", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 214, "width": 60, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 229, "width": 468, "height": 127, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The increase in container rates, which tends to be unstable, has an impact on the price of cargo per unit to increase. The uncertainty of the amount of cargo carried makes the tariffs imposed also unstable. The purpose of this research is to make a standard model of the cost of each unit and the size of the capacity of container transport services based on changes in cargo and distance of shipping routes. In addition, it analyzes the relationship between load factor and frequency on the gross income of a shipping company. The optimization method is used to get the size and cost per unit under certain conditions. The results of the analysis explain that the current tariff is not yet optimal, proven by the current cost equation y=2E+06x (-0,342) (R 2 = 0,238). Then to create a standard model of transportation, the equation for the cost line per container ship freight unit y=1E+09x (- 0,759) (R 2 = 0,8634) while SPCB y=6E+07x (-0,59) (R 2 = 0,8234). This study also produces an equation model for the size of the container ship transport capacity y=3E-05x+57,662 (R 2 =0,943) while SPCB y=2E-05x+94,446 (R 2 =0,997). The conclusion is using a sensitivity analysis of the carrying capacity with the current condition of ship operation patterns for the minimum load factor for the Surabaya-Ambon route 76% and Surabaya-Serui 48%. For a 100% load factor condition, it can reduce the cost per unit for the Surabaya-Ambon route by 50% and for the Surabaya-Serui route by 63%.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 360, "width": 210, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keyword: container, cost, optimization, rate, sensitivity", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 385, "width": 79, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 398, "width": 228, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saat ini persaingan dibidang transportasi semakin tinggi (Du et al., 2016). Dalam hal ini persiapan strategis dalam menghadapi persaingan harus mengedepankan perencanaan yang matang untuk masa yang akan datang. Industri jasa pengiriman berkontribusi untuk memberikan nilai tambah dari pergerakan barang / komoditas agar dicapai kinerja yang lebih efisien, cepat, dan murah (Zhen et al., 2019). Distribusi adalah proses pemindahan barang dari tempat produksi ke setiap tempat atau daerah yang membutuhkan (Lasserre, 2004).", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 544, "width": 34, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Barang", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 544, "width": 228, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "didistribusikan dengan menggunakan jenis kemasan seperti karung sak, drum petikemas.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 584, "width": 229, "height": 80, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pertumbuhan muatan petikemas dapat dilihat pada Gambar 1. Pada grafik tersebut menjelaskan pertumbuhan pengiriman petikemas di Asia (Nguyen et al., 2020), dimana setiap tahunnya selalu mengalami pertumbuhan. Meningkatnya penggunaan petikemas menyebabkan kapal-kapal", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 376, "width": 228, "height": 266, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "petikemas semakin bertambah banyak dan dengan ukuran yang semakin lama semakin besar (Mansouri, 2015). Tahun 2018 penggunaan petikemas meningkat dari 710 juta TEUs menjadi 752 juta TEUs di tahun 2019, di mana Asia memiliki perkembangan paling tinggi yaitu sekitar 60% (Nguyen et al., 2020). Meskipun terjadi peningkatan tren penggunaan petikemas tahun 2012 hingga 2019, dalam pengiriman muatan petikemas belum ada standar penggunaan kapal berdasarkan rentang muatan yang akan yang dikirim (Mustafa et al., 2021). Industri pelayaran memegang peranan penting dalam kegiatan perdagangan antar wilayah (Zhao et al., 2019). Hal tersebut dibuktikan dengan 80% arus barang yang diperdagangkan baik antar negara maupun domestik dikirimkan melalui jalur laut. Diprediksi akan terus meningkat pengiriman dengan petikemas seiring dengan perkembangan perdagangan (Özer et al., 2020). Banyaknya permintaan untuk memenuhi kebutuhan", "type": "Text" }, { "left": 73, "top": 73, "width": 53, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REKAYASA", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 86, "width": 140, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Journal of Science and Technology https://journal.trunojoyo.ac.id/rekayasa", "type": "Text" }, { "left": 63, "top": 677, "width": 222, "height": 52, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Article History: Received: January 24 th 2021; Accepted: March, 8 th 2021 Rekayasa ISSN: 2502-5325 has been Accredited by Ristekdikti (Arjuna) Decree: No. 23/E/KPT/2019 August 8th, 2019 effective until 2023", "type": "Text" }, { "left": 311, "top": 656, "width": 48, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cite this as:", "type": "Table" }, { "left": 311, "top": 667, "width": 224, "height": 63, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Achmadi, T., Hanif, M.A & Khaqiqi, A.S. (2021). Analisis dan Model Standard Angkutan Laut: Studi Kasus Muatan Petikemas Rekayasa 14 (1). 98-105. doi: https://doi.org/10.21107/rekayasa.v14i1.10044 © 2021 Tri Achmadi, Mohammad Abdan Hanif, Alwi Sina Khaqiqi", "type": "Text" }, { "left": 443, "top": 44, "width": 89, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rekayasa , 14 (1): 2021 | 99", "type": "Page header" }, { "left": 65, "top": 64, "width": 228, "height": 146, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengiriman barang antar dunia sehingga mendorong kemajuan industri pelayaran. Sehingga pada akhirnya juga dapat mendorong kemajuan perekonomian suatu negara (Brunel, 2015), karena sebagaimana dijelaskan dalam (Banerjee et al., 2020), sektor transportasi selalu dianggap sebagai salah satu faktor kunci untuk pertumbuhan yang stabil dan membentuk masyarakat yang maju. Saat ini industri pelayaran memiliki risiko tinggi dalam persaingan mengingat pelayaran bersifat global dan terus berkembang secara dinamis.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 368, "width": 228, "height": 239, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 1. Pertumbuhan Pengiriman Petikemas di Asia Risiko tinggi tersebut merupakan dampak dari permainan pasar di mana para pelaku industri pelayaran saling berkompetisi dengan tidak sehat dalam menentukan tarif angkut untuk muatan dalam bentuk petikemas (Wang, 2015). Dampak dari persaingan tersebut akan dirasakan oleh pihak pengguna jasa. Ketidakpastian jumlah muatan yang diangkut dalam satu kali pengiriman membuat tarif yang diberlakukan tidak stabil. Adanya kenaikan tarif petikemas yang cenderung tidak stabil berimbas pada harga muatan per unit naik. Memiliki sektor transportasi yang efisien dan ekstensif, suatu negara dapat menciptakan iklim investasi bisnis yang lebih baik, meningkatkan daya saing nasional, dan mendorong pembangunan ekonomi (Risso & Carrera, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 608, "width": 228, "height": 146, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Adanya permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk memodelkan biaya per unit jasa angkutan laut menggunakan petikemas. Dengan mempertimbangkan naik turunnya pengguna jasa pelayaran yang berdampak pada kapasitas angkut suatu kapal serta jumlah perjalanan yang dapat dilakukan per kapal dalam setahun. Maka dari itu perlu adanya standard biaya per unit jasa angkutan laut untuk mencegah praktik monopoli tarif pada suatu rute secara makro. Dengan adanya standar biaya per unit dengan minimum load factor dan rute", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 64, "width": 228, "height": 39, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pelayaran yang di layani, akan membantu dalam memberlakukan tarif jasa angkutan laut yang berlaku dalam rute pelayaran.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 117, "width": 103, "height": 26, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 143, "width": 228, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengambil data terkait dengan permasalahan dalam penelitian yang di lakukan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 229, "width": 114, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Kondisi Saat ini", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 243, "width": 228, "height": 119, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah melakukan pengumpulan data kemudian bisa diketahui kondisi saat ini, yang kemudian akan dilakukan pembuatan model angkutan petikemas menggunakan kapal petikemas dan SPCB. Data yang didapatkan diantaranya adalah kondisi load factor kapal dan tarif angkutan petikemas saat ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 507, "width": 198, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 2. Kondisi Load Factor Kapal Saat Ini", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 667, "width": 228, "height": 79, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 3. Kondisi Tarif Angkutan Saat Ini Gambar 2 menjelaskan untuk kondisi load factor muatan yang diangkut oleh kapal selama ini yang diambil di tahun 2019. Rata-rata untuk load factor kapal petikemas sebesar 50% dari kapasitas angkut kapal yang disediakan. Dengan kondisi seperti ini", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 36, "width": 174, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "100 | Achmadi et.al, Analisis dan Model Standard", "type": "Page header" }, { "left": 65, "top": 62, "width": 228, "height": 93, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "maka akan menyebabkan biaya pengiriman yang besar. Gambar 3 menjelaskan untuk besaran tarif pengiriman petikemas dari wilayah asal ke tujuan. Untuk pemberian tarif pengiriman petikemas berbeda-beda antara satu rute dengan rute yang lain, hal ini terjadi karena ada beberapa faktor salah satunya adalah faktor jarak.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 169, "width": 78, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model Optimasi", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 182, "width": 228, "height": 93, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Biaya Tetap Analisis biaya tetap bertujuan untuk mengetahui biaya yang dikenakan setiap tahun dari investasi kapal. Biaya-biaya tersebut mengandung biaya- biaya seperti harga pembangunan kapal yang memiliki umur ekonomis, biaya asuransi, perawatan dan pajak (Wallinga, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 275, "width": 228, "height": 133, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Biaya Variabel Analisis biaya variabel dihasilkan dari berlalunya sistem pengiriman dalam jumlah yang tidak tetap karena biaya bahan bakar dihitung berdasarkan jumlah trip kapal, kebutuhan air bersih, dan makanan (Ting, S.-C., & Tzeng, 2015). Selain itu biaya variabel yang dihitung adalah biaya operasional pelabuhan yang hanya keluar pada saat melayani proses bongkar muat (Tolofari et.al., 2011).", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 408, "width": 228, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Model Matematis Setelah mengetahui komponen yang akan di lakukan dalam analisis kemudian di buat model matematis yang kemudian dikerjakan dengan bantuan software microsoft excel dengan beberapa variabel yang telah di tentukan. Berikut untuk model matematisnya (Objective Function) :", "type": "List item" }, { "left": 83, "top": 515, "width": 192, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Min Z = TC ..........................................................(1) 𝑻𝑪 = ∑ (𝐶𝐶 + 𝑂𝐶 + 𝑉𝐶 + 𝐶𝐻𝐶) 40 i=1 f ......(2)", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 712, "width": 228, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembuatan model optimasi dilakukan perencanaan ukuran kapal dan biaya total untuk mendapatkan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 62, "width": 228, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "biaya pengiriman petikemas per unit termurah dan efisien (Priftis et al., 2017).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 95, "width": 94, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Sensitivitas", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 108, "width": 36, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis", "type": "Text" }, { "left": 372, "top": 108, "width": 50, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sensitivitas", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 108, "width": 228, "height": 93, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "digunakan untuk menentukan bagaimana nilai-nilai berbeda dari sebuah variabel independen memengaruhi variabel dependen tertentu di bawah asumsi-asumsi yang telah diberikan yang berguna untuk menentukan load factor dan penghematan biaya pengiriman petikemas (Ambarini et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 221, "width": 202, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN Standar Unit Biaya Pengiriman Peti Kemas", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 247, "width": 228, "height": 120, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian terkait perhitungan biaya pengiriman peti kemas telah beberapa kali dilakukan, antara penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan Antar Moda Pengiriman Kendaraan: Studi Kasus Jakarta-Surabaya (Wicaksana, 2017). Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan unit biaya pengiriman kendaraan dari Jakarta-Surabaya dengan menggunakan kapal peti kemas adalah Rp4.132.914 per TEU (Wicaksana, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 367, "width": 228, "height": 213, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perbedaan penelitian ini denga penelitian yang akan dilakukan adalah jenis muatan yang diangkut, jika penelitian yang dilakukan oleh Satya Adi Wicaksana hanya berfokus pada muatan kendaraan yaitu mobil. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan ini tidak terikat pada satu jenis muatan, namun hanya terikat pada satu jenis kemasan yaitu petikemas. Didapatkan unit biaya pengiriman peti kemas dari Jakarta ke Surabaya sebesar Rp7.733.776,26 (Dafiyani, 2014). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah jenis kapal yang digunakan dalam pengiriman peti kemas. Penelitian yang telah dilakukan ini menggunakan jenis kapal Ro-ro, sedangkan untuk penelitian yang akan dilakukan menggunakan kapal peti kemas.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 580, "width": 228, "height": 146, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hal ini tentunya juga mempengaruhi besaran biaya yang harus dikeluarkan. Dari kedua penelitian tersebut, veriabel yang mempengaruhi unit biaya pengiriman peti kemas adalah jarak antara asal dan tujuan serta jumlah muatan yang diangkut. Sehingga perlu dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui besaran biaya pada masing-masing asal dan tujuan serta unit biaya pada tingkat jumlah muatan yang terangkut. Dampak yang akan terjadi dari biaya pengiriman ini adalah pada pihak pelayaran dan pihak pemilik muatan.", "type": "Text" }, { "left": 439, "top": 44, "width": 93, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rekayasa , 14 (1): 2021 | 101", "type": "Page header" }, { "left": 65, "top": 64, "width": 64, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya Kapital", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 77, "width": 229, "height": 226, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya awal yang dapat dihitung adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan kapal. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, untuk pembangunan kapal dalam proses pengiriman muatan peti kemas dalam penelitian ini dibutuhkan baja (W ST ) seberat 354.436 ton. Sedangkan untuk berat peralatan (W E&O ) dan berat permesinan (W ME ) masing-masing 56.134 ton dan 89 ton. Setelah mengetahui komponen pembangunan kapal, kemudian didapatkan biaya kapaital yang dibutuhkan. Biaya pembangunan kapal dibagi menjadi 4 (empat) kelompok biaya yaitu Structural Cost (P ST ), Outfit Cost (P E&O ), Machinery Cost (P ME ), dan Non-Weight Cost (P NW ). Berdasarakan analisis yang telah dilakukan, didapatkan biaya kapital yang dibutuhkan untuk membangun kapal dalam proses pengiriman muatan sebesar Rp 8.103.652.391,27.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 309, "width": 87, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya Operasional", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 322, "width": 228, "height": 133, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan tiap tahunnya. Untuk perbekalan kru kapal selama kapal beroperasi 330 hari diasumsikan tiap orang menghabiskan Rp. 60.000 per harinya. Biaya operasional kapal terdiri dari gaji ABK, perawatan dan perbaikan kapal, asuransi, perbekalan ABK, serta biaya dokumen dan administrasi. Total biaya operasional kapal yang digunakan dalam analisis ini mencapai Rp2.259.882.492 per tahun.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 461, "width": 229, "height": 266, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya Pelayaran Biaya pelayaran terdiri dari dua komponen biaya yaitu biaya bahan bakar mesin dan biaya pelabuhan. Biaya bahan bakar sangat di pengaruhi oleh kebutuhan mesin yang digunakan. Harga BBM yang digunakan dalam perhitungan yaitu Rp. 13.000,-/liter untuk MFO dan Rp. 9.000,-/liter. Hasil analisis menunjukkan untuk pengeluaran biaya bahan bakar mesin sebesar Rp 4.954.448.315,- per tahun untuk main engine dan Rp 690.035.833,- per tahun untuk mesin bantu dan total biaya bahan bakar mesin sebesar Rp 5.644.484.149 per tahun. Biaya pelabuhan yang dikeluarkan dipengaruhi beberapa variabel seperti gross tonage kapal, waktu di pelabuhan, gerakan kapal masuk alur dan keluar alur pelayaran. Berdasarkan pada tarif yang telah ditetapkan pada masing-masing pelabuhan, didapatkan biaya pelabuhan yang dibutuhkan dalam satu tahun dalam studi kasus ini mencapai Rp17.479.656.889.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 64, "width": 98, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya Bongkar Muat", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 77, "width": 228, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya bongkar muat merupakan biaya yang melekat pada jumlah muatan yang dilayani. Berdasarkan Peraturan Direksi Pelabuhan Indonesia tahun 2013, tarif bongkar/muat peti kemas ukuran 20ft di Pelindo I sebesar Rp1.350.000. Sedangkan untuk Pelindo II, III, dan IV masing-masing sebesar Rp1.600.000, Rp1.500.000, dan Rp720.000.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 176, "width": 63, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya Satuan", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 189, "width": 228, "height": 106, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah mengetahui jumlah produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses kegiatan pengiriman muatan petikemas dengan kapal petikemas dan SPCB kemudian bisa di lakukan optimasi untuk mendapatkan biaya satuan pengiriman petikemas yang dengan minimum biaya satuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 447, "width": 228, "height": 79, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 4. Biaya per Unit Pengiriman Petikemas Gambar diatas menjelaskan hasil optimasi bahwa biaya satuan yang diberlakukan saat ini belum memenuhi dari pendekatan perhitungan biaya per unit untuk jasa angkutan laut. Dari hasil optimasi menghasilkan persamaan garis berikut ini.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 526, "width": 209, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑷𝒆𝒕𝒊𝒌𝒆𝒎𝒂𝒔 → 𝒚 = 1𝐸 + 09𝑥 (−0,759) (𝑅² = 0,8634) 𝑺𝑷𝑪𝑩 → 𝒚 = 6𝐸 + 07𝑥 (−0,59) (𝑅² = 0,8234) 𝑲𝒐𝒏𝒅𝒊𝒔𝒊 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒊𝒏𝒊 → 𝒚 = 2𝐸 + 06𝑥 (−0,342)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 560, "width": 140, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(𝑅² = 0,238) y = Biaya per Unit (Rp/TEUs.Miles) x = Jarak Tempuh (TEUs. Miles)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 607, "width": 115, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Standar Kapasitas Kapal", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 620, "width": 228, "height": 133, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Model optimasi yang digunakan juga menghasilkan rekomendasi kapasitas ukuran kapal yang digunakan berdasarakan permintaan dan jarak. Berikut grafik hasil kapasitas ukuran kapal terhadap kondisi permintaan per tahun dengan jarak tempuh tertentu. Gambar 6 menjelaskan grafik dan persamaan garis hasil optimasi antara kapasitas ukuran kapal dengan permintaan muatan petikemas dan jarak tempuh. Dari grafik tersebut kemudian didapatkan persamaan sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 36, "width": 174, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "102 | Achmadi et.al, Analisis dan Model Standard", "type": "Page header" }, { "left": 65, "top": 200, "width": 228, "height": 70, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 5. Grafik Kapasitas Ukuran Kapal 𝑷𝒆𝒕𝒊𝒌𝒆𝒎𝒂𝒔 → 𝒚 = 3𝐸 − 05𝑥 + 57,662 (𝑅 2 = 0,943) 𝑺𝑷𝑪𝑩 → 𝒚 = 2𝐸 − 05𝑥 + 94,446 (𝑅 2 = 0,997) y = Ukuran Kapal (TEUs) x = Jumlah permintaaan per tahun x jarak tempuh (TEUs. Miles)", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 281, "width": 229, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hubungan Biaya Satuan dengan Kapasitas Kapal", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 295, "width": 228, "height": 93, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hubungan antara persamaan biaya per unit dengan ukuran kapasitas kapal adalah semakin besar jumlah dari permintaan dan jarak maka jumlah armada dan kapasitas kapal yang dibutuhkan juga semakin besar. Berikut merupakan grafik hubungan antara biaya satuan dan kapasitas kapal:", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 544, "width": 119, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 6. Kapasitas Kapal", "type": "Text" }, { "left": 94, "top": 715, "width": 170, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7. Jumlah Kebutuhan Armada", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 62, "width": 228, "height": 173, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 7 menjelaskan grafik hubungan antara biaya per unit dengan kapasitas kapal yang mengangkut petikemas. Gambar 8 menunjukkan grafik jumlah armada yang dibutuhkan untuk masing-masing jenis angkutan petikemas. Kedua gambar tersebut menunjukkan untuk kapal petikemas dengan kecepatan 10 knot memiliki kebutuhan armada lebih sedikit daripada SPCB dengan kecepatan 8 knot. Maka semakin jauh dan semakin besar permintaan, kapal petikemas lebih dipilih karena memiliki biaya satuan yang lebih sedikit dan dalam jumlah armada yang dibutuhkan juga sedikit.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 247, "width": 94, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Sensitivitas", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 261, "width": 231, "height": 132, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap ini dilakukan pengujian model standard biaya satuan dan kapasitas kapal dengan perubahan load factor dan permintaan per tahun terhadap tarif pasar saat ini. Minimum unit cost diperoleh dari total cost dibagi dengan total muatan yang terangkut. LPP (Length of Perpendicular), B (Breadth), T (Draught), H (Height) dipilih sebagai decision variable karena berpengaruh terhadap komponen-komponen lainnya, terutama biaya. Faktor-faktor dibawah ini dipilih sebagai constraint:", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 394, "width": 228, "height": 39, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Panjang kapal (LPP) harus bernilai dan tidak boleh lebih dari panjang dermaga pelabuhan yang akan disandari", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 434, "width": 228, "height": 119, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Lebar kapal (L) harus bernilai dan tidak boleh melebihi batasan alur pelabuhan yang akan disandari - Sarat kapal (T) harus bernilai dan lebih kecil dari kedalaman minimum pelabuhan yang akan disandari - Batasan DWT, jumlah muatan yang disuplai harus lebih besar dari jumlah demand (permintaan)", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 553, "width": 228, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Perbandingan ukuran utama kapal harus memenuhi aturan yang ditetapkan dalam principal naval architecture; dan tinggi freeboard harus lebih dari satu meter", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 607, "width": 228, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Payload harus lebih besar dari berat total permesinan kapal", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 633, "width": 71, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Solver", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 646, "width": 228, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Terdapat tiga metode yang digunakan oleh solver yaitu GRG Non Linier, Simplex LP dan Evolutionary. Pada optimasi ini dipilih metode GRG Non Linier agar hasil lebih maksimal. Dari hasil solver kemudian dilakukan analisis sensitivitas menggunakan 3 rute yang berbeda dengan kondisi permintaan dan jarak tempuh yang berbeda juga. Lokasi yang digunakan adalah Ambon. Hasil", "type": "Text" }, { "left": 439, "top": 44, "width": 93, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rekayasa , 14 (1): 2021 | 103", "type": "Page header" }, { "left": 65, "top": 64, "width": 228, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengujian model dengan kondisi jarak 265 nm dan permintaan sebesar 26.812 per tahun dengan tarif Rp. 4.700.000,- sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 103, "width": 190, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Ukuran kapasitas optimum : 327 TEUs", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 117, "width": 199, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Biaya per unit : Rp 9.811 per TEUs. miles", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 130, "width": 228, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Biaya per box := CU . jarak tempuh = Rp 2.599.783,- (100%)", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 157, "width": 228, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 9 menjelaskan grafik profit atau rugi hasil analisis dan didapatkan minimal load factor untuk rute Ambon sebesar 76% per pengiriman agar tidak mengalami kerugian dalam proses pengiriman petikemas.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 389, "width": 166, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 8. Grafik Kondisi Load Factor", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 415, "width": 227, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Sensitivitas Pola Operasi – Biaya Satuan", "type": "Section header" }, { "left": 65, "top": 429, "width": 228, "height": 92, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada analisis sensitivitas pola operasi untuk menghitung proporsi permintaan masing-masing tujuan dengan cara menggunakan jumlah permintaan semua tujuan kemudian dilakukan proporsi sesuai kondisi permintaan per tahun. Berikut untuk perhitungan proporsi tiap tujuan. Tabel 1. Proporsi Muatan Tiap Tujuan", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 522, "width": 218, "height": 206, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kondisi 1 Proporsi Permintaan (TEUs/tahun) Makassar 36% 9.165 Nabire 16% 4.308 Manokwari 25% 6.654 Biak 15% 3.934 Serui 9% 2.498 Total 100% 27.009 Kondisi 2 Proporsi Permintaan (TEUs/tahun) Makassar 9.165 36% Ambon 11.970 45% Tual 1.536 6% Fak-fak 2.330 9% Kaimana 1.363 5% Total 26.814 100%", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 64, "width": 228, "height": 146, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proporsi ini digunakan untuk mendapatkan pembagian masing-masing tujuan saat sekali angkut sesuai dengan ukuran yang dihasilkan oleh solver. Aspek yang ditinjau berikutnya kondisi muatan balik ke Surabaya. Untuk jumlah permintaan muatan balik dapat dilihat pada Gambar 10. Dari perkembangan tiga tahun terakhir untuk muatan balik didapatkan rata-rata kondisi muatan dalam bentuk persentase dari total permintaan per tahun dan per tujuan disajikan pada Tabel 4.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 384, "width": 223, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Gambar 9. Permintaan Muatan Balik ke Surabaya Tabel 2. Rata-rata Muatan Balik", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 411, "width": 212, "height": 131, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Asal 2017 2018 2019 Rata- rata Makassar 5.288 4.326 4.807 50% Nabire 1.077 646 861 20% Manokwari 1.663 998 1.330 20% Biak 983 786 590 20% Serui 374 624 499 20% Ambon 5.386 6.583 5.985 50% Tual 384 230 307 20% Fak-fak 582 349 466 20% Kaimana 340 272 204 20%", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 544, "width": 228, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain muatan balik juga terdapat muatan lanjutan. Dengan mengasumsikan 20% dari permintaan per tahun Surabaya. Dengan muatan lanjutan atau multiport terdapat perbedaan dengan perhitungan sebelumnya yaitu pada perhitungan port time. Berikut perumusan perhitungan port time.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 620, "width": 171, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒓𝒕 𝑻𝒊𝒎𝒆 (𝒕) = 𝑛 𝑖 𝑝 𝑖 Dimana: 𝑛 𝑖 = 𝑢 . 𝑝𝑎𝑦𝑙𝑜𝑎𝑑 Keterangan:", "type": "Text" }, { "left": 309, "top": 673, "width": 223, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑡 = Port time (tahun) 𝑛 = Jumlah muatan terangkut (TEUs/trip) 𝑝 = Produktifitas B/M (TEUS/jam)", "type": "Table" }, { "left": 310, "top": 715, "width": 100, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑖 = Lokasi tujuan", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 36, "width": 174, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "104 | Achmadi et.al, Analisis dan Model Standard", "type": "Page header" }, { "left": 65, "top": 62, "width": 228, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Selain itu pola multiport juga memiliki perbedaan pada biaya bongkar muat perumusan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 102, "width": 230, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑪𝑯𝑪 = 𝑛 𝑖 . 𝑐 𝑏/𝑚 . 𝑓 Keterangan: 𝐶𝐻𝐶 = Biaya total bongkar muat (Rp/tahun) 𝑐 𝑏/𝑚 = Biaya bongkar muat (Rp/TEUs) 𝑓 = Frekuensi per tahun", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 170, "width": 228, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut model optimasi multiport untuk objective function :", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 195, "width": 210, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑴𝒊𝒏 𝒁 = ∑ 𝑇𝐶 𝑗 2 𝑗=1 𝐷 𝑗 . 𝑅 𝑗 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂 = 𝐶𝐶 + 𝑂𝐶 + 𝐶𝐻𝐶 + (𝑛𝑝. 𝑝𝑜𝑟𝑡 𝑐ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒𝑠) + 𝐵𝐵𝑀 Keterangan: 𝑛𝑝 = Jumlah titik yang disinggahi", "type": "Formula" }, { "left": 69, "top": 278, "width": 144, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑗 = Kondisi 𝐷 = Permintaan (TEUs/tahun)", "type": "Table" }, { "left": 69, "top": 306, "width": 6, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑅", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 307, "width": 94, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "= Jarah tempuh (nm)", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 333, "width": 76, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dengan kondisi :", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 346, "width": 228, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Pola operasi yang dilakukan untuk perhitungan multiport dengan rute Surabaya – Makassar – Ambon – Tual – Fak-Fak – Kaimana", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 386, "width": 116, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Kondisi jarak 1.697 nm", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 399, "width": 191, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Permintaan total 36.377 TEUs per tahun", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 413, "width": 228, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Potensi muatan lanjutan sebesar 20% dari muatan Surabaya ke tujuan", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 439, "width": 172, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Kondisi muatan balik pada tabel 10", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 459, "width": 228, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3. Proporsi Sekali Pengiriman Kondisi Muatan Balik", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 485, "width": 217, "height": 65, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Surabaya Makassar Ambon Tual Fak- fak Kaimana Surabaya 0,0% 35,9% 44,6% 5,7% 8,7% 5,1% Makassar 17,9% 0,0% 8,9% 1,1% 1,7% 1,0% Ambon 22,3% 0,0% 0,0% 1,8% 0,2% 0,3% Tual 1,1% 0,0% 0,0% 0,0% 0,4% 0,0% Fak-fak 1,7% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,1% Kaimana 1,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 556, "width": 161, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 4. Kondisi Load Factor Saat Ini", "type": "Section header" }, { "left": 70, "top": 570, "width": 218, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Load Factor Berangkat Makassar Ambon Tual Fak-fak Kaimana 50% 32% 20% 10% 10%", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 621, "width": 228, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Load factor kapal berangkat : 35% Load factor kapal pulang : 44 % Load factor kapal saat pulang berdasarkan proporsi dari potensi muatan balik rata-rata yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 674, "width": 173, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Jumlah muatan = 1.031 TEUs", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 688, "width": 228, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Min load factor = 32% dari dari kapasitas muat kapal", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 714, "width": 202, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": " Biaya per unit = Rp 2.474 per TEUs.miles", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 733, "width": 127, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hasil yang didapatkan yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 62, "width": 62, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya per box", "type": "Table" }, { "left": 376, "top": 62, "width": 103, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "= C U . jarak tempuh = Rp 2.390.00,- (100%)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 102, "width": 128, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 129, "width": 228, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis menjelaskan untuk tarif saat ini belum optimum dibuktikan dengan persamaan biaya saat ini y= 2E+06x (-0,342) (R 2 = 0,238).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 195, "width": 228, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Model standard angkutan menghasilkan persamaan garis biaya per unit angkutan kapal petikemas y= 1E+09x (-0,759) (R 2 = 0,8634) sedangkan SPCB y= 6E+07x (-0,59) (R 2 = 0,8234).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 249, "width": 228, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Penelitian ini juga menghasilkan model persamaan untuk ukuran kapasitas angkutan kapal petikemas y= 3E-05x+57,662 (R 2 =0,943) sedangkan SPCB y= 2E-05x+94,446 (R 2 =0,997).", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 302, "width": 228, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Hasil analisis sensitivitas kapasitas angkut dengan pola operasi kapal kondisi saat ini untuk minimum load factor untuk rute Surabaya- Ambon 54% dan Surabaya-Serui 48%.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 355, "width": 228, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Untuk pengiriman petikemas dengan kapal petikemas dengan kecepatan 10 knot memiliki kebutuhan armada lebih sedikit daripada SPCB dengan kecepatan 8 knot.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 408, "width": 228, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6. Semakin jauh dan semakin besar permintaan pengiriman petikemas, kapal petikemas lebih dipilih karena membutuhkan jumlah armada yang sedikit dan memiliki biaya satuan yang lebih rendah.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 475, "width": 228, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Untuk kondisi load factor 100% maka dapat menurunkan biaya per unit untuk rute Surabaya- Ambon sebesar 50% dan untuk rute Surabaya- Serui sebesar 63%.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 538, "width": 29, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 551, "width": 228, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dapat menghitung model standard angkutan laut dengan komoditi muatan atau jenis kapal yang lain.", "type": "Text" }, { "left": 374, "top": 605, "width": 90, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 618, "width": 228, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ambarini, R., Suwandi, R., & Rahardjo, S. (2019). Evaluasi Masa Konsesi Pada Pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru. Warta Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 658, "width": 204, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perhubungan, 26(12), 773. https://doi.org/10.25104/warlit.v26i12.956", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 690, "width": 228, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Banerjee, A., Duflo, E., & Qian, N. (2020). On the road: Access to transportation infrastructure and economic growth in China. Journal of Development Economics, 145(January), 2–5. https://doi.org/10.1016/j.jdeveco.2020.10244", "type": "List item" }, { "left": 439, "top": 44, "width": 93, "height": 8, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rekayasa , 14 (1): 2021 | 105", "type": "Page header" }, { "left": 89, "top": 64, "width": 8, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 83, "width": 229, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Du, G., Sun, C., & Weng, J. (2016). Liner shipping fleet deployment with sustainable collaborative transportation. Sustainability (Switzerland), 8(2), 2–5. https://doi.org/10.3390/su8020165", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 155, "width": 228, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Julien Brunel. (2015). Freight transport and economic growth : an empirical explanation of the coupling in the EU using panel data. Laboratoire d’économie Des Transports, 2–3.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 215, "width": 228, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Lasserre, F. (2004). Logistics and the Internet: Transportation and location issues are crucial in the logistics chain. Journal of Transport", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 255, "width": 228, "height": 72, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Geography, 12(1), 73–84. https://doi.org/10.1016/S0966- 6923(03)00027-9 Mansouri, S. A. (2015). Multi-objective decision support to", "type": "Table" }, { "left": 89, "top": 314, "width": 204, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "enhance environmental sustainability in maritime shipping: A review and future directions. Transportation Research Part E: Logistics and Transportation Review, 78, 3–18.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 386, "width": 228, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mustafa, F. S., Khan, R. U., & Mustafa, T. (2021). Technical efficiency comparison of container ports in Asian and Middle East region using DEA. Asian Journal of Shipping and Logistics, 37(1), 12–19.", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 459, "width": 228, "height": 66, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Nguyen, P. N., Woo, S. H., Beresford, A., & Pettit, S. (2020). Competition, market concentration, and relative efficiency of major container ports in Southeast Asia. Journal of Transport Geography,", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 512, "width": 205, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "83(January), 3–5. https://doi.org/10.1016/j.jtrangeo.2020.10265", "type": "Table" }, { "left": 89, "top": 538, "width": 8, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 558, "width": 229, "height": 79, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Özer, M., Canbay, Ş., & Kırca, M. (2020). The impact of container transport on economic growth in Turkey: An ARDL bounds testing approach. Research in Transportation Economics, November 2019, 3–5. https://doi.org/10.1016/j.retrec.2020.101002", "type": "Table" }, { "left": 65, "top": 644, "width": 228, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Priftis, A., Papanikolaou, A., & Plessas, T. (2017).", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 657, "width": 50, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Parametric", "type": "Table" }, { "left": 89, "top": 657, "width": 204, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "design and multiobjective optimization of containerships. Journal of Ship Production and Design, 33(1), 46–59. https://doi.org/10.5957/JSPD.33.1.150029", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 716, "width": 228, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Risso, W. A., & Carrera, E. J. S. (2012). Inequality and economic growth in China. Journal of Chinese Economic and Foreign Trade Studies, 5(2), 80–", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 64, "width": 16, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "90.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 77, "width": 201, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "https://doi.org/10.1108/17544401211233453", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 96, "width": 228, "height": 53, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ting, S.-C., & Tzeng, G.-H. (2015). Ship scheduling and cost analysis for route planning in liner shipping. Maritime Economics & Logistics, 5(4), 378–392.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 155, "width": 228, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tolofari, S., Button, K., & Pitfield, D. (2011). An econometric analysis of the cost structure of the tanker sector of the shipping industry.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 195, "width": 204, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "International Journal of Transport Economics/Rivista Internazionale Di Economia Dei Trasporti, 50(12), 71–84.", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 241, "width": 228, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wallinga, H. T. (2018). Ships and sea-power before the great Persian War: the ancestry of the ancient trireme. Brill, 99(1), 101–102.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 287, "width": 228, "height": 40, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wang, X. (2015). Container Vessel Fleet Expansion Decision-Making Under Certain Conditions. MSc in Maritime Economics and Logistics, 3–6.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 333, "width": 228, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wicaksana, S. A. (2017). Analisis Perbandingan Antar Moda Pengiriman Kendaraan : Studi Kasus Jakarta - Surabaya Analisis Perbandingan Antar Moda Pengiriman Kendaraan : Studi Kasus Jakarta - Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 419, "width": 228, "height": 93, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zhao, H., Meng, Q., & Wang, Y. (2019). Exploratory data analysis for the cancellation of slot booking in intercontinental container liner shipping: A case study of Asia to US West Coast Service. Transportation Research Part C: Emerging Technologies, 106(January), 243– 263. https://doi.org/10.1016/j.trc.2019.07.009", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 518, "width": 228, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Zhen, L., Hu, Y., Wang, S., Laporte, G., & Wu, Y.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 531, "width": 204, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2019). Fleet deployment and demand fulfillment for container shipping liners.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 558, "width": 204, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Transportation Research Part B: Methodological, 120, 15–32. https://doi.org/10.1016/j.trb.2018.11.011", "type": "Table" } ]
b2a339b7-8279-a8b3-0905-3f0de12cc910
https://jurnal.stiepas.ac.id/index.php/bistek/article/download/220/207
[ { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Section header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 130, "top": 100, "width": 367, "height": 50, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LEMBAGA JAMINAN SOSIAL", "type": "Section header" }, { "left": 126, "top": 223, "width": 375, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dhea Perdana Coenraad 1 , Imam Heryanto 2 , Haris Nurdiansyah 3 , Jimmy Rusjiana 4", "type": "Text" }, { "left": 170, "top": 255, "width": 283, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan, Bandung 1,2,3,4", "type": "Text" }, { "left": 130, "top": 269, "width": 367, "height": 29, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Email: [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3 , [email protected] 4", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 343, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 387, "width": 400, "height": 90, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to see to what extent the effectiveness of an information system that has just been implemented in a social security institution where this system is a replacement for the previous system which is considered less effective in managing archives. Based on the results of research and testing, it was found that this new system has a better effectiveness value and a far more optimal level of accuracy in archiving management.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 503, "width": 343, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: information systems, archives, social security institutions.", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 544, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 576, "width": 400, "height": 106, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat sejauh mana efektifitas sebuah system informasi yang baru diterapkan disebuah Lembaga jaminan social dimana system ini merupakan pengganti dari system sebelumnya yang dianggap kurang efektif dalam pengelolaan kearsipan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian didapatkan hasil bahwa system yang baru ini memiliki nilai efektiftitas yang lebih baik dan tingkat keakuratan pengelolaan kearsipan yang jauh lebih optimal.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 708, "width": 340, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: sistem informasi, kearsipan, lembaga jaminan social.", "type": "Text" }, { "left": 118, "top": 20, "width": 236, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis dan Iptek Vol.14, No. 1, April 2021, 1-16", "type": "Page header" }, { "left": 118, "top": 35, "width": 79, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN : 2502-1559", "type": "Page header" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 110, "width": 400, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelolaan arsip merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Arsip adalah bukti dan rekaman kegiatan atau transaksi mulai dari awal sampai akhir kegiatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. (Eveleigh, 2017) Arsip dapat digunakan baik untuk keperluan penggunaan data dan informasi internal maupun untuk eksternal organisasi. (Feng, 2017) Salah satu informasi yang sangat penting bagi suatu organisasi adalah rekaman dari kegiatan organisasi itu sendiri. Rekaman tersebut terdapat pada arsip. (Barros, de Toledo Carneiro & Wanderley, 2019)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 252, "width": 400, "height": 218, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arsip belum dianggap sebagai hal penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Buktinya, hal ini terbukti dengan banyaknya arsip milik negara yang hilang, aset negara yang raib karena tidak adanya dukungan dokumen arsip, sulit menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat di sebuah organisasi, penumpukan arsip disembarang tempat, dan pengelolaan arsip yang sembarangan. Menurut Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan “Permasalahan arsip di negara kitaIndonesia sedemikian kompleks sehingga perlu adanya pengelolaan . Padahal arsip perlu dikelola dengan baik mengingat ini adalah sebuah catatan penting,” kata Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan. Hasil pembinaan kearsipan yang dilakukan ANRI melalui kegiatan pengawasan dan evaluasi menunjukkan hanya sebagian kecil dari 179 K/L atau kementrian dan lembaga, 167 perguruan tinggi negeri, 146 badan usaha milik negara (BUMN), 34 pemerintah daerah provinsi, dan 514 kabupaten/kota, yang mengelola arsipnya dengan baik.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 491, "width": 400, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagai suatu lembaga yang bergerak dalam hal asuransi Sosial, Lembaga Jaminan Sosial dihadapkan pada banyaknya arsip yang perlu dikelola setiap hari, bulan dan bahkan setiap tahunnya. Penulis mencatat tidak kurang dari 20 lembar dokumen yang masuk atau keluar setiap harinya pada satu unit kerja di Lembaga Jaminan Sosial, dimana dokumen tersebut berhubungan dengan data, catatan, dan atau keterangan terkait pengelolaan jaminan atau kegiatan operasional lembaga. Diperlukan upaya dan penanganan khusus terhadap arsip arsip tersebut agar dalam penggunaannya menjadi lebih mudah, terstruktur dan cepat dapat diakses kembali saat diperlukan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 649, "width": 400, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kondisi yang terjadi saat ini masih belum menunjukkan adanya penataan yang baik dimana saat ini arsip lebih banyak dibukukan dalam bentuk file yang tersimpan dan tersusun pada lemari-lemari dan flying cabinet sehingga tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu dapat menimbulkan masalah ketika arsip tersebut dibutuhkan seperti akses kembali yang membutuhkan waktu yang cukup lama karena arsip tertumpuk dan juga perlu adanya bagian khusus yang menangani hal tersebut. Tidak jarang penulis melihat petugas kerepotan mengurus", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "arsip yang masuk dan keluar sehingga kerap kali memakan waktu yang lama ketika ada klaim dari pihak tertentu yang membutuhkan mengakses kembali data- data kearsipan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 151, "width": 400, "height": 138, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengelolaan kearsipan pada Lembaga Jaminan Sosial seyogyanya sudah cukup baik namun seiring berkembangnya teknologi maka perlu ada pembenahan dan upaya baru dalam memudahkan pengarsipan yang dilakukan sehingga memberikan kemudahan dalam penyimpanan dan pengaksesan kembali sehingga kegiatan kerasipan ini dapat berjalan dengan lebih baik dan terkontrol secara jelas dan nyata. Kemajuan teknologi menuntut organisasi untuk serba cepat dan praktis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak terkecuali dalam hal pengarsipan dimana saat ini organisasi dituntut untuk mampu melayani dengan waktu yang singkat dan akses data yang cepat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 310, "width": 400, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. (Stair & Reynolds, 2020). Kearsipan merupakan aktivitas penerimaan, pencatatan, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan, dan pemusnahan arsip. (Feng, 2017)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 421, "width": 400, "height": 186, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karena sebab itulah penggunaan sistem berbasis komputer sangat diperlukan untuk menampung data–data detail dari setiap organisasi yang mendaftarkan para pegawainya untuk mengikuti jaminan social tenaga kerja. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada sangat memudahkan bagi organisasi khususnya Lembaga Jaminan Sosial untuk melakukan pengelolaan arsip berbasis digital yang memberikan kemudahan dan kecepatan dalam penyimpanan dan pengaksesan dari arsip yang ada dalam organisasi. Selain itu penggunaan teknologi informasi ini bisa memberikan solusi terbaik terkait permasalahan kearsipan yang selama ini penulis lihat dialami oleh Lembaga Jaminan Sosial dimana dengan sebuah sistem informasi yang memadai tentang kearsipan dapat memberikan jawaban dari kesulitan institusi dalam melakukan pengelolaan kearsipan di wilayah operasionalnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 624, "width": 134, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 651, "width": 400, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lokasi penelitian dilakukan di Lembaga jaminan social di wilayah Jawa Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai tetap di Lembaga jaminan social tersebut yang berada pada bagian kearsipan dengan jumlah 52 orang. Data penelitian yang digunakan adalah data primer yaitu berupa kuesioner terkait dengan penggunaan system lama dan system baru yang diterapkan.", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di dalam tahapan pengembangan sistem, ada beberapa tahap yang harus dilalui berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), yaitu perencanaan, analisis dan perancangan (Hevner & Chatterjee, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 148, "width": 158, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 175, "width": 400, "height": 106, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemajuan suatu organisasi memerlukan dukungan manajemen yang tepat. Untuk mengelola manajemen memerlukan data dan informasi. Salah satu sumber data adalah arsip, karena arsip adalah bukti dan rekaman kegiatan atau transaksi mulai dari kegiatan sampai akhir kegiatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Arsip- arsip tersebut digunakan baik untuk keperluan intern (penggunaan data dan informasi untuk keperluan internal kantor) maupun untuk keperluan ektern (pelayanan kepada masyarakat dan peserta).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 298, "width": 400, "height": 91, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Salah satu informasi yang sangat penting bagi suatu lembaga adalah rekaman dari kegiatan lembaga itu sendiri. Rekaman tersebut terdapat pada arsip. Data diolah menjadi informasi secara manual maupun komputer. Informasi digunakan untuk mengambil keputusan. Walaupun sudah dikelola oleh komputer, arsip harus tetap disimpan sebagai bahan bukti yang otentik. Di sinilah letak pentingnya Digitalisasi Arsip.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 406, "width": 400, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pentingya pelaksanaan Digitalisasi Arsip juga bertujuan untuk meningkatkan proses pencarian arsip yang dibutuhkan. Demikian pula halnya Digitalisasi Arsip ini adalah salah satu upaya antisipasi terjadinya klaim ganda dari peserta Lembaga Jaminan Sosial.Berikut adalah pemberkasan yang dilakukan selama ini pada Lembaga jaminan social :", "type": "Text" }, { "left": 258, "top": 657, "width": 110, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Alur bagan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 685, "width": 400, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari gambar alur bagan terlihat bahwa dokumen yang masuk senantiasa diterima oleh admin adapun dokumen tersebut berupa data-data mitra kerjasama lembaga jaminan sosial yang memuat data-data penting seperti data karyawan dan lain sebagainya. Data yang diterima tersebut akan dilakukan pengecekan oleh admin", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan jika sudah dinyatakan cukup dan sesuai maka dokumen tersebut akan disimpan di lemari khusus yang digunakan dalam menyimpan arsip-arsip perusahaan tersebut. Sistem yang digunakan lembaga jaminan sosial pada dasarnya masih bersifat konvensional sehingga ada kesan data yang digunakan lebih lambat dan kurang optimal dalam penyimpanan nya. Berikut beberapa masalah yang yang timbul dikantor bagian administrasi yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 183, "width": 382, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Pencatatan dokumen yang berasal dari mitra ataupun dokumen yang sifatnya internal masih dikerjakan secara manual dan menggunakan tulis tangan.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 231, "width": 382, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Ada beberapa dokumen yang penyimpanannya tidak sesuai dengan urutannya sehingga menyulitkan dalam proses pencarian.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 262, "width": 382, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Pengelolaan kearsipan membutuhkan proses waktu yang cukup lama untuk mengetahui arsip yang disimpan dan mengakses data-data yang disimpan.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 294, "width": 382, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Pegawai pada umumnya mengalami ksulitan dalam melakukan akses arsip yang dibutuhkan tidak jarang arsip yang dibutuhkan perlu waktu yang cukup lama untuk dapat di akses kembali karena metode pencarian yang cukup sulit dan dokumen yang banyak sehingga menyulitkan pegawai untuk mencari dokumen tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 373, "width": 382, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Serta ada beberapa dokumen yang rusak bahkan hilang ketika disimpan dalam lemari penyimpanan.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 421, "width": 82, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis sistem", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 437, "width": 105, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Kebutuhan", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 465, "width": 400, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisa kebutuhan ini mencakup apa saja yang dibutuhkan agar sistem dapat berjalan secara optimal dan dapat maksimal saat digunakan adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 512, "width": 382, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Sistem yang dibuat pada dasarnya hanya merupakan sistem yang membantu dalam pengelolaan kearsipan yang ada di lembaga jaminan sosial.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 560, "width": 382, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Sistem yang dibuat digunakan untuk menyimpan data dan arsip lembaga secara digital melalui proses scan dan print.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 592, "width": 382, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Sistem yang digunakan dapat memudahkan pencarian atau akses kembali pada saat data tersebut diperlukan.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 624, "width": 382, "height": 42, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Program perancangan sistem management pengarsipan elektronik berbasis berbasih php dengan mysql sistem ini juga menggunakan sistem lan yang memungkinkan sitem berbagi file yang dan mengupload file yang penting.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 687, "width": 170, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Kebutuhan Operasional", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 703, "width": 400, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis kebutuhan ini mencangkup kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam menjalankan system agar dapat berjalan optimal hal ini dipandang dari sudut pandang perangkat keras dan perangkat lunaknya berikut penulis utarakan:", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 174, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebutuhan system Perangkat Keras", "type": "Section header" }, { "left": 131, "top": 104, "width": 382, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Unit Komputer dengan sepsifikasi (Prosesor minimal Core i5 generasi ke 6 3,2 GHz, Ram 8 gb, Vga Ati radeon atau Nvidia 4Gb , Harddisk 5 Tb)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 135, "width": 293, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Scanner dengan tipe terbaru untuk hasil scan yang jernih", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 151, "width": 313, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Printer untuk keperluan print out dari sistem yang digunakan", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 167, "width": 267, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Monitor dengan resolusi full HD atau 1920 X 1080", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 183, "width": 382, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Kebutuhan Software (Windows 10, Software XAMPP versi 1,9 keatas, Software Dreamweaver, Mysql)", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 227, "width": 400, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari data analisis kebutuhan tersebut tidak bersifat tetap dan dapat berubah tergantung dari kebutuhan dan juga modernisasi sistem kedepan sehingga bila ada perubahan mekanisme sistem maka hardware dan software harus disesuaikan. Analisa kebutuhan ini mengacu pada penggunaan sistem agar dapat berjalan optimal dan sesuai harapan user.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 318, "width": 104, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fitur Utama Sistem", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 346, "width": 400, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berikut kami sampaikan poin-poin yang diperlukan terkait Sistem Informasi Digitalisasi Arsip:", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 375, "width": 382, "height": 30, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Informasi Arsip: (Pengetahuan tentang Kearsipan, Informasi Terkini tentang Kearsipan Lembaga Jaminan Sosial, Konten Video Tutorial)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 407, "width": 382, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Digitalisasi Arsip: (Import Database dari ELO Enterprise, Scanning dan Indexing Arsip)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 439, "width": 171, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Pencarian Arsip: (Detail Arsip)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 455, "width": 218, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Daftar Arsip: (Arsip Aktif, Arsip Inaktif)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 470, "width": 382, "height": 30, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Katalog Arsip: (Denah Rak Arsip, Rekapitulasi Boks Arsip, Cetak Label Arsip)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 502, "width": 382, "height": 30, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Peminjaman dan Permintaan Legal Arsip: (Peminjaman Arsip, Permintaan Legal Arsip, Reminder, Pengembalian Arsip)", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 536, "width": 364, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyusutan Arsip: (Pemindahan Arsip, Usulan Pemindahan Arsip, Berita Acara Pemindahan Arsip)", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 568, "width": 243, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Refresh Data: (Arsip Inaktif, Masa Retensi Arsip)", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 584, "width": 364, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemusnahan Arsip: (Usulan Pemusnahan Arsip, Update Status Arsip, Berita Acara Pemusnahan Arsip)", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 613, "width": 145, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": " Daftar Pemusnahan Arsip", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 644, "width": 126, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asumsi dan Dependensi", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 660, "width": 400, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruang lingkup fungsi digitalisasi arsip meliputi seluruh aspek kegiatan arsip Lembaga Jaminan Sosial terutama terkait dengan aspek Alih media arsip Lembaga Jaminan Sosial. Sistem Informasi Digitalisasi Arsip digunakan sesuai hak dan kewajiban karyawan Lembaga Jaminan Sosial yang berisikan materi mengenai Pengetahuan dan Informasi Arsip, Scanning dan Indexing Arsip,", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pencarian Arsip, Daftar Arsip, Katalog Arsip, Peminjaman dan Permintaan Legal Arsip, Jadwal Retensi Arsip dan Penyusutan Arsip.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 132, "width": 152, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kekurangan Sistem Saat Ini:", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 147, "width": 400, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saat ini aplikasi Digitalisasi Arsip masih menggunakan aplikasi ELO Enterprise yang perlu dilakukan pengembangan, yaitu Masih menggunakan Vendor (pihak ketiga), Masih bersifat local database (belum terpusat), Interface aplikasi belum user friendly dan Role user terbatas", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 392, "width": 159, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Arsitek desain sistem", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 420, "width": 400, "height": 154, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Desain sistem secara umum akan menggunakan sistem berbasis web, sistem yang akan diimplementasikan pada perangkat keras desktop yang dengan menggunakan software php dan mysql sebagai basis data yang akan digunakan sehingga sistem arsip yang saat ini digunakan secara konvensional dapat di konbersikan dengan baik dan efektif pada sebuah sistem berbasis komputer yang user friendly. Sistem ini juga membatasi otoritas user yang berhak menjalankan sistem tersebut jadi sistem ini tidak dapat diakses oleh semua pihak baik dalam kalangan internal perusahaan maupun dari pihak eksternal sistem dapat di akses oleh orang yang ditunjuk sebagai admin dalam penggunaan sistem tersebut yang kita sebut user admin.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 591, "width": 223, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perancangan database dan desain aplikasi", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 607, "width": 400, "height": 122, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perancangan sistem sering disebut dengan istilah desain yang dapat dikatakan adalah sebagai upaya atau proses penciptaan obyek baru. Proses yang dilakukan dalam pembuatan sebuah desain dalam basis data bertujuan untuk mendukung sistem informasi dan kearsipan elektronik pada lembaga jaminan sosial. Tujuan dari desain Database yaitu untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem tersebut, sehingga informasi yang dirancang akan dapat terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan harapan user. Sebagai pendukung perancangan sistem informasi, database Mysql digunakan sebagai media penyimpanan data dalam", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "aplikasi pengolaan arsip digital pada lembaga jaminan sosial. Berikut rancangan dalam desain aplikasi yang akan penulis gunakan :", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 132, "width": 97, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Struktur database", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 147, "width": 400, "height": 59, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Strukture database merupakan rancangan data base yang akan digunakan dalam sistem yang akan diimplementasikan dalam strukture database ini akan melibatkan beberapa tabel data yang akan menampung informasi tentang data terkait seperti tabel mitra ,tabel dokumen dan tabel cari dokumen.", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 223, "width": 284, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. mitra Lembaga Jaminan Sosial No Nama Field Tipe Lebar 1 ID_Mitra Text 30 2 Nama_perusahaan Text 50 3 Alamat Text 50 4 No_Telp Text 15", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 311, "width": 400, "height": 106, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel mitra lembaga jaminan sosial ini digunakan untuk menginput data-data dokumen yang diserahkan oleh lembaga lain yang menjadi mitra dari lembaga jaminan sosial dengan adanya tabel ini diharapkan dapat mempermudah pengaksesan kembali dokumen yang diperlukan bila disandarkan pada kemitraannya dengan lembaga jaminan sosial. Tabel ini nantinya akan diisi oleh informasi seputar perusahaan mitra lembaga jaminan sosial yang sudah memberikan dokumen-dokumen nya ke lembaga jaminan sosial.", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 434, "width": 284, "height": 85, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Dokumen Detail No Nama Field Tipe Lebar 1 ID_Dokumen Text 30 2 Nama_Dokumen Text 50 3 Asal_Dokumen Text 50 4 Tgl_Dokumen Text 15 5 Deskripsi Text 1000", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 535, "width": 400, "height": 201, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan data tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tabel dokumen detail akan memuat keseluruhan data-data yang diperlukan guna memudahkan dalam pencarian kembali dokumen yang tersimpan. ID_Dokumen merupakan kode unik yang digunakan untuk membedakan satu dokumen dengan dokumen lain sehingga tidak ada dokumen yang ganda hal ini akan memudahkan admin dalam pencarian dokumen nantinya. Nama dokumen memiliki fungsi memberikan penamaan terkait dengan dokumen yang di imput misalnya dokumen yang di inputkan adalah dokumen nama-nama pegawai yang terdaftar pada mitra lembaga jaminan sosial sehingga dengan begitu satu dokumen dengan dokumen lainnya dapat disesuaikan dengan metode alfabet yang lebih tersusun rapih. Asal dokumen ini menunjukan bahwa dokumen yang diterima berasal dari mana apakah dari sumber internal atau eksternal sehingga kalsifikasi dapat lebih mudah dilakukan. Terakhir tanggal dokumen memuat tanggal kapan dokumen itu diinputkan dengan begitu", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 310, "top": 804, "width": 9, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 27, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "lembaga jaminan sosial akan dapat melihat database sesuai dengan tanggal yang tertera pada saat penginputan dokumen.", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 126, "width": 284, "height": 97, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Cari Dokumen No Nama Field Tipe Lebar 1 ID_Dokumen Text 30 2 ID_Mitra Text 50 3 Asal_Dokumen Text 50 4 Tgl_Dokumen_Masuk Text 15 5 Nama_Perusahaan Text 50 6 Nama_Dokumen Text 30", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 238, "width": 400, "height": 138, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data tabel cari dokumen ini akan memuat informasi tentang dokumen yang akan diakses kembali setelah dokumen di inputkan hal ini digunakan untuk memudahkan admin dalam pencarian database yang sebelumnya cukup memakan waktu dalam proses pencarian. Untuk memudahkan pencarian maka dalam kolom database akan memunculkan ID_Dokumen dan ID_Mitra yang berfungsi untuk mencari dokumen yang sudah terinput berdasarkan kode unik yang diberikan sehingga pencarian dokumen akan dapat lebih baik dan lebih cepat juga efektif. Berikut tampilan awal form rancangan pengelolaan kearsipan lembaga jaminan sosial", "type": "Text" }, { "left": 255, "top": 477, "width": 116, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Menu Login", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 505, "width": 400, "height": 138, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3 tersebut menunjukan gambar login yang akan digunakan oleh admin kearsipan dimana username dan password diberikan oleh bagian kepegawaian sesuai dengan jabatan dan juga posisinya dalam pengelolaan kearsipan sehingga admin pengelolaan kearsipan dibagian front office bisa berbeda dengan bagian pengelolaan kearsipan yang ada dalam back office hal ini dimaksudkan untuk menghindari fraud-fraud yang bisa saja terjadi dan sebagai sistem kontrol kearsipan yang dilakukan oleh manajemen sehingga antara kepala arsip dengan pegawai bagian kearsipan akan memiliki username dan pass masing-masing juga tampilan yang berbeda.", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 740, "width": 113, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. Menu Input", "type": "Page footer" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 804, "width": 15, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 58, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada gambar 4 merupakan gambar tampilan awal input data kearsipan dimana dalam form tersebut seorang admin akan mudah melakukan input dokumen dan memberikan keterangan sesuai dengan kebutuhan yang akan membantu memudahkan dalam pengelolaan juga akses kembali arsip yang dibutuhkan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 164, "width": 153, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengujian pemakaian sistem", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 179, "width": 400, "height": 90, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merupakan suatu tahap yang sangat penting karena melakukan proses uji aplikasi sistem basis data yang akan di implementasikan, dan melakukan revisi jika sistem memiliki kekurangan-kekurangan serta memastikan bahwa sistems yang digunakan akan bebas dari kesalahan sebelum dilakukannya implementasi. Dari hasil program yang telah dirancang ini akan dilakukan proses uji sistem secara fungsional. Hasil pengujian dilakukan sebagai berikut pada table 4 dibawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 286, "width": 400, "height": 237, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Pengujian Form Pengujian Form Arsip Proses awal Admin menginput keterangan tentang dokumen terkait Proses System akan memunculkan form input data yang akan memberikan layanan pada user untuk melakukan input data sesuai dengan program yang direncanakan Hasil uji coba Data yang diinputkan melalui form masuk kedalam table data yang ada pada My sql sehingga data ter record dengan sempurna Kesimpulan Data form input data dapat digunakan sesuai dengan fungsinya dan memudahkan admin dalam melakukan proses penyimpanan. Diterima", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 538, "width": 400, "height": 90, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan data hasil pengujian form input data dokumen maka hasil pengujian bahwa data dapat tersimpan dengan sempurna dan data dapat terinput melalui system sesuai dengan perancangan awal sehingga dapat disimpulkan metode input melalui form data ini dapat diterima dan layak untuk diimplementasikan. Setelah melakukan pengujian form maka akan dilanjutkan dengan pengujian pencarian data seperti yang digambarkan dalam table 5 dibawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 645, "width": 400, "height": 98, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Pencarian Dokumen Pengujian Pencarian Dokumen Proses awal Admin melakukan pencarian dokumen yang akan digunakan yang sebelumnya telah tersimpan Proses Admin memasukan ID_Dokumen dan ID_Mitra yang sudah di inputkan", "type": "Table" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Section header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 804, "width": 15, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 233, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sebelumnya maka system akan secara lansgung mencari dokumen yang dibutuhkan tersebut dengan mengacu pada ID atau kode unik yang dimunculkan oleh system secara otomatis Hasil uji coba Data dokumen yang dibutuhkan akan muncul dalam system berdasarkan kategori Penomoran ID sehingga data yang dicari dapat langsung terakses tanpa harus mencari data-data lainnya Kesimpulan Metode pencarian dokumen dapat berjalan sesuai dengan perancangan system maka pencarian database ini berhasil dilakukan dan dapat diterima dalam proses implementasi system nantinya", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 336, "width": 400, "height": 107, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan data table 5 diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi system ammpu menampilkan dokumen yang dibutuhkan dalam waktu yang relative cepat dan efektif sehingga admin tidak akan lagi kesulitan dalam mengakses kembali dokumen yang telah di simpan sebelumnya hal ini menunjukan bahwa system pencarian data memberikan kemudahan bagi admin dan juga dapat mempersingkat waktu pencarian dari system kobnvensional yang sebelumnya diterapkan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 460, "width": 100, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bagan Alur Sistem", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 590, "width": 112, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 5. Alur sistem", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 618, "width": 400, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari data alur system diatas terlihat bahwa proses alur system yang pertama akan dipakai adalah scan dokumen proses scan dokumen ini adalah sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 650, "width": 169, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Admin membuka login system", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 665, "width": 310, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Maka system akan menampilkan menu menu scan dokumen", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 681, "width": 175, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Proses scan dokumen dilakukan", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 697, "width": 382, "height": 43, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Setelah dokumen terscan maka admin wajib mengentrikan data dan melakukan indexing terhadap dokumen yang sudah terscan tersebut dan mengklik selesai", "type": "List item" }, { "left": 250, "top": 485, "width": 43, "height": 4, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Scan dan Indexing:", "type": "List item" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 804, "width": 15, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12", "type": "Page footer" }, { "left": 131, "top": 88, "width": 382, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Dokumen yang terscan dan juga data-data yang di entrikan dalam form input data akan tersimpan atau terecord dalam database system.", "type": "List item" }, { "left": 257, "top": 234, "width": 112, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 6. Alur proses", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 262, "width": 400, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data alur sistem yang berikutnya adalah dalam proses pencarian dokumen berikut langkah-langkah yang akan dilakukan admin terkait dengan pencarian dokumen :", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 294, "width": 166, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Admin membuka login sistem", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 310, "width": 382, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Masuk kedalam sistem dan sistem akan menampilkan dokumen dokumen yang telah tersimpan sebelumnya berdasarkan alpabet dan juga berdasarkan ID_Dokumen", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 357, "width": 382, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Admin dapat menggunakan form search dokumen dan memasukan kata kunci untuk mencari dokumen seperti Id dokumen atau Id mitra bisa juga nama dokumen yang diperlukan.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 405, "width": 382, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Maka sistem akan menampilkan dokumen sesuai dengan input keyword yang dimasukan sehingga admin dapat langsung melihat data dokumen yang dicarinya.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 453, "width": 382, "height": 74, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Dokumen yang dicari dapat ditampilkan secara detail dengan mengklik tampilkan dokumen secara detail sehingga sistem akan memunculkan dokumen secara lengkap juga dengan informasi data yang di input yang berkaitan dengan dokumen tersebut seperti nama dokumen,id dokumen asal dokumenntgl dokumen dll.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 532, "width": 382, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Tampilan detail akan disimpan dalam database untuk digunakan dilain waktu sehingga proses pencarian dokumen akan berjalan sangat cepat dan sangat efektif.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 592, "width": 193, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peminjaman/Pemindahan/Pemusnahan:", "type": "Text" }, { "left": 243, "top": 704, "width": 141, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 7. Alur peminjaman", "type": "Caption" }, { "left": 258, "top": 130, "width": 23, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. 2. Pencarian:", "type": "Picture" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 804, "width": 15, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alur sistem yang ketiga adalah sistem peminjanan/pemindahan atau pemusnahan adapun langkah yang dilakukan adalah", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 120, "width": 355, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. User membuka aplikasi sistem dengan login sesuai dengan posisinya", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 135, "width": 382, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Maka sistem akan tampilkan form secara detail terkait dengan dokumen yang tersimpan", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 167, "width": 382, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. User dapat melakukan permintaan terhadap sistem baik itu permintaan peminjaman pemindahan atau pemusnahan dokumen pada sistem tersebut", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 199, "width": 382, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Maka sistem akan meneruskan permintaan tersebut pada pejabat yang terkait yang akan memutuskan apakah permintaan diterima atau ditolak", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 231, "width": 382, "height": 26, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Maka pejabat yang berwenang akan menerima notif permintaan dari sistem terkait permintaan yang diminta tadi", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 262, "width": 382, "height": 43, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Pejabat berwenang dapat mengecek data yang diminta secara detail sebelum memutuskan kebijakan apakah permintaan itu akan di pemunhi atau ditolak", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 310, "width": 382, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Jika pejabat berwenang sudah melakukan pengecekan data maka keputusan akan diambil apakah data itu ditolak atau diterima", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 342, "width": 382, "height": 42, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Maka user yang melakukan permintaan akan menerima notifikasi atrau jawaban dari pejabat yang berwenang terkait permintaan yang diusulkannya.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 389, "width": 382, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Maka sistem akan merecord kejadian tersebut dan akan menyimpannya dalam database sistem", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 433, "width": 250, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan Penelitian Produk Akhir Konsep pengelolaan sistem informasi kearsipan", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 465, "width": 400, "height": 138, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsep sistem pengelolaan informasi kearsipan yang sedang berjalan di Lembaga jaminan social saat ini, pada manajemen pengelolaan arsip saat ini masih menggunakan konsep konvensional adapun konsep digital namun masih melibatkan pihak ketiga sehingga kerahasiaan dokumen tidak terlalu terjaga. Dengan sistem yang pada umumnya masih mengandalkan cara konvensional ini pengelolaan kearsipan berjalan kurang efektif. Dengan penyusunan arsip menggunakan map dan filling cabinet di dalam lemari. Yang membutuhkan persedian tempat untuk peletakan lemari, filling cabinet, rak dan sebagainya sehingga pengelolaan kearsipan dirasakan kurang berjalan efektif.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 620, "width": 400, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Permasalahan Yang Dihadapi Perusahaan Dalam Pengelolahan Arsip Dinamis", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 651, "width": 400, "height": 75, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sistem pengolahan kearsipan di Lembaga jaminan sosial masih menggunakan sistem arsip konvesial dan digital yang belum berjalan optimal, dan untuk penyimpanan arsip dinamis menggunakan sitem digital yang masih melibatkan pihak ketiga dan local database. Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan kemungkinan data yang tidak akurat. Berikut uraian yang digunakan peneiti", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 804, "width": 15, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 27, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "untuk menemukan permasalahan apa saja yang terjadi dalam kantor bagian administrasi:", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 120, "width": 382, "height": 42, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Identifikasi masalah langkah awal dalam deskripsikan data, dengan melakukan identifikasi masalah bertujuan untuk mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi.", "type": "List item" }, { "left": 131, "top": 167, "width": 382, "height": 43, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Menganalisis sistem mengnalisis sistem dari kebutuhan yang diharapkan. Sehingga dapat diusulkannya perbaikan-pebaikan guna menunjang peningkatan sistem kearsipan menjadi lebih baik.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 227, "width": 400, "height": 27, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aplikasi Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Arsip Digital Di Lembaga Jaminan Sosial.", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 258, "width": 400, "height": 202, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rancangan sistem informasi manajemen earsip dinamis yang berbasis php dan Mysql. Dari hasil perancangan sistem yang ada dan sudah dijelaskan pada sub bab diatas perencanaan sistem ini akan digunakan sebagai alternative untuk memecahkan masalah yang ada di Lembaga jaminan sosial. Maka dari itu penulis melakukan perancangan kearsipan yaitu dengan menggunakan PHP dan Mysql sebagai aplikasi untuk merubah arsip yang tadinya berifat konvensial dan digital yang masih berorientasi pada pihak ketiga menjadi sistem kearsipan instansi yang dapat dikelola sendiri dan merubah arsip konvensional menjadi arsip elektronik guna untuk mempermudah dalam pengolaan kearsipan serta untuk mempermudah dalam mengetahui informasi data kearsipan di Lembaga jaminan social yang ada saat ini. Dan arsip yang telah diolah dapat tersimpan rapi dalam program database yang baik dan benar. Berikut beberapa rancangan dalam desain aplikasi yang akan dibuat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 477, "width": 400, "height": 154, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Struktur tabel database Pembuatan aplikasi database pengarsipan Lembaga jaminan social ini yang terdiri dari: Tabel Dokumen, table pencarian dokumen dan table peminjaman, pemindahan dan pemusnahan dokumen. Query Hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang fungsinya bertujuan untuk mengatur operasi database. Perancangan query ditampilkan berdasarkan tabel yang telah dibuat dan dijadikan sebagai sumber data untuk mendesain form dan report dalam sistem informasi manajemen pengelolaan kearsipan di Lembaga jaminan social ini. Form yang dirancang sesuai kebutuhan perusahaan. Tampilan perancangan form di desain berdasarkan data table dan juga dibuat user friendly sehingga mudah untuk digunakan bagi user.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 676, "width": 84, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 703, "width": 400, "height": 43, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan berdasarkan hasil dari analisis perancangan dan pengujian maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen pengelolaan kearsipan yang berbasis computer pada Lembaga jaminan sosial, dan memiliki basis data", "type": "Text" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 804, "width": 15, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 400, "height": 138, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(database). Diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dialami yang terkait dengan kearsipan di Lembaga jaminan sosial. Aplikasi perangkat lunak PHP dan Mysql dapat dijadikan sebuah software alternative yang dapat digunakan dalam perancangan sistem pengelolaan kearsipan. Dengan adanya basis data (database) pada sistem informasi manajemen pengelolaan kearsipan dengan komputer dan menggunakan Mysql, mempermudah pencarian dokumen yang dibutuhkan. Report dan laporan yang dibuat sesuai berbasis PHP yang telah dibuat dan diformat dengan mudah, cepat dan akurat.serta efektif dalam mencari dokumen-dokumen yang sudah tersimpan cukup lama.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 246, "width": 400, "height": 234, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun beberapa saran yang penulis harapkan agar dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas yaitu perancangan sistem yang sudah dilakukan saat ini masih belum sepenuhnya sempurna maka perlu ada upaya terus menerus dalam menyempurnakan sistem sesuai dengan kebutuhan dan tantangan jaman. Perancang sistem informasi pengelolaa kearsipan yang penulis susun saat ini masih dikatakan sangat sederhana, untuk pengembangan selanjutnya diharapkan para peneliti lainnya dapat membuat perancangan yang lebih inovatif dan kreatif yang lebih memudahkan lagi dalam melakukan pengelolaan kearsipan. Untuk pihak kantor bagian administrasi gar dapat melakukan perawatan pada sistem informasi manajemen pengelolaan kearsipan baik dari segi software dan hardware agar sistem dapat bekerja dengan baik dan dapat terus beroperasi secara optimal serta tidak menimbulkan pengeluaran biaya yang besar dikemudian hari. Kemajuan teknologi yang begitu pesat harus dapat terimplementasi dalam sistem yang ada sehingga dalam prosesnya sistem ini akan terus sesuai dengan tuntutan jaman dan kebutuhan organisasi yang akan semakin besar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 513, "width": 72, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 540, "width": 401, "height": 75, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Barros, A., de Toledo Carneiro, A., & Wanderley, S. (2019). Organizational archives and historical narratives: Practicing reflexivity in (re) constructing the past from memories and silences. Qualitative Research in Organizations and Management: An International Journal , 14 (3), 280- 294. https://doi.org/10.1108/QROM-01-2018-1604", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 626, "width": 397, "height": 27, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Eveleigh, A. (2017). Participatory archives. Currents of archival thinking , 2 , 299- 326.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 663, "width": 400, "height": 27, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Feng, H. (2017). Identity and archives: return and expansion of the social value of archives. Archival Science , 17 (2), 97-112.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 701, "width": 401, "height": 43, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hevner, A., & Chatterjee, S. (2010). Design science research in information systems. In Design research in information systems (pp. 9-22). Springer, Boston, MA.", "type": "List item" }, { "left": 139, "top": 40, "width": 349, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coenraad, Studi Eksplanatori Mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi", "type": "Page header" }, { "left": 284, "top": 58, "width": 58, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "April, 2021", "type": "Page header" }, { "left": 113, "top": 781, "width": 331, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung", "type": "Text" }, { "left": 307, "top": 804, "width": 15, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 401, "height": 27, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Stair, R., & Reynolds, G. (2020). Principles of information systems . Cengage Learning.", "type": "Text" } ]
27c623f6-9b2b-859b-2dd2-7a1d97c95757
https://ojs.unimal.ac.id/index.php/averrous/article/download/397/322
[ { "left": 85, "top": 57, "width": 162, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efek Pemberian Kalsitriol (1α,25 (OH)2 D3)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 174, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh", "type": "Page footer" }, { "left": 504, "top": 781, "width": 6, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9", "type": "Page footer" }, { "left": 92, "top": 85, "width": 414, "height": 37, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EFEK PEMBERIAN KALSITRIOL (1α,25 (OH) 2 D 3 ) TERHADAP KADAR CYCLIC AMP KULTUR KARDIOMIOSIT", "type": "Section header" }, { "left": 254, "top": 155, "width": 87, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cut Sidrah Nadira *", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 169, "width": 282, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Lhokseumawe-Aceh, 24352, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 197, "width": 202, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "* Corresponding Author: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 239, "width": 39, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 258, "width": 372, "height": 212, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Defisiensi kalsitriol dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Hal ini dikaitkan dengan penurunan fosforilasi troponin I (TnI) di Ser23/24. Fosforilasi TnI di Ser23/24 berperan dalam regulasi Mg-ATPase miofilamen dan sensitivitas miofilamen terhadap Ca 2+ yang selanjutnya mempengaruhi respon frekuensi dan kekuatan ejeksi ventrikel. Ser23/24 TnI ini diketahui merupakan substrat spesifik PKA. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah efek kalsitriol terhadap peningkatan fosforilasi TnI mempunyai jalur mekanisme aksi yang juga melalui cAMP/PKA. Penelitian ini merupakan eksperimental murni menggunakan rancangan pre-post test with control group dengan sampel kultur primer kardiomiosit Sprague-Dawley jantan dewasa. Kardiomiosit diinkubasi kalsitriol selama 5 menit kemudian kadar cAMP diukur menggunakan metode ELISA. Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya korelasi antara peningkatan TnI terfosforilasi dengan kadar cAMP (p>0,05). Penelitian ini masih belum dapat membuktikan adanya jalur aktivasi cAMP/PKA oleh kalsitriol dalam mekanisme peningkatan TnI terfosforilasi pada kardiomiosit.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 477, "width": 283, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: cAMP; kalsitriol; kontraktilitas; kardiomiosit; troponin I.", "type": "Text" }, { "left": 436, "top": 57, "width": 74, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cut Sidrah Nadira", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 12, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10", "type": "Page footer" }, { "left": 336, "top": 783, "width": 174, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 85, "width": 385, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CALCITRIOL (1α,25 (OH) 2 D 3 ) EFFECT ON CYCLIC AMP LEVEL OF CULTURED CARDIOMYOCYTES", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 149, "width": 41, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 167, "width": 372, "height": 212, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Calcitriol deficiency increases the risk of cardiovascular diseases. It is associated with decreasing phosphorilated-TnI at Ser23/24. Phosphorilated Ser23/24-TnI contributes in regulation of myofilament Mg-ATPase and Ca 2+ sensitivity which control ventricular ejection force and frequency response. Ser23/24-TnI is known to be one of PKA specific substrat. The aim of this research is to studi if the calcitriol effect on increasing cardiomyocytes phosphorylated-TnI involves cAMP/PKA signaling cascade. This is a true experimental study by pre-post test with control group design. It used primary cultured cardiomyocytes of adult male Sprague-Dawley ventricles as the samples. Cardiomyocytes was incubated in calcitriol for 5 minutes, then cAMP level was measured by ELISA method. The results showed decreasing of cAMP level in each groups, and there was also no significant correlation observed between increased phosphorylated-troponin I and cAMP level in this research (p>0,05). In this research,the involvement of cAMP/PKA signaling cascade in elevated cardiomyocytes phosphorylated-TnI was still undetermined.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 387, "width": 348, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : calcitriol; contractility; cardiomtocytes; cAMP; phosphorilated-troponin I.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 162, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efek Pemberian Kalsitriol (1α,25 (OH)2 D3)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 174, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh", "type": "Page footer" }, { "left": 498, "top": 781, "width": 12, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 64, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 104, "width": 41, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 201, "height": 97, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penelitian menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D berkaitan dengan peningkatan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Rendahnya kadar 25(OH)D 3 serum berkorelasi positif dengan derajat klasifikasi gagal jantung menurut New York Heart Association (NYHA). 1", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 204, "width": 201, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kardiomiosit pada kondisi gagal jantung tidak mampu meningkatkan kemampuan kontraksi dan kecepatan relaksasinya jika diberi stimulus stress ataupun latihan. 2,3", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 261, "width": 201, "height": 155, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penurunan kontraktilitas ini karena adanya penurunan densitas reseptor β dan down regulation dari reseptor β, penurunan aktivitas PKA serta fosforilasi troponin I pada Ser23/24. 4,5 Penurunan fosforilasi troponin I akan menyebabkan terjadinya penurunan kecepatan pergerakan filament ( sliding filament) dan peningkatan sensitivitas kalsium yang berakibat pada penurunan kemampuan kontraksi dan kecepatan relaksasi kardiomiosit. 4,5", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 418, "width": 201, "height": 126, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peran kalsitriol pada jalur konduksi sinyal, kontraksi miokardium, serta fungsi diastolik 6,7 terjadi melalui regulasi influks kalsium; pelepasan kalsium cadangan intraseluler dari retikulum sarkoplasma; modulasi adenilat siklase, fosfolipase C, dan aktivitas protein kinase; serta perubahan status fosforilasi protein seluler seperti phospholamban dan troponin I. 7,8,9", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 201, "height": 83, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fosforilasi troponin I dapat diperantarai oleh protein kinase A (PKA) maupun protein kinase C (PKC). 10 Jalur mekanisme kalsitriol dalam transduksi sinyal dan kontraktilitas kardiomiosit masih diperdebatkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 632, "width": 201, "height": 69, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mempelajari keterlibatan jalur cAMP/PKA oleh kalsitriol terhadap peningkatan fosforilasi TnI pada kultur kardiomiosit tikus.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 85, "width": 96, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Kultur Kardiomiosit", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 117, "width": 201, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kultur primer kardiomiosit berasal dari tikus jantan galur Sprague-Dawley usia dewasa (≥16 minggu). Metode isolasi dan kultur kardiomiosit yang dipakai pada penelitian ini menggunakan modifikasi metode Yamashita et al. (1997), dimana jantung tikus dieksisi, dicuci dengan larutan PBS dingin kemudian dicacah sampai dengan ukuran 1-2 mm. 11 Enzim yang digunakan pada proses digesti ini adalah kolagenase 1 mg/mL 11 dan medium yang digunakan adalah Dulbecco Modified", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 289, "width": 201, "height": 141, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Eagle’s Medium (DMEM) yang mengandung FBS 10%, Penisillin/Streptomisin 1%, dan Fungizone 0,5%. Hasil kultur kardiomiosit kemudian disubkultur di wadah kultur 24 sumuran menggunakan medium kultur yang mengandung FBS 10% pada 24 jam pertama dan FBS 5% pada 24 jam kedua. Kultur kardiomiosit tersebut selanjutnya dibagi menjadi", "type": "Table" }, { "left": 367, "top": 418, "width": 47, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kelompok", "type": "Table" }, { "left": 432, "top": 418, "width": 81, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pretest (tanpa", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 432, "width": 201, "height": 198, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perlakuan), K(-) (ethanol 0,2% + aminofilin 63,3 x 10 -6 M), D1 (kalsitriol 0,5 x 10 -8 M + aminofilin 63,3 x 10 -6 M), D2 (kalsitriol 1 x 10 -8 M (4,2 ng/mL) + aminofilin 63,3 x 10 -6 M), D3 (kalsitriol 2 x 10 -8 M (8,4 ng/mL) + aminofilin 63,3 x 10 -6 M), dan K(+) (epinefrin 2 x 10 -6 M + 63,3 x 10 -6 M). Waktu inkubasi untuk setiap kelompok adalah 5 menit. Jumlah sampel yang digunakan adalah 4 sampel untuk kelompok pre-test dan 4 sampel untuk masing-masing kelompok post test. Jumlah kardiomiosit yang digunakan untuk pemeriksaan kadar cAMP adalah 4x10 5 sel per sampel.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 644, "width": 100, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis kadar cAMP", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 662, "width": 201, "height": 70, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadar cAMP diperiksa menggunakan teknik ELISA sesuai dengan manual produk ( Rat/Mouse cAMP parameter assay kit – RnD #KGE012), dengan hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan pmol/mL", "type": "Text" }, { "left": 436, "top": 57, "width": 74, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cut Sidrah Nadira", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 12, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12", "type": "Page footer" }, { "left": 336, "top": 783, "width": 174, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 41, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Statistik", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 201, "height": 97, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data kadar cAMP dianalisis menggunakan Wilcoxon signed ranks test dan Uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Korelasi antara peningkatan fosforilasi troponin I dan kadar cAMP dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 217, "width": 107, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dan Pembahasan Hasil", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 245, "width": 201, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadar cAMP Penurunan kadar cAMP yang bermakna (p<0,05) dijumpai pada kelompok D2, D3, dan K(+) (Gambar 1).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 211, "width": 200, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Diagram batang rerata kadar cAMP ± simpangan baku sebelum dan sesudah inkubasi: ethanol 0,2% + aminofilin 63,3 x 10 -3 M (K(-)); kalsitriol 0,5 x 10 -8 M + aminofilin 63,3 x 10 -3 M (D1);", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 250, "width": 201, "height": 58, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kalsitriol 10 -8 M + aminofilin 63,3 x 10 -3 M (D2); kalsitriol 2 x 10 -8 M + aminofilin 63,3 x 10 -3 M (D3); dan epinefrin 2 x 10 -6 M + aminofilin 63,3 x 10 -3 M (K(+)) selama 5 menit. Pada kelompok D2, D3, dan K(+) dijumpai penurunan kadar cAMP yang bermakna.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 321, "width": 201, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perbedaan kadar cAMP yang bermakna (p<0,05) dijumpai antara kelompok K(-) dengan kelompok D2, D3, dan K(+); dan antara kelompok D1 dengan kelompok D2 dan D3 (p<0,05) (Tabel 2).", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 406, "width": 389, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Hasil analisis Kruskal-Wallis kadar cAMP setelah perlakuan selama 5 menit", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 433, "width": 372, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N Median (minimum dan maksimum) (pmol/mL) P Kadar cAMP post test K(-) 4 287.84 (227.38 - 340.63) a,b,c 0,010 D1 4 274.49 (270.74 - 311.70) d,e D2 4 213.32 (165.80 - 245.12) a,d D3 4 175.09 (165.80 - 239.72) b,e K(+) 4 177.55 (165.80 – 179.90) c", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 201, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Kruskal-Wallis. Keterangan: K(-): kelompok ethanol 0,2% + aminofilin 63,3 x 10-3 M; D1: kelompok kalsitriol 0,5 x 10 -8 M + aminofilin 63,3 x 10-3 M; D2: kelompok kalsitriol 10 -8 M + aminofilin 63,3 x 10-3 M; D3: kelompok kalsitriol 2 x 10 -8 M + aminofilin 63,3 x 10-3 M; dan K(+): kelompok epinefrin 2 x 10 -6 M + aminofilin 63,3 x 10-3 M.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 669, "width": 130, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji post hoc Mann-Whitney:", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 683, "width": 198, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Kadar cAMP kelompok K(-) berbeda bermakna dengan kelompok D2", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 708, "width": 198, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Kadar cAMP kelompok K(-) berbeda bermakna dengan kelompok D3", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 733, "width": 198, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Kadar cAMP kelompok K(-) berbeda bermakna dengan kelompok K(+)", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 545, "width": 198, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Kadar cAMP kelompok D1 berbeda bermakna dengan kelompok D2", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 570, "width": 198, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Kadar cAMP kelompok D1 berbeda bermakna dengan kelompok D3", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 607, "width": 201, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji korelasi Spearman antara kadar cAMP dengan kelompok dosis kalsitriol menunjukkan adanya korelasi yang kuat dengan arah korelasi negatif (p=0,002, r = - 0,785).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 678, "width": 200, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan antara fosforilasi troponin I dan kadar cAMP", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 707, "width": 201, "height": 40, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji korelasi Pearson menunjukkan tidak adanya korelasi yang bermakna (p >0,05) antara peningkatan fosforilasi", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 57, "width": 162, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efek Pemberian Kalsitriol (1α,25 (OH)2 D3)", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 783, "width": 174, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh", "type": "Page footer" }, { "left": 498, "top": 781, "width": 12, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 201, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "troponin I dan penurunan kadar cAMP setelah inkubasi kalsitriol selama 5 menit.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 128, "width": 60, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 146, "width": 41, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Regulasi", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 146, "width": 201, "height": 284, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "respon frekuensi dan kekuatan pada proses ejeksi ventrikel oleh troponin I diduga melalui proses transduksi langsung sinyal fosforilasi-yang-diinduksi oleh PKA yang dihantarkan troponin I ke sisi regulatorik troponin C. Ini akan mengubah sensitifitas dan afinitas troponin C terhadap ion kalsium, meningkatkan siklus pertukaran ion kalsium pada troponin C dan meningkatkan percepatan relaksasi. 12 Semakin panjang sarkomer otot teregang, maka semakin tinggi pula sensitivitas troponin C terhadap ion kalsium, taut antar filament juga semakin sempit dan pelepasan dan pengambilan kembali ion kalsium dari dan oleh retikulum sarkoplasma juga semakin besar. Keadaan ini terjadi sebagai mekanisme persiapan untuk menghasilkan kekuatan kontraksi yang lebih besar pada depolarisasi berikutnya. 13,14", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 432, "width": 200, "height": 40, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberian kalsitriol akut secara langsung meregulasi kecepatan dan kekuatan kontraksi kardiomiosit. 6", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 475, "width": 201, "height": 183, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peningkatan percepatan kontraksi dan relaksasi ini terjadi bersamaan dengan peningkatan fosforilasi troponin I dan phospholamban kardiomiosit. 7 Fosforilasi troponin I dapat diperantarai oleh protein kinase A (PKA) maupun protein kinase C (PKC). 10 Untuk mengetahui keterlibatan jalur cAMP/PKA dalam mekanisme aksi kalsitriol terhadap fosforilasi troponin I, pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar cAMP. Akan tetapi tidak dijumpai adanya peningkatan kadar cAMP pada kelompok", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 646, "width": 201, "height": 98, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D1,D2,D3 maupun K(+). Keterlibatan cAMP/PKA dalam mekanisme aksi kalsitriol terhadap peningkatan troponin I yang terfosforilasi pada penelitian ini belum dapat dibuktikan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurang optimalnya dosis aminofilin yang diberikan", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 86, "width": 201, "height": 283, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "sebagai penghambat fosfodiesterase (PDE), sehingga degradasi cAMP terjadi dengan cepat dan tidak lagi dijumpai adanya peningkatan saat dilakukan pemeriksaan ELISA. Kemungkinan lain yang mungkin terjadi adalah adanya aktivasi jalur aksi kalsitriol selain cAMP/PKA. Sisi fosforilasi spesifik Ser 23/24 sebelumnya diketahui sebagai sisi fosforilasi spesifik troponin I yang menjadi target PKA. Akan tetapi, beberapa isozim PKC ternyata dapat menyerupai aktivitas PKA dengan memfosforilasi substrat spesifik PKA troponin I di Ser23/24. 15,16 Ser23/24 troponin I dapat difosforilasi oleh PKC-δ 10 dan juga PKCβ II . 2 Fosforilasi troponin I di Ser23/24 baik oleh PKA maupun PKC berperan dalam regulasi sensitivitas miofilamen terhadap Ca 2+ dan Mg-ATPase miofilamen. 15,16", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 383, "width": 59, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 402, "width": 201, "height": 40, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemberian kalsitriol dapat meningkatkan fosforilasi troponin I secara bermakna, akan tetapi", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 430, "width": 201, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "keterlibatan cAMP/PKA dalam mekanisme aksi kalsitriol tersebut belum dapat dibuktikan pada penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 499, "width": 71, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 518, "width": 201, "height": 83, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pilz S, März W, Wellnitz B, Seelhorst U, Fahrleitner-Pammer A, Dimai HP et al . Association of vitamin D deficiency with heart failure and sudden cardiac death in a large cross-sectional study of patients referred", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 589, "width": 183, "height": 41, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "for coronary angiography. J Clin Endocrinol Metab 2008;93:3927-3935.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 632, "width": 201, "height": 98, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Messer AE, Jacques AM, Marston SB. Troponin I phosphorylation and regulatory function in human heart muscle: dephosphorylation of Ser23/24 on troponin I could account for the contractile defect in end-stage heart failure.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 718, "width": 183, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "J Mol Cell Cardiol 2007;42(1):247-59.", "type": "Table" }, { "left": 436, "top": 57, "width": 74, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cut Sidrah Nadira", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 781, "width": 12, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14", "type": "Page footer" }, { "left": 336, "top": 783, "width": 174, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 201, "height": 83, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Pi Y, Zhang D, Kemnitz KR, Wang H, Walker JW. Protein kinase C and A sites on troponin I regulate myofilament Ca 2+ sensitivity and ATPase activity in the mouse myocardium. J Physiol 2003;552(3):845-57.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 171, "width": 201, "height": 41, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Messer AE, Marston SB. Investigating the role of uncoupling of troponin I phosphorilation from", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 200, "width": 183, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "changes in myofibrillar Ca 2+ -sensitivity in the pathogenesis of cardiomyopathy. Front Physiol 2014;5:315.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 257, "width": 201, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Bodor GS, Oakeley AE, Allen PD, Crimmins DL, Ladenson JH, Anderson PAW. Troponin I phosphorilation in the normal and failing adult human heart. Circulation 1997;96(5):1495-500.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 328, "width": 201, "height": 84, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. Zhao G, Simpson RU. Interaction between vitamin D receptor with caveolin-3 and regulation by 1,25- dihydroxyvitamin D3 in adult rat cardiomyocytes. J Steroid Biochem Mol Biol 2010;121(1-2):159–63.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 414, "width": 201, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7. Green JJ, Robinson DA, Wilson GE, Simpson RU, Westfall MV. Calcitriol modulation of cardiac contractile performance via protein kinase C. J Mol Cell Cardiol 2006;41(2):350–9.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 486, "width": 201, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. Ün İ, Kurt AH, Batuş A, Büyükafşar K. Alfacalcidol suppresses α-receptor– mediated vasoconstriction via an endothelium dependent mechanism. Turk J Med Sci 2013;43:238–244.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 557, "width": 201, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. Tishkoff DX, Nibbelink KA, Holmberg KH, Dandu L, Simpson RU. Functional vitamin D receptor (VDR) in the T- tubules of cardiac myocytes: VDR knockout cardiomyocyte contractility.", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 629, "width": 158, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Endocrinology 2008;149(2):558-564.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 86, "width": 201, "height": 54, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10. Rapundalo ST. Cardiac protein phosphorylation: functional and pathophysiological correlates. Cardiovasc Res 1998;38(3):559–88.", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 143, "width": 201, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11. Yamashita N, Hoshida S, Nishida M,", "type": "List item" }, { "left": 330, "top": 157, "width": 180, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Igarashi J, Taniguchi N, Tada M et al . Heat shock-induced", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 171, "width": 183, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "manganese superoxide dismutase enhances the tolerance of cardiac myocytes to hypoxia–reoxygenation injury. J Mol Cell Cardiol 1997;29:1805–1813.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 243, "width": 201, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12. Solaro RJ, Rosevear P, Kobayashi T. The unique function of cardiac troponin I in the control of cardiac muscle contraction and relaxation. Biochem Biophys Res Commun 2008;369(1): 82-87.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 314, "width": 201, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13. Hoit BD, Walsh RA. Normal physiology of the cardiovascular system. In Fuster V, Walsh RA, O'Rourke RA, Poole- Wilson P, editors. Hurst's The Heart. New York: McGraw-Hill, 2008:83-109.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 386, "width": 201, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 11. Jakarta: EGC, 2008.", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 414, "width": 201, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15. Noland TA, Guo X, Raynor RL, Jideama NM, Averyhart-Fullard V, Solaro J, Kuo JF. Cardiac troponin I mutants: phosphorylation by protein kinases C and A and regulation of Ca 2+ -stimulated MgATPase of reconstituted actomyosin S-1. J Biol Chem 1995;270:25445-54.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 514, "width": 201, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16. Swiderek K, Jaquet K, Meyer HE, Schachtele C, Hofmann F, Heilmeyer LMG. Sites phosphorylated in bovine cardiac", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 557, "width": 182, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "troponin T and I: Characterization by 'P-NMR", "type": "Table" }, { "left": 330, "top": 586, "width": 183, "height": 40, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "spectroscopy and phosphorylation by protein kinases. Eur J Biochem 1990;190:575-82.", "type": "Text" } ]
cf444f76-fd5f-7fc7-55f0-1cfc83ef1acb
http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/quanta/article/download/4761/2003
[ { "left": 305, "top": 111, "width": 4, "height": 5, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A", "type": "Picture" }, { "left": 51, "top": 736, "width": 483, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A 53 | Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak, Volume 4, Nomor 1, 53-62 Copyright @ 2024 by Author, Published by UPT Publikasi dan HKI , IKIP Siliwangi . This is an open-access article under the CC–BY-SA license ( http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ )", "type": "List item" }, { "left": 176, "top": 44, "width": 259, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Contents lists available at https://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 60, "width": 371, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Quanta Journal (Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan)", "type": "Section header" }, { "left": 212, "top": 78, "width": 191, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Online ISSN 2614-2198 | Print ISSN 2614-6223", "type": "Text" }, { "left": 55, "top": 99, "width": 73, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Open Access Journals", "type": "Table" }, { "left": 150, "top": 98, "width": 305, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal homepage: https://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/quanta", "type": "Text" }, { "left": 170, "top": 17, "width": 271, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128", "type": "Page header" }, { "left": 51, "top": 135, "width": 470, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as Media for Reducing Aggressive Behavior of Junior High School Students", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 177, "width": 173, "height": 15, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Evi Zuhara 1 , Mila Mardewi Ubat 2", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 197, "width": 248, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Kota Banda Aceh, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 224, "width": 435, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ARICLE INFO Received: April 28; 2024 ; Revised: May 12, 2024; Accepted: May 20, 2024", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 251, "width": 54, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KEYWORDS", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 266, "width": 80, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Aggressive behavior;", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 276, "width": 71, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bakiak Panjang Game; Junior High School", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 308, "width": 37, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Students;", "type": "Text" }, { "left": 150, "top": 251, "width": 52, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 150, "top": 266, "width": 412, "height": 127, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The phenomenon of aggressive behavior still often occurs among teenagers and is included in discriminatory acts that are contrary to school and community norms. Aggressiveness can be manifested in the form of words or physical actions aimed at hurting other people. This research aims to find out how the use of the traditional bakiak panjang games reduces aggressive behavior in junior high school students. The research sample consisted of 12 students selected through a pretest using the purposive sampling method. Data was collected through a Likert scale questionnaire which measures students' level of aggressiveness. This questionnaire was distributed to class VII Babul Maghfirah students and the results were analyzed. The research results show that the calculated t value of 7.750 is higher than the t table value of 1.795, (7.750 > 1.795). This shows a decrease in the level of students' aggressive behavior. Therefore the alternative hypothesis (Ha) is accepted while the null hypothesis (Ho) is rejected. In conclusion, the implementation of the traditional bakiak panjang games can help reduce aggressive behavior in students. This research can be a reference for further research regarding the use of the bakiak panjang games as a medium to reduce students' aggressive behavior.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 405, "width": 60, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KATA KUNCI", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 420, "width": 76, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A Perilaku Agresif;", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 430, "width": 72, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Permainan Bakiak Panjang; Siswa Menengah pertama;", "type": "Table" }, { "left": 150, "top": 405, "width": 45, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 150, "top": 420, "width": 412, "height": 159, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Fenomena perilaku agresif masih sering terjadi di kalangan remaja dan termasuk dalam tindakan diskriminatif yang bertentangan dengan norma-norma sekolah dan masyarakat. Perilaku ini merupakan hasil dari ekspresi emosi akibat kegagalan yang dialami dan dianggap sebagai perilaku negatif atau antisosial. Agresivitas bisa terwujud dalam bentuk kata-kata atau tindakan fisik yang dimaksudkan untuk menyakiti orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penggunaan permainan tradisional bakiak panjang dalam mengurangi perilaku agresif di kalangan siswa SMP . Sampel penelitian terdiri dari 12 siswa, dipilih melalui uji pretest dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui angket skala Likert yang mengukur tingkat agresivitas siswa. Angket ini disebarkan kepada siswa kelas VII di Babul maghfirah dan hasilnya dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 7.750, lebih tinggi dari t tabel yang bernilai 1.795, (7.750 > 1.795). Hal ini mengindikasikan adanya penurunan tingkat perilaku agresif siswa. Oleh karena itu, hipotesis alternatif (Ha) diterima sementara hipotesis nol (Ho) ditolak. Kesimpulannya, penerapan permainan tradisional bakiak panjang dapat membantu mengurangi perilaku agresif pada siswa. Penelitian ini bisa menjadi referensi bagi penelitian masa depan yang berkaitan dengan penggunaan permainan bakiak panjang sebagai media untuk mengurangi perilaku agresif siswa.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 600, "width": 102, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 619, "width": 512, "height": 49, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A social phenomenon that often occurs among adolescents and involves discriminatory behaviors is aggressive behavior. Aggressive behavior is a form of behavior that involves acts or expressions of violence, and hatred towards others. Aggressive behavior can also be considered negative or antisocial behavior. Aggressive behavior can be shown by a person or group of people by behaving violently and trying to hurt or harm others, either verbally", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 684, "width": 162, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "* Corresponding Author : Evi Zuhara; [email protected]", "type": "List item" }, { "left": 51, "top": 705, "width": 435, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Islamic Guidance and Counseling Study Program, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Kota Banda Aceh, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 721, "width": 190, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DOI: https://doi.org/10.22460/quanta.v8i2.4761", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128 | 119", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 53, "width": 512, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "or physically. Buss and Perry (in Sentana and Kumala) define aggressive behavior as a behavioral tendency whose intention is to harm others either physically, verbally, or psychologically. Aggressive behavior is carried out to express negative feelings and achieve the desired goals. Moore and Fine (in Kartianti, et al) also suggest that aggressive behavior is physically and verbally violent behavior towards other individuals or certain objects. The cause is the result of an unpleasant and disturbing situation for individuals who interact with each other so it affects a person's internal condition.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 127, "width": 512, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berkowitz, states that several factors cause aggressive behavior, including: a) Frustration can trigger aggressive behavior where a person may carry out an open attack. b) Negative feelings are the basis for emotional aggression, but aggressive urges due to negative feelings are not always apparent. c) Traumatic experiences during childhood can affect children's development. d) The influence of friends, friends teach and act in certain situations by acting as models and providing acceptance. e) Family conflict, many delinquent children become victims of social deviance because their families experience abnormalities. f) The influence of models.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 200, "width": 512, "height": 173, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The level of aggressiveness among adolescents, especially those who are junior high school students, is increasing from year to year. This can be seen from the increase in the number of individuals engaging in aggressive behavior, as well as the variety of forms of aggressive behavior they exhibit. In his research, Khabib also revealed that aggressive behavior has a wide impact, not only limited to the emotional and behavioral development of children but also has an impact on learners' academic achievement as well as social interaction with peers and teachers at school. Students who behave aggressively have several observable characteristics (Mustikasari et al., 2021). Aggressive behavior can appear in many different levels and forms, and not all of these traits are necessarily present in every individual. Here are some common traits of students who behave aggressively: Irritable Anger and Frustration: These students often feel angry or frustrated quickly with situations or people. They may feel impatient and have difficulty coping with negative emotions. Aggressive Physical Behavior: This student may tend to use physical violence to express their anger or frustration. This can include punches, kicks, or other physical actions against classmates, friends, or even teachers. Verbal Aggressive Behavior: These students may use abusive words, threats, or taunts as a form of expression of their aggression. They may make physical or emotional threats towards others.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 373, "width": 512, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Aggressive behavior is a social phenomenon in adolescents that cannot be ignored. The impact of aggressive behavior can harm both oneself and others. So, it is necessary to have appropriate handling efforts to overcome aggressive behavior in students which aims to enable students to optimize their potential in positive actions (Utomo, 2021). Handling efforts that can be done to help reduce aggressive behavior in students are through group guidance services. There are several techniques in group guidance, one of which is the simulation games technique. Simulation games that are considered to be an alternative and used in research are bakiak panjang games.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 447, "width": 512, "height": 147, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Clogs are a traditional games that is often found at independence celebrations, clog games are very fun and challenging. Sujitiarningsih (in Mufidah) explains, bakiak panjang are “footwear made of wood and produces a loud sound”.The clogs have a rectangular shape and are equipped with several sandal straps on top. The number of clog players is adjusted to the number of sandal straps available, and each pair of clogs usually has at least three pairs of sandals. The traditional games of bakiak panjang games is held in an open field. The players walk by swinging their footsteps simultaneously and harmoniously in groups. If the footsteps are not aligned or unbalanced, then the player will fall. In addition to being fun and challenging, bakiak panjang game games have several other benefits, namely being able to foster a high attitude of cooperation and good communication between group members so that it helps individuals stabilize their emotions, foster a sense of empathy, and be sportive. Irwan P. suggests the benefits of the bakiak panjang games as follows: a) train coordination of limbs, b) train patience because the clog games requires full patience, c) train cooperation because clog games can train children to cooperate with their group friends so that these benefits can be applied in their daily lives.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 594, "width": 512, "height": 62, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results of previous research by Gemah Ripah entitled “Traditional Bakiak Games in Developing Children's Social in RA Al Muslihun 2 Palangka Raya” show the development of social attitudes that are seen when implementing Traditional Clog Games, namely the togetherness of children in preparing for the game, encouraging friends who are playing and children can be patient to wait for their turn in playing, social attitudes that arise when children play traditional Clog Games.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 656, "width": 512, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on the results of initial observations and interviews with counseling teachers at schools conducted at SMPS Babul Maghfirah Aceh Besar, several students behave aggressively caused of factors from within and from outside the individual. The aggressiveness shown is such as calling each other parents' names, calling friends bad names, swearing, hitting their friends, and even fighting. Aggressive behavior in adolescents is a social phenomenon that requires serious attention. The impact of aggressive behavior is not only detrimental to the individual concerned but also has the potential to harm others around him. Therefore, appropriate action is needed to", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "120 | Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 55, "width": 512, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "overcome aggressive behavior in students to direct it toward positive potential. One effective method of handling this is through group guidance services.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 80, "width": 512, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "In group guidance, various techniques can be applied, one of which is the simulation games technique. Simulation games are considered an effective alternative in dealing with adolescent aggressive behavior. For example, the bakiak panjang games is one form of simulation that can be used to reduce aggressive behavior in students. Through this game, it is expected that learners can learn to cooperate, understand the consequences of aggressive actions, and develop positive social skills. With this approach, it is expected that learners can optimize their potential to behave positively and build healthy relationships with their environment.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 154, "width": 512, "height": 85, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on several relevant studies, researchers found several similarities and differences with the research that the researcher wants to study. The similarity lies in the research variables, both of which use the media of the traditional bakiak panjang games, also both discuss reducing aggressive behavior. The difference lies in the population, sample, research methods, data collection techniques, and games methods applied in the study so that it allows differences in the process and results of the study. With accurate information about matters related to reducing aggressive behavior in students by applying traditional bakiak panjang games, it is hoped that it can be a reference for teachers to provide early intervention to reduce aggressive behavior in students at school.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 240, "width": 512, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The purpose of the study was “To find out whether the use of traditional bakiak panjang games media can reduce aggressive behavior in students”.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 264, "width": 512, "height": 49, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results of the study are expected to be a guideline for students to raise awareness in reducing aggressive behavior in students through group guidance using traditional clog media. The results of the study are also expected to be useful for counseling guidance teachers as reference material in using traditional clogs to reduce aggressive behavior in students.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 326, "width": 63, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. METHOD", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 345, "width": 93, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.1 Research Design", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 363, "width": 512, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "This research uses quantitative methods. Sugiyono argues the quantitative approach is an approach that obtains data in the form of numbers and uses statistics. Quantitative research has a more complicated level of variation because it examines a larger sample. However, quantitative research is more systematic when conducting research from start to finish. The type of research used is the pre-experimental method with a one-group pre-test and post-test design. The one-group design does not have a comparison group (control group) so researchers only compare the situation when given a pretest and posttest.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 437, "width": 512, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The population in the study were seventh-grade students totaling 50 students. The consideration of choosing a population is because at the junior high school level students are prone to deviant behavior because at the age of seventh-grade students experience a process of adaptation and adjustment to the social environment of their school, so they need guidance and understanding in behaving by applicable norms. The sampling used in the study was nonprobability sampling, with purposive sampling technique, which is a sampling technique whose sampling does not provide equal opportunities or opportunities for all members of the population to be selected as samples. The research design used can be seen in the table below:", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 530, "width": 409, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 1 . Pre-experiment Research Procedure Design with one group pre-test - post-test design:", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 548, "width": 384, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pretest Treatment Posttest O 1 X O 2", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 580, "width": 108, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.2 Research Location.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 598, "width": 512, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The research was conducted at SMPS Babul Maghfirah Aceh Besar located on Jl. Pasar Cot Keueung, Kuta Baro District, Aceh Besar Regency, Aceh Province.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 629, "width": 99, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.3 Research Subjects", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 647, "width": 512, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The population in the study were seventh-grade students at SMPS Babul Maghfirah Aceh Besar, totaling 50 students. The consideration of choosing a population is because at the junior high school level and the age of seventh-grade students experience the process of adaptation and adjustment to the social environment of their school, and students are prone to deviant behavior so they need guidance and understanding in behaving by applicable social norms. The total population is presented in table 2:", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128 | 121", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 53, "width": 132, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 2. Research Population", "type": "Section header" }, { "left": 58, "top": 71, "width": 418, "height": 50, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "No Class Students 1. VII. 20 Students 2. VII. 30 Students Total 50 Students", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 129, "width": 512, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sampling data sources with certain considerations, namely students have characteristics that are by the circumstances of the researcher, so that it will make it easier for researchers to explore the object or social situation being studied. The research sample was 12 (twelve) students. The entire sample consists of 6 (six) female students and 6 (six) male students. The students selected are students who have criteria that are by the research objectives and the researcher's intention, as well as having a higher need assessment and having the highest aggressive behavior pretest score results from all seventh-grade students at SMPS Babul Maghfirah Aceh Besar who are the population.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 223, "width": 85, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.3 Data collection", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 241, "width": 512, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Data collection instruments are means chosen and applied by researchers to collect information in an orderly, organized, and smooth manner during the data collection process. The instruments that researchers use are observation, documentation, and questionnaires with a Likert scale.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 278, "width": 512, "height": 61, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The scale is an instrument used in research in the form of a measuring instrument to determine the information provided by the object. The scale intended in the study is a Likert scale questionnaire, which makes several statements related to an issue and object. The Likert scale is used to measure opinions, attitudes, and perceptions, of each individual or group of individuals about social phenomena. Social phenomena that have been specifically determined by researchers are hereinafter referred to as research variables.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 339, "width": 512, "height": 49, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Likert scale questionnaires distributed to students related to aggressive behavior, then students are asked to choose one of the answers by giving a checklist mark that matches the actual conditions. Because it is feared that many answers are filled in without consideration and always being neutral, the choices are SS (strongly agree), S (agree), TS (disagree), and STS (strongly disagree).", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 394, "width": 206, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 3. Alternative Answer Scoring Categories", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 413, "width": 418, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Alternative Answers Favorable unfavorable Strongly Agree 1 4 Agree 2 3 Disagree 3 2 Strongly Disagree 4 1", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 484, "width": 512, "height": 49, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The initial observation technique and documentation were obtained through direct observation and documents or data from the research site as evidence of past and current events. Data collection techniques using documentation are used by researchers to obtain students' personal documents, attendance, case books, and other documents related to research interests.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 539, "width": 79, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.4 Data Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 558, "width": 512, "height": 49, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The data collected without being analyzed becomes meaningless and meaningless, therefore data analysis becomes an important stage. The data obtained and then collected are analyzed using the normality test and t-test (treatment), which is to compare and calculate the data from the treatment results (before and after). So, the data analysis technique used in the study was the t-test and normality test.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 607, "width": 512, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A normality test is a procedure used to find out whether data comes from a normally distributed population or is in a normal distribution. The normality test is that the data must be normally distributed for variables within the probability level (sig) of 0.05. The basis for making conclusions on the normality test is as follows: if sig ≥ 0.05 then the data is normally distributed if sig ≤ 0.05 the data is not normally distributed. T-test is a difference test, t-test is used to compare the difference (average) results of two samples. The data used in the t-test is data obtained from the pre-test and post-test. The t-test aims to examine the effectiveness of the treatment in reducing aggressive behavior in students by comparing before and after treatment.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 699, "width": 113, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.5 Research Procedures", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 717, "width": 164, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a) Variable Measurement (Pre-Test)", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "122 | Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 55, "width": 512, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The form of pre-test is given to students with an instrument in the form of a scale (questionnaire). The purpose of the pre-test is to find out how many students behave aggressively before being given treatment.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 86, "width": 148, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b) Giving Treatment (treatment)", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 104, "width": 512, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Providing treatment or treatment in the study was carried out for 3 weeks with 5 meetings in total. Each meeting session is carried out with a duration of 1 x 45 minutes to carry out counseling guidance services using the traditional bakiak panjang games media.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 147, "width": 55, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c) Post-test", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 165, "width": 512, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Giving a post-test is done to find out how effective the treatment that has been given is in reducing students' aggressive behavior. More detailed research was carried out with steps, namely first students were given a pre-test using a scale to find out or see a picture of aggressive behavior in students before being given treatment. After being given treatment, namely counseling guidance services using traditional bakiak panjang games media to reduce aggressive behavior in students, then a final test (Post-test) is carried out to see students' aggressive behavior after being given treatment.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 251, "width": 155, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. RESULTS AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 270, "width": 55, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1 Results", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 288, "width": 512, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Changes in aggressive behavior in students can be seen from the comparison of pretest and posttest scores. The change in question is a decrease in the score of aggressive behavior in students, which means that the use of traditional bakiak panjang games can reduce the frequency of student aggressiveness. The results of obtaining data in the questionnaire that has been distributed to students are 12 students have a high level of aggressive behavior, 30 students have a moderate level of aggressive behavior, and 8 students have a low level of aggressive behavior. Based on the results of the score of the acquisition of aggressive behavior categories in students, researchers can group them based on the formula in Table 4:", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 381, "width": 195, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 4. Pretest Category Division Standards", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 399, "width": 434, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Low X<M - 1SD Medium M - 1SD<=X<M + 1SD High M + 1SD<=X Notes: M = Mean", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 458, "width": 106, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "SD = Standard Deviation", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 470, "width": 44, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "X = Value", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 488, "width": 434, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on the pretest data formula, researchers grouped students' aggressive behavior in table 5:", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 507, "width": 222, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 5. Categories of Student Aggressive Behavior", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 525, "width": 448, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Category F % Low X < 84 8 16% Medium 84 <=X < 119 30 60% High X >= 119 12 24% Total 50 100%", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 596, "width": 512, "height": 62, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 5. explains that each category has its value limit, the value limit> 119 is in the high category, meaning that students have a high level of aggressiveness. The value limit <119 is in the medium category, which means that students have a level of aggressive behavior in the medium category. While the value limit of <84 is in the low category, which means that students have a level of aggressiveness in the low category. Data on the pretest and posttest of students' aggressive behavior can be seen in Table 6:", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 664, "width": 290, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 6. Pretest and posttest data of Students' Aggressive Behavior", "type": "Text" }, { "left": 59, "top": 682, "width": 471, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "No Student Pretest Score % Posttest Score % 1 R1 141 58.75 115 47.92 2 R2 123 51.25 104 43.33", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128 | 123", "type": "Page footer" }, { "left": 59, "top": 53, "width": 471, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "No Student Pretest Score % Posttest Score % 3 R3 120 50.00 63 26.25 4 R4 124 51.67 78 32.5 5 R5 120 50.00 78 32.5 6 R6 120 50.00 105 43.75 7 R7 123 51.25 71 29.58 8 R8 123 51.25 95 39.58 9 R9 132 55.00 97 40.42 10 R10 120 50.00 99 41.25 11 R11 124 51.67 66 27.5 12 R12 122 50.83 102 42.5", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 231, "width": 512, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 6. illustrates the results of the pretest (before treatment) and posttest (after treatment) have changed significantly in students. Apart from being seen from the results of the pretest and posttest, the success of using traditional clogs to reduce aggressive behavior in students can be seen from the results of observations in the field. More detailed results of the average score of the use of traditional clogs to reduce aggressive behavior in students have a pretty good influence. That is, it produces a significant decrease in changes in aggressive behavior scores on the pretest and posttest, presented in Table 7:", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 311, "width": 381, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 7. Calculation Results of Paired t Test pretest and posttest Paired Samples Statistic", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 331, "width": 470, "height": 175, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "t-Test: Paired Two Sample for Means Pretest Score Posttest Score Mean 124.3333 89.41666667 Variance 38.42424 299.5378788 Observations 12 12 Pearson Correlation 0.440073 Hypothesized Mean Difference 0 Df 11 t Stat 7.750686 P(T<=t) one-tail 0.0000044 t Critical one-tail 1.7958848 P(T<=t) two-tail 0.0000001 t Critical two-tail 2.2009852 Basis for decision making:", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 506, "width": 512, "height": 110, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "If t count > than t table = Ha accepted and Ho rejected If t count < than t table = Ha is rejected and Ho is accepted Sig value (2 tailed) < (0.05) = Significant Sig value (2 tailed) > (0.05) = Not Significant Table 7. shows the acquisition of the calculated t value of 7.750 is greater than the t table of 1.795 (7.750>1.795) and the two-tail (2 tailed) significance level of 0.01 is smaller than the significance level of 0.05, namely (0.01<0.05). it can be concluded that the alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (Ho) is rejected and the use of traditional clogs media to reduce aggressive behavior in students gets significant results. The following data normality test has been summarized in table 8:", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 623, "width": 120, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 8. Tests of Normality", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 641, "width": 464, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. VAR00003 .355 12 .000 .696 12 .001 VAR00004 .210 12 .151 .918 12 .268", "type": "Table" }, { "left": 59, "top": 700, "width": 150, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. Lilliefors Significance Correction", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Page header" }, { "left": 51, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "124 | Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 55, "width": 512, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 8. shows the results of the normality test obtained the significance results in the Posttest group is 0.268 which is greater than 0.05 (0.268>0.05). The basis for decision making is if sig>0.05 then the data is normally distributed and if sig<0.05 the data is not normally distributed.", "type": "Text" }, { "left": 168, "top": 271, "width": 278, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Figure 2: Treatment Process using Bakiak Panjang Games Media", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 294, "width": 72, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.2. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 310, "width": 512, "height": 111, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The overall picture of aggressive behavior is grouped into three categories, namely: high, medium, and low. Based on the results of distributing questionnaire scales to seventh-grade students, several forms of aggressive behavior commonly occur. The students' aggressive behavior includes several characteristics such as physical aggression, verbal aggression, angry aggression, and hostility aggression. Examples of physically aggressive behavior include fighting, hitting friends when angry, and damaging objects. Verbal aggressive behavior includes saying harsh words, mocking or insulting friends, and often shouting when talking. Angry aggressive behavior includes being irritable for no apparent reason, being easily offended, and often feeling annoyed with others. While hostile aggressive behavior includes being jealous of friends, often being prejudiced, and feeling hatred towards others.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 421, "width": 512, "height": 49, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "To overcome aggressive behavior, efforts were made to apply the traditional game of bakiak panjang games as simulation games. And it is expected to help reduce students' aggressive behavior. In addition, group guidance service activities are carried out which aim to provide an understanding of the adverse effects of aggressive behavior and reinforcement to students.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 470, "width": 512, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "With the use of bakiak panjang games as a medium in group guidance service activities, it is hoped that students can distinguish right and wrong behavior, be able to place themselves, and be able to adjust wrong behavior to correct behavior by social norms that apply in schools and communities.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 514, "width": 490, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 9 . General Profile of Aggressive Behavior of Students of SMPS Babul Maghfirah Aceh Besar Based on Aspects", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 533, "width": 442, "height": 153, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Indicator Frequency % Category Physical Aggressive 4 8 High 5 10 Medium 41 82 Low Verbal Aggressive 7 14 High 33 66 Medium 10 20 Low Anger 6 12 High 38 76 Medium 6 12 Low Hostility 8 16 High 36 72 Medium 6 12 Low", "type": "Table" }, { "left": 51, "top": 698, "width": 512, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Table 9. shows the general percentage of aggressive behavior of seventh-grade students represented by 50 students before implementing services in the form of using traditional bakiak panjang games. The percentage of results obtained by students in the physically aggressive aspect is in the high category, totaling 4 (8%), meaning", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128 | 125", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 53, "width": 512, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "that students express their aggressive behavior through fighting, damaging goods, and hitting other people. Students often show physical aggressiveness by directly fighting with their friends, like joining in if a friend is fighting, hitting weaker friends, and expressing anger by damaging objects/objects around them. As many as 5 (10%) are in the medium category, meaning that students do not often express their aggressive behavior physically. Students rarely show their aggressiveness by fighting or hitting others and try to always give in so that fights do not occur. The percentage of the low category is 41 (82%), meaning that students never show physically aggressive behavior either by fighting, hitting friends, or damaging goods.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 139, "width": 512, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The aspect of verbal aggression, the number of students who are in the high category is 7 (14%), meaning that students show verbal aggressiveness by often saying harsh words, mocking others, and shouting. Students who when they are at school speak harshly both with friends and teachers at school, often cut off other people's conversations, and like to cuss at others when they feel angry. A total of 33 (66%) are in the moderate category, meaning that students rarely or never speak and speak harshly or mock others both to peers and teachers at school. The percentage of the low category is 10 (20%), which means that students never show verbal aggressiveness by saying harsh words or even shouting when talking. Students never speak harshly when they are at school. Avoiding swear words that can hurt others, not mocking others, and speaking politely and politely.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 237, "width": 512, "height": 74, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Aspect of anger. The number of students in the high category is 6 (12%), meaning that students in the high category are easily angered. Often angry for no apparent reason, have difficulty controlling anger, and get angry excessively. They also often feel annoyed and easily offended. A total of 38 (76%) are in the moderate category, meaning that students can control themselves and try to control their anger so that they are not irritable. The percentage of the low category is 6 (12%), meaning that students can control their anger and are not irritable. Students are not easily angry for no apparent reason. Not easily offended or annoyed by others.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 311, "width": 512, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hostility aspect. The number of students in the high category is 8 (16%), meaning that they often show their aggressiveness through hatred for others for no apparent reason, and feel happy to see people they hate have no friends. A total of 36 (72%) are in the moderate category, meaning that students can control themselves from excessive hatred, envy, and prejudice against others. The percentage of low categories is 6 (12%), meaning that students never show their aggressiveness through hatred, do not participate in hating others without reason, and do not want to hate others excessively. Not jealous of other people's achievements and not prejudiced against others.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 397, "width": 512, "height": 86, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The achievement of aspects of aggressive behavior of seventh-grade students of SMPS Babul Maghfirah Aceh Besar who were used as research samples before treatment showed that the achievement of indicators of aggressive behavior of students was in the high category, so efforts are needed to reduce aggressive behavior and awareness of achieving to adjust behavior based on the norms that apply at school and society. Through the use of clogs as a learning media in the form of simulation games, it can create a unique, interactive, and entertaining learning experience for students. It can also help develop their cognitive and emotional skills holistically. Discussion of observation results.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 484, "width": 512, "height": 172, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "This change was evident when students were involved in the bakiak panjang-playing activity that had been planned by the researcher. The observation revealed the transformation in students' actions during the implementation of the activity. In terms of changes in student behavior related to the physical aspect, it was seen that students were no longer quickly involved in fights even though there were peers who tried to interfere with them. Students also showed non-participation when any of their friends were involved in a fight. This indicates students' increased awareness of the importance of avoiding conflict and refraining from aggressive reactions, even in challenging situations. Changes in students' behavior in hitting and damaging things were also highlighted. Students are now able to control their impulses and not resort to physical violence, either in the form of hitting or damaging the belongings of others around them. This indicates an improvement in students' ability to regulate their emotions and avoid actions that are harmful to themselves and others. Overall, the observations depict a positive evolution in the behavior of the students involved in the study. They have shown significant changes in the way they respond to situations that could potentially trigger aggressive behavior. These changes reflect the students' efforts to be more thoughtful and responsive in dealing with social challenges, as well as their willingness to create a more harmonious and peaceful environment.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 656, "width": 512, "height": 74, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Students' changes in verbal aspects illustrate that students now avoid using harsh language and respect the speaking time of others. The development in the shouting and booing aspect shows a change in the way of speaking, which is more calm, clear, and polite. Students have also avoided insulting or belittling school colleagues. Changes in irritability indicate that students have developed the ability to control negative emotions so that they do not explode for no apparent reason. This ability is also reflected in their ability to control their sensitivity; students do not feel easily offended by encouragement or interference from their peers. The nature of students' patience is", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "126 | Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 55, "width": 512, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "reflected in the way they handle situations that can irritate them, where they are more able to restrain themselves so as not to be quickly ignited by emotions towards colleagues at school. Changes in the envy aspect show that students now no longer feel jealous of their friends' achievements. Changes in the prejudice aspect show that they have learned to accept all friends without being picky and no longer doubt friends who achieve high achievements. Students have also worked to eliminate any resentment that may exist towards peers, reflecting their efforts to live in harmony with classmates.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 129, "width": 512, "height": 49, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "All these changes illustrate positive developments in students' interactions and emotions, as well as their commitment to creating a more positive and inclusive school environment. The process of the research to reduce aggressive behavior in students is first given a pretest, then giving treatment (treatment), using traditional bakiak panjang games media. After the treatment, the final stage is to give a posttest.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 184, "width": 49, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1) Pretest", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 202, "width": 512, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The pretest was given to the entire study population of 50 students. The pretest was done by distributing questionnaires to members of the class VII population. The purpose of giving a pretest is to measure the level of aggressive behavior of seventh-grade students, before being given treatment in the form of using the traditional bakiak panjang games media. Pretest results with high categories will get treatment, namely, students who have characteristics that often fight, like to mock friends, attack and intimidate others, get angry for no apparent reason, and are hostile to friends.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 282, "width": 254, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2) Implementation of Traditional Bakiak Panjang Games", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 300, "width": 72, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a) First session", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 318, "width": 512, "height": 62, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Discussion topic “learning to avoid physically and verbally attacking behavior” After participating in service activities, students managed to change their behavior which tends to be physically and verbally aggressive. They have learned to avoid attacking or hurting others both in the form of physical actions and through words. Students now can control their emotions and communicate dissatisfaction or conflict more peacefully and responsibly.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 386, "width": 84, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b) Second session", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 404, "width": 512, "height": 73, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "In the second session of the treatment, the topic of the activity is “learning to control emotions and anger” which represents the aspect of anger, the provision of material in the second treatment aims to enable students to control and refrain from feeling excessive anger and anger for no apparent reason. Students experienced changes after attending the session, marked and visible students began to be able to control emotions and anger. They are now able to manage their anger better, are no longer angry for no apparent reason, are not easily offended, and can control their feelings when they feel upset with friends.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 484, "width": 76, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c) Third session", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 502, "width": 512, "height": 86, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The third treatment was conducted with the topic “Let's avoid hostile behavior”. which represents the aspect of hostility. The provision of material at the third meeting aims to enable students to avoid hostile behavior and make good friends with their friends at school. In the third session, students experienced significant changes, namely, students showed the ability to avoid hostile behavior. Students are now able to establish friendships with all classmates, no longer feel jealous of their friends, no longer suspect the good intentions of friends, and no longer show hatred towards certain friends. These changes reflect positive changes in forming healthy and supportive relationships among students.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 588, "width": 55, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2) Posttest", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 606, "width": 512, "height": 111, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The posttest was given to students who received treatment. The purpose of the posttest is to help students measure the level of aggressive behavior after the use of traditional clogs in reducing aggressive behavior in students. The post-test results show a change in the score of students' aggressive behavior before and after the use of traditional clog game media to reduce aggressive behavior in students. Besides being seen based on pretest and posttest scores, the use of bakiak panjang games as a medium in reducing aggressive behavior in students can be seen based on the results of observations of students who behave aggressively experiencing changes in each aspect, in general students who behave aggressively show changes in behavior towards the better. The condition of students who experience changes in behavior is seen through the activities of playing bakiak panjang games which are directly observed and controlled by the researcher.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 291, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128 | 127", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 53, "width": 152, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. RESEARCH IMPLICATIONS", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 72, "width": 70, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a) For students", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 90, "width": 512, "height": 62, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Students are expected to be more aware of the importance of behavior by norms and rules, both at school and in society. So that students no longer face problems, especially related to aggressive behavior. Students are also expected to apply and use bakiak panjang games as a medium to reduce students' aggressive behavior, this has a positive impact not only on the social realm but also greatly impacts the learning aspects of students in the school environment in particular and the external environment in general.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 158, "width": 185, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b) For guidance and counseling teachers", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 176, "width": 512, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Intended as a source of reference for guidance and counseling teachers in assisting students who face problems in various aspects of life, such as personal, learning, career, and social. Especially regarding the use of traditional game media, namely bakiak panjang games, to reduce students' aggressive behavior.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 219, "width": 124, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c). For the Next Researcher", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 237, "width": 512, "height": 49, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Future researchers should coordinate with teachers at school to choose the right time so that the use of bakiak panjang games in reducing students' aggressive behavior can run smoothly and by initial planning. The formulation of interventions formulated and tested can be used for all categories, both high, medium, and low, which aims to change comprehensive changes in students' aggressive behavior.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 298, "width": 92, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5. CONCLUSIONS", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 318, "width": 512, "height": 98, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Research on the use of traditional clogs to reduce aggressive behavior in seventh-grade students at SMPS Babul Maghfirah concluded that the use of traditional clogs to reduce aggressive behavior in students obtained significant results. It can be seen based on the aggressive behavior of students before the use of traditional clog media 12 students who became samples were in the high category, while the aggressive behavior of students after the use of traditional clog media experienced a change that decreased to the medium and low categories. The t-test results obtained a calculated t value of 7,750 greater than the t table value of 1,795, which proves the alternative hypothesis is accepted. This means that the use of traditional bakiak panjang games as a service media can reduce students' aggressive behavior.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 429, "width": 120, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ACKNOWLEDGMENTS", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 448, "width": 512, "height": 36, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The researcher would like to thank colleagues for their advice and input for researchers during the research implementation process. In particular, the researcher would like to thank the seventh-grade students of SMPS Babul Maghfirah Aceh Besar who have been willing to become research subjects.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 497, "width": 187, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "AUTHOR CONTRIBUTION STATEMENT", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 515, "width": 511, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The author conducted a review of prior studies and authored this article. The author takes full responsibility for its authenticity.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 552, "width": 71, "height": 14, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 51, "top": 572, "width": 512, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Amridha, A., & Rahyuddin, J. S. (2020). Meningkatkan Kerjasama Anak Usia 6-7 Tahun Melalui Permainan Tradisional Bakiak. JURNAL SIPATOKKONG BPSDM SULSEL , 1 (1), 1-11.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 596, "width": 512, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ashidiq, K. (2019). Perilaku Agresif Siswa SMP: Studi Kasus Pada 2 Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pengadegan Purbalingga. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender Dan Anak , 14 (1), 135-153.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 621, "width": 512, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Fina S, Mufidah. Studi Analisis Sikap Kerjasama Anak Usia Dini melalui Permainan Tradisional Bakiak. Thesis. (IAIN Kudus, 2021)", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 645, "width": 512, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Irwan, P. (2019). Direktori Permainan Tradisional. Sumatera Selatan: Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahrag, dan Pariwisata", "type": "List item" }, { "left": 51, "top": 670, "width": 512, "height": 37, "page_number": 10, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kartianti, S., Laluba, F., Tjepa, S., Laluba, R., Halimongo, K., & Balitang, Y. (2020). Mereduksi Perilaku Agresif Anak Melalui Bimbingan Kelompok dengan Permainan Tradisional Di Daerah Pesisir. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK) , 2 (2), 139-142.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 28, "width": 510, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zuhara, E., & Ubat, M. M The use of the Traditional 'Bakiak Panjang' Games as..... [118-128]", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 753, "width": 272, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "128 | Quanta Journal, Volume 8, Issue 2, May 2024, pp. 118-128", "type": "Page footer" }, { "left": 51, "top": 55, "width": 512, "height": 135, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Khotimah, K. (2019). Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Teknik Self Management Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Peserta Didik Kelas Viii Di Smp Tamansiswa Teluk Betung Bandar Lampung Tahun Ajaran 2019/2020 (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).. KRISTIANI, A. O.(2020). Pengaruh empati dan regulasi emosi terhadap agresivitas pada anak usia dini. Kurniawati, T., Wahono, W., & Hasanah, E. N. (2019). Pengaruh Sandal Bakiak Terhadap Keterampilan Sosial Anak Di Tk S Melati Surabaya. Pedagogi: Jurnal Anak Usia Dini Dan Pendidikan Anak Usia Dini , 5 (1), 90-100. Kurniawati, T., Wahono, W., & Hasanah, E. N. (2019). Pengaruh Sandal Bakiak Terhadap Keterampilan Sosial Anak Di Tk S Melati Surabaya. Pedagogi: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini , 5 (1), 90-100. Lopes Cardozo, M. T., & Srimulyani, E. (2021). Analysing the spectrum of female education leaders’ agency in Islamic boarding schools in post-conflict Aceh, Indonesia. Gender and Education , 33 (7), 847-863., DOI: 10.1080/09540253.2018.1544361", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 191, "width": 512, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Lubis, R., & Khadijah, K. (2018). Permainan tradisional sebagai pengembangan kecerdasan emosi anak. Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak , 4 (2), 177-186.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 215, "width": 512, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Malika I. (2022). Permainan Tradisional Terompah Panjang (Bakiak). https://www. Pengetahuanku13.net. Diakses pada tanggal 31 Mei 2022 pada pukul 15.28", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 240, "width": 512, "height": 61, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Manan, A., & Fadhilah, M. A. (2020). Evaluating paper-based TOEFL preparation program using the Context, Input, Process, and Product (CIPP) model. SIELE: Studies English Language and Education , 7 (2). Mufidah, F. S. D. (2021). Studi Analisis Peningkatan Sikap Kerjasama Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Bakiak Pada Kelompok B di RA Matholi’ul Hija Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2020/2021 (Doctoral dissertation, IAIN KUDUS).", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 301, "width": 512, "height": 98, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mustikasari, M. T. I., Utomo, P., Aam, A., & Zubaidah, Z. (2021). Psikoedukasi: Efektivitas Penggunaan Teknik Sosiodrama Sebagai Media Untuk Mereduksi Perilaku Agresif Verbal Siswa Menengah Pertama (SMP). Jurnal Wahana Konseling, 4(2), 99–112. https://doi.org/10.31851/juang.v4i2.5584 Nashori, F. (2017). Psikologi prasangka dan agresi.Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia Novita, M., Irfandi, I., & Nurtiani, A. T. (2021). Pengembangan Alat Permainan Tradisional Bakiak Untuk Menstimulasi Motorik Kasar Anak di TK Cut Meutia Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan , 2 (1). Parasayu, Z. (2018). Hubungan antara konformitas dan perilaku agresif pada remaja.. Skripsi. (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2018). h. 16", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 400, "width": 512, "height": 36, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sahir, S. H. (2021). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: KBM Indonesia Sentana, M. A., & Kumala, I. D. (2017). Agresivitas dan kontrol diri pada remaja di Banda Aceh. Jurnal Sains Psikologi , 6 (2), 51-55.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 437, "width": 512, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sentana, M. A., & Kumala, I. D. (2017). Agresivitas dan kontrol diri pada remaja di Banda Aceh. Jurnal Sains Psikologi , 6 (2), 51-55.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 461, "width": 512, "height": 62, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mix Methods). Bandung: ALFABETA Sugiyono.( 2018). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Utomo, P. (2021). Model Konseling Kelompok Berbasis Terapi Bermain Asosiatif untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa ABK. Al-Isyrof: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3 (2), 56–72. https://doi.org/10.51339/isyrof.v3i2.329", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 523, "width": 513, "height": 37, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Winarni. (2017). Ensiklopedia Permainan Tradisional Nusantara. Yogyakarta: Lontar Mediatama Zulaiha, Z., Husen, M., & Bakar, A. (2019). Analisis faktor penyebab perilaku agresif pada siswa. JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling , 4 (1).", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 560, "width": 512, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zulfikar, T., & Emawati, E. (2020). Islamic Education and Religiosity: Voices of the Indonesian Muslim Communities in Australia. Ulumuna, 24 (1), 24-56. https://doi.org/10.20414/ujis.v24i1.388", "type": "Text" }, { "left": 265, "top": 621, "width": 83, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Copyright holder:", "type": "Text" }, { "left": 233, "top": 633, "width": 146, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "© Zuhara, E., & Ubat, M. M. (2024)", "type": "List item" }, { "left": 253, "top": 653, "width": 108, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "First Publication Right:", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 664, "width": 303, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "© Quanta Journal (Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan)", "type": "List item" }, { "left": 238, "top": 684, "width": 137, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "This Article is licensed under:", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 696, "width": 340, "height": 12, "page_number": 11, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "CC-BY-SA ( Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License )", "type": "Text" } ]
091db4bc-8eff-9d8a-92e3-8162f201cc50
https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAMA/article/download/1191/714
[ { "left": 482, "top": 63, "width": 58, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Article History", "type": "Page header" }, { "left": 456, "top": 73, "width": 84, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Received March, 2019", "type": "Table" }, { "left": 455, "top": 84, "width": 85, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Accepted March, 2019", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 63, "width": 219, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING Vol. 3, No. 1, March 2019, Page 129-136 ISSN: 2548-9917 (online version)", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 130, "width": 423, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT. BAKRIE", "type": "Section header" }, { "left": 173, "top": 161, "width": 293, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "SUMATERA PLANTATIONS, Tbk.", "type": "Title" }, { "left": 153, "top": 192, "width": 333, "height": 47, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAN PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. PERIODE 2014-2016", "type": "Text" }, { "left": 284, "top": 262, "width": 63, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mahagiyani 1", "type": "Text" }, { "left": 273, "top": 278, "width": 85, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hera Ratna Sari 2", "type": "Text" }, { "left": 196, "top": 293, "width": 240, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Program Studi Akuntansi, Politeknik LPP Yogyakarta", "type": "Text" }, { "left": 243, "top": 325, "width": 144, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 374, "width": 36, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 405, "width": 463, "height": 261, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kinerja keuangan merupakan gambaran prestasi yang mencakup aspek keuangan, pemasaran, menghimpun dan penyaluran dana serta sumber daya manusia dan lainnya dalam satu periode. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk men ilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan. Melalu i analisis rasio keuangan, perusahaan dapat mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan, permasalahan yang sedang dihadapi serta penyebabnya. Ada beberapa jenis rasio keuangan yang sering dipakai dalam menganalisis keuangan perusahaan sepert i: Rasio Likuiditas, Rasio Manajemen A ktiva, Rasio Manajemen Utang dan Rasio Profitabilitas . Penelitian in i menggunakan analisis deskriftif, yaitu suatu analisis yang berupaya mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan aktual mengenai fakta untuk menarik kesimpu lan yang logis mengenai data -data hasil penelitian yang akan d ianalisis, yaitu analisis rasio-rasio keuangan. Rasio Lancar PT. Astra Agro Lestari,Tbk.mengalami peningkatan, pada tahun 2014 adalah 0.58 kali. Pada tahun 2015 mengalami kenaikan 0.80 kali. Pada tahun 2016 kembali naik 1.03 kali. Ini berarti, bahwa setiap tahunnya jumlah persediaan men ingkat dan penjualan juga meningkat yang menyebabkan rasio lancar setiap tahun mengalami peningkatan, sehingga perusahaan lebih mampu membayar atau melunasi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Jadi jika din ilai dari Liku iditasnya kinerja keuangan PT. Astra Agro Lestari,Tbk periode 2014-2016 dalam kondisi baik. Rasio Utang pada tahun 2014 adalah 36% pada tahun 2015 meningkat 46% dan pada tahun 2016 menurun 27%. Jika dinilai dari Manajemen Utangnya kinerja keuangan PT. Astra Agro Lestari, Tbk. baik karena kurang dari 50% Aktiva yang dimiliki perusahaan bersumber dari hutang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 686, "width": 462, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Lancar, Rasio Perputaran Total Aktiva, Rasio Utang, Rasio Pengembalian ata Total Aktiva", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 791, "width": 222, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "130 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING | Vol. 3, No.1, March 2019, Page 129-136| ISSN: 2548-9917", "type": "Page footer" }, { "left": 161, "top": 85, "width": 70, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 113, "width": 221, "height": 165, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tujuan dasar dapat tercapai tentunya banyak hal yang mendasari,salah satunya adalah dari aspek keuangan. Beberapa sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui tercapai t idaknya tujuan dari sebuah perusahaan adalah mela lui laporan keuangannya, yang dilaporkan pada setiap periode. Hasil ana lisis laporan keuangan dapat menamp ilkan indikator-indikator penting yang dapat digunakan untuk alat pert imbangan dala m pengamb ilan keputusan dan me mberikan ga mbaran kinerja dari sebuah perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 283, "width": 221, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajer perusahaan perlu melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan untuk mengetahui apakah telah sesuai dengan perencaanan. Cara yang dapat dilakukan untuk menilai kinerja perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 361, "width": 222, "height": 245, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Banyak perusahaan men ilai kinerja perusahaannya hanya berdasarkan pada tingkat laba yang diperoleh dan mereka menganggap bahwa kinerja perusahaannya baik jika laba yang diperoleh men ingkat setiap tahun, akan tetapi hal in i tidak sepenuhnya benar karena di dalam kenyataannya ada perusahaan yang setiap tahun laba perusahaan men ingkat, tetapi perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan di dalam mengembangkan usaha dan melunasi utang perusahaan. Karena itu laporan keuangan menjadi faktor penting untuk menilai kinerja keuangan, selain itu analisis laporan keuangan juga mampu mengungkapkan permasalahan operasional yang terjadi di dalam perusahaan sehingga dapat dicarikan jalan keluar yang akhirnya dapat mendukung pengambilan keputusan bagi pihak manajemen.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 611, "width": 222, "height": 151, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan. Melalui analisis rasio keuangan, perusahaan dapat mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan, permasalahan yang sedang dihadapi serta penyebabnya. Ada beberapa jenis rasio keuangan yang sering dipakai dalam menganalisis keuangan perusahaan seperti: Rasio Likuid itas, Rasio Manajemen Aktiva, Rasio", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 87, "width": 174, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Manajemen Utang dan Rasio Profitabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 119, "width": 135, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tujuan dan Manfaat Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 137, "width": 222, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menguji analisis rasio keuangan dalam men ila i kinerja keuangan PT. Bakrie Su matera Plantations, Tbk. dan PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Pe riode 2014 - 2016.", "type": "Text" }, { "left": 382, "top": 226, "width": 111, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 Metodologi Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 246, "width": 222, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode penelitian pada penyusunan tugas akhir ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuatitatif yang berupa :", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 292, "width": 222, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "data yang diambil dari PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. dan PT. Astra Agro Lestari, Tbk. yang berupa laporan keuangan perusahaan periode 2014-2016 di analisis menggunakan suatu teknik yang disebut analisis rasio keuangan, dan hasil analisis tersebut ditarik suatu kesimpulan untuk menilai kinerja keuangannya.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 406, "width": 121, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.1 Sumber dan Jenis Data", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 425, "width": 222, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan sumber data pada penelitian in i ada dua, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 459, "width": 221, "height": 71, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Data umu m, yaitu data yang berwujud deskripsi atau penjelasan-penjelasan. Dala m hal ini meliputi pengambilan data mengenai sejarah singkat PT Bakrie Su matera Plantations,Tbk.dan PT. Astra Agro Lestari, Tbk.", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 537, "width": 221, "height": 71, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Data Khusus, yaitu data yang telah disusun oleh perusahaan sedangkan peneliti hanya menga mbil data untuk bahan penulisan tugas akhir. Dala m ha l ini ada lah laporan keuangan PT Bakrie Su matera Plantations, Tbk. dan PT. Astra Agro Lestari, Tb k.", "type": "List item" }, { "left": 341, "top": 616, "width": 78, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Periode 2014-2016.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 636, "width": 140, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.2 Metode Pengumpulan Data", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 658, "width": 222, "height": 87, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Metode pengumpulan data sekunder sering disebut metode pengumpulan bahan dokumen atau dokumentasi. yaitu data yang dikumpulkan dari PT. Bakrie Su matera Plantations, Tbk. dan PT. Astra Agro Lestari, Tb k. yaitu profil dan laporan keuangan periode 2014-2016.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 791, "width": 222, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "131 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING | Vol. 3, No.1, March 2019, Page 129-136| ISSN: 2548-9917", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 114, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2.3 Metode Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 222, "height": 88, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelit ian in i menggunakan analisis deskriftif, yaitu suatu analisis yang berupaya mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan aktual mengenai fakta untuk menarik kesimpulan yang logis mengenai data-data hasil penelitian yang akan dianalisis, yaitu analisis rasio-rasio keuangan.", "type": "Text" }, { "left": 161, "top": 218, "width": 69, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 238, "width": 93, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.1 Rasio Likuiditas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 222, "height": 137, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio mampu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Untuk mencari rasio in i digunakan alat ukur yaitu melalui Rasio Lancar (Rasio Lancar) . Rasio Lancar (Rasio Lancar) diukur dengan membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar/kewajiban lancar, sehingga Rasio Lancar pada PT. Bakrie Su matera Plantations, Tbk. dan PT. Astra Agro Lestari, Tbk. didapat sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 410, "width": 150, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 = 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 455, "width": 222, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.1.Hasil Perhitungan Rasio Lancar PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. Periode 2014- 2016. (dalam ribuan rupiah)", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 509, "width": 197, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.1. analisis biaya produksi kebun getas tahun 2015 terhadap anggaran", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 553, "width": 213, "height": 191, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No. Rek 2014 2015 2016 Aktiva Lancar 2,597,49 6,750 1,473,246,391 1,014,926,396 Utang Lancar 7,713,22 1,911 8,016,907,027 10,292,576,380 Rasio Lancar 0.34 0.18 0.10 Analisis Rasio setiap Rp 1 utang lancar dijamin Rp 0.34 aktiva lancar setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0.18 aktiva lancar setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0.10", "type": "Table" }, { "left": 240, "top": 694, "width": 43, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "aktiva lancar", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 754, "width": 175, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumber : RKAP dan LM Kebun getas tahun 2015", "type": "Page footer" }, { "left": 339, "top": 87, "width": 197, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.2.Hasil Perhitungan Rasio Lancar PT.", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 103, "width": 210, "height": 94, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Astra Agro Lestari, Tbk. Periode 2014- 2016. (dalam jutaan rupiah) No. Rek 2014 2015 2016 Aktiva Lancar 2,403,615 2,814,123 4,051,544 Utang Lancar 4,110,955 3,522,133 3,942,967", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 203, "width": 204, "height": 119, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio Lancar 0.58 0.80 1.03 Analisis Rasio setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0.58 aktiva lancar setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0.80 aktiva lancar setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 1.03 aktiva lancar", "type": "Table" }, { "left": 327, "top": 331, "width": 222, "height": 104, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan data tabel 3.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 Rasio Lancar PT. Bakrie Su matera Plantations,Tbk. adalah 0.34 kali. Pada tahun 2015 mengalami penurunan 0.16 kali dari 0.34 kali men jadi 0.18 kali atau menurun 47.51%. Pada tahun 2016 kembali menurun 0.08 kali dari 0.18 kali menjadi 0.10 kali atau menurun 43.53%.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 440, "width": 221, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Data tabel 3.2 bahwa pada tahun 2014 adalah 0.58 kali. Pada tahun 2015 mengalami kenaikan 0.22 kali dari 0.58 kali men jadi 0.80 kali atau naik 37.63%. Pada tahun 2016 kembali naik 0.23 kali dari 0.80 kali menjadi 1.03 kali atau naik 28,79%.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 518, "width": 222, "height": 152, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio Lancar pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk. mengalami peningkatan dari 2014-2016. Ini berarti, bahwa setiap tahunnya ju mlah persediaan meningkat dan penjualan juga men ingkat yang menyebabkan rasio lancar setiap tahun mengalami peningkatan, sehingga perusahaan lebih mampu membayar atau melunasi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Jadi jika d inilai dari Liku iditasnya kinerja keuangan PT. Astra Agro Lestari, Tbk. periode 2014-2016 dalam kondisi baik.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 690, "width": 87, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.2 Rasio Aktivitas", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 708, "width": 222, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio a ktivitas ( Activity Ratio ) digunakan untuk mengukur efe ktiv itas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang d imilikinya. Untuk mengukur rasio in i", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 791, "width": 222, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "132 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING | Vol. 3, No.1, March 2019, Page 129-136| ISSN: 2548-9917", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 89, "width": 221, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "digunakan Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover Ratio).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 121, "width": 221, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover Ratio) me rupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa la ma penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanama kan dala m dala m piutang in i berputar da la m satu periode. Untuk mengukurnya dapat digunakan rumus dibawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 233, "width": 182, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑅𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑷𝒆𝒓𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 = 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 259, "width": 197, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.3.Hasil Perhitungan Rasio Perputaran", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 275, "width": 207, "height": 317, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Total Aktiva PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. Periode 2014- 2016. (dalam ribuan rupiah) 2014 2015 2016 Pe njualan 2,636,703,408 2,021,6 46,748 1,565,243,696 Total Ase t Lancar 2,597,496 , 750 1,473,2 46,391 1,014,926,396 Total Ase t T. Lancar 12,926,935,207 13,834, 775,68 1 13,685,391,964 Total Ase t 15,524,431,957 15,308, 022,07 2 14,700,318,360 TAT 0.17 0.13 0.11 Analisis Rasio Setiap Rp 1 aktiva mampu menghasilkan penjualan Rp 0.17 Setiap Rp 1 aktiva mampu mengh asilkan penjual an Rp 0.13 Setiap Rp 1 aktiva mampu menghasilkan penjualan Rp 0.11", "type": "Table" }, { "left": 92, "top": 616, "width": 206, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.4.Hasil Perhitungan Rasio Total Perputaran Aktiva PT. Astra Agro Lestari, Tbk.", "type": "Text" }, { "left": 104, "top": 647, "width": 182, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Periode 2014- 2016. (dalam jutaan rupiah)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 678, "width": 206, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2014 2015 2016 Pe njualan 16,305,831 13,059, 216 14,121,374 Total Ase t Lancar 2,403,615 2,814,1 23 4,051,544 Total Ase t 16,155,739 18,698, 20,174,578", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 86, "width": 206, "height": 175, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "T. Lancar 248 Total Aktiva 18,559,354 21,512, 371 24,226,122 TAT 0.88 0.61 0.58 Analisis Rasio Setiap Rp 1 aktiva mampu menghasilkan penjualan Rp 0.88 Setiap Rp 1 aktiva mampu mengh asilkan penjual an Rp 0.61 Setiap Rp 1 aktiva mampu menghasilkan penjualan Rp 0.58", "type": "Table" }, { "left": 327, "top": 270, "width": 224, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan data table 3.3 dapat dilihat Total Assets Turnover Ratio PT. Bakrie Su matera Plantations, Tbk. pada tahun 2014 adalah 0.17 kali. Pada tahun 2015 menurun sebesar 0.04 kali dari 0.17 kali menjad i 0.13 kali. Pada tahun 2016 menurun kembali 0.02 kali dari 0.13 kali menjadi 0.11 kali.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 370, "width": 222, "height": 151, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.4, pada tahun 2014 adalah 0.88 kali. Pada tahun 2015 menurun sebesar 0.21 kali dari 0.88 kali men jadi 0.61. Pada tahun 2016 menurun kembali 0.03 kali dari 0.61 kali men jadi 0.58 kali. Hal ini disebabkan karena terjad i kenaikan total aktiva tahun 2015 yaitu 15.91% atau Rp.2.953.017,- dan pada tahu 2016 kenaikan sebesar 12.61% atau Rp.2.713.751,-. Namun penjualan 2015 dan 2016 mengalami penurunan yaitu sebesar 19.91% dan 8.13% atau Rp.3.246.615,- dan Rp. 1.062.158,-.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 532, "width": 222, "height": 105, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jika dinilai dari pertu mbuhan Rasio Perputaran Total Aktiva periode 2014-2016, kedua perusahaan kurang baik mengelola aktiva yang dimilikinya karena dapat dilihat bahwa kemampuan total aktiva dalam menghasilkan penjualan kurang memaksimalkan dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh keuntungan.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 656, "width": 98, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.3 Rasio Solvabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 673, "width": 222, "height": 57, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Solvabilitas (Solvability) adalah kemampuan perusahaan membayar utang-utang dalam jangka panjang. Untuk mengukurnya dapat digunakan Rasio Utang.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 735, "width": 222, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio Utang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 791, "width": 222, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "133 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING | Vol. 3, No.1, March 2019, Page 129-136| ISSN: 2548-9917", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 222, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "total utang dengan total aktiva. Untuk melakukan pencarian dapat digunakan rumus di bawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 127, "top": 120, "width": 134, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕", "type": "Section header" }, { "left": 86, "top": 150, "width": 220, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.5.Hasil Perhitungan Rasio Utang PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. Periode 2014- 2016. (dalam ribuan rupiah)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 197, "width": 220, "height": 286, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Utang Jk Pende k 2014 2015 2016 Utang Jk Panjan g 7,713,221,911 8,016,907,027 10,292,576,380 Total Ke waji ban 5,651,474,230 5,623,178,562 3,210,052,798 Total Ase t 13,364,696,141 13,640,085,589 13,502,629,178 Rasio Utang 2,597,496,750 1,473,246,391 1,014,926,396 Analisi s Rasio 86% 89% 92% 86% dari total aktiva dibiayai berasal dari utang 89% dari total aktiva dibiayai berasal dari utang 92% dari total aktiva dibiayai berasal dari utang", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 515, "width": 221, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.6.Hasil Perhitungan Rasio Utang PT. Astra", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 85, "width": 388, "height": 679, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Agro Lestari, Tbk. Periode 2014- 2016. (dalam jutaan rupiah) 2014 2015 2016 Utang Jk Pe ndek 4,110,955 3,522,133 3,942,967 Utang Jk Panjang 2,614,621 6,291,451 2,689,673 Total Ke wajiban Rp. 6,725,576 Rp. 9,813,584 6,632,640 Total Ase t Rp. 2,403,615 Rp. 2,814,123 4,051,544 Rasio Utang 36% 46% 27% Analisis Rasio 36% dari total aktiva dibiayai berasal dari utang 46% dari total aktiva dibiayai berasal dari 27% dari total aktiva dibiayai berasal utang", "type": "Table" }, { "left": 509, "top": 85, "width": 33, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dari utang", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 102, "width": 221, "height": 105, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "jika din ilai dari pertu mbuhan Rasio Utang periode 2014-2016 terjad i perubahan yang signifikan yang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Jika din ilai dari Manajemen Utangnya kinerja keuangan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. kurang baik karena lebih dari 50% Aktiva yang dimiliki perusahaan bersumber dari hutang.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 212, "width": 221, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan PT. Astra Agro Lestari, Tbk. berdasarkan data tabel 5.6 dapat dilihat bahwa Rasio Utang pada tahun 2014 adalah 36%. Pada tahun 2015 meningkat 10% dari 36% menjad i 46%. Pada tahun 2016 menurun 19% dari 46% menjadi 27%", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 296, "width": 224, "height": 198, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Apabila Rasio Utang PT. Astra Agro Lestari, Tb k. yang digunakan tinggi, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu membayar utang-utangnya dengan aktiva yang dimilkinya karena sebagian besar perusahaan dibiayai oleh utang. Begitupun sebaliknya apabila rasionya semakin rendah, maka semakin kecil perusahaan dibiayai oleh utang dan hal itu akan lebih baik untuk Perusahaan. Rasio Utang pada tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya karena persentase aktiva yang dibiayai oleh utang lebih sedikit dibandingkan tahun yang lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 522, "width": 105, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.4 Rasio Profitabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 540, "width": 221, "height": 56, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rasio Profitabilitas ( Profitability Ratio ) me rupakan rasio untuk men ila i ke ma mpuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Untuk mengkurnya dapat digunakan rumus sebagai berikut :", "type": "Table" }, { "left": 375, "top": 601, "width": 123, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑹𝑶𝑰 = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉", "type": "Text" }, { "left": 443, "top": 616, "width": 50, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕", "type": "Text" }, { "left": 328, "top": 632, "width": 218, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.7.Hasil Perhitungan ROA Ratio PT. Bakrie", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 647, "width": 213, "height": 109, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sumatera Plantations, Tbk. Periode 2014- 2016. (dalam ribuan rupiah) 2014 2015 2016 EAT (682,944, 002) (469,856,699) (484,668,62 9) Total Aktiva 15,524,4 31,957 15,308,022,072 14,700,318, 360 RO A -4% -3% -3%", "type": "Table" }, { "left": 77, "top": 791, "width": 222, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "134 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING | Vol. 3, No.1, March 2019, Page 129-136| ISSN: 2548-9917", "type": "Page footer" }, { "left": 91, "top": 85, "width": 211, "height": 134, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Analisis Rasio Setiap Rp 1 Aktiva yang dimiliki, belum mampu berkontri busi untuk EAT Setiap Rp 1 Aktiva yang dimiliki, belum mampu berkontribusi untuk EAT Setiap Rp 1 Aktiva yang dimiliki, belum mampu berkontribu si untuk", "type": "Table" }, { "left": 261, "top": 195, "width": 19, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "EAT", "type": "Picture" }, { "left": 90, "top": 243, "width": 212, "height": 207, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.8.Hasil Perhitungan ROA Ratio PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Periode 2014- 2016. (dalam jutaan rupiah) 2014 2015 2016 EAT 2,622,072 695,684 2,114,299 Total Aktiva 18,559,354 21,512,371 24,226,122 RO A 14% 3% 9% Analisis Rasio Setiap Rp 1 Aktiva yang dimiliki, mampu menghasilkan EAT sebesar 14% (0.14) Setiap Rp 1 Aktiva yang dimiliki, mampu menghasilkan EAT sebesar 3% (0.3) Setiap Rp 1 Aktiva yang dimiliki, mampu menghasilkan EAT sebesar 9% (0.9)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 473, "width": 221, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan data tabel 3.7 dapat dilihat bahwa PT. Bakrie Su matera Plantation, Tbk pada tahun 2014-2016 mengalami rugi dan perusahaan belum mampu berkontribusi untuk laba bersih setelah pajak dengan aset yang dimiliki.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 551, "width": 221, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Return on Assets pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk. pada tahun 2014 adalah 14% pada tabel 5.8. Pada tahun 2015 menurun 11% dari 14% menjad i 3%. Pada tahun 2016 naik 6% dari 3% menjadi 9%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 614, "width": 222, "height": 104, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Semakin rendah Return on Invesment maka akan semakin kurang baik dampaknya terhadap perusahaan dan begitu sebaliknya. Return on Invesment pada tahun 2014 lebih baik d ibanding tahun 2015 dan 2016, karena persentase peningkatan penghasilan aktiva menunjukan produktivitas dari perusahaan menghasilkan persentase laba yang tinggi.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 87, "width": 221, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.5 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Perusahaan pada PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Getas", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 135, "width": 222, "height": 89, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai target yang telah d itetapkan, baik berupa menghasilkan laba, kelangsungan hidup ( goal congruence ), pertumbuhan perusahaan, menciptakan kesejahteraan karyawan maupun kesejahteraan anggota masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 229, "width": 221, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berikut in i merupakan perh itungan laba rugi kebun getas pada tahun 2015 dan tahun 2016 :", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 259, "width": 222, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.9 Laba Rugi Kebun Getas Pada Tahun 2015", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 273, "width": 213, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "URAIAN TO TAL (%) Pendapatan 40.690.863.214 100% HPP 38.695.301.635 95% Laba Kotor 1.995.561.580 5% Beban Usaha 10.189.220.140 25% Laba Usaha (8.193.658.560) -20%", "type": "Table" }, { "left": 327, "top": 389, "width": 224, "height": 89, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tabel 3.9 pada tahun 2015, Kebun Getas memiliki pendapatan sebesar Rp. 40.690.863.214, dan mengeluarkan b iaya produksi sebesar Rp. 22.441.033.777. Dengan biaya produksi sebesar Rp. 22.441.033.777, Kebun Getas mengalami kerugian sebesar Rp. 8.193.658.560.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 487, "width": 216, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.10 laba rugi kebun getas pada tahun 2016", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 505, "width": 213, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "URAIAN TO TAL (%) Pendapatan 66.906.992.598 100% Hpp 54.770.764.992 82% Laba Kotor 12.136.227.606 18% Beban Usaha 10.264.917.281 15% Laba Usaha 1.871.310.325 3%", "type": "Table" }, { "left": 327, "top": 608, "width": 222, "height": 105, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahun 2016, Kebun Getas memiliki pendapatan sebesar Rp. 66.906.992.598, dan mengeluarkan b iaya produksi sebesar Rp. 24.879.085.992. Dengan biaya produksi sebesar Rp. 24.879.085.992, Kebun Getas mengalami keuntungan atau laba sebesar Rp. 1.871.310.325. Seperti yang tertera pada tabel 5.6", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 717, "width": 221, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Biaya produksi berpengaruh pada laba yang diperoleh perusahaan. Selain itu, laba perusahaan juga berhubungan pada HPP dan Beban Usaha. Pada tahun", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 791, "width": 222, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "135 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING | Vol. 3, No.1, March 2019, Page 129-136| ISSN: 2548-9917", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 222, "height": 105, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2015, kebun getas mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp. 22.441.033.777 yang menyebabkan HPP kebun getas pada tahun 2015 sebesar Rp. 38.695.301.635. Namun, beban usaha yang dikeluarkan kebun getas pada tahun 2015 sebesar Rp. 10.189.220.140. Yang menyebabkan kebun getas mengalami kerugian sebesar Rp. 8.193.658.560.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 197, "width": 222, "height": 121, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sedangkan pada tahun 2016, kebun Getas mengeluarkan b iaya produksi sebesar Rp. 24.879.085.992 yang menyebabkan HPP kebun getas pada tahun 2016 sebesar Rp. 54.770.764.992. Dan beban usaha yang dikeluarkan kebun getas pada tahun 2016 sebesar Rp. 10.264.917.281. Yang menyebabkan kebun getas memperoleh laba sebesar Rp. 1.871.310.325.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 337, "width": 140, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3.6 Rekapitulasi Analisis Rasio", "type": "List item" }, { "left": 96, "top": 353, "width": 198, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 3.11 Tabel Hasil Analisis Rasio pada PT.", "type": "List item" }, { "left": 89, "top": 369, "width": 212, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. dan PT. Astra", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 385, "width": 165, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Agro Lestari, Tbk. Periode 2014-2016", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 397, "width": 205, "height": 157, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ketera ngan PT. Bakrie Sumatera Plantations, T bk. PT. Astra Agro Lestari, T bk. 2014 2015 2016 2014 2015 2016 Rasio Lancar 0.34 0.18 0.10 0.58 0.80 1.03 TAT Ratio 0.17 0.13 0.11 0.88 0.61 0.58 Rasio Utang 86% 89% 92% 36% 46% 27% ROA Ratio -4% -3% -3% 14% 3% 9%", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 563, "width": 222, "height": 197, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan tabel 3.11 dapat dilihat bahwa kinerja PT. Bakrie Su matera Plantations, Tbk. dalam kondisi kurang baik, dilihat dari Rasio lancarnya kondisi perusahaan kurang baik karena rasio lancar perusahaan setiap tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal in i disebabkan karena banyaknya hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo setiap tahunnya. TAT Ratio juga mengalami penurun setiap tahunnya hal ini disebabkan ku rang memaksimalkan penggunaan aktiva sehingga penjualan menurun pada periode tersebut. Dilihat dari Rasio Utang, bahwa lebih dari 50% aktiva yang dimiliki berasal dari hutang. ROA Ratio pada periode", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 87, "width": 221, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "tersebut aktiva perusahaan belum mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak.", "type": "Text" }, { "left": 405, "top": 148, "width": 65, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4 Kesimpulan", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 170, "width": 221, "height": 133, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Setiap tahunnya jumlah persediaan men ingkat dan penjualan juga meningkat yang menyebabkan rasio lancar setiap tahun mengala mi peningkatan, sehingga perusahaan lebih ma mpu me mbayar atau melunasi ke wajiban keuangan jangka pendeknya. Jadi jika d inilai dari Likuiditasnya kinerja keuangan PT. Astra Agro Lestari,Tbk periode 2014-2016 dala m kondisi baik.", "type": "Text" }, { "left": 327, "top": 310, "width": 222, "height": 103, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Rasio Pe rputaran Total Aktiva periode2014 2016, kedua perusahaan kurang baik mengelola aktiva yang dimilikinya karena dapat dilihat bahwa kemampuan total aktiva dalam menghasilkan penjualan kurang memaksimalkan dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh keuntungan.", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 420, "width": 221, "height": 55, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Jika dinila i dari Manaje men Utangnya kinerja keuangan PT. Astra Agro Lestari, Tbk. ba ik karena kurang dari 50% A ktiva yang dimiliki perusahaan bersumber dari hutang.", "type": "List item" }, { "left": 327, "top": 482, "width": 221, "height": 181, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Penurunan Return on Invesment Ratio dikarena kan dikarenakan perusahaan banyak berinvestasi di A ktiva Lancar padahal Akt iva Lancar me rupakan Aktiva yang tidak Produktif. Sela in itu, banyaknya a ktiva yang d imiliki perusahaan yang bersumber dari utang sedangkan ke ma mpuan me mbayar bunga dan melunasi utang yang akan jatuh te mpo mengala mi penurunan dan perusahaan juga belum me maksima lkan penggunaan aktiva yang dimilikinya persediaan barang jadi banyak menumpuk di gudang.", "type": "Text" }, { "left": 404, "top": 696, "width": 67, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 327, "top": 722, "width": 221, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Annual Report PT. Bakrie Su matera Plantations, Tbk, tahun 2014, 2015, dan 2016.", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 791, "width": 222, "height": 18, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "136 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING | Vol. 3, No.1, March 2019, Page 129-136| ISSN: 2548-9917", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 87, "width": 221, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Annual Report PT. Astra Agro Lestari, Tbk, tahun 2014, 2015, dan 2016.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 135, "width": 222, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dju mingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: Bumi Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 222, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hanafi, Mamduh M . dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan . Edisi Ke-5. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 244, "width": 222, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan . Edisi Ke-1. Jakarta : PT.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 275, "width": 93, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Raja Grafindo Persada", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 307, "width": 222, "height": 57, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ikatan A kuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1. Revisi 2009. Jaka rta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 385, "width": 221, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kasmir. 2012 Analisis Laporan Keuangan . Edisi Ke 1-5. Jakarta : Rajawali Pers.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 431, "width": 222, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan . Edisi", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 447, "width": 111, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ke-4. Yogyakarta : Liberty.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 478, "width": 222, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prastowo, Dwi. 2011. Analisis Laporan", "type": "Table" }, { "left": 107, "top": 493, "width": 170, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keuangan .Yogyakarta : UPP STIM YKPN", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 525, "width": 221, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi , Edisi 1. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.", "type": "Text" } ]
201cfa93-99e3-9c7b-d23f-8ccf97fa9edc
https://journal.yrpipku.com/index.php/msej/article/download/2151/1580
[ { "left": 120, "top": 39, "width": 260, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Management Studies and Entrepreneurship Journal Vol 4(5) 2023 : 5361-5368", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 789, "width": 419, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright © 2023 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license, http://journal.yrpipku.com/index.php/msej", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 92, "width": 428, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Influence Of Job Satisfaction On Improving Employee Performance At CV. Santosa Bandung", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 136, "width": 428, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Di CV. Santosa Bandung", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 179, "width": 254, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rian Rediansyah 1* , Ratnanto Aditiarno 2 Manajemen Bisnis, Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia 1,2 [email protected] 1 , [email protected] 2", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 233, "width": 86, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "* Corresponding Author", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 259, "width": 45, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 271, "width": 428, "height": 122, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to determine the effect of job satisfaction on employee performance ay CV. Santosa Bandung. As well as having benefits for researchers. There are two variable in this study, namely job satisfaction (X) is called the independent variable and employee performance (Y) is called the dependent variable. This research uses quantitative methods with a population of 52 people who are employees of CV. Santosa Bandung. While the technique of data collection using a questionnaire. Data analysis techniques usisng validity test techniques, realibity test, classical assumption test and linear regression test. The result of the study show that job satisfaction has a significant effect on employee performance, so companies must further improve human resource development and provide job satisfaction to employees such as salary, bonus and promotion, in order to provide feedback that will affect employee performance.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 210, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Job Satisfaction, employee performance", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 418, "width": 41, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 430, "width": 428, "height": 122, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di CV. Santosa Bandung. Serta mempunyai manfaat bagi peneliti. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu kepuasan kerja (X) disebut variabel bebas dan kinerja karyawan (Y) disebut variabel terikat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi sebanyak 52 orang yang merupakan karyawan CV. Santosa Bandung. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan cara kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik uji validitas, uji realibitas, uji asumsi klasik dan uji regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, maka perusahaan harus lebih meningkatkan pengembangan SDM dan memberikan kepuasan kerja kepada pegawai seperti pemberian gaji, bonus dan promosi jabatan, guna menjadi umpan balik yang akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 552, "width": 188, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci : Kepuasan kerja, Kinerja karyawan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 578, "width": 78, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 591, "width": 428, "height": 67, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SDM adalah elemen yang diperlukan bagi organisasi karena keberadaan mereka sangat ditentukan untuk memahami misi dan visi organisasi yang sudah ditetapkan. Mengingat perannya yang sangat penting didalam kesuksesan dan berkesinambungan organisasi, kehadirannya dalam operasi bisnis tidak dapat di abaikan tanpa adanya dukungan kerja yang berkualitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 428, "height": 93, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Memiliki karyawan dengan kinerja yang baik dapat memudahkan pimpimpan organisasi mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan, selain itu sumber daya manusia yang berkualitas dapat di harapkan untuk mendorong capaian keunggulan kompetitif organisasi. Dalam mengelolanya maka organisasi secara tidak langsung akan dapat mendorong karyawan mereka untuk memberikan kontribusi yang positif pada kinerja individu maupun tim kerja mereka, dimana kinerja yang mereka hasilnya nanti nya akan dapat mempengaruhi kinerja akhir organisasi secara kesuluruhan (Suryani et al., 2020).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 150, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rediansyah Dan Aditiarno, (2023)", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 53, "width": 103, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MSEJ, 4(5) 2023: 5361-5368", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 793, "width": 25, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5362", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bagi sebuah perusahaan, mengelola SDM bukanlah tugas yang mudah. SDM sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan, sehingga perusahaan harus memperhatikannya. Dengan diberikannya apresiasi kepada pegawai, pegawai akan terdorong didalam proses pekerjaanya karena setiap pegawai berhak menerima hadiah dari perusahaan sebagai imbalan atas jasa mereka kepada perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 153, "width": 428, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Didalam mengoperasikan bisnis, setiap usaha mesti menemukan beberapa hal yang berhubungan dengan unsur-unsur aktivitas perusahaannya. Apakah itu menyangkut bisnis, personel, penjualan, atau produksi. Masalah-masalah ini harus ditangani secara menyeluruh karena saling berhubungan, dengan mengatur antar kapabilitas dalam satu kesatuan. Perusahaan menempatkan nilai tinggi pada masalah-masalah terkait SDM.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 428, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manajemen sumber daya manusia juga dikenal sebagai peningkatan sumber daya manusia, melaksanakan pengembangan organisasi, pelatihan, perencanaan, implementasi dan fungsi pelepasan termasuk seleksi sumber daya manusia. Tujuan utama MSDM adalah untuk meningkatkan produktivitas organisasi dengan memaksimalkan efektivitas karyawan, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan kerja bagi pekerja, dan menganggap mereka sebagai sumber daya yang sangat berharga bagi industri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 301, "width": 428, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Edy Sutrisno (2016:6) mengalrtikaln balhwal malnaljemen sumber dalyal malnusial merupalkaln pengalkualn tentalng pentingnyal tenalgal kerjal orgalnisalsi sebalgali sumber dalyal malnusial yalng salngalt penting dallalm memberi kontribusi balgialn tujualn-tujualn orgalnisalsi daln menggunalkaln beberalpal fungsi daln kegialtaln untuk memalstikaln balhwal SDM tersebut digunalkaln secalral efektif daln aldil balgi kepentingaln inividu, orgalnisalsi daln malsyalralkalt.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 367, "width": 428, "height": 81, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CV. Salntosal merupalkaln usalhal di bidalng balralng. Menerimal, menyimpaln, daln mengelualrkaln balralng aldallalh balgialn dalri operalsi perusalhalaln. Secalral allalmi, sumber dalyal malnusial yalng memaldali diperlukaln untuk operalsi perusalhalaln untuk mencalpali tujualnnyal. Nalmun paldal kenyaltalalnyal, sumber dalyal malnusial perusalhalaln berkinerjal kuralng balik, yalng mengalkibaltkaln kesallalhaln dalsalr seperti pengecekkaln, pengirimaln, daln pengelualraln balralng yalng tidalk benalr, sertal perbedalaln stock opnalme.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 428, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "CV. Salntosal membutuhkaln kemungkinaln SDM, dual kepallal daln walkil kepallal paldal contoh tugals daln pemenuhaln pekerjal yalng merupalkaln sallalh saltu falktor penentu untuk peningkaltaln kinerjal pekerjal. Kalrenal pemenuhaln presentalsi yalng diberikaln inisialtif kepaldal walkil kepallal algalr meningkaltkaln kepercalyalaln pekerjal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 515, "width": 90, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengertialn Kinerjal", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 529, "width": 428, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut hersey daln Blalnchalrd (dallalm buku Sinalmbelal, 2016:481) mendefinisikaln kinerjal merupalkaln sualtu fungsi dalri motivalsi daln kemalmpualn. untuk menyelesalikaln tugals daln pekerjalaln, seseoralng halrus memiliki deraljalt kesedialaln daln tingkalt kemalmpualn tertentu. keteralmpilaln seseoralng tidalklalh cukup efektif untuk mengerjalkaln sualtu talnpal pemalhalmaln yalng jelals tentalng alpal yalng alkaln dikerjalkaln daln balgalimalnal mengerjalkalnnyal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 428, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kinerjal kalryalwaln menunjukaln paldal kemalmpualn internall dallalm melalkukaln daln melalksalnalkaln keseluruhaln tugals-tugals yalng menjaldi talnggung jalwalbnyal. Tugals tugals tersebut bialsalnyal berdalsalrkaln indikaltor-indiktor keberhalsilaln yalng sudalh diteralpkaln. Sebalgali halsilnyal alkaln diketalhui balhwal seoralng kalryalwaln malsuk dallalm tingkalt kerjal tertentu. Kinerjal dalpalt dikelompokkaln melalmpalui talrget, sesuali talrget, altalu dibalwalh talrget.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 663, "width": 428, "height": 53, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kinerjal dimalknali sebalgali keseluruhaln untuk kerjal dalri seseoralng kalryalwaln, sedalngkaln kinerjal kalryalwaln jugal memberikaln galmbalraln mengenali tingkalt pencalpalialn pelalksalnalaln sualtu progralm kegialtaln altalu kebijalkaln dallalm mewujudkaln salsalraln, tujualn, visi daln misi orgalnisalsi yalng ditualngkaln melallui perencalnalaln straltegis sualtu orgalnisalsi tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 150, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rediansyah Dan Aditiarno, (2023)", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 53, "width": 103, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MSEJ, 4(5) 2023: 5361-5368", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 793, "width": 25, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5363", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 243, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Falktor-falktor yalng mempengalruhi Kinerjal Kalryalwaln", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 430, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mengidentifikalsi falktor-falktor yalng mempengalruhi kinerjal pegalwali sebalgali berikut (Salstrohaldiwiryo, dallalm ALdhalri, 2021)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 126, "width": 111, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Kemalmpualn Merekal", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 139, "width": 413, "height": 40, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Merupalkaln kemalmpualn yalng diperoleh secalral resmi, misallnyal pelaljalraln yalng didalpalt di sekolalh altalu pendidikaln lalnjutaln yalng secalral lalngsung dalpalt mempengalruhi penalmpilaln pekerjal yalng sebenalrnyal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 180, "width": 56, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Motivalsi", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 193, "width": 413, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Motivalsi balik malteri malupun non malteri diberikaln lalngsung kepaldal setialp kalryalwaln untuk memenuhi kebutuhaln merekal daln memalstikaln kepualsaln merekal Jaldi sifaltnyal unik, seperti memberikaln pujialn, hibalh, penghalrgalaln, dukungaln, dll. Inspiralsi yalng diberikaln seperti jalbaltaln yalng talk henti-hentinyal mendukung semalngalt kerjal/kesempurnalaln usalhal, sehinggal perlualsaln pelalksalnalaln yalng representaltif dallalm melalkukaln pekerjalalnnyal.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 260, "width": 428, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Dukungaln yalng diterimal Falsilitals yalng menunjalng pelalksalnalaln pekerjalaln diperlukaln untuk mencalpali kinerjal secalral tidalk lalngsung, falsilitals yalng terpenuhi dalpalt membalntu kinerjal pegalwali dallalm melalksalnalkaln pekerjalalnnyal. Motivalsi tidalk lalngsung memiliki pengalruh yalng signifikaln terhaldalp stimulalsi kinerjal kalryalwaln yalng berdalmpalk paldal peningkaltaln produktivitals kerjal.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 327, "width": 428, "height": 67, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Keberaldalaln pekerjalaln yalng merekal lalkukaln Dengaln aldalnyal pekerjalaln yalng diberikaln perusalhalaln kepaldal kalryalwalnnyal untuk mempengalruhi kinerjalnyal, kalryalwaln alkaln meralsal puals daln mengembalngkaln kecintalaln terhaldalp perusalhalaln daln pekerjalalnnyal. Jikal perwalkilaln lebih menyukali kalryal merekal, palmeraln merekal jugal alkaln lebih balik.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 428, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- Hubungaln kalryalwaln dengaln orgalnisalsi Hubungaln tempalt kerjal jugal alkaln berdalmpalk tidalk lalngsung terhaldalp kinerjal kalryalwaln. Semalngalt kerjal kalryalwaln alkaln meningkalt yalng paldal alkhirnyal alkaln berdalmpalk paldal kinerjal kalryalwaln, kalrenal hubungalnnyal dengaln orgalnisalsi kerjal yalng nyalmaln.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 462, "width": 128, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengertialn Kepualsaln Kerjal", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 475, "width": 428, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dallalm sualtu kelompok altalu orgalnisalsi terdiri altals individu-individu, daln setialp individu sering mengallalmi situalsi daln penerimalaln altalu persepsi yalng berbedal di dallalm memalndalng sesualtu. Jikal dialntalral merekal aldal yalng tidalk puals, ini menunjukkaln aldal peralsalalnnyal yalng tergalnggu altalu penerimalaln altals persepsi yalng tidalk terpenuhi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 529, "width": 428, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh kalrenal itu, falktor galnggualn terhaldalp kepualsaln halrus menjaldi perhaltialn dalri palral pemimpin/malnaljer. Sebalb, rusalknyal kondisi kerjal daln rendalhnyal kepualsaln kerjal dalpalt mengalkibaltkaln rendalhnyal komitmen kalryalwaln, balhkaln dalpalt mempengalruhi kinerjal kalryalwaln yalng bersalngkutaln. Jikal ketidalkpualsaln ini berkembalng luals terhaldalp beberalpal kalryalwaln yalng aldal, sualsalnal lingkungaln kerjal alkaln semalkin keruh daln tim menjaldi ralpuh.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 596, "width": 428, "height": 134, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kepualsaln kerjal merupalkaln sallalh saltu valrialbel yalng dalpalt memengalruhi produktivitals altalu prestalsi kerjal palral kalryalwaln. Valrialbel lalin yalng jugal dalpalt memengalruhi produktivitals kerjal palral kalryalwaln, di alntalralnyal motivalsi untuk bekerjal, tingkalt stres kerjal yalng diallalmi oleh kalryalwaln, kondisi fisik pekerjalaln, kompensalsi, daln alspek-alspek ekonomis, teknis sertal perilalku lalinnyal(Halnalfi, Kalrtini et all., 2022). Kepualsaln kerjal aldallalh sebalgali sualtu sikalp umum seoralng individu terhaldalp pekerjalalnnyal.pekerjalaln menurut interalksi dengaln rekaln sekerjal daln altalsaln, mengikuti alturaln daln kebijalkaln orgalnisalsi, memenuhi stalndalr kinerjal, hidup paldal kondisi kerjal yalng sering kuralng ideall daln hall serupal lalinnyal (Nalbalwi, 2019). Dalpalt disimpulkaln balhwal kepualsaln kerjal aldallalh sualtu kesesualialn alntalral persepsi daln halralpaln seseoralng yalng dalpalt dipengalruhi oleh berbalgali malcalm falktor, balik itu falktor internall malupun falktor eksternall.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 150, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rediansyah Dan Aditiarno, (2023)", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 53, "width": 103, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MSEJ, 4(5) 2023: 5361-5368", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 793, "width": 25, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5364", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 238, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Falktor-Falktor yalng Mempengalruhi Kepualsaln Kerjal", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 99, "width": 428, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut ( ALbdus, dallalm Halnalfi et all., 2022) membedalkaln falktor-falktor yalng mempengalruhi kepualsaln kerjal menjaldi 2 kelompok.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 126, "width": 428, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Falktor intrinsik. Merupalkaln falktor yalng beralsall dalri dallalm diri kalryalwaln daln dibalwal oleh setialp kalryalwaln sejalk mulali bekerjal di tempalt kerjalnyal.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 153, "width": 429, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Falktor ektrensik. Menyalngkut hall-hall yalng beralsall dalri lualr kalryalwaln, alntalral lalin kondisi fisik lingkungaln kerjal, interalksinyal dengaln kalryalwaln lalin, sistem penggaljialn daln lalinnyal.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 193, "width": 102, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 206, "width": 430, "height": 161, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode yalng dilalkukaln dallalm penelitialn ini yalitu metode kualntitalif. Metode ini disebutl kualntitaltif kalrenal daltal penelitialn berupal alngkal daln alnallisis menggunalkaln staltistik(Sugiyono, 2017). Daltal yalng diperoleh penelitialn ini aldallalh daltal empiris( teralmalti ) yalng mempunyali kriterial tertentu yalitu vallid. Vallid menunjukkaln deraljalt ketepaltaln alntalral daltal yalng sesungguhnyal tejaldi paldal obyek dengaln daltal yalng dikumpulkaln oleh peneliti. Valrialbel dallalm penelitialn ini terdiri dalri kepualsaln kerjal sebalgali valrialbel independen altalu bisal disebut valrialbel bebals (x) daln kinerjal kalryalwaln sebalgali valrialbel dependen altalu sering disebut valrialbel terikalt (y). Teknik pengumpulaln daltal yalng dilalkukaln yalitu dengaln calral Kuesioner dimalnal peneliti memberi sebualh pertalnyalaln altalu pernyaltalaln yalng diberikaln kepaldal responden untuk dijalwalbnyal. Populalsi yalng digunalkaln yalkni pegalwali CV. Salntosal sebalnyalk 52 oralng. Salmpel yalng digunalkaln yalkni salmpling kuotal yalitu dengaln menentukaln salmpel dalri populalsi yalng mempunyali ciri-ciri tertentu salmpali jumlalh kuotal yalng diinginkaln tercalpali.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 381, "width": 122, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Halsil Daln Pembalhalsaln", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 57, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Valliditals", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 408, "width": 331, "height": 239, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Halsil Uji Valliditals Valrialbel Kepualsaln Kerjal Pertalnyalaln r hitung r talble (al=5%) Keteralngaln 1 0,402 0,273 Vallid 2 0,561 3 0,657 4 0,665 5 0,635 6 0,651 7 0,749 8 0,750 9 0,461 10 0,509 11 0,721 12 0,668 13 0,629", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 428, "height": 80, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : (daltal yalng diolalh penulis menggunalkaln SPSS 23) Halsil pengujialn valliditals menunjukaln balhwal setialp permintalaln yalng dialjukaln oleh peneliti di kuesioner untuk valrialbel kepualsaln kerjal (x) dinyaltalkaln vallid. Terlihalt dalri hall tersebut balhwal setialp item menghalsilkaln halsil yalng lebih besalr dalri r talble ( r hitung > r talble ) yalitu sebesalr 0,273 yalng merupalkaln halsil r talble daln memiliki tingkalt signifikalnsi 5%(0,05) daln deraljalt kelelualsalaln (df) n-2 sebesalr 52-2=50.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 150, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rediansyah Dan Aditiarno, (2023)", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 53, "width": 103, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MSEJ, 4(5) 2023: 5361-5368", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 793, "width": 25, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5365", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 329, "height": 46, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Halsil Uji Valliditals Valrialbel Kinerjal Kalryalwaln Pertalnyalaln r hitung r talble (al=5%) Keteralngaln 1 0,589", "type": "Table" }, { "left": 281, "top": 203, "width": 28, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "0,273", "type": "Picture" }, { "left": 162, "top": 135, "width": 223, "height": 166, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vallid 2 0,621 3 0,466 4 0,651 5 0,612 6 0,554 7 0,692 8 0,609 9 0,465 10 0,662 11 0,559", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 304, "width": 428, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : ( daltal yalng diolalh penulis menggunalkaln SPSS 23) Halsil pengujialn valliditals menunjukaln balhwal setialp permintalaln yalng dialjukaln oleh peneliti di kuesioner untuk valrialbel kinerjal kalryalwaln (y) dinyaltalkaln vallid. Terlihalt dalri hall tersebut balhwal setialp item menghalsilkaln halsil yalng lebih besalr dalri r talble ( r hitung > r talble ) yalitu sebesalr 0,273 yalng merupalkaln halsil r talble daln memiliki tingkalt signifikalnsi 5%(0,05) daln deraljalt kelelualsalaln (df) n-2 sebesalr 52-2=50.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 398, "width": 68, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Relialbilitals", "type": "Section header" }, { "left": 128, "top": 456, "width": 263, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : (daltal yalng diolalh penulis menggunalkaln SPSS 23)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 470, "width": 429, "height": 53, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalri halsil relialbilitals dalpalt di simpulkaln balhwal valrialbel Kepualsaln Kerjal (x) memiliki nilali allphal sebesalr 0,865 daln valrialbel Kinerjal Kalryalwaln (y) memilki nilali allphal 0,808. berdalsalrkaln nilali Cronbalch’s ALlphal yalng lebih besalr dalri 0,60 malkal membuktikaln balhwal semual item pertalnyalaln untuk setialp valrialbel penelitialn ini telalh relialbel.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 550, "width": 80, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji ALsumsi Klalsik", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 564, "width": 86, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Uji Normallitals", "type": "Text" }, { "left": 134, "top": 415, "width": 306, "height": 328, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "One-Salmple Kolmogorov-Smirnov Test Unstalndalrdize d Residuall N 52 Normall Palralmeters al,b Mealn .0000000 Std. Devialtion 2.36727299 Most Extreme Differences ALbsolute .143 Positive .086 Negaltive -.143 Test Staltistic .143 ALsymp. Sig. (2-taliled) .009 c al. Test distribution is Normall. Valrialbel Nilali Cronbalch’s ALlphal Keteralngaln Kepualsaln Kerjal (x) 0,865 Relialbel Kinerjal Kalryalwaln (y) 0,808 Relialbel", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 150, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rediansyah Dan Aditiarno, (2023)", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 53, "width": 103, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MSEJ, 4(5) 2023: 5361-5368", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 793, "width": 25, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5366", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 86, "width": 428, "height": 81, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Callculalted from daltal. c. Lilliefors Significalnce Correction. Sumber : ( daltal yalng diolalh penulis menggunalkaln SPSS 23) Berdalsalrkaln halsil pengujialn di altals menunjukkaln balhwal nilali residu dallalm uji normallitals telalh terdistribusi secalral normall. Hall ini ditunjukkaln dalri nilali sig 0,009>0,05, malkal dalpalt disimpukaln balhwal penelitialn ini telalh lulus dallalm uji normallitals.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 125, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Uji Heterosikedalstisitals", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 195, "width": 397, "height": 96, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coefficients al Model Unstalndalrdized Coefficients Stalndalrdized Coefficients t Sig. B Std. Error Betal 1 (Constalnt) 1.535 1.944 .789 .434 Kepualsaln Kerjal .004 .037 .017 .118 .906 Sumber : ( daltal yalng diolalh penulis menggunalkaln SPSS 23)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 428, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalri pernyaltalaln talbel dialtals balhwal nilali sig 0,906>0,05 alrtinyal dallalm pengujialn ini tidalk mengallalmi heterosikedalstisitals", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 332, "width": 396, "height": 82, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Regresi Linier Sederhalnal a. Halsil Uji Determinalsi Model Summalry Model R R Squalre ALdjusted R Squalre Std. Error of the Estimalte 1 .840 al .705 .699 2.39083 a. Predictors: (Constalnt), Kepualsaln Kerjal", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 415, "width": 428, "height": 53, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : ( daltal yalng diolalh penulis menggunalkaln SPSS 23) Berdalsalrkaln halsil uji determinalsi balhwal nilali R-Squalre sebesalr 0,705 daln ALdjusted R- Squalre sebesalr 0,699. Malkal dalpalt disimpulkaln balhwal kinerjal kalryalwaln telalh dipengalruhi oleh kepualsaln kerjal. Pengalruh tersebut sebesalr 70,5%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 482, "width": 62, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Halsil Uji F", "type": "Section header" }, { "left": 102, "top": 496, "width": 371, "height": 110, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ALNOVAL al Model Sum of Squalres Df Mealn Squalre F Sig. 1 Regression 682.870 1 682.870 119.465 .000 b Residuall 285.803 50 5.716 Totall 968.673 51 al. Dependent Valrialble: Kinerjal Kalryalwaln b. Predictors: (Constalnt), Kepualsaln Kerjal", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 607, "width": 198, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : ( daltal primer yalng diolalh SPSS 23)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 634, "width": 63, "height": 40, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Hipotesis Ho : ditolalk H1 : diterimal", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 687, "width": 145, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalsalr Pengalmbilaln Keputusaln", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 701, "width": 428, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Jikal nilali sig<0,05, malkal terdalpalt pengalruh valrialbel X terhaldalp valrialbel Y yalng alrtinyal H1 diterimal", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 728, "width": 428, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Jikal nilali sig>0,05, malkal tidalk terdalpalt pengalruh valrialbel X terhaldalp valrialbel Y yalng alrtinyal Ho ditolalk", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 150, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rediansyah Dan Aditiarno, (2023)", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 53, "width": 103, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MSEJ, 4(5) 2023: 5361-5368", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 793, "width": 25, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5367", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 40, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halsil pengujialn dialtals menunujukkaln jumlalh F sebesalr 119.465 dengaln halsil Sig. sebesalr 0,000 (F. sig 0,000< α 0,05) beralrti H1 diterimal yalng alrtinyal balhwal kepualsaln kerjal memiliki pengalruh yalng positif terhaldalp kinerjal kalryalwaln di CV. Salntosal Balndung.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 139, "width": 145, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Halsil Uji T Uji Hipotesis Ho : ditolalk H1 : diterimal Dalsalr Pengalmbilaln Keputusaln", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 206, "width": 428, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Jikal nilali sig<0,05, malkal terdalpalt pengalruh terhaldalp valrialbel X bersalmalaln terhaldalp valrialbel Y yalng alrtinyal H1 diterimal", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 233, "width": 428, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Jikal nilali sig>0,05, malkal tidalk terdalpalt pengalruh terhaldalp valrialbel X bersalmalaln terhaldalp valrialbel Y yalng alrtinyal Ho ditolalk.", "type": "List item" }, { "left": 88, "top": 260, "width": 368, "height": 76, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Coefficients al Model Unstalndalrdized Coefficients Stalndalrdized Coefficients t Sig. B Std. Error Betal 1 (Constalnt) 13.656 2.952 4.627 .000 Kepualsaln Kerjal .610 .056 .840 10.930 .000", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 336, "width": 266, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : ( daltal yalng diolalh penulis menggunalkaln SPSS 23)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 350, "width": 428, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halsil dalri pengujialn dialtals dalpalt ditemukaln nilali B = 0,610 dengaln t = 10.930 daln sig = 0,000 menunjukkaln nilali sig. <0,05 malkal Ho ditolalk. Jaldi, kepualsaln kerjal berdalmpalk positif terhaldalp kinerjal kalryalwaln. Oleh kalrenal itu, dengaln aldalnyal kepualsaln kerjal malkal alkaln meningkaltkaln kinerjal kalryalwaln.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 403, "width": 357, "height": 138, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Uji Korelalsi Correlaltions Kepualsaln Kerjal Kinerjal Kalryalwaln Kepualsaln Kerjal Pealrson Correlaltion 1 .840 ** Sig. (2-taliled) .000 N 52 52 Kinerjal Kalryalwaln Pealrson Correlaltion .840 ** 1 Sig. (2-taliled) .000 N 52 52", "type": "Table" }, { "left": 133, "top": 542, "width": 247, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "**. Correlaltion is significalnt alt the 0.01 level (2-taliled).", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 556, "width": 266, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : ( daltal yalng diolalh penulis menggunalkaln SPSS 23)", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 570, "width": 428, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdalsalrkaln halsil uji korelalsi nilali Sig. (2-taliled) Kepualsaln kerjal daln kinerjal kalyalwaln yalitu 0,000<0,05. dalri halsil tersebut dalpalt dialrtikaln aldal pengalruh yalng signifikaln alntalral valrialbel kepualsaln dengaln kinerjal pegalwali, dengaln nilali r sebesalr 0,840 yalng beralrti deraljalt korelalsi sempurnal dengaln bentuk hubungaln yalng positif.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 637, "width": 56, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Penutup Kesimpulaln", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 664, "width": 428, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalri halsi pengujialn dialtals terdalpalt pengalruh kepualsaln kerjal terhaldalp kinerjal kalryalwaln. Balhwal kepualsaln kerjal aldallalh sualtu kesesualialn alntalral persepsi daln halralpaln seseoralng yalng dalpalt dipengalruhi oleh beberalpal malcalm falktor, balik itu falktor internall malupun falktor eksternall. Mengingalt peralnnsyal yalng salngalt penting dallalm kesuksesaln daln berkesinalmbungaln orgalnisalsi, kehaldiralnnyal dallalm operalsi bisnis tidalk dalpalt di albalikaln talnpal aldalnyal dukungaln kerjal yalng berkuallitals. Memiliki pegalwali dengaln kinerjal yalng salngalt balik", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 49, "width": 150, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rediansyah Dan Aditiarno, (2023)", "type": "Page header" }, { "left": 408, "top": 53, "width": 103, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "MSEJ, 4(5) 2023: 5361-5368", "type": "Page header" }, { "left": 287, "top": 793, "width": 25, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5368", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 85, "width": 428, "height": 81, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dalpalt mempermudalh pemimpin untuk membimbing merekal mencalpali tujualn, selalin itu SDM yalng berkuallitals dalpalt dihalralpkaln bisal mendukung pencalpalialn keunggulaln yalng berwibalwal. Tujualn utalmal MSDM aldallalh untuk meningkaltkaln produktivitals orgalnisalsi dengaln memalksimallkaln efektivitals kalryalwaln, sekalligus meningkaltkaln kuallitals hidup kalryalwaln di tempalt kerjal, daln mengalnggalp merekal sebalgali sumber dalyal yalng salngalt berhalrgal balgi perusalhalaln.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 180, "width": 73, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalftalr Pustalkal", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 193, "width": 428, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ALdhalri, I. Z. (2021). Optimallisalsi Kinerjal Kalryalwaln menggunalkaln pendekaltaln knowledge malnalgement & motivalsi kerjal. CV. Penerbit Qialral Medial.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 220, "width": 428, "height": 147, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Edison, E., ALnwalr, Y., & Komalriyalh, I. (2022). Malnaljemen Sumber Dalyal Malnusial Straltegi daln Perubalhaln dallalm Ralngkal Meningkaltkaln Kinerjal Pegalwali daln Orgalnisalsi . allfalbetal. Halnalfi, K., Pontoh, G. T., & Novitalsalri, E. (2022). NSpritiuallitals daln Kepualsaln Kerjal Dallalm Meningkaltkaln Kinerjal Rumalh Salkit . https://plaly.google.com/store/books/detalils?id=5OFalEALALALQBALJ Mutdialnal, N. V. (2019). Pengalruh Kompensalsi Daln Tingkalt Pendidikaln Terhaldalp Kinerjal Kalryalwaln Distributor Baln Bridgestone CV. Salntosal Balndung . Universitals Widyaltalmal. Nalbalwi, R. (2019). Pengalruh Lingkungaln Kerjal, Kepualsaln Kerjal daln Bebaln Kerjal Terhaldalp Kinerjal Pegalwali. Malneggio: Jurnall Ilmialh Malgister Malnaljemen , 2 (2), 170–183. https://doi.org/10.30596/malneggio.v2i2.3667 Sugiyono. (2017). Metode Penelitialn Kualntitaltif, Kuallitaltif, daln R&D . Cv. ALlfalbetal.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 367, "width": 428, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suryalni, N. K., Sugialningralt, I. alyu putu widalni., & Lalksemini, K. dewi indalh sri. (2020). Kinerjal Sumber Dalyal Malnusial : Teori, ALplikalsi daln Penelitialn . Nilalcalkral.", "type": "Table" }, { "left": 114, "top": 394, "width": 295, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://plaly.google.com/store/books/detalils?id=FOTsDwALALQBALJ", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 408, "width": 368, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yun, I., & ALdie, Y. (2019). Malnaljemen Sumber Dalyal Malnusial . Universitals Terbukal.", "type": "Text" } ]
994d5a94-7b52-22cf-d0e1-c31b9640a4ea
https://jurnal.fte.uniba-bpn.ac.id/index.php/JTE/article/download/110/76
[ { "left": 52, "top": 25, "width": 207, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JTE UNIBA, Vol. 6, No. 1, Oktober 2021", "type": "Page header" }, { "left": 502, "top": 25, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "169", "type": "Page header" }, { "left": 52, "top": 755, "width": 196, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Imron: Studi Penetrasi Distributed Generation ....", "type": "Page footer" }, { "left": 458, "top": 755, "width": 100, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2528 - 6498", "type": "Page footer" }, { "left": 69, "top": 77, "width": 480, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Studi Penetrasi Distributed Generation Pada Sistem Distribusi Bantul Feeder Bantul 07", "type": "Text" }, { "left": 293, "top": 129, "width": 31, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Imron", "type": "Text" }, { "left": 162, "top": 141, "width": 293, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, Universitas Balikpapan [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 194, "width": 240, "height": 320, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstrak- Distribution Generation (DG) atau pembangkit tersebar merupakan pembangkit dengan kapasitas kecil (di bawah 10 MW) yang dapat menyuplai langsung konsumen atau terhubung langsung pada jaringan distribusi. DG ditempatkan biasanya pada bus- bus yang terhubung langsung ke beban. Parameter- parameter yang perlu diperhatikan dalam pemasangan DG antara lain adalah level tegangan dan kerugian daya. Pemasangan DG semakin meningkat di seluruh dunia didorong oleh kebijakan nasional dan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa sumber energi terbarukan dan unit-unit tenaga panas dan mikro yang sangat efisien untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi pemanasan global. Penempatan DG dapat mempengaruhi aliran daya dan tegangan pada bus di sistem distribusi. Oleh karena itu, penempatan DG harus diperhitungkan dan direncanakan secara detail agar dapat bekerja secara optimal. Penempatan DG yang tidak optimal dapat meningkatkan losses pada sistem, sehingga berpengaruh terhadap profil tegangan yang akan menurun. Penempatan dan kapasitas DG yang optimal dapat berpengaruh kepada peningkatan profil tegangan, mengurangi losses, meningkatkan kapasitas distribusi, dan meningkatkan keandalan pada sistem. Makalah ini membahas terkait adanya penetrasi dari DG pada sistem yang sudah ada, dalam hal ini kasus yang diambil adalah pada feeder Bantul 07.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 527, "width": 227, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata kunci : Distribution Generation (DG), Penetrasi, Energi Baru Terbarukan, Feeder Bantul 07", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 563, "width": 76, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "I. Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 52, "top": 586, "width": 240, "height": 147, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Distributed generation adalah sebuah pendekatan yang menggunakan teknologi skala kecil untuk menghasilkan listrik dekat dengan pengguna. Teknologi DG sering terdiri dari modular generator dan kadang-kadang energi terbarukan. Pembangkitan skala kecil tersebar dapat mereduksi kebutuhan jaringan dalam skala besar walaupun terjadi perubahan pada jaringan sistem tenaga listrik. Teknologi DG sangat diperlukan di sisi jaringan distribusi karena sistem tersebut dapat mengurangi rugi daya pada sistem dan memperbaiki kualitas tegangan untuk terciptanya kehandalan sistem tenaga listrik. Penggunaan DG dapat juga memperbaiki efisiensi, sehingga dapat mempengaruhi performa dari pusat tenaga", "type": "Text" }, { "left": 318, "top": 194, "width": 240, "height": 172, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "listrik. Karakteristik DG adalah skala kecil, terdistribusi dan dekat dengan pusat beban (closed to load), terinterkoneksi dengan sistem distribusi, membatasi pembangunan jaringan transmisi dan memiliki aliran daya satu arah. Pembangkit ini ramah lingkungan, andal dalam merespon perubahan beban, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, deregulasi dalam pasar kelistrikan dan sejumlah keuntungan lainnya. Penerapan DG memberikan banyak manfaat pada sistem tenaga listrik, dikategorikan dalam hal teknis, lingkungan, dan ekonomis. Keuntungan dalam hal teknis antara lain pengurangan rugi -rugi transmisi, perbaikan profil tegangan, peningkatan efisiensi energi, peningkatan keandalan dan keamanan sistem, perbaikan kualitas daya, dan dapat menghilangkan kontingensi transmisi-distribusi [1] [2] [3] .", "type": "Text" }, { "left": 372, "top": 378, "width": 124, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "II. Pembangkit Tersebar", "type": "Section header" }, { "left": 318, "top": 404, "width": 245, "height": 299, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Teknologi DG dapat berupa internal combustion engines, fuel cells, microturbines, small gas turbines, small combined cycle gas turbines, small geothermal, solar photovoltaic, solar thermal, biofuel, biomass, wind power dan small-hydropower. Interkoneksi dengan jaringan transmisi memungkinkan cadangan pembangkitan minimal dan pengoperasiannya dapat diatur dalam menghasilkan biaya pembangkitan yang paling efisien. Berdasarkan karakteristik daya keluaran, DG dikategorikan dalam dua jenis yaitu dispatchable dan non-dispatchable . Dispatchable dimaksudkan apabila keluaran DG besarnya dapat diatur oleh operator, dengan cara mengatur jumlah energi primer yang dikirim ke DG tersebut. Berbeda dengan non-dispatchable yang mana operator tidak dapat mengatur jumlah energi primer yang dibangkitkan oleh DG. Energi of Information Administration (EIA) telah melakukan penelitian yang menghasilkan laporan yang berisi data statistik mengenai pertumbuhan kebutuhan energi listrik khususnya DG yang bersumber dari energi terbarukan di seluruh dunia. Dukungan berbagai kebijakan dan intensif dari pemerintah dunia menjadikan komposisi pembangkit listrik energi terbarukan dunia diperkirakan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 18% pada tahun 2007 menjadi 23% pada 2035 [4] . DG menawarkan kelebihan dalam hal biaya investasi fasilitas pembangkit dan saluran transmisi dibandingkan tenaga listrik konvensional.", "type": "Text" }, { "left": 53, "top": 39, "width": 207, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JTE UNIBA, Vol. 6, No. 1, Oktober 2021", "type": "Page header" }, { "left": 503, "top": 39, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "170", "type": "Page header" }, { "left": 53, "top": 733, "width": 196, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Imron: Studi Penetrasi Distributed Generation ....", "type": "Page footer" }, { "left": 458, "top": 733, "width": 100, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2528 - 6498", "type": "Page footer" }, { "left": 53, "top": 72, "width": 244, "height": 161, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan DG seperti efisiensi penyaluran energi listrik, deregulasi, diversifikasi sumber daya listrik, mengurangi emisi gas rumah kaca 2 dalam mengatasi perubahan iklim, dan pemenuhan kebutuhan nasional. DG telah mendapat banyak perhatian luas di seluruh dunia sebagai alternatif dari sistem pembangkit konvensional yang telah ada selama bertahun- tahun. Sebagian besar negara telah memiliki program dan kebijakan dalam mendukung perkembangan DG terutama yang bersumber dari energi terbarukan. Pembangkit listrik yang bersumber dari energi terbarukan memiliki kerapatan energi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pembangkit berbahan bakar fosil, namun lebih ramah lingkungan dan dapat diperbaharui [5] .", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 249, "width": 193, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "III. Pembangkit Photovoltaic/Solar cell", "type": "Section header" }, { "left": 53, "top": 273, "width": 244, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Photovoltaic (PV) merupakan DG yang memanfaatkan sinar matahari dalam menghasilkan listrik. Teknologi diaplikasikan dengan menggunakan sel surya untuk menangkap dan mengubah energi sinar matahari menjadi listrik. Pada saat ini, ada beberapa tipe dari sel surya yang sudah dikembangkan yaitu amorphous silicone, cadmium telluride, copper indium deselenide dan crystalline silicone , tetapi yang sering digunakan adalah silicone cell (crystalline silicone) . Sistem dari PV ini terdiri dari beberapa sel yang dapat mengubah radiasi sinar matahari menjadi energi listrik. Besarnya energi listrik yang dihasilkan tergantung pada luas dari sel itu sendiri [6] . Pada penelitian ini kami menggunakan PV dengan jenis", "type": "Text" }, { "left": 333, "top": 67, "width": 179, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel II. Skenario Penetrasi PV-DG Skenario Keterangan Skenario 1 Penetrasi PV farm pada ujung feeder area Srigading Pembebanan 40% Skenario 2 Penetrasi PV farm pada ujung feeder area Srigading Pembebanan 80% Skenario 3 Penetrasi PV farm pada ujung feeder area Srigading Pembebanan 100%", "type": "Table" }, { "left": 333, "top": 186, "width": 36, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Skenario 4", "type": "Section header" }, { "left": 383, "top": 186, "width": 136, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penetrasi PV dengan adanya short circuit", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 220, "width": 244, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "masukan 20%, 30%, 40% dari total beban pada saat kondisi beban puncak. Dari kondisi masukan tersebut dapat dilihat pengaruh dan keadaan pada sebuah sistem mengacu pada perubahan tegangan dan rugi-rugi.", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 276, "width": 137, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Skenario Penetrasi PV-Farm", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 292, "width": 244, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PV farm dimasukkan kedalam sebuah sistem dengan masukan 20%, 40%, 60% dari total beban pada saat kondisi beban puncak. Daya total masukan dari masing-masing PV farm yaitu masukan 20% sehingga didapatkan masukan sebesar 2751 kW, PV farm masukan 30% sehingga didapatkan masukan sebesar 4126 kW, PV farm masukan 40% sehingga didapatkan masukan sebesar 5502 kW, dan PV farm 50% masukan sehingga didapatkan masukan sebesar 6878 kW.", "type": "Text" }, { "left": 373, "top": 416, "width": 142, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel III. Skenario Penetrasi PV Farm", "type": "Caption" }, { "left": 53, "top": 528, "width": 244, "height": 141, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembahasan pada penelitian ini dilakukan pada feeder Bantul 07 yang merupakan acuan dari data yang akan diolah untuk melihat kondisi perubahan yang terjadi dengan adanya DG. Feeder Bantul 07 dibagi menjadi sembilan belas area yaitu sebagai berikut Panggungharjo, Panggungharjo bnl7, Panggungharjo/tirtonimolo, tirtonimolo selatan, Pendowoharjo, Bantul A, Bantul B, Trirenggo, Bantul C, Ringinharjo, Guwosari, Palbapang, Sumbermulyo, Sidomulyo, Mulyodadi, Tirtomulyo, dan Srigading. Pada saluran tersebut memiliki 28 beban terpasang dengan total beban 13756 kW. Kondisi yang diamati juga terdapat pada sisi Bus dengan total 61 Bus. Masukan dilakukan pada sistem pada Bus sisi 20 kV untuk skenario PV farm .", "type": "Text" }, { "left": 53, "top": 671, "width": 244, "height": 52, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Beberapa kondisi yang dilakukan terhadap penelitian ini dimana melakukan beberapa percobaan yang di uji coba kepada feeder Bantul 07. Skenario yang dilakukan meliputi pemasangan PV farm ( Photovoltaic ). Kondisi pemasangan PV farm dimasukkan kedalam sebuah sistem dengan", "type": "Text" }, { "left": 376, "top": 528, "width": 127, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "V. Hasil dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 319, "top": 553, "width": 244, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kondisi feeder Bantul 07 merupakan feeder dengan jarak terpanjang di dalam saluran GI Bantul. Data penelitian yang telah ada mendapatkan hasil pada pembebanan 40% total beban yang di berikan sebesar 5666 kW dan 3066 kVar, pada pembebanan 80% dihasilkan total beban sebesar 10582 kW dan 6313 kVar, dan pada pembebanan 100% dihasilkan total beban 12876 kW dan 7968 kVar. Adapun dengan adanya peningkatan perubahan beban hingga beban puncak maka terdapat perubahan pula pada Power Factor yang dimana perubahan tersebut memperburuk Power Factor. Pada saat beban 40% dihasilkan PF senilai 87,95%, kemudian menurun saat adanya perubahan beban menjadi 85,88%, dan kembali turun menjadi 84,87% saat beban puncak 100%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembebanan dalam sebuah sistem sebaiknya di jaga tidak", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 428, "width": 466, "height": 83, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Normal Total Beban (kW) Penetrasi PV 20% pada ujung area Srigading 13756,05 2751,21 40% pada ujung area Srigading 13 756,05 5502,42 60% pada ujung area Srigading 13 756,05 8253,63 Tabel I. Jenis PV Jenis Type Daya per-PV Sharp NU 230F3 Mono-crystalline 230 Wp IV. Metodologi", "type": "Table" }, { "left": 42, "top": 39, "width": 207, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JTE UNIBA, Vol. 6, No. 1, Oktober 2021", "type": "Page header" }, { "left": 492, "top": 39, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "171", "type": "Page header" }, { "left": 42, "top": 733, "width": 197, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Imron: Studi Penetrasi Distributed Generation ....", "type": "Page footer" }, { "left": 448, "top": 733, "width": 100, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2528 - 6498", "type": "Page footer" }, { "left": 49, "top": 76, "width": 228, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "melebih dari 80% dari beban yang telah di tetapkan agar keandalan di dalam sistem tetap terjaga.", "type": "Text" }, { "left": 49, "top": 99, "width": 240, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Analisa selajutnya dilakukan dengan memperhatikan profil tegangan pada sistem jaringan. Batasan toleransi pada", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 129, "width": 176, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel IV. Data eksisting tanpa ada penetrasi PV", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 143, "width": 188, "height": 133, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tanpa Penetrasi PV Total Beban (Mvar) (% PF) (MW) Pembebanan 5,666 3,066 87,95 40% Pembebanan 10,582 6,313 85,88 80% Pembebanan 12,786 7,968 84,87 100%", "type": "Table" }, { "left": 107, "top": 464, "width": 130, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar I. Kondisi sistem eksisting", "type": "Caption" }, { "left": 46, "top": 480, "width": 247, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "perubahan tegangan yang direkomendasikan oleh pihak PLN dalam (cite) sebesar +5% dan -10%. Kondisi pada feeder Bantul 07 didapatkan hasil sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 69, "width": 244, "height": 155, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "• Pada kondisi Pembebanan 40% pada penetrasi PV sesuai dengan skenario yaitu 20%, 40%, dan 60% kondisi tegangan pada setiap Bus hampir semua tidak ada yang melewati dari toleransi yang telah di tentukan namun pada Bus 175 terjadi over voltage pada penetrasi 60%. Kondisi yang ditemui pada pembebanan 40% yaitu data pada profil tegangan di sistem hampir semua dari Bus mengalami kondisi marginal yang berarti hasil profil tegangan tersebut telah mendekati area critical atau mendekati over dan under voltage . Sehingga hasil pada pembebanan 40% jika dipenetrasikan PV masih kurang memuaskan di dalam keandalan sistem dari sisi aspek profil tegangan", "type": "Text" }, { "left": 354, "top": 237, "width": 181, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel V. Penetrasi PV dengan Pembebanan 40%", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 253, "width": 221, "height": 231, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan 40% Bus ID Penetrasi 20% Penetrasi 40% Penetrasi 60% Bus163 102,24 102,73 103,98 Bus164 100,72 101,2 102,43 Bus165 102,2 102,81 104,38 Bus166 100,61 101,2 102,75 Bus167 102,22 102,77 104,2 Bus168 102,2 102,86 104,59 Bus169 102,15 102,81 104,54 Bus170 100,56 101,2 102,9 Bus171 102,24 102,94 104,8 Bus172 100,64 101,33 103,17 Bus173 102,24 102,99 104,99 Bus174 100,71 101,45 103,42 Bus175 102,29 103,04 105,04", "type": "Table" }, { "left": 273, "top": 527, "width": 89, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Profil Tegangan", "type": "Section header" }, { "left": 143, "top": 544, "width": 320, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan 40% dengan Penetrasi 20%, 40%, dan 60%", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 303, "width": 111, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tanpa Penetrasi PV", "type": "Section header" }, { "left": 69, "top": 332, "width": 14, "height": 77, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "100 80 60 40 20 0", "type": "Picture" }, { "left": 96, "top": 412, "width": 164, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan Pembebanan Pembebanan 40% 80% 100% Total Beban (MW) (Mvar) (% PF)", "type": "Table" }, { "left": 78, "top": 567, "width": 175, "height": 117, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "106 104 102 100 98 Penetrasi 20%", "type": "Picture" }, { "left": 288, "top": 675, "width": 53, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penetrasi 40%", "type": "Caption" }, { "left": 374, "top": 675, "width": 54, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penetrasi 60%", "type": "Caption" }, { "left": 44, "top": 39, "width": 207, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JTE UNIBA, Vol. 6, No. 1, Oktober 2021", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 39, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "172", "type": "Page header" }, { "left": 44, "top": 733, "width": 196, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Imron: Studi Penetrasi Distributed Generation ....", "type": "Page footer" }, { "left": 450, "top": 733, "width": 100, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2528 - 6498", "type": "Page footer" }, { "left": 87, "top": 78, "width": 183, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel VI. Penetrasi PV dengan Pembebanan 80%", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 91, "width": 217, "height": 231, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan 80% Bus ID Penetrasi 20% Penetrasi 40% Penetrasi 60% Bus163 98,66 99,17 100,51 Bus164 95,72 96,22 97,51 Bus165 98,35 98,99 100,66 Bus166 95,29 95,9 97,52 Bus167 98,49 99,07 100,59 Bus168 98,26 98,95 100,77 Bus169 98,16 98,85 100,67 Bus170 95,09 95,76 97,53 Bus171 98,24 98,98 100,94 Bus172 95,18 95,89 97,79 Bus173 98,16 98,95 101,05 Bus174 95,22 95,99 98,02 Bus175 98,26 99,05 101,15", "type": "Table" }, { "left": 73, "top": 339, "width": 212, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "yang dihasilkan. Sebagian dari contoh hasil data pada kondisi pembebanan 40%.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 359, "width": 244, "height": 151, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": " Pada kondisi pembebanan 80% % pada penetrasi PV sesuai dengan skenario yaitu 20%, 40%, dan 60% kondisi tegangan pada setiap Bus semua tidak ada yang melewati dari toleransi yang telah di tentukan namun masih terdapat beberapa bus yang mendekati ke arah marginal yaitu mendekati ambang critical atau mendekati over dan under voltage . Pada pembebanan 80% hasil yang diperoleh merupakan hasil yang optimal bagi adanya penetrasi PV dikarenakan hasil yang diperoleh dari sisi kualitas profil tegangan lebih baik dibandingkan dengan hasil pembebanan 40% dan 100%. Sebagian dari contoh hasil data pada kondisi pembebanan 80%.", "type": "Text" }, { "left": 51, "top": 510, "width": 244, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": " Pada kondisi pembebanan 100% pada penetrasi PV sesuai dengan skenario yaitu 20%, 40%, dan 60%", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 540, "width": 222, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "kondisi tegangan pada setiap Bus banyak yang", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 76, "width": 222, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "melewati ambang batas toleransi yang telah ditetapkan ini mengindikasikan bahwa pada sisi kualitas tegangan dengan adanya penetrasi PV menyebabkan tidak baiknya kualitas tersebut, Menyebabkan untuk pembebanan tersebut lebih baik saat penetrasi semakin besar pada saat 60% namun jikan dibawah dari penetrasi PV tersebut maka kondisi critical banyak ditemui. Kondisi ini menyebabkan selain perlunya PV dengan kapasitas besar diperlukan juga sistem proteksi yang baik dikarenakan dapat terjadi short circuit pada sistem. Sebagian dari contoh hasil data pada kondisi pembebanan 100%", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 220, "width": 244, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Selain dari profil tegangan yang perlu diperhatikan juga adalah daya yang terbuang atau P Losses . Losses pada jaringan distribusi adalah perbedaan antara energi listrik yang disalurkan dengan energi listrik yang terpakai. Pada", "type": "Text" }, { "left": 347, "top": 276, "width": 191, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel VII. Penetrasi PV dengan Pembebanan 100%", "type": "Text" }, { "left": 331, "top": 293, "width": 218, "height": 231, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan 100% Bus ID Penetrasi 20% Penetrasi 40% Penetrasi 60% Bus163 96,93 97,47 98,83 Bus164 93,33 93,84 95,16 Bus165 96,51 97,16 98,88 Bus166 92,75 93,38 95,02 Bus167 96,7 97,3 98,86 Bus168 96,36 97,07 98,94 Bus169 96,24 96,95 98,82 Bus170 92,49 93,17 94,97 Bus171 96,33 97,08 99,09 Bus172 92,57 93,3 95,23 Bus173 96,21 97,01 99,16 Bus174 92,61 93,38 95,45 Bus175 96,33 97,14 99,29", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 560, "width": 376, "height": 107, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "110 105 100 95 90 Profil Tegangan Pembebanan 80% dengan Penetrasi 20%, 40%, dan 60%", "type": "Picture" }, { "left": 209, "top": 705, "width": 53, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penetrasi 20%", "type": "Caption" }, { "left": 296, "top": 705, "width": 53, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penetrasi 40%", "type": "Caption" }, { "left": 383, "top": 705, "width": 54, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penetrasi 60%", "type": "Caption" }, { "left": 44, "top": 39, "width": 207, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JTE UNIBA, Vol. 6, No. 1, Oktober 2021", "type": "Page header" }, { "left": 494, "top": 39, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "173", "type": "Page header" }, { "left": 44, "top": 733, "width": 196, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Imron: Studi Penetrasi Distributed Generation ....", "type": "Page footer" }, { "left": 449, "top": 733, "width": 100, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2528 - 6498", "type": "Page footer" }, { "left": 50, "top": 261, "width": 242, "height": 32, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "setiap pembebanan hasil losses berbeda-beda dimana pada pembebanan 40% cenderung nilainya meningkat saat adanya penetrasi yang terjadi, kondisi ini berbanding", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 306, "width": 193, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel VIII. Daya Losses pada feeder Bantul 07", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 317, "width": 213, "height": 153, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan 40% Pembebanan 80% Pembebanan 100% P Losses (MW) 20% pada ujung area Srigading 0,066 0,296 0,469 40% pada ujung area Srigading 0,069 0,262 0,4 17 60% pada ujung area Srigading 0,188 0,278 0,387", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 705, "width": 174, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar II. Daya Losses pada feeder Bantul 07", "type": "Caption" }, { "left": 319, "top": 261, "width": 241, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "terbalik pada saat pembebanan 100% cenderung hasilnya menurun saat penetrasi dilakukan, sedangkan saat penetrasi 80% cenderung stabil untuk nilai losses. Hal ini menyebabkan dalam aspek losses nilai losses terendah adalah pada kondisi pembebanan 40% namun terdapat kecenderungan meningkat dari sisi nilai. Berikut data untuk perbandingan losses .", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 347, "width": 241, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sensitifitas analisis bisa kita perhatikan dari sistem dan sumber GI yang masuk kedalam feeder . Pada perbandingan selanjutnya yaitu melihat dari aspek sumber pada GI yang menghasilkan nilai daya yang diberikan baik itu daya aktif dan daya reaktif serta melihat dari sisi Power Factor pada sisi GI. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 425, "width": 240, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil dari penetrasi terhadap perubahan GI menghasilkan nilai yang cukup berbeda saat di penetrasikan melebihi 40%. Kondisi pada saat 60% hasil dari daya -1,376 MW tidak diperkenankan dilakukan penetrasi dikarenakan pada GI tidakboleh menerima daya, jika hal tersebut terjadi maka pembangkit akan berfungsi sebagai motor bukan menjadi generator yang akan menyebabkan kerusakan pada", "type": "Text" }, { "left": 335, "top": 520, "width": 215, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel IX. Daya Aktif dan Reaktif pada Pembebanan 40% (Pada GI)", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 549, "width": 204, "height": 109, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Source GI MW Mvar % PF 20% pada ujung area Srigading 3,255 2,99 73,64 40% pada ujung area Srigading 2,074 3,019 56,63 60% pada ujung area Srigading -1,376 3,353 -37,96", "type": "Table" }, { "left": 266, "top": 87, "width": 89, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Profil Tegangan", "type": "Section header" }, { "left": 149, "top": 104, "width": 322, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan 100% dengan Penetrasi 20%, 40%, dan 60%", "type": "Text" }, { "left": 64, "top": 126, "width": 373, "height": 505, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "110 105 100 95 90 Penetrasi 20% Penetrasi 40% Penetrasi 60% P Losses (MW) 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0", "type": "Picture" }, { "left": 87, "top": 637, "width": 188, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "20% pada ujung 40% pada ujung 60% pada ujung area Srigading area Srigading area Srigading", "type": "Table" }, { "left": 103, "top": 685, "width": 72, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan 100%", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 668, "width": 149, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembebanan 40% Pembebanan 80%", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 39, "width": 207, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JTE UNIBA, Vol. 6, No. 1, Oktober 2021", "type": "Page header" }, { "left": 495, "top": 39, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "174", "type": "Page header" }, { "left": 45, "top": 733, "width": 196, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Imron: Studi Penetrasi Distributed Generation ....", "type": "Page footer" }, { "left": 450, "top": 733, "width": 100, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2528 - 6498", "type": "Page footer" }, { "left": 66, "top": 78, "width": 212, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel X. Daya Aktif dan Reaktif pada Pembebanan", "type": "Text" }, { "left": 66, "top": 90, "width": 205, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "80% (Pada GI) Source GI MW Mvar % PF 20% pada ujung area Srigading 8,184 6,097 80,19 40% pada ujung area Srigading 7,008 6,06 75,64 60% pada ujung area Srigading 3,565 6,212 49,77", "type": "Table" }, { "left": 64, "top": 234, "width": 215, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel XI. Daya Aktif dan Reaktif pada Pembebanan", "type": "Section header" }, { "left": 68, "top": 245, "width": 203, "height": 123, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "100% (Pada GI) Source GI MW Mvar % PF 20% pada ujung area Srigading 10,396 7,69 80,3 9 40% pada ujung area Srigading 9,223 7,625 77,07 60% pada ujung area Srigading 5,787 7,697 60,09", "type": "Table" }, { "left": 52, "top": 384, "width": 244, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "peralatan-peralatan pembangkit. Power factor yang dihasilkan juga tidak boleh dibawah 85%. Merupakan standar dari RUPTL. Dapat diamati bahwa kondisi power factor masih dibawah dari regulasi yang telah di tentukan maka perlu adanya perbaikan power factor pada sisi GI.", "type": "Text" }, { "left": 52, "top": 442, "width": 244, "height": 124, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tahapan selanjutnya adalah melihat dari aspek short circuit yaitu adalah suatu hubungan dengan tahanan listrik yang sangat kecil, mengakibatkan aliran listrik yang sangat besar dan bila tidak ditangani dapat mengakibatkan ledakan dan kebakaran [7]. PUIL 2000 (1.9) mendefinisikan arus hubung pendek adalah arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedans yang sangat kecil mendekati nol antara dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensialnya ( short circuit current ). Kondisi ini dilihat dari dampak apabila adanya penetrasi dari PV dengan penempatan yang sama. Dapat dilihat bahwa", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 578, "width": 221, "height": 137, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel XII. S hort circuit Penetrasi Bus ID 3-Phase Fault (kA) Line-To- Ground Fault (kA) 20% pada ujung area Srigading Bus 136 1563 1051 40% pada ujung area Srigading Bus 136 1587 1095 60% pada ujung area Srigading Bus 136 1680 1233", "type": "Table" }, { "left": 320, "top": 76, "width": 230, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "semakin besar penetrasi yang diberikan maka arus short circuit juga mengalami peningkatan.", "type": "Text" }, { "left": 396, "top": 109, "width": 83, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "VI. Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 317, "top": 132, "width": 244, "height": 78, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan hasil simulasi, dapat disimpulkan bahwa pemasangan DG pada sistem distribusi pada feeder Bantul 07 dapat mengurangi kerugian daya aktif sistem yang sangat signifikan sekaligus meningkatkan level tegangan pada tiap bu s s ehi ng ga m en ca pai bata s tol era nsi den ga n memperhatikan aspek tingkatan pembebanan dan daya penetrasi yang diberikan.", "type": "Text" }, { "left": 385, "top": 225, "width": 98, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "VII. Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 324, "top": 247, "width": 236, "height": 57, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[1] C. Zhang, J. Li, Y. J. Zhang, and Z. Xu, “Optimal Location Planning of Renewable Distributed Generation Units in Distribution Networks: An Analytical Approach,” IEEE Trans. Power Syst. , vol. 33, no. 3, pp. 2742–2753, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 312, "width": 237, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[2] A. Ulbig and G. Andersson, “Analyzing operational flexibility of electric power systems,” Proc. - 2014 Power Syst. Comput. Conf. PSCC 2014 , vol. 72, pp. 155–164, 2014.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 369, "width": 241, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[3] G . B . G h a re h p e t i a n a n d S . M . M . A g a h , “Distributed Generation Systems: Design, Opearation and Grid Integration,” p. 575, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 408, "width": 236, "height": 57, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[4] W. Cole et al. , “Variable Renewable Energy in Long-Term Planning Models: A Multi-Model Perspective Variable Renewable Energy in Long- term Planning Models : A Multi -model Perspective,” no. November 2017, p. 35, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 475, "width": 236, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[5] P. Denholm et al. , “The Role of Energy Storage with Renewable Electricity Generation The Role of Energy Storage with Renewable Electricity Generation,” no. January, 2010.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 530, "width": 236, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[6] Teleke, S., Jahanbakhsh, F., Katiraei, F., dan Aguero, J.R. Analysis of interconnection of photovoltaic distributed generation. IEEE Industry Applications Society Annual Meeting (IAS), ISSN. 0197-2618, pp. 1-6 Orlando, FL., 2011.", "type": "List item" }, { "left": 324, "top": 595, "width": 236, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[7] A. Burek, E. Rosolowski, Anti-islanding protection indistributed networks with DG, Distributed PowerNetworks 2004, Conference Publication, pp. 97-104,Wroclaw , September 2004 (in polish).", "type": "List item" } ]
e1e39108-a4e2-50e9-7293-d0948a12145d
https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/download/1903/1187
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 209, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 19, No. 1, Juni 2024, e ISSN 2654-3427 DOI : https://doi.org/10.36086/jpp.v19i1.1903", "type": "Text" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 8, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1", "type": "Page footer" }, { "left": 74, "top": 80, "width": 450, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASUNDAN SAMARINDA ULU", "type": "Section header" }, { "left": 75, "top": 135, "width": 448, "height": 43, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "THE RELATIONSHIP BETWEEN ANXIETY LEVELS AND BLOOD SUGAR LEVELS IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS IN THE WORKING AREA OF THE PASUNDAN HEALTH CENTER SAMARINDA ULU", "type": "Section header" }, { "left": 80, "top": 208, "width": 56, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Info artikel", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 208, "width": 366, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima: 06 Maret 2024 Direvisi: 01 Mei 2024 Disetujui : 01 Juni 2024", "type": "Text" }, { "left": 146, "top": 232, "width": 306, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ananda Saputra Ariyadi 1 , Taufik Septiawan 2 1,2 Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (E-mail penulis korespondensi:[email protected])", "type": "Text" }, { "left": 273, "top": 289, "width": 48, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 300, "width": 454, "height": 61, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah penyakit tidak menular yang termasuk dalam kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Orang dengan penyakit diabetes ini mengalami sejumlah komplikasi seperti pembuluh darah jantung, ginjal, dan stroke. Tingginya kadar gula darah dan resiko komplikasinya membuat setiap penderita diabetes mellitus ini mengalami kecemasan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 364, "width": 455, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode: Metode penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian berjumlah 174 responden ditentukan dengan Simple Random Sampling. Menggunakan kuesioner Zung Self Rating Anxiety Scale untuk mengukur tingkat kecemasan dan GlucoDr untuk mengukur gula darah sewaktu. Uji analisis bivariat uji Kendall’s Tau C . Hasil: Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 118 orang (67,8%), tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 47 orang (27%), tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 8 orang (4,6%), dan tingkat kecemasan panik yaitu sebanyak 1 orang (0,6%). Penelitian menunjukkan dari 174 responden kadar gula darah normal yaitu sebanyak 88 orang (50,6%) dan kadar gula darah tidak normal sebanyak 86 orang (49,4%). Dari hasil uji statistik diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,519 yang artinya memiliki hubungan kuat dan nilai P value 0,000 < (0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 515, "width": 333, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Tingkat kecemasan, kadar gula darah, diabetes mellitus tipe 2", "type": "Text" }, { "left": 270, "top": 540, "width": 56, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 565, "width": 454, "height": 60, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Background: Diabetes mellitus is a non-communicable disease belonging to a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia resulting from defects in insulin secretion, insulin action or both. People with diabetes experience a number of complications such as heart, kidney, and stroke blood vessels. High blood sugar levels and the risk of complications make every person with diabetes mellitus experience anxiety.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 628, "width": 454, "height": 48, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Methods: Quantitative research method with cross sectional approach. The research sample is 174 respondents determined by Simple Random Sampling. Using the Zung Self Rating Anxiety Scale questionnaire to measure the level of anxiety and GlucoDr to measure blood sugar while. Kendall's Tau C bivariate analysis test.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 679, "width": 455, "height": 73, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Results: Based on the results of the study, the level of mild anxiety was 118 people (67,8%), the moderate anxiety level was 47 people (27%), the level of severe anxiety was 8 people (4,6%), and the panic anxiety level was 1 person (0,6%). The study showed that out of 174 respondents, 88 people (50.6%) had normal blood sugar levels and 86 people (49.4%) had abnormal blood sugar levels. From the statistical test results, it was obtained that the correlation coefficient was 0,519, which means that it has a strong relationship and a P value of 0.000 < (0.05).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 209, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 19, No. 1, Juni 2024, e ISSN 2654-3427 DOI : https://doi.org/10.36086/jpp.v19i1.1903", "type": "Page header" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 8, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 454, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conclusion: There is a relationship between anxiety levels and blood sugar levels in people with type 2 diabetes mellitus in the working area of the Pasundan Samarinda Ulu Health Center. Keywords: Anxiety levels, blood sugar levels, diabetes mellitus type 2", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 130, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 151, "width": 211, "height": 111, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diabetes mellitus adalah penyakit tidak menular yang termasuk dalam kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. 1 Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat merusak beberapa bagian sistem tubuh seperti pembuluh darah jantung, ginjal, kerusakan saraf (stroke) bahkan kematian. 2", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 264, "width": 213, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Organisasi International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019 terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes dan berdasarkan jenis kelamin terdapat prevalensi diabetes sekitar 9% pada perempuan dan 9,65% pada laki-laki. 3 Prevalensi diabetes akan meningkat dengan seiringnya penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka tersebut diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. 3", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 429, "width": 57, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 429, "width": 211, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "data International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019 Indonesia berada di peringkat ke-7 di antara 10 negara dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu sebesar 10,7 juta. Pada wilayah Asia Tenggara Indonesia menempati peringkat ke-3 dengan prevalansi sebesar 11,3% [3]. Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan bahwa provinsi Kalimantan Timur berada pada peringkat ke-2 di seluruh Indonesia dengan prevalensi sebesar 3,1% dalam kasus Diabetes Mellitus. 4", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 581, "width": 176, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan data dari Dinas", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 593, "width": 211, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesehatan Kota Samarinda pada tahun 2022 di triwulan pertama penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 di Samarinda berada di peringkat ke-10 dengan total 643 kasus. Pada triwulan kedua penyakit Diabetes Mellitus berada di peringkat ke-5 dengan total 1599 kasus. Kemudian pada wilayah kerja Puskesmas Pasundan menduduki peringkat ke-2 sebagai penyumbang kasus diabetes mellitus tipe 2 dengan total 308 kasus. 5", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 720, "width": 211, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diabetes mellitus tipe 2 merupakan sekelompok gangguan metabolisme yang terjadi secara klinis ketika tubuh tidak dapat lagi memproduksi insulin yang cukup untuk", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 130, "width": 210, "height": 22, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mengkompensasi peningkatan resistensi insulin. 6", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 155, "width": 211, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Orang dengan penyakit diabetes ini beresiko mengalami sejumlah komplikasi serius seperti pembuluh darah jantung, ginjal, dan stroke [3]. Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kecemasan pada penderita diabetes mellitus karena resiko komplikasi yang akan terjadi pada dirinya. 7", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 244, "width": 211, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecemasan adalah keadaan kegelisahan mental, keprihatinan, dan rasa putus asa karena ancaman yang disebabkan oleh ancaman yang akan datang atau yang diantisipasi yang tidak dapat diidentifikasi dengan diri sendiri. Kecemasan adalah sesuatu hal tidak mudah untuk dihadapi bagi penderita diabetes mellitus. 8", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 345, "width": 211, "height": 48, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika seseorang mengalami kecemasan maka dapat menghasilkan respon fisiologis yaitu hipotalamus hipofisis yang mengeluarkan hormon ACTH serta", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 395, "width": 211, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "mempengaruhi sistem endokrin yang akan merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon (epinefrin) dan glukokortikoid sehingga terjadi peningkatan di dalam darah. Peningkatan hormon ini menyebabkan proses glukoneogenesis.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 471, "width": 211, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemudian terjadi hiperglikemia karena pengeluaran glukosa dari hati dan proses glikogen diubah menjadi glukosa. 9", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 509, "width": 211, "height": 86, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan fenomena yang telah di uraikan oleh peneliti di atas. Maka, peneliti tertarik mengambil judul tentang “Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu”..", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 608, "width": 59, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 629, "width": 211, "height": 136, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan metode penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan cross sectional . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2023. Populasi dalam penelitian ini merupakan penderita diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu dengan jumlah penderita diabetes mellitus sebanyak 308 orang. Adapun jumlah sampel yang digunakan sebanyak 174 responden yang memenuhi kriteria inkulsi dengan", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 209, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 19, No. 1, Juni 2024, e ISSN 2654-3427 DOI : https://doi.org/10.36086/jpp.v19i1.1903", "type": "Text" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 8, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 211, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menggunakan teknik pengambilan sampel probility sampling dengan simple random sampling", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 117, "width": 211, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini peneliti menggunakan", "type": "Text" }, { "left": 158, "top": 130, "width": 45, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kuesioner", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 130, "width": 211, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "karakteristik responden, alat ukur Zung Self Rating Anxiety Scale (ZUNG) dalam bentuk kuesioner untuk mengukur tingkat kecemasan dan alat ukur GlucoDr serta lembar observasi untuk mengukur kadar gula darah. Analisis univariat pada penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat yang digunakan pada penelitian adalah uji korelasi Kendall’s Tau C .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 271, "width": 40, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL", "type": "Section header" }, { "left": 80, "top": 291, "width": 184, "height": 379, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Frekuensi % Usia 12-25 tahun 1 0,6 26-45 tahun 1 0,6 46-65 tahun 120 69 >65 tahun 52 26,9 Total 174 100% Jenis Kelamin Laki-laki 59 33,9 Perempuan 115 66,1 Total 174 100% Tingkat Pendidikan Rendah 113 64,9 Tinggi 61 35,1 Total 174 100% Pekerjaan Tidak bekerja 149 85,6 Bekerja 25 14,4 Total 174 100% Lama Menderita ≤ 3 Tahun 91 52,3 > 3 Tahun 83 47,7 Total 174 100%", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 686, "width": 211, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tabel 1 diatas didapatkan hasil karakteristik responden dari 174 responden memiliki usia 12-25 tahun sebanyak 1 orang (0,6%), usia 26-45 tahun sebanyak 1 orang", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 736, "width": 211, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(0,6%), usia 46-65 tahun sebanyak 120 orang", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 79, "width": 210, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(69%), dan usia >65 tahun sebanyak 52 orang (29,9%).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 105, "width": 211, "height": 136, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kategori jenis kelamin, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 115 orang (66,1%), dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 59 orang (33,9%). Kategori pekerjaan, sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 149 orang (85,6%) dan bekerja sebanyak 25 orang (144%). Kategori lama menderita, sebagian besar responden menderita diabetes selama ≤ 3 tahun yaitu sebanyak 91 orang (52,3%) dan >3 tahun sebanyak 83 orang (47,7%).", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 254, "width": 182, "height": 104, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Kategori Frekuensi % Ringan 118 67,8 Sedang 47 27 Berat 8 4,6 Panik 1 0,6 Total 174 100%", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 374, "width": 211, "height": 99, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari 174 responden yang memiliki tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 118 orang (67,8%), memiliki tingkat kecemasan sedang sebanyak 47 orang (27%), memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 8 orang (4,6%), dan memiliki tingkat kecemasan panik sebanyak 1 orang (0,6%).", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 486, "width": 201, "height": 77, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Kategori Frekuensi % Normal 88 50,6 Tidak Normal 86 49,4 Total 174 100%", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 579, "width": 211, "height": 61, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari 174 responden yang memiliki kadar gula darah normal sebanyak 88 orang (50,6%), dan tidak normal sebanyak 86 orang (49,4%).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 209, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 19, No. 1, Juni 2024, e ISSN 2654-3427 DOI : https://doi.org/10.36086/jpp.v19i1.1903", "type": "Page header" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 8, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4", "type": "Page footer" }, { "left": 78, "top": 98, "width": 443, "height": 36, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Analisis Keeratan Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 285, "width": 211, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa dari 174 responden sebagian besar memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 118 orang dengan kadar gula darah normal yaitu sebanyak 82 orang (69,5%), dan tidak normal yaitu sebanyak 36 orang (30,5%). Sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang memiliki tingkat kecemasan panik sebanyak 1 orang dengan kadar gula darah tidak normal yaitu sebanyak 1 orang (100%).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 424, "width": 211, "height": 124, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Kendall’s Tau C diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,513 artinya memiliki hubungan kuat dengan nilai signifikansi P value 0,000 < (0,05) sehingga dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan adanya hubungan tingkat kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 564, "width": 91, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 584, "width": 211, "height": 162, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada diabetes mellitus, usia merupakan salah satu faktor risiko dan dapat terjadi pada semua kelompok umur. Terutama pada umur ≥ 40 tahun karena resiko terkena DM akan meningkat dengan bertambahnya usia dan akan mengalami fisiologis yang dapat menurunkan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi insulin [10]. Faktor umur penderita juga dapat berpengaruh terhadap mekanisme koping cemas dalam menghadapi penyakitnya. Semakin tua umur seseorang maka mekanisme koping orang tersebut terhadap stres buruk (Ludiana, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 285, "width": 211, "height": 149, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Anida et al., (2022) berpendapat bahwa DM tipe 2 lebih banyak dialami oleh orang dewasa dengan jenis kelamin perempuan karena mengalami pasca menopause yang membuat perubahan tingkat hormon tubuh yang dapat memicu fluktuasi dalam kadar gula darah (Anida et al., 2022). Perempuan juga lebih sering menderita gangguan kecemasan daripada laki-laki karena perempuan lebih sensitif terhadap emosinya dan cenderung detail dalam menanggapi masalah (Untari, 2014).", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 437, "width": 211, "height": 86, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini tingkat pendidikan dikategorikan menjadi pendidikan rendah (tidak sekolah, tidak lulus SD, lulus SD, dan lulus SMP) dan pendidikan tinggi (lulus SMA dan perguruan tinggi). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 525, "width": 211, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berpendidikan rendah. Semakin rendahnya tingkat pendidikan maka cenderung tidak mengetahui gejala-gejala mengenai penyakitnya (Militia et al, 2021).", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 576, "width": 211, "height": 187, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal ini secara tidak disadari bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang]. Seseorang yang memiliki pendidikan rendah maka akan mudah mengalami kecemasan, karena dapat dilihat dari semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan mempengaruhi cara berfikirnya (Ariyanto, 2019). Faktor pekerjaan memiliki resiko besar terjadinya diabetes mellitus, pekerjaan dengan aktivitas fisik yang ringan akan menyebabkan kurangnya pembakaran energi oleh tubuh. Oleh sebab itu maka akan mengalami kelebihan energi dalam tubuh kemudian disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh yang mengakibatkan obesitas", "type": "List item" }, { "left": 82, "top": 146, "width": 440, "height": 117, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kadar Gula Darah Normal Tidak Normal Total Nilai 𝛕 Nilai P n % n % n % 0,513 0,000 Tingkat Ke i ce i masan Ringan 82 69,5 36 30,5 118 100 Sedang 5 10,6 42 89,4 47 100 Berat 1 12,5 7 87,5 8 100 Panik 0 0 1 100 1 100 Total 88 50,6 86 49,4 174 100%", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 209, "height": 36, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 19, No. 1, Juni 2024, e ISSN 2654-3427 DOI : https://doi.org/10.36086/jpp.v19i1.1903", "type": "Text" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 8, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 211, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang merupakan salah satu faktor resiko diabetes mellitus (Suraioka, 2012).", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 105, "width": 105, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 211, "height": 351, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak bekerja. Menurut Syatriani, (2019) berpendapat bahwa orang yang tidak bekerja akan lebih rentan terhadap kecemasan dibandingkan dengan yang bekerja. Karena tidak memiliki pekerjaan, pasien DM lebih sering memikirkan biaya hidup mereka, dan beban pemikiran ini dapat dengan mudah menimbulkan kecemasan [17]. Dalam penelitian ini untuk lama menderita dibagi menjadi dua kategori yaitu baru (≤ 3 tahun) dan lama (> 3 tahun). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menderita selama ≤ 3 tahun. Lamanya durasi menderita diabetes mellitus akan menyebabkan gula darah tidak terkontrol dan komplikasi, namun hal tersebut juga dipengaruhi oleh bagaimana penderita menerima dan menyikapi penyakit tersebut (Tampai et al, 2021). Seseorang yang baru menderita diabetes mengalami kekhawatiran terhadap penyakitnya yang tidak kunjung sembuh apabila kadar gula darah tidak menentu dan merasa kesulitan dalam mengubah pola makan yang menjadi sumber kecemasan pada penderita diabetes (Siregar, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 459, "width": 211, "height": 301, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyakit diabetes mellitus dapat menimbulkan kecemasan terutama yang sudah kronis dan timbul komplikasi, disisi lain kecemasan juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dikarenakan beberapa responden tidak teratur malakukan diet yang tepat serta tidak aktif mengikuti kegiatan pronalis. Jika penderita dapat mengikuti kegiatan dengan teratur dan dapat melakukan diet dengan baik maka kadar glukosa dalam darah dapat terkontrol, sehingga tidak dapat menimbulkan berbagai penyakit lainnya (Angriani, 2020). Penderita DM yang mengalami cemas, akan kesulitan untuk menurunkan kadar gula darahnya, karena mereka mengetahui bahwa kondisi ini adalah penyakit menahun dan tidak bisa disembuhkan sama sekali, namun dengan mengubah pola hidup sehat dengan mengatur pola makan dan mengurangi rasa cemas penderita DM terhindar dari komplikasi. Kecemasan dapat menyebabkan peningkatan hormon kortisol, epinefrin dan hormon pertumbuhan. Respon fisiologis terhadap", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 79, "width": 211, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "cemas dapat mempengaruhi aksi hipotalamus hipofisis, sehingga dapat mempengaruhi fungsi endokrin seperti meningkatnya kadar kortisol yang ternyata memberikan dampak terhadap fungsi insulin, serta dapat merangsang glukoneogenesis dan menghambat penyerapan glukosa sehingga akan terjadi peningkatan glukosa darah (Ludiana, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 180, "width": 211, "height": 301, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada hasil penelitian ini sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 118 orang dengan kadar gula darah normal sebanyak 82 orang (69,5%) dan tidak normal sebanyak 36 orang (30,5%). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Mawan & Muflihatin, (2020) yang menyatakan bahwa kecemasan ringan merupakan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari yang membuat lahan persepsi melebar dan seseorang akan berhati-hati serta waspada (Mawan, 2020). Responden dengan kecemasan ringan biasanya melakukan tindakan preventif untuk mencegah gula darahnya meningkat dan tetap stabil, seperti menghindari makanan manis, meminum obat diabetes secara rutin, dan melakukan aktivitas fisik. Kemudian ketika mengalami peningkatan kadar gula darah kemungkinan disebabkan karena secara fisik responden tersebut tidak mengalami keluhan apapun yang mengganggu, sehingga responden tidak menjaga pola makan dan gaya hidupnya (Mawan, 2020).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 496, "width": 157, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN DAN SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 516, "width": 211, "height": 111, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pasundan Samarinda Ulu dengan koefisien korelasi tingkat kecemasan dengan kadar gula darah memiliki hubungan kuat.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 630, "width": 211, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran kepada responden diharapkan penelitian ini khususnya penderita diabetes mellitus tipe 2 dapat mengurangi tingkat kecemasan dan mengontrol kadar gula darah agar tidak terjadi komplikasi.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 693, "width": 211, "height": 74, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran kepada puskesmas diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi Puskesmas Pasundan terutama memberikan pendidikan kesehatan tentang tingkat kecemasan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 sehingga penderita", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 209, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 19, No. 1, Juni 2024, e ISSN 2654-3427 DOI : https://doi.org/10.36086/jpp.v19i1.1903", "type": "Text" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 8, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 211, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "selalu mengingat dan mengetahui cara mengurangi tingkat kecemasan agar kadar gula darah dapat dikendalikan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 117, "width": 211, "height": 86, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran kepada pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif untuk membantu meningkatkan pembelajaran, pemahaman serta pengembangan ilmiah yang bisa digunakan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 206, "width": 211, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran kepada peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber data tambahan dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut serta lebih mendalam khususnya penderita diabetes mellitus tipe 2, dan bisa menggunakan faktor lain yang dapat meningkatkan dan menunjang kadar gula darah selain tingkat kecemasan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 320, "width": 148, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "UCAPAN TERIMA KASIH", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 340, "width": 211, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak program studi", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 366, "width": 100, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ilmu Keperawatan", "type": "Table" }, { "left": 230, "top": 366, "width": 53, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 378, "width": 211, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammadiyah Kalimantan Timur atas terlaksananya penelitian ini dan pihak-pihak terkait yang membantu dalam jalannya penelitian ini Dinas Kesehatan Kota", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 429, "width": 211, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Samarinda, dan Puskesmas Pasundan", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 441, "width": 69, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Samarinda Ulu", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 465, "width": 113, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 485, "width": 211, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. D. S. Prawitasari, “Diabetes Melitus dan Antioksidan - Ubaya Repository,” vol. 1, no. 1, pp. 48–52, 2019, [Online]. Available: http://repository.ubaya.ac.id/36995/", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 554, "width": 211, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. N. Syamsiah, Berdamai Dengan Diabetes , Cetakan 1. Jakarta: Tim", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 582, "width": 190, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bumi Medika, 2017. [Online]. Available:", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 609, "width": 181, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://books.google.co.id/books?id=j", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 623, "width": 186, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "gVjEAAAQBAJ&pg=PA33&hl=id&s ource=gbs_selected_pages&cad=2#v= onepage&q&f=false", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 665, "width": 176, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. IDF, IDF Diabetes Atlas . 2019.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 678, "width": 211, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Tetap Produktif, Cegah", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 703, "width": 190, "height": 42, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dan Atasi Diabetes Mellitus,” pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI . 2020.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 747, "width": 211, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5. Dinas Kesehatan Kota Samarinda,", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 77, "width": 189, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Salinan Samarinda 10 Besar Penyakit", "type": "Section header" }, { "left": 337, "top": 91, "width": 71, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TW II,” 2022.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 107, "width": 211, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6. E. Decroli, Diabetes Melitus Tipe 2 , 1st ed. Kota Padang: Pusat Penerbitan", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 135, "width": 211, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, 2019, 2019. 7. M. N. Andrean and S. K. Muflihatin, “Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Kadar Gula Darah", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 217, "width": 190, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Poliklinik PP \\ K 1 Denkesyah,”", "type": "Text" }, { "left": 337, "top": 245, "width": 189, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Borneo Student Res. , vol. 1, no. 3, pp. 1868–1872, 2020.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 273, "width": 211, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8. T. Wijayanto and Widya, “Hubungan Kecemasan Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus,” J. Kesehat. Panca Bhakti Lampung , vol. 7, no. 2, pp. 91–102, 2019, doi: 10.47218/jkpbl.v7i2.70.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 355, "width": 211, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9. A. Fitri Jeharut, Y. Hepilita, G. Fredi Daar, P. Sarjana Keperawatan FIKP Unika St Paulus Ruteng Jl Jend Ahmad Yani, and R. Flores, “Literatur Review :", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 408, "width": 211, "height": 83, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan Kecemasan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2,” 2021. 10. Litae and M. M. Purba, “Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 494, "width": 189, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peningkatan Kadar Gula Darah Klien", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 507, "width": 211, "height": 108, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diabetes Mellitus,” Husada Mahakam J. Kesehat. , vol. 4, no. 8, p.474,2019,doi:10.35963/hmjk.v4i8.1 43. 11. Ludiana, “Hubungan Kecemasan Dengan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari", "type": "Table" }, { "left": 337, "top": 618, "width": 190, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bantul Kec. Metro Selatan Kota Metro,” J. Wacana Kesehat. , vol. 2, no. 1, p.", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 645, "width": 190, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5, 2017, doi: 10.52822/jwk.v2i1.39.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 673, "width": 211, "height": 94, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12. A. Anida, N. Istanti, and M. Muryani, “Pengaruh program diabetes self- management education terhadap tingkat kecemasan penderita diabetes melitus tipe 2 di Dusun Sinduadi Wilayah Kerja Puskesmas Mlati I,” Mikki Maj. Ilmu Keperawatan dan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 209, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 19, No. 1, Juni 2024, e ISSN 2654-3427 DOI : https://doi.org/10.36086/jpp.v19i1.1903", "type": "Text" }, { "left": 518, "top": 784, "width": 8, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 79, "width": 211, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesehat. Indones. , vol. 11, no. 2, pp. 106– 116,2022,doi:10.47317/mikki.v11i2.4 89. 13. I. Untari, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Usia Pertengahan dalam Menghadapi", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 174, "width": 180, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses Menua,” Keperawatan , 2014.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 190, "width": 211, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14. F. Militia, S. Handayani, and B. Setiaji, “Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II pada Lanjut Usia di Indonesia (Analisis Riskesdas 2018 ),” J. Kedokt. dan Kesehat. , vol. 17, no. 1, pp. 9–20, 2021.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 273, "width": 211, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15. T. B. Ariyanto, “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 286, "width": 190, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mekanisme Koping Pasien Pre Operasi Katarak di Poli Mata Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember,” Universitas Jember, 2019.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 355, "width": 211, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16. I. . Suiraoka, Penyakit degeneratif, mengenal, mencegah dan mengurangi faktor resiko 9 penyakit degeneratif . 2012.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 411, "width": 211, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17. S. Syatriani, “Hubungan Pekerjaan Dan Dukungan Keluarga Dengan Stres Pada Pasien Dm Tipe 2 Di Daerah Pesisir Kota Makassar,”", "type": "List item" }, { "left": 93, "top": 466, "width": 190, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetah. dan Teknol. , vol. 2, pp. 26–", "type": "Table" }, { "left": 93, "top": 494, "width": 48, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 507, "width": 211, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18. D. D. Tampai, F. Lainsamputty, and", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 77, "width": 190, "height": 82, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Y. Katiandagho, “Hubungan stres dengan Kualitas Hidup pada Penderita DM Tipe 2 di Kabupaten Poso,” J. Islam. Med. , vol. 5, no. 2, pp. 141– 154, 2021, doi: 10.18860/jim.v5i2.13188.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 162, "width": 211, "height": 94, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19. L. B. Siregar and L. L. Hidajat, “Faktor Yang Berperan Terhadap Depresi, Kecemasan Dan Stres Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2: Studi Kasus Puskesmas Kecamatan Gambir Jakarta Pusat,” J. Ilm. Psikol. MANASA , vol. 6, no. 1, pp. 15–22,", "type": "List item" }, { "left": 337, "top": 259, "width": 30, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2017.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 273, "width": 211, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20. S. Angriani and Baharuddin, “Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Kota Makassar,” J. Ilm. Kesehat.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 355, "width": 211, "height": 163, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diagnosis , vol. 15, no. 2, pp. 102– 106, 2020. 21. A. I. Mawan and S. K. Muflihatin, “Hubungan Kecemasan Dengan Manajemen Diri Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda,” Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, 2020. [Online]. Available: https://dspace.umkt.ac.id//handle/463. 2017/1977", "type": "Table" } ]
70d12a5f-fb75-7fa6-e4a7-686dfca6ec3a
https://journals.usm.ac.id/index.php/jreb/article/download/7288/3385
[ { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "122", "type": "Page footer" }, { "left": 237, "top": 53, "width": 110, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16 (2) (2023) 122-141", "type": "Page header" }, { "left": 187, "top": 84, "width": 229, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis", "type": "Section header" }, { "left": 202, "top": 117, "width": 179, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ISSN 1979-4800 E-ISSN 2580-8451", "type": "Text" }, { "left": 97, "top": 151, "width": 406, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis pengaruh bauran pemasaran 4p (product, price, promotion, and place) terhadap keputusan pembelian pada usaha mikro kecil", "type": "Text" }, { "left": 242, "top": 188, "width": 117, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menengah (umkm)", "type": "Text" }, { "left": 105, "top": 218, "width": 391, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Murni Sofiah *) , Sri Ramadhani, Nur Ahmadi Bi Rahmani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 257, "width": 61, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Info Artikel", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 282, "width": 55, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejarah Artikel:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 291, "width": 72, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima: 27-07-2023", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 300, "width": 92, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disetujui: 02-08-2023 Dipublikasikan: 03-08-2023", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 257, "width": 42, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 189, "top": 281, "width": 326, "height": 155, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran 4P seperti Product, Price, Promotion, Place terhadap Keputusan Pembelian pada UMKM. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli UMKM Donat Kentang Syifa di Setia Budi Kota Medan. Peneliti menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode accidental sampling , menggunakan rumus Cochran dengan jumlah sampel sebanyak 99 responden. Lokasi penelitian di UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi Medan. Penelitian ini menemukan bahwa (1) Bauran pemasaran 4P berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian. (2) Produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa, Setia Budi. (3) Harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi. (4) Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi. (5) Tempat tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi. Hal tersebut disebabkan konsumen mengabaikan Harga, Promosi, Tempat dari produk yang dikonsumsinya.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 453, "width": 381, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analysis of the influence of the 4p marketing mix (product, price, promotion, place) on purchasing decisions in msme", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 88, "height": 26, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: product; price ; promotion ; place ; purchase decision", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 490, "width": 41, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 189, "top": 517, "width": 325, "height": 133, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This study aims to determine the influence of the 4P marketing mix on Purchasing Decisions at MSMEs, such as Product, Price, Promotion, and Place. This research method uses quantitative research with descriptive statistical analysis. The population of this study was consumers who had purchased the Syifa Potato Donut UMKM in Setia Budi, Medan City. Researchers used a non-probability sampling technique with the Accidental Sampling method, using the Cochran formula with a total sample of 99 respondents. The research location is at the Syifa Setia Budi Potato Donuts MSME, Medan. This study found that (1) 4P Marketing mix has a significant effect simultaneously on purchasing decisions. (2) Product positively affects purchasing decisions at MSME Donut Potatoes Syifa, Setia Budi. (3) Price does not affect purchasing decisions at MSME Donut Potatoes Syifa, Setia Budi. (4) Promotion does not affect purchasing decisions at MSME Donut Potatoes Syifa, Setia Budi. (5) Place does not affect purchasing decisions at MSME Donut Potatoes Syifa, Setia Budi. Consumers", "type": "Table" }, { "left": 190, "top": 653, "width": 325, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "OF Donut Potatoes Syifa ignore prices, promotions, and places of the products they consume.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 685, "width": 172, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "🖂 Alamat korespondensi: *[email protected]", "type": "Footnote" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "123", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 105, "width": 433, "height": 185, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap bisnis di seluruh dunia (Badan kebijakan Fiskal, 2021). Perusahaan kecil dan menengah berjuang untuk tetap bertahan, sementara yang lain telah beradaptasi dengan normal baru dengan mengadopsi teknologi dan mengubah model bisnis mereka. Meski menghadapi berbagai tantangan, dunia usaha di Indonesia tetap solid dan terus berkembang. Hal ini mengakibatkan persaingan bisnis di Indonesia semakin meningkat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, 2022). Business Competition Supervisory Commission (BCSC) mengukur Business Competition Index (BCI) dengan sistem skala 1-7. Skor 1 menunjukkan tingkat persaingan yang rendah, sedangkan skor 7 menunjukkan tingkat persaingan yang tinggi. Dengan sistem scoring tersebut, indeks persaingan usaha Indonesia tahun 2021 dinilai berada pada level 4,81, tertinggi dalam empat tahun terakhir seperti terlihat pada grafik. (Ahdiat, 2022).", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 431, "width": 255, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Perkembangan Indeks Persaingan Usaha 2018-2021", "type": "Caption" }, { "left": 251, "top": 443, "width": 139, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber : Laporan IPU 2018-2021", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 433, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhatian pemerintah terhadap pentingnya peran dan keberadaan pelaku usaha UMKM berpotensi untuk menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan (Fauzan & Ahmad, 2019). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat untuk mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin (Farisi et al., 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 562, "width": 433, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persaingan bisnis yang terjadi di Indonesia membuat para pelaku usaha memiliki strategi untuk bertahan dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif, salah satu strategi yang banyak digunakan adalah strategi pemasaran. Menurut Fawzi dkk (2022:9), strategi pemasaran adalah upaya memasarkan suatu produk, berupa barang atau jasa dengan menggunakan rencana dan taktik yang telah ditentukan sebelumnya agar penjualan meningkat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 658, "width": 433, "height": 90, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kini era semakin modern, bisnis harus memahami perilaku konsumen untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Kotler & Armstrong (2018b) keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan untuk membeli merek yang paling disukai diantara pilihan merek yang lain. Menurut kotler (2018:203) keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor eksternal yang merupakan masukan informasi bagi", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "124", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 433, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "konsumen yang berasal dari usaha-usaha pemasaran yang dilakukan perusahaan seperti kualitas produk, harga yang ditawarkan, lokasi, dan promosi yang dilakukan perusahaan. Oleh karena itu para pelaku usaha perlu memilih dan merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produknya. Keberhasilan pemasaran dapat dilakukan dengan strategi Bauran Pemasaran berupa kumpulan beberapa variabel yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan dari konsumen yang dituju. (Zusrony, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 433, "height": 154, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Titik Wijayanti (2017) bauran pemasaran merupakan rangkaian variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai pasar sasaran yang dituju. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan bauran pemasaran 4P (Product, Price, Promotion, dan Place) . Strategi ini memberikan keuntungan yang maksimal bagi penjual dan juga nilai kepuasan bagi konsumen. Bauran pemasaran dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan mampu menjual produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Diantara faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam membangun strategi komunikasi pemasaran adalah 4P (Product, Price, Place, Promotion) (Napitupulu et al., 2021:195).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 358, "width": 433, "height": 217, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian yang dilakukan oleh Mamonto et al (2021) menemukan bahwa Bauran Pemasaran 4P (produk, harga, promosi, tempat) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Podomoro Poigar Era New Normal . Temuan berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wona dkk (2021) yang menemukan bahwa secara parsial hanya variabel produk yang tidak mempengaruhi keputusan pembelian pada toko buku Suci Kupang. Menurut Wowor dkk (2021) bahwa variabel harga dan promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Perusahaan Kopi Tomohon. sesuai dengan temuan Porawouw et al (2018) menemukan hasil yang sama bahwa Variabel Tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian yang ditemukan seperti perbedaan lokasi, waktu, responden, dan pengumpulan data yang diperoleh. Persaingan di era digitalisasi menuntut pelaku usaha untuk menawarkan berbagai barang/jasa yang bervariasi dan memperhatikan keinginan konsumen menjadi kunci sukses bagi perusahaan untuk dapat berkembang.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 580, "width": 433, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengkaji produk dalam skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah Usaha Donat Kentang Syifa. Usaha ini berdiri sejak tahun 2018. Lokasi usaha ini berada di Jl. Setia Budi No.75, Medan Sunggal, Medan. Di awal membuka usaha ini, ingin membuat donat premium dengan harga terjangkau yang memiliki inovasi yaitu kentang ke dalam resep donatnya. Donat Kentang Syifa ini banyak peminatnya dari berbagai kalangan, terbukti sudah ada 3 (tiga) cabang yang beroperasi yaitu di Jl. Setia Budi, Medan, Sumatera Utara, di Jl. Ahmad Yani, Langsa, Aceh, dan di Jalan Durian, Pekanbaru, Riau. Donat Kentang Syifa Setia Budi menjual Donat Kentang dan Bomboloni yang masing-masing memiliki rasa dan topping yang berbeda. Selain memiliki banyak varian rasa, harga yang dijual pun sangat terjangkau yaitu 1 pcs Rp.", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "125", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 433, "height": 202, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3000, biasanya dijual per kotak dengan harga Rp. 18.000/ 6 pcs. Sekali produksi donat sekitar 8000 pcs setiap harinya. Donat Kentang Syifa ini bisa dinikmati oleh anak-anak usia 5 tahun hingga dewasa 50 tahun ke atas. Donat Kentang Syifa mengambil target pasar dari semua lapisan masyarakat, baik itu kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Namun saat melakukan observasi, yang terjadi adalah Donat Kentang Syifa Setia Budi memiliki produk donat yang besar namun cenderung berminyak, terkadang topping yang diberikan sedikit, Donat Kentang Syifa Setia Budi tidak pernah memberikan potongan harga minimal setiap pembelian bahkan ada kenaikan harga di tahun ini yang sebelumnya Rp. 2.500/pcs menjadi Rp. 3000/pcs. Donat Kentang Syifa Setia Budi kurang maksimal dalam hal promosi produk. Donat Kentang Syifa Setia Budi memiliki tempat parkir yang cukup luas, tempatnya cukup nyaman namun hanya memiliki 3 meja dan 12 kursi karena banyaknya antrian yang membeli beberapa pelanggan harus berdiri dan menunggu.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 433, "height": 186, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran 4P (Produk, Harga, Promosi, Tempat) terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai informasi tambahan tentang seberapa besar pengaruh bauran pemasaran bagi UMKM dimana bauran pemasaran ini merupakan dasar pemasaran yang harus diterapkan oleh semua pelaku bisnis dalam bersaing di dunia bisnis yang kompetitif dan Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi penelitian selanjutnya sebagai referensi tambahan dengan penelitian terbaru dimana penelitian ini dilakukan pada saat Covid 19 telah berakhir. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi UMKM Kentang Donat Syifa Setia Budi di Kota Medan untuk dapat mengimplementasikan bauran pemasaran secara optimal dan merata pada usaha ini sehingga dapat bertahan lama di tengah banyaknya usaha sejenis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 501, "width": 308, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh produk (product) terhadap keputusan pembelian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 433, "height": 138, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kualitas produk sangat berpengaruh terhadap kelancaran penjualan suatu usaha. Menurut Kotler dan Armstrong (2018a:244) produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dipelihara, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan baik dalam objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi, dan ide. Konsumen yang memiliki banyak pengetahuan tentang berbagai produk lebih mampu memikirkan informasi secara mendalam dibandingkan dengan konsumen yang memiliki sedikit pengetahuan produk. (Hoyer et al., 2020). Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa & Wijaya (2019) bahwa pengetahuan produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian jamu kemasan dingin.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 433, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H 1 : Produk ( Product ) berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 707, "width": 287, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh harga (price) terhadap keputusan pembelian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 433, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Harga adalah nominal yang diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga merupakan faktor penting dalam menentukan Nilai (Value for Price ). Kotler dan", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "126", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 433, "height": 138, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Armstrong (2018a:151) Harga adalah jumlah uang yang diminta untuk menukar barang atau jasa, atau jumlah uang yang diberikan konsumen untuk membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa. harga dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap murah atau mahalnya suatu produk, dimana produk dengan harga yang terjangkau memiliki peran parsial terhadap niat beli konsumen (Cakici & Tekeli, 2022). Pratiwi, dkk (2021) menemukan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja, harga berkorelasi positif dengan keputusan pembelian. Selain itu nilai suatu harga menjadi potensi bagi sikap beli calon konsumen. konsumen cenderung memilih harga yang lebih murah meskipun produk yang dijual oleh penjual lain sama.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 231, "width": 433, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H 2 : Harga ( Price ) berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 279, "width": 326, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh promosi (promotion) terhadap keputusan pembelian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 433, "height": 170, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Promosi sering digunakan secara khusus untuk mengartikan komunikasi persuasif dimana promosi merupakan alat yang “dapat diandalkan” untuk memastikan bahwa khalayak sasaran mengikuti tawaran yang diberikan dan percaya bahwa mereka akan merasakan manfaat yang dijanjikan dan akan terinspirasi untuk bertindak (Noor, 2012). Strategi promosi saat ini lebih condong ke promosi digital marketing, perusahaan sudah beralih ke promosi digital marketing di masa pandemi Covid-19. Strategi ini memberikan keuntungan bagi perusahaan dan konsumen. Manfaat yang diperoleh seperti mengurangi beban operasional perusahaan terutama pada beban anggaran, dan lebih cepat merespon kebutuhan konsumen (Lestari & Saifuddin, 2020). Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo & Wulandari (2018) menemukan bahwa strategi promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 433, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H 3 : Promosi ( Promotion ) berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 295, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh tempat (place) terhadap keputusan pembelian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 532, "width": 433, "height": 154, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tjiptono (2015:345), Tempat mengacu pada berbagai kegiatan pemasaran seperti mempromosikan dan memfasilitasi pengiriman atau distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Ungkapan “lokasi” harus dicermati oleh para pebisnis, karena bisa jadi pemilihan lokasi yang kurang baik untuk sebuah bisnis dapat langsung menggagalkan bisnis yang dijalankan. Menurut study.com , pusat grosir, gerai ritel, toko fisik, atau platform online sebagai saluran penjualan produk. Noviyanti, dkk (2021:53) menemukan bahwa Variabel Tempat berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Alfamart cabang Cipondoh. Hal ini dikarenakan tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah dijangkau oleh konsumen (Lupiyoadi, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 432, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H 4 : Tempat ( Place ) berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "127", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 402, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh bauran pemasaran (marketing mix) terhadap keputusan pembelian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 433, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemasaran adalah suatu proses manajemen sosial dimana individu dan kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menyediakan, dan mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain. Bauran pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran yang digunakan pemasar untuk menganalisis dan membentuk suatu produk atau jasa sesuai dengan harapan konsumen yang dituju. (Tjiptono & Diana, 2016). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mulyono & Athar (2022) bauran pemasaran berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pemasaran para pelaku UMKM dengan menerapkan strategi harga dan promosi yang tepat.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 433, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H 5 : Bauran Pemasaran 4P ( Product, Price, Promotion, Place ) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 223, "top": 468, "width": 154, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1 Konsep kerangka penelitian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 53, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 534, "width": 433, "height": 217, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2016)metode analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul dengan benar tanpa bermaksud menarik kesimpulan secara umum. Penelitian dilakukan di UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi Kota Medan pada tanggal 3 April 2023. Populasi penelitian ini adalah konsumen Donat Kentang Syifa, namun jumlah populasi konsumen yang membeli donat kentang Syifa tidak diketahui secara pasti. Maka penelitian ini menggunakan teknik non- probability sampling dengan metode Accidental Sampling mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel jika orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Jadi sampel yang diambil adalah konsumen Donat Kentang Syifa Setia Budi yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang cocok sebagai sumber data dengan usia minimal 15 tahun ke atas, dan pernah membeli Donat Kentang Syifa. Untuk", "type": "Text" }, { "left": 118, "top": 296, "width": 361, "height": 134, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bauran Pemasaran Keputusan Pembelian (Y) Product (X 1 ) Price (X 2 ) Promotion (X 3 ) Place (X 4 ) H 1", "type": "Picture" }, { "left": 322, "top": 333, "width": 15, "height": 64, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H 2 H 3 3 H 4", "type": "Formula" }, { "left": 322, "top": 442, "width": 11, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H 5", "type": "Picture" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "128", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 433, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dengan populasi yang belum diketahui secara pasti peneliti menggunakan rumus Cochran rumus yang digunakan untuk mencari sampel minimal yang dibutuhkan (Sugiyono, 2016). Rumus Cochran adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 178, "width": 408, "height": 59, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di mana : n : Jumlah sampel yang dibutuhkan Z : Tingkat kepercayaan yang diperlukan dalam sampel yaitu 95% dengan nilai 1,96 p: Probabilitas yang benar 50%", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 242, "width": 163, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "q: Probabilitas salah 50% e: tingkat kesalahan sampel 10%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 302, "width": 49, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "n = 96,04", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 334, "width": 432, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah 96,04, peneliti ingin mengambil sampel sebanyak 99 dari hasil sampel minimal yang dibutuhkan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 366, "width": 433, "height": 360, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu informasi yang dikumpulkan dalam bentuk angka seperti nilai atau skor dengan menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumbernya, dicatat dan diamati untuk pertama kali dan hasilnya langsung digunakan oleh peneliti untuk memecahkan masalah yang dicari jawabannya. Teknik pengumpulan data tersebut adalah (1) Observasi. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi untuk mencari permasalahan yang ada kemudian membuat catatan permasalahan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Catatan tersebut menjadi teori dan hipotesis dalam penelitian ini; (2) Wawancara. Wawancara dilakukan sama sekali tidak terstruktur/bebas dimana pedoman wawancara hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan peneliti dengan Pimpinan Usaha Donat Kentang Syifa Setia Budi. Selain itu, data sekunder yang peneliti kumpulkan digunakan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian melalui sumber- sumber seperti buku, website, dan artikel jurnal. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert . Menurut Sugiyono (2018:152) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan uraian sebagai berikut: Skala 5 = Sangat Setuju (SS); Skala 4 = Setuju (S); Skala 3 = Kurang Setuju (KS); Skala 2 = Tidak Setuju (TS); dan Skala 1 = Sangat Tidak Setuju (STS). Item pertanyaan pada kuesioner skala Likert dapat dilihat pada Tabel 1. Peneliti menggunakan teknik analisis sebagai berikut: 1) uji validitas; 2) Uji Reliabilitas; 3) Uji Asumsi Klasik menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Linearitas; 4) Uji", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "129", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 432, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Koefisien Determinasi; 5) Uji Regresi menggunakan uji F dan uji t. Alat yang digunakan untuk menganalisis data uji menggunakan SPSS 24.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 433, "height": 106, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan 4 Variabel Independen yaitu Variabel Produk (X1), Variabel Harga (X2), Variabel Promosi (X3), dan Variabel Tempat (X4). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau timbulnya variabel terikat (terikat). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang merupakan akibat karena adanya variabel yang dipengaruhi atau yang disebabkan adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 382, "height": 108, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Definisi variabel operasional Variabel Indikator Item Sumber Product (X1) Pertunjukkan Fitur Spesifikasi sesuai Estetika Kualitas yang dirasakan Berbagai rasa PD1 PD2 PD3 PD4", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 330, "width": 24, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PD5", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 275, "width": 430, "height": 343, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PD6 (Tjiptono, 2015) Price (X2) Terjangkau Kesesuaian Kualitas produk Daya saing Menurut khasiat Cocok untuk segala usia Tetap beli meskipun tidak ada promo PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 (Kotler & Amstrong, 2018b:78) Promotion (X3) Periklanan Penjualan pribadi Promosi penjualan Humas Pemasaran langsung Menampilkan produk PM1 PM2 PM3 PM4 PM5 PM6 (Alma, 2016:179) Place (X4) Akses Visibilitas Lalu lintas Tempat parkir yang luas Lingkungan Kompetisi PL1 PL2 PL3 PL4", "type": "Table" }, { "left": 326, "top": 593, "width": 23, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PL5", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 538, "width": 373, "height": 162, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PL6 (Tjiptono, 2015) Keputusan Pembelian (Y) Produk Merek Keinginan dan Kebutuhan Rekomendasi dari lainnya Kualitas baik Harga terjangkau PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6", "type": "Table" }, { "left": 376, "top": 620, "width": 139, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Kotler & Amstrong,", "type": "Picture" }, { "left": 376, "top": 634, "width": 52, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2018b:78)", "type": "Picture" }, { "left": 213, "top": 703, "width": 174, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "130", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 105, "width": 153, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 121, "width": 433, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peneliti melakukan penelitian pada bulan April 2023 dengan menyebarkan kuesioner langsung kepada sampel yaitu sebanyak 99 responden yang pernah membeli produk UMKM donat kentang syifa setia budi di kota medan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 169, "width": 433, "height": 74, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 2 diketahui mayoritas responden adalah wanita sebanyak 65,65%, mayoritas responden berusia 21-30 tahun sebanyak 42,42%, Pendidikan terakhir adalah lulusan SMA/SMK/SMK 56,56%, pendapatan tertinggi adalah responden dengan pendapatan <Rp. 500.000 52,53%, karena konsumen donat kentang Syifa Setia Budi mayoritas adalah mahasiswa dengan persentase 53,54%.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 264, "width": 368, "height": 456, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Data Responden Identitas Jumlah Persen Jenis Kelamin Pria 34 34,35% Wanita 65 65,65% Total 99 100% Umur 15-20 tahun 42 42,42% 21-30 tahun 42 42,42% 40+ tahun 15 15,16% Total 99 100% Pendidikan Terakhir Sekolah Menengah Pertama 14 14,14% Sekolah Menengah Atas 56 56,56% Diploma 7 7,08% Sarjana 22 22,22% Total 99 100% Pendapatan RP. 0 - 500.000 52 52,53% Rp. 1.000.000 - 2.000.000 18 18,18% >Rp. 2.000.000 29 29,29% Total 99 100% Pekerjaan Pelajar 53 53,54% Pegawai Negeri 3 3,03% Pengusaha 14 14,14% Pegawai Swata 22 22,22% Ibu Rumah Tangga 7 7,07% Total 99 100%", "type": "Table" }, { "left": 213, "top": 725, "width": 174, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "131", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 68, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Validitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 104, "width": 433, "height": 74, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 3 hasil uji validitas yang dilakukan, semua pernyataan yang berjumlah 30 item dari masing-masing variabel Produk, Harga, Promosi, Tempat, dan Keputusan Pembelian dengan masing-masing dari 6 item pertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,1956) atau nilai signifikansi 0,000 < alpha 0,05 sehingga dapat dikatakan semua 30 item pertanyaan valid.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 417, "height": 520, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Hasil Uji Validitas Indikator Item R Count Sig. (2-Tailed) Product (X1) Tampilan PD1 0,711 ** 0,000 Fitur PD2 0,631 ** 0,000 Spesifikasi sesuai PD3 0,718 ** 0,000 Estetik PD4 0,717 ** 0,000 Kualitas yang dirasakan PD5 0,690 ** 0,000 Berbagai varian PD6 0,553 ** 0,000 Price (X2) Terjangkau PR1 0,731 ** 0,000 Kesesuaian kualitas PR2 0,702 ** 0,000 Daya saing PR3 0,696 ** 0,000 Menurut khasiat PR4 0,694 ** 0,000 Cocok untuk segala usia PR5 0,642 ** 0,000 Tetap beli meskipun tidak ada promo PR6 0,745 ** 0,000 Promotion (X3) Periklanan PM1 0,643 ** 0,000 Penjualan pribadi PM2 0,785 ** 0,000 Promosi penjualan PM3 0,725 ** 0,000 Humas PM4 0,857 ** 0,000 Pemasaran langsung PM5 0,794 ** 0,000 Menampilkan produk PM6 0,389 ** 0,000", "type": "Table" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "132", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 89, "width": 417, "height": 295, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indikator Item R Count Sig. (2-Tailed) Place (X4) Akses PL1 0,721 ** 0,000 Visibilitas PL2 0,752 ** 0,000 Lalu lintas PL3 0,767 ** 0,000 Tempat parkir yang luas PL4 0,815 ** 0,000 Lingkungan PL5 0,722 ** 0,000 Kompetesi PL6 0,519 ** 0,000 Purchase Decision (Y) Produk PC1 ,718 ** 0,000 Merek PC2 ,705 ** 0,000 Keinginan dan kebutuhan PC3 ,696 ** 0,000 Rekomendasi dari orang lain PC4 ,636 ** 0,000 Kualitas baik PC5 ,720 ** 0,000 Harga terjangkau PC6 ,663 ** 0,000 Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 405, "width": 83, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Reliabilitas", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 420, "width": 433, "height": 75, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 4 hasil uji reliabilitas diperoleh hasil Cronbach's Alpha untuk masing-masing variabel > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai Cronbach's Alpha > 0,6 maka instrumen penelitian dikatakan reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Produk, Harga, Promosi, Tempat, dan Keputusan Pembelian dinyatakan reliabel dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui jawaban hipotesis.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 516, "width": 381, "height": 123, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha Keterangan Product (X1) 0,755 Reliabilitas Price (X2) 0,790 Reliabilitas Promotion (X3) 0,804 Reliabilitas Place (X4) 0,803 Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) 0,776 Reliabilitas", "type": "Table" }, { "left": 213, "top": 644, "width": 174, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 689, "width": 98, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tes Asumsi Klasik", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 705, "width": 432, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 5 hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansinya adalah 0,200 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "133", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 391, "height": 76, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Kolmogorov- Smirnov Z Asymp. Sig. (2- Tailed) Unstandardized Residual 0,065 0,2", "type": "Table" }, { "left": 213, "top": 168, "width": 174, "height": 9, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 198, "width": 433, "height": 122, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Gambar 3 menjelaskan bahwa hasil Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatterplot menunjukkan titik-titik data tersebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, sebaran titik-titik data juga tidak berpola. Dengan demikian tidak terjadi tanda-tanda heteroskedastisitas. Selain itu untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varian model regresi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dasar penilaian jika Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.", "type": "Text" }, { "left": 200, "top": 495, "width": 203, "height": 23, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2 Hasil Uji Heterokedastisitas Scatterplot Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 538, "width": 433, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil uji glejser dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini. Berdasarkan hasil Uji Glejser diketahui bahwa masing-masing variabel bersifat independen dan memiliki nilai sig. nilai >0,05. Sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 602, "width": 424, "height": 105, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6. Hasil Uji Glejser Variabel Sig. Keterangan Product 0,050 Tidak terjadi heterokedastisitas Price 0,261 Tidak terjadi heterokedastisitas Promotion 0,396 Tidak terjadi heterokedastisitas Place 0,436 Tidak terjadi heterokedastisitas Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Table" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "134", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 432, "height": 43, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 7 hasil Uji Multikolinieritas diketahui bahwa setiap variabel memiliki nilai Toleransi > 0,10 artinya tidak terjadi multikolinearitas. Pada nilai VIF terlalu diketahui <10.00, berarti tidak terjadi multikolinearitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 152, "width": 396, "height": 152, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Keterangan Product 0,669 1,495 Tidak terjadi Multikolinearitas Price 0,664 1,506 Tidak terjadi Multikolinearitas Promotion 0,424 2,356 Tidak terjadi Multikolinearitas Place 0,431 2,322 Tidak terjadi Multikolinearitas Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 324, "width": 433, "height": 59, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 8 hasil uji linearitas diketahui dari masing-masing variabel independen (bebas) diperoleh nilai sig. penyimpangan dari linearitas > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 404, "width": 426, "height": 43, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 8. Hasil Uji Linearitas Variabel Dependen Variabel Independen Sig. Deviation from Linearity Keterangan", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 503, "width": 34, "height": 44, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "P urc ha se De cisi ons (Y )", "type": "Picture" }, { "left": 205, "top": 452, "width": 282, "height": 105, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Product (X1) 0,121 Linear Price (X2) 0,224 Linear Promotion (X3) 0,024 Linear Place (X4) 0,074 Linear Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 577, "width": 176, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Regresi Linear Berganda", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 593, "width": 433, "height": 122, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 9 nilai koefisien R Square (R2) sebesar 0,514 atau 51,4%, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh Variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Tempat (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 51,4%, sedangkan sisanya sebesar 48,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti atau disebutkan dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan mayoritas konsumen Donat Kentang Syifa adalah pelajar, untuk Donat Kentang Syifa memiliki harga yang sangat terjangkau namun kualitas produk yang ditawarkan sangat baik dan luas toko juga mengutamakan kenyamanan konsumen.", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "135", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 410, "height": 60, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of The Estimate 1 0,717 a 0,514 0,493 1,584", "type": "Table" }, { "left": 213, "top": 153, "width": 174, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 182, "width": 433, "height": 90, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa sig. untuk pengaruh X1, X2, X3, dan X4 berturut-turut secara simultan terhadap Y adalah 0,000 < 0,05. F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan 4 dan 95 sebesar 2,467, maka nilai F hitung sebesar 24,843 > F tabel 2,467, sehingga dapat disimpulkan bahwa H5 diterima yang artinya terdapat pengaruh Variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Tempat (X4) secara simultan terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 368, "height": 57, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 10. Hasil Uji F Model F Sig. Regression 24,843 ,000 b Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 372, "width": 433, "height": 185, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Tabel 11 Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) menunjukkan bahwa sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 3,791 > t tabel 1,986, sehingga dapat disimpulkan H1 diterima yang berarti ada pengaruh X1 terhadap Y. Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa sig. untuk pengaruh X2 Terhadap Y sebesar 0,056 > 0,05 dan nilai t hitung 1,931 < t tabel 1,986, sehingga dapat disimpulkan H2 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh X2 terhadap Y. Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa sig. untuk X3 terhadap Y sebesar 0,086 > 0,05 dan nilai t hitung 1,734 < t tabel 1,986, sehingga dapat disimpulkan H3 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh X3 terhadap Y. Hasil pengujian hipotesis keempat (H4) menunjukkan sig. untuk X4 terhadap Y sebesar 0,073 > 0,05 dan nilai t hitung 1,814 < t tabel 1,986, sehingga dapat disimpulkan H4 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh X3 terhadap Y.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 562, "width": 384, "height": 107, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 11. Hasil Uji t Variabel T Sig. (Constant) 2,216 0,029 Product (X1) 3,791 0,000 Price (X2) 1,931 0,056 Promotion (X3) 1,734 0,086 Place (X4) 1,814 0,073", "type": "Table" }, { "left": 213, "top": 674, "width": 174, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 688, "width": 433, "height": 59, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil perhitungan regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi besarnya hubungan antara variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) dengan variabel independen yaitu Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Tempat (X4), hasil tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 12.", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "136", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 433, "height": 27, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model regresi berdasarkan hasil analisis adalah: Y = 4,929 + 0,356 X1 + 0,155 X2 + 0,138 X3 + 0,156 X4", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 433, "height": 217, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Interpretasi model regresi di atas adalah sebagai berikut: Konstanta sebesar 4,929 menyatakan bahwa tanpa Product, Price, Promotion, dan Place, maka keputusan pembelian akan tetap terbentuk sebesar 4,929. Nilai regresi 0,356 X1 (Positif) artinya jika variabel Produk (X1) naik sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel Harga (X2), Promosi (X3), dan Tempat (X4) dalam keadaan tetap, maka keputusan pembelian (Y) akan naik sebesar 0,356 satuan. Nilai regresi X2 0,155 (Positif) artinya jika variabel Harga (X2) meningkat sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel Produk (X1) Promosi (X3), dan Tempat (X4) dalam keadaan tetap, maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,155. Nilai regresi 0,138 X3 (Positif) artinya jika variabel Promosi (X3) naik 1 satuan dengan asumsi variabel Produk (X1), Harga (X2), dan Tempat (X4) tetap, maka keputusan pembelian (Y) akan naik sebesar 0,138. Nilai regresi X4 0,156 (Positif) artinya jika variabel Tempat (X4) bertambah sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel Produk (X1), Harga (X2), dan Promosi (X3) dalam keadaan tetap, maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,156.", "type": "Text" }, { "left": 184, "top": 358, "width": 234, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 12 . Hasil Uji Regresi Linear Berganda", "type": "Section header" }, { "left": 151, "top": 374, "width": 324, "height": 107, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Model Unstandardized Coefficients B ( Constant ) 4,929 Product (X1) 0,356 Price (X2) 0,155 Promotion (X3) 0,138 Place (X4) 0,156", "type": "Table" }, { "left": 213, "top": 486, "width": 174, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumber: Data primer diolah SPSS 24, 2023", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 500, "width": 433, "height": 26, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H1: Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 433, "height": 154, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil pengujian hipotesis (H1) diterima, artinya variabel Produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) UMKM Kentang Donat Syifa Setia Budi, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dewi & Sutanto (2018). Kualitas Produk sangat berpengaruh terhadap kelancaran penjualan suatu usaha. Salah satu hal yang harus diperhatikan perusahaan dalam praktik produk adalah memperkenalkan produk baru dan terjangkau (Nikbin et al., 2021). Pengusaha dituntut untuk dapat mengetahui keinginan dan harapan pelanggan dari produk yang ditawarkan (Adawiyah et al., 2023). Produk yang diciptakan dengan berbagai cara dapat menimbulkan minat masyarakat yang tinggi terhadap produk tersebut (Daulay et al., 2023).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 722, "width": 433, "height": 27, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H2: Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Pada UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "137", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 433, "height": 138, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada hasil pengujian hipotesis (H2) ditolak artinya variabel Harga (X2) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Suratmiyati & Anggoro (2020). Harga dipercaya sebagai sesuatu yang melekat pada produk dan menimbulkan citra yang berdampak pada pengambilan keputusan konsumen salah satunya dengan memberikan diskon pada produk tersebut. Slogan cenderung mengkomunikasikan \"nilai\" kepada pelanggan (Nugraha et al., 2021). Strategi penetapan harga berguna dalam persaingan pasar sehingga dapat mengembangkan pasar sasaran yang dituju (Ariza & Aslami, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 247, "width": 433, "height": 27, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H3: Promosi Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Pada UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 294, "width": 433, "height": 154, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada hasil pengujian hipotesis (H3) ditolak artinya variabel Promosi (X3) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nasution dkk (2019). Promosi adalah komunikasi untuk memberitahukan keunggulan suatu produk atau jasa, membujuk seseorang untuk membeli, dan mengingatkan akan keberadaan suatu produk atau jasa (Yolanda & Wijanarko, 2018). Promosi produk dapat dilakukan secara offline maupun online. Namun dalam perkembangan teknologi saat ini, cara promosi yang paling baik adalah melalui media online (Maulidasari et al., 2021). Jika perkembangan teknologi tidak mengikuti dengan bijak maka bisnis perdagangan akan tergerus dan dapat tertinggal oleh pelaku bisnis lainnya (Wardah et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 417, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H4: Tempat Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 501, "width": 433, "height": 154, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada hasil pengujian hipotesis (H4) ditolak artinya variabel Tempat (X4) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Cynthia dkk (2022) Di beberapa industri, misalnya ritel atau restoran, penempatan sangat penting. Ungkapan “Lokasi” seharusnya sangat memprihatinkan para pebisnis, karena bisa jadi pemilihan lokasi untuk bisnis yang buruk bisa berdampak langsung pada gagalnya bisnis yang dijalankan. Tempat yang digunakan dalam pemasaran seperti pusat grosir, gerai ritel, toko fisik, atau platform online sebagai saluran untuk menjual (Forsyth & Carnrite, 2022). Jika pelanggan menilai suatu lokasi baik, maka pelanggan akan menentukan pilihannya atas produk tersebut (Batubara et al., 2022).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 675, "width": 433, "height": 27, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "H5: Bauran Pemasaran 4P (Produk, Harga, Promosi, Tempat) Mempengaruhi Keputusan Pembelian UMKM Donat Kentang Syifa", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 723, "width": 433, "height": 27, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan output uji F diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis (H5) diterima yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan X1, X2, X3, dan X4 secara simultan", "type": "Text" }, { "left": 289, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "138", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 433, "height": 90, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "terhadap keputusan pembelian (Y) pada UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mundir & Rahayu (2022). Keputusan pembelian merupakan salah satu tahapan perilaku konsumen baik individu, kelompok maupun organisasi dalam hal sebelum melakukan pembelian, pada saat pembelian dan setelah pembelian untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan konsumen. (Ernawati et al., 2021).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 60, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 216, "width": 422, "height": 314, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari 4 variabel bauran pemasaran 4P hanya variabel produk yang mempengaruhi keputusan pembelian pada UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi Medan. Donat Kentang Syifa harus terus memberikan produk yang berkualitas dengan harga yang stabil sesuai harapan konsumen, memberikan kesan yang baik kepada pelanggan dengan sikap ramah dan sopan, dan memberi tempat yang nyaman untuk menunggu antrian. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi tambahan tentang seberapa besar pengaruh bauran pemasaran bagi UMKM dimana bauran pemasaran ini merupakan dasar pemasaran yang harus diterapkan oleh semua pelaku bisnis dalam bersaing di dunia bisnis yang kompetitif dan penelitian selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan referensi tahun terakhir dalam penelitian mereka terutama penelitian ini dilakukan setelah covid 19 berakhir. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi UMKM Donat Kentang Syifa Setia Budi di Kota Medan untuk dapat mengimplementasikan bauran pemasaran secara optimal dan merata pada usaha ini sehingga dapat bertahan lama di tengah banyaknya usaha sejenis. Penelitian ini memiliki persentase variabel terbatas yang diperoleh sebesar 51,4%, sedangkan sisanya sebesar 48,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti atau disebutkan dalam penelitian ini. Dan jumlah responden yang diteliti terbatas yaitu sebanyak 99 orang yang mayoritas adalah pelajar. Peneliti merekomendasikan beberapa hal kepada peneliti selanjutnya. Pertama, berikan sampel yang lebih akurat dari penelitian ini seperti menambahkan ukuran sampel yang lebih umum berdasarkan wilayah, pendapatan, usia, pendidikan, dan pekerjaan. Kedua, peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel yang berbeda dengan penelitian ini atau melakukan penelitian di tempat lain yang belum diteliti.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 112, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 577, "width": 422, "height": 39, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adawiyah, D. A., Aisyah, S., & Ramadhani, S. (2023). Pengaruh Harga , Kualitas Produk Dan Celebrity Endors Terhadap Keputusan Pembelian Produk Ms Glow. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Keuangan Syariah , 3 (2), 133–143.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 624, "width": 422, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahdiat, A. (2022). Persaingan Usaha di Indonesia Meningkat, Dekati Target 2024 . Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/11/persaingan- usaha-di-indonesia-meningkat-dekati-target-2024", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 670, "width": 406, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alma, B. (2016). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa . Bandung: Alfabeta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 689, "width": 422, "height": 52, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Annisa, I. T., & Wijaya, A. P. (2019). Pengaruh keterlibatan dan pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian jamu masuk angin kemasan. Managament Insight: Jurnal Ilmiah Manajemen , 14 (2), 122–137. https://doi.org/https://doi.org/10.33369/insight.14.2.122-137", "type": "Table" }, { "left": 286, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "139", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 422, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ariza, R. A., & Aslami, N. (2021). Analisis Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Pada Era Digital Di Kota Medan. VISA: Journal Of", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 367, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Visions And Ideas , 1 (2), 188–194. https://doi.org/DOI: 47467/visa.v1i2.834", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 134, "width": 422, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Badan kebijakan Fiskal. (2021). Kajian Dampak Covid-19 Terhadap Pasar Tenaga", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 148, "width": 394, "height": 53, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerja dan Respons Kebijakan di Kawasan Asia dan Pasifik . Kementerian Keuangan Republik Indonesia. https://fiskal.kemenkeu.go.id/kajian/2021/08/18/2433-kajian-dampak-covid-19- terhadap-pasar-tenaga-kerja-dan-respons-kebijakan-di-kawasan-asia-dan-pasifik.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 208, "width": 422, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Batubara, M., Silalahi, P. R., Sani, S. A., Syahputri, R. R., & Liana, V. (2022).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 222, "width": 394, "height": 53, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Promosi , Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Scarlett Whitening: Studi Kasus Pada Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara. Al-Kharaj : Jurnal Ekonomi , Keuangan & Bisnis Syariah , 4 (5), 1327–1342. https://doi.org/10.47467/alkharaj.v4i5.931", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 280, "width": 422, "height": 41, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cakici, A. C., & Tekeli, S. (2022). The mediating effect of consumers ’ price level perception and emotions towards supermarkets. European Journal of Management and Business Economics , 31 (1), 57–76.", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 324, "width": 226, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "https://doi.org/10.1108/EJMBE-12-2020-0344", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 343, "width": 422, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cynthia, D., Hermawan, H., & Izzudin, A. (2022). Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian. PUBLIK: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Adminsitrasi Dan Pelayanan Publik Universitas Bina Taruna Gorontalo , IX (1), 104–112.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 403, "width": 422, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daulay, N., Ramadhani, S., & Aslami, N. (2023). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Bumbu UD. Nurhalimah Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara Dalam Kajian Ekonomi Islam. JURNAL MANAJEMEN AKUNTANSI (JUMSI) , 3 (1), 576–583.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 463, "width": 422, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dewi, O. I., & Sutanto, E. M. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Chang Tea Di Surabaya. AGORA , 6 (2), 2–7.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 422, "height": 52, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ernawati, R., Dwi, A. B., & Argo, J. G. (2021). Analisis Pengaruh Promosi , Harga , dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Situs E-commerce Zalora di Jakarta. Business Management Analysis Journal (BMAJ) , 4 (2), 200–218. https://doi.org/https://doi.org/10.24176/bmaj.v4i2.6663", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 556, "width": 422, "height": 38, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Farisi, S. Al, Fasa, M. I., & Suharto. (2022). Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah , 9 (1), 73–84. https://doi.org/http://ejurnal.iaipd-", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 597, "width": 162, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "nganjuk.ac.id/index.php/es/index", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 616, "width": 422, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fauzan, N. I., & Ahmad. (2019). Peran Financial Technology Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM. Jurnal BJB University , 5 (5), 1–14.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 649, "width": 422, "height": 38, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fawzi, M. G. H., Iskandar, A. S., Erlangga, H., Nurjaya, & Sunarsi, D. (2022). Strategi Pemasaran, Konsep, Teori dan Implementasi. In Pascal Books . http://repository.ibs.ac.id/id/eprint/4973", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 695, "width": 422, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Forsyth, E., & Carnrite, J. (2022). Place Strategy In Marketing . Study.Com. https://study.com/academy/lesson/place-strategy-in-marketing-examples- definition-quiz.html", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 741, "width": 422, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hoyer, W. D., MacInnis, D. J., Pieters, R., Chan, E., & Northey, and G. (2020).", "type": "List item" }, { "left": 286, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "140", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 181, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Consumer Behaviour . AU: Cengage.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 107, "width": 422, "height": 66, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2022). Dunia Usaha di Indonesia Masih Solid dan Terus Berkembang di Tengah Tantangan dan Dinamika Global . Ekon.Go.Id. https://ekon.go.id/publikasi/detail/4446/dunia-usaha-di-indonesia-masih-solid- dan-terus-berkembang-di-tengah-tantangan-dan-dinamika-global", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 181, "width": 324, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kotler, P. (2018). Manajemen Pemasaran (Edisi 12 J). PT. Indeks.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 200, "width": 422, "height": 24, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kotler, P., & Amstrong, G. (2018a). Principles Of Marketing (17th ed). United Kingdom : Pearson.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 232, "width": 365, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kotler, P., & Amstrong, G. (2018b). Prinsip-Prinsip Pemasaran . Erlangga.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 251, "width": 422, "height": 39, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lestari, P., & Saifuddin, M. (2020). Implementasi strategi promosi produk dalam proses keputusan pembelian melalui digital marketing saat pandemi covid’19. Jurnal Manajemen Dan Inovasi (MANOVA) , 3 (2), 23–31.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 297, "width": 401, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lupiyoadi. (2016). Manajemen Pemaaran Jasa (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 316, "width": 422, "height": 39, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mamonto, F. W., Tumbuan, W. J. F. ., & Rogi, M. H. (2021). Analisis Faktor-Faktor Bauran Pemasaran (4P) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Podomoro Poigar Di Era Normal Baru. Jurnal EMBA , 9 (2), 110–121.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 363, "width": 422, "height": 38, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maulidasari, C. D., Manajemen, P. S., & Umar, U. T. (2021). Jurnal Bisnis dan Kajian Strategi Manajemen Jurnal Bisnis dan Kajian Strategi Manajemen. Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen , 5 (1), 137–142.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 409, "width": 422, "height": 99, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mulyono, L. E. H., & Athar, H. S. (2022). The Effect of Online Marketing Mix, Online Product Representation, and Digital Content Marketing on the Marketing Performance of MSMEs in NTB Mall Mataram during the COVID-19 Pandemic. Path of Science , 8 (10), 3017–3025. https://doi.org/10.22178/pos.86-5 Mundir, A., & Rahayu, A. A. (2022). Pengaruh bauran pemasaran 4p (produk, price, place, promotion) dan kualitas pelayanan berbasis syariah terhadap keputusan konsumen untuk membeli di toko yunika jabon sidoarjo. Jurnal Fakultas Agama", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 511, "width": 394, "height": 24, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Islam , 4 (1), 34–52. https://doi.org/https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/muallim", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 543, "width": 372, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Napitupulu, S., Tapiomas, N., & Tobink, R. (2021). Manajemen Pemasaran .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 562, "width": 422, "height": 66, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nasution, A. E., Pratami, L., Muhammad, P., & Lesmana, T. (2019). Analisis Pengaruh Harga , Promosi , Kepercayaan dan Karakteristik Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada 212 Mart di Kota Medan. Proseding Seminar Nasional Kewirausahaan , 1 (1), 165–173. https://doi.org/https://doi.org/10.30596/snk.v1i1.3594", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 636, "width": 422, "height": 52, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nikbin, D., Iranmanesh, M., Ghobakhloo, M., & Foroughi, B. (2021). Marketing mix strategies during and after COVID-19 pandemic and recession : a systematic review. Asia-Pacific Journal of Business Administration , October . https://doi.org/10.1108/APJBA-06-2021-0243", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 696, "width": 422, "height": 39, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Noor, Z. A. (2012). Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan , 80 , 473–486.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 743, "width": 422, "height": 11, "page_number": 19, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Noviyanti, I., Sunarsi, D., & Wijoyo, H. (2021). Pengaruh Harga dan Lokasi Terhadap", "type": "Text" }, { "left": 286, "top": 782, "width": 21, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "141", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 88, "width": 394, "height": 39, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keputusan Pembelian Pada Alfamart Cabang Cipondoh. Journal of Economic, Management, Accounting and Technology (JEMATech) , 4 (1), 43–54. https://doi.org/https://doi.org/10.32500/jematech.v4i1.1447", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 134, "width": 422, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nugraha, J. P., Alfiah, D., & Sinulingga, G. (2021). Teori Prilaku Konsumen (A. Jibril (ed.)). Penerbit NEM.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 167, "width": 422, "height": 52, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Porawouw, Y. C., Mandey, S. L., & Loindong, S. S. R. (2018). Pengaruh Faktor- Faktor Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Pada PT. Hasjrat Abadi Malalayang). Jurnal EMBA , 6 (4), 2038–2047.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 227, "width": 422, "height": 39, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prasetyo, D. D., & Wulandari, A. (2018). Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Instagram Terhadap Keputusan Pembelian Pada UMKM Mukena Fathiya Cimahi Tahun 2018. Jurnal Manajemen Pemasaran , 4 (3), 1209–1218.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 274, "width": 422, "height": 38, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pratiwi, A., Junaedi, D., & Prasetyo, A. (2021). Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen : Studi Kasus 212 Mart Cikaret. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam , 2 (2), 150–159. https://doi.org/10.47467/elmal.v2i2.473", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 320, "width": 422, "height": 25, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (24th ed.). Alphabet.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 353, "width": 422, "height": 38, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suratmiyati, & Anggoro, Y. (2020). Pengaruh Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jasa. Management and Business Review , 4 (1), 52–59. https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/mbr", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 399, "width": 409, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Titik Wijayanti, F. (2017). Marketing Plan! Dalam Bisnis . Elek Media Komputindo.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 418, "width": 274, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran (4th ed.). Andi.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 437, "width": 409, "height": 11, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tjiptono, F., & Diana, A. (2016). Pemasaran Esensi & aplikasi . Yogyakarta: ANDI.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 455, "width": 422, "height": 39, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wardah, Yafiz, M., & Ramadhani, S. (2021). Dampak Bisnis Fashion Online Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Di Pasar Petisah Medan. Jurnal Islamic Circle , 2 (2), 32–46.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 502, "width": 422, "height": 38, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wona, M. L. N., Timuneno, T., & Fanggidae, priana H. J. (2021). The Influence of Marketing Mix on Purchase Decisions at. Universitas Nusa Cendana Kupang , 63–77.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 548, "width": 422, "height": 66, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wowor, S., Massie, J., Raintung, M. C., Bauran, P., Terhadap, P., Pembelian, K., Wowor, S., Massie, J. D. D., Raintung, M. C., Wowor, S., Massie, J., & Raintung, M. C. (2021). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada Seruput Coffe Company Tomohon Di Masa Pandemi. Jurnal EMBA , 9 (3), 1472–1481.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 622, "width": 422, "height": 53, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yolanda, & Wijanarko, D. H. (2018). Pengaruh Promosi dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Merek Aqua Serta Implikasinya Terhadap Citra Merek di Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur. Jurnal Manajemen , 06 (1A), 88–108.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 683, "width": 422, "height": 24, "page_number": 20, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zusrony, E. (2021). Perilaku Konsumen (Robby Andika Kusumajaya (ed.)). Yayasan Prima Agus Teknik. [email protected]%0ADistributor", "type": "List item" } ]
602bc21d-d61d-d517-a0cc-f66b3cf4db3a
https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/download/113559/7538
[ { "left": 47, "top": 24, "width": 337, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 12, No. 2, (2023) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 531, "top": 24, "width": 20, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D96", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 168, "width": 246, "height": 226, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak—Pelaksanaan pembangunan Jetty PLTU Palu-3 mengalami keterlambatan dimana progress kumulatif pertanggal 20 Juli 2022 yang seharusnya mencapai 16,80% hanya mencapai 13,02%. Keterlambatan terjadi karena keterlambatan kedatangan peralatan dan kerusakan peralatan saat pengerjaan. Menyikapi hal tersebut, dilakukan percepatan sehingga struktur utama jetty dapat selesai pada awal Januari 2023. Metode percepatan yang digunakan adalah metode Time Cost Trade Off (TCTO), dengan menggunakan tiga alternatif yaitu penambahan jam kerja, penambahan jumlah pekerja dan gabungan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, untuk alternatif penambahan jam kerja didapatkan biaya total sebesar Rp 39.342.327.088,34 dengan durasi 171 hari pengerjaan. Untuk alternatif penambahan jumlah pekerja didapatkan biaya total sebesar Rp 39.187.067.991,11 dengan durasi 167 hari pengerjaan dan untuk alternatif gabungan didapatkan biaya total sebesar Rp 39.067.164.650,87 dengan durasi 154 hari pengerjaan. Ketiga alternatif dapat memenuhi target penyelesaian yang telah ditetapkan dengan alternatif gabungan adalah yang paling optimal karena menghasilkan biaya total dan durasi yang lebih kecil dengan penyelesaian pada 21 Desember 2022.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 408, "width": 189, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci— Biaya, Durasi, Percepatan, TCTO.", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 436, "width": 91, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 452, "width": 246, "height": 166, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EBAGAI salah satu pernghasil energi listrik terbesar di Indonesia, pembangkit listrik tenaga uap atau sering disebut PLTU, mempunyai peran penting dalam pemenuhan kebutuhan listrik. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka PLN melaksanakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu-3 2x50 MW dengan Konsorsium WIKA, Doosan, dan Koen, dimana PT. Wijaya Karya sebagai kontraktor utama. PLTU Palu-3 mempunyai banyak jenis bangunan dengan fungsinya masing-masing seperti Main House, Boiler, CW Pump House, Jetty serta bangunan lainnya. Pembangunan Jetty diperlukan untuk menunjang kegiatan PLTU seperti menyediakan tempat bongkar muat barang dan bersandarnya kapal yang membawa muatan batu bara sehingga persediaan batu bara di PLTU dapat terpenuhi.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 621, "width": 246, "height": 106, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada pembangunannya, PT. Wijaya Karya sebagai kontraktor utama menunjuk PT. Budi Bakti Prima sebagai pelaksana dalam pekerjaan Jetty. Terdapat halangan dalam pembangunan Jetty, dimana menurut perhitungan progresss kumulatif pada 20 Juli 2022, terjadi keterlambatan keberlangsungan proyek yang seharusnya mencapai 16,80%, hanya mencapai 13,02%. Keterlambatan diakibatkan peralatan yang akan digunakan datang terlambat dan terjadi kerusakan peralatan saat pekerjaan.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 730, "width": 249, "height": 57, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menyikapi permasalahan keterlambatan yang terjadi, PT. Wijaya Karya sebagai kontraktor utama memberikan addendum kepada subkontraktor agar melakukan percepatan pembangunan Jetty sehingga struktur utama dapat selesai pada awal Januari 2023. Percepatan perlu untuk dilakukan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 168, "width": 246, "height": 105, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "karena Jetty akan digunakan untuk distribusi alat dan material. Metode yang digunakan dalam percepatan pekerjaan Jetty adalah dengan menggunakan metode Time Cost Trade Off (TCTO). Metode Time Cost Trade Off (TCTO) sendiri adalah suatu metode proses yang disengaja untuk mempercepat durasi proyek akibat dari pekerjaan yang terlambat dari jadwal pekerjaan dengan beberapa bentuk alternatif, mulai dari penambahan jam pekerja, penambahan jumlah pekerja, dan penambahan peralatan", "type": "Text" }, { "left": 370, "top": 294, "width": 117, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "II. TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 310, "width": 112, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Manajemen Konstruksi", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 324, "width": 246, "height": 94, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proyek merupakan usaha yang dilakukan dan bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk, layanan atau hasil yang unik. Dalam menjalankan suatu proyek, umumnya melibatkan beberapa orang/lembaga yang memiliki tugas tertentu dan saling berhubungan hingga proyek konstruksi selesai dilaksanakan dengan baik. Terdapat 6 batasan dalam pengerjaan suatu proyek antara lain scope, schedule, cost, quality, risk dan resources .", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 427, "width": 71, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Penjadwalan", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 441, "width": 246, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penjadwalan proyek konstruksi merupakan suatu alat yang digunakan dalam menentukan waktu yang dibutuhkam, menentukan kapan mulai dan selesainya kegiatan-kegiatan menyelesaikan suatu proyek konstruksi [1].", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 493, "width": 51, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Kurva S", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 507, "width": 246, "height": 191, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penerapannya, Kurva S dikerjakan setelah dilakukan perhitungan rencana anggaran biaya dan melaku kan analisis harga satuan pekerjaan. Kurva S selain dapat mengetahui progress waktu proyek, juga berguna untuk mengendalikan kinerja biaya, hal ini ditunjukkan dari bobot pengeluaran kumulatif masing-masing kegiatan yang dapat dikontrol dengan membandingkannya dengan baseline periode tertentu sesuai dengan kemajuan aktual proyek [2]. Kurva S adalah penggambaran kemajuan proyek kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horizontal, sehingga apabila dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva yang berbentuk huruf S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal proyek biasanya masih sedikit, kemudian pada bagian pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil [3].", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 704, "width": 104, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Critical Path Method", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 718, "width": 246, "height": 69, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Critical path method atau metode jalur kritis adalah sebuah metode yang digunakan untuk melakukan estimasi durasi minimum dari suatu proyek dan menentukan jumlah jadwal yang memiliki fleksibilitas pada jalur jaringan yang logis. Teknik ini menghitung tanggal mulai Early Start (ES), Early Finish (EF), Late Start (LS), dan Late Finish (LF) untuk", "type": "Text" }, { "left": 87, "top": 57, "width": 426, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Percepatan Penjadwalan pada Proyek PLTU Palu-3 Sulawesi Tengah", "type": "Section header" }, { "left": 143, "top": 118, "width": 313, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maju Sumanto Boangmanalu dan Cahyono Bintang Nurcahyo Departemen Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 144, "width": 127, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 451, "width": 16, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "S", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 337, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 12, No. 2, (2023) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 531, "top": 24, "width": 20, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D97", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 368, "width": 246, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "seluruh aktivitas tanpa memperhatikan batasan sumber daya apapun dengan melakukan analisis lintasan maju dan mundur melalui jaringan jadwal. Jalur kritis dapat lebih mudah ditentukan menggunakan program bantu Ms. Project [1].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 420, "width": 121, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Rencana Anggaran Biaya", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 434, "width": 246, "height": 118, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rencana anggaran biaya (RAB) proyek mempunyai fungsi dan manfaat dalam hal mengendalikan sumber daya material, pekerja, peralatan, dan waktu pelaksanaan proyek sehingga pelaksanaan kegiatan proyek mempunyai efisiensi dan efektivitas. Hasil analisis komponen tersebut pada akhirnya akan menghasilkan harga satuan pekerjaan (HSP) yang menjadi dasar dalam menentukan nilai estimasi biaya pelaksanaan proyek keseluruhan dengan mengonversikannya kedalam total volume untuk tiap item pekerjaan yang dimaksud [2].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 555, "width": 246, "height": 154, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rencana anggaran biaya mempunyai 2 komponen penyusun yaitu komponen biaya langsung (direct cost) dan komponen biaya tidak langsung (indirect cost) [3]. Biaya langsung merupakan seluruh biaya permanen yang melekat pada hasil akhir konstruksi sebiah proyek yang meliputi biaya bahan/material, upah pekerja, dan biaya peralatan. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak melekat pada hasil akhir konstruksi sebuah proyek yang meliputi overhead umum yaitu sewa kantor, peralatan kantor dan alat tulis, air, listrik, telepon dan biaya lain yang tidak dapat segera dimasukkan ke suatu jenis pekerjaan dalam proyek serta overhead proyek yaitu biaya bahan-bahan, upah pekerja atau biaya alat.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 715, "width": 55, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Crashing", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 729, "width": 246, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses crashing adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mempersingkat jadwal durasi dengan penambahan biaya seminimal mungkin dengan cara menambahkan sumber daya [4]. Proses crashing diutamakan pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis dimana penambahan sumber daya", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 375, "width": 246, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "akan mempersingkat durasi pekerjaan. Alternatif dari crashing yang digunakan ada 3 yaitu penambahan jam kerja, penambahan jumlah pekerja dan gabungan antara penambahan jam kerja dan penambahan jumlah pekerja", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 427, "width": 220, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Hubungan Waktu dan Biaya P elaksanaan Proyek", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 441, "width": 246, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Biaya dan waktu memiliki keterkaitan satu sama lain dimana dalam suatu proyek konstruksi terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 477, "width": 246, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan Gambar 1 apabila durasi pekerjaan suatu proyek dipercepat, maka biaya langsung akan meningkat sedangkan biaya tidak langsung akan berkurang. Titik waktu dan biaya optimum terjadi saat total biaya adalah minimum. Dalam hubungan antara waktu dan biaya, dikenal 4 defenisi antara lain kurun waktu normal (normal duration), kurun waktu dipersingkat (crash duration), biaya normal (normal cost), dan biaya waktu dipersingkat (crash cost) . Besarnya masing-masing nilai dapat diketahui dari rumus dibawah ini:", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 590, "width": 244, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Normal Duration = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑜𝑑.𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ (1) Crash duration = Volume Prod.Harian sesudah crash (2) Normal Cost = volume x harga satuan bahan (3)", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 656, "width": 43, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Crash cost", "type": "Table" }, { "left": 376, "top": 656, "width": 173, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "= crash duration x harga crash (4)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 674, "width": 246, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah diketahui nilai dari rumus diatas, maka dapat diketahui besarnya cost slope . Cost slope adalah penambahan biaya langsung untuk mempercepat durasi suatu aktivitas per satuan waktu.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 722, "width": 246, "height": 69, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada Gambar 2. Dapat dilihat pada titik pacu menunjukkan waktu maksimum dari sebuah kegiatan yang dapat dipercepat, dan dapat dilihat kurun pengurangan waktu yang dibutuhkan dengan biaya yang berbeda pada garis miring ( slope) secara kumulatif. Besarnya nilai cost slope dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 203, "width": 150, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Grafik Hubungan waktu dan biaya.", "type": "Text" }, { "left": 54, "top": 351, "width": 94, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Grafik cost slope.", "type": "Caption" }, { "left": 313, "top": 357, "width": 114, "height": 7, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Diagram alir penelitian.", "type": "Caption" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 337, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 12, No. 2, (2023) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 531, "top": 24, "width": 20, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D98", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 612, "width": 244, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cost slope = 𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝑐𝑜𝑠𝑡−𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑚𝑒−𝐶𝑟𝑎𝑠𝑡 𝑡𝑖𝑚𝑒 (5)", "type": "Table" }, { "left": 95, "top": 659, "width": 149, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "III. METODOLOGI PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 675, "width": 246, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diagram alir pekerjaan (flow chart) dalam pengerjaan jurnal ini dapat dilihat pada Gambar 3.", "type": "Text" }, { "left": 96, "top": 717, "width": 148, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 732, "width": 246, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Palu-3 2x50 MW terletak di desa Lero Tatari, Donggala, Sulawesi Tengah.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 614, "width": 162, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Penyusunan Jadwal Sisa Pekerjaan", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 629, "width": 246, "height": 154, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Palu-3 2x50 MW merupakan proyek yang dimiliki oleh PT. Pembangkit Listrik Negara dengan kontraktor utama adalah Konsorsium antara PT. Wijaya Karya, Doosan, dan Koen. Untuk pembangunan Jetty sendiri, PT. Wijaya Karya menunjuk PT. Budi Bakti Prima sebagai pelaksana dengan nilai kontrak untuk membangun struktur utama adalah sebesar Rp. 52.916.783.794,20. Berdasarkan kesepakatan proyek, waktu pengerjaan proyek dimulai pada 3 Juni 2021 sampai dengan 23 Desember 2022. Pada proses pembangunan Jetty PLTU Palu-3, proyek mengalami keterlambatan yang diakibatkan karena peralatan yang akan digunakan terlambat datang dan terjadi kerusakan peralatan saat pekerjaan berlangsung.", "type": "Text" }, { "left": 284, "top": 62, "width": 28, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1.", "type": "Table" }, { "left": 189, "top": 71, "width": 217, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan Durasi Normal dan Biaya Normal pada Pekerjaan Sisa", "type": "Caption" }, { "left": 60, "top": 83, "width": 460, "height": 511, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "WBS Uraian Pekerjaan Durasi (hari) Satuan Volume Prod./hari Harga Satuan (Rp) Biaya Langsung (Rp) 1 Schedule Key Date 185 1.1 Jetty Works (12.000 DWT) 185 1.1.1 Piling Works 138 1.1.1.1 Platform (127 m x 25 m) 108 1.1.1.1.1 SPP 1117.6, t=22 mm, L=26 m 63 unit 59 0.9365 3,133,129,000.00 1.1.1.1.2 SPP 1117.6, t=22 mm, L=26 m (Pond Crane) 35 unit 36 1.0286 48,224,027.78 1,736,065,000.00 1.1.1.1.3 SPP 914.4, t=16 mm, L=23 m 10 unit 57 5.7 45,696,807.02 2,604,718,000.00 1.1.1.2 Trestle L = 35 m SPP 914.4, t=16 mm, L=17 m 10 unit 19 1.9 35,154,263.16 667,931,000.00 1.1.1.3 Catwalk L= 44 m SPP 609.9, t=12 mm, L= 19 m 8 unit 8 1 427,332,500.00 3,418,660,000.00 1.1.1.4 Mooring Dolphin, @ 2 unit 12 unit 12 1 33,067,583.33 396,811,000.00 1.1.2 Concrete Work 255 1.1.2.1 Platform 133 1.1.2.1.1 Pile Cap 75 m3 1804.67 24.062 7,301,000.00 3,175,862,085.40 1.1.2.1.2 Insitu Beam 70 m3 116.48 1.664 8,344,000.00 971,904,948.00 1.1.2.1.3 Insitu Slab 55 m3 272.55 4.9555 7,209,000.00 964,847,553.20 1.1.2.1.4 Precast Beam Installment 40 m3 189.99 4.7499 9,226,000.00 1,752,892,947.40 1.1.2.1.5 Precast Slab Instalment 40 m3 339.09 8.4772 8,243,000.00 2,795,085,898.00 1.1.2.1.6 Cansteen 5 m3 21.05 4.2097 4,143,000.00 87,204,515.52 1.1.2.1.7 Pedestal 3 m3 12.73 4.2423 4,143,000.00 52,727,961.00 1.1.2.2 Trestle 81 1.1.2.2.1 Pile Cap 18 m3 145.89 8.105 6,458,000.00 942,157,620.00 1.1.2.2.2 Precast beam 15 m3 60.41 4.0276 9,226,000.00 57,379,564.00 1.1.2.2.3 Insitu Diaphgram Beam 18 m3 2.88 0.1602 8,344,000.00 24,055,752.00 1.1.2.2.4 Insitu Slab 18 m3 40.37 2.2426 7,209,000.00 290,998,494.00 1.1.2.2.5 Precast Slab 18 m3 15.26 0.8479 8,243,000.00 125,812,909.00 1.1.2.2.6 Slab Conveyor 7 m3 29.10 4.157 7,209,000.00 209,774,691.00 1.1.2.2.7 Cansteen 1 m3 3.48 3.483 4,143,000.00 14,430,069.00 1.1.2.2.8 Abutment 7 m3 28.69 4.099 4,120,000.00 118,215,160.00 1.1.2.2.9 Concrete Plate 1 m3 1.96 1.963 4,120,000.00 8,087,560.00 1.1.2.2.10 Wing Wall 1 m3 2.93 2.928 4,120,000.00 12,063,360.00 1.1.2.2.11 Stone Sand 1 m3 1.35 1.35 113,000.00 152,550.00 1.1.2.2.12 Lean Concrete 1 m3 0.39 0.3924 1,512,000.00 593,365.50 1.1.2.3 Mooring Dolphin, @ 2 unit 20 1.1.2.3.1 Pile Cap 20 m3 124.50 6.225 7,008,000.00 872,496,000.00 1.1.2.3.2 Concrete for Stopper Catwalk 1 m3 1.91 1.91 4,143,000.00 7,913,130.00 1.1.2.4 Catwalk 10 1.1.2.4.1 Pile Cap 10 m3 16.8 1.68 6,777,000.00 113,853,600.00 1.2 Finish 0 Tabel 2. Jaringan Kerja No. Lintasan Kritis Durasi (Hari) Start Finish Keterangan 1 5-6-7-8-9-10 138 7/20/2022 12/5/2022 2 5-13-14 101 7/20/2022 10/29/2022 3 5-13-16-17-15-18-19 154 7/20/2022 12/21/2022 4 5-21-22-28 125 7/20/2022 11/22/2022 5 5-21-23-25-24-26-27-30 164 7/20/2022 12/31/2022 6 5-21-23-25-24-29-31-32-35 158 7/20/2022 12/25/2022 7 5-21-23-25-24-34-37 185 7/20/2022 1/21/2023 Kritis", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 337, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 12, No. 2, (2023) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 531, "top": 24, "width": 20, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D99", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 538, "width": 246, "height": 33, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan laporan progr ess per 20 Juli 2022, progress yang direncanakan mencapai 16,80 % hanya mnecapai 13,02%.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 574, "width": 246, "height": 82, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil analisis, terdapat 185 hari penyelesaian pekerjaan sisa sehingga pembangunan struktur utama Jetty selesai pada 21 Januari 2023. Dari pekerjaan, diketahui 7 jaringan kerja dengan lintasan nomor 7 adalah lintasan kritis dengan menggunakan program bantu Microsoft Project . Pekerjaan sisa dapat dilihat pada Tabel 1. dan untuk lintasan pekerjerjaan dapat dilihat pada Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 662, "width": 211, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Perhitungan Normal Duration dan Normal Cost", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 676, "width": 246, "height": 70, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan normal duration dan normal cost berdasarkan pada bobot pengerjaan yang telah dicapai berdasarkan durasi pekerjaan yang telah dilaksanakan. Besarnya volume pekerjaan, dan durasi normal didapatkan dari pihak kontraktor (PT. Wijaya Karya). Hasil dari perhitungan normal duration dan normal cost dapat dilibat pada Tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 752, "width": 134, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Menyusun Network Diagram", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 766, "width": 246, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam menyusun network diagram , harus didasarkan pada hubungan antar aktivitas. Menentukan hubungan keterkaitan", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 538, "width": 246, "height": 130, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "antar aktivitas didasarkan pada urutan pekerjaan di lapangan dan berdasarkan jadwal proyek yang telah ditetapkan. Setelah diketahui hubungan antar aktivitas sisa beserta durasinya, selanjutnya dapat diketahui network diagram untuk mengidentifikasi lintasan kritis. Lintasan kritis adalah aktivitas yang apabila dilakukan percepatan pada kegiatan tersebut, maka akan mempengaruhi durasi total pekerjaan proyek secara keseluruhan. Untuk memudahkan dalam penyusunan network diagram dan lintasan kritis, digunakan program bantu Microsoft Project . Lintasan pekerjaan dari aktivitas sisa dapat dilihat pada Tabel 2.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 674, "width": 158, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Perhitungan Produktivitas Normal", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 688, "width": 246, "height": 46, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besarnya produktivitas normal harian untuk masing- masing aktivitas pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 1. Dengan besar nilainya didapatkan berdasarkan rumus dibawah:", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 746, "width": 81, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prod. normal/jam =", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 741, "width": 243, "height": 49, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 (6) Prod. normal/jam = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 (7)", "type": "Table" }, { "left": 284, "top": 62, "width": 30, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 138, "top": 71, "width": 319, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan Crash Duration, Crash Cost dan Cost Slope dengan Alternatif Penambahan Jam Kerja", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 82, "width": 476, "height": 44, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. Task Name Normal Duration (Hari) Crash Duration (Hari) Normal Cost (Rp) Crash Cost (Rp) Cost Slope/Hari (Rp) 1 Schedule Key Date 2 Jetty Works (12.000 DWT)", "type": "Table" }, { "left": 64, "top": 128, "width": 62, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Piling Works", "type": "Table" }, { "left": 62, "top": 138, "width": 467, "height": 164, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Platform (127 m x 25 m) 5 SPP 1117.6, t=22 mm, L=26 m 63 49 3,133,129,000.00 3,609,625,702.08 34,035,478.72 6 SPP 1117.6, t=22 mm, L=26 m (Pond Crane) 35 27 1,736,065,000.00 1,993,684,645.54 32,202,455.69 7 SPP 914.4, t=16 mm, L=23 m 10 8 2,604,718,000.00 3,034,496,470.00 214,889,235.00 8 Trestle L = 35 m SPP 914.4, t=16 mm, L=17 m 10 8 667,931,000.00 778,139,615.00 55,104,307.50 9 Catwalk L= 44 m SPP 609.9, t=12 mm, L= 19m 8 7 3,418,660,000.00 4,131,771,109.38 713,111,109.38 10 Mooring Dolphin, @ 2 unit 12 10 396,811,000.00 469,973,028.13 36,581,014.06 11 Concrete Work 12 Platform 13 Pile Cap 75 58 13,175,862,085.40 15,145,653,467.17 115,870,081.28 14 Insitu Beam 70 54 971,904,948.00 1,116,128,700.11 9,013,984.51 15 Insitu Slab 55 43 1,964,847,553.20 2,268,282,533.29 25,286,248.34 16 Precast Beam Installment 40 31 1,752,892,947.40 2,016,648,558.08 29,306,178.96 17 Precast Slab Instalment 40 31 2,795,085,898.00 3,215,658,979.21 46,730,342.36 18 Cansteen 5 4 87,204,515.52 101,593,260.58 14,388,745.06 19 Pedestal 3 3 52,727,961.00 67,557,700.03 Tdk dapat dicrash Tabel 4.", "type": "Table" }, { "left": 130, "top": 305, "width": 336, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan Crash Duration, Crash Cost dan Cost Slope dengan Alternatif Penambahan Jumlah Pekerja", "type": "Text" }, { "left": 60, "top": 315, "width": 472, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "No. Task Name Normal Duration (Hari) Crash Duration (Hari) Normal Cost (Rp) Crash Cost (Rp) Cost Slope/Hari (Rp)", "type": "Table" }, { "left": 60, "top": 343, "width": 472, "height": 182, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Schedule Key Date 2 Jetty Works (12.000 DWT) 3 Piling Works 4 Platform (127 m x 25 m) 5 SPP 1117.6, t=22 mm, L=26 m 63 49 3,133,129,000.00 3,143,572,763.33 745,983.10 6 SPP 1117.6, t=22 mm, L=26 m (Pond Crane) 35 27 1,736,065,000.00 1,737,553,055.71 186,006.96 7 SPP 914.4, t=16 mm, L=23 m 10 8 2,604,718,000.00 2,635,974,616.00 15,628,308.00 8 Trestle L = 35 m SPP 914.4, t=16 mm, L=17 m 10 8 667,931,000.00 675,946,172.00 4,007,586.00 9 Catwalk L= 44 m SPP 609.9, t=12 mm, L= 19m 8 7 3,418,660,000.00 3,559,679,725.00 141,019,725.00 10 Mooring Dolphin, @ 2 unit 12 10 396,811,000.00 406,731,275.00 4,960,137.50 11 Concrete Work 0 12 Platform 0 13 Pile Cap 75 58 13,175,862,085.40 13,196,943,464.74 1,240,081.14 14 Insitu Beam 70 54 971,904,948.00 972,738,009.38 52,066.34 15 Insitu Slab 55 43 1,964,847,553.20 1,974,493,168.46 803,801.27 16 Precast Beam Installment 40 31 1,752,892,947.40 1,756,836,956.53 438,223.24 17 Precast Slab Instalment 40 31 2,795,085,898.00 2,801,374,841.27 698,771.47 18 Cansteen 5 4 87,204,515.52 88,250,969.71 1,046,454.19 19 Pedestal 3 3 52,727,961.00 57,473,477.49 Tdk dapat dicrash", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 337, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 12, No. 2, (2023) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 526, "top": 24, "width": 25, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D100", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 526, "width": 102, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Skenario Percepatan", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 540, "width": 246, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebelum menuju perhitungan crash duration dan crash cost , dilakukan terlebih dahulu rencana/skenario percepatan terutama pada pekerjaan-pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Alternatif percepatan yang dilakukan berdasarkan pada kondisi lapangan. Alternatif percepatan yang digunakan ada 3, yaitu penambahan jam kerja, penambahan jumlah pekerja dan gabungan antara penambahan jam kerja dan penambahan jumlah pekerja.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 637, "width": 246, "height": 81, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penambahan jam kerja, dilakukan selama 4 jam sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Divisi HSE dengan produktivitas sebesar 60%. Berdasarkan pada PP No.35 tahun 2021, pembayaran upah pekerja lembur adalah 1,5 kali upah sejam normal dan 2 kali upah sejam normal untuk jam berikutnya. Perhitungan gaji untuk penambahan satu orang tukang dihitung sa ma dengan satu orang tukang normal.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 722, "width": 246, "height": 69, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada penambahan jumlah pekerja mempertimbangkan beberapa faktor antara lain jumlah ketersediaan tenaga kerja terlatih disekitar proyek yang kurang sehingga apabila mendatangkan banyak tukang dari luar Palu seperti dari Jawa akan menambah biaya untuk mengakomodasi kedatangan tukang. Apabila menambah banyak tukang tidak terlatih dari", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 523, "width": 246, "height": 81, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "lokasi sekitar, dikhawatirkan produktivitas kerja tidak maksimal sehingga target yang diharapkan akan tidak sesuai dengan lapangan. Hal lain yang perlu untuk dipertimbangkan adalah ketersediaan ruang kerja dikarenakan area kerja yang relative sempit dari pada proyek di darat. Mempertimbangkan faktor-faktor diatas, dipilih jumlah penambahan pekerja adalah sebesar 30%.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 607, "width": 246, "height": 70, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada alternatif gabungan, penerapan alternatif yang digunakan berbeda-beda tergantung jenis pekerjaan yang dilaksanakan. Pada pekerjaan pemancangan atau Piling Work dan pekerjaan Precast , jenis alternatif yang digunakan hanyalah penambahan jam kerja karena dianggap kurang efektif apabila melakukan penambahan pekerja.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 686, "width": 227, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Perhitungan Crash duration dan Crash cost dengan Penambahan Jam Kerja", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 712, "width": 246, "height": 60, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alternatif pertama adalah dengan melakukan penambahan jam kerja. Berdasarkan kondisi lapangan, jam kerja lembur yang diizinkan adalah 4 jam. Jam kerja terhitung dari pukul 18.00-22.00 WITA dengan efisiensi produktivitas pekerja sebesar 60% dari produktivitas normal .", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 775, "width": 236, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah didapatkan produktivitas normal, dilanjutkan", "type": "Text" }, { "left": 61, "top": 62, "width": 475, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Perhitungan Crash Duration, Crash Cost dan Cost Slope dengan Alternatif Gabungan No. Task Name Normal Duration (Hari) Crash Duration (Hari) Normal Cost (Rp) Crash Cost (Rp) Cost Slope/Hari (Rp) 1 Schedule Key Date 2 Jetty Works (12.000 DWT) 3 Piling Works", "type": "Table" }, { "left": 62, "top": 138, "width": 476, "height": 370, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Platform (127 m x 25 m) 5 SPP 1117.6, t=22 mm, L=26 m 63 38 3,133,129,000.00 3,621,188,440.06 19,522,377.60 6 SPP 1117.6, t=22 mm, L=26 m (Pond Crane) 35 21 1,736,065,000.00 2,002,333,969.38 19,019,212.10 7 SPP 914.4, t=16 mm, L=23 m 10 6 2,604,718,000.00 3,004,216,623.25 99,874,655.81 8 Trestle L = 35 m SPP 914.4, t=16 mm, L=17 m 10 6 667,931,000.00 770,374,917.13 25,610,979.28 9 Catwalk L= 44 m SPP 609.9, t=12 mm, L= 19 m 8 5 3,418,660,000.00 4,007,577,601.56 196,305,867.19 10 Mooring Dolphin, @ 2 unit 12 8 396,811,000.00 477,661,241.25 20,212,560.31 11 Concrete Work 12 Platform 13 Pile Cap 75 45 13,175,862,085.40 15,196,709,932.75 67,361,594.91 14 Insitu Beam 70 42 971,904,948.00 1,120,970,869.40 5,323,782.91 15 Insitu Slab 55 33 1,964,847,553.20 2,266,206,046.67 13,698,113.34 16 Precast Beam Installment 40 24 1,752,892,947.40 2,021,742,903.21 16,803,122.24 17 Precast Slab Instalment 40 24 2,795,085,898.00 3,223,782,197.61 26,793,518.73 18 Cansteen 5 3 87,204,515.52 100,579,508.09 6,687,496.28 19 Pedestal 3 2 52,727,961.00 63,471,283.05 10,743,322.05 Tabel 6. Total Biaya Proyek Setelah Dilakukan Crashing dengan Alternatif Penambahan Jam Kerja Iterasi Durasi Cost Slope (Rp) Biaya Langsung (Rp) Biaya Tidak Langsung (Rp) Total Biaya (Rp) 0 185 - 36,055,823,733.02 3,458,754,034.43 39,514,577,767.45 1 183 914,619.74 36,057,652,972.50 3,421,362,098.93 39,479,015,071.42 2 181 914,619.74 36,059,482,211.97 3,383,970,163.42 39,443,452,375.39 3 179 5,698,131.38 36,070,878,474.73 3,346,578,227.91 39,417,456,702.65 4 177 5,698,131.38 36,082,274,737.50 3,309,186,292.41 39,391,461,029.90 5 176 9,392,922.00 36,091,667,659.50 3,290,490,324.65 39,382,157,984.15 6 175 9,392,922.00 36,101,060,581.50 3,271,794,356.90 39,372,854,938.39 7 173 11,064,005.24 36,123,188,591.98 3,234,402,421.39 39,357,591,013.37 8 171 11,064,005.24 36,145,316,602.46 3,197,010,485.88 39,342,327,088.34 9 167 34,035,478.72 36,281,458,517.34 3,122,226,614.87 39,403,685,132.21 10 163 34,035,478.72 36,417,600,432.22 3,047,442,743.85 39,465,043,176.07 11 159 34,035,478.72 36,553,742,347.10 2,972,658,872.84 39,526,401,219.94 12 157 34,035,478.72 36,621,813,304.54 2,935,266,937.33 39,557,080,241.87 13 155 35,821,617.84 36,693,456,540.23 2,897,875,001.82 39,591,331,542.05 14 153 35,821,617.84 36,765,099,775.92 2,860,483,066.32 39,625,582,842.23 15 151 35,990,460.00 36,837,080,695.92 2,823,091,130.81 39,660,171,826.73 16 150 35,990,460.00 36,873,071,155.92 2,804,395,163.06 39,677,466,318.97", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 337, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 12, No. 2, (2023) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 526, "top": 24, "width": 25, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D101", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 429, "width": 246, "height": 129, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan perhitungan produktivitas setelah dilakukan penambahan jam kerja. Produktifitas penambahan jam kerja/jam didapat dari produktivitas normal/jam dikali dengan koefisien produktivitas lembur. Produktivitas penambahan jam kerja per hari didapatkan dengan cara mengalikan produktivitas normal per jam dikali jam kerjanormal ditambah dengan produktifitas jam lembur/jam dikali jam lembur. Crash duration didapatkan dengan cara membagi volume aktivitas sisa pekerjaan dengan produktivitas crashing /hari dan untuk rumus yang digunakan dapat dilihat pada persamaan berikut:", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 566, "width": 244, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas penambahan jam kerja = 𝑝𝑟𝑜𝑑. 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 × 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟 (8)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 609, "width": 246, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas crashing/hari = 𝑝𝑟𝑜𝑑. 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙/𝑗𝑎𝑚 𝑥 8 + 𝑝𝑟𝑜𝑑. 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/𝑗𝑎𝑚 𝑥 4 (9)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 643, "width": 246, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Crash duration = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 (10)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 677, "width": 246, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upah penambahan jam kerja/ hari = 1,5 × 1 × 𝑢𝑝𝑎ℎ 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 + 2 × 3 × 𝑢𝑝𝑎ℎ 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙/𝑗𝑎𝑚 (11)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 719, "width": 246, "height": 33, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Crash cost = (harga satuan bahan x volume) + (upah pekerja normal/hari termasuk upah penambahan jam kerja/hari x crash duration ) (12)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 760, "width": 246, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besarnya nilai crash cost dan crash duration dengan alternatif penambahan jam kerja dapat dilihat pada Tabel 3.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 434, "width": 230, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "C. Perhitungan Crash Duration dan Crash cost dengan Penambahan Jumlah Pekerja", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 461, "width": 246, "height": 117, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan crash duration tidak jauh berbeda dengan perhitungan sebelumnya. Setelah diketahui produktivitas normal/hari dan produktivitas normal/jam, maka produktivitas normal/jam dikalikan dengan 30% untuk mendapatkan produktivitas penambahan pekerja/jam. Setelah itu dihitung produktivas crashing hariannya lalu produktivitas normal dan produktivitas crashing diakumulasikan untuk mendapat produktifitas crashing harian. Dalam menghitung crash duration , volume pekerjaan lalu", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 569, "width": 77, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dibagi dengan", "type": "Text" }, { "left": 439, "top": 569, "width": 38, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "besarnya", "type": "Table" }, { "left": 305, "top": 569, "width": 246, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "produktivitas crashing/hari.Rumus yang digunakan pada perhitungan dengan alternatif penambahan jam kerja adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 624, "width": 241, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas penambahan pekerja/jam = produktivitas normal/jam x penambahan pekerja (13)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 660, "width": 241, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas crashing/hari = produktivitas normal/jam x 8 + produktivitas penambahan pekerja/jam x 8 (14)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 694, "width": 154, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Crash duration = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒", "type": "Table" }, { "left": 384, "top": 701, "width": 162, "height": 15, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 (15)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 730, "width": 241, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total upah pekerja/hari = upah pekerja normal/hari + 30% x upah pekerja normal/hari (16)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 766, "width": 242, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Crash cost = (harga satuan bahan x volume) + (Total upah pekerja/hari x crash duration ) (17)", "type": "Text" }, { "left": 284, "top": 62, "width": 30, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 7.", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 71, "width": 292, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total Biaya Proyek Setelah Dilakukan Crashing dengan Alternatif Penambahan Jam Kerja", "type": "Caption" }, { "left": 60, "top": 87, "width": 476, "height": 328, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Iterasi Durasi Cost Slope (Rp) Biaya Langsung (Rp) Biaya Tidak Langsung (Rp) Total Biaya (Rp) 0 185 - 36,055,823,733.02 3,458,754,034.43 39,514,577,767.45 1 183 20,046.46 36,055,863,825.94 3,421,362,098.93 39,477,225,924.87 2 181 20,046.46 36,055,903,918.86 3,383,970,163.42 39,439,874,082.28 3 179 242,498.75 36,056,388,916.35 3,346,578,227.91 39,402,967,144.26 4 177 242,498.75 36,056,873,913.84 3,309,186,292.41 39,366,060,206.25 5 176 683,121.60 36,057,557,035.44 3,290,490,324.65 39,348,047,360.09 6 175 683,121.60 36,058,240,157.04 3,271,794,356.90 39,330,034,513.94 7 173 785,131.35 36,059,810,419.74 3,234,402,421.39 39,294,212,841.13 8 172 785,131.35 36,060,595,551.09 3,215,706,453.64 39,276,302,004.73 9 171 785,131.35 36,061,380,682.44 3,197,010,485.88 39,258,391,168.32 10 170 2,617,488.00 36,063,998,170.44 3,178,314,518.13 39,242,312,688.57 11 169 2,617,488.00 36,066,615,658.44 3,159,618,550.38 39,226,234,208.82 12 167 2,617,488.00 36,071,850,634.44 3,122,226,614.87 39,194,077,249.31 Tabel 8. Total Biaya Proyek Setelah Dilakukan Crashing dengan Alternatif Gabungan Iterasi Durasi Cost Slope (Rp) Biaya Langsung (Rp) Biaya Tidak Langsung (Rp) Total Biaya (Rp) 0 185 - 36,055,823,733.02 3,458,754,034.43 39,514,577,767.45 1 183 555,931.29 36,056,935,595.61 3,421,362,098.93 39,478,297,694.53 2 180 555,931.29 36,058,603,389.48 3,365,274,195.67 39,423,877,585.15 3 178 555,931.29 36,059,715,252.07 3,327,882,260.16 39,387,597,512.23 4 175 745,983.10 36,061,953,201.35 3,271,794,356.90 39,333,747,558.25 5 172 745,983.10 36,064,191,150.64 3,215,706,453.64 39,279,897,604.28 6 170 745,983.10 36,065,683,116.83 3,178,314,518.13 39,243,997,634.96 7 168 745,983.10 36,067,175,083.02 3,140,922,582.62 39,208,097,665.64 8 167 745,983.10 36,067,921,066.12 3,122,226,614.87 39,190,147,680.98 9 164 745,983.10 36,070,159,015.40 3,066,138,711.61 39,136,297,727.01 10 161 4,365,573.98 36,083,255,737.33 3,010,050,808.35 39,093,306,545.67 11 160 4,365,573.98 36,087,621,311.30 2,991,354,840.59 39,078,976,151.89 12 160 4,783,511.64 36,087,621,311.30 2,991,354,840.59 39,078,976,151.89 13 158 16,727,384.25 36,121,076,079.80 2,953,962,905.08 39,075,038,984.89 14 156 16,727,384.25 36,154,530,848.30 2,916,570,969.58 39,071,101,817.88 15 154 16,727,384.25 36,187,985,616.80 2,879,179,034.07 39,067,164,650.87", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 337, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 12, No. 2, (2023) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 526, "top": 24, "width": 25, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D102", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 59, "width": 246, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besarnya nilai crash duration dan crash cost dengan alternatif penambahan jumlah pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 101, "width": 228, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "D. Perhitungan Crash duration dan Crash cost dengan Alternatif Gabungan", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 127, "width": 246, "height": 154, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Setelah didapatkan produktivitas normal, dilanjutkan dengan perhitungan produktivitas penambahan pekerja/jam dengan cara mengalikan produktivitas normal/jam dengan 30%. Diketahui besarnya produktivitas crashing setelah penambahan pekerja atau desbut dengan produktivitas crashing 1/jam. Setelah dilakukan penambahan pekerja, dilanjutkan dengan penambahan waktu kerja (lembur). Perhitungan produktivitas lembur/jam didapat dari hasil perkalian antara produktivitas crashing 1/jam dengan koefisien efisiensi kerja lembur. Crash duration didapatkan dengan cara membagi volume aktivitas sisa pekerjaan dengan produktivitas crashing /hari. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 290, "width": 246, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas penambahan pekerja/jam = produktivitas normal/jam x penambahan pekerja (18)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 326, "width": 246, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas crashing 1/jam = produktivitas normal/jam + produktivitas penambahan pekerja/jam (19)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 362, "width": 246, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas lembur/jam = produktivitas crashing 1/jam x koefisien efisiensi (20)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 398, "width": 246, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Produktivitas crashing/hari = produktivitas crashing 1/jam x 8 + produktivitas lembur/jam x 4 (21)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 439, "width": 79, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Crash duration =", "type": "Table" }, { "left": 169, "top": 433, "width": 32, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 439, "width": 165, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 (22)", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 469, "width": 246, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upah penambahan pekerja/jam = (upah pekerja normal/hari + 30% x upah pekerja normal /hari) / 8 (23)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 505, "width": 244, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upah pekerja lembur/hari = 1,5 x 1x upah penambahan pekerja/jam + 2 x 3 x upah penambahan pekerja/jam (24)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 541, "width": 244, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total upah pekerja/hari = upah penambahan pekerja/hari + upah pekerja lembur/hari (25)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 577, "width": 244, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Crash cost = (harga satuan bahan x volume) + (total upah pekerja/harix crash duration ) (26)", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 607, "width": 246, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besarnya nilai crash duration dan crash cost dengan alternatif gabungan dapat dilihat pada Tabel 5.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 638, "width": 113, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "E. Perhitungan Cost slope", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 652, "width": 246, "height": 45, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perhitungan Cost slope sama untuk seluruh alternatif dimana besarnya nilai cost slope didapatkan dengan membagi selisih antara crash cost dan normal cost dengan selisih antara normal duration dan crash duration .", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 704, "width": 241, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cost slope = 𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝑐𝑜𝑠𝑡−𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛−𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 (27)", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 733, "width": 226, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besarnya nilai cost slope pada masing-masing alternatif", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 59, "width": 196, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 77, "width": 195, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "F. Analisis Waktu dan Biaya Hasil Percepatan", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 91, "width": 246, "height": 142, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Proses iterasi dilakukan untuk mengkompresi pekerjaan pada aktivitas kritis. Proses iterasi terlebih dahulu dilakukan pada aktivitas pekerjaan dengan nilai cost slope terendah,. Jika terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka dilakukan iterasi pada aktivitas yang mempengaruhi semua lintasan kritis. Iterasi dilakukan dengan syarat lintasan kritis tidak boleh memiliki durasi lebih kecil dari lintasan lain. Proses iterasi dihentikan jika lintasan kritis tidak dapat dipercepat lagi atau jenuh. Perhitungan durasi akibat crashing dilakukan dengan mengurangi durasi normal dengan crash duration . Untuk menghitung besarnya total biaya yang dikeluarkan, digunakan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 242, "width": 244, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Durasi sekarang = durasi normal – durasi crashing (28)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 266, "width": 244, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Biaya crashing = cost slope x durasi crashing (29)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 289, "width": 244, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Direct cost = Biaya langsung awal + biaya crashing (30)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 313, "width": 244, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indirect cost = biaya tidak langsung/hari x durasi (31)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 336, "width": 244, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Total biaya = Direct cost + Indirect cost (32)", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 354, "width": 249, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari Tabel 6 , Tabel 7, dan Tabel 8 dapat diketahui besarnya total biaya yang digunakan seetelah diilakukan proses iterasi untuk masing-masing alternatif percepatan.", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 408, "width": 146, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "V. KESIMPULAN/RINGKASAN", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 423, "width": 246, "height": 190, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang dilakukan pada Proyek Pembangunan Jetty PLTU Palu-3 dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Untuk ppercepatan dengan alternatif penambahan jam kerja didapatkan durasi optimum pada iterasi ke-8 sebesar 171 hari dengan biaya total sebesar Rp 39.342.327.088,34. (2) Untuk percepatan dengan alternatif penambahan jumlah pekerja didapatkan durasi optimum pada iterasi ke-12 sebesar 167 haTri dengan biaya total sebesar Rp 9.067.164.650,87. (3) Untuk percepatan dengan alternatif gabungan didapatkan durasi optimum pada iterasi ke-15 sebesar 154 hari dengan biaya total sebesar Rp 39.067.164.650,87. (4) Ketiga alternatif dapat memenuhi target penyelesaian pada awal Januari 2023. Namun percepatan dengan alternatif gabungan lebih optimal untuk dilakukan karena menghasilkan biaya dan durasi yang lebih kecil dari pada 2 alternatif lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 383, "top": 635, "width": 91, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 305, "top": 649, "width": 246, "height": 26, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[1] A. Frederika, “Analisis percepatan pelaksanaan dengan menambah jam kerja optimum pada proyek konstruksi,” J. Ilm. Tek. Sipil , vol. 14, no. 2, 2010.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 677, "width": 245, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[2] A. B. Siswanto and M. A. Salim, Manajemen Proyek, 1st ed. Semarang: Pilar Nusantara, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 695, "width": 245, "height": 17, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[3] I. Widiasanti and Lenggogeni, Manajemen Konstruksi, 1st ed. Bandung: PT Remaja Rodsdakarya Offset, 2013.", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 714, "width": 246, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[4] PMBOK Guide, A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 6th ed. United States of America: Project Management Institute, Inc., 2017", "type": "List item" } ]
25dc2811-d164-6d0b-25ca-930fc2eda297
https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/download/50499/6102
[ { "left": 47, "top": 24, "width": 333, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 1, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 549, "top": 24, "width": 19, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E25", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 223, "width": 254, "height": 185, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstrak —Peningkatan jumlah kendaraan mobil yang terus terjadi menyebabkan kemacetan dan polusi udara mendorong pemerintah membuat kebijakan pengurangan penggunaan kendaraan mobil. Selain itu transportasi juga menjadi kendala pada sektor pariwisata di Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi perusahaan carpooling mobile application. Namun, kenyataannya saat ini pengunduh carpooling mobile application masih terbilang sedikit, sehingga tantangan bagi perusahaan adalah meningkatkan popularitas dan willingness to use pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived value dan perceived risk terhadap willingness to use carpooling mobile application. Pengolahan data analisis PLS-SEM. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online dan didapatkan 64 sampel yang memiliki kriteria pernah menggunakan carpooling mobile application dalam satu tahun terakhir. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa perceived value berpengaruh positif terhadap willingness to use. Sementara perceived risk berpengaruh negatif terhadap willingness to use .", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 420, "width": 254, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata Kunci — Carpooling Mobile Application, Perceived Risk, Perceived Value, Willingness to Use.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 461, "width": 92, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 476, "width": 257, "height": 130, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "RANSPORTASI merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat untuk dapat menyelesaikan aktivitas bepergian yang dilakukan sehari-hari. Mobil sebagai salah satu moda transportasi massal berupa kendaraan penumpang terus meningkat jumlahnya setiap tahun di Indonesia. Pada tahun 2013 jumlah kendaraan mobil penumpang mencapai 11.484.514 unit yang terus meningkat hingga tahun 2017 jumlahnya mencapai 15.493.068 unit [1]. Padatnya jalan raya dengan penggunaan mobil melibatkan konsumsi bahan bakar yang berlebihan, polusi udara dan kebisingan, kemacetan, dan penggunaan lahan yang berlebih [2].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 609, "width": 255, "height": 130, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pemerintah, sebagai pemangku kepentingan utama penyedia infrastruktur, terus berupaya membuat kebijakan terkait pengurangan jumlah penggunaan kendaraan. Sebagai contoh, pemerintah DKI Jakarta menerapkan kebijakan kawasan 3- in -1 mulai tahun 2003, dan terus mencari cara mengurangi beban kendaraan di jalan raya, seperti dengan menerapkan kebijakan plat nomor ganjil genap mulai tahun 2016 [3]. Pemerintah daerah lain, Kota Bandung, berencana membuat kebijakan program carpooling untuk berangkat ke kantor yang dilakukan Dishub Kota Bandung dan sedang dalam tahap uji coba pada tanggal 11 Maret 2019 [4].", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 223, "width": 255, "height": 335, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Di sisi lain, Indonesia dengan potensi pariwisatanya ternyata memiliki kendala utama dalam pengembangan pariwisatanya yaitu masih banyak transportasi yang belum menunjang pariwisata [5]. Saat ini transportasi umum yang nyaman dan dapat menjangkau tempat wisata masih terbatas. Hal ini menyebabkan wisatawan lebih memilih kendaraan pribadi atau sewa kendaraan sebagai moda transportasinya. Berdasarkan riset moda transportasi yang paling banyak digunakan pada tahun 2018 adalah mobil pribadi dan sewa kendaraan dengan persentase sebesar 67,14 persen [6]. Jika kondisi ini dibiarkan, maka daerah-daerah yang belum tersedia transportasi umum akan terus terbatas pengembangan pariwisatanya. Selain itu daerah yang hanya bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi menjadi berkurang kenyamanannya karena macet, seperti yang terjadi di jalur Puncak pada saat hari libur Selain itu, biaya transportasi merupakan pertimbangan dalam berwisata. Biaya transportasi merupakan pengeluaran terbesar dalam melakukan perjalanan wisata, dengan persentase sebesar 34,0 persen pada 2018 [6]. Carpooling dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pengeluaran untuk biaya transportasi dan menjadi pilihan transportasi yang nyaman untuk berwisata. Berdasarkan permasalahan yang ada Carpooling mungkin dapat menjadi salah satu alternatif transportasi yang nyaman dan terjangkau. Hal tersebut juga dapat menjadi peluang bagi perusahaan penyedia layanan carpooling Saat ini sudah banyak ditawarkan berbagi kendaraan, dan dengan mudah melalui layanan online , yang difasilitasi oleh mobile application seperti, Nebengers, Bistar, Sejalan, dan lain-lain.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 561, "width": 255, "height": 106, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Namun, penggunaan carpooling mobile application cenderung masih sedikit dan kurang populer di Indonesia. Hal tersebut menjadi tantangan dan perhatian bagi perusahaan penyedia jasa carpooling untuk dapat menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Perusahaan carpooling perlu mengetahui bagaimana meningkatkan popularitas mereka dan meningkatkan willingness to use carpooling mobile application.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 670, "width": 255, "height": 67, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Willingness to use konsumen dapat menjadi acuan perusahaan untuk mengetahui karakter pengguna potensial. Untuk meningkatkan willingness to use carpooling mobile application dibutuhkan pemasaran produk yang tepat. Sehingga diperlukan investigasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi willingness to use carpooling mobile", "type": "Text" }, { "left": 89, "top": 51, "width": 251, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengaruh Perceived Value", "type": "Section header" }, { "left": 175, "top": 51, "width": 354, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dan Perceived Risk terhadap Willingness to Use", "type": "Section header" }, { "left": 97, "top": 106, "width": 435, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Studi Kasus Carpooling Mobile Application di Indonesia", "type": "Section header" }, { "left": 146, "top": 176, "width": 341, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adista Ari Ramadanti dan Janti Gunawan Departemen Manajemen Bisnis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)", "type": "Text" }, { "left": 238, "top": 202, "width": 155, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "e-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 475, "width": 26, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "T", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 333, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 1, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 549, "top": 24, "width": 19, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E26", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 53, "width": 254, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "application. Menurut penelitian Wang et al. [7] willingness to use dipengaruhi oleh perceived value dan perceived risk.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 76, "width": 255, "height": 129, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan penjabaran di atas penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perceived value dan perceived risk terhadap willingness to use carpooling mobile application. Sehingga , penelitian ini dapat memberikan kontribusi manajerial kepada carpooling mobile application untuk mengetahui faktor-faktor dari perspektif value dan risk yang mempengaruhi willingness konsumen menggunakan carpooling mobile application . Dengan mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi willingness penggunaan carpooling mobile application , perusahaan dapat mengetahui cara untuk memasarkan layanan tersebut dengan tepat.", "type": "Text" }, { "left": 116, "top": 227, "width": 117, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "II. TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 242, "width": 145, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Carpooling Mobile Application", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 257, "width": 255, "height": 105, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Carpooling adalah berbagi tumpangan sehingga dua orang atau lebih bepergian bersama dalam satu kendaraan [8]. Manfaat carpooling, yaitu meningkatkan aliran lalu lintas, menghemat waktu, dan menurunkan konsumsi bahan bakar [9]. Tujuan utama carpooling mobile application adalah untuk menciptakan komunitas online , yang anggotanya dapat bertindak sebagai pengemudi yang menawarkan perjalanan atau penumpang yang mencari kendaraan dari satu tempat ke tempat lain [10].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 371, "width": 94, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Willingness to Use", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 386, "width": 255, "height": 81, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Willingness to use pada penelitian Wang et al. [7] menggambarkan niat penggunaan konsumen. Willingness to use pada penelitian Wang [11] menggambarkan keinginan menggunakan, sementara Hohenberger et al. [12] menggambarkan willingness to use sebagai rencana penggunaan dalam penelitian mengenai adopsi dan penerimaan teknologi.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 476, "width": 84, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "C. Perceived Value", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 491, "width": 255, "height": 69, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perceived value merupakan penilaian keseluruhan konsumen atas manfaat produk berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang diberikan [13]. Untuk produk atau layanan tertentu percaived value dapat meningkat ketika pengguna percaya bahwa manfaatnya lebih besar daripada biayanya [14].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 563, "width": 255, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perceived value dapat dilihat dari dimensi nilai funsional ( utilitarian value), nilai emosional (hedonic value), dan nilai sosial (social value) [7] . Utilitarian value berasal dari manfaat yang terkait dengan tugas, fungsional atau objektif dari pengalaman konsumsi.[15]. Hedonic value berasal dari aspek multi-indera dan emosional dari pengalaman berbelanja [15]. Social value merupakan penilaian keseluruhan konsumen atas manfaat dan pengorbanan yang melibatkan interaksi dengan orang lain [7].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 678, "width": 79, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D. Perceived Risk", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 692, "width": 255, "height": 46, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perceived risk berfokus pada kekhawatiran konsumen tentang pelanggaran pihak penjual atas kewajiban formal dan informal, misalnya dengan melanggar norma kerahasiaan, atau melanggar kualitas produk atau layanan [16]. Konsep perceived", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 53, "width": 255, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "risk yang paling sering digunakan peneliti konsumen mendefinisikan risk sebagai persepsi konsumen tentang ketidakspastian dan konsekuensi buruk dari pembelian suatu produk atau layanan [17].", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 101, "width": 255, "height": 190, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perceived risk dapat dilihat dari dimensi risiko privasi ( privacy risk), risiko kinerja (performance risk), risiko keamanan ( security risk ), dan risiko konflik (conflict risk) [7] . Privacy risk adalah potensi kehilangan kendali atas informasi pribadi, seperti ketika data pribadi digunakan tanpa sepengetahuan atau seizin pengguna [18]. Performance risk serupa dengan risiko fungsional yang melibatkan keyakinan konsumen bahwa produk atau layanan yang dibeli tidak akan menawarkan manfaat yang disukai konsumen [19]. Security melibatkan masalah berkendara, seperti pengemudi yang tidak dikenal dan kemampuan mereka untuk melacak lokasi [20]. Conflict risk adalah risiko terkait kurangnya mekanisme kompensasi kecelakaan yang komprehensif dan keamanan yang memadai untuk kehilangan waktu, kerusakan finansial, atau cedera pribadi, yang menjadi perhatian konsumen dalam praktiknya [21] [7] .", "type": "Text" }, { "left": 396, "top": 312, "width": 89, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "III. METODOLOGI", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 328, "width": 90, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Desain Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 342, "width": 255, "height": 82, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jenis penelitian yang digunakan adalah conclusive design yang bertujuan menguji hipotesis tertentu dan menguji hubungan. Pada penelitian ini menggunakan multiple-cross sectional karena responden penelitian terdiri dari beberapa sampel. Data yang dibutuhkan adalah data primer dari responden yang menggunakan aplikasi carpooling mobile application.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 433, "width": 92, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Sampel Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 447, "width": 255, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kriteria dari sampel penelitian adalah wanita dan pria yang pernah menggunakan carpooling mobile application dalam satu tahun terakhir. Jumlah minimal sampel pada penelitian ini adalah 40 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online dan menggunakan teknik sampling snowball .", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 522, "width": 107, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "C. Metode Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 323, "top": 537, "width": 245, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Analisis data dilakukan menggunakan Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM). Analisis tersebut digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini. Analisis PLS-SEM terdiri dari 2 tahap, yaitu uji model pengukuran ( outer model) dan uji model struktural ( inner model).", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 612, "width": 146, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D. Model dan Hipotesis Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 626, "width": 255, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Model penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Wang et al. [7] , dapat dilihat pada Gambar 1.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 663, "width": 241, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hipotesis penelitian yang akan diuji menggunakan PLS-SEM adalah sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 687, "width": 254, "height": 43, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "H1: Perceived value berpengaruh positif terhadap willingness to use carpooling mobile application H2a: Utilitarian value merupakan komponen formative first order dari perceived value", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 333, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 1, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 549, "top": 24, "width": 19, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E27", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 368, "width": 255, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "H2b: Hedonic value merupakan komponen formative first order dari perceived value H2c: Social value merupakan komponen formative firstorder dari perceived value H3: Perceived risk berpengaruh negatif terhadap willingness to use carpooling mobile application", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 437, "width": 254, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "H4a: Privacy risk merupakan komponen formative first order dari perceived risk H4b: Performance risk merupakan komponen formative first order dari perceived risk H4c: Security risk merupakan komponen formative first order dari perceived risk H4d : Conflict risk merupakan komponen formative first order dari perceived risk", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 529, "width": 254, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "H5: Perceived risk berpengaruh positif pada moderasi hubungan antara perceived value dan willingness to use carpooling mobile application", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 583, "width": 134, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "IV. ANALISIS DAN DISKUSI", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 598, "width": 254, "height": 70, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jumlah sampel yang lolos dan dapat digunakan pada analisis PLS-SEM sebanyak 64 responden. Analisis PLS SEM digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Pada penelitian ini software yang digunakan adalah SmartPLS. Evaluasi model dilakukan pada model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) .", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 677, "width": 156, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Model Pengukuran (Outer Model)", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 691, "width": 254, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Evaluasi model pengukuran dilakukan untuk menilai validitas dan reliabilitas model. Untuk mengevaluasi model pengukuran pada first order yang bersifat reflektif dapat dilihat dari convergent validity, discriminant validity, dan internal", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 224, "width": 255, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "consistency reliability. Sementara untuk mengevaluasi second order yang bersifat formatif dapat dilihat dari weight dan juga nilai Variance Inflation Factor.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 258, "width": 255, "height": 228, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada uji convergent validity nilai loading masih bisa diterima dengan nilai minimal 0,5 dan nilai AVE sebesar 0,5 atau lebih menunjukkan validitas konvergen yang memuaskan [22]. Nilai AVE pada setiap konstruk telah memenuhi batas minimal yaitu lebih dari 0.5. Sementara nilai outer loading terdapat nilai yang dibawah 0,5. Indikator CR3 memiliki nilai 0,428 sehingga perlu dilakukan reduksi dengan menghapus indikator tersebut. Setelah reduksi, seluruh skor menunjukkan angka yang valid, baik nilai outer maupun nilai AVE diatas 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa setiap indikator telah menunjukkan korelasi terhadap konstruknya. Berikut hasil uji convergent validity setelah dilakukan reduksi terlihat pada Tabel 1. Uji discriminant validity menunjukkan bahwa indikator setiap sub variabel dan variabel memiliki skor yang lebih tinggi apabila dipasangkan dengan sub variabel dan variabelnya masing-masing. Hal tersebut menunjukkan indikator pertanyaan mencerminkan sub variabel dan variabelnya masing-masing dan tidak ada hubungan yang lebih besar dengan sub variabel dan variabel yang lain. Sehingga, dapat dikatakan setiap indikator valid.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 488, "width": 255, "height": 90, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada uji internal consistency reliability suatu data dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar atau sama dengan 0,6 dan nilai Composite Reliability (CR) lebih besar atau sama dengan 0,7 [22]. Pada Tabel 2 dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 dan nilai Composite Reliability lebih besar 0,7. Hal tersebut menandakan bahwa setiap indikator dapat dikatakan relibel untuk mengukur setiap konstruk.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 580, "width": 255, "height": 101, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dalam hal langkah-langkah formatif, diperlukan untuk memeriksa bobot ( weight ) faktor yang mewakili analisis korelasi dan memberikan informasi tentang bagaimana sub variabel berkontribusi terhadap variabelnya masing-masing. Nilai bobot harus lebih besar dari 0.1 [23]. Berdasarkan hasil uji pada Tabel 3 nilai bobot seluruh sub variabel lebih besar dari 0.1 yang menunjukkan bahwa sub sub variabel (first order) relevan dan berkontribusi menjadi komponen variabel ( second order) formatif.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 684, "width": 255, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Setiap sub variabel dianggap tidak berkorelasi apabila nilai VIF di bawah 5 [23]. Pada uji collinearity ( Tabel 4) tidak terdeteksi gejala collinearity karena nilai VIF setiap sub", "type": "Text" }, { "left": 155, "top": 56, "width": 28, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 1.", "type": "Table" }, { "left": 129, "top": 65, "width": 81, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Uji Convergent Validity", "type": "Section header" }, { "left": 73, "top": 75, "width": 192, "height": 281, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Konstruk Indikator Outer Loading AVE Utilitarian Value UV1 0,773 0,627 UV2 0,872 UV3 0,723 Hedonic Value HV1 0,839 0,737 HV2 0,847 HV3 0,888 Tabel 1. Uji Convergent Validity (Lanjutan) Konstruk Indikator Outer Loading AVE Social Value SV1 0,874 0,777 SV2 0,913 SV3 0,856 Privacy Risk PRIR1 0,869 0,809 PRIR2 0,943 PRIR3 0,860 PRIR4 0,923 Performance Risk PERR1 0,831 0,592 PERR2 0,593 PERR3 0,856 Security Risk SR1 0,695 0,627 SR2 0,844 SR3 0,828 Conflict Risk CR1 0,941 0,895 CR2 0,951 Willlingness to Use WTU1 0,863 0,673 WTU2 0,799 WTU3 0,867 WTU4 0,746", "type": "Table" }, { "left": 315, "top": 203, "width": 96, "height": 7, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 1. Model Penelitian.", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 333, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 1, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 549, "top": 24, "width": 19, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E28", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 281, "width": 254, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "variabel kurang dari 5. Hasil tersebut menunjukkan tidak adanya korelasi antara sub variabel.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 310, "width": 156, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Model Pengukuran (Outer Model)", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 325, "width": 254, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada model stuktural evaluasi dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel laten. Untuk mengukur model structural dapat dilihat melalui nilai R square, effect size, dan structural model path coefficients.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 371, "width": 255, "height": 66, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Nilai R² variabel willingness to use adalah 0,452. Hal tersebut berarti bahwa persentase keragaman data dalam variabel willingness to use yang dapat dijelaskan oleh variabel perceived value dan perceived risk sebesar 45,2%, sedangkan sisanya 54,8% dijelaskan oleh faktor lainnya di luar penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 440, "width": 255, "height": 89, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Nilai e ffect size merupakan ukuran untuk menilai kontribusi variabel eksogen terhadap variabel endogen [23]. Nilai f square pada penelitian ini menunjukkan kebaikan model atau model yang memiliki pengaruh paling kuat adalah variabel perceived value dengan variabel willingness to use sebesar 0,323 . Sementara model hubungan antara perceived risk dan willingness to use memiliki pengaruh moderate dengan nilai 0,178.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 532, "width": 255, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Setelah melakukan uji kelayakan model, nilai goodness of fit dapat diketahui dengan menghitung menggunakan nilai AVE dan nilai R-Square dengan perhitungan sebagai berikut.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 567, "width": 88, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "𝐺𝑂𝐹 = √𝐴𝑉𝐸 ̅̅̅̅̅̅ × 𝑅 2 ̅̅̅̅", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 584, "width": 139, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "𝐺𝑂𝐹 = √0,717 × 0,452 = 0.569", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 596, "width": 254, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil di atas menunjukkan bahwa model penelitian ini dapat dikatakan robust, atau dikatakan memiliki model fit yang baik karena nilainya lebih dari 0,38[24].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 637, "width": 72, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "C. Uji Hipotesis", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 651, "width": 254, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Uji hipotesis akan dijelaskan berdasarkan hasil penelitian dan dihubungkan dengan teori yang membangun model penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 686, "width": 255, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil PLS-SEM menunjukkan bahwa hubungan antara perceived value dan willingness to use memiliki nilai p-value 0,000 seperti yang tercantum pada Tabel 5. Nilai p-value kurang dari 0.05 sehingga dapat dinyatakan adanya pengaruh signifikan diantara dua variabel tersebut. Selain itu, nilai path", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 303, "width": 255, "height": 136, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "coefficients bernilai positif sebesar 0,460 yang menunjukkan bahwa perceived value memiliki pengaruh positif terhadap willingness to use. Hal tersebut berarti bahwa semakin besar perceived value maka willingness to use pengguna aplikasi carpooling semakin besar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima dan sesuai dengan penelitian sebelumnya [7] [25]. Hal tersebut berarti untuk meningkatkan keinginan untuk menggunakan apikasi carpooling, perusahaan harus meningkatkan kualitas layanannya. Untuk meningkatkan penilaian manfaat aplikasi carpooling, perusahaan dapat memperhatikan harga, kemudahan, kenyamanan, dan bagaimana interaksi sosial antar pengguna.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 441, "width": 255, "height": 297, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara utilitarian value, hedonic value , dan social value dengan perceived value memiliki nilai p-value kurang dari 0.05 mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara utilitarian value, hedonic value, dan social value dengan perceived value. Dengan kata lain berarti bahwa utilitarian value, hedonic value, dan social value merupakan komponen yang signifikan dari perceived value. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2a, 2b, dan 2c diterima dan sesuai dengan penelitian sebelumnya [7]. Hal tersebut berarti utilitarian value, hedonic value, dan social value merupakan dimensi yang relevan dan perceived value dapat diukur menggunakan dimensi tersebut. Hasil tersebut berarti bahwa pengguna carpooling mobile application memperhatikan nilai fungsional ( utilitarian value ), nilai emosional ( hedonic value ), dan nilai sosial ( social value ) sebagai pertimbangan dalam penilaian perceived value. Berdasarkan hasil seperti yang tercantum pada Tabel 5 menunjukkan bahwa hubungan antara perceived risk dan willingness to use memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai p-value 0,005. Nilai path coefficient antara dua variabel tersebut adalah -0,351 yang menunjukkan nilai negatif sehingga dapat dapat dikatakan bahwa perceived risk memiliki pengaruh negatif terhadap willingness to use. Hal tersebut berarti bahwa semakin besar nilai perceived risk maka willingness to use pengguna aplikasi carpooling semakin kecil. Hipotesis 3 diterima dan sesuai dengan penelitian sebelumnya [7][26][27].", "type": "Text" }, { "left": 164, "top": 56, "width": 28, "height": 7, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4.", "type": "Text" }, { "left": 65, "top": 65, "width": 220, "height": 204, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Uji Internal Consistency Reliability Konstruk Cronbach's Alpha Composite Reability Utilitarian Value 0,699 0,834 Hedonic Value 0,821 0,893 Social Value 0,857 0,913 Privacy Risk 0,921 0,944 Performance Risk 0,658 0,809 Security Risk 0,699 0,834 Conflict Risk 0,883 0,945 Willlingness to Use 0,837 0,891 Tabel 5. Weight Sub Variabel Variabel Sub Variabel Weight Perceived Value Utilitarian Value 0,372 Hedonic Value 0,500 Social Value 0,368 Perceived Risk Privacy Risk 0,400 Performance Risk 0,233 Security Risk 0,345 Conflict Risk 0,236", "type": "Table" }, { "left": 338, "top": 56, "width": 214, "height": 236, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 2. Uji Collinearity Variabel Sub Variabel VIF Perceived Value Utilitarian Value 1,803 Hedonic Value 2,252 Social Value 1,341 Perceived Risk Privacy Risk 1,715 Performance Risk 1,640 Security Risk 2,226 Conflict Risk 1,676 Tabel 3. Path Coefficients Hipotesis Path Coefficient T statistic P value Keterangan H1 0,460 4,452 0,000 Diterima H2a 0,372 8,064 0,000 Diterima H2b 0,500 11,460 0,000 Diterima H2c 0,368 5,148 0,000 Diterima H3 -0,351 2,809 0,005 Diterima H4a 0,400 6,436 0,000 Diterima H4b 0,233 4,319 0,000 Diterima H4c 0,345 6,324 0,000 Diterima H4d 0,236 5,024 0,000 Diterima H5 0,083 0,935 0,350 Ditolak", "type": "Table" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 333, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 1, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 549, "top": 24, "width": 19, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E29", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 53, "width": 254, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penggunaan layanan carpooling mobile application memiliki kemungkinan memberikan konsekuensi negatif kepada penggunanya. Untuk meningkatkan keinginan dalam menggunakan aplikasi, perusahaan harus meminimalkan risiko yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 110, "width": 255, "height": 205, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil analisis PLS-SEM menunjukkan bahwa hubungan antara privacy risk, performance risk, security risk, dan conflict risk dengan perceived risk memiliki nilai p-value kurang dari 0.05 mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara privacy risk, performance risk, security risk, dan conflict risk dengan perceived risk. Hal tersebut berarti bahwa keempat dimensi merupakan komponen yang signifikan dari perceived risk. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4a, 4b, 4c, dan 4d diterima dan sesuai dengan penelitian sebelumnya [7]. Hal tersebut berarti privacy risk, performance risk, security risk, dan conflict risk merupakan dimensi yang relevan untuk perceived risk . Sehingga perceived risk dapat diukur menggunakan keempat dimensi tersebut. Dengan kata lain, pengguna carpooling mobile application mempertimbangkan masalah privasi, kinerja yang buruk, masalah keamanan, dan masalah manajemen penyelesaian konflik sebagai risiko yang dirasakan dalam penggunaan aplikasi", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 317, "width": 255, "height": 195, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil PLS-SEM pada Tabel 5 menunjukkan bahwa hubungan antara perceived value dan willingness to use memiliki nilai p-value 0.350 apabila dimoderasi oleh perceived risk. Nilai p-value lebih dari 0.05 mengindikasikan bahwa hubungan tersebut tidak signifikan . Hal tersebut berarti bahwa perceived value tidak memengaruhi willingness to use apabila terdapat moderasi dari perceived risk. Adanya variabel perceived risk sebagai moderasi memperlemah hubungan antara perceived value dengan willingness to use . Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5 ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Wang et al. [7] bahwa perceived risk berpengaruh positif sebagai moderasi hubungan perceived value dengan willingness to use. Hal tersebut memunculkan indikasi bahwa terdapat faktor lain yang memengaruhi hubungan antara perceived value terhadap willingness to use carpooling mobile application di Indonesia .", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 520, "width": 104, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "D. Implikasi Manajerial", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 535, "width": 255, "height": 204, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan hasil analisis PLS-SEM, perceived value yang besar dapat meningkatkan willingness to use carpooling mobile application. Hal tersebut menunjukkan perusahaan dapat meningkatkan kualitas layanannya agar pengguna merasakan manfaat yang lebih besar. Dari dimensi nilai utilitarian/fungsional perusahaan dapat membuat program voucher atau potongan harga. Hal tersebut untuk lebih mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna. Selain itu untuk memberikan kemudahan pengguna dalam melakukan pembayaran, perusahaan dapat memberikan beberapa pilihan pembayaran, tidak hanya menggunakan uang tunai, tapi juga bisa melalui mobile payment, seperti OVO, Dana, atau LinkAja. Berdasarkan dimensi hedonic /emosional perusahaan dapat menambahkan fitur fasilitas dan preferensi yang ditawarkan oleh pengemudi. Sehingga penumpang dapat memilih pengemudi berdasarkan fasilitas yang ditawarkan dan preferensinya sesuai dengan dengan kenyamanan penumpang. Beberapa contoh preferensi yang dapat dipilih yaitu,", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 53, "width": 255, "height": 101, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "tumpangan khusus wanita, dilarang merokok, boleh membawa anak kecil dan lain-lain. Sementara fitur fasilitas, pengemudi dapat menulis fasilitas apa yang mereka tawarkan dalam mobil seperti AC, musik, pemberian permen, pemberian minum dan lain-lain. Sementara dari dimensi sosial, perusahaan dapat menambahkan fitur chat untuk sesama penumpang juga. Hal tersebut merupakan saran dari responden. Sehingga komunikasi juga dapat dilakukan sesama penumpang dan sesama penumpang bisa melakukan janjian.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 156, "width": 255, "height": 159, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sementara nilai perceived risk yang rendah dapat meningkatkan willingness to use aplikasi carpooling. Sehingga upaya yang perlu dilakukan perusahaan adalah memperkecil risiko pada penggunaan layanan aplikasi carpooling dengan memperhatikan dimensi pada perceived risk. Untuk menjaga keamanan privacy perusahaan perlu membatasi akses untuk melihat nomer telepon antar pengguna. Dari dimensi security risk , perusahaan dapat menambah fitur emergency call yang dapat digunakan saat dalam perjalanan apabila terjadi keadaan darurat. Kemudian perusahaan dapat meminimalkan conflict risk dengan cara memberikan penawaran asuransi perjalanan. Hal tersebut merupakan upaya proteksi apabila terjadi kecelakaan pada perjalanan agar para pengguna mendapatkan kompensasi.", "type": "Text" }, { "left": 399, "top": 335, "width": 84, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "V. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 351, "width": 56, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "A. Simpulan", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 365, "width": 255, "height": 130, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan analisis PLS-SEM, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari perceived value terhadap willingness to use carpooling mobile application. Hal tersebut berarti bahwa semakin tinggi nilai yang dirasakan oleh pengguna maka semakin tinggi keinginan pengguna untuk menggunakan aplikasi carpooling. Sementara perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap willingness to use carpooling mobile application. Hal tersebut berarti bahwa semakin rendah risiko yang dirasakan oleh pengguna maka semakin tinggi keinginan pengguna untuk menggunakan aplikasi carpooling .", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 504, "width": 116, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "B. Keterbatasan dan Saran", "type": "Section header" }, { "left": 313, "top": 519, "width": 255, "height": 170, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keterbatasan pada penelitian ini adalah jumlah sampel yang masih cenderung sedikit sehingga kurang mampu merepresentasikan hasil penelitian yang mencakup kondisi pengguna carpooling mobile application di Indonesia. Hal tersebut karena tidak diketahui seberapa efektif penyebaran data yang dilakukan dan bagaimana pendekatan yang paling efektif dalam menjangkau responden yang merupakan pengguna aplikasi carpooling. Selain itu pada penelitian ini juga hanya melihat dari perspektif penumpang. Padahal agar pengguna aplikasi carpooling bisa meningkat maka jumlah penumpang dan pemberi tumpangan harus seimbang. Terakhir nilai kekuatan prediktif model yang belum meiliki hubungan yang kuat, yang berarti bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi willingness to use di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh dua faktor yang digunakan pada penelitian ini.", "type": "Text" }, { "left": 313, "top": 691, "width": 255, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu adalah dapat menambahkan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian terkait carpooling agar hasil analisis lebih akurat dengan menggunakan pendekatan yang tepat untuk menjangkau", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 24, "width": 333, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 1, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)", "type": "Page header" }, { "left": 549, "top": 24, "width": 19, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E30", "type": "Page header" }, { "left": 47, "top": 53, "width": 254, "height": 112, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "responden. Selain itu juga dapat melihat dari perspektif pemberi tumpangan, tidak hanya dari perspektif penumpang saja. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan jumlah pengguna yang mau memberikan tumpangan. Penambahan alat analisis juga dapat dilakukan pada penelitian selanjutnya seperti analisis multi atribut. Sehingga dapat dianalisis atribut aplikasi carpooling apa yang perlu diprioritaskan. Untuk meninkatkan nilai prediktif model, penelitian selanjutnya dapat menggali faktor-faktor lain yang mempengaruhi willingness to use carpooling mobile application.", "type": "Text" }, { "left": 129, "top": 186, "width": 91, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 47, "top": 201, "width": 252, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[1] BPS, “Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis, 1949- 2017,” 2018. [Online].", "type": "Table" }, { "left": 265, "top": 208, "width": 35, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Available:", "type": "List item" }, { "left": 65, "top": 219, "width": 234, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1133. [Accessed: 27- Sep-2019].", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 237, "width": 254, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[2] T. A. Litman and W. E. Doherty, “Executive Summary of Transportation Cost and Benefit Analysis Techniques, Estimates and Implications,” Transp. Cost Benefit Anal. Tech. Estim. Implic. , 2009.", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 265, "width": 254, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[3] BeritaSatu, “Sistem Ganjil-Genap Pengganti Aturan 3 in 1,” 2016. [Online]. Available: https://www.beritasatu.com/megapolitan/370863/sistem-ganjilgenap- pengganti-aturan-3-in-1. [Accessed: 28-Sep-2019].", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 302, "width": 254, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[4] Detik, “Pro Kontra ASN Bandung Wajib ke Kantor Pakai Grab,” 2019. [Online]. Available: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d- 4463294/pro-kontra-asn-bandung-wajib-ke-kantor-pakai-grab. [Accessed: 28-Sep-2019].", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 339, "width": 254, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[5] Dinas Pariwisata Kutai Timur, “Konsep Dasar dan Penerapan A4 Dalam Dunia Pariwisata - Berit,” 2017. [Online]. Available: https://dinaspariwisata.kutaitimurkab.go.id/news/6-konsep-dasar-dan- penerapan-a4-dalam-dunia-pariwisata. [Accessed: 10-Oct-2019].", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 375, "width": 184, "height": 7, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[6] BPS, “Statistik Wisatawan Nusantara 2018,” 2018.", "type": "Text" }, { "left": 47, "top": 385, "width": 254, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[7] Y. Wang, J. Gu, S. Wang, and J. Wang, “Understanding consumers’ willingness to use ride-sharing services: The roles of perceived value and perceived risk,” Transp. Res. Part C Emerg. Technol. , vol. 105, no. May, pp. 504–519, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 422, "width": 254, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[8] F. Bachmann, A. Hanimann, J. Artho, and K. Jonas, “What drives people to carpool? Explaining carpooling intention from the perspectives of carpooling passengers and drivers,” Transp. Res. Part F Traffic Psychol. Behav. , vol. 59, pp. 260–268, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 458, "width": 254, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[9] A. Gheorghiu and P. Delhomme, “For which types of trips do French drivers carpool? Motivations underlying carpooling for different types of trips,” Transp. Res. Part A Policy Pract. , vol. 113, no. 11, pp. 460–475, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 47, "top": 495, "width": 254, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[10] A. Salamanis, D. D. Kehagias, D. Tsoukalas, and D. Tzovaras, “Reputation assessment mechanism for carpooling applications based on clustering user travel preferences,” Int. J. Transp. Sci. Technol. , vol. 8, no. 1, pp. 68–81, 2019.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 52, "width": 253, "height": 17, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[11] C. Wang, “Consumer acceptance of self-service technologies: An ability– willingness model,” Int. J. Mark. Res. , vol. 59, no. 6, pp. 787–802, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 71, "width": 254, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[12] C. Hohenberger, M. Spörrle, and I. M. Welpe, “Not fearless, but self- enhanced: The effects of anxiety on the willingness to use autonomous cars depend on individual levels of self-enhancement,” Technol. Forecast. Soc. Change , vol. 116, pp. 40–52, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 107, "width": 255, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[13] V. A. Zeithaml, L. L. Berry, and A. Parasuraman, “Communication and Control Processes in the Delivery of Service Quality,” J. Mark. , vol. 52, no. 2, p. 35, 1988.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 135, "width": 254, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[14] C. L. Hsu and J. C. C. Lin, “What drives purchase intention for paid mobile apps?-An expectation confirmation model with perceived value,” Electron. Commer. Res. Appl. , vol. 14, no. 1, pp. 46–57, 2015.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 163, "width": 254, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[15] J. Hwang and M. A. Griffiths, “Share more, drive less: Millennials value perception and behavioral intent in using collaborative consumption services,” J. Consum. Mark. , vol. 34, no. 2, pp. 132–146, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 190, "width": 254, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[16] D. J. Kim, “Trust and satisfaction, two stepping stones for successful e- commerce relationships: A longitudinal exploration,” Inf. Syst. Res. , 2008.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 218, "width": 254, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[17] G. R. Dowling and R. Staelin, “A Model of Perceived Risk and Intended Risk-Handling Activity,” J. Consum. Res. , vol. 21, no. 1, p. 119, 1994.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 236, "width": 254, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[18] M. S. Featherman and P. A. Pavlou, “Predicting e-services adoption: A perceived risk facets perspective,” Int. J. Hum. Comput. Stud. , vol. 59, no. 4, pp. 451–474, 2003.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 264, "width": 254, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[19] M. W. Hawapi, Z. Sulaiman, U. H. Abdul Kohar, and N. A. Talib, “Effects of Perceived Risks, Reputation and Electronic Word of Mouth (E-WOM) on Collaborative Consumption of Uber Car Sharing Service,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng. , vol. 215, no. 1, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 301, "width": 255, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[20] C. Lee, M. Rahafrooz, and O. K. D. Lee, “What are the concerns of using a ride-sharing service?: an investigation of uber,” AMCIS 2017 - Am. Conf. Inf. Syst. A Tradit. Innov. , vol. 2017-Augus, no. May 2017, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 328, "width": 254, "height": 35, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[21] S. J. Hong, “Assessing economic value of reducing perceived risk in the sharing economy: The case of ride-sharing services,” AMCIS 2017 - Am. Conf. Inf. Syst. A Tradit. Innov. , vol. 2017-Augus, no. 2006, pp. 1–10, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 365, "width": 255, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[22] N. K. Maholtra, Marketing Research: An Applied Orientation , Sixth Edit. Pearson Education Limited, 2010.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 383, "width": 254, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[23] J. F. Hair, G. T. M. Hult, C. M. Ringle, and M. Sarstedt, A primer on partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) , Second Edi., vol. 38, no. 2. Los Angeles: Sage Publications, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 411, "width": 254, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[24] M. Tenenhaus, S. Amato, and V. E. Vinzi, “A Global Goodness-of-Fit Index for PLS Structural Equation Modelling,” Proc. XLII SIS Sci. Meet. , pp. 739–742, 2004.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 439, "width": 255, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[25] G. Zhu, K. K. F. So, and S. Hudson, “Inside the sharing economy. International Journal of Contemporary Hospitality Management,” Int. J. Contemp. Hosp. Manag. , vol. 29, no. 9, pp. 2218–2239, 2017.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 466, "width": 254, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[26] Z. W. Y. Lee, T. K. H. Chan, M. S. Balaji, and A. Y. L. Chong, “Why people participate in the sharing economy: an empirical investigation of Uber,” Internet Res. , vol. 28, no. 3, pp. 829–850, 2018.", "type": "List item" }, { "left": 313, "top": 494, "width": 255, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[27] L. S. L. Chen, “The impact of perceived risk, intangibility and consumer characteristics on online game playing,” Comput. Human Behav. , vol. 26, no. 6, pp. 1607–1613, 2010.", "type": "List item" } ]
81bc9796-c255-bfeb-5b03-15e7e64bd14c
https://bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/download/3395/2475
[ { "left": 85, "top": 36, "width": 158, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.2 No.3 Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 531, "top": 36, "width": 26, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "905", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 53, "width": 468, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………...", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 715, "width": 468, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………... ISSN 2798-3471 (Cetak)", "type": "Text" }, { "left": 292, "top": 729, "width": 260, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Innovation Research and Knowledge", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 127, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3641 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 69, "width": 469, "height": 39, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA", "type": "Section header" }, { "left": 307, "top": 124, "width": 31, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Oleh", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 137, "width": 466, "height": 40, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sayurahini Melisa 1 , Irmah Halimah Bachtiar 2 , Ramli Toalib 3 1,2,3 Program Studi Akuntansi, Universitas Indonesia Timur, Makassar Email: 1 [email protected] , 2 [email protected] , 3 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 193, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 207, "width": 471, "height": 177, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sektor industri Food and Beverage merupakan salah satu sektor usaha yang terus mengalami pertumbuhan. Adanya prsaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk memperkuat fundamental agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Untuk dapat melihat tingkat kinerja suatu perusahaan, maka dapat dilihat dari ukuran perusahaan dan profitabilitas yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap harga saham, 2) Untuk mengetahui pengaruh DER terhadap harga saham, 3) Untuk mengetahui pengaruh ROE terhadap harga saham, 4) Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, DER dan ROE secara bersama-sama terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik. dan uji regresi berganda seperti uji T dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dari hasil uji simultan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, DER dan ROE secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 387, "width": 324, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, DER, ROE, & Harga Saham", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 414, "width": 96, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 230, "height": 259, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia terus mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya. Salah satu perusahaan yang ikut berkembang pesat adalah perusahaan food and beverage. Industri makanan dan minuman diproyeksi masih menjadi salah satu sektor andalan penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Dalam situasi apapun di negara Indonesia, baik masyarakat mengalami krisis ataupun tidak krisis maka sebagian produk makanan dan minuman tetap dibutuhkan karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar. Peran penting sektor strategis ini terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan signifikan terhadap produk domestic bruto (PDB) industry nonmigas serta peningkatan realisasi investasi. Hal inilah yang menjadi alasan dasar dalam pemilihan sektor", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 428, "width": 229, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "industri food and beverage di Bursa Efek Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 470, "width": 230, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 1. Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Tahun 2011-2022", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 635, "width": 152, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber: www.dataindustri.com", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 663, "width": 230, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan data tersebut di atas, menunjukkan bahwa pertumbuhan Industri makanan dan minuman setiap tahunnya", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 27, "height": 16, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "906", "type": "Page header" }, { "left": 372, "top": 36, "width": 158, "height": 16, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.2 No.3 Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 53, "width": 471, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "………………………………………………………………………………………………………", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 715, "width": 468, "height": 28, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………… Journal of Innovation Research and Knowledge", "type": "Text" }, { "left": 390, "top": 731, "width": 127, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3471 (Cetak) ISSN 2798-3641 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 76, "width": 230, "height": 121, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "mengalami peningkatan sampe pada kuartal I tahun 2022. Berdasarkan catatan kementrian perindustrian, sumbangan industry makanan dan minuman kepada PDB industri non-migas mencapai 34,95 persen pada triwulan III tahun 2017. Hasil kinerja ini menjadikan sektor makanan dan minuman menjadi kontributor PDB industri terbesar dibanding subsektor lainnya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 200, "width": 230, "height": 163, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian ini merupakan pembaharuan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tjahjono (2017) yang meneliti tentang Pengaruh profitabilitas terhadap harga saham (Studi kasus pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2013- 2015). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dalam penelitian ini mencoba menambahkan variabel karakteristik perusahaan, sehingga variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage dan ROE.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 366, "width": 230, "height": 107, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap harga saham; untuk mengetahui pengaruh DER terhadap harga saham; untuk mengetahui pengaruh ROE terhadap harga saham; serta untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, DER dan ROE secara bersama-sama terhadap harga saham.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 490, "width": 111, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "LANDASAN TEORI", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 504, "width": 230, "height": 190, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Maraknya persaingan bisnis menuntut setiap perusahaan termasuk perusahaan sektor industri food and beverage mampu bersaing dan tetap bisa bertahan dan melangsungkan usahanya sehingga diperlukan kinerja yang baik untuk bisa tetap eksis. Kinerja perusahaan dapat tergambar melalui nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan manajer dalam mengelola sumber daya perusahaan yang dipercayakan kepadanya yang sering dihubungkan dengan harga saham (Indrarini, 2019:2). Dapat dikatakan bahwa jika harga saham semakin tinggi maka nilai perusahaan", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 76, "width": 230, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "juga semakin tinggi hal ini dikarenakan nilai perusahaan tercermin dari harga saham.", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 104, "width": 230, "height": 397, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Perusahaan besar yang ingin bersaing secara global, maka perusahaan harus memiliki pondasi atau ukuran perusahaan yang kuat. Karakteristik perusahaan dapat tercermin dari ukuran perusahaan dan leverage . Ukuran perusahaan dapat dilihat dari besarnya total aset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kekuatan finansial perusahaan. Semakin besar perusahaan maka investor akan semakin tertarik menanamkan sahamnya dibandingkan jika perusahaan kecil (Alamsyah, 2019). Hal ini dikarenakan perusahaan besar dianggap mempunyai struktur keuangan yang lebih kuat misalnya saja aset ataupun modal. Hal tersebut dianggap wajar sebab investor mengharapkan laba yang stabil dan biasanya laba yang stabil hanya dimiliki oleh perusahaan besar. Ukuran perusahaan merupakan suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan diukur dengan total akktiva, jumlah penjualan, nilai saham dan sebagainya (Widiastari dan Gerianta, 2018). Sedangkan aset itu sendiri adalah merupakan sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang berupa kumpulan dari berbagai harta atau kekayaan yang dimiliki perusahaan yang akan digunakan untuk memperoleh penghasilan (Bachtiar dan Nurfadila, 2019)", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 504, "width": 230, "height": 204, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Harga saham dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya leverage yang dihasilkan perusahaan. Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Hal ini berarti leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi yang semakin besar pula . Leverage perlu dikelola karena adanya penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Leverage dapat diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini membandingkan total utang dengan modal sendiri perusahaan tersebut. Semakin rendah DER perusahaan, maka semakin baik kondisi dan kinerja perusahaan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 158, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.2 No.3 Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 531, "top": 36, "width": 26, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "907", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 53, "width": 468, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………...", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 715, "width": 468, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………... ISSN 2798-3471 (Cetak)", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 729, "width": 260, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Innovation Research and Knowledge", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 127, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3641 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 69, "width": 143, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Profitabilitas merupakan", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 69, "width": 230, "height": 191, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi. Kemampuan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasi perusahaan merupakan fokus utama, karena merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada para penyandang dana. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Equity (ROE). Rasio ini menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri, artinya rasio ini mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 276, "width": 134, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 290, "width": 230, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian ini ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan bergerak di Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki data lengkap pada tahun 2015-2018.", "type": "Text" }, { "left": 208, "top": 359, "width": 107, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pemilihan sampel", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 373, "width": 230, "height": 53, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria sampel yaitu: a. Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI selama tahun 2015-2018", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 230, "height": 39, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Menyediakan laporan keuangan dan laporan tahunan lengkap selama tahun 2015-2018.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 470, "width": 230, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ukuran Perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang diukur melalui total aset yang dimiliki oleh perusahaan dengan rumus sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 525, "width": 114, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Size = Ln (Total Aset).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 539, "width": 230, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Leverage diukur dengan menggunakan rasio DER, yaitu perbandingan antara seluruh utang perusahaan, baik utang jangka Panjang maupun utang jangka pendek dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Berikut ini rumus untuk menghitung rasio DER:", "type": "Text" }, { "left": 365, "top": 69, "width": 194, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Profitabilitas diukur dengan", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 83, "width": 230, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "menggunakan rasio ROE, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Adapun rumus yang digunakan dalam rasio ROE, yaitu sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 235, "width": 230, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Harga saham diukur dengan menggunakan closing price yaitu harga yang muncul saat bursa tutup. Harga penutupan biasanya digunakan untuk memprediksi harga saham pada periode berikutnya.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 304, "width": 230, "height": 80, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Data akan dioleh menggunakan alat analisis statistik yakni SPSS versi 25. Adapun uji yang dilakukan adalah uji asumsi klasik. dan uji regresi berganda seperti uji T dan uji F. Adapun rumus analisis regresi linear berganda yaitu sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 399, "width": 240, "height": 139, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Persamaan: Y : 𝑎 + 𝑏 1 𝑥 1 + 𝑏 2 𝑥 2 + 𝑏 3 𝑥 3 + e Keterangan: Y = Harga Saham α = Nilai konstanta 𝑏 1 = Koefisien regresi variabel X1 𝑋 1 = Ukuran Perusahaan 𝑏 2 = Koefisien regresi variabel X2 𝑋 2 = Leverage 𝑏 3 = Koefisien regresi variabel X3 𝑋 3 = ROE e = Error", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 555, "width": 158, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 329, "top": 568, "width": 230, "height": 66, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan hasil penelitian, maka sampel yang diperoleh melalui teknik purposive sampling yaitu sebanyak 11 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang memiliki data lengkap tahun 2015-2018.", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 645, "width": 70, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Total Utang", "type": "Table" }, { "left": 96, "top": 659, "width": 46, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DER =", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 672, "width": 78, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Modal Sendiri", "type": "Table" }, { "left": 339, "top": 191, "width": 147, "height": 38, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Earning After Tax ROE = Shareholder’s Equity", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 27, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "908", "type": "Page header" }, { "left": 372, "top": 36, "width": 158, "height": 16, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.2 No.3 Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 53, "width": 471, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "………………………………………………………………………………………………………", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 715, "width": 468, "height": 28, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………… Journal of Innovation Research and Knowledge", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 76, "width": 460, "height": 680, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3471 (Cetak) ISSN 2798-3641 (Online) Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI 25 Perusahaan Food and Beverages yang tidak konsisten mendaftarkan diri ke BEI selama tahun 2015-2018 (14) Total sampel penelitian yang memenuhi kriteria 11 Sumber Data: www.idx.co.id, data diolah, 2020", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 234, "width": 230, "height": 52, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berikut ini daftar perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015-2018 yang menjadi sampel penelitian.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 303, "width": 168, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 2. Daftar Objek Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 66, "top": 317, "width": 120, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "No. Daftar Perusahaan", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 335, "width": 165, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Tbk", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 353, "width": 154, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 371, "width": 194, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 388, "width": 145, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4 DLTA Delta Djakarta Tbk", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 406, "width": 194, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur", "type": "Table" }, { "left": 97, "top": 418, "width": 21, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tbk", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 431, "width": 191, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 449, "width": 186, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "7 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 467, "width": 150, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "8 MYOR Mayora Indsah Tbk", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 485, "width": 194, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "9 ROTI Nippon Indonesia Corpindo Tbk", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 511, "width": 128, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "10 SKLT Sekar Laut Tbk", "type": "List item" }, { "left": 69, "top": 528, "width": 196, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "11 ULTJ Ultrajaya Milk Industry &", "type": "List item" }, { "left": 97, "top": 541, "width": 74, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Trading Co Tbk", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 555, "width": 200, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber Data: www.idx.co.id, data diolah", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 583, "width": 196, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berikut ini hasil Uji Regresi Berganda", "type": "Section header" }, { "left": 57, "top": 596, "width": 230, "height": 94, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), simpangan baku (standar deviation), maksimum, dan minimum. Berdasarkan pemilihan sampel diperoleh 11 perusahaan food and beverages. Table 3 berikut menunjukkan hasil analisis statistic deskriptif.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 76, "width": 186, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 3. Analisis Statistik Deskriptif", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 186, "width": 230, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber: data sekunder yang diolah menggunakan aplikasi SPSS 25 (2020)", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 228, "width": 230, "height": 190, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat bahwa variabel harga saham memiliki nilai minimum 168, dan nilai maksimum 16000, sedangkan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3717,77. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum 14,41, dan nilai maksimu 31,20, sedangkan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 22,8393. Variabel DER memiliki nilai minimum 0 ,0017 , dan nilai maksimu 0 ,0212, sedangkan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 0,009428. Variabel ROE memiliki nilai minimum -0,2487 , dan nilai maksimum 1,2415, sedangkan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 0,193705.", "type": "Text" }, { "left": 314, "top": 421, "width": 188, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4. Hasil Uji Regresi Berganda", "type": "Text" }, { "left": 388, "top": 434, "width": 67, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Coefficients a", "type": "Table" }, { "left": 300, "top": 587, "width": 230, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sumber: data sekunder yang diolah menggunakan aplikasi SPSS 25 (2020)", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 614, "width": 230, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari tabel 4 di atas, diperoleh perhitungan regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 669, "width": 234, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Y = 9275,879 – 290,891 – 52448,627 + 8157,532", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 158, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.2 No.3 Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 530, "top": 36, "width": 27, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "909", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 53, "width": 468, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………...", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 715, "width": 468, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………... ISSN 2798-3471 (Cetak)", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 729, "width": 260, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Innovation Research and Knowledge", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 127, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3641 (Online)", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 69, "width": 230, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dari rumus diatas dapat disimpulkan: 1. Nilai konstanta 9275,879 dengan arah hubungan positif menunjukan bahwa ukuran perusahaan (x1), DER (x2), dan ROE(x3) bernilai nol maka harga saham (y) nilainya Rp 9275,879.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 152, "width": 230, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Koefisien regresi variabel ukuran perusahaan (X1) sebesar -290,891, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan ukuran perusahaan mengalami kenaikan 1% maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar Rp 290,891.", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 235, "width": 212, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Koefisian bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan harga saham.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 276, "width": 230, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Koefisien regresi variabel DER (x2) sebesar", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 287, "width": 211, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "– 52448,627 artinya jika variabel", "type": "Table" }, { "left": 103, "top": 304, "width": 212, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "independen lain nilainya tetap dan ukuran perusahaan mengalami kenaikan 1% maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar Rp 52448,627 . Koefisian bernilai negative artinya terjadi hubungan negatif antara DER dengan harga saham.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 387, "width": 230, "height": 66, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Koefisien regresi variabel ROE (x3) sebesar 8157,532 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan ROE mengalami kenaikan 1% maka harga saham akan mengalami peningkatan sebesar Rp", "type": "List item" }, { "left": 103, "top": 456, "width": 212, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "8157,532 . Koefisian bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara ROE dengan harga saham.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 511, "width": 230, "height": 38, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarakan tabel 4 dapat diketahui perhitungan uji t masing-masing variabel sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 552, "width": 230, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "a. H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Harga Saham", "type": "Text" }, { "left": 103, "top": 580, "width": 212, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hipotesis pertama mengenai varaibel Ukuran Perusahaan. Diketahui bahwa nilai signifikan dari ukuran perusahaan adalah 0,000 dimana lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel harga saham. Dapat disimpulkan H1 diterima dan H0 ditolak.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 69, "width": 230, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. H2: DER berpengaruh terhadap Harga Saham", "type": "Text" }, { "left": 347, "top": 97, "width": 212, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hipotesis kedua mengenai variabel DER. Melalui hasil pengujian dapat dilihat bahwa nilai signifikan dari DER adalah 0,447 dimana lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Jadi dapat disimpulkan H2 ditolak dan H0 diterima.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 207, "width": 230, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "c. H3: ROE berpengaruh terhadap harga saham", "type": "List item" }, { "left": 378, "top": 235, "width": 181, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hipotesis ketiga mengenai variabel", "type": "List item" }, { "left": 347, "top": 249, "width": 212, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ROE. Melalui hasil pengujian dapat dilihat bahwa nilai signifikan dari ROE adalah 0,000 dimana lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Jadi dapat disimpulkan H0 ditolak dan H3 diterima.", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 331, "width": 153, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 5. Hasil Uji F Simultan", "type": "Text" }, { "left": 430, "top": 344, "width": 40, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Anova a", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 456, "width": 230, "height": 107, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan perhitungan statistik uji F pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F adalah sebesar 31,662 dan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa semua variabel independen yaitu ukuran perusahaan, DER dan ROE berpengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 566, "width": 186, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 6. Koefisien Determinasi (R2 )", "type": "Text" }, { "left": 406, "top": 579, "width": 76, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Model Summary b", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 592, "width": 225, "height": 79, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin - Watso n 1 ,839 a ,704 ,681 2273,588 ,862 a. Predictors: (Constant), ROE, DER, Ukuran Perusahaan", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 674, "width": 152, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "b. Dependent Variable: Harga Saham", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 686, "width": 230, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada table di atas, koefisien", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 25, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "910", "type": "Page header" }, { "left": 372, "top": 36, "width": 158, "height": 16, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.2 No.3 Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 53, "width": 471, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "………………………………………………………………………………………………………", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 715, "width": 468, "height": 28, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………… Journal of Innovation Research and Knowledge", "type": "Text" }, { "left": 390, "top": 731, "width": 127, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3471 (Cetak) ISSN 2798-3641 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 76, "width": 230, "height": 163, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "determinasi pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Berdasarkan uji regresi linier berganda terhadap model penelitian dengan menggunakan variabel harga saham diperoleh nilai adjusted R squer sebesar 0,681 atau sebesar 68,1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 68,1% variabel harga saham mampu dijelaskan ukuran perusahaan, DER dan ROE sedangkan sisanya sebesar 31,9% dijelaskan diluar variabel-variabel diluar model.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 242, "width": 230, "height": 273, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiastari dan Gerianta (2018), Armadi (2016), dan Risqia (2013) yang menyatakan bahwa ukuran berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan yang besar memiliki potensi yang besar dalam penentuan harga saham dalam artian perusahaan yang memiliki aset yang banyak maka berpotensi memiliki harga saham yang tinggi. Begitu pula untuk perusahaan yang kecil maka berpotensi memiliki harga saham yang rendah. Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar atau aset yang banyak maka mudah dilirik oleh para investor karena investor memandang bahwa ada jaminan pada perusahaan tersebut yang tergambar dalam jumlah asetnya.", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 518, "width": 230, "height": 176, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil analisis regresi berganda juga menunjukkan bahwa variabel leverage yang diukur dengan menggunakan rasio DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irfani dan Anhar (2019) yang menemukan hasil bahwa DER memiliki pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI mampu menjalankan aktivitas operasionalnya serta mampu memperoleh laba tanpa mengandalkan dana dari hutang. Pada dasarnya investor akan", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 76, "width": 230, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "memilih perusahaan yang mempunyai DER yang rendah agar terhindar dari risiko.", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 104, "width": 230, "height": 176, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil analisis regresi berganda juga menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio ROE berpengaruh terhadap harga saham yang tergambar dari nilai saham itu sendiri. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2016) dan Dwipayana (2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal kepada investor bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang (Kusumayanti, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 297, "width": 84, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 300, "top": 311, "width": 230, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka yang menjadi kesimpulan adalah sebagai berikut, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 352, "width": 230, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 421, "width": 230, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Variabel Debt To Equity Ration (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.", "type": "List item" }, { "left": 300, "top": 490, "width": 230, "height": 66, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Variabel Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.", "type": "List item" }, { "left": 300, "top": 559, "width": 230, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Ukuran perusahaan, DER dan ROE secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2018.", "type": "Text" }, { "left": 300, "top": 642, "width": 34, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 300, "top": 656, "width": 230, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu hendaknya menambah variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dan menggunakan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 36, "width": 158, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.2 No.3 Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 535, "top": 36, "width": 22, "height": 16, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "911", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 53, "width": 468, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………...", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 715, "width": 468, "height": 27, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………... ISSN 2798-3471 (Cetak)", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 729, "width": 260, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Journal of Innovation Research and Knowledge", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 745, "width": 127, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3641 (Online)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 69, "width": 230, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "rasio lain selain ROE dalam mengukur profitabilitas.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 111, "width": 113, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 124, "width": 230, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[1] jahjono, Mazda Eko Sri, 2017, Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI", "type": "Text" }, { "left": 108, "top": 180, "width": 207, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Periode 2013-2015), Jurnal Riset Akuntansi Terpadu , 10 (2), 152-165.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 207, "width": 230, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[2] Indrarini, Silvia, 2019, Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba ((Good Governance dan Kebijakan Perusahaan), Scopindo, Surabaya.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 262, "width": 230, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[3] Alamsyah, Muh. Fuad, 2019, Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan nilai pasar terhadap harga saham pada sub sektor pertambangan logam dan mineral di bursa efek Indonesia (bei). Jurnal Manajemen , 11(2), 170-178.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 345, "width": 230, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[4] Widiastari, Putu Ayu dan Gerianta Wirawan Yasa, 2018, Pengaruh", "type": "Table" }, { "left": 108, "top": 373, "width": 207, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "profitabilitas, free cash flow dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan, E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , 23 (2), 957-981.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 428, "width": 230, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[5] Bachtiar, Irmah Halimah dan Nurfadila, 2019, Akuntansi Dasar Buku Pintar Untuk Pemula”, Deepublish, Yogyakarta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 230, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[6] Armadi, I Wayan, 2016, Pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan melalui pengungkapan tanggung jawab sosial. E-", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 525, "width": 207, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , 17(1), 233-256.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 552, "width": 230, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[7] Kasmir, 2016, Analisis Laporan Keuangan . Edisi 1, Cetakan ke-6, Rajawali", "type": "List item" }, { "left": 108, "top": 580, "width": 67, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pers, Jakarta.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 594, "width": 230, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[8] Periansya, 2015, Analisis laporan keuangan, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang,", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 635, "width": 230, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[9] Wahyudiono, Bambang, 2014, Mudah Membaca Laporan Keuangan. Raih Asa Sukses, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 676, "width": 230, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[10] Risqia, D.A, Aisjah S., dan Sumiati, 2013, Effect of managerial ownership, financial", "type": "List item" }, { "left": 351, "top": 69, "width": 207, "height": 39, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "leverage, profitability, firm size, and investment opportunity on dividend policy and firm value. IISTE , 8(1), 23-40.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 111, "width": 230, "height": 66, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[11] Irfani, Rachmatika dan M. Anhar, 2019, Pengaruh profitabilitas, leverage, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap harga saham, Jurnal STEI Ekonomi , 20 (1), 143-152.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 180, "width": 229, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[12] Pratama, I Gede Gora Wira, 2016,", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 193, "width": 213, "height": 53, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi", "type": "Table" }, { "left": 351, "top": 249, "width": 207, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Universitas Udayana , 15(3); h:1796-1825.", "type": "Text" }, { "left": 329, "top": 262, "width": 229, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[13] Dwipayana, Made Agus Teja, 2016, Pengaruh debt to asset ratio, dividend payout ratio, dan return on assets terhadap nilai perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , 17(3); 2008-2035.", "type": "List item" }, { "left": 329, "top": 331, "width": 230, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[14] Kusumayanti, Ni Ketut Ratna, 2016, Corporate social responsibility sebagai pemediasi pengaruh ukuran perusahaan, profiabilitas, dan leverage terhadap pada perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , 15(1), 549-583.", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 36, "width": 23, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "912", "type": "Page header" }, { "left": 372, "top": 36, "width": 158, "height": 16, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.2 No.3 Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 57, "top": 53, "width": 471, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "………………………………………………………………………………………………………", "type": "Text" }, { "left": 57, "top": 715, "width": 468, "height": 28, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "……………………………………………………………………………………………………… Journal of Innovation Research and Knowledge", "type": "Text" }, { "left": 390, "top": 731, "width": 121, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3471 (Cetak)", "type": "Text" }, { "left": 390, "top": 745, "width": 127, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ISSN 2798-3641 (Online)", "type": "Table" }, { "left": 57, "top": 159, "width": 230, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN", "type": "Section header" } ]
c76c0d16-2dab-8929-8673-96f597128e28
https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN/article/download/1615/1050
[ { "left": 113, "top": 66, "width": 421, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 10, No. 1, Maret 2024 http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 809, "width": 369, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 117", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 92, "width": 413, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA", "type": "Section header" }, { "left": 114, "top": 153, "width": 426, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Rostinah Manurung, 2 Nixson Manurung, 3 Christina Magdalena T. Bolon, 4 Ratna Dewi, 5 Sarmaida Siregar", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 177, "width": 393, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2,3,4,5 Dosen Prodi S1 Keperawatan, Universitas Imelda Medan Email: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected],", "type": "Text" }, { "left": 194, "top": 200, "width": 266, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 [email protected], 5 [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 299, "top": 235, "width": 53, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 247, "width": 428, "height": 147, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa akan mengalami kecemasan yang ditimbulkan sang banyak sekali stresor. Kecemasan dengan terapi yang pada jalani, cemas terhadap mesin, selang yang dialiri darah, cemas dengan biaya yang tinggi selama proses hemodialisa dan raut wajah yang putus harapan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet terhadap taraf kecemasan pasien hemodialisa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimen dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 38 responden dengan menggunakan teknik purpose sampling yang sedang menjalani tindakan hemodialisis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Hamilton Scale for Anxiety (HRS-A) yang terdiri dari 14 gejala. Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon menghasilkan nilai p-value sebesar 0,00 dengan signifikansi p < (0,05) nilai p-value 0,00 < 0,05. Kesimpulan yang diperoleh adalah pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet berpengaruh terhadap taraf kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa dan perlu dilakukan kajian lebih mendalam dengan menggunakan penelitian kualitatif.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 408, "width": 259, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Kecemasan, Haemodialisa.", "type": "Text" }, { "left": 298, "top": 432, "width": 59, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 444, "width": 427, "height": 135, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chronic Renal Failure patients undergoing haemodialysis will experience anxiety caused by many stressors. Anxiety with the therapy they are undergoing, anxiety about the machine, the hose that is fed with blood, anxiety about the high costs during the haemodialysis process and the look of hopelessness on their faces. The purpose of this study was to determine the effect of providing health education using leaflets on the level of anxiety of haemodialysis patients. The research method used is Quasi experiment with the number of samples in this study as many as 38 respondents using purpose sampling technique who are undergoing haemodialysis action. The research instrument used is the Hamilton Scale for Anxiety (HRS-A) which consists of 14 symptoms. The results of the study using the Wilcoxon statistical test resulted in a p-value of 0.00 with a significance of p < (0.05) p-value of 0.00 < 0.05. The conclusion obtained is that the provision of health education using leaflet media has an effect on the level of anxiety of Chronic Kidney Failure (CKD) patients undergoing haemodialysis and it is necessary to conduct a more in-depth study using qualitative research.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 593, "width": 214, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Health Education, Anxiety, Hemodialysis.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 620, "width": 110, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. PENDAHULUAN", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 632, "width": 206, "height": 60, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut World Health Organization (2018) diperkirakan jumlah penyakit ginjal secsara global meningkat dari 19 juta pada tahun 1990 menjadi 33 juta pada tahun 2013. Menurut (Kemenkes RI, 2018) hasil", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 695, "width": 206, "height": 86, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Riskesdes tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi gagal ginjal kronik sesuai diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun provinsi tertinggi berada di provinsi DKI Jakarta sebanyak 38,71%, sedangkan provinsi Jawa Barat berada pada posisi ke-12 sebesar 19,34% (Kemenkes RI, 2018).", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 619, "width": 183, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia prevalensi Gagal Ginjal", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 629, "width": 205, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kronis (GGK) pada populasi ≥ 15 tahun sebanyak 0,2% di tahun 2013 (Riskesdas,", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 657, "width": 206, "height": 124, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2018). Data penelitian Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) menerima prevalensi Gagal Ginjal Kronik (GGK) pada Indonesia sebesar 12,5% pada tahun 2006 serta di tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah populasi yang menderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) menjadi sekitar 0,38% dari populasi ≥ 15 tahun, atau kurang lebih 713.788 orang mengalami gagal ginjal kronis (Kemenkes RI, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 66, "width": 421, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 10, No. 1, Maret 2024 http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 809, "width": 369, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 118", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 91, "width": 206, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sumatera Utara tahun 2018 prevalensi penderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) (penyakit ginjal kronis stadium 5) mencapai 0.33% asal jumlah penduduk ≥ usia 15 tahun menggunakan jumlah masalah kurang lebih 36.410 orang (Kemenkes, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 167, "width": 206, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Survey awal yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data Rekam Medik Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 204, "width": 205, "height": 36, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia Medan dari bulan Januari 2023 – Juni 2023 ada 256 pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yg menjalani hemodialisa.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 242, "width": 206, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hemodialisa adalah terapi pengganti asal fungsi ginjal yang dilakukan 2-3 kali seminggu, menggunakan rentang waktu tiap tindakan hemodialisa ialah 4-5 jam, yg bertujuan buat mengeluarkan sisa metabolisme protein dan buat mengoreksi gangguan keseimbangan cairan serta elektrolit (Mayuda et al., 2017; Naryati & Nugrahandari, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 356, "width": 206, "height": 137, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terapi hemodialisa bertujuan untuk membersihkan dan mengatur kadar plasma darah digantikan menggunakan mesin. Proses tadi harus dilakukan secara rutin dan berkala sang pasien (berkisar antara 1-3 kali seminggu) yang diklaim cukup efektif buat menjaga homeostatis tubuh pasien. hingga waktu ini hemodialisis masih digunakan menjadi terapi Gagal Ginjal Kronik (GGK) termin akhir (Helmy et al., 2022; Nuairi et al., 2022).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 495, "width": 206, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tahun 2017 dihasilkan data pasien baru hemodialisa sebanyak 4.977 pasien, dengan pasien aktif sebanyak 1.885 pasien. pada tahun 2017 terjadi peningkatan pasien baru menjadi 30.831 pasien dengan pasien aktif sebesar 77.892 pasien, serta di Sumatera Utara sendiri di tahun 2017 terdapat 2.690 pasien baru yang menjalani hemodialisa. Peningkatan ini berkembang pesat sejak diberlakukannya JKN pada 2014,", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 622, "width": 206, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "perkembangan ini jua sejalan dengan peningkatan jumlah pasien dikarenakan program JKN ini memudahkan semua rakyat menjadi anggota JKN dan pelayanan dialisis kronik sebagai salah satu tanggungan JKN (Hawkins et al., 2022; Najafi et al., 2016). Penelitian kualitatif (Kustimah et al., 2019) ditemukan bahwa pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa akan mengalami kecemasan yang ditimbulkan oleh banyak sekali stresor, diantaranya pengalaman nyeri pada wilayah penusukan saat memulai hemodialisa, masalah finansial,", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 91, "width": 205, "height": 60, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kesulitan untuk mempertahankan duduk perkara pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang, depresi dampak penyakit kronis serta ketakutan terhadap kematian (Kustimah et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 154, "width": 206, "height": 98, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecemasan artinya suatu peristiwa yg praktis terjadi di seorang sebab suatu faktor eksklusif tak khusus (Mayuda et al., 2017; Naryati & Nugrahandari, 2021). Syamsu Yusuf menyatakan bahwa ansietas (cemas) merupakan ketidakmampuan neurotic, merasa terganggu, tidak matang dan ketidakberdayaan pada menghadapi", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 255, "width": 206, "height": 137, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "fenomena yang ada (lingkungan), kesulitan serta tekanan kehidupan sehari-hari. Sependapat menggunakan pernyataan tadi, Kartini Kartono mengungkapkan bahwa kecemasan ialah suatu bentuk ketakutan dan kerisauan dengan hal-hal eksklusif tanpa kejelasan yg pasti. Sejalan dengan pendapat Sarlito Wirawan bahwa kecemasan merupakan ketakutan yang tidak jelas pada suatu objek serta tidak mempunyai suatu alasan tertentu (Fitri & Ifdil, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 394, "width": 206, "height": 137, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pasien yang melakukan terapi hemodialisa mengalami kecemasan, mereka cemas dengan terapi yang pada jalaninya, cemas terhadap mesin, selang-selang dialiri darah, cemas pada tusuk serta jua cemas dengan biaya yg pada keluarkan terhadap porto yang di keluarkan selama proses hemodialisa, tampak raut putus harapan di wajah pasien, pasien mengatakan galau dan cemas memikirkan sampai kapan hemodialisa akan dijalaninya (Fitri & Ifdil, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 533, "width": 206, "height": 162, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecemasan di pengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, pengetahuan serta pekerjaan. galat satu hegemoni keperawatan yang bisa di gunakan ialah edukasi kesehatan. Edukasi ialah suatu proses interaktif yang mendorong adanya proses pembelajaran. Edukasi ini diarahkan buat menaikkan, mempertahankan, memulihkan status kesehatan, pencegahan penyakit dan membantu klien buat mengatasi dampak serta dampak berasal penyakit atau terapi tersebut (Helmy et al., 2022; Sanabria-Arenas et al., 2017).", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 698, "width": 206, "height": 73, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Edukasi (pendidikan) kesehatan ialah suatu proses belajar pada individu, grup, dan warga berasal tidak memahami perihal nilai kesehatan menjadi tahu, berasal tidak bisa mengatasi dilema-duduk perkara kesehatannya sendiri menjadi bisa.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 774, "width": 205, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemampuan warga pada mencapai kesehatan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 66, "width": 421, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 10, No. 1, Maret 2024 http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 809, "width": 369, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 119", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 91, "width": 205, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "secara optimal didasari oleh pengetahuan individu, kelompok serta masyarakat.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 205, "height": 73, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengetahuan ialah hasil berasal memahami dan ini terjadi selesainya seorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek yg terjadi melalui indra penglihatan, penciuman, indera pendengaran, raba dan rasa (Ahyar & Juliana Sukmana, 2020; Mayuda et al., 2017).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 192, "width": 205, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Edukasi kesehatan berfokus pada pengembangan kapasitas individu melalui pendidikan, motivasi, keterampilan serta peningkatan pencerahan. Edukasi kesehatan yang efektif bisa meningkatkan literasi kesehatan, menaikkan kapasitas individu buat mengakses dan menggunakan info kesehatan dan selanjutnya individu bisa menaikkan derajat kesehatannya (Al-Khattabi, 2020; Kustimah et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 318, "width": 206, "height": 175, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan yang akan terjadi penelitian Lisbet Octovia Manalu ddk tahun 2021 perihal efektivitas anugerah edukasi kesehatan terhadap taraf kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yg pada hemodialisa pada RSKG Ny. Ra Habibie Bandung di dapatkan yang akan terjadi uji statistik Wilcoxon bahwa p-value = 0.00 < 0.05 maka bisa diartikan H0 ditolak da H1 di terima. dapat pada simpulkan bahwa ada dampak anugerah edukasi kesehatan terhadap tingkat kecemasan pasien Gagal Ginjal Kroni (GGK) saat pada hemodialisa (Najafi et al., 2016; Ozen et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 495, "width": 206, "height": 150, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini di dukung sang penelitian (Fitri & Ifdil, 2016) ihwal efektivitas pendidikan kesehatan dan booklet terhadap kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa RSUD Dr. H. Soewondo Kendal di dapatkan yang akan terjadi p-value 0,000 < 0,05 serta bisa di simpulkan bahwa ada efek anugerah pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa (Fitri & Ifdil, 2016).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 647, "width": 206, "height": 137, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian Enny Chusnus Hotimah, dkk (2022) perihal impak hadiah edukasi terhadap efek samping tindakan hemodialisa rutin terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre hemodialisa pada RSSA Malang didapatkan hasil penelitian berdasarkan uji wilcoxon bahwa p-value 0,000 < 0,05 adalah dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata kecemasan sebelum dan setelah diberikan edukasi wacana efek samping hemodialisa rutin (Mayuda et al., 2017;", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 91, "width": 205, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Naryati & Nugrahandari, 2021; Simbolon et al., 2019).", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 116, "width": 206, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sesuai latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti wacana “Pengaruh Pemberian Edukasi Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan”. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet terhadap taraf kecemasan pasien hemodialisa.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 255, "width": 74, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. METODE", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 268, "width": 206, "height": 263, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif bersifat Quasi experimen . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 38 responden dengan kriteria inklusi pasien GGK dan menjalani hemodialisa. Sampel yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu 19 partisipan untuk kelompok kontrol dan 19 partisipan kelompok intervensi. Tindakan pemberian edukasi menggunakan leaflet hanya pada kelompok intervensi. Instrumen penelitian untuk mengukur kecemasan pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa adalah Hamilton Scale for Anxiety (HRS-A) yang terdiri dari 14 gejala. Penilaian alat ukur ini adalah 0 tidak ada gejala, 1 ringan, 2 sedang, 3 berat, 4 sangat berat. Skoring penilaian derajat kecemasan yaitu : < 6 : tidak ada kecemasan, score 6-14 : kecemasan ringan, score 15-27 : kecemasan sedang dan score > 27 : kecemasan berat.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 546, "width": 167, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Analisa Univariat", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 584, "width": 206, "height": 86, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data demografi mendeskripsikan besar responden Gagal Ginjal Kronik (GGK) dengan karakteristik responden menurut umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dimana distribusi frekuensi dan persentase karakteristik dapat di lihat pada tabel berikut ini:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 66, "width": 421, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 10, No. 1, Maret 2024 http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 809, "width": 369, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 120", "type": "Page footer" }, { "left": 109, "top": 91, "width": 210, "height": 420, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Pengaruh Pemberian Edukasi Kesehatan terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa NO Karakteristik F (%) Umur 1 Umur 21-30 tahun 1 2,6 2 Umur 31-40 tahun 1 2,6 3 Umur 41-50 tahun 11 28,9 4 Umur 51-60 tahun 15 39,5 5 Umur 61-70 tahun 10 26,3 Jenis Kelamin 1 Laki-laki 19 50,0 2 Perempuan 19 50,0 Pendidikan 1 SD 11 28,9 2 SMP 4 10,5 3 SMA 17 44,7 4 Pendidikan Tinggi 6 15,8 Pekerjaan 1 Buruh 5 13,2 2 Wiraswasta 10 26,3 3 Guru 5 13,2 4 Pensiunan 4 10,5 5 IRT 7 18,4 6 PNS 1 2,6 7 Tidak Bekerja 6 15,8 Tingkat Kecemasan Sebelum Diberikan Edukasi 1 Kecemasan Ringan 4 10,5 2 Kecemasan Sedang 10 26,3 3 Kecemasan Berat 24 63,2 Tingkat Kecemasan Sesudah Diberikan Edukasi 1 Kecemasan Ringan 23 60,5 2 Kecemasan Sedang 9 23,7 3 Kecemasan Berat 6 15,8", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 514, "width": 206, "height": 263, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang interval usianya 51-60 tahun sebanyak 15 orang (39,5%), sedangkan minoritas responden yang interval usianya 21-30 tahun dan 31-40 tahun sebanyak 1 orang (2,6%), responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19 orang (50,0%) dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang (50,0%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 17 orang (44,7%), sedangkan minoritas pendidikan responden adalah SMP sebanyak 4 orang (10,5%), responden terbanyak pekerjaannya adalah wiraswasta yaitu sebanyak 10 orang (26,3%), sedangkan responden paling sedikit pekerjaannya adalah PNS yaitu sebanyak 1 orang (2,6%), bahwa sebelum diberikan edukasi kesehatan, sebagian besar tingkat kecemasan responden yaitu kecemasan berat sebanyak 24 responden (63,2%) dan sebagian kecil tingkat", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 91, "width": 206, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kecemasan responden yaitu kecemasan ringan sebanyak 4 responden (10,5%), bahwa setelah diberikan edukasi kesehatan, sebagian besar tingkat kecemasan responden yaitu kecemasan ringan sebanyak 23 responden (60,5%) dan sebagian kecil tingkat kecemasan responden yaitu kecemasan berat sebanyak 6 responden (15,8%).", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 204, "width": 197, "height": 35, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Hasil Analisa Pengaruh Pemberian Edukasi Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien yang Menjalani", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 242, "width": 199, "height": 116, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hemodialisa No Tingkat Kecemasan PRE POST F % F % 1 Kecemasan Ringan 4 10,5 23 60,5 2 Kecemasan Sedang 10 26,3 9 23,7 3 Kecemasan Berat 24 63,2 6 15,8 Jumlah 38 100,0 38 100,0", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 362, "width": 206, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui sebagian besar pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalami hemodialisa mengalami penurunan tingkat kecemasan sesudah diberikan edukasi kesehatan dengan media leaflet sebanyak 23 responden (60,5%) mengalami kecemasan ringan, sedangkan yang mengalami kecemasan berat hanya 6 responden (15.8%).", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 487, "width": 196, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Uji Wilcoxon Pengaruh Pemberian Edukasi Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisa", "type": "Text" }, { "left": 338, "top": 538, "width": 201, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "N Mean Rank Sum of Ranks Postest - Pretes Negative Ranks 26 a 14.54 378.00 Positive Ranks 2 b 14.00 28.00 Ties 10 c Total 38", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 631, "width": 206, "height": 137, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon di dapatkan hasil bahwa p value = 0,000 < 0.05 maka dapat di artikan H0 ditolak H1 diterima, artinya bahwa ada penurunan tingkat kecemasan yang signifikan untuk pre- test dan post-test, sehingga dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi kesehatan dengan media leaflet terhadap tingkat kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 66, "width": 421, "height": 20, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 10, No. 1, Maret 2024 http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 809, "width": 369, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 121", "type": "Page footer" }, { "left": 113, "top": 91, "width": 81, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3.2 Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 103, "width": 206, "height": 213, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dari penelitian ini menggunakan sistem SPSS dengan uji wilcoxon di dapatkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi dengan media leaflet terhadap tingkat kecemasan pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan dengan hasil p value = 0,000 (0,000 < 0,05). Hal ini dapat terjadi karena bertambahnya wawasan responden berdampak pada kemampuannya dalam mengendalikan rasa cemas yang dialami seperti yang terjadi sebelum mendapat pengetahuan mengenai penyakit dan terapi yang di jalani. Hal ini sesuai juga teori yang di sampaikan pada buku Potter & Perry (2020), bahwa edukasi terdiri dari", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 318, "width": 206, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "serangkaian tindakan secara sengaja dan sadar yang membantu individu mendapatkan pengetahuan baru, mengubah sikap, mengadopsi perilaku atau menampilkan keterampilan baru. Hasil penelitian ini menggambarkan mayoritas responden di dominasi dengan latar belakang pendidikan tinggi yaitu sebanyak 23 responden (60,5%) dan sebanyak 15 responden (39,5%) memiliki latar belakang pendidikan", "type": "Text" }, { "left": 283, "top": 432, "width": 35, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "rendah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 445, "width": 205, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan observasi dari peneliti bahwa edukasi kesehatan dengan media leaflet sangat mudah di terima responden karena terdapat informasi yang di sampaikan ringkas dan jelas, terdapat proses diskusi dan di dukung dengan gambar yang menarik sehingga responden menjadi antusias dalam mendapatkan informasi lebih mengenai penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) dan terapi yang di jalani.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 584, "width": 102, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 597, "width": 205, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Taraf kecemasan pasien Gagal Ginjal", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 609, "width": 206, "height": 175, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kronik (GGK) yg menjalani hemodialisa pada tempat tinggal Sakit umum Imelda Pekerja Indonesia Medan sebelum diberikan edukasi kesehatan menggunakan media leaflet ditemukan bahwa lebih dari 1/2 responden mengalami kecemasan berat yaitu sebesar 24 responden (63,2%). 2. Tingkat kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa di rumah Sakit awam Imelda Pekerja Indonesia Medan sehabis diberikan edukasi kesehatan dengan media leaflet ditemukan bahwa lebih berasal", "type": "Table" }, { "left": 350, "top": 91, "width": 191, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "setengah responden mengalami", "type": "Table" }, { "left": 350, "top": 103, "width": 191, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kecemasan ringan yaitu sebesar 23 responden (60,5%).", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 129, "width": 205, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Ada dampak pemberian edukasi kesehatan menggunakan media leaflet terhadap tingkat kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronik", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 167, "width": 192, "height": 35, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(GGK) yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 217, "width": 41, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "SARAN", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 230, "width": 206, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran dari hasil penelitian ini sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 255, "width": 205, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Bagi Tenaga kesehatan, Petugas kesehatan hendaknya dapat menyampaikan edukasi kesehatan bagi pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yg menjalani hemodialisa agar mengurangi kecemasan.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 318, "width": 205, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Bagi Institusi pendidikan, Institusi pendidikan diharapkan dapat mengajarkan pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa akan mengalami kecemasan dampak berasal kurangnya pengetahuan pasien perihal tindakan hemodialisa.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 407, "width": 205, "height": 86, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Bagi peneliti selanjutnya, Peneliti selanjutnya dibutuhkan buat dapat melakukan penelitian selanjutnya menggunakan responden pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa dengan tidak adanya riwayat sebelumnya.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 508, "width": 77, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 521, "width": 205, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ahyar, H., & Juliana Sukmana, D. (2020).", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 533, "width": 184, "height": 74, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif SERI Buku Hasil Penelitian View project Seri Buku Ajar View project . https://www.researchgate.net/publication /340021548", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 609, "width": 206, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al-Khattabi, Ghanim. Hamid. (2020). Factors Affecting Non-Adherence To Treatment Of Hemodialysis Patients In Makkah City, Kingdom Of Saudi Arabia. International Journal of Modern Trends in Social Sciences , 3 (14), 21–38. https://doi.org/10.35631/ijmtss.314002 Fitri, D., & Ifdil, A. &. (2016). Konsep", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 711, "width": 184, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia (Lansia) . 5 (2).", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 736, "width": 181, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konse lor", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 761, "width": 205, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hawkins, J., Wellsted, D., Corps, C., Fluck,", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 774, "width": 184, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "R., Gair, R., Hall, N., Busby, A., Rider,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 66, "width": 421, "height": 20, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 10, No. 1, Maret 2024 http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108", "type": "Text" }, { "left": 167, "top": 809, "width": 369, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 122", "type": "Page footer" }, { "left": 135, "top": 91, "width": 184, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B., Farrington, K., Sharma, S., & Van Der Veer, S. N. (2022). Measuring patients’ experience with renal services in the UK: development and validation of the Kidney PREM. Nephrology Dialysis Transplantation , 37 (8), 1507– 1519. https://doi.org/10.1093/ndt/gfac030", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 192, "width": 205, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Helmy, N. H., Hussein, A., Kamal, M.,", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 204, "width": 184, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Minshawy, O. El, & Wahsh, E. A. (2022).", "type": "Table" }, { "left": 193, "top": 215, "width": 63, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hemodialysis", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 215, "width": 184, "height": 88, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "patients’ satisfaction with dialysis care: a cross- sectional prospective study conducted in a non-profitable care facility, Minia Egypt. BMC Nephrology , 23 (1). https://doi.org/10.1186/s12882-022- 03010-3", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 306, "width": 206, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemenkes. (2019). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018 .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 331, "width": 206, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemenkes RI. (2018). Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia 2017. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia . Kemenkes RI. (2019). Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana tuberkulosis .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 407, "width": 206, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kustimah, K., Siswadi, A. G. P., Djunaidi, A., & Iskandarsyah, A. (2019). Factors Affecting Non-Adherence to Treatment in End Stage Renal Disease (ESRD)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 457, "width": 206, "height": 162, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Patients Undergoing Hemodialysis in Indonesia. The Open Psychology Journal , 12 (1), 141–146. https://doi.org/10.2174/18743501019120 10141 Mayuda, A., Chasani, S., & Saktini, F. (2017). Hubungan antara lama hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik (studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang). Jurnal Kedokteran Diponegoro , 6 (2), 167–176. Najafi, A., Keihani, S., Bagheri, N., Jolfaei, A. G., & Meybodi, A. M. (2016).", "type": "Table" }, { "left": 358, "top": 91, "width": 184, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Association between anxiety and depression with dialysis adequacy in patients on maintenance hemodialysis. Iranian Journal of Psychiatry and Behavioral Sciences , 10 (2). https://doi.org/10.17795/ijpbs-4962", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 167, "width": 205, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Naryati, N., & Nugrahandari, M. E. (2021).", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 179, "width": 184, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Associated Factors with Dietary Adherence in Patients with Chronic Kidney Disease through Hemodialysis Therapy .", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 230, "width": 206, "height": 174, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nuairi, A. Al, Bermamet, H., Abdulla, H., Simsekler, M. C. E., Anwar, S., & Lentine, K. L. (2022). Identifying Patient Satisfaction Determinants in Hemodialysis Settings: A Systematic Review. In Risk Management and Healthcare Policy (Vol. 15, pp. 1843– 1857). Dove Medical Press Ltd. https://doi.org/10.2147/RMHP.S372094 Ozen, N., Fatma, •, Cinar, I., Dilek Askin, •, Dilek, •, & Turker, • Turker. (2019). Nonadherence in Hemodialysis Patients and Related Factors: A Multicenter Study .", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 407, "width": 206, "height": 98, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sanabria-Arenas, M., Marín, J. T., Certuche- Quintana, M. C., & Sánchez-Pedraza, R. (2017). Validation of an instrument for measuring satisfaction of patients undergoing hemodialysis. BMC Health Services Research , 17 (1). https://doi.org/10.1186/s12913-017- 2251-y", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 508, "width": 205, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Simbolon, N., Keperawatan, S., Santa, S.,", "type": "Text" }, { "left": 358, "top": 521, "width": 184, "height": 73, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Medan, E., & Bunga, J. (2019). Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien PGK Menjalani Hemodialisa di Unit Rawat Hemodialisa Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Journal of Midwifery and Nursing , 1 (2).", "type": "Text" } ]
840b9e62-9a62-d921-cbc6-a58bffe4db5b
https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/tar/article/download/816/212
[ { "left": 103, "top": 35, "width": 98, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN 2407-4462 e-ISSN 2614-5812", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 106, "width": 217, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017, Hlm 144-158", "type": "Text" }, { "left": 362, "top": 106, "width": 77, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online :", "type": "Text" }, { "left": 362, "top": 120, "width": 166, "height": 38, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id Dipublikasikan oleh :", "type": "Table" }, { "left": 185, "top": 161, "width": 343, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakultas Tarbiyah IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 201, "width": 63, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Info Artikel:", "type": "Text" }, { "left": 70, "top": 227, "width": 234, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Diterima: 09/03/2017 Direvisi: 20/03/2017", "type": "Table" }, { "left": 331, "top": 227, "width": 137, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dipublikasikan: 15/06/2017", "type": "Text" }, { "left": 303, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "144", "type": "Page footer" }, { "left": 221, "top": 37, "width": 115, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 221, "top": 55, "width": 119, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 297, "width": 401, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kajian Al-Maidah Ayat 64-71 Tentang Pendidikan: Metode Kisah Dan Gaya Komunikasi Dalam", "type": "Section header" }, { "left": 244, "top": 338, "width": 140, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan Islam", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 373, "width": 114, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wahyudin Noor, M.S.I", "type": "Text" }, { "left": 206, "top": 398, "width": 213, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 463, "width": 40, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 140, "top": 476, "width": 373, "height": 75, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Surat al-Maidah: 64-71 tells two important things: first , the story of the Jews who were cursed by Allah because of bad speech born from envy and hatred against Prophet Muhammad SAW. Second , the obligation of Prophet Muhammad SAW in conveying Islam. These two things, if attributed to the context of Islamic education, will imply the existence of messages of Islamic education; the message of an educational method that is the method of story in one side, and on the other side describes the instructions of communication.", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 565, "width": 282, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: Al-Maidah, Metode Kisah, Komunikasi, Pendidikan Islam", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 614, "width": 80, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 635, "width": 400, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ada hal menarik yang dapat dijadikan acuan dalam beberapa dasawarsa terakhir, yakni suatu kecenderungan positif yang tampak di kalangan masyarakat dewasa ini adalah pengkajian ayat- ayat al-Qur‟an untuk menemukan kedalaman maknanya. Pengkajian itu tidak terbatas pada masalah keagamaan yang dogmatis saja, tetapi juga masalah sosial, budaya, politik, ekonomi maupun pendidikan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 703, "width": 400, "height": 32, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesadaran ini, Al-Qur‟an setidaknya harus dipandang sebagai panutan dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya mencakup ajaran dogmatis, tetapi juga ilmu pengetahuan, dan salah satu cabang ilmu pengetahuan itu adalah ilmu pendidikan. Meskipun al-Qur‟an tidak menjelaskan", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "145", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 399, "height": 20, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "secara terinci tentang bagaimana esensi pendidikan, namun ada berbagai patokan dasar yang telah digariskannya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 149, "width": 400, "height": 101, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan adalah upaya penyampaian konsep atau ide kepada peserta didik agar peserta didik yang belum tahu menjadi tahu. Pengertian pendidikan ini merupakan pewarisan kebudayaan. 1 Manusia yang akan dididik bagaikan alam kecil (mikrokosmos) yang penuh dengan bermacam-macam kekayaan. Dengan kata lain bahwa manusia bagaikan perut bumi yang penuh dengan barang tambang seperti emas, perak, intan, dan berlian. Kekayaan terpendam itu belum berguna sebelum ia diangkat dari perut bumi. Ia harus diangkat dan digali serta digarap untuk mengeluarkan kekayaan tersebut. Begitu halnya dengan manusia, dalam dirinya tersimpan banyak potensi yang bila dieksploitasi dengan cermat akan menjadi manusia yang professional yang berguna bagi diri dan masyarakatnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 262, "width": 400, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peserta didik adalah raw input (bahan mentah) yang siap untuk diproses dalam lingkungan transformasi pendidikan untuk mencapai output tujuan pendidikan yaitu perubahan sikap. Bukankah sains dan teknologi itu adalah hasil kecerdasan dan kreatifitas manusia? Karena mengeksploitasi potensi-potensi manusia adalah tugas pendidikan dalam bentuk proses pembelajaran. Dengan demikian, pendidikan adalah suatu upaya transformasi nilai dan pengembangan potensi manusia.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 341, "width": 400, "height": 67, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dasar pemikiran yang menggambarkan harapan atau tujuan setiap bentuk pendidikan dan makna mengenai esensi kependidikan tersebut sejalan dengan tujuan Al-Qur‟an, yakni mengadakan perubahan-perubahan positif. Dasar pemikiran ini dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 1 berbunyi: Alif, laam raa, (ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa Lagi Maha Terpuji. 2", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 420, "width": 399, "height": 78, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berbagai teori pendidikan yang dihasilkan oleh para pakar ilmu pendidikan telah disepakati bahwa materi pendidikan harus disampaikan dengan metode dan gaya komunikasi yang baik. Metode dan juga komunikasi memiliki peran yang tidak kecil dalam pencapain sebuah tujuan pendidikan. Melalui metode, proses pendidikan menjadi lebih mudah. Dengan gaya komunikasi yang baik, proses pendidikan menjadi lebih efektif. Dengan demikian, pendidikan adalah suatu peristiwa penyampaian atau proses transformasi materi, baik kognitif, afektif dan psikomotorik, yang dilakukan dengan bantuan metode, serta gaya komunikasi yang efektif.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 511, "width": 400, "height": 66, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk itu, dalam mengungkap akan pentingnya pemahaman mengenai metode dan gaya komunikasi tersebut, maka diperlukan adanya penelusuran pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif dan mendalam yang tersaji di dalam Al-Qur‟an, terutama terkait dengan metode dan gaya komunikasi dalamAl-Qur‟an. Dan penulis merasa berkepentingan untuk menyajikan metode dan gaya komunikasi ini sebagai hasil pembacaan dari Al-Qur‟an surat al-Maidah, terutama ayat 64-71.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 590, "width": 400, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Surat Al-Maidah dalam perspektif tafsir memiliki makna, yakni hidangan, karena dalam rangkaian ayat-ayatnya terdapat uraian tentang hidangan yang diturunkan atas permintaan Ahli Kitab. Nama lainnya adalah surat Al-Uqud (akad-akad perjanjian), karena ayat pertama surat ini memerintahkan kaum beriman agar memenuhi ketentuan aneka akad yang dilakukan. Dia juga dinamai surat Al-Akhyar (Orang-orang baik), karena yang memenuhi tuntunannya menyangkut", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 687, "width": 400, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1 Hasan Langgulung, Tujuan Pendidikan dalam Islam, (Jakarta: Diktat Fakultas PPs IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, t.t), h. 2", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 721, "width": 399, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2 Depag RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jilid 2 Juz 4,5,6 (Jakarta: Depag RI, 2009), Cet. III, h. 379", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "146", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 20, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ikatan perjanjian pastilah orang baik. Surat ini dinamai juga surat Al-Munqidzah (penyelamat), karena ia menyelamatkan pembaca dan pengamal tuntunannya dari malaikat penyiksa. 3", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 149, "width": 400, "height": 57, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adapun karena keterbatasan penyajian, metode yang penulis paparkan di makalah ini adalah hanya metode kisah, mengingat hasil pembedahan surat al-Maidah ayat 64-71 hanya terkait metode kisah an sich, di samping gaya komunikasi dalam pendidikan Islam pun turut pula dipaparkan. Kemudian untuk pembahasan makalah ini, penulis membaginya dalam beberapa sub pembahasan, meliputi materi surat al-Maidah ayat 64-71, analisis tafsir dan analisis pendidikan .", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 219, "width": 50, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 240, "width": 400, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode yang digunakan penulis adalah metode kisah, mengingat hasil pembedahan surat Al- Maidah ayat 64-71 hanya terkait metode kisah an sich, di samping gaya komunikasi dalam pendidikan Islam pun turut pula dipaparkan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 287, "width": 88, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 307, "width": 384, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Materi Surat Al-Maidah ayat 64-71 ُٚ ٌِبَتَطُٕسۡجَي ُِاَذَٚ ۡمَث ْْۘإُنبَق بًَِث ْإُُِعُنَٔ ۡىِِٓٚذَۡٚأ ۡتههُغ ٌۚ خَنُٕهۡغَي ِ هللَّٱ ُذَٚ ُدَُٕٓٛۡنٱ ِتَنبَقَٔ", "type": "List item" }, { "left": 147, "top": 316, "width": 350, "height": 37, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ٓبهي ىُٓ ُِّۡي ا ٗشِٛثَك هٌَذِٚضََٛنَٔ ٌُۚءٓبَشَٚ َفَۡٛك ُقِفُ َۡٛث بَُ َۡٛقۡنَأَٔ ٌۚا ٗشۡفُكَٔ ب ََُٰٗٛ ۡغُط َكِّثهس ٍِي َكَۡٛنِإ َلِضَُأ ٌُۚهللَّٱ بََْأَف ۡطَأ ِة ۡشَح ۡهِّن ا ٗسبََ ْأُذَق َۡٔأ ٓبًَههُك ٌِۚخًَََِٰٛقۡنٱ ِو َٕۡٚ ََٰٗنِإ َءٓبَض ۡغَجۡنٱَٔ َحَٔ ََٰذَعۡنٱ ُىَُُٓ ٍَِٚذِس ۡفًُ ۡنٱ ُّتِحُٚ َلَ ُ هللَّٱَٔ ٌۚا ٗدبَسَف ِض ۡسَ ۡلۡٱ ِٙف ٌَ َٕۡع ۡسََٚٔ ٤٦ َٕۡقهتٱَٔ ْإَُُياَء ِتََٰتِكۡنٱ َمَْۡأ هٌَأ َٕۡنَٔ َِّٙس ۡىُٓ َُۡع بََ ۡشهفَكَن ْا ۡىِِٓتا َٔ ٔ", "type": "Table" }, { "left": 416, "top": 351, "width": 81, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِىِٛعهُنٱ ِتَٰهَُج ۡىََُُٰٓۡهَخ ۡدَ َلَۡٔ ٤٦", "type": "Picture" }, { "left": 176, "top": 351, "width": 238, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َٔ ۡىِِٓق َٕۡف ٍِي ْإُهَكَ َلۡ ۡىِِّٓثهس ٍِّي ىِٓ َۡٛنِإ َلِضَُأ ٓبَئَ َمِٛجَِ ۡلۡٱَٔ َخَٰىَس ٕۡهتنٱ ْإُيبَقَأ ۡىُٓهََأ َٕۡنَٔ", "type": "Table" }, { "left": 147, "top": 351, "width": 29, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِت ۡحَت ٍِي", "type": "Picture" }, { "left": 146, "top": 362, "width": 351, "height": 48, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ۡقُّي ٞخهيُأ ۡىُٓ ُِّۡي ٌۚىِِٓهُج ۡسَأ ٌَُٕهًَ ۡعَٚ بَي َءٓبَس ۡىُُِّٓۡي ٞشِٛثَكَٔ ٞۖٞحَذِصَت ٤٤ ۡمَع ۡفَت ۡىهن ٌِإَٔ َٞۖكِّثهس ٍِي َكَۡٛنِإ َلِضَُأ ٓبَي ۡغِّهَث ُلُٕسهشنٱ بََُّٓٚأََٰٓٚ۞ ِف ََٰك ۡنٱ َو َٕۡقۡنٱ ِ٘ذَۡٓٚ َلَ َ هللَّٱ هٌِإ ِِۗطبهُنٱ ٍَِي َكًُِص ۡعَٚ ُ هللَّٱَٔ ٌۚۥَُّتَنبَسِس َت ۡغههَث بًََف ٍَِٚش ٤٦ َٰٗهتَح ٍء َۡٙش ََٰٗهَع ۡىُت ۡسَن ِتََٰتِك ۡنٱ َمَْۡأََٰٓٚ ۡمُق ِضَُأ ٓبهي ىُُِّٓۡي ا ٗشِٛثَك هٌَذِٚضََٛنَٔ ِۗۡىُكِّثهس ٍِّي ىُكَۡٛنِإ َلِضَُأ ٓبَئَ َمِٛجَِ ۡلۡٱَٔ َخَٰىَس ٕۡهتنٱ ْإًُِٛقُت َطۡأَت َلََف ٞۖا ٗشۡفُكَٔ بََُٰٗٛ ۡغُط َكِّثهس ٍِي َكَۡٛنِإ َل َهَع ٍَِٚشِف ََٰكۡنٱ ِو َٕۡقۡنٱ ٗ ٤٦ ِت َٰهصنٱَٔ ْأُدبَْ ٍَِٚزهنٱَٔ ْإَُُياَء ٍَِٚزهنٱ هٌِإ َمًَِعَٔ ِشِخٓ ۡلۡٱ ِو َٕۡٛۡنٱَٔ ِ هللَّٱِث ٍََياَء ٍَۡي ََٰٖش ََٰصهُنٱَٔ ٌَٔ ُٔ ٔ", "type": "Picture" }, { "left": 361, "top": 408, "width": 136, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ٌَََُٕض ۡحَٚ ۡىُْ َلََٔ ۡىِٓ َۡٛهَع ف َٕۡخ َلََف ب ٗحِه ََٰص ٤٦", "type": "Table" }, { "left": 147, "top": 408, "width": 211, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "َُِٓٙث َقََٰثِٛي بََ ۡزَخَأ ۡذَقَن ُُۢلُٕسَس ۡىَُْءٓبَج بًَههُك ٞۖ ٗلَُسُس ۡىَِٓۡٛنِإ ٓبَُۡهَس ۡسَأَٔ َمِٚءََٰٓش ۡسِإ", "type": "Table" }, { "left": 345, "top": 420, "width": 152, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ٌَُٕهُت ۡقَٚ بٗقِٚشَفَٔ ْإُثهزَك بٗقِٚشَف ۡىُُٓسُفََأ َََٰٖٕٓۡٓت َلَ بًَِث ٦٧", "type": "Picture" }, { "left": 147, "top": 420, "width": 350, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ًَُٕع هىُث ۡىِٓ َۡٛهَع ُ هللَّٱ َةبَت هىُث ْإًَُّصَٔ ْإًَُعَف ٞخَُۡتِف ٌَُٕكَت هلََأ ْإُٓجِسَحَٔ ْا ٌَُٕهًَ ۡعَٚ بًَِث ُُۢشِٛصَث ُ هللَّٱَٔ ٌۚۡىُُِّٓۡي ٞشِٛثَك ْإًَُّصَٔ ٦٧", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 456, "width": 41, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Artinya :", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 468, "width": 399, "height": 89, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "64. Orang-orang Yahudi berkata: \"Tangan Allah terbelenggu\", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 560, "width": 399, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "65. Dan sekiranya ahli kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan- kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 594, "width": 399, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "66. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al- Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 640, "width": 399, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "67. Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 686, "width": 399, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "68. Katakanlah: \"Hai ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 721, "width": 364, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an,", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 735, "width": 196, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. 3, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Cet. III, h. 3", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "147", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 131, "top": 116, "width": 381, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tuhanmu\". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 150, "width": 399, "height": 32, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "69. Sesungguhnya orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 185, "width": 399, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "70. Sesungguhnya Kami telah mengambil Perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang Rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari Rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 231, "width": 399, "height": 43, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "71. Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak, kemudian Allah menerima taubat mereka, kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan .", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 300, "width": 82, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Analisis Tafsir", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 311, "width": 400, "height": 78, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat 64, menurut riwayat Ibnu Ishak dan at-Tabrani dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Seorang Yahudi yang bernama Nabbasy bin Qais berkata kepada Nabi Muhammad SAW, „Tuhan engkau kikir, tidak suka memberi.‟” Maka ayat ini meskipun yang mengatakan kepada Nabi itu hanya seorang dari kalangan Yahudi, namun dapat dianggap menggambarkan pendirian secara keseluruhan dari kaumnya. Ayat ini menceritakan bahwa orang Yahudi itu berkata, “Tangan Allah terbelenggu,” tetapi yang sebenarnya terbelenggu adalah tangan mereka sendiri, dengan demikian mereka akan dilaknat Allah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 390, "width": 400, "height": 206, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perkataan orang Yahudi bahwa “tangan Allah terbelenggu” adalah tidak masuk akal, sebab mereka mengakui bahwa Allah adalah nama bagi zat yang pasti ada dan Mahakuasa, Dia pencipta alam semesta. Hal ini menunjukkan bahwa tangan Allah tidak terbelenggu dari kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, karena jika demikian, maka tentulah Dia tidak dapat memelihara dan mengatur alam ini. Maka apakah yang mendorong mereka mengucapkan kata-kata demikian? Sebagian mufasir mengatakan bahwa dorongan tersebut adalah : 1). Mungkin mereka mendengar ayat : “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah akan melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. Setelah mendengar ayat ini, mereka mengatakan bahwa tangan Allah itu terbelenggu dengan arti kikir, karena Allah tidak mampu dan miskin sehingga memerlukan pinjaman. 2). Mereka mengucapkan ucapan tersebut dengan mengejek kaum Muslimin ketika mereka melihat sahabat Nabi yang sedang berada dalam kesempitan dan kesulitan. 3). Pada awalnya masyarakat Yahudi adalah orang-orang kaya. Ketika Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul mereka menentan Allah, oleh karenanya mereka banyak mengeluarkan harta benda untuk menggagalkan dakwah sehingga orang-orang kaya dari kalangan mereka banyak yang menjadi miskin. Karena Allah tidak melapangkan rezeki lagi bagi mereka yang telah miskin itu, mereka mengeluarkan ucapan “tangan Allah terbelenggu” dengan maksud, Allah itu kikir karena tidak menolong mereka.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 597, "width": 400, "height": 114, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertanyaan dalam ayat ini, menyatakan bahwa “tangan” orang Yahudi itulah yang terbelenggu dan mereka mendapat laknat disebabkan apa yang telah mereka katakan adalah suatu pernyataan terhadap kekikiran mereka, yakni merekalah yang kikir, terbelenggu tangannya, tidak mau memberi bantuan. Ternyata memang mereka adalah umat yang terkikir, mereka baru mau memberikan bantuan jika mereka melihat ada harapan akan mendapat keuntungan yang besar. Dan mereka pada hari kemudian pasti menerima kutukan Allah sebagai balasan atas perbuatan mereka. 4 Selain itu, ada yang memahami arti “tangan mereka yang dibelenggu”, sebagai perintah kepada kaum Muslimin untuk mendo‟akan agar tangan mereka terbelenggu, dan bukan sebagai informasi dari Allah bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudilah yang sangat kikir. Jika ia dipahami sebagai do‟a, maka kata yang harus disisipkan adalah “berdo‟alah” bukan “sesungguhnya”.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 734, "width": 73, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4 Ibid. , h. 429-431", "type": "Footnote" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "148", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 114, "width": 400, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian, ayat tersebut bagaikan meyatakan: Berdo’alah semoga tangan mereka dibelenggu Allah dan dilaknat atas ucapan mereka itu. 5", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 139, "width": 400, "height": 89, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah Maha Pemurah dan Dia memberi sebagaimana yang Dia kehendaki. Perkataan “tangan” dalam bahasa Arab mempunyai beberapa arti, yaitu: 1). Salah satu dari anggota tubuh manusia, 2). Kekuatan, 3). Kepunyaan (milik), dan 4). Nikmat karunia. Pada pengertian yang keempat inilah, yang dimaksud dengan perkataan “tangan” yang disandarkan kepada Allah. Demikianlah para ulama khalaf mengartikan “tangan” pada ayat ini. Dengan demikian, hendaklah diartikan perkataan “kedua tangan Allah terbuka” dengan makna bahwa nikmat karunia Allah terbentang luas, nikmat karunia ini diberikan kepada siapa-siapa yang dikehendaki-Nya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 231, "width": 400, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini pun mengutarakan kepada Muhammad, bahwa apa yang diturunkan kepadanya benar-benar akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara kaum Yahudi dan menerangkan bahwa ayat yang diturunkan itu mengandung pengetahuan yang tidak diketahui oleh Yahudi yang semasa dengan Nabi Muhammad SAW. Karena jika tidak demikian halnya, tentulah Muhammad tidak mengetahui semua itu, sebab dia adalah ummi, tidak pandai tulis baca. Tetapi karena kedengkian dan kefanatikan, orang-orang Yahudi itu semakin jauh dari beriman kepada Nabi Muhammad, meskipun kenabian Muhammad telah ditulis di dalam kitab suci.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 311, "width": 400, "height": 67, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini juga menerangkan, bahwa Allah akan menimbulkan permusuhan di antara sesama Ahli Kitab. Permusuhan itu tidak akan berakhir sampai hari kiamat. Watak kaum Yahudi memang suka menyalahkan api peperangan, fitnah dan keonaran. Watak seperti itu telah tercatat dalam sejarah dan membuktikan bahwa mereka selalu berusaha memperdayakan Nabi Muhammad dan orang-orang beriman, baik secara langsung maupun dengan cara membujuk orang musyrik atau orang Nasrani untuk memerangi Nabi Muhammad dan orang-orang yang beriman.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 380, "width": 400, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Watak seperti itu membawa mereka senang berbuat dan melihat kerusakan di bumi. Tetapi setiap mereka menyalahkan api peperangan, fitnah dan keonaran, serta memcoba membuat kerusakan, Allah tetap memadamkannya, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Oleh karenya, usaha-usaha mereka untuk membuat kerusakan dan bencana di atas bumi ini selalu mengalami kegagalan. 6", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 435, "width": 400, "height": 92, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya ayat 65, menerangkan bahwa, andaikata 7 Ahli Kitab itu beriman kepada Allah dan beriman kepada Nabi Muhammad SAW selaku nabi akhir zaman, dan mereka bertakwa dengan menjauhi pekerjaan-pekerjaan dosa, niscaya Allah mengampuni segala dosa dan kejahatan yang telah mereka perbuat. Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang penuh dengan segala macam nikmat. Pengampunan Allah dan surga yang dijanjikan itu tergantung kepada iman, takwa dan taat. Iman tanpa takwa adalah suatu kemunafikan yang hanya dipergunakan untuk mencari keuntungan duniawi belaka. Menurut ayat ini Allah Maha Pengampun dan mengampuni dosa-dosa orang yang beriman dan bertakwa. 8", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 530, "width": 400, "height": 78, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat 66 menerangkan bahwa, apabila Ahli Kitab itu benar-benar menjalankan hukum Taurat dan Injil seperti mengesakan Allah dan berpegang kepada berita gembira yang terdapat dalam Taurat dan Injil tentang kenabian Muhammad, tentulah Allah akan melapangkan kehidupan mereka. Jadi, jika pada ayat yang lalu Allah menjanjikan kebahagiaan akhirat kepada Ahli Kitab, apabila mereka beriman dan bertakwa, akan mendapat kebahagiaan duniawi dan kelapangan rezeki serta limpahan rahmat-Nya dari langit, dengan menumbuhkan berbagai tanaman. Meskipun demikian, mereka tetap durhaka dan menentang rasul-rasul Allah.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 630, "width": 55, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5 Ibid. , h. 147", "type": "Footnote" }, { "left": 149, "top": 653, "width": 125, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6 Depag RI, Op.Cit., h. 431-432", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 675, "width": 400, "height": 48, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7 Kata law, yang berarti andaikata, jika, seandainya dalam ayat ini digunakan untuk suatu perandaian yang mustahil akan terjadi. Dengan demikian, ayat ini mengisyaratkan bahwa banyak orang Yahudi yang akan mempertahankan keyakinan mereka dan menolak ajaran Islam. Lih. Muhammad Quraish Shihab, Op.Cit., h. 148", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 734, "width": 125, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8 Depag RI, Op.Cit., h. 432-433", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "149", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini menerangkan, bahwa di antara orang-orang Yahudi ada golongan yang bimbang dalam beragama, tidak berpegang secara fanatik kepada pendapat-pendapat para pendetanya dan tidak pula memandang ringan. Memang mayoritas orang Yahudi itu sangat fanatik kepada pendapat-pendapat para pendetanya. Golongan inilah yang buruk tingkah lakunya. Hal serupa itu terjadi dalam kalangan kaum Nasrani.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 173, "width": 400, "height": 159, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut kebiasaan, meskipun golongan pertengahan dari masing-masing agama itu tidak banyak pengikutnya, namun dari kalangan mereka, timbul orang-orang yang suka memperbaiki keadaan dan mengikuti perkembangan serta menerima kebenaran. Orang-orang seperti ini terdapat pada setiap umat dan tiap-tiap masa. Umpamanya, Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya dari kalangan Yahudi menjadi pengikut Nabi Muhammad yang setia. Demikian pula Najasyi dan kawan-kawan dari kalangan Nasrani menjadi pengikut Nabi Muhammad yang setia pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi pemeluk agama adalah mencari kebenaran. Maka jika pemeluk suatu agama berpegang kepada petunjuk-petunjuk agama secara benar, tentulah dia tidak akan menjadi fanatik, kaku dan menerima agama yang dibenarkan di dalam kitab-kitabnya. Dalam mencari kebenaran itu, modal utama adalah keikhlasan yang disertai ilmu pengetahuan. Mencari kebenaran dengan modal ini terdapat di dalam agama Islam. Pemeluk Islam sendiri yang tidak mengamalkan petunjuk-petunjuk Islam, tentulah kebenaran yang ada pada Islam itu tidak dapat diperolehnya. Sehubungan dengan ayat ini, terdapat hadits Nabi yang diriwayatkan Ziad bin Labid, yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 334, "width": 400, "height": 101, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ziad bin Labid, ia berkata, Nabi Muhammad SAW membicarakan sesuatu lalu beliau berkata, “Hal demikian itu adalah pada waktu ilmu pengetahuan telah lenyap”. Ziad berkata, “Kami (para sahabat) berkata. “Wahai Rasulullah, bagaimanakah ilmu pengetahuan bisa lenyap, sedangkan kami membaca Al-Qur’an dan kami membacakannya pula kepada anak-anak kami, dan anak-anak kami itu membacakannya pula kepada anak-anak mereka sampai hari kiamat”. Rasulullah SAW menjawab, “Celakalah engkau hai anak Ibnu Labid, jika aku mengetahui engkau adalah orang-orang yang paling banyak ilmunya di antara penduduk Madinah, tidakkah orang- orang Yahudi dan Nasrani itu membaca Taurat dan Injil, sedangkan mereka tidak mendapat manfaatnya sedikitpun”. (H.R. Ahmad) 9", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 449, "width": 400, "height": 32, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selain itu, ayat ini juga adalah satu dari sekian banyak ayat yang menginformasikan adanya kaitan antara keimanan dan ketakawaan dengan kesejahteraan duniawi. Sebaliknya pun demikian, seperti yang ditegaskan dalam firman-Nya:", "type": "Text" }, { "left": 198, "top": 482, "width": 291, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ۡىُٓههَعَن ْإُهًَِع ِ٘زهنٱ َط ۡعَث ىَُٓقِٚزُِٛن ِطبهُنٱ ِ٘ذَۡٚأ ۡتَجَسَك بًَِث ِش ۡحَجۡنٱَٔ ِّشَج ۡنٱ ِٙف ُدبَسَفۡنٱ َشََٓظ ٌَُٕعِج ۡشَٚ ٦٧", "type": "Text" }, { "left": 135, "top": 505, "width": 378, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Q.S. ar-Rum 30 : 41).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 553, "width": 400, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keimanan menghasilkan ketenangan dan keharmonisan, dan ketakwaan yang merupakan buah keimanan adalah upaya manusia menghindari sanksi-sanksi Allah akibat pelanggaran terhadap hukum-hukum alam yang ditetapkan serta hukum-hukum agama yang digariskan-Nya. Upaya menghindari sanksi-sanksi itu menuntut aktivitas positif dan amal saleh, dan ini pada gilirannya mengantar kepada kesejahteraan lahir dan batin. 10", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 610, "width": 400, "height": 67, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemudian ayat 67, yang memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya menyampaikan apa yang telah diturunkan kepadanya tanpa menghiraukan besarnya tantangan di kalangan Ahli Kitab, orang musyrik dan orang-orang fasik. Ayat ini menganjurkan kepada Nabi Muhammad agar tidak perlu takut menghadapi gangguan dari mereka dalam membentangkan rahasia dan keburukan tingkah laku mereka itu, karena Allah menjamin akan memelihara Nabi Muhammad dari gangguan, baik masa sebelum hijrah oleh kafir Quraisy maupun sesudah hijrah oleh orang Yahudi.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 711, "width": 74, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9 Ibid., h. 433-434", "type": "Footnote" }, { "left": 149, "top": 734, "width": 188, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10 Muhammad Quraish Shihab, Op.Cit., h. 149", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "150", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Apa yang telah diturunkan oleh Allah kepada Muhammad adalah amanat yang wajib disampaikan seluruhnya kepada manusia. Menyampaikan sebagian saja dari amanat-Nya dianggap sama dengan tidak menyampaikan sama sekali. Demikianlah kerasnya peringatan Allah kepada Muhammad. Hal tersebut menunjukkan bahwa tugas menyampaikan amanat adalah kewajiban Rasul. Tugas penyampaian tersebut tidak boleh ditunda meskipun penudaan itu dilakukan untuk menunggu kesanggupan manusia untuk menerimanya, karena masa penundaan itu dapat dianggap sebagai suatu tindakan penyembunyian terhadap amanat Allah.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 196, "width": 400, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ancaman terhadap penyembunyian sebagian amanat Allah sama kerasnya dengan ancaman terhadap sikap seseorang yang beriman kepada sebagian rasul saja dan beriman kepada sebagian ayat al-Qur‟an saja. Meskipun seorang rasul bersifat maksum, yakni terpelihara dari sifat tidak menyampaikan, namun ayat ini menegaskan bahwa tugas menyampaikan amanat adalah kewajiban yang tidak dapat ditawar-tawar atau ditunda-tunda, meskipun menyangkut pribadi Rasul sendiri, seperti halnya yang kemudian terjadi antara Zainab binti Jahsy dengan Nabi Muhammad sebagai mana diuraikan dalam al-Qur‟an :", "type": "Text" }, { "left": 146, "top": 275, "width": 365, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِإَٔ ِف ِٙف ۡخُتَٔ َ هللَّٱ ِقهتٱَٔ َكَج َۡٔص َكَۡٛهَع ۡكِس ۡيَأ َِّۡٛهَع َت ًَۡعََۡأَٔ َِّۡٛهَع ُ هللَّٱ َىَعََۡأ ِٓ٘زههِن ُلُٕقَت ۡر َٗش ۡخَتَٔ ِِّٚذ ۡجُي ُ هللَّٱ بَي َكِس ۡفََ ٙ هٔ َص ا ٗشَطَٔ بَٓ ُِّۡي ٞذ َۡٚص ََٰٗضَق بهًَهَف َُّٰٞۖىَش ۡخَت ٌَأ ُّقَحَأ ُ هللَّٱَٔ َطبهُنٱ ۡىِِٓئٓبَِٛع ۡدَأ ِج ََٰٔ ۡصَأ ِٓٙف ٞجَشَح ٍَُِِٛي ۡؤًُۡنٱ َٗهَع ٌَُٕكَٚ َلَ َۡٙكِن بََٓكََُٰ ۡج ٗلَُٕعۡفَي ِ هللَّٱ ُش ۡيَأ ٌَبَكَٔ ٌۚا ٗشَطَٔ هٍُُِٓۡي ْا َٕۡضَق اَرِإ ٧٦", "type": "Table" }, { "left": 135, "top": 321, "width": 378, "height": 103, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: \"Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah\", sedang kamu Menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi” (Q.S. al-Ahzab 33 : 37).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 438, "width": 400, "height": 124, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan terjemahan diatas dalam hubungan ini Aisyah dan Anas berkata, “Kalaulah kiranya Nabi Muhammad akan menyembunyikan sesuatu dalam Al-Qur‟an, tentu ayat inilah yang disembunyikannya”. Dari keterangan Aisyah dan Anas ini jelaslah peristiwa yang kemudian terjadi antara Zainab bin Jahsy dengan Zaid ialah perceraian yang berkelanjutan dengan berlakunya kehendak Allah yaitu menikahkan Zainab dengan Nabi Muhammad. Hal tersebut tidak dikemukakan oleh Nabi Muhammad kepada Zaid ketika ia mengadukan peristiwanya kepada Nabi Muhammad pada hal beliau sudah mengetahuinya dengan perantaraan wahyu. Nabi Muhammad SAW menyembunyikan hal-hal yang diketahuinya sesuai dengan kesopanan di samping menghindarkan tuduhan-tuduhan yang dilancarkan oleh golongan orang-orang munafik. Meskipun demikian, Nabi Muhammad masih juga menerima kritik Allah seperti diketahui pada ayat dalam surat al-Ahzab tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 564, "width": 400, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tegasnya, ayat 67 ini mengancam orang-orang yang menyembunyikan amanat Allah sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:", "type": "Text" }, { "left": 342, "top": 579, "width": 148, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ُهللَّٱ ُىَُُُٓع ۡهَٚ َكِئ ََٰٓنُْٔأ ِتََٰتِكۡنٱ ِٙف ٌَُُِٕع َٰههنٱ ُىَُُُٓعۡهََٚٔ ٧٦٦", "type": "Picture" }, { "left": 135, "top": 608, "width": 378, "height": 46, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati” (Q.S. al-Baqarah 2 : 159)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 668, "width": 400, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejalan dengan ancaman Al-Qur‟an ini, Nabi Muhammad bersabda mengingatkan orang- orang yang menyembunyikan ilmu pengetahuan: “Barangsiapa ditanya tentang sesuatu ilmu pengetahuan lalu disembunyikannya, maka ia akan dikekang pada hari kiamat dengan kekangan dari api neraka” (H.R. Abu Daud, at-Tirmidzi dari Abu Hurairah).", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "151", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 399, "height": 32, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada akhir ayat ini ditegaskan, bahwa Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang- orang kafir yang mengganggu Nabi Muhammad dan pekerjaan mereka itu pastilah sia-sia karena Allah tetap melindungi Nabi-Nya dan tetap akan meninggikan kalimat-Nya. 11", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 150, "width": 400, "height": 78, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya, pada ayat 68 Allah memerintahkan kepada Muhammad supaya mengatakan kepada Ahli Kitab bahwa mereka itu tidak dapat dipandang sebagai orang yang beragama selagi mereka tidak menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan ajaran-ajaran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad yaitu Al-Qur‟an, karena kalau mereka menegakkan ajaran Taurat dan Injil, tentulah tidak ada golongan yang mereka musuhi dan mereka laknati. Jika ada orang lain yang mengganggu, tentulah mereka memberikan maaf bahkan mereka akan memberikan pipi kirinya ketika dipukul orang pada pipi kanannya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 231, "width": 400, "height": 124, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Mereka tidak akan berlomba dalam mempersiapkan senjata-senjata yang menghancurkan dunia demi keselamatan manusia di dunia. Untuk perdamaian itu tentulah mereka akan mengeluarkan kekayaan mereka. Tetapi kenyataannya bahwa tingkah laku mereka adalah sebaliknya tidak menunjukkan bahwa mereka itu orang yang berpegang kepada agama. Malah kebanyakan mereka bertambah kedurhakaan dan kekafiran terhadap sesuatu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad, yaitu Al-Qur‟an selaku kitab penyempurna agama Allah. Hal itu menggambarkan bahwa mereka tidak beriman sungguh-sungguh kepada Allah dan tidak beriman sungguh-sungguh kepada rasul-rasul. Tegasnya mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang baik yang dituntut oleh Kitab-kitab mereka. Jadi kebanyakan mereka itu hanya berpegang kepada adat istiadat yang buruk dan kefanatikan, karenanya mereka menolak Al-Qur‟an, secara sadar disebabkan mereka jauh dari ajaran agama mereka yang sebenarnya.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 357, "width": 400, "height": 124, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agama sebelum Muhammad merupakan dasar dari agama yang dibawa Nabi Muhammad, karena Islam merupakan penyempurna agama-agama sebelumnya. Oleh karena mereka melihat Al-Qur‟an dengan kacamata permusuhan dan kefanatikan, bertambah-tambahlah kefanatikan dan kedurhakaan mereka. Memang ada segolongan kecil dari mereka yang memelihara ajaran Tauhid, yang cinta kepada kebenaran; mereka inilah orang yang memandang al-Qur‟an dengan kesadaran, karena mereka meyakini bahwa Al-Qur‟an itu sebenarnya dari Tuhan mereka, dan bahwa Nabi yang Al-Qur‟an diturunkan kepadanya adalah Nabi yang terakhir yang tertulis dalam kitab-kitab mereka, sehingga mereka ini beriman kepada Muhammad seperti ulama-ulama Yahudi dan Najasyi dari kalangan Nasrani. Dan pada akhir ayat ini melarang Nabi Muhammad berduka cita terhadap orang-orang kafir yang tidak menyambut seruannya agar mereka beriman kepada Al- Qur‟an. 12", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 484, "width": 400, "height": 89, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat ini sekali lagi menekankan bahwa wahyu-wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW menambah kedurhakaan mereka. Betapa tidak bertambah dengki dan panas hati mereka, sedangkan mereka merasa diri mereka yang paling tahu tentang kitab suci, menilai Nabi Muhammad SAW dan orang-orang Arab sebagai ummiyin, yang boleh ditipu. 13 Akan tetapi, wahyu-wahyu yang diterima Nabi SAW dari saat ke saat membuka keburukan mereka satu demi satu dan membongkar rahasia yang mereka ingin tutup rapat. Maka, wajar jika setiap wahyu yang demikian itu kandungannya melahirkan lebih banyak lagi kedengkian serta menambah pelampauan batas dan kedurhakaan mereka. 14", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 606, "width": 128, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11 Depag RI, Op.Cit., h. 437-439", "type": "Picture" }, { "left": 149, "top": 628, "width": 77, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12 Ibid. , h. 439-440", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 650, "width": 400, "height": 73, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "13 “Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: \"tidak ada dosa bagi Kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata Dusta terhadap Allah, Padahal mereka mengetahui” (Q.S. al-Imran 3 : 75)", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 734, "width": 188, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "14 Muhammad Quraish Shihab, Op.Cit., h. 154", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "152", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 135, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada ayat 69 dari segi pengertiannya tidak ada perbedaannya dari ayat 62 Surah Al-Baqarah. Ia diulang kembali, dengan susunan yang berbeda. Sejalan dengan ayat sebelumnya yaitu ayat 62, yang memerintahkan kepada Muhammad supaya mengatakan kepada Ahli Kitab, bahwa mereka belum dipandang beragama selama mereka belum beriman kepada Allah dengan sesungguhnya dan mengamalkan tuntunan Taurat dan Injil serta ajaran Al-Qur‟an, maka pada ayat ini Allah menerangkan bahwa hal itu berlaku pada pengikut-pengikut semua rasul sebelum Muhammad, yaitu Yahudi, Nasrani dan Sabi‟in (bukan Yahudi dan Nasrani). Jika mereka menjalankan petunjuk-petunjuk agamanya sebelum terjadi perubahan oleh tangan mereka, tentulah mereka tidak khawatir pada hari kemudian, dan mereka yang menemui Nabi Muhammad tetapi menentangnya atau pura-pura beriman, manakala mereka itu bertobat dan beramal saleh, tentulah mereka tidak khawatir pada hari kemudian, karena seseorang itu tidak ada kelebihannya kecuali jika ia beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian serta beramal saleh.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 254, "width": 400, "height": 124, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manusia mempunyai dua macam kekuatan: pertama, kekuatan di bidang teori, dan kedua, kekuatan di bidang praktek dan amaliah. Kekuatan di bidang teori barulah mencapai kesempurnaannya jika manusia itu mempunyai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan manusia baru mencapai kesempurnaan, jika sampai pada pengetahuan tentang sesuatu yang paling mulia, yaitu Allah Tuhan Yang Maha Esa dan Mahakuasa membangkitkan dan menghimpun manusia di padang Mahsyar. Dengan demikian pengetahuan yang paling mulia adalah keimanan kepada Allah dan hari kemudian. Amal kebaikan yang paling mulia adalah berbakti kepada Allah dan berusaha menyampaikan hal-hal yang bermanfaat kepada manusia. Jadi, orang-orang yang menghadap Allah dengan keimanan dan amalan-amalan seperti ini tentulah dia tidak akan khawatir sedikit pun terhadap huru-hara dan bencana hari kiamat, dan mereka tidak bersedih hati terhadap nikmat dunia yang tidak pernah mereka rasakan ketika hidup di dunia. 15", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 380, "width": 400, "height": 67, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemudian, ayat 70 menerangkan bahwa Allah mengambil janji dari Bani Israil, yaitu berupa ikrar mereka untuk beriman kepada Allah dan mengamalkan isi Taurat selaku syariah yang diturunkan Allah kepada mereka. Untuk memberikan penjelasan isi kitab tersebut, Allah mengutus rasul-rasul-Nya 16 kepada mereka. Tetapi setiap kali datang kepada mereka seorang rasul yang membawa petunjuk yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, mereka perlakukan rasul itu dengan perlakuan yang sangat keji.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 449, "width": 400, "height": 44, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Segolongan mereka mendustakan rasul dan sebagian mereka menganiaya dan membunuh rasul. Hal itu menunjukkan betapa jahatnya tingkah laku mereka sehingga petunjuk yang dibawa oleh rasul tidak sedikit pun berkesan di hati mereka, malahan kekufuran dan kezaliman mereka yang semakin bertambah-tambah. 17", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 495, "width": 400, "height": 101, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya, ayat 71 menerangkan bahwa orang-orang Yahudi itu tidak menduga bahwa Allah akan memberikan cobaan yang maha berat disebabkan perbuatan mereka yang sangat keji dan kekejaman yang melampaui batas, karena mereka menganggap bahwa mereka adalah anak Allah dan kekasih-Nya, karenanya mereka menganggap bebas dari azab Allah. Mereka seolah-olah buta akan kenyataan-kenyataan yang menunjukkan siksaan-siksaan Allah terhadap umat yang membuat kerusakan dan kezaliman. Mereka seolah-olah tuli akan ajaran-ajaran dan petunjuk- petunjuk yang penuh mengandung ancaman-ancaman Allah; yaitu siksa terhadap orang-orang yang membatalkan janji-janji yang telah diikrarkan karena mengikuti selera untuk berbuat kezaliman.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 599, "width": 400, "height": 55, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut sejarah, ketika bangsa Babilonia berada di bawah kekuasaan Nebukadnezar sekitar tahun 586 SM menaklukkan bangsa Yahudi, mereka menghancurkan Kuil Sulaiman di Baitulmakdis, merampas harta benda dan memperkosa wanita. Setelah orang-orang Yahudi kembali ke ajaran Taurat dan bertobat kepada Allah, barulah Allah memberikan pertolongan kepada mereka untuk melepaskan diri dari kekejaman bangsa Babilonia. Tetapi setelah", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 677, "width": 110, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "15 Depag RI, Op.Cit., h. 440", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 699, "width": 400, "height": 24, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16 Seperti Yusya’ Ibn Nun, Hazqiyal, Daud, Musa dan Isa AS. Lih. Muhammad Quraish Shihab, Op.Cit., h. 158", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 734, "width": 128, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "17 Depag RI, Op.Cit., h. 440-441", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "153", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 78, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penglihatan mereka buta terhadap peringatan, dan telingan mereka tuli terhadap petunjuk-petunjuk Allah, mereka kembali berbuat kezaliman membunuh rasul-rasul, maka datanglah lagi cobaan Allah, yaitu mereka secara silih berganti dikuasai oleh kerajaan Romawi. Memang yang berbuat kejahatan tidaklah semua orang Yahudi dengan adanya kenyataan segolongan kecil dari mereka yang berbuat baik, tetapi sudah menjadi sunnatullah bahwa cobaan Tuhan itu menimpa secara merata kepada seluruh umat akibat perbuatan golongan yang zalim. Allah sudah memperingatkan dalam firman-Nya:", "type": "Text" }, { "left": 260, "top": 194, "width": 89, "height": 12, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ِةبَقِع ۡنٱ ُذِٚذَش َ هللَّٱ هٌَأ ْإًَُٓه ۡعٱَٔ", "type": "Table" }, { "left": 249, "top": 189, "width": 240, "height": 18, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ٞۖٗخهصٓبَخ ۡىُكُِي ْإًَُهَظ ٍَِٚزهنٱ هٍَجِٛصُت هلَ ٗخَُۡتِف ْإُقهتٱَٔ ٥٦", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 206, "width": 400, "height": 91, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya” (Q.S. Al-Anfal 8 : 25) Selanjutnya akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah Maha Melihat tindakan atau kelakuan orang Yahudi terhadap Nabi Muhammad, baik tipu daya maupun berupa pengerahan segenap kabilah-kabilah untuk bersatu menyerang Nabi Muhammad, karena dorongan nafsu jahat mereka yang telah membuat mereka buta, ketika dikemukakan bukti-bukti kebenaran oleh Nabi Muhammad selaku Nabi penutup semua nabi. 18", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 300, "width": 400, "height": 101, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di samping itu, penutup ayat ini juga mengisyaratkan bahwa Allah tidak seperti makhluk yang seringkali tertipu oleh nama besar dan kehormatan semu yang disandang seseorang atau satu bangsa. Allah tidak demikian, Dia Maha Mengetahui seluk beluk dan rincian apapun yang dilakukan oleh makhluk-Nya. Kata bashir (Maha Melihat) terambil dari akar kata bashara, sedangkan kata yang tersusun dari huruf-huruf ba, shad dan ra’, pada dasarnya mengandung makna ilmu atau pengetahuan tentang sesuatu. Karena itu, sebagaian ulama menyatakan sifat Maha Mendengar dan Melihat Allah adalah dua sifat yang identik dengan ilmu. Allah Maha Melihat itu adalah Dia yang menyaksikan segala sesuatu lahir dan batinnya, besar dan kecilnya, sehingga apa yang tersembunyi di bawah dasar lautan pun dijangkau-Nya. 19", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 415, "width": 106, "height": 9, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Analisis Pendidikan", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 426, "width": 400, "height": 78, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan analisa, penulis mencoba membagi surat al-Maidah ayat 64-71 tersebut menjadi dua bagian, pertama, pada ayat antara 64-66, umumnya bertutur tentang kisah orang-orang Yahudi yang memperoleh kutukan atau laknat dari Allah akibat ucapan buruk yang lahir dari kedengkian dan kebencian terhadap Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat tersebut sesungghunya mengisahkan bahwa tidaklah benar tuduhan orang Yahudi yang mengatakan bahwa tangan Allah terbelenggu, justru sebaliknya tangan Allah ini terbuka, karena telah melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh hamba-Nya, baik yang kafir maupun yang mukmin.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 507, "width": 400, "height": 43, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemaparan tersebut dalam konteks pendidikan memberikan gambaran bahwa, kisah sebagaimana tersebut di atas bisa dijadikan contoh dari metode pendidikan. Allah menggunakan cerita atau pun kisah; cerita sejarah faktual yang menampilkan suatu contoh kehhidupan manusia yang dimaksudkan agar manusia bisa berpikir dan mengambil pelajaran dari kisah tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 553, "width": 400, "height": 66, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut bahasa Arab, kata kisah atau cerita adalah qishah bentuk jamaknya adalah qhashas , yang berarti kisah atau cerita, 20 sedangkan dalam bahasa Inggris adalah story, tale, dan narrative yang berarti pula cerita. 21 Dengan demikian metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menceritakan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal, yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang lain baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode kisah yang disampaikan", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 643, "width": 77, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "18 Ibid., h. 441-442", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 665, "width": 188, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "19 Muhammad Quraish Shihab, Op.Cit., h. 160", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 687, "width": 400, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "20 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan Pentafsir Al-Qur’an, 1973), h. 343", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 721, "width": 400, "height": 24, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "21 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1983), h. 135", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "154", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 399, "height": 20, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "merupakan salah satu metode pendidikan yang masyur dan terbaik, sebab kisah itu mampu menyentuh jiwa jika didasarkan oleh ketulusan hati yang mendalam. 22", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 139, "width": 400, "height": 112, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di jelaskan dalam pendidikan Islam bagi anak pelaksanaan metode kisah tidak akan terlepas dari pertimbangan sebagai berikut : 1). Tingkat Perkembangan Anak. Pelajaran yang disampaikan kepada anak hendaknya menyesuaikan kemampuan anak, sebab hal ini menjadi bahan pertimbangan apakah anak dapat menangkap apa yang akan diceritakan atau tidak. Bila anak dapat menangkap apa yang disampaikan, salah satunya berarti materi yang disampaikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Untuk menerapkan metode ini, diharapkan pendidik mengetahui tingkat perkembangan anak, yang dalam hal ini dapat diketahui melalui dari tingkat usia atau kemampuan anak. Dalam psikologi pendidikan dijelaskan tentang tingkat perkembangan dan beberapa bobot materi yang akan disampaikan, khususnya yang berkaitan dengan materi pendidikan agama. 23", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 254, "width": 399, "height": 78, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemudian, 2). Tujuan yang hendak dicapai. Metode kisah atau cerita sangat efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan Islam sebab dalam cerita memberikan kisah pelajaran kepada anak didik untuk senantiasa berfikir mengekspresikan sikap, serta terampil berperilaku sesuai dengan kandungan yang diharapkan oleh isi cerita atau kisah. Tujuan metode kisah pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, yang perwujudannya sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh Rasulullah yang di antaranya berkaitan dengan masalah akidah, ibadah dan masalah muamalah. 24", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 334, "width": 400, "height": 55, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut Moeslichatoen manfaat metode kisah di antaranya sebagai berikut : a). Mengkomunikasikan nilai-nilai budaya. b). Mengkomunikasikan nilai-nilai sosial. c). Mengkomunikasikan nilai-nilai keagamaan. d). Menanamkan etos kerja, etos waktu, etos alam. e). Membantu mengembangkan fantasi anak. f). Membantu mengembangkan dimensi kognitif anak. g). Membantu mengembangkan dimensi bahasa anak. 25", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 392, "width": 400, "height": 66, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya 3). Materi yang disampaikan. Materi atau bahan pelajaran yang harus disampaikan oleh guru kepada anak didik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang diinginkan, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik harus sesuai dengan ajaran Islam. Guru harus pandai-pandai menyampaikan materi dengan baik sesuai dengan taraf perkembangan anak, meskipun dalam hal ini tidak terlepas pula dari peran serta guru, orang tua, dan masyarakat, juga metode yang digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 461, "width": 400, "height": 135, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di antara materi yang perlu diterapkan dengan metode kisah adalah materi yang berkaitan dengan masalah akidah, misalnya larangan menyekutukan Allah, materi yang berkaitan dengan masalah ibadah, misalnya shalat, zakat dan puasa, kemudian materi yang berkaitan dengan masalah muamalah, misalnya larangan riba dan serta materi yang berkaitan dengan peristiwa- peristiwa yang ada dalam Al-Qur‟an seperti kisah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan lain sebagainya, yang banyak memberikan teladan dan pelajaran hidup dalam rangka pengamalan ajaran agama. Sedangkan mengenai materi pelajaran dan metode pengajaran yang sesuai merupakan faktor penting dalam keterbukaan dan kesediaan anak untuk belajar. Cukuplah bahwa penggunaan kata-kata sukar dan samar dalam mengajar anak didik membaca dan menulis atau menggunakan metode yang gersang dalam mengajar, akan memalingkan anak dari materi pelajaran, serta menimbulkan kebosanan dalam diri mereka. Lain halnya jika diajarkan kepada mereka kata-kata yang biasa dan tepat melalui penyampaian materi dengan metode kisah. 26", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 611, "width": 400, "height": 24, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "22 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam , (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 160", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 645, "width": 364, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "23 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan; Landasan Kerja Pemimpin", "type": "Table" }, { "left": 113, "top": 658, "width": 217, "height": 9, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 177-180", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 678, "width": 400, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "24 Ali Syawakh Ishaq, Metodologi Pendidikan Al-Qur’an dan Sunnah, Terj. Asmu‟i Saliha Zakhsyari, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1995), h. 89", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 711, "width": 400, "height": 22, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "25 Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 26-27.", "type": "List item" }, { "left": 149, "top": 744, "width": 311, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "26 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru , (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h. 25.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "155", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 400, "height": 112, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemudian yang 4). Keterampilan guru. Sebagaimana tujuan di atas terutama dalam rangka memberikan pengalaman belajar dan untuk mencapai tujuan pengajaran, misalnya tentang pemberian informasi atau menanamkan nilai-nilai moral, nilai-nilai sosial dan nilai-nilai keagamaan, guru harus pandai-pandai mengaitkan materi yang telah dipilih. Tema tersebut harus ada kedekatannya dengan kehidupan anak dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Tema juga harus menarik dan memikat perhatian anak. Sedangkan 5). Sarana yang dipakai. Dalam bercerita, maka sarana yang dipakai seharusnya disesuaikan dengan bentuk atau kisah cerita yang dituturkan guru. Pada dasarnya ada tiga sarana yang bisa digunakan guru dalam hal ini yaitu bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar, bercerita dengan membaca buku atau majalah dan bercerita dengan menggunakan papan flannel. 27", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 231, "width": 400, "height": 112, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya pada bagian yang kedua, pada ayat 67-71 secara garis besar bercerita tentang kewajiban Rasulullah SAW dalam menyampaikan agama Islam, terutama pada ayat 67 yang menjelaskan secara gamblang tentang kewajiban tersebut. Dalam konteks pendidikan, Kata baligh pada ayat ini, menurut bahasa Arab artinya sampai, mengenai sasaran, atau mencapai tujuan. Kata ini dalam bahasa Arab itu merupakan pernyataan yang sangat jelas apalagi bentuknya fi’il amr . Dalam tafsir al-Jalalin lafadz baligh terselip kandungan makna yakni seluruhnya. 28 Berarti Nabi harus menyampaikan secara keseluruhan yang telah diterima dari Allah SWT. Tidak boleh ada yang disembunyikan sedikitpun dari Nabi. 29 Dalam Tafsir Ibnu Katsir juga dijelaskan bahwa makna baligh dalam surat Al-Maidah merupakan fiil amr yang terkandung makna untuk menyampaikan seluruh yang diterima dari Allah SWT. 30", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 346, "width": 400, "height": 78, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bila dikaitkan dengan qawl (ucapan), kata baligh berarti fasih, jelas maknanya, terang, tepat mengungkapkan apa yang dikehendaki. Karena itu prinsip qaulan balighan dapat diterjemahkan sebagai prinsip komunikasi yang effektif. Komunikasi yang efektif dan efisien dapat diperoleh bila memperhatikan pertama , bila dalam pendidikan menyesuaikan pembicaranya dengan sifat khalayak. Istilah al-Quran fii anfusihiim , artinya penyampaian dengan “bahasa” masyarakat setempat. Hal yang kedua agar komunikasi dalam proses pembelajaran dapat diterima peserta didik manakala komunikator menyentuh otak atau akal juga hatinya sekaligus. 31", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 426, "width": 400, "height": 78, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemampuan bicara berarti kemampuan berkomunikasi. Berkomunikasi adalah sesuatu yang dihajatkan di hampir setiap kegiatan manusia. Dalam sebuah penelitian telah dibuktikan, hampir 75 % sejak bangun dari tidur manusia berada dalam kegiatan komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat membentuk saling pengertian dan menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan, dan melestarikan peradaban. Tetapi, dengan komunikasi kita juga dapat menumbuhsuburkan perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan kebencian, merintangi kemajuan, dan menghambat pemikiran.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 507, "width": 400, "height": 32, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kenyataan ini sekaligus memberi gambaran betapa kegiatan komunikasi bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh setiap manusia. Anggapan ini barangkali didasarkan atas dasar asumsi bahwa komunikasi merupakan suatu yang lumrah dan alamiah yang tidak perlu dipermasalahkan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 559, "width": 400, "height": 36, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "27 Admin, Pelaksanaan Metode Kisah dalam Proses Pendidikan Islam, http://www.perkuliahan.com/makalah-metode-kisah-dalam-pendidikan-islam/ , diakses tanggal 18 Januari 2014", "type": "List item" }, { "left": 113, "top": 606, "width": 400, "height": 73, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "28 Al-Imamul Jalalain, Tafsir Al-Qur’an al-Adzim , ( Indonesia: Maktabah Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tt), h. 104. Kitab tafsir ini terkenal dengan nama tafsir “Jalalain”, artinya dua Jalal. Yang dimaksud dengan dua Jalal adalah nama tokoh ilmuwan Islam dalam bidang tafsir yaitu Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Mahalli dan Jalaluddin Abdurahaman ibn Abi Bakr Asy-Syuyuti. Di pesantren kitab tafsir ini menjadi salah satu kitab tafsir wajib yang harus dipelajari bagi setiap santri ( menjadi kontens kurikulumnya pesantren)", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 689, "width": 29, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "29 Ibid .", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 711, "width": 211, "height": 12, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "30 Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katstir ( CD. Holly Qur,an )", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 734, "width": 269, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "31 Jalaludin Rahmat, Islam Aktual , (Bandunng : Mizan, 1992), h. 78", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "156", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 399, "height": 43, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sedemikian lumrahnya, sehingga seseorang cenderung tidak melihat kompleksitasnya atau tidak menyadari bahwa dirinya sebenarnya berkekurangan atau tidak berkompeten dalam kegiatan pribadi yang paling pokok ini. Dengan demikian, berkomunikasi secara efektif sebenarnya merupakan suatu perbuatan yang paling sukar dan kompleks yang pernah dilakukan seseorang.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 162, "width": 400, "height": 112, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk itu, demi terciptanya suasana kehidupan yang harmonis antar anggota masyarakat, maka harus dikembangkan bentuk-bentuk komunikasi yang beradab, yang digambarkan oleh Jalaluddin Rahmat, yaitu sebuah bentuk komunikasi di mana sang komunikator akan menghargai apa yang mereka hargai; ia berempati dan berusaha memahami realitas dari perspektif mereka. Pengetahuannya tentang khalayak bukanlah untuk menipu, tetapi untuk memahami mereka, dan bernegosiasi dengan mereka, serta bersama-sama saling memuliakan kemanusiaannya. Adapun gambaran kebalikannya yaitu apabila sang komunikator menjadikan pihak lain sebagai obyek; ia hanya menuntut agar orang lain bisa memahami pendapatnya; sementara itu, ia sendiri tidak bisa menghormati pendapat orang lain. Dalam komunikasi bentuk kedua ini, bukan saja ia telah mendehumanisasikan mereka, tetapi juga dirinya sendiri. 32", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 277, "width": 400, "height": 43, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di paparkan dalam Al-Qur‟an sendiri banyak memuat istilah-istilah gaya komunikasi sebagai salah satu metode pendidikan. Istilah-istilah tersebut adalah Qaulan Sadidan (Q.S. 4 : 9), 33 Qaulan Maysuran (Q.S. 17 : 28), 34 Qaulan Layinan (Q.S. 20 : 44), 35 Qaulan Kariman (Q.S. 17 : 23), 36 Qaulan Mau’rufan (Q.S. 4 : 5) 37 dan istilah Qaulan Balighon (Q.S. 4 : 63). 38", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 323, "width": 400, "height": 101, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendidikan, seperti diketahui, bukanlah bersifat indokrinasi atau propaganda, akan tetapi, suatu proses yang bersifat komunikatif. Dalam hal ini, bisa digunakan prinsip-prinsip qaul maisur , yaitu segala bentuk perkataan yang baik, lembut, dan melegakan; menjawab dengan cara yang sangat baik, benar dan tidak mengada-ada; mengucapkan dengan cara yang wajar. Semakin bertambah umur, maka metode yang digunakan tentu saja berbeda ketika masih anak-anak. Namun, secara prinsip tetap sama, yaitu melahirkan generasi yang berkaraker. Misalnya, pada saat sudah dewasa, maka yang diterapkan adalah prinsip-prinsip qaul sadida , yang di antaranya adalah tepat sasaran dan logis, memiliki kesesuaian antara apa yang ada di dalam hati dengan yang diucapkan.", "type": "Text" }, { "left": 149, "top": 444, "width": 48, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "32 Ibid. , h. 63", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 465, "width": 400, "height": 46, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "33 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (Q.S. an-Nisa‟ 4 : 9)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 521, "width": 400, "height": 23, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "34 “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas” (Q.S. al-Isra‟17 : 28)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 554, "width": 400, "height": 23, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "35 “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut\" (Q.S. Thaahaa 20 : 44)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 587, "width": 400, "height": 57, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "36 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali- kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan \"ah\" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (Q.S. al-Isra‟ 17 : 23)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 655, "width": 400, "height": 45, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "37 “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik” (Q.S. an-Nisa‟ 4 : 5)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 711, "width": 400, "height": 34, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "38 “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka” (Q.S. an-Nisa‟ 4 : 63)", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "157", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 399, "height": 112, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di sini proses komunikasi pendidikan Islam tidak hanya dipahami sebagai proses transfer pengetahuan yang bersifat satu arah; akan tetapi, harus ada upaya yang sungguh-sungguh dari pihak pendidik/guru, sebagai komunikator, untuk mampu memberikan keteladan yang baik, sebagai upaya bermeta-komunikasi. Juga kedua orang tuanya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Bahkan, secara naluriah, seorang anak sangat senang dan bangga jika bisa meneladani kedua orang tuanya. Ketidaksempurnaan proses komunikasi pendidikan Islam terjadi, misalnya hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran yang berbasis kompetensi tetapi tidak menanamkan nilai-nilai berbasis karakter atau akhlak. Bahkan, hal ini bisa dianggap sebagai bentuk kriminalitas pendidikan. Faktor kegagalan guru/orang tua dalam proses pendidikan, antara lain, disebabkan kegagalan membangun komunikasi yang beradab tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 231, "width": 400, "height": 55, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk itu, dengan gaya komunikasi seperti disebutkan di atas melalui pendidikan Islam, kita dapat membentuk saling pengertian dan menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan, dan melestarikan peradaban. Tetapi, dengan komunikasi kita juga dapat menumbuhsuburkan perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan kebencian, merintangi kemajuan, dan menghambat pemikiran.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 298, "width": 70, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 320, "width": 400, "height": 124, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Al-Qur‟an surat al-Maidah ayat 64-71, secara umum membahas dua hal penting, yakni pertama, kisah orang-orang Yahudi yang memperoleh kutukan atau laknat dari Allah akibat ucapan buruk yang lahir dari kedengkian dan kebencian terhadap Nabi Muhammad SAW. Kedua, kewajiban Rasulullah SAW dalam menyampaikan agama Islam. Dua hal ini, jika dikaitkan dalam konteks pendidikan Islam, maka tersirat adanya pesan pendidikan Islam berupa sebuah metode pendidikan yang berupa metode kisah dalam satu sisi, dan pada sisi yang lain menggambarkan tentang petunjuk komunikasi. Metode kisah atau pun komunikasi yang efektif merupakan dua hal yang cukup penting dalam mengejawantahkan sebuah proses pendidikan Islam. Dengan demikian, secara umum Al-Qur‟an, khususnya surat al-Maidah ayat 64-71 dapat dijadikan sebagai petunjuk penafsiran tafsir sosial kependidikan.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 456, "width": 400, "height": 101, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat-ayat tersebut dalam konteks pendidikan memberikan gambaran bahwa, kisah sebagaimana tersebut pada surat al-Maidah ayat 64-66 bisa dijadikan contoh dari metode pendidikan. Allah menggunakan cerita atau pun kisah kutukan terhadap orang-orang Yahudi; cerita sejarah faktual yang menampilkan suatu contoh kehidupan manusia yang dimaksudkan agar manusia bisa berpikir dan mengambil pelajaran dari kisah tersebut, sehingga dapat terhindar dari kemurkaan Allah SWT, seperti yang dialami orang-orang Yahudi tersebut. Pada konteks pendidikan Islam, penuturan kisah ini dapat dijadikan sebagai metode dalam proses pendidikan Islam. Karena metode kisah merupakan salah satu metode pendidikan yang masyur dan terbaik, sebab kisah itu mampu menyentuh jiwa jika didasarkan oleh ketulusan hati yang mendalam.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 570, "width": 400, "height": 78, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kemudian, pada surat al-Maidah ayat 67-71 menceritakan tentang kewajiban Rasulullah SAW dalam menyampaikan agama Islam, terutama pada ayat 67 yang menjelaskan secara jelas tentang kewajiban tersebut. Dalam konteks pendidikan Islam, penyampaian pesan agama Islam tersebut setidaknya memperhatikan pertama , bila dalam pendidikan menyesuaikan pembicaranya dengan sifat khalayak. Istilah Al-Quran fii anfusihiim , artinya penyampaian dengan “bahasa” masyarakat setempat. Hal yang kedua agar gaya komunikasi dalam proses pembelajaran dapat diterima peserta didik manakala komunikator menyentuh otak atau akal juga hatinya sekaligus", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 678, "width": 60, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REFERENSI", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 699, "width": 374, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam , Jakarta, Ciputat Pers, 2002", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 721, "width": 126, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Al-Qur‟an dan Terjemahannya", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 742, "width": 274, "height": 9, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daradjat, Zakiah, Kepribadian Guru , Jakarta, Bulan Bintang, 1982", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 35, "width": 118, "height": 13, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal TARBAWY", "type": "Section header" }, { "left": 113, "top": 54, "width": 119, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Pendidikan Islam", "type": "Section header" }, { "left": 492, "top": 784, "width": 21, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "158", "type": "Page footer" }, { "left": 410, "top": 38, "width": 153, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 4 Nomor 1, Juni 2017", "type": "Page header" }, { "left": 334, "top": 54, "width": 226, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akses Online: http:// jurnal.lp2msasbabel.ac.id", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 116, "width": 314, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Depag RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jilid 2 Juz 4,5,6 Jakarta, Depag RI, 2009", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 137, "width": 357, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Echols, John M., dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, Gramedia, 1983", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 157, "width": 400, "height": 22, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ishaq, Ali Syawakh, Metodologi Pendidikan Al-Qur’an dan Sunnah, Terj. Asmu‟i Saliha Zakhsyari, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 1995", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 192, "width": 397, "height": 20, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jalalain, Al-Imamul, Tafsir Al-Qur’an al-Adzim , Indonesia, Maktabah Dar Ihya al-Kutub al- Arabiyah, tt", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 225, "width": 210, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Katsir, Ibnu, Tafsir Ibnu Katstir, CD. Holly Qur,an", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 246, "width": 400, "height": 21, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Langgulung, Hasan, Tujuan Pendidikan dalam Islam, Diktat, Fakultas PPs IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, t.t.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 279, "width": 359, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta, Rineka Cipta, 1999", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 301, "width": 351, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nata, Abuddin, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2014", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 322, "width": 233, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahmat, Jalaludin, Islam Aktual , Bandunng, Mizan, 1992", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 344, "width": 400, "height": 20, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Shihab, Muhammad Quraish, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Vol. 3, Jakarta, Lentera Hati, 2002", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 377, "width": 400, "height": 20, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan; Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1998", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 410, "width": 326, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suryosubrata B., Beberapa Aspek Dasar Pendidikan, Jakarta, Bina Aksara, 1983", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 431, "width": 399, "height": 21, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yunus, Mahmud, Kamus Arab Indonesia, Jakarta, Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan Pentafsir Al-Qur‟an, 1973", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 464, "width": 340, "height": 9, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wehr, Hans, A Dictionary of Modern Written Arabic, Beirut, Librarydu Liban, 1974", "type": "Text" } ]
1008946e-bfb7-bc3b-324d-a519352b1642
http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/biomedika/article/download/745/641
[ { "left": 85, "top": 57, "width": 147, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "JURNAL BIOMEDIKA", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 72, "width": 248, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 13 No. 01 March 2020 P-ISSN: 1979 - 035X (printed) & E-ISSN: 2302 – 1306 (online) DOI: https://doi.org/10.31001/biomedika.v13i1.745", "type": "Text" }, { "left": 163, "top": 735, "width": 229, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "\"Jurnal Biomedika\" is an open access article under the CC BY-SA license Homepage: www.biomedika.setiabudi.ac.id", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 148, "width": 416, "height": 16, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The Effect of Seaweed Combination on the Extract of Robusta Coffee", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 163, "width": 404, "height": 17, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "( Coffea robusta) Waste Extract in Producing Facial Mask Products", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 196, "width": 431, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muhammad Ridwan Harahap*, Nizar Mauliza, Anjar Purba Asmara, Elsa Citra Lestari, Winda Afriani", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 223, "width": 394, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Department of Chemistry, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Lorong Ibnu Sina No.2, Kopelma Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 268, "width": 316, "height": 47, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ARTICLE INFO ABSTRACT Article History: Received: November, 2019", "type": "Table" }, { "left": 91, "top": 315, "width": 81, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Revise: June, 2020 Accepted: July, 2020", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 447, "width": 104, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: alginate; seaweed; robusta; Aceh", "type": "Text" }, { "left": 211, "top": 281, "width": 332, "height": 260, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Aceh is one of the biggest coffee producers in Indonesia’s province. The coffee farmers separate the coffee beans with the flesh of the fruit for processing the seeds, while the coffee fruit is considered as waste used as animal feed. Based on existing research, the coffee flesh produced contains polyphenol compounds as antibacterial. A very promising sea product from Aceh is seaweed. Brown seaweed ( Sargassum sp .) is very common in the west coast of Aceh province. One of the derivatives is alginate. In this study, a combination of polyphenols extracts from coffee flesh and alginates from seaweed Sargassum sp. used as a basic ingredient in making face masks. Tests on organoleptic observations, pH testing, testing time of dried preparations, and testing of bacterial activity have been carried out in this study. In addition, variations in the mixture preparation based on the particle size of alginate powder have also been carried out in this study. The results obtained indicate that the yield produced from coffee fruit extracts is 5.86%, the highest yield of alginate is by potassium carbonate of 40.77%, the acidity of the combination is 4.5 - 6.5. For preparations, drying time has an average estimated time of approximately 6 minutes. Bacterial activity test showed that K 2 CO 3 extracting agent concentration of 2% was strong against bacterial growth with a clean area of 14 mm. With these results, it can be seen the combination is able to inhibit the rate of bacterial growth, so it is recommended for alternative ingredients in the manufacture of cosmetics pharmaceutical industry masks.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 652, "width": 98, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "*Corresponding author:", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 674, "width": 244, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Muhammad Ridwan Harahap Department of Chemistry, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 57, "width": 70, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "16 | Harahap et al.", "type": "Table" }, { "left": 350, "top": 57, "width": 177, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Biomedika 13 (1) March 2020, pp. 15-22", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 99, "width": 97, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 114, "width": 215, "height": 197, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Aceh Province is a province located in the western part of Indonesia. One of the commodities from Aceh province is the coffee producer. Famous coffee from Aceh is Robusta (Coffea robusta) and Arabica (Coffea Arabic) types (Badan Pusat Statistik, 2010). In line with the habits of the Acehnese people who love to drink coffee both in the morning and at night, so the production of coffee plants continues to increase in Aceh. In the other coffee-producing regions applying coffee, cultivation has made a trend as a beverage that is able to accommodate local commodities both in the types of variants and their serving techniques (Ridwansyah, 2003).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 313, "width": 215, "height": 197, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Research shows that the skin of coffee fruits and minerals can increase the growth of coffee seeds effectively and increase plant growth and increase the effectiveness of inorganic fertilizers when combined (Pujiyanto, 2007). And the other research shows that coffee can protect against skin cancer in women. The results obtained showed that more than 67,000 women enrolled in the study carried out routine activities by drinking more than four cups of coffee per day, which was associated with a 25 percent reduced risk of endometrial cancer. Women who drink two to three cups per day reduce their risk by 7 percent (Harmandini, 2009; Edward, 2011).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 512, "width": 215, "height": 197, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Coffee bean extract containing antioxidants contained caffeine compounds and polyphenols (Harahap, 2017). Polyphenols are an aromatic phenolic group that serves as a barrier to free radicals in the human body while caffeine is a secondary metabolite compound that acts as a stimulant for the human body by providing a calming effect for people who consume them routinely. (Esquivel, 2010; Ferrazzano, 2011; Widyotomo, 2007). Polyphenols in coffee extracts also function as inhibitors of bacterial growth and proliferation, which tend to have negative effects on humans such as E.coli (Fardiaz, 1995; Widyotomo, 2006).", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 711, "width": 215, "height": 41, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The Province of Aceh also has extraordinary marine potential. One such potential is the seaweed Sargassum sp (Harahap, 2018). Green", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 99, "width": 216, "height": 155, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "seaweed is one of the agar-producing seaweed or agarophytes (Anton, 2017). Sargassum sp. contributed the most compared to other types and the fastest to reproduce (Suparmi & Sahri, 2009). The main function of agar is as a stabilizing agent, stabilizer, emulsifier, filler, purifier, gel maker, and others. Some industries also make use of the nature of the gel's ability of agar as the food, pharmaceutical, cosmetics, skin, photography and as a medium for bacterial propagation (Rahmadi, Pangestuti, & Salim, 2009).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 256, "width": 215, "height": 211, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Alginate is the main component in the class of brown algae ( Phaeophyceae ) and is an important compound in the cell walls of these plant species. When viewed from the chemical aspect, alginate is a pure polymer of uronic acid arranged in the form of a straight line based on its structure. Alginate has mannopyranosil uronic monomers and gulopyranosyl uronic acid. Heteropolymer compounds that combine from these monomers will form alginate compounds. Alginate is used as an additive, emulsion and stabilizer in the food, medicine and cosmetics industries. This compound is better known as the salt of alginic acid which is most often found in the form of sodium alginate (Prasetyaningrum, 2002).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 469, "width": 215, "height": 84, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on these data, researchers are interested in conducting research by utilizing waste coffee fruit into cosmetics face masks halal products by doing a combination of Robusta coffee extract ( Coffea robusta ) with seaweed Sargassum sp from Aceh.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 583, "width": 156, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "MATERIALS AND METHODS", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 604, "width": 49, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Materials", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 624, "width": 215, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The materials used in this study were a glass device (Pyrex®), pH meter, universal pH indicator, mesh size sieve and FTIR Frontier. At the same time, the materials used such as aquades, HCl p.a., NaOH pellets, methanol, HPMC, Na 2 CO 3 , K 2 CO 3 , cultures of Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 57, "width": 454, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The Effect of Seaweed Combination on the Extract of Robusta Coffee … Ridwan et al. | 17", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 99, "width": 215, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Extraction and separation of polyphenols from coffee bean skins", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 128, "width": 215, "height": 126, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Coffee bean skin waste consisting of pulp (mesocarp), skin (exocarp), mucilage and parchment (endocarp). The waste is then dried and then mashed to obtain a fine particle size. Eight hundred grams of finely ground coffee bean skin is extracted with methanol for approximately 3 days. The extract was then concentrated with a rotary evaporator so that a concentrated extract was obtained.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 261, "width": 218, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Brown seaweed ( Sargassum sp) preparation as a filler", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 290, "width": 215, "height": 41, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Brown seaweed ( Sargassum sp ) is dried and cleaned then cut into small sizes. After being small size then dried in the sun until completely dry.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 99, "width": 216, "height": 84, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pieces of brown seaweed ( Sargassum sp ) are then extracted into alginate. The dried alginate is then ground into a fine powder and then sieved with a size of 20 mesh, 30 mesh and 40 mesh according to the preparation of the mask according to Indonesian National Standard No. 16-6070-1999.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 191, "width": 194, "height": 26, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A combination of coffee fruit extract with brown seaweed ( Sargassum sp) powder", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 219, "width": 215, "height": 98, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "A total of 10 ml of Robusta coffee fruit extract 3% mixed with 1 gram of hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) was stirred until homogeneous. After that, 10 grams of brown seaweed ( Sargassum sp ) was added the same thing is done for each particle size of brown seaweed powder ( Sargassum sp ) according to the Table 1.", "type": "Text" }, { "left": 101, "top": 345, "width": 395, "height": 81, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 1. Variations in the combination of ingredients for making face masks No Ingredient F1 (%) F2 (%) F3 (%) 1 Robusta Coffee Fruit Extract 3% 10 10 10 2 HPMC 1 1 1 3 Brown seaweed ( Sargassum sp ) powder 20 mesh 10 - - 4 Brown seaweed ( Sargassum sp ) powder 30 mesh - 10 - 5 Brown seaweed ( Sargassum sp ) powder 40 mesh - - 10", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 445, "width": 46, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "FTIR test", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 460, "width": 215, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The extract combination that has been obtained will be tested using the FTIR instrument to determine the active functional groups before mixing and after mixing plays a role in inhibiting bacteria.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 557, "width": 156, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluation of Mask Preparations", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 577, "width": 129, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Organoleptic Observations", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 597, "width": 215, "height": 69, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Organoleptic testing of the sample is done by observing changes in the shape, odor and color of the preparation done visually after making the base material. Preparations are usually clear with solid consistency.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 674, "width": 54, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PH testing", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 695, "width": 215, "height": 54, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "PH testing is done using universal pH sticks dipped in samples that have been dissolved in distilled water. The color changes in the universal pH are then matched with the range of universal", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 445, "width": 215, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pH indicators. The appropriate pH requirements are 4.5-6.5.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 480, "width": 179, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Testing the time of preparation to dry", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 500, "width": 215, "height": 112, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Testing the time to dry, is done by applying a mask to the skin of the hand and observing the time needed for the preparation to dry, counting the time it starts when it is applied until a dry layer is completely formed. The requirements for drying time are 15-30 minutes. Then this time is compared with the dry time mask of innovator products on the market.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 620, "width": 100, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bacterial activity test", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 640, "width": 216, "height": 112, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Antibacterial activity test was carried out on two types of bacteria, namely Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria on two samples, namely alginate powder with variations of extracting agent Na 2 CO 3 2% and K 2 CO 3 2%. The extracting alginate extract samples were each diluted with various concentrations of 6.25% and 12.5% with 3 repetitions. The solvent used is", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 57, "width": 70, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "18 | Harahap et al.", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 57, "width": 177, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Biomedika 13 (1) March 2020, pp. 15-22", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 99, "width": 215, "height": 184, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "aquades. Antibacterial testing was carried out using the disk diffusion method. With the principle of work, test material saturated into paper discs. Disc paper was planted in, in each media so that the sloping agar was mixed with Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria in each sample. Furthermore, each positive control sample used was amoxicillin while the negative control was aquades. Then incubated at 37 ℃ for 24 hours. After the incubation period is achieved, then the inhibition diameter is formed in each sample and the bacteria produced. (Department of Pharmacology, 2007)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 285, "width": 215, "height": 98, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Inhibition zone diameters formed due to the antibacterial power of each extracted product, measured from the left side to the right side using a ruler. Davis and Stout (1971) stated that if the inhibition zone formed is <5 mm, the inhibitory activity is categorized as weak, if the inhibition zone of 5-10 mm is categorized as a medium, the", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 99, "width": 215, "height": 41, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "inhibition zone of 10-19 mm is categorized as strong and 20 mm or more categorized very strongly.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 166, "width": 145, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "RESULT AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 185, "width": 215, "height": 111, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The separation method used is the maceration method. Coffee bean skin peeling and cleaning. 800 grams of shelled coffee bean extracted with methanol for approximately 72 hours. After the extract is obtained, it is then concentrated with a rotary evaporator so that the extract is concentrated. The extract obtained was brownish yellow as much as 45.5 mL.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 305, "width": 215, "height": 26, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The yield extract is calculated. The yield can be seen in Table 2.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 346, "width": 190, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "% Yield = 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 x 100 % ……….. (1)", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 397, "width": 350, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 2. Results of the extraction of coffee fruit flesh with methanol as a solvent", "type": "Caption" }, { "left": 131, "top": 416, "width": 336, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sample Dry Weight (g) Weight of Methanol Extract (mL) Yield (%) Extract Color Pulp 800 45,5 5,68 Brownish yellow", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 487, "width": 215, "height": 83, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "From the data obtained, it can be seen that the extract yield produced very little. This is because in the flesh content of coffee fruits contain more water so that when extracted water tends to dissolve with ethanol and evaporate when heating the rotary evaporator.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 577, "width": 216, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Brown seaweed ( Sargassum sp) preparation as a filler", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 612, "width": 216, "height": 140, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sample preparation is the most important step in analyzing the characteristics of alginate powder in brown seaweed ( Sargassum sp ) with a variety of extracting agents. In analyzing the characteristics of alginate powder in brown seaweed ( Sargassum sp ) with a variety of extracting agents, several steps are needed, namely the refinement of the sample, the preparation of HCl solution with a concentration of 5%, Na 2 CO 3 solution with a concentration of 5%.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 487, "width": 215, "height": 211, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sample preparation starts with taking the dried sample, then blended using a blender. This aims to reduce the surface area so that the compounds in the sample are easily attracted. It is soaking the sample using 5% HCl. The immersion aims to eliminate the salt and mineral content in the seaweed. After that, the seaweed is extracted where the solvent used is 5% Na 2 CO 3 . Each extract was filtered using a filter cloth to separate the filtrate and residue. The filtrate added with NaOCl aims to blanch and eliminate dyes. Next 5% HCl is added to form alginic acid on the surface. The alginic acid is then filtered and washed clean. The next stage added 10% NaOH aims to convert alginic acid into sodium alginate.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 706, "width": 71, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "FTIR Analysis", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 724, "width": 215, "height": 27, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The extract was obtained and tested using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR)", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 57, "width": 454, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The Effect of Seaweed Combination on the Extract of Robusta Coffee … Ridwan et al. | 19", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 99, "width": 216, "height": 269, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "to determine the functional groups contained in the sample. From the data obtained to describe the typical form of polyphenol compounds. The resulting area is 3367.31 cm -1 ; 1631.86 cm -1 ; 1421.83 cm -1 ; and 1079.53 cm -1 (Figure 1). These results indicate that the OH group at wavelength numbers 3600-2800 cm -1 with valleys at 3367.31 cm -1 which shows the widening of the band, which is a characteristic of OH groups. At a wavelength of 1631.86 cm -1 , there is a movement of the C=O carbonyl group connected to the amide group. For wavelengths of 1421.83 cm -1 , the presence of carboxylic groups and alkene groups. A wavelength of 1079.53 cm -1 indicates the presence of sulfur contained in amino acids in proteins known as active antioxidant compounds. From the data obtained, it can be concluded that the coffee fruit extract contains phenol compounds, amides, carboxylic acids, alkenes, and amino acids.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 99, "width": 216, "height": 254, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The following table shows (Table 4) the results of the test characteristics of alginate powder from brown seaweed ( Sargassum sp ) origin of the Lampoh Sibrek Lhoknga Aceh Besar coast. Based on Table 5, the spectra data of FTIR sodium alginate powder spectrum patterns in the wavelength region 3425.58 cm -1 indicate the presence of a hydroxyl group (- OH). Wavelength 1610.56 cm -1 indicates the presence of a carbonyl group (C = O). Wavelength 1402.25 cm -1 indicates the presence of Na in the alginate isomer. Wavelength 1047.35 cm -1 shows the carboxyl group (C - O). Wavelength 935.47 cm -1 indicates the presence of groups C - H. Wavelength 891.11 cm -1 indicates the presence of guluronate fingerprints and at wavelength 815.88 cm -1 indicates the presence of mannuronate fingerprints (Figure 2).", "type": "Text" }, { "left": 203, "top": 526, "width": 220, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 1. FTIR spectrum graph of Robusta coffee", "type": "Caption" }, { "left": 210, "top": 724, "width": 178, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Figure 2. IR Spectrum Extracted Results", "type": "Caption" }, { "left": 187, "top": 547, "width": 237, "height": 167, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "- Sodium Alginate - Potassium Alginate Wavelength (cm -1 ) T ra nsmi tti ng ( %)", "type": "Picture" }, { "left": 71, "top": 57, "width": 71, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "20 | Harahap et al.", "type": "Text" }, { "left": 350, "top": 57, "width": 177, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Biomedika 13 (1) March 2020, pp. 15-22", "type": "Page header" }, { "left": 153, "top": 118, "width": 292, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 4. Data Analysis of IR Spectrum Sodium Alginate Extraction", "type": "Text" }, { "left": 120, "top": 137, "width": 352, "height": 215, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Wavelength (cm -1 ) Functional Groups Vibration 3425,58 Hydroxyl group (O – H) Stretching 1610,56 Carbonyl group (C = O) Stretching 1402,25 Sodium in alginate isomers Bending 1047,35 Carboxyl group (C – O) Bending 935,47 C – H Bending 891,11 Guluronate (Fingerprint) Bending 815,88 Mannuronate (Fingerprint) Bending Table 5. Test Results for the Characteristics of Alginate Powder Parameter Sodium Alginate Potassium Alginate Alginate Quality Standards ( Food Chemical Codex, 1981) Yield 26,6 % 40,77 % > 18 % Ash 1,23 % 6,1 % 18 – 27 % Water content 9,30 % 2,9 % < 15 % Viscosity 10 cP 11,64 cP 10 – 5000 cP pH 7,40 8 3,5 – 10", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 378, "width": 132, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluate mask preparations", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 396, "width": 456, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluation of mask preparations that have been combined is carried out observation and testing as follows Tabel 6.", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 427, "width": 395, "height": 76, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 6. Comparison of each mask preparation Sample Organoleptic Observations pH Time to dry Texture Odor Color F1 Smoot (+) Odorless Dark brown 6,0 6 minutes 56 seconds F2 Smoot (+) Odorless Dark brown 6,0 6 minutes 15 seconds F3 Smoot (++) Odorless Dark brown 6,0 5 minutes 24 seconds", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 541, "width": 100, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Bacterial activity test", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 555, "width": 212, "height": 112, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Samples with a variation of Na 2 CO 3 2% extracting agent and K 2 CO 3 2% extract, each made an initial stock of 25% extract. Each extracted sample was made with a concentration variation of 6.25% and 12.5% to determine the inhibitory activity of bacterial growth at that concentration. The dilution can be calculated using the following formula:", "type": "Text" }, { "left": 334, "top": 547, "width": 175, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Initial concentration (%).V 1 = concentration (%) .V 2 ……….(2)", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 579, "width": 211, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The results of testing the antibacterial activity of alginate extracts with concentrations of 6.25 and 12.5% respectively for Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria can be seen in Tables 7 and 8.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 57, "width": 454, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The Effect of Seaweed Combination on the Extract of Robusta Coffee … Ridwan et al. | 21", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 99, "width": 457, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Table 7. The diameter of inhibition zones of alginate extract with variations of extracting agent Na 2 CO 3 2% at concentrations of 6.25% and 12.5% against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria.", "type": "Text" }, { "left": 141, "top": 137, "width": 310, "height": 71, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Repetitions Concentration (%) Inhibition zones (mm) Escherichia coli Staphylococcus aureus I II III I", "type": "Table" }, { "left": 140, "top": 208, "width": 48, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II III Control (+)", "type": "Picture" }, { "left": 142, "top": 242, "width": 44, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Control (-)", "type": "Table" }, { "left": 236, "top": 174, "width": 19, "height": 45, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "6,25 12,5", "type": "Picture" }, { "left": 319, "top": 163, "width": 19, "height": 56, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7,1 7,2 7,1 11,6 11,9", "type": "Table" }, { "left": 319, "top": 219, "width": 19, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "11,5", "type": "Picture" }, { "left": 319, "top": 163, "width": 107, "height": 90, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "27,7 - 7,6 7,8 8 9,4 8 9,6 20,6 -", "type": "Table" }, { "left": 128, "top": 262, "width": 399, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Note: I, II, and III were repetitions of the bacterial activity test treatment. Control (+) is a disk that has been soaked with amoxicillin while the control (-) is soaked with distilled water.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 294, "width": 454, "height": 97, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Tabel 8 . The diameter of inhibition zones of alginate extract with variations of extracting agent K 2 CO 3 2% at concentrations of 6.25% and 12.5% against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria Repetitions Concentration (%) Inhibition zones (mm) Escherichia coli Staphylococcus aureus I II III I", "type": "Table" }, { "left": 152, "top": 392, "width": 13, "height": 22, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "II III", "type": "Picture" }, { "left": 135, "top": 347, "width": 205, "height": 89, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Control (+) Control (-) 6,25 12,5 10,7", "type": "Picture" }, { "left": 321, "top": 358, "width": 19, "height": 67, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "10,4 10 14 14,5 14 30,2", "type": "Table" }, { "left": 328, "top": 425, "width": 6, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "-", "type": "Picture" }, { "left": 414, "top": 347, "width": 19, "height": 89, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "8,7 10 9,8 11 10,9 11,1 21 -", "type": "Table" }, { "left": 128, "top": 447, "width": 399, "height": 20, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Note: I, II, and III were repetitions of the bacterial activity test treatment. Control (+) is a disk that has been soaked with amoxicillin while the control (-) is soaked with distilled water.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 506, "width": 79, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 532, "width": 215, "height": 211, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Based on the results obtained showed that the yield produced from coffee fruit extracts was 5.86%, the highest yield of alginate was produced by potassium carbonate of 40.77%, the acidity of the combination was 4.5 - 6.5. Preparations drying time has an average estimated time of approximately 6 minutes. Bacterial activity test showed that K 2 CO 3 extracting agent concentration of 2% was strong against bacterial growth with a clean area of 14 mm. With these data, it can be seen that the combination is able to inhibit the rate of bacterial growth, so it is recommended for alternative ingredients in the manufacture of cosmetics pharmaceutical industry masks.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 506, "width": 119, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ACKNOWLEDGMENT", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 532, "width": 216, "height": 112, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The author would like to thank the Ministry of Religion through the Ar-Raniry State Islamic University of Banda Aceh for funding support of this research through the BOPTN Interdisciplinary Basic Research Cluster Grant Program with contract number: 458/PPK-UIN/ V/2019 sourced from DIPA UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2019.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 57, "width": 71, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "22 | Harahap et al.", "type": "Table" }, { "left": 350, "top": 57, "width": 177, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Jurnal Biomedika 13 (1) March 2020, pp. 15-22", "type": "Page header" }, { "left": 71, "top": 99, "width": 78, "height": 12, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 118, "width": 215, "height": 63, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anton. (2017). Pertumbuhan dan Kandungan Agar Rumput Laut ( Gracillaria sp ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas. Jurnal Airaha , 6(2), 54 – 64. http://jurnalairaha.org/index.php/airaha/a rticle/view/70/50", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 183, "width": 215, "height": 49, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh. (2010). Produksi Tanaman Buah-buahan Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh Tahun 2009 (Kwintal) . http://www.bps.go.id. Diakses 28", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 234, "width": 215, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pebruari 2017 Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 260, "width": 172, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2007). Farmakologi dan Terapi , Edisi 5, Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 286, "width": 216, "height": 24, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Esquivel, P. & Jimenez V.M. (2012). Functional properties of coffee and coffee by products.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 312, "width": 148, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Food Research International. 46, 488-495.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 325, "width": 215, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Fardiaz, S. (1995). Antimicrobial Activity of Coffee ( Coffea robusta ) Extract. ASEAN Food Journal 10(3), 103-106.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 364, "width": 215, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ferrazzano. (2011). Plant Polyphenol and Their Anti- Cariogenic Properties: A Review. Molecules Vol. 16, 2011: 1486 – 1507.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 403, "width": 215, "height": 154, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Harahap, M. R. 2018. Chemical Analysis of Environmental Conditions of Seaweed Culture in Pulo Raya Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Province. Elkawnie : Journal of Islamic Science and Technology , 4 (2), 77 – 88. https://doi.org/10.22373/ekw.v4i2.4457 Harahap, M. R. 2017. Identifikasi Daging Buah Kopi Robusta ( Coffea robusta) Berasal Dari Provinsi Aceh. Elkawnie : Journal of Islamic Science and Technology , 3(2), 201-210. Harmandini, F. (2009). Manfaat Kopi Untuk mencegah Berbagai Macam Penyakit. Female Kompas [Serial", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 559, "width": 172, "height": 36, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Online] , http://female.kompas.com/read/2009/07 /27/11533750/Manfaat Kopi untuk", "type": "Table" }, { "left": 114, "top": 597, "width": 116, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Mencegah Berbagai Penyakit.", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 610, "width": 216, "height": 63, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Je, S., Hankinson, SE., Tworoger, SS., DeVivo, I. and Giovannucci, E. (2011). A Prospective Cohort Study of Coffee Consumption and Risk of Endometrial Cancer over a 26-Year Follow- Up. Cancer Epidemiology, Biomarkers &", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 99, "width": 216, "height": 63, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prevention . DOI: 10.1158/1055-9965.EPI- 11-0766 Najiyati, S. & Danarti. (2001). Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen . Jakarta: Penebar Swadaya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 164, "width": 215, "height": 115, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Prasetyaningrum, A., & Purbasari, A. (2002). Ekstraksi Alginat dari Rumput laut dan Aplikasinya Pada Industri. Reaktor 6(2), 63-67. https://doi.org/10.14710/reaktor.6.2.63-67 Pujiyanto. (2007). Pemanfaatan kulit buah kopi dan bahan mineral sebagai amelioran tanah alami. Pelita Perkebunan , 23(2) 104-117. http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/ dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan-", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 280, "width": 84, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "20141207120101.pdf", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 293, "width": 216, "height": 257, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Rahmadi, P., Pangestuti, R., & Salim, G. (2009). Potensi Rumput Laut Sebagai Bahan Dasar Kosmeseutikal. https://www.researchgate.net/profile/Gaz ali_Salim/publication/336532702_Potensi_ Rumput_Laut_Sebagai_Bahan_Dasar_Kos meseutikal_Potential_of_Seaweed_as_a_Co smeseutical_Base_Material/links/5da738ed a6fdccdad54ab343/Potensi-Rumput-Laut- Sebagai-Bahan-Dasar-Kosmeseutikal- Potential-of-Seaweed-as-a-Cosmeseutical- Base-Material.pdf Ridwansyah. (2003). Pengolahan Kopi . Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,USU Digital Library. http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234 56789/776/1/tekper-ridwansyah4.pdf Suparmi, S., & Sahri, A. (2009). Mengenal Potensi Rumput Laut: Kajian Pemanfaatan Sumber Daya Rumput Laut dari Aspek Industri dan", "type": "Text" }, { "left": 355, "top": 552, "width": 172, "height": 50, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kesehatan. Majalah Ilmiah Sultan Agung 10(4), 95 – 116. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/maja lahilmiahsultanagung/article/view/252", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 604, "width": 215, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Widyotomo, S. & Sri, M. (2006). Ekstraksi Kafein Dari Dalam Biji Kopi. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia . 22 (3), 133 – 141.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 643, "width": 215, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Widyotomo, S. & Sri, M. (2007). Kafein: Senyawa Penting Pada Biji Kopi. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia , 23 (1) 44 – 50.", "type": "Text" } ]
3aa13de2-a2c9-0ccb-886b-8247c0775fb2
https://jartel.polinema.ac.id/index.php/jartel/article/download/157/118
[ { "left": 154, "top": 36, "width": 381, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 106, "top": 751, "width": 295, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 515, "top": 751, "width": 16, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "112", "type": "Page footer" }, { "left": 133, "top": 60, "width": 378, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROLAN RUANG PEMULIHAN PASCA OPERASI BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK", "type": "Section header" }, { "left": 196, "top": 97, "width": 245, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Yuni Imanniarti 1) , Putri Elfa Mas’udia 2) , Rachmad Saptono 3)", "type": "Text" }, { "left": 143, "top": 107, "width": 355, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "123 Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital, Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 301, "top": 147, "width": 39, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 165, "width": 429, "height": 73, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ruang pemulihan adalah sebuah ruangan di rumah sakit, dimana pasien dirawat setelah mereka telah menjalani operasi bedah dan pulih dari efek anestesi. Pada ruang pemulihan, pasien sangat membutuhkan suatu kenyamanan agar fisik dan psikis mereka tidak mengalami stress yang berlebihan. Kenyamanan bagi setiap orang memanglah berbeda namun terdapat beberapa faktor yang dapat menjadikan ruangan tersebut menjadi lebih nyaman. Maka dari itu akan mengambil parameter untuk penelitian ini yaitu suhu, kelembaban dan pencahayaan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 242, "width": 429, "height": 92, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada penelitian ini akan membahas bagaimana merancang suatu sistem wireless sensor network untuk pengontrolan pada ruang pemulihan pasca operasi sesar dan bagaimana pengujian sensor pada sistem ini serta bagaimana proses menampilkan data hasil pengolahan ke smartphone. Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai gambaran sistem suhu dan kelembaban ruang, lampu UV dan intensitas cahaya ruang berbasis wireless sensor network menggunakan 2 jenis node yaitu sink node dan node sensor kontrol serta menggunakan modul wireless HC-12 sebagai pengirim dan penerima data antar node. Data yang diambil berhubungan dengan data informasi hasil pengukuran nantinya akan dapat diakses dan ditampilkan melalui aplikasi android secara realtime .", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 337, "width": 429, "height": 47, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari sistem yang dirancang didapatkan nilai error dengan rata-rata nilai suhu pada R1 sebesar 1,16 %, R2 sebesar 2,64% dan R3 sebesar 5,36% sedangkan untuk nilai kelembaban pada R1 sebesar 3,70%, R2 sebesar 9,32% dan R3 sebesar 10,54%. Untuk pengujian jarak komunikasi 10m nilai delay tanpa penghalang 60 detik sedangkan dengan penghalang memiliki nilai delay 01:37 detik.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 401, "width": 319, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata Kunci : Ruang Pemulihan, Wireless Sensor Network, Android, HC-12.", "type": "Text" }, { "left": 123, "top": 438, "width": 100, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "I. PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 450, "width": 199, "height": 149, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1.1 Latar Belakang Recovery room atau ruang pemulihan adalah sebuah ruangan di rumah sakit, dimana pasien dirawat setelah mereka telah menjalani operasi bedah dan pulih dari efek anestesi. Pasien yang baru saja di operasi atau prosedur diagnostik yang menuntut anestesi atau obat penenang dipindahkan ke ruang pemulihan, dimana keadaan vital sign pasien (nadi, tekanan darah, suhu badan dan saturasi oksigen) diawasi ketat setelah efek dari obat anestesi menghilang.", "type": "Text" }, { "left": 132, "top": 603, "width": 173, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada recovery room atau ruang", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 616, "width": 199, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pemulihan, pasien sangat membutuhkan suatu kenyamanan agar fisik dan psikis mereka tidak mengalami stress yang", "type": "Table" }, { "left": 256, "top": 641, "width": 49, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "berlebihan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 654, "width": 199, "height": 73, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kenyamanan bagi setiap orang memanglah berbeda namun terdapat beberapa faktor yang dapat menjadikan ruangan tersebut menjadi lebih nyaman. Salah satunya yaitu suhu, kelembaban, pencahayaan dan kebisingan pada suatu ruangan yang tentunya sangat", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 438, "width": 199, "height": 137, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "mempengaruhi kenyamanan pasien itu sendiri. Kenyamanan ruang sangat dibutuhkan oleh pasien terutama oleh pasien pacsa melahirkan secara operasi, karena mereka membutuhkan lingkungan yang mendukung pemulihan setelah pasca melahirkan. Pasien yang merasa nyaman, maka pada rumah sakit akan meningkatkan mutu pada rumah sakit tersebut. Maka dari itu saya mengambil parameter yang di uji untuk penelitian saya yaitu suhu, kelembaban dan pencahayaan.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 579, "width": 199, "height": 150, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada penelitian ini akan dibuat sebuah sistem kenyamanan melalui sebuah prototype yang dapat mengontrol dan memonitoring suhu, kelembaban, dan pencahayaan secara otomatis pada ruang pemulihan dengan mengatur setpoint untuk menjalankan aktuator berbasis Wireless Sensor Network (WSN) melalui sebuah aplikasi android. Pada sistem ini akan memanfaatkan sensor yang di dalam ruang pemulihan yang sudah diatur sesuai setpoint kemudian sensor tersebut akan membaca kondisi ruangan dan akan", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 35, "width": 381, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 749, "width": 295, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 509, "top": 749, "width": 22, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "113", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 70, "width": 199, "height": 99, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "memberikan respon jika kondisi ruangan berubah dari setpoint. Sensor tersebut akan mengirimkan data hasil dalam jarak jauh melalui sebuah jaringan dan kemudian di monitoring melalui smartphone secara realtime. 1.2", "type": "Table" }, { "left": 140, "top": 160, "width": 88, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rumusan Masalah", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 172, "width": 199, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut:", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 207, "width": 199, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Bagaimana merancang sistem wireless sensor network untuk pengontrolan pada ruang pemulihan pasien pasca operasi sesar?", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 255, "width": 199, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Bagaimana cara pengujian setiap sensor dan menganalisa pada sistem pengontrolan ruang pemulihan pasien pasca operasi sesar ?", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 303, "width": 199, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Bagaimana proses menampilkan data hasil pengolahan pada smartphone ?", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 339, "width": 13, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1.3", "type": "Table" }, { "left": 140, "top": 339, "width": 78, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tujuan Masalah", "type": "Section header" }, { "left": 123, "top": 350, "width": 182, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 374, "width": 199, "height": 33, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Dapat merancang sistem wireless sensor network untuk pengontrolan pada ruang pemulihan pasien pasca operasi sesar.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 410, "width": 199, "height": 44, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Dapat mengetahui cara pengujian setiap sensor dan menganalisa pada sistem pengontrolan ruang pemulihan pasien pasca operasi sesar.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 457, "width": 199, "height": 21, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Dapat mengetahui proses menampilkan data hasil pengolahan pada smartphone.", "type": "List item" }, { "left": 123, "top": 501, "width": 124, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "II. TINJAUAN PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 518, "width": 199, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.1 Wireless Sensor Network Wireless Sensor Network (WSN)", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 545, "width": 199, "height": 127, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "merupakan suatu jaringan komunikasi sensor yang terhubung secara nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor (sensor node) yang diletakkan ditempat – tempat yang berbeda untuk memonitoring kondisi suatu sistem. Pada prinsipnya pembacaan kondisi oleh sensor ini diinformasikan secara realtime dan keamanan data yang terjamin hingga diterima oleh pengguna. Perkembangan teknologi semakin mengarah kepada konektivitas lingkungan fisik.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 675, "width": 199, "height": 57, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Wireless Sensor Network terdiri dari 2 komponen, yaitu Sensor Node dan Sink Node yang merupakan kesatuan beberapa perangkat yang terdiri dari prosesor untuk pemrosesan data, memori untuk menyimpan data, sensor", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 70, "width": 198, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "untuk pendeteksi kejadian, ADC ( Analog", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 82, "width": 199, "height": 291, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Digital Coverter ) untuk mengkonversi pembacaan dari analog je digital, transceiver sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan kepada node yang lain. Sink node merupakan perangkat yang mengumpulkan informasi dari sensor node sehingga informasi tersebut dapat diolah lebih lanjut dan didapatkan kondisi lingkungan yang dimonitoring. 2.2 Arduino Nano Arduino merupakan sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source . Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “ platform ” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng- compile menjadi kode biner dan meng- upload ke dalam memori mikrokontroller.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 383, "width": 188, "height": 116, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard .Arduino Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 510, "width": 136, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.3 Modul Wireless HC-12", "type": "List item" }, { "left": 336, "top": 524, "width": 199, "height": 128, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Modul komunikasi port serial nirkabel HC-12 adalah multichannel generasi baru modul transmisi data nirkabel tertanam. Pita frekuensi kerja nirkabelnya 433.4-473.0MHz, beberapa saluran dapat diatur, dengan lompatan 400 KHz, dan dengan total 100 saluran. Daya pemancar modul maksimum adalah 100mW (20dBm), sensitivitas penerimaan adalah -117dBm pada baud rate 5.000bps dalam udara, dan jarak komunikasi adalah 1.000 m di ruang terbuka.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 663, "width": 13, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.4", "type": "Table" }, { "left": 369, "top": 663, "width": 129, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Firebase Real Time Database", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 678, "width": 199, "height": 56, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Real Time Database adalah sebuah NoSQL database yang disediakan oleh Firebase. NoSQL database adalah database yang tidak menggunakan sistem relasi layaknya pada database tradisional (MySQL", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 35, "width": 381, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 749, "width": 295, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 509, "top": 749, "width": 22, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "114", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 70, "width": 199, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dll.). Metode penyimpanan data di dalam NoSQL menggunakan objek yang menggunakan format JSON (JavaScript Object", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 106, "width": 199, "height": 175, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Notation). Firebase memungkinkan kita untuk menggunakan NoSQL database yang di’share kepada semua user, dan ketika terjadi perubahan data pada database tersebut, user akan segera mendapatkan update data secara real time. Tetapi bukan berarti database ini tidak mempunyai unsur keamanan, karena kita bisa mengatur hak akses yang berbeda untuk setiap user. Salah satu fitur yang menarik adalah aplikasi bisa menyimpan data secara lokal ketika tidak ada koneksi internet, kemudian melakukan sync data segera setelah mendapatkan kembali koneksi internet. Real Time database ini sepertinya cocok untuk aplikasi instant messaging.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 290, "width": 199, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2.5 Tingkat Kenyamanan Lingkungan Fisik Ruang Pemulihan", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 316, "width": 199, "height": 116, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengertian Kenyamanan adalah suatu kondisi perasaan seseorang yang merasa nyaman berdasarkan persepsi masing-masing individu. Sedangkan nyaman merupakan suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual akibat beberapa faktor kondisi lingkungan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, nyaman memiliki arti : 1) segar;sehat, 2) sedap;sejuk;enak. Sedangkan kenyamanan", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 435, "width": 199, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "adalah keadaan nyaman; kesegaran; kesejukan. Keterkaitan dengan rasa nyaman, menurut Kolcaba (2003) kenyamanan terkait dengan:", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 478, "width": 179, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kenyamanan fisik terkait dengan sensasi tubuh yang dirasakan oleh individu itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 70, "width": 409, "height": 620, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kenyamanan psikospiritual terkait dengan kesadaran internal diri, yang meliputi konsep diri, harga diri, makna kehidupan, seksualitas hingga hubungan yang sangat dekat dan lebih tinggi. Kenyamanan lingkungan terkait dengan lingkungan, kondisi dan pengaruh dari luar kepada manusia seperti temperatur, warna, suhu, pencahayaan, suara, dll. Kenyamanan sosial kultural terkait dengan hubungan interpesonal, keluarga, dan sosial atau masyarakat (keuangan, perawatan kesehatan individu, kegiatan religius, serta tradisi keluarga). 2.6 Faktor Evaluasi terhadap", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 82, "width": 140, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Performansi Ruang Pemulihan", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 97, "width": 199, "height": 68, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ruang pemulihan pasca operasi digunakan dalam hubungannya dengan ruang operasi oleh karena itu kelembaban dan temperaturnya harus dipertahankan karena bau sisa anestesi dapat menimbulkan masalah di ruang pemulihan.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 168, "width": 118, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Lokasi kamar pemulihan", "type": "List item" }, { "left": 349, "top": 180, "width": 186, "height": 104, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Standar Kemenkes tahun 2012 untuk syarat kamar pemulihan harus mudah dicapai dari ruang operasi IGD, ICU,laboratorium, instalasi radiologi, bangsal bedah, ruang bersalin dan bangsal kebidanan. Lokasi terbaik untuk kamar pemulihan adalah tempat dimana kenyamanan dan tidak sulit untuk dijangkau dalam penempatan alur pasien.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 287, "width": 199, "height": 21, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Pencahayaan Standar Kemenkes tahun 2012 menyatakan", "type": "List item" }, { "left": 349, "top": 311, "width": 186, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "standar yang harus dipenuhi oleh pencahayaan di ruang pemulihan adalah 300-500 lux.", "type": "List item" }, { "left": 336, "top": 346, "width": 199, "height": 69, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Kebisingan Kebisingan pada ruang pemulihan yang ditentukan oleh Kemenkes tahun 2012 adalah tidak lebih dari 60 dBA karena dapat mengganggu pasien dan tenaga medis itu sendiri.", "type": "List item" }, { "left": 336, "top": 418, "width": 199, "height": 44, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Kelembaban Kelembaban yang disarankan menurut standar Kemenkes tahun 2012 adalah 50- 70%.", "type": "List item" }, { "left": 336, "top": 465, "width": 199, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5. Suhu Standar Kemenkes tahun 2012 untuk suhu ruang pemulihan adalah 20-25ºC.", "type": "List item" }, { "left": 336, "top": 501, "width": 70, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6. Aliran Udara", "type": "Table" }, { "left": 349, "top": 513, "width": 186, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kecepatan aliran udara pada ruang pemulihan tidak boleh melebihi 35ftm dan tekanan udara harus relatif seimbang.", "type": "List item" }, { "left": 332, "top": 548, "width": 203, "height": 57, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "7. Filterisasi Filterisasi pada ruang pemulihan sebaiknya menggunakan AC tersendiri yang dilengkapi dengan filter bakteri untuk menggurangi bakteri pada ruangan tersebut.", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 628, "width": 177, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 655, "width": 199, "height": 33, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Awal penelitian dilakukan melaui studi literatur dengan mengumpulkan sumber- sumber jurnal nasilonal sebagai referensi.", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 691, "width": 199, "height": 32, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Setelah itu merancang dan meguji coba rancangan alat. Setelah berhasil maka dilakukan uji coba secara langsung bagaimana", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 35, "width": 381, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 749, "width": 295, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 509, "top": 749, "width": 22, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "115", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 70, "width": 199, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "efektifitas dari Wireless Sensor Network tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 106, "width": 119, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.2 Rancangan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 118, "width": 199, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Diagram Blok Sistem Pengertian dari Wireless Sensor Network (WSN) adalah sebuah jaringan yang menghubungkan perangkat-perangkat seperti sensor node, router dan sink node. Sink Node : yaitu node yang berfungsi untuk", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 189, "width": 199, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "mengumpulkan data penginderaan dari Sensor Node, kemudian meneruskannya ke perangkat atau sistem lain, seperti ke database server untuk", "type": "Table" }, { "left": 151, "top": 225, "width": 108, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "penyimpanan. Selain", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 225, "width": 199, "height": 104, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "untuk mengumpulkan data dari sensor node, sink juga berfungsi sebagai penyebar paket dari perangkat atau sistem lain ke WSN, sedangkan Sensor Node : yaitu node yang berfungsi untuk membaca data lingkungan atau objek yang dipantau. Untuk keperluan pembacaan atau penginderaan, node ini dilengkapi dengan satu atau beberapa perangkat sensor.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 484, "width": 197, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 1. Blok Diagram Sistem Keseluruhan", "type": "Caption" }, { "left": 106, "top": 508, "width": 199, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Untuk diagram blok sistem keseluruhan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 532, "width": 199, "height": 199, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Diagram blok sensor node Pada sensor node terdiri dari arduino nano, sensor suhu dan kelembaban udara DHT 11, sensor cahaya LDR, modul HC-12 serta driver motor untuk menjalankan aktuator berupa kipas dan lampu. Pada sensor node kontrol berfungsi menangkap dan menentukan kondisi ruangan serta dapat memberikan respon secara otomatis yang akan diberikan pada ruangan tersebut. Sedangkan untuk sensor node monitoring data yang sudah diperoleh dari proses pengontrolan didalam ruangan dikirim dari ke master / data melalui modul HC-12 yang kemudian akan diolah oleh Arduino Nano dan dikirim ke smartphone melalui modul WiFi ESP8266 menuju firebase database", "type": "Text" }, { "left": 349, "top": 70, "width": 186, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dan masuk ke smartphone untuk proses monitoring ruangan secara realtime. Diagram blok sensor node ditunjukkan pada Gambar 2.", "type": "Text" }, { "left": 339, "top": 280, "width": 196, "height": 56, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 2. Blok Diagram Sensor Node 2. Diagram blok sink node Pada diagram blok sink node berfungsi untuk melakukan kontrol terhadap sensor node yang terdapat pada ruangan.", "type": "Text" }, { "left": 356, "top": 339, "width": 179, "height": 21, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data yang dikirimkan oleh node. Sink", "type": "Text" }, { "left": 356, "top": 363, "width": 179, "height": 56, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Node biasa disebut juga dengan Master seperti pada Gambar 2. Terdiri dari beberapa perangkat, yaitu : Arduino Nano, Modul HC-12, Modul wifi ESP8266 dan smartphone.", "type": "Table" }, { "left": 357, "top": 510, "width": 157, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 3. Blok Diagram Sink Node", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 534, "width": 188, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "IV. IMPLEMENTASI PERANCANGAN", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 546, "width": 198, "height": 33, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rangkaian hardware dari Sink node dan sensor nonode ditunjukkan pada Gambar 4 seperti berikut.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 723, "width": 154, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 4. Implementasi Sink node", "type": "Caption" }, { "left": 154, "top": 35, "width": 381, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 749, "width": 295, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 509, "top": 749, "width": 22, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "116", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 70, "width": 199, "height": 45, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada Sink node berisi komponen Arduino nano, HC-12, ESP8266 dan juga LCD 16x2. Sedangkan untuk hardware dari Sensor node ditujukkan pada Gambar 5 berikut", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 297, "width": 199, "height": 56, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 5. Implementasi Sensor node Pada Sensor node berisi komponen Arduino nano, HC-12, sensor DHT11, sensor LDR, driver motor, serta aktuator output yaitu kipas, lampu UV dan pemanas yang", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 356, "width": 118, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dinyalakan dari smartphone.", "type": "List item" }, { "left": 126, "top": 380, "width": 165, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "V. HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 392, "width": 113, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5.1 Pengujian Sistem", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 404, "width": 199, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengujian ini dilakukan untuk merancang sistem wireless sensor network dengan menempatkan tiga node sensor di dalam ruangan pemulihan pasca operasi.", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 569, "width": 164, "height": 21, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 6 Skema penempatan node di ruang pemulihan", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 604, "width": 165, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada pengujian ini dilakukan", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 616, "width": 199, "height": 104, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pengukuran ruangan yaitu 7m x 7m dengan suhu ruang 19-25ºC dan kelembaban 50-60% serta intensitas cahaya ruang 300-600 lux. Dari hasil pengujian ruang didapat nilai suhu, kelembaban serta intensitas cahaya ruang sudah sesuai dengan standar ruang pemulihan dari kementrian kesehatan. Untuk penempatan node sensor berjarak 3 meter tiap node sensornya.", "type": "Text" }, { "left": 349, "top": 425, "width": 173, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 7 Implementasi Node Sensor di", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 437, "width": 199, "height": 56, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ruangan Gambar 6 dan 7 menunjukkan gambar implementasi pada ruangan, mulai dari pemasangan lampu UV, kipas, pemanas dan sensor agar bisa berfungsi dengan baik.", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 516, "width": 128, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5.2 Pengujian LCD 16x2", "type": "Section header" }, { "left": 378, "top": 614, "width": 112, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 8 Pengujian LCD", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 633, "width": 199, "height": 104, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada hasil pengujian LCD 16x2, saat dinyalakan maka muncul keterangan “ Starting... ” yang berarti sistem sedang menginisialisasi. Ini menunjukkan bahwa LCD telah aktif dan berjalan dengan baik. Kemudian setelah LCD 16x2 menginisialisasi sistem maka langsung menampilkan indikator berupa tampilan suhu dan kelembaban pada masing- masing ruang.", "type": "List item" }, { "left": 154, "top": 35, "width": 381, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 749, "width": 295, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 509, "top": 749, "width": 22, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "117", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 70, "width": 16, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5.3", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 70, "width": 199, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengujian Suhu dan Kelembaban DHT11", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 94, "width": 199, "height": 128, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada pengujian akurasi sensor DHT-11 ini diambil beberapa sampel antara lain yaitu pengujian sensor DHT-11 tanpa pemanas dan pengujian sensor DHT-11 dengan pemanas. Untuk penjelasan R1, R2 dan R3 merupakan penamaan 3 node sensor yang ada pada ruangan.Pengambilan data suhu dan kelembaban ruang dilakukan setiap 20-40 menit sekali setiap harinya. Setelah dilakukan pengujian maka didapatkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 1.", "type": "Text" }, { "left": 110, "top": 225, "width": 191, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 1. Hasil pengujian suhu didalam ruang pemulihan tanpa pemanas", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 350, "width": 199, "height": 187, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari hasil pengujian didapatkan nilai suhu tertinggi di R1 adalah 24ºC, untuk R2 dengan nilai 24 ºC dan R3 dengan nilai 25 ºC. Sedangkan suhu terendah pada R1 bernilai 19 ºC, untuk R2 dengan nilai 20 ºC dan R3 dengan nilai 20 ºC. Untuk nilai rata-rata error suhu pada R1 didapatkan nilai 1,22 dan pada R2 didapatkan nilai 3,563 sedangkan R3 bernilai 7,404. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada R1 nilai sensor mendekati nilai pada alat ukur hygrometer karena pada R1 dekat dengan sumber dingin (AC). Dan untuk R2 dan R3 jauh dari sumber dingin. Nilai suhu yang berubah-ubah dapat juga dipengaruhi oleh faktor manusia dan lingkungan sekitar.", "type": "Text" }, { "left": 113, "top": 548, "width": 185, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 2. Hasil pengujian kelembaban ruang didalam ruang pemulihan tanpa pemanas", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 654, "width": 199, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari hasil pengujian didapatkan nilai kelembaban tertinggi di R1 adalah 82%, untuk R2 dengan nilai 69% dan R3 dengan nilai 66%. Sedangkan kelembaban terendah pada R1 bernilai 60%, untuk R2 dengan nilai 54% dan R3 dengan nilai 56%. Untuk nilai rata-rata error suhu pada R1 didapatkan nilai 1,11 dan", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 70, "width": 199, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pada R2 didapatkan nilai 12,69 sedangkan R3 bernilai 14,59.", "type": "Text" }, { "left": 340, "top": 106, "width": 190, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 3. Hasil pengujian suhu ruang didalam ruang pemulihan dengan pemanas", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 225, "width": 199, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari hasil pengujian didapatkan nilai suhu tertinggi di R1 adalah 31ºC, untuk R2 dengan nilai 32 ºC dan R3 dengan nilai 34 ºC. Sedangkan suhu terendah pada R1 bernilai 28 ºC, untuk R2 dengan nilai 28 ºC dan R3 dengan nilai 28 ºC. Untuk nilai rata-rata error suhu pada R1 didapatkan nilai 1,113 dan pada", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 308, "width": 199, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "R2 didapatkan nilai 1,71 sedangkan R3 bernilai 3,321.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 332, "width": 199, "height": 80, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada R1 nilai sensor mendekati nilai pada alat ukur hygrometer karena pada R1 dekat dengan sumber dingin (AC) walaupun terkena panas dari alat pemanas. Dan untuk R2 dan R3 jauh dari sumber dingin dan saat diberi pemanas maka suhu sekitar akan bertambah panas.", "type": "Text" }, { "left": 343, "top": 423, "width": 184, "height": 21, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 4. Hasil pengujian kelembaban ruang didalam ruang pemulihan dengan pemanas", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 532, "width": 199, "height": 104, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari hasil pengujian didapatkan nilai kelembaban tertinggi di R1 adalah 58%, untuk R2 dengan nilai 57% dan R3 dengan nilai 58%. Sedangkan kelembaban terendah pada R1 bernilai 50%, untuk R2 dengan nilai 50% dan R3 dengan nilai 52%. Untuk nilai rata-rata error suhu pada R1 didapatkan nilai 1,11 dan pada R2 didapatkan nilai 12,69 sedangkan R3 bernilai 14,59.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 639, "width": 199, "height": 68, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari pengujian DHT11 didapatkan nilai error dengan rata-rata nilai suhu pada R1 sebesar 1,16 %, R2 sebesar 2,64% dan R3 sebesar 5,36% sedangkan untuk nilai kelembaban pada R1 sebesar 3,70%, R2 sebesar 9,32% dan R3 sebesar 10,54%.", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 35, "width": 381, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 749, "width": 295, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 509, "top": 749, "width": 22, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "118", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 82, "width": 16, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5.4", "type": "Table" }, { "left": 140, "top": 82, "width": 147, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengujian Lampu UV dan Kipas", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 94, "width": 199, "height": 33, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada pengujian ini Lampu UV akan bekerja pada kondisi suhu dibawah 24ºC dan Kipas akan bekerja pada kondisi suhu diatas 25", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 129, "width": 18, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ºC.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 141, "width": 197, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 5 Hasil Pengujian Lampu UV dan Kipas", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 355, "width": 199, "height": 80, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada hasil pengujian Lampu UV, saat suhu pada rentang 19ºC - 24ºC, lampu UV akan menyala sedangkan untuk pengujian kipas saat suhu pada rentang 25ºC -32ºC, maka kipas akan menyala dikarenakan kipas dan lampu UV akan bekerja sesuai kondisi suhu yang ditentukan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 456, "width": 193, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5.5 Pengujian Intensitas Cahaya Ruang", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 468, "width": 199, "height": 44, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengujian intensitas cahaya ruang bertujuan untuk menetahui seberapa akurat hasil data yang terbaca oleh sensor LDR terhadap Lux Meter", "type": "Table" }, { "left": 228, "top": 503, "width": 77, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Digital sebagai", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 515, "width": 93, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pembanding nilai lux.", "type": "Table" }, { "left": 106, "top": 527, "width": 199, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 6 Hasil Pengujian Intensitas Cahaya Lampu pada Ruang Pemulihan", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 631, "width": 199, "height": 32, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada hasil pengujian menunjukkan nilai pada Lux Meter dan sensor LDR hampir mendekati", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 654, "width": 199, "height": 45, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "sama. Pembagian waktu dimaksudkan sebagai perbandingan nilai antara R1, R2 dan R3 yang dipengaruhi oleh waktu dan cahaya sekitar.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 714, "width": 199, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5.6 Pengujian Jarak Komunikasi Modul", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 726, "width": 71, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Wireless HC-12", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 70, "width": 202, "height": 305, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pengukuran jarak dilakukan menggunakan alat ukur meteran sebanyak 5 kali, sehingga diperoleh 5 data. Tabel 7. Pengukuran Jarak Komunikasi HC-12 Pada tabel diatas menunjukkan hasil pengujian jarak komunikasi antar modul wireless HC-12 dilakukan dengan jarak 3 meter untuk setiap percobaan dengan menyalakan pemanas dari smartphone. Pengujian jarak hanya dilakukan pada 15 meter, karena luas ruang pemulihan dengan ruang perawat hanya berkisar 10 meter saja. Pada pengujian jarak 10m nilai delay tanpa penghalang 60 detik sedangkan dengan penghalang memiliki nilai delay 01:37 detik. Dan saat pengujian dilakukan pengiriman berhasil dilakukan walaupun mengalami delay dengan jarak 3m, 6m, 9m, 12m, 15m dengan penghalang ataupun tanpa penghalang.", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 390, "width": 199, "height": 21, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5.7 Pengujian Komunikasi Node Dengan Sink Node", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 414, "width": 199, "height": 56, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada pengujian kali ini menggunakan 3 node dan 1 sink node . Sink node berfungsi sebagai pengirim perintah dan node berfungsi sebagai pembaca perintah dan mengirim hasil pembacaan data oleh sensor.", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 35, "width": 381, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 749, "width": 295, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 509, "top": 749, "width": 22, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "119", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 70, "width": 199, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 9. Pengujian komunikasi node", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 82, "width": 72, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "dengan sink node", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 106, "width": 199, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari hasil pengujian komunikasi node dengan sink node menampilkan hasil pembacaan suhu dan kelembaban udara oleh sensor DHT11 serta hasil pembacaan intensitas cahaya oleh sensor LDR secara real time yang dikirim untuk mengetahui keberhasilan", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 177, "width": 199, "height": 80, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "komunikasi antar node dengan sink node . Untuk mengetahui proses komunikasi node dengan sink node berjalan dengan lancar yaitu seperti gambar diatas “ receive from master...” bernilai 1 berarti komunikasi berhasil tetapi apabila bernilai 0 tidak terjadi komunikasi.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 273, "width": 199, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5.8 Pengujian Menampilkan Data ke", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 284, "width": 52, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Smartphone", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 296, "width": 199, "height": 68, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada pengujian ini proses pengiriman data dari Arduino dikirim melalui modul wifi ESP8266 ke database Firebase kemudian dikirim ke aplikasi android yang ada di smartphone . Adapun hasil pengujian ini seperti Gambar 10.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 474, "width": 196, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 10. Halaman awal Firebase database", "type": "Caption" }, { "left": 109, "top": 581, "width": 193, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 11. Database dari Ruang Pemulihan", "type": "Caption" }, { "left": 106, "top": 605, "width": 199, "height": 92, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pada Gambar 11 menunjukkan database dari ruang pemulihan yang didapatkan dari sensor yang ada pada ruang pemulihan yang kemudian mengirimkan nilai data sensor menggunakan modul wifi ESP8266 ke database Firebase dan mengirimkannya ke aplikasi android di smartphone yang tersambung dengan jaringan internet.", "type": "Text" }, { "left": 339, "top": 297, "width": 192, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Gambar 12. Tampilan pada aplikasi Android", "type": "Caption" }, { "left": 336, "top": 316, "width": 199, "height": 69, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Setelah dari database maka akan mengirimkan nilai data yang didapat ke aplikasi android yang tersambung dengan firebase google. Dan ruang pemulihan pasca operasi dapat dimonitoring secara realtime sesuai dengan Gambar 12.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 408, "width": 71, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "VI. PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 431, "width": 74, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6.1 Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 356, "top": 443, "width": 179, "height": 9, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari penelitian yang telah dilakukan", "type": "List item" }, { "left": 336, "top": 455, "width": 199, "height": 163, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dibuat sistem Wireless Sensor Network untuk pengontrolan ruang pemulihan pasca operasi dilakukan pengukuran ruang yaitu 7m x 7m dengan menempatkan 3 node sensor dalam ruangan serta 1 sink node di ruang perawat. Jarak setiap node sensornya yaitu 3 meter sedangkan node sensor dengan sink node berjarak 3,5 meter. Untuk monitoringnya dilakukan melalui pengiriman data sensor dari ruangan ke firebase kemudian akan dikirimkan kembali ke aplikasi di smartphone secara realtime .", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 621, "width": 202, "height": 116, "page_number": 8, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Untuk pengujian sensor suhu dan kelembaban dari sistem yang dirancang didapatkan nilai error dengan rata-rata nilai suhu pada R1 sebesar 1,16 %, R2 sebesar 2,64% dan R3 sebesar 5,36% sedangkan untuk nilai kelembaban pada R1 sebesar 3,70%, R2 sebesar 9,32% dan R3 sebesar 10,54%. Untuk sensor cahaya didapatkan nilai tertinggi pada pukul 09.00 dengan nilai 590 lux sedangkan untuk nilai terendah pada pukul 17.00 dengan", "type": "List item" }, { "left": 154, "top": 35, "width": 381, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal JARTEL ISSN(PRINT):2407-0807, ISSN(ONLINE):2654-6531 Vol : 8, Nomor: 1 Maret 2019", "type": "Page header" }, { "left": 109, "top": 749, "width": 295, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang", "type": "Page footer" }, { "left": 509, "top": 749, "width": 22, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "120", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 70, "width": 199, "height": 176, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "nilai 389 lux, dari sensor cahaya hampir mendekati sama dengan alat ukur Lux Meter. Untuk pengujian lampu UV pada suhu 19ºC- 24ºC akan menyala dan pengujian kipas saat suhu 25ºC-32ºC akan menyala. Untuk pengujian komunikasi pada jarak 10m nilai delay tanpa penghalang 60 detik sedangkan dengan penghalang memiliki nilai delay 01:37 detik. Untuk nilai delay tanpa penghalang lebih kecil dibandingkan dengan nilai delay dengan penghalang. Untuk pengujian komunikasi sink node dan sensor node dapat diketahui jika “ receive from master...” bernilai 1 berarti komunikasi berhasil tetapi apabila bernilai 0 tidak terjadi komunikasi.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 258, "width": 45, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "6.2 Saran", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 270, "width": 199, "height": 33, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Dari penelitian yang telah dilakukan ditawarkan beberapa saran untuk penelitian ke depannya antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 119, "top": 305, "width": 186, "height": 69, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. Sistem ini belum dilengkapi dengan sensor pendeteksi manusia, untuk kedepannya dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan sensor pendeteksi manusia yang tertujuan sebagai alarm untuk mengetahui pergerakan pasien.", "type": "List item" }, { "left": 119, "top": 377, "width": 186, "height": 80, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. Sistem ini masih menggunakan 3 node sehingga masih belum makasimal dalam memonitoring banyak ruang dalam rumah sakit untuk kedepannya dapat dikembangkan untuk menambah node agar bisa memonitoring lebih banyak ruang.", "type": "List item" }, { "left": 119, "top": 460, "width": 186, "height": 68, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. Kekurangan dari sistem ini selanjutnya adalah belum dilengkapi dengan adanya buzzer. Buzzer berfungsi sebagai penanda ketika modul wireless HC-12 sedang mengalami gangguan. Sehingga dapat dikembangkan lagi dengan", "type": "List item" }, { "left": 132, "top": 531, "width": 173, "height": 45, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "penambahan buzzer yang berfungsi sebagai penanda modul wireless HC-12 sedang tidak berfungsi atau sedang mengalami gangguan.", "type": "Table" }, { "left": 119, "top": 579, "width": 186, "height": 68, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. Sistem ini masih menggunakan lampu UV biasa, untuk selanjutnya bisa menganti ke lampu UV khusus untuk sterilisasi ruang dengan mengatur waktu penyalaan lampu yang sesuai kesehatan pasien.", "type": "List item" }, { "left": 119, "top": 650, "width": 186, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "5. Proses menampilkan data hasil", "type": "Table" }, { "left": 132, "top": 662, "width": 173, "height": 68, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "pengolahan ke smartphone secara realtime melalui komunikasi dua arah antara alat dengan aplikasi android melalui modul wifi ESP8266 serta smartphone yang terhubung pada koneksi jaringan internet maka akan", "type": "Text" }, { "left": 362, "top": 70, "width": 173, "height": 33, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "tampil pada smartphone data hasil sensor yaitu suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan status lampu.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 118, "width": 108, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "7. DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 336, "top": 141, "width": 199, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al. (2017). Perencanaan Wireless Sensor", "type": "Text" }, { "left": 369, "top": 153, "width": 166, "height": 81, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Network (WSN) pada Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Kamar Jenazah Rumah Sakit M. Djamil Padang . Perencanaan Wireless Sensor Network (WSN) pada Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Kamar Jenazah Rumah", "type": "Table" }, { "left": 369, "top": 237, "width": 133, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sakit M. Djamil Padang , 1-11.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 256, "width": 199, "height": 45, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Fazri, M. ,. (2017). SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN GPRS SHIELD BERBASIS ARDUINO , 1-8.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 311, "width": 199, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kelana, M., Muid, A., & Murhasanah. (2015).", "type": "Text" }, { "left": 369, "top": 323, "width": 166, "height": 56, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 , POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal. 05 - 10.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 390, "width": 199, "height": 57, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Krisdyanto, E. R. (2016). PERANCANGAN TELECONTROLLING PADA PETERNAKAN AYAM MENGGUNAKAN NOTIFIKASI ONLINE , 5-17.", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 457, "width": 199, "height": 68, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Palupi, A. R., & Maretasari, A. S. (2017). RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PERHITUNGAN JUMLAH DAN BERAT TELUR PUYUH MENGGUNAKAN SMS GATEWAY , 20-21.", "type": "Table" }, { "left": 336, "top": 536, "width": 199, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sabiq, A., Nurmaya, & Alfarisi, T. (2017).", "type": "Text" }, { "left": 369, "top": 548, "width": 166, "height": 56, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sistem Wireless Sensor Network Berbasis Arduino Uno dan Raspberry PI untuk Pemantauan Kualitas Udara di Cempaka Putih Timur, Jakarta Utara , CITEE 2017,ISSN: 2085-6350.", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 615, "width": 199, "height": 44, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Saifudin M., A. L. (2017). RANCANG BANGUN SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK SENSOR GETARAN BERBASIS", "type": "Table" }, { "left": 369, "top": 662, "width": 95, "height": 9, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ARDUINO , 147-153 .", "type": "Text" }, { "left": 336, "top": 682, "width": 199, "height": 20, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sakdiyah, A. (2017). SISTEM MONITORING KEADAAN RUMAH DENGAN REAL", "type": "Text" }, { "left": 369, "top": 705, "width": 166, "height": 21, "page_number": 9, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "TIME VIDEO MENGGUNAKAN SMARTPHONE BERBASIS", "type": "Table" } ]
e2fccc18-6ec4-5f6a-327a-769899e83c72
https://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/download/1192/737
[ { "left": 90, "top": 740, "width": 43, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "How to cite:", "type": "Page footer" }, { "left": 90, "top": 740, "width": 417, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ridha, Muhammad (2021) Redesain legal standing peninjauan kembali oleh jaksa penuntut umum demi mewujudkan keadilan hukum, 3 (5). https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i5.1192 E-ISSN: 2684-883X", "type": "Table" }, { "left": 90, "top": 768, "width": 146, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Published by: Ridwan Institute", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 88, "width": 280, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea: p–ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 131, "width": 428, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "REDESAIN LEGAL STANDING PENINJAUAN KEMBALI OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM DEMI MEWUJUDKAN KEADILAN HUKUM", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 172, "width": 101, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 186, "width": 342, "height": 25, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Jawa Tengah, Indonesia Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 228, "width": 44, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 241, "width": 407, "height": 260, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The argument for equality before the law in the criminal justice system has not yet contributed to justice to justice seekers. This can be proven in the criminal justice system in Indonesia, where the Public Prosecutor as state attorney who represents the public interest as well as the victim, does not get legal standing, and has no legal standing. law to undertake a legal reconsideration effort. in the course of the criminal justice practice has broken the positivistic legalism which is marked by the emergence of decisions of the Supreme Court which grant the request for reconsideration by the Public Prosecutor. In this case also the decision will be used as a jurisprudence in the future for the same case. Therefore, it is interesting to study and analyze, by formulating two problems, what are the considerations of the Supreme Court in accepting legal remedies for review by the public prosecutor, how to redesign the legal standing of the review by the public prosecutor. This research is a juridical-normative legal research with data collection methods, namely literature study and descriptive-qualitative analysis. The conclusion of this research, the judge in granting the request for reconsideration by the Public Prosecutor, among others, applied the Equality of Arms Principle for a fair trail trial, secondly, revised the Criminal Procedure Code regarding the expansion of the subject of the applicant for legal reconsideration efforts, such as that contained in the Draft Criminal Procedure Code", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 329, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: redesign; legal standing; herzeining, prosecutor; juctice", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 545, "width": 45, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 559, "width": 407, "height": 176, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Argumentasi persamaan dihadapan hukum ini dalam sistem peradilan pidana belum memberikan sumbangsih keadilan kepada para pencari keadilan, Hal ini dapat dibuktikan dalam sistem paradilan pidana di Indonesia, dimana Jaksa Penuntut Umum sebagai pengacara negara yang mewakili kepentingan umum juga korban, tidak mendapatkan legal standing, dan dasar hukum untuk melakukan upaya hukum peninjauan kembali. dalam perjalanannya praktik peradilan pidana telah mendobrak legalistik positivistik yang ditandai munculnya putusan-putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan permohonan peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum. Dalam hal ini juga putusan tersebut jadikan sebuah yurisprudensi dikemudian hari untuk kasus yang sama. oleh karena itu menarik untuk di kaji dan di analisis, dengan merumuskan dua permasalahan, apa pertimbangan Mahkamah Agung menerima upaya hukum peninjauan kembali oleh jaksa penuntut umum,bagaimana redesain legal standing peninjauan kembali oleh jaksa penuntut umum. Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1142", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 88, "width": 407, "height": 94, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ini merupakan penelitian hukum yuridis-normatif dengan metode pengumpulan data yaitu studi pustaka dan analisis secara deskriptif-kualitatif. Kesimpulan penelitian ini, hakim dalam mengabulkan permohonan peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum, antara lain, menerapkan Asas Equality of Arms untuk peradilan yang fair trail, kedua, merevisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana terkait perluasan subyek pemohon upaya hukum peninjauan kembali, seperti yang terdapat didalam RUU KUHAP.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 198, "width": 397, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata Kunci: redesain; legal standing; peninjauan kembali; jaksa penuntut umum, keadilan", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 240, "width": 71, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pendahuluan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 254, "width": 428, "height": 106, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia merupakan negara hukum yang telah menjamin semua warga negaranya tanpa terkecuali berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta persamaan dihadapan hukum. Amanat ini tertuang dalam Pasal 28D ayat 1 UUD 1945. Namun demikian, dalam mengimplementasikan amanat konstitusi tersebut masih belum dilaksanakan sebagaimana mestinya, dalam hal sistem peradilan pidana. Kendatipun demikian para sarjana hukum, ahli hukum mengatakan amanat tersebut sudah mengejewantah dalam bentuk sistem paradilan pidana itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 365, "width": 428, "height": 74, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Argumentasi persamaan dihadapan hukum ini dalam sistem peradilan pidana belum memberikan sumbangsih keadilan kepada para pencari keadilan, terutama korban yang masih belum mendapatkan tempat di KUHAP tersebut. Sejatinya korbanlah yang paling dirugikan ketika dalam sebuah kejahatan, namun demikian, lagi-lagi dibenturkan dengan regulasi yang ada.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 444, "width": 428, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal ini dapat dibuktikan dalam sistem paradilan pidana di Indonesia, dimana Jaksa Penuntut Umum sebagai pengacara negara yang mewakili kepentingan umum juga korban, tidak mendapatkan legal standing, dan dasar hukum untuk melakukan upaya hukum peninjauan kembali. Memang secara rumusan redaksional Pasal 263 ayat (1) KUHAP menyatakan bahwa, “Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung”, artinya secara limitatif yang dapat mengajukan upaya hukum peninjauan kembali yakni terpidana atau ahli warisnya serta putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana frasa yang mengatakan kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 619, "width": 428, "height": 138, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Menurut hemat penulis, jika memang Pasal 263 KUHAP ini diperuntukan kepada terpidana, maka seharusnya frasa dan ayat selanjutnya harus konsisten juga, tidak serta merta membingungkan para penegak hukum pada umumnya, hakim pada khususnya. Seperti pada Pasal 263 ayat (3) yang menyatakan bahwa, “Atas dasar alasan yang sama sebagaimana tersebut pada ayat 2 terhadap suatu putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan permintaan peninjauan kembali apabila dalam putusan itu suatu perbuatan yang didakwakan telah dinyatakan terbutkti akan tetapi tidaki diikuti oleh suatu pemidanaan”. Pada pasal tersebut menggambarkan bahwa Jaksa Penuntut Umum dapat melakukan peninjauan kembali atas dasar adanya", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 38, "width": 389, "height": 25, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Redesain Legal Standing Peninjauan Kembali oleh Jaksa Penuntut Umum Demi Mewujudkan Keadilan Hukum", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 791, "width": 420, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021 1143", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "novum, pelbagi putusan terdapat pernyataan kekhilafan hakim, serta putusan yang didakwakan telah terbukti namun putusan tersebut tidak diikuti oleh pemidanaan. Maka jelas rumusan ayat (3) ini merupan pintu masuk Jaksa untuk melakukan peninjauan kembali.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 152, "width": 428, "height": 122, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian, hemat penulis menyikapi rumusan Pasal 263 KUHAP ini terdapat ketidakjelasan dalam membentuk sebuah frasa, saling kontradiktif antara ayat satu dan ayat berikutnya. Maka dalam hal ini Jaksa Penuntut Umum tidak salah ketika melakukan pengajuaan upaya umum peninjauan kembali dan juga menurut penulis tidak menabrak asas-asas dalam KUHAP, terlebih lagi jika Penuntut Umum dapat membuktikan dakwaan terpidana di pengadilan, maka sudah barang tentu Jaksa Penuntut Umum diberikan peluang atau diberikan kewenangan untuk melakukan upaya hukum peninjauan kembali.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 279, "width": 428, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maksud dan tujuan diberikannya kewenangan, ketika dalam menghadapi kasus yang kelas kakap, katakanlah tindak pidana korupsi yang mana telah merugikan keungan negara, tindak pidana terorisme yang telah merenggut hak asasi manusia lainnya yang diputus bebas di tingkat kasasi, padahal dalam dakwaannya telah terbukti, juga terdapat kekhilafan hakim dalam mengambil putusan serta adanya novum dikemudian hari, maka demi menegakkan keadilan terhadap putusan bebas dapat dimintakan peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 428, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Namun pada hakekatnya sistem peradilan pidana dikatakan baik, bukan saja dilihat dapa tataran prosesnya saja yang berlangsung secara jujur, bersih dan tidak memihak. Namun ada kriteria yang harus terpenuhi, yakni berupa prinsip yang bersifat terbuka, korektif, dan rekorektif. Dalam hal ini sistem upaya hukum menjadi penting untuk mendapatkan perhatian dalam menejemen peradilan, agar tercapainya prinsip fairness dan trial independency, yang mana prinsip tersebut diakui secara universal. (Soeparman, 2007) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 501, "width": 428, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Namun dalam perjalanannya praktik peradilan pidana telah mendobrak legalistik positivistik yang ditandai munculnya putusan-putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan permohonan peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum. Dalam hal ini juga putusan tersebut jadikan sebuah yurisprudensi dikemudian hari untuk kasus yang sama.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 580, "width": 428, "height": 75, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beranjak dari kemunculan putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan permohonan peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum untuk pertama kalinya terhadap kasus penghasutan buruh yang dipimpin oleh Muchtar Pakpahan sebagai Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera (SBSI), dengan perkara No. 55PK/Pid/1996 tanggal 25 Oktober 1996.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 659, "width": 428, "height": 91, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bermula dapa kasus tersebut mengundang banyak kritikan dari para sarjana hukum, juga para ahli hukum, serta aktivis HAM pada waktu itu juga mengkritik tindakan peradilan, bahwa penegak hukum yang pada umumnya, hakim pada khususnya telah mendobrak asas yang ada pada KUHAP, dan peradilan tersebut bisa dikatakan peradilan sesat, sehingga untuk kedepannya jangan lagi terjadi peradilan sesat tersebut. Seperti pandangan Adami Chazawi terkait gejalah tersebut bahwa, “Jaksa Penuntut", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1144", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 59, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Umum tidak dibenarkan didalam KUHAP untuk melakukan peninjauan kembali, dan juga alasan Mahkamah Agung yang membenarkan pengajuan permintaan peninjauan kembali merupakan peradilan sesat dalam hukum, bukan sesat dalam hal dan karena fakta”, (Chazawi, 2010).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 152, "width": 428, "height": 106, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Namun tidak bisa dipungkiri terjadi arus frekuensi terhadap argumen yang dahulunya mengkritik peradilan pada kasus Mochtar Pakpahan, kini mendorong Jaksa Penuntut Umum untuk melakukan upaya hukum peninjauan kembali terhadap kasus pembunuhan aktivis HAM Munir dengan terdakwa Pollycarpus. Selanjutnya kasus tindak pidana korupsi oleh Joko Soegiarto Tjandra yang dimana dalam pengadilan tingkat pertama sampai tingkat kasasi di putus lepas dari segala tuntutan hukum (onslag van rechtverfolging).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 263, "width": 428, "height": 201, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disisi lain, beberapa kasus tersebut memunculkan pandangan Muhammad Alim bahwa, “Kitab Hukum Acara Pidana harus memperlakukan sama terhadap semua pihak, betapa tidak adilnya jika Jaksa Penuntut Umum yang mewakili masyarakat pada umumnya, korban pada khususnya tidak diberi kesempatan yang sama untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali. Adalah suatu perlakukan yang tidak sama (unequal treatment) apabila seseorang narapidana sangat dilindungi, sementara korban tidak diberikan perlindungan yang sepadan dengan terpidana dalam hal ada Novum untuk memohon peninjauan kembali. Terpidana sudah nyata, berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap adalah orang yang bersalah masih diberi kesempatan untuk mengajukan peninjauan kembali, sementara korban yang diwakili oleh Jaksa Penuntut Umum adalah orang yang baik yang telah dizhalimi oleh terpidana, tetapi tidak diberi kesempatan untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali”. (Suharianto, 2012) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 428, "height": 170, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya pandangan dari Mardjono Reksodiputro mengatakan “peninjauan kembali yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap perkara pidana yang diputus bebas atau diputus lepas dari tuntutan hukum adalah sah-sah saja, karena tugas Mahkamah Agung adalah harmonisasi/unifikasi hukum dengan cara menafsirkan dengan mempersempit atau memperluas, selain itu Mahkamah Agung dapat melakukan interpretasi yang nantinya dapat atau untuk dijadikan Undang-Undang sehingga dapat mengikuti perkembangan dan tidak kontemporer, agar tercapainya keadilan dan kepastian serta kemanfaatan hukum”, sebagaimana dalam Pasal 24 ayat 1 Undang- Undang Dasar Tahun 1945 menegaskan bahwa kekuasaan merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna untuk menegakkan hukum dan keadilan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 644, "width": 428, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian yang menjadi titik permasalahan terletak pada rumusan redaksional Pasal 263 KUHAP itu sendiri yang menimbulkan ketidakjelasan dalam membentuk sebuah frasa, saling kontradiktif antara ayat satu dan ayat berikutnya. Maka sejalan dengan pandangan Jeremy Betham “maximizing Happines and minimizing pains” yang diterjemahkan oleh Nurhadi bahwa, “peraturan perundang-undangan harus konsisten, pelaksanaanya jelas, sederhana dan ditegakkan secara tegas. Sehingga hukum", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 38, "width": 389, "height": 25, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Redesain Legal Standing Peninjauan Kembali oleh Jaksa Penuntut Umum Demi Mewujudkan Keadilan Hukum", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 791, "width": 420, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021 1145", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tanpa nilai kepastian hukum akan kehilangan makna, karena tidak lagi dapat dijadikan pedoman bagi penegak hukum dalam sistem peradilan pidana” (Wantu, 2007) .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 120, "width": 428, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk mengkonter suatu peraturan yang ketidakjelasan norma, saling kontradiktif antara satu sama yang lain. Hakim dalam hal ini menurut Utrecht, hakim harus pandai dan mempunyai inisiatif dalam hal adanya gejala tersebut untuk dapat diselesaikan.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 183, "width": 96, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 199, "width": 429, "height": 154, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach). (Peter Mahmud Marzuki, 2009 ) Bahan hukum dalam penelitian ini bahan hukum primer yang terdiri dari bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat sebagai landasan utama yang dipakai dalam rangka penelitian ini, yang terdiri dari: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Bahan hukum sekunder yang terdiri dari jurnal, buku, dan penelitian yang relevan. Bahan hukum tersier berupa kamus hukum. Untuk menguatkan bahan hukum tersebut. Metode analisis yang digunakan deskriptif-kualitatif untuk menjawab rumusan masalah.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 374, "width": 117, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil dan Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 428, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A. Pertimbangan mahkamah agung menerima upaya hukum peninjauan kembali oleh jaksa penuntut umum", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 421, "width": 407, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kebebasan hakim dalam melaksanakan wewenang justisialnya tidak serta merta sifatnya mutlak, mengingat akan hal tugas hakim untuk menegakkan hukum dan keadilan, hal ini berdasarkan irah-irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini menandakan bahwa hakim lebih mengutamakan keadilan diatas segalanya.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 501, "width": 407, "height": 138, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Akan tetapi pada prakteknya memaknai keadilan untuk penanganan sebuah perkara hukum masih menjadi perdebatan dalam dunia akademisi juga praktisi yang mana menilai bahwa pengadilan kurang adil jika terlalu sarat akan prosedural, formalistik dengan kata lain legal positivistik. Hal inilah kemudian menjadikan hukum masih kaku untuk memberikan putusan dalam suatu perkara. Maka dari itu, cara pandang hakim yang ideal seharusnya mampu untuk mewujudkan spirit keadilan dalam masyarakat dan juga mampu keluar dari keterbelengguan legal positivistik yang kaku tersebut. Sehingga hakim tidak lagi sebagai corong undang- undang.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 644, "width": 407, "height": 106, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Namun dalam pengambilan putusan oleh hakim, harus mempertimbangkan beberapa hal, dalam hal ini mengabulkan permohonan upaya hukum peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum dengan jalan menafsirkan hukum dan mencari dasar-dasar, serta asas-asas yang menjadi landasannya. Akan tetapi dalam praktek peradilan pidana di Indonesia, upaya hukum peninjauan kembali yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum menimbulkan perdebatan mengenai siapakah yang berhak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. Sebelum ke pokok", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1146", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 88, "width": 407, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pembahasan, terlebih dahulu menguraikan singkat terhadap beberapa putusan yang mengabulkan permohonan upaya hukum peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum, yakni sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 136, "width": 407, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika melihat pada rumusan redaksional Pasal 263 ayat (1) KUHAP peninjauan kembali diajukan oleh terpidana atau ahli warisnya. Akan tetapi jika Pasal 263 KUHAP tidak dibaca secara sepotong-sepotong, maka Jaksa Penuntut Umum mempunyai hak yang sama dengan terpidana, yakni dapat juga mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. Secara eksplisit Pasal 263 KUHAP sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 231, "width": 407, "height": 58, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat (1),“Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung”.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 294, "width": 407, "height": 43, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat (2),“Peninjauan kembali dilakukan atas dasar; (a) apabila terdapat keadaan baru, (b) apabila dalam pelbagi putusan terdapat pernyataan kekhilafan hakim”.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 342, "width": 407, "height": 74, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ayat (3),“Atas dasar alasan yang sama sebagaimana tersebut pada ayat 2 terhadap suatu putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan permintaan peninjauan kembali apabila dalam putusan itu suatu perbuatan yang didakwakan telah dinyatakan terbutkti akan tetapi tidaki diikuti oleh suatu pemidanaan”.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 421, "width": 407, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika dilihat rumusan Pasal 263 KUHAP diatas yang secara keseluruhan, maka jelas ada rumusan frasa yang ambigu, sehingga menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dalam hal apakah terpidana saja yang dapat mengajukan peninjauan kembali, atau kah ada pihak lain juga dapat mengajukan. Maka sudah jelas dalam hal ini terhadap rumusan yang ambigu tersebut menimbulkan implikasi dalam peradilan pidana, dimana ditandai adanya beberapa putusan yang telah mengabulkan permohonan upaya hukum peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum, sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 548, "width": 149, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Putusan Mochtar Pakpahan", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 564, "width": 393, "height": 122, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jaksa Penuntut Umum Negeri Medan dalam dakwaannya, bahwa Mochtar Pakpahan melanggar Pasal 160 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, dan dakwaan berikutnya yakni, Mochtar Pakpahan melanggar Pasal 161 ayat(1) KUHP. Berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan, maka Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 27 Oktober 1994 menuntut, bahwa terdakwa Mochtar Pakpahan melakukan tindak pidana penghasutan yang dilakukan secara berlanjut, agar terdakwa dipidana penjara selama 4 tahun, potongan tahanan dengan perintah tetap ditahan.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 691, "width": 393, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum diatas, dalam hal ini majelis hakim Pengadilan Negeri Medan mengeluarkan putusan dengan Nomor 966/Pid.B/1994/PN.Mdn pada tanggal 7 November 1994 yang amar putusannya bahwa menyatakan terdakwa Mochtar Pakpahan terbukti secara sah dan", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 38, "width": 389, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Redesain Legal Standing Peninjauan Kembali oleh Jaksa Penuntut Umum Demi Mewujudkan Keadilan Hukum", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 791, "width": 420, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021 1147", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 393, "height": 43, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "meyakinkan melakukan perbuatan tindak pidana pengahasutan yang dilakukan secara berlanjut, menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap terdakwa Mochtar Pakpahan dengan pidana selama 3 tahun.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 136, "width": 393, "height": 106, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan, Mochtar Pakpahan melakukan upaya hukum banding. Selanjutnya menerima permohonan terdakwa pada tingkat Pengadilan Tinggi Medan dengan Nomor 188/Pid/1994/PT.Mdn pada tanggal 16 Januari 1995 dengan amar putusannya bahwa, memperbaiki putusan pada Pengadilan Negeri Medan yang semulanya 3 tahun menjadi pidana penjara selama 4 tahun, dikurangi masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dan terdakwa tetap ditahan.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 247, "width": 393, "height": 154, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya terhadap putusan Pengadilan Tinggi Medan yang memperkuat putusan, terdakwa Mochtar Pakpahan mengajukan upaya hukum kasasi, dan Mahkamah Agung mengeluarkan putusan pada tanggal 29 September 1995 dengan Nomor 395/K/Pid/1995 dengan amar putusan, bahwa mengbulkan permohonan kasasi dari pemohon yakni terdakwa Mochtar Pakpahan, membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Medan dan juga putusan Pengadilan Negeri Medan, serta menyakatan terdakwa Mochtar Pakpahan tidak terbukti secarah sah dan meyakinkan bersalah melakukan kejahatan yang didakwakan kepadannya, membebaskan terdakwa dari semua dakwaan, memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat martabatnya.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 405, "width": 393, "height": 138, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terhadap putusan di tingkat kasasi yang membebaskan terdakwa Mochtar Pakpahan inilah yang kemudian Jaksa Penuntut Umum mengajukan permohonan upaya hukum peninjauan kembali. Dengan demikian Mahkamah Agung mengabulkan permohonan peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum dengan Nomor 55 PK/Pid/1996 pada tanggal 25 Oktober 1996 dengan amar putusannya, bahwa membatalkan putusan Mahkamah Agung pada tingkat kasasi, serta menghukum terdakwa Mochtar Pakpahan dengan pidana penjara selama 4 tahun, dikurangi dengan masa tahanan yang telah dijalani terdakwa. (Putusan No. 55 PK/Pid/1996, 1996)", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 548, "width": 198, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Putusan Pollycarpus Budiari Priyanto", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 564, "width": 393, "height": 170, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jaksa Penuntut Umum Negeri Jakarta Pusat dalam dakwaannya, bahwa Pollycarpus Budihari Priyanto telah melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan juga melanggar Pasal 263 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat(1) ke-1 KUHP. Berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan, maka Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 1 Desember 2005 menuntut terdakwa yang pada pokoknya bahwa, terdakwa Pollycarpus Bidihari Priyanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan menggunakan surat palsu sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan Pasal 263 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, mejatuhkan pidana terhadap terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto dengan pidana penjara seumur hidup.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1148", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 392, "height": 27, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terhadap tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum diatas, maka majelas hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan putusan Nomor", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 120, "width": 393, "height": 90, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst pada tanggal 20 Desember 2005 dengan amar putusannya bahwa terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana turut melakukan pembunuhan berencana dan turut melakukan pemalsuan surat, menghukum terdakwa oleh karena perbuatan tersebut dengan penjara 14 tahun dan dikurangi selama terdakwa menjalankan tahanan sementara.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 215, "width": 393, "height": 59, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terhadap putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menghukum terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto mengajukan upaya hukum banding. Selanjutnya Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan pemohon terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto dengan Nomor", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 279, "width": 393, "height": 26, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "16/PID/2006/PT.DKI.Jkt pada tanggal 27 Maret 2006, yang mana amar putusannya bahwa menguatkan putusan Pengadilan Negeri DKI Jakarta Pusat.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 310, "width": 393, "height": 186, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Atas putusan pada tingkat banding diatas, terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto mengajukan upaya hukum kasi, yang selanjutnya Mahkamah Agung mengabulkan permohonan pemohon terdakwa dengan putusan Nomor 1185 K/Pid/1995 pada tanggal 3 Oktober 2006 yang amar putusannya bahwa membatalkan putusan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, serta menyatakan terdakwa Pollycarpur Budihari Priyanto tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut melakukan pembunuhan berencana sebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, membebaskan dari dakwaan, dan menyatakan terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana menggunakan surat palsu, serta menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 2 tahun dikurangi dengan masa tahanan sementara.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 501, "width": 393, "height": 169, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya terhadap putusan tingkat kasasi diatas, maka Jaksa Penuntut Umum mengajukan permohonan upaya hukum peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung, dengan dimikian Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan Jaksa Penuntut Umum dalam putusan Nomor 109 PK/Pid/2007 pada tanggal 25 Januari 2008 yang pada amar putusannya bahwa membatalkan putusan Mahkamah Agung pada tingkat kasasi, serta menyatakan terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan pidana pembunuhan berencana dan melakukan pemalsuan surat, menghukum terpidana dengan pidana penjara salam 20 tahun dan dikurangi dengan masa penahanan yang telah dijalaninya. (Putusan No. 109 PK/Pid/2007, 2007).", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 675, "width": 171, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Putusan Joko Soegiarto Tjandra", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 691, "width": 393, "height": 59, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jaka Penuntut Umum Negeri Jakarta Selatan yang dalam dakwaan primairnya yakni, bahwa Joko Soegiarti Tjandra telah melanggar Pasal 1 ayat (1) sub a jo Pasal 28 Jo Pasal 34C Undang-Undang Nomor 3 tahun 1971 jo Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 38, "width": 389, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Redesain Legal Standing Peninjauan Kembali oleh Jaksa Penuntut Umum Demi Mewujudkan Keadilan Hukum", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 791, "width": 420, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021 1149", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 393, "height": 186, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(1) KUHP jo Pasal 1 ayat (2) KUHP, sedangkan dakwaan subsidairnya telah melanggar Pasal 1 ayat (1) sub b jo Pasal 28 jo Pasl 34C Undang-Undang Nomor 3 tahun 1971 jo Undang-undang Nomor 31 Nomor 1999 jo Pasal 55 (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo Pasal 1 ayat (2) KUHP, berikutnya dakwaan lebih subsidair yakni melanggar Pasal 1 ayat (2) jo Pasal 1 yat(!) sub a jo Pasal 28 jo Pasal 34C Undang-Undang Nomor 3 tahun 1971 jo Undang- Undang Nomor 31 tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo Pasal 1 ayat (2) KUHP, selanjutnya dakwaan lebih subsidair melanggar Pasal 1 ayat (2) jo Pasal 1 ayat (1) sub b jo Pasal 28 jo Psal 34C Undang-Undang Nomor 3 tahun 1971 jo Undang-Undang 31 tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP jo Pasal 1 ayat (2) KUHP berdasarkan Majalah Hukum Varia Peradilan tahun 2009.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 279, "width": 393, "height": 90, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan, maka Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 31 Juli 2000 menuntut terdakwa Joko Soegiarto Tjandra menyatakan bahwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, menjatuhkan pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan berdasarkan Majalah Hukum Varia Peradilan tahun 2009.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 374, "width": 393, "height": 90, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum diatas, maka hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan amar putusannya Nomor 156/Pid.B/2000/PN.Jak.Sel pada tanggal 28 Agustus 2000 menyatakan bahwa terdakwa terbukti sebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, tetapi perbuatan itu bukan merupakan perbuatan pidana, menyakat terdakwa dilepas dari segala tuntutan hukum.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 469, "width": 393, "height": 186, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jaksa Penuntut Umum melakukan upaya hukum kasasi kepada Mahkamah Agung, akan tetapi permohonan pemohon Jaksa Penuntut Umum ditolak oleh Mahkamah Agung. Dengan demikian atas putusan Mahkamah Agung, Jaksa Penuntut Umum mengajukan permohonan upaya hukum peninjauan kembali, yang selanjutnya mengabulkan permohonan Jaksa Penuntut Umum dengan putusan Nomor 12 PK/Pid.Sus/2009 pada tanggal 11 Juni 2009 yang dalam amar putusannya bahwa membatalkan putusan Mahkamah Agung pada tingkat kasasi dan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, serta menyatakan terdakwa Joko Soegiarto Tjandra telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana turut serta melakukan tindak pidana korupsi, menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama 2 tahun berdasarkan Putusan No.12 PK/Pid.Sus/2009, 1-134.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 659, "width": 393, "height": 91, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari beberapa uraian singkat diatas terhadap upaya hukum peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum, maka sudah jelas bahwa hakim telah melampaui batas wewenangnya dalam hal mengabulkan permohonan Jaksa Penuntut Umum. Lantas bagaimana dengan pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan Jaksa Penuntut Umum. Maka dalam hal ini hakim selaku ujung tombak keadilan mencoba melakukan intepretasi atau biasa disebut", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1150", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 393, "height": 90, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penafsiran hukum oleh hakim yang mana rumusan Pasal 263 yang dipaparkan diawal menimbulkan kontradiktif antara pasal yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini Menurut pandangan Bambang Sutiyoso, menyatakan bahwa, “Metode interpretasi adalah metode untuk menafsirkan terhadap teks perundang- undangan yang tidak jelas, agar perundang-undangan tersebut dapat diterapkan pada peristiwa konkrit tersebut”. (Sutiyoso, 2012)", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 183, "width": 393, "height": 27, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aliran penemuan hukum oleh hakim yang dikutip oleh Joenaedi Efendi, mengajarkan bahwa:", "type": "Text" }, { "left": 142, "top": 213, "width": 372, "height": 123, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Sekalipun benar undang-undang itu tidak lengkap, namun undang-undang masih dapat menutupi kekurangannya sendiri, karena undang-undang memiliki daya meluas, dan hakum sebagai sistem tertutup. Kekurangan undang-undang menurut aliran ini hendaknya diisi oleh hakim dengan penggunaan hukum-hukum logika (silogisme) sebagai dasar utamanya dan memperluas undang-undang berdasarkan rasio sesuai dengan perkembangan teori hukum berupa sistem pengertian-pengertian hukum (konsep-konsep yuridik) sebagai tujuan bukan sebagai sarana, sehingga hakim dapat mewujudkan kepastian hukum”. (Efendi, 2018) .", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 355, "width": 393, "height": 106, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan interpretasi hukum yang dilakukan oleh hakim dalam sistem peradilan pidana merupakan metode untuk memahami makna yang berada dalam sebuah peraturan perundang-undangan, kendatipun demikian, penggunaan metode tersebut tidak serta merta selalu digunakan oleh hakim, karen metode tersebut mempunyai batas yang dimana ketika rumusan pasal dalam perundang- undangan masih ambigu, maka hakim dalam hal ini dapat melakukan metode interpretasi.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 466, "width": 393, "height": 91, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Namun didalam metode interpretasi hukum terdapat berbagai macam interpretasi yang digunakan, seperti penafsiran gramatikal, penafsiran sejarah, penafsiran sistematis, penafsiran sosiologis, dan penafsiran auntentik, serta penafsiran ekstensif. Untuk mempersingkat uraian mengenai macamnya, maka dalam penulisan ini akan menitikberatkan dan mengurai secara singkat pada penafsiran ekstensif.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 561, "width": 393, "height": 75, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Van Bemmelen mengemukakan metode penafsiran berupa principiele interpretatie, metode penafsiran model ini tergolong dalam penafsiran ekstensif. Penafsiran ekstensif merupakan penafsiran yang model metodenya yakni perluasan makna dari rumusan peraturan perundang-undangan (Christianto, 2010) .", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 641, "width": 393, "height": 106, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maka dalam konteks ini, penggunaan Pasal 263 KUHAP selain terpidana atau ahli warisnya, Jaksa Penuntut Umum juga dapat melakukan upaya hukum peninjauan kembali, sebagaimana dalam praktek peradilan pidana mengabulkan upaya hukum peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum. Mengenai dasar pertimbangannya hakim sebelum melakukan penafsiran, tentu akan beranjak pada pembentukan KUHAP itu sendiri, yang mana pembentukan KUHAP merujuk dan berdasarkan Pasal 14 ICCPR tentang Equality of Arms.", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 38, "width": 389, "height": 25, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Redesain Legal Standing Peninjauan Kembali oleh Jaksa Penuntut Umum Demi Mewujudkan Keadilan Hukum", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 791, "width": 420, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021 1151", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 393, "height": 59, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Asas Equality of Arms untuk menerapkan peradilan yang fair trail , maka dalam hal ini yang dimaksud adalah, peradilan yang jujur dan tidak memihak, lebih lanjut mengenai Equality of Arms, ada beberapa hak untuk diterapkan dalam peradilan, antara lain:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 152, "width": 408, "height": 26, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Semua pihak (terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum) harus memiliki kesempatan yang sama untuk membuktikan diri dan berargumen di pengadilan.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 183, "width": 408, "height": 27, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Tidak ada satu pihak pun dalam proses dipengadilan ditempatkan dalam suatu keadaan yang berbeda dibandingkan pihak lain.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 215, "width": 407, "height": 75, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Semua pihak harus mendapatkan akses yang adil dan efektif dalam pengadilan. Pertimbangan berikutnya oleh hakim, yakni mengkorelasikan pada upaya hukum kasasi Pasal 244, yang mana menyatakan, ”putusan bebas tidak dapat dimintakan kasasi”, akan tetapi pada akhirnya hakim melakukan case law yang telah menjadi state decisis melalui extensive interpretation.", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 294, "width": 407, "height": 59, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Selanjutnya, mengenai perkara pidana selalu terdapat dua pihak yang berkepentingan yakni terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum yang mewakili kepentingan umum (negara), sebagaimana dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 (sekarang Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009)", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 358, "width": 407, "height": 217, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pertimbangan-pertimbangan hakim yang dipaparkan diatas merupakan ringkasan putusan perkara No. 55PK/Pid/1996 tanggal 25 Oktober 1996 dengan terdakwa Mochtar Pakpahan, serta putusan tersebut menjadi yurisprudensi sebagai landasan hakim untuk kedepannya dalam memeriksa kasus yang sama. Maka dari itu Jaksa Penuntut Umum tidak salah ketika melakukan upaya hukum peninjauan kembali terhadap kasus Pollycarpus dan juga Joko Soegiarto Tjandra, yang mana dari kedua kasus tersebut dalam tingkat pertama sampai tingkat banding diputus bersalah, namun dalam tingkat kasasi di vonis lepas dari tuntutan hukum oleh hakim. Sehingga dalam hal ini Jaksa Penuntut Umum sebagai pengacara negara yang mewakili kepentingan umum melakukan upaya hukum peninjauan kembali, kendatipun tidak dibenarkan dalam KUHAP, akan tetapi Jaksa Penuntut Umum menggunakan dasar hukum mengajukan peninjauan kembali yakni adanya yurisprudensi, sedangkan dalam sistem hukum Indonesia, yurisprudensi mendapatkan kedudukan sebagai salah satu sumber hukum Indonesia.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 580, "width": 407, "height": 122, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maka dari itu, demi tegaknya keadilan bagi seluruh rakyat indonesia tanpa terkecuali, persamaan hak didapan hukum tanpa membedakan, perlu kiranya mendapatkan perlakuan yang sama dengan terpidana atau ahli warisnya untuk dapat mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. Dalam artian memberikan kedudukan kepada Jaksa Penuntut Umum. Terlebih lagi jika Penuntut Umum menangani kasus tindak pidana korupsi, karena dalam hal ini tindak pidana korupsi sebagai extraordinary crime, maka dalam penanganannya perlu dengan luar biasa pula.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 704, "width": 393, "height": 42, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Mengutip pandangan Mardjono Reksodiputro mengatakan “peninjauan kembali yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap perkara pidana yang diputus bebas atau diputus lepas dari tuntutan hukum adalah sah-sah saja,", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1152", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 393, "height": 80, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "karena tugas Mahkamah Agung adalah harmonisasi/unifikasi hukum dengan cara menafsirkan dengan mempersempit atau memperluas, selain itu Mahkamah Agung dapat melakukan interpretasi yang nantinya dapat atau untuk dijadikan Undang-Undang sehingga dapat mengikuti perkembangan dan tidak kontemporer, agar tercapainya keadilan dan kepastian serta kemanfaatan hukum”.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 168, "width": 393, "height": 193, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Lebih lanjut pandangan Muhammad Alim bahwa, “Kitab Hukum Acara Pidana harus memperlakukan sama terhadap semua pihak, betapa tidak adilnya jika Jaksa Penuntut Umum yang mewakili masyarakat pada umumnya, korban pada khususnya tidak diberi kesempatan yang sama untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali. Adalah suatu perlakukan yang tidak sama (unequal treatment) apabila seseorang narapidana sangat dilindungi, sementara korban tidak diberikan perlindungan yang sepadan dengan terpidana dalam hal ada Novum untuk memohon peninjauan kembali. Terpidana sudah nyata, berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap adalah orang yang bersalah masih diberi kesempatan untuk mengajukan peninjauan kembali, sementara korban yang diwakili oleh Jaksa Penuntut Umum adalah orang yang baik yang telah dizhalimi oleh terpidana, tetapi tidak diberi kesempatan untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali”. (Suharianto, 2012)", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 364, "width": 407, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagaimana dalam Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 menegaskan bahwa, “kekuasaan merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna untuk menegakkan hukum dan keadilan”.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 412, "width": 391, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "B. Redesain legal standing peninjauan kembali oleh jaksa penuntut umum", "type": "Section header" }, { "left": 106, "top": 428, "width": 407, "height": 106, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hukum acara pidana merupakan pedoman penegak hukum atau tata cara dalam beracara di peradilan di Indonesia, yang mana diciptakan dengan persistensi yang tinggi untuk ditepati kepastian hukumnya. Sehingga acapkali dipandang sebagai hukum yang statis dan tidak memerlukan dinamisasi dalam penegakannya. Oleh karenanya, hukum acara pidana ini disebut sebagai hukum yang tiada tempat untuk menafsir. Ungkapan ini seakan-akan menjadi pembenar akan statis hukum acara tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 536, "width": 408, "height": 172, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karena itu pandangan yang disampaikan Dworkin, yang mana “hukum itu selalu interpretif, dan juga kebekuan tekstual hukum itu sangat mungkin dicairkan sehingga menjadi perdebatan dan menunjukkan realitas yang melee”. (Dworkin, 1986) Oleh sebab itulah hukum acara pidana ini yang bersifat sebagai hukum statis yang hanya memedulikan kepastian hukum, dan juga terjebak pada kepastian teks hukum semata, sehingga pada akhirnya harus diruntuhkan dengan cara diperbaharuhi (Rustamaji, 2017) . hal juga sama dengan dokrin bahwa “Undang-Undang bukan sebagai kitab suci”, maka sudah jelas dalam hal ini sangat memungkinkan untuk melakukan pembaharuan dalam hukum acara pidana, agar dapat dipakai sebagai rambu-rambu, landasan justifikasi dalam upaya melakukan keadilan.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 713, "width": 407, "height": 43, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembaharuan hukum di sektor hukum acara pidana merupakan bagian dari pembangunan hukum nasional guna mengatasi berbagai permasalahan dalam rangka penegakan hukum, yakni mengenai proses penyelesaian perkara pidana", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 38, "width": 389, "height": 25, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Redesain Legal Standing Peninjauan Kembali oleh Jaksa Penuntut Umum Demi Mewujudkan Keadilan Hukum", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 791, "width": 420, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021 1153", "type": "Page footer" }, { "left": 106, "top": 88, "width": 407, "height": 43, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang berkeadilan. Namun disamping itu juga bertujuan untuk merevitalisasi peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih, disharmoni dan multitafsir (Listiyanto, 2017).", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 136, "width": 407, "height": 42, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam rangka redesain, merancang atau membentuk undang-undang yang akan datang, perlu kiranya memerhatikan asas-asas dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yakni:", "type": "Text" }, { "left": 124, "top": 183, "width": 101, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "a. Kejelasan tujuan", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 199, "width": 249, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "b. Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 215, "width": 226, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "c. Kesesuaian antara jenis dan materi muatan", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 231, "width": 115, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "d. Dapat dilaksanakan", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 247, "width": 184, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 263, "width": 136, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "f. Kejelasan rumusan dan", "type": "List item" }, { "left": 124, "top": 279, "width": 174, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "g. Keterbukaan (Novendra, 2019) .", "type": "List item" }, { "left": 135, "top": 294, "width": 378, "height": 11, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari pemaparan di rumusan pertama secara singkat, bahwa Jaksa Penuntut", "type": "List item" }, { "left": 106, "top": 310, "width": 407, "height": 154, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Umum telah mendapatkan kedudukan untuk melakukan upaya hukum peninjauan kembali yang berlandaskan pada yurisprudensi. Maka dalam hal ini atas dasar peradilan yang fair trail, semua pihak harus memiliki kesempatan untuk dapat berargumen dan membuktikan di pengadilan, serta berdasarkan Pasal 21 Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1970 (sekarang Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009) yakni, mengenai perkara pidana selalu terdapat dua pihak yang berkepentingan yakni terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum dan juga berdasarkan Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 menegaskan bahwa,“kekuasaan merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna untuk menegakkan hukum dan keadilan”.", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 466, "width": 407, "height": 93, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meminjam perkataan Jeremy Betham “maximizing Happines and minimizing pains” yang diterjemahkan oleh Nurhadi bahwa, peraturan perundang-undangan harus konsisten, pelaksanaanya jelas, sederhana dan ditegakkan secara tegas. Sehingga hukum tanpa nilai kepastian hukum akan kehilangan makna, karena tidak lagi dapat dijadikan pedoman bagi penegak hukum dalam sistem peradilan pidana. (Wantu, 2007) .", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 564, "width": 407, "height": 59, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh karena itu, perlu dilakukan redesain terhadap KUHAP untuk mendapatkan legitimasi oleh hukum positif, agar Jaksa Penuntut Umum dapat melakukan upaya hukum peninjauan kembali, demi mewujudkan keadilan substansif yaitu:", "type": "Text" }, { "left": 106, "top": 628, "width": 408, "height": 27, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Merevisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana terkait perluasan subyek pemohon upaya hukum peninjauan kembali", "type": "List item" }, { "left": 121, "top": 659, "width": 393, "height": 75, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Didalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), terdapat Bab yang mengatur hak untuk membela diri dari putusan hakim, yang dinilai belum sesuai harapan, yakni upaya hukum. Upaya hukum tersebut Menurut Andi Hamzah dan Irdan Dahlan, “merupakan sarana untuk melaksanakan hukum, yaitu hak terpidana atau jaksa penuntut umum untuk tidak menerima", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1154", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 393, "height": 27, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penerapan atau putusan-putusan pengadilan, karena tidak merasa puas dengan penetapan atau putusan tersebut” (Andi Hamzah, 1987) .", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 120, "width": 393, "height": 90, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Demikian juga hal tersebut diatur dalam Pasal 1 butir 12 KUHAP,menyatakan bahwa, “hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang” (Sofyan & Asis, 2014) .", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 215, "width": 393, "height": 75, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa, upaya hukum yang diatur didalam KUHAP merupakan hak terdakwa/terpidana dan juga Jaksa Penuntut Umum untuk digunakan dalam hal, ketika putusan hakim dinilai belum memberikan keadilan bagi pihak yang berperkara.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 294, "width": 393, "height": 154, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Upaya hukum tersebut ada dua bentuk, Upaya hukum tersebut berupa upaya hukum biasa dan upaya hukum luar biasa. Upaya hukum biasa ini diajukan oleh dua pihak yakni terdakwa/terpidana dan Jaksa penuntut Umum. Namun begitu juga selanjutnya pada upaya hukum luar biasa, akan tetapi Jaksa Penuntut Umum hanya dapat mengajukan upaya hukum luar biasa sampai dengan kasasi demi kepentingan hukum. Pertanyaan yang muncul, apakah ini dapat dikatakan adil. Sedangkan terdakwa/terpidana dapat saja melakukan disemua upaya hukum sampai dengan peninjauan kembali, sedangkan Jaksa Penuntut Umum hanya mendapatkan kedudukan sampai kasasi demi kepentingan hukum.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 453, "width": 393, "height": 75, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebenarnya jika menilik pada upaya hukum luar biasa yakni kasasi demi kepentingan hukum, Jaksa Penuntut Umum tidak leluasa menggunakan hak tersebut, mengapa demikian, karena putusan kasasi demi kepentingan hukum tidak boleh merugikan pihak yang berkepentingan yakni terpidana berdasarkan Konardi tahun 2017.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 532, "width": 393, "height": 75, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sebagaimana rumusan redaksional Pasal Pasal 259 ayat 2 KUHAP menyatakan bahwa, “hukuman yang akan dijatuhkan oleh Mahkamah Agung atas permintaan kasasi demi kepentingan hukum oleh jaksa penuntut umum tidak boleh lebih berat dari hukuman semula yang telah dijatuhi dan mempunyai kekuatan hukum yang tetap” (Sofyan & Asis, 2014).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 612, "width": 393, "height": 90, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian dalam praktek peradilan pidana, kasasi demi kepentingan hukum ini sangat jarang digunakan oleh Jaksa Penuntut Umum, mengingat akan hal tidak dapat merubah amar putusan pengadilan. Maka dalam hal ini tidak adil rasanya jika Penuntut Umum tidak diberikan kewenangan untuk melakukan upaya hukum peninjauan kembali. Terlebih lagi ketika terdapat kasus yang kelas kakap seperti tindak pidana korupsi.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 707, "width": 393, "height": 43, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari gagasan yang dipaparkan diatas merupakan acuan-acuan untuk dapat di memformulasikan Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali yang kemudian untuk mendapatkan sebuah kepastian hukum", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 38, "width": 389, "height": 25, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Redesain Legal Standing Peninjauan Kembali oleh Jaksa Penuntut Umum Demi Mewujudkan Keadilan Hukum", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 791, "width": 420, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021 1155", "type": "Page footer" }, { "left": 121, "top": 88, "width": 393, "height": 27, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "atau landasan justifikasi, maka dalam hal ini diadakannya revisi terhadap Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 120, "width": 393, "height": 185, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam upaya untuk menyempurnakan sistem hukum di Indonesia dalam hal ini Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yakni dengan melalui merevisi kembali Kitab Hukum Acara Pidana. Merevisi peraturan perundang-undangan merupakan bentuk konsekuensi logis dari kebijakan hukum pidana atau politik hukum pidana. Menurut pendapat Marc Ancel yang dikutip oleh Barda Nawawi Arief menyatakan bahwa “ Penal policy merupakan suatu ilmu sekaligus seni yang pada akhirnya mempunyai tujuan praktis untuk memungkinkan peraturan hukum positif dirumuskan secara baik dan untuk memberi pedoman tidak hanya kepada pembuat undang-undang, tetapi juga kepada pengadilan yang menerapkan undang-undang dan juga kepada para penyelenggara atau pelaksana putusan pengadilan” berdasarkan Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana tahun 2007", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 310, "width": 393, "height": 75, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Lebih lanjut Barda Nawawi Arief, menyatakan bahwa, “Politik hukum pidana merupakan bagian dari kebijakan penegakan hukum ( law enforcement policy )”, yang mana kebijakan tersebut menurut Bagir Manan yakni, “Menciptakan, pembaharuan dan pengembangan hukum” berdasaarkan Marbun tahun 2019.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 390, "width": 393, "height": 74, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional, terdapat didalamnya tentang perubahan disektor penegakan hukum, khususnya politik hukum pidana yang bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dalam konstruksi kebijakan hukum pidana berdasarkan Adiyaryani, 2010.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 469, "width": 393, "height": 106, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian dapat dipahami bahwa merevisi peraturan perundang- undangan dalam hal ini KUHAP merupakan pembaharuan terhadap substansial hukum acara pidana, sejalan dengan teori hukum yang dimotori oleh Lawrence M. Friedman yang salah satunya yakni “substansi” bahwa “Hasil-hasil yang diterbitkan oleh sistem hukum berupa aturan-aturan hukum maupun yang tidak tertulis”. Berdasarkan Antohon F. Susanto, dalam Lawrence M. Friedman tahub 2001.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 580, "width": 393, "height": 90, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maksud dan tujuan tersebut berupa penyempurnaan mekanisme penagakan hukum oleh sub struktur sistem penegakan hukum serta menata kembali substansi hukum untuk mewujudkan tertib perundang-undangan dengan memperhatikan asas umum dan hirarki perundang-undangan, agar kedepannya tidak ada lagi pasal-pasal yang dinilai kontradiktif, tidak memberikan keadilan kepada para pencari keadilan. (Fendri, tthn)", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 675, "width": 393, "height": 59, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berangkat dari permasalahan-permasalahan yang secara faktual dan konkret maka dalam RUU KUHAP yang sekarang ini, telah memberikan hak kepada Jaksa Penuntut Umum untuk dapat mengajukan peninjauan kembali, sebagaimana dalam Pasal 260 aya (1) menyatakan:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1156", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 142, "top": 86, "width": 371, "height": 77, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Apabila terpidana atau ahli warisnya tidak mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 260 ayat (1), demi kepentingan terpidana atau ahli warisnya, Jaksa Agung berwenang mengajukan peninjauan kembali.”", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 167, "width": 393, "height": 138, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dengan demikian dalam uraian diatas mengenai diberikannya hak kepada Jaksa Penuntut Umum di RUU KUHAP, oleh karena itu perlu kiranya mengetahui penjelasan pasal tersebut, mengingat jika dibaca secara sekilas akan menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka dari itu sependek pengetahuan penulis memberikan penjelasan terhadap pasal tersebut yakni, secara sederhananya, jika terpidana dalam tingkat kasasi diputus lepas atau bebas dari tuntutan hukum, maka Jaksa Penuntut Umum dapat mengajukan peninjauan kembali, demikian juga jika terpidana dalam tingkat kasasi diputus bersalah, maka dapat mengajukan peninjauan kembali.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 310, "width": 393, "height": 75, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sehingga demikian, apabila RUU KUHAP yang nantinya menjadi undang- undang diharapkan pada akhirnya substansi-substansi didalamya yang telah mengatur sistem peradilan pidana akan lebih baik dari pada KUHAP. Yang mana notabennya pada RUU KUHAP ini mengemban sebuah penegakan hukum yang berkeadilan dan kepastian hukum. (pangaribuan, Volume 1,2014)", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 390, "width": 393, "height": 58, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oleh sebab itulah demi tegaknya keadilan dan kepastian hukum, kiranya para pembuat Undang-undang agar memprioritaskan RUU KUHAP dapat disahkan segerah mungkin, guna dapat terciptanya keserasian putusan dalam sistem peradilan pidana.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 469, "width": 65, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 485, "width": 428, "height": 201, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam hal ini hakim selaku ujung tombak keadilan mencoba melakukan intepretasi atau biasa disebut penafsiran hukum oleh hakim terhadap rumusan Pasal 263 KUHAP yang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dalam hal apakah terpidana saja yang dapat mengajukan peninjauan kembali, atau kah ada pihak lain juga dapat mengajukan. Oleh sebab itu hakim dalam mengabulkan permohonan peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum, antara lain, menerapkan Asas Equality of Arms untuk peradilan yang fair trail. mengkorelasikan pada upaya hukum kasasi Pasal 244, yang mana menyatakan, ”putusan bebas tidak dapat dimintakan kasasi”, akan tetapi pada akhirnya hakim melakukan case law yang telah menjadi state decisis melalui extensive interpretation, serta mengenai perkara pidana selalu terdapat dua pihak yang berkepentingan yakni terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum yang mewakili kepentingan umum (negara), sebagaimana dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 (sekarang Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 691, "width": 428, "height": 59, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Agar tercapainya keadilan dan kepastian hukum, kiranya melakukan redesain legal standing peninjauan kembali oleh Jaksa Penuntut Umum. Maka dalam hal ini dapat merevisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana terkait perluasan subyek pemohon upaya hukum peninjauan kembali, seperti yang terdapat didalam RUU", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 38, "width": 389, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Redesain Legal Standing Peninjauan Kembali oleh Jaksa Penuntut Umum Demi Mewujudkan Keadilan Hukum", "type": "Page header" }, { "left": 85, "top": 791, "width": 420, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021 1157", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 75, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KUHAP sekarang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mendapatkan hak untuk mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. Oleh sebab itu para pembuat Undang-undang agar memprioritaskan RUU KUHAP dapat disahkan segerah mungkin, guna dapat terciptanya keserasian putusan dalam sistem peradilan pidana. Dan kepastian hukumnya.", "type": "Text" }, { "left": 257, "top": 167, "width": 84, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "BIBLIOGRAFI", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 194, "width": 428, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Andi Hamzah, I. (1987). Upaya-Upaya Hukum Dalam Perkara Pidana. Jakarta: Bina Aksara.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 234, "width": 428, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Adiyaryani, N. N. (2010). Upaya Hukum Kasasi Oleh Jaksa Penuntut Umum Terhadap Putusan Bebas Dalam Sistem Peradilan Pidana. Tesis , 202. Google Scholar", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 273, "width": 428, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Antohon F. Susanto, dalam Lawrence M. Friedman. (2001). Antohon F. American Law An Introduction, Second Edition (Terjemahan Wisnu Murti, Hukum Amerika Sebuuah Pengantar. Jakarta: PT Tata Nusa.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 326, "width": 428, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arief, N. B. (2007). Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana,. Semarang: Universitas Diponegoro.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 365, "width": 429, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chazawi, Adami. (2010). Lembaga peninjauan kembali (PK) perkara pidana: Penegakan hukum dalam penyimpangan praktik & peradilan sesat . Sinar Grafika. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 417, "width": 428, "height": 25, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Christianto, Hwian. (2010). Batasan dan perkembangan penafsiran ekstensif dalam hukum pidana. Pamator Journal , 3 (2), 101–113. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 454, "width": 428, "height": 27, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dworkin, R. (1986). Law’s Empire. Cambridge: The Belknap Press of Harvad University. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 428, "height": 38, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Darmawan, R. (2012). Upaya Hukum Luar Biasa Peninjauan Kembali Terhadap Putusan Bebas Dalam Perkara Pidana. Universitas Indonesia , 52. Google Scholar", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 549, "width": 428, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Efendi, J. (2018). Rekonstruksi Dasar Pertimbangan Hukum Hakim. Depok: Pranamedia Grup.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 588, "width": 428, "height": 24, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fendri, A. (tthn). Perbaikan Sistem Hukum Dalam Pembangunan Hukum Di Indonesia. Ilmu Hukum , 5. Google Scholar", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 627, "width": 411, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Listiyanto, A. (2017). Pembaharuan Sistem Hukum Acara Pidana. Rechts Vinding, 2.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 652, "width": 429, "height": 53, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Novendra, Ade Rizki. (2019). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Analisis Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe) . Uin Ar-Raniry. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 719, "width": 275, "height": 11, "page_number": 17, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Majalah Hukum Varia Peradilan. (2009). IKAHI, Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 93, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Muhammad Ridha", "type": "Page header" }, { "left": 92, "top": 791, "width": 32, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1158", "type": "Page footer" }, { "left": 328, "top": 791, "width": 183, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Syntax Idea , Vol. 3, No. 5, Mei 2021", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 425, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Marbun, R. (2019). Politik Hukum Pidana dan Sistem Hukum Pidana di Indonesia. Malang: Setara Press.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 127, "width": 386, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Peter Mahmud Marzuki. (2009). Penelitian Hukum, Kencana: Jakarta, hlm.22 .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 152, "width": 428, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pangaribuan, M. L. (Volume 1,2014). Hakim Pemeriksa Pendahuluan (HPP) Dalam Rancangan Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia. Jurnal Teropong (Media Hukum dan Keadilan) , 5.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 205, "width": 419, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putusan No. 109 PK/Pid/2007. (2007). Diterkori Putusan Mahkamah Agung RI , 1-51.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 231, "width": 396, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putusan No. 55 PK/Pid/1996. (1996). Yurisprudensi Mahkamah Agung , 356-382.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 256, "width": 406, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Putusan No.12 PK/Pid.Sus/2009. (1-134). Direktori Putusan Mahkamah Agung RI .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 428, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rustamaji, Muhammad. (2017). Pembaruan Hukum Acara Pidana Melalui Telaah Sisi Kemanusiaan Aparat Penegak Hukum. Kanun Jurnal Ilmu Hukum , 19 (1), 1–17. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 334, "width": 428, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konardi, S. m. (2017). Upaya Hukum Kasasi Demi Kepentingan Hukum Di Indonesia. Jurnal Hukum Atma Jaya Yogyakarta , 8. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 373, "width": 428, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Soeparman, Parman. (2007). Pengaturan hak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dalam perkara pidana bagi korban kejahatan . Refika Aditama. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 426, "width": 429, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sofyan, Andi, & Asis, Abdul. (2014). Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana . Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 465, "width": 428, "height": 39, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Suharianto, B. (2012). Peninjauan Kembali Putusan Pidana oleh Jaksa Penuntut Umum. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum Peradilan Mahkamah Agung. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 518, "width": 429, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sutiyoso, Bambang. (2012). Metode Penemuan Hukum, Upaya Menemukan Hukum yang Pasti . UII Press, Yogyakarta. Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 557, "width": 429, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Wantu, Fence M. (2007). Antinomi Dalam Penegakan Hukum Oleh Hakim. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada , 19 (3). Google Scholar", "type": "List item" }, { "left": 233, "top": 601, "width": 128, "height": 25, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Copyright holder: Muhammad Ridha (2021)", "type": "Text" }, { "left": 236, "top": 642, "width": 121, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "First publication right:", "type": "Text" }, { "left": 247, "top": 656, "width": 98, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Journal Syntax Idea", "type": "Section header" }, { "left": 220, "top": 684, "width": 154, "height": 11, "page_number": 18, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This article is licensed under:", "type": "Text" } ]
a7b4f841-211f-8338-9d9a-859eb1b51a10
http://jurnal.pnk.ac.id/index.php/jutek/article/download/192/119
[ { "left": 72, "top": 780, "width": 169, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p-ISSN 2527-5496|e-ISSN 2621-9786", "type": "Page footer" }, { "left": 67, "top": 72, "width": 144, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "JURNAL TEKNIK SIPIL (JUTEKS)", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 83, "width": 139, "height": 20, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vol. III No. 1, Halaman: 215 - 221 Bulan April 2018", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 127, "width": 448, "height": 65, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KAJIAN PENGGUNAAN SINAR MATAHARI UNTUK PENGKONDISIAN UDARA RUANGAN MENGGUNAKAN BATU ALAM PULAU TIMOR SEBAGAI PENYERAP PANAS PADA SYTEM DINDING TROMBE", "type": "Section header" }, { "left": 144, "top": 208, "width": 294, "height": 33, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Aris Palinggi¹, Oktovianus D. Rerung², Edwin P.D. Hattu³ 1,2 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Kupang E-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 189, "top": 239, "width": 209, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1,2 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Kupang E-mail : [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 192, "top": 260, "width": 201, "height": 22, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Kupang E-mail: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 274, "top": 301, "width": 33, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 67, "top": 311, "width": 452, "height": 155, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penggunaan energi fosil yang semakin meningkat pada akhirnya menyebabkan pemanasan global, oleh sebab penggunaan energi yang bersih seperti energi matahari sangat diperlukan. Energi matahari dapat digunakan untuk mendinginkan ruangan yaitu dengan sistem dinding Trombe . Dinding Trombe banyak digunakan dengan posisi vertikal di negara-negara sub tropis. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi suhu ruangan setelah diterapkan sistem dinding Trombe . Metode yang digunakan adalah penggunaan batu alam Pulau Timor sebagai penyerap panas dan dilakukan dengan alat simulasi berupa kotak. Perhitungan panas dilakukan dengan pemasangan sensor panas dan software berupa Adriuno Uno dan Ashare . Pengambilan data setiap 5 menit dari jam 09.00 sampai jam 21.00. Penelitian dilakukan dengan memperbandingkan kondisi udara (temperatur) udara Luar ruangan dengan ruangan tanpa dinding Trombe , dan ruangan dengan dinding Trombe vertikal,. Kondisi udara ruangan tersebut juga akan dibandingkan dengan kondisi standar kenyamanan udara untuk aktivitas manusia. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa penggunaan dinding Trombe di daerah tropis akan membuat ruangan lebih sejuk Penggunaan dinding Trombe Horizontal mampu menurunkan suhu lebih rendah dibanding vertikal. Semua data yang didapatkan menunjukkan kondisi ruangan dengan dinding Trombe masih belum memenuhi syarat kenyamanan manusia sebab pada saat pengambilan data kondisi suhu di NTT sedang musim panas.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 476, "width": 227, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci : Sinar Matahari, Dinding Trombe , Batu Alam.", "type": "Text" }, { "left": 133, "top": 496, "width": 88, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 521, "width": 211, "height": 195, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penggunaan energi fosil yang semakin meningkat berakibat terjadinya fenomena pemanasan global, di mana temperatur bumi semakin panas. Hal ini diantisipasi dengan penggunaan sumber energi alternatif terbarukan, seperti energi matahari. Energi matahari dapat digunakan secara langsung maupun secara tidak langsung dengan mengubah bentuknya menjadi energi lain. Salah satu bentuk pemanfaatan energi matahari secara langsung adalah dengan menggunakan dinding Trombe . Dinding Trombe difungsikan sebagai penyimpan panas, yang nantinya digunakan untuk menciptakan perpindahan energi dan massa secara pasif dengan memanfaatkan energi radiasi matahari.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 717, "width": 211, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nusa Tenggara Timur ( NTT ) merupakan daerah yang iklimnya tropis sehingga dikenal dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas di NTT", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 497, "width": 211, "height": 91, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berlangsung lebih lama dari musim hujan sehingga sangat mempengaruhi cuaca di mana saat musim panas suhu kadang sangat tinggi bahkan mencapai 37 ºc atau lebih dan ini sangat mempengaruhi kenyamanan masyarakat sehingga perlu memanfaatkan sinar matahari yang melimpah untuk pengkondisian ruangan.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 589, "width": 212, "height": 172, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saat ini pemerintah pusat khususnya Presiden Jokowi giat membangun daerah yang belum maju seperti NTT dengan membangun infrastruktur pendukung sekaligus mencari potensi daerah baik alam maupun manusia yang bisa dikembangkan. Salah satu potensi NTT dari sumber daya alam yaitu batu alam berupa marmer yang terdapat banyak di Pulau Timor dan sudah dikelola di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Batu alam ini banyak digunakan sebagai penghias dinding rumah maupun bangunan lainnya. Dengan pemanfaatan batu alam lokal yang mulai banyak maka perlu dicari tentang pengaruhnya pada pengkondisian udara", "type": "Text" }, { "left": 45, "top": 35, "width": 260, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "216 Jurnal Teknik Sipl (JUTEKS), Vol. III No. 1 01/04/2018", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 211, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ruangan secara alami yaitu dengan dinding", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 84, "width": 34, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trombe", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 95, "width": 211, "height": 80, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Beberapa penelitian sudah dilakukan untuk memanfaatkan dinding Trombe guna pengkondisian udara ruangan namun kebanyakan menggunakan beton atau campuran yang lain, sedangkan untuk wilayah NTT pemanfaatan bahan alam lokal untuk dinding Trombe belum dilakukan.", "type": "Text" }, { "left": 128, "top": 188, "width": 100, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DINDING TROMBE", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 212, "width": 211, "height": 241, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Prinsip kerja sistem dinding Trombe adalah menggunakan gabungan sistem kaca dan dinding penyimpan panas, radiasi matahari menembus kaca dan memanaskan penyimpan panas, penyimpan panas ini akan memanaskan celah antara dinding dan kaca, sehingga memungkinkan adanya perpindahan energi dan massa pada ruangan. Dinding Trombe dapat berbahan semen atau batu. Dinding Trombe ini banyak digunakan untuk pemanasan ruangan di daerah sub tropis, dengan posisi dinding vertikal menghadap ke arah utara/selatan. Pada daerah tropis yang memerlukan pendinginan ruangan, penggunaan dinding Trombe perlu diteliti, disebabkan karena perbedaan posisi matahari yang cenderung berada di atas, maka ada kemungkinan perubahan posisi dinding dari posisi vertikal ke horisontal. Di samping itu penggunaan dinding vertikal akan menghalangi pandangan ke luar.", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 633, "width": 183, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 1. Prinsip Kerja Dinding Trombe", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 656, "width": 211, "height": 103, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Khedari, dkk (1997) telah melakukan penelitian tentang ventilasi alami untuk perumahan dengan menggunakan dinding Trombe . Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dinding Trombe yang dicat hitam dan dhadapkan ke arah selatan, dengan ketebalan 8 cm dengan lebar 1 m. Pada penelitian ini yang divariasikan adalah tinggi dari dinding Trombe dan celah antara dinding", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 72, "width": 211, "height": 437, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trombe dengan penutup kaca. Hasil dari penelitian didapat bahwa dinding Trombe mempunyai performa ventilasi yang baik pada tinggi dinding 2 m dan lebar celah 14,5 cm. Ong, dkk (2003) telah melakukan penelitian tentang cerobong matahari ( solar chimney ). Yang diamati pada penelitian ini adalah pengaruh variasi celah udara dan radiasi matahari terhadap kecepatan aliran udara di celah antara dinding dan kaca. Variasi lebar celah udara yang diteliti adalah 0,1; 0,2; dan 0,3 m. Hasil penelitiannya adalah variasi kecepatan di celah udara 0,25 – 0,39 m/s untuk radiasi surya di atas 650 W/m2. Pada penelitian ini ditemukan juga bahwa tidak ada aliran balik pada seluruh variasi celah udara. Febrita, Y. (2011) telah melakukan penelitian ventilasi solar chimney dengan membandingkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jyotirmay (2006), Nugroho (2006) dan Chitsomboon (2004), di mana pokok bahasan yang sama yaitu mengenai solar chimney ventilation . Perbandingan bertujuan untuk menentukan sampai sejauh mana parameter desain solar chimney ventilation dapat meningkatkan kecepatan udara di dalam bangunan pada daerah tropis lembap. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian Jyotirmay (2006) memiliki desain kecepatan angin yang paling tinggi yaitu meningkatkan arus ventilasi 36.85% pada radiasi matahari 949.53 W/M2 dengan dimiringkan 45o. Koyunbaba, dkk (2012) telah melakukan penelitian tentang perbandingan performa sistem Trombe Wall penghangat ruangan dengan menggunakan variasi kaca, kaca ganda, dan semi transparan yaitu PV pada bagian eksteriornya", "type": "List item" }, { "left": 320, "top": 691, "width": 202, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 2. Aplikasi pemasangan PV-Trombe Wall", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 726, "width": 211, "height": 34, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian dengan menggunakan PV panel sebagai Eksteriornya didapatkan maksimum temperatur 24oC pada jam 14.00", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 35, "width": 388, "height": 52, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KAJIAN PENGGUNAAN SINAR MATAHARI UNTUK PENGKONDISIAN UDARA RUANGAN MENGGUNAKAN BATU ALAM PULAU TIMOR SEBAGAI PENYERAP PANAS PADA SYTEM DINDING TROMBE Aris Palinggi¹, Oktovianus D. Rerung², Edwin P.D. Hattu³", "type": "Section header" }, { "left": 534, "top": 35, "width": 17, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "217", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 101, "width": 211, "height": 218, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dan radiasi yang diserap sebanyak 793,78 W/m2 pada jam 13.00 tanggal 26 Februari. Efisiensi elektrik pada semi transparan solar sell di dapatkan sekitar 4.5%. Wei, Sun. (2010) telah melakukan penelitian tentang performa dinding Trombe yang dikombinasikan dengan PV panel sebagai pelapis kaca pada eksteriornya dan menambahkan jendela di sampingnya dengan menghadapkan ke arah selatan. Penambahan jendela diharapkan dapat menambah pemanasan ruangan. Penelitian ini dilaksanakan pada musim dingin dengan letak garis lintang 37,86o di negara China. Kemudian dimensi dari dinding Trombe yang dikombinasikan dengan PV Panel memiliki lebar 0,83 m, tinggi 2.6 m, dan lebar celah antara panel surya dengan dinding Trombe adalah 0.18m. Pada jendela dipasang double kaca dengan ukuran 1.2 m x 1.2 m.", "type": "Text" }, { "left": 82, "top": 515, "width": 190, "height": 22, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 3. Aplikasi PVTW dengan jendela pada bangunan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 550, "width": 211, "height": 218, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini menggunakan dua metode berbeda yaitu dengan simulasi dan data experimental. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa desain dinding Trombe yang dikombinasikan dengan panel surya ditambahkan jendela pada sisi sampingnya dengan menghadapkan ke arah selatan pada musim dingin adalah terjadi pengurangan efisiensi thermal pada PVTW (PV-Trombe Wall) sebesar 27%, kemudian dampak penambahan PV panel pada lapisan kaca dapat menurunkan efisiensi thermal sebesar 17%. Total efisiensi pemanfaatan energy surya berkurang sebesar 5% dan Efisiensi elektrik yang didapat sebesar 11.6%. Dinding Trombe merupakan sistem pemanas pasif yang diciptakan dan dipatenkan pada tahun 1881 oleh Edward Morse. Nama Trombe diambil dari salah satu insinyur Perancis dan", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 101, "width": 211, "height": 356, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "arsitek yang dipopulerkan pada tahun 1964 yakni Felix Trombe dan Jacques Michel. Dinding ini dilapisi dengan kaca pada sisi external yang dipisahkan oleh celah udara. Lalu cahaya matahari yang tembus melewati kaca dalam spektrum elktromagnetik berupa sinar ultra violet akan diserap oleh dinding dan dipancarkan lagi dalam spektrum inframerah ke celah udara oleh dinding tersebut. Dinding Trombe menyimpan panas dari matahari dan melepaskan panas ke dalam ruangan atau bangunan di malam hari. Pada daerah tropis dinding Trombe dihadapkan ke arah utara untuk memaksimalkan paparan surya yang diterima dan bahan yang digunakan pada dinding ini terbuat dari bahan yang memiliki kapasitas panas tinggi atau bahan yang bersifat menyimpan panas seperti beton dan air. Di daerah tropis dinding Trombe digunakan sebagai pengkondisian udara untuk mendinginkan ruangan. Panas yang tersimpan dikondisikan supaya tidak masuk ke dalam ruangan namun panas tersebut dikondisikan agar memanaskan celah udara yang berada diantara dindingdan kaca. Perbedaan temperatur yang dihasilkan antara celah udara dengan ruangan menyebabkan perbedaan kerapatan massa udara. Panas tersebut akan membuat udara terdorong keluar pada celah sehingga kecepatan aliran pada ruangan meningkat.", "type": "Text" }, { "left": 368, "top": 469, "width": 106, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ENERGI MATAHARI", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 494, "width": 211, "height": 275, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pemanfaatan energi matahari sudah berusia setua kehidupan itu sendiri, karena pada dasarnya tidak akan ada kehidupan di permukaan bumi tanpa energi matahari. Matahari telah digunakan untuk mengeringkan buah-buahan dan pangan lain serta pangan lain serta menguapkan air laut untuk mendapatkan garam. Pada awal abad dua puluh kolektor sinar matahari telah digunakan untuk memanaskan air. Karena harga bahan bakar fosil membumbung tinggi, pada pertengahan decade 70-an dan kemungkinan akan terus naik di waktu-waktu mendatang,energi matahari menjadi pusat perhatian sebagai salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable). (Vries DKK, 2011) Beberapa bidang studi dan pemanfaatan energi matahari yaitu antara lain; konversi langsung energi matahari menjadi energi listrik, kolektor energi matahari suhu tinggi yang cocok untuk menggerakkan pembangkit daya, kolektor energi matahari plat datar suhu rendah, dan rancang bangunan yang menggunakan energi matahari secara", "type": "List item" }, { "left": 45, "top": 35, "width": 260, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "218 Jurnal Teknik Sipl (JUTEKS), Vol. III No. 1 01/04/2018", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 211, "height": 690, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pasif. Karena dalam waktu sehari energi matahari yang tersedia barangkali tidak mencukupi kebutuhan energi secara sempurna, maka tempat menyimpan kalor merupakan komponen yang tak terpisahkan dari suatu rancang bangun sistem energi matahari. (Reynold dan Perkins, 1983) Pancaran matahari merupakan radiasi elektromagnetik yang luar biasa banyak. Dalam kaitannya dengan sel surya yaitu perangkat pengkonversi radiasi matahari menjadi listrik, terdapat dua parameter penting dalam energi surya: pertama intensitas radiasi, yaitu jumlah daya matahari yang datang kepada permukaan per luas area, dan karakteristik spektrum cahaya matahari. (Vries DKK, 2011) 19 Energi thermal dari cahaya matahari adalah jenis energi yang terbarukan. Panjang gelombang radiasi matahari yang diterima di permukaan bumi berada pada daerah 0,29 sampai 2,5 µm. Emisi radiasi dari matahari ke bumi menghasilkan intensitas radiasi surya yang hampir tetap di luar atmosfer bumi. Solar Constant (konstanta surya) Gsc = 1367 W/m2 (World Radiation Center (WRC)) merupakan energi dari matahari setiap satuan waktu yang diterima suatu satuan area permukaan tegak lurus dengan arah perambatan radiasi pada jarak rata-rata bumi-matahari, di luar atmosfer. Matahari bisa menjadi sumber energi yang sempurna untuk menyediakan tenaga listrik yang diperlukan di seluruh dunia. Sayangnya energi yang berasal dari matahari tidak bersifat homogen. Nilai segeranya tidak saja bergantung kepada cuaca setiap hari, namun berubah-ubah sepanjang tahun. Artinya, energi yang tersedia untuk mengoperasikan peralatan listrik juga akan berubah-ubah. Setiap hari matahari terbit di timur dan ketika semakin meninggi di langit, maka volume energinya meningkat hingga mencapai puncaknya pada tengah hari (setengah rotasi antara terbit dan terbenam). Setelah itu (pada saat matahari bergerak ke arah barat), energi yang tersedia berkurang. Efek lain yang kita perlu ingat adalah bahwa bumi mengitari matahari sepanjang tahun. Hal ini berada di belahan bumi selatan (dan tidak berada di garis katulistiwa), maka anda akan mengalami musim dingin, oleh karena jalur matahari akan rendah di ufuk utara. Sebaliknya pada saat musim panas, matahari akan berada pada jalur tinggi di ufuk utara. Anda yang berada di belahan bumi utara akan menyaksikan matahari 20 mengikuti jalur yang sama tetapi di ufuk selatan. Hal ini terjadi karena bumi mengitari matahari, maka dampaknya pada bumi adalah matahari mengikuti jalurnya. (Vries DKK, 2011).", "type": "Text" }, { "left": 332, "top": 97, "width": 178, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENYERAPAN SINAR MATAHARI", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 122, "width": 211, "height": 68, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penyerapan sinar matahari oleh sebuah kolektor surya tergantung dari jenis kolektor tersebut dan sudut terhadap matahari’ dengan mengatur sudut kemiringan kolektor maka daya serap dapat dilihat seperti persamaan berikut :", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 357, "width": 43, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dimana :", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 369, "width": 110, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "δ = Sudut deklinasi", "type": "Picture" }, { "left": 321, "top": 384, "width": 164, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Φ = Posisi garis lintang kolektor", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 399, "width": 137, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "γ = sudut azimut kolektor", "type": "List item" }, { "left": 321, "top": 414, "width": 193, "height": 34, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ω = sudut lintasan sinar matahari langsung setiap saat terhadap meridian lokasi", "type": "List item" }, { "left": 321, "top": 448, "width": 151, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rb = Faktor geometri kolektor", "type": "List item" }, { "left": 321, "top": 463, "width": 142, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I = Besar radiasi matahari", "type": "List item" }, { "left": 321, "top": 478, "width": 192, "height": 22, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "τ = Daya tembus radiasi sinar matahari di atmosfer", "type": "Table" }, { "left": 321, "top": 501, "width": 173, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "α = Daya serap kolektor terhadap sinar", "type": "List item" }, { "left": 321, "top": 524, "width": 175, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ρ = daya pantulan tanah terhadap sinar matahari", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 558, "width": 211, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika besar energi yang diterima dinding Trombe vertical dan horisontal berbeda, maka temperatur permukaan dinding Trombe juga akan berbeda, sehingga besar perpindahan panasnya pun akan berbeda pula, sesuat dengan persamaan Newton tentang konveksi", "type": "Text" }, { "left": 495, "top": 644, "width": 15, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(4)", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 659, "width": 165, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "h = koefisien perpindahan panas", "type": "List item" }, { "left": 321, "top": 674, "width": 108, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A = luas permukaan", "type": "Text" }, { "left": 321, "top": 689, "width": 85, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "T = temperatur", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 712, "width": 211, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam analisis tentang konveksi alami, perlu diketahui parameter-parameter seperti angka Grashof (Gr), angka Prandtl (Pr), angka Rayleigh (Ra), dan angka Nusselt, dimana :", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 35, "width": 388, "height": 52, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KAJIAN PENGGUNAAN SINAR MATAHARI UNTUK PENGKONDISIAN UDARA RUANGAN MENGGUNAKAN BATU ALAM PULAU TIMOR SEBAGAI PENYERAP PANAS PADA SYTEM DINDING TROMBE Aris Palinggi¹, Oktovianus D. Rerung², Edwin P.D. Hattu³", "type": "Section header" }, { "left": 534, "top": 35, "width": 17, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "219", "type": "Page header" }, { "left": 256, "top": 123, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(5)", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 135, "width": 210, "height": 22, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk plat vertikal, nilai angka Nusselt adalah:", "type": "Text" }, { "left": 256, "top": 180, "width": 15, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(6)", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 191, "width": 210, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk plat horisontal dengan permukaan atas lebih panas, nilai angka Nusselt adalah :", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 220, "width": 124, "height": 26, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(7) Gr = angka Grashof", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 250, "width": 110, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pr = angka Prandtl", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 265, "width": 117, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ra = angka Rayleigh", "type": "Text" }, { "left": 109, "top": 288, "width": 137, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMAKAIAN BATU ALAM", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 313, "width": 211, "height": 252, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kerajinan batu alam makin banyak dicari untuk hiasan interior maupun ekseterior hunian, hotel maupun apartemen. Efek yang ditimbulkan ruangan menjadi lebih mewah namun nyaman dan alami. Kini produk yang ditawarkan dan jenis batu yang digunakan pun makin beragam. Pesona batu alam sebagai bagian dari interior hunian yang terkesan artistik dan alami membuat bahan ini banyak dicari untuk menimbulkan efek minimalis. Batu alam yang kerap digunakan diantaranya seperti andesit, basalto,marmer,granit, travertine, onyx, limestone, hingga sandstone atau paras. Selain untuk dinding ruangan, bahan baku batu alam juga kini makin banyak diaplikasikan untuk bagian rumah lainnya, seperti lantai, lantai, tiang, wastafel, hingga bath tub. Banyak perajin batu alam mengkreasikan batu alam untuk produk lainya seperti lampion taman, relief, hiasan taman, dan lainnya.( Majalah Kontan 26 Oktober 2015 ).", "type": "Text" }, { "left": 118, "top": 578, "width": 119, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 603, "width": 211, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini diawali dngan kajian pustaka untuk melihat beberpa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pemanfaatan sinar matahari untuk pengkondisian ruangan , kemudian diputuskan untuk melakukan kajian menggunaka dinding Trombe yang terbuat dari batu alam NTT.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 683, "width": 211, "height": 80, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam penelitian ini akan dibandingkan kondisi udara pada tiga macam bentuk ruangan, yaitu ruangan tanpa dinding Trombe, ruangan dengan dinding Trombe vertikal, dan ruangan dengan dinding Trombe horisontal. Dimensi ruangan yang dibuat adalah 1 m3, dengan tinggi 1,5 m, dengan berbahan rangka", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 101, "width": 211, "height": 666, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "kayu dan dinding ruangan terbuat dari styrofoam dengan ketebalan 3 cm, kaca penutup dengan ketebalan 5 mm. Dinding Trombe berdimensi 1 x 0,8 m, dengan ketebalan 8 cm, berbahan batu alam dari TTS NTT. Untuk menghindari adanya konveksi panas dari dinding ke dalam ruangan, maka pada bagian dalam dinding diisolasi panas dengan styrofoam. Adapun skema instalasi penelitian ditampilkan pada gambar 3.1 . Penelitian dilakukan di laboratorium Konversi Energi Politeknik Negeri Kupang. Waktu penelitian adalah pada bulan Juni, sampai November dan data yang ditampilkan adalah data pada bulan November. Kondisi udara yang diamati adalah temperatur dan kelembaban relatif (relative humidity) pada ketiga ruangan, dan akan dibandingkan dengan kondisi udara luar. Pengamatan dilakukan selama 10 jam dari jam 7 pagi, dan kecepatan pengambilan data yaitu tiap 5 menit. Untuk memperbesar beda temperatur antara udara masuk dan udara keluar, maka pada saluran masuk diberi reservoir air, dengan tujuan menurunkan temperatur udara masuk. Reservoir air ini dalam kondisi tertutup, dengan tujuan untuk menghilangkan penambahan kandungan air pada ruangan, yang nantinya akan menambah kelembaban ruangan. Untuk membantu aliran massa, maka pada ruangan diberi cerobong, dengan tujuan memperbesar selisih elevasi antara saluran masuk dan saluran keluar, yaitu elevasi sebesar 1,35 cm. Dengan adanya beda elevasi yang makin besar maka beda tekanan udara akan makin besar pula, yaitu sebesar 15,6 N/m2. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah piranometer sebagai alat ukur radiasi matahari, dan sensor LM35 sebagai alat ukur temperatur, dan dengan bantuan komputer sebagai sistem akuisisi data. Untuk mendapatkan kelembaban relatif udara, perlu diketahui temperatur bola kering dan temperatur bola basah, yaitu dengan membungkus sensor LM35 dengan kain kasa basah. Untuk mengetahui temperatur permukaan dinding Trombe, maka pada dinding akan ditanamkan 2 sensor LM35 pada kedalam 2 dan 4 cm, kemudian dengan regresi linier akan dihitung temperatur permukaannya. Setelah didapatkan temperatur bola kering dan bola basah, maka data tersebut akan dimasukkan ke dalam perangkat lunak ASHRAE psychrometric calculator untuk mendapatkan sifat-sifat udara masing-masing. Untuk mengetahui tingkat kenyamanan udara, maka pada penelitian ini juga menggunakan diagramkenyamanan", "type": "List item" }, { "left": 45, "top": 35, "width": 260, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "220 Jurnal Teknik Sipl (JUTEKS), Vol. III No. 1 01/04/2018", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 72, "width": 96, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "udara untuk manusia", "type": "Text" }, { "left": 88, "top": 228, "width": 179, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gambar 4. System dinding trombe yang digunakan.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 263, "width": 113, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LOKASI PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 287, "width": 211, "height": 69, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pembuatan dinding Trombe akan dipesan pada tempat pembuatan Meubel agar ukuran bahannya lebih akurat sesuai ukuran yang ditentukan, sedangkan pengujian akan dilakukan pada Laboratorium Konversi Energi Politeknik Negeri Kupang.", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 368, "width": 128, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "VARIABEL PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 381, "width": 80, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Variabel Bebas :", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 393, "width": 207, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Ukuran dinding dan ruangan dinding Trombe", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 416, "width": 154, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Posisi vertikal dinding Trombe", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 427, "width": 111, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Waktu pengamatan Variabel Bergantung :", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 450, "width": 182, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Temperatur luar dan dalam ruangan", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 72, "width": 211, "height": 46, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dengan dinding Trombe Variabel Kontrol Temperatur ruangan tanpa dinding trombe", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 118, "width": 78, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat dan Bahan", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 130, "width": 211, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat-alat uji terdiri dari 2 buah ruangan uji yaitu ruang uji dengan dinding Trombe yang Vertikal , yang kedua yaitu ruang uji tanpa dinding Trombe.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 176, "width": 211, "height": 57, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Bahan yang digunaka yaitu rangka ruangan dari kayu dengan penyerap panas dari batu alam NTT yang dibeli di pasaran, dengan penutup kaca 5 mm dan penutup ruang dalam dari stirofoam.", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 233, "width": 145, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat ukur yang digunakan yaitu :", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 245, "width": 204, "height": 22, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Sofware ASHARE Psycometric calculator 2. Piranometer", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 268, "width": 113, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3. Sensor panas LM35", "type": "List item" }, { "left": 319, "top": 279, "width": 176, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4. Arduino UNO untuk pasang sensor", "type": "List item" }, { "left": 350, "top": 303, "width": 145, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 225, "top": 327, "width": 301, "height": 386, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari penelitian yang dilakukan pada Bulan Januari 2018 didapatkan data radiasi matahari untuk bidang horisontal dan data temperatur pada tiap titik pada ketiga ruang, serta data udara luar. Radiasi matahari yang menembus kaca pelapis akan memanaskan permukaan dinding Trombe, sehingga temperaturnya akan berubah-ubah seperti yang ditampilkan Gambar 5. Grafik Hasil Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 726, "width": 207, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pukul 09 sampai 12.00, suhu ruangan dengan dinding Trombe dan suhu ruangan", "type": "Text" }, { "left": 319, "top": 726, "width": 207, "height": 34, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tanpa dinding Trombe cenderung sama dengan suhu udara luar karena matahari saat itu bertambah panas dan sistem dinding", "type": "Text" }, { "left": 140, "top": 35, "width": 388, "height": 52, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KAJIAN PENGGUNAAN SINAR MATAHARI UNTUK PENGKONDISIAN UDARA RUANGAN MENGGUNAKAN BATU ALAM PULAU TIMOR SEBAGAI PENYERAP PANAS PADA SYTEM DINDING TROMBE Aris Palinggi¹, Oktovianus D. Rerung², Edwin P.D. Hattu³", "type": "Section header" }, { "left": 534, "top": 35, "width": 17, "height": 13, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "221", "type": "Page header" }, { "left": 75, "top": 101, "width": 207, "height": 218, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Trombe belum berfungsi karena suhu penyerap panas belum tinggi atau masih sama dengan suhu udara luar yaitu 33 ºC. pada pukul 13.00, suhu penyerap panas dinding dinding trombe meningkat hingga mencapai 47 ºC pada pukul 14.00 sehingga menyebabkan aliran udara dalam ruangan mengalir kencang dan sekaligus menurunkan suhu ruangan. Penurunan suhu ini terus berlangsung dari pukul 14.00 sampai pukul 21.00. jika dibandingkan antara ruangan dengan system dinding trombe dan ruangan tanpa system dinding trombe maka didapatkan bahwa rata-rata suhu ruangan menurun antara 1 ºC sampai 2 ºC, ini cukup signifikan namun hanya sampai pukul 21.00 karena saat itu suhu penyerap panas dan celah dinding antara kaca dan penyerap panas sudah rendah.", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 319, "width": 207, "height": 103, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil yang didapatkan pada grafik diatas cukup baik namun jika dibandingkan dengan standar kenyamanan manusia maka hal itu belum tercapai karena suhu standar kenyamanan manusia yaitu antara 21 ºC sampai 25 ºC. hal ini disebabkan karena suhu udara rata-rata di NTT pada bulan Januari cukup panas yaitu antara 27 ºC sampai 34 ºC.", "type": "List item" }, { "left": 151, "top": 435, "width": 56, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENUTUP", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 459, "width": 61, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan :", "type": "Text" }, { "left": 75, "top": 471, "width": 208, "height": 34, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Pemakaian sistem dinding trombe dengan penyerap panas batu alam Pulau Timor dapat menurunkan suhu ruangan", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 505, "width": 207, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Penurunan suhu yang didapatkan belum memenuhi standar kenyamanan manusia.", "type": "List item" }, { "left": 75, "top": 540, "width": 207, "height": 69, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran : Penelitian dilakukan pada bulan September sampai Oktober dimana suhu udara panas di NTT mencapai puncaknya agar dapat diketahui keadan suhu dengan pemakaian dinding Trombe", "type": "Text" }, { "left": 126, "top": 622, "width": 103, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 647, "width": 211, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Brown, GZ. De Kay, Mark. 2001. Sun , wind, and light, architectural design strategies. 2nd edition .New York . John Wiley and Sons.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 700, "width": 211, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cengel, Yunus A. 2003. Heat transfer a practical approach. 2nd edition .", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 726, "width": 211, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "McGraw Hill. New York Duffie, John A. dan Beckman, Willium, A.", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 753, "width": 176, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1980, Solar engineering of thermal", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 101, "width": 214, "height": 130, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "process , New York, John Willey & Sons Febrita, Yuswinda. 2011. Ventilasi Solar Cimney Sebagai Alternatif Desain Passive Cooling di Iklim Tropis Lembab (Jurnal) . Jansen, Ted J. 1995. Teknologi rekayasa surya. Terjemahan Wiranto Arismunandar . PT. Pradnya Paramita Jakarta", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 233, "width": 211, "height": 223, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kaewruang, Sirisak. 1997 . Feasibility Study of Using Trombe Wall Towards Natural Ventilation of Houses Under Hot and Humid Climate. School of energy and materials . King Mongkut’s Institute of Technology Thonbury, Thailand Kalogirou, Soteris. 2009. Solar energy engineering. 1st edition .Elsevier. USA Koyunbaba, Basak Kundacki. dan Yilmaz, Zerrin. 2012. The Comparison of Trombe Wall Systems with Single Glass , Double glass and PV panels. Neville, Richard C. 1995. Solar energy conversion 2nd edition . Elsevier Ong, KS. dan Chow, CC. 2003. Performance of a solar chimney . Solar energy vol.74", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 458, "width": 211, "height": 104, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Quaschning, Volker. 2005. Understanding renewable energy systems . Carl Hanser Verlag GmbH & Co KG Raman, P. dkk. 2001. A passive solar system for thermal comfort conditioning of buildings in composite climates . Solar energy vol. 70.", "type": "Text" }, { "left": 315, "top": 564, "width": 212, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ruiz, A. dkk. 2005. A calculation model for Trombe walls and its use as a passive cooling technique,", "type": "Text" }, { "left": 468, "top": 590, "width": 58, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "International", "type": "Table" }, { "left": 351, "top": 603, "width": 175, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conference “Passive and Low Energy Cooling for the Built Environment", "type": "Text" }, { "left": 351, "top": 630, "width": 83, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Santorini Greece.", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 643, "width": 211, "height": 38, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Stoecker, W. F. 1982. Refrigeration and air conditioning. Edisi kedua . McGraw- Hill. New York", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 683, "width": 212, "height": 77, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sun, Wei., Ji, Jie., Luo, Chenglong., dan He, We. 2011. Performance of PV-Trombe wall in winter correlated with south facade Design (Jurnal) . Sudjito, S. 2009. Teknologi tenaga matahari proses termal . Universitas Brawijaya.", "type": "Text" } ]
f1d710ea-fa2e-f226-0344-f5b914cabf62
https://jurnal.itscience.org/index.php/ijeal/article/download/2575/2013
[ { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "119", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 89, "width": 427, "height": 46, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TRANSLATION OF THE WORD ‘DO’ IN LUCY MAUD MONTGOMERY’S NOVEL ANNE OF AVONLEA FROM ENGLISH INTO INDONESIAN", "type": "Section header" }, { "left": 200, "top": 157, "width": 195, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gema Ariani Rahmawati 1 , Indah Lestari 2 Gunadarma University, Depok, Indonesia 1,2", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 197, "width": 122, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[email protected]", "type": "Table" }, { "left": 248, "top": 222, "width": 102, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Received: 28/07/2023 Accepted: 02/08/2023", "type": "Text" }, { "left": 245, "top": 248, "width": 108, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Publication: 03/08/2023", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 290, "width": 41, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 300, "width": 428, "height": 177, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The purpose of this research is to find out the translation of the word ‘do’ from English into Indonesian and also its function. This research focuses on the translation of the word ‘do’ in an English novel entitled Anne of Avonlea and its translation in Indonesian. The researcher uses mixed method namely qualitative and quantitative method. To collect the data, purposefully random sampling is used. The 150 difficult data were purposefully chosen, which then the researcher chose 75 random data to be analyzed. To analyze the data, the researcher uses strategies of translation by Chesterman (2016) and principles of translation by Duff (1990). The result of this research shows that there are a lot of forms and functions of ‘do’ that makes the translation of the word ‘do’ various. There are 7 out of 30 strategies found, namely literal translation (7), unit shift (7), transposition (25), emphasis change (16), cohesion change (16), scheme change (3), and synonymy (1). Lastly, there are 2 out of 6 principles of translation found, namely meaning (6 strategies) and style & clarity (1 strategy). Thus, it can be seen that the most used strategy and principle of translation in translating the word ‘do’ are transposition and meaning.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 493, "width": 316, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : analysis, Chesterman, Duff, strategy, translation, principle", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 522, "width": 80, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Introduction", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 537, "width": 428, "height": 213, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Language is important for communication, especially in the era of globalization where communication is needed to obtain various kinds of information. Not only within country, communication also occurs between countries. There, translation is required to exchange information or communicate from one language of one country to another. Translation is the transfer of information from one language, known as the source language, to another language, known as the target language. The transfer of meaning from source language and the target language is a type of communication to convey a message or an information from source language to target language so the target language readers can understand it. According to Newmark (2001), “Translation is a craft consisting in the attempt to replace a written message and/or statement in one language by the same message and/or statement in another language” (p. 5). Translating is not an easy task as it doesn’t only require the ability to translate but also to interpret the meaning due to cultural differenes between the source and target language. Venuti (2000) stated that, “Translation is reducing the word and supplying another set of differences of the foreign text, basically domestic, drawn from the receiving language and culture” (p. 468). English as the most used international language is one of the ways to communicate with people all over the world. However, due to the differences between English and Indonesian culture, it requires the process of translation.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 752, "width": 429, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this study, the researcher conducted a research entitled “Translation of the Word ‘Do’ in the Novel Anne of Avonlea (2009) from English into Indonesian.” The word ‘do’ is one of the", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "120", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 429, "height": 149, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "very important elements in English, it has multiple forms and functions. The variety of forms and functions of ‘do’ shows that it can be used and translated into various meanings. Descriptive analysis is the type of qualitative research in this research. This kind of research describes how the word ‘do’ is translated into Indonesian and gives a thorough analysis on the process of translation. The analysis is based on translation strategies proposed by Chesterman (2016) and principles of translation by Duff (1990). The sources of the data of this research are the novel Anne of Avonlea by Montgomery, L. M published by Penguin Books and its translation translated by Lubis, M. M into Indonesian published by PT. Mizan Pustaka. The novel has been adapted into several movies and TV series, it also has been translated into 35 languages and has been sold for over 50 million copies all over the world. Hence, the researcher is interested to find out the translation of the word ‘do’ from English into Indonesian in the novel Anne of Avonlea .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 253, "width": 116, "height": 13, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Literature Review", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 74, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Auxiliary Verb", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 281, "width": 428, "height": 186, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Auxiliary verbs are verbs that add functional or grammatical meaning to the clause in which they appear, such as expressing tense, aspect, modality, mood, stress, and etc. Auxiliary verbs appear before the main verb and qualify its meaning. According to Gelderen (2010), “... as it name implies, the auxiliary verb functions to help another verb, but does not itself contribute greatly to the meaning of the sentence” (p. 21). Auxiliary verbs are classified into two types: primary auxiliary verbs and modal auxiliary verbs. The primary auxiliary verbs differ from the modal auxiliary verbs. Modal auxiliary verbs can not be used as lexical verbs, it is only acting as helping verbs and are used to modifiy the meaning of the main verb. Eg: can, could, may, might, shall, should, will, would, and must. Meanwhile there are be, have, and do as the primary auxiliary verbs that function both as auxiliaries and lexical verbs (Alagbe, 2009, p. 58). These primary auxiliary verbs can also act as main verbs. The verb do can be used as an auxiliary verb. Gelderen (2010) stated that, “When no auxiliaries are present, we need do in certain cases” (p. 107). The case is when the lexical verbs such as know and think, can not be used in questions and negative sentence, a do is used. For example, it is not, “know you the answer?” but “do you know the answer?”", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 483, "width": 78, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Form of Do", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 496, "width": 428, "height": 35, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "As do can also act as the main verb, there are several forms of do. The base and the simple present from of do is ‘do’. ‘Did’ is the past simple form. ‘Done’ is the past participle form. ‘Doing’ is the present participle form. Lastly, ‘does’ is the third-person singular form.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 94, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Function of Do", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 559, "width": 429, "height": 212, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Besides the various form of do, there are also a variety function of do. According to Oxford Advanced Learner’s Dictionary (2015, p. 439), as an auxiliary verb, there are five functions of ‘do’. 1) Used before a full verb to form negative sentences and questions. Eg: I don’t like vegetable 2) Used to make question tags. Eg: You like her, don’t you? 3) Used to avoid repeating a full verb. Eg: She sings better than he does 4) Used when no other auxiliary verb is present, to emphasize. Howes (2007) stated that, “In uses of negation (and inversion and emphasis), the auxiliary do is usually considered to be semantically empty.” Eg: I do love you 5) Used to change the order of the subject and verb when an adverb is moved to the front. Eg: Not only does she good at cooking, she’s also good with computers. As a main verb, do can be functioned as 1) To act or behave in the way mentioned 2) Used to ask or talk about the success or progress 3) Used in questions about work 4) To find an answer or to solve 5) To copy somebody’s behaviour 5) To finish something 6) To travel a particular distance 7) To visit a place as a tourist 8) To spend a period of time 8) To deal with or to attend 9) To cook 10) To cheat 11) To punish 12) To steal from a place 13) To take an illegal drug. ‘Do’ can also function as a substitute verb. Cambridge Online Dictionary (2023) stated that, “We often use do instead of repeating all the words in a clause. ‘Do’ substitutes for the words we don’t repeat.” For example: A: I went to the mall yesterday B: I did too. There are also addition to ‘do’ as", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "121", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 47, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "substitute verb. Cambridge Online Dictionary (2023) further explain that, “We sometimes add so, it, or that after the substitute do. Do so, do it, and do that are sometimes used differently, but they are often interchangeable: He said he was going to move to New Zealand and, to everyone’s surprise, he did so/did it/did that.”", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 149, "width": 175, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chesterman’s Translation Strategies", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 163, "width": 428, "height": 124, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "There are 30 strategies of translation proposed by Chesterman (2016), and it is divided into three section namely syntactic strategies, semantic strategies, and pragmatic strategies. In the syntactic strategies , there are literal translation, loan & calque, transposition, unit shift, phrase structure change, clause structure change, sentence structure change, cohesion change, level shift, and scheme change. Under the semantic strategies , there are synonynmy, antonymy, hyponymy, converses, abstraction change, distribution change, emphasis change, paraphrase, trope change, and other semantic change. Lastly, in the pragmatic strategies , there are cultural filtering, explicitness change, information change, interpersonal change, illocutionary change, coherence change, partial translation, visibility change, transediting, and other pragmatic changes.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 301, "width": 149, "height": 12, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Duff’s Principles of Translation", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 315, "width": 428, "height": 36, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Duff (1990) proposed 6 principles of translation that are said to be the “ ... general principles which are relevant to all translation” (p. 10). There are meaning, form, register, source language influence, style & clarity, and idiom.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 367, "width": 109, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research Method", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 382, "width": 428, "height": 162, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "A mixed of qualitative and quantitative method is applied in this study. According to Cresswell (2018): “It involves the collection of both qualitative (open-ended) and quantitative (close-ended) data in response to research questions or hypotheses” (p. 340). Qualitative research is more comprehensive and frequently entails a rich gathering of data from many sources to obtain knowledge of individual participants' ideas, perspectives, and attitudes (Nassaji, 2015). Saldana (2011) further added that qualitative research refers to the study or analysis of human nature and social life. While quantitative, according to Cresswell (2018), “... relate to identifying a sample and population, specifying the type of design, collecting and analyzing data, presenting the results, making an interpretation, and writing the research in a manner consistent with a survey or experimental study” (p. 38). The approach used in this study is descriptive analysis, which according to Cresswell (2018), “Descriptive analysis of data for variables in a study includes describing the results through means, standard deviations, and range of scores.” (p. 374)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 547, "width": 428, "height": 123, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The researcher purposefully collected 150 data of the word ‘do’ in the novel Anne of Avonlea . Out of the 150 data, 75 data were chosen randomly and it will be analyzed, which then called as sample. Purposeful sampling according to Creswell (2018), “Identify the purposefully selected sites or individuals for the proposed study” (p. 301). While Creswell (2018) also explained that, “random sampling is a procedure in quantitative research for selecting participants. It means that each individual has an equal probability of being selected from the population, ensuring the sample will be representative of the popoulation” (p. 380). In other words, the sampling technique used in this research is purposefully random sampling technique. Then, the samplings are analyzed with strategies of translation proposed by Chesterman (2016) and principles of translation by Duff (1990).", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "122", "type": "Page footer" }, { "left": 214, "top": 408, "width": 169, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 1 Procedure of the Research", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 438, "width": 140, "height": 13, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Results and Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 451, "width": 175, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chesterman’s Translation Strategies", "type": "Text" }, { "left": 136, "top": 480, "width": 359, "height": 284, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 2 7 Translation Strategies by Chesterman Found Distribution 10% 9% 34% 21% 21% 4% 1% Literal Translation Unit Shift Transposition Emphasis Change", "type": "Picture" }, { "left": 413, "top": 621, "width": 78, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cohesion Change", "type": "Text" }, { "left": 413, "top": 639, "width": 71, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Scheme Change", "type": "Text" }, { "left": 413, "top": 657, "width": 48, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Synonymy", "type": "Table" }, { "left": 232, "top": 102, "width": 119, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Reading the novel Anne of", "type": "Text" }, { "left": 231, "top": 115, "width": 123, "height": 92, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Avonlea and its translation Identifying the word ‘do’ and purposefully collecting 150 data before randomly choosing 75 data", "type": "Table" }, { "left": 233, "top": 240, "width": 119, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analyzing the chosen data", "type": "Picture" }, { "left": 180, "top": 293, "width": 232, "height": 88, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chesterman’s Translation Strategies Duff’s Principle of Translation Conclusion", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "123", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 93, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Literal Translation", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 98, "width": 423, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chesterman (2016) stated this strategy as: “rather loosely, ‘maximally close to the SL form, but nevertheless grammatical.’” (p. 91)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 126, "width": 423, "height": 61, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p/chap/par Source Text Target Text 25/6/5 But even if he hadn’t given a cent I’d always feel that we had done a truly Christian act in helping him. Meskipun dia tidak memberi kami sesen pun, aku selalu merasa bahwa kami telah melakukan kebaikan dengan menolong lelaki malang itu.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 191, "width": 53, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Comment:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 203, "width": 429, "height": 60, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Done is the past participle form of do . The word ... done ... in the target text is identified as lexical verb, and it has the same meaning as do in dictionary. According to Kamus Inggris Indonesia (2010), do means “... 3 melakukan, mengerjakan. ...” (Echols & Shadily, p. 240). Thus, the word ... done ... is translated literally into ... melakukan ... . This translation strategy is called literal translation.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 282, "width": 49, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Unit Shift", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 295, "width": 154, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Chesterman (2016):", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 307, "width": 422, "height": 113, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a term from Catford (1965). The units are: morpheme, word, phrase, clause, sentence, paragraph. A unit shift occurs when a ST unit is translated as a different unit in the TT: this happens very frequently, of course, and subclassifications can be set up for unit shifts of different types. (p. 93) p/chap/par Source Text Target Text 22/6/6 I’m sorry on your account; but you needn’t say a word at the cranky places. I’ll do all the talking ... Mrs. Lynde would say I was well able to.", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 372, "width": 182, "height": 73, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maaf aku melibatkanmu, tapi kau tidak perlu mengatakan sepatah kata pun pada orang-orang yang bertemperamen sulit itu. Aku yang akan berbicara ... Mrs. Lynde pasti mengatakan aku akan mampu.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 448, "width": 53, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Comment:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 461, "width": 429, "height": 149, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Do in the text is linked with all the talking that turns it as a phrase. This means that the do in the phrase is delexical verb as stated in Collins Cobuild Grammar (1990): “Delexical verb is a verb which has very little meaning in itself and is used with an object that carries the main meaning of the structure” (p. xix) (cited in Guňková in Thomas, 2011). In this case, do has very little meaning of their own since the meaning is found in the noun talking , not in the verb. This occured to indicate that someone performs an action. According to Macmillan Online Dictionary (2009), do all the talking means “if someone does the talking, they deal with a difficult situation by taking or explaining things.” In the text, the utterer was Anne, she was going to talk to Mrs. Lynde about starting Village Improvement Societies that Mrs. Lynde once against it. In the source text, a phrase ... do all the talking ... is translated into a word ... berbicara .... This shows that there is a shift of unit namely from phrase to word. This translation strategy is called unit shift.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 626, "width": 68, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Transposition", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 638, "width": 141, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chesterman (2016) stated that:", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 651, "width": 423, "height": 99, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "I use this term (from Vinay and Darbelnet) to mean any change of word-class, e.g. from noun to verb, adjective to adverb. Normally, this strategy obviously involves structural changes as well, but it is often useful to isolate the word-class change as being of interest in itself. (p. 93) p/chap/par Source Text Target Text 17/4/12 Anne sipped it patiently, although she could not imagine what good ginger would do . Anne menyesapnya sabar, meskipun dia tidak bisa membayangkan apa manfaat teh jahe itu untuk kegugupannya.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "124", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 53, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Comment:", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 100, "width": 428, "height": 48, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The word ... do is translated into ... manfaat ... in the target text. In the source text, ... do is identified as a verb. It is then translated into ... manfaat ... that is identified as noun in the target text. This shows that there is a shift of word class namely from verb into noun. Thus, this translation strategy is called transposition.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 164, "width": 88, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Emphasis Change", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 174, "width": 428, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Chesterman (2016): “This strategy adds to, reduces or alters the emphasis or thematic focus, for one reason or another.” (p. 101)", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 202, "width": 429, "height": 62, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p/chap/par Source Text Target Text 9/2/5 I suppose it’s just as well she’s gone, though you do do things in a dreadful headlong fashion, Anne. Kupikir memang seharusnya sapi itu dijual meskipun kau melakukannya dengan terburu-buru, Anne. Comment:", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 266, "width": 429, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In this text, ... do ... is functioned as auxiliary verb. One of the function of auxiliary verb according to Oxford Advanced Learner’s Dictionary (2015) is “... 4 ... to emphasize” (p. 439) or in other word to give a stress to a sentence. In the source text, the emphasis do is not translated in the target text. This means that there is a reduction of emphasis in the target text. Thus, the translation strategy is emphasis reduced in emphasis change.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 342, "width": 85, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cohesion Change", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 352, "width": 428, "height": 38, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Chesterman (2016): “A cohesion change is something that affects intra-textual reference, ellipsis, substitution, pronominalization and repetition, or the use of connectors of various kinds.” (p. 95)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 393, "width": 358, "height": 23, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p/chap/par Source Text Target Text 17/4/7 ‘Then,’ said Davy decidedly,", "type": "Table" }, { "left": 154, "top": 417, "width": 169, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "‘Marilla is bad, for she tells them.", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 429, "width": 169, "height": 25, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "And she’s worse’n me, for I didn’t know it was wrong but she does .’", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 404, "width": 429, "height": 177, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Kalau begitu,” Davy menyimpulkan, “Marilla juga salah, karena dia berbohong. Dia lebih buruk karena aku nggak tahu, sedangkan dia tahu .” Comment: Does is the third-person singular form of do . The word ... does in the source text is translated into ... tahu in the target text. Does in the text is functioned as an auxiliary verb as according to Oxford Advanced Learner’s Dictionary (2015), one of the function of auxiliary verb is to “... 3 Used to avoid repeating a full verb” (p. 439). The full verb in question is know . The full verb is then substituted into does . According to Halliday & Hasan (1976), “Substitution, on the other hand, is a relation within text. A substitute is a sort of counter which is used in place of the repetition of a particular item” (p. 89). Thus, the substitution ... does ... in the source text is translated into ... tahu ... in the target text shows a shift of cohesiveness. This translation strategy is called substitution in cohesion change.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 597, "width": 78, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Scheme Change", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 607, "width": 428, "height": 37, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Chesterman (2016): “This refers to the kinds of changes that translators incorporate in the translation of rhetorical schemes such as parallelism, repetition, alliteration, metrical rhythm etc.” (p. 97)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 648, "width": 358, "height": 36, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p/chap/par Source Text Target Text 17/4/7 “It won’t do ,” said Mr. Harrison, “won’t do at all, Anne.”", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 659, "width": 182, "height": 24, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "“Itu tidak akan berhasil ,” sahut Mr. Harrison, “sama sekali tidak akan", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 684, "width": 77, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berhasil , Anne.”", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 699, "width": 53, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Comment:", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 712, "width": 428, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The word ... do ... in the source text is repeated and it is translated into the target text ... berhasil ... that is also repeated twice. According to Duff (1990), “... But if the text is sloppily written, or full of tedious repetitions, the translator may, for the reader’s sake, correct the defects” (p. 11). However, in the text, Mr. Harrison as the utterer talked to Anne who strongly disagrees that children can only be disciplined by being hard to them. Anne told Mr. Harrison that she will be", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "125", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 428, "height": 47, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "only teaching students with love and affection, while Mr. Harrison thought it will not work because his teacher used to whipped him every day. Therefore, a repetition is needed here to emphasize the impossibility of Anne’s action. Thus, the translation strategy is repetition in scheme change.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 151, "width": 52, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Synonymy", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 163, "width": 428, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Chesterman (2016): “This strategy selects not the “obvious” equivalent but a synonym or near-synonym for it, e.g. to avoid repetition.” (p. 99)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 189, "width": 358, "height": 87, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p/chap/par Source Text Target Text 15/4/11 ‘ Don’t you think there are some children who really need a whipping now and then?’ ‘ Don’t you think it’s a cruel, barbarous thing to whip a child... any child?’ exclaimed Anne, her face flushing with earnestness.", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 200, "width": 182, "height": 75, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "‘ Bukankah menurutmu ada beberapa anak yang sesekali benar-benar membutuhkan pukulan?’ ‘ Tidakkah kau pikir bahwa memukul seorang anak... anak mana pun, adalah tindakan kejam dan tidak beradab?’ seru Anne,", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 278, "width": 157, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "wajahnya merona penuh semangat.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 292, "width": 428, "height": 73, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Comment: Don’t , stands for do not , is the negation form of do . In the source text, there are two don’t and it is translated into bukankah ... and ... tidakkah ... in the target text. There is a repetition of don’t in the source text. To avoid repetition, the translator used two-near synonyms of don’t namely bukankah , ... tidakkah ... in the target text. This translation strategy is called synonymy.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 378, "width": 147, "height": 12, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Duff’s Principle of Translation", "type": "Section header" }, { "left": 148, "top": 427, "width": 347, "height": 264, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Figure 3 2 Principles of Translation by Duff Found Distribution 96% 4% Meaning Style & Clarity", "type": "Picture" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "126", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 88, "width": 44, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Meaning", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 98, "width": 428, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Duff (1990): “a. Meaning. The translation should reflect accurately the meaning of the original text. Nothing should be arbitrarily added or removed, though occasionally part of the meaning can be ‘transposed’.” (p. 10)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 139, "width": 417, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p/chap/par Source Text Target Text 8/2/15 Done. I’ll give you twenty for her as I offered before, and Jim here can drive her right over to Carmody. Sepakat . Aku akan memberi dua puluh dolar seperti yang kutawarkan sebelumnya, dan Jim langsung bisa membawanya ke Carmody.", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 203, "width": 53, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Comment:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 215, "width": 429, "height": 61, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Done is the past participle form of do . The word done in the source text is translated into sepakat in the target text. In the source text, done is considered as a verb. It is translated into sepakat that is identified as adjective in the target text. This shows that there is a shift of word class namely from verb into adjective. This principle of translation is called transposed in meaning.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 292, "width": 74, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Style & Clarity", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 302, "width": 428, "height": 37, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "According to Duff (1990): “e. Style and clarity. The translator should not change the style of the original. But if the text is sloppily written or full of tedious repetitions, the translator may, for the reader’s sake, correct the defects.” (p. 10)", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 342, "width": 413, "height": 49, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "p/chap/par Source Text Target Text 27/6/9 “So I do ... so I do ... but my approval doesn’t go as deep as my pocket, Anne.” “ Memang ... memang ... tapi dukunganku tidak sedalam kantungku, Anne.”", "type": "Table" }, { "left": 85, "top": 394, "width": 53, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Comment:", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 407, "width": 428, "height": 98, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The word do in the source text is repeated twice in the source text. It is translated into memang in the target text that is also repeated twice. According to Duff (1990), “... But if the text is sloppily written, or full of tedious repetitions, the translator may, for the reader’s sake, correct the defects” (p. 11). However, in the text, Mr. Harrison as the utterer talked to Anne who asked him for money to contribute in painting the hall. But, Mr. Harrison rejected it as he doesn’t have much money even though he supports the iniative. Therefore, a repetition is needed here to emphasize the impossibility of Anne’s request. This principle of translation is called style & clarity.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 525, "width": 70, "height": 13, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Conclusion", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 540, "width": 428, "height": 175, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "In conducting this research, the researcher focused on the translation of the word ‘do’ in the novel Anne of Avonlea. The researcher only analyzed 75 data out of 150 data collected from Anne of Avonlea by Montgomery, L. M and its translation translated by Lubis, M. M into Indonesian. Based on the analysis, the researcher found 7 data of literal translation (10%), 7 data of unit shift (9%), 25 data of transposition (34%), 16 data of emphasis reduced in emphasis change (21%), 16 data of substitution in cohesion change (21%), 3 data of repetition in scheme change (4%) and 1 data of synonymy (1%). Also, the researcher found 2 principles of translation used namely meaning (96%) and style & clarity (4%). Thus, it can be concluded that transposition is the most used translation strategy and meaning is the most used principle of translation used by the translator in order to translate the word do into Indonesian. Aside from the translation strategies and the principles of translation found, the researcher also found out that the other forms of do, such as did, done, does and its negation form, does not significantly affected the translation as their definition in the dictionary are practically the same, unless their function are identified differently as lexical verb, delexical verb, or auxiliary verb.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 38, "width": 410, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "IJEAL ( International Journal of English and Applied Linguistics ) Volume : 3 | Number 2 | Agustus 2023 | E-ISSN : 2787-9482 | DOI: doi.org/ijeal.v3i2.2575", "type": "Page header" }, { "left": 157, "top": 794, "width": 282, "height": 18, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "This is a Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License", "type": "Page footer" }, { "left": 494, "top": 794, "width": 19, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "127", "type": "Page footer" }, { "left": 85, "top": 105, "width": 69, "height": 13, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "References", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 132, "width": 428, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alagbe, A. (2009). The English Primary Auxiliary Verbs: A Linguistic Theoretical Exercise. African Research Review , 3 (2), 56–65. https://doi.org/10.4314/afrrev.v3i2.43606", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 169, "width": 321, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Cambridge Online Dictionary . (2023). https://dictionary.cambridge.org/", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 194, "width": 428, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Catford, J. C. (1965). Language and Language Learning a Linguistic Theory of Translation. Oxford University Press , 110.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 231, "width": 428, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chesterman, A. (2016). Memes of Translation(Revised edition.). Amsterdam & Philadelphia: Benjamins , 123 , 219.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 268, "width": 428, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Mixed Methods Procedures. In Research Defign: Qualitative, Quantitative, and Mixed M ethods Approaches .", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 306, "width": 244, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Duff, A. (1990). Translation . Oxford University Press.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 330, "width": 327, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Echols, J. M., & Shadily, H. (2010). Kamus Inggris Indonesia . Gramedia.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 355, "width": 429, "height": 22, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gelderen, E. van. (2010). An Introduction to the Grammar of English (Revised). John Benjamins Publishing Company.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 390, "width": 428, "height": 25, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guňková, M. (2011). Corpus-Based Linguistic and Pedagogical Investigation into Delexical Verbs . Masaryk University.", "type": "List item" }, { "left": 85, "top": 429, "width": 429, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Halliday, M. A. K., & Hasan, R. (1976). Cohesion in English . 1–383. https://www.taylorfrancis.com/books/9781317869603", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 467, "width": 428, "height": 35, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Howes, C. (2007). Auxiliary Verb: A Dynamic Syntax Account [King’s College London]. http://www.christinehowes.com/papers/Howes_AuxiliaryVerbs_A_DS_Account- Howes.pdf", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 517, "width": 294, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Macmillan Online Dictionary . (2009). macmillandictionaries.com", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 542, "width": 294, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Montgomery, L. M. (2009). Anne of Avonlea . Penguin Books Ltd.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 566, "width": 428, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nassaji, H. (2015). Qualitative and Descriptive Research: Data Type Versus Data Analysis. Language Teaching Research . https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1362168815572747", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 603, "width": 419, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Newmark, P. (2001). A Textbook of Translation . Shanghai Foreign Language Education Press.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 626, "width": 367, "height": 12, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Oxford Advanced Learner’s Dictionary (9th ed.). (2015). Oxford University Press.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 653, "width": 373, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saldana, J. (2011). Fundamentals of Qualitative Research . Oxford University Press.", "type": "Text" }, { "left": 85, "top": 677, "width": 429, "height": 23, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Venuti, L. (2000). The Translation Studies Reader. In The Translation Studies Reader (First Edit). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780429280641-5", "type": "Text" } ]
744473c7-7880-aa53-be86-b3621e210374
https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/download/24392/4080
[ { "left": 67, "top": 36, "width": 240, "height": 55, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 07 No. 02, Desember 2023, Hal 384-389 E-ISSN : 2549-7367 https://doi.org/ 10.29408/goldenage.v7i02.20937", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 719, "width": 356, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahan Ajar Worksheet) Rabihatun Adawiyah, Farlina Hardianti, Rohyana Fitriani 384", "type": "Text" }, { "left": 86, "top": 106, "width": 444, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahan Ajar Worksheet Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun", "type": "Text" }, { "left": 81, "top": 152, "width": 449, "height": 41, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rabihatun Adawiyah 1 , Farlina Hardianti 2 , Rohyana Fitriani 3 PG-PAUD Universitas Hamzanwadi 1, PG-PAUD Institut Pendidikan Nusantara Global 2 , PG- PAUD Universitas Hamzanwadi 3", "type": "Text" }, { "left": 122, "top": 193, "width": 372, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "E-mail: [email protected] 1 , [email protected] 2 ,", "type": "Text" }, { "left": 234, "top": 207, "width": 144, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "[email protected] 3", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 235, "width": 39, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 251, "width": 471, "height": 156, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh bahan ajar worksheet dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di KB Nurul Iman Ketangga tahun pembelajaran 2022/2023. Jenis penelitian yang digunakan metode eksperimen. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan bentuk One-Group pretest-posttest design. Subjek penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B1 KB Nurul Iman yang berjumlah 15 anak. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji-t dengan nilai 𝑡 ℎi 𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (12,94 > 2,145) yang artinya berpengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar worksheet efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia 5- 6 tahun di KB Nurul Iman Ketangga .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 410, "width": 294, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kata Kunci: Bahan ajar, worksheet, membaca permulaan", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 442, "width": 44, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 474, "width": 471, "height": 128, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Study aims to develop worksheet teaching materials products and to determine the effect of worksheet teaching materials on the early reading ability of children aged 5-6 years at KB Nurul Iman Ketangga the academic year 2022/2023. The type of research used in this study is experimental method. The research design used was pre-experimental in the form of One-Group pretest- posttest design. The subjects of this study were all 15 children of group B1 KB Nurul Iman. The instruments used to collect data are in the form of validation sheets, observation sheets and documentation. In addition, it can also be seen from the results of hypothesis testing with a value of 𝑡 𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 (12.94 > 2.145). So it can be concluded that the worksheet teaching materials are effectively used to improve the early reading skills of children aged 5-6 years at KB Nurul Iman Ketangga.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 615, "width": 284, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keywords : Teaching materials, worksheets, beginning reading", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 657, "width": 99, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 672, "width": 471, "height": 45, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0 – 6 tahun, berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik itu fisik maupun mental (Khaironi, 2018:1). Masa ini juga dikenal dengan sebutan golden age (usia emas), masa dimana kemampuan otak", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 36, "width": 240, "height": 55, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 07 No. 02, Desember 2023, Hal 384-389 E-ISSN : 2549-7367 https://doi.org/ 10.29408/goldenage.v7i02.20937", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 719, "width": 356, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahan Ajar Worksheet) Rabihatun Adawiyah, Farlina Hardianti, Rohyana Fitriani 385", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 470, "height": 45, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "anak dalam berpikir berkembang hingga mencapai 80%. Pada masa ini anak membutuhkan stimulasi-stimulasi yang dapat merangsang dan memaksimalkan pertumbuhan serta perkembangannya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 153, "width": 471, "height": 172, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Aspek perkembangan anak usia dini menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD ada 6 diantaranya nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa dan seni. Menurut Sa’ida (2018:16) “Bahasa adalah alat untuk berpikir, mengekpresikan diri dan berkomunikasi. Bahasa mencakup setiap sarana komunikasi yang menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada aorang lain.” Konteks perkembangan bahasa meliputi beberapa tahap diantaranya mendengar, berbicara, menulis dan membaca. Membaca merupakan salah satu aspek penting yang harus dikuasai anak dalam tahap perkembangan bahasa. Tahap awal dari membaca adalah membaca permulaan. Kemampuan membaca permulaan adalah kemampuan anak mengidentifikasi berbagai bunyi huruf, memahami dan menyuarakan kata sederhana (Firyati et al, 2016:2).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 328, "width": 471, "height": 76, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembelajaran membaca permulaan menuntut guru untuk kreatif. Prinsip utama pembelajaran membaca permulaan untuk anak usia dini dengan melalui pembiasaan dan menumbuhkan minat baca pada anak, tentu dengan cara yang menyenangkan. Guru bisa menggunakan bahan ajar yang menarik sehingga penggunaan bahan ajar penting disediakan guru untuk membantu proses pembelajaran membaca permulaan anak.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 407, "width": 471, "height": 108, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di KB Nurul Iman Ketangga pada kelompok usia 5 – 6 tahun, ditemukan berbagai permasalahn dalam proses pembelajaran terkait dengan kemampuan membaca permulaan. (1) Beberapa anak masih belum memahami hubungan antara bunyi dan simbol huruf. (2) Guru kurang memahami karakteristik peserta didik. (3) metode yang digunakan guru dalam mengajarkan membaca permulaan tergolong klasik dan monoton. (4) Bahan ajar untuk embaca permulaan yang tersedia kurang bervariasi dan (6) kurangnya literasi yang disediakan oleh pihak sekolah.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 518, "width": 471, "height": 61, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan solusi yang ditawarkan oleh peneliti adalah dengan mengembangkan bahan ajar worksheet yang akan menjadi panduan guru dan peserta didik dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 582, "width": 471, "height": 124, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Menurut Magdalena et al (2020:172) mengatakan bahwa “bahan ajar merupakan bahan- bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip- prinsip pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran”. Sedangkan kata worksheet berasal dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia memiliki arti “Lembar Kerja”. Lembar kerka sendiri merupakan salh satu bahan ajar cetak yang disebut juga dengan LKS (Lembar Kerja Siswa). Menurut Astari (2017:153), worksheet (lembar kerka) adalah lembar kegiatan yang berisi informasi dan perhatian/instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja atau praktik untuk mencapai suatu tujuan.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 36, "width": 240, "height": 55, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 07 No. 02, Desember 2023, Hal 384-389 E-ISSN : 2549-7367 https://doi.org/ 10.29408/goldenage.v7i02.20937", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 719, "width": 356, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahan Ajar Worksheet) Rabihatun Adawiyah, Farlina Hardianti, Rohyana Fitriani 386", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 471, "height": 109, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa bahan ajar worksheet dalam penelitian ini merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa disusun secara sistematis, unik dan spesifik untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia dini. Setiap halamannya disusun secara urut mulai dari sampul, kata pengantar, daftar isi, deskripsi tentang bahan ajar worksheet, lembar kegiatan siswa dan daftar pustaka. Kegiatannya bermacam-macam diantaranya mencocokkan huruf, memasangkan huruf, melengkapi huruf yang sama dan pengenalan huruf dengan gambar-gambar yang menarik", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 232, "width": 137, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 255, "width": 471, "height": 140, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen, adapun desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yakni Pre-Eksperimental design dengan jenis One-group Pretest-Posttest Design. Kegiatan pretest dalam penelitian ini menggunakan poster abjad dan papan tulis, perlakuan (treatment ) dan posttest menggunakan bahan ajar worksheet. Subjek uji coba lapangan pada penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun atau kelas B di KB Nurul Iman Ketangga, yang berjumlah 15 anak pada tahun pembelajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data yang digunaka dalam penelitian ini adalah observasi sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini ada 2 yaitu instrumen validasi (ahli materi dan ahli media) serta instrumen observasi.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 398, "width": 471, "height": 76, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Indikator penilaian dalam instrumen ahli materi berupa bahan ajar worksheet memiliki isi yang merangkum kompetensi yang ingin dikembangkan, materi dalam bahan ajar worksheet dapat menarik minat anak dalam belajar membaca permulaan, materi yang disampaikan sesuai dengan tahapan perkembangan anak, bahan ajar worksheet menggunakan bahasa yang mudah dipahami.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 493, "width": 160, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 509, "width": 30, "height": 13, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 525, "width": 470, "height": 76, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian ini menggunakan bahan ajar worksheet untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun. Adapun tahapan peneliti diantaranya melakukan studi lapangan dan studi pustaka untuk mencari permasalahan dan materi terkait dengan kemampuan membaca permulaan anak. Selanjutnya peneliti akan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dan evaluasi pembelajarn.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 604, "width": 470, "height": 45, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Data hasil tingkat perkembangan kemampuan membaca permulaan anak diperoleh dengan lembar observasi individu anak sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar worksheet. Berikut adalah hasil persentase analisis data observasi pretest dan posttest.", "type": "Text" }, { "left": 174, "top": 652, "width": 267, "height": 49, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 1. Hasil Persentase Kategori Penilaian Pretest No. Kategori Penilaian Jumlah Persentase 1. BB 4 26,7%", "type": "Table" }, { "left": 67, "top": 36, "width": 240, "height": 55, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 07 No. 02, Desember 2023, Hal 384-389 E-ISSN : 2549-7367 https://doi.org/ 10.29408/goldenage.v7i02.20937", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 719, "width": 356, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahan Ajar Worksheet) Rabihatun Adawiyah, Farlina Hardianti, Rohyana Fitriani 387", "type": "Page footer" }, { "left": 219, "top": 105, "width": 173, "height": 38, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. MB 11 73,3% 3. BSH 0 0% 4. BSB 0 0%", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 163, "width": 471, "height": 76, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan jumlah persentase penilaian pretest didapatkan hasil dengan kategori BB (26,7%), MB (73,3), BSH (0%), BSB (0%). Dari hasil persentase tersebut maka dapat disimpulakan bahwa hasil pretest kemampuan membaca permulaan anak sebagian besar memperoleh kategori Mulai Berkembang (MB) yang diperoleh 11 dari 15 orang anak dengan jumlah persentase mencapai 73,3%.", "type": "Text" }, { "left": 172, "top": 258, "width": 268, "height": 81, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 2. Hasil Persentase Kategori Penilaian Posttest No. Kategori Jumlah Persentase 1. BB 0 0% 2. MB 0 0% 3. BSH 7 46,7% 4. BSB 8 53,3%", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 359, "width": 471, "height": 76, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan jumlah persentase penilaian posttest didapatkan hasil kategori BB (0%), MB (0%), BSH (46,7%) dan BSB (53,3%). Dari hasil persentase tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil posttest kemampuan membaca permulaan anak sebagian besar memperoleh kategori BSB (Berkembang Sangat Baik) yang diperoleh 8 dari 15 orang anak dengan jumlah persentase mencapai 53,3%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 438, "width": 471, "height": 77, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Selanjutnya pengujian normalitas data dilakukan untuk menguji apakah skor dalam variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Untuk menganalisis data tersebut digunakan rumus Chi Kuadrat (X 2 ) , dari hasil yang diperoleh dicocokkan dengan X 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan 5% dan (dk) derajat kebebasan (k-1). Adapun hasil dari uji normalitas pada pretest dan posttest sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 534, "width": 369, "height": 77, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Bahan Ajar Worksheet Kelas 𝑋 2 ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan Pretest -32,3015 23, 685 Berdistribusi Normal Posttest 20,728 23,685 Berdistribusi Normal", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 617, "width": 471, "height": 93, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan tabel di atas setelah dilakukan perhitungan data uji normalitas pada pretest dan posttest diperoleh hasil X 2 ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ X 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka data dapat dikatakan berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas data, selanjutnya yang dilakukan adalah perhitungan uji-t antara data pretest dengan posttest. Uji-t dalam penelitian ini menggunakan uji-t (t-test), Arikunto (2010:349) dengan hasil perhitungan t-test diperoleh bahwa 𝑡 ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (12,94 > 2,145) pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk) N – 1 = 15 – 1 = 14. Sehingga dapat", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 36, "width": 240, "height": 55, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 07 No. 02, Desember 2023, Hal 384-389 E-ISSN : 2549-7367 https://doi.org/ 10.29408/goldenage.v7i02.20937", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 719, "width": 356, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahan Ajar Worksheet) Rabihatun Adawiyah, Farlina Hardianti, Rohyana Fitriani 388", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 470, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "disimpulkan bahwa bahan ajar worksheet berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di KB Nurul Iman Ketangga.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 142, "width": 68, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 158, "width": 471, "height": 44, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifitasan bahan ajar worksheet tersebut. Maka dari itu dilaksanakanlah penelitian eksperimen yaitu Pre- Eksperimental Design dengan jenis One Group Pretest-Posttest Design.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 205, "width": 470, "height": 124, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasil analisis observasi di lapangan yang dilakukan di KB Nurul Iman Ketangga pada tahap pretest menunjukkan bahwa sebagian besar anak memperoleh kategori penilaian Mulai Berkembang (MB) dengan persentase 73,3% dengan jumlah 11 anak dari 15 subjek penelitian dan 4 orang anak memperoleh kategori Belum Berkembang (BB) dengan persentase 26,7%. Sedangkang pada tahap posttest menunjukkan bahwa sebagian besar anak memperoleh kategori penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB) dengan persentase 53,3% dengan jumlah 8 anak dari 15 subjek penelitian dan 7 orang anak memperoleh kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan persentase 46,7%.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 332, "width": 471, "height": 94, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Untuk melihat keefektivan bahan ajar worksheet maka dilakukanlah uji-t, namun sebelum melakukan uji-t maka perlu dilakukan uji prasyarat dengan melakukan uji normalitas data menggunakan rumus Chi Kuadrat (X 2 ). Dan hasil uji normalitas data pretest menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan hasil X 2 ℎi 𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ X 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (-32,3015 ≤ 23,685). Hasi uji normalitas data posttest menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan hasil X 2 ℎi 𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ X 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (20,728 ≤ 23,685).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 429, "width": 470, "height": 60, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh bahwa 𝑡 ℎi 𝑡𝑢𝑛 g > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (12,94 > 2,145) pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan N-1 = 15 – 1 = 14. Sehingga dapat disimpulakan bahwa bahan ajar worksheet berpengaruh signifikan terhadap kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di KB Nurul Iman Ketangga", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 492, "width": 121, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kesimpulan dan Saran", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 508, "width": 471, "height": 140, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahan ajar worksheet efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di KB Nurul Iman Ketangga tahun pembelajaran 2022/2023. Diharapkan dengan adanya bahan ajar worksheet ini guru dapat memberikan pembelajaran terkait dengan membaca permulaan dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Guru dapat menggunakan bahan ajar worksheet ini setiap hari karena bahan ajar ini memiliki beragam lembar kerja yang dapat dikerjakan oleh anak. Bahan ajar worksheet tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh guru melainkan orang tua juga dapat menggunakan bahan ajar ini untuk mengajarkan membaca permulaan pada anak di rumah karena bahan ajar ini memiliki petunjuk penggunaan yang bisa dipahami dengan mudah.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 651, "width": 84, "height": 13, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Daftar Pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 673, "width": 470, "height": 29, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Renika Cipta.", "type": "Text" }, { "left": 67, "top": 36, "width": 240, "height": 55, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 07 No. 02, Desember 2023, Hal 384-389 E-ISSN : 2549-7367 https://doi.org/ 10.29408/goldenage.v7i02.20937", "type": "Text" }, { "left": 188, "top": 719, "width": 356, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Bahan Ajar Worksheet) Rabihatun Adawiyah, Farlina Hardianti, Rohyana Fitriani 389", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 105, "width": 470, "height": 45, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Astari, T. (2017).Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Kelas IV. Jurnal Pelangi, 9(2), 160-160. doi: https://doi.org/10.22202/ jp.2017.v9i2.2050 .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 160, "width": 471, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Firyati, Y.I., Haenillah, E. Y. & Sasmiati. (2016). Story Telling Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 2(2), 1-7. Retrieved from http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PAUD/article/ view/12976.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 214, "width": 471, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ice Karlina dkk. (2018). Media Berbasis Information Comication Technology (ICT) dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Ilmiah Potensi, 3(2), 26.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 252, "width": 471, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Khairani, M. (2018). Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age, 3(1), 1-12. https://doi.org/10.29408/goldenage.v2i01.739.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 291, "width": 470, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Magdalena, I., Prabandani, R. O. & Rini, E. S. (2020).Analisis Pengembangan Bahan", "type": "Text" }, { "left": 107, "top": 307, "width": 435, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ajar. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(2), 170-187. Doi:", "type": "Table" }, { "left": 107, "top": 322, "width": 236, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "https://ejournal.stitpn.ac.ad/index.php/nusantara.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 345, "width": 470, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.(2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 384, "width": 470, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Ratnasari, Nadia. (2019). Efektivitas Media Big Book Untuk Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD KB Ikhsanul Abidin Timba Gerah Peringgasela Selatan.Skripsi. Pancor: Program Pascasarjana Universitas Hamzanwadi.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 438, "width": 471, "height": 44, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sa’ida, N. (2018). Bahasa Sebagai Salah Satu Sistem Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2),16- 22.doi: http://dx.doi.org/10.30651/pedagogi.v4i2.1937.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 492, "width": 435, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 514, "width": 319, "height": 13, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sugiyono, (2019). Statistika Untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 537, "width": 471, "height": 61, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Zainuddin, dkk.(2022). Kepraktisan E-Modul Pendidikan Astrofisika Bermuatan Ayat-Ayat Al- Qur’an Dan Kearifan Lokal Masyarakat Pada Lingkungan Lahan Basah. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 7 (3), 51-57. https://snllb.ulm.ac.id/prosiding/index.php/snllb- lit/article/download/756/763.", "type": "Table" } ]
487879b7-7817-3a05-1785-9afb38de6d76
https://ejurnal.kpmunj.org/index.php/risenologi/article/download/386/234
[ { "left": 72, "top": 47, "width": 147, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi p-ISSN: 2502-5643|e-ISSN: 2720-9571", "type": "Page header" }, { "left": 402, "top": 46, "width": 124, "height": 29, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Issue 1a, Agustus 2022 i", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 785, "width": 129, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-Journal : http://ejurnal.kpmunj.org", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 127, "width": 171, "height": 16, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "EDITORIAL FOREWORD", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 155, "width": 455, "height": 37, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi (Jurnal Sains, Teknologi, Sosial, Pendidikan, dan Bahasa) hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas penelitian, membangun inovasi, dan mempromosikan penyebaran luas hasil-hasil penelitian ilmiah yang sistematis dalam bidang multidisiplin yang luas.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 204, "width": 455, "height": 254, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi Volume 7 Issue 1a Terdiri Dari 15 Artikel. Meliputi: (1) The Effectivity of Vurtual Education Toward Knowledge and Perception About COVID-19 Vaccine Among Pregnant Women, (2) The Impact of Mind Mapping-Based Health Promotion on Adolescents’ Self Awareness of Smoking Cessation, (3) Pengaruh Empowerment Melalui Fotografi Terhadap Proactive Coping Pada Remaja Perokok, (4) Psychoecational Intervention for Family Caregiver Burden in Stroke Patients Care, (5) The Effect Of Audio-Visual Daily Reminder On Medicine Treatment Compliance In Tuberculosis Patients In Pukesmas Garuda, Bandung City, (6) Relationship between Family Support and the Incidence of Burnout among Healthcare Workers during the COVID-19 Pandemic, (7) Factors Related To The Implementation Of Communication With The Sisbar Method ( Salam Introduction Situation Background Assessment Recommendation ) At Medical-Surgical Wards In Santosa Hospital Bandung Central, (8) The Correlation Between Using Instagram and Body Image at Sman 7 Pekanbaru, (9) Husband’s Support and Mother’s Motivation with Exclusive Breastfeeding in Babies Aged 0-6 Months in Tipar Village, Sukabumi City, (10) The Effect of Disaster Training, Social Support and Social Capital on Community Self Efficacy in Dealing With Tsunami Disaster in Pangumbahan Village, Curacap District, Sukabumi Regency, (11) Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Pendokumentasian Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Setukpa Polri Sukaabumi, (12) Pengaruh Dukungan Sosial, Religiusitas dan Strategi Koping Terhadap Ketahanan Keluarga di Desa Sagaranten Wilayah Kerja Puskesmas Sagaranten Kabupaten Sukabumi, (13) The Effect Of Addiction To Playing Online Games On Learning Motivation In Students At Sdn Subangjaya 2, Sukabumi City, (14) The Effectiveness of Infant Massage to Increase in Baby Weight in Bpm Inawati, (15) Perbandingan Hygiene Menstruasi Pada Wanita Usia Reproduksi Antara yang menggunakan Pembalu Dengan Menstrual Cup. .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 464, "width": 455, "height": 24, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semoga Risenologi ini dapat menjadi referensi bagi pembaca dan peneliti dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 530, "width": 105, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jakarta, 19 Agustus 2022", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 548, "width": 61, "height": 12, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guest Editor,", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 593, "width": 230, "height": 25, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Linlin Lindayani, Ph.D. (Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan PPNI Jawa Barat)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 47, "width": 147, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi p-ISSN: 2502-5643|e-ISSN: 2720-9571", "type": "Page header" }, { "left": 402, "top": 46, "width": 124, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Issue 1a, Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 519, "top": 67, "width": 6, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ii", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 785, "width": 129, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-Journal : http://ejurnal.kpmunj.org", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 139, "width": 219, "height": 16, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACTING AND INDEXING", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 47, "width": 147, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi p-ISSN: 2502-5643|e-ISSN: 2720-9571", "type": "Page header" }, { "left": 402, "top": 46, "width": 124, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Issue 1a, Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 517, "top": 67, "width": 8, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "iii", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 785, "width": 129, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-Journal : http://ejurnal.kpmunj.org", "type": "Page footer" }, { "left": 70, "top": 144, "width": 123, "height": 20, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Editorial Board", "type": "Section header" }, { "left": 70, "top": 180, "width": 105, "height": 25, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Guest Editor Linlin Lindayani, Ph.D.", "type": "Table" }, { "left": 242, "top": 193, "width": 230, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan PPNI Jawa Barat)", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 193, "width": 465, "height": 119, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[ Scopus ] Astri Mutiar, MS. (Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan PPNI Jawa Barat) [ Scopus ] Technical Manager Rena Ratna NS (Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan PPNI Jawa Barat) Editors Allika Nur Ramdina Syahas, S.Pd. (Universitas Negeri Jakarta) [ Google Scholar ] Dadan Sumardani, S.Pd., M.Ed.", "type": "Table" }, { "left": 242, "top": 300, "width": 162, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "(National Taiwan Normal University)", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 300, "width": 465, "height": 24, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[ Scopus ][ Google Scholar ] Imam Safir Alwan Nurza (Universitas Negeri Jakarta) [ Sinta ][ Google Scholar ]", "type": "Table" }, { "left": 69, "top": 325, "width": 428, "height": 45, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Rahma Rosaliana Saraswati, S.Pd (Universitas Indonesia) [ Google Scholar ] Reviewers Kesehatan", "type": "Table" }, { "left": 70, "top": 370, "width": 143, "height": 12, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ns. Diwa Agus Sudrajat, M.Kep.", "type": "Text" }, { "left": 69, "top": 370, "width": 286, "height": 166, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "[ Google Scholar ] Heni Purnama, MNS. [ Google Scholar ] Dewi Marfuah, M.Kep. [ Google Scholar ] Ns. Nunung Nurhayati, M.Kep. [ Google Scholar ] Lia Juniarni, M.Kep., Sp.Kep.J. [ Google Scholar ] Nyayu Nina PC, M.Kep. [ Google Scholar ] Journal Manager Anisa Yuniawati (Universitas Negeri Jakarta) Nurul Izzah Rusdianti (Universitas Negeri Jakarta) Editorial Office Sekretariat Kelompok Peneliti Muda", "type": "Table" }, { "left": 69, "top": 536, "width": 240, "height": 48, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kampus A Universitas Negeri Jakarta Gedung G, Lantai 1, Ruang106 Jalan Rawamangun Muka No.1 Rawamangun-Pulogadung Jakarta Timur, 13220, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 47, "width": 147, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi p-ISSN: 2502-5643|e-ISSN: 2720-9571", "type": "Page header" }, { "left": 402, "top": 46, "width": 124, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Issue 1a, Agustus 2022", "type": "Page header" }, { "left": 518, "top": 67, "width": 8, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "iv", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 785, "width": 129, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-Journal : http://ejurnal.kpmunj.org", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 123, "width": 158, "height": 16, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "TABLE OF CONTENTS", "type": "Section header" }, { "left": 78, "top": 151, "width": 421, "height": 24, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Effectivity of Virtual Education Toward Knowledge and Perception About COVID-19 Vaccine Among Pregnant Women", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 151, "width": 453, "height": 181, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1-9 Saridewi Pujiastuti N, Dewi Marfuah The Impact of Mind Mapping-Based Health Promotion on Adolescents’ Self Awareness of Smoking Cessation 10-13 Wini Hadiyani, Neng Sahar Pengaruh Empowerment Melalui Fotografi Terhadap Proactive Coping Pada Remaja Perokok 14-20 Masdum Ibrahim, Cindy Ayyasi Fatmawati, Wini Hadiyani Psychoeducational Intervention for Family Caregiver Burden in Stroke Patients Care 21-25 Tri Antika Rizki Kusuma Putri, Wisnu Ramadita, Eva Supriatin, Suci Noor Hayati The Effect Of Audio-Visual Daily Reminder On Medicine Trearment Compliance In Tuberculosis Patients In Puskesmas Garuda, Bandung City. 26-30", "type": "Table" }, { "left": 78, "top": 331, "width": 119, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Vita Lucya, Melvi Sulistiawati", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 349, "width": 455, "height": 156, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Relationship between Family Support and the Incidence of Burnout among Healthcare Workers during the COVID-19 Pandemic Rahayu Setyowati, Lia Natalia, Rina Nuraeni, Khusnun Zakiyyah 31-37 Factors Related To The Implementation Of Communication With The Sisbar Method ( Salam Recommendation ) At Medical-Surgical Wards In Sentosa Hospital Bandung Central 38-43 Dedi Supriadi, Asep Badrujamaludin The Correlation Between Using Instagram an Body Image at Sman 7 Pekanbaru 44-48 Fitry Erlin, Eka Malfasari, Nadya Muharanu Putri Husband’s Support and Mother’s Motivation with Exclusive Breastfeeding in Babies Aged 0-6 Moths in Tipar Village, Sukabumi City 49-55", "type": "Table" }, { "left": 78, "top": 506, "width": 209, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Susilawati, Maharani Putri Anzani, Rani Fitriani Arifin", "type": "Section header" }, { "left": 78, "top": 521, "width": 452, "height": 75, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Effect of Disaster Training, Social Support and Social Capital on Community Self Efficacy in Dealing With Tsumani Disaster in Pengumbahan Village, Ciracap District, Sukabumi Regency 56-62 Iwan Permana Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Pendokumentasian Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Setukpa Polri Sukabumi 63-69", "type": "Table" }, { "left": 78, "top": 596, "width": 89, "height": 12, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abdul Rahman La Ede", "type": "Section header" }, { "left": 78, "top": 611, "width": 452, "height": 145, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengaruh Dukungan Sosial, Religiusitas dan Strategi Koping Terhadap Ketahanan Keluarga di Desa Sagaranten Wilayah Kerja Puskesmas Sagaranten Kabupaten Sukabumi 70-76 Dedi Wahyudin The Effect Of Addiction To Playing Online Games On Learning Motivation In Students At Sdn Subangjaya 2, Sukabumi Ciy 77-83 Ria Andriani, Burhanuddin Basri The Effectiveness of Infant Massage to Increase in Baby Weight in Bpm Inawati 84-88 Inawati, Nur Sitiyaroh Perbandingan Hygiene Menstruasi Pada Wanita Usia Reproduksi Antara yang menggunakan Pembalut Dengan Menstrual Cup 89-93 Mira Rusdiana, Achmad Fauzi", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 47, "width": 147, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi p-ISSN: 2502-5643|e-ISSN: 2720-9571", "type": "Page header" }, { "left": 402, "top": 46, "width": 124, "height": 29, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Issue 1a, Agustus 2022 v", "type": "Page header" }, { "left": 77, "top": 785, "width": 129, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-Journal : http://ejurnal.kpmunj.org", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 91, "width": 446, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The Author Guidelines of Risenologi (Jurnal Sains, Teknologi, Sosial, Pendidikan, dan Bahasa)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 124, "width": 264, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "The guidelines for authors converge in manuscript templates.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 152, "width": 104, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manuscript Template", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 166, "width": 457, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manuscript Template of Risenologi available in two version. For authors, please download at the following link.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 194, "width": 216, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Manuscript Template (Bahasa Indonesia version)", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 222, "width": 101, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "APA Style Referencing", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 236, "width": 433, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi using APA style of writing citations and bibliography. Instructions of writing citations and bibliography please download at the following link.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 264, "width": 98, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "APA Style Referencing", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 292, "width": 139, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Manuscript Assessment Process", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 306, "width": 455, "height": 39, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Any accepted manuscript will be reviewed by at least two reviewers, plus editorial comments. The author is required to revised the manuscript according to reviewer comments and editors. Editor team will process it for later publication. For peer review process diagrams please go to Peer Review Process page.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 361, "width": 139, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Submission Technical Summary", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 376, "width": 359, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Risenologi (manuscript template) format (Manuscript Template of Risenologi).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 391, "width": 303, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2) Format of Risenologi reference list (Refrence Format Risenologi).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 406, "width": 457, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "3) Fill the online form of: (i) Authorship Agreement, (ii) Copyright Statement, and (iii) Ethics Statement.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 420, "width": 454, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "4) Selected paper will be published in Risenologi: April or October (the author should completed all review and revision process).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 449, "width": 453, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5) Submit papers and revised papers submitted through the journal submission system, tutorials and instructions can be seen on the next points below.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 477, "width": 306, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "6) Registration tutorial at Risenologi (How to Register in Risenologi).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 492, "width": 284, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "7) Tutorial submit in Risenologi (How to Submit in Risenologi).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 507, "width": 451, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "8) Tutorial: tutorial read the review results and upload the revised file (Review Result and Revised File).", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 522, "width": 454, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "9) Instructions for writing mathematical equationsin New Office 365 (Equation Editor in New Office 365)", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 550, "width": 454, "height": 26, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "10) Each notification will be sent via email, the author should check the notification through the journal account and registered email.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 579, "width": 318, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "11) Peer review process diagrams please go to Peer Review Process page.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 594, "width": 393, "height": 12, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "12) The APCs guidelines can be seen through the Article Processing Charges (APCs) page.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 47, "width": 147, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Risenologi p-ISSN: 2502-5643|e-ISSN: 2720-9571", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 785, "width": 128, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "e-Journal: http://ejurnal.kpmunj.org", "type": "Page footer" }, { "left": 394, "top": 40, "width": 124, "height": 19, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Volume 7 Issue 1a, Agustus 2022 vi", "type": "Page header" } ]
e3e87223-8205-039e-b4f7-ff07ded24062
http://journal.staihubbulwathan.id/index.php/alishlah/article/download/2232/1609
[ { "left": 72, "top": 39, "width": 135, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 52, "width": 276, "height": 21, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Vol.15, 2 (June, 2023), pp. 1958-1964 ISSN: 2087-9490 EISSN: 2597-940X, DOI: 10.35445/alishlah.v15i2.2232", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 748, "width": 440, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "http://journal.staihubbulwathan.id/index.php/alishlah", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 102, "width": 472, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Strengthening the Character of Patriotism Through the Narantika Rarangganis Dance at a Senior High School in Cimahi", "type": "Text" }, { "left": 74, "top": 156, "width": 236, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jajang Hendar Hendrawan *1 , Lili Halimah 2 , Kokom 3", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 181, "width": 299, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1 STKIP Pasundan, Cimahi, Indonesia; [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 193, "width": 151, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2 STKIP Pasundan, Cimahi, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 78, "top": 205, "width": 152, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3 SMAN 1 Cimahi, Cimahi, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 237, "width": 76, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ARTICLE INFO", "type": "Section header" }, { "left": 248, "top": 237, "width": 56, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 90, "top": 260, "width": 45, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Keywords:", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 260, "width": 434, "height": 56, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Narantika Rarangganis ; Dance; Patriotism This study aims to determine the implementation of Narantika", "type": "Table" }, { "left": 249, "top": 272, "width": 275, "height": 314, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Rarangganis Dance, instilling patriotism's value. This research uses a case study method with a qualitative approach. The participants that were involved in this study were three teachers from a state senior high school in Cimahi Regency. These participants were senior teachers aged above 50 years old . The results of the study show that (1) the implementation plan of the Cultural Arts Learning for dance branch refers to the curriculum in accordance with basic competencies, planting the character of patriotism is formed from the values of local wisdom in the form of surti, harti , evidence and devotion which is realized by restoring character education as an alignment between knowledge, skills and attitudes. (2) The Cultural Arts Learning Process based on local wisdom by demonstrating the Narantika Rarangganis dance as a West Java regional dance that continuously has a peace-loving character, defends the country, kinship or friendship and upholds the value of local wisdom by maintaining and developing it. (3) Efforts to instill the character of patriotism through Cultural Arts Learning by carrying out cultural performances, language month, carrying out character building, getting to know regional culture, implementing school superior programs, including preserving regional culture, (4) How to preserve local wisdom of Narantika Raranggani s Dance by participating in performing dances at every cultural performance activity both at school and outside of school, participating in the national student art competition festival, holding education and training targeting junior high, high school students and teachers. Recommendations are addressed to school principals, teachers, and future researchers.", "type": "Text" }, { "left": 90, "top": 369, "width": 63, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Article history:", "type": "Section header" }, { "left": 90, "top": 388, "width": 84, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Received 2022-05-27 Revised 2022-12-31 Accepted 2023-01-01", "type": "Text" }, { "left": 294, "top": 596, "width": 230, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "This is an open access article under the CC BY-NC-SA license.", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 652, "width": 292, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Corresponding Author: Jajang Hendar Hendrawan STKIP Pasundan, Cimahi, Indonesia; [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 205, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 15, 2 (June 2023): 1958-1964", "type": "Page header" }, { "left": 471, "top": 38, "width": 45, "height": 8, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1959 of 1964", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 738, "width": 459, "height": 18, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jajang Hendar Hendrawan, Lili Halimah, Kokom / Strengthening the Character of Patriotism Through the Narantika Rarangganis Dance at a Senior High School in Cimahi", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 106, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1. INTRODUCTION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 90, "width": 471, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Presidential Regulation 87 of 2017, concerning strengthening character education, states that Indonesia is a country that upholds noble character, values, wisdom, and character. Noble values, wisdom and character, are the result of education. Agustinus Hermino's statement in his book on character-based curriculum management states that education is the key in every effort to improve the quality of human life, in which it has an objective role to \"humanize humans\". Education is essentially a process of maturation of the quality of life, with the hope of understanding what it means to be alive and being able to carry out the duties of life and life correctly. The process of quality-of-life maturity requires the cultivation of character education. Religious, honest, tolerance, discipline, hard work, creative, independence, democratic, curiosity, national spirit, love of the homeland, appreciation of accomplishments, being friendly/communicative, loving peace, love of reading, concern for the environment, and social responsibility are some of the 18 values that have been identified to strengthen the implementation of character education in educational units (Kemdiknas, 2011).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 264, "width": 471, "height": 112, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Patriotism is an important character to be instilled in students as the younger generation to be aware of the behavior of Russia to maintain, develop and advance the nation and country. With a high sense of love for the homeland, a person will do anything for the sake of the country, even if he has to sacrifice his soul, body and property. It is very dangerous when someone does not have a sense of patriotism. To instill the patriotism character, the role of education in schools is very necessary to form, develop, and strengthen the values of life which include three components, namely knowledge, feelings, and moral actions so as to form intelligent, kind, and beneficial individuals for themselves, other people, and the wider community who prioritize togetherness and diversity (Apriani et al., 2007).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 381, "width": 471, "height": 97, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "In addition, the soul of patriotism can be formed by habits that are built on noble traditions that are passed down from generation to generation and are formed in the value of local wisdom. The value of local wisdom will be meaningful if it remains a reference in overcoming every dynamic of social life. The existence of local wisdom values will actually be tested in the midst of dynamic social life. Local knowledge is passed down and perpetuated, according to Afiqoh et al. (2018), not only because it serves as a guide for action but also because it is accurate from a pragmatic standpoint, making it useful in the effort to realize a peaceful society.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 483, "width": 471, "height": 131, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Through the traditional dance of local culture that has the value of local wisdom, students as the younger generation and society can be nurtured and directed to become superior individuals who animate the personality of the Indonesian nation and foster patriotism. In the era of globalization as it is today, technological progress, scientific progress and cultural progress. This cultural progress is marked by the emergence of modern cultures such as K-Pop, Jazz, Hip-hop Dance, BoyBand and others. If this happens continuously, the traditional culture in Indonesia one by one will disappear by itself due to the low awareness of the community, especially the community at the age of teenagers in preserving the existing traditional dance culture. One of them is by instilling the values of love for the homeland through learning the local culture of the Narantika Rarangganis traditional dance. As the next generation, we are obliged to maintain the existence of local traditional dance culture and have a high patriotism.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 618, "width": 471, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Broadly speaking, the meaning of patriotism is as follows: (1) Understanding that places loyalty to individuals to the state and the nation. (2) The high spirit of nationalism, namely the spirit of love for the nation and the homeland, (3) The political and social attitudes of groups of a nation that have a common culture (Aswasulsikin et al., 2015; Indriani, 2019; Marwati, Prihartanti, & Hertinjung, 2016). So, there is a need for an approach through traditional culture for students to introduce the traditional culture of the Indonesian nation by teaching and instilling local cultural values found in the community to build the soul of the young generation with the character of patriotism (Suffah & Setyowati, 2015).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 205, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 15, 2 (June 2023): 1958-1964", "type": "Page header" }, { "left": 471, "top": 38, "width": 45, "height": 8, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1960 of 1964", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 738, "width": 459, "height": 18, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jajang Hendar Hendrawan, Lili Halimah, Kokom / Strengthening the Character of Patriotism Through the Narantika Rarangganis Dance at a Senior High School in Cimahi", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 471, "height": 118, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "From these two opinions, it can be concluded that the meaning of unity and love for the homeland, love for the nation and state by realizing national unity and various cultures that can foster the spirit of the young generation of character. Introducing the character of love for the homeland through learning the traditional dance Narantika Raranggnis at a senior high school in Cimahi, Bandung Regency, is not only developed in the cognitive domain but also in the affective and psychomotor domains. The three do not function as separate parts but influence each other. Therefore, through this research, the teaching of the Narantika Rarangganis traditional dance, which is the value of local wisdom, can reveal and describe the implementation of cultural arts learning activities, the value of students' love of the homeland character contained in the learning activities of the Narantika rarangganis dance culture.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 197, "width": 471, "height": 104, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on the identification of the problems above, the problems studied in this study are: first, how to plan the implementation of cultural arts learning based on local wisdom through Narantika Rarangganis Dance in instilling the value of the character of patriotism at a senior high school in Cimahi Regency? Second, how are the efforts to instil the character of patriotism through learning art and culture based on local wisdom Narantika Rarangganis Dance at the research site? Third, how is the process of learning art and culture based on local wisdom of the Narantika Rarangganis dance in instilling the character of patriotism at the research site? Fourth, how to preserve the local wisdom of the Narantika Rarangganis dance through learning art and culture in instilling the character of patriotism at the research site?", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 305, "width": 471, "height": 118, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The purpose of this study is to answer the above problems as follows. First, the researchers want to know how to plan the implementation of cultural arts learning based on local wisdom through Narantika Rarangganis Dance in instilling the value of the character of patriotism at a senior high school in Cimahi Regency. Second, the researchers also want to know the efforts to instil the character of patriotism through learning art and culture based on local wisdom Narantika Rarangganis Dance at the research site. Third, the researchers are interested in knowing the process of learning art and culture based on the local wisdom of the Narantika Rarangganis dance in instilling the character of patriotism at the research site. Fourth, the researchers are interested in preserving the local wisdom of the Narantika Rarangganis dance through learning art and culture in instilling the character of patriotism at the research site.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 426, "width": 471, "height": 104, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The related study was carried out by Widyanti (2015) and was named \"The Application of Local Wisdom Values in the Culture of the Cireundeu Traditional Village Community as a Social Science Learning Source.\" Social Studies Education Study Program Master's Thesis, University of Education Indonesia She stated in her writing that it is crucial to pass down cultural values from one generation to the next in order to preserve positive cultural values and stop the harmful effects of the current globalization. Adopting or applying local knowledge values is a component that can transform the social studies learning paradigm, which is thought to be boring and monotonous, into engaging and meaningful learning.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 534, "width": 470, "height": 97, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Another relevant study was conducted by Hasanah (2019) on Local Wisdom in Water Resources Conservation in the Cikondang Indigenous Village Community, Postgraduate Geography Education Study Program, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung). The implementation of clean water and sewer water rituals, the existence of forbidden forests, norms such as recommendations and prohibitions play a role in water conservation. The interaction between the community and water in the form of respect for water, using natural materials, and using water as needed can play a direct or indirect role in water conservation.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 636, "width": 470, "height": 77, "page_number": 3, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on the previous research, the difference in the aspects to be studied in the implementation of character education and the place of research can be seen. Based on his research, it can be seen that there are various kinds of activities that can be used in implementing character education in schools, so that researchers can find out the role of cultural arts learning in instilling the value of the character of patriotism. In addition, by looking at ten previous studies, the research conducted by the author does not have the same exact title, so this research is considered original.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 205, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 15, 2 (June 2023): 1958-1964", "type": "Page header" }, { "left": 471, "top": 38, "width": 45, "height": 8, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1961 of 1964", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 738, "width": 459, "height": 18, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jajang Hendar Hendrawan, Lili Halimah, Kokom / Strengthening the Character of Patriotism Through the Narantika Rarangganis Dance at a Senior High School in Cimahi", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 476, "height": 51, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The objects in this study are the values of local wisdom in the art of Narantika Rarangganis dance in growing the character of patriotism, a school that organizes cultural arts learning based on the local wisdom of Narantika Rarangganis Dance. This school was chosen as the research location based on consideration of the background of the problem and the suitability of the research object with the existing research subjects.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 144, "width": 77, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "2. METHODS", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 158, "width": 471, "height": 145, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The method used in this study used a descriptive qualitative method with a case study approach. According to Sugiyono (2014), qualitative research is research in which the researcher is the key instrument, data collection techniques are combined, and data analysis is inductive. Yin's (2013) case study is an empirical inquiry that investigates phenomena in real-life contexts where the boundaries between phenomena and contexts are not clearly evident and where multiple sources of evidence are used. Preparatory observation guidelines and tools used include narrative notes, reflection notes, can also record demographic information and school conditions. As an observer and participant, the researcher has a position as an instrument. In qualitative research, an instrument is used to record data in the form of an observational protocol (Creswell, 2009). The participants that were involved in this study were three teachers from a state senior high school in Cimahi Regency. These participants were senior teachers aged above 50 years old.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 321, "width": 172, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3. FINDINGS AND DISCUSSION", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 336, "width": 67, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.1. Results", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 350, "width": 470, "height": 69, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The interview process was conducted using a purposive technique, namely sampling data sources with certain considerations, where the person is considered to know best about what is expected of the key resource persons found. Researchers conducted direct, participatory and non-participatory, which were carried out from July 16, 2021 to November 18, 2021. These observations were carried out on aspects of school facilities and infrastructure, school residents and the environment around the school.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 423, "width": 470, "height": 54, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The results of interviews, observations and documentation studies can be described as follows: first is the planning of the implementation of cultural arts learning activities based on local wisdom through Narantika Rarangganis dance in instilling the character of patriotism. Based on the results of an interview with RA (57), a teacher of Cultural Arts on September 16, 2021 it was revealed that,", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 487, "width": 385, "height": 118, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "\"How to plan the implementation of cultural arts learning activities by making a learning implementation plan in accordance with competency standards 3.1 regarding understanding concepts, techniques and procedures in the various movements of the traditional dance of Narantika Rarangganis and 4.1 Demonstrating traditional dance moves based on concepts, techniques and procedures according to the planned count/beat at the beginning of each semester 1. During this pandemic, cultural arts learning is carried out using video shows sent via google classroom, WhatsApp or YouTube. Narantika Rarangganis dance is a dance that is full of local wisdom values that are planned for learning art and culture at the school.”.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 623, "width": 470, "height": 40, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Second, the Cultural Arts Learning Process in Instilling the Character of patriotism at the research site. The implementation of cultural arts learning is carried out with various activities as stated by RA Teacher of Cultural Arts, the results of an interview on June 16, 2021", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 673, "width": 385, "height": 37, "page_number": 4, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "\"The process of learning the art and culture of Narantika Rarangganis dance, which begins with telling the purpose of learning cultural arts, namely understanding traditional dance techniques and procedures with Narantika Rarangganis dance", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 205, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 15, 2 (June 2023): 1958-1964", "type": "Page header" }, { "left": 471, "top": 38, "width": 45, "height": 8, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1962 of 1964", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 738, "width": 459, "height": 18, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jajang Hendar Hendrawan, Lili Halimah, Kokom / Strengthening the Character of Patriotism Through the Narantika Rarangganis Dance at a Senior High School in Cimahi", "type": "Page footer" }, { "left": 115, "top": 75, "width": 385, "height": 37, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "material, with a time allocation consisting of 2 hours of lessons per week and carried out in odd semesters in class X. Third, efforts to instill patriotism through Cultural Arts Learning based on Local Wisdom Narantika Rarangganis Dance”.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 130, "width": 470, "height": 54, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "School program that has been established is a habituation effort carried out in schools with the aim of instilling character, especially love for the homeland to students and all school members by carrying out cultural performances, language month, and character-building programs. This is in line with the statement of the cultural arts teacher RA (57) from an interview on June 16, 2021.", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 194, "width": 385, "height": 40, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "\" Efforts to instill patriotism through clear cultural arts learning in teaching the Narantika Rarangganis dance is an effort to instill heroic values where students get to know regional dances which are the nation's cultural wealth full of heroic values. “", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 244, "width": 471, "height": 127, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "With the Narantika Rarangganis dance, local costumes, and gamelan dance accompaniments are also introduced. In this dance learning discipline can also be instilled, with accuracy in dancing students are accustomed to behaving disciplined, working hard or never giving up on memorizing movements, a practice process is not enough just once practice, but to achieve good grades one must memorize the movements of the dance so that students practice harder and more seriously, as well as practice independence and responsibility for the task at hand. When doing the test of the Narantika Rarangganis dance, an honest attitude is instilled because students who dance alone cannot see other students\". Fourth, how to preserve Narantika Rarangganis Dance in Cultural Arts Learning at the research site in instilling patriotism is revealed by YSA (65) in the interview session.", "type": "Text" }, { "left": 115, "top": 381, "width": 385, "height": 64, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "“The way to preserve the Narantika Rarangganis dance is by developing extracurricular activities at school, holding training and education on the dance with the target of middle and high school students and their teachers to develop and preserve it. Opening a studio for the surrounding community, including foreigners who learn the Narantika Rarangganis dance.” (Interview, November 12, 2021)", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 463, "width": 80, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "3.2. Discussion", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 478, "width": 471, "height": 145, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The discussion in this section is the result of research in the field, then analyzed according to the theories and opinions of experts that researchers can present as follows: First, Planning the Implementation of Cultural Arts Learning Activities based on Local Wisdom Narantika Rarangganis Dance in Instilling the Character of patriotism. The plan for implementing the Cultural Arts learning as learning based on local wisdom is one way to instil the character of students in schools that need to be given to create a school with character and noble character. The value of this local wisdom if it continues to be implemented, will produce something. Good habituation to students by practising it, maintaining and preserving it. Second, the Cultural Arts Learning Process in Instilling the Character of patriotism in the research field. Cultural Arts learning based on local wisdom Narantika Rarangganis Dance in instilling the character of patriotism in the research field is manifested in the process of implementing learning in class (curricular), outside learning (extracurricular) and important activities at certain events at school and outside school.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 626, "width": 471, "height": 83, "page_number": 5, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The Cultural Arts Learning Process in instilling the character of patriotism is implemented in the values of local wisdom of Narantika Rarangganis Dance, as in the adeg-adeg movement /attitude embraced in Sundanese manners is an attitude of respect, respect for others by not humbling oneself (Hasanah et al., 2016). Rekuk means gestures that indicate respect for the other person. Local culture Narantika Rarangganis dance upholds the value of local wisdom which is full of norms, rules of habituation that have noble values. As well as, students and school residents at the research site behave like Sundanese culture, which is", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 205, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 15, 2 (June 2023): 1958-1964", "type": "Page header" }, { "left": 471, "top": 38, "width": 45, "height": 8, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1963 of 1964", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 738, "width": 459, "height": 18, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jajang Hendar Hendrawan, Lili Halimah, Kokom / Strengthening the Character of Patriotism Through the Narantika Rarangganis Dance at a Senior High School in Cimahi", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 471, "height": 83, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "famous for its hospitality, kinship, prioritizing greetings, greetings, politeness, smiling, sticking to the philosophy of sharpening each other, loving each other and caring for each other, and loving the nation. and the culture. So that the influence of the process of implementing local wisdom-based learning, especially the Narantika Rarangganis dance, will further increase the love of students for their regional culture, so that they also love the nation and their homeland. Third, efforts to Instill the character of patriotism through Learning Cultural Arts Based on Local Wisdom Narantika Rarangganis Dance.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 163, "width": 471, "height": 266, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Efforts to instil the character of patriotism can be done by carrying out activities that involve students by applying them in everyday life through cultural arts learning, extracurricular activities, welcoming guests and special activities regarding annual cultural arts performances, participating in cultural arts competitions and traditional dress competitions. The values contained in the local wisdom of the Narantika Rarangganis dance can strengthen the integrity of patriotism. Until now, the implementation of cultural arts learning through the Narantika Rarangganis dance has not been hampered. During the pandemic, art performances and performances have been slightly hampered due to physical distancing, but in the implementation of learning it is done through zoom meeting (Li et al., 2022). Fourth, how to preserve Narantika Rarangganis Dance in Cultural Arts Learning at the senior high school in instilling the character of patriotism. The way to preserve the Narantika Rarangganis Dance in learning art and culture at the school is by practising the Narantika Rarangganis dance continuously and developing it, given to all students of class X every year; thus, the three levels of students can practice Narantika Rarangganis Dance. Practising Narantika Rarangganis Dance indirectly, this dance will continue to exist and be sustainable as a regional cultural dance with beauty and cultural wealth that supports the maintenance of traditional arts, especially in the West Java area, generally the wider community. It is relevant with the statement from Alwi (2003) that traditional art is a work that has been produced by numerous artists and incorporates aesthetic components. Not only does it contain elements of beauty and beauty to be enjoyed, but also traditional arts need a hereditary process that is passed down from the past to the present. It can be in the form of views of life, beliefs, arts performed, or forms of traditional ceremonies (Abdurachman & Rusliana, 1979).", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 444, "width": 92, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "4. CONCLUSION", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 465, "width": 471, "height": 118, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Based on the description of the research results and the discussion in Chapter IV, the researcher can formulate a conclusion and recommendations that may be useful: First, the implementation plan for learning arts and culture in the dance branch refers to the curriculum in accordance with the basic competencies of understanding concepts, techniques and procedures in a variety of ways. Traditional dance movements by demonstrating traditional dance movements based on concepts, techniques and procedures according to the count/beat. Second, the Cultural Arts Learning Process based on local wisdom of the Narantika Rarangganis dance in instilling the character of patriotism is carried out by demonstrating the Narantika Rarangganis dance as a process of implementing learning in class (curricular) and outside learning (extracurricular) and important activities at events certain events at school or outside of school.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 586, "width": 471, "height": 132, "page_number": 6, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "The application of the character of love for the homeland through the Narantika Rarangganis Dance is created because it is carried out continuously so that by maintaining, maintaining and preserving the dance, more love for the dance is formed so that an attitude of love for the homeland is formed directly by loving its own culture, so that it is willing to maintain the dance to exist at the school. Third, Efforts to instill the character of patriotism through learning art and culture based on local wisdom of Narantika Rarangganis dance at the research site by carrying out cultural performances, language month, and carrying out character-building programs, introducing the local culture of Narantika Rarangganis dance, teaching Narantika Rarangganis to dance through extracurricular activities SASEBU (art and culture studio) in which there are dance, choir, gamelan, band, and cabaret, carrying out these activities illustrate the attitudes of social characters that support their love of regional culture which is full of local wisdom", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 205, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 15, 2 (June 2023): 1958-1964", "type": "Page header" }, { "left": 471, "top": 38, "width": 45, "height": 8, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "1964 of 1964", "type": "Page header" }, { "left": 72, "top": 738, "width": 459, "height": 18, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Jajang Hendar Hendrawan, Lili Halimah, Kokom / Strengthening the Character of Patriotism Through the Narantika Rarangganis Dance at a Senior High School in Cimahi", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 75, "width": 471, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "values. Fourth, how to preserve the local wisdom of the Narantika Rarangganis dance through learning cultural arts in instilling the character of patriotism at the school by participating in dancing all activities related to cultural performance activities, the three levels of students can practice Narantika Rarangganis Dance.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 152, "width": 66, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "REFERENCES", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 173, "width": 470, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Abdurachman, R., & Rusliana. (1979). Pendidikan kesenian seni tari. PT Rais Utama. Afiqoh, N., Atmaja, H. T., & Saraswati, U. (2018). Penanaman nilai kearifan lokal dalam pembelajaran sejarah pokok bahasan perkembangan Islam di Indonesia pada siswa Kelas X IPS di SMA Negeri 1 Pamotan tahun ajaran 2017/2018. Indonesian Journal of History Education, 6 (1), 42 – 53. Alwi, H. (2003). Kamus besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 240, "width": 470, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Apriani, Atik, & Indrianto, D. (2007). Implementasi model pembelajaran examples non examples. FKIP", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 254, "width": 130, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "PGMI IKIP PGRI Sumedang.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 267, "width": 471, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Aswasulsikin, A., Dwiningrum, S. I. A., & Sumarno. (2015). Tuan guru sebagai tokoh pembangunan pendidikan di pedesaan. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 3 (1), 1 – 10. http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 308, "width": 470, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Creswell, J. W. (2009). Research design (Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed). Pustaka Belajar. Marwati, E., Prihartanti, N., & Hertinjung, W. S. (2016). Pelatihan berpikir optimis untuk meningkatkan harga diri pada remaja di panti asuhan. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi , 1 (1), 23-31.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 348, "width": 470, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hasanah, A., Gustini, N., & Rohaniawati, D. (2016). Cultivating character education based on Sundanese culture local wisdom. Jurnal Pendidikan Islam, 2 (2), 231. https://doi.org/10.15575/jpi.v2i2.788 Hasanah, S. (2019). Kearifan lokan dalam konservasi sumberdaya air pada masyarakat Kampung Adat Cikondang. Universitas Pendidikan Indonesia.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 402, "width": 471, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Hidayah, N., Indriani, F., & Puspitarini, D. (2019). Active learning with integrative thematic approaches for Muhammadiyah school teachers in Yogyakarta city region. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, 379 – 390.", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 443, "width": 438, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "http://www.seminar.uad.ac.id/index.php/senimas/article/view/3011%0Ahttp://www.seminar.uad.a c.id/index.php/senimas/article/download/3011/579", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 470, "width": 470, "height": 23, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Indriani, M. N. (2019). The Existence of Local Wisdom in The Dimension of Water Sources Washed in Bali. PROCEEDING BOOK , 101.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 497, "width": 418, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Kemdiknas. (2011). Pedoman pelaksanaan pendidikan karakter. Pusat Kurikulum Perbukuan.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 510, "width": 471, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Li, Z., Zhou, M., & Lam, K. K. L. (2022). Dance in Zoom: Using vide o conferencing tools to develop students’ 4C skills and self-efficacy during COVID-19. Thinking Skills and Creativity, 46, 101102. https://doi.org/10.1016/j.tsc.2022.101102", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 550, "width": 470, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Suffah, F., & Setyowati, N. (2015). Strategi komunitas bermain Tanoker dalam membangun karakter cinta tanah air melalui permainan tradisional Egrang di Kecamatan Ledokombo Jember Jawa Timur. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 3(3), 1324 – 1338.", "type": "List item" }, { "left": 72, "top": 591, "width": 471, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 612, "page_height": 792, "text": "Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Widyanti, T. (2015). Penerapan nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya masyarakat kampung adat Cireundeu sebagai sumber pembelajaran IPS. J urnal Pendidikan Ilmu Sosial, 24 (2), 161 – 166. https://doi.org/10.17509/jpis.v24i2.1452 Yin, R. K. (2013). Validity and generalization in future case study evaluations. Evaluation, 19 (3), 321-332.", "type": "Text" } ]
3ab7e16b-ed0d-f739-a048-4a05dcebb376
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/pharmacon/article/download/10211/9798
[ { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "224", "type": "Page footer" }, { "left": 86, "top": 83, "width": 446, "height": 31, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Khasiat Infusa Daun Kate Mas ( Euphorbia heterophylla Desf ) Sebagai Laksansia Pada Tikus Putih Jantan", "type": "Text" }, { "left": 209, "top": 120, "width": 197, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Galur Wistar ( rattus novergicus )", "type": "Text" }, { "left": 154, "top": 156, "width": 304, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Nur asma s somadayo 1) , Widdhi Bodhi 1) , Nansy C Pelealu 1)", "type": "Text" }, { "left": 193, "top": 172, "width": 229, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1) Program studi farmasi FMIPA UNSRAT Manado", "type": "Text" }, { "left": 276, "top": 205, "width": 63, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRACT", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 234, "width": 456, "height": 184, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kate mas ( Euphorbia heterophylla Desf.) Is a plant that is known by people of Ternate, North Maluku can cause effects laksansia. This study aimed to determine the efficacy of the Kate Mas leaves infuse on male Wistar rats ( Rattus novergicus ) and analyze the relationship between the concentration of leaf infusion dose kate mas against laksansia effect. A total of 15 animals test were divided into 5 groups: distilled water 2 mL (negative control), infusion of leaves kate mas dose 0:25 g / 200 g BW, 0.5 g / 200 g BW, 1 g / 200 g BW and dulcolactol (positive control) 0.252 g / 200 g BW. Tests on the effects laksansia done by counting the frequency and stool consistency were issued for 25 hours. Data were analyzed with SPSS ver.20, one way ANOVA test to see the difference between treatments. The results showed that infusion of leaves kate mas has seen laksansia effect of increased frequency and stool consistency. Based on these results it can be concluded that the infusion of leaves kate mas has laksansia effect, there is a relationship between the concentration of leaf infusion kate mas against the effects of the lower laksansia where the greater concentration of the resulting effect seen from the frequency and consistency of defecation.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 438, "width": 319, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords : Kate mas leaves infuse, laksansia effect, Rattus novergicus.", "type": "Text" }, { "left": 279, "top": 467, "width": 56, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "ABSTRAK", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 496, "width": 457, "height": 184, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kate mas ( Euphorbia heterophylla Desf.) merupakan tanaman yang diketahui masyarakat Ternate, Maluku Utara dapat menimbulkan efek laksansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat laksansia infusa daun kate mas pada tikus putih jantan galur wistar ( Rattus novergicus ) dan menganalisis hubungan antara konsentrasi dosis infusa daun kate mas terhadap efek laksansia. Sebanyak 15 ekor hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu : aquades 2 mL (kontrol negatif), infusa daun kate mas dosis 0.25 g/200 g BB, 0.5 g/200 g BB, 1 g/200 g BB serta dulcolactol (kontrol positif) 0.252 g/200 g BB. Pengujian terhadap efek laksansia dilakukan dengan menghitung frekuensi serta konsistensi feses yang dikeluarkan selama 25 jam. Data dianalisis dengan spss ver.20, uji one way ANOVA untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa infusa daun kate mas memiliki efek laksansia dilihat dari peningkatan frekuensi dan konsistensi feses. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa infusa daun kate mas memiliki efek laksansia , ada hubungan antara konsentrasi infusa daun kate mas terhadap efek laksansia dimana semakin rendah konsentrasi semakin besar efek yang dihasilkan dilihat dari frekuensi dan konsistensi defekasi.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 699, "width": 304, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: infusa daun kate mas, efek laksansia, Rattus novergicus .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "225", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 82, "width": 96, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 98, "width": 214, "height": 249, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Sembelit atau konstipasi adalah gangguan atau kesulitan dalam buang air besar. Konstipasi terjadi karena lambatnya gerakan peristaltik usus besar sehingga frekuensi defekasi berkurang, ini menyebabkan konsistensi feses bertambah keras. Hal ini terjadi akibat lamanya absorpsi cairan yang ada pada feses dan akhirnya terjadi penumpukan feses dikolon desenden, sehingga susah untuk buang air besar. Selain itu massa, kelembaban dan derajat hidrasi feses juga mempengaruhi frekuensi defekasi dan konsistensi feses. Oleh sebab itu jumlah serat dan air dalam makanan merupakan hal penting untuk kelancaran defekasi (Nuratmi et al. , 2005).", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 368, "width": 213, "height": 122, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Laksansia adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan defekasi. Sifat dari laksansia yang hidrofilik atau osmotik, mengakibatkan retensi cairan didalam kolon sehingga meningkatkan massa isi kolon, meningkatkan kelembekan konsistensi dan mempercepat transit feses (Nuratmi et al. , 2005).", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 511, "width": 213, "height": 185, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia merupakan negara yang kaya akan tumbuhan yang sebagian besar berfungsi dalam pengobatan tradisional. Daun kate mas merupakan tumbuhan yang dapat ditemukan di daratan indonesia khususnya di Ternate, Maluku Utara. Tumbuhan ini digunakan secara empiris oleh masyarakat untuk mengatasi kesulitan buang air besar. Akan tetapi, belum ada penelitian secara ilmiah membuktikan khasiat tumbuhan tersebut sehingga masih perlu untuk dilakukan penelitian lebih", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 82, "width": 213, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "lanjut tentang efek daun tumbuhan kate mas terhadap peningkatan defekasi.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 130, "width": 137, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 161, "width": 213, "height": 170, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jenis penelitian ini ialah eksperimental Labolatorik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), diawali dengan penyiapan rebusan daun kate mas. Selanjutnya dilakukan pengujian efek laksansia dari infusa daun kate mas pada tikus putih jantan galur Wistar sebanyak 15 ekor di laboratorium yang dibagi atas 5 kelompok dimana terdapat kelompok kontrol (positif dan negatif), infusa daun kate mas dosis 0.25 g, 0.5 g dan 1 g.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 352, "width": 84, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat dan Bahan", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 384, "width": 213, "height": 58, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah kandang hewan uji, tempat makan dan minum hewan uji, sarung tangan, alat alat gelas ( pyrex),", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 447, "width": 214, "height": 27, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "timbangan analitik (acis dan adam),disposable syringe 1 dan 5 mL, NGT", "type": "Table" }, { "left": 322, "top": 479, "width": 214, "height": 90, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "5/40 cm (terumo) , alumunium foil, wadah penampung feses, hot plate (nesco lab), mikro pipette (eco pipette), panci infus, kain kasa, thermometer, daun kate mas 50 g , aquades 2 liter, dan Dulcolactol 10 g/15 mL (boehringer ingelheim) , NaCl 0.9 %.", "type": "List item" }, { "left": 315, "top": 590, "width": 120, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dosis Daun Kate Mas", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 622, "width": 456, "height": 146, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara tradisional dosis pemakaian daun kate mas adalah 24 lembar daun setara dengan 18.8 g/hari sehingga Dosis yang diberikan ke tikus didapatkan melalui perhitungan berikut : Dosis manusia 50 kg = 18.8 g/hari Untuk manusia 70 kg = x 18.8 g = 26.32 g/hari Untuk tikus 200 g = 26.32 g/hari x 0.018 = 0.47376g/200gBB= 0.5 g/200gBB", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "226", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 98, "width": 288, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keterangan : Berat badan manusia standar Internasional = 70 kg Berat badan manusia standar Indonesia = 50 kg Berat badan tikus = 200 g Faktor konversi dari manusia ke tikus g = 0.018", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 193, "width": 147, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dosis Infusa Daun Kate Mas", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 225, "width": 213, "height": 59, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daun kate mas 50 g direbus dengan 200 mL aquades. Didapat perbandingan 1:4, yang menyatakan 1 mL aquades mengandung 0.25 g daun kate mas", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 305, "width": 115, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Persiapan Hewan Uji", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 336, "width": 216, "height": 186, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini ialah tikus putih jantan sebanyak 15 ekor dengan berat badan 100 g- 200 g dan umur 2-3 bulan. Sebelum perlakuan tikus putih diaklimatisasi dengan lingkungan tempat penelitian selama 17 hari. Hewan uji ditempatkan dalam kandang dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, setiap kelompok terdiri atas 3 ekor dengan 1 tikus 1 kandang perlakuan kemudian tikus dipuasakan selama 1 jam kemudian diberi perlakuan.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 543, "width": 98, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Uji Efek Laksansia", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 574, "width": 213, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semua bahan perlakuan diberikan secara oral.Pengujian ini dilakukan selama 25 jam. Yang diamati meliputi karakterisasi feses yaitu: frekuensi defekasi , dan konsistensi feses.Konsistensi feses ditentukan oleh kandungan kadar air dalam air dalam feses dengan menghitung selisih berat feses basah dengan berat feses kering kemudian dibandingkan dengan berat basah dalam (%), yang dikategorikan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 749, "width": 210, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- normal (n) dengan kadar air 45-56 %", "type": "Table" }, { "left": 322, "top": 193, "width": 213, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- agak lembek (al) dengan kadar air 57-68 %", "type": "Table" }, { "left": 322, "top": 225, "width": 209, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- lembek (l) dengan kadar air 69-80 %", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 241, "width": 187, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- cair (c) dengan kadar air > 80 %", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 305, "width": 74, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Analisis Data", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 336, "width": 214, "height": 74, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program SPSS Ver 20. Beda nyata antar perlakuan diuji dengan One Way ANOVA ( Analisis Of Varians ), dengan taraf kepecayaan 95% atau α= 0.05.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 431, "width": 88, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 463, "width": 172, "height": 27, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "frekuensi defekasi selama 25 jam perlakuan", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 508, "width": 214, "height": 188, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "nfu a daun kate a yang diper eh di uat e anyak 50 g i p i ia daun egar yang dipana kan da a air 00 pada uhu 90 e a a 5 enit. ete ah pemanasan, diperoleh infusa daun kate mas sebanyak 150 mL dan diberi tambahan aquades panas sehingga diperoleh 200 mL infusa daun kate mas yang mengandung 50 g simplisia segar daun kate mas . Infusa yang didapat dibagi dalam 3 konsentrasi dosis 0.25 g/200 gBB , 0.5 g/200 gBB dan 1 g/200 gBB.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 717, "width": 213, "height": 43, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Infusa hanya digunakan dalam rentan waktu 24 jam setelah pembuatan. Air yang digunakan dalam pembuatan infusa", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "227", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 82, "width": 213, "height": 75, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berpotensi sebagai media pertumbuhan mikroba yang ideal. Dengan demikian, infusa memiliki sifat yang tidak stabil dalam pemakaian jangka panjang dan mudah terkontaminasi oleh mikroba.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 177, "width": 213, "height": 107, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian ini diamati selama 25 jam dengan mengukur waktu dan frekuensi serta berat feses. Tikus dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif, kontrol negatif, infusa daun kate mas 1/2 dosis, dosis lazim dan 2 kali dosis lazim yang masing-masing terdiri dari 3 tikus.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 304, "width": 214, "height": 233, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada lampiran 1 , untuk defekasi selama 25 jam pengamatan pada kelima kelompok perlakuan setelah diinduksi menunjukan bahwa kelompok tikus yang mengalami defekasi pertama kali adalah kelompok yang diberi infusa ½ dosis lazim, kemudian diikuti berturut-turut oleh kontrol positif, infusa dosis lazim, infusa 2x dosis lazim dan kontrol negatif. Efek defekasi disebabkan oleh senyawa aktif dalam infusa daun kate mas yang bersifat laksatif yang bekerja merangsang sekresi lendir usus sehingga mempercepat proses pengeluaran feses.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 558, "width": 213, "height": 91, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil yang diperoleh pada kelima kelompok perlakuan ternyata frekuensi Defekasi tertinggi terdapat pada infusa ½ dosis lazim sebanyak 8,33 kali hasilnya lebih besar dibanding kontrol positif yang rata-rata frekuensi sebanyak 7,67", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 653, "width": 213, "height": 107, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "peningkatan defekasi terjadi disebabkan karena infusa daun kate mas mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang kemungkinan senyawa-senyawa tersebut menyebabkan sekresi cairan dan elektrolit dalam lumen usus meningkat sehingga merangsang stimulasi peristaltik", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 82, "width": 214, "height": 249, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "usus. Defekasi optimal diperoleh pada infusa daun ½ dosis karena pada dosis ini zat aktif kate mas yang bersifat laksatif menduduki dan berikatan dengan reseptor dalam jumlah yang tepat sehingga memberikan efek yang optimal. Sedangkan pada dosis lzim dan 2x dosis lazim frekuensi defekasi yang dihasilkan lebih rendah hal ini disebabkan karena zat aktif yang saling berkompetisi untuk menduduki reseptor dan juga dapat dikarenakan adanya zat lain yang ikut tertarik pada saat proses ekstraksi, yang dapat menghambat kerja efek laksansia dengan menempati reseptor yang ada sehingga mengurangi efek laksansia.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 352, "width": 216, "height": 376, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari uji homogenitas menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,257 lebih besar dari 0,05 (P > 0,05), hal ini menunjukan bahwa pengujian dapat dilanjutkan karena telah terpenuhi syarat untuk uji ANOVA. Uji annova menunjukan bahwa nilai signifikansi dari frekuensi defekasi sebesar 0,719, dimana 0,719 > 0,05 sehingga secara statistika menyatakan tidak ada perbedaaan yang signifikan antara perlakuan karena selisih hasil frekuensi yang tidak jauh berbeda antara seluruh perlakuan namun secara farmasi terdapat perbedaaan karena ada peningkatan frekuensi defekasi infusa dibandingkan dengan kontrol negatif. Dalam hal ini untuk membantu mengurangi kesalahan pengamatan dari kelima kelompok perlakuan yang diberikan tidak hanya difokuskan pada peningkatan frekuensi defekasi tapi juga pengamatan konsistensi dimana penentuan kadar feses cair, lembek , agak lembek dan normal ditentukan dengan kadar air dalam feses.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "228", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 82, "width": 177, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengamatan Konsistensi defekasi", "type": "Section header" }, { "left": 79, "top": 114, "width": 214, "height": 90, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Konsistensi feses ditentukan oleh kandungan kadar air dalam feses dengan menghitung selisih berat feses basah dengan berat feses kering kemudian dibandingkan dengan berat basah dalam (%), yang dikategorikan sebagai berikut:", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 225, "width": 189, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- normal (n) dengan kadar air 45-56 %", "type": "List item" }, { "left": 86, "top": 241, "width": 206, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- agak lembek (al) dengan kadar air 57-68 %", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 273, "width": 188, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- lembek (l) dengan kadar air 69-80 %", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 288, "width": 169, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "- cair (c) dengan kadar air > 80 %.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 320, "width": 213, "height": 106, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil penimbangan berat feses basah dan kering pada ke 5 kelompok perlakuan konsistensi feses yang menunjukan nilai optimum dengan kategori lembek di peroleh pada kelompok perlakuan yang diinduksi dengan infusa ½ dosis lazim dengan kadar air yang hilang sebesar 72%.", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 447, "width": 213, "height": 138, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk kategori agak lembek terdapat pada kelompok perlakuan yang diinduksi dengan infusa daun kate mas dosis lazim, 2x dosis lazim dulcolactol, kadar air yang hilang masing-masing sebesar 66%, 63% dan 62%. Pada pemberian aquades kadar air yang hilang sebesar 54 % dikategorikan normal disebabkan karena aquades tidak mengandung senyawa yang dapat", "type": "Text" }, { "left": 79, "top": 590, "width": 179, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "meningkatkan kadar air dalam feses.", "type": "Table" }, { "left": 79, "top": 622, "width": 213, "height": 138, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa infusa daun kate mas memiliki efek sebagai laksatif dengan efek tertinggi terdapat pada pemberian infusa daun kate mas ½ dosis lazim jumlah kadar air yang hilang sebanyak 72% dengan kategori konsistensi lembek dibandingkan dengan pemberian dulcolactol sebagai parameter dengan konsistensi feses yang dikategorikan agak", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 82, "width": 217, "height": 249, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "lembek. Dari literatur yang didapat daun kate masmengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin diyakini senyawa senyawa yang terkandung dalam kate mas bekerja dengan mengikat air dalam usus, dengan demikian feses akan lebih berkembang dan lunak sehingga dapat dikatakan bahwa infusa daun kate mas memiliki efek laksansia. Umumnya laksatif tidak diabrobsi kedalam tubuh, dengan demikian infusa daun kate mas dapat dipakai untuk obat laksatif karena faktor sembelit. Hal ini memperkuat kebenaran bahwa daun kate mas yang digunakan secara empiris oleh masyarakat bersifat sebagai laksatif.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 352, "width": 65, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 368, "width": 213, "height": 27, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 333, "top": 399, "width": 202, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1. Infusa daun kate mas memiliki efek laksansia terhadap tikus putih jantan galur wistar (Rattus novergicus.)", "type": "List item" }, { "left": 333, "top": 447, "width": 202, "height": 122, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Ada hubungan antara konsentrasi infusa daun kate terhadap efek laksansia pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus novergicus.) dimana semakin rendah konsentrasi semakin besar efek yang dihasilkan dilihat dari frekuensi defekasi dan konsistensi feses .", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 574, "width": 37, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Saran", "type": "Section header" }, { "left": 322, "top": 590, "width": 223, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk uji fitokimia mengenai jenis senyawa apa yang berperan besar sebagai laksansia.", "type": "Text" }, { "left": 322, "top": 654, "width": 81, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Daftar pustaka", "type": "Section header" }, { "left": 315, "top": 685, "width": 212, "height": 59, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Chonquist, A. 1981. An Integrated System of Classification Flowering Plants. Columbia University Press . New York .", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "229", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 82, "width": 204, "height": 59, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dipiro, J.T., Talbert,R.T., Yee, G.C., Matzke,G.R.,Wells,B.G.,Posey, L.M. (editors), 2005, pharmacotherapy:A Phatophisiologic", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 146, "width": 183, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Approach, 6th Edition, p.684-689,", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 161, "width": 183, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "McGraw-Hill, United States of", "type": "Text" }, { "left": 100, "top": 177, "width": 47, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "America.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 205, "width": 211, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gunawan, G.S (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Universitas", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 237, "width": 121, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Indonesia Press. Jakarta.", "type": "List item" }, { "left": 79, "top": 265, "width": 204, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hau, J., Hoosier Jr., G.L.2003. Handbook of Labolatory Animal Science", "type": "List item" }, { "left": 100, "top": 297, "width": 183, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Second Edition . CRS Press, Boca", "type": "Table" }, { "left": 100, "top": 312, "width": 35, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Raton.", "type": "List item" }, { "left": 322, "top": 82, "width": 207, "height": 229, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "James O., Friday E T, 2010. Phytocemical Composition, Bioactivity and Wound Healing Potential of Euphorbia Heterophylla (Euphorbiaceae) Leaf Extract. Departement of Biochemistry, Kogi State University, Nigeria. Nuratmi B.,sundari D.,Widowati L, 2005. Uji Khasiat Seduhan Rimpang Bengle (Zingeber purpureum Roxb) Sebagai Laksansia Pada Tikus Putih Badan Litbang Kesehatan. Semarang.", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "230", "type": "Page footer" }, { "left": 79, "top": 82, "width": 66, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "LAMPIRAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 108, "width": 328, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengamatan frekuensi defekasi dan berat feses selama 25 jam", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 149, "width": 326, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 1. Pengamatan Kelompok Kontrol Negatif (Aquades)", "type": "Section header" }, { "left": 111, "top": 400, "width": 345, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 2. Pengamatan Kelompok Infusa Daun Kate Mas ½ Dosis Lazim", "type": "Caption" }, { "left": 126, "top": 179, "width": 345, "height": 581, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tikus 1 waktu perlakuan 14:12 Tikus 2 waktu perlakuan :14:16 Tikus 3 waktu perlakuan: 14:19 waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) 14:15 0.3030 14:27 0.6325 14:27 0.7327 14:21 0.0997 16:30 0.5644 20:15 0.2665 14:58 0.3323 18:58 0.2942 23:52 0.3200 15:18 0.1240 22:21 0.0945 02:53 0.3732 18:23 0.1279 23:03 0.1206 06:25 0.5631 18:59 0.1022 03:24 0.1301 14:27 0.7327 23:50 0.1042 13:06 0.2330 total berat= 2,2555 02:36 0.2560 14:27 0.6325 03:28 0.0652 16:30 0.5644 03:57 0.1393 18:58 0.2942 04:12 0.1854 total berat= 2,0693 10:31 0.0495 12:19 0.0386 total berat = 1,9273 Tikus 1 waktu perlakuan : 13:15 Tikus 2 waktu Perlakuan : 13:17 Tikus 3 waktu perlakuan : 13:20 waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) 19:46 0,1313 14:58 0,2720 21:11 0,4917 20:01 0,1970 18:15 0,3948 23:24 0,2491 23:11 0,4004 19:00 0,2298 23:40 0,3798 10:53 0,2912 23:57 0,1513 06:04 0,2104 total berat = 1,0189 00:53 0,1537 12:42 0,1602 06:12 0,1105 total berat =1,4912 total berat = 1,3121", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "231", "type": "Page footer" }, { "left": 125, "top": 153, "width": 336, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 3. Pengamatan Kelompok Infusa Daun Kate Mas Dosis Lazim", "type": "Text" }, { "left": 125, "top": 429, "width": 348, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 4. Pengamatan Kelompok Infusa Daun Kate Mas 2x Dosis Lazim", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 185, "width": 350, "height": 512, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tikus 1 waktu perlakuan: 14:27 tikus 2 waktu perlakuan : 14:37 tikus 3 waktu perlakuan: 14:42 waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) 14:58 0.1723 14:59 0.1331 18:07 0.1381 23:07 0.4545 15:02 0.2341 18:45 0.2201 23:41 0.0837 16:06 0.4856 21:58 0.0737 total berat = 0,7105 03:22 0.4646 22:47 0.2323 06:53 0.0792 01:20 0.0792 09:59 0.1925 02:39 0.0664 10:02 0.3388 02:44 0.0375 total berat = 1,9279 03:31 0.0668 06:37 0.0363 07:25 0.2415 total berat = 1,1919 tikus 1 waktu perlakuan : 14:00 tikus 2 waktu perlakuan : 14:03 tikus 3 waktu perlakuan: 14:07 waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) 14:25 0.3321 14:53 0.3531 14:27 0.3427 14:52 0.1421 23:07 0.1288 14:41 0.4541 16:58 0.4871 00:15 0.0438 15:12 0.2525 18:48 0.1358 07:29 0.1672 18:52 0.2331 04:34 0.3027 10:06 0.1829 01:34 0.1698 06:32 0.0461 total berat= 0,8758 01:51 0.1139 09:11 0.0909 03:41 0.1080 total berat = 1,5368 06:15 0.1178 06:21 0.1483 total berat = 1,9402", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 38, "width": 439, "height": 14, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493", "type": "Page header" }, { "left": 507, "top": 782, "width": 19, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "232", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 108, "width": 332, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 5. Pengamatan Kelompok Kontrol Positif (Dulcolactol)", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 140, "width": 359, "height": 249, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tikus 1 waktu perlakuan : 15:30 Tikus 2 waktu perlakuan : 13:48 Tikus 3 waktu perlakuan :13:53 waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) waktu defekasi berat feses (g) 15:35 0.2483 14:51 0.41175 14:10 0.7090 17:52 0.5098 15:02 0.12615 18:48 1.2399 17:55 0.1914 16:27 0.4643 00:28 0.6024 18:17 0.3770 18:11 0.24775 09:03 0.2070 18:50 0.2937 18:17 0.1205 total berat = 2,7583 18:55 0.2606 18:29 0.05505 22:23 0.3322 03:38 0.05815 06:13 0.1082 05:16 0.2929 06:39 0.0858 05:16 0.0864 total berat =2,407 09:40 0.1876 total berat = 2,05055", "type": "Table" }, { "left": 72, "top": 422, "width": 203, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pengamatan Konsistensi Defekasi", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 438, "width": 199, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tabel 6. Berat Dan Kadar Air Feses", "type": "Text" }, { "left": 91, "top": 465, "width": 322, "height": 195, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "dosis perlakuan total berat feses basah (gram) total berat feses kering (gram) kadar air feses kadar air yang hilang (%) Aquades 3,8223 1,7532 2,0691 54 infusa daun 1/2 dosis lazim 6,2517 1,7305 4,5212 72 infusa daun dosis lazim 4,3528 1,4689 2,8839 66 infusa daun 2x dosis lazim 3,8307 1,4138 2,4169 63 Dulcolactol 7,2159 2,7245 4,4914 62", "type": "Table" } ]
5dbd282e-ca70-89d2-c5bd-5afbc16bf6d1
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/37944/21951
[ { "left": 388, "top": 38, "width": 149, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gorga : Jurnal Seni Rupa Volume 12 Nomor 01 Januari-Juni 2023 p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380", "type": "Page header" }, { "left": 79, "top": 808, "width": 257, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di submit 19 Januari 2023, di review 27 Januari 2023, di publish 30 Juni 2023.", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 83, "width": 461, "height": 27, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAMPAK RELASI KUASA PADA FENOMENA FESTIVAL RANDAI DI SUMATERA BARAT", "type": "Section header" }, { "left": 179, "top": 124, "width": 254, "height": 14, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yurina Gusanti 1* , Tutut Pristiati 2 , Fitri Rahmah 3", "type": "Text" }, { "left": 117, "top": 151, "width": 379, "height": 69, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik Departemen Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 1,2 Jl. Semarang No. 05 Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Kode Pos 65145, Jawa Timur. Indonesia Program Studi Teater Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogykarta 3", "type": "Text" }, { "left": 114, "top": 220, "width": 384, "height": 34, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jl. Parangtritis Km 6.5, Glondong, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, Kode Pos 55188 Daerah Istimewa Yogyakarta. Indonesia Email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 287, "top": 266, "width": 38, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstrak", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 278, "width": 414, "height": 114, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Penelitian Dampak Relasi Kuasa pada Fenomena Festival randai Sumatera Barat ini merupakan penelitian untuk mengetahui sejauh mana dampak dari relasi kuasa terhadap Fenomena Festival randai di sumatera barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berbentuk deskriptif analisis. Penelitian ini juga membahas tentang dampak yang dihasilkan dari fenomena festival randai itu sendiri baik itu dampak positif dan juga dampak negatif yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut. Seperti dampak yang dihasilkan terhadap durasi, gerak, dendang atau gurindam serta cerita atau kaba yang ada dalam pertunjukan randai. Dampak positif yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut tidak lain meningkatkan kreatifitas seniman randai yang ada di Sumatera Barat dan melestarikan budaya serta kesenian rakyat daerah. Sedangkan untuk dampak negatif nya yaitu durasi pertunjukan yang semakin singkat.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 404, "width": 214, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kata kunci: relasi kuasa, fenomena, festival, randai.", "type": "Text" }, { "left": 288, "top": 427, "width": 37, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Abstract", "type": "Section header" }, { "left": 99, "top": 439, "width": 414, "height": 114, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Research of power relations over the festival phenomenon of randai west Sumatera this is research to find out the extent of the impact of power relations on the phenomenon of randai festival in western Sumatra. This research uses qualitative research methods in the form of descriptive analysis. Contains a discussion of traditional randai art in a traditional festival and its relationship with the goverment and the agency that organizes the activity. In this study also discusses the impact that resulted in the phenomenon of randai festival it self both positive and negative impact are generated in the activity. Such as the resulting impact on duration, motion, dendang or gurindam, as well as stories or kaba present in randai performances. The positive impact generated in these activities is none other than increasing the creativity of randai artists in West Sumatra and preserving regional culture and folk art. As for the negative impact, namely the shorter the duration of the show.", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 565, "width": 236, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keywords: power relations, phenomenon, festival, randai.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 590, "width": 80, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "PENDAHULUAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 603, "width": 211, "height": 170, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fenomena festival randai di Sumatera Barat saat ini memunculkan hubungan (relasi) antara seniman dan pemerintah daerah. Hal ini menyebabkan terjadinya dinamika dalam pertunjukan randai. Ketika sebuah praktik budaya sudah menyebar dan menjadi kebiasaan masyarakat, maka pada saat itulah budaya tidak lagi berdiri sebagai sesuatu yang netral, tetapi lebih bersifat ideologis. Disaat kompleks ideologis atau kehendak bersama ini terus menerus diwacanakan melalui formasi diskursif dan mampu melintasi bermacam kelas maupun golongan, saat itulah dia akan menjadi rezim kebenaran atau ideologi yang menjadi kerangka acuan atau pikiran", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 590, "width": 210, "height": 64, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "yang diyakini secara konsensual untuk melangsungkan kehidupan sosial dalam masyarakat. Maka wacana, pengetahuan, dan praktik kultural merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ideologi itu sendiri.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 669, "width": 211, "height": 104, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Secara kritis Veron (dalam Setiawan 2016: 3) menjelaskan ideologi sebagai satu rangkaian aturan yang menentukan organisasi dan pemfungsian citra dan konsep. Ideologi adalah sistem pengkodean realitas dan bukanlah rangkaian yang sudah ditentukan dari pesan yang sudah dikodekan. Ideologi menjadi otonom dalam relasi dengan kesadaran atau tujuan dari agennya. Agen tersebut", "type": "Text" }, { "left": 385, "top": 36, "width": 149, "height": 31, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gorga : Jurnal Seni Rupa Volume 12 Nomor 01 Januari-Juni 2023 p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380", "type": "Page header" }, { "left": 80, "top": 802, "width": 257, "height": 9, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di submit 19 Januari 2023, di review 27 Januari 2023, di publish 30 Juni 2023.", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 211, "height": 117, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "bisa jadi sadar akan sudut pandangnya terhadap bentuk sosial namun tidak terhadap kondisi semantik (aturan dan kategori atau kodifikasi) yang membuat sudut pandang tersebut menjadi mungkin. Berdasarkan sudut pandang tersebut, ‘ideologi’ bisa didefinisikan sebagai sebuah sistem aturan semantik untuk menghasilkan pesan, ideologi merupakan salah satu level organisasi pesan, dari sudut pandang kelengkapan semantik pesan-pesan tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 205, "width": 211, "height": 77, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari relasi kuasa ( power relation ) di antara kelas-kelas sosial yang ada di dalam masyarakat karena asal-muasal tatanan dan aturan sosio-kultural yang diyakini kebenarannya demi melangsungkan kehidupan sosial berasal.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 298, "width": 211, "height": 301, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Randai sebagai salah satu pertunjukan tradisi yang ada di Sumatera Barat memiliki paket lengkap, di dalamnya terdapat musik, tari dan juga drama. Karakter randai yang lengkap tersebut telah menjadikan randai sebagai media komunikasi penting untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Tidak heran, ketika ada festival kebudayaan yang mengusung sebuah tema tertentu, maka untuk kebutuhan sosialisasi, biasanya panitia akan meminta penyaji kesenian randai dari peserta festival untuk membawakan cerita yang sesuai dengan tema festival tersebut. Kegiatan festival- festival tersebut, akhir-akhir ini banyak dilaksanakan di berbagai daerah yang ada di Sumatera Barat. Beberapa daerah di Sumatera Barat yang sering melaksanakan festival antara lain: Payakumbuh, Sawahlunto, Padang, Padangpanjang dan kota Pariaman. Festival di kota-kota tersebut selalu memasukkan randai sebagai salah satu bagian dari puncak acara tersebut. Pada umumnya, disetiap acara yang diselenggarakan, randai menjadi salah satu perlombaan yang sering ditunggu-tunggu dan menjadi puncak dalam acara.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 615, "width": 211, "height": 143, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fenomena festival sebagaimana yang dijabarkan di atas adalah fenomena yang sangat menarik untuk dilihat dan dikaji. Terlebih lagi, di masa sekarang begitu banyak festival yang dilaksanakan, baik dari instansi pemerintah maupun dari pihak swasta. Hal ini tentu saja membawa konskwensi bahwa semakin banyak festival randai yang diadakan maka semakin banyak pula pertunjukan-pertunjukan randai yang siap tampil. Festival randai di Sumatera Barat pertama kali diadakan pada tahun 1978 di Taman Budaya Padang, namun saat itu yang mengikuti", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 73, "width": 211, "height": 103, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "grup-grup randai yang ada di Padang. Badan Koordinasi Kesenian Nasional (BKKNI) Sumbar juga menngadakan festival randai antar nagari se Sumatera Barat pada tahun 1982 di Kayu Tanam. Tujuannya selain untuk melestarikan budaya, juga untuk menyampaikan program kerja pemerintah dan mengajak masyarakat untuk berperan-serta dalam mensukseskan program-program kerja tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 192, "width": 211, "height": 222, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal yang sangat disayangkan dari kegiatan festival- festival tersebut adalah; semakin banyak festival yang diadakan maka para peserta festival randai tersebut sering melupakan kaidah-kaidah randai yang seharusnya. Para peserta umumnya sering terjebak dengan tema dan konsep yang diberikan panitia sehingga terkadang meninggalkan unsur- unsur randai yang penting tersebut. Selain itu, kebanyakan dari peserta juga lebih memikirkan dan berkonsentrasi pada bagaimana tema yang disyaratkan panitia dapat masuk kedalam cerita yang dibawakannya. Maka tidak sedikit pula peserta yang menempelkan tema kedalam cerita yang ditampilkan, seperti cerita sabai nan aluih yang disisipkan tema festival sehingga jalinan alur pada adegan-adegan tertentu terkesan ‘dipaksakan’ dan ‘tidak menyatu’ dengan cerita keseluruhan.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 430, "width": 210, "height": 249, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Randai sebagai salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatra Barat saat ini telah memiliki bentuk- bentuk baru yang dikemas dalam bentuk modern guna menarik minat penonton dalam menyaksikan pertunjukan randai. Pemerintah juga sedang giat menggalakkan kebijakan untuk melestarikan kesenian tradisional Minangkabau tak terkecuali kesenian tradisional randai, yang saat ini semakin ditinggalkan oleh kaum muda. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi saat ini telah membuat para remaja dan anak muda lebih mengenal kebudayaan barat daripada kebudayaan mereka sendiri. Menyadari tantangan tersebut, para penggiat randai mulai melakukan inovasi-inovasi untuk membuat pertunjukan randai semakin diminati oleh kaum muda. Bahkan, tidak hanya diminati saja namun juga mereka mendorong agar kaum muda khususnya para remaja dapat ikut andil dalam memainkan pertunjukan randai tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 694, "width": 211, "height": 64, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Keberadaan randai yang lekat dalam kehidupan masyarakat di Sumatera Barat tersebut tentu saja mengharuskan upaya pelestarian oleh masyarakat pendukung dan penikmatnya. Untuk menggalakkan kegiatan pelestarian kesenian tradisional tersebut", "type": "Text" }, { "left": 53, "top": 800, "width": 18, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "259", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 36, "width": 149, "height": 31, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gorga : Jurnal Seni Rupa Volume 12 Nomor 01 Januari-Juni 2023 p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380", "type": "Page header" }, { "left": 80, "top": 802, "width": 257, "height": 9, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di submit 19 Januari 2023, di review 27 Januari 2023, di publish 30 Juni 2023.", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 211, "height": 183, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "maka pemerintah daerah memberikan dukungan dengan mengadakan sebuah festival budaya. Dimana dalam festival ini ditampilkan pertunjukan- pertunjukan tradisional seperti tari, musik dan randai. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas agar masyarakat dan generasi muda dapat mengetahui berbagai kesenian tradisional yang ada di Sumatra Barat. Zulkifli (1993: 6) berisi kajian dan riset mengenai randai dari asal mula randai hingga perkembangannya dalam perspektif sosial dan budaya. dikatakan bahwa randai yang berbentuk tari lebih dahulu tumbuh dari randai yang berbentuk teater, serta ikut memberi pengaruh terhadap pertumbuhan randai tersebut.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 271, "width": 213, "height": 170, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fakhrizal (2000:56) menyatakan bahwa Perkembangan toneel klasik Minangkabau yang yang kemudian memunculkan dialog dan seni peran (akting). Peristiwa-peristiwa dan tokoh-tokoh dalam setiap pertunjukannya mulai divisualisasi dan didramatisasikan. Masa inilah yang merupakan awal kelahiran Teater randai tradisi, dengan bentuk penyajian yang masih berkembang hingga sekarang. seni pertunjukan ini merupakan bentukan baru yang muncul pada tahun 1983. Ciri kebaruannya adalah durasi waktu lebih pendek, penyajiannya dirancang dengan pendekatan teater kontemporer, terutama realisme.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 456, "width": 211, "height": 24, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fenomenologi menjelaskan fenomena perilaku manusia yang dialami dalam kesadaran.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 483, "width": 211, "height": 275, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fenomenolog mencari pemahaman seseorang dalam membangun makna dan konsep yang bersifat intersubyektif (Sugiyono, 2008). Berdasarkan asumsi ontologis, penggunaan paradigma fenomeologi dalam memahami fenomena atau realitas tertentu, akan menempatkan realitas sebagai konstruksi sosial kebenaran. Realitas juga dipandang sebagai sesuatu yang sifatnya relatif, yaitu sesuai dengan konteks spesifik yang dinilai relevan oleh para aktor sosial. Secara epistemologi, ada interaksi antara subjek dengan realitas akan dikaji melalui sudut pandang interpretasi subjek. Sementara itu dari sisi aksiologis, nilai, etika, dan pilihan moral menjadi bagian integral dalam pengungkapan makna akan interpretasi subjek. Foucault (1990: 94-95) menunjukkan ada lima proposisi mengenai apa yang dimaksudnya dengan kekuasaan, yakni: (1) Kekuasaan bukan sesuatu yang didapat, diraih, digunakan, atau dibagikan sebagai sesuatu yang dapat digenggam atau bahkan dapat juga punah; tetapi kekuasaan dijalankan dari", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 73, "width": 211, "height": 262, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "berbagai tempat dari relasi yang terus bergerak. (2) Relasi kekuasaan bukanlah relasi struktural hirarkhis yang mengandaikan ada yang menguasai dan yang dikuasai. (3) Kekuasaan itu datang dari bawah yang mengandaikan bahwa tidak ada lagi distingsi binary opositions karena kekuasaan itu mencakup dalam keduanya. (4) Relasi kekuasaan itu bersifat intensional dan non-subjektif. (5) Di mana ada kekuasaan, di situ pula ada anti kekuasaan (resistance). Dan resistensi tidak berada di luar relasi kekuasaan itu, setiap orang berada dalam kekuasaan, tidak ada satu jalan pun untuk keluar darinya. Relasi kuasa penelitian ini juga menggunakan teori hegemoni dimana hegemoni merupakan satu pratik kuasa yang tidak menekankan adanya praktik kekerasan, tetapi lebih mengedepankan kepemimpinan moral yang ditandai dengan perwujudan kepentingan-kepentingan kelas subordinat oleh kelas penguasa melalui cara-cara sosio-kultural (Gramsci, 1981: 191-192).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 350, "width": 109, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 364, "width": 210, "height": 116, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu hasil penelitian yang lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan (Sugiyono, 2008:205). Teknik yang digunakan adalah sebagai berikut : (1) Studi kepustakaan dilakukan sebagai langkah awal untuk mendapatkan sumber tertulis tentang objek yang akan diteliti dan untuk mendapatkan teori yang dapat menguatkan informasi. diantaranya", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 483, "width": 107, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Perpustakaan Institut", "type": "Table" }, { "left": 444, "top": 483, "width": 85, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Seni Indonesia", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 496, "width": 211, "height": 262, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Padangpanjang, Perpustakaan PascaSarjana ISI Padangpanjang, Perpustakaan Umum Daerah Padangpanjang, Perpustakaan Umum Daerah Padangpariaman. (2) Studi lapangan peneliti langsung mencari data kewilayah penelitian, baik itu pengumpulan data berbentuk CD, dokumentasi video, foto, dan mencari data-data pendukung baik dalam bentuk tulisan dan benda. Wilayah yang didatangi untuk mencari data diantaranya Padangpanjang, Padangpariaman, Payakumbuh, Sijunjung dan Pariaman. (3) Wawancara dilakukan dengan beberapa narasumber yang memiliki peran aktif dalam Festival seperti Zulkifli dan Musra Dahrizal yang sering menjadi juri dalam kegiatan festival randai dan memiliki informasi mengenai berbagai festival randai yang ada di Sumatra Barat (Zulkifli, 2018). Beberapa penggiat randai yang sering berpartisipasi dalam festival seperti Efyuhardi dan Etneny Herlinda dan juga beberapa orang penonton festival (Etneny, 2018).", "type": "List item" }, { "left": 500, "top": 812, "width": 18, "height": 11, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "260", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 36, "width": 149, "height": 31, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gorga : Jurnal Seni Rupa Volume 12 Nomor 01 Januari-Juni 2023 p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380", "type": "Page header" }, { "left": 80, "top": 802, "width": 257, "height": 9, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di submit 19 Januari 2023, di review 27 Januari 2023, di publish 30 Juni 2023.", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 131, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 86, "width": 35, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1.Hasil", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 99, "width": 211, "height": 183, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil wawancara dengan Zulkifli selaku pengamat dan seniman randai festival randai pertama kali dilaksanakan sekitar tahun 1980 an yang diadakan oleh pemerintah yang bernama Pekan Budaya dan kegiatan BP7 yakni penyebar luasan tentang informasi, pemahaman tentang pancasila dilakukan oleh Departemen Penerangan. Sehingga dalan tahun 1980 tersebut ada dua bentuk festival yakni festival randai yang dilakukan oleh pekan budaya yang lebih mengutamakan kepada seni dan budaya randai, sedangkan festival yang dilakukan oleh departemen penerangan festival randai yang disamping mengutamakan seni dan budaya juga menyampaikan pesan-pesan tentang B4.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 298, "width": 211, "height": 103, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Tujuan festival yang diadakan pekan budaya tersebut tidak lain untuk pembudayaan randai di lingkungan masyrakat dan memotivasi keberadaan randai di lingkungan masyrakat serta perkembangan randai itu sendiri. Selain itu dari departemen penerangan sendiri bertujuan untuk mempergunakan randai sebagai kesenian tradisi dalam rangka penyampaian pesan-pesan B4.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 417, "width": 211, "height": 235, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Arzul Jamaan pada saat wawancara dengan penulis tanggal 21 juli 2018 juga mengatakan bahwa dahulunya randai juga sering ditampilkan dipasar- pasar malam yang ada di Payakumbuh dan Padangpanjang namun saat itu belum berbentuk festival yang dilombakan hanya ditampilkan saja. Festival randai yang semakin marak dilaksanakan di berbagai kabupaten maupun kota yang ada di Sumatra Barat saat ini menjadi fenomena yang tak bisa luput dari perhatian penikmat seni tradisi maupun para penggiat seni tradisi itu sendiri. Tentu saja kegiatan ini menjadi lahan yang positif bagi kelompok-kelompok randai untuk dapat menyalurkan kreatifitas mereka. Namun, hal ini tentu memiliki dampak yang ditimbulkan dalam kegiatan-kegiatan festival randai yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat maupun instansi- instansi terkait.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 668, "width": 211, "height": 77, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dampak tersebut tentu saja memiliki pengaruh baik bagi penggiat seni tradisi maupun bagi instansi ataupun pemerintah. Salah satu dampak yang dirasakan adalah semakin banyaknya kelompok- kelompok randai yang berkembang dan semakin baik setelah mengikuti festival yang diadakakan", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 73, "width": 213, "height": 262, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "baik di daerahnya maupun keluar untuk mewakili daerahnya di ajang festival randai yang lebih tinggi. Menurut Zulkifli pada wawancara tanggal 15 juli 2018 dampak positif lainnya yang ditimbulkan dalam festival yakni kualitas perkembangan randai menjadi lebih baik, karna peserta didorong untuk menampilkan kreativitas dan kreasi mereka untuk menampilkan pertunjukan randai yang bagus. Serta kuantitas kelompok randai menjadi lebih meningkat dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan oleh panitia sebelum pelaksanaan festival diadadakan. Selain itu dampak lain yang dihasilkan dari fenomena festival ini semakin berkembangnya pariwisata di daerah tempat dilkasanakan festival. Bukan rahasia lagi, ketika pemerintah setempat melaksanakan kegiatan festival kesenian tradisi selain untuk mendorong kesenian daerahnya juga untuk memajukan tingkat pariwisata daerah agar daerah tersebut semakin dikenal oleh masyrakat luas baik dari daerah nya sendiri maupun di luar daerah.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 350, "width": 211, "height": 289, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal diatas merupakan dampak positif yang dihasilkan dalam festival kesenian randai, namun tentu saja selain memiliki dampak positif setiap kegiatan juga memiliki dampak negatif yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut. Salah satunya adalah waktu dilaksanakan kegiatan festival tersebut. Kebanyakan kegiatan festival randai diadakan pada malam hari dan terkadang tempat pementasannya di luar daerah hal ini yang terkadang menjadi kesulitan bagi pemain-pemain muda yang notabene masih duduk dibangku sekolah. Selain itu dampak negatif yang terjadi dalam festival adanya peniruan gerak sehingga kreativitas para penggiat seni tradisi tersebut kurang maksimal, padahal tujuan utama diadakan festival adalah untuk memotivasi para penggiat randai agar semakin banyak kraetivitas yang dihasilkan dalam randai. Serta ketakutan-ketakutan para peserta dalam mengembangkan kreativitas mereka karna dibatasi oleh ketentuan atau aturan yang diadakan panitia. Padahal didalam randai sudah ada unsur pokok yang memiliki peluang untuk dikembangkan.", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 654, "width": 211, "height": 104, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Unsur pokok randai yang tidak boleh ditinggalkan dalam penggarapan randai menurut Zulkifli pada wawancara tanggal 15 juli 2018 ada empat yakni : 1 ) carito yang bersifat kaba minangkabau, jika tidak bersifat kaba minangkabau tidak bisa diangkat menjadi cerita randai. 2) dialog dan akting didalam bahasa minang disebut dengan barundiang , 3) gurindam yakni cerita yang dinyanyikan, 4)", "type": "List item" }, { "left": 52, "top": 801, "width": 18, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "261", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 36, "width": 149, "height": 31, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gorga : Jurnal Seni Rupa Volume 12 Nomor 01 Januari-Juni 2023 p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380", "type": "Page header" }, { "left": 80, "top": 802, "width": 257, "height": 9, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di submit 19 Januari 2023, di review 27 Januari 2023, di publish 30 Juni 2023.", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 210, "height": 275, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "galombang . Empat unsur pokok randai ini sudah terjalin, jika tidak bersifat kaba cerita yang dimainkan maka gurindam tidak akan bisa berjalan, karna tersebut tidak diceritakan melalui dialog namun melalui gurindam. Dalam setiap ajang Festival tentu saja akan ada yang keluar sebagai pemenang 1,2 dan 3 namun ada saja pro dan kontra yang terjadi setelah mengetahui hasil yang diumumkan oleh juri dalam kegiatan tersebut. Mulai dari ketidak puasan para peserta lainnya dengan hasil penjurian maupun kekecewaan terhadap sistem penilaian yang dilakukan oleh para juri tersebut. Zulkifli dalam wawancara pada tanggal 15 juli 2018 mengatakan bahwa dalam sebuah festival penempatan juri harus orang yang berpengalaman, harus orang yang tahu dari segi tekhnik kemudian dari segi sasaran dari festival itu sendiri. Dan juga yang mengetahui unsur-unsur wajib yang ada didalam pertunjukan randai. jika itu semua sudah terpenuhi maka tidak ada lagi penilaian yang bersifat subjektif.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 364, "width": 67, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. Pembahasan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 377, "width": 211, "height": 169, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fenomena festival randai yang banyak dilaksanakan oleh pemerintah dan instansi-instansi swasta yang ada di Sumatra Barat saat ini memunculkan relasi (hubungan) antara kekuasan pemerintah dan kuasa seniman sebagai penggiat seni tradisi di Sumatra Barat. Hal ini juga menyebabkan proses perubahan- perubahan yang terjadi dalam pertunjukan randai. Pada festival-festival yang sering diadakan pemerintah dan instansi-instansi swasta sedikit banyaknya memiliki pengaruh yang membuat adanya perubahan-perubahan dalam kemasan randai, baik dari segi akting, gerak, maupun cerita yang dimainkan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 562, "width": 211, "height": 196, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hubungan kekuasaan menimbulkan saling ketergantungan antara berbagai pihak mulai dari pihak yang memegang kekuasaan dengan pihak yang menjadi objek kekuasaan. Kekuasaan juga identik dengan keuntungan sepihak baik untuk diri sendiri maupun untuk kelompok yang direkrut. Penguasaan memiliki kemampuan memainkan peranan sosial yang penting dalam suatu masyarakat. Terutama pada kelimpahan materi yang tidak merata didalam suatu masyarakat. Terjadinya pola ketergantungan yang tidak seimbang mendatangkan sikap kepatuhan (Martin, 1995:98). Disisi lain, penundukan dan penguasaan tidak dilakukan dengan cara-cara kekerasan, tetapi secara hegemonik (Kamahi, 2017: 125). Artinya", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 73, "width": 210, "height": 50, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "penundukan tidak dirasa sebagai suatu penundukan. Berlangsungnya proses itu hanya dapat diketahui melalui efek-efeknya, ia beroperasi pada level kesadaran.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 139, "width": 210, "height": 143, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Pada perkembangannya, hegemoni sebagai konsep penting dalam cultural studies mulai dipersoalkan oleh para teoretisi kebudayaan. Dalam suatu pendapat dikatakan baik dominasi maupun hegemoni masih dalam satu asumsi teoretik yang sama dalam memandang mekanisme berlangsungnya kekuasaan itu yakni sebagai kekuasaan-terhadap ( power over ). Padahal mekanisme kekuasaan kini tidak lagi berlangsung sebagai power over , melainkan sebagai power from within (potentia) (Kamahi, 2017:125).", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 298, "width": 211, "height": 275, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Facoult (dalam Kamahi, 2017) juga menambahkan perbedaan antara kekuasaan dengan dominasi dapat pula diketahui dengan melihat bahwa ada model realasi kekuasaan lainnya, yakni relasi kekuasaan sebagai strategic games between liberties. Beroperasinya kekuasaan dalam model ini dapat dilihat dalam bentuk manipulasi ideologi, penyampaian argumentasi yang rasional, atau eksploitasi ekonomi, tetapi ia tidak berarti bahwa kekuasaan ini dijalankan bertentangan dengan kepentingan subjek yang lain dari relasi kekuasaan itu, dan pada konteks ini juga tidak signifikan untuk mengatakan bahwa menentukan tindakan orang lain (to determine the conduct of other ) adalah buruk. Relasi kekuasaan yang dijalankan dalam model ini dapat kita amati pada upaya-upaya melalui apa yang disebut sebagai pemberdayaan ( empowerment ) atau upaya pemaksaan terhadap subjek tertentu agar dapat menjadi subjek yang bebas dalam mengambil keputusan dalam berbagai ranah tindakan (Kamahi, 2017:130).", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 588, "width": 213, "height": 91, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Semakin banyaknya festival kesenian tradisi yang di selenggarakan baik dari pemerintah daerah maupun instansi-instansi swasta yang ada di Sumatra Barat tidak dapat dipungkiri memiliki dampak tersendiri bagi keberlangsungan randai yang ada di Sumatra Barat. Dampak tersebut bisa dilihat dari segi positif dan juga negatif dari festival yang diadakan tesebut.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 694, "width": 82, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "1). Dampak Positif", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 707, "width": 210, "height": 51, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Maraknya kegiatan festival seni tradisi yang diadakan di Sumatra Barat baik dari pemerintah maupun instansi-instansi swasta tentu saja memiliki dampak yang dihasilkan dari kegiatan festival", "type": "Text" }, { "left": 503, "top": 812, "width": 18, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "262", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 36, "width": 149, "height": 31, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gorga : Jurnal Seni Rupa Volume 12 Nomor 01 Januari-Juni 2023 p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380", "type": "Page header" }, { "left": 80, "top": 802, "width": 257, "height": 9, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di submit 19 Januari 2023, di review 27 Januari 2023, di publish 30 Juni 2023.", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 211, "height": 288, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "tersebut. Dampak positif yang dihasilkan dari festival selain semakin banyaknya kelompok randai yang semakin dikenal di Sumatra Barat juga sebagai ajang silaturahmi antara kelompok randai yang ada di daerah yang ada di Sumatra Barat. Menurut Etneny Herlinda ketika wawancara pada tanggal 18 juli 2018, jika dilihat dari persepektif peserta yang mengikuti festival randai menimbulkan dampak yang cukup baik bagi kelompok atau sanggar yang mengikuti kegiatan tersebut. Diantaranya adalah kegiatan festival ini dapat menjadi ajang kreativitas bagi peserta, menjadi barometer atau tolak ukur dari satu sanggar ke sanggar lainnya dalam mengembangkan kreatifitas mereka. Selain itu kegiatan festival juga menjadi ajang promosi oleh sanggar-sanggar untuk mengenalkan sanggar mereka kepada masyarakat yang lebih luas di luar daerah tempat tinggal mereka. Untuk penguasaan materipun secara tidak langsung kelompok- kelompok sanggar yang sering mengikuti kegiatan festival semakin berkembang karna disetiap kegiatan festival tentu memiliki tema yang berbeda.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 364, "width": 211, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kegiatan festival ini selain untuk ajang kreativitas juga untuk ajang silaturahmi antara kelompok randai di satu daerah dengan daerah lainnya, karna tiap tahun dalam kegiatan festival pasti memiliki tambahan peserta, walaupun ada yang jumlah pesertanya tetap namun orang atau kelompok yang mewakili pasti akan berganti atau berbeda.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 469, "width": 211, "height": 183, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zulkifli dalam wawancara dengan penulis tanggal 18 juli 2018 mengatakan bahwa sebenarnya dari etikad pelaksana tentu saja yang dituju adalah yang hal positif. Salah satunya dengan upaya pelestarian budaya daerah yang ada serta mengembangkan minat kaum muda untuk turut andil dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian tradisi yang dimiliki daerahnya. Festival sebenarnya untuk memotivasi perkembangan kesenian secara kualitas maupun kuantitas. Diharapkan setelah acara festival tersebut dilaksanakan randai semakin berkembang dan menjamur tumbuh dilingkungan masyarakat tradisi seperti dahulunya bahkan lebih dari itu diharapkan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 668, "width": 211, "height": 90, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jika ditinjau dari pemerintah daerah dan instansi- instansi yang menyelenggarakan kegiatan festival randai dampak positif yang ditimbulkan tentu saja semakin dikenalnya pariwisata daerah tempat diadakannya festival tersebut. Selain itu dampak positif lain yang dihasilkan dari kegiatan festival kesenian randai adalah semakin dikenalnya kesenian", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 73, "width": 211, "height": 50, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "randai dikalangan anak muda dan juga masyarakat. Juga tersampaikannya program serta visi dan misi dari instansi-instansi dan pemerintahan kepada masyrakat luas.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 139, "width": 84, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2). Dampak Negatif", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 152, "width": 211, "height": 302, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Karena festival randai itu waktunya sangat terbatas mengingat dana dan juga pelaksanaannya maka diadakan lah festival randai dengan durasi waktu pertunjukan satu jam atau 45 menit bahkan ada yang 25 menit, akibatnya para peserta hanya membuat pertunjukan randai yang berdurasi sesuai dengan ketentuan festival. Sedangkan randai dilingkungan tradisi minimal panjang randai itu 3 jam atau 3 setengah jam. Etneny Herlinda dalam wawancara tanggal 21 juli 2018 mengatakan bahwa durasi yang diberikan oleh panitia sangat tidak cukup untuk menampilkan pertunjukan randai yang utuh sesuai dengan estetika randai yang seharusnya, karna dalam pertunjukan randai tradisi terkadang waktu 1 jam itu baru sampai dipertengahan apalagi setiap peserta harus memasukkan tema promosi dari event yang dilaksanakan. Apalagi saat ini banyak kegiatan festival randai yang diadakan memberi waktu 25 menit untuk peserta tampil membawakan pertunjukan mereka. Sehingga cerita atau kaba yang akan dimainkan harus dipenggal-penggal agar mencukupi durasi waktu yang diberikan oleh penyelenggara kegiatan festival tersebut", "type": "List item" }, { "left": 316, "top": 469, "width": 211, "height": 276, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Dampak lainnya yang ditimbulkan dari pertunjukan randai yang berdurasi 1 jam atau 45 menit adalah bagi generasi-generasi muda, mereka hanya akan mengetahui bahwa randai hanya berdurasi sekitaran 1 jam atau 45 menit. Tidak ubahnya seperti paket tari yang sedikit panjang dari pada tari, mereka tidak akan mengetahui berapa durasi sebenarnya pertunjukan randai jika tidak mencari tahu sendiri. Banyaknya instansi pemerintahan maupun instansi swasta yang mengadakan festival kesenian tradisi dengan berbagai tema dan ketentuan yang di berikan menjadikan penggiat seni tradisi sedikit banyaknya cenderung membuat pertunjukan randai yang sifatnya lebih untuk keperluan lomba atau festival tersebut. Untuk segi cerita atau kaba Hal ini seharusnya juga perlu diperhatikan oleh panitia yang menyelenggarakan festival randai. karna ada beberapa instansi yang dalam juknas juknisnya mengatakan bahwa cerita yang ditampilkan harus cerita baru dan mengandung tema yang di berikan panitia acara kegiatan festival tersebut.", "type": "List item" }, { "left": 54, "top": 801, "width": 18, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "263", "type": "Page footer" }, { "left": 385, "top": 36, "width": 149, "height": 31, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gorga : Jurnal Seni Rupa Volume 12 Nomor 01 Januari-Juni 2023 p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380", "type": "Page header" }, { "left": 80, "top": 802, "width": 257, "height": 9, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Di submit 19 Januari 2023, di review 27 Januari 2023, di publish 30 Juni 2023.", "type": "Page footer" }, { "left": 72, "top": 73, "width": 131, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 99, "width": 210, "height": 117, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fenomena festival randai yang ada di Sumatera Barat sedikit banyak mempengaruhi kegiatan yang dilaksanakan. Seperti halnya tema yang harus disajikan oleh peserta yang diberikan oleh penyelenggara festival. Terkadang tema tersebut melenceng dari cerita utama yang akan di tampilkan dalam pertunjukan randai. Namun, mau tidak mau para peserta harus memasukkan tema yang diminta penyelenggara kedalam pertunjukannya.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 231, "width": 211, "height": 78, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hal yang sama juga berlaku untuk durasi atau waktu yang diberikan oleh panitia penyelenggara, minimnya waktu yang diberikan membuat para pelaku seni tradisi harus memotong dan memenggal baik isi cerita, gerak dan dendang yang ada didalam naskah yang akan dimainkan.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 324, "width": 211, "height": 104, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk randai sendiri itu sudah ada pakem- pakemnya, jika dia sudah berubah dari pakem itu tidak bisa dikatakan randai. tidak ada randai kontemporer, tidak ada ulu ambek kontemporer namun kalau tari kontemporer, teater kontemporer silahkan. Namun jangan juga mengatakan bahwa yang tradisi tidak boleh dirubah, tradisi itu bukan barang mati", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 443, "width": 210, "height": 143, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Untuk festival sebenarnya tujuan dari pemerintah itu sudah bagus, tekhnik pelaksanaannya juga sudah bagus, namun terkadang pelaksanaan yang dilakukan oleh panitia kurang dipahami oleh masyarakat. Contohnya saja durasi yang satu jam, itu sebenarnya hanya untuk festival sedangkan yang diharapkan sebenarnya bukan seperti itu. Namun saat ini karena randai jarang ditampilkan dilingkungan tradisi sehingga para seniman tradisi hanya membuat pertunjukan randai untuk festival saja.", "type": "Text" }, { "left": 72, "top": 602, "width": 36, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "2. saran", "type": "Section header" }, { "left": 72, "top": 615, "width": 210, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat di sampaikan pertama kepada instansi-instansi yang melaksanakan kegiatan festival randai yakni, ketika sebuah instansi akan memasukkan pesan-pesannya melalui media tradisi yang harus diperhatikan adalah", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 73, "width": 210, "height": 50, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "pesannya tersampaikan kemudian media tradisinya kalau tidak lebih baik, tidak boleh rusak. Namun saat ini kadangkala pesannya sampai ke tujuan namun terkadang medianya sudah bukan tradisi.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 139, "width": 211, "height": 64, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kedua, kepada seniman tradisi yang mengikuti festival randai diharapkan mampu menjadikan ladang kreatifitas untuk berkarya tanpa menghilangkan pakem-pakem yang ada dalam kesenian randai.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 218, "width": 96, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "DAFTAR RUJUKAN", "type": "Section header" }, { "left": 316, "top": 231, "width": 210, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Etneny H. (2018) “Dampak Relasi Kuasa pada", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 245, "width": 182, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Fenomena Festival Randai”. Hasil Wawancara Pribadi : 21 Juli 2018,", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 271, "width": 210, "height": 36, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Padangpanjang. Fakhrizal, H. (2000). Randai Panglimo Gaga Awal Teater Minangkabau Modern .", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 307, "width": 80, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Yogyakarta: UGM.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 319, "width": 210, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Foucault, M. (1990) The History of Sexuality:An Introduction, Vol.1 . New York: Vintage", "type": "Text" }, { "left": 344, "top": 345, "width": 33, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Books.", "type": "Table" }, { "left": 316, "top": 359, "width": 164, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Gramsci, A. (1981). Class, Culture, and", "type": "Text" }, { "left": 352, "top": 372, "width": 174, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hegemony , dalam Tony Bennett,", "type": "Table" }, { "left": 352, "top": 385, "width": 174, "height": 51, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Graham Martin, Collin Mercer, and Janet Woolacott (Eds). Culture, Ideology, and Social Process. Batsford: The Open University Press.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 438, "width": 210, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Kamahi, U. (2017), Teori Kekuasaan Michael Facoult : Tantangan Bagi Sosiologi Politik.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 464, "width": 210, "height": 143, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Jurnal Al-Khitabah , 3 (1). Setiawan, I. (2016). Budaya dan Kuasa: Pandangan Cultural Studies. http://matatimoer.or.id/2016/04/06/b udaya-dan-kuasa-pandangan-cultural- studies/ (diakses tanggal 12 april 2018). Sugiyono, S. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D . Bandung: Alfabeta. Zulkifli, Z. (1993). Randai sebagai Teater Rakyat Minangkabau di Sumatera Barat dalam Dimensi Sosial Budaya . Yogyakarta: UGM.", "type": "Text" }, { "left": 316, "top": 610, "width": 210, "height": 24, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Zulkifli, Z. (2018) “Dampak Relasi Kuasa pada Fenomena Festival Randai”.", "type": "Table" }, { "left": 344, "top": 623, "width": 182, "height": 37, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "Hasil Wawancara Pribadi : 15 Juli 2018, Padangpanjang.", "type": "Table" }, { "left": 503, "top": 813, "width": 18, "height": 11, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 841, "text": "264", "type": "Page footer" } ]
4123edfa-7af8-ba83-b9ac-1e9c7b776ef0
https://ejournal.nusantaraglobal.or.id/index.php/nusra/article/download/2133/2403
[ { "left": 508, "top": 763, "width": 17, "height": 12, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "254", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 43, "width": 226, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Section header" }, { "left": 76, "top": 55, "width": 210, "height": 23, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024 DOI: https://doi.org/10.55681/nusra.v5i1.2133", "type": "Text" }, { "left": 76, "top": 80, "width": 254, "height": 11, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Homepage: ejournal.nusantaraglobal.ac.id/index.php/nusra", "type": "Table" }, { "left": 435, "top": 42, "width": 87, "height": 36, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "p-ISSN: 2715-114X e-ISSN: 2723-4649 pp. 254-269", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 139, "width": 446, "height": 24, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "MENINGKATKAN ETIKA BERSOSIAL MEDIA MELALUI BIMBINGAN KLASIKAL TEKNIK BRAINSTORMING SISWA KELAS XI MIPA 3", "type": "Section header" }, { "left": 77, "top": 178, "width": 440, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Hamamah Sri Suryati 1* , Dwi Maryani Rispatiningsih 2 , Sujiono 2 , Sudarto 2 , Danang Try Purnomo 2 , Arina Afiyati Shadikah 2 , Sugik Harto 2", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 209, "width": 230, "height": 13, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1 Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ampel, Indonesia", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 224, "width": 240, "height": 28, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2 STABN Raden Wijaya Wonogiri, Indonesia *Corresponding author email: [email protected]", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 270, "width": 218, "height": 10, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "ABSTRACT Article History", "type": "Section header" }, { "left": 235, "top": 288, "width": 288, "height": 170, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "The aim of this research is to improve social media ethics by using classical guidance on brainstorming techniques for class XI MIPA 3 students at SMA Negeri 1 Ampel. This research is classroom action research. The subjects of this research were class XI MIPA 3 students with a total of 36 students. This research consists of three cycles with data collection techniques in this research using observation techniques. The data analysis technique used is qualitative descriptive analysis. The research results show that there has been an increase in social media ethics through classical guidance services using brainstorming techniques. In cycle I, there was an increase from pre- cycle 45.7% to 50% in cycle I and experienced another increase in cycle II of 60% and in cycle III to 81.25%. So, with classical guidance services, brainstorming techniques can improve social media ethics in class XI MIPA 3 students at SMA Negeri 1 Ampel Semester 2 for the 2021/2022 academic year.", "type": "Text" }, { "left": 235, "top": 472, "width": 281, "height": 9, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keywords: Guidance, Classical, Ethics, Social Media, Brainstorming", "type": "Text" }, { "left": 77, "top": 287, "width": 131, "height": 35, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Received: 8 January 2024 Revised: 21 January 2024 Published: 24 February 2024", "type": "Text" }, { "left": 397, "top": 497, "width": 123, "height": 8, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Copyright © 2024, The Author(s).", "type": "Caption" }, { "left": 77, "top": 514, "width": 445, "height": 30, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "How to cite: Suryati, H. S., Rispatiningsih, D. M., Sujiono, S., Sudarto, S., Purnomo, D. T., Shadikah, A. A., & Harto, S. (2024). MENINGKATKAN ETIKA BERSOSIAL MEDIA MELALUI BIMBINGAN KLASIKAL TEKNIK BRAINSTORMING SISWA KELAS XI MIPA 3. NUSRA: Jurnal Penelitian Dan Ilmu Pendidikan , 5 (1), 254–269. https://doi.org/10.55681/nusra.v5i1.2133", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 746, "width": 396, "height": 7, "page_number": 1, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.", "type": "Footnote" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 255", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 68, "width": 114, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "LATAR BELAKANG", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 94, "width": 216, "height": 662, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa dekade terakhir berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, termasuk juga jaringan komputer (Dwi Maryani rispatiningsih, Junaidi dkk, 2023). Media digital saat ini telah masuk kesemua ranah atau kalangan masyarakat, mulai dariorang dewasa, remaja, hingga anak- anak. Hadirnya media digital di kalangan masyarakat umum memang sangat membantu dan merupakan akses terbaik untuk bisa mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat (Putra & Ahmadi: 2021). Baru-baru ini serba teknologi, sosial media menjadi kebutuhan penting bagi banyak orang. Tak jarang kita selalu terhubung dengan dunia luar melalui media sosial. Perkembangan era smartphone semakin canggih, hingga seakan-akan rekam jejak kehidupan manusia bisa tergenggam dan terekam dalam genggaman tangan (Ayyubi, 2018). Hubungan beragam yang dibangun dengan orang yang sudah dikenal, kerabat, relasi, ataupun pihak-pihak yang belum kita kenal dan baru diketahui lewat dunia maya. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari globalisasi. Globalisasi tidak diragukan lagi telah menjadi salah satu istilah yang paling banyak digunakan dalam ilmu sosial selama beberap dekade terakhir (Ika, 2023). Dalam kehidupan sehari-hari, di zaman yang serba teknologi kita tidak bisa terlepas dari yang namanya media sosial. Dari kalangan anak- anak, remaja, dewasa bahkan orang tua semua mengenal dan menggunakan sosial media untuk menunjang kegiatannya sehari- hari. Hal ini sangat berdampak terhadap etika yang digunakan dalam menggunakan media sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa akses untuk masuk ke media sosial sangatlah mudah dan menarik sekali. Apalagi di era", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 94, "width": 216, "height": 344, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sekarang yang semua sangat canggih, dan kemampuan anak-anak sangat luar biasa dalam menggunakan aplikasi dari smartphone maupun dari laptop mereka. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus kita hadapi bersama antara peran guru dan orang tua dalam mengawasi putra putrinya dalam menggunakan sosial media. Media sosial sudah menjadi tempat mengungkapkan amarah, kebencian, caci maki, penghinaan, cyber bullying , dan proses komunikasi dalam kategori antikomunikasi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan oleh (Sri Hapsari Wijayanti, Kasdin Sihotang dkk 2022) mengungkapkan bahwa Bentuk- bentuk etika bermedia sosial meliputi tidak menyinggung perasaan orang lain, membaca ulang pesan sebelum dikirim, memilih waktu yang tepat, memilih kata yang sopan untuk meminta izin, mengucapkan salam,", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 443, "width": 70, "height": 11, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "mengucapkan", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 443, "width": 216, "height": 217, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "terima kasih, memperkenalkan diri, dan tidak memotong pembicaraan tidak terbatas pada masalah politik dan sosial, juga pada masalah agama, SARA, bahkan masalah pribadi sekalipun turut meramaikan ruang di media sosial. Interaksi sosial antar anggota maupun kelompok dalam masyarakat sering kali diwarnai dengan konflik yang dapat mengganggu terwujudnya harmoni tersebut disebabkan karena adanya persepsi, kepentingan, maupun tujuan yang berbeda diantara individu maupun kelompok dalam masyarakat (Rispatiningsih, 2019).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 665, "width": 216, "height": 91, "page_number": 2, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Seperti yang dikatakan Sudibyo (2016) bahwa apa yang berkembang di media sosial belakangan ini mungkin dapat disebut sebagai kecenderungan proses berkomunikasi dalam kategori anti komunikasi. Penyampaian pesan, diskusi,", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 256", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 219, "height": 566, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dan silang pendapat tentang isu-isu politik di media sosial tersebut telah sedemikian rupa mengabaikan hal-hal yang fundamental dalam komunikasi: penghormatan kepada orang lain, empati kepada lawan bicara, dan antisipasi atas dampak-dampak ujaran atau pernyataan. Pada prinsipnya, praktik berkomunikasi di ruang publik mensyaratkan kemampuan pengendalian diri, kedewasaan dalam bersikap, serta tanggung jawab atas setiap ucapan yang hendak atau sedang disampaikan. Namun yang terjadi di media sosial dewasa ini adalah tren yang sebaliknya. Begitu mudah orang menumpahkan amarah atau opini negatif tanpa memikirkan perasaan orang lain. Begitu mudah orang memojokkan dan menghakimi orang lain, tanpa berpikir pentingnya memastikan kebenaran informasi atau analisis tentang orang tersebut. Lewat kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, dapat menjadi dampak bagi pengguna yang mulai mengindahkan penggunaan etika dan moral yang baik, maka bukan hanya keadaban berbahasa dalam berinteraksi yang dijalin namun dapat memicu kontra berkomunikasi dapat memicu pada pengingkaran hukum (Anggun Agustina, Muhammad Mona Adha, 2023). Begitu sering orang terlambat menyadari bahwa apa yang diungkapkannya di media sosial telah tersebar ke mana-mana, menimbulkan kegaduhan publik dan merugikan pihak tertentu (Sudibyo, Kompas , 2016). Hal ini sejalan dengan pendapat dari (Oktavia Annisa", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 652, "width": 216, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Cahyaningtias dkk 2024) Seiring dengan kemajuan zaman, arus informasi dan teknologi begitu pesat sehingga mempengaruhi perubahan pemikiran dan perilaku masyarakat, termasuk dalam memahami ajaran agama . Perkembangan teknologi telah membuat", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 216, "height": 106, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pergeseran pemikiran. Etika yang dulu dianggap penting oleh bangsa Indonesia, seakan menjadi tidak penting lagi karena adanya tuntutan zaman. Kemudahan dalam mengakses dan menggunakan media sosial tanpa disadari telah menjebak kita dalam penurunan etika.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 192, "width": 216, "height": 265, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kenyataanya ini juga yang terjadi di SMA Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali, setiap saat pastinya siswa bisa mengakses sosial media dan menggunakan sosial media untuk menunjang aktivitasnya. Ada yang digunakan untuk bisnis online , unggah kegiatan terbarunya seperti jalan-jalan, rekreasi, belanja, edukasi, bertukar informasi dan kegiatan. Tetapi banyak dari konten yang disampaikan menyalahi etika dalam menggunakan sosial media. Hal ini sangat terlihat sekali dari postingan ataupun unggahan yang dilakukan oleh siswa ke media sosial mereka. Pelajar dan mahasiswa merupakan generasi yang diagung- agungkan diharapkan mampu menjadi penerus bangsa (Rispatiningsih, 2021).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 462, "width": 216, "height": 296, "page_number": 3, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali khususnya siswa kelas XI MIPA 3 pada tahun pelajaran 2021/ 2022, terdiri dari 36 siswa yang berjenis kelamin perempuan dan lali-laki. Mereka sangat aktif disosial medianya masing- masing baik dari whatshapp, facebook, instagram, dan twitter. Dari 36 siswa 20 diantaranya kurang bijak dalam menggunakan sosial media, mereka suka unggah foto yang kurang sopan, berkata kasar dan jorok dimedia sosialnya dengan luapan emosinya saat marah, tidak memperhatikan etika dalam bersosial media atau 41 % siswa yang bisa menggunakan etika yang bijak dalam bersosial media hal ini diambil dari jumlah siswa yang bijak menggunakan media sosial dibagi jumlah siswa dikalikan 100 = 12/36x100= 33,3 %.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 257", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 216, "height": 677, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sebab pembelajaran merupkan ujung tombak pendidikan, maka sudah barang tentu hal ini menjadi bagian penting yang memerlukan perhatian khusus di dalam hal peningkatan mutu Hardi Tambunan (Hardi Tambunan, 2021). Setiap peserta didik memiliki cara tersendiri dalam memperoleh atau mengolah informasi pengetahuan, karenanya materi pembelajaran yang disampaikan diciptakan secara kreatif dan menyenangkan (Roberta Uron Hurit, Majidatun Ahmala dkk 2021). Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka kesadaran pada siswa kelas XI MIPA 3 Sekolah Menengah SMA Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali dalam hal etika bersosial media perlu ditingkatkan. Dengan keuletan, optimisme, dan kegigihan sebuah prestasi dapat diperoleh (Okky Widya Dharma, Urip Widodo, dkk 2022). Peningkatan etika bersosial media dapat dilakukan melalui model bimbingan klasikal atau bimbingan kelompok. Model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang sengaja di desain atau dirancang dengan tujuan agar kegiatan belajar mengajar dapat dilalui dan diterima dengan mudah oleh peserta didik (Dasep Bayu Ahyar, Ema Butsi Prihastari, 2021). Dari pengamatan peneliti, selama ini belum ada penanganan masalah dengan bimbingan klasikal. Tujuannya lebih pada memberi informasi dan contoh lengkap tentang etika bersosial media juga tentang UU ITE yang mengatur etika bersosial media dan hukuman pidananya jika melanggar. Hal ini sangat efektif karena menjadikan siswa merubah sikapnya dalam menggunakan sosial media. Sejalan yang diutarakan oleh (Nany Mayasari, Moh. Miftahul Arifin, D Purnomo dkk 2022)metode merupakan cara yang digunakan unntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berangkat dari hal tersebut", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 216, "height": 249, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "maka penulis mengadakan penelitian tindakan bimbingan konseling (PTBK) ini. peneliti berpendapat bahwa untuk meningkatkan etika bersosial media dapat ditingkatkan melalui bimbingan klasikal teknik brainstorming . Rosidah dalam (Mustofa Bisri, Rischa Pramudia Trisnani dkk 2023) Layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para siswa secara terjadwal, berupa kegiatan diskusi kelas, tanya jawab, dan praktik langsung yang dapat membuat siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan yang diberikan.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 351, "width": 134, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "METODE PENELITIAN", "type": "Section header" }, { "left": 348, "top": 377, "width": 39, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Subyek", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 377, "width": 216, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling ini adalah siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Ampel yang berjumlah 36 siswa. Jumlah siswa putra 11 orang dan siswa putri 25 orang.", "type": "Text" }, { "left": 348, "top": 456, "width": 179, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Penelitian Tindakan Bimbingan", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 472, "width": 216, "height": 74, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Konseling ini dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2021/ 2022. Dalam penelitian ini menggunakan 3 siklus. Waktu pelaksanaan selama tiga bulan, yaitu bulan Januari sampai dengan Maret.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 551, "width": 216, "height": 90, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dalam artikel ini pengumpulan data menggunakan observasi, catatan sosial media siswa, hasil pengamatan pelaksanaan bimbingan klasikal. Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah data kualitatif.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 662, "width": 158, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "HASIL DAN PEMBAHASAN", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 682, "width": 173, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Paparan Hasil Penelitian Siklus I", "type": "Section header" }, { "left": 330, "top": 702, "width": 198, "height": 39, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Perencanaan Proses Pembelajaran dengan bimbingan klasikal teknik brainstorming", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 743, "width": 106, "height": 11, "page_number": 4, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pertemuan Siklus 1", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 258", "type": "Page footer" }, { "left": 107, "top": 81, "width": 180, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses pembelajaran dengan", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 97, "width": 216, "height": 169, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menggunakan teknik brainstorming untuk meningkatkan etika bersosial media pada siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Ampel pada siklus 1 dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian. Pertemuan siklus 1 dilaksanakan sesuai dengan perangkat layanan yang sudah disusun. Kegiatan layanan diikuti dengan penuh semangat dan antusias peserta didik. Pada kegiatan pembelajaran dilakukan apersepsi, kegiatan inti pembelajaran dan akhir pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 271, "width": 216, "height": 234, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah peneliti mengamati peserta didik pada prasiklus yang hasilnya masih jauh dari harapan peneliti tentang etiak bersosial media pada peserta didik, maka peneliti lanjutkan pada penelitian siklus 1. Pada kegiatan pembelajaran siklus 1 peneliti memaparkan penggunaan media sosial yang bijak dalam kehidupan sehari hari. Penggunaan media pembelajaran berupa video yang digunakan untuk layanan bimbingan klasikal teknik brainstorming ini merangsang peserta didik untuk aktif dalam kegiatan curah pendapat saat pembahasan kasus yang disampaikan dalam materi layanan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 509, "width": 113, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Tindakan Penelitian", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 525, "width": 216, "height": 122, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada kegiatan siklus 1 kegiatan belajar mengajar dapat peneliti paparkan pada penjelasan-penjelasan siklus 1 pada setiap pertemuan yang dilakukan dalam setiap siklus. Pertemuan yang berlangsung selama satu jam pelajaran x 45 menit. Selanjutnya pada pertemuan siklus 1 peneliti uraikan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 652, "width": 215, "height": 43, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Tahap Pendahuluan Pembelajaran atau Apersepsi pada Pertemuan Siklus 1", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 700, "width": 216, "height": 58, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap pendahuluan pertama peneliti menyapa peserta didik dan mengajak peserta didik berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 216, "height": 170, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peneliti menanyakan keadaan peserta didik, siapa yang tidak hadir pada saat ini, bagaimana kesiapan menerima materi saat ini, dan menanyakan materi yang telah dipelajari karena sudah dishare terlebih dahulu oleh peneliti. Selanjutnya peneliti gunakan untuk mengajak peserta didik menyimak materi pembelajaran dan berdiskusi tentang kasus yang dituangkan dalam video pembelajaran tentang pelanggaran etika bermedia sosial.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 256, "width": 215, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Tahap Inti Pembelajaran pada", "type": "Text" }, { "left": 326, "top": 271, "width": 150, "height": 11, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pertemuan Pertama Siklus 1", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 287, "width": 216, "height": 265, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Inti pembelajaran pada penggunaan teknik brainstorming untuk membahas etika bersosial media sangat tepat. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta didik dalam mengikuti layanan. Dalam kegiaatan ini ini, peserta didik saling bertukar pendapat dalam kegiatan curah pendapat untuk membahas macam-macam etika bermedia sosial dan tips dalam menggunakan sosial media yang bijak. Kalau dilihat dari aktivitas fisik yang dilakukan oleh peserta didk tidak banyak aktivitas fisik yang ditampilkan karena dilakukan secara daring . Pembelajaran dengan menggunakan teknik brainstorming ini menuntut peserta didik untuk memperhatikan tayangan materi dengan konsentrasi.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 557, "width": 216, "height": 185, "page_number": 5, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada pembelajaran ini selain peserta didik diajak berdiskusi untuk curah pendapat yang dituntut keaktifan peserta didik dalam berpendapat. Penggunaan teknik ini memotivasi peserta didik lebih aktif dan bisa merangsang peserta didik untuk aktif berdiskusi. Dalam tahap inti ini peserta didik diharapkan mampu untuk menganalisis apa saja etika dalam bermedia sosial dengan mampu mengemabanggakan sikap sesuai tips yang disampaikan dalam video pembelajaran. Dalam Tahap inti ini peserta", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 259", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 216, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "didik mampu untuk mengerjakan Lembar kerja peserta didik dan juga evaluasi hasil.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 113, "width": 149, "height": 11, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluasi Hasil Peserta Didik", "type": "Section header" }, { "left": 80, "top": 143, "width": 187, "height": 607, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 1 ADK 54 kurang 2 AHR 76 sedang 3 CMA 54 kurang 4 DN 53 kurang 5 DA 87 Baik 6 DL 78 sedang 7 DR 54 kurang 8 EYN 53 kurang 9 EPP 50 kurang 10 INA 51 kurang 11 JOR 88 Baik 12 LDF 55 kurang 13 LAP 54 kurang 14 MQ 86 Baik 15 MNS 54 kurang 16 MHA 54 kurang 17 NK 53 kurang 18 NSP 53 kurang 19 OAN 85 Baik 20 PTY 86 Baik 21 RHS 67 rendah 22 RPT 78 sedang", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 204, "height": 634, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 23 RU 54 kurang 24 SAR 86 Baik 25 SSW 77 sedang 26 SNH 87 Baik 27 SW 75 sedang 28 SH 87 Baik 29 SJE 78 sedang 30 SI 87 Baik 31 TSM 54 Kurang 32 TW 86 Baik 33 VL 55 Kurang 34 WST 88 Baik 35 WU 86 Baik 36 WAL 86 Baik Rekap Data Evaluasi Hasil Siklus 1 Hasil Evaluasi Pra Siklus Hasil Evaluasi Siklus I NO Kriteria Skor Jumlah Siswa Jumlah Siswa 1 Baik 9 12 2 Sedang 5 5 3 Rendah 2 3 4 Kurang 20 16 JUML AH 36 35", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 732, "width": 216, "height": 27, "page_number": 6, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dari data diatas menunjukkan peserta didik yang kemampuan bersosial", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 260", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 216, "height": 154, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "medianya sudah meningkat. Dari data hasil evaluasi pembelajaran yang sudah dikerjakan peserta didik melalui google form diatas dapat dianalisis bahwa jumlah peserta didik yang mengalami peningkatan dalam pemahaman terhadap etika bersosial media naik dari yang awalnya hanya 12 anak menjadi 16 anak. Jadi dari kegiatan siklus 1 yang sudah dilakukan terjadi kenaikan prosentasi yaitu 16/36 x 100% = 44,4 %.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 240, "width": 215, "height": 25, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Tahap Akhir Pembelajaran pada Pertemuan Pertama Siklus 1", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 267, "width": 216, "height": 154, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap siklus 1 pertemuan selama satu jam pelajaran peneliti gunakan untuk menyimak video layanan tentang etika bersosial media,memberikan LKPD dan evaluasi hasil kepada peserta didik. Dalam tahap akhir peneliti meminta peserta didik untuk menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan dan merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 426, "width": 203, "height": 309, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3. Pengamatan Siklus 1 Tabel Aktivitas peserta Didik Pertemuan Siklus 1 NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 1 ADK 83 Sangat Aktif 2 AHR 79 Sangat Aktif 3 CMA 83 Sangat Aktif 4 DN 58 Aktif 5 DA 63 Aktif 6 DL 83 Sangat Aktif 7 DR 63 Aktif 8 EY 79 Sangat Aktif", "type": "Table" }, { "left": 317, "top": 81, "width": 200, "height": 660, "page_number": 7, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 9 EPP 92 Sangat Aktif 10 INA 88 Sangat Aktif 11 JOR 71 Aktif 12 LDF 71 Aktif 13 LAP 63 Aktif 14 MQ 79 Sangat Aktif 15 MNS 63 Aktif 16 MHAS 63 Aktif 17 NK 83 Sangat Aktif 18 NSP 67 Aktif 19 OAN 50 Kurang Aktif 20 PTY 75 Aktif 21 RHS 63 Aktif 22 RPT 83 Sangat Aktif 23 RU 92 Sangat Aktif 24 SAR 71 Aktif 25 SSW 50 Kurang Aktif 26 SNH 92 Sangat Aktif 27 SW 71 Aktif 28 SH 67 Aktif 29 SJEP 79 Sangat Aktif 30 SI 50 Kurang Aktif 31 TSM 54 Aktif 32 TW 71 Aktif", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 261", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 81, "width": 198, "height": 133, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 33 VL 63 Aktif 34 WS 83 Sangat Aktif 35 WU 92 Sangat Aktif 36 WA 88 Sangat Aktif", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 243, "width": 102, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "4. Refleksi Siklus 1", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 257, "width": 216, "height": 58, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peneliti melakukan analisis terhadap hasil pengamatan pembelajaran mencari kelemahan dan kelebihan perbaikan pembelajaran yang telah", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 320, "width": 216, "height": 106, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dilakukan. Penyebab rendahnya etika bersosial media pada siklus I adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan siswa tentang etika bersosial media. Banyak siswa yang tidak paham apa saja etika bersosial media dan Undang-Undang yang mengatur penggunaan sosial media.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 431, "width": 216, "height": 249, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan masukan dosen dan guru pamong atas temuan tersebut, maka peneliti bersama dengan dosen pembimbing dan guru pamong merancang perbaikan pembelajaran siklus II dengan menerapkan metode curah pendapat dengan kerja kelompok dengan kartu bergambar/ poster dan perlombaan membuat poster yang menarik ini yang dijadikan ajang kampanye untuk menggerakkan ajakan beretika sosial yang bijak di media sosial. Penggunaan metode curah pendapat dengan kartu bergambar/ poster dan perlombaan membuat poster yang menarik ini diharapkan akan meningkatkan etika bersosial media yang bijak pada siklus II.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 695, "width": 189, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "C. Paparan Hasil Penelitian Siklus 2", "type": "Section header" }, { "left": 85, "top": 711, "width": 197, "height": 43, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1) Perencanaan Proses Pembelajaran dengan bimbingan klasikal teknik brainstorming Pertemuan Siklus 2", "type": "List item" }, { "left": 305, "top": 81, "width": 223, "height": 185, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses pembelajaran dengan menggunakan teknik brainstorming untuk meningkatkan etika bersosial media pada siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Ampel pada siklus 2 dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian. Pertemuan siklus 2 dilaksanakan sesuai dengan perangkat layanan yang sudah disusun. Kegiatan layanan diikuti dengan penuh semangat dan antusias peserta didik. Pada kegiatan pembelajaran dilakukan apersepsi, kegiatan inti pembelajaran dan akhir pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 305, "top": 271, "width": 223, "height": 234, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah peneliti mengamati evaluasi hasil peserta didik pada siklus 1 yang hasilnya masih jauh dari harapan peneliti tentang etika bersosial media pada peserta didik, maka peneliti lanjutkan pada penelitian siklus 2. Pada kegiatan pembelajaran siklus 2 peneliti memaparkan berbagai contoh kasus tentang pelanggaran etika bersosial media sesuai dengan UU yang berlaku. Dalam siklus 2 ini peserta didik melalui layanan bimbingan klasikal teknik brainstorming dirangsang dengan studi kasus yang disajikan supaya bisa aktif dalam kegiatan curah pendapat saat pembahasan kasus yang disampaikan dalam materi layanan", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 520, "width": 121, "height": 11, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2) Tindakan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 533, "width": 216, "height": 122, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada kegiatan siklus 2 kegiatan belajar mengajar dapat peneliti paparkan pada penjelasan-penjelasan siklus 2 pada setiap pertemuan yang dilakukan dalam setiap siklus. Pertemuan yang berlangsung selama satu jam pelajaran x 45 menit. Selanjutnya pada pertemuan siklus 1 peneliti uraikan sebagai berikut", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 660, "width": 216, "height": 39, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Tahap Pendahuluan Pembelajaran atau Apersepsi pada Pertemuan Siklus 2", "type": "List item" }, { "left": 312, "top": 701, "width": 216, "height": 59, "page_number": 8, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap pendahuluan pertama peneliti menyapa peserta didik dan mengajak peserta didik berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 262", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 216, "height": 170, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Peneliti menanyakan keadaan peserta didik, siapa yang tidak hadir pada saat ini, bagaimana kesiapan menerima materi saat ini, dan menanyakan materi yang telah dipelajari karena sudah dishare terlebih dahulu oleh peneliti. Selanjutnya peneliti gunakan untuk mengajak peserta didik menyimak materi pembelajaran dan berdiskusi tentang kasus yang dituangkan dalam video pembelajaran tentang contoh kasus pelanggaran etika bermedia sosial.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 256, "width": 216, "height": 26, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "b. Tahap Inti Pembelajaran pada Pertemuan Pertama Siklus 2", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 287, "width": 216, "height": 154, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Inti pembelajaran pada penggunaan teknik brainstorming untuk membahas etika bersosial media sangat tepat. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta didik dalam mengikuti layanan. Dalam kegiatan ini ini, peserta didik saling bertukar pendapat dalam kegiatan curah pendapat untuk membahas macam-macam etika bermedia sosial dan tips dalam menggunakan sosial media yang bijak.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 446, "width": 216, "height": 122, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Kalau dilihat dari aktivitas fisik yang dilakukan oleh peserta didk tidak banyak aktivitas fisik yang ditampilkan karena dilakukan secara daring. Pembelajaran dengan menggunakan teknik brainstorming ini menuntut peserta didik untuk memperhatikan tayangan materi dengan konsentrasi.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 573, "width": 216, "height": 185, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada pembelajaran ini selain peserta didik diajak berdiskusi untuk curah pendapat yang dituntut keaktifan peserta didik dalam berpendapat. Penggunaan teknik ini memotivasi peserta didik lebih aktif dan bisa merangsang peserta didik untuk aktif berdiskusi. Dalam tahap inti ini peserta didik diharapkan mampu untuk memilih sikap yang bijak sesuai dengan contoh kasus yang disajikan. Dalam siklus 2 ini peserta didik juga disuruh untuk membuat poster sesuai dengan kreativitasnya tentang ajakan dalam", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 216, "height": 43, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menggunakan sosial media. Hasil poster tersebut untuk bisa diupload di media sosial masing-masing peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 330, "top": 129, "width": 193, "height": 11, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Evaluasi Hasil Peserta Didik Siklus 2", "type": "Text" }, { "left": 317, "top": 157, "width": 190, "height": 580, "page_number": 9, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 1 ADK 67 Rendah 2 AHR 76 Sedang 3 CMA 76 Sedang 4 DN 76 Sedang 5 DA 76 Sedang 6 DL 88 Baik 7 DR 88 Baik 8 EY 53 Kurang 9 EPP 88 Baik 10 INA 51 Kurang 11 JOR 88 Baik 12 DWF 76 Sedang 13 LAP 76 Sedang 14 MQ 86 Baik 15 MNS 54 Kurang 16 MHAS 76 Sedang 17 NK 76 Sedang 18 NSP 53 Kurang 19 OAN 85 Baik 20 PTY 86 Baik 21 RHS 67 Rendah", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 263", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 81, "width": 191, "height": 423, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 22 RPT 78 Sedang 23 RU 54 Kurang 24 SAR 86 Baik 25 SSW 77 Sedang 26 SNH 87 Baik 27 SW 75 Sedang 28 SH 87 Baik 29 SJEP 78 Sedang 30 SI 87 Baik 31 TSM 67 Rendah 32 TW 86 Baik 33 VL 78 Sedang 34 WS 85 Baik 35 WU 86 Baik 36 WA 86 Baik", "type": "Table" }, { "left": 76, "top": 533, "width": 205, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "REKAP DATA EVALUASI HASIL SIKLUS 2", "type": "Section header" }, { "left": 78, "top": 575, "width": 200, "height": 178, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "No Kriteria Skor Hasil Evaluasi Siklus 1 Hasil Evaluasi Siklus 2 Jumlah Siswa Jumlah Siswa 1 Baik 12 16 2 Sedang 5 13 3 Rendah 3 2 4 Kurang 16 5 Jumlah 36 36", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 95, "width": 216, "height": 201, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Untuk data yang berwarna hijau menunjukkan peserta didik yang kemampuan bersosial medianya sudah bagus. Dari data hasil evaluasi pembelajaran yang sudah dikerjakan peserta didik melalui google form diatas dapat dianalisis bahwa jumlah peserta didik yang mengalami peningkatan dalam pemahaman terhadap etika bersosial media naik dari yang awalnya hanya 16 anak menjadi 21 anak. Jadi dari kegiatan siklus 2 yang sudah dilakukan terjadi kenaikan prosentasi yaitu 21/36x 100 %= 61,1 %.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 301, "width": 216, "height": 25, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "c. Tahap Akhir Pembelajaran Pada Pertemuan Pertama Siklus 2", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 329, "width": 216, "height": 153, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap siklus 2 pertemuan selama satu jam pelajaran peneliti gunakan untuk menyimak video layanan tentang etika bersosial media,memberikan LKPD dan evaluasi hasil kepada peserta didik. Dalam tahap akhir peneliti meminta peserta didik untuk menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan dan merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 501, "width": 203, "height": 253, "page_number": 10, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "5. Pengamatan Siklus 2 Tabel Aktivitas peserta Didik Pertemuan Siklus 2 NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 1 ADK 83 Sangat Aktif 2 AHR 88 Sangat Aktif 3 CMA 83 Sangat Aktif 4 DN 80 Aktif 5 DA 73 Aktif 6 DL 83 Sangat Aktif 7 DR 63 Aktif", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 264", "type": "Page footer" }, { "left": 76, "top": 81, "width": 196, "height": 660, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 8 EY 79 Aktif 9 EPP 80 Aktif 10 INA 88 Sangat Aktif 11 JOR 71 Aktif 12 LDF 71 Aktif 13 LAP 63 Aktif 14 MQ 79 Sangat Aktif 15 MNR 63 Aktif 16 MHAS 63 Aktif 17 NK 83 Sangat Aktif 18 NSP 67 Aktif 19 OAN 50 Kurang Aktif 20 PTY 75 Aktif 21 RHS 63 Aktif 22 NPT 83 Aktif 23 RU 78 Aktif 24 SAR 71 Aktif 25 SSW 50 Kurang Aktif 26 SNH 92 Sangat Aktif 27 SW 71 Aktif 28 SH 67 Aktif 29 SJEP 79 Sangat Aktif 30 SI 50 Kurang Aktif 31 TSM 54 Kurang", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 216, "height": 324, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 32 TW 71 Aktif 33 VL 63 Aktif 34 WS 83 Sangat Aktif 35 WU 92 Sangat Aktif 36 WA 92 Sangat Aktif 6. Refleksi Siklus 2 Kegiatan refleksi siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan. Peneliti bersama dosen pembimbing dan guru pamong melakukan analisis terhadap hasil pengamatan pembelajaran, mencari kelemahan dan kelebihan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan data hasil", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 410, "width": 216, "height": 90, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pengamatan, perbaikan pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil, seluruh siswa telah aktif melakukan curah pendapat sehingga etika bersosial media meningkat mencapai persentase yang diharapkan, yaitu 65 %.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 505, "width": 216, "height": 233, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keberhasilan perbaikan pembelajaran siklus II tidak lepas dari penggunaan metode kerja kelompok, kartu bergambar/poster, dan kegiatan perlombaan mengerjakan poster untuk perlombaan telah berhasil meningkatkan etika bersosial media siswa sehingga. Pembelajaran siklus II tidak ditemukan kelemahan. Berdasarkan hasil analisis dan diskusi antara peneliti dengan dosen pembimbing dan guru pamong untuk perbaikan pembelajaran dinyatakan telah memenuhi indikator kerja dalam siklus II. Untuk selanjutnya akan disempurnakan di siklus III dengan memberikan apresiasi atas hasil karya dari peserta didik.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 757, "width": 188, "height": 11, "page_number": 11, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "B. Paparan Hasil Penelitian Siklus 3", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 265", "type": "Page footer" }, { "left": 78, "top": 81, "width": 209, "height": 39, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "1. Perencanaan Proses Pembelajaran dengan bimbingan klasikal teknik brainstorming", "type": "List item" }, { "left": 71, "top": 122, "width": 103, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pertemuan Siklus 3", "type": "Text" }, { "left": 99, "top": 136, "width": 34, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Proses", "type": "Table" }, { "left": 157, "top": 136, "width": 130, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pembelajaran dengan", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 152, "width": 216, "height": 170, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "menggunakan teknik brainstorming untuk meningkatkan etika bersosial media pada siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 1 pada siklus 3 dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian. Pertemuan siklus 3 dilaksanakan sesuai dengan perangkat layanan yang sudah disusun. Kegiatan layanan diikuti dengan penuh semangat dan antusias peserta didik. Pada kegiatan pembelajaran dilakukan apersepsi, kegiatan inti pembelajaran dan akhir pembelajaran.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 326, "width": 216, "height": 250, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Setelah peneliti mengamati peserta didik pada prasiklus yang hasilnya masih kurang maksimal dari harapan peneliti tentang etika bersosial media pada peserta didik, maka peneliti lanjutkan pada penelitian siklus 3. Pada kegiatan pembelajaran siklus 3 peneliti mengajak peserta didik untuk mereviuw hasil karya dari poster mereka yang sudah dijadikan sebuah video oleh peneliti. Penggunaan media pembelajaran berupa video yang digunakan untuk layanan bimbingan klasikal teknik brainstorming ini merangsang peserta didik untuk aktif dalam kegiatan curah pendapat saat pembahasan kasus dan poster yang disampaikan dalam materi layanan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 596, "width": 122, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "2. Tindakan Penelitian", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 612, "width": 216, "height": 122, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada kegiatan siklus 3 kegiatan belajar mengajar dapat peneliti paparkan pada penjelasan-penjelasan siklus 3 pada setiap pertemuan yang dilakukan dalam setiap siklus. Pertemuan yang berlangsung selama satu jam pelajaran x 45 menit. Selanjutnya pada pertemuan siklus 3 peneliti uraikan sebagai berikut :", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 216, "height": 27, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "a. Tahap Pendahuluan Pembelajaran atau Apersepsi pada Pertemuan Siklus 3", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 113, "width": 216, "height": 153, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap pendahuluan pertama peneliti menyapa peserta didik dan mengajak peserta didik berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik. Peneliti menanyakan keadaan peserta didik, siapa yang tidak hadir pada saat ini, bagaimana kesiapan menerima materi saat ini, dan menanyakan materi yang telah dipelajari karena sudah dishare terlebih dahulu oleh peneliti.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 285, "width": 215, "height": 25, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "d. Tahap Inti Pembelajaran pada Pertemuan Pertama Siklus 3", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 313, "width": 216, "height": 265, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Inti pembelajaran pada penggunaan teknik brainstorming untuk membahas etika bersosial media sangat tepat. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta didik dalam mengikuti layanan. Dalam kegiaatan ini ini, peserta didik saling bertukar pendapat dalam kegiatan curah pendapat untuk membahas macam-macam etika bermedia sosial dan tips dalam menggunakan sosial media yang bijak. Kalau dilihat dari aktivitas fisik yang dilakukan oleh peserta didk tidak banyak aktivitas fisik yang ditampilkan karena dilakukan secara daring. Pembelajaran dengan menggunakan teknik brainstorming ini menuntut peserta didik untuk memperhatikan tayangan materi dengan konsentrasi.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 582, "width": 216, "height": 170, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada pembelajaran ini selain peserta didik diajak berdiskusi untuk curah pendapat yang dituntut keaktifan peserta didik dalam berpendapat. Penggunaan teknik ini memotivasi peserta didik lebih aktif dan bisa merangsang peserta didik untuk aktif berdiskusi. Dalam tahap inti ini peserta didik diharapkan mampu untu menganalisis apa saja etika dalam bermedia sosial dengan mampu mengembangkan sikap sesuai tips yang disampaikan dalam video", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 757, "width": 216, "height": 11, "page_number": 12, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "pembelajaran. Dalam Tahap inti ini peserta", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 266", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 216, "height": 122, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "didik mampu untuk mengerjakan lembar kerja peserta didik dan juga evaluasi hasil. Dari hasil reviuw poster yang dibuat oleh peserta didik dapat dilihat tingkat pemahaman peserta didik dari materi layanan tentang etika bersosial media. Hal ini sudah menunjukkan tingkat pemahaman yang meningkat jauh dari siklus", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 208, "width": 196, "height": 545, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "sebelumnya. Evaluasi Hasil Peserta Didik Siklus 3 NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 1 ADK 67 Rendah 2 AHR 76 Sedang 3 CMA 76 Sedang 4 DN 76 Sedang 5 DA 76 Sedang 6 DL 88 Baik 7 DR 88 Baik 8 EY 75 Sedang 9 EPP 88 Baik 10 INA 87 Baik 11 JOR 88 Baik 12 LDF 76 Sedang 13 LAP 76 Sedang 14 MQ 86 Baik 15 MNS 75 Sedang 16 MHAS 76 Sedang 17 NK 76 Sedang 18 NSP 67 Rendah", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 215, "height": 666, "page_number": 13, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 19 OAN 85 Baik 20 PTY 86 Baik 21 RHS 67 Rendah 22 RPT 78 Sedang 23 RU 67 Rendah 24 SAR 86 Baik 25 SSW 77 Sedang 26 SNH 87 Baik 27 SW 75 Sedang 28 SH 87 Baik 29 SJEP 78 Sedang 30 SI 87 Baik 31 TSM 67 Rendah 32 TW 86 Baik 33 VL 78 Sedang 34 WS 85 Baik 35 WU 86 Baik 36 WA 86 Baik Evaluasi Hasil Peserta Didik Siklus 3 Hasil Evaluasi Siklus 2 Hasil Evaluasi Siklus 3 No Kriteria Skor Jumlah Siswa Jumlah Siswa 1 Baik 16 17 2 Sedang 16 14", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 267", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 216, "height": 105, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "3 Rendah 2 5 4 Kurang 2 0 J umlah 36 36 Untuk data yang berwarna hijau menunjukkan peserta", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 175, "width": 216, "height": 185, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "didik yang kemampuan bersosial medianya sudah bagus. Dari data hasil evaluasi pembelajaran yang sudah dikerjakan peserta didik melalui google form diatas dapat dianalisis bahwa jumlah peserta didik yang mengalami peningkatan dalam pemahaman terhadap etika bersosial media naik dari yang awalnya hanya 21 anak menjadi 32 anak. Jadi dari kegiatan siklus 3 yang sudah dilakukan terjadi kenaikan prosentasi yaitu 32/36 x 100% = 88,8 %.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 365, "width": 215, "height": 25, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "e. Tahap Akhir Pembelajaran pada Pertemuan Pertama Siklus 3", "type": "Section header" }, { "left": 71, "top": 393, "width": 216, "height": 153, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pada tahap siklus 3 pertemuan selama satu jam pelajaran peneliti gunakan untuk menyimak video layanan tentang etika bersosial media, memberikan LKPD dan evaluasi hasil kepada peserta didik. Dalam tahap akhir peneliti meminta peserta didik untuk menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan dan merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 565, "width": 210, "height": 188, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "7. Pengamatan Siklus 3 Tabel Aktivitas peserta Didik Pertemuan Siklus 3 NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 1 ADK 83 Sangat Aktif 2 AHR 88 Sangat Aktif 3 CMA 83 Sangat Aktif 4 DN 80 Aktif", "type": "Table" }, { "left": 332, "top": 81, "width": 187, "height": 660, "page_number": 14, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 5 DA 73 Aktif 6 DL 83 Sangat Aktif 7 DR 92 Sangat Aktif 8 EY 79 Aktif 9 EPP 80 Aktif 10 INA 88 Sangat Aktif 11 JOR 92 Sangat Aktif 12 LDF 71 Aktif 13 LAP 63 Aktif 14 MQ 79 Sangat Aktif 15 MNR 92 Sangat Aktif 16 MHAS 63 Aktif 17 NK 83 Sangat Aktif 18 NSP 92 Sangat Aktif 19 OAN 80 Sangat Aktif 20 PTY 75 Aktif 21 RHS 92 Sangat Aktif 22 RPT 83 Aktif 23 RU 92 Sangat Aktif 24 SAR 71 Aktif 25 SSW 75 Aktif 26 SNH 92 Sangat Aktif 27 SW 71 Aktif 28 SH 67 Aktif", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 268", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 207, "height": 292, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NO NAMA Total skor Kriteria Penilaian 29 SJE 89 Sangat Aktif 30 SI 92 Sangat Aktif 31 TSM 70 Aktif 32 TW 71 Aktif 33 VL 88 Sangat Aktif 34 WS 89 Sangat Aktif 35 WU 91 Sangat Aktif 36 WA 91 Sangat Aktif 8. Refleksi Siklus 3 Kegiatan", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 362, "width": 216, "height": 106, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "refleksi siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan. Peneliti bersama dosen pembimbing dan guru pamong melakukan analisis terhadap hasil pengamatan pembelajaran, mencari kelemahan dan kelebihan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 473, "width": 216, "height": 249, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Keberhasilan perbaikan pembelajaran siklus II tidak lepas dari penggunaan metode kerja kelompok, kartu bergambar/poster, dan kegiatan perlombaan mengerjakan kartu bergambar/ poster untuk perlombaan telah berhasil meningkatkan etika bersosial media siswa. Untuk siklus III peneliti ingin menyempurnakan hasil yang dicapai disiklus II dengan memberikan apresiasi atas hasil poster yang dibuat peserta didik menjadi sebuah video yang selanjutnya diupload di youtobe. Hal ini menjadikan semangat dan menambah pengetahuan peserta didik untuk bisa mengembangkan etika bersosial media dengan bijak dalam kehidupan sehari-hari.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 727, "width": 216, "height": 43, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan data hasil pengamatan, perbaikan pembelajaran siklus 2 dinyatakan telah berhasil pada siklus 3 ini sebagian", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 81, "width": 216, "height": 90, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "siswa telah aktif melakukan curah pendapat sehingga etika bersosial media meningkat mencapai persentase yang diharapkan, yaitu 88,8% atau dari jumlah siswa yang beretika bijak dalam bersosial media menjadi 32 anak sehingga 32/ 36 x 100 = 88,8 %.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 186, "width": 84, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "KESIMPULAN", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 206, "width": 216, "height": 287, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan tatap muka yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus melalui strategi layanan bimbingan teknik brainstorming terbukti dapat meningkatkan etika bersosial media pada siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 1 Ampel Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/ 2022. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan pada data awal ke siklus I dan peningkatan dari siklus I ke siklus II dan siklus III. Walaupun mengalami sedikit kendala selama proses pelaksanakan bimbingan klasikan secara luring seperti; dibaginya siswa menjadi 2 kelompok , tetapi peserta didik dapat mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan antusias dan semangat. Hal ini terlihat dari keaktifan peserta didik dalam menyampaikan pendapat dalam kegiatan curah pendapat saat sesi pembelajaran dengan teknik brainstorming ini.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 508, "width": 109, "height": 10, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "DAFTAR PUSTAKA", "type": "Section header" }, { "left": 312, "top": 533, "width": 216, "height": 163, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Anggun Agustina, Muhammad Mona Adha, A.M. (2023) ‘Pengaruh Literasi Digital Terhadap Etika Bermedia Sosial Peserta Didik’, Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Pembelajaran , 3(2). Ayyubi, M.Z. Al (2018) ‘Etika Bermedia Sosiaal Dalam Menyikapi Pemberitaan Bohong (Hoax) Persepektif Hadis’, Studi Ilmu- ilmu Alquran dan Hadis , 19(2), pp. 2548–4737.", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 699, "width": 216, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dasep Bayu Ahyar, Ema Butsi Prihastari, R.", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 713, "width": 166, "height": 11, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "dkk (2021) Model-Model", "type": "Table" }, { "left": 361, "top": 727, "width": 166, "height": 38, "page_number": 15, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembelajaran . Edited by Dr. Fatma Sukmawati. Sukoharjo: CV. Pradina Pustaka Grup.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 42, "width": 228, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan", "type": "Page header" }, { "left": 375, "top": 42, "width": 148, "height": 10, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Volume 5, Issue 1, Februari 2024", "type": "Page header" }, { "left": 116, "top": 781, "width": 408, "height": 19, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Meningkatkan Etika Bersosial Media Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Brainstorming Siswa Kelas ... − Hamamah Sri Suryati 269", "type": "Page footer" }, { "left": 71, "top": 81, "width": 216, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Dwi Maryani rispatiningsih, Junaidi, Arina", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 95, "width": 216, "height": 149, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Afiyati Shadikah, W. (2023) Media Pembelajaran Interaktif Berbasis ICT Untuk Siswa Homeschooling . 1st edn. Edited by Bingar Hernowo. Yogyakarta: CV. Mitra Edukasi Negeri. Hardi Tambunan, W.O.S. dkk (2021) Manajemen Pembelajaran . Edited by Toman Sony Tambunan. Bandung: Media Sains Indonesia.", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 246, "width": 216, "height": 149, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Ika, S.N. dkk (2023) Pengantar Pendidikan Suatu Konsep Dan Teori . 1st edn. Edited by M.P.. Dr. Uswatun Khasanah. Sukoharjo: Tahta Media Group. Mustofa Bisri, Rischa Pramudia Trisnani, A.M. (2023) ‘Peningkatan Pemahaman Tanggunng Jawab Siswa Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Braninstroming Pada Siswa Kelas 7’, Journal of", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 398, "width": 216, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Health Guidance and Counseling , 1(1). Nany Mayasari, Moh. Miftahul Arifin, D Purnomo, D. dkk (2022)", "type": "Table" }, { "left": 71, "top": 453, "width": 216, "height": 53, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Perencanaan Pendidikan . Edited by Ahmad Choirul Ma’arif. Banten: PT. Sada Kurnia Pustaka. Okky Widya Dharma, Urip Widodo, D.M.R.", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 509, "width": 166, "height": 38, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2022) ‘Analisis Minat dan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi PGSD pada Masa", "type": "Table" }, { "left": 121, "top": 550, "width": 166, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Covid-19’, Jurnal Basicedu , 6(4), pp. 7600–7607.", "type": "Text" }, { "left": 71, "top": 578, "width": 216, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Oktavia Annisa Cahyaningtias, Ayu Lestari,", "type": "Text" }, { "left": 121, "top": 81, "width": 406, "height": 577, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pujiyono, R.A. and Agustina, Dwi Maryani Rispatiningsih, M.N. (2024) ‘Upaya Penguatan Pendidikan Multikultural Melalui Match Up Moderasi Beragama Pada Tingkat Sekolah Dasar’, Jurnal AKM: Aksi Kepada", "type": "Table" }, { "left": 361, "top": 108, "width": 88, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Masysrakat , 4(2).", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 122, "width": 216, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Putra, Agus Darma & Alpan Ahmadi. 2021.", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 136, "width": 166, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Pembelajaran Bahasa Indonesia", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 150, "width": 216, "height": 204, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Melalui Media Digital Pada Anak-Anak Di Desa Ganti (Lombok). Jurnal Ilmiah Global Education (JIGE) 2 (2) (2021) 147-150 Ricky Guntur Bayu Lumintang, Sujiono, D.M.R. (2023) ‘Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing DI SD Negeri Genilangit 2’, Jurnal Pendas , 8(2). Rispatiningsih, D.M. (2019) ‘Makna Kerukunan dan Toleransi Dalam Perspektif Agama Islan dan", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 357, "width": 216, "height": 121, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Agama Buddha’, Pendidikan, Sains, Sosial dan Agama , 5(1). Rispatiningsih, D.M. (2021) Internalisasi nilai-nilai Pancasila Dalam Pembelajaran Bahasa Iggris Di Sekolah Minggu Buddha Dharmma Panna Temanggung . Edited by Hasnah Aulia. Banyumas: CV. Pena Persada.", "type": "Table" }, { "left": 312, "top": 481, "width": 216, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Roberta Uron Hurit, Majidatun Ahmala,", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 495, "width": 167, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "T.T. dkk (2021) Belajar dan Pembelajaran . Edited by Moh.", "type": "List item" }, { "left": 361, "top": 522, "width": 89, "height": 11, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Suandi. Bandung.", "type": "Text" }, { "left": 312, "top": 536, "width": 216, "height": 25, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "Sri Hapsari Wijayanti, Kasdin Sihotang Maytriyanti, V.E.D. dan M.", "type": "Text" }, { "left": 361, "top": 564, "width": 167, "height": 80, "page_number": 16, "page_width": 595, "page_height": 842, "text": "(2022) ‘Bentuk-Bentuk Etika Bermedia Sosial Generasi Milenial Forms of Millennial Generation Etiquette in Social Media’, Jurnal Komunikasi , 16(2), pp. 129–146.", "type": "Table" } ]